DAMPAK PENGGUNAAN BERBAGAI ALAT KONTRASEPSI TERHADAP INDEKS MASSA TUBUH PADA WANITA PASANGAN USIA SUBUR (Studi pada Wanita Pasangan Usia Subur di Desa Sukaherang Kecamatan Singaparna Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2012. Millah(1) Lilik Hidayanti, SKM,M.Si(2) Mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan Peminatan Gizi Universitas Siliwangi(1)
[email protected] Dosen Pembimbing Bagian Gizi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Siliwangi(2) ABSTRAK Penggunaan alat kontrasepsi merupakan salah satu metode untuk menghindari atau mengatur jarak kehamilan,namun penggunaan alat kontrasepsi ini sering menimbulkan efek samping terutama alat kontrasepsi hormonal sering mengakibatkan peningkatan berat badan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak penggunaan berbagai alat kontrasepsi terhadap indeks massa tubuh wanita pasangan usia subur (studi di Desa Sukaherang Kecamatan Singaparna Kabupaten Tasikmalaya) Tahun 2012. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey dengan pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah 88 orang wanita dari pasangan usia subur dari populasi 709 orang. Analisis univariat menggunakan tabel distribusi frekuensi dan penghitungan nilai-nilai statistik dan analisis bivariat Chi Square, Kruskal Wallis serta uji korelasi parsial. Diketahui jumlah jumlah responden yang menggunakan alat kontrasepsi hormonal mencapai 50 orang. Sementara jumlah responden yang mengalami kegemukan sebagian besar merupakan pengguna alat kontrasepsi hormonal yaitu sebesar 54%. (27 orang). Pada responden yang tidak gemuk sebanyak 86,8% (33 orang) memakai alat kontrasepsi non hormonal. Hasil penelitian diketahui dari uji chisquare ada hubungan penggunaan alat kontrasepsi hormonal terhadap peningkatan IMT dengan nilai p 0,001. Hasil uji korelasi parsial membuktikan IMT semakin meningkat setelah dikontrol dengan variabel Tingkat Kecukupan Energi (TKE). Hasil penelitian membuktikan adanya IMT yang semakin meningkat pada pengguna alat kontrasepsi setelah dikontrol variabel lama penggunaan. Hasil penelitian membuktikan ada perbedaan IMT pada keenam pengguanaan alat kontrasepsi dengan nilai p = 0,018. Dengan demikian dapat disarankan kepada wanita usia subur yang menggunakan alat kontrasepsi hormonal lebih dari tiga tahun sebaiknya beralih ke alat kontrasepsi yang tidak mengandung hormon. Untuk wanita usia subur lebih memperhatikan asupan gizi yang seimbang serta lebih meningkatkan aktivitas seperti olah raga yang teratur. Kata Kunci : Indek Massa Tubuh, Alat Kontrasepsi, WUS Daftar pustaka : 21 (1997 – 2011)
FACULTY OF HEALTH SCIENCES UNIVERSITY SILIWANGI Specialisation PUBLIC HEALTH NUTRITION 2012
ABSTRACT Millah IMPACT OF CONTRACEPTION USE VARIOUS TOOLS IN WOMEN BODY MASS INDEX OF AGE COUPLE LUSH (STUDY IN VILLAGE DISTRICT SUKAHERANG Singaparna Tasikmalaya District) YEAR 2012 Use of contraception is one of the methods to avoid or adjust the spacing of pregnancy, but the use of these contraceptives often cause side effects especially hormonal contraceptives often cause weight gain. This study aimed to determine the impact of the use of various contraceptives on body mass index of women of fertile couples (Study in Rural Sub Sukaherang Singaparna Tasikmalaya district) in 2012. The method used is the method with cross sectional survey. The samples in this study were 88 women of fertile couples from population 709 people. Univariate analysis using frequency distribution tables and calculation of statistical values and bivariate analysis Chi Square, Kruskal Wallis and partial correlation test. Given the number of respondents who use hormonal contraceptives to 50 people. While the number of respondents who are overweight is largely a hormonal contraceptive users is equal to 54%. (27 people). In non-obese respondents as 86.8% (33 persons) using nonhormonal contraception. The results of the study found no association chisquare test using hormonal contraceptives to increased IMT with p value 0.001. The test results prove the partial correlation IMT increased after controlled variable Adequacy of Energy (TKE). The results prove the presence of increasing BMI on the user-controlled variables contraception after long use. The results show no difference in BMI at six pengguanaan contraceptives with p = 0.018. Thus recommended to women of childbearing age who use hormonal contraceptives should pay more attention to balanced nutrition and further enhance activities such as regular exercise.
PENDAHULAN Memiliki berat badan ideal adalah idaman bagi setiap orang agar mencapai tingkat kesehatan yang optimal. Keuntungan berat badan normal adalah lincah dan resiko sakit rendah. Sementara berat badan berlebih kini sudah menjadi fenomena yang banyak dikeluhkan oleh orang terutama wanita dan terkadang mereka dengan segala cara melakukan upaya untuk menurunkan berat badan seperti melakukan operasi, sedot lemak, diet ketat dan sebagainya. Berdasarkan hasil Riskesdas 2010 permasalahan gizi pada orang dewasa cenderung lebih dominan pada masalah kelebihan berat badan.Di tingkat nasional sebanyak 21,7 % orang mengalami kelebihan berat badan yang merupakan gabungan kategori berat badan lebih (BBlebih) dan obese, yang bisa juga disebut obesitas. Prevalensi Obesitas pada laki-laki lebih rendah yakni hanya (16,3%), dibanding perempuan yang mencapai 26,9%. Sementara untuk Jawa Barat sebanyak 22, 8% mengalami kelebihan dengan kategori berat badan lebih dan obesitas. Berdasarkan data yang diperoleh dari kohort KB Desa Sukaherang Kecamatan Singaparna Kabupaten Tasikmalaya tahun 2011, terdapat 15 dari 20 orang wanita pasangan usia subur masuk kategori gemuk yaitu dengan IMT lebih dari 25. Sementara data yang diperoleh, pengguna alat kontrasepsi hormonal mencapai 83,8% pada tahun 2011. Berdasarkan alasan tersebut maka dilakukan penelitian untuk mengetahui dampak penggunaan berbagai alat kontrasepsi terhadap IMT (indeks Massa Tubuh) pada wanita (PUS) di Desa Sukaherang Kecamatan Singaparna Kabupaten Tasikmalaya.
METODE PENELITIAN Metode pada penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional yaitu seluruh variabel diamati pada saat yang bersamaan pada waktu penelitian (Notoatmodjo,2005). Variabel bebas yang diteliti adalah penggunaan berbagai alat kontrasepsi, variabel terikatnya adalah Indeks Massa Tubuh yang dibuat kategori menjadi gemuk jika Indeks Massa Tubuh lebih dari 25 dan tidak gemuk jika Indeks Massa Tubuh kurang dari 25. Variabel pengganggunya adalah asupan makanan (Tingkat Kecukupan Energi) , Olah raga, dan lama penggunaan alat kontrasepsi. Data primer pada penelitian ini adalah tinggi badan diukur dengan menggunakan microtois dengan ketelitian 0,1 cm, berat badan dengan menggunakan
timbangan injak digital merek Bistro dengan ketelitian 0,01 kg, Asupan makanan dengan menggunakan formulir recall 2 kali 24 jam. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh wanita Pasangan Usia Subur di Desa Sukaherang Kecamatan
Singaparna Kabupaten Tasikmalaya
yang berjumlah 709
orang.dengan kriteria inklusif adalah wanita pasangan usia subur, sudah pernah melahirkan, tidak menggunaka obat-obat penurun berat badan. Sampel yang diperoleh hasil perhitungan dengan rumus Notoatmojo (2005) dengan (batas ketelitian 10% atau 0,1) adalah 88 orang sampel wanita pasangan usia subur. Sampel diambil secara proporsional dari 7 dusun. Analisis data dengan analisis univariat dan bivariat. Analisis univariat dilakukan untuk memperoleh gambaran distribusi frekuensi dari berbagai variabel yang dikaji dalam penelitian yang dilakukan. Analisis bivariat dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan atau dampak penggunaan berbagai alat kontrasepsi terhadap Indeks Massa tubuh yaitu dengan uji statisti chi-square dan uji krusial Wallis. HASIL DAN PEMBAHASAN Karkteristik Sampel Sampel pada penelitian ini adalah wanita pasangan usia subur degan umur antara 22 tahun sampai dengan 48 tahun. Dengan rata-rata umur sampel adalah 32, 18 tahun ± 6,742. Sampel keseluruhan adalah ribu rumah tangga biasa yang tidak mempunyai pekerjaan lain. Sementara pendidikan sampel sebagian besar adalah Sekolah Menengah Atas (SMA yaitu sebanyak 56,82% (50 orang). Penggunaan Alat Kontrasepsi Tabel 1: Distribusi Frekuensi Penggunaan Alat Kontrasepsi Di Desa Sukaherang Kecamatan Singaparna Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2012 Jenis Alat Kontrasepsi Suntik Pil Implant Iud Mow Tidak KB/ Alami Total
N 33 13 4 14 8 16 88
% 37.5 14.8 4.5 15.9 9.1 18.2 100.0
Diketahui dari tabel 1 pengguna alat kontrasepsi suntik merupakan yang terbanyak digunakan responden yaitu 37,5% (33 orang) dan yang paling sedikit digunakan responden adalah implant 4,5% (4 orang). Tabel 2: Distribusi Frekuensi Penggunaan Alat Kontrasepsi Hormonal dan Non Hormonal di Desa Sukaherang Kecamatan Singaparna Kabbupaten Tasikamalaya Tahun 2012 Penggunaan Alat Kontrasepsi
N
%
Hormonal
50
56.8
Non hormonal
38
43.2
Total
88
100.0
Setelah direkap berdasakan kategori hormonal dan non hormmonal, diketahui responden yang menggunakan alat kontrasepsi hormonal mencapai 56,8% dan responden yang mengggunakan alat kontrasepsi non hormonal mencapai 43,2%. Tabel 3: Distribusi IMT Responden Di Desa Sukaherang Kecamatan Singaparna Kabupaten Tasikmalya Tahun 2012 IMT
Nilai Statistik
Mean
24,2751
Median
24,1564
Mode
25.72a
Minimum
17,74
Maximum
34,74
Diketahui rata-rata IMT responden adalah 24,2751 dengan nilai IMT minimum adalah 17,74 dan nilai IMT maksimum adalah 34, 74. Tabel 4: Distribusi Kategori Kegemukan Responden Di Desa Sukaherang Kecamatan Singaparna Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2012 Kategori Kegemukan
N
%
Gemuk
32
36,4
Tidak gemuk Total
56 88
63,6 100,0
Berdasarkan tabel 4 responden dengan IMT kategori gemuk mencapai 36,4 % atau 32 orang, dan kategori tidak gemuk mencapai 63,6% atau berjumlah 56 orang.
Variabel Pengganggu Asupan Makanan (TKE) Dari hasil penelitian didapat asupan rata-rata responden adalah 2018 kal dengan rentang antara 1695 kalori sampai dengan 2344 kalori. Tingkat Kecukupan Energi (TKE) responden berkisar antara 77 % sampai 106,59 %. Tabel 5: Distribusi Tingkat Kecukupan Energi Responden Di Desa Sukaherang Kecamatan Singaparna Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2012 TKE Baik Kurang Total
Jumlah 75 13 88
% 85,2 14,8 100
Hasil penelitian diperoleh data bahwa 85% responden memiliki Tingkat Kecukupan Energi Baik dan hanya 14,8% dengan Tingkat Kecukupan Energi yang kurang. Hasil penelitian ini diperoleh dengan membandingkan jumlah kalori responden dibagi dengan standar Angka Kecukupan Gizi tahun 2004 dikali seratus persen.
Aktifitas Fisik Olah Raga Hasil penelitian ini diperoleh semua responden tidak mempunyai kebiasaan olah raga secara teratur, sehingga aktivitas responden dikategorikan homogen dan bukan menjadi variabel pengganggu.
Lama Penggunaan Alat Kontrasepsi Hasil penelitian diketahui lama penggunaan alat kontrasepsi adalah sebagai berikut Tabel 6: Distribusi Responden Berdasarkan Lama Pengggunaan Alat Kontrasepsi Di Desa Sukaherang Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2012 Lama Penggunaan KB
N
%
≥ 3 tahun < 3 tahun Total
29 59 88
33 67 100
Dari tabel 9 untuk penggunaan alat kontrasepsi diketahui sebagian besar responden yaitu 67% (59 orang) menggunakan alat kontrasepsi kurang dari 3 tahun, dan sebanyak 33 % (29 orang) menggunakan kurang dari 3 tahun.
Dampak Penggunaan Berbagai Alat Kontrasepsi Terhadap Indeks Massa Tubuh Wanita Pasangan Usia Subur Tabel 7: Distribusi Responden Menurut Penggunaan Kategori Alat Kontrasepsi dan Kegemukan Di Desa Sukaherang Kecamatan Singaparna Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2012 Gemuk
Jenis KB N Hormonal Non Hormonal
%
Tidak Gemuk N %
Total N
P vallue
%
27
54,0
23
46
50
100
5
13,2
33
86,8
38
100
0,001
Dari tabel 10 pada responden yang gemuk sebagian besar merupakan pengguna alat kontrasepsi hormonal yaitu sebanyak 27 orang (54%), sedangkan responden yang masuk kategori tidak gemuk sebagian besar menggunakan non Hormonal. Hasil pengujian ChiSquare menunjukkan adanya hubungan antara penggunaan alat kontrasepsi hormonal dengan kegemukan (IMT) di Desa Sukaherang Kecamatan Singaparna Kabupaten Tasikmalaya dengan p value < 0,05 (0,001). Penelitian ini sesuai dengan teori yang dikemukakan Affandi (2008) bahwa penggunaan alat kontrasepsi akan mengembalikan kesuburan dengan cepat, namun alat kontrasepsi ini bukan pilihan utama bagi wanita pasangan usia subur yang ingin mengendalikan kehamilan karena dapat menyebabkan kegemukan. Pendapat lain juga menyatakan gejala dan keluhan dalam penggunaan alat kontrasepsi hormonal adalah BB bertambah dengan kenaikan rata-rata untuk setiap tahun antara 2,3 – 2,9 Kg (Depkes, 1999).Hal ini sesuai dengan pernyataan Hartanto: penggunaan
alat kontrasepsi hormonal dapat meningkatkan berat badan. Sama halnya dengan Hartanto, Hestiantoro (2008) yang menyatakan bahwa alat kontrasepsi hormonal banyak menimbulkan efek samping, salah satunya adalah peningkatan berat badan. Perubahan BB kemungkinan disebabkan karena hormon progesteron mempermudah perubahan karbohidrat dan gula menjadi lemak, sehingga lemak banyak yang bertumpuk di bawah kulit (Hartanto)
Tabel 8: Hasil Uji Korelasi Parsial No
Variabel Bebas
Variabel Terikat
1 Alat Kontrasepsi
IMT
2 Alat Kontrasepsi
IMT
Variabel Kontrol
nilai p
Tingkat Kecukupan Energi (TKE) Lama Penggunaan aLat kontrasepsi
0,001 0,001
Hasil penelitian diketahui penggunaan Alat Kontrasepsi Hormonal berhubungan dengan IMT setelah dikontrol dengan variabel pengganggu Tingkat Kecukupan Energi dengan nilai p = 0,001, artinya peningkatan IMT dipengaruhi oleh penggunaan alat kontrasepsi hormonal dan
semakin meningkat seiring dengan asupan energi
yang
dikonsumsi. Pertambahan berat badan ini terjadi karena DMPA (Depot Medroxyprogesteron Asetat) merangsang pusat pengendali nafsu makan di hipotalamus yang dapat menyebabkan akseptor untuk makan lebih banyak daripada biasanya. Bila karbohidrat yang masuk ke dalam tubuh lebih banyak daripada
yang digunakan
dengan segera untuk energi atau
disimpan dalam bentuk glikogen maka kelebihan dengan cepat akan diubah menjadi trigliserid dan kemudian disimpan di dalam jaringan adiposa (Arthur,1990:626). Peningkatan IMT juga dipengaruhi oleh alat kontrasepsi hormonal setelah dikontrol dengan variabel pengganggu lama penggunaan alat kontrasepsi tersebut, hal ini terbukti dari hasil uji statistik dengan diperoleh nilai p = 0,001, artinya semakin lama penggunaan alat kontrasepsi maka akan terjadi peningkatan IMT.
Hasil uji statistik Kruskal Wallis didapat nilai p < 0,05 (0,018) dapat disimpulkan ada perbedaan IMT diantara penggunaan alat kontrasepsi suntik, pil, implant, IUD, MOW dan KB alami.
90,0% 80,0% 70,0% 60,0% 50,0% 40,0% 30,0% 20,0% 10,0% 0,0% GEMUK
suntik
pil
48,0%
69%
TIDAK GEMUK 52,0% 31,0%
impla nt 50%
iud
mow
tidak kb 14,3% 12,5% 12,5%
50%
86,0% 87,5% 87,5%
Grafik 1 Distribusi Responden Menurut Penggunaan Jenis Alat Kontrasepsi dan Kegemukan Di Desa Sukaherang Kecamatan Singaparna Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2012 Dari grafik.1 diketahui responden yang gemuk sebagian besar menggunakan alat kontrasepsi suntik, pil dan Implan. Sedangkan pada responden yang tidak gemuk sebagian besar menggunakan alat kontrasepsi IUD, MOW, dan KB alami ( Tidak berKB)
PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian inni dapat disimpulkan sebagai berikut. Diketahui ratarata IMT responden adalah 24,2751 dengan nilai IMT minimum adalah 17,74 dan nilai IMT maksimum adalah 34, 74. Alat kontrasepsi suntik merupakan yang terbanyak digunakan responden yaitu 37,5% (33 orang) dan yang paling sedikit digunakan responden adalah implant 4,5% (4 orang). Pada responden yang gemuk sebagian besar merupakan pengguna alat kontrasepsi hormonal yaitu sebanyak 27 orang (54%), sedangkan responden yang masuk kategori tidak gemuk sebagian besar menggunakan non Hormonal.Hasil pengujian ChiSquare menunjukkan adanya hubungan antara penggunaan alat kontrasepsi hormonal dengan kegemukan (IMT) di Desa Sukaherang Kecamatan Singaparna Kabupaten Tasikmalaya dengan p value < 0,05 (0,001). Pada responden yang menggunakan alat kontrasepsi suntik 48,0% mempunyai IMT dengan kategori gemuk, dan 52,0% tidak temasuk gemuk. Pada responden yang menggunakan alat kontrasepsi pil 69% mempunyai IMT dengan kategori gemuk dan 31% tidak gemuk. Pada responden yang menggunakan alat kontrasepsi Implant 50% mempunyai IMT gemuk dan 50% tidak termasuk gemuk. Pada responden
yang
menggunakan alat kontrasepsi IUD 14,3% mempunyai IMT dengan kategori gemuk, dan
86,0% responden tidak gemuk. Pada responden yang menjalani MOW 12,5% mempunyai IMT dengan kategori gemuk, dan 87,5% tidak termasuk gemuk. Pada responden yang tidak menggukana alat kontrasepsi 12,5% mempunyai
IMTkategori gemuk,dan 87,5% tidak
gemuk. Saran Bagi akseptor yang merasa terganggu dengan efek samping dari penggunaan alat kontrasepsi hormonal seperti penambahan berat badan sebaiknya berkonsultasi dengan petugas kesehatan atau bisa beralih menggunakan alat kontrasepsi yang tidak mengandung hormon. Bagi peneliti selanjutnya sebaiknya meneliti umur ibu yang menggunakan alat kontrasepsi hormonal
DAFTAR PUSTAKA Abdulbari S.,Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi, Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta, 2006 Admin, Faktor penyebab kegemukan, http://.healthy.go.id. Diakses pada tanggal 6 Juni 2012. Affandi,B,’” Tak Benar Menggunakan Pil KB Rahimnya Kering” 2004 Almatsier S., Prinsip Dasar Ilmu Gizi, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2005 BKKBN, Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi, 2011 Depkes RI., Panduan Buku Klinis Program Pelayanan Keluarga Berencana, Direktorat Bina Kesehatan Keluarga, 1999) Diana, Obesitas. http://www. Wikipedia Indonesia.Com. Diakses tanggal 5 Maret 2012 Guyton,Arthur, Fisiologi Manusia dan Mekannisme Penyakit, Edisi 3,Jakarta:ECG,1997 Hartanto, Hanafi, KB dan Kontrasepsi, Jakarta : Pustaka Sinar Harapan, 2003 Hartanto,Hanafi,Keluarga Berencana dan Kontrasepsi, Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 2004 Labib, Alat Kontrasepsi Picu Kegemukan, http://.pikiranrakyat.com Diakses pada tanggal 6 Juni 2012. Saifudin, Abdulbarri; Affandi, Biran, dan Enriquito R.Lu, Pelayanan
Kontrasepsi,
Jakarta:
Yayasan
Buku Panduan Praktis
Bina
Pustaka
Sarwono
Prawiharjo,2003 SastrawinataS., Teknik Keluarga Berencana, Elstar Offset, Bandung 1980 http://suyatno.blog.undip.ac.id/files/2010/05/MENGHITUNG-BESAR-SAMPELSurya A., Metode Kontrasepsi,http://www.bkkbn.go.id. Diakses Pada Tanggal 14Maret 2012 supariasa dkk.,Penilaian Status Gizi, Buku Kedokteran, Jakarta, 2007
Urtoron,dr, Rachmi, dkk Panduan Buku Klinis Program Pelayanan KB, Jakarta, Depkes RI,1993 Taufiq., 2008, Kontrasepsi Suntikan Meningkatkan Berat Badan,http://www.gizi-Taufiq. Diakses 28 Maret 2012 Wiknjosastro,H,”ilmu Kebidanan”Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo,Jakarta, 2005 Laporan Hasil Riskesdas tahun 2010 Lokakarya Pelayanan KB, BKKBN,Jakarta,1993