HASIL DAN PEMBAHASAN
Dalam bagian terdahulu disebutkan bahwa, penelitian ini terdiri dari 2 tahap yaitu tahap pertama merupakan percobaan di laboratorium dan tahap kedua merupakan percobaan di rumah kaca. Percobaan di laboratorium meliputi kegiatan analisis beberapa sifat kimia tanah yang antara lain adalah
PHKCI,kation basa,
KTLfehif, kejenuhan basa, Fedd, PBrwldan erapan' P. Percobaan di rurnah kaca dilakukan untuk mengetahui respons tanaman terhadap pemupukan P dengan . yang dilakukan disamping sifat kimia tanah menggunakan bahan isotop 3 2 ~ Analisis
antara lain adalah bobot kering tanaman, serapan P,l
tanaman dan efisiensi
pemupukan P.
Kernasaman Tanah dan A1 Dapat Dipertukarkan (Ahd) Larutan tanah adalah air tanah yang mengandung ion-ion yang terlarut yang merupakan hara bagi tanaman. Konsentrasi ion-ion yang terlarut ini sangat beragam, tergantung pada jumlah ion yang terlarut serta jumlah bahan pelarut atau air tanah. Beberapa ion yang terdapat dalam larutan tanah tersebut yang berpengaruh terhadap ketersediaan ion lainnya adalah ion H+ dan ion OH- yang lebih dikenal sebagai ionion dari pH tanah atau reaksi tanah. Konsentrasi dari ion H+ dan ion OH- ini akan lnenunjukkan sifat reaksi tanah masam, netral atau bersifat basa. Sebelum perlakuan, pada kedalaman tanah 0
-
32 cm, pH1j20(l:l)dan pHKcl
(1:l) adalah masing-masing 4.5 dan 3.92 dengan selisih pH sebesar 0.58. Adapun julnlah kation A['-' pada tanah komposit dengan kedalarnan 0 - 30 c m adalah sebesar
38
0.74 me/100 g (Tabel Lampiran 4 ). Setelah diberikan perlakuan baik menggunakan kalsiurn karbonat (CaC03) atau kalsiurn sulfat (CaS04) yang dikombinasikan dengan penggunaan pupuk SP36 atau fosfat alam Ciamis, tampak semua memberikan pengaruh yang nyata terhadap peningkatan pHH20 (1:l) (Tabel Lampiran 6) dan penurunan aluminium dapat dipertukarkan (Tabel Lampiran 8). Reaksi tanah yang dikategorikan menjadi masam, netral dan basa berkaitan erat dengan pH tanah. Kenyataan menunjukkan bahwa pada tanah-tanah yang telah tercuci lanjut, basa-basa menjadi sangat berkurang. Pada keadaan tersebut menurut Coleman dan Thomas (1967) dan Sanches (1976) dalam Hakim et a1 (1986) tinggallah kation A1 dan H sebagai kation dominan yang menyebabkan tanah bereaksi masam. Tabei 5. Pengaruh CaC03 dengan SP36 terhadap pHllzo dan A1 Dapat Dipertukarkan Dosis CaC03 setara
SP36*) ..................................................................................... 0.0 ppm P 0.2 ppm P 0.4 ppm P
Angka yang diikuti dengan huruf yang sarna pada kolorn atau baris yang sarna untuk setiap peubah tidak menunjukkan adanya perbedaan yang nyata rnenurut BNT 5 %. *) Dosis SP36 setara dengan P dalam larutan tanah.
39
Dari Tabel 5, tampak bahwa pada perlakuan tanpa SP36, pemberian CaC03 nyata meningkatkan pHHzodan sebaliknya menurunkan Aldd. Tampak pula bahwa kenaikan pH lebih tinggi jika pemberian CaC03 disertai pemberian SP36. Pada pemberian SP36 setara dengan 0.4 ppm P dalam larutan tanah, Aldd menjadi tidak terukur (nol). Gambaran ini sesuai dengan pernyataan bahwa pemberian kapur dapat meningkatkan pH tanah ( Kussow, 1971 dan Hardjowigeno,l995) dan dapat menetralkan Al dapat dipertukarkan (Kussow, 1971;Kamprath, 1972; Soepardi, 1983; Kamprath & Foy, 1985). Sebaliknya pada pH di bawah 5, Al dapat dipertukarkan menjadi dominan (Pratt & Alvahydo dalam Kamprath & Foy, 1985). Hal ini terjadi karena konsentrasi Al dalam larutan tanah sangat berhubungan dengan pH tanah dimana jika pH tanah turun maka konsentrasi A1 meningkat dengan nyata (Kamprath & Foy, 1985).
Gambaran serupa juga tampak terlihat pada percobaan pemberian CaCO3 dengan pupuk fosfat alam Ciamis, seperti terlihat pada Tabel 6. Dari Tabel 5 dan 6, tampak bahwa interaksi yang nyata terjadi terhadap peningkatan pHrizo dan penurunan A1 dapat dipertukarkan (Aldd). Meskipun demikian, terlihat bahwa fosfat alam Ciamis memberikan pengaruh yang lebih baik jika dibandingkan dengan pupuk SP36. ]--la1ini dimungkinkan karena fosfat alam dalaln pelarutannya lebih banyak menyumbang kation Ca (Tabel Lampiran 5).
Tabel 6. Pengaruh CaC03 dengan Fosfat Alam Ciamis (FA) terhadap pHH20dan A1 Dapat Dipertukarkan Dosis FA*) CaC03 ................................................................................. setara 0.0 ppm P 0.2 ppm P 0.4 ppm P x Aldd ........................... .......................... ......................... pHH20 Aldd pHH20 Aldd pH1320 Aldd me/100 g me1100 g me1100 g
- Angka yang diikuti dengan huruf yang sama pada kolom atau baris yang sama untuk setiap peubah tidak menunjukkan adanya perbedaan yang nyata menurut BNT 5 %.
- *) Dosis FA setara dengan P dalam larutan tanah.
- Untuk data Aldd, hasil analisis statistik dilakukan dengan transformasi m. Berbeda dengan CaC03,peningkatan pemberian CaS04 tanpa pupuk SP36 atau fosfat alam Ciamis tidak menunjukkan adanya peningkatan pHHZO bahkan cenderung menurunkan pHII20 sebaliknya nyata menurunkan Al dapat dipertukarkan (Aldd) (Tabel 7 dan 8, Tabel Lampiran 8). Kondisi tersebut di atas sesuai dengan pemyataan Iyamuremye, Dick dan Baham (1996), bahwa walaupun Aldd menurun dengan pemberian CaSOj tetapi pH tidak nyata naik. Hal ini dimungkinkan, karena ion Ca dari CaSOA mampu menyebabkan terjadinya disosiasi proton dan pertukaran A1 dari tapak pertukaran aktif, akibatnya pH larutan tanah menjadi turun (Alva, Sumner dan Miller, 1990). Disarnping itu, akibat pertukaran anion antara ion
~04.'
dengan OH- pada tapak pertukaran aktif
maka pada larutan tanah akan terbentuk senyamla AI(OH)3atau terjadi presipitasi Al-
SO4.Peningkatan pHmO barn terjadi jika pemberian CaS04 dikombinasikan dengan pupuk SP36 atau fosfat alam Ciamis. Besarnya peningkatan tersebut sebanding dengan besarnya dosis P yang diberikan. Kondisi ini sesuai dengan pernyataan Smyth dan Sanchez (1 980), bahwa pH akan meningkat nyata dengan meningkatnya dosis P. Ini dimungkinkan karena P dari hasil pelarutan SP36 atau fosfat alam akan membentuk ikatan kimia dengan surnber kemasaman yaitu ion H' dan
AI+~.
Akibatnya sumber kemasaman menjadi berkurang dan ion OH' menjadi meningkat. Tabel 7. Pengaruh CaS04 dengan SP36 terhadap pHH20dan A1 Dapat Dipertukarkan
Dosis CaS04 setara
SP36*) ..................................................................................... 0.0 ppm P 0.2 ppm P 0.4 ppm P
- Angka yang diikuti dengan huruf yang sama pada kolom atau baris yang sania untuk setiap peubah tidak menunjukkan adanya perbedaan yang nyata menurut BNT 5 O/O.
- *) Dosis SP36 setara dengan P dalam larutan tanah. - Untuk data Aldd, hasil analisis statistik dilakukan dengan transformasi
Tabel 8. Pengaruh CaS04 dengan Fosfat Alam Ciamis (FA) terhadap p H ~ dan 2~ A1 Dapat Dipertukarkan Dosis &SO4 setara x Aldd
FA*)
........................................................................... 0.0 ppm P
........................... pH~20
Aldd
me1100 g
0.2 ppm P
0.4 ppm P
.......................
..........................
pHH20
pHH20
Aldd me1100 g
Aldd me1100 g
- Angka yang diikuti dengan huruf yang sama pada kolorn atau baris yang sama untuk setiap peubah tidak menunjukkan adanya perbedaan yang nyata menurut BNT 5 %. - *) Dosis FA setara dengan P dalam larutan tanah.
Dari kedua sumber pupuk P tersebut, tampak bahwa fosfat alam Ciamis memberikan peningkatan yang lebih baik terhadap pHw0 dan
cenderung
memberikan pengaruh yang nyata terhadap penurunan Aldd sampai menjadi tidak terukur. Hal ini diduga karena fosfat alam Ciamis dalam pelarutannya juga akan menyumbang terhadap peningkatan ion OH- dalam larutan tanah. Dengan meningkatnya konsentrasi ion OH' maka pHH20juga meningkat. Disamping itu, karena fosfat alam Ciamis juga mengandung total kation Ca
yang lebih tinggi
dibandingkan dengan pupuk SP36 (Tabel Lampiran 5). Oleh sebab itu maka pengaruhnya terhadap penurunan Alddjuga cenderung lebih baik.
43
Pada percobaan rumah kaca, kombinasi perlakuan (CaS04 + CaC03) setara 2 x Aldd dengan pupuk SP36 atau pupuk fosfat alam Ciamis juga memberikan pengaruh yang nyata terhadap peningkatan pHWodan penurunan Aldd. Dan Tabel 9, tampak bahwa dengan meningkatnya dosis CaC03 pada pemberian pupuk fosfat alam Ciamis, pHw0 cenderung meningkat. Nilai PHH~O tertinggi yaitu 5.55 terjadi pada kombinasi perlakuan 100 % CaC03 dengan fosfat alam Ciamis
setara 0.2 ppm P. Adapun pHmo terendah terdapat' pada pemberian 100 % CaS04 tanpa pemberian fosfat alam Ciamis. Gambaran serupa juga terjadi pada perlakuan dengan pupuk SP36 (Tabel 10). Kenyataan ini membuktikan bahwa CaC03 dapat meningkatkan pHm0 larutan tanah sesuai dengan jumlah dosis yang diberikan. Sebaliknya peningkatan dosis CaS04 tidak nyata dalam meningkatkan pHHZOlarutan tanah. Tanpa pemupukan hara P, peningkatan pemberian dosis CaS04 tidak nyata meningkatkan
tetapi berbeda nyata dalam menurunkan kandungan A1 dapat
dipertukarkan (Aldd).Demikian j uga dengan CaC03.
Tabel 9. Pengaruh Perlakuan (CaS04 + CaC03) setara 2 x Aldddengan Pupuk Fosfat Alam Ciamis (FA) terhadap pHmOdan A1 Dapat Dipertukarkan CaS04
CaC03
......................... setara 2 x Aldd (%)
FA*)
................................................................. 0.0 ppm P
............................... pHH20
-
Aldd me1100 g
0.2 ppm P
............................ pHH20
Aldd me1100 g -
Angka yang diikuti dengan huruf yang sama pada kolom atau baris yang sama untuk setiap peubah tidak menunjukkan adanya perbedaan yang nyata menurut BNT 5 %. *) Dosis FA setara dengan P dalam larutan tanah.
Tabel 10. Pengaruh Perlakuan (CaS04 + CaCOs) setara 2 x Aldddengan Pupuk SP36 terhadap pHwOdan A1 Dapat Dipertukarkan
setara 2 x Aldd
0.0 ppm P
0.2 ppm P
- angka yang diikuti dengan huruf yang sama pada kolom atau baris yang sama untuk setiap -
peubah tidak menunjukkan adanya perbedaan yang nyata menurut BNT 5 %. *) Dosis SP36 setara dengan P dalam larutan tanah.
45
Pemberian pupuk P sampai setara 0.2 ppm P yang dikombinasikan dengan pemberian CaS04 dan CaC03 setara 2 x Aldd,disamping dapat meningkatkan pHwO ternyata mampu mengurangi konsentrasi A1 dapat dipertukarkan (Aldd) sampai menjach tidak terukur. Gambaran ini menunjukkan adanya kecenderungan jika pupuk
SP36 dan fosfat darn diberikan pada tanah yang telah mendapat perlakuan CaS04 dan CaC03 setara 2 x Aldd maka kedua sumber pupuk tersebut mampu mengurangi atau menetralisir kandungan A1 dapat dipertukarkan s h p a i menjadi tidak temkur. Dari Tabel 5 sampai 10, diketahui juga bahwa fosfat alam Ciamis cendemng lebih berpengaruh dalam meningkatkan pHHZO dan menurunkan atau menetralkan A1 dapat dipertukarkan (Aldd)koloid tanah jika dibandingkan dengan pupuk SP36.
Pemberian CaC03 dan CaS04 juga memberikan pengaruh yang nyata terhadap jumlah muatan negatif larutan tanah. Jumlah muatan negatif ini diperoleh dari selisih pHI+20dengan pHKC*IN. Semakin besar nilai selisih tersebut maka larutan tanah semakin banyak mengandung muatan negati E Sebaliknya jika nilai pHKCl1N lebih besar dari nilai pHll20atau selisih nilainya negatif maka larutan mengandung muatan positif. Dari hasil anal isis data (Tabel Lam pi ran 7), diketahui pada perlakuan CaCO3 dengan pupuk SP36 memberikan pengaruh dan peningkatan yang nyata. Jumlah muatan negatif terbesar terdapat pada CaC03 setara I x Aldd, kemudian diikuti oleh dosis setara 2 x Aldddan 0 s Aldcldengan nilai masing-masing 0 70 ; 0.64 dan 0.56.
Pada perlakuan CaC03 dengan pupuk fosfat alam Ciamis, jumlah muatan negatif terbesar sampai terkecil berturut-turut terjadi pada CaC03 setara 2 x Aldd ; 1 x Aldd dan 0 x Aldddengan nilai masing-masing 0.72 ; 0.64 ; dan 0.59. Ketiga tingkat dosis tersebut sama berbeda nyata dengan perlakuan CaC03 dengan pupuk SP36. Pada perlakuan CaS04 dengan pupuk SP36, muatan negatif cendemng menurun dimana dari hasil analisis diketahui perlakuan tanpa CaS04 nilai ApHnya 0.67. Dosis CaS04 setara 1 x Aldd = 0.47 dan dosis CaS04 setara 2 x Aldd = 0.49. Dosis 0 x Aldd tersebut berbeda nyata dengan dosis 1 x Aldddan 2 x Aldd. Sementara dosis 1 x Aldd tidak berbeda nyata dengan dosis 2 x Aldd Pada perlakuan CaS04 dengan pupuk fosfat alam Ciamis, tampak bahwa antara ketiga tingkat dosis tersebut tidak saling berbeda nyata. Pengaruh perlakuan CaC03 dan CaSOd dengan pupuk SP36 dan pupuk fosfat alam Ciamis pada tingkat dosis tertentu dapat meningkatkan muatan negatif lamtan tanah. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel Lampiran 7 dan Gambar 2. Dari Gambar 2, tampak bahwa dari keempat macam percobaan, percobaan yang memberikan rata-rata ApH tinggi adalah percobaan CaCO3 dengan pupuk fosfat alam Ciamis terutama pada dosis setara 2 x Aldd dengan tanpa pemberian hara P atau 0 0 PPm P.
FA Cum is
SP.36
04 -02ppm -
-
03 0
I
P
2
1
0
2
i
-8-02ppmP 0
I
0
1
CaS04 s t a n Aldd
I
FA Cum is
SP.36
08 ---
1
2-
i
J
0
1
7
CaSO, s b r a Aldd
II I
Gambar 2. Hubungan ApH dengan Perlakuan CaC03atau CaS04 pada Tanah yang Dipupuk SP36 atau Fosfat Alam Ciamis Pada percobaan rumah kaca, pemberian perlakuan (CaS04 + CaC03) setara 2 x Aldd dengan pupuk SP36 atau fosfat alam Ciamis setara 0.2 ppm P dalam larutan tanah juga nyata meningkatkan muatan negatif larutan tanah ( Tabel Lampiran 7). Untuk ~nelihatperbandingan dari rata-rata kombinasi perlakuan tersebut dapat dilihat pada Gambar 3. Gambar 3 menunjukkan bahwa pada pemupukan SP36, tampak bahwa semakin tinggi perbandingan dosis CaC03 mencapai 100 % atau setara 2 x Alddmaka muatan negatifnya juga cenderung meningkat. Sebaliknya pada kombinasi perbandingan CaS04 sampai mencapai 75 % tampak muatan negatif cenderung menurun dan meningkat tinggi jika CaS04 diberikan 100 % atau mencapai setara 2 x Aldd.
Gambar 3. Hubungan ApH dengan Perlakuan (CaS04 + CaC03) setara 2 x Aldd pada Tanah yang Dipupuk SP36 atau Fosfat Alam Ciamis Gambaran hampir serupa juga tampak pada penggunaan fosfat alam Ciamis. Meskipun demikian, tampak bahwa pada pemberian 100 % CaS04 setara 2 x Aldd peningkatan muatan negatif tidak terlalu tinggi.
Kapasitas T.ukar Kation Efektif dan Kejenuhan Basa Kapasitas tukar kation adalah kemampuan tanah dalam mengikat dan mempertukarkan kation-kation seperti K+, ~ a +caw, , ~ g * , ~ e - , N&+, AI-
dan
sebagainya (Rachim, 2000). Tanah Oxisols, umumnya kurang subur. Hal ini disebabkan antara lain, tanah ini niempunyai kapasitas tukar kation yang sangat rendah dan mengandung mineral-mineral mudah lapuk yang juga sangat rendah (Soil Survey Staff, 1998). Untuk daerah tropis dengan tingkat curah hujan yang tinggi sebaiknya KTK yang ditetapkan adalah kapasitas tukar kation efektif yaitu
49
merupakan kapasitas tukar kation dari hasil penjumlahan kation-kation K+, ~ a +~ ,a * ,
M~*, AI- atau H?.Besamya KTK tanah ini dipengaruhi oleh sifat dan ciri tanah itu sendiri, yang antara lain menurut Hakim et a1 (1986) adalah 1) reaksi tanah atau pH tanah, 2) tebtur tanah atau jumlah liat, 3) jenis mineral liat, 4) bahan organik dan 5) pengapuran dan pemupukan. Kejenuhan basa (KB) merupakan suatu sifat yang berhubungan dengan KTK dan mempunyai korelasi positif dengan pH tanah (Tan, 1998). Kejenuhan basa ini juga merupakan petunjuk bagi tingkat kesuburan tanah yang dapat dihitung dari nilai KTKnya (Hardjowigeno, 1993). Sebelum perlakuan, KTK efektif dan kejenuhan basa tanah masing-masing adalah sebesar 2.97 me1100 g dan 7 1.04 % (Tabel Lampiran 4). Keenam percobaan yang dilakukan baik percobaan laboratorium maupun percobaan rumah kaca yang menggunakan CaC03 atau CaSOj dan persentase kedua jenis kalsium tersebut mencapai kesetaraan 2 x Aidd dengan pupuk SP.36 atau fosfat alam Ciamis setara 0.2 ppm P dan 0.4 ppm P menunjukkan adanya pengaruh yang nyata terhadap peningkatan KTK efektif dan kejenuhan basa (Tabel Lampiran 9 dan 10).
Dari Tabel 11 dan 12, tampak bahwa pernupukan P pada perlakuan tanpa maupun dengan CaC03 rneningkatkan KTK efektif dan kejenuhan basa. Demikian juga pada pemberi~npupuk P tertentu, perlakuan CaC03 meningkatkan baik KTK efektif maupun kejenuhan basa. Meningkatnya KTK efektif ini tidak terlepas dari pengaruh kombinasi CaCO3 dengan hara P terhadap peningkatan pH1120dan muatan negatif
dari hasil perlakuan yang diberikan. Naiknya
kejenuhan basa tanah
50
dimungkinkan karena meningkatnya konsentrasi kalsium pada tapak pertukaran aktif (kompleks jerapan tanah). Tabel 11. Pengaruh CaC03 dengan SP36 terhadap KTK efektif dan Kejenuhan Basa SP36*) Dosis CaC03 ........................................................................... setara 0.0 ppm P 0.2 ppm P 0.4 ppm P x A h ........................... ------- .......................... KTKef KB KTKef. KB KTK ef. KB me/100 g % mef100g % mef100g %
................................................................................... 0 1 2 K.K(%)
3.35"f 3.06' 3.94d 4.92
79.28" 88.83d 91.31" 1.19
3.71d" 4.43" 4.85b
93.66"b 92.26& 93.67"b
4.62k 5.55" 5.63"
94.16" 95.36" 94.52"
...............................................................................................
- Angka yang diikuti dengan huruf yang sama pada koiom atau baris yang sama untuk setiap
-
peubah tidak menunjukkan adanya perbedaan yang nyata menurut BNT 5 %. *) Dosis SP36 setara dengan P dalam larutan tanah.
Tabel 12. Pengaruh CaC03 dengan Fosfat Alam Ciamis (FA) terhadap KTK efektif dan Kejenuhan Basa Dosis FA*) CaC03 ..................................................................................... setara 0.0 pprn P 0.2 ppm P 0.4 ppm P x Aldd --------------------------- ........................... ............................ KTK ef. KB KTK ef. KB KTK ef. KB me1100g % % me1100g % me1100g
- Angka yang diikuti dengan huruf yang sama pada kolom atau baris yang sama untuk setiap peubah tidak menunjukkan adanya perbedaan yang nyata menurut BNT 5 %. P dalarn larutan tanah
- *) Dosis FA setara dengan
Data tersebut di atas juga menunjukkan bahwa pemberian hara P yang meningkat sampai 0.4 ppm P memberikan peningkatan KTK efektif dan kejenuhan basa yang lebih bai k ji ka dibandingkan dengan pemberian CaC03 yang meningkat sampai setara
2 x Aldd.Hal ini kemungkinan disebabkan karena terbentuknya senyawa aluminium fosfat yang sukar larut. Bilamana tanah menjadi masam, aktivitas besi dan aluminium meningkat dan kalsiurn fosfat dapat diubah menjadi aluminium fosfat dan besi fosfat (Kamprath, 1973 dalarn Sanchez, 1976). Perubahan tersebut terutama diatur oleh pH tanah (Sanchez, 1976). Gambaran hampir serupa j uga tarnpak terjadi pada percobaan CaSOs dengan pupuk SP.36 dan fosfat alarn Ciamis seperti terlihat pada Tabel 13 dan 14.
Tabel 13. Pengaruh CaS04 dengan SP36 terhadap KTK efektif dan Kejenuhan Basa Dosis CaS04 setara x Aldd
SP36*) 0.0 ppin P ........................... KB KTK ef. % me1100g
0.2 ppm P .......................... KTK ef. KB me1100g %
0.4 ppni P ............................ KB KTK ef. me1100g %
- Angka yang diikuti dengan huruf yang sama pada kolom atau baris yang sama untuk setiap
peubah tidak menunjukkan adanya perbedaan yang nyata menurut BNT 5 %.
- *) Dosis SP36 setara dengan P dalarn larutan tanah.
Tabel 14. Pengaruh CaS04 dengan FA terhadap KTK efektif dan Kejenuhan Basa ........................................................................................ Dosis FA*) CaS04 -------------------------------------......................................... setara 0.0 ppm P 0.2 ppm P -0.4 ppm P x Aldd ........................... ...................... ------------------KTKef KB KTKef KB KTKef KB me/100 g % me1100 g % me/100g %
-
Angka yang diikuti dengan humf yang sama pada kolom atau baris yang sama untuk setiap peubah tidak menunjukkan adanya perbedaan yang nyata menurut BNT 5 %. - *) Dosis FA setara dengan P dalam larutan tanah.
Untuk melihat perbandingan pengaruh dari keempat percobaan tersebut terhadap peningkatan dan pengurangan KTK efektif dan kejenuhan basa tanah maka dapat diperhatikan Gambar 4 dan 5.
I
FA ClamIS - 6 m
5
-i
I
3
t 2i
$ ;j
i-cO4ppmP
- -- -
0
I
1
2
i
QCO3 setara AI,,
Q C O Ssetara Aldd
FA Ciarnis
I-O4ppmP
0 I
CaSO, setara Al,,
1
2
CaSO, setara Al,, I
Ga~nbar4. Hubungan KTK efektif dengan Perlakuan CaC03 atau CaS04 pada Tanah yang Dipupuk S1'36 atau Fosfat Alam Ciamis
I
Ii 120,
I
h C o a setam Aldd
' !
SP36
I
--
!
I FA Cum 8s
I
-
C ~ S O ,setara ~ l , ,
I
CaC03 setara Aldd
-
! L-
1
!
120 ;
C ~ S O ,setara A I ~ ~ .
I I
Gambar 5. Hubungan Kejenuhan Basa dengan Perlakuan CaCO3 atau CaS04 pada Tanah yang Dipupuk SP36 atau Fosfat Alam Ciamis
Pada percobaan rumah kaca, kombinasi perlakuan (CaS04 + CaC03) setara 2 x Aldddengan pupuk SP36 atau fosfat alam Ciamis juga memberikan pengaruh yang nyata. Dibandingkan dengan kontrol, perlakuan SP36 yang diberi hanya CaC03 memberikan kenaikan KTK nyata paling tinggi (Tabel 15). Sedangkan pada perlakuan fosfat alam Ciamis, peningkatan tertinggi nyata dicapai pada pemberian hanya CaS04. Kedua gambaran ini menunjukkan bahwa pada pemberian pupuk SP36 yang diikuti penambahan CaC03 memberikan pengaruh dan peningkatan yang nyata terhadap perubahan KTK efektif. Demikian juga jika pada pemberian fosfat a!am Ciamis, pada pemberian CaS04 setara 2 x Aldd memberikan pengaruh dan peningkatan yang nyata terhadap perubahan KTK efektif.
Tabel 15. Pengaruh Perlakuan ( CaS04 + CaCO3 ) setara 2 x Alad dengan Pupuk SP36 atau Fosfat Alam Ciarnis terhadap KTK efektif
................................................................................................... CaS04 CaC03 KTK efektif (me/ 100 g) setara 2 x Aldd
-
SP36*) (ppm P)
Fosfat Alam*) (ppm P)
Angka yang diikuti dengan huruf yang sama pada kolom atau baris yang sama untuk setiap peubah tidak menunjukkan adanya perbedaan yang nyata menurut BNT 5 %. *) Dosis SP36 atau FA setara dengan P dalam larutan tanah.
Dari Tabel 15 di atas tampak bahwa pemberian CaS04 setara 2 x Aldd memberikan peningkatan terkecil apabila tanpa ditambahkan dengan pupuk SP36 jika dibandingkan dengan kontrol. Pada kondisi yang sama pemberian CaCOl membenkan peningkatan yang terbesar yaitu 1.27 dari 2.78 me/100 g menjadi 4.05 me/100 g. Kedua level dosis tersebut juga menunjukkan adanya perbedaan
yang nyata. Gambaran senada juga tampak terlihat pada kombinasi perlakuan dengan fosfat aiam Ciamis. Untuk melihat perbandingan pengaruh dari kedua percobaan di rumah kaca tersebut maka dapat dilihat pada Gambar 6. Dan Gambar 6, diketahui bahwa dengan pemupukan SP36 setara 0.2 ppm P menunjukkan bahwa pemberian CaS04 sampai mencapal 100 % atau setara 2 x
55
Aldd, KTK efektif cenderung menurun. Gambaran sebaliknya tejadi pada CaC03. Pada pemupukan fosfat alam setara 0.2 ppm P, pemberian perbandingan dosis CaS04 sampai mencapai 100 % atau setara 2 x A h ,
KTK efektif
cenderung meningkat. Sebaliknya, KTK efektif cenderung menurun jika perbandingan dosis CaC03 meningkat sampai 100 % atau setara 2 x Aldd.
Galnbar 6. Hubungan KTK efektif dengan Perlakuan (CaSC)4 + CaC03) setara 2 x Alddpada Tanah yang Dipupuk SP36 atau Fosfat Alam Ciamis Pada percobaan rumah kaca, tampak bahwa peningkatan kejenuhan basa rata-rata lebih tinggi pada percobaan persentase amelioran dengan pupuk SP36. Pada pemberian CaC03 yang terus rneningkat sampai mencapai kesetaraan 2 x Aldd atau 100 % CaCOj tanpa pemupukan; pertambahan kejenuhan basa terus meningkat, demikian juga dengan kombinasi perlakuannya. Sebaliknya ha1 tersebut tidak tergambar nyata pada pemberian CaSOj dengan fosfat alam
56
Ciamis. Hal ini terjad karena sangat erat kaitannya dengan KTK efektifhya, dimana tidak tejadi peningkatan yang besar (Tabel 16). Untuk melihat hubungan pengamh dari perbandingan persentase CaS04 dan CaC03 setara 2 x Alddpada kedua macam percobaan tersebut terhadap besarnya kejenuhan basa dapat diperhatikan Gambar 7.
Tabel 16. Pengaruh Perlakuan ( CaS04 + CaC03')setara 2 x Aldd dengan Pupuk SP36 atau Fosfat Alam Ciamis terhadap Kejenuhan Basa CaS04
CaC03
......................... setara 2 x Aldd (%>
Kejenuhan Basa (%)
............................................................... SP36*) (ppm P)
............................... 0.0
0.2
Fosfat Alam*) (ppm P)
......................... 0.0
0.2
- Angka yang diikuti dengan huruf yang sama pada kolom atau baris yang sama untuk setiap peubah tidak menunjukkan adanya perbedaan yang nyata menurut BNT 5 %.
- *) Dosis SP36 atau FA setara dengan P dalam larutan tanah.
Dari Gambar 7 diketahui bahwa pada pemberian pupuk SP36 setara 0.2 ppm P pada dosis 100 % CaS04 setara 2 x AIJJ menghasilkan persen kejenuhan basa
yang lebih kecil jika dibandingkan dengan dosis 100 % CaC03 setara 2 x Aldd. Pada pemberian fosfat alam Ciamis setara 0.2 ppm P, dosis 100 % CaS04 setara
57
2 x Aldd menunjukan perbedaan yang tidak besar dengan dosis 100 % CaC03 setara 2 x Aldd. Dari Gambar 7,tampak juga bahwa secara rata-rata tampak bahwa kejenuhan basa akibat pengaruh kombinasi perlakuan CaC03 dengan pupuk SP36 lebih besar dari kombinasi perlakuan CaS04 dengan fosfat alam Ciamis kecuali pada kombinasi perlakuan 100 % CaS04 setara 2 x Aldd dengan 0.2 ppm P.
Gambar 7. Hubungan Kejenuhan Basa dengan Perlakuan (CaS04 + CaC03) setara 2 x AldJ pada Tanah yang Dipupuk SP36 atau Fosfat Alam Ciamis
Dari data tersebut di atas, terbukti bahwa besarnya KTK efektif tanah nyata dipengaruhi oleh pengapuran dan pemupukan P (Hakim et ul, 1986), sesuai dengan pendapat Uehara dan Keng (1975) yang rnenyatakan bahwa untuk tanah seperti Oxisols, KTK efektif dapat ditingkatkan melalui penggunaan kapur, silikat dan pemupukan P.
58
Data di atas juga memperlihatkan bahwa peningkatan KTK efektif tersebut tidak terlalu besar. Hal ini lsebabkan bahwa tanah Oxisols ini didominasi oleh liat dan mineral 1 : 1 (Anda, 1999) yang mempunyai kisaran KTK 3 - 15 me/100 g (Hardjowigeno, 1993). Hal ini mengakibatkan sedikitnya atau tidak adanya substitusi isomorfik, dan muatan hanya pada patahan sehingga KTK naik jika pH naik (Hardjowigeno, 1993). Adanya pengaruh dari penambahan CaC03 'dan CaS04 serta pemupukan P terhadap peningkatan KTK efektif tanah juga berpengaruh terhadap peningkatan kejenuhan basa karena menurut Tan (1998) kejenuhan basa merupakan suatu sifat yang berhubungan dengan KTK. Kejenuhan basa ini juga berhubungan erat dengan pH tanah (Hardjowigeno, 1995). Besamya peningkatan kejenuhan basa tersebut juga sangat dipengaruhi oleh kalsiun dapat dipertukarkan akibat penambahan CaC03 dan CaS04 dari perlakuan yang diberikan.
Ketersediaan Fosfor dan Besi Dapat Dipertukarkan Fosfor merupakan salah satu unsur hara esensil bagi pertumbuhan tanaman, tetapi ketersediaan fosfor di dalam tanah sering merupakan faktor pembatas pertumbuhan tanaman (Stoop, 1983). Tanaman akan menyerap P dalam bentuk orthofosfat (H2POd-,HPO~?-,dan pod3-)dan ketersediaan fosfat anorganik tanah sangat ditentukan oleh beberapa faktor, diantaranya adalah pH tanah ; ion Fe, Al dan Mn larut ; adanya mineral-mineral yang mengandung Fe, Al dan Mn serta tersediannya Ca (Hakim el ul, 1986)
59
Semakin rendah pH tanah atau semalun tingginya konsentrasi ion A1 dan Fe dalam larutan tanah maka ketersediaan fosfor juga semakin kecil. Seperti telah dibahas dalam tulisan sebelumnya diketahui bahwa pemberian CaC03 dan CaS04 dapat mengakibatkan berkurangnya kandungan Alddsampai menjadi tidak terukur. Disamping itu pemberian CaC03 dapat meningkatkan pHwo secara nyata. Dengan perlakuan yang sama dari percobaan yang telah dilakukan, ingin dilihat pengaruhnya pada ketersediaan P dan Fe 'dapat dipertukarkan. Dari hasil analisis sebelum perlakuan dilakukan pada contoh tanah, diketahui bahwa P tersedia (PBmyi)tidak terukur dengan Aldd KC1 1 N dan Fedd DTPH pH 7.3 masing-masing 0.74 me1100 g dan 37.20 ppm. Dari keenarn percobaan yang dilakukan menunjukkan bahwa kombinasi perlakuan memberikan pengaruh yang nyata terhadap peningkatan ketersediaan fosfor (PBrayl) dan penurunan. Fedd(DTPA pH 7.3) (Tabel Lampiran 1 1 dan 12). Percobaan CaC03 dengan pupuk SP36 atau fosfat alam Ciamis menunjukkan bahwa jika dosis CaC03 tetap, dosis pemupukan P ditingkatkan maka akan terjadi peningkatan P ter~edia.(P~~,,~~). Jika tidak dilakukan pemupukan P, dengan penambahan dosis CaC03 sampai setara 2 x Aldd maka P tersedia (Purayl)juga meningkat meskipun tidak tergambar adanya perbedaan yang nyata antar dosis yang diberikan (Tabel 1 7). Tabel 17 juga menunjukkan pada percobaan CaC03 dengan pupuk SP36, kombinasi perlakuan CaCO:, setara I x Aldd dan 2 x Aldd dengan 0.2 ppm P menunjukkan kecenderungan penurunan P1),,,.~dari 6.59 ppm menjadi 5.42 ppm.
Demikian juga dengan 0.4 ppm P, terjadi penurunan dari perlakuan 0 x AIdd dengan 1 x Aldd dan 2 x A h yaitu dari 6.41 ppm menjadi 6.08 ppm. Tabel 17. Pengaruh CaC03 dengan Pupuk SP36 atau Fosfat Alam Ciamis terhadap P B ~ ~ ~
_-_-------------_--
Dosis P B ~ ~( Y PP I ~) CaC03 ----------------------------------------,,,----,----,,,, setara SP36*) (ppm P) Fosfat Alam*) (ppm P) -------........................... --x Aldd 0.0 0.2 0.4 0.0 0.2 0.4
............................................................................................
0 1 2 K.K(%)
2.33b 2.67b 3.22b 24.21
6.06" 6.59" 5.42"
6.41" 6.08" 6.08"
2 . 3 ~ ~ 43.74" 38.29d 29.33" 3.79' 7.39 2.50'
63.32" ~6.48~ 41.53~
........................................................................................... - Angka yang diikuti dengan humf yang sama pada kolom atau baris yang sama untuk setiap
-
peubah tidak menunjukkan adanya perbedaan yang nyata menurut BNT 5 %. *) Dosis SP36 atau FA setara dengan P dalam larutan tanah.
Meskipun besarnya penurunan tersebut ti&
menunj ukkan perbedaan yang
nyata pada kombinasi perlakuan, diduga penurunan tersebut disebabkan oleh terbentuknya ikatan AI-P dan Fe-P juga oleh Ca-P akibat meningkatnya Ca tersedia pada larutan tanah. Gambaran hampir serupa juga tampak pada percobaan kalsium karbonat dengan pupuk fosfat alam Ciamis. Dari Tabel 18, tampak bahwa tanpa pemberian hara P terjadi peningkatan
Plira,., jika pada tanah diberikan CaS04 setara 1 x Aldd dan 2 x Aldd meskipun antar dosis tersebut tidak terdapat perbedaan yang nyata. Dengan dilakukannya pemupukan baik pupuk SP36 maupun fosfat alam Ciamis tejadi peningkatan
PIlra,Ibaik pada kombinasi perlakuan dengan pernberian CaS04 setara 0 x Aldd,1
61
x Aldd maupun dengan dosis setara 2 x Aldd. Dari kedua macam percobaan tersebut tampak bahwa pemupukan fosfat alam Ciamis memberikan peningkatan PBrayIlebih besar jika dibandingkan dengan pupuk SP36.
Tabel 18. Pengaruh CaS04 dengan Pupuk SP36 atau Fosfat Alam Ciamis terhadap Pu,,rI -
Dosis CaSOj setara x Aldd
-
- - - - ---
.
P~ra,1(ppm) .................................................................................... SP36*) (ppm P) Fosfat Alam*) (ppm P) ........................................ .......................................... 0.0 0.2 0.4 0.0 0.2 0.4
- Angka yang diikuti dengan huruf yang sama pada kolom atau baris yang sama untuk setiap peubah tidak menunjukkan adanya perbedaan yang nyata menurut BNT 5 %.
- *) Dosis SP36 atau FA setara dengan P dalam larutan tanah. - Data dari percobaan CaS04 dengan SP36, hasil analisis statistik dilakukan dengan transformasi
Jm
Dari Garnbar 8 tampak bahwa dari keeinpat percobaan, kombinasi perlakuan rata-rata CaS04 dengan fosfat alam Ciamis atau CaC03 dengan fosfat alam yang lebih tinggi dari kedua percobaan iainnya. Hal ini Ciamis metnberikan P13,;,,.I ~nenunjukkanadanya pengaruh rang nyata dari penggunaan fosfat alam Ciamis.
-
FA Cum IS
-+-OOppmP -02ppm
1
0
I
i
j
CICO,
o
P
setara AI,
1
C ~ S O ,star. AI.
CaCO, setara Al,
2
J
CaSO, setara Al,, L
Gambar 8. Hubunga.n PPBrayl dengan Perlakuan CaC03 atau CaS04 pada Tanah yang Dipupuk SP36 atau Fosfat Alarn Ciamis
Pada percobaan rumah kaca yang menggunakan (CaS04 + CaC03) setara 2
x Aldddengan pupuk SP36 atau fosfat alam Ciamis, tampak bahwa penggunaan fosfat alam Ciamis memberikan peningkatan yang lebih besar dibandingkan dengan pupuk SP36 terhadap PBrayl. Tabel 19 menunjukkan bahwa kombinasi dengan pupuk SP36 setara 0.2 ppm P dalam larutan tanah, pemberian 100 % CaS04 setara 2 x Aldd menyebabkan PBrayl lebih kecil dan tak berbeda nyata jika dibandingkan dengan pe~nberian 100 % CaC03 setara 2 x Aldd. Sebaliknya kombinasi dengan fosfat alam Ciamis setara 0.2 ppm P dalam larutan tanah, pemberian 100 % CaS04 setara 2 x Alddmenyebabkan PRrayI menjadi lebih tinggi dan berbeda nyata jika dibandingkan dengan pemberian 100 % CaC03 setara 2 x Aldd
Tabel 19. Pengaruh Perlakuan (CaS04 + CaC03) dengan Pupuk SP36 atau Fosfat Alam. Ciamis terhadap PBrayI . .
CaSO4
C~CO~
........................
P~ray1( P P ~ )
.........................................
setara 2 x Aldd
SP36*)(ppm P)
........................... 0.0
(%)
0.2
Fosfat Alam *)(ppm P)
--------
---
0.0
0.2
- Angka yang diikuti dengan huruf yang sama pada kolom atau baris yang sama untuk setiap peubah tidak menunjukkan adanya perbedaan yang nyata menurut BNT 5 %.
- *) Dosis SP36 atau FA setara dengan P dalam larutan tanah. - Data dari percobaan (CaS04+CaC03)dengan SP36, hasil analisis statistik dilakukan dengan transformasi
Jm
Untuk membandingkan hasil dari kedua percobaan rumah kaca tersebut maka dapat dilihat pada Gambar 9. --
Gambar 9. Hubungan PI~,!Idengan Perlakuan (CaS04 + CaCO3) setara 2 x Alddpada Tanah yang Dipupuk SP36 atau Fosfat Ala~nCiatnis
64
Dan Gambar 9, tampak bahwa fosfat alam Ciamis nyata lebih besar pengaruhnya terhadap PBray1terutama perlakuan hanya pemberian fosfat alam Ciamis setara 0.2 ppm P dan kombinasi perlakuan 100 % CaS04 dengan fosfat alam Ciamis setara 0.2 ppm P. Dilihat dari Tabel 19 dan Gambar 9 tersebut tampak yang lebih memberikan pengaruh sangat nyata terhadap peningkatan PBnyIadalah pemberian pupuk P terutama dari fosfat alam Ciamis jika dibandngkan dengan hanya penambahan CaS04 dan CaCO3. Hal ini dimungkinkan tanpa penambahan CaS04, pH larutan sudah cukup rendah untuk melarutkan fosfat alam Ciarnis. Disamping itu, akibat pengaruh perlakuan, aluminium dapat dipertukarkan sangat kecil atau menjadi tidak terukur. Faktor lain yang ikut berpengaruh terhadap PBravIadalah Fe dapat dipertukarkan (Fedd). Dari data percobaan, kombinasi perlakuan memberikan pengaruh yang nyata terhadap pengurangan Fedd(Tabel Lampiran 12). Pemberian CaC03 setara 0 x Aldd, 1 x Aldd dan 2 x Alddtetap, sementara jika dosis hara P ditingkatkan dari 0.2 ppm P menjadi 0.4 ppm P maka akan menyebabkan terjadi pengurangan Fedd. Pengurangan tersebut tampak berbeda nyata antar level dosis terutama pada pemberian pupuk SP36. Gambaran ini juga terjadi pada kombinasi perlakgan pemberian CaCOj dengan fosfat alam Ciamis, tetapi besarnya pengurangan Fedd lebih kecil jika dibandingkan dengan pupuk SP36.
Tabel 20. Pengaruh CaC03dengan Pupuk SP36 atau Fosfat Alam Ciamis terhadap Fe Dapat Dipertukarkan Dosis CaC03 setara x&
'
Fe Dapat Dipertukarkan (ppm)
.............................................................. SP36*) (ppm P)
------------------------------- -----"-
0.0
-
-
0.2
0.4
Fosfat Alam*) (ppm P) ------ ------------------0.0 0.2 0.4
Angka yang diikuti dengan humf yang sama pada kolom atau baris yang sama untuk setiap peubah tidak menunjukkan adanya perbedaan yang nyata menurut BNT 5 %. *) Dosis SP36 atau FA setara dengan P dalam lamtan tanah.
Kombinasi perlakuan CaS04 dengan pupuk SP.36 atau fosfat alam Ciamis, menunjukkan bahwa beberapa level dosis berbeda nyata. Pada perlakuan CaS04 dengan pupuk SP.36 tampak bahwa dengan meningkatnya dosis CaS04 setara 1
x Aldd dan 2 x Aldd memberikan pengurangan yang berbeda nyata antara keduanya dengan kontrol ( 0 x Aldd ) dan antara kedua dosis tersebut tidak berbeda nyata. Adapun dengan penambahan hara P menjadi 0.4 ppm P akan ~nengakibatkan terjadinya perbedaan yang nyata dengan dosis 0.2 ppm P terhadap pengurangan Fedd.
Tabel 2 1. Pengaruh CaS04 dengan Pupuk SP36 atau Fosfat Alam Ciamis terhadap Fe Dapat Dipertukarkan .......................................................................................... Dosis Fe Dapat Dipertukarkan (ppm) CaS04 ..................... 1...................................................... setara SP36*) (ppm P) Fosfat Alam*) (ppm P) x Abd .................................... ------------------ ----------------0.0 0.2 0.4 0.0 0.2 0.4
- Angka yang diikuti dengan humf yang sama pada kolom atau baris yang sama untuk setiap peubah tidak menunjukkan adanya perbedaan yang nyata menurut BNT 5 %.
- *) Dosis SP36 atau FA setara dengan P dalam lamtan tanah.
Dari Tabel 21, tampak bahwa CaS04 setara 1 x Aldd dan 2 x Aldd tanpa pemupukan P memberikan pengaruh pengurangan yang nyata terhadap Fed dibandingkan dengan kontrol tetapi tidak menunjukkan adanya perbedaan yang nyata diantara keduanya. Pada kombinasi CaS04 dengan pupuk SP36 setara 0.2 pprn P, perlakuan tidak menunjukkan pengaruh pengurangan yang nyata demikian pula antar level kombinasi perlakuan tersebut. Begitu dosis pemupukan SP36 ditingkatkan menjadi 0.4 pprn P maka kombinasi perlakuan memberikan pengaruh pengurangan yang nyata terhadap Fedd dibandingkan dengan kontrol. Demikian pula kombinasi antara 0.4 pprn P dengan 0.2 pprn P. Gambaran ini menunjukkan penggunaan CaS04 dapat
menurunkan Fed. Demikian pula kombinasi CaS04 dengan pupuk SP36 setara 0.4 ppm P. Pada perlakuan CaS04 dengan fosfat alam Ciamis; tanpa pemupukan P, hanya pemberian CaS04 setara 2 x Alddyang memberikan pengaruh pengurangan yang nyata terhadap Fed. Demikian juga dengan kombinasi perlakuan jika dibandingkan dengan kontrol, hanya kombinasi perlakuan 1 x & dengan 0.4 ppm P ; 2 x Aldddengan 0.2 ppm P dan 0.4 ppm P yang memberikan pengaruh pengurangan yang nyata.
30 -
...
.
FA Ciamis - .--
.
-- ...--.--. .-
Cam setara Atdd
QC03 setara Atdd
I
a
FA Cum IS
'
301
0 I
C ~ S O setara , A I ~ ~
i
1
2
CaSO, setara Aldd
Gambar 10. Hubungan Fe Dapat Dipertukarkan dengan Perlakuan CaC03 atau CaS04 pada Tanah yang Dipupuk SP36 atau Fosfat Alam Ciamis
68
Dilihat dari Gambar 10, tampak dari semua kombinasi perlakuan; perlakuan dengan dosis setara 2 x Aldd dengan 0.4 pprn P memberikan pengaruh penurunan yang nyata terhadap Feddjika dibandingkan dengan kontrol. Penurunan ini juga sesuai dengan pengaruh tingginya pHH20 dan tingginya PbravIserta tidak terukurnya Aldd pada level interaksi perlakuan yang sama. Untuk percobaan nunah kaca, dketahui bahwa penurunan terbesar terdapat pada kombinasi perlakuan 100 % CaC03 setara 2 x A h dengan pupuk SP36 setara 0.2 pprn P dan kombinasi perlakuan 75 % CaS04 + 25 % CaC03 setara 2 x Aldd dengan fosfat alam Ciamis setara 0.2 pprn P.
Tabel 22. Pengaruh Perlakuan (CaS04 + CaC03) setara 2 x Aldd dengan Pupuk SP36 atau Fosfat Alam Ciamis terhadap Fe Dapat Dipertukarkan CaS04
CaCO3
......................... setara 2 x Aldd
Fe Dapat Dipertukarkan (ppm)
........................................................ SP36*) (ppm P)
Fosfat Alam*) (ppm P)
- Angka yang diikuti dengan huruf yang sama pada kolom atau baris yang sama untuk setiap peubah tidak menunjukkan adanya perbedaan yang nyata menurut BNT 5 %. - *) Dosis SP36 atau FA setara dengan P dalam larutan tanah.
69
Dari Tabel 22, diketahui bahwa tanpa pemupukan P, baik pemberian CaS04 maupun CaCO3 memberikan pengaruh yang nyata terhadap penurunan Fedd terutarna pada percobaan dengan fosfat alam Ciamis. Untuk percobaan dengan pupuk SP36 tampak bahwa kombinasi perlakuan memberikan pengaruh yang nyata terhadap penurunan Fedd j ika dibandingkan dengan kontrol kecuali perlakuan hanya menggunakan pupuk SP36 setara 0.2 ppm P. Demiluan juga kombinasi perlakuan (CaS04 + CaC03) setaia 2 x Aldd dengan fosfat alam Ciamis. Penurunan Fedd terbesar, nyata terjadi pada kombinasi perlakuan 75 % CaS04 + 25 % CaC03 setara 2 x Aldddengan fosfat alam Ciamis setara 0.2 ppm P dalam larutan tanah.
Gambar I I . Hubungan Fe Dapat Dipertukarkan dengan Perlakuan ( CaS04 + CaC03 ) setara 2 x Alddpada Tanah yang Dipupuk SP36 atau Fosfat AIam Ciamis
70
Dari Gambar 11 tersebut di atas, Secara umum, tampak semua kombinasi perlakuan memberikan penurunan terhadap jumlah Fed. Gambaran ini menunjukkan bahwa baik CaC03, CaS04 maupun pemupukan P marnpu menurunkan Fed sampai pada dosis kombinasi tertentu untuk memberikan pengaruh yang nyata. Pengaruh ini besarnya sesuai dengan besarnya peningkatan pHH20,PBrayI dan turunnya Aid sampai menjadi tidak terukur.
Erapan Maksirnum P Seperti telah diungkapkan pada tinjauan pustaka, unsur hara P (Fosfor) pada tanah-tanah masam seperti Oxisols ini sangat sedikit sekali. Hal tersebut disebabkan oleh terikatnya unsur hara P oleh komponen tanah seperti mineral hat, oksida hidrat dari Fe dan Al, ion AI'~, ~ e dan ' ~~
n membentuk + ~ senyawa P
yang tidak larut (Hashimoto, 1974 ; dan White, 1980) melalui beberapa reaksi kimia (Hardjowigeno, 1995). Pengikatan tersebut disebut retensi P yang berlangsung di dalam dua mekanisme yaitu presipitasi dan reaksi erapan atau pengikatan (Kussow, 1971 dan Sanchez, 1992). Percobaan CaCOl dengan pupuk SP36 memberikan pengaruh yang sangat nyata terhadap penurunan erapan maksitnum P(Tabe1 Lampiran 13). Tetapi tidak berpengaruh pada percobaan CaS04 dengan pupuk SP36. Demikian juga dengan percobaan ( CaS04 + CaCOj ) setara 2 x Aldd dengan pupuk SP36 atau fosfat alam Ciamis.
Adapun pada
percobaan CaS04 dengan fosfat alam Ciamis
rnenunjukkan adanya pengaruh dan penurunan yang sangat nyata. Dari analisis
.
keragaman tersebut juga diketahui bahwa variabel tidak bebas (CaS04 dan fosfat alam Ciamis) juga masing-masing memberikan pengaruh dan penurunan yang sangat nyata. Tabel 23. Pengaruh CaC03 dengan Pupuk SP36 atau Fosfat Alam Ciamis terhadap Erapan Maksimurn P ................................................................................................. Dosis Erapan Maksimurn P (ppm) CaC03 ..................................... --.......................................... setara SP36*) (ppm P) Fosfat Alam*) (ppm P) x Aldd ........................................ ........................................... 0.0 0.2 0.4 0.0 0.2 0.4
- Angka yang diikuti dengan huruf yang sama pada kolom atau baris yang sama untuk setiap
-
peubah tidak menunjukkan adanya perbedaan yang nyata menurut BNT 5 %. *) Dosis SP36 atau FA setara dengan P dalam larutan tanah.
Dari tabel 23, tarnpak bahwa tanpa pemupukan SP36, pemberian CaC03 baik setara 1 x Aldd maupun 2 x Ald tidak memberikan pengaruh penurunan yang nyata. Tetapi kombinasi CaC03 dengan pupuk SP36 setara 0.2 ppm P dan 0.4 ppm P memberikan pengaruh penurunan yang nyata.
Tabel 24. Pengaruh CaS04 dengan Pupuk SP36 atau Fosfat Alam Ciamis terhadap Erapan Maksimum P .................................................................................................... Dosis Erapan Maksimum P (ppm) .................... CaS04 ......................... -..................................... setara SP36*) (ppm P) Fosfat Alam*) (ppm P) x Aldd .................................... ---- ........................................ 0.0 0.2 0.4 0.0 0.2 0.4
-
-
.............................................................................................. 0
1900ab
1853"~ 1 8 3 9 ~
1900"
1824~
1792*
1
1902"~
1 8 8 4 " ~ 1819"
1917"
1698"
17 4 0 ~
- Angka yang diikuti dengan huruf yang sama pada kolom atau baris yang sama untuk setiap
-
peubah tidak menunjukkan adanya perbedaan yang nyata menurut BNT 5 %. *) Dosis SP36 atau FA setara dengan P dalam larutan tanah.
Gambaran serupa juga terjadi pada kombinasi CaC03 dengan fosfat alam Ciamis. Dari kombinasi Perlakuan CaC03 dengan pupuk SP36, penurunan nilai erapan maksimum P terbesar terdapat pada kombinasi CaC03 setara 1 x Aldd dengan 0.2 pprn P yaitu sebesar 163 pprn dari 1954 pprn menjadi 1791 ppm. Adapun dengan fosfat alam Ciamis, penurunan terbesar terdapat pada kombinasi CaCOl setara 0 x Aldd dengan 0.4 pprn P yaitu sebesar 188 ppm; dan 1900 ppm menjadi 1714 ppm. Hal ini dimungkinkan jika terjadi penambahan CaC03 sampai setara 2 x AIdd maka Ca tersedia berada dalam jumlah berlebih sehingga P yang terlarut akan membentuk ikatan Ca-P atau P yang diberikan akan kembali diikat oleh Ca dalam misel tanah disamping diikatnya P oleh Al dan Fe dalam bentuk ikatan AI-P dan Fe-P.
73
Pada Tabel 24, tampak bahwa kombinasi CaS04 dengan pupuk SP36 tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap penurunan erapan maksimum P kecuali level dosis 1 x Aldd dengan 0.4 ppm P. Hal ini dimungkinkan karena terbatasnya pupuk SP36 yang melarut akibat pH larutan yang tidak banyak berubah bahkan cenderung menurun, disisi lain P terlarut langsung diikat oleh Ca dari hidrolisis CaS04 dan Fedd membentuk ikatan Ca-P dan Fe-P. Akibatnya erapan P menjadi lebih kuat sehingga dengan meningkatkan dosis pupuk SP36 setara 0.4 ppm P, pengaruh penurunannya pun tidak tampak nyata. Sebaliknya, kombinasi CaS04 dengan fosfat alam Ciamis memberikan pengaruh penurunan yang nyata terhadap erapan maksimum P. Hal ini dimungkinkan dengan penambahan CaS04 sampai setara 2 x Aldd, fosfat alam diduga mempunyai kelarutan yang tinggi sehingga P tersedia dalam jumlah yang banyak pada larutan tanah. Akibatnya erapan P menjadi menurun. Dari Gambar 12, tampak bahwa dari keempat percobaan tersebut, secara rata-rata perlakuan yang memberikan penurunan yang lebih besar dibandingkan dengan percobaan lainnya adalah kombinasi CaSO4 dengan fosfat alam Ciamis terutama dosis setara 2 x Aldd dengan 0.4 ppm P.
Gambar 12. Hubungan Erapan Maksimurn P dengan Perlakuan CaCOs atau CaSOr pada Tanah yang Dipupuk SP36 atau Fosfat Alam Ciamis
Gambar 13. Hubungan Erapan Maksimum P dengan Perlakuan (CaSOr + CaC03)setara 2 x Alddpada Tanah yang Dipupuk SP36 atau Fosfat Alam Ciamis
75
Pada percobaan nunah kaca, baik kombinasi perlakuan (CaS04 + CaC03) setara 2 x Aldd dengan pupuk SP36 atau fosfat alam Ciamis menunjukkan tidak adanya pengaruh yang nyata terhadap penurunan erapan maksimum P(Tabe1 Lampiran 13). Meskipun demikian dari G-bar
13 tampak bahwa penggunaan
fosfat alam Ciamis rata-rata memberikan penurunan nilai erapan maksimurn P lebih besar jika dibandingkan dengan pupuk SP36.
Dari uraian di atas tampak bahwa bahwa knggunaan CaC03 dan CaS04 yang dikombinasikan dengan pemupukan P cenderung mampu mengakibatkan penurunan erapan maksimum P.
Bobot Kering dan Serapan P Total Tanaman Bobot kering tanaman adalah salah satu petunjuk yang dapat memberikan gambaran bagaimana faktor lingkungan tumbuh tanaman mampu menyediakan unsur hara yang diperlukan dan kemampuan tanarnan dalam menyerapnya. Dengan faktor genetik yang homogen, akibat perlakuan yang berbeda pada lingkungan tumbuh tanaman maka akan memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan tanaman. Semakin tinggi tingkat kesuburan tanah maka respons tanaman j uga semakin baik dalam pertumbuhannya. Salah satunya melalui indikasi bobot kering dan serapan P total tanaman. Hasil
pengamatan
menunjukkan bahwa
waktu
perkecambahan dan
pertumbuhan tanaman berlangsung secara normal sampai pada umur 2 minggu setelah tanam. Setelah itu tampak perbedaan yang sangat nyata antara pertumbuhan tanaman yang mendapat perlakuan pemupukan P dengan yang
76
tidak mendapat pemupukan P, baik yang bersumber dari pupuk SP36 maupun dari fosfat alarn Ciamis. Selanjutnya tanaman dipanen vegetatif pada umur 36 hari setelah tanam.
Dari hasil penimbangan bobot kering tanaman (gramlpot) dan uji statistik, diketahui bahwa perlakuan pemberian (CaS04 + CaC03) mencapai kesetaraan 2
x Alddtanpa pemupukan P tidak menunjukkan pengaruh yang nyata. Sebaliknya pemberian (CaS04 + CaC03) setara 2 x Aldd dengiin pemupukan P setara 0.2 ppm P dalam larutan tanah mampu meningkatkan bobot kering tanaman secara sangat nyata (Tabel Lampiran 14 ). Tabel 25. Pengaruh Perlakuan (CaS04 + CaC03 ) setara 2 x Aldd dengan Pupuk SP36 atau Fosfat Alam Ciamis terhadap Bobot Kering Tanaman
CaS04
CaC03
......................... setara 2 x Aldd (%)
Bobot Kering Tanaman (gramlpot)
...................................................................... SP36*) (ppm P)
............................... 0.0
0.2
Fosfat Alam*) (ppm P)
............................... 0.0
0.2
- Angka yang diikuti dengan huruf yang sama pada kolorn atau baris yang sama untuk setiap
peubah tidak menunjukkan adanya perbedaan yang nyata menurut BNT 5 %
- *) Dosis SP36 atau FA setara dengan P dalam larutan tanah. - Data dari percobaan (CaS04 + CaC03) dengan SP36, hasil analisis statistik dilakukan dengan
transformasi \Jx?a3.
77
Dari Tabel di atas tampak bahwa kombinasi perlakuan (CaS04 + CaC03) setara 2 x Aldd dengan pupuk SP36 terbesar dalarn memberikan pengaruh terhadap peningkatan bobot kering tanaman adalah 25 % CaS04 + 75 % CaCO3 setara 2 x Aldddengan 0.2 ppm P. Meskipun demikian, kombinasi perlakuan ini jika dibandingkan dengan kombinasi perlakuan lainnya tidak menunjukkan adanya perbedaan yang nyata. Gambaran hampir serupa juga terjadi pada kombinasi perlakuan dengan fosfat alam Cidmis dimana yang memberikan pengaruh terbesar adalah kombinasi perlahuan 75 % CaS04 + 25 % CaC03 setara 2 x Aldd dengan 0.2 ppm P. Untuk melihat perbandingan dari kedua percobaan tersebut dapat dilihat pada Gambar 14.
Gambar 14. Hubungan Bobot Kering Tanarnan dengan I'erlakuan ( CaSOJ + CaCO3 ) setara 2 x A l d d pada Tanah yang Dipupuk SP36 atau Fosfat Alam Ciamis Dari Ga~nbar14, tampak bahwa pemupukan fosfat alam Ciamis rata-rata lebih ~nemberikankeragaan bobot kering yang lebih besar Jika dibandingkan
78
dengan pemupukan SP36. Hal ini dimungkinkan karena adanya perbedaan dari tingkat kelarutan dan sifat kelarutan dari kedua jenis sumber P tersebut. Diketahui bahwa pupuk SP36 adalah pupuk yang mudah larut dalarn air. Dengan sifat tersebut pupuk P pada masa awal perturnbuhan lebih cepat tersedia sejak pupuk P diaplikasikan dengan kondisi kadar air 100 % kapasitas lapang. Selanjutnya pada masa perturnbuhan berikutnya kemungkinan P menjadi kurang tersedia menjadi lebih besar akibat hilang oleh pencucian atau terikat oleh komponen tanah terutarna dengan unsur Al, Fe clan Ca. Disisi lain, fosfat alam Ciamis adalah salah satu surnber hara P yang sifat kelarutannya sangat tergantung dengan tingkat keasaman tanah dan bersifat tersedia secara perlahanlahan. Dengan demikian kebutuhan tanaman akan P dapat tersedia sesuai dengan fase pertumbuhan tanaman. Besarnya pengaruh perlakuan pemupukan ini juga terlihat dari hasil uji statistik yang menunjukkan hampir pada semua parameter yang dianalisa memberikan kecenderungan pengaruh yang sangat nyata j i ka dibandingkan dengan tanpa pemupukan. Disamping itu, serapan P total (mg Plpot) dapat juga dilihat untuk memperhatikan bagaimana tanaman dalam menyerap hara P dan ketersediaannya pada larutan tanah (Tabel Lampiran 15) Dari Tabel 26, tampak pada perlakuan (CaS04 + CaC03) setara 2 x
Aldd
pada percobaan dengan pupuk SP36 tidak memberikan pengaruh dan perbedaan yang nyata terhadap peningkatan serapan P total Demikian juga antar kombinasi perlakuan (CaS044- CaCO3) setara 2 x Ald,~dengan pupuk SP36 setara 0.2 ppm
79
P tetapi pemberian pupuk ini memberikan pengaruh dan perbedaan yang sangat nyata jika dibandingkan dengan tanpa pemupukan. Ini menunjukkan bahwa tanpa pemupukan P, ketersediaan P &lam larutan tanah sangat kecil meskipun pada tanah tersebut telah ditambahkan CaC03 dan CaS04. Hal ini dimungkinkan karena tanah ini pada dasarnya sangat kuat menjerap unsur P(Fox dan Kamprath, 1970; Kussow, 1971; Nyakpa et a/, 1985; Sanchez, 1992 ;Hardjowigeno, 1995).
ad
Tabel 26. Pengaruh Perlakuan ( CaS04 + CaC03) setara 2 x dengan Pupuk SP36 atau Fosfat Alam Ciamis terhadap Serapan P-Total Tanarnan -
-
CaS04
CaC03
......................... setara 2 x Aldd (%)
Serapan P-Total tanaman (mglpot)
................................................................... SP36*) (ppm P) ............................... 0.0
0.2
Fosfat Alam*) (ppm P)
............................... 0.0
0.2
- Angka yang diikuti dengan huruf yang sama pada kolom atau baris yang sama untuk setiap
peubah tidak menunjukkan adanya perbedaan yang nyata menurut BNT 5 %. - *) Dosis SP36 atau FA setara denaan P dalam larutan tanah.
- data dari percobaan (CaSO., + ~ 2 0 dengan ~ ) SP36, hasil analisis statistik dilakukan dengan transformasi
80
Dengan ditambahkannya unsur P pada dosis tertentu maka ketersediaannya juga ikut meningkat meskipun unsur P ini tetap tererap oleh komponen tanah sampai pada batas tertentu( Puslittanak, 1993 dan Idris et a/, 1977). Pada percobaan dengan pupuk fosfat alarn Ciamis; tanpa pemberian fosfat alam Ciamis, serapan P total tanaman tidak menunjukkan perbedaan yang nyata tiap antar perlakuan. Sebaliknya dengan pemberian fosfat alam Ciarnis setara 0.2 ppm P dalam larutan tanah, kombinasi perlakuan dengan 100 % CaS04 memberikan pengaruh dan perbedaan yang nyata terhadap peningkatan serapan P total tanaman jika dibandingkan kombinasi perlakuan dengan 100 % CaC03. Adanya perbedaan pengaruh clan penggunaan pupuk SP36 dan fosfat alam Ciamis terhadap serapan P total tanaman dan sifat kimia tanah lainnya ini sangat erat kaitannya dengan sifat-sifat kimia dan kandungan hara dari kedua sumber pupuk P tersebut(Tabe1 Lampiran 5). Untuk melihat perbedaan pengaruh dari kedua jenis sumber hara P tersebut dapat diperhatikan dalam Gambar 15. Dari Gambar 15, tampak bahwa fosfat alarn Ciarnis, rata-rata kombinasi perlakuannya memberikan nilai serapan P total yang lebih besar jika dibandingkan dengan pupuk SP36. rata-rata kombinasi perlakuannya yang memberikan pengaruh terbesar adalah 75 % CaS04 + 25 % CaC03 setara 2 x Aldddengan 0.2 ppm P.
Gambar 15. Hubungan Serapan P-Total Tanaman dengan Perlakuan (CaS04 + CaC03) setara 2 x Aldd pada Tanah yang Dipupuk SP36 atau Fosfat Alam Ciamis
Dari Gambar 14 dan 15: tampak bahwa bobot kering tanaman dan serapan P total tanaman menunjukkan pola yang sama. Baik bobot kering tanaman maupun serapan P total tanaman, hasil tertingginya terjadi pada perlakuan kombinasi 7 5 % CaS04 + 25 % CaC03 setara 2 x Aldd dengan 0.2 ppm P dari fosfat alam
Ciamis. Hal ini diduga pada kombinasi perlakuan ini, jika dibandingkan dengan ko~nbinasiperlakuan lainnya, ketersediaan hara yang cukup baik untuk diserap tanaman terutama hara P cukup tinggi yang ketersediaannya sangat ditentukan oleh sifat-sifat kimia tanah terutama pH tanah yang cukup tinggi, tidak terukurnya aluminium dapat dipertukarkan, besi dapat dipertukarkan yang rendah dan erapan maksimum P yang cukup rendah. Dari Tabel 25,26 dan Gambar 14, 15 terbukti bahwa pertumbuhan tanaman yang diindikasikan melalui bobot kering akan baik jika pada tanah Oxisols ini diberikan ko~nbinasi
82
perlakuan, temtama kombinasi perlakuan 75 % CaS04 + 25 % CaC03 setara 2 x Aldd dengan fosfat alam Ciamis setara 0.2 ppm P dalam lamtan tanah.
Efisiensi Pemupukan P Seperti yang dikemukakan oleh Zapata (1990), efisiensi penggunaan pupuk adalah salah satu ukuran kuantitatif serapan hara aktual yang berasal dari pupuk oleh tanaman dalam hubungan dengan hara yang ditambahkan kedalam tanah. Dalam percobaan ini, metode yang digunakan adalah dengan menggunakan metode isotop 3 2 ~ Asumsi . dasar metode isotop ini adalah bahwa perilaku isotop dan karier identik dalam sistem tanah dan tanarnan. Dari hasil percobaan rumah kaca, hasil uji statistik (Tabel Lampiran 16) menunjukkan bahwa perlakuan berpengaruh dan berbeda nyata terhadap efisiensi pemupukan P. Perlakuan tersebut adalah pemberian hara P setara 0.2 ppm P baik yang bersumber dari pupuk SP36 maupun dari fosfat alam Ciamis. Diketahui bahwa antar kombinasi perlakuan (CaS04 + CaC03) dengan pupuk SP36 tidak berbeda nyata dan berbeda nyata hanya dengan fosfat alam Ciamis. Dari Tabel 27, tampak bahwa pada pupuk SP36, meskipun kombinasi menunjukkan tidak adanya perbedaan yang nyata, nilai efisiensi pemupukan cenderung meningkat dengan bertambahnya dosis CaC03 sampai mencapai 75 %. Hal ini dimungkinkan pada tingkat level tersebut, P tersedia dapat diserap oleh tanaman secara baik (lihat serapan P total tanaman). Kemungkinan lainnya adalah apabila dosis sampai mencapai 100 % CaC03 atau setara 2 x AlCld maka akan mulai
83
terbentuk ikatan Ca-P akibat tersedianya Ca yang cukup tinggi pada larutan tanah disamping terbentuknya ikatan AI-P dan Fe-P. Penomena ini memungkinkan kenapa tejadi penurunan nilai efisiensi pemupukan P dari kombinasi perlakuan 25 % CaS04 + 75 % CaC03 setara 2 x Abd dengan 0.2 ppm P ke 100 % CaC03 setara
2 x Aldd dengan 0.2 ppm P.
Tabel 27. Pengaruh Perlakuan (CaS04 + CaCO3) setara 2 x Aldd dengan Pupuk SP36 atau Fosfat Alam Ciamis terhadap Efisiensi Pemupukan P CaS04
CaC03
......................... setara 2 x Aldd (%>
Efisiensi Pemupukan P ( % )
..................................................................... SP36*) (ppm P)
............................... 0.2
Fosfat Alam *)(ppm P)
............................ 0.2
- Angka yang diikuti dengan huruf yang sama pada kolom atau baris yang sama untuk setiap peubah tidak menunjukkan adanya perbedaan yang nyata menurut BNT 5 % *) Dosis SP36 atau FA setara dengan P dalam larutan tanah. - Data dari percobaan (CaS04 + CaC03) dengan SP36 atau FA, hasil analisis statistik dilakukan dengan transformasi
-
Gambaran hampir sama juga tejadi pada fosfat alam Ciamis dimana kombinasi perlakuan yang memberikan nilai efisiensi pemupukan P tertinggi adalah 75 % CaS04 + 25 % CaCO3 setara 2 x Aldd dengan 0.2 ppm P. Kombinasi perlakuan
84
ini berpengaruh dan berbeda nyata jika dibandingkan dengan kontrol. Demikian juga berpengaruh dan berbeda nyata dengan 0 % CaS04 + 100 % CaC03 setara 2 x Aldddengan 0.2 ppm P tetapi tidak berbeda nyata dengan 100 % CaS04 setara 2 x Aldd dengan 0.2 ppm P. Demikian juga, tidak berpengaruh nyata terhadap kombinasi perlakuan 50 % CaS04 + 50 % CaC03 setara 2 x Aldd dengan 0.2 ppm P.
Gambar 16. Hubungan Efisiensi Pemupukan P Tanaman dengan Perlakuan (CaS04 + CaC03) setara 2 x Alddpada Tanah yang Dipupuk SP36 atau Fosfat Alam Ciamis
Dari Gambar 16, tampak bahwa pada kombinasi
perlakuan (CaS04 +
CaC03) dengan pupuk SP36, penambahan nilai efisiensi t~dakterlalu besar sehingga kelihatan tidak berbeda nyata antar level kombinasi perlakuan. Adapun pada fosfat alam Ciamis, peningkatan nilai e f siensi pemupukan P tampak mencolok pada level kombinasi perlakuan 75 % CaS04 + 25 % CaC03 setara 2
85
x Aldddengan 0.2 ppm P dan 100 % CaS04 + 0 % CaC03 setara 2 x Aldddengan
0.2 ppm P . Dari gambar tersebut diperoleh juga gambaran bahwa penggunaan fosfat alam Ciamis cenderung lebih baik pengaruhnya terhadap peningkatan efisiensi pemupukan P. Gambaran ini juga sesuai dengan pengaruhnya terhadap serapan P total tanaman, demikian juga secara urnurn terhadap perbaikan sifatsifat kimia tanah.