DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR PUSTAKA
Bowles, J.E.,1977, Foundation Analysis and Design, McGraw-Hill Kogakusha, Ltd, Tokyo, Japan. Hardiyatmo, H.C.,2007, Mekanika Tanah II, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta. Terzaghi, K.,1943, Theoritical Soil Mechanics, John Wiley and Sons, New York. Wesley, Laurence.D.,2012 Mekanika Tanah Untuk Tanah Endapan & Residu, Andi Yogyakarta. Das, Braja M. 1998. Principles of Geotecnichal Engineering. Bostan: PWS Publishing Company. Jewell, Richard A.1990. Application of The Revised Design Charts for Steep Reinforced Slopes. Arnhem: AKZO Industrial System bv. Koerner, Robert M. 2005. Designing with Geosynthetics. New Jersey: Pearson Prentice Hall. PT Data Inti Padas. 2010. Laporan Penyelidikan Tanah Hotel Tentrem. Jakarta PT Tetrasa Geosinindo. 2010. Tinjauan Teknis Konstruksi Perkuatan Lereng Hotel Tentrem Yogyakarta.Jakarta.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
I
LAPORAN PENYELIDIKAN TANAH HOTEL TENTREM JL. A.M. SANG AJ' 72 JOGJAKARTA
PT. DATA INTI PADAS, eotech n ical Consu ltant Jl. Kebayoran Baru 9 Blok 26, Jakarta 1212A
G
el.7 202535, 739552 F ax. 7 2A2483 Email:
[email protected]
T
http://digilib.mercubuana.ac.id/
I r-'
s s e 3
:9 .S
t a 9
a
DAFTAR ISI
:3
9
t
I.
PENDAHULUAN
3
g 3
II.
LINGKUP PEKERJAAN
III.
INTERPRETASI
q-i. 1
IV.
REKOMENDASI
a a
V.
PENUTUP
a ,.
a a a a
a ,"a
.a
a: a
t *, http://digilib.mercubuana.ac.id/
I
-v
1
i
'!?!!!%ry,iri,
13
S
s 9 3
I. PENDAHULUAN
.s
Dalqm rangka perencanaan dan pembangunan Hotel TENTREM di
3
Jl.A.M. Sangaji
3 3 9
penyelidikan tanah yang terdiri dari
72 -
Jogjakarta; telah dilaksanakan pekerjaan :
sebanyak 6 3 Bor Mekanis (20m)
Sondir (2,5 ton),
I
Standard Penetration Test interval 2m
'.9
Laboratorium test
titik
titik
3
f
yang dimaksudkan untuk mengetahui kondisi lapisan tanah pada daerah
tersebut, baik mengenai jenis tanah, susunan lapisan tanah maupun
3
ketebalan masing-masing lapisan serta sifat fisis dan teknis dari lapisan
.3
tt'nah yang ada; untuk selanjutnya digunakan sebagai data dasar dalam
:J ^i. <
perencanaan fondasi yang akan digunakan dan juga untuk mengetahui settlement yang akan terjadi akibat beban kerja.
;3
,i 'l
Letak titik titik sondir tersebut diatur, seperti terdapat pada sketsa letak titik sondir terlampir.
3 Hasil penyelidikan lapangan dilampirkan dalam laporan ini dalam bentuk
,b
grafik grafik, yang dilengkapi dengan foto foto pekerjaan lapangan.
a :
4 ia
,e
b *, 1
,Y, Ya
:a
l3
I "*Ei,
http://digilib.mercubuana.ac.id/ ,
Ke
:$ -$
9 3
Ir.1.
PEKERJAAN PENGEBORAN Pekerjaan ini dilaksanakan dengan menggunakan 1 unit Bor Mesin
:9
Hidraulis YBM ODs, dengan sistim Dry Core Boring dengan
'3
menggunakan Single Core Barrel dengan menggunakan Tungsten
Bit sampai kedalaman 20m, sehingga didapatkan core/ contoh
E
tanah terganggu yang dapat didekripsi secara visual dengan jelas,
3 3
dan sekaligus melaksanakan test SPT.
Dari hasil pekerjaan ini digambarkan susunan, jenis dan ketebalan
:3 :9 :3
masing masing jenis tanah, hingga didapatkan soil profile pada titik
bor tersebut. Gabungan hasil bor ini menggambarkan
kondisi
lapisan tanah pada potongan memanjang maupun melintang pada
I
lokasi proyek tersebut.
3
Hasil bor berupa corel tanah disimpan dalam core box berukuran
:3
60 cm x 100 cm, kemudian di photo untuk dokumentasi.
il
STANDARD PENETRATION TEST (SPT}
€
ini dilaksanakan
dengan menggunakan Automatic Hammer, dengan Hammer yang mempunyai berat 63,5 kg dan Pekerjaan
€
I .l
tinggijatuh bebas 76 cm, dan alat SPT yang terdiri dari Split Spoon
€
ditentukan dari jumlah pukulan hammer untuk masing masing 3 kali
iC
15 cm. Pelaksanaan titik test SPT ini dengan interval iarak2 m.
Sampler dia.
2 in dan panjang 66 cm. Perhitungan nilai N
a UNDISTURBED SAMPLE
€
Mengingat lapisan tanah di areal proyek terdiri dari pasir, maka
.a ;a
undisturbed sample tidak dapat diambil.
,a
:a
a a
d
[.4.
SONDIR Pekerjaan sondir ini dilaksanakan dengan menggunakan 1 unit alat
sondir dengan kapasitas 2,5 ton sampai kedalaman 30m, dan
penetrasi dilaksanakan dengan menggunakan ujung konus/ Penetrometer tipe Begemann, dimana pembacaan dilakukan
)
:3
*T:w
http://digilib.mercubuana.ac.id/ I
,.)
| :,"
si :S
S
s
dengan menggunakan manometer dengan kapasitas 0
3
dan 60 -25O kg/cm2, pada setiap interval jarak 20 cm, yang
S
kemudian dari data yang diperoleh digambarkan korelasi antara
s
-
60kg/cm2
:
a. Kedalaman (m) vs, nilai tekanan ujung konus (q" - kg/cm2) b. Kedalaman (m) vs. nilai tahanan geser (f, - kg/cm2) c. Kedalaman (m) vs, Tahanan Geser Total (Tr - kg/cm) d. Kedalaman (m) vs. Ratio antara q" dan f' (f, - %)
3 3 3
Pekerjaan
sondir ini dihentikan bila salah satu dari hal berikut
S
telah tercapai, pembacaan nilai konus telah mendapatkan nilai q"
;s
>250 kg/cm2; atau telah mencapai kedalaman 30 m
:3
Hal ini sesuai dengan keterbatasan kemampuan maximum alat
3
sondir tersebut.
r3
II.5. LABORATORIUM
.t
TEST
Pekerjaan Laboratorium Test ini dilakukan untuk mendapatkan nilai
:a
nilai dari lndex Properties dan Engineering properties dari masing
:J I
masing lapisan tanah, dan masing masing test dilaksanakan menurut standard ASTM
e :a
e ta
e a ia
a a tra ,
t,E
t;a
tA i
'a I
http://digilib.mercubuana.ac.id/
I
I
*Y*?,.,--
.w-ii.
s
7 ',^ I
-L\ii
:-.s
:-s
:s rs
III.
INTERPRETASI
=s
Hasil sondir pada
,S
3 3 3 'S
3
s
3 3 3 3 3
a
e
a e
ke 6 (enarn) titik yang telah dilaksanakan
menunjukkan hasil sbb: 0
Sl (qc - kg/cm2)
50 lm 150
200
0
$ (qc - kgrcm2) 50 '100 150 200
1
2 3
0
1
o
2 6 7
3
0
1
1
6
3
50 Edldc -r$'cqbb
8
I 10
1
1'1
12
11
I
5
9
6
10
7
11
12 16
10
17
11
1'1
18
12
19
x 21
'16
13
17
11
18
2. 21
19
16
m
17
21
18
25
x
l,
73 21
21
28
2
x 27
24
B
6
30
27
B 30
,a
a
a :e
a :a
:a
a ',a
Gambar 1. Kondisi lapisan tanah pada arah melintang areal (S1-S3-S4), berdasarkan nilai qc
Penetrasi sondir pada arah melintang areal hanya mampu mencapai kedalaman 1m saya, karena dibawahnya terdapat lapisan keras yang mempunyai nilai qc > 200 kg/cm2 Pada arah memanjang areal juga menunjukkan kondisi yang indentik, dimana penetrasi sondir rata rata hanya mampu mencapai kedalaman 1m saja, kecuali penetrasi pada titik 55 yang mencapai kedalaman 2m,
seperti terlihat pada Gambar 2 berikut.
:a ,a
a s11M|i'
6
http://digilib.mercubuana.ac.id/
'*..#
T)
-s
9 3 ;3 :-s
tl a 9
s4 (qc - kg/cm2)
0501001.5oN
55 (qc - kglcmz)
0
0 '|
0
I
2
S5 (qc - kgrcm2)
50 1m 150 2S
0 0
,l
4
3 !
1
L
4
5
5
7
6
b
8
7
10
8 o
9
::-9
11
10
10
12
11
::.J
14
:$
12
12
15
't3
fr
f4
s s
*s
t
18
17
17
19
18
18
3 :9
21
20
20
72
n
24
24
I.
6
16 17
\
o
6
9
mo
,
:l
4
50 100 150
't9 22
24 25
N
25
27 28
x
30
26 27
27
2A
28
n
h
30
30
itl
i? :i)
:t
Gambar 2. Kondisi lapisan tanah pada arah melintang areal (S4-SaS6), berdasarkan nilai qc
Dari hasil pemboran dan SPT diketahui bahwa lapisan keras tersebut
B
terdiri dari jenis pasir campur kerikil yang sangat padat dengan
ia
ketebalan kurang lebih 4
I
- 6m, dengan nilai N > 50
;!!)
!a
Kemudian dibawahnya juga terdiri dari lapisan
ia
kepadatan yang kurang dibandingkan dengan lapisan yang ada
pasir tetapi dengan
,fr
diatasnya, nilai N antara 14
p
tidak tersementasi, tetapi mengandung batuan bot-rlder yang tidak
:a
a ia ia
g
-
30, medium padat sampai padat dan
terlalu besar, seperti nampak pada titik BD1 kedalaman 10,70m dan BD2 pada kedalaman 6
-
7m dan 10 -10,45m.
Lapisan lanau berpasir ditemukan pada titik BD 1 dikedalaman 13,60
17,4O dengan sisipan lapisan pasir ditengahnya serta pada titik BD3
pada kedalaman'l1,30
- 15,2A.
,a http://digilib.mercubuana.ac.id/
tY.'iffif'
-
$ r9
'9 _$
3 $
Kondisi lapisan tanah berdasarkan nilai N, ditunjukkan pada Gambar 3
berikut:
'3
t a
BD2 (Nspt)
9
BD3 {Nspt)
O 10 20 30 ilo
0 102030405060 0
_t
4
I
3 I e a
5
1
7
8
8
IU
10
11
11
72
72
13
13
r4
t4
15
15
16
16
18
18
19
19
20
20 27
22
22
23
2X
24
25 26 27
28
t
q
5
6
77
a
a
4
5
I
t t
ry
1
2
3
$
a I
1
2
28
29
29
30
30
Gambar 3. Kondisi tapisan tanah pada areal bangunan berdasarkan nilai Nspt pada arah B'l -82 dan 82-83
Nampak pada gambar diatas lapisan keras yang mempunyai nilai N >50
pada lapisan tanah dibawah permukaan pada titik BD1 ditemukan pada
kedalaman 2Om, pada
titik BDz pada kedalaman 10m (tetapi
a a
pada titik BD3 ditemukan pada kedalaman 16m, iehingga dapat
7,
diketahui bahwa permukaan lapisan keras tersebut berada pada bidang
a o 3 2 7
yang relative horizontal.
ffiffi
ketebalannya hanya kurang lebih 1m) dan pada kedalaman 18m, sedang
http://digilib.mercubuana.ac.id/
sO 50
Sedang kondisi lapisan tanah berdasarkan jenis lapisan ditunjukkan pada Gambar 4 berikut
:
,
3 ;,
a a a
a a
a :o
Gambar 4a. Kondisi lapisan pada arah 81 -B.2
Legenda
:
silty fine sand
ssa.
@ Ytir:q^
EI G
gravelly sand sandy silt
silty fine sand with gravel
silty sand with gravel boulder
-2
'd
e
a ffi,T
http://digilib.mercubuana.ac.id/
t3i
ra
:s I,9
9
I :S
i 'i ,i) :JI :.'$
I I 3 ]3
1l
a p Gambar 4b. kondisi lapisan tanah pada arah 82
ie
t
-83
Mengingat pada lapisan pasir tidak dapat diambil Undisturbed Sample
F' '+
maka untuk Engineering propertiesnya, dapat diperoleh
dari
korelasinya dengan nilai Nspt.
B
q
Deskripsi N (halus)
a
(medium) (kasa0
a e
Dr O (halus)
a a a a
Sangat lepas
3-6 4-7 5-9
7-15 8-20
- 30 21-40
?
10
%-$
>45
0
0,15
0,35
0,6s
0,85
26,-24
28-30 30-32 30-34
30-34 s2-36 33-40
33-38
<50
%-42
<50
40-50
<50
1,4-
1,7
27
(kasar)
28-30 1,1
-28
-
1,6
1,8
-25
-2
*
a .q7.:.1"-
10
http://digilib.mercubuana.ac.id/
-
-
Sangat padat
1-2 2-3 3-6
(medium)
Ywet (vm3)
padat
rnedium
lepas
't6
1,7
-2,2
>q
2,O
-2,3
=s
=t
39
}} rt $t
Sedang settlement yang terjadi pada lapisan pasir adalah 'immediate
settlement' yang terjadi seiring dengan terjadinya beban dan selesai pada saat beban bekerja penuh. Muka air tanah ditemukan pada kedalaman kurang lebih 8m.
na
it rt :$ :.s
3
t
a -3
:l €
1 ri)
.i f, la
a a .i) :1
la "-a
a ::.4
;a "A
a Wffi*
11
http://digilib.mercubuana.ac.id/
IV. REKOMENDASI Sesuai dengan kondisi lapisan tanah yang ada, maka untuk pondasi bangunan, dapat diajukan alternatif pondasi sebagai berikut:: PONDASI LANGSUNG
Untuk bangunan yang relatif ringan, pondasi langsung dapat digunakan dengan alas diletakkan pada kedalaman 1,50m dibawah permukaan dan lebar alas minimum 1,5m, dengan
i-"
besarnya daya dukung yang diizinkan dihitung sebagai berikut:
i3
:e
q" rata rata = 150 kg/cm2 llapisan pasir padat)
,l
O=330-380
3
Pasir:c=0kg/cm2
r3 :"t I
Daya dukung yang diizinkan
E B t :l 3 ;i I
:
'Q"u = 1/3 . qun = 113. Q.Nq
= 113. (1,5 . 1,65) .23,2 = 19 tonlm2 Mengingat lapisan dibawah pondasi ini adalah lapisan pasir,
maka settlement yang akan terjadi adalah
'immediate
:a
settlement' yang terjadi seiiring dengan beban yang bekerja,
4
dank arena lapisan pasir sampai kedalaman 4m adalah lapisan
pasir padat dengan nilai N > 50, maka settlement yang terjadi
:,
terutama diakibatkan oleh elastisitae.#
2 ry
a 6 ?b
IV.2
PONDASI TIANG BOR Mengingat lapisan tanah yang ada dilokasi pada permukaan terdapat lapisan pasir sangat padat dengan ketebalan kurang
lebih 4m, maka penggunaan pondasi tiang pancang tidak
;,
:a
3 "-t'i:"mffi:.
t2
http://digilib.mercubuana.ac.id/
fio l-qB
t^
,:3
,€
,g dimungkinkan, maka untuk pondasi bangunan disarankan untuk
3 :3 '"s
l--
menggunakan tiang bor.
Ujung pondasi tiang bor ini diletakkan didalam lapisan keras/
ini dengan
B
Iapisan pasir sangat padat minimum 2m, hal
e 3
anggapan lapisan pasir padat tersebut menerus sampai kedalaman yang cukup dibawah 20m (karena data yang
::8
l9 ie le i
tersedia hanya sampai kedalaman 20m), sedang lapisan dibawah 4m hingga ditemukannya lapisan pasir sangat padat pada kedalaman 20m pada titik 81, 18m pada titik 82 dan 16m
i
ti"
pada titik 83; terdiri dari lapisan pasir juga dengan nilai N rata
rala 20 (medium dense, uncemented) dan terdapat air tanah
id
pada kedalaman 8m, maka daya dukung yang dihitung untuk
iS l_
pondasi tiang bor ini, didapat dari perlawanan pada ujung tiang
I
dari lapisan pasir sangat padat dan daya dukung yang diperoleh dari selimut tiang akibat geseran lapisan pasir medium padat - padat dengan nilai N"o1 rata rata 20 antara kedalaman 4m 20,, sehingga daya dukung tiang dari
I
perlawanan ujung adalah sebagai berikut:
i: c{
t^
:,,
i. ie
Q,t = 5,75N,pr.Ao
b
Dengan : N.o1 adalah nilai N raia rata antara 8B diatas dan 38
I
dibawah uiung tiang = $5
ie
= 100 kPa = 100kNlm2= 10 Um2 svb= offektif stress pada ujung tiang Pa
P la
Ao = luas alas tiang
It
Qo =5,75 . 35.0,7E5.0,8.0,8
La
= 100 ton (dia. 80cm)
=5,75 . 35.0,785.1.1 = 157 ton (dia.100cm)
La
!a I
ia ta ia I
Sedang perlawanan geser pada dinding tiang adalah sebagai berikut: Q,
=lKo"tand.A
l* la
l3
http://digilib.mercubuana.ac.id/ I
[6' '9 "$
,g
Dengan : K
I
.
=
0,5 untuk tiang dengan L>12m
o$= effektif slress pada kedalaman tertentu d = Q, untuk pasir dengan permukaan kasar beton
19
dengan
"$
A
t
Nspa=20,
diambil g=32
= luas permukaan selimut tiang
ovos Gffekt'fstress rata rata
a
Q"= 0,5. 1 4,5.0,62.3, 1 4.0,8. 1 6
t $
ton (dia.80cm)
= 0,5.14,5.0,62.3,14.1.16 =225 ton (dia.100cm)
:l
I
=1 80
Dengan menggunakan Safety Factor
= 1,5
diperoleh daya
dukung tiang dari perlawanan ujung dan perlawanan geser untuk tiang tunggal adalah sebesar
:
Panjang (m)
Ukuran
P;.;n
18-22 18 -22
Diameter 80 cm Diameter 100 cm
Tercapainya daya dukung
(ton/ tiang) 186
254
yang direncanakan sangat
tergantung pada kebersihan dasar lubang bor dari lumpur sisa pemboran sebelum pelaksanaan pengecoran, seila keutuhan dinding lubang sehingga tidak terjadi penyempitan pada bagian bagian tertentu pada lubang bor (necking), mengingat lapisan
tanah merupakan pasir yang uncemented yang mudah runtuh akibat kegiatan pemboran (disarankan menggunakan bentonite untuk mencegah keruntuhan dinding lubang bor).
Selain itu untuk kondisi lingkungan yang ada pondasi tiang bor ini tepat untuk digunakan.
Selain tiang bor, apabila ada rencana pembuatan basement, maka
sebaiknya dipertimbangkan juga penggunaan 'Barette Pile', yang
a
sekaligus juga dapat dimanfaatkan untuk dinding basement.
,a /A
-4
a Wglm-rffiWi'
t4
http://digilib.mercubuana.ac.id/
>l?',,
Untuk pengecheckan hasil pelaksanaan tiang bor dapat dilakukan dengan PIT (Pile Integrity Testing) untuk keutuhan tiang dan PDA (Pile Dynamic Analyser) untuk besaran daya dukung, dan dengan Loading
Test hingga
2OOo/o
beban rencana, sehingga bilamana perlu dilakukan
penyesuaian terhadap besaran daya dukung hasil perencanaan awal
(penambahan ataupun pengurangan besaran daya dukung tiang/ merubah nilai besaran Safety Factor). Daya dukung grup tiang perlu dikalikan dengan Faktor Effisiensi tiang yang besarannya tergantung jumlah dan susunan tiang dalam grup.
Mengingat wilayah Jogjakarta
9
3 ;3
ini termasuk dalam zona gempa D
dengan koeffisien zona = 0,9 -1,2 dan berdekatan dengan zona E dengan koeffisien zona = 1,2 - 1,4 (peta zona gempa lndonesia, Fukushima dan Tanaka 1990); dan pernah mengalami gempa yang cukup besar,
maka dalam perencanaan pondasi tersebut perlu dipertimbangkan
€
kemungkinan terjadinya liquefaction pada lapisan pasir yang memberikan daya perlawanan geser, karena bilamana terjadi
r?
liquefaction maka daya dukung perlawanan geser tersebut dapat
I
menjadi nol, sedang lapisan pada ujung tiang yang merupakan lapisan
a
pasir sangat padat dan cemented, liquefaction kecil kemungkinan
€
terjadi.
;a
a a l
a "a ,:a
a a 4 a
a ry,rcB.Hl"
l5
http://digilib.mercubuana.ac.id/
.
IV.
PENUTUP Saran pondasi yang disampaikan dalam laporan penyelidikan ini, disusun
hanya berdasarkan kondisi lapisan tanah yang ada, untuk selanjutnya dipertimbangkan lagi oleh Perencana Konstruksi dengan meninjau segi-
segi ekonomis, bahan dan peralatan yang akan digunakan, kondisi lingkungan serta syarat-syarat teknis lainnya; sehingga dapat diperoleh suatu sistim pondasi yang tepat sesuai dengan kebutuhan dan resiko2
yang telah diperhitungkan kemungkinannya, dengan catatan bilamana beban bangunan sangat besar, disarankan untuk melakukan penyelidikan
tanah yang lebih dalam agar dapat dipastikan bahwa lapisan pendukung mempunyai ketebalan minimal 6m.
Jakarta, 6 Januari 2O1O
:e B e
lr. Hendra
--J
-a
1 7
;i ,a ,>\
4
fr wffiH@ffi.$:'
16
http://digilib.mercubuana.ac.id/
,;ia,
t:e -:-^l
t S
DRILIER :
srAno[--
HOTEL TENTREM
3
--x
JOGJAKARTA
Amzah
:-
E
e
I
:
Y:
C E
E U J c E
c o. q)
o
(r)
4
N2
N3
:9
35
:4.
o q
>50
4 W
,4
I
31
>50
Jnemented, blackish bffi
4
ttii{
15
7
78 i
t{}1l lsittv snd wrth oEwl dens blmish black
I E
7
't0
12
*.i-.i
-..t-"
E
'13
20
18
I'{
+
22
I 10
brM
5.00
12
70
3a 10.70
11
11.m
12
B
15
't3
21
bla,;k
13 r3.00
14
E
1
15
I
30
15 16
F::
i-'
57
sndy silt stiff, black 't5.30 15.80
E
7
t0
'tl
21
sandy sitt stiff, blackish
bmn
17.40
18
E
0
13
m
33
with gEwl, den* tro rery reakly @mented, brcnwish
snd
19
-'r-" _'1-"
20 E
>.|5
7
20.00
>r)
iilr'iil;;
[::f:::i:::: t--
t-.{--i--
21
l-.j....i....
t.-i-i-. t::i::::
t-.i.."r"ll'-?--?-'-r'-'r-'
a2
t'-l--i'-'i'*r'[:"-]-':
[::il: 25
Note. I
i-.......i.-.
ser Samote
S.ound Water
t plaEtic limit % sand %
a0 00 !o
Levet
"*
w
-
>50
I.Undrsturbed
-?,
o
content %
a liquid limit %
10
rlackish
Ha
a
J
>50
Iri
.iD
DESCRIPTION
Ery dens, cemented,
E
*.19
ry
E
,l.rlalulrrlo
N
I
;r
6
tararaar.t
|Q
E
3 Eo
5
I
i;6
N1
E
A %ter
J o (o
i,ii
E
I
,B
20m
loFt
1.30
:J
€
STANDARD PENETRATION TEST
I
3
it
: :
BORHOLE N o:
0
2
3 :3
: 12j2.@ . l4lzrE
BOR LOG U
:9
't
: Jl.4f,. SanSaJl 72
oAIE tltc0Alt DESIH04 ....oF......NG
::9
:t
rox
http://digilib.mercubuana.ac.id/
80
,olrolrol*
100
r;*J -'.",p
9 $
HOTEL TENTREM
JOGJAKARTA
*
:,S lwater cofitent
':$
STANDARD PENETMTION TEST
3 $
t l t ,l I t ,Q
rf
,a a D
t a a -4
a a a ,a
DESCRIPTION
rolmlmlmlso
snd, dens
tino
fire *nd, den$
to rery dense,
emsnted, blackish bffi
4
E 5
'sitty
5.m
snd
with
glml,
Gmented, blackish
rery dens,
brM
7.'t0
I
snd
with gEwl,
den*,
uncement-
o
10
10.00
E
10.,a5
11
12
snd, de.se, unemented.
E
black
13 14
13.50
I
line $nd, den$, @mented, black
15 16
15.@
E snd trith gEwl, den*
to wry stmgty cemented, bDnwsh
17 18
E
19
20 E 21
-22
S[/f .Undisturbed Sample Water L€r/€l
ra :A
Effi
dense,
E 3
:d
a
Ery
)
w €4
to
1
3
daslic limit %
- 20 40 oo ro
tlrsltrlrrl.rlrr
7
f
sancl %
llL,/aa,a
6
%
Oliquid timit %
http://digilib.mercubuana.ac.id/
rm
s
.t)
--i$
p
"9
F
c,
o
: d
N2
N1
I
21
13
N3
ia
il
, {
rlrrlululolr
N
x
3
ll
o
>8
c a o 6
water content %
DESCRIPTION
J
I
6
z
sand %
-
o (, fine
snd with gEwt,
kish
clm
%
plastic limit % 20
40
@
60
,ol.ol*lrolno
1C0
lG,
",il 85
I
with gEwl, rery dens, cemented, blackish bffi
i,
30
>m
>50 5.10
I
i;:.;i1 .il r!
firy
E
5
10
t3
il{it
I
tt
94
rlrfi
snd
10
I
12
17
2',1
with grawl,
bmish
I
dens, urement.
black
9t
38
1...i-..
t 1.00
-.j-..4-.
E
6
7
8
t3.10 r
E
14
10
t
40
ttil'j
snd, Ery dens, greyish black
ti1'r,'
15 16
silt medium stiff. black
--1.-,
11
13
E
't0
34
>50
*i
lsilty
'18
B
>50
31
a a
--t-'
dense to rery
E [:: E
>50
26
."F.
E
20.00
f-i--i.l-.{--l* 1...i-..i.-
f-i-.i* t::1:::I:
aa
1,.-i-,.i-.
t.-.i-.ir-..r--i.-
i-'-r--i-'
23
I
Hi:iI; F-_i*.+-
::4
1...;,...i,..
t.-i--i-'
*t-
t-.{,-.+-'
t.-*-.'-. t-.1--t-'
25
Note: B
SFrI
l.Undisturb€d
Samole
Sround Water
--1".
black
I
>50
19
21
snd wilh gml.
don$, strffgly cemented. bffiish
.
a
?2
15.20
tl
20
Level
e qr'.Ti._.w
3liquid limit
a
U)
>50
5
14
-'4
1
o o
E
:i:ii;i
E
12
a 4 a
't oF
1.20
4
.B
1
STANDARD PENETRATION TEST
:
3
11
Q
20m
:
::::;:;
2
)
U
,
J
l:lrli
7
e
.-
1
I 3
,
oF.......
16.1209
u
6
t
u J
o
9
.D
'orAtoEPIH(}4 -:
u C o
:s :s
BORHOLE N o:
Sanqaii 72
AOR LOG
E
3
'TARTINGDAIE lNrsHrNcoATE l:
x
,AGE.
::s$
:r
All.
:14.12.09
JOGJAKARTA
:s$ 5
: Jl.
stAlloll
HOTEL TENTREM
;$
.ocA'noN
Amzah
)RIIIER
'i)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
at
-.j--;.-.
-.1--+.-
--{ :14
DUTCH CONE PENETROMETER TEST Lll Dgllt 125 ffi aflutY)
:ro
No: Date :
Project : HoTELTENTREM Location: Jl. AM. Sangqji 72 - Jogjakarta
I
Coordinate:
E:
Sounding
Elevation :
N:
+ qe-fercilt
:S
6
ff'
76 t0(} 125 t60 t?E
f3rqr.l
2315678
2m
o
:*l B
1
0 11.12.A9
0
'|
I 2
I
t I
3
3
1
I
5
6
6
6
7
7
I
E
0
9
l0
to
1'l
il
12
12 ,t3
i,.
'13
ftr
:3
€.
Ers
tre
'$
17
17
.18
'19
t9
e a
n
]3
25
,s
€16
N ',2'
2'l
n
:23
'2t
.x
21
":l
fr
,627
27
;;2€' ;l2s
E
30
30
€
TF - kCcm'
;3 -r
k
.RgTgEE9EEE
5 I
b Z
0
0
1
1
2
2
3
3
1
1
5
5
6
6
7
7
8
6
9
9
t0
10
tl
tl
12
12
l3
't3
Fro
1,t
€to
16
€,u
t5
17
17
:'E
18
18
a
20
n
21
21
2.
2.
Q
ti
n
23
.:a
:
t9
19
Q
- kg/crn2
23t
21 25
21
26
26
x
i,
n
28
:a
E
E
30
30
3j Notes : qc = cone penetration resistance Tf = total frction resistance
,d
fs = local friction resistance fs/qd= friction ratio t'
2
:e http://digilib.mercubuana.ac.id/
F*
..
"ruff g
http://digilib.mercubuana.ac.id/