RisalahPer/emuan IlmiahPeneliliandanPengembangan Aplikasilsalop danRadiaSl; 2001
METODE PERUNUT UNTUK MENGANALISIS
SIF AT ALIRAN AIR
DALAM JARINGAN PIPA Sugiharto*,PuguhMartyasa*,Indrojono*,Harijono*, danKushartono* .Puslitbang TeknologiIsotopdan Radiasi,BATAN, Jakarta
ABSTRAK METODE PERUNUT UNTUK MENGANALISIS SIFAT ALIRAN AIR DALAM .JARlNGAN PIPA. Secarateoritis ada dua macammodel aliran ideal yaitu: alirlUl plug dan aliran tercampursempurna. Didalam Wlit proses yang sebenamyasifat aliran selalu diantara kedua model aliran tersebut Sturn berdasarkanmodel bejana berderetdan model di~i aksial untuk menganalisis sifat aliran air telah dilakukan denganmenginjeksikanperunutmdioaktif Br kedalampipapenyediaair berdiameter28 inci milik PT Petrokimia,Gresik. Basil penyelidikanmemperlihatkanfenomenasebagaiberikut: sepanjanglintasandari titik injeksi (Desa Babat- 0 m) ke titik pengamatan pertama(Desa Morokelang,8241 m dari titik injeksi) menunjukkan bahwa tetjadi proses turbuJensiyang disebabkanagitasi oleh pompa air. Isotop yang diinjeksikan dibelakangpompa air mengalamiturbuJensisaatmelewatipompa.Tetapi,dari titik pengamatan pertama ke titik pengamatankedua (Desa Deket; 29824 m dari titik injeksi) karakter sifat a1iranadalah laminar. Hal ini karena tidak ada pompa atau penghalangkecuali difusi molekul air dan gesekanantara molekul air dengandinding dalampipa. Sepanjanglintasanini, tentusaja,sifat aliranplug dipertahankan. Kata klUlci : waktu transit,modelbeja berderet,modeldispersiaksil,pencampwan.
ABSTRACT TRACER MEmOD TO ANALYZE mE FLOW CHARACTER OF WATER IN PIPELINE. Theoretically,there are two kinds of ideal flow modelsnamely: plug flow and well-mixed flow. The flow characterin real processingunit is alwayslies betweenthesetwo extrememodels.The studybasedon tanksin-seriesmodeland axial dispersionmodelto analyzeflow characterof waterhas beenconductedby injecting radioactive tracer82Brinto water supplypipeline of diameter28 inch of PT. Petrokimia,Gresik. The result of investigationindicatesthe following phenomena:along the line from injection point (DesaBabat- 0 m) to the fIrst detectionpoint (Desa Morokelang,8241 m from injection point) indicatedthat the turbulenceprocess took place due to agitation of water pump. Isotopeinjectedbehindof the water pump experiencedturbulence as it passingthrough the pump. However,from the fIrst detectionpoint to the seconddetectionpoint (Desa Deket, 29824m from injection point) the flow characterwaslaminar in character.It was becausetherewas no pump or any obstaclesexceptwatermoleculesdiffusion and the friction betweenwatermoleculesand inner wall 9f the pipe. Along this line, thereforethe plug flow is maintained. Keywords: transit time,tanks-ill-seriesmodel,axial dispersionmodel,mixing
PENDAHULUAN Sifat aliran air dalam pipa penyalur dipengaruhi oleh gaya-gaya yang berasal dari tekanan, kerapatan dan friksi antar molekul air rnaupun dengan dinding pipa [1]. Tanpa alat bantu, aliran air didalam pipa sangat sulit diketahui karena UlllU1IUlyapipa terbuat dari bahan yang tidak tembus pandang dan molekul-molekul air terdiri dari jenis yang sarna. Dalam makalah ini akan ditunjukkan salah satu manfaat teknik perunut radioisotop untuk menganalisis sifat aliran air didalam pipa penyalur, untuk keperluan kilang proses PT. Petrokimia, Gresik. Kilang proses milik PT. Petrokimia, Gresik mendapat pasokan air dari sungai Bengawan Solo melalui pipa penyalur berdiameter 28 inti sepanjang :f: 60 km dari Desa Babat ke Gresik [2]. Penggunaan teknik ini sangat dimungkinkan karena sedikit jumlah isotop, berfungsi sebagai perunut, yang diinjeksikan kedalam pipa penyalur air dapat memberikan informasi tentang sifat aliran air tersebut melalui bantuan detektor sintilasi yang dipasang pada
beberapa tempat pengamatan diluar dinding pipa penyalurair. Informasi yang dihasilkan dari injeksi radioperunutkedalampipa penyalur air berupa kurvakurva cacahan yang menunjukkan sifat aliran air didalampipa.Kurva-kurvasemacamitu disebutsebagai kurva distribusi waktu tinggal (Residence Time Distribution), selanjutnyadisebut kurva RTD, karena kurva-kurva tersebut dihasilkan dari distribusi radioperunutdidalam pipa yang bercampurdenganair dan juga kurva RTD menunjukkan lamanya radioperunutberada dalam area tangkapan dibawah detektor. Metodepengukuranyangbiasa digunakanuntuk menganalisis kecepatanaliran air didalam pipa adalah metode waktu transit (transit time method, kadangkadang disebutjuga sebagaimetode peak-to-peak)dan metodewaktu tinggal rata-rata(Mean ResidenceTime method-lvlRTmethod) [3-5]. Kedua metode ini belum memberikangambaranyang utuh mengenaisifat aliran air didalam pipa oleh sebab itu masih diperlukan 69
RisalahPeltemuanIlmiahPene/iliandanPengembangan .A;Jlikasi IsOIOp danRadiaSl; 2001
model-model matematika yang dapat memberikan gambaran menyeluruh baik secara kualitatif maupun kuantitatif tentang sifat aliran air didalam pipa. Makalah ini bertujuan memberikan gambaran pentingnya model matematika, yaitu model bejana berderet (Tanks in Series Model) dalam m~nganalisis suat aliran air didalam pipa melalui analisis kuiva Rm, disamping kedua metode yang disebutkan diatas. Model bejana berderet telah diaplikasikan untuk menyelidiki efisiensi transfer panas dari therminol ke methanol untuk memproduksi dimethylterthalate didalam heat exchanger [6]. Model ~ejana berderet juga telah digunakan untuk studi Rm didalam tambang emas [7]. Kelemaban utama dari model matematika adalah bahwa model tersebut tidak dapat memberikan solu~i eksak melainkan solusi pendekatan karena model-model matematika dibangun dengan persamaan-persamaan matematika dan diselesaikan secara numeris dengan pendekatan curve fitting. Dengan demikian jastifikasi yang dapat diharapkan dari solusi pendekatan model adalah berupa kecenderungan-kecenderungan suat aliran air didalam pipa dari dua model ekstrim yaitu model aliran plug dan model aliran tercampur sempurna
berkepentingan dengan sifat aliran air didalarn pipa dirnana diasumsikan bahwa air didalarn pipa mengalami difusi molekular sehingga profile konsentrasi isotop mengalami fluktuasi yang menunjukkan terjadinya dispersi alir.m. ~.' ? 'r R,.-4 V,
I
pipa.
Dalam kurva Rill yang berbentukGausstitik pengamatanditetapkanpada titik puncakkurva Gauss tersebut.Jika kurva Rill tidak memperlihatkanbentuk kulVa Gauss, teknik waktu tinggal rata-rata (MRTMean Residence Time) dapat digunakan untuk menentukantitik be~t dari kurva Rill tersebut. Model beiana berderetdan model disoersiaksial [8, 9]. Model bejanaberderetmengaswnsikan bahwaair didalam pipa penyalur seolah-olah mengalir secara bemmtan dari satu bejanake bejana lain yang disusun secara serio Tiap-tiap bejana dalam model bejana berderet mempunyai sifat mampu mencampurkan isotop dengan air sangat cepat dan sempurnadalam waktu yang sangatsingkat.Dengankata lain tiap bejana mempunyai sifat well mixed. Model dispersi aksial
,;;...I:.~."" ~
70
i'
'
, ... "'_~ยป_fl~~:"";
-&..~""S
" .s."., ~
c,
'~'"
"'. ~:~-01"~.""'. ;,;"cA~ (Nt! ..t-
, ',
~ Gambar
dimana t (dalam detik) adalah waktu yang dibutuhkan untuk menempuh jarnk dari XI ke X2. XI dan X2(dalam meter) masing-masing adalah posisi detektor 1 dan detektor 2, diukur dari titik injeksi dan v (dalam m/detik) adalah kecepatan rata-rata aliran air didalam
$".$"""',,"~~
---~
I,'>
O,f.
(1)
I
\ "".- 1~M~;orii
LANDASANTEORI
v = (X2 -X)/t
,..:::.:...#.::J ~ LA.,
~:.i;:'~..::'~.lTf~~i
(well-mixedj1ow).
Teknik waktu transit. Teknik waktu transityang digunakan untuk pengukurankeceptanaliran, kadangkadang diasosiasikandengan debit aliran, merupakan teknik pengukuran yang paling mudah dilakukan. Untuk mendapatkanbasil yang baik , teknik waktu transit menghendaki kurva RTD berbentuk Gauss denganamplitudo kurva yang cukup tinggi. Kecepatan aliran campurnn isotop denganair yang melewatidua buah detektoryang dipasangpadajarak tertentusecara matematikdinyatakansebagai
?
-"-
:0 , .:.
'w~11
Kurva RlD model dispersiaksial (diadopsi dari [4))
Dispersi aksial dapat dikonversikan kedalarn modelbejanabereretmelaluihubunganmatematis: 20 =
(2)
(D/~) dimana n adalahparametermodel, yang menunjukkan jumlah bejanadalam modelbejanaberderet.D (dalam m2 det-l)adalahkoefisiendifusi aliran, ~ (dalam m/det) adalahkecepatanlinier aliran, dan L (dalam m) adalah panjanglintasanpengukuran. BesaranD/~, disebutsebagaibilangan dispersi bejana (vessel dispersion number), menunjukkan besamyapengaruh dispersi aksial aliran air didalam pipa [4]. Jika D/~ ~ 0 maka aliran yang terjadi adalahaliran plug, sedangkanjika D/~ ~ 00maka aliran YaIlg terjadi adalah aliran tercampur sempurna. Gambar1 memperlihatkankemungkinan-kemungkinan sifataliranberdasarkannilai D/~ Untuk mendapatkankurva-kurva Rm seperti yang diperlihatkan pada Gambar 1 dilakukan perhitwlgan-perhitunganparameter-parametermodel, yaitu n dan D/~, melalui nilai keragaman(variance) dan kedekatanantarakurva Rm basil percobaandan kurva RTD model [8,9] BAHAN DAN METODE Bahan dan alat. Ratemeter 9302 dilengkapi data/agger, surveymeter,detektor sintilasi, kabel RS 232 untuk transfer data, swnber tegangan dc 9 volt untuk ratemeter, kolimator Ph, Isotop 82Br (energi
Risalah Pel1emuan Ilmiah Pene/ilian
dan Pengembangan
Aplikasi
Isolop dan Radias~
2fXJ I
gamma 0,55 MeV) dalam senyawa KBr, komputer notebook merek Toshiba seri T1910 denganfasilitas window versi 3.1, alat injeksi, sarung tangan karet, plastik lembaran,monitor perorangan: film badgedan dosimetersaku.
penyalur dan tentu saja tenaga yang diliasilkan dari pompa pendorong hams lebih besar dari gaya-gaya friksi baik friksi antarmolekul air itu sendiri ataufriksi antaramolekulair dengandinding dalam pipa penyalur. Friksi-friksi tersebut menyebabkan terjadinya perubahan sifat aliran air didalam pipa penyalur. Metode. Metode injeksi dan deteksi dilakukan Perubahan-perubahan sifat aliran inilah yang diuji sebagai berikut. Isotop KBr, aktivitas 50 mCi, denganpersarnaan-persarnaan modelaliran. diinjeksikan dibelakangpompaair. Kran injeksi dibuka Data-datadeteksi radiasi yang diperoleh sangat sehingga isotop dapat masuk kedalam pipa saluran besar,dalamorde 300 sampai500 data,sehinggasangat dengancepatkarena tekanannegatif yang ditimbulkan memakanruangjika disajikandalam bentuktabel. Cam oleh pompa air. Segerasetelah isotop beradadidalam lain dalam menyajikandataadalahdalam bentukkurva pipa, kran injeksi ditutup kembali.Karenaputarankipas Rill-seperti yang diperlihatkanpadaGambar3. Kmvapompa yang sangat cepat isotop akan mengalarni kurva Rill daIam Gambar 3 disajikan daIam bentuk pencampuranyang sangattinggi dengan air didalam perbandingan.Hal ini dimaksudkan untuk memberi pompa.Selanjutnyaisotop mengikuti aliranair didalam gambaranyang lebih jelas tentangadanyapembahanpipa penyalur. Pada jarak 824lm (titik pengamatan peruballan sifat aliran di titik pengarnatan Desa Desa Morokelang) dan 29824m (titik pengamtanDesa Morokelang(8241 meter dari titik injeksi) dan Desa Deket) dari titik injeksi dipasangdetektorsintiIasiyang Deket (29824 meter dari titik injeksi). Karena dihubungkan dengan ratemeter 9203. Selama konsentrasiisotop yang diinjeksikan di titik injeksi pendeteksianberiangsung,data/aggerdihidupkan dan sangatbesardaD dilakukan dalam waktu yang sangat pencacahandilakukan setiap satudetik. Dengansistem singkat maka kurva Rill dititik injeksi diasumsikan seperti ini data/agger dapat menyimpan data dalam sebagaipulsa input (input pulse) dan mengikuti fungsi kurun waktu pendeteksiandan cacahanlatar. Data-data Dirac, 8, dantidak ditampilkanpadaGambar3. pendeteksianyang disimpandidalam data/aggerberupa Penentuankecepatanaliran air didalam pipa data cacahan per detik dalam format ANSI yang diIakukandenganmenghitungnilai waktu tinggal rataselanjutnya diolah menggunakan perangkat lunak rata (MRT-MeanResidenceTime)kurva RTD di titik Excel. Catatanselamapendetaksianberlangsungaliran pengarnatan DesaMorokelangdaDdi DesaDeket. Hasil air didalam pipa diasurnsikan penuh karena pipa perhitungan MRT diperlihatlan didalam caption penyalurdiIengkapidenganfasilitas venting,yaitu suatu Gambar3 yaitu 136 detik dan 229 detik masing-rnasing perangkatuntuk mengeluarkanudara dari dalam pipa untuk DesaMorokelangdan di DesaDeket. Nilai MRT manakala tekanan air menurun dan pompa air menunjukkannilai rata rata lamanya isotop melewati dioperasikankonstan. Skemapelaksanaaninjeksi dan daerah tangkapandetektor dikedua titik pengarnatan deteksiisotop diperlihatkanpadaGambar2. tersebut.Nilai MRTdi titik pengamatanDesa Deket
BASIL DAN PEMBAHASAN Pertama-tama yang perlu ditekankan dalam perhitungan-perhitunganmodel adalah model aliran tidak berkepentingandengan gaya-gayaatau sumber gaya penyebab aliran. Model hanya berkepentingan dengan sifat aliran yang dinyatakandalampersamaanpersamaan matematika. Gaya-gaya, misalnya yang dihasilkan oleh pompa pendorong,hanya merupakan suatu penyebab terjadinya aliran air didalam pipa
lebih besar dibandingkan nilai MRT di, Desa Morokelang.Hal ini menunjukkanbahwa telah terjadi prosespencampuransepanjanglintasan aliran air dari DesaMorokelangke DesaDeket. Dengan menghitung nilai MRT campuran isotop dengan air di Desa Morokelangdan di DesaDeketdaDdenganmenghitung waktu tempuh antarakedua titik pengamatantersebut maka kecepatanaliran air dapat dihitung yaitu 6,26 km/jam.
71
Risalah Peltemuan Ilmiah Penelilian dan Pengembangan Aplikasi lsalop dan Radiasi, 2001
Gambar3. Kurva Rill di tempatpengamatan DesaMorokelangdaDDesaDeket
1.8 -Kurva RTD Percobaan di Desa Morokelang
1.2
-Kurva
';i)
RTD Model; n = 12; D/uL = 0,04; RMS = 0,08
oS
u 0.6
0 0
0.3
0.6
0.9
12
15
1.8
2.1
2.4
2.7
9, Tak berdimensi
Gambar4. Fitting kurva Rffi percobaan dankurvaRffi modelill DesaMorokelang
1.8 -Kurva RTD Percobaan di Desa Deket
-~
1.2 -Kurva RTD Model; n = 9; D/uL = 0,05; RMS = 0,12
c
(j"
0.6 Model
0 0
0.3
0.6
0.9
12
15
1.8
2.1
2.4
9, tak berdimensi
Gambar5. Fitting Kurva RTD percobaanandkurva RTD modelill DesaDeket
72
2.7
Risa/ah Peltemuan //miah Pene/itian dan Pengembangan Ap/ikasi /sotop dan Radiasi. 2001
Menumt penelitian yang dilakukan oleh para peneliti dari Lembaga llmu Pengetahuan Indonesia, LIPI, menunjukkan bahwa sepanjang dinding dalarn pipa penyalur telah terjadi korosi jenis pit [10]. Terjadinya korosi pit tentu saja memberi kontribusi terbadap tangkat kekasaran (roughness) dinding dalam pipa penyalur disamping kekasaran intrinsik dinding dalam pipa itu sendiri. Dari data MRT dikedua titik pengarnatan tersebut terlihat bahwa kekasaran intrinsik dan korosi pit, telah meningkatkan pencampuran isotop dengan air didalam pipa. Dalam percobaan ini besarnya nilai area dibawah kurva diperlihatkan pada bagian lain dalam caption gambar 3 yaitu masing-masing 1764629 cacahan di Desa Morokelang daD 1786581 cacahan (setelah dikQreksi peluruhan ) di Desa Deket. Adanya perbedaan luas area (sekitar 21952 cacallan) dikedua titik pengamatan ini bukan menunjukkan adanya kebocoran didalam dinding melainkan disebabkan pengaruh cacahan latar belakang di rnasing-masing titik pengarnatan dan pemotongan (truncation) sejurnlah data yang nilainya mendekati nilai cacahan latar belakang. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pencampuran daTi Desa Morokelang ke Desa Deket secara kualitatif daD kuantitatif dilakukan perhitungan menggunakan persamaan-persamaan model. Hasil perhitungan model yang disajikan dalam makalah ini dilakukan dengan model bejana berderet [8]. Kurva-kurva RTD percobaan dan kurva-kurva RTD basil perhitungan model diperlihatkan pada Gambar 4 and 5. Nilai RMS (Root-Mean Square-Nilai Akar Kuadrat Rata-Rata) yang diperlihatkan pada caption Gambar 4 dan 5 menunjukkan kedekatan fitting antara kurva RTD percobaan dengan kurva RTD model. Fitting kurva pada titik pengamatan di Desa Morokelang (nilai RMS=0,08) lebih baik dibandingkan denganfitting kurva (nilai RMS=0,12) di Desa Deket. Hal ini menunjukkan bahwa model bejana berderet penerapannya lebih baik untuk data pengamatan di Desa Morokelang dibandingkan dengan data pemgamatan di Desa Deket. Yang menarik untuk diperbatikan dari kurvakurva RTD yang diperlihatkan pada Gambar 3 adalah pembahan-pemballan bentuk kurva dari titik injeksi ke titik-titik pengamatan. Pembahan bentuk kurva RTD dari titik injeksi (diasurnsikan sebagai input pulsesecara teoritis mempunyai nilai n = 00, D/~ = 0) menjadi bentuk Gauss yang agak ramping di Desa Morokelang (nilai n= 12,04, D/~ = 0,04) menunjukkan ballwa telah terjadi pencampuran yang cukup besar atltara isotop KBr dengan air didalam pipa penyalur. Penyebab utama daTi pencampuran ini adalah terjadinya turbulensi oleh pompa pendorong saat isotop melewati pompa tersebut. Namun karena laju aliran cukup besar maka difusi isotop tidak terlalu besar sehingga bentuk kurva RTD yang dihasilkan di titik pengarnatan Desa Morokelang berbentuk Gauss yang cukup ramping. Dengan mengacu pada kurva RTD di Gambar I, terlihat bahwa dari titik injeksi ke titik pengarnatan Desa Morokelang isotop telah mengalarni dispersi intermediate.
Pengamatan aliran air dari Desa Morokelang (0 = 12,04,D/~ = 0,04) ke Desa Deket (0 = 9, D/~ = 0,05) menunjukkansifat aliran yang tidakjauh berbeda. Hal demikianmenunjukkanbahwapengaruhturbulensi tidak terlalu besar karena kedua kurva RTD, masingmasing di Desa Morokelang dan di Desa Deket, menunjukkandispersi intermediate.Perubahankurva RTD dari Desa Morokelangke Desa Deket didominasi oleh friksi antara campuran isotop dengan dinding dalampipa penyalur. Penelitian-penelitan yang dilaporkan oleh Gardner dkk [11] menunjukkan bahwa aliran air didalam pipa menunjukkansifat aliran laminar. Sifat aliran laminarditandaidengantidak banyakberubahnya kurva Rill pactabeberapatitik pengamatandan dalam tinjauan modelaliran laminar dapat diwakili oleh sifat aliran plug.
KESIMPULAN Bentuk bentuk kurva RTD yang dihasilkan di titik-titik pengamatanmenunujkkanbahwa sifat aliran telah berubah cukup berarti dari titik injeksi ke titik pengamatanDesa Morokelang terutama disebabkan oleh prosesturbulensiyang berasalpompa pendorong. Hal yang berbedadijumpai pada sifat aliran dari Desa Morokelang ke Desa Deket dimana perubahan sifat aliran didominasi oleh pengaruh friksi antara dinding dalam pipa penyalurdengancampuranisotop dan air. Sepanjanglintasan dari Desa Morokelang ke Desa Deketbentukkurva RTD masih dipertahankandan dari nilai D/~ yang dihitung di masing-masing titik pengamatantersebutmenunjukkanbahwa sifat aliran air tidak banyak mengalami perubahan, yaitu aliran terdispersi intermediate.Dengan demikian sepanjang lintasandari DesaMorokelangke Desa Deket aliran air didalam pipa mengikuti aliran laminar yang mengikuti sifat aliranplug. U CAPAN TERIMA KASm Penulismengucapkanterima kasih yang sebesarbesamyakepada PT. Petrokimia, Gresik yang telah membautusuksesnyapelaksauaanpengambilandatadi lapaugan.Penulisjuga berterima kasih kepada rekanrekan peneliti dari LIP! yang telah memberikan informasi yang diperlukan untuk mendukung argwnentasidalarnmakalahini. DAFTAR PUSTAKA COOPER,J.R, et all, Flow in Pipes, in Selected Principles dan Methods of Technical Calculation,pp. 31. 2.
BATAN, Deteksi KebocoranPipa denganMetode Peronut Radioaktif Jalur Babat-Gresik PT. Petrokimia,Gresik. LaporanAkhir, Juni 1999
73
RisalahPeltemuan Ilmiah Penelitian dan Pengembangan Aplikasi Isolop dan Radiasl 2(X) t
3. KREFf, A and ZUBER, A, On the Use of the Dispersion Model of Fluid Flow, Int. Appl. Rad dan Isot, PerganIonPress Vol 30, pp 705-708, London (1979)
4. LEVENSPIEL, 0, ChemicalReactionEngineering,
8. SUGIHARTO,ill, SturnDistribusi Waktu Tinggai pada Proses Pencampuran Kontinyu dengan Model Bejana Berderet, Makalah dipresentasikan pada SeminarI/miah APISORA, Jakarta6-7 November2001.
9.
Wiley, cplO, New York (1972) 5. FOGLER H.S, Element of Chemical Reaction Engineering,2 nd edition, pp 762-765,Prentice Halllntemationallnc, (1986)
6. PANT, R.J, Residence Time Distribution-Case Studies,LectureNote, RTC on Radiotracersand Sealed Surces Application in Petroleum Industry, Mumbai, September20 -October 1,
1999.
7. }fiLL, A.E., Practical Guidebookfor RadioisotopeBased Technology in Industry, pp 62-85, lAEA/RCA/RAS/8/078 (1999)
SUGIHARTO, dkk, Menghitung Bilangan Peclet pada Studi Laju Aliran Air didalam Pipa PVC dengan Model Dispersi Aksial, Risa/ah Pertemuanl/miah Ap/ikasi lsotop dan Radiasi, Jakarta,(1999)
10. LIPI, Proyek Kebocoran Pipa PT. Peuokimia Gresik, LaporanAkhir, Juni 19 11. GARDNER,R.P, FELDER, RM and DUNN, T.S" Tracer ConcentrationResponsesand Moments for Measurementsof Laminar Flow in Circular Tubes, Int. Appl. Rad Isot, 24, pp 253-270, PergamonPress,Netherland,1973.
DISKUSI WANDOWO
MARGA UT AMA
Aliran dari desa Moro Kelang he desa Deket adalah laminar dan mengikuti pola plug flow jadi apakahtidak terjadi dispersidari tracer?
Apa keuntunga1U1ya bagi desa Babat dan desa Moro Kelang dengan adanya data-data yang Anda peroleh?
SUGIHARTO
SUGIHARTO
Dari Desa Moro Kelang ke desa Deket terjadi dispersi tracer yang sangatI keciVsedikit Hal ini dapat dilihat dari nilai bilangan dispersi bejana (D/L). Di DesaMoro Kelang = D/L = 0.04daDdi desaDeketD/L = 0,005, sedangkanjarak dari desaMoro Kelang ke desa Deket :f: 2 kIn. Dari data ini terlihat bahwatracer juga terdispersikarenatracermewakili/polasifataliran. Dan memangdalam kenyataandalam setiappercobaan perunutradioaktif datayang diperolehhanyalahsemata berasal dari isotop yang diinjeksikan data tersebut mewakili kinematikaaliran air.
Secara ekonomi tidak acta keuntungan yang diperoleholeh desaBabat maupundesaMoro Kelang, data-datayang kami perolehdari penelitian ini hanya memberi gambaran bahwa sebagian air sungai BengawanSolo dialirkan ke PT. Petro KiInia Gresik menggunakan pipa berdiameter28 inci dengandebit air :i: 690liter/detik.
74