DAKWAH GERAKAN JAMA’AH ISLAM DI KOTA TANJUNGPINANG
Naskah Publikasi
Oleh
HERMANTO NIM: 100569201093
PROGRAM STUDI SOSIOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI TANJUNGPINANG 2015
1
DAKWAH GERAKAN JAMA’AH ISLAM DI KOTA TANJUNGPINANG
Hermanto
[email protected] Sri Wahyuni, M.Si
[email protected] Muhammad Yusuf HM, M.Ed
[email protected]
ABSTRAK
Hadirmya gerakan islam seperti Jama’ah Tabligh di kota Tanjungpinang khususnya pada kelurahan Tanjung Ayun Sakti yaitu dalam rangka mensyi’arkan dakwah dengan cara berinteraksi secara langsung ditengah-tengah masyarakat. Adapun cara penyampaian dakwahnya secara berjama’ah seperti mendatangi kediaman warga dengan tujuan untuk menguatkan tali silaturrahmi dan juga perbaikan diri kepada masing-masing individu masyarakat. Dalam menjalankan interaksi dakwah dengan kegiatan salah satu Jama’ah Tabligh yang mensyiarkan ajaran agama islam dilingkungan masyarakat kelurahan Tanjung Ayun Sakti dirasakan kurang mendapat respon dari masyarakat sehingga memunculkan permasalahan-permasalahan di dalam masyarakat. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskripif kualitatif, yang bertujuan untuk mengetahui bagaimana interaksi dakwah gerakan islam di kota Tanjungpinang Kelurahan Tanjung Ayun Sakti. Peneliti menggunakan teknik pengambilan sampel purposive sampling dengan informan berjumlah lima orang dari masyarakat kelurahan Tanjung Ayun Sakti kampong Seijang laut. Pada penelitian ini konsep teori yang digunakan merupakan merupakan sebuah teori dari Soerjono Soekanto bahwa berlangsungnya suatu proses interaksi didasarkan pada berbagai factor antara lain : Faktor Imitasi, Faktor Sugesti, Faktor Identifikasi, dan Faktor Simpati. Dari hasil penelitian menunjukkan bahawasannya Jama’ah Tabligh hendaknya dalam berdakwah lebih memperhatikan waktu kunjungan di kediaman-kediaman masyarakat dan diharapkan masyarakat lebih terbuka dengan keberadaan Jama’ah Tabligh dikediaman-kediaman masyarakat agar memberikan kesempatan bagi Jama’ah Tabligh untuk berdakwah. Kata Kunci : Interaksi, Jama’ah Tabligh, Masyarakat
2
DAKWAH GERAKAN JAMA’AH ISLAM DI KOTA TANJUNGPINANG
Hermanto
[email protected] Sri Wahyuni, M.Si
[email protected] Muhammad Yusuf HM, M.Ed
[email protected]
ABSTRACT The presence of Islamic movements such as Jama’ah Tabligh in Tanjungpinang, especially at Tanjung Ayun Sakti Village is in order to spread the muslim propaganda by interacting directly amongst the people. As a way of delivering his message in a mass by visiting the residence of citizens with the aim to strengthen the relationships and also reform each individual in the community. In carrying out muslim propaganda as one of activities interaction within society village of Tanjung Ayun Sakti by one of Jama’ah Tabligh received lack of response from the public that led to problems in the community. This research is a qualitative descriptive study, which aims to determine how the interaction of Islamic propaganda movement in one of Tanjungpinang village which is Tanjung Ayun Sakti. Researchers using purposive sampling techniques with informants of five people from the community of Tanjung Ayun village Sakti Village in Seijang Laut area. In this study the theoretical concepts used is a theory from Soerjono Soekanto that a process of interaction based on various factors, among others: Imitation, suggestion, Identification and sympathy. The results showed that Jama’ah Tablighis in his missionary endeavour should pay more attention to the time of the visit in community and community may pay more attention to the presence of Jama’ah Tablighis in the communitiy to provide opportunities for Jama’ah Tablighis to preach. Keywords: Interaction, Tablighis, Society
3
I. PENDAHULUAN
ini adalah sekelompok atau suatu kumpulan
A. latar Belakang
orang yang mempunyai suatu target tertentu,
Agama dan beragama punya sejarah
mereka berusaha bergerak serta berupaya
panjang sepanjang sejarah masyarakat dan
untuk
manusia dan manusia itu sendiri, memiliki
sebuah kelompok dapat disebut sebagai
akal, nafsu, perasaan dan rohani. Agama
sebuah gerakan apabila mempunyai landasan
ditemukan hampir di setiap masyarakat,
tertentu, mempunyai tujuan atau target yang
bahkan di setiap individu. Secara sosiologis,
telah ditetapkan dan mempunyai metode
masyarakat dan manusia dalam menganut
untuk meraih target.
agama
atau
beragama
Dengan
demikian
ciri-ciri
Esensi dakwah bukan hanya terbatas
mempercayai sesuatu yang diagamakannya
pada penjelasan dan penyampaian semata,
secara
sesuatu,
namun juga menyentuh pada pembinaan dan
percaya kepada yang gaib (supernatural).
takwin (pembentukan) pribadi, keluarga, dan
Ciri-ciri beragama atau menjadikan sesuatu
masyarakat Islam. Gerakan Islam seperti
sebagai agama ini ditemukan pada setiap
Jama’ah
masyarakat. Karena itu beragama adalah
reformasi yang paling populer di dunia
gejala
Islam. Watak khas dari Jama’ah Tabligh
fanatik,
universal,
punya
mencapainya.
mensakralkan
ditemukan
dari
awal
Tabligh
mengutamakan
gerakan
masyarakat manusia ada sampai akhir
adalah
zaman.
misionaris, menyebarkan Islam dan bekerja
Islam merupakan agama yang berisi
lebih
merupakan
semangat
dalam suasana saling kasih dan harmoni.
dengan petunjuk-petunjuk agar manusia
Semangat
secara individual menjadi manusia yang
mensyiarkan agama Islam membuat Jama’ah
baik, beradab dan berkualitas, selalu berbuat
Tabligh banyak dikenal oleh masyarakat
baik, sehingga mampu membangun sebuah
luas.
peradaban yang maju. Islam adalah agama dakwah,
artinya
tinggi
dalam
Satu hal yang membedakan Jama’ah Tabligh dengan organisasi keislaman lainnya
mendorong pemeluknya untuk senantiasa
adalah bahwa kelompok ini benar-benar
aktif melakukan kegiatan dakwah, bahkan
berusaha untuk menghindari politik praktis
maju
bergantung
dan
yang
yang
selalu
mundurnya
agama
juang
umat
Islam
sangat
dalam setiap kegiatan internalnya. Hal ini
berkaitan
erat
dengan
menunujukkan bahwasannya dalam kegiatan
kegiatan dakwah yang dilakukan. Seiring
dakwahnya
dengan
proses
memandang harta dan tahta yang melekat
penyiaran ajaran agama Islam kini terus
pada diri individu masing-masing. (Ahmed,
berkembang hingga muncullah kemudian
Mahdi: 2007).
berkembangnya
zaman
sebuah gerakan Islam yang salah satunya
Jama’ah
tabliqh bergerak
Tabligh
ini
tidak
merupakan
dikenal di masyarakat dengan sebutan
gerakan
Jama’ah Tabligh. Secara garis besar gerakan
dakwah dan tabliqh. Mereka berpandangan
4
yang
Jama’ah
dalam
bidang
bahwa amar ma’ruf nahi munkar bukan
Menurut Jama’ah Tabligh dakwah
menjadi tugas ulama’ atau muballigh saja,
yang benar adalah dakwah yang dilakukan
tapi menjadi tugas umat Islam keseluruhan.
secara langsung dari orang perorang. Metode
Dalam keberhasilan dakwah tentunya tidak
ini berangkat dari keyakinan bahwa Nabi
luput dari respon dari masyarakat itu sendiri.
dan para sahabatnya menyampaikan dakwah
Kehadiran
Jama’ah
Tabligh
dengan seperti itu. Dalam konteks ini masa
umat
lalu diterapkan pada masa kini. Jama’ah
Islam India yang saat itu sedang mengalami
tabligh berkeyakinan bahwa mencontoh nabi
kerusakan akidah dan degradasi moral yang
dan para sahabatnya adalah nilai utama yang
dahsyat. Umat Islam tidak akrab lagi dengan
harus diikuti, maka apa yang di luar itu
syiar-syiar
kemudian
dianggap tidak baik. Kondisi inilah yang
i‘tikadnya untuk berdakwah
menjadi tolak ukur metode Tabligh pada
dilatarbelakangi dengan
Islam.
menguatkan yang
kemudian
keadaan
Hal
ini
diwujudkannya
dengan
sekarang
ini.
Setiap
orang
harus
membentuk gerakan Jama’ah dengan tujuan
meninggalkan tempat tinggal mereka selama
untuk mengembalikan masyarakat dalam
3 hari, 40 hari bahkan 4 bulan untuk khuruj
ajaran agama Islam yang dibawa oleh Nabi
(keluar) kemudian menyebarkan dakwah
dan para sahabatnya.
islam ke berbagai wilayah yang dapat
Dalam
proses
pengertian
yang
dijangkau diberbagai daerah di Indonesia.
integralistik, dakwah merupakan proses
Tabligh adalah da’wah Islamiyah
yang berkesinambungan yang ditangani oleh
dalam bentuk khusus (lisan dan tulisan)
para pengemban dakwah dalam rangka
untuk menyampaikan ajaran Islam kepada
mengubah sasaran dakwah agar bersedida
orang lain Berdasarkan hasil observasi
masuk ke jalan Allah, dan secara bertahap
peneliti, masuknya Jamaah Tabligh di kota
menuju perkehidupan yang Islami. Suatu
Tanjungpinang
proses yang berkesinambungan adalah suatu
jumlah anggotanya berkisar 15 orang.
proses yang bukan insidental atau kebetulan,
Adapun proses masuknya Jama’ah Tabligh
melainkan
direncanakan,
tersebut berawal dari kedatangan Jama’ah
dilaksanakan, dan dievaluasi secara terus
dari negara Malaysia yang singgah dan
menerus oleh para pengemban dakwah
menetap di surau Baiturahman Kelurahan
dalam rangka mengubah perilaku sasaran
Tanjung Ayun Sakti, guna menyebarkan
dakwah sesuai dengan tujuan-tujuan yang
dakwah Tabligh. Kemudian pada tahun 2006
telah dirumuskan. Sudah bukan waktunya
surau tersebut terus berkembang hingga
lagi, dakwah dilakukan asal jalan, tanpa
diperbesar menjadi sebuah Mesjid yang
sebuah perencanaan yang matang, baik yang
diberi nama Mesjid Baiturahman. Saat ini
menyangkut materinya, tenaga pelaksanya,
Mesjid tersebut menjadi pusat kegiatan
ataupun metode yang dipergunakannya.
dakwah dari Jamaah Tabligh dan pertemuan
benar-benar
5
pada tahun 1993 dengan
antar Jamaah yang berasal dari berbagai
ilmu pengetahuan dan teknologi di era
wilayah.
modernisasi
Disisi lain keberadaan dari Jama’ah
saat
ini,
mengakibatkan
banyaknya pengaruh budaya asing yang
Tabligh ini dibawah naungan dan pembinaan
datang dari
salah seorang tokoh masyarakat sekaligus
hidup dan pola pikir masyarakat menjadi
merupakan pelopor terbentuknya Provinsi
maju dan mengikuti trend.
Kepulauan
Riau.
ini
Dalam menjalankan interaksi dakwah
Jamaah
dengan kegiatan salah satu Jama’ah Tabligh
Tabligh diwilayah tersebut yang awalnya
dalam mensyiarkan ajaran agama Islam di
berkisar 15 orang, kini anggotanya sudah
lingkungan masyarakat Tanjung Ayun Sakti
beratus bahkan ribuan orang yang tersebar di
dirasakan kurang mendapat respon dari
beberapa
masyarakat
menunjukan
Sehingga
bahwa
wilayah
hal
luar hingga membuat gaya
eksistensi
Kota
Tanjungpinang.
(Hasil wawancara bapak Sahara).
sehingga
memunculkan
permasalahan-permasalahan sosial di dalam
Hadirnya Jamaah Tabligh di Tanjung
masyarakat, antara lain kedatangan Jama’ah
Ayun Sakti dalam rangka mensyiarkan
Tabligh di kediaman warga pada saat
dakwahnya dengan cara berinteraksi secara
sehabis Ashar hingga menjelang Maghrib
langsung di tengah-tengah masyarakat Kota
membuat aktivitas dan istirahat masyarakat
Tanjungpinang
menjadi terganggu, serta adanya dorongan
Tanjung
khususnya
Ayun
penyampaian
Sakti.
dakwah
masyarakat Adapun
yang
cara
berupa
dilakukan
ajakan
agar
masyarakat
meninggalkan segala aktivitasnya sementara
Jama’ah Tabligh ini lebih menekankan
guna
dakwahnya
seperti
berjamaah dan juga mendengarkan tausyiah
mendatangi kediaman masyarakat dengan
yang disampaikan oleh Jama’ah Tabligh di
tujuan untuk menguatkan tali silaturahmi
Mesjid Baiturahman dan indikator lain yang
dan juga perbaikan diri kepada masing-
mempengaruhi
masing
masyarakat kelurahan Tanjung Ayun Sakti
secara
individu
berjama’ah
masyarakat.
Cara
ini
mendatangi
mesjid
untuk
kurangnya
terhadap
prilaku
disebabkan oleh kondisi sosial ekonomi
agar
lebih
mendekatakan diri kepada Allah SWT. Namun
pada
Jama’ah
interaksi
dianggap mampu untuk mengubah pola masyarakat
keberadaan
shalat
Tabligh,
masyarakat yang heterogen, hal ini dapat
kenyataannya
digambarkan dengan kondisi sosial ekonomi
bermukimnya Jama’ah Tabligh di tengah-
dan sumber untuk nafkah keluarga dengan
tengah masyarakat Tanjung Ayun Sakti,
beraneka ragam pekerjaan diantaranya ada
tidak membuat kehidupan masyarakat sesuai
yang bekerja sebagai : nelayan, buruh,
dengan apa yang diharapkan oleh Jam’aah
swasta, dan pegawai negeri sipil.
Tabligh seperti dalam berpakaian mengikuti
Berdasarkan
permasalahan
diatas
syari’at Islam dan shalat pada waktunya. Hal
ditemukan gejala-gejala sosial antara lain,
ini bisa saja terjadi dampak dari majunya
yaitu:
6
1. Kedatangan
Jama’ah
Tabligh
di
Tanjung
Ayun
Sakti,
terutama
dalam
kediaman-kediaman warga pada waktu
interaksi sosial Jama’ah Tabligh dalam
sehabis
mensyiarkan ajaran agama Islam.
Ashar
hingga
menjelang
Maghrib.
b. Kegunaan Akademis
2. Kehadiran
Jama’ah
dalam
Hasil penelitian ini dapat dijadikan
kediaman
sebagai bahan rujukan bagi mahasiswa
masyarakat Kelurahan Tanjung Ayun
selanjutnya yang tertarik untuk mengkaji
Sakti, Kampung Seijang Laut yang
atau melakukan penelitian yang berkaitan
terkesan mendorong masyarakat guna
dengan Interaksi Sosial Jama’ah Tabligh di
mengikuti Jama’ah Tabligh ke mesjid.
Tanjung Ayun Sakti.
mensyiarkan
3. Sebagian
Tabligh
dakwah
masyarakat
di
menutup
diri II. KONSEP TEORI
dengan kedatangan Jama’ah Tabligh. Berdasarkan
A. Interaksi Sosial
fenomena-fenomena
penulis
tertarik
untuk
Interaksi sosial dapat didefinisikan
penelitian
dengan
judul
sebagai hubungan-hubungan timbal balik
“Dakwah Gerakan Jama’ah Islam di Kota
antara individu dengan individu, kelompok
Tanjungpinang”.
dengan kelompok, serta antara individu
B. Perumusan Masalah
dengan kelompok. Interaksi sosial dapat
diatas,
maka
mengadakan
belakang
terjadi sejak dua orang bertemu saling
permasalahan di atas, menjadi sebab penulis
menyapa, berjabat tangan, saling berbicara
menentukan sebuah perumusan masalah
atau bahkan berkelahi. Walaupun mereka
dalam penelitian yaitu: Bagaimana interaksi
bertemu tidak saling berbicara atau menyapa
sosial Jama’ah Tabligh dalam mensyiarkan
atau berjabat tangan, interaksi sosial itupun
nilai-nilai ajaran agama islam di Kelurahan
telah terjadi. Hal ini disebabkan karena
Tanjung Ayun Sakti?
mereka masing-masing sadar akan adanya
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
pihak lain yang menyebabkan perubahan-
1. Tujuan Penelitian
perubahan dalam perasaan ataupun syaraf
Deskripsi
Adapun penelitian
ini
dari
yang yaitu
latar
menjadi untuk
orang bersangkutan. (Wulansari 2009:34).
tujuan
Menurut
mengetahui
(Soekanto,
2007:55),
bagaimana interaksi sosial Jama’ah Tabligh
Interaksi sosial merupakan syarat utama
dalam mensyiarkan nilai-nilai ajaran agama
terjadinya aktivitas-aktivitas sosial. Interaksi
Islam Kelurahan Tanjung Ayun Sakti.
sosial merupakan hubungan-hubungan sosial
2. Kegunaan Penelitian
yang dinamis yang menyangkut hubungan
a. Kegunaan Praktis
antara orang perorang, antara kelompokkelompok manusia
Hasil penelitian ini diharapkan dapat
maupun antara orang
perorangan dengan kelompok manusia.
dijadikan sebagai bahan pertimbangan dan masukan bagi jama’ah Tabligh di Kelurahan
7
Pendapat
tersebut
menunjukkan
terjadinya interaksi terbagi menjadi dua,
bahwa interaksi sosial adalah hubungan
yakni :
timbal antar individu maupun kelompok
1. Kontak sosial
yang kemudian memungkinkan
terjadi
Kontak
aktivitas-aktivitas sosial dimasyarakat.
sosial
merupakan
usaha
pendekatan pertemuan fisik dan rohaniah. sosial
Kontak sosial dapat bersifat primer (face to
macam-macam
face) dan bersifat sekunder (berhubungan
interaksi sosial, syarat terjadinya interaksi
melalui media komunikasi, baik perantara
sosial dan ciri-ciri terjadinya interaksi sosial:
orang maupun media benda, surat kabar,
a. Macam-macam interaksi sosial :
TV, radio).
Adapun dijelaskan
dalam mengenai
interaksi
Kontak sosial juga dapat
Interaksi sosial dibagi menjadi tiga
bersifat positif atau negatif. Kontak sosial
macam menurut (Maryati dan Suryawati,
positif mengarah pada suatu kerjasama,
2003:33), yaitu:
sedangkan
1. Interaksi antara individu dan individu.
pertentangan atau bahkan sama sekali tidak
negative
mengarah
Dalam hubungan ini bisa terjadi interaksi
menghasilkan interaksi sosial.
positif ataupun negatif. Interaksi positif,
2. Komunikasi Komunikasi
jika jika hubungan yang terjadi saling
merupakan
pada
usaha
menguntungkan. Interaksi negatif, jika
penyampaian informasi kepada manusia
hubungan timbal balik merugikan satu
lainnya. Tanpa komunikasi tidak mungkin
pihak atau keduanya (bermusuhan).
terjadi
proses
interaksi
sosial.
Dalam
komunikasi sering muncul perbagai macam
2. Interaksi antara individu dan kelompok. Interaksi ini pun dapat berlangsung
perbedaan
penafsiran
terhadapa
makna
secara positif maupun negatif. Bentuk
sesuatu tingkah laku orang lain akibat
interaksi sosial individu dan kelompok
konteks sosialnya. Adapun berlangsungnya suatu proses
bermacam-macam sesuai situasi dan
interaksi didasarkan pada perbagai faktor
kondisinya.
menurut (Soekanto, 2007:57-58) :
3. Interaksi sosial antara kelompok dan
1. Faktor imitasi
kelompok. Interaksi sosial kelompok dan kelompok terjadi sebagai satu kesatuan
Faktor imitasi merupakan faktor yang
bukan kehendak pribadi. Misalnya, kerja
sangat penting dalam proses interaksi sosial.
sama antara dua organisasi islam untuk
Interaksi sosial disini mempunyai makna
membicarakan sesuatu yang berkaitan
hubungan timbal balik antar orang perorang,
tentang agama.
individu dengan kelompok dan individu dengan individu. Dalam hal ini interaksi
b. Syarat terjadinya interaksi sosial
mendorong
Menurut (Syarbaini dan Rusdiyanta,
seseorang
untuk
mematuhi
kaidah dan nilai-nilai yang berlaku namun
2009:26) menjelaskan bahwasannya syarat
8
demikian imitasi juga mengakibatkan hal-hal
yang berlaku pada pihak lain tadi dapat
yang negatif.
melembaga dan bahkan menjiwainya.
2. Faktor Sugesti
4. Faktor Simpati
Faktor kedua dari interaksi sosial
Proses
simpati
sebenarnya
adalah faktor sugesti yaitu berlangsung
merupakan suatu proses dimana seseorang
apabila seseorang sesorang memberi suatu
merasa tertarik pada pihak lain. Di dalam
pandangan atau sesuatu sikap yang berasal
proses ini perasaan memegan peranan yang
dari dirinya yang kemudian diterima oleh
sangat penting, walawpun dorongan utama
pihak lain. Proses dari sugesti ini hampir
pada
sama dengan imitasi, tetapi titik tolaknya
memahami pihak lain dan untuk bekerja
berbeda.
dapat
sama dengannya. Proses simpati akan dapat
terjadi karena pihak yang menerima dilanda
berkembang di dalam suatu keadaan dimana
oleh emosi, yang menghambat daya berpikir
faktor saling mengerti terjalin. Akan tetapi
secara rasional. Hal lain dari pengertian
dapatlah
dikatakan
sugesti bahwa sugesti terjadi oleh sebab
sugesti
terjadi
yang memberikan pandangan atau sikap
pengaruhnya
kurang
mendalam
bila
merupakan bagian terbesar dari kelompok
dibandingkan
dengan
identifikasi
dan
yang bersangkutan atau masyarakat.
simpati yang secara relatif agak lebih lambat
3. Faktor identifikasi
proses berlangsungnya.
Berlangsungnya
Faktor merupakan atau
sugesti
identifikasi
sebenarnya
dalam
adalah
keinginan
bahwa lebih
untuk
imitasi
cepat,
dan walau
c. Ciri-ciri interaksi sosial
kecenderungan-kecenderungan
keinginan-keinginan
simpati
Menurut
diri
(Natzir,
2008:32)
mengemukakan bahwa ciri-ciri dari interaksi
seseorang untuk menjadi sama dengan pihak
sosial antara lain :
lain. Identifikasi sifatnya lebih mendalam
1. Jumlah pelaku lebih dari seorang, dapat
daripada
imitasi,
karena
kepribadian
dua orang atau lebih.
seseorang dapat terbentuk atas dasar proses
2. Adanya komunikasi antara para pelaku
ini. Proses identifikasi dapat berlangsung
dengan menggunakan simbol-simbol.
dengan sendirinya (secara tidak sadar),
3. Adanya suatu dimensi waktu yang
maupun dengan disengaja karena sering kali
meliputi masa lampau, kini, dan akan
seseorang
datang yang menentukan sifat dari aksi
memerlukan
tipe-tipe
ideal
tertentu di dalam proses kehidupannya. Walaupun
dapat
berlangsung
yang sedang berlangsung.
dengan
4. Adanya tujuan-tujuan tertentu, terlepas
sendirinya, proses identifikasi berlangsung
dari sama atau tidak sama dengan yang
dalam suatu keadaan dimana seseorang yang
diperkirakan oleh para pengamat.
beridentifikasi benar-benar mengenal pihak lain. (yang menjadi idealnya) sehingga pandangan, sikap maupun kaidah-kaidah
9
d. Bentuk-bentuk Interaksi sosial Menurut
(Natzir,
seluruh 2008:33)
masyarakat
memandang
muslim
tingkatan
tanpa
sosial
dan
mengatakan bentuk-bentuk interaksi sosial
ekonominya dalam mendekatkan diri kepada
terdiri dari beberapa bentuk yaitu :
ajaran Islam sebagaimana yang dibawa oleh
1. Kerjasama
nabi Muhammad. Jama'ah Tabligh adalah
Kerjasama adalah suatu kegiatan
jama'ah yang mengembalikan ajaran Islam
dalam proses sosial dalam usaha mencapai
berdasarkan Al'quran dan hadits. Nama
tujuan
Jama'ah Tabligh merupakan sebutan bagi
bersama
dengan
cara
saling
membantu dan saling tolong menolong
mereka
yang
sering
menyampaikan,
dengan komunisasi efektif.
sebenarnya usaha ini tidak mempunyai nama
2. Pertikaian
tetapi cukup Islam saja tidak ada yang lain.
Pertikaian adalah bentuk interaksi
Tabligh resminya bukan merupakan
sosial dimana terjadi adanya usaha-usaha
kelompok atau ikatan, tapi gerakan muslim
salah satu pihak berusaha menjauhkan pihak
untuk menjadi muslim yang menjalankan
yang lainnya atau berusaha melenyapkan
agama secara sempurna, dan hanya satu-
pihak
satunya
lain
yang
dianggap
sebagai
gerakan
Islam
yang
tidak
saingannya. Ini terjadi karena perbedaan
memandang asal usul mahdzab atau aliran
pendapat yang dapat mengangkat masalah-
pengikutnya.
masalah ekonomi, politik, kebudayaan dan
Dalam waktu kurang dari dua dekade,
sebagainya.
Jama’ah Tabligh berhasil berjalan di Asia
3. Persaingan
Selatan. Dengan dipimpin oleh Maulana
Persaingan adalah suatu kegiatan
Yusuf,
berupa
untuk
amir/pimpinan yang kedua, gerakan ini
mencapai tujuan dengan bersaing namun
mulai mengembangkan aktivitasnya pada
berlangsung secara damai, setidak-tidaknya
tahun 1946, dan dalam waktu 20 tahun,
tidak saling menjatuhkan.
penyebarannya telah mencapai Asia Barat
4. Akomodasi
Daya dan Asia Tenggara, Afrika, Eropa, dan
yang
perjuangan
Akomodasi
ialah
sosial
suatu
keadaan
putra
Maulana
Amerika Utara. Jamaaah
Ilyas
sebagai
Tabligh sendiri
dimaan suatu pertikaian atau konflik yang
mulai Masuk ke Indonesia pada tahun 1952
terjadi mendapatkan penyelesaian, sehingga
dan terus berkembang hingga saat ini.
terjali kerjasama yang baik kembali.
Gerakan Jamaah Tabligh Indonesia terfokus pada prinsip dakwahnya yakni,
B. Jama’ah Tabligh Jamaah Tabligh
adalah gerakan
perbaikan individu. Di tengah kehidupan
transnasional dakwah Islam yang didirikan
dunia Islam kontemporer Jama’ah Tabligh
tahun 1926 oleh Muhammad Ilyas di India.
tetap berada pada jalur tradisional dan tidak
Kelompok Penyampaian ini bergerak mulai
mendapatkan pengaruh atau bergeser dari
dari kalangan bawah, kemudian merangkul
prinsipnya yakni dakwah kultural. Jamaah
10
Tabligh tidak memiliki media dakwah lain
seorang Amir. Selama khuruj ada 4 hal yang
selain Tabligh. Pembinaan secara langsung
diperbanyak, yaitu dakwah Illallah, taklim
adalah inti dari gerakan dakwahnya.
wataklum, zikir dan ibadah, dan khidmad
Jama’ah Tabligh tidak menerima donasi
dana
dari
manapun
(melayani sesama muslim). Ada lagi 4 hal
untuk
yang dikurangi, waktu tidur dan makan,
menjalankan aktivitasnya. Biaya operasional
keluar masjid dan boros. Tapi jika keluar
Tabligh dibiayai sendiri oleh pengikutnya.
mesjid atas seijin Amir Jamaah misalnya
Tahun 1978, Liga Muslim Dunia mensubsidi
untuk para karyawan diperbolehkan tetap
pembangunan Masjid Tabligh di Dewsbury,
bekerja, dan langsung mengikuti kegiatan
Inggris, yang kemudian menjadi markas
sepulang kerja, diperbolehkan.
besar Jama’ah Tabligh di Eropa. Pimpinan
III. METODE PENELITIAN
mereka disebut Amir atau Zamidaar atau
1. Jenis penelitian
Zumindaar. Setiap negara juga mempunyai
Jenis
markas pusat nasional, dari markas pusat
dibagi
lagi
yang diteliti secara apa adanya di lapangan. Penelitian kualitatif menurut (Moleong,
berbasiskan di mesjid-mesjid dan mushalla-
2012:6) adalah penelitian yang bermaksud
mushalla. Kegiatan di Halaqah dapat dibagi
untuk memahami fenomena tentang apa
atas kegiatan harian, minguan dan bulanan.
yang
Kegiatan ini bertujuan untuk meramaikan
menggambarkan
taklim harian, zikir pagi petang dan amalan
motivasi,
dan
menggambarkan, menjelaskan
iman dan amal, pentingnya berusaha atas diri
persepsi,
mengungkap
dan
Dalam penelitian ini peneliti berusaha
muslim dan berbincang tentang pentingnya
mempersiapkan
penelitian
kedua menggambarkan dan menjelaskan.
dapat
berupa jaula atau mengunjungi sesama
dan
prilaku,
subjek
mempunyai dua tujuan utama pertama yaitu
antara lain adalah musyawarah harian,
iman
oleh
tindakan, dan lain-lain. Penelitian kualitatif
agar mencintai mesjid. Kegiatan harian
mingguan
dialami
misalnya
mesjid dan mengajak kembali ummat ini
Kegiatan
digunakan
berupaya menggambarkan suatu fenomena
menjadi
ratusan markas kecil yang disebut Halaqah
silaturrahmi.
yang
adalah penelitian deskriptif kualitatif yaitu
dibagi markas-markas regional atau daerah. Kemudian
penelitian
mengungakap
tentang
interaksi
dan dakwah
Gerakan Jamaah Islam dengan masyarakat
untuk
di Kota Tanjungpinang.
kehidupan akhirat. Kegiatan bulanan dapat
2. Lokasi Penelitian
berupa khuruj selama tiga hari.
Penelitian ini dilakukan di Kelurahan
Khuruj adalah meluangkan waktu
Tanjung Ayun Sakti tepatnya di kampung
untuk secara total berdakwah memeprbaiki
Seijang Laut. Alasan peneliti mengambil
diri sendiri dan mengajak orang lain agar
obyek penelitian dikarenakan mayoritas
berusaha atas iman, yang biasanya dilakukan
masyarakat di Kelurahan Tanjung Ayun
dari masjid ke masjid dan dipimpin oleh
Sakti adalah pemeluk agama Islam, menjadi
11
tempat perkumpulan, pertemuan dan juga pusat kegiatan dakwah dari
Adapun informan dalam penelitian
Jam’aah
ini
berjumlah
5
orang
yaitu
tokoh
Tabligh dari berbagai daerah dan dalam
masyarakat setempat, masyarakat Kelurahan
menjalankan
dengan
Tanjung Ayun Sakti, dan juga anggota
kegiatan salah satu Jama’ah Tabligh seperti
Jama’ah Tabligh. Dari ke 5 orang informan
mensyiarkan
ini
interaksi
dakwah
ajaran
agama
Islam
terdiri
dari
1
2
orang
orang
tokoh
dilingkungan masyarakat Tanjung Ayun
masyarakat,
Sakti dirasakan kurang mendapat respon dari
setempat serta 2 orang dari anggota Jama’ah
masyarakat, kedatangan Jama’ah Tabligh di
Tabligh. Dari ke 5 orang informan ini data
kediaman warga pada saat sehabis Ashar
sudah mencukupi untuk dapat mengetahui
hingga
membuat
interaksi sosial Jama’ah Tabligh dalam
menjadi
mensyiarkan ajaran agama Islam. Informan
menjelang
aktivitas
dan
Maghrib
istirahat
warga
terganggu, serta adanya dorongan
dari
dari
masyarakat
agar
yang di dapat dari para informan juga
masyarakat ikut bergabung kedalam Jama’ah
diperkuat dari hasil observasi, wawancara
Tabligh.
dan dokumentasi yang juga menunjukkan
3. Populasi dan Sampel
adanya interaksi sosial Jama’ah Tabligh
Sesuai dengan jenis penelitian bahwa
terhadap masyarakat Kelurahan Tanjung
penelitian kualitatif tidak menggunakan
Ayun Sakti.
pendekatan populasi dan sampel tetapi yang
4. Sumber data
digunakan
a. Data Primer
dengan
pendekatan
secara
intensif ke informan yang akan dijadikan
Menurut (Kriyantono, 2007:34) yang
sumber data dalam penelitian ini. Penelitian
menyatakan bahwa sumber primer adalah
ini
teknik
penentuan
informan
yang
data yang diperoleh dari sumber data atau
penelitian
ini
tangan pertama di lapangan. Sumber data ini
menggunakan teknik purposive sampling
bisa responden atau subjek penelitian.
yaitu teknik pengambilan sampel sumber
Sumber ini di dapat langsung melalui
data
informan yang melakukan interaksi secara
digunakan
dalam
dengan
pertimbangan
tertentu.
Pertimbangan tertentu ini, misalnya orang
langsung dengan Jama’ah Tabligh.
tersebut yang dianggap paling tahu tentang
b. Data Sekunder
apa yang kita harapkan, atau mungkin dia sebagai
penguasa
akan
diperoleh dari sumber kedua atau sekunder
memudahkan peneliti menjelajahi objek atau
(Kriyantono, 2007:34). Sumber data yang
situasi
dimaksud adalah dokumen-dokumen, buku,
sosial
yang
sehingga
Data sekunder adalah data yang
diteliti.
Pemilihan
informan dalam penelitian ini berdasarkan
internet
penilaian atau karakteristik yang diperoleh
penduduk, pekerjaan dan tingkat pendidikan
data sesuai dengan penelitian. (Sugiyono,
masyarakat Kelurahan Tanjung Ayun Sakti.
2013:218-219).
12
dan
literatur
diantaranya
data
melengkapi data yang digali melaui teknik
5. Teknik Pengumpulan Data Untuk memperoleh data-data yang
pengumpulan
data
lainnya.
Menurut
berhubungan dengan penelitian ini, maka
(Arikunto, 2006:158) dalam melaksanakan
digunakan alat sebagai berikut:
dokumentasi,
a. Observasi
tertulis seperti buku, dokumen, data-data
Pada
penelitian
benda-benda
peneliti
pemerintah, catatan harian, dan sebagainya.
melakukan pengumpulan data dengan cara
Adapun dokumentasi dalam penelitian ini
melakukan observasi langsung pada objek
dapat dilakukan dengan mengumpulkan
penelitian yaitu melalui alat pengumpulan
dokumen-dokumen
data
dengan penulisan, membuat catatan-catatan
yang
ini
menyelidiki
dilakukan
dengan
cara
berhubungan
pengamatan secara langsung agar mendapat
yang
data yang lengkap dan akurat mengenai
digunakan dalam metode ini yaitu catatan
fenomena-fenomena
terjadi
harian, buku-buku sebagai referensi dalam
dilapangan. Dalam penelitian ini yang akan
skripsi, hasil penelitian berupa jurnal serta
di observasi adalah interaksi yang dilakukan
data-data dari Kelurahan.
oleh Jama’ah Tabligh dalam hal berdakwah
F. Teknik Analisa Data
secara
langsung
masyarakat
di
secara
yang
kediaman-kediaman kolektif
ditemui
yang
dilapangan,
alat
yang
Pada prinsipnya analisis merupakan
melalui
proses mengolah data dan menyusun data
pendekatan persuasif kepada masing-masing
secara sistematis untuk mempermudah di
individu.
baca
b. Wawancara
mewujudkan
dan
diinterprestasikan. ini
peneliti
Untuk
menggunakan
Teknik pengumpulan data dengan
analisis data secara kualitatif. Metode ini
cara berhadapan langsung atau tatap muka
digunakan untuk menjelaskan data yang
antara peneliti dengan responden. Menurut
telah di susun dalam kalimat-kalimat yang
(Arikunto, 2006:145) wawancara adalah
mengandung
pengertian
sebuah
disimpulkan.
Dengan
dialog
yang
dilakukan
oleh
dapat
analisis
secara
berharap
dapat
pewawancara untuk memperoleh informasi
kualitatif,
dari terwawancara yang digunakan oleh
memberikan penjelasan yang akan mudah
peneliti untuk mencari data tentang variabel
untuk
latar belakang seseorang yang dilakukan
masyarakat.
dengan daftar pertanyaan. Adapun alat pengumpulan
datanya
berupa
pedoman
dilokasi
dimengerti
oleh
a. Pengumpulan data, peneliti mencatat semua data secara objektif sesuai dengan merupakan
hasil
pengambilan data berdasarkan atas catatan ada
dan
dimulai dengan cara antara lain:
c. Dokumentasi
yang
dicerna
Adapun tahap-tahap analisis adalah
wawancara (interview quide).
Dokumentasi
peneliti
dan
penelitian
observasi
dilapangan.
untuk
13
dan
wawancara
b. Menelaah seluruh data yang tersedia dari
dengan
B. Analisa Interaksi Sosial Jama’ah Tabligh dalam Mensyiarkan Ajaran Agama Islam Jama’ah tabligh selama ini dikenal
membuat abstraki yaitu rangkuman inti,
sebagai bagian dari kehidupan masyarakat.
proses dan pernyataan perlu dijaga
Fakta juga menunjukkan bahwa kelompok
sehingga tetap berada didalamnya.
ini telah ikut membangun masyarakat dalam
berbagai sumber yang telah dipelajari. c. Mengadakan
reduksi
data
d. Menyusun data tersebut kedalam satun-
aspek moral-spiritual
satuan yang selanjutnya satuan tersebut
sentuhan
dikategorisasikan
hadirnya Jama’ah Tabligh di Kelurahan
pada
langkah
berikutnya. pemeriksaan
keabsahan
Tabligh
f. Penyajian data, sekumpulan informasi telah
tersusun
kemungkinan
dengan
dan
adanya
penarikan
Interaksi tersebut berupa bersilahturahmi dan
Menurut
individu-individu
2007:57-58),
balik secara dinamis antara individu dengan individu, individu dengan kelompok dan kelompok dengan kelompok. Interaksi sosial
maka terlebih dahulu peneliti menjelaskan yang
(Soekanto,
interaksi sosial adalah hubungan timbal
Dakwah
Tanjung Ayun Sakti, Kota Tanjungpinang
informan
mengingatkan
masyarakat.
Jama’ah Islam Di Kelurahan
dari
dakwahnya
kepada masing-masing individu masyarakat.
A. Karakteristik Informan membahas
konsep
memberi
IV. PEMBAHASAN
Sebelum
mengambil
dengan cara berinteraksi secara langsung
kesimpulan dan pengambilan tindakan.
karakteristik
juga
dakwah. Dalam penerapannya, Jama’ah
data.
Gerakan
Begitu
Tanjung Ayun Sakti guna menyebarkan
e. Mengadakan
yang
emosi.
melalui sentuhan-
hanya
akan
berlangsung
antara
pihak-pihak
apabila terjadi reaksi terhadap dua belak
memberikan informasi dalam penelitian ini
pihak. Demikian juga dengan Interaksi yang
dengan hasil yang sebenar-benarnya. Dalam
dihasilkan dari dakwah yang di syiarkan
penelitian ini peneliti mensamarkan nama-
oleh Jama’ah Tabligh terhadap masyarakat
nama dari ke 5 informan dikarenakan ke 5
yaitu adanya hubungan timbal balik seperti
informan tersebut tidak ingin nama mereka
melakukan kerja sama dalam bidang dakwah
dicantumkan dalam penelitian ini guna
maupun hubungan sosial, penampilan yang
menjaga nama baik dari informan. Dari
dikenakan
beberapa karakteristik informan yang dapat
Jama’ah
Tabligh
pada
saat
berdakwah membuat adanya proses peniruan
kita lihat disini adalah dari segi jenis
dari masyarakat dan juga sikap prilaku
kelamin, tingkat pendidikan dan umur.
Jama’ah Tabligh yang diterapkan pada saat berinteraksi dengan masyarakat membuat tingkah
laku
dan
prilaku
masyarakat
mengalami perubahan positif kearah yang
14
lebih baik sesuai dengan ajaran agama
dilakukan oleh Jama’ah Tabligh pada saat
Islam.
berinteraksi sudah sangat baik, hal ini dilihat Menurut
berlangsungnya
soekanto suatu
(2007:57-58),
proses
dari cara penyampaiannya yang ramah serta
interaksi
sopan. Namun dalam segi bertingkah laku ia
didasarkan dari berbagai faktor, yaitu:
menilai memang sudah seharusnya kita
1. Faktor Imitasi
sebagai orang Islam harus saling menghargai
Faktor
imitasi
dapat
mendorong
dalam interaksi kita terhadap masyarakat
seseorang maupun kelompok agar bisa mematuhi
kaidah
berlaku
di
dan
dalam
nilai-nilai suatu
seperti yang dicontohkan oleh ajaran Islam.
yang
Berdasarkan
kehidupan
informan-informan
pernyataan diatas
dari
menunjukkan
bermasyarakat. Untuk itu imitasi yang
keberadaan Jama’ah Tabligh di tengah-
dimaksud dalam penelitian ini adalah kaidah
tengah masyarakat Kelurahan Tanjung Ayun
dan nilai yang berlaku di dalam masyarakat
Sakti, tepatnya di Kampung Seijang Laut
Kelurahan Tanjung Ayun Sakti seperti
tidak menjadi suatu permasalahan. Bahkan
gejala peniruan yang berasal dari sikap dan
keberadaan
perilaku Jama’ah Tabligh dalam berinteraksi
masyarakat dalam hal urusan agama. Sikap
kepada masyarakat.
ramah, sopan santun dan lemah lembut
Dari
membantu
dalam penyampaian tersebut menunjukkan
lakukan dilapangan, pengertian imitasi yang
bukti bahwa keberadaan Jama’ah Tabligh
dimiliki oleh masyarakat Kelurahan Tanjung
dilingkungan Kelurahan Tanjung Ayun Sakti
Ayun Sakti yaitu gejala peniruan masyarakat
memberikan pengaruh yang positif terhadap
dalam bidang sikap dan perilaku Jama’ah
individu-individu masyarakat baik dalam
Tabligh pada
saat berinteraksi kepada
cara bertingkah lakunya serta perbuatan-
masyarakat. Sikap dan perilaku tersebut
perbuatan mereka yang dianggap baik
berupa tutur kata
seperti yang diajarkan oleh agama Islam.
yang
yang
sangat
peneliti
dakwah
pengamatan
mereka
maupun penyampaian
dilakukan
oleh
Jama’ah
Beberapa masyarakat ada yang melakukan
Tabligh pada saat berdakwah.
gejala peniruan dari sikap dan tingkah laku
Dalam berinteraksi hal yang perlu
Jama’ah
Tabligh,
dibuktikan
orang lain dalam berkomunikasi. Baik dalam
informan
kehidupan sehari-hari maupun kehidupan
dilakukan
bermasyarakat. Sikap dan tingkah laku yang
dilingkungan mereka memberikan pengaruh
baik
dari dalam diri mereka pribadi.
menghormati beragama,
saling baik
menghargai dalam
maupun
Demikian juga seperti yang
dan
kehidupan
beberapa
tersebut
diutamakan adalah sikap seseorang terhadap
adalah
dari
pernyataan
menyebutkan oleh
keterangan
interaksi
Jama’ah
yang Tabligh
2. Faktor Sugesti
bermasyarakat.
Faktor sugesti
yaitu berlangsung
disampaikan
apabila seseorang memberi suatu pandangan
oleh informan diatas bahwa apa yang
atau sikap yang berasal dari dirinya yang
15
kemudian diterima oleh pihak lain. Proses
tutur kata, berpakaian kemudian bergaul di
dari sugesti ini hampir sama dengan imitasi
lingkungan masyarakat. Metode ceramah
tetapi
yaitu metode ini paling sering digunakan
titik
tolaknya
berbeda.
Dalam
penelitian ini sugesti yang diberikan oleh
tetapi
Jama’ah Tabligh adalah pandangan atau
mendatangi memberikan ceramah agama
sikap masyarakat terhadap dakwah yang
kepada kaum muslim. Metode mengajak
dilakukan
Tabligh.
yang digunakan oleh Jama’ah Tabligh
Keberadaan Jama’ah Tabligh sejauh ini
dengan cara datang langsung dan mengajak
tentu saja menimbulkan pandangan atau
masyarakat untuk ikut sholat berjamaah ke
sikap masyarakat yang berbeda. Pandangan
mesjid setelah itu akan ada ceramah yang
atau sikap tersebut ada yang bersifat positif
mereka berikan tentang agama, kemudian
maupun negatif.
metode
a. Pandangan masyarakat terhadap Jama’ah
metode secara langsung kerumah warga
oleh
Jama’ah
Tabligh
tidak
yang
hanya
di
sering
mesjid
dilakukan
mereka
adalah
untuk mengajak masyarakat ke masjid atau
Dari
hasil
wawancara
dengan
setidaknya mereka memberikan ceramah
informan diatas maka dapat dianalisa secara
tentang
keseluruhan bahwa pandangan dan sikap
mendengarkan dan menyimak dari yang
masyarakat terhadap dakwah oleh Jama’ah
tidak tahu menjadi tahu.
Tabligh
sudah
mereka
yang
Beberapa metode yang menjadi daya
dakwah yang disampaikan tidak dapat
tarik dari gerakan dakwah ini, yaitu Mereka
menjamin masyarakat dapat langsung taat
sangat menghindari hal-hal yang membuat
dan
namun
perpecahan umat. Untuk mengetahui tentang
setidaknya keberadaan gerakan islam ini
ketertarikan masyarakat terhadap dakwah
membuat masyarakat agar bisa memahami
yang dilakukan oleh Jamaah Tabligh.
secara
Walaupun
agar
setiap
ikut
baik.
agama
menyeluruh,
dan mengingat kembali dengan ajaran
Dalam kategori dakwah dari Jama’ah
agamanya. Usaha dakwah yang dilakukan
Tabligh, model dakwah umum yang sudah
oleh Jama’ah Tabligh tersebut kini telah
banyak dikenal masyarakat yaitu mendatangi
menyebar keseluruh kecamatan yang ada di
kediaman masyarakat untuk bersilahturahmi
Kota Tanjungpinang.
dan
b. Ketertarikan masyarakat terhadap Jama’ah
agama.
Tabligh
Memang
masyarakat dalam
tentang
menjalankan
dakwah tidak bisa hanya dengan sekali,
Metode diterapkan
mengingatkan
atau
Jama’ah
cara-cara
yang
butuh sentuhan-sentuhan emosi yang secara
Tabligh
dalam
bertahap agar orang yang didakwahi lama-
transformasi ajaran Islam untuk mencapai
kelamaan bisa tersentuh.
tujuan dakwah antara lain : metode uswah
Dapat disimpulkan bahwa banyak hal
atau teladan seperti mereka memberikan
yang menjadi pertimbangan masyarakat
teladan dengan cara langsung yaitu cara
untuk ikut dalam dakwah ini, namun
16
keberadaannya sudah sangat diterima di
dengan proses pensyiaran ajaran agama yang
masyarakat. Karakteristik kepribadian yang
dilakukan oleh Jama’ah tabligh secara terus
Islami
menerus
kemudian
menjadi budaya
dari
kepada
masyarakat
membuat
Jama’ah tercermin dari ketulusan hati,
masyarakat menjadi ingin seperti Jama’ah
tanggung jawab, integritas, kecermatan,
Tabligh yang kental dengan nuansa Islam.
menepati janji, mengonrtrol diri, rendah hati,
Dapat
disimpulkan
bahwasanya
sabar, tabah, berani, sederhana, kerja keras,
orang yang melakukan proses identifikasi
dan persaudaraan.
tentunya
Untuk
keluar
tersendiri
mengapa ia cenderung berkeinginan untuk
berdakwah semua harus diperhitungkan,
menjadi sama seperti orang lain. Dalam hal
dikarenakan
ini identifikasi yang nampak terjadi pada
perekonomian
terhambat
dan
dalam
alasan
hal
menjadi
ikut
mempunyai
masyarakat
keluarga
yang
masyarakat akibat dari sosialisasi dakwah
ditinggalkan akan sulit untuk menerimanya.
dari
Dari sinilah membuat masyarakat menjadi
melaksanakan ibadah saja, namun untuk
enggan untuk bergabung ke dalam Jama’ah
menjadi sama seperti Jama’ah Tabligh, baik
Tabligh.
dalam
3. Faktor Identifikasi
berpenampilan
Faktor merupakan atau
identifikasi
sebenarnya
dalam
Tabligh
berdakwah
hanya
dalam
maupun
belum
bisa
dalam membawa
pengaruh yang besar bagi masyarakat.
kecenderungan-kecenderungan
keinginan-keinginan
Jamaah
4. Faktor Simpati
diri
Faktor
simpati
adalah
keinginan
seseorang untuk menjadi sama dengan pihak
untuk memahami pihak lain untuk bekerja
lain. Identifikasi sifatnya lebih mendalam
sama dengannya. Proses simpati akan dapat
daripada
kepribadian
berkembang di dalam suatu keadaan dimana
seseorang dapat terbentuk atas dasar proses
faktor saling pengertian tejalin. Akan tetapi
ini. Proses identifikasi dapat berlangsung
dapat dikatakan bahwa imitasi dan sugesti
dengan sendirinya (secara tidak sadar),
terjadi lebih cepat, walawpun pengaruhnya
maupun dengan disengaja karena sering kali
kurang mendalam bila dibandingkan dnegan
seseorang
identifikasi dan simpati yang secara relative
imitasi,
karena
memerlukan
tipe-tipe
ideal
tertentu di dalam proses kehidupannya.
lambat
Faktor identifikasi yang dimaksud di dalam
simpati yang dimaksudkan dalam penelitian
penelitian ini adalah pengaruh dari dakwah
ini adalah adanya hubungan timabal balik
yang di syiarkan oleh Jama’ah Tabligh
dalam bentuk kerjasama.
terhadap masyarakat Tanjung Ayun Sakti
a. Hubungan timbal balik dalam bentuk
dalam segi penampilan maupun berdakwah. Orang
yang
melakukan
proses
berlangsungnya.
Faktor
kerjasama
proses
Perbedaan
penafsiran
identifikasi karena memerlukan tipe ideal
menjalankan
sesuatu
tertentu dalam hidupnya, demikian juga
penghalang
melakukan
17
bukanlah interaksi
dalam menjadi sosial.
Kondisi dalam berinteraksi yang tidak
1. Faktor imitasi dapat diketahui dari hasil
harmonis merupakan hambatan bagi realisasi
wawancara
kesetaraan
informan
umat
beragama.
Dengan
kepada secara
masing-masing mendalam
dapat
demikian, Islam akan hidup dan berkembang
dianalisa bahwa selama ini sikap dan
menjadi bagian dari peradaban manusia.
perilaku yang dilakukan oleh Jama’ah
Untuk mengetahui hubungan timbal balik
Tabligh
antara masyarakat dengan Jama’ah Tabligh.
masyarakat
dalam
berinteraksi
kepada
KelurahanTanjung
Ayun
Hubungan antara masyarakat dan
Sakti memberikan pengaruh yang positif
Jama’ah Tabligh selama ini sudah bisa
terhadap individu-individu masyarakat.
dikatakan baik. Hubungan tersebut dibina
pengaruh tersebut berupa adanya gejala
dari hasil interaksi secara langsung yang
peniruan yang diterapkan oleh sebagian
diterapkan oleh Jamaah Tabligh terhadap
masyarakat
masyarakat setempat. Baik itu kerjasama
didalam kehidupan sehari-hari, keluarga
dibidang
maupun kehidupan bermasyarakat.
dakwah
maupun
dalam
dan
diimplementasikan
bersilahturahmi. Jama’ah Tabligh mampu
2. Faktor sugesti memandang keberadaan
menempatkan diri mereka ditengah-tengah
Jama’ah Tabligh sudah cukup baik,
masyarakat, namun diakui oleh masyarakat
buktinya sampai saat ini mereka masih
untuk ikut berdakwah membutuhkan waktu,
bisa
tidak secara instan karena dalam berdakwah
dakwahnya.
kita harus bisa menjadi contoh kepada orang
masyarakat menilai keberadaan Jama’ah
yang kita dakwahi. Maka dari itu hubungan
Tabligh bisa dijadikan tempat untuk
kerja sama Jama’ah Tabligh saat ini masih
bertukar fikiran mengenai kewajiban
tergolong
saja,
umat islam. Jika dilihat dari wawancara
mengubah
informan-informan di atas masyarakat
Kelurahan
memandang Jama’ah Tabligh sebagai
mereka
hubungan belum
kebanyakan
pertemanan mampu
masyarakat
di
terus
melakukan Bahkan
Tanjung Ayun Sakti untuk sama-sama
gerakan
dakwah
berdakwah dan mensyiarkan ajaran agama
membawa kebaikan.
yang
aktivitas sebagian
baik
yang
3. Faktor identifikasi disini belum terlihat
Islam.
jelas nampak di masyarakat seperti V. PENUTUP
dalam
A. Kesimpulan
mengikuti
yang benar-benar menjadi menjadi salah
mengacu dari informasi-informasi yang Dari
yang
Jama’ah Tabligh maupun masyarakat
Sebagaimana hasil dari analisa yang
didapat
penampilan
hasil
penelitian
satu pendakwah di daerah Kelurahan
tentang
Tanjung Ayun Sakti. Namun begitu
interaksi sosial Dakwah Gerakan Jama’ah
sebagian kecil masyarakat juga sudah
Islam di Kota Tanjungpinang dapat ditarik
benar-benar mengikuti kegiatan dakwah
kesimpulan sebagai berikut:
18
ini dan merubah penampilan mereka
kunjungan
menjadi seperti Jama’ah Tabligh.
kediaman masyarakat agar lebih di
4. Faktor simpati yang berupa kerjasama
koordinasikan
hingga menjadi hubungan timbal baik baru
sebatas
hubungan
sosial
dan
sehingga
kediaman-
masyarakat
b. Dalam menyampaikan dakwah kepada masyarakat
kebanyakan
memberikan
belum
di
menjadi terbuka dan tidak jenuh.
pertemanan saja, tidak untuk berdakwah, masyarakat
Jama’ah
siap
Jama’ah
Tabligh
pemahaman-pemahaman
untuk mengikuti dakwah dari Jama’ah
tentang keberadaan dan tujuan mereka
Tabligh ini.
berdakwah sehingga masyarakat bisa menerimanya.
B. Saran Dari hasil data-data penelitian di
c. Masyarakat diharapkan lebih terbuka
lapangan yang peneliti temukan, maka
dengan keberadaan Jama’ah Tabligh di
peneliti memberikan saran kepada Jamaah
kediaman-kediaman masyarakat dan juga
Tabligh dan masyaraakat :
memberikan kesempatan bagi Jama’ah
a. Jamaah
Tabligh
berdakwah,
hendaknya
memperhatikan
dalam
Tabligh untuk berdakwah.
waktu
19
DAFTAR PUSTAKA Agus, Bustanuddin. 2003, Sosiologi Agama, Padang: Universitas Andalas An Nadwi Syid Abu Hasan. 2009, Sejarah Maulana Ilyas Mempelopori Jamaah Tabligh Menggerakkan Kuruj Fbii Sbililah, Bandung: Pustaka Ramadhan Arikunto, S. 2006, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta Kahmad, Dadang. 2006, Sosiologi Agama, Bandung: PT Remaja Rosdakarya Kriyantono, Racmat. 2007, Teknik Praktis Riset Komunikasi, Jakarta: Kencana Prenada Media Group Maryati, K, dan Suryawati, J. 2003. Sosiologi 1. Jakarta: Erlangga Moleong, Lexy J. 2012, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT Remaja Rosdakarya Nazsir, Nasrullah. 2008, Sosiologi, Bandung: Widya Padjajaran Soekanto, Soerjono. 2007, Sosiologi Suatu Pengantar, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Sugiyono. 2013, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D, Bandung: Alfabeta Sou’yb, Joesoef. 1996, Agama-Agama Besar Di Dunia, Jakarta: Al Husna Zikra Syarbaini, Syahrial, dan Rusdiyanta. 2009, Dasar-Dasar Sosiologi, Yogyakarta: Graha Ilmu Wulansari, Dewi. 2009, Sosiologi Konsep Dan Teori, Bandung: PT Refika Aditama
Dokumentasi Data-data Kelurahan Tanjung Ayun Sakti 2014
Hasil Penelitian Kemala, Intan, Dwita. 2008, “Gerakan Islam Tradisional Di Indonesia”, Skripsi Sarjana Sastra Arab Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia Referensi Online Resmalayu. “Penelitian IAIN Tentang Dakwah JT”. Dalam www.blogspot.com. Diakses pada tanggal 25 Oktober 2015 http://id.wikipedia.org/wiki/Jamaah_Tabligh. Diakses pada tanggal 25 Oktober 2014 www. e-jurnal.com/2014/05/interaksi-sosial-jamaah-tabligh-di-kota.html. Diakses pada tanggal 10 Juli 2014. pta.trunojoyo.ac.id. Diakses pada tanggal 11 Juli 2015
20