1
Kementrian Pendidikan Republik Indonesia Fakultas Ekonomi Universitas Lampung Jalan Soemantri Brojonegoro No. 1 Gedung Meneng Bandar Lampung
“ DAMPAK PENGUMUMAN BOND RATING TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA” (Skripsi)
Nama
: HANNA GRESTYNA
NPM
: 0741031043
Telepon
: 085269064887
E-mail
:
[email protected]
Pembimbing I
: Tri Joko Prasetyo, S.E, M.Si.
Pembimbing II
: Yuztitya Asmaranti, S.E, M.Si.
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS LAMPUNG 2012
2
ABSTRAK
DAMPAK PENGUMUMAN BOND RATING TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA
Oleh HANNA GRESTYNA
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan return saham sebelum dan sesudah pengumuman bond rating. Data yang dipakai dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu menggunakan 36 sampel perusahaan yang mengumumkan peringkat obligasinya selama tahun 2008-2010. Pemilihan sampel ini dilakukan secara purposive sampling, yaitu metode pemilihan sampel yang memenuhi kriteria tertentu. Teknik analisis data yang digunakan yaitu paired sample t-test pada hipotesis 1, dan regresi linier sederhana pada hipotesis 2. Tingkat keyakinan yang digunakan dalam penelitian ini adalah 0,95 atau a = 0,05. Hasil pengujian menunjukkan tidak adanya perbedaan yang signifikan return sebelum dan sesudah pengumuman bond rating. Hal ini menunjukkan bahwa pengumuman bond rating tidak memiliki kandungan informasi yang dapat menyebabkan perubahan return (Rit) yang signifikan sebelum dan sesudah pengumuman bond rating. Hal ini disebabkan karena faktor utama yang menentukan adanya return saham adalah besarnya permintaan dan penawaran pasar akan saham. Hasil pengujian tentang pengaruh peringkat obligasi terhadap perubahan return saham pada seluruh sampel menunjukkan bahwa peringkat obligasi tidak berpengaruh terhadap perubahan return saham. Hal ini disebabkan karena hubungan peringkat obligasi dengan tingkat suku bunga obligasi berlawanan arah. Semakin baik peringkat obligasi, maka suku bunganya relative kecil dan sebaliknya semakin rendah peringkat obligasi, semakin besar suku bunga yang ditawarkan. Karena suku bunga yang relative kecil membuat return yang diperoleh investor tidak berubah. Kata kunci : pengumuman bond rating, return saham, permintaan dan penawaran saham, tingkat suku bunga.
1
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Salah satu bentuk informasi yang dapat mempengaruhi harga dari sekuritas adalah pengumuman yang berhubungan dengan hutang (Jogiyanto, 2003). Informasi yang berhubungan dengan hutang misalnya pemeringkatan hutang (bond rating). Informasi ini merupakan indikator kemungkinan pembayaran hutang dan bunga tepat waktu
sesuai dengan
perjanjian sebelumnya
(Prasetio dan Astuti, 2003). Menurut Foster (1986) dalam Prasetio dan Astuti (2003) fungsi pemeringkat hutang (bond rating) adalah sebagai sumber informasi superior terhadap kemampuan perusahaan. Informasi yang berupa pengumuman bond rating tersebut akan menimbulkan reaksi dari para pelaku pasar modal. Reaksi dari para pelaku pasar modal sebelum pengumuman berbeda dengan setelah pengumuman bond rating dipublikasikan. Untuk mengetahui reaksi dari para pemodal karena adanya pengumuman bond rating dapat diamati return sahamnya. Return saham diasumsikan
mengalami perubahan ketika ada
informasi baru dan diserap oleh pasar. Apabila pemodal menggunakan informasi yang berupa pengumuman bond rating dalam kegiatannya, maka publikasi pengumuman bond rating akan memberikan dampak berupa return saham apabila dibandingkan dengan hari-hari diluar pengumuman.
Penelitian yang menguji tentang pengaruh pengumuman bond rating terhadap return saham
pernah dilakukan oleh Karyani dan Manurung (2006)
mendukung penelitian Prasetio, dan Astuti (2003) menyatakan bahwa
2
pengumuman bond rating tidak membawa kandungan informasi bagi investor sehingga pasar tidak bereaksi secara signifikan terhadap harga saham. Namun berbeda dengan Suhendra (2009) yang menyatakan bahwa perubahan peringkat bond rating akan memberikan informasi yang bermanfaat bagi shareholder dan bondholder. Berdasarkan
latar belakang diatas, penulis tertarik mengambil judul
“DAMPAK PENGUMUMAN BOND RATING TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.”
1.2. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan
latar belakang masalah, maka perumusan masalah dari
penelitian ini adalah: 1.Apakah terdapat perbedaan return saham sebelum dan sesudah pengumuman bond rating? 2. Apakah peringkat obligasi mempengaruhi tingkat perubahan return saham ?
1.3. BATASAN MASALAH
Dalam penelitian ini, hanya meneliti dampak terhadap perubahan return akibat pengumuman bond rating antara periode 5 hari sebelum dan 5 hari sesudah pengumuman. Namun tidak mengukur seberapa cepat pasar bereaksi terhadap pengumuman bond rating. Obyek study dibatasi pada perusahaanperusahaan yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI) yang mengumumkan bond rating selama tahun 2008-2010.
1.4. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Untuk membuktikan
adanya perbedaan return saham sebelum dan
sesudah pengumuman bond rating.
3
2. Untuk membuktikan adanya pengaruh peringkat obligasi terhadap perubahan return saham
1.5. MANFAAT PENELITIAN
1. Bagi investor, penelitian ini dapat dipakai sebagai salah satu pertimbangan pengambilan keputusan investasi saham dengan melihat peringkat hutang pada perusahaan yang mengumumkan bond rating. 2. Bagi perusahaan, penelitian ini dapat dipakai sebagai salah satu pertimbangan
dalam
mempublikasikan
pengumuman
yang
dapat
mempengaruhi harga saham di pasar modal. 3. Bagi para akademisi, penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi untuk memahami kejadian (pengumuman bond rating)) serta akibat yang ditimbulkannya.
4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pasar Modal dan Bursa Efek
Pengertian pasar modal secara umum adalah suatu sistem keuangan yang terorganisir, termasuk didalamnya adalah bank-bank komersial dan semua lembaga perantara di bidang keuangan, serta keseluruhan surat-surat berharga yang beredar (Sunariyah, 1998). Menurut UU Pasar Modal Pasal 1 No.8 Tahun 1995 pengertian pasar modal adalah kegiatan yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. Pasar modal dibentuk untuk menjalankan fungsi ekonomi dan fungsi keuangan.
Dalam
melaksanakan
fungsi
ekonomi,
pasar
modal
menyediakan fasilitas untuk memindahkan dana dari lender kepada borrower. Sedangkan dalam menjalankan fungsi keuangan, pasar modal menyediakan dana yang diperlukan oleh para borrower kepada lender untuk menyediakan dana tanpa harus terlibat langsung dalam kepemilikan aktiva riil yang diperlukan untuk investasi tersebut. Dari sisi investor, pasar modal sangat penting karena memberikan alternatif investasi bagi investor. Investasi yang selama ini banyak ditanamkan hanya investasi di bidang perbankan maupun property. Oleh karena itu, dengan munculnya pasar modal akan membuka peluang untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar.
Pengertian bursa efek adalah suatu sistem yang terorganisir dengan mekanisme resmi untuk mempertemukan penjual efek (pihak defisit dana)
5
dengan pembeli efek (pihak surplus dana) secara langsung atau melalui wakil-wakilnya. Fungsi dari bursa efek adalah menciptakan pasar secara terus-menerus bagi efek yang telah ditawarkan kepada masyarakat, menciptakan harga wajar bagi efek yang bersangkutan melalui mekanisme pasar, membantu pembelanjaan (pemenuhan dana) dunia usaha, melalui penghimpunan
dana
masyarakat
dalam
pemilikan
saham-saham
perusahaan. 2.2 Instrumen Pasar Modal Pengertian Efek menurut Kepres 530/1990 “Efek adalah setiap surat pengakuan hutang, surat berharga komersial, saham, obligasi, sekuritas kredit, tanda bukti hutang, setiap right, waran, opsi atau setiap instrumen yang ditetapkan sebagai efek (Sunariyah, 1998).” Berdasarkan hal tersebut instrumen pasar modal terdiri dari : a. Saham. Saham adalah penyertaan modal dalam kepemilikan suatu emiten. Bila para pemodal membeli saham, berarti mereka membeli prospek perusahaan. Pemilik saham berarti juga pemilik sebagian dari perusahaan tersebut. b. Obligasi. Obligasi pada dasarnya merupakan surat pengakuan hutang atas pinjaman yang diterima oleh perusahaan penerbit obligasi dari masyarakat. Jangka waktu obligasi telah ditetapkan dan disertai dengan pemberian imbalan bunga yang jumlah dan saat pembayarannya juga telah ditetapkan dalam perjanjian. c. Right/klaim. Right adalah bukti hak memesan saham terlebih dulu yang melekat pada saham yang memungkinkan para pemegang saham untuk membeli saham baru yang akan diterbitkan oleh perusahaan sebelum saham-saham tersebut ditawarkan kepada pihak lain. d. Waran. Menurut BAPEPAM, waran adalah efek yang diterbitkan oleh suatu perusahaan, yang memberi hak kepada pemegang saham dari perusahaan tersebut pada harga tertentu untuk enam bulan atau lebih. e. Saham Deviden. Saham Deviden adalah salah satu bentuk keuntungan yang diterima perusahaan dalam bentuk tunai.
6
f. Obligasi Konvertible. Yaitu obligasi yang setelah jangka waktu tertentu dan selama masa tertentu, dapat ditukarkan menjadi saham dari perusahaan emiten. g. Saham Bonus. Perusahaan menerbitkan saham bonus yang dibagikan kepada pemegang saham lama. h. Sertifikat Reksa Dana.
2.3 Lembaga-Lembaga Penunjang Pasar Modal
Lembaga-lembaga
pendukung
pasar
modal
diperlukan
untuk
mengembangkan dan memperlancar fungsi ekonomi pasar modal. Lembaga-lembaga pendukung pasar modal ( Husnan, 2003) antara lain : 1. BAPEPAM Merupakan lembaga pendukung pasar modal yang dibentuk untuk mengawasi pasar modal Indonesia. Fungsi yang harus dilakukan BAPEPAM adalah fungsi pengawasan. 2. Bursa Efek Merupakan lembaga yang menyelenggarakan kegiatan perdagangan sekuritas. 3. Lembaga Kliring dan Penjaminan Lembaga ini menyediakan jasa kliring dan penjamin penyelesaian transaksi bursa. 4. Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian Lembaga ini merupakan lembaga yang menyediakan jasa kustodian (penyimpanan efek) sentral dan penyelesaian transaksi efek. Efek-efek yang diperjualbelikan di bursa tidaklah beredar secara fisik, tetapi hanya lewat catatan saja. 5. Perusahaan Efek Perusahaan efek dapat menjalankan usaha sebagai Penjamin Emisi Efek, Perantara Perdagangan Efek, atau manajer investasi setelah memperoleh izin usaha dari BAPEPAM. Usaha sebagai penjamin emisi efek berarti bahwa perusahaan efek tersebut menjamin agar
7
penerbitan sekuritas yang dilakukan oleh suatu perusahaan dapat terjual semua. 6. Reksa Dana Reksa dana merupakan wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manajer investasi. 7. Kustodian Kustodian yang menyelenggarakan kegiatan penitipan bertanggung jawab untuk menyimpan efek milik pemegang rekening dan memenuhi kewajiban lain sesuai dengan kontrak antara kustodian dan pemegang rekening. 8. Biro Administrasi Efek Kalau suatu perusahaan menerbitkan saham, maka perusahaan tersebut perlu memelihara catatan tentang pemilik saham-saham tersebut. Dengan dilakukannya jual beli saham yang diperdagangkan, maka emiten harus dapat memelihara perubahan-perubahan tersebut. Apabila emiten mengalami kesulitan dalam melakukan kegiatan ini, maka emiten dapat menggunakan jasa Biro Administrasi Efek agar lebih mudah. 9. Wali amanat Jasa wali amanat diperlukan untuk penerbitan obligasi. Wali amanat mewakili kepentingan pembeli obligasi, pemikirannya adalah karena pembeli obligasi pada dasarnya adalah kreditor dan kredit yang diberikan tidak dijamin dengan anggunan apapun. 10. Akuntan Publik Peran akuntan publik adalah memeriksa laporan keuangan dan memberikan pendapat terhadap laporan keuangan. 11. Notaris Jasa notaris diperlukan untuk membuat berita acara Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dan menyusun pernyataan keputusankeputusan RUPS. 12. Konsultan Hukum
8
Konsultan hukum diperlukan jasanya agar jangan sampai perusahaan yang menerbitkan sekuritas di pasar modal ternyata terlibat persengketaan hukum dengan pihak lain. 2.4 Analisa Investasi di Pasar Modal Tingkat keuntungan investasi dalam saham di pasar modal sangat ditentukan oleh harga saham yang bersangkutan. Oleh karena itu untuk memprediksi return yang akan diterima pemodal harus mengetahui faktorfaktor yang mempengaruhi harga saham. Menurut Husnan (2001:315) untuk menganalisis dan menyeleksi harga saham terdapat dua pendekatan dasar yaitu : 1. Analisis Fundamental Analisis
fundamental
merupakan
alat
analisis
yang
disusum
berdasarkan atas data-data historis perusahaan yaitu data-data yang telah lewat yaitu berupa laporan keuangan. 2. Analisis Teknikal Analisis teknikal merupakan upaya untuk memperkirakan harga saham (kondisi pasar) dengan mengamati perubahan harga saham tesebut (kondisi pasar) diwaktu yang lalu (Husnan 2003:349). Analisis teknikal menggunakan data pasar yang dipublikasikan seperti harga saham, indeks harga saham baik individual maupun gabungan, serta faktor-faktor lain yang bersifat teknik. Model analisis ini lebih menekankan pada tingkah laku investor dimasa yang akan datang.
2.5 Pengertian Saham Saham merupakan surat-surat berharga yang memberikan suatu bentuk penagihan atas pengambilan harta perusahaan pada saat suatu perusahaan memperoleh laba. Ada dua bentuk saham yaitu : 1. Saham Preferen Saham preferen adalah salah satu jenis saham selain saham biasa. Pemegang saham berhak atas distribusi keuntungan perusahan dalam
9
bentuk deviden tersebut diumumkan. Pemegang jenis saham ini mempunyai hak mendahului saham biasa atas harta perusahan pada saat perusahaan mengalami likuidasi. Dividen yang diberikan kepada pemegang saham preferen biasanya dinyatakan dalam bentuk persentase dari nilai per lembar saham. 2. Saham Biasa Saham biasa merupakan jenis saham yang biasa dimiliki dan diperdagangkan oleh investor di pasar modal. 2.6 Harga Saham Terdapat bemacam-macam pendekatan yang biasa digunakan dalam melakukan penilaian atas harga sekuritas yang diperjualbelikan dipasaran. Adapun pendekatan-pendekatan tersebut adalah : a. Nilai Nominal (Par Value) Nilai Nominal adalah nilai kewajiban yang ditetapkan untuk tiap-tiap lembar saham. b. Nilai Buku (Book Value) Nilai buku (book value) per lembar saham menunjukkan aktiva bersih yang dimiliki oleh pemegang saham dengan memiliki satu lembar saham. a. Nilai Pasar (Market Value) Nilai pasar (market value) adalah harga saham yang terjadi di pasar bursa pada saat tertentu yang ditentukan oleh pelaku pasar. Nilai ini ditentukan oleh permintaan dan penawaran saham di pasar bursa. b. Nilai intrinsik saham adalah nilai seharusnya dari saham yang dibentuk oleh faktor fundamental perusahaan. 2.7 Pengertian Obligasi Menurut Sunariyah (1998), Obligasi adalah surat hutang jangka panjang yang dapat dipindahtangankan yang berisi janji dari pihak yang menerbitkan untuk membayar imbalan berupa bunga pada periode tertentu
10
dan melunasi pokok hutang pada waktu yang telah ditentukan kepada pihak pembeli obligasi tersebut. Berikut ini beberapa klasifikasi obligasi (Fakhruddin dan Harnanto, 2001) a. Berdasarkan masa jatuh tempo, maka obligasi dapat dibedakan atas: 1. Obligasi Berjangka (term bond), yaitu obligasi yang memiliki satu tanggal jatuh tempo yang cukup panjang. 2. Obligasi Serial (serial bond), yaitu obligasi yang memiliki serangkaian waktu jatuh tempo. b. Berdasarkan saat penarikan, maka obligasi dapat dibedakan atas: 1. Freely Callable, artinya penerbit obligasi dapat menariknya setiap waktu. 2. Non Callable, artinya penerbit obligasi tidak dapat menarik sebelum jatuh tempo. 3. Deffered call, artinya penerbit obligasi dapat menariknya setelah jangka waktu tertentu (umumnya 5 sampai 10 tahun). c. Berdasarkan pemegang obligasi, maka obligasi dapat dibedakan atas : 1. Obligasi atas nama (registered bond), yang dikeluarkan kepada pemilik tertentu, yang nama dari pemegang obligasi secara formal terdaftar pada penerbit dan bunga dibayar otomatis kepada pemilik. 2. Obligasi atas unjuk (bearer bond), merupakan obligasi yang pemegangnya dianggap sebagai pemilik obligasi tersebut, dan penerbit tidak mendaftar nama pemilik dan bunga dibayar berdasarkan kupon. d. Berdasarkan penerbitnya, maka obligasi dapat dibedakan atas: 1. Obligasi pemerintah (treasury bond), obligasi yang dikeluarkan pemerintah guna membiayai pembangunan ekonomi. 2. Obligasi instansi (agency bond), obligasi yang diterbitkan oleh instansi milik pemerintah, seperti BUMN, proyek pemerintah dan lain-lain. 3. Obligasi
pemerintah
daerah
(municipal
bond)
obligasi
yang
dikeluarkan oleh pemda tingkat I, tingkat II maupun instansi pemerintah lainnya.
11
4. Obligasi perusahaan (corporate bond), obligasi yang dikeluarkan perusahaan atau perseroan dalam rangka memenuhi struktur permodalan. 5. Obligasi institusional (institusional bond), yaitu obligasi yang dikeluarkan oleh berbagai institusu swasta yang tidak mencari laba (nirlaba), seperti : sekolah, rumah sakit, dan badan atau yayasan amal. Tabel 2.1 Perbedaan saham dengan obligasi SAHAM Merupakan bukti kepemilikan
OBLIGASI Merupakan bukti pengakuan hutang Diterbitkan atas nama Diterbitkan atas unjuk Dari sisis jangka waktu, umur Jangka waktu terbatas, tanggal saham tidak terbatas. jatuh tempo ditentukan pada saat emisi Dari sisi pendapatan saham Pendapatan berasal dari tingkat memiliki hak atas pembayaran bunga dan pokok yang periode dividen dan jumlahnya tergantung pembayarannya telah ditetapkan kepada keuntungan perusahaan. lebih dahulu. Dividen dibayar dari keuntungan Pada umumnya, keadaan dalam perusahaan, potensi laba saham untung ataupun rugi perusahaan sulit ditaksir dan umumnya berupa harus tetap membayar bunga dan estimasi. pokok pada tanggal jatuh tempo. Harga saham berfluktuasi, sangat Harga obligasi relatif lebih stabil sensitif terhadap kondisi mikro namun sangat sensitif terhadap dan makro perekonomian. tingkat suku bunga dan inflasi. Pemegang saham mempunyai hak Pemegang obligasi tidak memiliki suara untuk menentukan jalannya hak suara atau hak untuk perusahaan. menentukan jalannya perusahaan Jika terjadi likuidasi maka klaim Pemegang obligasi memiliki hak pemegang saham bersifat inferior. klaim senior terhadap aktiva perusahaan Sumber : Buku Pengantar Pasar Modal Marzuki Usman 2.8 Bond Rating 2.8.1. Pengertian Bond rating Proses pemeringkatan dibagi menjadi 2 jenis, yaitu Corporate Rating dan Securities Rating (Prasetyo dan Astuti : 2000). Corporate rating adalah pemeringkatan yang dilakukan untuk menilai suatu perusahaan secara menyeluruh. Securities Rating adalah pemeringkatan yang dilakukan
12
terhadap suatu produk efek yang dikeluarkan oleh perusahaan, misalnya bond rating. 2.8.2
Proses Pemeringkatan Hutang
Dalam melakukan proses pemeringkatan hutang, tentunya perusahaan harus mengikuti prosedur yang berlaku. Oleh karena itu, untuk melengkapi prosedur pemeringkatan, beberapa data yang diperlukan diantaranya meliputi : 1. Akte pantau izin perusahaan 2. Laporan keuangan yang diaudit selama 5 tahun terakhir (struktur pendapatan berdasarkan pangsa pasar produk, struktur biaya, struktur dan jenis pinjaman) 3. Proyeksi laporan keuangan untuk 3 tahun kedepan atau selama masa penerbitan surat utang tersebut. 4. Info memo tentang proses penerbitan surat utang 5. Informasi pihak ketiga (pemberi garansai atau bank garansi) 6. Daftar pemegang saham selama lima tahun terakhir 7. Daftar riwayat hidup komisaris/manajemen perusahaan 8. Struktur organisasi perusahaan dan keterangan detail tugas dan tanggung jawab 9. Informasi tentang tipe bisnis dan pangsa pasar perusahaan 10. Informasi tentang grup, afiliasi, dan holding dari perusahaan Tabel 2.2 Klasifikasi Penilaian Obligasi oleh PT PEFINDO SIMBOL Nilai KETERANGAN Ordinal idAAA 28 Obligor memiliki kapasitas superior dalam memenuhi kewajiban jangka panjangnya terhadap obligor Indonesia lainnya, id AAA27 idAA+
26
idAA
25
idAA-
24
Obligor memiliki kapasitas sangat tinggi dalam memenuhi kewajiban jangka panjangnya relative terhadap obligor Indonesia lainnya. Perbedaan pemenuhan kewajiban jangka panjangnya hanya sedikit berbeda dengan obligor dengan peringkat
13
AAA. idA+
23
idA
22
idA-
21
idBBB+
20
idBBB
19
idBBB-
18
idBB+
17
idBB
16
idBB-
15
idB+
14
idB
13
idBidCCC+
12 11
idCCC
10
idCCCidCC+
9 8
idCC
7
idCCidC+
6 5
idC
4
idCidSD
3 2
Obligor memiliki kapasitas tinggi dalam memenuhi kewajiban jangka panjangnya relative terhadap obligor Indonesia lainnya. Namun obligor lebih rentan terhadap perubahan lingkungan dan kondisi ekonomi yang buruk dibandingkan high rated obligators Obligor memiliki kapasitas yang cukup dalam memenuhi kewajiban jangka panjangnya relative terhadap obligor Indonesia lainnya. Namun kondisi ekonomi buruk serta perubahan lingkungan yang buruk dapat melemahkan kemampuan obligor dalam memenuhi kewajibannya. Obligor memiliki kapasitas yang agak lemah dalam memenuhi kewajiban jangka panjangnya relative terhadap obligor Indonesia yang lainnya. Obligor juga menghadapi ketidakpastian atau lebih rentan terhadap kondisi ekonomi yang buruk serta perubahan lingkungan sehingga dapat melemahkan kemampuan obligor memenuhi kewajiban jangka panjangnya Obligor memiliki kapasitas yang lemah dalam memenuhi kewajiban jangka panjangnya relative terhadap obligor Indonesia lainnya. Kondisi ekonomi dan lingkungan yang buruk membuat obligor kesulitan memenuhi kewajiban jangka panjangnya Sangat tergantung dari kondisi ekonomi dan financial yang baik untuk dapat memenuhi kewajiban jangka panjangnya.
Obligor tanpa dipengaruhi kondisi ekonomi memang sudah diragukan untuk membayar hutangnya tepat waktu tanpa bunga.
Obligor gagal membayar satu atau lebih kewajibannya pada saat jatuh tempo, tetapi masih dapat melanjutkan pemenuhan kewajibannya untuk kewajiban yang lain (selective default) Obligor gagal membayar semua kewajibannya pada saat jatuh tempo.
14
IdD
1
Obligor amat sangat tidak mampu membayar kewajiban jangka panjangnya pada saat jatuh tempo (default) Sumber : Buku Pengantar Pasar Modal Marzuki Usman 2.8.3 Manfaat Bond rating Menurut Rahardjo (2003), manfaat rating bagi investor adalah: 1. Informasi risiko investasi. Tujuan utama investasi adalah untuk meminimalkan risiko serta mendapatkan keuntungan yang maksimal. Oleh karena itu, dengan adanya “peringkat obligasi” diharapkan informasi resiko dapat diketahui lebih jelas posisinya. 2. Rekomendasi investasi. Investor akan dengan mudah mengambil keputusan investasi berdasarkan hasil peringkat kinerja emiten tersebut. Dengan demikian investor dapat melakukan strategi investasi akan membeli atau menjual sesuai perencanaannya. 3. Perbandingan.
Hasil
rating
membandingkan obligasi
akan
yang satu
dijadikan dengan
petokan
dalam
yang lain serta
membandingkan struktur yang lain seperti suku bunga serta metode penjaminannya. Sedangkan manfaat rating bagi perusahaan (Rahardjo, 2003) adalah : 1.
Informasi posisi bisnis. Dengan melakukan rating, pihak perseroan akan dapat mengetahui posisi bisnis dan kinerja usahanya dibandingkan dengan perusahaan sejenis lainnya.
2.
Menentukan struktur obligasi. Setelah diketahui keunggulan dan kelemahan manajemen, bisa ditentukan beberapa syarat atau struktur obligasi yang meliputi tingkat suku bunga, jenis obligasi, jangka waktu jatuh tempo, jumlah emisi obligasi serta berbagai struktur pendukung lainnya.
3.
Mendukung kinerja. Apabila emiten mendapatkan rating yang cukup bagus maka kewajiban menyediakan singking fund atau jaminan kredit bias dijadikan pilihan alternatif.
4.
Alat pemasaran. Dengan mendapatkan rating yang bagus daya tarik perusahaan dimata investor bias meningkat. Dengan demikian, adanya
15
rating bias membantu sistem pemasaran obligasi tersebut supaya lebih menarik. 5.
Menjaga kepercayaan investor. Hasil rating yang independent akan membuat investor merasa lebih aman, sehingga kepercayaan investor bisa terjaga.
2.8.4 Aspek Penting Pemeringkatan Hutang Dalam melakukan proses rating, beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu (Rahardjo, 2003:102): 1.
Kinerja industri meliputi aspek persaingan industri, prospek dan pangsa pasar, adanya ketersediaan bahan baku, struktur industri yang kuat, pengaruh kebijakan pemerintah dan kebijakan ekonomi lainnya.
2.
Kinerja keuangan meliputi aspek kualitas asset, rasio profitabilitas, pengelolaan asset dan pasiva, rasio kecukupan modal, tingkat pengelolaan utang, rasio kecukupan pembayaran bunga.
3.
Kinerja non keuangan meliputi aspek manajemen, reputasi perusahaan.
2.8.5 Analisis Bond Rating Pemeringkat hutang dilakukan oleh lembaga pemeringkat (PEFINDO) melakukan analisis terbaru mengenai kinerja surat hutang tersebut atas dasar asumsi yang relatif independen. Setiap laporan keuangan yang baru diterbitkan atau munculnya kejadian penting yang menyangkut perseroan serta bersifat material dan berdampak bagi kemampuan pembayaran kewajiban hutang akan mengubah posisi hasil peringkat tersebut, begitu juga sebaliknya (Raharjo, 2003). 2.8.6 Harga Saham dan Bond Rating Investor sebagai pelaku pasar akan melakukan investasinya atas beberapa pertimbangan, salah satunya adalah informasi tentang harga saham. Harga pasar saham (market clearing price) ditentukan berdasarkan kekuatan
16
permintaan dan penawaran atau mekanisme pasar (Jogiyanto, 2000). Fluktuasi harga saham akan membentuk capital gain yang menjadi daya tarik pasar. Pemeringkat hutang yang dilakukan oleh lembaga pemeringkat (PEFINDO)
dilakukan
ketika
perusahaan
mengeluarkan
obligasi.
Perusahaan yang mengeluarkan obligasi tersebut membayar perusahaan pemeringkat untuk melakukan penilaian terhadap kemampuan perusahaan dalam melakukan pembayaran hutangnya. Penilaian tersebut digunakan sebagai dasar penentuan rating, melalui penilaian operasi perusahaan dan reputasi manajemen, laporan keuangan, prediksi laporan keuangan dimasa mendatang, dan informasi lain yang penting (Harianto dan Sudomo, 1998).
2.9
Peringkat Efek Indonesia ( PEFINDO)
PEFINDO berdiri pada Desember 1993 dalam bentuk perusahaan pertanggungjawaban terbatas yang merupakan agen pemeringkat pertama di Indonesia. Kemudian pada 13 Agustus 1994, PEFINDO mendapatkan izin beroperasi oleh BAPEPAM ( Badan Pengawas Pasar Modal ) dengan surat keputusan No.39/PM-PI/1994. Ketetapan ini merupakan inisiatif dari BAPEPAM dan Bank Indonesia (BI). Perusahaan ini bertugas untuk menyediakan peringkat hutang jangka panjang dan jangka pendek perusahaan lain, yang dibutuhkan BAPEPAM untuk melakukan regulasi dalam menerbitkan surat hutang/obligasi. 2.10
Return Saham
Menurut Jogiyanto (2003), return saham merupakan hasil yang diperoleh dari suatu investasi. Return dari investasi tergantung pada instrumen investasinya. Return dapat berupa return realisasi (realized return) atau sering disebut actual return dan return ekspektasi (expected return). Return realisasi merupakan return yang telah terjadi. Return ini dihitung berdasarkan data historis. Return realiasi ini penting karena digunakan sebagai salah satu pengukur kinerja perusahaan dan juga berguna sebagai dasar penentuan return ekspektasi dan resiko dimasa datang. Return
17
ekspektasi adalah return yang diharapkan akan diperoleh oleh investor dimasa mendatang. Berbeda dengan return realisasi yang sifatnya sudah terjadi, return ekspektasi sifatnya belum terjadi. Return mempunyai 2 komponen yaitu current income dan capital gain. Bentuk dari current income merupakan keuntungan yang diperoleh melalui pembayaran yang bersifat periodik, seperti keuntungan berupa deviden yang merupakan bentuk dari hasil kinerja fundamental perusahaan. 2.11
Pengembangan Hipotesis
Menurut Jogiyanto (2003: 373), salah satu bentuk informasi yang dapat mempengaruhi harga sekuritas adalah pengumuman yang berhubungan dengan hutang, seperti bond rating. Kekuatan permintaan dan penawaran pasar akan saham (mekanisme pasar) pada saat informasi bond rating diumumkan membuat harga saham lebih tinggi dari harga sebelumnya, sehingga terjadi capital gain dan juga diikuti dengan perubahan return sahamnya (Jogiyanto, 2003 ). Penelitian Suhendra
(2009) menyatakan bahwa rata-rata return saham sesudah
pengumuman lebih tinggi daripada rata-rata return saham sebelum pengumuman. Return mengalami perubahan karena informasi bond rating membuat pasar bereaksi, sehingga return akan berbeda dengan return sebelum informasi bond rating diumumkan. Hal ini disebabkan karena sebelum pengumuman bond rating tidak terdapat informasi yang dipublikasikan yang membuat pasar bereaksi dan membuat return berubah.
Dari uraian di atas, hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah : Ha1 : Terdapat perbedaan yang signifikan antara return saham sebelum dan sesudah pengumuman bond rating. Ha2 : Tingkat peringkat obligasi mempengaruhi tingkat perubahan return saham.
18
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Populasi dan Sampel Populasi merupakan keseluruhan dari objek yang diteliti. Populasi dalam penelitian
ini adalah semua perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia dalam rentang waktu 2008-2010. Sedangkan sampel adalah sebagian dari populasi yang karakteristiknya dianggap bisa mewakili keseluruhan populasi. Pemilihan sampel dilakukan secara purposive sampling, yaitu populasi yang memenuhi kriteria tertentu. Adapun kriteria sampel penelitian ini adalah : a.
Perusahaan yang mengumumkan bond rating pada tahun 2008-2010 secara berturut-turut.
b. Memiliki data-data lengkap terkait dengan variable-variabel dalam penelitian c.
Pada saat pengamatan tidak bersamaan waktunya dengan kejadian lain yang secara langsung mempengaruhi perubahan harga saham seperti: stock split, deviden saham, atau pengumuman perusahaan lainnya.
3.2 Teknik Pengambilan Sampel Berdasarkan kriteria sampel tersebut, maka proses pemilihan sampel yaitu : Tabel 3.1 Proses Pemilihan Sampel Keterangan Perusahaan yang mengumumkan Bond Rating tahun 2008-2010
Jumlah 63
Dikurangi : Perusahaan yang melakukan corporate action lain : stoct split, deviden saham, warran dll. Perusahaan yang tidak memiliki kelengkapan data Jumlah Sampel Sumber : Data yang diperoleh dari IDX
18 9 36
19
3.3 Data dan Sumber Data Data yang diperlukan dalam penelitian ini terdiri dari : 1. Tanggal pengumuman bond rating. Data yang digunakan yaitu data tahun 2008-2010 diperoleh dari IDX 2. Hasil bond rating perusahaan yang diteliti dari tahun 2008-2010. Data ini diperoleh dari www.newpefindo.com 3. Harga penutupan saham harian untuk menghitung aktual return perusahaan. Data ini diperoleh dari www.duniainvestasi.com
3.4
Variabel Penelitian
3.4.1 Variabel Independen
Variabel independen merupakan variabel tidak terkait yang dapat mempengaruhi variabel dependen. Variabel independen pada hipotesis1 dalam penelitian ini adalah pengumuman bond rating. Sedangkan variabel independen untuk hipotesis ke-2 dalam penelitian ini adalah peringkat obligasi. Nilai dari peringkat obligasi merupakan nilai ordinal, yaitu nilai yang menyatakan kategori sekaligus peringkat, dimana peringkat tersebut menunjukkan suatu urutan penilaian. 3.4.2 Variabel Dependen Variabel dependen merupakan variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas. Variabel dependen yang digunakan untuk hipotesis pertama dalam penelitian ini adalah return saham. Return saham yang dihitung adalah berdasarkan harga penutupan saham harian (close price). Berdasarkan data harga penutupan saham harian tersebut dapat dihitung adanya capital gain. Capital gain merupakan selisih dari harga saham sekarang dengan harga periode sebelumnya. Jika harga saham sekarang (Pt) lebih tinggi dari harga saham sebelumnya (Pt1), berarti terjadi capital gain. Sebaliknya, jika harga saham sekarang (Pt) lebih rendah dari harga sebelumnya (Pt-1), berarti terjadi capital loss (Jogiyanto, 2003:110).
20
Return saham dapat dihitung dengan rumus :
Keterangan : Rit : Return saham harian masing-masing perusahaan Pit : Harga masing-masing saham harian perusahaan pada tanggal t Pit-1 : Harga masing-masing saham harian perusahaan pada tanggal t-1
Keterangan : ARt : Average return atau rata-rata return pada periode peristiwa ke-t, Rit : Return saham sekuritas ke-i pada periode peristiwa ke-t N : Jumlah hari yang diteliti Sedangkan variabel dependen untuk hipotesis ke-2 dalam penelitian ini adalah perubahan return saham. Perubahan return saham diperoleh dari jumlah return sesudah pengumuman dikurangi dengan jumlah return sebelum pengumuman bond rating. Berikut adalah rumus yang digunakan untuk menghitung besarnya tingkat perubahan return saham yaitu : TPR = ∑Rit sesudah – ∑Rit sebelum
Keterangan : TPR
: Tingkat Perubahan Return saham
∑Rit sesudah : Jumlah Return saham sesudah pengumuman bond rating ∑Rit sebelum : Jumlah Return saham sebelum pengumuman bond rating
3.5
Metode Analisis Data
Sebelum melakukan uji hipotesis, terlebih dahulu melakukan uji normalitas data.
21
Pengujian normalitas data dapat juga dilakukan dengan menggunakan Kolmogorov – Smirnov(a). Dengan alfa = 5% bila sig (2-tailed) > alfa maka data mempunyai distribusi normal dan sebaliknya jika <>. Jika data berdistribusi normal maka hipotesis 1 dapat dilakukan dengan uji beda parametrik, yaitu paired sampel t-test. Paired sampel t-test digunakan untuk menguji apakah rata-rata dua kelompok secara statistik terdapat perbedaan disekitar tanggal pengumuman bond rating. Sedangkan untuk menguji hipotesis 2 dapat dilakukan dengan uji regresi linier sederhana, yaitu dengan Uji Koefesien Determinasi. Setelah uji koefisien determinasi dilakukan, maka dapat dilakukan uji Regresi Linier Sederhana. Model persamaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Y = α + βX Dimana : Y = Tingkat Perubahan Return α = konstanta X = peringkat obligasi β = Koefisien Regresi peringkat obligasi
Berdasarkan hasil pengujian regresi linier sederhana, dapat dilakukan pengujian terhadap hipotesis. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Ha1: Terdapat perbedaan yang signifikan antara return saham sebelum dan sesudah pengumuman bond rating. Ha2 : Terdapat pengaruh peringkat obligasi terhadap perubahan return saham.
22
BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4.1 Objek Penelitian Objek penelitian dalam skripsi ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (go publik), yang hutangnya di peringkatkan oleh PT Pefindo pada tahun 2008-2010. 4.2 Deskripsi Hasil Penelitian Pengolahan data dalam penelitian skripsi ini menggunakan Microsoft Axcel dan Statistical Package for the Social Science (SPSS). Data yang diolah adalah tanggal pengumuman bond rating perusahaan, dan harga saham harian masing-masing perusahaan 5 hari sebelum dan 5 hari sesudah pengumuman bond rating. 4.3 Analisa Data Alat statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji beda rata-rata dan regresi linier sederhana. Berikut Tabel 4.1 yang menyajikan matriks pengumuman bond rating untuk seluruh sampel yang diperoleh. Tabel 4.1 Matriks Pengumuman Bond Rating Bond Rating
AAA
AA+
AA
AA-
A+
A
A-
BBB +
BBB
D
Jumlah
Jumlah
1
6
7
8
3
2
3
3
2
1
36
2,8 16,7 19,4 22,2 8,3 5,6 8,3 Sumber : Data yang diolah Peneliti, 2012
8,3
5,6
2,8
100
%
23
Dari matriks Tabel 4.1 diatas terlihat rata-rata perusahaan yang mengumumkan bond rating. Perusahaan yang paling banyak berada pada peringkat AA- dengan 22,2%, diikuti oleh AA dengan 19,4% kemudian peringkat AA+ dengan 16,7%, diikuti dengan A+, A-, dan BBB dengan 8,3% lalu peringkat A dan BBB dengan 5,6% dan peringkat AAA dan D masing-masing 2,8%. Sedangkan pada peringkat AAA+, AAA-, BBB-, BB+, BB, BB-, B+, B, B-, CCC+, CCC, CCC-, dan SD tidak ada satupun perusahaan yang berada pada peringkat tersebut. 1.4 Analisis Deskriptif Setelah dilakukan pengolahan data dengan menggunakan SPSS, diperoleh statistik deskriptif yang memberikan penjelasan mengenai nilai minimum, nilai maksimum, nilai rata-rata (mean) dan nilai standar deviasi dari variabel penelitian. Tabel 4.3 Hasil Pengujian Statistik Deskriptif Perubahan Return Descriptive Statistics Mean Tingkat_Perubahan_Return Peringkat_Obligasi
-.016405 22.944444
Std. Deviation
N
.1009613 4.3814182
36 36
Sumber : Data olahan SPSS, Lampiran 17 4.5.
Pengujian Normalitas Data
Pengujian normalitas bertujuan untuk menguji apakah data yang didapat berdistribusi normal atau tidak. Untuk mendeteksinya dapat dilakukan dengan pengujian Test of Normality dengan nilai signifikansi > 0,05. Tabel 4.4 Hasil Pengujian Normalitas Data Return Saham Sebelum dan Sesudah Pengumuman dengan Kolmogorov-Smirnov(a) One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test ARsebelum N Normal
Mean
Arsesudah 36
36
.000883
-.002398
24
Parameters
a
Most Extreme Differences
Std. Deviation
.0132798
.0113117
Absolute
.188
.099
Positive
.188
.074
Negative
-.096
-.099
1.128
.595
.157
.871
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) a. Test distribution is Normal.
Sumber : Hasil olahan program SPSS pada Lampiran 14 Dari Tabel 4.4 diatas terlihat bahwa nilai signifikan untuk masing-masing variabel sebelum dan sesudah pengumuman bond rating dimana nilainya adalah variabel sebelum 0,157 > 0,05. Variabel sesudah 0,871 > 0,05 yang berarti keseluruhan variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah berdistribusi normal. Tabel 4.5 Pengujian Normalitas Data Tingkat Perubahan Return dan Peringkat Obligasi dengan Kormogorov-Smirnov (a) One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Tingkat_Perubahan Peringkat_Obliga _Return si N Normal a Parameters
Mean Std. Deviation Most Extreme Absolute Differences Positive Negative Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed)
36 -.016405 .1009613 .104 .090 -.104 .626 .829
36 22.944444 4.3814182 .215 .215 -.206 1.290 .072
a. Test distribution is Normal.
Sumber : Hasil olahan program SPSS pada Lampiran 16 Dari Tabel 4.5 diatas terlihat bahwa nilai signifikan untuk masing-masing variabel tingkat perubahan return dan peringkat obligasi berdistribusi
25
normal. Hal ini dapat terlihat dari variabel tingkat perubahan return dimana nilainya 0,829 > 0,05. Dan Variabel peringkat obligasi dengan nilai 0,072 > 0,05. 4.6
Pengujian Koefisien Determinasi
Tabel 4.6 Hasil Uji Koefisien Determinasi b
Model Summary
Model
R
1
.094
R Square Adjusted R Square a
.009
Std. Error of the Estimate
-.020
.1019841
a. Predictors: (Constant), Peringkat_Obligasi b. Dependent Variable: Tingkat_Perubahan_Return
Sumber : Data olahan SPSS, Lampiran 17 Pada model summary diatas, angka R sebesar 0,094 menunjukkan bahwa korelasi atau hubungan antara tingkat perubahan return (Y) dengan peringkat obligasi (X) tidak kuat yaitu sebesar 9,4%. Sedangkan nilai R square atau koefisien determinasi adalah 0,009. 4.7
Analisis Regresi Linier Sederhana
Berdasarkan uji normalitas dan uji koefisien determinasi telah diketahui bahwa data terdistribusi normal, maka dapat dilakukan uji regresi linier sederhana. Tabel 4.7 Hasil Analisis Regresi Linier Sederhana Coefficients
a
Unstandardized Coefficients Model 1(Constant) Peringkat_Obligasi
B
Standardized Coefficients
Std. Error -.066
.092
.002
.004
Beta
T
.094
Sig. -.718
.478
.549
.587
a. Dependent Variable: Tingkat_Perubahan_Return
Sumber : Data yang diolah dengan SPSS, lampiran 17 Berikut adalah model persamaan regresi sederhana sebagai berikut :
26
TPR = -0,066+0,002PO 4.8
Pengujian Hipotesis
4.8.1 Pengujian Hipotesis 1 Tabel 4.8 dibawah ini menyajikan hasil hipotesis, yaitu pengujian tentang perbedaan return sebelum dan sesudah pengumuman bond rating. Ha1
: Terdapat perbedaan yang signifikan return sebelum dan sesudah pengumuman bond rating Tabel 4.8 Pengujian Hipotesis1 Paired Samples Test Paired Differences 95% Confidence Interval of the Difference Mean
Pair 1
ARsebelum ARsesudah
Std. Std. Error Deviation Mean
Lower
.0032900 .0201751 .0033625 -.0035362
Upper
T
.0101163
.978
Df 35
Sumber : Hasil olahan dengan SPSS pada Lampiran 14 Dari hasil pengujian Paired Sampel Test dengan nilai sig.2-tailed terlihat 0,335 > 0,05 yang berarti hipotesis ditolak. Hasil penelitian ini tidak konsisten dengan penelitian Suhendra (2009) yang menyatakan bahwa pengumuman bond rating memiliki kandungan informasi terhadap perbedaan return saham sebelum dan sesudah pengumuman. Namun hasil penelitian ini didukung oleh peneliti sebelumnya yaitu Karyani dan Manurung (2006), Astuti dan Prasetio (2003), menyatakan bahwa pengumuman bond rating tidak membawa kandungan informasi yang besar bagi investor sehingga pasar tidak bereaksi secara signifikan terhadap harga saham. Hal ini mengindikasikan bahwa pengumuman bond rating tidak memberikan kandungan informasi yang ekonomis bagi investor. Hal ini disebabkan karena semakin besar permintaan pasar tehadap saham, maka semakin tinggi pula harga saham. Sedangkan bond rating hanyalah
Sig. (2tailed) .335
27
informasi yang mampu membuat pasar bereaksi tetapi tidak membuat harga saham meningkat signifikan sehingga tidak mempengaruhi return saham. 4.6.2 Pengujian Hipotesis 2 Tabel 4.9 Hasil Analisis Regresi Linier Sederhana Coefficients Unstandardized Coefficients Model 1
(Constant) Peringkat_Obligasi
B
a
Standardized Coefficients
Std. Error
-.066
.092
.002
.004
Beta
T
.094
Sig. -.718
.478
.549
.587
a. Dependent Variable: Tingkat_Perubahan_Return
Sumber : Data olahan SPSS, Lampiran 16 Ha2 : : Tingkat peringkat obligasi berpengaruh terhadap perubahan return saham. Berdasarkan hasil pengolahan data pada Tabel 4.9, maka hipotesis 2 yang menyatakan bahwa peringkat obligasi berpengaruh terhadap tingkat perubahan return saham ditolak karena nilai signifikansi variabel independen 0,587 > 0,05. Hipotesis 2 ditolak disebabkan karena besarnya pengaruh peringkat obligasi
terhadap tingkat perubahan return saham
hanya sebesar 0,9%. Sedangkan sisanya sebesar 99,1% dipengaruhi oleh faktor lain yang bukan variabel peringkat obligasi dan tingkat perubahan return saham. Hasil penelitian ini didukung oleh peneliti sebelumnya yaitu Karyani dan Manurung (2006), Astuti dan Prasetio (2003), menyatakan bahwa peringkat obligasi tidak membawa kandungan informasi yang besar bagi investor sehingga pasar tidak bereaksi secara signifikan terhadap harga saham. Hal ini disebabkan karena hubungan peringkat obligasi dengan tingkat suku bunga obligasi berlawanan arah. Semakin baik peringkat obligasi suatu perusahaan, bunga yang diberikan relative kecil sehingga tidak membuat return berubah (Sunariyah, 2004)
28
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan Kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan pembahasan dan analisis pada bab VI adalah sebagai berikut : 1.
Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara return saham
sebelum dan sesudah pengumuman bond rating. Hal ini disebabkan karena return diperoleh berdasarkan besarnya permintaan pasar tehadap saham, Sedangkan bond rating hanyalah informasi yang mampu membuat pasar bereaksi tetapi tidak membuat harga saham meningkat signifikan sehingga tidak mempengaruhi return saham. 2.
Peringkat obligasi tidak berpengaruh terhadap tingkat perubahan
return saham. Hal ini disebabkan karena hubungan peringkat obligasi dengan tingkat suku bunga obligasi berlawanan arah. Oleh karena investor cenderung berinvestasi pada perusahaan dengan rating yang sangat baik maka tingkat suku bunga yang diperoleh investor rendah, sehingga tidak mampu membuat return yang diperoleh investor berubah. 5.2
Keterbatasan Penelitian
Dalam
penelitian ini, terdapat keterbatasan yang mungkin dapat
diperbaiki pada penelitian selanjutnya. Berikut ini keterbatasan yang terdapat dalam penelitian ini : 1. Sampel perusahaan yang mengumumkan bond rating hanya di dasarkan pada data yang jumlahnya terbatas.
29
2. Disini
peneliti
tidak
membedakan
adanya
kenaikan
atau
penurunan bond rating dari perusahaan sampel. 3. Penulis belum mempertimbangkan informasi akuntansi yang lain, seperti pengumuman deviden, stock split, marger dan akusisi yang diumumkan disekitar tanggal pengumuman bond rating. 5.3 Saran Bagi penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan penelitian ini sebaiknya mempertimbangkan beberapa saran dibawah ini demi hasil yang lebih baik dan lebih akurat, yaitu : 1.
Menggunakan rentang waktu pengamatan yang lebih lama.
2.
Mempertimbangkan adanya event lain yang dapat mempengaruhi perbedaan return saham.
3.
Mempertimbangkan kenaikan dan penurunan bond rating pada sampel perusahaan supaya hasil yang diperoleh lebih baik dan lebih akurat.
30
DAFTAR PUSTAKA
Ang, Robert.1997. Buku Pintar Pasar Modal Indonesia. Jakarta. Mediasoft Indonesia. Baker dan Mansi. 2001. The Effect of Limited Liability on the Informativeness of Earnings: Evidence from the Stock and Bond Markets. Contemporary Accounting Research Foster,George.1986. Financial Statement Analysis.5th edition.Prentice Hall International Ghozali,Imam. 2006. Aplikasi Multivariate dengan Program SPSS, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang. Harianto,Farid dan Sudomo, Siswanto.1998. Perangkat dan Analisis Investasi di Pasar Modal Indonesia.Jakarta. PT Bursa Efek Jakarta Husnan, Suad.2003. Dasar-Dasar Teori Portofolio. Edisi Ketiga, Cetakan Ketiga.Yogyakarta. UPP AMP YKPN Jogiyanto,H.M.2003. Teori Portofolio dan Analisis Investasi, Edisi Ketiga.. Yogyakarta,BPFE Karyani dan Manurung.2006. Pengaruh Bond Rating Terhadap Return Saham Perusahaan Yang Terdaftar Di BEI (Tesis). Universitas Indonesia Prasetio dan Astuti, Sri. 2003. Dampak Pengumuman Bond Rating Terhadap Return Saham Perusahaan di Bursa Efek Jakarta. Simposium Nasional Akuntansi VI, Surabaya 2003. Rahardjo, Sapto. 2003. Panduan Investasi Obligasi, Edisi Pertama. Jakarta. Gramedia Pustaka Utama Suhendra, Boby. 2009. Analisis perbedaan return saham sebelum, pada saat, dan sesudah pengumuman bond rating pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (skripsi).Universitas Islam Indonesia Sunariyah.1998. Pengantar Pengetahuan Pasar Modal. Yogyakarta. UPP AMP YKPN Wibowo, Tri. 2005. Dampak Pengumuman Bond Rating Terhadap Return Saham Study Empiris pada Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta Tahun 2001-2005. Universitas Islam Indonesia Usman, Marzuki dkk.1990. ABC Pasar Modal Indonesa.Jakarta. LPPI & ISEI