27
DAFTAR PUSTAKA
Andersen, Q. M., and Markham, K. R. 2006.Flavonoids.Chemistry, Biochemistry, and Applications.Boca. Raton, FL: CRC Press, Taylor & Francis. Arung ET, kusuma IW, Iskandar YM. Yasutake S. Shimizu K. Kondo R. 2006.Screening of Indonesian plants for tyrosinase inhibitory activity. Journal Wood Science 51:520-525. Backer, CA and Bakkuizen v/d Brink RC Jr. 1963.Flora of Java vol 1. WolterNoordhoff NV. Groningen. P:2. Balsam, M.S. and Sagarin, E., 1972.Cosmetics Science and Technology, 2
nd
ed,
Vol. 3, John Wiley and Sons, New York. Batubara I, Darusman LK, Mitsunaga T, Rahmniwati M, Djauhari E.2010. Potency of Indonesia medicinal plants as tyrosinase inhibitors and antioxidant agent. Journal of Biologi Science, 10 :138- 144. BPOM. 2004. Monografi Ekstrak Tumbuhan Obat Indonesia Volume I. Jakarta : BPOM RI. Chang T, Ding HY, Tai SSK, Wu CY. 2007. Mushroom tyrosinase inhibitory effects of isoflavones isolated from soygerm koji fermented with Aspergillus oryzae BCRC 32288. Journal of Food chemistry. 105: 14301438. Chang T. 2009. An updated review of tyrosinase inhibitor. International Journal of molecular science: 2440- 2476. Depkes, RI. 1979. Farmakope Indonesia ed III. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Depkes, RI. 1986. Sediaan Galenika. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Depkes, RI. 1995. Farmakope Indonesia ed IV. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
Aktivitas Penghambatan Tirosin..., Qori Wahyuningsih, Farmasi UMP, 2013
28
Depkes RI.2000.Inventaris Tanaman Obat Indonesia (I).Jilid I. Jakarta : Departemen Kesehatan RI dan Kesejahteraan Sosial RI Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Halaman 131-132. Depkes, RI. 2006. Inventaris Tanaman Obat Indonesia (VI). Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Tawangmangu. Food and Drug Administration (FDA). 2003.Guidance for Industry Photosafety Testing, Pharmacology Toxycology Coordinating Committee in the Centre for Drug Evaluation and Research (CDER) at the FDA. Gennaro, RA., 1995. Remington‟s : Practice of Pharmacy. Nineteenth edition Vol II.Pennsylvania : Mack Publishing Company Easton. Germano, M.P., Cacciola, F., Donato, P., Dugo, P., Certo, G., D‟Angelo, V., et al., 2012., Betula pendula leaves :polyphenolic characterization and potential innovative usi in skin whitening products, Fitoterapia. 83:877882. Harborne.1987.Metode Fitokimia Penuntuk Cara Modern MenganalisisTumbuhan. Diterjemahkan oleh Kosasih Padmawinata. Bandung: ITB Press. Hill, MG. 2010. Specialty Board Review Dermatology. Katzung, G.B. 1995. Basic and Clinical Pharmacology, a lange medical book. Prentice-Hall International, USA. Kim, Y. J., K.J. Kyung, J.H. Lee., and H. Y. Chung. (2004). “4-4‟Dihydroxybiphenyl as a New Potent Tyrosinase Inhibitor”. J. Biol. Pharm. Bull. 28 (2) 323-327. Kubo, I., Ikuyo, KH., Ken, IN., Frida, S., Midori, T., Jose, S., et al., 2003. Tyrosinase Inhibitors From Galls of Rhus javanica Leaves and Their Effects on Insects. Naturforsch 719-725. Lachman, Leon, dkkl. 1994. Teori dan Praktek Farmasi Industri II (terjemahan ) Siti suyatmi.Edisi ketiga. Jakarta: UI Press. Likhitwitayawuid.K. 2008.Stilbenes with tyrosinase inhibitor activity.Current Science, 94: 44- 52. Manoi,F. 2009. “Binahong (Anredera cordifolia) sebagai Obat”.Warta penelitian dan Pengembangan Tanaman Industri. Vol.15 (1): hal 4.
Aktivitas Penghambatan Tirosin..., Qori Wahyuningsih, Farmasi UMP, 2013
29
Marliana, Soerya dewi, Venty Suryanti, dan Suyono.2005.Skrining Fitokimia dan Analisis Kromatografi Lapis Tipis Komponen Kimia Buah Labu Siam (Sechium edule Jacq.Swatrz.)dalam ekstrak etanol. Biofarmasi 3(1): 2631. Miyazawa, M. and Naotaka T., 2007. Inhibitory Compound of Tyrosinase Activity from the Sprout of Polygonum hydropiper L. (Benitade). Biol. Pharm.Bull.30(3) 595-597. Mus. 2008.Informasi Spesies Binahong (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis). http://www.plantamor.com. Diakses 15 Desember 2012. Octavia,D. R. 2009. Uji Aktivitas Penangkap Radikal ekstrak petroleum Eter, Etil Asetat dan Etanol Daun binahong (anredera cordifolia(Tenore) Steen) dengan Metode DPPH (2,2- difenil-1-pikrilhidrazil).Skripsi Sarjana pada fakultas farmasi Universitas Muhammadiyah Surakarta. Pink A. 2004.Gardening for the Million. Project Gutenberg Literary Archive Foundation.http://www.gutenberg.org. Diakses 10 Desember 2012. Rahayu, Elvi. 2012. Aktivitas Gabungan Ekstrak Bakau (Rhizophora apiculata), Alamanda (Allamanda schottii), Dan Binahong (Anredera cordifolia) Terhadap Enzim Tirosinase. Skripsi Sarjana pada fakultas farmasi Institut Pertanian Bogor.Diakses 12 Juni 2012. Rochani, N. 2009. Uji Aktivitas Antijamur Ekstrak Daun Binahong (Anredera cordifolia(Tenore) Steen) Terhadap Candida albicans serta skrining fitokimiannya. Skripsi Tidak Diterbitkan. Surakarta : Fakultas Farmasi UMS Surakarta. Rowe RC, Paul JS dan Paul JW. 2003. Handbook of Pharmaceutical Excipients,4thedition. London: Chicago Pharmaceutical Press. Sembrook, J and David, WR., 2001. Molecular Cloning edisi III. New York. Cold Spring Harbor laboratory Press. Setiaji, A. 2009.Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Petroleum eter, Etil asetat Dan Etanol 70% Rhizoma binahong (Anredera cordifolia (Tenore) Steenis) Terhadap Staphylococcus aureus ATCC 25923 Dan Escherichia coli
Aktivitas Penghambatan Tirosin..., Qori Wahyuningsih, Farmasi UMP, 2013
30
ATCC 11229 Serta Skrining Fitokimianya. Skripsi Tidak Diterbitkan. Surakarta :Fakultas Farmasi UMS Surakarta. Seymour, M.B. 1975. Medicated application, Remington‟s Pharmaceutical hal 295-296, (1523). Susetya Darma,S.P. 2011. Khasiat & Manfaat Daun Ajaib Binahong. Yogjakarta: Penerbit Pustaka Baru Press. Voigt, R.1994. Buku Pelajaran Teknologi Farmasi Ed-5. Noerono Soendani, penerjemah. Samhoedi Raksohadiprojo, editor. Yogyakarta: Gajah Mada Press. Terjemahan dari Lehburch Der Pharmazeutischen Technologie.hlm: 314-316. Winarsi H. 2007. Antioksidan Alami dan Radikal bebas Potensi dan Aplikasinya Dalam Kesehatan. Yogjakarta: Penerbit Kanisius. Yamauchi K, Mitsunaga T, Batubara I. 2011. Isolation, identification, and tyrosinase inhibitory activities of the extractives from Allamanda cathartica. Natural Resources 2: 167-172.
Aktivitas Penghambatan Tirosin..., Qori Wahyuningsih, Farmasi UMP, 2013
31
LAMPIRAN
Aktivitas Penghambatan Tirosin..., Qori Wahyuningsih, Farmasi UMP, 2013
32
Lampiran 1. Surat Keterangan determinasi daun binahong (Anredera cordifolia (Tenore) Steen)
Aktivitas Penghambatan Tirosin..., Qori Wahyuningsih, Farmasi UMP, 2013
33
Aktivitas Penghambatan Tirosin..., Qori Wahyuningsih, Farmasi UMP, 2013
34
Lampiran 2. Hasil persentase inhibisi ekstrak daun binahong
Aktivitas Penghambatan Tirosin..., Qori Wahyuningsih, Farmasi UMP, 2013
35
Lampiran 3. Hasil persentase inhibisi Hidroquinon
Aktivitas Penghambatan Tirosin..., Qori Wahyuningsih, Farmasi UMP, 2013
36
Lampiran 4. Hasil aktivitas penghambatan tirosinase
Keterangan : Absorbansi kontrol (-) Absorbansi + enzim 1A, 1B, 1C
Absorbansi – enzim 1D, 1E, 1F
Absorbansi Hidroquinon (kontrol positif) Konsentrasi 1,375 2,75 5,5 11 22
Absorbansi + enzim 1G, 1H, 2A 2E, 2F, 2G 3C, 3D, 3E 4A, 4B, 4C 4G, 4H, 5A
Absorbansi enzim 2B, 2C, 2D 2H, 3A, 3B 3F, 3G, 3H 4D, 4E, 4F 5B, 5C, 5D
Aktivitas Penghambatan Tirosin..., Qori Wahyuningsih, Farmasi UMP, 2013
37
Lampiran 5.Perhitungan pembuatan buffer fosfat pH 6,8
a. Pembuatan larutan BM
.2
.2
O1M
O = 177,99 g/mol
M= mol = M x V = 1 x 0,1 L = 0,1 mol mol = g
= mol x BM = 0,1 x 177,99 = 17,80 g
Jadi, membuat larutan .2
.2
O 1 M dengan cara menimbang 17,80 g
O dan melarutkannya dengan aquabides 100 mL.
b. Pembuatan larutan BM
.
.
O1M
O = 137,99 g/mol
M= mol = M x V = 1 x 0,1 L = 0,1 mol mol = g
= mol x BM = 0,1 x 137,99 = 13,80 g
Jadi, membuat larutan .
.
O 1 M dengan cara menimbang 13,80 g
O dan melarutkannya dengan aquabides 100 mL.
Aktivitas Penghambatan Tirosin..., Qori Wahyuningsih, Farmasi UMP, 2013
38
c. Pembuatan buffer fosfat 0,1 M pH 6,8 Pembuatan buffer fosfat 0,1 M pH 6,8 dengan mengambil sebanyak 46,3 mL larutan
.2
O 1 M dilarutkan dengan larutan
.
O1M
sebanyak 53,7 mL lalu diukur hingga pH 6,8.
d. Pembuatan buffer fosfat 0,02 M pH 6,8 Pembuatan buffer fosfat 0,02 M pH 6,8 dengan melakukan pengenceran dari larutan buffer fosfat 0,1 M pH 6,8. M1 x V1
= M2 x V2
0,1M x V1
= 0,02 M x 100 mL
0,1M x V1
= 0,02 M x 100 mL
V1
=
V1 = 20 mL Jadi, mengambil 20 mL dari larutan buffer fosfat 0,1 M lalu diencerkan dengan aquabides hingga 100 mL lalu diukur hingga pH 6,8.
Aktivitas Penghambatan Tirosin..., Qori Wahyuningsih, Farmasi UMP, 2013
39
Lampiran 6. Perhitungan pembuatan larutan L-DOPA
BM L-DOPA = 197, 19 g/mol a. Pembuatan larutan L-DOPA 5 mM M
=
mol = M x V = 5.
x 2,5.
= 1,25.
mol
mol = g
= mol x BM = 1,25
x 197, 19
= 0,02465 g = 24,65 mg Jadi menimbang sebanyak 24,65 mg L-DOPA lalu dilarutkan dengan 25 mL larutan buffer fosfat 0,02 M pH 6,8.
b. Pembuatan larutan L-DOPA 0,85 mM M1 x V1
= M2 x V2
5 x V1
= 0,85 x 10
5 V1 = 8,5 V1
=
V1 = 1,7 mL Jadi, caranya dengan mengambil sebanyak 1,7 mL larutan L-DOPA 5 mM lalu diencerkan dengan larutan buffer fosfat 0,02 M pH 6,8 hingga 10 mL.
Aktivitas Penghambatan Tirosin..., Qori Wahyuningsih, Farmasi UMP, 2013
40
Tabel 3.Hidroquinon (Kontrol positif) Konsentrasi 1,375
2,75
5,5
11
22
Replikasi I II III I II III I II III I II III I II III
Absorbansi + Enzim 0,188 0,190 0,189 0,172 0,172 0,172 0,160 0,158 0,157 0,153 0,157 0,155 0,149 0,147 0,145
Absorbansi – Enzim 0,034 0,033 0,035 0,033 0,034 0,034 0,033 0,033 0,034 0,034 0,034 0,035 0,035 0,038 0,038
Tabel 4.Kontrol negatif Replikasi I II III
Absorbansi +Enzim 0,232 0,225 0,222
Absorbansi -Enzim 0,033 0,034 0,035
Tabel 5. Ekstrak daun binahong
Konsentrasi 50
100
200
400
800
Replikasi I II III I II III I II III I II III I II III
Absorbansi + Enzim 0,147 0,140 0,158 0,149 0,152 0,171 0,176 0,182 0,183 0,239 0,220 0,239 0,353 0,356 0,367
Absorbansi Enzim 0,041 0,040 0,040 0,049 0,052 0,054 0,069 0,068 0,078 0,115 0,137 0,119 0,239 0,265 0,273
Aktivitas Penghambatan Tirosin..., Qori Wahyuningsih, Farmasi UMP, 2013
41
Lampiran 7. Perhitungan persentase inhibisi
Rumus = [ ( A B)
(C D)] x 100%.
A B Keterangan: A = Absorbansi larutan tanpa sampel + enzim B = Absorbansi larutan tanpa sampel tanpa enzim C = Absorbansi larutan sampel + enzim D = Absorbansi larutan sampel tanpa enzim Perhitungan persentase inhibisi hidroquinon 1. Konsentrasi 1,375 ppm R1
= [ (0,222 0,034) – (0,188 0,034) ] x 100% 0,222
0,034
= (0,188 – 0,154) x100% = 18,085 % 0,188 R2
= [ (0,225 0,034) – (0,189 0,034) ] x 100% 0,225
0,034
= (0,191 – 0,155) x100% = 18,848 % 0,191 R3
= [ (0,232 0,034) – (0,190 0,034) ] x 100% 0,232
0,034
= (0,198 – 0,156) x100% = 21,212 % 0,198 Rata- rata
= 18,085+ 18,848+ 21,212 =54,145 = 19,381 % 3
3
2. Konsentrasi 2,75 ppm R1
= [ (0,222 0,034) – (0,168 0,033) ] x 100% 0,222
0,034
= (0,188 – 0,135) x100% = 28,191 % 0,188
Aktivitas Penghambatan Tirosin..., Qori Wahyuningsih, Farmasi UMP, 2013
42
R2
= [ (0,225 0,034) – (0,172 0,033) ] x 100% 0,225
0,034
= (0,191 – 0,139) x100% = 27,225 % 0,191 R3
= [ (0,232 0,034) – (0,172 0,033) ] x 100% 0,232
0,034
= (0,198 – 0,139) x100% = 29,797 % 0,198 Rata- rata
= 28,191+ 27,225+ 29,797 =85,213 = 28,404 % 3
3
3. Konsentrasi 5,5 ppm R1
= [ (0,222 0,034) – (0,157 0,033) ] x 100% 0,222
0,034
= (0,188 – 0,124) x100% = 34,042 % 0,188 R2
= [ (0,225 0,034) – (0,158 0,033) ] x 100% 0,225
0,034
= (0,191 – 0,125) x100% = 34,554 % 0,191 R3
= [ (0,232 0,034) – (0,160 0,033) ] x 100% 0,232
0,034
= (0,198 – 0,127) x100% = 35,858 % 0,198 Rata- rata
= 34,042+ 34,554+ 35,858 =104,454= 34,818 % 3
3
4. Konsentrasi 11 ppm R1
= [ (0,222 0,034) – (0,153 0,034) ] x 100% 0,222
0,034
= (0,188 – 0,119) x100% = 36,702 % 0,188
Aktivitas Penghambatan Tirosin..., Qori Wahyuningsih, Farmasi UMP, 2013
43
R2
= [ (0,225 0,034) – (0,155 0,034) ] x 100% 0,225
0,034
= (0,191 – 0,121) x100% = 36,649 % 0,191 R3
= [ (0,232 0,034) – (0,157 0,034) ] x 100% 0,232
0,034
= (0,198 – 0,123) x100% = 37,878 % 0,198 Rata- rata
= 36,702+ 36,649+ 37,878 =112,229 = 37,076 % 3
3
5. Konsentrasi 22 ppm R1
= [ (0,222 0,034) – (0,145 0,037) ] x 100% 0,222
0,034
= (0,188 – 0,108) x100% = 42,553 % 0,188 R2
= [ (0,225 0,034) – (0,147 0,037) ] x 100% 0,225
0,034
= (0,191 – 0,110) x100% = 42,408 % 0,191 R3
= [ (0,232 0,034) – (0,149 0,037) ] x 100% 0,232
0,034
= (0,198 – 0,112) x100% = 43,434 % 0,198 Rata- rata
= 42,553+ 42,408+ 43,434 =128,395 = 42,795 % 3
3
Perhitungan persentase inhibisi ekstrak daun binahong 1. Konsentrasi 50 ppm R1
= [ (0,222 0,033) – (0,140 0,040) ] x 100% 0,222
0,034
= (0,189 – 0,1) x100% = 47,089 % 0,189
Aktivitas Penghambatan Tirosin..., Qori Wahyuningsih, Farmasi UMP, 2013
44
R2
= [ (0,225 0,033) – (0,147 0,040) ] x 100% 0,225
0,033
= (0,192 – 0,107) x100% = 44,270 % 0,192 R3
= [ (0,232 0,033) – (0,158 0,040) ] x 100% 0,232
0,033
= (0,199 – 0,118) x100% = 40,703 % 0,199 Rata- rata
= 47,089+ 44,270+ 40,703 =132,062 = 44,020 % 3
3
2. Konsentrasi 100 ppm R1
= [ (0,222 0,033) – (0,149 0,051) ] x 100% 0,222
0,033
= (0,189 – 0,098) x100% = 48,148 % 0,189 R2
= [ (0,225 0,033) – (0,152 0,051) ] x 100% 0,225
0,033
= (0,192 – 0,101) x100% = 47,395 % 0,192 R3
= [ (0,232 0,033) – (0,171 0,051) ] x 100% 0,232
0,033
= (0,199 – 0,12) x100% = 39,698 % 0,199 Rata- rata
= 48,148+ 47,395+ 39,698 =135,241 = 45,080 % 3
3
3. Konsentrasi 200 ppm R1
= [ (0,222 0,033) – (0,176 0,071) ] x 100% 0,222
0,033
= (0,189 – 0,105) x100% = 44,444 % 0,189
Aktivitas Penghambatan Tirosin..., Qori Wahyuningsih, Farmasi UMP, 2013
45
R2
= [ (0,225 0,033) – (0,182 0,071) ] x 100% 0,225
0,033
= (0,192 – 0,111) x100% = 42,187 % 0,192 R3
= [ (0,232 0,033) – (0,183 0,071) ] x 100% 0,232
0,033
= (0,199 – 0,112) x100% = 43,718 % 0,199 Rata- rata
= 44,444+ 42,187+ 43,718 =130,349 = 43,449 % 3
3
4. Konsentrasi 400 ppm R1
= [ (0,222 0,033) – (0,220 0,123) ] x 100% 0,222
0,033
= (0,189 – 0,097) x100% = 48,677 % 0,189 R2
= [ (0,225 0,033) – (0,239 0,123) ] x 100% 0,225
0,033
= (0,192 – 0,116) x100% = 39,583 % 0,192 R3
= [ (0,232 0,033) – (0,239 0,123) ] x 100% 0,232
0,033
= (0,199 – 0,116) x100% = 41,708 % 0,199 Rata- rata
= 48,677+ 39,583+ 41,708 =129,968 = 43,322 % 3
3
5. Konsentrasi 800 ppm R1
= [ (0,222 0,033) – (0,353 0,289) ] x 100% 0,222
0,033
= (0,189 – 0,094) x100% = 50,264 % 0,189
Aktivitas Penghambatan Tirosin..., Qori Wahyuningsih, Farmasi UMP, 2013
46
R2
= [ (0,225 0,033) – (0,356 0,259) ] x 100% 0,225
0,033
= (0,192 – 0,097) x100% = 49,479 % 0,192 R3
= [ (0,232 0,033) – (0,367 0,259) ] x 100% 0,232
0,033
= (0,199 – 0,108) x100% = 45,728 % 0,199 Rata- rata
= 50,264+ 49,479+ 45,728 =145,471 = 48,490 % 3
3
Aktivitas Penghambatan Tirosin..., Qori Wahyuningsih, Farmasi UMP, 2013
47
Lampiran 8. Gambar pelaksanaan penelitian
A. Pengambilan daun binahong
B. Simplisia basah
C. Proses pengeringan
D. Simplisia kering daun binahong
E. Serbuk daun binahong
F. Proses maserasi
G. Penguapan dengan evaporator
H. Ekstrak kental daun binahong
Aktivitas Penghambatan Tirosin..., Qori Wahyuningsih, Farmasi UMP, 2013
48
Lampiran 9.Uji aktivitas penghambatan tirosinase
A. Seri konsentrasi sampel
B. Seri konsentrasi kontrol positif
D. Tempat penyimpanan enzim
D. Perubahan warna
Aktivitas Penghambatan Tirosin..., Qori Wahyuningsih, Farmasi UMP, 2013
49
Lampiran 10. Identifikasi kandungan senyawa
Larutan ekstrak uji dan pembanding
Aktivitas Penghambatan Tirosin..., Qori Wahyuningsih, Farmasi UMP, 2013
50
Lampiran 11. Gambar hasil pengamatan kromatografi lapis tipis ekstrak etil asetat daun binahong
A. A. Identifikasi Flavonoid (UV366nm)
(UV 366nm)
C. Identifikasi Saponin Sinar tampak
B.Identifikasi Tanin
D.Identifikasi Alkaloid Sinar tampak
Aktivitas Penghambatan Tirosin..., Qori Wahyuningsih, Farmasi UMP, 2013
51
Lampiran 12. Alat dan bahan
1. Alat- alat gelas
2. Neraca Analitik
3. PH meter (Metrohm)
4. Microplate reader
5. Temperature suhu ruangan
6. Mikroplate
Aktivitas Penghambatan Tirosin..., Qori Wahyuningsih, Farmasi UMP, 2013