1
Consolidating Our Moves Forward
2016 LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT
Consolidating Our Moves Forward.
2
Consolidating Our Moves Forward
Perseroan mengalami pertumbuhan yang sedikit melambat pada tahun 2016 dibandingkan dengan tahun 2015. Namun justru pada tahun ini, kami membangun fondasi yang kuat dengan jalan mengkonsolidasikan langkah ke depan. Kami optimistis bahwa di atas fondasi yang kuat tersebut, dengan kekayaan pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki maka kami dapat membangun pertumbuhan yang lebih baik di tahun mendatang. The Company saw a slightly slower growth in 2016 compared to 2015. But during this year, we built a solid foundation by consolidating our moves forward. We are optimistic that upon such solid foundation, with our rich experience and knowledge, we can build a better growth in the year to comes. * Komodo Island, Indonesia
3
Daftar Isi Table of Contents
4. Visi dan Misi
35. Prestasi & Penghargaan
6. Ikhtisar Keuangan
38. Analisa dan Pembahasan Manajemen
Vision and Mission
Financial Highlights
7. Informasi Mengenai Saham
Information Concerning Shares
10. Laporan Dewan Komisaris Report of the Board of Commissioners
16. Laporan Direksi
Directors’ Report
About the Company
24. Sekilas Perusahaan
Awards & Achievements
Analysis and Management’s Discussion
50. Tata Kelola Perusahaan
Corporate Governance
58. Tur Bayu Buana ke Mancanegara
Over the World Tour of Bayu Buana
59. Daftar Kantor Bayu Buana & Anak Perusahaan
27. Struktur Perusahaan
28. Struktur Organisasi
60. Lembaga & Profesi Penunjang Pasar Modal
Company Structure
Organization Structure
30. Profil Dewan Komisaris
Board of Commissioners’ Profile
List of Bayu Buana’s Offices & Subsidiaries
Capital Market Supporting Institutions & Professionals
32. Profil Direksi
61. Tanggung Jawab Laporan Tahunan 2016
34. Aktifitas Penting 2016
62. Laporan Keuangan
Directors’ Profile
Important Activities 2016
Statement of Annual Report’s Responsiblity 2016
Financial Report
Consolidating Our Moves Forward.
4
Visi Vision
Menjadi pilihan utama penyedia jasa perjalanan wisata. To be the premier travel care provider of choice.
Misi Mission
Kami berkomitmen untuk memberikan layanan terbaik bagi pelanggan dengan tenaga ahli di bidangnya, melayani dengan tulus dan menggunakan teknologi terkini. We are committed to provide the highest level of care and service to our customers using the latest technology and expertise and delivering it from our heart.
Laporan Tahunan 2016 Annual Report
5
PENDAPATAN Revenues
1,640,106
1,607,301 1,572,653
up ‘14
‘15
‘16
2.2%
LABA USAHA Operating Income 47,556
32,806
34,327
up
4.6% ‘14
‘15
‘16
Kilas Kinerja
Performance Highlights
Consolidating Our Moves Forward.
6
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights Keterangan Description Untuk Tahun Berjalan | For The Years Ending Pendapatan | Revenues Pertumbuhan Pendapatan | Revenues Growth Laba Kotor | Gross Profit Laba Usaha | Operating Income Laba Tahun Berjalan | Profit for the Year Laba Tahun Berjalan yang Dapat Diatribusikan kepada : Profit for The Year Attributable to : Pemilik Entitas Induk | Owners of the Parent Entity Kepentingan Non Pengendali | Non-Controlling Interest Total Penghasilan Komprehensif Tahun Berjalan | Total Comprehensive Income for the Year Total Laba Komprehensif yang dapat Diatribusikan kepada : Total Comprehensive Income Attributable to : Pemilik Entitas Induk | Owners of the Parent Entity Kepentingan Non Pengendali | Non-Controlling Interest Laba per Saham (dalam Rupiah) | Earnings per Shares (in Rupiah) Pada Akhir Tahun | At The End of The Year Modal Kerja Bersih | Net Working Capital Jumlah Aset | Total Assets Jumlah Liabilitas | Total Liabilities Jumlah Ekuitas | Total Equity Rasio-Rasio | Ratios Laba Tahun Berjalan terhadap Jumlah Aset | Profit for the Year to Total Assets Laba Tahun Berjalan terhadap Jumlah Ekuitas | Profit for the Year to Total Equity Laba Kotor terhadap Pendapatan | Gross Profit to Revenues Laba Usaha terhadap Pendapatan | Operating Income to Revenues Laba Tahun Berjalan terhadap Pendapatan | Profit for The Year to Revenues Aset Lancar terhadap Liabilitas Lancar | Current Assets to current Liabilities Jumlah Liabilitas terhadap Jumlah Ekuitas | Total Liabilities to Total Equity Jumlah Liabilitas terhadap Jumlah Aset | Total Liabilities to Total Assets
2016
2015
2014*
1,607,301 2.20% 106,219 34,327 27,210
1,572,653 -4.11% 109,955 32,806 26,138
1,640,106 11.58% 103,076 47,556 39,713
27,260 (50) 2,445
28,107 (1,969) 80,459
38,799 914 72,406
2,506 (61) 77.18
82,368 (1,909) 79,57
71,439 967 109.85
184,364 654,082 280,846 373,236
152,516 644,524 268,776 375,748
132,450 553,205 261,165 292,039
4.16%
4.06%
7.18%
7.29%
6.96%
13.60%
6.61%
6,99%
6,28%
2.14%
2.09%
2.90%
1.69%
1.66%
2.42%
169.66%
160.13%
154.42%
75.25%
71.53%
89.43%
42.94%
41.70%
47.21%
*) Disajikan kembali | As restated
Dalam Jutaan Rupiah kecuali Laba per Saham dan Persentase In Million Rupiah except Earnings per Share and Percentage
PENDAPATAN Revenues
LABA USAHA Operating Income
LABA TAHUN BERJALAN Profit for the Year
JUMLAH ASET Total Assets
47,556 1,640,106
1,607,301 32,806
1,572,653
34,327
39,713 26,138
27,210
644,524
654,082
553,205
‘14
‘15
‘16
up
2.2% Laporan Tahunan 2016 Annual Report
‘14
‘15
up
‘16
4.6%
‘14
‘15
up
‘16
4.1%
‘14
‘15
up
‘16
1.48%
7
Informasi Mengenai Saham Information Concerning Shares
A. Pencatatan Saham di Bursa Efek Indonesia (d/h Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya). Share Registration in Indonesia Stock Exchange (Formely Jakarta and Surabaya Stock Exchange).
Jumlah Saham Total Shares
Jumlah Saham Beredar Total Outstandingshares
Penawaran Umum Efek | Initial Public Offering
2,000,000
6,000,000
x
Penawaran Umum Terbatas I | Right Issue I
18,000,000
24,000,000
x
Penawaran Umum Terbatas II | Right Issue II
96,000,000
120,000,000
x
x
Saham Bonus | Bonus Shares
10,909,091
130,909,091
x
x
Pemecahan Nilai Nominal Saham | Stock Split
130,909,091
261,818,182
1997
x
x
Saham Bonus | Bonus Shares
37,402,598
299,220,780
2002
x
x
Penawaran Umum Terbatas Tanpa Hak Memegang Efek Terlebih Dahulu | Right Issue without Preemptive Right
54,000,000
353,220,780
2005
x
x
Delisting dari Bursa Efek Surabaya | Delisting from SSX
-
353,220,780
Tahun
JSX
SSX
1989
x
x
1993
x
1995
x
1996 1996
Years
Keterangan Descriptions
B. Pergerakan Harga Saham di Bursa Efek Indonesia 2016- 2015. Share Price Movement 2016 - 2015 on IDX. Periode Period
Harga Tertinggi Highest Price
Harga Terendah Lowest Price
Penutupan Closing
Volume Unit
Kapitalisasi Pasar Market Capitalization
Kuartal I / Quarter I 2015
Rp 1,100,-
Rp 735,-
Rp 985,-
608,200
Rp 347,922,468,300,-
Kuartal II / Quarter II 2015
Rp 1,245,-
Rp 950,-
Rp 1,200,-
625,300
Rp 423,864,936,000,-
Kuartal III / Quarter III 2015
Rp 1,000,-
Rp 925,-
Rp 950,-
5,700
Rp 335,559,741,000,-
Kuartal IV / Quarter IV 2015
Rp 1,250,-
Rp 715,-
Rp 1,250,-
155,100
Rp 441,525,975,000,-
Kuartal I / Quarter I 2016
Rp 1,400,-
Rp 1,000,-
Rp 1,400,-
229,800
Rp 494,509,092,000,-
Kuartal II / Quarter II 2016
Rp 1,400,-
Rp 815,-
Rp 1,350,-
524,700
Rp 476,848,053,000,-
Kuartal III / Quarter III 2016
Rp 1,300,-
Rp 1,080,-
Rp 1,080,-
12,000
Rp 381,478,442,400,-
Kuartal IV / Quarter IV 2016
Rp 990,-
Rp 770,-
Rp 900,-
74,900
Rp 317,898,702,000,-
C. Komposisi Pemegang Saham per 31 Desember 2016 Shareholders Composition as of December 31st , 2016. Keterangan Description
Jumlah Saham Number of Shares
Persentase Percentage
Jumlah Total
Johannes Susilo
24,000,000
6.79
Rp 12,000,000,000,-
DB Spore DCS A/C VP Bank For VP Bank Singapore
30,609,000
8.67
Rp 15,304,500,000,-
PT Asuransi Bina Dana Artha Tbk.
43,416,885
12.29
Rp 21,708,442,500,-
Citibank Singapore A/C CBSG-UBP SA-GCSG2
47,159,000
13.35
Rp 23,579,500,000,-
Bank of Singapore Limited
141,257,922
39.99
Rp 70,628,961,000,-
Masyarakat (kepemilikan masing-masing kurang dari 5% Public (ownership of each less than 5%)
66,777,973
18.91
Rp 33,388,986,500,-
JUMLAH / TOTAL
353,220,780
100,00
Rp 176,610,390,000,-
Consolidating Our Moves Forward.
8
Perusahaan sebagai pelaku usaha yang menekuni spesialisasi bidang usaha jasa perjalanan dan wisata lebih dari empat dasawarsa, berkomitmen penuh untuk berjuang menjaga stabilitas pertumbuhan usaha. As a business playerspecializing in travel and tourism business services for more than four decades, the Company is fully committed to striving to maintain the steadiness of business growth.
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Report of the Board of Commissioners and Directors
Laporan Tahunan 2016 Annual Report
9
Consolidating Our Moves Forward.
10
Laporan Dewan Komisaris
Report of the Board of Commissioners
Dari kiri ke kanan From left to right Pranowo Gumulia Komisaris Commissioner Thio Gwan Po Micky Komisaris Utama President Commissioner Suhanda Wiraatmadja Komisaris Independen Independent Commissioner
Laporan Tahunan 2016 Annual Report
11
“ Selaku Dewan Komisaris, kami telah mengawasi dan mengevaluasi kinerja Perusahaan di sepanjang tahun 2016. Kami melakukan konsolidasi internal secara menyeluruh dan berkesinambungan. ”
“ As Board of Commissioners, we have overseen and evaluated the Company’s performance throughout 2016. We consolidated internally as a whole and on an ongoing basis. “
Pemegang Saham yang Terhormat,
Dear Respected Shareholders,
Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, bahwasanya PT Bayu Buana Tbk telah menutup tahun buku 2016 dengan baik. Dengan ini kami melaporkan kinerja perusahaan tahun buku 2016 kepada pemegang saham, pelanggan setia, segenap mitra usaha, serta berbagai pihak terkait. Pada kesempatan ini pula kami sampaikan ungkapan rasa terima kasih dan apresiasi atas kepercayaan dan dukungan Anda selama ini.
We thank God Almighty for we can close our journey in 2016 with good results. We hereby present the Company’s performance report for the fiscal year 2016 to shareholders, loyal customers, all business partners, and various related parties. On this occasion, we also like to express our gratitude and appreciation for your unwavering trust and support.
Di sepanjang tahun 2016 perekonomian global dihadapkan pada kondisi penuh ketidakpastian. Hal ini ditengarai oleh situasi perdagangan dan pertumbuhan ekonomi yang masih melambat sebagai kelanjutan dari tahun sebelumnya. Sikap menahan diri sambil melakukan konsolidasi internal merupakan langkah bijak sehingga pelaku usaha akan siap memenuhi permintaan pasar ketika iklim perekonomian telah membaik.
Throughout 2016, the global economy faced uncertainty, due to the sluggish condition of trading and economic growth, as a continuation from the previous years. Our policy of self restraint while conducting internal consolidation was a smart undertaking in order for us to be geared up to meet market demand as the economic climate recovered.
Di dalam negeri, hampir di sepanjang tahun berbagai peristiwa bencana alam terjadi di banyak wilayah, sangat memprihatinkan. Di sisi lain, situasi politik masih mendominasi pusat pemerintahan sehingga menimbulkan sikap wait & see dari kalangan pelaku usaha. Tahun 2016 tingkat pertumbuhan ekonomi Nasional tumbuh sebesar 5,02 persen lebih tinggi dibanding capaian tahun 2015 sebesar 4,88%. Secara kasat mata pembangunan infrastruktur terus dipacu tidak hanya di pulau Jawa namun di berbagai daerah hingga ke Papua yang selama ini minim pembangunan. Program pengampunan pajak yang digalakkan pemerintah pun mampu mencapai hasil yang menggembirakan.
Domestically, various natural disasters occurred almost throughout the year in many areas. It was very unfortunate. On the other hand, political situation still dominated the central government leading business player to wait & see. In 2016, national economic grew by 5.02 percent, higher than the achievement in 2015 of 4.88 percent. It was clearly that the infrastructure development continues to be driven not only in Java but in various regions even in Papua, which still less developed. The Government’s tax amnesty program was able to achieve encouraging results.
Consolidating Our Moves Forward.
12 Penilaian Atas Kinerja Direksi
Assessment on the Performance of the Board of Directors
Perusahaan sebagai pelaku usaha yang menekuni spesialisasi bidang usaha jasa perjalanan dan wisata lebih dari empat dasawarsa, berkomitmen penuh untuk berjuang menjaga stabilitas pertumbuhan usaha. Dalam hal pelaku usaha layanan jasa perjalanan dan wisata dengan pengalaman cukup panjang, Perusahaan memiliki kemampuan menyikapi pasang surut dunia usaha dan kondisi-kondisi terkait, yang secara tak langsung telah menginspirasi gerak tumbuh Perusahaan dalam mencanangkan strategi percepatan hasil usaha.
As a business playerspecializing in travel and tourism business services for more than four decades, the Company is fully committed to striving to maintain the steadiness of business growth. With a such long experience in travel and tourism service business, the Company has the ability to respond to the dynamics of the business world and related conditions, which have indirectly inspired the Company’s growth in launching its business acceleration strategy.
Dewan Komisaris, menilai tahun 2016 Perusahaan berada pada tingkat stabilitas yang baik, ditengah kompetisi yang semakin ketat. Kami juga bersyukur bahwasanya jajaran Direksi dan seluruh elemen Perusahaan benar-benar telah bekerja maksimal dalam kerangka acuan kerja yang telah ditetapkan. Meskipun bergerak dalam perlambatan dunia usaha namun manajemen tetap menuntaskan tahun buku 2016 dengan catatan pertumbuhan yang dapat dipertanggung jawabkan.
The Board of Commissioners assessed that in 2016 the Company was quite stable amidst the increasingly fierce competition. We are also grateful that the Board of Directors and all the elements of the Company have really worked optimally within the terms of reference that we have set. Despite the slowdown in the world business, but the Management was able to close the 2016 fiscal year with an accountable record of growth.
Pengawasan Terhadap Implementasi Strategi
Supervision on the Implementation of Strategy
Selaku Dewan Komisaris, kami telah mengawasi dan mengevaluasi kinerja Perusahaan di sepanjang tahun 2016. Kami melakukan konsolidasi internal secara menyeluruh dan berkesinambungan. Kami juga mengevaluasi dan menghadapkannya kepada kecenderungan perilaku pasar dan dunia usaha terkait.
As Board of Commissioners, we have overseen and evaluated the Company’s performance throughout 2016. We consolidated internally as a whole and on an ongoing basis. We also evaluated and exposed it to the trends in market and related business world.
Kata kunci Perusahaan di tahun 2016 adalah kolaborasi. Perusahaan menjalin kolaborasi dengan berbagai pihak mulai dari maskapai penerbangan local dan internasional. Jaringan usaha akomodasi seperti hotel, transportasi dan usaha leisure terkait, guna merealisasikan rencana yang dicanangkan tahun sebelumnya.
The Company’s keyword in 2016 was collaboration. The Company entered into collaborations with various parties from local to international airlines. Network of accommodation businesses, such as hotels, transportation and leisure businesses, to realize the planset in the previous year.
Implementasi yang focus mengembangkan e-commerce business. Terus kami tingkatkan melalui kemitraan dengan SABRE Global Distribution System. Kolaborasi sistem yang dimiliki Perusahaan dan sistem SABRE memungkinkan setiap konsumen memperoleh benefit berup aluasnya pilihan reservasi on-line, penerbangan, akomodasi dan harga yang kompetitif.
We improve our focus on developing e-commerce business through partnership with SABRE Global Distribution System. The collaboration betweenthe Company’s system and SABER system has enabled every customers to benefit from the vast selection of on-line reservations, flights, accommodation and competitive pricing.
Berikutnya adalah implementasi strategi pengembangan produk. Perusahaan tetap melanjutkan pengembangan divisi In bound dan produk MICE. Perusahaan terus menggali berbagai kemungkinan agar penetrasi program MICE dapat mengisi peluang pasar yang ada. Perusahaan telah dikenal dan mengenal baik berbagai pelaku usaha terkait, baik di dalam maupun di luar negeri sehingga konsumen akan mendapatkan pelayanan terbaik.
Next is the implementation of product development strategy. The Company continues to develop In bound divisions and MICE products. The Company continues to explore possibilities for penetration of MICE programs to seize market opportunities. The Company has been known and is familiar with the various business players, both at home and abroad to help consumers get the best services.
Laporan Tahunan 2016 Annual Report
13 Pandangan Atas Prospek Usaha
Outlook on Business Prospects
Pariwisata sebagai salah satu bentuk industri kreatif telah dicanangkan pemerintah sebagai salah satu penghasil devisa andalan. Dengan keragaman budaya, keindahan dan kekayaan sumber daya alam, pesatnya aneka wisata kuliner serta ketersediaan industri akomodasi yang mapan, Indonesia adalah paket lengkap sebagai destinasi wisata dunia. Sementara di sisi lain, posisi Indonesia di jalur perdagangan dan perekonomian diakui sangat strategis. Lalu lintas aktivitas perjalanan antar benua, sudah hampir sama padatnya dengan lalu lintas antar pulau dan antar kota.
Tourism as one form of creative industry has been declared by the government as one of the mainstay of foreign exchange earners. With the diversity of culture, beauty and richness of natural resources, the rapidly growing variety of culinary tourism as well as the availability of an established accommodation industry, Indonesia is a complete package as a world tourist destination. On the other hand, Indonesia’s position on trade and economy is recognized as a strategic one. The traffic of intercontinental travel, is almost as dense as the inter-island and inter-city traffic.
Industri layanan perjalanan dan akomodasi menjanjikan peluang yang sangat besar. Oleh karenanya Dewan Komisaris telah menyetujui rencana-rencana ke depan yang dipersiapkan dan dipaparkan oleh Direksi. Penekanan difokuskan untuk memperkokoh posisi kompetitif Perusahaan dengan komitmen pengembangan bisnis pendukung baru yang mampu melengkapi dan memberikan manfaat bagi bidang usaha utama Perusahaan di masa mendatang. Antara lain diimplementasikan dalam program sbb :
The travel and accommodation services industry promises enormous opportunities. Therefore, the Board of Commissioners has approved the plans ahead which are prepared and presented by the Board of Directors. Emphasis is focused on strengthening the Company’s competitive position with commitment to develop new supporting business capable of complementing and delivering benefits to the Company’s key business areas in the future, among other things are:
• Pengembangan e-commerce bisnis berbasis on-line melalui www.bayubuanatravel.com yang dimiliki Perusahaan. • Pengembangan usaha meliputi bisnis inbound tour, di mana Perusahaan menangkap peluang program pemerintah yang tengah menggalakkan destinasidestinasi unggulan di seluruh penjuru tanah air. • Pengembangan jalur layanan ibadah dengan pola kerja sama sebagai salah satu smart services yang secara jeli menangkap kebutuhan konsumen. • Memperkuat jaringan usaha dan data base konsumen melalui CRM • Memperkuat layanan produk tour dengan menciptakan produk-produk tour dengan destinasi wisata yang lebih bervariasi dan harga yang terjangkau.
• Development of on-line based e-commerce through www.bayubuanatravel.com.
Pandangan Atas Penerapan Tata Kelola
Views on the Implementation of Good Corporate Governance
Selaku Dewan Komisaris, kami berkewajiban untuk selalu berperan serta dalam mengawal rencana kerja Perusahaan yang dipimpin oleh Dewan Direksi. Semua rencana kerja disusun berdasarkan Tata Kelola Perusahaan yang telah digariskan. Yaitu mewujudkan Perusahaan yang sehat (Good Corporate Governance).
As Board of Commissioners, we are obliged to always participate in overseeing the Company’s work plan led by the Board of Directors. All work plans are prepared based on the Corporate Governance principles in order is to realize a healthy Company (Good Corporate Governance).
Dalam hal ini Perusahaan senantiasa berupaya berada dalam koridor etika bisnis dan mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku. Sebagai acuan pengelolaan, Perusahaan berbasiskan modal dasar yang meliputi, tanggung jawab menjaga stabilitas pertumbuhan usaha; menjalankan kegiatan usaha dengan transparan, serta melakukan kontrol pengawasan ketat di setiap lini organisasi Perusahaan.
In this case, the Company strives to remain within the corridor of business ethics and comply with applicable laws and regulations. As a benchmark for management, the Company uses its basic capital which include responsibility of maintaining business growth stability; conducting business activities transparently, and exercising strict supervision control in every line of the Company’s organization.
• Business development includes inbound tour business, in which the Company seized the opportunities from government programs that are promoting leading destinations throughout the country. • Development of religious service line of business under collaboration as one of smart services that captures the needs of consumers. • Strengthen the business network and consumer data base through CRM • Strengthen the service of our tour products by creating tour products with more varied tourist destinations and affordable prices.
Consolidating Our Moves Forward.
14
Menjaga stabilitas pertumbuhan usaha akan dicapai dengan mendorong pelaksanaan kegiatan usaha yang memiliki daya saing dan daya tumbuh di tengah ketatnya kompetisi pasar. Sementara transparansi kegiatan usaha akan memungkinkan setiap elemen Perusahaan membina kepercayaan dan keterbukaan dan publik pemilik saham dapat mengikuti gerak tumbuh badan usaha. Sementara kontrol pengawasan akan memastikan jalannya Perusahaan berada dalam koridor yang benar.
Maintaining the stability of business growth will be achieved by encouraging the implementation of business activities that have competitiveness and power in the midst of fierce market competition. While transparency of business activities will enable every element of the Company to build trust and openness and allow public shareholders to follow every movement of our growing business. While supervision control will ensure that the Company will remain in the right corridor.
Pelaksana tata kelola yaitu Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit, serta Internal Audit, merupakan jajaran manajerial yang berjuang sekuat tenaga demi berlangsungnya daya tumbuh perusahaan.
The corporate governance structure comprises Board of Commissioners, Board of Directors, Audit Committee, and Internal Audit, is the managerial line that fought hard for the sustainability of the Company’s growth.
Pemberian Nasehat oleh Dewan Komisaris
Provision of Advice by the Board of Commissioners
Dewan Komisaris beranggotakan 3 personil yang dipilih, diangkat, dan diberhentikan sesuai Anggaran Dasar Perusahaan dalam sebuah proses RUPS. Masa kerja untuk jangka waktu 3 (tiga ) tahun. Susunan Dewan Komisaris saat ini meliputi 1 (satu) Komisaris Utama dan tiga anggota Komisaris.
The Board of Commissioners consists of 3 personnel which elected, appointed and dismissed in accordance with the Company’s Articles of Association in GMS, with a tenure of 3 (three) years. The Board of Commissioners currently comprises 1 (one) President Commissioner and three members of the Board of Commissioners.
Secara garis besar tugas utama Dewan Komisaris sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar Perusahaan adalah untuk mengawasi pengurusan Perusahaan oleh Direksi dan memberi nasehat, menghadiri rapat Direksi dan menerima laporan-laporan Direksi atas semua peristiwa penting yang terjadi dalam proses jalannya usaha serta melakukan pengawasan sebagaimana ditugaskan dalam Angggaran Dasar Perusahaan.
Broadly speaking, the main duties of the Board of Commissioners as stipulated in the Company’s Articles of Association are to oversee the Company’s management by the Board of Directors and to provide advises, attend the Board of Directors’ meetings and receive the Board of Directors reports on all important events occurring in the business process and supervise as assigned in the Company’s Articles of Association.
Frekuensi pemberian nasehat dilakukan paling kurang 12 kali dalam satu tahun. Dengan cara melalui surat dan rapat gabungan dengan Direksi.
The frequency of advising is done at least 12 times a year, through letters and joint meetings with the Board of Directors.
Perubahan Komposisi Dewan Komisaris
Change in the Composition of the Board of Commissioners
Tahun buku 2016 terjadi beberapa perubahan dalam susunan Dewan Komisaris Perusahaan. Hal ini terjadi sebagai sebuah hal biasa pada sebuah badan usaha yang dinamis. Terdapat beberapa pergantian personil sesuai dengan
During the fiscal year 2016 there were changes in the composition of the Company’s Board of Commissioners. It is natural occurrence of a dynamic business entity. There were several personnel changes according to the applicable rules.
Kata kunci Perusahaan di tahun 2016 adalah kolaborasi. Perusahaan menjalin kolaborasi dengan berbagai pihak mulai dari maskapai penerbangan lokal dan internasional. The Company’s keyword in 2016 was collaboration. The Company entered into collaborations with various parties from local to international airlines.
Laporan Tahunan 2016 Annual Report
15
aturan yang berlaku. Bapak Pranowo Gumulia masuk dalam jajaran Dewan Komisaris, diangkat dalam Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 12 Mei 2016 selaku Komisaris Perusahaan menggantikan Ibu Susanna Kusnowo yang semula selaku Komisaris Perusahaan yang mengundurkan diri karena alasan pribadi.
Mr. PranowoGumulia entered the Board of Commissioners, appointed at the General Meeting of Shareholders on May 12, 2016 as the Company’s Commissioner replacing Susanna Kusnowo who resigned for personal reasons.
Demikian garis besar laporan tahun buku 2016. Selaku Dewan Komisaris, kami sangat bangga terhadap peran serta segenap personil di semua lini usaha dalam memberikan kinerja terbaik yang membuahkan pencapaian hasil usaha di tahun buku 2016 ini. Kami sangat optimis menyambut tahun buku mendatang dengan harapan mencetak prestasi lebih baik lagi.
Hence is the outline of the 2016 annual report. As Board of Commissioners, we are very proud of the participation of all personnel in all business lines in delivering the best performance, resulting in the achievement of business results in this fiscal year 2016. We are very optimistic towards the upcoming year with the hope of achieving better performance.
Jakarta, April 2017 | April 2017 Dewan Komisaris | Board of Commissioners
Pranowo Gumulia Komisaris Commissioner
Thio Gwan Po Micky Komisaris Utama President Commissioner
Suhanda Wiraatmadja Komisaris Independen Independent Commissioner
Consolidating Our Moves Forward.
16
Laporan Direksi Directors’ Report
Dari kiri ke kanan From left to right Hardy Karuniawan Direktur Director Agustinus Kasjaya Pake Seko Direktur Utama President Director Nurhalim Lindarto Direktur Independen Independent Director
Laporan Tahunan 2016 Annual Report
17
“ Selaku Direksi, kami menjalankan strategi usaha yang berlandaskan sinergisitas. Baik dengan Dewan Komisaris maupun antara Direksi dengan seluruh divisi. ”
“ As the Board of Directors, we implement a business strategy that based on synergy, both with the Board of Commissioners or between the Board of Directors and all divisions. “ Pemegang Saham yang Terhormat,
Dear Respected Shareholders,
Puji Syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas perkenanNYA kami masih dan terus memelihara eksistensi Perusahaan dalam industri pariwisata di Indonesia dengan baik. Empat puluh lima tahun sejak didirikan, Perusahaan kini telah berkembang dan menjadi salah satu pelaku usaha yang dikenal dengan pertumbuhan usaha sehat tepercaya di tanah air.
Thank God to God Almighty, for His blessing upon us, so that we are still able and continue to well maintain the existence of the Company in the tourism industry in Indonesia. Forty-five years since its establishment, the Company has now grown to become one of the most trusted business players with healthy business growth.
Dewasa ini, kami membaca arah kebijakan perekonomian Indonesia memperlihatkan gerak fisik yang tumbuh pesat di sektor pembangunan infrastruktur. Baik pada investasiinvestasi baru maupun peninjauan kembali investasi lama yang tertunda atau bahkan terhenti. Maraknya pemerataan pembangunan yang menyentuh pulau-pulau terjauh dari pusat pemerintahan seperti blok Masela dan trans Papua, hingga kucuran dana desa yang mendorong bangkitnya sektor riil di desa-desa. Kesemuanya menumbuhkan optimisme berbagai kalangan dunia usaha untuk terciptanya iklim ekonomi lebih baik di tengah perlambatan perekonomian dunia.
Nowadays, we understand that the direction of Indonesian economic policy shows a rapidly growing physical development in the infrastructure sector,both new investments as well as those which has been pending for quite some times or even halted. The widespread distribution of development has touched many remote islands, far away from the center of government, such as Masela and Trans Papua blocks, and the fund distributed for villages gave rise to real sector in the villages.All of which has fostered optimism among business circles to create a better economic climate amid the global economic slowdown.
Kinerja Usaha tahun 2016
Business Performance in 2016
Strategi dan Kebijakan Selaku Direksi, kami menjalankan strategi usaha yang berlandaskan sinergisitas. Baik dengan Dewan Komisaris maupun antara Direksi dengan seluruh divisi. Dengan sinergisitas Direksi dengan Dewan Komisaris, kami memandu Perusahaan. Sebagai nahkoda yang membawa arah kapal ke jalur yang benar. Kami harus menciptakan etos kerja yang penuh semangat dan optimisme.
Strategy and Policy As the Board of Directors, we implement a business strategy that based on synergy, both with the Board of Commissioners or between the Board of Directors and all divisions. With the synergy forged between the Board of Directors and Board of Commissioners, we guide the Company. As the captain who leads the ship to the right direction,we must create a vibrant and optimistic work ethic.
Setiap pemberlakuan kebijakan oleh Direksi selalu menggunakan pendekatan dua arah. Artinya, sebuah kebijakan bukan semena-mena dijalankan sebagai sebuah instruksi direksi namun telah melalui pendekatan dan koordinasi dari berbagai sektor. Pelaksanaan kebijakan
Every policy enforced by the Board of Directors always uses a two-pronged approach, a policy that is not merely executed as an instruction from the Directors but through approaches and coordination withvarious sectors. The policy is implemented with focus on detail, in an integrated manner and results-
Consolidating Our Moves Forward.
18
dijalankan secara fokus terhadap detil , terintegrasi dan berorientasi pada hasil. Manajemen Perusahaan kami kawal dengan edukasi dan evaluasi program secara periodik. Kami memonitor secara langsung efisiensi biaya pengeluaran, perbaikan services, dan product knowledge.
oriented. We closely watch the managementconduct through periodic education and program evaluation. We directly monitorthe efficiency of expenditures, service improvements, and product knowledge.
Perbandingan Hasil Usaha Dalam pengawalan strategi dan kebijakan usaha yang kami jalankan, Perusahaan berhasil menutup tahun buku 2016 dengan keuntungan yang dapat dipertanggungjawabkan. Meskipun Perusahaan tidak mencetak keuntungan besar secara nominal tetapi hasil yang dicapai di tengah melesunya dunia usaha, cukup rasional. Tahun buku 2016 secara garis besar dapat kami laporkan Pendapatan sebesar Rp 1.607,30 Milyar atau mengalami kenaikan sebesar 2,20% dibanding tahun buku 2015.Perusahaan meraih Laba Sebelum Pajak Penghasilan sebesar Rp 33,95 Milyar, yang setelah dikurangi Beban Pajak Penghasilan sebesar Rp 6,74 Milyar, menghasilkan Laba Tahun Berjalan sebesar Rp 27,21 Milyar naik 4,10% atau sebesar Rp 1,07 Milyar dibandingkan tahun tahun 2015 sebesar Rp 26,14 Milyar.
Business Results Comparison By implementing our strategy and business policies, the Company succeeded in closing the 2016 fiscal year with accountable profits. Although the Company did not record a nominally huge profit, however, given thesluggish business world, such achievement was quite rational. In the fiscal year 2016, we can report a Revenue of Rp 1,607.30 Billion or an increase of 2.20% compared to fiscal year 2015., translated into a Profit Before Income Tax of Rp 33.95 Billion, net of Income Tax Expenses of Rp 6.74 billion, resulting in a Net Profit of Rp 27.21 billion, up 4.10% or Rp 1.07 Billion compared to the Rp 26.14 Billion in 2015.
Kendala Usaha Terdapat sedikit kesenjangan antara garis besar pendapatan dan target yang diinginkan. Hal ini disebabkan beberapa kendala usaha. Yang terutama adalah melambatnya perekonomian dunia yang merambah hampir ke segala bidang usaha. Secara global, perlambatan perekonomian, dipengaruhi kondisi politik dan ekonomi Amerika Serikat yang pemulihannya tidak secepat yang diharapkan, normalisasi ekonomi Tiongkok yang masih terus berlangsung. Pengaruh berikutnya yang sangat signifikan adalah turunnya harga minyak mentah dunia yang memicu jatuhnya harga berbagai komoditas. Permintaan barang dan jasa ikut turun sehingga banyak korporasi mengalami penurunan laba dan menunda ekspansi atau investasi baru serta melakukan penghematan belanja komoditas dan biaya perjalanannya.
Business Constraints There was a small gap between revenues and target due to several business constraints. And the main constraint was the sluggish world economy affecting almost all areas of business. Globally, the economic slowdown was influenced by the political and economic conditions of the United States whose recovery was not as fast as expected, the continuing normalization of China’s economy. The other significant effect was the decline in world crude oil prices that triggered the collapse of prices of various commodities. Demand for goods and services has fallen and many corporations experienced a decreased profits and delayed expansion or new investments, as well as reducing spending and travel costs.
Pengaruh berikutnya adalah sengitnya persaingan usaha perjalanan dan wisata secara retail dan on-line. Pemasaran tidak hanya di ruang publik, namun juga secara gencar menyerbu ruang privat melalui semakin merakyatnya telepon genggam dan teknologi internet.
The next influence was the fierce competition in retail and online travel and tourism business. Marketing today is not only in public areas, but also incessantly invaded private space through the increasing popularity of mobile phones and internet technology.
Berbekal pengalaman, jaringan kemitraan dan sinergisitas usaha, Perusahaan dapat mengatasi berbagai kendala usaha dan meskipun belum sesuai dengan target pendapatan yang kami canangkan, kami optimis profil pendapatan ke depan akan semakin membaik.
With experience, partnership network and business synergy, the Company was able to overcome various business constraints and although fall short of our targeted revenue, we are optimistic that in the future,profile ot incomes will be improved.
Prospek Usaha Publikasi laporan IMF mengenai kondisi perekonomian Indonesia di tahun 2016 menilai bahwa ekonomi Indonesia tetap solid dan stabil di tengah tekanan kondisi ekonomi dunia. Sejumlah progres seperti proyek infrastruktur yang sedang berjalan, paket deregulasi ekonomi dan instruksi Presiden tentang pemberdayaan sektor industri kreatif dan pariwisata, memberikan tinjauan positif atas upaya-upaya Pemerintah dalam membangun ketahanan ekonomi.
Business Prospect The publication of the IMF reported the condition of Indonesian economy in 2016, assessing that Indonesia’s economy remains solid and stable amidst the pressure on world economic conditions. A number of progresses such as ongoing infrastructure projects, economic deregulation packages and Presidential directives on the empowerment of creative and tourism industries, has provided positive reviews on the Government’s efforts to build economic resilience.
Laporan Tahunan 2016 Annual Report
19
Perusahaan percaya bahwa pemerintah berperan menjaga kondisi ekonomi dan politik agar tetap kondusif sehingga kegiatan dunia usaha dapat berlangsung dengan baik. Bagi Perusahaan, determinasi pemerintah untuk menjadikan sektor pariwisata sebagai motor penggerak ekonomi patut disambut sebagai peluang yang sangat menjanjikan mengingat potensi sumber daya yang sangat besar di negeri kita.
The Company believes that the government is playing a role in maintaining conducive economic and political conditions,and keep the business world activities in order. For the Company, the determination of the government to make the tourism sector as the driving force of the economy should be welcomed sinceit was very promising opportunity given the enormous resource potential in our country.
Melalui program-program dari Kementrian Pariwisata dan Badan Ekonomi Kreatif , tampak jelas target pemerintah untuk memproyeksikan sektor pariwisata sebagai penyumbang devisa potensial. Sementara gambaran secara global pun memperlihatkan sektor pariwisata kian signifikan menunjang pertumbuhan ekonomi dunia.
Through programs from the Ministry of Tourism and the Creative Economy Agency, it is clear that the government’s target is to project the tourism sector as a potential foreign exchange contributor. On the other hand, the global picture also shows that tourism sector increasingly supports the growth of the world economy.
Kami juga menangkap peluang penetapan sepuluh destinasi prioritas yaitu Tanjung Kelayang – Danau Toba – Tanjung Lesung – Kepulauan Seribu – Bromo Tengger Semeru – Mandalika – Labuan Bajo – Wakatobi - Borobudur dan Morotai. Dan target pemerintah untuk mendatangkan 20 juta wisatawan mancanegara tidak mustahil dapat direalisasikan.
We also seized the opportunity from the determination of ten priority destinations, namely: Tanjung Kelayang - Danau Toba - Tanjung Lesung - Kepulauan Seribu - Bromo Tengger Semeru Mandalika - Labuan Bajo - Wakatobi - Borobudur and Morotai. And the government’s target to bring in 20 million foreign tourists is not impossible to be realized.
Penerapan Tata Kelola Perusahaan Adalah tugas Direksi untuk mewujudkan Perusahaan yang sehat (Good Corporate Governance). Kami bekerja dalam koridor etika bisnis dan mematuhi peraturan perundangundangan yang berlaku. Sebagai acuan pengelolaan, Perusahaan berbasiskan modal dasar yang meliputi, tanggung jawab menjaga stabilitas pertumbuhan usaha, menjalankan kegiatan usaha dengan transparan, serta melakukan kontrol pengawasan ketat di setiap lini organisasi Perusahaan.
The Implementation of Corporate Governance The Board of Directors has the responsibility to realize a healthy Company (Good Corporate Governance). We work within the corridor of business ethics and in compliance with applicable laws and regulations. As a benchmark for management, the Company was based on its basic capital consisting responsibility of maintaining business growth stability, conducting business transparently, and conducting strict supervision controls in every line of the Company’s organization.
Menjaga stabilitas pertumbuhan usaha akan dicapai dengan mendorong pelaksanaan kegiatan usaha yang memiliki daya saing dan daya tumbuh di tengah ketatnya kompetisi pasar. Sementara transparansi kegiatan usaha akan memungkinkan setiap elemen Perusahaan membina kepercayaan dan keterbukaan dan publik pemilik saham dapat mengikuti gerak tumbuh badan usaha. Sementara kontrol pengawasan akan memastikan jalannya Perusahaan berada dalam koridor yang benar.
Maintaining the stability of business growth will be achieved by encouraging the implementation of business activities that arecompetitive and has growing power in the midst of tight market competition. While transparency of business activities will enable every element of the Company to build trust and openness and shareholders can follow the developmentour business. While supervision control will ensure that the Company stays in the right corridor.
Direksi terdiri dari 3 personil. Direksi bertanggung jawab penuh dalam melaksanakan tugasnya untuk mencapai maksud dan tujuan visi dan misi, dengan persetujuan Dewan Komisaris. Pembagian tugas dan wewenang setiap anggota Direksi ditetapkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) atau dapat dilimpahkan kepada Dewan Komisaris.
The Board of Directors consists of 3 personnel. The Board of Directors is fully responsible in performing its duties to achieve the aims and objectives of the vision and mission, with the approval of the Board of Commissioners. The division of duties and authority of each member of the Board of Directors are determined by the General Meeting of Shareholders (GMS) or can be delegated to the Board of Commissioners.
Rapat Direksi dilaksanakan sekurang-kurangnya 1 kali dalam satu bulan. Secara rutin Direksi mengadakan rapat dengan seluruh pimpinan departemen dalam organisasi Perusahaan guna mengevaluasi jalannya kegiatan usaha, efektivitas usaha dan seluruh mata rantai operasional Perusahaan.
The Board of Directors convenes meeting at least once a month. The Board of Directors regularly meets with all headsof department within the Company’s organization to evaluate the course of our business activities, business effectiveness and the entire operational chain.
Consolidating Our Moves Forward.
20 Di tahun buku 2016, Direksi mewujudkan Tata Kelola Perusahaan ke dalam strategi usaha yang menekankan beberapa hal. Yaitu, melakukan effisiensi dengan memanfaatkan kemajuan teknologi IT melalui kerjasama dengan Sabre Global Distribution System di mana kami dapat meningkatkan produktivitas Travel Consultant. Kemudian, melalui sistem keanggotaan BBTC (Bayu Buana Travel Club), kami bisa mendapatkan banyak customer insight yang kami jadikan sebagai acuan dalam meningkatkan kualitas layanan dan pengembangan produk. Kami juga terus mendorong program-program andalan seperti inbound, corporate travel management, hotel distribution dan bisnis MICE (Meeting, Incentives, Convention, Events). Di samping itu kami mengembangkan bisnis OTA (Online Travel Agent) melalui anak perusahaan PT Hulaa Travel Indonesia serta mulai menjalankan bisnis Umroh melalui anak perusahaan PT Babussalam Buana Mitra.
In the fiscal year 2016, the Board of Directors translated the Corporate Governance into a business strategy that emphasizes several issues, namelyefficiency by utilizing IT technology advancement through a cooperation with Saber Global Distribution System where we can improve Travel Consultant productivity. Then, through the membership system of BBTC (Bayu Buana Travel Club), we can get many customer insight for reference in improving the quality of service and product. We are also continuing to promote key programs such as inbound, corporate travel management, hotel distribution and MICE (Meeting, Incentives, Convention, Events) business. In addition, we expanded our OTA (Online Travel Agent) business through our subsidiary, namely PT Hulaa Travel Indonesia and started our Umrah business through our subsidiary PT Babussalam Buana Mitra.
Kami mengawal program-program berjalan dengan sikap tanggap dan antisipatif terhadap munculnya tren pasar di mana bermunculan agen perjalanan dan wisata on-line yang menawarkan kemudahan kepada konsumen serta melakukan perang harga. Kami memberlakukan reservasi tiket grup secara lebih awal pada layanan produk high season. Sedangkan pada low season, kami menerapkan pricing leadership strategy.
We oversee the execution of our programs with a responsive and anticipatory manner towards emerging market trends in which many on-line travel and tours agents offer consumers convenience and triggered a price war. We exercise the policy of earlier group ticket reservations during high season, while in low season, we apply pricing leadership strategy.
Pengembangan produk dan kolaborasi sistim IT, kami selaraskan dengan pengembangan sumber daya manusia. Kini Perusahaan ditopang oleh lebih dari 550 karyawan. Program peningkatan SDM dilakukan dengan pengembangan kompetensi berupa pelatihan secara periodik. Menyertakan personil dalam Program Asuransi (hospitalization), tunjangan dan bonus bagi karyawan berprestasi dan perbaikan sistem renumerisasi secara berkala. Perusahaan telah melaksanakan Ketetapan Undang-Undang Ketenegakerjaan No. 13 tahun 2003 tanggal 25 Maret 2003 tentang program imbalan paska kerja karyawan yang perhitungannnya dilakukan oleh Aktuaris Independen.
We aligned product development and IT systems collaboration with human resource development. The Company is now supported more than 550 employees. Human Resource Development Program is carried out by developing the competence through regular training. We include our employee in Insurance Program (Hospitalization),allowance and bonuses for outstanding employees and periodic renumerization improvement. The Company has implemented the provisions of the Manpower Law no. 13 of 2003 dated March 25, 2003, concerning the employee post-employment benefits plan, which is calculated by an independent actuary.
Perusahaan juga menerapkan kebijakan mutu K3. Di mana Perusahaan berpegang kepada komitmen terhadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja Sumber Daya Manusia. Perusahaan juga telah melaksanakan penyertaan karyawan dalam program BJPS yang sedang dimasyarakatkan Pemerintah.
The Company also implements the OHSE quality policy, in which the Company adheres to its commitment to the Occupational Safety and Health of Human Resources. The Company has also undertaken the inclusion of employees in the BJPS program, which is being promoted by the Government.
Adalah tugas Direksi untuk mewujudkan Perusahaan yang sehat (Good Corporate Governance). Kami bekerja dalam koridor etika bisnis dan mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku. The Board of Directors has the responsibility to realize a healthy Company (Good Corporate Governance). We work within the corridor of business ethics and in compliance with applicable laws and regulations.
Laporan Tahunan 2016 Annual Report
21 Perubahan Komposisi Direksi Pada susunan Direksi, terjadi perubahan yang dijalankan sesuai peraturan Perusahaan. Bapak Pranowo Gumulia selaku Direktur Utama telah memasuki masa purna tugas dan digantikan oleh Bapak Agustinus Kasjaya Pake Seko yang sebelumnya menjabat Direktur Independen.
Changes in the Composition of the Board of Directors A change in the composition of the Board of Directors occurred in accordance with the Company regulations. Mr. Pranowo Gumulia as the President Director has entered retirement and is replaced by Mr. Agustinus Kasjaya Pake Seko who previously served as Independent Director.
Adapun jabatan Direktur Independen yang semula dijabat oleh Bapak Agustinus Kasjaya Pake Seko, kini digantikan oleh Bapak Nurhalim Lindarto.
The position of Independent Director who was previously held by Mr. Agustinus Kasjaya Pake Seko, now is held by Mr. Nurhalim Lindarto.
Demikian hal-hal yang dapat kami sampaikan sebagai laporan tahun buku 2016 secara garis besar. Kami selaku Direksi bersama seluruh elemen Perusahaan telah menjalankan kegiatan usaha yang berpegang teguh kepada Visi dan Misi Perusahaan dengan dukungan berbagai pihak terkait. Oleh karena itu, kami menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya dan terima kasih yang tulus kepada para shareholders, dan seluruh rekanan, serta kepada semua pihak yang telah bekerjasama dengan Perusahaan.
Hereby we have presented the outlines of our 2016 Annual Report.As the Board of Directors, together with all elements of the Company, we havemanaged the business activities by adhering to our Vision and Mission, with the support of various parties concerned. Therefore, we would like to express our highest appreciation and sincere gratitude to shareholders, and all partners, as well as to all parties who have cooperated with the Company.
Kami sampaikan bahwa melewati masa-masa sulit adalah hal yang wajar sebagai risiko usaha, namun sanggup terus menjaga kebersamaan yang solid adalah sebuah prestasi. Kepercayaan Anda semua menjadi bekal bagi kami untuk terus berkarya. Demikian juga kepada seluruh jajaran manajemen dan karyawan yang merupakan anggota keluarga besar Bayu Buana, kami sangat mengapresiasi daya juang demi mempertahankan daya saing Perusahaan. Kita semua percaya, bahwa dengan kerja keras dan rasa satu perjuangan merupakan bekal terbaik untuk berprestasi lebih tinggi di masa mendatang.
We understand that going through challenging times is natural and is part of business risk, but coming out as a solid team is an achievement of its own right. Your trust has encouraged us to keep on working. And the same goes to all management and employees, members of Bayu Buana’s big family, we greatly appreciate our fighting spirit in maintaining our competitiveness. We all believe, that with hard work and as one spirit, we have what it takes to achieve higher in the future.
Jakarta, April 2017 | April 2017 Direksi | Directors
Hardy Karuniawan Direktur Director
Agustinus Kasjaya Pake Seko Direktur Utama President Director
Nurhalim Lindarto Direktur Independen Independent Director
Consolidating Our Moves Forward.
22
Bayu Buana memiliki kerja sama kemitraan lokal dan internasional yang memiliki pengalaman dan reputasi terbaik dalam industri terkait. the Company entered into local and international partnerships with most experienced and reputable parties.
Profil Perusahaan Company Profile
Laporan Tahunan 2016 Annual Report
23
Consolidating Our Moves Forward.
24
Sekilas Perusahaan About The Company
Perusahaan adalah travel agent pertama yang dikukuhkan dalam sertifikat ISO 9001:2000 untuk sistem kualitas manajemen pada bulan Oktober 2002 serta sertifikat OHSAS 18001 untuk bidang kesehatan dan keselamatan kerja. Penghargaan terkini adalah Superbrands Award 2015 yang menandai Bayu Buana sebagai salah satu perusahaan jasa perjalanan dan wisata terbaik. The Company is even named as the first travel agent to receive ISO 9001: 2000 for quality management system in October 2002, and OHSAS 18001 for occupational health and safety. The latest award won by the Company was Superbrands Award 2015, signifying the position of Bayu Buana as one of the best tour and travel agent.
* Dragon and Tiger Pagodas, Taipei
* New Zealand
* Candi Borobudur, Yogyakarta
Didirikan pada tahun 1972 di Jakarta, PT Bayu Buana Tbk adalah Perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha penyelenggara perjalanan dan wisata berskala besar. Perusahaan yang dikelola secara modern dan transparan ini kemudian berkembang pesat dan menjadi travel agent pertama yang terdaftar sebagai Perusahaan Publik di Bursa Efek di Jakarta dan Surabaya pada bulan Oktober 1989.
Established in 1972 in Jakarta, PT Bayu Buana Tbk is a company engaging in large scale travel and tour business. Under a modern and transparent management, the Company flourished rapidly and became the first travel agent listed as public company on Jakarta Stock Exchange and Surabaya Stock Exchange in October 1989.
Bayu Buana dikenal sebagai pioner travel agent yang memberdayakan e-commerce. Bayu Buana on-line di www.bayubuanatravel.com, dan e-newsletternya memaksimalkan fungsi Customers Relationship Management yang menyajikan semua informasi terkait kebutuhan perjalanan dan wisata. Maksimalisasi penggunaan IT memungkinkan Perusahaan memasarkan Layanan Satu Atap Bayu Buana berupa solusi perjalanan terpadu. Yaitu layanan yang dirancang secara optimal demi memenuhi kebutuhan konsumen dalam reservasi perjalanan, penyediaan tiket, pengurusan dokumen perjalanan hingga layanan pendukung seperti penyediaan pemandu wisata, penyewaan transportasi serta pemesanan akomodasi.
Bayu Buana is also known as the first travel agency to tap into the e-commerce. Bayu Buana’s website www.bayubuanatravel. com, and its e-newsletter maximize Customers Relationship Management by providing all information regarding travel and tour. By maximizing the use of IT, the Company is enabled to market Bayu Buana One Stop Services as an integrated travel solution. This service is optimally designed to meet the needs of consumers, such as travel reservation, tickets, travel documents and supporting services such as the provision of tourist guide, transportation rentals and booking accommodations.
Untuk itu, Bayu Buana memiliki kerja sama kemitraan lokal dan internasional yang memiliki pengalaman dan reputasi terbaik dalam industri terkait. Diantaranya adalah BCD Travel Management Company. Sebuah Perusahaan bertaraf internasional, pengelola jasa perjalanan terkemuka dalam layanan kualitas serta memberikan solusi manajemen pembiayaan perjalanan inovatif kepada perusahaanperusahaan di seluruh dunia. BCD beroperasi di lebih dari 110 negara mencakup Asia Pasific, Eropa, USA dan Afrika. BCD telah meraih penghargaan “The Most Admired Travel Management Company” pada tahun 2013, 2014, dan 2015.
To that end, the Company entered into local and international partnerships with most experienced and reputable parties, such as BCD Travel Management Company, a world class company providing innovative management solutions for travel financing to companies worldwide. Operate in more than 110 countries in Asia Pacific, Europe, USA and Africa, BCD was awarded as “The Most Admired Travel Management Company” in the year 2013, 2014, and 2015.
Consolidating Our Moves Forward.
25
26
* Ha Long Bay, Vietnam
Perusahaan juga terintegrasi dengan SABRE system – global distribution system, untuk semua produk penerbangan internasional. Menyajikan keleluasaan pilihan, kepastian dan kemudahan bagi konsumen dalam memilih penerbangan, akomodasi/hotel dan harga yang transparan serta kompetitif. Integrasi Bayu Buana baik dengan kemitraan BCD maupun implementasi sistem SABRE memberikan keleluasaan bagi pelanggan untuk akses nonstop 24 jam sehari/7 hari seminggu.
The Company is fully integrated with SABRE system - a global distribution system for all international flights. It provides customers with flexible selection, assurance and conveniences in choosing flight, accommodation / hotel in transparent and competitive prices. Bayu Buana integration with BCD and the implementation of SABRE system provides customers with the conveniences of a 24-hour a day / 7-day a week nonstop access.
Berbekal pengalaman, profesionalisme dan komitmen pada kualitas layanan yang selalu menjadi acuan kerja, maka berbagai penghargaan berhasil diraih Bayu Buana dalam kiprahnya. Antara lain, “Best Performance” dari ABACUS – Sistem Reservasi melalui komputerisasi (CRS) , serta meraih gelar “Top Agent” selama 20 tahun dari berbagai maskapai penerbangan nasional maupun internasional. Bahkan Perusahaan adalah travel agent pertama yang dikukuhkan dalam sertifikat ISO 9001:2000 untuk sistem kualitas manajemen pada bulan Oktober 2002 serta sertifikat OHSAS 18001 untuk bidang kesehatan dan keselamatan kerja. Dan memperoleh anugerah penghargaan Adikarya Wisata 2004 dari Gubernur DKI Jakarta untuk peran serta Perusahaan dalam memajukan industri pariwisata Indonesia dan penghargaan “The Best Travel Agency – Indonesia “ dari TTG Asia pada tahun 2005 dan 2006. Penghargaan terkini adalah Superbrands Award 2015 yang menandai Bayu Buana sebagai salah satu perusahaan jasa perjalanan dan wisata terbaik.
With its experience, professionalism and commitment to quality of service as guidelines of work, Bayu Buana has succeeded in winning numerous awards during its course of history. The awards among others is “Best Performance” from ABACUS - computerized reservations system (CRS), “Top Agent” for 20 years from many national and international airlines. The Company is even named as the first travel agent to receive ISO 9001: 2000 for quality management system in October 2002, and OHSAS 18001 for occupational health and safety. The Company also won Adikarya Wisata 2004 from the Governor of Jakarta, as a recognition for its participation in promoting Indonesian tourism industry, and also won “The Best Travel Agency - Indonesia” from TTG Asia in 2005 and 2006. The latest award won by the Company was Superbrands Award 2015, signifying the position of Bayu Buana as one of the best tour and travel agent.
Dengan dukungan teknologi infromasi, sistem pengelolaan pelanggan berbasis pendekatan holistik, serta kemitraan BCD dan SABRE, memungkinkan para pelanggan Bayu Buana mendapatkan layanan premium di berbagai lokasi mancanegara. Saat ini Perusahaan berkantor pusat di Jl. Ir.H.Juanda III/2, JAKARTA 10120, Indonesia, dan didukung oleh lebih dari 500 personil karyawan.
With the support of Information technology and customer management system based on a holistic approach, as well as its partnerships with BCD and SABRE, Bayu Buana’s customers is able to access its premium services at various locations abroad. Currently the Company is headquartered in Jl. Ir.H.Juanda III/2, Jakarta 10120, Indonesia, and supported by over 500 employees.
Laporan Tahunan 2016 Annual Report
27
Struktur Perusahaan Company Structure
PT BAYU BUANA Tbk Board of Commissioners Jasa Perjalanan Travel Services
99,99%
51%
99%
PT BUANA GELAR PARIWICARA
PT BABUSSALAM BUANA MITRA
PT BAYU BUANA TRANSPORT
Pengelola Konvensi Event Organizer
Jasa Perjalanan Umroh Pilgrimage Travel Services
Transportasi Transportation
74,5%
99%
90%
99%
PT DHARMA BUANA EXPERINDO
PT DUTA BUANA EXPRESS
PT HULAA TRAVEL INDONESIA
PT ALFAZ TOUR
Agent Umum Penjualan Tiket Pesawat Airlines General Sales Agent
Agent Umum Penjualan Tiket Pesawat Airlines General Sales Agent
Jasa Agent Perjalanan Elektronik Online Travel Agent Services
Jasa Perjalanan Travel Services
* Merlion, Singapore
Consolidating Our Moves Forward.
MICE
GM MICE
Laporan Tahunan 2016 Annual Report
Incoming Service / Inbound
Business Development
Customer Relationship Management
Product & Pricing
GM Holiday
Organization Structure
Event & Promotion
Hotel Wholesaler Division
Sales
GM People Dev.
Account
NCD
BCD
Branches
HRD
Training
Accounting & Tax
Finance
Legal
Information Technology
Collection
Director Hardy Karuniawan
Internal Audit
Audit Committee
Nurhalim Lindarto
CTC
Agustinus Kasjaya Pake Seko
President Director
Thio Gwan Po Micky - President Commissioner Suhanda Wiraatmadja - Independent Commissioner Pranowo Gumulia - Commissioner
Board of Board of Commissioners Commissioners
Independent Director
GM Corporate
Corporate Secretary
Struktur Organisasi
General Affairs
Quality Assurance
28
29 Karyawan Menurut Jenjang Pendidikan
Per Desember 2016
Composition of Employees Based on Level of Education
547 Pe g awa i
266 pegawai / Employees SMU / Senior High School 109 pegawai / Employees Strata 1 / Bachelor Degree 83 pegawai / Employees Diploma 3 / Diploma 3 Degree 45 pegawai / Employees Diploma 1 / Diploma 1 Degree 21 pegawai / Employees Diploma 4 / Diploma 4 Degree 10 pegawai / Employees SMP / Junior High School 9 pegawai / Employees Diploma 2 / Diploma 2 Degree
4 pegawai / Employees Strata 2 / Master Degree
Kelompok Lama Kerja Karyawan Composition of Employees Based on Period of Employment
107
< 1 year
230
1 - 5 year
68 58 30 29 24
6 - 10 year 11 - 15 year 16 - 20 year 21 - 25 year 26 - 30 year > 30 year
1
Kelompok Umur Karyawan Composition of Employees Based on Age
35
<= 20 year old
231
21-30 year old
140 103
31 - 40 year old 41 - 50 year old
33
51-55 year old
5
> 55 year old
Consolidating Our Moves Forward.
30
Profil Dewan Komisaris Board of Commissioners’ Profile
Thio Gwan Po Micky Komisaris Utama President Commissioner Warga Negara Indonesia, lahir di Banjarmasin pada tahun 1957. Menyelesaikan pendidikan terakhir di California State University USA dan memperoleh gelar Master of Business Administration (MBA) tahun 1979. Bergabung dengan PT Asuransi Bina Dana Arta, Tbk sebagai Komisaris Independen sejak Juli 2004 – 2010 dan sebelumnya pernah menjabat sebagai Direktur pada tahun 1983 - 1986 yang waktu itu masih bernama PT Asuransi Bina Dharma Arta. Beliau pernah menjabat sebagai Direktur Eksekutif di Dharmala Group (1986 - 1996). Kemudian menjabat sebagai Komisaris PT Nexus Finance (1996 – 2009). Menjabat Komisaris di PT Bayu Buana Tbk dari tahun 2010 – 2012 kemudian sebagai Komisaris dan Komisaris Independen dari tahun 2012 – 2013 dan Komisaris PT Intiland Development Tbk tahun 2010 – sekarang. Diangkat menjadi Komisaris Utama PT Bayu Buana Tbk dalam Rapat Umum Pemegang Saham pada tanggal 30 April 2013 – 7 Mei 2014. Diangkat kembali sebagai Komisaris Utama PT Bayu Buana Tbk dalam Rapat Umum Pemegang Saham pada tanggal 7 Mei 2014 - sekarang. Indonesian citizen, born in Banjarmasin in 1957. Graduated from the California State University, USA with Masters of Business Administration (MBA) degree in 1979. He joined PT Asuransi Bina Dana Arta, Tbk. as Independent Commissioner in July 2004 to 2010 and previously served as Director in 1983 - 1986 which was then still known as PT Asuransi Bina Dharma Arta. He has served as Executive Director in Dharmala Group (1986-1996). Then served as Commissioner of PT Nexus Finance (1996-2009). Served as Commissioner of PT Bayu Buana Tbk from 2010 - 2012 and then as Commissioner and Independent Commissioner in 2012 - 2013 and Commissioner of PT Intiland Development Tbk. in 2010 - now. Firstly appointed as the President Commissioner of PT Bayu Buana Tbk during the Annual General Meeting of Shareholders, from April 30, 2013 until May 7, 2014. Reappointed as President Commissioner of PT Bayu Buana Tbk by the Annual General Meeting of Shareholders, from May 7, 2014 until present.
Laporan Tahunan 2016 Annual Report
31
Pranowo Gumulia Komisaris Commissioner Lahir di Kalimantan tahun 1953. Lulus Akademi Perhotelan dan Pariwisata Universitas Trisakti tahun 1976 dan Master of Business Administration dari University of the City of Manila tahun 1996. Menjabat sebagai Direktur Utama PT Bayu Buana, Tbk dari tahun 2010 - 2016, sebelumnya beliau telah menjabat selaku Direktur Perseroan dari tahun 1989 – 2010. Kemudian beliau diangkat menjadi Komisaris PT Bayu Buana Tbk dalam Rapat Umum Pemegang Saham pada tanggal 12 Mei 2016 – sekarang, serta menjabat juga sebagai pengurus di beberapa anak perusahaan. Born in Kalimantan in 1953. Graduated from the Academy of Hospitality and Tourism of Trisakti University in 1976 and earned his Master of Business Administration from the University of the City of Manila in 1996. He served as Director of PT Bayu Buana Tbk from 2010 to 2016, after previously serving as Director of the Company from 1989 - 2010. He was later appointed as Commissioner of PT Bayu Buana Tbk in the General Meeting of Shareholders on May 12, 2016 - present, and also serves as a board member in several subsidiaries.
Suhanda Wiraatmadja Komisaris Independen Independent Commissioner Lahir di Jakarta pada tanggal 25 Maret 1954 sebagai Warga Negara Indonesia yang berhasil menyelesaikan pendidikan di Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia pada tahun 1982 dan saat ini beliau adalah Komisaris Utama PT Pioneerindo Gourmet International, Tbk dan PT Dharma Nilaitama serta Komisaris Independen PT Bayu Buana, Tbk sejak diangkat dalam Rapat Umum Pemegang Saham pada tanggal 30 April 2013 – 7 Mei 2014. Diangkat kembali sebagai Komisaris Independen PT Bayu Buana Tbk dalam Rapat Umum Pemegang Saham pada tanggal 7 Mei 2014 - sekarang. Dan sebelumnya pernah menjabat sebagai Komisaris Utama PT Zurich Insurance Indonesia, PT Maskapai Reasuransi Indonesia, Tbk, PT Towers Watson Purbajaga dan PT Asuransi Bina Dana Arta, Tbk serta Komisaris dan Komisaris Independen PT Bayu Buana Tbk sejak 17 Juni 2009 – 30 April 2013. Indonesian citizen, born in Jakarta, March 25, 1954. He graduated from the Accounting Department, Faculty of Economics, University of Indonesia in 1982 and today he serves as the President Commissioner of PT Pioneerindo Gourmet International Tbk and PT Dharma Nilaitama, and as Independent Commissioner of PT Bayu Buana, Tbk since was appointed at the General Meeting of Shareholders, from April 30, 2013 - May 7, 2014. Reappointed as Independent Commissioner of PT Bayu Buana Tbk in the General Meeting of Shareholders, from May 7, 2014 - present. Previously served as Commissioner of PT Zurich Insurance Indonesia, PT Maskapai Reasuransi Indonesia, Tbk, PT Towers Watson Purbajaga and PT Asuransi Bina Dana Arta Tbk and Commissioner and Independent Commissioner of PT Bayu Buana Tbk since 17 Juni 2009 - 30 April 2013.
Consolidating Our Moves Forward.
32
Profil Direksi Directors’ Profile
Agustinus Kasjaya Pake Seko Direktur Utama President Director Lahir di Lombok Timur, tahun 1973.Sarjana Politeknik Universitas Udayana Bali dengan studi di bidang Tourism Management. Karirnya dimulai tahun 1996 sebagai Sales Executive di Sol Elite Paradiso Hotel, Bali.Kemudian meningkat menjadi Sales Manager dari tahun 1997 - 1999 dan meningkat lagi menjadi Director of Sales dari tahun 1999 - 2000. Memulai karirnya di PT Bayu Buana, Tbk sebagai Branch Manager untuk wilayah Bali dari tahun 2000 - 2009, di saat bersamaan menjabat sebagai Inbound Tour Manager dari tahun 2000 - 2010. Dan dari tahun 2009 - 2010, juga menjabat sebagai Area Manager untuk Indonesia bagian Timur, meliputi Bali & Balikpapan. Serta pernah mengikuti berbagai pendidikan dan pelatihan manajemen di dalam dan di luar negeri antara tahun 2007 - 2010. Diangkat menjadi Direktur PT. Bayu Buana, Tbk sejak 21 Mei 2010 – Mei 2014 dan Direktur Independen sejak 7 Mei 2014 – Mei 2016. Kemudian menjabat sebagai Direktur Utama PT Bayu Buana Tbk sejak diangkat dalam Rapat Umum Pemegang Saham pada tanggal 12 Mei 2016 – sekarang. Born in East Lombok in 1973, Graduated from the Polytechnic of the University of Udayana Bali, majoring in Tourism Management. Started his career in 1996 as Sales Executive at Sol Elite Paradiso Hotel, Bali. Then appointed as Sales Manager (1997-1999) and promoted to Director of Sales (1999 – 2000). Joined PT Bayu Buana, Tbk as Branch Manager for Bali Area (2000-2010) and concurrently as Inbound Tour Manager 2000 – 2010. In 2009 - 2010, also served as Area Manager for Eastern Indonesia, covering Bali & Balikpapan. He attended several education and training in management from 2007 – 2010. Served as Director of PT. Bayu Buana, Tbk in May 21, 2010 – May 2014, and as Independent Director from May 7, 2014 to May 2016. Later on, appointed as President Director of PT. Bayu Buana, Tbk during the General Meeting of Shareholders on May 12 2016 – now.
Laporan Tahunan 2016 Annual Report
33 Hardy Karuniawan Direktur Director Lahir di Bangka pada tahun 1965.Meraih gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi tahun 1990 di STEI (Sekolah Tinggi Ekonomi Indonesia) dan melanjutkan S2 Management di Unversitas Trisakti dengan meraih gelar Magister Management (MM) Jurusan Finance tahun 1996. Mengawali karirnya di Kantor Akuntan Publik Richard B. Tanubrata dari tahun 1987 - 1990 dengan jabatan terakhir sebagai Chief Auditor. Menjabat sebagai Chief Accounting and Tax di PT. Putra Surya Prima dari tahun 1990-1991. Melanjutkan karirnya di PT Putra Surya Pahala dari tahun 1991 - 1994 sebagai Finance and Accounting Manager. Tahun 1994 – 1996 menjabat sebagai Finance Manager di PT Doson Indonesia (Nike). Berkarir di PT Primaswadana Perkasa Finance sebagai Kepala Cabang dari tahun 1996 - 1998 dan sebagai Regional Operation Manager tahun 1998 - 2002. Menjabat sebagai General Manager di PT Dharmatama Megah Finance dari tahun 2002 - 2009. Diangkat menjadi Direktur di PT Bayu Buana, Tbk dalam Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 21 Mei 2010 - 7 Mei 2014. Diangkat kembali sebagai Direktur PT Bayu Buana Tbk dalam Rapat Umum Pemegang Saham pada tanggal 7 Mei 2014 – sekarang. Born in Banka in 1965. Graduated with a Bachelor’s Degree in Economy majoring in Accounting in 1990 from STEI and earned his post graduate degree in Management from the University if Trisakti, with a Magister Management (MM) Degree in Finance in 1996. Started his career in Public Accounting Firm Richard B. Tanubrata (1987 - 1990) with latest position as Chief Auditor. Served as Chief Accounting and Tax at PT. Putra Surya Prima from 1990 to 1991, then as Finance and Accounting Manager at PT Putra Surya Pahala from 1991 – 1994. In 1994 – 1996 served as Finance Manager at PT Doson Indonesia (Nike). Worked at PT Primaswadana Perkasa Finance as Head of Branch Office from 1996 - 1998 and as Regional Operation Manager in 1998 - 2002. Served as General Manager of PT Dharmatama Megah Finance in 2002 - 2009. Appointed as Director of PT Bayu Buana Tbk in the General Meeting of Shareholders from May 21, 2010 until May 7, 2014. He was reappointed as a Director of PT Bayu Buana Tbk in the General Meeting of Shareholders from May 7, 2014 - present.
Nurhalim Lindarto Direktur Independen Independent Director Lahir di Medan, 14 Juli 1972. Beliau menyelesaikan pendidikan Bachelor of Commerce dalam bidang Management & Marketing tahun 1994 dan Post graduate Diploma in Business (Management) tahun 1995 pada Curtin University of Technology, Perth, Western Australia. Sebelum bergabung dengan PT Bayu Buana Tbk beliau pernah menempati sejumlah posisi, yaitu : 1996 – 1998 sebagai Management Trainee & Executive Assistant Business Development di Singapore Airlines Jakarta. Tahun 1998 – 1999 sebagai Sales & Marketing Manager di Air France Indonesia kemudian diangkat menjadi Commercial Manager dari tahun 1999-2005. Tahun 2006-2008 menjabat sebagai District Sales Manager di Qatar Airways Indonesia dan selanjutnya tahun 2009-2010 menjabat sebagai Executive di PT Global Putra International. Tahun 2010-2014 menjabat sebagai Sales & Marketing Manager di Turkish Airlines Indonesia, kemudian menjabat sebagai General Manager Marketing Research di PT Indopoly Swakarsa Industry tahun 2014. Tahun 2014 - 12 Mei 2016 beliau menjabat sebagai General Manager Operations di PT Bayu Buana Tbk, dan kemudian menjabat sebagai Direktur Independen PT Bayu Buana Tbk sejak diangkat dalam Rapat Umum Pemegang Saham pada tanggal 12 Mei 2016 - sekarang. Born in Medan, July 14, 1972. Graduated with a Bachelor’s Degree in Commerce majoring Management & Marketing in 1994 and a Postgraduate Diploma in Business (Management) in 1995 at Curtin University of Technology, Perth, Western Australia. Prior to joining PT Bayu Buana Tbk., he served in a number of positions, namely: 1996 - 1998 as Management Trainee and Executive Assistant Business Development in Singapore Airlines Jakarta. In 1998 - 1999 as Sales & Marketing Manager at Air France Indonesia, later became Commercial Manager in 1999-2005. In 2006-2008 served as District Sales Manager at Qatar Airways Indonesia and later in 2009-2010 served as Executive in PT Global Putra International. In 2010-2014 served as Sales & Marketing Manager at Turkish Airlines Indonesia, later served as General Manager of Marketing Research at PT Indopoly Swakarsa Industry in 2014. In 2014 - May 12, 2016 he served as General Manager of Operations at PT Bayu Buana Tbk, and then served as Independent Director of PT Bayu Buana Tbk since appointment by the General Meeting of Shareholders on May 12, 2016 - present.
Consolidating Our Moves Forward.
34
Aktifitas Penting 2016 Important Activities in 2016
11-13
28-01
25-27
Maret | March
Maret | March
Pameran Bayu Buana BCA SQTF, Senayan City Mal, Jakarta Selatan.
Pameran Astindo Travel Fair, Jakarta Convention Center, Jakarta Selatan.
Bayu Buana BCA SQTF Exhibition, Senayan City Mall, South Jakarta.
Astindo Travel Fair Exhibition, Jakarta Convention Center, South Jakarta.
25-28
April-Mei | April-May
Agustus | August
Pameran Bayu Buana Holiday Travel Fair, Puri Indah Mal, Jakarta Barat.
Pameran CX Travel Fair, Central Park Mal, Jakarta Barat.
Bayu Buana Holiday Travel Fair, Puri Indah Mall, West Jakarta.
26-28
07-09
CX Travel Fair Exhibition, Central Park Mall, West Jakarta.
02-04
Agustus | August
September
Pameran Bayu Buana SQTF, Gandaria City Mal, Jakarta Selatan.
Pameran Kompas Travel Fair, Jakarta Convention Center, Jakarta Selatan.
Bayu Buana SQTF Exhibition, Gandaria City Mall, South Jakarta.
Kompas Travel Fair Exhibition, Jakarta Convention Center, South Jakarta.
01-03
Oktober | October Pameran Garuda Travel Fair, Jakarta Convention Center, Jakarta Selatan. Garuda Travel Fair Exhibition, Jakarta Convention Center, South Jakarta.
Laporan Tahunan 2016 Annual Report
Desember | December
Rapat Kerja Tahunan, Hotel Sheraton, Bandung. Annual Working Meeting, Hotel Sheraton, Bandung.
35
Prestasi dan Penghargaan Awards and Achievements
Airlines Awards Top Agent Award Top Agent Award Top Agent Award Top Agent Award Top Agent Award Top Agent Award Top Agent Award In Recognition of Outstanding Performance In Recognition of Top Supporting Agent The Best Supporting Award Sales Performance Award Sales Performance Award Top Agent Award Top Agent Award Pearl Awards Top Agent Award Bronze Awards Top Agent Award Top Agent Award Utmost Appreciation Support Top Agent Award The Best Agent Award Top Travel Agent Bronze Award
Singapore Airlines Lufthansa Airlines Cathay Pacific Airways Air France - KLM Thai Airways Japan Airlines China Airlines British Airways Qantas Airways Austrian Airlines United Airlines All Nippon Airways Qatar Airways Eva Airways Etihad Airways Emirates Airlines Srilanka Airlines Malaysia Airlines Hahn Air Air New Zealand Delta Airlines Garuda Indonesia Airways Vietnam Airlines Phillipine Airlines
GDS (Global Distribution System) / CRS (Computerized Reservation System) Best Performing Triple A Agency Top Travel Agent Award Top Agent Award
Abacus Distribution System Abacus International Sabre Travel Network Indonesia Hotel Genting International Hotel & Resorts Santika Hotel & Resorts MG Bedbank
Best Supporting Travel Agent Best Supporting Travel Agent Best Supporting Agent Corporate
Travel Tourism Gasette (Asia) Gulliver Travel Associates AIG Insurance Indonesia ACE Insurance Orang Tua Group Superbrands Indonesia Majalah Forbes Indonesia
Best Travel Agent Indonesia Best Supporting Award Top Travel Agent Best Travel Agent Certificate of Appreciation for Incentive Tour Superbrands Award The Top 50 Companies for 2016 Government
Governor of DKI Singapore Tourism Board Hongkong Tourism Board
Jakarta Adikarya Wisata 2004 Most Valued Partner Award Hong Kong Top Producer Award Consolidating Our Moves Forward.
36
Prospek usaha di bidang layanan penyelenggara perjalanan dan wisata tahun 2017 diprediksi akan mengalami pertumbuhan yang jauh lebih baik dari tahun 2016. Business prospects in tour and travel business in 2017 is predicted to experience better growth than 2016.
Analisa dan Pembahasan Manajemen Analysis and Management’s Discussion
Laporan Tahunan 2016 Annual Report
37
Consolidating Our Moves Forward.
38
Analisa dan Pembahasan Manajemen Analysis and Management’s Discussion
A. TINJAUAN BISNIS
A. BUSINESS REVIEW
1. Tinjauan Industri
1. Industrial Review
Kementerian Pariwisata telah menetapkan target kunjungan wisatawan ke Indonesia tahun 2016 sebesar 272 juta wisatawan. Jumlah tersebut terbagi atas 12 juta wisatawan mancanegara dan 260 juta wisatawan nusantara.
The Ministry of Tourism has set a target of tourist arrivals to Indonesia in 2016 amounted to 272 million tourists, consisting of 12 million foreign tourists and 260 million local tourists.
Dengan kunjungan wisatawan mancanegara tersebut, Indonesia diproyeksikan menerima pendapatan devisa sebesar Rp 172 triliun dan untuk wisatawan nusantara, ditargetkan jumlah pengeluaran sebesar Rp 223 triliun. Target pemerintah terhadap kunjungan wisatawan mancanegara berhasil dilampaui pada tahun 2016. Sebagai tinjauan, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) pada Juli 2016 mencapai rekor tertinggi dalam kurun waktu satu bulan yakni mencapai 1,03 juta kunjungan atau mengalami peningkatan sebesar 20,42 persen dibanding bulan sebelumnya.
With the said number of tourist arrivals, Indonesia is projected to earn foreign exchange revenue of Rp 172 trillion and for local tourists, the targeted of expenditure is Rp 223 trillion. The government’s target of tourist arrivals was exceeded in 2016. The Central Statistics Agency (BPS) recorded the number of foreign tourist arrivals in July 2016 hit a record high in one month with 1.03 million visits, grew by 20.42 percent compared to the previous month.
Laporan Tahunan 2016 Annual Report
39
Hal ini disebabkan adanya kampanye intensif dari pemerintah dan juga adanya atraksi destinasi wisata yang menjadi daya tarik wisata di Indonesia. Kebijakan pemerintah dewasa ini secara aktif mem-branding destinasi wisata unggulan ke pasar nasional dan dunia. Seperti mengangkat branding Danau Toba dan Lombok. Sebagai bagian dari 10 destinasi wisata unggulan yaitu Mandalika – Morotai – Labuan Bajo – Wakatobi – Bromo Tengger – Borobudur – Tanjung Lesung – Kepulauan Seribu- Tanjung Kalayang – Danau Toba.
This was due to the intense campaign from the government and also due to the attractiveness of tourist destination in Indonesia. The government has applied a policy of branding the staple travel destination in national and world markets. Such as the branding of Lake Toba and Lombok. As part of the 10 leading tourist destinations namely Mandalika - Morotai Labuan Bajo - Wakatobi - Bromo Tengger - Borobudur - Tanjung Lesung - Kepulauan Seribu - Tanjung Kalayang - Lake Toba.
Kekuatan pariwisata Indonesia mencakup 3 unsur yaitu nature/alam (60%), culture/heritage & religi (35%) dan manmade 5 % meliputi wisata MICE - event. Dalam ruang lingkup itulah Perusahaan bergerak, yakni menjalankan bidang usaha penyelenggaraan dan pemasaran jasa perjalanan. Di luar pangsa pasar wisata, Perusahaan menggarap ceruk perjalanan bisnis dan perjalanan individual lainnya. Baik lokal – nasional dan internasional.
The strength of tourism in Indonesia includes three elements, namely the nature (60%), the culture/heritage and religion (35%) and manmade (5%) include MICE - event tourism. It is within that scope Company engaging, namely the business of organizing and marketing travel services. In addition to travel market, the Company is also working on a niche market of business trip and other individual trips. Both locally - nationally and internationally.
Dalam menangkap peluang pasar yang sedemikian menjanjikan, kinerja Perusahaan sangat dipengaruhi berbagai faktor internal dan eksternal. Faktor internal seperti pengelolaan margin seiring dengan biaya operasional yang relatif besar serta kesiapan sumber daya manusia dalam mengisi jaringan outlet. Sedangkan faktor eksternal seperti tren yang tengah terjadi di tengah masyarakat dan dunia usaha khususnya. Sebagaimana dewasa ini terjadi peralihan minat publik dalam pemakaian jasa transportasi dari perjalanan darat ke perjalanan udara, dari tata kelola tatap muka ke on-line dan sistem IT.
In capturing the very promising market opportunities, the Company’s performance is seriously affected by internal and external factors. Internal factors such as management of margins along with the relatively large operational costs, as well as the readiness of human resources in filling the network of outlets. While the external factors include the existing trend happening in the community and in the industry in particular. Nowadays we are witnessing the shift in public interest from using land transportation to air travel, from face to face meeting to on-line and IT system.
Semakin mudahnya masyarakat menjangkau perjalanan antar Negara dan antar benua, pertumbuhan usaha perjalanan dan wisata memiliki peluang yang sangat menjanjikan sekaligus tantangan yang tidak mudah. Kemudahan akses on-line jika tidak dikelola dengan baik bisa menjadi bomerang. Sebab hanya dengan satu jari, konsumen memiliki begitu banyak pilihan yang paling cocok untuk dirinya. Kompetisi berlangsung menit demi menit dalam jaringan IT di mana konsumen adalah raja dalam menentukan pilihan layanan.
The more easily people traveling between countries and between continents, the more promising and challenging is the growth of travel and tour business. Ease of on-line access if not managed properly can back fire. With just one easy click, customers has the luxury of choices that most suitable for him. Competition takes place minute by minute in the virtual world of IT networks, where the customer is the king in determining the choice of services.
Kolaborasi menjadi kata kunci. Dengan menggandeng kemitraan berskala dunia, Perusahaan berupaya memberikan layanan terdepan, baik dalam hal kemudahan akses, value fo money, serta guide for quality.
Collaboration becomes the keyword. By holding a world scale partnerships, the Company seeks to provide leading-edge services, both in terms of ease of access, value fo money, as well as the guide for quality.
2. Tinjauan Kinerja
2. Performance Review
Berikut kami sampaikan catatan analisis hasil usaha yang disajikan berdasarkan angka-angka dari ikhtisar Data Keuangan Perusahaan dan Entitas Anak untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Amir Abadi Jusuf, Aryanto, Mawar dan Rekan dengan pendapat wajar tanpa pengecualian.
Following is our note on the analysis of operating results presented based on the overview of the financial statement of the Company and Subsidiaries for the year ended December 31 2016 and 2015, as audited by Public Accountant Firm Amir Abadi Jusuf, Aryanto, Mawar and Associates with unqualified opinion.
Consolidating Our Moves Forward.
40 Pendapatan usaha Perusahaan pada tahun 2016 tercatat sebesar Rp 1.607,30 Milyar naik 2,20% atau sebesar Rp 34,64 Milyar dari tahun 2015 sebesar Rp 1.572,65 Milyar. Kontribusi pertumbuhan pendapatan terjadi pada sektor Tiket naik sebesar Rp 23,74 Milyar atau 2,31%, sektor Tur turun sebesar Rp 0,53 Milyar atau 0,13% , sektor Hotel naik sebesar Rp 9,47 Milyar atau 7,91% dan sektor Dokumen dan Lain-lain naik sebesar Rp 1,96 Milyar atau 7,54%.
The Company’s revenues in 2016 amounted to USD 1607.30 billion grew 2.20% or Rp 34.64 billion from that of 2015 of USD 1,572.65 billion. The revenue growth is contributed by the Ticketing Sector, grew by Rp 23.74 billion or 2.31%, Tour Sector decreased by Rp 0.53 billion or 0.13%, Hotel sector increased by Rp 9.47 billion or 7.91% and Document and Other Sector increased by Rp 1.96 billion or 7.54%.
Beban Pokok Pendapatan tahun 2016 tercatat sebesar Rp 1.501,08 Milyar naik 2,62% atau sebesar Rp 38,38 Milyar dari sebesar Rp 1.462,70 Milyar pada tahun 2015. Persentase beban pokok pendapatan terhadap pendapatan naik sebesar 0,38% dari 93,01% tahun 2015 menjadi 93,39% pada tahun 2016.
Cost of Revenues in 2016 amounted to Rp 1,501.08 billion, rose by 2.62% or Rp 38.38 billion from Rp 1,462.70 billion in 2015. The ratio of cost of revenues to revenues rose by 0.38% from 93, 01% in 2015 to 93.39% in 2016.
Laba Kotor tahun 2016 tercatat sebesar Rp 106,22 Milyar turun 3,40% atau Rp 3,74 Milyar dari tahun 2015 sebesar Rp 109,96 Milyar. Penurunan terutama terjadi pada laba kotor atas pendapatan Tur dan Tiket sebesar Rp 5,68 Milyar turun 5,99%, sedang laba kotor atas pendapatan Hotel dan Dokumen dan Lain-lain naik sebesar Rp 1,94 Milyar atau 12,91% dari tahun 2015.
Gross profit in 2016 stood at Rp 106.22 billion down 3.40% or Rp 3.74 billion from that of 2015, which was Rp 109.96 billion. The decrease mainly due to the decrease in the gross profit on revenues from Tours and Tickets Sector, namely Rp 5.68 billion or down 5.99%, while the gross profit on revenues from Hotel and Documents and Other Sectors increased by Rp 1.94 billion or 12.91% from that of 2015.
Seiring dengan pertumbuhan dan peningkatan kegiatan usaha Perusahaan pada tahun 2016, Beban Usaha yang terdiri dari Beban Penjualan, Beban Umum dan Administrasi, dan Pendapatan dan Beban Lainnya mengalami pula perubahan. Beban Penjualan naik sebesar Rp 0,21 Milyar atau 3,25% dari tahun 2015 sebesar Rp 6,45 Milyar menjadi Rp 6,66 Milyar pada tahun 2016, adapun Beban Umum dan Administrasi turun sebesar Rp 4,90 Milyar atau 6,04% dari tahun 2015 sebesar Rp 81,19 Milyar menjadi Rp 76,29 Milyar pada tahun 2016 terutama terjadi pada biaya gaji pegawai dan asuransi sejumlah Rp 2,96 Milyar yang disebabkan adanya pengurangan jumlah pegawai/staff yang mengundurkan diri karena pensiun.
In line with the Company’s growth and increasing operation in 2016, its Operating Expenses which consists of Sales Expenses, General and Administrative Expenses, and Other Income and Expenses also changed. Sales expenses increased by Rp 0.21 billion or 3.25% from Rp 6.45 billion in 2015 to Rp 6.66 billion in 2016, while General and Administrative Expenses decreased by Rp 4.90 billion or 6.04% from Rp 81.19 billion in 2015 to Rp 76.29 billion in 2016 mainly due to decrease in staff salaries and insurance fees amounting to Rp 2.96 billion due to the reduction in the number of employees / staff who resigned for retirement.
Pendapatan Lainnya tahun 2016 sebesar Rp 11,65 Milyar turun 20,42% atau Rp 2,99 Milyar dari tahun 2015 sebesar Rp 14,64 Milyar. Penurunan tersebut terutama terjadi pada pendapatan sewa sebesar Rp 0,69 Milyar dan laba selisih kurs sebesar Rp 2,39 Milyar. Demikian juga Beban Lainnya tahun 2016 turun signifikan sebesar Rp 3,55 Milyar atau 85,95% dari tahun 2015 sebesar Rp 4,13 Milyar menjadi Rp 0,58 Milyar pada tahun 2016 terutama disebabkan pada tahun 2015 terdapat beban penurunan nilai piutang di entitas anak sebesar Rp 3,67 Milyar dimana beban tersebut tidak terjadi lagi di tahun buku 2016.
Other incomes in 2016 amounted to Rp 11.65 billion, down 20.42% or Rp 2.99 billion from Rp 14.64 billion in 2015. The drop was mainly due to the rental income of Rp 0.69 billion and foreign exchange gain of Rp 2.39 billion. Likewise, Other Expenses in 2016 dropped significantly by Rp 3.55 billion or 85.95% from Rp 4.13 billion in 2015 to Rp 0.58 billion in 2016 primarily due to the Allowance for Impairment in 2015 of Rp 3.67 billion, which was not recognized in 2016.
Perusahaan menyebarkan informasi program-program menarik yang dikemas dalam layanan ibadah, paket wisata individual dan grup, paket liburan sekolah, Star Cruise, dan program Moslem vacation seperti layanan paket umroh. the Company disseminates information on attractive programs packaged in worship services, individual and groups travel packages, school holiday packages, Star Cruise, and Moslem vacation program such as Umrah package.
Laporan Tahunan 2016 Annual Report
41 Laba Usaha adalah Laba Kotor setelah memperhitungkan beban usaha, pendapatan dan beban lainnya pada tahun 2016 tercatat sebesar Rp 34,33 Milyar naik 4,63% atau Rp 1,52 Milyar dari tahun 2015 sebesar Rp 32,81 Milyar.
Operating Income is Gross Profit after deducting operating, revenue and other expenses. In 2016 stood at Rp 34.33 billion, rose by 4.63% or Rp 1.52 billion from 2015 of Rp 32.81 billion.
Laba Sebelum Pajak Penghasilan tahun 2016 tercatat sebesar Rp 33,95 Milyar dan setelah memperhitungkan Beban Pajak Penghasilan sebesar Rp 6,74 Milyar maka dihasilkan Laba Tahun Berjalan sebesar Rp 27,21 Milyar naik 4,10% atau sebesar Rp 1,07 Milyar dibandingkan tahun 2015 sebesar Rp 26,14 Milyar. Kenaikan tersebut seiring dengan naiknya Laba Usaha sebagaimana telah dijelaskan diatas.
Profit Before Tax in 2016 amounted to Rp 33.95 billion and after deducting Income Tax Expenses of Rp 6.74 billion, resulting a Current Year Earnings of Rp 27.21 billion, rose 4.10%, or Rp 1.07 billion compared to the 2015’s Rp 26.14 billion. It was consistent with the increase in Operating Incomes, as described above.
Laba Tahun Berjalan 2016 sebesar Rp 27,21 Milyar yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk setelah memperhitungkan Kepentingan Non Pengendali sebesar Rp 0,05 Milyar tercatat sebesar Rp 27,26 Milyar. Dengan demikian maka Laba Per Saham yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk tahun buku 2016 adalah sebesar Rp 77,18 turun 3,0% atau sebesar Rp 2,39 dari tahun 2015 sebesar Rp 79,57.
The 2016’s Current Year Earnings of Rp 27.21 billion that is Attributable to Parent Company owners after accounting for Non-Controlling Interest of Rp 0.05 billion, was recorded at Rp 27.26 billion. Thus, the Earnings Per Share Attributable to Parent Company owners for the fiscal year 2016 amounted to Rp 77.18 down 3.0%, or Rp 2.39 of 2015, amounted to USD 79.57.
Penghasilan Komprehensif Lain Tahun Berjalan setelah Pajak tahun 2016 tercatat minus sebesar Rp 24,76 Milyar turun sebesar Rp 79,08 Milyar atau 145,58% dari tahun 2015 sebesar Rp 54,32 Milyar terutama disebabkan oleh kerugian dari perubahan nilai wajar dari Efek Tersedia untuk Dijual Pihak Berelasi sebesar Rp 24,02 Milyar yang pada tahun buku 2015 mengalami keuntungan sebesar Rp 55,11 Milyar. Sehingga Total Penghasilan Komprehensif Tahun Berjalan 2016 menjadi sebesar Rp 2,45 Milyar turun sebesar Rp 78,01 Milyar atau 96,96% dari sebesar Rp 80,46 Milyar pada tahun 2015.
Other Current Year Comprehensive Income After Tax in 2016 was recorded at minus Rp 24.76 billion, fell by Rp 79.08 billion or 145.58% of the 2015’s Rp 54.32 billion mainly due to losses from changes in fair value of securities available for Sale to Related Parties amounting to Rp 24.02 billion, while in the fiscal year 2015 it gained a profit of Rp 55.11 billion. So the Total Current Year Comprehensive Incomes in 2016 stood at Rp 2.45 billion or decreased by Rp 78.01 billion or 96.96% from Rp 80.46 billion in 2015.
Total Laba Komprehensif 2016 sebesar Rp 2,45 Milyar yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk setelah memperhitungkan Kepentingan Non Pengendali sebesar Rp 0,06 Milyar tercatat sebesar Rp 2,51 Milyar turun 96,95% atau sebesar Rp 79,86 Milyar dari tahun 2015 sebesar Rp 82,37 Milyar yang disebabkan sebagaimana telah dijelaskan diatas.
Total Comprehensive Incomes in 2016 stood at Rp 2.45 billion that is Attributable to the Parent Company Owners after accounting for Non Controlling Interest of Rp 0.06 billion, was recorded at Rp 2.51 billion, down 96.95% or Rp 79.86 billion from 2015 Rp 82.37 billion, due to the aforementioned description.
Consolidating Our Moves Forward.
42 3. Resiko Usaha
3. Business Risks
Dalam dunia usaha, risiko usaha adalah hal yang pasti akan dihadapi oleh semua pelaku usaha. Berbagai faktor baik internal maupun eksternal sangat mempengaruhi pasang surut usaha dan berpotensi sebagai risiko yang harus ditanggung Perusahaan. Menjadi tugas Perusahaan untuk dapat mengatasi risiko usaha dengan meminimalisir sebaik mungkin. Dalam hal ini Perusahaan memiliki kesiapan dan telah berhasil memetakan risiko usaha dalam berbagai situasi yang terjadi. Perusahaan selalu siaga dengan langkah-langkah sinergis dan strategis untuk menangani risiko usaha tanpa mengorbankan urgensi kegiatan usaha.
In the business world, business risk is a certainty and definitely is something that must be faced by all companies. Various internal and external factors that strongly influence the dynamics of business, potentially can be a risk that should be borne by the Company. It is the duty of the Company to be able to deal with the risk and to best minimize it. In this case the Company has prepared itself and has successfully mapped business risks in various situations. The Company is always ready with synergistic and strategic initiatives to address the business risks without compromising the urgency of the business activities.
Dalam hal ini, Perusahaan mengambil skala prioritas dalam menangani risiko secara antisipatif, sehingga potensi risiko bisa diminimalisir sebelum membawa dampak kerugian. Risiko usaha yang dihadapi oleh Perusahaan disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain :
In this regard, the Company took priority in dealing with risks by anticipating it, so that potential risks can be minimized before it bring harms to the Company. Business risks faced by the Company arising from several factors, among others:
1. Perubahan Politik, Ekonomi dan Sosial. Dunia mengalami perubahan politik, ekonomi dan sosial yang sangat cepat. Terguncangnya supermasi Amerika oleh karena pergantian kepala Negara dan anjloknya harga minyak mentah dunia, bangkitnya raksasa Tiongkok, pemulihan Jepang dan Filipina serta konflik Timur Tengah yang tak berkesudahan. Di sisi lain peristiwa bencana alam terjadi di berbagai belahan dunia, sangat memprihatinkan.
1. Political, Economic and Social Changes The world is undergoing a very fast political, economic and social changes. The American supremacy was under challenging situation following the presidential succession, the drop in world crude oil prices, the rise of the giant China, the recovery of Japan and the Philippines as well as the endless conflict in the Middle East. On the other hand, natural disasters occurred in various parts of the world, and is very alarming.
Suhu politik, perubahan kebijakan, dan berbagai gejolak sosial, kesemuanya sangat mudah dimonitor oleh semua kalangan melalui komunikasi publik, seperti media televisi hingga perangkat media sosial yang sangat mudah diakses melalui penggunaan telepon selular. Konsumen memirsa berbagai perubahan dalam hitungan detik, dari sumber berita. Artinya, konsumen sangat leluasa melakukan penjadwalan ulang perjalanan ketika dirasa situasi kurang kondusif. Perusahaan harus siap menghadapi risiko in-stabilitas.
Political climate, policy changes, and a variety of social unrest, all of which are easily monitored by all people through public communication, such as television to social media that are very easily accessible through cellular phones. The consumers watch the changes in seconds, from news sources. That is, the consumers can easily reschedule their trip when the situation is deemed less favorable. The Company must be prepared to face the risk of in-stability.
Dalam menghadapi situasi ini Perusahaan melakukan koordinasi pengawalan per divisi, serta dari cabang ke cabang. Untuk itu, Perusahaan selalu menjalin kerjasama dengan pihak yang berwenang seperti pihak maskapai dan memberdayakan BBTC sebagai sarana informasi dan komunikasi sehingga risiko dapat diatasi dengan segera. Risiko perubahan harga, perubahan jadwal, pembatalan pemesanan dapat segera diantisipasi dengan kapasitas online yang baik.
To face this situation, the Company to coordinate monitoring per division, as well as from branch to branch. To that end, the Company has always cooperated with the related parties such as the airline company and empowers BBTC as a means of information and communication so that the risks can be addressed immediately. The risk of price changes, schedule changes, cancellations can be anticipated with an excellent online capacity.
2. Persaingan Berkembangnya dunia IT seperti akses on-line membuat peta persaingan pemasaran sulit diprediksi, karena ruang publik sekarang bersaing pula dengan ruang maya. Konsumen sangat mudah mendapatkan penawaran harga termurah melalui promo media sosial oleh agen-agen perjalanan dan akomodasi on-line.
2. Competition The development of IT, such as on-line access, has led to an unpredictable of marketing competition, since the public spaces now has to compete with virtual spaces. Consumers can easily get the lowest price deals through social media promotion by on-line travel and accommodation agencies.
Sistem reservasi retail di gerai off-line melalui toko swalayan dan agen perjalanan on-line menjadikan
Retail reservation system at off-line outlets, such as convenience store and on-line travel agent, has created
Laporan Tahunan 2016 Annual Report
43 persaingan sengit dalam penjualan tiket. Calon konsumen tak perlu beranjak dari tempatnya untuk melakukan reservasi pada pembelian tiket on-line. Bahkan mereka dapat memilih harga dan jadwal yang paling dibutuhkan hanya dari layar telepon seluler.
a fierce competition in the sale of tickets. Prospective customers do not need walk away from his/her place to make reservations on purchasing tickets on-line. They can choose the best price and schedule only from a mobile phone.
Untuk mengatasi risiko berkurangnya omset akibat ketatnya persaingan ini, Perusahaan terus meningkatkan layanan kantor cabang agar mengupayakan layanan retail yang memuaskan konsumen. Perusahaan mempersiapkan man power yang berpengalaman untuk memandu calon konsumen agar benar-benar mengerti terhadap layanan yang menguntungkan bagi dirinya (value for money).
To address the risk of decreased income due to intense competition, the Company continued to improve the services of its branch offices in order to provide satisfactory retail services to consumers. The Company prepares experienced manpower to guide customers to truly understand the most beneficial services they can get (value for money).
Perusahaan juga siaga menghadapi konsumen yang mencermati sengitnya persaingan produk-produk tur, price war sesama travel agent. Perusahaan mengatasi risiko usaha ini dengan mendaya gunakan sepenuhnya sistem IT terpadu yang dimiliki Bayu Buana yang dapat diakses sesegera mungkin sehingga layanan bersaing yang disediakan akan langsung diberikan kepada konsumen. Kini Perusahaan didukung bisnis on-line melalui anak Perusahaan Hulaa Travel Indonesia yang telah dirintis sejak tahun 2014.
The company is also well prepared to cope with the situation where consumers watch the fierce competition on touring products, and price war among travel agents. The Company addresses this risk by fully utilizing its integrated IT system, that can be accessed as fast as possible so that the Company can directly provide competitive services for consumer. The Company is now supported with on-line business through its subsidiaries Hulaa Travel Indonesia founded in 2014.
Sedangkan secara off-line, Perusahaan mengadakan pameran yang diselenggarakan di sejumlah mal terkemuka dan banyak dikunjungi masyarakat, di mana Perusahaan menyebarkan informasi program-program menarik yang dikemas dalam layanan ibadah, paket wisata individual dan grup, paket liburan sekolah, Star Cruise, dan program Moslem vacation seperti layanan paket umroh.
On off-line marketing, the Company holds exhibitions in a number of prominent and most visited malls, in which the Company disseminates information on attractive programs packaged in worship services, individual and groups travel packages, school holiday packages, Star Cruise, and Moslem vacation program such as Umrah package.
3. Perubahan Nilai Mata Uang Asing Risiko yang diakibatkan perubahan nilai mata uang sering mengkawatirkan dunia usaha mengingat rupiah masih rentan terhadap perubahan nilai mata uang asing, dan perubahan sewaktu-waktu sangat dipengaruhi situasi global yang sulit diprediksi. Perusahaan berupaya meminimalkan risiko ini dengan melakukan penyeimbangan pengelolaan aset dan kewajiban lancar valuta asingnya.
3. Foreign Currency Change Risks arising from changes in currency values often become concern of the companies, considering that rupiah remains vulnerable to changes in the foreign currencies value, and such changes are influenced by the unpredictable global situation. The Company seeks to minimize these risks by balancing the management of current assets and liabilities of its foreign currency.
4. Aspek Pemasaran
4. Marketing Aspects
Kompetisi pemasaran terlihat jelas di ruang publik adalah bagaimana cara masing-masing pemain usaha perjalanan dan wisata menyajikan produknya dengan berbagai cara seperti menggelar stand-stand mewah dan memberikan berbagai aneka promo. Konsumen diperhadapkan ke banyak pilihan produk yang kesemuanya menyajikan keunggulan.
Marketing competition that can be clearly seen in public space is the way of each tour and travel agencies present their products through various ways, such as luxurious booth and various promotional program. Consumers are confronted with a huge selection of products, all of which provide excellent services.
Para pemain besar memanfaatkan segala media untuk menyajikan produk. Sedangkan travel agent berskala kecil berpenetrasi melalui sebaran outlet dan komunikasi media sosial. Hal tersebut menjadi tantangan bagi upaya pemasaran. Bagaimana Perusahaan selalu dituntut tangggap terhadap situasi pasar. Dan bagaimana kinerja
Major players utilize all media to present their products. While small-scale travel agencies penetrates through distribution of outlets and social media communications. It is a challenge for marketing efforts. The Company is required to be able to promptly respond to whatever market situation and the marketing team’s performance serves as the spearhead that
Consolidating Our Moves Forward.
44 tim pemasaran sebagai ujung tombak usaha yang secara langsung mempertemukan produk-produk layanan Bayu Buana ke tengah masyarakat konsumennya.
introduces Bayu Buana products and services directly to consumers.
Aspek pemasaran yang tidak tepat sasaran dapat berisiko terhadap usaha. Oleh karena itu Perusahaan menempatkan tim pemasaran di titik strategis baik melalui outlet, pameran, kunjungan korporasi maupun secara on-line. Pemasaran menghadapi pasar yang cerdas yaitu konsumen yang semakin pintar menuntut kualitas terhadap dana yang telah dikeluarkan. Juga pasar yang dinamis, mengingat begitu banyaknya pemain baru yang menyerbu pasar sehingga konsumen memiliki keleluasaan memilih. Selain menjaring konsumen seluas mungkin, Perusahaan juga memasarkan program Retaining Customer untuk memelihara konsumen lama agar memakai jasa kembali. Di sinilah Perusahaan melakukan penajaman penetrasi pasar. Melalui strategi yang tepat dan sarana penunjang yang lengkap seperti IT, SDM berkualitas, insentif dan promosi, Perusahaan berupaya semakin dekat dengan konsumennya di tingkat pasar lokal, korporasi dan kalangan pebisnis hingga pasar mancanegara.
Failures in choosing the right marketing target can be risky to business. Therefore, the Company puts marketing teams in strategic points through outlets, exhibitions, corporate visits and on-line. Marketing has to face smart market, namely consumers are that getting smarter and demanding quality of services for the amount of money they pay. The market itself is so dynamic, with many new players enter the market giving consumers huge choices. In addition to attract new consumers as many as possible, the Company also markets program of Retaining Customer in order to have existing reordering the services.
5. Strategi Pemasaran
5. Marketing Strategy
Perusahaan menyusun strategi pemasaran sebagai output yang lahir dari berbagai masukan aspek-aspek di lingkungan dunia usaha terkait. Situasi pasar, tren belanja masyarakat, kompetitor dan kondisi Perusahaan sendiri, adalah beberapa aspek terkait. Namun kemasan akhir strategi Perusahaan adalah langkah-langkah yang sangat menekankan pemahaman terhadap kebutuhan konsumen. Sinergi penjualan off-line dan on-line dimaksudkan untuk mencakup mobilitas konsumen kelas menengah yang sudah terbiasa dengan model transaksi on-line. Agar mudah dipetakan dan dilaksanakan, maka dalam hal ini dukungan layanan satu atap Bayu Buana serta pendekatan holistik yang kini tengah diterapkan di semua lini usaha sangat berperan. Pengembangan bisnis on-line melalui anak Perusahaan Hulaa Travel Indonesia akan semakin didorong perkembangannya sekaligus disinergikan dengan bisnis online www.bayubuanatravel.com yang dimiliki Perusahaan.
The Company prepared a marketing strategy as an output derived from a variety of inputs in related businesses. The market situation, public spending trends, competitors and the condition of the Company itself, are some of relevant aspects. However, the Company’s final package of strategy is emphasizing on the understanding of the needs of consumers. Off-line and on-line sales synergy is intended to provide mobility for middle-class consumers who are familiar with on-line transactions. To easily mapped and implemented, it is instrumental for the Company to utilize its one-stop services and to adopt holistic approach in all lines of business. The development of on-line business through its subsidiaries, Hulaa Travel Indonesia, will increasingly be promoted and at the same time it will be synergized with on-line business www. bayubuanatravel.com.
Sementara itu, kolaborasi CRM – BBTC dan SABRE – global distribution system mendukung penuh sistem-sistem pengelolaan tiket serta tur, menjadikan pemasaran produkproduk Perusahaan dapat menyentuh langsung sasaran pasar.
Meanwhile, the collaboration between CRM - BBTC and SABRE - global distribution system gives a fully support to ticket and tour management systems, enabling the marketing of the Company’s products can directly touch the targeted market.
B. TINJAUAN PENDUKUNG USAHA
B. BUSINESS SUPPORT REVIEW
Menghadapi tren pemasaran on-line, IT memegang peran penting sebagai bagian pendukung usaha. Layanan Bayu Buana dapat diakses langsung dari seluruh belahan dunia secara on-line. Pemasaran berkolaborasi dengan jaringan dunia seperti BCD Travel Management Company dan bersinergi langsung dengan Bayu Buana On-line dan CRM.
In the face of on-line marketing trend, IT plays an important role as business support. Bayu Buana services can be accessed on-line directly from all parts of the world. Marketing is conducted in collaboration with global network such as BCD Travel Management Company and direct synergy with Bayu Buana On-line and CRM.
Laporan Tahunan 2016 Annual Report
This is where the Company sharpens its market penetration. Through the right strategy and complete supporting facilities such as IT, quality human resources, incentives and promotion, the Company seeks to be closer to its customers in local market, corporate and businessmen, as well as entering foreign markets.
45 Melalui IT ini pula lalu lintas komunikasi BBTC (Bayu Buana Travel Club) dapat diberdayakan secara maksimal. Sebagai bagian integral dari layanan satu atap Bayu Buana, BBTC adalah wadah komunitas pelanggan Bayu Buana yang memberikan berbagai kemudahan, informasi teraktual serta prioritas layanan seperti program reward serta harga promosi. Dewasa ini dukungan IT diperkuat dengan sistem e-commerce dari anak perusahaan Hulaa-online travel agent services yang mempercepat jalur pemrosesan data, transaksi on-line dan lalu lintas informasi-komunikasi.
Through IT, the communications traffic of BBTC (Bayu Buana Travel Club) can be empowered to maximum. As an integral part of Bayu Buana one-stop service, BBTC is a community forum of Bayu Buana customers who provide various facilities, most actual information and priority services like reward programs and promotional pricing. Nowadays the IT support is reinforced by the e-commerce system applied by Hulaaonline travel agent services that is able to accelerate data processing, on-line transactions and traffic of informationcommunication.
Di samping itu, Perusahaan memiliki sumber daya manusia yang handal dalam mem-back up semua lini usaha. Saat ini Perusahaan didukung oleh lebih dari 500 personil karyawan. Seluruh tenaga ahli dan professional yang dimiliki Perusahaan adalah binaan internal sehingga Perusahaan tidak mempunyai ketergantungan terhadap tenaga ahli asing. Sumber daya manusia adalah kunci sukses, oleh karenanya Perusahaan mengajak setiap personil untuk tumbuh kembang bersama pertumbuhan Perusahaan. Pertama, melalui program pelatihan berkesinambungan, meliputi pelatihan Company Induction, Technical Skills Ticketing, Technical Skill Tour, Travel Fair Briefing, Soft Skills & Technology.
In addition, the Company has qualified human resources in backing up all lines of business. The Company is currently supported by more than 500 personnel employees. The whole of experts and professionals came from the internal of the Company so that the Company has no dependency on foreign experts.
Kedua, Perusahaan mengikutsertakan karyawan ke dalam program BPJS pemerintah. Setiap karyawan memperoleh jaminan dalam hal kesehatan sehingga menambah rasa aman di tempat bekerja. Ketiga, Perusahaan juga memberlakukan perbaikan paket renumerisasi berbasis kompetensi, serta ke empat melakukan penerapan kebijakan mutu K3, yaitu komitmen terhadap keselamatan dan kesehatan kerja sumber daya manusia di mana Perusahaan menciptakan budaya kerja pasti, aman dan tetap mempertahankan suasana kekeluargaan serta secara berkala melakukan penyesuaian peningkatan kesejahteraan karyawan, di antaranya melalui program-program seperti program Asuransi (Hospitalization), Tunjangan Hari Raya dan lainnya. Perusahaan telah pula melaksanakan ketetapan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13 tahun 2003 tanggal 25 Maret 2003 mengenai Imbalan Paska Kerja yang perhitungannya dilakukan oleh Aktuaris Independen.
Second, the Company enrolled employees into the government’s BPJS program. All employees are covered with medical insurance giving them peace of mind in working place. Third, the Company also applied competency-based remuneration packages, and fourth, the Company applied HSE quality policy, a commitment to occupational safety and health for human resources in which the Company created a work culture for a sure, safe and still maintain a family atmosphere as well as regularly make adjustments to increase employee benefits, including through programs such as Insurance program (Hospitalization), allowance and many more. The Company has adopted the Labor Law No. 13 of 2003 dated March 25, 2003 on Post-Employment Benefits, and the calculation of which is conducted by Independent Actuary.
C. TINJAUAN KEUANGAN
C. FINANCIAL REVIEW
Pada tahun 2016, Perseroan mencatat Total Aset sebesar Rp 654,08 Milyar naik 1,48% atau Rp 9,56 Milyar dari tahun 2015 sebesar Rp 644,52 Milyar. Peningkatan Total Aset sebesar Rp 9,56 Milyar terdiri atas Aset Lancar naik sebesar Rp 42,85 Milyar dan Aset Tidak Lancar turun sebesar Rp 33,29 Milyar. Kenaikan Aset Lancar sebesar Rp 42,85 terutama terjadi pada Kas dan Setara Kas sebesar Rp 3,99 Milyar dan Piutang Usaha sebesar Rp 40,18 Milyar yang disebabkan meningkatnya penjualan di akhir tahun menjelang liburan panjang. Sedangkan Aset Tidak Lancar turun sebesar Rp 33,29 Milyar terutama terjadi pada Aset Keuangan Tidak
In 2016, the Company recorded a total assets of Rp 654.08 billion, grew 1.48% or Rp 9.56 billion from 2015 of Rp 644.52 billion. The increase in Total Assets of Rp 9.56 billion is contributed by the increase in Current Assets of Rp 42.85 billion and the decrease in Non-Current Assets of Rp 33.29 billion. Increase in Current Assets of Rp 42.85 mainly due to increase in Cash and Cash Equivalents of Rp 3.99 billion and Accounts Receivables of Rp 40.18 billion as results from the increase in sales at the end of the year, towards the long holiday. While Non-Current Assets decreased by Rp 33.29 billion mainly in the Other Non-Current Financial Assets of Rp 23.20 billion and a reduction in Fixed
Human resources are the key to success, therefore, the Company encourages all employees to grow along with the growth of the Company. First, through continuous training programs, including Company Induction, Technical Skills Ticketing, Technical Skill Tour, Travel Fair Briefing, Soft Skills & Technology.
Consolidating Our Moves Forward.
46 Lancar Lainnya sebesar Rp 23,20 Milyar dan pengurangan Aset Tetap sebesar Rp 9,17 Milyar. Penurunan Aset Keuangan Tidak Lancar Lainnya sebesar Rp 23,20 Milyar disebabkan terutama karena turunnya nilai wajar Investasi Efek Tersedia untuk Dijual Pihak Berelasi sebesar Rp 24,02 Milyar, adapun pengurangan Aset Tetap sebesar Rp 9,17 Milyar diantaranya sejumlah Rp 6,30 Milyar merupakan aset tetap entitas anak yang kepemilikannya telah dilepas kepada pihak ketiga pada tahun buku 2016.
Assets of Rp 9.17 billion. The Decrease in Other Non-Current Financial Assets amounted to Rp 23.20 billion was mainly due to the decline in the Fair Value of Available for Sale Securities to Related Parties amounted to Rp 24.02 billion, while out of the reduction of fixed assets of Rp 9.17 billion, Rp 6.30 billion was the fixed assets of subsidiaries that was sold to third parties in fiscal year 2016.
Total Liabilitas tahun 2016 tercatat sebesar Rp 280,84 Milyar naik 4,49% atau sebesar Rp 12,07 Milyar dari tahun 2015 sebesar Rp 268,77 Milyar terutama terjadi pada Utang Usaha sebesar Rp 4.51 Milyar seiring meningkatnya pembelian tiket dan hotel menjelang musim liburan akhir tahun dan pada Utang Lain-lain dan Uang Diterima Dimuka naik sebesar Rp 7,08 Milyar.
Total Liabilities in 2016 amounted to Rp 280.84 billion, rose 4.49% or Rp 12.07 billion from the 2015 of Rp 268.77 billion, mainly due to Account Payables of Rp 4.51 Billion along with increasing purchase of tickets and hotel towards the holiday season at the end of the year and Other Debts and Cash in Advance of Rp 7.08 billion.
Total Ekuitas pada tahun 2016 tercatat sebesar Rp 373,23 Milyar turun 0,67% atau sebesar Rp 2,51 Milyar dari tahun 2015 sebesar Rp 375,74 Milyar. Penurunan sebesar Rp 2,51 Milyar terutama terjadi pada Pendapatan Komprehensif Lainnya turun sebesar Rp 24,02 Milyar yang merupakan penyesuaian nilai wajar Investasi Efek Tersedia untuk Dijual Pihak Berelasi terhadap harga pasar yang berlaku pada tanggal 31 Desember 2016, dan Saldo Laba Belum Ditentukan Penggunaannya yang naik sebesar Rp 26,53 Milyar.
Total equity in 2016 was Rp 373.23 billion fell 0.67% or Rp 2.51 billion from that of 2015 amounting to Rp 375.74 billion. The decrease of Rp 2.51 billion mainly in to decrease in Other Comprehensive Incomes of Rp 24.02 billion resulted from the adjustment on the fair value of Investments in Available for Sale Securities to Related Parties against the market price, effective since December 31, 2016, and increase in Unappropriated Retained Earnings of Rp 26.53 billion.
D. PROSPEK USAHA
D. BUSINESS PROSPECT
Era globalisasi telah menyajikan lalu lintas antar benua dan antar Negara sangat hectic. Baik lalu lintas bisnis maupun wisata. Hal ini merupakan pasar yang sangat besar bagi industri layanan perjalanan dan wisata, transportasi, akomodasi dan kuliner. Peluang industri pariwisata yang sangat besar selaras dengan program Pemerintah yang menjadikan sektor ini sebagai penyokong ekonomi nasional dan sumber devisa. Prospek usaha di bidang layanan penyelenggara perjalanan dan wisata tahun 2017 diprediksi akan mengalami pertumbuhan yang jauh lebih baik dari tahun 2016. Pemerintah Indonesia telah melakukan sejumlah terobosan untuk mengantisipasinya. Iklan pariwisata Indonesia tampil menyolok di Paris, pembangunan hotel dipacu, sarana pementasan produk budaya diperbanyak dan gencarnya pemasyarakatan wisata kuliner serta wisata pedesaan.
The era of globalization comes with a very hectic traffic between continents and countries, both business and tourist traffic. It provides a huge market opportunity for the tour and travel services, accommodation and culinary industry. Such a huge tourism opportunity is in line with government programs to make this sector as the supporting factor for national economy and a source of forex. Business prospects in tour and travel business in 2017 is predicted to experience better growth than 2016. The Indonesian government has made a number of breakthroughs to anticipate it. Indonesia tourism ad appears prominently in Paris, development of hotel is accelerated, more cultural events were held and culinary tourism and rural tourism are agresively developed.
Maraknya pemberdayaan sektor wisata telah diantisipasi oleh industri maskapai penerbangan dengan penambahan armada, brand baru hingga pembukaan jalur-jalur penerbangan alternatif yang sangat bervariasi. Tak dapat dimungkiri, lalu lintas penerbangan kini tidak semata padat di jalur Amerika dan Eropa, namun kini terdapat tren tujuan wisata ke wilayah Timur Tengah dan Asia hingga Selandia Baru. Sementara jalur bisnis juga mulai merambah negaranegara Asia. Kunjungan wisatawan manca negara ke Indonesia menunjukkan data statistik yang terus meningkat dari tahun ke tahun. Indonesia adalah salah satu destinasi unggulan bagi wisata alam dan wisata budaya. Demikian
The rise of tourism sector has been anticipated by the airline industry by the addition of fleet, introducing new brand to the opening of various alternative flight routes. It can not be denied that current airline traffic is not only strong on United States and Europe, a new trend is arising, namely to the Middle East and Asia and to New Zealand. While the business destination now also began to explore Asian countries. Visit of foreign tourists to Indonesia shows a constantly increasing statistical data from year to year. Indonesia is one of the leading destinations for nature and cultural tourism. The rapid development of Indonesia as world business player also grow the international trip to major cities in Indonesia.
Laporan Tahunan 2016 Annual Report
47 pun perkembangan pesat Indonesia sebagai pemain bisnis dunia menjadikan perjalanan lintas negara dengan tujuan kota-kota besar di Indonesia semakin semarak. Sementara pasar domestik memberikan peluang yang sangat besar sejalan dengan program pemerintah yang menjadikan pariwisata sebagai sektor penyumbang devisa terbesar. Pengembangan 10 destinasi unggulan oleh pemerintah segera disambut Perusahaan dengan pengembangan paket-paket inbound yang kompetitif. Melalui departemen Product & Pricing, berbagai inovasi produk digodok dan siap dipasarkan melalui Tour Centre, jaringan kantor-kantor cabang di seluruh Indonesia, outlet pameran, serta secara on-line. Perusahaan optimis menyikapi prospek usaha tersebut. Berbagai program yang telah dirancang dan yang sudah berjalan, merupakan bentuk kesiapan Perusahaan dalam meraih prestasi usaha sebaik mungkin.
While domestic market provides a significant opportunity in line with government programs to make tourism as on of the largest foreign exchange earners. The development of 10 main tourism destinations by the government is immediately responded by the Company by developing competitive inbound packets. Through the Department of Product & Pricing, various innovative products are conceived and are ready to be marketed through the Tour Centre, a network of branch offices throughout Indonesia, exhibition outlets, as well as on-line. The Company is optimistic in addressing the prospects of business. Various programs which were under development and those that have been run, are the evidence of the readiness of the Company to realize the best business achievement.
E. KEBIJAKAN DIVIDEN
E. DIVIDENT POLICY
Sebagai Perusahaan publik, Perusahaan telah memiliki garis kebijakan dividen berupa pembagian dividen minimal satu kali dalam setahun. Adapun jumlah nominal pembayaran dividen sesuai dengan jumlah keuntungan yang berhasil diraih Perusahaan dan Entitas Anak di tahun buku yang bersangkutan. Hal tersebut tidak mengurangi hak para pemegang saham untuk mengajukan ketentuanketentuan lain sesuai Anggaran Dasar Perusahaan dan disampaikan pada Rapat Umum Pemegang Saham. Sesuai dengan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham pada tanggal 12 Mei 2016, Perseroan tidak membagikan dividen untuk tahun buku 2015 .
As a public company, the Company has a dividend policy in the form of dividend distribution at least once a year. The nominal amount of dividend payment is in accordance with the amount of profit achieved by the Company and its Subsidiaries in the fiscal year concerned. Without prejudice to the rights the of shareholders to propose other provisions in compliance with the Articles of Association and presented at the General Meeting of Shareholders. In accordance with the decision of the General Meeting of Shareholders on May 12, 2016, the Company did not distribute dividends for the financial year 2015.
* Tulips Field, Netherlands
Consolidating Our Moves Forward.
48
Untuk senantiasa menjaga dan meningkatkan kepercayaan, Perseroan menerapkan Tata Kelola Perusahaan yang baik Good Corporate Governance. To constantly maintain and improve public confidence, the Company applies Good Corporate Governance.
Tata Kelola Perusahaan
Corporate Governance
Laporan Tahunan 2016 Annual Report
49
Consolidating Our Moves Forward.
50
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Sebagai pelaku usaha di bidang agen perjalanan wisata, Perseroan memahami bahwa kepercayaan masyarakat sangat esensial bagi perkembangan usahanya. Untuk senantiasa menjaga dan meningkatkan kepercayaan tersebut, Perseroan menerapkan Tata Kelola Perusahaan yang baik (Good Corporate Governance/ GCG).
As a tour and travel agent, the Company understands that importance of public trust for its business growth. Hence, to constantly maintain and improve public confidence, the Company applies Good Corporate Governance (GCG).
Bagi Perseroan, Tata Kelola Perusahaan yang Baik merupakan seperangkat peraturan atau sistem yang mengatur hubungan dalam perusahaan antara pemegang saham, manajemen, pihak kreditur, pemerintah, karyawan, serta para pemegang kepentingan internal dan eksternal lainnya yang berkaitan dengan hak-hak dan kewajiban mereka. Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik dalam perusahaan dapat meningkatkan nilai – nilai perusahaan yang profesional, transparan dan efisien.
The Company believes that Good Corporate Governance is a set of rules or a system that regulates the relationship between the Company and its shareholders, management, creditors, government, employees, and other internal and external stakeholders relating to their rights and obligations. By implementing Good Corporate Governance, the Company can increase its valuesas a professional, transparent and efficient company.
Sepanjang tahun 2016, PT Bayu Buana Travel memastikan bahwa penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik telah dijalankan oleh seluruh jajaran dengan menjunjung nilai-nilai transparasi, akuntabilitas, tanggung jawab, independensi dan kewajaran. Dalam menjalankan aktivitas bisnisnya, Perseroan
Throughout 2016, PT Bayu Buana Travel ensured that the implementation of Good Corporate Governance has been applied at all levels by upholding the values of transparency, accountability, responsibility, independence and fairness. In carrying out its business activities, the Company is adhered to
Laporan Tahunan 2016 Annual Report
51
juga berpegang pada etika bisnis yang berlaku umum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
generally accepted business ethics and laws and regulations in force.
Struktur GCG di Perseroan disusun sedemikian rupa untuk menetapkan kejelasan dan pemisahan tugas dan tanggung jawab serta mekanisme dan alur pelaksanaan pengambilan keputusan dan, pelaporan dalam organ-organ yang ada, dengan mengacu pada peraturan dan perundang-undangan yang berlaku. Organ Utama GCG di Perseroan terdiri dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Dewan Komisaris dan Direksi, dengan kedudukan tertinggi adalah RUPS. Organ Utama dibantu oleh Organ Pendukung di bawah Dewan Komisaris dan Direksi, yang terdiri dari Komite di tingkat Dewan Komisaris, Internal Audit dan Sekretaris Perusahaan.
The Company’s GCG structure been designed in such a way to establish clarity and separation of duties and responsibilities as well as mechanisms and procedures of decision-making, and reporting by the company’s organs, with reference to the regulations and legislation in force. The Company’s GCG main organ consist of the General Meeting of Shareholders (GMS), the Board of Commissioners and Board of Directors, with GMS holds the highest authority. The main organ isassisted by the supporting organ under the Board of Commissioners and Board of Directors, which consists committees at the level of the Board of Commissioners, Internal Audit and Corporate Secretary.
Rapat Umum Pemegang Saham
General Meeting of Shareholders
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) merupakan organ tertinggi dalam struktur GCG Perseroan. RUPS adalah wadah bagi pemegang saham untuk menggunakan hak dan wewenangnya. Selain itu, RUPS juga memegang wewenang yang tidak didelegasikan kepada Dewan Komisaris atau Direksi sesuai batasan yang diatur dalam Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
General Meeting of Shareholders (GMS) is the highest organ in the structure of corporate governance of the Company. GMS is a forum for shareholders to exercise their rights and responsibilities. In addition, the GMS also holds the powers not delegated to the Board of Commissioners or Board of Directors in accordance to the provisions set forth in the articles of association and regulations in force.
Ada beberapa keputusan penting yang hanya dapat diambil melalui RUPS, diantaranya:
There are some material decisions can only be taken by the GMS, including:
1. Persetujuan atas Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan Tahunan. Menentukan penggunaan keuntungan Perusahaan. 2. Pengangkatan dan persetujuan atas pengunduran/ pemberhentian anggota Direksi dan Dewan Komisaris. 3. Penunjukan Akuntan Publik. 4. Perubahan Anggaran Dasar Perusahaan 5. Peningkatan Modal Dasar dan Modal Disetor Perusahaan 6. Penggabungan, peleburan, atau pemisahan Perusahaan 7. Dan hal-hal lain yang wajib memerlukan persetujuan pemegang saham melalui RUPS sesuai ketentuan perundangan yang berlaku.
1. Approval of the Annual Report and the Annual Financial Statements. Determine the appropriation of the net income of the Company. 2. Appointment and approval of the resignation / dismissal of Directors or Commissioners. 3. Appointment of Public Accountant. 4. Changes in the Company’s Articles of Association 5. Increase of the Company’sAuthorized and Paid up Capital 6. The merger, acquisition or spin-off of the Company 7. And other things which shall require approval of shareholders through the GMS in accordance with applicable laws.
DEWAN KOMISARIS
Board of Commissioners
Dewan Komisaris beranggotakan 3 personil yang dipilih, diangkat, dan diberhentikan sesuai Anggaran Dasar Perusahaan dalam sebuah proses Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Masa kerja untuk jangka waktu 3 (tiga) tahun.Susunan Dewan Komisaris saat ini meliputi 1 (satu) Komisaris Utama, 1 (satu) Komisaris Independen dan 1 (satu) Komisaris. Secara garis besar tugas utama Dewan Komisaris sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar Perusahaan adalah untuk mengawasi pengurusan Perusahaan oleh Direksi dan memberi nasehat, menghadiri rapat Direksi dan menerima laporan-laporan Direksi atas semua peristiwa penting yang terjadi dalam proses jalannya usaha serta
The Board of Commissioners contains 3 members, selected, appointed and dismissed in accordance to the Articles of Association of the Company, in a General Meeting of Shareholders, for a 3 (three) year term. Currently the Board of Commissioners is composed of 1 (one) President Commissioner, 1 (one) Independent Commissioner and 1 (one) Commissioner members. The main task of the Board of Commissioners as regulated in the Articles of Association of the Company in broad outline is to oversee the management of the Company by the Board of Directors, to give advice, attend Board of Directors’ meetings and receiving Directors’ reports on all important events occurring
Consolidating Our Moves Forward.
52 melakukan pengawasan sebagaimana ditugaskan dalam Anggaran Dasar Perusahaan.
in the process of the business operation as well as conducting supervision as assigned in the Articles of Association of the Company.
Komposisi Pada tanggal 31 Desember 2016, ada tiga anggota Dewan Komisaris termasuk di dalamnya satu Komisaris Independen, yaitu:
Composition As of December 31, 2016, there were three members of the Board of Commissioners including one Independent Commissioner, namely:
Nama Name
Jabatan Position
Thio Gwan Po Micky
Komisaris Utama | President Commissioner
Suhanda Wiraatmadja
Komisaris Independen | Independent Commissioner
Pranowo Gumulia
Komisaris | Commissioner
Rapat Komisaris Dewan Komisaris mengadakan rapat Dewan Komisaris secara berkala paling kurang 1 (satu) kali dalam 2 (dua) bulan. Panggilan rapat dikirimkan kepada setiap anggota dengan mencantumkan acara, tanggal, waktu dan tempat rapat Dewan Komisaris.
Board of Commissioners meeting The Board of Commissioners convene Board of Commissioners meeting at least once every 2 months. The summon for the meeting shall be sent to each member by stating the event, date, time and place of the Board of Commissioners meeting.
Kehadiran Dalam Rapat Kehadiran anggota Dewan Komisaris dalam Rapat Komisaris 2016 disajikan dalam table berikut ini.
Meeting Attendance The attendance of members of the Board of Commissioners in the Board of Commissioners meeting in 2016 are presented in the following table.
Nama Name
Jumlah Rapat Number of Meetings
% %
Jumlah Kehadiran Number of Presence
Thio Gwan Po Micky
12
100
12
Pranowo Gumulia
12
100
12
Suhanda Wiraatmadja
12
100
12
Komisaris Utama | President Commissioner Komisaris | Commissioner Komisaris Independen | Independent Commissioner
DIREKSI
Board of Directors
Direksi terdiri dari 3 personil yang dipilih, diangkat, dan diberhentikan sesuai Anggaran Dasar Perusahaan dalam sebuah proses Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Masa kerja untuk jangka waktu 3 (tiga) tahun. Susunan Direksi saat ini meliputi 1 (satu) Direktur Utama, 1 (satu) Direktur Independen dan 1 (satu) Direktur. Direksi bertanggung jawab penuh dalam melaksanakan tugasnya untuk mencapai maksud dan tujuan visi dan misi, dengan persetujuan Dewan Komisaris. Pembagian tugas dan wewenang setiap anggota Direksi ditetapkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) atau dapat dilimpahkan kepada Dewan Komisaris.
The Board of Directors consists of 3 members selected, appointed and dismissed according to the Articles of Association of the Company, in a General Meeting of Shareholders process, and is appointed for a 3 (three) year term. The composition of the Board of Directors at this time covers 1 (one) President Director, 1 (one) Independent Director and 1 (one) Director Members. The Board of Directors is fully responsible for implementing its tasks to achieve the purpose and aims of the vision and mission, by approval of the Board of Commissioners. The assignment of duty and authority of each member of the Board of Directors is decided by the General Meeting of Shareholders (RUPS) or can be delegated to the Board of Commissioners.
Laporan Tahunan 2016 Annual Report
53 Komposisi .Pada tanggal 31 Desember 2016, ada tiga anggota Direksi termasuk di dalamnya satu Direktur Independen, yaitu:
Composition As of December 31, 2016, there were three members of the Board of Directors including one Independent Director, namely:
Nama Name
Jabatan Position
Agustinus Kasjaya Pake Seko
Direktur Utama | President Director
Hardy Karuniawan
Direktur | Director
Nurhalim Lindarto
Direktur Independen | Independent Director
Rapat Direksi Direksi mengadakan rapat Direksi secara berkala paling kurang 1 (satu) kali dalam 1 (satu) bulan. Panggilan rapat dikirimkan kepada setiap anggota dengan mencantumkan acara, tanggal, waktu dan tempat rapat Direksi.
Board of Directors meeting The Board of Directors convene Board of Directors meeting at least once every month. The summon for the meeting shall be sent to each member by stating the event, date, time and place of the Board of Directors meeting.
Kehadiran Dalam Rapat Kehadiran anggota Direksi dalam Rapat Direksi 2016 disajikan dalam table berikut ini.
Meeting Attendance The attendance of members of the Board of Directors in the Board of Directorsmeeting in 2016 are presented in the following table.
Nama Name
Jumlah Rapat Number of Meetings
% %
Jumlah Kehadiran Number of Presence
Agustinus Kasjaya Pake Seko
12
100
12
Hardy Karuniawan
12
100
12
Nurhalim Lindarto
12
100
12
Direktur Utama | President Director Direktur | Director
Direktur Independen | Independent Director
Komunikasi Dewan Komisaris dan Direksi
Communication Between Board of Commissioners and Board of Directors
Komunikasi antara anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi dilakukan melalui Rapat Gabungan Bulanan sebanyak 12 (dua belas) kali dalam tahun 2016, antara lain membicarakan kinerja Perseroan bulan sebelumnya, rencana Direksi bulan mendatang , serta isu-isu strategis yang meminta persetujuan Komisaris atau yang harus dilaporkan Direksi.
Communication between members of the Board of Commissioners and the Board of Directors is done through the Joint Meeting Monthly as many as 12 (twelve) times in 2016, among others discussing the Company’s performance of the previous month, the Board of Directors plans for the coming months, as well as strategic issues requesting approval fromthe Board Commissioners or issues that should be reported by Directors.
54 Komite Audit
Audit Committee
Perusahaan membentuk Komite Audit dimana tugas dan fungsinya telah dijabarkan dalam keputusan Direksi PT Bursa Efek Jakarta nomor Kep-339/BEJ/01-2001 tanggal 20 Juli 2001 yang telah dirubah dengan KEP-305/ BEJ/07/2004 tanggal 19 Juli 2004 dan Peraturan Bapepam Nomor IX.I.5 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam nomor Kep-29/PM/2004 tanggal 24 September 2004 yang telah dirubah dengan KEP-643/ BL/2012 tangal 7 Desember 2012 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit.
The Company established the Audit Committee of which the task and function is defined in the decision of the Board of Directors of the Jakarta Stock Exchange number Kep-339/ BEJ/01-2001 dated July 20, 2001 that has been amended by KEP-305/BEJ/07/2004 dated July 19, 2004 and the Regulation of Bapepam Number IX.I.5 Attachment to the Decision of the Chairman of Bapepam Number Kep-29/PM/2004 dated September 24, 2004 that has been amended by KEP-643/ BL/2012 dated December 7, 2012 regarding Formation and Work Implementation Guidelines of Audit Committee.
Adapun maksud dan tujuan pembentukan Komite Audit adalah untuk membantu dan memberikan masukan kepada Dewan Komisaris dalam melaksanakan fungsi dan tangggung jawab pengawasannya terhadap system pengendalian intern Perusahaan dan pertanggung jawaban atas laporan keuangan Perusahaan. Dalam hal ini apakah telah memenuhi ketentuan dan peraturan perundangan yang berlaku guna melindungi kepentingan pemegang saham dan para pihak pemegang kepentingan lainnya.
The purpose and aim of the formation of the Audit Committee is to assist and provide input to the Board of Commissioners in implementing its function and responsibility of supervising the internal control system of the Company and accountability of the financial report of the Company. In this respects it is mainly to assert that the Company has fulfilled the rules and regulations of the effective laws in order to protect the interests of shareholders and other stakeholders.
Dalam melaksanakan tugasnya, Komite Audit dibantu oleh departemen Internal Audit. Komite Audit Perseroan untuk tahun buku 2016 diketuai oleh Drs. Suhanda Wiraatmadja yang juga menjabat sebagai Komisaris Independen Perseroan dengan anggota Daniel Dwi Surya dan Yoga Suryo Prabowo. Anggota Komite ditunjuk oleh Dewan Komisaris.
In performing its duties, the Audit Committee is assisted by the Internal Audit department. The Company’s Audit Committee for the financial year 2016 was chaired by Drs. Suhanda Wiraatmadja who also serves as Independent Commissioner with Mr. Daniel Dwi Surya and Mr. Yoga Suryo Prabowo as members. Committee members are appointed by the Board of Commissioners.
Pada tahun buku 2016 tercatat kegiatan Komite Audit adalah melakukan evaluasi kegiatan internal meliputi antara lain; menelaah laporan keuangan yang dikeluarkan Perusahaan secara periodik, menilai system akuntansi serta pengendalian intern, menelaah kepatuhan Perusahaan terhadap peraturan perundang-undangan di Pasar Modal dan peraturan perundang-undangan lainnya yang berhubungan dengan kegiatan usaha Perusahaan, serta melakukan penelaahan atas kegiatan auditor eksternal meliputi antara lain melakukan diskusi untuk membahas rencana audit, koreksi-koreksi dan penemuan hasil audit serta komentar dan saran auditor eksternal.
The activities of the Audit Committee in the 2016 fiscal year consisted of internal activities evaluation among others covering: analyzing financial statements periodically issued by the Company, evaluating accountancy system and internal control, reviewing the Company’s compliance to rules and regulations in the Capital Market and other laws in relation to the Company’s business operations, as well as reviewing external auditor activities that among others cover discussions about audit plans, corrections and audit.
internal audit
Internal Audit
Departemen ini dibentuk dengan tujuan sebagai sentral pengawasan untuk mencegah terjadinya penyimpangan dan penyalah gunaan wewenang dan kekayaan Perusahaan serta meningkatkan produktivitas kerja dan kinerja keuangan Perusahaan.
This department was formed to function as control center to prevent deviation and abuse of authority and assets of the Company and to increase the work productivity and financial performance of the Company.
Departemen Internal Audit dipimpin oleh Audit Manager, dibantu oleh beberapa auditor internal. Selaku Ketua Internal Audit Departemen ditunjuk oleh Direksi dan disetujui oleh Dewan Komisaris, bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama.
Internal Audit Department is chaired by Audit Manager, assisted by a number of internal auditors. Chairman of Internal Audit Department is appointed by the Board of Directors and approved by the Board of Commissioners, directly responsible to the Director.
Laporan Tahunan 2016 Annual Report
55
Tugas dan tanggung jawab Departemen Internal Audit antara lain; mereviu efektivitas sistim pengendalian itern, melakukan audit atas catatan dan laporan keuangan yang dibuat dan dihasilkan kantor pusat dan cabang-cabang, meyakinkan bahwa system dan prosedur yang telah digariskan telah dilaksanakan, memberikan saran-saran dan rekomendasi kepada Manajemen berdasarkan hasil audit yang dilakukan.
The task and responsibility of Internal Audit Department among others reviewing the effectiveness of internal control system, performing audit on financial notes and reports made by the head office and branch offices, ensuring that the specified system and procedures have been implemented, giving advices and recommendations to the Management based on the audit results.
Pada tahun buku 2016 Departemen Internal Audit telah melakukan pemeriksaan terhadap kantor pusat dan cabangcabang Perusahaan dan telah memberikan laporan hasil pemeriksaan, saran-saran serta rekomendasinya kepada Manajemen.
In the 2016fiscal year, the Internal Audit Department has audited the head office and all branches and has submitted the audit result report, advice and recommendations to the Management.
Internal Audit Departemen Perusahaan saat ini dipimpin oleh Adrian Aryanto lahir di Jakarta 20 Maret 1973, lulus dari Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Tri Dharma Widya Jurusan Akuntansi tahun 1998, dengan pengalaman kerja antara lain di PT Mitra Integrasi Informatika sebagai staff Internal Audit, Audit Head di PT Wahana Makmur Sejati dan di PT Electronic Solution Indonesia sebagai SOP Manager. Bergabung sebagai Kepala Internal Audit atau Audit Manager Perseroan sejak April 2014.
The Company’s Internal Audit Department is chaired by Mr. Adrian Aryanto, born in Jakarta on March 20, 1973, graduated from STIE Tri Dharma Widyamajoring in Accounting in 1998, with work experience, among others, staff of Internal Audit at PT MMitraIntegrasiInformatika, Head of Audit at PT WahanaMakmurSejati and SOP Manager at PT Electronic Solution Indonesia. Joined as Head of Internal Audit or the Audit Manager of the Company since April 2014.
Sekretaris Perusahaan
Corporate Secretary
Perusahaan membentuk dan menunjuk Sekretaris Perusahaan dimana tugas dan fungsinya mengacu pada Peraturan nomor IX.1.4 Lampiran Keputusan Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) nomor Kep-63/PM/1996 tanggal 17 Januari 1996, tentang Pembentukan Sekretaris Perusahaan dan Keputusan Direksi PT Bursa Efek Jakarta nomor Kep-339/BEJ/07-2001 tanggal 20 Juli 2001 yang telah dirubah dengan KEP-035/ BEJ/07/2004 tanggal 19 Juli 2004 tentang Pencatatan Saham dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham yang Diterbitkan oleh Perusahaan Tercatat. Perusahaan membentuk dan menunjuk Sekretaris Perusahaan sesuai dengan tujuan untuk melaksanakan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik.
The Company formed and appointed a Corporate Secretary tasked and to function according to Regulation Number IX.1.4 Attachment to the Decision of Capital Market Supervisory Board (Bapepam) Number Kep-63/PM/1996 dated January 17, 1996, regarding Formation of Corporate Secretary and Decision of the Board of Directors of the Jakarta Stock Exchange number Kep-339/BEJ/07-2001 dated July 20, 2001 amended by KEP-035/BEJ/07/2004 dated July 19, 2004 regarding listing of Shares and Equity Securities Other Than Shares Issued by Listed Company. The appointment of a Corporate Secretary conforms to the purpose of conducting good governance principles.
Adapun tugas dan fungsi Sekretaris Perusahaan dalam Perusahaan, adalah sebagai berikut;
The task and function of the Corporate Secretary in the Company is as follows:
1. Mengikuti perkembangan di Pasar Modal khususnya untuk peraturan-peraturan yang berlaku. 2. Memberikan pelayanan kepada masyarakat atas informasi yang dibutuhkan tentang Perusahaan. 3. Memberikan masukan kepada Direksi Perusahaan untuk mematuhi ketentuan serta peraturan yang berlaku di Pasar Modal. 4. Sebagai penghubung/ contact person antara Perusahaan dengan Otoritas Jasa Keuangan, Bursa Efek dan masyarakat. 5. Mempersiapkan pelaksanaan kegiatan RUPS, Public Expose maupun Corporate Action yang dilakukan Perseroan.
1. Keeping updated on the development in Capital Market in particular the effective regulations. 2. Serving the community by providing information about the Company. 3. Provide input to the Board of Directors in order to comply with the provisions and regulations effective in the Capital Market. 4. As contact person/liaison between the Company and Financial Service Authority, Stock Exchange and the community. 5. Preparing for the implementation of the GMS, and the Public Expose Corporate Action conducted by the Company.
Consolidating Our Moves Forward.
56
Perusahaan membentuk dan menunjuk Sekretaris Perusahaan sesuai dengan tujuan untuk melaksanakan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik. The appointment of a Corporate Secretary conforms to the purpose of conducting good governance principles.
Sekretaris Perusahaan saat ini diketuai oleh Henry Paul Lumoindong, lahir di Semarang 30 Juni 1951, yang ditunjuk oleh Direksi, bergabung dengan Perusahaan sejak tahun 2006. Latar belakang pendidikan Bachelor of Business Administration. Pengalaman kerja dalam bidang Akuntansi dan Audit.
The Corporate Secretary is currently chaired by Mr. Henry Paul Lumoindong, born in Semarang, June 30, 1951, appointed by the Board of Directors, joined the Company since 2006. Graduated with a Bachelor’s Degree in Business Administration. MrLumoindong has a long experience in the field of Accounting and Auditing.
PELAPORAN PELANGGARAN
whistleblowing system
Perseroan saat ini sedang dalam menyusun Pedoman Etika Bisnis dan Etika Kerja (Code of Conduct) yang di dalamnya antara lain termasuk sistim pelaporan pelanggaran (whistle blowing system).
The Company is currently preparing the Code of Business Ethics and Work Ethics (Code of Conduct) which among others include violation reporting system (whistleblowing system).
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility
Perseroan telah melakukan tanggung jawab sosial dengan mengikuti praktek ketenaga kerjaan, kesehatan dan keselamatan kerja yang mengacu ke standard internasional dengan mendapatkan sertifikat O-HSAS 18001. Perseroan juga terlibat dalam tanggung jawab sosial kepada masyarakat di sekitar kantor dengan memberikan sumbangan untuk pemeliharaan lingkungan, mengkoordinir aksi donor darah secara reguler, memberikan sumbangan kepada panti-panti asuhan dan rumah jompo.
The Company has performed its corporate social responsibility by adopting the best practices in labor, health and safety issues by referring to international standards and by obtaining the OHSAS 18001 certificate. The company is also involved in community social activities around the office by donating for environment preservation, holding blood donation, donating to orphanages and nursing homes.
Laporan Tahunan 2016 Annual Report
* N Seoul Tower, South Korea
57
“ To travel is to live “ Hans Christian Andersen
Consolidating Our Moves Forward.
58
Tur Bayu Buana ke Manca Negara Over the World Tour of Bayu Buana Asia Osaka Castle, Bangkok, Pattaya Phuket, Singapore, Hongkong, Vietnam, Disneyland, Disney Hollywood Hotel, The Venetian Macau, Taipei, Hualien, Kaohsiung, Taichung, Sun Moon Lake,Tamshui, Yehliu, Chiufen, Tokyo, Disneysea, Kawaguchi, Mt. Fuji, Hamamatsu, Toyohashi, Kyoto, Osaka, Universal Studio, Kansai, Seoul, Nami Island, Mt. Sorak, Danyang Uiseong.
Mount Fuji, Japan
Nami Island, Korea
Wat Arun, Thailand
The Ruin of St. Paul, Macau
China
Nanjing
Suzhou
Beijing
Guilin
Beijing, Shanghai, Shenzhen, Nanjing, Wuxi, Suzhou, Hangzhou, Zhouzhuang, Huangshan, Guilin, Yangshuo.
Europe Venice, Rovaniemi, Amsterdam, Cologne, Frankfurt, Lucerne, Mt. Titlis, Titisee, Dijon, Paris, London, Rome, Coloseum, Pisa, Florence, Prato, Venice, Euro Disneyland, Brussel, Dusseldorf, Athens, Saronic Cruise, Istanbul, Bosphorus Cruise, Berlin, Moscow, Dubai.
Venice, Italy
Istanbul, Turkey
London, England
Dubai
America, Africa & Australia
Las Vegas
South Africa
Hobbiton, New Zealand
Monterey Bay, California
Laporan Tahunan 2016 Annual Report
Rushmore Mountain, San Fransisco,Monterey Bay, Fresno, Las Vegas, Anaheim, Disneyland, Universal Studios, Los Angeles, Johanesburg, Pretoria, Mabula, Sun City, Cape Town, Knysna, Oudtshoorn, Melbourne, Brisbane, Goldcoast, Tangalooma, Dreamworld, Movie World, Sydney, Canberra, Cairo, South Africa, New Zealand.
59
Daftar Kantor Bayu Buana & Anak Perusahaan List of Bayu Buana’s Offices & Subsidiaries PT BAYU BUANA Tbk Head Office
Jl. Ir. H. Juanda III No. 2, Jakarta 10120 - INDONESIA
Telp : 021-2350 9999 Fax : 021-351 7432 Email :
[email protected] Website : www.bayubuanatravel.com
Kantor di Jakarta | Offices in Jakarta TOUR CENTRE Jl. Ir. H. Juanda III No. 2 Jakarta 10120 P : 021-2350 9999 | F : 021-351 7432 E :
[email protected]
KELAPA GADING PERMAI Jl. Kelapa Gading Boulevard Blok QA III No. 16, Jakarta 14240 P : 021-452 8720 | F : 021-452 2843 E :
[email protected]
NATIONAL CORPORATE DIVISION Jl. Ir. H. Juanda III No. 10A Jakarta 10120 P : 021-2350 9911 | F : 021-380 8287 E :
[email protected]
KEMANG Ruko 1st Floor Jl. Kemang Raya No. 6B Jakarta 12730 P : 021-7179 0662 | F : 021-7179 1586 E :
[email protected]
MICE Jl. Ir. H. Juanda III No. 2 Jakarta 10120 P : 021-2350 9977 E :
[email protected] EQUITY TOWER Ground Floor Unit B1 (Lobby) Sudirman Central Business District (SCBD) Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53 Jakarta 12190 P : 021-2903 5010 | F : 021-2903 5040 E :
[email protected]
MAL EMPORIUM PLUIT 2nd Floor Unit 2-32 Jl. Pluit Selatan Raya, Jakarta Utara 14440 P : 021-6667 6266 | F : 021-6667 6276 E :
[email protected] MAL PONDOK INDAH Mall Pondok Indah 1 Ground Floor Unit 61. Jl. Metro Pondok Indah Jakarta 12310 P : 021-750 6837 | F : 021-750 7041 E :
[email protected]
MAL TAMAN ANGGREK Basement Level P2/ 20 Jl. Let. Jend. S. Parman Kav. 21 Jakarta 11470 P : 021-563 9171 | F : 021-563 9252 E :
[email protected] MENARA THAMRIN 24th Floor Suite 2402 Jl. M. H. Thamrin Kav. 3 Jakarta 10250 P : 021-315 7927 | F : 021-230 0907 E :
[email protected] PERKANTORAN HIJAU ARKADIA Jl. Let. Jend. TB Simatupang Kav. 88 Jakarta 12520 • Menara C Ground Floor Suite 102 P : 021-782 7682 | F : 021-782 7681 E :
[email protected] • Menara F Ground Floor P : 021-781 6612 | F : 021-781 6362 E :
[email protected] GADING SERPONG Ruko Alexandrite 3 No. 19 Gading SerpongTangerang P : 021-2222 6525 | F : 021-2222 6043 E :
[email protected]
Kantor di Luar Jakarta | Offices Outside Jakarta BOGOR Gedung Puri Begawan Jl. Pajajaran No. 5-7 Bogor 16142 P : 0251-838 3377 | F : 0251-838 3379 E :
[email protected] CILEGON Jl. S. A. Tirtayasa No. 17 B, Cilegon 42414 P : 0254-398 663 | F : 0254-392 948 E :
[email protected] BANDUNG Ruko Bayu Buana Jl. Pasir Kaliki No. 150 D Bandung 40171 P : 022-421 1711 | F : 022-421 4455 E :
[email protected]
SURABAYA CABANG 1 Ruko Bayu Buana Jl. R. A. Kartini No. 121 B Surabaya 60264 P : 031-561 5678 | F : 031-563 4949 E :
[email protected] CABANG 2 Galaxy Mall 1 Surabaya 2nd Floor # 2-137 Jl. Dharmahusada Indah Timur 35-37 Surabaya 60115 P : 031-596 7771| F : 031-593 7179 E :
[email protected]
BALI Ruko Sunset Indah II No. 5 819 Sunset Road, Kuta - Bali 80361 P : 0361-755 788 | F : 0361-754 311 E :
[email protected] BALIKPAPAN Bandar Balikpapan Jl. Jend. Sudirman Stal Kuda RT 19 No. 9D Balikpapan Selatan 76114 P : 0542-721 4466 | F : 0542-721 4470 E :
[email protected]
Kantor Anak Perusahaan | Subsidiary Offices JAKARTA PT BUANA GELAR PARIWICARA Jl. Ir. H. Juanda III No. 2 Jakarta 10120 P : 021-2350 9999 F : 021-3517 432 JAWA BARAT PT BABUSSALAM BUANA MITRA Jl. Margonda Raya Depok No. 239 Depok - Jawa Barat P : 021-7721 7137 F : 021-7721 7137 E :
[email protected] JAKARTA PT ALFAZ TOUR Jl. Ir. H. Juanda III No. 2 Jakarta 10120 P : 021 2350 9999 F : 021 351 7432
JAKARTA PT DHARMA BUANA EXPERINDO Jl. Ir. H. Juanda III No. 2, Jakarta 10120 P : 021-3483 1550 F : 021-3483 1661 E :
[email protected] [email protected] BALI PT BAYU BUANA TRANSPORT Ruko Sunset Indah II No. 5 819 Sunset Road, Kuta - Bali 80361 P : 0361- 755 788 F : 0361- 754 311 E :
[email protected]
JAKARTA PT DUTA BUANA EXPRESS Jl. Ir. H. Juanda III No. 2 Jakarta 10120 P : 021-3483 1525, 3483 1707 F : 021-3483 1661 E :
[email protected] [email protected] JAKARTA PT HULAA TRAVEL INDONESIA Jl. Ir. H. Juanda III No. 2 Jakarta 10120 P : 021 2350 9999 F : 021 351 7432
Consolidating Our Moves Forward.
60
Lembaga & Profesi Penunjang Pasar Modal Capital Market Supporting Institutions & Professionals
Akuntan Publik Public Accountant Amir Abadi Jusuf, Aryanto, Mawar & Rekan Plaza Asia Lt. 10 Jl. Jenderal Sudirman Kav. 59 Jakarta 12190
Notaris Notary Paulus Widodo Sugeng Haryono, SH Jl. Tanjung Duren Timur VI No. 207 Jakarta 11470
Biro Administrasi Efek Share Registrar PT Electronic Data Interchange Indonesia Wisma SMR, Lt. 10 Jl. Yos Sudarso Kav. 89 Jakarta 14350
Laporan Tahunan 2016 Annual Report
61
Tanggung Jawab Laporan Tahunan 2016
Statement of Annual Report’s Responsibility 2016 SURAT PERNYATAAN ANGGOTA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI TENTANG TANGGUNGJAWAB ATAS LAPORAN TAHUNAN 2016 PERIODE JANUARI-DESEMBER 2016 PT BAYU BUANA Tbk.
STATEMENT LETTER BOARD OF COMMISSIONERS AND DIRECTORS ABOUT RESPONSIBILITY FOR THE ANNUAL REPORT 2016 PERIOD JANUARY-DECEMBER 2016 PT BAYU BUANA Tbk.
Kami yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bahwa semua informasi dalam laporan tahunan PT Bayu Buana Tbk tahun 2016 telah dimuat secara lengkap dan bertanggungjawab penuh atas kebenaran isi laporan tahunan perusahaan.
We the undersigned hereby declare that all information in the annual report of PT Bayu Buana Tbk. in 2016 has been fully and solely responsible for the accuracy of the content of the company’s annual report.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.
This statement letter is made truthfully.
Jakarta, 03 April / April 03 rd , 2017
Dewan Komisaris Board of Commissioners
Thio Gwan Po Micky Suhanda Wiraatmadja
Komisaris Utama President Commissioner
Komisaris Independen Independent Commissioner
Pranowo Gumulia Komisaris Commissioner
Direksi
Board of Directors
Agustinus Kasjaya Pake Seko Direktur Utama President Director
Hardy Karuniawan Direktur Director
Nurhalim Lindarto Direktur Independen Independent Director
Consolidating Our Moves Forward.
62
Laporan Keuangan
Financial Report
Laporan Keuangan Konsolidasian PT Bayu Buana Tbk dan Entitas Anak. Untuk Tahun-tahun yang berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015.
Consolidated Financial Statements of PT Bayu Buana Tbk and Subsidiaries. For the Years Ended December 31, 2016 and 2015.
Laporan Tahunan 2016 Annual Report
64
Laporan Tahunan 2016 Annual Report
PT BAYU BUANA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah Penuh)
PT BAYU BUANA Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION As of December 31, 2016 and 2015 (In Full Rupiah) Catatan/ Notes
2016 Rp
2015 Rp ASSETS
ASET
CURRENT ASSETS
ASET LANCAR Kas dan Setara Kas
3, 27, 28
271,255,557,498
267,257,654,749
Piutang Usaha
4, 27, 28
136,662,883,599
96,485,793,230
Trade Receivables
Aset Keuangan Lancar Lainnya
5, 27, 28
10,449,178,403
15,458,076,222
Other Current Financial Assets
Pajak Dibayar di Muka
14.a
Biaya Dibayar di Muka
6 7
Uang Muka Total Aset Lancar
17,721
505,019,090
Prepaid Taxes
2,301,520,279
3,863,092,309
Prepaid Expenses
28,358,495,293
22,603,555,277
Advances
449,027,652,793
406,173,190,877
Total Current Assets Assets
-4,494,141,609 13,002,472,143
25,000,000 4,800,198,281 13,396,201,959
Due Duefrom fromRelated RelatedParties Parties Deferred Tax Assets Investment Property
ASET TIDAK LANCAR Piutang Pihak Berelasi Aset Pajak Tangguhan Properti Investasi Aset Tetap Aset Keuangan Tidak Lancar Lainnya Aset Tidak Lancar Lainnya
NON CURRENT ASSETS 25, 27 14.c 9 10
42,492,634,025
51,669,575,722
Fixed Assets
8, 25, 27
144,092,646,000
167,297,000,000
Other Non-Current Financial Assets
11
Total Aset Tidak Lancar TOTAL ASET
972,500,684
1,163,584,765
Other Non-Current Assets
205,054,394,461
238,351,560,727
Total Non Current Assets
654,082,047,254
644,524,751,604
CURRENT LIABILITIES
LIABILITAS JANGKA PENDEK 12, 27, 28 14.d 15, 27 13, 27, 28
188,701,104,138 4,081,835,891 20,000,006 2,131,944,433 69,729,171,371 264,664,055,839
184,194,733,033 4,924,684,630 589,542,188 1,303,950,954 62,644,284,703 253,657,195,508
3,600,000,000
3,600,000,000
Due to Third Party
359,917,327
479,116,677
Long Term Deferred Income
12,220,750,606
11,039,727,751
Long Term Employees Benefit Liabilities
930,297
--
Deferred Tax Liabilities
16,181,598,230
15,118,844,428
Total Non Current Liabilities
280,845,654,069
268,776,039,936
LIABILITAS JANGKA PANJANG Utang Pihak Ketiga
Liabilitas Pajak Tangguhan
16 14.c
Total Liabilitas Jangka Panjang Total Liabilitas EKUITAS Ekuitas yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk Modal Dasar - 960.000.000 Saham Selisih Transaksi Pihak Nonpengendali
Authorized Capital - 960,000,000 Shares 17
176,610,390,000
176,610,390,000
18
(382,493,998)
--
51,583,000
51,583,000
Appropriated
58,191,670,469
31,661,633,068
Unappropriated
135,400,610,000
159,424,200,000
369,871,759,471
367,747,806,068
Entitas Induk Parent
3,364,633,714
8,000,905,600
Non-Controlling Interest
373,236,393,185
375,748,711,668
Saldo Laba (Defisit) Telah Ditentukan Penggunaannya Penghasilan Komprehensif Lainnya Total Ekuitas yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk 29
TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS
654,082,047,254
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
Difference in Transaction with Non-Controlling Interest
Other Comprehensive Income Total Equity Attributable to the Owners of the
Total Equity TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
644,524,751,604
The accompanying notes form an integral part of these
laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan
D1/March 27, 2017
Issued and Fully Paid Capital - 353,220,780 Shares Retained Earnings (Deficits)
Belum Ditentukan Penggunaannya
Kepentingan Nonpengendali Total Ekuitas
Total Liabilities EQUITY Equity Attributable to Owners of the Parent Capital Stock - Par Value of Rp 500 per Share
Modal Saham - Nilai Nominal Rp 500 per Saham Modal Ditempatkan dan Disetor - 353.220.780 Saham
Trade Payables Taxes Payable Current Portion of Long Term Deferred Income Accrued Expenses Others Payable and Advance Receipts Total Current Liabilities NON CURRENT LIABILITIES
27
Pendapatan Diterima di Muka Jangka Panjang Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Panjang
TOTAL ASSETS
LIABILITIES AND EQUITY
LIABILITAS DAN EKUITAS
Utang Usaha Utang Pajak Bagian Lancar atas Pendapatan Diterima di Muka Beban Akrual Utang Lain-lain dan Uang Muka Diterima Total Liabilitas Jangka Pendek
Cash and Cash Equivalents
consolidated financial statements
1
Paraf/Approved:
PT BAYU BUANA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah Penuh)
PT BAYU BUANA Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF PROFIT OR LOSS AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME For the Years Ended December 31, 2016 and 2015 (In Full Rupiah)
Catatan/
2016
2015
Notes
Rp
Rp
PENDAPATAN
19
1,607,301,089,020
1,572,653,456,481
REVENUES
BEBAN POKOK PENDAPATAN
20
1,501,081,364,595
1,462,697,546,190
COST OF REVENUES
106,219,724,425
109,955,910,291
GROSS PROFIT Operating Expenses
LABA KOTOR Beban Usaha
(82,955,520,782)
(87,647,139,683)
Pendapatan Lainnya
22.a
21
11,648,630,160
14,636,801,513
Others Income
Beban Lainnya
22.b
(574,539,569)
(4,076,507,164)
Others Expense
Beban Pajak Final
14.f
(11,297,046)
(63,111,168)
Final Tax Expenses
34,326,997,188
32,805,953,789
OPERATING INCOME
(206,808,615)
--
Portion of Subsidiary Loss before Disposal
LABA USAHA Bagian Rugi Entitas Anak sebelum Divestasi Beban Keuangan
23
LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN BEBAN PAJAK PENGHASILAN
14.b
LABA TAHUN BERJALAN
(170,380,127)
(160,503,775)
Finance Costs
33,949,808,446
32,645,450,014
INCOME BEFORE INCOME TAX
(6,740,203,930)
(6,507,823,083)
INCOME TAX EXPENSES
27,209,604,516
26,137,626,931
PROFIT FOR THE YEAR
PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN
OTHER COMPREHENSIVE INCOME
Pos yang Tidak akan Direklasifikasi ke
Item that Will Not be Reclassified to
Laba Rugi
Profit or Loss
Pengukuran Kembali atas Program
Remeasurement on Defined Benefit
Imbalan Pasti
(974,768,798)
(1,024,708,983)
Pajak Penghasilan atas Pengukuran Kembali Liabilitas Imbalan Kerja
233,918,041
236,585,090
(740,850,757)
(788,123,893)
Pos yang akan Direklasifikasi ke
Subsequently to Profit or Loss
Keuntungan (Kerugian) dari Perubahan Nilai Wajar
Gain on Changes in Fair Value of 8
(23,780,590,000)
55,109,600,000
(243,000,000)
--
Dikurangi: Penyesuaian Reklasifikasi ke Penghasilan Komprehensif Lain Tahun Berjalan Setelah Pajak
(24,764,440,757)
54,321,476,107
Year After Tax TOTAL COMPREHENSIVE INCOME
TAHUN BERJALAN
2,445,163,759
80,459,103,038
Laba Tahun Berjalan yang
FOR THE YEAR
Profit for The Year
Dapat Diatribusikan kepada:
Attributable to:
Pemilik Entitas Induk
27,260,024,644
28,106,892,523
Owners of the Parent Entity
(50,420,128)
(1,969,265,592)
Non-Controlling Interest
27,209,604,516
26,137,626,931
Kepentingan Nonpengendali
Total Laba Komprehensif yang Dapat
Total Comprehensive Income
diatribusikan kepada:
Attributable to:
Pemilik Entitas Induk 29
24
2,506,447,401
82,368,954,262
Owners of the Parent Entity
(61,283,642)
(1,909,851,224)
Non-Controlling Interest
2,445,163,759
80,459,103,038
77.18
79.57
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
BASIC/DILUTED EARNINGS PER SHARE
The accompanying notes form an integral part of these
laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan
D1/March 27, 2017
Profit or Loss Other Comprehensive Income Current
TOTAL PENGHASILAN KOMPREHENSIF
LABA PER SAHAM DASAR/DILUSIAN
Available for Sale Financial Assets Less: Reclassification Adjustment to
Laba Rugi
Kepentingan Nonpengendali
Employee Benefit Liabilities Item that May be Reclassified
Laba Rugi Aset Keuangan Tersedia untuk Dijual
Plan Income Tax of Remeasurement of
consolidated financial statements
2
Paraf/Approved:
Transaction with Non-Controlling Interest Rp
Issued and
Fully Paid of Capital Rp
D1/March 27, 2017
laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
176,610,390,000
(382,493,998)
--
(382,493,998)
--
18, 29 --
--
--
--
--
--
--
--
176,610,390,000
--
--
--
176,610,390,000
Penuh/
Nonpengendali/ Difference in
Transaksi Pihak
Selisih
dan Disetor
Modal Ditempatkan
51,583,000
--
--
--
51,583,000
--
--
--
51,583,000
Rp
Penggunaannya/ Appropriated
Ditentukan
58,191,670,469
26,530,037,401
--
--
31,661,633,068
27,259,354,262
--
--
4,402,278,806
Rp
Penggunaanya/ Unappropriated
Ditentukan
Belum
Saldo Laba *)/ Retained Earnings*)
3
135,400,610,000
(24,023,590,000)
--
--
159,424,200,000
55,109,600,000
--
--
104,314,600,000
Rp
Income
Other Comprehensive
Lainnya/
Komprehensif
Penghasilan
Ekuitas Yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk/ Equity Attributable to Owner of the Parent
29
29
29
*) Saldo laba termasuk pengukuran atas program imbalan kerja
Saldo per 31 Desember 2016
Penghasilan Komprehensif Tahun Berjalan
Selisih Transaksi Pihak Nonpengendali
Pelepasan Entitas Anak
Kepentingan Nonpengendali atas
Saldo per 31 Desember 2015
Penghasilan Komprehensif Tahun Berjalan
Penambahan Modal atas Entitas Anak
Entitas Anak Baru
Kepentingan Non Pengendali dari Pendirian
Saldo per 31 Desember 2014
Catatan/ Notes Notes
PT BAYU BUANA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah Penuh)
369,871,759,471
2,506,447,401
(382,493,998)
--
367,747,806,068
82,368,954,262
--
--
285,378,851,806
Rp
Total Ekuitas/ Total Equity
3,364,633,714
(61,283,642)
132,493,998
(4,707,482,242)
8,000,905,600
(1,909,851,224)
3,000,000,000
250,000,000
6,660,756,824
Rp
Interests
Controlling
Balance as of December 31, 2016
Comprehensive Income For the Year
Difference in Transaction with Non-Controlling Interest
Disposal of Subsidiary
Non-Controlling Interest on
Balance as of December 31, 2015
Comprehensive Income For the Year
Capital Addition on Subsidiary
Established Subsidiary
Non-Controlling Interest from New
Balance as of December 31, 2014
Paraf/Approved:
consolidated financial statements
The accompanying notes form an integral part of these
*) Retained earnings include measurement on defined benefit plan
373,236,393,185
2,445,163,759
(250,000,000)
(4,707,482,242)
375,748,711,668
80,459,103,038
3,000,000,000
250,000,000
292,039,608,630
Rp
Total Equity
Nonpengendali/ Non-
Total Ekuitas/
Kepentingan
PT BAYU BUANA Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY For the Years Ended December 31, 2016 and 2015 (In Full Rupiah)
PT BAYU BUANA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah Penuh)
Catatan/ Notes
PT BAYU BUANA Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS For the Years Ended December 31, 2016 and 2015 (In Full Rupiah)
2016 Rp
2015 Rp
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Cash Received from Customers
1,550,420,617,400
1,563,747,388,446
(9,724,574,457)
(8,368,682,458)
Payment for Income Tax
(1,547,781,361,443)
(1,518,078,852,013)
Cash Paid to Employees and Suppliers
(7,085,318,500)
37,299,853,975
4,914,000,000 8,526,955,280
5,000,000,000 8,020,931,098
18 10 8 8
4,590,000,000 372,843,091 239,258,000 (819,236,000)
-819,729,135 ---
10
(2,062,725,600) (1,657,197,509) (3,742,920,000)
(3,793,843,886) (4,990,606,104) (5,599,040,000)
10,360,977,262
(542,829,757)
Penerimaan dari Pihak Berelasi
--
566,032,185
Cash Received from Related Parties
Penerimaan dari Pihak Nonpengendali
--
250,000,000
Cash Received from Non-Controlling Parties
Pembayaran kepada Pihak Berelasi
--
(1,675,913,825)
Cash Paid to Related Parties
--
(859,881,640)
Net Cash Flows Provided by (Used in) Financing Activities
3,275,658,762
35,897,142,578
722,243,987
3,120,600,577
267,257,654,749
228,239,911,594
271,255,557,498
267,257,654,749
3,887,241,542 64,571,865,956
10,124,262,719 73,443,108,315
202,796,450,000 271,255,557,498
183,690,283,715 267,257,654,749
Penerimaan dari Pelanggan Pembayaran Pajak Pembayaran kepada Karyawan dan Pemasok Arus Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk)
Net Cash Flows Provided by (Used in)
Aktivitas Operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Pencairan Investasi Jangka Pendek Penerimaan Bunga Hasil Penjualan Investasi Hasil Penjualan Aset Tetap Hasil Penjualan Investasi Efek Tersedia untuk Dijual Pembelian Investasi Efek Tersedia untuk Dijual Pembayaran Uang Muka Pembelian Aset Tetap dan Software Pembelian Aset Tetap Penempatan Investasi Jangka Pendek Arus Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
Software Acquisition Fixed Assets Placement in Short Term Investment Net Cash Flows Provided by (Used in) Investing Activities CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES
Arus Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Pendanaan KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS DAMPAK PERUBAHAN KURS TERHADAP KAS DAN SETARA KAS SALDO KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL TAHUN SALDO KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR TAHUN 3
Deposito Berjangka Total
Tambahan informasi aktivitas yang tidak mempengaruhi arus kas disajikan pada Catatan 32.
NET INCREASE IN CASH AND CASH EQUIVALENTS EFFECTS OF FLUCTUATION IN EXCHANGE RATES ON CASH AND CASH EQUIVALENTS CASH AND CASH EQUIVALENTS AT THE BEGINNING OF THE YEAR CASH AND CASH EQUIVALENTS AT THE END OF THE YEAR CASH AND CASH EQUIVALENTS CONSIST OF: Cash on Hand Cash in Banks Time Deposits Total
Additional information of non cash activities is presented in Note 32.
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
The accompanying notes form an integral part of these
laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan
March 27, 2017
CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Withdrawal of Short Term Investment Interest Received Proceeds from Sale of Investment Proceeds from Sale of Fixed Assets Proceeds from Sale of Available for Sale Securities Acquisition of Available for Sale Securities Advance Payment for Purchase of Fixed Assets and
Aktivitas Investasi
KAS DAN SETARA KAS TERDIRI DARI: Kas Bank
Operating Activities
consolidated financial statements
4
Paraf:
PT BAYU BUANA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah Penuh)
PT BAYU BUANA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2016 and 2015 (In Full Rupiah)
1.
Umum
1.a.
Pendirian dan Informasi Umum PT Bayu Buana Tbk (Perusahaan) berkedudukan di Jakarta, didirikan berdasarkan Akta Notaris Didi Sudjadi, S.H., No. 22 tanggal 17 Oktober 1972. Akta tersebut telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 29 tanggal 12 April 1977, tambahan No. 225 Tahun 1977. Berdasarkan Akta Notaris Adam Kasdarmadji, S.H. No. 311 tanggal 30 April 1996, notaris di Jakarta, nama Perusahaan telah diubah dari PT Bayu Buana menjadi PT Bayu Buana Tbk sehubungan dengan penawaran umum saham Perusahaan kepada publik.
1.a. Establishment and General Information PT Bayu Buana Tbk (the Company), is domiciled in Jakarta, was established under Notarial Deed No. 22 of Didi Sudjadi, S.H., dated October 17, 1972. The deed was published in the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 29 dated April 12, 1977 supplement No. 225 Year 1977. Based on the Notarial Deed No. 311 of Adam Kasdarmadji, S.H. dated April 30, 1996, a notary in Jakarta, the Company’s name has been changed from PT Bayu Buana into PT Bayu Buana Tbk in relation to the initial public offering of the Company’s shares.
Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta Notaris Paulus Widodo Sugeng Haryono, S.H., No. 10 tanggal 5 Juni 2015 mengenai perubahan Pasal 10, Pasal 11 ayat 3, Pasal 12, Pasal 13, Pasal 15, Pasal 16 dan Pasal 18 anggaran dasar Perusahaan. Perubahan anggaran dasar Perusahaan tersebut telah diterima oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No. AHUAH.01.03-0948225 tanggal 3 Juli 2015, dan telah dicatat di dalam Sistem Administrasi Badan Hukum.
The Company's article of association has been amended for several times, most recently by Notarial Deed No. 10 of Paulus Widodo Sugeng Haryono, S.H., dated June 5, 2015 concerning amendment of Article 10, Article 11 verse 3, Article 12, Article 13, Article 15, Article 16 and Article 18 of the Company’s article of association. This amendment was accepted by Minister of Law and Human Rights of Republic of Indonesia in his decree No. AHU-AH.01.030948225 dated July 3, 2015 and has been recorded in Legal Administration System.
Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, Perusahaan bergerak dalam bidang pelayanan jasa perjalanan wisata antara lain: menyusun dan menjual paket wisata luar negeri; menyelenggarakan dan menjual pelayaran wisata (cruise); menyelenggarakan pemanduan wisata (guiding and tour conducting); menyediakan fasilitas sewa mobil untuk wisatawan; menjual tiket/karcis sarana angkutan dan lain-lain; mengadakan pemesanan sarana wisata; dan mengurus dokumen-dokumen perjalanan sesuai dengan peraturan-peraturan yang berlaku.
According to Article 3 of the Company’s article of association, the Company’s scope of activities includes: arranging and selling overseas tour packages; organizing and selling travel services for cruises; arranging tour guiding and tour conducting services; providing vehicle rental facilities for tourists; selling tickets for transportation and other purposes; providing tour reservation facilities; and preparing travel documents in accordance with the existing regulations.
Perusahaan berlokasi di Jalan Ir. H. Juanda III No. 2, Jakarta Pusat dan telah beroperasi secara komersial sejak tahun 1972. Untuk mendukung kegiatan operasionalnya, Perusahaan memiliki 12 kantor cabang di Jakarta dan 7 kantor cabang di luar Jakarta yang tersebar di Bandung, Balikpapan, Bogor, Cilegon, Denpasar dan Surabaya.
The Company is located in Jalan Ir. H. Juanda. III No. 2, Central Jakarta and has been operating commercially since 1972. To support its operational activities, the Company has 12 branch offices in Jakarta and 7 branch offices outside Jakarta which are in Bandung, Balikpapan, Bogor, Cilegon, Denpasar and Surabaya.
Perusahaan tidak memiliki entitas induk pengendali karena tidak terdapat pemegang saham yang memiliki porsi kepemilikan efektif atau hak suara di atas 50%.
The Company does not have a controlling parent entity since there are no stockholders that has effective ownership or voting rights above 50%.
D/March 27, 2017
1.
5
General
paraf:
PT BAYU BUANA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah Penuh)
PT BAYU BUANA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2016 and 2015 (In Full Rupiah)
1.b. Penawaran Umum Efek Perusahaan Pada tanggal 30 Oktober 1989, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif untuk melakukan penawaran umum efek kepada masyarakat sebanyak 2.000.000 saham.
1.b. The Company’s Public Offerings On October 30, 1989, the Company obtained effective notification to conduct an initial public offering of 2,000,000 shares.
Ringkasan pencatatan saham Perusahaan yang diterbitkan sejak tanggal penawaran umum perdana saham sampai dengan 31 Desember 2016 adalah sebagai berikut:
A summary of the listing of the Company’s share from the date of the initial public offering up to December 31, 2016 are as follows:
Tahun/ Years
1995
1996
Aktivitas Pencatatan Saham Perusahaan/ Listing Activities of The Company’s Share
Jumlah Saham yang Beredar Setelah Transaksi/ Total Outstanding Shares After Transactions
Peningkatan modal dasar dari Rp 120 milyar menjadi Rp 480 milyar melalui penawaran umum terbatas sebanyak 96.000.000 saham/ Increase in the authorized capital from Rp 120 billion to Rp 480 billion through the limited public offering of 96,000,000 shares.
120,000,000
Penerbitan 10.909.091 saham bonus, setiap pemegang 11 saham lama menerima 1 saham bonus / Issuance of 10,909,091 bonus shares, the holders of 11 old shares entitled to 1 bonus share.
130,909,091
Perubahan nilai nominal saham dari Rp 1.000 menjadi Rp 500/ Stock split from Rp 1,000 to Rp 500. 1997
2002
Penerbitan 37.402.598 saham bonus, setiap pemegang 7 saham lama menerima 1 saham bonus / Issuance of 37,402,598 bonus shares, the holders of 7 old shares entitled for 1 bonus share.
Entitas Anak/ Subsidiaries
PT Triputra Bayu Kencana
Domisili/ Domicile
Jakarta
353,220,780
The above listing activities of the Company’s shares and the Company’s shares totaling 353,220,780 shares are listed in Indonesia Stock Exchange as of December 31, 2016 and 2015.
1.c.
Struktur Entitas Anak Penyertaan saham Perusahaan pada entitas anak adalah sebagai berikut:
D/March 27, 2017
299,220,780
Pengeluaran 54.000.000 saham tanpa hak memesan efek terlebih dahulu/ Issuance of 54,000,000 shares without preemptive rights.
Aktivitas pencatatan saham Perusahaan di atas dan jumlah saham Perusahaan sebanyak 353.220.780 saham pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 telah tercatat di Bursa Efek Indonesia. 1.c
261,818,182
Kegiatan Usaha/ Business Activity
Subsidiaries’ Structure The Company’s investment in shares of stock of subsidiaries are as follows: Tahun Operasi Komersial/ Year of Commercial Operation
Persentase Kepemilikan/ Ownership Percentage
Perdagangan, Pembangunan
Belum Beroperasi/
60.00%
Industri, dan Jasa/ Trade, Industrial Development, and Services
Not Yet Operating
6
Total Aset/Total Assets 2016 2015 Rp Rp
% 19,000,000,000
19,000,000,000
paraf:
PT BAYU BUANA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah Penuh) Entitas Anak/ Subsidiaries
PT BAYU BUANA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2016 and 2015 (In Full Rupiah)
Domisili/ Domicile
Kegiatan Usaha/ Business Activity
Tahun Operasi Komersial/ Year of Commercial Operation
Persentase Kepemilikan/ Ownership Percentage
Jakarta
Jasa Biro Perjalanan Wisata/
2012
--
PT Alfaz Tour
Jakarta
Travel Bureau Penyedia Jasa Umroh/ Umrah Service Provider
2015
PT Hulaa Travel Indonesia
Jakarta
PT Dharma Buana Experindo
Jakarta
PT Duta Buana Express
Jakarta
PT Bayu Buana Transport PT Buana Gelar Pariwicara
PT Kharisma Adiwibawa Tour & Travel *)
Total Aset/Total Assets 2016 2015 Rp Rp
%
--
11,244,066,087
99.00%
938,205,249
1,737,713,105
2015
90.00%
460,888,882
1,553,603,527
1986
74.50%
758,747,948
1,128,718,300
Agen Penjualan Tiket Penerbangan/ Airlines Ticket Sales Agent
2007
99.00%
3,247,991,334
3,206,892,630
Bali
Transportasi/ Transportation
1990
99.00%
797,656,081
775,338,018
Jakarta
Pengelola Konvensi/ Convention Organizer
1992
99.99%
279,024,517
29,292,363
Jasa Biro Perjalanan Wisata/ Travel Bureau Agen Penjualan Tiket Penerbangan/ Airlines Ticket Sales Agent
*) Dilepas pada tahun 2016
*) Disposed in 2016
PT Bayu Buana Transport PT Bayu Buana Transport (BBT), entitas anak, berkedudukan di Kuta Bali, didirikan berdasarkan Akta Notaris No. 45 pada tanggal 12 Desember 1990 yang dibuat oleh Josef Sunar Wibisono, S.H., notaris di Denpasar dengan nilai investasi awal sejumlah Rp100.000.000, dengan persentase kepemilikan Perusahaan sebesar 99% dan sisanya dimiliki oleh PT Alfaz Tour (AT), entitas anak. Akta ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C2-348.HT.01.01.TH.1992 tanggal 14 Januari 1992 serta telah didaftarkan dalam Buku Register Kantor Pengadilan Negeri Denpasar No. 68 tahun 1993.
PT Bayu Buana Transport PT Bayu Buana Transport (BBT), a subsidiary, is domiciled in Kuta Bali, established in accordance with Notarial Deed of Josef Sunar Wibisono, S.H., notary in Denpasar, No. 45 dated December 12, 1990, with an initial capitalization of Rp100,000,000, as a 99% owned subsidiary, and remaining is owned by PT Alfaz Tour (AT), a subsidiary. The deed was approved by Minister of Justice of Republic of Indonesia in his decree No. C2348.HT.01.01.TH.1992 dated January 14, 1992, and has been registered in the Register Book of Denpasar District Court Office No. 68 year 1993.
Anggaran dasar BBT telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta Notaris No. 85 tanggal 22 Desember 2014 yang dibuat di hadapan notaris Paulus Widodo Sugeng Haryono, S.H., notaris di Jakarta, mengenai perubahan susunan anggota direksi dan dewan komisaris BBT. Perubahan ini telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sesuai dengan Surat Keputusan No. AHU-0003767.AH.01.03 Tahun 2015 tanggal 21 Januari 2015 dan telah dicatat di dalam Sistem Administrasi Badan Hukum.
The BBT’s article of association has been amended for several times, most recently by Notarial Deed No. 85 of Paulus Widodo Sugeng Haryono, S.H., dated December 22, 2014, notary in Jakarta, regarding changes in the composition of BBT’s board of directors and board of commissioners. This amendment was accepted by Minister of Law and Human Rights of Republic of Indonesia in his decree No. AHU-0003767.AH.01.03 Year 2015 dated January 21, 2015, and has been recorded in Legal Administration System.
PT Buana Gelar Pariwicara PT Buana Gelar Pariwicara (BGP), entitas anak, berkedudukan di Jakarta, didirikan berdasarkan Akta Notaris No. 437 pada tanggal 19 Oktober 1992 yang dibuat oleh Richardus Nangkih Sinulingga, S.H., notaris di Jakarta dengan nilai investasi awal sejumlah Rp625.000.000, dengan persentase kepemilikan Perusahaan sebesar 99,99% dan sisanya dimiliki oleh PT Bayu Buana Transport (BBT), entitas anak.
PT Buana Gelar Pariwicara PT Buana Gelar Pariwicara (BGP), a subsidiary, is domiciled in Jakarta, established in accordance with Notarial Deed of Richardus Nangkih Sinulingga, S.H., notary in Jakarta, No. 437 dated October 19, 1992, with an initial capitalization of Rp625,000,000, as a 99.99% owned subsidiary, and remaining is owned by PT Bayu Buana Transport (BBT), a subsidiary.
D/March 27, 2017
7
paraf:
PT BAYU BUANA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah Penuh)
PT BAYU BUANA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2016 and 2015 (In Full Rupiah)
Anggaran dasar BGP telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta Notaris No. 14 tanggal 5 Mei 2014 yang dibuat di hadapan notaris Paulus Widodo Sugeng Haryono, S.H., notaris di Jakarta, mengenai perubahan susunan anggota direksi dan dewan komisaris BGP. Perubahan ini telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sesuai dengan Surat Keputusan No. AHU-11484.40.22.2014 tanggal 3 Juni 2014 dan telah dicatat di dalam Sistem Administrasi Badan Hukum.
The BGP’s article of association has been amended for several times, most recently by Notarial Deed No. 14 of Paulus Widodo Sugeng Haryono, S.H., dated May 5, 2014, notary in Jakarta, regarding changes in the composition of BGP’s board of directors and board of commissioners. This amendment was accepted by Minister of Law and Human Rights of Republic of Indonesia in his decree No. AHU11484.40.22.2014 dated June 3, 2014, and has been recorded in Legal Administration System.
PT Duta Buana Express PT Duta Buana Express (DB), entitas anak, berkedudukan di Jakarta, didirikan berdasarkan Akta Notaris No. 18 pada tanggal 5 Agustus 2005 yang dibuat oleh Paulus Widodo Sugeng Haryono, S.H., notaris di Jakarta dengan nilai investasi awal sejumlah Rp1.250.000.000, dengan persentase kepemilikan Perusahaan sebesar 99% dan sisanya dimiliki oleh PT Bayu Buana Transport (BBT), entitas anak. Akta ini kemudian diubah dengan Akta No. 1 tanggal 3 Oktober 2005 oleh notaris yang sama dan telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. W7-06413.HT.01.01.TH.2007 tanggal 11 Juni 2007.
PT Duta Buana Express PT Duta Buana Express (DB), a subsidiary, is domiciled in Jakarta, established in accordance with Notarial Deed of Paulus Widodo Sugeng Haryono, S.H., notary in Jakarta, No. 18 dated August 5, 2005, with an initial capitalization of Rp1,250,000,000, as a 99% owned subsidiary, and remaining is owned by PT Bayu Buana Transport (BBT), a subsidiary.The deed was then amended under the notarial deed No. 1 by the same notary on October 3, 2005 and was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia in his Decree No. W7-06413.HT.01.01.TH.2007 dated June 11, 2007.
Anggaran dasar DB telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta Notaris No. 105 tanggal 23 Juli 2014 yang dibuat dihadapan notaris Paulus Widodo Sugeng Haryono, S.H., notaris di Jakarta, mengenai perubahan susunan anggota direksi dan dewan komisaris DB. Perubahan ini telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sesuai dengan Surat Keputusan No. AHU-25835.40.22.2014 tanggal 22 Agustus 2014 dan telah dicatat di dalam Sistem Administrasi Badan Hukum.
The DB’s article of association has been amended for several times, most recently by Notarial Deed No. 105 of Paulus Widodo Sugeng Haryono, S.H., dated July 23, 2014, notary in Jakarta, regarding changes in the composition of DB’s board of directors and board of commissioners. This amendment was accepted by Minister of Law and Human Rights of Republic of Indonesia in his decree No. AHU-25835.40.22.2014 dated August 22, 2014, and has been recorded in Legal Administration System.
PT Dharma Buana Experindo PT Dharma Buana Experindo (DBE), entitas anak, berkedudukan di Jakarta, didirikan berdasarkan Akta Notaris No. 34 pada tanggal 8 Oktober 1986 yang dibuat oleh Rachmat Santoso, S.H., notaris di Jakarta dengan nilai investasi awal sejumlah Rp800.000.000, dengan persentase kepemilikan Perusahaan sebesar 49% dan sisanya Omar Putihrai dan Hendrik Suhardiman, pihak ketiga. Akta ini kemudian diubah dengan Akta No. 113 tanggal 20 Maret 1991 oleh notaris yang sama dan telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C2.1163.HT.01.01.TH.91 tanggal 30 Maret 1991.
PT Dharma Buana Experindo PT Duta Buana Express (DBE), a subsidiary, is domiciled in Jakarta, established in accordance with Notarial Deed of Paulus Widodo Sugeng Haryono, S.H., notary in Jakarta, No. 34 dated October 8, 1986, with an initial capitalization of Rp800,000,000, as a 49% owned subsidiary, and remaining is owned by Omar Putihrai and Hendrik Suhardiman, third parties. The deed was then amended under the notarial deed No. 113 by the same notary on March 20, 1991 and was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia in his Decree No. C2.1163.HT.01.01.TH.91 dated March 30, 1991
D/March 27, 2017
8
paraf:
PT BAYU BUANA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah Penuh)
PT BAYU BUANA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2016 and 2015 (In Full Rupiah)
Berdasarkan Akta Notaris Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No. 192 tanggal 26 Agustus 2011 yang telah disahkan oleh Notaris Paulus Widodo Sugeng Haryono, S.H., Omar Putihrai telah setuju mengalihkan sahamnya kepada Perusahaan sejumlah 204.000 lembar saham sebesar Rp204.000.000 sehingga kepemilikan Perusahaan atas DBE menjadi 74,50%.
Based on General Meeting of Extraordinary Shareholders No. 192 dated August 26, 2011, which was legalized by Notary Paulus Widodo Sugeng Haryono, S.H., Omar Putihrai has agreed to transfer his ownership of 204,000 shares to the Company amounting to Rp204,000,000 so that the Company’s ownership in DBE became 74.50%.
Anggaran dasar DBE telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta notaris No. 13 tanggal 5 Mei 2014 yang dibuat di hadapan notaris Paulus Widodo Sugeng Haryono, S.H., notaris di Jakarta, mengenai perubahan susunan anggota direksi dan dewan komisaris DBE. Perubahan ini telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sesuai dengan Surat Keputusan No. AHU11204.40.22.2014 tanggal 2 Juni 2014 dan telah dicatat di dalam Sistem Administrasi Badan Hukum.
The DBE’s article of association has been amended for several times, most recently by Notarial Deed No. 13 of Paulus Widodo Sugeng Haryono, S.H., dated May 5, 2014, notary in Jakarta, regarding changes in the composition of DBE’s board of directors and board of commissioners. This amendment was accepted by Minister of Law and Human Rights of Republic of Indonesia in his decree No. AHU-11204.40.22.2014 dated June 2, 2014, and has been recorded in Legal Administration System.
PT Alfaz Tour Pada tahun 2005, Perusahaan mengakuisisi PT Alfaz Tour (AT). AT berdomisili di Jakarta dan memiliki kegiatan usaha sebagai penyedia jasa umroh. Jumlah seluruh penyertaan saham Perusahaan dan PT Buana Gelar Pariwicara (BGP), entitas anak, di PT Alfaz Tour (AT) adalah sebesar Rp 300.000.000.
PT Alfaz Tour In 2005, the Company acquired PT Alfaz Tour (AT). AT is domiciled in Jakarta and has bussiness activity as umrah service providers. The total of investment in shares of stock of the Company and PT Buana Gelar Pariwicara (BGP), a subsidiary, in PT Alfaz Tour (AT) was amounting to Rp 300,000,000.
PT Kharisma Adiwibawa Tour & Travel Pada tahun 2012, Perusahaan mengakuisisi PT Kharisma Adiwibawa Tour & Travel (KATT). KATT berdomisili di Jakarta dan menjalin kerjasama dengan agen perjalanan wisata dari China. Berdasarkan Akta Notaris Dwie Ponny Sulistiyan, S.H., M.Kn., No. 1 tanggal 4 September 2012, Perusahaan memiliki kepemilikan saham sebanyak 2.040 lembar saham dari 4.000 lembar dengan nilai nominal Rp1.000.000 per lembar saham atau sebesar 51%.
PT Kharisma Adiwibawa Tour & Travel In 2012, the Company acquired PT Kharisma Adiwibawa Tour & Travel (KATT). KATT is domiciled in Jakarta and formed a partnership with travel agents from China. Based on the Notarial Deed of Dwie Ponny Sulistiyan, S.H., M.Kn., No. 1 dated September 4, 2012, the Company had 2,040 ownership shares of 4,000 shares with a par value of Rp1,000,000 per share or 51%.
Berdasarkan Akta Notaris No. 60 tanggal 28 Agustus 2014 yang dibuat di hadapan notaris Darmawan Tjoa, S.H., S.E., notaris di Jakarta, para pemegang saham menyepakati untuk meningkatkan modal disetor menjadi 9.000 lembar saham sehingga kepemilikan Perusahaan meningkat menjadi 4.590 saham dengan nilai nominal Rp1.000.000 per saham. Perubahan ini telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sesuai dengan Surat Keputusan No. AHU06253.40.21 Tahun 2014 tanggal 17 September 2014.
Based on Notarial Deed No. 60 dated August 28, 2014, of Darmawan Tjoa, S.H., S.E., notary in Jakarta, stockholders agreed to increase paid in capital into 9,000 shares so that the Company’s ownership increased to 4,590 shares with a par value of Rp1,000,000 per share. This amendment has approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in accordance with Decree No. AHU-06253.40.21 Year 2014 dated September 17, 2014.
D/March 27, 2017
9
paraf:
PT BAYU BUANA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah Penuh)
PT BAYU BUANA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2016 and 2015 (In Full Rupiah)
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Sirkuler Para Pemegang Saham KATT No. 47 tanggal 21 Juni 2016 yang dibuat di hadapan notaris Darmawan Tjoa, S.H., S.E., Perusahaan telah mengalihkan 4.590 sahamnya kepada Birgita Gloria Tombokan, pihak ketiga, dengan harga pengalihan sebesar harga perolehan. Akta tersebut telah mendapatkan persetujuan dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU0076284.AH.01.11 Tahun 2016 tanggal 21 Juni 2016.
Based on Deed of Circular Shareholders of KATT No. 47 dated June 21, 2016, by notary Darmawan Tjoa, S.H., S.E., the Company has transferred 4,590 shares of KATT to Birgita Gloria Tombokan, third party, with transferred price of acquisition cost. This deed was approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. AHU-0076284.AH.01.11 Year 2016 dated June 21, 2016.
PT Triputra Bayu Kencana Pada bulan Juni 2014, sesuai Akta Notaris Hasbullah Abdul Rasyid, S.H., M.Kn., No. 171 tanggal 25 Juni 2014, Perusahaan mendirikan PT Triputra Bayu Kencana (TBK), entitas anak, dengan modal ditempatkan dan disetor penuh sebesar 2.500 saham dengan nilai nominal Rp1.000.000 per saham. Perusahaan memiliki saham sebanyak 1.500 saham atau sebesar 60% dan sisanya dimiliki oleh PT Cakrawala Megah Perkasa (CMP). PT Triputra Bayu Kencana berdomisili di Jakarta.
PT Triputra Bayu Kencana In June 2014, in accordance with the Notarial Deed of Hasbullah Abdul Rasyid, S.H., M.Kn., No. 171 dated June 25, 2014, the Company established PT Triputra Bayu Kencana (TBK) with issued and fully paid capital of 2,500 shares with par value of Rp1,000,000 per share. The Company has 1,500 shares or 60% and remaining is owned by PT Cakrawala Megah Perkasa (CMP). PT Triputra Bayu Kencana is domiciled in Jakarta.
Berdasarkan Akta Notaris No. 232 tanggal 20 Februari 2015 yang dibuat di hadapan notaris Hasbullah Abdul Rasyid, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta, para pemegang saham menyepakati untuk meningkatkan modal ditempatkan dan disetor dari 2.500 saham menjadi 10.000 saham sehingga kepemilikan Perusahaan meningkat menjadi 6.000 saham dengan nilai nominal Rp1.000.000 per saham. Perubahan ini telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sesuai dengan Surat Keputusan No. AHU-AH.01.03.0021767 Tahun 2015 tanggal 6 April 2015.
Based on Notarial Deed No. 232 dated February 20, 2015, of Hasbullah Abdul Rasyid, S.H., M.Kn., Notary in Jakarta, stockholders agreed to increase issued and fully paid in capital from 2,500 shares to be 10,000 shares so that the Company’s ownership increased to 6,000 shares with a par value of Rp1,000,000 per share. This amendment has approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in accordance with Decree No. AHU-AH.01.03.0021767 Year 2015 dated April 6, 2015.
PT Hulaa Travel Indonesia Pada bulan Oktober 2014, sesuai Akta Notaris Ida Waty Salim, S.H., M.Kn., notaris di Jakarta, No. 1 tanggal 1 Oktober 2014, Perusahaan mendirikan PT Hulaa Travel Indonesia (HTI), entitas anak, dengan modal ditempatkan dan disetor penuh sebesar 2.500 saham dengan nilai nominal Rp1.000.000 per saham. Perusahaan memiliki saham sebanyak 2.250 saham atau sebesar 90% dan sisanya dimiliki oleh PT Lugos Jaya Indonesia (LJI). PT Hulaa Travel Indonesia berdomisili di Jakarta.
PT Hulaa Travel Indonesia In October 2014, in accordance with the Notarial Deed of Ida Waty Salim, S.H., M.Kn., notary in Jakarta, No. 1 dated October 1, 2014, the Company established PT Hulaa Travel Indonesia (HTI) with issued and fully paid capital of 2,500 shares with par value of Rp1,000,000 per share. The Company has 2,250 shares or 90% and remaining is owned by PT Lugos Jaya Indonesia (LJI). PT Hulaa Travel Indonesia is domiciled in Jakarta.
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Sirkuler Para Pemegang Saham No. 44 tanggal 20 September 2016 yang dibuat di hadapan
Based on the Deed of Shareholders Circular No. 44 dated September 20, 2016, of Darmawan Tjoa, S.H., S.E., LJI has agreed to
D/March 27, 2017
10
paraf:
PT BAYU BUANA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah Penuh)
PT BAYU BUANA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2016 and 2015 (In Full Rupiah)
Darmawan Tjoa, S.H., S.E., LJI telah setuju mengalihkan sahamnya kepada BGP, entitas anak, sejumlah 250 saham sebesar Rp250.000.000.
transfer his ownership of 250 shares to BGP, a subsidiary, amounting to Rp250,000,000.
Dalam laporan keuangan konsolidasian ini, Perusahaan dan entitas anak secara bersamasama disebut sebagai “Grup”.
In these consolidated financial statements, the Company and its subsidiaries are collectively referred as the “Group”.
1.d. Dewan Komisaris, Dewan Direksi dan Karyawan
1.d. Board of Commissioners, Board of Directors, and Employees On December 31, 2016 and 2015, the composition of the Company’s Board of Commissioners and Board of Directors based on Notarial Deed No. 27 of Paulus Widodo Sugeng Haryono, SH, dated May 12, 2016 and Deed No. 10 from the same notary dated June 5, 2015, is as follows:
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, susunan Dewan Komisaris dan Dewan Direksi Perusahaan berdasarkan Akta Notaris Paulus Widodo Sugeng Haryono, SH No. 27 tanggal 12 Mei 2016 dan Akta No. 10 tanggal 5 Juni 2015, dari notaris yang sama, adalah sebagai berikut:
Dewan Komisaris Komisaris Utama Komisaris
Dewan Direktur Direktur Utama Direktur
1) 2)
2016
2015
Thio Gwan Po Micky
Thio Gwan Po Micky
Suhanda Wiraatmadja 1) Pranowo Gumulia
Suhanda Wiraatmadja 1) Susanna Kusnowo
Agustinus Kasjaya Pake Seko Hardy Karuniawan
Pranowo Gumulia Hardy Karuniawan
Nurhalim Lindarto 2)
Agustinus Kasjaya Pake Seko 2) 1)
Merangkap sebagai Komisaris Independen Merangkap sebagai Direktur Independen
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, jumlah karyawan tetap Perusahaan dan entitas anak masing-masing adalah sebanyak 551 dan 576 karyawan (tidak diaudit). 1.e.
1.f.
1.e.
Board of Directors President Director Directors
Also act as an Independent Commissioner 2) Also act as an Independent Director
Audit Committee The composition of the Company’s Audit Committee as of December 31, 2016 and 2015 is as follows:
2016 dan/and 2015 Suhanda Wiraatmadja Daniel Dwi Surya Yoga Suryo Prabowo
1.f.
Kepala Audit Internal dan Sekretaris Perusahaan Kepala Audit Internal dan Sekretaris Perusahaan masing-masing adalah Adrian Aryanto dan Henry Paul Lumoindong per 31 Desember 2016 dan 2015.
D/March 27, 2017
Commissioners
As of December 31, 2016 and 2015, the Company and subsidiaries have 551 and 576 permanent employees, respectively (unaudited).
Komite Audit Susunan komite audit Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:
Ketua Anggota
Board of Commissioners President Commissioner
11
Chairman Members
Head of Internal Audit and Corporate Secretary Head of Internal Audit and Corporate Secretary are Adrian Aryanto and Henry Paul Lumoindong as of December 31, 2016 and 2015, respectively.
paraf:
PT BAYU BUANA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah Penuh)
PT BAYU BUANA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2016 and 2015 (In Full Rupiah)
2.
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi Signifikan
2.a.
Kepatuhan Terhadap Standar Akuntansi Keuangan (SAK) Laporan keuangan konsolidasian telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia yang meliputi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan – Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK – IAI), serta peraturan Pasar Modal yang berlaku antara lain Peraturan Otoritas Jasa Keuangan/Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (OJK/Bapepam-LK) No. VIII.G.7 tentang pedoman penyajian laporan keuangan, keputusan Ketua Bapepam-LK No. KEP-347/BL/2012 tentang penyajian dan pengungkapan laporan keuangan emiten atau perusahaan publik.
2.a. Compliance with the Financial Accounting Standards (SAK) The consolidated financial statements were prepared and presented in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards which include the Statement of Financial Accounting Standards (PSAK) and Interpretation of Financial Accounting Standards (ISAK) issued by the Financial Accounting Standard Board – Indonesian Institute of Accountant (DSAK – IAI), and regulations in the Capital Market include Regulations of Financial Sevices Authority/Capital Market and Supervisory Board and Financial Institution (OJK/Bapepam-LK) No. VIII.G.7 regarding guidelines for the presentation of financial statements, decree of Chairman of Bapepam-LK No. KEP347/BL/2012 regarding presentation and disclosure of financial statements of the issuer or public company.
2. b. Dasar Pengukuran dan Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian Laporan keuangan konsolidasian disusun dan disajikan berdasarkan asumsi kelangsungan usaha serta atas dasar akrual, kecuali laporan arus kas konsolidasian. Dasar pengukuran dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini adalah konsep biaya perolehan, kecuali beberapa akun tertentu yang didasarkan pengukuran lain sebagaimana dijelaskan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Biaya perolehan umumnya didasarkan pada nilai wajar imbalan yang diserahkan dalam pemerolehan aset.
2.b. Basis of Measurement and Preparation of Consolidated Financial Statements The consolidated financial statements have been prepared and presented based on going concern assumption and accrual basis of accounting, except for the consolidated statements of cash flows. Basis of measurement in preparation of these consolidated financial statements is the historical costs concept, except for certain accounts which have been prepared on the basis of other measurements as described in their respective policies. Historical cost is generally based on the fair value of the consideration given in exchange for assets.
Laporan arus kas disajikan dengan metode langsung (direct method) dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
The consolidated statements of cash flows are prepared using the direct method by classifying cash flows into operating, investing and financing activities.
Mata uang penyajian yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini adalah Rupiah yang merupakan mata uang fungsional Grup. Setiap entitas di dalam Grup menetapkan mata uang fungsional sendiri dan unsur-unsur dalam laporan keuangan dari setiap entitas diukur berdasarkan mata uang fungsional tersebut.
The presentation currency used in the preparation of the consolidated financial statements is Indonesian Rupiah which is the functional currency of the Group. Each entity in the Group determines its own functional currency and items included in the financial statements of each entity are measured using that functional currency.
D/March 27, 2017
2.
12
Summary of Significant Accounting Policies
paraf:
PT BAYU BUANA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah Penuh)
PT BAYU BUANA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2016 and 2015 (In Full Rupiah) 2.c.
2.c. Pernyataan dan Interpretasi Standar Akuntansi Baru dan Revisi yang Berlaku Efektif pada Tahun Berjalan Berikut adalah revisi, amandemen dan penyesuaian atas standar dan interpretasi atas standar akuntansi keuangan baru yang telah diterbitkan oleh DSAK – IAI dan mulai berlaku efektif untuk tahun buku yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2016, yaitu: Standar Baru PSAK No. 70: “Akuntansi untuk Aset dan Liabilitas Pengampunan Pajak”
New and Revised Statements and Interpretation of Financial Accounting Standards Effective in the Current Year The following are revision, amendments and adjustments of new standards and interpretation of standard issued by DSAK - IAI and effectively applied for the period starting on or after January 1, 2016, as follows: New Standard PSAK No. 70: “Accounting for Tax Amnesty Asset and Liability”
Revisi PSAK No. 110: “Akuntansi Sukuk”
Revised PSAK No. 110: “Accounting for Sukuk”
Amandemen PSAK No. 4: “Laporan Keuangan Tersendiri” tentang Metode Ekuitas dalam Laporan Keuangan Tersendiri PSAK No. 15: “Investasi Pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama” tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi PSAK No. 16: “Aset Tetap” tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi PSAK No. 19: “Aset Takberwujud” tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi PSAK No. 24: “Imbalan Kerja” tentang Program Imbalan Pasti: Iuran Pekerja
Amendment PSAK No. 4: “Separate Financial Statements” about Equity Method in Separate Financial Statements PSAK No. 15: “Investment in Associates and Joint Venture” about Investment Entities: Applying the Consolidation Exception PSAK No. 16:” Property, Plant and Equipment” about Clarification of Acceptable Methods PSAK No. 19: “Intangible Asset” about Clarification of Acceptable Methods of Depreciation and Amortization PSAK No. 24: “Employee Benefits” about Defined Benefit Plans: Employee Contributions PSAK No. 65: “Consolidated Financial Statements” about Investment Entities: Applying the Consolidation Exception PSAK No. 66: “Joint Arrangements” about Accounting for Acquisitions of Interests in Joint Operation PSAK No. 67: “Disclosures of Interest in Other Entities” about Investment Entities: Applying the Consolidation Exception ISAK No. 30: "Levy"
PSAK No. 65: “Laporan Keuangan Konsolidasian” tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi PSAK No. 66: “Pengaturan Bersama” tentang Akuntansi Akuisisi Kepentingan dalam Operasi Bersama PSAK No. 67: “Pengungkapan Kepentingan Dalam Entitas Lain” tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi ISAK No. 30: “Pungutan”
Penyesuaian PSAK No. 5: “Segmen Operasi” PSAK No. 7: “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi” PSAK No. 13: “Properti Investasi” PSAK No. 16: “Aset Tetap”
Adjustment PSAK No. 5: “Operating Segments” PSAK No. 7: “Related Party Disclosure”
PSAK No. 19: “Aset Takberwujud” PSAK No. 22: “Kombinasi Bisnis” PSAK No. 25: “Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan” PSAK No. 53: “Pembayaran Berbasis Saham” PSAK No. 68: “Pengukuran Nilai Wajar”
D/March 27, 2017
13
PSAK No. 13: “Investments Property” PSAK No. 16: “Property, Plant and Equipment” PSAK No. 19: “Intangible Assets” PSAK No. 22: “Business Combination” PSAK No. 25: “Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors” PSAK No. 53: “Share-based Payments” PSAK No. 68: “Fair Value Measurement” paraf:
PT BAYU BUANA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah Penuh)
PT BAYU BUANA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2016 and 2015 (In Full Rupiah)
Berikut ini adalah dampak atas perubahan standar akuntansi diatas yang relevan dan signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian Grup:
The following is the impact of the amendments in accounting standards that are relevant and significant to the consolidated financial statements of the Group:
PSAK No. 7 (Penyesuaian 2015): “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi” PSAK No. 7 (Penyesuaian 2015) menambahkan persyaratan pihak-pihak berelasi bahwa suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor ketika entitas atau anggota dan kelompok yang mana entitas merupakan bagian dari kelompok tersebut, menyediakan jasa personil manajemen kunci kepada entitas pelapor atau kepada entitas induk entitas pelapor.
PSAK No. 7 (Adjustment 2015): “Related Party Disclosures” PSAK No. 7 (Adjustment 2015) adds requirements ot related parties that an entity is related to the reporting entity when the entity or a member of a group of which the entity is a member, provides key management personnel services to the reporting entity, or to the parent of the reporting entity.
PSAK No. 7 (Penyesuaian 2015) mengklarifikasi bahwa entitas pelapor tidak disyaratkan untuk mengungkapkan imbalan yang dibayarkan oleh entitas manajemen kepada pekerja alau direktur entitas manajemen, dan mensyaratkan agar entitas pelapor mengungkapkan jumlah yang dibayarkan kepada entitas manajemen atas jasa personil manajemen kunci yang disediakan oleh entitas manajemen.
PSAK No. 7 (Adjustment 2015) clarifies that reporting entity is not required to disclose compensation paid by the management entity to employees or directors of the management entity, and requires that reporting entity disclose the amounts paid to the management entity for key management personnel services that are provided by the management entity.
Grup telah menerapkan PSAK ini dan telah melengkapi persyaratan mengenai informasi pihak berelasi.
The Group had adopting this PSAK and had completed the requirement regarding the related parties information.
PSAK No. 70 “Akuntansi Aset dan Liabilitas Pengampunan Pajak” PSAK No. 70 “Akuntansi Aset dan Liabilitas Pengampunan Pajak” memberikan pengaturan akuntansi atas aset dan liabilitas yang timbul dari pengampunan pajak, dimana entitas dapat memilih menerapkan kebijakan akuntansi sesuai dengan SAK lain yang relevan dalam mengakui, mengukur, menyajikan dan mengungkapan aset dan liabilitas pengampunan pajak atau menerapkan kebijakan akuntansi sesuai PSAK No. 70.
PSAK No. 70 “Accounting for Tax Amnesty Assets and Liabilities” PSAK No. 70 “Accounting for Tax Amnesty Assets and Liabilities” sets the accounting treatment for assets and liabilities arising from tax amnesty, in which entity is allowed to choose between accounting policy as prescribed by other relevant SAK’s in recognition, measurement, presentation, and disclosure of tax amnesty assets and liabilities, and accounting policy prescribed in PSAK No. 70.
PSAK No. 24 (Amandemen 2015): “Imbalan Kerja” tentang Program Imbalan Pasti: Iuran Pekerja PSAK No. 24 (Amandemen 2015) menetapkan bahwa atribusi iuran dari pekerja atau pihak ketiga bergantung pada apakah jumlah iuran ditentukan berdasarkan jumlah tahun jasa. Jika jumlah iuran bergantung pada jumlah tahun jasa, maka iuran diatribusikan pada periode jasa dengan menggunakan metode atribusi yang sama dengan yang
PSAK No. 24 (Amendment 2015): “Employee Benefits” about Defined Benefit Plans: Employee Contributions PSAK No. 24 (Amendment 2015) states that attribution of employee or third party contributions depends on whether the contributions are determined based on year of service. If the contributions depend on the year of service, then they are attributed along the service period using the attribution method that is similar with
D/March 27, 2017
14
paraf:
PT BAYU BUANA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah Penuh)
PT BAYU BUANA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2016 and 2015 (In Full Rupiah)
disyaratkan dalam paragraf 70 untuk imbalan bruto. Jika jumlah iuran tidak bergantung dari jumlah tahun jasa, maka iuran tersebut diakui sebagai pengurang biaya jasa dalam periode ketika jasa terkait diberikan oIeh pekerja.
requirement in paragraph 70 for gross benefit. If the contributions do not depend on the year of service, then they are recognized as deductions against service cost in the period when the service is provided by the employee.
Grup telah melengkapi persyaratan pengungkapan yang diminta sesuai standar ini.
The Group has completed the disclosures requirement as required under this standard.
2.d. Prinsip-prinsip Konsolidasi Laporan keuangan konsolidasian mencakup laporan keuangan Perusahaan dan entitas-entitas anak seperti disebutkan pada Catatan 1.c.
2.d. Principles of Consolidation The consolidated financial statements incorporate the financial statements of the Company and subsidiaries as described in Note 1.c.
Entitas anak adalah entitas yang dikendalikan oleh Grup, yakni Grup terekspos, atau memiliki hak, atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan entitas dan memiliki kemampuan untuk mempengaruhi imbal hasil tersebut melalui kemampuan kini untuk mengarahkan aktivitas relevan dari entitas (kekuasaan atas investee).
A subsidiary is an entity controlled by the Group, ie the Group is exposed, or has rights, to variable returns from its involvement with the entity and has the ability to affect those returns through its current ability to direct the entity’s relevant activities (power over the investee).
Keberadaan dan dampak dari hak suara potensial dimana Grup memiliki kemampuan praktis untuk melaksanakan (yakni hak substantif) dipertimbangkan saat menilai apakah Grup mengendalikan entitas lain.
The existence and effect of substantive potential voting rights that the Group has the practical ability to exercise (ie substantive rights) are considered when assessing whether the Group controls another entity.
Laporan keuangan Grup mencakup hasil usaha, arus kas, aset dan liabilitas dari Perusahaan dan seluruh entitas anak yang, secara langsung dan tidak langsung, dikendalikan oleh Perusahaan. Entitas anak dikonsolidasikan sejak tanggal efektif akuisisi, yaitu tanggal dimana Grup secara efektif memperoleh pengendalian atas bisnis yang diakuisisi, sampai tanggal pengendalian berakhir.
The Group’s financial statements incorporate the results, cash flows, assets and liabilities of the Company and all of its directly and indirectly controlled subsidiaries. Subsidiaries are consolidated from the effective date of acquisition, which is the date on which the Group effectively obtains control of the acquired business, until that control ceases.
Entitas induk menyusun laporan keuangan konsolidasian dengan menggunakan kebijakan akuntansi yang sama untuk transaksi dan peristiwa lain dalam keadaan yang serupa. Seluruh transaksi, saldo, laba, beban, dan arus kas dalam intra kelompok usaha terkait dengan transaksi antar entitas dalam Grup dieliminasi secara penuh.
A parent prepares consolidated financial statements using uniform accounting policies for like transactions and other events in similar circumstances. All intragroup transactions, balances, income, expenses and cash flows are eliminated in full on consolidation.
Grup mengatribusikan laba rugi dan setiap komponen dari penghasilan komprehensif lain kepada pemilik entitas induk dan kepentingan nonpengendali meskipun hal tersebut mengakibatkan kepentingan nonpengendali memiliki saldo defisit. Grup menyajikan kepentingan nonpengendali di ekuitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari ekuitas pemilik entitas induk.
The Group attributed the profit and loss and each component of other comprehensive income to the owners of the parent and non-controlling interest even though this results in the noncontrolling interests having a deficit balance. The Group presents non-controlling interest in equity in the consolidated statement of financial position, separately from the equity owners of the parent.
D/March 27, 2017
15
paraf:
PT BAYU BUANA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah Penuh)
PT BAYU BUANA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2016 and 2015 (In Full Rupiah)
Perubahan dalam bagian kepemilikan entitas induk pada entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian adalah transaksi ekuitas (yaitu transaksi dengan pemilik dalam kapasitasnya sebagai pemilik). Ketika proporsi ekuitas yang dimiliki oleh kepentingan nonpengendali berubah, Grup menyesuaikan jumlah tercatat kepentingan pengendali dan kepentingan nonpengendali untuk mencerminkan perubahan kepemilikan relatifnya dalam entitas anak. Selisih antara jumlah dimana kepentingan nonpengendali disesuaikan dan nilai wajar dari jumlah yang diterima atau dibayarkan diakui langsung dalam ekuitas dan diatribusikan pada pemilik dari entitas induk.
Changes in the parent’s ownership interest in a subsidiary that do not result in loss of control are equity transactions (ie transactions with owners in their capacity as owners). When the proportion of equity held by non-controlling interest change, the Group adjusted the carrying amounts of the controlling interest and noncontrolling interest to reflect the changes in their relative interest in the subsidiaries. Any difference between the amount by which the non-controlling interests are adjusted and the fair value of the consideration paid or received is recognised directly in equity and attributed to the owners of the parent.
Jika Grup kehilangan pengendalian, maka Grup: (a) menghentikan pengakuan aset (termasuk goodwill) dan liabilitas entitas anak pada jumlah tercatatnya ketika pengendalian hilang;
If the Group loses control, the Group: (a) derecognizes the assets (including goodwill) and liabilities of the subsidiary at their carrying amounts at the date when control is lost; (b) derecognize the carrying amount of any non-controlling interests in the former subsidiary at the date when control is lost (including any components of other comprehensive income attributable to them);
(b) menghentikan pengakuan jumlah tercatat setiap kepentingan nonpengendali pada entitas anak terdahulu ketika pengendalian hilang (termasuk setiap komponen penghasilan komprehensif lain yang diatribusikan pada kepentingan nonpengendali); (c) mengakui nilai wajar pembayaran yang diterima (jika ada) dari transaksi, peristiwa, atau keadaan yang mengakibatkan hilangnya pengendalian; (d) mengakui sisa investasi pada entitas anak terdahulu pada nilai wajarnya pada tanggal hilangnya pengendalian; (e) mereklasifikasi ke laba rugi, atau mengalihkan secara langsung ke saldo laba jika disyaratkan oleh SAK lain, jumlah yang diakui dalam penghasilan komprehensif lain dalam kaitan dengan entitas anak; (f) mengakui perbedaan apapun yang dihasilkan sebagai keuntungan atau kerugian dalam laba rugi yang diatribusikan kepada entitas induk. 2.e.
(c) recognize the fair value of the consideration received, if any, from the transaction, event or circumstances that resulted in the loss of control; (d) recognize any investment retained in the former subsidiary at fair value at the date when control is lost; (e) reclassify to profit or loss, or transfer directly to retained earnings if required by other SAKs, the amount recognized in other comprehensive income in relation to the subsidiary; (f) recognizes any resulting difference as a gain or loss attributable to the parent.
Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing Dalam menyiapkan laporan keuangan, setiap entitas di dalam Grup mencatat dengan menggunakan mata uang dari lingkungan ekonomi utama di mana entitas beroperasi (“mata uang fungsional”). Mata uang fungsional Perusahaan dan seluruh entitas anak adalah Rupiah.
2.e. Foreign Currency Transactions and Balances In preparing financial statements, each of the entities within the Group record by using the currency of the primary economic environment in which the entity operates (“the functional currency”). The functional currency of the Company and all of the subsidiaries is Rupiah.
Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dalam Rupiah dengan kurs spot antara Rupiah dan valuta asing pada tanggal transaksi. Pada akhir periode pelaporan, pos moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam Rupiah menggunakan kurs penutup, yaitu kurs tengah Bank Indonesia pada 31 Desember 2016 dan 2015 sebagai berikut:
Transactions during the year in foreign currencies are recorded in Rupiah by applying to the foreign currency amount the spot exchange rate between Rupiah and the foreign currency at the date of transactions. At the end of reporting period, foreign currency monetary items are translated to Rupiah using the closing rate, ie middle rate of Bank of Indonesia at December 31, 2016 and 2015 as follows:
D/March 27, 2017
16
paraf:
PT BAYU BUANA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah Penuh)
PT BAYU BUANA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2016 and 2015 (In Full Rupiah) 2016 Rp
Euro Uni Eropa (EUR) Dolar Amerika (USD) Dolar Australia (AUD) Dolar Singapura (SGD) Dolar Selandia Baru (NZD) Ringgit Malaysia (MYR) Yuan China (CNY) Dolar Hongkong (HKD) Yen Jepang (JPY)
2015 Rp
14,161.55 13,436.00 9,724.31 9,298.92 9,359.53 2,996.11 1,936.86 1,732.47 115.40
15,069.68 13,795.00 10,064.16 9,751.19 9,441.99 3,209.65 2,124.40 1,779.83 114.52
Selisih kurs yang timbul dari penyelesaian pos moneter dan dari penjabaran pos moneter dalam mata uang asing diakui dalam laba rugi. 2.f.
Europe Union Euro (EUR) United States Dollar (USD) Australian Dollar (AUD) Singapore Dollar (SGD) New Zealand Dollar (NZD) Malaysian Ringgit (MYR) China Yuan (CNY) Hongkong Dollar (HKD) Japanese Yen (JPY)
Exchange differences arising on the settlement of monetary items or on translating monetary items in foreign currencies are recognized in profit or loss. 2.f.
Transaksi dan Saldo dengan Pihak Berelasi Pihak-pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan Grup (entitas pelapor):
Related Parties Transactions and Balances A related party is a person or entity that is related to the Group (the reporting entity):
a. Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut: i. memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor; ii. memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor; atau iii. merupakan personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk dari entitas pelapor.
a. A person or a close member of that person's family is related to a reporting entity if that person: i. has control or joint control over the reporting entity;
b. Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut: i. entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya terkait dengan entitas lain); ii. satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya); iii. kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama; iv. satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga; v. entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang
b. An entity is related to a reporting entity if any of the following conditions applies: i. the entity and the reporting entity are members of the same group (which means that each parent, subsidiary and fellow subsidiary is related to the others);
D/March 27, 2017
ii. has
significant influence over the reporting entity; or iii. is a member of the key management personnel of the reporting entity or of a parent of the reporting entity.
ii. one entity is an associate or joint venture
of the other entity (or an associate or joint venture of a member of a group of which the other entity is a member); iii. both entities are joint ventures of the
same third party; iv. one entity is a joint venture of a third
entity and the other entity is an associate of the third entity; v. the entity is a post-employment benefit plan for the benefit of employees of either the reporting entity or an entity related to the reporting entity. If the reporting entity is itself such a plan, the 17
paraf:
PT BAYU BUANA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah Penuh)
PT BAYU BUANA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2016 and 2015 (In Full Rupiah)
menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor; vi. entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (a); atau vii. orang yang diidentifikasi dalam huruf (a) (i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).
sponsoring employers are also related to the reporting entity; vi. the entity is controlled or jointly controlled
by a person identified in (a); or vii. a
person identified in (a) (i) has significant influence over the entity or is a member of the key management personnel of the entity (or of a parent of the entity). viii. the entity, or any member of a group of which it is a part, provides key management personnel services to the reporting entity or to the parent of the reporting entity.
viii. entitas, atau anggota dari kelompok yang
mana entitas merupakan bagian dari kelompok tersebut, menyediakan jasa personil manajemen kunci kepada entitas palapor atau kepada entitas induk dari entitas pelapor. Seluruh transaksi dan saldo yang signifikan dengan pihak berelasi diungkapkan dalam Catatan yang relevan. 2.g. Instrumen Keuangan Pengakuan dan Pengukuran Awal Grup mengakui aset keuangan atau liabilitas keuangan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian, jika dan hanya jika, Grup menjadi salah satu pihak dalam ketentuan pada kontrak instrumen tersebut. Pada saat pengakuan awal aset keuangan atau liabilitas keuangan, Grup mengukur pada nilai wajarnya. Dalam hal aset keuangan atau liabilitas keuangan tidak diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, nilai wajar tersebut ditambah atau dikurang dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan atau penerbitan aset keuangan atau liabilitas keuangan tersebut. Biaya transaksi yang dikeluarkan sehubungan dengan perolehan aset keuangan dan penerbitan liabilitas keuangan yang diklasifikasikan pada nilai wajar melalui laba rugi dibebankan segera.
All significant transactions and balances with related parties are disclosed in the relevant Notes. 2.g.
Subsequent Measurement of Financial Assets Subsequent measurement of financial assets depends on their classification on initial recognition. The Group classifies financial assets in one of the following four categories: (i) Financial Assets at Fair Value Through Profit or Loss (FVTPL) Financial assets at FVTPL are financial assets held for trading or upon initial recognition it is designated as at fair value through profit or loss. Financial asset classified as held for trading if it is acquired or incurred principally for the purpose of selling and repurchasing it in the near term, or it is a part of a portfolio of identified
Pengukuran Selanjutnya Aset Keuangan Pengukuran selanjutnya aset keuangan tergantung pada klasifikasinya pada saat pengakuan awal. Grup mengklasifikasikan aset keuangan dalam salah satu dari empat kategori berikut: (i) Aset Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar Melalui Laba Rugi (FVTPL) Aset keuangan yang diukur pada FVTPL adalah aset keuangan yang dimiliki untuk diperdagangkan atau yang pada saat pengakuan awal telah ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laba rugi. Aset keuangan diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan jika diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali D/March 27, 2017
Financial Instruments Initial Recognition and Measurement The Group recognize a financial assets or a financial liabilities in the consolidated statement of financial position when, and only when, it becomes a party to the contractual provisions of the instrument. At initial recognition, the Group measure all financial assets and financial liabilites at its fair value. In the case of a financial asset or financial liability not at fair value through profit or loss, fair value plus or minus with the transaction costs that are directly attributtable to the acquisition or issue of the financial asset or financial liability. Transaction costs incurred on acquisition of a financial asset and issue of a financial liability classified at fair value through profit or loss are expensed immediately.
18
paraf:
PT BAYU BUANA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah Penuh)
PT BAYU BUANA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2016 and 2015 (In Full Rupiah)
dalam waktu dekat, atau bagian dari portfolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek aktual saat ini, atau merupakan derivatif, kecuali derivatif yang ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai.
financial instruments that are managed together and for which there is evidence of a recent actual pattern of short-term profit taking, or it is a derivative, except for a derivative that is a designated and effective hedging instrument.
Setelah pengakuan awal, aset keuangan yang diukur pada FVTPL diukur pada nilai wajarnya. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar aset keuangan diakui dalam laba rugi.
After initial recognition, financial assets at FVTPL are measured at its fair value. Gains or losses arising from a change in the fair value of financial assets are recognized in profit or loss.
(ii) Pinjaman yang diberikan dan Piutang Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan nonderivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif, kecuali: (a) pinjaman yang diberikan dan piutang yang dimaksudkan untuk dijual dalam waktu dekat dan yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi; (b) pinjaman yang diberikan dan piutang yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual; atau (c) pinjaman yang diberikan dan piutang dalam hal pemilik mungkin tidak akan memperoleh kembali investasi awal secara substansial kecuali yang disebabkan oleh penurunan kualitas pinjaman.
(ii) Loans and Receivables Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market, other than: (a) those that intends to sell immediately or in the near term and upon initial recognition designated as at fair value through profit or loss;
Setelah pengakuan awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
After initial recognition, loans and receivable are measured at amortized cost using the effective interest method.
(iii) Investasi Dimiliki Hingga Jatuh Tempo (HTM) Investasi HTM adalah aset keuangan nonderivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, serta Grup mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo.
(iii) Held-to-Maturity (HTM) Invetsments HTM investments are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments and fixed maturity that the Group has the positive intention and ability to hold to maturity.
Setelah pengakuan awal, investasi dimiliki hingga jatuh tempo diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
After initial recognition, HTM investments are measured at amortized cost using the effective interest method.
(iv) Aset Keuangan Tersedia Untuk Dijual (AFS) Aset keuangan AFS adalah aset keuangan nonderivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak diklasifikasikan sebagai (a) pinjaman yang diberikan dan piutang, (b) investasi yang diklasifikasikan dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo, atau (c) aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi.
(iv) Available-for-Sale (AFS) Financial Assets AFS financial assets are non-derivative financial assets that are designated as available for sale on initial recognition or are not classified as (a) loans and receivable, (b) held-to-maturity investment, or (c) financial assets at fair value through profit or loss.
D/March 27, 2017
(b) those that upon initial recognition designated as available for sale; or (c) those for which the holder may not recover substantially all of its initial investment, other than because of credit deterioration.
19
paraf:
PT BAYU BUANA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah Penuh)
PT BAYU BUANA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2016 and 2015 (In Full Rupiah)
Setelah pengakuan awal, aset keuangan AFS diukur pada nilai wajarnya. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar diakui dalam penghasilan komprehensif lain, kecuali untuk kerugian penurunan nilai dan keuntungan atau kerugian akibat perubahan kurs, sampai aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya. Pada saat itu, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam penghasilan komprehensif lain direklasifikasi dari ekuitas ke laba rugi sebagai penyesuaian reklasifikasi.
After initial recognition, AFS financial assets are measured at its fair value. Gains or losses arising from a change in the fair value is recognized on other comprehensive income, except for impairment losses and foreign exchange gains or losses, until the financial assets is derecognized. At that time, the cumulative gains or losses previously recognized in other comprehensive income shall be reclassified from equity to profit or loss as a reclassification adjustment.
Investasi dalam instrumen ekuitas yang tidak memiliki harga kuotasian di pasar aktif dan nilai wajarnya tidak dapat diukur secara andal diukur pada biaya perolehan.
Investment in equity instruments that do not have a quoted market price in an active market and whose fair value cannot be reliably measured are measured at cost. Subsequent Measurement of Financial Liabilities Subsequent measurement of financial liabilities depends on their classification on initial recognition. The Group classifies financial liabilities into one of the following categories: (i) Financial Liabilities at Fair Value Through Profit or Loss (FVTPL) Financial liabilities at FVTPL are financial liabilities held for trading or upon initial recognition. It is designated as at fair value through profit or loss. Financial liabilities classified as held for trading if it is acquired or incurred principally for the purpose of selling and repurchasing it in the near term, or it is a part of a portfolio of identified financial instruments that are managed together and for which there is evidence of a recent actual pattern of short-term profit taking, or it is a derivative, except for a derivative that is a designated and effective hedging instrument.
Pengukuran Selanjutnya Liabilitas Keuangan Pengukuran selanjutnya liabilitas keuangan tergantung pada klasifikasinya pada saat pengakuan awal. Grup mengklasifikasikan liabilitas keuangan dalam salah satu dari kategori berikut: (i) Liabilitas Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar Melalui Laba Rugi (FVTPL) Liabilitas keuangan yang diukur pada FVTPL adalah liabilitas keuangan yang dimiliki untuk diperdagangkan atau yang pada saat pengakuan awal telah ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laba rugi. Liabilitas keuangan diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan jika diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat, atau bagian dari portfolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek aktual saat ini, atau merupakan derivatif, kecuali derivatif yang ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai. Setelah pengakuan awal, liabilitas keuangan yang diukur pada FVTPL diukur pada nilai wajarnya. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar diakui dalam laba rugi.
After initial recognition, financial liabilities at FVTPL are measured at its fair value. Gains or losses arising from a change in the fair value are recognized in profit or loss.
(ii) Liabilitas Keuangan Lainnya Liabilitas keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada FVTPL dikelompokan dalam kategori ini dan diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
(ii) Other Financial Liabilities Financial liabilities that are not classified as financial liabilities at FVTPL are grouped in this category and are measured at amortized cost using the effective interest method.
D/March 27, 2017
20
paraf:
PT BAYU BUANA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah Penuh)
PT BAYU BUANA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2016 and 2015 (In Full Rupiah)
Penghentian Pengakuan Aset dan Liabilitas Keuangan Grup menghentikan pengakuan aset keuangan, jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan berakhir atau Grup mengalihkan hak kontraktual untuk menerima kas yang berasal dari aset keuangan atau tetap memiliki hak kontraktual untuk menerima kas tetapi juga menanggung kewajiban kontraktual untuk membayar arus kas yang diterima tersebut kepada satu atau lebih pihak penerima melalui suatu kesepakatan. Jika Grup secara substansial mengalihkan seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan, maka Grup menghentikan pengakuan aset keuangan dan mengakui secara terpisah sebagai aset atau liabilitas untuk setiap hak dan kewajiban yang timbul atau yang masih dimiliki dalam pengalihan tersebut. Jika Grup secara substansial tidak mengalihkan dan tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut dan masih memiliki pengendalian, maka Grup mengakui aset keuangan sebesar keterlibatan berkelanjutan dengan aset keuangan tersebut. Jika Grup secara substansial masih memiliki seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan, maka Grup tetap mengakui aset keuangan tersebut.
Derecognition of Financial Assets and Liabilities The Group derecognize a financial asset when, and only when the contractual rights to the cash flows from the financial asset expire or the Group transfer the contractual rights to receive the cash flows of the financial asset or retains the contractual rights to receive the cash flows but assumes a contractual obligation to pay the cash flows to one or more recipients in an arrangement. If the Group transfers substantially all the risks and rewards of ownership of the financial asset, the Group derecognize the financial asset and recognize separately as asset or liabilities any rights and obligation created or retained in the transfer. If the Group neither transfer nor retains substantially all the risks and rewards of ownership of the financial asset and has retained control, the Group continue to recognize the financial asset to the extent of its continuing involvement in the financial asset. If the Group retains substantially all the risks and rewards of ownership of the financial asset, the Group continue to recognize the financial asset.
Grup menghentikan pengakuan liabilitas keuangan, jika dan hanya jika, liabilitas keuangan tersebut berakhir, yaitu ketika kewajiban yang ditetapkan dalam kontrak dilepaskan atau dibatalkan atau kedaluwarsa.
The Group remove a financial liability from its statement of financial position when, and only when, it is extinguished, ie when the obligation specified in the contract is discharged or cancelled or expires.
Penurunan Nilai Aset Keuangan Pada setiap akhir periode pelaporan, Grup mengevaluasi apakah terdapat bukti objektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Aset keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi, jika dan hanya jika, terdapat bukti objektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yang merugikan), dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan dari aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara andal.
Impairment of Financial Assets At the end of each reporting period, the Group assess whether there is any objective evidence that a financial asset or group of financial assets is impaired. A financial asset or group of financial assets is impared and impairment lossess are incurred, if and only if, there is objective evidence of impairment as a result of one or more events that occured after the initial recognition of the asset (loss event), and that loss event has an impact on the estimated future cash flows of the financial asset or group of financial assets that can be reliably estimated.
Berikut adalah bukti objektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai: (a) kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam;
The following are objective evidence that a financial asset or group of financial assets is impaired: (a) significant financial difficulty of the issuer or obligor;
D/March 27, 2017
21
paraf:
PT BAYU BUANA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah Penuh)
PT BAYU BUANA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2016 and 2015 (In Full Rupiah)
(b) pelanggaran kontrak, seperti terjadinya gagal bayar atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; (c) terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya; (d) terdapat data yang dapat diobservasi yang mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas estimasi arus kas masa depan dari kelompok aset keuangan sejak pengakuan awal aset, seperti memburuknya status pembayaran pihak peminjam atau kondisi ekonomi yang berkorelasi dengan gagal bayar.
(b) a breach of contract, such as default or delinquency in interest or principal payments; (c) it becoming probable that the borrower will enter bankruptcy or other financial reorganization; (d) observable data indicating that there is a measurable decrease in the estimated future cash flows from a group of financial assets since the initial recognition, such as adverse changes in the payment status of borrowers or economic condition that correlate with defaults.
Untuk investasi pada instrumen ekuitas, penurunan yang signifikan atau penurunan jangka panjang dalam nilai wajar instrumen ekuitas di bawah biaya perolehannya merupakan bukti objektif terjadinya penurunan nilai.
For investment in equity instrument, a significant and prolonged decline in the fair value of the equity instrument below its cost is an objective evidence of impairment.
Jika terdapat bukti objektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi atas pinjaman yang diberikan dan piutang atau investasi dimiliki hingga jatuh tempo yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, maka jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara jumlah tercatat aset dan nilai kini estimasi arus kas masa depan yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset tersebut dan diakui pada laba rugi.
If there is objective evidence that an impairment loss has been incurred on loans and receivable or held-to-maturity investments carried at amortized cost, the amount of impairment loss is measured as the difference between the carrying amount of the financial asset and the present value of estimated future cash flows discounted at the financial asset’s original effective interest rate and recognized in profit or loss.
Jika penurunan dalam nilai wajar atas aset keuangan tersedia untuk dijual telah diakui dalam penghasilan komprehensif lain dan terdapat bukti objektif bahwa aset tersebut mengalami penurunan nilai, maka kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam penghasilan komprehensif lain direklasifikasi dari ekuitas ke laba rugi sebagai penyesuaian reklasifikasi meskipun aset keuangan tersebut belum dihentikan pengakuannya. Jumlah kerugian kumulatif yang direklasifikasi adalah selisih antara biaya perolehan (setelah dikurangi pelunasan pokok dan amortisasi) dan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai aset keuangan yang sebelumnya telah diakui dalam laba rugi.
When a decline in the fair value of an availablefor-sale financial asset has been recognized in other comprehensive income and there is objective evidence that the asset is impaired, the cumulative loss that had been recognized in other comprehensive income shall be reclassified from equity to profit or loss as a reclassification adjustment even though the financial assets has not been derecognized. The amount of the cumulative loss that is reclassified are the difference between the acquisition cost (net of any principal repayment and amortisation) and current fair value, less any impairment loss on that financial asset previously recognized in profit or loss.
Metode Suku Bunga Efektif Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari aset atau liabilitas keuangan (atau kelompok aset atau liabilitas keuangan) dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga atau beban bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau
The Effective Interest Method The effective interest method is a method of calculating the amortized cost of a financial asset or a financial liability (or group of financial assets or financial liabilities) and of allocating the interest income or interest expense over the relevant period. The effective interest rate is the rate that exactly discount estimated future cash payments or receipts through the expected life
D/March 27, 2017
22
paraf:
PT BAYU BUANA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah Penuh)
PT BAYU BUANA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2016 and 2015 (In Full Rupiah)
penerimaan kas masa depan selama perkiraan umur dari instrumen keuangan, atau jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh jumlah tercatat neto dari aset keuangan atau liabilitas keuangan. Pada saat menghitung suku bunga efektif, Grup mengestimasi arus kas dengan mempertimbangkan seluruh persyaratan kontraktual dalam instrumen keuangan tersebut, seperti pelunasan dipercepat, opsi beli dan opsi serupa lain, tetapi tidak mempertimbangkan kerugian kredit masa depan. Perhitungan ini mencakup seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan atau diterima oleh pihak-pihak dalam kontrak yang merupakan bagian takterpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi, dan seluruh premium atau diskonto lain.
of the financial instrument or, when appropriate, a shorter period to the net carrying amount of the financial asset or financial liability. When calculating the effective interest rate, the Group estimate cash flows considering all contractual terms of the financial instrument, for example, prepayment, call and similar option, but shall not consider future credit losses. The calculation includes all fees and points paid or received between parties to the contract that are an integral part of the effective interest rate, transaction costs, and all other premiums or discounts.
Reklasifikasi Grup tidak mereklasifikasi derivatif dari diukur pada nilai wajar melalui laba rugi selama derivatif tersebut dimiliki atau diterbitkan dan tidak mereklasifikasi setiap instrumen keuangan dari diukur melalui laba rugi jika pada pengakuan awal instrumen keuangan tersebut ditetapkan oleh Grup sebagai diukur pada nilai wajar melalui laba rugi. Grup dapat mereklasifikasi aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, jika aset keuangan tidak lagi dimiliki untuk tujuan penjualan atau pembelian kembali aset keuangan tersebut dalam waktu dekat. Grup tidak mereklasifikasi setiap instrumen keuangan ke diukur pada nilai wajar melalui laba rugi setelah pengakuan awal.
Reclassification The Group shall not reclassify a derivative out of the fair value through profit or loss category while it is held or issued and not reclassify any financial instrument out of the fair value through profit or loss category if upon initial recognition it was designated by the Group as at fair value through profit or loss. The Group may reclassify that financial asset out of the fair value through profit or loss category if a financial asset is no longer held for the purpose of selling or repurchasing it in the near term. The Group shall not reclassify any financial instrument into the fair value through profit or loss category after initial recognition.
Jika, karena perubahan intensi atau kemampuan Grup, instrumen tersebut tidak tepat lagi diklasifikasikan sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo, maka investasi tersebut direklasifikasi menjadi tersedia untuk dijual dan diukur kembali pada nilai wajar. Jika terjadi penjualan atau reklasifikasi atas investasi dimiliki hingga jatuh tempo dalam jumlah yang lebih dari jumlah yang tidak signifikan, maka sisa investasi dimiliki hingga jatuh tempo direklasifikasi menjadi tersedia untuk dijual, kecuali penjualan atau reklasifikasi tersebut dilakukan ketika aset keuangan sudah mendekati jatuh tempo atau tanggal pembelian kembali, terjadi setelah seluruh jumlah pokok telah diperoleh secara substansial sesuai jadwal pembayaran atau telah diperoleh pelunasan dipercepat; atau terkait dengan kejadian tertentu yang berada di luar kendali, tidak berulang, dan tidak dapat diantisipasi secara wajar.
If, as a result of a change in Group’s intention or ability, it is no longer appropriate to classify an investment as held to maturity, it shall be reclassified as available for sale and remeasured at fair value. Whenever sales or reclassification of more than an insignificant amount of held-to-maturity investments, any remaining held-to-maturity investments shall be reclassified as available for sale, other than sales or reclassification that are so close to maturity or the financial asset’s call date, occur after all the financial asset’s original principal has been collected substantially through scheduled payments or prepayments, or are attributable to an isolated event that is beyond control, non-recurring, and could not have been reasonably anticipated.
Saling Hapus Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan Aset keuangan dan liabilitas keuangan disalinghapuskan, jika dan hanya jika, Grup saat ini
Offsetting a Financial Asset and a Financial Liability A financial asset and financial liability shall be offset when and only when, the Group currently
D/March 27, 2017
23
paraf:
PT BAYU BUANA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah Penuh)
PT BAYU BUANA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2016 and 2015 (In Full Rupiah)
memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut; dan berintensi untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan.
has a legally enforceable right to set off the recognized amount; and intends either to settle on a net basis, or to realise the asset and settle the liability simultaneously.
Pengukuran Nilai Wajar Nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran.
Fair Value Measurement Fair value is the price that would be received to sell an asset or paid to transfer a liability in an orderly transaction between market participants at the measurement date.
Nilai wajar aset dan liabillitas keuangan diestimasi untuk keperluan pengakuan dan pengukuran atau untuk keperluan pengungkapan.
The fair value of financial assets and financial liabilities must be estimated for recognition and measurement or for disclosure purposes.
Nilai wajar dikategorikan dalam level yang berbeda dalam suatu hirarki nilai wajar berdasarkan pada apakah input suatu pengukuran dapat diobservasi dan signifikansi input terhadap keseluruhan pengukuran nilai wajar: (i) harga kuotasian (tanpa penyesuaian) di pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik yang dapat diakses pada tanggal pengukuran (Level 1); (ii) input selain harga kuotasian yang termasuk dalam Level 1 yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung maupun tidak langsung (Level 2); (iii) input yang tidak dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas (Level 3).
Fair values are categorised into different levels in a fair value hierarchy based on the degree to which the inputs to the measurement are observable and the significance of the inputs to the fair value measurement in its entirety: (i) quoted prices (unadjusted) in active markets for identical assets or liabilities that can be accessed at the measurement date (Level 1); (ii) inputs other than quoted prices included in Level 1 that are observable for the assets or liabilities, either directly or indirectly (Level 2); (iii) unobservable inputs for the assets or liabilities (Level 3).
Dalam mengukur nilai wajar aset atau liabilitas, Grup sebisa mungkin menggunakan data pasar yang dapat diobservasi. Apabila nilai wajar aset atau liabilitas tidak dapat diobservasi secara langsung, Grup menggunakan teknik penilaian yang sesuai dengan keadaannya dan memaksimalkan penggunaan input yang dapat diobservasi yang relevan dan meminimalkan penggunaan input yang tidak dapat diobservasi.
When measuring the fair value of an asset or a liability, the Group uses market observable data to the extent possible. If the fair value of an asset or a liability is not directly observable, the Group uses valuation techniques that appropriate in the circumstances and maximizes the use of relevant observable inputs and minimizes the use of unobservable inputs.
Perpindahan antara level hirarki wajar diakui oleh Grup pada akhir periode pelaporan dimana perpindahan terjadi.
Transfers between levels of the fair value hierarchy are recognised by the Group at the end of the reporting period during which the change occurred.
2.h. Kas dan Setara Kas Kas dan setara kas termasuk kas, kas di bank (rekening giro), dan deposito berjangka yang jatuh tempo dalam jangka waktu tiga bulan atau kurang pada saat penempatan yang tidak digunakan sebagai jaminan atau tidak dibatasi penggunaannya.
2.h. Cash and Cash Equivalents Cash and cash equivalents are cash on hand, cash in banks (demand deposits) and time deposits with maturity periods of three months or less at the time of placement that are not used as collateral or are not restricted.
D/March 27, 2017
24
paraf:
PT BAYU BUANA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah Penuh) 2.i.
PT BAYU BUANA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2016 and 2015 (In Full Rupiah) 2.i.
Aset Tetap Aset tetap pada awalnya diakui sebesar biaya perolehan yang meliputi harga perolehannya dan setiap biaya yang dapat diatribusikan langsung untuk membawa aset ke kondisi dan lokasi yang diinginkan agar aset siap digunakan sesuai intensi manajemen.
Fixed Assets Fixed assets are initially recognized at cost, which comprises its purchase price and any cost directly attributable in bringing the assets to the location and condition necessary for it to be capable of operating in the manner intended by management.
Apabila relevan, biaya perolehan juga dapat mencakup estimasi awal biaya pembongkaran dan pemindahan aset tetap dan restorasi lokasi aset tetap, kewajiban tersebut timbul ketika aset tetap diperoleh atau sebagai konsekuensi penggunaan aset tetap selama periode tertentu untuk tujuan selain untuk memproduksi persediaan selama periode tersebut.
When applicable, the cost may also comprises the initial estimate of the costs of dismantling and removing the item and restoring the site on which it is located, the obligation for which an entity incurs either when the item is acquired or as a consequence of having used the item during a particular period for purposes other than to produce inventories during that period.
Setelah pengakuan awal, aset tetap kecuali tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai.
After initial recognition, fixed assets, except land, are carried at its cost less any accumulated depreciation, and any accumulated impairment losses.
Tanah diakui sebesar harga perolehannya dan tidak disusutkan.
Lands are recognized at its cost and are not depreciated.
Penyusutan aset tetap dimulai pada saat aset tersebut siap untuk digunakan sesuai maksud penggunaannya dan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan estimasi masa manfaat ekonomis aset sebagai berikut:
Depreciation of fixed assets starts when they available for use and they computed by using straight-line method based on the estimated useful lives of assets as follows:
Tahun/ Years Bangunan Dekorasi Gedung Peralatan Kantor Kendaraan Bermotor
20 5 – 20 5 5
Buildings Building Improvements Office Equipments Motor Vehicles
Aset tetap yang dikonstruksi sendiri disajikan sebagai bagian aset tetap sebagai “Aset dalam Penyelesaian” dan dinyatakan sebesar biaya perolehannya. Semua biaya, termasuk biaya pinjaman, yang terjadi sehubungan dengan konstruksi aset tersebut dikapitalisasi sebagai bagian dari biaya perolehan aset dalam penyelesaian. Biaya perolehan aset dalam penyelesaian tidak termasuk setiap laba internal, jumlah tidak normal dari biaya pemborosan yang terjadi dalam pemakaian bahan baku, tenaga kerja atau sumber daya lain.
Self-constructed fixed assets are presented as part of the property and equipment under “Construction in Progress” and are stated at its cost. All costs, including borrowing costs, incurred in relation with the construction of these assets are capitalized as part of the cost of construction in progress. Cost construction in progress shall exclude any internal profits, cost of abnormal amounts of wasted material, labour, or other resources incurred.
Akumulasi biaya perolehan yang akan dipindahkan ke masing-masing pos aset tetap yang sesuai pada saat aset tersebut selesai dikerjakan atau siap digunakan dan disusutkan sejak beroperasi.
The accumulated costs will be transferred to the respective fixed assets items at the time the asset is completed or ready for use and are depreciated since the operation.
D/March 27, 2017
25
paraf:
PT BAYU BUANA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah Penuh)
2.j.
PT BAYU BUANA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2016 and 2015 (In Full Rupiah)
Nilai tercatat dari suatu aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat pelepasan atau ketika tidak terdapat lagi manfaat ekonomik masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari penghentian pengakuan tersebut (yang ditentukan sebesar selisih antara jumlah hasil pelepasan neto, jika ada, dan jumlah tercatatnya) dimasukkan dalam laba rugi pada saat penghentian pengakuan tersebut dilakukan.
The carrying amount of an item of fixed assets is derecognized on disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. Any gain or loss arrising from derecognition (that determined as the difference between the net disposal proceeds, if any, and the carrying amount of the item) is included in profit or loss when item is derecognized.
Pada akhir periode pelaporan, Grup melakukan penelaahan berkala atas masa manfaat, nilai residu, metode penyusutan, dan sisa umur pemakaian berdasarkan kondisi teknis.
At the end of each reporting period, the Group made regular review of the useful lives, residual values, depreciation method and residual life based on the technical conditions.
Penurunan Nilai Aset Pada setiap akhir periode pelaporan, Grup menilai apakah terdapat indikasi aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut, Grup mengestimasi jumlah terpulihkan aset tersebut. Jumlah terpulihkan ditentukan atas suatu aset individual, dan jika tidak memungkinkan, Grup menentukan jumlah terpulihkan dari unit penghasil kas dari aset tersebut.
2.j.
Impairment of Assets At the end of each reporting period, the Group assess whether there is any indication that an asset may be impaired. If any such indication exists, the Group shall estimate the recoverable amount of the asset. Recoverable amount is determined for an individual asset, if its is not possible, the Group determines the recoverable amount of the asset’s cash-generating unit.
Jumlah terpulihkan adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar dikurangi biaya pelepasan dengan nilai pakainya. Nilai pakai adalah nilai kini dari arus kas yang diharapkan akan diterima dari aset atau unit penghasil kas. Nilai kini dihitung dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang mencerminkan nilai waktu uang dan risiko spesifik atas aset atau unit yang penurunan nilainya diukur.
The recoverable amount is the higher of fair value less costs to sell and its value in use. Value in use is the present value of the estimated future cash flows of the asset or cash generating unit. Present values are computed using pre-tax discount rates that reflect the time value of money and the risks specific to the asset or unit whose impairment is being measured.
Jika, dan hanya jika, jumlah terpulihkan aset lebih kecil dari jumlah tercatatnya, maka jumlah tercatat aset diturunkan menjadi sebesar jumlah terpulihkan. Penurunan tersebut adalah rugi penurunan nilai dan segera diakui dalam laba rugi.
If, and only if, the recoverable amount of an asset is less than its carrying amount, the carrying amount of the asset shall be reduced to its recoverable amount. The reduction is an impairment loss and is recognized immediately in profit or loss.
Rugi penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya untuk aset selain goodwill dibalik jika, dan hanya jika, terdapat perubahan estimasi yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui. Jika demikian, jumlah tercatat aset dinaikan ke jumlah terpulihkannya. Kenaikan ini merupakan suatu pembalikan rugi penurunan nilai.
An impairment loss recognized in prior period for an asset other than goodwill is reversed if, and only if, there has been a change in the estimates used to determine the asset’s recoverable amount since the last impairment loss was recognized. If this is the case, the carrying amount of the asset shall be increased to its recoverable amount. That increase is a reversal of an impairment loss.
D/March 27, 2017
26
paraf:
PT BAYU BUANA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah Penuh) 2.k.
Pajak Penghasilan Beban pajak adalah jumlah gabungan pajak kini dan pajak tangguhan yang diperhitungkan dalam menentukan laba rugi pada suatu periode. Pajak kini dan pajak tangguhan diakui dalam laba rugi, kecuali pajak penghasilan yang timbul dari transaksi atau peristiwa yang diakui dalam penghasilan komprehensif lain atau secara langsung di ekuitas. Dalam hal ini, pajak tersebut masing-masing diakui dalam penghasilan komprehensif lain atau ekuitas.
PT BAYU BUANA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2016 and 2015 (In Full Rupiah) 2.k.
Income Tax Tax expense is the aggregate amount included in the determinination of profit or loss for the period in respect of current tax and deferred tax. Current tax and deferred tax is recognized in profit or loss, except for income tax arising from transactions or events that are recognized in other comprehensive income or directly in equity. In this case, the tax is recognized in other comprehensive income or equity, respectively.
Jumlah pajak kini untuk periode berjalan dan periode sebelumnya yang belum dibayar diakui sebagai liabilitas. Jika jumlah pajak yang telah dibayar untuk periode berjalan dan periodeperiode sebelumnya melebihi jumlah pajak yang terutang untuk periode tersebut, maka kelebihannya diakui sebagai aset. Liabilitas (aset) pajak kini untuk periode berjalan dan periode sebelumnya diukur sebesar jumlah yang diperkirakan akan dibayar kepada (direstitusi dari) otoritas perpajakan, yang dihitung menggunakan tarif pajak (dan undang-undang pajak) yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada akhir periode pelaporan.
Current tax for current and prior periods shall, to the extent unpaid, be recognized as a liability. If the amount already paid in respect of current and prior periods exceeds the amount due for those periods, the excess shall be recognised as an asset. Current tax liabilities (assets) for the current and prior periods shall be measured at the amount expected to be paid to (recovered from) the taxation authorities, using the tax rates (and tax laws) that have been enacted or substantively enacted by the end of the reporting period.
Manfaat terkait dengan rugi pajak yang dapat ditarik untuk memulihkan pajak kini dari periode sebelumnya diakui sebagai aset. Aset pajak tangguhan diakui untuk akumulasi rugi pajak belum dikompensasi dan kredit pajak belum dimanfaatkan sepanjang kemungkinan besar laba kena pajak masa depan akan tersedia untuk dimanfaatkan dengan rugi pajak belum dikompensasi dan kredit pajak belum dimanfaatkan.
Tax benefits relating to tax loss that can be carried back to recover current tax of a previous periods is recognized as an asset. Deferred tax asset is recognized for the carryforward of unused tax losses and unused tax credit to the extent that it is probable that future taxable profit will be available against which the unused tax losses and unused tax credits can be utilized.
Seluruh perbedaan temporer kena pajak diakui sebagai liabilitas pajak tangguhan, kecuali perbedaan temporer kena pajak yang berasal dari: a) pengakuan awal goodwill; atau b) pengakuan awal aset atau liabilitas dari transaksi yang bukan kombinasi bisnis dan pada saat transaksi tidak mempengaruhi laba akuntansi atau laba kena pajak (rugi pajak).
A deferred tax liability shall be recognized for all taxable temporary differences, except to the extent that the deferred tax liability arises from:
Aset pajak tangguhan diakui untuk seluruh perbedaan temporer dapat dikurangkan sepanjang kemungkinan besar laba kena pajak akan tersedia sehingga perbedaan temporer dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba dimaksud, kecuali jika aset pajak tangguhan timbul dari pengakuan awal aset atau pengakuan awal liabilitas dalam transaksi yang
A deferred tax asset shall be recognised for all deductible temporary differences to the extent that it is probable that taxable profit will be available against which the deductible temporary difference can be utilised, unless the deferred tax asset arises from the initial recognition of an asset or liability in a transaction that is not a business combination
D/March 27, 2017
a) the initial recognition of goodwill; or b) the initial recognition of an asset or liability in a transaction which is not a business combination and at the time of the transaction, affects neither accounting profit nor taxable profit (tax loss).
27
paraf:
PT BAYU BUANA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah Penuh)
PT BAYU BUANA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2016 and 2015 (In Full Rupiah)
bukan kombinasi bisnis dan pada saat transaksi tidak mempengaruhi laba akuntansi atau laba kena pajak (rugi pajak).
and at the time of the transaction affects neither accounting profit nor taxable profit (tax loss).
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang diharapkan berlaku ketika aset dipulihkan atau liabilitas diselesaikan, berdasarkan tarif pajak (dan peraturan pajak) yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada akhir periode pelaporan. Pengukuran aset dan liabilitas pajak tangguhan mencerminkan konsekuensi pajak yang sesuai dengan cara Grup memperkirakan, pada akhir periode pelaporan, untuk memulihkan atau menyelesaikan jumlah tercatat aset dan liabilitasnya.
Deferred tax assets and liabilities are measured at the tax rates that are expected to apply to the period when the asset is realized or the liability is settled, based on tax rates (and tax laws) that have been enacted or substantively enacted by the end of the reporting period. The measurement of deferred tax liabilities and deferred tax assets shall reflect the tax consequences that would follow from the manner in which the Group expects, at the end of the reporting period, to recover or settle the carrying amount of its assets and liabilities.
Jumlah tercatat aset pajak tangguhan ditelaah ulang pada akhir periode pelaporan. Grup mengurangi jumlah tercatat aset pajak tangguhan jika kemungkinan besar laba kena pajak tidak lagi tersedia dalam jumlah yang memadai untuk mengkompensasikan sebagian atau seluruh aset pajak tangguhan tersebut. Setiap pengurangan tersebut dilakukan pembalikan atas aset pajak tangguhan hingga kemungkinan besar laba kena pajak yang tersedia jumlahnya memadai.
The carrying amount of a deferred tax asset reviewed at the end of each reporting period. The Group shall reduce the carrying amount of a deferred tax asset to the extent that it is no longer probable that sufficient taxable profit will be available to allow the benefit of part or all of that deferred tax asset to be utilised. Any such reduction shall be reversed to the extent that it becomes probable that sufficient taxable profit will be available.
Grup melakukan saling hapus aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan jika dan hanya jika: a) Grup memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus aset pajak kini terhadap liabilitas pajak kini; dan b) aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan terkait dengan pajak penghasilan yang dikenakan oleh otoritas perpajakan yang sama atas: i. entitas kena pajak yang sama; atau ii. entitas kena pajak yang berbeda yang bermaksud untuk memulihkan aset dan liabilitas pajak kini dengan dasar neto, atau merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan, pada setiap periode masa depan dimana jumlah signifikan atas aset atau liabilitas pajak tangguhan diperkirakan untuk diselesaikan atau dipulihkan.
The Group offset deferred tax assets and deferred tax liabilities if, and only if:
Grup melakukan saling hapus atas aset pajak kini dan liabilitas pajak kini jika dan hanya jika, Grup: a) memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang diakui; dan
The Group offset current tax assets and current tax liabilities if, and only if, the Group:
D/March 27, 2017
a) the Group has a legally enforceable right to set off current tax assets against current tax liabilities; and b) the deferred tax assets and the deferred tax liabilities relate to income taxes levied by the same taxation authority on either: i. the same taxable entity; or ii. different taxable entities which intend either to settle current tax liabilities and assets on a net basis, or to realize the assets and settle the liabilities simultaneously, in each future period in which significant amounts of deferred tax liabilities or assets are expected to be settled or recovered.
a) has legally enforceable right to set off the recognized amounts; and 28
paraf:
PT BAYU BUANA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah Penuh)
PT BAYU BUANA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2016 and 2015 (In Full Rupiah)
b) bermaksud untuk menyelesaikan dengan dasar neto atau merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan. 2.l.
Imbalan Kerja Imbalan Kerja Jangka Pendek Imbalan kerja jangka pendek diakui ketika pekerja telah memberikan jasanya dalam suatu periode akuntansi, sebesar jumlah tidak terdiskonto dari imbalan kerja jangka pendek yang diharapkan akan dibayar sebagai imbalan atas jasa tersebut.
b) intends either to settle on a net basis, or to realize the assets and settle liabilities simultaneously. 2.l.
Employee Benefit Short-term Employee Benefits Shor-term employee benefits are recognized when an employee has rendered service during accounting period, at the undiscounted amount of short-term employee benefits expected to be paid in exchange for that service.
Imbalan kerja jangka pendek mencakup antara lain upah, gaji, bonus dan insentif.
Short term employee benefits include such as wages, salaries, bonus and incentive.
Imbalan Pascakerja Imbalan pascakerja seperti pensiun, uang pisah dan uang penghargaan masa kerja dihitung berdasarkan Undang-Undang Ketenagakerjaan No.13/2003 (”UU 13/2003”).
Post-employment Benefits Post-employment benefits such as retirement, severance and service payments are calculated based on Labor Law No. 13/2003 (“Law 13/2003”).
Grup mengakui jumlah liabilitas imbalan pasti neto sebesar nilai kini kewajiban imbalan pasti pada akhir periode pelaporan dikurangi nilai wajar aset program yang dihitung oleh aktuaris independen dengan menggunakan metode Projected Unit Credit. Nilai kini kewajiban imbalan imbalan pasti ditentukan dengan mendiskontokan imbalan tersebut.
The Group recognizes the amount of the net defined benefit liability at the present value of the defined benefit obligation at the end of the reporting period less the fair value of plan assets which calculated by independent actuaries using the Projected Unit Credit method. Present value benefit obligation determine by discounting the benefit.
Grup mencatat tidak hanya kewajiban hukum berdasarkan persyaratan formal program imbalan pasti, tetapi juga kewajiban konstruktif yang timbul dari praktif informal entitas.
The Group account not only for its legal obligation under the formal terms of a defined benefit plan, but also for any constructive obligation that arises from the entity’s informal practices.
Biaya jasa kini, biaya jasa lalu dan keuntungan atau kerugian atas penyelesaian, serta bunga neto atas liabilitas (aset) imbalan pasti neto diakui dalam laba rugi.
Current service cost, past service cost and gain or loss on settlement, and net interets on the net defined benefit liability (asset) are recognized in profit and loss.
Pengukuran kembali atas liabilitas (aset) imbalan pasti neto yang terdiri dari keuntungan dan kerugian aktuarial, imbal hasil atas aset program dan setiap perubahan dampak batas atas aset diakui sebagai penghasilan komprehensif lain.
The remeasurement of the net defined benefit liability (assets) comprises actuarial gains and losses,the return on plan assets, and any change in effect of the asset ceiling are recognized in other comprehensive income.
Pesangon Grup mengakui pesangon sebagai liabilitas dan beban pada tanggal yang lebih awal di antara:
Termination Benefits The Group recognizes a liability and expense for termination benefits at the earlier of the following dates: (a) when the Group can no longer withdraw the offer of those benefits; and (b) when the Group recognizes costs for a restructuring that is within the scope of PSAK No. 57 and involves payment of termination benefits.
(a) ketika Grup tidak dapat lagi menarik tawaran atas imbalan tersebut; dan (b) ketika Group mengakui biaya untuk restrukturisasi yang berada dalam ruang lingkup PSAK No. 57 dan melibatkan pembayaran pesangon. D/March 27, 2017
29
paraf:
PT BAYU BUANA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah Penuh)
PT BAYU BUANA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2016 and 2015 (In Full Rupiah)
Grup mengukur pesangon pada saat pengakuan awal, dan mengukur dan mengakui perubahan selanjutnya, sesuai dengan sifat imbalan kerja.
The Group measures termination benefits on initial recognition, and measures and recognizes subsequent changes, in accordance with the nature of the employee benefits.
2.m. Pengakuan Pendapatan dan Beban Pendapatan diakui pada saat jasa telah direalisasi yang sudah dibuatkan fakturnya. Sedangkan biaya dibebankan pada periode yang sama dengan pendapatan yang bersangkutan, sesuai dengan asas matching of cost against the revenue.
2.m.
Revenues and Expenses Recognition Revenue is recognized when services are invoice made. While the cost charged to the same period with related revenue, according to the principle of matching of cost against the revenue.
2.n. Laba per Saham Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba atau rugi yang dapat diatribusikan kepada pemegang saham biasa entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar dalam suatu periode.
2.n.
Earnings per Share Basic earnings per share is computed by dividing the profit or loss attributable to ordinary equity holders of the parent entity by the weighted average number of ordinary shares outstanding during the period.
Untuk tujuan penghitungan laba per saham dilusian, Grup menyesuaikan laba atau rugi yang dapat diatribusikan kepada pemegang saham biasa entitas induk dan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar, atas dampak dari seluruh instrument berpotensi saham biasa yang bersifat dilutif. 2.o. Segmen Operasi Grup menyajikan segmen operasi berdasarkan informasi keuangan yang digunakan oleh pengambil keputusan operasional dalam menilai kinerja segmen dan menentukan alokasi sumber daya yang dimilikinya. Segmetasi berdasarkan aktivitas dari setiap kegiatan operasi entitas legal didalam Grup.
For the purpose of calculationg diluted earnings per share, the Group shall adjust profit or loss attributable to ordinary equity holders of the parent entity, and the weighted average number of shares outstanding, for the effect of all dilutive potential ordinary shares. 2.o.
Operating Segment The Group presented operating segments based on the financial information used by the chief operating decision maker in assessing the performance of segments and in the allocation of resources. The segments are based on the activities of each of the operating legal entities within the Group.
Segmen operasi adalah suatu komponen dari entitas: yang terlihat dalam aktivitas bisnis yang memperoleh pendapatan dan menimbulkan beban (termasuk pendapatan dan beban yang terkait dengan transaksi dengan komponen lain dari entitas yang sama);
An operating segment is a component of the entity: that engages in business activities from which it may earn revenues and incur expenses (including revenues and expenses relating to the transactions with other components of the same entity);
hasil operasinya dikaji ulang secara berkala oleh kepala operasional untuk pembuatan keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya; dan tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan.
2.p. Investment Property Investment properties are properties (land or a building or part of a building or both) held by the owner or the lessee under a finance lease to earn rentals or for capital appreciation or both, rather than for use in the production or supply of
2.p. Properti Investasi Properti investasi adalah properti (tanah atau bangunan atau bagian dari suatu bangunan atau kedua-duanya) yang dikuasai oleh pemilik atau penyewa melalui sewa pembiayaan untuk menghasilkan sewa atau untuk kenaikan nilai atau D/March 27, 2017
whose operating results are regularly reviewed by chief operating decision maker to make decisions about resources to be allocated to the segment and assesses its performance; and for which separate financial information is available.
30
paraf:
PT BAYU BUANA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah Penuh)
PT BAYU BUANA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2016 and 2015 (In Full Rupiah)
kedua-duanya, dan tidak untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa atau untuk tujuan administratif; atau dijual dalam kegiatan usaha sehari-hari.
goods or services or for administrative purposes; or sale in the daily business activities.
Properti investasi diakui sebagai aset jika dan hanya jika besar kemungkinan manfaat ekonomik masa depan yang terkait dengan properti investasi akan mengalir ke entitas; dan biaya perolehan properti investasi dapat diukur dengan andal.
Investment property is recognised as an asset when, and only when it is probable that the future economic benefits that are associated with the investment property will flow to the entity; and the cost of the investment property can be measured reliably.
Properti investasi pada awalnya diukur sebesar biaya perolehan, meliputi harga harga pembelian dan setiap pengeluaran yang dapat diatribusikan secara langsung (biaya jasa hukum, pajak pengalihan properti, dan biaya transaksi lain). Biaya transaksi termasuk dalam pengukuran awal tersebut.
An investment property shall be measured initially at its cost, comprises its purchase price and any directly attributable expenditure (professional fees for legal services, property transfer taxes and other transaction costs). Transaction costs are included in the initial measurement.
Setelah pengakuan awal, Grup memilih menggunakan model biaya dan mengukur properti investasi sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai aset. Hak atas tanah tidak disusutkan dan disajikan sebesar biaya perolehan. Bangunan disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis (20 tahun).
After initial recognition, the Group choose to use cost model and measure its investment property at acquisition cost less accumulated depreciation and accumulated impairment losses. Landrights are not depreciated and are carried at costs. Buildings are depreciated using the straight-line method over their estimated useful lives (20 years).
Biaya pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laba rugi pada saat terjadinya, sedangkan pemugaran dan penambahan dikapitalisasi.
Maintenance and repairment costs are charged to profit or loss as incurred, while renewals and betterments are capitalized.
Pengalihan ke properti investasi dilakukan jika, dan hanya jika terdapat perubahan penggunaan yang ditunjukkan dengan berakhirnya pemakaian oleh pemilik, atau dimulai sewa operasi ke pihak lain.
Transfer to investment property should be made when, and only when, there is a change in use, evidenced by the end of owner-occupation or commencement of an operating lease to another party.
Pengalihan dari properti investasi dilakukan jika, dan hanya jika, terdapat perubahan penggunaan yang ditunjukkan dengan dimulainya penggunaan oleh pemilik atau dimulainya pengembangan untuk dijual.
Transfers from investment property shall be made when, and only when, there is a change in use, evidenced by commencement of owneroccupation or commencement of development with a view to sell.
Properti investasi dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau ketika tidak digunakan lagi secara permanen dan tidak memiliki manfaat ekonomi masa depan yang diperkirakan dari pelepasannya. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari penghentian atau pelepasan ditentukan dari selisih antara hasil neto pelepasan dan jumlah tercatat aset, dan diakui dalam laba rugi pada periode terjadinya penghentian atau pelepasan.
An investment property is derecognizes on disposal or when the investment property is permanently withdrawn from use and no future economic benefits are expected from its disposal. Gains or losses arising from the retirement or disposal are determined as the difference between the net disposal proceeds and the carrying amount of the asset, and are recognized in profit or loss in the period of the retirement or disposal.
D/March 27, 2017
31
paraf:
PT BAYU BUANA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah Penuh)
PT BAYU BUANA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2016 and 2015 (In Full Rupiah)
2.q. Program Loyalitas Pelanggan Program loyalitas pelanggan berkaitan dengan poin loyalitas dan kupon belanja diakui sebagai beban akrual dalam laporan posisi keuangan konsolidasian dan dikreditkan ke laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian berdasarkan estimasi tingkat pertukaran konversi atas poin dan penggunaan poin tersebut.
2.q.
Customers Loyalty Program Customers loyalty program in relation to loyalty point and shopping voucher is recorded as an accrued expenses in the consolidated statements of financial position and credited to the consolidated statements of profit or loss and other comprehensive income based on estimated redemption rates of the point and coupon usage.
2.r.
2.r.
Sources of Estimation Uncertainty and Critical Accounting Judgements The preparation of the Group’s consolidated financial statements requires management to make judgments, estimates and assumptions that affect the reported amounts of revenues, expenses, assets and liabilities, and the disclosure of contingent liabilities, at the end of the reporting period. Uncertainty about these assumptions and estimates could result in outcomes that require a material adjustment to the carrying amount of the asset and liability affected in future periods.
Sumber Ketidakpastian Estimasi dan Pertimbangan Akuntansi Yang Penting Penyusunan laporan keuangan konsolidasian Grup mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dari pendapatan, beban, aset dan liabilitas, dan pengungkapan atas liabilitas kontinjensi, pada akhir periode pelaporan. Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat pada aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya. (i)
Estimasi dan Asumsi Akuntansi yang Penting Asumsi utama masa depan dan sumber utama ketidakpastian estimasi lain pada tanggal pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk tahun berikutnya diungkapkan di bawah ini.
(i) Critical Accounting Estimates and Assumptions The key assumptions concerning the future and other key sources of estimation uncertainty at the reporting date that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial year are disclosed below.
Estimasi Umur Manfaat Aset Tetap dan Properti Investasi Grup melakukan penelahaan berkala atas masa manfaat ekonomis aset tetap berdasarkan faktor-faktor seperti kondisi teknis dan perkembangan teknologi di masa depan. Hasil operasi di masa depan akan dipengaruhi secara material atas perubahan estimasi ini yang diakibatkan oleh perubahan faktor yang telah disebutkan di atas (nilai tercatat aset tetap dan properti investasi disajikan dalam Catatan 9 dan 10).
Estimated Useful Lives of Fixed Assets and Investment Property The Group reviews periodically the estimated useful lives of fixed assets based on factors such as technical specification and future technological developments. Future results of operations could be materially affected by changes in these estimates brought about by changes in the factors mentioned (carrying amount of fixed assets and investment property is presented in Notes 9 and 10).
Imbalan Pasca Kerja Nilai kini liabilitas imbalan pasca kerja tergantung pada beberapa faktor yang ditentukan dengan dasar aktuarial berdasarkan beberapa asumsi. Asumsi yang digunakan untuk menentukan biaya (penghasilan) pensiun neto mencakup
Post Employment Benefits The present value of the post-employment benefits obligations depends on a number of factors that are determined on an actuarial basis using a number of assumptions. The assumptions used in determining the net cost (income) for
D/March 27, 2017
32
paraf:
PT BAYU BUANA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah Penuh)
PT BAYU BUANA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2016 and 2015 (In Full Rupiah)
tingkat diskonto. Perubahan asumsi ini akan mempengaruhi jumlah tercatat imbalan pasca kerja.
pensions include the discount rate. Any changes in these assumptions will impact the carrying amount of postemployment benefits obligations.
Grup menentukan tingkat diskonto yang sesuai pada akhir periode pelaporan, yakni tingkat suku bunga yang harus digunakan untuk menentukan nilai kini arus kas keluar masa depan estimasian yang diharapkan untuk menyelesaikan liabilitas. Dalam menentukan tingkat suku bunga yang sesuai, Perusahaan mempertimbangkan tingkat suku bunga obligasi pemerintah yang didenominasikan dalam mata uang imbalan akan dibayar dan memiliki jangka waktu yang serupa dengan jangka waktu liabilitas yang terkait.
The Group determines the appropriate discount rate at the end of each reporting period. This is the interest rate that should be used to determine the present value of estimated future cash outflows expected to be required to settle the obligations. In determining the appropriate discount rate, the Company considers the interest rates of government bonds that are denominated in the currency in which the benefits will be paid and that have terms to maturity approximating the terms of the related obligation.
Asumsi kunci liabilitas imbalan pasca kerja sebagian ditentukan berdasarkan kondisi pasar saat ini. Informasi tambahan diungkapkan pada Catatan 16.
Other key assumptions for postemployment benefit liabilities are based in part on current market conditions. Additional information is disclosed in Note 16. (ii)
(ii) Pertimbangan penting dalam penentuan kebijakan akuntansi Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian: Klasifikasi Aset dan Liabilitas Keuangan
Classification of Financial Assets and Liabilities The Group determines the classifications of certain assets and liabilities as financial assets and financial liabilities by judging if they meet the definition set forth in PSAK No. 55 (Revised 2014). Accordingly, the financial assets and financial liabilities are accounted for in accordance with the Company’s accounting policies disclosed in Note 2.g.
Grup menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan bila definisi yang ditetapkan PSAK No. 55 (Revisi 2014) dipenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Perusahaan seperti diungkapkan pada Catatan 2.g.
D/March 27, 2017
Critical judgments in applying the accounting policies The following judgments are made by management in the process of applying the Company’s accounting policies that have the most significant effects on the amounts recognized in the consolidated financial statements:
33
paraf:
PT BAYU BUANA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah Penuh) 3.
PT BAYU BUANA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2016 and 2015 (In Full Rupiah)
Kas dan Setara Kas
3.
Cash and Cash Equivalents 2016 Rp
Kas/Cash on Hands Rupiah
2015 Rp
1,924,513,099
7,743,165,883
1,266,208,640 375,130,113 152,567,380 92,077,660 50,683,104 26,061,546 1,962,728,443 3,887,241,542
1,075,899,640 779,991,567 98,370,005 127,792,868 275,828,433 23,214,323 2,381,096,836 10,124,262,719
13,047,888,678 8,836,870,072 3,677,197,923 3,501,150,347 1,489,622,883 1,184,725,087 1,095,503,071 714,834,684 418,115,266 370,835,074 280,707,435 186,186,599 103,443,561 --
14,237,723,383 15,842,062,294 4,553,485,564 129,577,879 2,066,706,723 909,127,079 1,357,903,204 483,513,400 4,964,950,602 202,266,509 --275,876,444 233,060,973
Mata Uang Asing/ Foreign Currencies USD (2016: USD94,240.00; 2015: USD77,992.00) EUR (2016: EUR26,489.34; 2015: EUR51,759.00) SGD (2016: SGD16,407.00; 2015: SGD10,088.00) JPY (2016: JPY797,900.00; 2015: JPY1,115,900.00) AUD (2016: AUD5,212.00; 2015: AUD27,407.00) HKD (2016: HKD15,043.00; 2015: HKD13,043.00) Sub Total Total Kas/ Total Cash on Hands Bank/Cash in Banks Rupiah PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank DBS Indonesia PT Bank Danamon Indonesia Tbk Citibank, N.A. PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Maybank Indonesia Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank UOB Indonesia PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Bank OCBC NISP Tbk PT Bank Victoria International Tbk Standard Chartered Bank PT Bank Windu Kentjana Tbk Lain-lain (masing-masing kurang dari Rp100 juta)/ Others (each below of Rp100 million) Sub Total
126,908,008
256,776,916
35,033,988,688
45,513,030,970
8,638,388,938 5,918,644,078 3,447,724,492
4,094,162,318 2,056,907,942 2,856,011,544
3,257,686,858 1,960,374,206 1,078,362,522 894,858,290 697,427,741 599,436,886 595,192,093 562,100,856 481,989,225 480,750,537 234,365,357 133,477,727 101,248,187
318,300,828 4,810,831,881 1,501,612,085 1,415,500,015 --175,335,416 602,163,143 545,296,485 610,986,455 516,749,250 274,792,730 651,626,000
Mata Uang Asing/ Foreign Currencies PT Bank DBS Indonesia (2016: USD642,928.62 ; 2015: USD296,785.96) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (2016: EUR417,937.59; 2015: EUR136,493.19) ANZ Bank Dilli - Timor Leste (2016: USD256,603.49; 2015: USD207,032.37) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (2016: JPY28,229,522.17; 2015: JPY2,779,434.40) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (2016: USD145,904.60; 2015: USD348,737.36) PT Bank DBS Indonesia (2016: EUR76,147.21; 2015: EUR99,644.59) Citibank, N.A. (2016: EUR63,189.29; 2015: EUR93,930.33) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (2016: SGD75,000.94; 2015: Nihil/Nil ) PT Bank OCBC NISP Tbk (2016: EUR42,328.48; 2015: Nihil/Nil ) PT Bank Danamon Indonesia Tbk (2016: USD44,298.31; 2015: USD12,710.07) Malayan Banking Berhad (2016: MYR187,610.22; 2015: MYR187,610.22) BDO Unibank Inc. (2016: USD35,872.97; 2015: USD39,528.56) PT Bank DBS Indonesia (2016: SGD51,699.61; 2015: SGD62,657.63) PT Bank Maybank Indonesia Tbk (2016: USD17,443.09; 2015: USD37,459.17) PT Bank DBS Indonesia (2016: AUD13,726.19; 2015: AUD27,304.09) PT Bank UOB Buana Tbk (2016: USD7,535.59; 2015: USD47,236.39)
D/March 27, 2017
34
paraf:
PT BAYU BUANA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah Penuh)
PT BAYU BUANA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2016 and 2015 (In Full Rupiah) 2016 Rp
PT Bank Pan Indonesia Tbk (2016: USD6,101.48; 2015: USD40,922.64) PT Bank Central Asia Tbk (2016: USD5,358.97; 2015: USD139,589.82) Citibank, N.A. (2016: USD4,967.30; 2015: USD75,745.83) PT Bank DBS Indonesia (2016: JPY180,174.00; 2015: JPY943,829.07) The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd (2016: Nihil/Nil ; 2015: USD199,641.06) PT Bank Permata Tbk (2016: Nihil; 2015: USD21,048.30) PT Bank CIMB Niaga Tbk (2016: Nihil/Nil ; 2015: USD18,510.88) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (2016: Nihil/Nil ; 2015: USD14,672.00) PT Bank Syariah Mandiri (2016: Nihil/Nil ; 2015: USD12,273.31)
2015 Rp
81,979,485 72,003,121 66,740,643 20,792,080
564,527,819 1,925,641,567 1,044,913,725 108,087,305
------
2,498,613,305 290,361,299 255,357,590 202,400,240 169,310,311
Lain-lain (masing-masing kurang dari Rp100 juta) Others (each below of Rp100 million) Sub Total Total Bank/Total Cash in Banks Deposito Berjangka/Time Deposits Rupiah PT Bank OCBC NISP Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Maybank Indonesia Tbk PT Bank UOB Buana Tbk PT Bank Victoria International Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank DBS Indonesia Standard Chartered Bank PT Bank Permata Tbk PT Bank Windu Kentjana Internasional Tbk The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd Sub Total Mata Uang Asing/ Foreign Currencies PT Bank Danamon Indonesia Tbk (2016: USD3,500,000.00; 2015: USD3,000,000.00) PT Bank UOB Buana Tbk (2016: USD1,500,000.00; 2015: USD2,000,000.00) PT Bank OCBC NISP Tbk (2016: USD1,000,000.00; 2015: Nihil/Nil ) PT Bank Permata Tbk (2016: Nihil/Nil ; 2015: USD2,750,000.00) Sub Total Total Deposito Berjangka/Total Time Deposits Total Kas dan Setara Kas/Total Cash and Cash Equivalents
214,333,946
440,588,092
29,537,877,268 64,571,865,956
27,930,077,345 73,443,108,315
30,000,000,000 25,055,000,000 22,000,000,000 17,322,850,000 10,000,000,000 9,000,000,000 5,000,000,000 2,500,000,000 1,302,600,000 -----122,180,450,000
--10,055,000,000 13,322,850,000 -9,000,000,000 ---7,049,200,000 18,000,000,000 17,000,449,316 2,000,000,000 351,534,399 76,779,033,715
47,026,000,000 20,154,000,000 13,436,000,000 -80,616,000,000 202,796,450,000
41,385,000,000 27,590,000,000 -37,936,250,000 106,911,250,000 183,690,283,715
271,255,557,498
267,257,654,749
Tingkat Bunga Kontraktual/Contractual Interest Rate Rupiah US Dollar Periode Jatuh Tempo/Maturity Period
5.75% - 8.75% 0.75% - 1.25% 1-3 Bulan/Months
Pada tanggal 31 Desember 2016, Grup telah mengasuransikan setoran dalam perjalanan dengan nilai pertanggungan sebesar Rp4.800.000.000 dan Rp5.970.000.000 pada tahun 2015. Manajemen berpendapat nilai tanggungan tersebut telah memadai untuk menutup kerugian yang timbul dari risiko yang disebabkan oleh pencurian. D/March 27, 2017
4.80% - 9.25% 0.75% - 1.25% 1-3 Bulan/Months
As of December 31, 2016, the Group has insured their cash in transit with sum insured of Rp4,800,000,000 and Rp5,970,000,000 in 2015. Management believes that the sum insured is adequate to cover possible loss arising from loss due to the theft.
35
paraf:
PT BAYU BUANA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah Penuh)
PT BAYU BUANA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2016 and 2015 (In Full Rupiah)
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, tidak terdapat penempatan kas dan setara kas pada pihak berelasi.
4.
As of December 31, 2016 and 2015, there are no placement of cash and cash equivalents to related parties.
Piutang Usaha
4.
Trade Receivables a. By Customers
a. Berdasarkan Pelanggan 2016 Rp
2015 Rp
Pihak Ketiga
Third Parties
Piutang Pelanggan
135,971,173,085
99,321,647,180
Customers Receivable
Kartu Kredit dan Giro Cek
691,710,514 136,662,883,599
842,720,612 100,164,367,792
Credit Card and Post - Dated Cheques
-136,662,883,599
(3,678,574,562) 96,485,793,230
Dikurangi: Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Total Piutang Usaha - Bersih
Piutang usaha timbul dari kegiatan usaha normal Perusahaan berupa penjualan tiket, tour, hotel dan pengurusan dokumen. Piutang kartu kredit (credit card) dan piutang giro cek merupakan piutang atas penjualan yang penerimaan pembayarannya dilakukan dengan kartu kredit dan giro mundur, yang sampai dengan tanggal pelaporan belum diuangkan dan belum jatuh tempo.
Less: Allowance for Impairment Loss Total Trade Receivables - Net
Accounts receivable are arising from normal activities such as tickets sales, tour, hotel and document handling. Credit card receivable and post-dated cheques represent receivable from sales settled by credit card or post dated cheques, wherein the amount has not been cleared and cashed at reporting date.
b. By Aging
b. Berdasarkan Umur Piutang 2016 Rp
2015 Rp
Kurang dari 30 Hari
124,471,969,712
86,073,187,741
Less than 30 days
31 - 60 Hari Lebih dari 60 Hari Total
9,398,480,255 2,792,433,632 136,662,883,599
6,912,187,379 7,178,992,672 100,164,367,792
31 - 60 days More than 60 days Total
c. By Currencies
c. Berdasarkan Mata Uang 2016 Rp Rupiah Mata Uang Asing USD (2016: USD143,005.36; 2015: USD640,778.58) CNY (2016: Nihil; 2015: CNY34,938.00) Subtotal Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Total
Mutasi cadangan kerugian penurunan sebagai berikut:
D/March 27, 2017
2015 Rp
134,741,463,582
91,250,604,994
1,921,420,017
8,839,540,511
-1,921,420,017 -136,662,883,599
74,222,287 8,913,762,798 (3,678,574,562) 96,485,793,230
nilai adalah
Rupiah Foreign Currencies USD (2016: USD143,005.36; 2015: USD640,778.58) CNY (2016: Nil; 2015: CNY34,938.00) 0 Subtotal Allowance for Impairment Loss Total
Movement in allowance for impairment loss is as follows:
36
paraf:
PT BAYU BUANA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah Penuh)
Saldo Awal Penambahan Penghapusan
PT BAYU BUANA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2016 and 2015 (In Full Rupiah) 2016
2015
Rp
Rp
3,678,574,562 -(3,678,574,562)
-3,678,574,562 --
Beginning Balance Addition
--
3,678,574,562
Ending Balance
Saldo Akhir
Write-Off
Pada tanggal 31 Desember 2016, piutang usaha yang telah dijadikan jaminan untuk fasilitas bank garansi yang diperoleh dari PT Bank DBS Indonesia sebesar Rp18.750.000.000 dan USD7,812,500 dan dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sebesar Rp32.422.510.000 (Catatan 30).
As of December 31, 2016, accounts receivable have been collateralized for bank guarantee facility obtained from PT Bank DBS Indonesia amounting to Rp18,750,000,000 and USD7,812,500 and from PT Bank Mandiri (Persero) Tbk amounting to Rp32,422,510,000 (Note 30).
Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai atas piutang kepada pihak ketiga adalah cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul dari tidak tertagihnya piutang usaha di kemudian hari.
Management believes that allowance for impairment on third parties accounts receivable is adequate to cover possible losses from uncollectible trade accounts receivable in the future.
5. Aset Keuangan Lancar Lainnya
5. 2016 Rp
Investasi Jangka Pendek Piutang Lain-Lain - Pihak Ketiga Piutang Refund Piutang Lain-Lain Official Receipt Karyawan Lain-lain (masing-masing dibawah Rp100.000.000) Sub Total Total Aset Keuangan Lancar Lainnya
Other Current Financial Assets
2015 Rp
3,742,920,000
4,914,000,000
3,894,413,503 650,065,288 329,229,998
5,130,464,593 3,584,040,201 530,764,246
1,832,549,614 6,706,258,403 10,449,178,403
1,298,807,182 10,544,076,222 15,458,076,222
Short-Term Investment Other Receivables - Third Parties Refund Receivable Other Receivable Official Receipt Employees Others (each below of Rp100,000,000) Rp 100,000,000) Sub Total Total Other Current Financial Assets
Piutang refund merupakan lebih bayar tiket atau pembatalan tiket ke airlines dan pengembalian dari tour dan hotel yang belum dipakai oleh pelanggan.
Refund receivable represents ticket overpaid or ticket canceled to airlines and refund from tour and hotel which have not been used by customers.
Piutang lain-lain official receipt merupakan piutang tip dan sponsorship yang berkaitan dengan kegiatan tour.
Other receivable official receipt represents tip receivables and sponsorship related to tour activities.
Investasi jangka pendek pada tahun 2016 dan 2015 merupakan deposito pada PT Bank DBS Indonesia, Citibank, N.A. dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sehubungan dengan fasilitas bank garansi, masing– masing sebesar Rp3.742.920.000 dan Rp4.914.000.000 dengan jangka waktu selama satu tahun dengan tingkat bunga tahunan sebesar 6% dan 5,91% - 6,17%, masingmasing pada tahun 2016 dan 2015. Deposito tersebut dapat diperpanjang setiap tahun.
Short term investment in 2016 and 2015 represents time deposits to PT Bank DBS Indonesia, Citibank, N.A. and PT Bank Mandiri (Persero) Tbk in relation to bank guarantee facility, of amounting to Rp3,742,920,000 and Rp4,914,000,000, respectively, for one year period and interest rate of 6% and 5.91% - 6.17% per annum, in 2016 and 2015, respectively. The time deposit is extendable every year.
D/March 27, 2017
37
paraf:
PT BAYU BUANA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah Penuh)
PT BAYU BUANA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2016 and 2015 (In Full Rupiah)
6. Biaya Dibayar di Muka
6. 2016 Rp
Sewa Asuransi Iklan Lain-lain Total
Prepaid Expenses
2015 Rp
1,243,319,335 220,177,120 7,693,823 830,330,001 2,301,520,279
2,777,012,255 45,789,747 297,075,532 743,214,775 3,863,092,309
Rental Insurance Advertisement Others Total
7. Uang Muka
7. 2016 Rp
Advances
2015 Rp
Hotel dan Tour
13,200,860,526
11,417,595,797
Tiket
11,010,226,328
10,049,917,727
Ticket
2,062,725,600
--
Pembelian Software Lain-lain (masing-masing di bawah Rp100.000.000) Total
2,084,682,839
1,136,041,753
Purchase of Software Others (each below of Rp100,000,000)
28,358,495,293
22,603,555,277
Total
8. Aset Keuangan Tidak Lancar Lainnya Jenis Usaha/ Type of Business
2016 a. Investasi Efek Tersedia untuk Dijual - Pihak Berelasi/ Available for Sale Securities - Related Parties (Catatan/Note 25) PT Pioneerindo Gourmet International Tbk PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk
2015 a. Investasi Efek Tersedia untuk Dijual - Pihak Berelasi/ Available for Sale Securities - Related Parties (Catatan/Note 25) PT Pioneerindo Gourmet International Tbk
D/March 27, 2017
Hotel and Tour
Makanan Cepat Saji/ Fast Food Asuransi/ Insurance
Makanan Cepat Saji/ Fast Food
8. Jumlah Saham yang Dimiliki (Lembar)/ Total Number Of Shares
Other Non-Current Financial Assets
Persentase Kepemilikan/ Percentage of Ownership
Biaya Perolehan/ Acquisition Cost
Nilai Wajar Awal/ Beginning Fair Value
Jumlah yang Direklasifikasi ke Laba Rugi/ Amount Reclassified to Profit or Loss
%
Rp
Rp
Rp
Keuntungan (Kerugian) dari Perubahan Nilai Wajar dari Efek Tersedia untuk Dijual/ Gain (Loss) from Changes in Fair Value of Available for Sale Financial Assets Rp
Nilai Wajar Akhir/ Ending Fair Value
Rp
19,652,000
8.90
7,872,800,000
167,297,000,000
(243,000,000)
(23,594,400,000)
143,459,600,000
148,952 19,800,952
0.04 8.94
819,236,000 8,692,036,000
-167,297,000,000
-(243,000,000)
(186,190,000) (23,780,590,000)
633,046,000 144,092,646,000
19,682,000
8.91
7,872,800,000
112,187,400,000
--
55,109,600,000
167,297,000,000
38
paraf:
PT BAYU BUANA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah Penuh)
PT BAYU BUANA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2016 and 2015 (In Full Rupiah)
9. Properti Investasi
9. Investment Property 2016 31 Des 2015/ Dec 31, 2015 Rp
Harga Perolehan Pemilikan Langsung Tanah Bangunan Akumulasi Penyusutan Pemilikan Langsung Bangunan Nilai Buku
Penambahan/ Additions Rp
7,700,000,000 7,835,955,041 15,535,955,041
2,139,753,082 2,139,753,082 13,396,201,959
Pengurangan/ Deductions Rp
----
31 Des 2016/ Dec 31, 2016 Rp
----
393,729,816 393,729,816
---
7,700,000,000 7,835,955,041 15,535,955,041
2,533,482,898 2,533,482,898 13,002,472,143
Acquisition Cost Direct Acquisition Land Building Accumulated Depreciation Direct Acquisition Building Book Value
2015 31 Des 2014/ Dec 31, 2014 Rp Harga Perolehan Pemilikan Langsung Tanah Bangunan Akumulasi Penyusutan Pemilikan Langsung Bangunan Nilai Buku
7,700,000,000 7,835,955,041 15,535,955,041
1,746,023,266 1,746,023,266 13,789,931,775
Penambahan/ Additions Rp
Pengurangan/ Deductions Rp
----
31 Des 2015/ Dec 31, 2015 Rp
----
393,729,816 393,729,816
---
7,700,000,000 7,835,955,041 15,535,955,041
2,139,753,082 2,139,753,082 13,396,201,959
Acquisition Cost Direct Acquisition Land Building Accumulated Depreciation Direct Acquisition Building Book Value
Perusahaan telah mengadakan Perjanjian Jual Beli Unit Gedung Perkantoran Equity Tower dengan PT Graha 2 Sampoerna seluas 879,2 m dengan harga beli sebesar USD1,595,748 pada tanggal 21 November 2008 sesuai Akta No. 21, Notaris Esther Mercia Sulaiman, S.H. Kemudian, berdasarkan Berita Acara Penyerahan Unit Perkantoran pada tanggal 6 Mei 2010 dan 11 Juni 2010, Perusahaan telah menerima dan menguasai unit perkantoran tersebut.
The Company has entered into a Sales and Purchase Agreement of Equity Tower Office Unit with PT Graha Sampoerna Tower with an area of 879.2 sqm with a purchase price of USD1,595,748 on November 21, 2008 in accordance with Deed No. 21, by Notary Esther Mercia Sulaiman, S.H. Then, based on Record of Handover of Office Unit on May 6, 2010 and June 11, 2010, the Company has received and took control on such office unit.
Pada tahun 2014, Perusahaan menjual salah satu unit Gedung Perkantoran Equity Tower yang dimilikinya 2 seluas 290 m seharga Rp18.896.000.000 kepada PT Inhwa Indonesia, pihak ketiga, pada tanggal 20 Juni 2014 sesuai dengan Akta Jual Beli No. 81, Notaris Ibnu Hanny, S.H.
In 2014, the Company sold one of its unit of Equity Office Building Tower which has an area of 290 sqm for Rp18,896,000,000 to PT Inhwa Indonesia, third party, on June 20, 2014 in accordance with the Sale and Purchase Agreement No. 81, Notary Ibnu Hanny, S.H.
Pada tahun 2010, berdasarkan Perjanjian Pengikatan Jual Beli (PPJB) No. 6 tanggal 16 Desember 2010, Perusahaan telah membeli dari PT Anggur Indoraya, 2 pihak ketiga, tanah seluas 8.949 m yang terletak di Desa Suka Makmur, Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara dengan harga pembelian sebesar Rp7.000.000.000. Pada tanggal laporan keuangan, proses balik nama tanah tersebut masih dalam proses.
In 2010, based on Sales and Purchase Agreement (PPJB) No. 6 on December 16, 2010, the Company has purchased from PT Anggur Indoraya, third party, a land with an area of 8,949 sqm located in the Suka Makmur Village, Sibolangit District, Deli Serdang Regency, North Sumatra with purchase price amounting to Rp7,000,000,000. At the reporting date, the land was still in the processes of changing its name into the Company’s name.
D/March 27, 2017
39
paraf:
PT BAYU BUANA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah Penuh)
PT BAYU BUANA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2016 and 2015 (In Full Rupiah)
Beban penyusutan sejumlah Rp393.729.816 masingmasing untuk tahun 2016 dan 2015 dicatat sebagai bagian dari pendapatan (beban) lain-lain (Catatan 22.b). Pendapatan sewa selama tahun 2016 dan 2015 masingmasing sebesar Rp679.680.000 dan Rp1.374.133.214 dicatat pada pendapatan lain-lain (Catatan 22.a).
Depreciation expenses amounting to Rp393,729,816 for the year 2016 and 2015, respectively, is recorded as part of other income (expenses) (Note 22.b). Rental income for the year 2016 and 2015 amounting to Rp679,680,000 and Rp1,374,133,214, respectively is recorded in other income (Note 22.a).
Properti investasi berupa bangunan telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya berdasarkan suatu paket polis tertentu. Nilai pertanggungan asuransi pada 31 Desember 2016 dan 2015 menjadi suatu kesatuan dalam nilai pertanggungan asuransi aset tetap yang ditanggung oleh pengelola gedung. Manajemen berkeyakinan bahwa nilai pertanggungan asuransi cukup memadai untuk menutupi kemungkinan risiko kerugian atas aset yang mungkin dialami Perusahaan.
Investment properties, that is building, is have been insured against fire and other risks based on blanked certain policy. Insurance coverage on December 31, 2016 and 2015 has been included in coverage value of whole building which are beared by the building management. Management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses on assets to the Company.
Nilai wajar properti investasi bangunan per 31 Desember 2016 berdasarkan Laporan Penilai Independen KJPP Anas Karim Rivai & Rekan tanggal 2 Maret 2017 adalah sebesar Rp36.210.012.000. Nilai wajar properti investasi tanah per 31 Desember 2016 berdasarkan Laporan Penilai Independen KJPP Muhammad Adlan & Rekan tanggal 20 Februari 2017 adalah sebesar Rp7.811.600.000.
Fair value of investment property of building as of December 31, 2016 based on the Independent Appraisal Report of KJPP Anas Karim Rivai & Partners dated March 2, 2017 is amounting to Rp36,210,012,000. Fair value of investment property of land as of December 31, 2016 based on the Independent Appraisal Report of KJPP Muhammad Adlan & Partners dated February 20, 2017, is amounting to Rp7,811,600,000.
Dalam penilaian properti investasi bangunan dan tanah, masing-masing metode yang digunakan adalah metode Pendekatan Data Pasar (Market Data Approach).
In the assessment of building and land of the investment property, the method used is the Market Data Approach, respectively.
10.
Aset Tetap
Harga Perolehan Pemilikan Langsung Tanah Bangunan Dekorasi Gedung Peralatan Kantor Kendaraan Bermotor
Akumulasi Penyusutan Pemilikan Langsung Bangunan Dekorasi Gedung Peralatan Kantor Kendaraan Bermotor Nilai Buku
D/March 27, 2017
10. 31 Des 2015/ Dec 31, 2015
Penambahan/ Additions
2016 Pengurangan/ Deductions
Rp
Rp
Rp
27,300,836,300 22,265,875,141 9,798,603,474 13,481,928,818 13,190,062,000 86,037,305,733
7,436,092,381 8,822,244,422 10,460,383,607 7,649,009,601 34,367,730,011 51,669,575,722
--394,305,250 636,892,259 626,000,000 1,657,197,509
805,023,506 405,950,902 831,729,224 2,394,719,945 4,437,423,577
--273,500,000 33,000,900 740,521,000 1,047,021,900
-200,908,340 10,089,955 740,521,000 951,519,295
40
Pelepasan Entitas Anak/ Disposal of Subsidiary Rp
(1,390,000,000) (3,855,406,000) (634,968,450) (717,969,976) (160,200,000) (6,758,544,426)
(160,641,920) (108,879,981) (97,029,501) (90,780,000) (457,331,402)
Fixed Assets
31 Des 2016/ Dec 31, 2016
Rp
25,910,836,300 18,410,469,141 9,284,440,274 13,367,850,201 12,915,341,000 79,888,936,916
8,080,473,967 8,918,407,003 11,184,993,375 9,212,428,546 37,396,302,891 42,492,634,025
Acquisition Cost Direct Aquisition Land Building Building Improvement Office Equipment Motor Vehicles
Accumulated Depreciation Direct Aquisition Building Building Improvement Office Equipment Motor Vehicles Net Book Value
paraf:
PT BAYU BUANA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah Penuh) 31 Des 2014/ Dec 31, 2014 Rp Harga Perolehan Pemilikan Langsung Tanah Bangunan Dekorasi Gedung Peralatan Kantor Kendaraan Bermotor Akumulasi Penyusutan Pemilikan Langsung Bangunan Dekorasi Gedung Peralatan Kantor Kendaraan Bermotor Nilai Buku
25,220,836,300 16,688,469,141 9,378,177,408 11,868,372,280 13,965,925,900 77,121,781,029
6,542,176,946 8,206,530,884 9,512,075,258 6,078,820,167 30,339,603,255 46,782,177,774
PT BAYU BUANA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2016 and 2015 (In Full Rupiah) 2015 Pengurangan/ Deductions Rp
Penambahan/ Additions Rp
2,080,000,000 5,577,406,000 428,563,566 1,618,556,538 484,000,000 10,188,526,104
893,915,435 621,138,538 948,975,015 2,486,746,667 4,950,775,655
Reklasifikasi dan Koreksi/ Rp
--8,137,500 5,000,000 1,259,863,900 1,273,001,400
-------
-5,425,000 666,666 916,557,233 922,648,899
Beban penyusutan dialokasikan sebagai berikut:
31 Des 2015/ Dec 31, 2015 Rp
------
27,300,836,300 22,265,875,141 9,798,603,474 13,481,928,818 13,190,062,000 86,037,305,733
7,436,092,381 8,822,244,422 10,460,383,607 7,649,009,601 34,367,730,011 51,669,575,722
Acquisition Cost Direct Aquisition Land Building Building Improvement Office Equipment Motor Vehicles Accumulated Depreciation Direct Aquisition Building Building Improvement Office Equipment Motor Vehicles Net Book Value
Depreciation expense is allocated as follows:
2016 Rp
2015 Rp
Beban Pokok Penjualan (Catatan 20) Beban Umum dan Administrasi (Catatan 21)
171,358,200 4,266,065,377
110,124,857 4,840,650,798
Cost of Revenues (Note 20) General and Administrative Expenses (Note 21)
Total
4,437,423,577
4,950,775,655
Total
Pada tahun 2016, Grup melakukan penghapusan aset tetap berupa dekorasi gedung dan peralatan kantor dengan nilai buku sebesar Rp77.993.993. Rugi atas penghapusan aset tetap tersebut dicatat Perusahaan pada akun beban lain-lain (Catatan 22.b).
In 2016, Group disposed fixed assets such as building decoration and office equipment with book value of Rp77,993,993. Loss of written off on fixed assets has been recorded as other expense (Note 22.b).
Penjualan aset tetap pada tahun 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:
Sale of fixed asset in 2016 and 2015 is as follows:
Harga Jual Nilai Buku Keuntungan Penjualan Aset Tetap (Catatan 22.a)
2016 Rp
2015 Rp
372,843,091
819,729,135
Selling Price
17,508,612
347,640,001
Net Book Value Gain on Sale of Fixed Assets
355,334,479
472,089,134
(Note 22.a)
Aset tetap telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya berdasarkan suatu paket polis tertentu. Nilai pertanggungan asuransi pada 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing adalah sebesar Rp40.772.264.000 dan Rp49.361.100.000.
Fixed assets have been insured from fire and other risks, under a certain blanket policy. The sum insured on December 31, 2016 and 2015 was amounted to Rp40,772,264,000 and Rp49,361,100,000, respectively.
Manajemen berkeyakinan bahwa nilai pertanggungan asuransi cukup memadai untuk menutupi kemungkinan risiko kerugian atas aset yang dipertanggungkan.
Management believes that the insured amount is adequate to cover any possible losses on the assets insured.
D/March 27, 2017
41
paraf:
PT BAYU BUANA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah Penuh) 11.
PT BAYU BUANA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2016 and 2015 (In Full Rupiah)
Aset Tidak Lancar Lainnya
11. 2016 Rp
Uang Jaminan Lain-lain Total
2015 Rp
828,550,873 143,949,811 972,500,684
1,034,552,619 129,032,146 1,163,584,765
Uang jaminan merupakan uang jaminan atas sewa kantor, jaminan telepon, jaminan deposit tiket dan keanggotaan Sentul Golf yang dapat diterima kembali (refundable) apabila hubungan sewa berakhir.
12.
12.
a. Berdasarkan Kelompok Usaha 2015 Rp
127,751,107,903 29,043,024,173 31,906,972,062 188,701,104,138
117,724,324,613 28,109,343,575 38,361,064,845 184,194,733,033
Berdasarkan Mata Uang
D/March 27, 2017
Tour and Hotel Ticket Others Total
b. By Currencies 2016 Rp
Rupiah Mata Uang Asing USD (2016: USD7,336,040.16; 2015: USD7,157,035.69) EUR (2016: EUR826,457.46; 2015: EUR656,197.77) JPY (2016: JPY62,653,959.14; 2015: JPY32,387,957.60) SGD (2016: SGD320,587.12; 2015: SGD329,798.85) AUD (2016: AUD96,550.67; 2015: AUD103,779.83) HKD (2016: HKD13,527.07; 2015: HKD59,054.20) Sub Total Total
Trade Payables
a. By Business Group 2016 Rp
b.
Securities Deposits Others Total
Security deposits represents deposits of office rental, telephone, ticket deposit and Sentul Golf membership which are refundable at termination of the rental.
Utang Usaha
Tour dan Hotel Tiket Lain-lain Total
Other Non-Current Assets
2015 Rp
67,256,445,149
67,500,171,875
98,567,035,590
98,731,307,344
11,703,918,643
9,888,690,411
7,230,266,885
3,709,068,904
2,981,113,982
3,215,931,248
938,888,646
1,044,456,814
23,435,243 121,444,658,989 188,701,104,138
105,106,437 116,694,561,158 184,194,733,033
42
Rupiah Foreign Currencies USD (2016: USD7,336,040.16; 2015: USD7,157,035.69) EUR (2016: EUR826,457.46; 2015: EUR656,197.77) JPY (2016: JPY62,653,959.14; 2015: JPY32,387,957.60) SGD (2016: SGD320,587.12; 2015: SGD329,798.85) AUD (2016: AUD96,550.67; 2015: AUD103,779.83) HKD (2016: HKD13,527.07; 2015: HKD59,054.20) Sub Total Total
paraf:
PT BAYU BUANA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah Penuh) 13.
PT BAYU BUANA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2016 and 2015 (In Full Rupiah)
Utang Lain-lain dan Uang Muka Diterima
13.
2016 Rp
Others Payable and Advance Receipts
2015 Rp
Utang Refund
30,232,652,461
32,329,617,717
Refund Payables
Uang Muka Langganan
19,202,861,555
18,295,839,172
Advances from Customers
20,293,657,355
12,018,827,814
69,729,171,371
62,644,284,703
Lain-lain (masing-masing di bawah Rp100.000.000) Total
Others (each of below Rp100,000,000) Total
Utang refund merupakan lebih bayar tiket dari pelanggan yang harus dikembalikan dan penerimaan pembayaran tiket hotel yang belum digunakan oleh pelanggan.
Refund payable represents refundable tickets by customers and proceeds from unused ticket payment to hotel.
Rincian berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut:
Details by currencies are as follows:
Rupiah
2016
2015
Rp
Rp
43,610,547,925
28,623,908,822
Mata Uang Asing USD (2016: USD1,912,961.20; 2015: USD2,663,177.71) EUR (2016: EUR23,454.36; 2015: EUR17,545.85) SGD (2016: SGD7,490.67; 2015: SGD23,470.72) AUD (2016: AUD1,227.22; 2015: AUD1,562.13) JPY (2016: JPY19,044.00; 2015: JPY19,044.00) HKD (2016: HKD80.80; 2015: HKD80.80) Sub Total Total
14.
USD (2016: USD1,912,961.20; 25,702,546,683
33,509,051,831
332,150,092
264,410,345
69,655,141
228,867,450
11,933,868
15,721,526
2,197,678
2,180,919
139,984 26,118,623,446 69,729,171,371
143,810 34,020,375,881 62,644,284,703
Perpajakan
EUR (2016: EUR23,454.36; 2015: EUR17,545.85) SGD (2016: SGD7,490.67; 2015: SGD23,470.72) AUD (2016: AUD1,227.22; 2015: AUD1,562.13) JPY (2016: JPY19,044.00; 2015: JPY19,044.00) HKD (2016: HKD80.80; 2015: HKD80.80) Sub Total Total
Taxation
a. Prepaid Taxes 2016 Rp
2015 Rp
17,721 ---17,721 17,721
-469,879,576 33,727,891 1,411,623 505,019,090 505,019,090
Pada tahun 2016, Grup menghapus lebih bayar pajak tahun-tahun pajak sebelumnya (Pajak Penghasilan Pasal 28A), disebabkan hal-hal sebagai berikut:
D/March 27, 2017
2015: USD2,663,177.71)
14.
a. Pajak Dibayar di Muka
Entitas Anak Pajak Penghasilan: Pasal 21 Pasal 28A - 2015 Pasal 28A - 2014 Pasal 28A - 2013 Subtotal Total
Rupiah Foreign Currencies
Subsidiaries Income Tax: Article 21 Article 28A - 2015 Article 28A - 2014 PT BayuArticle Buana28A Transport - 2013 Subtotal Total
In 2016, Group remove over paid of tax income previous years (Income Tax Article 28A) with due to the following matters:
43
paraf:
PT BAYU BUANA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah Penuh)
PT BAYU BUANA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2016 and 2015 (In Full Rupiah) Lebih Bayar Pajak/ Tax Overpayment Rp
Pelepasan Entitas Anak Proses Pengampunan Pajak
Disposal of Subsidiary Tax Amnesty's Process
481,196,244 23,822,846 505,019,090
Sehubungan dengan diberlakukannya Peraturan Menteri Keuangan Nomor 118/PMK.03/2016 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2016 tentang Pengampunan Pajak sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 141/PMK.03/2016 dan Peraturan Direktorat Jenderal Pajak Nomor PER-18/PJ/2016 tentang Pengembalian Kelebihan Pembayaran Uang Tebusan Dalam Rangka Pengampunan Pajak, entitas anak melaksanakan pengampunan pajak ini di tahun 2017 (Catatan 31).
In connection with the implementation of Regulation of the Minister of Finance No. 118/PMK.03/ 2016 on the Implementation of Law No. 11 of 2016 on Tax Amnesty, as amended by Regulation of the Minister of Finance No. 141/PMK.03/2016 and Directorate General of Tax Regulation No. PER-18/PJ/ 2016 on Redemption Payment of Excess Refund in the framework of Tax Amnesty, subsidiary participated this tax amnesty in 2017 (Note 31).
Dengan proses pengampunan pajak tersebut, maka entitas anak tidak berhak atas lebih bayar pajak untuk tahun-tahun pajak terakhir.
With the tax amnesty process, subsidiary are not entitled to tax overpayment last fiscal years. b. Income Tax Expenses
b. Beban Pajak Penghasilan 2016 Rp Pajak Kini Perusahaan Entitas Anak PT Duta Buana Express Sub Total Pajak Tangguhan Perusahaan Entitas Anak PT Duta Buana Express PT Hulaa Travel Indonesia PT Kharisma Adiwibawa Tour & Travel Sub Total Konsolidasian Pajak Kini Pajak Tangguhan
2015 Rp
(7,046,621,750)
(7,690,079,500)
(80,018,000) (7,126,639,750)
(79,568,500) (7,769,648,000)
387,875,885
341,829,618
(509,768) (930,297)
18,036 --
-386,435,820
919,977,263 1,261,824,917
(7,126,639,750) 386,435,820 (6,740,203,930)
(7,769,648,000) 1,261,824,917 (6,507,823,083)
Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan dengan hasil perkalian laba sebelum pajak penghasilan Perusahaan dan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut:
Consolidated Current Tax Deferred Tax
A reconciliation between the income tax expenses and the amounts computed by applying the effective tax rates to income before income tax of the Company is as follows:
2016 Rp Laba Sebelum Pajak Konsolidasian
Current Tax The Company Subsidiary PT Duta Buana Express Sub Total Deferred Tax The Company Subsidiaries PT PTDuta DutaBuana BuanaExpress Express PT Hulaa Travel Indonesia PT Kharisma Adiwibawa Tour & Travel Sub Total
2015 Rp
33,949,808,446
32,645,450,014
Income Before Income Taxed Consolidation
Laba Entitas Anak Sebelum Pajak
1,361,636,823
7,281,777,961
Income Before Income Tax - Subsidiaries
Laba Sebelum Pajak PenghasilanPerusahaan
35,311,445,269
39,927,227,975
Income Before Income tax the Company
2,466,640,262
1,412,668,774
Timing Differences Employee Benefits Expenses
Beda Waktu Beban Imbalan Pasca Kerja Penyusutan Biaya Pesangon Pemutusan Hubungan Kerja Total Beda Waktu
D/March 27, 2017
155,367,534
(29,061,803)
Depreciation
(2,244,704,131)
(2,438,613,052)
Severance Expense
377,303,665
(1,055,006,081)
Total of Timing Differences
44
paraf:
PT BAYU BUANA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah Penuh)
PT BAYU BUANA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2016 and 2015 (In Full Rupiah) 2016 Rp
Beda Tetap Laba Penjualan Aset Tetap
2015 Rp
Permanent Differences Gain on Sales of Fixed Assets
--
751,731
Sumbangan
341,083,269
300,384,948
Donation
Beban Tenaga Kerja dan Tunjangan Denda Pajak
620,448,843 501,252,072
690,731,362 --
Employee Expense and Allowance Tax Penalty
Pendapatan Bersifat Final
(8,965,045,931)
(9,103,771,752)
Income Subjected to Final Tax
Total Beda Tetap
(7,502,261,747)
(8,111,903,711)
Total Permanent Differences
Taksiran Penghasilan Kena Pajak
28,186,487,149
30,760,318,183
Estimated Taxable Income
Penghasilan Kena Pajak (Pembulatan) Taksiran Pajak Penghasilan Badan Dikurangi:
28,186,487,000 7,046,621,750
30,760,318,000 7,690,079,500
Taxable Income (Rounding) Estimated Corporate Income Tax Less:
1,086,345,427
853,135,164
4,713,647,511 (1,246,628,812)
4,923,427,440 (1,913,516,896)
Pajak Penghasilan Dibayar di Muka Pajak Penghasilan 23 Pajak Penghasilan 25 Kurang Bayar Pajak Penghasilan Badan
Prepaid Taxes Income Tax Article 23 Income Tax Article 25 Underpayment of Income Tax
Sesuai dengan Undang-Undang Perpajakan Indonesia, pajak penghasilan badan dihitung secara tahunan untuk Perusahaan dan masing-masing entitas anak sebagai entitas hukum yang terpisah (laporan keuangan konsolidasian tidak dapat digunakan untuk menghitung pajak penghasilan badan).
In accordance with Indonesia Taxation Law, corporate income tax is calculated for the Company and each of its subsidiaries in the understanding that they are separate legal entities (the consolidated financial statements are not permitted for computing corporate income tax) on an annual basis.
Dalam laporan keuangan konsolidasian ini, jumlah penghasilan kena pajak untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2016 didasarkan atas perhitungan sementara. Karena Perusahaan belum menyampaikan Surat Pemberitahuan Pajak Tahunan (SPT) untuk tahun pajak 2015. Namun demikian, penghasilan pajak tersebut di atas menjadi dasar dalam pengisian SPT Tahun 2016.
In these consolidated financial statements, the amount of taxable income for the years ended December 31, 2016 is based on preliminary calculations. Since the Company has not submitted its Annual Corporate Tax Return (SPT) for 2015 fiscal year. However the taxable income will be the basis in preparation of the annual corporate tax return in 2016.
Perusahaan telah melaporkan SPT pajak penghasilan badan untuk tahun fiskal 2015 pada bulan April 2016. Tidak terdapat perbedaan laba kena pajak yang diakui sebelumnya dengan jumlah yang dilaporkan dalam SPT pada tahun berjalan.
The Company filed the company income tax returns for the 2015 fiscal years in April 2016. There is no difference between the previously recognised taxable income and those reported in the tax returns in the current year.
2016 Rp
2015 Rp
Laba Sebelum Pajak Penghasilan menurut Laporan Laba Rugi Konsolidasian Laba Entitas Anak Sebelum Pajak Penghasilan
33,949,808,446 1,361,636,823
32,645,450,014 7,281,777,961
Laba Perusahaan Sebelum Pajak Penghasilan
32,588,171,623
25,363,672,053
Income Before Income Tax Based on Consolidated Statements of Income Income Before Income Tax of the Subsidiaries Income Before Income Tax of the Company
Laba Perusahaan Sebelum Pajak Penghasilan (Pembulatan)
32,588,172,000
25,363,672,000
Income Before Income Tax (Rounded)
Pajak Dihitung pada Tarif yang Berlaku Koreksi Fiskal
8,147,043,000 (1,781,239,521)
6,340,918,000 (2,291,727,448)
Income Tax Computed with Prevailng Tax Rates Tax Correction
6,365,803,479 (7,046,621,750) 387,875,885 387,875,885 (6,658,745,865) (81,458,065) (6,740,203,930)
4,049,190,552 (7,690,079,500) 341,829,618 341,829,618 (7,348,249,882) 840,426,799 (6,507,823,083)
Laba Fiskal Pajak Kini Pajak Tangguhan dari Perbedaan Temporer Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan - Perusahaan Beban Pajak Penghasilan - Entitas Anak Beban Pajak Penghasilan - Konsolidasian
D/March 27, 2017
45
Taxable Income Current Tax Deferred Tax from Temporary Differences Income Tax Benefits (Expenses) - the Company Income Tax Expenses - Subsidiaries Income Tax Expenses - Consolidated
paraf:
PT BAYU BUANA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah Penuh)
PT BAYU BUANA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2016 and 2015 (In Full Rupiah) c. Deferred Tax Assets (Liabilities)
c. Aset (Liabilitas) Pajak Tangguhan
a. Aset Pajak Tangguhan Perusahaan Provisi atas Imbalan Kerja Aset Tetap Sub Total Entitas Anak PT Bayu Buana Transport PT Dharma Buana Experindo PT Kharisma Adiwibawa Tour & Travel PT Duta Buana Express Sub Total Total Aset Pajak Tangguhan b. Liabilitas Pajak Tangguhan Entitas Anak PT Hulaa Travel Indonesia Total Liabilitas Pajak Tangguhan
2014
Dikreditkan (Dibebankan) ke Laba Rugi/ Credited (Charged) to Profit or Loss
Rp
Rp
Dikreditkan (Dibebankan) ke Penghasilan Komprehensif Lain/ Credited (Charged) to Other Comprehensive Income Rp
2015
Dikreditkan (Dibebankan) ke Laba Rugi/ Credited (Charged) to Profit or Loss
Rp
Rp
Dikreditkan (Dibebankan) ke Penghasilan Komprehensif Lain/ Credited (Charged) to Other Comprehensive Income Rp
Total
2,692,109,335 1,094,210,057 3,786,319,392
417,984,033 (30,108,148) 387,875,885
233,490,245 -233,490,245
----
3,343,583,613 1,064,101,909 4,407,685,522
1,899,474 84,021,702 8,632,252 10,006
--919,977,263 18,036
--(1,268,685) 588,841
1,899,474 84,021,702 927,340,830 616,883
---(509,768)
---427,796
--(927,340,830) --
1,899,474 84,021,702 -534,911
94,563,434
919,995,299
(679,844)
1,013,878,889
(509,768)
427,796
(927,340,830)
86,456,087
3,301,788,274
1,261,824,917
236,585,090
4,800,198,281
387,366,117
233,918,041
(927,340,830)
4,494,141,609
---
---
---
---
930,297 930,297
---
---
930,297 930,297
a. Deferred Tax Assets The Company Provision of Employee Benefit Liabilities Fixed Assets Sub Total Subsidiaries PT Bayu Buana Transport PT Dharma Buana Experindo PT Kharisma Adiwibawa Tour & Travel PT Duta Buana Express Sub Total Total Deferred Tax Assets b. Deferred Tax Liabilities Subsidiaries PT Hulaa Travel Indonesia Total Deferred Tax Liabilities
d. Taxes Payable 2015 Rp
1,600,433,902 267,601,920
1,238,948,678 213,932,587
101,315,207 519,968,695 4,099,470 313,298,756 1,246,628,812 4,053,346,762
18,143,178 642,903,795 3,022,372 374,872,964 1,913,516,896 4,405,340,470
5,110,295
25,688,351
-8,480,155 2,227,506 6,666,708 -449,504
69,343,509 41,077,161 2,479,268 13,936,561 353,834,546 --
The Company Value Added Tax Value Added Tax - VAT Collector Income Tax: Article 4 Verse 2 Article 21 Article 23 Article 25 - December Article 29 Sub Total Subsidiaries Value Added Tax Income Tax Article 4 Verse 2 (Final) Article 21 Article 23 Article 25 Article 26 Article 29
5,554,961
12,984,764
28,489,129
519,344,160
Sub Total
4,081,835,891
4,924,684,630
Total
PP No. 46
e. Administration Under the Taxation Law of Indonesia, the Company submits tax returns on the basis of self assessment. For fiscal years before 2008, Directorate General of Taxation (DGT) may assess or amend taxes within ten years of the time the tax becomes due, or until the end of 2013, whichever is earlier. For fiscal year 2008 and subsequent years, the DGT may assess or amend taxes within five years of the time the tax becomes due.
e. Administrasi Berdasarkan Undang-Undang Perpajakan yang berlaku di Indonesia, Perusahaan menghitung, menetapkan dan membayar sendiri besarnya jumlah pajak yang terutang. Untuk tahun pajak sebelum 2008, Direktorat Jenderal Pajak (DJP) dapat menetapkan atau mengubah kewajiban pajak dalam batas waktu sepuluh tahun sejak saat terutangnya pajak, atau akhir tahun 2013, mana yang lebih awal. Untuk tahun 2008 dan tahun-tahun selanjutnya, DJP dapat menetapkan atau mengubah kewajiban pajak tersebut dalam batas waktu lima tahun sejak terutangnya pajak. D/March 27, 2017
Rp
237,264,934 -237,264,934
Perusahaan Pajak Pertambahan Nilai Pajak Pertambahan Nilai - Wajib Pungut Pajak Penghasilan: Pasal 4 ayat 2 Pasal 21 Pasal 23 Pasal 25 - Desember Pasal 29 Sub Total
PP No. 46
Rp
(256,486,069) 598,315,687 341,829,618
2016 Rp
Sub Total
2016
2,711,330,470 495,894,370 3,207,224,840
d. Utang Pajak
Entitas Anak Pajak Pertambahan Nilai Pajak Penghasilan Pasal 4 ayat 2 (Final) Pasal 21 Pasal 23 Pasal 25 Pasal 26 Pasal 29
Koreksi atas Pelepasan Entitas Anak/ Correction Due to Disposal of Subsidiary
46
paraf:
PT BAYU BUANA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah Penuh)
PT BAYU BUANA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2016 and 2015 (In Full Rupiah)
f. Beban Pajak Final Pajak penghasilan final sehubungan dengan peredaran bruto yang tidak melebihi Rp4.800.000.000 dalam satu tahun fiskal.
f. Final Tax Expenses Final income tax in connection with gross income that does not exceed Rp4,800,000,000 in a fiscal year.
Perincian utang pajak penghasilan final adalah sebagai berikut:
Details of final income tax payable are as follows:
2016 Rp Saldo Awal Pajak Penghasilan Final atas Pendapatan Usaha Tahun Berjalan Pajak Penghasilan Final yang telah Dibayar Beban Pajak Penghasilan Final yang Belum Dipotong
15.
2015 Rp
12,984,764
614,736
11,297,046 (18,726,849)
63,111,168 (50,741,140)
5,554,961
12,984,764
Beban Akrual
Beginning Balance Final Income Tax from Current Revenue Tax that Has Been Paid in Current Year Unwithhold Final Income Tax Expense
15. 2016 Rp
Accrued Expenses
2015 Rp
Program Loyalitas Pelanggan Telepon, Listrik dan Air Lain-lain
1,061,460,000 82,490,797 987,993,636
715,020,000 136,219,981 452,710,973
Customers Loyalty Program Telephone, Electricity, and Water Others
Total
2,131,944,433
1,303,950,954
Total
16. Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Panjang
16.
Long Term Employees Benefit Liabilities
Imbalan Pascakerja – Program Imbalan Pasti Grup menghitung dan membukukan beban imbalan kerja berdasarkan Undang-undang Ketenagakerjaan No.13 Tahun 2003 tanggal 25 Maret 2003.
Post Employment Benefit – Defined Benefit Plan The Group has calculated and recorded employee benefits expenses based on Labor Law No. 13 year 2003 dated March 25, 2003.
Liabilitas Imbalan Kerja tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 dihitung oleh aktuaris independen PT Sakura Aktualita Indonesia dalam laporannya masing-masing No. 4717/SAI/DS/III/17 tanggal 8 Maret 2017 dan No. 4245/SAI/DS/III/16 tanggal 29 Februari 2016.
Employee Benefits as of December 31, 2016 and 2015 are calculated by independent actuary of PT Sakura Aktualita Indonesia with its reports No. 4717/SAI/DS/III/17 dated March 8, 2017 and No. 4245/SAI/DS/III/16 dated February 29, 2016.
Terhitung 1 Juni 2013, Perusahaan berpartisipasi dalam "Manulife Program Pesangon-Plus", suatu program imbalan pasti oleh PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia. Premi yang dibayarkan oleh Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing sebesar Rp6.900.000.000 dan Rp5.400.000.000.
Commencing June 1, 2013, Company participated in "Manulife Program Pesangon-Plus", a defined benefit plan by PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia. Premiums paid by the Company as of December 31, 2016 and 2015 are amounting to Rp6,900,000,000 and Rp5,400,000,000, respectively.
Asumsi aktuaria yang digunakan dalam menentukan beban dan liabilitas imbalan kerja pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:
The actuarial assumptions used in measuring employee benefits expenses and liabilities as of December 31, 2016 and 2015 are as follows:
D/March 27, 2017
47
paraf:
PT BAYU BUANA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah Penuh) Usia Pensiun Normal Tingkat Diskonto Estimasi Kenaikan Gaji di Masa Datang Tabel Mortalita Tingkat Cacat
: : :
Tingkat Pengunduran Diri
:
: :
PT BAYU BUANA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2016 and 2015 (In Full Rupiah)
55 Tahun 8,5% (2015: 9%)
55 Years : 8.5% (2015: 9%) : : 8% TMI III Table : 5% from Asumption : Mortality Rate 15% decreases : linearly until 1% on 45 years, and until pension normal age
8% Tabel TMI III 5% dari Tingkat Asumsi Mortalita 15% menurun linear sampai 1% pada usia 45 tahun,dan seterusnya sampai menjelang usia pensiun normal
Liabilitas imbalan kerja yang diakui di laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut:
Normal Pension Ages Discount Rate Estimated Salary Increase in the Future Mortality Table Disability Rate Resignation Rate
Employee benefits liabilities recognized in the consolidated statements of financial position are as follows:
2016 Rp
2015 Rp
Nilai Kini Liabilitas Nilai Wajar Aset Program
19,054,300,987 (6,833,550,381)
16,222,173,792 (5,182,446,041)
Present Value of Liabilities Fair Value of Plan Assets
Total
12,220,750,606
11,039,727,751
Total
Beban yang diakui di laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian adalah sebagai berikut:
Beban Jasa Kini Beban Bunga Total Beban Imbalan Kerja (Catatan 21)
The amount recognized in the consolidated statements profit or loss and other comprehensive income are as follows:
2016
2015
Rp
Rp
1,878,542,727 639,462,534
1,016,854,106 469,507,536
2,518,005,261
1,486,361,642
Mutasi liabilitas imbalan kerja adalah sebagai berikut:
The movement in employee benefits liabilities are as follows:
2016 Rp Saldo Awal Tahun Koreksi Saldo Awal Pembayaran Iuran Bersih Beban Imbalan Kerja Tahun Berjalan
2015 Rp
11,039,727,751 (67,047,073) (1,500,000,000) 2,518,005,261
10,983,872,928 -(1,200,000,000) 1,486,361,642
974,768,798
1,024,708,983
(744,704,131) 12,220,750,606
(1,255,215,802) 11,039,727,751
Keuntungan (Kerugian) Aktuarial pada Penghasilan Komprehensif Lainnya
Current Service Cost Interest Expenses Total Employee Benefits Expenses (Note 21)
Balance at the Beginning of the Year Beginning Balance Correction Payment of Net Contribution Current Employee Benefits Expenses Actuarial Gain (Loss) on Other Comprehensive Income
Pembayaran Imbalan Pasca Kerja pada Tahun Berjalan Saldo Akhir Tahun
Rekonsiliasi perubahan nilai kini liabilitas imbalan pasti adalah sebagai berikut:
Reconciliation of change in present value of defined benefit liabilities are as follows:
2016 Rp Nilai Kini Liabilitas Imbalan Pasti Saldo Awal Koreksi Saldo Awal Biaya Jasa
D/March 27, 2017
Current Severance Payment Balance at the End of the Year
2015 Rp
16,222,173,792 (67,047,073) 1,878,542,727
15,373,621,605 -1,016,854,106
48
Present Value of Defined Benefit Liabilities Beginning Balance Beginning Balance Correction Service Cost
paraf:
PT BAYU BUANA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah Penuh)
Bunga atas Liabilitas (Aset) Imbalan yang dibayarkan (Keuntungan) Kerugian pada Penghasilan Komprehensif Lainnya Nilai Kini Liabilitas Imbalan Pasti Saldo Akhir
PT BAYU BUANA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2016 and 2015 (In Full Rupiah) 2016 Rp 1,054,058,218 (744,704,131)
2015 Rp 820,687,430 (1,255,215,802)
711,277,454
266,226,453
19,054,300,987
16,222,173,792
Interest on Liabilities (Assets) Benefit Paid (Gain) Loss on Other Comprehensive Income Present Value of Defined Benefit Liabilities Ending Balance
Program imbalan pasti memberikan eksposur Grup terhadap risiko aktuarial seperti risiko investasi, risiko tingkat bunga dan risiko gaji. a. Risiko Investasi Nilai kini liabilitas pasti dihitung menggunakan tingkat diskonto yang ditetapkan dengan mengacu pada imbal hasil obligasi korporasi berkualitas tinggi. b. Risiko Tingkat Bunga Nilai kini liabilitas imbalan pasti dihitung menggunakan tingkat diskonto yang ditetapkan dengan mengacu pada imbal hasil obligasi korporasi berkualitas tinggi. Penurunan suku bunga obligasi akan meningkatkan liabilitas program. c. Risiko Gaji Nilai kini kewajiban imbalan pasti dihitung dengan mengacu pada gaji masa depan peserta program. Dengan demikian, kenaikan gaji peserta program akan meningkatkan liabilitas program itu.
The defined benefit plan typically expose the Group to actuarial risks such as investment risk, interest risk and salary risk. a. Investment Risk The present value of the defined benefit liability is calculated using a discount rate determined by reference to high quality corporate bond yields. b. Interest Risk The present value of the defined benefit liabilities is calculated using a discount rate determined by reference to yields on high quality corporate bonds. A decrease in the bond interest rate will increase the plan liability. c. Salary Risk The present value of the defined benefit plan liability is calculated by reference to the future salaries of plan participants. As such, an increase in the salary of the plan participants will increase the plan’s liability.
Analisis Sensitivitas
Sensitivity Analysis 2016 Rp
2015 Rp
Analisis Sensitivitas Tingkat Diskonto Jika Tingkat +1% Jika Tingkat -1%
20,215,898,095 18,008,554,633
15,221,569,628 17,333,627,728
Sensitivity Analysis of Discount Rate If Rate +1% If Rate -1%
Analisis Sensitivitas Kenaikan Gaji Jika Tingkat +1% Jika Tingkat -1%
18,065,707,683 20,127,851,506
17,249,381,884 15,276,255,526
Sensitivity Analysis of Salary Increase If Rate +1% If Rate -1%
Mutasi nilai wajar aset program adalah sebagai berikut:
Movements in the present value of plan assets are as follows:
2016 Rp Nilai Wajar Aset Program - Awal Tahun Imbal Hasil Ekspektasian Aset Program Pengukuran Kembali Liabilitas (Aset) Imbalan Pasti - Bersih Imbal Hasil Aset Program Kontribusi Pemberi Kerja Pembayaran Manfaat Nilai Wajar Aset Program - Akhir Tahun
D/March 27, 2017
2015 Rp
5,182,446,041 414,597,699
4,389,748,677 351,179,894
(892,779,925) 770,717,154 1,500,000,000 (141,430,588) 6,833,550,381
(665,080,577) 132,428,139 1,200,000,000 (225,830,092) 5,182,446,041
49
Fair Value of Plan Assets - Beginning Balance Expected Return on Plan Assets Remeasurement on Defined Benefit Liability - Net Return on Plan Asset Employer's Contribution Benefit Payment Fair Value of Plan Assets - Ending Balance
paraf:
PT BAYU BUANA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah Penuh)
PT BAYU BUANA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2016 and 2015 (In Full Rupiah)
Kategori utama aset program, dan tingkat imbal hasil ekspektasian pada akhir periode pelaporan untuk setiap kategori, adalah sebagai berikut:
The major category of plan assets, and the expected rate of return at the end of the reporting period for each category, are as follows:
Tingkat Imbal Hasil Ekspektasian/ Expected Return 2016 2015 % % Instrumen Ekuitas Deposito dan Lainnya Nilai Wajar Aset Program - Akhir Tahun
59.31 40.69 100.00
Nilai Wajar Aset Program/ Fair Value of Plan Assets 2016 2015 Rp Rp
58.95 41.05 100.00
Nilai wajar instrumen ekuitas dan utang di atas ditentukan berdasarkan harga pasar kuotasian di pasar aktif.
4,053,118,129 2,780,432,252 6,833,550,381
3,055,158,339 2,127,287,702 5,182,446,041
Equity Instruments Time Deposits and Others Fair Value of Plan Assets - Ending Balance
The fair value of the above equity and debt instruments are determined based on quoted market prices in active markets.
17. Modal Saham
17.
Susunan pemegang saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:
The composition of the Company’s shareholders as of December 31, 2016 and 2015 is as follows:
Lembar Saham/ Shares
Bank of Singapore Limited Citibank Singapore A/C CBSG-UBP-SA-GCSG2 PT Asuransi Bina Dana Artha Tbk DB SPORE DCS A/C VP Bank for VP Bank Singapore Johannes Susilo Masyarakat (Kepemilikan masing-masing kurang dari 5%)/ Public (Ownership of each less than 5%) Total
Bank of Singapore Limited Couts and Co Ltd., Singapore PT Asuransi Bina Dana Artha Tbk UBS Switzerland AG Barclays Bank PLC Hongkong - Wealth Management Johannes Susilo Grassland Overseas Inc. Masyarakat (Kepemilikan masing-masing kurang dari 5%)/ Public (Ownership of each less than 5%) Total
50
2016 Persentase Kepemilikan/ Percentage of Ownership %
Total Modal Saham/ Total Paid-in Capital Rp
141,257,922 47,159,000 43,416,885 30,609,000 24,000,000
39.99 13.35 12.29 8.67 6.79
70,628,961,000 23,579,500,000 21,708,442,500 15,304,500,000 12,000,000,000
66,777,973 353,220,780
18.91 100.00
33,388,986,500 176,610,390,000
Lembar Saham/ Shares
D/March 27, 2017
Capital Stock
2015 Persentase Kepemilikan/ Percentage of Ownership %
Total Modal Saham/ Total Paid-in Capital Rp
114,089,552 47,159,000 43,416,885 30,609,000 27,168,370 24,000,000 20,392,800
32.30 13.35 12.29 8.67 7.69 6.79 5.77
57,044,776,000 23,579,500,000 21,708,442,500 15,304,500,000 13,584,185,000 12,000,000,000 10,196,400,000
46,385,173 353,220,780
13.13 100.00
23,192,586,500 176,610,390,000
paraf:
PT BAYU BUANA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah Penuh)
PT BAYU BUANA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2016 and 2015 (In Full Rupiah)
18. Selisih Transaksi Pihak Nonpengendali
18.
Pada tanggal 20 September 2016, PT Buana Gelar Pariwicara (BGP), entitas anak, melakukan pembelian kepemilikan 10% saham PT Hulaa Travel Indonesia (HTI) dari PT Lugos Jaya Indonesia (LJI), pihak non pengendali, dengan nilai akuisisi sebesar Rp250,000,000. Selisih antara biaya perolehan dengan bagian kepemilikan atas aset bersih sebesar Rp382.493.998 dicatat sebagai selisih transaksi pihak nonpengendali.
19.
Difference in Transaction with Non-Controlling Interest
On September 20, 2016, PT Buana Gelar Pariwicara (BGP), subsidiary, acquired 10% shares ownership of PT Hulaa Travel Indonesia (HTI) from PT Lugos Jaya Indonesia (LJI), non-controlling interest, with difference between acquisition cost and portion on net asset value amounting to Rp382,493,998 is recorded as difference in transaction with non-controlling interest.
Pendapatan
19.
Penjualan Bruto/ Gross Revenue Rp Tiket Nonkeagenan Keagenan Tur Hotel Dokumen Lain-lain Total
1,041,118,535,807 171,104,185,920 400,405,521,041 129,207,681,805 24,687,659,438 3,326,481,633 1,769,850,065,644
Penjualan Bruto/ Gross Revenue Rp Tiket Nonkeagenan Keagenan Tur Hotel Dokumen Lain-lain Total
D/March 27, 2017
1,017,895,144,677 160,766,923,300 400,932,234,358 119,738,049,899 21,438,614,891
2016 Tagihan dari Prinsipal/ Payable to Principal Rp
Revenues
Penjualan Neto/ Net Revenue Rp
-162,548,976,624 ----162,548,976,624
2015 Tagihan dari Prinsipal/ Payable to Principal Rp
1,041,118,535,807 8,555,209,296 400,405,521,041 129,207,681,805 24,687,659,438 3,326,481,633 1,607,301,089,020
Ticket Non-Agency Agency Tour Hotel Document Others Total
Penjualan Neto/ Net Revenue Rp
-152,728,577,135 ----
1,017,895,144,677 8,038,346,165 400,932,234,358 119,738,049,899 21,438,614,891
Ticket Non-Agency Agency Tour Hotel Document
4,611,066,491
--
4,611,066,491
Others
1,725,382,033,616
152,728,577,135
1,572,653,456,481
Total
51
paraf:
PT BAYU BUANA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah Penuh) 20.
PT BAYU BUANA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2016 and 2015 (In Full Rupiah)
Beban Pokok Pendapatan
20. 2016 Rp
Tiket Tur Hotel Dokumen Lain-lain Total
2015 Rp
997,778,939,605 363,096,500,462 118,512,825,198 21,356,830,352 336,268,978 1,501,081,364,595
972,860,327,349 359,120,090,343 111,423,485,751 18,850,834,317 442,808,430 1,462,697,546,190
Ticket Tour Hotel Document Others Total
21. Beban Usaha
21. 2016 Rp
Beban Penjualan Iklan dan Promosi Total Beban Penjualan Beban Umum dan Administrasi Gaji Pegawai Penyusutan Aset Tetap (Catatan 10) Telepon, Fax, Internet, Listrik dan Air Transportasi dan Akomodasi Imbalan Kerja (Catatan 16) Sewa Gedung Administrasi Bank Alat Tulis, Foto Kopi dan Barang Cetakan Asuransi Pengurusan, Perijinan dan Iuran Service Charge Perbaikan dan Pemeliharaan Sumbangan dan Representasi Insentif Kurir Pelatihan Administrasi Efek Materai dan Pos Honorarium Profesional Beban Pegawai Lainnya Lain-lain (Masing-masing di bawah Rp 100 juta) Total Beban Umum dan Administrasi Total Beban Usaha
6,664,281,502 6,664,281,502
6,455,213,236 6,455,213,236
Selling Expenses Advertising and Promotion Total Selling Expenses
49,585,074,681 4,266,065,377 4,085,872,874 3,598,544,199 2,518,005,261 2,425,735,974 1,373,440,128 974,365,697 924,008,824 873,651,157 650,398,719 575,204,865 487,589,970 458,123,843 454,684,707 361,775,584 351,384,165 257,301,000 222,405,854
50,878,368,261 4,840,650,798 4,210,918,771 3,963,179,714 1,486,361,642 2,945,384,695 1,396,072,039 945,666,642 2,588,221,213 933,982,058 627,963,473 537,843,203 487,565,225 488,050,150 47,138,867 336,067,889 350,784,256 287,124,365 534,137,466
General and Administrative Expenses Salaries Depreciation of Fixed Assets (Note 10) Telephone, Fax, Internet, Electricity and Water Accomodation and Transportation Employee Benefits (Note 16) Rental Building Administration Bank Stationery, Photo copy and Printing Insurance License and Dues Service Charge Repairs and Maintenance Donation and Representation Courier Incentive Training Share Administration Postage Stamp and Mail Professional Fee Other Employee Expenses
1,847,606,401 76,291,239,280
3,306,445,720 81,191,926,447
Others (each below of Rp 100 million) Total General and Administrative Expenses
82,955,520,782
87,647,139,683
Total Operating Expenses
22.
Others Income and Expense a. Others Income
a. Pendapatan Lainnya 2016 Rp
D/March 27, 2017
Operating Expenses
2015 Rp
22. Pendapatan dan Beban Lainnya
Bunga Deposito Laba Selisih Kurs Pendapatan Sewa (Catatan 9) Keuntungan Penjualan Aset Tetap (Catatan 10) Laba Penghapusan Utang Refund
Cost of Revenues
2015 Rp
8,317,047,831 721,839,198 679,680,000 355,334,479 296,748,437
7,985,587,045 3,121,722,845 1,374,133,214 472,089,134 918,275,237
52
Interest on Time Deposits Gain on Foreign Exchange Rent Income (Note 9) Gain on Sales of Fixed Assets (Note 10) Gain on Written Off Refund Payable
paraf:
PT BAYU BUANA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah Penuh)
Laba Penjualan Investasi Aset Tersedia untuk Dijual Jasa Giro Bunga Non Bank Lain-Lain Total
PT BAYU BUANA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2016 and 2015 (In Full Rupiah) 2016 Rp
2015 Rp
239,258,000 209,907,449 144,823,107 683,991,659 11,648,630,160
-195,847,829 136,428,208 432,718,001 14,636,801,513
Gain on Investment on Available for Sale Securities Interest on Current Account Non Bank Interest Others Total
b. Other Expenses
b. Beban Lainnya 2016 Rp Beban Penyusutan Properti Investasi (Catatan 9) Rugi Pelepasan Entitas Anak Kerugian Penghapusan Aset Tetap (Catatan 10) Beban Penurunan Nilai Piutang (Catatan 4) Rugi Selisih Kurs Lain-lain Total
2015 Rp
393,729,816 102,815,760 77,993,993
393,729,816 ---
----
3,678,574,562 1,490,286 2,712,500
Depreciation Expenses of Investment Property (Note 9) Loss on Disposal of Subsidiary Loss on Disposal of Fixed Assets (Note 10) Impairment Loss on Receivable (Note 4) Loss on Foreign Exchange Others
574,539,569
4,076,507,164
Total
23. Beban Keuangan
23. 2016 Rp
Beban Bunga Total
2015 Rp
170,380,127 170,380,127
160,503,775 160,503,775
Beban bunga ini merupakan beban bunga atas penggunaan fasilitas pinjaman dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dan PT Bank DBS Indonesia (Catatan 30).
24. 2016 Rp
2015 Rp
27,260,024,644 353,220,780 353,220,780 77.18 77.18
28,106,892,523 353,220,780 353,220,780 79.57 79.57
Pada setiap tanggal pelaporan, Perusahaan tidak memiliki efek berpotensi dilusi terhadap saham biasa.
D/March 27, 2017
Interest Expense Total
Interest expense is interest expense for the use of the loan facility obtained from PT Bank Mandiri (Persero) Tbk and PT Bank DBS Indonesia (Note 30).
24. Laba Per Saham Dasar
Laba Tahun Berjalan yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk Jumlah Saham Beredar (Lembar) Rata-rata Tertimbang Laba per Saham Dasar (Rupiah Penuh) Laba per Saham Dilusian (Rupiah Penuh)
Finance Costs
Basic Earnings Per Share
Income for The Year Attributable To Owners of the Parent Outstanding Shares Weighted Average Basic Earnings per Share (In full Rupiah) Diluted Earnings per Share (In full Rupiah)
As of each reporting date, the Company has no potential dilutive effects to common shares.
53
paraf:
PT BAYU BUANA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah Penuh)
PT BAYU BUANA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2016 and 2015 (In Full Rupiah)
25. Transaksi dan Saldo dengan Pihak Berelasi
25.
Transactions and Balances with Related Parties
a. Balances and Transactions with Related Parties
a. Saldo dan Transaksi dengan Pihak-Pihak Berelasi
2016 Total/ Amounts
2015
Persentase Terhadap Total Aset/ Total Liabilitas/ Total Beban Usaha/ Percentage to Total Assets/ Total Liabilities/ Operating Expense %
Rp
Total/ Amounts
Rp
Persentase Terhadap Total Aset/ Total Liabilitas/ Total Beban Usaha/ Percentage to Total Assets/ Total Liabilities/ Operating Expense %
1. Piutang Pihak Berelasi/Due from Related Parties Personel Manajemen Kunci/Key Management Personel (Program Kepemilikan Mobil/Car Ownership Program )
--
--
25,000,000
0.00
2. Investasi Efek Tersedia untuk Dijual/ Investment in Available for Sale Securities (Catatan/Note 8) PT Pioneerindo Gourmet International Tbk PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk Total
143,459,600,000 633,046,000 144,092,646,000
21.93 0.10 22.03
167,297,000,000 -167,297,000,000
25.96 -25.96
5,215,533,255
6.29
5,934,581,283
6.77
3. Kompensasi Manajemen Kunci (Gaji dan Tunjangan)/ Key Management Compensation (Salaries and Benefits ) Personel Manajemen Kunci/Key Management Personel
b. Nature of Relationship with Related Parties
b. Hubungan dengan Pihak-Pihak Berelasi Sifat dan transaksi dengan pihak berelasi adalah sebagai berikut: Pihak Berelasi/ Related Parties
Nature of relationships and transaction with the related parties are as follows :
Sifat Relasi/ Nature of Relationship
Transaksi/ Transactions
PT Pioneerindo Gourmet International Tbk
Entitas Asosiasi/ Associates Entity
Investasi efek tersedia untuk dijual/ Investment in available for sale securities
PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk
Entitas Asosiasi/ Associates Entity
Investasi efek tersedia untuk dijual/ Investment in available for sale securities
Dewan Komisaris, Dewan Komisaris, dan Personel Manajemen Kunci Lainnya/ Board of Commissioners, Board of Directors, and Other Key Management Personnel
Kompensasi, remunerasi, dan pinjaman program kepemilikan mobil/ Compensation, remuneration, and loan for car ownership programes.
Personel Manajemen Kunci/ Key Management Personnel
26.
Informasi Segmen
26.
Pembuat keputusan dalam operasional adalah para Direksi Perusahaan. Para Direksi melakukan penelaahan terhadap pelaporan internal Perusahaan untuk menilai kinerja dan mengalokasikan sumber daya. Manajemen menentukan operasi segmen berdasarkan informasi ini.
D/March 27, 2017
Segment Information
The chief operating decision-maker has been identified as the directors. Directors review the Company’s internal reporting in order to assess performance and allocate recources. Management has determined the operating segment based on this information
54
paraf:
PT BAYU BUANA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah Penuh) Segmen Perusahaan dikelompokkan kegiatan usaha sebagai berikut:
PT BAYU BUANA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2016 and 2015 (In Full Rupiah) berdasarkan
The Company segment grouping are based on business activities as follows:
2016 Tiket/ Ticket Rp Pendapatan Neto - Eksternal Hasil Segmen Beban Usaha Tidak Dapat Dialokasikan Pendapatan Bunga Lain-lain yang Tidak Dapat Dialokasikan Beban Pajak Penghasilan Laba Tahun Berjalan
Tur/ Tour Rp
Lain-lain/ Others Rp
1,049,673,745,103
400,405,521,041
157,221,822,876
1,607,301,089,020
Net Revenues - External
51,894,805,498
37,309,020,579
17,015,898,348
106,219,724,425
Segment Result Unallocated - Operating Expenses Interest Income Others Unallocated Income Tax Expense Income for the Year
(82,955,520,782) 8,671,778,387 2,013,826,416 (6,740,203,930) 27,209,604,516
Penghasilan Komprehensif Lain Total Laba Komprehensif Tahun Berjalan Aset Aset Segmen Aset Perusahaan yang Tidak Dapat Dialokasikan Total Aset Liabilitas Liabilitas Segmen Liabilitas yang Tidak Dapat Dialokasikan Total Liabilitas
Konsolidasi/ Consolidation Rp
317,363,259,976
171,450,804,378
228,163,730,143
104,060,915,526
65,401,129,618
25,680,177,411
(24,764,440,757)
Other Comprehensive Income
2,445,163,759
Total Comprehensive Income For The Year
649,587,905,645
Assets Segment Assets
4,494,141,609 654,082,047,254
Unallocated Assets Total Assets
262,532,111,406
Liabilities Segment Liabilities
18,313,542,663 280,845,654,069
Unallocated Liabilities Total Liabilities
2015 Tiket/ Ticket Rp Pendapatan Neto - Eksternal Hasil Segmen Beban Usaha Tidak Dapat Dialokasikan Pendapatan Bunga Lain-lain yang Tidak Dapat Dialokasikan Beban Pajak Penghasilan Laba Tahun Berjalan
Tur/ Tour Rp
Lain-lain/ Others Rp
1,025,933,490,842
400,932,234,358
145,787,731,281
53,073,163,493
41,812,144,015
15,070,602,783
Konsolidasi/ Consolidation Rp 1,572,653,456,481
Net Revenues - External
109,955,910,291
Segment Result Unallocated - Operating Expenses Interest Income Others Unallocated Income Tax Expense Income for the Year
(87,647,139,683) 8,317,863,082 2,018,816,324 (6,507,823,083) 26,137,626,931
Penghasilan Komprehensif Lainnya
54,321,476,107
Other Comprehensive Income
Total Laba Komprehensif Tahun Berjalan
80,459,103,038
Total Comprehensive Income for The Year
472,402,553,324
Assets Segment Assets
172,122,198,280 644,524,751,604
Unallocated Assets Total Assets
252,353,244,554
Liabilities Segment Liabilities
16,422,795,382 268,776,039,936
Unallocated Liabilities Total Liabilities
Aset Aset Segmen Aset Perusahaan yang Tidak Dapat Dialokasikan Total Aset Liabilitas Liabilitas Segmen Liabilitas yang Tidak Dapat Dialokasikan Total Liabilitas
228,017,738,025
164,624,726,474
179,637,124,919
64,747,690,380
64,334,930,095
23,393,587,986
27. Instrumen Keuangan dan Manajemen Risiko Keuangan a.
27. Financial Instrument and Financial Risks Management a.
Faktor dan Kebijakan Manajemen Risiko Keuangan Dalam menjalankan aktivitas operasi, investasi dan pendanaan, Grup menghadapi risiko keuangan yaitu risiko kredit, risiko likuiditas dan risiko pasar. Grup mendefinisikan risiko-risiko tersebut sebagai berikut:
D/March 27, 2017
55
Financial Risk Management Factors and Policies In its operating, investing and financing activities, the Group are exposed to the following financial risks: credit risk, liquidity risk and market risk. The Group defines those risks as follows:
paraf:
PT BAYU BUANA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah Penuh)
PT BAYU BUANA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2016 and 2015 (In Full Rupiah)
Risiko kredit merupakan risiko yang muncul dikarenakan debitur tidak membayar semua atau sebagian piutang atau tidak membayar secara tepat waktu dan akan menyebabkan kerugian bagi Grup. Risiko likuiditas merupakan risiko atas ketidakmampuan Grup membayar liabilitasnya pada saat jatuh tempo. Saat ini Grup berharap dapat membayar semua liabilitas pada saat jatuh tempo. Risiko pasar terdiri atas: - Risiko mata uang merupakan risiko fluktuasi nilai instrumen keuangan yang disebabkan perubahan nilai tukar mata uang asing.
Credit risk represents risk due to the possibility that a customer will not repay all or a portion of a receivable or will not repay in a timely manner and therefore will cause a loss to the Group. Liquidity risk represents risk of the Group’s inability to repay all their liabilities at maturity date. At present the Group does expect to pay all liabilities at their contractual maturity. Market risk consist of: - Currency risk represents the fluctuation risk in the value of financial instruments that caused the changes foreign exchange currency notes. - Interest rate risk consist of interest rate risk at fair value, which is the fluctuation risk of the financial instruments value that caused of the interest market rates and interest rate risk on cash flows, the cash flows risk in the future that will fluctuated because of interest market rate changes.
- Risiko suku bunga terdiri dari risiko suku bunga atas nilai wajar, yaitu risiko fluktuasi nilai instrumen keuangan yang disebabkan perubahan suku bunga pasar dan risiko suku arus kas di masa datang akan berfluktuasi karena perubahan suku bunga pasar. Dalam rangka untuk mengelola risiko tersebut secara efektif, Manajemen telah menyetujui beberapa strategi untuk pengelolaan risiko keuangan, yang sejalan dengan tujuan Grup secara keseluruhan. Program manajemen risiko keuangan berfokus untuk meminimalisasi potensi kerugian yang berdampak buruk pada kinerja keuangan Grup. Pedoman ini menetapkan tujuan dan tindakan yang harus diambil dalam rangka mengelola risiko keuangan yang dihadapi Grup.
In order to effectively manage those risks, Management has approved some strategies for the financial risks management, which are in line with Group’s objectives. Financial risk management program focuses to minimize potential loss which adversely impact on the Group’s financial performance. These guidelines set up objectives and action to be taken in order to manage the financial risks that the Group faced.
Pedoman utama dari kebijakan ini adalah sebagai berikut: meminimalkan dampak dari perubahan mata uang dan risiko pasar atas semua jenis transaksi dengan menyediakan cadangan mata uang yang cukup; memaksimalkan penggunaan lindung nilai alamiah yang menguntungkan sebanyak mungkin off-setting alami antara pendapatan dan biaya dan utang/pinjaman dan piutang dalam mata uang yang sama; dan semua kegiatan manajemen risiko keuangan dilakukan secara bijaksana, konsisten, dan mengikuti praktik pasar terbaik.
The major guidelines of this policy are the following: minimize effect of changes in foreign exchange and market risk for all kind of transactions by providing adequate foreign currencies reserve; maximize the use of favourable “natural hedge” as much as possible the natural offsetting of revenue and costs and payables and receivables denominated in the same currency; and all financial risk management activities carried out on a prudent, consistent basis, and following the best market practices.
(i) Risiko Kredit Risiko kredit Grup terutama melekat pada rekening bank, piutang usaha, piutang lain-lain yang dicatat dalam aset keuangan lancar lainnya dan piutang kepada pihak berelasi.
(i) Credit Risk Credit risk of the Group primarily inherent at bank accounts, trade receivable, other receivables which recorded as other current financial assets and due from related party.
Selain pengungkapan dibawah ini, Grup tidak memiliki konsentrasi risiko kredit.
The Group has no concentration of credit risk other than as disclosed below.
D/March 27, 2017
56
paraf:
PT BAYU BUANA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah Penuh)
PT BAYU BUANA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2016 and 2015 (In Full Rupiah)
Kas dan Setara Kas Risiko kredit atas penempatan rekening koran dan deposito dikelola oleh manajemen sesuai dengan kebijakan Grup. Penempatan dana dan deposito berjangka hanya dilakukan bank dengan reputasi dan kredibilitas yang baik. Kebijakan ini dievaluasi setiap tahun oleh Direksi untuk meminimalkan risiko konsentrasi kredit sehingga mengurangi kemungkinan kerugian akibat kebangkrutan bank-bank tersebut.
Cash and Cash Equivalents Credit risk arising from placements of current accounts and deposits is managed in accordance with the Group’s policy. Fund placement and time deposits only placing in the banks that have a good reputation and credibility. This policy is reviewed annually by Director to minimize the concentration of credit risk and therefore mitigate financial loss through potential failure of the banks.
Piutang Usaha Risiko kredit atas penjualan kredit kepada pelanggan adalah risiko bahwa Grup akan mengalami kerugian yang timbul dari pelanggan yang gagal memenuhi kewajiban kontraktual mereka. Grup mengelola dan mengendalikan risiko kredit dengan menetapkan kebijakan atas persetujuan atau penolakan kontrak kredit baru. Kepatuhan atas kebijakan tersebut dipantau oleh Dewan Direksi. Sebagai bagian dari proses persetujuan atau penolakan tersebut, reputasi dan rekam jejak pelanggan menjadi bahan pertimbangan.
Trade Receivables Credit risk in respect of credit sales to customers is the risk that the Group will incur a loss arising from its customers that fail to discharge their contractual obligations. The Group manages and controls this credit risk by setting its policy in approval or rejection of new credit contract. Compliance to the policy is monitored by the Board of Director. As part of the process in approval or rejection, the customer reputation anad track record is taking into consideration.
Grup melakukan hubungan usaha hanya dengan pihak ketiga yang diakui dan kredibel. Manajemen menerapkan peninjauan mingguan dan bulanan pada umur piutang dan penagihan untuk membatasi risiko kredit. Sesuai dengan kebijakan manajemen, pelanggan yang tagihannya telah melewati batas jatuh tempo akan dikenakan status hold.
The Group trades only with recognized and creditworthy third parties. The Group’s management applies weekly and monthly trade receivables aging review and collection to limit its credit risk. Subject to management decision, customer that has long outstanding overdue accounts will be subject for hold status.
Saat ini tidak ada risiko kredit terpusat secara signifikan.
There are no significant concentrations of credit risk.
Pada tanggal pelaporan, eksposur maksimum Grup terhadap risiko kredit adalah sebesar nilai tercatat masing-masing kategori aset keuangan yang disajikan pada laporan posisi keuangan konsolidasian.
At the reporting date, the Group’s maximum exposure to credit risk is represented by the carrying amount of each class of financial assets presented in the consolidated statements of financial position.
2016
2015
Rp
Rp
Kas dan Setara Kas
271,255,557,498
267,257,654,749
Cash and Cash Equivalents
Piutang Usaha
136,662,883,599 10,449,178,403
96,485,793,230 15,458,076,222
Other Current Financial Assets
--
25,000,000
Due from Related Parties
167,297,000,000 546,523,524,201
Other Non Current Financial Assets
Aset Keuangan Lancar Lainnya Piutang Pihak Berelasi Aset Keuangan Tidak Lancar Lainnya Total Aset Keuangan
144,092,646,000 562,460,265,500
Total Financial Assets
Credit Quality of Financial Assets The Group manages credit risk exposed from its deposits with banks and receivables by monitoring reputation, credit ratings and limiting
Kualitas Kredit Aset Keuangan Grup mengelola risiko kredit yang terkait dengan rekening bank dan piutang dengan memonitor reputasi, peringkat kredit, dan membatasi risiko D/March 27, 2017
Trade Receivables
57
paraf:
PT BAYU BUANA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah Penuh)
PT BAYU BUANA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2016 and 2015 (In Full Rupiah)
agregat dari masing-masing pihak dalam kontrak. Untuk bank, hanya pihak-pihak independen dengan predikat bank yang diterima.
the agregate risk to any individual counterpaty. For banks, only independent parties with a good rating are accepted.
Kualitas kredit dari aset keuangan baik yang belum jatuh tempo atau tidak mengalami penurunan nilai dapat dinilai dengan mengacu pada peringkat kredit eksternal (jika tersedia) atau mengacu pada informasi historis mengenai tingkat gagal bayar debitur: a) Bank dan Setara Kas
The credit quality of financial assets that are neither past due nor impaired can be assesed by reference to external credit ratings (if available) or to historical information about counterparty defaults rates: a)
2016 Rp Dengan Pihak yang Memiliki Peningkat Kredit Eksternal Bank Pihak Ketiga Fitch AAA AA AA+ AABBB-
Cash in Banks and Cash Equivalents
2015 Rp Counterparties with External Credit Rating Cash in Banks - Third Parties Fitch AAA AA AA+ AABBB-
---36,358,498 13,131,251,360
30,385,871,975 766,794,328 2,113,418,232 5,624,748,099 --
8,374,696,282
16,249,206
452,814,559
--
AA
23,171,002,955 526,821,187 445,000 32,515,503 186,186,599 ---
-16,560,637,989 -55,921,492 688,740,563 545,296,485 16,259,382,870
AA+ AAA A+ ABBBBB-
Pefindo AAA AA AA+ AABBB A A+ ABBBOthers BBOthers Deposito Berjangka pada Pihak Ketiga Fitch AAPefindo AAA AA AAASub Total Dengan Pihak yang Tidak Memiliki Peringkat Peringkat Kredit Kredit Eksternal Eksternal Bank Pihak Ketiga Deposito Berjangka pada Pihak Ketiga Sub Total Total
Pefindo
--
48,313,584,399
147,819,600,000 5,000,000,000 37,476,850,000 10,000,000,000 246,208,541,943
133,376,699,316 ---254,707,344,954
Time Deposits at Third Parties Fitch AAPefindo AAA AA AAASub Total
426,047,076 2,000,000,000 2,426,047,076 257,133,392,030
Counterparts without External Credit Credit Rating Rating Cash in Banks - Third Parties Time Deposits at Third Parties Sub Total Total
21,159,774,013 -21,159,774,013 267,368,315,956
b)
b) Investasi Jangka Pendek 2016 Rp Dengan Pihak yang Memiliki Peningkat Kredit Eksternal Pefindo AAA AA+ AADengan Pihak yang Tidak Memiliki Peringkat Peringkat Kredit Kredit Eksternal Eksternal Total
D/March 27, 2017
AAA
Short-Term Investment
2015 Rp
-2,500,000,000 --
2,500,000,000 -2,414,000,000
1,242,920,000 3,742,920,000
-4,914,000,000
58
Counterparties with External Credit Rating Pefindo AAA AA+ AACounterparts without External Credit Credit Rating Rating Total
paraf:
PT BAYU BUANA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah Penuh)
PT BAYU BUANA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2016 and 2015 (In Full Rupiah) c)
c) Piutang Usaha 2016
2015
Rp
Rp
Dengan Pihak yang Tidak Memiliki
Account Receivables
Counterparties Without External
Peringkat Kredit Eksternal
Credit Rating
Grup 1
136,662,883,599
96,485,793,230
Grup 2 Total
-136,662,883,599
3,678,574,562 100,164,367,792
Group 1 Group 2 Total
Grup 1 – pelanggan yang sudah ada (lebih dari enam bulan) tanpa adanya kasus gagal bayar di masa terdahulu. Grup 2 – pelanggan yang sudah ada (lebih dari enam bulan) dengan beberapa kejadian gagal bayar pada masa terdahulu.
Group 1 – Existing customers (more than six months) with no default in the past.
(ii) Risiko Likuiditas Pada saat ini Grup berharap dapat membayar semua liabilitas pada saat jatuh tempo. Untuk memenuhi komitmen kas, Perusahaan berharap kegiatan operasinya dapat menghasilkan arus kas masuk yang cukup.
(ii) Liquidity Risk Currently the Group expects to pay all liabilities at the maturity. In order to meet the cash commitments, the Company expects its operating activities will be able to generate sufficient cash inflows.
Tabel di bawah ini menganalisis liabilitas keuangan Grup yang dikelompokkan berdasarkan periode yang tersisa sampai dengan tanggal jatuh tempo kontraktual.
The table below analyses the Group’s financial liabilities into relevant maturity groupings based on the remaining period to the contractual maturity date.
Kurang dari 1 Tahun/ Less than 1 Year
Group 2 – Existing customers (more than six months) with some defaults in the past.
1 s/d 2 Tahun/ 1 to 2 Years
2 s/d 5 Tahun/ 2 to 5 Years
> 5 Tahun More than 5 Years
Total Amounts
Per 31 Desember 2016 Utang Usaha Utang Lain-lain Beban Akrual Utang Pihak Ketiga Total
188,701,104,138 50,526,309,816 2,131,944,433 -241,359,358,387
------
---3,600,000,000 3,600,000,000
------
188,701,104,138 50,526,309,816 2,131,944,433 3,600,000,000 244,959,358,387
Per 31 Desember 2015 Utang Usaha Utang Lain-lain Beban Akrual Utang Pihak Ketiga Total
184,194,733,033 44,348,445,532 1,303,950,954 -229,847,129,519
------
---3,600,000,000 3,600,000,000
------
184,194,733,033 44,348,445,532 1,303,950,954 3,600,000,000 233,447,129,519
As of December 31, 2015 Trade Payables Others Payable Accrued Expenses Due to Third Party Total Total
(iii) Foreign Currency Risk The Company is significantly affected by foreign currency risk, because most of the Company's transactions are in foreign currency. Total net foreign currency exposures on the financial position date are disclosed in Note 28. To minimizing this risk, the Company always trying to maintain cash flows by arranging the time of payment by considering the exchange rate prevailing at the time of payment will be made, and carefully plan the placement allocation of funds in foreign currency, to anticipate significant of exchange rates changes on the
(iii) Risiko Mata Uang Asing Perusahaan secara signifikan terpengaruh dengan risiko mata uang asing, karena sebagian besar transaksi Perusahaan dalam mata uang asing. Jumlah eksposur mata uang asing bersih pada tanggal laporan posisi keuangan diungkapkan dalam Catatan 28. Untuk meminimalkan risiko ini, Perusahaan selalu berusaha menjaga aliran kas dengan mengatur waktu pembayaran dengan mempertimbangkan kurs yang berlaku pada saat akan dilakukan pembayaran, serta merencanakan secara cermat alokasi penempatan dana dalam mata uang asing, untuk mengantisipasi perubahan kurs yang D/March 27, 2017
As of December 31, 2016 Trade Payables Others Payable Accrued Expenses Due to Third Party Total
59
paraf:
PT BAYU BUANA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah Penuh)
PT BAYU BUANA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2016 and 2015 (In Full Rupiah)
signifikan pada sisi liabilitas serta menghindari spekulasi ambil keuntungan atas penempatan dana dalam mata uang asing. Tidak terdapat aktivitas lindung nilai mata uang pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015.
liabilities side and to avoid speculation of take advantage in the placement of funds in foreign currency. There is no currency hedging activities on December 31, 2016 and 2015.
Tabel berikut ini menunjukkan sensitivitas kemungkinan perubahan tingkat pertukaran Rupiah terhadap mata uang asing dengan seluruh variabel lain tetap, dampak terhadap laba sebelum pajak penghasilan konsolidasian (melalui dampak perubahan nilai mata uang) adalah sebagai berikut:
The following table demonstrate the sensitivity to a reasonably possible change in Rupiah currency to foreign currencies with all other variables hold constant, the consolidated income before income tax (through the impact on change on foreign currencies) is as follows:
2016 Rp Dampak Terhadap Laba Sebelum Pajak Penghasilan Perubahan tingkat pertukaran terhadap Rupiah (1%) Perubahan tingkat pertukaran terhadap Rupiah (-1%)
2015 Rp
(1,465,835,324) 1,465,835,324
80,903,591 (80,903,591)
(iv) Interest Rate Risk Group has no exposure to market interest rate risk valid to fair value or cash flows since the Group has no loan with market interest rate.
(iv) Risiko Tingkat Suku Bunga Grup tidak memiliki eksposur terhadap fluktuasi tingkat suku bunga pasar yang berlaku baik atas risiko nilai wajar maupun arus kas disebabkan Grup tidak memiliki pinjaman dengan tingkat bunga pasar. b.
Effect on Income Before Income Tax Change in exchange rate against Rupiah (1%) Change in exchange rate against Rupiah (-1%)
b.
Estimasi Nilai Wajar Nilai wajar aset dan liabillitas keuangan diestimasi untuk keperluan pengakuan dan pengukuran atau untuk keperluan pengungkapan.
Fair Value Estimation The fair value of financial assets and financial liabilities must be estimated for recognition and measurement or for disclosure purposes.
PSAK No. 60, “Instrumen Keuangan: Pengungkapan” mensyaratkan pengungkapkan atas pengukuran nilai wajar dengan tingkat hirarki nilai wajar sebagai berikut: (a) harga kuotasian (tidak disesuaikan) dalam pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik (Tingkat 1); (b) input selain harga kuotasian yang termasuk dalam Tingkat 1 yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung (misalnya harga) atau secara tidak langsung (misalnya derivasi dari harga) (Tingkat 2); dan (c) input untuk aset atau liabilitas yang bukan berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi (input yang tidak dapat di observasi) (Tingkat 3).
PSAK No. 60, ”Financial Instruments: Disclosures” requires disclosure of fair value measurements by level of the following fair value measurement hierarchy: (a) quoted prices (unadjusted) in active markets for identical assets or liabilities (Level 1); (b) inputs other than quoted prices included within Level 1 that are observable for the asset or liability, either directly (as prices) or indirectly (e.g. derivation of prices) (Level 2); and (c) inputs for the asset or liability that are not based on observable market data (unobservable inputs) (Level 3).
Tabel di bawah ini menggambarkan nilai tercatat dan nilai wajar dari aset dan liabilitas keuangan:
The fair value of financial assets and liabilities and their carrying amounts are as follows:
D/March 27, 2017
60
paraf:
PT BAYU BUANA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah Penuh)
PT BAYU BUANA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2016 and 2015 (In Full Rupiah)
Nilai Tercatat/Carrying Value 2016 2015 Rp Rp
Nilai Wajar/Fair Value 2016 2015 Rp Rp
Aset Kas dan Setara Kas Piutang Usaha Aset Keuangan Lancar Lainnya Aset Keuangan Tidak Lancar Lainnya Piutang Pihak Ketiga
271,255,557,498 136,662,883,599 10,449,178,403 144,092,646,000 --
267,257,654,749 96,485,793,230 15,458,076,222 167,297,000,000 25,000,000
271,255,557,498 136,662,883,599 10,449,178,403 144,092,646,000 --
267,257,654,749 96,485,793,230 15,458,076,222 167,297,000,000 25,000,000
Assets Cash and Cash Equivalents Trade Receivables Other Current Financial Assets Other Non Current Financial Assets Due from Third Party
Total Aset
562,460,265,500
546,523,524,201
562,460,265,500
546,523,524,201
Total Assets
Liabititas Utang Usaha Utang Lain-lain Beban Akrual Utang Pihak Ketiga
188,701,104,138 50,526,309,816 2,131,944,433 3,600,000,000
184,194,733,033 44,348,445,532 1,303,950,954 3,600,000,000
188,701,104,138 50,526,309,816 2,131,944,433 3,600,000,000
184,194,733,033 44,348,445,532 1,303,950,954 3,600,000,000
Liabilities Trade Payables Others Payable Accrued Expenses Due to Third Party
Total Liabilitas
244,959,358,387
233,447,129,519
244,959,358,387
233,447,129,519
Total Liabilities
Nilai wajar atas sebagian besar aset dan liabilitas keuangan mendekati nilai tercatat karena dampak pendiskontoan yang tidak signifikan. c.
28.
The fair value of most of the financial assets and liabilities approximates their carrying amount, as the impact of discounting is not significant. c.
Manajemen Permodalan Tujuan utama pengelolaan modal Grup adalah untuk memastikan terpeliharanya rasio modal yang sehat untuk mendukung usaha dan memaksimalkan imbalan bagi pemegang saham. Grup disyaratkan oleh Undang-Undang Perseroan Terbatas No. 40 Tahun 2007 untuk menyisihkan dan mempertahankan suatu dana cadangan yang tidak boleh didistribusikan sampai dana cadangan tersebut mencapai 20% dari modal saham diterbitkan dan disetor penuh. Persyaratan permodalan eksternal tersebut akan dipertimbangkan oleh Grup dalam Rapat Umum Pemegang Saham berikutnya.
Capital Management The primary objective of the Group’s capital management is to ensure that healthy capital ratios are maintained in order to support its business and maximize shareholder value. The Group also required by the Limited Liability Company Law No. 40, Year 2007 to contribute and maintain a non-distributable reserve fund until the said reserve reaches 20% of the issued and fully pid share capital. This externally imposed capital requirements will be considered by the Group in their next Annual General Shareholder’s Meeting.
Grup mengelola struktur permodalan dan melakukan penyesuaian, berdasarkan perubahan kondisi ekonomi. Untuk memelihara dan menyesuaikan struktur permodalan, Grup menerbitkan saham baru atau mengusahakan pendanaan melalui pinjaman.
The Group manages its capital structure and makes adjustments to it, in light of changes in economic conditions. To maintain or adjust the capital structure, the Group may issue new shares or raise debt financing.
Kebijakan Grup adalah untuk mempertahankan struktur permodalan yang sehat untuk mengamankan akses terhadap pendanaan pada biaya yang wajar.
The Group’s policy is to maintain a healthy capital structure in order to secure access to finance at a reasonable cost.
Aset dan Liabilitas dalam Mata Uang Asing
28.
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 Grup mempunyai aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing sebagai berikut:
D/March 27, 2017
Assets and Liabilities Denominated in Foreign Currencies
At December 31, 2016 and 2015, the Group had monetary assets and liabilities in foreign currencies as follows:
61
paraf:
PT BAYU BUANA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah Penuh)
PT BAYU BUANA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2016 and 2015 (In Full Rupiah) 2016
USD
Aset Kas Bank Deposito Berjangka Piutang Usaha Aset Keuangan Lancar Lainnya Uang Muka Total Aset Dalam Mata Uang Asing Liabilitas Utang Usaha Utang Lain-lain Total Liabilitas Dalam Mata Uang Asing Aset dan Liabilitas Dalam Mata Uang Asing - Bersih
SGD
HKD
AUD
JPY
CNY
MYR
EUR
Setara dengan/ Equivalent with Rupiah
94,240.00 1,178,860.07 6,000,000.00 143,005.36 10,171,396.52 909,636.70
16,407.00 132,634.12 ---117,203.70
15,043.00 ------
5,212.00 13,726.19 ---1,132,237.28
797,866.47 28,408,502.22 -----
----2,010,684.05 --
-187,610.53 -----
26,489.34 599,602.57 ---1,075,413.29
1,962,728,443 29,537,877,268 80,616,000,000 1,921,420,017 142,687,104,125 39,551,492,028
18,497,138.65
266,244.82
15,043.00
1,151,175.47
29,206,368.69
2,010,684.05
187,610.53
1,701,505.20
296,276,621,881
7,336,040.16 1,912,961.20
320,587.12 7,490.67
13,527.07 80.80
96,550.67 1,227.22
62,651,326.05 19,043.20
---
---
826,457.46 23,454.36
121,444,658,989 26,118,623,446
9,249,001.36
328,077.79
13,607.87
97,777.89
62,670,369.25
--
--
849,911.82
147,563,282,435
9,248,137.29
(61,832.97)
1,435.13
1,053,397.58
(33,464,000.56)
2,010,684.05
187,610.53
851,593.38
148,713,339,446
Assets Cash on Hand Cash in Banks Time Deposits Trade Receivables Other Current Financial Assets Advances Total Assets in Foreign Currencies Liabilities Trade Payables Others Payable Total Liabilities in Foreign Currencies Assets and Liabilities in Foreign Currencies - Net
2015 USD
Aset Kas Bank Deposito Berjangka Piutang Usaha Aset Keuangan Lancar Lainnya Uang Muka Total Aset Dalam Mata Uang Asing Liabilitas Utang Usaha Utang Lain-lain Total Liabilitas Dalam Mata Uang Asing Aset dan Liabilitas Dalam Mata Uang Asing - Bersih
SGD
HKD
AUD
JPY
MYR
CNY
10,088.00 77,742.39 --1,015.00 153,205.50
13,043.00 ------
27,407.00 27,304.09 ---2,200.00
1,115,859.08 3,723,126.93 ---13,041,281.71
-187,610.22 -----
-9,981.83 -34,938.00 41,054.83 --
51,759.02 330,068.17 ---94,390.08
2,381,096,836 27,930,077,345 106,911,250,000 8,913,762,798 4,392,175,449 8,276,933,667
10,571,951.05
242,050.89
13,043.00
56,911.09
17,880,267.72
187,610.22
85,974.66
476,217.27
158,805,296,095
7,157,035.69 2,429,072.26
329,798.85 23,470.72
59,054.20 80.80
103,779.83 1,562.13
32,386,769.82 19,043.30
---
---
656,197.99 17,545.86
116,694,561,158 34,020,375,881
9,586,107.95
353,269.57
59,135.00
105,341.96
32,405,813.12
--
--
673,743.85
150,714,937,039
985,843.10
(111,218.68)
(46,092.00)
(48,430.87)
(14,525,545.40)
187,610.22
85,974.66
(197,526.58)
8,090,359,056
29.
Akun ini merupakan kepentingan nonpengendali atas aset bersih entitas anak, sebagai berikut:
Total Tercatat Awal Tahun Bagian Minoritas atas Laba Bersih Tahun Berjalan Entitas Anak Penambahan Modal atas Entitas Anak Kepentingan Nonpengendali dari Pendirian Entitas Anak Baru Selisih Nilai Transaksi Pihak Non Pengendali Kepentingan Nonpengendali atas Pelepasan Entitas Anak
Assets Cash on Hand Cash in Banks Time Deposits Trade Receivables Other Current Financial Assets Advances Total Assets in Foreign Currencies Liabilities Trade Payables Others Payable Total Liabilities in Foreign Currencies Assets and Liabilities in Foreign Currencies - Net
Non-Controlling Interest
This account represents non-controlling interest in net assets of subsidiaries is as follows:
2016 Rp
2015 Rp
8,000,905,600
6,660,756,824
(61,283,642) --
(1,909,851,224) 3,000,000,000
--
250,000,000
132,493,998
--
(4,707,482,242)
--
Beginning Balance Carrying Amount Minority Interest of Subsidiaries' Current Year Net Income Capital Addition on Subsidiaries Non-Controlling Interest from New Established Subsidiary Difference in Transaction with NonControlling Interest Non-Controlling Interest on Disposal of Subsidiary
3,364,633,714
8,000,905,600
Total
Kepentingan nonpengendali atas aset bersih entitas anak pada laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut:
D/March 27, 2017
Setara dengan/ Equivalent with Rupiah
77,992.00 1,513,115.41 7,750,000.00 640,778.58 311,349.12 278,715.94
29. Kepentingan Nonpengendali
Total
EUR
Non-controlling interest in net assets of subsidiaries in consolidated statements of financial position is as follows:
62
paraf:
PT BAYU BUANA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah Penuh)
PT BAYU BUANA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2016 and 2015 (In Full Rupiah) 2016 Rp
2015 Rp
Entitas Anak PT Triputra Bayu Kencana PT Kharisma Adiwibawa Tour & Travel PT Hulaa Travel Indonesia PT Dharma Buana Experindo
4,000,000,000 --(635,366,286)
4,000,000,000 4,591,800,087 (47,691,857) (543,202,630)
Subsidiaries PT Triputra Bayu Kencana PT Kharisma Adiwibawa Tour & Travel PT Hulaa Travel Indonesia PT Dharma Buana Experindo
Total
3,364,633,714
8,000,905,600
Total
Kepentingan nonpengendali atas laba bersih entitas anak pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian adalah sebagai berikut:
Non-controlling interest in net income of subsidiaries in consolidated statements of comprehensive income is as follows:
2016 Rp
2015 Rp
Entitas Anak PT Dharma Buana Experindo PT Hulaa Travel Indonesia PT Kharisma Adiwibawa Tour & Travel
(50,420,128) -(10,863,514)
(7,553,571) (297,691,857) (1,604,605,796)
Subsidiaries PT Dharma Buana Experindo PT Hulaa Travel Indonesia PT Kharisma Adiwibawa Tour & Travel
Total
(61,283,642)
(1,909,851,224)
Total
30. Perikatan dan Perjanjian Penting
30. a.
a. Perjanjian Fasilitas Perbankan dari PT Bank DBS Indonesia Berdasarkan Akta No. 1 Notaris Herlina Suyati Bachtiar, S.H., tanggal 13 Nopember 2007, yang telah diubah dengan Perjanjian Perubahan Kedua No. 337/PFPA-DBSI/XII/2008 tanggal 2 Desember 2008 Perusahaan telah mendapat fasilitas kredit berupa uncommitted bank guarantee facility dari PT Bank DBS Indonesia sebesar USD4,000,000 dan Rp10.000.000.000. Jangka waktu fasilitas adalah sampai dengan 2 Maret 2009. Kemudian, berdasarkan Perubahan atas Perjanjian Fasilitas Perbankan No. 017/PFPA-DBSI/I/3-4/2017 tanggal 17 Januari 2017, fasilitas kredit berupa Uncommitted Bank Guarantee Facility dan Uncommitted Revolving Credit Facility masingmasing sebesar maksimum USD5,500,000 dan Rp15.049.200.000 serta USD750,000. Jangka waktu fasilitas adalah sampai dengan 14 November 2017. Fasilitas ini masing-masing digunakan hanya untuk keperluan penjaminan tiket pesawat pada IATA serta maskapai penerbangan non IATA dan penerbitan performance bond untuk klien korporasi yang meminta diterbitkan performance bond setelah tender dimenangkan. Fasilitas ini dijamin dengan deposito dan jaminan fidusia yakni berupa piutang usaha (Catatan 4).
D/March 27, 2017
Commitments and Significant Agreement
Credit Facility Agreement from PT Bank DBS Indonesia Based on Deed No. 1 Notary Herlina Suyati Bachtiar, S.H., dated on November 13, 2007, which have been amended by Perjanjian Perubahan Kedua No. 337/PFPA-DBSI/XII/2008 dated December 2, 2008, the Company obtained uncommitted bank guarantee facility from PT Bank DBS Indonesia amounted to USD4,000,000 and Rp10,000,000,000. This facility due on March 2, 2009. Further, based on Amendment of Banking Facility Agreement No. 017/PFPA-DBSI/I/3-4/2017 dated January 17, 2017, such Uncommitted Bank Guarantee Facility and Uncommitted Revolving Guarantee Facility respectively been amounted to USD5,500,000 and Rp15,049,200,000 and USD750,000. This facility due on November 14, 2017. This facility is used for the purposes of the guarantee on IATA and non-IATA airlines tickets and for issuance of performance bond for corporate customers who required the performance bond after the tender was won. The facility are secured by time deposit and accounts receivable (Note 4).
63
paraf:
PT BAYU BUANA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah Penuh)
PT BAYU BUANA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2016 and 2015 (In Full Rupiah)
b. Perjanjian Kemitraan (Partner Agreement) dengan World Travel International B.V. (WIB) Pada tanggal 21 April 2006, Perusahaan telah mengadakan perjanjian kemitraan (partner agreement) dengan World Travel International B.V. (WIB). Di dalam perjanjian tersebut WIB akan mengijinkan Perusahaan untuk menggunakan merek dagang yang dimiliki WIB untuk kegiatan pemasaran dan memberikan jasa manajemen travel kepada klien-klien korporasi WIB di seluruh dunia. Jangka waktu perjanjian ini adalah 3 tahun. Perjanjian tersebut telah diperpanjang dengan perubahan perjanjian kemitraan pada tanggal 7 Juli 2011. Perjanjian ini telah diperpanjang hingga tanggal 7 Juli 2016.
b. Partner Agreement with World Travel International B.V. (WIB) On April 21, 2006, The Company has entered into partnership agreement with the World Travel International B.V. (WIB.) According to the agreement, WIB allowed the Company to use WIB’s trade mark for marketing activity and providing travel management services to WIB’s clients around the world. This agreement will be valid within 3 years. This agreement has been renewal with amanded partner agreement dated July 7, 2011. The agreement has been extended to July 7, 2016.
Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan konsolidasian, perpanjangan perjanjian masih dalam proses.
As of the issuance date of consolidated financial statements, the extension of the agreement is still in process. c.
c. Perjanjian Kredit (Bank Garansi) dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Sesuai dengan Surat Penawaran Perpanjangan dan Tambahan Fasilitas Bank Garansi antara Perusahaan dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk No. CBC.JSD/SPPK/5356/T.3/2015 tanggal 2 November 2015, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk telah menyetujui perpanjangan fasilitas bank garansi dengan plafond fasilitas kredit berupa Non Cash Loan sebesar USD1,250,000 dan Rp10.000.000.000, serta menambah fasilitas kredit berupa fasilitas Treasury Line sebesar USD1,500,000 dan fasilitas Corporate Card sebesar Rp500.000.000. Fasilitas ini berlaku hingga 4 November 2016.
Credit Facility (Bank Guarantee) from PT Bank Mandiri (Persero) Tbk In accordance with Letter of Offering Extension of Bank Guarantee Facility between the Company and PT Bank Mandiri (Persero) Tbk No. CBC.JSD/SPPK/5356/T.3/2015 dated November 2, 2015, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk has approved the amendment of bank guarantee facility with limit of credit facility of Non Cash Loan amounting to USD1,250,000 and Rp10,000,000,000, and increased Treasury Line facility amounting to USD1,500,000 and Corporate Card facility amounting to Rp500,000,000. This facility is valid until November 4, 2016.
Kemudian, berdasarkan Surat Penawaran Perpanjangan Fasilitas Bank Garansi No. RO5.RWH/CMB.JSD/5911/2016 tanggal 1 November 2016, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk telah menyetujui perpanjangan fasilitas bank garansi dengan plafond fasilitas kredit berupa Non Cash Loan sebesar Rp26.000.000.000 dan fasilitas Treasury Line sebesar USD1,500,000. Fasilitas ini berlaku hingga 4 November 2017 dan dijamin dengan piutang usaha (Catatan 4) dan deposito.
Then, based on Letter of Offering for Extension of Bank Guarantee Facility No. RO5.RWH/CMB.JSD/5911/2016 dated November 1, 2016, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk has approved the amendment of bank guarantee facility with limit of credit facility of Non Cash Loan amounting to Rp26,000,000,000 and Treasury Line facility amounting to USD1,500,000. These facilities are valid until November 4, 2017 and secured by accounts receivable (Note 4) and time deposit.
d. Perjanjian Sewa Bangunan Perusahaan melakukan perjanjian sewa-menyewa bangunan dengan beberapa pemilik bangunan di beberapa lokasi, diantaranya di Jakarta, Balikpapan, Bogor dan Cilegon untuk periode sewa tertentu sesuai dengan perjanjian sewa masing-masing.
d. Building Lease Agreement The Company entered into building lease agreement with several building owners in some locations, among others in Jakarta, Balikpapan, Bogor and Cilegon, for the particular lease terms as specified in respective lease agreements.
D/March 27, 2017
64
paraf:
PT BAYU BUANA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah Penuh)
PT BAYU BUANA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2016 and 2015 (In Full Rupiah)
31. Peristiwa setelah Periode Pelaporan
31. Event after the Reporting Period
Pada tahun 2017, entitas anak mengikuti program pengampunan pajak dengan melaporkan aset tetap sebesar Rp20.800.000 sesuai dengan Surat Ketetapan Pengampunan Pajak (SKPP) sebagai berikut: No.
Perusahaan/ Company
In 2017, subsidiaries followed tax amnesty program by reporting fixed assets amounting Rp20,800,000 based on Tax Amnesty Assessment Letter (SKPP) as follow:
Surat Ketetapan Pengampunan Pajak/ Tax Amnesty Assessment Letter (SKPP)
Tanggal/ Date
Aset yang diungkapkan/ Assets Disclosed
Jumlah/ Amount Rp
1
PT Duta Buana Express
No. KET-3899/PP/WPJ.04/2017
2 Februari 2017/ February 2, 2017
Aset Tetap/Fixed Asset
5,200,000
2
PT Dharma Buana Experindo
No. KET-4058/PP/WPJ.06/2017
14 Februari 2017/ February 14, 2017
Aset Tetap/Fixed Asset
5,200,000
3
PT Alfaz Tour
No. KET-4059/PP/WPJ.06/2017
14 Februari 2017/ February 14, 2017
Aset Tetap/Fixed Asset
5,200,000
4
PT Hulaa Travel Indonesia
No. KET-4056/PP/WPJ.06/2017
14 Februari 2017/ February 14, 2017
Aset Tetap/Fixed Asset
5,200,000
32. Tambahan Informasi Arus Kas
32. Suplementary Cash Flows Information
Transaksi non kas yang signifikan:
Significant non cash transaction 2016 Rp
Aktivitas yang Tidak Mempengaruhi Arus Kas: Penambahan Aset Tetap dari Reklasifikasi Uang Muka Pembelian Penambahan Modal atas Entitas Anak dari Reklasifikasi Utang Pihak Ketiga
2015 Rp
--
5,197,920,000
--
3,000,000,000
33. Standar dan Penyesuaian Standar yang Berlaku Efektif setelah Akhir Periode
Activities not Affecting Cash Flows: Addition of Fixed Assets from Reclassification of Advance Payment for Purchase Capital Addition on Subsidiary from Reclassification of Due to Third Party
33. Standards and Improvements to Standards Effective after Ending Period
Amandemen standar dan interpretasi berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2017, dengan penerapan dini diperkenankan sebagai berikut: Standar Baru ISAK No. 31: “Interpretasi atas Ruang Lingkup PSAK No. 13: Properti Investasi”
Amendments to standards and interpretations effective for periods beginning on or after January 1, 2017, with earlier application as follows: New Standard ISAK No. 31: “Interpretation of the Scope of PSAK No. 13: Investment Property”
Amandemen PSAK No. 1: “Penyajian Laporan Keuangan”
Amendment PSAK No. Statements”
Penyesuaian PSAK No. 3: “Laporan Keuangan Interim” PSAK No. 24: “Imbalan Kerja” PSAK No. 58: “Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan” PSAK No. 60: “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”
Adjustment PSAK No. 3: “Interim Financial Statements” PSAK No. 24: “Employee Benefits” PSAK No. 58: “Non-Current Assets Held for Sale and Discontinued Operations” PSAK No. 60: “Financial Instrument: Disclosure”
Standar dan amandemen standar berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2018, dengan penerapan dini diperkenankan adalah sebagai berikut:
The following standards and amendments to standards effective for periods beginning on or after January 1, 2018, with earlier application permitted are as follows:
D/March 27, 2017
65
1:
“Presentation
of
Financial
paraf:
PT BAYU BUANA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah Penuh)
PT BAYU BUANA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2016 and 2015 (In Full Rupiah)
Amandemen PSAK No. 16: “Agrikultur Tanaman Produksi” PSAK No. 69: “Agrikultur” PSAK No. 16: “Aset Tetap tentang Agrikultur: Tanaman Produktif” PSAK No. 2: “Laporan Arus Kas” PSAK No. 46: “Pajak Penghasilan”
Amendment PSAK No. 16: “Agriculture Plant Productive” PSAK No. 69: “Agriculture” PSAK No. 16: “Property and Equipment on Agriculture: Plant Productive” PSAK No. 2: “Cash Flow Statements” PSAK No. 46: “Income Tax”
Hingga tanggal laporan keuangan konsolidasian ini diotorisasi, Grup masih melakukan evaluasi atas dampak potensial dari penerapan standar baru, amandemen standar dan interpretasi standar tersebut.
Until the date of the consolidated financial statements being authorized, the Group is still evaluating the potential impact of the adoption of new standards, amendment to standards and interpretation of the standards.
34. Tanggung Jawab Manajemen atas Laporan Keuangan Konsolidasian
34. The Management’s Responsibility to The Consolidated Financial Statements
Manajemen Perusahaan bertanggungjawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian yang diotorisasi untuk diterbitkan oleh Direksi pada tanggal 14 Maret 2017.
The management of the Company is responsible for the preparation and presentation of the consolidated financial statements which were authorized by Director for issuance on March 14, 2017.
Menyetujui / Approved by
Agustinus Kasjaya Pake Seko Direktur Utama/President Director
D/March 27, 2017
Hardy Karuniawan Direktur/Director
66
paraf:
66
2016 LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT
Consolidating Our Moves Forward
Laporan Tahunan 2016 Annual Report