DAMPAK EKONOMI TERHADAP PENDAPATAN PEDAGANG KIOS DI WISATA RELIGI MAKAM SUNAN DRAJAT LAMONGAN1) Auliyaur Rohman Program Studi S1 Ekonomi Islam-Fakultas Ekonomi dan Bisnis-Universitas Airlangga Email :
[email protected] Moh. Qudsi Fauzi Departemen Ekonomi Syariah-Fakultas Ekonomi dan Bisnis-Universitas Airlangga Email :
[email protected] ABSTRACT: This study aims to determine how the economic impact of religious tourism tomb of Sunan Drajat Lamongan on revenues stall traders. The economic impact of tourism generated economic activity of a region in the form of direct economic impact, indirect economic impact, and continued economic impact. The method used is descriptive qualitative approach. Informants in this study are the parties involved in tourism activities, namely tourists, merchants and workers. Technical analysis of the data used is the field analytical techniques and models Miles Hubeman. The direct economic impact of business owners in the form of revenue derived from tourist spending in the tourist locations, namely by 16%. Indirect economic impacts in the form of labor income received by 1.86%, while the continued economic impact is the expenditure of labor which is mostly used for daily needs and consumption. Keywords: economic impact, sharia tourism, revenue. I. PENDAHULUAN Islam dengan
mengartikan
rihlah
yang
pariwisata
bahwa,
kehadiran
dan
makna
pengembangan pariwisata syariah sesuai
berpindah dari suatu tempat menuju
dengan Undang-Undang Nomer 10 Tahun
tempat
2009
yang
memiliki
memaparkan
lainnya
dimana
untuk
tentang
Kepariwisataan
mencapai harapan materi atau immateri.
menjelaskan
Rihlah
nilai-nilai
sektor pariwisata yang berkelanjutan dan
seperti
tidak bertentangan dengan kode etik
bersilaturahmi, mencari nafkah, ibadah
pariwisata itu sendiri yang menjunjung
haji, berpergian untuk belajar, serta untuk
tinggi budaya serta nilai lokal.
ibadah
lebih
yang
mengandung
sangat
taqarrub
dianjurkan,
kepada
Allah
SWT,
Tidak hanya sebatas kepentingan dunia namun rihlah bertujuan pada keilahian, bagaimana
kita
menambah
kecintaan pada Allah SWT dan juga
Jawa Timur merupakan salah satu
menambah kecintaan pada sesama insan
tujuan wisata utama dan bisa dibilang
(Ash-Sha’idi, 1998:17). Sapta
Nirwandar
pembangunan
Pariwisata syariah dapat didefinisikan sebagai berikut (Sofyan, 2012:54), Islamic Tourism is all kind of Tourism, instilled with the Etchical Value of Islam, that can be served for all.
kunjugan musaibah dan lain sebagainya.
yaitu
mengenai
yang
selaku
pusat
Wakil
industri
pariwisata
nasional.
Itu
terbukti dengan semakin meningkatnya
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif 1) Jurnal
ini merupakan bagian dari skripsi dari Auliyaur Rohman , NIM : 041114177, yang diuji pada 9 Februari 2016.
114
Rohman, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 2 Februari 2016: 114-126; DAMPAK EKONOMI TERHADAP PENDAPATAN PEDAGANG KIOS DI WISATA RELIGI MAKAM SUNAN DRAJAT LAMONGAN1)
kunjungi
wisatawan
dalam
beberapa
makam Sunan Drajat Lamongan untuk
tahun terakhir. Jawa Timur menjadi bagian
melakukan ziarah maupun hanya sekedar
terdepan dalam pengembangan industri
mengisi waktu liburan bersama keluarga
pariwisata,
maupun sanak saudara.
yang
terus
mengalami
perkembangan dan peningkatan. Wisatawan
yang
Wisatawan
yang
melakukan
melakukan
kunjungan ke wisata religi makam Sunan
kunjungan ke Jawa timur tahun 2014
Drajat rata-rata kurang lebih sebanyak
sebanyak 45.607.609 kunjungan, terjadi
40.000 pengunjung tiap bulannya dari
peningkatan
14,93%
data
sebanyak
39.682.337
dari
tahun
2013
kunjungan.
yang
oleh
Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata Lamongan.
Sedangkan pencapaian indicator akan
Bahkan
persentase
mengalami
peningkatan
dikeluarkan
kunjungan
jumlah
pengunjung
peningkatan
akan
pada
bulan
wisatawan sebesar 229,72% dari target
Agustus atau bertepatan dengan hari
yang
Raya Idul Fitri. Momen seperti hari besar
ditetapkan
sebelumnya
sebesar
6,5% (www.disbudpar.jatimprov.go.id).
Islam tersebut, biasanya dimanfaatkan untuk berziarah ke makam para ulama
Jawa Timur juga terdapat sebuah
Islam.
onjek wisata yang menarik dan memiliki nilai seni maupun pesona budaya yang
Wisatawa
berkunjung
wisata
bagi para wisatawan yang melakukan
Lamongan berasal dari berbagai daerah
kunjungan wisata kesana, yaitu Wisata
dan tidak hanya wisatawan asal Jawa
Religi Makam Sunan Drajat Lamongan.
Timur saja akan tetapi ada juga dari
Wisata Religi Makam Sunan Drajat yang
Medan,
sekaligus tempat dikebumikan nya salah
Purwokerto,
satu penyebar agama Islam di Indonesia
Bekasi, Banjarmasin, Kudus, Semarang,
khususnya wilayah pantai utara Jawa
Solo,
(Galang, 2015:8).
Tasikmalaya, Tegal, Karawang dan masih
yang
Lampung,
Cilacap,
lumayan wisata
juga
Lamongan
tempat
Makasar,
Drajat
Cirebon,
Bandung,
Jepara,
Bogor,
Purbalingga,
Wisatawan yang berkunjung ke
lengkap selain tempat refreshing namun sebagai
Demak,
Sunan
banyak yang lainnya.
Wisata religi makam Sunan Drajat objek
makam
ke
begitu besar, serta unsur sejarah tersendiri
menawarkan
religi
yang
pembelajaran
religi
makam
Sunan
menyebabkan
Drajat
beberapa
sejarah serta agama. Disamping itu bisa
usaha tumbuh dan berkembang di sekitar
menjadi
para
lokasi wisata, terbukti bahwa terdapat
wisatawan, apalagi dengan biaya yang
ratusan pedagang yang berjualan di
relatif
kawasan
alternatif
murah
pilihan
sehingga
bagi
sebagian
masyarakat tertarik dengan wisata religi
wisata
religi
makam
Sunan
Drajat tersebut. Mulai menjual makanan 115
Rohman, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 2 Februari 2016: 114-126; DAMPAK EKONOMI TERHADAP PENDAPATAN PEDAGANG KIOS DI WISATA RELIGI MAKAM SUNAN DRAJAT LAMONGAN1)
dan minuman, souvenir-souvenir hingga
lokasi wisata juga mempengarui jumlah
buah-buahan.
wisatawan
makam
Sunan
Drajat
adalah
Dampak
dampak
ekonomi
dampak
ekonomi
ekonomi
tidak
ekonomi
meliputi
langsung,
dampak
langsung,
lanjutan.
Dampak
tempat
akan mendorong wisatawan ke tempat lokasi
ekonomi.
tersebut
ke
yang tersedia pada lokasi wisata maka
tersebut
memberikan beberapa dampak, salah satunya
datang
wisata, semakin baik dan nyaman fasilitas
Wisatawan yang datang ke wisata religi
yang
karena
nyaman,
begitu
pula
dengan sebaliknya. Departemen (2004)
Budaya
dan
menjelaskan
bahwa,
dampak
Pariwisata
Ekonomi
tolak ukur keberhasilan pembangunan
langsung (Dristato dan Anggraeni, 2013),
suatu
merupakan dampak yang timbul akibat
pemasukan adalah jumlah kunjungan,
dari aktifitas ekonomi yang terjadi antara
pengeluaran dan kunjungan wisatawan.
wisatawan dengan masyarakat lokal yang
Peningkatan
memiliki
wisatawan
unit
usaha
di
lokasi
wisata
pariwisata
untuk
memperoleh
jumlah
kunjungan
maupun
menggerakkan
tersebut. Dampak ekonomi tidak langsung
ekonomi dari satu kota ke kota lain
(Amanda, 2009) adalah manfaat yang
maupun dari perkotaan ke pedesaan,
diterima dari dampak langsung yang
yaitu
mengakibatkan kenaikan pada input dari
peningkatan ekonomi dan pendapatan
suatu
daerah tujuan wisata yang bersangkutan.
unit
lanjutan
usaha.
(Prasetio,
dampak
Dampak 2011),
ekonomi
berdasarkan
ekonomi
merupakan
yang
pengeluaran
pada
di kawasan wisata religi makam Sunan
yang
Drajat Lamongan menimbulkan tumbuh dan berkembangnya berbagai macam
berada di lokasi wisata.
peluang yang
berdampak
Munculnya satu ikon wisata syariah
diperoleh
dikeluarkan oleh tenaga lerja lokal yang
Wisatawan
dapat
datang
usaha,
mengambil
untuk
judul
itu
peneliti
“Dampak
ini
ekonomi
memberikan pengaruh terhadap tingkat
keberadaan wisata religi makam Sunan
kehidupan masyarakat sekitar kawasan
Drajat Lamongan terhadap pendapatan
wisata. Hal ini dikarenakan pengunjung
pedagang kios”. Penelitian ini bertujuan
yang datang di kawasan wisata religi
untuk
makam
akan
ditimbulkan dengan adanya wisata religi
uangnya
makam Sunan Drajat secara ekonomi
Sunan
membelanjakan dikawasan
Drajat sebagian
wisata
tersebut,
seperti
mengetahui
dampak
yang
bagi para pedagang kios.
membeli makanan dan minuman atau
II.
sekedar membeli buah dan souvenir untuk
LANDASAN TEORI Dalam Bahasa Sansekerta istilah
oleh-oleh. Selain itu perbaikan fasilitas di
pariwisata sendiri terdiri dari dua suku 116
Rohman, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 2 Februari 2016: 114-126; DAMPAK EKONOMI TERHADAP PENDAPATAN PEDAGANG KIOS DI WISATA RELIGI MAKAM SUNAN DRAJAT LAMONGAN1)
kalimat yaitu pari dan wisata. Pari sendiri
bermaksud
berarti berulang-ulang atau berkali-kali,
tolong kepada Tuhan melalui kuburan
sedangkan wisata berarti berjalan atau
tersebut terkait permasalahan dunia.
berpergian.
Jadi
pariwisata
adalah
perjalanan
yang
dilakukan
secara
dalam
“semua hadits yang berasal dari Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam tentang ziarah kubur Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam adalah dhoif (lemah) dan ja’li (bikinan)” (PISS-KTB, 2015).
Undang-
Kepariwisataan Bab I Pasal I adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai fasilitas serta layanan disediakan
oleh
minta
As-Sunnah mengeluarkan fatwa:
undang Nomer 10 Tahun 2009 tentang
yang
dan
Ibnu Taimiyah dalam kitab Minhaju
berulang-ulang (Yoeti, 2008:112). Sedangkan
mengadukan
Sementara
masyarakat,
mengambil
Asqalani
dari
Ibnu
yang Taimiyah
pengusaha, pemerintah dan pemerintah
menceritakan bahwa tidak ada alasan
daerah.
sama sekali untuk berziarah ke makam
Pariwisata
adalah
para wali dan ulama meskipun ziarah ke
suatu
makam Rasulullah. Dan Ibnu Taimiyah
perjalanan yang dilakukan untuk rekreasi atau
liburan.Rekreasi
atau
secara
liburan
untuk
yang singkat dan sementara dari orang-
tempat kebiasaan mereka hidup dan diluar
kegiatan
mengharamkan
tujuan
ziarah
yang
bersamaan
dengan ibadah haji.
orang menuju daerah tujuan wisata diluar dan
telah
perbuatan itu. Walaupun itu dilakukan
ditunjukkan dengan adanya perjalanan
bekerja
mutlaq
Terkait
dengan
nilai
histori
atau
mereka.
budaya yang ada di tempat wisata
Pariwisata dalam arti modern menurut E
tersebuut dapat digunkan sebagai media
Guyer Freuler.
pendidikan.
berbagai
macam
berziarah tujuan,
sekelompok masyarakat, namun dengan perkembangannya wisata religi mampu meramba semua kalangan, mulai dari
dengan
kalangan ekonomi bawah samapai atas.
keyakinan,
Islamic tourism is all kind of tourism, instilled with the ethical value of Islam that can be served for all. Yaitu mencakup semua jenis pariwisata, dengan menanamkan nilai-nilai Islam, yang dapat dinikmati oleh semua orang (Sofyan, 2012:55).
yang beragam. Sebagian dari mereka mungkin ingin melakukan pelajaran akan mati
dalam
kehidupan
dalu
yang identik dengan tradisis atau budaya
ekspresi maupun dengan strata sosial
kepastian
pandangan
banyak yang mengartikan wisata religi
Gus Dur sering menjelaskan bahwa ziarah kubur merupakan tradisi Islam kerakyatan (folk Islam) yg berkembang dikalangan umat islam terutama kalangan pesantren (Faqieh, 2010). Masyarakat
Dalam
ini.
Sedangkan sebagian lainnnya mungkin
117
Rohman, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 2 Februari 2016: 114-126; DAMPAK EKONOMI TERHADAP PENDAPATAN PEDAGANG KIOS DI WISATA RELIGI MAKAM SUNAN DRAJAT LAMONGAN1)
Sofyan (2012) berpendapat bahwa, Islamic tourism means a new ethical dimension in tourism. It stands for values generally accepted as high standart morality and decency. It also stands for the respect of local beliefs and tradition, as well as care for the environment. It represents a new outlook on life and society.
adalah
dalam
pariwisata,
prinsipnya
industri
pariwisata syariah ini menyasar kesemua golongan dalam segala bentuk produk yang ditawarkan
dengan tetap dalam
koridor nilai-nilai syariah. Kementerian
Wisata syariah merupakan dimensi etika
dalam
Ekonomi
dimana
Kreatif
Pariwisata
Pariwisata
dan BPH
syariah
dan
DSN
MUI,
mempunyai kriteria
mencakup nilai-nilai umum yang dapat
umum sebagai berikut (Sofyan, 2012:58):
diterima sebagai standart moral dan susila
1).
dan
umum; 2). Berorientasi pada pencerahan,
juga
untuk
menghormati
Berorientasi
pada
kepercayaan lokal serta tradisi serta peduli
penyegaran
terhadap lingkungan. Ini salah satu bentuk
Menghindari kemusrikan dan khurafat; 4).
pandangan baru tentang kehidupan dan
Menghindari
masyarakat.
pornografi,
degfinisikan
arti
sempit
sebagai
dapat
wisata
kenyamanan; inklusif;
di
zina, keras,
8).
dan
7). Bersifat universal dan
Menjaga
lingkungan; 9).
religi
kelestarian
Menghormati nilai-nilai
budaya dan kearifan lokal. Alma dan Priansa (2009), bisnis merupaka satu lembaga menghasilkan
nilai-nilai Islam.
barang atau jasa yang dibutuhkan oleh perbedaan, pariwisata
pariwisata
masyarakat. Dalam hal ini termasuk jasa
konvensional
dari pihak pemerintah dan pihak swasta
terdapat beberapa aspek, diantaranya
yang
dari jenis objek, fasilitas ibadah,
anggota
tujuan
minuman
6). Menjaga amanah, keamanan
semua jenis wisata yang mengandung
dan
pornoaksi,
seperti
menghindari perilaku hedonis dan asusila;
Sedangkan dalam arti luas, merupakan
syariah
maksiat,
3).
etika dan nilai luhur kemanusiaan, seperti
(berkunjung semua makam di dunia).
Dalam
ketenangan;
narkoba dan judi; 5). Menjaga perilaku,
Sofyan (2012) berpendapat bahwa, In its narrow sense, it may mean “Religious Tourism” (visiting shrines all over the Islamic Word). But in its wide sense, it is the type of tourism that adheres to the value of Islamic. Dalam
dan
kemaslahatan
kuliner,
disediahkan masyarakat.
kesimpulan
dan target, pemandu wisata
untuk
bahwa
melayani
Dapat
bisnis
diambil
merupakan
(guide) hubungan dengan masyarakat di
suatu jenis kegiatan jual beli barang dan
lingkungan objek wisata tersebut serta
jasa
agenda perjalanan wisata yang disajikan.
dengan kebutuhan masyarakat.
Terdapat syariah
perbedaan antara pariwisata dan
pariwisata
yang
terorganisasi
sdan
sesuai
Ekonomi Islam adalah kumpulan
konvensional
dari dasar-dasar umum ekonomi yang 118
Rohman, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 2 Februari 2016: 114-126; DAMPAK EKONOMI TERHADAP PENDAPATAN PEDAGANG KIOS DI WISATA RELIGI MAKAM SUNAN DRAJAT LAMONGAN1)
diambil
dari
Al-Qur’an
dan
Sunnah
(income generator) dan sekaligus juga
Rasulullah serta tatanan ekonomi yang
berfungsi
dibangun di atas dasar-dasar tersebut,
(redistributionof income) (Yoeti, 2008:202).
sesuai
Adapun pengeluaran disini yang dimaksut
dengan
berbagai
macam
sebagai
alat
pemerataan
lingkungan dan setiap zaman (Izzan dan
adalah
Tanjung, 2006:32).
penyewaan homestay, rumah makan,
yang secara tidak langsung berdampak
Arabi (dalam Husain at-Tariqi, 2006:14) bahwa
ekonomi
pada
Islam
jumlah
tentang ekonomi yang diambil dari Aldari
ekonomi
dasar
terhadap
dengan
kawasan
pokok-pokok
atas
tersebut
mempertimbangkan
kondisi
dan
sebagai
usaha
para
pendapatan wisata
wisatawan
pedagang
religi
makam
di
Sunan
ekonomi langsung merupakan dampak
bagaian
yang timbul akibat dari aktifitas ekonomi
dari
yang terjadi antara wisatawan dengan
pemberian rizki yang didapatkan dengan dan
pengeluaran
Dristato dan Anggraeni (2013), dampak
Dalam Islam sendiri pendapatan
cara
bagi
Drajat Lamongan. Sedangkan menurut
lingkungan waktu.
dipandang
kerja
Dampak langsung (direct impact)
Qur’an dan Sunnah sebagai pondasi dibangun
kesempatan
masyarakat lokal.
adalah kumpulan prinsip-prinsip umum
yang
terhadap
transportasi, konsumsi barang dan jasa,
Dr. Muhammad bin Abdullah al mendefinisikan
pengeluaran
yang
halal.
masyarakat lokal yang berdagang di
Setiap
lokasi wisata tersebut.
manusia telah diteentukan atas rizkinya masing-masing oleh Allah SWT, sehingga
Amanda (2009) menjelaskan bahwa,
rizki yang diperoleh setiap orang-orang
dampak ekonomi tidak langsung adalah
juga saling berbedah. Untuk memenuhi
manfaat
kebutuhan hidupnya manusia wajib untuk
langsung yang mengakibatkan kenaikan
mencari rizki dengan melakukan usaha-
pada
usaha untuk mendapatkan rizki tersebut
sedangkan
dan secara manusia hidup di dunia ini
merupakan
pasti
tersebut.
diperoleh berdasarkan pengeluaran yang
Namun sebagai seorang muslim maka
dikeluarkan oleh tenaga kerja lokal yang
harus mencari rizki tersebut dengan cara-
berada di lokasi wisata tersebut.
membutuhkan
harta
cara yang halal, benar dan di ridhai Allah
yang
input
diterima
dari
dari
suatu
dampak
dampak
unit
usaha,
ekonomi
dampak
lanjutan
ekonomi
yang
Sedangkan informasi yang didapat
SWT.
dari informan (pengunjung, pedagang di Wisatawan
yang
datang
kawasan
wisata
berkunjung pada suatu daerah tujuan
nantinya
akan
wisata merupakan sumber pendapatan
mengenai pengeluaran pengunjung serta 119
dan
tenaga
didapatkan
kerja)
informasi
Rohman, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 2 Februari 2016: 114-126; DAMPAK EKONOMI TERHADAP PENDAPATAN PEDAGANG KIOS DI WISATA RELIGI MAKAM SUNAN DRAJAT LAMONGAN1)
perputaran
sejumlah
uang
tersebut
memberikan
dampak
langsung,
dalam
tidak
menentukan
jenis
data
diinginkan.Peneliti
dianggap
langsung, dan terusan (induced) bagi
instrument
yang
perekonomian masyarakat lokal.
langsung ke lapangan.
menjualnya
membeli kembali
barang tanpa
harus
Ruang lingkup penelitian adalah
merubah
suatu batasan penelitian yang digunakan untuk
sendiri dengan konsumen untuk membeli
dihadapi. (Sugiyono, 2013:207).
dan menjualnya dalam partai kecil atau
pedagang besar dan pedagang kecil. Pedagang kecil adalah pedagang yang
atau
dijadikan
barang
dampak
ekonomi
yang
digunakan
dalam
menggunakan
purposive
sampling untuk meningkatkan kegunaan
kepada
informasi
yang
diperoleh
dari
sampel
sedikit. Sampling bertujuan membutuhkan
berwujud barang penting asli, maupun sudah
langsung,
Penelitian
orang atau badan lain, baik yan masih
yang
ekonomi
penelitian ini adalah purposive sampling.
menyimpan
dikirim
dampak
Teknik
barang penting dengan maksut untuk di diserahkan,
sebagai
Teknik Pengumpulan Informasi
pedagang adalah orang atau badan
jual
ekonomi
lanjutan.
Menurut UU Nomor 29 Tahun 1948,
atau
dampak
tidak langsung dan dampak ekonomi
dengan
modal yang kecil (KBBI, 2002:230).
menerima
yang
diteliti. Stynes (1997) mengklasifikasikan
Bahasa Indonesia dibagi atas dua yaitu:
membeli,
kompleksitas
untuk menjawab rumusan masalah yang
Pedagang menurut Kamus Besar
dagangan
mengikat
Penelitian yang dimaksud adalah
satuan (Sugiharsono dkk, 2000:45).
barang
terjun
dan
bentuk atas inisiatif dan tanggung jawab
menjual
sebagai
Ruang Lingkup Penelitian
Pedagang adalah perantara yang kegiatannya
utama
yang
informasi yang diperoleh itu dalam fase
lain
penghimpunan
(Widodo, 2008:285-286).
data
awal
mengenai
variasi di antara sub-sub unit sebelum
III. METODE PENELITIAN
sampel tersebut dipilih. Peneliti pertama
Pendekatan Penelitian
menelusur informan, kelompok-kelompok,
Pendekatan
digunakan
tempat-tempat, atau peristiwa-peristiwa
dalam penelitian ini adalah pendekatan
kunci yang mempunyai informasi yang
kualitatif.Penelitian
bertujuan
banyak dari mereka, sedangkan sub-sub
untuk menjelaskan fenomena-fenomena
unit ini dipilih untuk kajian yang lebih
yang
mendalam.
terjadi
di
yang
kualitatif lapangan
melalui
pengumpulan data (Iskandar, 2009:36-
dipilih
37).Penelitian
kemungkinan
merupakan
bagian
dari
integral data, artinya peneliti ikut aktif
Sampel-sampel
karena
ini
merekalah
memeiliki
dapat yang
pengetahuan
yang banyak dan informatif mengenai 120
Rohman, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 2 Februari 2016: 114-126; DAMPAK EKONOMI TERHADAP PENDAPATAN PEDAGANG KIOS DI WISATA RELIGI MAKAM SUNAN DRAJAT LAMONGAN1)
fenomena
yang
sedang
diteliti
oleh
Sunan Drajat Lamongan, adapun data
peneliti.
yang
digunakan
dua
dalam
data
jumlah
data tentang ekonomi masyrakat sekitar.
yang
penelitian
ini,
Wawancara
diantaranya:
Wawancara yang dimaksut disini
Data (2003:58)
diantaranya
wisatawan, demografi masyarakat dan
Jenis dan Sumber Data Terdapat
diperluhkan
primer,
menurut
merupakan
Nazir
adalah
wawancara
sistematik,
yang
sumber-sumber
dilakukan ke wisatawan, pedagang dan
dasar yang diteliti dari bukti-bukti atau
tenaga kerja yang terdapat di kawasan
saksi utama kejadian (fenomena) objek
wisata
yang diteliti dan gejala yang terjadi di
Lamongan.
lapangan. langsung
Data di
lokasi
diperoleh
secara
penelitian
dengan
religi
makam
Sunan
Drajat
Pengamatan lapangan atau observasi
mengumpulkan. Data dari wawancara
Pengambilan
data
dengan
sistematik yang dilakukan dan hasil dari
melakukan
observasi dari wisatawan, pedagang dan
langsung, untuk mendapatkan informasi
tenaga kerja yang bekerja di beberap unit
yang
usaha tersebut. Serta data yang diperoleh
keadaan objek kajian yaitu dengan cara
dari
mengunjungi
penjaga
makam
mengenai
asal
daerah wisatawan tersebut. Data
sekunder,
selain
kawasan
kondisi
wisata
atau
religi
menurut
Nazir
Teknis Analisis Teknis
analisis
data
yang
langsung
yang
digunakan adalah teknis analisis lapangan
suatu
gejala.
Data
model Miles dan Hubeman yaitu dengan
penelitian
ini
adalah
reduksi data, penyajian data, kesimpulan
pandangan dari pakar-pakar dan berupa
dan verifikasi Adapun yang dilakukan
angka yang terkait dengan penelitian ini.
dalam analisis data, yaitu reduksi data,
Data sekunder diperoleh dari bukti-bukti
penyajian data, kesimpulan dan verifikasi.
menjelaskan tambahan
dokumen
mengenai
secara
makam Sunan Drajat Lamongan.
(2003:58) dikaitkan dengan sumber yang lain
jelas
ppengamatan
yang terkait, badan pusat statistik, jurnal,
Reduksi data
internet maupu sumber lain yang relevan.
Merduksi data yaitu merangkum,
Prosedur Pengumpulan Data
mengfokuskan pada hal yang penting,
Studi Literatur Studi
literatur
dalam
memilih hal-hal pokok, mencari pola dan
penelitian
temanya.
bertujuan untuk memperoleh data berupa kondisi umum lokasi wisata religi makam
Penyajian data
121
Rohman, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 2 Februari 2016: 114-126; DAMPAK EKONOMI TERHADAP PENDAPATAN PEDAGANG KIOS DI WISATA RELIGI MAKAM SUNAN DRAJAT LAMONGAN1)
Dalam penelitian kualitatif sendiri
Dampak ekonomi tidak langsung
penyajian data bisa dilakukan dalam
adalah
manfaat
bentuk uraian singkat, bagan, pie chart,
dampak langsung yang mengakibatkan
hubungan antar kategori, dan sejenisnya.
kenaikan pada input dari suatu unit usaha, sedangkan
Kesimpulan dan verifikasi
yang
dampak
merupakan
diterima
ekonomi
dampak
dari
lanjutan
ekonomi
yang
disini
bersifat
diperoleh berdasarkan pengeluaran yang
dimana
akan
dikeluarkan oleh tenaga kerja lokal yang
mengalami perubahan apabila tidak ada
berada di lokasi wisata. Dampak ekonomi
bukti yang mendukung. Namun apabila
yang
ada bukti-bukti saat peneliti
umumnya
Kesimpulan sementara,
lapangan,
awal
yang
maka
kembali ke
kesimpulan
dihasilkan diukur
transportasi,
Triangulasi Sumber dengan
yang
telah
cara
sektor
dari
wisata
keseluruan
pengeluaran pengunjung untuk keperluan
tersebut
bersifat kredibel.
Yaitu
dari
makanan-
minuman,
souvenir,
dokumentasi
dan
keperluan
lainnya.
Dan
dari
keseluruan
mengecek
akomodasi,
jumlah
pengeluaran
tersebut
melalui
diestimasi dari jumlah total hari kunjungan
beberapa sumber. Kemudian data yang
dari wisatawan dan pengeluaran rata-
telah di analisis oleh peneliti menghasilkan
rata per hari dari wisatawan (Himma,
suatu
2014).
data
kesimpulan
diperoleh
dan
dimintakan
kesepakatan dengan semua sumber yang
Tabel 1. Jumlah Pendapatan dan Pengeluaran Pedagang
telah ada. IV. HASIL dan PEMBAHASAN Dampak dampak
langsung
ekonomi
pengeluaran
yang
wisatawan
adalah
berasal yang
dari
N o
Nama Pedaga ng
Pendapat an Kotor (Rp)
Pengeluar an (Rp)
Pendapat an Bersih (Rp)
1
Ibu Marlika
15.000.000
13.010.000
1.990.000
2
Ibu Muamill ah
32.000.000
29.125.000
2.875.000
3
Ibu Tika
42.000.000
35.910.000
6.090.000
4
Ibu Askinah
11.000.000
8.610.000
2.390.000
5
Ibu Maria Ulfa
5.000.000
4.150.000
850.000
6
Bapak Syaiful
4.000.000
3.410.000
590.000
7
Ibu Wati
8.000.000
6.490.000
1.510.000
dapat
dirasakan langsung oleh masyarakat lokal. Dimana ketika pengunjung mengeluarkan sejumlah
uang
untuk
melakukan
pembelian terhadap produk dan jasa di lokasi wisata yang pada akhirnya akan berdampak pendapatan
terhadap bagi
penghasilan
masyarakat
yang
berdagang dan bekerja di lokasi wisata tersebut.
122
Rohman, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 2 Februari 2016: 114-126; DAMPAK EKONOMI TERHADAP PENDAPATAN PEDAGANG KIOS DI WISATA RELIGI MAKAM SUNAN DRAJAT LAMONGAN1)
konsumsi, biaya listrik, biaya kebutuhan
8
Bapak Khorul
3.000.000
2.410.000
590.000
9
Ibu Salama
4.000.000
3.085.000
915.000
10
Bapak Mahud
5.800.000
3.460.000
2.340.000
11
Bapak Syamsul
2.200.000
1.440.000
760.000
12
Ibu Fitri
2.800.000
1.550.000
1.250.000
134.800.00 0
112.650.00 0
22.150.000
sehari-hari, biaya sewa, biaya pembelian bahan baku, biaya tenaga kerja, biaya trasnportasi. Dampak ekonomi tidak langsung
Total Persentase pedagang
pendapatan
bersih
dapat
dari pengeluaran pedagang untuk gaji tenaga kerja yaitu sebesar 1.86%. Dimana
16%
bahwa
hasil
wawancara
persentase
dari
pendapatan
pada tabel 2.
kawasan
wisata
religi
makam
di
Sunan
tersebut
diperoleh
pedagang
dan
dapat
dilihat
Tabel 2. Persentase Pengeluaran Pedagang
Drajat Lamongan adalah sebesar 16%, angka
para
pendapatan
pengeluaran
pedagang
dengan
informan tersebut menunjukkan bahwa
tabel 1, menunjukkan bahwa persentase bersih
persentase
penerimaan yang didapatkan yaitu dilihat
dari
disimpulkan
dari
pengeluaran usaha tersebut terhadap
Sumber: Hasil Penelitian, 2016 (diolah) Dapat
diketahui
dari
penjumlahan pendapatan bersih dibagi
Jenis Pengeluaran
Jumlah (Rp)
Persentase
dengan total pendapatan kotor. Dimana
Konsumsi
12.550.000
11.14%
Listrik
1.445.000
1.28%
Kebutuhan Sehari-hari
3.560.000
3.16%
Ijin Sewa
695.000
0.62%
Bahan Baku
92.300.000
81.94%
Tenaga Kerja
2.100.000
1.86%
pedagang adalah hasil dari pengeluaran
Transportasi
0
0.00%
wisatawan yang kemudian digunakan
Total
112.650.000
100%
angka
tersebut
menggambarkan
persentase dampak ekonomi langsung dari adanya wisata makam Sunan Drajat Lamongan,
dari
jumlah
16%
tersebut
mengambarkan adanya dampak secara langsung. Pendapatan
yang
didapatkan
kembali untuk menjalankan aktifitas usaha tersebut.
Dan
usaha
ini
Sumber: Hasil Penelitian, 2016 (diolah)
juga Tabel
membutuhkan bahan baku dalam proses
2,
menunjukkan
bahwa
produksinya, baik berasal dari sekitar lokasi
persentase paling besar dari pengeluaran
wisata maupun dari luar lokasi wisata.
pedagang
Adapun beberapa komponen biaya yang
bahan baku, yaitu sebesar 81.94%, hal ini
utama dalam usaha ini diantaranya biaya
dikarenakan bahan baku terutama untuk
123
adalah
pada
pembelian
Rohman, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 2 Februari 2016: 114-126; DAMPAK EKONOMI TERHADAP PENDAPATAN PEDAGANG KIOS DI WISATA RELIGI MAKAM SUNAN DRAJAT LAMONGAN1)
souvenir/oleh-oleh dibeli dari luar kota
dikeluarkan menunjukkan persentase 0%,
Lamongan
hal ini disebabkan semua tenaga kerja
sehingga
sedikit
banyak
menambah biaya bahan baku tersebut.
yang
Pengeluaran
sekitar
untuk
konsumsi,
listrik
maupun kebutuhan sehari-hari pada tabel
bekerja
kawasan
1.28%,
3.16%,
dari
wisata
masyarakat
religi
makam
Sunan Drajat Lamongan.
4.11, menunjukkan persentasenya sebesar 11.14%,
merupakan
Tabel 3. Jenis dan Jumlah Pengeluaran Tenaga Kerja
total
pengeluaran tersebut tergolong relatif jika dibandingkan dengan persentase bahan
Jenis Pengeluaran (Rp)
Jumlah Pengeluaran (Rp)
Persentase
Konsumsi
1.500.000
55.56%
Listrik
50.000
1.85%
rendah dalam pemberian upah tenaga
Kebutuhan sehari-hari
1.150.000
42.59%
kerja
Transportasi
0
0%
Total
2.700.000
100%
baku. Sedangkan untuk pengeluaran ijin sewa
menunjukkan
kurang
dari
1%
persentase
yaitu
yang
sebesar
0.62%.
pengeluaran biaya tenaga kerja pada tabel 2, yaitu sebesar 1.86%, tergolong
antara
Rp
500.000-Rp
700.000,
sedngkan Upah Minimum Regional (UMR) di
Lamongan
sebesar
Rp
1.573.000,
Sumber: Hasil Penelitian, 2016 (diolah)
padahal tenaga kerja bekerja selama 810
jam
perharinya.
pengeluaran
Sedangkan
transportasi
untuk
tidak
Pengeluaran untuk konsumsi, listrik
ada
maupun kebutuhan sehari-hari pada tabel
mengingat pedagang semua berasal dari sekitar
kawasan
wisata
religi
3, menunjukkan persentasenya sebesar
makam
11.14%,
Sunan Drajat Lamongan. Wisata kegiatannya
dalam
1.28%,
3.16%,
dari
total
pengeluaran tersebut tergolong relatif jika proses
menghasilkan
dibandingkan dengan persentase bahan
aktifitas
baku. Sedangkan untuk pengeluaran ijin
dampak
sewa
lanjutan dari pengeluaran yang dilakukan
menunjukkan
kurang
oleh tenaga kerja di objek wisata.
dari
1%
persentase
yaitu
sebesar
yang 0.62%.
pengeluaran biaya tenaga kerja pada Tabel
3,
bahwa
tabel 4.11, yaitu sebesar 1.86%, tergolong
sebagian besar pengeluaran tenaga kerja
rendah dalam pemberian upah tenaga
digunakan
kerja
untuk
menunjukkan kebutuhan
konsumsi
antara
Rp
500.000-Rp
700.000,
sebesar 55.56%, sedangkan kebutuhan
sedngkan Upah Minimum Regional (UMR)
sehari-hari yang mereka keluarkan sebesar
di
42.59%. dan sisanya digunakan untuk
padahal tenaga kerja bekerja selama 8-
kebutuhan listrik sebesar 1.85%. sedangkan
10
untuk kebutuhan transportasi biaya yang
pengeluaran
124
Lamongan
jam
sebesar
perharinya.
Rp
1.573.000,
Sedangkan
transportasi
tidak
untuk ada
Rohman, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 2 Februari 2016: 114-126; DAMPAK EKONOMI TERHADAP PENDAPATAN PEDAGANG KIOS DI WISATA RELIGI MAKAM SUNAN DRAJAT LAMONGAN1)
mengingat pedagang semua berasal dari sekitar
kawasan
wisata
religi
Ash-Sha’idi,
makam
Berpergian
Sunan Drajat Lamongan.
keberadaannya
Dampak
yang
Quantitative and Qualitative Research. New Jesrsey: Merril Prentice Hall. Damanik, Janianton dan Weber, Helmut F.
oleh
2006.Perencanaan
wisatawan di lokasi wisata tersebut, yaitu sebesar
16%. Dampak
ekonomi
1.86%
tenaga
dan
kerja
dampak
yaitu
sebesar
lanjutan
berupa
Studi Pariwisata UGM. Departemen budaya dan pariwisata.2004. Rencana Strategis Pembangunan Kebudayaan dan Kepariwisataan
pengeluaran yang dilakukan oleh tenaga
2005-2009. Laporan
kerja di lokasi wisata yang sebagaian kebutuhan
sehari-hari
Kebudayaan
dan
Dritasto,
Ekonomi
Alma, H. Buchari dan Donni Juni Priansa.
Pendapatan
Syariah.
Bahari
Pendapatan
Masyarakat
diterbitkan.Institut
di
Annisa
Analisis Bahari
Ayu
Dampak terhadap
Masyarakat
Pulau
Teknologi
Nasional.
Terhadap
Faqieh, Maman Imanulhaq. 2010. Fatwa
Lokal
dan Canda Gus Dur. Jakarta: Kompas.
Studi Kasus Pantai Bandulu Kabupaten
tidak
Wisata
dan
tidak diterbitkan. Institut
Analisis Dampak
Banten.
Kepariwisataan.
Tidung. Jurnal Institut Teknologi Nasional
Alfabeta
Ekonomi Wisata
Serang Provinsi
dan
2013.
DAFTAR PUSTAKA
Amanda, Meita. 2009.
Perencanaan
Achadiat
Anggraeni.
Bandung: CV.
Proyek
Kementerian dan Pariwisata: Jakarta.
konsumsi.
2009. Manajemen Bisnis
akhir
Pembangunan
besar pendapatan habis digunakan untuk memenuhi
Ekowisata
dari Teori ke Aplikasi.Yogyakarta: Pusat
tidak
langsung, yaitu berupa pendapatan yang diperoleh
UK:
Planning, Conducting, and Evaluating
ekonomi
dikeluarkan
Culture.
Crewell, J.W. 1998. Educatonal Research:
unit usaha yang berasal dari pengeluaran apa
secara
Sage.
memberikan
langsung berupa pendapatan dari pemilik
atas
(Rihlah)
Economics, politics, and
dampak ekonomi bagi masyarakat sekitar khususnya.
1998.
Axford, Barrie. 1995. The Global System:
Wisata religi makam Sunan Drajat
pada
Hakam.
islam.Jakarta: Gema Insani Press.
V.SIMPULAN
akan
Abdul
Hughes, Robert J., Jack R. Kapoor. 1985.
Skripsi
Business.
Pertanian
Boston:
Houghton
Mifflin
Company.
Bogor.
Husain At-Tariqi, Abdullah Abdul. 2006.
Andhika, 2004. Materi Kuliah Perencanaan
Ekonomi Islam: Prinsip, Dasar,
Pariwisata. Kajian Pariwisata Unud.
dan
Tujuan. Yogyakarta: Magista Insania Press.
125
Rohman, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 2 Februari 2016: 114-126; DAMPAK EKONOMI TERHADAP PENDAPATAN PEDAGANG KIOS DI WISATA RELIGI MAKAM SUNAN DRAJAT LAMONGAN1)
Iskandar.
2009.
Metodologi
Penelitian
Skripsi tidak diterbitkan.Institut Pertanian
Kualitatif. Jakarta: Gaung Persada.
Bogor.
Izzan, Ahmad dan Syahri Tanjung. 2006.
Prawira, Galang Yoga. 2015. Analisis Faktor
Referensi Ekonomi Syariah : Ayat- Ayat
Yang
Al-Qur’an yang Berdimensi Ekonomi.
Berjualan Di Kawasan Wisata Religi
Bandung: PT Remaja
Sunan Drajat Lamongan.Skripsi
Kholidah,
Himmatul.
Ekonomi
Wisata
Rosdakarya. 2014.
Dampak
Syariah
Terhadap
Mempengaruhi
diterbitkan. Universitas Sofya,
Riyanto.
Pendapatan Pedagang di Kawasan
Pariwisata
Wisata
Jakarta.
Religi
Masjid
Surabaya. Skripsi
Sunan
tidak
Ampel
diterbitkan.
Eksekutif
Sosial
Dampak
Paul,
Pembangunan
MN:
Sugiyono.
Mada.
Nort
2013.
J.
Lexy.
2008.
Metode
Forest
Penelitian
Kepariwisataan.
Karya.
Milasari. 2010. Analisis Dampak Ekonomi
Wahab,
Kegiatan Wisata Alam (Studi Kasus:
Yoeti,
Bogor. Penelitian.
Manajemen
2008.
Ekonomi
informasi
Pariwisata dan
:
aplikasi.
Yoeti, Oka A. 2008. Tours and Travel Management.Jakarta:
Islam: Hasil Bahtsul Masail dan Tanya Jawab Agama Islam.
2003.
tentang
Jakarta: Kompas.
PISS-KTB. 2015. Kumpulan Tanya Jawab Indonesia:
www.disbudpar.jatimprov.go.id
Technology.
www.indonesia.travel
Ekonomi Wisata Bahari
terhadap
Masyarakat di Pulau
Pramuka
Kepulauan
PT.
Paramita.
Prasetio, Bambang. 2011. Analisis Dampak
Tman Nasional
A.
Introduksi,
Jakarta: Ghalia Indonesia.
Daarul Hijrah
Salah.
2009
Pramita.
Bogor). Skripsi tidak diterbitkan.Institut Metode
Tahun
Indonesia
Kepariwisataan. Jakarta: PT Pradnya
Taman Wisata Tirta Sanita, Kabupaten
2003.
10
Republik
Rosda
Moh.
Central
Metode
Undang-Undang Nomor
Nazir,
Republika:
Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja
Pertanian
Buku
Bisnis
Experiment Station.
Pariwisata (1999) Universitas Gadjah Meloeong,
Prospek
Tourism Spending in the Lake States. St.
Penelitian
Budaya
Airlangga.
2012.
Syariah.
tidak
Stynes, D.J. 1997. Recreation Activity and
Universitas Airlangga Laporan
Pedagang
www.muslim.or.id
Seribu.
126
Pradnya