f I
tyz
PENGGI.INAAN DESKRIPSI STNIBOLIK BERBASIS ICON TIGA DIMENSI
DALAM PEMROSESAN SUERY BASIS DATA PIKTORIAL Arif Djunaidy* ABSTRAK Pengambilan (retrieval) data citra dari suatu basis data piktorial secara khusus dapat dilakukan berdasarkan kandungan objek yang ada dalam citra tersebut. Untuk sistem yang melibatkan gambar dua dimensi, penggunaan string dua dimensi yang diturunkan dari proyeksi-proyeksi simboliknya dapat memberikan cara penyajian yang natural dan efisien untuk pemrosesan query visual.. Namun demikian, penggunaan representasi string dua dimensi mungkin tidak mampu rnengidentifikasi hubungan spasial antar objek-objek yang ada dalam suatu citra tiga dimensi.
Untuk menghindari terjadinya kerancuan dalam mengidentifikasi deskripsi hubungan spasial antar objek yang ada dalam suatu citra tiga dimensi, maka dikembangkan suatu prototipe sistem pernrosesan query basis
data pilcorial yang memungkinkan pengguna untuk meletakkan icon-icon tiga diminsi
yang
merepresentasikan objek-objek sederhana dalam citra pada tempat yang sesuai pada suatu layar grafis tigi dinnensi. Deskripsi simbolik tiga dimensi digunakan untuk menyatakan hubungan-hubungan posisional din direksional antar objek-objek yang ada dalam suaru cirra tiga dimensi. Prototipe yang telah dikembangkan dibagi dalam dua sub-sistem utama. Sub-sistem yang pertama berkaitan dengan penyediaan satu sistem basis data piktorial dengan antar-muka berbasis tiga dimensi. Sedang sub. sistem yang kedua berkaitan dengan satu sistem untuk menyusutt query by example dengan menggunakan sejumlah icon tiga dimensi. Dengan ini, pengguna dimungkinkan untuk melakukan qzery secara visual dengan perasaan seolah-olah berinteraksi langsung dalam suatu pemandangan tiga dimensi.
ABSTRACT Retrieval of images stored in a pictorial database can be typically performed on the basis of image contents. In a system that involves two-dimensional pictures, the use of two-dimensionai strings derived from their symbolic projections can provide a natural and efficient representation for a visual query processing. However, the use of these two-dimensional strings may be insufficient for identifying spatial rilationships that may exist in three-dimensional images.
To overcome ambiguities that may arise in a process of identifying spatial relationships between objects in a three-dimensional image, we develop a simple prototype of a pictorial database query processing system. The prototype allows a user to create some simple three-dimensional scenes, each of which is constructed using some three-dimensional icons provided in the system. Three-dirnensional symbolic descriptions are used to internally represent positional as well as directional relationships that may exist between threedimensional objects created by the user. Using the query processing sub-system provided in the system, a user can construct a query by example using some three-dimensional icons provide by the systern. Such an icon-based specification can then be executed to retrieve ail pictures stored in the database that match the specification.
1. PENDAHULUAN Suatu bentuk basis data piktorial yang berisi data diakses melalui atribut-
grafis selain dapat
* Jurusan Teknik Informatika FTI -
ITS
IPTEK - Vol. 9. No. 3. Nopember 1998
atributnya, juga dapat diakses melalui objek-objek yang ada di dalam citra dan hubungan spasial antar objek .vang telah didefinisikan sebelumnya. proses pencarian (retieva[) melalui isi dari citra dari suatu basis data'piktorial dapar secara elisien dilakukan melalui suanl sistem visual yang berbasis icon (vistnl icon-based system). Dalam sistem ini,
193
representasi gambar dengan menggunakan kalimat {string) sirnbolik dua dimensi (ZD symbolic string\,
yang diturunkan dari proyeksi sirnbolik
dapat
menyediakan cara yang efisien dan natural dalam membentuk indeks-indeks icon dari gambar_gambar yang ada dan merupakan cara penyajian yang sangat ideal untuk pemrosesan query secara visual. Dengan menggunakan cara yang demikian, proses pencarian dapat direduksi menjadi proses pemadanan kalimar kalirnat simbolik dua dilnensi. Namun clemikian, dalam penggunaan cara penyajian dengan menggunakan kaiimat 2D (2D-string), relasi spasiai antar objek-objek yang disajikan daiam suatu
citra rnungkin tidak dapat dispesifikasikan
secara
tepat. Kerancuan dapat timbul untuk proses pencarian yang meiibatkan gambar-gambar tiga dimensi (3D). Unfuk menghindari kerancuan deskripsi relasi-relasi spasial dari objek ini, dengan mengikuti teknik proyeksi simbolik yang disebutkan di atas, citra-citra yang ada dikelompokkan dengan mempertimbangkan relasi-relasi spasialnya clalarn pemandangan citra 3D. Dalam penelitian yang telah
dilakukan oleh penulis (Djunaidy lggT),
suaru
bahasa penyajian (representation language) dibuat untuk menyatakan relasi-relasi posisi dan arah antar objek-objek dalam ruang tiga dimensi, dengan tetap mempertahankan sifat relasi spasial antar objek setelah proses proyeksi. proses pencarian berbasis icon dari basis data piktorial dengan antar-muka tiga
dimensi juga telah bibuat. Disamping itu, *uriu sistem pemrosesan query by example dengan icon_ icon 3D. yang sangat mendukung bahasa penya.jian yang dibuat, juga dikembangkan dalam penelitian yang telah dilakukan oleh penulis. satu prototipe yang dibuat sebagai implementasi dari keseluruhan komponen-komponen yang dikembangkan, secara penuh akan memungkinkan seorang pengguna unfuk seolah-olah berinteraksi langsung dalam suatu sistem pemrosesan query tig;a dimensi yang melibatkan sejumlah objek tiga dimensi sederhana.
teknik+eknik yang ada termasuk query dengan menggunakan sontoh piktorial (query by pictoriat elample), pengguna memformul"*it"n suatu query dengan menggunakan suatu skema data piktoriat dalam bentuk grafis atau tabel sebagai contoh. Bentuk query im dilakukan dengan menggunakan contoh visual @uery by visual examplel, yaitu pengguna menggambarkan suatu skefsa kasar dari isi citra untuk digunakan sebagai lcrnci visual {visuat ke1,) (Chang 1989, Costagitola Akk. tgg2). Dalam konteks ini, terdapat dua jenis bahasa, yainr bahasa query dengan menggunakan retaiionat non_ procedural SeL-like dan sistern yang berbasis icon visual (vrsaaf icon-based systems). Dalam sistern yang berbasis icon, pengguna dapat menspesifikasi_
kan isi dari citra yang diinginkan dengan menempatkan icon-icon dalam posisi_poiisi penayangan grafis yang sesuai. Dengan teknik ini. pernyataan dari query dapar jauh lebih disederhanakan karena pengguna dimungkinkan unfuk mereproduksi isi citra secara grafis. Citra_
citra yang ada dalam basis data dapat dlsusun dalam berbagai representasi, sedernikian rupa sehingga
memungkinkan proses pencarian data piktorial Oipat
dilakukan secara efisien. Dalam literatur telah diusulkan berbagai representasi citra, seperti struktur
data berrrrientasi piksel , Entltrees dan rt_ tr.ees, madel-model piramida, dan representasi yang didasarkan pada proyeksi simbolik. Di antara semua
jenis representasi ini, proyeksi simbolik merupakan metode yang paling efisien dan kompak untuk menyusun indeks-indeks yang berbasis icon dan juga merupakan cara yang ideal untuk merepresentasikan query-query yang berbasis icon. Dalam metode ini, objek-objek dalam citra diproyeksikan pada kedua sumbu koordinat citra, dan kalimat simbolik dua dimensi (2D symbotic string) diturunkan sebagai
keluaran
dari sistem analisis
Proses pencarian (retrievat) citra dari suatu basis data piktorial biasanya dilakukan berdasarkan isi yang dikandung oieh citra tersebut, seperti tipe objek dan atributnya dan hubungan spasial antar objek-objek yang ada. Sejumlah teknik yang berbeda telah banyak dibahas dalam literatur untuk mendukung jenis pencarian citra yang demikian (Chang 1989. Chang Can Jungerr lggl). Di antara
yang
citra. Kalimat-kalimat simbolik dua dimensi inilah
yang melakukan proses pengkodeaan presidensi {pre c edence
Z. TINJAUAN KEPUSTAKAAN
spasial
mempertahankan susunan spasial yang ada dalam
re
relasi
lations hip.r) antar proyeksi_
proyeksi objek dan dapat digunakan sebagai indeks untuk citra (Costagliola L9g2). Dalam merumuskan
query yang berbasis icon, icon_icon yang merepresentasikan jenis-jenis objek dapat jug"
diproyeksikan pada kedua sumbu yang digunaLn. Dengan demikian, query visual dapat juga dinyatakan sebagai kalimat dua dirnensi. Kalimat dua dimesi, yang diasosiasikan dengan rekonstruksi
icon dipadankan dengan kalinlt-kalimat
dua dirnensi yang diasosiasikan dengan citra, dan dengan
Voi. 9. No. 3. Nopember 1999 - IPTEK
1q4
demikian qriery dapat direJ:!*.. :,.:; ;:.u pemadanan antara kalimat j;1i. :r':*i:ri (sub-string) (Brnbo dki: -i;r: 3 ffi::'r kalimat
rnlr'lrrililri,liii
lurJrii. r,,rrlru
1993). Query-query visual ber-ha-.Ls r:::, :.; :l:rtrdrrul dan representasi kalimat 2D m3r,:'rll,:: -i:-*: uTl; efektif untuk digunakan dalam prr-(es pe:';:;i ; :rl:iri; yang menyajikan objek-objek 2D l--:,u "-i:: .{r"lur, objek 3D" waiaupun cara ini rnun_qr;n ir-:r Lrt*:.rl memungkinkan unfuk mendefirusti::: :*:'-:--s:r:r
spasial secara eksak unfuk :li:a -,ii{
merepresentasikan pemandangan dengal -,:.:'iobjek 3D. Salah satu kesuiitan ),ang :*-r-.r; memberikan hasii representasi hubun_sL1 ::r.i antar objek yang keliru berkaitan dengan l:en,u.rimungkinan unfuk mereproduksi ked,a-uru:: pemandangan detryan menggunakan icon-icon lD Kesulitan yang lain berkaitan dengan kenl'a:.ai:
bahwa proses rnental manusia han-va
garnbar-gambar garis merepresentasikan objek 3D dipandang oleh manusia sebagai struktur 3D dan bukan sebagar contoh,
komponen-komponen (features) citra, dan manusia
membayangkan
untuk
melakukan
transformasi-transformasi spasial seperti rotasi atau pergeseran secara langsung dalam ruang 3D.
Untuk menghindari kerancuan dan
.irilirittr,flilLilllilrililr TrirrIrittt,r.r'iilliir.mgiiiiiu:
lutttttililltil,nn]ttllllliiltttlilfi
:Iflfrfln]ll1lu.iJl]llllliilliitlllll,Ullllllrulfilllliii-
:"r-r-tttr.nutuunlrun
::
rrlf^r
llL
, -l!, .rni
.
,n,
? :
-*
r
uu";ttill
ti;Xllllli
tetap
-'- i: i S didefnisikan sebagai - -, ;;. :uang Euclidean tiga
ltH;"d;l ,: :r: O €
l{:
O
dengan
{ l::1:: :::. , a di RJ . Dalam hal i'- nelalUi dUa bUalf
;'1"'y,'."r1r3ry..-'",-
*
,rilr,,,
*_-L,+
-.-il:jL
'
I
TIGA DIMENSI
i..'":
irtr''rl#tilli
::';i-
.l:.li"-i-, 'uulIuri" uit"tll;
: " .
_ j a;lg didefiniSikan il,* -"1'il-_ jll pusat objek . 1:'T;,r''n,nJir iliii :.i:ii;{i *:*i : :::qOnal tefhadap :rilffInri nM.::,tiiiiim;,1{i,1,!.r 1',:,:.i"&i. :::i::Cil (mifrimUm lhulllTlrl
j-lrri
r rrj:!l:;i -:*:-:
t"'|ui,uii.l:4
;
_ _ x-,_l
'rrsa
distirnulasikan oleh prclses fisik yang nyata. Set'agrr
boleh
-r lffiillfiffimJP$il SLWBOLIK
fi.il rlirlii Li- :E:;--,ri -:--:.: ilga dimgnSi 6r4El,er, rffJ tq* ;.lllr"J;ila: :-::"*:-:Ll:'i-( SpaSial yang :jr :, ?lj*{l;!n fJIr{UI4:i: ::;:;, r ;: : Jen_ean Sepasang :: :{ ,rt;.:g :ItrtrItxi:ill; lrir-r lii"r*^:-"l St-item kOOfdinat E ]ryi,,rl:'5n.,,
.11
"
: r = : : '-:rrJ r:. lerdapat dua jenis :J5-J ' :.il.,l ll.Tft{i* ., ! ";* l. .lg berkaitan dengan h,;: ;." i: :r,..-rlt_-).-rr,;Xr i::* : : :;rJng an di f ekSiOnAl antAf f b-" e.t i;l"r*" :n-" :;", .-''r; :]e :nF,e:lurungkan hUbUngan A"nil;f ;:-'\ti(J -{l: ,'-rtJ :r::aonai MEP pada Salah -:-,;r" S.:r-r:'::,:,ii[ 5:;"a*tlg rumUS
mempertahankan reiasi-relasi spasial antar objek,
S3Ii.l 5
dalam penetritian
n:emp':::;;enr: :l:rr!:ia-f, anur bidang-bidang aksid ,:r:" :ir:-itsff-:,:-'e[ -, r-. drlibatkan.
ini
digunakan suatu
bahasa
representasi yang dapat rnendukung deskripsi posisi dan arah dari relasi-relasi objek dalam ruang tiga
dimensi. Bahasa representasi ini merupakan ekstensi dari operator interval logic yang biasa digunakan dalarn kecerdasan buatan untuk persoalan yang berkaitan dengan dornain spasial. Sistem yang dikembangkan mencoba mengakomodasi proses pencarian berbasis icon dari basis data piktorial dengan antar-muka 3D sederhana. Di samping itu, suatu sistern unfuk memungkinkan melakukan qwery W example dengan icon 3D, yang mendukr:ng
bahasa representasi yang
diimplementasikan dalam penelitian
Dalam
yang nyata dengan sudut pandang sesuai dengan
"F.:i'-\:.9
\l
i \cpember
1998
Rrrmus Pmsisional
!'fstsltnl : yang dlhasru-a:r :,:h Rumu-s
sumbu I dan
r1
men'perhirungkan interval
s:::ap proy'eksi MEP
:r.:rusren :nn
!
fi
pada
setagai
<
op> qi
digunakan,
ini.
konteks ini, proses pencarian yang dibuat diharapkan memungkinkan pengguna untuk rnenempatkan icon-icon 3D ke dalam ruang semu 3D untuk rnerepresentasikan pemandangan buatan yang diinginkan.
3.1
direl<SiOnAl
p, dan q adaiah prol'eksi pada sumbu I dari objek p dan q. dan OO adalah sebuah operator posisional yang mengekspresikan hubungan antara dengan
dua interval yang dihasilkan oleh proyeksi-proyeksi dafi p dan q pada sumbu i yang sama. Dengan
195
Tabel 1. Aturan Semantik untuk Rumus Posisional
p strictly after q
p after witk right ndjgrelq
: xpt dan xnz { xn, 1 xo1 1 xn2 dan xrz 1 x
xo2
3
p is included by with ttft gQlrtnty-g
p includes with ight o4i!ru*q-_g
xt,1
p spatial coincidence q p is included
bY q
p includes with lefr
agaceryc\_g.
p is included by with right adiacency q
:
xpt dan xOt
1
xnt
1
p strictly before q
xn2
1 xrz
ru2dan xo,<
t : xpt dan xn2 = Xpz 1 xry 1 xnzdan 1 xo1 1 xrz dan xn2 : xq1 : xpt danxot 4 xr2 I dan
p before with left adiacencY q
1
xg
1. xr2
1 xnt danxot : xr2 1 xor
xr1
l::T-:jl
Ig4 xpz
4
x,
>) -+
strictly after
I
is included by with left adjacencY
=)
includes with right adjacency
0
includes
=
spatial coincidence
X
is irrcluded by
after with right adjacencY
=
includes with left adjacerrcY
C
is included by with right adjacerrcy before
<-
before with left adjacencY
strictly before
Gambar 1. Hubungan spasial dan operator Airtara Dua lnterval
Vol. 9, No. 3, NoPember 1998 . IPTEK
196
rurnus
ini, tiga
belas hilbungan spasial yang
Tabel 2. Aturan Semantik untuk Rumus ljireksional
mungkin antara sepasang interval dapat dinyatakan.
Hubungan
Syarat
P
I q (collinear)
objek p dan q terletak pada bidang sumbu yang sarna
n
I q loarallel)
Nilai kebenaran dari rumus posisional ditentukan berdasarkan aturan-aturan semantik. Aturan untuk kasus pada sumbu x dapat dilihat dalam Tabel 1. Untuk keperluan pemberian notasi, maka proyeksi dari objek p dan q masing-masing akan dinyatakan sebagai p ::: 1rr,, .r,o) dan q ::: 1x,,,, xn2>,
objek
p
dan q tidak kolinear
tetapi bidang surnbunya
dengan xo adalah titik-titik ujung interval pada sumbu x dari sistem koordinat dengan xpt
xn,
{
<
xl,zdan
lt
q @ot parnllef) Objek p dan q tidak sejajar
xrr. Iintr"rk sumbu yang lain, nilai x, cukup
diganti masing-masing dengan I* dan z*. Gambaran visual dari hubungan posisional yang dinyatakan oleh ketiga belas operator tersebut serta simbol yang digunakan dapat dilihat dalam Gambar 1.
3.2 l{.umus Direksional Ruurus direksional
F
mengekspresikan hubungan
kolinearitas (collinearity) dan
kesejajaran
(parallelisrrt) antar bidang-bidang sumbu dari setiap MEF objek dan dirumuskan sebagai
y::: p < o,t>
q
dengan Oo adalah operator direksional
yang
rnengekspresikan hubungan antara dua bidang sumbu
p
p
dan
q. Nilai kebenaran rumus
direksional ini
ditentukan oleh aturan-aturan semantik pada Tabel 2.
Karena setiap pasang objek hanya
dapat setiap
diekspresikan sanl rurnus posisional pada sumbu dan satu rumus direksional untuk hubungan antar bidang sumbu, hubungan spasial antara sepasang objekp dan 4 dapat dinyatakan secara pasti sebagaipRq,dengan
3.3 Query Berbasis Icon Tiga Dimensi Dengan deskripsi simbolik tiga dimensi. citra dalarn basis data piktoriai dapat direpresentasikan dengan
baik. Deskripsi ini juga 'dapat merepresentasikan query pada basis data tersebut nielaiui sistem perangkat lunak berbasis icon figa dimensi. Deskripsi dari query disocokkan dengan deskripsi dari citra dalam basis data, dan data citra yang sesuai dapat ditarnpilkan ke iayar monitor. Dalam sistem ini, icon dapat berear-benar mewakili objek sebenarnya. Icon dapat digeser dan eliputar ke segala arah. Selain itu, ruang semu tempat icon-icon ini diletakkan juga dapat digeser dan diputar untuk mendapatkan titik pandang yang bertreda. trcon tiga dimensi juga mampu mereproduksi kedalaman ruang karena selain ke arah horisontal dan vertikal, icon juga dapat digeser ke arah depan-belakang.
Representasi
query ini
dikembangkan dari
pendekatan deskripsi simbolik tiga dirnensi. Sintaks
dari query dalam notasi extended BNF diielaskan 2, yang meliputi hubungan spasial dari objek-objek dalam citra, dan ekspresi logika. elalam Gambar
Sintaks
ini
diturunkan
dikembangkan oleh Bimbo
dari sintaks yang dkk. (i993)
sedikit perubahan untuk
R
:
(o0,.ou,,,,%..o0
pemrosesan query. )
dengan O . adalah salah satu operator posisional "pk
menurut sumbu kpada sistem koordinat dan O, adalah salah satu operator direksional.
Operator spasial tunggal any digunakan jika hanya ada satu objek dalam pemandangan dan menyatakan
bahwa objek dapat berada
3. Nopember 1998
di
rnenghadap ke mana pun. Operator
untuk
manapun dan ini ciidefinisikan
mernpertahankan konsep penyirnpanan
inforrnasi posisi relatif antar ob.jek dan bukan posisi absolut.
iPTEK - \-c1 9. No
dengan rnenyederhanakan
r97
':
(singlequery>
(complex query>
'not'
I
'and'
(
<single
|
query)
i 'or' [ 'not']
-
<single query> l
(icon) ) (icon) (icon) )
single query >
|
(unary spatial op> (binary spatial op>
'any'
{} t,d
I I
X
rt' I
C l'.'l'<-'l' 'il' I tt l'e'I
I
t
Gambar 2. Sintaks Query
4. HASIL UJI COBA DAN PA\,IBAIIASAN Untuk memberikan ilustrasi mengenai sistem antar muka untuk melakukan query basis data piktorial yang didasarkan pada konsep query by example seperti diuraikan sebelumnya, dalam bagian ini diberikan beberapa contoh tampilan dari perangkat lunak yang telah dibuat. Uji coba dilakukan pada Komputer PC generasi Pentium dengan sistem operasi Windows 95. Seperti dijelaskan sebelumnya bahwa perangkat lunak ini terdiri dari dua sistem antar-muka, yaitu sistem untuk menyusun queryquery tiga dimensi (3Dquery) dan sistem basis data piktorial (3Dbase) untuk melihat hasil eksekusi dari query yang telah disusun. Masing-masing dari kedua program ini dapat dijalankan secara terpisah, namun begitu salah satu telah dijalankan maka sistem yang lainnya akan dapat diakses melalui program yang sedang dijalankan. Sebagai contoh, jika program 3Dquery dijalankan, maka akan tampak tampilan sistem antar-muka seperti ditunjukkan dalam gambar Selanjutnya, sebuah query dapat disusun dengan menggunakan icon-icon tiga dimensi yang tersedia. Sebagai contoh, seperti diperlihatkan pada Gambar 3, telah dibentuk safiJ query berupa pemandangan yang terdiri dari satu kursi yang diletakkan secara paralel di belakang sebuah meja. pemandangan penyusunan query dapat disimpan dalam sebuah fite dengan ekstensi *.SCN. Kemudian, agar pada pemandangan yang telah dibentuk dapat dilakukan query dalant basis data piktorial, maka pemandangan tersebut harus disimpan dalam benfuk format deskripsi (file dengan ekstensi *.DCN), yang dapat dilakukan dengan memilih menu "Scene".
Untuk menjalankan query 3D yang telah disusun, seperti contoh di atas, proses pencarian citra_citra yang ada dalam basis data dapat dilakukan dengan menjalankan program 3Dbase. Dari sistem antarmuka program ini, hasil pemandangan untuk dijadikan sebagai query 3D dapat dilihat dengan memilih menu "File", kemudian arahkan pointer ke pilihan "Open". Jika ini dilakukan dengan benar, maka akan muncul tampilan seperti ditunjukkan dalam Gambar 4. Dan jika fite yang berisikan deskripsi dari query 3D yang telah dibenruk dipilih, maka akan ditampilkan informasi deskripsi dari query yang telah dibuat, seperi ditunjukkan pada Gambar 5. Dari notasi operator spasial yang ada
(F,K,M,b) menunjukkan bahwa kursi yang merupakan objek nomor Z (t}l Chairl) berada dalam
proyeksi meja sebagai objek nomor 1 (tll Tablel) dalam posisi sebelum meja dan berada dalam posisi sebelum meja dengan hubungan direksional sejajar dengan meja.
Untuk menampilkan semua citra yang ada dalam basis data piktorial harus dilakukan dengan memilih
menu "Query" dari program 3Dbase, kemudian tekan pilihan "Descrl..." jika hanya terdiri dari satu query tunggal (sederhana). Untuk query-query yang melibatkan lebih dari satu deskripsi pemandangan dapat dilakukan dengan melibatkan operator-operator relasional seperti yang disediakan oleh program.
Jika deskripsi untuk contoh query pemandangan sederhana yang diperlihatkan dalam Gambar 3, dengan deskripsinya ditunjukkan Gambar 5 yang sebagai query yang akan dijalankan (lihat Gambar 6), maka sistem basis data piktorial
dipilih
Vol. 9, No. 3, Nopember 1998 - IPTEK
Garnbar 3. Tampilan dari program 3Dquery
Select detcliption lo
open:
Direcloly:
lSoml
rcene00,dcn
rffi.
Bc:\ $work fi$3dw
f-l A[ pilu"
Drive:
le';E6oes.ool
l$
Gamhar 4. Sistem Anrar-Muka untuk pr{rgrarn 3DBasc
IPTEK -
\'., -' \
r ':emler
1998
l99
Gambar 5. Deskripsi Spasialdari Pemandangan Gambar
3
Gambar 6. Contoh Tampilan unfuk Melakukan Query
Vol. 9, No. 3, Nopember 1998 - IPTEK
2m
dh Gambar 7. Hasil Cirra yang Sesuai dengan Kriteria Contoh euery menemukan 6 (enam) citra yang sesuai dengan query
kompleksitas waktu proses temu-kembali sangat
yang diberikan (lihat Gambar 7). Dalam contoh ini, menu "Query" dipilih untuk melakukan proses pencarian secara 'tsukan Exact Matching ", sehingga semua citra yang memenuhi kriteria yang menuhi
bergantung dari proses internal yang dilakukan oleh pengolah basis data itu sendiri.
proyeksi direlcional akan ditampilkan sebagai hasil qpery.
5. KESIMPULAN
Kinerja sistem dalam melakukan proses pelacakan lebih banyak ditentukan oleh kinerja dari pengolah
Persoalan pencarian berdasarkan kandungan isi
basis data yang digunakan, yaitu Foxpro. Walaupun
proses pelacakan melibatkan data citra, proses pemadanan antar komponen-komponen objek data citra yang terjadi hanya melibatkan data teks biasa.
Hal ini
dikarenakan,
komponen-kornponen
pembentuk suatu objek citra telah ditransformasikan
menjadi kalimat (atau string) tiga dimensi, seperti yang dijelaskan sebelumnya. Dalam implementasinya, proses pelacakan dilakukan dengan terlebih dahulu mentrasformasikan data citra yang akan dilacak menjadi suatu query yang disusun dengan menggunakan Structured euery Language r SQL). Query inilah yang kemudian dijaiankan dalam Irngkungan pengolah basis data yang digunakan
unruk nendaparkan hasil. Dengan IFTEK - \
:.
9.
\o
3. \o:en-i'oer 199.i
demikran.
(retrieval
by
contents)
dari
gambar-gambar
pC
dengan sistem
pemandangan tiga dimensi melalui sistem antar_ muka berbasis icon tiga dimensi telah dilakukan dan diimplementasikan dalam satu prototipe yang dapat
dijalankan dalam lingkungan operasi Windows 95.
Penggunaan bahasa representasi yang digunakan untuk mengelapresikan hubungan posisional dan
direksional tanpa mengandung kerancuan terbukti dapat meningkatkan unjuk kerja dari penggunaan deskripsi simbolik. Salah satu keunggulan utama dari bahasa representasi ini adalah sifat-sifat spasial dari
objek-objek
yang dilibatkan dapat
dipertahankan setelah proses proyeksi.
tetap
nt Penggunaan sistem antar-muka tiga dimensi terhadap
pemandangan tiga dimensi dapat memberikan perbaikan kualitas interaksi ,nt"r. sistem dengan pengguna dari sistem dibandingkan seandainya digunakan antar-muka dua dimJnsi. Kemudian, dengan menggunakan icon-icon tiga dimensi, pengguna dari sistem seolah_oiah berinteraksi dengan suatu sensasi representasi skematik dari ,u"tu
kenyataan.
Prototipe yang dibuat memungkinkan pengguna
mendefinsikan susunan objek_objek tiga dimensi menjadi suatu query tunggal ut^, qurry kompleks dengan melibatkan beberapa query tunggal yang dikombinasikan dengan beberapi opirator relasional. Sistem yang dibuat juga rn"rnungkinkan pengguna
untuk menyimpan objek-objek tiga dimensi yang tain dalam upaya untuk menambah kimampuan dari basis data piktorial yang ada.
A. Del., Campani, M. dan Nesi, p. (1993), Three-Dimensional lconic Environment for Image Databas e euerying, IEEE Transactions on Software Engineeriog, Vol. 19(10), p.997_
Birnbo,
A
1011
Chang, S. (1989), principles Information Sytems Design,
of
pictorial
prentice_Hall,
Englewood Cliffs.
Chang, S. dan Jungert, J. (1991), pictorial Data Management Based upon the Theory of Symbolic projections, J. Visual Languages Conrput., yol.2, p. l9S_2I5. Costagliola, G., Tortora, G. dan Arndt, T. (lgg2), A Unifying Approach to lconic Indexing for 2_D aand 3-D Scenes, IEEE Transactions on Knowledge Data Engineering, Vol. 4, p. 205_ 222.
A. (1997), .penggunaan Deskripsi Simbolik Berbasis lcbn figa Dimensi Dalarn Pemrosesan euery Basis Data piktorial, Laporan penelitian, Lembaga penelitian
Djunaidy, DAT'TAR ACUAN Bimbo, A. Del., Campani, M. dan Nesi, F. (lgg2),
ITS.
3D Visual euery Language for Image Databases, J. Visual Languages Compui., Vol. 3, p.257-27t.
Vol. 9, No. 3. Nopember 199g _ IPTEK