DAFTAR PUSTAKA Abdullah NMR, K Kuperan and RS Pomeroy. 1999. Transaction cost and fisheries co-management. Departement of Natural Resource Economics. Faculty of Economics and Management. University Pertanian Malaysia. UPM Serdang. Selangor Malaysia. 12 pp. Abe A. 2002. Perencanaan daerah partisipatif. Penerbit Amanah. Solo. 120 hlm. Adiwibowo S. 1983. Sistem sosial ekologi tambak dan sawah di wilayah pesisir Kabupaten Karawang [tesis]. Bogor: Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor. Adiwibowo S. 2002. Mencari model pengelolaan sumber daya perikanan dalam rangka otonomi daerah. Makalah pembahasan Workshop Pusat Kajian Agraria (PKA), LP-IPB. Bogor. Adrianto L. 2002. Desentralisasi kelautan plus. Warta Pesisir dan Lautan. Edisi Nomor 01/Th.IV/2002. Proyek Pesisir PKSPL-IPB. Bogor. hlm 9-11. Adrianto L. 2003. Desentralisasi kelautan berbasis ekosistem. Warta Pesisir dan Lautan. Edisi Nomor 03/Th.IV/2003. Proyek Pesisir Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan (PKSPL)-IPB. Bogor. hlm 6-8. Adrianto L. 2004. Assessing local sustainability of fisheries system: a multicriteria participatory approach with the case of Yoron Island, Kagoshima prefecture, Japan. Journal of Marine Policy 29. pg 9-23. Adrianto L. 2005. Implementasi code of conduct for responsible fisheries dalam perspektif negara berkembang. Working paper, 29 Maret 2005. Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan (PKSPL) IPB. Bogor. 15 hlm. Agresti A and B Finlay. 1986. Statistical methodes for the social sciences . Second Edition. Dellen Publishing Company. San Fransisco, California. USA. 556 hlm. Antariksa IGP. 1996. Hak ulayat masyarakat maritim: perubahan sistem tradisonal pengelolaan sumberdaya laut Desa Bentenan, Minahasa Sulawesi Utara. PMB-LIPI. Jakarta. 72 hlm. Anwar A. 1994a. Pengantar kuliah sumberdaya alam dan lingkungan hidup. Bahan kuliah Ekonomi Sumberdaya Alam dan Lingkungan Hidup. Program Pascasarjana IPB. Bogor. 13 hlm. Anwar A. 1994b. Masalah ekonomi dan kelembagaan perikanan. Bahan kuliah Ekonomi Sumberdaya Alam. Program Studi Perencanaan Wilayah dan Pedesaan (PWD) Program Pascasarjana IPB. Bogor. 28 hlm. Anwar A. 1995. Beberapa proposisi kelembagaan agribisnis di pedesaan. Mimbar Sosek, Journal of Agricultural and Resource Socio-economic , Vol 8 No.1, Agustus 1995 (58-64).
232
Anwar A. 1992. Beberapa permasalahan dan hak-hak pakai territorial dalam pengelolaan sumber daya pesisir dan bahari di Indonesia. Makalah Lokakarya Pengelolaan Wilayah Pesisir secara Terpadu dan Holistik pada tanggal 10 Oktober 1992. Pusat Peneltian Lingkungan Hidup (PPLH)Lembaga Penelitian Institut Pertanian Bogor (LP-IPB). Bogor. 34 hlm. Arsyad A. 1986. Pola pendapatan dan pengeluaran rumah tangga perikanan jaring udang (Trammel Net) dan jaring ikan (Drift Gillnet) di kecamatan Bintan Selatan, kabupaten Kepulauan Riau [skripsi]. Bogor: Fakultas Perikanan, Institut Pertanian Bogor. 253 hlm. Arsyad A. 1994. Kajian struktur sosial ekonomi rumah tangga nelayan: studi kasus di lima desa pulau di Bintan Selatan, Kepulauan Riau. Buletin Penelitian Universitas Djuanda Volume I Nomor: 4 tahun 1994. hlm 11-18. Arsyad A. 1998. Karakteristik dan pola adaptasi masyarakat nelayan di wilayah pesisir. Majalah Wawasan Tridharma Nomor 6 tahun X Januari 1998. Kopertis IV Jawa Barat. Bandung. ISSN 0215-8256. hlm 17-26. Arsyad A. 1999. Zonasi dalam rencana pengelolaan pariwisata pesisir yang berkelanjutan di kawasan Barelang, propinsi Riau [tesis]. Bogor: Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor. 132 hlm. Arsyad A. 2006a. Kebijakan desentralisasi pengelolaan sumberdaya pesisir dan revitalisasi hak-hak ulayat laut. Prosiding Seminar dan Konferensi Nasional (KONAS) V Pesisir, Laut dan Pulau-Pulau Kecil. Batam: 29 Agustus-1 September 2006. Ditjen PPK-DKP RI. Jakarta. hlm 186-197. Arsyad A. 2006b.Manajemen sumber daya laut dalam perspektif otonomi daerah (Posisi pengelolaan berbasis masyarakat dalam pelaksanaan otonomi daerah). Makalah Seminar “Evaluasi Akhir Penelitian LIPI tahun 2006”. LIPI, Jakarta: 20-21 September 2006. 9 hlm. Asyri Z (editor). 2001. Batam: menapaki era perdagangan bebas AFTA 2003. Susqa Press. Pekanbaru Riau. 141 hlm. [BPN] Badan Pertanahan Nasional. 2003. Laporan studi kadaster laut. Kerjasama antara BPN dengan Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat ITB. Jakarta. 81 hlm. [BRKP] Badan Riset Kelautan dan Perikanan. 2004.”Kadaster laut dan peran geodesi-geomatika untuk masyarakat”. Dalam Proseding Seminar Nasional Kerjasama Jurusan Teknik Geodesi FT UGM dan DKP RI. Yogyakarta, 9 Juli 2004. 174 hlm. [Bappeko Batam] Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota-Batam. 2003. Laporan kemajuan pengkajian daya dukung dan monitoring ekosistem perairan pulau Nguan, Galang Baru, Batam. Bagian Ekonomi Bappeko Batam kerjasama dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). Batam. 92 hlm.
233
[Bappenas] Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional. 2005. Fisheries co-management study in Indonesia and Japan. Draft Report. Japanese Consultan Trust Fund, The World Bank. Jakarta. 95 pp. Barbie Earl. 1986. The Practice Social Research. Fourth Edition. Wadswarth Publishing Co. Bolrunit California. 264 pp. Barani HM. 2006. Pelaksanaan dan evaluasi kebijaksanaan teknologi penangkapan ikan yang bertanggungjawab di Indonesia. Dalam Prosiding Seminar Nasional Perikanan Tangkap (editor: Sondita et al. 2007). Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK)-IPB. hlm 1-25. Basrowi dan Sukidin. 2002. Metode penelitian kualitatif perspektif mikro. Penerbit Insan Cendekia. Surabaya. 248 hlm. Basuki R dan VPH Nikijuluw. 1996. Komanajemen sumberdaya antara Pemerintah desa, Lembaga adat dan masyarakat (Kasus Kawasan Pantai Desa Jungut Batu, Nusa Penida, Bali). Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia (hlm 39-54) Vol.II No.1 tahun 1996. Pusat Penelitian dan Pengembangan Perikanan Balitbangtan RI. Jakarta. 85 hlm. Bengen DG. 2002. Sinopsis ekosistem dan sumberdaya alam pesisir dan laut serta prinsip pengelolaannya. Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan (PKSPL) IPB. Bogor. 66 hlm. Bengen DG. 2003. Struktur dan dinamika ekosistem pesisir dan laut. Bahan kuliah Pascasarjana Program Studi Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Lautan (PS-SPL)-IPB. Bogor. 62 hlm. Berkes F, R Mahon, PM Conney, R Pollnac and R Pomeroy. 2001. Managing small-scale fisheries, alternatif direction and methods. International Development Research Centre. Ottawa-Canada. 308 pp. Bess R and M Harte. 2000. The role property rights in the development of New Zealand’s seafood industry. Journal of Marine Policy Numbers 24. p 331339. Blaxter L, C Hughes dan M Thight. 2006. How to research (Seluk-beluk melakukan riset). Edisi kedua. Penerbit PT Indeks Kelompok Gramedia. Jakarta. 425 hlm. Boer A. 1983. Perbedaan tingkat sosial ekonomi nelayan tradisional dan nontradisional: studi kasus di kecamatan Bangko Kabupaten Bengkalis Propinsi Dati I Riau. Tesis Fakultas Pascasarjana IPB. Bogor. Bollen KA. 1989. Structural equations with laten variables. A Wiley-Interscience Publication. Jhon Wiley and Son. New York. USA. 513 pp. Bromley DW. 1988. Property rights and the environment: natural resource policy in intransition. Published by the Ministry for the Environment. Wellington, New Zealand.
234
Bromley DW. 1990. The ideology of efficiency: searching for a theory of policy. Journal of Environmental Economics and Management, 19(1): 86-107. Bromley DW. 1991. Testing for common versus private property: comment. Journal of Environment Economics and Management, 21, 92-96 (91). Academic Press Inc. Brown K, E Tompkins and WN Adger. 2001. Trade-off analysis for participatory coastal zone decision-making. Overseas Development Group, University of East Anglia. UK. 109 pp. Budiharsono S. 2001. Teknik analisis pembangunan wilayah pesisir dan lautan. Cetakan I. Penerbit PT Pradnya Paramita. Jakarta. Bungin B. 2001. Metodologi penelitian kualitatif, aktualisasi metodologis ke arah ragam varian kontemporer. Cetakan 1. Penerbit Raja Grafindo Persada. Jakarta. Bungin B. 2003. Analisis data penelitian kualitatif, pemahaman filosofis dan metodologis ke arah penguasaan model aflikasi. Cetakan 1. Penerbit PT Raja Grafindo Persada. Jakarta. Burger J, E Ostrom , RB Norgaard, D Policansky and BD Golstein (editor). 2001. Protecting the commons: a fram ework for resource management in the American. Island Press. Washington DC. USA. 360 pp. Caddy JF. 2000. The code of conduct for responsible fisheries as a basis for evaluating fisheries research: a suggested operational procedure. Journal of Fisheries Research 48. pg 205-211. Caddy JF and R. Mohan. 2001. Reference points for fisheries management. FAO Fisheries Techical paper Nomor: 347. Rome. 83 pp. Charles A. 2001. Sustainable fishery systems. Blackwell Science Ltd. Oxford. UK. 370 pp. Carter RWG. 1988. Coastal environment an introduction to the physical, ecological, and cultural system of coastline. Academic Press Limited. London. Chambers R. 2001. PRA: Participatory rural appraisal - memahami desa secara partisipatif. Cetakan ke-8. Penerbit Kanisius dan OXFAM. Yogyakarta. 114 hlm. Christy FT. 1980. Law of the sea problems of conflict and management of fisheries in Southeast Asia. Summary Report of the ICLARM/ISEAS, Workshop on the Law of the Sea. ICLARM Conference Proceedings No.3, 30 pp Christy FT and A Scott. 1986. Sifat dari sumber daya alam milik bersama (hlm 130-141). Dalam ekonomi perikanan dari teori ekonomi ke pengelolaan perikanan. Smith, IR dan F Marahuddin (editor). Jilid 1. Penerbit Gramedia. Jakarta. 253 hlm.
235
Christy FT. 1987. Hak penggunaan wilayah pada perikanan laut: definisi dan kondisi (hlm 141-163). Dalam ekonomi perikanan dari pengelolaan ke permasalahan praktis. Smith IR dan F Marahuddin (editor). Jilid 2. Penerbit Gramedia. Jakarta. 360 hlm. Cincin-Sain B and RW Knecht. 1998. Integrated coastal zone management: concepts and practices. Island Press. UNESCO-University of Delaware. Washington DC. USA. 517 pp. Clark JR. 1985. Coastal ecosystems: ecological considerations for management of the coastal zone. The Conservation Foundation. Washington DC. 178 pp. Clark JR. 1992. Integrated management of coastal zones. FAO Fisheries Technical paper 327. FAO of The United Nations. Rome. 167 pp. Clark JR. 1996. Coastal zone management: handbook. Lewis Publishers. Washington DC. 694 pp. Cohen J and S Peterson. 1999. Administrative decentralization: strategics development countries. The United State of America by Kumarian Press, Inc. 14 Oakwood Avenue, West Hartford, Connecticut USA. 207 pp. Cooper DR dan CW Emory. 1998. Metode penelitian bisnis. Jilid 1. Edisi Kelima. Erlangga. Surabaya. Constanza R (editor). 1991. Ecological economics: the science and management of sustainability. Columbia University Press. New York. USA [Coremap] Coral Reefs Rehabilitation and Management Programme-Kota Batam. 2005a. Laporan akhir pengelolaan berbasis masyarakat di kelurahan pulau Abang Kecamatan Galang. Yayasan Laksana Samudera. Batam. 31 hlm. [Coremap] Coral Reefs Rehabilitation and Management Programme-Kota Batam. 2005b. Draft rencana pengelolaan terumbu karang kelurahan pulau Abang Kecamatan Galang. Yayasan Laksana Samudera. Batam. 32 hlm. [Coremap] Coral Reefs Rehabilitation and Management Programme-Kota Batam. 2005c. Laporan akhir studi pengembangan ekowisata di perairan pulau Abang keamatan Galang, Batam. LIPI kerjasama dengan Universitas Internasional Batam. 82 hlm. [Coremap] Coral Reefs Rehabilitation and Management Programme-Kota Batam. 2006a. Laporan Akhir Penyusunan Rencana Strategis Pengelolaan Terumbu Karang Kota Batam. Bappeko Batam. 65 hlm. [Coremap] Coral Reefs Rehabilitation and Management Programme-Kota Batam. 2006b. Laporan pendahuluan study penyusunan kawasan marine management area (MMA) di kecamatan Galang Kota Batam. Badan Penelitian dan Pengembangan Pengelolaan Sumberdaya Perairan dan Lingkungan-UNRI. 35 hlm.
236
[Coremap] Coral Reefs Rehabilitation and Management Programme-Kota Batam. 2006c. Strategi pengembangan mata pencaharian alternatif dalam upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat Kelurahan Pulau Abang, Kecamatan Galang, Kota Batam Provinsi Kepulauan Riau (executif summary). Makalah seminar Bappeko- Batam kerjasama dengan BPPSPL UNRI. Batam. 4 hlm. Dahuri R, J Rais, SP Ginting dan MJ Sitepu. 1996. Pengelolaan sumber daya wilayah pesisir dan lautan secara terpadu. Penerbit Pratnya Paramita. Jakarta. 305 hlm. Dahuri R. 1998. Strategi pengelolaan kawasan pesisir Indonesia. Makalah Seminar “Evaluasi Penetaan Pemanfaatan Lahan Budidaya Laut P Lombok dan Evaluasi Tata Ruang Budidaya Ikan Kabupaten Dati II Sumbawa untuk mendukung RTRW”. Ditjen Perikanan Deptan RI. 6 Oktober 1998 di Mataram. 24 hlm. Dahuri R. 1999. Prinsip-prinsip pengelolaan sumberdaya hayati laut yang berkelanjutan. Makalah Seminar “Reformasi format pengelolaan sumber daya hayati laut yang Berkelanjutan dan Berbasis ekonomi kerakyatan, 17 November 1999 di Gedung Patra Jasa. Jakarta. 13 hlm. Dahuri R. 2000. Pengelolaan dan pengembangan sumberdaya lingkungan perairan. Makalah seminar Pengembangan Studi PSL- PPS IPB, 29 Mei 2000 di kampus IPB Dramaga. Bogor. 25 hlm. Dahuri R. 2003a. Keanekaragaman hayati laut, aset pembangunan berkelanjutan Indonesia. Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. 412 hlm. Dahuri R. 2003b. Paradigma baru pembangunan Indonesia berbasis kelautan. Buku Orasi Ilmiah Guru Besar Tetap Bidang Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Lautan pada tanggal 18 Januari 2003. FPIK-IPB. Bogor. 87 hlm. Damanhuri DS. 2000. Paradoks pembangunan ekonomi Indonesia dan perspektif pemberdayaan ekonomi rakyat di sektor pertanian dan perikanan: visi serta arah kebijakan reformasi dan restrukturisasi ekonomi Indonesia. Orasi ilmiah Guru Besar Ilmu Ekonomi Pembangunan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB, 25 November 2000 di Bogor. 91 hlm. [Depdagri] Departemen Dalam Negeri RI. 2004. Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 tentang pemerintahan daerah, beserta penjelasannya. Penerbit Ramdina Prakarsa. Jakarta. 196 hlm. Dharmawan AH dan A Daryanto. 2002. Mencari model pengelolaan sumberdaya perikanan dalam rangka otonomi daerah. Makalah Pembahasan Workshop Pusat Kajian Agraria, Lembaga Penelitian Institut Pertanian Bogor bekerjasama dengan Partnership for Governance Reform I Indonesia. Bogor.
237
[DKP] Departemen Kelautan dan Perikanan RI. 2001. Naskah akademik pengelolaan wilayah pesisir. Direktorat Jenderal Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil DKP RI. Jakarta. 147 hlm. [DKP] Departemen Kelautan dan Perikanan RI. 2002. Keputusan menteri kelautan dan perikanan Nomor: KEP.10/MEN/2002 tentang pedoman umum perencanaan pengelolaan pesisir terpadu. Kerjasama DKP dengan USAID-Bappenas-URI Coastal Resources Management Project. 51 hlm. [DKP] Departemen Kelautan dan Perikanan RI. 2003a. Gerbang mina bahari. DKP. Jakarta. 68 hlm. [DKP] Departemen Kelautan dan Perikanan RI. 2003b. Laporan akhir pekerjaan penyerasian kegiatan penambangan pasir laut dengan kepentingan wisata bahari dan perikanan di wilayah kabupaten/Kota Kepulauan Riau, Karimun dan Batam. Ditjen Pesisir dan Pulau-pulau Kecil DKP RI. Jakarta. [DKP] Departemen Kelautan dan Perikanan RI. 2004. Undang-undang perikanan No 31 Tahun 2004 Tentang Perikanan. Jakarta. 89 hlm. [DKP] Departemen Kelautan dan Perikanan RI. 2005. Statistik sub sektor perikanan tangkap 1990-2005. Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap DKP. Jakarta. [DKP2 Kota Batam] Dinas Kelautan, Perikanan dan Pertanian-Kota Batam. 2002. Laporan perikanan tahun 2001. Batam. [DKP2 Kota Batam] Dinas Kelautan, Perikanan dan Pertanian-Kota Batam. 2004. Laporan perikanan tahun 2003. Batam. [DKP 2 Kota Batam]. 2003. Rencana Tata Ruang Pesisir Untuk Pengembangan Perikanan Budidaya di Gugus Pulau Batam, Pulau Rempang dan Pulau Galang di Kota Batam. Program Rehabilitasi Sumberdaya Alam Kelautan. Laporan Pendahuluan. Batam. 70 hlm. [DKP2 Kota Batam] Dinas Kelautan, Perikanan dan Pertanian-Kota Batam. 2005a. Laporan perikanan tahun 2004. Batam. [DKP2 Kota Batam] Dinas Kelautan, Perikanan dan Pertanian-Kota Batam. 2005b. Identifikasi data perikanan tahun 2004. Batam. 28 hlm. [DKP2 Kota Batam] Dinas Kelautan, Perikanan dan Pertanian-Kota Batam. 2005c. Proposal program pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir (PEMP) Kota Batam. DKP2 Kota Batam. 21 hlm. [DKP2 Kota Batam] Dinas Kelautan, Perikanan dan Pertanian-Kota Batam. 2006. Laporan tahunan Dinas Kelautan, Perikanan dan Pertanian tahun 2005 Kota Batam. Pemko Batam. Batam. 50 hlm. Dermawan R. 2005. Model Kuantitatif Pengambilan Keputusan dan Perencanaan Strategis. Cetakan Kesatu. Alfabeta. Bandung. 149 hlm.
238
Dwidjowijoto RN. 2000. Otonomi daerah; desentralisasi tanpa revolusi, kajian kristik atas kebijakan desentralisasi di Indonesia. Penerbit PT Elex Media Komputindo. Jakarta. 209 hlm. Eriyatno. 2003. Ilmu sistem meningkatkan mutu dan efektivitas manajemen. Jilid 1. Bogor. IPB Press. 175 hlm. Eriyatno, Fadjar S. 2007. Riset Kebijakan: metodologi penelitian untu pascasarjana. IPB Press. Bogor. 79 hlm. Elliott J. 1994. Antroduction to sustainable development. Second edition. Routiedge Introduction to Development Series. London and New York. 215 pp. Emmerson DK. 1980. Rethinking artisanal fisheries development: western concepts Asian experiences. World Bank Staff Working Paper No. 423. The World Bank. Washington DC. Faisal S. 2003. Format-format penelitian sosial. Cetakan Keenam. Penerbit PT Rajagrafindo Persada. Jakarta. 293 hlm. [FAO] Food and Agriculture Organization of The United Nations. 1995a. Integrasi perikanan ke dalam pengelolaan kawasan pesisir (Integration of Fisheries into Coastal Area Management). Diterjemahkan Departemen Pertanian RI kerjasama dengan Japan International Cooperation Agency (JICA). Jakarta 22 pp. [FAO] Food and Agriculture Organization of The United Nations. 1995b. Tata laksana untuk perikanan yang bertanggungjawab (Code of Conduct for Responsible Fisheries). Diterjemahkan Departemen Pertanian RI kerjasama dengan Japan International Cooperation Agency (JICA). Jakarta [FAO] Food and Agriculture Organization of The United Nations. 1998. Integrated coastal area management and agriculture, forestry and fisheries. FAOUN. Rome. 256 pp. [FAO] Food and Agriculture Organization of The United Nations. 2000. The state of world fisheries and aquaculture. FAO Fisheries Departement. Rome. 142 pp. [FAO] Food and Agriculture Organization of The United Nations. 2003. Fisheries management the ecosystem approach to fisheries. Technical guidelines for Responsible Fisheries No. 4, suppl 2. FAO-UN. Rome. 112 pp. Fisher S, J Ludin, S Williams, DI Abdi, R Smith and S Williams. 2000. Mengelola konflik, ketrampilan dan strategi untuk bertindak (edisi bahasa Indonesia diterjemahan oleh Karikasari et al). Cetakan 1. Penerbit SMK Grafika Desa Putra. The Britis Council Indonesia. Jakarta. 187 hlm. Fauzi A. 2004. Ekonomi sumber daya alam dan lingkungan. Penerbit Gramedia. Jakarta. 259 hlm.
239
Fauzi A. 2005. Kebijakan perikanan dan kelautan: issu, sintesis dan gagasan. Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. 185 hlm. Fauzi A. dan S Anna. 2005. Pemodelan sumber daya perikanan dan kelautan untuk analisis kebijakan. Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. 343 hlm. Ferdinand. 2002. Structural equation modeling (SEM) dalam penelitian manajemen. Program Magister Manajemen Universitas Diponegoro. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. ISBN 979-9156-75-6. Gozali dan Fuad. 2005. Structural equation modeling: teori, konsep dan aplikasi dengan program LISREL 8.54. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang. 376 hlm. Gordon HS. 1985. Teori ekonomi tentang sumber daya milik bersama:perikanan. Dalam Ekonomi Perikanan dari Teori Ekonomi ke Pengelolaan Perikanan (hlm 85-114). Smith IR dan M Marahuddin (editor). Jilid 1. Penerbit PT Gramedia. Jakarta. 253 hlm. Gonarsyah, I. 2001. Strategi pengembangan pusat-pusat perekonomian daerah dalam perspektif basis pasar internasional. Lokakarya Nasional.IPBBogor. Hair JF, RE Anderson, RL Tatham and WC Black. 1998. Multivariate data analysis. Chapter 11 (pg 577-652), Structural Equation Modelling. Fifth Edition. Prentice Hall-International Inc. Printed in the United State of America. 659 pp. Hanna SS; C Folke and KG Maler (Editor). 1996. Rights to nature: ecological, economic, cultural, and political principles of institutions for the environment. Inland Press. Washington DC. USA. 298 pp. Hardin G. 1986. Tragedi kebersamaan: persoalan kependudukan tak dapat dipecahkan secara teknis (hlm 3-22). Dalam Ekonomi Perikanan dari Teori Ekonomi ke Pengelolaan Perikanan. Smith IR dan M Marahuddin (editor). Jilid 1. Penerbit PT Gramedia. Jakarta. 253 hlm . Hidayat A. 2005. Institutional analysis of coral reef management: a case study of Gili Indah village, West Lombok, Indonesia. Shaker Verlag Press. Aachen. Germany. 230 pp. Holand DS and JC Ginter. 2000. Common property institutions in the Alaskan groundfish fisheries. Journal of Marine Policy, Volume 25 Number 1 Januari 2001. pg 33-42. Imron M. 2000. Stok bersama dan pengelolaan sumber daya ikan di wilayah perairan Indonesia. Buletin PSP IPB. Volume 9 No.II: 41-52. Indar YN, M Lampe dan K Lahae. 2002. Sistem-sistem tradisional sebagai pranata institusi dalam pemanfaatan dan pengelolaan sumberdaya di wilayah pesisir. Universitas Hasanuddin. Makasar. 66 hlm.
240
[IIRR] International Institut of Rural Reconstruction. 1998. Participatory methods in community–base coastal resource management journal. 3 Volume. Silang, Cavite, Philippines. Jennings S, MJ Kaisar and JD Renolds. 2000. Marine fisheries ecology. Blackwell Science Ltd. London. United Kingdom . 417 pp. Joreskog KG and D Sorbom. 2005. LISREL 8.72. Scientific software international Inc. 7383 N. Lincoln Avenue, Suite 100. Lincolnwood, IL 60712, USA. Keraf AS. 2002. Etika lingkungan. Cetakan I. Penerbit Buku Kompas. Jakarta. 322 hlm. Kingseng RA. 1997. Hak ulayat dalam pengelolaan sumberdaya pesisir dan kelautan. Makalah Pelatihan Pengelolaan Hutan Mangrove Lestari, angkatan I, 18 Agustus–18 Oktober 1997. PKSPL LP IPB bekerjasama dengan Depdagri RI. Bogor. 7 hlm. Koentjaraningrat. 1981. Metode-metode penelitian masyarakat. Penerbit PT Gramedia. Jakarta. 506 hlm. Koeshendrajana S. 2002. Aflikasi riset co-management sumber daya perikanan melalui demontrasi area perikanan. Warta Penelitian Perikanan Indonesia. Volume 8 No 2 (hlm 2-8). Badan Riset Kelautan dan Perikanan-DKP RI. Jakarta. Kusumastanto T. 1995. Investasi, pertumbuhan ekonomi dan pembangunan berkelanjutan. Artikel Harian Umum Kompas, Selasa 10 Januari 1995, Hlm 6-7. Kusumastanto T. 1998. Metode penelitian dan analisis data sosial-ekonomi masyarakat pesisir. Bahan kuliah pada jurusan sosial ekonomi perikanan IPB. Bogor. 27 hlm. Kusumastanto T. 2002. Reposisi ”Ocean Policy” dalam pembangunan ekonomi Indonesia di era otonomi daerah. Orasi ilmiah Guru Besar Tetap Bidang Ilmu Kebijakan Ekonomi Perikanan dan Kelautan FPIK-IPB, 21 September 2002. Bogor. 134 hlm. Kusumastanto T. 2003. Ocean policy dalam membangun negeri bahari di era otonomi daerah. Cetakan 1. Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. 160 hlm. Kusnadi. 2000. Nelayan: strategi adaptasi dan jaringan sosial. Humaniora Utama Press (HUP). Cetakan I. Bandung. 244 hlm. Kusnadi. 2002. Konflik sosial nelayan: kemiskinan dan perebutan sumber daya perikanan. Penerbit LKIS. Yogyakarta. 190 hlm.
241
Laksono DS dan S Ali. 1995. Hak ulayat laut masyarakat maritim desa Bindusi kecamatan Biak Timur kabupaten Biak Numfor Irian Jaya. PMB-LIPI. Jakarta. 73 hlm. Lampe M. 2004. Budaya bahari dalam konteks global dan modern (Kasus komuniti-komuniti nelayan di Indonesia). http.//kongres.budpar.go.id/agenda/congress/makalah/munsi_lampe.htm Lawn P. 2006. Sustainable Development Indicator in Ecological Economics. Edward Elgar Publishing Limited. Cheltenham. UK. 499 pp. [LIPI] Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. 2004. Base line data ekosistem perairan pulau Abang, Kecamatan Galang, Batam. Laporan Penelitian. LIPI. Jakarta. [LIPI] Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. 1990. Perairan pulau Batam. Pusat Penelitian Oseonolgi, Proyek Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Laut dan Air Tawar Jakarta. Jakarta. 106 hlm. Marimin. 2004. Teknik dan aplikasi pengambilan keputusan kriteria majemuk. Penerbit PT Gramedia Widiasarana Indonesia. Jakarta. 197 hlm. Marimin. 2007. Teori dan Aplikasi Sistem Pakar dalam Teknologi Manajerial. IPB Press. Bogor. 290 hlm. Martasuganda S, AO Sudrajat, S Saad, J Purnomo, R Basuki, MN Asyik, S Rustam dan D Christanto. 2004. Teknologi untuk pemberdayaan masyarakat pesisir: seri alat tangkap ikan. Direktorat Pemberdayaan Masyarakat Pesisir, Ditjen Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Departemen Kelautan dan Perikanan RI. Jakarta. 157 hlm. Mikkelsen B. 2001. Metode penelitian partisipatoris dan upaya-upaya pemberdayaan. Edisi 2. Penerbit Yayasan Obor Indonesia. Jakarta. 438 hlm. Mittcehell B, B Setiawan dan DW Rahmi. 2000. Pengelolaan sumberdaya dan lingkungan. Gadjah Mada University Press. Jogjakarta. 498 hml. Moleong LJ. 2004. Metodologi penelitian kualitatif. Edisi Revisi. Penerbit Remaja Rosdakarya. Bandung. 410 hlm. Mubyarto L Soetrisno, dan M Dove. 1984. Nelayan dan kemiskinan: studi ekonomi antropologi di dua desa pantai. Rajawali Press-Yayasan Agro Ekonomi. Jakarta. 195 hlm. Muliono H. 2001. Merajut Batam masa depan, menyongsong status free-trade zone. Penerbit LP3ES Indonesia. Jakarta. 256 hlm. Munasinghe M. 2002. Analysing the nexus of sustainable and climate change: an overview. OECD. France.
242
Nababan A. 1995. Kearifan tradisional dan pelestarian lingkungan hidup di Indonesia. Jurnal Analisis CSIS Tahun XXIV, Nomor 6 (hlm 421-435), November-Desember 1995. Centre for Strategic and Internacional Studies (CSIS). Jakarta. 487 hlm. Nasution SM. 2001. Batam: jangan sampai arang habis besi binasa. Penerbit Pustaka Sinar Harapan. Jakarta. 118 hlm. Nazir M. 1999. Metode Penelitian. Ghalia Indonesia. Bandung. 622 hlm. Nikijuluw V. 2002. Rezim pengelolaan sumberdaya perikanan. Diterbitkan atas kerjasama Pusat Pemberdayaan dan Pembangunan Regional (P3R) dengan PT Pustaka Cidesindo. Cetakan Pertama. Jakarta. 254 hlm. Nikijuluw V, D Bengen dan Purwanto. 2002. Identifikasi pola pergeseran dari rezim sentralistik kepada desentralisasi dalam pengelolaan sumberdaya pesisir dan lautan. Prosiding Konperensi Nasional III tahun 2002 Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Lautan Indonesia. DKP RI. Hlm III.41-53. ISBN: 979-9336-32-5. Novaczek I, IHT Hartes, J Sopacus and MDD Tatuhey. 2001. An institutional analysis of Sasi Laut In Maluku, Indonesia. Published by ICLARM The World Fish Center. Penang-Malaysia. 327 pp. Nugroho RD. 2000. Otonomi daerah, desentralisasi tanpa revolusi: kajian dan kritik atas kebijakan desentralisasi di Indonesia. Penerbit PT Elex Media Komputindo, Kelompok Gramedia. Jakarta. 209 hlm. Ortolano L. 1984. Environmental planning and decition making. Publisher of Jhon Wiley and Sons. New York, USA. 431 pp. Ostrom E. 1994. Institutional analysis, design principles and threats to sustainable community governance and management of commons (pg 34-50). In RS Pomeroy (ed) Community management and common property of coastal fisheries in Asia and the Pacific: concept, methods and experiences. ICLARM Conf.Proceeding 45. 189 pp. Ostrom E and F Schlager. 1996. Property rights regimes and coastal fisheries : an empirical analysis. Proceeding Polycentric Government and Development. Chapter 5. pg 87-113. Ostrom E and F Schlager. 1996. The Formation of property rights (pg 127-156). In Rights to Nature book: Cultural, economic, political, and economic principles of institution for the environment (edited by Hanna SS, C Folke, and KG Maler). Chapter 7. Island Press. 298 pp. Ostrom E. 1997. Self-Government of common-pool resources. Workshop in political theory and policy analysis. Indiana University, Indiana, USA. 39 pp. Ostrom E. 2003. The Governing commons, the evolution of institutions for colelective action. 13th Editions. Cambridge University Press. USA. 280 pp.
243
Osborne D dan T Gaebler .1999. Mewirausahakan birokrasi. Penerbit Lembaga Manajemen PPM & PT. Pustaka Binaman Pressindo, Jakarta. [OPDIB] Otorita Pengembangan Daerah Industri Pulau Batam. 1998. Data pengembangan Barelang (Batam-Rempang dan Galang). Batam. 47 hlm. [OPDIB] Otorita Pengembangan Daerah Industri Pulau Batam. 1991.Evaluasi master plan pulau Batam. Lembaga Teknologi Fakultas Teknik Universitas Indonesia. Jakarta. 186 hlm. Pameroy RS (editor). 1994. Community management and common property of coastal fisheries in Asia and the Pacific: concept, methods and experiences. ICLARM, Phillippines. 189 pp. Panayotou T. 1985a. Small-scale fisheries in Asia: an introduction and overview (pg 11-29). In Proceeding of Small-scale fisheries in Asia: socio-economic analysis and policy (edited by Panayotou). IDRC. Ottawa-Canada. 283 pp Panayotou T. 1985b. Socioeconomic conditions of small-scale fisheries: a conceptual framework (pg 31-35). In Proceeding of Small-scale fisheries in Asia: socio-economic analysis and policy (edited by Panayotou). IDRC. Ottawa-Canada. 283 pp. Panayotou T. 1987. Kondisi ekonomi dan prospek nelayan kecil di Thailand (hlm 268-280). Dalam Ekonomi Perikanan Dari Pengelolaan ke Permasalahan Praktis. F Marahudiin dan IR Smith (editor). Jilid 2. Penerbit PT Gramedia. Jakarta. 360 hlm. Panayotou T. 1998. Management concepts for small-scale fisheries: economic and social aspects. FAO Fisheries Technical paper 228. FAO-UN. Rome. 53 pp. Patji AR, dan B Salipi. 1995. Hak ulayat laut masyarakat maritim desa Ratatotok Dua kecamatan Belang, kabupaten Minahasa Sulawesi Utara. PMB-LIPI. Jakarta. 127 hlm. Patji AR. 1996. Hak ulayat masyarakat maritim perubahan sistem tradisional pengelolaan sumberdaya laut desa Alor Kecil, kabupaten Alor Nusa Tenggara Timur. Pusat Penelitian dan Pengembangan Kemasyarakatan dan Kebudayaan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (PMB-LIPI). Jakarta. 111 hlm. [PGN] Perusahaan Gas Negara. 1998. Analisis dampak lingkungan instalasi pipa gas bawah laut di Kabupaten Dati II Kepulauan Riau dan Kota Madya Batam Propinsi Riau. Pertamina-Conoco Indonesia Inc. Gulf Resource (Kakap) Ltd. Premier Oil Natuna Sel Ltd. 242 hlm. [PGN]
Perusahaan Gas Negara. 2001. Action plan for land acquisition, compensation and community development: gas transmission pipeline project Grissik/Sakernan-Batam-Singapure. Report. 49 pp.
244
[Pemko-Batam] Pemerintah Kota Batam. 2001. Batam dalam angka (Batam in Figures). Badan Pusat Statistik Kota Batam dan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Batam. 63 hlm. [Pemko-Batam] Pemerintah Kota Batam. 2002. Basis data lingkungan hidup daerah Kota Batam tahun 2001. Badan Pengendalian Dampak Lingkungan (Bappedal) Kota Batam. 51 hlm. [Pemko-Batam] Pemerintah Kota Batam. 2003. Laporan penyelenggaraan Pemerintahan tahun 2002. Sekretariat Daerah Kota Batam. 326 hlm. [Pemko-Batam] Pemerintah Kota Batam. 2004. Batam dalam angka tahun 2003. Badan Perencanaan Penelitian dan Pengembangan Kota Batam. Batam. 228 hlm. [Pemko-Batam] Pemerintah Kota Batam. 2005a. Peraturan daerah nomor 4 Tahun 2005 tentang tata ruang Kota Batam. Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kota Batam. Batam. 114 hlm. [Pemko-Batam] Pemerintah Kota Batam. 2005b. Batam dalam angka tahun 2004. Badan Perencanaan Penelitian dan Pengembangan Kota Batam. Batam. 228 hlm. [Pemko-Batam] Pemerintah Kota Batam. 2005c. Data monografi kecamatan Galang Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau (Laporan Semester I). Batam. 37 hlm. [Pemko-Batam] Pemerintah Kota Batam. 2005d. Data monografi kelurahan pulau Abang, Kecamatan Galang Kota Batam. Bagian Tata Pemerintahan Sekretariat Daerah Kota Batam. 38 hlm. [PRC] Planning Research Corporation. 1997. Profil wilayah pesisir Barelang: rencana induk lingkungan hidup Barelang. Ototoritas Pengembangan Daerah Industri Batam. Batam. 127 hlm. Pollnac RB, F Sondita, BR Crawford, E Mantjoro, C Rotisulu and A Saihainenia. 1997. Baseline assessment of socioeconomic aspects of resource use in the coastal zone of Bentenan and Tumbak. Coastal Resource Management Project-Indonesia. Draft Technical Report. Jakarta. 71 pp. Pollnac RB and BR Crawford. 2000. Assessing behavioral aspects of coastal resource use. Proyek Pesisir Publications Special Report, Coastal Resources Center Coastal Management Report. Coastal Resources Center University of Rhode Island, Naraganset, Rhode Island. 139 pp. Pollnac RB, BR Crawford and MLG Gorospe. 2002. Discovering factors that influence the success of community-based marine protected areas in the Visayas , Philippines. Journal of Ocean and coastal Management 44 (2001) 683-710. Elsevier Sicence Ltd. USA. Pollnac RB. 1976. Continuty and change In marine fishing communities: a state of art paper prepared for the United States Agency for international development. University of Rhode Island. USA.
245
Pollnac RB. 1981. Sociocultural aspect of development small-scale fisheries: delivery services to the poor. Published by World Bank. USA. Pollnac RB. 1988. Karakteristik sosial dan budaya perikanan skala kecil. Dalam buku Mengutamakan Manusia di dalam Pembangunan (edited by Michael M Cernea, hlm 239-283). Penerbit UI. Jakarta. 548 hlm. Pollnac RB. 1994. Research directed at development local organizations for people’s participation in fisheries management (pg 94-106). In RS Pomeroy (editor) Community management and common property of coastal fisheries in Asia and the Facipic: concept, methods and experiences. ICLARM Conf.Proc.45. 189 pp. Prasctiamartati B, A Fauzi, R Dahuri, A Fakhrudin dan H Lange. 2006. Modal sosial dalam pengelolaan sumber daya perikanan. Jurnal Ilmu-ilmu Perairan Indonesia. Departemen Manajemen Sumber Daya Perairan Perairan , Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB. ISSN 0854-3194. Hlm 7-19. Prionggo T dan DN Purnomo. 1998. Sekilas tentang perkembangan pembangunan daerah industri pulau Batam dan permasalahannya. Makalah Konferensi Nasional I Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Lautan Indonesia. Bogor: 19-20 Maret 1998. PKSPL IPB. Bogor. [PKA] Pusat Kajian Agraria LP IPB. 2002a. Mencari model pengelolaan sumber daya perikanan dalam rangka otonomi daerah. Laporan Workshop Strategi Implementasi Otonomi Daerah Dalam Pengelolaan Sumberdaya Perikanan, Bogor 9 April 2002. Bogor. [PKA]
Pusat Kajian Agraria LP IPB. 2002b. Langkah-langkah pokok menuju desentralisasi pengelolaan sumber daya perikanan. Laporan PKA, LP-IPB kerjasama The Partnership For Governance Reforms in Indonesia. Bogor
[PSAPI] Pusat Studi Hukum Internasiona dan Perjanjian Internasional. 1998. United nations convention on the law of the sea (bahasa Inggris dan Indonesia). 660 hal. Ramli A, M Zieren, O Suhana dan D Krisnabudi. 1998. Coastal zone management issue in Riau. Makalah Konferensi Nasional I Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Lautan Indonesia. Kampus IPB Dramaga Bogor, 19-29 Maret 1998. PKSPL IPB. Bogor. Riduwan. 2002. Skala Pengukuran variabel-variabel penelitian. Penerbit Alfabeta. Bandung. Roeroe F, J Rawis, J Warck, F Lumanau, M Umbas dan N Lumanaw. 2003. Batam: komitmen setengah hati. Penerbit Aksara Karnia. Jakarta. 216 hlm.
246
Ruddle K. 1991. A research framework for the comparative analysis of traditional sole property right fisheries management systems in the Pacipic Basin. Journal of Resource Management and Optimation, Volume 8 (3-4). Howood Academic Publications GmbH. pg 143-154. Ruddle K. 1992. Administation and conflict management In Japanese coastal fisheries. FAO Fisheries Technical paper. http//www.fao.org/DOCREP /003/T0510E/T0510E00.HTM. Ruddle K. 1996. Traditional management of reef fishing. Chapter twelve In Reef Fisheries (by edited Nicholas VC Polunin and C.M Rogers). Published by Chapment and Hall London.ISBN 0 412 601109. pp 315-335. Ruddle K. 1999. The role of local management and knowledges systems. In small-scale fisheries: a review of mayor issues and research needs In Asian coastal zones. The Journal of Policy Studies, Nomor 7. Kwansei Gakuin University Policy Studies Association. Japan. Saad S. 1994. “Rompong suatu tradisi penguasaan perairan pantai pada masyarakat Bugis-Makasar”. Dalam Jurnal Era Hukum No.2 Tahun 1 /Oktober 1994. Fakultas Hukum Universitas Tarumanegara. Jakarta. Saad S. 2000. Hak pemeliharaan dan penangkapan ikan (eksistensi dan prospek pengaturannya di Indonesia). [Disertasi] Program Pascasarjana UGM, Yogyakarta. Saad S. 2003. Politik hukum perikanan Indonesia. Percetakan Dian Pratama. Jakarta. Salim E. 1986. Pembangunan berwawasaan lingkungan. Penerbit LP3ES. Jakarta. 237 hlm. Sanim B. 2001. Strategi pengelolaan sumberdaya lokal sebagai Sumber Pendapatan daerah dan basis pasar internasional. Lokakarya Nasional. IPB. Bogor Satria A. 2001. Dinamika modernisasi perikanan: formasi sosial dan mobilitas nelayan. Humaniora Utama Press. Cetakan 1. Bandung. 151 hlm. Satria A. 2002c. Pengantar sosiologi masyarakat pesisir. Penerbit Cidesindo. Jakarta. 130 hlm. Satria A. A Umbari, A Fauzi, A Purbayanto, E Soetarto, I Muchsin, I Muflikhati, M Karim, S Saad, W Oktariza dan Z Imran. 2002a. Acuan singkat menuju desentralisasi pengelolaan sumber daya perikanan. Penerbit Pusat Kajian Agraria-IPB dan Partnership For Governance Reform in Indonesia bekerjasama dengan PT Pustaka Cidesindo. Jakarta. 76 hlm. Satria A, A Umbari, A Fauzi, A Purbayanto, E Soetarto, I Muchsin, I Muflikhati, M Karim, S Saad, W Oktariza dan Z Imran. 2002b. Menuju desentralisasi kelautan. Penerbit Pusat Kajian Agraria IPB dan Partnersip for Govenance Reform in Indonesia bekerjasama dengan PT. Pusata Cidesindo. Jakarta. 210 hlm.
247
Satria A, and Y. Matsuda. 2003. Decentralization of fisheries management in Indonesia. Journal of Marine Policy (Article in press). 14 pp. Satria A, Y Matsuda and M Sano. 2005. Contractual solution to the tragedy of property right in coastal fisheries. Journal of Marine Policy 30: pg 226236. Satria A. 2006. Konflik nelayan dan modal sosial. Makalah seminar 10 tahun PKSPL IPB, 15 Agustus 2006 di FPIK IPB. Bogor. 7 hlm. Soebroto S, Sunardi dan SK Wahyono. 1983. Konvensi PBB tentang hukum laut. Penerbit Surya Indah. Jakarta. 275 hlm. Sondakh LW. 2003. Globalisasi dan desentralisasi: perspektif ekonomi lokal. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Jakarta. 504 hlm. Serageldin I. 2004. Sustainability and the wealth of nations first steps n i an ongoing joerney. Journal Environmentally Sustainable Development (ESD) Studies and Monographs Series No.5. ESD. 20 pp. Simatupang P, MH Sawit, dan VT Manurung. 1990. Tingkat kesejahteraan ekonomi nelayan dan kaitannya dengan teknologi kelembagaan dan kebijakan pemerintah. Dalam Prosiding Kontribusi Pertanian dalam Peningkatan Ekspor Non Migas (editor: Suryana, A; F Kasryno dan E Pasandaran). Pusat Penelitian Agro Ekonomi. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian RI. Jakarta. Singarimbun M dan S Effendi. 1989. Metode penelitian survei. Penerbit LP3ES. Jakarta. 336 hlm. Sitinjak dan Sugiarto. 2006. Lisrel. Edisi pertama. Penerbit Graha Ilmu. Jogyakarta. 178 hlm. Smith Ian R.1979. A Research fram ework for traditional fisheries. ICLARM Strudies and Reviews No.2. International Center for Living Aquatic Resources Mnagement, Manila. 45 pp. Soekanto S. 2003. Sosiologi suatu pengantar. Cetakan ke-35. Penerbit PT Gaja Persinso Persada. Jakarta. 465 hlm. Solimun. 2005. Structural equation modelling Lisrel dan Amos. Fakultas MIPA Unibraw. Malang. Soselisa H. 2001. Sasi laut di Maluku: pemilikan komunal dan hak-hak komunitas dalam m anajemen sumber daya kelautan. Dalam Sumber daya Alam dan jaringan sosial (edited by Franz von Benda-Backmann et al) Penerbit Pustaka Pelajar. Jakarta. Hlm 227-266. Straus A dan J Corbin. 2003. Dasar-dasar penelitian kualitatif. Penerbit Pustaka Pelajar. Yogyakarta. 309 hlm.
248
Sudiyono. 2006. Manajemen sumberdaya laut dalam perspektif otonomi daerah. Makalah Seminar Hasil-hasil penelitian PMB-LIPI. Jakarta, 20-21 September 2006. 20 hlm. Supranto J. 2003. Metode penelitian hukum dan statistika. Penerbit Rineka Cipta. Jakarta. 262 hlm. Supranto J. 2004. Analisis multivariate : arti dan interpretasi. Penerbit Rineka Cipta. Jakarta. 359 hlm. Suhana. 2004. Wacana pengakuan hak ulayat laut. HU Suara Pembaharuan tanggal 28 Januari 2004. Jakarta. Sujianto dan S Maulana. 2002. Kelembagaan masyarakat pesisir dan kepulauan, tinjauan budaya untuk pemberdayaan masyarakat pesisir dan kepulauan. Cetakan Pertama. Coral Reefs Information and Training Centre (CRITC). Pekanbaru-Riau. 247 hlm. Suradinata E. 2006. Otonomi daerah dan paradigma baru kepemimpinan pemerintahan dan bisnis. Penerbit Suara Bebas. Jakarta. 278 hlm. Suwarsono dan Alvin Y So. 2000. Perubahan social dan pembangunan. Edisi Revisi. Penerbit LP3ES. Jakarta. 266 hlm. Syms D. 1998. Property right and regulatory system In fisheries. Fishing News Books Printed. Oxford. Great Britain. 268 pp. Taryoto AH. 1995. Analisis kelembagaan dalam penelitian sosial ekonomi pertanian: suatu pengantar (hlm 1-6). Dalam Prosiding Pengembangan Hasil Penelitian Kelembagaan dan Prospek Pengembangan Beberapa Komoditas Pertanian. P2SE Pertanian-Balitbang Deptan RI. 292 hlm. Tamtomo JP. 2004. Pengembangan konsep “marine cadaster” dengan pilihan aplikasi sistem informasi kebijakan pemanfaatan ruang a l ut di wilayah pulau Bintan, kabupaten Riau Kepulauan, propinsi Riau. Makalah seminar Program Pasca sarjana IPB, tanggal 1 Oktober 2004. Bogor. 44 hlm. Tietenberg T. 1992. Environmental and natural resource economics. Third Edition. Harper Collins Publishers Inc. New York USA. 678 pp. Tietenberg T. 1994. Environmental economic and policy. College Publisher. New York USA. 432 pp
Harper Collins
Tietze U, J Prado, JM Lery and R Lasch. 2001. Techno-economic performance of marine capture fisheries. FAO Fisheries Technical paper No.421. FAOUN, Rome. 79 pp. [TPE] Tim Pondok Edukasi. 2005. Pegangan memahami desentralisasi: (beberapa pengertian tentang desentralisasi). Penerbit Pondik Edukasi. Bantul -Yogyakarta. 98 hlm. Townsley P. 1993. A manual rapid on rapid appraisal methods for coastal community. FAO-UNDP. Bay Bengal Programe. India. 110 pp.
249
Wahyono A. 1993. Aspek-aspek sosial budaya masyarakat maritim Indonesia Bagian Timur. PMB-LIPI. Jakarta. 51 hlm. Wahyono A, AR Patji, DS Laksono, R Indrawasih, Sudiyono dan S Ali. 2000. Hak ulayat laut di kawasan timur Indonesia. Cetakan 1. Penerbit Media Pressindo bekerjasama dengan Yayasan Adikarya IKAPI dan The Ford Foundation. Yogyakarta. 166 hlm. Wahyono A, IGP Antariksa, M Mirón, R Indrawasih, dan Sudiyono. 2001. Pemberdayaan masyarakat nelayan. Penerbit Media Pressindo. Yogyakarta. 226 hlm. Wiryawan B, DG Bengen, A Tahir dan NP Zamani. 1999. Penyusunan atlas sumberdaya pesisir: pembelajaran dari pengalaman Lampung. Penerbitan khusus Proyek Pesisir PKSPL-IPB, Coastal Resources Center-University of Rhode Island. Narraganset, Rhode Island. Jakarta. 36 hlm. World Bank. 2001. What is decentralizasation. www.world bank.org. [UNESCO] United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization. 2002. Managing conflicts over resources and values: continental coasts. Results of a workshop on “Wise practices for coastal conflict prevention and resolution”. Maputo, Mozambique, 19-23 Nopember 2001. Coastal region and small island paper 12. Paris. 86 pp. Yin RK. 1996. Studi kasus: desain dan metode. Edisi revisi. Penerbit PT Raja Grafindo Persada. Jakarta. Yustika AE. 2006. Ekonomi kelembagaan: definisi, teori dan strategi. Cetakan I. Penerbit Bayumedia Publishing. Malang. 364 hlm. Zieren M, O Suhana dan D Krisnabudi. 1997. Profil wilayah pesisir propinsi Riau, Indonesia. Kerjasama Bappeda Tingkat I Propinsi Riau dengan Ditjen Bangda Depdagri RI dan UNDP. PT Ardes Perdana. Pekanbaru. 246 hlm.
Lampiran 1 Peta Lokasi Penelitian di Kawasan Barelang Kepulauan Riau