BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1
Tipe Penelitian
Penelitian mengenai Opini Artis Pada Pasangan Capres & Cawapres 2014 (Analisis Isi Status Twitter Artis Pada Masa Kampanye Periode 22 Juni s/d 5 Juli 2014) ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang digambarkan secara sistematis fakta atau karakteristik populasi atau bidang tertentu secara faktual dan cermat. Penelitian deskriptif hanya melaporkan situasi atau peristiwa dan tidak menjelaskan hubungan, tidak menguji atau membuat prediksi.1 Penelitian deskriptif ditujukan untuk :2 1.
Mengumpulkan informasi aktual secara rinci yang melukiskan gejala yang ada.
2.
Mengidentifikasi masalah-masalah atau memeriksa kondisi dan pratekpraktek yang berlaku.
3.
Membuat perbandingan dan evaluasi.
4.
Menentukan apa yang dilakukan orang lain dalam menghadapi masalah yang sama dan belajar dari pengalaman mereka untuk menetapkan rencana dan keputusan pada waktu yang akan datang.
1
Jalaluddin Rakhmat., Op cit., Hal 24
2
Ibid. Hal 25
27
28
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, sesuai dengan namanya, banyak dituntut menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan dari hasilnya.3 Secara umum kuantitatif mempunyai ciri-ciri :4 1.
Hubungan riset dengan subjek jauh. Periset menganggap bahwa realitas terpisah dan ada di luar dirinya, karena itu harus ada jarak supaya objektif. Alat ukurnya harus dijaga keobjektifannya.
2.
Riset bertujuan untuk menguji teoritis atau hipotesis, mendukung atau menolak teori. Data hanya sebagai sarana konfirmasi teori atau teori dibuktikan dengan data. Bila dalam analisis ditemukan penolakan /terhadap hipotesis atau teori, biasanya periset tidak langsung menolak hipotesis dan teori tersebut, melainkan meneliti dulu apakah ada kesalahan dalam teknik samplingnya
atau
definisi konsepnya
kurang operasional,
sehingga
menghasilkan instrument yang kurang valid. 3.
Riset harus dapat digeneralisasikan, karena itu menuntut sampel yang representatif dari seluruh populasi, operasionalisasi konsep serta alat ukur yang valid dan reliable.
4.
Prosedur riset nasional-empiris, artinya riset berangkat dari konsep-konsep atau teori-teori yang melandasinya. Konsep atau teori inilah yang akan dibuktikan dengan data yang dikumpulkan di lapangan.
3
Suharsimi Arikunto. Prosedur Penelitian. Jakarta: PT. Rineka Cipta. 2006. Hal 12
4
Rachmat Kriyantono. Teknik Praktis Riset Komunikasi. 2006. Hal 55
29
3.2
Metode Penelitian
Metode penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif adalah penelitian yang sarat dengan nuansa angka-angka dalam teknik pengumpulan data di lapangan. Dalam analisis data, metode penelitian kuantitatif memerlukan bantuan perhitungan ilmu statistik, baik statistic deskriptif maupun inferensial (yang menggunakan rumus-rumus statistik nonparametrik). Kesimpulan hasil penelitian pun berupa hasil perhitungan yang bersifat penggambaran atau jalinan variabel. 5
Metode berlandaskan
Kuantitatif pada
ilmiah/scientific
disebut
filsafat
karena
sebagai
positivisme.
telah
memenuhi
metode
Metode
positivistik ini
sebagai
kaidah-kaidah
ilmiah
karena metode yaitu
konkrit/empiris, obyektif, terukur, rasional, dan sistematis. Metode ini juga disebut metode discovery, karena dengan metode ini dapat ditemukan dan dikembangkan berbagai iptek baru.6
Varian dari metode kuantitaif yang digunakan adalah konten analisis atau analisis isi. Metode analisis isi digunakan untuk memperoleh keterangan dari isi komunikasi yang disampaikan dalam bentuk lambang. Analisis isi dapat digunakan untuk menganalisis semua bentuk komunikasi: surat kabar, buku, puisi,
5
Elvinaro Ardianto. Metode Penelitian Untuk Public Relations Kuantitatif dan Kualitatif. Bandung: Simbiosa Rekatama Media. 2010. Hal 47 6
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta. 2009. Hal. 7
30
lagu, cerita, rakyat, lukisan, pidato, surat, peraturan, undang-undang, musik, teater, dan sebagainya.
Pada dasarnya, metode analisis isi merupakan suatu teknik sistematik untuk menganalisis isi pesan dan mengolah pesan, atau suatu alat untuk mengobservasi dan menganalisis isi perilaku komunikasi yang terbuka dari komunikator yang dipilih. Analisis isi didefinisikan sebagai suatu metode untuk mempelajari dan menganalisis komunikasi secara sistermatik, objektif, dan kuantitatif terhadap pesan yang tampak (Bud, Barelson, Kerlinger, dalam Bungin 2003: 133).
Studi isi atau analisis isi mencakup penentuan teknik sampling, koding dan analisis isi dalam media. Data yang dikumpulkan diamati secara saksama kemudian dikode. Para peneliti menggunakan analisis isi untuk melihat agenda yang dibuat media dan kecenderungan sosial yang signifikan. 7
Analisis isi deskriptif adalah analisis isi yang dimaksudkan untuk menggambarkan secara detail suatu pesan, atau suatu teks tertentu. Desain analisis isi ini tidak dimaksudkan untuk menguji suatu hipotesis tertentu, atau menguji hubungan di antara variabel. Analisis isi semata untuk deskripsi, menggambarkan aspek-aspek dan karakteristik dari suatu pesan.8
7
8
Elvinaro Ardianto, op.cit., 57
Eriyanto. Analisis Isi: Pengantar Metodologi Untuk Penelitian Ilmu Komunikasi dan Ilmu-Ilmu Sosial Lainnya. Jakarta: Kencana. Hal 47
31
3.3
Populasi dan Sampel
3.3.1
Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah status twitter beberapa artis yang merupakan pernyataan sikap mereka terhadap kedua pasangan Capres & Cawapres di pemilihan presiden 2014.
Periode penelitian ini dibatasi pada masa kampanye Pemilu Capres & 2014 yang dimulai pada tanggal 4 Juni 2014 sampai dengan 5 Juli 2014. Namun untuk mempermudah penelusuran data karena twitter yang selalu update maka peneliti membatasi periode penelitian mulai tanggal 22 Juni 2014 s/d 5 Juli 2014.
3.3.2
Sampel Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.9 Dalam analisis
isi terdapat beragam metode dalam penarikan sampel, yakni penarikan sampel acak (random/probability sampling) dan penarikan sampel tidak acak (nonrandom/non-probability sampling). Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan penarikan sampel acak (random/probability sampling). Penarikan sampel acak adalah teknik penarikan sampel yang menggunakan hukum probabilitas, dimana memberi kesempatan atau peluang yang sama kepada anggota populasi untuk terpilih sebagai sampel. Penarikan sampel acak memungkinkan peneliti membuat penyimpulan populasi dari informasi yang didapat dari sampel (generalisasi).
9
Suharsimi Arikunto., Op, cit., 131
32
Peneliti bisa yakin bahwa berita yang diambil sebagai sampel mewakili isi dari keseluruhan berita.10
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah artis yang paling sering update status di jejaring sosial twitter mengenai kandidat kedua pasangan Capres & Cawapres 2014. Peneliti melakukan observasi untuk menentukan artis yang cocok untuk dijadikan sampel. Dari hasil temuan peneliti menemukan 6 akun twitter yang aktif berkicau di jejaring sosial twitter. Berikut nama ke-6 artis tersebut:
1. Rachel Maryam (@cumarachel) 2. Ahmad Dhani (@ahmaddhaniprast) 3. Raffi Ahmad (@RaffiAchmadLagi) 4. Abdee Slank (@abdeenegara) 5. Wanda Hamidah (@wanda_hamidah) 6. Addie MS (@addiems)
Namun dari 6 nama artis tersebut, peneliti membatasi sampel hanya empat artis saja. Berikut kriteria pemilihan status twitter artis:
1. Status twitter artis mengenai kandidat kedua pasangan Capres & Cawapres 2014 2. Jumlah followers (pengikut) twitter artis minimal 10.000 followers
10
Eriyanto. Op.cit., 115
33
3. Intensitas artis update status twitter pada masa kampanye periode 22 Juni – 5 Juli 2014
Dari beberapa kriteria tersebut, peneliti menentukan empat nama artis yang sesuai dengan kriteria pemilihan status twitter artis, yaitu:
No
Nama Artis
Akun Twitter
Jumlah Followers
Jumlah Tweet
15.280
19
@ahmaddhaniprast
1.390.979
12
@wanda_hamidah
191.474
17
@addiems
783.511
14
1.
Rachel Maryam @cumarachel
2.
Ahmad Dhani Wanda
3. Hamidah 4.
3.4
Addie MS
Kategorisasi dan Definisi Kategori
3.4.1. Kategorisasi
Pemilihan kategori memang cenderung bersifat subyektif, tetapi tingkat subyektivitasnya harus dapat diukur, sehingga terdapat uji keterhandalan pada setiap kategori yang akan ditentukan. Secara rinci kategorisasi dan tolok ukur dapat disimak dalam tabel berikut ini:
34
Tabel 3.1 Kategorisasi NO
URAIAN
KATEGORISASI
Status Akun Tweet para artis tentang Capres & Cawapres di Pilpres 1 Twitter
2014 1. Rachel Maryam (@cumarachel) 2. Ahmad Dhani (@ahmaddhaniprast)
2
Twitter Artis
3. Wanda Hamidah (@wanda_hamidah) 4. Adi MS (@addiems)
1. Penilaian kejujuran Aspek
yang
Disorot
dari
Status Twitter 3
Artis Tentang Capres
&
Cawapres di Pemilu 2014
2. Penilaian kemampuan debat 3. Penilaian pandangan/visi & misi sebagai capres & cawapres 4. Penilaian kecerdasan 5. Penilaian ketegasan 6. Penilaian kesederhanaan 7. Penilaian taat beragama 8. Keberpihakan
1. Positif (cenderung memberitakan hal-hal baik, lancar, kondusif. Misal: korban ditangani dengan 4
Arah Opini baik, kebutuhan korban terlayani dengan baik) 2. Negatif (cenderung menyoroti hal-hal jelek,
35
kekurangan, kacau. Misal: korban tak terurus, bantuan lamban, kebutuhan ini itu korban tak terpenuhi, tempat pengungsi serba kurang ini itu) 3. Netral (cenderung mengangkat hal-hal positif dan negatif bersamaan)
1. Pasangan Capres Prabowo Subianto & Cawapres Hatta Rajasa 5
Arah Pilihan
2. Pasangan Capres Jokowi Dodo & Cawapres Jusuf Kalla
3.4.2
Definisi Kategori Dalam penelitian ini terdapat berbagai konsep dari istilah yang perlu
diperjelas definisi, antara lain yaitu: Tabel 3.2 Definisi Kategori No. 1.
Konsep Opini
Definisi Menurut Badudu dan Zain11 dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia, Opini adalah pandangan, pendapat; publik mengenai suatu hasil seni perlu juga diperhatikan. Opini
11
Js. Badudu & Sutan Mohammad Zain. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan. Hal 963
36
publik: pendapat umum, pendapat masyarakat. Anwar Arifin12 (1998:115) menulis bahwa Opini Publik adalah pendapat rata-rata individu dalam masyarakat sebagai hasil diskusi tidak langsung yang dilakukan untuk memecahkan persoalan sosial, terutama yang dioperakan oleh media massa. 2.
Artis
Artis adalah seniman &seniwati seperti penyanyi, pemain film, pemain drama.13
3.
Status Twitter
Menurut pembuat Twitter, Jack Dorsey. Status twitter disebut juga sebagai kicauan (tweet) pengguna “ledakan singkat informasi tidak penting” dan “celotehan burung”.
3.5
Reliabilitas Koding
Reliabilitas
merupakan
syarat
penting
dalam
penelitian
ilmiah.
Reliabilitas mengandung makna sifat dapat dipercaya. Dalam analisis isi, unsur reliabilitas diuji dengan mengukur tingkat kesesuaian antarpelaku koding terhadap unit analisis yang diteliti (intercoder reliability) (Rakhmat, 1989:24).
12
Anwar Arifin. Opini Publik. Pustaka Indonesia. 2008. Hal 10
13
Badudu & Zain. Op.,cit 79
37
Uji Keterhandalan atau Uji Reliabilitas ini menggunakan rumus yang dikemukakan oleh Ole. R Holsti (1969: 140), sebagai berikut:
2M C.R = ----------------------N1 + N2 Keterangan:
C.R
: Coefficient Reliability
M
: Jumlah pernyataan yang disetujui oleh 2 orang pengkode (peneliti dan
hakim)
N1,N2 : Jumlah pernyataan yang diberi kode oleh pengkode atau peneliti.
Hasil yang diperoleh dari penggunaan rumus tersebut adalah observed agreement (persetujuan yang diperoleh dari penelitian). Penyempurnaan untuk memperkuat hasil reliabilitas akan menggunakan formula Scott sebagai berikut:
% Observed agreement - % Expected agreement Pi = ------------------------------------------------------------------1
- % Expected agreement
38
Kategori
Frekuensi
Proporsi dari seluru
X2
tema A+
8
0,020
0,00004
A–
3
0,006
0,000036
B+
2
0,004
0,000016
B–
0
0
0
C+
3
0,006
0,000036
C–
1
0,002
0,000004
dst
Dst
dst
dst
Keterangan:
A – Z : Kategori
F.
: Frekuensi kategori
+
: Peneliti dan hakim setuju terhadap kategori pesan yang ditemukan
peneliti
-
: Hakim tidak setuju terhadap kategori pesan yang ditemukan peneliti.
Hasil pengkuadratan dari proporsi seluruh tema selanjutnya dijumlahkan dan hasil penjumlahan itulah yang disebut expected agreement. Setelah Pi dapat
39
diketahui angka yang diperoleh dari rumus tersebut adalah tingkat reliabilitas dalam penelitian yang sedang dilakukan. Menurut Gilfort, angka persentase reliabilitas di atas 60% untuk setiap kategori sudah dianggap cukup tinggi/ kuat (Rakhmat, 1995: 49).
3.6
Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data adalah prosedur yang sistematis dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
3.6.1
Data Primer
Data primer penelitian ini adalah status twitter artis yang mereka update di akun twitter mereka pada masa kampanye selama dua minggu terakhir mulai tanggal 22 Juni s/d 5 Juli 2014. Peneliti melakukan observasi dengan mengamati dan mengumpulkan status twitter artis. Lalu mengkategorisasikannya sesuai dengan arah opini artis tersebut.
3.6.2
Data Sekunder
Data sekunder dari penelitian ini adalah studi kepustakaan. dengan cara mempelajari, meneliti, dan menelaah berbagai literature dari perpustakaan yang bersumber dari buku-buku teks, jurnal ilmiah maupun buku-buku pendukung yang lainnya. Baik yang menyangkut ilmu komunikasi maupun tentang media massa
40
dalam hal ini jejaring soisal. Data yang diperoleh berupa data sekunder yang digunakan untuk memberikan landasan teori yang kuat guna analisis yang akan dilakukan.
3.7
Teknik Analisis Data
Tahap awal dari analisis data adalah mendeskripsikan temuan. Ini menggunakan
statistik
yang
disebut
sebagai
statistik
deskriptif.
Hasil
pengumpulan data, diketahui dari frekuensi dari masing-masing tabel kategori. Hasilnya akan dihitung dalam persentase. Hasil dari persentase itu kemudian dianalisis dengan melihat setiap persentase tiap kategori yang ada. Lebih detail dijelaskan melalui beberapa langkah: 1. Analisis deskriptif yang memetakan persentasi opini yang diposting artis dalam akun twitternya 2. Data yang diperoleh dipaparkan dalam bentuk uraian secara lebih terperinci 3. Proses reduksi,
merangkum, dan memilih
hal-hal
yang
pokok,
memfokuskan pada temuan–temuan penting saja. Data yang telah berhasil diperoleh/dikumpulkan, diusahakan untuk dicari makna yang terdapat dalam data tersebut. Untuk hal tersebut, perlu dicatat tema, hubungan, persamaan dan lain-lain. Hal tersebut kemudian dicoba untuk diambil kesimpulannya.