Daftar Informan
1. Nama Pekerjaan Usia Alamat
: Togar Paniaran Sirait (Op. Ruth) : Wiraswasta : 65 Tahun : Pintu Pohan Balige
2. Nama Pekerjaan Usia Alamat
: Rumondang br. Siagian ( Op. Yosua) : Pedagang : 60 tahun : Sipoholon Tarutung
3. Nama Pekerjaan Usia Alamat
: Binsar Parulian Lubis : Pensiunan guru : 70 tahun : Jl. Sisingamangaraja P. Sidempuan
4. Nama Pekerjaan Usia Alamat
: Mangara Hutapea : Veteran Perang : 70 tahun : Pansur Batu Tarutung
5. Nama Pekerjaan Usia Alamat
: Saurma br. Hutabarat : Petani : 65 tahun : Simare-mare Sibolga
6. Nama Pekerjaan Usia Alamat
: Pandapotan Hutagalung : Wartawan Surat Kabar Bona Pasogit : 48 tahun : Silangkitan Tarutung
7. Nama Pekerjaan Usia Alamat
: Muh. TWH : Bekas Wartawan Mimbar Umum : 68 tahun : Jl Sei Alas Medan
Universitas Sumatera Utara
8. Nama Pekerjaan Usia Alamat
: Usman Siregar : Wartawan Harian Waspada : 55 tahun : Ani Idrus Medan
9. Nama Pekerjaan Usia Alamat
: Pandapotan Situmorang : Veteran Perang : 75 tahun : Sipoholon Tarutung
10. Nama Pekerjaan Usia Alamat
: mangaraja Siahaan : Wartawan Harian Bona Pasogit : 58 tahun : Jl. D.I Panjaitan Tarutung
11. Nama Pekerjaan Usia Alamat
: Abdul Nasution : Veteran Perang : 70 tahun : Jl. Dr.F.L. Tobing Sibolga
12. Nama Pekerjaan Usia Alamat
: Victor Lubis : Pegawai Museum TNI Medan : 60 tahun : Sei Besitang Medan
13. Nama Pekerjaan Usia Alamat
: Mangasi Simanjuntak : Wartawan : 48 tahun : Balige
14. Nama Pekerjaan Usia Alamat
: Mangara Panggabean : Wartawan SIB : 50 tahun : Jl. Pancing Medan
15. Nama Pekerjaan Usia Alamat
: Roseti Sitompul : Pegawai Kearsipan Sibolga : 55 tahun : Jl Lintas Sibolga
Universitas Sumatera Utara
Lampiran
Lampiran 1:
Poestaha merupakan surat kabar pertama yang terbit di Tapanuli pada tahun 1914, dibawah pemimpin redaksi Soetan Casayanang Soripada. Terbit di Padang Sidempuan. Surat kabar ini sering mengkritik pemerintahan kolonial dengan sangat tajam.
Sumber : Koleksi Perpustakaan Nasional RI
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 2:
Sinar Merdeka terbit di Padang Sidempuan pada tanggal 3 Agustus 1919 dibawah pemimpin redaksi Parada Harahap.
Sumber : Koleksi Museum Pers Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 3: Merupakan surat kabar yang pertama terbit di Tarutung pada bulan Desember 1919 dibawah pimpinan Sutan Sumurung dan Amir Hamzah. Surat kabar ini terbit dengan edisi bahasa Batak.
Sumber : Koleksi Perpustakaan Nasional RI
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 4:
Mingguan Palito Batak terbit pada tanggal 9 November 1925. Terbit setiap hari Rabu di Sibolga. Pada tahun 1927 surat kabar ini pindah ke Tarutung masalah ekonomi. Surat kabar ini dicetak dngan mesin cetak uap (Stoomdrukkerij Tapian Nauli Sibolga). Dibawah pemimpin redaksi Ridholim Panggabean, dan Pimpinan Administrasi Gustav Adolf L. Tobing. Sumber : Koleksi Perpustakaan Nasional RI
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 5:
Surat Kabar Bintang Batak Terbit dengan edisi bahasa Batak dan Indonesia. Dibawah kongsi dagang di Sibolga tahun 1925 dibawah pimpinan redaksi Victori br. Loembantobing dan Lamsana Aritonang.
Sumber : Koleksi Perpustakaan Nasional RI
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 6:
Merupakan surat kabar yang terbit pada masa Jepang. Surat kabar ini terbit pada tahun 1943 dan dibawah pengawasan berita Tapanuli Sinbun. Tidak diketahui siapa pendiri surat kabar ini tapi surat kabar ini merupakan bagian dari propaganda Jepang di Indonesia. Sumber : Koleksi Badan Kearsipan Nasional RI
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 7:
Surat kabar ini muncul kembali di tahun 1945 setelah pendudukan Jepang berakhir. Muncul dengan berita-berita yang membakar semangat perjuangan. Sumber : Koleksi Perpustakaan Nasional RI.
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 8:
Surat kabar ini terbit diawal setelah Proklamasi kemerdekaan RI. Surat kabar ini pada tahun 1945 dibawah pimpinan redaksi Sutan Batara Siregar. Surat kabar ini dalam pemberitaannya selalu pro kepada republik dan sangat kritis dalam menyuarakan beritanya. Sumber : Koleksi Badan Kearsipan Nasional RI
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 9:
Suara Nasional yang terbit pada bulan Maret 1946 di Tarutung, di bawah pimpinan redaksi Said Mangaradja Tua. Pada masa kolonial Belanda surat kabar ini bernama Soeara Tapanoeli. Lantaran beritaberitanya yang tajam, maka pimpinannya ditahan oleh Inggris dan penerbitan pindah ke Sibolga. Sumber : Koleksi Badan Kearsipan Nasional RI
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 10: Dalam setiap pemberitaannya Suara Nasional selalu membakar semangat para pembacanya, baik para pejuang maupun orang-orang yang berada di garis lawan. Surat kabar ini sangat aktif memberikan berita-berita yang menguntungkan pihak republik.
Universitas Sumatera Utara
Sumber : Koleksi Badan Kearsipan Nasional RI
Lampiran11: Utusan Tapanuli yang terbit di Sibolga pada bulan Januari 1947 di bawah pimpinan redaksi J. Siahaan, dalam penerbitannya surat kabar ini mengarah pada kepentingan republik. Sumber : Koleksi Badan Kearsipan Nasional RI
Universitas Sumatera Utara