DAFTAR PUSTAKA Abidin, H.Z. (2000). Penentuan Posisi dengan GPS dan Aplikasinya. PT Pradnya Pramita, Jakarta. Cetakan kedua.
Abidin, H.Z., A. Jones, J. Kahar (2002). Survei Dengan GPS. PT Pradnya Pramita, Jakarta. Cetakan kedua.
Andreas H., D.A. Sarsito, M.Irwan, H.Z.Abidin, D. Darmawan, M. Gamal (2005). Implikasi Co-Seismic dan Post-Seismic Horizontal Displacement Gempa Aceh 2004 Terhadap Status Geometrik Data Spasial Wilayah Aceh dan Sekitarnya. Seminar Dokumentasi Ilmiah Gempa Aceh 2004. Aula Barat Institut Teknologi Bandung
BMG (2006). Laporan Gempa Bumi dan Tsunami di Selatan Jawa Barat. http://www.bmg.co.id
Carayannis, G. P. (2006). The Earthquake and Tsunami of 17 July 2006 in Southern Java Indonesia.
Price, E. J. Postseismic Deformation Following the June 28, 1992 Landers, California, Earthquake. A dissertation submitted in partial satisfaction of the requirements for the degree of Doctor Of Philosophy in Earth Sciences. University of California, San Diego.
Dach, R. (2007). Bernese GPS Software : BPE - Bernese Processing Engine. Astronomical Institut, University of Berne.
Doddy. (2006). Pengenalan Gempa Bumi (Introduction to Earthquake). http://www.doddys.wordpress.com/2006.
xii
Encyclopedia Britannica. Plate Tectonics: theoretical depiction of plate movement. http://www.britannica.com
Friedrik, A.H. (1999). Pemantauan Deformasi Gunung Api Secara Episodik Menggunakan GPS (Studi Kasus Gunung Api Papandayan). Tugas Akhir Sarjana, Jurusan Teknik Geodesi ITB, Bandung.
Iqbal, M. (2007). Studi Karakteristik Sesar Lembang Bandung Dengan Teknologi GPS. Tugas Akhir Sarjana, Program Studi Teknik Geodesi dan Geomatika ITB, Bandung.
J. Langbein, J. R. Murray, H. A. Snyder. Coseimic and Initial Postseismic Deformation from the 2004 Parkfield, California, Earthquake, Observed by GPS, EDM, Creepmeters and Borehole Strainmeters.
Kelompok Keilmuan Geodesi ITB. (2006). Studi mekanisme gempa bumi dan tsunami pangandaran secara geodetik. http://www.geodesy.gd.itb.ac.id.
Kuang, S. (1996). Geodetic Network Analysis and Optimal Design : Concept and Applications. Ann Arbor Press, Inc, Chelsea, Michigan.
Museum Geologi. (2003). Tatanan Tektonik Indonesia. http://www.geocities.com/ museumgeologi/ Geologi/ tatanan.htm.
Oase Islam. (2003). Gempa dan Teori Tektonik Lempeng dalam Al-Quran.http:// www. oaseislam.com.
PIRBA (Pusat Informasi Riset Bencana Alam). Gempa dan Tsunami. http://www.pirba.ristek.go.id.
xiii
Rovicky. (2006). Patahan patahan yang membelah Pulau Jawa. http://www. rovicky. wordpress.com/2006.
Setyawan, I. M. (2007). Studi Post-Seismic Gempa Aceh 2004 Berdasarkan Data GPS Kontinyu Menggunakan Metode Precise Point Positioning. Tugas Akhir Sarjana, Program Studi Teknik Geodesi dan Geomatika ITB, Bandung.
Wahyudi, Z. (2004). Studi Deformasi Gunung Api Galunggung Secara Episodik Menggunakan Metode Survei GPS. Tugas Akhir Sarjana, Program Studi Teknik Geodesi dan Geomatika ITB, Bandung.
Warren, D.L. (2002). Broadcast vs Precesi GPS Ephemerides : A Historical Perspective. Thesis, Department of Electrical and Computer Engineering Air Force Institute of Technology.
xiv
LAMPIRAN A. Script Pengolahan Data GPS Pangandaran Script pada BPEDIFOKE.PCF pada perangkat lunak Bernese 5.0 yang dijalankan dalam pengolahan data GPS Pangandaran 2006 dan 2007 kurang lebih berjumlah 30 buah script, dapat dijelaskan dari tahapan pengolahan di bawah ini : 1. Meng-Copy file yang dibutuhkan dan membuat file koordinat apriori Sebelum program dijalankan, PCF memastikan semua file yang dibutuhkan harus bisa dibaca oleh BPE. PID 001 R2S_COP : script ini menyalin semua file yang dibutuhkan ke dalam direktori campaign. File-file tersebut antara lain RINEX observation files, IGS precise orbit file, IGS pole file, DCB files, ionosphere information, dan daftar titik referensi. Script ini memudahkan user untuk menyesuaikan direktori sumber sesuai dengan keperluan. BPE akan mengalami error jika salah satu file yang diminta tidak tersedia. PID 002 COOVEL : dalam program ini file daftar koordinat dilengkapi dengan epok sesi pengamatan berdasarkan daftar IGS velocities. 2. Mempersiapkan informasi kutub, orbit, dan jam. Pada tahapan ini orientasi orbit dan bumi dikonversi ke dalam format Bernese. Orbit yang digunakan harus selalu sesuai dengan informasi kutub untuk mencegah ketidakkonsistenan. PID 101 POLUPD : file informasi kutub dalam IERS (IEP) yang tersedia dalam IGS dikonversi ke dalam format Bernese (ERP) dan untuk pengolahan seterusnya selalu menggunakan file ERP ini. PID 111 PRETAB : precise orbit file dari IGS (PRE) dikonversi ke dalam tabel Bernese orbit file (TAB). Sebagai tambahan, koreksi jam satelit diekstrak dari precise file dan disimpan dalam file jam satelit format Bernese. PID 112 ORBGEN : dengan tersedianya tabular orbit file, standard orbit file dibuat dengan merata-ratakan dari persamaan pergerakan orbit. Orbit dinyatakan
xv
dengan enam osculating element dan sembilan parameter dinamik. Dari hasil program ini, sebaiknya rms berkisar sekitar 1 cm (IGS). 3. Konversi dan sinkronisasi data pengamatan Pada tahapan ini data pengamatan (RINEX) dikonversi ke dalam format Bernese, sinkronisasi jam receiver ke waktu GPS. PID 201 RNXGRA : program ini membuat ringkasan data pengamatan yang tersedia berupa gambaran dari satelit yang diamati, informasi stasiun titik dan pelaksanaan pengamatan. Program ini dapat mengidentifikasi problem tracking data pada saat pengamatan. PID 211 RXOBV3AP: sript ini tidak menjalankan program apa pun, hanya menghapus file zero-difference Bernese file untuk sesi sekarang dan menyiapkan ekskusi program paralel untuk script selanjutnya. PID 212 RXOBV3_P : menjalankan RXOBV3 secara paralel berdasarkan script sebelumnya. Program ini membandingkan header data dengan informasi stasiun pengamatan. Jika tidak sesuai maka BPE akan mengalami error. PID 221 CODSPPAP : mempersiapkan program CODSPP agar bisa dijalankan secara paralel. PID 222 CODSPP_P : menampilkan penentuan posisi data kode zero-difference yaitu dengan sinkronisasi jam receiver ke waktu GPS dalam level sub microsecond. Outlier juga dideteksi secara baik. PID 223 CODXTR : program ini membuat ringkasan dari CODSPP. Nilai rms yang tinggi dan outlier mengindikasikan tracking data kode yang buruk. 4. Bentuk baseline, preprocess dan screen data phase, menyimpa NEQ file Pada tahapan ini single-difference dibuat, cycle slips dideteksi dan dibuang, serta data pengamatan yang buruk dibuang juga. PID 301 SNGDIF : pertama script ini menghapus data single difference sesi sekarang untuk menghindari tercampurnya data jika diolah kembali. Program ini memilih baseline-baseline dan membuat phase single difference. Strategi yang
xvi
digunakan adalah OBS-MAX sebagai standar strategi untuk berbagai macam aplikasi. PID 311 MAUPRPAP : mempersiapkan eksekusi program paralel MAUPRP. PID 312 MAUPRP_P : preprocess data phase single difference. Cycle slip dideteksi dan dikoreksi. Jika jumlah cycle slip tidak dapat ditentukan, maka dibangun ambiguitas yang baru. PID 313 MPRXTR : membuat ringkasan preprocessing yang memuat nilai rms dan koreksi baseline. PID 321 GPSEDTAP : menyiapkan eksekusi paralel program GPSEDT_P. PID 322 GPSEDT_P : script ini menampilkan double-difference phase residual screening yang terdiri dari beberapa program yaitu : (1) GPSEST untuk membuat data residual (2) RESRMS untuk menyaring file di atas dari outlier (3) SATMRK untuk menandai outlier (4) GPSEST untuk membuat data residual yang telah bersih dan menyimpan normal equation file. PID 331 GPSCHK : memeriksa hasil screening data sebelumnya dan menolak data yang jelek dari setiap stasiun pengamatan. (1) RESRMS untuk membuat ringkasan data yang belum disaring dan data final residual. (2) RESCHK untuk membuat statistik dari residual screening dan mendeteksi stasiun yang jelek pengamatannya. 5. Menghitung solusi jaringan Ambiguity-float, memecahkan ambiguitas phase Tahapan ini untuk memecahkan ambiguitas. Setelah menghitung nilai ambiguitas phase yang sesungguhnya kemudian digunakan strategi QIF sehingga nilai ambiguitas menjadi integer. PID 401 ADDNEQ2 : solusi jaring dengan nilai ambiguitas yang sebenarnya (real) dihitung berdasarkan
persamaan yang tersimpan di GPSEST setelah
tahapan residual screening (PID 322). Koordinat dan troposfer diestimasi dan disimpan untuk tahapan resolusi ambiguitas selanjutnya.
xvii
PID 402 GPSXTR : membuat catatan singkat tentang solusi ambiguity-float. Aposteriori rms error sebaiknya tidak lebih besar dari 1.4 mm. PID 411 GPSQIFAP : menyiapkan eksekusi paralel dari tahapan resolusi ambiguitas. Program BASLT digunakan untuk memilih baseline dengan panjang maximum 2000 km. PID 412 GPSQIF_F : program ini dijalankan per baseline. Estimasi troposfer dan koordinat
dari solusi ambiguity-float (PID 401) dimasukan dan telah fix.
Ambiguitas L1 dan L2 dipecahkan secara simultan menggunakan strategi QIF dan disimpan pada header data pengamatan. PID 413 GPSXTR : membuat ringkasan dari program sebelumnya seperti persentase dari ambiguitas yang telah dipecahkan. Pada umumnya persentasenya berkisar 70% ambiguitas terpecahkan. 6. Menghitung
solusi
jaring
(ambiguity-fixed),
membuat
data
final
NEQ/SNX/TRO Data pengamatan telah bersih dan sebagian besar ambiguitas dipecahkan untuk mendapatkan nilai integernya. Pada tahapan ini akan dihitung solusi dari nilai ambiguitas yang fix dan hasilnya disimpan di Bernese dan format SINEX (troposfer). Keistimewaan tahapan ini adalah mendeteksi problem pada titik ikat secara otomatis dengan kembali menghitung hasil pengolahan sebelumnya. PID 501 GPSEST : solusi dari ambiguitas yang fix dihitung dan persamaan (normal equation) disimpan. Parameter yang diestimasi meliputi koordinat, zenith path delay dan gradient troposfer horizontal. Koordinat dari titik ikat masih belum fix. Koordinat tersebut tidak akan terdapat pada hail normal equation dan akan hilang pada tahapan manipulasi selanjutnya dengan ADDNEQ2. Program ini adalah analisis final dari data pengamatan dimana semua korelasi antara baseline yang berbeda diperhitungkan dengan tepat. Oleh karena itu proses data dilakukan secara bersama. PID 511 ADDNEQ2 : solusi final dihitung berdasarkan normal equation dari program GPSEST sebelumnya. Pendefinisian datum didapatkan dari 3 no-net-
xviii
translation berdasarkan titik ikat IGS. Troposfer SINEX terdiri dari nilai zenith path delay dan informastion no tropospheric gradient. PID 512 GPSXTR : membuat ringkasan solusi jaring ambiguity-fixed dari program ADDNEQ2. Nilai rms aposteriori sebaiknya tidak melebihi 1.5 mm. PID 513 COMPAR : membandingkan hasil estimasi koordinat dengan hasil pengolahan sesi sebelumnya. PID 514 HELMR1 : estimasi koordinat dari semua titik ikat diuji berdasarkan rata-rata dari 3 parameter transformasi helmert. Jika tidak sesuai (berdasarkan HELMR! 3:Outlier Rejection), maka solusi dimulai lagi dari program PID 511 dengan mereduksi beberapa titik ikat. Hasil dari program ini berisi ringkasan pengolahan data dan dapat membantu mengidentifikasi masalah yang meliputi titik ikat dan pendefinisian datum. Tiga komponen translasi sebaiknya bernilai nol dengan residual di bawah 1 cm. PID 521 ADDNEQ2 : normal equation yang telah direduksi dihasilkan dari praeliminasi parameter troposfer dan gradient horisontal dari sistem. Hanya parameter koordinat yan tersisa pada file hasil normal equation. PID 522 GPSXTR : merupakan ringkasan dari solusi final dan terdapat juga pada ringkasan pengolahan data. Program GPSEST yang pertama digunakan untuk membuat normal equation. Koordinat final dan troposfer dihitung dengan program ADDNEQ2. File SINEX berisi koordinat. Titik ikat mengalami proses looping (PID 511-514) yang diulang sampai setiap titik ikat diterima atau sampai tersisa hanya satu titik ikat.
xix
7. Membuat file ringkasan, menyimpan hasil pengolahan, menghapus file dan akhir dari BPE Pada tahapan ini tidak ada program yang dijalankan, hanya menyimpan hasil pengolahan dan mengahapus file yang tidak penting. PID 901 R2S_SUM : script ini membuat ringkasan proses pengolahan secara keseluruhan yang meliputi : − Pesan error, peringatan dan pseudo-graphics RINEX. − Orbit generation, single-point-positioning, preprocessing, and screening summaries. − Daftar file yang dihapus selama preprocessing. − Ringkasan QIF ambiguity resolution. − Preliminary and final results (coordinates and troposphere). − Verifikasi dari pendefinisian datum.
xx
B. Hasil Pengolahan Data GPS Pangandaran Hasil Pengolahan Data GPS Pangandaran ditampilkan dalam Sistem Koordinat Geosentrik. Adapun hasil Koordinat Survei GPS Pangandaran kala 1 (Juli 2006) dapat dilihat pada tabel b.1 di bawah ini. Tabel b.1 Koordinat Geosentrik Pangandaran Kala 2006 No.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
Titik
0270 0437 0444 0448 0452 0455 0456 0457 0459 0461 0462 0464 0465 0466 0468 0471 0472 1270 1272 1274 1275 1276 1320 1321 1322 GP01 KRTW LGJW
X (m) -2074052.9315 -1974765.8266 -2022008.7968 -1982699.9449 -1941057.7462 -1958161.8871 -1964727.3477 -1973130.6352 -1980690.1416 -2007945.9876 -2014025.8817 -2028725.7718 -2002691.7166 -1991193.2833 -1973859.1683 -1986048.2615 -1995021.0787 -2078244.9403 -2061371.2562 -2090248.0511 -2099497.2946 -2108637.3912 -2070413.2019 -2053066.2655 -2062043.3045 -1993132.6339 -1984206.0433 -1997995.4801
standar deviasi (mm) 0.66 0.72 0.70 0.77 0.81 0.90 0.64 0.88 0.66 1.17 1.70 0.87 0.69 0.66 0.68 0.64 0.68 0.90 0.66 0.65 0.61 0.62 0.74 0.92 0.78 0.51 0.92 0.99
Hasil koordinat per DOY Y standar deviasi (m) (mm) 5971780.0079 1.39 6008625.7561 1.60 5991818.7234 1.41 6005210.3326 1.68 6015798.5994 1.71 6010408.5985 2.23 6009315.8715 1.60 6007598.1748 2.13 6004162.5525 1.48 5995002.1504 2.43 5991991.5616 3.13 5988359.0027 1.64 5994957.6985 1.56 5998968.5530 1.44 6004961.7040 1.34 5999148.2187 1.28 5996124.7897 1.40 5972234.2757 1.83 5977499.1876 1.47 5965676.5483 1.36 5962461.9906 1.25 5959067.0908 1.32 5973957.7547 1.73 5979195.3317 2.12 5975530.5311 1.63 6004429.4851 1.18 5999758.7495 1.91 5995060.0628 2.35
xxi
Z (m) -843987.0583 -822103.0994 -828348.4356 -828595.4416 -849140.6505 -847914.4944 -841125.1754 -834436.0295 -840417.1627 -840230.3316 -846088.7891 -836709.8447 -851917.9978 -851512.6841 -849915.5310 -861274.4153 -861586.2073 -830522.9393 -834769.0516 -847176.9893 -846926.7883 -848122.0614 -837590.0122 -842788.8671 -846867.2695 -808174.1262 -861413.7004 -862128.8617
standar deviasi (mm) 0.31 0.38 0.34 0.40 0.44 0.63 0.41 0.50 0.36 0.47 0.80 0.36 0.40 0.38 0.34 0.33 0.38 0.45 0.35 0.34 0.32 0.34 0.36 0.46 0.40 0.32 0.48 0.58
Sedangkan koordinat geosentrik survei GPS Pangandaran kala 2 (Agustus 2007) dari hasil pengolahan menggunakan software Bernese 5.0 ditampilkan pada tabel b.2 di bawah ini. Tabel b.2 Koordinat Geosentrik Pangandaran Kala 2007 No.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Titik
0270 0437 0448 0452 0455 0456 0457 0459 0461 0462 0464 0465 0466 0468 0471 0472 1270 1272 1273 1275 1276 1320 1321 1322 1661 GP01 GPS2 KRTW LGJW ORFP
X (m) -2074052.9768 -1974765.8635 -1982699.9687 -1941057.7905 -1958161.9178 -1964727.3880 -1973130.6702 -1980690.1793 -2007946.0269 -2014026.0103 -2028725.8046 -2002691.7430 -1991193.2852 -1973859.2033 -1986048.2220 -1995021.1113 -2078244.9591 -2061371.2585 -2083382.3139 -2099497.3283 -2108637.4316 -2070413.2337 -2053066.2128 -2062043.3380 -2005664.7125 -1993132.6616 -2022225.5471 -1984206.0528 -1997995.4560 -2022008.8858
standar deviasi (mm) 0.59 0.78 0.65 0.68 0.80 0.58 0.77 0.58 0.77 1.45 0.77 0.61 1.19 0.58 0.53 0.54 0.64 0.61 0.55 0.75 0.57 0.86 0.56 0.63 0.54 0.51 0.84 0.53 0.66 0.69
Hasil koordinat per DOY Y standar deviasi (m) (mm) 5971780.0289 1.34 6008625.7684 1.52 6005210.3246 1.41 6015798.5872 1.42 6010408.6175 2.19 6009315.8962 1.25 6007598.1797 1.73 6004162.5782 1.28 5995002.1520 1.73 5991991.6147 2.70 5988359.0160 1.59 5994957.7163 1.28 5998968.5627 2.45 6004961.7107 1.30 5999148.0230 1.08 5996124.8098 1.18 5972234.2809 1.36 5977499.1089 1.41 5968568.4825 1.18 5962461.9970 1.60 5959067.1046 1.28 5973957.7810 2.51 5979195.1618 1.29 5975530.5360 1.44 5994179.1099 1.16 6004429.4801 1.05 5988785.7244 1.85 5999758.7453 1.11 5995059.9863 1.41 5991818.8999 1.49
xxii
Z (m) -843987.0897 -822103.1376 -828595.4777 -849140.6966 -847914.5402 -841125.2286 -834436.0685 -840417.2030 -840230.3732 -846088.8368 -836709.8835 -851918.0369 -851512.7348 -849915.5771 -861274.4224 -861586.2546 -830522.9682 -834769.0575 -843751.2544 -846926.8329 -848122.0883 -837590.0410 -842788.9106 -846867.3050 -850403.9777 -808174.1568 -849196.9413 -861413.7407 -862128.8761 -828348.4871
standar deviasi (mm) 0.35 0.39 0.36 0.39 0.60 0.36 0.49 0.35 0.33 0.72 0.39 0.38 0.57 0.33 0.31 0.33 0.40 0.36 0.31 0.46 0.34 0.50 0.32 0.37 0.33 0.30 0.66 0.32 0.38 0.41
C. Hasil Perhitungan Pergeseran Sunda Block Script perhitungan Euler Pole menggunakan MATLAB 7. Data input yang diperlukan adalah koordinat geodetik titik-titik pengamatan dan hasil program ini berupa vektor pergeseran toposentrik. % ================================================================== ======================= % ////////////////////////////////////////////////////////////////// /////////////////////// % Rotates lat long points by Euler pole (lat,long,angle) % By Lydia DiCaprio 15/09/06 % from p 227 "Plate Tectonics" Cox and Hart (1986) % modified by irwan (2007) % % ================================================================== ======================= % % Description % This script takes Lat Long pairs and rotates them by an euler pole and angle. % I have adapted this script to be fed into by a python script primarily for use % on gplates output data. For example I output the vectors in gmt format from gplates. % This gives me a mesh of points for which I wish to extract ages from a gmt grid of ages. % I rotated the Lats and Longs of the mesh back towards the pole using this script before using % a grdtrack command to extract the ages. % Why did I do this % Well although plates has a program called rotpts which does the exact same thing as this script, % the plates program falls apart when it comes to rotating thousands of points as I need to do for % my meshes. % I dont know why this is and can't fix it so I wrote my own. % % Tricky issues about this script: % It is really important that when converting from cartesian to spherical I use the matlab % function atan2. % Otherwise the data will plot in the wrong quadrant since atan does not inherantly differentiate % between quadrants. This is one of the nice things about matlab! % % If you can use this have fun. % % ////////////////////////////////////////////////////////////////// ///////////////////////
xxiii
% ================================================================== ======================= % Make the Cross product C which is perpendicular to points (A B) in a plane. % Below is the rotation I used for my gplates work %eulerLat=0; %eulerLong=225; %eulerAngle=-37.5; % ================================================================== ======================= % For Bug detecting set the following values and compare to book values % ================================================================== ======================= eulerLat=38.9;%bock 2003 eulerLong=-86.9; %eulerLong=-132; eulerAngle=0.393; % Debugging example: %Lat=20 %Long=130 % ================================================================== ======================= % Convert to radians % ================================================================== ======================= d2r=pi/180; r2d=180/pi; eulerLat=d2r*eulerLat; eulerLong=d2r*eulerLong; % di non active-keun bel! %eulerAngle=d2r*eulerAngle; % ================================================================== ======================= % Convert spherical coordinates to cartesian coords % ================================================================== ======================= Cx=cos(eulerLat)*cos(eulerLong); Cy=cos(eulerLat)*sin(eulerLong); Cz=sin(eulerLat); CA=cos(eulerAngle); CB=sin(eulerAngle);
xxiv
% ================================================================== ======================= % Caculate the R values % ================================================================== ======================= R11=(Cx*Cx*(1-CA)) + (CA); R12=(Cx*Cy*(1-CA))-(Cz*CB); R13=(Cx*Cz*(1-CA)) + (Cy*CB); R21=(Cy*Cx*(1-CA)) + (Cz*CB); R22=(Cy*Cy*(1-CA)) + CA; R23=(Cy*Cz*(1-CA)) -(Cx*CB); R31=(Cz*Cx*(1-CA))-(Cy*CB); R32=(Cz*Cy*(1-CA))+(Cx*CB); R33=(Cz*Cz*(1-CA))+CA; % ================================================================== ======================= % load in data to rotate. % ================================================================== ======================= % x = load('Vectors/Vect0.xy') % This is done with a python script. load crdfwd.dat; x=crdfwd; Lat = x(:,2); Long = x(:,1); % ================================================================== ======================= % Find the rotated values for lat and long points from input columns % ================================================================== ======================= number=length(Lat); FillVector = zeros(number,2); h=0; for h=1:number, % ================================================================== ======================= % Convert to Radians and spherical coords to cartesian coords % ================================================================== ======================= Latn=d2r*Lat(h); Longn=d2r*Long(h); Ax=cos(Latn)*cos(Longn); Ay=cos(Latn)*sin(Longn);
xxv
Az=sin(Latn); % ================================================================== ======================= % Set up matrices % ================================================================== ======================= R = [R11, R12, R13; R21, R22, R23; R31, R32, R33]; A = [Ax; Ay; Az]; % ================================================================== ======================= % Solution % ================================================================== ======================= B = R*A; Bx=B(1); By=B(2); Bz=B(3); % ================================================================== ======================= % Convert back to spherical from cartesian % ================================================================== ======================= BLat=asin(Bz); BLong=atan2(By,Bx); % ================================================================== ======================= % Convert back to degrees from radians % ================================================================== ======================= BLatD=r2d*BLat; BLongD=r2d*BLong; %if BLong < 0, % BLongD=r2d*(BLong+pi); % BLongD; %end %if (r2d*BLong)-180 < 0, % BLongD=180+(r2d*(BLong)); % BLongD; %end %if (r2d*BLong) -180 > 0, % BLongD=r2d*(BLong); %end % FillVector(h,:) = [BLongD BLatD]; FillVector(h,:) = [BLong BLat]; end %disp(FillVector); dlmwrite('NewCoords.xy',[FillVector],'\t');
xxvi
Dari hasil program di atas, didapat vektor pergeseran Sunda Block di titik-titik pengamatan GPS Pangandaran 2006-2007 dan ditampilkan pada tabel b.3 di bawah ini. Tabel b.3 Vektor Pergeseran Sunda Block di Pangandaran
No.
Titik
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
0270 0437 0448 0452 0455 0456 0457 0459 0461 0462 0465 0466 0468 0471 0472 1270 1272 1275 1276 1320 1321 1322 GP01 KRTW LGJW
Besar Pergeseran (dalam cm) Timur Utara 2.0988 -0.2467 2.0834 -0.2386 2.0844 -0.2400 2.0768 -0.2412 2.0797 -0.2418 2.0810 -0.2411 2.0826 -0.2405 2.0836 -0.2417 2.0881 -0.2430 2.0889 -0.2442 2.0868 -0.2446 2.0849 -0.2440 2.0821 -0.2429 2.0837 -0.2452 2.0851 -0.2457 2.1000 -0.2448 2.0970 -0.2447 2.1028 -0.2484 2.1043 -0.2490 2.0984 -0.2456 2.0954 -0.2455 2.0967 -0.2466 2.0870 -0.2374 2.0834 -0.2452 2.0856 -0.2459
xxvii
D. Hasil Uji Statistik Vektor Pergeseran Postseismik Gempa Pangandaran 2006 Uji statistik yang dilakukan pada hasil vektor pergeseran postseismik menyatakan bahwa titik-titik pengamatan di Pangandaran mengalami pergeseran yang signifikan dan hasilnya dapat dilihat pada tabel d.1 di bawah ini. Tabel d.1 Hasil Uji Statistik Vektor Pergeseran Postseismik Gempa Pangandaran 2006 No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
Titik 0270 0437 0448 0452 0455 0456 0457 0459 0461 0462 0465 0466 0468 0471 0472 1270 1272 1275 1276 1320 1321 1322 GP01 KRTW LGJW
ΔN (meter) -0.0241 -0.0323 -0.0334 -0.0429 -0.0393 -0.0456 -0.0342 -0.0328 -0.0370 -0.0327 -0.0330 -0.0466 -0.0409 -0.0307 -0.0406 -0.0247 -0.0131 -0.0395 -0.0207 -0.0215 -0.0641 -0.0307 -0.0274 -0.0376 -0.0224
std_ΔN (meter) 0.0005 0.0006 0.0006 0.0007 0.0010 0.0006 0.0008 0.0006 0.0007 0.0012 0.0006 0.0008 0.0005 0.0005 0.0005 0.0007 0.0006 0.0006 0.0005 0.0007 0.0006 0.0006 0.0005 0.0006 0.0008
ΔE (meter) 0.0152 0.0102 0.0043 0.0251 0.0022 0.0095 0.0107 0.0066 0.0159 0.0838 -0.0016 -0.0222 0.0102 0.0046 0.0036 -0.0049 0.0065 0.0088 0.0128 0.0007 -0.0163 0.0092 0.0070 -0.0104 -0.0191
std_ΔE (meter) 0.0010 0.0012 0.0012 0.0012 0.0015 0.0010 0.0014 0.0010 0.0016 0.0025 0.0011 0.0016 0.0010 0.0010 0.0010 0.0013 0.0011 0.0011 0.0010 0.0015 0.0013 0.0012 0.0008 0.0012 0.0014
ΔU (meter) 0.0383 0.0283 0.0049 0.0087 0.0337 0.0430 0.0209 0.0415 0.0195 0.0970 0.0303 0.0164 0.0235 -0.1954 0.0356 0.0147 -0.0723 0.0226 0.0294 0.0387 -0.1705 0.0200 0.0082 0.0045 -0.0776
xxviii
std_ΔU (meter) 0.0018 0.0021 0.0021 0.0021 0.0030 0.0019 0.0026 0.0019 0.0028 0.0039 0.0019 0.0027 0.0018 0.0016 0.0017 0.0022 0.0019 0.0019 0.0017 0.0029 0.0024 0.0021 0.0015 0.0021 0.0026
P06-07 (meter) 0.0477 0.0442 0.0340 0.0504 0.0518 0.0634 0.0414 0.0533 0.0447 0.1323 0.0448 0.0541 0.0483 0.1979 0.0541 0.0291 0.0738 0.0464 0.0382 0.0443 0.1829 0.0377 0.0294 0.0393 0.0829
SP06-07 (meter) 0.0022 0.0025 0.0025 0.0025 0.0035 0.0023 0.0031 0.0022 0.0033 0.0048 0.0023 0.0032 0.0021 0.0019 0.0021 0.0026 0.0023 0.0023 0.0021 0.0033 0.0028 0.0025 0.0018 0.0025 0.0031
T
Pergeseran
21.954 17.585 13.754 19.907 14.966 27.914 13.514 24.230 13.365 27.457 19.571 16.794 22.707 103.002 25.902 11.204 32.293 19.998 18.350 13.368 66.175 15.338 16.464 15.591 27.039
YA YA YA YA YA YA YA YA YA YA YA YA YA YA YA YA YA YA YA YA YA YA YA YA YA
xxix