Daftar Peubah Penelitian Tomat 2010 oleh Darwin H. Pangaribuan. http://staff.unila.ac.id/bungdarwin DAFTAR PEUBAH PENELITIAN TOMAT Oleh Darwin H Pangaribuan http://staff.unila.ac.id/bungdarwin
BAHAN-BAHAN (Perhatian, bahan-bahan dibawah ini silahkan menyesuaikan dengan penelitian Anda) Bahan yang digunakan adalah benih tomat varietas Permata yang di produksi oleh PT East West Seed Indonesia, gula aren, dedak (bekatul), sekam padi, serasah daun jati, daun lamtoro, kapur dolomit, furadan, EM-4 yang di produksi oleh PT Songgo Langit Persada, air, bambu, label, biopestisida Pestona yang di produksi oleh PT NASA (insektisida), insektisida Matador 25 EC, Benlate, pestisida Antracol 70 WP, Regent 50 SC, dan pupuk urea, ZA, KCl, dan Sp-36. Sedangkan alat yang digunakan adalah plastik, oven, eksikator, timbangan analitik, pipet, hand refractometer, mulsa hitam perak merupakan mulsa yang tidak mudah robek sampai panen selain itu warna hitam pekat mampu menjaga kelembaban air dibawah tanah dan rumput liar tidak mudah tumbuh.
Daftar Peubah Penelitian Tomat 2010 oleh Darwin H. Pangaribuan. http://staff.unila.ac.id/bungdarwin CONTOH PETAK PERLAKUAN (Contoh disini rancangan faktorial 2 x 3, ini hanya contoh jangan ditiru). Ulangan 1
Ulangan 2
Ulangan 3
B0M2
B1M0
B0M2
B0M0
B0M2
B1M2
B1M1
B1M1
B0M0
B1M0
B1M2
B1M0
B0M1
B0M0
B0M1
B1M2
B0M1
B1M1
Satu petakan terdiri dari tiga guludan dengan ukuran, sebagai berikut: Jarak tanam 50 x 70 cm Jarak antar tanaman 50 cm Jarak antar guludan 70 cm UTARA
Panjang petak 4 meter Lebar petak 4 meter Minimal ada 14 tanaman per 2 guludan. Gambar 1. Denah tata letak petak percobaan
Daftar Peubah Penelitian Tomat 2010 oleh Darwin H. Pangaribuan. http://staff.unila.ac.id/bungdarwin Data Penunjang
Analisis Tanah Sebelum penelitian Analisis tanah dilakukan sebelum penelitian. Analisis tanah dilakukan dengan cara mengambil lima sampel tanah pada lapisan olah tanah sedalam 20 cm dengan sistem zigzag (Gambar), sejumlah cukup dari semua sampel sekitar 2-3 kg. Tanah tersebut dibersihkan dari aneka kotoran dan sampah. Parameter minimal yang diukur adalah: pH, N total, P tersedia, K total, C organik, tekstur, dan KTK. Parameter lengkap yang diukur lihat contoh Tabel.
Ulangan 1 Ulangan 2
Ulangan 3
Gambar 7. Pola pengambilan sampel tanah
Daftar Peubah Penelitian Tomat 2010 oleh Darwin H. Pangaribuan. http://staff.unila.ac.id/bungdarwin Analisis Tanah Setelah Penelitian; Berguna untuk mengukur berapa banyak hara N, P dan K yang telah diserap tanaman. Parameter yang diukur cukup: pH, N total, P tersedia, dan K dd. Analisis Bokashi Analisis bokashi dilakukan sebelum bokashi diaplikasikan ke lahan, dengan parameter pH, N total, P tersedia, Kdd, C organik.
Data iklim Data diambil dari stasiun iklim terdekat untuk data bulan berjalan percobaan. Data yang penting curah hujan harian dan dan suhu rata-rata harian. Pengamatan intensitas serangan OPT (%). Intensitas serangan OPT pada tomat dinilai dengan rumus: k
Intensitas serangan hama atau penyakit =
[∑ ni x vi ] i =0
ZN
x 100 %
Keterangan : ni = jumlah tanaman ke-i vi = skor tanaman ke-i Z = nilai skala dari skor tertinggi N = jumlah seluruh tanaman yang diamati.
Daftar Peubah Penelitian Tomat 2010 oleh Darwin H. Pangaribuan. http://staff.unila.ac.id/bungdarwin Peubah Analisis Tumbuh Variabel yang diamati adalah analisis pertumbuhan yang dilakukan terhadap 5 tanaman contoh, terdiri dari ILD (indeks luas daun), LFB (laju fotosintesis bersih), dan LTT (laju tumbuh tanaman) masing-masing pada 23, 30, 37, 49, 56 HST
Uraian dinamika pertumbuhan tersebut adalah: 1. Indeks Luas Daun (ILD) Indeks Luas Daun (ILD) tujuh harian, yaitu nisbah antara luas daun komunitas (L) dengan satuan luas area tanah yang ditutupi komunitas (A), yang merupakan karakteristik kemampuan tanaman menyerap radiasi matahari untuk proses fotosintesis dalam tegakan tanaman. Satuannya adalah cm -2 m -2.
Rumus untuk 2 mingguan adalah:
ILD =
L 2 + L1 2A
Sedangkan rumus per satu minggu adalah LD ILD = LT Keterangan: ILD = indeks luas daun LD = luas daun (cm2) = Panjang daun x lebar daun x 0.7 LT = luas tanah yang dinaungi daun (cm2) = πr2 = 3.14 x r2 Cara pengukuran luas tanah yang dinaungi dapat dijelaskan dengan Gambar dibawah Nilai r diperoleh dengan cara mengukur tanah ternaungi dari pangkal batang utama.
Daftar Peubah Penelitian Tomat 2010 oleh Darwin H. Pangaribuan. http://staff.unila.ac.id/bungdarwin
r
Gambar. Pengukuran luas tanah yang dinaungi. 2. Laju Fotosintesis Bersih (LFB). Laju Fotosintesis Bersih (LFB) tujuh-harian merupakan laju penambahan bobot kering tanaman per satuan luas daun per satuan waktu rata-rata tujuh harian yang menggambarkan laju fotosintesis bersih (kapasitas tanaman mengakumulasi bahan kering) per cm2 daun per hari rata-rata dalam periode tujuh-harian. Satuannya adalah g cm -2 hr -1 LFB =
(W 2 − W 1)(ln L 2 − ln L1) (t 2 − t1)( L 2 − L1)
3. Laju Tumbuh Tanaman (LTT) Laju Tumbuh Tanaman tujuh-harian menunjukkan efisiensi pertambahan bobot bahan kering total per satuan luas tanah per satuan waktu rata-rata tujuh-harian yang menggambarkan peningkatan bobot bahan kering total tanaman per m2 lahan per hari rata-rata dalam periode tujuh harian. Satuannya adalah g m-2 hr -1.
Daftar Peubah Penelitian Tomat 2010 oleh Darwin H. Pangaribuan. http://staff.unila.ac.id/bungdarwin LTT =
W2 - W1 A(t 2 − t1)
Arti lambang huruf dalam ketiga rumus di atas adalah: W2 = bobot kering total tanaman pada waktu t2; W1 = bobot kering total tanaman pada waktu t1; L2 = luas daun tanaman pada waktu t2; L1 = luas daun tanaman pada waktu t1; t2 = waktu pengamatan sesudah t1; t1 = waktu pengamatan tertentu, dan A = luas lahan tempat tumbuh. Pengamatan analisis tumbuh adalah pengamatan destruktif (tanaman dirusak), sedangkan pengamatan pertumbuhan vegetatif dan generative tidak destruktif. Langkah awal pengamatan analisis tumbuh adalah tentukan 3 sampel tanaman dalam satu perlakuan. Sampel tanaman harus berasal dari satu guludan yang sama. Kemudian pada umur 23 HST, 30 HST, 37 HST, 49 HST dan 56 HST, dipisahkan bobot berangkasan kering akar, batang, dan daun. Kemudian ketiga data tersebut digabung menjadi satu data untuk data pengukuran analisis tumbuh sesuai dengan rumus di atas. Pemisahan akar, batang dan daun dimaksudkan agar diperoleh data yang akurat dan berguna untuk pengukuran berikutnya (lihat peubah dibawah ini).
Daftar Peubah Penelitian Tomat 2010 oleh Darwin H. Pangaribuan. http://staff.unila.ac.id/bungdarwin Peubah Serapan Hara N, P dan K.
Ketika tanaman memasuki pertumbuhan vegetatif maksimum dan tomat mulai berbunga (diamati di lapang sekitar umur 35-55 HST), ambil 10 sampel daun ke dua, 10 daun ketiga, 10 sampel daun keempat dari kuncup/pucuk. Bungkus dalam plastik masing-masing, dan serahkan ke lab Sucofindo atau lab tanah tanaman Politkenik atau Unila.
Peubah Pertumbuhan Vegetatif
Tinggi Tanaman (cm)
Tinggi tanaman diketahui dengan cara mengukur tinggi tanaman sampel dari pangkal batang sampai titik tumbuh batang utama. Pengamatan dilakukan setiap 1 minggu sekali saat tanaman berumur 14 hari setelah tanam (HST) sampai awal pembentukan bunga pada tanaman (14, 21, 28, 35, 42, 49, 56 HST). Pengamatan dilakukan dengan mengambil 5 sampel tanaman pada masing-masing perlakuan. Data ke lima sampel tersebut dirata-ratakan. Data tinggi tidak dianalisis statistik, hanya dibuat kurva pertumbuhan saja.
Bobot Brangkasan (g)
Pengamatan bobot brangkasan dilakukan pada masa vegetatif maksimal (diamati dilapang umur sekitar 35-- 55 HST, cirinya adalah ada tanda-tanda mau berbunga, berarti vegetatif maksimal) dengan cara membungkus dalam kantong kertas dan mengeringkan 3 bagian tanaman (akar, batang dan daun+bunga) di dalam oven pada suhu 80oC selama 48
Daftar Peubah Penelitian Tomat 2010 oleh Darwin H. Pangaribuan. http://staff.unila.ac.id/bungdarwin jam (sampai beratnya konstan). Setelah itu, dilakukan penimbangan terhadap bobot kering bagian akar, batang, dan daun. Diambil 3 sampel tanaman per perlakuan, kemudian ke tiga sampel tersebut masing-masing ditimbang masing-masing bobot kering akar, bobot kering batang dan bobot kering daun+bunga. Kemudian nilainya dirataratakan. Data bobot brangkasan kering dapat untuk mengukur Distribusi Fotosintat.
Distribusi Fotosintat (%)
Distribusi fotosintat akar adalah : (bobot kering akar/bobot kering akar+ bobot kering batang+bobot kering daun) x 100 %. Cara yang sama untuk distribusi fotosintat batang dan daun.
Jumlah Buah Tomat (butir/tanaman)
Pengamatan jumlah buah per tanaman dilakukan saat pemanenan buah. Jumlah buah diketahui dengan menghitung jumlah buah yang masak dari sekian kali panen dengan kriteria setengah dari bagian buahnya sudah berwarna kuning kemerahan (fase semburat/breaker). Diambil 5 sampel tanaman contoh kemudian dihitung jumlah buah per tanaman selama sekian kali panen, dengan kriteria buah sudah 50% kekuningan. Datanya dirata-ratakan dari sekian kali panen.
Daftar Peubah Penelitian Tomat 2010 oleh Darwin H. Pangaribuan. http://staff.unila.ac.id/bungdarwin Diameter Buah (cm)
Pengukuran diameter buah diukur dengan menggunakan jangka sorong. Pengambilan sampel dilakukan terhadap sekitar 25 (5 x 5) buah yang diambil dari 5 sampel tanaman dari panen kedua dan panen ketiga kemudian dirata-ratakan.
Gambar 4. Pengukuran diameter buah diukur dengan menggunakan jangka sorong
Volume Buah (cm3)
Buah yang telah diukur diameternya kemudian dimasukkan dalam gelas ukur, direndam dan kemudian diukur selisih volume air sesudah dan sebelum buah dimasukkan ke dalam gelas ukur. Dengan asumsi BJ tomat 1, jumlah volume air (ml) yang dipindahkan sama dengan berat tomat (g). Dua puluh lima (25) buah tomat direndam masing-masing dan diukur volume buahnya.
Tingkat kehijauan daun
Tingkat kehijauan daun diukur dengan menggunakan alat Minolta SPAD 502 pada sampel daun yang diambil dari daun atas, tengah, dan bawah pada umur 40 HST.
Daftar Peubah Penelitian Tomat 2010 oleh Darwin H. Pangaribuan. http://staff.unila.ac.id/bungdarwin Peubah Pertumbuhan Generatif
Waktu Antesis 50% (hari)
Diamati dalam satru petak berapa hari 50% populasi tanaman dalam satu petak perlakuan telah mulai berbunga.
Produksi Buah per tanaman (g/tanaman)
Sejumlah buah dari sampel 5 (lima) tanaman per petak perlakuan dipanen kemudian ditimbang bobot buahnya, dengan kriteria buah sudah 50% kekuningan. Diukur pada panen kedua dan ketiga. Datanya dirata-ratakan dari 2 kali panen tsb.
Produksi Buah (g/petak)
Sejumlah buah dalam satu petak perlakuan dipanen kemudian ditimbang bobot buahnya. “Minimal” dari sampel 20 tanaman per petak perlakuan. Agar data tidak bias, produksi harus berasal dari sejumlah tanaman yang sama. Apabila jumlah tanaman tidak sama, pengukuran produksi berbasis sejumlah tanaman terkecil. Contoh, jumlah tanaman sehat dan hidup perlakuan kontrol dalam satu petak perlakuan ada 25 tanaman tomat, sedangkan pada perlakuan lain ada 30 tanaman, maka konsekuensi logis pengukuran produks buah diukur dari sejumlah 25 tanaman.
Daftar Peubah Penelitian Tomat 2010 oleh Darwin H. Pangaribuan. http://staff.unila.ac.id/bungdarwin Persentase buah layak pasar (%)
Selesai menimbang produksi buah, buah tersebut kemudian disortir yang sehat dan yang cacat. Kemudian membagi antara total jumlah buah yang layak dipasarkan dengan total jumlah buah yang dipanen dikalikan 100 %. Buah yang layak dipasarkan adalah buah dengan ciri-ciri berbentuk normal, tidak terkena blossom end rot (BER) dan bebas dari hama penyakit.
Peubah Pascapanen
Kandungan Gula Total (obrix)
Kadar gula diukur dengan refractometer. Buah tomat dibelah menjadi dua bagian atas dan bawah, kemudian peras buah yang telah dipotong tersebut kemudian teteskan cairan jucie tomat pada permukaan kaca refractometer dan perhatikan perubahan yang terjadi dengan skala angka yang terdapat pada alat tersebut (Gambar). Pembacaan dilakukan dengan cara meneropong dan mengarahkan alat pada tempat yang terang. Melakukan pembacaan skala dengan meneropong angka yang terhimpit dengan batas gelap dan terang. Hasil pembacaan skala dicatat dan dinyatakan sebagai obrix atau persen gula total. Jangan lupa mengkalibrasi alat refractometer dengan air aquades terlebih dahulu.
Daftar Peubah Penelitian Tomat 2010 oleh Darwin H. Pangaribuan. http://staff.unila.ac.id/bungdarwin
Kadar Asam (mg/100 g). Metode yang dilakukan yaitu dengan menimbang bobot sampel (g) kemudian sampel tersebut dihancurkan, setelah itu masukkan kedalam labu ukur 100 ml, tambah aquades hingga tanda tera, dan saring kemudian mengambil 25 ml larutan yang akan dititrasi dengan pipet dan masukkan kedalam erlenmeyer 250 ml kemudian titrasi dengan 0,01 NaOH hingga berwarna keunguan (Gambar dibawah). Kadar asam, dihitung dengan rumus: Faktor Pengenceran = Larutan yang telah diencerkan (100 ml) 25 ml larutan yang akan dititrasi Total asam per g sampel = titrasi NaOH (ml) x normal NaOH (ml) x faktor pengenceran
Daftar Peubah Penelitian Tomat 2010 oleh Darwin H. Pangaribuan. http://staff.unila.ac.id/bungdarwin
Gambar . Perubahan warna larutan yang telah dititrasi Kekerasan buah tomat (kg/luas mata penetro).
Diukur dengan penetrometer. Metode yang dilakukan yaitu dengan memasang penetro dengan mata tumpul (untuk pengukuran tekstur) pastikan jarum penunjuk skala berputar dengan baik kemudian lakukan pembacaan skala yang tertunjuk oleh jarum, melakukan pengujian ini pada tiga bagian yaitu 3 sudut acak dibagian tengah buah. untuk masing-masing sampel satuan angka yang tertunjuk merupakan tingkat kekerasan sampel yang diuji.
Efisiensi Pemupukan
Efisiensi pemupukan menggambarkan pemanfaatan pupuk yang diberikan oleh tanaman, dengan membandingkan serapan hara NPK tajuk dengan dosis pupuk anorganik dan pupuk organik yang diberikan. Pendekatan dosis NPK yang diberikan diakukan dengan menghitung kandungan unsur hara yang bersangkutan di dalam bahan pupuknya. Formula perhitunganefisiensi pemupukan adalah Efisiensi pemupukan = serapan NPK tajuk/dosis pupuk anorganik dan organik yang diberikan (dari NPK pupuk anorganik dan
Daftar Peubah Penelitian Tomat 2010 oleh Darwin H. Pangaribuan. http://staff.unila.ac.id/bungdarwin NPK pupuk organik). Kandungan N, P dan K pada pupuk majemuk adalah masingmasing 16%. Perhitungan kandungan NPK pupuk kandang dilakukan dengan cara menghitung persentase kandungan NPK pupuk kandang sesuai dosisnya menggunakan pendekatan Novizan (2004), misalnya kandungan pukan ayam adalah N 0,6%; P2O5 0,3% dan K2O 0,2%.
Sumber informasi: diringkas dari berbagai buku ajar dan jurnal ilmiah.