daftar isi 10 Fokus
LSM nakal yang makin meresahkan
Belakangan ini marak aksi massa yang mengatasnamakan ormas/LSM ‘menyerbu’ per usahaan pembiayaan yang marah setelah kendaraannya disita menyusul pembayarannya macet. Apa yang sebenarnya terjadi? Bagaimana seharusnya industri multifinance menghadapi situasi ini?
18 Tokoh
‘Saya bukan workaholic’ Diana Makmur adalah satu diantara segelintir wanita yang menduduki jabatan sebagai CEO pada industri multifinance di Indonesia. Menariknya lagi, PT Surya Artha Nusantara Finance (SAN Finance) – perusahaan pembiayaan yang dinahkodai Diana – juga merupakan satu dari sedikit pemain yang memfokuskan penyaluran pembiayaannya ke sektor industri alat berat.
8 Sambutan Wiwie Kurnia, Ketua Umum APPI Merindukan ketegasan hukum
14 Profil PT Batavia Prosperindo Finance Tbk, dari pembiayaan mobil bekas ke alat berat
22 Lensa • In house training Surya Artha Nusantara Finance • Kursus komprehensif usaha jasa pembiayaan angkatan ke-24
26 Kilas • Aturan kepemilikan bank diperketat • First Indo Finance revisi target • Bond multifinance laris manis • MTF biayai motor besar • Pasar Low MPV makin meriah • Omzet penjualan elektronik tumbuh 24% • Stanley Atmadja tinggalkan Adira Finance • Fungsi OJK akan ditambah
33 Daftar Anggota APPI
4
Multifinance • Edisi 46, April 2012
Dapatkan Souvenir menarik dari APPI bagi yang menuliskan artikel dalam majalah Multifinance. Untuk keterangan lebih lanjut mengenai informasi ini, dapat menghubungi Sekretariat APPI di Telp. (021) 5288 0113/ 5288 0124 atau email:
[email protected]
SuratPembaca
Pemimpin Umum: Wiwie Kurnia Penanggung Jawab: Wiwie Kurnia, Djony Bunarto Tjondro, Roni Haslim, Rosalina Dhanudimuljo, Suwandi Wiratno, Marwoto Soebiakno, Efrinal Sinaga Pemimpin Redaksi: Sri Haryati Sekretaris Redaksi: Dita Iriani Sirkulasi/Distribusi: Sekretariat APPI
Pemberlakuan DP bagi perusahaan pembiayaan
S
aya membaca mengenai rencana pemberlakuan aturan minimum uang muka (DP) untuk pembelian kendaraan bermotor secara kredit menjadi 25%-30%. Bagi konsumen kelas menengah ke bawah, tentu saja aturan ini membuat keinginan untuk memiliki kendaraan bermotor menjadi semakin jauh dari kenyataan. Pertanyaan saya, apakah aturan kenaikan DP itu juga berlaku untuk mobil bekas? Lalu, apakah dimungkinkan jika perusahaan pembiayaan menyiasati aturan ini dengan menyiapkan skema cicilan DP, misalnya DP minimal 30% dapat dicicil menjadi 3 kali pembayaran? Apakah aturan ini juga berlaku jika saya mengambilnya melalui leasing? Dan bagaimana jika saya ingin membeli barang elektronik melalui multifinance? Demikian pertanyaan dari saya. Sebelumnya saya ucapkan terima kasih. Rika Karawaci, Tangerang
ALAMAT REDAKSI: Gedung Plaza Sentral Lt. 14 Jl. Jend Sudirman Kav. 47 Jakarta 12930 email:
[email protected] website: www.ifsa.or.id Telp: 021-5288 0113 Fax: 021-5288 0114
Aturan mengenai DP bagi perusahaan pembiayaan berlaku pula untuk pembiayaan mobil bekas. Berdasarkan konfirmasi dalam acara sosialisasi dengan Departemen Keuangan di Hotel Swissbel, Jakarta, skema cicilan DP tidak diperkenankan untuk diterapkan oleh perusahaan pembiayaan. Aturan tentang DP melalui PMK no.43 tahun 2012, hanya diperuntukkan untuk pembiayaan kendaraan bermotor melalui pembiayaan konsumen, sehingga pembiayaan melalui skema leasing tidak harus mengikuti aturan dimaksud. Begitu pula untuk pembiayaan elektronik, karena tidak termasuk kendaraan bermotor maka tidak harus mengikuti aturan dimaksud.
6 multifinance • Edisi 46, April 2012
Terima kasih, Red
sambutan
Wiwie Kurnia, Ketua Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia
Merindukan ketegasan hukum Praktik main hakim sendiri belakangan ini semakin memprihatinkan saja feno menanya. Tak pelak, Sebagian perusahaan multifinance pun ikut menjadi korban karena didemo warga yang mengatasnamakan ormas.
J
ika kita analisa, sejak 2 tahun terakhir telah cukup banyak kantor cabang perusahaan pembiayaan yang dirusak akibat adanya pengerahan massa yang dipicu dari konsumen yang lalai membayar kewajibannya dan tidak menerima kenyataan kendaraannya akan ditarik oleh petugas multifinance. Seringkali peristiwa kemarahan konsumen ini pun berujung pada penggerakan massa melalui ormas tertentu yang kemudian melakukan tindakan perusakan terhadap sejumlah kantor perwakilan perusahaan multifinance di beberapa daerah. Jika dilihat lebih ke dalam, masalah ini terjadi akibat beberapa konsumen dimanfaatkan oleh pihak-pihak tidak bertanggungjawab dibawah bendera ormas tertentu. Bagi multifinance sendiri kegiatan penarikan atau eksekusi merupakan tindakan yang hanya terjadi pada konsumen nakal, yaitu konsumen wanprestasi yang ingkar janji mengangsur pembayaran utang.
8 multifinance • Edisi 46, April 2012
Dari data industri menunjukkan tingkat konsumen bermasalah multifinance hanya sekitar 1,27%, hal ini berarti ada sekitar 98.73% konsumen perusahaan pembiayaan yang memiliki itikad baik dan memperoleh manfaat melalui kehadiran multifinance. Majalah multifinance edisi ini memaparkan mengenai tindakan-tindakan yang merugikan industri multifinance oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Melalui edisi ini kita berharap masyarakat Indonesia akan semakin terbuka dalam melihat kondisi sebenarnya dan memahami posisi per usahaan multifinance yang selalu menjadi pihak yang selalu disalahkan. Dengan begitu, publik dapat memberikan penilaian secara lebih objektif. Pihak penegak hukum pun diharapkan dapat membantu menciptakan situasi perekonomian yang kondusif sehingga negara kita dapat memiliki perekonomian yang sehat dan tumbuh deng an lebih optimal. •
LSM nakal yang makin meresahkan 10 multifinance • Edisi 46, April 2012
Selasa, 24 Januari 2012, ratusan orang yang mengatasnamakan se buah lembaga swadaya masyarakat (LSM/ormas) mendatangi kantor FIF Tasikmalaya. Mereka lantas merusak kantor, melempari kaca kantor dan merusak beberapa sepeda motor yang diparkir di halaman.
fokus
T
ak hanya disitu massa juga melakukan penyanderaan mobil yang ditumpangi beberapa staf FIF. Massa yang belum puas juga melakukan pelemparan terhadap mobil tersebut. Beruntung polisi segera mengambil alih keadaan, sebelum keadaan semakain kacau. Itu adalah salah satu bentuk keberingasan yang dihadapi oleh industri multifinance saat menjalankan kegiatan bisnisnya. Keberingasan lain juga dialami oleh PT Adira Dinamika Multifinance Tbk di sejumlah wilayah di Jawa Timur. Sebut saja kejadian ‘kunjungan’ nasabah be-
serta puluhan massa ke kantor jaringan PT Adira Di namika Multifinance Tbk di Surabaya pada bulan lalu untuk mengajukan komplain. Kejadian serupa juga terjadi pada cabang perusahaan pembiayaan ini di Lumajang, Jawa Timur ketika beberapa puluh orang menggeruduk kantor tersebut. Massa kemudian berorasi mengecam bisnis yang dijalankan Adira, karena dinilai merugikan konsumen. Hal yang lebih ekstrim terjadi di kantor Adira cabang Bandung pada Maret tahun ini. Ketika itu, massa dari sebuah LSM tiba-tiba mendatangi, mengobrak-abrik, serta menodong seorang kar yawan. Tak hanya itu, mereka menyiram bensin ke tubuh satpam Adira Finance di Jl Soekarno-Hatta Bandung. Ya, belakangan ini memang marak aksi masa yang mengatasnamakan LSM ‘menyerbu’ perusahaan pembiayaan. Ironisnya, semua kejadian tersebut terjadi karena berawal dari kesalahpahaman ketika deal kontrak pemberian pembiayaan serta hanya menunggu adanya kesepakatan bersama yang baru. Dari kejadian selama ini, multifinance sering kali dituding sebagai pihak yang bertanggung ja wab atas kerusuhan yang terjadi akibat upaya penarikan kendaraan yang cicilannya menunggak. Padahal, dalam hal ini justru multifinance yang sebetulnya menjadi korban. Nasabah yang merasa tidak terima dengan tindakan multifinance karena tidak mencicil kredit, akhirnya menempuh caracara di luar prosedur. Ketua Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) Wiwie Kurnia mengatakan kurang pahamnya nasabah terhadap deal kontrak per usahaan pembiayaan menyebabkan banyak konsumen dimanfaatkan oleh oknum LSM/ormas tertentu. “Kegiatan penarikan atau eksekusi barang, ha nya terjadi pada konsumen yang bermasalah, yaitu konsumen wanprestasi yang ingkar janji mengangsur pembayaran utang,” ujarnya. Padahal, ujarnya, image bahwa perusahaan pembiayaan itu bermasalah, tidak tepat. Sejauh ini, tingkat konsumen bermasalah sebetulnya tidak banyak. Dari jutaan nasabah multifinance Edisi 46, April 2012 •
multifinance 11
fokus
“Ibaratnya, jika utang tidak juga dibayar, bahkan sampai lebih dari 90 hari, apakah itu menunjukkan itikad baik? Sebaliknya, kalau kon sumennya baik, kami juga ingin dia terus-terusan jadi konsumen.” eksisting, konsumen bermasalah hanya sekitar 1,27%. “Ada semacam ketentuan di dalam perusahaan pembiayaan bahwa tidak boleh ada kontak fisik pada proses eksekusi. Tetapi yang namanya eksekusi, tidak menutup kemungkinan terjadi ketegangan.” ujarnya. Sementara itu, Direktur Utama FIF Suhartono menuturkan langkah pengerahan massa itu memang sesuatu yang disayangkan. Menurutnya, perseroan pasca-kejadian itu langsung melakukan komunikasi dengan berbagai LSM. Namun, dari hasil pembicaraan dengan LSM yang ada, mereka mengaku tidak mengenal nama
12 multifinance • Edisi 46, April 2012
LSM yang menyerang kantor cabangnya di Tasikmalaya. “Lantas, apakah yang menyerang itu oknum LSM atau apa, ini tidak jelas. Hal ini tentunya harus ditelusuri oleh pihak terkait, siapakah mereka sebenarnya,” ujar Suhartono.
Prosedur perusahaan Menurut Suhartono, yang dilakukan perseroan untuk menarik kendaraan dari nasabah sudah se s uai dengan prosedur. Lantaran, perusahaan pembiayaan bisa melakukan langkah tersebut sepanjang nasabah melakukan wanprestasi. Wiwie menambahkan jika masa jatuh tempo ditepati, lanjutnya, maka sebetulnya tidak akan pernah ada penarikan atau eksekusi. Eksekusi hanya dilakukan jika utang tidak kunjung dibayar setelah lebih dari 90 hari dan setelah berbagai su-
fokus
Salah satu kantor cabang Adira Finance ikut menjadi korban amuk massa.
Suhartono
Direktur Utama FIF
“Pemerintah dan kepolisian seharusnya melakukan tindakan tegas kepada pihak-pihak yang melakukan pe nyerangan terhadap usaha multifinance.”
rat peringatan dilayangkan kepada nasabah yang menunggak. “Ibaratnya, jika utang tidak juga dibayar, bahkan sampai lebih dari 90 hari, apakah itu menunjukkan itikad baik? Sebaliknya, kalau konsumennya baik, kami juga ingin dia terus-terusan jadi konsumen.” Jika sudah seperti itu, ujarnya, bahkan kegiatan sosialisasi dan edukasi pun tidak berjalan efektif. Menurut dia, permasalahan tersebut sesungguhnya tidak perlu terjadi jika ada penegakkan hukum yang adil di negeri ini. Akibat penegakan hukum yang tidak berjalan, ujarnya, setiap pihak dapat berlaku sekehendaknya termasuk mengerahkan massa. “Bahkan belakangan ini jadi semacam tren massa yang merasa di pihak yang benar datang me nyerbu. Hal ini tidak saja terjadi di multifinance,
tetapi di banyak bidang hal lain. Kalau hal-hal se perti ini dibiarkan terus bisa jadi masalah yang ber arti,” ujarnya. Sebetulnya, tidak perlu ada pengerahan massa karena hal itu termasuk perbuatan melanggar hukum kecuali jika mendapatkan izin dari pihak yang berwenang. Bagaimanapun kontrol legal diperlukan agar tercipta iklim bisnis yang sehat dan menentramkan. Menurut Suhartono, pemerintah dan kepolisian seharusnya melakukan tindakan tegas kepada pihak-pihak yang melakukan penyerangan terhadap usaha multifinance, termasuk yang dialami oleh perusahaan. Langkah tersebut merupakan sebuah kewajiban sebagai bentuk perlindungan kepada warga negara yang telah membayar kewajiban pajak. “Sebagai konsekuensi pembayaran pajak, kami seharusnya mendapatkan perlindungan yang se suai dengan apa yang telah kami bayar kepada negara,” lanjutnya. Terlepas dari siapa yang benar dan yang salah, FIF memanfaatkan momentum tersebut untuk memperbaiki diri, terutama dalam hal penagihan. Menurut Suhartono, ke depan perseroan akan lebih komunikatif dengan nasabah, sehingga bisa meminimalisasi kejadian yang mengarah ke tindakan anarkis itu. • Edisi 46, April 2012 •
multifinance 13
profil
Batavia Finance
Dari mobil bekas ke alat berat
2012 merupakan tahun yang cukup menjanjikan bagi PT Batavia Prosperindo Finance Tbk. Sepanjang tahun ini kinerja perusahaan tersebut terus tumbuh pesat.
H
asil ini tentu tak dapat dilepaskan dari keputusan perusahaan itu yang memutuskan untuk melakukan ekspansi ke pembiayaan alat berat. Sebelumnya, sejak awal berdiri, Batavia Finance berkonsentrasi menyalurkan pembiayaan mobil bekas. Menurut Direktur Utama PT Batavia Prospe rindo Finance Tbk, Markus Dinarto Pranoto, pilih an untuk melakukan ekspansi ke sektor alat berat karena setelah dilakukan kajian, dalam 3 tahun terakhir ternyata semua perusahaan pembiayaan yang bergerak di sektor heavy equipment (alat berat) membukukan kinerja yang cemerlang, begitu pula dengan performa ATPM alat berat.
14 multifinance • Edisi 46, April 2012
Yang tak kalah penting, jika dilihat dari sisi industrinya, sektor pertambangan, pertanian, dan infrastruktur di Indonesia ke depan masih sangat menjanjikan prospeknya. Maka, sejak awal tahun ini Batavia Finance mulai merekrut tenaga kerja yang sudah berpengalam an di bidang alat berat. “Karena masih langkah awal, kami masih harus mempelajari industri pembiayaan alat berat ini,” ujarnya. Karena itu, untuk tahap awal, Batavia baru menargetkan kontribusi pembiayaan dari sektor alat berat sebanyak 20% dari total financing yang disa lurkan perusahaan tersebut. Kendati kompetisi di sektor ini sudah cukup ke tat, dia melihat potensi pasar pembiayaan alat be-
rat di Indonesia sangat besar. Pasar tersebut masih belum tergarap seluruhnya oleh pemain eksisting. Selain melakukan ekspansi sektor pembia yaan, dalam 3 bulan pertama di tahun ini Batavia Finance juga memutuskan untuk memperluas ja ringan pemasarannya dengan menambah 6 cabang baru, yaitu di Mataram, Sidoarjo, Pematang Siantar, Palangkaraya, Padang, dan Depok. Menurut Direktur Batavia Finance Indah Mulyawan, sampai akhir tahun ini Batavia masih akan menambah 2 cabang lagi, yaitu di Pare Pare dan Kudus. “Dengan demikian, sampai akhir 2012 Batavia Finance akan memiliki 40 kantor cabang di seluruh Indonesia,” paparnya. Hasilnya, booking yang diraih Batavia Finance
pun langsung melonjak signifikan. Pada Januari 2012 misalnya, nilai booking Batavia Finance telah mencapai Rp51 miliar, tumbuh 60% dibandingkan Januari 2011 Rp30 miliar. Pada bulan berikutnya, nilainya tumbuh lagi dari Rp39 miliar menjadi Rp63 triliun. Pertumbuhan terus berlanjut ke Maret yang meningkat dari Rp51 miliar pada tahun lalu menjadi Rp69,7 miliar. Pada April, angkanya kembali tumbuh dari Rp53 miliar menjadi Rp69,3 miliar. “Ini baru dari divisi mobil bekas.” Untuk pembiayaan alat berat, sejak memutuskan untuk masuk ke sektor tersebut pada Januari hingga April tahun ini, angkanya telah mencapai Rp26 miliar. Edisi 46, April 2012 •
multifinance 15
profil
Direktur Utama PT Batavia Prosperindo Finance Tbk, Markus Dinarto Pranoto (kiri) dan Direktur PT Batavia Prosperindo Finance Tbk Indah Mulyawan.
Dengan demikian, menurut Markus, total pembiayaan yang disalurkan Batavia Finance sepanjang 4 bulan pertama tahun ini tumbuh 50% secara year-on-year.
Sektor andalan Di sektor alat berat, lanjutnya, sektor yang paling banyak dibiayai adalah dari sektor pertambangan, sawit, dan ke perusahaan rental alat berat. Sebagian besar dari rental alat berat ini akan diserap ke sektor infrastruktur. Industri otomotif sendiri menurut dia saat ini masih sangat menjanjikan prospeknya. Di per usahaan tersebut, untuk mobil bekas, dari sisi volume sejauh ini pembiayaannya sudah tumbuh 25% menjadi sekitar 700 unit per bulan. Menurut dia, sebagian dari pertumbuhan tersebut didorong oleh strategi perusahaan dalam membuka 6 cabang baru tersebut. Di sektor mobil bekas, kini sekitar 50% dari total pembiayaan disalurkan ke segmen mobil pe numpang, sedangkan 50% lainnya untuk kendaraan komersial.
16 multifinance • Edisi 46, April 2012
Batavia Prosperindo Finance (Rp miliar) Laba bersih
16,8 2009
Total aset Jumlah kewajiban Jumlah ekuitas
25,9
23,2
2010
2011
Kinerja 2011
2010
2009
368,5 204,3 164,1
286,9 135,8 150,8
230,1 104,3 125,8
Sumber: PT Batavia Prosperindo Finance
BISNIS/ILHAM NESABANA
Menurut dia, pencapaian ini sudah sesuai de ngan target yang disusun perusahaan. Dengan kontribusi yang seimbang, yaitu 50:50, marjin yang diraih Batavia Finance menjadi lebih tinggi, begitu pula dengan NPL-nya. Ini karena kendaraan komersial umumnya dipakai untuk berbisnis, otomatis pembayarannya menjadi lebih sehat. •
tokoh
Diana Makmur adalah satu di antara segelintir wanita yang menduduki jabatan se bagai CEO pada industri multifinance di Indonesia.
Diana Makmur
‘Saya bukan workaholic’
M
emulai karirnya 40 tahun lalu di industri alat berat, Diana Makmur kini dipercaya memimpin PT Surya Artha Nusantara Finance (SAN Finance)-anak perusahaan Grup Astra-- yang merupakan satu dari sedikit pemain yang memfokuskan penyaluran pembia yaannya ke sektor alat berat. Apa saja pandangannya tentang industri pembiayaan di Indonesia? Apa saja target dan strategi yang disiapkan SAN Finance untuk mempertahankan kinerjanya? Berikut petikan wawancaranya.
18 multifinance • Edisi 46, April 2012
Bagaimana perkembangan kinerja SAN Fi nance pada 2011? Apa saja target yang ingin di capai pada 2012? Pada 2011, pembiayaan yang disalurkan SAN Finance baru mencapai Rp4,6 triliun, dengan laba bersih setelah pajak Rp182 miliar, rasio NPL 0.17% dan loss sebesar Rp0. Ini merupakan pencapaian yang sangat baik jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Selama periode itu, total asset SAN Finance mencapai Rp5,5 triliun, melonjak 151% dibandingkan dengan pencapaian pada 2010. Sampai saat ini, SAN Finance masih merupakan pembiayaan nomer satu pada sektor alat berat di Indonesia.
tokoh Pada 2012, kami memator target pembiayaan baru sebesar Rp5,5 triliun, tumbuh 20% secara year-on-year. Per April, posisinya sudah mencapai Rp1,9 triliun. Kalau melihat perkembangan tersebut, kelihatannya target 2012 akan dapat tercapai. Bagaimana situasi dan per kembang an industri pembia yaan alat berat di tahun ini dan mendatang? Apa saja tantangannya? Pada prinsipnya pembia yaan alat berat mengikuti laju penjualan alat berat, yang selama ini 75%-nya didominasi oleh sektor pertambangan. Tantangan di sektor pertambang an non-batu bara adalah adanya PERMEN ESDM No:7/2012
Curriculum Vitae Nama : Diana Makmur Umur : 54 tahun Pendidikan : Universitas Katolik Parahyangan, Fakultas Ekonomi, tahun 1981. Karir: • PT United Tractors Tbk - Kepala Seksi Accounting (1982-1990) - Deputi Kepala Departemen Budget (1990-1991) - Kepala Departemen Treasury (1991-2000) - Kepala Divisi Corporate Finance (2000-2008) • Komisaris PT Bina Pertiwi (2000-2008) • Komisaris PT United Tractors Pandu Engineering (2005-2008) • Komisaris PT Multi Prima Universal (2008) • Direktur PT Astra Graphia Tbk (2008-2011) • Komisaris PT Astra Graphia Information Technology (2008-2011) • Presiden Direktur PT SAN Finance (2011-sekarang)
Edisi 46, April 2012 •
multifinance 19
tokoh yang mewajibkan ekspor langsung produksi ore (bijih) harus melalui proses penambahan nilai (smelter) yang saat ini masih belum siap. Regulasi ini akan mempengaruhi produksi ore dan masih banyak dipertanyakan di kalangan penambang. Apabila aturan ekspor ini diberlakukan secara ketat dikhawatirkan dapat menurunkan permintaan alat berat.
“Tantangan lainnya adalah gejolak harga komoditas yang dipengaruhi oleh permintaan dunia akibat melambatnya pertumbuhan ekonomi China, AS, dan krisis ekonomi di Eropa.”
20 multifinance • Edisi 46, April 2012
Untuk sektor pertambangan batu bara, tantang annya adalah rencana pajak ekspor yang akan dikenakan sekitar 20%. Implementasi aturan ini memang masih menunggu juklaknya. Tentunya, hal ini akan mempengaruhi harga jual dan daya saing coal dari Indonesia. Tantangan lainnya adalah gejolak harga komo ditas yang dipengaruhi oleh permintaan dunia akibat melambatnya pertumbuhan ekonomi China, AS, dan krisis ekonomi di Eropa. Apabila harga komoditas turun tentunya permintaan alat berat akan juga ikut turun. Namun, kami yakin bahwa target pertumbuhan 20% akan dapat dicapai. Sektor pertambangan dan infrastruktur di Indonesia pada tahun ini akan tumbuh pesat, bagamana dampaknya terhadap industri pembiayaan alat berat? Bagaimana per saingan yang dihadapi industri pembia yaan asing? Infrastruktur tidak terlalu banyak mempengaruhi permintaan alat berat karena sebagian besar kontraktor lebih memilih menggunakan alat berat bekas atas pertimbangan ekonomis. Berbicara mengenai kompetisi, persaingan di pembiayaan alat berat sa ngat ketat, baik sesama leasing, bank, maupun dengan pemain asing. Namun, masing ma sing mempunyai ke terbatasan. Untuk pembiayaan asing, biasanya bunganya lebih murah namun prosesnya akan sa ngat berhati-hati. Padahal, customer membutuhkan kecepatan keputusan kredit.
tokoh jadi asset yang berharga bagi bangsa dan Negara, selalu mengusahakan customer satisfaction, saling menghargai dan membina kerjasama, serta berusaha mencapai yang terbaik
Faktor apa saja yang dapat menghampat pertumbuhan pasar dan industri pembiaya an alat berat pada tahun ini? Seperti yang sudah saya singgung di awal tadi, faktor yang dapat menghambat pertumbuhan pembiayaan alat berat saat ini adalah regulasi peme rintah untuk persyaratan ekspor dan pajak ekspor serta menurunnya permintaan dan harga komoditas dunia. Mohon dielaborasi rencana ekspansi yang akan direalisasikan oleh SAN Finance pada tahun ini. Tahun ini kami tidak merencanakan ekspansi pembukaan cabang baru, justru kami lebih fokus untuk intensifikasi dengan pembenahan proses, peningkatan human capital, dan meningkatkan daya saing dari sisi sumber pembiayaan. Apa strategi yang Anda siapkan untuk menjaga posisi SAN Finance sebagai market leader di segmennya? Secara grup, sebagai perusahaan yang berada di dalam Group Astra, strategi kami adalah memanfaatkan sinergi dengan perusahaan afiliasi, yaitu United Tractor Group, Astra Agro Lestari, Pama Persada Nusantara, Bank Permata, dan unit bisnis Astra lainnya. Dari sisi perusahaan, kami terus meningkatkan operational excellence dengan mengedepankan 3W (Winning Team, Winning Concept, Winning System). Selain itu kami juga menjunjung tinggi Catur Dharma sebagai basic philosophy Astra, yaitu men-
Apa tantangan terbesar yang Anda hadapi dalam memimpin SAN Finance? Sebagai orang yang baru berkecimpung di dunia multifinance, tentunya saya membutuhkan learning curve untuk bisa menguasai bidang yang relatif baru ini. Namun dengan berlalunya 2011 yang membukukan catatan kinerja yang sangat baik, saya yakin bahwa hal terpenting dalam menjalankan bisnis ini adalah mengelola people management karena secara umum sistem di SAN Finance sudah baik. Keputusan tersulit apa yang pernah Anda ambil selama memimpin SAN Finance? Sebenarnya tidak ada yang terlalu sulit. Namun, terkadang kita harus mengorbankan salah satu keinginan saja, misalnya dalam hal keputusan kredit. Bila ingin mendapat customer yang sangat kredibel maka biasanya suku bunganya diminta rendah sekali sehingga target marjin tidak tercapai. Di sisi lain, bila kita ingin marjin yang tinggi, maka resiko otomatis juga akan melekat lebih tinggi. Ini tak ubahnya seperti pada prinsip High Risk High Return. Namun, selama ini masalah tersebut berhasil diatasi dengan menyusun port folio mixed. Pada akhirnya, target yang telah ditetapkan dapat dicapai. Sebagai eksekutif wanita, bagaimana Anda membagi waktu antara bekerja de ngan di rumah? Saya bukan termasuk orang yang workaholic. Pada umumnya, saya terbiasa mendelegasikan hal hal yang saya anggap bisa dilakukan oleh tim saya. Dengan demikian, 8 jam sehari sudah cukup untuk saya dedikasikan buat pekerjaan saya dan sisanya untuk keluarga. Bagaimana Anda menghabiskan waktu senggang? Saya suka olah raga renang, jogging, dan sekali waktu wisata kuliner bersama keluarga. • Edisi 46, April 2012 •
multifinance 21
>lensa
IN HOUSE TRAINING SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE Pada tanggal 9-13 April 2012, Asosiasi Perusahaan Pembiaya an Indonesia (APPI) menyelenggarakan In House Training bagi para peserta Management Development Program (MDP) PT Surya Artha Nusantara Finance (SAN Finance). In House Training tersebut dibuka oleh Iman Syahrizal, Group Head SAN Finance dan dilaksanakan di Me nara 165, TB Simatupang, Jakarta Acara yang berlangsung selama 5 hari kerja ini, merupakan In House Training kedua yang dilaksanakan oleh APPI untuk SAN Finance dan diikuti oleh 20 karyawan SAN Finance. •
PROFIL
Edisi 46, April 2012 • Multifinance
23
lensa KURSUS KOMPREHENSIF USAHA JASA PEMBIAYAAN ANGKATAN KE-24 Pada tanggal 16-24 April 2012, Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) menyelenggarakan Kursus Komprehensif Usaha Jasa Pembiayaan Angkatan Ke-24. Kursus Komprehensif Usaha Jasa Pembiayaan merupakan kursus rutin APPI yang menyajikan penge tahuan mengenai kegiatan Usaha Jasa Pembiayaan secara lengkap dan komprehensif serta telah di selenggarakan oleh APPI selama lebih dari 20 tahun. Kursus ini membahas mengenai seluruh aspek yang terkait dengan kegiatan perusahaan pembiayaan. Acara diadakan di Hotel Menara Peninsula, Jakarta selama 7 hari kerja dan diikuti oleh 48 peserta dari perusahaan pembiayaan dan non perusahaan pembiayaan. •
24
Multifinance • Edisi 46, April 2012
kilas Aturan kepemilikan bank diperketat
B
ank Indonesia akan memangkas kepemilikan saham keluarga hingga maksimal menjadi 20%. Aturan tersebut digulirkan untuk menekan tindakan kejahatan perbankan yang sering terjadi pada masa lalu. Selain itu, bank sentral juga berencana membatasi kepemilikan saham bank oleh lembaga keuangan dan nonlembaga keuangan masingmasing menjadi maksimal 40% dan 30%. Dari pembahasan sejauh ini, akan disediakan opsi untuk meningkatkan kepemilikan saham keluarga apabila tercatat di bursa. Bank sentral juga akan menerapkan izin operasional secara berjenjang (multiple license), seperti yang dilakukan sejumlah negara di kawasan Asean. Namun, penerapan multiple license bank dikelompokkan berdasarkan strata, misalnya bank di strata 1 hanya menjalankan kegiatan yang dasar dan strata 2 lebih luas lagi. Akan tetapi, bank tidak harus memulai izin dari dasar.
Ketentuan itu sedianya tidak berlaku surut. Dengan begitu, bank yang terkena peraturan tersebut harus melepaskan kepemilikan saham sesuai dengan tata kelola perusahaan. Gubernur BI Darmin Nasution sebelumnya berjanji akan menerbitkan aturan kepemilikan saham maksimal berdasarkan pemilik bank pada akhir Mei atau selambat-lambatnya awal Juni 2012. Pembahasan aturan itu sempat tertunda dari target semula tahun lalu. BI kembali mempercepat pembahasan pembatasan kepemilikan saham setelah ada rencana akuisisi PT Bank Danamon Tbk oleh DBS Holdings Group yang samasama di bawah Temasek Holdings, perusahaan investasi Pemerintah Singapura. Saat ini, aturan kepemilikan saham perbankan di Indonesia tergolong sangat longgar, di mana batas kepemilikan maksimal 99%. Dengan membeli bank swasta, bank asing bebas membuka kantor cabang dan tidak membatasi penempatan anjungan tunai mandiri (ATM). •
First Indo Finance revisi target PT First Indo American Leasing merevisi target pembiayaan kendaraan roda empat bekas menjadi Rp1,3 triliun pada tahun ini, dari rencana semula Rp1,6 triliun. Direktur First Indo American Leasing (First Indo Finance) Herman Suwinta mengatakan revisi target pembiayaan dipengaruhi oleh potensi kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) dan perlambatan bisnis pembiayaan akibat penetapan uang muka minimal pembiayaan. Perusahaan itu optimistis tidak akan banyak terpe ngaruh oleh PMK No.43/PMK.010/2012 yang menetapkan uang muka minimal 20% untuk motor dan kendaraan roda empat produktif serta 25% untuk kendaraan roda empat nonproduktif. Pasalnya, rata-rata uang muka pembiayaan
26 multifinance • Edisi 46, April 2012
kendaraan perseroan sudah di atas persentase minimal yang ditetapkan regulator, yakni 25%35%. Revisi target juga dilakukan perusahaan itu untuk mengantisipasi semakin ketatnya bisnis pembiayaan kendaraan bermotor bekas. Tahun lalu, realisasi pembiayaan baru perseroan mencapai Rp1,27 triliun. Herman menyampaikan target pembiayaan yang dipatok pada tahun ini sebesar Rp1,3 triliun tidak banyak berubah dari tahun lalu. Saat ini, bisnis pembiayaan First Indo Finance didominasi oleh kendaraan roda empat penumpang (passenger) sebanyak 70%, dan kendaraan roda empat komersial 30%. Dari keseluruhan kendaraan yang dibiayai perseroan, sekitar 90% diantaranya adalah kendaraan bekas. •
kilas Bond multifinance laris manis
S
urat utang yang diterbitkan perusahaan pembiayaan terus diburu investor kendati industri multifinance tengah dihadapkan pada rencana penerapan aturan kenaikan pembayaran uang muka minimal. Besarnya minat investor terhadap surat utang multifinance ini setidaknya terlihat dari obligasi yang diterbitkan oleh 2 multifinance, yaitu PT Toyota Astra Financial Services (TAFS) dan PT BII Finance Center yang menjajaki pencarian dana melalui pasar modal. TAFS mendapatkan permintaan terhadap obligasi II/2012 senilai Rp2 triliun dari yang ditawarkan Rp1 triliun.
Direktur TAFS Kurnadi Tan dudjaja mengatakan akibat kelebihan permintaan obligasi dari para investor, perseroan berencana meningkatkan nilai penerbitan obligasi (upsize) hingga Rp1,3 triliun dari permintaan hampir Rp2 triliun. Hasil penerbitan surat utang ini akan dimanfaatkan oleh TAFS sebagai modal kerja pembi ayaan kendaraan bermotor. Sementara itu, Presiden Direktur BII Finance Alexander mengatakan permintaan obligasi I/2012 BII Finance mencapai Rp1 triliun, dari rencana awal penerbitan Rp500 miliar. Saat paparan publik pada awal bulan lalu, obligasi perdana itu rencananya diterbitkan sebanyak empat seri dengan rentang kupon 6,00%— 8,00%. BII Fi nance akan memanfaatkan dana hasil obligasi sebagai modal kerja pembiayaan kendaraan bermotor roda empat. •
MTF biayai motor besar JAKARTA: PT Mandiri Tunas Finance (MTF) mengoptimalkan penyaluran pembiayaan segmen sepeda motor dengan masuk ke segmen motor bercc besar merek Harley Davidson dan Ducati pada tahun ini. Sekretaris Perusahaan Mandiri Tunas Finance (MTF) Hengki Heriandono mengatakan perseroan mulai menggarap potensi bisnis pembiayaan motor besar sejak tahun lalu. Penyaluran pembiayaan segmen motor besar terbilang masih rendah dibandingkan dengan segmen lain yang lebih dulu dijajaki perseroan. “Kami menargetkan lini bisnis pembiayaan moge dan sepeda motor ritel berkontribusi 8% dari total target Rp8,8 triliun pada tahun ini,” ujar Hengki. Dia menuturkan perseroan menggandeng diler dan komunitas pengguna Harley Davidson dan Ducati dalam mengembangkan segmen pembiayaan motor besar. Guna menggenjot pembiayaan, per seroan juga menggelar pameran dan kegiatan corporate social responsibility (CSR). Menurutnya, segmen pembiayaan motor besar
28 multifinance • Edisi 46, April 2012
ini adalah strategi anak usaha PT Bank Mandiri Tbk ini untuk mengimbangi pengurangan porsi pembiayaan sepeda motor ritel sejak tahun lalu. MTF masih menyalurkan pembiayaan sepeda motor merek Honda hanya di Lampung dengan dukungan diler milik grup Tunas Ridean. “Kami fokus menyalurkan pembiayaan ken daraan roda empat baru dan bekas. Segmen mobil baru ditargetkan mencapai 75%-80% hingga akhir tahun ini,” katanya. •
kilas
Pasar low MPV makin meriah
S
etelah pada April lalu diserbu Suzuki Ertiga, bulan ini pasar low MPV di Indonesia kembali dimeriahkan oleh satu pendatang baru lagi, yaitu Nissan Evalia. Kedua produk tersebut diyakini menjadi pe saing baru bagi Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia. Menurut Presiden Direktur PT Nissan Motor Indonesia Kintaro Izumida, Evalia dikembangkan oleh tim desainer lokal dan ditujukan untuk memenuhi kebutuhan spesifik konsumen Indonesia. Oleh karena itu, dia optimistis kendaraan yang diberi julukan ‘baby Serena’ ini akan sukses mencuri perhatian pasar. Terlebih lagi, Evalia bermain di segmen ken daraan yang paling gemuk pasarnya di Indonesia, yaitu low MPV. Kalau dilihat angkanya, pada Maret tahun ini misalnya, dari total penjualan mobil yang mencapai 87.761 unit, sebanyak 29.695 unit diantaranya merupakan penjualan kendaraan low MPV. Artinya, dari setiap 10 mobil yang terjual, 3 unit diantaranya merupakan low MPV. Hal inilah yang membuat begitu banyak
pabrikan yang begitu berminat menggarap segmen ini. Tak berbeda dengan Nissan, manajemen Suzuki di Indonesia juga optimistis Ertiga akan sukses di pasar. Direktur Pemasaran PT Suzuki Indomobil Sales Endro Nugroho menargetkan penjualan 50.000 unit Suzuki Ertiga untuk tahun ini. Dengan begitu, target penjualan mobil secara keseluruhan pabrikan itu melonjak dari 95.000 unit di tahun lalu menjadi 140.000 unit pada tahun ini. Meski demikian, Direktur Pemasaran PT Astra Daihatsu Motor Amelia Tjandra tetap optimistis Xenia akan tetap mendominasi pasar dengan mengandalkan layanan purna jual serta best value product. Di luar itu, Daihatsu juga menyiapkan beragam paket kredit untuk menarik konsumen. Tak berbeda dengan Daihatsu, CEO PT Astra International – Toyota Sales Operation (Auto2000), Jodjana J, juga masih yakin posisi Avanza sebagai market leader di segmen low MPV tidak terganggu dengan mengandalkan keunggulan dari sisi resale value, brand, dan jaringan purna jual. •
Omzet penjualan elektronik tumbuh 24% JAKARTA: Omzet penjualan elektro nik pada kuartal II tahun ini diprediksi tumbuh 24% dibandingkan dengan pencapaian pada periode sama tahun lalu yang mencapai Rp6,2 triliun. Pertumbuhan tersebut terutama disumbangkan oleh penjualan televisi yang melonjak pesat. Me nurut Ketua Gabungan Elektro nik (Gabel) Ali Soebroto Oentaryo, permintaan terhadap TV LCD/LED yang terus tumbuh karena keinginan masyarakat beralih dari televisi tabung. “Selain itu, sekarang kepemilikan TV tidak lagi
30 multifinance • Edisi 46, April 2012
satu keluarga satu TV, melainkan tiap kamar satu TV,” ujarnya. Selain itu, penjualan juga dipicu keinginan sebagian konsumen untuk mengganti TV-nya yang sudah lama. Penjualan TV selama ini berkontribusi 85%90% terhadap kelompok produk audio video yang menyumbang 47% terhadap total omzet elektronik. Sementara, kelompok home appliance, seperti kulkas, mesin cuci dan pendingin udara (AC), menyumbang 49% meskipun secara volume tidak sebesar kelompok audio video. •
kilas
Stanley Atmadja tinggalkan Adira Finance JAKARTA: Stanley Setia Atmaja resmi mundur dari posisi sebagai Direktur Utama PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk, setelah hampir 20 tahun menduduki posisi di kursi direksi perusahaan pembiayaan tersebut. Sebagai gantinya, rapat umum pemegang saham (RUPS) tahunan me nyetujui pengangkatan Willy Suwandi Dharma sebagai Direktur Utama Adira yang baru untuk menggantikan Stanley. “Saya sudah 20 tahun di Adira Finance. Masa mengabdi saya sudah selesai. Belum ada rencana
lain, saya akan fokus di Asco [dealer Daihatsu] dulu saja,” ujarnya seusai RUPS tahunan perseroan. Sebagai perusahaan pembiayaan, saat kini komposisi pembiayaan baru sepeda motor mencapai 60% dari total pembiayaan dan 40% lainnya adalah pembiayaan mobil. Sejauh ini Adira menguasai sebanyak 14,6% pangsa pasar sepeda motor baru, dan segmen bisnis ini tetap menjadi tulang punggung bisnis perseroan. Pada triwulan I/2012, perusahaan membukukan pembiayaan baru sebesar Rp7,9 triliun, naik 12% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Jumlah tersebut disalurkan untuk membiayai sebanyak 449.000 unit motor baru dan 25.000 unit mobil baru. •
Fungsi OJK akan ditambah Peran Otoritas Jasa Keuangan akan semakin luas dengan ditambahkannya fungsi untuk mencairkan dana pengganti kerugian kepada nasabah jika terjadi seng keta antara perbankan ataupun lembaga keuangan lain dan nasabahnya. Ketua Komisi XI DPR bidang Keuangan dan Perbankan Harry Azhar Azis mengatakan dengan fungsi tersebut, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akan mampu mengatur mekanisme pencairan dana nasabah jika terjadi sengketa. “Kami akan memanggil dewan komisioner OJK untuk merumuskan kebijakan mengenai pengembalian uang nasabah. OJK harus mempunyai kewenangan untuk mengembalikan dana nasabah.,” ujarnya baru-baru ini. Harry mengatakan dalam UU No.1/2011 tentang OJK sudah diatur mengenai perlindungan nasabah yang lebih besar. Aturan ini, lanjutnya, perlu dirumuskan dalam kebijakan rinci hingga konsumen memperoleh pengembalian dana, jika terbukti secara hukum perbankan yang melanggar aturan. Perlindungan nasabah juga perlu diperluas, mulai nasabah individu hingga nasabah institusional.
32 multifinance • Edisi 46, April 2012
Menurut Ekonom Dradjad Wibowo, selama ini perlindungan nasabah masih ditempatkan pada urutan akhir di dalam struktur organisasi baik di Bank Indonesia, Bapepam-LK, maupun Kemente rian Keuangan. Perlindungan nasabah, lanjutnya, hanya menjadi unit kecil yang kurang mendapat kewenangan kuat. Menurutnya, banyak kasus sengketa perbankan dan nasabah yang hanya selesai pada kasus hukum. Namun, nasabah tidak memperoleh penggantian dana, seperti pada kasus Bank Century, Antaboga, maupun kasus Bank Global. Terkait dengan itu, BI diketahui akan melakukan reorganisasi struktur satuan kerja perbankan guna menyamakan dengan kompartemen perbankan yang akan dibentuk di OJK. Beberapa pihak menyebutkan salah satu pekerjaan yang sedang diselesaikan oleh BI dalam proses transisi OJK adalah pemenuhan pasal 57 UU OJK. Dalam pemenuhan itu, bank sentral akan melakukan usulan pembentukan struktur orga nisasi, tugas pokok dan fungsi kompartemen. •
daftar anggota APPI AB SINAR MAS MULTIFINANCE BII Plaza Tower III Lantai 11, Jl. M.H. Thamrin No. 51, Jakarta 10350 Tlp: 392 5660 Fax: 392 5788
PT ADIRA DINAMIKA MULTI FINANCE Tbk Landmark Centre Tower A 26-31 Floor Jl. Jendral Sudirman Kav. 1 Tlp: 529 63232 Fax: 529 64163
ARTHA PRIMA FINANCE The Bellezza Office Tower Lt. 12, Jl. Letjen Soepeno No. 34 Arteri Permata Hijau, Jakarta Selatan 12210, Tlp: 536 64899 Fax: 536 64894, Website: www.arthaprima.co.id ARTHAASIA FINANCE Komp. Business Park Kebon Jeruk, Jl. Raya Meruya Ilir No. 88 Blok I No. 1-3, Kebon Jeruk, Jakarta Barat 11620 Tlp: (021) 58908190 / 89 Fax: (021) 58908153
BATAVIA PROSPERINDO FINANCE Gedung Chase Plaza Lt. 12, Jl. Jend. Sudirman Kav. 21, Jakarta 12920 Tlp: 520 0434 Fax: 520 9160 BENTARA SINERGIES FINANCE Jl. Griya Utama, Komp Ruko Puri Mutiara Blok D No. 112 Sunter, Jakarta Utara 14350 Tlp: 653 14145, 653 14146 Fax: 653 14162 Website: www.bess.co.id
PT BCA FINANCE Wisma BCA Pondok Indah, Jl. Metro Pondok Indah Sektor I-S Kav. No. 10 Jakarta Selatan 12310 Tlp: 299 73100 Fax: 299 73200 Website: www.bcafinance.co.id
PT ADIRA QUANTUM MULTIFINANCE Gd. Sentra Mulia Lt. 9, Jl. HR. Rasuna Said, Kav X-6 No. 8, Karet Kuningan, Jakarta Selatan 12940 Tlp: 529 22299 Fax: 529 22472
ARTHABUANA MARGAUSAHA FINANCE Jl. Sungai Gerong No. 20, Kebon Melati, Jakarta Pusat 10230 Tlp: 314 8889 Fax: 315 4309 Website: www.arthabuana.co.id
AEON CREDIT SERVICE INDONESIA 3A Plaza Kuningan South Tower, Jl. HR Rasuna Said Kav. C11-14 Jakarta 12940 Tlp: 5288 0230 Fax: 5288 0232 / 0231
ASIA MULTIDANA Jl. Kebayoran Baru, Kebayoran Centre Mayestik Blok A1, Jakarta Tlp: 723 0334 Fax: 723 0335
BETA INTI MULTIFINANCE Plaza Kebon Jeruk Blok B6-7, Jl. Kedoya Raya (Pejuangan), Jakarta Barat 11530, Tlp: 530 9331 Fax: 536 3549
ASTRA AUTO FINANCE Jl. TB Simatupang No. 90, Tanjung Barat, Jagakarsa, Jakarta Selatan 12530 Tlp: 788 59000 Fax: 788 51220, 788 51198 Website: www.autocybercenter.com
BFI FINANCE INDONESIA MNC Tower 25th Floor, Jl. Kebon Sirih No. 17-19, Jakarta 10340 Tlp: 391 0110 Fax: 391 2005, 392 0607
AL IJARAH INDONESIA FINANCE Gd Arthaloka Lt. 3, Jl. Jend Sudirman Kav 2, Jakarta Pusat 10220 Tlp: 251 2525, 251 2524 Fax: 251 2542 Website: www.alijarahindonesia.com AMANAH FINANCE Menara Imperium Lt. 15, Jl. HR Rasuna Said Kav 1, Jakarta 12980 Tlp: 837 04005, 837 05745 Fax: 837 04006 Website: www.amanah.co.id ANDALAN FINANCE INDONESIA Cawang Commerical Estate, Jl. M. T. Haryono Kav. 9, Jakarta 13630 Tlp: 801 0079 Fax: 800 4947
ASTRA MULTI FINANCE Graha Asuransi Astra, Jl. TB. Simatupang Kav.15 Cilandak Barat, Jakarta Selatan 12430 Tlp: 758 16602 Fax: 758 16604 www.autocybercenter.com
BHUMINDO SENTOSA ABADI FINANCE Jl. Balikpapan Raya No. 24 Lt. Dasar, Jakarta Pusat 10130 Tlp: 632 1111 Fax: 631 8555
ANUGERAH BUANA CENTRAL MULTIFINANCE Jl. R.Tumenggung Suryo No. 34 Malang, Jawa Timur 65123 Tlp: 0341-491222, 473071 Fax: 0341-4700793 BII FINANCE CENTER Gd. Wisma Eka Jiwa 10TH Fl, Jl. Mangga Dua raya, Jakarta Pusat Tlp: 623 00088 Fax: 623 00099
ANZ BANKING GROUP LIMITED 1 Raffles Place # 34-00 Singapore 48616 Tlp: 65-62162277 Fax: 65-65396072
ASTRA SEDAYA FINANCE Jl. TB Simatupang No. 90 Tanjung Barat, Jagakarsa, Jakarta Selatan 12530 Tlp: 788 59000 Fax: 788 51220, 788 51198 Website: www.autocybercenter.com
ARJUNA FINANCE Duta Merlin Blok A No. 11-12 Jl. Gajah Mada No. 3-5 Jakarta Pusat Tlp: 633 4448 Fax: 634 4676
ASTRIDO PACIFIC FINANCE Toyota Building 3rd Floor, Jl. Balikpapan Raya No. 7, Jakarta 10160, Tlp: 231 2220, 231 2221 Fax: 231 0053/345 1334 Website: www.astrido-finance.co.id
PT BIMA MULTI FINANCE Jl. Cideng Barat No. 47i, Jakarta Pusat Tlp: 638 58555 Fax: 638 58001
ARMADA FINANCE Gedung BRA Lt 3, Jl. Mayjen Bambang Soegeng No. 7, Magelang Tlp: (0293) 364 371 Fax: (0293) 364 379 Website: www.armada-finance.co.id
BANK NEGARA INDONESIA Divisi Kredit Konsumen, Wisma BNI 46 Lt. 3, Jl. Jend. Sudirman Kav. 1, Jakarta 10220 Tlp: 572 8523 Fax: 251 1158, 570 2816 Website: www.bni.co.id
BINTANG MANDIRI FINANCE Ruko Graha Mas Pemuda Blok AD No. 10-11, Jl. Pemuda Raya, Jakarta Timur 13220 Tlp: 471 4199 Fax: 471 4206
Edisi 46, April 2012 •
multifinance 33
daftar anggota APPI BNI MULTIFINANCE Atrium Setiabudi Building Lantai 8, Jl. HR Rasuna Said Kav. 62, Jakarta 10220 Tlp: 521 0308 Fax: 521 0306 Website: www.bnimultifinance.com
CAPITALINC FINANCE Gedung Recapital Lt. 9, Jl. Adityawarman No. 55 Kebayoran Baru, Jakarta 12160 Tlp: 726 0025 Fax: 726 0626
DANASUPRA ERAPASIFIC Menara Batavia Lt. 29, Jl. KH. Mas Mansyur, Kav. 126, Jakarta Pusat 12930 Tlp: 572 2377 Fax: 572 2376
BOSOWA MULTI FINANCE Menara Global Lt. 2, Jl. Gatot Subroto Kav 27, Jakarta 12950 Tlp: 527 5230 Fax: 527 5231
CATERPILLAR FINANCE INDONESIA The Garden Centre Building, Suite #5-12, Cilandak Commercial Estate, Jalan Raya Cilandak KKO, Jakarta 12560 Tlp: 781 0686 Fax: 781 0680
DANMOTOR UNICO FINANCE c/o PT. Dan Motors Vespa Indonesia, Jl. Perintis Kemerdekaan, Jakarta 14250 Tlp: 452 3311,425 0412 Fax: 452 3555
BRINGIN INDOTAMA SEJAHTERA FINANCE Hayam Wuruk Plaza 3rd Floor, Jl. Hayam Wuruk No. 108, Jakarta Barat 11160 Tlp: 649 8218 Fax: 649 8235
CENTRAL JAVA POWER Summitmas Tower I Lt. 15, Jl. Jend Sudirman Kav 61-62, Jakarta 12190 Tlp: 520 5041 Fax: 520 2474
BRINGIN SRIKANDI FINANCE Hero Building II, 11th Floor, Jl. Gatot Subroto 177 A Kav. 64, Jakarta 12870 Tlp: 837 94610 Fax: 837 94609 BTMU-BRI FINANCE Wisma 46, 6th Floor Kota BNI, Jl. Jend. Sudiman Kav. 1, Jakarta 10220 Tlp: 574 5333 Fax: 574 5444
PT BUANA FINANCE Tbk Chase Plaza, Lt. 17 Jl. Jend. Sudirman Kav 21, Jakarta 12920 Tlp: 520 8066 Fax: 520 8055 Website: www.buanafinance.co.id BUKOPIN FINANCE Gd. Bank Bukopin Lt. 3 Jl. Melawai Raya No. 66, Jakarta Selatan 12160, Tlp: 726 0756, 724 5014 Fax: 726 0865 BUMIKUSUMA MULTIFINANCE Jl. Arteri Teuku Nyak Arief No. 9C, Simprug Kebayoran Lama, Jakarta Selatan 12220 Tlp: 727 90818 Fax: 727 90819 BUMIPUTERA - BOT FINANCE Wisma Bumiputera, 11th & 12th Floors, Jl. Jend. Sudirman Kav. 75, Jakarta 12910 Tlp: 570 6762, 522 4522 Fax: 525 5610 CAKRAWALA CITRAMEGA MULTIFINANCE Komp Ciputat Indah Permai Blok D / 23, Jl. Ir. H Juanda No. 50 Ciputat, Tanggerang 15419 Tlp: 747 13621-3 Fax: 749 7914
PT Bussan Auto Finance Gedung Sentral Mulia Lt 12, Jl. HR Rasuna Said Kav. X-6 No. 8, Jakarta 12940 Tlp: 522 2166 Fax: 522 2165
CENTRAL SANTOSA FINANCE Gd WTC Mangga Dua Lt.5 Blok CL, Jl. Mangga Dua Raya No. 8, Jakarta Utara Tlp: 299 86100 Fax: 299 86102 CENTURY TOKYO LEASING INDONESIA Wisma Keiai 11th Floor Jl. Jend. Sudirman Kav. 3, Jakarta Pusat Tlp: 572 3411 Fax: 572 3413 CHANDRA SAKTI UTAMA LEASING Gedung TMT 1 Lt.6, Jl. Cilandak KKO Raya No. 1 Jakarta 12560 Tlp: 299 76650 Fax: 299 76651 www.trackindo.co.id CIMB Niaga Auto Finance MegaPlaza Building, 6th Floor, Jl. HR. Rasuna Said Kav. C-3, Jakarta 12920 Tlp: 521 2626 Fax: 521 2577 / 521 2578 Website: www.niagafinance.com CIPTADANA MULTIFINANCE Plaza ASIA, Office Park 2-3, Jl. Jend Sudirman Kav 59, Jakarta 12190 Tlp: 255 74800 Fax: 255 74900, 514 01020 CITRA MANDIRI MULTIFINANCE Jl. Mayjend Sutoyo No. 33, Semarang Tlp: (024) 8316111, (024) 8317666 Fax: (024) 8316222 CLEMONT FINANCE INDONESIA Wisma Korindo 2nd Floor, Jl. MT. Haryono Kav. 62, Jakarta 12780 Tlp: 797 6363 Fax: 797 6371, 797 6368 Website: www.korindo.co.id CLIPAN FINANCE INDONESIA Gedung Wisma Slipi Lt. 6, Jl. Letjen. S. Parman Kav. 12, Jakarta Barat 11480 Tlp: 530 8005 Fax: 530 8026/27 Website: www.clipan.com COMMERCE FINANCE Jl. Gading Kirana Utara Blok H 10/1, Kelapa Gading, Jakarta Utara 14241 Tlp: 451 6226 Fax: 458 57381-2 Website: www.cfinance.co.id DANAREKSA FINANCE Jl. Medan Merdeka Selatan No. 14, Jakarta 10110 Tlp: 350 9777, 350 9888 Fax: 352 2495
34 multifinance • Edisi 46, April 2012
DANPAC FINANCE Plaza ABDA lantai 8, Jl. jend. Sudirman Kav. 59, Jakarta 12190 Tlp: 514 01260 Fax: 514 01267 DAYA SEMBADA FINANCE Wisma Argo Manunggal 8th Fl, Jl. Gatot Subroto, Kav. 22, Jakarta Selatan 12930 Tlp: 252 2772, 252 2662 Fax: 252 5402 DHAMATAMA MEGAH FINANCE Jl. Bungur Besar Raya No. 105 Jakarta Pusat Tlp: 421 9436 Fax: 424 4266 DIPO STAR FINANCE Sentral Senayan II, Lantai 3 Jl. Asia Afrika No.8, Jakarta 10270 Tlp: 5797 4567 Fax: 5795 4099 Website: www.dipostar.com EQUITY FINANCE INDONESIA Wisma Sudirman 8th Floor, Jl. Jend. Sudirman 34, Jakarta 10220 Tlp: 570 0625, 573 8677 Fax: 573 4673 FIRST INDO FINANCE Jl. Batu Ceper No. 36 Lantai 2 & 3, Jakarta Pusat 10120 Tlp: 231 2088 Fax: 231 2118 FINANSIA MULTI FINANCE SCBD Lot 28 Office 8 Lt. 15, Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53, Jakarta 12190, Tlp: 2933 3646 Fax: 2933 3648 Website: www.finansia.com
PT Federal International Finance Menara FIF, Jl TB Simatupang Kav. 15 Cilandak Barat, Jakarta 12430 Tlp: 769 8899 Fax: 7590 5599 Website: www.fifkredit.com GLOBALINDO MULTI FINANCE Jl. KH Hasyim Ashari No. 15A Jakarta Tlp: 633 1218 Fax: 633 1317 HASJRAT MULTIFINANCE Jl. R.P. Soeroso 38, Jakarta 10350 Tlp: 390 5912-14, 390 0719 Fax: 314 0609, 390 4114
daftar anggota APPI HD FINANCE Jl. Lingkar Luar Barat Kav. 35-36 Lt. 3 Cengkareng, Jakarta Barat Tlp: 583 97700 Fax: 583 97701 HITACHI CONSTRUCTION MACHINERY FINANCE INDONESIA Kawasan Industri Pulo Gadung Jl. Pulokambing II Kav I-II No. 33, Jakarta Tlp: 461 1688 Fax: 461 4706 IBJ VERENA FINANCE Sentral Senayan I lt 6, Jl. Asia Afrika No. 8, Gelora Bung Karno Jakarta 10270 Tlp: 572 4101 Fax: 572 4102 INDOJASA PRATAMA Sudirman Park Blok C 29-31, Jl. K. H. Mas Mansyur Kav. 35, Jakarta 10220 Tlp: 579 42440 Fax: 579 42446 IFS CAPITAL INDONESIA ANZ Tower 10th Fl, Jl. Jend. Sudirman Kav 33A, Jakarta 10220 Tlp: 579 01090 Fax: 579 01080 Website: www.ifscapital.co.id INDOMOBIL FINANCE INDONESIA Wisma Indomobil I, 11th Fl, Jl. MT. Haryono, Kav. 8, Jakarta 13330 Tlp: 856 4846 Fax: 856 4381 Website: www.indomobilfinance.com INDOSURYA FINANCE Gedung Indosurya Center Lt. 6 Jl. M. H. Thamrin No. 3 Jakarta 10110 Tlp: 389 09021 Fax: 389 00102 INTAN BARUPRANA FINANCE Intraco Penta Building 2nd Fl, Jl. P. Jayakarta, No. 115 Blok C1-2-3, Jakarta 10730 Tlp: 628 3333, 639 3538 Fax: 628 3391 INTENSIF MULTI FINANCE Komp. Ruko Golden Truly Plaza Blok A No. 36, Jl. RS. Fatmawati No. 15, Jakarta Selatan 12420 Tlp: 759 00563, 759 00564 Fax: 750 7543 INTERNUSA TRIBUANA CITRA MULTI FINANCE Komplek Marinatama Blok E No. 7, Gunung Sahari Ancol, Jakarta Utara Tlp: 647 14849, 645 5124 Fax: 647 14828, 645 5123 ITC AUTO MULTI FINANCE Graha Atrium Lantai 5, Jl. HR Rasuna Said Kav. B 10-11, Jakarta 12910 Tlp: 522 5902-04 Fax: 522 6078-79 JAYA FUJI LEASING PRATAMA Jaya Building 12th Floor, Jl. MH. Thamrin No. 12, Jakarta 10340 Tlp: 319 31750 Fax: 319 25430 JA MITSUI LEASING INDONESIA Menara Thamrin 24th Floor Suite 2401 Jl. MH Thamrin Kav. 3, Jakarta Tlp: 398 30024 Fax: 398 30034
KARYA TECHNIK MULTIFINANCE Jl. Kali Besar Barat No. 37, Jakarta 11230 Tlp: 691 0382 Fax: 691 6267
KEMBANG DELAPAN DELAPAN MULTIFINANCE Jl. Bungur Besar Raya No. 88, Jakarta Pusat 10610 Tlp: 428 78888 Fax: 428 03619 Website: www.kembang88.com KENCANA INTERNUSA ARTHA FINANCE (KITA FINANCE), Gedung KITA Finance, Jl. RS. Fatmawati No. 16, Jakarta 12420 Tlp: 759 08899 Fax: 759 06875 Website: www.kitafinance.com Koexim Mandiri Finance Menara Mulia Suite 2007, Jl. Jend Gatot Subroto Kav 9-11, Jakarta 12930 Tlp: 525 7261 Fax: 525 7260 KOMATSU ASTRA FINANCE Menara FIF Lt. 10 Suite 101 Jl. TB. Simatupang Kav. 15 Cilandak, Jakarta 12440 Tlp: 7591 6848 Fax: 7591 6849
MEGA FINADANA FINANCE Jl. Abdul Muis No. 34, Jakarta 10160 Tlp: 348 35325 Fax: 345 9559
PT MEGA FINANCE Jl. Wijaya I No. 19 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12170 Tlp: 728 00818 Fax: 728 00978 MITRA DANA PUTRA UTAMA FINANCE JL. Gajah Mada Kompleks Duta Merlin Blok D 3-6, Jakarta Pusat 10130 Tlp: 638 66017, 638 66018 Fax: 630 7211
Mitra Pinasthika Mustika Finance Plaza Marein 23rd Fl, Jl. Jend. Sudirman Kav. 76-78, Jakarta 12910 Tlp: 579 35888 Fax: 579 35889
KRESNA REKSA FINANCE Plaza ABDA Lantai 28, Jl. Jend Sudirman Kav. 59 Jakarta Pusat 12190 Tlp: 514 01725-27 Fax: 514 01728
MITSUBISHI UFJ LEASE & FINANCE INDONESIA Mid Plaza I Lt. 10, Jl. Jend. Sudirman, Kav. 10-11, Jakarta 10220 Tlp: 573 5905 Fax: 573 5906
MAGNA FINANCE Komp. Plaza Pasifik B1 A2 No. 25-27, Kelapa Gading Barat, Jakarta Utara Tlp: 458 65720 Fax: 458 65875
MAXIMA INTI FINANCE Graha Maxima Jl. Sunter Kemayoran No. 18 Jakarta Utara Tlp: 653 07278 Fax: 653 07251
MANDALA MULTI FINANCE Jl. Cideng Barat No. 47 A, Jakarta Pusat 10150 Tlp: 6386 3084 Fax: 638 63089 Website: www.mandala finance.com MANDIRI FINANCE INDONESIA Graha Mandiri, Jl. Griya Utama Raya, Kav. 1-2 Sunter Kemayoran, Jakarta Utara 14350 Tlp: 658 33055 Fax: 658 33865
PT MEGA AUTO FINANCE Wisma 76 Lt. 16 Jl. Letjend. S. Parman Kav. 76 Slipi, Jakarta Barat 11410 Tlp: 536 66627/28 Fax: 536 66697/98
MASHILL INTERNATIONAL FINANCE Jl. Sultan Iskandar Muda (Arteri Pondok Indah) RT 013/02 No. 13 B, Jakarta Selatan 12240 Tlp: 725 7201 Fax: 725 0510
MNC FINANCE Jl. Abdul Muis No. 36 C-F, Jakarta 10160 Tlp: 385 8080, 386 3636 Fax: 384 8431
PT MANDIRI TUNAS FINANCE Graha Mandiri Lantai 3A, Jl. Iman Bonjol No. 61, Jakarta Pusat 10310 Tlp: 230 5608 Fax: 230 5618 Website: www.mtf.co.id
PT MEGA CENTRAL FINANCE Wisma 76 Lantai 16, Jl. Letjend. S. Parman Kav. 76 Slipi, Jakarta 11410 Tlp: 536 66627, 536 66628 Fax: 536 66698
Edisi 46, April 2012 •
multifinance 35
daftar anggota APPI MITSUI LEASING CAPITAL INDONESIA Permata Plaza, 11th Fl. Suite 1106, Jl. M.H. Thamrin Kav. 57, Jakarta 10350 Tlp: 390 3238 Fax: 390 3245 Website: www.mitsuilease.co.id
PARAMITRA MULTIFINANCE Kompleks Simprug Gallery, Jl. Teuku Nyak Arief No.10-R, Jakarta 12220 Tlp: 727 87845 Fax: 727 87846 Website: www.pmf.co.id
MULTINDO AUTO FINANCE Jl. Pandanaran No. 119A, Semarang 50243 Tlp: (024) 8311130 Fax: (024) 8445254, 8445650
PPA FINANCE Sampoerna Strategic Square 9th Floor, Jl. Jend. Sudirman Kav. 45-46, Jakarta Tlp: 5795 1419 Fax: 5795 1420
MULTI ADIPRAKARSA MANUNGGAL (KARTUKU) Plaza Setiabudi 2, F3 Suite 302-305, Jl. HR. Rasuna Said Kav 62, Kuningan Jakarta Selatan Tlp: 299 15699 Fax: 529 03064
PRATAMA INTERDANA FINANCE Wisma SMR Ground Fl, Jl. Yos Sudarso, Kav. 89 Jakarta 14350 Tlp: 650 2222 Fax: 650 8141
NATIONAL FINANCE Gd. Artha Graha Lt. 20, Jl. Jend Sudirman, Kav 52-53, Jakarta 12190 Tlp: 515 2930 Fax: 515 3265
PRO CAR INTERNATIONAL FINANCE Gedung Victoria Lt. 7 Suite 701, Jl. Sultan Hasanudin No. 47-51, Jakarta Selatan 12160 Tlp: 725 5583 Fax: 725 5585
OLYMPINDO MULTI FINANCE Jl. Pecenongan Raya No. 45, Jakarta Pusat 10120 Tlp: 352 2238 Fax: 384 2104
PT NUSA SURYA CIPTADANA Jl. Brigjen Katamso No. 5, Slipi Kel. Kota Bambu Selatan, Jakarta Barat Tlp: 568 5000/ 5686666 Fax: 563 3719 website: www.nusantara-sakti.com
PRATAMA SEDAYA FINANCE Jl. TB Simatupang No. 90 Tanjung Barat, Jagakarsa, Jakarta Selatan 12530 Tlp: 7885 9000 Fax: 7885 1220 Website: www.autocybercenter.com PRO MITRA FINANCE Gedung Victoria Lt. 7 Suite 702, Jl. Sultan Hasanudin No. 47-51, Jakarta Selatan 12160 Tlp: 725 5583 Fax: 725 5585
ORIX INDONESIA FINANCE Wisma Kyoei Prince, 24th Floor, Jl. Jend. Sudirman Kav. 3-4, Jakarta 10220 Tlp: 572 3041 Fax: 572 3074 OTOMAS MULTI FINANCE Komp. Dutamas Fatmawati Blok B.1 No. 25-26, Jl. Raya Fatmawati No. 39, Jakarta 12150 Tlp: 722 0279 Fax: 722 0881 PANN MULTI FINANCE Jl. Cikini IV No. 11 Jakarta Pusat 10330 Tlp: 319 22003 Fax: 319 22980
RABANA INVESTINDO Jl. Tomang Raya No. 48A, Jakarta 11430 Tlp: 566 9808-10 Fax: 567 1646, 566 9820 REKSA FINANCE Maspion Building 6th Fl Unit E1, Jl. Gunung Sahari Raya No. 18, Jakarta 14420 Tlp: 647 01281 Fax: 647 01287 RESONA INDONESIA FINANCE Gedung Bank Resona Perdania Lt. 5, Jl. Jend. Sudirman Kav. 40-41, Jakarta Pusat 10210 Tlp: 570 1956 Fax: 570 1961
PT OTO MULTIARTHA Gedung Summitmas II, Lantai 18, Jl. Jend. Sudirman Kav.61-62, Jakarta Tlp: 522 6410 Fax: 522 6424 Website: www.oto.co.id
RIDEAN FINANCE Jl. Pemadam Kebakaran No. 11, Jakarta Pusat 10410 Tlp: 633 1032, 633 2027 Fax: 633 1032
PAN PACIFIC OTO FINANCE Jl. Mampang Prapatan Raya No. 2 D-E, Jakarta Selatan 12790 Tlp: 791 83929 Fax: 794 4415
SARANA GLOBAL FINANCE INDONESIA Jl. Fatmawati Raya No.29, Cilandak Jakarta Selatan 12430 Tlp: 750 9161 Fax: 750 9169
36 multifinance • Edisi 46, April 2012
SADIRA FINANCE Menara Global Lt. 20, Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 27, Jakarta Tlp: 528 92097 Fax: 528 92133 SAHABAT FINANSIAL KELUARGA Gedung BRI II, 25th Floor, Jl. Jend. Sudirman, No. 42-46, Jakarta 10210 Tlp: 574 4966 Fax: 574 4933 SASANA ARTHA FINANCE KEM Tower Lt. 9 Jl. Landasan Pacu Barat Blok Blok B 10 Kav No. 2, Kemayoran Jakarta 10610 Tlp: 65704070 Fax: 65704080 SATYA ADHIKA BHAKTI MULTIFINANCE Gedung Graha Pangeran Lantai VII-D, Jl. A. Yani No. 28, Surabaya 60234 Tlp: (031) 829 2617 Fax: (031) 829 2616 SEJAHTERA PERTAMA MULTI FINANCE Jl. Raya Serpong No. 89 Serpong, Tangerang 15310 Tlp: 531 63999 Fax: 531 63988 SIGMA CIPTA CARAKA Desa Sigma, German Centre Lt. 5 Jl. Kapten Subijanto DJ, BSD Tanggerang 15321 Tlp: 538 8538 Fax: 538 8505 SINAR MITRA SEPADAN FINANCE Wisma Millenia Lt. 1 - 2 Jl. MT. Haryono Kav. 16, Jakarta 12810 Tlp: 831 9828 Fax: 831 9028 www.smsfinance.co.id SINARMAS MULTIFINANCE Jl. Lombok No. 71 Menteng, Jakarta Pusat 10350 Tlp: 319 02888 Fax: 319 03589 Website: www.simasfinance.co.id SMART MULTI FINANCE Jl. Gunung Sahari Raya No. 2 B, Gunung Sahari Utara, Sawah Besar, Jakarta Pusat 10720 Tlp: 628 4912 Fax: 659 2594 Website: www.smartfinance.co.id SMFL LEASING INDONESIA Summitmas II, 12th Fl Jl. Jend. Sudirman Kav 61-62, Jakarta Tlp: 520 2083 Fax: 520 2088 SUN PRIMA NUSANTARA PEMBIAYAAN Jl. Cideng Timur No. 15 D Jakarta Pusat 10130 Tlp: 632 9812 Fax: 634 0228, 632 6783
STACO ESTIKA SEDAYA FINANCE Jl. TB Simatupang No. 90, Tanjung Barat, Jagakarsa, Jakarta Selatan 12530 Tlp: 788 59000 Fax: 788 51220 Website: www.autocybercenter.com
daftar anggota APPI SWADHARMA INDOTAMA FINANCE Wisma Indomobil I Lt. 10, Jl. MT. Haryono, Kav. 8, Jakarta 13330 Tlp: 857 9095 Fax: 857 4171 Website: www.ptsif.com
SUMMIT OTO FINANCE Summitmas II, 8th Floor, Jl. Jend. Sudirman Kav. 61-62, Jakarta Selatan 12190 Tlp: 252 2788, 522 6601 Fax: 252 6388 Website: www.otofinance.co.id
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE Perkantoran Hijau Arcadia Tower B Lt. 11, Jl. TB. Simatupang Kav. 88, Jakarta 12520 Tlp: 781 7555 Fax: 781 9111, 788 47224 SUZUKI FINANCE INDONESIA Gedung Atrium Mulia Lantai 5, Suite 501, Jl. HR Rasuna Said Kav. B 10-11, Kuningan, Jakarta Selatan 12910 Tlp: 522 6428 Fax: 522 6263, 252 5172 SWADHARMA SURYA FINANCE Graha BIP Lt 3, Jl. Jend. Gatot Subroto, Kav. 23, Jakarta 12930 Tlp: 527 9439-41, 525 8157 Fax: 252 1536
TRIHAMAS FINANCE Ambassador Kuningan Shop Office No. 18, Jl. Prof. Dr. Satrio, Jakarta 12940 Tlp: 576 0501 Fax: 576 0509 SWADHARMA BHAKTI SEDAYA FINANCE Jl. TB Simatupang No. 90 Tanjung Barat, Jagakarsa, Jakarta Selatan 12530 Tlp: 788 59000 Fax: 788 51220 Website: www.autocybercenter.com TIFA FINANCE Tifa Building 1st Fl, Jl. Kuningan Barat 26, Jakarta 12710, Tlp: 520 0667, 525 2029 Fax: 522 9273, 526 2425 Website: www.tifafinance.co.id TIRTA LARASTAMA DINAMIKA FINANCE Jl. Sultan Iskandar Muda 38 B, Arteri Pondok Indah, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan 12240 Tlp: 726 7521, 726 7522 Fax: 726 7523 TOPAS MULTI FINANCE Kompleks Plaza Kelapa Gading Blok A7, Jl. Boulevard Barat Raya Kelapa Gading, Jakarta Utara 14240 Tlp: 458 51520 Fax: 458 51530
WOKA INTERNATIONAL FINANCE Jl. Teuku Cik Ditiro No. 38, Menteng, Jakarta Pusat 10310 Tlp: 315 7501; 392 1358 Fax: 319 02809 TRUST FINANCE INDONESIA Gedung Artha Graha Lt. 21, Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53, Jakarta 12190 Tlp: 515 5477 Fax: 515 5484 U Finance Indonesia ANZ Tower Lt. 20 & 21, Jl. Jend. Sudirman Kav. 33A, Jakarta 10220 Tlp: 5711 109 Fax: 573 1139 Website: www.ufinance.co.id VARIA INTRA FINANCE Gedung Rahardjo Lt. 4 Ruang B, Jl. Roa Malaka Utara No. 5-6, Jakarta 11230 Tlp: 691 3639 Fax: 691 3639 VERENA MULTI FINANCE Gedung Bank Panin Lt. 3, Jl. Pecenongan no. 84, Jakarta Pusat 10120 Tlp: 350 4890 Fax: 350 4891
TOYOTA ASTRA FINANCIAL SERVICES Mega Plaza Building Lt. 8, Jl. HR. Rasuna Said Kav. C-3, Jakarta 12920 Tlp: 578 98999 Fax: 521 2919, 521 2920 Website: www.tafinance.com TRANS PACIFIC FINANCIAL SERVICES Menara Imperium Lt. 18, Jl. HR Rasuna Said Kav. 1, Jakarta 12980 Tlp: 828 2712, 830 6610 Fax: 835 3911
WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Mega Glodok Kemayoran Office Tower B Lt. 2, Jl. Angkasa Kav. B-6, Kota Baru, Jakarta 10610 Tlp: 266 46600 Fax: 657 01524
Bagi anggota APPI yang ingin mencantumkan logo perusahaan harap menghubungi sekretariat APPI di No. Telp: (021) 52880113 atau email:
[email protected]
upcoming event 2-16 Juni 2012 PEKAN OLAHRAGA APPI 2012 Gelanggang Mahasiswa Soemantri Brojonegoro Pasar Festival Kuningan, Jl. HR Rasuna Said, Jakarta 2 JUNI 2012, 08.00-10.00 WIB PEMBUKAAN PEKAN OLAHRAGA APPI 2012 Lapangan Basket Gelanggang Mahasiswa Soemantri Brojonegoro, Pasar Festival Kuningan, Jl. HR Rasuna Said, Jakarta 2 JUNI 2012, 08.30-10.00 WIB Lomba Kreatifitas Multifinance-Por Appi 2012 Lapangan Basket Gelanggang Mahasiswa Soemantri Brojonegoro, Pasar Festival Kuningan, Jl. HR Rasuna Said, Jakarta
16 JUNI 2012, 12.00 WIB -selesai PENUTUPAN PEKAN OLAHRAGA APPI 2012 Lapangan Basket Gelanggang Mahasiswa Soemantri Brojonegoro, Pasar Festival Kuningan, Jl. HR Rasuna Said, Jakarta 21-23 JUNI 2012 WORKSHOP “HOW TO BE A GOOD & QUALIFIED MULTI-FINANCE BRANCH MANAGER” (FOR AUTOMOTIVE FINANCING) Hotel Santika Bogor, Jawa Barat 27 JUNI 2012 APPI FUN GOLF TOURNAMENT XI Jakarta
Untuk keterangan lebih lanjut hubungi: Sekretariat APPI Gedung Plaza Sentral Lt.14, Jl. Jend. Sudirman Kav.47 Jakarta 12930 Telp: (62-21) 52880113, Fax: (62-21) 52880114, Email:
[email protected]
Edisi 46, April 2012 •
multifinance 37
kolom
Bisnis Anjak Piutang Oleh Dennis Firmansjah*
Banyak pelaku pasar dan bahkan otoritas terkait bertanya kepada saya, mengapa bisnis anjak piu tang (BAP) di Indonesia pada kenyataannya tidak atau belum berkembang dengan baik.
I
ni adalah pertanyaan yang sangat mudah tetapi juga cukup sulit untuk ditanggapi. Mengapa demikian? Padahal, hampir seluruh perusahaan pembiayaan (PP) memiliki ijin usaha dalam bidang BAP ini, namun sangat sedikit PP yang tertarik untuk menekuninya. Berbagai kemungkinan melandasi hal tersebut, antara lain: Pertama, data yang ada mengindikasikan bahwa portofolio yang dibukukan saat ini kecil yaitu cuma sekitar Rp3,8 triliun (Data Bapepam LK per Februari 2012), Kedua, sepertinya BAP resiko nya terlalu besar karena tidak memiliki agunan. Ketiga, dasar hukum atas BAP masih kurang mendukung, Keempat, kurangnya Sumber Daya Manusia (SDM) yang me-
miliki pengalaman dalam bidang ini, dan alasan alasan lainnya yang tentunya sangat panjang untuk dijelaskan dalam rubrik ini. Terlepas dari benar dan tidak nya tantangan yang disebutkan diatas, ijinkan saya menyampaikan beberapa masukan yang mungkin berguna bagi seluruh pembaca. Sesungguhnya BAP adalah bisnis yang secara relatif bebas dari kemungkinan resesi ekonomi. Mengapa? Sebab, yang dibia yai adalah pembelian piutang yang telah terjadi, dan jelas kurun waktu pembayarannya dari customer kepada PP yang nantinya akan dibayarkan kepada client setelah dikurangi de ngan beberapa biaya pendanaan dan lain lain. Perlu kita sadari, BAP bukanlah pembiayaan atas piutang yang macet, padahal PP hanya membiayai piutang yang lancar. Paradigma yang keliru ini masih menghantui sebagian besar pelaku pasar baik itu PP maupun client.
38 multifinance • Edisi 46, April 2012
BAP adalah bisnis yang berkesinambungan, terutama untuk perusahaan UKM yang menjual produk ataupun jasa kepada customer besar, dibandingkan apabila perusahaan UKM tersebut meminjam dari pemberi pinjaman (selain perbankan dan PP) yang tentunya akan mengenakan suku bunga yang luar biasa tinggi. Sebenarnya, pemerintah (dengan kriteria yang sangat jelas tentunya) dapat memberikan fasilitas khusus atas suku bunga bagi PP yang membiayai perusahaan perusahaan UKM melalui skema Anjak Piutang. Selain pembiayaan domestik, seperti kita ketahui bersama, BAP juga dapat melakukan pembiayaan export factoring, yaitu para pelaku bisnis di dalam ne geri yang menjual produk dan jasa ke luar negeri. Di tengah maraknya tantang an dan polemik peraturan baru mengenai uang muka pembiaya an konsumen, barangkali sudah saatnya PP sebagai pelaku pasar mulai melirik kesempatan BAP ini secara selektif dan lebih terarah. • * Penasehat APPI