DAFTAR PUSTAKA 1.
Soegondo, S. (2004), Diagnosis dan klasifikasi diabetes melitus terkini, dalam Penatalaksanaan Diabetes Melitus Terpadu sebagai Panduan Penatalaksanaan Diabetes Melitus bagi Dokter maupun Edukator, Soegondo, S., Soewondo, P., Subekti, I., penyunting, Pusat Diabetes dan Lipid RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Balai Penerbit FKUI, Jakarta, h. 17 – 28
2.
Harris, M.L., Zimmet, P. (1992), Classification of diabetes mellitus and other categories of glucose intolerance, dalam International Textbook of Diabetes Mellitus, Alberti, K.G.M.M., De Fonzo, R.A., Keen, H., Zimmet, P., editors, 2nd edition, John – Wiley and Sons, New York, p. 3 – 16
3.
World Health Organization (WHO) (1999), Definition, Diagnosis and Classification of Diabetes Mellitus and its Complications, Department of Noncommunicable Disease Surveillance, WHO, diakses dari http://id.wikipedia.org/wiki/Diabetes_mellitus [29/12/2007]
4.
Lanywati, E. (2001), Diabetes Melitus: Penyakit Kencing Manis, Kanisius, Yogyakarta, h. 7 – 11
5.
Suyono, S. (1995), Kecenderungan peningkatan jumlah penyandang diabetes, dalam Penatalaksanaan Diabetes Melitus Terpadu sebagai Panduan Penatalaksanaan Diabetes Melitus bagi Dokter maupun Edukator, Soegondo, S., Soewondo, P., Subekti, I., penyunting, Pusat Diabetes dan Lipid RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Balai Penerbit FKUI, Jakarta, h. 3 – 4
6.
Perkumpulan Endrokinologi Indonesia (2002), Konsensus Pengelolaan Diabetes Melitus di Indonesia, PERKENI, Jakarta
7.
Waspadji, S. (1999), Gambaran klinis diabetes melitus, dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Jilid 1, Edisi ke-3, Balai Penerbit FKUI, Jakarta, h. 586 – 589
8.
Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Barat (2004), Penentuan prioritas masalah kesehatan, dalam Pedoman Perencanaan Penganggaran Kesehatan Terpadu (P2KT) dan Pengendalian Penilaian Pelaksanaan Program di Puskesmas, DINKES Jabar, Bandung, h. 21
9.
Wiyono, P. (2000), Diet antioksidan pada diabetes melitus, dalam Endokrinologi Klinik 2000: Prosiding Nasional Perkumpulan Endokrinologi Indonesia ke-5, Masjhur, J.S., Kariadi, S.H.K.S., penyunting, PERKENI, Bandung, h. 176 – 193
64
10.
Suyono, S. (1995), Patofisiologi diabetes melitus, dalam Penatalaksanaan Diabetes Melitus Terpadu sebagai Panduan Penatalaksanaan Diabetes Melitus bagi Dokter maupun Edukator, Soegondo, S., Soewondo, P., Subekti, I., penyunting, Pusat Diabetes dan Lipid RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Balai Penerbit FKUI, Jakarta, h. 7 – 12
11.
Utami, P. (2004), Tanaman Obat untuk Mengatasi Diabetes Melitus, PT Agromedia Pustaka, Jakarta, h. 25 – 31
12.
Departemen Kesehatan RI, Undang-undang Kesehatan Tahun 1992 Pasal 47, DEPKES RI, Jakarta
13.
Shukla, R., Anand, K., Prabhu, K.M., Murthy, P.S. (1994), Hypoglicaemic effect of the water extract of Ficus bengalensis in alloxan recovered, mildly diabetic and severely diabetic rabbits, Int. J. Diab. Development Countries, 14, p. 78 – 81
14.
Perez, C., Dominguez, E., Ramiro, J.M., Romero, A., Campillo, J.E., Torres, M.D. (1995), A study on the glycaemic balance in streptozotocin diabetic rats treated with an aqueous extract of Ficus carica (fig tree) leaves, Phytotherapy Research, 10, p. 82 – 83
15.
Iskandar, F. (2007), Pohon Buah Tin, Gampang Budidayanya, Besar Faedahnya, diakses dari http://www.majalahpengusaha.com/content/ [22/12/2007]
16.
Starr, F., Starr, K., Loope, L. (2003), Ficus carica, United States Geological Survey – Biological Resources Division, Haleakala Field Station, Hawaii
17.
Nix, S. (2008), How to Manage and Identify Fig, diakses dari http:// forestry.about.com/od/silviculture/p/fig.htm [15/01/2008]
18.
Anonymous (2006), Fig Fossil Clue to Early Farming, BBC News, diakses dari http://en.wikipedia.org/wiki/Common_Fig [15/12/2007]
19.
Christman, S. (2003), Ficus carica, diakses dari http://www.floridata.com/ ref/F/ficus_c.cfm [15/12/2007]
20.
Sutomo, B. (2006), Buah Tin atau Fig, diakses dari http://budiboga. blogspot.com/2006/05/buah-tin-atau-fig-buah-dari-surga.html [15/12/2007]
21.
Anonymous (2007), USDA Nutrient Database, diakses http://www.nal.usda.gov/fnic/foodcomp/search/ [23/12/2007]
22.
Strayer, L. (2000), Biokimia, Edisi ke-4, Sadikin, M. dkk., penterjemah, h. 443 – 556
23.
Wilbraham, A.C., Matta, M.S. (1992), Kimia Organik dan Hayati, Achmadi, S., penterjemah, Penerbit ITB, Bandung, h. 404 – 405
65
dari
24.
Murray, I. (1971), Paulesco and The Isolation of Insulin, J. The History of Med. and Allied Sci., 26 (2), p. 150 – 157
25.
Duckworth, W.C., Bennet, R.G., Hamel, F.G. (1998), Insulin Degradation: Progress and Potential, Endocrine Reviews, 19 (5), p. 608 – 624
26.
Tierney, L.M., McPhee, S.J., Papadakis, M.A. (2002), Current Medical Diagnosis and Treatment, Lange Medical Books, International Edition, Mc Graw – Hill, New York, p. 1203 – 1215
27.
Tim FK UI (1999), Kapita Selekta Kedokteran, Jilid 1, Media Aesculapius, Jakarta, diakses dari http://id.wikipedia.org/wiki/Diabetes_mellitus [28/02/2008]
28.
Waspadji, S. (2004), Diabetes melitus: mekanisme dasar dan pengelolaannya yang rasional, dalam Penatalaksanaan Diabetes Melitus Terpadu sebagai Panduan Penatalaksanaan Diabetes Melitus bagi Dokter maupun Edukator, Soegondo, S., Soewondo, P., Subekti, I., penyunting, Pusat Diabetes dan Lipid RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Balai Penerbit FKUI, Jakarta, h. 29 – 42
29.
Brody, T., Larner, J., Minneman, K. (1998), Human Pharmacology Molecular to Clinical, Mosby – Year Inc., USA, p. 541 – 557
30.
Powers, A.C. (2001), Diabetes mellitus, dalam Harrison’s Principles of Internal Medicine, Fauci, A., Braunwald, E., Isselbacher, K., Wilson, J., Martin, J., Kasper, D., editors, 15 (2), The Mc Graw – Hill Companies, Inc., New York, p. 2109 – 2137
31.
Jones, D. (1997), Insulin-dependent diabetes mellitus: an overview, dalam Textbook of Diabetes, 2nd edition, Blackwell Science, p. 12.1 – 12.7
32.
King, M.W. (2007), Definition of Diabetes, diakses dari http://web.indstate. edu/thcme/mwking/ [28/02/2008]
33.
Guyton, A.C., Hall, J.E. (1997), Metabolisme karbohidrat dan pembentukan adenosin trifosfat; Insulin, glukagon dan diabetes melitus, dalam Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, Edisi ke-9, Setiawan, I., Tengadi, L.M.A.K.A., Santoso, A., penterjemah, EGC, Jakarta, h. 1065 – 1079; 1234 – 1237
34.
Davis, S.N., Granner, D.K. (2001), Insulin, oral hypoglycemic agents and the pharmacology of the endocrine pancreas, dalam Goodman and Gilman’s The Pharmacological Basis of Therapeutics, 10th edition, Mc Graw – Hill Medical Publishing Division, p. 1701 – 1706
35.
Nolte, M.S., Karam, J.H. (2001), Pancreatic hormones and antidiabetic drugs, dalam Lange Medical Books, Katzung, B., editor, Basic and Clinical Pharmacology, Mc Graw – Hill Medical Publishing Division, USA, p. 711 – 730
66
36.
Hurd, R. (2006), Medical Encyclopedia, diakses dari http://www.nlm.nih. gov/medlineplus/encyclopedia.html [28/02/2008]
37.
American Association for Clinical Chemistry (2007), Glucose Tests, diakses dari http://www.labtestsonline.org/understanding/analytes/glucose/test.html [28/02/2008]
38.
Turner, D.C., Bagnara, J.T. (1988), Endrokrinologi Umum, Harsojo, penterjemah, Penerbit Universitas Airlangga, Yogyakarta, h. 326 – 350
39.
Windholz, M., et al. (1992), The Merck Index an Encyclopedia of Chemicals Drugs and Biologicals, 10th edition, Merck and Co., Inc., Rahway, p. 276 – 277
40.
Pickup, J., William, G. (1997), Animal models of insulin-dependent diabetes mellitus, dalam Textbook of Diabetes, 2nd edition, Blackwell Science, p. 16.1 – 16.4
41.
Szkudelsky, K. (2001), Mini Review The Mechanism of Alloxan And Streptozosin Action in β Cell of The Rat Pancreas, Departement of Animal Physiology and Biochemistry, University of Agriculture, Ponland, diakses dari http://www.biomed.caz.ez [28/02/2008]
42.
Kelompok Kerja Ilmiah Phyto Medica (1993), Pedoman pengujian dan pengembangan fitofarmaka: penapisan farmakologi, Pengujian Fitofarmaka dan Pengujian Klinik, Yayasan Pengembangan Obat Bahan Alam Phyto Medica, Jakarta, h. 15 – 17
43.
Yayuk, A. (2004), Mekanisme Aktivitas Antihiperglikemik Ekstrak Buncis (Phaseolus vulgaris L.) pada Tikus Diabetes dan Identifikasi Komponen Aktif, Disertasi Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor
44.
Khairani, A.F. (2006), Efek Ekstrak Etanol Buah Pare (Momordica charantia L.) Varietas Hijau Terhadap Kadar Glukosa Darah Puasa dan Malondialdehid Tikus Putih Galur Wistar yang Diinduksi Aloksan Monohidrat, Tesis Program Pascasarjana Combined Degree, Fakultas Kedokteran, Universitas Padjadjaran
45.
Maley, K., Komasara, L. (2003), VET 120 introduction to lab animal Science, Val Macer, diakses dari http://www.medaille.edu/vmacer; http://www.medaille.edu/vmacer/120_lab_rodentlab1.htm [27/11/2007]
46.
Tarjantje, R. (1980), Penelitian umbi bidara upas yang terkenal sebagai obat diabetes oral, Laporan Penelitian No. 4003180, Institut Teknologi Bandung, h. 35 – 68
47.
Harborne, J.B., Metoda Fitokimia: Penuntun Cara Modern Menganalisis Tumbuhan, Cetakan ke-2, Padmawinata, K., Soediro, I., penterjemah, Penerbit ITB, Bandung
67
48.
Farnsworth, N.R., Biological and phytochemical screening of plants, J. Pharm. Sci. (3), p. 237 – 238
49.
Somogyi, M. (1952), Notes on Sugar Determination, J. Biol. Chem., 195, p. 19 – 25
50.
Nelson, N. (1944), A photometric adaptation of the Somogyi method for the determination of glucose, J. Biol. Chem., 153, p. 61 – 68
51.
Federer, W. Experimental Design, Oxford and IBH, Oxford, diakses dari http://www.bscb.cornel.edu/grads/books [10/04/2008]
52.
Sugiri, I. (1980), Penelitian mengenai adanya khasiat hipoglikemik dalam daun Clinacanthus nuthans, Laporan Penelitian No. 3963180, Institut Teknologi Bandung, h. 59 – 95
68
LAMPIRAN Lampiran A
Kurva Standar Glukosa Absorbansi (A)
[Glukosa] (mg/mL)
1
2
3
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,002
0,027
0,029
0,027
0,028
0,003
0,045
0,043
0,043
0,044
0,004
0,066
0,066
0,067
0,066
0,005
0,091
0,092
0,092
0,092
0,010
0,180
0,178
0,178
0,179
0,020
0,323
0,323
0,323
0,323
0,030
0,471
0,470
0,470
0,470
0,040
0,611
0,609
0,609
0,610
69
Ā
Lampiran B
Data Berat Badan Hewan Uji
Kelompok
No.
1 2 3 4 Rata-rata Standar Deviasi 1 2 2 Kontrol positif 3 4 Rata-rata Standar Deviasi 1 3 2 Metformin 50 3 mg/kgBB 4 Rata-rata Standar Deviasi 1 4 2 Buah tin 25 3 mg/kgBB 4 Rata-rata Standar Deviasi 1 5 2 Buah tin 50 3 mg/kgBB 4 Rata-rata Standar Deviasi 1 6 2 Buah tin 100 3 mg/kgBB 4 Rata-rata Standar Deviasi 1 7 2 Buah tin 200 3 mg/kgBB 4 Rata-rata Standar Deviasi
1 Kontrol negatif
Berat Badan (g) 196 212 161 217 196.50 25.30 204 152 213 214 195.75 29.51 209 196 215 198 204.50 9.04 200 221 176 158 188.75 27.54 186 201 224 196 201.75 16.09 200 208 169 184 190.25 17.33 189 203 165 188 186.25 15.73
70
Lampiran C Kelompok
Hasil Pemeriksaan Kadar GDP Pra Induksi No.
1.1 1.2 1.3 1.4 Rata-rata 2.1 2.2 2 Kontrol positif 2.3 2.4 Rata-rata 3.1 3 3.2 Metformin 50 3.3 mg/kgBB 3.4 Rata-rata 4.1 4 4.2 Buah tin 25 4.3 mg/kgBB 4.4 Rata-rata 5.1 5 5.2 Buah tin 50 5.3 mg/kgBB 5.4 Rata-rata 6.1 6 6.2 Buah tin 100 6.3 mg/kgBB 6.4 Rata-rata 7.1 7 7.2 Buah tin 200 7.3 mg/kgBB 7.4 Rata-rata
1 Kontrol negatif
A sampel A1
A2
A3
Ā sampel
0,072 0,067 0,094 0,088 0,080 0,073 0,066 0,069 0,068 0,069 0,069 0,078 0,090 0,078 0,079 0,066 0,076 0,069 0,074 0,071 0,074 0,096 0,066 0,097 0,083 0,074 0,066 0,102 0,089 0,083 0,102 0,076 0,072 0,081 0,083
0,072 0,067 0,094 0,087 0,080 0,072 0,066 0,069 0,068 0,069 0,069 0,077 0,092 0,077 0,079 0,067 0,075 0,069 0,074 0,071 0,074 0,097 0,067 0,098 0,084 0,073 0,067 0,101 0,090 0,083 0,103 0,076 0,071 0,081 0,083
0,073 0,066 0,095 0,087 0,080 0,073 0,067 0,070 0,069 0,070 0,070 0,077 0,092 0,078 0,079 0,067 0,075 0,070 0,074 0,072 0,074 0,096 0,067 0,098 0,084 0,073 0,066 0,102 0,089 0,083 0,102 0,075 0,072 0,080 0,082
0,072 0,067 0,094 0,087 0,080 0,073 0,066 0,069 0,068 0,069 0,069 0,077 0,091 0,078 0,079 0,067 0,075 0,069 0,074 0,071 0,074 0,096 0,067 0,098 0,084 0,073 0,066 0,102 0,089 0,083 0,102 0,076 0,072 0,081 0,083
Standar
C sampel SN
C (mg/mL)
(mg/mL)
(mg/dL)
(mg/dL)
0,066 0,066 0,092 0,092
0,004 0,004 0,005 0,005
0,066 0,066 0,066 0,066
0,004 0,004 0,004 0,004
0,066 0,066 0,092 0,066
0,004 0,004 0,005 0,004
0,066 0,066 0,066 0,066
0,004 0,004 0,004 0,004
0,066 0,092 0,066 0,092
0,004 0,005 0,004 0,005
0,066 0,066 0,092 0,092
0,004 0,004 0,005 0,005
0,092 0,066 0,066 0,092
0,005 0,004 0,004 0,005
8,768 8,081 10,254 9,493 9,15 8,808 8,040 8,404 8,283 8,384 8,404 9,374 9,928 9,414 9,280 8,081 9,131 8,404 8,970 8,646 8,970 10,471 8,081 10,616 9,534 8,889 8,040 11,051 9,710 9,423 11,123 9,172 8,687 8,768 9,437
87,68 80,81 102,54 94,93 91,49 88,08 80,40 84,04 82,83 83,84 84,04 93,74 99,28 94,14 92,80 80,81 91,31 84,04 89,70 86,46 89,70 104,71 80,81 106,16 95,34 88,89 80,40 110,51 97,10 94,23 111,23 91,72 86,87 87,68 94,37
91,00 81,00 103,00 97,00 93,00 89,00 81,00 85,00 85,00 85,00 85,00 92,00 100,00 93,00 92,50 82,00 92,00 83,00 91,00 87,00 89,00 104,00 81,00 105,00 94,75 88,00 78,00 116,00 95,00 94,25 112,00 99,00 87,00 92,00 97,50
Keterangan: C sampel SN
= kadar GDP dengan Somogyi–Nelson
C sampel GT
= kadar GDP dengan glukotester elektrik
A
= nilai absorbansi
Absorbansi larutan standar glukosa yang digunakan adalah yang nilainya paling mendekati absorbansi sampel filtrat darah.(52)
71
C sampel GT
Ā
Lampiran D Kelompok
Hasil Pemeriksaan Kadar GDP Pasca Induksi pada T0 No.
1.1 1.2 1.3 1.4 Rata-rata 2.1 2.2 2 Kontrol positif 2.3 2.4 Rata-rata 3.1 3 3.2 Metformin 50 3.3 mg/kgBB 3.4 Rata-rata 4.1 4 4.2 Buah tin 25 4.3 mg/kgBB 4.4 Rata-rata 5.1 5 5.2 Buah tin 50 5.3 mg/kgBB 5.4 Rata-rata 6.1 6 6.2 Buah tin 100 6.3 mg/kgBB 6.4 Rata-rata 7.1 7 7.2 Buah tin 200 7.3 mg/kgBB 7.4 Rata-rata
1 Kontrol negatif
A sampel A1
A2
A3
Ā sampel
0,075 0,069 0,092 0,084 0,080 0,500 0,430 0,485 0,419 0,459 0,521 0,355 0,440 0,517 0,458 0,528 0,502 0,533 0,498 0,515 0,288 0,476 0,366 0,389 0,380 0,455 0,499 0,488 0,389 0,458 0,472 0,366 0,302 0,433 0,393
0,075 0,069 0,094 0,082 0,080 0,499 0,431 0,486 0,422 0,460 0,521 0,356 0,440 0,517 0,459 0,528 0,501 0,532 0,499 0,515 0,289 0,477 0,365 0,389 0,380 0,456 0,499 0,488 0,389 0,458 0,472 0,366 0,302 0,434 0,394
0,077 0,069 0,093 0,083 0,081 0,501 0,430 0,484 0,421 0,459 0,522 0,355 0,442 0,515 0,459 0,528 0,501 0,532 0,499 0,515 0,289 0,477 0,366 0,391 0,381 0,455 0,501 0,487 0,388 0,458 0,473 0,366 0,301 0,434 0,394
0,076 0,069 0,093 0,083 0,080 0,500 0,430 0,485 0,421 0,459 0,521 0,355 0,441 0,516 0,458 0,528 0,501 0,532 0,499 0,515 0,289 0,477 0,366 0,390 0,380 0,455 0,500 0,488 0,389 0,458 0,472 0,366 0,302 0,434 0,393
Standar
C sampel SN
C (mg/mL)
(mg/mL)
(mg/dL)
(mg/dL)
0,066 0,066 0,092 0,092
0,004 0,004 0,005 0,005
0,470 0,470 0,470 0,470
0,030 0,030 0,030 0,030 0,030 0,020 0,030 0,030
0,470 0,470 0,470 0,470
0,030 0,030 0,030 0,030
0,323 0,470 0,323 0,323
0,020 0,030 0,020 0,020
0,470 0,470 0,470 0,323
0,030 0,030 0,030 0,020
0,470 0,323 0,323 0,470
0,030 0,020 0,020 0,030
91,72 83,64 101,09 90,22 91,66 638,30 549,36 619,15 537,02 585,96 665,53 440,04 562,55 659,15 581,82 674,04 640,00 679,57 636,60 657,55 357,48 608,51 452,84 482,56 475,35 581,28 637,87 622,55 481,32 580,76 602,98 453,25 373,58 553,62 495,86
92,00 83,00 101,00 87,00 90,75 HI 555,00 HI 520,00
0,470 0,323 0,470 0,470
0,9172 0,8364 1,0109 0,9022 0,9166 6,3830 5,4936 6,1915 5,3702 5,8596 6,6553 4,4004 5,6255 6,5915 5,8182 6,7404 6,4000 6,7957 6,3660 6,5755 3,5748 6,0851 4,5284 4,8256 4,7535 5,8128 6,3787 6,2255 4,8132 5,8076 6,0298 4,5325 3,7358 5,5362 4,9586
Keterangan: C sampel SN
= kadar GDP dengan Somogyi–Nelson
C sampel GT
= kadar GDP dengan glukotester elektrik
A
= nilai absorbansi
Absorbansi larutan standar glukosa yang digunakan adalah yang nilainya paling mendekati absorbansi sampel filtrat darah.(52)
72
C sampel GT
Ā
HI 471,00 561,00 HI HI HI HI HI 331,00 HI 434,00 492,00 577,00 HI HI 472,00 HI 474,00 375,00 542,00
Lampiran E Kelompok
Hasil Pemeriksaan Kadar GDP Pasca Induksi pada T7 No.
1.1 1.2 1.3 1.4 Rata-rata 2.1 2.2 2 Kontrol positif 2.3 2.4 Rata-rata 3.1 3 3.2 Metformin 50 3.3 mg/kgBB 3.4 Rata-rata 4.1 4 4.2 Buah tin 25 4.3 mg/kgBB 4.4 Rata-rata 5.1 5 5.2 Buah tin 50 5.3 mg/kgBB 5.4 Rata-rata 6.1 6 6.2 Buah tin 100 6.3 mg/kgBB 6.4 Rata-rata 7.1 7 7.2 Buah tin 200 7.3 mg/kgBB 7.4 Rata-rata
1 Kontrol negatif
A sampel A1
A2
A3
Ā sampel
0,072 0,063 0,092 0,082 0,077 0,509 0,498 0,505 0,466 0,495 0,427 0,339 0,425 0,202 0,348 0,366 0,199 0,288 0,243 0,274 0,225 0,322 0,295 0,317 0,290 0,281 0,303 0,344 0,245 0,293 0,295 0,289 0,121 0,256 0,240
0,074 0,065 0,090 0,082 0,078 0,512 0,500 0,505 0,467 0,496 0,425 0,339 0,424 0,201 0,347 0,366 0,198 0,288 0,243 0,274 0,226 0,323 0,292 0,315 0,289 0,282 0,302 0,344 0,246 0,294 0,293 0,287 0,121 0,256 0,239
0,072 0,062 0,090 0,081 0,076 0,510 0,499 0,507 0,463 0,495 0,425 0,339 0,423 0,201 0,347 0,365 0,199 0,288 0,244 0,274 0,225 0,323 0,293 0,317 0,290 0,281 0,303 0,343 0,245 0,293 0,293 0,285 0,122 0,255 0,239
0,073 0,063 0,091 0,082 0,077 0,510 0,499 0,506 0,465 0,495 0,426 0,339 0,424 0,201 0,348 0,366 0,199 0,288 0,243 0,274 0,225 0,323 0,293 0,316 0,289 0,281 0,303 0,344 0,245 0,293 0,294 0,287 0,121 0,256 0,239
Standar
C sampel SN
C (mg/mL)
(mg/mL)
(mg/dL)
(mg/dL)
0,066 0,066 0,092 0,092
0,004 0,004 0,005 0,005
0,470 0,470 0,470 0,470
0,030 0,030 0,030 0,030 0,030 0,020 0,030 0,010
0,323 0,179 0,323 0,179
0,020 0,010 0,020 0,010
0,179 0,323 0,323 0,323
0,010 0,020 0,020 0,020
0,323 0,323 0,323 0,179
0,020 0,020 0,020 0,010
0,323 0,323 0,092 0,323
0,020 0,020 0,005 0,020
88,08 76,77 98,55 88,77 88,04 651,49 637,02 645,53 594,04 632,02 543,40 419,81 541,28 224,95 432,36 452,84 221,97 356,66 271,88 325,84 251,77 399,59 363,26 391,74 351,59 348,40 374,82 425,59 274,12 355,73 363,67 355,42 131,88 316,62 291,90
88,00 79,00 99,00 83,00 87,25 HI HI HI 580,00
0,470 0,323 0,470 0,179
0,8808 0,7677 0,9855 0,8877 0,8804 6,5149 6,3702 6,4553 5,9404 6,3202 5,4340 4,1981 5,4128 2,2495 4,3236 4,5284 2,2197 3,5666 2,7188 3,2584 2,5177 3,9959 3,6326 3,9174 3,5159 3,4840 3,7482 4,2559 2,7412 3,5573 3,6367 3,5542 1,3188 3,1662 2,9190
Keterangan: C sampel SN
= kadar GDP dengan Somogyi–Nelson
C sampel GT
= kadar GDP dengan glukotester elektrik
A
= nilai absorbansi
Absorbansi larutan standar glukosa yang digunakan adalah yang nilainya paling mendekati absorbansi sampel filtrat darah.(52)
73
C sampel GT
Ā
545,00 424,00 546,00 253,00 442,00 453,00 240,00 363,00 292,00 337,00 274,00 402,00 364,00 392,00 358,00 350,00 398,00 458,00 299,00 376,25 369,00 360,00 137,00 302,00 292,00
Lampiran F Kelompok
Hasil Pemeriksaan Kadar GDP Pasca Induksi pada T14 No.
1.1 1.2 1.3 1.4 Rata-rata 2.1 2.2 2 Kontrol positif 2.3 2.4 Rata-rata 3.1 3 3.2 Metformin 50 3.3 mg/kgBB 3.4 Rata-rata 4.1 4 4.2 Buah tin 25 4.3 mg/kgBB 4.4 Rata-rata 5.1 5 5.2 Buah tin 50 5.3 mg/kgBB 5.4 Rata-rata 6.1 6 6.2 Buah tin 100 6.3 mg/kgBB 6.4 Rata-rata 7.1 7 7.2 Buah tin 200 7.3 mg/kgBB 7.4 Rata-rata
1 Kontrol negatif
A sampel A1
A2
A3
Ā sampel
0,073 0,066 0,095 0,081 0,079 0,519 0,510 0,522 0,499 0,513 0,048 0,041 0,036 0,042 0,042 0,087 0,114 0,091 0,059 0,088 0,043 0,059 0,057 0,041 0,050 0,064 0,039 0,093 0,132 0,082 0,064 0,049 0,109 0,076 0,075
0,073 0,065 0,095 0,079 0,078 0,519 0,509 0,522 0,497 0,512 0,048 0,041 0,037 0,042 0,042 0,088 0,114 0,089 0,061 0,088 0,042 0,059 0,058 0,042 0,050 0,064 0,039 0,091 0,132 0,082 0,065 0,049 0,109 0,077 0,075
0,071 0,066 0,095 0,079 0,078 0,518 0,508 0,519 0,497 0,511 0,047 0,040 0,037 0,043 0,042 0,088 0,112 0,089 0,059 0,087 0,042 0,060 0,057 0,041 0,050 0,064 0,038 0,092 0,133 0,082 0,064 0,051 0,109 0,076 0,075
0,072 0,066 0,095 0,080 0,078 0,519 0,509 0,521 0,498 0,512 0,048 0,041 0,037 0,042 0,042 0,088 0,113 0,090 0,060 0,088 0,042 0,059 0,057 0,041 0,050 0,064 0,039 0,092 0,132 0,082 0,064 0,050 0,109 0,076 0,075
Standar
C sampel SN
C (mg/mL)
(mg/mL)
(mg/dL)
(mg/dL)
0,066 0,066 0,092 0,092
0,004 0,004 0,005 0,005
0,470 0,470 0,470 0,470
0,030 0,030 0,030 0,030 0,003 0,003 0,003 0,003
0,092 0,092 0,092 0,066
0,005 0,005 0,005 0,004
0,044 0,066 0,066 0,044
0,003 0,004 0,004 0,003
0,066 0,044 0,092 0,092
0,004 0,003 0,005 0,005
0,066 0,044 0,092 0,066
0,004 0,003 0,005 0,004
87,68 79,60 103,26 86,59 89,28 662,13 649,79 665,11 635,32 653,09 65,00 55,45 50,00 57,73 57,05 95,29 123,19 97,46 72,32 97,07 57,73 71,92 69,49 56,36 63,88 77,58 52,73 100,00 143,84 93,54 77,98 67,73 118,48 92,53 89,18
89,00 79,00 101,00 92,00 90,25 HI HI HI HI
0,044 0,044 0,044 0,044
0,8768 0,7960 1,0326 0,8659 0,8928 6,6213 6,4979 6,6511 6,3532 6,5309 0,6500 0,5545 0,5000 0,5773 0,5705 0,9529 1,2319 0,9746 0,7232 0,9707 0,5773 0,7192 0,6949 0,5636 0,6388 0,7758 0,5273 1,0000 1,4384 0,9354 0,7798 0,6773 1,1848 0,9253 0,8918
Keterangan: C sampel SN
= kadar GDP dengan Somogyi–Nelson
C sampel GT
= kadar GDP dengan glukotester elektrik
A
= nilai absorbansi
Absorbansi larutan standar glukosa yang digunakan adalah yang nilainya paling mendekati absorbansi sampel filtrat darah.(52)
74
C sampel GT
Ā
66,00 57,00 53,00 61,00 59,25 97,00 130,00 99,00 71,00 99,25 61,00 72,00 68,00 58,00 64,75 75,00 57,00 103,00 146,00 95,25 81,00 71,00 118,00 94,00 91,00
Lampiran G Kelompok
Hasil Pemeriksaan Kadar GDP Pasca Induksi pada T21 No.
1.1 1.2 1.3 1.4 Rata-rata 2.1 2.2 2 Kontrol positif 2.3 2.4 Rata-rata 3.1 3 3.2 Metformin 50 3.3 mg/kgBB 3.4 Rata-rata 4.1 4 4.2 Buah tin 25 4.3 mg/kgBB 4.4 Rata-rata 5.1 5 5.2 Buah tin 50 5.3 mg/kgBB 5.4 Rata-rata 6.1 6 6.2 Buah tin 100 6.3 mg/kgBB 6.4 Rata-rata 7.1 7 7.2 Buah tin 200 7.3 mg/kgBB 7.4 Rata-rata
1 Kontrol negatif
A sampel A1
A2
A3
Ā sampel
0,070 0,063 0,099 0,083 0,079
0,070 0,063 0,099 0,084 0,079
0,069 0,060 0,098 0,084 0,078
0,297 0,443 0,445 0,428 0,403 0,427 0,421 0,424 0,213 0,371 0,215 0,368 0,376 0,433 0,348 0,376 0,428 0,301 0,255 0,340 0,354 0,347 0,300 0,388 0,347
0,297 0,444 0,445 0,429 0,404 0,425 0,422 0,424 0,211 0,371 0,214 0,367 0,377 0,433 0,348 0,377 0,427 0,301 0,256 0,340 0,354 0,348 0,300 0,388 0,348
0,296 0,444 0,444 0,428 0,403 0,425 0,422 0,423 0,211 0,370 0,215 0,367 0,377 0,434 0,348 0,376 0,427 0,299 0,256 0,340 0,355 0,348 0,299 0,389 0,348
Standar
C sampel SN
C sampel GT
Ā
C (mg/mL)
(mg/mL)
(mg/dL)
(mg/dL)
0,070 0,062 0,099 0,084 0,079
0,066 0,066 0,092 0,092
0,004 0,004 0,005 0,005
0,8444 0,7515 1,0725 0,9094 0,8945
84,44 75,15 107,25 90,94 89,45
81,00 75,00 106,00 86,00 87,00
0,297 0,444 0,445 0,428 0,403 0,426 0,422 0,424 0,212 0,371 0,215 0,367 0,377 0,433 0,348 0,376 0,427 0,300 0,256 0,340 0,354 0,348 0,300 0,388 0,348
0,323 0,470 0,470 0,470
0,020 0,030 0,030 0,030
0,470 0,470 0,470 0,179
0,030 0,030 0,030 0,010
0,179 0,323 0,323 0,470
0,010 0,020 0,020 0,030
0,323 0,470 0,323 0,323
0,020 0,030 0,020 0,020
0,323 0,323 0,323 0,323
0,020 0,020 0,020 0,020
3,6739 5,6638 5,6766 5,4681 5,1206 5,4340 5,3830 5,4085 2,3650 4,6476 2,3985 4,5490 4,6646 5,5319 4,2860 4,6605 5,4553 3,7193 3,1662 4,2503 4,3880 4,3055 3,7110 4,8091 4,3034
367,39 566,38 567,66 546,81 512,06 543,40 538,30 540,85 236,50 464,76 239,85 454,90 466,46 553,19 428,60 466,05 545,53 371,93 316,62 425,03 438,80 430,55 371,10 480,91 430,34
366,00 580,00 564,00 556,00 516,50 551,00 523,00 546,00 239,00 464,75 252,00 463,00 466,00 535,00 429,00 452,00 549,00 356,00 301,00 414,50 451,00 425,00 369,00 485,00 432,50
Keterangan: C sampel SN
= kadar GDP dengan Somogyi–Nelson
C sampel GT
= kadar GDP dengan glukotester elektrik
A
= nilai absorbansi
Absorbansi larutan standar glukosa yang digunakan adalah yang nilainya paling mendekati absorbansi sampel filtrat darah.(52)
75
Lampiran H
Analisis Statistik Perbandingan Rata-rata Kadar GDP dari 7 Kelompok Perlakuan Pra Induksi
Ulangan
1 1 87,68 2 80,81 3 102,54 4 94,93 Jumlah 365,95 Rata-Rata 91,49
2 88,08 80,40 84,04 82,83 335,35 83,84
Kelompok 3 4 5 84,04 80,81 89,70 93,74 91,31 104,71 99,28 84,04 80,81 94,14 89,70 106,16 371,19 345,86 381,37 92,80 86,46 95,34
6 88,89 80,40 110,51 97,10 376,90 94,23
7 111,23 91,72 86,87 87,68 377,50 94,37
Jumlah 630,42 623,09 648,08 652,54 2554,13
Dengan menggunakan program SPSS 13.0 diperoleh hasil pengujian ANOVA sebagai berikut: ANOVA Pra Induksi
Between Groups Within Groups Total
Sum of Squares 462,618 1819,631 2282,249
df 6 21 27
Mean Square 77,103 86,649
F ,890
Sig. ,520
Untuk melihat lebih jelas perbedaan di antara ketujuh kelompok, dilakukan uji DUNCAN dengan hasil sebagai berikut: Pra Induksi Duncan
a
Kelompok 2,00 4,00 1,00 3,00 6,00 7,00 5,00 Sig.
N 4 4 4 4 4 4 4
Subset for alpha = .05 1 83,83838375 86,46464650 91,48715425 92,79863850 94,22540600 94,37472550 95,34365400 ,139
Means for groups in homogeneous subsets are displayed. a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 4,000.
76
Lampiran I
Analisis Statistik Perbandingan Rata-rata Kadar GDP dari 7 Kelompok Perlakuan Pasca Induksi pada T0
Ulangan
1 1 91,72 2 83,64 3 101,09 4 90,22 Jumlah 366,66 Rata-Rata 91,66
2 638,30 549,36 619,15 537,02 2343,83 585,96
Kelompok 3 4 5 665,53 674,04 357,48 440,04 640,00 608,51 562,55 679,57 452,84 659,15 636,60 482,56 2327,28 2630,21 1901,39 581,82 657,55 475,35
6 581,28 637,87 622,55 481,32 2323,02 580,76
7 602,98 453,25 373,58 553,62 1983,43 495,86
Jumlah 3611,33 3412,67 3411,34 3440,48 13875,82
Dengan menggunakan program SPSS 13.0 diperoleh hasil pengujian ANOVA sebagai berikut: ANOVA T0
Between Groups Within Groups Total
Sum of Squares 850610,5 121352,8 971963,3
df 6 21 27
Mean Square 141768,420 5778,706
F 24,533
Sig. ,000
Untuk melihat lebih jelas perbedaan di antara ketujuh kelompok, dilakukan uji DUNCAN dengan hasil sebagai berikut: T0 Duncan
a
Kelompok 1,00 5,00 7,00 6,00 3,00 2,00 4,00 Sig.
N 4 4 4 4 4 4 4
Subset for alpha = .05 1 2 3 91,6644710 475,347474 495,856882 580,755769 580,755769 581,818831 581,818831 585,957447 585,957447 657,553192 1,000 ,077 ,204
Means for groups in homogeneous subsets are displayed. a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 4,000.
77
Lampiran J
Analisis Statistik Perbandingan Rata-rata Kadar GDP dari 7 Kelompok Perlakuan Pasca Induksi pada T7
Ulangan
1 1 88,08 2 76,77 3 98,55 4 88,77 Jumlah 352,17 Rata-Rata 88,04
2 651,49 637,02 645,53 594,04 2528,09 632,02
Kelompok 3 4 5 543,40 452,84 251,77 419,81 221,97 399,59 541,28 356,66 363,26 224,95 271,88 391,74 1729,45 1303,35 1406,36 432,36 325,84 351,59
6 348,40 374,82 425,59 274,12 1422,93 355,73
7 363,67 355,42 131,88 316,62 1167,59 291,90
Jumlah 2699,66 2485,40 2562,75 2162,12 9909,93
Dengan menggunakan program SPSS 13.0 diperoleh hasil pengujian ANOVA sebagai berikut: ANOVA T7
Between Groups Within Groups Total
Sum of Squares 635315,2 161791,8 797107,0
df 6 21 27
Mean Square 105885,867 7704,373
F 13,744
Sig. ,000
Untuk melihat lebih jelas perbedaan di antara ketujuh kelompok, dilakukan uji DUNCAN dengan hasil sebagai berikut: T7 Duncan
a
Kelompok 1,00 7,00 4,00 5,00 6,00 3,00 2,00 Sig.
N 4 4 4 4 4 4 4
Subset for alpha = .05 1 2 3 88,0418315 291,8977433 325,8372680 351,5903628 355,7321663 432,3621343 632,021277 1,000 ,053 1,000
Means for groups in homogeneous subsets are displayed. a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 4,000.
78
Lampiran K
Analisis Statistik Perbandingan Rata-rata Kadar GDP dari 7 Kelompok Perlakuan Pasca Induksi pada T14
Ulangan
1 1 87,68 2 79,60 3 103,26 4 86,59 Jumlah 357,13 Rata-Rata 89,28
2 662,13 649,79 665,11 635,32 2612,34 653,09
Kelompok 3 4 5 65,00 95,29 57,73 55,45 123,19 71,92 50,00 97,46 69,49 57,73 72,32 56,36 228,18 388,27 255,51 57,05 97,07 63,88
6 77,58 52,73 100,00 143,84 374,14 93,54
7 77,98 67,73 118,48 92,53 356,71 89,18
Jumlah 1123,38 1100,40 1203,80 1144,69 4572,27
Dengan menggunakan program SPSS 13.0 diperoleh hasil pengujian ANOVA sebagai berikut: ANOVA T14
Between Groups Within Groups Total
Sum of Squares 1125165 8403,786 1133569
df 6 21 27
Mean Square 187527,522 400,180
F 468,608
Sig. ,000
Untuk melihat lebih jelas perbedaan di antara ketujuh kelompok, dilakukan uji DUNCAN dengan hasil sebagai berikut: T14 Duncan
a
Kelompok 3,00 5,00 7,00 1,00 6,00 4,00 2,00 Sig.
N 4 4 4 4 4 4 4
1 57,0454545 63,8762625
Subset for alpha = .05 2 3 63,87626250 89,17764625 89,28195025 93,53590275
,634
,067
Means for groups in homogeneous subsets are displayed. a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 4,000.
79
4
89,17764625 89,28195025 93,53590275 97,06631525 ,616
653,085107 1,000
Lampiran L
Analisis Statistik Perbandingan Rata-rata Kadar GDP dari 7 Kelompok Perlakuan Pasca Induksi pada T21
Ulangan
1 1 84,44 2 75,15 3 107,25 4 90,94 Jumlah 357,78 Rata-Rata 89,45
2 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
3 367,39 566,38 567,66 546,81 2048,24 512,06
Kelompok 4 5 543,40 239,85 538,30 454,90 540,85 466,46 236,50 553,19 1859,05 1714,40 464,76 428,60
6 466,05 545,53 371,93 316,62 1700,12 425,03
7 438,80 430,55 371,10 480,91 1721,36 430,34
Jumlah 2139,94 2610,81 2425,25 2224,96 9400,97
Dengan menggunakan program SPSS 13.0 diperoleh hasil pengujian ANOVA sebagai berikut: ANOVA T21
Between Groups Within Groups Total
Sum of Squares 986652,4 188402,2 1175055
df 6 21 27
Mean Square 164442,068 8971,532
F 18,329
Sig. ,000
Untuk melihat lebih jelas perbedaan di antara ketujuh kelompok, dilakukan uji DUNCAN dengan hasil sebagai berikut: T21 Duncan
a
Kelompok 2,00 1,00 6,00 5,00 7,00 4,00 3,00 Sig.
N 4 4 4 4 4 4 4
Subset for alpha = .05 1 2 ,0000000000 89,44609125 425,0310698 428,6011855 430,3405575 464,7630650 512,0600313 ,196 ,257
Means for groups in homogeneous subsets are displayed. a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 4,000.
80
Analisis Statistik Penurunan Kadar GDP Antara T0 dan T14
Lampiran M
Berikut adalah data selisih tiap kelompok beserta rata-rata dan standar deviasinya: Kontrol No. (–) 1 2 3 4
x s
4,04 4,04 -2,17 3,62 2,38 3,04
Kontrol (+) -23,83 -100,43 -45,96 -98,30 -67,13 38,31
Dosis Perlakuan (mg/kgBB per oral setiap hari) Ekstrak air buah tin Metformin 50 25 50 100 600,53 578,75 299,75 503,70 384,59 516,81 536,59 585,15 512,55 582,11 383,34 522,55 601,42 564,27 426,20 337,48 524,77 560,49 411,47 487,22 102,33 30,13 98,56 105,72
200 525,00 385,52 255,10 461,09 406,68 116,02
Dengan menggunakan program SPSS 13.0 diperoleh hasil pengujian ANOVA sebagai berikut: ANOVA Selisih Sum of Squares 1573215 141628,3 1714843
Between Groups Within Groups Total
df 6 21 27
Mean Square 262202,506 6744,205
F 38,878
Sig. ,000
Untuk melihat lebih jelas perbedaan di antara ketujuh kelompok, dilakukan uji DUNCAN dengan hasil sebagai berikut: Selisih Duncan
a
Kelompok K(+) K(-) Ekstrak tin 200 Ekstrak tin 50 Ekstrak tin 100 Metformin 50 Ekstrak tin 25 Sig.
N 4 4 4 4 4 4 4
Subset for alpha = .05 1 2 3 -67,1277 2,3825200 406,6792 411,4712 487,2199 487,2199 524,7734 524,7734 560,4869 ,245 ,075 ,246
Means for groups in homogeneous subsets are displayed. a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 4,000.
81
Lampiran N
Perbandingan Luas Permukaan Tubuh Beberapa Hewan Uji
Mencit 20 g
Tikus 200 g
Kelinci 1,5 kg
Manusia 70 kg
Mencit 20 g
1
7
27,8
287,9
Tikus 200 g
0,14
1
3,9
56
Kelinci 1,5 kg
0,04
0,25
1
14,2
Manusia 70 kg
0,0026
0,018
0,07
1
Contoh Konversi Dosis:
Jika dosis ekstrak buah tin 25 mg/kgBB dan berat tikus 200 g, maka banyaknya ekstrak buah tin yang diberikan pada tikus (200 g) adalah = (200/1000) × 25 mg = 5 mg.
Jadi banyaknya ekstrak buah tin yang diberikan pada manusia (70 kg) adalah = 5 mg × 56 = 280 mg.
82