DAMPAK PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA PANTAI PADANG TERHADAP USAHA PEDAGANG KAKI LIMA (Pendekatan MC. Nemar) Lili Suryani1, Syafrizal Chan1 dan Nurul Huda2 Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Bung Hatta Email :
[email protected] [email protected] [email protected] ABSTRACT In an effort to accelerate economic growth , the Government of Indonesia also make every effort to stimulate sectors that are considered to have the opportunity to increase national economic growth . One such sector is the tourism sector which is expected to be a source of foreign exchange earnings and the national economy . Particularly the West Sumatra provincial capital of Padang which has made the development of tourism , especially in Padang Beach Tourism . This study aims to Examine the impact of Padang Beach Tourism Development on the business street vendors after cultivation. Ascertain constraints faced by street vendors of operating in tourism area Padang. Test performe using Mc Nemar Test. Development Area Tourism Padang has a significant impact on the increase in income, employment, hours of work, pricing, sales, profits and production costs due to the addition of Area Development Tourism Padang. Keywords : street vendors , Income , Employment , Cost of Production, Profit.
satunya indikator suksesnya pembangunan
PENDAHULUAN
ekonomi.
Pembangunan ekonomi hampir selalu identik
dengan
pertumbuhan
upaya
ekonomi.
Dalam pembangunan ekonomi juga
peningkatan
perlu diperhatikan seberapa jauh konstribusi
Pertumbuhan
seluruh
ekonomi adalah peningkatan produksi output
pertumbuhan
dibandingkan dengan periode sebelumnya terjadi
pada
suatu
nilai
sebagai indikator keberhasilan pembangunan di
pertumbuhan
suatu ekonomi
negara, bukanlah
terhadap
ekonomi
tersebut
dapat
dinikmati seluruh lapisan masyarakat. Selain
wilayah.
Pertumbuhan ekonomi yang tinggi dianggap
ekonomi
masyarakat
pertumbuhan ekonomi atau seberapa jauh
barang dan jasa pada suatu periode tertentu
yang
lapisan
namun
pertumbuhan
ekonomi,
pendapatan
juga
perlu
indikator
keberhasilan
dilihat
distribusi sebagai
pembangunan
ekonomi. Distribusi pendapatan adalah salah
satu1
satu
alat
untuk
melihat
pemerataan
Berdasarkan uraian di atas penulis
pertumbuhan ekonomi (Ardin, 2010).
merasa
terdorong
untuk
meneliti
dan
Kota Padang telah ditetapkan sebagai
menganalis“DAMPAK PENGEMBANGAN
salah satu Daerah Tujuan Wisata (DTW)
KAWASAN WISATA PANTAI PADANG
Nasional. Sesuai dengan Rencana Induk
TERHADAP USAHA PEDAGANG KAKI
Pengembangan Pariwisata
LIMA” (Pendekatan Mc.Nemar)”.
(RIPPDA)
dan
Kota Padang
Rencana
Induk
Tujuan Penelitian
Pengembangan Pariwisata Daerah Sumatra
1. Mengetahui
dampak
Pengembangan
Barat, Kota Padang merupakan salah satu
Wisata Pantai Padang terhadap usaha
Wilayah Pengembangan Wisata (WPW)
pedagang kaki lima setelah adanya
yang
pengembangan.
diharapkan
mampu
mendukung
kepariwisataan Sumatra Barat dan Indonesia.
2. Mengetahui
kendala
yang
dihadapi
Penyusunan RIPPDA dilakukan berdasarkan
Pedagang Kaki Lima dalam menjalankan
pendekatan community attraction complect
usaha di Kawasan Wisata Pantai Padang.
dengan membentuk Wilayah Pengembangan Pariwisata
(WPP)
yang
Defininisi Pariwisata Pengembangan
kemudian
sektor
pariwisata
dikembangkan lagi menjadi Satuan Kawasan
ditujukan untuk meningkatkan kualitas hidup
Wisata (SKW).
dan kesejahtraan serta dapat memberikan
Pemerintah
Kota
Padang
manfaat terhadap pemenuhan kebutuhan
secara
masyarakat.
bertahap telah membangun dan membenahi sarana dan prasarana penunjang pariwisata
Selanjutnya menurut Guyer Freuler
yang tersebar diberbagai lokasi di Kota
dalam Yoety (1996) merumuskan pengertian
Padang. Dalam menciptakan icon pariwisata
pariwisata
Kota Padang, telah dipilih dan ditetapkan
yakni Pariwisata dalam artian modern adalah
Kawasan Pantai Air Manis dan Kawasan
merupakan fenomena dari zaman sekarang
Sepanjang Pantai Padang sebagai objek
yang
wisata
Padang.
kesehatan dan pergantian hawa, penilaian
dijadikan
yang sadar dan menumbuhkan cinta terhadap
prioritas dengan melibatkan stakeholder
keindahan alam dan khususnya disebabkan
terkait dan penduduk sekitar secara sinergis,
oleh
bertambahnya
pergaulan
berbagai
baik dalam pengelolaan wilayah maupun
bangsa dan kelas
masyarakat
manusia
melakukan atraksi budaya (Dinas Pariwisata
sebagai
Kota Padang, 2008).
perniagaan,perdagangan,serta
unggulan
Pengembangan
Kota
kawasan
ini
2
dengan
didasarkan
hasil
memberikan
atas
batasan
kebutuhan
daripada
akan
perkembangan
penyempurnaan
dari
pada
alat-alat
Ruang tersebut digunakan untuk kegiatan
pengangkutan”.
berjualan pedagang kecil sehingga disebut
Definisi Tenaga Kerja Menurut Sadono Sukirno Tenaga
pedagang kaki lima (Widjajanti, 2000). Menurut Mulyanto (2007),
Kerja adalah bagian dari penduduk suatu
adalah usaha kecil yang berorientasi pada
negara yang dapat digunakan dengan faktor
laba
produksi lain untuk melakukan kegiatan
PKL
adalah penduduk yang berumur di antara 15
usaha,
Pengertian tenaga kerja ada beberapa
PKL
menjadi
menejer
tunggal
yang
mengendalikan
usaha
sekaligus
mengontrol atau mengendalikan usahanya,
kriteria (Mulyadi 2003) yakni :
adalah
(entrepreneurship).
menangani usahanya mulai dari perencanaan
hingga 64 tahun.
kerja(manpower)
sebuah
usahanya dalam mendapatkan keuntungan.
negara, yang tergolong sebagai tenaga buruh
dengan
layaknyaknya
mempunyai cara tersendiri dalam mengelola
yang dibutuhkan masyarakat. Di berbagai
dimaksud
(profit)
kewirausahaan
produktif dan menghasilkan barang dan jasa
1. Yang
PKL
padahal fungsi-fungsi manajemen tersebut tenaga
jarang atau tidak pernah mereka dapatkan
penduduk
dari
dalam usia kerja (berusia 15-64) atau
pendidikan
formal.
Manajemen
usahanya berdasarkan pengalaman dan alur
jumlah seluruh penduduk dalam suatu
pikir mereka yang otomatis terbentuk sendiri
negara yang dapat memproduksi barang
berdasarkan
dan jasa jika ada permintaan terhadap
arahan
ilmu
manajemen
pengelolaan usaha, hal inilah yang disebut
tenaga mereka, dan jika mereka mau
“learning
berpartisipasi dalam aktivitas tersebut.
by
experience”
(belajar
dari
pengalaman).
2. Angkatan kerja adalah bagian tenaga kerja yang sesungguhnya terlibat, atau
Definisi Pendapatan Pendapatan merupakan
berusaha
kegiatan
utama dalam berbagai kegiatan ekonomi
produktif yaitu produksi barang dan
yang dilakukan oleh masyarakat. Semua
jasa.
kebutuhan akan barang dan jasa dapat
terlibat,
dalam
sumber
terpenuhi dengan adanya pendapatan. Sama
Konsep Pedagang Kaki Lima (PKL) Istilah pedagang kaki lima konon
halnya yang terjadi di dalam suatu Rumah
berasal dari zaman Pemerintahan Rafles,
Tangga (keluarga). Pendapatan dalam suatu
Gubernur Pemerintahan Kolonial Belanda,
rumah tangga merupakan salah satu faktor
yaitu dari kata “five feet” yang berarti jalur
yang
pejalan kaki di pinggir jalan sebesar 5 kaki.
pemuasan dalam 3
dominan
dalam
pemenuhan
dan
kehidupan sehari-hari.
Semakin tinggi tingkat pendapatan rumah
mempunyai yang lebih umum, harga pun
tangga, maka semakin banyak kebutuhan
didefinisikan sebagai jumlah sesuatu yang
rumah
dipertukarkan dalam barter atau penjualan,
tangga
tersebut
dapat
dipenuhi
(Sukirno 2003). Menurut
untuk memperoleh sesuatu yang lainya. Sukirno
(2003)
tingkat
Defniisi Penjualan Menurut Kertajaya (2006) Penjualan
hidup suatu masyarakat dapat ditentukan
adalah bagaimana menciptakan hubungan
oleh pendapatan. Jadi, dengan melihat
jangka panjang dengan pelanggan melalui
tingkat pendapatan suatu masyarakat kita
produk
dapat mengetahui tentang hidup masyarakat.
dalam
memproduksi
jasa
perusahaan.
Adapun
menurut Pass dan Lowes (1999) Penjualan
Konsep Biaya Produksi Untuk melihat seluk beluk kegiatan perusahaan
atau
merupakan suatu pembelian barang atau jasa
dan
oleh seorang pembeli dari seorang penjual
menawarkan barangnya dapat dilihat pada
sesuai dengan harga yang telah ditetapkan
biaya produksi untuk menghasilkan barang-
atau dalam beberapa kasus melalui perjanjian
barang.
pertukaran barang atau imbal beli. Biaya produksi dapat didefinisikan
Konsep Laba Dalam teori ekonomi, pemisalan
sebagai pengeluaran yang dilakukan oleh
terpenting dalam menganalis kegiatan usaha
perusahaan untuk memperoleh faktor-faktor
adalah “mereka akan melakukan kegiatan
produksi dan bahan-bahan mentah yang akan
memproduksi sampai kepada tingkat di mana
digunakan untuk menciptakan barang-barang
keuntungan mereka mencapai jumlah yang
yang diproduksikan perusahaan tersebut
maksimum”. Jadi laba dapat didefinisikan
(Sukirno 2008).
sebagai keuntungan yang diperoleh apabila
Konsep Harga Dalam teori ekonomi mikro, yang
hasil penjualan melebihi dari biaya produksi
dimaksud dengan harga ialah harga dari
(Sukirno 2008).
suatu komoditi (suatu barang tertentu),
METODOLOGI PENELITIAN Sumber Data, Ukuran Populasi dan Sampel Sumber Data Data yang digunakan dalam
Suhartati dan Fathorrozi (2003). Sedangkan menurut Abdullah (1995) harga adalah sejumlah uang yang diberikan seseorang
penelitian ini adalah data primer. Data
untuk memperoleh barang dan jasa.
primer diperoleh dengan melakukan survey
Menurut Sastradipoera (2003) bahwa
ke
harga adalah hasil pertemuan dari transaksi
daerah
wawancara
barang atau jasa yang dilakukan oleh
penelitian secara
dan
melakukan
langsung
responden atau pedagang kaki lima.
permintaan dan penawaran di pasar. Agar 4
terhadap
biasanya berbentuk “Before After”. Jadi
Populasi Populasi
adalah
kumpulan
dari
hipotesis penelitian merupakan perbandingan
individu dengan kualitas serta ciri-ciri yang
antara nilai sebelum dan sesudah ada
di tetapkan dan populasi adalah jumlah
perlakuan atau treatment (membuktikan ada
keseluruhan individu yang diteliti (Evi,
tidaknya perubahan).
2007). Adapun yang menjadi populasi adalah
Sebagai
sebagian masyarakat sekitar pantai Pandang
disusun ke dalam tabel 3.1 tabel segi empat
Sampel Sampel merupakan sebagian unit Untuk
menentukan
ABCD sebagai berikut sugiyono, 2001). HASIL PENELITIAN Pendapatan Tabel 1
besarnya
sampel digunakan rumus Solvin (Husen
Kontingensi Mc Nemar Untuk Pengujian Terhadap Mutu Hidup PKL Sebelum dan Sesudah Adanya Pengembangan Pantai Padang
Umar, 1999: 69) sebagai berikut:
n= Dimana : n
menguji
signifikan setiap perubahan, maka data perlu
yang bekerja sebagai pedagang kaki lima.
populasi.
panduan untuk
= Ukuran Sampel
N
= Ukuran Populasi
E
= Persentase karena
Sebelum
Sesudah Pendapatan Pendapatan banyak sedikit 15 11
Pendapatan sedikit Pendapatan banyak Total
kelonggaran sampel (10 %) Sehingga diperoleh sampel dalam
0
15
30
11
41
Berdasarkan dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa dari 41 orang responden
n=
15 orang mengatakan bahwa sebelum adanya
n= 41,17
Pengembangan Pantai Padang pendapatan
jadi n 41,17 dibulatkan menjadi 41
mereka
Sampel yang akan diambil dalam
Pengembangan Pantai Padang pendapatan
penelitian ini berjumlah 41 orang dengan
mereka meningkat, 11 orang responden
mengambil lokasi di Kawasan Objek Wisata
mengatakan bahwa sebelum maupun sesudah
Pantai Padang.
Pengembangan Pantai pendapatan mereka
Metode Analisis Uji Mc. Nemar Teknik statistik ini digunakan untuk
tetap.
menguji hipotesis komparatif
sedikit
dan
sesudah
adanya
Dari 41 orang responden 15 orang mengatakan bahwa sebelum dan sesudah
dua sampel
adanya
yang berkorelasi bila datanya berbentuk
Pengembangan
Pantai
Padang
pendapatan mereka sudah banyak, dan tidak
nominal (Distric). Rancangan penelitian 5
26
15
Sumber : Data Diolah
penelitian ini, yaitu :
Total
ada
satu
orang
pun
responden
yang
Pengembangan Pantai tidak memakai tenaga
mengatakan sebelum adanya Pengembangan
kerja.
Pantai pendapatan mereka meningkat dan
Jam Kerja Tabel 3
setelah Pengembangan Pantai pendapatan
Kontingensi Mc Nemar Untuk Pengujian Dampak Sebelum dan Sesudah Adanya Pengembangan Pantai Padang Terhadap Pendapatan Dari Sisi Jam Kerja
mereka tidak meningkat. Tenaga Kerja Tabel 2 Kontingensi Mc Nemar Untuk Pengujian Dampak Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Sebelum dan Sesudah Adanya Pengembangan Pantai Padang
Tidak menambah jam kerja Menambah jam kerja
Sebelum
Sesudah Memiliki tenaga kerja Tidak memakai tenaga kerja Memiliki tenaga kerja
Sebelum
13
Tidak memiliki tenaga kerja
Total
11
24
Total
17
-
17
30
11
41
3
19
30
11
41
tabel
diatas
dapat
14 orang mengatakan bahwa sebelum adanya Pengembangan Pantai Padang mereka tidak
tabel
diatas
menambah jam kerja dan sesudah adanya
dapat
disimpulkan bahwa dari 41 orang responden,
Pengembangan
13 orang mengatakan bahwa sebelum adanya
menambah jam kerja, 8 orang responden
Pengembangan Pantai Padang mereka tidak
mengatakan sebelum dan sesudah adanya
memakai tenaga kerja dan sesudah adanya
Pengembangan
Pengembangan
menambah jam kerja.
Pantai
Padang
mereka
Pantai
Pantai
Padang
mereka
mereka
tidak
memakai tenaga kerja, 11 orang responden
Dari 41 orang responden, 16 orang
mengatakan bahwa sebelum dan sesudah
mengatakan bahwa sebelum dan sesudah
adanya
adanya
Pengembangan
Pantai
Padang
Pengembangan
Pantai
Padang
mereka sudah menambah jam kerja, namun
mereka tidak memakai tenaga kerja.
sebaliknya 3 orang responden mengatakan
Selanjutnya dari 41 orang responden, 17 orang mengatakan bahwa sebelum dan
sebelum
sesudah
Padang mereka menambah jam kerja dan
adanya
Pengembangan
Pantai
adanya
Pengembangan
sesudah
tidak ada satu orang pun yang mengatakan
mereka tidak lagi menambah jam kerja.
sebelum
Pengembangan
Pantai
mereka memakai tenaga kerja dan sesudah 6
Pengembangan
Pantai
mereka sudah memakai tenaga kerja dan
bahwa
adanya
22
16
disimpulkan bahwa dari 41 orang responden,
Sumber : Data Diolah
Berdasarkan
Total
Sumber : Data Diolah
Berdasarkan
Total
Sesudah Menambah Tidak jam kerja menambah jam kerja 14 8
Pantai
mematok harga tinggi dan sesudah adanya
Penetapan Harga Tabel 4
Pengembangan Pantai Padang mereka tidak
Kontingensi Mc Nemar Untuk Pengujian Dampak Sebelum dan Sesudah Adanya Pengembangan Pantai Padang Terhadap Pendapatan Dilihat Dari Sisi Penetapan Harga
menetapkan harga tinggi. Biaya Produksi
Sesudah Mematok
Tidak
harga
mematok
tinggi
harga
Tabel 5
Total
Tabel Kontingensi Mc Nemar Untuk Pengujian Dampak Sebelum dan Sesudah Adanya Pengembangan Kawasan Wisata Pantai Padang Terhadap Pendapatan Dari Sisi Biaya Produksi
tinggi Tidak Sebelum
11
13
Sesudah
24
mematok
Tidak
biaya
menambah
harga tinggi Mematok
17
-
biaya
17 Tidak
harga tinggi Total
28
13
Sebelum
41
Berdasarkan tabel dapat disimpulkan 41
mengatakan
responden,
bahwa
11
sebelum
orang
Total
adanya
namun Pantai
setelah
adanya
Pengembangan
Padang
mereka
sebelum
Pantai
produksi
Padang
responden,
17
Pengembangan
Pantai
ada
mengatakan Pengembangan
41
tabel
dapat
Pengembangan
Pantai
namun Pantai
sesudah
adanya
Padang
mereka
menambah biaya produksi untuk memenuhi orang
permintaan konsumen yang semakin banyak sehingga meningkatkan pendapatan dan 9
Padang
satupun
responden
bahwa
sebelum
adanya
Padang
mereka
Pantai
adanya
Pengembangan
orang responden yang mengatakan bahwa
mereka sudah mematok harga tinggi dan tidak
14
Padang mereke tidak menambah biaya
mengatakan bahwa sebelum dan sesudah adanya
27
16 orang responden mengatakan bahwa
mereka tetap tidak menaikan harga. 41
16
disimpulkan bahwa dari 41 orang responden,
mengatakan bahwa sebelum maupun sesudah
Dari
5
Berdasarkan
mematok harga tinggi, 13 orang responden
adanya
11
Sumber : Data Diolah
menetapkan harga tinggi untuk menambah
Pengembangan
25
biaya
Pengembangan Pantai Padang mereka tidak
pendapatan
9
biaya Menambah
dari
16
menambah
Sumber : Data Diolah
bahwa
Total
Menambah
sebelum
yang
maupun
Pengembangan
Pantai
sesudah Padang
adanya biaya
produksi mereka tetap atau tidak menambah biaya produksi. 7
Dari 41 orang responden, 11 orang
adanya
Pengembangan
penjualan
produksi baik sebelum maupun sesudah
sedangkan sesudah adanya Pengembangan
adanya
antai Padang
Pantai
Padang
sedangakan 5 orang responden mengatakan
meningkat
bahwa
mengatakan
sebelum
Pantai Padang produksi
adanya
Pengembangan
mereka menambah biaya
namun
setelah
adanya
adanya
biaya
produksi,
meningkat
penjualan mereka menjadi
dan
10
orang
sebelum
responden
maupun
sesudah
Pantai
Padang
Pengembangan
penjualan mereka tetap.
Pengembangan Pantai Padang mereka tidak menambah
tidak
Padang
menjawab bahwa mereka menambah biaya
Pengembangan
mereka
Pantai
Dari
menurut
41
responden,
15
orang
mengatakan bahwa sebelum maupun sesudah
wawancara lansung dengan para responden
adanya
hal ini disebabkan karena setelah adanya
penjualan mereka tetap baik dan tidak ada
Pengembangan
berupa
satu orangpun responden yang mengatakan
pembuatan kios oleh pemerintah membuat
baik sebelum maupun sesudah adanya
persaingan semakin ketat.
Pengembangan Pantai Padang penjualan
Penjualan
mereka menurun.
Pantai
Padang
Pengembangan
Tabel Kontingensi Mc Nemar Untuk PengujianDampak Sebelum dan Sesudah Adanya Pengembangan Kawasan Wisata Pantai Padang Terhadap Pendapatan Dari Sisi Penjuala
Tabel 7 Tabel Kontingensi Mc Nemar Untuk Pengujian Dampak Sebelum dan Sesudah Adanya Pengembangan Kawasan Wisata Pantai Padang Terhadap Pendapatan Dari Sisi Laba
Sesudah Penjualan
Penjualan
meningkat
tidak
Total
Sesudah
meningkat
Sebelum
16
10
Untung 26 Tidak
meningkat
Sebelum 15
-
15
31
10
41
Total
16
7
23
18
-
18
34
7
41
Untung Untung
meningkat Total
Tidak Untung
tidak
Penjualan
Padang
Laba
Tabel 6
Penjualan
Pantai
Total
Sumber : Data Diolah
Sumber : Data Diolah Berdasarkan tabel dapat disimpulkan Berdasarkan tabel di atas dapat
bahwa dari 41 orang responden 16 orang
disimpulkan bahwa dari 41 responden, 16
responden
orang
adanya Pengembangan Pantai Padang laba
responden
mengatakan
sebelum 8
mengatakan
bahwa
sebelum
yang mereka peroleh tidak meningkat dan
yaitu sebesar -1,13 lebih kecil dari
sesudah
nilai
adanya
Pengembangan
Pantai
Ztabel
yaitu
sebesar
0,129.
Padang laba mereka mengalami peningkatan,
Artinya
bahwa
7 responden mengatakan bahwa sebelum dan
Kawasan
Wisata
sesudah
mempunyai dampak Positif dengan
adanya
Pengembangan
Pantai
Padang laba mereka tetap. Dari
31
responden
Pengembangan Pantai
Padang
Penyerapan Tenaga Kerja Karyawan. 18
orang
3. Terdapat
hubungan
responden mengatakan bahwa sebelum dan
Pengembangan
sesudah
Pantai Padang
adanya Pengembangan Pantai
Kawasan
antara Wisata
dengan Penambahan
Padang laba mereka sudah mengalami
Jam Kerja. Di mana nilai Zhitung yaitu
peningkatan dan tidak ada satu orangpun
sebesar -1,6 lebih kecil dari nilai
responden yang mengatakan sebelum adanya
Ztabel yaitu sebesar0,054. Artinya
Pengembangan Pantai Padang mereka tidak
bahwa
mendapat untung dari berjualan.
Wisata Pantai Padang mempunyai
Kesimpulan
dampak positif terhadap Penambahan
Pengembangan
Jam Kerja PKL.
Berdasarkan pada hasil pembahasan
4. Terdapat
pada bab terdahulu dapat ditarik kesimpulan
hubungan
Pengembangan
sebagai berikut :
Pantai Padang 1. Terdapat
hubungan
Kawasan
Kawasan
antara Wisata
dengan Tingkat
antara
Harga. Di mana nilai Zhitung yaitu
Wisata
sebesar -0,7 lebih kecil dari nilai
Pantai Padang dengan Mutu Hidup
Ztabel yaitu sebesar 0,241. Artinya
PKL dari Sisi Pendapatan. Di mana
bahwa
nilai Zhitung yaitu sebesar -0,8 kecil
Wisata Pantai Padang mempunyai
dari nilai Ztabel sebesar 0,211. Artinya
dampak Positif terhadap Tingkat
bahwa
Harga.
Pengembangan
Kawasan
Pengembangan
Kawasan
Wisata Pantai Padang mempunyai
Pengembangan
5. Terdapat
hubungan
dampak Positif dengan Mutu Hidup
Pengembangan
PKL di lihat dari Sisi Pendapatan.
Pantai Padang
2. Terdapat
hubungan
Kawasan
Kawasan
antara Wisata
terhadap Biaya
antara
Produksi. Di mana nilai Zhitung yaitu
Wisata
sebesar -0,5 lebih kecil dari nilai
Pantai Padang dengan Penyerapan
Ztabel yaitu sebesar 0,308. Artinya
Tenaga Kerja. Di mana nilai Zhitung
bahwa
Pengembangan Kawasan
9
Pengembangan
Kawasan
Wisata Pantai Padang mempunyai
Pemerintah
dampak Positif terhadap kenaikan
Pemerintahan
Biaya Produksi.
dilanjutkan karena telah terbukti
6. Terdapat
hubungan
Kota
maupun
Propinsi
sebaiknya
antara
mampu menaikan Pendapatan PKL
Wisata
yang mana adalah masyarakat sekitar
Pengembangan
Kawasan
Pantai Padang
terhadap Penjualan.
Pantai Padang.
Di mana nilai Zhitung yaitu sebesar -
2. Pengembangan
Kawasan
Wisata
0,1 lebih kecil dari nilai Ztabel yaitu
Pantai Padang yang terfokus kepada
sebesar
0,158.
Pengembangan
Artinya
bahwa
PKL seperti pendirian warung tempat
Kawasan
Wisata
berjualan sebaiknya dilakukan secara
Pantai Padang mempunyai dampak
merata
positif
ketimpangan, karna masih banyak
terhadap
Peningkatan
Penjualan.
agar
tidak
terjadi
PKL Pantai Padang yang tidak
7. Terdapat
hubungan
antara
mendapat
Kawasan
Pantai Padang
terhadap Laba. Di
Pariwisata sehingga mereka membuat
mana nilai Zhitung yaitu sebesar -2,2
warung sesuka hati yang cenderung
lebih kecil dari nilai Ztabel yaitu
tidak layak bahkan melanggar norma-
sebesar
norma agama.
Pengembangan
Artinya
bahwa
Kawasan
Wisata
pembikinan
warung
dalam
Pengembangan
0,013.
Wisata
kebagian
Dinas
3. Wadah bagi Pedagang Kaki Lima
Pantai Padang mempunyai dampak
sebaiknya
Positif
dikembangkan
terhadap
oleh
Kenaikan
Keuntungan PKL.
terus
didukung sebagai
pemerintah
dalam
dan mitra
kemajuan
Kawasan Pantai Padang.
Saran
4. Bagi PKL harus disiplin menjaga Berdasarkan
uraian
hasil
kesimpulan di atas dapat beberapa
saran
tentang
dari
kebersihan
disampaikan
dengan
baik
dan
mendirikan warung yang resmi yang
Pengembangan
sesuai
Kawasan Wisata Pantai Padang sebagai
dengan
aturan
yang
ditetapkan.
berikut : DAFTAR PUSTAKA 1. Kebijakan Pengembangan Kawasan Wisata
Pantai
Padang
Anonymous.,2008,http://Ssantoso.blogspot.c
oleh
om/konsep-sektor-informal10
pedagang-kaki
Joesron, Tati Suhartati dan Fathorrozi.,2003,
28.htm
Teori Ekonomi Mikro, Salemba Empat, Jakarta.
--------------,.2010,http://www-padang.go.id.
Lipsey,dkk, alih bahasa A Jaka Wasana,
--------------,.2010,http//www.wisata
1990, Pengantar Makroekonomi,
melayu.com
Edisi Ke Delapan, Erlangga, --------------,.2010,http//gofaztrack.com/
Jakarta.
sales/memahami–dasar-dan–
Mankiw,
pengertian - penjualan
Gregori, Ekonomi,
--------------.,2011,http//definisipengertian.
2002, Edisi
Pengantar Kedua,
Jilid
Kedua, Erlangga, Jakarta.
com/pengertian-pendapatan-2/
Mulyadi, S., 2003, Ekonomi Sumber Daya
..................,2011,http:ngeblogwebid.blogspo
Manusia, PT. Raja Grafindo
t.com/pengertian-pengeluaran
Persada, Jakarta.
modal.html/ Suherman., Agus dan Dault, Adhyaksa., Adhika, Imade., 2002, Dampak
2009, Analisis Dampak Sosial
Komoditifikasi Daya Tarik
Ekonomi Keberadaan Pelabuhan
Wisata di Desa Pecatu Kuta
Perikanan Nusantara Brondong Lamongan
Selatan Bali, Jurnal Ekonomi.
Jawa
Timur,
Jurnal Saintek Perikanan. Ardin., 2010, Analisis Dampak Sukirno, Sadono., 2008, Mikro Ekonomi
Pembangunan Bidang
Teori Pengantar, Edisi Ketiga,
Pariwisata Terhadap Distribusi
PT. Raja
Pendapatan dan Kesempatan
Jakarta.
Kerja di Propinsi Sulawesi Tengah. Jurnal Ekonomi.
Tasri, Evi Susanti., 2007, Metode Penelitian Ekonomi dan Bisnis, Bung Hatta
Ishak, Kadir., 2010, Studi Karakteristik
University Press.
Penggunaan Ruang Pedagang Kaki Lima Eks
Pasar
diKawasan Lawata,
Grafindo Persada,
Widyaiswara.,
Jurnal
2010,
Dampak
Relokasi
Pedagang Kaki Lima terdapat
Ekonomi. 11
Kesejahteraan Hidup Pedagang, Jurnal Ekonomi. Yusmiadi.,dan Setia., Dian, 2011, Dampak Pengembangan Obyek Wisata Penataran
Terhadap
Pembangunan Ekonomi Lokal di Kabupaten
Blitar,
Jurnal
Ekonomi.
12