DAFTAR PUSTAKA Abdian dan Murniati. 2007. Pemanfaatan urin sapi pada setek batang tanaman jarak pagar (Jatropha curcas L.). Jurnal Sains dan Teknologi 6: 1-8. Abidin, Z. 1985. Dasar–Dasar Pengetahuan tentang Zat Pengatur Tumbuh. Angkasa Raya, Bandung. Ahira,
A. 2009. Berkenalan dengan Tanaman Tebu.
. Diakses pada tanggal 22 November 2012.
Amilah, A. Y. 2006. Pengaruh Konsentrasi Ekstrak Taoge dan Kacang Hijau pada Media Vacin dan Went (VW) terhadap Pertumbuhan Kecambah Anggrek Bulan (Phalaenopsis amabilis L.). . Diakses pada tanggal 6 April 2013. Anonim. 2002. Aplikasi Unit Percontohan Agribisnis Terpadu di Lahan Pasir Pantai Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi DIY dengan Fakultas Pertanian UGM, Yogyakarta. Anonim. 2005. Bercocok Tanam di Lahan Berpasir. . Diakses pada tanggal 2 April 2013. Anonim. 2008. Konsep Peningkatan Rendeman Tebu untuk Mendukung Proses Akselerasi Industri Gula Nasional. . Diakses tanggal 2 Oktober 2012. Anwaruddin, M. J., N. L. P. Indrayani, S. Hardianti, dan E. Mansyah. 1996. Pengaruh konsentrasi asam giberelat dan lama perendaman terhadap perkecambahan dan pertumbuhan biji manggis. Jurnal Hortikultura 6: 1-5. Arifin, B. 2008. Ekonomi Swasembada Gula Indonesia. Economic Review. Astawan, M. 2005. Kacang Hijau, Antioksidan yang Membantu Kesuburan Pria. . Diakses pada tanggal 6 April 2013. BMKG. 2013. Data Meteorologi Harian dari Pengamatan Sinoptik di Stasiun Geofisika Yogyakarta. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, Yogyakarta. Buckman, H. O. dan N. Brasy. 1982. Ilmu Tanah. Bharata karya Aksara, Jakarta. Danarto. 2008. Urin Sapi, Potensi yang Terbuang. Artikel Majalah TROBOS Edisi Oktober. PT Permata Wacana Lestari, Jakarta. 54
Darmawijaya, M. I. 1980. Klasifikasi Tanah. Balai Penelitian Teh dan Kina, Gambung. Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan. 2012. Mengenal Berbagai Macam Zat Pengatur Tumbuh (ZPT). . Diakses pada tanggal 3 April 2013. Djamal, A. 2012. Pembuatan Produk Hormon Tumbuhan Komersial dan Pemanfaatan Hormon untuk Berbagai Tujuan. . Diakses pada tanggal 5 April 2013. Djamhari, S. 2010. Memecah dormansi rimpang temulawak (Curcuma xanthorriza R.) menggunakan larutan atonik dan stimulasi perakaran dengan aplikasi auksin. Jurnal Sains dan Teknologi Indonesia 12: 66-70. Dukes, H. H. 1955. The Physiology of Domestic Animal. Comstock Publishing Associates, New York. Dwidjoseputro, D. 1989. Pengantar Fisiologi Tumbuhan. Gramedia, Jakarta. Elawad, S. H., L. H. Allen Jr., dan G. J. Gascho. 1982. Response of sugarcane to silicate source and rate: I. Growth and yield. II. Leaf freckling and nutrition. Agronomy Journal 74: 481-484. Fauzi, A., Y. Sugito, dan S. Soekartomo. 2003. Pengaruh konsentrasi air kelapa dan nomor ruas terhadap pertumbuhan stek kopi arabika Robusta (HEVAII). Jurnal Habitat 14: 108-114. Gardner, F. P., R. B. Pearce, dan R. L. Mitchell. 1991. Fisiologi Tanaman Budidaya. UI Press, Jakarta. George, E. F. dan P. D. Sherington. 1984. Plant Propagation by Tissue Culture. Exegetis Limited, England. Grimwood, B. E. 1975. Coconut Pala Product, Food, and Agriculture. Organization of the United Nation, Roma. Gunadi, S. 2002. Teknologi pemanfaatan lahan marginal kawasan pesisir. Jurnal Teknologi Lingkungan 3: 232-236. Hanafiah, K. A. 2005. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Raja Grafindo Persada, Jakarta. Harsanto, B. 1997. Pengaruh pemberian hara NPK dan air kelapa dalam memacu pertumbuhan bibit lada perdu (Piper nigrum L.). Skripsi. Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Bogor. Hartmann, H. T. dan Kester F. D. 1975. Plant Propagation Principles and Practice. Eagle Wood Cliffs, New Jersey. 55
Heddy, S. 1989. Hormon Tumbuhan. Rajawali, Jakarta. Hunt, R. 1978. Plant Growth Analysis. Edward Arnold, London. Islami, T. dan W. H. Utomo. 1995. Hubungan Tanah, Air, dan Tanaman. IKIP Semarang Press, Semarang. James. 2004. Sugarcane Second Edition. Blackwell Publishing Company, England. Katuuk, J. R. P. 2000. Aplikasi mikropropagasi anggrek macan (Grammatohyllum sciptum) dengan menggunakan air kelapa. Jurnal Penelitian IKIP Manado 1: 290-298. Kertonegoro, B. A., Dja’far, Sulakhudin., dan Ai Dariah. 2009. Optimalisasi Lahan Pasir Pantai Bugel. . Diakses tanggal 14 November 2012. Kevin B., K. Dean, dan E. Riechers. 2007. Recent developments in auxin biology and new opportunities for auxinic herbicide research. Pesticide Biochemistry and Physiology 89 : 1-11. Kikky. 2012. Fungsi Hormon Auksin, Sitokinin, Giberelin, dan Asam Absisat. . Diakses pada tanggal 2 April 2013. Kristina, N. N. dan S. F. Syahid. 2012. Pengaruh air kelapa terhadap multiplikasi tunas in vitro, produksi rimpang, dan kandungan xanthorrhizol temulawak di lapangan. Jurnal Littri 18: 125-134. Kuntohartono, T. 1982. Pedoman Budidaya Tebu Lahan Kering. Lembaga Pendidikan Perkebunan, Yogyakarta. Kusumo, S. S. 1984. Zat Pengatur Tumbuh Tanaman. PT Soeroengan, Jakarta. Lakitan, B. 1995. Fisiologi Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman. PT Raja Grafindo Persada, Jakarta. Leopold, A. L. 1955. Auxins and Plant Growth. University of California Press, Barkeley, Los Angeles. Lukito, A. 2008. Tebu–Sugarcane. . Diakses 23 Juli 2013. Mahanani, Ayu. 2003. Pengaruh Macam Sumber ZPT Alami dan Frekuensi Pemberiannya terhadap Pertumbuhan dan Hasil Kentang (Solanum tuberosum L.) Varietas Granola.
56
Mandang, J. P. 1993. Peranan air kelapa dalam kultur jaringan tanaman krisan (Chrysanthemum morifolium RAMAT). Disertasi. Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor, Bogor. Murniati dan E. Zuhry. 2002. Peranan giberelin terhadap perkecambahan benih kopi robusta tanpa kulit. Jurnal SAGU 1: 1-5. Murniati, E. Elita, dan F. Silvina. 2007. Aplikasi organ tanaman sebagai sumber giberelin untuk mengaktifkan tunas dorman batang nenas bagian tengah. Jurnal SAGU 1: 6-9. Nadia.
2012. Tebu. . Diakses pada tanggal 21 November 2012.
P3GI. 2008. Deskripsi Tebu Varietas Kidang Kencana. Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia, Pasuruan. Plantamor. 2012. Informasi Spesies Tomat. . Diakses pada tanggal 21 November 2012. Pramudihasan, A. 2012. Peran Hormon (Auksin, Giberelin, Sitokinin, Asam Absisat, Gas Etilen, dan Kalin) pada Pertumbuhan. . Diakses pada tanggal 2 April 2013. Prawoto, A. A. dan G. Suprijadji. 1992. Kandungan hormon dalam air seni beberapa jenis ternak. Pelita Perkebunan 7: 79-84. Putri, R. S., J. T. Nurhidayati, dan W. Budi. 2010. Uji ketahanan tanaman tebu hasil persilangan (Saccharum spp. hybrid) pada kondisi lingkungan cekaman garam (NaCl). Tesis. Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya. Rajiman. 2012. Pengelolaan Lahan Pasir Pantai. . Diakses pada tanggal 8 Oktober 2012. Rineksane, I. A. 2000. Perbanyakan tanaman manggis secara in vitro dengan perlakuan kadar BAP, air kelapa, dan arang aktif. Tesis. Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Rismunandar. 1992. Hormon Tanaman dan Ternak. Penebar Swadaya, Jakarta. Rogomulyo, R. 1992. Pengaruh IBA pada Setek Tanaman Nilam (Pogostemon cablin Benth). Fakultas Pertanian, Yogyakarta. Salisbury, F. B. dan C. W. Ross. 1992. Fisiologi Tumbuhan. Institut Teknologi Bandung, Bandung. 57
Salisbury, F. B. dan C. W. Ross. 1995. Fisiologi Tumbuhan, Perkembangan Tumbuhan, dan Fisiologi Lingkungan. Institut Teknologi Bandung, Bandung. Sandra, E. 2011. Hormon dan Pertumbuhan Tanaman. . Diakses pada tanggal 5 April 2013. Savitri, S. V. H. 2005. Induksi akar stek batang Sambung Nyawa (Gynura drocumbens (Lour) Merr.) menggunakan air kelapa. Skripsi. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Pertanian Bogor, Bogor. Sauer, T. J., T. C. Daniel, P. A. More, K. P. Coffey, D. J. Nicholas, dan C. P. West. 1999. Poultry litter and grazing animal waste effects on runoff water quality. Journal of Environmental Quality 28: 860-865. Septiningsih, E. 2007. Peningkatan produktivitas tanah pasir untuk pertumbuhan tanaman kedelai dengan inokulasi mikorhiza dan rhizobium. BIOMA 2: 58 – 61. Shahab, S., N. Ahmed, dan N. S. Khan. 2009. Indole acetic acid production and enhanced plant growth promotion by indigenous PSBs. African Journal of Agricultural Research 4: 1312-1316. Siradz, S. A. dan S. Kabirun. 2007. Pengembangan lahan marginal pesisir pantai dengan bioteknologi masukan rendah. Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan 2: 83-92. Slem. 2010. Hormon Tumbuhan. . Diakses pada tanggal 3 April 2013. Soepardiman. 1996. Bercocok Tanam Tebu. LPP, Yogyakarta. Soeprapto, H. S. 1992. Bertanam Kacang Hijau. Penebar Swadaya, Jakarta. Sriyanti, D. H. 2000. Pembibitan Anggrek dalam Botol. Kanisius, Yogyakarta. Sudiatso, S. 1983. Bertanam Tebu. Departemen Agronomi. Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Bogor. Supriadji, G. 1985. Air kemih sapi sebagai perangsang setek kopi. Warta Penelitian dan Pengembangan Pertanian 7: 11-12. Supriyadi, A. 1992. Rendemen Tebu Liku-Liku Permasalahannya. Kanisius, Jakarta. Sutardjo, E. R. M. 2002. Budidaya Tanaman Tebu. Bumi Aksara, Jakarta. Sutejo, M. M. 1994. Pupuk dan Cara Pemupukan. Rineka Cipta, Jakarta.
58
Taiganides, E. P. 1978. Animal Waste Management and Waste Water Treatment. Elsevler Science Publisher B. V., Amsterdam. Taiz, L. dan E. Zeiger. 1998. Plant Physiology. Sinnuer Associates, Massachuset. Tanner, C. D. 1968. Evapotranspiration of Water from Plant and Soil. Academic Press, New York. USDA. 2009. Proteins and Nutrients from Other Beneficial Legumes (Beans): Mung Beans, Mature Seeds, Raw. . Diakses pada tanggal 6 April 2013. Wattimena, G. A. 1988. Zat Pengatur Tumbuh Tanaman. PAU IPB dan Sumberdaya Informasi IPB, Bogor. Wattimena, G. A., Dinarti D., Rahayu M. S., dan Dahniar N. 2003. Preliminary Study on the Effect of Coconut Water and Aspirin on In Vitro Conservation of Sweet Potato (Ipomoea batatas L.) cv. Sukuh. Organized Jointly by Departement of Agronomy, Faculty of Agriculture Bogor Agricultural University and International Potato Center Regional Officer far East Asia and the Pacific (CIPESEAP), Bogor. Widiastoety, D., S. Kusumo, dan Syafni. 1997. Pengaruh tingkat ketuaan air kelapa dan jenis kelapa terhadap pertumbuhan plantet anggrek Dendrobium. Jurnal Hortikultura 7: 768-772. Widyastuti, N. dan D. Tjokrokusumo. 2007. Peranan beberapa zat pengatur tumbuh tanaman pada kultur in vitro. Jurnal Sains dan Teknologi Indonesia 3: 55-63. Wilkins, M. B. 1989. Fisiologi Tanaman. Bina Aksara, Jakarta. William, D., A. Teale, I. Paponov, dan K. Palme. 2006. Auxin in action: signalling, transport and the control of plant growth and development. Journal of Molecular Cell Biology 7: 847-859. Yong, J. W. H., Ge L., dan Y. F. Ng. 2009. The Chemical Composition and Biological Properties of Coconut (Cocos nucifera L.) Water. Natural Sciences and Science Education Academic Group, Nanyang Technological University, I Nanyang Walk, Singapore. Yuwono, N. W. 2009. Membangun kesuburan tanah di lahan marginal. Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan 2: 137-141. Zamroni dan Darini. 2009. Pengaruh Zat Pengatur Tumbuh Alami dan Defoliasi Daun pada Pertumbuhan Setek Cabe Jamu. Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa, Yogyakarta.
59
Zhao, Y. 2010. Auxin biosynthesis and its role in plant development. Annu. Rev. Plant Biol. 61: 49-64.
60