Menghindari Musibah, Mengatasi Kesulitan, Agar Terkabulnya Doa Pengantar RedaksiBersedekah dan Berwakaf Untuk Anak Yatim Dengan Berzakat,
Daftar Isi
Alhamdulillah mari kita panjatkan kehadirat Allah. Alhamdulillah majalah Beranda~~2 HILAL bisa terbit kembali. Walau terlam- Contoh Para Nabi~~3 bat dari rencana semula. Insya Allah kami Indahnya Menikah~~5 berusaha untuk setiap bulan bisa terbit. Cara Mendapatkan Rezeki~~8 Oleh karena itu kami mengundang Bukan Doa Saya Rasulullah bersabda: Aku danpara orang yang merawat anak Yang yatim,Terkabul~~10 di surga nanti pembaca untuk menyumbangkan penga Sebuah) Motivasi~~12 akan dekat (seperti dekatnya jari tengah danNilai jari telunjuk (HR. Bukhari Muslim) lamannya. Bisa pengalamankepada diri sendiri Nabi mengajarkan kita untuk selalu berbuat baik.Sikap SalahMental~~13 satu Mengelola Pikiran Dan perbuatan baik yangorang sangatlain. diajurkan adalahTiga menolong anak yatim. Dalam rangka maupun pengalaman PengalaPertanyaan Nabi Musa A.S~~14 mengamalkan isi buku ini, kami mengajak para pembaca untuk menitipkan zakat, man apa saja, boleh tentang kehidupan Maaf, Boleh Numpang Shalat~~17 sedekah, infak dan wakafnya di Pondok Yatim al-Hilal. sehari-hari, perjalanan, bisnis, keluarga Mabrur Sebelum Berhaji~~19 Keunikan menyumbang di Pondok Yatim al-Hilal atau lainnya. Temanya maksi- untuk Yuk,santunan Tahun Baruan di Pondok Yatim!~~24 1. yang Semua sumbangan (100bebas %) digunakan anak yatim, anak dhuafa mal 2dan halaman A4. Bila memenuhi kritePondok Yatim kegiatannya. Tidak dipotong untuk Kegiatan-kegiatan yang lainnya. ria, dimuat di tidak majalah ini. 2. akan Sumbangan sedikitpun digunakan untuk gaji pengelola. Semua gaji Al-Hilal~~25 pengelola berasal dari sumbangan tapi berasal dari penjualan al-Quran Majalah Hilaltidak ini diterbitkan oleh Ponyang diterbitkan penerbit Jabal. dok Yatim Al-Hilal Bandung. Suatu lem3. Sejak 2004 fokus hanya mengurusi anak yatim dan anak dhuafa. baga yang sejak tahun 2004 mengasuh, 4. Semua penyumbang akan selalu didoakan oleh anak yatim agar selalu ditolong membina dan mendidik anakkesulitannya, yatim. Lem- diberi jalan keluar dari masalah, terhindar Allah, diangkat segala Penerbit: Yayasan Al-Hilal baga ini berbasis komunitas. Orang-orang dari musibah dan dikabulkan harapannya. Redaksi: Hendrayatim. Setiawan, Chandra yang ikut merasakan mengasuh 5. ingin Penyumbang bisa berbagi ceritaanak atau konsultasi ke pondok Lebih dari Kurniawan, Afendi Jamhur, Iwan orang sudah konsultasi dan berbagi cerita tentang masalah hidup atau yatim 5000 bisa bergabung di sini.
harapannya. Setiawan, Handriyana 6.Bagi Insya Allah mendapat multimenjadi pahala. Pahala menyumbang, pahala menyantuni yang ingin bergabung Alamat Pondok Yatim: anak yatim dan pahala membantu penghafal alQuran. relawan anak yatim silahkan follow twitJl. Geger kalong Hilir 205 Bandung
ter @pondok_yatim dan @ditolong allah. Telp/ Faks: 022-2001776, Sumbangan bisa ditransfer ke: Insya Allah kita bisa saling bersilaturahmi 085257351628 (Iwan), Bank Mandiri no 1320012549953 an Yayasan Al-Hilal secara online dan offline. (Handri) Bank BRI No 0407 01 005391 50 9 an. Yayasan081321018620 al Hilal Majalah ini secara rutin jugaBandung di Pondok 1 : Hilal Jl. Gegerkalong Hilir 205 Telp/fak : 022-2001776 No. Rekening: bagikan dan relawan Pondokuntuk 2 : Jl. donator Kebon Kelapa No 24 RtPon 04 Rw 14 Cipadung Cibiru - Bandung 40614 Pondok : Selatan Bagi Pasaryang Rancapanggung Bandung Barat Bank Mandiri dok Yatim3 Al-Hilal. ingin rutin Cililin Untuk informasi silahkan menghubungi : dikirim majalah silahkan kirim email ke No. 1320012549953 Iwan : 085257351628. Handri : 081321018620. Hendra : 081320635075
[email protected] pengasuhanakyatim @
[email protected] Yayasan Al-Hilal www.pengasuhanakyatim.com
Pondok Yatim Al-Hilal Online: pengasuhanakyatim @pondok_yatim
[email protected] www.pengasuhanakyatim.com
Beranda Senangnya
Mendapatkan Teman Baik Hendra Setiawan @hendrAset Pada dasarnya manusia sangat membutuhkan teman, karena manusia adalah makhluk sosial. Tanpa teman manusia akan mengalami kekosongan batin. Hidup akan terasa hampa. Berbagai cara dilakukan manusia untuk mendapatkan teman. Namun hasilnya tidak sama. Ada yang sangat mudah mendapatkan teman sehingga mempunyai teman banyak. Ada pula yang susah mendapatkan teman sehingga mempunyai teman yang sedikit. Orang yang mempunyai teman sedikit, seringkali berusaha keras untuk mendapatkan teman. Bahkan tidak jarang mengendorkan saringannya sehingga akhirnya mendapat teman yang tidak baik. Ada juga yang melakukan berbagai cara yang tidak baik hanya agar mendapat teman baru. Orang yang tidak punya teman itu karena mereka tidak percaya diri untuk berkumpul. Banyak hal yang menyebabkan itu terjadi seperti takut tidak diajak bicara, takut diminta sesuatu, takut di tanya sesuatu tidak bisa menjawab. Tapi semuanya sebenarnya hanya khayalan saja. Tidak perlu takut untuk berteman. Yang penting kita tahu tempat dimana bisa mendapatkan teman yang shalih. Banyak manfaat bila kita berteman dengan orang yang shalih. Berteman dengan teman yang shalih, duduk bersamanya, bergaul dengannya, berbicara dengannya, berkumpul bersama dengannya mempunyai banyak keuta maan. Karena duduk dengan orang shalih bisa jadi dia akan mengajari kita sesuatu yang bermanfaat untuk agama dan dunia kita, serta memberikan sa4
ran yang bermanfaat bagi kita. Atau dia akan memberikan peringatan kepada kita agar menghindari perkara-perkara yang membahayakan kita. Teman yang shalih senantiasa mendorong kita untuk melakukan ketaatan kepada Allah, berbakti kepada orang tua, menyambung tali silaturrahim, dan mengajak kita untuk senantiasa ber akhlak mulia, baik dengan perkataannya, perbuatannya, ataupun dengan sikapnya. Kita akan mengikuti sahabat atau teman duduknya, dalam hal tabiat dan perilaku. Keduanya saling terikat satu sama lain dalam kebaikan ataupun yang sebaliknya. Manfaat lain berteman dengan orang shalih adalah kita akan tercegah dari perbuatan-perbuatan jelek dan maksiat. Teman yang shalih akan sela lu menjaga persahabatan, senantiasa mengajak berlomba-lomba dalam kebaikan, berusaha menghilangkan kebu rukan. Dia juga akan menjaga rahasia kita, baik ketika kita bersamanya maupun tidak. Dia akan memberikan manfaat kepada kita berupa kecintaannya dan doanya pada kita, baik kita masih hidup maupun setelah mati. Karena banyaknya manfaat berteman dengan orang shalih itu, maka kami membuat komunitas Agar Selalu Ditolong Allah. Di komunitas ini kita belajar bersama untuk menikmati hidup, menghadapi masalah, mencari rezeki dan lainnya. Orang yang bergabung dalam komunitas ini sangat beragam. Ada yang sudah punya pengalaman banyak, ada yang punya ilmu banyak, ada yang tidak punya apa-apa. Semua nya terbuka, tidak mengikat. Tempat yang bagus untuk mencari teman baru dan pengalaman baru.
CONTOH
PARA NABI Oleh: Komarudin Chalil Sebagai manusia, para nabi me miliki kedekatan hubungan dengan Allah dalam setiap aktivitasnya. Ini adalah contoh nyata bagi kita untuk semakin yakin bahwa bekerja adalah bagian dari ibadah. Nabi Adam a.s adalah seorang petani yang shalih. Beliau adalah manusia pertama yang telah memakmurkan bumi dengan bercocok tanam. Dengan keshalihan dan kedekatan hubungannya dengan Allah, Nabi Adam a.s menjauhkan diri nya dari berbuat kerusakan di bumi. Bahkan, kemudian Allah memberikan keturunan padanya agar dapat lebih maksimal dalam memakmurkan bumi Allah yang begitu luas.
Nabi berikutnya, Nabi Idris a.s adalah seorang pekerja yang menulis dengan menggunakan pena dan orang pertama pula yang menjahit baju dan memolesnya dengan hiasan. Dikisahkan bahwa setiap kali Nabi Idris a.s membuatkan baju pesanan orang, beliau selalu mengerjakannya dengan baik hingga orang yang memesannya pun merasa puas. Selain itu juga, Nabi Idris a.s tidak pernah mematok imbalan atas baju yang dijahitnya. Nabi Idris a.s membiarkan mereka seikhlas dan semampu mereka tanpa pernah mengeluh dan protes. Nabi Musa a.s dan mertuanya, Nabi Syuaib a.s adalah penggembala 5
ternak yang shalih. Mereka senantiasa bekerja dengan motivasi ibadah. Itulah sebabnya kejujuran selalu tercermin pada diri mereka walaupun mereka sedang bekerja. Nabi Ayyub a.s adalah seorang pengusaha yang sukses. Beliau memi liki sawah dan ladang yang luas dan hewan ternak yang banyak. Bahkan, Nabi Ayyub a.s memiliki beberapa budak yang bekerja padanya. Karena spiritualitasnya yang tinggi, setiap pagi Nabi Ayyub a.s berkeliling kampung membagi-bagikan hartanya pada kaum fakir. Beliau tahu bahwa harta hanya lah titipan dari Allah dan wajib untuk disedekahkan. Bahkan, ketika Allah mengujinya dengan kesempitan dan penyakit kulit yang ganas, Nabi Ayyub a.s bersabar dan tetap bersyukur pada Tuhannya tanpa pernah bertanya, ‘Mengapa ini harus terjadi?’ Nabi Dawud a.s dan Nabi Sulaiman a.s juga merupakan contoh teladan yang bekerja dengan spiritualitas kerja. Me reka adalah raja yang adil dan bijaksana. Kekuasaan yang mereka miliki tidak mendorong mereka untuk berbuat zalim dan semena-mena, melainkan dimanfaatkan untuk menyejahterakan rakyatnya dan
6
membuat mereka semakin dekat pada Allah. Nabi Isa a.s pun demikian. Beliau adalah seorang tukang kayu yang shalih. Setiap pekerjaan yang dilakukannya selalu diniatkan karena Allah semata. Pekerjaan Nabi Isa a.s sebagai tukang kayu adalah sarana ibadah sekaligus mempersembahkan karya yang terbaik. Terakhir, Nabi Muhammad SAW termasuk teladan orang yang bekerja dengan spiritualitas kerja. Beliau adalah seorang “al-Amin”. Pedagang yang jujur, hingga kemudian mengundang kagum Siti Khadijah yang saat itu menjadi tuannya. Bahkan kemudian Nabi Muhammad SAW menjadi seorang pemimpin yang memimpin kaum muslimin dengan ikhlas karena Allah semata. Beliau tidak hanya bersabar dalam ujian, tapi juga mengajarkan kaum muslimin untuk menjadi hamba yang bertawakal kepada Allah. Itulah sebagian contoh teladan yang bisa kita ambil dari kisah para nabi. Karena pada kenyataannya pa ra nabi pun bekerja dengan spirit, bukan hanya duduk dan diam untuk beribadah, tapi mereka juga bekerja untuk mempersembahkan karya yang terbaik bagi orang lain.
Menikah
Indahnya
Oleh: Leonardo al-Ghazali Penulis Buku Bismillah Aku Menikah : Menjemput jodoh bersama Allah.
Menikah adalah suatu hal yang dinanti-nanti. Keindahannya tak bisa dirasakan kecuali bagi yang sudah mengalami. Dengan menikah, pikiran dan hati menjadi tenang, tenteram tak terkira. Pandangan jadi lebih bisa terjaga. Lebih dari itu, menikah adalah fitrah setiap anak Adam. Dengan menikah, seseorang bisa semakin lebih dewasa dalam berpikir, berperilaku, bahkan dalam memutuskan mengambil sebuah pilihan. Ada beberapa hal yang bisa dihayati, mengapa seseorang itu harus menikah. Di antaranya: Pertama, menikah berarti me nyempurnakan setengah agamanya. Nabi SAW bersabda, “Barangsiapa menikah, maka ia telah melengkapi separuh dari agamanya. Dan hendak
lah ia bertakwa kepada Allah dalam memelihara yang separuhnya lagi.” (HR Ath-Thabrani dan Al-Hakim) Kedua, menikah bisa menjaga kehormatan diri. Sabda Nabi SAW, “Wa hai para pemuda, barangsiapa di an tara kalian memiliki kemampuan un tuk menikah, maka menikahlah! Kare na sesungguhnya itu dapat mencegah pandangan mata dan menjaga kehor matan. Sedangkan bagi siapa yang belum mampu, maka hendaknya ia berpuasa, dan puasa itu adalah perisai baginya.” (HR Al-Bukhari dan Muslim) Ketiga, bersenda guraunya suamiistri bukanlah perbuatan yang sia-sia melainkan suatu amal mulia yang dianjurkan. Sabda Nabi SAW, “Segala sesuatu yang di dalamnya tidak me ngandung zikrullah merupakan per 7
buatan yang sia-sia, kecuali empat (perkara), yaitu senda gurau suami dengan istrinya, melatih kuda, melatih memanah, dan mengajarkan renang.” (HR An-Nasai) Keempat, bersetubuh dengan istri termasuk sedekah. Suatu ketika, dalam sebuah hadits, para sahabat Nabi SAW bertanya, “Wahai Rasu lullah, bagaimana bisa salah seorang dari kami melampiaskan syahwatnya akan mendapat pahala?” Beliau men jawab, “Bagaimana menurut kalian bila nafsu syahwatnya itu disalurkan pada tempat yang haram, apakah dia akan mendapatkan dosa dengan se bab perbuatannya itu? Maka demikian pula bila dia menyalurkan syahwatnya itu pada tempat yang halal, dia pun akan mendapatkan pahala.” (HR Muslim, Abu Dawud, dan Ahmad) Karena itu, betapa indahnya suatu pernikahan. Sebab, hidup berkeluarga merupakan ladang yang subur untuk meraih pahala. Keutamaan Menikah Allah SWT berfirman, “Dan di an tara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah Dia menciptakan pasangan-pa sangan untukmu dari jenismu sendiri, agar kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan Dia menja dikan di antara kamu rasa kasih dan sayang. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang ber pikir.” (QS Ar-Rum: 21) Sangat jelas sekali pelajaran yang dapat kita ambil dari firman Allah SWT tersebut di atas, bahwa menikah itu sudah menjadi kodrat bagi manusia. Suatu ketika, ada tiga sahabat Nabi yang bertanya kepada istri Nabi, tentang ibadah Nabi. Ketika diberitahu tentang ibadah Nabi, mereka pun 8
merasa bahwa ibadah mereka tidak ada apa-apanya. Lalu mereka berka ta, “Apa artinya ibadah kita diban ding Nabi, padahal dosa-dosa beliau telah diampuni baik yang lalu maupun yang akan datang.” Kemudian salah seorang dari mereka berkata, “Kalau begitu aku akan shalat malam sela manya.” Yang lain berkata lagi, “Aku akan berpuasa tanpa berbuka.” Yang lain lagi berkata, “Aku akan menjauhi wanita dan tidak akan menikah sela manya.” Lalu Rasulullah datang dan bersabda, “Kaliankah yang berkata begini begitu? Padahal Demi Allah, akulah yang paling takut dan paling bertakwa kepadanya, namun aku juga berbuka dan berpuasa, aku shalat na mun juga tidur, dan aku juga menikahi perempuan. Maka barangsiapa mem benci sunahku, dia bukanlah termasuk kelompokku.” (HR Al-Bukhari dan Muslim) Rasullulah SAW mengatakan bah wa menikah adalah sunah beliau. Oleh karenanya sangat keliru ketika sese orang ingin mendekatkan diri kepa da Allah dengan meninggalkan nikah. Sangat tidak tepat bila pernikahan dijadikan alasan sebagai penghalang seseorang untuk dapat taat beribadah kepada Allah. Justru menikah itu sen diri merupakan suatu ibadah. Rasulullah SAW bersabda, “Jika seorang hamba menikah, maka se sungguhnya ia telah menyempurna kan setengah dari agamanya. Oleh karena itu, bertakwalah kepada Allah untuk menyempurnakan setengah yang lainnya.” (HR Al-Baihaqi dengan sanad hasan) Diriwayatkan dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda, “Satu dinar yang engkau nafkahkan di jalan Allah dan satu dinar yang engkau nafkah kan untuk pembebasan budak dan
satu dinar yang engkau sedekahkan kepada orang miskin serta satu dinar yang engkau nafkahkan kepada kelu argamu, maka yang paling besar pa halanya adalah yang engkau nafkah kan kepada keluargamu.” (HR Muslim) Mengenai keutamaan menikah, para sahabat memberikan pendapat nya. Ibnu Mas’ud berkata, “Sekalipun usiaku tersisa sepuluh hari, maka aku lebih suka menikah, agar diriku tidak membujang ketemu Allah (mening gal dunia).” Pernah pula Sa’id bin alMusayyab menegur Abu Wada’ah, salah seorang muridnya yang wara’ dan bertakwa, namun beliau belum menikah lagi setelah menjadi duda karena istrinya meninggal, “Bukankah kamu tahu Allah tidak menyukai seo rang lelaki tidur tanpa didampingi is tri karena setanlah yang akan mene mani?” Kemudian beliau menikahkan Abu Wada’ah dengan putrinya setelah sebelumnya menolak lamaran Amirul Mukminin, Hisyam bin Malik. Dalam hal ini, Jabir bin Abdullah menceritakan, “Kami pernah menyer tai Rasulullah dalam suatu pertemuan. Setelah selesai, aku segera naik untaku yang jalannya lamban sehingga aku disusul oleh pengendara di belakang ku, lalu dia mencucuk (menekan) un taku dengan tombak kecilku sehingga untaku berjalan sebagaimana untaunta lain yang normal. Lalu aku me
noleh, tiba-tiba ada Rasulullah SAW, kemudian beliau bertanya, “Ada apa kamu tergesa-gesa, hai jabir?” Aku menjawab, “Ya Rasulullah! Saya ini baru menikah.” Tanya beliau selanjut nya, “Gadis atau jandakah yang kau nikahi?” Kata Jabir, “Janda.” Rasulullah bertanya lagi, “Mengapa kamu tidak memilih gadis sehingga bisa saling bermesraan denganmu?” Selanjutnya Jabir berkata, “Ketika kami sampai di Madinah, kami bersiap-siap masuk, tetapi Rasulullah bersabda, ‘Tangguh kanlah sampai kita memasuki malam hari agar para istri berdandan dan berkemas-kemas dulu.’” Rasulullah juga mengatakan, “Dengan demikian, maka ketika kamu datang, istrimu benar-benar tampak cantik.” (HR AlBukhari dan Muslim) Dengan demikian, wahai pemuda dan pemudi, apalagi yang menyebab kan kamu menunda-nunda untuk me nikah? Apa alasanmu hingga ibadah yang merupakan penyempurna sete ngah agama ini kau tangguhkan pe laksanaannya? Bila engkau memang masih belum mampu, maka berpuasalah. Tapi bila engkau sudah balig dan mampu, maka segeralah mencari ca lonmu. Luruskanlah niatmu untuk menikah dan cita-citakanlah masa depan yang baik dengannya. Jangan gunakan alasan harta dan kecantikan hingga engkau merasa belum mampu dan memperlambat pelaksanaan ibadah nikahmu.
9
CARA MENDAPATKAN REZEKI Itu adalah kata formal yang sering kita dengar dari semua orang, memang kalau ada yang mudah!!! Kenapa harus nyari yang susah…Tapi harus diingat ya cara mendapatkannya, harus dengan cara-cara yang halal menurut islam !!! Cara mendapatkan rejeki mudah yang akan kita bahas adalah belajar dari filosofi burung tentang caranya menjalani kehidupan. Rasulullah SAW bersabda, “Sungguh, seandainya kali an bertawakal kepada Allah sebenarbenar tawakal, niscaya kalian akan diberi rezeki sebagaimana rezeki burung-burung. Mereka berangkat pagipagi dalam keadaan lapar dan pulang sore hari dalam keadaan kenyang.” (HR At-Tirmidzi) Kita bahas tentang filosofi burung, karena memang cara mendapatkan rezeki yang dilakukan burung sudah tertuang dalam hadits di atas. Baiklah kita bahas satu persatu, bagaimana cara burung mendapatkan rezeki dalam kehidupannya, sehingga kita bisa belajar dari sana. 10
1. Burung selalu bangun pagi Tidak ada burung yang bangunnya kesiangan, kecuali burung sakit, atau burung malam (burung hantu). Namun jika dilihat secara umum, burung selalu bangun pagi. Ia bangun dengan penuh optimisme, riang dan gembira tanpa ada rasa khawatir sedikitpun akan makan apa hari ini, tidak pernah khawatir akan rezeki yang pasti sudah disiapkan oleh Allah. Bahkan di celah persiapannya, dia sambil sibuk bernyanyi dan membangunkan manusia, seolah dia menunjukan kepada kita akan rezeki Allah yang selalu siap kita jemput. Seolah ia menunjuk an kepada kita bagaimana ia bertasbih kepada Allah, melalui kicauannya. Contohlah burung saat ia bangun pagi, ia selalu menyempatkan diri untuk bersyukur, memuji Allah yang Maha Pemurah, dan bertasbih kepada Allah melalui nyanyiannya. Kita diberi infrastruktur jauh lebih istimewa daripada burung, mari kita gunakan waktu kita untuk bangun pagi, bersyukur, ber-
tasbih, dan bermunajat kepada Allah, seperti yang dilakukan oleh burung. 2. Burung berusaha berdiri, persiapan sebelum terbang Dalam usaha mencari rezeki, kita juga harus melakukan “pemanasan”, persiapan fisik maupun mental, maupun fikiran guna kesempurnaan ikhtiar kita. 3. Burung terbang dan mengepakkan sayap melawan gravitasi bumi Dalam usaha mencari rezeki, tidak jarang hambatan ataupun kesu litan yang kita hadapi, seperti halnya burung saat terbang dia berusaha sekuat tenaga untuk melawan gravitasi bumi, agar tidak terjatuh. Seperti kita, di setiap usaha ada saja penolakan, kelelahan, kesulitan, ke buntuan berfikir yang kadang kita temui, namun yakinlah bahwa semua itu akan membuat kita menjadi lebih tangguh dan lebih ahli di kemudian hari. Seperti otot-otot sayap burung, karena setiap hari melawan kuatnya gravitasi bumi, dia akan menjadi lebih kuat dan kuat lagi, hingga jika dalam cuaca ekstrim sekalipun, dia telah terbiasa. Apabila kita telah terbiasa de ngan “hujan badai” sulitnya mencari rezeki, maka di saat ada cuaca normal dan semua kondisi wajar, kita akan dengan mudah menaklukkan tanta ngan kehidupan tersebut. 4. Saat terbang selalu yakin dan tak pernah ragu Allah SWT berfirman, “Dan barang siapa yang bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (ke perluan)nya.” (QS Ath- Thalaq: 3) Saat kita telah berdoa, dan ber tawakal kepada Allah, maka jangan pernah ragukan hasilnya, karena yakinlah, Allah telah mempersiapkan
rezeki untuk kita. Burung tak pernah ragu saat terbang, dia selalu yakin bahwa, di sana ada harapan yang telah dipersiapkan oleh Allah. 5. Terbang dengan insting ke tempat yang rimbun dan subur Dalam usaha mencari rezeki, diperlukan “ilmu” yang relevan, guna menunjang kesempurnaan ikhtiar. Jikalau burung hanya dibekali insting oleh Allah untuk mencari tempat-tempat yang rimbun dan subur makanan, maka kita diberi panca indra dan akal pikiran yang luar biasa oleh Allah, yang bisa kita gunakan untuk menganalisa di mana tempat-tempat yang subur dan rimbun akan rezeki Allah. 6. Setelah makan, dia bawa pulang sebagian rezekinya Saat mencari rezeki, jangan pernah lupakan beban amanah keluarga, anak istri yang selalu menanti hasil ikhtiar yang kita lakukan. 7. Jika mengambil makanan, burung tidak pernah merusak Saat mengambil makanan, burung selalu dengan cara yang indah dan santun, tidak pernah ia melakukan perusakan dalam proses penca rian makanan, bahkan ada beberapa jenis burung yang membantu pro ses pembuahan beberapa tanaman. Malu rasanya, jika dalam proses men cari rezeki, kita harus merugikan orang lain, merusak hak-hak orang lain, serta menyakiti dan mengecewakan orang lain. Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang merasa lelah di sore hari karena mencari rezeki dengan ta ngannya, maka Allah akan mengampuni dosa-dosanya.” (HR Ath-Thabrani) Sumber: Sedikit ilmu. blogspot 11
BUKAN DOA
SAYA YANG TERKABUL Oleh: Zahra Melia Apakah rezeki hari ini benar-benar karena hasil kerja keras saya? Benar kah doa di pertengahan malam atau di setiap habis shalat saya yang dika bulkan Allah? Tidak adakah andil orang lain dalam kesuksesan yang telah saya raih? Pertanyaan-pertanyaan seperti ini sudah sangat sering menyerbu pi kiran saya. Bukannya saya tak pernah yakin akan jawaban-jawaban yang terkuak di kemudian hari, tetapi justru karena semakin hari semakin saya dapatkan peristiwa-peristiwa menak jubkan yang memaksa saya berkata, “Bukan semata karena hasil kerja keras dan doa saya, sehingga hari ini saya memperoleh rezeki dari-Nya.” Kisah mengagumkan itu terjadi pada malam tadi, atau tepatnya ketika siang harinya saya mendapatkan tele pon dari seorang sahabat, “Pak, ada sedikit rezeki saya transfer untuk ke ponakan-keponakan saya, salam untuk 12
mereka ya.” Tentu saja yang dimaksud adalah kedua putri saya. Dan karena amanahnya memang untuk mere ka, saya pun teringat akan beberapa pesanan yang belum sempat terbeli. Beberapa hari terakhir kedua putri saya selalu bertanya, “Abi sudah punya uang?” Pertanyaan yang sangat hatihati dari keduanya karena tidak ingin membuat Ayahnya gelisah mengemban ‘kewajiban’ membelikan sesuatu yang diinginkannya. Kalau pun jawab an saya adalah, “Belum”. Mereka pun tidak menunjukkan mimik kecewa sedikit pun. Yang ada hanyalah sebuah pernyataan penuh kesabaran, “Nanti kalau Abi sudah punya uang, dapat rezeki dari Allah, Abi janji ya beliin dede sama teteh buku gambar, pensil warna, dan serutan yang baru ya”. Alhamdulillah. Saya kadang tak pernah berhenti bersyukur, anak-anak
yang tak pernah menuntut sesuatu de ngan tangisan. Sudah bertahun-tahun saya memberinya pengertian, bahwa jika ada rezeki, tanpa meminta pun saya akan membelikannya. Setidak nya, saya berusaha menjaga janji itu dan mereka tahu Ayahnya tak berniat melupakan janjinya. Satu lagi, mereka juga paham, bahwa rezeki itu datangnya dari Allah. Karenanya, dalam setiap selesai shalat selalu ada doa yang mereka utarakan kepada Allah, terutama ketika me reka menginginkan sesuatu. Misalnya saja yang terjadi pada malam tadi, ketika saya pulang dari kantor membawa sekantong plastik berisi dua buku gambar mewarnai, dua kotak pensil warna, satu serutan pensil, dan satu buku magnet Doraemon. Setiap pekan memang ada jadwal membeli buku mewarnai. Pensil warna harus beli lagi karena sudah pendek-pendek dan sebagian pensil warna-warna tertentu sudah hilang. Begitu juga dengan serutan pensil, yang lama sudah rusak. Tentang buku magnet Doraemon itu ada cerita khusus. Setiap kali ikut Umminya belanja
ke sebuah mini market, buku magnet itu selalu terpajang di kasir lengkap dengan banderol harganya. Ditambah, sebagian teman-temannya di komplek sudah memilikinya. Hufha, si sulung bahkan beberapa hari terakhir bertanya sopan, “Abi sudah punya uang dua puluh enam ribu sembilan ratus belum?” Aih, dia benar-benar sangat berhasrat memilikinya, sampai hapal betul harga buku itu. Nah, malam tadi, ketika mereka membuka kantong yang saya bawa. Iqna, putri kedua saya langsung berteriak, “Ya Allah, terima kasih. Abi tahu nggak, waktu shalat dede minta sama Allah supaya Abi dikasih uang yang banyak… eh bener aja, sekarang Abi beliin dede ini. Memang Abi sudah dikasih uang sama Allah?” Antara ingin tertawa mendengar celoteh polosnya itu dan sangat terharu, karena saya semakin menyadari bahwa ternyata tidak selalu doa saya yang dikabulkan Allah. Terima kasih ya Allah, jagalah diri kami agar senantiasa pandai bersyukur kepada-Mu.
Empat perkara baik dan yang lebih baik Sebagian ahli bijak berkata: “Ada empat perkara yang nilainya baik, namun ada empat perkara lain yang nilainya jauh lebih baik lagi, yaitu : 1. Adanya rasa malu pada kaum lelaki adalah baik, namun yang lebih baik lagi bila rasa malu itu ada pada kaum wanita. 2. Adil pada setiap orang itu baik, namun rasa keadilan yang dimiliki oleh pemerintah itu jauh lebih baik lagi. 3. Tobatnya kakek-kakek itu baik, namun yang lebih baik lagi tobatnya kaum muda. 4. Bermurah hatinya kaum kaya itu baik, namun yang lebih baik lagi adalah bermurah kaum fakir miskin.”
13
NILAI SEBUAH MOTIVASI Oleh: Komarudin Chalil Ada dua ekor serigala di hutan, serigala B bertanya kepada serigala A, “Apa kah kamu bisa menangkap kelinci yang sedang makan wortel itu?” Sambil tertawa remeh serigala A menjawab, “Itu perkara mudah bagiku.” Lalu serigala B balik bertanya, “Kalau begitu coba perlihatkan kepadaku.” Dengan sigap serigala A langsung melompat ke arah kelinci yang sedang asyik menikmati wortel. Begitu melihat serigala A mendekat, kelinci langsung terbirit-birit ketakutan dan tanpa berpikir panjang wortel yang masih dikunyahnya itu dilemparkan ke arah serigala A. “Duaakk!” Karena serigala adalah binatang yang kuat, maka wortel kecil yang me ngenai kepalanya tidak terasa sama sekali. Serigala tersebut tetap mengejar kelinci itu. Satu menit, dua menit, tiga menit, bahkan sampai lima menit, serigala itu belum juga dapat menangkap si kelinci karena kelinci itu larinya lebih kencang. Serigala A itupun kelelahan dan menghentikan pengejarannya. Dengan perasaan sangat malu dia menunduk ber jalan dan kembali ke temannya, serigala B. setelah sampai di tempat serigala B, serigala B itupun bertanya, “Bagaimana? Apakah kamu bisa menangkapnya?” Serigala A hanya menggeleng-ge lengkan kepalanya yang masih tertun duk. Serigala B lalu melanjutkan perka taannya, “Kamu tahu mengapa kamu tidak bisa menangkap kelinci itu? Kamu kalah karena kamu tidak serius. Kamu berlari mengejar kelinci itu bukan karena lapar, tapi hanya untuk pamer, sedangkan kelinci itu berlari untuk nyawanya.” 14
Kisah di atas menyadarkan kita bahwa motivasi itu menjadi sangat penting dalam mencapai tujuan dan cita-cita. Abraham Lincoln berkata, “Ingatlah selalu bahwa tekad Anda untuk sukses itu jauh lebih penting dari apa pun juga.” Kaitannya dengan sebuah keharus an, di mana tidak ada pilihan lain. Ada satu cerita militer dari negeri Cina yang sangat popular tentang seorang jenderal yang memimpin pasukannya memasuki sebuah pulau yang merupakan daerah musuh dengan misi mengalahkan semua musuh. Sayangnya, jumlah pasukannya terlalu sedikit dan tidak sebanding dengan pasukan musuh, hanya satu berbanding empat. Pada saat kapal mendarat di pantai, ia memerintahkan pasukannya untuk membakar semua kapal yang digunakan untuk mendatangi pulau tersebut. Ketika ditanya alasannya, jenderal itu menja wab, “Agar satu-satunya jalan untuk kita bisa meninggalkan pulau ini adalah de ngan meraih kemenangan.” Maka dengan menghilangkan se mua kemungkinan untuk mundur, ia menempatkan pasukannya pada situasi di mana mereka harus melakukan apa pun yang bisa mereka lakukan untuk memenangkan peperangan. Tidak ada pilih an lagi untuk mundur. Alhasil, seluruh pasukannya berperang habis-habisan dan pada akhirnya mereka pun memenangkannya. Maka tepatlah kata-kata yang diu capkan oleh Adam Khoo, seorang master your mind yang terkenal, “ANDA TIDAK AKAN MERAIH APA PUN DALAM HIDUP ANDA, KECUALI ANDA MENJADIKANNYA SEBAGAI SEBUAH KEHARUSAN!”
MENGELOLA PIKIRAN DAN SIKAP MENTAL Dikisahkan, di sebuah seminar mo tivasi, setelah mendengar banyak kiatkiat dan pelajaran di sana, saatnya para peserta pulang dengan membawa ke san dan semangat yang membara untuk dipraktekan di kehidupan mereka lebih lanjut. Di antara mereka, beberapa orang tampak mengalami kemajuan yang berarti. Mereka yang merasakan manfaat dan sangat terbantu setelah mengikuti seminar tersebut, memberitahu teman dan saudara-saudaranya bahwa seminar yang diikutinya sa ngat bagus dan luar biasa. Dia mulai melakukan anjuran yang diajarkan dan mengalami perubahan cara pandang dan kebiasaannya. Di kesehariannya, dia berusaha terus menyemangati diri sendiri, aktif mengikuti kegiatan yang positif, mengarahkan seluruh perhatiannya pada usaha yang dijalankan, dan hasilnya....perubahan yang luar biasa di kehidupannya! Mengalami kemajuan dan bersyukur! Ada juga kelompok yang lain. Se telah mengikuti seminar, mereka juga tampak bersemangat, bersiap-siap untuk mengadakan perubahan, membuat rencana sedetil mungkin. Sayangnya, setelah beberapa saat, rencana yang dibuat tetaplah rencana dikarenakan kebiasaan yang dijalani selama ini yakni malas, menunda, tidak bisa menerima penolakan, cepat putus asa saat meng alami benturan, serta cara pandangnya yang negatif terhadap sekelilingnya menyebabkan dia kembali ke pola lama dan mulai menyalahkan keadaan di se kelilingnya yang dituduh tidak mendukung dia. Akhirnya, saat ditanya, Anda per-
nah mengikuti seminar motivasi? “Oya. Saya pernah mengikutinya, seminar yang bagus, pesertanya banyak dan pembicaranya hebat tetapi apa yang diajarkan tidaklah mudah untuk dijalan kan. Karena kesuksesan milik orangorang tertentu, dan sayangnya saya bukanlah orang itu.” Kelompok yang lain lagi. Setelah mengikuti seminar, dia pun mulai mencoba membuat perubahan. Sa yangnya, upayanya tidak terlalu kuat sehingga saat orang-orang disekeli lingnya tidak menyukai perubahan yang dicobanya, dia pun merasa dijauhi dan tidak diterima di lingkungannya. Akhirnya, sudah bisa ditebakkan? Pembaca yang budiman, Seminar sehebat apa pun, teknik secanggih apa pun, rumus teori seam puh apa pun, selamanya tidak akan mampu mengubah manusia jika ma nusia itu sendiri tidak mau mengubah dirinya sendiri! Bagi saya kehidupan adalah ruang kuliah atau tempat belajar tanpa ba tas, bagi pembelajar sejati setiap orang bisa menjadi guru bagi dirinya sendiri, bagi pembelajar tulen cepat sekali me nyerap apa yang terjadi di sekelilingnya dan dengan cerdas mampu mencerna sebagai bahan belajar untuk kemajuan karir dan hidupnya. Jadi akhirnya semua kembali pada diri sendiri, bagaimana kita mengelola pikiran dan sikap mental dalam meng hadapi perubahan, sekaligus secara tegas mau berubah hingga mampu mengaktualisasikan diri sampai ke pun cak kesuksesan. Melia - 2011 15
Tiga Pertanyaan
Nabi Musa A.S (QS Al-Kahfi [18]: 60-82) Oleh: Agus Suherman
Walaupun sebagai seorang nabi, ternyata Allah SWT masih menganggap Nabi Musa perlu banyak belajar. Oleh karena itu, Allah menyuruh Nabi Musa untuk menemui Nabi Khidhir dan belajar darinya. Nabi Musa menye tujuinya dan akhirnya pergi menemui Nabi Khidhir dan mengemukakan kei nginannya. Nabi Khidhir pun bersedia mene rima Nabi Musa dengan satu syarat. Syarat tersebut adalah Nabi Musa tidak boleh banyak bertanya dengan sesuatu yang akan dilihatnya nanti. Nabi Khidhir mengatakan, dibutuhkan kesabaran yang tinggi kalau mau be lajar darinya, karena mungkin saja Nabi Musa akan banyak berbeda pen dapat dengan apa yang dilakukan Nabi Khidhir nanti. Nabi Musa pun berjanji akan menuruti semua per 16
syaratan yang disebutkan tadi. Mulai saat itu, Nabi Musa selalu mengikuti kemana pun Nabi Khidhir melangkah dan mengamati segala tindakan yang dilakukannya. Pada suatu saat, Nabi Musa dan Nabi Khidhir berjalan di tepi pantai. Mereka kemudian meminta diantarkan ke suatu tempat kepada seorang pemilik perahu. Tukang perahu itu adalah orang yang baik hati. Ia mau mengantar mereka dengan perahunya tanpa memungut bayaran sedikit pun. Tapi alangkah terkejutnya Nabi Musa ketika melihat Nabi Khidhir diam-diam melubangi perahu itu. Kalau dibiarkan, lambat laun lubang perahu itu tambah membesar dan akan mencelakakan banyak orang. Nabi Musa tidak habis pikir, mengapa Nabi Khidhir berbuat seperti itu terhadap orang yang sudah
menolong mereka? Ketika Nabi Musa menanyakan hal itu, Nabi Khidhir terlihat tidak senang. “Bukankah sudah aku katakan bahwa engkau tidak akan bisa menahan kesa baran jika pergi bersamaku?” Katanya mengingatkan kembali perjanjian awal mereka. Nabi Musa memohon maaf karena sudah lupa terhadap janji yang sudah diucapkannya. Walaupun sangat penasaran mengapa Nabi Khidhir sampai hati melubangi perahu itu, Nabi Khidhir tidak memberikan penjelasan apa pun. Nabi Musa pun tidak banyak bertanya lagi dan tetap mengikuti langkah kaki Nabi Khidhir. Suatu ketika Nabi Musa pun kembali terkaget-kaget dan terkejut bukan main. Seorang pemuda yang baru saja mereka jumpai di perjalanan tiba-tiba dibunuh oleh Nabi Khidhir. Mereka tidak mengenal pemuda itu, tapi Nabi Khidhir sudah membunuh pemuda yang tidak bersalah itu seolah-olah dia adalah seorang yang sangat berdosa. Tanpa teringat pada janjinya semula, Nabi Musa kembali mempertanyakan tindakan Nabi Khidhir yang membu nuh pemuda itu. Nabi Khidhir kembali tidak senang dengan pertanyaan itu. Nabi Musa sudah dua kali melanggar janjinya dan membuat Nabi Khidhir mulai kehilang an kesabarannya. “Bukankah sudah aku katakan bahwa engkau tidak akan tahan bersabar bersamaku?” Jawab Nabi Khidhir dengan kesal. Nabi Musa segera meminta maaf dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi. Bahkan, Nabi Musa mengatakan seandainya dia mengulangi lagi kesa lahannya, Nabi Khidhir boleh mengusirnya pergi dan melarangnya menyer tai perjalanannya. Dengan perasaan berat, Nabi Khidhir mengampuni kesalahan Nabi Musa untuk yang kedua
kalinya dan mengizinkannya kembali mengikuti perjalanan. Perjalanan jauh membuat perut mereka lapar dan badan mereka sa ngat letih. Di sebuah tempat, mereka memutuskan untuk mencari tempat beristirahat dan meminta makanan kepada penduduk untuk mengganjal perut mereka yang lapar. Ternyata penduduk di tempat tersebut sangatlah pelit. Tidak ada satu orang pun yang mau memberikan tempat untuk beristirahat atau secuil makanan untuk Nabi Musa dan Nabi Khidhir. Dengan perasaan kecewa mereka melanjutkan perjalanan dan pergi dari tempat itu. Di batas desa tersebut, mereka melihat sebuah rumah yang hampir ambruk. Tanpa diduga Nabi Khidhir segera menegakkan kembali dinding rumah itu sehingga tegak kembali. Perbuatan ini membuat Nabi Musa terheran-heran kembali. “Untuk apa engkau membantu penduduk yang sudah bersikap pelit dan tidak ramah kepada kita?” Pertanyaan itu pun terlontar kembali dari mulut Nabi Musa. “Cukup!” Jawab Nabi Khidhir, “Engkau tidak bisa lagi berjalan bersamaku karena engkau sudah tiga kali melanggar janjimu untuk bersabar. Sekarang, pergilah!” Perintah Nabi Khi dhir yang sudah memberikan tiga kali kesempatan kepada Nabi Musa. Tapi sebelum itu, Nabi Khidhir menyampaikan alasan perbuatannya yang selama ini menjadi pertanyaan Nabi Musa. Tahukah mengapa aku merusak perahu milik nelayan miskin yang baik hati itu? Ternyata, raja yang berkuasa di daerah itu sering merampas barang-barang berharga milik rakyatnya, termasuk perahu. Apabila perahu itu ternyata berlubang dan terlihat rusak, raja pasti tidak akan merampas perahu itu. Oleh karena itu, pemilik perahu itu 17
tidak perlu takut kehilangan perahunya. Lalu, mengapa aku membunuh pemuda itu? Ketahuilah, pemuda itu adalah seorang kafir sementara kedua orang tuanya adalah Mukmin yang sa ngat taat. Kalau tidak dibunuh, pemuda itu dikhawatirkan akan menyeret kembali orang tuanya kembali kepada kesesatan dan kekafiran dan melupa kan jalan yang sebenarnya. Lalu, mengapa aku menegakkan kembali dinding yang hampir roboh? Ternyata, di rumah itu tinggal dua orang anak yatim yang diwarisi harta kekayaan oleh ayahnya yang shalih. Apabila dinding rumah itu ambruk, penduduk akan melihat harta itu dan merebutnya. Namun, seandainya din ding rumah itu berdiri kokoh kembali,
harta itu akan tetap aman sampai kedua anak yatim itu tumbuh dewasa dan bisa mempergunakan harta waris annya. Nabi Musa mengangguk paham dengan penjelasan Nabi Khidhir ter sebut. Selanjutnya, beliau pergi meninggalkan Nabi Khidhir yang melakukan perjalanannya sendirian. Pesan Nabi Khidhir kepada Nabi Musa, “Jadilah engkau seorang yang tersenyum dan bukannya orang yang tertawa. Teruskanlah berdakwah dan janganlah berjalan tanpa tujuan. Dan janganlah pula engkau melakukan kekhilafan yang telah dilakukan itu. Menangislah disebabkan kekhilafan yang engkau lakukan, wahai Ibn Imran.” (99 Kisah Menakjubkan Dalam AlQur’an, Ridwan Abqary, 305-308:2008)
Lima macam kegelapan dan penerangnya Abu Bakar Ash-Shiddiq berkata: Kegelapan itu ada lima dan lampu penerangnya pun ada lima sebagai berikut: 1. Cinta dunia adalah suatu kegelapan, sedangkan lampu penerangnya adalah ketaqwaan. 2. Berbuat dosa adalah suatu kegelapan, sedangkan lampu penerangnya adalah bertobat. 3. Kubur adalah kegelapan, sedangkan lampu penerangnya adalah bacaan: ’Laa ilaaha illallaah Muhammadur Rasuulullaah” 4. Alam akhirat itu penuh kegelapan, sedangkan penerangnya adalah amal shalih. 5. Shirath (jembatan penyeberangan di atas neraka) sangat gelap, sedangkan penerangnya adalah yaqin.”
18
Maaf,
Boleh Numpang Shalat Bismillahir-Rahmanir-Rahim Terkadang untuk menyampaikan sebuah kebenaran tidak perlu ceramah dan retorika. Tutur kata yang santun dan perilaku yang mengesankan dapat membuat seseorang simpati lalu jatuh hati. Ubaid adalah seorang pegawai. Belasan tahun sudah ia bekerja di sebuah bank swasta. Orangnya jujur, rajin, dan taat beribadah. Agama baginya bukan hanya di masjid dan dinikmati sendiri. Namun, agama menurutnya adalah dak wah, berbagi dengan sesama sehingga nilai dan sinarnya dapat dirasakan oleh orang lain. Ubaid beruntung karena menda patkan fasilitas KPR dari kantornya. Dua minggu sudah ia mencari-cari rumah yang sesuai dengan plafond kantor dan sesuai pula dengan keinginannya. Allah Swt. menunjukkan rumah yang sesuai untuknya di sebuah bilangan di Ciputat-Tangerang, Cirendeu tepatnya. Ubaid menceritakan kepada istrinya rumah yang baru saja dilihat. Sore itu Ubaid berjanji untuk mengajak istrinya untuk melihatnya sekaligus meminta persetujuan atas rumah yang dimaksud. Setengah enam sore, Ubaid dan istrinya berangkat dari rumah menuju Cirendeu. Baru separuh jalan, terdengar lah kumandang azan Magrib. Mende ngarnya, Ubaid berujar kepada istrinya, “Shalat Magrib kita numpang saja ya di rumah yang mau kita lihat!” Istrinya pun mengiyakan usul Ubaid.
Ubaid dan istrinya sampai di rumah itu. Pemilik rumah menyambut mereka dengan seulas senyum. Mereka dipersilakan masuk dan duduk di ruang tamu. Dalam pembicaraan yang mereka lakukan, Ubaid dan istrinya mengetahui bahwa ibu pemilik rumah itu adalah seorang janda usia 50 tahun lebih beranak dua. “Berapa Bu rumah ini mau dijual?” Tanya istri Ubaid kepada pemilik rumah. “Saya mau lepas dengan harga 300 juta,” sahut pemilik rumah. “Gak bisa kurang, Bu?” Tandas istri Ubaid. “Itu juga sudah murah... Kemarin ada yang tawar 260 juta saya gak kasih,” jawab pemilik rumah. Mendengar itu Ubaid dan istrinya menjadi paham bahwa harga yang diinginkan pemilik rumah itu, namun plafond dari kantor untuk Ubaid hanya Rp. 250 juta. Ubaid dan istrinya saling berpandangan. Budget mereka tidak sesuai dengan harga rumah yang diinginkan. Ubaid melirik jam di pergelangan tangannya. Masya Allah! Waktu Isya sebentar lagi tiba, padahal Ubaid dan istri nya belum shalat Magrib... Ubaid lalu berkata kepada pemilik rumah, “Ibu, boleh kami numpang shalat di sini?” Mendengar kalimat itu rona wajah pemilik rumah berubah drastis. Tampak kebingungan dan sedikit tegang. Ubaid merasakan hal itu, ia pun meralat kalimatnya, “Kalo gak boleh shalat di sini, masjid yang terdekat di mana ya?” Kalimat ini pun menambah kekikuk 19
an bagi pemilik rumah, dan ia pun menyergah, “Masjid jauh dari sini!!!” Ubaid pun menjadi bingung atas sikap dan jawaban dari pemilik rumah. Dalam hati ia menduga kalau-kalau pemilik rumah ini bukan seorang muslimah. Namun Ubaid dan istrinya harus segera shalat Magrib, ia pun berujar, “Kalo gak boleh shalat di dalam rumah, bolehkah kami shalat di teras?” Merasa terdesak, pemilik rumah akhirnya mengizinkan. Maka jadilah Ubaid dan istrinya shalat Magrib di teras rumah. Tanpa alas apa pun sebagai sejadah mereka. Usai shalat, Ubaid dan istrinya me lanjutkan pembicaraan dengan pemilik rumah. Tidak berlangsung lama, mereka pun berpamitan. Sayang malam itu tidak ada angka yang disetujui oleh mereka, baik oleh Ubaid dan istrinya ataupun dari pemilik rumah. Masing-masing bertahan dengan harga dan uang yang mereka mau. Malam itu akhirnya gak ada angka yang pas. Pemilik rumah maunya 300 juta, padahal Ubaid hanya boleh ambil KPR maksimal Rp. 250 juta. Namun keanehan luar biasa terjadi. Keesokan paginya, ibu pemilik rumah menelepon ke HP Ubaid, Ubaid bercerita bahwa pemilik rumah itu bertanya lewat pembicaraan telepon pagi-pagi sekali, “Pak Ubaid, saya nelepon cuma mau tanya, apakah setiap rumah yang hendak bapak beli harus disembahyangkan dulu?” Dahi Ubaid sempat berkernyit, dan bertanya-tanya dalam hati “Maksudnya apa, ya?” “Maaf, bukan begitu Bu, saat itu kami berdua belum shalat Magrib padahal waktu Isya sudah hampir masuk, jadi apa yang kami lakukan adalah sebuah kewajiban, bukannya untuk menentukan rumah itu cocok atau tidak!” Kata Ubaid menjelaskannya kepada ibu pemilik rumah. 20
“Tapi Pak, entah kenapa usai Bapak dan istri pulang saya kok merasa cocok dan menjadi tenang hati saya, makanya pagi-pagi ini saya langsung menelepon ke HP Bapak,” ujar Ubaid menceritakan. Lebih panjang Ubaid bercerita bahwa ibu itu mengaku sudah hampir 30 tahun tidak pernah shalat sejak ditinggal oleh suaminya dan harus membesarkan kedua anaknya. Hidupnya panik dan sulit. Ia harus bekerja dan mencari nafkah. Duit dan duit yang ada dalam benak kepalanya, dia lupa sama sekali untuk menyembah Allah. “Sekarang, ibu itu tidak kurang 3 kali da lam seminggu pasti menelepon atau ber kunjung ke rumah saya. Dia mau belajar menjadi muslimah lagi katanya,” Ubaid menjelaskan. “Rumah itu sudah kami beli darinya. Harganya pun amat menakjubkan! Jauh dari dugaan kami semula. Kami membelinya dengan harga Rp. 220 juta saja!!!” Tambah Ubaid. “Lebih hebatnya lagi, sampai sekarang rumah itu baru separuh kami bayar. Bukan karena keinginan ka mi, tapi keinginan ibu itu!!!” Tegas Ubaid. “Kok bisa begitu?” “Dia bilang bayar saja sisanya kalau saya sudah merasa puas belajar ibadah kepada Pak Ubaid dan keluarga!” Ubaid menutup kalimatnya sambil tersenyum. Subhanallah, kisah ini begitu ber arti buat kita yang mendengarnya. Ter kadang bila ibadah sudah mewujud da lam bentuk indahnya akhlak seseorang, maka simpati dari sesama akan terbit dan menyinari kehidupan yang kita jalani. Ternyata, semuanya menjadi makin indah dengan ibadah!!! “Sesungguhnya shalat itu mencegah dari perbuatan keji (kejahatan) dan munkar (anarkis).” (QS Al-Ankabut: 45 ) Wallahu a’lam bishawab ...
Mabrur Sebelum Berhaji (Kisah nyata yang sangat mengharukan) oleh: Sugiono (facebook) Bismillahir-Rahmanir-Rahim Seorang Asep Sudrajat (61 tahun) bersama Asih, istrinya mewakili seorang yang mabrur sebelum berhaji, insya Allah. Hampir selama 20 tahun mereka menabung demi mewujudkan cita-cita mulia itu. Memenuhi panggilan Allah menuju tanah suci Mekah Al-Mukarramah. Niat yang kuat itu dibuktikan dengan usaha yang sungguhsungguh. Mengumpulkan sedikit demi sedikit dari hasil warung kecil mereka yang seadanya. Rp 50. 830. 000 terkumpul sudah. Hampir mencukupi untuk ongkos haji yang per orang berkisar 27 juta rupiah, ketika itu. Hanya perlu menambah sedikit agar benar-benar pas. Menabung satu tahun lagi barangkali sudah tercukupi. Niat sudah lengkap dan tekad
sudah bulat. Mereka akan segera mendaftar di hari-hari depan. Harihari berikutnya mereka semakin giat berdagang. Menyisakan hasil meski kecil. Hingga suatu pagi mereka mendengar kabar bahwa Kang Endi, kawan karibnya sesama jamaah masjid AshShabirin mendadak sakit. Ia dirawat di RS Hasan Sadikin, Bandung. Asep pun segera menjenguknya. Kang Endi dirawat di ruang ICU. Tumor ganas menyerang dan menjalar di tubuhnya, begitu diagnosa dokter. Bergidik Asep mendengarnya. Ia besarkan hati sahabatnya untuk sabar, tawakal, dan berdoa. Hari kedelapan Kang Endi dipindahkan ke ruang kelas 3. Kamar yang gelap, pengap, berbau tak sedap, dan cukup berantakan. Hari kesebelas, saat Asep di sana, seorang perawat membawa surat ta21
waran untuk operasi tumor ganas de ngan biayanya hampir 50 juta rupiah. Dengan ekonomi yang sangat terbatas, keluarga Kang Endi hanya bisa gigit jari. Kondisinya semakin parah dan badannya semakin kurus dan lemah. Sorot matanya redup dan tak bisa bicara, terkulai tak berdaya. Di pinggir ranjang, Asep sahabatnya mengambil keputusan besar dan berpamitan untuk pulang. Sesampai di rumah, Asep me nyampaikan keputusannya kepada Asih, sang istri. “Bu, kondisi Kang Endi semakin memburuk dan Bapak tidak sanggup melihat penderitaannya,” papar Asep sambil bercerita lirih solusi yang ditawarkan pihak rumah sakit. “Kasihan mereka ya Pak! Kita bisa bantu apa?” Tanya Asih, iba dan trenyuh. “Kalau ibu berkenan, bagaimana bila dana tabungan haji kita diberikan saja kepada mereka semua untuk biaya operasi?” Asep menawarkan. Asih sempat kaget. “Diberikan? Waduh Pak, hampir 20 tahun kita menabung. Masak cita-cita ini pupus seketika dengan membantu orang lain?” tutur Asih me melas. “Bu, banyak orang yang berhaji tapi belum tentu mabrur di sisi Allah. Mungkin ini jalan buat kita untuk meraih keridhaan Allah. Bapak yakin, bila kita menolong saudara kita, insya Allah, kita pun akan ditolong Allah,” nasihat Asep. Kalimat demi kalimat dari lidah suami yang penuh wibawa itu menyi rami relung hati Asih. Istri shalihah itu pun akhirnya mengangguk setuju. Esok paginya, Asep dan Asih datang ke rumah sakit dan mengajak bicara istri Kang Endi sekaligus menyerahkan uang tersebut. Istri Kang Endi tersentak mena ngis, dan tak bisa berkata apa-apa. 22
Suasana haru menyelimuti mereka. Uang itu dibawa ke bagian adminis trasi dan formulir pun diisi. Be sok paginya jam 08.00 operasi tumor pun dijalani. Alhamdulillah. Esoknya,sebelum operasi, dokter spesialis tulang yang selama ini mena ngani Kang Endi sempat berbincang dengan pihak keluarga. “Doakan ya agar operasi berjalan dengan lancar! Oh ya, kalau boleh tahu, dari mana dana operasi ini?” Tanya dokter yang tahu persis kondisi ekonomi keluarga Kang Endi. “Alhamdulillah. Ada seorang te tangga kami yang membantu Dok. Namanya Pak Asep,” jawab istri Kang Endi. “Memangnya, beliau usaha apa? Kok mau membantu dana hingga sebesar itu?” Di benak sang dokter, pastilah Asep itu seorang pengusaha sukses. “Dia cuma usaha warung kecil saja kok di dekat rumah kami. Saya sendiri nggak percaya waktu dia dan istrinya memberikan bantuan sebesar itu,” tambahnya. Alhamdulillah. Akhirnya operasi berjalan lancar. Seluruh keluarga, dokter dan perawat merasa gembira. Kang Endi tinggal menjalani masa penyembuhan pasca operasi. Selama itu, Pak Asep masih sering menjenguknya. Suatu hari Asep dan sang dokter yang sedang memeriksa Kang Endi pun berkenalan. Dokter memuji kemurahan hati Pak Asep. Pak Asep hanya mampu mengembalikan pujian itu kepada Allah. Dokter itu pun kemudian meminta alamat Pak Asep. Beberapa pekan berlalu, Kang Endi sudah pulang dari rumah sakit. Malam itu, Asep dan Asih tengah berada di rumahnya. Warung mereka belum lagi tutup. Tiba-tiba sebuah mobil sedan hitam berhenti di depan pagar
rumah mereka. Namun Asep dan Asih tak bisa mengenali mereka. Begitu mendekat, tahulah Asep, pria yang datang adalah dokter yang merawat Kang Endi. Ia datang bersama istrinya. Asep kikuk saat menerima mereka. Seumur hidup belum pernah menerima ‘tamu besar’ seperti malam itu. Mereka pun dipersilahkan masuk. Diberi sajian ala kadarnya. Mereka terlibat pembicaraan hangat. Asep pun menanyakan maksud kedatangan mereka. Dokter mengungkapkan niat mereka bersilaturahim seraya menyatakan keharuannya terhadap pengorbanan Asep dan istrinya. “Kami ingin belajar ikhlas se perti Pak Asep dan Ibu,” ungkap sang dokter penuh perasaan. Asep hanya mengelak dan merendah. “Pak Asep dan Ibu, saya dan istri berniat menunaikan haji tahun depan. Saya mohon doa Bapak dan Ibu agar perjalanan kami dimudahkan oleh Allah Ta’ala. Saya yakin doa orang-orang shalih seperti Bapak dan Ibu akan dikabulkan Allah,” lanjut sang dokter. Berkali-kali Asep dan Asih mengaminkan, walau ada sedikit rasa sedih dan getir. Sebab tahun depan mereka juga seharusnya bisa berangkat ibadah haji. “Tapi, supaya doa Bapak dan Ibu semakin dikabulkan oleh Allah, ba gaimana jika Bapak dan Ibu berdoanya di tempat-tempat yang mustajab?” Papar sang dokter sambil menatap Asep dalam-dalam.
Asep sempat bingung, tapi ia beranikan diri untuk bertanya, “Maksud Pak Dokter?” “Maksud kami, izinkan saya dan istri mengajak Bapak dan Ibu untuk berhaji bersama kami dan berdoa di sana, sehingga Allah mengabulkan doa kita semua,” tutur sang dokter penuh suka cita. Asep dan Asih tiba-tiba diam sa ling berpandangan. Dan tak ada jawab an dari Asep dan Asih, hanya ada derai air mata Asep dalam pelukan erat sang dokter, serta uraian tangis haru Asih dalam pelukan istri sang dokter. Dan, di ujung malam itu, tangis Asep dan Asih semakin meledak dalam sujudsujud yang teramat syahdu dan dalam pijar-pijar syukur yang menyala indah. Subhanallah wal hamdulillah. Ti ada kata yang bisa mewakili kecuali hanya kepada keagungan Allah kita memasrahkan diri. “Hai orang-orang yang beriman, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu.” ( Q.S Muhammad: 7) Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa yang menyelesaikan kesulitan seorang mukmin dari berbagai kesulitan dunia, niscaya Allah akan memudahkan berbagai kesulitannya pada hari kiamat. Dan barangsiapa yang memudahkan orang yang sedang kesulitan, niscaya Allah akan mudahkan baginya di dunia dan akhirat.” (HR Muslim)
23
Klub Penghafal Qur’an
24
Milis Asda
KOMUNITAS ASDA AGAR SELALU DITOLONG ALLAH Sahabat, alhamdulillah sejak 2008 sudah berdiri komunitas Agar Selalu Ditolong Allah. Komunitas ini adalah tempat untuk berbagi pengalaman hidup. Yang punya masalah bisa berbagi masalahnya, bagi yang sudah pernah mengatasi masalah bisa berbagi pengalamannya. Masalah apa saja bisa dibagi di komunitas ini. Bagi yang sedang berbisnis bisa bergabung karena akan mendapat pengalaman dari pebisnis lain. Bagi yang ingin punya teman baru bisa bergabung karena akan mendapat tambahan teman baru. Bagi yang kesulitan rezeki bisa bergabung karena mungkin ada peluang dari teman-teman yang lain. Bagi yang ingin mendapat jodoh bisa bergabung karena mungkin ada anggota komunitas yang juga mencari jodoh atau bisa memberi informasi. Bagi yang senang menulis bisa bergabung karena ini tempat untuk berbagi cerita. Bagi yang punya masalah keluarga bisa bergabung karena ini tempat untuk berbagi solusi.
Kegiatan lain yang dilakukan : - Klub Penghafal Quran - Sedekah Harian Anggota komunitas ASDA disarankan mempunyai kaleng sedekah di rumahnya masing-masing disarankan sedekah setiap hari, jumlahnya bebas. Setelah satu bulan diberikan ke masjid terdekat atau di transfer ke Pondok Yatim al Hilal Nantinya juga akan ada pertemu an-pertemuan antar anggota komunitas. Karena itu kami mengajak para sahabat untuk bergabung dalam komunitas ini secara off line maupun on line. Silahkan daftar di : FB: http://www.facebook.com/groups/ agarselaluditolongallah/
Milis:
agarselalu_ditolongAllah-subscribe@ yahoogroups.com Twitter: @ditolongallah @pondok_yatim
25
Yuk, Tahun Baruan di Pondok Yatim! Oleh: Zahra Melia Nggak ada yang salah dengan akti vitas ke Mall, ke pasar membeli kembang api, dll. Baik baju untuk kita sendiri maupun untuk anak-anak. Ini bagian dari cara kita merayakan hari kemenangan, pergantian tahun dengan ceria bersama keluarga menikmati indahnya malam tahun baru. Bagus-bagus saja kalau ketika kita berkumpul dengan keluarga, makanmakan bersama keluarga, para ibu sudah menyiapkan aneka makanan. Beragam rasa dan aroma sirup pun sudah disi apkan untuk mereguk kesegaran di ma lam tahun baru bersama seluruh anggota keluarga. Saya tahu, sahabat-sahabat tak ingin melewatkan nikmatnya malam tahun baru bersama seluruh anggota keluarga, ayah, ibu, istri, anak-anak, adik, kakak, keponakan, sepupu, dan keluarga besar lainnya. Tetapi izinkan saya mengajak saha bat, di tahun baru kali ini untuk datang dan mengajak keluarganya untuk malam tahun baruan di Pondok Yatim, kemudian kita makan bersama anak-anak yatim di pondok tersebut. Jangan lupa, ajak teman-teman juga untuk menikmati tahun baruan SPESIAL di tahun ini. Saya tahu, saudara-saudara rindu kampung halaman, rindu ayah dan ibu serta keluarga nun jauh di sana. Memang mungkin saudara hanya punya sekali kesempatan dalam setahun mengunjungi orang tua. Andai tak memberatkan, bolehkah saya mengajukan tawaran menarik kepada saudara? Di Pondok Yatim ini banyak anak-anak yang selalu merindukan kehadiran sosok ayah dan ibu dalam hidup mereka, namun sosok 26
yang dirindukan itu takkan pernah bisa mereka temukan, bahkan setahun se kalipun. Jika saudara berkenan merelakan tahun baruan tahun ini tak pulang kampung, kemudian kita pergi bersamasama ke Pondok Yatim untuk mengobati rindu anak-anak yatim untuk bisa men cium punggung tangan “orang tua” yang selama ini mereka rindukan. Mereka ingin sekali mendapat kasih sayang se perti yang selalu diterima anak-anak kita. Saya pun mengerti, jika setiap ta hunnya kita ingin membahagiakan anakanak serta keponakan dengan melihat kembang api, makan-makan bersama di hari yang penuh kebahagiaan, sebagai bagian dari rasa syukur kita. Tetapi, izinkan saya melukiskan sekelumit ke bahagiaan yang terpancar dari binar ma ta dan air muka anak-anak yatim saat mereka menerima sedikit rezeki dari kita. Menerima kedatangan kita sebagai keluarga baru di hidup mereka. Mereka, penuh rasa syukur mene rimanya, rasa mereka tentu lebih baha gia dari anak-anak kita yang memang sudah terbiasa menerima uang. Mereka memang tidak pernah meminta, tapi jika ada yang memberi, senyum mereka pun akan abadi hingga kembali bertemu di tahun yang akan datang. Ini sekadar ajakan sederhana, seba gai bagian dari rasa syukur kita yang masih diberikan nikmat dari Allah SWT. Membuat anak-anak yatim tersenyum bahagia, mudah-mudahan Allah pun membahagiakan kita di dunia dan ak hirat, bahkan membuat kita tersenyum di akhirat nanti. Yuk, tahun baruan ber sama anak yatim!
Kegiatan-kegiatan Pondok Yatim Al-Hilal 1. Idul Adha Alhamdulillah dengan seizin Allah SWT, kami telah melaksana kan amanat penyembelihan hewan qurban dan pendistribusian langsung daging qurban 1433 H, yang kali ini terdiri dari 7 sapi dan 12 kambing yang kami sembelih. Kami mengucapkan terima ka sih kepada para Muqorib yang telah mempercayakan penyembelihan hewan qurban di Yayasan Pondok Yatim Al-Hilal. Semoga amal ibadah ini diterima oleh Allah SWT dan mendapatkan balasan yang berli pat ganda. Juga kepada seluruh panitia Qurban Double Pahala dan relawan Al-Hilal yang telah berusaha sebaik mungkin dalam melaksanakan tugasnya. Tempat pemotongan dibagi menjadi beberapa tempat. Pertama, pemotongan dilaksanakan hari Jum’at di Pondok Gegerkalong, hari Sabtu di Pondok Cililin, dan terakhir
hari Minggu pemotongan diadakan di dua tempat yaitu di Garut dan Cianjur. Sesuai visi kami yaitu pendistribusian hewan qurban untuk Anak Yatim di pedesaan. Dan kami telah mendistribusikan kepada anak-anak yang berada di Cililin, Cibiru, Cijanggel, dan di luar kota yaitu Tasik, Garut, dan Cianjur.
27
2. Santunan Setiap awal bulan kami Yaya san Pondok Yatim Al-Hilal mengadakan santunan untuk Anak-anak Yatim dan Wali dari anak-anak yatim. Santunan yang diberikan berupa bantuan keuangan serta bahan makanan pokok. 4. Pengajian Ibu-ibu Selain pengajian untuk anakanak, Yayasan Pondok Yatim Al-Hilal mengadakan pengajian khusus untuk ibu-ibu dan wali dari anakanak yatim. Pengajian ini mengkaji tentang dunia keislaman, Fiqih, Akhlaq, dan juga tentang Tajwid. Yang biasa diisi oleh Ustadz atau Ustadzah dari Daarut Tauhid. Acara pengajian ini diadakan setiap hari Jum’at, jam 15.30 s/d 17.00 WIB.
3. Pengajian Anak-anak (Tahfidz AlQur’an) Yayasan Pondok Yatim Al-Hilal yang bekerja sama dengan PPPA Darul Qur’an mengadakan pengajian rutin untuk anak-anak. Pengajian ini bertujuan untuk mencetak anak-anak menjadi penghafal AlQur’an. Selain itu, anak-anak juga dibekali dengan ilmu-ilmu keislam an lainnya seperti Aqidah Akhlak, Fiqih, Tarikh, Bahasa Arab, Tajwid, dll. Juga pelajaran umum pun dipelajari di sini untuk menambah wawasan bagi anak-anak.
28
5. Pengajian Umum Pengajian ini diadakan khusus untuk para donator, relawan, dan juga untuk staf Yayasan Pondok Yatim Al-Hilal. Pengajian ini lebih khusus mengkaji tentang isi dari kandungan Al-Qur’an, Pematerinya yaitu Ustadz Wahyu dan Ustadz Agus Mubarok. Pengajian ini bisa diikuti setiap hari Jum’at, jam 08.30 s/d 10.00 WIB.
6. Doa Bersama Kegiatan rutin doa bersama ini diikuti oleh seluruh anak-anak Yatim dan Santri Tahfidz Al-Hilal. Acara doa bersama ini dilakukan setiap satu minggu sekali yaitu setiap malam jum’at bakda Maghrib atau sekitar jam 18.30 WIB di Pondok Yatim Al-Hilal. Acara ini dimulai dari pembukaan, pembacaan surat Yasin dan doa. Selain doa bersama rutin ta di, Pondok Yatim Al-Hilal juga bia sa mengadakan doa bersama di rumah-rumah donator, relawan, ataujuga warga sekitar yang meng undang kami untuk menghadiri doa bersama. Atau juga bisa mengadakan doa bersama di Pondok Yatim Al-Hilal sendiri dengan langsung dihadiri oleh keluarga yang ingin didoakan oleh anak yatim. »» Doa bersama di kediaman Ibu Maryani »» Doa bersama di kediaman Ibu Lisa Syartika (Syukuran Haji) »» Doa bersama dengan keluarga besar Ibu Astrid di Pondok Yatim Al-Hilal (Syukuran 4 Bulan an) »» Doa bersama mahasiswa UNPAS Bandung »» Doa bersama Keluarga Besar Bapak David dan tim Siinnergy »» Doa bersama di kediaman Ibu Asnida, dll.
7. Pembinaan untuk Anak-anak Kegiatan pembinaan untuk anak-anak rutin diadakan oleh Ya yasan Pondok Yatim Al-Hilal di luar proses belajar mengajar seharihari. Kegiatan ini bekerja sama de ngan Komunitas-komunitas, Mahasiswa, dan juga lembaga training yang berada di daerah Bandung. Kegiatan pembinaan ini berisikan materi tentang motivasi dan games yang mendidik supaya anak-anak selalu memiliki motivasi untuk belajar lebih giat lagi. Selain itu, anakanak juga diberikan hadiah berupa perlengkapan sekolah di akhir seasion, supaya tambah semangat da lam belajarnya. »» Pembinaan bersama Komunitas Annisa »» Pembinaan bersama Mahasiswa LP3I »» Pembinaan bersama Tim Aha Self Motivation Center »» Doa bersama Team Siinnergy Empowering (Ustad Komarudin Chalil, dkk), dll.
8. Kegiatan Olahraga Kegiatan olahraga dilakukan seminggu sekali, program olahraga 29
ini bertujuan supaya anak-anak selalu sehat dalam menjalankan aktivitasnya sehari-hari sebagai santri. Olahraga yang rutin dilakukan di Pondok Yatim Al-Hilal ini seperti lari pagi, futsal, renang, dll.
10. Kegiatan 10 Muharam Kegiatan ini berlangsung pada tanggal 24 Nopember 2012 atau tepat pada tanggal 10 Muharam di tahun Hijriyah. Kegiatan ini dimulai dari jam 15.30 sampai dengan selesai. Acaranya sendiri yaitu mengaji Al-Qur’an dengan Ustadz Koswara, dilanjut dengan nonton bareng sampai jam 17.00, setelah itu doa bersama yang di pimpin oleh Pak Handriana, dan diakhiri dengan pembagian santunan untuk Anak Yatim.
9. Tour/Rihlah Kegiatan ini bertujuan untuk mengisi waktu liburan anak-anak Yatim Al-Hilal. Kegiatan yang pernah dilakukan yaitu jalan-jalan ke Bandara Husein untuk melihat pertunjuk an Air Show, memancing, berkunjung ke PUSDIKJAS Cimahi, dll. 11. Kunjungan Tamu dari Singapora Pondok Yatim Al-Hilal keda tangan tamu yang sangat luar biasa yaitu tamu dari Singapura, mereka berkunjung ke Pondok Yatim Al-Hilal untuk acara silatu rahmi dan juga ingin mengetahui seputar tentang Pondok Yatim Al-Hilal, terutama mengenai kegi atan anak-anak di Pondok Yatim Al-Hilal. Ada dua kali kunjungan yaitu saat bulan Nopember dengan Ibu Rukiah, dan di bulan Desember dari keluarga Bapak Afandi. Acara ini selain untuk menjalin silatu 30
rahmi juga untuk bertukar ilmu tentang dunia keislaman dan juga mengenai seputar kehidupan di Negara Singapura terutama me ngenai anak-anak di singapura pada umumnya. Sebelum para tamu dari Singa pura pulang, kami menyempatkan untuk mengadakan doa bersama terlebih dahulu dengan anak-anak Pondok Yatim Al-HIlal. Acara doa bersama ini dipimpin langsung oleh Ustadz David.
bapak Iwan Setiawan selaku ke tua harian Pondok Yatim Al-Hilal Gegerkalong, dan juga Kang Andri selaku pengurus. Acara ini menjelaskan menge nai seputar tentang Pondok Yatim Al-Hilal, mulai dari sejarah, visi, misi, dan seputar kegiatankegiatan Pondok Yatim Al-Hilal. Setelah acara talk show selesai, ternyata hasilnya positif. Banyak sekali orang-orang yang menele fon kami dan ada juga yang langsung ke pondok untuk memberikan Donasinya dan juga bertanyatanya tentang seputar kegiatan Pondok Yatim Al-Hilal. Kami juga mengucapkan te rima kasih kepada para staf MQ FM yang telah bekerja sama demi kelancaran kegiatan talk show ini. Semoga ke depannya kami juga bisa mengadakan acara talk show kembali di MQ FM, dan juga terima kasih kepada para pendengar yang telah merespon positif acara talk show ini. Semoga acaranya bermanfaat untuk pendengar semua.
12. Talk Show Pondok Yatim Al-Hilal di Radio MQ FM Pondok Yatim Al-Hilal dalam melakukan kegiatan promosinya dilakukan melalui beberapa cara, salah satunya adalah lewat media radio. Pada bulan Nopember Pondok Yatim Al-Hilal mengadakan Talk show di radio MQ FM, yang berdurasi satu jam dari jam 09.00 s/d 10.00 WIB. Pengisi aca ra dalam talk show ini adalah 31
32
33
Manfaatkan Hidup Dengan Menjadi Relawan Anak Yatim Alhamdulillah Pondok Yatim sudah 8 tahun mengasuh anak yatim. Setiap tahun mengalami perkembangan. Dari awalnya hanya mengasuh 5 anak, kini mengasuh 67 anak yatim dan lebih dari 100 santri yang tersebar di tiga pondok. Mudah-mudahan di tahun depan bisa lebih banyak yang kami lakukan. Apakah menjadi pengasuh yatim, harus mempunyai anak yatim yang diasuh di rumahnya? Apakah membantu anak yatim harus dengan uang? Kami menjawab tidak, membantu anak yatim bisa de ngan apa saja, tidak harus berupa uang, bisa dengan mengajak orang lain untuk membantu anak yatim atau bisa sekadar memberitahu kegiatan-kegiatan Pondok Yatim, atau yang lebih bagus lagi menjadi relawan anak yatim. Kami mengajak siapa saja yang ingin merasakan nikmatnya mengasuh anak yatim untuk ikut menjadi relawan. Relawan anak yatim ini adalah menjadi kepanjangan tangan atau penyebar informasi mengenai Pondok Yatim Al-Hilal. Bila memungkinkan juga menjadi pengumpul sumbangan untuk anak yatim di tempatnya masing-masing. Simpul relawan ini tidak terikat waktu, tidak terikat tanggung jawab yang besar, tidak terikat apa pun, fleksibel dan terbuka. Ingin selalu ditolong Allah? Jadilah relawan anak yatim. Silahkan kirim biodata. Nama, alamat, tanggal lahir dan pekerjaan/sekolah ke
[email protected]
34
Menghindari Musibah, Mengatasi Kesulitan, Agar Terkabulnya Doa Dengan Berzakat, Bersedekah dan Berwakaf Untuk Anak Yatim
Rasulullah bersabda: Aku dan orang yang merawat anak yatim, di surga nanti akan dekat (seperti dekatnya jari tengah dan jari telunjuk ) (HR. Bukhari Muslim) Nabi mengajarkan kepada kita untuk selalu berbuat baik. Salah satu perbuatan baik yang sangat diajurkan adalah menolong anak yatim. Dalam rangka mengamalkan isi buku ini, kami mengajak para pembaca untuk menitipkan zakat, sedekah, infak dan wakafnya di Pondok Yatim al-Hilal. Keunikan menyumbang di Pondok Yatim al-Hilal 1. Semua sumbangan (100 %) digunakan untuk santunan anak yatim, anak dhuafa dan kegiatannya. Tidak dipotong untuk yang lainnya. 2. Sumbangan tidak sedikitpun digunakan untuk gaji pengelola. Semua gaji pengelola tidak berasal dari sumbangan tapi berasal dari penjualan al-Quran yang diterbitkan penerbit Jabal. 3. Sejak 2004 fokus hanya mengurusi anak yatim dan anak dhuafa. 4. Semua penyumbang akan selalu didoakan oleh anak yatim agar selalu ditolong Allah, diangkat segala kesulitannya, diberi jalan keluar dari masalah, terhindar dari musibah dan dikabulkan harapannya. 5. Penyumbang bisa berbagi cerita atau konsultasi ke pondok yatim. Lebih dari 5000 orang sudah konsultasi dan berbagi cerita tentang masalah hidup atau harapannya. 6. Insya Allah mendapat multi pahala. Pahala menyumbang, pahala menyantuni anak yatim dan pahala membantu penghafal al- Quran. Sumbangan bisa ditransfer ke: Bank Mandiri no 1320012549953 an Yayasan Al-Hilal Bank BRI No 0407 01 005391 50 9 an. Yayasan al Hilal Pondok 1 : Jl. Gegerkalong Hilir 205 Bandung Telp/fak : 022-2001776 Pondok 2 : Jl. Kebon Kelapa No 24 Rt 04 Rw 14 Cipadung Cibiru - Bandung 40614 Pondok 3 : Selatan Pasar Rancapanggung Cililin Bandung Barat Untuk informasi silahkan menghubungi : Iwan : 085257351628. Handri : 081321018620. Hendra : 081320635075 pengasuhanakyatim @pondok_yatim
[email protected] www.pengasuhanakyatim.com