59
DAFTAR PUSTAKA Akuba R. 2004. Propil aren. Di dalam : Pengembangan Tanaman Aren. Prosiding Seminar Nasional Aren; Tondano, 9 Juni 2004. Manado: Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan. Balai Penelitian Tanaman Kelapa dan Palma Lain. hlm 1-14. Asikin D, Puspitaningtyas DM. 2000. Studi perkecambahan biji aren (Arenga pinnata (Wurmb Merr) Secara in vitro dan in vivo. Prosiding Seminar Hasil Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi III. Cibinong, 7-9 Maret 2000. hlm 411-419. [BP DAS] Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Serayu Opak Progo, 2008. Budidaya aren. Yogyakarta. : Departemen Kehutanan, Direktorat Jenderal Rehabilitasi Lahan dan Perhutanan Sosial. [BPMBTPH] Balai Pengembangan Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura. 2005. Evaluasi Kecambah. Jakarta : Direktorat Jenderal Tanaman Pangan: Direktorat Perbenihan. Bonner, FT. 1987. Importance of seed in germination and seedling growth. Proceeding of the Internatioal Symposium on Forest Seed Problems in Africa; Harare, Zimbabwe, August 23- September 2 1987. Departement of Forest Genetics and Plant Physiology Swedish University of Agricultural Science. Copeland LO, McDonald MB. 2007. Principles of Seed Science and Technology. Fourt edition. Kluwer Academic Publishers. Efendi DS. 2009. Aren, sumber energy alternative. Warta Penelitian dan Pengembangan Pertanian 31: 1-3. Fathurrahman, Saleh M, Somba BE. 2007. Vigor kekuatan tumbuh bibit aren terhadap kekeringan pada media tumbuh campur tanah dan bahan organik. Jurnal Agroland 17 (1) : 1-10. Hadipoetyanti E, Luntungan H. 1988. Pengaruh beberapa perlakuan terhadap perkecambahan biji aren. Jurnal Penelitian Kelapa 2: 20-25. Haris TCN 1994. Development and Germination Studies of the Sugar Palm (Arenga pinnata Merr) Seed [Dissertation]. Malaysia: Faculty Agriculture Universiti Putra Malaysia. Herdiana N, Siahaan H, Rahman T. 2008. Pengaruh arang kompos dan intensitas cahaya terhadap pertumbuhan bibit kayu bawang. Jurnal Penelitian Hutan Tanaman. Vol 5 : 139-198.
60
Ilyas S. 2010. Ilmu dan teknologi benih teori dan hasil-hasil penelitian. Diktat kuliah. Departemen Agronomi. Institut Pertanian Bogor. 95 hal. Kartikasari D. 1999. Pengaruh ukuran benih terhadap viabilitas potensial dan vigor pada tiga nomor benih jambu mente (Anacardium occidentale L.)[skripsi]. Bogor: Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Komala, Cica A, Kuwanto E. 2008. Evaluasi kualitas bibit kemenyan durame (Styrax benzoin Dryland) umur 3 bulan. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan dan Konservasi Alam. Info Hutan 5 (4) : 337-345. Kurnila R. 2009. Pengendalian mutu produksi kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacquin) di Pusat Penelitian Kelapa Sawit Marihat, Sumatera Utara [skripsi]. Bogor : Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Kusdi, Muslimin I. 2008. Perkecambahan benih rotan manau (Calamus manan Miq) berdasarkan berat benih dan jenis media tabur. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan dan Konservasi Alam. Info Hutan 5 (4): 347-354. Mahmud Z, Amrizal. 1991. Palma sebagai bahan pangan, pakan dan konservasi. Buletin Balitka 14: 35-40. Maliangkay RB, Allorerung D, Polnaja CM, Ilat A, Mahmud Z. 1998. Kriteria buah aren untuk dijadikan benih. Di dalam: Seminar Regional Hasil Penelitian Kelapa dan Palma Lain. Prosiding Seminar Regional Kelapa dan Palama Lain 25-26 Febuari 1998. Manado : Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan. Balai Penelitian Tanaman Kelapa dan Palma Lain. hlm 188197. Maliangkay RB. 2007. Teknik budidaya dan rehabilitasi tanaman aren. Buletin Palma 33: 67-77. Masano. 1980. Perkecambahan benih aren. Duta Rimba. 15: 24-30. ----------. 1989. Sugar Palm (Arenga pinnata) and its seed problems in Indonesia. In Tropical Tree Seed Research ; Australia 21 -24 August 1989. ACIAR. Mashud N, Ilat A , Allorerung D. 2001. Pengaruh penyimpanan terhadap sifat kimia dan viabilitas benih aren. Jurnal Penelitian Tanaman Industri 7 : 108-112. Mogea JP 1991. Revisi marga Arenga (Palmae) [Disertasi]. Jakarta: Fakultas Pascasarjana. Universitas Indonesia. Mujahidin, Sutrisno, Dian L, Handayani T, Izu AF. 2003. Aren budidaya dan prospeknya. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor. 35 hal.
61
Nugroho BA. 2005. Strategi jitu memilih metode stastik penelitian dengan SPSS. Yogyakarta. ANDI. Nurhasybi, Danu, Zanzibar M, Bramasto Y. 2003. Status iptek perbenihan tanaman hutan. Balai Penelitian dan Pengembangan Kehutanan. Balai Penelitian dan Pengembangan Teknologi Perbenihan Bogor. Publikasi Khusus 3 (7). hal 111. Nurhasybi, Dede JS, Pipit SA. 2008. Penentuan kriteria kecambah normal yang berkorelasi dengan vigor bibit Tusam (Pinus merkusii Jungh et de Vriese). Jurnal Penelitian Hutan Tanaman. 5: 1-11. Polnaja M. 1999. Aren sebagai tanaman konservasi dalam usahatani hutan rakyat. Di dalam : Penerapan Iptek Untuk Meningkatkan Daya Saing Industri Perkebunan Menghadapi Millenium III. Prosiding Simposium III Hasil Penelitian dan Pengembangan Tanaman Perkebunan. Bogor: Pusat Penelitian dan Pengmbangan Tanaman Perkebunan dan Asosiasi Penelitian Perkebunan Indonesia. hlm 465-468. Pongsattayapipat R, Barfod A. 2005. On the identities of Thai sugar palms. Palms 49 : 5-14 p. Pontoh J. 2004. Sifat-sifat pati dan pemanfaatannya dalam produk pangan dan industri. Di dalam : Pengembangan Tanaman Aren. Prosiding Seminar Nasional Aren; Tondano, 9 Juni 2004. Manado: Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan. Balai Penelitian Tanaman Kelapa dan Palma Lain. hlm 107112. Quan SS, Berjak P, Pammeter N, Ntuli TM and Fu Jia Rui. 2003. Seed Recalcitrance : a Current Assessment. Acta Botanica Sinica 45 : 638-643. Http// www.chineseplantscience.com, [ 22 Oktober 2012]. Rabaniyah R. 1997. Pengaruh cara penyimpanan terhadap daya simpan dan perkecambahan benih aren. Ilmu Pertanian 6: 33-38. Rofik A. 2006. Pengaruh pematahan dormasi benih dan media perkecambahan terhadap viabilitas benih aren [skripsi]. Bogor: Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Rofik A, Murniati E. 2008. Pengaruh perlakuan deoperlukasi benih dan media perkecambahan untuk meningkatkan viabilitas benih aren (Arenga pinnata (Wurmb) Merr). Buletin Agronomi 36 : 33-40. Sadjad S, Murniati E, Ilyas S.1999. Parameter Pengujian Vigor Benih dari Komparatif ke Simulatif . Jakarta: Grasindo.
62
_______. 2003. Perlakuan fisik dan kalium nitrat untuk mempercepat perkecambahan benih aren dan pengaruhnya terhadap pertumbuhan kecambah. Jurnal Agroland 9 (4) : 326-330. Saleh, M. 2010. Vigor kekuatan tumbuh bibit aren terhadap kekeringan pada media tumbuh campuran tanah dan bahan organik. Jurnal Agroland 17 (1) : 1-10. Saleh M, Fathurahman. 2011. Pertumbuhan kecambah aren (Arenga pinnata (Wurmb)) dari pohon induk yang berbeda ketinggian dengan pemberian pupuk organik. Jurnal Agronomi Indonesia 39 : 68-72. Salisbury FB, Ross CW. 1991. Plant Physiology. 4th edition. Belmont, CA : Wadsworth Publishing Co. Santoso BB , Purwoko BS. 2007. Studi teknik pembibitan tanaman jarak pagar (Jatropha cucas L) : Pengaruh lama penyimpanan benih dan saat pindah tanam terhadap pertumbuahn bibit. Agroteksos 17: 86-92. Schmidt L. 2002. Pedoman penangan benih tanaman hutan tropis dan sub tropis. Penerjemah; Na’iem M, Rimbawanto A, Sukmananto B, Purwito D, Hendrati RL, Leksono B, Kapisa N, Charomaini M, Komar TE, Bintoro, Putranto CB. Jakarta : Departemen kehutanan. Terjemahan dari : Guide to Handling of Tropical and sub Tropical Forest Seed. Siagian, TY, Harahap RMS. 1989. Variasi tinggi hipokotil dan panjang akar Pinus merkusii. Buletin Penelitian Hutan. 507 : 37-43. Setyaningrum, A. 2006. Pengaruh cara ekstrak benih dan perlakuan pematahan dormansi terhadap viabilitas benih aren (Arenga pinnata (Wurmb) Merr). [skripsi]. Bogor: Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Soemeinaboedhy IN, Tejowulan S. 2009. Pemanfaatan arang sebagai sumber unsur hara P dan K serta pembenah tanah. Jurnal Agroteksos 19 (3) : 122-130. Sunanto H. 1993. Aren budidaya dan multigunanya.Yogjakarta: Penerbit Kanisius. Syaiful SA, Ishak MA, Jusrianan. 2007. Viabilitas benih kakao (Theobroma cacao L) pada berbagai tingkat kadar air benih dan media simpan benih. Jurnal Agrivigor 6 (3) : 243-251. Syamsuwida D. 2002. Metode alternatif penyimpanan benih rekalsitran. Buletin Penelitian Pengembangan Kehutanan 3 : 209-220. Syamsuwida D, Aam A, Rahmat H. 2010. Pemberian zat pengatur tumbuh untuk menghambat pertumbuhan semai mimba (Azadirachta indica) selama penyimpanan. Jurnal Penelitian Hutan Tanaman 7 (1) : 23-31.
63
Tenda T, Maskromo I, Miftahorrahman. 2008. Karakterisastik empat aksesi baru aren (Arenga pinnata Merr) dari Kalimatan Selatan. Buletin Palma 35: 67-76. Tenda T. 2009. Eksplorasi Aren (Arenga pinnata Merr) di Tomohon, Sulawesi Utara. Buletin Palma 37: 114-118. Widyawati N, Tohari, Yudono P, Soemardi I. 2009. Permeabilitas dan perkecambahan benih aren. Jurnal Agronomi Indonesia 37 :152-158. Widyawati N. 2012. Sukses investasi masa depan dengan bertanam pohon aren. Yogyakarta : Lily Pulisher. hlm 104. Yuniarti N, Syamsuwida D, Suita E. 2008. Teknik pengemasan dan transportasi benih untuk karakteristik benih rekalsitran jenis damar. Jurnal Penelitian Hutan Tanaman 5 (2) : 259-267.