dadang-solihin.blogspot.com
2
Materi • • • •
Alur Pikir Investasi dan PAD untuk Kesejahteraan Masyarakat Permasalahan Investasi yang Ditemukan Strategi Peningkatan Investasi Daerah
dadang-solihin.blogspot.com
3
INSTRUMENTAL INPUT PARADIGMA NASIONAL
PERATURAN PERUNDANGAN TERKAIT
PERMASALAHAN YANG DITEMUKAN
STRATEGI INVESTASI SAAT INI
LANDASAN TEORI
KONSEPSI STRATEGI INVESTASI
KINERJA DAERAH MENINGKAT
TINJAUAN PUSTAKA
PAD OPTIMAL
STRATEGI INVESTASI YANG DIHARAPKAN
PERKEMBANGAN LINGKUNGAN STRATEGIS
VARIABEL W-T
KONDISI W-T
STRENGTHS
ENVIRONMENTAL INPUT
WEAKNESSES
OPPORTUNITIES
VARIABEL S-O
THREATS
ANALISA SWOT
dadang-solihin.blogspot.com
STRATEGI S-O
4
dadang-solihin.blogspot.com
5
INVESTASI Investasi merupakan salah satu komponen penting dalam pembangunan ekonomi karena mempunyai keterkaitan dengan keberlangsungan kegiatan ekonomi di masa yang akan datang. Dengan melakukan investasi, kapasitas produksi dapat ditingkatkan, yang berarti peningkatan output. Peningkatan output akan meningkatkan pendapatan. Dalam jangka panjang akumulasi investasi mendorong perkembangan berbagai aktivitas ekonomi sehingga meningkatkan pertumbuhan ekonomi suatu wilayah. Dengan demikian dampak dan keterkaitannya cukup besar, baik pada investor sendiri, pemerintah daerah, maupun rakyat kecil. Makin banyak dan tinggi nilai investasi, kian besar pula dampak dan manfaat yang dipetik, seperti menyerap tenaga kerja, optimalisasi sumber daya alam, serta yang paling utama meningkatkan kesejahteraan seluruh rakyat di daerah tersebut. dadang-solihin.blogspot.com
6
Analisis Potensi PAD 1. Kenali setiap jenis Pajak Daerah, 2. Kenali setiap jenis Retribusi Daerah, 3. Kenali indikator utama yang mempengaruhi jenis Pajak Daerah tersebut, 4. Kenali indikator utama yang mempengaruhi jenis Retribusi Daerah (kaitkan dengan pelayanan publik yang diberikan), 5. Buat analisa potensi pajak dan kaitkan dengan pertumbuhan ekonomi daerah. dadang-solihin.blogspot.com
7
PEMBANGUNAN DAERAH
PEMBANGUNAN DI DAERAH
Upaya terencana untuk meningkatkan kapasitas Pemerintahan Daerah
Upaya untuk memberdayakan masyarakat di seluruh daerah
Sehingga tercipta suatu kemampuan yang andal dan profesional dalam:
Sehingga tercipta suatu lingkungan yang memungkinkan masyarakat untuk:
Memberikan pelayanan kepada masyarakat,
Menikmati kualitas kehidupan yang lebih baik, maju, dan tenteram, Peningkatan harkat, martabat, dan harga diri.
Mengelola sumber daya ekonomi daerah.
dadang-solihin.blogspot.com
8
Daya Tarik Investasi Daerah
15%
27,4%
22,6%
18,3%
13%
Sumber: KPPOD, 2005
dadang-solihin.blogspot.com
9
Keamanan, Politik dan Sosial Budaya (27,4%) Keamanan Kemanan Usaha Keamanan Masyarakat Dampak Unjuk Rasa Politik Hubungan Eksekutif-Legislatif Hubungan Antar Partai Politik
Sosial Budaya Keterbukaan Masyarakat thd. Dunia Usaha Keterbukaan Masyarakat thd. Tenaga Kerja dari Luar Daerah Etos Kerja Masyarakat Kemudahan Memperoleh Hak Penguasaan Tanah Potensi Konflik di Masyarakat dadang-solihin.blogspot.com
10
Ekonomi Daerah (22,6%) Potensi Ekonomi PDRB Perkapita Pertumbuhan Ekonomi Indeks Kemahalan Konstruksi
Struktur Ekonomi Pertumbuhan Sektor Primer Pertumbuhan Sektor Sekunder Pertumbuhan Sektor Tersier
dadang-solihin.blogspot.com
11
Kelembagaan (15%) Kepastian Hukum Konsistensi Peraturan Penegakan Keputusan Peradilan Kecepatan Aparat Keamanan Pungutan Liar di Luar Birokrasi
Aparatur dan Pelayanan Respon Pemda thd. Permasalahan Dunia Usaha Birokrasi Pelayanan Dunia Usaha Informasi Potensi Ekonomi Daerah Penyalahgunaan Wewenang oleh Aparat
Kepemimpinan Lokal Kepemimpinan Kepala Daerah Inisiatif Kepala Daerah Hubungan Kepala Daerah dengan Pengusaha
Kebijakan Daerah dan Perda Kejelasan Tarif Kejelasan Prosedur Proses Perumusan Perda Kebijakan Ketenagakerjaan
dadang-solihin.blogspot.com
12
Tenaga Kerja (18,3%) Kualitas Tenaga Kerja Produktivitas Tenaga Kerja Pendidikan Tenaga Kerja
Ketersediaan Tenaga Kerja Tenaga Kerja Usia Produktif Tenaga Kerja Pencari Kerja Biaya Tenaga Kerja Biaya Tenaga Kerja Formal Biaya Tenaga Kerja Aktual dadang-solihin.blogspot.com
13
Infrastruktur Fisik (13%) Ketersediaan Infrastruktur Fisik Ketersediaan Jalan Darat Ketersediaan Pelabuhan Laut Ketersediaan Pelabuhan Udara Ketersediaan Sambungan Telepon Ketersediaan Supply Listrik
Kualitas Infrastruktur Fisik Kualitas Jalan Darat Kualitas Pelabuhan Laut Kualitas Pelabuhan Udara Kualitas Sambungan Telepon Kualitas Tegangan Listrik dadang-solihin.blogspot.com
14
dadang-solihin.blogspot.com
15
Sinergi dan Koordinasi
dadang-solihin.blogspot.com
16
What are problems in Indonesia for foreign investors?
Business-unfriendly labor disputes
Relatively bad socio-political image
Sharp increase of wages in the past years with labor productivity kept low.
Rampant KKN including nontransparent legal/ judicial system
Confusion related to the ‘decentralization’ policies
Deteriorating social infrastructure
dadang-solihin.blogspot.com
17
Why more FDI in China and other Asian nations and less in Indonesia? •
Better Socio-Economic Situation and Less Labor Disputes China, Thailand, Malaysia
•
Bigger Market Potential by entrance to WTO China
•
Good Social Infrastructure Singapore, Malaysia, China, Thailand
•
Better Rule of Law Singapore, Malaysia, Thailand
•
Quickly Expanding Industrial Clusters China, Thailand (esp. auto-related industries), Malaysia
•
Qualified Human Capital China, India, Singapore, Vietnam
dadang-solihin.blogspot.com
18
All measures should be done at the same time •
To call for Indonesian people to change mindset to really welcome FDI.
•
To improve labor issues and taxation.
•
To improve social security
•
To strengthen law and order including judicial reform.
•
To avoid illegal taxation/ charges taken by many provinces
•
To improve and set up social infrastructure
•
To make ministers a good single team
•
Most important thing: Political leadership or a strong will of the government to realize the above
dadang-solihin.blogspot.com
19
Ketidakpastian Investasi di Daerah •
Daerah dengan potensi PAD rendah cenderung menerapkan Perda distortif
•
Penyusunan Perda tidak partisipatif
•
Ketidakpastian pengelolaan daerah otorita, dan kawasan industri
•
Perebutan aset usaha di daerah
•
Perbedaan mencolok kebijakan antar daerah
•
Konflik pada usaha berbasis lahan luas
•
Kebimbangan tentang level pemerintahan yang harus diikuti dalam pengelolaan aktivitas perekonomian (ketenagakerjaan, perijinan, pungutan, dll.)
•
Dll.
dadang-solihin.blogspot.com
20
dadang-solihin.blogspot.com
21
Sinergi Stakeholders
dadang-solihin.blogspot.com
22
Three BKPM’s Priorities 1
Improvements of Licensing: Faster, Simpler, Transparent & Integrated
2 3
Debottlenecking of Investment Realization
Development of Investment Climate
Source: BKPMN 2015 dadang-solihin.blogspot.com
23
Target Realisasi Investasi PMA dan PMDN Wilayah (Rp Triliun)
Perkiraan 2014
Proyeksi Tahun 2015
2016
2017
2018
2019
NASIONAL
456.6
519.5
594.8
678.8
792.5
933.0
Jawa
263.7
282.6
302.6
317.5
337.6
354.5
Sumatera
63.0
75.2
90.2
108.0
132.2
163.1
Kalimantan
62.9
74.5
88.8
105.4
128.1
156.9
Sulawesi
20.4
27.8
38.1
52.0
72.7
102.6
Bali dan Nusa Tenggara
14.7
19.0
24.9
32.4
43.2
58.1
Maluku
4.8
7.3
9.5
13.6
16.1
18.7
Papua
27.2
33.2
40.8
50.0
62.6
79.1
Source: RPJMN 2015-2019, Bappenas 2015 dadang-solihin.blogspot.com
24
Arah Kebijakan Investasi Nasional •
Penguatan investasi ditempuh melalui dua pilar kebijakan yaitu: 1. Peningkatan Iklim Investasi dan dan Iklim Usaha untuk meningkatkan efisiensi proses perijinan bisnis; 2. Peningkatan Investasi yang inklusif terutama dari investor domestik.
•
Kedua pilar kebijakan ini akan dilakukan secara terintegrasi baik di tingkat pusat maupun di daerah.
dadang-solihin.blogspot.com
25
Pillar 1: Peningkatan Iklim Investasi dan Iklim Usaha •
Arah kebijakan yang ditempuh adalah menciptakan iklim investasi dan iklim usaha yang lebih berdaya saing, baik di tingkat pusat maupun daerah, yang dapat: 1. meningkatkan efisiensi proses perijinan, 2. meningkatkan kepastian berinvestasi dan berusaha di Indonesia, serta 3. mendorong persaingan usaha yang lebih sehat dan berkeadilan.
Incentive and Regulation
Fair Competition Improving Investment Climate and Business Climate
Licensing Process Infrastructure Development (including energy)
Labour Policy
dadang-solihin.blogspot.com
National Logistic System Land Acquition Policy 26
Pillar 2: Peningkatan Investasi yang Inklusif •
Arah kebijakan yang ditempuh adalah mengembangkan dan memperkuat investasi di sektor riil, terutama yang berasal dari sumber investasi domestik, yang dapat mendorong pengembangan investasi dan usaha di Indonesia secara inklusif dan berkeadilan terutama pada sektor produktif yang mengutamakan sumber daya local. penyebaran investasi di daerah yang lebih berimbang
kemitraan antara PMA dan UKM lokal
Peningkatan Investasi yang Inklusif
efektivitas strategi dan upaya promosi investasi dadang-solihin.blogspot.com
Pengurangan dampak negatif dominasi PMA
Pengembangan investasi lokal
27
Strategi Peningkatan Investasi Daerah 1. Deregulasi (debottlenecking) peraturan-peraturan yang menghambat pengembangan investasi dan usaha di kawasan pertumbuhan ekonomi, melalui: a. Mempercepat penyelesaian peraturan pelaksanaan undangundang yang terkait dengan investasi, b. Menghilangkan tumpang tindih antar peraturan yang sudah ada baik di tingkat pusat dan daerah, maupun antara sektor/lembaga, c. Merevisi atau menerbitkan peraturan yang sangat dibutuhkan untuk mendukung pengembangan wilayah strategis, dan d. Menyusun peraturan untuk memberikan insentif bagi pengembangan investasi di pusat-pusat pertumbuhan ekonomi.
dadang-solihin.blogspot.com
28
Strategi Peningkatan Investasi Daerah 2. Peningkatan Iklim Investasi dan Iklim Usaha di Kawasan Strategis, melalui: a. Penyederhanaan prosedur investasi dan prosedur berusaha di kawasan strategis, b. Peningkatan efisiensi logistik di dalam kawasan strategis dan antar wilayah, c. Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) di kawasan strategis dengan mempercepat pelimpahan kewenangan perijinan dari kepala daerah kepada kepala PTSP, d. Meningkatkan efektivitas pelaksanaan KPS terutama dalam rangka penyediaan infrastruktur dan energi untuk mendukung pengembangan kawasan strategis, e. Meningkatkan dan menggali potensi investasi kawasan strategis, f.
Membatalkan perda bermasalah untuk meningkatkan kepastian berusaha di kawasan strategis,
g. Menerapkan iklim ketenagakerjaan yang lebih kondusif dengan tetap mempertimbangkan peningkatan produktivitas untuk menarik minat investor ke kawasan strategis; dan h. Memberikan insentif fiskal dan non fiskal khusus untuk kawasan strategis dalam rangka yang dapat mendorong investasi sektor pengolahan yang memproduksi bahan baku untuk industri domestik dan sektor industri yang mengolah sumber daya alam. dadang-solihin.blogspot.com
29
Perda yang Kondusif terhadap Iklim Usaha dan Investasi •
Memiliki kesesuaian dengan Peraturan-Peraturan yang lebih tinggi yang berlaku (UU, PP, Kepres, Kepmen, dll)
•
Tidak mengakibatkan hambatan lalu-lintas distribusi barang dan atau jasa yang bersifat tarif maupun non tarif (tidak bertentangan dengan free internal trade principle).
•
Tidak mengakibatkan pungutan berganda (Double Taxation) dengan Pajak Pusat (PPh, PPN, PBB, dll)) atau dengan Pajak/ Retribusi Daerah lainnya.
•
Besaran tarifnya berada dalam batas kewajaran sehingga tidak mengakibatkan ekonomi biaya tinggi. Tidak diskriminatif. Perda yang tidak mengakibatkan penguasaan ekonomi pada kelompok-kelompok orang (tidak berpotensi menciptakan struktur pasar yang monopolis dan oligopolis).
•
Menjamin kepastian standar pelayanan (Perda-Perda yang berkaitan dengan perizinan), meliputi: kesederhanaan prosedur, kepastian atau batasan waktu pelayanan, tarif, dan institusi yang berwenang.
•
Tidak mengharuskan atau mewajibkan investor untuk menjalin kemitraan dengan mitra lokal dari daerah yang bersangkutan. dadang-solihin.blogspot.com
30
Strategi Daerah dalam Menarik Investasi 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11.
Identifikasi potensi ekonomi daerah Restrukturisasi organisasi pemerintah daerah Pelayanan investasi satu atap Pengembangan situs potensi daerah Keikutsertaan dalam pameran investasi Studi banding pelayanan investasi Pelibatan masyarakat dalam penyusunan kebijakan Menggali peluang dan menetapkan unggulan daerah Menyinergikan peluang dan kebijakan antar daerah Membangun prasarana dasar dan SDM Mengefektifkan promosi, pelayanan dan bimbingan pelaksanaan penanaman modal 12. Menyinkronisasikan kebijakan antara Pusat dan Daerah 13. Kesediaan meninjau ulang Perda yang bermasalah dadang-solihin.blogspot.com
31
dadang-solihin.blogspot.com
32