Dua Istana Part 1
Copyright by Dhanik R All Right Reserved
EXT. TENGAH HUTAN - PETANG HARI Sepasang suami istri yang sedang mencari kayu bakar untuk keperluan dapur istana Raja Louis. Sang istri yang bernama MONITA tampak kelelahan dan beristirahat di bawah pohon. Dan sang suami, CARLOS tetap melanjutkan pencariannya. MONITA (merebahkan badannya di pohon dan mulai mengeluh) Setiap kali kerajaan akan mengadakan acara besar selalu saja kita yang bertugas mencari kayu bakar. Hei, suamiku kau jangan terlalu jauh! CARLOS (tidak menghiraukan ucapan Monita dan tetap berjalan) MONITA Suamiku! Sebaiknya kita kembali ke istana saja. Hari sudah mulai gelap. CARLOS (berhenti di pinggir sungai hendak membasuh mukanya) Tunggu sebentar! MONITA (tidak sabar menunggu Carlos) Suamiku! Cepatlah! CARLOS (tiba-tiba kaget mendengar suara tangisan) Hah! Apa itu? (berjalan mencari sumber suara) Istriku, cepat kemari! MONITA Ada apa? Kenapa tidak kau saja yang kemari? CARLOS (menemukan sumber suara yang berasal dari tumpukan daun lalu berjalan mendekati) Istriku! Aku menemukan sesuatu! (membuka tumpukan daun, kaget ternyata ada seorang bayi manusia) Apa? Ini tidak mungkin. Istriku! (MORE) (CONTINUED)
CONTINUED:
2. CARLOS (cont’d) Cepatlah kemari, aku menemukan bayi! MONITA (berjalan menghampiri suaminya) Bayi apa lagi? CARLOS (berjalan menghapiri Monita dan menunjukan bayi itu) Bayi laki-laki MONITA (terkejut) CUT TO:
INT. KAMAR RAJA LOUIS - PETANG HARI Istri RAJA LOUIS sedang berusaha melahirkan seorang anak. Dibantu dengan seorang dokter kerajaan dan para pelayan. DOKTER (Gugup) RATU (berjuang untuk melahirkan) DOKTER Tolong ambilkan air hangat lagi PELAYAN Baik! DOKTER Anda pasti bisa Ratu ku PELAYAN Ini, silakan RATU (sekuat tenaga mendorong bayi) DOKTER (mengeluarkan bayi) Cepat! Bantu aku! RATU (kelelahan) Bagaimana? Apa dia laki-laki?
(CONTINUED)
CONTINUED:
3.
DOKTER Tenang Ratu ku, anak anda baik-baik saja RATU (tersenyum lega) DOKTER (keluar kamar dan menemui Raja Louis) Maafkan saya Raja RAJA (memanggil ajudannya) Apa sudah kau siapkan? AJUDAN (bingung) Su.,sudah Raja ku RAJA Cepat kau bawa kemari AJUDAN Ba,.baik DISSOLVE TO: INT. KAMAR MONITA - MALAM HARI MONITA dan CARLOS sedang memandikan bayi yang mereka temukan. Dengan penuh kasih sayang kebahagiaan. Namun tak beberapa lama AJUDAN raja yang tidak sengaja melihat mereka datang menghampiri. MONITA (menghibur bayi) Kita beri nama siapa? AJUDAN (melihat MONITA dan CARLOS yang menggendong bayi lalu datang menghampiri) Oh, syukurlah. Berikan dia kepada ku CARLOS (terkejut melihat AJUDAN meminta bayi itu) Ada apa ini?
(CONTINUED)
CONTINUED:
4. MONITA (berusaha tetap menahan bayi) Hei! Apa yang kamu lakukan? AJUDAN (melepaskan bayi) Ratu kita melahirkan bayi perempuan. Terimakasih kau telah membantuku mencarikan bayi laki-laki. MONITA Bayi ini bukan untuk mu! AJUDAN Kalian kan sudah berjanji kemarin untuk membantuku? MONITA Tapi... AJUDAN Ayolah... Lagi pula ini perintah Raja. Nanti pasti aku ganti MONITA (terdiam dan menatap CARLOS) CARLOS (menatap MONITA dan memegang pundak MONITA) Baiklah... AJUDAN (tersenyum lega) DISSOLVE TO:
EXT. KEBUN ISTANA - SIANG HARI 17 Tahun kemudian. Terlihat pangeran DENNIS sedang berlatih panahan dan ditemani sang RATU. DENNIS (melepaskan anak panah yang ternyata berhasil tertancap tepat disasaran) RATU (bertepuk tangan) Kau hebat anak ku! Sepertinya kau mewarisi bakat ayahmu
(CONTINUED)
CONTINUED:
5.
DENNIS (berjalan ke arah RATU dan duduk disampingnya) RATU Tapi ada satu yang berbeda antara kalian. DENNIS (menoleh ke arah ibunya) Apa itu ? RATU Ayahmu itu paling pintar menaklukan hati wanita. . DENNIS Hmm...Aku tahu arah pembicaraan ibu. RATU (sambil tertawa) Syukurlah kalau begitu. Ibu tidak perlu menjelaskan lagi. Lalu apakah sudah ada calon? DENNIS Ibu... sudahlah. Lagi pula tidak ada wanita yang bisa menggantikan ibu di hati aku. RATU aku sudah tahu jawaban kamu. DENNIS melihat ke arah dapur istana) Ibu, siapa dia? RATU (mengikuti melihat ke arah dapur istana) Ibu kurang tahu. Mungkin pelayan bagian dapur. Ada apa? DENNIS Tidak ada. Hanya saja belum pernah melihatnya. Siapa yang mengurusi bagian pelayan? RATU Tanya saja pada Seseorang di bagian dapur.
(CONTINUED)
CONTINUED:
6.
DENNIS (masih mengamati orang itu) DISSLOVE TO: INT. DAPUR ISTANA - SIANG HARI Pangeran DENNIS mencoba mencari tahu siapa sosok wanita yang dia lihat tadi. Lalu dia mempergoki SILVIA sedang mencuri-curi untuk mengambil makanan di dapur. DENNIS Bukannya itu makanan untuk jamuan makan malam nanti? SILVIA kaget dan hampir tersedak) Ha? Oh.. ini„iya.. DENNIS (sedikit meledek) Kau pencuri ya? SILVIA (gugup) Bukan! Maksud aku.. aku hanya.. DENNIS Lalu siapa kamu? Aku tidak pernah melihatmu sebelumnya SILVIA Aku Silvia. Orang tua ku bernama Monita dan Carlos. Mereka bekerja disini. DENNIS Hmm.. benarkah? Apa kau benar-benar lapar? SILVIA Aku? Hah, tidak juga. Aku hanya ingin mencicipi. Lalu siapa kamu? DENNIS Aku? Kau tidak tahu siapa aku? SILVIA Mana aku tahu kalau kau tidak beri tahu.
(CONTINUED)
CONTINUED:
7.
DENNIS (tertawa terbahak-bahak) Aku adalah kepala koki disini! SILVIA (terkejut) Hah? Benarkah? Sejak kapan? DENNIS Sejak saat ini! Sekarang karena kamu telah memakan makanan ini, Kamu harus diberi hukuman! SILVIA Ah,. Maafkan saya. Saya siap menjalankan hukuman. DENNIS Ok. Kalau begitu temui aku besuk pagi di danau belakang kebun. SILVIA (agak ragu dengan hukuman DENNIS) Hah? Kenapa harus disana? DENNIS Ini perintah.. SILVIA Tapi kau tidak akan mencelakan aku kan? DENNIS Untuk apa? Apa bergunanya bagi aku? SILVIA Hanya memastikan saja. CUT TO: EXT. DANAU BELAKANG KEBUN ISTANA - PAGI HARI DENNIS menunggu SILVIA. Dia berdiri di pinggir danau sambil melempar-lempar batu kecil ke tengah danau. Tak lama SILVIA datang. DENNIS Apa kau tidak bisa cepat sedikit?
(CONTINUED)
CONTINUED:
8.
SILVIA Aku berusaha keluar dapur. Ibu ku sempat menahan ku. DENNIS Kau diberi bekal oleh ibu mu? SILVIA Tidak. Sebenrnya kau mau memberiku hukuman apa? DENNIS Ikut aku? SILVIA Kemana? Kau jangan macam-macam padaku! Aku bisa berkelahi. DENNIS (mendekati wajah SILVIA) Jangan berpikiran macam-macam dulu. Aku cuma ingin mengajakmu berbelanja di kota SILVIA Kenapa tidak kamu katakan dari awal? CUT TO: EXT. PASAR - SIANG HARI DENNIS dan SILVIA berjalan-jalan menyusuri pasar. DENNIS yang merupakan pangeran yang belum pernah meninggalkan istana pun merasa agak canggung dan serba tidak tahu. Ini pertama kalinya dia berjalan di pasar. SILVIA (menatap DENNIS) Sebenarnya apa yang mau kamu beli? DENNIS (melihat-lihat sekitar) Tidak ada SILVIA (berhenti) Apa? Tidak ada? Lalu untuk apa kita kemari?
(CONTINUED)
CONTINUED:
9.
DENNIS (tetap berjalan) Aku hanya ingin jalan-jalan SILVIA (memasang muka cemberut) DENNIS Apa kamu sering kemari? SILVIA Tentu saja. Kenapa? DENNIS Apa kau tahu tempat-tempat yang menyenangkan lainnya? SILVIA Tentu saja. Kau mau kesana? DENNIS Dimana tempatnya? SILVIA Bagaimana kalau kita ke RedLine? DENNIS Tempat apa itu? SILVIA Apa? Kau tidak tahu RedLine? Jangan bilang kau tidak pernah kesana? DENNIS Aku bahkan baru mendengarnya sekarang SILVIA Dasar aneh! Kau bisa mendapatkan buah plum gratis disana CUT TO: INT. KAMAR PANGERAN DENNIS - MALAM HARI DENNIS sedang berlatih pedang. Tiba-tiba Raja LOUIS masuk. LOUIS (berjalan menemui DENNIS) anakku!
(CONTINUED)
CONTINUED:
10. DENNIS (terkejut atas kedatangan ayahnya dan menghentikan latihannya) ayah! LOUIS (memeluk DENNIS) ada yang mau ayah bicarakan padamu DENNIS apa itu ayah? LOUIS (duduk di kursi) besuk ayah akan mengadakan perjalanan ke kerajaan Murph. aku ingin kau ikut. DENNIS dengan senang hati ayah LOUIS tapi ada satu yang kamu harus tahu DENNIS apa itu ayah? LOUIS kita akan melewati hutan Forgen. kau tahu, di hutan itu banyak perampok. aku ingin kau mempersiapkan fisik mu. DENNIS jangan kawatir ayah! aku sudah siap untuk segala hal. LOUIS (beranjak dari tempat duduknya) bagus anakku! kita akan berangkat setelah sarapan. DENNIS (mengernyitkan keningnya) ayah, boleh aku meminta sesuatu saat sarapan besuk? LOUIS tentu saja anakku. katakan apa mau mu? DISSLOVE TO:
11.
INT.DAPUR ISTANA - PAGI HARI SILVIA membantu ibunya memasak sarapan karena permintaan dari Pangeran. namun SILVIA belum begitu pandai memasak. dia justru mengacaukan dapur MONITA (mengaduk adonan pancake) lihat cara ibu mengaduknya. ini lakukan seperti ini SILVIA (merebut adonan) baiklah kalau begitu saja akupun bisa MONITA awas hati-hati. kesukaan pangeran adalah pancake yang berteksture lembut. SILVIA kenapa mesti aku sih? kemana perginya kepala koki itu disaat seperti in? MONITA apa yang kamu biacarakan? seharusnya kamu senang. pangeran ingin makan masakanmu SILVIA Ibu, apa pangeran itu orang yang kejam? MONITA apa maksudmu? dia itu orang yang baik sekali. kau pasti menyukainya. ya., semua wanita menyukainya. SILVIA jadi kalau aku tidak berhasil membuat pancake kesukaan dia, aku tidak akan dihukum gantung kan? MONITA ya kalau itu ibu tidak tahu. setahu ibu dia akan mengembalikan piringnya dan meminta yang baru lagi sampai dia mendapatkan yang sempurna,
(CONTINUED)
CONTINUED:
12.
SILVIA seperti itukah? bukannya mereka akan pergi? jadi mereka tidak ada waktu untuk menunggu lagi MONITA (mulai kesal) maka dari itu, buatlah dengan sungguh-sungguh! SILVIA ibu, apa pangeran itu tidak pernah keluar istana? MONITA sepertinya begitu, dia adalah anak kesayangan raja. SILVIA pasti tidak menyenangkan ya, menjadi pangeran? untung aku bukan seorang putri MONITA (memandang SILVIA penuh arti) Raja LOUIS, RATU dan pangeran DENNIS sudah menunggu sarapan di meja makan. para pelayan mulai masuk satu persatu mengantarkan makanan. DENNIS (melihat makanan) mana pesanan ku? PELAYAN (meletakan sepiring pancake di depan DENNIS) silakan tuan DENNIS terimakasih mereka mulai menyantap makanan. DENNIS apa ini sesuai permintaan aku? LOUIS tentu saja. ayah sudah menyuruh bagian dapur
(CONTINUED)
CONTINUED:
13.
DENNIS (menyudahi makan) RATU ada apa nak? kau tidak suka? DENNIS (minum lalu berbicara pada pelayan) kembalikan ini kepada pembuatnya. tidak perlu dibuat lagi PELAYAN (mengambil piring tersebut) baiklah tuan SILVIA dan ibunya menggungu hasil di dapur. akhirnya pelayan datang membawa kabar buruk. PELAYAN (menyerahkan pring yang pancake nya tercuil sedikit) kau belum beruntung silvia... SILVIA (melihat isi piring) apa yang dia katakan? GIMONITA pangeran tidak menyukai buatanmu SILVIA lalu? dia ingin aku membuatkan lagi? PELAYAN tidak MONITA dia benar-benar tidak menyukai buatanmu CUT TO: EXT.
HUTAN FORGEN - PAGI HARI
rombongan raja LOUIS sedang melakukan perjalanan dan sekarang telah sampai di hutan foren. mereka terlihat sangat waspada. DENNIS merasa ada sesuatu di hutan tersebut dia merasa tidak asing dengan hutan ini.
(CONTINUED)
CONTINUED:
14.
DENNIS (menunggang kuda dan berbicara dalam hati) aku merasa tidak asing dengan tempat ini AJUDAN (melihat DENNIS) ada apa pangeran? DENNIS (terkejut) ah, tidak ada. hanya saja aku merasa tidak asing dengan hutan ini. tak lama rombongan raja LOUIS mendapatkan masalah yaitu mereka telah di cegat oleh perampok hutan yang dipimpin oleh GUSTAV. GUSTAV (menunggang kuda) sepertinya kita kedatangan tamu DENNIS maaf, siapa anda? GUSTAV (tertawa) aku adalah penghuni hutan ini. orang-orang menyebutku dengan perampok DENNIS apa yang kamu inginkan dari kami? GUSTAV hanya satu. yaitu harta kalian DENNIS kami tidak membawa apa-apa GUSTAV (tertawa) mana mungkin rombongan raja tidak membawa apa-apa DENNIS (mengeluarkan pedang dan siap bertempur) kami hanya bawa ini
(CONTINUED)
CONTINUED:
15. GUSTAV jadi itu mau kalian. serang!
perkelahian antara para perampok dan rombongan raja pun terjadi. kali ini DENNIS dan rombongannya memenangkan perkelahian. lalu mereka melanjutkan perjalanan. dan sampai di sebuah kerajaan yang bernama Prontera. DENNIS (bertanya pada ajudan) kerajaan apa ini? AJUDAN Prontera tuan LOUIS (memanggil ajudan dan berbicara kepadanya) AJUDAN Raja memerintahkan kita untuk bersinggah di istana mereka menuju istana. sampai disana mereka disambut oleh raja yang bernama CHRISTOPER CHRISTOPER (berjalan menuju raja LOUIS) ah, teman lamaku. sudah lama kita tidak berjumpa. LOUIS (menyambut CHRISTOPER) aku sangat sibuk akhir-akhir ini CHRISTOPER aku tahu. mari kita masuk raja CHRISTOPER mengajak mereka untuk duduk di ruang tamu. CHRISTOPER jadi ada keperluan apa ini? LOUIS aku sedang melakukan perjalanan menuju Murph. dan aku memutuskan untuk berkunjung dahulu di tempat ini CHRISTOPER oh, begitu rupanya. (melihat DENNIS) apa ini pangeran mu?
(CONTINUED)
CONTINUED:
16. LOUIS dia adalah pangeran DENNIS CHRISTOPER (melihat DENNIS dengan teliti) DENNIS (tersenyum) perkenalkan nama saya DENNIS CHRISTOPER kau anak yang baik. jadi apa kalian akan menginap disini? LOUIS sambutan seperti ini saja aku rasa sudah cukup. kami akan melanjutkan perjalanan lagi. CHRISTOPER oh, baiklah kalau begitu CUT TO:
EXT. DANAU BELAKANG KEBUN ISTANA - PAGI HARI DENNIS menunggu SILVIA disana. tak lama SILVIA datang. SILVIA ada apa? DENNIS apa kau tahu tentang Prontera? SILVIA aku pernah kesana. kenapa? DENNIS kalau begitu temani aku kesana. SILVIA tunggu dulu! aku heran padamu. kemana saja kamu saat menyiapkan sarapan kemarin? DENNIS (menatap SILVIA dengan heran) apa maksudmu? SILVIA oh, jadi kau tidak tahu maksudku? aku yang memasak sarapan pagi itu. dan kamu tidak ada di dapur! (CONTINUED)
CONTINUED:
17.
DENNIS bukannya itu perintah pangeran? SILVIA tapi seharusnya kau berada disana untuk membantuku. kau ini kan kepala koki. mana tanggung jawabmu? DENNIS pangeran hanya menyuruhmu. dia tidak meyuruhku. SILVIA kau tahu, dia tidak menyukai buatanku. DENNIS (tertawa kecil) aku sudah menduganya. SILVIA apa? kalau begitu kau harus mengajari aku DENNIS (menatap SILVIA) untuk apa? SILVIA untuk membuat pancake yang disukai pangeran DENNIS ibumu adalah ahlinya. SILVIA jadi kau tidak bisa? DENNIS tidak SILVIA kepala koki macam apa kau ini? DENNIS berlatihlah lagi. jangan sampai pangeran mengembalikan makanannya lagi. SILVIA aku sedang berusaha
(CONTINUED)
CONTINUED:
18. DENNIS baguslah. sudah, mari kita pergi
mereka berangkat menuju Prontera. dan akhirnya sampai disana tanpa hambatan. DENNIS (memarkirkan kudanya) sebaiknya kita berjalan saja SILVIA ibuku pernah mengajakku kemari untuk membeli anggur. DENNIS aku merasa ada sesuatu disini SILVIA apa itu? DENNIS entahlah. seperti ada ikatan SILVIA hmm.. aku tahu tempat makan enak disini. ayo ikut aku! DENNIS (mengikuti SILVIA) mereka menuju sebuah tempat makan. dan duduk disalah satu kursi. SILVIA (kekenyangan) hmm.. aku belum pernah merasakan seenak ini. DENNIS (tertawa kecil) karna kau tidak bisa memasak SILVIA aku sedang belajar. bagaimana makananmu? DENNIS tidak seenak masakan ibumu SILVIA (cemberut) kau ini seperti pangeran saja. makan pun pilih-pilih
(CONTINUED)
CONTINUED:
19.
DENNIS (tidak memperhatikan SILVIA, dia justru melihat keluar jendela,dia memandang sebuah selebaran tua yang tertempel di dinding) SILVIA (melambaikan tangannya dimuka DENNIS) hei, kau tidak mendengarkanku? DENNIS (beranjak dari tempat duduknya, menuju selebaran tua) SILVIA hei, kau mau kemana? DENNIS (berjalan keluar, mendekati selebaran) SILVIA (mendekati DENNIS) itu hanya selebaran tua. sudah 17 tahun yang lalu. DENNIS apa yang terjadi dengan putra raja? SILVIA dia menghilang saat rombongan raja melewati hutan foren. sungguh malang bayi itu. DENNIS lalu apa dia sudah ditemukan? SILVIA (mengangkat bahu) sampai sekarang dia belum kembali. banyak orang meyakini dia sudah meninggal. DENNIS (mengamati selebaran tentang hilangnya bayi raja CHRISTOPER)
(CONTINUED)
CONTINUED:
20.
SILVIA (menarik tangan DENNIS) ayolah, kita jalan-jalan saja DENNIS dan SILVIA sampai di samping istana raja CHRISTOPER. mereka tidak sengaja melihat pasukan yang sedang bersiap-siap hendak perang. mereka lalu mengintipnya dari balik bebatuan. SILVIA apa yang mereka lakukan? DENNIS sepertinya hemdak ada penyerangan SILVIA apa yang akan mereka serang? DENNIS (mengendap-endap mendekati pasukan) aku tidak tahu. tapi kita harus tahu SILVIA hei, kau jangan sembarangan DENNIS berhasil mendekati pasukan. dia menyamar berpura-pura menjadi salah satu pasukan tersebut. dan dia bertanya kepada salah satu pasukan lainnya. DENNIS kita akan menyerang apa? TENTARA (menatap DENNIS) kau orang baru? DENNIS (sedikit gugup) iya, aku baru direkrut pagi ini TENTARA hmm.. pantas saja. kita akan menyerang kerajaan Louis DENNIS (terkejut) apa? TENTARA apa maksudmu?
(CONTINUED)
CONTINUED:
21.
DENNIS (terdiam tak percaya) TENTARA cepat kau bersiap-siap! kita berangkat petang ini! DENNIS (berlari pergi) baik! DENNIS berlari menuju SILVIA yang menunggunya di balik bebatuan. DENNIS (menarik tangan SILVIA dan mengajaknya pergi) ayo cepat kita pergi dari sini SILVIA apa yang terjadi? kau ketahuan? DENNIS tidak, mereka akan menyerang kerajaan kita SILVIA (terkejut) DENNIS sampai di istana raja LOUIS. dan segera bergegas menghampiri ayahnya. DENNIS (mengatur nafas) ayah! gawat ayah! LOUIS (heran) ada apa anakku? DENNIS siapkan pasukan ayah! Prontera akan menyerang petang ini LOUIS (terkejut) apa? ajudan, cepat siapkan pasukan pengaman! cepat evakuasi seluruh warga! nak, aku ingin kamu pimpin pasukan berkuda!
(CONTINUED)
CONTINUED:
22.
DENNIS baik ayah! Pasukan raja LOUIS sudah bersiap-siap menunggu kedatangan pasukan dari Prontera. tak lama panah api menyambar benteng pertahanan kerajaan Louis. dan terompet perang pun dibunyikan. pertempuran pun terjadi. namun pasukan prontera dapat di tangani dan mereka mundur. DISSLOVE TO: INT. RUANG RAPAT KERAJAAN LOUIS - SIANG HARI raja LOUIS mengadakan rapat dadakan dan dia mengungdang para panglima perang dna juga DENNIS. LOUIS (berdiri) kita harus menyusun strategi menghadapi Prontera DENNIS maaf, ayah. sebenarnya ada apa antara kerajaan kita dengan Prontera? LOUIS (memandang DENNIS) mereka ingin melakukan perluasan wialyah. jadi kita harus menyuruh mata-mata untuk kesana. DENNIS mencari SILVIA di dapur. terlihat SILVIA sedang belajar membuat pancake. DENNIS silvia! SILVIA (kaget) ada apa? aku hanya sedang belajar membuat pancake. DENNIS tidak ada. aku hanya memastikan kau aman. SILVIA aku dan keluargaku selalu aman.
(CONTINUED)
CONTINUED:
23.
DENNIS raja mengirim mata-mata ke Prontera. SILVIA aku tidak mengerti, bukannya raja kita berteman dekat dengan raja prontera? DENNIS ya aku rasa juga begitu. Prontera ingin melakukan perluasan wilayah. hm.. ngomong-ngomong kau sudah berhasil membuat pancake? SILVIA oh, aku sedang membuat adonannya. DENNIS baguslah, lanjutkan saja. SILVIA kau mau kemana? DENNIS aku ada urusan lain. kau meminta ibumu untuk mencicipinya. jangan sampai salah resep ya DENNIS meninggalkan SILVIA di dapur. CUT TO: EXT. KERAJAAN PRONTERA - MALAM HARI terjadi pertempuran antara kerajaan Louis dan Prontera. tapi kali ini kerajaan louis yang menyerang. DENNIS berhasil memasuki istana secara diam-diam. dia bertemu seorang ratu ROSE. ROSE (menatap DENNIS dan terkejut) siapa kamu? DENNIS aku pangeran DENNIS,ratu. ROSE mau apa kamu?
(CONTINUED)
CONTINUED:
24.
DENNIS sebenarnya aku tidak ada urusan dengan anda. saya mencari raja cristopher. angin malam yang kencang menyibakan rambut DENNIS. dan terlihat sebuah tanda lahir di kening sebelah kirinya. ROSE (tertegun melihat kening DENNIS) kau DENNIS tolong cepat katakan dimana raja mu? kau tidak ingin celaka bukan? ROSE kau anakku DENNIS apa? jangan mengada-ada ROSE iya. benar. kau adalah anakku yang telah lama hilang. DENNIS kau salah orang. sudah jelas aku anak raja LOUIS. ROSE anakku memiliki tanda lahir di kening kirinya. DENNIS banyak orang memiliki tanda lahir ROSE tapi kau benar-benar anakku. aku dapat merasakannya. DENNIS (pergi meninggalkan ROSE) aku tidak percaya