1
2
3
K A T A P E N G A N T A R Dengan membaca tulisan Lenin "Eugène Pottier" kita mengetahui bahwa penyair sajak "Internasionale" adalah seorang anggota Komune Paris yang dipilih oleh 3352 suara dari sejumlah 3600 suara pemilih. Dan lewat tulisan itu pula kita menjadi tahu bahwa penyairburuh Eugène Pottier menciptakan sajak "Internasionale" itu pada saat sebulan sesudah terjadinya peristiwa berdarah bulan Mei 1871, atau menurut Lenin, "boleh dikata, bahwa esok hari sesudah kekalahan bulan Mei yang berdarah . . .". Tetapi Pottier, putra terbaik proletartiat Perancis yang pada tahun 1848 sudah ikutserta dalam pertempuran besar kaum buruh melawan burjuasi, dengan sajak "Internasionale"nya bukan meratapi kekalahan bulan Mei. Sebaliknya, ia melihat kebesaran Komune Paris – kekuasaan diktatur proletariat yang pertama di dunia – yang mampu bertahan selama 72 hari, dan dengan optimisme revolusioner memandang kedepan. ProletarPenyair Pottier dengan sajak "Internasionale"nya adalah jurubicara dari proletariat yang menyadari akan tugassejarahnya pada waktu itu dan meneriakkan tugassejarahnya itu untuk dilanjutkan sampai terwujudnya Internasionale di dunia, sampai tercapainya citacita komunisme. Lagu "Internasionale" menyebarkan ideide Komune Paris keseluruh dunia, yaitu keharusan proletariat menggunakan kekerasan revolusioner untuk menghancurkan mesin negara yang lama, menggantikannya dengan mesin negara yang baru dan menjalankan diktatur proletariat. Tetapi lewat saduran dalam bahasa Indonesia yang selama ini dinyanyikan, mana kita temukan lagi kesedaran klas buruh seperti yang diteriakkan oleh Pottier itu? Apa yang dinyanyikan adalah serba samar, serba tidak jelas. Tentang ketidakjelasan ini memang ada hubungannya dengan pandanganhidup penyadurnya pada waktu itu, dalam hal ini pandanganhidup Soewardi Soeryaningrat alias Ki Hadjar Dewantara. Tapi yang patut menerima tudingan disini yalah pimpinan PKI periode 19511965 yang tidak menghargai "Internasionale" yang telah menjadi harta perbendaharaan sangat berharga bagi klas buruh sedunia dan lagu proletariat sedunia. Pimpinan lama Partai seharusnya mewarisi api Komune Paris yang diabadikan oleh Pottier dalam "Internasionale", tetapi kenyataannya mereka hanya mengambil abunya dengan mempopulerkan saja saduran "Internasionale" yang serba samar itu untuk dinyanyikan setiap orang komunis dan massa revolusioner Indonesia pada umumnya. Ketiadaan mereka melakukan penyaduran kembali dengan konsekwen adalah jelas dikarenakan garis politiknya yang oportunisrevisionis, menggandol pada burjuasi. Mari kita lihat saduran "Internasionale" oleh Ki Hadjar, yang dikerjakan lewat bahasa Belanda. Betapa indah bentuknya bisa kita rasakan lewat bunyi katakatanya yang diusahakan selalu berpantun. Kalau kalimat yang satu berakhir dengan sukukata "ar", bunyi "ar" itu kita temukan lagi pada akhir kalimat yang lain: "lapar", "besar", 4
"sadar". Tetapi sehabis merasakan keindahan bentuk luarnya, sehabis mengagumi katakata yang berpantun, apakah kita tahu apa hakekat katakata itu semua? Apakah kita tahu apa yang dimaksud dengan "Kehendak yang mulia dalam dunia senantiasa tambah besar"? Apakah kita tahu pula yang dimaksud oleh kalimat "Dunia sudah berganti rupa"? Kita hanya bisa merasa megah sambil merabaraba. Apabila kami menyebut saduran Ki Hadjar, yang kami maksudkan adalah juga saduran dalam bahasa Indonesia yang dianggap syah dan dipopulerkan oleh pimpinan PKI periode 19511965 karena yang tersebut belakangan jika dibandingkan dengan yang tersebut dimuka pada hakekatnya sama saja. Perubahannya hanya sedikit dan tidak fundamental, kalimatkalimat yang serba tidak jelas seperti yang kami kemukakan diatas sebagai contoh itu masih tetap dipertahankan. Versi Indonesia lagu "Internasionale" sebagai yang kita kenal itu telah kehilangan api dan jiwa militan Komune Paris seperti yang terdapat dalam bahasa aslinya. Keadaan yang meyedihkan ini tidak boleh terus berlarutlarut. Mengingat seriusnya masalah ini kami menganggap perlu dan penting untuk mengusahakan adanya saduran baru dari sajak lagu "Internasionale" dalam bahasa Indonesia yang sedapat mungkin mewakili suara Pottier, sesuai dengan jiwa sajak dalam bahasa aslinya. Pada pertengahan tahun yang lalu seorang kawan di antara kita, kawan A. Yuwinu, mengedarkan konsep saduran baru lagu "Internasionale" hasil kerjanya, yang terdiri dari tiga bait dan telah dimasukkan kedalam not musik. Bahan yang dipakai oleh kawan tersebut yalah teks terjemahan bahasa Tionghoa dan bahasa Rusia. Jadi saduran yang sekarang ini bukanlah usaha yang pertama kali, melainkan kelanjutan dari usaha kawan A. Yuwinu dan penyempurnaan atas hasil kerjanya, sesuai dengan permintaannya sendiri. Sebagai bahan dalam penyaduran sekarang ini telah digunakan terutama teks bahasa aslinya, yaitu bahasa Perancis, kemudian teks terjemahan bahasa Tionghoa dan bahasa Rusia dan selanjutnya juga teks terjemahan bahasabahasa Inggris, Jerman dan Belanda. Dalam praktek penyadurankembali teks lagu "Internasionale", kawankawan penyadur telah menjumpai banyak kesulitan. Yang sudah pasti, arti menyadur sekarang ini bukan lagi mengoper bentuk luarnya. Yang harus diterjemahkan disini yalah pendirian dan pandangan Pottier sebagai proletarpenyair. Tetapi disegi lain sajak yang disadur itupun suatu sajak yang terikat pada jumlah not, terikat pada jumlah sukukata, terikat pula pada bunyi irama lagu itu sendiri. Kejadiannya, ada yang terpaksa dipendekkan, diambil sarinya. Seperti misalnya dalam bait pertama kalimat terakhir. Dalam aslinya kalimat itu berbunyi panjang:
5
"Dunia akan berubah mulai dari dasarnya: Sekarang kita bukan apaapa, kelak akan menjadi segala." Bagaimana harus memendekkan mengambil sarinya dan sekaligus menyesuaikan dengan jalanpikiran serta rasabahasa orang Indonesia? Terpaksa diubah dengan menggunakan katakata: "Kita yang kini hinapapa akan menguasai dunia." Ini satu macam pengalaman. Yang kedua di sekitar ungkapan dan kiasan. Ungkapan dan kiasan, seperti juga halnya dengan peribahasa atau bahasa itu sendiri adalah termasuk harta perbendaharaan bangsa. Dan bagi kita yang sudah terlalu lama di luarnegeri, terlalu lama jauh terpisah dari kehidupan bangsa sendiri, ungkapan dan kiasan itu banyak dilupakan. Inilah salah satu segi negatifnya akibat terpisah dari masyarakat bangsa sendiri. Pengalaman yang kongkrit tentang hal ini yalah mengenai ungkapan dan kiasan yang dikemukakan Pottier dalam bait ketiga. Disitu Pottier mengungkap kaum penghisap dengan kiasan "burungburung gagak dan ruakruak bangkai". Ini jelas suatu ungkapan Perancis, yang tidak boleh begitu saja dioper ke Indonesia. Orang Rusia mengopernya dengan kiasan "anjinganjing dan algojoalgojo", di Tiongkok berubah menjadi "ular berbisa dan binatang buas", bagi orang Inggris cukup dengan "burungburung buas keparat". Bagaimana yang sebaiknya untuk Indonesia? Adalah memerlukan waktu yang cukup lama, kalau akhirnya baru bisa ditemukan kiasan yang "srek", yaitu dengan menyebutkan: "Setan siluman". Hal ini lagi yang memerlukan waktu yang lama yalah kehatihatian dalam mempertimbangkan. Dan ini terutama sekali terjadi di sekitar bait pertama. Apa sebab? Bait pertama adalah bait yang akan paling sering dinyanyikan, bait yang akan paling menonjol. Selain itu bait pertama ini di Indonesia sendiri cukup dikenal dan sering dinyanyikan orang. Dari itu barisbaris permulaan dari bait pertama, yaitu yang berbunyi:
"Bangunlah kaum yang terhina! Bangunlah kaum yang lapar!"
tidak diubah. Dasar pertimbangannya yalah karena kedua baris itu kecuali mencerminkan yang terdapat pada bait sajak aslinya juga sudah berakar dalam, sudah mempunyai hak sejarah di dalam tubuh kebudayaan Indonesia. 6
Baru pada barisbaris selanjutnya diadakan perombakan. Suatu perombakan yang memerlukan pemikiran yang mendalam, sebab justru di dalam bait pertama itu pula letaknya pendirian dan pandangan Pottier yang paling fundamental. Dalam usaha menyadur sajak "Internasionale" yang dalam bahasa Perancisnya terdiri dari enam bait, kami menganggap tepat pemilihan tiga bait seperti halnya teks lagu "Internasionale" dalam bahasabahasa Inggris, Jerman, Belanda, Rusia dan Tionghoa. Dasar pertimbangannya yalah karena ketiga bait itu merupakan isi pokok dari sajak dalam bahasa aslinya yang seluruhnya terdiri dari enam bait itu. Bait pertama, yang dalam aslinya juga bait pertama, berisi seruan mobilisasi kepada proletatriat dan rakyat pekerja pada umumnya supaya bangkit berjuang untuk meng"hancurkan seluruh dunia lama". Bait kedua yang dalam aslinya juga bait kedua, menunjukkan tugassejarah yang dipikul oleh proletariat, yaitu membebaskan seluruh umatmanusia. Untuk ini proletariat harus bersandar kepada kekuatannya sendiri dan perjuangannya sendiri, bukan kepada kemurahan hati mahajuruselamat, tuhan ataupun raja. Bait ketiga, yang dalam aslinya adalah bait keenam, menanamkan keyakinan bahwa perjuangan proletariat untuk menggulingkan kekuasaan klasklas penghisap dan menggantinya dengan kekuasaan rakyat pekerja – diktaktur proletariat – pasti akan mencapai kemenangan. Sebagai bahan untuk bisa lebih mendalam memahami arti politik dan sejarah lagu "Internasionale", kami muat dalam siaran ini tulisan Lenin "Eugène Pottier". Kami sertakan juga teks lagu "Internasionale" dalam bahasabahasa Perancis, Inggris, Jerman, Belanda, Rusia dan Tionghoa dengan terjemahannya dalam bahasa Indonesia. Terjemahan dari berbagai bahasa ini sengaja dikerjakan dengan tidak mementingkan nilai puitis ataupun bunyi pantunpantunnya dan tidak menyesuaikannya dengan jumlah not lagunya. Sudah barang tentu masih terdapat kekurangankekurangan maupun kesalahankesalahan. Selain itu dimuat juga teks lagu "Internasionale" saduran Soewardi Soeryaningrat alias Ki Hadjar Dewantara dan saduran yang dipopulerkan oleh pimpinan PKI periode 19511965. Dengan menyertakan teks lagu "Internasionale" dalam berbagai bahasa ini diharapkan supaya bisa dijadikan bahan perbandingan dan penelitian. Begitu pula kami masukkan dalam siaran ini saduran kawan A. Yuwinu. Sekarang, pada tahun 1971, seratus tahun sesudah sajak "Internasionale" diciptakan oleh Eugène Pottier atau juga pada tahun dimana diperingati ulangtahun ke100 Komune Paris yang besar, kami siarkan saduran baru kami. Saduran yang belum sempurna ini bisalah kiranya dijadikan bahan pemikiran atau bahan studi. Yang sudah jelas, kami menganggap versi Indonesia lagu "Internasionale" yang bersumber pada saduran Ki Hadjar Dewantara itu tidak sepatutnya dinyanyikan lagi. Akhir Desember 1971.
Kolektif "Enam Maret"
7
EUGÈNE POTTIER (Untuk memperingati 25 tahun meninggalnya)*
W.I. LENIN Pada bulan November tahun yang lalu, 1921, telah lewat 25 tahun sejak hari meninggalnya penyairburuh Perancis Eugène Pottier, pencipta lagu proletar yang terkenal "Internasionale" ("Bangunlah kaum yang terhina", dst). Lagu ini telah diterjemahkan kedalam semua bahasa Eropa dan tidak hanya bahasabahasa Eropa. Ke negeri manapun seorang buruh yang sedar datang terdampar, karena apapun nasib melemparkannya, betapapun ia merasa dirinya asing, tanpa mengenal bahasa, tanpa orangorang yang dikenalnya, jauh dari tanahair, ia telah menemukan kawankawan dan sahabatsahabat melalu nyanyian "Internasionale" yang dikenal. Kaum buruh semua negeri bersamasama ikut menyanyikan lagu perjuangannya yang termaju, seorang proletarpenyair dan menjadikan lagu itu sebagai lagu proletariat sedunia. Dan sekarang kaum buruh semua negeri memperingati Eugène Pottier. Isteri dan anak perempuannya masih hidup dalam kemiskinan, sebagaimana pencipta lagu "Internasionale" hidup sepanjang umurnya. Eugène Pottier lahir di Paris pada 4 Oktober 1816. Ketika ia menggubah lagunya yang pertama ia baru berumur 14 tahun, dan lagu itu diberi nama "Hidup Kebebasan!". Pada tahun 1848 ia ikut serta sebagai pejuang barikade dalam pertempuran besar kaum buruh melawan burjuasi. Pottier dilahirkan dalam keluarga miskin dan selama hidup tetap sebagai orang miskin, seorang proletar, yang mendapatkan roti dengan mengepak petipeti, kemudian dengan menggambar pola kain cita. Semenjak tahun 1840 dengan lagulagu tempurnya ia menyatukan diri pada semua peristiwa besar dalam kehidupan Perancis untuk membangkitkan kesedaran kaum yang terbelakang, menyerukan kepada kaum buruh untuk bersatu, memukul burjuasi dan pemerintah burjuis Perancis. * Artikel ini diterjemahkan dari W.I. Lenin Kumpulan Karya, edisi bahasa Rusia, jilid 36, cetakan ke4, Balai Penerbitan Negara Literatur Politik, Moskow, 1957. 8
Pada masa Komune Paris yang besar (tahun 1871), Pottier telah dipilih sebagai anggotanya. Dari 3600 suara, 3352 memilihnya. Ia ikut serta dalam semua kegiatan Komune, pemerintah proletar yang pertama itu. Jatuhnya Komune memaksa Pottier melarikan diri ke Inggris dan Amerika. Lagu "Internasionale" yang terkenal ia ciptakan pada bulan Juni 1871, boleh dikata, pada esok hari sesudah kekalahan bulan Mei yang berdarah . . . . . Komune ditindas . . . . . , akan tetapi "Internasionale" Pottier menyebarkan ide ide Komune ke semua penjuru dunia, dan sekarang lagu ini mempunyai daya hidup lebih daripada di waktu kapanpun. Pada tahun 1876, di tempat pelarian, Pottier menulis sajak panjang: "Kaum buruh Amerika kepada kaum buruh Perancis". Didalamnya ia melukiskan penghidupan buruh dibawah penindasan kapitalisme, kemelaratan mereka, kerja mereka yang berat tak tertahankan, penghisapan terhadap mereka, keyakinan mereka yang teguh akan kemenangan di haridepan dari perjuangannya. Sembilan tahun kemudian setelah Komune, barulah Pottier kembali ke Perancis dan segera masuk "Partai Buruh". Tahun 1884 diterbitkan jilid pertama dari sajak sajaknya. Tahun 1887 diterbitkan jilid keduanya dengan judul "Lagulagu Revolusioner". Sejumlah lagulagu lain penyairburuh ini diterbitkan sesudah meninggalnya. Pada 8 November 1887 kaum buruh Perancis mengantarkan abu jenazah Eugène Pottier ke kuburan Père Lachaise, dimana dikuburkan kaum komunar yang telah gugur ditembak. Polisi melakukan penindasan berdarah dan merampas bendera merah. Orang dalam jumlah yang sangat besar ikutserta dalam pemakaman tanpa upacara keagamaan. Dari segenap penjuru terdengar pekik: "Hidup Pottier!". Pottier meninggal dalam keadaan miskin. Tetapi ia meninggalkan warisan suatu monumen yang sungguhsungguh tak terciptakan oleh tangan manusia. Ia adalah seorang propagandis yang paling besar yang menggunakan lagu sebagai alat. Ketika ia menggubah lagunya yang pertama, jumlah kaum sosialis di kalangan buruh paling banyak puluhan orang. Sekarang lagu yang bersejarah dari Eugène Pottier dikenal oleh puluhan juta kaum proletar . . . . . "Pravda" No.2, 3 Januari 1913 Tandatangan: N.L.
Dicetak menurut teks dari Suratkabar "Pravda" 9
INTERNASIONALE
Saduran Kolektif "Enam Maret" *
Bangunlah kaum yang terhina ! Bangunlah kaum yang lapar ! Mengg'lora dendam dalam dada; kita berjuang 'tuk kebenaran. Hancurkan seluruh dunia lama; kaum budak, bangun, bangun ! Kita yang kini hinapapa akan menguasai dunia. Perjuangan penghabisan, bersatu berlawan; Internasionale pastilah di dunia !
| | |
2 x
Tiada mahajuru s'lamat, Tidak tuhan atau raja. Kebah'giaan umatmanusia harus kita sendiri cipta. Lenyapkan jiwa pembudakan; rebut kembali hasil kerja. Kobarkan api, seg'ra tempa selagi baja membara ! Perjuangan . . . . . Kitalah kaum buruh dan tani, tentarakerja perkasa. Bumi hanya milik pekerja, benalu tidak berhak serta. Cukup sudah darahk'ringat terhisap; saat pasti akan tiba, setan siluman musnah lenyap dan surya cerlang s'nantiasa ! Perjuangan . . . . . Desember 1971 * Teks ini disusun kembali dengan ejakan Bahasa Indonesia yang disempurnakan. Lagunya lihat halaman berikut. 10
I N T E R N A S I O N A L E 1 = Bes 4/4 Khidmat dan gagah Sajak: Eugène Pottier Lagu : Pierre Degeyter Juni 1871 Saduran bhs. Indonesia: Enam Maret Desember 1971 5 || 1 . 7 2 1 5 3 | 6 . 4 0 6 | 2 . 1 7 6 5 4 | 3 . 3 0 5 | Ba ngun lah kaum yang ter hi na! Ba ngun – lah kaum yang la par! Meng Ti a da maha ju ru s’la mat, ti dak tu– han a tau ra ja. Ke Ki ta lah kaum buruh dan ta ni ten ta ra ker ja per ka sa Bu | 1 . 7 2 1 5 3 | 6 . 4 .6 2 1 | 7 2 4 7 | 1 . 1 0 3 2 | ‘glo ra dendam dalam da da; ki–ta ber juang ‘tuk kebe nar an. Hancur bah’ giaan u mat ma – nu sia ha–rus ki – ta sen diri cip ta Lenyap – mi hanya mi–lik pe – ker ja, be–nalu ti dak berhak ser ta Cukup su | 7 . 6 7 1 6 | 7 . 5 .5 #4 5 | 6 . 6 2 . 1 | 7 . 7 0 2 | kan s’luruh dunia la ma ka – um bu dak ba–ngun ba ngun ! Ki kan jiwa pembu dak an; re but kem– bali ha – sil ker ja. Ko dah darah k’ri ngat ter hi sap; sa – at pas – ti a kan ti ba. Se | 2 . 7 5 5 #4 5 | 3 . 1 .6 7 1 | 7 2 1 6 | 5 . 5 0 3 .2 | ta yang kini hina pa pa a – kan me – ngua sa i du nia ; Per ju bar kan api, seg’ra tem pa se – la gi ba ja mem ba ra! ; Per ju tan si – luman musnah le nyap dan surya cer – lang s’nan tia sa! ; Per ju | 1 5 . 3 | 6 . 4 0 2 .1 | 7 . 6 5 | 5 . 5 0 5 | ang an peng habis an ber sa tu ber la wan! In | 3 2 5 | 1 7 . 7 | 6 . #5 6 2 | 2 2 0 3 .2 | ter na sio na le pas ti lah di du nia Per ju – | 1 5 . 3 | 6 . 4 0 2 .1 | 7 . 6 5 | 3 3 | ang an peng habis an ber sa tu ber la wan! In – | 5 4 3 | 2 . 3 4 0 4 | 3 . 3 2 . 2 | 1 0 || ter na sio na a le pas ti lah di du nia ! Keterangan: Not dengan angka tebal > nada naik satu oktaf. 11
I N T E R N A S I O N A L E * Bangunlah kaum jang terhina Bangunlah kaum jang lapar. Kehendak jang mulja dalam dunia senantiasa tambah besar. Lenjapkan adat dan faham tua kita Rakjat sedarsedar. Dunia sudah berganti rupa untuk kemenangan kita. Perdjuangan penghabisan, kumpullah berlawan. Dan Internasionale pastilah di dunia. Perdjuangan penghabisan, kumpullah berlawan. Dan Internasionale pastilah di dunia.
*
Teks bahasa Indonesia lagu "Internasionale" ini adalah yang dianggap sah dan dipopulerkan oleh pimpinan PKI periode 19511965. Disalin dari brosur: "Kumpulan Lagu 23 Mei", Panitia Nasional Ulangtahun ke45 PKI, Djakarta, 1965. 12
S A I R I N T E R N A S I O N A L E * Proeve van vertaling naar Soewardi Soerjaningrat Bangoenlah, bangsa jang terhina ! Bangoenlah, kamoe jang lapar ! Kehendak jang moelia dalam doenia ! Senantiasa tambah besar. Lenjapkanlah adat fikiran toea ! Hambaraiat, sadar, sadar ! Doenia telah berganti roepa, Nafsoelah soedah tersebar ! Bagi prang penghabisan ) koempoellah berlawan. ! ) Serikat Internasionale akan kemanoesiaan.! )
2 X
Negeri tindas, hakhak berdjoesta, jang kaja teroes hidoep senang; Orang miskin terisap darahnja; Taoekah berhakorang. Djangan soeka lagi terperintah ! Ingat akan persamaan ! Wadjib dan hak tiada berpisah. Hak wadjib haroes sepadan. Bagi prang . . . . . Penindas berfikiran sjaitan; Selaloe meratjoenkan kita. Djangan bantoe lajoenja kawankawan ! Hai, bersatoelah sesama ! Moesoeh kita mendidik pahlawan, Dalam golongan kita. Kepada jang berani melawan, Kita djatohkan sendjata ! Bagi prang . . . . . *Teks bahasa Indonesia lagu "Internasionale" ini disalin dari brosur bergambar: "40 Tahun PKI 19201960", Lembaga Sedjarah PKI dari Departemen Agitasi dan Propaganda CC PKI, Djakarta 1960. 13
I N T E R N A S I O N A L E * Bangunlah kaum jang terhina, Bangunlah kaum jang lapar ! Dendam darah menjalanjala, Kita berdjuang 'tuk keadilan. Hantjurkanlah dunia lama sampai kedasardasarnya ! Dunia baru kita tjiptakan, milik s'luruh kaum pekerdja ! Perdjuangan penghabisan, Bersatulah berlawan ! Internasionale pastilah didunia !
) ) )
2 X
Tiada "pengasih" dan "penjajang", Tiada dewa atau radja; Kebah'giaan umatmanusia Mesti kita sendiri tjipta. Musnahkan b'lenggu penindasan, Rebut hasil djerih kerdja ! Kobarkan api, seg'ra tempa selagi badja membara ! Perdjuangan . . . . . Kitalah kaum pekerdja s'dunia, Tent'ra kerdja nan perkasa. Semuanja mesti milik kita, Tak biarkan satupun penghisap ! Kala petir dahsjat menjambar diatas si angkara murka, Tibalah saat bagi kita surja bersinar tjemerlang ! Perdjuangan . . . . .
*Teks bahasa Indonesia lagu "Internasionale" ini adalah konsep saduran yang dikerjakan oleh Kawan A. Yuwinu berdasarkan teks bahasa Tionghoa dan Rusia. Diumumkan untuk pertama kali pada 31 Mei 1970. 14
L ' I N T E R N A T I O N A L E *
C'est la lutte finale Grouponsnous et demain L'Internationale Sera le genre humain.
Debout! l'âme du prolétaire! Travailleurs, grouponsnous enfin. Debout! les damnés de la terre! Debout! les forcats de la faim! Pour vaincre la misère et lantre Foule esclave, debout! Debout! C'est nous le droit, c'est nous nombre. Nous qui n'étions rien, soyons tout.
C'est la lutte finale Grouponsnous et demain L'Internationale Sera le genre humain.
Il n'est pas de sauveurs suprêmes: Ni dieu, ni césar, ni tribun. Travailleurs sauvonsnous nousmêmes, Travailleurs au salut commun. Pour que les voleurs rendent gorge, Pour tirer l'esprit du cachot, Allumons notre grande forge! Battons le fer quand il est chaud! E. Pottier
*Sajak "Internasionale" dalam bahasa Perancis ini adalah salinan tulisantangan Eugène Pottier yang dimuat dalam buku "Pyerwi Internasional", ("Internasionale Pertama"), Bagian 2, 18701876, Balai Penerbitan "Misl", Moskow, 1965. Terjemahannya kedalam bahasa Indonesia lihat halaman berikut. 15
I N T E R N A S I O N A L E Ini adalah perjuangan yang penghabisan, Marilah kita berkumpul dan besok Internasionale Itulah umatmanusia. Bangunlah semangat proletar! Kaum pekerja, berkumpulah kita pada akhirnya. Bangunlah! Kaum yang terkutuk di bumi! Bangunlah! Kaum pekerjapaksa dari kelaparan! Untuk mengalahkan kemiskinan dan kegelapan, Kaum budak, bangunlah! bangunlah! Kebenaran di fihak kita, jumlah di fihak kita. Kita yang dulu bukan apaapa, akan menjadi segala. Ini adalah perjuangan yang penghabisan, Marilah kita berkumpul dan besok Internasionale Itulah umatmanusia. Tidak ada juruselamatjuruselamat agung: Bukan tuhan, bukan kaisar, bukan tribun* Kaum pekerja, marilah kita sendiri menyelamatkan diri kita, Kaum pekerja, ke kesejahteraan umum. Supaya pencuripencuri mengembalikan barang curian, Untuk membebaskan jiwa dari penjara, Nyalakan perapian besar kita, Tempalah besi selagi ia membara. E. Pottier
* Tribun: lengkapnya tribunus plebis dalam bahasa Latin; gelar beberapa pejabat Romawi kuno (500300 tahun sebelum Masehi) yang dipilih dari kalangan kaum plebeyus (rakyat jelata) dan bertugas melindungi kepentingankepentingan dan hakhak kaum plebeyus terhadap kesewenangwenangan kaum patrisius (bangsawan). 16
L ' I N T E R N A T I O N A L E *
Debout! les damnés de la terre! Debout! les forcats de la faim! La raison tonne en son cratère, C'est l'eruption de la fin. Du passé faisons table rase, Foule esclave, debout! debout! Le monde va changer de base. Nous ne sommes rien, sayons tout! C'est la lutte finale Grouponsnous et demain L'Internationale Sera le genre humain.
Paroles d'Eugène Pottier Musique de Pierre Degeyter
) ) ) )
2 X
Il n'est pas de sauveurs suprêmes; Ni Dieu, ni César, ni tribun. Producteurs, sauvonsnous nousmêmes! Décrétons le salut commun! Pour que le voleur rende gorge. Pour tirer l'esprit du cachot, Soufflons nousmêmes notre forge, Battone le fer quand il nest chaud! C'est la lutte . . . . . Hideux dans leur apothéose, Les rois de la mine et du rail, Ontils jamais fait autre chose Que dévaliser le travail? Dans les coffresforts de la bande, Ce qu'il a créé s'est fondu. En décrétant qu'on le lui rende, Leu peuple ne veut que son dû. C'est la lutte . . . . . * Teks ini dan halaman berikutnya adalah lagu "Internasionale" bahasa Perancis, didapatkan dari seorang sahabat asing. 17
L'État comprime et la loi triche, L'impôt saigne le malheureux; Nul devoir ne s'impose au riche, Le droit du pauvre est un mot creux. C'est assez languir en tuelle, L'égalité veut d'autres lois: "Pas de droits sans devoirs, ditelle; Egaux, pas de devoirs sans droits". C'est la lutte . . . . . Les rois nous saoulaient de fumées, Paix entre nous, guerre aux tyrans! Appliquons la grève aux armée, Crosse en l'air et rompons les rangs! S'ils s'obtinent, ces cannibales, A faire de nous des héros, Ils sauront bientôt gue nos balles sont pour nos propres généraux. C'est la lutte . . . . . Ouvriers, paysans, nous sommes Le grand parti des travailleurs; La terre n'appartient qu'aux hommes, L'oisif ira loger ailleurs. Combien de nos chairs se repaissent? Mais si les corbeaux, le vautours Un de ces matins disparaissent, Le soleil brillera toujours. C'est la lutte . . . . .
18
I N T E R N A T I O N A L E * Katakata: Eugène Pottier Musik: Pierre Degeyter
Bangunlah! kaum yang terkutuk di bumi! Bangunlah! kaum pekerjapaksa dari kelaparan! Kebenaran mengguntur dalam kawahnya. Ini adalah letusan penghabisan. Marilah kita sapu bersih masalampau, Kaum budak, bangunlah! Bangunlah! Dunia akan berubah mulai dari dasarnya: Sekarang kita bukan apaapa, kelak akan menjadi segala. Ini adalah perjuangan yang penghabisan, Marilah kita berkumpul dan besok Internasionale Itulah umatmanusia.
) ) ) )
2 X
Tidak ada juruselamatjuruselamat agung: Bukan tuhan, bukan kaisar, bukan tribun. Kaum penghasil, marilah kita sendiri menyelamatkan diri kita! Marilah kita maklumkan kesejahteraan umum! Supaya si pencuri mengembalikan barang curian. Untuk membebaskan jiwa dari penjara. Marilah kita hembus sendiri perapian kita. Tempalah besi selagi ia membara! Ini adalah perjuangan . . . . . Sungguh mengerikan dalam pendewaan mereka, Rajaraja tambang dan keretaapi itu, Pernahkah mereka berbuat lain daripada merampoki kerja? Kedalam lemari besi gerombolangerombolan itu, Lenyaplah apa yang diciptakan oleh kerja. Dengan memaklumkan agar itu dikembalikan. Rakyat hanyalah menghendaki apa yang menjadi haknya. Ini adalah perjuangan . . . . . * Teks ini dan di halaman berikutnya adalah terjemahan dari lagu "Internasionale" bahasa Perancis. 19
Negara menindas dan undangundang menipu, Pajak menguras si malang; Bebas pajak hanyalah berlaku bagi si kaya Hak si miskin adalah kata hampa. Cukuplah menderita dibawah perwalian. Persamaan menghendaki hukumhukum lain: "Tak ada hak tanpa kewajiban, demikian bunyinya; Juga, tak ada kewajiban tanpa hak". Ini adalah perjuangan . . . . . Rajaraja memabukkan kita dengan impianimpian, Perdamaian diantara kita, perang terhadap orang lalim! Marilah kita lakukan pemogokan terhadap tentara, Popor bedil keatas dan marilah kita bubar! Kalau mereka bersitegang leher, kanibalkanibal itu, Untuk menjadikan kita pahlawanpahlawan, Mereka akan segera tahu bahwa pelurupeluru kita Adalah justeru untuk jenderaljenderal kita itu. Ini adalah perjuangan . . . . . Kaum buruh, kaum tani, kita adalah Golongan besar kaum pekerja; Bumi tak lain hanyalah milik manusia, Si pemalas harus tinggal di tempat lain Betapa banyak yang sudah berpesta makan daging tubuh kita Tetapi burungburung gagak dan ruakruak bangkai Akan lenyap pada suatu pagi, Sedang matahari akan bersinar senantiasa. Ini adalah perjuangan . . . . .
20
Teks Lagu INTERNASIONALE Bahasa Tionghoa
21
I N T E R N A S I O N A L E * Bangunlah, kaum budak yang menderita kelaparan dan kedinginan, bangunlah, kaum yang papasengsara di seluruh dunia ! Darah panas yang memenuhi dada telah mendidih, berjuanglah untuk kebenaran ! Hancurleburkan dunia lama, kaum budak bangunlah, bangunlah ! Jangan katakan kita tidak mempunyai apaapa, kita akan menjadi tuan atas dunia ! Ini adalah perjuangan yang penghabisan, bersatulah dihari esok, Internasionale pasti akan terwujud.
) ) )
2 X
Sejak dulu tidak pernah ada penguasajuruselamat dunia, juga tidak tergantung pada dewadewi dan kaisar. Jika hendak menciptakan kebahagiaan umatmanusia, harus sepenuhnya bersandar pada kita sendiri. Kita harus merebut kembali hasil kerja, biarkan fikiran menjebol kurungan penjara. Lekas kobarkan api tungku sehingga merah, tempalah besi selagi membara, barulah bisa berhasil ! Ini adalah perjuangan . . . . . Siapakah yang menciptakan dunia umatmanusia ? Adalah kita massa pekerja. Segalagalanya harus menjadi milik kaum pekerja, mana boleh membiarkan adanya benalu ! Yang paling membencikan yalah ular berbisa dan binatang buas, yang telah makan habis darah dan daging kita. Sekali mereka dibasmi habis, mentari merah cemerlang akan menerangi seluruh bumi !
* Ini adalah terjemahan dari teks lagu "Internasionale" bahasa Tionghoa. 22
Teks Lagu INTERNASIONALE Bahasa Rusia
23
I N T E R N A S I O N A L E * Bangunlah seluruh dunia kaum budak dan kaum yang lapar, yang dicaci dengan kutukan ! Mendidihlah akalsehat kita yang marah dan siap melancarkan pertempuran matimatian. Kita hancurkan dunia penindasan sampai kedasardasarnya, dan kemudian kita bangun dunia baru kita: Kita yang selama ini bukan apaapa, akan menjadi segala. Ini adalah pertempuran kita yang penghabisan dan yang menentukan. Dengan Internasionale generasi umatmanusia akan menjadi bersemangat !
) ) ) )
Tak seorangpun akan menyelamatkan kita baik tuhan, tsar ataupun pahlawan. Kita akan mencapai pembebasan dengan tangan kita sendiri. Untuk menghancurkan penindasan dengan tangan yang cekatan, untuk merebut kembali hakmilik kita Tiuplah perapian serta tempalah dengan berani, selagi besi membara ! Ini adalah pertempuran . . . . . Hanya kita, kaum pekerja dari tentara kerja perkasa seluruh dunia, berhak menguasai bumi, sedangkan benalubenalu – kapanpun tak berhak ! Dan dikala guntur raksasa menggelegar diatas sekelompok anjinganjing dan algojoalgojo, Bagi kita bagaimanapun pasti matahari mulai memancarkan api dari sinarsinarnya. Ini adalah pertempuran . . . . .
* Ini adalah terjemahan dari teks lagu "Internasionale" bahasa Rusia. 24
2 X
D I E I N T E R N A T I O N A L E * Deutsch: E. Luckhardt
Wacht auf, Verdammte dieser Erde, die stets man noch zum Hungern zwingt ! Das Recht, wie Glut im Kraterherde, nun mit Macht zum Durchbruch dringt ! Reinen Tisch macht mit dem Bedränger ! Heer der Sklaven, wache auf ! Ein Nichts zu sein, tragt es nicht länger ! Alles zu werden, strömt zu Hauf ! Völker, hört die Signale ! ) Auf zum letzten Gefecht ! ) Die Internationale erkämpft das Menschenrecht ! )
2 X
Es rettetn uns kein höh'res Wesen, Kein Gott, kein Kaiser noch Tribun. Uns aus Elend zu erlösen, können wir nur selber tun ! Leeres Wort: Des Armen Rechte ! Leeres Wort: Des Reichen Pflicht ! Unmündig nennt man uns und Knechte ! Duldet die Schmach nun länger nicht. Völker, hört . . . . . In Stadt und Land, ihr Arbeitsleute, wir sind die stärkste der Partei'n. Die Müßiggänger schiebt beiseite ! Diese Welt muß unser sein ! Unser Blut sei nicht mehr der Raben und der mächt'gen Geier Fraß ! Erst wenn wir sie vertriben haben, dann scheint die Sonn' ohn' Unterlaß ! Völker, hört . . . . .
* Teks bahasa Jerman lagu "Internasionale" ini disalin dari "Seid Bereit – Liederbuch der
Thälmann Pioniere". 25
I N T E R N A S I O N A L E * Bhs. Jerman: E Luckhardt
Bangunlah kaum terkutuk bumi ini, yang masih saja dipaksa menderita lapar ! Kebenaran, bagaikan bara di tungku kawah, kini dengan perkasa mendesak ke pendobrakan ! Sikat habis kaum penindas ! Tentara kaum budak, bangunlah ! Jangan mau lebih lama lagi sebagai bukan apaapa ! Bergabunglah untuk menjadi segala ! Rakyatrakyat, dengarkanlah sinyal ! Bangkitlah untuk pertempuran penghabisan ! Internasionale memperjuangkan hakhak manusia ! Yang menyelamatkan kita bukan machluk luhur, Bukan tuhan, bukan kaisar ataupun tribun. Membebaskan kita dari kesengsaraan, hanya kita sendiri yang bisa melakukannya ! Omong kosong: Hak si miskin ! Omong kosong: Kewajiban si kaya ! Orang menamakan kita belum dewasa dan budak ! Jangan sudi dihina lebih lama lagi. Rakyatrakyat, dengarlah . . . . . Di kota dan di desa, hai kaum pekerja, kita adalah golongan yang terkuat. Singkirkan orangorang yang hidup ongkangongkang ! Dunia ini harus menjadi milik kita ! Darah kita jangan lagi menjadi umpan gagak dan ruhakruhak bangkai raksasa ! Hanya sesudah kita mengusir mereka, barulah matahari tak hentihenti bersinar ! Rakyatrakyat, dengarlah . . . . .
* Ini adalah terjemahan dari teks lagu "Internasionale" bahasa Jerman. 26
) ) )
2 X
THE INTERNATIONALE *
Arise ye pris'ners of starvation, arise ye wretched of the earth. For justice thunders condemnation a better world's in birth, No more tradition's chains shall bind us arise ye slave, no more in thrall. The earth shall rise on new foundations, we have been naught we shall be all. 'tis the final conflict, let each stand in his place. The Internationale shall be the human race. We want no condenscending saviours to rule us from their judgement hall. We workers ask not for their favours, let us consult for all. To make the thief disgorge his booty, to free the spirit from its cell. We must ourselves decide our duty, we must decide and do it well. 'tis the final . . . . . Toilers from shops and fields united, the union we of all who work. The earth belonge to us the workers, no room here for those who shirk. How many on our flesh have fattened, but if the bloody birds of prey shall vanish grom the sky some morning, the golden sunlight still will stay. 'tis the final . . . . .
* Teks lagu "Internasionale" bahasa Inggris. 27
) ) )
2 X
I N T E R N A S I O N A L E *
Bangunlah para tawanan dari kelaparan, bangunlah kaum yang sengsara di bumi. Sebab keadilan menggunturkan hukumannya dunia yang lebih baik sedang lahir. Tiada lagi rantairantai tradisi yang akan mengikat kita. Bangunlah kaum budak, jangan mau lagi dalam perbudakan. Bumi akan tegak diatas dasardasar baru, hingga kini kita bukan apaapa, kita akan menjadi segala. Ini adalah perjuangan yang penghabisan marilah berdiri di tempat masingmasing. Internasionale akan menjadi umat manusia.
) ) )
2 X
Kita tidak menghendaki juruselamatjuruselamat yang berlagak ramah memerintah kita dari balai pengadilan mereka. Kita kaum buruh tidak meminta anugerah mereka, mari kita bermusyawarah untuk semua. Untuk memaksa si pencuri mengembalikan barang curiannya, untuk membebaskan jiwa dari penjaranya. Kita sendirilah yang harus menetapkan kewajiban kita, Kita harus menetapkan dan melakukannya dengan baik. Ini adalah perjuangan . . . . . Kaum pekerja dari bengkel dan ladang bersatu, persatuan dari kita semua yang bekerja. Bumi adalah milik kita kaum buruh, tak ada tempat disini bagi mereka yang menghindari kerja. Betapa banyak yang telah menjadi gemuk karena daging tubuh kita, tetapi burungburung buas keparat akan lenyap dari langit pada suatu pagi, sedangkan cahaya emas matahari akan tetap ada. Ini adalah perjuangan . . . . . * Ini adalah terjemahan dari teks lagu "Internasionale" bahasa Inggris. 28
D E I N T E R N A T I O N A L E * Ontwaakt, verworpenen der aarde ! Ontwaakt, verdoemden in hongersfeer ! Stormend willen stroomt over de aarde En die stroom rijst al meer en meer ! Sterft gij oude vormen en gedachten ! Slaafgeboor'nen, ontwaakt, ontwaakt ! De wereld steunt op nieuwe krachten, Begeerte heeft ons aangeraakt ! Makkers ten laatste male Tot de strijd ons geschaard ! En de Internationale Zal weldra heersen op aard' !
) ) ) )
2 X
De staat verdrukt, de wet is logen, De rijkaard leeft in weelde voort. Tot 't merg wordt d'arme uitgezogen En zijn recht ist een ijdel woord ! Wij zijn het moe, naar and'rer wil te leven, Brooders hoort, hoe geleijkheid spreekt : Geen recht, waar plicht is opgeheven, Geen plicht leert zijn, waar recht ontbreekt ! Makkers ten . . . . . De heersers, door duivelse listen, Bedwelmen ons met bloedige damp, Broeders, strijdt niet meer voor and'rer twisten, Breekt de rijen ! Hier es Uw kamp ! Gij, die ons tot "helden" wilde maken, O, barbaren, weet, wat gij doet ! Wij hebben waap'nen hen te raken ! Die dorstig schijnen naar ons bloed ! Makkers ten . . . . . * Teks bahasa Belanda lagu "Internasionale" ini disalin dari buku "Het Vrijheidslied", Tweede, sterk vermeerde druk, sammensgestelt door Lion Contran, Uitgeverij Pegasus, Amsterdam, 1947. 29
I N T E R N A S I O N A L E * Bangunlah, kaum yang terhina di bumi ! Bangunlah, kaum yang terkutuk dalam kelaparan ! Kehendak yang menggelora mengalir keseluruh bumi Dan arus itu terus meninggi ! Lenyaplah kau, segala bentuk dan fikiran lama ! Kaum budak, bangunlah, bangunlah ! Dunia bersandar pada kekuatankekuatan baru, Keinginan telah menyentuh kita ! Kawankawan untuk penghabisan kali Mari berkumpul untuk berjuang ! Dan Internasionale Akan segera berkuasa diatas bumi !
) ) ) )
2 X
Negara menindas, undangundang adalah pendustaan Si kaya hidup terus dalam kemewahan. Si miskin dihisap sampai ke sungsum Dan haknya adalah kata hampa ! Kita telah bosan hidup menurut kemauan orang lain, Dengarkan saudarasaudara, bagaimana persamaan berbicara: Tak ada hak, dimana kewajiban telah dihapuskan, Tiada kewajiban diajarkannya, dimana hak tidak ada ! Kawankawan . . . . . Kaum penguasa, melalui berbagai muslihat setan, Membius kita dengan uap berdarah, Saudara, jangan lagi berjuang untuk sengketa orang lain Patahkan barisan ! Disinilah kubumu ! Kalian yang hendak menjadikan kami sebagai "pahlawan", Hai, kaum biadab, ketahuilah apa yang kalian perbuat ! Kita mempunyai senjata untuk menyasar mereka ! Yang tampak haus akan darah kita ! Kawankawan . . . . .
* Ini adalah terjemahan dari teks lagu "Internasionale" bahasa Belanda. 30