Halaman 1 Kunjungan Kepala Negara/Pemerintahan Halaman 9 Pencapaian Indonesian di Bidang Hukum & Perjanjian Internasional Halaman 13 Data Persebaran & Perlindungan WNI Halaman 18 APEC Indonesia 2013 Halaman 23 Kerjasama ASEM Halaman 25 Penyelenggaraan FEALAC
Tim Penyusun
Diplomasi Indonesia 2013: Fakta dan Angka Penanggung Jawab: Direktur Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik: A.M. Fachir | Redaktur: Direktur Informasi dan Media: Siti Sofia Sudarma | Penyunting/Editor: Andi Syamsurijal Usman, M. Arif Hidayatullah, Aji Setiawan, Endy Ghafur Fadyl, Wanton Saragih | Desain Grafis: Antonius Prawira Yudianto, Rizki Amelia Fitriyani, A.A. Komang K.P | Penyusun: Deasy Kristianti, Titania Arimbi, Okky Diane Palma, Rizka Pertiwi, Indah Febrianti, Azas Rifa’i, Yuda Kurniawan, Anisa Rahmawati, Rahmania Pratiwi, Chairiyani
Halaman 29 Bali Democracy Forum Halaman 33 Kerja Sama Teknik Halaman 35 Diplomasi Publik RI 2013
Halaman 42 Diplomasi Melalui Media
DAFTAR ISI
Kunjungan Kepala Negara/ Pemerintahan ke Indonesia Tahun 2013 Kunjungan Kenegaraan dari Kawasan Asia, Pasifik dan Afrika Duabelas kepala negara/pemerintahan di Kawasan Asia, Pasifik dan Afrika yang melakukan kunjungan kenegaraan ke Indonesiayaitu adalah Jepang, Liberia, Papua Nugini, Timor- Leste, Viet Nam, Australia, India, Kiribati, Kepulauan Solomon, RRT, Malaysia, dan Korea Selatan.
Tamu Negara dari Kawasan Asia, Pasifik dan Afrika
Desember
Nopember
Oktober
Agustus
September
Juli
Juni
Mei
April
Maret
Februari
Tujuhkepala negara dari Kawasan Asia (59%), yaitu Jepang, Timor Leste, Viet Nam, India, Korea Selatan, Malaysia dan RRTtelahmelakukan kunjungan atau pertemuan dengan Presiden RI. Empatkepala negara/ pemerintahan dari Kawasan Pasifik (33%), yaituKepulauan Solomon, Papua Nugini, Kiribati, dan Australiatelahmelakukan kunjungan bilateralkepada Presiden RI di sela-sela KTT APEC 2013. Satukepala negara dari Kawasan Afrika (8%), Liberia, telahmelakukan kunjungan kenegaraan dan bertemu Presiden RI pada 25 Maret 2013.
APAKAH ANDA TAHU?
12 10 8 6 4 2 0
Januari
FAKTA SINGKAT
Pertemuan antar Kepala Negara tidak selalu dalam bentuk kunjungan resmi kenegaraan, namun para kepala negara seringkali melakukan bilateral di selasela waktunya sebagai undangan ataupun partisipan suatu konferensi atau forum internasional seperti KTT APEC, KTT ASEAN, dan Bali Democracy Forum (BDF). Terdapat 20 kunjungan dan/atau pertemuan kepala negara/kepala pemerintahan dari kawasan Asia, Pasifik dan Afrika ke/di Indonesia pada tahun 2013.
1
FAKTA SINGKAT Pada awal tahun 2013, Perdana Menteri Jepang berkunjung ke Indonesia. Pada Maret 2013, terdapat pertemuan bilateral antara Presiden RI dan Liberia di Jakarta.
Kunjungan Presiden RRT, Xi Jinping ke Indonesia, 2-3 Oktober 2013
Perdana Menteri Papua Nugini, Peter O’Neill, melakukan kunjungan kenegaraan pada Juni 2013. Selain itu, terdapat kunjungan Presiden Timor Leste, Taur Matan Ruak dan Presiden Viet Nam, Truong Tan Sang. Mantan Perdana Menteri Australia, Kevin Rudd berkunjung dalam Annual Leaders’ Meeting RI-Australia di Bogor pada awal Juli 2013. Perdana Menteri Solomon Islands,Gordon DarcyLilo, melakukan dua kali kunjungan ke Indonesia yaitu pada bulan Agustus dan Oktober 2013.
Kunjungan Presiden Viet Nam ke Indonesia, 27-28 Juni 2013
Kunjungan resmi Perdana Menteri Australia, Tony Abbott, pada akhir September 2013. Terdapat 10 kunjungan kenegaraan di bulan Oktober 2013. Diantaranya adalah Presiden RRT, Presiden Viet Nam, Presiden Korea Selatan, Perdana Menteri Jepang, Papua Nugini, India, dan Presiden Kiribati. Di sela-sela Bali Democracy Forum VI, November 2013, Presiden RI mengadakanpertemuandengan PM Timor Leste.
Kunjungan Perdana Menteri Papua Nugini ke Indonesia, 17 Juni 2013
Di akhirtahun 2013, PerdanaMenteri Malaysia berkunjungke Jakarta dalamrangkaAnnual Consultation RI – Malaysia.
2
Jumlah Kunjungan Solomon Islands 10%
Liberia 5%
Jepang 10%
Daerah Otonomi Guangxi RRT, Peng Qinhua 5%
Kiribati 5%
Timor Leste 10%
Australia 10%
Tamu Negara dari Kawasan Amerika dan Eropa 3.5 3 2.5 2 1.5 1
Vietnam 10%
0.5
Papua Nugini 10% Korea Selatan Malaysia 5% 5%
RRT 10%
India 5%
Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober Nopember Desember
0
Kunjungan Kepala Negara dari Kawasan Amerika dan Eropa Terdapat sejumlah kepala negara/pemerintahan di Kawasan Amerika dan Eropa yang melakukan kunjungan kenegaraan ke Indonesia seperti Argentina, Belarus, Meksiko, Rusia, Peru, Chile, serta Belanda.
Grafik Jumlah Kunjungan Kenegaraan Presiden RI Tahun 2013 2.5 2 1.5
Kunjungan kenegaraan Presiden Argentina ke Indonesia, 17 Januari 2013
1 0.5 Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober Nopember Desember
0
Kunjungan kenegaraan Presiden Belarus ke Indonesia, 19 Maret 2013
3
FAKTA SINGKAT Pada awal tahun 2013, Presiden Argentina, Cristina Fernandez de Kirchner, berkunjung ke Indonesia.
Kunjungan Kenegaraan Presiden RI Tahun 2013
Presiden Belarus, Alexander Lukashenko, mengunjungi Indonesia pada bulan Maret 2013. Di sela-sela berlangsungnya KTT APEC 2013di Bali pada bulan Oktober, Presiden RI melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Meksiko, Peru, Chile dan Rusia. Kunjungan Di pertengahan bulan kenegaraan Presiden BelarusNovember, ke Indonesia, 18-19 Maret 2013 terdapat kunjungan kenegaraan Perdana Menteri Belanda, Mark Rutte ke Indonesia.
PresidenRI dan Presiden Liberia di Monrovia, 31 Januari 2013
SEKILAS INFO Sepanjang tahun 2013, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah melakukan kunjungan ke sepuluh negara sahabat di kawasan Asia, Afrika dan Eropa, yaitu empat negara di Kawasan Asia dan Kawasan Eropa, dan dua negara di Kawasan Afrika. Empat negara di Kawasan Asia (40%) tersebut adalah Singapura, Myanmar, Kazakhstan, dan Jepang.
Presiden SBY, PM Inggris dan Presiden Liberia saatkonferensipers, di sela-selaSidangUmum PBB ke-67, menjelaskanHigh-LevelPanel on the Post 2015 Development Agenda,2 November 2012
Dua negara di Kawasan Afrika (20%) tersebutadalah Liberia, dan Nigeria. Empat negara di Kawasan Eropa (40%) adalah Jerman, Hongaria, Swedia, dan Polandia.
4
Kunjungan Presiden ke Negara di Kawasan Asia, Pasifik dan Afrika
KunjunganWakil Presiden RIke Luar Negeri Tahun 2013
2.5 2 1.5 1 0.5 Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober Nopember Desember
0
Kunjungan Wakil Presiden RI ke Korea Selatan, 26 Februari 2013
FAKTA SINGKAT Januari 2013 Presiden RI melakukan kunjungan ke Liberia Februari 2013 PresidenRI mengunjungi Nigeria Maret 2013 Presiden RI berkunjung ke Jerman dan Hongaria April 2013 Presiden RI Myanmar
Kunjungan Wakil Presiden Boediono ke Australia, 13 November 2013
mengunjungi
Singapura
dan
Mei 2013 Presiden RI melakukan kunjungan ke Swedia September 2013 Presiden Republik Indonesia berkunjung ke Kazakhstan dan Polandia. Selain itu, Presiden melakukan pertemuan dengan Perdana Menteri Jepang di sela-sela KTT G-20 di St. Petersburg dan ASEAN-JapanCommemorative Summit di Tokyo.
APAKAH ANDA TAHU? Selama tahun 2013, Wakil Presiden RI melakukan dua kunjungan ke luar negeri, yaitu RepublikKorea dan Australia. Kunjungan ke Seoul dalam rangka pelantikan Presiden RepublikKorea dilakukan pada akhir bulan Februari 2013. Kunjungan kerja Wakil Presiden RI ke Australia, 13 November 2013, yang diterima oleh PM Australia, Tony Abbot.
5
Kunjungan Menteri Luar Negeri RI ke Luar NegeriTahun 2013
APAKAH ANDA TAHU? Selama tahun 2013, Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa melakukan53pertemuan dengan mitra dari 48 negara. Berbagai pertemuan tersebut dilakukan dalam bentuk kunjungan maupun pertemuan di selasela konferensi atau forum internasional yang melibatkan negara-negara bersangkutan.
Pasifik 10%
Persentase Kunjungan Per Kawasan Afrika 6% Eropa 26%
Asia 42%
Amerika 16%
FAKTA SINGKAT Di Kawasan Asia, Menlu RI mengunjungi 13 negara yaitu Bahrain, Bangladesh, RRT, Kyrgyztan, Iran, Suriah, RepublikKorea, Jepang, RDRK, Sri Lanka, Thailand, Oman, dan Kuwait. Terdapat perwakilan dari tiga negara di Kawasan Pasifik yang bertemu dengan Menlu sepanjang tahun 2013 yaitu Australia, Papua Nugini, dan Selandia Baru. Dari kawasan Afrika, terdapat dua negara yaitu Mauritania dan Seychelles yang melakukan pertemuan dengan Menteri Luar Negeri RI. Kunjungan kerja di Kawasan Amerika yaitu Amerika Serikat, Brazil, Meksiko, Kanada, dan Ekuador. Di Kawasan Eropa, Menlu RI melakukan kunjungan kerja ke 12 negara yaitu Slowakia, Serbia, Belarus, Rusia, Ukraina, Bulgaria, Finlandia, Polandia, Inggris, Belgia, Portugal, dan Belanda.
SEKILAS INFO Pertemuan paling banyak dilakukan di sela-sela Sidang Majelis Umum PBB ke-68,yaitu mencapai 12 pertemuan.
Kunjungan Menteri Luar Negeri RI ke Meksiko, 13-14 Mei 2013
6
Presentase Pertemuan dengan Mitra di Kawasan Amerika dan Eropa
Pertemuan Menteri Luar Negeri dengan Mitra di Kawasan Amerika dan Eropa Menlu RI mengadakan 20 pertemuan dengan mitra dari 17 negara di kawasan Amerika dan Eropa selama tahun 2013. Pertemuan tersebut terjadi dalam beberapa forum yang berbeda antara lain Konferensi Tingkat Menteri Komunitas Demokrasi, East Asia Summit Foreign Ministerial Meeting (EAS FMM), Forum Konsultasi Bilateral (FKB), Sidang Majelis Umum PBB ke-68, dan KTM ASEM.
Kanada Meksiko 6%
Ekuador 6%
6%
Rusia 5%
Brasil 11%
Belarus 5% Amerika Serikat 22%
Polandia 6%
Jumlah Pertemuan dengan Mitra dari Kawasan Amerika dan Eropa
Serbia 5%
Slowakia 11%
Ukraina 5% Bulgaria 6% Finlandia 6%
SEKILAS INFO
8 7 6
Mitra kerja dari negara Amerika Serikat telah melakukan empat kali pertemuan sepanjang tahun 2013 dengan Menlu RI.
5 4 3 2 1 Desember
Nopember
Oktober
September
Agustus
Juli
Juni
Mei
April
Maret
Februari
Januari
0
Sedangkan dariSlowakia dan Brazil selama tahun 2013 telah melakukan pertemuan dengan Menlu Marty Natalegawa masingmasing sebanyak dua kali.
APAKAH ANDA TAHU? Pertemuan dengan mitra kerjadi luar negeri paling banyak dilakukan pada bulan September yaitu sebanyak 12 kali pertemuan, tepatnya di kala Sidang Majelis Umum PBB ke68. Pada November, terdapat dua pertemuan dengan mitra dari negara Slowakia dan Polandia.
Pertemuan RI- Kanada pada Forum Konsultasi Bilateral di Kanada, 22-23 Agustus 2013
7
APAKAH ANDA TAHU? Pertemuan dengan mitra dari kawasan Amerika dan Eropa berlangsung pada Sidang Majelis Umum PBB ke-68, kunjungan negara, KTM ASEM, EAS FMM, KTM WTO, KTM Komunitas Demokrasi dan Forum Konsultasi Bilateral. Pertemuan Menlu RI dan Menlu AS di Washington, 16 Mei 2013
SEKILAS INFO Di sela-sela Sidang Majelis Umum PBB, Menlu RI bertemu dengan mitra dari Amerika Serikat, Brazil, Ekuador, Belarus, Ukraina, Bulgaria dan Finlandia.
Pertemuan Menlu RI dan Menlu Brazil di sela- sela KTM WTO di Bali, 3 Desember 2013
Menlu Marty Natalegawa dalam Sidang Majelis Umum PBB 2013
Penyerahan dua instrumen ratifikasiProtokol Nagoya dan Konvensi Rotterdam di Markas Besar PBB oleh Menlu RI di sela-sela Sidang Majelis Umum PBBke-68, 24 September 2013
8
Pencapaian Indonesia dalam Bidang Hukum dan Perjanjian Internasional Peningkatan kerja sama dengan negara mitra ditandai dengan peningkatan jumlah perjanjian internasional yang dibuat
SEKILAS INFO Sepanjangtahun 2013, Pemerintah Indonesia telah memfasilitasi proses ratifikasi 20 Perjanjian Bilateral, 20 Perjanjian Regional serta 7 Perjanjian Multilateral.
Jumlah Perjanjian Internasional yang dilakukan oleh Indonesia Perjanjian di Kawasan Regional (ASEAN) 8% Perjanjian antara Indonesia dengan Organisasi Internasio nal 4%
Perjanjian Multilater al 7%
RatifikasiKonvensiInternasional untuk Perlindungan Semua Orang dariPenghilanganPaksa di RuangRapatPimpinan DPR RI, Jakarta, 4 Desember 2013 Perjanjian Bilateral 81%
FAKTA SINGKAT Berdasarkan data Direktorat Perjanjian Ekonomi Sosial dan Budaya, Pemerintah Indonesia telah menandatangani sebanyak 4922 perjanjian. Dari seluruh perjanjian tersebut, sebanyak 3984 perjanjian merupakan Perjanjian Bilateral, 249 perjanjian antara Indonesia dengan Organisasi Internasional, 378 perjanjian di kawasan Regional (ASEAN) dan 311 Perjanjian Multilateral.
Penandatanganan Perjanjian Bilateral antara Indonesia dengan Belanda di dalam rangkaian acara kunjungan PM Belanda, Mark Rutte ke Jakarta, 20 November 2013
9
Perjanjian Ekstradisi
SEKILAS INFO Indonesia berkomitmen pada implementasi United Nations Convention against Transnational Organized Crime (UNTOC) sebagai upaya memberantas kejahatan lintas negara terorganisasi
APAKAH ANDA TAHU? Pada tahun 2013, Indonesia terus mendorong pembentukan perjanjian ekstradisi dan perjanjian bantuan hukum timbal balik dalam masalah pidana (Mutual Legal Assistance in Criminal Matters – MLA) Indonesia berhasil menyelesaikan perundingan pembentukan Perjanjian Ekstradisi antara Indonesia dan Papua Nugini. Penandatanganan perjanjian tersebut pada 17 Juni 2013 di Jakarta. Indonesia dan Viet Nam juga telah menandatangani Perjanjian Ekstradisi dan Perjanjian Bantuan Hukum Timbal Balik dalam Masalah Pidana pada tanggal 27 Juni 2013 di Jakarta
Genetic Resources, Traditional Knowledge and Folklore Guna memfasilitasi perundingan antara negaranegara dalam membentuk kesepahaman bersama dan kemungkinan middle ground atas isu-isu krusial perpanjangan mandat IGC yang akan habis pada tahun 2013, Indonesia berinisiatif menyelenggarakan Consultative Meeting of
the Like–Minded Countries and other Interested Countries on the Future Work of the Intergovernmental Committee on Genetic Resources, Traditional Knowledge and Folklore (IGC) pada 2 – 4 September 2013 di Bali.
FAKTA SINGKAT Consultative Meeting ini dihadiri oleh Australia, China, India, Indonesia, Jamaica, Malaysia, Pakistan, Peru, Sri Lanka, Switzerland, Thailand, Trinidad and Tobago, Viet Nam. Presiden IGC, H.E. Wayne McCook, Wakil Presiden Swiss dan Indonesia turut hadir dalam Consultative Meeting
10
Kerja Sama Internasional Pemberantasan Korupsi
SEKILAS INFO Pemerintah RI perlu menjalin kerja sama dengan berbagai negara melalui mekanisme bilateral, regional maupun multilateral dalam rangka ekstradisi dan pemulihan aset (asset recovery) melalui bantuan hukum timbal balik masalah pidana (mutual legal assistanceMLA) yang terkait dengan tindak pidana korupsi
Perjanjian Bebas Visa bagi PemegangPasporDiplomatik dan Dinas Penandatanganan PBV Diplomatik dan DinasTahun 2013 NO.
DENGAN NEGARA
1. 2. 3. 4. 5.
Kolombia Venezuela Uruguay Nikaragua Timor Leste Polandia
6.
TEMPAT DAN TANGGAL PENANDATANGANAN
Bali, 10 Juni 2013 Bali, 11 Juni 2013 Bali, 13 Juni 2013 Jakarta, 18 Juni 2013 Jakarta, 21 Juni 2013 Warsawa, 4 September 2013
APAKAH ANDA TAHU? Kementerian Luar Negeri termasuk perwakilan RI di luar negeri merupakan ujung tombak pelaksana politik luar negeri dan berperan aktif dalam upaya memberantas tindak pidana korupsi, yaitu dengan antara lain: Sebagai saluran diplomatik dalam menyampaikan atau menerima permintaan bantuan MLA maupun ekstradisi ke atau dari yurisdiksi asing, serta meneruskan informasi resmi terkait permintaan bantuan MLA dan ekstradisi, yang diterima dari yurisdiksi asing, ke Central Authority (Otoritas Pusat) RI. Sebagai perunding, untuk perjanjian bilateral (Perjanjian Ekstradisi dan MLA), Regional (ASEAN Mutual Legal Assistance in Criminal Matters Treaty) dan Multilateral (UNCAC, UNTOC) terkait asset recovery. Sebagai designated line of communication dalam melakukan korespondensi dengan yurisdiksi asing terkait penyampaian setiap perkembangan yang muncul yang memerlukan tindak lanjut.
Ratifikasi PBV Diplomatik dan Dinas Tahun 2013 NO.
1.
DENGAN NEGARA Afghanistan
TEMPAT DAN TANGGAL PENANDATANGANAN Bali, 9 November 2012
11
PengaturanBebas Visa bagiPemegangPasp orDiplomatik dan Dinas: Perjanjian dan Nota Kesepahaman yang DisepakatisertaDira tifikasi FAKTA SINGKAT Persetujuan Bebas Visa untuk pemegang Paspor Diplomatik dan Dinas (PBV) antara Indonesia dengan Negara-negara Sahabat diperuntukkan bagi kunjungan diplomatik/dinas singkat para pejabatnya, dan merupakan instrumen penting bagi peningkatan kerja sama di seluruh bidang, baik pada tingkat bilateral maupun regional.
APAKAH ANDA TAHU? Indonesia telah menandatangani 133 Perjanjian/MoU/bentuk kerjasama lain di Tahun 2013. Daftar Perjanjian Internasional yang telah ditandatangani/diratifikasi dapat dilihat dan diunduh melalui Basis Data Perjanjian International www.kemlu.go.iddalamlink PerjanjianInternasional.
SEKILAS INFO Kendala yang dihadapi adalah perbedaan hukum nasional antara Indonesai dengan negara-negara sahabat yang juga menginginkan adanya PBV di Indonesia. Tercantum dalam Perpres No. 18 Tahun 2003, penetapan oleh pemerintah Indonesia jangka waktu tinggal 30 (tiga puluh) terhadap pejabat negara-negara mitra PBV sering menjadi kendala, terutama dengan negaranegara Schengen, yang menetapkan jangka waktu selama 90 (sembilan puluh) hari.
12
DATA PERSEBARAN WNI DI LUAR NEGERI SEPANJANG 2013
Penyebaran WNI Pada Paruh Kedua 2013
WNI yang tersebar di seluruh dunia terbagi ke dalam beberapa wilayah besar yaitu: (1) Afrika, (2) Amerika Selatan, (3) Amerika Utara dan Tengah, (4) Asia Tenggara, (5) Asia Timur, (6) Asia Selatan, (7) Eropa Barat, (8) Eropa Selatan, (9) Eropa Timur, (10) Pasifik, (11) Timur Tengah, dan (12) Asia Tengah. Mayoritas WNI tersebar di wilayah Asia Tenggara dengan jumlah hampir separuh dari jumlah WNI di seluruh dunia yaitu sebesar 2,868,459 jiwa. Angka ini disusul dengan Timur tengah sebesar 981,642 jiwa. (Sumber: Dit. PWNI BHI).
3.5 3 2.5 2 1.5 1 0.5 Desember
Nopember
Oktober
September
Agustus
Juli
Juni
Mei
April
Maret
Februari
Januari
0
FAKTA SINGKAT Jumlah WNI paling banyak tersebar di Malaysia (2.575.816), Arab Saudi (980.891) dan Uni Emirat Arab (112.565).
Penyambutan WNI dari Damaskus oleh Wakil Menlu RI Wardana (Sumber: Dit. Infomed)
Di Malaysia, WNI paling banyak tersebar di Kuala Lumpur, sebanyak1.258.352
jiwa DiArab Saudi, WNI tersebar di Riyadh, sebanyak 366.632
jiwa dan Jeddah,
sebanyak 590.773 Di Uni Emirat Arab, tersebar di Dubai, sebesar
74.959 jiwa
MOTTO PERLINDUNGAN WNI
“KEPEDULIAN DAN KEBERPIHAKAN”
13
APAKAH ANDA TAHU ? TKI merupakan kontributor terbesar kedua RI setelah
devisa sektor
Migas dengan jumlah 120 Triliyun Rupiah di tahun 2013. (Data: BNP2TKI)
FAKTA SINGKAT Data penyebaran WNI di dunia mengalami fluktuasi. Hal ini utamanya disebabkan karena tingginya permintaan tenaga kerja WNI dan lapangan kerja di bidang jasa yang melimpah. Di wilayah Asia Tenggara, Malaysia merupakan negara dengan angka WNI terbesar di seluruh dunia dengan 2,5 juta WNI. Arab
Saudi, walaupun telah diterapkan peraturan yang lebih ketat terkait pekerja asing yang bekerja di sektor jasa tetap menjadi tujuan kedua terbesar bagi WNI.
14
PERLINDUNGAN WNI DI LUAR NEGERI OLEH PEMERINTAH RI TAHUN 2013
Kasus ABK, 830
FAKTA SINGKAT Pada periode Januari hingga tanggal 28 September 2013, jumlah kasus yang ditangani Kemlu c.q. Direktorat Perlindungan WNI dan BHI dan Perwakilan RI mencapai 12.967 kasus (kasus-kasus terkait TKI 11.708, ABK 830, dan WNI non-TKI 429).
Kasus TKI, 11708
Data Kasus WNI yang Ditangani
Dari jumlah kasus yang ditangani tersebut, sejumlah 8.557 kasus telah berhasil ditangani (73,09%). Pada tahun 2012 terdapat sejumlah 19.218 kasus dimana 76,86% kasus telah berhasil diselesaikan.
Kasus Non TKI, 429
Data Kasus WNI Berhasil Ditangani Dalam Proses 27% Berhasil 73%
WNI TERANCAM HUKUMAN MATI
WNI yang Terbebas Dari Hukuman Mati Dalam kurun waktu Juli 2011 s.d. September 2013 sebanyak 139 WNI/TKI terbebas dari hukuman mati
WNI/TKI yang terancam hukuman mati di luar negeri hingga akhir September 2013 tercatat 244 orang: [i] 34 WNI/TKI di Arab Saudi; [ii] 186 WNI/TKI di Malaysia; [iii] 19 WNI di RRT; [iv] 1 WNI di Iran; [v] 1 WNI di Singapura; [vi] 1 TKI di Brunei Darussalam; [vii] 1 WNI di Thailand; dan [viii] 1 TKI di Persatuan Emirat Arab.
15
PENANGANAN WNI DI TIMUR TENGAH
PROGRAM AMNESTI DI PERSATUAN EMIRAT ARAB
FAKTA SINGKAT
Pemerintah Persatuan Emirat Arab (PEA) mengeluarkan kebijakan Program Amnestisebagai pemutihan/pengampunan bagi imigran asing ilegal/yang tidak memiliki ijin tinggal yang sah (overstayer) untuk meninggalkan PEA tanpa harus melalui proses hukum/denda.
Jumlah WNI overstayer di Persatuan Emirat Arab sekitar
12.000 orang
(data: KBRI Abu Dhabi & KJRI Dubai) Terkait memanasnya situasi di Suriah, Pemerintah RI telah berhasil merepatriasi sebanyak
dalam
189
Arab Saudi
telah
5.784 WNI
tahap. Perwakilan
RI
menerbitkan
dokumen overstayer.
di
sebanyak
Pada akhir program Amnesti di PEA tanggal 3 Februari 2013, tercatat sebanyak 1.679 orang WNI TKI/PLRT yang mendaftar untuk kembali ke Indonesia.
88.726
keimigrasian bagi WNI Hingga saat ini tercatat
6.561 WNI overstayer yang telah bisa bekerja.
PROGRAM AMNESTI DI SAUDI ARABIA Pemberlakuan program amnesti bagi pendatang asing yang tinggal secara ilegal oleh pemerintah Arab Saudi dimulai tanggal 11 Mei 2013 dan berakhir pada 3 November 2013. Perwakilan RI di Arab Saudi telah menerbitkan sebanyak 88.726 dokumen keimigrasian bagi WNI overstayer Hingga saat ini tercatat 6.561 WNI overstayer yang telah bisa bekerja kembali sesuai dengan ketentuan yang berlaku tanpa membebani WNI tersebut.
Kemlu RI bersama Pemerintah Arab Saudi membantu pemulangan WNI ke Indonesia (Sumber: KJRI Jeddah/Dit. Infomed)
16
PENANGANAN WNI DI MALAYSIA & AUSTRALIA
FAKTA SINGKAT 201.237 WNI dari total 348.301Pendatang Asing Tanpa Ijin Sebanyak
(PATI)di Malaysia telah mendaftarkan diri ke Perwakilan RI dan telah memperoleh
pemutihan
dari
Pemerintah
Malaysia. Sejak September 2008 hingga September 2013 sebanyak 1.440
ABK WNI di
Australia
dibebaskan
dipulangkan
telah ke
Indonesia;
dan
1.124
orang merupakan ABK dewasa dan 316 merupakan ABK di bawah umur.
PROGRAM 6P MALAYSIA Untuk menyelesaikan persoalan Pendatang Asing Tanpa Ijin, pemerintah Malaysia telah melaksanakan Program 6P (Pendaftaran, Pemutihan, Pengampunan, Pemantauan, Penguatkuasaan dan Pengusiran). 6P dimulai tanggal 11 Juli 2011 dan jumlah WNI PATI berjumlah 640.609 orang
17
APEC INDONESIA 2013
PencapaianBogor Goals Kunci untuk mencapai visi APEC adalah apa yang disebut sebagai 'Bogor Goals' yaitu perdagangan dan investasi yang bebas dan terbuka di Asia-Pasifik pada 2010 untuk negara-negara industri dan pada 2020 untuk negara-negara berkembang. Tujuan ini diadopsi
Asia-Pacific
Economic
Cooperation
oleh
para
atau APEC adalah forum utama untuk
pertemuan
memfasilitasi pertumbuhan ekonomi,
Indonesia.
kerjasama,
perdagangan
pemimpin 1994
di
pada Bogor,
dan
investasidi kawasan Asia-Pasifik.
APAKAH ANDA TAHU? Sejak awal terbentuknya, APEC telah bekerja untuk mengurangi tarif dan hambatan perdagangan lainnya di seluruh kawasan AsiaPasifik,
menciptakan
ekonomi
domestik yang efisien dan secara dramatis meningkatkan ekspor.
18
KEKETUAAN APEC INDONESIA Pada tahun 2013, Indonesia menjadi ketua
dan
tuan
rumah
APEC.
Indonesiakemudian memanfaatkan momentum ini untuk menghasilkan kontribusi
penting
bagi
proses
integrasi ekonomi regional di Asia-
FAKTA SINGKAT
Pasifik, Di bawah tema “Kawasan Asia-Pasifik
yang
Tangguh,
Penggerak Pertumbuhan Global”, APEC
2013
bertujuan
untuk
memastikan bahwa kawasan AsiaPasific dapat menjaga pertumbuhan ekonomi yang kuat dan tangguh, dan mampu cepat pulih dari guncangan dan pengaruh dari kawasan lain. Tema ini diterjemahkan lebih lanjut ke
dalam
tiga
pemenuhan pencapaian kelanjutan
prioritas, Bogor
pertumbuhan yang
merata,
yaitu Goals, ber-
Pada rangkaian Konferensi Tingkat Tinggi APEC (APEC Economic Leaders’ Week) tanggal 1-8 Oktober 2013 di Nusa
Dua,
Bali,
menyepakati
para
APEC
Menteri Ministerial
Meeting Joint Statement2013 dan para Pemimpin APEC menyepakati APEC
Leaders’
Dalam tersebut,
kedua 20
Declaration
2013.
dokumen
utama
deliverables
yang
diusulkan Indonesia pada APEC 2013 diterima dan disepakati.
serta
pemajuan konektivitas.
19
CAPAIAN APEC 2013
CAPAIAN APEC 2013
20 deliverables yang disepakati dalam APEC Indonesia 2013
20 deliverables yang disepakati dalam APEC Indonesia 2013
Dibawah prioritas Attaining The Bogor Goals
Di bawah Prioritas Achieving Sustainable Growth with Equity
1. Dukungan terhadap sistem perdagangan multilateral, khususnya WTO 9th Ministerial Conference. 2. Peningkatan kerja sama perdagangan jasa. 3. Pencapaian Bogor Goals melalui prinsip-prinsip Resilient, Inclusive and Innovative, Connected, and Equitable (RICE). 4. Peningkatan kerja sama pembiayaan perdagangan. 5. Promosi kerja sama perdagangan produk-produk yang berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dan inklusif melalui pembangunan pedesaan dan pengentasan kemiskinan.
1. Peningkatan peran perempuan di bidang UKM. 2. Peningkatan daya saing UKM pada pasar global. 3. Peningkatan peran perempuan di sektor perekonomian. 4. Peningkatan peran petani dalam pencapaian ketahanan pangan dan kesepakatan APEC Road Map on Food Security 2020. 5. Peningkatan kerja sama kelautan melalui APEC Initiative on Mainstreaming Ocean-related Issues and Work Plan. 6. Peningkatan kerja sama IPTEK dan inovasi. 7. Peningkatan kerja sama energi bersih, terbarukan, dan berkelanjutan. 8. Mewujudkan sistem kesehatan yang berkelanjutan. 9. Peningkatan kerja sama pengembangan tanaman obat dan pengobatan tradisional. 10.Peningkatan kerja sama pemberantasan korupsi.
20
CAPAIAN APEC 2013
APAKAH ANDA TAHU?
20 deliverables yang disepakati dalam APEC Indonesia 2013
Selamakeketuaan Indonesia, tercatat 9722 delegasi berpartisipasidalam rangkaian pertemuan APEC Indonesia, dimana 3672 diantara menghadiri KTT APEC 2013.
Di bawah Prioritas Promoting Connectivity 1. Pembentukan APEC Framework on Connectivity yang terdiri dari 3 pilar, yaitu konektivitas fisik, konektivitas institusional dan konektivitas people-to-people. 2. Penyusunan APEC Multi-year Plan on Infrastructure Development and Investment (MYPIDI) guna mendorong peningkatan pembangunan dan investasi infrastruktur. 3. Inisiatif Emergency Response Travel Facilitation guna mempermudah pengiriman petugas tanggap bencana beserta kelengkapannya pada saat bencana alam. 4. Peningkatan kerja sama pendidikan lintas batas. 5. Peningkatan kerja sama fasilitasi perjalanan yang mendukung sektor pariwisata.
Sementara itu tercatat kedatangan 2454 Jurnalis untuk meliput KTT APEC 2013 dengan perincian 1501 Jurnalis Asing dan 953 Jurnalis Nasional.
21
APAKAH ANDA TAHU? Attaining the Bogor Goals adalah upaya untuk mendukung terwujudnya Bogor Goals (perdagangan dan investasi yang bebas dan terbuka di kawasan Asia Pasifik pada tahun 2010 bagi ekonomi maju dan tahun 2020 bagi ekonomi berkembang) dengan penekanan pada dukungan terhadap Sistem Perdagangan Multilateral, pencapaian equitable benefits dari liberalisasi, perluasan perdagangan dan investasi, trade financing dan reformasi struktural.
Achieving Sustainable Growth with Equity adalah upaya untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan dan merata di kawasan Asia Pasifik dengan fokus kepada peningkatan daya saing global UKM, pemberdayaan perempuan, financial inclusion, ketahanan pangan dan kesehatan. Selain itu juga diangkat isu-isu iptek dan inovasi, pemberantasan korupsi, serta energi baru dan terbarukan.
Promoting Connectivity adalah upaya untuk meningkatkan konektivitas di kawasan Asia Pasifik dengan fokus kepada peningkatan konektivitas fisik, termasuk pengembangan dan investasi infrastruktur dan konektivitas kelautan, peningkatan konektivitas institusional, dan peningkatan konektivitas people-to-people. Selain itu juga dibahas fasilitasi perjalanan wisata, pemudahan pergerakan bagi pelajar, peneliti dan penyedia jasa pendidikan, serta pemudahan pergerakan bagi personil penanggap bencana (disaster responder).
22
Asia-Europe Meeting (ASEM)
Salah satu langkah awal kerja sama ASEM yang dapat memberikan hasil konkret adalah dengan menyatukan bantuan yang diberikan kepada Filipina yang terkena topan Haiyan ketika Pertemuan Menteri Luar Negeri ASEM ke-11 sedang berlangsung. - Menteri Luar Negeri RI Marty Natalegawa, 2013
SEKILAS INFO Mitra ASEM menanggapi pernyataan ini dengan positif dan berkomitmen memberikan bantuan secara efektif berdasarkan daftar kebutuhan yang diberikan oleh Delegasi Filipina dalam pertemuan.
Indonesia terus berpartisipasi aktif dalam berbagai kerjasama ASEM yang terbagi dalam tiga pilar : 1. POLITIK 2. EKONOMI 3. SOSIAL BUDAYA
Indonesia menekankan perlunya kerjasama konkret diantara negaranegara Asia dan Eropa yang dapat memberikan dampak nyata terhadap masyarakat di kedua benua dan mendorong kerjasama konkret ASEM dalam menciptakan pembangunan yang berkelanjutan melalui keseimbangan yang optimal antara pertumbuhan ekonomi, pemerataan sosial, dan lingkungan hidup yang berkesinambungan.
23
Pertemuan Menteri Luar Negeri ASEM ke-11
ASEM: Bridge to Partnership for Growth and Development 11-12 November 2013, New Delhi, India
FAKTA SINGKAT Pada Pertemuan Tingkat Menteri ASEM ke-11, juga disepakati bahwa kerja sama ASEM ke depan akan lebih ditekankan untuk menghasilkan concrete deliverables, khususnya di bidang ekonomi, dengan tetap mempertahankan ciri khas ASEM sebagai forum dialog politik. Selain itu, di pilar sosial budaya, Indonesia terus mendukung kegiatan Asia-Europe Foundation (ASEF), yang telah diberi mandat untuk memajukan kerja sama di Asia dan Eropa melalui pertukaran budaya, intelektual, serta people-topeople contact.
CAPAIAN PTM ASEM Perlunya melakukan integrasi ekonomi antara Asia dan Eropa, sehingga dapat meningkatkan hubungan perdagangan dan investasi antara kedua kawasan. Perlunya peningkatan kerja sama ASEM di bidang disaster risk reduction and management Peningkatan kerja sama dalam melawan terorisme, people smuggling, money laundering, trafficking in person, endangered species, dan pandemics. Pentingnya mitra ASEM menjadi net contributor dalam upaya perdamaian dan keamanan dunia serta dapat melakukan langkah antisipatif dan strategis ke depan Disepakatinya dokumen akhir Chair’s Statement of the 11th ASEM Foreign Ministers’ Meeting yang memuat usulan-usulan Indonesia sebagai berikut: Penekanan pentingnya inclusiveness of Small and Medium Enterprises (SMEs) untuk memfasilitasi pertumbuhan ekonomi dan pembangunan yang berkelanjutan, serta pentingnya dimensi sosial dari pertumbuhan dan kebijakan ekonomi. Penekanan pada peningkatan Public-Private Partnership (PPP) untuk memenuhi kebutuhan dalam pembangunan infrastruktur di emerging economies guna meningkatkan konektifitas antar kawasan. Perlunya perlindungan terhadap Genetic Resources, Traditional Knowlegde, and Folklore (GRTKF) dalam kerangka perlindungan dan penegakan hukum hak kekayaan intelektual. Apresiasi terhadap hasil 21st APEC Economic Leaders’ Meeting yang telah diselenggarakan di Bali, 5-6 November 2013, serta dukungan terhadap 9th WTO Ministerial ConferenceDesember 2013 di Bali.
24
FEALAC 2013 Forum for East Asia – Latin America (FEALAC)
Foro de Cooperación América Latina – Asia del Este
Pertemuan Tingkat Menteri ke-6 FEALAC di Bali pada tanggal 13-14 Juni 2013
(FOCALAE)
DEKLARASI ULUWATU FAKTA SINGKAT Sebagai koordinator regional wilayah Asia Timur untuk periode 2011-2013, Indonesia telah menyelenggarakan Pertemuan Tingkat Menteri ke-6 (PTM ke-6) FEALAC di Bali pada tanggal 13-14 Juni 2013. PTM ke-6 FEALAC ini didahului dengan 14th Senior Officials Meeting (SOM XIV) pada tanggal 12 Juni 2013 dan 3 (tiga) Pertemuan Kelompok Kerja FEALAC terkait dengan isu politik, pendidikan, budaya, dan olah raga; ekonomi dan kemasyarakatan; ilmu pengetahuan dan teknologi; serta pertemuan Subkelompok kerja mengenai Pariwisata tanggal 11 Juni 2013 di Bali.
Pertemuan Tingkat Menteri ke-6 FEALAC dihadiri oleh 34 wakil dari 36 negara anggota FEALAC dan 3 (tiga) organisasi internasional/regional, yaitu ASEAN, UNESCAP, dan ECLAC (Economic Commission on Latin American Cooperation). PTM ke-6 FEALAC tersebut menghasilkan Deklarasi Uluwatu (Uluwatu Declaration), yang bertujuan untuk mencapai komitmen bersama guna memajukan kerja sama antar kedua kawasan pada dekade ke depan dalam rangka mengatasi tantangan global, seperti penghapusan kemiskinan, pembangunan berkelanjutan, dan pertumbuhan ekonomi, serta kesetaraan yang inklusif.
25
PRINSIP FEALAC “Respect for sovereignty and territorial integrity, non-interference, equal, mutual benefit, common goal of development, respect and understanding for culture, way of life, and decision making by consensus.”
FAKTA SINGKAT Saat ini FEALAC beranggotakan 36 negara. 16 negara berasal dari kawasan Asia Timur (Indonesia, Australia, Brunei Darussalam, Kamboja, RRC, Jepang, Korea Selatan, Laos, Malaysia, Mongolia, Myanmar, SelandiaBaru, Singapura, Thailand, Filipina, dan Viet Nam) Sedangkan 20 negara lainnya berasal dari kawasan Amerika Latin (Argentina, Bolivia, Brazil, Chili, Kolombia, Kosta Rika, Kuba, Ekuador, El Salvador, Guatemala, Honduras, Meksiko, Nikaragua, Panama, Paraguay, Peru, RepublikDominika, Suriname, Uruguay, dan Venezuela).
Negara-negaraAnggota FEALAC
APAKAH ANDA TAHU? Terdapat 40 Perwakilan RI di kawasan FEALAC, yaitu KBRI-Canberra, KBRI-Bandar Sri Begawan, KBRIPhnom Penh, KBRI-Beijing, KBRI-Tokyo, KBRI-Seoul, KBRI-Vientiane, KBRI-Kuala Lumpur, KBRI-Yangon, KBRI-Wellington, KBRI-Singapura, KBRI-Bangkok, KBRI-Manila, KBRI-Hanoi, KBRI-Buenos Aires (mencakup Argentina, Paraguay, dan Uruguay), KBRIBrasilia, KBRI-Santiago, KBRI-Bogota, KBRI-Havana, KBRI-Quito, KBRI-Mexico City (mencakup Meksiko, Guatemala, Honduras, Kosta Rika, dan Nikaragua), KBRI-Panama City, KBRI-Lima (mencakup Peru dan Bolivia), KBRI-Paramaribo, dan KBRI-Caracas, serta KJRI-Melbourne, KJRI-Perth, KJRI-Sydney, KRI-Darwin, KJRI-Guangzhou, KJRI-Shanghai, KJRI-Ho Chi Minh, KJRI-Osaka, KJRI-Johor Baru, KJRI-Kuching, KJRITawau, KJRI-Penang, KJRI-Kota Kinabalu, dan KJRIDavao.
26
LATAR BELAKANG Forum for East Asia – Latin America Cooperation (FEALAC) atau Foro de Cooperación América Latina – Asia del Este (FOCALAE), yang digagaspadatahun 1998 dan diresmikanpadatahun 2001, merupakansatusatunyamekanismekerjasama regional antara kawasan Asia Timur dan Amerika Latin.
APAKAH ANDA TAHU? Volume perdagangan Indonesia dengannegara-negaraanggota FEALAC di kawasanAmerika Latin padatahun 2011 mencapai US$8,04milyardengannilaieksporsebesar US$3,83 milyar dan nilaiimporsebesar US$4,21 milyar. Sementaraitu, total ekspor Indonesia untukkawasanAmerika Latin mencapaiUS$3,98milyar. Inimenunjukkanbahwalebihdari 96% dari total ekspor Indonesia keAmerika Latin berfokuspadanegara-negaraanggota FEALAC.
TUJUAN KERJA SAMA FEALAC FEALAC berusaha untukmeningkatkan saling kesepahaman, kepercayaan, dialog politik dan kerja sama antar negara anggota; menggali potensi kerja sama di berbagai bidang, seperti ekonomi, perdagangan, investasi, keuangan, ilmu pengetahuan, teknologi, perlindungan lingkungan hidup, budaya, olah raga, dan people to people exchange; sertamemperluas common ground atas isu isu internasional.
Suasana Pertemuan Tingkat Menteri ke-6 FEALAC di Bali tanggal 11-14 Juni 2013
27
INTISARI CAPAIAN PTM KE-6 FEALAC Penerimaan Rekomendasi FEALAC Vision Group (FVG) pada sidangnya di Bali yang intinya adalah prioritas bidang-bidang kerjasama dan road map ke depan FEALAC, serta menugaskan para Pejabat Tinggi FEALAC untuk mempelajari rekomendasi tersebut, sekaligus memberikan skala prioritas implementasinya. Adopsi Deklarasi Uluwatu, yang memuat kesepakatan sesuai usulan Indonesia antara lain: Dukungan terhadap laporan UN HLP of Eminent Persons on the Post-2015 Development Agenda dimana Presiden RI menjadi salah satu co-chair HLP bersama Presiden Liberia dan Perdana Menteri Inggris; Komitmen untuk mendukung suksesnya WTO Ministerial Meeting di Bali pada bulan Desember 2013 mendatang; Penguatan institusi FEALAC seperti realigning and refocusing struktur Pokja FEALAC; pelaksanaan antar-sesi (intersessional meeting) sebagai sarana untuk monitoring, reviewing, evaluating pelaksanaan proyek kegiatan kerja sama; dan dukungan pengembangan country knowledge hubs dalam konteks South-South Cooperation and Tri-angular Cooperation. Kesepakatan studi kelayakan pengembangan Biregional Early Warning System mengenai pencegahan dan penanggulangan resiko bencana; serta kerja sama dalam menanggulangi penyakit pandemik/menular, termasuk akses terhadap kesehatan masyarakat.
Pembentukan FEALAC University Network (FUN) dan FEALAC Bi-Regional Development Center for SMEs, yang menjadi iconic project FEALAC. Fasilitasi terhadap connectivity dan networking melalui business forum dan journalist visits; peningkatan kemudahan perjalanan dan pergerakan masyarakat sesuai dengan peraturan nasional; serta promosi direct flight antar kawasan; dan bebas visa kunjungan wisata/bisnis. Penetapan Thailand dan Kosta Rika untuk menggantikan Indonesia dan Kolombia sebagai Koordinator Regional bersama FEALAC masingmasing untuk Asia Timur dan Amerika Latin periode 2013-2015. Pengajuan FEALAC National Projects Indonesia pada tahun 2014, yaitu: o
Working Group on Politics, Culture, Education and Sports (WGPCES): Youth FEALAC Conference di Pontianak, Mei 2014; Sport Industry Seminar di Bali, September 2014; dan Traditional Sport Promotion (PencakSilat) pada tahun 2014.
o
Working Group on Economy and Society (WGES): Enhancement on Industrial and Technology Infrastructure, dengan timeframe pada periode 2015-2019.
o
Working Group on Science and Technology (WGST): ASEAN-FEALAC Initiative on Science, Technology and Innovation through Academician-Business-Government-Society (ABGS) di Bali, September/Oktober 2014.
28
Bali Democracy Forum
Pelaksanaan Bali Democracy Forum ke-VI padatanggal 7 – 8 November 2013 di Nusa Dua, Bali
FAKTA SINGKAT Indonesia menyelenggarakan Bali Democracy Forum (BDF) sejak tahun 2008, sebagai upaya untuk turut menciptakan struktur kawasan yang stabil dan demokratis. BDF menjadi agenda tahunan di kawasan dan merupakan forum sharing of experiences and best practices di bidang perdamaian dan demokrasi. BDF mengedepankan nilai-nilai demokrasi yang bersifat home-grown, menjunjung pluralisme, dan inklusif.
APAKAH ANDA TAHU? Tema - tema yang diangkat di Bali Democracy Forum antara lain : Keunggulan demokrasi dalam menjaga perdamaian Kemajuan ekonomi Penegakan hukum dan HAM Penataan pemerintahan global
TUJUAN Bali Democracy Forum bertujuan mempromosikan kerjasama antar negara dalam pengembangan kelembagaan sosial dan politik untuk kepemerintahan yang demokratis. Bali Democracy Forum telah berhasil, antara lain, menyepakati untuk memperkuat sistem demokrasi di Asia-Pasifik denganmelakukan pertemuan tahunan pada tingkat Menteri di Bali. Selain pertemuan utama, juga diselenggarakan seminar, lokakarya, roundtables dan research presentations.
Bali Democracy Forum, 10 – 11 Desember 2008
29
PESERTA BDF (2013) Terdapat 43 negara yang menjadi peserta Bali Democracy Forum 2013.
PENGAMAT BDF (2013) Pengamat Bali Democracy Forum 2013 Afrika
5 negara dari kawasan Pasifik, yaitu Australia, Fiji, Selandia Baru, Papua Nugini, dan Kepulauan Solomon.
Amerika
Eropa
25%
Terdapat 36 negara dari kawasan Asia, yaitu Indonesia, Afghanistan, Azerbaijan, Bangladesh, Brunei Darussalam, Kamboja, Tiongkok, India, Iran, Irak, Jepang, Yordania, Kazakhstan, Korea Selatan, Kuwait, Kirgizstan, Laos, Lebanon, Malaysia, Mongolia, Myanmar, Nepal, Oman, Pakistan, Palestina, Filipina, Qatar, Arab Saudi, Singapura, Sri Lanka, Thailand, Timor Leste, Uni Emirat Arab, Uzbekistan, Viet Nam, Yaman.
2 negara Eropa yang menjadi peserta BDF 2013, yaitu Rusia dan Georgia
Peserta Bali Democracy Forum 2013 Pasifik
Asia 5% 11%
84%
Eropa
59%
16%
FAKTA SINGKAT Terdapat 44 negara yang menjadi Observer pada Bali Democracy Forum 2013. 12 negara dari kawasan Afrika, yaitu Algeria, Mesir, Kenya, Liberia, Madagaskar, Maroko, Mozambik, Nigeria, Senegal, Sudan, Tunisia dan Zimbabwe. Terdapat 7 negara dari kawasan Amerika, yaitu Brasil, Kanada, Meksiko, Peru, Suriname, Amerika Serikat, dan Venezuela. 25 negara Eropa yang menjadi pengamat BDF 2013, yaitu Austria, Belarusia, Belgia, Bosnia- Herzegovina, Bulgaria, Kroasia, Republik Ceko, Denmark, Finlandia, Prancis, Jerman, Yunani, Hungaria, Italia, Belanda, Norwegia, Polandia, Portugal, Serbia, Slovakia, Spanyol, Swedia, Swiss, Ukraina dan Inggris.
30
APAKAH ANDA TAHU? Selain ke-44 negara yang menjadi pengamat Bali Democracy Forum 2013, Sekretariat ASEAN, Masyarakat Demokrasi, Uni Eropa, ICRC, International IDEA, Melanesian Spearhead Group, PBB, UNAOC turut serta menjadi pengamat BDF 2013. Bali Democracy Forum, 7 – 8 November 2013
Tingkat Partisipasi dalam Bali Democracy Forum (BDF) 2008 - 2013 150 Jumlah Negara Peserta dan Observer BDF
100 50 0 2008 2010 2012
PARTISIPASI Dalam perjalanannya, tingkat partisipasi negara peserta dan negara observer meningkat dari tahun ke tahun. Dari 28 negara pesera dan observer pada tahun 2008 menjadi 128 negara peserta dan observer pada tahun 2013.
APAKAH ANDA TAHU? Pelaksanaan Bali Democracy Forum merupakan sebuah inisiatif dan inspirasi demokrasi yang dapat meningkatkan citra positif Indonesia sebagai negara demokrasi terbesar ketiga di dunia, khususnya dalam pengembangan pengalaman dan best practices bagi demokrasi di kawasan Asia-Pasifik, dan dapat dicermati sebagai keberhasilan strategi diplomasi Indonesia dalam mempromosikan dan mengembangkan demokrasi di Asia-Pasifik yang akan berdampak pada pengembangan demokrasi di dalam negeri. Diharapkan, dengan penyelenggaraan Bali Democracy Forum dapat dihasilkan gagasan-gagasan dan pandanganpandangan besar dalam pengembangan demokrasi bukan saja di Indonesia tetapi juga di kawasan Asia-Pasifik pada umumnya. DIharapkan Bali Democracy Forum di tahun-tahun mendatang terus berkembang sebagai rujukan dalam upaya pemajuan demokrasi di kawasan AsiaPasifik.
31
Sebagai tindak lanjut berbagai rekomendasi yang dihasilkan BDF, Presiden RI pada 10 Desember 2008 meresmikan berdirinya Institute for Peace and Democracy (IPD) sebagai implementing agency. IPD telah menyelenggarakan berbagai lokakarya dengan sejumlah negara seperti Mesir, Tunisia, Myanmar, dan Fiji mengenai isu-isu transisi demokrasi dan penegakan HAM. IPD juga melaksanakan berbagai kerjasama akademis, pelatihan teknis, networking dengan lembaga dan organisasi, serta menerbitkan papers dan periodicals terkait pengembangan demokrasi. Lembaga independen ini berkedudukan di Kampus Jimbaran Universitas Udayana, Bali, yang didukung penuh oleh Kementerian Luar Negeri.
32
Kerja Sama Teknik Indonesia sebagai Negara Pemberi Bantuan Posisi Indonesia Kini
APAKAH ANDA TAHU?
Moving forward..
Anggota G20
1980án Indonesia mulai memberikan bantuan teknik
Indonesia is a Middle-Income Country (World Bank)
Posisi Indonesia
Increase Responsibilities • Indonesia diharapkan membagi kapasitas dan pengetahuan
Dasar : Jakarta Commitment on Aid for Development Effectiveness, 2009 dan Perpres No. 5 Tahun 2010, tentang RPJMN 2010-2014 2010 : Dibentuk Tim Koordinasi Pengembangan Kerjasama SelatanSelatan Indonesia, yang terdiri atas unsur-unsur Kemlu, Setneg, Bappenas, Kemkeu dan K/L terkait
“Giving While Receiving”
• Anggota G20 • Observer OECD • Emerging Middle Income Country
Kerja Sama Selatan Selatan dan Triangular Indonesia
• Meningkatnya permintaan kerja sama teknik dari sesama negara berkembang
Tim bertugas untuk mendesain Blue Print dan Grand Design Indonesia South-South Cooperation Fokus Indonesia South-South Cooperation adalah pembangunan ekonomi yang mengarah pada perdagangan internasional dan memperkuat diplomasi internasional
Increase Demand
33
FAKTA SINGKAT
KERJA SAMA TRILATERAL
RENCANA INDUK DAN CETAK BIRU KSST INDONESIA
APAKAH ANDA TAHU?
VISI KSST INDONESIA “Better Partnership for Prosperity” Penguatan Kelembagaan
Pengembangan Program dan Monev dan Knowledge Pendanaan Management
• Pengembangankerjasama •Pengembanganmonev pembangunanmelalui kegiatan KSST Penguatan flagship dan tailor made •Pengembangansistem kelembagaantim program. informasi sebagai koordinasi KSST • PelaksanaanKSST secara landasandalam melalui penguatan fleksibel. pelaksanaanknowledge koordinasi dan • Peningkatan potensi sharing dan mendukung pembentukan pendanaanKSST, baik yang bisnis proses kegiatan national focal point berasaldari APBN, mapun KSST. KSST kerjasama bilateral, multilateral, trust fund, perbankandan swasta.
Dalam kurun waktu 2006-2013, 66 program peningkatan kapasitas telah dilaksanakan, diikuti oleh 1094 peserta dari 63 negara. Saat ini Indonesia telah menjalin dan mengembangkan kerja sama trilateral dengan 16 Negara (Amerika Serikat, Australia, Austria, Argentina, Belanda, Brazil, Canada, Denmark, Inggris, Jepang, Jerman, Norwegia, Swedia, Swiss, Thailand,Turki) dan 8 Organisasi Internasional (Asia Foundation, Colombo Plan, G-15, Islamic Development Bank, FAO, UNESCO, UNDP, dan UNIDO)
PRINSIP, MODAL DASAR DAN KARAKTERISTIK KSS INDONESIA UUD ‘45, RPJPN, RPJMN, KEBIJAKAN POLITIK LUAR NEGERI INDONESIA
34
DIPLOMASI PUBLIK RI 2013
DIASPORA Peresmian “2nd Congress Of Indonesian Diaspora ‘Pulang Kampung’ Oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
HASIL KONGRESS DIASPORA KE-2 Menyusul Kongres Diaspora Indonesia I yang diselenggarakan di Los Angeles tahun 2012, pada tanggal 18 – 20 Agustus 2013 Kongres Diaspora Indonesia II (KDI II) telah diselenggarakan di Jakarta Convention Center. Kongres dengan tema “Pulang Kampung” dihadiri oleh lebih dari 8000 orang peserta baik dari dalam negeri maupun dari Diaspora Indonesia yang berasal dari 59 negara.
Kongres menghasilkan dokumen akhir berjudul “Diaspora Indonesia: Serempak untuk Beraksi” yang memuat sejumlah rekomendasi, yaitu (i) pembentukan Indonesia Diaspora Global Network yang mewakili seluruh national chapters; (ii) pendirian kantor kepentingan diaspora yang berbadan hukum Indonesia di Jakarta serta (iii) pelaksanaan Kongres Diaspora Indonesia setiap 2 (dua) tahun sekali serta mendorong pimpinan chapters diaspora di kawasan untuk melakukan intersessional meeting di selama kurun waktu tersebut.
35
Beasiswa Seni dan Budaya Indonesia (BSBI) FAKTA SINGKAT Beasiswa Seni dan Budaya Indonesia adalah kegiatan Kemlu RI yang memperkenalkan para generasi muda negara-negara sahabat dengan berbagai ragam identitas dan kepribadian bangsa Indonesia yang khas, seperti sikap menghargai keberagaman/kebhinekaan, kekeluargaan, kesantunan, toleransi, dan keterbukaan dengan harapan para peserta akan menjadi sahabat dari Indonesia (friends of Indonesia) di masa mendatang.
Bapak Wakil Menteri Luar Negeri RI Bertemu dengan peserta BSBI
APAKAH ANDA TAHU? Program BSBI terdiri BSBI Reguler diadakan di 5 sanggar seni budaya di 5 kota dan BSBI Kekhususan diselenggarakan dengan tema berbedabeda di setiap tahunnya, sejak tahun 2010. Hingga 2013 tercatat sebanyak 518 peserta/ alumni BSBI Reguler dan Kekhususan yang berasal dari 55 negara.
36
PRESIDENTIAL FRIENDS OF INDONESIA
Kemlu, bekerjasama dengan Kantor Presiden Urusan Hubungan Internasional, telah menyelenggarakan program Presidential Friends of Indonesia (PFoI). Program ini bertujuan mengembangkan pemahaman yang lebih mendalam dan memberikan updates tentang perkembangan Indonesia secara umum, khususnya di bidang politik, ekonomi, dan sosial-budaya kepada para peserta yang berlatar belakang Indonesianis, yang memiliki berbagai ketokohan, termasuk sebagai akademisi.
UPDATE FROM THE REGION Kementerian Luar Negerimengundang Pemerintah Daerah untuk melakukan promosi daerahnya dihadapan para Duta Besar negara-negara sahabat, perwakilan organisasi internasional, para pengusaha, calon investor, para bankir nasional maupun internasional, serta media massa.
FAKTA SINGKAT Kegiatan UFTR selama 2013 Badan Pengusahaan Batam (BP Batam/ Batam Indonesia Free Zone Authority- BIFZA), 19 Juni 2013 Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur, 3 Juli 2013 Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur, 3 Juli 2013
37
DIPLOMATIC TOUR
Diplomatic Tour(DT) merupakan kegiatan kunjungan ke daerah oleh para diplomat asing di Indonesia untuk melihat berbagai potensi seperti pengembangan ekonomi dan pariwisata di berbagai daerah di Indonesia.
PROMO KULINER INDONESIA
UPDATE FROM CEOs (UFCs)
Menyusul kesuksesan penyelenggaraan UFC 2012, Kemlu telah menyelenggarakan kegiatan Updates from CEOs (UFC) 2013 dengan tema “Strengthening Business Partnerships for Greater Cooperation” pada tanggal 28 Maret 2013 di Ruang Nusantara Kemlu.
Guna mensukseskan promosi kuliner Indonesia, utamanya 30 Ikon Kuliner Tradisional Indonesia yang telah ditetapkan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif pada bulan Desember 2012, Kemlu berkomitmen untuk mendorong promosi kuliner Indonesia sejalan dengan upaya penguatan diplomasi ekonomi dan promosi Indonesia di luar negeri.
38
OUTSTANDING STUDENTS FOR THE WORLD (OSTW)
Foto Bersama para peserta OSTW dengan Bapak Menteri Luar Negeri RI.
APAKAH ANDA TAHU? Pada tahun 2013, program OSTW dlaksanakan tanggal 4-10 Juni 2013. Sebanyak 21 siswa berprestasi Indonesia telah melakukan kunjungan ke Inggris untuk melakukan pertemuan dan diskusi interaktif dengan Pejabat Kemlu Inggris, Parlemen Inggris, Departement of Business, Innovation and Skills (BIS), PPI Inggris, BBC, serta melakukan kunjungan dan diskusi di Universitas Oxford serta pertemuan dengan Sekjen International Maritime Organization (IMO).
FAKTA SINGKAT Sebagai wadah bagi kalangan generasi muda Indonesia untuk memahami pelaksanaan diplomasi dan politik luar negeri Indonesia, sejak tahun 2003 Kemlu memiliki Program Duta Belia dengan melibatkan generasi muda berprestasi Indonesia, utamanya para Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka). Pada tahun 2013 sebanyak 66 anggota Paskibraka telah mendapatkan sesi pembekalan materi tentang diplomasi dan politik luar negeri RI, serta melakukan kunjungan ke Beijing, RRT. Hingga tahun 2013, jumlah peserta dan alumni Duta Belia telah mencapai 713 orang yang tersebar di seluruh provinsi di Indonesia.
Jumlah Peserta 20112013
2013, 66
2011, 78
2012, 66
39
PUBLIC OUTREACH
MUSEUM KONPERENSI ASIA AFRIKA BANDUNG
APAKAH ANDA TAHU? Dalam upaya memberikan pengenalan dan pemahaman yang lebih baik mengenai pelaksanaan diplomasi dan politik luar negeri Indonesia kepada para pemangku kepentingan di dalam dan luar negeri, Kementerian Luar Negeri secara rutin melaksanakan sosialisasi dan public lecture atau kuliah umum. Dengan demikian publik di tanah air dan di luar negeri dapat memperoleh gambaran yang sebenarnya mengenai diplomasi dan politik luar negeri Indonesia.
Salah satu tugas Museum Konperensi Asia Afrika (MKAA) adalah melakukan kegiatan sosialisasi dan promosi nilainilai Konperensi Asia Afrika kepada masyarakat luas, khususnya para pelajar dan mahasiswa. MKAA telah melakukan serangkaian kegiatan seminar, pameran yang melibatkan berbagai komunitas di kota bandung dan sekitarnya serta beberapa wilayah Indonesia lainnya.
SEKILAS INFO MKAA menerbitkan beberapa buku, diantaranya: The Bandung Connection, Sejarah Konperensi Asia Afrika, Tonggak-Tonggak Perjalananku, Sejarah Perancangan Lambang Negara, The BandungConnection dalam bentuk audio book.
40
DIALOG LINTAS AGAMA
APAKAH ANDA TAHU? Sejak dicanangkan tahun 2004, Dialog Lintas Agama (DLA) merupakan kegiatan soft power yang banyak menarik minat negaranegara sahabat untuk bekerjasama dengan Indonesia dalam mengedepankan sikap toleransi dan saling memahami antar sesama umat beragama dan antar peradaban. Kegiatan DLA merupakan upaya pro-aktif Indonesia melawan stereotip negatif tentang Islam yang berkembang di Barat dimana terdapat anggapan bahwa Islam berada dibalik berbagai aksi terorisme.
SEKILAS INFO DLA juga dimanfaatkan untuk menampilkan Indonesia sebagai negara multikultur yang hidup bertoleransi dan harmoni, sekaligus berkontribusi demi terciptanya “harmony among civilizations”. Kegiatan DLA senantiasa melibatkan pemangku kepentingan: tokoh agama, masyarakat madani, akademisi, media, dan generasi muda.
41
DIPLOMASI MELALUI MEDIA SEKILAS INFO Berbagai kegiatan Kementerian Luar Negeri di bidang Informasi dan Media mengedepankan kemitraan dengan media baik nasional maupun internasional dalam diseminasi informasi mengenai pelaksanaan politik luar negeri Indonesia. Sepanjang 2013, telah difasilitasi 34 peliputan kegiatan Menlu RI dan Kementerian Luar Negeri lainnya, terkait kerjasama dan hubungan bilateral, regional dan multilateral.
ADAM MALIK AWARD Sejak 2012, Kementerian Luar Negeri memberikan AMA kepada media/ jurnalis yang berpartisipasi aktif dalam memberitakan isu hubungan internasional dan politik luar negeri Indonesia, khusus kegiatan diplomasi Menteri Luar Negeri RI, Kementerian Luar Negeri dan Perwakilan RI secara akurat dan berimbang serta konten pemberitaannya bersifat informatif dan edukatif bagi masyarakat luas.Penghargaan AMA diberikansetiaptahunpadakegiatanPernyat aanPersTahunanMenteriLuarNegeri (PPTM).
PEMENANG AMA AMA terdiri dari 5 (lima) kategori penghargaan, yaitu Media Cetak Terbaik, Media Online Terbaik, Media Televisi Terbaik, Media Radio Terbaik, dan Jurnalis Terbaik. Tahun 2013, penghargaan AMA diberikan kepada Kompas (jurnalis terbaik AMA 2012), SCTV (media televisi terbaik 2013) dan TVRI (media televisi terbaik 2012). Para pemenang berkesempatan untuk meliput kegiatan Menteri Luar Negeri RI pada Sidang Umum PBB di New York di bulan September 2013. Sementara, Harian The Jakarta Globe (media cetak terbaik AMA 2013), Kompas (media cetak terbaik AMA 2012), dan RRI (media radio terbaik 2013) berkesempatan untuk mewawancarai Perdana Menteri Belanda dan kegiatan diplomasi perwakilan RI di Den Haag, pada November 2013
Penghargaan Adam Malik Award bagi insan media yang diberikan pada Pernyataan Pers Tahunan Menteri Luar Negeri RI. (Sumber: Dit. Infomed 2013)
42
KUNJUNGAN JURNALISTIK ASING KE INDONESIA 2013
SEKILAS INFO Tahun 2013 sebanyak 633 Media Asing telah melakukan peliputan/Syuting film ke berbagai daerah di Indonesia, termasuk 21 kunjungan ke Papua dan Papua Barat.
APAKAH ANDA TAHU? Keindahan dan keberagaman lanskap alam mulai dari pegunungan, pantai, hutan tropis, taman laut serta keanekaragaman flora dan fauna menjadi daya tarik pembuatan film dokumenter maupun non-dokumenter .
Journalist Visit Program (JVP) Kementerian Luar Negeri telah melaksanakan Journalist Visit Program (JVP) tahun 2013, yang diikuti oleh 8 (delapan) orang jurnalis dari Rusia, Kazakhstan, Perancis, Turki, dan Jepang. Para peserta JVP 2013 memperoleh kesempatan untuk mengenal lebih luas dan mendalam mengenai Indonesia. Seusai mengikuti program, para jurnalis telah memuat tulisan dalam bentuk artikel atau feature mengenai seni, budaya, ekonomi dan pariwisata Indonesia di media mereka masingmasing. Melalui program yang diadakan sejak tahun 2006 ini, pemahaman masyarakat dari Negara-negara peserta program diharapkan semakin positif mengenai Indonesia, khususnya di bidang pariwisata, budaya dan ekonomi.
Keragaman budaya dan etnis yang tersebar dari Sabang sampai Merauke, menarik untuk diliput / dibuat film documenter Demokratisasi dan kebebasan pers serta kondisi politik dalam negeri yang dinamis menjadi daya tarik bagi jurnalis asing untuk meliput perkembangan dalam negeri Indonesia
Gambar : Suasana liputan peserta JVP dari Kazakhstan (sumber : Dit. Infomed)
Isu-isu menonjol: terorisme, human trafficking, illegal immigrant, TKI/TKW, trans-national crime, masalah perbatasan.
43
PELIPUTAN PENANGANAN WNI OVERSTAYERS Dalam rangka penyebarluasan informasi mengenai upaya dan penanganan pemulangan Warga Negara Indonesia Overstayers (WNIO) oleh KJRI Jeddah dari Arab Saudi ke Indonesia kepada publik luas di Indonesia, Kementerian Luar Negeri telah memfasilitasi empat orang wartawan Kompas TV, harian Kompas, LKBN ANTARA untuk melakukan peliputan kegiatan pemulangan WNIO tersebut pada tanggal 6 – 12 Desember 2013.
Gambar :Suasana pemulangan para WNIO (sumber: KJRI Jeddah)
44
DISEMINASI INFORMASI CAPAIAN DIPLOMASIMELALUI PORTAL SITUS KEMLU
(Sumber: googleanalytic/Dit.Infomed 2013)
FAKTA SINGKAT 764.439 jumlah pengunjung Portal Situs Kemlu tahun 2013
03 Menit 43 Detik Portal Situs dikunjungi secara rata-rata oleh pengunjung
2.486.340 kunjungan/page views Portal Situs Kemlu di tahun 2013
555.635 kunjungan berasal dari Indonesia
AS menempati peringkat ketiga
PORTAL SITUS KEMLU Sejak disahkannya Peraturan Menteri Luar Negeri (Permenlu) Nomor 03 Tahun 2012, Portal Situs Kementerian Luar Negeri telah berkembang menjadi gerbang digital informasi dan basis data yang aktual, akurat, kredibel, akuntabel dan berkesinambungan bagi publik. Portal Situs Kemlu telah menjadi rujukan bagi para akademisi, peneliti, mahasiswa, Kedubes-kedubes di Jakarta, Organisasi Internasional, instansi/lembaga terkait dan media massa untuk mendapatkan data yang mereka perlukan.
kunjungan terbanyak Portal Situs Kemlu
45
DIPLOMASI DAN MEDIA SOSIAL
Gambar : Perbandinganumurpengunjung Portal Situs Kemlu (sumber : googleanalytic/dit. Infomed 2013)
APAKAH ANDA TAHU? Pengunjung Portal Situs Kemlu sangat beragam dari segi umur. Di tahun 2013, pengunjung terbanyak mayoritas merupakan kaum muda dan menengah (1834) dengan prosentase 51%. Portal Situs Kemlu juga dapat dikatakan mampu menjangkau semua golongan dengan berimbangnya prosentase pengunjung wanita dan laki-laki. Dari total pengunjung di tahun 2013, 54,15% laki-laki dan 45,85 % perempuan.
Portal Situs Kemlu juga memaksimalkan penggunaan media sosial dalam diseminasi informasi baik yang berbahasa Indonesia dan berbahasa Inggris. Pada tahun 2013, pengunjung media sosial Kemlu mengalami peningkatan. Tercatat untuk Facebook berbahasa Indonesia Kemlu mendapatkan 9.334 Likes dan yang berbahasa Inggris mendapatkan 256 Likes. Untuk twitter, hingga Desember 2013, Kemlu RI memiliki 10254 pengikut dan terus mengalami kenaikan setiap bulannya. Sedangkan twitter berbahas Inggris memiliki 66 pengikut.
Perbandingan pengunjung lama dan baru Portal Situs Kemlu cukup berimbang. Seiring dengan semakin berkembangnya teknologi informasi dan kebutuhan akan informasi diplomasi Indonesia, pengunjung baru Situs Kemlu terus bertambah. Pada tahun 2013, Portal Situs Kemlu memiliki 444.139 pengunjung baru.
46
APAKAH ANDA TAHU? Portal Situs Kemlu juga memiliki aksesibilitas yang tinggi. Hal ini ditunjukkan dengan kemampuannya menjangkau berbagai smartphone dengan Situs versi mobile. Penggunaan versi mobile dapat diakses melalui berbagai smartphone seperti: (1) Ipad, (2) Samsung Galaxy, (3) Nokia Lumia dan (4) Blackberry. Hal ini juga didukung aksesibilitas Portal Situs Kemlu ke berbagai Provider Komunikasi yang ada di Indonesia.
Aksesibilitas Situs Kemlu Pada Berbagai Provider Komunikasi di Indonesia (Sumber: googleanalytic/Dit.Infomed 2013)
47