KETUA PENGARAH Sekretaris Perseroan WAKIL KETUA PENGARAH/ PENANGGUNG JAWAB Vice President Corporate Communication
CONTENT
10 - 23 UTAMA
PIMPINAN REDAKSI Mochamad Harun WAKIL PIMPINAN REDAKSI Wianda Arindita Pusponegoro REDAKTUR PELAKSANA Dewi Sri Utami TIM REDAKSI Urip Herdiman K., Nilawati Dj., Irli Karmila TATA LETAK & ARTISTIK Rianti Octavia Oki Novriansyah FOTOGRAFER Kuntoro, Wahyu Nugraha Ruslan SIRKULASI Ichwanusyafa ALAMAT REDAKSI Jl. Perwira 2-4 Jakarta, Ruang 306 Kode Pos 10110 Telp. 3815966 Fax. 3815852, 3815936 HOME PAGE http://www.pertamina.com EMAIL
[email protected] Penerbit Divisi Komunikasi Korporat Sekretaris Perseroan PT PERTAMINA (PERSERO) IZIN CETAK Deppen No. 247/SK/DPHM/SIT/1966, tanggal 12 April 1966 Pepelrada No. Kep. 21/P/VI/1966 tanggal 14 April 1966
GELIAT GEOTERMAL
Beberapa tahun lalu, panas bumi tak ubahnya seperti kerakap di atas batu: hidup segan mati tak mau. Investor ogah melongok. Sejak diusahakan pertama kali oleh Pertamina dengan membuka ladang panas bumi di Kamojang, Jawa Barat pada 1983, geliatnya nyaris terlihat. Berselang 28 tahun, kapasitas listrik yang dihasilkan panas bumi tak beranjak dari angka 1189 MW. Kalau dipukul rata, tiap tahun hanya 42,5 MW. Tapi itu cerita dulu, Kini, panas bumi lagi moncer. Bintangnya terang benderang. Bisnis panas bumi menjadi satu dari sepuluh fokus akselerasi transformasi perusahaan di bidang upstream. Investasi yang sudah digelontorkan lebih dari Rp 6,5 triliun. PT Pertamina Geothermal Energy, salah satu anak perusahaan Pertamina, berpotensi menjadi perusahaan terbesar di dunia.
6 • SURAT PEMBACA • MR. WEPE 7 VISI CEO
Direktur Utama Pertamina
8 - 9 HIGHLIGHT
• Rp 10 Miliar untuk Desa Binaan Pertamina • Aviasi Pertamina Canangkan Five Zero • Pertamina Bantu Dua Unit Mobil Damkar • Petrochemical Trading Pertamina Raih ISO 9001 : 2008
24 - 27 INTERVIEW Nenny Soemawinata
28 - 31 HULU
Evakuasi dari Libya : 40 Terperangkap di Bandara Tripoli
32 - 37 HILIR
• Pelanggan sebagai Ujung Tombak Pemasaran • Rasakan Manfaat Setiap Tetes Pertamax
38 - 39 KOLOM
Melihat Pertamina dengan Cinta
Cover oleh : Oki Novriansyah
40 - 41 TEKNO
Greendiesel/Hydrotreated Biodiesel, Energi Baru dan Terbarukan
4
April 2011
24
CATATAN REDAKSI
47
B
isnis panas bumi menjadi salah satu fokus akselerasi transformasi perusahaan di bidang upstream. Beberapa tahun lalu, panas bumi tak pernah dilirik, bahkan investor pun enggan menanamkan modal disana. Pertamina yang membuka ladang panas bumi di Kamojang, Jawa Barat 1983 pada awalnya belum bisa berharap banyak. Namun itu cerita dulu. Sekarang geotermal bintangnya tengah benderang. Ditandai dengan penandatanganan enam Energy Sales Contract (ESC) antara PT. Pertamina Geothermal dengan PT. PLN untuk pembangkit listrik panas bumi (PLTP) berkapasitas total 435 MW. Geotermal menjadi primadona baru global sebagai sumber energi penghasil listrik. Indonesia berpotensi menjadi produsen listrik panas bumi terbesar di dunia, menggeser Amerika Serikat dan Filipina. Bahkan pemerhati lingkungan yang mantan Wakil Presiden Amerika Al Gore, menyatakan potensi panas bumi Indonesia luar biasa. Sekitar 40 persen atau 27.000 MW cadangan panas bumi dunia tersimpan di perut Indonesia. Sekarang listrik yang diproduksi Indonesia dari panas bumi tercatat hanya 1.189 MW. Ini akan menjadi berlipat setelah program percepatan 10.000 MW tahap kedua pada 2014, menargetkan sekitar 40 persen atau 3977 MW diambil dari panas bumi. Kalau berjalan lancar, pada 2014 kapasita terpasang listrik panas bumi Indonesia sekitar 5000-an MW. Dari jumlah tersebut Pertamina Geothermal menyumbang sekitar 2.000 MW. Energi sebesar itu baru berasal dari 50 persen potensi 15 WKP eksisting.
42 - 43 HSSE
Manfaatkan Energi dengan Efisien
44 - 46 WISATA Istana Maimoon Medan
47 LAKON
Pertumbuhan sektor panas bumi dari tahun ke tahun yang me nunjukkan tren positif, sudah saatnya digarap optimal. Lewat PT. Pertamina Geothermal Enegry (PGE), pengembangan salah energi baru dan terbarukan ini, tentu saja harus berkontribusi besar terhadap target produksi tersebut.
• Puti Lenggo • Tike Priatnakusumah
48 - 49 GALERI FOTO Mak Ancih dari Cisompet
50 ASAH OTAK
44
Maka tak ada salahnya jika masalah ketahanan energi nasional yang dihadapi saat ini, diantisipasi dengan pengembangan energi baru dan terbarukan seperti geotermal. Dengan potensi panas bumi yang besar, diharapkan geotermal menjadi salah satu penopang ketahanan energi nasional di masa datang. Di sisi lain pengembangan energi yang ramah lingkungan ini juga memberikan kontribusi besar bagi pemberdayaan masyarakat sekitar, salah satunya lewat program CSR yang terintegrasi dalam berbagai bidang di sekitar Area Kamojang, Jawa Barat. Warta Pertamina akan mengulas dari awal sampai akhir potensi panas bumi yang tiada henti dikembangkan Pertamina.n
Redaksi menerima kontribusi naskah dari dalam maupun dari luar Pertamina. Naskah ditulis dengan bahasa yang populer dan mudah dimengerti, satu setengah spasi, point huruf 12, panjang tiga setengah halaman. Sertakan pula foto atau ilustrasi, baik gambar ataupun grafik yang diperlukan dan biodata lengkap penulis beserta no. rekening bank atas nama penulis. Untuk naskah yang dimuat, kami menyediakan honor sebesar Rp 300.000. Naskah yang masuk menjadi milik redaksi dan keputusan pemuatan sepenuhnya menjadi wewenang redaksi.
April 2011
5
SURAT PEMBACA KOREKSI PERLENGKAPAN HSSE
Edi Susanto
[email protected]
Memperhatikan Warta Pertamina Edisi Februari 2011 dan mengutip kalimat pada halaman 4, “Selain itu, juga keharusan melakukan identifikasi potensi bahaya dan mengurangi risikonya serendah mungkin untuk mencegah terjadinya insiden”. Menurut pendapat saya selaku pe kerja, ada hal yang mungkin perlu menjadi perhatian tim Warta Pertamina, khususnya pada cover, dan halaman 4, 11, 15. Dalam
6
April 2011
ilustrasi tersebut, model/pemeran yang sedang memanjat/turun dengan meng gunakan tali pada ketinggian dari atas tanki menggunakan safety helm tanpa tali pengaman helm (helmet band). Memang seperti yg ditampilkan pa da halaman itu, hal tersebut terlihat cu kup aman, tetapi apabila tiba-tiba helm terlepas, secara refleks biasanya manusia akan mencoba meraihnya, dan hal ini akan menimbulkan ketidakwaspadaan yang lain, seperti pegangan pada tali akan tidak kokoh dan berpotensi terjadinya near miss. Padahal di helm tersebut sudah didesain untuk penambahan tali pengaman helm. Demikian pendapat dari saya. Mohon maaf apabila ada yang kurang berkenan. Terima kasih. Redaksi : Terima kasih atas koreksi Anda. n
PENGATURAN BBM BERSUBSIDI Budi Prayitno - Bekasi
Krisis di Timur Tengah terus berlanjut. Otomatis, harga minyak mentah terus meroket, yang bisa mempengaruhi harga BBM di Indonesia. Dengan kondisi seperti ini, seharusnya pengaturan BBM bersubsidi dipercepat pelaksanaannya. Kenapa? Agar masyarakat menengah atas yang terbiasa menikmati BBM bersubsidi dipaksa untuk segera beralih ke BBM non subsidi. Seharusnya pemerintah tidak lagi berkompromi dengan hal ini. Jangan lagi membuat keputusan yang merugikan masyarakat bawah, seperti menaikkan harga BBM bersubsidi atau malah meng alihkan sebagian dana subsidi tersebut ke Pertamax.n
VISI CEO
MOMENTUM Pilar MENGUBAH POLA PIKIR
Ketahanan Energi Nasional
B
Dari tahun ke tahun sektor panas bumi mengalami trend pertumbuhan cukup positif. Pada 2011, kita berupaya bisnis geotermal lebih optimal lagi. Harapan kita, 40 persen kontribusi geotermal terhadap target produksi 10.000 MW tahap II seperti diamanatkan pemerintah dapat terwujud. Menyadari pentingnya hal tersebut, di tahun 2011, Pertamina berencana melakukan investasi sebesar Rp 2,8 triliun. Dengan demikian, sampai tahun ini total investasi yang ditanamkan untuk pengembangan Geotermal sebesar Rp 6,5 triliun Peningkatan investasi Pertamina di sektor panas bumi ini parlel dengan semakin peliknya permasalahan ketahanan energi nasional. Harus diakui bahwa peranan energi migas sebagai sumber utama energi nasional masih sulit kita lepaskan. Pemerintah melalui Keppres No.5 tahun 2006 memang telah menargetkan pertumbuhan energi alternatif, termasuk panas bumi sebesar 5 persen dari total kebutuhan energi nasional, namun perkembangannya ke depan masih penuh tantangan. Dengan potensi yang besar, panas bumi di Indonesia idealnya mampu menjadi salah satu pilar ketahanan energi nasional. Banyak negara yang sukses mengembangkan sumber daya panas buminya. Tidak hanya mampu memasok kebutuhan listrik, lebih dari itu, industri-industri sampingan yang memanfaatkan uap panas bumi mampu memenuhi ketersediaaan lapangan kerja bagi masyarakatnya. Salam, Karen Agustiawan
April 2011
7
HIGHLIGHT
Foto-foto : TATAN/Pertamina
Rp 10 Miliar untuk Desa Binaan Pertamina
Aviasi Pertamina Canangkan Five Zero
8
April 2011
Pemberian bantuan merupakan bagian dari program Corporate Social Responsibility (CSR) Pertamina bidang infrastruktur. Selain sebagai bentuk tanggung jawab sosial, bantuan ini menjadi komitmen Pertamina menegakkan aspek K3LL (Kesehatan, Keselamatan Kerja dan Lindungan Lingkungan).n
Petrochemical Trading Pertamina Raih ISO 9001 : 2008
Foto-foto : KUN/Pertamina
PT Pertamina (Persero) menyumbangkan dua unit Mobil Pemadam Kebakaran ke Pemda DKI yang terdiri dari satu unit Fire Truck Foam Tender 6000 liter dan satu unit Snorkle Truck 40 meter senilai Rp 8,890 miliar, Selasa (1/3). Bantuan yang merupakan tindak lanjut dari ker jasama antara Pertamina dan Dinas Pemadam Ke bakaran (Damkar) DKI ini diserahkan oleh Direktur Umum Pertamina Waluyo kepada Kepala Dinas Damkar DKI Paimin Napitupulu.
Foto-foto : KUN/Pertamina
Pertamina Bantu Dua Unit Mobil Damkar
April 2011
9
UTAMA
GELIAT GEOTERMAL Bisnis panas bumi menjadi satu dari sepuluh fokus akselerasi transformasi perusahaan di bidang upstream. Investasi yang sudah digelontorkan lebih dari Rp 6,5 triliun. PGE berpotensi menjadi perusahaan terbesar di dunia.
Beberapa tahun lalu, panas bumi tak ubahnya seperti kerakap di atas batu: hidup segan mati tak mau. Investor ogah melongok. Coba saja, setelah diusahakan pertama kali oleh Pertamina dengan membuka ladang panas bumi di Kamojang, Jawa Barat pada 1983, geliatnya tak terlihat. PLTP Kamojang itu bisa memompa uap untuk menggerakkan turbin listrik 200 MW. Berselang 28 tahun, kapasitas listrik
10
April 2011
yang dihasilkan panas bumi tak beranjak dari angka 1189 MW. Kalau dipukul rata, tiap tahun hanya 42,5 MW. Tapi itu cerita dulu, Kini, panas bumi lagi moncer. Bintangnya terang benderang. Jumat 10 Maret 2011 lalu, PT. Perusahaan Listrik Negara (PLN), menandatangani enam Energy Sales Contract (ESC), untuk pembangkit listrik panas bumi (PLTP). Kontrak penjualan listrik dari pengembang swasta (Independent Power Producer) tersebut, berkapasitas keseluruhan 435 MW. Direncanakan itu mulai memproduksi listrik pada 2014. Penandatanganan ESC tersebut sepertinya bakal menandai lompatan bisnis panas bumi di Indonesia. “Sekarang ini merupakan momentum yang tepat untuk mengembangkan energi alternatif panas bumi,“ kata Direktur Utama PGE, Abadi
PT. Perusahaan Listrik Negara (PLN), menandatangani enam Energy Sales Contract (ESC), untuk pembangkit listrik panas bumi (PLTP). Kontrak penjualan listrik dari pengembang swasta (Independent Power Producer) tersebut, berkapasitas keseluruhan 435 MW. Direncanakan itu mulai memproduksi listrik pada 2014. Foto : KUN
Poernomo. Sebelumnya, soal harga beli listrik menjadi penyebab utama panas bumi mandeg. Para pengusaha panas bumi mendesak PLN menaikkan harga beli yang dianggap tak ekomomis lagi. PLN bergeming. Akhirnya dikeluarkan Permen ESDM 32/2009 sebagai patokan harga liatrik panas bumi, tertinggi USD 9,7 sen per kWh. Toh Permen ini tak menyelesaikan masalah, PLN tak mau mengeksekusi hasil tender WK yang dilakukan Pemerintah Daerah, meski sudah mengacu pada Permen tersebut. Alasannya , bukan pihak yang ikut menender. Direksi tidak mau di kemudian hari beruurusan dengan KPK. Mereka pun minta Perpres penugasan sebagai payung hukum untuk membeli listrik panas bumi sesuai hasil tender. Meski bukan bentuk Perpres, pemerintah mengabulkan permintaan tersebut. Keluarlah Permen ESDM No2 Tahun 2011. Isinya perintah kepada PLN untuk membeli listrik hasil lelang selama harga tidak melebihi batas maksimal seperti tercantum dalam Permen ESDM. Jika melebihi patokan tersebut, baru PLN boleh negoisasi ulang itupun harus seizin menteri. Permen itu ternyata mangkus. Selang seminggu, kemudian ditandatangani enam ESC, lima diantaranya merupakan lapangan milik PT. Pertamina Geothermal Energy (PGE). Sementara satu lagi merupakan lapangan yang dikembangkan oleh PT. Geothermal Atadei Indonesia di Lembata, Nusa Tengggara Timur. Lima lapangan tersebut, antara lain, PLTP Lumut Balai (Unit 1 sampai 4) yang berlokasi di Sumatera Selatan, dengan kapasitas 4x55 MW dengan harga jual 7.53 cent/kWh. Kemudian PLTP Ulubelu (unit 3 dan 4) yang berlokasi di Lampung dengan kapasitas 2x55 dengan harga jual 7.53 sen per kWh. Selanjutnya PLTP Lahendong 5&6 di Sulawesi Utara dengan kapaitas 2x20 MW dan harga jual 8.25 sen per kWH. Ada lagi PLTP Karaha di Jawa Barat, harga jual 8.25 sen per kWH dengan kapasitas 1x30 MW. Lainnya PLTP Kamojang 5 di Jawa Barat, dengan kapsitas 1x 30 MW, dengan harga jual 8.25 sen per kWh. Sementara PLTP yang dikembangkan oleh PT. Geothermal Atadei Indonesia
adalah PLTP Atadei, berloaksi di lembata, Nusa Tenggara Timur, dengan kapasitas 2x2.5 MW dan harga jual 9.00 sen per kWh. *** Penandatangan lima ESC milik PGE itu makin mengukuhkan peran Pertamina dalam peta perpanasbumian di Indonesia. “Sejarah telah mencatat bahwa pengembangan panas bumi nasional tidak bisa dilepaskan dari Pertamina,“ ujar Direktur Utama Pertamina, Karen Agustiawan dalam sambutan tertulisnya saat Kongres VII Asosiasi Panas Bumi Indonesia Februari lalu. Ia menyebutkan panas bumi telah lama menjadi salah satu area bisnis yang menjadi perhatian Pertamina. “Memang selama ini, Pertamina lebih dikenal sebagai perusahaan minyak dan gas nasional dengan fokus bisnis melakukan kegiatan eksplorasi, eksploitasi, produksi, dan distribusi migas,“jelas Karen. April 2011
11
Menurut Karen, peranan panas bumi terhadap korporasi tidak bisa dinggap sebelah mata. “Dari tahun ke tahun, sektor panas bumi mengalami trend pertumbuhan yang cukup positif,” ujarnya. Melihat peranan penting panas bumi dalam bisnis Pertamina, panas bumi pun diletakkan sebagai salah satu dari sepuluh fokus “area akselerasi” transformasi perusasahan di bidang upstream sebagai penunjang mewujudkan visi sebagai perusahaan minyak nasional berkelas dunia. Pertamina adalah pelopor pengembangan panas bumi di Indonesia, memulai 28 tahun lalu dengan membuka lapangan panas bumi Kamojang di Jawa Barat. Untuk lebih fokus, pada 2007 didirikan Pertamina Geothermal (PGE). PGE yang sekarang dinakhodai oleh Abadi Poerrnomo. Menurut Karen, pendirian PGE merupakan wujud perubahan paradigma Pertamina dari perusahaan migas menjadi perusahaan energi. Ia menyebutkan Pertamina akan terus mendorong PGE menjadi perusahaan panas bumi terbesar di seluruh dunia. “PGE harus menjadi perusahaan geotermal yang efisien sekaligus IPP yang mandiri dan capable,” Karen menambahkan. Kini, PGE menjadi tulang punggung proyek 10.000 MW tahap kedua. Dari jumlah tersebut diproyeksikan sebesar 3.977 MW berasal dari pengembangan energi panas bumi. PGE ditargetkan menyumbang 1.970 MW pada 2014. “Karena banyak kendala, target itu baru bisa tercapai pada 2015,” ujarnya. Kendala itu berupa kendala operasional, peraturan, dan sosial. Untuk 2014, PGE hanya mencapai 800 MW saja. Menurut Abadi dilihat dari keseluruhan 15 WKP (wilayah kerja Pertamina) eksisting PGE, hampir 50 persen diberdayakan. “Lebih dari 2.000 MW pemasukan dari WKP eksisting yang dimiliki PGE baik kerjasama dengan pihak lain ataupun yang dikerjakan sendiri, ujar Abadi. Kelima belas WKP ini tersebar. Tiap tahun PGE menginvestasikan duit triliunan rupiah. Di tahun 2011 saja dana yang dialokasikan untuk investasi sebesar Rp 2,8 triliun. Yang direncanakan akan digunakan untuk pemboran 31 sumur dan pengelolaan beberapa di daerah-daerah yang sudah
12
April 2011
Karen Agustiawan Direktur Utama PT Pertamina (persero) Melakukan kunjungan kerja di PGE area Kamojang. Foto : TATAN
siap untuk pembangkitan. Secara keseluruhan investasi yang sudah dogelontorkan untuk pengembangan geotermal lebih dari 6,5 triliun. Akhir 2011 ini, ditargetkan ada penambahan pembangkit, yaitu di Lahendong sebesar 20 MW (mega watt) dan Karaha dengan kapasitas 60 MW. Kemudian, awal tahun 2013 nanti terjadi penambahan Ulu Belu, Lampung terdiri atas unit 1 dan 2 dengan kapasitas 110 MW. Penambahan investasi juga dilakukan di Sibayak yang beroperasi sebesar 12 MW. Untuk kawasan timur Indonesia Kotamobagu unit 1 dan 2 akan dibangun dengan kapasitas 4x20 MW. Proyek Kotamobagu terletak sekitar 250 kilometer arah selatan Koata Manado, dan berada di dalam wilayah Kabupaten Bolaang Mongondow Timur. Meski anak perusahaan BUMN, PGE tak mendapat perlakuan istimewa. Soal insentif perpajakan, misalnya, masih tarik ulur dengan Direktorat Pajak. Insentif pajak diberikan kepada perusahaaan yang memperpanjang kegiatan usaha, sedangkan perusahaan baru tidak. “PT PGE berdiri pada tahun 2007, namun demikian secara pengusahaan sudah eksis selama 30 tahun,” katanya. Nah, apakah ini PGE dianggap melanjutkan usaha sehingga perlu dapat insentif atau sebagai perusahaan baru. “Ini masih dispute dengan Direktorat Jendral Pajak,” katanya. Menurut Abadi, apabila insentif tidak diberikan kepada PGE, tidak masalah. “Kita bayar tetapi harus kita kompensasikan dengan harga listrik yang memadai,” katanya. Dengan pengalaman hampir tiga puluh tahun, Abadi menegaskan, PGE cukup mumpuni untuk mengembangkan panas bumi di Indonesia, baik operasi sendiri maupun kerjasama dengan pihak lain. “Pengalaman ini merupakan suatu leverage (pengaruh) kita di dunia internasional maupun dalam negeri,” katanya. PGE memang harus lebih sigap dalam memanfaatkan setiap jengkal peluang. Apalagi, sekarang, semakin banyak perusahaaan-perusahaan baru bermunculan, berburu di ladang geotermal Indonesia. “Era monopoli yang selama ini dipegang Pertamina telah berakhir. Iklim binis geotermal dalam negri mengharuskan PGE bersaing dengan Independent Power Producer (IPP),” ujar Karen Agustiawan. n HTS / NDJ
Dukungan Menhut Buat Geotermal Private Room Ritz Carlton, Pacific Place SCBD, media Februari lalu menjadi arena curhat para CEO migas dan mining, termasuk geotermal. Yang paling banyak Zulkifli Hassan dikeluhkan, soal izin pinjam pakai yang tak kunjung Menteri Kehutanan keluar. Padahal, implikasinya di lapangan sangat besar. Beberapa pegawai Pertamina, Geotermal yang bertugas Foto : Istimewa di Kamojang maupun di Ulu Belu, Lampung terpaksa berurusan dengan petugas kepolisian karena dianggap melakukan aktivitas di kawasan hutan tanpa izin. Menteri Kehutanan Zulkifli Hassan hanya mesem menanggapi curhat tersebut. Ia menegaskan komitmennya mendukung sektor energi terbarukan tersebut. “Geotermal itu unggulan kita sekarang,” ujarnya. Ia meyakini geotermal sangat pro lingkungan. “Dalam pengoperasiannya geohermal sangat membutuhkan air. Pasti peduli pada lingkungan agar bias lestari,” ujarnya. Persoalannya, aktivitas geothermal rata-rata berada di kawasan hutan lindung dan taman nasional. Dari sekitar 27.000 MW yang dipunyai Indonesia sekitar 14.172 Mega Watt berada di kawasa hutan, tersebar di propinsi Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku. Kementrian Kehutanan pun tak bisa sembarangan mengeluarkan izin. Sesuai dengan UU 41 tahun 99 tentang Kehutanan, taman nasional dan hutan lindung tidak boleh dipakai kegiatan pertambang kecuali tambah bawah tanah. “Geothermal itu termasuk bawah tanah, UU membolehkan,” kata Menhut. PP sebagai penjabaran UU juga membolehkan kegiatan geothrmal di kawasan hutan. Cuma dalam PP itu disebutkan bahwa tentang pertambangan bawah tanah diatur lebih lanjut melalui Perpres. “Perpres ini sekarang sudah ada di Sekkab. Kita tunggu Perpres itu disahkan,” ujar Menhut. Begitu PP itu disahkan,pihaknya akan segera mentuntaskan izin-izin pinjam pakai Geotermal yang masih menggantung. Ia menegaskan semua perusahaan geotermal yang sudah mengajukan izin pinjam pakai akan diproses. “Kalau ada 50 perusahaan geotermal maka ke 50 nya akan saya tandatangani semuanya. Karena kita butuh energi,” ujar Menhut. Selain menggunakan payung PP, Kementrian Kehutanan mencoba celah lain, yakni merevisi UU 41/1999 tentan Kehutanan. Direktur Jenderal (Dirjen) Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam (PHKA) Kementerian Kehutanan (Kemenhut), Darori mengatakan, draft Revisi UU 41/1999 sudah diajukan ke DPR. Dalam draft tresebut, diusulkan untuk mengeluarkan kegiatan panas bumi dari kegiatan pertambangan sehingga perlakuannya bisa berbeda. “Kami butuh dukungan dari lintas kementerian, khususnya Kementerian
Lingkungan Hidup, untuk mengeluarkan kegiatan panas bumi dari jenis usaha pertambangan,” ungkap Darori dalam Temu Tahunan API di Jakarta, Selasa, 22 Februari 2011. Menurutnya, eksplorasi panas bumi bukanlah kegiatan yang banyak membuka hutan seperti pada pertambangan mineral dan batubara. Begitu pula dengan penambangan gas alam, yang sebenarnya tidak ada masalah untuk melakukan eksplorasi di kawasan hutan lindung dan konservasi. Karena ekplorasi panas pumi dan gas alam tidak memiliki dampak negatif yang luas terhadap lingkungan. Tetapi karena masih dikategorikan sebagai rumpun pertambangan, kegiatan panas bumi harus mengikuti aturan rezim pertambangan. Abadi Poernomo mendukung upaya revisi UU Kehutanan yang dilakukan Kementerian Kehutanan untuk memisahkan panas bumi dari kegiatan pertambangan. “Bukan penambangan panas bumi, tapi lebih ke arah pengusahaan panas bumi agar bisa bekerja di hutan lindung, hutan konservasi, ataupun hutan suaka,” pungkasnya. n HTS April 2011
13
UTAMA
Belajar Efisien dari Kamojang Uap Kamojang disebut-sebut sebagai salah satu terbaik di dunia. Selain hasil penjualan listrik, geotermal bisa mendulang uang dari CDM Mau tahu betapa ramah lingkungan dan efisiennya geotermal dibandingkan dengan energi primer lain? Datanglah ke Kamojang, sekitar 30 km sebelah utara Garut, Jawa Barat. Di sinilah sejarah panas bumi di Indonesia pertama kali ditulis. Beda dengan sumur migas yang dibatasi umur sehingga harus dinjeksi teknologi EOR untuk menyambung hidup, sekali uap panas bumi keluar dari perut bumi, akan terus mengalir . Cara bekerjanya pun relatif sederhana. Dari sumur uap dialirkan menuju turbin. Sepanjang jalan pipa untuk menjaga kualitas uap dipasang kondensat pot berupa steam trap. Sesampainya di turbin, uap akan memutar turbin. Uap dari putaran turbin kemudian dikondensasikan lagi, sebelum didinginkan di cooling tower. Air yang kondensatnya sudah dingin sekitar 40 derajat kemudian diinjeksikan lagi ke dalam perut bumi. Menurut GM Area Kamojang PT. PGE Tavip Dwikorianto, masing-masing
14
April 2011
Foto : KUN
turbin memiliki karakter berbeda sehingga persyaratan kualitas uapnya pun berbeda-beda. Untuk turbin yang dioperasikan Indonesia Power, beberapa parameter yang harus dijaga yaitu dari sisi temperature, tekanan. Total Dissolved Solid dan noncondensable gas dan juga kandungan silica yang tidak boleh lebih dari 1 ppm. Uap panas bumi itu mengalir bukan hanya puluhan tahun, tapi ratusan tahun.
Syaratnya uap tidak diroduksikan sampai titik maksimum. “Prinsip Geotermal itu optimum bukan maksimum agar berumur lebih panjang,“ ujar Tavip Dwikorianto. Seperti Area Kamojang, potensi terbuktinya 300 MW, tapi tidak dibangkitkan semua. “Optimalnya hanya 260 MW - 280 M. Sisanya untuk reservoar di situ,“Tavip menambahkan. Jika diproduksikan sampai titik maksimal, cadangan Kamojang hanya akan bertahan sampai sepuluh tahun ke depan. Tavip mengakui umur-sumur tua geotermal itu secara umum biasanya mengalami penurunan produksi secara alami. Biasanya, ditandai dengan temperatur tinggi tetapi produksinya kecil. Untuk menormalkan kembali, cukup diinjeksikan dengan air. Karena yang dipakai air, biayanya tentu tak seberapa. Bandingkan dengan biaya yang harus dikeluarkan untuk menijeksikan teknologi EOR pada sumur-sumur tua migas. Selain injeksi air, cara lain dengan pemboran ulang sehingga bahanbahan yang menyumbat di lubanglubang selubung berlubang (liner) dapat dihilangkan atau dengan cara acidizing. Yaitu menginjeksikan larutan asam ke dalam sumur sehingga pori-pori yang menempel di liner atau dalam pori-pori / rekahan batuan itu terlarutkan sehingga bisa berproduksi kembali. “Jadi sumur geotermal memang tidak akan ada habisnya,” Tavip menambahkan. Ia mencontohkan, selama tiga puluh tahun berproduksi Lapangan Kamojang tak pernah mengalami kendala teknis. “Kita masih bisa tetap berproduksi 140 MW dengan kualitas uap yang bagus, “ ujar Tavip. Uap panas bumi Kamojang disebut-sebut sebagai salah satu yang terbaik di dunia karena sangat kering. Tingkat efisiensi reservoarnya juga luar bisa karena hampir 100% menghasilkan uap. “Alhamdulillah selama ini Kamojang belum menemukan permasalahan operasional yang bisa menghambat produksi ke pelanggan,“ Achyar menambahkan. Karena kualitasnya bagus, turbin PLN yang digerakkan uap panas bumi masih relatif bagus. Bandingkan dengan pembangkit yang digerakkan batubara ataupun oil & gas, yang perlu perawatan ekstra. Pembangkit listrik panas bumi memang jauh lebih efisien dibandingkan pembangkit sumber energi
Tavip Dwikorianto GM Area Kamojang, PT PGE “Prinsip Geotermal itu optimum bukan maksimum agar berumur lebih panjang,“ Foto : KUN
lain. Pembangkit-pembangkit itu hampir selalu mampu berproduksi mencapai 100% dari kapasitas maksimal. Sedangkan pembangkit listrik yang memakai sumber energi primer lain, maksimal 70%. Biasanya terkendala pasokan. Produksi 140 MW itu mengalir dari 28 sumur, masing-masing unit 1 (30 MW), unit 2 (55 MW), unit 3 (55 MW). PGE hanya mensuplai uap. PLTP-nya sendiri dioperasikan Indonesia Power, anak usaha PLN. Untuk unit I, II dan III uap yang dikirm lebih kurang 1.100 ton perjam. Untuk 1 MW itu dibutuhkan uap sebesar 8 ton perjam. Produksi lain yang dihasilkan unit IV yang diresmikan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono di Nusa Dua Bali tanggal 11 Desember 2007. PGE tak sekedar menjual uap, juga bertindak sebagai operator PLTP, biasa dikenal dengan istilah IPP. Listrik yang dijual ke PLN dari unit IV itu sekitar 60 MW. kebutuhan uapnya untuk 1 MW itu hanya 7 ton perjam. Di internal Kamojang, diistilahkan sebagai Total Project. Menurut Tavip, dari kapasitas 200 MW itu akan dipompa ke titik optimum menjadi 260 MW. “Tahap pertama kita kembangkan 230 MW di tahun 2013,”ujarnya. Investasi yang dibutuhkan lumayan besar. Jika hanya didesain sebagai penyuplai uap seperti unit I – unit III, investasi yang dibutuhkan untuk tiap MW adalah hanyalah sekitar USD 1,5 juta. Jadi untuk pengembangan 30 MW diperlukan USD 45 juta. Tapi kalau didesain “total project” diperlukan 3 hingga USD 4 juta. Untuk pengembangan 30 MW “total project” mebutuhkan biaya USD 90 juta hingga USD 120 juta. Tavip menyebutkan untuk dana tidak ada masalah. “Geotermal lagi bagus-bagusnya,“ kata GM Pertamina Geothermal Area Kamojang tersebut. Yang diperkirakan menghambat, justru dari sisi non teknis, yakni izin pinjam pakai dari Kementrian Kehutanan. Persolaan yang rata-rata dihadapi pengembang Geotermal. “Hampir 70 persen area operasi Kamojang didaerah hutan lindung dan cagar alam,“ ujar Tavip. April 2011
15
Rezeki CDM
Tavip punya alasan lain saat mengatakan bisnis geotermal sedang bagusbagusnya. Duit yang didapat tak sekedar dari hasil penjualan listrik. Bisa juga didapat dari perdagangan karbon, melalui proyek Mekanisme Pembangunan Bersih atau Clean Developmen Mechanism. Hampir semua pembangkit listrik panasbumi memproduksi emisi CO2 yang sangat kecil. Di Kamojang kurang dari 100 kilogram CO2. “Berdasarkan hitungan kami itu ada sekitar 63 kilogram CO2 per Mega Watt Hour,” ujar Tavip. Sementara pembangkit batubara, bisa menghasilkan sampai 975 kilogram CO2 per Mega Watt Hor “kalau dari sisi lingkungan jelas kegiatan geotermal lebih bersih,” ujarnya . Nah selisihnya, yang 800 kg CO2 itu bisa diuangkan, “Jadi kita ada masukan pendapatan selain kita menjual listrik juga pendapatan dari penjualan 800 CO2 tersebut yang dibeli dari negara-negara maju penghasil emisi,“ ujar Tavip. CDM pertama kali dicetuskan dalam ptorokol Kyoto pada UNFCCC 2007 di Bali. UNFCC ini kependekan dari United Nations Framework Convention on Climate Change–Badan Dunia Untuk Perubahan Iklim. Program CDM merupakan program mitigasi yang berawal dari kewajiban negara maju untuk menurunkan emisi gas rumah kaca. Untuk menjalankan kewajiban tersebut, bisa dibantu negara berkembang yang berhasil menurunkan emisi gas rumah kacanya dengan membayar sejumlah kompensasi. Hubungan simbiosi ini melahirkan perdagangan karbon, biasa diistilahkan dengan kredit karbon. Pemakaian panas bumi yang jelas-jelas mengurangi emisi CO2 mendapat prioritas untuk mendapatkan CDM. Kini bermunculan perusahaan-perusahan khusus yang menawarkan menjadi agen penghubung untuk proyek geotermal. Salah satunya South Pole Assts Management Ltd. Perusahaan yang bermarkas di Beijing dan Bangkok tersebut, Jum’at 18 Maret menandatanagani Emission Reduction Purchase Agreement (ERPA) dengan Pertamina Geothermal Energy (PGE), anak usah PT Pertamina (Persero), jumlah emisi CO2 yang dapat direduksi sebesar 1 juta ton per tahun. Perjanjian yang merupakan bagian dari pelaksanaan Clean Development Mechanism (CDM) ini, meliputi lapangan panas bumi milik PGE di Ulubelu unit III dan IV dengan kapasitas 110 MW, dan Lumut Balai unit I dan II dengan kapasitas 110 MW. “Dari itu (220 MW) reduksi emisinya sekitar 1 juta ton per tahun,” demikian ditegaskan Abadi Poernomo, President Director PGE, usai penandatangan tersebut. Dalam perjanjian yang berlaku selama 21 tahun terserbut harga yang disepakati sebesar Euro 6 per ton. “Itu harga terendah yang harus dibayar mereka (South Pole), kalau lebih rendah dari itu mereka nombok,” ujarnya. Untuk CDM, harga sangat fluktuatif dan mengikuti harga pasar. Saat ini, harga di pasaran berkisar Euro 11 per ton. Semakin tinggi harganya, tentunya keuntungan yang dikantongi PGE juga semakin besar. Dari harga yang dijual tersebut, South Pole, mendapatkan Fee Consulting sebesar 12 persen. Fee tersebut diberikan kepada South Pole, karena perusahaan ini yang mengajukan kepada Board di United Nation (Perserikatan Bangsa-bangsa). Untuk pembayaran CDM ini, tambah Abadi, mulai dilakukan pada 2014, saat panas
16
April 2011
Foto : KUN
bumi dari 2 lapangan tersebut mulai beroperasi. Selain lapangan Ulubelu unit III dan IV serta Lumut Balai unit I dan II, PGE juga akan segera menyelesaikan ERPA untuk lapangan Lahendong unit V dan VI. Dari Lapangan Lahendong unit V dan VI, lanjut Abadi, akan terjadi pengurangan emisi sebesar 163 ribu ton. Namun ia tidak menjelaskan berapa harga CDM dari lapangan tersebut. Selain itu, PGE pun akan melaksanakan CDM untuk lapangan Karaha unit I, Lumut Balai unit III dan IV serta lapangan Kamojang unit V. Dari tiga lapangan tersebut, reduksi emisi yang bisa didapatkan sebesar 970 ribu ton CO2 per tahun. Cuma belum diputuskan siapa yang akan menjadi konsultan. Menurut Abadi sudah ada 12 perusahaan konsultan yang mengajukan mendapatkan CDM dari Pertamina. “Pertamina akan melihat dan menyeleksi mana terbaik dan cocok untuk mendapatkan CDM dari lapangan miliknya,“. Abadi yang baru terpilih sebagai ketua Umum Asosiasi Panas Bumi Indonesia (API) mengatakan, proyek CDM mulai diajukan sejak awal pengerjaan proyek. agar Board di UN, bisa menilai kelayakan proyek tersebut. Untuk mendapatkan penilaian proyek kepada Board sejak awal bukanlah urusan mudah. Penyusunan Project Design Document (PDD) tentunya tidak bisa sembarangan. Sebelum mengajukan PDD ke executive board, harus terlebih dahulu mengantongi persetujuan dari Komisi Pembangunan Bersih tempat proyek berlangsung. Di Indonesia, komisi nasional ini dikordinasikan Kementrian Lingkungan Hidup. n IK / NDJ / HTS
Lima Belas Wilayah Kerja Pertambangan (WKP) milik PT Pertamina Geothermal Energy
PT Pertamina Geothermal Energy mengelola 15 wilayah kerja pengusahaan, sembilan diantaranya dioperasikan sendiri oleh PT Pertamina Geothermal Energy. Lima wilayah kerja pengusahaan lainnya dikelola melalui Kontrak Operasi Bersama (KOB) dan satu wilayah kerja pengusahaan dikelola melalui Joint Ventures (JV). Lapangan Sibayak
memiliki kapasitas 15 MWe, PT Pertamina
dioperasikannya PLTP Unit-2 20 MW sejak
untuk pengembangan Area Kamojang lebih
Area Sibayak terletak di Kabupaten
Geothermal Energy menargetkan dua Unit
awal tahun 2007, sedangkan PLTP Unit-3
lanjut serta survey MEQ secara rutin untuk
Brastagi Sumatera Utara. Kapasitas PLTP
PLTP 2x55MW akan beroperasi komersial
saat ini dalam tahap testing & commisioning,
memonitor sistem reservoirnya.
terpasang saat ini total sebesar 12 MW yang
pada tahun 2011.
diharapkan pada kwartal pertama tahun 2009
Lapangan Ulubelu
terdiri dari 1 Unit Monboblok 2 MW serta 2
Lapangan Hululais
sudah beroperasi secara komersial, sehingga
Ulubelu terlentak di desa Pagaralam dan
Unit PLTP 2x5MW yang merupakan ESC
Proyek Hululais terletak di Kabupaten
akan menjadikan total kapasitas pembangkitan
Muaradua yang berjarak 45 km dari kecamatan
(Energy Sales Contract) dengan PT PLN,
Lebong yang berjarak sekitar 180 km dari
di Area Lahendong menjadi sebesar 60MW.
Talangpadang atau sekitar 125 km dari kota
sedangkan 10 MW merupakan SSC (Steam
kota Bengkulu. Proyek ini memiliki potensi
PLTP Lahendong merupakan unit pembangkit
Bandar Lampung. Kegiatan pemboran
Sales Contract) dengan PT Dizamatra
kapasitas sebesar 300 MW. Proyek ini sangat
terbesar dan memberikan kontribusi sistem
eksplorasi di Proyek yang berkapasitas
Powerindo. Peresmian proyek ini dilakukan
dihandalkan untuk membantu mengatasi
kelistrikan di Sulut sebesar 60%.
2x55MW telah dimulai sejak tahun 2007 telah
oleh Presiden Susilo Bambang Yudoyono
kekurangan kebutuhan energi listrik di wilayah
Lapangan Tompaso
menyelesaikan pemboran 3 sumur eksplorasi.
pada tanggal 11 Desember 2007 bersamaan
Bengkulu dan sekitarnya. Kegiatan yang
Proyek Tompaso terletak di desa
Kegiatan evaluasi reservoir dan pemboran
dengan peresmian PLTP Kamojang Unit 4
sedang dilaksanakan di Proyek Hululais saat
Tompaso, kurang lebih 15km disebelah
pengembangan terus berlanjut, pada tahun
dan Lahendong Unit 2.
ini dalam tahap mempersiapkan infrastruktur
selatan Area Lokasi Lahendong. Kegiatan
2009 telah menyelesaikan pemboran 5 sumur
Lapangan Sungai Penuh
dan persiapan pengeboran. PT Pertamina
pemboran eksplorasi dan eksploitasi
pengembangan. Hasil pengujian sumur no 2
Proyek Sungai Penuh terletak di
Geothermal Energy menargetkan dua Unit
telah dilaksanakan sejak Oktober 2008.
& 3 dapat dihasilkan 20 Mwe. PT Pertamina
Kecamatan Gunung Raya Kabupaten
PLTP 2x55MW akan beroperasi komersial
Direncanakan di daerah ini akan dilaksanakan
Geothermal Energy menargetkan dua Unit
Kerinci - Jambi berada sekitar 45 km arah
pada tahun 2012.
8 sumur pemboran untuk mengoperasikan
PLTP 2x55MW akan beroperasi komersial pada tahun 2011.
selatan Kota Sungai Penuh. Proyek ini
Lapangan Kotamobagu
pembangkitan berkapasitas 2x20 MW yaitu
diperkirakan menyimpan potensi panasbumi
Wilayah Proyek Kotamobagu terletak
PLTP Unit 5 dan Unit 6, yang diharapkan akan
sebesar 80 MW. Saat ini masih dalam proses
250 km arah Selatan kota Manado, berada
penyelesaian studi AMDAL, PT Pertamina
di dalam wilayah Kabupaten Bolaang
Geothermal Energy menargetkan satu unit PLTP 55 MW yang siap dioperasikan secara komersial tahun 2012.
beroperasi komersial di tahun 2012.
Pertamina Geothermal Energy dalam
Lapangan Kamojang
mengembangkan bisnisnya juga bekerjasama
Mongondow dan Minahasa Selatan Propinsi
Area Kamojang pertama kali beroperasi
dengan mengelola Kontrak Operasi Bersama
Sulawesi Utara. Proyek ini mempunyai
pada tahun 1982. Total Kapasitas PLTP
dibeberapa daerah yaitu Gunung Salak
potensi sebesar 280 MW, status kegiatan
saat ini sebesar sebesar 200MW terdiri atas
375 MW dikelola oleh Chevron Geothermal
Lapangan Lumut Balai
proyek saat ini tahap penyelesaian studi
PLTP Unit I,II,III total 140 MW yang dimiliki
Salak, Darajat 260 MW dikelola oleh Chevron
Proyek Lumut Balai terletak di di
AMDAL. PT Pertamina Geothermal Energy
& dioperasikan oleh Indonesia Power, anak
Geothermal Indonesia, Wayang Windu
Desa Panindayan, Kecamatan Semendo
menargetkan dua Unit PLTP 2x20MW akan
usaha PLN serta PLTP unit IV sebesar 60
227 MW dikelola oleh Magma Nusantara
Kabupaten Muara Enim, Provinsi Sumatera
beroperasi komersial pada tahun 2012.
MW yang dimiliki & dioperasikan oleh PT
Limited, Bedugul dikelola oleh Bali Energy
Selatan, terletak sekitar 108 km dari kota
Lapangan Lahendong
PGE (total project). Keberhasilan Pertamina
Limited, Sarulla dikelola oleh Konsorsium
Baturaja. Kegiatan pemboran eksplorasi
Area Lahendong terletak di Kota
menyelesaikan proyek pengembangan PLTP
Sarulla Operations Limited. Serta kerja sama
di Proyek yang berkapasitas 2x55MW
Tomohon Sulawesi Utara, Area Lahendong
Unit IV 60MW secara total project telah
melalui Joint Venture dengan PT Geo Dipa
telah dimulai sejak tahun 2007, pada saat
yang dioperasikan sejak tahun 2001 diawali
mengangkat citra bisnis Pertamina yang
yang mengelola lapangan Dieng 60 MW dan
ini telah diselesaikan pemboran 2 sumur
dengan pengoperasian PLTP Unit-1 sebesar
selama ini terkesan hanya mampu bergerak
lapangan Patuha.
eksplorasi, sumur eksplorasi ke-3 dalam
20MW. Pengembangan Unit PLTP berikutnya
di bidang pengembangan geothermal
tahap pemboran. Dari kedua sumur yang
yang telah dirintis sejak tahun 2004 kini
sisi hulu saja. Saat ini tengah dilakukan
sudah dilakukan pengujian, diperkirakan
telah membuahkan hasil dengan telah
serangkaian survei dalam rangka penjajagan
April 2011
17
UTAMA
Berpotensi Menjadi
Super Power Geotermal menjadi primadona baru global sebagai sumber energi penghasil listrik. Indonesia berpotensi menjadi produsen listrik panas bumi terbesar di dunia, menggeser Amerika Serikat dan Filipina. Pendekar lingkungan global, Al Gore memuji Indonesia setinggi langit. ”Indonesia bisa menjadi negara super power untuk energi listrik dari panas bumi dan hal itu bisa menjadi kelebihan untuk ekonomi Indonesia, ”kata Mantan Wakil Presiden AS itu saat membuka KTT The Climate Project di Jakarta beberapa waktu lalu. Panas bumi menjadi perhatian Al Gore karena sangat ramah lingkungan dibandingkan dengan sumber energi listrik lain, seperti oil & gas dan batubara. Penerima nobel perdamaian 2007 tersebut, kini dikenal di percaturan global sebagai salah seorang pendekar lingkungan yang terus menerus menyuarakan dampak buruk pemanasan global bagi warga bumi.
18
April 2011
Indonesia, menurut Al Gore, merupakan negara ketiga terbesar yang memproduksi listrik dari panas bumi. Posisi Indonesia berada di bawah Filipina yang menduduki urutan kedua, dan Amerika Serikat berada di posisi teratas. Al Gore tidak sedang bersilat lidah. Potensi panas bumi Indonesia luar biasa. Sekitar 40% atau 27.000 MW cadangan panas bumi dunia tersimpan di perut Indonesia. Tak mustahil, posisi the big three produsen listrik panas bumi akan bergeser. Indonesia bisa menyalip Filipina dan Amerika Serikat. Dari ketiganya, Indonesialah yang memasang penambahan terbesar. Sekarang listrik yang diproduksi Indonesia dari panas bumi tercatat hanya 1.189 MW. Ini akan menjadi berlipat setelah program percepatan 10.000 MW tahap kedua pada 2014, menargetkan sekitar 40% atau 3977 MW diambil dari panas bumi. Kalau berjalan lancar, pada 2014 kapasita terpasang listrik panas bumi Indonesia sekitar 5000-an MW. Dari jumlah tersebut Pertamina Geothermal menyumbang sekitar 2.000 MM. Energi sebesar itu baru berasal dari 50% potensi 15 WKP eksisting. Jumlah yang disumbangkan PGE tersebut hampir setara dengan pemakaian di Filipina sekarang. Saat ini, lebih dari 27% total produksi listrik negara tersebut dihasilkan dari panas bumi hingga mengantarkan Filipina sebagai negara terbesar kedua setelah Amerika Serikat dalam pemanfaatan panas bumi.
Al Gore Pemerhati Lingkungan “Indonesia bisa menjadi negara super power untuk energi listrik dari panas bumi dan hal itu bisa menjadi kelebihan untuk ekonomi Indonesia” kata mantan Wakil Presiden AS. Foto : www.westcoastgreen.com
Berdasarkan data yang diperoleh dari Renewable Energy Management Bureau, Department of Energy (DOE) Filipina, kapasitas pembangkit listrik panas bumi (PLTP) terpasang hingga 2009 sebesar 2.027 MW. Hingga hari ini, setidaknya terdapat 8 lapangan panas bumi yang telah dikembangkan di Filipina, yaitu Makban (426 Mwe), Tiwi (330 MWe), Tongonan–1 (112.5 MWe), Leyte (606 MWe), Palinpinon (195 MWe), Bacon-Manito (152 MWe), Mt Apo (108 MWe), dan Nor. Negros (49 MWe). Hingga tahun 2030 ditargetkan kapasitas PLTP terpasang akan bertambah 1.070 MW, sehingga total kapasitas terpasang pada 2030 di Filipina akan menjadi 3.097 MW. Sementara di Amerika Serikat, diperkirakan tak akan ada lonjakan signifikan karena cadangannya terbatas. Di tahun 2010, Amerika Serikat memimpin dunia dalam produksi listrik panas bumi dengan kapasitas terpasang sebesar 3086 MW dengan jumlah pembangkit listrik sebanyak 77 buah. Amerika sendiri memiliki kelompok pembangkit listrik tenaga panas terbesar di dunia yang berlokasi di The Geyser, lapangan panas bumi di California. Bagi Amerika , penerapan panas bumi sebagai sumber energi memberikan manfaat ekonomi yang signifikan. Seperti dikutip Reuters pada Maret 2011, program National Wildlife Federation’s Campus Ecology melaporkan bahwa beberapa perguruan tinggi dan universitas di Amerika telah menghemat ongkos pemakaian energinya sebesar 30-70%. Tidak hanya itu, pemanfaatan teknologi yang menggunakan energi panas bumi di sekitar 4100 perguruan tinggi dan universitas tersebut juga telah menghemat sekitar $2 - $7 miliar per tahun. Menurut laporan tersebut, perguruan tinggi dan universitas di Amerika menghabiskan lebih dari $20 miliar per tahun dengan rata-rata $5 juta per kampus, untuk pemenuhan energi. Di Amerika sendiri, listrik panas bumi banyak dimanfaatkan terutama sebagai pendingin dan penghangat ruangan. Yang patut diacungi jempol, komitmen pemerintah AS terhadap pengembangan panas bumi, tak sekedar dukungan regulasi, tapi juga finansial. Berdasarkan GreenBeat-media pengulas inovasi ramah lingkungan-Departemen Energi Amerika
telah memutuskan memberi jaminan pinjaman kepada proyek panas bumi Oregon sebesar $96,8 juta. Dana yang diberikan kepada proyek yang disponsori US Geothermal tersebut selanjutnya akan digunakan untuk melanjuti pembangunan pembangkit listrik panas bumi di Oregon bagian tenggara yang lebih dikenal sebagai Neal Hot Springs. Pembangkit ini akan menghasilkan listrik sebesar 23 Mega Watt. Pemberian dana pinjaman tersebut menunjukkan dukungan pemerintah Amerika atas pemanfaatan panas bumi, karena di sisi lain, berdasarkan GreenBeat, dana pinjaman yang diberikan pemerintah pada industri solar maupun etanol cenderung mengalami penurunan. Hal ini makin dipertegas pada besarnya anggaran belanja Gedung Putih di 2012 untuk program Departemen Energi AS, Kantor Energi dan Energi Terbarukan (EERE). Sebesar $3,2 miliar diberikan pemerintah untuk program ini, yang merupakan 11% dari total anggaran Departemen Energi AS, April 2011
19
PLTP Kamojang Unit 4 Foto : KUN
anggaran terbesar yang pernah dicanangkan pemerintah hingga saat ini. Jumlah anggaran tersebut mengalami peningkatan yang sangat signifikan dibanding anggaran yang diberikan pada tahun 2010, yaitu $983 juta, atau meningkat 44%. Meski bagi beberapa pihak, peningkatan tersebut dianggap sangat beresiko, namun pada dasarnya hal ini menunjukkan komitmen presiden Obama yang ingin berinvestasi pada teknologi ramah lingkungan. Teknologi yang menurutnya akan menguatkan keamanan dan perlindungan bumi serta membuka lapangan kerja baru. Dalam pidatonya yang disampaikan pada 25 Januari 2011, Obama mengatakan bahwa tujuan utama pemberian dana anggaran tersebut adalah untuk menggandakan penggunaan listrik hemat lingkungan dari 40% menjadi 80% di tahun 2035. Di Indonesia meski komitmen terhadap pengembangan panas bumi besar, belum tercermin dalam anggaran. Anggaran yang dialokasikan untuk pengembangan panas bumi belum terlalu besar. Dirjen Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM) Luluk Sumiarso hanya menyebutkan pemerintah sedang mengatur perencanaan pemberian dana bergulir bagi pengembangan energi panas bumi, mengingat kegiatan pengembangan panas bumi membutuhkan biaya cukup besar. “Saat ini kami sedang memikirkan bagaimana implementasinya,” ungkap Luluk Sumiarso, setelah menghadiri acara Renewable
20
April 2011
Energy, di Niaga Tower, Selasa 15 Maret 2011. Dia mengusulkan agar dana bergulir yang disiapkan ini diintegralkan terlebih dahulu kepada BUMN di bidang panas bumi. “Pengaturan pemberian dana tersebut nantinya kami usulkan untuk mengembangkan BUMN di bidang panas bumi yang akan dibentuk pemerintah,” ujar Luluk Sumiarso. Banyak negara mengganggap harga listrik dari panas bumi lebih ekonomis dibandingkan dari sumber energi lain, seperti oil & gas, dan batubara. Pemakaian panas bumi secara global pun meningkat drastis. Berdasarkan International Market Update (Mei 2010), dilaporkan bahwa 24 negara telah meningkatkan pemasangan pembangkit listrik panas buminya, meningkat 20% dari apa yang telah dilaporkan International Geothermal Association pada 2005. Dilaporkan bahwa 70 negara telah mulai mempertimbangkan proyek yang memanfaatkan energi panas bumi. Jumlah tersebut meningkat 52% dari laporan GEA terakhir di tahun 2007. Pertumbuhan pengembangan panas bumi di New Zealand adalah salah satu yang tercepat di dunia. Saat ini, New Zealand telah menduduki posisi nomor 5 di dunia sebagai Negara yang paling banyak mengembangkan energi panas bumi. Beberapa negara melakukan kerjasama dalam pemanfaatan energi panas bumi. Misalnya Italia melalui perusahaan multinasionalnya, Enel Green Power, yang pada akhir Januari
Arah Kebijakan Energi
2011 ini telah menyepakati komitmen untuk memanfaatkan cadangan panas bumi di Turki. Dilaporkan bahwa perusahaan multinasional, yang memiliki sekitar 800 MW dari kapasitas terpasang panas bumi di seluruh dunia, dalam kemitraan dengan perusahaan energi Turki Meteor, telah memiliki 142 izin eksplorasi untuk kawasan di Turki barat. Melalui kerjasama ini, Enel berharap dapat menambah kapasitas listrik baru sekitar 100 MW. Sementara itu Asosiasi Panas Bumi Turki memproyeksikan bahwa produksi listrik panas bumi akan mencapai 550 MW di Turki pada tahun 2013, naik dari tingkat saat ini sekitar 100 MW. Negara yang memiliki cadangan panas bumi melimpah, tapi keperluan
listriknya sudah terpenuhi, seperti Islandia mulai berancang-ancang memperluas pasar di kawasan Eropa. Seperti yang disampaikan Reuters pada Maret 2011, Islandia melalui perusahaan energi terbesarnya, Landsvirkjun, sedang mempertimbangkan membangun kabel bawah laut terpanjang di dunia, agar dapat menjual energi panas buminya ke pasar Eropa. Rencananya, di akhir tahun 2011, perusahaan penyumbang 75% listrik Islandia ini akan menyelesaikan studi untuk membangun kabel bawah laut yang dapat memberikan sebanyak 5 Tera Watt per jam (5 miliar Kilo Watt per jam) setiap tahun ke Eropa. Jumlah tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan listrik 1,25 juta rumah. Berdasarkan harga energi saat ini, jumlah itu akan menghasilkan 250-320 juta euro (AS $ 350 - 448 juta) setiap tahun. Secara tidak langsung pemasukan ini akan membantu Eropa dalam mencapai pemenuhan target 20% dari kebutuhan energinya dari sumber energi terbarukan pada tahun 2020. Rencananya, panjang kabel akan mencapai 1180 mil (1900 kilometer), namun dapat berubah sesuai tujuan. Karena saat ini pemerintah Islandia juga sedang mempertimbangkan untuk menyambungkan kabel tersebut ke Inggris, Norwegia, Belanda, dan Jerman. “Idenya adalah untuk memenuhi permintaan listrik saat jam sibuk di Eropa,” ucap juru bicara Landsvirkjun, Ragna Sara Jonsdottir, seperti dikutip Reuters. n HTS
April 2011
21
UTAMA
Kebanggaan dari
Sepotong Keset Kebanggan itu berasal dari sepotong keset . Meluncur dari mulut siswa kelas II SMK PKBM AN- NUR. “Saya bangga keset ini sudah bisa diekspor ke luar negri ke luar negeri seperti Malaysia, Singapore dan Amerika Serikat,” kata Syaiful Rohman, pelajar tersebut. Yang membuatnya melambung, ia ikut berpeluh keringat memproduksii kerajinan tersebut. Bersama dengan teman lainnya, seusai jam sekolah, ia bahu membahu merajut keset. Foto : KUN
“Alhamdulillah buat tambahan buat uang jajan saya sehari-hari juga buat tambahan biaya sekolah juga,” ujar Syaiful. Matanya berbinar . Ia mengatakan sangat senang sekolah di sana karena dibina untuk mandiri. “Fikiran kita lebih maju, “ Syaiful menegaskan Sekolah yang dibanggakan Syaiful berada di bawah naungan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Yayasan AN-NUR, binaan PT PGE Area Kamojang. Yayasan yang beralamat Di desa Lampegan Kec. Ibun Kab. Bandung ini diresmikan 9 Maret 2004 lalu.. Ketua Yayasan AN-NUR, Tjitjih Rukaesih, mengakui kehadiran Pertamina sangat membantu masyarakat ekonomi
22
April 2011
lemah di desanya. “Kehadiran Pertamina sangat membantu sekali terutama dibidang pendidikan.” Ujar Tjitjih. Ia menyebutkan fasilitas yang diberikan Pertamina seperti mesin jahit, komputer, membantu anak-anak lebih terampil. “Setelah lulus dari sekolah mereka sudah memiliki keterampilan sendiri. Dengan menjadi binaan PGE Area Kamojang, misi PKBM “An-Nur dalam menciptakan program-program pendidikan luar sekolah yang berbasis pada masyarakat, berorieantasi kecakapan hidup dan kesehatan lingkungan serta memasyarakatkan paradigma belajar seumur hidup dan membelajarkan masyarakat bisa terlaksana. PKBM “AN-NUR” membuat program kerja pendidikan luar sekolah antara lain Paket A setara SD, Paket B setara SLTP, Paket C setara SMA, keaksaraan fungsional, pendidikan anak usia dini (PAUD) TK Al-Quran. Selain itu menyelenggarakan kelompok belajar usaha yang menekankan program life skill siswanya antara lain kursus menjahit, bordir, pembelajaran pengelolaan usaha ikan air tawar berupa Ikan mas varietas Majalaya, ikan nila, ikan brascap, udang lobster, dam jenis ikan tawar lainnya. Jumlah siswa yang mengikuti program Di PKBM AN- NUR sampai saat ini mencapai 300 siswa yang mayoritas dari kalangan tidak mampu, dengan jumlah tenaga pengajar 67 orang.
Foto : KUN
PKBM AN-NUR sempat berkubang dalam keprihatinan. Fasilitas serba terbatas, ruang garasi untuk TK, ruang gudang untuk paket B Setara SMP, ruangan dapur untuk menjahit, ruang panti asuhan dipakai untuk Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Sementara itu anak-anak panti asuhan yang berada dalam Asuhan yayasan dikembalikan kepada orang tuanya masing-masing karena tidak ada tempat Pada 2004/2005 anak-anak dari kalangan tidak mampu yang ingin melanjutkan ke tingkat SMP sudah tidak tertampung sehingga sistem belajar dibagi 2 bagian (pagi dan sore) dengan ruangan yang serba tidak mencukupi dimana tiap ruangan hanya Berukuran 2,5 x 8 dengan jumlah murid tiap ruangan 38 anak, sedangkan ruangan yang Ada hanya 3 ruangan dengan total murid 114 siswa, PAUD 48 anak, TK 42 anak. Kerprihatinana itu mulai sirna sejak Yayasan menjadi binaan PGE. Bantuan berupa Pembangunan 3 lokal ruang kelas, 60 meja belajar siswa, 120 kursi belajar siswa, 2 unit computer, Pembangunan 1 lokal perpustakaan, membantu melepaskan dari keterbatasan. PGE juga menyumbang alat musik tradisional (reog, angklung, kecapi, degung dan calung), mesin jahit, mesin bordir dan mesin zuki, Selain itu, rutin memberikan bea siswa perlengkapan sekolah dan buku paket siswa. Dengan adanya bantuan ini PKBM AN-NUR berhasil meraih berbagai macam prestasi di tingkat kab Bandung maupun Nasional sebagai PKBM teladan yang menjadi rujukan dan percontohan bagi PKBM lain. Adapun prestasi yang telah diraih PKBM AN- NUR antara lain: Juara I aspek program tingkat nasional tahun 2008, Juara III lomba Program Pendidikan Luar Sekolah Prov. Jabar, Peringkat I tutur paket A setara SD tingkat Prov Jabar, Peringkat I kejar paket A SD tahun 2007, Peringkat II lomba PLS berprestasi tingkat Bakorwil Priangan, dan Peringkat I lomba PLS berprestasi tingkat Bakorwil 2008.
PKBM AN-NUR hanya satu dari sekian binaan PGE dalam program CSR Manager Layanan Umum PGE Area Kamojang, Asep Rudayat, menyebutkan fokus kegiatan CSR, selain pendidikan juga kesehatan, pemberdayaan masyarakat, serta masalah keagaamaan. “CSR yang dikembangan perusahaan bukan sekedar sumbangan namun juga meliputi program berkelanjutan,” ujarnya. “Tidak sekedar memberikan materi namun bagaimana masyarakat berikutnya bisa berjalan atau mandiri sendiri,” Asep menambahkan. Dana yang digelontorkan untuk kegiatan CSR tiap tahun terus meninghkat juga. Untuk tahun 2010 totalnya Rp 6.054.111.053, sedangkan untuk 2011 direncanakan naik menjadi Rp 8,3 miliar. “Kami berharap Taraf hidup masyarakat menjadi jauh lebih baik sehingga bisa merasakan keberadaan Pertamina di Area Kamojang,” ungkap Asep. n IK April 2011
23
interview
Nenny Soemawinata :
Saatnya untuk Memberi Kembali N
ama Nenny Soemawinta sudah tidak asing lagi bagi dunia bisnis Indonesia, karena ia lama berkecimpung di bidang pemasaran dan komunikasi. Meski berlatar belakang pendidikan programer komputer, namun wanita berperawakan kecil dan cenderung ceplas ceplos ini, pernah menduduki jabatan puncak di perusahaan periklanan ngetop di tanah air, dan stasiun televisi. Jenjang karir yang terus meroket, membuat wanita kelahiran India 57 tahun silam ini, mencoba beralih ke bisnis sosial. Managing Director Putera Sampoerna Foundation (PSF) ini pun membagi pengalamannya mengelola bisnis baru kepada Warta Pertamina di kantornya, kawasan Sudirman, Jakarta Pusat, berikut petikannya. ••• Anda berangkat dari dunia bisnis yang mengejar profit, lalu masuk ke dunia bisnis sosial seperti ini. Apa yang Anda kejar? Saya masuk ke sini memang semata-mata karena Putera Sampoerna. Sudah 12 tahun saya bekerjasama dengan Pak Putera. Saya sangat respect karena beliau orang yang sangat committed dan percaya pada nilai-nilai loyalty dan trust. Yang kedua, Pak Putera ‘menangkap’ saya ketika saya ada kerjasama antara Indonesia dan Malaysia. Saya sudah 9 tahun tidak
24
April 2011
ketemu beliau, tiba-tiba saya diundang dan diajak berbicara setengah jam. Dia cuma bilang “Kamu sudah malang-melintang kesana kemari. Sudahlah ngapain jadi CEO lagi? You don’t have to proof any thing to yourself lagi, kan? Bantulah yang sosial. Bukankah ini waktu kita untuk melakukan pekerjaan sosial?” Dia minta saya untuk membantunya. Karena saya tahu dia, saya percaya padanya, saya pun langsung jawab iya. Karena tujuannya sosial. Dan lagian, sudah umur segini mau ngapain juga? Apa filosofi yang mendasari pem bentukan Putera Sampoerna Foun dation (PSF) ini? Putera Sampoerna berterima kasih atas apa yang telah dicapai selama ini tidak terlepas dari kontribusi bangsa Indonesia. Pemikiran bahwa jika sudah mencapai satu titik, atau sudah berumur, bukankah sudah waktunya kita memberi kembali. Giving back kepada sesama terutama bangsa kita sendiri. Apalagi sewaktu saham perusahaan HM Sampoerna dijual ke Philip Morris, beliau langsung berkomitmen harus menyisihkan dana pribadi untuk foundation sebesar 150 juta dollar AS. PSF didirikan tahun 2001. Berdasarkan survey yang dibutuhkan adalah pendidikan. Jadi visi PSF mencetak calon-calon pemimpin masa depan yang berkaliber, serta wira usahawan yang andal. Apakah PSF juga membangun sekolah dalam artian fisik? Ya. Kita mem
bangun Sampoerna Academy sekolah setara SMA di Palembang dan Malang. Kriteria diterima adalah top 5 hingga 10, anak pra-sejahtera, berkarakter, dan memiliki jiwa kepemimpinan. Untuk me yakinkan pilihan, ada tes psikologis dan kunjungan ke rumah. Yang penting anak tersebut mendapat dukungan dari orang tua dan komunitasnya, karena yang kita kembangkan adalah karakter dan kualitas si pelajar melalui sistem asrama (boarding school). Kepemimpinan merupakan pilar utama dari seluruh program dan inti setiap silabus kami, yang tidak bisa diperoleh melalui teori atau praktik satu semester. Kepemimpinan merupakan hasil sebuah proses yang membutuhkan investasi dan dedikasi selama bertahun-tahun. Kenapa yang dibidik anak-anak berprestasi hanya dari keluarga pra - sejahtera saja? Kami melihat pelajar dari keluarga pra-sejahtera perlu diberikan kesempatan. Kami percaya mereka memiliki nilai-nilai yang telah ada di di ri mereka seperti loyalitas, komitmen, motivasi untuk melakukan yang terbaik. Nilai itulah yang kami asah terus agar kelak menjadi pemimpin yang berkarakter dan peduli akan bangsanya. Tanggung jawab PSF ini mulai dari menjemput anak-anak pra-sejahtera sampai level mana ? Tanggung jawab PSF mulai dari merekrut pelajar sesuai dengan kriteria tadi, dan mendidiknya mulai dari Sampoerna Academy. Kami
Nama
: Nenny Soemawinata
Tempat Tanggal Lahir : India, 31 Januari 1954 Jabatan
: Managing Director Putera Sampoerna
Pendidikan : Programming Computer, Auckland Technical Institute, New Zealand Pengalaman Kerja : 2008-2009 : Head of Programming U Television Sdn Bhd, Berjaya Group, Malaysia 2005-2006 : Chief Operating Officer O-Channel 2005 : Konsultan MRA Group 2003-2006 : Membentuk Content Provider & Consultant Company M-Lynx bersama tiga temannya dari RCTI 1999-2001 : Director of Operations RCTI 1996-1999 : General Manager & Chief Operating Officer PT Citra Andalas Televisi (ANTV) 1986-1996 : Memulai kariernya sebagai Client Service Director dan jabatan terakhirnya adalah Presiden Director Indo-Ad/Ogilvy
paham sewaktu mereka lulus, tetap saja dari keluarga prasejahtera. Sehingga tahun 2009 meluncurkan Sampoerna School of Education (SSE). Sekolah tinggi keguruan dan ilmu pendidikan setara S1 yang mencetak generasi baru tenaga pendidik berkualitas dan diakui oleh standar akademik internasional. Tahun 2010 kami meluncurkan Sampoerna School of Bu siness (SSB), sekolah tinggi bisnis setara S1 di Indonesia yang memprioritaskan siswa berprestasi untuk dapat mengenyam pendidikan tinggi bertaraf internasional. SSB menyiapkan sebuah lingkungan kewirausahaan yang bersifat holistik melalui pembinaan, penyediaan jasa pendukung bisnis, portal lengkap untuk bisnis, serta fasilitas pendanaan yang dapat dinikmati oleh siswa dan lulusan Sampoerna School of Business, serta masyarakat wirausahawan. Bagaimana dengan lulusan yang tidak ingin melanjutkan karir sebagai pendidik atau menekuni bisnis ? Tahun depan, akan ada 232 anak yang lulus dari Sampoerna Academy. Jadi yang tidak ingin melanjutkan ke SSE maupun SSB mereka harus melanjutkan ke universitas level internasional. Bukan mengecilkan dunia pendidikan kita, tetapi mereka harus ke luar negeri. Karena itu kita meluncurkan ACCESS untuk menyediakan akses belajar ke lembaga pendidikan ke luar negeri. Prioritas kami Amerika, karena Presiden AS Barack Obama mengundang sebanyak-banyaknya mahasiswa dari luar untuk belajar. Tetapi tidak tertutup juga ke negara lain. Kita juga sudah membuka jalan untuk melihat Singapura, Malaysia, Selandia Baru, China, yang penting kita memberikan pilihan kepada anak-anak ini. Setelah mereka lulus pendidikan setingkat perguruan tinggi akan dibawa kemana? Pada saat pelajar tersebut lulus dari Sampoerna Academy, kami tidak kembali menawarkan beasiswa. Karena banyak yang menganggap beasiswa itu hadiah, hingga menimbulkan rasa tidak ada hubungan April 2011
25
interview dengan kami atau tanggung jawab untuk berkontribusi kepada generasi berikutnya, adik-adik mereka yang memiliki latar belakang sama. Karena yang kita pikirkan ekosistem totalnya, agar dana bergulir bisa kembali ke orang yang membutuhkan Belajar dari pengalaman selama 10 tahun, mulai tahun lalu, di SSE dan SSB kami tawarkan program student assistance, yaitu pinjaman lunak jangka panjang
Kita harus terbuka untuk menerima masukan. Kalau dari awal kita bilang ingin kualitas yang terbaik, carilah yang terbaik. Memang itu investasi awalnya mahal. Tetapi kita jadi belajar juga. Kita dari awal komit ingin yang terbaik dan berkelas internasional, kita cari dimana. Dari situ apa yang kita pelajari dan apa yang bisa kita transfer. Kita juga harus selalu terbuka dengan ide-ide baru.
Maksudnya untuk apa? Maksud nya, mereka harus mengembalikan pinjaman biaya perkuliahan tersebut setelah mereka selesai kuliah dan mulai bekerja.
kita membentuk koperasi, sehingga dana dapat menjadi dana bergulir untuk kepentingan membuka akses pendidikan bagi pelajar berprestasi dari keluarga pra sejahtera.
Apakah ini untuk mengikat mereka? Putera Sampoerna Foun dation tidak mengikat maupun memiliki ikatan dinas bagi para pelajar yang ada dibawah naungan sistem pendidikan kami. Kalau boleh saya kembali ke konsepnya Pak Putera Sampoerna, beliau ingin memberi kembali kepada Indonesia, bangsa yang telah membuatnya menjadi seperti sekarang. Mereka, anakanak itu juga diharapkan memiliki empati dan tenggang rasa untuk mengembalikan dan memberikan buah hasil dari kesuksesan mere ka kelak kepada Indonesia. Pin jaman student assistance bukan dikembalikan untuk Yayasan, me lainkan menjadi dana bergulir yang mampu membantu “adik-adik” me reka untuk mendapatkan akses pend idikan yang sama. Jadi kita tidak ingin beasiswa ini dianggap hanya sekadar hadiah dan setelah itu selesai.
Sistem yang dijalan PSF ini, apakah bisa disebut filantropi (kegiatan sosial) atau bisnis sosial? Awalnya Putera Sampoerna sebagai seorang filantropis muaranya untuk kegiatan filantropi. Pertama, beliau seorang yang visionary. Beliau melihat bagaimana kesinambungan dan kelangsungan dari program-program ini. Dan bagaimana kalau beliau sudah tidak ada. Itu yang beliau pikirkan. Pen didikannya sudah baik, sistemnya juga lalu hancur. Sayang, kan. Disitulah kita memutar otak untuk memikirkan ba gaimana kelangsungannya. Maka itu keluarlah inovasi-inovasi baru dari kita.
Artinya peserta didik yang di bantu diharapkan bisa memahami filosofi dari PSF? Ya. Karena itu PSF tidak lagi memberikan beasiswa melainkan student assistance yang dikelola oleh Koperasi Siswa Bang sa. Anggotanya itu adalah anakanak yang kita bantu itu, bukan saya, bukan juga Putera Sampoerna Foundation. Kita memfasilitasi tetapi
26
April 2011
Apakah cara ini sebagai upaya dar i PSF agar tidak bertahan pada satu generasi saja? Putera Sampoerna berpikir apapun yang terjadi dengan anakanak, siapapun yang sudah dibantunya, apapun dan bagaimanapun keadaannya, akan diurus sampai mereka selesai, kalau masuk dalam sistem PSF. Anak-anak tak mungkin ditelantarkan di tengah jalan. Pada dasarnya banyak program sejenis yang tidak dipikirkan secara jangka panjang, sehingga banyak yang terhenti. Korbannya anak-anak itu sendiri. Kita ini adalah satu-satunya negara yang mewajibkan CSR, padahal CSR seharusnya dilakukan secara sukarela. Bagaimana? Walaupun kewajiban, tetapi harus ada timbal baliknya. Tax exemption-nya mana? Disini memang
belum.Tetapi kami kembali ke filosofi Putera Sampoerna. Kalau tidak kita mulai sekarang, kapan lagi? PSF ada di Indonesia sifatnya complementing, untuk melengkapi program pemerintah seperti wajib belajar 9 tahun. Untuk itu kami memulai sistem pendidikan kami dari tingkat SMA. Kami punya empat pilar dan grand strategy yakni pathway to leadership, atau jalan menuju kepemimpinan. Pertama, Sampoerna Academy dan Sampoerna School of Education, yang menyediakan fasilitas pendidikan berkualitas bagi pelajar Indonesia berprestasi dan ber as al dari keluarga prasejahtera (se bagai contoh Sampoerna Academy dan Sampoerna School of Education). Kedua, pembangunan keterampilan kewirausahaan serta penciptaan la pangan kerja melalui pengembangan kewirausahaan di Sampoerna School of Business. Ketiga, peningkatan masya rakat umum melalui pemberdayaan wanita Yayasan Sahabat Wanita. Dan keempat, program penyaluran bantuan dan pertolongan rehabilitasi bencana, Bait Al Kamil. Yang terakhir itu awalnya zakat. Tetapi sekarang ditingkatkan menjadi humanitarian collection agency. Apakah pengelolaan bisnis so sial seperti PSF menghasilkan pro fit? Putera Sampoerna Foundation saat ini mempunyai unit bisnis yang profitnya untuk kegiatan sosial. Selain itu, Putera Sampoerna Foundation juga bekerja sama dengan korporasi sebagai CSR Operator. Kedua bentuk kegiatan tersebut saling mendukung untuk penyelenggaraan kegiatan sosial yang berkesinambungan.
D i t a h u n 2011, PSF memp er kenalkan unit bisnis berbasis pendidikan (ACCESS, PSF School Development Outreach) dan kewirausahaan (MEKAR). Unit bisnis yang merupakan inisiatif PSF ini menghasilkan keuntungan yang keseluruhannya disalurkan guna kegiatan sosial yang berkesinambungan serta merangkul lebih banyak masyarakat yang membutuhkan. Inisiatif ini PSF tempuh untuk memberikan konstribusi yang lebih besar bagi masyarakat, tidak hanya bergantung dengan datangnya dana dari mitra. PSF mengolah data dan dana secara transparan. Dalam memberikan hasil maupun laporan atas dana yang dipercaya oleh para donatur, PSF secara reguler melewati proses audit yang dilakukan oleh auditor internasional, yaitu Deloitte demi menjaga kepercayaan donatur kepada PSF. PSF juga telah menerima sertifikasi ISO 9001:2008, sertifikat sistem kualitas manajemen yang bertaraf internasional. Selain itu PSF secara berkala memberikan laporan keuangan dan diterbitkan di website resmi Putera Sampoerna Foundation Hampir semua unit di PSF ini, harus menyadari betapa pentingnya kita menjadi prof essional and transparant
organization. Di sejumlah daerah banyak orang-orang berjiwa sosial yang membangun sekolah di kawasan Indonesia Timur seperti Papua, dan Timor. Apakah PSF juga tergerak untuk membantu orang-orang seperti ini? Kami memiliki Putera Sampoerna Foundation School Development Outreach. Itu program untuk merangkul orang-orang yang seperti itu. Apa yang membuat banyak peru sahaan gagal dalam melaksanakan CSR-nya? Prinsipnya cuma satu. Kita harus terbuka untuk menerima masukan. Kalau dari awal kita bilang ingin kualitas yang terbaik, carilah yang terbaik. Memang itu investasi awalnya mahal. Tetapi kita jadi belajar juga. Kita dari awal commit ingin yang terbaik dan berkelas internasional, kita cari dimana. Dari situ apa yang kita pelajari dan apa yang bisa kita transfer. Kita juga harus selalu terbuka dengan ide-ide baru. Di BUMN, ada dua pintu. Ada PKBL yang tunduk pada UU BUMN dan ada CSR yang tunduk pada UU CSR. Sebaiknya bagaimana? Saya tahu ada dua undang-undang itu. Hanya saja kalau kita sebagai orang luar yang bergerak di CSR, kita memang confuse. Bedanya dana yang satu dengan yang lain itu apa? Dan pengelolaannya seperti apa? Kalau hemat kami, harusnya itu satu pintu saja, sehingga semua program itu kelihatan, termonitor dan terkontrol.
Buat kita yang penting adalah bagaimana implementasinya supaya itu lebih terbuka sehingga kita ini paham mau kemana. Dan yang lebih penting dari CSR ini adalah pemahamannya. Orang berpikir bahwa mereka sudah menyumbang ini menyumbang itu. Tetapi balik lagi, tujuan kita apa? Kita perlu leaders. Untuk men dapatkan leaders yang baik kuncinya simple saja, yaitu akses terhadap pendidikan yang berkualitas. Kita harus aware dengan negara kita. Masa depan negara kita kan di tangan mereka ini. Justru kita menyampaikan kepada mereka yang mau CSR, untuk mengambil anak-anak yang prasejahrtera. Dan lihat hasilnya. Masih tentang CSR di BUMN, apakah BUMN perlu didampingi profesional, atau memang BUMN tidak concerns untuk bidang seperti itu? Saya ingat presentasinya Pak Sarwono dan Ibu Sri Urip, eks Unilever. Mereka mengatakan bahwa CSR itu bukanlah program PR tambahan, tetapi harus menjadi bagian dari business plan. Perusahaan pada dasarnya su ka berpikir profit. Tetapi zaman sekarang profit ini tidak akan ada kalau tidak ada people. Manusianya dididik, dibangun, sudah begitu dia mendapatkan pekerjaaan yang layak, dapat kompensasi yang layak, lifes tyle-nya juga layak, pendidikan memb aik. Akhirnya kalau pendidikan membaik,maka dia akan self conscious, dan dia juga akan care terhadap environment dan planet. Maka akan keluar juga inovasi-inovasi produk yang mengikuti green environment. Kalau pendidikan sudah baik, maka mereka juga akan memikirkan good corporate governance. Nah, ini semua akan mem-push ke arah profit. n
Wawancara : Dewi Sri Utami & Urip Herdiman Kambali Foto-foto : Oka Barta
April 2011
27
HULU
Oleh : Nanang Abdul Manaf - GM Pertamina EP Libya
Evakuasi dari Libya :
40 Jam
Terperangkap di Bandara Tripoli
S
ejalan dengan meningkatnya suhu politik di Libya yang ditandai dengan aksi demonstrasi besarbesaran oleh sebagian warga negaranya untuk menentang kepemimpinan Mua mar Kadhafi, sehingga terjadinya ben trokan dengan aparat keamanan dan mengakibatkan banyaknya korban jiwa, khususnya di kota Benghazi, sekitar 2,000 Km arah timur Tripoli, Dirut PT Pertamina (Pesero) telah mengirim surat resmi kepada Chairman National Oil Corporation (NOC) untuk membekukan kegiatan operasi sementara (temporary suspension) dan mendeklarasikan situasi Force Majeure, sejak 24 Februari 2011 yang lalu. Disamping membekukan kegiatan operasi sementara Pertamina E&P Libya Ltd (PEPL), Dirut Pertamina juga meng instruksikan untuk melakukan evakuasi segera bagi pekerja yang sedang berada di Libya, guna menghindari situasi ke tidakpastian yang akan mengancam ke selamatan jiwa dari para pekerjanya. Yang menjadi persoalan saat itu adalah dinamika perubahan suhu politik berlangsung sa ngat cepat, dimana setiap harinya situsi berkembang semakin buruk dan ditandai dengan eksodus besar-besaran dari warga negara asing yang berada di Libya. Dalam hitungan hari saja situasi politik
28
April 2011
berubah menjadi krisis keamanan dan kesulitan mendapatkan pasokan logistik, sehingga diperlukan langkah evakuasi dalam rangka mengantisipasi hal-hal yang lebih buruk lagi, seperti perang sipil, yang akan mengancam keselamatan jiwa bagi siapapun yang berada di Libya saat itu. Gelombang Evakuasi Gelombang evakuasi mulai terasa sejak tanggal 22 Februari 2011 yang ditandai dengan dipadatinya Bandara International Tripoli oleh warga negara asing yang akan melakukan evakuasi, umumnya dari negara-negara Eropa dan Amerika, seperti Jerman, Spanyol, Inggris, Italia, Amerika dan Canada, serta sebagian kecil warga dari Asia, seperti Korea dan Jepang. Berdasarkan informasi dari milis yang dibentuk sebagai wadah komunikasi ma syarakat Indonesia di Libya, Kedubes RI belum berencana melakukan evakuasi, karena dinilai kota Tripoli masih kondusif, kecuali yang tinggal di kota-kota lainnya, yang sedang dilanda kerusuhan, diimbau untuk segera merapat ke kantor KBRI di Tripoli. Pak Dubes beserta stafnya mengimbau kepada seluruh masyarakat Indonesia di Libya agar terus waspada dan mulai menyiapkan stok bahan makanan
terutama sembako, karena diperkirakan akan terjadinya penumpukan orang untuk belanja kebutuhan sehari-hari di berbagai pusat perbelanjaan. Pada 23 Februari 2011, saya beserta dua teman dari masyarakat Indonesia lainnya menemui Pak Dubes, dan mena nyakan apakah sudah ada rencana dari Pemerintah RI untuk melakukan evakuasi warganya, mengingat situasi mulai tidak kondusif, terutama kelangkaan bahan makanan, serta LPG dan BBM. Di kantor Kedubes RI sendiri, pada saat itu dari tujuh mobil yang ada, hanya satu mobil yang digunakan oleh Pak Dubes yang terisi BBM secara penuh. Sedangkan sisanya hanya berisi BBM yang sangat terbatas, atau kalau boleh dikatakan sudah kosong. Sementara di beberapa pompa bensin yang buka telah diserbu warganya dengan antrian yang amat panjang. Mung kin butuh berjam-jam untuk dapat mengisi BBM mobil, itupun dibatasi hanya boleh membeli sebanyak 3 dinar Libya saja atau 12 liter saja. Berutung sekali ketika saya telepon ke Jakarta untuk menyampaikan laporan si tuasi Libya kepada VP Usaha International PHE Bambang Manumayoso, rupanya sedang berada di ruang rapat Wakil Menteri Luar Negeri RI , di lain pihak posisi saya
Suasana Bandara Tripoli pada awalawal terjadi kerusuhan di Libya. Mulai terlihat eksodus masyarakat imigran dari negara-negara terdekat utuk kembalai ke negaranya masing-masing.
Para warga Indonesia yang akan meninggalkan Libya diangkut dengan menggunakan pesawat Tunis Air yang disewa PT WIKA menuju Tunisia sebelum bertolak ke Indonesia.
Setelah mengalami berbagai penundaan tanpa informasi yang jelas, dengan kondisi fisik dan mental yang amat letih, akhirnya kami baru dapat masuk ke ruang tunggu boarding sekitar jam 5 sore dengan melakukan pemeriksaan lebih ketat lagi dari aparat keamanan dan otoritas bandara. Belum lagi perlakuan yang kasar dan tidak menyenangkan dari aparat tersebut membuat perasaan kami bertambah jengkel dan sangat tidak nyaman. Tidak jarang mereka melakukan penjarahan, terutama bagi rombongan yang membawa uang dalam mata uang Dinnar Libya, dengan alasan orang asing dilarang membawa uang Dinnar Libya ke luar negara Libya.
juga sedang berada di ruangan Dubes RI Libya, maka tanpa banyak membuang waktu telepon genggam saya serahkan ke Pak Dubes dan di pihak lainnya telpon genggam Pak Bambang, yang berada di Jakarta, juga diserahkan ke Wakil Menlu, maka terjadilah diskusi yang sangat in tensif, hingga muncul keputusan untuk segera melakukan evakuasi masyarakat Indonesia yang tinggal di Libya. Kiriman Pesawat Charter Ibu Dirut Antara percaya dan tidak, say a mendapat email dari Bambang Ma numayoso bahwa Ibu Dirut telah memu tuskan untuk mengirim pesawat charter berkapasitas 13 penumpang dari se buah agen yang berada di Hongkong. Rencananya seluruh pekerja PEPL yang saat itu tengah berada di Libya berjumlah dua orang (General Manager dan GA Manager) serta satu tenaga outsourcing
(general support) untuk segera melakukan evakuasi, meninggalkan kota Tripoli melalui negara Yunani. Kami diminta untuk segera mengisi formulir yang dilegalisasi oleh pihak KBRI Libya untuk data pendukung bagi pihak agen pesawat charter dalam pengurusan prosedur evakuasi kepada otoritas bandara di Tripoli, Libya. Dengan perasaan bangga bercampur was-was, kami kemukakan ke Pak Dubes bahwa seluruh pekerja PEPL akan segera dievakuasi dengan menggunakan pesawat charter yang dikirim oleh Dirut Pertamina melalui negara Yunani. Tak lupa kami juga menawarkan sisa seat yang kosong, sebanyak 10 penumpang lagi. Karena komunikasi yang sangat sulit, saluran telepon dan internet diblokir, maka kami hanya mendapatkan dua penumpang tambahan, dan segera dibuatkan surat keterangannya serta ditanda tangani oleh Pak Dubes sendiri.
April 2011
29
HULU Setelah surat keterangan yang dikuat kan oleh tanda tangan Dubes RI di Libya, kami segera kirimkan via email ke pihak agen pesawat charter, dan direspon dengan baik. Namun tiba-tiba kami dapat susulan email dari agen charter flight di Hongkong tersebut yang mengatakan bahwa situsasi berubah sangat cepat, berkaitan langsung dengan kondisi yang ada di bandara Tripoli juga. Agen menginformasikan bahwa biaya war risk insurance dalam dua jam terjadi kenaikan tiga kali lipat. Wow! Sebelumnya biaya insurance sebesar 15,000 Euro kemudian berubah menjadi 50,000 Euro dalam 2 jam, dan terakhir bahkan tidak ada perusahaan yang bersedia menjadi penjaminnya. Kami kemudian mengkonfirmasi terhadap informasi ini dengan bertanya pada agen tersebut apakah kondisi ini memberikan signal bahwa terjadi pembatalan untuk mengirim pesawat charter. Jawaban agen adalah mereka tetap berusaha untuk mengevakuasi kami (bertiga) dari kota Tripoli dengan mengambil opsi menggunakan pesawat komersial, yang akan mengangkut kami melalui Madrid, Spanyol. Untuk itu kami juga dikonfirmasi apakah mempunyai visa Schengen yang masih valid. Waduh... kami jadi bingung, di satu sisi sudah membatalkan keikutsertaan dengan rombongan evakuasi yang dikoordinir oleh KBRI Libya bekerja sama dengan PT Wijaya Karya, dan di sisi lain keberangkatan evakuasi ternyata belum pasti, karena situasi berubah terus. Sementara itu waktu terus berjalan, dan segera harus mengambil keputusan. Akhirnya dengan pertimbangan harus segera melakukan evakuasi segera dan keselamatan jiwa seluruh pekerja PEPL yang tersisa tinggal tiga orang ini, maka kami memutuskan untuk tidak jadi menerima tawaran opsi dari agen pesawat charter tersebut, karena posisi tiketnya juga masih waiting list. Kami juga menginformasikan keputusan ini kepada Direktur Usaha International PHE Richard Tamba, VP Usaha International Bambang Manumayoso dan Manager Public Relation PHE Ali Mundakir. Kemudian kami segera mengontak kembali Pak Dubes RI untuk Libya serta Project Manager PT Wika Libya, untuk
30
April 2011
memasukkan kembali seluruh pekerja PEPL ke dalam daftar rombongan eva kuasi WNI yang akan dilakukan besok hari. Alhamdulillah akhirnya kami masuk lagi ke dalam daftar orang yang akan dievakuasi dengan nomor 225-227 dari total peserta evakuasi 253 orang. 40 Jam Terperangkap di Bandara Tripoli Dari hasil komunikasi intensif antara pihak Kedubes RI di Libya, dengan Men kopolhukam serta perwakilan PT Wijaya Karya (WIKA) dan Pertamina, dimana ada sekitar 201 orang pegawai WIKA yang akan segera dievakuasi serta tiga orang dari Pertamina dan lainnya dari mahasiwa, TKW, serta pekerja di berbagai perusahaan yang ada di Libya. Waktu evakuasi adalah hari Jumat tanggal 25 Februari 2011 dengan pesawat Tunis Air yang dicharter oleh WIKA menuju negara Tunisia. Berbagai informasi sehubungan de ngan rencana evakuasi ini sudah dise bark an dan daftar peserta yang akan diberangkatkan dalam rombongan inipun telah didata, termasuk waktu berkumpul di kantor KBRI dan mulai berangkat dari lokasi proyek WIKA, serta bagaimana teknis evakuasinya. Juga telah ditunjuk masingmasing koordinator dan penanggung jawab kelompok, seperti WIKA, mahasiswa dan masyarakat Indonesia. Jam 08.00 pagi rombongan dari kant or KBRI, yang terdiri dari sekitar 34 masyarakat Indonesia yang tinggal di Libya diberangkatkan menuju lokasi proyek WIKA di daerah Gurji atau sekitar 20 menit perjalanan dengan menggunakan kendaraan mobil, yang didampingi oleh staf KBRI, tentunya setelah diberikan arahan oleh Pak Dubes. Sementara itu sebanyak 18 orang mahasiswa langsung berangkat dari kampus Kuliah Da’wah menuju lokasi proyek WIKA. Selanjutnya jam 10.00 pagi waktu Tripoli rombongan gabungan masyarakat dan pegawai WIKA serta mahasiswa bersama-sama berangkat menuju Bandara International Tripoli yang berjarak sekitar 15 Km, dengan rencana dua kali pengangkutan, sehubungan dengan terbatasnya jumlah kendaraan, karena memang pada saat itu situasi sangat sulit mendapatkan kendaraan untuk disewa. Walaupun normalnya jarak tempuh tersebut dapat dicapai paling lama 30 menit, namun karena suasana yang
semrawut ketika mendekati komplek bandara, maka untuk dapat mencapainya membutuhkan waktu sekitar satu jam. Itupun ditambah dengan harus jalan kaki, karena mulai dari sekitar 200 meter sebelum gerbang bandara sudah dipagari sehingga kendaraan-kendaraan yang akan mengantar penumpang, yang umumnya akan mengikuti evakuasi, harus berhenti disitu dan kembali setelah penumpangnya turun semua. Sebelum mencapai tempat penurunan penumpang pun sudah dilakukan pemerik saan oleh aparat bersenjata lengkap dan dilakukan pemeriksaan secara teliti. Beberapa mobil warga asing lainnya ke pergok membawa senjata api, dan segera dilakukan penangkapan oleh aparat bersenjata lengkap tersebut. Suasana bandara Tripoli sangat semrawut, penuh sesak dengan kendaraan yang mengantar penumpang, serta orang berduyun-duyun untuk mencapai gedung bandara, yang dihiasi suara teriakan petugas keamanan dan bisingnya bunyi klakson mobil. Sementara di pelataran bandara, di tempat parkir dan tamantaman telah penuh sesak oleh manusia yang semuanya mempunyai tujuan yang sama keluar dari kota Tripoli. Tidak sedikit orang-orang menggelar tenda-tenda darurat, bahkan seperti lapak-lapak kaki lima, yang sudah bermalam-malam tinggal disitu untuk mendapat kesempatan terbang menggunakan pesawat komersial yang diharapkan mendapat tiket dengan cara langsung datang ke bandara (go show). Belum lagi sampah-sampah berserak an dan bahkan mendekati gedung ban dara terdapat gunungan sampah yang ditinggalkan orang yang mengikuti evakuasi atau barang-barang yang dirampas petugas keamanan, yang tidak diperbolehkan dibawa masuk ke gedung bandara. Tidak jarang kita melihat pesawat televisi, kasur, selimut, kopor, pakaian dan berbagai barang lainnya membentuk bukit-bukit sampah memperparah situasi bandara yang sangat semrawut, kotor, bising, bau dan tidak nyaman. Sementara petugas keamanan yang bersenjata lengkap berteriak-teriak untuk menghalau massa yang mendesak dan berebut masuk ke gedung bandara tempat check in, sedangkan pintu masuk yang dilengkapi oleh fasilitas pemeriksaan sinar X hanya satu yang dibuka. Tidak jarang pihak keamanan melakukan pemukulan
dengan menggunakan tongkat atau pecut. Bahkan sesekali menembakkan senjatanya ke udara untuk memberi peringatan kepada massa yang tidak mau diatur. Dapat dibayangkan betapa letihnya fisik dan mental kami harus mengantri dari jam 11.00 pagi dan baru bisa masuk check in ke gedung bandara jam 03.00 dini hari berikutnya dalam cuaca dingin (sekitar 10 derajat celcius), angin kencang dan kadang-kadang disertai hujan serta diperparah dengan tidak adanya pasokan makanan dan minuman yang cukup. Jadwal keberangkatan evakuasi yang sebelumnya dijadwalkan jam 18.30 waktu Tripoli sudah terlampaui dan kami tidak tahu lagi jadwal berikutnya. Setelah berkoordinasi dengan pihak Kedubes RI di Libya dan di Tunisia, maka akhirnya didapatkan jadwal baru jam 10.00 pagi tanggal 26 Februari 2011. Setelah mengalami berbagai penun daan tanpa informasi yang jelas, dengan kondisi fisik dan mental yang amat letih, akhirnya kami baru dapat masuk ke
ruang tunggu boarding sekitar jam 5 sore dengan melakukan pemeriksaan lebih ketat lagi dari aparat keamanan dan otoritas bandara. Belum lagi perlakuan yang kasar dan tidak menyenangkan dari aparat tersebut membuat perasaan kami bertambah jengkel dan sangat tidak nyaman. Tidak jarang mereka melakukan penjarahan, terutama bagi rombongan yang membawa uang dalam mata uang Dinnar Libya, dengan alasan orang asing dilarang membawa uang Dinnar Libya ke luar negera Libya. Setelah menunggu lagi hingga 6 jam, akhirnya sekitar jam 23.00 tengah malam kami dapat melakukan boarding masuk ke dalam pesawat Tunis Air yang dicarter oleh WIKA untuk membawa kami, rombongan
evakuasi WNI, ke Tunisia. Akhir dari Penantian Tepat jam 12 tengah malam pesawat Tunis Air yang membawa rombongan evakuasi warga negara Indonesia lepas landas menuju Tunisia. Satu jam kemudian rombongan evakuasi warga negara Indonesia tiba di bandara Tunisia Chartage dan mendapat sambutan luar biasa dari Duta Besar RI di Tunisia Ibnu Said dan seluruh stafnya. Inilah perjalanan luar biasa yang tidak akan pernah dapat dilupakan. Setelah menginap di Tunisia semalam, paginya kami langsung pamit kepada Dubes RI untuk Tunisia dan seluruh staf KBRI yang telah menerima rombongan evakuasi dengan sangat baik, membuat
penderitaan selama menjalani proses evakuasi di Tripoli dapat terlupakan. Juga kepada seluruh rombongan evakuasi, baik dari WIKA, mahasiswa dan masyarakat lainnya, kami juga mohon pamit untuk kembali ke Indonesia lebih dahulu. Akhirnya kami mendapat jadwal paling cepat dari maskapai Luthfansa, yang akan membawa kami pulang ke tanah air melalui Frankfurt dan Singapore. Pe nerbangan lebih dari 16 jam ditambah waktu transit hampir 7 jam, akhirnya rombongan Pertamina E&P Libya dapat tiba di Bandara Soekarno Hatta Jakarta dengan selamat. Yang mengejutkan dan sekaligus memb uat kami terharu adalah Dirut Pertamina Karen Agustiawan, termasuk dalam rombongan penjemput rombongan evakuasi Pertamina dan memberikan kalungan bunga. Oh indahnya... dan tentu saja para fotografer dan wartawan turut mengerubuti kami semua. Terima kasih Ibu Karen, terima kasih semua pekerja Pertamina yang telah mendoakan kami dan berusaha membantu kami untuk dapat dievakuasi dari Libya yang tengah mengalami pergolakan politik dan membuat situasi negara dalam keadaan tidak aman.n April 2011
31
HILIR
Oleh : Ibnu Prakoso - Pertamina Lubricants
M
aking customer to be marketer. Terjemahan bebasnya adalah “Menjadikan Pelanggan Seba gai Pemasar Kita”. Kalau diartikan secara harfiah memang kedengarannya aneh. Bagaimana tidak aneh, yang namanya marketer (pemasar) itu berada di domain perusahaan yang memasarkan produknya, sedangkan customer adalah konsumen di luar peru sahaan yang dibujuk agar mau membeli produk tersebut. Namun inilah fenomena yang menarik di dunia marketing. Di lapangan, ini merupakan suatu hal yang nyata dan benar-benar terjadi. Penjelasannya secara ringkas se bag ai berikut. Sebuah perusahaan yang memasarkan produknya, terlebih dahulu membuktikan bahwa produknya benar-benar memiliki kualitas yang bagus, jaringan distribusi dan quality management system-nya juga memadai. Perusahaan tersebut kemudian beru saha memuaskan konsumennya un tuk membangun loyalitas mereka. Konsumen diberi edukasi tentang produk-produknya, dilibatkan pada kegiatan-kegiatan sosial perusahaan, atau pada situasi yang lain perusahaan tersebut yang masuk melibatkan diri dan memberikan dukungan sponsor pada kegiatan-kegiatan komunitas kon sumennya. Sehingga pada suatu titik sang konsumen secara psikologis merasa menjadi teman dekat perusahaan. Mereka biasanya secara sadar atau tidak akan menceritakan kebaikankeb aikan perusahaan dan kebaikan produknya kepada sanak saudaranya, kepada kerabat-kerabatnya. Peristiwa yang terjadi berikutnya adalah berita kualitas produk dan ke baikan-kebaikan sosial perusahaan dari mulut ke mulut akan mengalir bagaikan bola salju yang menggelinding dan terus menggelinding. Semakin lama semakin besar, menjadi kekuatan yang dahsyat dalam memasarkan produk perusahaan tersebut. Secara langsung atau tidak, sang konsumen menjadi marketer yang andal bagi perusahaan tersebut. Fonomena menjadikan pelanggan sebagai marketer ini bisa dipelajari, dikelola dan dikembangkan. Ini sangat bermanfaat bagi suatu entitas bisnis
32
April 2011
Pelanggan sebagai
Ujung Tombak Pemasaran
Menyeponsori suatu Even Balap Motor (Racing) di Makassar, sebagai upaya merangkul komunitas penggemar Racing dan konsumen kalangan muda usia.
terutama yang SDM-nya terbatas, co verage wilayah pemasaran yang luas, dan kondisi lingkungan bisnis yang penuh dengan persaingan sengit. Hal yang pertama kali perlu dilakukan adalah mengadakan observasi baik ke dalam maupun keluar, kira-kira siapa main customer yang dapat dijadikan marketer. Memang betul, tidak mungkin dalam artian sebenarnya, para customer tersebut direkrut menjadi pegawai se bagai marketer. Karena hal ini akan menimbulkan cost yang sangat besar, ketidakefisienan dalam hal tenaga kerja dan lain-lain masalah ikutannya. Mereka tetap sebagai customer yang posisinya di luar perusahaan. Akan tetapi, di upayakan dan dikelola sedemikian se hingga mereka menjadi penyambung lidah upaya-upaya pemasaran. Dari pengamatan, paling tidak ada tiga un sur kelompok customer yang bisa di
pertimbangkan untuk dijadikan sebagai marketer, yaitu internal customer, para sales channel, dan komunitas organisasi yang relevan. Internal Customer Pada Warta Pertamina edisi Novem ber 2010, penulis telah membahas panjang lebar tentang Internal Customer. Internal customer adalah keluarga besar perusahaan, baik karyawan, pimpinan perusahaan, keluarga serta sanak sau daranya yang pada waktu bersamaan juga menjadi pengguna produk peru sahaan tersebut. Secara tradisional internal customer memiliki ikatan batin yang kuat dengan perusahaan, baik disuruh atau tidak, mereka pasti akan memberikan pembelaan pada saat per usahaan di “ganggu” ataupun di “zalimi” oleh pihak lain. Situasi ikatan batin inilah yang bisa dioptimalkan dengan cara mengelola mereka. Tentunya dengan cara-cara yang santun untuk mem bantu memasarkan produk-produk dan membangun brand image. Sales Channel Identifikasi sales channel dimak sudkan untuk mengetahui siapa saja lapisan-lapisan channel penjualan. Ini penting karena bagi perusahaan, channel penjualan juga merupakan kon sumen utama yang bisa diberdayakan untuk menjadi marketer. Mereka juga berkepentingan agar produk yang dijual kepada end user laku keras. Mereka akan sangat terbuka dan oto matis akan mendukung upaya-upaya mempromosikan dan memasarkan produk. Sebagai gambaran untuk me mudahkan pembaca, channel penjualan pelumas di Sales Region VII (SR VII), bisa dideskripsikan seperti gambar di bawah.
Selain penjualan dengan skema B2B (Business to Business), secara umum penjualan langsung dari SR VII ditujukan kepada agen pelumas Pertamina. agen menjual produk kepada grosir atau toko oli besar. Selanjutnya grosir menjual kepada bengkel-bengkel ataupun toto-toko kecil. Ada kalanya pada situasi tertentu agen melakukan transaksi penjualan juga kepada bengkel ataupun toko-toko kecil. Hal ini semata-mata adalah mekanisme supply and demand yang terjadi di pasar. Dengan memberikan sedikit stimulus berupa arahan dan dukungan post material promosi, seperti barangbarang merchandise (spanduk, umbulumbul, baju kaos promosi dan lain-lain, mereka bisa menjadi kekuatan yang besar untuk membantu pemasaran. Dukungan barang merchandise inipun tidak harus gratis melainkan bisa melalui suatu program sales promo kepada para sales channel. Bisa kepada agen pelumas, kepada grosir atau toko-toko oli, atau bahkan bisa juga kepada bengkel-bengkel. Misalnya saja untuk pembelian sekian drum pelumas atau sekian dos pelumas jenis tertentu oleh sales channel akan mendapatkan hadiah apresiasi sekian baju kaos promosi, dan sebagainya. Komunitas Yang Berpengaruh Terhadap Pemasaran Komunitas merupakan sekelompok orang dengan kepentingan yang sama atau memiliki hobi yang sama kemudian bergabung membentuk organisasi dan melakukan kegiatan bersama-sam a. Banyak komunitas yang apabila di hubung-hubungkan bisa saja memiliki hubungan dengan suatu bisnis tertentu. Namun secara logika sederhana bisa dilakukan pemilihan terhadap komunitas
Sales Channel di Region VII, Lubes.
April 2011
33
HILIR yang relevan dengan suatu bisnis. Sebut saja misalnya komunitas otomotif tentu sangat relevan dengan produk dan bisnis pelumas. Apabila komunitas ini berhasil dirangkul oleh salah satu produsen oli, maka akan sangat membantu pema saran produk oli tersebut. Sebagai gambaran, komunitas oto motif kendaraan roda dua yang ada di wilayah Sales Region VII antara lain Tiger Owner Club (komunitas pemilik motor Honda Tiger), komunitas Suzuki Thunder Club, komunitas Yamaha Vix ion, komunitas Harley Davidson, komunitas penggemar motor cross dan sebagainya. Sedangkan komunitas otomotif kendaraan roda empat antara lain komunitas penggemar rally, racing, komunitas Yaris Club (pemilik Toyota Yaris), Honda Freed Community dan sebagainya. Komunitas ini dapat diber dayakan untuk membangun brand image maupun mendukung program marketing perusahaan. Keberadaan mekanik bengkel juga merupakan komunitas yang tidak dapat dianggap remeh. Mereka memang tidak membentuk organisasi secara formal. Namun dengan kemajuan teknologi ko munikasi telepon celluler, mereka bisa melakukan komunikasi satu dengan yang lain secara cepat. Mereka merupakan potensi yang dahsyat untuk didorong membantu tugas marketer. Survei yang dilakukan unit pelumas menunjukkan bahwa sampai saat ini keberadaan para mekanik bengkel ini masih menempati posisi yang tertinggi sebagai pihak yang mempengaruhi pemilik kendaraan untuk pemilihan oli kendaraannya. Konsumen yang sekaligus juga merupakan ko munitas yang memiliki pengaruh cukup baik terhadap penjualan pelumas adalah komunitas ojek motor. Bagaimana Merangkul Customer Sehingga Menjadi Marketer ? Dalam paragraf dimuka pada tulisan ini penulis menyampaikan bahwa untuk menjadikan pelanggan agar turut me mainkan peran sebagai marketer, peru sahaan harus lebih dulu membangun dirinya sedemikian sehingga produknya memiliki kualitas yang bagus, jaringan
34
April 2011
Pertemuan Tahunan Agen Pelumas SR VII, merupakan momentum yang bagus untuk memberikan edukasi dan mensosialisasikan program – program marketing Pelumas Pertamina kepada sales channel.
distribusi yang memadai serta sistem manajemen kualitas yang baik. Adalah tidak mungkin mengajak customer turut mendukung pemasaran produk suatu perusahaan apabila produk tersebut tidak bagus kualitasnya ataupun tidak memiliki sistem penanganan komplain yang baik. Tidak mungkin mengajak customer untuk mereferensikan produk kepada yang lain apabila produk tersebut sulit didapatkan di pasaran. Untuk menjadikan customer sebagai marketer, paling tidak ada tiga kegiatan utama yang perlu dilakukan, yaitu melakukan edukasi, merangkul komunitas, dan melakukan kegiatan sosial . Melakukan Edukasi Edukasi kepada customer meru pakan hal yang utama. Customer yang dimaksud dalam hal ini terutama para sales channel dan komunitas. Bagi entitas bisnis seperti Sales Region Pe lumas maka keseluruhan sales channel perlu diberikan edukasi tentang pelumas Pertamina. Tentang fasilitas produksi, sistem manajemen kualitas dan tentang product knowledge dari pelumas. Para sales channel juga berkepentingan untuk memasarkan produk, karena sebagai pelaku bisnis mereka akan le
bih senang kalau dapat menjual dalam jumlah yang lebih banyak. Dengan bekal pengetahuan yang dimilikinya mereka memiliki kemampuan lebih untuk meyakinkan pelanggannya tentang keunggulan produk yang dijualnya. Komunitas otomotif dan komunitas mekanik bengkel juga harus dilibatkan pada program edukasi ini. Demikian juga komunitas ojek motor. Tentunya metode edukasi kepada tiap-tiap kelompok harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi masing-masing. Intinya adalah mereka ini didorong untuk ikut menyebarkan informasi keunggulan produk dan mem bangun brand image. Mereka harus dibekali dengan ilmu pengetahuan ter kait perihal tersebut. Merangkul Komunitas Hal yang akan dibidik dari para ko munitas ini adalah efek worth of mouth (WOM), yaitu suatu efek penyebaran informasi dari mulut ke mulut tentang suatu produk. Apabila efek penyebaran dari mulut ke mulut ini disebarkan oleh suatu komunitas yang sangat relevan dengan produk maka akan sangat dahsyat sekali pengaruhnya kepada masyarakat umum. Misalnya komunitas balap motor (racing) yang menyampaikan
Bagi entitas bisnis seperti Sales Region Pelumas, keseluruhan sales channel perlu diberikan edukasi tentang pelumas Pertamina. Mereka juga berkepentingan untuk memasarkan produk. Dengan bekal pengetahuan yang dimilikinya mereka memiliki kemampuan lebih untuk meyakinkan pelanggannya tentang keunggulan produk yang dijualnya. Jalan berbaris serempak dengan balon yang disisipkan diantara badan peserta , salah satu sesi “ Games” pada Gathering Mekanik yang diselenggarakan SR VII Pelumas untuk merangkul para mekanik di Kota Makassar
informasi tentang kualitas pelumas akan lebih didengar daripada orang awam. Komunitas yang puas dengan peng gunaan suatu jenis produk pelumas, mereka tentu akan mereferensikannya kepada sesama komunitas. Dari komu nitas ini informasi tentang produk akan dapat menyebar, mulai dengan orangorang terdekat dari anggota komunitas hingga ke masyarakat luas secara umum. Namun karena komunitas adalah kumpulan manusia yang memiliki selera, perasaan dan gengsi maka tidak cukup hanya produk yang bagus saja yang akan menarik hati mereka. Berbagai upaya pendekatan perlu dilakukan oleh perusahaan untuk merangkul mereka. Antara lain, menyeponsori kegiatan mereka atau melibatkan mereka dalam kegiatan perusahaan yang relevan serta secara kontinyu melakukan komunikasi dengan mereka. Biaya yang dike luarkan untuk merangkul mereka tidak harus besar karena pada saat suasana kekerabatan telah terbentuk, mereka juga dapat memahami apabila sponsor yang diberikan adalah sebatas pada pos anggaran perusahaan. Untuk bisnis pelumas, akan lebih dahsyat lagi dampak kegiatan mar keting apabila perusahaan berhasil
merangkul komunitas mekanik bengkel. Sebagaimana channel sales, mekanik bengkel juga perlu diberikan edukasi tentang product knowledge dan gam baran tentang bisnis perusahaan. Mereka perlu dilibatkan pada kegiatankegiatan sosial perusahaan , baik seb agai pihak yang mendapatkan sant unan sosial atau ikut sebagai partner. Misalnya dalam hal kegiatan promo servis dan ganti oli gratis untuk mengenalkan produk baru, para mekanik bisa dilibatkan sebagai petugas ganti oli dengan imbalan tertentu. Pada saat even mudik lebaran, mekanik bengkel bisa disentuh dengan memberikan fasilitas mudik gratis ke kampung halamannya. Komunikasi yang terus menerus juga mesti dibangun untuk memastikan para mekanik bengkel ini tidak beralih kepada produk kompetitor. Mekanik yang loyal kepada perusahaan produsen pelumas tertentu akan mereferensikan produk perusahaan tersebut kepada konsumen di bengkel nya. Tukang ojek yang puas dan mengerti akan kualitas suatu produk pelumas akan mereferensikan produk tersebut kepada komunitasnya. Melakukan Kegiatan Sosial Manusia adalah makhluk sosial
yang berperasaan. Perasaannya akan tersentuh pada saat menyaksikan orang lain atau organisasi yang melakukan kegiatan sosial dengan ikhlas. Pera saannya akan secara otomatis mem berikan apresiasi kepada orang ataupun organisasi yang melakukan kebaikankebaikan sosial. Demikian juga apabila kebaikan-kebaikan sosial ini dilakukan oleh suatu perusahaan, masyarakat juga akan secara tulus mengapresiasi. Apresiasi atas kebaikan sosial suatu perusahaan ini akan semakin masuk dalam sanubari manakala masyarakat tersebut juga terpuaskan atas produk perusahaan yang dikonsumsinya. Ke puasan menggunakan produk suatu perusahaan akan bersenyawa dengan apresiasi terhadap kebaikan sosial perusahaan, menghasilkan suatu che mistery positif tentang produk maupun perusahaan tersebut. Jadilah perusahaan penghasil produk tersebut tampil seba gai sosok yang dikagumi dalam hal prod uk dan dibanggakan dalam hal sifat sosialnya, sehingga memunculkan loyalitas konsumen. Konsumen yang puas, loyal dan kagum akan merefe rensikan produk dan perusahaan yang dikaguminya kepada keluarga dan han dai taulan. n April 2011
35
HILIR
Oleh : Hardiyanto Tato - Asistent Loyalty Program & Customer Focus, M & T Directorate
Beberapa waktu yang lalu, salah seorang konsumen menuliskan hasil penelitian dan pengalamannya memakai Pertamax, Shell Super, Total Performax dan Petronas Primax di websitenya (www.sonylin.net/car/RON_92_Comp.php). Dari hasil penelitian dan pengalamannya itu, pria bernama Sony Lyn, mendapati bahwa Pertamax ternyata lebih irit dibandingkan produk kompetitornya.
Rasakan Manfaat Setiap Tetes
PERTAMAX D
i dalam tulisannya, Sony Lyn menyimpulkan bahwa Pertamax menjadi lebih irit dibandingkan Shell, Total dan Petronas dikarenakan perputaran produk Pertamax mulai dari kilang/depot kemudian di SPBU sampai ke konsumen lebih cepat dibandingkan kompetitornya, sehingga Pertamax yang dijual kepada konsumen merupakan “fresh fuel”. Mengulas pengalaman yang ditulis oleh Sony, sesungguhnya banyak faktor yang me nyebabkan Pertamax menjadi lebih irit dibandingkan kompetitornya. Mulai dari kualitas bahan bakar, sifat penguapan bahan bakar yang ditunjukan dengan Reid Vapor Pressure (RVP) dan Distilasi, takaran di SPBU, hingga kestabilan pompa dispenser yang digunakan di SPBU. Untuk memastikan bahwa Pertamax tetap menjadi bahan bakar berkualitas, pengontrolan kualitas Pertamax dilakukan secara berlapis, mulai dari pengecekan di kilang, terminal transit, depot, hingga di SPBU. Pengecekan kualitas khususnya di Depot dan SPBU tidak hanya dilakukan oleh petugas Pertamina, melainkan dilakukan juga oleh Dirjen Migas dan Auditor Independen untuk memastikan bahwa kualitas Pertamax yang diterima oleh konsumen sesuai dengan spesifikasi Dirjen Migas. Kendaraan masa kini umumnya memiliki rasio kompresi minimum 90 dan membutuhkan bahan bakar yang berkualitas. Kesesuaian rasio kompresi
36
April 2011
Menurut Sony, dari hasil catatan volume penggunaan bahan bakar dan catatan kilometer di Honda City 2003 miliknya, penggunaan 1 liter Pertamax mampu menempuh jarak 13.00 km, sementara dengan produk Shell, Total dan Petronas jarak tempuhnya lebih pendek sesuai tabel terlampir.
dengan bahan bakar yang dipergunakan berkaitan langsung dengan besarnya penghematan yang bisa didapat. Dengan penggunaan bahan bakar yang sesuai akan diperoleh manfaat efisiensi bahan bakar dan perawatan mesin dari pembakaran yang lebih sempurna. Sebaliknya, apabila kendaraan menggunakan bahan bakar yang tidak sesuai, dapat menurunkan tenaga mesin serta menghasilkan pembakaran tak sempurna yang berpotensi meningkatkan emisi HC, CO, dan NOx dalam gas buang. Untuk membuktikan perbedaan manfaat dari penggunaan bahan bakar yang sesuai, pada bulan Januari tahun 2010, Pertamina telah melakukan Road Test Pertamax versus Premium di wilayah Region IV Jateng dan DIY dengan menggunakan beberapa merek mobil Honda dan Toyota. Di bulan Januari 2011 Pertamina kembali melakukan Road Test dengan menggunakan 6 buah sepeda motor untuk membandingkan perbedaan kualitas antara Pertamax dibandingkan dengan Premium selama beberapa hari. Dalam pengujian kali ini, Pertamina bekerja sama dengan majalah MotoRev. Hasil Road Test yang dilakukan bersama dengan majalah MotoRev menghasilkan temuan yang menarik. Pertamax terbukti mampu meningkatkan efisiensi penggunaan bahan bakar hingga 50 persen dibandingkan Premium. Selain lebih irit, Pertamax juga terbukti mampu meningkatkan akselerasi hingga 20 persen. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal dari penggunaan Pertamax, motor-motor yang kurang terawat atau biasanya menggunakan Premium, perlu dilakukan tune up serta setting pengaturan ulang waktu pengapiannya. Sedangkan untuk mobil-mobil masa kini yang biasanya menggunakan Premium dan memiliki teknologi VVTI yang dapat mengatur waktu pengapian mesin secara otomatis, disarankan untuk dilakukan tune up serta melepas sebentar batere (aki) agar sistem sensor komputer mesin yang terbiasa membaca premium kembali di-reset ke awal sehingga dengan cepat dapat mengatur ulang waktu pengapian mesin sesuai Pertamax. Hasil detail mengenai Road Test Pertamax pada motor dimuat dalam majalah MotoRev edisi No. 2/IV/Februari 2011. Seiring dengan perkembangan teknologi kendaraan masa kini yang membutuhkan bahan bakar yang efisien, ramah lingkungan dan mampu melindungi mesin, Pertamina menambahkan additive modern ke dalam produk Pertamax, Pertamax Plus, Pertamax Racing, serta Pertamina Dex sehingga mampu memberikan tiga manfaat bagi mesin kendaraan. Pertama, setiap tetes Pertamax yang masuk ke dalam kendaraan memberikan manfaat perlindungan anti karat (corrotion inhibitor) mulai dari tangki bahan bakar, saluran bahan bakar, hingga ruang pembakaran. Kedua, additive modern yang terkandung di dalam Pertamax juga berfungsi sebagai demulsifier yang mampu memisahkan kandungan air dengan bahan bakar dengan tujuan untuk menghasilkan pembakaran yang lebih sempurna. Manfaat ketiga dari additive ini menjadikan Pertamax mampu membersihkan kotoran yang ada di dalam mesin yang dilewatinya sehingga membuat mesin lebih bersih dan mengurangi emisi gas buang sehingga lebih ramah lingkungan. Dengan memakai Pertamax, kendaraan kita menjadi lebih irit bahan bakar, mesin menjadi lebih awet dan bertenaga serta ramah lingkungan. Sony Lyn telah memilih untuk menggunakan Pertamax, bagaimana dengan Anda? “With Great Power Comes Great Responsibility” n April 2011
37
KOLOM
Oleh : N. Syamsuddin Ch. Haesy - Wartawan Senior Harian Jurnal Nasional
Melihat Pertamina dengan Cinta M
enjadikan Pertamina sebagai perusahaan migas berkelas dunia, bukan hanya tanggung jawab Direksi Pertamina. Dr. Arif Sulaiman Siregar, profesional di dunia pertambangan yang melanglang di berbagai perusahaan berkelas dunia, menyatakan hal itu dalam suatu perbincangan, beberapa pekan lalu. Dia menilai, apa yang dilakukan Direksi Pertamina kini sudah on the right track. Tak hanya karena orientasi profitisasi dan profesionalitas yang digerakkannya. Melainkan juga karena visi perusahaan migas milik Republik Indonesia, ini sangat rasional dan realistis. Relevan dengan spirit yang dikemukakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) selaku Kepala Negara dan Kepala Pemerintahan. Juga relevan dengan aspirasi bangsa untuk menerapkan sistem tata kelola sumber daya alam oleh kemampuan ‘tangan sendiri.’ Pada berbagai kesempatan, sejumlah kalangan profesional semacam Arif, melihat Pertamina sebagai representasi Indonesia dan ke-Indonesia-an secara multi dimensional. Strategi yang ditetapkan Direksi Pertamina sepuluh – lima belas tahun ke depan, menawarkan track yang tepat bagi tumbuh-kembangnya para profesional di lingkungan entitas bisnis yang benar. Karenanya, mereka memandang, Pertamina akan kembali menjadi salah satu elemen sangat penting dalam menyiapkan champion
38
April 2011
leader yang bisa dimanfaatkan secara optimal oleh bangsa ini. Beranjak dari pandangan demikian, dalam konteks aktualisasi politik ekonomi berbasis sumber daya alam, saya melihat, Pertamina dapat memainkan peran kepeloporan (praercursor) dalam mengelola potensi sumberdaya migas. Bahkan dapat
twitter : @sem_haesy
dikembangkan menjadi the Indonesia resource corporations. Terutama ketika pemerintah memfasilitasi perkembangan Pertamina sebagai entitas bisnis yang sesungguhnya. Lalu membebaskan Pertamina dari aneka political appointee yang dapat menyeretnya ke dalam fantacy trap aneka kepentingan politik yang tak pernah bisa diprediksi. Pertamina mesti didudukkan sebagai korporat yang dikelola oleh kalangan korporasi dan non korporasi sesuai dengan asas keunggulan. Khasnya, dalam mengemban misi sebagai leader dalam menguatkan ketahanan energi. Oleh sebab itu, sangat wajar bila banyak kalangan anak bangsa yang berharap, undang undang
Pertamina mesti didudukkan sebagai korporat yang dikelola oleh kalangan korporasi dan non korporasi sesuai dengan asas keunggulan. Khasnya, dalam mengemban misi sebagai leader dalam menguatkan ketahanan energi. Oleh sebab itu, sangat wajar bila banyak kalangan anak bangsa yang berharap, undang undang tentang migas, kelak mendudukkan dengan jelas konstelasi Pertamina dalam keseluruhan formasi bisnis dan industri migas.
Kita percaya, Pertamina mampu mengemban amanat lebih besar dalam kapasitasnya sebagai entitas bisnis, dan akan berkembang menjadi korporat milik negara berkelas dunia. Soalnya tinggal, mau dan mampukah kita (seluruh powerholders) melihat Pertamina dengan cinta: positive dan penuh kepercayaan. Hanya dengan demikian, berbagai kebijakan yang diterapkan kepada Pertamina, sungguh terbebas dari pemberian ‘amanah separuh hati.’
Secara integralistik, sesuai dengan prinsip-prinsip asasi yang diatur oleh konstitusi, Pertamina dapat diposisikan sebagai pelaksana regulasi dan sekaligus operator di bisnis migas. Oleh sebab itu, peraturan perundangundangan harus menegaskan dengan jelas dan bebas kepentingan, semua perusahaan asing yang bergerak di hulu dan hilir, harus berbadan hukum Indonesia. Dan, pemerintah (via Pertamina) menjadi bagian dari kepemilikan badan hukum itu.
Kita percaya, Pertamina mampu mengemban amanat lebih besar dalam kapasitasnya sebagai entitas bisnis, dan akan berkembang menjadi korporat milik negara berkelas dunia. Soalnya tinggal, mau dan mampukah kita (seluruh powerholders) melihat Pertamina dengan cinta: positive dan penuh kepercayaan. Hanya dengan demikian, berbagai kebijakan yang diterapkan kepada Pertamina, sungguh terbebas dari pemberian ‘amanah separuh hati.’ n
Foto : Pertamina
dalam banyak hal belum memberikan kontribusi optimum terhadap kesejahteraan rakyat.
Dengan logika sederhana dan ‘tak merumitkan segala hal yang tak perlu dirumitkan’ pemerintah semestinya sudah mengatur : pengelolaan potensi sumberdaya migas dilakukan secara bisnis. Tak perlu lagi menyedot budget negara (APBN). Kemudian mengatur tata niaga migas dengan jelas dan bernas, dengan memberikan patokan kontribusi sektor migas terhadap negara.
tentang migas, kelak mendudukkan dengan jelas konstelasi Pertamina dalam keseluruhan formasi bisnis dan industri migas. Secara eksplisit, dalam banyak kesempatan saya sering menyatakan, sebenarnya yang diperlukan kini dan mendatang adalah revitalisasi dan refungsionalisasi Pertamina selaku operator utama seluruh potensi migas di tanah air. Bila instansi pemerintah, misalnya Kementerian, mampu memainkan seluruh fungsi strategisnya sebagai regulator bisnis migas, tak diperlukan lagi lembaga lain yang mengelola hulu migas, yang
April 2011
39
TEKNO
Oleh : Zarrah Duniani - Spesialis R & D Refining
GREENDIESEL/ HYDROTREATED BIODIESEL
ENERGI BARU & TERBARUKAN T
ulisan ini menggambarkan tentang perkembangan energi terbarukan nabati di Indonesia dan khususnya Pertamina selama ini. Gambaran ini diharapkan dapat menjadi salah satu referensi bagi pengembangan bisnis energi baru terbarukan khususnya di Pertamina.
Perubahan Paragdima Pengelolaan Energi di Indonesia Paradigma pengelolaan energi di Indonesia ke depan adalah efisienkan kebutuhan energi; maksimalkan penyediaan dan pemanfaatan energi terbarukan,paling tidak dengan harga pada avoided fossil energy cost, bila perlu disubsidi; energi fosil dipakai sebagai penyeimbang dan sumber energi fosil yang tidak termanfaatkan adalah sebagai warisan untuk anak-cucu /diekspor. Paradigma baru ini dicanangkan dalam Visi 25/25 yaitu pada tahun 2025 Energy Baru & Terbarukan memenuhi kebutuhan energi di Indonesia sebesar 25%. (Sumber: *DEN, **Blueprint PEN 2006-2025)
Pengembangan Bioenergi/BBN di INDONESIA Bioenergy atau energi berbasis bahan nabati/BBN sebagai salah satu energi baru dan terbarukan di Indonesia berkembang sejalan dengam mandatory dari pemerintah yaitu Permen ESDM No 32/2008. Pertamina telah menjalankan mandatory dengan menyalurkan produk biosolar (95:5 =solar: biodiesel/FAME) dan bioetanol (premium : bioetanol= 97:3), biodiesel dan bioetanol dibeli dari industri-industri biodiesel dan di-blending di depot Pertamina. Berdasarkan konsultan BCG, posisi Pertamina seperti sekarang membuat kerugian bagi pihak Pertamina.
Teknologi Proses Pembuatan Biodiesel Perkembangan teknologi pembuatan biodiesel adalah sebagai berikut (lihat gambar disamping). Biodiesel yang disalurkan Pertamina adalah biodiesel hasil proses esterifikasi dari CPO/Crude Palm Oil dan sudah tahap
40
April 2011
komersial dikenal sebagai teknologi pembuatan biodiesel 1st generation:
teknologi ini dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Vegetable Oil + Methanol ==> FAME(biodiesel ) + Glycerol Dengan latar belakang security of supply energy, pengembangan energi baru & terbarukan dan untuk penyediaan bahan bakar yang ramah lingkungan, Reseach & Development Refining Pertamina sedang mengembangkan teknologi proses pembuatan Hydrotreated Biodiesel (Greendiesel) dikenal dengan teknologi pembuatan biodiesel 2rd generation. Produk dari proses ini adalah greendiesel atau Hydtrotreated Biodiesel : Vegetable Oil + H2 ==> diesel (n-paraffin) + 2O/CO2 + Propane & C2/C1 Catalyst Keunggulan dari Greendiesel (Hydrotreated Biodiesel) 1. Produk yang diperoleh adalah Greendiesl/HBD/nparaffin mempunyai sifat mirip dengan diesel dari fosil tetapi dengan kualitas premium lebih unggul dari ULSD (Ultra Low Sulfur Diesel Euro IV/V) antara lain kandungan sulfur rendah < 1 ppm, tidak mengandung aromat dan cetane number tinggi (>70).
Feedstocks Minyak Nabati Bahan baku untuk proses ini adalah minyak nabati antara lain crude palm oil (CPO), crude jatropha oil, crude nyamplung oil, crude algae oil dan animal fats dan sebagainya. Indonesia
2. Produk greendiesel/Hydrotreated biodiesel dapat langsung dipakai pada mesin diesel tanpa ada perubahan. Stabil, tidak mudah teroksidasi dan kompatibel pada ratio pencampuran berapapun dengan minyak diesel biasa. 3. Mampu menurunkan greenhouse gas emissions 40-80% dibandingkan diesel fosil.
!
Ultra Low Sulfur Diesel (Fossil)
% OXYGEN SPECIFIC GRAVITY HEATING VALUE, MJ / kg SULFUR, ppm
0
11
0
0.84
0.88
0.78
43
38
44
< 10
<1
<1
-5
- 5 to + 15
- 10 to + 20
o
200 - 350
340 - 355
265 - 320
40
50 - 65
70 - 90
GOOD
MARGINAL
GOOD
DISTILLATION, C
STABILITY
BIODIESEL GENERASI 2
o
CLOUD POINT, C
CETANE
BIODIESEL (FAME)
sebagai penghasil CPO (crude palm oil) terbesar didunia menghasilkan sekitar 20 juta Ton CPO/tahun dan sebagian besar diekspor, selain itu iklimnya memungkinkan untuk tumbuhnya jatropha dan algae (non food). Pertamina mempunyai 6 kilang yang tersebar didekat area perkebunan CPO dan rata-rata mempunyai unit hydroprocessing sehingga pabrik Hydrotreated biodiesel ini dapat terintregrasi dengan kilang yang ada untuk utilitas & infrastukturnya, maka Indonesia merupakan tempat yang paling ideal untuk mengembangkan biofuel ini. Availibility dan harga feed/crude (80-90% ongkos produksi) yang cenderung naik mengikuti harga crude oil merupakan masalah yang harus dipikirkan jalan keluarnya oleh pemangku kebijakan. Menurut BCG harga feed ini dapat ditekan sampai 50% jika ikut share di perkebunan. !
4.Teknologi proses sama dengan proses hydrotreating yang ada di refinery. Perbedaannya hanya di unit pemisahan untuk gas (pemisahan CO2/CO) dan pemisahan air dari minyak diesel. Beberapa perusahaan minyak yang sudah mengembangkan
Kesimpulan Indonesia/Pertamina adalah tempat yang paling ideal untuk mengembangkan hydrotreated biodiesel dari minyak nabati seperti CPO/jarak dengan pertimbangan geografis, minyak nabati yang berlimpah, investasi bisa berkurang karena berintregrasi dengan kilang yang ada, dan merupakan energi terbarukan dengan kualitas premium lebih baik daripada ULSD (ultra low sulfur diesel).n
April 2011
41
HSSE
Oleh : Farida Aprilianingrum - HSSE Corporate
Manfaatkan
ENERGI dengan Efisien
P
ada akhir Maret yang lalu, dikeluarkan imbauan dari VP HSSE untuk seluruh insan Pertamina agar berpartisipasi dalam kegiatan Earth Hour. Yakni mematikan lampu pada pukul 20.30 – 21.30 (waktu setempat) pada 26 Maret 2011. Mungkin banyak dari kita bertanya untuk apa? “Mematikan lampu selama satu jam di malam hari, kalau ada pencuri gimana, gak mau ach ikutan earth hour segala..”. Lalu, mengapa earth hour selalu diperingati setaip tahun dan apa sich manfaatnya?
Mengetahui lebih jauh tentang earth hour Earth hour adalah kampanye kesadaran pentingnya hemat energi. Kampanye ini diwujudkan dengan aksi nyata mematikan lampu selama satu jam pada tanggal dan waktu yang disepakati secara internasional. Kampanye kesadaran hemat energi ini dimulai dari Australia yang dimotori oleh WWF (World Wildlife Fund) Australia untuk menanggulangi pemanasan global. Dimulai pada 2005, dengan mengembangkan konsep pemadaman (lampu) dalam skala besar, yang bernama “The Big flick”. Tahun 2006, nama Earth Hour mulai diperkenalkan dan dikampanyekan ke seluruh dunia. Sebuah film-pun segera dirilis untuk menguatkan kampanye hemat energy tersebut, film berjudul An Inconvenient Truth ini dibawakan oleh mantan Wakil Presiden Amerika Serikat, Al Gore, disutradarai oleh Davis Guggenheim berhasil memenangkan Academy Award dalam kategori film dokumenter tentang perubahan iklim (khususnya yang diakibatkan pemanasan global). Al Gore juga merilis buku tentang hal yang sama yang akhirnya menjadi buku bestseller. Pada tahun 2009, Earth Hour dilakukan 1 miliar orang di 4,088 kota besar dan kecil, di 88 negara dan menjadikannya sebagai kampanye publik terbesar untuk aksi perubahan iklim yang pernah diadakan. Sampai dengan saat ini lebih dari 162 negara di dunia berperan serta dalam kegiatan earth hour, termasuk Indonesia. Di Indonesia, dukungan earth hour diwujudkan melalui pemadaman lampu pada tanggal 26 Maret 2011 pukul 20.30 – 21.30 (waktu setempat). Jakarta sebagai ikon dalam kampanye Earth Hour setidaknya memadamkan lampu di 5 ikon Jakarta yaitu : Bundaran Hotel Indonesia dan air mancurnya, Monas
42
April 2011
dan air mancurnya, Gedung Balai Kota, Patung Pemuda dan Air mancur Arjuna Wiwaha. Selain itu, 200 gedung di sekitar jalan MH Thamrin, Jend. Sudirman, Gatot Subroto dan HR Rasuna Said, termasuk juga perusahaan kita tercinta, PT. Pertamina (Persero) turut berpartisipasi dalam pemadaman lampu. Apa manfaat earth hour? Menurut WWF Indonesia, DKI Jakarta mengkonsumsi 23% listrik nasional atau 78% dari konsusmsi Jawa dan Bali. Sementara sisanya 22 % digunakan untuk kebutuhan di luar Jawa dan Bali. Karena itulah Jakarta sebagai penggunaan energi terbesar menjadi target utama earth hour. Pada earth hour tahun 2009, DKI Jakarta berhasil menghemat penggunaan listrik sebesar 50 MW. Setahun kemudian penghematan menjadi 150 MW, dan tahun ini PLN merilis total penghematan mencapai 700 MW. Beban listrik Jawa-Bali turun sekitar 600 MW dan Sumatera turun sekitar 100 MW. Jika dikonversi ke rupiah, hasil penghematan energi tersebut mencapai Rp 1,4 miliar. Bagaimana efisiensi energi di perusahaan kita ? Indonesia mengambil kesempatan emas sebagai negara percontohan penghematan energi. Komitmen ini disampaikan dalam Conference of the Parties (COP) ke-15 di Kopenhagen yang berupaya menurunkan emisi GRK Indonesia sebesar 26% pada tahun 2020. Sektor energi (termasuk PT Pertamina) harus memberikan kontribusi sebesar 10% dari total target 26%. Perusahaan kita, (saya ambil contoh di Kantor Pusat, Jl. Medan Merdeka Timur no 1-A) merupakan bangunan komersial yang harus ikut andil menyukseskan efisiensi energi. Dalam sebuah bangunan komersial, penggunaan energi terbesar adalah untuk operasional AC (66%), dan pencahayaan (17,4%). Hasil audit energi yang dilakukan oleh PT. EMI / Energy Management Indonesia (Persero), menunjukkan bahwa 52 – 69% energi di tiga gedung di kantor pusat (Gedung Utama, Gedung Annex dan Gedung Perwira) adalah untuk operasional AC, sisanya digunakan untuk penerangan dan utility.
Sedangkan hasil perhitungan konsumsi energi tahun 2010, untuk Indeks Konsumsi Energy (IKE) gross area sebesar 213 kWh/m2/tahun dan IKE area terkondisinya 223 kWh/m2/tahun. Bila dirunut lebih jauh, ternyata angka ini masih berada diatas angka IKE ASEAN untuk gedung perkantoran yang masuk dalam kategori hemat energi yaitu sebesar 150 - 200 kWh/m2/tahun. Berawal dari hal tersebut, tentunya kita sebagai penghasil energi terbesar di Indonesia harus mulai memikirkan tero bosan penghematan energi, mulai dari bangunan gedung kita. Termasuk berpartisipasi dalam peringatan Earth Hour 2011 dengan mematikan lampu di Gedung Pertamina Pusat pada 26 Maret 2011 pukul 20.30 - 21.30 WIB. Direksi Pertamina juga lebih awal menunjukkan komitmennya terhadap efisiensi energi melalui imbauan BULAN HEMAT ENERGI, yang memuat tentang : • Pengaturan jam operasi AC dan lampu mulai pukul 06.00-17.00 WIB (bagi yang akan lembur harap memberitahu ke bagian listrik atau bagian AC). Bila tidak ada pemberitahuan akan dipadamkan secara otomatis pukul 17.15 WIB. • Re-setting temperatur AC, untuk tiap lantai menjadi 24°C. • Penggantian Refrigerant dengan MUSIcool (dilakukan di gedung Kwarnas, PGE Kamojang, dan akan dilakukan untuk gedung di kantor Pusat). • Pemakaian Lampu Hemat Energi (LHE). • Perubahan perilaku pengguna/pekerja. Lantas, apakah imbauan tersebut bisa menghemat
energi? Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan hasil yang signifikan untuk penghematan. Tidak saja hemat energi namun juga hemat biaya. Kalkulasi potensi penghematan dan dikonversi dalam mata uang rupiah sekaligus reduksi emisi Gas Rumah Kaca (bila dilakukan di Kantor Pusat Pertamina) dapat dilihat sebagai berikut : • Perubahan jam operasi AC : Potensi penghematan Rp. 460 juta/tahun (14% dari biaya listrik) - potensi penurunan emisi GRK 556 ton CO2e/thn • Perubahan setting temperatur AC : potensi penghematan Rp. 75 juta/thn (3% dari biaya listrik) - potensi penurunan emisi GRK 93 ton Co2e/thn • September vs November 2010 : Penurunan konsumsi listrik sebesar 75,047.27 kWh (6%) setara dengan penurunan emisi sebesar 61,4 Ton CO2e per bulan. • Penggantian Refrigerant dengan Musicool • Gedung Kwarnas : November vs Desember 2010 : Penurunan konsumsi listrik sebesar 116,563.64 kWh (25,15%), setara dengan potensi penurunan emisi GRK sebesar 95,5 Ton CO2e. • Kantor Pusat : potensi penuruan biaya Rp. 760 juta/thn atau 20 % energi saving – potensi penurunan emisi GRK 884 ton Co2e/thn. • PGE Kamojang : potensi penurunan emisi GRK 54 ton CO2e per tahun. • Hotel Patra Bali dapat menghemat 38,2% konsumsi listrik. Apa yang harus kita lakukan sebagai pribadi untuk menghemat energi ? Semua pekerja sangat diharapkan berkontribusi dalam upaya efisiensi energi ini. Berikut beberapa tips untuk hemat energi (yang juga bisa diaplikasikan di rumah). Di antaranya, matikan lampu bila ruangan tidak digunakan, gunakan lampu hemat energi (LHE), dan buka gorden atau tirai di siang hari hingga penerangan alami bisa digunakan. Untuk penerangan luar ruangan, nyalakan lampu hanya jika benar-benar telah gelap dan segera matikan bila hari menjelang pagi. Ada baiknya menggunakan sensor cahaya otomatis. Sedangkan untuk penggunaan Air Conditioning (AC), atur suhunya sekitar 23 – 25˚C. Karena, semakin dingin suhu semakin besar konsumsi listriknya. Selain itu, gunakan refrigeran hidrokarbon yang ramah lingkungan produk Pertamina MUSIcool (hemat energi sekitar 20%). Dalam penggunaan pompa air, sebaiknya manfaatkan penampungan (tandon) untuk menampung air dalam jumlah banyak, termasuk rutin memeriksa instalasi saluran air, terutama untuk menghindari kebocoran air. Untuk penghematan alat-alat elektronik lainnya seperti komputer, printer, mesin fotokopi, dan kulkas, yang terpenting adalah jika tidak digunakan sebaiknya langsung dimatikan. Langsung cabut kabel perangkat elektronik, perangkat dapur, charger, lampu, dan sebagainya. Kabel yang masih tersambung ke power supply, ternyata masih mengonsumsi listrik sebesar 15 – 20 W. Yang terakhir, jangan lupa kampanyekan hemat energi ini kepada teman. Kita dapat membantu menyebarkan kesadaran hemat energi kepada teman-teman, keluarga, atau tetangga dan orang lain di lingkungan kita. So, Jangan tunda lagi, ayo hemat energi dari sekarang!n April 2011
43
WISATA
Oleh : Nilawati Dj - Warta Pertamina
Melakukan perjalanan wisata mengunjungi peninggalan sejarah di Medan, Foto : WNR/Pertamina
belum lengkap jika tidak mampir ke Istana Maimoon atau yang sering disebut juga Istana Putri Hijau. Istana yang merupakan maskot dari Kota Medan ini berlokasi di Jalan Brigjen Katamso, Kelurahan Sukaraja,
44
Kecamatan Medan Baru, Kotamadya Medan, Sumatera Utara. April 2011
ISTANA MAIMOON
April 2011
45
3 Foto : WNR/Pertamina
2
Foto : ISTIMEWA
Foto : ISTIMEWA
1
2
3
Puti Lenggo :
Memimpin WPI
Subsidi Harus Tepat Sasaran
E
ntertainer sejati, itulah yang tergambar dari seorang Tike Priatnakusumah atau yang lebih dikenal dengan sebutan, Tike ‘Extravaganza’. Ditemui saat ngemsi di talk show ‘Siapa Takut Pakai Pertamax’ yang digelar salah satu produsen mobil, dengan fasih Tike memaparkan pendapatnya berkaitan dengan akan dihapusnya bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi oleh Pemerintah bagi masyarakat pengguna kendaraan plat hitam. “Mudah-mudahan dengan berkurangnya subsidi, membuat masyarakat berpikir lagi untuk lebih hemat. Mengapa begitu? Karena selama ini masyarakat sudah sangat terlena dengan subsidi, mendapatkan BBM dengan harga yang relatif murah,” ujar Tike. Menurutnya selama ini subsidi yang diberikan Pemerintah tidak tepat sasaran. Banyak masyarakat yang tidak berhak turut menikmati subsidi tersebut. “Karena itu, saya pribadi sangat mendukung dengan adanya pengurangan tersebut, apalagi itu untuk kebaikan banyak orang,” tukasnya. “Siapa tahu, kebijakan ini akan mengubah prediksi bahwa di tahun 2014 Jakarta akan macet total karena meningkatnya jumlah kendaraan. Secara logika, orang’malas’ keluar rumah dengan menggunakan kendaraan pribadi jika harga BBM yang cukup tinggi dan tidak lagi boleh menggunakan BBM bersubsidi.” Tapi Tike mengingatkan, agar pemerintah mengantisipasi multiplier effect yang timbul dari kebijakan tersebut, seperti kenaikan harga bahan pokok lainnya. Pemerin tah juga harus gencar menyosialisasikan kebijakan ini. “Biar tidak terjadi kesalahpahaman,” ujarnya. Sementara untuk Pertamina, Tike meminta agar disosialisasikan keunggulan produk BBM yang dimilikinya. “Agar masyarakat Indonesia makin cinta dengan produk anak negeri,” tegas ibu dari Latisya Arifti antusias. n Teks : Nilawati Dj • Foto : Wahyu Nugraha Ruslan
Mak Ancih
GALERI FOTO
Teks & Foto : Tatan Agus RST
dari Cisompet
Menjadi miskin seolah sudah menjadi garis tangan yang turun-temurun. Terlahir dari keluarga buruh tani, dirinya pun seumur hidupnya menjadi buruh tani pula, bahkan kini sudah punya cicit pun, tetap menjadi buruh tani. Itulah Mak Ancih, janda sepuh berusia 75 tahun asal kampong Cisompet, Garut Selatan, Jawa Barat. Ia kini tinggal di rumah yang sangat sederhana, berdinding bilik dan separuh panggung, itu pun dari hasil gotong royong warga kampungnya. Hari-harinya dimulai dari tungku kayu bakar yang ia kumpulkan setiap puilang dari ladang majikannya. Di dapur berukuran 1.5 x 2 meter ini, Mak Ancih memasak ala kadarnya, cukup secangkir gelas dengan rebusan jangkung kuntet yang ia tanam di sela-sela tanaman pemilik tanah di tepi Sungai Tonjongwangi. Walau sudah cukup sepuh, Mak Ancih masih kuat untuk ikut kuli tandur – bertanam padi, dan ngarambet, di lahan para juragan sawah di sepanjang sungai yang melintasi kampung Cisompet yang bermuara di Pameungpeuk, di Laut Selatan. “Emak mah saukur hoyong sehat.” Itulah keinginannya, sekedar ingin sehat selalu. Dia tetap bisa mencari sesuap nasi, sebab bila sehat dia bisa ikut nandur, ngarambet serta pekerjaaan pertanian lainnya. Selayaknya Mak Ancih ini dan mak ancih lainnya tak perlu lagi melintasi sungai selebar sepuluh meter setiap paginya untuk merawat tanaman yang bukan miliknya. Seyogyanya dia melintasi sungai itu untuk menengok tanaman yang tumbuh subur di ladang miliknya, sambil membawa cucu dan cicitnya bermain di ladang. Sampai di penghujung umurnya, Mak Ancih tetap sebagai orang yang bertanam di sela-sela tanaman milik orang lain. Tapi dengan itu pun Mak Ancih dari Cisompet ini merasa happy.n
48
April 2011
April 2011
49
ASAH OTAK
Kami tunggu jawaban Anda untuk TTS edisi ini paling lambat 20 April 2011.
Oleh : M. Saleh - Bogor
Kirim jawaban beserta data diri lengkap ke REDAKSI : Kantor Pusat Pertamina Gedung Perwira Jl. Perwira 2-4 Jakarta, Ruang 306 Kode Pos 10110 atau email ke :
[email protected]
Mendatar : 1. Tanjung ..., Terminal Transit yang berada di wilayah Pemasaran Region III 4. Salah satu rasa makanan 7. Delivery Order 8. Perubahan dari sistem pengetahuan ke sistem yang lain 10. Tempat untuk menjual barang, kedai kecil 11. Berhasil dalam ujian 12. Nama salah satu negara di benua Asia 14. Sisa bagian tubuh makhluk purba yang telah membatu 16. Mengapung (Bhs. Inggris) 17. Sebelum Masehi 19. Ruang di sekolah 20. Batas (Bhs. Inggris) Menurun : 1. Masakan khas Yogyakarta 2. Nama negara kita 3. Nama penduduk asli Selandia Baru 4. Tingkatan, tataran, lapisan 5. Tidak merugi sama sekali 6. ... Politica, pembagian tiga kekuasaan dalam menyelenggarakan negara 9. Minyak mentah 12. Sebagian penghasilan setiap bulan yang diserahkan untuk keperluan beragama 13. Seniman 14. Tahap terakhir dalam rangkaian pertandingan 15. Tumbuhan kecil yang hanya tumbuh di batu, kayu, tanah, atau tembok yang lembab 18. Kilometer
50
April 2011
PEMENANG TTS Edisi MARET 2011 CATUR HERNANTO PT Mahaputra Adi Nusa - Agen Resmi Pelumas Pertamina Taman Bona Indah Blok BX/No. 8 Lebak Bulus, Jaksel - 12440 JERRY SAPUTRA MABUKA Perencanaan Engineering PEP Field Pangkalan Susu henny nirmalawatie Sekretariat FSPPB - Jl. Perwira 2 - 4 Ruang 139, Jakarta Bagi para pemenang yang berdomisili di Jabodetabek, silakan datang ke redaksi dengan membawa identitas diri, mulai 15 - 30 April 2011.
JAWABAN TTS EDISI MARET 2011 : MENDATAR : 1. Koin, 3. Mulia, 6. Lain, 8. Tikar, 11. Nota, 12. Tunas, 13. Ankara, 16. Kaul, 17. Bensin, 18. Abu, 19. Insani MENURUN : 1. Borneo, 2. Izin, 4. Uli, 5. Iba, 7 Nona, 8. Tata, 9. Kontan, 10. Resolusi, 14. Kubu, 15. Rinci, 16. Ibarat