240
DAFTAR PUSTAKA
Abdan, A. Rahman dan Ruslaini, 2013. Pengaruh Jarak Tanam Terhadap Pertumbuhan dan Kandungan Karagenan Rumput Laut (Kappahycus alvarezii) Menggunakan Metode Long Line. Jurnal Mina Laut Indonesia, 3 (12):113-123. Ahmad, T. 2002. Mariculture and Bio-Product in Coastal Ecosystem.Proceeding Workshop on Mariculture in Indonesia. 11-15 February 2002. Mataram, Lombok. p. 130-135. Ahmed, N dan Taparhudee. 2005. Seaweed Cultivation in Bangladesh: Problems and Potential. Fisheries Research, 28 (3): 13-21. Akhyar, 2006.Pemetaan Konsentrasi Sebaran TSM (Total Suspended Matter) di Muara Sungai Krueng Aceh Dengan Citra Landsat-7 ETM.Spatial Information and Mapping Centre (SIM-C) BRR NAD-Nias. Fakultas Teknik Jurusan Mesin Universitas Syiah Kuala. NAD.10 hal. Amarullah, 2007. Pengelolaan Sumberdaya Perairan Teluk Tamiang Kabupaten Kotabaru Untuk Pengembangan Budidaya Rumput Laut Eucheumacottonii. Tesis. Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. 137 hal. Amin, M, Rumayar, Femmi, D. Kemur dan IK Suwitra. 2005. Kajian Budidaya Rumput Laut Kappahycus alvarezii Dengan Sistem dan Musim Tanam Berbeda di Kabupaten Bangkep Sulawesi Tengah. Jurnal Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian,8(2): 282-291. Anantharaj, K., C. Govindasamy, G. Natanamurugaraj dan S. Jeyachandran, 2012. Characteristics of Water Quality in the Palk Strait, Southeast Coast of India. World Journal of Agricultural Sciences, 8 (5): 525-528. Anggadireja,J.T, A. Zatnika,H. Purwoto, S. Istini, 2006. Rumput Laut. Penebar Swadaya. 147 hal. Arfah, H, dan S. Papalia, 2008. Laju Pertumbuhan Eucheuma cottonii (Rhodophyta) Pada Periode Penanaman Yang Berbeda di Perairan Pulau Osi, Seram Bagian Barat.Jurnal Torani, 18 (3): 194-203. Arief, S. 1996. Teori Ekonomi Mikro dan Makro Lanjutan.Manajemen PT Rajagrafindo Persada. Jakarta. 367 hal.
241
Arisandi, A.,Marsoedi, H. Nursyam, dan A. Sartimbul. 2011. Pengaruh Salinitas yang Berbeda Terhadap Morfologi, Ukuran dan Jumlah Sel, Pertumbuhan serta Rendemen Karaginan Kappahycus alvarezii. Jurnal Kelautan, 16 (3):143-150. Ariwijaya, H, dan J.Z. Djamalang, 2008. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produksi dan Pendapatan Usaha Tani Rumput Laut Kappaphycus alvarezii di Kecamatan Liang Kabupaten Banggai Kepulauan.Jurnal BPPT, 2 (5): 2-13. Ariyati,R.W., Sya’rani,L, Endang, A. 2007.The Suitability Analysis of Karimunjawa and Kemujan Island Territory for Seaweed Culture Site Using Geographical Information System.JurnalPasir Laut, 3(1): 27-45. Arthana, I.W., 2006. Studi Kualitas Air Danau Beratan, Buyan dan Tamblingan di Bedugul Bali. Jurnal Ilmu Lingkungan Ecotrophic, 1(2): 34-38. Ask,I.E., dan V.R. Azanza, 2002. Advances Cultivation Tehnology of Commercial Eucheumatoid Species: A Review With Suggestions for Future Research.Journal ofAquaculture,26 (9): 257-277. Aslan, L.M. 1991. Budidaya Rumput Laut. Penebar Swadaya. Jakarta. 98 hal. Astuty, S, Diana. 2003. Budidaya Makroalga Kappaphycus alvarezii di Perairan Pulau Panjang dan Analisis Ekonominya. Agriculture,14 (3): 166-170. Aziz, Y.H., 2011.Optimasi Pengelolaan Sumberdaya Rumput Laut di Wilayah Pesisir Kabupaten Bantaeng Propinsi Sulawesi Selatan. Desertasi.Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor.163 hal. Badan Meteorologi dan Geofisika Kabupaten Halmahera Selatan, 2012.Kondisi Curah Hujan Bulanan Kabupaten Halmahera Selatan.2 hal. Batoa, H., 2007. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kompetensi Petani Rumput Laut di Kabupaten Konawe Propinsi Sulawesi Tenggara.Tesis.Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. Bogor. 147 hal. Batoa, H., Jahi, A, dan D. Santoso, 2008.Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kompetensi Petani Rumput Laut di Kabupaten Konawe Propinsi Sulawesi Tenggara. Jurnal Penyuluhan, 4 (1): 31-38.
242
Beattie. R.B., dan Taylor, R.C. 1996. Ekonomi Produksi. Gadjah Mada University Yogyakarta.339 hal. Bird,
K.T,.dan Bensen, P.H.1987. Seaweed Cultivation for Renewable Resources.Development Aquaculture and Fisheries Scince. Vol 16.,Elsevier, Netherland.
Boyd, E.C. 2003.Guidelinesfor Aquaculture Effluent Management at the FarmLevel.Journal of Aquaculture 226 (2): 101-112. Brotowijoyo, M. D., Tribawono. dan E. Mulbyantoro. 1995. PengantarLingkungan Perairan dan Budidaya Air. Liberty. Yogyakarta.189 hal. Buschmann,H.A., A.J. Correa.,Westermeier, R.,Hernandez, Norambueno. 2001. Red Algal Farming in Chile: A Review.Journal ofAquaculture, 194 (27): 203-220. Buschmann, H.A., C. Maria, H. Gonzales, Astudillo, Fuentee,I, Guiterez, A, Aboca, G.2005.Seaweed Cultivation, Product Development and Integrated Aquaculture Study in Chile. Journal ofWorld Aquaculture, 36 (3) : 51-53. Charles, AT. 2001. Sustainable Fishery Systems. Balckwell Science. Saint Mary’s University Halifax, Nova Scotia, Canada.370 p. Cocon. 2010. Status Rumput Laut Indonesia Peluang dan Tantangan. Direktorat Produksi. Ditjen Produksi Budidaya. Departemen Kelautan dan Perikanan. Jakarta. 10 hal. Cornelia, I.M, H. Suryanto,A. Dartoyo,.2005. Prosedur dan Spesifikasi Teknis Analisis Kesesuaian Budidaya Rumput Laut. Pusat Survey Sumberdaya Alam Laut Bakosurtanal. Cibinong. 36 hal. Dahuri, R. J., Rais, S.P., Ginting dan M.J., Sitepu. 2001. Pengelolaan Sumber Daya Wilayah Pesisir dan Lautan Secara Terpadu. Jakarta. PT Pradnya Paramita. Dahuri, R. 2010. Cetak Biru Pembangunan Kelautan dan Perikanan Menuju Indonesia yang Maju, Adil, Makmur, dan Beradab.Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan (PKSPL).Institut Pertanian Bogor. Bogor. 121 hal. Dawes, C.J., 1995. Marine Botany.A Willey-Interscience Publication.John Willey& Sons.NewYork-Chicester-Brisbane-Toronto-Singapore. 628 p.
243
Debertin, L.D. 2012.Agriculture Production Economic.Second Edition.Departmen of Kentucky of Agriculture Economic. Kentucky, Lexington. 411 p. Departemen Kelautan dan Perikanan. 2009. Profil Rumput Laut Indonesia. Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya. Jakarta. 186 hal. De San, M. 2012. The Farming of Seaweed. Commision Del,Ocean Indien. 22 p. Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Maluku Utara. 2010. Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Maluku Utara 2010-2014. Sofifi. 165 hal. Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Halmahera Selatan, 2011. Laporan Perencanaan, Penataan Ruang Laut, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Serta Pengelolaan Batas Wilayah Laut. 180 hal. Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Halmahera Selatan, 2012. Laporan Produksi Rumput Laut Kabupaten Halmahera Selatan.10 hal. Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya. 2009. Panduan Usaha Kebun Bibit Rumput Laut. Departemen Kelautan dan Perikanan. Jakarta. 20 hal. Drying, M.J. 1982. The Biologi of Marine Plants. Thomson Litho, Ltd,East Kilbred. Scotland. 199 p. Effendi, H. 2000.Telaahan Kualitas Air Bagi Pengelolaan Sumberdaya dan Lingkungan Perairan. Jurusan Manajemen Sumberdaya Perairan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan.Institut Pertanian Bogor.hal 12-18. Effendi, I, dan W. Oktariza. 2006. Manajemen Agribisnis Perikanan. Penebar Swadaya. Jakarta. 120 hal. Eng, T.C., 1997. Sustainable Aquaculture and Integrated Coastal Management.In Sustainable Aquaculture edit by Bardach. p. 177-199. Erpin, A. Rahman, dan Ruslaini, 2013.Pengaruh Umur Panen dan Bobot Bibit Terhadap Pertumbuhan dan Kandungan Karaginan Rumput Laut (Eucheuma spinosum) Menggunakan Metode Long Line. Jurnal Mina Laut Indonesi, 3 (12): 156-163. Fachrul, M, S.H. Ediyono., M. Wulandari, 2008. Komposisi Fitoplankton di Perairan Sungai Ciliwung Jakarta. Biodeversitas, 9 (4): 296-300. Fachrul, F.M. 2008. Metode Sampling Bioekologi. Bumi Aksara. Jakarta.198 hal.
244
FAO, 1995.The Code of Conduct for Responsible Fisheries.FAO of the United Nations, Roma. Farid, A. 2008.Studi Lingkungan Perairan Untuk Budidaya Rumput Laut Eucheuma cottonii di Perairan Branta Pamekasan Madura. Jurnal Penelitian Perikanan, 12 (1) : 1-6. Farnani, H.Y, Cokrowati dan N. Farida, 2013.Pengaruh Kedalaman Tanam Terhadap Pertumbuhan Kappaphycus alvarezii. Jurnal Kelautan, 6 (1):75-86. Fatmawati, Sutikno, Hardjosuwarno. 1998. Kesesuaian Budidaya Rumput Laut (Eucheuma) di Wilayah Perairan Laut Daerah Tingkat II Kotabaru Kalimantan Selatan. BPPS-Universitas Gadjah Mada,11 (3):305-321. Fattah, N., A. Niartiningsih dan Khusnulyakin. 2011. Analisis Performa Biologis dan Kualitas Rumput Laut Jenis Kappaphycus alvarezii Pada Kondisi Lingkungan yang Berbeda. Jurnal Sains, 6 (4): 14-23. Firdaus, M. 2008. Manajemen Agribisnis. Bumi Aksara. Jakarta. 221 hal. Fitran, D.L.S. 2005.Analisis Kesesuaian Lahan dan Kelayakan Finanasial Pengembangan Budidaya Perikanan di Wilayah Pesisir Kecamatan Sangkulirang Kabupaten Kutai Timur.Tesis. Sekolah Pascasajana. Institut Pertanian bogor. 76 hal. Guighley, J.T, G.S, Hinch, 2006. Effectts of Rapid Experimental Temperature Increases on Accut Physiological Stress and Behaviour of Stream Dwelling Juvenile Chinook Salmon. Journal of Thermal Biology, 31 (6): 429-441. Gujarati, D. 1997. Ekonometrika Dasar. Erlangga. Jakarta. 418 hal. Gundo, C., Somarmo, Arfiati, Nuddin Harahap, Tinny D.Kaunang. 2011. Analisa Parameter Oseanografi di Lokasi Pengembangan Eucheuma spinosum Pulau Nain Kabupaten Minahasa Utara. Jurnal Ilmu Kelautan, 16(4):193-198. Halmahera Selatan dalam Angka, 2009. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Halmahera Selatan. Labuha-Bacan. 385 hal. Hardjowigeno,S.,danWidiatmaka,2007. Evaluasi Kesesuaian Lahan&Perencanaan Tataguna Lahan. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta. 352 hal.
245
Hariyadi, S., N.B. Suryadiputra, Widigdo. 2004. Limnologi Metode Kualitas Air. Laboratorium Limnologi Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan.Institut Pertanian Bogor.126 hal. Harvey, H.W, 1974. The Chemistry and Fertility of Sea Waters.Cambridge University Press, New York : 112 p. Hayati, N.A. 2006.Produksi, Pengolahan dan Pemasaran Rumput Laut K.alvarezii di Karimunjawa Sebagai Landasan Pengelolaannya.Tesis. Program Pascasarjana Universitas Diponegoro. Semarang. 88 hal. Hernanto, F, 1993. Ilmu Usaha Tani. Penebar Swadaya. Jakarta. 193 hal. Hutabarat, S dan S.M. Evans. 2008. Pengantar Oseanografi. Universitas Indonesia Press. Jakarta.198 hal. Indriani, H., E. Sumiarsih, 1999.Budidaya, Pengelolaan dan Pemasaran Rumput Laut.Tim Penulis PS. Jakarta.98 hal. Insan, A.I., Widyartini, DW dan Sarwanto, 2013. Posisi Tanam Rumput Laut Dengan Modifikasi Sistem Jaring Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Kappaphycus alvarezii di Perairan Pantura Brebes.Jurnal Litbang Provinsi Jawa Tengah, 11 (1): 125-133. Ismail, Z. 2009. Optimalisasi Pemanfaatan Sumberdaya Ekonomi Hayati Laut. Kasus Budidaya Rumput Laut.Pusat Penelitian Ekonomi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).128 hal. Jakasukmana, M. 2008. Analisis Kelayakan Biofisik dan Ekonomi Konservasi Pemanfaatn Tambak Udang Menjadi Usaha Budidaya Rumput Laut di Kota Palopo. Tesis. Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. 97 hal. Kadi, A. 2005. Kesesuaian Perairan Teluk Klabat Pulau Bangka Untuk Lahan Budidaya Rumput Laut. Journal of Fisheries Science7 (1) : 65-70. Kadi, A dan W.S. Atmadja, 1988. Pengenalan Jenis-Jenis Rumput Laut Indonesia. Puslitbang-Oseanologi LIPI. Jakarta. 145 hal. Kamlasi. 2008. Kajian Ekologis dan Biologi Untuk Pengembangan Budidaya Rumput Laut K.alvarezii di Kecamatan Kupang Barat Kabupaten Kupang NTT. Tesis. Institut Pertanian Bogor. 120 hal. Kangkan, A.L., Hartoko, A., Suminto. 2006. Study on Site Selection for The Development of Mariculture Based on Physical, Chemical and Biological
246
Parameters in Kupang Bay, East Nusa Tenggara. Jurnal Pasir Laut, 3 (1) 7693. Karna, W.D., 2003. Review of Some of the Effects of Reduced Dissolved Oxygen on the Fish and Invertebrate Resources of Ward Cove, Alaska. ForWatershed Estoration UnitOffice of WaterU.S. Environmental Protection AgencyRegion 10Seattle, WA. 30 p. Kavanagh, P and T. J. Pitcher. 2004. Implementing Microsoft Excel Software For Rapfish: A Technique For the Rapid Appraisal of Fisheries Status. The Fisheries Centre, University of British Columbia, 2259 Lower Mall. Fisheries Centre Research Reports 12(2). Kementerian Lingkungan Hidup (KLH). 1988. Surat Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup. Pedoman Penetapan Baku Mutu Lingkungan. Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup. Jakarta. Khan, S.1., dan S.B. Satam. 2003. Seaweed Marikulture Scope and Potential in lndia. Aquaculture Asia 8(4):26-29. Konsultan Keuangan Mitra Bank Sektor Kelautan dan Perikanan Propinsi Maluku Utara. 2010. Data Produksi Rumput Laut di Kabupaten Halmahera Selatan Tahun 2010. 4 hal. Kune, S. 2007.Pertumbuhan Rumput Laut yang Dibudidaya Bersama Ikan Beronang. Jutnal Agrisistem, 3 (1):34-42. Kushartono, E.W.,Suryono dan M.R. Endah Setiyaningrum. 2009. Aplikasi Perbedaan Komposisi N.P dan K pada Budidaya Kappahycus alvarezii di Perairan Teluk Awur Jepara. Jurnal Ilmu Kelautan, 14 (3):164-169. Kusumodewi, D.S.A. 2011.Analisis Kelayakan Usaha dan Strategi Pengembangan Usaha Tani Jamur Kuping di Kabupaten Sleman.Tesis. Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.hal 24-28. Lanuru, M, dan Suwarni, 2011. Pengantar Oseanografi. Bahan Ajar.Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan. Universitas Hasanuddin. Makassar.117 hal. Lee,C.S., 1997. Constrains and Government Intervention for The Development of Aquaculture in Developing Countries. Journal ofAquaculture Economica and Management, 1 (1): 65-71.
247
Lobban, C.S.and P.J. Harrison. 1997. Seaweed Ecology and Physiology. Cambridge University Press. Cambridge.489 p. Luning K. 1990. Sea Weeds Their Environment, Biogeography,and Ecophysiology. A Wiley Interscience Publication, John Wiley and Sons, Inc.125 p. Manengkey, H, 2010. Kandungan Bahan Organik Pada Sedimen di Perairan Teluk Buyat dan Sekitarnya. Jurnal Perikanan dan Kelautan Tropis, 3 (6): 114-119. Mansyur,K.2008.PengelolaanSumberdaya Pulau Lingayan Untuk Pengembangan Budidaya Rumput Laut dan Ikan Kerapu. Tesis. Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. 114 hal. Mappatoba, M, Rosyida, E, dan A. Laapo, 2010. Karakteristidk Kualitas Air laut Berdasarkan Musim dalam Mendukung Budidaya Rumput Laut di Gugus Pulau Salabangka Kabupaten Morowali. Jurnal Aquacultur Indonesia, 11 (2): 141-149. Mardikanto,T., 1993. Penyuluhan Pembangunan Kehutanan Acuan untuk Pelajaran Mahasiswa, Dosen, Penyuluh Pekerja Sosial, Penentu Kebijakan, dan Peminat Kegiatan Penyuluhan Pembangunan. Universitas Sebelas Maret University Press. Surakarta. 230 hal. Meinardi,T,dan Hartono, S.2007. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Permintaan Kredit Sektor Pertanian dan Kontribusi Sektor Pertanian Terhadap Perekonomian Nasional. Jurnal Agro Ekonomi, 14 (1): 61-82. Mondoringin,J.J.L.L. 2005. Kajian Ekologi-Ekonomi Usaha Pembuidayaan Rumput Laut di Kawasan Terumbu Karang Pulau Nain Kabupaten Minahasa Sulawesi Utara.Tesis. Sekolah Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor.63 hal. Monografi Desa Posi-Posi Kecamatan Kayoa Selatan Kabupaten Halmahera Selatan, 2012. Monografi Desa Talimau Kecamatan Kayoa Kabupaten Halmahera Selatan, 2012. Monografi Desa Indari Kecamatan Bacan Barat Kabupaten Halmahera Selatan, 2012 Munoz, J., Pelegrin,Y.F. Robledo, D. 2004. Maruculture of Kappaphycus alvarezii, (Rhodophyta, Solieriaceae) Color Strain in Tropical waters Yucatan, Mexico. Journal of Aquaculture, 239 : 161-177.
248
Msuya, F.E., dan D. Salum. 2007. The Effect of Cultivation, Duration, Seasonality and NutrientConentration of The Growth Rate and Biomasa Yield Of The Seaweeds Kappaphycus alvarezii and Eucheuma denticulatum in Zanzibar, Tanzania. MARG-I Final Report submitted to The Western Indian Ocean Marine Sciences Association (WIOMSA), 23 p. Mustafa, A., Paena, M, Tarunamulia, dan J. Sammut. 2008. Hubungan Antara Faktor Kondisi Lingkungan dan Produktivitas Tambak Untuk Penajaman Kriteria Kesesuaian Lahan: Kualitas Tanah. Jurnal Ris. Akuakultur, 1 (3): 105-121. Nababan, O.B., Dewitasari,Y., Hermawan, M., 2007. Analisis Keberlanjutan Perikanan Tangkap Skala Kecil di Kabupaten Tegal Jawa Tengah (Teknik Pendekatan Rapfish). Jurnal Bikal dan Sosek KP, 2 (2): 137-158. Neish, C, 2003.Biologi of Eucheuma.Seaplants. p. 2-7. Ngamel, K.A. 2012.Analisis Finansial Usaha Budidaya Rumput Laut dan Nilai Tambah Tepung Karagenan di Kecamatan Kei Kecil Kabupaten Maluku Tenggara. Jurnal Sains Terapan, 2 (1) : 68-83. Nontji, A. 1987. Laut Nusantara. Djambatan. Jakarta.487 hal. Nugroho, A. 2006. Bioindikator Kualitas Air. Universitas Trisakti. Jakarta.145 hal. Pangemanan, L Kapantow, G, M. Watung, 2011. Analisis Pendapatan Usaha Tani Bunga Potong (Studi Kasus Petani Bunga Krisan Putih di Kelurahan Kakaskasen Dua Kecamatan Tomohon Utara Kota Tomohon). Jurnal ASE, 7 (2): 5-14. Parenrengi, A, dan Sulaeman. 2007. Mengenal Rumput Laut, Kappaphycus alvarezii. Media Akuakultur, 2 (7): 142-146. Patang, 2010.Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Produksi Budidaya Rumput Laut K. alvarezii di Kabupaten Pangkep.Jurnal Agrisistem, 6 (1): 8-14. Pirzan, M.A., dan R.P. Pongmasak, 2008. Hubungan Keragaman Fitoplankton dengan Kualitas Air di Pulau Bauluang Kabuapaten Takalar Sulawesi Selatan.JurnalBiodeversitas, 9 (3) : 217-221. Pitcher T.J.,dan D.Preikshot. 2001. RAPFISH: a Rapid Appraisal Technique to Evaluate the Sustainability Status of Fisheries. Journal of Fisheries Research, 49 (2001) : 255-270
249
Pongarrang, D, A.Rahman dan Wa Iba, 2013.Pengaruh Jarak Tanam dan Bobot Bibit Terhadap Pertumbuhan Rumput Laut (Kappaphycus alvarezii) Menggunakan Metode Vertikultur. Jurnal Mina Laut Indonesia, 3 (12):94-112. Pongmasak, R.P., Assad, I., Hasnawi, Pirzan, Makmur., Lanuru. 2010. Analisis Kesesuaian Lahan Untuk Pengembangan Budidaya Rumput Laut di Gusung Batua Pulau Badi Kabupaten Pangkep. JurnalRis.Aquakultur, 5 (2) : 299316. Pramono,G.H. H.Suryanto dan W.Ambarwulan. 2005. Prosedur dan Spesifikasi Teknis Analisis Kesesuaian Budidaya Kerapu dalam Keramba JaringApung. Norma, Prosedur, Pedoman, Spesifikasi dan Standar (NPPSS). Pusat Survey SumberdayaAlamLaut, Bakosurtanal. Cibinong.34 hal. Purba, R. 1997. Analisis Biaya dan Manfaat (Cost and Benefit Analysis). Rineka Cipta. Jakarta.129 hal. Qian, Y.P,. C.Y. Wu., Madeline Wu dan Y.K. Xie., 1996. Integrated Cultivation of the Red Alga Kappaphycus alvarezii and the Pearl Oyster Pinctada martensi. Journal of Aquaculture, 147 (96): 21-35. Radiarta, I.N, Saputra, A, dan Priono, B. 2004.Pemetaan Kelayakan Lahan Untuk Pengembangan Usaha Budidaya Laut di Teluk Saleh Nusa Tenggara Barat. Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia, 10 (5):19-32. Rahardi, F, Kristiawati, Nazaruddin. 1995. Agribisnis Perikanan. Penebar Swadaya. Jakarta. 83 hal. Rencana Strategis Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Provinsi Maluku Utara, 2012.150 hal. Rustiadi, E, Saefulhakim, S, R.D.Panuju, 2009. Perencanaan dan Pengembangan Wilayah. Crespent Press dan Yayasan Pustaka Obor Indonesia. Jakarta. 514 hal. Ruswahyuni, 2010.Populasi dan Keanekaragaman Hewan Makro Benthos Pada Perairan Tertutup dan Terbuka di Teluk Awur Jepara. Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan, 2 (1):11-20. Saeni, M.S. 1989. Kimia Lingkungan. PAU-IPB.Bogor. 177 hal.
250
Sallata, E.A. 2007.Kajian Potensi Sumberdaya Untuk Pengelolaan Budidaya Rumput Laut dan Ikan Kerapu di Wilayah Pesisir Kecamatan Ampibabo Kabupaten Parigi Mountong Propinsi Sulawesi Tengah.Tesis. Sekolah Pascasarjana. IPB. Bogor. hal 10-18. Salvatore, D. 2001. Mikro Ekonomi. Edisi ke-4.Erlangga. Jakarta. 279 hal. Sambo, L, I.M. Benyamin, R.A. Barkey 2000. Strategi Keberlanjutan Budidaya Rumput Laut Masyarakat Pesisir Kabupaten Luwu. Laporan Hasil Penelitian. Bagian Perencanaan Pengembangan Wilayah. Universitas Hasanuddin. Makassar.15 hal. Santoso, L dan T. Nugaha,.2008. Pengendalian Penyakit Ice-ice untuk Meningkatkan Produksi Rumput Laut Indonesia. Jurnal Saintek Perikanan, 3 (2): 37-43. SEAFDEC, 2006. The Farming of Kappapychus. Southeast Asian Fisheries Development Center.AquacultureDepartement.Tigbauan,Iloilo, Phillipines. 10 p. Sediadi, A., dan Edward. 1999. Kandungan Total Zat Padat Tersuspensi (Total Suspended Solid) di Teluk Manado Sulawesi Utara. Jurnal Fakultas Perikanan Unsrat Manado, 1 (3):77-82. Sediadi, A., dan Budihardjo, U. 2000. Rumput Laut Komoditas Unggulan. Grasindo. Jakarta. 31 hal. Selistiawati dan S.P.A. Idris,. 2011.Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produksi Rumput laut Kappaphycus alvarezii (Kasus di Desa Punaga Desa Binaan Balai Budidaya Air Payau Takalar Sulawesi Selatan). Jurnal Vokasi, 7 (2): 187-191. Setiawina, D.N. 1991. Analisis Curahan Jam Kerja dan Produktivitas Tenaga Kerja Rumah Tangga Petani Rumput Laut di Nusa Penida Bali. BPPS-UGM, 4 (2A): 357-373. Shang, Y.C. 1990. Aquaculture Economic Analysis: An Introduction. The World Aquaculture Society.Lousiana State University.Amerika.211 p. Shinta, A. 2011. Ilmu Usaha Tani. Universitas Brawijaya (UB) Press. Malang. 133 hal. Sievanena, L, B. Crawford., R. Pollnace, C. Lowe,. 2005. Weeding Through Assumption of Livelihood Approaches in ICM: Seaweed Farming in the
251
Phillipines and Indonesia. Journal ofOcean&Coastal Management, 48 (2005): 297-313. Simanjuntak, M, 2012. Kualitas Air Laut Ditinjau Dari Aspek Zat Hara, Oksigen Terlarut dan pH di Perairan banggai, Sulawesi Tengah. Jurnal Perikanan dan Kelautan Tropis, 2 (4): 290-303. Singaribuan, M., dan Effendi,S. 1989. Metodologi Penelitian Survai. LP3S. Jakarta. 336 hal. Slamet, B., W.I. Arthana, dan I.W. Budiarsa S. 2006. Studi Kualitas Lingkungan Perairan di Daerah Budidaya Perikanan Laut di Teluk Kaping dan Teluk Pegametan Bali. Jurnal Ecothropic, 3 (1):16-20. Soekartawi, 1990. Teori Ekonomi Produksi: Dengan Pokok Bahasan Analisis Fungsi Produksi Cobb-Douglass. CV Rajawali. Jakarta. 257 hal. Soekartawi, 2003. Agribisnis: Teori dan Aplikasinya. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta. 237 hal. Soeratno dan Arsyad, L. 1993. Metodologi Penelitian Untuk Ekonomi dan Bisnis. UPP STIM YKPN. Yogyakarta. 244 hal. Standar Nasional Indonesia (SNI), 2010. Produksi Rumput Laut K .alvarezii dengan Metode Longline. Badan Standardisasi Nasional. 10 hal. Standar Nasional Indonesia (SNI), 2005. Cara Uji Padatan Tersuspensi Total (Total Suspended Solid, TSS) Secara Gravimetrik. Badan Standarisasi Nasional.9 hal. Standar Nasional Indonesia (SNI), 2005. Cara Uji Kadar Fosfat dengan Spektrofotometer secara Asam Askorbat. Badan Standarisasi Nasional. 8 hal. Standar Nasional Indonesia (SNI), 2005. Cara Uji Nitrat dengan Metode Natrium Salisilat. Badan Standarisasi Nasional. 8 hal. Standar Nasional Indonesia (SNI), 2005. Validasi Pengujian Nitrat Menggunakan Natrium Salisilat. Badan Standarisasi Nasional. 4 hal. Sudradjat A. 2008. Budidaya 23 Komoditas Laut Menguntungkan.Penebar Swadaya Jakarta. 171hal.
252
Suharjito, D, Sundawati, L. Suyanto, Sri Rahayu Utami. 2003. Aspek Sosial Ekonomi dan Budaya Agroforestry. Bahan Ajar Agroforestry 5. World Agroforestry Centre (ICRAF). 33 hal. Sujatmiko, W, dan I.W. Angkasa,. 2008. Teknik Budidaya Rumput Laut dengan Metode Tali Panjang Direktorat Pengkajian Kehidupan. Badan Penerapan Pengkajian Teknologi (BPPT). Jakarta. 10 hal. Sukri, N. 2006. Karaketeristik Alkali Treated Cottonii (ATC) dan Karaginan Dari Rumput Laut Eucheuma cottonii Pada Umur Panen Berbeda. Program Studi Teknologi Hasil Perikanan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor.6 1 hal. Sulistijo, 1988. Percobaan Berkebun Rumput Laut Dalam Tambak di Bali. Dalam Perairan Indonesia, Biologi, Budidaya, Kualitas Perairan dan Oseanografi. Puslitbang Oseanografi LIPI. Jakarta. hal 92-99. Sulistijo. 1996. Perkembangan Budidaya Rumput Laut di Indonesia. Dalam:Pengenalan Jenis-Jenis Rumput Laut Indonesia. Pusat Penelitiandan Pengembangan Oseanologi, Lembaga IlmuPengetahuanIndonesia. Jakarta. hal. 45-50 . Sulma, S., Hasyim, B, Apri Susanto dan Agung Budiono. 2005. Pemanfaatan Penginderaan Jauh untuk Penentuan Kesesuaian Lokasi Budidaya Laut di Kepulauan Seribu. Lapan. Jakarta. Hal 47-59. Supriadi, I.H, 2001. Dinamika Estuari Tropik. Jurnal Oseana, 26 (1):1-11. Suratiyah, K. 2006. Ilmu Usaha Tani. Penebar Swadaya. Jakarta. 124 hal. Susana, T, 1988. Karbondioksida. Journal of Oseana, 13 (1): 1-11. Susana, T., Suyarso, dan M. Muchtar,. 2000. Karakteristik Beberapa Parameter Kimia, Kaitannya dengan Tataguna Lahan Perairan Teluk Lampung. Balitbang Oseanografi-Puslitbang Oseanologi-LIPI. 53 hal. Susila, I, dan Isa, M. 2000. Pengukuran Efisiensi Teknis Usaha Mebel dengan Data Envelopment Analysis (DEA). Jurnal Benefit, 11 (1): 19-29. Syahputra, Y. 2001. Pertumbuhan dan Kandungan Karaginan Budidaya Rumput Laut Kappaphycus alvarezii Pada Kondisi Lingkungan Yang Berbeda dan Perlakuan Jarak Tanam di Teluk Lhokseudu Nangroe Aceh Darussalam. Tesis. Sekolah Pasca Sarjana. IPB Bogor. 88 hal.
253
Tait, R.F., dan F.A. Dipper,. 1998. Elements of Marine Ecology. Foutrth Edition. Butterworth-Heinemann Linacre House, Jordan Hill, Oxford. 453 p. Tanimoto, T.A, dan Hoshika, 1997. Transport of Total Suspended Matter, Particulate Organic Carbon, Organic Nitrogen and Phosphorous in the Inner Part of Osaka Bay. Journal of Oceanography, 4 (53): 365-371. Tejasinarta, I.K, 2010. Analisis Rendahnya Petani Rumput Laut di Desa Batununggul (Sebuah Kajian Perspektif dari Sosial Ekonomi). Laporan Hasil Penelitian. Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Universitas Pendidikan Ganesha. Singaraja, Indoensia. 9 hal. Telfor,T dan K. Robinson,. 2003. Enviromental Quality Carrying Capacity for Aquaculture in Mulroy Bay.Journal ofMarine Environment and Health,9. (3): 85-99. Thana, D, H.M.N. Nessa and I.S. Tandipayuk, 1993.Study on Production Quality of Seaweed Culture Kappahycus Using Seed, Stimulated by Phytomoron Auxin and Gibberellin.Jurnal Torani, 3 (3): 63-67. Thirumaran,G. 2009. Daily Growth Rate of Field Farming Seaweed Kappaphycus alvarezii (Doty).World Journal of Fish and Marine Sciences1 (3):144-153. Tola, T, Tandi Balla, dan Ibrahim. 2007. Analisis Daya Dukung dan Produktivitas Lahan Tanaman Pangan di Kecamatan Batang Kapubaten Jeneponto Sulawesi Selatan.Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan, 7(1 ) (2007): 13-22. Trono, C.G., 1989. Eucheuma and Kappaphycus: Taxonomy and Cultivation. Journal ofMarine Science Fisheries, 12 (2): 51-65. Trono, C.G. 1992. Seaweed Farming Kappaphycus.Research Outreach Station for Fisheries Development Guiuan, Eastern Samar. 8p. Trono, C.G., and F.T. Greenfield. 1993. 8 StepsKappahycus Farming. Journal of ICLARM, 24 (3): 1-10. Tuhumury, R.A.N. 2011.Studi Parameter Oseanografi Fisika dan Kimia Untuk Kesesuaian Budidaya Rumput Laut di Perairan Teluk Youtefa Kota Jayapura. Jurnal Sains, 11 (2): 69-77. Utojo, Mansur, A, Pirzan. A.M., Tarunamulia, Pantjara, B. 2004. Identifikasi Kelayakan Lokasi Lahan Budidaya Laut di Perairan Teluk Saleh, Kabupaten
254
Dompu, Nusa Tenggara Barat. Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia, 10(5) : 1-18. Widarjono, A. 2005. Ekonometrika Pengantar dan Aplikasinya. Fakultas Ekonomi UII. Yogyakarta.378 hal. Widodo, S. 2008. Campur Sari Agro Ekonomi. Liberty. Yogyakarta.204 hal. Widyartini,S.D, I.A.Insan,. 2007.Meningkatkan Produksi Rumput Laut Gracillaria gigas Melalui Modifikasi Sistem Jaring (Studi Kasus:di Perairan Nusakambangan-Cilacap). Jurnal Oseana32 (4): 13-20. Widiastuty, S, 2008. Sifat Fisik dan Kimiawi Karagenan yang Diekstrak Dari Rumput Laut Eucheuma cottonii dan Eucheuma spinosum. Program Studi Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Mataram,Jl Majapahit 62 Mataram Lombok. Wijaya, N.I. 2007.Analisis Kesesuaian Lahan dan Pengembangan Kawasan Perikanan Budidaya di Wilayah Pesisir Kabupaten Kutai Timur.Tesis.Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. Bogor. 148 hal. Wijaya, T. 2010. Analisis Multivariat. Universitas Atmajaya. Yogyakarta.hal 53-56. Winarsih, H.W. 2008.Pengembangan Potensi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil di Jawa Timur. Jurnal Perikanan Indonesia, 2 (2): 41-52. Wong, L.S, dan J. Chang,. 2000. Salinity and Light Effects on Growth, Photosynthesis, and Respiration ofGrateloupia filicina-Rhodophyta. Journal ofAquaculture, 182 (20): 387–395. Yulianto, K, dan Mira, S. 2009. Budidaya Makro Alga Kappaphycus alvarezii Secara Vertikal dan Gejala Penyakit Ice-Ice di Perairan Pulau Pari.Jurnal Oseanologi dan Limnologi Indonesia, 35 (3): 325-334. Zatnika, A. 2009. Pedoman Teknis Budidaya Rumput Laut. Balai Pengkajian Penerapan Teknologi (BPPT). Jakarta.62 hal.