169
DAFTAR PUSTAKA Akhsan. 1998. Proses adopsi dan difusi pemberian makanan tambahan bayi [disertasi]. Program Pascasarjana Institut Pertanian Bogor, Bogor. Ali-Olubandwa AM, Odero-Wanga D, Kathuri NJ, Shivoga WA. 2010. Adoption of improved maize production practices among small scale farmers in the agricultural reform era: The case of Western Province of Kenya. J of International Agricultural and Extension Education, 17 (1):21-30. Amrawati A, Nurlaelah S. 2008. Analisis tingkat adopsi inseminasi buatan oleh peternak sapi Bali di kecamatan Bontonompo, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Dalam, Pengembangan sapi potong untuk mendukung P2SDS 2010. Prosiding seminar nasional. Universitas Tadulako dan Distanbunak, Sulteng. Hal. 86-93. Ancok D. 1989. Validitas dan realibilitas instrumen penelitian. Dalam, Metode penelitian survai. [Editor, Masri Singarimbun dan Sofian Effendi]. LP3ES, Jakarta. Hal. 122-146. Barkley BT, Saylor JH. 1994. Customer-driven project management: A new paradigm in total quality implementation. McGraw-Hill, Inc., Singapore. [BIB] Balai Inseminasi Buatan Lembang. 2001. Kiprah balai inseminasi buatan Lembang dalam pembangunan peternakan. Balai Inseminasi Buatan Lembang, Direktorat Jenderal Bina Produksi Peternakan, Departemen Pertanian, Bandung. Bollen KA. 1989. Structural equations with latent variables. John Willey & Sons, New York. Boone EJ. 1989. Philosophical foundations of extension. Dalam, Fondations and changing practices in extension. Hal. 1-9. Editor, Donald J. Blackburn. Media Dist. University of Guelph. Ontario, Canada. [BPS] Badan Pusat Statistik dan [ditjennak] Direktorat Jenderal Peternakan, 2009. Survei rumah tangga peternakan nasional 2008. BPS Jakarta. Buana T. 1997. Adopsi teknologi budidaya padi sawah bagi petani penduduk asli di sekitar pemukiman transmigrasi: kasus di Kecamatan Lambuya, Kabupaten Kendari [tesis]. Program Pascasarjana Institut Pertanian Bogor, Bogor. Dahlanuddin, Puspadi K, Mc. Donald C,van Wensen M, Pengelly B, Samad A. 2008. Percepatan adopsi model pembibitan sapi Bali berbasis kandang kelompok di pulau Lombok. Dalam, Pengembangan sapi potong untuk mendukung P2SDS 2010. Prosiding seminar nasional. Universitas Tadulako dan Distanbunak, Sulteng. Hal. 38-48. [Deptan] Departemen Pertanian, 2006. Surat Keputusan Menteri Pertanian No. 36/Permentan/ OT.140/8/2006 tentang Sistem Perbibitan Ternak Nasional, Jakarta.
170
DeVito
AJ. 2000. Komunikasi antar manusia. [terjemahan], communication, Agus Maulana. Professional book, Jakarta..
Human
[Ditjennak] Direktorat Jenderal Peternakan, 1993. Buku pintar penyuluhan peternakan untuk PPS-PPL dan staf penyuluhan. Direktorat Bina Penyuluhan, Direktorat Jenderal Peternakan, Jakarta. -------------------, 2005. Pedoman pelaksanaan IB. Direktorat Jenderal Peternakan, Jakarta. ------------------, 2006. Rencana strategis Direktorat Jenderal Peternakan. Departemen Pertanian, Jakarta. ------------------, 2009a. Rencana Strategis Direktorat Jenderal Peternakan 20102014. Direktorat Jenderal Peternakan. Kementerian Pertanian, Jakarta. ------------------, 2009b. Statistik Peternakan 2009 (Statistical on livestock 2009). Ditjen Peternakan, Jakarta. ------------------, 2010. Blue print program swasembada daging sapi 2014. Direktorat Jenderal Peternakan. Kementerian Pertanian, Jakarta. [Ditbit] Direktorat Perbibitan, 2003. Pengembangan industri benih dan bibit peternakan di Indonesia. Direktorat Jenderal Bina Produksi Peternakan, Jakarta. --------------------------------------------, 2006. Peraturan Menteri Pertanian tentang (1) Sistem Perbibitan Nasional dan (2) Pedoman Pelestarian dan Pemanfaatan Sumberdaya Genetik Ternak. Ditjen Peternakan, Jakarta. Diwyanto K. 1997. Sistem perbibitan ternak nasional: ternak ruminansia besar dalam Perspektif pembangunan peternakan dalam era industrialisasi. Direktorat Jenderal Peternakan, Jakarta. Hal. 281-294. -----------------. 2008. Pemanfaatan sumberdaya lokal dan inovasi teknologi dalam mendukung pengembangan sapi potong di Indonesia dalam Pengembangan inovasi pertanian I (3), 2008:173-188. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Departemen Pertanian. Jakarta. Diwyanto K, Inounu I. 2009. Dampak crossbreeding dalam program inseminasi buatan terhadap kinerja reproduksi dan budidaya sapi potong. Wartazoa, 19 (2): 93-102. Dye TR. 1976. Policy analysis: What government do, why they do, and what difference it makes. The University of Alabama Press, Alabama. Foote RH. 1981. Animal industries heavily dependent on reproductive technology: The artificial insemination industry in new technologies in animal breeding. Editor Benjamin G. Brackett, George E. Seidel and Sarah M. Seidel. Academic Press. Pp. 13-39.
171
Gaspersz V. 2001. Total quality management. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Ginting E. 1984. Respons petani peternak sapi perah terhadap inseminasi buatan di Kecamatan Pujon Kabupaten Malang. [tesis] Fakultas Pascasarjana Institut Pertanian Bogor, Bogor. Gordon IR. 2004. Reproductive technologies in farm animals. CABI Publishing, Oxfordshire, United Kingdom. Hair JF, RE Anderson, RL. Tatham, WC Black. 1998. Multivariate data analysis: With Reading. Fourt edition. Prentice Hall, New Jersey. Hanafi H. 2002. Keefektivan jaringan komunikasi dalam adopsi inovasi teknologi pengembangan agribisnis: Kasus ternak kambing PE di Kabupaten Sleman DI. Yogyakarta [tesis]. Program Pascasarjana Institut Pertanian Bogor, Bogor. Hardjosubroto W, Sularsana D, Sumadi, Astuti M. 1997. Sistem perbibitan nasional ditinjau dari aspek mutu genetis, budidaya, standard dan pengawasan mutu: bibit ternak ruminansia besar. Dalam, perspektif pembangunan peternakan dalam era industrialisasi. Direktorat Jenderal Peternakan, Jakarta. Hal. 245-280. Herweijer CH. 1982. Perkembangan pembibitan sapi ternak dan kemungkinan untuk mendirikan perusahaan peternakan sapi di Sulawesi Selatan (De Ontwikkeling Der Rund Veeteelt in Zuid-Celebes en De Mogelijkheid Tot Het Stichten Van Ranchbedrijven). Dalam, Pengembangan peternakan sapi dan kerbau di Indonesia. Alih Bahasa R.P. Utojo dari Hemera Zoa 57:221-239.1950. LIPI. Hal. 9-24 Hunger DJ, Wheelen TL. 1996. Strategic management. 5th edition. AddisonWealey Publishing Company, New York, USA. Kaliky R. 2002. Intensitas komunikasi dan persepsi peternak terhadap keberlanjutan adopsi teknologi perbaikan pakan sapi perah periode kering di Kecamatan Cangkringan Kabupaten Sleman DI.Yogyakarta [tesis]. Program Pascasarjana Institut Pertanian Bogor, Bogor. Katharina R. 2007. Adopsi sistem pertanian konservasi usahatani kentang di lahan kering dataran tinggi Kecamatan Pangalengan Bandung [disertasi]. Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor, Bogor. Kuntowidjoyo. 2003. Radikalisasi petani: Esai-esai sejarah. Bentang Budaya, Yogyakarta. Kusnendi. 2008. Model-model persamaan struktural: satu dan multigroup sampel dengan LISREL. Alfabeta, Bandung. Lestari E. 1994. Hubungan status sosial ekonomi petani dengan tingkat adopsi inovasi sapta usaha pertanian [tesis]. Program Pascasarjana Institut Pertanian Bogor, Bogor.
172
Lionberger HF, Gwin H. 1982. Communication strategies: A guide for agricultural change agents. The Interstate Printers & Publisher Inc., Illinois. Lippit R, Watson J, Westley B. 1958. Planned change: comparative study of principles and techniques. Harcourt, Brace and company, New York. Loomis CP. 1960. Social system: Essays on their persistence and change. D. Van Nostrand Company, Toronto. Lubis MS. 2007. Kebijakan publik. Mandar Maju, Bandung. Mantra ID, Kasto. 1989. Penentuan sampel. Dalam, metode penelitian survai. [Editor, Masri Singarimbun dan Sofian Effendi]. LP3ES, Jakarta. Hal. 149174. Mardikanto T. 1993. Penyuluhan pembangunan pertanian. Cet.-3 Sebelas Maret University Press. Surakarta. Muladno. 2010. Menata pembibitan ternak dalam menjamin ketersediaan bibit/benih ternak di Indonesia. Orasi ilmiah guru besar IPB, Bogor. Nasution Z. 2002. Komunikasi pembangunan: Pengenalan penerapannya. Edisi Revisi. RajaGrafindo Persada, Jakarta.
teori
dan
Nelly M. 1988. Hubungan antara karakteristik sosial ekonomi dan perilaku petani mengadopsi rumput unggul di daerah aliran sungai (DAS) Cimanuk, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat [tesis]. Fakultas Pascasarjana Institut Pertanian Bogor, Bogor. Noor RR. (tanpa tahun). Manajemen inseminasi buatan pada sapi dan unggas. Program Pendidikan Pertanian Terpadu (P3T) Ma’had Al-Zaytun, Indramayu. Novarianto R. 1999. Adopsi inovasi teknologi Tabela bagi petani padi sawah: Kasus petani padi sawah di Kecamatan Tapa, Kabupaten Gorontalo Sulawesi Utara [tesis]. Program Pascasarjana Institut Pertanian Bogor, Bogor. Oleas C, Dooley KE, Shinn GC and Giusti C. 2010. A case study of the diffusion of agricultural innovation in Chimaltenango, Guatemala. J of International Agricultural and Extension Education, 17 (2):33-44. Padmodihardjo S. 2004. Menata kembali penyuluhan pertanian di era pembangunan agribisnis. Departemen Pertanian. Jakarta. Pane I. 1993. Pemuliabiakan ternak sapi. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Payne, WJA, Hodges, J. 1997. Tropical cattle: origins, breeds and breeding policies. Blackwell science. London. Purnaningsih N. 2006. Adopsi inovasi pola kemitraan agribisnis sayuran di Provinsi Jawa Barat [disertasi]. Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor, Bogor.
173
[Puskaji] Pusat Pengkajian SDM Pertanian, 2004. Kondisi penyuluhan pertanian dewasa ini. Badan Pengembangan SDM Pertanian, Departemen Pertanian. Jakarta. [Pusbangluh] Pusat Pengembangan Penyuluhan, 2007. Programa penyuluhan pertanian nasional tahun 2007. Badan Pengembangan SDM Pertanian, Departemen Pertanian. Jakarta. [Puslibangnak] Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan, 2007. Petunjuk teknis sistem pembibitan sapi potong. Badan Litbang Pertanian, Departemen Pertanian, Jakarta. Rangkuti PA. 2007. Jaringan komunikasi petani dalam adopsi inovasi teknologi pertanian [tesis]. Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor, Bogor. Rogers EM. 2003. Diffusion of Innovations. 5th Ed. The Free Press, New York. Rogers EM, Shoemaker FF. 1995. Communication of Innovation: A cross-cultural approach. Revised Ed. The Free Press. A Division of Macmillan Pub. Co Inc, New York. Ross RS. 1979. Essentials of speech communication. Prentice Hall, Inc. Englewood Cliff, New Jersey. [RPP] Rancangan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia, 2011 tentang Sumberdaya genetik hewan dan perbibitan ternak. Sadono D. 1999. Tingkat adopsi inovasi pengendalian hama terpadu oleh petani: kasus di Kabupaten Karawang Jawa Barat [tesis]. Program Pascasarjana Institut Pertanian Bogor, Bogor. Salim M. 2009. Evaluasi sertifikasi guru dengan pendekatan model persamaan struktural. [Tesis]. Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor, Bogor. Sallis E. 1993. Total quality management in education. Kogan Page, London. ----------. 2006. Total quality management in education (manajemen mutu pendidikan). [terjemahan, Ahmad Ali R dan Fahrurrozi]. IRCiSoD, Yogyakarta. Shebu BM, Rekwot PI, Kezi DM, Bidoli TD, Oyedokun AO. 2010. Challenges to farmers’ participation in artificial insemination (AI) biotechnology in Nigeria: An overview. J of Agricultural Extension, 14 (2): 123-129. Siegel S. 1994. Statistik nonparametrik untuk ilmu-ilmu sosial. Cet.ke-6 [terjemahan] Nonparametric Statistic for the Behavioral Sciences, Zanzawi S dan Landung S. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Simanjuntak H. 2000. Beberapa faktor yang berhubungan dengan adopsi agribisnis ikan air tawar: Kasus Desa Pulau Gadang, Kecamatan XIII Koto Kampar, Kabupaten Kampar Riau [tesis]. Program Pascasarjana Institut Pertanian Bogor, Bogor.
174
Sitinjak TJR, Sugiarto. 2006. Lisrel. Graha Ilmu. Yogyakarta. [SKB] Surat Keputusan Bersama. 1996. Menteri pertanian dan menteri dalam negeri No. 54 Tahun 1996 dan 301/Kpts/LP.120/4/96 tentang Pedoman penyelengaraan penyuluhan pertanian dan petunjuk pelaksanaannya. Deptan dan Depdagri, Jakarta. Skjervold H. 1982. The results of 20 years selection for production in cattle, sheep and pigs: which way now? In, Future development in genetic improvement of animals. Ed. by J.S.F. Barker, Keith Hammond and A.E. McClitock. Academic Press, Sydney. Pp. 3-14. Slamet M. 1996. Filosofi dan prinsip-prinsip manajemen mutu terpadu di perguruan tinggi. Dalam, Manajemen mutu terpadu di perguruan tinggi. Editor Margono Slamet at al. HEDS Project, Jakarta. ------------------. 2003. Membentuk pola perilaku manusia pembangunan. [Editor, Ida Yustina dan Adjat Sudradjat]. IPB Press. Bogor Slamet M, Adhi AK. 2001. Manajemen mutu terpadu di pendidikan dan penyuluhan: menuju mutu pendidikan dan penyuluhan yang lebih baik. Diktat kuliah Program Studi Penyuluhan Pembangunan, IPB. Bogor. Solimun. 2002. Structural equational modeling (SEM), Lisrel dan Amos: Aplikasi di manajemen, ekonomi pembangunan, psikologi, sosial, kedokteran dan agrokompleks. Universitas Negeri Malang. Stamatis DH. 1996. Total quality services: implementation. St. Lucie Press. Florida.
principles,
practices
and
Sudardjat SD, Pambudy R. 2003. Menjelang dua abad sejarah peternakan dan kesehatan hewan Indonesia: peduli peternak rakyat [editor, Abdullah Syarief]. Yayasan Agrindo Mandiri, Jakarta. Suhaji. 1994. Membangun peternakan tangguh: proses internalisasi pengabdian tugas ke inovasi instrumental sistem pembangunan peternakan tangguh. Orasi ilmiah penganugrahan gelar doctor honoris causa bidang ilmu peternakan. Unpad, Bandung. Suharjo B. 2009. Makna data dalam penelitian (tulisan ke 1 dari 3 topik metodologi penelitian). Blogging www.budisuharjo.com [13 Oktober 2009]. Supranto J. 2004. Analisis multivariat: Arti dan interpretasi. Rineka Cipta, Jakarta. Talib C, Siregar AR. 1991. Peranan pemuliaan ternak potong di Indonesia. Wartazoa, 2 (1-2): 15-19. Talib C. 2001. Pengembangan sistem perbibitan sapi potong nasional. Wartazoa, 11 (1):10-19.
175
---------. 2002. Sapi Bali di daerah sumber bibit dan peluang pengembangannya. Wartazoa, 12 (3):100-107. Tubbs SL, Moss S. 2005. Human communication: Prinsip-prinsip dasar. Buku pertama. [terjemahan], Human Communication, Deddy Mulyana dan Gembirasari. Remaja Rosdakarya, Bandung. [UU] Undang-Undang Republik Indonesia No. 16 Tahun 2006 tentang Sistem penyuluhan pertanian, perikanan dan kehutanan. [UU] Undang-Undang Republik Indonesia N0. 18 Tahun 2009 tentang Peternakan dan kesehatan hewan Vago S. 1989. Social change. Prentice Hall, Englewood Cliffs. New Jersey. van den Ban AW, Hawkins HS. 1999. Penyuluhan pertanian [terjemahan, Agricultural extensión]. Kanisius, Yogyakarta. Wibawa S, Purbokusumo Y, Pramusinto A. 1994. Evaluasi kebijakan publik. Raja-Grafindo Persada, Jakarta. Weiner G. 1994. Animal breeding in the tropical agriculturalist. Macmillan Education Ltd, London. Widodo W, Hakim L. 1981. Pemuliaan ternak. Universitas Brawijaya, Malang. Wikipedia, 2009. Agricultural Extension. http://en.wikipedia.org/wiki/Agriculture_ extension [12 Januari 2009]. Wiryosuhanto SD. 1997. Pembangunan peternakan repelita VII tinjauan aspek filosofi, kebijakan umum dan operasional, pola dan model pembangunannya. Dalam, Perspektif pembangunan peternakan dalam era industrialisasi. Direktorat Jenderal Peternakan, Jakarta. Hal. 1-105. Yamin S, Kurniawan H. 2009. Structural equation modeling: belajar lebih mudah teknis analisis data kuesioner dengan Lisrel – PLS. Salemba Infotek., Jakarta Yasin M. 1994. Partisipasi peternak dalam penerapan IB pada ternak sapi di Kab. Lombok Barat NTB [tesis]. Program Pascasarjana Institut Pertanian Bogor, Bogor. Zeithaml VA, Parasuraman A, Berry LL. 1990. Delivering quality services: balancing customer perceptions and expectations. The Free Press. New York.