PT INTRU NUSANTARA - MANAJER INVESTASI
PIHAK YANG MENEMPATKAN DANA AWAL :
Tanggal Efektif : 27 Desember 1996 Tanggal Mulai Penawaran : 24 Februari 1997 Reksa Dana GARUDA SATU (GARUDA SATU) adalah Reksa Dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif (KIK) berdasarkan Undang-Undang Nomor 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal Tujuan Investasi
: Mempertahankan nilai investasi awal dan menghasilkan pendapatan yang lebih baik Komposisi Investasi : Efek Bersifat Ekuitas, Efek Bersifat Utang dan/atau Instrumen Pasar Uang Kebijakan Investasi : - Efek Bersifat Ekuitas: 9% s/d 49% dari NAB Garuda Satu - Efek Bersifat Utang dan/atau Instrumen Pasar Uang: 51% s/d 79% dari NAB Garuda Satu Pembelian Minimum: Rp250.000,00 (dua ratus lima puluh ribu rupiah)
PROSPEKTUS PEMBAHARUAN REKSA DANA
GARUDA SATU MANAJER INVESTASI :
Wisma GKBI Lantai 38 Jl. Jend. Sudirman No. 28, Jakarta 10210 Telp.: (021) 572-2708, 572-2709, Fax: (021) 572-2710 BANK KUSTODIAN: DEUTSCHE BANK AG Deutsche Bank Building Jl. Imam Bonjol No. 80, Jakarta 10310 Telp.: (021) 3189101 Fax.: 3189130/31
PENAWARAN UMUM HARGA PENAWARAN TOTAL PENAWARAN BIAYA PENJUALAN PENJUALAN KEMBALI BIAYA PENJUALAN KEMBALI
: Rp1.000,00 PER UNIT PADA HARI PERTAMA PENAWARAN, SELANJUTNYA SAMA DENGAN NILAI AKTIVA BERSIH PER UNIT PADA HARI YANG BERSANGKUTAN : 1.000.000.000 UNIT PENYERTAAN : MAKSIMUM 1,5% DARI NILAI PEMBELIAN : DAPAT DILAKUKAN SETIAP SAAT, UNTUK SELURUH ATAU SEBAGIAN UNIT PENYERTAAN, PEMBAYARAN DILAKUKAN DALAM 7 HARI BURSA : TERCANTUM DALAM BAB VIII ALOKASI BIAYA
SEBELUM ANDA MEMUTUSKAN UNTUK MEMBELI UNIT PENYERTAAN REKSA DANA INI ANDA HARUS TERLEBIH DAHULU MEMPELAJARI ISI PROSPEKTUS INI KHUSUSNYA BAB VI MENGENAI TUJUAN DAN KEBIJAKAN INVESTASI, BAB X MENGENAI FAKTOR-FAKTOR RISIKO UTAMA DAN BAB IV MENGENAI MANAJER INVESTASI BAPEPAM TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI EFEK INI, TIDAK JUGA MENYATAKAN KEBENARAN ATAU KECUKUPAN ISI PROSPEKTUS INI, SETIAP PERNYATAAN YANG BERTENTANGAN DENGAN HAL-HAL TERSEBUT ADALAH PERBUATAN MELANGGAR HUKUM.
Prospektus ini diterbitkan di Jakarta pada tanggal 28 Mei 2013
DAFTAR ISI BAB
I
ISTILAH DAN DEFINISI ..........................................................................
1
BAB
II
RINGKASAN ................................................................................................
3
BAB
III
INFORMASI MENGENAI REKSA DANA ........................................
5
BAB
IV
MANAJER INVESTASI ..............................................................................
7
BAB
V
BANK KUSTODIAN ..................................................................................
8
BAB
VI
TUJUAN DAN KEBIJAKAN INVESTASI ...........................................
9
BAB VII
METODE PENGHITUNGAN NILAI PASAR WAJAR ....................
11
BAB VIII
ALOKASI BIAYA ........................................................................................
13
BAB
IX
PERPAJAKAN ..............................................................................................
14
BAB
X
FAKTOR-FAKTOR RISIKO UTAMA .....................................................
15
BAB
XI
HAK-HAK PEMEGANG UNIT PENYERTAAN ...............................
15
BAB XII
PENDAPAT AUDITOR TENTANG LAPORAN KEUANGAN ...
16
BAB XIII
PERSYARATAN DAN TATA CARA PEMBELIAN UNIT PENYERTAAN ..............................................................................................
42
BAB XIV
PERSYARATAN DAN TATA CARA PENJUALAN KEMBALI UNIT PENYERTAAN .................................................................................
44
BAB XV
PEMBUBARAN DAN LIKUIDASI ........................................................
45
BAB XVI
PENYEBARLUASAN PROSPEKTUS DAN FORMULIR PEMESANAN PEMBELIAN UNIT PENYERTAAN .......................
46
I. ISTILAH DAN DEFINISI
Manajer Investasi adalah Pihak yang telah mendapat izin usaha dari Badan Pengawas Pasar Modal untuk menjalankan kegiatan usaha mengelola Portofolio Efek untuk para nasabahnya atau portofolio investasi kolektif untuk sekelompok nasabah.
Bank Kustodian adalah Bank Umum yang telah mendapat persetujuan Badan Pengawas Pasar Modal untuk menyelenggarakan kegiatan usaha sebagai Kustodian, yaitu memberikan jasa penitipan Efek (termasuk Penitipan Kolektif atas Efek yang dimiliki bersama oleh lebih dari satu Pihak yang kepentingannya diwakili oleh Kustodian) dan harta lain yang berkaitan dengan Efek serta jasa lain, termasuk menerima dividen, bunga, dan hak-hak lain, menyelesaikan transaksi Efek, dan mewakili pemegang rekening yang menjadi nasabahnya.
Nilai Aktiva Bersih adalah nilai pasar yang wajar dari suatu Efek dan kekayaan lain dari Reksa Dana dikurangi seluruh kewajibannya. Metode Penghitungan Nilai Aktiva Bersih (NAB) Reksa Dana dilakukan menggunakan nilai pasar wajar dari Efek dalam portofolio Reksa Dana sesuai dengan Peraturan Bapepam dan LK Nomor IV.C.2 tentang Nilai Pasar Wajar dari Efek dalam Portofolio Reksa Dana, yang merupakan Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor KEP-367/BL/2012 tanggal 9 Juli 2012 ("Peraturan Bapepam dan LK Nomor IV.C.2"). Nilai Aktiva Bersih Reksa Dana dihitung dan diumumkan setiap hari bursa.
Bentuk Hukum Reksa Dana adalah merupakan dasar hukum pendirian Reksa Dana. Sesuai Undang-undang Pasar Modal. Bentuk hukum Reksa Dana dapat berbentuk Perseroan Tertutup atau Terbuka dan Kontrak Investasi Kolektif. Reksa Dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif menghimpun dana dengan menerbitkan Unit Penyertaan kepada pemodal. Bukti Kepemilikan Reksa Dana adalah berupa surat konfirmasi yang isinya membuktikan jumlah Unit Penyertaan yang dimiliki oleh Pemegang Unit Penyertaan. Efek adalah surat berharga di mana dana yang dihimpun dalam Reksa Dana diinvestasikan. Sesuai dengan Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (“Bapepam dan LK”) Nomor IV.B.1 tentang Pedoman Pengelolaan Reksa Dana Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif, yang merupakan Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor KEP-552/BL/2010 tanggal 30 Desember 2010 ("Peraturan Bapepam dan LK Nomor IV.B.1"), Reksa Dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif hanya dapat melakukan pembelian dan penjualan atas: 1. 2.
3. 4.
5.
Efek yang telah dijual dalam Penawaran Umum dan/atau diperdagangkan di Bursa Efek baik di dalam maupun di luar negeri; Efek bersifat utang seperti surat berharga komersial (commercial paper) yang sudah mendapatkan peringkat dari perusahaan pemeringkat Efek, Surat Utang Negara, dan/atau Efek bersifat utang yang diterbitkan oleh lembaga internasional di mana Pemerintah Indonesia menjadi salah satu anggotanya; Efek Beragun Aset yang ditawarkan melalui Penawaran Umum dan sudah mendapat peringkat dari perusahaan pemeringkat Efek; Instrumen pasar uang dalam negeri yang mempunyai jatuh tempo kurang dari 1 (satu) tahun, meliputi Sertifikat Bank Indonesia, Surat Berharga Pasar Uang, Surat Pengakuan Hutang, dan Sertifikat Deposito, baik dalam rupiah maupun dalam mata uang asing; dan/atau Surat berharga komersial dalam negeri yang jatuh temponya di bawah 3 (tiga) tahun dan telah diperingkat oleh perusahaan pemeringkat Efek.
Hari Bursa adalah setiap hari diselenggarakannya perdagangan Efek di Bursa Efek, yaitu hari Senin sampai dengan hari Jumat, kecuali hari tersebut merupakan hari libur nasional atau dinyatakan sebagai hari libur oleh Bursa Efek. Kontrak Investasi Kolektif adalah kontrak antara Manajer Investasi dan Bank Kustodian yang mengikat Pemegang Unit Penyertaan di mana Manajer Investasi diberi wewenang untuk mengelola portofolio investasi kolektif dan Bank Kustodian diberi wewenang untuk melaksanakan Penitipan Kolektif.
Nilai Pasar Wajar dari Efek adalah nilai yang dapat diperoleh dari transaksi Efek yang dilakukan antarpara Pihak yang bebas bukan karena paksaan atau likuidasi. Penawaran Umum adalah kegiatan penawaran Unit Penyertaan Reksa Dana yang dilakukan oleh Manajer Investasi untuk menjual Unit Penyertaan kepada Masyarakat berdasarkan tata cara yang diatur dalam Undang-undang Pasar Modal dan Kontrak Investasi Kolektif. Penerima Laporan Transaksi Efek adalah Pihak yang ditunjuk oleh Bapepam dan LK untuk menyediakan sistem dan/atau sarana dan menerima pelaporan Transaksi Efek sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Bapepam dan LK Nomor X.M.3 tentang Pelaporan Transaksi Efek, yang merupakan Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor KEP-123/BL/2009 tanggal 29 Mei 2009 ("Peraturan Bapepam dan LK Nomor X.M.3"). Pihak yang Menempatkan Dana Awal adalah pihak yang telah menempatkan sejumlah dana sebelum Pernyataan Pendaftaran memperoleh Pernyataan Efektif dari Badan Pengawas Pasar Modal. Portofolio Efek adalah kumpulan Efek yang dimiliki oleh atau merupakan kekayaan Reksa Dana. Reksa Dana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam Portofolio Efek oleh Manajer Investasi. Reksa Dana GARUDA SATU adalah Reksa Dana berbentuk KIK bersifat terbuka dan melakukan investasi pada Efek bersifat Ekuitas, Efek bersifat Utang, dan/atau Instrumen Pasar Uang. Undang-Undang Pasar Modal adalah adalah Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal. Unit Penyertaan adalah satuan ukuran yang menunjukkan bagian kepentingan (bukti kepesertaan) setiap Pemegang Unit Penyertaan dalam portofolio investasi kolektif suatu Reksa Dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif.
Lembaga Penilaian Harga Efek adalah Pihak yang telah memperoleh izin usaha dari Bapepam dan LK untuk melakukan penilaian harga Efek dalam rangka menetapkan harga pasar wajar, sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Bapepam dan LK Nomor V.C.3 tentang Lembaga Penilaian Harga Efek, yang merupakan Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor KEP-183/BL/2009 tanggal 30 Juni 2009 ("Peraturan Bapepam dan LK Nomor V.C.3").
1
2
II. RINGKASAN 1.
Dasar Hukum
Reksa Dana GARUDA SATU (selanjutnya disebut “GARUDA SATU”) adalah Reksa Dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif berdasarkan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal. Kontrak Investasi Kolektif Reksa Dana GARUDA SATU termuat dalam Akta Nomor 264 tanggal 20 Desember 1996, yang dibuat di hadapan Siti Rachmayanti, SH, KN, pengganti Adam Kasdarmadji, SH, Notaris di Jakarta, juncto Akta Pengubahan I Kontrak Investasi Kolektif Reksa Dana GARUDA SATU Nomor 10 tanggal 25 Februari 1999, juncto Akta Pengubahan II Kontrak Investasi Kolektif Reksa Dana GARUDA SATU Nomor 2 tanggal 4 Desember 2001, juncto Akta Pengubahan dan Pernyataan Kembali Kontrak Investasi Kolektif Reksa Dana GARUDA SATU Nomor 85 tanggal 24 Mei 2013, yang dibuat di hadapan Fathiah Helmi, SH, Notaris di Jakarta, antara PT INTRU NUSANTARA selaku Manajer Investasi dengan DEUTSCHE BANK AG, cabang Jakarta sebagai Bank Kustodian. 2.
Penawaran Umum
Pada hari pertama penawaran, Unit Penyertaan GARUDA SATU ditawarkan kepada masyarakat pada harga sama dengan Nilai Aktiva Bersih awal sebesar Rp1.000,00 (seribu rupiah) per unit. Harga per Unit Penyertaan selanjutnya ditentukan sesuai dengan Nilai Aktiva Bersih per unit pada hari yang bersangkutan. Penawaran dilaksanakan secara terus menerus hingga mencapai 1.000.000.000 (satu miliar) Unit Penyertaan. Pemesanan Unit Penyertaan dapat dilakukan dengan pemesanan awal minimum Rp250.000,00 (dua ratus lima puluh ribu rupiah) dan pemesanan Unit Penyertaan untuk investasi selanjutnya ditetapkan minimum sebesar Rp250.000,00 (dua ratus lima puluh ribu rupiah). Apabila jumlah Unit Penyertaan tersebut di atas telah habis terjual, Manajer Investasi dapat menambah jumlah Unit Penyertaan GARUDA SATU melebihi 1.000.000.000 (satu miliar) Unit Penyertaan dengan memenuhi tata cara dalam ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan melakukan Penawaran Umum atas tambahan jumlah Unit Penyertaan tersebut. 3. Manajer Investasi
4. Bank Kustodian Deutsche Bank AG cabang Jakarta telah memiliki persetujuan sebagai Kustodian di bidang pasar modal berdasarkan Surat Keputusan Ketua BAPEPAM No. KEP-07/PM/1994 tanggal 19 Januari 1994. Untuk keterangan lebih lanjut lihat Bab V tentang Bank Kustodian. 5. Tujuan Investasi Tujuan utama pengelolaan dana GARUDA SATU adalah mempertahankan nilai investasi awal (capital preservation) dan menghasilkan pendapatan yang lebih baik. Komposisi dan kisaran investasi GARUDA SATU adalah sebagai berikut: Kisaran
- Efek Bersifat Ekuitas 9% s/d 49% dari Nilai Aktiva Bersih GARUDA SATU - Efek Bersifat Utang dan/ atau Instrumen Pasar Uang 51% s/d 79% dari Nilai Aktiva Bersih GARUDA SATU
3
6.
Metode Penghitungan Nilai Pasar Wajar
Metode penghitungan nilai pasar wajar Efek dalam Portofolio GARUDA SATU adalah sesuai dengan Peraturan Bapepam dan LK Nomor IV.C.2 tentang Nilai Pasar Wajar dan Efek dalam Portofolio Reksa Dana. 7.
Biaya dan Imbalan Jasa
Biaya yang dibebankan pada GARUDA SATU adalah imbalan jasa untuk Manajer Investasi, imbalan jasa untuk Bank Kustodian, biaya transaksi, biaya registrasi, imbalan jasa untuk Akuntan Publik, Konsultan Hukum dan Notaris serta biaya yang berkaitan langsung dan memberikan manfaat bagi GARUDA SATU serta biaya pembuatan dan pendistribusian Pembaharuan Prospektus setelah Pernyataan Pendaftaran efektif, serta pajak yang berkenaan dengan biaya-biaya tersebut di atas. 8. Perpajakan Berdasarkan Surat Edaran Direktorat Jenderal Pajak No. SE-18/PJ.42/1996 tanggal 30 April 1996 perihal Pajak Penghasilan atas Usaha Reksa Dana, Objek Pajak Penghasilan hanya terbatas pada penghasilan yang diterima oleh Reksa Dana, sedangkan hasil Penjualan Kembali (Pelunasan) Unit Penyertaan dan Bagian Laba (Pembagian Hasil Investasi) yang dibagikan Reksa Dana kepada pemegang Unit Penyertaan bukan merupakan Objek Pajak Penghasilan. 9. Faktor-faktor Risiko Utama Risiko berkurangnya nilai Unit Penyertaan, risiko likuiditas Reksa Dana, risiko pertanggungan atas kekayaan Reksa Dana, risiko terjadinya wanprestasi dan risiko perubahan kondisi ekonomi, politik dan peraturan merupakan faktor-faktor risiko utama bagi pemegang Unit Penyertaan GARUDA SATU. 10. Hak Pemegang Unit Penyertaan
PT Intru Nusantara sebagai Manajer Investasi telah memiliki Izin Usaha sebagai Manajer Investasi berdasarkan Surat Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (“BAPEPAM”) N o . K E P - 04/PM-MI/1991 tanggal 20 Desember 1991. Untuk keterangan lebih lanjut lihat Bab IV tentang Manajer Investasi.
Jenis Efek
GARUDA SATU melakukan investasi pada Efek Bersifat Ekuitas dan Efek Bersifat Utang yang diterbitkan oleh perusahaan-perusahaan yang berbadan hukum Indonesia yang ditawarkan melalui penawaran umum di Indonesia dan Instrumen Pasar Uang yang jatuh tempo kurang dari 1 (satu) tahun, baik dalam mata uang rupiah maupun dalam mata uang asing.
Hak yang dimiliki oleh pemegang Unit Penyertaan adalah menjual kembali sebagian atau seluruh Unit Penyertaan, mendapat bukti kepemilikan Unit Penyertaan, memperoleh informasi mengenai Nilai Aktiva Bersih harian, memperoleh laporanlaporan sebagaimana dimaksud dalam Peraturan BAPEPAM Nomor X.D.1, memperoleh peningkatan Nilai Aktiva Bersih yang berasal dari biaya penjualan kembali Unit Penyertaan, memperoleh laporan keuangan dan memperoleh hasil likuidasi. 11. Batas Minimum Pembelian Pemesanan Unit Penyertaan dapat dilakukan dengan pemesanan awal minimum Rp250.000,00 (dua ratus lima puluh ribu rupiah) dan pemesanan Unit Penyertaan untuk investasi selanjutnya ditetapkan minimum sebesar Rp 250.000,00 (dua ratus lima puluh ribu rupiah). 12. Batasan Maksimum Penjualan Kembali Apabila Bank Kustodian menerima dan menyimpan permintaan penjualan kembali Unit Penyertaan lebih dari 10% (sepuluh per seratus) dari Nilai Aktiva Bersih dalam satu hari, maka kelebihan tersebut akan disimpan untuk diproses dan dibukukan serta dianggap sebagai permohoan penjualan kembali pada hari bursa berikutnya yang ditentukan berdasar first come first served.
4
13. Pembubaran dan Likuidasi
d.
Kenyamanan dan Kemudahan Administrasi Seluruh pengelolaan dana dilakukan oleh Manajer Investasi dan pemodal secara berkala akan memperoleh laporan yang lengkap mengenai jumlah investasi, posisi Nilai Aktiva Bersih Reksa Dana, serta kinerja Reksa Dana setiap 1 (satu) tahun sekali melalui prospektus yang diperbarui.
Pembubaran GARUDA SATU hanya dapat dilakukan apabila terjadi hal-hal sebagaimana diungkapkan dalam Bab XV. Dalam hal GARUDA SATU harus dilikuidasi, maka pemegang Unit Penyertaan berhak atas pembagian hasil likuidasi secara proporsional sesuai dengan kepemilikan Unit Penyertaannya.
e.
Mempermudah Melakukan Investasi Pemodal tidak perlu lagi melakukan sendiri riset, analisis pasar dan perkembangan harga Efek yang terjadi.
III. INFORMASI MENGENAI REKSA DANA 5. 1.
Dasar Hukum
Kontrak Investasi Kolektif Reksa Dana GARUDA SATU termuat dalam Akta Nomor 264 tanggal 20 Desember 1996, yang dibuat di hadapan Siti Rachmayanti, SH, KN, pengganti Adam Kasdarmadji, SH, Notaris di Jakarta, juncto Akta Pengubahan I Kontrak Investasi Kolektif Reksa Dana GARUDA SATU Nomor 10 tanggal 25 Februari 1999, juncto Akta Pengubahan II Kontrak Investasi Kolektif Reksa Dana GARUDA SATU Nomor 2 tanggal 4 Desember 2001, juncto Akta Pengubahan dan Pernyataan Kembali Kontrak Investasi Kolektif Reksa Dana GARUDA SATU Nomor 85 tanggal 24 Mei 2013, yang dibuat di hadapan Fathiah Helmi, SH, Notaris di Jakarta, antara PT INTRU NUSANTARA selaku Manajer Investasi dengan DEUTSCHE BANK AG, cabang Jakarta sebagai Bank Kustodian. 2.
Penawaran Umum
Pada hari pertama penawaran, Unit Penyertaan GARUDA SATU ditawarkan kepada masyarakat pada harga sama dengan Nilai Aktiva Bersih awal sebesar Rp1.000,00 (seribu rupiah) per unit. Harga per Unit Penyertaan selanjutnya ditentukan sesuai dengan Nilai Aktiva Bersih per unit pada hari yang bersangkutan. Penawaran dilaksanakan secara terus menerus hingga mencapai 1.000.000.000 (satu miliar) Unit Penyertaan. Pemesanan Unit Penyertaan dapat dilakukan dengan pemesanan awal minimum Rp250.000,00 (dua ratus lima puluh ribu rupiah) dan pemesanan Unit Penyertaan untuk investasi selanjutnya ditetapkan minimum sebesar Rp250.000,00 (dua ratus lima puluh ribu rupiah).
Kinerja GARUDA SATU
Pada tanggal 28 Februari 2013, jumlah pemegang Unit Penyertaan GARUDA SATU adalah 489 pemegang unit, dengan total aktiva bersih Rp72.206.047.968,00 dan Unit Penyertaan yang beredar sebanyak 14.042.214,1589 unit. Sejak diluncurkan pada tanggal 24 Februari 1997 sampai tanggal 28 Februari 2013 atau dalam waktu 5.848 hari, Nilai Aktiva Bersih (NAB) per Unit Penyertaan naik dari Rp1.000,00 per unit menjadi Rp5.284,50 per unit atau naik sebesar 428,45%. Sementara IHSG BEI (Indeks Harga Saham Gabungan Bursa Efek Indonesia) pada jangka waktu yang sama naik dari 696,026 menjadi 4.795,79 atau naik sebesar 589,02%. Grafik berikut menunjukkan bahwa dalam jangka waktu antara tanggal 24 Februari 1997 sampai dengan 28 Februari 2013 kenaikan NAB per unit GARUDA SATU dari waktu ke waktu menunjukkan kecenderungan naik secara konsisten. Meskipun kenaikannya sedikit lebih rendah dibandingkan kenaikan IHSG BEI, namun dalam kurun waktu tersebut kenaikan NAB per unit GARUDA SATU masih lebih baik dibandingkan dengan kenaikan NAB per unit rata-rata Reksa Dana yang mencapai sebesar 408,52% maupun dengan rata-rata deposito yang mencapai 303,21%. Dengan demikian investor yang berminat menginvestasikan dananya pada GARUDA SATU dapat melaksanakannya kapan saja. Dalam hal ini, GARUDA SATU dapat menjadi suatu alternatif dari menabung. Investor disarankan untuk berinvestasi sedikit demi sedikit misalnya tiap bulan pada GARUDA SATU seperti halnya menabung atau deposito. Pengelolaan dana diupayakan mendapatkan hasil yang sebaik mungkin dengan dukungan jaringan informasi yang luas dan cepat, sistem teknologi yang terbaru, manajemen yang profesional dan berpengalaman, serta riset yang kuat.
Apabila jumlah Unit Penyertaan tersebut di atas telah habis terjual, Manajer Investasi dapat menambah jumlah Unit Penyertaan GARUDA SATU melebihi 1.000.000.000 (satu miliar) Unit Penyertaan dengan memenuhi tata cara dalam ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan melakukan Penawaran Umum atas tambahan jumlah Unit Penyertaan tersebut. 3.
P e r b a n d i n g a n P e r t u mb u h a n Ha s i l R e k s a D a n a GAR UDA SA TU d e n g a n I HS G, De p o s i t o da n Re ks a Da n a La i n n y a 600%
Pihak yang Menempatkan Dana Awal
IHSG BEJ 589, 02%
Pihak yang menempatkan dana awal GARUDA SATU adalah PT Makindo yang menempatkan nilai penyertaan sebesar Rp10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah). 4.
Manfaat GARUDA SATU a. Diversifikasi Portofolio Besarnya jumlah dana yang dihimpun oleh GARUDA SATU memungkinkan Manajer Investasi untuk melakukan diversifikasi pada portofolionya, sehingga mampu memberikan hasil dan risiko investasi yang optimal. b. Pengelolaan Dana Secara Profesional GARUDA SATU dikelola secara profesional oleh Manajer Investasi yang berpengalaman dan memiliki keahlian dalam bidang investasi, khususnya dalam bidang pasar modal dan pasar uang serta memahami peraturan perundangannya. c.
Likuiditas
Pertumbuhan (%)
500%
GA RU DA S ATU 428, 45%
400%
Ra t a - r at a Re k s a D a na 408, 52%
300% 200%
Ra t a - r at a De p o s i t o 303, 21%
100% 0% -1 0 0 % Feb 01
Feb 97 Feb 99
Feb 05 Feb 03
F e b 13
Feb 09 Feb 07
Feb 11
Bul an
Pemodal dapat menjual kembali Unit Penyertaan GARUDA SATU kepada Manajer Investasi bila dikehendaki setiap saat sehingga pemodal lebih leluasa untuk mengatur likuiditas keuangannya. 5
6
6.
Manajer Investasi berkantor pusat di Wisma GKBI, Lantai 38, Jl. Jend. Sudirman No. 28, Jakarta 10210, Indonesia.
Ikhtisar Keuangan Singkat
Total Hasil Investasi (%) Hasil Investasi Setelah Memperhitungkan Biaya Pemasaran (%)
Periode dari Tanggal 1 Januari 2013 s/d 28 Februari 2013
Periode 12 Bulan Terakhir 29 Februari 2012 s/d 28 Februari 2013*)
Periode 36 Bulan Terakhir 28 Februari 2010 s/d 28 Februari 2013*)
Periode 60 Bulan Terakhir 28 Februari 2008 s/d 28 Februari 2013*)
3 Tahun Kalender Terakhir 2010
2011
2012
8,08%
10,60%
18,19%
10,76%
8,44%
-2,62%
4,10%
3,82%
6,78%
15,28%
8,03%
4,78%
-6,11%
0,51%
5,18%
2,85%
2,76%
2,46%
2,35%
3,09%
2,65%
Perputaran Portofolio**)
1 : 0,12
1 : 0,1
1 : 0,08
1 : 0,09
1 : 0,07
1 : 0,07
1 : 0,09
Persentase Penghasilan Kena Pajak
-
-
-
-
12,06%
21,67%
17,68%
*)
Tidak diaudit Disetahunkan
Tujuan Tabel ini adalah semata-mata untuk membantu memahami kinerja masa lalu dari GARUDA SATU. Tabel ini seharusnya tidak dipertimbangkan sebagai indikasi bahwa kinerja masa depan akan sama dengan kinerja masa lalu.
IV. MANAJER INVESTASI 1.
Riwayat Singkat
PT Intru Nusantara didirikan dengan Akta No. 1 tanggal 10 Oktober 1991, dibuat di hadapan Fathiah Helmi, SH, Notaris di Rangkasbitung yang telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C2.6515.HT.01.01.TH.91 tanggal 9 November 1991 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 21 tanggal 13 Maret 1992, Tambahan No. 1106 dan No. 22 tanggal 17 Maret 1992, Tambahan No. 1152. PT Intru Nusantara telah memperoleh izin usaha sebagai Manajer Investasi dari BAPEPAM melalui Surat Keputusan No. KEP-04/PM-MI/1991 tanggal 20 Desember 1991. Sejak didirikan tahun 1991, PT INTRU NUSANTARA telah mengelola dana investasi dari investor institusi. Dana tersebut diinvestasikan baik dalam Efek Pendapatan Tetap maupun Efek Ekuitas yang telah ditawarkan melalui Penawaran Umum di Pasar Modal maupun dalam bentuk Penyertaan Langsung (Direct Investment) melalui Penawaran Terbatas (Private Placement). Susunan pengurus PT Intru Nusantara adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Komisaris Utama : Komisaris :
Prof. Ir. Abdul Kadir Irwan Ang
Direksi Direktur Utama : Direktur : Direktur :
Vanessa N. Hutagalung B.Y. Eko Suripto Hendrawan Leksono
Pada saat ini susunan pemegang saham Manajer Investasi adalah sebagai berikut: PEMEGANG SAHAM PT MAKINDO PT Makindo Securities JUMLAH 7
% KEPEMILIKAN 99,2 0,8
Komite Investasi
Komite Investasi Reksa Dana Garuda Satu terdiri atas Prof. Ir. Abdul Kadir dan Irwan Ang yang memiliki pengalaman luas di bidang Pasar Modal dan/atau keuangan. 3.
Biaya Operasi (%)
**)
2.
Tim Pengelola Investasi
Tim Pengelola Investasi bertugas melakukan analisis investasi untuk menentukan alokasi aktiva yang optimal. Setelah alokasi aktiva ditentukan, Tim Pengelola Investasi melaksanakan pemilihan instrumen investasi yang berupa Efek di mana kekayaan GARUDA SATU akan ditanamkan. Tim Pengelola Investasi terdiri atas Vanessa Natalie Hutagalung dan Ignatius Budi Prabowo. Vanessa Natalie Hutagalung menyelesaikan pendidikan Sarjana Hukum dan Sarjana Ekonomi pada Universitas Indonesia pada tahun 1989 dan tahun 1992. Bekerja pada PT Bursa Paralel Indonesia sejak tahun 1989 - 1990, pada PT Citicorp Indonesia sejak tahun 1990 - 1991, pada Law Firm Kartini Muljadi, SH & Partners sejak tahun 1991 - 1994. Bergabung dengan PT Makindo pada Divisi Corporate Finance sejak tahun 1994 - 2003 (sebagai Manajer sejak tahun 1997), sebagai Compliance Officer pada PT Senni Cahaya sejak tahun 2003 - 2005, kemudian bergabung dengan PT Intru Nusantara sebagai Direktur sejak tahun 2005 dan sejak Juni tahun 2008 sebagai Direktur Utama sampai sekarang. Ignatius Budi Prabowo mendapatkan gelar Sarjana Teknik Perminyakan dari Institut Teknologi Bandung pada tahun 1993 dan menyelesaikan Training Program for Investment Professionals - Institut Pengembangan Analisis Finansial (TPIP - IPAF) pada tahun 1997. Bekerja di PT Bumi Daya Sekuritas dari tahun 1994 - 1995, bergabung di Divisi Corporate Finance PT Makindo tahun 1995 - 1997, kemudian bergabung dengan PT Intru Nusantara sejak 1997 sampai sekarang dengan posisi terakhir sebagai Senior Manager. 4. Pihak yang Terafiliasi dengan Manajer Investasi Pihak/perusahaan yang terafiliasi dengan Manajer Investasi di pasar modal atau yang bergerak di bidang jasa keuangan di Indonesia adalah PT Makindo Securities.
V. BANK KUSTODIAN 1.
Keterangan Singkat Bank Kustodian
Deutsche Bank AG didirikan berdasarkan hukum dan peraturan perundang-undangan Negara Republik Federal Jerman, berkedudukan dan berkantor pusat di Frankfurt am Main, Republik Federal Jerman. Berdiri pada tahun 1870, dewasa ini Deutsche Bank AG telah berkembang menjadi salah satu institusi keuangan terkemuka di dunia yang menyediakan pelayanan jasa perbankan kelas satu dengan cakupan yang luas dan terpadu. Di Indonesia, Deutsche Bank AG memiliki 1 kantor di Jakarta dan 1 kantor cabang di Surabaya. Jumlah keseluruhan karyawan di Indonesia mencapai 319 karyawan di mana kurang lebih 127 orang di antaranya adalah karyawan yang berpengalaman di bawah departemen kustodian. Deutsche Bank AG Cabang Jakarta telah memiliki persetujuan sebagai Kustodian di bidang pasar modal berdasarkan Surat Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal Nomor Kep-07/PM/1994 tanggal 19 Januari 1994.
100,0 8
2.
Pengalaman Bank Kustodian
Deutsche Bank AG Cabang Jakarta telah memberikan pelayanan jasa kustodian sejak tahun 1994 dan fund services, yaitu jasa administrasi dan kustodian dana sejak tahun 1996. Deutsche Bank AG Cabang Jakarta merupakan bank kustodian pertama yang memberikan jasa fund services untuk produk reksa dana pertama yang diluncurkan pada tahun 1996, yaitu reksa dana tertutup. Untuk selanjutnya, Deutsche Bank AG Cabang Jakarta menjadi pionir dan secara konsisten terus memberikan layanan fund services untuk produk reksa dana dan produk lainnya untuk pasar domestik antara lain produk asuransi (unit linked fund), dana pensiun, discretionary fund, syariah fund dan sebagainya.
Dahulu (Rights) dan Waran, yang diterbitkan oleh perusahaan-perusahaan berbadan hukum Indonesia yang ditawarkan melalui Penawaran Umum di Pasar Modal Indonesia. Pemilihan saham (share selection) akan dilakukan dengan dasar analisis fundamental dan aplikasi market timing dalam penjualan dan pembelian efek. Pendekatan-pendekatan ini akan diterapkan sesuai dengan kondisi perekonomian dan pasar modal. b. Efek Bersifat Utang Efek Bersifat Utang yang diterbitkan oleh perusahaan-perusahaan berbadan hukum Indonesia yang ditawarkan melalui Penawaran Umum di Indonesia atau yang diterbitkan oleh Pemerintah Indonesia. c. Instrumen Pasar Uang
Dukungan penuh yang diberikan Deutsche Bank AG Cabang Jakarta kepada nasabahnya di masa krisis keuangan yang menimpa pasar modal di Indonesia dan negara lainnya di Asia pada tahun 1997, memberikan kepercayaan nasabah yang penuh sampai dengan saat ini. Hal ini terbukti dengan secara konsisten tampil sebagai pemimpin pasar fund services di Indonesia, baik dilihat dari jumlah reksa dana maupun total Nilai Aktiva Bersih yang diadministrasikan. Deutsche Bank AG Cabang Jakarta memiliki nasabah baik dalam maupun luar negeri dari berbagai berbagai bidang usaha antara lain bank, manajer investasi, asuransi, reksa dana, dana pensiun, bank investasi, broker-dealer, perusahaan dan lain sebagainya. 3.
Pihak yang Terafiliasi dengan Bank Kustodian
Instrumen pasar uang yang jatuh tempo kurang dari satu tahun baik dalam mata uang rupiah maupun dalam mata uang asing. 3.
a.
memiliki Efek yang diperdagangkan di Bursa Efek luar negeri yang informasinya tidak dapat diakses dari Indonesia melalui media massa atau fasilitas internet;
b.
memiliki Efek yang diterbitkan oleh satu perusahaan berbadan hukum Indonesia atau berbadan hukum asing yang diperdagangkan di Bursa Efek luar negeri lebih dari 5% (lima per seratus) dari modal disetor perusahaan dimaksud atau lebih dari 10% (sepuluh per seratus) dari Nilai Aktiva Bersih Reksa Dana pada setiap saat;
c.
memiliki Efek Bersifat Ekuitas yang diterbitkan oleh perusahaan yang telah mencatatkan Efeknya pada Bursa Efek di Indonesia lebih dari 5% (lima per seratus) dari modal disetor perusahaan dimaksud;
d.
memiliki Efek yang diterbitkan oleh satu Pihak lebih dari 10% (sepuluh per seratus) dari Nilai Aktiva Bersih Reksa Dana pada setiap saat. Efek dimaksud termasuk surat berharga yang diterbitkan oleh bank. Larangan dimaksud tidak berlaku bagi: 1) Sertifikat Bank Indonesia; 2) Efek yang diterbitkan oleh Pemerintah Republik Indonesia; dan/atau 3) Efek yang diterbitkan oleh lembaga keuangan internasional di mana Pemerintah Republik Indonesia menjadi salah satu anggotanya;
e.
melakukan transaksi lindung nilai atas pembelian Efek yang diperdagangkan di Bursa Efek luar negeri lebih besar dari nilai Efek yang dibeli;
f.
memiliki Efek Beragun Aset lebih dari 10% (sepuluh per seratus) dari Nilai Aktiva Bersih Reksa Dana, dengan ketentuan bahwa masing-masing Efek Beragun Aset tidak lebih dari 5% (lima per seratus) dari Nilai Aktiva Bersih Reksa Dana;
g.
memiliki Efek yang tidak ditawarkan melalui Penawaran Umum dan/atau tidak dicatatkan pada Bursa Efek di Indonesia, kecuali: 1) Efek yang sudah mendapat peringkat dari perusahaan pemeringkat Efek; 2) Efek pasar uang, yaitu Efek bersifat utang dengan jatuh tempo kurang dari 1 (satu) tahun; dan 3) Efek yang diterbitkan oleh Pemerintah Indonesia dan/atau lembaga keuangan internasional di mana Pemerintah Republik Indonesia menjadi salah satu anggotanya;
h.
memiliki portofolio Efek berupa Efek yang diterbitkan oleh pihak yang terafiliasi dengan Manajer Investasi lebih dari 20% (dua puluh per seratus) dari Nilai Aktiva Bersih Reksa Dana, kecuali hubungan afiliasi yang terjadi karena penyertaan modal pemerintah;
Pihak/perusahaan yang terafiliasi dengan Bank Kustodian di pasar modal atau yang bergerak di bidang jasa keuangan di Indonesia adalah PT Deutsche Securities Indonesia.
VI. TUJUAN DAN KEBIJAKAN INVESTASI 1.
Tujuan Investasi
Tujuan utama pengelolaan dana GARUDA SATU adalah mempertahankan nilai investasi awal (capital preservation) dan menghasilkan pendapatan yang lebih baik. GARUDA SATU merupakan sarana investasi dengan tingkat risiko yang relatif rendah. Portofolio yang akan dibentuk menekankan pada keseimbangan komposisi investasi pada Efek Bersifat Ekuitas, Efek Bersifat Utang dan Instrumen Pasar Uang. 2.
Kebijakan Investasi
Aset GARUDA SATU diinvestasikan pada: Instrumen - Efek Bersifat Ekuitas - Efek Bersifat Utang dan/ atau Instrumen Pasar Uang
Kisaran 9% s/d 49% dari Nilai Aktiva Bersih GARUDA SATU 51% s/d 79% dari Nilai Aktiva Bersih GARUDA SATU
Alokasi investasi pada setiap instrumen dapat berubah dengan memperhatikan batas minimum dan maksimum serta keadaan pasar masing-masing instrumen. Instrumen Investasi GARUDA SATU dapat melakukan investasi dalam instrumen sebagai berikut: a. Efek Bersifat Ekuitas Efek Bersifat Ekuitas terdiri atas saham-saham termasuk Hak Memesan Efek Terlebih
9
Batasan Investasi
Sesuai dengan peraturan Bapepam dan LK No. IV.B.1 tentang Pedoman Pengelolaan Reksa Dana Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif, Manajer Investasi dilarang melakukan tindakan yang dapat menyebabkan GARUDA SATU:
10
i.
memiliki Efek yang diterbitkan oleh pemegang Unit Penyertaan dan/atau Pihak terafiliasi dari pemegang Unit Penyertaan berdasarkan komitmen yang telah disepakati oleh Manajer Investasi dengan pemegang Unit Penyertaan dan/ atau pihak terafiliasi dari pemegang Unit Penyertaan;
j.
terlibat dalam kegiatan selain dari investasi, investasi kembali, atau perdagangan Efek;
k.
terlibat dalam penjualan Efek yang belum dimiliki (short sale);
l.
terlibat dalam transaksi marjin;
m.
melakukan penerbitan obligasi atau sekuritas kredit;
n.
terlibat dalam berbagai bentuk pinjaman, kecuali pinjaman jangka pendek yang berkaitan dengan penyelesaian transaksi dan pinjaman tersebut tidak lebih dari 10% (sepuluh per seratus) dari nilai portofolio Reksa Dana pada saat pembelian;
o.
membeli Efek yang sedang ditawarkan dalam Penawaran Umum, jika: 1) Penjamin Emisi Efek dari Penawaran Umum tersebut merupakan satu kesatuan badan hukum dengan Manajer Investasi; atau 2) Penjamin Emisi Efek dari Penawaran Umum dimaksud merupakan pihak terafiliasi dari Manajer Investasi, kecuali hubungan afiliasi tersebut terjadi karena kepemilikan atau penyertaan modal pemerintah;
e. Efek lain yang transaksinya wajib dilaporkan kepada Penerima Laporan Transaksi Efek sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Bapepam dan LK Nomor X.M.3 tentang Penerima Laporan Transaksi Efek; f. Efek lain yang berdasarkan Keputusan Bapepam dan LK dapat menjadi Portofolio Efek Reksa Dana; dan/atau g. Efek dari perusahaan yang dinyatakan pailit atau kemungkinan besar akan pailit, atau gagal membayar pokok utang atau bunga dari Efek tersebut, menggunakan harga pasar wajar yang ditetapkan oleh Lembaga Penilaian Harga Efek (“LPHE”) sebagai harga acuan bagi Manajer Investasi. 3.
Dalam hal harga perdagangan terakhir Efek di Bursa Efek tidak mencerminkan Nilai Pasar Wajar pada saat itu, penghitungan Nilai Pasar Wajar dari Efek tersebut menggunakan harga pasar wajar yang ditetapkan oleh LPHE sebagai harga acuan bagi Manajer Investasi.
4.
Dalam hal LPHE tidak mengeluarkan harga pasar wajar terhadap Efek sebagaimana dimaksud dalam angka 2 butir a sampai dengan butir f , dan angka 3 Peraturan ini, Manajer Investasi wajib menentukan Nilai Pasar Wajar dari Efek dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab berdasarkan metode yang menggunakan asas konservatif dan diterapkan secara konsisten, dengan mempertimbangkan antara lain: a. harga perdagangan sebelumnya; b. harga perbandingan Efek sejenis; dan/atau c. kondisi fundamental dari penerbit Efek.
5. p.
terlibat dalam transaksi bersama atau kontrak bagi hasil dengan Manajer Investasi atau afiliasinya; dan
q.
membeli Efek Beragun Aset yang sedang ditawarkan dalam Penawaran Umum, jika 1) Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset tersebut dan Kontrak Investasi Kolektif Reksa Dana dikelola oleh Manajer Investasi yang sama; 2) Penawaran Umum tersebut dilakukan oleh pihak terafiliasi dari Manajer Investasi, kecuali hubungan afiliasi tersebut terjadi karena kepemilikan atau penyertaan modal Pemerintah; dan/atau 3) Manajer Investasi Reksa Dana terafiliasi dengan Kreditur Awal Efek Beragun Aset, kecuali hubungan afiliasi tersebut terjadi karena kepemilikan atau penyertaan modal Pemerintah.
Dalam hal LPHE tidak mengeluarkan harga pasar wajar terhadap Efek dari perusahaan yang dinyatakan pailit atau kemungkinan besar akan pailit, atau gagal membayar pokok utang atau bunga dari Efek tersebut, sebagaimana dimaksud pada angka 2, Manajer Investasi wajib menghitung Nilai Pasar wajar dari Efek dan penuh tanggung jawab berdasarkan metode yang menggunakan asas konservatif dan diterapkan secara konsisten dengan mempertimbangkan: a. harga perdagangan terakhir Efek tersebut; b. kecenderungan harga Efek tersebut; c. tingkat bunga umum sejak perdagangan terakhir (jika berupa Efek Bersifat Utang); d. informasi material yang diumumkan mengenai Efek tersebut sejak perdagangan terakhir; e. perkiraan rasio pendapatan harga (price to earning ratio), dibandingkan dengan rasio pendapatan harga untuk Efek sejenis (jika berupa saham);
VII. METODE PENGHITUNGAN N I L A I PA S A R WA J A R
f. tingkat bunga pasar dari Efek sejenis pada saat tahun berjalan dengan peringkat kredit sejenis (jika berupa Efek Bersifat Utang); dan g. harga pasar terakhir dari Efek yang mendasari (jika berupa derivatif atas Efek). 6.
Metode penghitungan nilai pasar wajar Efek dalam portofolio GARUDA SATU yang digunakan oleh Manajer Investasi adalah sesuai dengan Peraturan Bapepam dan LK Nomor IV.C.2, dan disampaikan kepada Bank Kustodian dengan ketentuan sebagai berikut: 1.
Perhitungan Nilai Pasar Wajar dari Efek yang aktif diperdagangkan di Bursa Efek menggunakan informasi harga perdagangan terakhir atas Efek tersebut di Bursa Efek;
2.
Perhitungan Nilai Pasar Wajar dari:
a. Diperintahkan oleh OJK sesuai dengan peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal; dan/atau b. Total Nilai Aktiva Bersih kurang dari Rp25.000.000.000,00 (dua puluh lima miliar rupiah) selama 90 hari (sembilan puluh) hari bursa secara berturut-turut, Manajer Investasi dapat menghitung sendiri Nilai Pasar Wajar dari Efek tersebut dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab berdasarkan metode yang menggunakan asas konservatif dan diterapkan secara konsisten.
a. Efek yang diperdagangkan di luar Bursa Efek (over the counter); b. Efek yang tidak aktif diperdagangkan di Bursa Efek; c. Efek yang diperdagangkan dalam denominasi mata uang asing; d. Instrumen pasar uang dalam negeri, sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Bapepam dan LK Nomor IV.B.1 tentang Pedoman Pengelolaan Reksa Dana Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif;
11
Dalam hal Manajer Investasi menganggap bahwa harga pasar wajar yang ditetapkan oleh LPHE tidak mencerminkan Nilai Pasar Wajar dari Efek dalam portofolio Reksa Dana yang wajib dibubarkan karena
7.
Nilai Pasar Wajar dari Efek dalam portofolio Reksa Dana yang diperdagangkan dalam denominasi mata uang yang berbeda dengan denominasi mata uang Reksa Dana tersebut, wajib dihitung dengan menggunakan kurs tengah Bank Indonesia.
12
b. Jumlah reinvestasi tidak kurang dari nilai pembelian awal Unit Peyertaan yang bersangkutan atau tidak kurang dari hasil redemsi, mana yang lebih rendah. c. Reinvestasi dilakukan: 1) atas nama Pemegang Unit Penyertaan yang menjual kembali dan/atau pihak lain yang ditunjuk oleh Pemegang Unit Penyertaan, dan/atau 2) ke Reksa Dana lain yang Manajer Investasinya sama dengan Manajer Investasi GARUDA SATU d. Menyertakan surat pernyataan pada saat mengajukan redemsi yang menyatakan rencana melakukan penjualan kembali dan mereinvestasikan kembali dalam waktu 15 (lima belas) hari bursa.
VIII. ALOKASI BIAYA 1.
2.
Biaya yang Menjadi Beban GARUDA SATU -
Imbalan Jasa untuk Manajer Investasi Menurut Kontrak Investasi Kolektif, imbalan untuk jasa yang diberikan oleh Manajer Investasi ditetapkan sebesar 1,75% (satu koma tujuh puluh lima per seratus) per tahun dari Nilai Aktiva Bersih yang dihitung setiap hari (berdasarkan 365 hari per tahun) dan dibayarkan setiap bulan dari kekayaan Reksa Dana.
-
Imbalan Jasa untuk Bank Kustodian Imbalan untuk jasa yang diberikan oleh Bank Kustodian ditetapkan sebesar 0,25% (nol koma dua puluh lima per seratus) per tahun dari Nilai Aktiva Bersih yang dihitung setiap hari (berdasarkan 365 hari per tahun) dan dibayarkan setiap bulan dari kekayaan Reksa Dana.
-
Biaya Operasional GARUDA SATU membayar seluruh biaya atas jasa Akuntan Publik, Notaris dan Konsultan Hukum setelah GARUDA SATU dinyatakan efektif atau beroperasi, serta biaya lainnya, biaya yang terkait dengan transaksi, registrasi, biaya pembuatan laporan-laporan yang berkaitan dengan GARUDA SATU dan biaya pembaharuan prospektus berikut penyebarannya.
Dana yang direinvestasikan adalah sebesar dana yang dikreditkan oleh investor dari hasil redemsi tersebut ditambah dengan biaya penjualan kembali yang ditahan sebelumnya. Beban biaya reinvestasi sesuai dengan persyaratan yang tercantum dalam Prospektus ini. Biaya penjualan kembali bukan milik/hak Manajer Investasi melainkan menjadi hak Pemegang Unit Penyertaan yaitu menjadi aset dari Nilai Aktiva Bersih pada GARUDA SATU, sehingga menambah Nilai Aktiva Bersih.
Biaya yang Menjadi Beban Manajer Investasi -
-
3.
Dana yang dikreditkan ke investor dari hasil redemsi untuk diinvestasikan kembali dalam jangka waktu 15 (lima belas) hari bursa adalah sejumlah nilai redemsi dikurangi biaya penjualan kembali yang akan ditahan selama dana yang dikreditkan tersebut belum direinvestasikan kembali.
Biaya Persiapan Biaya persiapan termasuk proses persiapan dan penandatanganan perjanjian dalam rangka penerbitan Unit Penyertaan GARUDA SATU tetapi tidak terbatas pada biaya Konsultan Hukum, Notaris dan Akuntan Publik.
4.
Biaya yang Menjadi Beban Manajer Investasi, Bank Kustodian dan/atau GARUDA SATU Biaya Konsultan Hukum, biaya Notaris dan/atau biaya Akuntan menjadi beban Manajer Investasi, Bank Kustodian dan/atau GARUDA SATU sesuai dengan pihak yang memperoleh manfaat atau yang melakukan kesalahan sehingga diperlukan jasa profesional tersebut.
Biaya Lainnya Biaya lainnya meliputi biaya administrasi, biaya pemasaran, biaya pencetakan dan biaya distribusi prospektus.
Biaya yang Menjadi Beban Pemegang Unit Penyertaan
IX. PERPAJAKAN Jenis · Biaya pembelian Unit Penyertaan
· Biaya penjualan kembali Unit Penyertaan - Periode kepemilikan kurang dari 12 bulan
Besar maksimum 1,50% dari nilai pembelian bersih
Sesuai dengan Surat Edaran Dirjen Pajak No. SE-18/PJ.42/1996 tanggal 30 April 1996 dan peraturan lainnya yang berlaku, perlakuan pajak atas Reksa Dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif adalah sebagai berikut: No.
maksimum 2,50% dari nilai penjualan kembali
- Periode kepemilikan 12 bulan sampai kurang dari 18 bulan
maksimum 2,00% dari nilai penjualan kembali
- Periode kepemilikan 18 bulan lebih
maksimum 1,00% dari nilai penjualan kembali
A.
B. Biaya penjualan kembali tidak dibebankan kepada Pemegang Unit Penyertaan jika memenuhi persyaratan sebagai berikut: a.
13
Penjualan kembali (redemsi) dilakukan oleh Pemegang Unit Penyertaan dengan tujuan untuk direinvestasikan kembali dalam jangka waktu paling lambat 15 hari (lima belas) hari bursa setelah dana penjualan kembali dikirimkan kepada Pemegang Unit Penyertaan.
*)
Uraian Penghasilan Reksa Dana yang berasal dari: a. Dividen b. Bunga/Diskonto Obligasi c. Bunga Deposito d. Capital Gain Saham di Bursa e. Commercial Paper & Surat Utang Lainnya
Perlakuan PPh
Dasar Hukum
PPh Tarif Umum PPh Final *) PPh Final (20%) PPh Final (0,1%)
Ps. 4 (1) UU PPh PP No. 16 Tahun 2000 PP 131 Tahun 2000 PP 41 Tahun 1994
PPh Tarif Umum
Ps. 4 (1) UU PPh
Bagian laba termasuk pelunasan kembali (Penjualan Kembali) Unit Penyertaan yang diterima pemegang unit Bukan Objek PPh
Ps. 4 (3) hrf h UU PPh
2009 - 2010: 0%; 2011 - 2013: 5%; 2014 dst.: 15%.
14
X. FAKTOR-FAKTOR RISIKO UTAMA
X I I . P E N D A PAT A U D I TO R T E N TA N G L A P O R A N K E U A N G A N
Sebagaimana halnya dengan kegiatan lain, kegiatan yang dilakukan oleh GARUDA SATU juga tidak terlepas dari risiko usaha yang dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor-faktor risiko utama sebagai berikut: 1.
Risiko Berkurangnya Nilai Unit Penyertaan
Investasi dalam bentuk Efek Bersifat Ekuitas dan Efek Bersifat Utang adalah berdasarkan pada turun naiknya harga yang akan mempengaruhi nilai dari Unit Penyertaan GARUDA SATU. Sebagai contoh, kenaikan suku bunga akan menyebabkan turunnya nilai Efek utang, sementara menurunnya pertumbuhan pendapatan dapat menyebabkan harga saham turun. Hal ini akan membuat nilai Unit Penyertaan GARUDA SATU turun. 2. Risiko Likuiditas dari Reksa Dana Terbuka Penjualan kembali (pelunasan) tergantung kepada likuiditas dari portofolio atau kemampuan dari Manajer Investasi untuk membeli kembali (melunasi) dengan menyediakan uang tunai segera. 3.
Risiko Pertanggungan Atas Kekayaan GARUDA SATU
Bank Kustodian mengasuransikan seluruh kekayaan GARUDA SATU, tetapi apabila terjadi hal-hal yang tidak dapat diramalkan sebelumnya seperti kebakaran, bencana alam, atau kerusuhan, semua itu akan dapat mempengaruhi Nilai Aktiva Bersih GARUDA SATU. 4.
Risiko Terjadinya Wanprestasi
Risiko ini dapat terjadi apabila Emiten lalai atau gagal memenuhi kewajiban membayar pokok dan bunga dari Efek utang pada waktu yang telah ditetapkan. 5.
Risiko Ekonomi, Politik, dan Peraturan
Perubahan kondisi ekonomi, politik, dan peraturan, khususnya di bidang pasar uang dan pasar modal dalam negeri atau luar negeri merupakan faktor yang dapat mempengaruhi nilai investasi GARUDA SATU.
XI. HAK-HAK PEMEGANG UNIT PENYERTAAN Setiap pemegang Unit Penyertaan mempunyai hak sebagai berikut: 1.
Hak untuk menjual kembali sebagian atau seluruh Unit Penyertaan
2.
Hak untuk mendapatkan bukti kepemilikan Unit Penyertaan GARUDA SATU.
3.
Hak untuk memperoleh Nilai Aktiva Bersih harian GARUDA SATU.
4.
Hak untuk memperoleh laporan-laporan sebagaimana dimaksud dalam Peraturan BAPEPAM Nomor X.D.1 dan peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal.
5.
Hak atas hasil likuidasi secara proporsional dengan kepemilikan Unit Penyertaan.
6.
Hak untuk mendapatkan peningkatan Nilai Aktiva Bersih yang berasal dari biaya penjualan kembali yang diperoleh pada setiap terjadi penjualan kembali Unit Penyertaan.
7.
Hak untuk memperoleh laporan keuangan GARUDA SATU yang dicantumkan dalam Prospektus.
15
16
REKSA DANA GARUDA SATU LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan ASET Bank Piutang bunga Portofolio efek Instrumen pasar uang Efek ekuitas-biaya perolehan Rp27.822.511.964 dan Rp17.695.060.267 masing-masing untuk tahun 2012 dan 2011
280.726.513 134.979.398
2,3e,3f,7a,19,20
41.100.000.000
50.400.000.000
2,3e,3f,7b,19,20
8,19,20 9,16 10,19,20
ASET BERSIH YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMEGANG UNIT
NILAI ASET BERSIH PER UNIT
11
Catatan
2011
1.354.123.588 99.472.417
JUMLAH LIABILITAS
JUMLAH UNIT PENYERTAAN YANG BEREDAR
2012
3f,5,18,19,20 3f,6,18,19,20
JUMLAH ASET LIABILITAS Utang transaksi efek Utang pajak Utang lain-lain
REKSA DANA GARUDA SATU LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PENDAPATAN INVESTASI Bunga Dividen Keuntungan (kerugian) atas portofolio efek yang telah direalisasi Keuntungan (kerugian) atas portofolio efek yang belum direalisasi Lain-lain
26.726.625.000
15.395.085.000
JUMLAH PENDAPATAN INVESTASI
69.280.221.005
66.210.790.911
35.466.982 548.057.106
350.920.500 2.021.284 561.011.478
BEBAN INVESTASI Pengelolaan investasi Kustodian Lain-lain
583.524.088
913.953.262
68.696.696.917
65.296.837.649
14.040.278,2766
13.892.755,7900
4.892,8302
4.700,0637
17
13,18 14,18 15
JUMLAH BEBAN INVESTASI
KENAIKAN (PENURUNAN) ASET BERSIH YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMEGANG UNIT DARI AKTIVITAS OPERASI SEBELUM BEBAN PAJAK BEBAN PAJAK Kini Final Non final KENAIKAN (PENURUNAN) ASET BERSIH YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMEGANG UNIT DARI AKTIVITAS OPERASI
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan, merupakan bagian tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan.
3g 12
2012
2011
2.566.978.570 599.266.786
3.063.907.965 612.197.686
735.100.198
(1.697.122.716)
1.204.088.302 3.168.991
(1.004.374.784) 4.541.718
5.108.602.847
979.149.869
1.285.001.611 183.571.569 307.492.836
1.272.833.874 181.833.411 584.574.282
1.776.066.106
2.039.241.567
3.332.536.741
(1.060.091.698)
513.395.714 138.049.875
612.781.592 88.908.500
2.681.091.152
(1.761.781.790)
3h,16
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan, merupakan bagian tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan.
18
REKSA DANA GARUDA SATU LAPORAN PERUBAHAN ASET BERSIH YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMEGANG UNIT UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2012 ASET BERSIH YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMEGANG UNIT PADA AWAL TAHUN
2011
65.296.837.649
66.762.503.922
Kenaikan (penurunan) aset bersih yang dapat diatribusikan kepada pemegang unit dari aktivitas operasi
2.681.091.152
(1.761.781.790)
TRANSAKSI DENGAN PEMEGANG UNIT PENYERTAAN Penjualan unit penyertaan Pembelian kembali unit penyertaan
1.027.221.626 308.453.510
740.746.403 444.630.886
718.768.116
296.115.517
Jumlah Transaksi dengan Pemegang Unit Penyertaan-Bersih ASET BERSIH YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMEGANG UNIT PADA AKHIR TAHUN
68.696.696.917
REKSA DANA GARUDA SATU LAPORAN ARUS KAS UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
65.296.837.649
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan bunga Penerimaan dividen Pencairan instrumen pasar uang Penempatan instrumen pasar uang Penjualan portofolio efek ekuitas Pembelian portofolio efek ekuitas Pendapatan lain-lain Pembayaran beban investasi Pembayaran pajak penghasilan Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan dari penjualan unit penyertaan Pembayaran untuk pembelian kembali unit penyertaan Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan KENAIKAN BERSIH SALDO BANK SALDO BANK AWAL TAHUN SALDO BANK AKHIR TAHUN
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan, merupakan bagian tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan.
19
2012
2011
2.602.485.551 599.266.786 687.500.000.000 (678.200.000.000) 35.110.375.000 (44.853.647.000) 3.168.991 (1.789.020.478) (617.999.891)
3.009.811.323 630.251.261 814.750.000.000 (824.450.000.000) 99.035.327.016 (90.467.050.558). 4.541.718 (2.010.128.459) (700.468.240)
354.628.959
(197.715.939)
1.027.221.626
740.746.403
(308.453.510)
(444.630.886)
718.768.116
296.115.517
1.073.397.075
98.399.578
280.726.513
182.326.935
1.354.123.588
280.726.513
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan, merupakan bagian tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan.
20
REKSA DANA GARUDA SATU CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
REKSA DANA GARUDA SATU CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
1.
1.
UMUM Reksa Dana Garuda Satu (Reksa Dana) adalah reksa dana bersifat terbuka berbentuk Kontrak Investasi Kolektif (KIK) yang dibentuk pada tanggal 20 Desember 1996 menurut Undang-Undang Pasar Modal No. 8 tahun 1995 dan Surat Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam, sekarang Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan atau Bapepam-LK) No. Kep-22/PM/1996 tanggal 17 Januari 1996 yang telah diubah beberapa kali, dan terakhir diganti dengan Surat Keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep-552/BL/2010 tanggal 30 Desember 2010 mengenai Peraturan No. IV.B.1 tentang Pedoman Pengelolaan Reksa Dana Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif. KIK Reksa Dana Garuda Satu antara PT Intru Nusantara sebagai Manajer Investasi dengan Deutsche Bank AG, Jakarta sebagai Bank Kustodian yang dituangkan dalam akta No. 264 tanggal 20 Desember 1996 dari Notaris Ny. Siti Rachmayanti, SH, KN, pengganti Adam Kasdarmadji, SH, Notaris di Jakarta. Manajer Investasi dan Bank Kustodian sepakat untuk mengubah dan menambah beberapa pasal tertentu dalam KIK Reksa Dana Garuda Satu yang terakhir dengan akta No. 2 tanggal 4 Desember 2001 dari Notaris Fathiah Helmi, SH, untuk menyesuaikan dengan Peraturan Bapepam No. IV.B.1 tentang Pedoman Pengelolaan Reksa Dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif. Reksa Dana telah memperoleh pernyataan efektif berdasarkan Surat Keputusan Ketua Bapepam No. S-2100/PM/1996 tanggal 27 Desember 1996. Unit penyertaan Reksa Dana Garuda Satu diluncurkan sejak 24 Februari 1997 sebanyak 1.000.000.000 Unit Penyertaan. Manajer Investasi dan Bank Kustodian Reksa Dana Garuda Satu masing-masing berkedudukan di Wisma GKBI Lantai 38, Jalan Jenderal Sudirman No. 28, Jakarta dan di Jalan Imam Bonjol No. 80, Jakarta. Tujuan dari Reksa Dana adalah sebagai wadah untuk menghimpun dana dari pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam instrumen pasar modal baik dalam bentuk efek bersifat ekuitas yang ditawarkan melalui penawaran umum seperti saham, warran, dan bukti right, serta instrumen pasar uang yang mempunyai jatuh tempo kurang dari satu tahun meliputi Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Surat Berharga Pasar Uang (SBPU), Promissory Note, Sertifikat Deposito baik dalam mata uang Rupiah maupun dalam mata uang asing dan Surat Berharga Komersial yang telah diperingkat oleh perusahaan pemeringkat efek yang disetujui oleh Bapepam. Sasaran komposisi portofolio Reksa Dana Garuda Satu adalah 25% dalam efek yang bersifat ekuitas dengan kisaran antara 0% sampai 40% dan 75% dalam efek instrumen pendapatan tetap termasuk pasar uang dengan kisaran 60% sampai 100%. Sponsor Reksa Dana Garuda Satu adalah PT Makindo. Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, PT Makindo memiliki masing-masing 5.296.205,8902 unit penyertaan, sedangkan PT Intru Nusantara sebagai Manajer Investasi tidak memiliki unit penyertaan. Berdasarkan Akta No. 4 dari Notaris H. Parlindungan L. Tobing, SH, yang pemberitahuannya telah diterima oleh Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-AH.01.10-19150, tanggal 21 Juni 2011 serta persetujuan dari Bapepam-LK melalui surat No. S-3754/BL/2011 tanggal 8 April 2011, susunan dewan komisaris dan direksi PT Intru Nusantara adalah sebagai berikut:
21
UMUM - LANJUTAN Komisaris Utama Komisaris Direktur Utama Direktur
2.
: : : :
Prof. Ir. Abdul Kadir Irwan Ang Vanessa Natalie Hutagalung B.Y. Eko Suripto
PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN BARU DAN REVISI (PSAK) DAN INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (ISAK) Standar yang berlaku efektif pada periode berjalan Dalam periode berjalan, Reksa Dana telah menerapkan semua standar baru dan revisi serta interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Kuangan dari Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK-IAI) yang relevan dengan operasinya dan efektif untuk periode akuntansi yang dimulai pada tanggal 1 Januari 2012. Penerapan standar baru dan revisi serta interpretasi telah berdampak terhadap perubahan kebijakan akuntansi Reksa Dana yang mempengaruhi pengungkapan laporan keuangan untuk tahun berjalan atau tahun sebelumnya: PSAK 60, Instrumen Keuangan: Pengungkapan Standar ini menggabungkan seluruh pengungkapan terkait instrumen keuangan ke dalam satu standar dan menggantikan pengungkapan menurut PSAK 50 (Revisi 2006). Standar tersebut mensyaratkan pengungkapan tambahan mengenai signifikansi instrumen keuangan terhadap posisi dan kinerja keuangan Reksa Dana, dan pengungkapan kuantitatif dan kualitatif atas sifat dan luas risiko keuangan. Penerapan standar ini mengakibatkan pengungkapan tambahan dalam laporan keuangan (Catatan 20). Penerapan dari standar dan interpretasi baru/revisi yang tidak menimbulkan efek material terhadap laporan keuangan adalah: - PSAK 3 - PSAK 4
: :
Laporan Keuangan Interim Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri - PSAK 5 : Segmen Operasi - PSAK 12 : Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama - PSAK 15 : Investasi pada Entitas Asosiasi - PSAK 19 : Aset Tak Berwujud - PSAK 22 : Kombinasi Bisnis - PSAK 58 : Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan - ISAK 7 : Konsolidasi Entitas Bertujuan Khusus - ISAK 9 : Perubahan atas Liabilitas Aktivitas Purnaoperasi, Restorasi, dan Liabilitas Serupa - ISAK 10 : Program Loyalitas Pelanggan - ISAK 11 : Distribusi Aset Nonkas kepada Pemilik - ISAK 12 : Pengendalian bersama Entitas: Kontribusi Nonmoneter oleh Venturer - ISAK 14 : Aset Tak Berwujud - ISAK 17 : Laporan Keuangan Interim dan Penurunan Nilai - PSAK 10 (Revisi 2010) : Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing - PSAK 13 (Revisi 2011) : Properti Investasi - PSAK 16 (Revisi 2011) : Aset Tetap - PSAK 18 (Revisi 2010) : Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya - PSAK 24 (Revisi 2010) : Imbalan Kerja
22
REKSA DANA GARUDA SATU CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
REKSA DANA GARUDA SATU CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
3.
PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN BARU DAN REVISI (PSAK) DAN INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (ISAK) - LANJUTAN -
Biaya Pinjaman Akuntansi Kontrak Asuransi Kerugian Sewa Aktivitas Pengupasan Lapisan Tanah dan Pengelolaan Lingkungan Hidup pada Pertambangan Umum - PSAK 34 (Revisi 2010) : Kontrak Konstruksi - PSAK 36 (Revisi 2011) : Akuntansi Kontrak Asuransi Jiwa - PSAK 45 (Revisi 2011) : Pelaporan Keuangan Entitas Nirlaba - PSAK 46 (Revisi 2010) : Pajak Penghasilan - PSAK 50 (Revisi 2010) : Pelaporan Keuangan Penyajian - PSAK 53 (Revisi 2010) : Pembayaran Berbasis Saham - PSAK 55 (Revisi 2011) : Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran - PSAK 61 : Akuntansi Hibah Pemerintah dan Pengungkapan Bantuan Pemerintah - PSAK 62 : Kontrak Asuransi - PSAK 63 : Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi - PSAK 64 : Aktivitas Eksplorasi dan Evaluasi pada Pertambangan Sumber Daya Mineral - ISAK 8 : Penentuan Apakah Suatu Perjanjian Mengandung Suatu Sewa - ISAK 13 : Lindung Nilai Investasi Neto dan Kegiatan Usaha Luar Negeri - ISAK 15, PSAK 24 : Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya - ISAK 16 : Perjanjian Konsesi Jasa - ISAK 18 : Bantuan Pemerintah-Tidak Berelasi Spesifik dengan Aktivitas Operasi - ISAK 19 : Penerapan Pendekatan Penyajian Kembali dalam PSAK 63: Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi - ISAK 20 : Pajak Penghasilan-Perubahan dalam Status Pajak Entitas atau Para Pemegang Sahamnya - ISAK 22 : Perjanjian Konsesi Jasa: Pengungkapan - ISAK 23 : Sewa Operasi-Insentif - ISAK 24 : Evaluasi Substansi Beberapa Transaksi yang Melibatkan Suatu Bentuk Legal Sewa - ISAK 25 : Hak Atas Tanah - ISAK 26 : Penilaian Ulang Derivatif Melekat 3.
PSAK PSAK PSAK PSAK
26 (Revisi 2011) : 28 (Revisi 2011) : 30 (Revisi 2011) : 33 (Revisi 2011) :
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN a. Pernyataan Kepatuhan Laporan Keuangan disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia, dan mencakup Pernyataan dan Interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia dan Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam dan LK). b. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Dasar penyusunan laporan keuangan, kecuali untuk laporan arus kas adalah dasar akrual. Mata uang pelaporan yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan adalah mata uang Rupiah (Rp) dan laporan keuangan tersebut disusun
23
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN - LANJUTAN berdasarkan nilai historis, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masingmasing akun tersebut. Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Reksa Dana tidak memiliki transaksi atas kegiatan investasi sehingga arus kas dari investasi tidak disajikan pada laporan arus kas. c. Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi Pihak-pihak berelasi adalah orang atau perusahaan yang terkait dengan Reksa Dana: 1. Langsung, atau tidak langsung yang melalui satu atau lebih perantara, jika suatu pihak atau orang tersebut: a. Mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan Reksa Dana; b. Memiliki kepentingan dalam Reksa Dana yang memberikan pengaruh signifikan atau Reksa Dana; atau c. Memiliki pengendalian bersama atas Reksa Dana; 2. Perusahaan asosiasi; 3. Perusahaan ventura bersama di mana Reksa Dana sebagai venturer; 4. Pihak tersebut adalah anggota dari personil manajemen kunci Reksa Dana; 5. Anggota keluarga dekat dari individu yang diuraikan dalam butir (1) atau (4); 6. Entitas yang dikendalikan, dikendalikan bersama, atau dipengaruhi secara signifikan oleh, atau di mana hak suara signifikan atas entitas tersebut, langsung maupun tidak langsung, dimiliki oleh individu seperti yang telah diuraikan dalam butir (4) atau (5); atau 7. Suatu program imbalan pascakerja untuk imbalan kerja dari Reksa Dana, atau entitas lain yang terkait dengan Reksa Dana. d. Penggunaan Estimasi Manajer Investasi membuat estimasi dan asumsi dalam penyusunan laporan keuangan yang mempengaruhi jumlah-jumlah yang dilaporkan atas aset, liabilitas, pendapatan, dan beban. Realisasi dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi. Revisi estimasi akuntansi diakui dalam periode yang sama pada saat terjadinya revisi estimasi atau pada periode masa depan yang terkena dampak. e. Portofolio Efek Portofolio Efek terdiri atas instrumen pasar uang, efek ekuitas. Instrumen pasar uang merupakan deposito berjangka. f. Instrumen Keuangan Reksa Dana mengakui aset keuangan atau liabilitas keuangan pada laporan posisi keuangan jika, dan hanya jika, Reksa Dana menjadi salah satu pihak dalam ketentuan pada kontrak instrumen tersebut. Pembelian atau penjualan yang lazim atas instrumen keuangan termasuk efek ekuitas dan efek utang diakui pada tanggal perdagangan. Instrumen keuangan pada pengakuan awal diukur pada nilai wajarnya, yang merupakan nilai wajar kas yang diserahkan (dalam hal aset keuangan) atau yang
24
REKSA DANA GARUDA SATU CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
REKSA DANA GARUDA SATU CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
3.
3.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN - LANJUTAN f. Instrumen Keuangan - Lanjutan diterima (dalam hal liabilitas keuangan). Nilai wajar kas yang diserahkan atau diterima ditentukan dengan mengacu pada harga transaksi atau harga pasar yang berlaku. Jika harga pasar tidak dapat ditentukan dengan andal, maka nilai wajar kas yang diserahkan atau diterima dihitung berdasarkan estimasi jumlah seluruh pembayaran atau penerimaan kas masa depan, yang didiskontokan menggunakan suku bunga pasar yang berlaku untuk instrumen sejenis dengan jatuh tempo yang sama atau hampir sama.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN - LANJUTAN f. Instrumen Keuangan - Lanjutan diobservasi, maka Reksa Dana mengakui selisih antara harga transaksi dengan nilai wajar tersebut dalam laporan laba rugi komprehensif. Aset Keuangan (1)
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi meliputi aset keuangan dalam kelompok di perdagangkan dan aset keuangan yang pada saat pengakuan awal ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Aset keuangan diklasifikasikan dalam kelompok dimiliki untuk diperdagangkan apabila aset keuangan tersebut diperoleh terutama untuk tujuan dijual kembali dalam waktu dekat.
Biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau liabilitas keuangan adalah jumlah aset keuangan atau liabilitas keuangan yang diukur pada saat pengakuan awal dikurangi pembayaran pokok, ditambah atau dikurangi dengan amortisasi kumulatif yang dihitung dari selisih antara nilai awal dan nilai jatuh temponya, dan dikurangi penurunan nilai atau nilai yang tidak dapat ditagih. Pengklasifikasian instrumen keuangan dilakukan berdasarkan tujuan perolehan instrumen tersebut dan mempertimbangkan apakah instrumen tersebut memiliki kuotasi harga di pasar aktif. Pada saat pengakuan awal, Reksa Dana mengklasifikasikan instrumen keuangan dalam kategori berikut: aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo, aset keuangan tersedia untuk dijual, liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, dan liabilitas keuangan lain-lain; dan melakukan evaluasi kembali atas kategorikategori tersebut pada setiap tanggal pelaporan, apabila diperlukan dan tidak melanggar ketentuan yang disyaratkan.
Aset keuangan ditetapkan sebagai diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi pada saat pengakuan awal jika memenuhi kriteria sebagai berikut: a) Penetapan tersebut mengeliminasi atau mengurangi secara signifikan ketidakkonsistenan pengukuran dan pengakuan yang dapat timbul dari pengukuran aset atau pengakuan keuntungan dan kerugian karena penggunaan dasar-dasar yang berbeda; atau b) Aset tersebut merupakan bagian dari kelompok aset keuangan, liabilitas keuangan, atau keduanya, yang dikelola dan kinerjanya dievaluasi berdasarkan nilai wajar, sesuai dengan manajemen risiko atau strategi investasi yang didokumentasikan; atau
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, Reksa Dana hanya memiliki aset keuangan dalam kategori aset keuangan diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, serta liabilitas keuangan dalam kategori liabilitas keuangan lain-lain. Oleh karena itu, kebijakan akuntansi yang berkaitan dengan investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo, aset keuangan tersedia untuk dijual, dan liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi tidak diungkapkan.
c) Instrumen keuangan tersebut memiliki derivatif melekat, kecuali jika derivatif melekat tersebut tidak memodifikasi secara signifikan arus kas, atau terlihat jelas dengan sedikit atau tanpa sedikit atau tanpa analisis, bahwa pemisahan derivatif melekat tidak dapat dipisahkan. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dicatat pada laporan posisi keuangan pada nilai wajarnya. Perubahan nilai wajar langsung diakui dalam laporan laba rugi komprehensif. Bunga yang diperoleh dicatat sebagai pendapatan bunga, sedangkan dividen dicatat sebagai bagian dari pendapatan sesuai dengan persyaratan dalam kontrak, atau pada saat hak untuk memperoleh pembayaran atas dividen tersebut telah ditetapkan, yang pada umumnya adalah tanggal ex (ex-date) untuk efek ekuitas.
Penentuan Nilai Wajar Nilai wajar instrumen yang diperdagangkan di pasar aktif pada tanggal laporan posisi keuangan adalah berdasarkan kuotasi harga pasar atau harga kuotasi penjual/dealer, tanpa memperhitungkan biaya transaksi. Apabila kuotasi harga terkini tidak tersedia, maka harga transaksi terakhir yang digunakan untuk mencerminkan bukti nilai wajar terkini, sepanjang tidak terdapat perubahan signifikan dalam perekonomian sejak terjadinya transaksi. Untuk seluruh instrumen keuangan yang tidak terdaftar pada suatu pasar aktif, kecuali investasi pada instrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi harga, maka nilai wajar ditentukan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian meliputi teknik nilai kini (net present value), perbandingan terhadap instrumen sejenis yang memiliki harga pasar yang dapat diobservasi, model harga opsi (options pricing models), dan model penilaian lainnya. Apabila harga transaksi dalam suatu pasar yang tidak aktif berbeda dengan nilai wajar instrumen sejenis pada transaksi pasar terkini yang dapat diobservasi, atau berbeda dengan nilai wajar yang dihitung menggunakan teknik penilaian di mana variabelnya merupakan data yang diperoleh dari pasar yang dapat
25
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, kategori ini meliputi portofolio efek yang terdiri atas dan efek ekuitas. (2)
Piutang Piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Aset keuangan tersebut tidak dimaksudkan untuk dijual dalam waktu dekat dan tidak diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
26
REKSA DANA GARUDA SATU CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
REKSA DANA GARUDA SATU CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
3.
3.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN - LANJUTAN f. Instrumen Keuangan - Lanjutan Aset Keuangan - Lanjutan Setelah pengukuran awal, piutang diukur pada biaya perolehan amortisasi, dikurangi penyisihan penurunan nilai. Amortisasi dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga dalam laporan laba rugi komprehensif. Kerugian yang timbul akibat penurunan nilai diakui dalam laporan laba rugi komprehensif. Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, kategori ini meliputi kas di bank, piutang bunga, dan instrumen pasar uang (deposito berjangka). Liabilitas Keuangan dan Instrumen Ekuitas Liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas Reksa Dana diklasifikasikan sesuai dengan substansi perjanjian kontraktual yang ditandatangani serta definisi liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas menurut PSAK No. 50 (Revisi 2010), “Instrumen Keuangan: Penyajian”. Kebijakan akuntansi yang diterapkan untuk liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas tertentu diuraikan berikut ini. Liabilitas Keuangan
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN - LANJUTAN f. Instrumen Keuangan - Lanjutan Saling Hapus Instrumen Keuangan - Lanjutan mengenai penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang jumlahnya tidak signifikan secara individual. Jika Manajer Investasi menentukan tidak terdapat bukti objektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, baik aset keuangan tersebut signifikan atau tidak signifikan, maka aset tersebut dimasukkan ke dalam kelompok aset keuangan yang memilki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual, dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif. Jika terdapat bukti objektif bahwa penurunan nilai telah terjadi atas aset dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang, maka jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa depan (tidak termasuk kerugian kredit di masa depan yang belum terjadi). Nilai tercatat aset tersebut langsung dikurangi dengan penurunan nilai yang terjadi atau menggunakan akun penyisihan dan jumlah kerugian yang terjadi diakui dalam laporan laba rugi komprehensif.
Liabilitas Keuangan Lain-lain Kategori ini merupakan liabilitas keuangan yang tidak dimiliki untuk diperdagangkan atau pada saat pengakuan awal tidak ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Instrumen keuangan yang diterbitkan atau komponen dari instrumen keuangan tersebut, yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan lain-lain, jika substansi perjanjian kontraktual mengharuskan Reksa Dana untuk menyerahkan kas atau aset keuangan lain kepada pemegang instrumen keuangan lain atau saham sendiri yang jumlahnya tetap atau telah ditetapkan. Liabilitas keuangan lain-lain dan pengakuan awal diukur pada nilai wajar dan sesudah pengakuan awal diukur pada biaya perolehan diamortisasi. Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, kategori ini meliputi utang pembelian portofolio efek, dan beban yang masih harus dibayar.
Jika pada tahun berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai bertambah atau berkurang karena suatu peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, maka dilakukan penyesuaian atas penyisihan kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui. Pemulihan penurunan nilai selanjutnya diakui dalam laporan laba rugi komprehensif, dengan ketentuan nilai tercatat aset setelah pemulihan penurunan nilai tidak melampaui biaya perolehan diamortisasi pada tanggal pemulihan tersebut. Penghentian Pengakuan Aset dan Liabilitas Keuangan (1)
Aset Keuangan Aset keuangan (atau bagian dari aset keuangan atau kelompok aset keuangan serupa) dihentikan pengakuannya jika: a) Hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir;
Saling Hapus Instrumen Keuangan Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan jika, dan hanya jika, Reksa Dana saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melalukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut; dan berniat untuk menyelesaikan secara bersih atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan. Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan, Manajer Investasi menelaah apakah suatu aset keuangan atau kelompok aset keuangan telah mengalami penurunan nilai. Penurunan Nilai Aset Keuangan pada Biaya Perolehan Diamortisasi
b) Reksa Dana tetap memiliki hak untuk menerima arus kas dari aset keuangan tersebut, namun juga menanggung kewajiban kontraktual untuk membayar kepada pihak ketiga atas arus kas yang diterima tersebut secara penuh tanpa adanya penundaan yang signifikan berdasarkan suatu kesepakatan; atau c) Reksa Dana telah mentransfer haknya untuk menerima arus kas dari aset keuangan dan (i) telah mentransfer secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan, atau (ii) secara substansial tidak mentransfer atau tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan, namun telah mentransfer pengendalian atas aset keuangan tersebut.
Manajer Investasi pertama-tama menentukan apakah terdapat bukti objektif
27
28
REKSA DANA GARUDA SATU CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
REKSA DANA GARUDA SATU CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
3.
3.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN - LANJUTAN f. Instrumen Keuangan - Lanjutan
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN - LANJUTAN h. Pajak Penghasilan - Lanjutan
Penghentian Pengakuan Aset dan Liabilitas Keuangan - Lanjutan
kena pajak, dan semua beban sehubungan dengan pendapatan yang telah dikenakan pajak penghasilan final tidak boleh dikurangkan. Di lain pihak, baik pendapatan maupun beban tersebut dipakai dalam perhitungan laba rugi menurut akuntansi. Oleh karena itu, tidak terdapat perbedaan temporer sehingga tidak diakui adanya aset atau liabilitas pajak tangguhan.
Ketika Reksa Dana telah mentransfer hak untuk menerima arus kas dari suatu aset keuangan dan telah menjadi pihak dalam suatu kesepakatan, dan secara substansial tidak mentransfer dan tidak memiliki pengendalian atas aset tersebut, maka aset keuangan diakui sebesar keterlibatan berkelanjutan dengan aset keuangan tersebut. Keterlibatan berkelanjutan dalam bentuk pemberian jaminan atas aset yang ditransfer diukur berdasarkan jumlah terendah dari nilai aset yang ditransfer dengan nilai maksimal dari pembayaran yang diterima yang mungkin harus dibayar kembali oleh Reksa Dana.
Apabila nilai tercatat aset atau liabilitas yang berhubungan dengan pajak penghasilan final berbeda dari dasar pengenaan pajaknya, maka perbedaan tersebut tidak diakui sebagai aset atau liabilitas pajak tangguhan. Pajak Penghasilan Tidak Final
(2) Liabilitas Keuangan Beban pajak kini ditentukan berdasarkan kenaikan aset bersih yang dapat diatribusikan kepada pemegang unit dari aktivitas operasi kena pajak dalam tahun yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.
Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya jika liabilitas keuangan tersebut berakhir, dibatalkan, atau telah kadaluarsa. Jika liabilitas keuangan tertentu digantikan dengan liabilitas keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama namun dengan persyaratan yang berbeda secara substansial, atau terdapat modifikasi secara substansial atas ketentuan liabilitas keuangan yang ada saat ini, maka pertukaran atau modifikasi tersebut dianggap sebagai penghentian pengakuan liabilitas keuangan awal. Pengakuan timbulnya liabilitas keuangan baru serta selisih antarnilai tercatat liabilitas keuangan awal dengan yang baru diakui dalam laporan laba rugi komprehensif.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan serta fiskal yang belum terkompensasi, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang. Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi komprehensif.
g. Pengakuan Pendapatan dan Beban Pendapatan bunga diakui berdasarkan proporsi waktu dalam laporan laba rugi komprehensif, termasuk pendapatan bunga dari jasa giro dan instrumen pasar uang.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan (apabila ada) disajikan di dalam laporan posisi keuangan atas dasar kompensasi sesuai dengan penyajian aset dan liabilitas pajak kini.
Pendapatan dari pembagian hak (dividen, saham bonus, dan hak lain yang dibagikan) oleh emiten diakui pada tanggal ex (ex-date).
i. Peristiwa Setelah Periode Pelaporan Keuntungan atau kerugian bersih atas portofolio efek terdiri atas keuntungan atau kerugian investasi yang belum direalisasi akibat kenaikan atau penurunan harga pasar (nilai wajar) serta keuntungan dan kerugian yang telah direalisasi. Keuntungan dan kerugian yang telah direalisasi bersih atas penjualan portofolio efek dihitung berdasarkan harga pokok yang menggunakan metode rata-rata tertimbang.
Peristiwa-peristiwa yang terjadi setelah periode pelaporan berjalan yang menyediaakan informasi mengenai posisi keuangan Reksa Dana pada tanggal laporan posisi keuangan sehingga perlu dilakukan penyesuaian, jika ada, telah tercermin dalam laporan keuangan. Peristiwa-peristiwa setelah tanggal laporan posisi keuangan yang tidak memerlukan penyesuaian, apabila jumlahnya material, telah diungkapkan dalam laporan keuangan.
Beban investasi diakui secara akrual dan harian. h. Pajak Penghasilan Reksa Dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif adalah subjek pajak yang diperlakukan sebagai persekutuan, kongsi, atau firma. Objek pajak penghasilan Reksa Dana diatur dalam Surat Edaran Direktorat Jendral Pajak No. SE-18/PJ.42/1996 tentang Pajak Penghasilan atas Reksa Dana kepada pemegang saham unit bukan merupakan objek Pajak Penghasilan. Pajak Penghasilan Final Sesuai dengan peraturan perundangan perpajakan, pendapatan yang telah dikenakan pajak penghasilan final tidak lagi dilaporkan sebagai pendapatan
29
4.
PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI SIGNIFIKAN MANAJER INVESTASI Dalam penerapan kebijakan akuntansi Reksa Dana, Manajer Investasi harus membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi atas nilai tercatat aset dan liabilitas yang tidak tersedia oleh sumber-sumber lain. Estimasi dan asumsi berdasarkan pada pengalaman historis dan faktor lain yang dipertimbangkan relevan. Manajer Investasi berkeyakinan bahwa pengungkapan dalam laporan keuangan ini telah mencakup ikhtisar estimasi, pertimbangan, dan asumsi signifikan yang dibuat oleh Manajer Investasi, yang berdampak terhadap jumlah-jumlah yang dilaporkan serta pengungkapan dalam laporan keuangan.
30
REKSA DANA GARUDA SATU CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
REKSA DANA GARUDA SATU CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
4.
4.
PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI SIGNIFIKAN MANAJER INVESTASI - LANJUTAN
PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI SIGNIFIKAN MANAJER INVESTASI - LANJUTAN
Pertimbangan
Nilai wajar Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan
Pertimbangan berikut dibuat oleh Manajer Investasi dalam proses implementasi kebijakan akuntansi Reksa Dana yang memiliki dampak yang paling signifikan terhadap jumlah-jumlah yang diakui dalam laporan keuangan:
Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mensyaratkan pengukuran aset keuangan dan liabilitas keuangan tertentu pada nilai wajarnya, dan penyajian ini mengharuskan penggunaan estimasi. Komponen pengukuran nilai wajar yang signifikan ditentukan berdasarkan bukti obyektif yang dapat diverifikasi (seperti nilai tukar, suku bunga), sedangkan saat dan besaran perubahan nilai wajar dapat menjadi berbeda karena penggunaan metode penilaian yang berbeda.
a. Klasifikasi Aset Keuangan dan Liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan pertimbangan apakah aset dan liabilitas tersebut memenuhi definisi yang telah ditetapkan dalam PSAK No. 55 (Revisi 2011). Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan dicatat sesuai dengan kebijakan akuntansi Reksa Dana seperti yang diungkapkan dalam Catatan 3.
Nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan diungkapkan pada Catatan 19. 5.
BANK Saldo bank per 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:
b. Penyisihan Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan Penyisihan kerugian penurunan nilai pinjaman yang diberikan dan piutang yang dipelihara pada jumlah yang menurut Manajer Investasi adalah memadai untuk menutup kemungkinan tidak tertagihnya aset keuangan. Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan, Reksa Dana secara spesifik menelaah apakah telah terdapat bukti obyektif bahwa suatu aset keuangan telah mengalami penurunan nilai (tidak tertagih). Jumlah penyisihan yang dibentuk adalah berdasarkan pengalaman penagihan masa lalu dan faktor-faktor lainnya yang mungkin mempengaruhi kolektibilitas, antara lain kemungkinan kesulitan likuiditas atau kesulitan keuangan yang signifikan yang dialami oleh debitur atau penundaan pembayaran yang signifikan. Jika terdapat bukti objektif penurunan nilai, maka saat dan besaran jumlah yang dapat ditagih diestimasi berdasarkan pengalaman kerugian masa lalu. Penyisihan kerugian penurunan nilai dibentuk atas akun-akun yang diidentifikasi secara spesifik telah mengalami penurunan nilai. Akun pinjaman yang diberikan dan piutang dihapusbukukan berdasarkan keputusan Manajer Investasi bahwa aset keuangan tersebut tidak dapat ditagih atau direalisasi meskipun segala cara dan tindakan telah dilaksanakan. Suatu evaluasi atas piutang yang bertujuan untuk mengidentifikasi jumlah penyisihan yang harus dibentuk, dilakukan secara berkala sepanjang periode. Oleh karena itu, saat dan besaran jumlah penyisihan kerugian penurunan nilai yang tercatat pada setiap periode dapat berbeda tergantung pada pertimbangan dan estimasi yang digunakan.
6.
2012
2011
Deutsche Bank AG PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Commonwealth Bank
236.511.294 2.616.802 1.108.962.705 6.032.787
204.957.450 2.976.802 72.792.261 -
Jumlah
1.354.123.588
280.726.513
PIUTANG BUNGA Akun ini merupakan piutang bunga atas instrumen pasar uang. Reksa Dana tidak membentuk penyisihan kerugian penurunan nilai atas piutang bunga karena Manajer Investasi berpendapat bahwa seluruh piutang tersebut dapat ditagih.
7.
PORTOFOLIO EFEK a. Instrumen Pasar Uang
2012
Nilai tercatat pinjaman yang diberikan dan piutang Reksa Dana diungkapkan pada Catatan 5, 6, 7a dan 20. Jenis Efek
Estimasi dan Asumsi Signifikan Asumsi utama mengenai estimasi ketidakpastian di masa data dan sumber utama estimasi tersebut pada tanggal pelaporan yang mempunyai risiko signifikan yang menyebabkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas dalam periode buku selanjutnya diungkapkan di bawah ini. Manajer Investasi mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia saat laporan keuangan disusun. Keadaan dan asumsi yang ada tentang perkembangan masa depan dapat berubah karena perubahan kondisi pasar yang akan timbul di luar kendali Manajer Investasi. Perubahan tersebut tercermin dalam asumsi ketika terjadi.
31
Deposito Berjangka PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Commonwealth Bank PT Bank Danamon Tbk Deutsche Bank, AG DBS Bank OCBC NISP UOB Bank Jumlah
Nilai Nominal
Suku Bunga Per Tahun
1.000.000.000 5.000.000.000 6.200.000.000 2.500.000.000 6.200.000.000 1.600.000.000 6.200.000.000 6.200.000.000 6.200.000.000
5,00% 5,50% 5,75% 5,75% 5,50% 3,20% 6,25% 5,50% 6,25%
41.100.000.000
Jatuh Tempo Jan 2013 Jan 2013 Jan 2013 Jan 2013 Jan 2013 Jan 2013 Jan, Mar 2013 Jan 2013 Mar, Apr 2013
% Terhadap Jumlah Portofolio 1,48% 7,37% 9,14% 3,69% 9,14% 2,36% 9,14% 9,14% 9,14% 60,60%
32
REKSA DANA GARUDA SATU CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
REKSA DANA GARUDA SATU CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
7.
7.
PORTOFOLIO EFEK - LANJUTAN a. Instrumen Pasar Uang - Lanjutan
PORTOFOLIO EFEK - LANJUTAN b. Efek Ekuitas - Lanjutan 2011 Persentase Terhadap Jumlah Portofolio Efek
2011
Jenis Efek Deposito Berjangka PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Commonwealth Bank PT Bank Danamon Tbk Deutsche Bank, AG DBS Bank OCBC NISP UOB Bank Jumlah
Nilai Nominal
5.500.000.000 6.200.000.000 6.200.000.000 6.200.000.000 5.700.000.000 2.700.000.000 6.200.000.000 5.500.000.000 6.200.000.000
Suku Bunga Per Tahun
% Terhadap Jumlah Portofolio
Jatuh Tempo
6,25% Jan 2012 6,50% Jan 2012 6,50% Jan 2012 6,50%-6,75% Jan 2012 6,50% Jan 2012 2,70% Jan 2012 6,50%-7,00% Jan-Mar 2012 4,5%-6,00% Jan 2012 7,00% Mar 2012
50.400.000.000
Jenis Efek Saham PT Bank Bukopin Tbk PT Asahimas Flat Glass Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bakrie & Brothers Tbk PT Daya Sakti Unggul Tbk *) PT Vale Indonesia Tbk d/h PT Int'l Nikel Tbk PT Indofood Sukses Makmur Tbk PT Medco Energi Internasional Tbk PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk PT Telekomunikasi Indonesia Tbk PT Tambang Timah Tbk PT Bakrie Sumatera Plantation Tbk PT Krakatau Steel (Persero) Tbk PT Pelat Timah Nusantara Tbk PT PP Tbk PT Salim Ivomas Pratama Tbk
8,36% 9,42% 9,42% 9,42% 8,67% 4,10% 9,42% 8,37% 9,42% 76,60%
b. Efek Ekuitas
Jumlah Lembar Saham 189.500 187.000 100.000 7.000.000 225.500 99.000 100.000 100.000 2.350.000 54.500 900.000 500.000 250.000 750.000 200.000 1.400.000 768.000
Jumlah Harga Pasar 109.910.000 1.224.850.000 410.000.000 357.000.000 316.800.000 460.000.000 242.500.000 1.833.000.000 945.575.000 6.345.000.000 835.000.000 71.250.000 630.000.000 52.000.000 679.000.000 883.200.000
0,17% 1,86% 0,62% 0,11% 0,00% 0,48% 0,70% 0,37% 2,79% 1,44% 9,64% 1,27% 0,54% 0,96% 0,08% 1,03% 1,34%
15.395.085.000
23,40%
2012
Jenis Efek
Jumlah Lembar Saham
Jumlah Harga Pasar
Saham PT Alam Sutra Realty Tbk PT Astra Argo Lestari Tbk PT Astra Internasional Tbk PT Bumi Serpong Damai Tbk PT BW Plantation Tbk PT Indofood Sukses Makmur Tbk PT Krakatau Steel (Persero) Tbk PT Nusantara Infrastructure Tbk PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Salim Ivomas Pratama Tbk PT Daya Sakti Unggul Tbk *) PT Bakrie Sumatra Plantation Tbk PT Telekomunikasi Indonesia Tbk PT United Tractor Tbk PT Vale Indonesia Tbk d/h PT Int'l Nikel Tbk
6.500.000 75.000 525.000 2.800.000 400.000 62.500 2.000.000 3.500.000 4.750.000 1.300.000 225.500 250.000 275.000 200.000 200.000
3.900.000.000 1.477.500.000 3.990.000.000 3.108.000.000 552.000.000 365.625.000 1.280.000.000 644.000.000 2.992.500.000 1.495.000.000 23.250.000 2.488.750.000 3.940.000.000 470.000.000
5,75% 2,18% 5,88% 4,58% 0,81% 0,54% 1,89% 0,95% 4,41% 2,20% 0,00% 0,03% 3,67% 5,81% 0,70%
26.726.625.000
39,40%
Jumlah
Jumlah
Persentase Terhadap Jumlah Portofolio Efek
*)
Pada tanggal 3 Agustus 2009, Bursa Efek Jakarta (sekarang Bursa Efek Indonesia, BEI) telah menghentikan perdagangan saham PT Daya Sakti Unggul Tbk. dan telah dihapusbukukan pencatatannya di BEI pada tanggal 9 Desember 2009.
Aktivitas perdagangan dan harga pasar efek ekuitas sangat fluktuatif dan tergantung kepada kondisi pasar modal. Nilai realisasi dari efek ekuitas tersebut dapat berbeda secara signifikan dengan harga pasar masing-masing pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011. 8.
UTANG TRANSAKSI EFEK Akun ini merupakan utang kepada PT Makindo Securities yang terjadi sehubungan dengan transaksi pembelian efek melalui perantara pedagang efek, pada tanggal laporan posisi keuangan.
9.
UTANG PAJAK Saldo utang pajak per 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut: 2012
33
2011
Pajak penghasilan pasal 23 Pajak penghasilan pasal 25 Pajak penghasilan pasal 29
104.800 1.076.024 34.286.158
280.977 1.396.497 343.810
Jumlah
35.466.982
2.021.284
34
REKSA DANA GARUDA SATU CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
REKSA DANA GARUDA SATU CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
9.
14. BEBAN KUSTODIAN
UTANG PAJAK - LANJUTAN Besarnya pajak terutang ditetapkan berdasarkan perhitungan pajak yang dilakukan sendiri oleh wajib pajak yang bersangkutan (self-assessment). Kantor Pajak dapat melakukan pemeriksaan atas perhitungan pajak tersebut sebagaimana telah ditetapkan dalam Undang-Undang Mengenai Umum dan Tata Cara Perpajakan.
10. UTANG LAIN-LAIN Saldo utang lain-lain per 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut: 2012
2011
Jasa pengelolaan investasi Jasa kustodian Audit Komisi penjualan Lain-lain
110.459.244 15.779.893 38.500.000 340.624.236 42.693.733
106.303.827 15.186.260 66.000.000 330.352.565 43.168.826
Jumlah
548.057.106
561.011.478
Akun ini merupakan imbalan jasa atas pengelolaan administrasi dan imbalan jasa penitipan kekayaan Reksa Dana pada Deutsche Bank, AG sebagai Bank Kustodian sebesar 0,25% per tahun dari nilai aset bersih yang diatribusikan kepada pemegang unit dihitung secara harian dan dibayarkan setiap bulan. Pemberian imbalan tersebut diatur berdasarkan Kontrak Investasi Kolektif antara Manager Investasi dan Bank Kustodian. Beban tersebut dikenakan pajak pertambahan nilai (PPN) sebesar Rp16.688.333 dan Rp16.530.310 masing-masing untuk tahun 2012 dan 2011. 15. BEBAN LAIN-LAIN Akun ini terdiri dari, beban transaksi, beban pembuatan/pembaharuan prospektus, beban jasa profesional, dan beban-beban lain yang ditetapkan dalam kontrak. 16. PAJAK PENGHASILAN a. Pajak Kini
11. UNIT PENYERTAAN BEREDAR Jumlah unit penyertaan yang dimiliki oleh pemegang unit dan Manajer Investasi adalah sebagai berikut: 2012 %
2011
Unit
%
Unit
Pemegang Unit Manajer Investasi
100 -
14.040.278,2766 -
100 -
13.892.755,7900 -
Jumlah
100
14.040.278,2766
100
13.892.755,7900
12. PENDAPATAN BUNGA Rincian pendapatan bunga terdiri dari: 2012
2011
Deposito Giro
2.563.846.305 3.132.265
3.061.202.486 2.705.479
Jumlah
2.566.978.570
3.063.907.965
13. BEBAN PENGELOLAAN INVESTASI Akun ini merupakan imbalan kepada PT Intru Nusantara sebagai Manajer Investasi sebesar 1,75% per tahun dari jumlah nilai aset bersih yang dapat diatribusikan kepada pemegang unit yang dihitung secara harian dan dibayarkan setiap bulan. Pemberian imbalan tersebut diatur berdasarkan Kontrak Investasi Kolektif antara Manajer Investasi dan Bank Kustodian. Beban tersebut dikenakan pajak pertambahan nilai (PPN) sebesar Rp 116.818.328 dan Rp 115.712.170 masing-masing untuk tahun 2012 dan 2011.
35
Rekonsiliasi antara kenaikan aset bersih yang dapat diatribusikan kepada pemegang unit dari aktivitas operasi sebelum pajak menurut laporan laba rugi komprehensif dengan kenaikan aset bersih yang dapat diatribusikan kepada pemegang unit dari aktivitas operasi kena pajak adalah sebagai berikut: 2012 Kenaikan (penurunan) aset bersih yang dapat diatribusikan kepada pemegang unit dari aktivitas operasi sebelum beban pajak Beban untuk penghasilan final Pendapatan yang dikenakan pajak final Deposito Giro (Keuntungan) kerugian atas penjualan efek ekuitas yang telah direalisasi (Keuntungan) kerugian atas nilai wajar efek ekuitas yang belum direalisasi Beban pajak
2011
3.332.536.741 (1.060.091.698) 1.744.527.392 1.762.303.266 (2.563.846.305) (3.061.202.486) (3.132.264) (2.705.479) (716.860.198)
1.697.122.716
(1.204.088.302) -
1.004.374.784 15.833.436
Kenaikan Aset Bersih Kena Pajak
589.137.064
355.634.539
Beban Pajak Kini-Non Final
138.049.875
88.908.500
Pajak dibayar di muka Pajak penghasilan pasal 23 Pajak penghasilan pasal 25
89.890.019 13.873.698
75.996.217 12.568.473
Utang pajak penghasilan pasal 29
34.286.158
343.810
b. Pajak Tangguhan Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, tidak terdapat perbedaan temporer yang berdampak terhadap pengakuan aset dan liabilitas pajak tangguhan.
36
REKSA DANA GARUDA SATU CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) c. Administrasi
18. SIFAT, SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI - LANJUTAN
Undang-undang perpajakan yang berlaku di Indonesia mengatur bahwa masingmasing wajib pajak menghitung, menetapkan dan membayar sendiri besarnya jumlah pajak yang terutang. Berdasarkan UU yang berlaku, Direktur Jendral Pajak (DJP) dapat menetapkan atau mengubah liabilitas pajak dalam jangka waktu tertentu. Untuk tahun pajak 2007 dan sebelumnya, jangka waktu tersebut adalah sepuluh tahun sejak saat terutangnya pajak tetapi tidak lebih dari tahun 2013, sedangkan untuk tahun pajak 2008 dan seterusnya, jangka waktunya adalah lima tahun sejak saat terutangnya pajak. 17. IKHTISAR PEMBELIAN DAN PENJUALAN EFEK 2012 Pembelian
Penjualan
Jenis Efek
Jumlah
Harga Beli
Jumlah
Harga Jual
Saham PT Alam Sutra Realty Tbk PT Asahimas Flat Glass Tbk PT Astra Agro Lestari Tbk PT Astra Internasional Tbk PT Bakrie & Brothers Tbk PT Bank Bukopin Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Rakyat Indonesia Tbk PT Bumi Serpong Damai Tbk PT BW Plantation Tbk PT Indo Tambang Raya Megah Tbk PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk PT Indofood Sukses Makmur Tbk PT Indosat Tbk PT Krakatau Steel (Persero) Tbk PT Medco Energi Internasional Tbk PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk PT Nusantara Infrastructure Tbk PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Pelat Timah Nuasantara Tbk PT PP Tbk PT Salim Ivomas Pratama Tbk PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk PT Tambang Timah Tbk PT Telekomunikasi Indonesia Tbk PT United Tractor Tbk PT Vale Indonesia d/h PT Int'l Nikel Tbk Waran Seri I PT Benakat Petroleum Energy Tbk
7.500.000 19.500 127.500 422.500 25.000 230.000 3.700.000 750.000 117.500 75.000 362.500 200.000 1.575.000 750.000 3.600.000 2.400.000 1.300.000 102.500 75.000 200.000 401.000 3.250.000
4.173.325.000 117.825.000 2.621.125.000 9.160.500.000 105.625.000 1.451.375.000 4.337.550.000 1.038.500.000 4.508.750.000 1.272.375.000 1.704.375.000 926.162.500 1.244.250.000 595.500.000 722.364.000 1.576.000.000 1.549.500.000 1.460.750.000 563.750.000 4.053.875.000 1.151.750.000 167.500.000
1.000.000 206.500 52.500 325.000 7.000.000 189.500 125.000 230.000 900.000 350.000 117.500 75.000 400.000 200.000 325.000 100.000 750.000 100.000 200.000 1.400.000 768.000 157.000 500.000 700.000 300.000 3.250.000
607.500.000 1.420.725.000 1.202.375.000 5.734.500.000 140.000.000 142.125.000 542.500.000 1.478.750.000 1.188.500.000 472.500.000 4.901.375.000 1.393.000.000 1.965.625.000 934.000.000 257.750.000 155.000.000 649.380.000 20.500.000 43.000.000 907.250.000 952.680.000 2.565.600.000 780.000.000 5.617.500.000 852.500.000 185.740.000
Jumlah
44.502.726.500
35.110.375.000
18. SIFAT, SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI a. Sifat Pihak Berelasi -
37
REKSA DANA GARUDA SATU CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT Intru Nusantara adalah Manajer Investasi Reksa Dana Deutsche Bank adalah Bank Kustodian Reksa Dana PT Makindo Securities adalah pemegang saham PT Intru Nusantara
b. Saldo dan transaksi dengan pihak-pihak berelasi 2012
Bank Kustodian
PT Makindo Securities
110.459.244
236.511.294 1.322.667 1.600.000.000 15.779.893
340.624.236
1.285.001.611
183.571.659
159.226.203
Manajer Investasi Laporan Posisi Keuangan Kas di bank Piutang bunga Portofolio efek - Instrumen pasar uang Utang lain-lain Laporan Laba Rugi Komprehensif Beban investasi
2011 Bank Kustodian
PT Makindo Securities
106.303.827
204.957.450 312.000 2.700.000.000 15.186.260
350.920.500 330.352.565
1.272.833.874
181.833.411
295.212.865
Manajer Investasi Laporan Posisi Keuangan Kas di bank Piutang bunga Portofolio efek - Instrumen pasar uang Utang transaksi efek Utang lain-lain Laporan Laba Rugi Komprehensif Beban investasi
19. NILAI WAJAR ASET KEUANGAN DAN LIABILITAS KEUANGAN Tabel di bawah ini menyajikan perbandingan atas nilai tercatat dengan nilai wajar dari instrumen keuangan Reksa Dana yang tercatat dalam laporan keuangan tanggal 31 Desember 2012 dan 2011. 2012 Aset Keuangan Kas di bank Piutang bunga Portofolio efek Instrumen pasar uang Efek ekuitas-biaya perolehan Rp27.822.511.964 untuk tahun 2012 Jumlah Aset Keuangan
Nilai Tercatat
Nilai Wajar
1.354.123.588 99.472.417
1.354.123.588 99.472.417
41.100.000.000
41.100.000.000
26.726.625.000
26.726.625.000
69.280.221.005
69.280.221.005
Liabilitas Keuangan Utang lain-lain
548.057.106
548.057.106
Jumlah Liabilitas Keuangan
548.057.106
548.057.106
38
REKSA DANA GARUDA SATU CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
REKSA DANA GARUDA SATU CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
1 9 . NILAI WAJAR ASET KEUANGAN DAN LIABILITAS KEUANGAN LANJUTAN
20. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN PERMODALAN DAN RISIKO KEUANGAN - LANJUTAN
2011 Nilai Tercatat Aset Keuangan Kas di bank Piutang bunga Portofolio efek Instrumen pasar uang Efek ekuitas-biaya perolehan Rp17.695.060.267 untuk tahun 2011
Nilai Wajar
280.726.513 134.979.398
280.726.513 134.979.398
50.400.000.000
50.400.000.000
15.395.085.000
15.395.085.000
Jumlah Aset Keuangan
66.210.790.911
66.210.790.911
Liabilitas Keuangan Utang transaksi efek Utang lain-lain
350.920.500 561.011.478
350.920.500 561.011.478
Jumlah Liabilitas Keuangan
911.931.978
911.931.978
instrumen berpendapatan tetap, sementara pertumbuhan pendapatan yang tidak baik dapat menyebabkan harga saham turun. Hal ini akan membuat nilai unit penyertaan Reksa Dana turun. Manajer Investasi mengelola risiko harga pasar Reksa Dana sesuai dengan tujuan dan kebijakan investasi Reksa Dana serta memonitor posisi pasar keseluruhan secara harian. Risiko Suku Bunga
Nilai wajar kas di bank, piutang bunga, instrumen pasar uang, utang pembelian portofolio efek dan beban yang masih harus dibayar mendekati nilai tercatat karena jangka waktu jatuh tempo yang singkat atas instrumen keuangan tersebut. Nilai wajar efek ekuitas dinilai berdasarkan harga pasar. 20. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN PERMODALAN DAN RISIKO KEUANGAN Manajemen Permodalan Modal Reksa Dana disajikan sebagai aset bersih yang dapat diatribusikan kepada pemegang unit. Aset bersih yang dapat diatribusikan kepada pemegang unit Reksa Dana dapat berubah secara signifikan setiap hari dikarenakan Reksa Dana tergantung pada pembelian dan penjualan kembali unit penyertaan sesuai dengan kebijakan pemegang unit. Tujuan utama Manajer Investasi dalam mengelola modal Reksa Dana adalah mempertahankan nilai investasi awal (capital preservation) dan menghasilkan pendapatan yang lebih baik.
Risiko suku bunga adalah risiko di mana nilai wajar atau arus kas kontraktual masa datang dari suatu instrumen keuangan akan terpengaruh akibat perubahan suku bunga pasar. Eksposur Reksa Dana yang terpengaruh risiko suku bunga terutama terkait dengan portofolio efek. Untuk meminimalkan risiko suku bunga, Manajer Investasi mengelola pendapatan bunga melalui kombinasi portofolio efek dengan suku bunga tetap dan suku bunga variabel, dengan mengevaluasi kecenderungan suku bunga pasar. Instrumen keuangan Reksa Dana yang terkait risiko suku bunga pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 terdiri atas portofolio efek instrumen pasar uang, dengan suku bunga per tahun 3,20% - 6,25%. Analisa Sensitivitas Analisa sensitivitas diterapkan pada variabel risiko pasar yang mempengaruhi kinerja Reksa Dana, yakni harga dan suku bunga. Sensitivitas harga menunjukkan dampak perubahan yang wajar dari harga pasar efek dalam portofolio Reksa Dana terhadap jumlah aset bersih yang dapat diatribusikan kepada pemegang unit, jumlah aset keuangan, dan liabilitas keuangan Reksa Dana. Sensitivitas suku bunga menunjukkan dampak perubahan yang wajar dari suku bunga pasar, termasuk yield dari efek dalam portofolio Reksa Dana, terhadap jumlah aset bersih yang dapat diatribusikan kepada pemegang unit, jumlah aset keuangan, dan liabilitas keuangan Reksa Dana. Analisis sensitivitas ini menggunakan asumsi kenaikan dan penurunan sebesar 50 basis poin pada tingkat bunga yang relevan dengan variabel lain dianggap konstan. Kenaikan dan penurunan sebesar 50 basis poin merupakan penilaian Reksa Dana atas perubahan yang rasional terhadap tingkat bunga setelah mempertimbangkan kondisi ekonomi saat ini. 2012
Manajemen Risiko Keuangan Risiko-risiko utama yang timbul dari instrumen keuangan yang dimiliki Reksa Dana adalah risiko harga, risiko suku bunga, risiko kredit, dan risiko likuiditas. Kegiatan operasional Reksa Dana dijalankan oleh Manajer Investasi secara berhati-hati dengan mengelola risiko-risiko tersebut agar tidak menimbulkan potensi kerugian bagi Reksa Dana.
39
Laporan laba rugi komprehensif
2011
+ 50 bp
- 50 bp
+ 50 bp
212.270.618
(212.270.618)
253.403.633
- 50 bp
(253.403.633)
Risiko Harga
Pos ekuitas lainnya tidak berdampak karena tidak terdapat kategori aset keuangan tersedia untuk dijual.
Investasi dalam bentuk efek ekuitas dan instrumen pendapatan tetap adalah berdasarkan pada turun naiknya harga yang akan mempengaruhi nilai unit penyertaan di dalam Reksa Dana. Sebagai contoh, kenaikan suku bunga akan menyebabkan turunnya nilai
Sesuai dengan kebijakan Reksa Dana, Manajer Investasi melakukan analisa serta memantau sensitivitas harga dan suku bunga secara reguler.
40
REKSA DANA GARUDA SATU CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
REKSA DANA GARUDA SATU CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
20. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN PERMODALAN DAN RISIKO KEUANGAN - LANJUTAN
2 0 . IKHTISAR RASIO KEUANGAN - LANJUTAN 2012
2011
4,10% 0,51% 2,65% 1 : 0,09 17,68%
-2,62% -6,11% 3,09% 1 : 0,07 21,67%
Risiko Kredit Risiko kredit adalah risiko bahwa Reksa Dana akan mengalami kerugian yang timbul dari emiten atau pihak lawan akibat gagal memenuhi kewajiban kontraktualnya. Manajer Investasi berpendapat bahwa tidak terdapat risiko kredit yang terkonsentrasi secara signifikan kepada suatu emiten atau sekelompok emiten. Kebijakan Reksa Dana atas Risiko kredit adalah meminimalkan eksposur dari pihak-pihak yang memiliki risiko kegagalan yang tinggi dengan cara hanya bertransaksi untuk instrumen pihak-pihak yang memenuhi standar kredit sebagaimana ditetapkan dalam Kontrak Investasi Kolektif Reksa Dana dan dengan memperoleh jaminan. Manajer Investasi secara terus menerus memantau kelayakan kredit dari pihak-pihak yang menerbitkan instrumen tersebut dengan cara melakukan evaluasi secara berkala atas peringkat kredit, laporan keuangan, dan siaran pers.
Hasil investasi Hasil investasi setelah memperhitungkan beban pemasaran Beban investasi Perputaran portofolio Persentase penghasilan kena pajak
Tujuan tabel ini adalah semata-mata untuk membantu memahami kinerja masa lalu dari Reksa Dana, tetapi seharusnya tidak dianggap sebagai indikasi dari kinerja masa depan akan sama baiknya dengan kinerja masa lalu. 2 2 . PENERBITAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN BARU Standar akuntansi baru/revisi telah diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) yang berlaku efektif pada tahun 2013 adalah:
Berikut adalah eksposur laporan keuangan posisi keuangan yang terkait risiko kredit pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011: 2012 Jumlah Bruto
Jumlah Neto
- PSAK 38 : - PPSAK 10 :
2011 Jumlah Bruto
Jumlah Neto
Reksa Dana masih mengevaluasi dampak PSAK dan PPSAK di atas dan dampak terhadap laporan keuangan dari PSAK dan PPSAK tersebut belum dapat ditentukan.
Pinjaman yang diberikan dan piutang Kas di bank 1.354.123.588 1.354.123.588 280.726.513 280.726.513 Piutang bunga 99.472.417 99.472.417 134.979.398 134.979.398 Portofolio Efek-Instrumen pasar uang 41.100.000.000 41.100.000.000 50.400.000.000 50.400.000.000 Jumlah
Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali Pencabutan PSAK 51: Akuntansi Kuasi-Reorganisasi
XIII. PERSYARATAN DAN TATA CARA
42.553.596.005 42.553.596.005 50.815.705.911 50.815.705.911
PEMBELIAN UNIT PENYERTAAN
Risiko Likuiditas 1. Risiko likuiditas adalah risiko kerugian yang timbul karena Reksa Dana tidak memiliki arus kas yang cukup untuk memenuhi liabilitasnya. Dalam pengelolaan risiko likuiditas, Manajer Investasi memantau dan menjaga jenis dan jumlah portofolio efek yang bersifat likuid dan dianggap memadai untuk melakukan pembayaran atas transaksi penjualan kembali unit penyertaan dan membiayai operasional Reksa Dana. Kebijakan Reksa Dana adalah hanya mengizinkan transaksi penjualan kembali unit penyertaan tidak lebih dari 10% dari nilai aset bersih yang dapat diatribusikan kepada pemegang unit Reksa Dana dalam satu hari. Apabila Bank Kustodian menerima atau menyimpan permintaan penjualan kembali unit penyertaan lebih dari 10% dari nilai aset bersih, maka kelebihan tersebut akan diproses dan dibukukan serta dianggap sebagai permohonan penjualan kembali pada hari bursa berikutnya yang ditentukan berdasarkan metode FIFO (First In First Out). Atas transaksi penjualan kembali unit penyertaan yang telah diproses, Manajer Investasi akan melakukan pembayaran ke pemegang unit tidak lebih dari 7 hari bursa setelah formulir penjualan kembali unit penyertaan tersebut diterima oleh Bank Kustodian secara lengkap dan benar. 2 0. IKHTISAR RASIO KEUANGAN Berikut ini adalah tabel ikhtisar rasio keuangan Reksa Dana untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2012 dan 2011:
41
Tata Cara Pembelian Unit Penyertaan
Pemesanan Pembelian Unit Penyertaan harus dilakukan sesuai dengan ketentuan serta persyaratan yang tercantum dalam Prospektus, Formulir Pembukaan Rekening dan Formulir Pembelian Unit Penyertaan. Sebelum melakukan pembelian Unit Penyertaan GARUDA SATU yang pertama kali, pemodal harus terlebih dahulu mengisi secara lengkap dan benar serta menandatangani Formulir Pembukaan Rekening, Formulir Profil Pemodal Reksa Dana dan Formulir Pembelian Unit Penyertaan. Selanjutnya pemodal menyampaikan semua formulir tersebut di atas beserta dokumen-dokumen pendukung yang dipersyaratkan di dalamnya kepada Manajer Investasi atau Agen Penjual Efek Reksa Dana (APERD) yang ditunjuk Manajer Investasi. Formulir-formulir tersebut di atas dapat diperoleh dari Manajer Investasi atau APERD. Untuk pembelian Unit Penyertaan selanjutnya, pemegang Unit Penyertaan harus mengisi secara lengkap dan benar serta menandatangani Formulir Pembelian Unit Penyertaan dan melampirkan fotokopi bukti jati diri (KTP/Paspor untuk perorangan dan Anggaran Dasar serta bukti jati diri pejabat yang berwenang untuk Badan Hukum) yang masih berlaku serta bukti transfer/pembayaran untuk pembelian GARUDA SATU. Permohonan pembelian Unit Penyertaan yang dilakukan menyimpang dari ketentuanketentuan dan persyaratan tersebut di atas akan ditolak dan tidak diproses.
42
5.
Konfirmasi Pembelian Unit Penyertaan
SKEMA PEMBELIAN UNIT PENYERTAAN NASABAH
MANAGER INVESTASI (MI)
Mengisi FPUP RDGS dan melengkapi dokumen yang diperlukan
Atas permohonan pembelian Unit Penyertaan GARUDA SATU yang memenuhi ketentuanketentuan serta persyaratan yang berlaku, Bank Kustodian akan mengirimkan surat konfirmasi pembelian Unit Penyertaan kepada pemegang Unit Penyertaan selambatlambatnya 7 (tujuh) hari bursa setelah aplikasi pembelian Unit Penyertaan GARUDA SATU dari calon dan/atau pemegang Unit Penyertaan telah lengkap dan diterima dengan baik oleh Manajer Investasi atau APERD dan pembayaran untuk pembelian tersebut diterima dengan baik oleh Bank Kustodian (in complete application and in good fund).
BANK KUSTODIAN
Pemeriksaan kelengkapan dokumen oleh APERD dan MI
Meneliti kelengkapan dokumen dan apakah dana sudah masuk
Diterima Ditolak
Ditolak/ Diterima?
Menerbitkan SKPUP dan mengirimkan ke Nasabah
SKPUP
Selesai
Keterangan: RDGS : Reksa Dana GARUDA SATU FPUP : Formulir Pembelian Unit Penyertaan SKPUP : Surat Konfirmasi Pembelian Unit Penyertaan
XIV. PERSYARATAN DAN TATA CARA PENJUALAN KEMBALI UNIT PENYERTAAN 1.
2.
Batas Minimum Pembelian Unit Penyertaan
Batas minimum pembelian Unit Penyertaan GARUDA SATU adalah Rp250.000,00 (dua ratus lima puluh ribu Rupiah). Biaya pembelian Unit Penyertaan ditetapkan dalam Bab VIII angka 3. 3.
Harga Pembelian Unit Penyertaan - Bagi Formulir Pembelian Unit Penyertaan berserta bukti pembayaran yang disetujui oleh Manajer Investasi sampai dengan pukul 13.00 (tiga belas) Waktu Indonesia Barat dan pembayaran untuk pembelian tersebut diterima dengan baik (in good fund) oleh Bank Kustodian pada hari yang bersangkutan akan diproses oleh Bank Kustodian berdasarkan Nilai Aktiva Bersih GARUDA SATU pada akhir hari bursa tersebut. - Bagi Formulir pembelian Unit Penyertaan beserta bukti pembayaran yang disetujui oleh Manajer Investasi setelah pukul 13.00 (tiga belas) Waktu Indonesia Barat dan pembayaran untuk pembelian tersebut diterima dengan baik (in good fund) oleh Bank Kustodian pada hari yang bersangkutan akan diproses oleh Bank Kustodian berdasarkan Nilai Aktiva Bersih GARUDA SATU pada akhir hari bursa berikutnya.
4.
Para Pemegang Unit Penyertaan dapat menjual kembali sebagian atau seluruh Unit Penyertaan yang dimilikinya dengan mengisi secara lengkap dan benar serta menandatangani formulir penjualan kembali Unit Penyertaan GARUDA SATU yang dimilikinya, yang ditujukan kepada Manajer Investasi atau APERD yang ditunjuk oleh Manajer Investasi. Formulir penjualan kembali Unit Penyertaan GARUDA SATU menyatu dengan surat konfirmasi pembelian Unit Penyertaan. Formulir penjualan kembali Unit Penyertaan GARUDA SATU tersebut harus dilengkapi dengan fotokopi bukti jati diri (KTP/ Paspor untuk perorangan dan Anggaran Dasar serta bukti jati diri pejabat yang berwenang untuk Badan Hukum) yang masih berlaku. Permohonan penjualan kembali Unit Penyertaan yang dilakukan menyimpang dari ketentuan dan persyaratan-persyaratan tersebut di atas akan ditolak dan tidak diproses.
SKEMA PENJUALAN KEMBALI UNIT PENYERTAAN NASABAH
Pembayaran dilakukan dengan menggunakan pemindahbukuan atau transfer elektronis dalam mata uang Rupiah dan pembayaran dilakukan kepada rekening GARUDA SATU yang berada pada Bank Kustodian. :
00.90001.00.0
Nama Bank
DEUTSCHE BANK AG, Cabang Jakarta
:
Apabila diperlukan, untuk mempermudah proses pembelian Unit Penyertaan GARUDA SATU, maka atas permintaan Manajer Investasi, Bank Kustodian dapat membuka rekening atas nama GARUDA SATU pada bank lain. Rekening
:
Reksa Dana GARUDA SATU
Nomor Rekening :
104-0004381609
Nama Bank
BANK MANDIRI, Cabang Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta
:
Biaya bank berkaitan dengan pembayaran pembelian Unit Penyertaan (bila ada) menjadi tanggung jawab pemodal.
43
BANK KUSTODIAN
Pemeriksaan kelengkapan dokumen oleh APERD dan MI
Meneliti kelengkapan dokumen
Diterima Ditolak Transfer Dana
Reksa Dana GARUDA SATU
Nomor Rekening :
MANAGER INVESTASI (MI)
Mengisi FJUP RDGS dan melengkapi dokumen yang diperlukan
Syarat Pembayaran Pembelian Unit Penyertaan
Rekening
Permohonan Penjualan Kembali Unit Penyertaan
Ditolak/ Diterima?
Mentransfer dana penjualan ke rekening Nasabah dan Menerbitkan SKJUP dan mengirimkan ke Nasabah
SKJUP
Selesai
2.
Keterangan: RDGS : Reksa Dana GARUDA SATU FJUP : Formulir Penjualan Kembali Unit Penyertaan, menyatu dengan SKPUP SKJUP: Surat Konfirmasi Penjualan Kembali U n i t Penyertaan
Batas Minimum Penjualan Kembali Unit Penyertaan
Batas minimum penjualan kembali Unit Penyertaan adalah Rp250.000,00 (dua ratus lima puluh ribu Rupiah). Apabila nilai kepemilikan pada Unit Penyertaan menjadi kurang dari Rp250.000,00 (dua ratus lima puluh ribu Rupiah), maka Manajer Investasi berhak untuk menutup rekening tersebut dan mengembalikan sisa investasinya kepada pemegang Unit Penyertaan. Sebelum Manajer Investasi menutup rekening dan mengembalikan seluruh sisa investasi ke rekening bank pemegang Unit Penyertaan, Manajer Investasi akan memberitahukan terlebih dahulu kepada pemegang Unit Penyertaan. Biaya penjualan kembali Unit Penyertaan ditetapkan dalam Bab VIII angka 3.
44
3.
Batasan Penjualan Kembali Unit Penyertaan
Manajer Investasi dapat membatasi jumlah pembelian kembali Unit Penyertaan sampai dengan 10% (sepuluh per seratus) dari Nilai Aktiva Bersih pada hari itu. Apabila Manajer Investasi menerima atau menyimpan permintaan pembelian kembali Unit Penyertaan lebih dari 10% (sepuluh per seratus) dari Nilai Aktiva Bersih pada suatu hari bursa, maka kelebihan tersebut oleh Bank Kustodian berdasarkan instruksi Manajer Investasi akan diproses dan dibukukan serta dianggap sebagai permohonan penjualan kembali (pelunasan) pada hari bursa berikutnya yang ditentukan berdasarkan urutan penerimaan permintaan pembelian kembali (first come first served) di Manajer Investasi. 4.
Pembayaran Penjualan Kembali Unit Penyertaan
Pembayaran penjualan kembali Unit Penyertaan dilakukan dengan cara transfer atau pemindahbukuan dalam mata uang rupiah ke rekening atas nama pemegang Unit Penyertaan. Biaya bank berkaitan dengan pembayaran penjualan kembali Unit Penyertaan (bila ada) menjadi tanggung jawab pemegang Unit Penyertaan. 5.
Hasil penjualan seluruh portofolio atau kekayaan GARUDA SATU yang dihentikan tersebut setelah dikurangi kewajiban-kewajiban kepada pihak ketiga termasuk pajakpajak yang belum jatuh tempo atau tertunggak jika ada, akan dibagikan secara berimbang kepada para Pemegang Unit Penyertaan menurut perbandingan jumlah Unit Penyertaan yang dimiliki oleh masing-masing Pemegang Unit Penyertaan. Dalam hal masih terdapat dana hasil likuidasi yang belum diambil oleh Pemegang Unit Penyertaan setelah tanggal pembagian hasil likuidasi yang ditetapkan oleh Manajer Investasi, maka: a.
jika Bank Kustodian telah memberitahukan dana tersebut kepada Pemegang Unit Penyertaan sebanyak 3 (tiga) kali dalam tenggang waktu masing-masing 2 (dua) minggu serta telah mengumumkannya dalam surat kabar harian yang berperedaran nasional, maka dana tersebut wajib disimpan dalam rekening giro di Bank Kustodian selaku Bank Umum, atas nama Bank Kustodian untuk kepentingan Pemegang Unit Penyertaan dalam jangka waktu 3 (tiga) tahun;
b.
setiap biaya yang timbul atas penyimpanan dana tersebut akan dibebankan kepada rekening giro tersebut; dan
c.
apabila dalam jangka waktu 3 (tiga) tahun tidak diambil oleh Pemegang Unit Penyertaan, maka dana tersebut wajib diserahkan oleh Bank Kustodian kepada Pemerintah Indonesia untuk keperluan pengembangan industri Pasar Modal.
Harga Penjualan Kembali Unit Penyertaan - Bagi formulir penjualan kembali Unit Penyertaan GARUDA SATU yang disetujui oleh Manajer Investasi sampai dengan pukul 13.00 (tiga belas) Waktu Indonesia Barat dan diterima oleh Bank Kustodian pada hari yang sama, akan diproses berdasarkan Nilai Aktiva Bersih GARUDA SATU pada akhir hari bursa tersebut. - Bagi formulir penjualan kembali Unit Penyertaan GARUDA SATU yang disetujui oleh Manajer Investasi setelah pukul 13.00 (tiga belas) Waktu Indonesia Barat dan diterima oleh Bank Kustodian paling lambat pada hari berikutnya, akan diproses berdasarkan Nilai Aktiva Bersih GARUDA SATU pada akhir hari bursa berikutnya.
6.
Setelah dilakukannya pengumuman rencana pembubaran, likuidasi, dan pembagian hasil likuidasi GARUDA SATU, maka Pemegang Unit Penyertaan tidak dapat melakukan penjualan kembali Unit Penyertaan GARUDA SATU.
Dalam hal GARUDA SATU dibubarkan dan dilikuidasi, maka beban biaya pembubaran dan likuidasi GARUDA SATU termasuk biaya Konsultan Hukum, Akuntan dan beban lain kepada pihak ketiga menjadi tanggung jawab Manajer Investasi.
Konfirmasi Penjualan Kembali Unit Penyertaan
Atas permohonan penjualan kembali Unit Penyertaan GARUDA SATU yang memenuhi ketentuan-ketentuan serta persyaratan yang berlaku, Bank Kustodian akan mengirimkan surat konfirmasi penjualan kembali Unit Penyertaan kepada pemegang Unit Penyertaan selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari bursa setelah aplikasi penjualan kembali Unit Penyertaan GARUDA SATU dari pemegang Unit Penyertaan telah lengkap dan diterima dengan baik oleh Manajer Investasi atau APERD (in complete application).
XVI. PENYEBARLUASAN PROSPEKTUS DAN FORMULIR PEMESANAN PEMBELIAN UNIT P E N Y E R TA A N
XV. PEMBUBARAN DAN LIKUIDASI
Informasi tambahan mengenai GARUDA SATU, Prospektus dan Formulir Pemesanan dan Pembukaan Rekening dapat diperoleh pada alamat berikut:
Dengan mengindahkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal, pembubaran GARUDA SATU hanya dapat dilakukan berdasarkan:
PT INTRU NUSANTARA : Wisma GKBI Lantai 38 Jl. Jend. Sudirman No. 28 Jakarta 10210 Telp.: (62-21) 5722708, 5722709 (hunting) Fax.: (62-21) 5722710
a.
apabila diperintahkan oleh Otoritas Jasa Keuangan sesuai dengan peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal; atau
b.
apabila total Nilai Aktiva Bersih GARUDA SATU menjadi kurang dari Rp25.000.000.000,00 (dua puluh lima miliar rupiah) selama 90 (sembilan puluh) hari bursa berturut-turut; atau
c.
apabila Manajer Investasi dan Bank Kustodian telah sepakat untuk membubarkan GARUDA SATU.
Dalam hal GARUDA SATU dibubarkan, Manajer Investasi bertindak sebagai likuidator dan mengadakan pemberesan seluruh kekayaan GARUDA SATU yang dibubarkan dengan melaksanakan proses likuidasi sesuai tata cara yang ditetapkan dalam Peraturan Bapepam dan LK Nomor IV.B.1 tentang Pedoman Pengelolaan Reksa Dana Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif, yang merupakan Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor KEP-552/BL/2010 tanggal 30-12-2010 (tiga puluh Desember dua ribu sepuluh).
45
SENTRA INVESTASI MAKINDO Wisma GKBI Lantai Mezzanine - B Jl. Jend. Sudirman No. 28 Jakarta 10210 Telp.: (62-21) 5722111 Telepon Bebas Pulsa: 0 - 800 - 1821 - 600 Fax.: (62-21) 5722550, 5722551
46