PT J RESOURCES ASIA PASIFIK Tbk (DAHULU/FORMERLY PT PELITA SEJAHTERA ABADI TBK) DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES DAFTAR ISI/TABLE OF CONTENTS
Halaman/ Page Surat Pernyataan Direksi tentang Tanggung Jawab atas Laporan Keuangan Konsolidasian PT J Resources Asia Pasifik Tbk (dahulu PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) dan Entitas Anak Pada Tanggal 31 Maret 2012, 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2012 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2011 yang Tidak Diaudit) serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2011, 2010 dan 2009/ Directors’ Statement on the Responsibility for Consolidated Financial Statements of PT J Resources Asia Pasifik Tbk (formerly PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) and and Its Subsidiaries as of March 31, 2012, December 31, 2011, 2010 and 2009 and for the ThreeMonth Period Ended March 31, 2012 (With Unaudited Comparative Figures for the ThreeMonth Period Ended March 31, 2011) and for the Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009 LAPORAN KEUANGAN - Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, 2010, dan 2009 Serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2012 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2011 yang Tidak Diaudit), dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2011, 2010, dan 2009/ FINANCIAL STATEMENTS - As of March 31, 2012 and December 31, 2011, 2010, and 2009 and For the Three-Month Period Ended March 31, 2012 (With Unaudited Comparative Figures for the Three-Month Period Ended March 31, 2011) and For the Years Ended December 31, 2011, 2010, and 2009
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian/Consolidated Statements of Financial Position
3
Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian/Consolidated Statements of Comprehensive Income
5
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian/Consolidated Statements of Changes in Equity
6
Laporan Arus Kas Konsolidasian/Consolidated Statements of Cash Flows
7
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian/Notes to Consolidated Financial Statements
8
PT J RESOURCES ASIA PASIFIK Tbk DAN ENTITAS ANAK (dahulu PT PELITA SEJAHTERA ABADI Tbk) Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, 2010 dan 2009
Catatan/ Notes
PT J RESOURCES ASIA PASIFIK Tbk AND ITS SUBSIDIARIES (formerly PT PELITA SEJAHTERA ABADI Tbk) Consolidated Statements of Financial Position March 31, 2012 and December 31, 2011, 2010 and 2009 31 Maret/ March 31 2012 Rp '000
31 Desember/December 31* 2011 2010 2009 Rp '000 Rp '000 Rp '000
ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas Piutang usaha Pihak berelasi - setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu sebesar nihil pada tanggal 31 Maret 2012, Rp 78.815 ribu pada tanggal 31 Desember 2011, Rp 26.272 ribu pada tanggal 31 Desember 2010 dan nihil pada tanggal 31 Desember 2009 Pihak ketiga - setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu sebesar nihil pada tanggal 31 Maret 2012, nihil pada tanggal 31 Desember 2011, Rp 49.308 ribu pada pada tanggal 31 Desember 2010 dan nihil pada tanggal 31 Desember 2009 Piutang lain-lain Persediaan - setelah dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai dan persediaan usang sebesar Rp 262.710 ribu pada tanggal 31 Maret 2012, Rp 262.710 ribu pada tanggal 31 Desember 2011 dan nihil pada tanggal 31 Desember 2010 dan nihil pada tanggal 31 Desember 2009 Pajak dibayar dimuka Pembayaran dimuka, uang muka dan aset lancar lainnya Jumlah Aset Lancar ASET TIDAK LANCAR Aset pajak tangguhan Pajak Pertambahan Nilai masukan Piutang dari pihak berelasi Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 985.537.472 ribu pada tanggal 31 Maret 2012, Rp 3.317.060 ribu pada tanggal 31 Desember 2011, Rp 3.073.833 ribu pada tanggal 31 Desember 2010 dan Rp 2.684.152 ribu pada tanggal 31 Desember 2009 Biaya eksplorasi dan pengembangan yang ditangguhkan - bersih Uang muka pembelian saham Jaminan reklamasi Goodwill Aset tidak lancar lain-lain Jumlah Aset Tidak Lancar
ASSETS
2d,2g,2h,3,4,18,32
2e,2h,3,5,18,31,32
2h,3,5,18,31,32 2h,3,18,32
160.210.367
5.095.224
325.187
378.602
908.078
2.506.659
2.725.757
-
835.322 4.879.012
477.486 -
4.068.331 -
4.703.879 -
2i,2o,3,6 2t,7
219.754.768 14.596.709
1.796.450 35.613
2.737.963 56.543
2.559.952 20.537
2j,8
63.626.253 463.902.431
819.112 9.131.963
920.053 10.614.736
1.564.614 11.953.341
2t,3,28 2t 2e,2h,3,18,31,32
6.238.262 38.591.566 -
116.001 -
890.951
1.422 890.951
2k,2m,2o,3,9
446.755.912
1.025.926
1.128.942
1.600.203
3.360.847.142 21.859.677 359.246 326.889.006 17.865.079 4.219.405.890
1.141.927
2.019.893
2.492.576
4.683.308.321
10.273.890
12.634.629
14.445.917
2l,3,10
1c,2c
JUMLAH ASET
CURRENT ASSETS Cash and cash equivalents Trade accounts receivable Related parties - net of allowance for doubtful accounts of nil as of March 31, 2012, Rp 78,815 thousand as of December 31, 2011, Rp 26,272 thousand as of December 31, 2010 and nil as of December 31, 2009 Third parties - net of allowance for doubtful accounts of nil as of March 31, 2012, nil as of December 31, 2011, Rp 49,308 thousand as of December 31, 2010 and nil as of December 31, 2009 Other accounts receivable Inventories - net of allowance for decline in value and obsolescence of Rp 262,710 thousand as of March 31, 2012, Rp 262,710 thousand as of December 31, 2011, nil as of December 31, 2010 and nil as of December 31, 2009 Prepaid taxes Prepayments, advances and other current assets Total Current Assets NONCURRENT ASSETS Deferred tax assets Prepaid Value Added Tax Due from a related party Property and equipment - net of accumulated depreciation of Rp 985,537,472 thousand as of March 31, 2012, Rp 3,317,060 thousand as of December 31, 2011 and Rp 3,073,833 thousand as of December 31, 2010 and Rp 2,684,152 thousand as of December 31, 2009 Deferred exploration and development costs - net Advances for purchase of shares of stock Reclamation guarantee Goodwill Other noncurrent assets Total Noncurrent Assets TOTAL ASSETS
* Laporan keuangan tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 bukan konsolidasian karena Perusahaan tidak memiliki anak perusahaan
* Financial statements for December 31, 2011, 2010 and 2009 was not consolidated because the Company does not have subsidiaries.
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
See accompanying notes to consolidated financial statements which are an integral part of the consolidated financial statements.
-3-
PT J RESOURCES ASIA PASIFIK Tbk DAN ENTITAS ANAK (dahulu PT PELITA SEJAHTERA ABADI Tbk) Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, 2010 dan 2009
Catatan/ Notes
PT J RESOURCES ASIA PASIFIK Tbk AND ITS SUBSIDIARIES (formerly PT PELITA SEJAHTERA ABADI Tbk) Consolidated Statements of Financial Position March 31, 2012 and December 31, 2011, 2010 and 2009 31 Maret/ March 31 2012 Rp '000
31 Desember/December 31* 2011 2010 2009 Rp '000 Rp '000 Rp '000
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang bank jangka pendek Utang usaha Utang pajak Biaya yang masih harus dibayar Bagian liabilitas jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun: Utang lembaga keuangan bukan bank Pinjaman bank Sewa pembiayaan Utang lain-lain Jumlah Liabilitas Jangka Pendek LIABILITAS JANGKA PANJANG Liabilitas jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun: Utang lembaga keuangan bukan bank Pinjaman bank Sewa pembiayaan Liabilitas pajak tangguhan Utang kepada pihak berelasi Provisi biaya reklamasi dan penutupan tambang Cadangan imbalan pasti pasca-kerja Jumlah Liabilitas Jangka Panjang
LIABILITIES AND EQUITY
2h,3,11,18,32 2h,3,12,18,32 2t,13,28 2h,3,14,18,32
500.000 138.649.607 42.341.442 34.540.460
500.000 1.717.814 665.142 515.322
2.478.029 1.639.367 717.914 1.693.830
2.863.330 1.657.730 587.063 2.100.261
CURRENT LIABILITIES Short-term bank loans Trade accounts payable Taxes payable Accrued expenses
2h,3,15,18,32 2h,3,16,18,32 2h,2m,18,32 2h,3,18,32
709.272 173.247.807 204.953 1.770.000 391.963.541
908.800 36.897 415.000 4.758.975
6.529.140
7.208.384
Current portion of long-term liabilities: Loans from non-bank financial institutions Bank loans Finance lease Other payables Total Current Liabilities NONCURRENT LIABILITIES
2h,3,15,18,32 2h,3,16,18,32 2h,2m,18,32 2t,28 2e,2h,3,18,31,32 2p,3,17 2s,3,27
Jumlah Liabilitas EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp 100 per saham Modal dasar - 2.000.000.000 saham pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2001, 60.000.000 saham pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 Modal ditempatkan dan disetor penuh 756.000.000 saham pada tanggal 31 Maret 2012 dan 30.000.000 saham tahun 2011, 2010 dan 2009 Tambahan modal disetor - bersih Selisih penjabaran mata uang asing Saldo laba (defisit) Telah ditentukan penggunaannya Belum ditentukan penggunaannya
1.135.994 56.846 1.563.553 165.152 2.921.545
24.856 2.014.519 126.369 2.165.744
1.943.194 102.524 2.045.718
Long-term liabilities - net of current portion: Loans from non-bank financial institutions Bank loans Finance lease Deferred tax liabilities Due to related parties Provision for reclamation and mine closure costs Defined-benefit post-employment reserve Total Noncurrent Liabilities
2.001.686.604
7.680.520
8.694.884
9.254.102
Total Liabilities
19 20 2d
75.600.000 1.376.838.641 26.467.579
29
100.986 862.369.739
Jumlah Kepentingan Nonpengendali
1.487.534 676.374.770 111.949 760.679.562 80.640.000 79.812.071 10.617.177 1.609.723.063
2.341.376.945 2c,21
3.000.000 1.393.084 100.986 (1.900.700) 2.593.370
340.244.772
-
3.000.000 1.393.084 96.578 (549.917) 3.939.745 -
3.000.000 1.393.084 88.995 709.736 5.191.815 -
Jumlah Ekuitas
2.681.621.717
2.593.370
3.939.745
5.191.815
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
4.683.308.321
10.273.890
12.634.629
14.445.917
EQUITY Capital stock - Rp 100 par value per share Authorized - 2,000,000,000 shares as of March 31, 2012 and December 31, 2011, Rp 60,000,000 shares as of December 31, 2010 and 2009 Issued and paid-up - 756,000,000 shares as of March 31, 2012 and 30,000,000 shares as of December 31, 2011, 2010 and 2009 Additional paid-in capital - net Translation adjustment Retained earnings (deficit) Appropriated Unappropriated Subtotal Noncontrolling Interests Total Equity TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
* Laporan keuangan tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 bukan konsolidasian karena Perusahaan tidak memiliki anak perusahaan
* Financial statements for December 31, 2011, 2010 and 2009 was not consolidated because the Company does not have subsidiaries.
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
See accompanying notes to consolidated financial statements which are an integral part of the consolidated financial statements.
-4-
PT J RESOURCES ASIA PASIFIK Tbk DAN ENTITAS ANAK (dahulu PT PELITA SEJAHTERA ABADI Tbk) Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian Untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2012 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2011 yang Tidak Diaudit) dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2011, 2010 dan 2009
PT J RESOURCES ASIA PASIFIK Tbk AND ITS SUBSIDIARIES (formerly PT PELITA SEJAHTERA ABADI Tbk) Statements of Consolidated Comprehensive Income For the Three-Month Period Ended March 31, 2012 (With Unaudited Comparative Figures for the Three-Month Period Ended March 31, 2011) and For the Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009
31 Maret (Tiga Bulan)/ March 31 (Three Months) Catatan/ Notes
PENDAPATAN USAHA BEBAN POKOK PENDAPATAN
2009 Rp '000
13.814.884
14.257.389
2e,2q,23,34
(140.892.575)
(3.683.219)
(13.460.361)
REVENUES
(13.697.506)
(12.510.129)
99.631.452
386.658
1.803.907
1.304.755
2q,24 2l,10,25 2q 2k,9
(56.603.454) (107.791.508) 85.676 -
(234.576) 997 -
(2.673.819) 3.494 60.650
(2.193.352) 3.656 84.000
(1.586.014) 4.830 178.000
2h,2o,3,6 2q,26
(17.460.462) (2.916.333) (1.376.169) 934.076.908 20.221.584
(93.198) (1.298)
(262.710) (418.754) -
(338.900) (85.951)
(1.238)
General and administrative expenses Amortization and write-off Interest income Gain on sale of property and equipment Provision for decline in value of inventories and obsolescence Interest and other financial charges Foreign exchange gain (loss) - net Acquisition related costs Gain on bargain purchase Other expenses
867.867.694
58.583
(1.487.232)
(1.225.792)
(607.394)
INCOME (LOSS) BEFORE INCOME TAX
1c
797.028
2t,28 (35.546.035) 34.437.658
-
140.857
(26.278)
(1.112)
(1.108.377)
-
140.857
(26.278)
(1.112)
(1.252.070)
(608.506)
866.759.317
26.770.081
58.583
-
893.529.398
JUMLAH LABA (RUGI) KOMPREHENSIF
2c
Jumlah
864.270.439 2.488.878
2c
2u,30
890.738.018 2.791.380
(1.346.375)
-
-
-
COSTS OF REVENUES GROSS PROFIT
TAX BENEFIT (EXPENSE) Current tax Deferred tax
NET INCOME (LOSS) OTHER COMPREHENSIVE INCOME Translation adjustment
58.583
(1.346.375)
(1.252.070)
(608.506)
TOTAL COMPREHENSIVE INCOME (LOSS)
58.583
(1.346.375) -
(1.252.070) -
(608.506) -
Income (loss) attributable to: Owners of the Company Noncontrolling interests
58.583
(1.346.375)
(1.252.070)
(608.506)
-
866.759.317
Jumlah Laba (rugi) bersih per saham dasar (nilai penuh)
2010 Rp '000
15.501.413
PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN Selisih penjabaran mata uang asing
Laba (rugi) komprehensif yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik entitas induk Kepentingan nonpengendali
2011 Rp '000
4.069.877
LABA (RUGI) BERSIH
Laba (rugi) yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik entitas induk Kepentingan nonpengendali
2011* Rp '000
240.524.027
LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK PENGHASILAN (BEBAN) PAJAK Pajak kini Pajak tangguhan
2012 Rp '000
2e,2q,22,31,34
LABA KOTOR Beban umum dan administrasi Amortisasi dan penghapusan Pendapatan bunga Laba penjualan aset tetap Penyisihan kerugian penurunan nilai persediaan dan persediaan usang Beban bunga dan beban keuangan lainnya Keuntungan (kerugian) selisih kurs - bersih Biaya akuisisi Laba pembelian Beban lain-lain
31 Desember (Satu Tahun)/ December 31 (One Year)
(Tidak Diaudit) (Unaudited)
58.583
(1.346.375) -
(1.252.070) -
(608.506) -
893.529.398
58.583
(1.346.375)
(1.252.070)
(608.506)
1.552,91
1,95
(44,88)
(41,74)
(20,28)
-
Total Comprehensive income (loss) attributable to: Owners of the Company Noncontrolling interests Total Basic income (loss) per share (full amount)
* Laporan keuangan tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 bukan konsolidasian karena Perusahaan tidak memiliki anak perusahaan
* Financial statements for December 31, 2011, 2010 and 2009 was not consolidated because the Company does not have subsidiaries.
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
See accompanying notes to consolidated financial statements which are an integral part of the consolidated financial statements.
-5 -
PT J RESOURCES ASIA PASIFIK Tbk DAN ENTITAS ANAK (dahulu PT PELITA SEJAHTERA ABADI Tbk) Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian Untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2012 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2011 yang Tidak Diaudit) dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2011, 2010 dan 2009
PT J RESOURCES ASIA PASIFIK Tbk AND ITS SUBSIDIARIES (formerly PT PELITA SEJAHTERA ABADI Tbk) Statements of Consolidated Changes in Equity For the Three-Month Period Ended March 31, 2012 (With Unaudited Comparative Figures for the Three-Month Period Ended March 31, 2011) and For the Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009
Ekuitas yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk/ Equity Attributable to Owners of the Company
Catatan/ Notes
Saldo pada tanggal 1 Januari 2009/ 31 Desember 2008 Pencadangan saldo laba sebagai cadangan umum
Modal Saham/ Capital Stock
Tambahan Modal Disetor/ Additional Paid-in Capital
Rp '000
Rp '000
3.000.000 29
1.393.084
Saldo Laba (Defisit)/ Selisih Retained Earnings (Deficit) Penjabaran Telah Belum Mata Uang Asing/ Ditentukan Ditentukan Difference in Foreign Currency Penggunaannya/ Penggunaannya/ Translation Appropriated Unappropriated Rp '000
Rp '000
-
82.195 6.800
Rp '000
1.365.842
Kepentingan NonPengendali/ Noncontrolling Interests
Jumlah Ekuitas/ Total Equity
Rp '000
Rp '000
Rp '000
5.841.121
-
-
-
-
Appropriation of retained earnings Dividends
-
-
Dividen
-
-
-
-
(40.800)
(40.800)
-
(40.800)
Rugi komprehensif periode berjalan setelah penyajian kembali
-
-
-
-
(608.506)
(608.506)
-
(608.506)
-
88.995 7.583
Pencadangan saldo laba sebagai cadangan umum
3.000.000 29
Jumlah rugi komprehensif tahun berjalan Saldo pada tanggal 31 Desember 2010
-
-
-
-
-
-
3.000.000
Jumlah laba komprehensif periode berjalan
1.393.084
-
1.393.084 -
-
709.736 (7.583) (1.252.070)
-
96.578
-
-
(549.917)
Balance as of January 1, 2009/ December 31, 2008
5.841.121
-
Saldo pada tanggal 31 Desember 2009 setelah penyajian kembali
(6.800)
Jumlah/ Total
5.191.815
-
-
-
5.191.815 -
Balance as of December 31, 2009 after restatement Appropriation of retained earnings
(1.252.070)
-
(1.252.070)
3.939.745
-
3.939.745
58.583
-
58.583
58.583
Total comprehensive loss for the year after restatement
Total comprehensive loss for the year Balance as of December 31, 2010 Total comprehensive income for the period
Saldo pada tanggal 31 Maret 2011
3.000.000
1.393.084
-
96.578
(491.334)
3.998.328
-
3.998.328
Balance as of March 31, 2011
Saldo pada tanggal 1 Januari 2011
3.000.000
1.393.084
-
96.578
(549.917)
3.939.745
-
3.939.745
Balance as of January 1, 2011
-
4.408
(4.408)
-
-
(1.346.375)
(1.346.375)
-
(1.346.375)
100.986
(1.900.700)
2.593.370
-
2.593.370
Pencadangan saldo laba sebagai cadangan umum
29
Jumlah rugi komprehensif tahun berjalan
-
Saldo pada tanggal 31 Desember 2011
3.000.000
Modal saham
19
Tambahan modal disetor
20
1.393.084
-
-
-
-
-
-
-
72.600.000
-
72.600.000
-
1.375.445.557
-
-
-
1.375.445.557
-
1.375.445.557
Kepentingan nonpengendali pada entitas anak yang diakuisisi
-
-
-
-
-
Jumlah laba komprehensif konsolidasian tahun berjalan
-
-
26.467.579
1.376.838.641
26.467.579
Saldo pada tanggal 31 Maret 2012
72.600.000
-
75.600.000
100.986
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
-
Appropriation of retained earnings Total comprehensive loss for the year Balance as of December 31, 2011 Capital stock Additional paid-in capital
337.453.392
337.453.392
Noncontrolling interests in newly acquired subsidiaries Total consolidated comprehensive income for the period
864.270.439
890.738.018
2.791.380
893.529.398
862.369.739
2.341.376.945
340.244.772
2.681.621.717
Balance as of March 31, 2012
See accompanying notes to consolidated financial statements which are an integral part of the consolidated financial statements. -6-
PT J RESOURCES ASIA PASIFIK Tbk DAN ENTITAS ANAK (dahulu PT PELITA SEJAHTERA ABADI Tbk) Laporan Arus Kas Konsolidasian Untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2012 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2011 yang Tidak Diaudit) dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2011, 2010 dan 2009
PT J RESOURCES ASIA PASIFIK Tbk AND ITS SUBSIDIARIES (formerly PT PELITA SEJAHTERA ABADI Tbk) Statements of Consolidated Cash Flows For the Three-Month Period Ended March 31, 2012 (With Unaudited Comparative Figures for the Three-Month Period Ended March 31, 2011) and For the Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009 31 Desember (Satu Tahun)/ December 31 (One Year)
31 Maret (Tiga Bulan)/ March 31 (Three Months)
(Tidak Diaudit) 2011 Rp '000 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan dari pelanggan 236.195.257 Pembayaran untuk pemasok, karyawan dan lainnya (3.211.902.352)
(Unaudited) 2011 Rp '000
2011 Rp '000
2010 Rp '000
2009 Rp '000
5.507.940 (4.344.087)
20.690.839 (16.307.795)
14.597.605 (14.381.737)
13.105.766 (15.936.608)
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Receipt from customers Payment to suppliers, employees and others
Arus kas yang dihasilkan dari operasi Pembayaran pajak penghasilan Penerimaan bunga
(2.975.707.095) (14.596.709) 85.676
1.163.853 (59.518) 997
4.383.044 (35.613) 3.494
215.868 (34.543) 3.656
(2.830.842) 4.830
Net cash flows generated from operations Income tax paid Interest received
1.105.332
4.350.925
184.981
(2.826.012)
Net Cash Provided by Operating Activities
Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi
(2.990.218.128)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Arus kas dari akuisisi entitas anak Penerimaan piutang dari pihak berelasi Hasil penjualan aset tetap Penambahan aset tetap
1.213.943.505 (445.729.986)
(10.020)
890.951 60.650 (84.630)
84.000 (8.420)
178.000 (40.369)
CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Cash flows from acquisition of subsidiary - net Receipts from a related party Proceeds from sale of property and equipment Acquisition of property and equipment
Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Investasi
768.213.519
(10.020)
866.971
75.580
137.631
Net Cash Provided by Investing Activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan dari (pembayaran untuk): Utang bank jangka pendek Utang lain-lain Pinjaman bank Utang lembaga keuangan bukan bank Liabilitas sewa pembiayaan Utang kepada pihak berelasi Dividen Modal saham Tambahan modal disetor
849.622.577 152.012 223.159 79.076.447 72.600.000 1.375.445.557
(1.720.029) 2.726.400 (2.014.519) -
(1.978.029) 2.044.794 (63.657) (450.967) -
(385.301) 71.325 -
1.205.573 (452.747) 1.943.194 (40.800) -
CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Proceeds from (payments for): Short-term bank loan Other payable Bank loans Loans from non-bank financial institutions Lease liability Due to related parties Dividend Capital stock Additional paid-in capital
Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Pendanaan
2.377.119.752
(1.008.148)
(447.859)
(313.976)
2.655.220
Net Cash Used in Financing Activities
KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS
(53.415)
(33.161)
NET INCREASE (DECREASE) IN CASH AND CASH EQUIVALENTS
325.187
378.602
411.763
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT THE BEGINNING OF THE PERIOD
5.095.224
325.187
378.602
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT THE END OF THE PERIOD
155.115.143
87.164
4.770.037
KAS DAN SETARA KAS AWAL PERIODE
5.095.224
325.187
KAS DAN SETARA KAS AKHIR PERIODE
160.210.367
412.351
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
See accompanying notes to consolidated financial statements which are an integral part of the consolidated financial statements.
-7-
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (dahulu PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) dan Entitas Anak Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 Serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2012 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2011 yang Tidak Diaudit), dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2011, 2010 dan 2009
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (formerly PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) and Its Subsidiaries Notes to Consolidated Financial Statements As of March 31, 2012 and December 31, 2011, 2010 and 2009 and For the Three-Month Period Ended March 31, 2012 (With Unaudited Comparative Figures for the Three-Month Period Ended March 31, 2010) and For the Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009
1.
1.
Umum a.
Pendirian dan Informasi Umum
General a.
Establishment and General Information
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (dahulu PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) didirikan dengan nama PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk berdasarkan akta Notaris No. 16 dari O. Hartati, S.H., notaris di Semarang, tanggal 14 Januari 2002. Akta Pendirian Perusahaan tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dan Hak Azasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C.03855.HT.01.01.Th.2002 tanggal 8 Maret 2002 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 48 tanggal 14 Juni 2002, Tambahan No. 5772.
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (formerly PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) was established under the name of PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk, based on Notarial Deed No. 16 of O. Hartati, S.H., public notary in Semarang dated January 14, 2002. The Deed of Establishment was approved by the Minister of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia in his Decision Letter No. C.03855.HT.01.01.Th.2002 dated March 8, 2002 and was published in the State Gazette of the Republic Indonesia No. 48 dated June 14, 2002, Supplement No. 5772.
Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami perubahan berdasarkan akta Notaris No. 362 dari Humberg Lie, S.H., notaris di Jakarta, tanggal 30 Desember 2011 mengenai:
The Company's Articles of Association have been amended based on Notarial Deed No. 362 of Humberg Lie, S.H., public notary in Jakarta, dated December 30, 2011 regarding:
-
-
-
Rencana Perusahaan untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas I dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu, yang meliputi:
The Company’s plans to conduct its limited public offering I with preemptive rights, which includes:
a.
Rencana Perusahaan untuk melaksanakan Penawaran Umum Terbatas I;
a.
The Company’s plans to implement limited public offering of its shares of stock;
b.
Peningkatan modal ditempatkan dan disetor Perusahaan dari semula Rp 3.000.000.000 yang terbagi atas 30.000.000 saham menjadi Rp 75.600.000.000 yang terbagi atas 756.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham; dan
b.
Increase the Company’s issued and paid-up capital from Rp 3,000,000,000 divided into 30,000,000 shares to Rp 75,600,000,000 divided into 756,000,000 shares with par value of Rp 100 per share; and
c.
Setoran modal dari J&Partners Asia Limited (pembeli siaga) dalam bentuk piutang dan uang tunai dalam hal terdapatnya sisa saham yang tidak diambil bagian oleh pemegang saham.
c.
Capital injection of J&Partners Asia Limited (standby purchaser) in the form of accounts receivable and cash in case there are remaining shares not taken by the shareholders.
-
Rencana Perusahaan untuk melakukan perubahan kegiatan utama Perusahaan (pasal 3 Anggaran Dasar), terutama meliputi pertambangan, industri, pembangunan, perdagangan, transportasi, pertanian, perbengkelan dan jasa.
-8-
The Company’s plan to amend the Company's scope of its activities (Article 3 of the Articles of Association), mainly include in mining, industrial, construction, trade, transport, agriculture, workshop and services.
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (dahulu PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) dan Entitas Anak Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 Serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2012 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2011 yang Tidak Diaudit), dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2011, 2010 dan 2009
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (formerly PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) and Its Subsidiaries Notes to Consolidated Financial Statements As of March 31, 2012 and December 31, 2011, 2010 and 2009 and For the Three-Month Period Ended March 31, 2012 (With Unaudited Comparative Figures for the Three-Month Period Ended March 31, 2010) and For the Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009
-
Rencana Perusahaan untuk melakukan transaksi material berupa pengambilalihan/penyertaan 98,87% saham baru dalam PT J Resources Nusantara (JRN) yang akan dibayar/disetor menggunakan piutang terhadap JRN yang akan dimiliki oleh Perusahaan. Piutang tersebut merupakan pembayaran/setoran dari J&Partners Asia Limited atas saham baru Perusahaan.
-
The Company’s plans to perform material transactions in the form of a takeover/equity 98.87% of new shares in PT J Resources Nusantara (JRN) to be paid / deposited using the receivables from JRN which will be owned by the Company. These receivables are payment/ deposit of J&Partners Asia Limited for the new shares of the Company.
-
Perubahan susunan anggota Komisaris dan Direksi Perusahaan.
-
Change in the composition of the Board of Commissioners and Directors.
-
Perubahan nama Perusahaan dari semula PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk menjadi PT J Resources Asia Pasifik Tbk.
-
Change in the Company’s name from PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk to PT J Resources Asia Pasifik Tbk.
-
Menjaminkan kepada PT Bank CIMB Niaga Tbk seluruh atau sebagian besar saham baru yang akan dimiliki Perusahaan pada PT J Resources Nusantara.
-
Pledge to PT Bank CIMB Niaga Tbk of all new shares or most of the new shares of PT J Resources Nusantara to be owned by the Company.
Berdasarkan akta Notaris No. 363 dari Humberg Lie, S.H., notaris di Jakarta, tanggal 30 Desember 2011, pemegang saham menyetujui untuk melakukan perubahan kegiatan utama Perusahaan (pasal 3 Anggaran Dasar), terutama meliputi pertambangan, industri, pembangunan, perdagangan, transportasi, pertanian, perbengkelan dan jasa; serta perubahan nama Perusahaan dari PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk menjadi PT J Resources Asia Pasifik Tbk.
Based on Notarial Deed No. 363 of Humberg Lie, S.H., public notary in Jakarta, dated December 30, 2011, the stockholders agreed to amend the Company's scope of its activities (Article 3 of the Articles of Association), mainly include in mining, industrial, construction, trade, transport, agriculture, workshop and services; and changes in the Company’s name from PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk to PT J Resources Asia Pasifik Tbk.
Akta perubahan ini telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat No. AHU-01229.AH.01.02.Tahun 2012 tanggal 9 Januari 2012.
The amendments were approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in his Decision Letter No. AHU-01229.AH.01.02.Tahun 2012 dated January 9, 2012.
Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami perubahan beberapa kali terakhir berdasarkan akta Notaris No. 115 dari Humberg Lie, S.H., notaris di Jakarta, tanggal 26 Januari 2012, mengenai persetujuan rencana Perusahaan seperti yang tercantum pada Akta No. 362 tanggal 30 Desember 2011. Akta perubahan ini telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat No. AHU-AH.01.1002869 tanggal 30 Januari 2012.
The Company's Articles of Association have been amended several times most recently based on Notarial Deed No. 115 of Humberg Lie, S.H., public notary in Jakarta, dated January 26, 2012, regarding the approval of its plans as stated in Notarial Deed No. 362 dated December 30, 2011. The amendments were approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in his Decision Letter No. AHU-AH.01.10-02869 dated January 30, 2012.
-9-
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (dahulu PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) dan Entitas Anak Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 Serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2012 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2011 yang Tidak Diaudit), dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2011, 2010 dan 2009
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (formerly PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) and Its Subsidiaries Notes to Consolidated Financial Statements As of March 31, 2012 and December 31, 2011, 2010 and 2009 and For the Three-Month Period Ended March 31, 2012 (With Unaudited Comparative Figures for the Three-Month Period Ended March 31, 2010) and For the Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009
Berdasarkan pasal 3 dari Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan terutama meliputi pertambangan, industri, pembangunan, perdagangan, transportasi, pertanian, perbengkelan dan jasa.
In accordance with article 3 of the Company's Articles of Association, the scope of its activities mainly include mining, industry, housing development, general trading, transportation, agriculture, workshop and services.
Perusahaan berdomisili di JI. Soekarno Hatta Km. 32, Harjosari, Bawen, Semarang, Jawa Tengah.
The Company's domicile is at JI. Soekarno Hatta Km. 32, Harjosari, Bawen, Semarang, Central Java.
Perusahaan memulai usahanya komersial pada tanggal 1 Mei 2002.
The Company started its operations on May 1, 2002.
b.
secara
commercial
Dalam laporan keuangan konsolidasian, Perusahaan dan entitas anak secara bersama-sama disebut sebagai “Grup”
In the consolidated financial statements, the Company and its subsidiary are collectively referred to as “the Group”.
Pemegang saham akhir Grup adalah J Resources Mining Limited (dahulu J&Partners Asia Limited) yang berkedudukan di Hong Kong.
The ultimate parent of the Group is J Resources Mining Limited (formerly J&Partners Asia Limited), a limited liability company incorporated in Hong Kong.
Penawaran Umum Saham Perusahaan
b.
Public Offering of Shares
Pada tanggal 31 Maret 2003, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) (sekarang Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan atau Bapepam-LK) dengan surat No. S-655/PM/2003 untuk melakukan penawaran umum atas 30.000.000 saham Perusahaan seharga Rp 100 per saham kepada masyarakat dan telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia pada tanggal 22 April 2003.
On March 31, 2003, the Company obtained the Notice of Effectivity from the Chairman of the Capital Market Supervisory Agency (Bapepam) (currently the Capital Market and Financial Institutions Supervisory Agency or Bapepam-LK) in his Letter No S-655/PM/2003 for its offering to the public of 30,000,000 shares at Rp 100 per share. On April 22, 2003, all of these shares were listed in the Indonesia Stock Exchange.
Pada tanggal 30 Desember 2011, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Bapepam-LK dengan surat No. S-14017/BL/2011 untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas I (“PUT I”) Dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sebesar 726.000.000 saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia pada tanggal 13 Januari 2012.
On December 30, 2011, the Company obtained the Notice of Effectivity from the Chairman of Bapepam-LK in his letter No. S-14017/BL/2011 for its limited public offering I with preemptive rights of 726,000,000 shares through rights issue to stockholders. On January 13, 2012, all of these shares were listed in the Indonesia Stock Exchange.
Pada tanggal 31 Maret 2012, seluruh saham Perusahaan atau sejumlah 756.000.000 saham telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia.
As of March 31, 2012, all of the Company’s outstanding shares of 756,000,000 are listed in the Indonesia Stock Exchange.
- 10 -
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (dahulu PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) dan Entitas Anak Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 Serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2012 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2011 yang Tidak Diaudit), dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2011, 2010 dan 2009
c.
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (formerly PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) and Its Subsidiaries Notes to Consolidated Financial Statements As of March 31, 2012 and December 31, 2011, 2010 and 2009 and For the Three-Month Period Ended March 31, 2012 (With Unaudited Comparative Figures for the Three-Month Period Ended March 31, 2010) and For the Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009
Entitas anak yang Dikonsolidasikan
c.
Consolidated Subsidiaries Consolidated subsidiaries, owned directly or indirectly, including the respective percentages of ownership held by the Company, are as follows:
Entitas anak yang dikonsolidasikan, baik dimiliki langsung maupun tidak langsung termasuk persentase kepemilikan Perusahaan adalah sebagai berikut:
Persentase Kepemilikan/ Percentage of Ownership 31 Maret 2012/ March 31, 2012
Jumlah Aset Sebelum Eliminasi Total Assets Before Elimination Rp '000
98,87%
4.535.293.327
Eksplorasi/ Exploration
80,00%
101.578.263
Produksi/ Production
80,00%
511.187.941
Perusahaan Induk/ Holding
100,00%
742.643.695
100,00%
9.144.922
Tempat Kedudukan/ Domicile
Kegiatan Usaha/ Nature of Business
Jakarta, Indonesia
Perdagangan Umum dan Jasa/ General Trading and Services
PT Bukit Makmur Istindo Nikeltama (Bumanik)
Jakarta, Indonesia
Pertambangan/ Mining
PT J Resources Bolaang Mongondow (JRBM)
Sulawesi Utara/ North Sulawesi Indonesia
Pertambangan/ Mining
Entitas Anak/ Subsidiary
Status Operasi/ Status of Operations
Pemilikan Langsung/Direct Investments PT J Resources Nusantara (JRN)
Pemilikan Tidak Langsung/Indirect Investments
J Resources B.V. (JBV)
Amsterdam/ Netherland Belanda
J&P Resources Gold (Malaysia) OHQ SDN. BHD (JPRG)
Malaysia
Pertambangan/ Mining
PT Arafura Surya Alam (ASA)
Makasar, Indonesia
Pertambangan/ Mining
Eksplorasi/ Exploration
99,50%
91.211.642
PT Gorontalo Sejahtera Mining (GSM)
Jakarta, Indonesia
Pertambangan/ Mining
Eksplorasi/ Exploration
99,99%
48.920.835
PT Sago Prima Pratama (SPP)
Jakarta, Indonesia
Pertambangan/ Mining
Eksplorasi/ Exploration
100,00%
43.708.713
PT J Resources Mining Services Indonesia (JRMSI)
Jakarta, Indonesia
Jasa Pertambangan/ Mining Services
99,83%
3.520.790
Inggris/ England
Pertambangan/ Mining
Produksi/ Production
100,00%
743.965.560
Malaysia
Pertambangan/ Mining
Produksi/ Production
100,00%
99.309.240
Entitas anak JBV/Subsidiary of JBV J Resources Gold (UK) Limited (JRGL)
Entitas anak JRGL/Subsidiary of JRGL Specific Resources Sdn, Bdn (SRS)
Based on Deed No. 91 dated January 19, 2012 of Humberg Lie, S.H., S.E., MKn, public notary in Jakarta, the Company has acquired ownership interest of 99.87% shares of JRN, for a total acquisition costs of Rp 1,443,848,000 thousand.
Berdasarkan Akta No. 91 tanggal 19 Januari 2012 dari Humberg Lie, S.H., S.E., MKn, Notaris di Jakarta, Perusahaan telah mengakuisisi kepemilikan dalam entitas anak sebesar 99,87% saham JRN, dengan total nilai akuisisi sebesar Rp 1.443.848.000 ribu.
- 11 -
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (dahulu PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) dan Entitas Anak Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 Serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2012 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2011 yang Tidak Diaudit), dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2011, 2010 dan 2009
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (formerly PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) and Its Subsidiaries Notes to Consolidated Financial Statements As of March 31, 2012 and December 31, 2011, 2010 and 2009 and For the Three-Month Period Ended March 31, 2012 (With Unaudited Comparative Figures for the Three-Month Period Ended March 31, 2010) and For the Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009
Pengakuisisian JRN menimbulkan keuntungan atas akuisisi saham. Tabel berikut merangkum pembayaran jumlah nilai wajar dan nilai translasi, jumlah tercatat aset dan liabilitas dari JRN pada tanggal akuisisi:
Acquisition of JRN had resulted to gain on bargain purchase. The table below summarizes the total consideration, total fair values and total carrying values of identifiable assets and liabilities of JRN as at date of acquisition:
Nilai tercatat/ Carrying value Rp '000 Kas dan bank Piutang usaha Piutang lain-lain Persediaan Pembayaran dimuka, uang muka dan aset lancar lainnya Biaya eksplorasi dan pengembangan yang ditangguhkan Aset tetap Aset tidak lancar lain-lain Utang usaha Pinjaman jangka pendek - pihak berelasi Beban yang masih harus dibayar dan utang lain-lain Utang pajak Utang jangka pendek Utang jangka panjang Utang tidak lancar lain-lain Aset bersih
Nilai wajar/ Fair Value Rp '000
229.904.495 401.097 36.113.655 188.663.576
229.904.495 401.097 36.113.655 188.663.576
139.998.994
139.998.994
3.152.093.701 511.773.575 379.556.533 (73.006.773) (79.356.838)
3.293.142.361 511.773.575 379.556.533 (73.006.773) (79.356.838)
(142.323.167) (41.249.254) (193.826.883) (664.918.432) (837.589.539)
(142.323.167) (41.249.254) (193.826.883) (664.918.432) (837.589.539)
2.606.234.740
Liabilitas pajak tangguhan
2.747.283.400 (35.262.165)
Aset bersih setelah liabilitas pajak tangguhan
2.712.021.235
Jumlah kas yang dikeluarkan Kepentingan nonpengendali
(1.443.848.000) (334.096.327)
Cash and cash equivalents Trade accounts receivable Other accounts receivable Inventories Prepayments, advances and other current assets Deferred exploration and development costs Property and equipment Other noncurrent assets Trade accounts payable Short-term loan - related parties Accrued expenses and other liabilities Taxes payable Short-term payable Long-term payable Other noncurrent payables Net assets Deferred tax liability Net assets after deferred tax liability Cash consideration Noncontrolling interests
Keuntungan atas akuisisi saham
934.076.908
Gain on Bargain Purchase
Arus kas yang timbul sehubungan dengan akuisisi entitas anak pada tanggal akuisisi adalah sebagai berikut:
The cash flows from the acquisition of JRN at acquisition date is as follows:
2012 Rp '000 Jumlah nilai wajar aset bersih yang teridentifikasi Bagian untuk kepentingan non-pengendali dari nilai wajar aktiva bersih yang teridentifikasi Kewajiban pajak tangguhan atas akusisi Keuntungan dari akuisisi saham Harga beli Dikurangi saldo kas dan bank pada tanggal akuisisi Arus kas yang timbul untuk akuisisi entitas anak setelah dikurangi saldo kas
2.747.283.400
(334.096.327) (35.262.165) (934.076.908) 1.443.848.000 (229.904.495) 1.213.943.505
- 12 -
Fair value of identifiable net assets Non controlling interest share in fair value of identifiable net assets Deferred tax liabilitiy arising on acquisition Gain on bargain purchase Purchase price Less cash and cash equivalents balance at the acquisition date Cash flows for acquisition of subsidiary, net of cash balance of subsidiary
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (dahulu PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) dan Entitas Anak Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 Serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2012 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2011 yang Tidak Diaudit), dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2011, 2010 dan 2009
d.
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (formerly PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) and Its Subsidiaries Notes to Consolidated Financial Statements As of March 31, 2012 and December 31, 2011, 2010 and 2009 and For the Three-Month Period Ended March 31, 2012 (With Unaudited Comparative Figures for the Three-Month Period Ended March 31, 2010) and For the Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009
Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan
d.
Board of Commissioners, Directors and Employees
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, berdasarkan Akta Notaris No. 364 tanggal 30 Desember 2011 dari Humberg Lie, S.H., notaris di Jakarta, adalah sebagai berikut:
Dewan Komisaris Komisaris Utama Komisaris Komisaris Independen
Direksi Direktur Utama Direktur
Direktur Tidak Terafiliasi
The members of the Company’s Board of Commissioners and Directors as of March 31, 2012 and December 31, 2011 based on Notarial Deed No. 364 dated December 30, 2011 of Humberg Lie, S.H., public notary in Jakarta, are as follows:
Board of Commissioners : Christian Wijayanto Adinugroho Jap : President Commissioner : Ade Prima Syarif : Commissioner : Daud Silalahi : Independent Commissioner
: : : : : :
Jimmy Budiarto Edi Permadi John Anthony Rasmussen William Surnata Rakiyo Wibowo Colin James Davies
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, berdasarkan Akta Notaris No. 50 tanggal 18 Juli 2008 dari O. Hartati, S.H., notaris di Semarang, adalah sebagai berikut:
The members of the Company’s Board of Commissioners and Directors as of December 31, 2010 dan 2009 based on Notarial Deed No. 50 dated July 18, 2008 of O. Hartati, S.H., public notary in Semarang, are as follows:
Dewan Komisaris Komisaris Utama Komisaris Komisaris Independen
: : :
Joseph Natal Sontenes Nababan Djulian Azwari Imron Ade Prima Syarif
Direksi Direktur Utama Direktur
: :
Rakiyo Wibowo Jusca Fariedz
: :
Board of Commissioners : President Commissioner : Commissioner : Independent Commissioner Directors : President Director : Director
As a public company, the Company has Independent Commissioners and an Audit Committee as required by Bapepam (currently Bapepam-LK). For the threemonth period 2012 and for the years 2011, 2010 and 2009, the Company’s Audit Committee comprises of the following:
Sebagai perusahaan publik, Perusahaan telah memiliki Komisaris Independen dan Komite Audit yang diwajibkan oleh Bapepam (sekarang Bapepam-LK). Pada periode tiga bulan di 2012 dan pada tahun 2011, 2010 dan 2009, susunan Komite Audit Perusahaan adalah sebagai berikut: Ketua Anggota
Directors : President Director : Directors : : : : Unaffiliated Director
Ade Prima Syarif Dudek Riyanto Sigit Budi Santoso Atiq Muqolis
: Chairman : Members
The Group had an average total number of employees of 1,278 (unaudited) in 2012, 37 (unaudited) in 2011, 30 (unaudited) in 2010 and 27 (unaudited) in 2009.
Jumlah rata-rata karyawan Grup (tidak diaudit) adalah 1.278 karyawan di 2012, 37 karyawan di tahun 2011, 30 karyawan di tahun 2010 dan 27 karyawan di tahun 2009.
- 13 -
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (dahulu PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) dan Entitas Anak Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 Serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2012 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2011 yang Tidak Diaudit), dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2011, 2010 dan 2009
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (formerly PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) and Its Subsidiaries Notes to Consolidated Financial Statements As of March 31, 2012 and December 31, 2011, 2010 and 2009 and For the Three-Month Period Ended March 31, 2012 (With Unaudited Comparative Figures for the Three-Month Period Ended March 31, 2010) and For the Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009
Jumlah gaji dan tunjangan yang diberikan dan diakru Perusahaan kepada dewan komisaris dan direksi sebesar Rp 635.480 ribu pada periode tiga bulan di 2012, Rp 468.615 ribu di tahun 2011, Rp 422.712 ribu di tahun 2010 dan Rp 416.000 ribu di tahun 2009.
The aggregate salaries and benefits paid and accrued by the Company to all commissioners and directors amounted to Rp 635,480 thousand in the three-month period 2012, Rp 468,615 thousand in year 2011, Rp 422,712 thousand year in 2010 and Rp 416,000 thousand in year 2009.
Laporan keuangan konsolidasian PT J Resources Asia Pasifik Tbk untuk periode tiga bulan yang berakhir 31 Maret 2012 telah diselesaikan dan diotorisasi untuk terbit tanggal 1 Juni 2012 oleh Direksi Perusahaan yang bertanggung jawab atas laporan keuangan konsolidasian tersebut.
The consolidated financial statements of PT J Resources Asia Pasifik Tbk for the threemonth period ended March 31, 2012 were completed and authorized for issuance on June 1, 2012 by the Company’s Directors who are responsible for the consolidated financial statements.
2.
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting a.
2.
Dasar Penyusunan dan Pengukuran Laporan keuangan konsolidasian
Summary of Significant Accounting Financial Reporting Policies a.
and
Basis of Consolidated Financial Statements Preparation and Measurement The consolidated financial statements have been prepared in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards “SAK”, which comprise the statements and interpretations issued by the Board of Financial Accounting Standards of the Indonesian Institute of Accountants and Regulation No. VIII.G.7. regarding “Financial Statements Presentation Guidelines” included in the Appendix of the Decree of the Chairman of the Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency (Bapepam-LK) No. KEP06/PM/2000 dated March 13, 2000 as amended with the Decree of the Chairman of Bapepam-LK No. KEP - 554/BL/2010 dated December 30, 2010, and Circular Letter No. SE-02/PM/2002 regarding “Guideliness on Preparation and Presentation of Financial Statements of Issuers or Public Listed Companies, as reaffirmed with Circular Letter No. SE03/BL/2011 dated July 13, 2011. As disclosed further in relevant succeeding notes, several amended and published accounting standards were adopted effective January 1, 2012. Such consolidated financial statements are an English translation of the Company’s statutory report in Indonesia, and are not intended to present the financial position, results of operations, and cashflows in accordance with accounting principles and reporting practices generally accepted in other countries and jurisdictions.
Laporan keuangan konsolidasian disusun dengan menggunakan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia, meliputi pernyataan dan interpretasi yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia dan Peraturan No. VIII.G.7 tentang “Pedoman Penyajian Laporan Keuangan”, Lampiran Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) No. Kep-06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000 yang telah diubah dengan Surat Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. KEP-554/BL/2010 tanggal 30 Desember 2010, dan Surat Edaran No. SE-02/PM/2002 tentang Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik, yang telah dipertegas dengan Surat Edaran No. SE-03/BL/2011 tanggal 13 Juli 2011. Seperti diungkapkan dalam Catatan-catatan terkait di bawah ini, beberapa standar akuntansi telah direvisi dan diterbitkan, diterapkan efektif tanggal 1 Januari 2012.
- 14 -
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (dahulu PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) dan Entitas Anak Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 Serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2012 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2011 yang Tidak Diaudit), dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2011, 2010 dan 2009
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (formerly PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) and Its Subsidiaries Notes to Consolidated Financial Statements As of March 31, 2012 and December 31, 2011, 2010 and 2009 and For the Three-Month Period Ended March 31, 2012 (With Unaudited Comparative Figures for the Three-Month Period Ended March 31, 2010) and For the Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009
Laporan keuangan konsolidasian periode tiga bulan yang berakhir 31 Maret 2012 disusun sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No.1 (Revisi 2010) “Penyajian Laporan Keuangan” dan PSAK No. 3 (Revisi 2010), “Laporan Keuangan Interim”.
The consolidated financial statements for the three-month period ended March 31, 2012 has been prepared in accordance with the Statement of Financial Accounting Standard (“PSAK”) No.1 (Revised 2010) “Presentation of Financial Statements” and PSAK No. 3 (Revised 2010), “Interim Financial Reporting”.
Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian untuk periode tiga bulan yang berakhir tanggal 31 Maret 2012 adalah selaras dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian tahun yang berakhir 31 Desember 2011, kecuali penerapan beberapa PSAK yang telah direvisi efektif sejak tanggal 1 Januari 2012 seperti yang telah diungkapkan pada Catatan ini.
The accounting policies adopted in the preparation of the consolidated financial statements for the three-month period ended March 31, 2012 are consistent with those adopted in the preparation of the consolidated financial statements for the year ended December 31, 2011, except for the adoption of certain amended PSAK effective January 1, 2012 as disclosed in this Note.
Dasar pengukuran laporan keuangan konsolidasian ini adalah konsep biaya perolehan (historical cost), kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain, sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan keuangan konsolidasian ini disusun dengan metode akrual, kecuali laporan arus kas.
The measurement basis used is the historical cost, except for certain accounts which are measured on the bases described in the related accounting policies. The consolidated financial statements, except for the statements of cash flows, are prepared under the accrual basis of accounting.
Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan.
The statements of cash flows are prepared using the direct method with classifications of cash flows into operating, investing, and financing activities.
Mata uang pelaporan yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah mata uang Rupiah (Rp). Kecuali dinyatakan secara khusus, semua angka yang disajikan dalam laporan keuangan konsolidasian dalam ribuan Rupiah.
The reporting currency used in the preparation of the consolidated financial statements is the Indonesian Rupiah (Rupiah). Unless otherwise stated, all figures presented in the consolidated financial statements are stated in thousands of Rupiah.
Hasil usaha dan posisi keuangan dari entitas anak Grup yang memiliki mata uang fungsional yang berbeda dengan mata uang pelaporan, dijabarkan pada mata uang pelaporan sebagai berikut :
The results and financial position of all the functional currency different from the reporting currency are translated into the reporting currency as follows :
- 15 -
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (dahulu PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) dan Entitas Anak Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 Serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2012 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2011 yang Tidak Diaudit), dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2011, 2010 dan 2009
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (formerly PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) and Its Subsidiaries Notes to Consolidated Financial Statements As of March 31, 2012 and December 31, 2011, 2010 and 2009 and For the Three-Month Period Ended March 31, 2012 (With Unaudited Comparative Figures for the Three-Month Period Ended March 31, 2010) and For the Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009
•
Akun-akun laporan posisi keuangan: Nilai tukar yang berlaku pada tanggal 31 Maret 2012 adalah Rp 9.180 per 1 US$ dan Rp 2.996 per RM sedangkan pada tanggal 31 Desember 2011 adalah Rp 9.068 per 1 US$ dan Rp 2.853 per RM.
•
Statements of financial position accounts: The prevailing rates of exchange as of March 31, 2012 are Rp 9,180 per US$ 1 and Rp 2,996 per RM and as of December 31, 2011 are Rp 9,068 per US$ 1 and Rp 2,853 per RM.
•
Akun-akun laporan laba rugi komprehensif: Nilai tukar yang berlaku pada tanggal transaksi. Untuk tujuan praktis, digunakan nilai tukar rata-rata selama periode tiga bulan yang berakhir 31 Maret 2012 adalah Rp 9.088 per 1 US$ dan Rp 2.994 per RM sedangkan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2011 adalah Rp 8.830 per 1 US$ dan Rp 2.851 per RM.
•
Statement of comprehensive income accounts: The exchange rates prevailing at the date of transactions. For practical reasons, average rates during the three-month period ended March 31, 2012 are Rp 9,088 per US$ 1 and Rp 2,994 per RM and for the year ended December 31, 2011 areRp 8,830 per US$ 1 and Rp 2,851 per RM.
The difference arising from translation of statements of financial position and comprehensive income accounts are recognized in other comprehensive income.
Selisih kurs karena penjabaran akun-akun laporan posisi keuangan dan laba rugi komprehensif diakui dalam pendapatan komprehensif lain. b.
Penerapan Pernyataan dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan Efektif 1 Januari 2012
b.
Adoption of Statements and Interpretations of Financial Accounting Standards Effective January 1, 2012
Efektif tanggal 1 Januari 2012, Grup menerapkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) berikut:
The Group has adopted the following Statement of Financial Accounting Standard (PSAK) effective January 1, 2012:
PSAK No. 60, “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”, mensyaratkan pengungkapan yang lebih luas atas manajemen risiko keuangan entitas dibandingkan dengan PSAK No. 50 (Revisi 2006), ”Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan”. Persyaratan tersebut adalah sebagai berikut:
PSAK No. 60, “Financial Instruments: Disclosures”, which requires more extensive disclosures of an entity’s financial risk management compared to PSAK No. 50 (Revised 2006), “Financial Instruments: Presentation and Disclosures”. The requirements consist of the following:
a.
a.
Signifikansi instrumen keuangan terhadap posisi dan kinerja keuangan entitas. Pengungkapan ini mencakup banyak persyaratan yang sebelumnya terdapat dalam PSAK No. 50 (Revisi 2006).
- 16 -
The significance of financial instruments for an entity’s financial position and performance. These disclosures incorporate many of the requirements previously in PSAK No. 50 (Revised 2006).
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (dahulu PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) dan Entitas Anak Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 Serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2012 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2011 yang Tidak Diaudit), dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2011, 2010 dan 2009
b.
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (formerly PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) and Its Subsidiaries Notes to Consolidated Financial Statements As of March 31, 2012 and December 31, 2011, 2010 and 2009 and For the Three-Month Period Ended March 31, 2012 (With Unaudited Comparative Figures for the Three-Month Period Ended March 31, 2010) and For the Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009
d.
Informasi kualitatif dan kuantitatif mengenai eksposur terhadap risiko yang timbul dari instrumen keuangan, termasuk pengungkapan minimum yang spesifik mengenai risiko kredit, risiko likuiditas dan risiko pasar. Pengungkapan kualitatif menjelaskan tujuan manajemen, kebijakan dan proses dalam mengelola risiko- risiko tersebut. Pengungkapan kuantitatif menyediakan informasi mengenai tingkatan eksposur risiko dari entitas, berdasarkan informasi yang disediakan secara internal kepada manajemen kunci.
Qualitative and quantitative information about exposure to risks arising from financial instruments, including specified minimum disclosures about credit risk, liquidity risk and market risk. The qualitative disclosures describe management’s objectives, policies and processes for managing those risks. The quantitative disclosures provide information about the extent to which the entity is exposed to risk, based on information provided internally to the entity’s key management personnel.
Berikut ini adalah PSAK baru dan revisi dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang diterapkan untuk tahun buku yang dimulai1 Januari 2012, yang relevan namun tidak berdampak material terhadap laporan keuangan konsolidasian Grup:
The following are the new and revised PSAK’s and Interpretations of Financial Accounting Standards (ISAKs) adopted effective January 1, 2012 which are relevant but do not have material impact to the Group’s consolidated financial statements:
PSAK
PSAK
(1)
PSAK No. 10 (Revisi 2010), Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing
(1)
PSAK No. 10 (Revised 2010), The Effects of Changes in Foreign Exchange Rates
(2)
PSAK No. 16 (Revisi 2011), Aset Tetap
(2)
PSAK No. 16 (Revised 2011), Property, Plant, and Equipment
(3)
PSAK No. 24 (Revisi 2010), Imbalan Kerja
(3)
PSAK No. 24 (Revised Employee Benefits
2010),
(4)
PSAK No. 26 (Revisi 2011), Biaya Pinjaman
(4)
PSAK No. 26 Borrowing Costs
2011),
(5)
PSAK No. 30 (Revisi 2011), Sewa
(5)
PSAK No. 30 (Revised 2011), Leases
(6)
PSAK No. 33 (Revisi 2011), Aktivitas Pengupasan Lapisan Tanah dan Pengelolaan Lingkungan Hidup pada Pertambangan Umum
(6)
PSAK No. 33 (Revised 2011), Accounting of Land Stripping Activities and Environmental Management in General Mining
(7)
PSAK No. 46 (Revisi 2010), Pajak Penghasilan
(7)
PSAK No. 46 (Revised 2010), Income Taxes
(8)
PSAK No. 50 (Revisi 2010), Instrumen Keuangan: Penyajian
(8)
PSAK No. 50 (Revised 2010), Financial Instruments: Presentation
(9)
PSAK No. 55 (Revisi 2011), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran
(9)
PSAK No. 55 (Revised 2011), Financial Instruments: Recognition and Measurement
- 17 -
(Revised
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (dahulu PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) dan Entitas Anak Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 Serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2012 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2011 yang Tidak Diaudit), dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2011, 2010 dan 2009
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (formerly PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) and Its Subsidiaries Notes to Consolidated Financial Statements As of March 31, 2012 and December 31, 2011, 2010 and 2009 and For the Three-Month Period Ended March 31, 2012 (With Unaudited Comparative Figures for the Three-Month Period Ended March 31, 2010) and For the Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009
(10) PSAK No. 56 (Revisi 2011), Laba Per Saham
(10) PSAK No. 56 (Revised Earnings per Share
2011),
(11) PSAK No. 64, Aktivitas Eksplorasi dan Evaluasi pada Pertambangan Sumber Daya Mineral
(11) PSAK No. 64, Exploration for and Evaluation of Mineral Resources
ISAK
ISAK
(1)
ISAK No. 15, PSAK 24 - Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya
(1)
ISAK No. 15, PSAK 24 - The Limit on a Defined Benefit Asset, Minimum Funding Requirements and Their Interaction
(2)
ISAK No. 20, Pajak Penghasilan Perubahan dalam Status Pajak Entitas atau Para Pemegang Sahamnya
(2)
ISAK No. 20, Income Taxes-Changes in the Tax Status of an Entity or its Shareholders
(3)
ISAK No. 23, Sewa Operasi - Insentif
(3)
ISAK No. 23, Operating LeasesIncentives
(4)
ISAK No. 24, Evaluasi Substansi Beberapa Transaksi yang Melibatkan Suatu Bentuk Legal Sewa
(4)
ISAK No. 24, Evaluating the Substance of Transactions Involving the Legal Form of a Lease
Berikut ini adalah PSAK baru dan revisi dan ISAK yang diterapkan untuk tahun buku yang dimulai 1 Januari 2012 tetapi tidak relevan terhadap laporan keuangan konsolidasian Grup:
The following are the new and revised PSAKs and ISAKs effective January 1, 2012 but are irrelevant to the Group’s consolidated financial statements:
PSAK
PSAK
(1)
PSAK No. 13 (Revisi 2011), Properti Investasi
(1)
PSAK No. 13 (Revised Investment Property
(2)
PSAK No. 18 (Revisi 2010), Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya
(2)
PSAK No. 18 (Revised 2010), Accounting and Reporting by Retirement Benefit Plans
(3)
PSAK No. 28 (Revisi 2011), Akuntansi Kontrak Asuransi Kerugian
(3)
PSAK No. 28 Accounting for Contracts
(4)
PSAK No. 34 (Revisi 2010), Kontrak Konstruksi
(4)
PSAK No. 34 (Revised Construction Contract
(5)
PSAK No. 36 (Revisi 2011), Akuntansi Kontrak Asuransi Jiwa
(5)
PSAK No. Accounting Contracts
(6)
PSAK No. 45 (Revisi 2011), Pelaporan Keuangan Entitas Nirlaba
(6)
PSAK No. 45 (Revised 2011), Financial Reporting for Non-profit Entity
(7)
PSAK No. 53 (Revisi Pembayaran Berbasis Saham
(7)
PSAK No. 53 (Revised 2010), Share Based Payment
2010),
- 18 -
36 for
2011),
(Revised 2011), Loss Insurance
2010),
(Revised 2011), Life Insurance
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (dahulu PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) dan Entitas Anak Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 Serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2012 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2011 yang Tidak Diaudit), dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2011, 2010 dan 2009
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (formerly PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) and Its Subsidiaries Notes to Consolidated Financial Statements As of March 31, 2012 and December 31, 2011, 2010 and 2009 and For the Three-Month Period Ended March 31, 2012 (With Unaudited Comparative Figures for the Three-Month Period Ended March 31, 2010) and For the Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009
(8)
PSAK No. 61, Akuntansi Hibah Pemerintah dan Pengungkapan Bantuan Pemerintah
(8)
PSAK No. 61, Accounting of Government Grants and Disclosure of Government Assistance
(9)
PSAK No. 62, Kontrak Asuransi
(9)
PSAK No. 62, Insurance Contracts
(10) PSAK No. 63, Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi
(10) PSAK No. 63, Financial Reporting in Hyperinflationary Economies
ISAK
ISAK
(1)
ISAK No. 13, Lindung Nilai Investasi Neto dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri.
(1)
ISAK No. 13, Hedges of a Net Investment in a Foreign Operation.
(2)
ISAK No. 16, Perjanjian Konsesi Jasa
(2)
ISAK No. 16, Service Concession Agreement
(3)
ISAK No. 18, Bantuan Pemerintah Tidak Ada Relasi Spesifik dengan Aktivitas Operasi
(3)
ISAK No. 18, Government Assistance - No Specific Relation with Operating Activity
(4)
ISAK No. 19, Penerapan Pendekatan Penyajian Kembali dalam PSAK 63: Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi
(4)
ISAK No. 19, Applying the Restatement Approach under PSAK 63: Financial Reporting in Hyperinflationary Economies
(5)
ISAK No. 22, Perjanjian Konsesi Jasa: Pengungkapan
(5)
ISAK No. 22, Service Concession Arrangements: Disclosures
(6)
ISAK No. 25, Hak atas Tanah
(6)
ISAK No. 25, Landrights
(7)
ISAK No. 26, Penilaian Ulang Derivatif Melekat
(7)
ISAK No. 26, Reassessment Embedded Derivatives
of
PPSAK
PPSAK
1.
PPSAK No. 7, Pencabutan PSAK 44: Akuntansi Aktivitas Pengembangan Real Estat
1.
PPSAK No. 7, Withdrawal of PSAK 44: Accounting for Real Estate Development Activities
2.
PPSAK No. 8, Pencabutan PSAK 27: Akuntansi Perkoperasian
2.
PPSAK No. 8, Withdrawal of PSAK 27: Accounting for Cooperatives
3.
PPSAK No. 9, Pencabutan ISAK 5: Interprestasi atas Par. 14 PSAK 50 (1998) tentang Pelaporan Perubahan Nilai Wajar Investasi Efek dalam Kelompok Tersedia untuk Dijual
3.
PPSAK No. 9, Withdrawal of ISAK 5: Interpretation on Par. 14 PSAK 50 (1998) Regarding Reporting of Changes in Fair Value of Available for Sale Investment Securities
4.
PPSAK No. 11, Pencabutan PSAK 39: Akuntansi Kerja Sama Operasi
4.
PPSAK No. 11, Withdrawal of PSAK 39: Accounting for Joint Venture
- 19 -
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (dahulu PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) dan Entitas Anak Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 Serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2012 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2011 yang Tidak Diaudit), dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2011, 2010 dan 2009
c.
Prinsip Konsolidasian Kombinasi Bisnis
dan
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (formerly PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) and Its Subsidiaries Notes to Consolidated Financial Statements As of March 31, 2012 and December 31, 2011, 2010 and 2009 and For the Three-Month Period Ended March 31, 2012 (With Unaudited Comparative Figures for the Three-Month Period Ended March 31, 2010) and For the Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009
Akuntansi
c.
Principles of Consolidation and Accounting for Business Combination
Prinsip Konsolidasian
Principles of Consolidation
Efektif tanggal 1 Januari 2011, Grup menerapkan secara retrospektif PSAK No. 4 (Revised 2009), “Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri”, kecuali untuk hal-hal berikut yang diterapkan secara prospektif: (i) kerugian dari entitas anak yang menghasilkan saldo defisit pada kepentingan nonpengendali (“KNP”); (ii) kehilangan pengendalian atas entitas anak; (iii) perubahan persentase kepemilikan entitas anak yang tidak mengakibatkan kehilangan pengendalian; (iv) hak suara potensial dalam menentukan eksistensi pengendalian; (v) konsolidasi entitas anak yang dibatasi dalam jangka waktu yang panjang.
Effective January 1, 2011, the Group retrospectively adopted PSAK No. 4 (Revised 2009), “Consolidated and Separate Financial Statements”, except for the following items that were applied prospectively: (i) losses of a subsidiary that result in a deficit balance to noncontrolling interests (“NCI”); (ii) loss of control over a subsidiary; (iii) change in the ownership interest in a subsidiary that does not result in a loss of control; (iv) potential voting rights in determining the existence of control; (v) consolidation of a subsidiary that is subject to long-term restriction.
Kebijakan Akuntansi 1 Januari 2011
Tanggal
Accounting Policies Effective January 1, 2011
Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Perusahaan dan entitas anak seperti yang disebutkan pada Catatan 1c.
The consolidated financial statements include the accounts of the Group mentioned in Note 1c.
Seluruh transaksi dan saldo akun antar perusahaan yang signifikan (termasuk laba atau rugi yang belum direalisasi) telah dieliminasi.
All significant intercompany transactions and account balances (including the related significant unrealized gains or losses) have been eliminated.
Entitas anak dikonsolidasikan secara penuh sejak tanggal akuisisi, yaitu tanggal Perusahaan memperoleh pengendalian, sampai dengan tanggal Perusahaan kehilangan pengendalian. Pengendalian dianggap ada ketika Perusahaan memiliki secara langsung atau tidak langsung melalui entitas anak, lebih dari setengah kekuasaan suara entitas, kecuali dalam keadaan yang jarang dapat ditunjukkan secara jelas bahwa kepemilikan tersebut tidak diikuti dengan pengendalian. Dalam kondisi tertentu, pengendalian juga ada ketika Grup memiliki setengah atau kurang kekuasaan suara suatu entitas.
Subsidiaries are fully consolidated from the date of acquisition, being the date on which the Company obtained control, and continue to be consolidated until the date such control ceases. Control is presumed to exist if the Company owns, directly or indirectly through Subsidiaries, more than a half of the voting power of an entity unless, in exceptional circumstances, it can be clearly demonstrated that such ownership does not constitute control. Control also exists under certain circumstances even the Group owns half or less of the voting power of an entity.
Rugi entitas anak yang tidak dimiliki secara penuh diatribusikan pada KNP bahkan jika hal ini mengakibatkan KNP mempunyai saldo defisit.
Losses of a non-wholly owned subsidiary are attributed to the NCI even if that results in a deficit balance.
Efektif
- 20 -
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (dahulu PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) dan Entitas Anak Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 Serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2012 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2011 yang Tidak Diaudit), dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2011, 2010 dan 2009
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (formerly PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) and Its Subsidiaries Notes to Consolidated Financial Statements As of March 31, 2012 and December 31, 2011, 2010 and 2009 and For the Three-Month Period Ended March 31, 2012 (With Unaudited Comparative Figures for the Three-Month Period Ended March 31, 2010) and For the Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009
Perubahan dalam bagian kepemilikan entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian dicatat sebagai transaksi ekuitas.
Changes in ownership interest in a subsidiary that do not result in a loss of control are accounted for as equity transactions.
Jika kehilangan pengendalian atas suatu entitas anak, maka Perusahaan:
In case of loss of control over a subsidiary, the Company:
•
menghentikan pengakuan aset (termasuk setiap goodwill) dan liabilitas entitas anak;
•
derecognizes the assets (including goodwill) and liabilities of the subsidiary;
•
menghentikan pengakuan tercatat setiap KNP;
jumlah
•
derecognizes the carrying amount of any NCI;
•
menghentikan pengakuan akumulasi selisih penjabaran, yang dicatat di ekuitas, bila ada;
•
derecognizes the cumulative translation differences, recorded in equity, if any;
•
mengakui nilai wajar pembayaran yang diterima;
•
recognizes the fair value of the consideration received;
•
mengakui setiap sisa investasi pada nilai wajarnya;
•
recognizes the fair value of any investment retained;
•
mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan sebagai keuntungan atau kerugian dalam komponen laporan laba rugi; dan
•
recognizes any surplus or deficit in profit or loss; and
•
mereklasifikasi bagian induk Perusahaan atas komponen yang sebelumnya diakui sebagai pendapatan komprehensif lain ke komponen laporan laba rugi, atau mengalihkan secara langsung ke saldo laba.
•
reclassifies the parent’s share of components previously recognized in other comprehensive income to profit or loss or retained earnings, as appropriate.
NCI represents the portion of the profit or loss and net assets of the Subsidiaries attributable to equity interests that are not owned directly or indirectly by the Company, which are presented in the consolidated statements of comprehensive income and under the equity section of the consolidated statements of financial position, respectively, separately from the corresponding portion attributable to the owners of the Company.
KNP mencerminkan bagian atas laba atau rugi dan aset neto dari entitas anak yang tidak dapat diatribusikan secara langsung maupun tidak langsung oleh Perusahaan, yang masing-masing disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan dalam ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari bagian yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk.
- 21 -
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (dahulu PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) dan Entitas Anak Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 Serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2012 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2011 yang Tidak Diaudit), dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2011, 2010 dan 2009
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (formerly PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) and Its Subsidiaries Notes to Consolidated Financial Statements As of March 31, 2012 and December 31, 2011, 2010 and 2009 and For the Three-Month Period Ended March 31, 2012 (With Unaudited Comparative Figures for the Three-Month Period Ended March 31, 2010) and For the Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009
Kebijakan Akuntansi Sebelum Tanggal 1 Januari 2011
Accounting Policies January 1, 2011
Sebelum tanggal 1 Januari 2011, kerugian yang menjadi bagian dari KNP pada entitas anak tertentu yang tidak dimiliki secara penuh yang sudah melebihi bagiannya dalam modal disetor anak-anak tersebut dibebankan sementara kepada pemegang saham pengendali, kecuali terdapat kewajiban yang mengikat KNP untuk menutupi kerugian tersebut. Laba entitas anak tersebut pada periode berikutnya terlebih dahulu akan dialokasikan kepada pemegang saham pengendali sampai seluruh bagian kerugian KNP yang dibebankan kepada pemegang saham pengendali dapat ditutup.
Prior to January 1, 2011, losses attributable to the NCI in certain non-wholly owned subsidiaries that have exceeded the NCI’s portion in the equity of the said subsidiaries were temporarily charged against the controlling shareholder unless the NCI has a binding obligation to cover these losses. Subsequent profits of the said subsidiaries shall be allocated to the controlling shareholder until the NCI's share of losses previously absorbed by the controlling shareholder has been recovered.
Kombinasi Bisnis
Business Combinations
Kebijakan Akuntansi 1 Januari 2011
Efektif
Prior
to
Tanggal
Accounting Policies Effective January 1, 2011
Efektif tanggal 1 Januari 2011, Grup secara prospektif menerapkan PSAK No. 22 (Revisi 2010), “Kombinasi Bisnis”, yang diterapkan untuk kombinasi bisnis yang terjadi pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011.
Effective on January 1, 2011, the Group prospectively adopted PSAK No. 22 (Revised 2010), “Business Combination”, applicable for business combinations that occur on or after January 1, 2011.
Kombinasi bisnis dicatat dengan menggunakan metode akuisisi. Biaya perolehan dari sebuah akuisisi diukur pada nilai agregat imbalan yang dialihkan, diukur pada nilai wajar pada tanggal akuisisi dan jumlah setiap KNP pada pihak yang diakuisisi. Untuk setiap kombinasi bisnis, pihak pengakuisisi mengukur KNP pada entitas yang diakuisi baik pada nilai wajar ataupun pada proporsi kepemilikan KNP atas aset neto yang teridentifikasi dari entitas yang diakuisisi. Biaya-biaya akusisi yang timbul dibebankan langsung dan disertakan dalam beban administrasi.
Business combinations are accounted for using the purchase method. The cost of an acquisition is measured as the aggregate of the consideration transferred, measured at acquisition date fair value and the amount of any NCI in the acquiree. For each business combination, the acquirer measures the NCI in the acquiree either at fair value or at the proportionate share of the acquiree’s identifiable net assets. Acquisition costs incurred are directly expensed and included in administrative expenses.
Ketika melakukan akuisisi atas sebuah bisnis, Perusahaan mengklasifikasikan dan menentukan aset keuangan yang diperoleh dan liabilitas keuangan yang diambil alih berdasarkan pada persyaratan kontraktual, kondisi ekonomi dan kondisi terkait lain yang ada pada tanggal akuisisi.
When the Company acquires a business, it assesses the financial assets acquired and liabilities assumed for appropriate classification and designation in accordance with the contractual terms, economic circumstances and pertinent conditions as at the acquisition date.
Dalam suatu kombinasi bisnis yang dilakukan secara bertahap, pada tanggal akuisisi, pihak pengakuisisi mengukur kembali nilai wajar kepentingan ekuitas yang dimiliki sebelumnya pada pihak yang diakuisisi dan mengakui keuntungan atau kerugian yang dihasilkan dalam komponen laba rugi.
If the business combination is achieved in stages, the acquisition date fair value of the acquirer’s previously held equity interest in the acquiree is remeasured to fair value at the acquisition date through profit or loss.
- 22 -
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (dahulu PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) dan Entitas Anak Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 Serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2012 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2011 yang Tidak Diaudit), dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2011, 2010 dan 2009
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (formerly PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) and Its Subsidiaries Notes to Consolidated Financial Statements As of March 31, 2012 and December 31, 2011, 2010 and 2009 and For the Three-Month Period Ended March 31, 2012 (With Unaudited Comparative Figures for the Three-Month Period Ended March 31, 2010) and For the Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009
Imbalan kontijensi yang dialihkan oleh pihak pengakuisisi diakui pada nilai wajar tanggal akuisisi. Perubahan nilai wajar atas imbalan kontijensi setelah tanggal akuisisi yang diklasifikasikan sebagai aset atau liabilitas, akan diakui dalam komponen laba rugi atau pendapatan komprehensif lain sesuai dengan PSAK No. 55 (Revisi 2011). Jika diklasifikasikan sebagai ekuitas, imbalan kontijensi tidak diukur kembali dan penyelesaian selanjutnya diperhitungkan dalam ekuitas.
Any contingent consideration to be transferred by the acquirer will be recognized at fair value at the acquisition date. Subsequent changes to the fair value of the contingent consideration which is deemed to be an asset or liability, will be recognized in accordance with PSAK No. 55 (Revised 2011) either in profit or loss or as other comprehensive income. If the contingent consideration is classified as equity, it should not be measured until it is finally settled within equity.
Pada tanggal akusisi, goodwill awalnya diukur pada harga perolehan yang merupakan selisih lebih nilai agregat dari imbalan yang dialihkan dan jumlah setiap KNP atas selisih jumlah dari aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih. Jika imbalan tersebut kurang dari nilai wajar aset neto entitas anak yang diakuisisi, selisih tersebut diakui sebagai ‘‘Keuntungan dari akuisisi saham” dalam komponen laba rugi.
At acquisition date, goodwill is initially measured at cost being the excess of the aggregate of the consideration transferred and the amount recognized for NCI over the net identifiable assets acquired and liabilities assumed. If this consideration is lower than the fair value of the net assets of the subsidiary acquired, the difference is recognized as “Gain on bargain purchase of subsidiaries” in profit or loss.
Setelah pengakuan awal, goodwill diukur pada jumlah tercatat dikurangi akumulasi kerugian penurunan nilai. Untuk tujuan uji penurunan nilai, goodwill yang diperoleh dari suatu kombinasi bisnis, sejak tanggal akuisisi dialokasikan kepada setiap Unit Penghasil Kas (“UPK”) dari Grup yang diharapkan akan menerima manfaat dari sinergi kombinasi tersebut, terlepas dari apakah aset atau liabilitas lain dari pihak yang diakuisisi ditetapkan atas UPK tersebut.
After initial recognition, goodwill is measured at cost less any accumulated impairment losses. For the purpose of impairment testing, goodwill acquired in a business combination is, from the acquisition date, allocated to each of the Group’s cash-generating units (“CGUs”) that are expected to benefit from the combination, irrespective of whether other assets or liabilities of the acquiree are assigned to those CGUs.
Jika goodwill telah dialokasikan pada suatu UPK dan operasi tertentu atas UPK tersebut dihentikan, maka goodwill yang diasosiasikan dengan operasi yang dihentikan tersebut termasuk dalam jumlah tercatat operasi tersebut ketika menentukan keuntungan atau kerugian dari pelepasan. Goodwill yang dilepaskan tersebut diukur berdasarkan nilai relatif operasi yang dihentikan dan porsi UPK yang ditahan.
Where goodwill forms part of a CGU and part of the operation within that CGU is disposed of, the goodwill associated with the operation disposed of is included in the carrying amount of the operation when determining the gain or loss on disposal of the operation. Goodwill disposed of in this circumstance is measured based on the relative values of the operation disposed of and the portion of the CGU retained.
Kebijakan Akuntansi Sebelum Tanggal 1 Januari 2011
Accounting Policies January 1, 2011
Sebagai perbandingan, kebijakan akuntansi kombinasi bisnis sebelum tanggal 1 Januari 2011 adalah sebagai berikut:
In comparison to the above, the following were the accounting policies applied on business combinations prior to January 1, 2011:
- 23 -
Prior
to
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (dahulu PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) dan Entitas Anak Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 Serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2012 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2011 yang Tidak Diaudit), dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2011, 2010 dan 2009
d.
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (formerly PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) and Its Subsidiaries Notes to Consolidated Financial Statements As of March 31, 2012 and December 31, 2011, 2010 and 2009 and For the Three-Month Period Ended March 31, 2012 (With Unaudited Comparative Figures for the Three-Month Period Ended March 31, 2010) and For the Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009
•
kombinasi bisnis dicatat dengan menggunakan metode pembelian. Biaya-biaya transaksi yang secara langsung dapat diatribusikan pada akusisi merupakan bagian dari harga perolehan akuisisi. KNP (sebelumnya dikenal sebagai hak minoritas) diukur berdasarkan proporsi atas nilai tercatat aset neto teridentifikasi;
•
business combinations were accounted for using the purchase method. Transaction costs directly attributable to the acquisition formed part of the acquisition costs. The NCI (formerly known as minority interest) was measured at the book value of the proportionate share of the acquiree’s identifiable net assets;
•
kombinasi bisnis yang diperoleh secara bertahap diakui sebagai tahap-tahap yang terpisah. Tambahan kepemilikan saham tidak mempengaruhi goodwill yang telah diakui sebelumnya;
•
business combinations achieved in stages were accounted for as separate steps. Any additional acquired equity interest did not affect previously recognized goodwill;
•
imbalan kontijensi diakui jika, dan hanya jika, Grup mempunyai kewajiban kini, kemungkinan besar arus ekonomis keluar akan terjadi dan dapat diestimasi secara andal. Penyesuaian setelah tanggal akuisisi terhadap imbalan kontijensi diakui sebagai bagian dari goodwill.
•
contingent consideration was recognized if, and only if, the Group had a present obligation, the economic outflow was more likely than not and a reliable estimate was determinable. Subsequent adjustments to the contingent consideration were recognized as part of goodwill.
Transaksi dan Saldo Dalam Mata Uang Asing 1.
Mata Uang Pelaporan
Fungsional
d.
dan
Foreign Currency Translation
1.
Items included in the financial statements of each of the Group’s subsidiaries are measured using the currency of the primary economic environment in which the Group operates (the functional currency).
Akun-akun yang tercakup dalam laporan keuangan setiap entitas anak Grup diukur menggunakan mata uang dari lingkungan ekonomi utama dimana Grup beroperasi (mata uang fungsional). 2.
Functional and Reporting Currencies
2.
Transaksi dan Saldo
Transactions and Balances Transactions during the period involving foreign currencies are recorded at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. At the consolidated statements of financial position date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are adjusted using the Bank Indonesia’s middle rates of exchange prevailing at that date. The resulting gains or losses are credited or charged to current operations.
Transaksi-transaksi selama periode berjalan dalam mata uang selain Rupiah dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing disesuaikan dengan kurs Bank Indonesia untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian periode yang bersangkutan.
- 24 -
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (dahulu PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) dan Entitas Anak Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 Serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2012 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2011 yang Tidak Diaudit), dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2011, 2010 dan 2009
Keuntungan atau kerugian selisih kurs atas aset dan liabilitas moneter merupakan selisih antara biaya perolehan diamortisasi dalam Rupiah atau mata uang asing pada awal periode yang disesuaikan dengan bunga efektif dan pembayaran selama periode berjalan dengan biaya perolehan diamortisasi dalam mata uang asing yang dijabarkan kedalam Rupiah atau mata uang asing menggunakan kurs yang berlaku pada akhir periode.
The foreign exchange gains or losses on monetary assets and liabilities is the difference between amortized cost either in Rupiah or foreign currency at the beginning of the period, adjusted for effective interest and payments during the period, and the amortized cost in foreign currency translated either into Rupiah or foreign currency at the exchange rate at the end of the period.
Pada tanggal 31 Maret 2012 serta 31 Desember 2011, 2010 dan 2009, kurs konversi yang digunakan Grup adalah sebagai berikut:
As of March 31, 2012 and December 31, 2011, 2010 and 2009 the conversion rates used by the Group are as follows:
31 Maret/ March 31, 2012 Rp Dolar Amerika Serikat Dolar Australia Dolar Singapura Ringgit Malaysia Euro
3.
e.
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (formerly PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) and Its Subsidiaries Notes to Consolidated Financial Statements As of March 31, 2012 and December 31, 2011, 2010 and 2009 and For the Three-Month Period Ended March 31, 2012 (With Unaudited Comparative Figures for the Three-Month Period Ended March 31, 2010) and For the Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009
9.180 9.555 7.309 2.996 12.259
2011 Rp
31 Desember/ December 31, 2010 Rp
9.068 9.203 6.974 2.853 11.739
8.991 9.142 6.981 2.916 11.956
Perusahaan Grup
2009 Rp 9.400 8.432 6.698 2.747 13.510
U.S. Dollar Australian Dollar Singapore Dollar Malaysian Ringgit Euro
3. Group Companies
Hasil usaha dan posisi keuangan dari anak perusahaan Grup yang memiliki mata uang fungsional yang berbeda dengan mata uang pelaporan, dijabarkan pada mata uang pelaporan sebagai berikut:
The results and financial position of all the Group subsidiaries that have a functional currency different from the reporting currency are translated into the reporting currency as follows:
a.
aset dan liabilitas dari setiap laporan posisi keuangan yang disajikan, dijabarkan pada kurs penutup pada tanggal laporan posisi keuangan;
a.
assets and liabilities for each statement of financial position presented are translated at the closing rate at the date of that statement of financial position;
b.
penghasilan dan beban untuk setiap laporan laba rugi dijabarkan menggunakan kurs rata-rata; dan
b.
income and expenses for each the statements of income are translated at average exchange rates; and
c.
seluruh selisih kurs yang timbul diakui dalam pendapatan komprehensif lain.
c.
all resulting exchange differences are recognized in other comprehensive income.
Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi
e.
Transactions with Related Parties Effective January 1, 2011, the Group has adopted PSAK No. 7 (Revised 2010), “Related Party Disclosures”.
Efektif 1 Januari 2011, Grup menerapkan PSAK No. 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihak Berelasi”.
- 25 -
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (dahulu PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) dan Entitas Anak Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 Serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2012 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2011 yang Tidak Diaudit), dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2011, 2010 dan 2009
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (formerly PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) and Its Subsidiaries Notes to Consolidated Financial Statements As of March 31, 2012 and December 31, 2011, 2010 and 2009 and For the Three-Month Period Ended March 31, 2012 (With Unaudited Comparative Figures for the Three-Month Period Ended March 31, 2010) and For the Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009
Pihak berelasi adalah orang atau perusahaan yang terkait dengan Grup:
A party is considered to be related to the Group if:
1)
1)
langsung, atau tidak langsung yang melalui satu atau lebih perantara, jika suatu pihak:
directly, or indirectly through one or more intermediaries, the party:
i.
mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada dibawah pengendalian bersama dengan Grup;
i.
controls, is controlled by, or is under common control with, the Group;
ii.
memiliki kepentingan dalam Grup yang memberikan pengaruh signifikan atas Grup; atau
ii.
has an interest in the Group that gives it significant influence over the Group; or,
iii.
memiliki pengendalian bersama atas Grup;
iii.
has joint control over the Group;
2)
perusahaan asosiasi;
2)
the party is an associate of the Group;
3)
perusahaan ventura bersama dimana Grup sebagai venturer;
3)
the party is a joint venture in which the Group is a venturer;
4)
pihak tersebut adalah anggota dari personil manajemen kunci Grup atau Induk Perusahaan;
4)
the party is a member of the key management personnel of the Group or its parent;
5)
anggota keluarga dekat dari individu yang diuraikan dalam butir (a) atau (d);
5)
the party is a close member of the family of any individual referred to in (a) or (d);
6)
entitas yang dikendalikan, dikendalikan bersama atau dipengaruhi signifikan oleh, atau dimana hak suara signifikan atas entitas tersebut, langsung maupun tidak langsung dimiliki oleh, individu seperti diuraikan dalam butir (d) atau (e); atau
6)
the party is an entity that is controlled, jointly controlled or significantly influenced by or for which significant voting power in such entity resides with, directly or indirectly, any individual referred to in (d) or (e); or
7)
suatu program imbalan pasca - kerja untuk imbalan kerja dari Grup, atau entitas lain yang terkait dengan Grup.
7)
the party is a post employment benefit plan for the benefit of employees of the Group, or of any entity that is a related party of the Group.
Sebelum 1 Januari 2011, Grup menerapkan PSAK No. 7 (1994), “Pengungkapan Pihakpihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa”.
Prior to January 1, 2011, the Group adopted PSAK No. 7 (1994), “Related Party Disclosures”.
Semua transaksi signifikan dengan pihak berelasi, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan, persyaratan dan kondisi yang sama dengan pihak ketiga diungkapkan dalam laporan keuangan konsolidasian.
All significant transactions with related parties, whether or not done under similar terms and conditions as those done with third parties, are disclosed in the consolidated financial statements.
- 26 -
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (dahulu PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) dan Entitas Anak Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 Serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2012 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2011 yang Tidak Diaudit), dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2011, 2010 dan 2009
f.
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (formerly PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) and Its Subsidiaries Notes to Consolidated Financial Statements As of March 31, 2012 and December 31, 2011, 2010 and 2009 and For the Three-Month Period Ended March 31, 2012 (With Unaudited Comparative Figures for the Three-Month Period Ended March 31, 2010) and For the Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009
Penggunaan Estimasi
f.
Manajemen membuat estimasi dan asumsi dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian yang mempengaruhi jumlahjumlah yang dilaporkan atas aset, liabilitas, pendapatan dan beban. Realisasi dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi. Revisi estimasi akuntansi diakui dalam periode yang sama pada saat terjadinya revisi estimasi atau pada periode masa depan yang terkena dampak. g.
Management makes estimates and assumptions in the preparation of the consolidated financial statements which affect the reported amounts of assets, liabilities, revenues and expenses. Actual results could differ from those estimates. Revisions to accounting estimates are recognized in the period in which the estimate is revised and in any future periods affected.
Kas dan Setara Kas
g.
Kas terdiri dari kas dan bank. Setara kas adalah semua investasi yang bersifat jangka pendek dan sangat likuid yang dapat segera dikonversikan menjadi kas dengan jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal penempatannya, dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi pencairannya. h.
Use of Estimates
Cash and Cash Equivalents Cash consists of cash on hand and in banks. Cash equivalents are short-term, highly liquid investments that are readily convertible to known amounts of cash with original maturities of three (3) months or less from the date of placements, and which are not used as collateral and are not restricted.
Instrumen Keuangan
h.
Financial Instruments
Efektif 1 Januari 2010, Grup menerapkan PSAK No. 50 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pelaporan” dan PSAK No. 55 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”.
Effective January 1, 2010, the Group adopted PSAK No. 50 (Revised 2006), “Financial Instruments: Presentation and Disclosures” and PSAK No. 55 (Revised 2006), “Financial Instruments: Recognition and Measurement”.
Grup mengakui aset keuangan atau liabilitas keuangan pada laporan posisi keuangan konsolidasian jika, dan hanya jika, Grup menjadi salah satu pihak dalam ketentuan pada kontrak instrumen tersebut. Pembelian atau penjualan yang lazim atas instrumen keuangan diakui pada tanggal penyelesaian.
The Group recognizes a financial asset or a financial liability in the consolidated statements of financial position when it becomes a party to the contractual provisions of the instrument. All regular way purchases and sales of financial instruments are recognized on settlement date.
Instrumen keuangan pada pengakuan awal diukur pada nilai wajarnya, yang merupakan nilai wajar kas yang diserahkan (dalam hal aset keuangan) atau yang diterima (dalam hal liabilitas keuangan). Nilai wajar kas yang diserahkan atau diterima ditentukan dengan mengacu pada harga transaksi atau harga pasar yang berlaku. Jika harga pasar tidak dapat ditentukan dengan andal, maka nilai wajar kas yang diserahkan atau diterima dihitung berdasarkan estimasi total seluruh pembayaran atau penerimaan kas masa depan, yang didiskontokan menggunakan suku bunga pasar yang berlaku untuk instrumen sejenis dengan jatuh tempo yang sama atau hampir sama. Pengukuran awal instrumen keuangan, kecuali untuk instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, termasuk biaya transaksi.
Financial instruments are recognized initially at fair value, which is the fair value of the consideration given (in case of an asset) or received (in case of a liability). The fair value of the consideration given or received is determined by reference to the transaction price or other market prices. If such market prices are not reliably determinable, the fair value of the consideration is estimated as the sum of all future cash payments or receipts, discounted using the prevailing market rates of interest for similar instruments with similar maturities. The initial measurement of financial instruments, except for financial instruments at fair value through profit and loss (FVPL), includes transaction costs.
- 27 -
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (dahulu PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) dan Entitas Anak Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 Serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2012 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2011 yang Tidak Diaudit), dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2011, 2010 dan 2009
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (formerly PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) and Its Subsidiaries Notes to Consolidated Financial Statements As of March 31, 2012 and December 31, 2011, 2010 and 2009 and For the Three-Month Period Ended March 31, 2012 (With Unaudited Comparative Figures for the Three-Month Period Ended March 31, 2010) and For the Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009
Biaya transaksi adalah biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung pada perolehan atau penerbitan aset keuangan atau liabilitas keuangan, dimana biaya tersebut adalah biaya yang tidak akan terjadi apabila entitas tidak memperoleh atau menerbitkan instrumen keuangan. Biaya transaksi tersebut diamortisasi sepanjang umur instrumen menggunakan metode suku bunga efektif.
Transaction costs include only those costs that are directly attributable to the acquisition of a financial asset or issue of financial liability and they are incremental costs that would not have been incurred if the instrument had not been acquired or issued. Such transaction costs are amortized over the terms of the instruments based on the effective interest rate method.
Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau liabilitas keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga atau beban bunga selama periode yang relevan, menggunakan suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau penerimaan kas di masa depan selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari instrumen keuangan. Pada saat menghitung suku bunga efektif, Grup mengestimasi arus kas dengan mempertimbangkan seluruh persyaratan kontraktual dalam instrumen keuangan tersebut, tanpa mempertimbangkan kerugian kredit di masa depan, namun termasuk seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan atau diterima, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari suku bunga efektif.
Effective interest rate method is a method of calculating the amortized cost of a financial asset or a financial liability and allocating the interest income or expense over the relevant period by using an interest rate that exactly discounts estimated future cash payments or receipts through the expected life of the instruments or, when appropriate, a shorter period to the net carrying amount of the financial instruments. When calculating the effective interest, the Group estimates the future cash flows considering all contractual terms of the financial instruments including all fees and points paid or received that are an integral part of the effective interest rate.
Biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau liabilitas keuangan adalah jumlah aset keuangan atau liabilitas keuangan yang diukur pada saat pengakuan awal dikurangi pembayaran pokok, ditambah atau dikurangi dengan amortisasi kumulatif menggunakan metode suku bunga efektif yang dihitung dari selisih antara nilai awal dan nilai jatuh temponya, dan dikurangi penurunan nilai atau nilai yang tidak dapat ditagih.
Amortized cost is the amount at which the financial asset or financial liability is measured at initial recognition, minus principal repayments, plus or minus the cumulative amortization using the effective interest rate method of any difference between the initial amount recognized and the maturity amount, minus any reduction for impairment.
Pengklasifikasian instrumen keuangan dilakukan berdasarkan tujuan perolehan instrumen tersebut dan mempertimbangkan apakah instrumen tersebut memiliki kuotasi harga di pasar aktif. Pada saat pengakuan awal, Grup mengklasifikasikan instrumen keuangan dalam kategori berikut: aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, aset keuangan tersedia untuk dijual, liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, dan liabilitas keuangan lainlain; dan melakukan evaluasi kembali atas kategori-kategori tersebut pada setiap tanggal pelaporan, apabila diperlukan dan tidak melanggar ketentuan yang disyaratkan.
The classification of the financial instruments depends on the purpose for which the instruments were acquired and whether they are quoted in an active market. At initial recognition, the Group classifies its financial instruments as financial assets at FVPL, loans and receivables, held-to-maturity (HTM) investments, available for sale (AFS) financial assets, financial liabilities at FVPL and other financial liabilities; and where allowed and appropriate, re-evaluates such classifications at every reporting date.
- 28 -
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (dahulu PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) dan Entitas Anak Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 Serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2012 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2011 yang Tidak Diaudit), dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2011, 2010 dan 2009
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (formerly PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) and Its Subsidiaries Notes to Consolidated Financial Statements As of March 31, 2012 and December 31, 2011, 2010 and 2009 and For the Three-Month Period Ended March 31, 2012 (With Unaudited Comparative Figures for the Three-Month Period Ended March 31, 2010) and For the Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009
Penentuan Nilai Wajar
Determination of Fair Value
Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif pada tanggal laporan posisi keuangan adalah berdasarkan kuotasi harga pasar atau harga kuotasi penjual/dealer (bid price untuk posisi beli dan ask price untuk posisi jual), tanpa memperhitungkan biaya transaksi. Apabila bid price dan ask price yang terkini tidak tersedia, maka harga transaksi terakhir yang digunakan untuk mencerminkan bukti nilai wajar terkini, sepanjang tidak terdapat perubahan signifikan dalam perekonomian sejak terjadinya transaksi. Untuk seluruh instrumen keuangan yang tidak terdaftar pada suatu pasar aktif, maka nilai wajar ditentukan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian meliputi teknik nilai kini (net present value), perbandingan terhadap instrumen sejenis yang memiliki harga pasar yang dapat diobservasi, model harga opsi (options pricing models), dan model penilaian lainnya.
The fair value of financial instruments traded in active markets at the statements of financial position date is based on their quoted market price or dealer price quotations (bid price for long positions and ask price for short positions), without any deduction for transaction costs. When current bid and asking prices are not available, the price of the most recent transaction is used since it provides evidence of the current fair value as long as there has not been a significant change in economic circumstances since the time of the transaction. For all other financial instruments not listed in an active market, the fair value is determined by using appropriate valuation techniques. Valuation techniques include net present value techniques, comparison to similar instruments for which market observable prices exist, options pricing models, and other relevant valuation models.
Laba/Rugi Hari ke-1
Day 1 Profit/Loss
Apabila harga transaksi dalam suatu pasar yang tidak aktif berbeda dengan nilai wajar instrumen sejenis pada transaksi pasar terkini yang dapat diobservasi atau berbeda dengan nilai wajar yang dihitung menggunakan teknik penilaian dimana variabelnya merupakan data yang diperoleh dari pasar yang dapat diobservasi, maka Grup mengakui selisih antara harga transaksi dengan nilai wajar tersebut (yakni Laba/Rugi hari ke-1) dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, kecuali jika selisih tersebut memenuhi kriteria pengakuan sebagai aset yang lain. Dalam hal tidak terdapat data yang dapat diobservasi, maka selisih antara harga transaksi dan nilai yang ditentukan berdasarkan teknik penilaian hanya diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian apabila data tersebut menjadi dapat diobservasi atau pada saat instrumen tersebut dihentikan pengakuannya. Untuk masing-masing transaksi, Grup menerapkan metode pengakuan Laba/Rugi Hari ke-1 yang sesuai.
Where the transaction price in a non-active market is different from the fair value of other observable current market transactions in the same instrument or based on a valuation technique whose variables include only data from observable market, the Group recognizes the difference between the transaction price and fair value (a Day 1 profit/loss) in the consolidated statement of comprehensive income unless it qualifies for recognition as some other type of asset. In cases where the data is not observable, the difference between the transaction price and model value is only recognized in the consolidated statement of comprehensive income when the inputs become observable or when the instrument is derecognized. For each transaction, the Group determines the appropriate method of recognizing the “Day 1” profit/loss amount.
- 29 -
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (dahulu PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) dan Entitas Anak Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 Serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2012 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2011 yang Tidak Diaudit), dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2011, 2010 dan 2009
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (formerly PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) and Its Subsidiaries Notes to Consolidated Financial Statements As of March 31, 2012 and December 31, 2011, 2010 and 2009 and For the Three-Month Period Ended March 31, 2012 (With Unaudited Comparative Figures for the Three-Month Period Ended March 31, 2010) and For the Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009
Pada tanggal 31 Maret 2012, dan 31 Desember 2011, dan 2010, Grup hanya memiliki instrumen keuangan dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang dan liabilitas keuangan lain-lain. Oleh karena itu, kebijakan akuntansi yang berkaitan dengan aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo, aset keuangan tersedia untuk dijual, dan liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi tidak diungkapkan.
As of March 31, 2012 and December 31, 2011 and 2010, the Group has financial instruments under loans and receivables and other financial liabilities categories. Therefore, the accounting policies related to the financial assets at FVPL, HTM investment, AFS financial assets, and financial liabilities at FVPL were not disclosed.
Aset Keuangan
Financial Assets
Pinjaman yang Diberikan dan Piutang
Loans and Receivables
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Aset keuangan tersebut tidak dimaksudkan untuk dijual dalam waktu dekat dan tidak diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, investasi dimiliki hingga jatuh tempo atau aset tersedia untuk dijual.
Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. They are not entered into with the intention of immediate or short-term resale and are not classified as financial assets at FVPL, HTM investments or AFS financial assets.
Setelah pengukuran awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode bunga efektif, dikurangi penyisihan penurunan nilai. Biaya perolehan diamortisasi tersebut memperhitungkan premi atau diskonto yang timbul pada saat perolehan serta imbalan dan biaya yang merupakan bagian integral dari suku bunga efektif. Amortisasi dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Kerugian yang timbul akibat penurunan nilai diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
After initial measurement, loans and receivables are subsequently measured at amortized cost using the effective interest method, less allowance for impairment. Amortized cost is calculated by taking into account any discount or premium on acquisition and fees and costs that are an integral part of the effective interest rate. The amortization is included as part of interest income in the consolidated statement of comprehensive income. The losses arising from impairment are recognized in the consolidated statement of comprehensive income.
Pada tanggal 31 Maret 2012, 31 Desember 2011 dan 2010, kategori ini meliputi kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lain-lain dan piutang dari pihak berelasi yang dimiliki oleh Grup.
As of March 31, 2012, December 31, 2011 and 2010, the Group’s cash and cash equivalents, trade accounts receivable, other accounts receivable and due from a related party are included in this category.
Liabilitas Keuangan
Financial Liabilities
Liabilitas Keuangan Lain-lain
Other Financial Liabilities
Kategori ini merupakan liabilitas keuangan yang tidak dimiliki untuk diperdagangkan atau pada saat pengakuan awal tidak ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
This category pertains to financial liabilities that are not held for trading or not designated at FVPL upon the inception of the liability.
- 30 -
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (dahulu PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) dan Entitas Anak Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 Serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2012 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2011 yang Tidak Diaudit), dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2011, 2010 dan 2009
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (formerly PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) and Its Subsidiaries Notes to Consolidated Financial Statements As of March 31, 2012 and December 31, 2011, 2010 and 2009 and For the Three-Month Period Ended March 31, 2012 (With Unaudited Comparative Figures for the Three-Month Period Ended March 31, 2010) and For the Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009
Instrumen keuangan yang diterbitkan atau komponen dari instrumen keuangan tersebut, yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan lain-lain, jika substansi perjanjian kontraktual mengharuskan Grup untuk menyerahkan kas atau aset keuangan lain kepada pemegang instrumen keuangan, atau jika liabilitas tersebut diselesaikan tidak melalui penukaran kas atau aset keuangan lain atau saham sendiri yang jumlahnya tetap atau telah ditetapkan.
Issued financial instruments or their components, which are not classified as financial liabilities at FVPL are classified as other financial liabilities, where the substance of the contractual arrangement results in the Group having an obligation either to deliver cash or another financial asset to the holder, or to satisfy the obligation other than by the exchange of a fixed amount of cash or another financial asset for a fixed number of own equity shares.
Liabilitas keuangan lain-lain pada pengakuan awal diukur pada nilai wajar dan sesudah pengakuan awal diukur pada biaya perolehan diamortisasi, dengan memperhitungkan dampak amortisasi (atau akresi) berdasarkan suku bunga efektif atas premi, diskonto, dan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.
Other financial liabilities are recognized initially at fair value and are subsequently carried at amortized cost, taking into account the impact of applying the effective interest method of amortization (or accretion) for any related premium, discount, and any directly attributable transaction costs.
Pada tanggal 31 Maret 2012, 31 Desember 2011 dan 2010, kategori ini meliputi utang bank jangka pendek, utang usaha, biaya yang masih harus dibayar, utang lain-lain, utang lembaga keuangan bukan bank, sewa pembiayaan, pinjaman bank dan utang kepada pihak berelasi yang dimiliki oleh Grup.
As of March 31, 2012, December 31, 2011 and 2010, the Group’s short-term bank loans, trade accounts payable, accrued expenses, other payables, loans from nonbank financial institutions, finance lease, bank loans and due to related parties are included in this category.
Saling Hapus Instrumen Keuangan
Offsetting of Financial Instruments
Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan jika, dan hanya jika, Grup saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut; dan berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan.
Financial assets and liabilities are offset and the net amount reported in the statements of financial position if, and only if, there is a currently enforceable right to offset the recognized amounts and there is intention to settle on a net basis, or to realize the asset and settle the liability simultaneously.
Penurunan Nilai Aset Keuangan pada biaya perolehan diamortisasi
Impairment of Amortized Cost
Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, manajemen Grup menelaah apakah suatu aset keuangan atau kelompok aset keuangan telah mengalami penurunan nilai.
The Group’s management assesses at each statement of financial position date whether a financial asset or group of financial assets is impaired.
- 31 -
Financial
Assets
at
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (dahulu PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) dan Entitas Anak Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 Serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2012 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2011 yang Tidak Diaudit), dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2011, 2010 dan 2009
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (formerly PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) and Its Subsidiaries Notes to Consolidated Financial Statements As of March 31, 2012 and December 31, 2011, 2010 and 2009 and For the Three-Month Period Ended March 31, 2012 (With Unaudited Comparative Figures for the Three-Month Period Ended March 31, 2010) and For the Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009
Manajemen pertama-tama menentukan apakah terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang jumlahnya tidak signifikan secara individual. Jika manajemen menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, baik aset keuangan tersebut signifikan atau tidak signifikan, maka aset tersebut dimasukkan ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual, dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.
The management first assesses whether objective evidence of impairment exists individually for financial assets that are individually significant, or collectively for financial assets that are not individually significant. If the management determines that no objective evidence of impairment exists for an individually assessed financial asset, whether significant or not, the asset is included in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and that group of financial assets is collectively assessed for impairment. Assets that are individually assessed for impairment and for which an impairment loss, is or continues to be recognized are not included in a collective assessment of impairment.
Jika terdapat bukti obyektif bahwa penurunan nilai telah terjadi atas aset dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang atau investasi dimiliki hingga jatuh tempo, maka jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa depan (tidak termasuk kerugian kredit di masa depan yang belum terjadi) yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset tersebut (yang merupakan suku bunga efektif yang dihitung pada saat pengakuan awal). Nilai tercatat aset tersebut langsung dikurangi dengan penurunan nilai yang terjadi atau menggunakan akun penyisihan dan jumlah kerugian yang terjadi diakui di laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
If there is an objective evidence that an impairment loss on loans and receivables or held to maturity investments carried at amortized cost has been incurred, the amount of the loss is measured as the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows (excluding future credit losses that have not been incurred) discounted at the financial asset’s original effective interest rate (i.e., the effective interest rate computed at initial recognition). The carrying amount of the asset is reduced either directly or through the use of an allowance account. The amount of loss is charged to the consolidated statement of comprehensive income.
Jika, pada periode berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai bertambah atau berkurang karena suatu peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, maka dilakukan penyesuaian atas penyisihan kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui. Pemulihan penurunan nilai selanjutnya diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, dengan ketentuan nilai tercatat aset setelah pemulihan penurunan nilai tidak melampaui biaya perolehan diamortisasi pada tanggal pemulihan tersebut.
If, in a subsequent year, the amount of the impairment loss decreases because of an event occurring after the impairment was recognized, the previously recognized impairment loss is reversed. Any subsequent reversal of an impairment loss is recognized in the consolidated statement of comprehensive income, to the extent that the carrying value of the asset does not exceed its amortized cost at the reversal date.
- 32 -
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (dahulu PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) dan Entitas Anak Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 Serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2012 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2011 yang Tidak Diaudit), dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2011, 2010 dan 2009
Penghentian Pengakuan Liabilitas Keuangan 1.
Aset
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (formerly PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) and Its Subsidiaries Notes to Consolidated Financial Statements As of March 31, 2012 and December 31, 2011, 2010 and 2009 and For the Three-Month Period Ended March 31, 2012 (With Unaudited Comparative Figures for the Three-Month Period Ended March 31, 2010) and For the Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009
dan
Derecognition of Financial Assets and Liabilities
Aset Keuangan
(1)
Financial Assets
Aset keuangan (atau bagian dari kelompok aset keuangan serupa) dihentikan pengakuannya jika:
Financial asset (or, where applicable, a part of a financial asset or part of a group of similar financial assets) is derecognized when:
a.
Hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir;
a.
the rights to receive cash flows from the asset have expired;
b.
Grup tetap memiliki hak untuk menerima arus kas dari aset keuangan tersebut, namun juga menanggung liabilitas kontraktual untuk membayar kepada pihak ketiga atas arus kas yang diterima tersebut secara penuh tanpa adanya penundaan yang signifikan berdasarkan suatu kesepakatan; atau
b.
the Group retains the right to receive cash flows from the asset, but has assumed an obligation to pay them in full without material delay to a third party under a “pass-through” arrangement; or
c.
Grup telah mentransfer haknya untuk menerima arus kas dari aset keuangan dan (i) telah mentransfer secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan, atau (ii) secara substansial tidak mentransfer atau tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan, namun telah mentransfer pengendalian atas aset keuangan tersebut.
c.
the Group has transferred its rights to receive cash flows from the asset and either (i) has transferred substantially all the risks and rewards of the asset, or (ii) has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset, but has transferred control of the asset.
Where the Group has transferred its rights to receive cash flows from an asset or has entered into a passthrough arrangement, and has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset nor the transferred control of the asset, the asset is recognized to the extent of the Group continuing involvement in the asset. Continuing involvement that takes the form of a guarantee over the transferred asset is measured at the lower of the original carrying amount of the asset and the maximum amount of consideration that the Group could be required to repay.
Ketika Grup telah mentransfer hak untuk menerima arus kas dari suatu aset keuangan atau telah menjadi pihak dalam suatu kesepakatan, dan secara substansial tidak mentransfer dan tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan dan masih memiliki pengendalian atas aset tersebut, maka aset keuangan diakui sebesar keterlibatan berkelanjutan Grup dengan aset keuangan tersebut. Keterlibatan berkelanjutan dalam bentuk pemberian jaminan atas aset yang ditransfer diukur berdasarkan jumlah terendah antara nilai aset yang ditransfer dengan nilai maksimal dari pembayaran yang diterima yang mungkin harus dibayar kembali oleh Grup.
- 33 -
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (dahulu PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) dan Entitas Anak Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 Serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2012 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2011 yang Tidak Diaudit), dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 2.
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (formerly PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) and Its Subsidiaries Notes to Consolidated Financial Statements As of March 31, 2012 and December 31, 2011, 2010 and 2009 and For the Three-Month Period Ended March 31, 2012 (With Unaudited Comparative Figures for the Three-Month Period Ended March 31, 2010) and For the Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009
Liabilitas Keuangan
(2)
A financial liability is derecognized when the obligation under the contract is discharged, cancelled or has expired. Where an existing financial liability is replaced by another from the same lender on substantially different terms, or the terms of an existing liability are substantially modified, such an exchange or modification is treated as a derecognition of the original liability. The recognition of a new liability and the difference in the respective carrying amounts is recognized in the consolidated statement of comprehensive income.
Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya jika liabilitas keuangan tersebut berakhir, dibatalkan atau telah kadaluarsa. Jika liabilitas keuangan tertentu digantikan dengan liabilitas keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama namun dengan persyaratan yang berbeda secara substansial, atau terdapat modifikasi secara substansial atas ketentuan liabilitas keuangan yang ada saat ini, maka pertukaran atau modifikasi tersebut dianggap sebagai penghentian pengakuan liabilitas keuangan awal. Pengakuan timbulnya liabilitas keuangan baru serta selisih antara nilai tercatat liabilitas keuangan awal dengan yang baru diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. i.
Persediaan 1)
Financial Liabilities
i.
Persediaan Real Estat
Inventories 1)
Real estate inventories
Persediaan real estat terdiri dari tanah dan bangunan yang siap dijual dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan atau nilai realisasi bersih (the lower of cost and net realizable value).
Real estate inventories consist of land and buildings ready for sale which are stated at the lower of cost and net realizable value.
Biaya pengembangan tanah, termasuk tanah yang digunakan sebagai jalan dan prasarana atau area yang tidak dijual lainnya, dialokasikan berdasarkan luas area yang dapat dijual.
The cost of land development, including the land used for roads and amenities and other non-saleable areas, is allocated based on the saleable area of the project.
Akumulasi biaya ke proyek pengembangan real estat tidak dihentikan walaupun realisasi pendapatan pada masa mendatang lebih rendah dari nilai tercatat proyek. Namun, dilakukan penyisihan secara periodik atas perbedaan tersebut. Jumlah penyisihan tersebut akan mengurangi nilai tercatat proyek dan dibebankan ke laba rugi tahun berjalan.
The allocation of costs to the real estate project continues even if the realization of future revenues is less than the carrying value of the project. However, periodic provisions are made for these differences. The total provision reduces the carrying value of the project to its net realizable value, and is charged as an expense in the current year when recognized.
Biaya pemeliharaan dan perbaikan yang terjadi atas proyek yang sudah selesai dibebankan pada laporan laba rugi pada saat terjadinya.
Expenses incurred for repairs and maintenance of the completed projects are charged to current operations.
Estimasi dan alokasi biaya harus dikaji kembali pada setiap akhir periode pelaporan sampai proyek selesai secara substansial. Apabila telah terjadi perubahan mendasar pada estimasi kini, biaya direvisi, dan direalokasi.
Cost estimates and allocation are reviewed at the end of every reporting period until the project is substantially completed. If there are any substantial changes from the estimates, the Group revises the estimates and reallocate costs.
- 34 -
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (dahulu PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) dan Entitas Anak Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 Serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2012 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2011 yang Tidak Diaudit), dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2011, 2010 dan 2009
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (formerly PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) and Its Subsidiaries Notes to Consolidated Financial Statements As of March 31, 2012 and December 31, 2011, 2010 and 2009 and For the Three-Month Period Ended March 31, 2012 (With Unaudited Comparative Figures for the Three-Month Period Ended March 31, 2010) and For the Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009
Beban yang tidak berhubungan dengan proyek real estat dibebankan ke laba rugi pada saat terjadinya.
Costs which are not related to real estate development are charged to current operations when incurred.
2)
j.
Persediaan selain persediaan real estat
2)
Persediaan dinyatakan berdasarkan biaya atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah (the lower of cost and net realizable value). Biaya persediaan ditentukan berdasarkan metode rata-rata.
Inventories are stated at cost or net realizable value, whichever is lower. Cost is determined by using the average method.
Penyisihan persediaan usang dan penyisihan penurunan nilai persediaan dibentuk untuk menyesuaikan nilai persediaan ke nilai realisasi bersih. Nilai realisasi bersih adalah estimasi harga jual dalam kegiatan usaha biasa dikurangi estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang diperlukan untuk membuat penjualan.
Allowance for inventory obsolescence and decline in value of the inventories are provided to reduce the carrying value of inventories to their net realizable values. Net realizable value is an estimated selling price in the ordinary course of business less the estimated costs of completion and the estimated costs necessary to make the sale.
Biaya Dibayar Dimuka
j.
Prepaid Expenses Prepaid expenses are amortized over their beneficial or contract periods using the straight-line method.
Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus. k.
Inventories other than real estate inventories
Aset Tetap
k.
Property and Equipment
Aset tetap dinyatakan berdasarkan biaya perolehan, tetapi tidak termasuk biaya perawatan sehari-hari, dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai, jika ada.
Property and equipment are carried at cost, excluding day-to-day servicing, less accumulated depreciation and any impairment in value.
Biaya perolehan awal aset tetap meliputi harga perolehan termasuk bea impor dan pajak pembelian dan biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan sesuai dengan tujuan penggunaan yang ditetapkan.
The initial cost of property and equipment consists of its purchase price, including import duties and taxes and any directly attributable costs in bringing the property and equipment to its working condition and location for its intended use.
Beban-beban yang timbul setelah aset tetap digunakan, seperti beban perbaikan dan pemeliharaan, dibebankan ke laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada saat terjadinya. Apabila beban-beban tersebut menimbulkan peningkatan manfaat ekonomis di masa mendatang dari penggunaan aset tetap tersebut yang dapat melebihi kinerja normalnya, maka bebanbeban tersebut dikapitalisasi sebagai tambahan biaya perolehan aset tetap.
Expenditures incurred after the property, plant, and equipment have been put into operations, such as repairs and maintenance costs, are normally charged to operations in the year such costs are incurred. In situations where it can be clearly demonstrated that the expenditures have resulted in an increase in the future economic benefits expected to be obtained from the use of the property, plant, and equipment beyond its originally assessed standard of performance, the expenditures are capitalized as additional costs of property, plant, and equipment.
- 35 -
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (dahulu PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) dan Entitas Anak Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 Serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2012 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2011 yang Tidak Diaudit), dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2011, 2010 dan 2009
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (formerly PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) and Its Subsidiaries Notes to Consolidated Financial Statements As of March 31, 2012 and December 31, 2011, 2010 and 2009 and For the Three-Month Period Ended March 31, 2012 (With Unaudited Comparative Figures for the Three-Month Period Ended March 31, 2010) and For the Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009
Penyusutan yang berhubungan dengan aktivitas pertambangan secara langsung dihitung berdasarkan metode unit produksi, kecuali untuk aset tetap yang tidak berhubungan langsung dengan aktivitas pertambangan disusutkan berdasarkan metode garis lurus (straight-line method) selama masa manfaat aset tetap sebagai berikut:
Depreciation of property, plant, and equipment directly related to mining activities is computed using the unit-ofproduction method based on estimated ore reserves commenced at the start of commercial production. Other property, plant, and equipment are depreciated using straight-line method based on the estimated useful lives of the assets or terms of the mining rights, whichever is lower, as follows: Tahun/ Years
Bangunan Kendaraan Perlengkapan kantor Peralatan lain-lain
10 – 20 4-8 2-5 5-8
Building Vehicles Office equipment Other equipment
Nilai tercatat aset tetap ditelaah kembali dan dilakukan penurunan nilai apabila terdapat peristiwa atau perubahan kondisi tertentu yang mengindikasikan nilai tercatat tersebut tidak dapat dipulihkan sepenuhnya.
The carrying values of property and equipment are reviewed for impairment when events or changes in circumstances indicate that the carrying values may not be recoverable.
Dalam setiap inspeksi yang signifikan, biaya inspeksi diakui dalam jumlah tercatat aset tetap sebagai suatu penggantian apabila memenuhi kriteria pengakuan. Biaya inspeksi signifikan yang dikapitalisasi tersebut diamortisasi selama periode sampai saat inspeksi signifikan berikutnya.
When each major inspection is performed, its cost is recognized in the carrying amount of the item of property and equipment as a replacement if the recognition criteria are satisfied. Such major inspection is capitalized and amortized over the next major inspection activity.
Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya (derecognized) pada saat dilepaskan atau tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan demi penggunaan atau pelepasannya. Aset tetap yang dijual atau dilepaskan, dikeluarkan dari kelompok aset tetap berikut akumulasi penyusutan serta akumulasi penurunan nilai yang terkait dengan aset tetap tersebut. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset tetap ditentukan sebesar perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan, jika ada, dengan jumlah tercatat dari aset tetap tersebut, dan diakui dalam laba rugi komprehensif pada tahun terjadinya penghentian pengakuan.
An item of property and equipment is derecognized upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. When assets are sold or retired, the cost and related accumulated depreciation and any impairment loss are eliminated from the accounts. Any gain or loss arising from derecognition of property and equipment (calculated as the difference between the net disposal proceeds, if any, and the carrying amount of the item) is included in the statement of comprehensive income in the year the item is derecognized.
Nilai residu, umur manfaat, serta metode penyusutan dan amortisasi ditelaah setiap akhir tahun dan dilakukan penyesuaian apabila hasil telaah berbeda dengan estimasi sebelumnya.
The asset’s residual values, useful lives and depreciation and amortization method are reviewed and adjusted if appropriate, at each financial period.
- 36 -
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (dahulu PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) dan Entitas Anak Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 Serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2012 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2011 yang Tidak Diaudit), dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2011, 2010 dan 2009
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (formerly PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) and Its Subsidiaries Notes to Consolidated Financial Statements As of March 31, 2012 and December 31, 2011, 2010 and 2009 and For the Three-Month Period Ended March 31, 2012 (With Unaudited Comparative Figures for the Three-Month Period Ended March 31, 2010) and For the Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009
Aset dalam konstruksi merupakan aset tetap dalam tahap konstruksi, dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak disusutkan. Akumulasi biaya akan direklasifikasi ke akun aset tetap yang bersangkutan dan akan disusutkan pada saat konstruksi selesai secara substansial dan aset tersebut telah siap digunakan sesuai dengan tujuannya.
Construction in progress represents property, plant, and equipment under construction which is stated at cost and is not depreciated. The accumulated costs will be reclassified to the respective property, plant, and equipment account and will be depreciated when the construction is substantially completed and is ready for its intended use.
l.
Biaya Tangguhan Biaya Pengupasan Ditangguhkan
l. Tanah
yang
Deferred Costs Deferred Stripping Costs
Biaya pengupasan tanah dibebankan sebagai biaya produksi berdasarkan Rasio Rata-rata Tanah Penutup. Dalam keadaan dimana Rasio Aktual Tanah Penutup (yaitu rasio antara kuantitas tanah/batuan yang dikupas pada periode tertentu terhadap kuantitas bagian cadangan yang diproduksi untuk periode yang sama) tidak berbeda jauh dengan rasio rata-ratanya, maka biaya pengupasan tanah yang timbul pada periode tersebut seluruhnya dapat dibebankan sebagai biaya produksi.
Stripping costs are charged as production costs based on the Average Stripping Ratio. In situations where the Actual Stripping Ratio (which is the ratio between the quantity of land/rock which has been stripped for a certain period and the quantity of reserve produced for the same period) is not significantly different from the average stripping ratio, the whole stripping cost incurred during the period can be charged to expense as production costs.
Dalam hal rasio aktual berbeda jauh dengan rasio rata-ratanya, maka bila rasio aktual lebih besar dari rasio rata-ratanya, kelebihan biaya pengupasan ditangguhkan pembebanannya dan dibukukan sebagai “Biaya pengupasan tanah yang ditangguhkan”. Selanjutnya, biaya yang ditangguhkan ini dibebankan sebagai biaya produksi pada periode dimana rasio aktual jauh lebih kecil dari rasio rata-ratanya.
When the actual stripping ratio is significantly different from the average stripping ratio, as in the case when the actual stripping ratio is higher than average stripping ratio, the excess stripping costs are deferred and recorded as “Deferred Stripping Costs”. On the other hand, these deferred costs are charged to production costs in periods where the actual stripping ratio is significantly lower than the average stripping ratio.
Biaya Eksplorasi dan yang Ditangguhkan
Pengembangan
Deferred Exploration and Development Costs
Biaya eksplorasi dan pengembangan untuk area of interest yang berpotensi secara signifikan terkait dengan cadangan mineral dimana hak pertambangan masih berlaku dan (i) biaya tersebut diharapkan dapat diperoleh kembali melalui eskploitasi atau penjualan cadangan terbukti, atau (ii) kegiatan tersebut belum mencapai tahap yang memungkinkan untuk memastikan penentuan adanya cadangan yang secara ekonomis terbukti serta kegiatan yang aktif dan signifikan dalam atau sehubungan dengan area of interest tersebut masih berlangsung, ditangguhkan dan diamortisasi sejak dimulainya produksi secara komersial menggunakan metode unit produksi. Biaya eksplorasi dan pengembangan dibebankan dalam periode dimana Grup menentukan tidak adanya manfaat yang diharapkan di masa yang akan datang dari area of interest.
Exploration and development costs for a potential significant area of interest associated with a mineral deposit where the mining right is still valid and (i) such costs are expected to be recovered through exploitation or sale of proven reserves, or (ii) where activities have not yet reached a stage permitting a reasonable assessment of the existence or otherwise of economically recoverable reserves and active and significant operations in or in relation to the area of interest are continuing, are deferred and amortized upon commencement of commercial production using the unit of production method. These costs are charged to expense in the period during which the Group determines that no future value is expected from the area of interest.
- 37 -
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (dahulu PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) dan Entitas Anak Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 Serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2012 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2011 yang Tidak Diaudit), dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2011, 2010 dan 2009
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (formerly PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) and Its Subsidiaries Notes to Consolidated Financial Statements As of March 31, 2012 and December 31, 2011, 2010 and 2009 and For the Three-Month Period Ended March 31, 2012 (With Unaudited Comparative Figures for the Three-Month Period Ended March 31, 2010) and For the Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009
Biaya eksplorasi dan pengembangan yang ditangguhkan mencakup akumulasi biaya yang terkait dengan penyelidikan umum, administrasi dan perizinan, geologi, dan geofisika, dan biaya-biaya yang terjadi untuk mengembangkan area tambang sebelum dimulainya produksi komersial.
Deferred exploration and development expenditures represent the accumulated cost incurred relating to general investigation, administration and mining licenses, geology and geophysics and preparatory activities before the commencement of commercial productions.
Biaya eksplorasi dan pengembangan yang ditangguhkan, termasuk ijin tambang, yang diperoleh dari kombinasi bisnis diakui pada nilai wajar pada tanggal akuisisi. Setelah pengakuan awal, biaya ini dicatat berdasarkan biaya perolehan dikurangi akumulasi amortisasi dan akumulasi rugi penurunan nilai, jika ada.
Deferred exploration and development expenditures, including mining license, acquired in a business combination are recognized at fair value at the acquisition date. Subsequent to initial recognition, these are reported at cost less accumulated amortization and impairment losses, if any.
Manajemen menelaah nilai tercatat biaya eksplorasi dan pengembangan yang ditangguhkan setiap tahun. Apabila nilai tercatat melebihi nilai kini taksiran produksi selama sisa umur tambang atau periode hak pertambangan yang mana yang lebih pendek, selisihnya dibebankan pada periode berjalan.
Management makes an assessment of the carrying value of deferred exploration and development costs annually. If the carrying value of deferred exploration and development costs is higher than the present value of estimated ore production during the remaining life of the mine or the period of the mining right whichever is shorter, the difference is charged to operations.
Biaya-biaya yang berkaitan dengan unit pertambangan yang sedang berjalan dan biaya pengembangan untuk produksi yang sedang berlangsung dibebankan pada saat terjadinya.
Costs relating to mining units currently being exploited and ongoing development expenditures to maintain production are charged to operations as incurred.
m.
Transaksi Sewa
m.
Lease Transactions
Penentuan apakah suatu kontrak merupakan atau mengandung unsur sewa adalah berdasarkan substansi kontrak pada tanggal awal sewa, yakni apakah pemenuhan syarat kontrak tergantung pada penggunaan aset tertentu dan kontrak tersebut berisi hak untuk menggunakan aset tersebut.
The determination of whether an arrangement is or contains a lease is based on the substance of the arrangement at inception date of whether the fulfillment of the arrangement is dependent on the use of a specific asset or assets and the arrangement conveys a right to use the asset.
Evaluasi ulang atas perjanjian sewa dilakukan setelah tanggal awal sewa hanya jika salah satu kondisi berikut terpenuhi:
A reassessment is made after inception of the lease only if one of the following applies:
a.
Terdapat perubahan dalam persyaratan perjanjian kontraktual, kecuali jika perubahan tersebut hanya memperbarui atau memperpanjang perjanjian yang ada;
a.
there is a change in contractual terms, other than a renewal or extension of the agreement;
b.
Opsi pembaruan dilakukan atau perpanjangan disetujui oleh pihak-pihak yang terkait dalam perjanjian, kecuali ketentuan pembaruan atau perpanjangan pada awalnya telah termasuk dalam masa sewa;
b.
a renewal option is exercised or extension granted, unless the term of the renewal or extension was initially included in the lease term;
- 38 -
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (dahulu PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) dan Entitas Anak Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 Serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2012 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2011 yang Tidak Diaudit), dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2011, 2010 dan 2009
n.
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (formerly PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) and Its Subsidiaries Notes to Consolidated Financial Statements As of March 31, 2012 and December 31, 2011, 2010 and 2009 and For the Three-Month Period Ended March 31, 2012 (With Unaudited Comparative Figures for the Three-Month Period Ended March 31, 2010) and For the Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009
c.
Terdapat perubahan dalam penentuan apakah pemenuhan perjanjian tergantung pada suatu aset tertentu; atau
c.
there is a change in the determination of whether the fulfillment is dependent on a specified asset; or
d.
Terdapat perubahan subtansial atas aset yang disewa.
d.
there is a substantial change to the asset.
Apabila evaluasi ulang telah dilakukan, maka akuntansi sewa harus diterapkan atau dihentikan penerapannya pada tanggal dimana terjadi perubahan kondisi pada skenario a, c, atau d dan pada tanggal pembaharuan atau perpanjangan sewa pada skenario b.
Where a reassessment is made, lease accounting shall commence or cease from the date when the change in circumstances gave rise to the reassessment for scenarios a, c or d and the date of renewal or extension period for scenario b.
Sewa pembiayaan, yang mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan suatu aset kepada Grup, dikapitalisasi pada awal sewa sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Pembayaran sewa dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan liabilitas sehingga menghasilkan suatu suku bunga periodik yang konstan atas saldo liabilitas. Beban keuangan dibebankan ke laporan rugi komprehensif tahun berjalan.
Leases which transfer to the Group substantially all the risks and benefits incidental to ownership of the leased item, are capitalized at the inception of the lease at the fair value of the leased property or, if lower, at the present value of the minimum lease payments. Lease payments are apportioned between the finance charges and reduction of the lease liability so as to achieve a constant rate of interest in the remaining balance of the liability. Finance charges are charged directly against statements of comprehensive loss.
Aset sewaan disusutkan sepanjang estimasi umur manfaatnya. Apabila tidak terdapat keyakinan memadai bahwa Grup akan memperoleh hak kepemilikan atas aset tersebut pada akhir masa sewa, maka aset sewaan disusutkan sepanjang estimasi umur manfaat aset atau masa sewa, mana yang lebih pendek. Pembayaran sewa dalam sewa operasi diakui sebagai beban dalam laporan rugi komprehensif dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama masa sewa.
Capitalized leased assets are depreciated over the estimated useful life of the assets except if there is no reasonable certainty that the Group will obtain ownership by the end of the lease term, in which case the lease assets are depreciated over the shorter of the estimated useful life of the assets and the lease term. Operating lease payments are recognized as an expense in the statements of comprehensive loss on a straight-line basis over the lease term.
Aset Tak Berwujud
n.
Intangible Asset Intangible asset acquired separately is amortized over its beneficial period of eight (8) years using the straight-line method. The estimated useful life and amortization method are reviewed at the end of each annual reporting period, with the effect of any change in estimate being accounted for on a prospective basis.
Aset tidak berwujud yang diperoleh secara terpisah diamortisasi sepanjang masa manfaatnya selama 8 tahun dengan menggunakan metode garis lurus. Umur manfaat dan metode amortisasi ditelaah setiap akhir periode pelaporan dan dilakukan penyesuaian secara prospektif apabila hasil telaah berbeda dengan estimasi sebelumnya.
- 39 -
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (dahulu PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) dan Entitas Anak Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 Serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2012 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2011 yang Tidak Diaudit), dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2011, 2010 dan 2009
o.
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (formerly PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) and Its Subsidiaries Notes to Consolidated Financial Statements As of March 31, 2012 and December 31, 2011, 2010 and 2009 and For the Three-Month Period Ended March 31, 2012 (With Unaudited Comparative Figures for the Three-Month Period Ended March 31, 2010) and For the Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009
Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan
o.
Impairment of Non-Financial Assets
Pada setiap akhir periode pelaporan tahunan, Grup menelaah apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut atau pada saat uji tahunan penurunan nilai aset perlu dilakukan (atas aset takberwujud dengan umur manfaat tidak terbatas, aset takberwujud yang belum digunakan, maka Grup membuat estimasi jumlah terpulihkan aset tersebut.
The Group assesses at each annual reporting period whether there is an indication that an asset may be impaired. If any such indication exists, or when annual impairment testing for an asset (i.e. an intangible asset with an indefinite useful life, an intangible asset not yet available for use) is required, the Group makes an estimate of the asset’s recoverable amount.
Jumlah terpulihkan yang ditentukan untuk aset individual adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar aset atau Unit Penghasil Kas (UPK) dikurangi biaya untuk menjual dengan nilai pakainya, kecuali aset tersebut tidak menghasilkan arus kas masuk yang secara signifikan independen dari aset atau kelompok aset lain. Jika nilai tercatat aset lebih besar daripada nilai terpulihkannya, maka aset tersebut dinyatakan mengalami penurunan nilai dan nilai tercatat aset diturunkan nilai menjadi sebesar nilai terpulihkannya. Rugi penurunan nilai diakui pada laporan rugi komprehensif sebagai “Rugi penurunan nilai”. Dalam menghitung nilai pakai, estimasi arus kas masa depan bersih didiskontokan ke nilai kini dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang mencerminkan penilaian pasar kini dari nilai waktu uang dan risiko spesifik atas aset. Dalam menghitung nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual, transaksi pasar kini juga diperhitungkan, jika tersedia.
An asset’s recoverable amount is the higher of an asset’s or Cash Generating Unit’s (CGU’s) fair value less costs to sell and its value in use, and is determined for an individual asset, unless the asset does not generate cash inflows that are largely independent of those from other assets or group of assets. Where the carrying amount of an asset exceeds its recoverable amount, the asset is considered impaired and is written down to its recoverable amount. Impairment losses are recognized in the statements of comprehensive loss as “impairment losses”. In assessing the value in use, the estimated net future cash flows are discounted to their present value using a pre-tax discount rate that reflects current market assessments of the time value of money and the risks specific to the asset. In determining fair value less costs to sell, recent market transactions are taken into account, if available.
Jika transaksi pasar kini tidak tersedia, Grup menggunakan model penilaian yang sesuai untuk menentukan nilai wajar aset. Perhitungan-perhitungan ini harus didukung oleh metode penilaian tertentu (valuation multiples) atau indikator nilai wajar lain yang tersedia.
If no such transactions can be identified, an appropriate valuation model is used to determine the fair value of the assets. These calculations are corroborated by valuation multiples or other available fair value indicators.
Kerugian penurunan nilai diakui pada laporan rugi komprehensif sesuai dengan kategori biaya yang konsisten dengan fungsi dari aset yang diturunkan nilainya.
Impairment losses are recognized in the statements of comprehensive loss under expense categories that are consistent with the functions of the impaired assets.
- 40 -
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (dahulu PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) dan Entitas Anak Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 Serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2012 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2011 yang Tidak Diaudit), dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2011, 2010 dan 2009
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (formerly PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) and Its Subsidiaries Notes to Consolidated Financial Statements As of March 31, 2012 and December 31, 2011, 2010 and 2009 and For the Three-Month Period Ended March 31, 2012 (With Unaudited Comparative Figures for the Three-Month Period Ended March 31, 2010) and For the Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009
Penelaahan dilakukan pada akhir setiap periode pelaporan tahunan untuk mengetahui apakah terdapat indikasi bahwa rugi penurunan nilai aset yang telah diakui dalam periode sebelumnya mungkin tidak ada lagi atau mungkin telah menurun. Jika indikasi dimaksud ditemukan, maka Grup mengestimasi jumlah terpulihkan aset tersebut. Kerugian penurunan nilai yang diakui dalam periode sebelumnya dipulihkan hanya jika terdapat perubahan asumsiasumsi yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui. Dalam hal ini, jumlah tercatat aset dinaikkan ke jumlah terpulihkannya. Pemulihan tersebut dibatasi sehingga nilai tercatat aset tidak melebihi jumlah terpulihkannya maupun nilai tercatat, neto setelah penyusutan, seandainya tidak ada rugi penurunan nilai yang telah diakui untuk aset tersebut pada tahun-tahun sebelumnya. Pemulihan rugi penurunan nilai diakui dalam laporan rugi komprehensif. Setelah pemulihan tersebut, penyusutan aset tersebut disesuaikan di periode mendatang untuk mengalokasikan nilai tercatat aset yang direvisi, dikurangi nilai sisanya, dengan dasar yang sistematis selama sisa umur manfaatnya.
An assessment is made at each annual reporting period as to whether there is any indication that previously recognized impairment losses recognized for an asset may not longer exist or may have decreased. If such indication exists, the recoverable amount is estimated. A previously recognized impairment loss for an asset is reversed only if there has been a change in the assumptions used to determine the asset’s recoverable amount since the last impairment loss was recognized. If that is the case, the carrying amount of the asset is increased to its recoverable amount. The reversal is limited so that the carrying amount of the assets does not exceed its recoverable amount nor exceed the carrying amount that would have been determined, net of depreciation, had no impairment loss been recognized for the asset in prior years. Reversal of an impairment loss is recognized in the statements of comprehensive loss. After such a reversal, the depreciation charge on the said asset is adjusted in future periods to allocate the asset’s revised carrying amount, less any residual value, on a systematic basis over its remaining useful life.
p.
Provisi
p.
Provisions
Umum
General
Provisi diakui saat kewajiban masa kini yang timbul dari peristiwa masa lalu kemungkinan besar akan mengakibatkan arus keluar dari sumber daya Grup yang mengandung manfaat ekonomi dan dapat diestimasi secara andal meskipun waktu pengeluarannya belum pasti. Kewajiban kini timbul dari adanya komitmen legal dan konstruktif yang merupakan hasil dari peristiwa masa lalu.
Provisions are recognized when present obligations as a result of a past event will probably lead to an outflow of economic resources and they can be estimated reliably even if the timing or amount of the outflow may still be uncertain. A present obligation arises from the presence of a legal or constructive commitment that has resulted from past events.
- 41 -
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (dahulu PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) dan Entitas Anak Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 Serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2012 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2011 yang Tidak Diaudit), dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2011, 2010 dan 2009
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (formerly PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) and Its Subsidiaries Notes to Consolidated Financial Statements As of March 31, 2012 and December 31, 2011, 2010 and 2009 and For the Three-Month Period Ended March 31, 2012 (With Unaudited Comparative Figures for the Three-Month Period Ended March 31, 2010) and For the Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009
Provisi diukur berdasarkan hasil estimasi terbaik pengeluaran yang diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban kini berdasarkan bukti yang paling andal yang tersedia pada akhir periode pelaporan, termasuk risiko dan ketidakpastian yang berhubungan dengan kewajiban kini tersebut. Saat ada beberapa kewajiban sejenis, kemungkinan adanya sumber daya yang dibutuhkan untuk penyelesaiannya ditentukan dengan mempertimbangkan kelompok kewajiban tersebut secara keseluruhan. Jika dampak nilai waktu uang material, provisi jangka panjang didiskontokan ke nilai kini, menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang mencerminkan penilaian pasar dan risiko yang terkait dengan kewajiban bersangkutan. Provisi ditelaah setiap akhir periode pelaporan dan disesuaikan untuk mencerminkan estimasi terbaik yang paling kini.
Provisions are measured at the estimated expenditure required to settle the present obligation, based on the most reliable evidence available at the end of the reporting period, including the risks and uncertainties associated with the present obligation. When there are a number of similar obligations, the likelihood that an outflow will be required in settlement is determined by considering the class of obligations as a whole. When time value of money is material, long-term provisions are discounted to their present value, using a pretax rate that reflects market assessments and the risks specific to the obligation. Provision are reviewed at the end of each reporting period and adjusted to reflect the current best estimate.
Dalam beberapa kasus dimana kemungkinan arus keluar sumber daya sebagai akibat kewajiban kini dianggap tidak mungkin atau jarang terjadi, tidak ada liabilitas yang dicatat di laporan keuangan konsolidasian. Demikian pula jika terdapat kemungkinan arus masuk manfaat ekonomi ke Grup yang belum memenuhi kriteria pengakuan aset dipertimbangkan sebagai aset kontijensi dan tidak diakui di laporan keuangan konsolidasian. Di lain pihak apabila sebagian atau seluruh pengeluaran untuk menyelesaikan liabilitas diestimasi diganti oleh pihak ketiga, penggantian itu diakui sebagai aset, dengan nilai yang tidak melebihi nilai liabilitas diestimasi tersebut, hanya pada saat timbul keyakinan bahwa penggantian pasti diterima pada saat perusahaan menyelesaikan kewajibannya.
In those cases where the possible outflow of economic resource as a result of present obligations is considered improbable or remote, or the amount to be provided for cannot be measured reliably, no liability is recognized in the consolidated financial statements. Similarly, possible inflows of economic benefits to the Group does not yet meet the recognition criteria of an assets are considered contingent assets, hence, are not recognized in the consolidated financial statements. On the other hand, any reimbursement that the Group can be virtually certain to collect from a third party with respect to the obligation is recognized as a separate asset not exceeding the amount of the related provision.
Pengeluaran Reklamasi
Environmental Reclamation Cost
Biaya
Lingkungan
untuk
Expenditures
for
The operations of the Group has been, and may in the future be, affected from time to time to varying degrees by changes in environmental regulations. The Group’s policy is to meet or, if possible, surpass the requirements of all applicable regulations issued by the Government by application of technically proven and economically feasible measures.
Operasional Grup saat ini dan di masa depan terpengaruh dari waktu ke waktu oleh perubahan regulasi tentang lingkungan. Kebijakan Grup ialah untuk memenuhi dan bila memungkinkan melebihi persyaratan yang ditentukan oleh regulasi yang dikeluarkan pemerintah dengan menggunakan aplikasi yang terbukti secara teknis dan ekonomis dapat dilakukan.
- 42 -
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (dahulu PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) dan Entitas Anak Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 Serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2012 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2011 yang Tidak Diaudit), dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2011, 2010 dan 2009
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (formerly PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) and Its Subsidiaries Notes to Consolidated Financial Statements As of March 31, 2012 and December 31, 2011, 2010 and 2009 and For the Three-Month Period Ended March 31, 2012 (With Unaudited Comparative Figures for the Three-Month Period Ended March 31, 2010) and For the Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009
Biaya-biaya yang terkait dengan program reklamasi dan lingkungan yang berjalan dibebankan ke laporan laba rugi komprehensif saat terjadi atau dikapitalisasi dan disusutkan berdasarkan manfaat ekonomis di masa depan. Restorasi, rehabilitasi dan biaya lingkungan yang terjadi saat tahap operasi produksi dibebankan sebagai bagian dari biaya produksi. Cadangan jaminan reklamasi telah disusun sesuai dengan persyaratan pemerintah Indonesia (Catatan 17).
Expenditures that relate to ongoing environmental and reclamation programs are charged to the consolidated statement of comprehensive income as incurred, or capitalized and depreciated depending on their future economic benefits. Restoration, rehabilitation, and environmental expenditure incurred during the production phase of operations is charged as part of the cost of production. A reclamation guarantee reserve has also been set up in accordance with applicable Government requirements in Indonesia (Note 17).
Untuk masalah lingkungan yang mungkin tidak memerlukan penghentian suatu aset, dimana Grup merupakan pihak yang bertanggung jawab dan ditentukan bahwa ada liabilitas dan jumlahnya dapat ditentukan, maka Grup mencatat akrual untuk liabilitas estimasi. Dalam menentukan apakah terdapat liabilitas sehubungan dengan masalah lingkungan, maka Grup menerapkan kriteria pengakuan liabilitas berdasarkan standar akuntansi yang berlaku.
For environmental issues that may not involve the retirement of an asset, where the Group is a responsible party and it is determined that a liability exists, and amounts can be quantified, the Group accrues for the estimated liability. In determining whether a liability exists in respect of such environmental issues, the Group applies the criteria for liability recognition under applicable accounting standards.
Pengeluaran Biaya Penutupan Tambang
Environmental Closure
Lingkungan
untuk
for
Mine
Mining operations are generally required to restore mine and processing sites at the end of their producing lives to a condition acceptable to the relevant authorities and consistent with the Group’s environmental policies. The Group has certain obligations to restore and rehabilitate mining areas following the completion of production. Such obligations are being accrued, so that the accrual will be adequate to meet those obligations once production from the resource is completed.
Pengelolaan tambang umumnya diharuskan untuk merestorasi tambang dan lokasi pemrosesan pada akhir umur produksi tambang tersebut ke kondisi yang dapat diterima oleh otoritas berwenang dan konsisten dengan kebijakan lingkungan yang diterapkan oleh Grup. Kewajiban Grup untuk merestorasi dan merehabilitasi area pertambangan saat selesainya masa produksi dicatat sebagai akrual, sehingga akrual tersebut cukup untuk memenuhi kewajiban tersebut saat masa produksi sudah selesai. q.
Expenditures
Pengakuan Pendapatan dan Beban
q.
(1) Pengakuan Pendapatan
Revenue and Expense Recognition (1) Revenue Recognition Revenue is recognized to the extent that it is probable that the economic benefits will flow to the Group and the revenue can be reliably measured. The following specific recognition criteria must also be met before revenue is recognized.
Pendapatan diakui ketika kemungkinan besar manfaat ekonomi masa depan akan mengalir ke Grup dan manfaat ini dapat diukur secara andal. Kriteria pengakuan pendapatan berikut harus dipenuhi sehingga pendapatan dapat diakui.
- 43 -
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (dahulu PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) dan Entitas Anak Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 Serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2012 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2011 yang Tidak Diaudit), dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2011, 2010 dan 2009
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (formerly PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) and Its Subsidiaries Notes to Consolidated Financial Statements As of March 31, 2012 and December 31, 2011, 2010 and 2009 and For the Three-Month Period Ended March 31, 2012 (With Unaudited Comparative Figures for the Three-Month Period Ended March 31, 2010) and For the Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009
Pendapatan dari penjualan persediaan real estat
Revenues from sale of real estate inventories
Pendapatan penjualan kapling tanah tanpa bangunan, diakui dengan menggunakan metode akrual penuh (full accrual method) pada saat pengikatan jual beli, apabila seluruh kriteria berikut ini terpenuhi:
Revenues from retail sale of land, without building thereon, are recognized based on the full accrual method when all of the following conditions are met:
•
•
the total payments made by the buyer is at least 20% of the total agreed selling price, and that amount is not refundable;
• •
the selling price is collectible; the seller’s receivable is not subject to future subordination;
•
the land development process is complete so that the seller has no further obligations related to the land sold, such as a requirement to improve the land, or to construct facilities thereon as agreed or is the obligation of the seller based on the purchase and sale contract or the provisions of prevailing laws and regulations; and
•
only the land is sold and without any requirement of the seller’s involvement in the construction of the building on the land.
• •
•
•
(2)
jumlah pembayaran oleh pembeli sekurang-kurangnya telah mencapai 20% dari harga jual yang disepakati dan jumlah tersebut tidak dapat diminta kembali oleh pembeli; harga jual akan tertagih; tagihan penjual tidak bersifat subordinasi terhadap pinjaman lain yang akan diperoleh pembeli di masa yang akan datang; proses pengembangan tanah telah selesai sehingga penjual tidak berkewajiban lagi untuk menyelesaikan kapling tanah yang dijual, seperti kewajiban untuk mematangkan kapling tanah atau kewajiban untuk membangun fasilitas-fasilitas pokok yang dijanjikan oleh atau yang menjadi kewajiban penjual, sesuai dengan pengikatan jual beli atau ketentuan peraturan perundang-undangan; dan hanya kapling tanah saja yang dijual, tanpa diwajibkan keterlibatan penjual dalam pendirian bangunan di atas kapling tanah tersebut.
Pendapatan lainnya
Other revenues
Pendapatan diakui pada saat barang atau jasa telah diberikan kepada pelanggan.
Revenue are recognized when goods are delivered or when services are rendered to customers.
Pendapatan bunga
Interest income
Pendapatan bunga diakui dalam laporan rugi komprehensif secara akrual menggunakan metode suku bunga efektif.
Interest income is recognized in the statement of comprehensive loss as it accrues using the effective interest rate method.
Pengakuan Beban
(2)
Beban diakui pada saat terjadinya (accrual basis).
Expense Recognition Expenses are recognized incurred (accrual basis).
- 44 -
when
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (dahulu PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) dan Entitas Anak Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 Serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2012 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2011 yang Tidak Diaudit), dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2011, 2010 dan 2009
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (formerly PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) and Its Subsidiaries Notes to Consolidated Financial Statements As of March 31, 2012 and December 31, 2011, 2010 and 2009 and For the Three-Month Period Ended March 31, 2012 (With Unaudited Comparative Figures for the Three-Month Period Ended March 31, 2010) and For the Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009
Biaya transaksi yang terjadi dan dapat diatribusikan secara langsung terhadap perolehan atau penerbitan instrumen keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi diamortisasi sepanjang umur instrumen keuangan menggunakan metode suku bunga efektif dan dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga untuk biaya transaksi terkait aset keuangan, dan sebagai bagian dari beban bunga untuk biaya transaksi terkait kewajiban keuangan.
Transaction costs incurred that are directly attributable to acquisition or issuance of a financial instrument that is not classified at FVPL are amortized over the term of the financial instruments using the effective interest rate method and recorded as part of interest income for transaction costs related to financial asset or interest expense for transaction costs related to financial liabilities.
Beban bunga diakui dalam laporan rugi komprehensif secara akrual menggunakan metode suku bunga efektif.
Interest expense is recognized in the statement of comprehensive loss as it accrues using the effective interest rate method.
r.
Biaya Pinjaman
r.
Borrowing Costs
Biaya pinjaman merupakan bunga dan selisih kurs pinjaman yang diterima dalam mata uang asing dan biaya lainnya (amortisasi diskonto/premi dari pinjaman diterima) yang terjadi sehubungan dengan peminjaman dana.
Borrowing costs are interest and exchange difference on foreign currency denominated borrowings and other costs (amortization of discounts/premiums on borrowings, etc.) incurred in connection with the borrowing of funds.
Biaya pinjaman yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan, konstruksi, atau pembuatan aset kualifikasian dikapitalisasi sebagai bagian dari biaya perolehan aset tersebut. Biaya pinjaman lainnya diakui sebagai beban pada saat terjadinya.
Borrowing costs that are directly attributable to the acquisition, construction, or production of qualifying assets are capitalized as part of the acquisition cost of the qualifying assets. Other borrowing costs are recognized as an expense in the period in which they are incurred.
Jika Grup meminjam dana secara khusus untuk tujuan memperoleh aset kualifikasian, maka Grup menentukan jumlah biaya pinjaman yang layak dikapitalisasikan sebesar biaya pinjaman aktual yang terjadi selama periode berjalan dikurangi penghasilan investasi atas investasi sementara dari pinjaman tersebut.
To the extent that the Group borrows funds specifically for the purpose of obtaining a qualifying asset, the entity determines the amount of borrowing costs eligible for capitalization as the actual borrowing costs incurred on that borrowing during the period less any investment income on the temporary investment of those borrowings.
Jika pengembangan aktif atas aset kualifikasian dihentikan, Grup menghentikan kapitalisasi biaya pinjaman selama periode yang diperpanjang tersebut.
The Group suspends capitalization of borrowing costs during extended periods in which it suspends active development of a qualifying asset.
Kapitalisasi biaya pinjaman dihentikan saat selesainya secara subtansi seluruh aktivitas yang diperlukan untuk mempersiapkan aset kualifikasian agar dapat digunakan atau dijual sesuai dengan maksudnya.
The Group ceases capitalizing borrowing costs when substantially all the activities necessary to prepare the qualifying asset for its intended use or sale are complete.
- 45 -
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (dahulu PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) dan Entitas Anak Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 Serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2012 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2011 yang Tidak Diaudit), dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2011, 2010 dan 2009
s.
t.
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (formerly PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) and Its Subsidiaries Notes to Consolidated Financial Statements As of March 31, 2012 and December 31, 2011, 2010 and 2009 and For the Three-Month Period Ended March 31, 2012 (With Unaudited Comparative Figures for the Three-Month Period Ended March 31, 2010) and For the Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009
Imbalan Kerja
s.
Employment Benefits
Imbalan kerja jangka pendek
Short-term employment benefits
Imbalan kerja jangka pendek merupakan upah, gaji dan iuran jaminan sosial. Imbalan kerja jangka pendek diakui sebesar jumlah yang tak-terdiskonto sebagai liabilitas pada laporan posisi keuangan setelah dikurangi dengan jumlah yang telah dibayar dan sebagai beban pada laba rugi komprehensif tahun berjalan.
Short-term employee defined-benefits are in the form of wages, salaries, and social security contribution. Short-term employee benefits are recognized at its undiscounted amount as a liability in the statements of financial position, after deducting any amount already paid, and as an expense in the statements of comprehensive income.
Imbalan pasca-kerja
Post-employment benefits
Imbalan pasca-kerja merupakan manfaat pasti yang dibentuk tanpa pendanaan khusus dan didasarkan pada masa kerja dan jumlah penghasilan karyawan saat pensiun. Metode penilaian aktuarial yang digunakan untuk menentukan nilai kini cadangan imbalan pasti, beban jasa kini yang terkait dan beban jasa lalu adalah metode Projected Unit Credit. Beban jasa kini, beban bunga, beban jasa lalu yang telah menjadi hak karyawan dan dampak kurtailmen atau penyelesaian (jika ada) diakui pada laba rugi komprehensif tahun berjalan. Beban jasa lalu dan keuntungan atau kerugian aktuarial bagi karyawan yang masih aktif bekerja diamortisasi selama jangka waktu rata-rata sisa masa kerja karyawan, sampai imbalan tersebut menjadi hak karyawan.
Post-employment benefits are unfunded defined-benefit plans which amounts are determined based on years of service and salaries of the employees at the time of pension. The actuarial valuation method used to determine the present value of defined-benefit reserve, related current service costs and past service costs is the Projected Unit Credit. Current service costs, interest costs, past service costs that are already vested and effects of curtailments and settlements (if any) are charged directly to current operations. Past service costs which are not yet vested and actuarial gains or losses for working (active) employees are amortized during the employees’ average remaining years of service, until the benefits become vested.
Pajak Penghasilan
t.
Income Tax
Pajak Penghasilan Final
Final Income Tax
Sesuai dengan peraturan perundangan perpajakan, pendapatan yang telah dikenakan pajak penghasilan final tidak lagi dilaporkan sebagai pendapatan kena pajak, dan semua beban sehubungan dengan pendapatan yang telah dikenakan pajak penghasilan final tidak boleh dikurangkan. Di lain pihak, baik pendapatan maupun beban tersebut dipakai dalam perhitungan laba rugi menurut akuntansi. Oleh karena itu, tidak terdapat perbedaan temporer sehingga tidak diakui adanya aset atau liabilitas pajak tangguhan.
In accordance with the tax laws and regulations, income subject to final income tax is not to be reported as taxable income and all expenses related to income subject to final income tax are not deductible. However, such income and expenses are included in the profit and loss calculation for accounting purposes. Accordingly, no temporary difference, deferred tax asset and liability are recognized.
Apabila nilai tercatat aset atau liabilitas yang berhubungan dengan pajak penghasilan final berbeda dari dasar pengenaan pajaknya, maka perbedaan tersebut tidak diakui sebagai aset atau liabilitas pajak tangguhan.
If the recorded value of an asset or liability related to final income tax differs from its taxable base, the difference is not recognized as deferred tax asset or deferred tax liability.
- 46 -
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (dahulu PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) dan Entitas Anak Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 Serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2012 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2011 yang Tidak Diaudit), dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2011, 2010 dan 2009
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (formerly PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) and Its Subsidiaries Notes to Consolidated Financial Statements As of March 31, 2012 and December 31, 2011, 2010 and 2009 and For the Three-Month Period Ended March 31, 2012 (With Unaudited Comparative Figures for the Three-Month Period Ended March 31, 2010) and For the Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009
Beban pajak atas pendapatan yang dikenakan pajak penghasilan final diakui secara proporsional dengan jumlah pendapatan menurut akuntansi yang diakui pada tahun berjalan.
The current tax expense on income subject to final income tax is recognized in proportion to the total income recognized during the year for accounting purposes.
Selisih antara jumlah pajak penghasilan final terhutang dengan jumlah yang dibebankan sebagai pajak kini pada laporan rugi komprehensif diakui sebagai pajak dibayar dimuka atau pajak yang masih harus dibayar.
The difference between the amount of final income tax payable and the amount charged as current tax in the statements of comprehensive loss is recognized either as prepaid taxes and taxes payable, accordingly.
Pajak Penghasilan Tidak Final
Nonfinal Income Tax
Beban pajak kini dihitung berdasarkan peraturan pajak yang berlaku atau yang secara substansial telah berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan dalam negara dimana Perusahaan dan entitas anaknya beroperasi dan menghasilkan penghasilan kena pajak.
Current tax expense is calculated on the basis of the tax laws enacted or substantively enacted at the statement of financial position date in the countries where the Company and its subsidiaries operate and generate taxable income.
Semua perbedaan temporer antara jumlah tercatat aset dan kewajiban di dalam laporan keuangan konsolidasian dengan dasar pengenaan pajaknya diakui sebagai pajak penghasilan tangguhan menggunakan metode liabilitas posisi keuangan. Akan tetapi, kewajiban pajak tangguhan tidak diakui jika timbul dari pengakuan awal goodwill, pajak penghasilan tangguhan yang tidak dicatat dikarenakan berasal dari pengakuan awal suatu aset atau kewajiban dari transaksi selain kombinasi bisnis yang pada saat transaksi tidak mempengaruhi laba atau rugi akuntansi atau pajak. Aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer, akumulasi kredit pajak yang belum dimanfaatkan (jika peraturan perpajakan mengijinkan) yang boleh dikurangkan dan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak, rugi fiskal yang dapat dikompensasikan dan akumulasi kredit pajak yang belum dmanfaatkan pada masa datang.
Deferred income tax is recognized using the liability method, on temporary differences arising between the tax bases of assets and liabilities and their carrying amounts in the consolidated financial statements. However, deferred tax liabilities are not recognized if they arise from the initial recognition of goodwill; deferred income tax is not accounted for if it arises from the initial recognition of an asset or liability in a transaction other than a business combination that at the time of the transaction affects neither accounting nor taxable profit or loss. Deferred tax assets are recognized for deductible temporary differences, carryforward tax benefit of unused fiscal losses and carryforward of unused tax credits (if tax regulation allows) to the extent that it is probable that taxable income will be available in future periods against which the deductible temporary differences, carryforward tax benefit of unused fiscal losses and carryforward of unused tax credits can be utilized.
Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi komprehensif, kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas.
Deferred tax is calculated at the tax rates that have been enacted or substantively enacted at statements of financial position date. Deferred tax is charged or credited in the statements of comprehensive income, except when it relates to items charged or credited directly to equity, in which case the deferred tax is also charged or credited directly to equity.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan disajikan di laporan posisi keuangan, atas dasar kompensasi sesuai dengan penyajian aset dan liabilitas pajak kini.
Deferred tax assets and liabilities are offset in the statements of financial position in the same manner the current tax assets and liabilities are presented.
- 47 -
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (dahulu PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) dan Entitas Anak Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 Serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2012 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2011 yang Tidak Diaudit), dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2011, 2010 dan 2009
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (formerly PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) and Its Subsidiaries Notes to Consolidated Financial Statements As of March 31, 2012 and December 31, 2011, 2010 and 2009 and For the Three-Month Period Ended March 31, 2012 (With Unaudited Comparative Figures for the Three-Month Period Ended March 31, 2010) and For the Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009
Perubahan atas liabilitas pajak dicatat ketika hasil pemeriksaan diterima atau, jika banding diajukan oleh Grup, ketika hasil banding telah ditentukan.
Amendments to tax obligations are recorded when an assessment is received or, if appealed against by the Group, when the result of the appeal is determined.
u.
Laba per Saham
u.
Earnings per share are computed by dividing net income by the weighted average number of shares outstanding during the year.
Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih dengan jumlah ratarata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan. v.
Earnings Per Share
Informasi Segmen
v.
Segment Information
Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian.
Segment information is prepared using the accounting policies adopted for preparing and presenting the consolidated financial statements.
Efektif 1 Januari 2011, PSAK No. 5 (Revisi 2009) mensyaratkan identifikasi segmen operasi berdasarkan laporan internal komponen-komponen Grup yang secara berkala dilaporkan kepada pengambil keputusan operasional dalam rangka alokasi sumber daya ke dalam segmen dan penilaian kinerja Grup. Sebaliknya, standar terdahulu mengharuskan Grup untuk mengidentifikasi dua jenis segmen (usaha dan geografis), menggunakan pendekatan risiko dan pengembalian.
Effective January 1, 2011, PSAK No. 5 (Revised 2009) requires operating segments to be identified on the basis of internal reports about components of the Group that are regularly reviewed by the chief operating decision maker in order to allocate resources to the segments and to assess their performances. In contrast, the predecessor standard required the Group to identify two sets of segments (business and geographical), using a risks and returns approach.
Segmen operasi adalah suatu komponen dari entitas:
An operating segment is a component of an entity:
a)
Yang terlibat dalam aktivitas bisnis untuk memperoleh pendapatan dan menimbulkan beban (termasuk pendapatan dan beban terkait dengan transaksi dengan komponen lain dari entitas yang sama);
a)
That engages in business activities which it may earn revenue and incur expenses (including revenue and expenses relating to the transaction with other components of the same entity);
b)
Hasil operasinya dikaji ulang secara reguler oleh pengambil keputusan operasional untuk membuat keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya; dan
b)
Whose operating results are reviewed regularly by the entity’s chief operating decision maker to make decision about resources to be allocated to the segments and assess its performance; and
c)
Tersedia informasi dapat dipisahkan.
c)
For which discrete financial information is available.
keuangan
yang
Information reported to the chief operating decision maker for the purpose of resources allocation and assessment of its performance is more specifically focused on the category of each product, which is similar to the business segment information reported in the prior period.
Informasi yang dilaporkan kepada pengambil keputusan operasional untuk tujuan alokasi sumber daya dan penilaian kinerjanya lebih difokuskan pada kategori masing-masing produk, yang mana serupa dengan segmen usaha yang dilaporkan pada periode-periode terdahulu.
- 48 -
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (dahulu PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) dan Entitas Anak Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 Serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2012 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2011 yang Tidak Diaudit), dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2011, 2010 dan 2009
w.
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (formerly PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) and Its Subsidiaries Notes to Consolidated Financial Statements As of March 31, 2012 and December 31, 2011, 2010 and 2009 and For the Three-Month Period Ended March 31, 2012 (With Unaudited Comparative Figures for the Three-Month Period Ended March 31, 2010) and For the Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009
Peristiwa Setelah Periode Pelaporan
w.
Post year-end events that provide additional information about the Group’s financial position at the date of the statement of financial position (adjusting events), if any, are reflected in the consolidated financial statements. Post year-end events that are not adjusting events are disclosed in the notes to consolidated financial statements when material.
Peristiwa-peristiwa yang terjadi setelah periode pelaporan berjalan yang menyediakan informasi mengenai posisi keuangan Grup pada tanggal laporan posisi keuangan sehingga perlu dilakukan penyesuaian, jika ada, telah tercermin dalam laporan keuangan konsolidasian. Kejadiankejadian setelah tanggal laporan posisi keuangan yang tidak memerlukan penyesuaian, apabila jumlahnya material, telah diungkapkan dalam laporan keuangan konsolidasian.
3.
Penggunaan Estimasi, Asumsi Manajemen
Pertimbangan
Events after the Reporting Period
dan
3.
Management Use of Estimates, Judgments and Assumptions
Dalam penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan, seperti yang diungkapkan dalam Catatan 2 pada laporan keuangan konsolidasian, manajemen harus membuat estimasi, pertimbangan, dan asumsi atas nilai tercatat aset dan liabilitas yang tidak tersedia oleh sumbersumber lain. Estimasi dan asumsi tersebut, berdasarkan pengalaman historis dan faktor lain yang dipertimbangkan relevan.
In the application of the Company’s accounting policies, which are described in Note 2 to the consolidated financial statements, management is required to make estimates, judgments, and assumptions about the carrying amounts of assets and liabilities that are not readily apparent from other sources. The estimates and assumptions are based on historical experience and other factors that are considered to be relevant.
Manajemen berkeyakinan bahwa pengungkapan berikut telah mencakup ikhtisar estimasi, pertimbangan dan asumsi signifikan yang dibuat oleh manajemen, yang berpengaruh terhadap jumlah-jumlah yang dilaporkan serta pengungkapan dalam laporan keuangan konsolidasian.
Management believes that the following represent a summary of the significant estimates, judgments, and assumptions made that affected certain reported amounts of and disclosures in the consolidated financial statements.
Pertimbangan
Judgments
Pertimbangan-pertimbangan berikut dibuat oleh manajemen dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan yang memiliki dampak yang paling signifikan terhadap jumlah-jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian:
The following judgments are made by management in the process of applying the Company’s accounting policies that have the most significant effects on the amounts recognized in the consolidated financial statements:
a.
a.
Klasifikasi Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan
Classification of Financial Financial Liabilities
Assets
and
The Group determines the classifications of certain assets and liabilities as financial assets and financial liabilities by judging if they meet the definition set forth in PSAK No. 55 (Revised 2011). Accordingly, the financial assets and financial liabilities are accounted for in accordance with the Company’s accounting policies disclosed in Note 2h.
Grup menentukan klasifikasi aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan menilai apakah aset dan liabilitas tersebut memenuhi definisi yang ditetapkan dalam PSAK No. 55 (Revisi 2006). Aset keuangan dan liabilitas keuangan dicatat sesuai dengan kebijakan akuntansi Perusahaan sebagaimana diungkapkan dalam Catatan 2h.
- 49 -
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (dahulu PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) dan Entitas Anak Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 Serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2012 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2011 yang Tidak Diaudit), dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2011, 2010 dan 2009
b.
c.
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (formerly PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) and Its Subsidiaries Notes to Consolidated Financial Statements As of March 31, 2012 and December 31, 2011, 2010 and 2009 and For the Three-Month Period Ended March 31, 2012 (With Unaudited Comparative Figures for the Three-Month Period Ended March 31, 2010) and For the Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009
Biaya Eksplorasi dan Pengembangan yang Ditangguhkan
b.
Deferral of Exploration and Development Costs
Penerapan kebijakan Grup atas biaya eksplorasi membutuhkan pertimbangan dalam menentukan apakah akan ada manfaat ekonomis di masa depan yang dihasilkan dari eksploitasi atau penjualan di masa depan atau saat dimana aktivitas-aktivitas belum mencapai tahap yang membutuhkan penilaian yang andal akan keberadaan dari cadangan. Penentuan cadangan dan sumber daya merupakan suatu proses estimasi yang membutuhkan berbagai tingkatan ketidakpastian sesuai dengan subklasifikasi dan estimasi ini secara langsung mempengaruhi penangguhan dari biaya eksplorasi. Kebijakan penangguhan mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi tertentu tentang peristiwa atau kejadian di masa depan, terutama mengenai kemungkinan terciptanya kegiatan operasional yang ekonomis. Estimasi dan asumsi yang telah dibuat dapat berubah apabila terdapat informasi baru yang tersedia. Jika, setelah biaya dikapitalisasi, informasi baru yang tersedia menunjukkan bahwa pemulihan dari biaya tidak mungkin terjadi, maka jumlah yang sudah dikapitalisasi dihapus dan dibebankan ke laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada periode dimana informasi baru tersebut tersedia.
The application of the Group’s accounting policy for exploration expenditures requires judgment in determining whether it is likely that future economic benefits can be recovered either from future exploitation or sale or where activities have not reached a stage which permits a reasonable assessment of the existence of reserves. The determination of ore reserves and resource is itself an estimation process that requires varying degrees of uncertainty depending on sub-classification and these estimates directly impact the point of deferral of exploration cost. The deferral policy requires management to make certain estimates and assumptions about future events or circumstances, in particular whether an economically viable extraction operation can be established. Estimates and assumptions made may change if new information becomes available. If, after expenditure is capitalized, information becomes available suggesting that the recovery of expenditure is unlikely, the amount capitalized is written off in the consolidated statement of comprehensive income in the period when the new information becomes available.
Nilai tercatat biaya eksplorasi dan pengembangan yang ditangguhkan diungkapkan pada Catatan 10.
The carrying value of deferred exploration and development costs is set out in Note 10.
Penyisihan Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan
c.
Allowance Assets
for
Impairment
of
Financial
Penyisihan kerugian penurunan nilai pinjaman yang diberikan dan piutang dipelihara pada jumlah yang menurut manajemen adalah memadai untuk menutup kemungkinan tidak tertagihnya aset keuangan. Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan, Perusahaan secara spesifik menelaah apakah telah terdapat bukti obyektif bahwa suatu aset keuangan telah mengalami penurunan nilai (tidak tertagih).
Allowance for impairment losses is maintained at a level considered adequate to provide for potentially uncollectible receivables. The Company assesses specifically at each statement of financial position date whether there is an objective evidence that a financial asset is impaired (uncollectible).
Penyisihan yang dibentuk adalah berdasarkan pengalaman penagihan masa lalu dan faktorfaktor lainnya yang mungkin mempengaruhi kolektibilitas, antara lain kemungkinan kesulitan likuiditas atau kesulitan keuangan yang signifikan yang dialami oleh debitur atau penundaan pembayaran yang signifikan.
The level of allowance is based on past collection experience and other factors that may affect collectibility such as the probability of insolvency or significant financial difficulties of the debtors or significant delay in payments.
- 50 -
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (dahulu PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) dan Entitas Anak Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 Serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2012 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2011 yang Tidak Diaudit), dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2011, 2010 dan 2009
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (formerly PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) and Its Subsidiaries Notes to Consolidated Financial Statements As of March 31, 2012 and December 31, 2011, 2010 and 2009 and For the Three-Month Period Ended March 31, 2012 (With Unaudited Comparative Figures for the Three-Month Period Ended March 31, 2010) and For the Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009
Jika terdapat bukti obyektif penurunan nilai, maka saat dan besaran jumlah yang dapat ditagih diestimasi berdasarkan pengalaman kerugian masa lalu. Penyisihan piutang raguragu dibentuk atas akun-akun yang diidentifikasi secara spesifik telah mengalami penurunan nilai. Akun pinjaman yang diberikan dan piutang dihapusbukukan berdasarkan keputusan manajemen bahwa aset keuangan tersebut tidak dapat ditagih atau direalisasi meskipun segala cara dan tindakan telah dilaksanakan. Suatu evaluasi atas piutang, yang bertujuan untuk mengidentifikasi jumlah penyisihan yang harus dibentuk, dilakukan secara berkala sepanjang tahun. Oleh karena itu, saat dan besaran jumlah penyisihan kerugian penurunan nilai yang tercatat pada setiap periode dapat berbeda tergantung pada pertimbangan dan estimasi yang digunakan.
If there is an objective evidence of impairment, timing and collectible amounts are estimated based on historical loss data. Allowance for doubtful accounts is provided on accounts specifically identified as impaired. Written off loans and receivables are based on management’s decisions that the financial assets are uncollectible or cannot be realized in whatsoever actions have been taken. Evaluation of receivables to determine the total allowance to be provided is performed periodically during the year. Therefore, the timing and amount of provision for decline in value recorded at each period might differ based on the judgments and estimates that have been used.
Nilai tercatat pinjaman diberikan dan piutang Grup tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 dan 2010 sebagai berikut:
The carrying value of the Group’s loans and receivables as of March 31, 2012 and December 31, 2011 and 2010 are as follows:
31 Maret/ March 31 2012 Rp '000
d.
31 Desember/December 31 2011 2010 Rp '000 Rp '000
Pinjaman yang diberikan dan piutang Kas dan setara kas Piutang usaha Piutang lain-lain Piutang dari pihak berelasi
160.210.367 835.322 4.879.012 -
5.095.224 1.385.564 -
325.187 6.574.990 890.951
Loans and receivables Cash and cash equivalents Trade accounts receivable Other accounts receivable Due from a related party
Jumlah
165.924.701
6.480.788
7.791.128
Total
Pemulihan Aset Pajak Tangguhan
d.
Recovery of Deferred Tax Assets Judgment is required in determining whether deferred tax assets are recognized on the consolidated statement of financial position. Deferred tax assets, including those arising from unutilized tax losses require management to assess the likelihood that the Group will generate taxable earnings in future periods, in order to utilize recognised deferred tax assets. Estimates of future taxable income are based on forecast cash flows from operations and the application of existing tax laws in each jurisdiction. To the extent that future cash flows and taxable income differ significantly from estimates, the ability of the Group to realize the net deferred tax assets recorded at the reporting date could be impacted.
Pertimbangan dibutuhkan dalam menentukan apakah aset pajak tangguhan diakui di laporan keuangan konsolidasian. Aset pajak tangguhan, termasuk yang berasal dari rugi fiskal yang belum dimanfaatkan membutuhkan penilaian manajemen dalam menentukan kemungkinan Grup akan menghasilkan laba kena pajak di masa depan untuk mengakui aset pajak tangguhan tersebut. Estimasi laba kena pajak di masa depan ditentukan berdasarkan proyeksi arus kas dari operasi dan penerapan peraturan pajak yang berlaku. Jika arus kas dan laba kena pajak di masa depan berbeda signifikan dengan estimasi, maka kemampuan Grup dalam merealisasi aset pajak tangguhan yang tercatat pada tanggal pelaporan dapat terpengaruh.
- 51 -
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (dahulu PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) dan Entitas Anak Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 Serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2012 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2011 yang Tidak Diaudit), dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2011, 2010 dan 2009
e.
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (formerly PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) and Its Subsidiaries Notes to Consolidated Financial Statements As of March 31, 2012 and December 31, 2011, 2010 and 2009 and For the Three-Month Period Ended March 31, 2012 (With Unaudited Comparative Figures for the Three-Month Period Ended March 31, 2010) and For the Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009
Komitmen Sewa
e.
Lease Commitments The Group has entered into commercial lease. The Group has determined that these are finance leases since it has granted options to purchase at the end of the lease term and it bears substantially all the significant risks and benefits incidental to the ownership of these properties.
Grup telah menandatangani sejumlah perjanjian sewa. Grup menentukan bahwa sewa tersebut adalah sewa pembiayaan, karena sewa tersebut memberikan opsi beli pada akhir masa sewa dan Grup menanggung secara signifikan seluruh risiko dan manfaat dari kepemilikan aset-aset tersebut. Estimasi dan Asumsi
Estimates and Assumptions
Asumsi utama mengenai masa depan dan sumber utama lain dalam mengestimasi ketidakpastian pada tanggal pelaporan yang mempunyai risiko signifikan yang dapat menyebabkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas dalam periode berikutnya diungkapkan di bawah ini. Perusahaan mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia saat laporan keuangan konsolidasian disusun. Kondisi yang ada dan asumsi mengenai perkembangan masa depan dapat berubah karena perubahan situasi pasar yang berada di luar kendali Perusahaan. Perubahan tersebut tercermin dalam asumsi ketika keadaan tersebut terjadi:
The key assumptions concerning the future and other key sources of estimation uncertainty at the reporting date that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial period are disclosed below. The Company based its assumptions and estimates on parameters available when the consolidated financial statements were prepared. Existing circumstances and assumptions about future developments may change due to market changes on circumstances arising beyond the control of the Company. Such changes are reflected in the assumptions when they occur:
a.
a.
Nilai Wajar Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan
Fair Value of Financial Financial Liabilities
Assets
and
Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mensyaratkan pengukuran aset keuangan dan liabilitas keuangan tertentu pada nilai wajarnya, dan penyajian ini mengharuskan penggunaan estimasi. Komponen pengukuran nilai wajar yang signifikan ditentukan berdasarkan bukti-bukti obyektif yang dapat diverifikasi (seperti nilai tukar, suku bunga), sedangkan saat dan besaran perubahan nilai wajar dapat menjadi berbeda karena penggunaan metode penilaian yang berbeda.
Indonesian Financial Accounting Standards require measurement of certain financial assets and liabilities at fair values, and the disclosure requires the use of estimates. Significant component of fair value measurement is determined based on verifiable objective evidence (i.e. foreign exchange rate, interest rate), while timing and amount of changes in fair value might differ due to different valuation method used.
Nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan diungkapkan pada Catatan 18.
The fair value of financial assets and financial liabilities are set out in Note 18.
- 52 -
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (dahulu PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) dan Entitas Anak Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 Serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2012 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2011 yang Tidak Diaudit), dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2011, 2010 dan 2009
b.
c.
Penyisihan Persediaan Usang
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (formerly PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) and Its Subsidiaries Notes to Consolidated Financial Statements As of March 31, 2012 and December 31, 2011, 2010 and 2009 and For the Three-Month Period Ended March 31, 2012 (With Unaudited Comparative Figures for the Three-Month Period Ended March 31, 2010) and For the Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009
b.
Kerugian Penurunan Nilai dan Penyisihan Persediaan
Allowance for Decline in Value of Inventory and Obsolescence
Grup membentuk penyisihan kerugian penurunan nilai persediaan berdasarkan estimasi bahwa tidak terdapat penggunaan masa depan dari persediaan tersebut, atau terdapat kemungkinan persediaan tersebut menjadi usang. Sementara manajemen berkeyakinan bahwa asumsi-asumsi yang digunakan dalam estimasi penyisihan kerugian penurunan nilai persediaan dalam laporan keuangan konsolidasian adalah tepat dan wajar, namun demikian, perubahan signifikan dalam asumsi-asumsi tersebut dapat berdampak signifikan terhadap nilai tercatat persediaan dan jumlah penyisihan penurunan nilai persediaan, yang akhirnya akan berdampak pada hasil operasi Grup.
The Group provides allowance for decline in value of inventories based on its estimation that there will be no future usage of such inventories or such inventories will become obsolete. While it is believed that the assumptions used in the estimation of the allowance for decline in the value of inventories reflected in the consolidated financial statements are appropriate and reasonable, significant changes in these assumptions may materially affect the assessment of the carrying value of the inventories and provision for decline in value of inventories, which ultimately impact the result of the Group’s operations.
Nilai tercatat persediaan tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 masing-masing sebesar Rp 219.754.768 ribu dan Rp 1.796.450 ribu, Rp 2.737.963 ribu dan Rp 2.559.952 ribu, sedangkan penyisihan penurunan nilai persediaan dan penyisihan persediaan usang masing-masing sebesar Rp 262.710 ribu, Rp 262.710, nihil dan nihil (Catatan 6).
The carrying value of inventory as of March 31, 2012 and December 31, 2011, 2010 and 2009 amounted to Rp 219,754,768 thousand and Rp 1,796,450 thousand, Rp 2,737,963 thousand and Rp 2,559,952 thousand, respectively, while allowance for decline in value of inventories and obsolescence amounted to Rp 262,710 thousand, Rp 262,710 thousand, nil and nil, respectively (Note 6).
Estimasi Masa Manfaat Aset Tetap
c.
Estimated Useful Lives of Property and Equipment The useful lives of property and equipment are estimated based on the period over which the asset is expected to be available for use. Such estimation is based on a collective assessment of similar business, internal technical evaluation and experience with similar assets. The estimated useful life of each asset is reviewed periodically and updated if expectations differ from previous estimates due to physical wear and tear, technical or commercial obsolescence, and legal or other limits on the use of the asset. It is possible, however, that future results of operations could be materially affected by changes in the amounts and timing of recorded expenses brought about by changes in the factors mentioned above. A reduction in the estimated useful life of property and equipment would increase the recorded depreciation and decrease the carrying values of these assets.
Masa manfaat aset tetap Perusahaan diestimasi berdasarkan jangka waktu aset tersebut diharapkan tersedia untuk digunakan. Estimasi tersebut didasarkan pada penilaian kolektif berdasarkan bidang usaha yang sama, evaluasi teknis internal dan pengalaman dengan aset sejenis. Estimasi masa manfaat setiap aset ditelaah secara berkala dan diperbarui jika estimasi berbeda dari perkiraan sebelumnya yang disebabkan karena pemakaian, usang secara teknis atau komersial serta keterbatasan hak atau pembatasan lainnya terhadap penggunaan aset. Dengan demikian, hasil operasi di masa mendatang mungkin dapat terpengaruh secara signifikan oleh perubahan dalam jumlah dan waktu terjadinya biaya karena perubahan yang disebabkan oleh faktor-faktor yang disebutkan di atas. Penurunan estimasi masa manfaat ekonomis setiap aset tetap akan menyebabkan kenaikan beban penyusutan dan penurunan nilai tercatat aset tetap.
- 53 -
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (dahulu PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) dan Entitas Anak Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 Serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2012 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2011 yang Tidak Diaudit), dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2011, 2010 dan 2009
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (formerly PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) and Its Subsidiaries Notes to Consolidated Financial Statements As of March 31, 2012 and December 31, 2011, 2010 and 2009 and For the Three-Month Period Ended March 31, 2012 (With Unaudited Comparative Figures for the Three-Month Period Ended March 31, 2010) and For the Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009
Tidak terdapat perubahan signifikan dalam estimasi masa manfaat aset tetap selama periode berjalan. Nilai tercatat aset tetap tertentu pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 masingmasing adalah sebesar Rp 446.755.912 ribu, Rp 1.025.926 ribu, Rp 1.128.942 ribu dan Rp 1.600.203 ribu (Catatan 9).
There is no change in the estimated useful lives of property and equipment during the period. The carrying value of property and equipment as of March 31, 2012 and December 31, 2011, 2010 and 2009 amounted to Rp 446,755,912 thousand, Rp 1,025,926 thousand, Rp 1,128,942 thousand and Rp 1,600,203 thousand, respectively (Note 9).
d.
e.
Penyusutan dan Amortisasi Berdasarkan Unit Produksi
d.
Units-of-Production Amortization
Depreciation
and
Estimasi cadangan yang terpulihkan digunakan dalam menentukan penyusutan dan amortisasi dari aset tambang tertentu seperti properti dan peralatan serta biaya eksplorasi dan pengembangan yang ditangguhkan. Hal ini menghasilkan beban penyusutan dan amortisasi yang proporsional terhadap penurunan estimasi dari masa manfaat produksi tambang. Masa manfaat aset yang dinilai secara tahunan dipengaruhi oleh batasan masa manfaat secara fisik dan penilaian kini dari cadangan tambang yang dapat dipulihkan secara ekonomis di tempat aset itu berada. Penilaian ini membutuhkan penggunaan estimasi dan asumsi, termasuk jumlah cadangan yang dapat terpulihkan dan estimasi dari pengeluaran modal di masa depan. Perubahan estimasi diakui secara prospektif.
Estimated recoverable reserves are used in determining the depreciation and amortization of specific mining assets such as property and equipment and deferred exploration and development costs. This results in a depreciation and amortization charges proportional to the depletion of the estimated remaining life of mine production. Each item’s life, which is assessed annually, has regard to both its physical life limitations and to present assessments of economically recoverable reserves of the mine property at which the asset is located. These calculations require the use of estimates and assumptions, including the amount of recoverable reserves and estimates of future capital expenditures. Changes are accounted for prospectively.
Nilai tercatat aset tetap tertentu yang disusutkan dengan menggunakan metode unit produksi diungkapkan pada Catatan 9.
The carrying value of certain property, plant, and equipment being depreciated using units-of-production method is set out in Note 9.
Imbalan Pasti Pasca-Kerja
e.
Post-employment Benefits The determination of the obligation and post-employment benefits is dependent on the selection of certain assumptions used by actuary in calculating such amounts. Those assumptions are described in Note 27 and include, among others, discount rate and rate of salary increase. Actual results that differ from the Company’s assumptions are accumulated and amortized over future periods and therefore, generally affect the recognized expense and recorded obligation in such future periods. While it is believed that the Company’s assumptions are reasonable and appropriate, significant differences in actual experience or significant changes in assumptions may materially affect the amount of Company’s defined benefit postemployment reserve.
Penentuan liabilitas dan imbalan pasca kerja tergantung pada pemilihan asumsi tertentu yang digunakan oleh aktuaris dalam menghitung jumlah liabilitas dan imbalan tersebut. Asumsi yang digunakan diungkapkan dalam Catatan 27 dan mencakup, antara lain, tingkat diskonto dan tingkat kenaikan gaji. Hasil aktual yang berbeda dari asumsi Perusahaan diakumulasi dan diamortisasi sepanjang masa kerja dan umumnya mempengaruhi beban yang diakui dan liabilitas yang dicatat pada periode mendatang. Walaupun Perusahaan berpendapat bahwa asumsi yang digunakan wajar dan dapat diandalkan, perbedaan signifikan pada hasil aktual atau perubahan signifikan dalam asumsi dapat secara material mempengaruhi jumlah cadangan imbalan pasti pasca-kerja Perusahaan.
- 54 -
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (dahulu PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) dan Entitas Anak Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 Serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2012 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2011 yang Tidak Diaudit), dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2011, 2010 dan 2009
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (formerly PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) and Its Subsidiaries Notes to Consolidated Financial Statements As of March 31, 2012 and December 31, 2011, 2010 and 2009 and For the Three-Month Period Ended March 31, 2012 (With Unaudited Comparative Figures for the Three-Month Period Ended March 31, 2010) and For the Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009
Pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, 2010 dan 2009, cadangan imbalan pasti pasca-kerja masingmasing adalah sebesar Rp 10.617.178 ribu dan Rp 165.152 ribu, Rp 126.369 ribu dan Rp 102.524 ribu (Catatan 27).
As of March 31, 2012 and December 31, 2011, 2010 and 2009, defined-benefit postemployment reserve amounted to Rp 10,617,178 thousand and Rp 165,152 thousand, Rp 126,369 thousand and Rp 102,524 thousand, respectively (Note 27).
f.
g.
Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan
f.
Impairment of Non-Financial Assets
Penelaahan atas penurunan nilai dilakukan apabila terjadi indikasi penurunan nilai aset tertentu. Dalam menentukan nilai wajar aset diperlukan estimasi arus kas yang diharapkan akan dihasilkan dari penggunaan secara berkelanjutan dan pelepasan akhir atas aset tersebut. Perubahan signifikan dalam asumsiasumsi yang digunakan untuk menentukan nilai wajar dapat berdampak signifikan pada nilai terpulihkan dan jumlah kerugian penurunan nilai yang terjadi mungkin berdampak material pada hasil operasi Grup. Tidak terdapat kerugian penurunan nilai yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, 2010 dan 2009.
Impairment review is performed when certain impairment indicators are present. Determining the fair value of assets requires the estimation of cash flows expected to be generated from the continued use and ultimate disposition of such assets. Any significant changes in the assumptions used in determining the fair value may materially affect the assessment of recoverable values and any resulting impairment loss could have a material impact on results of operations. There is no impairment loss recognized in the consolidated financial statements for the three-month March 31, 2012 and for the years ended December 31, 2011, 2010 and 2009.
Nilai tercatat aset non keuangan berupa aset tetap dan biaya eksplorasi dan pengembangan ditangguhkan masing-masing diungkapkan pada Catatan 9 dan 10.
The carrying values of non-financial assets which consist of property, plant, and equipment and deferred exploration and development costs are set out in Notes 9 and 10, respectively.
Provisi Biaya Reklamasi dan Penutupan Tambang
g.
Provision Closure
for
Reclamation
and
Mine
Grup menilai provisi untuk rehabilitasi tambang secara tahunan. Estimasi dan asumsi signifikan dibuat dalam menentukan besarnya provisi biaya reklamasi dan penutupan tambang terutama karena terdapat banyak faktor yang akan mempengaruhi liabilitas tersebut. Faktorfaktor ini meliputi estimasi biaya aktivitas rehabilitasi, perubahan teknologi, dan perubahan peraturan. Ketidakpastian tersebut dapat menyebabkan adanya perbedaan antara biaya aktual di masa depan dengan jumlah yang sudah dicadangkan. Provisi pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian menunjukkan estimasi terbaik manajemen atas nilai kini dari biaya-biaya rehabilitasi yang dibutuhkan di masa depan.
The Group assesses its mine rehabilitation provision annually. Significant estimates and assumptions are made in determining the provision for mine reclamation and mine closure cost as there are numerous factors that will affect the ultimate liability payable. These factors include estimates of the extent and costs of rehabilitation activities, technological changes, and regulatory changes. Those uncertainties may result in future actual expenditures different from the amounts currently provided. The provision at consolidated statement of financial position date represents management’s best estimate of the present value of the future rehabilitation costs.
Provisi biaya reklamasi dan penutupan tambang diungkapkan pada Catatan 17.
Provision for reclamation and mine closure is set out in Note 17.
- 55 -
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (dahulu PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) dan Entitas Anak Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 Serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2012 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2011 yang Tidak Diaudit), dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2011, 2010 dan 2009
h.
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (formerly PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) and Its Subsidiaries Notes to Consolidated Financial Statements As of March 31, 2012 and December 31, 2011, 2010 and 2009 and For the Three-Month Period Ended March 31, 2012 (With Unaudited Comparative Figures for the Three-Month Period Ended March 31, 2010) and For the Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009
Estimasi Cadangan dan Sumber Daya Bijih
h.
Ore reserves are estimates of the amount of ore that can be economically and legally extracted from the the Group’s mining properties. The Group estimates its ore reserves and mineral resources based on information compiled by appropriately qualified persons relating to the geological data on the size, depth and shape of the ore body, and requires complex geological judgments to interpret the data. Changes in the reserve or resource estimates may impact upon the carrying value of deferred exploration and development costs, property, plant, and equipment, provision for reclamation and mine closure costs, recognition of deferred tax assets, and depreciation and amortization charges.
Cadangan bijih diestimasi berdasarkan nilai bijih yang secara ekonomis dan legal dapat dihasilkan dari pertambangan Grup. Grup melakukan estimasi atas cadangan bijih dan sumber daya mineral berdasarkan informasi tentang data geologis, kedalaman dan bentuk bijih, dan pertimbangan geologis yang komplek yang dikumpulkan oleh orang-orang yang memiliki kualifikasi yang layak. Perubahan pada estimasi cadangan dan sumber daya akan mempengaruhi nilai tercatat dari biaya eksplorasi dan pengembangan ditangguhkan, aset tetap, provisi biaya reklamasi dan penutupan tambang, pengakuan aset pajak tangguhan serta besarnya amortisasi dan penyusutan.
i.
Ore Reserve and Resources Estimates
Aset Pajak Tangguhan
i.
Aset pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer antara nilai tercatat aset dan liabilitas pada laporan keuangan konsolidasian dan dasar pengenaan pajak jika besar kemungkinan bahwa jumlah laba fiskal akan memadai untuk pemanfaatan perbedaan temporer yang diakui. Estimasi manajemen yang signifikan diperlukan untuk menentukan jumlah aset pajak tangguhan yang diakui berdasarkan kemungkinan waktu terealisasinya dan jumlah laba kena pajak pada masa mendatang serta strategi perencanaan pajak masa depan. Pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, 2010 dan 2009, saldo aset pajak tangguhan bruto masing-masing sebesar Rp 6.238.262 ribu dan Rp 116.001 ribu, nihil dan Rp 1.422 ribu. Aset pajak tangguhan yang tidak diakui atas rugi fiskal yang tidak digunakan pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 masingmasing sebesar Rp 1.006.490 ribu dan Rp 536.155 ribu, Rp 273.957 ribu dan Rp 123.835 ribu (Catatan 28).
Deferred Tax Assets Deferred tax assets are recognized for all temporary differences between the consolidated financial statements’ carrying amounts of existing assets and liabilities and their respective taxes bases to the extent that it is probable that taxable profit will be available against which the temporary differences can be utilized. Significant management estimates are required to determine the amount of deferred tax assets that can be recognized, based upon the likely timing and the level of future taxable profits together with future tax planning strategies. As of March 31, 2012 and December 31, 2011, 2010 and 2009, gross deferred tax assets amounted to Rp 6,238,262 thousand and Rp 116,001 thousand, nih and Rp 1,422 thousand, respectively. Unrecognized deferred tax asset on unused fiscal losses amounted to Rp 1,006,490 thousand and Rp 536,155 thousand, Rp 273,957 thousand and Rp 123,835 thousand as of March 31, 2012 and December 31, 2011, 2010 and 2009, respectively (Note 28).
- 56 -
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (dahulu PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) dan Entitas Anak Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 Serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2012 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2011 yang Tidak Diaudit), dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2011, 2010 dan 2009
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (formerly PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) and Its Subsidiaries Notes to Consolidated Financial Statements As of March 31, 2012 and December 31, 2011, 2010 and 2009 and For the Three-Month Period Ended March 31, 2012 (With Unaudited Comparative Figures for the Three-Month Period Ended March 31, 2010) and For the Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009
4.
4.
Kas dan Setara Kas 31 Maret/ March 31, 2012 Rp '000 Kas Rupiah Ringgit Malaysia (Catatan 32) Dolar Amerika Serikat (Catatan 32) Jumlah - Kas Bank Rupiah PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank DBS Indonesia PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Standard Chartered Bank PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Permata Tbk PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Bukopin Tbk PT ANZ Panin Bank PT Bank BRI Syariah Jumlah Dolar Amerika Serikat (Catatan 32) PT Bank CIMB Niaga Tbk CIMB Bank Bhd PT Bank DBS Indonesia Standard Chartered Bank PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Citco Bank Netherland BV PT Bank Permata Tbk
Cash and Cash Equivalents
31 Desember/December 31, 2011 2010 2009 Rp '000 Rp '000 Rp '000
1.008.868 28.346 1.064
12.500 -
12.500 -
12.500 -
1.038.278
12.500
12.500
12.500
7.823.360
4.839
5.749.434 1.818.980 1.671.843 594.433 301.859 24.572
385.235 -
154.397 -
257.550 -
17.545
9.383
67.953
2.083
8.086 3.115 546
2.162 1.105
2.565 87.772
8.385 96.764
18.013.773
402.724
312.687
366.102
-
-
1.320
Cash Rupiah Malaysian Ringgit (Note 32) U.S. Dollar (Note 32) Total - Cash Cash in banks Rupiah PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank DBS Indonesia PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Standard Chartered Bank PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Permata Tbk PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Bukopin Tbk PT ANZ Panin Bank PT Bank BRI Syariah Subtotal U.S. Dollar (Note 32) PT Bank CIMB Niaga Tbk CIMB Bank Bhd PT Bank DBS Indonesia Standard Chartered Bank PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Citco Bank Netherland BV PT Bank Permata Tbk
73.675.435 49.709.700 7.894.891 5.486.861
-
-
-
263.071 40.366 29.263 25.768 20.541
-
-
-
137.145.896
-
-
-
1.722.752 1.202.580 348.840
-
-
-
3.274.172
-
-
-
Australian Dolar (Catatan 32) PT ANZ Panin Bank
192.286
-
-
-
Australian Dollar (Note 32) PT ANZ Panin Bank
Euro (Catatan 32) Citco Bank Netherland BV
545.962
-
-
-
Euro (Note 32) Citco Bank Netherland BV
Jumlah Ringgit Malaysia (Catatan 32) Standard Chartered Bank Maybank Berhad CIMB Bank Bhd Jumlah
Jumlah - Bank Deposito berjangka - Rupiah PT Bank CIMB Niaga Tbk Jumlah
159.172.089
402.724
-
4.680.000
160.210.367
5.095.224
- 57 -
312.687
325.187
366.102
378.602
Subtotal Ringgit Malaysia (Note 32) Standard Chartered Bank Maybank Berhad CIMB Bank Bhd Subtotal
Total - Cash in Banks Time deposits - Rupiah PT Bank CIMB Niaga Tbk Total
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (dahulu PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) dan Entitas Anak Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 Serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2012 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2011 yang Tidak Diaudit), dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2011, 2010 dan 2009
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (formerly PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) and Its Subsidiaries Notes to Consolidated Financial Statements As of March 31, 2012 and December 31, 2011, 2010 and 2009 and For the Three-Month Period Ended March 31, 2012 (With Unaudited Comparative Figures for the Three-Month Period Ended March 31, 2010) and For the Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009
5.
5.
Piutang Usaha
Trade Accounts Receivable
Rincian piutang usaha adalah sebagai berikut:
The details of trade accounts receivable are as follows:
a.
a.
Berdasarkan pelanggan 31 Maret/ March 31, 2012 Rp '000 Pihak berelasi (Catatan 31) PT Apac Inti Corpora PT Inti Sukses Garmindo Koperasi Karyawan Apacinti Pelita Sejahtera
31 Desember/December 31, 2011 2010 2009 Rp '000 Rp '000 Rp '000 Related parties (Note 31) PT Apac Inti Corpora PT Inti Sukses Garmindo Koperasi Karyawan Apacinti Pelita Sejahtera
-
863.974 86.592 36.327
2.394.197 138.734 -
2.613.184 112.573 -
Jumlah Penyisihan piutang ragu-ragu
-
986.893 (78.815)
2.532.931 (26.272)
2.725.757 -
Total Allowance for doubtful accounts
Jumlah - bersih
-
908.078
2.506.659
2.725.757
Net
450.286 366.115 18.921 -
477.486 -
3.982.767 114.886 8.640 11.346
4.469.357 209.435 11.282 13.805
Subjumlah Penyisihan piutang ragu-ragu
835.322 -
477.486 -
4.117.639 (49.308)
4.703.879 -
Subtotal Allowance for doubtful accounts
Jumlah - bersih
835.322
477.486
4.068.331
4.703.879
Net
835.322
1.385.564
6.574.990
7.429.636
Pihak ketiga Perumahan Transportasi Katering Perdagangan umum
Jumlah
b.
By Debtor
Berdasarkan Umur
b. 31 Maret/ March 31, 2012 Rp '000
Lancar Lewat jatuh tempo 1 - 30 hari 31 - 60 hari Lebih dari 60 hari Jumlah
-
By Age
-
-
-
307.649 68.589 459.084
392.365 125.822 946.192
902.690 1.130.410 4.617.470
1.154.187 1.059.621 5.215.828
Current Overdue 1 - 30 days 31 - 60 days Over 60 days
835.322
1.464.379
6.650.570
7.429.636
Total
31 Maret/ March 31, 2012 Rp '000
Saldo akhir
Total
31 Desember/December 31, 2011 2010 2009 Rp '000 Rp '000 Rp '000
Perubahan dalam penyisihan piutang ragu-ragu adalah sebagai berikut:
Saldo awal Perubahan selama tahun berjalan (Catatan 24): Penambahan Pemulihan
Third parties Housing Transportation Catering General trading
The changes in allowance for doubtful accounts are as follows:
31 Desember/December 31, 2011 2010 2009 Rp '000 Rp '000 Rp '000
78.815
75.580
(78.815)
52.543 (49.308)
75.580 -
-
Beginning balance Changes in current year (Note 24): Additions Recoveries
78.815
75.580
-
Ending balance
-
- 58 -
-
-
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (dahulu PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) dan Entitas Anak Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 Serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2012 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2011 yang Tidak Diaudit), dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2011, 2010 dan 2009
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (formerly PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) and Its Subsidiaries Notes to Consolidated Financial Statements As of March 31, 2012 and December 31, 2011, 2010 and 2009 and For the Three-Month Period Ended March 31, 2012 (With Unaudited Comparative Figures for the Three-Month Period Ended March 31, 2010) and For the Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009
Seluruh piutang usaha adalah dalam mata uang Rupiah.
All trade accounts receivable are denominated in Rupiah currency.
Berdasarkan evaluasi manajemen terhadap kolektibilitas saldo masing-masing piutang pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2009, manajemen berpendapat bahwa seluruh piutang dapat ditagih sehingga tidak dibentuk penyisihan piutang ragu-ragu, sedangkan pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, manajemen berpendapat bahwa penyisihan piutang ragu-ragu memadai untuk menutup kemungkinan kerugian dari tidak tertagihnya piutang usaha tersebut.
Based on management’s evaluation of the collectibility of the individual receivable accounts as of March 31, 2012 and December 31, 2009, management believes that all receivables are collectible, so do not set up allowance for doubtful accounts, while as of December 31, 2011 and 2009, management believes that the allowance for doubtful accounts is adequate to cover possible losses from uncollectible accounts.
Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat risiko terkonsentrasi secara signifikan atas piutang usaha dari pihak ketiga.
Management believes that there are no significant concentrations of credit risk in trade accounts receivable from third parties.
6.
Persediaan
6. 31 Maret/ March 31, 2012 Rp '000
Persediaan tambang Barang jadi Barang dalam proses Bahan baku dan perlengkapan Jumlah Persediaan lain-lain Tanah dan bangunan perumahan Barang persediaan umum Barang jasa boga Jumlah Penyisihan untuk penurunan nilai dan persediaan usang Jumlah - Bersih Jumlah - Bersih
Inventories
31 Desember/December 31, 2011 2010 2009 Rp '000 Rp '000 Rp '000 -
-
-
Mining inventories Finished goods Work in process Raw materials and supplies Total
437.957 208.347 44.198
1.768.623 244.865 45.672
2.417.713 266.643 53.607
2.289.083 229.954 40.915
Other inventories Land and buildings housing General supplies Catering goods
690.502
2.059.160
2.737.963
2.559.952
-
-
41.295.082 47.482.063 130.549.831 219.326.976
(262.710)
(262.710)
427.792
1.796.450
2.737.963
2.559.952
219.754.768
1.796.450
2.737.963
2.559.952
Total Allowance for decline in value and obsolescense Net Net
Manajemen berpendapat bahwa penyisihan penurunan nilai dan persediaan usang tersebut memadai untuk menutup kemungkinan kerugian atas persediaan tersebut.
Management believes that the allowance for decline in value and obsolescence is adequate to cover possible losses on these inventories.
Persediaan telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya sebagai berikut:
Inventories are insured against losses from fire and authorisk as follows:
a.
Termasuk aset tetap pada tanggal 31 Maret 2012, dengan jumlah pertanggungan sebesar US$ 17.025.000 dan Rp 505.200 ribu.
a.
Combined coverage with and equipment as of March 31, 2012 with insurance coverage amounting to US$ 17,025,000 and Rp 505,200 thousand.
b.
Termasuk aset tetap pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, dengan jumlah pertanggungan masing-masing sebesar Rp 505.200 ribu.
b.
Combined coverage with and equipment as of December 31, 2011 and 2010 with insurance coverage amounting to Rp 505,200 thousand, respectively.
- 59 -
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (dahulu PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) dan Entitas Anak Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 Serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2012 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2011 yang Tidak Diaudit), dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2011, 2010 dan 2009
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (formerly PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) and Its Subsidiaries Notes to Consolidated Financial Statements As of March 31, 2012 and December 31, 2011, 2010 and 2009 and For the Three-Month Period Ended March 31, 2012 (With Unaudited Comparative Figures for the Three-Month Period Ended March 31, 2010) and For the Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009
Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian aset yang dipertanggungkan.
The management believes that the sum insured is adequate to cover possible losses on the assets insured.
Manajemen berpendapat bahwa nilai tercatat dari persediaan telah mencerminkan nilai realisasi bersihnya pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, 2010 dan 2009.
Management believes that the carrying value of inventories has reflected the net realizable values of those inventories as of March 31, 2012 and December 31, 2011, 2010 and 2009.
Pada tanggal 31 Desember 2010, persediaan tanah dijadikan jaminan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (Catatan 11).
As of December 31, 2010, certain land inventories are used as collateral for loan payable to PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (Note 11).
Perusahaan mempunyai tanah yang bersertifikat Hak Guna Bangunan No. 1 atas nama PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk yang berlokasi di Desa Derekan, Kecamatan Pringapus, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah seluas 4.530 meter persegi.
The Company has land Certified Hak Guna Bangunan No. 1 on behalf of PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk, which is located in the Desa Derekan, Kecamatan Pringapus, Kabupaten Semarang, Central Java area of 4,530 square meters.
7.
Pajak Dibayar Dimuka
7. 31 Maret/ March 31, 2012 Rp '000
8.
Pajak penghasilan pasal 21 Pajak penghasilan pasal 23 Pajak penghasilan pasal 25 Pajak dibayar dimuka entitas anak di luar negeri
15.537 14.048.732
Jumlah pajak dibayar dimuka
14.596.709
31 Desember/December 31, 2011 2010 2009 Rp '000 Rp '000 Rp '000 35.613
532.440
Pembayaran dimuka Asuransi Sewa Lain-lain Subjumlah
1.829.143 1.268.857 7.558.493 10.656.493
22.000 34.543
-
-
35.613
Uang Muka dan Biaya Dibayar Dimuka 31 Maret/ March 31 , 2012 Rp '000
Prepaid Taxes
2011 Rp '000
-
56.543
8.
20.000 537
Income tax article 21 Income tax article 23 Income tax article 25 Prepaid tax of foreign subsidiaries
20.537
Total prepaid taxes
Prepayments, Advances and Other Current Assets
31 Desember/December 31, 2010 2009 Rp '000 Rp '000
96.925
88.896
-
-
17.831 114.756
55.059 143.955
365.683 248.788 614.471
Prepayments Insurance Rental Others Subtotal
950.143 950.143
Advances Purchase of property and equipment Purchase of inventory Contractor Royalty and deadrent Others Subtotal
Uang muka Pembelian aset tetap Pembelian persediaan Kontraktor Royalti dan iuran tetap Lain-lain Subjumlah Aset lancar lainnya Deposito berjangka yang dibatasi pencairannya Jumlah
19.576.047 5.788.477 5.195.000 398.175 14.557.901 45.515.600
704.356 704.356
776.098 776.098
Other current assets 7.454.160 63.626.253
-
-
819.112
920.053
- 60 -
1.564.614
Restricted time deposits Total
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (dahulu PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) dan Entitas Anak Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 Serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2012 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2011 yang Tidak Diaudit), dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2011, 2010 dan 2009
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (formerly PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) and Its Subsidiaries Notes to Consolidated Financial Statements As of March 31, 2012 and December 31, 2011, 2010 and 2009 and For the Three-Month Period Ended March 31, 2012 (With Unaudited Comparative Figures for the Three-Month Period Ended March 31, 2010) and For the Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009
9.
9.
Aset Tetap 1 Januari/ January 1, 2012 Rp '000
Property and Equipment
Perubahan selama periode 2012 (Tiga Bulan)/ Changes during 2012 (Three Months) Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ Additions Deductions Reclassifications Rp '000 Rp '000 Rp '000
Akuisisi entitas anak/ Acquisition of subsidiaries Rp '000
Biaya perolehan: Pemilikan langsung Bangunan Kendaraan Perlengkapan kantor Peralatan lain-lain Jalan dan saluran Konstruksi dalam penyelesaian Kendaraan sewa pembiayaan
288.275 3.420.712 476.599 157.400
430.701.661 41.640.336 25.074.874 946.404.721 32.038.606 -
7.213.748 4.646.025 990.869 3.782.963 640.772 169.416 -
(63.006) (65.210) (65.225.377) -
157.400 (157.400)
Jumlah
4.342.986
1.475.860.198
17.443.793
(65.353.593)
-
Akumulasi penyusutan: Pemilikan langsung Bangunan Kendaraan Perlengkapan kantor Peralatan lain-lain Jalan dan saluran Kendaraan sewa pembiayaan
253.111 2.654.308 403.083 6.558
373.139.042 40.396.012 18.953.706 503.884.743 27.710.142 2.978
4.726.443 1.384.091 609.431 10.641.553 893.875 301
(60.551) (61.354) -
Jumlah
3.317.060
964.086.623
18.255.694
(121.905)
Nilai Buku
1.025.926
1 Januari/ January 1, 2011 Rp '000
Perubahan selama tahun 2011/ Changes during 2011 Penambahan/ Pengurangan/ Additions Deductions Rp '000 Rp '000
438.203.684 49.801.467 26.000.533 885.438.906 32.679.378 169.416 1.432.293.384
9.837 (9.837) -
31 Maret/ March 31, 2012 Rp '000 At cost: Direct ownership Buildings Vehicles Office equipment Other equipment Road and earthworks Construction in progress Leased vehicle Total
378.118.596 44.383.697 19.501.783 514.929.379 28.604.017 -
Accumulated depreciation: Direct ownership Buildings Vehicles Office equipment Other equipment Road and earthworks Leased vehicle
985.537.472
Total
446.755.912
Net Book Value
31 Desember/ December 31, 2011 Rp '000
Biaya perolehan: Pemilikan langsung Bangunan Kendaraan Peralatan Kendaraan sewa pembiayaan
288.275 3.458.031 456.469 -
64.500 20.130 157.400
(101.819) -
288.275 3.420.712 476.599 157.400
At cost: Direct ownership Buildings Vehicles Equipment Leased vehicle
Jumlah
4.202.775
242.030
(101.819)
4.342.986
Total
Akumulasi penyusutan: Pemilikan langsung Bangunan Kendaraan Peralatan Kendaraan sewa pembiayaan
246.109 2.463.640 364.084 -
7.002 292.487 38.999 6.558
(101.819) -
253.111 2.654.308 403.083 6.558
Accumulated depreciation: Direct ownership Buildings Vehicles Equipment Leased vehicle
Jumlah
3.073.833
345.046
(101.819)
3.317.060
Total
Nilai Buku
1.128.942
1.025.926
Net Book Value
- 61 -
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (dahulu PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) dan Entitas Anak Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 Serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2012 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2011 yang Tidak Diaudit), dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2011, 2010 dan 2009
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (formerly PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) and Its Subsidiaries Notes to Consolidated Financial Statements As of March 31, 2012 and December 31, 2011, 2010 and 2009 and For the Three-Month Period Ended March 31, 2012 (With Unaudited Comparative Figures for the Three-Month Period Ended March 31, 2010) and For the Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009
Perubahan selama tahun 2010/ Changes during 2010 Penambahan/ Pengurangan/ Additions Deductions Rp '000 Rp '000
1 Januari/ January 1, 2010 Rp '000 Biaya perolehan: Bangunan Kendaraan Peralatan
288.275 3.548.031 448.049
Jumlah
4.284.355
Akumulasi penyusutan: Bangunan Kendaraan Peralatan
31 Desember/ December 31, 2010 Rp '000
8.420
(90.000) -
288.275 3.458.031 456.469
At cost: Land Buildings Vehicles
8.420
(90.000)
4.202.775
Total
239.107 2.122.625 322.420
7.002 431.015 41.664
(90.000) -
246.109 2.463.640 364.084
Accumulated depreciation: Land Buildings Vehicles
Jumlah
2.684.152
479.681
(90.000)
3.073.833
Total
Nilai Buku
1.600.203
1.128.942
Net Book Value
-
Perubahan selama tahun 2009/ Changes during 2009 Penambahan/ Pengurangan/ Additions Deductions Rp '000 Rp '000
1 Januari/ January 1, 2009 Rp '000
31 Desember/ December 31, 2009 Rp '000
Biaya perolehan: Bangunan Kendaraan Peralatan
284.865 4.037.131 421.990
3.410 10.900 26.059
(500.000) -
288.275 3.548.031 448.049
At cost: Land Buildings Vehicles
Jumlah
4.743.986
40.369
(500.000)
4.284.355
Total
Akumulasi penyusutan: Bangunan Kendaraan Peralatan
232.219 2.064.004 276.225
6.888 558.621 46.195
(500.000) -
239.107 2.122.625 322.420
Accumulated depreciation: Land Buildings Vehicles
Jumlah
2.572.448
611.704
(500.000)
2.684.152
Total
Nilai Buku
2.171.538
1.600.203
Net Book Value
Beban penyusutan dialokasikan sebagai berikut: 31 Maret/ March 31, 2012 Rp '000
Depreciation expense was allocated as follows: 31 Desember/December 31, 2011 2010 2009 Rp '000 Rp '000 Rp '000
Biaya eksplorasi dan pertambangan yang ditangguhkan Beban pokok penjualan Beban administrasi dan umum (Catatan 24)
63.339 17.549.409 642.946
337.107 7.939
460.545 19.136
589.298 22.406
Deferred exploration and development costs Cost of revenues General and administrative expenses (Note 24)
Jumlah
18.255.694
345.046
479.681
611.704
Total
Deductions in 2011, 2010 and 2009 pertain to the sale of certain fully depreciated property and equipment. Selling price of property and equipment in 2011, 2010 and 209 amounted to Rp 60,650 thousand, Rp 84,000 thousand and Rp 178,000 thousand, respectively.
Pengurangan selama tahun 2011, 2010 dan 2009 merupakan penjualan aset tetap dengan nilai buku sebesar nihil. Harga jual aset tetap pada tahun 2011, 2010 dan 2009 masing-masing sebesar Rp 60.650 ribu, Rp 84.000 ribu dan Rp 178.000 ribu.
- 62 -
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (dahulu PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) dan Entitas Anak Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 Serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2012 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2011 yang Tidak Diaudit), dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2011, 2010 dan 2009
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (formerly PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) and Its Subsidiaries Notes to Consolidated Financial Statements As of March 31, 2012 and December 31, 2011, 2010 and 2009 and For the Three-Month Period Ended March 31, 2012 (With Unaudited Comparative Figures for the Three-Month Period Ended March 31, 2010) and For the Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009
Aset tetap tertentu digunakan sebagai jaminan atas utang bank jangka pendek, utang lembaga keuangan bukan bank dan pinjaman bank jangka panjang (Catatan 11, 15 dan 16).
Certain property and equipment are used as collateral for short-term bank loans, loans from non-bank financial institutions and long-term bank loans (Notes 11, 15 and 16).
Aset tetap telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya sebagai berikut:
Property and equipment are insured against losses by fire and other risks as follows:
a.
Pada tanggal 31 Maret 2012 dengan jumlah pertanggungan US$ 23.079.981, Rp 8.631.727 ribu dan RM 590 ribu;
a.
As of March 31, 2012 with insurance coverage amounting to US$ 23,079,981, Rp 8,631,727 thousand and RP 590 thousand;
b.
Pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 dengan jumlah pertanggungan masingmasing Rp 3.962.961 ribu, Rp 554.700 ribu dan Rp 554.700 ribu; dan
b.
As of December with insurance Rp 3,962,961 thousand and respectively; and
c.
Termasuk persediaan pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dengan jumlah pertanggungan masing-masing sebesar Rp 505.200 ribu dan Rp 505.200 ribu.
c.
Combined coverage with inventories, as of December 31, 2011 and 2010, with incurance coverage amounting to Rp 505,200 thousand and Rp 505,200 thousand, respectively.
10.
31, 2011, 2010 and 2009 coverage amounting to thousand, Rp 554,700 Rp 554,700 thousand,
Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas aset dipertanggungkan.
Management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses on the assets insured.
Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai atas aset tetap pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, 2010 dan 2009.
As of March 31, 2012 and December 31, 2011, 2010 and 2009, management believes that there is no impairment in values of the aforementioned property and equipment.
Biaya Eksplorasi dan Pengembangan yang Ditangguhkan
10.
Deferred Exploration and Development Costs
31 Maret/ March 31 , 2012 Rp' 000 Biaya eksplorasi dan pengembangan yang ditangguhkan pada area of interest yang pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian berada dalam tahap produksi Biaya: Lanut Penjom
1.867.207.101 1.431.560.225
Deferred exploration and development costs in the area of interest which as of the consolidated statement of financial position date is in production stage Cost: Lanut Penjom
Jumlah Dikurangi: Akumulasi amortisasi
3.298.767.326 (565.206.666)
Total Less: Accumulated amortization
Bersih
2.733.560.660
Net
- 63 -
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (dahulu PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) dan Entitas Anak Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 Serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2012 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2011 yang Tidak Diaudit), dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2011, 2010 dan 2009
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (formerly PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) and Its Subsidiaries Notes to Consolidated Financial Statements As of March 31, 2012 and December 31, 2011, 2010 and 2009 and For the Three-Month Period Ended March 31, 2012 (With Unaudited Comparative Figures for the Three-Month Period Ended March 31, 2010) and For the Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009
31 Maret/ March 31 , 2012 Rp' 000 Biaya eksplorasi dan pengembangan yang ditangguhkan pada area of interest yang pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian belum berada dalam tahap produksi Bakan Kotabunan Tompira Pani Seruyung Lanut Masara Jumlah
283.330.906 118.523.152 95.545.952 79.307.765 46.997.681 3.581.026 -
Deferred exploration and development costs in the area of interest which as of the consolidated statement of financial position date has not achieved production stage Bakan Kotabunan Tompira Pani Seruyung Lanut Masara
627.286.482
Jumlah biaya eksplorasi dan pengembangan yang ditangguhkan - bersih
3.360.847.142
Total Total deferred exploration and development costs net
Semua area di atas merupakan penambahan baru dari entitas anak/ All of the above areas of interest represent newly acquired subsidiaries.
Pemulihan biaya eksplorasi yang ditangguhkan bergantung pada keberhasilan pengembangan dan eksploitasi komersial atau penjualan area of interest tersebut. 11.
Ultimate recovery of exploration expenditures carried forward is dependent upon successful development and commercial exploitation or sale of the area of interest.
Utang Bank Jangka Pendek
11. 31 Maret/ March 31, 2012 Rp '000
Short-term Bank Loans
31 Desember/December 31 2011 2010 2009 Rp '000 Rp '000 Rp '000
PT Bank Bukopin PT Bank BRI Syariah PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk
500.000 -
500.000 -
500.000 1.720.029 258.000
500.000 1.937.330 426.000
PT Bank Bukopin PT Bank BRI Syariah PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk
Jumlah
500.000
500.000
2.478.029
2.863.330
Total
PT Bank Bukopin
PT Bank Bukopin
Berdasarkan akta perjanjian kredit No. 28 tanggal 3 Oktober 2007, yang kemudian diperpanjang berdasarkan Surat PT Bank Bukopin No. 1275/SMG-PIM/X/2011 tanggal 15 Oktober 2011, Perusahaan memperoleh pinjaman rekening koran dari PT Bank Bukopin dengan maksimum kredit sebesar Rp 500.000.000. Pinjaman ini digunakan untuk modal kerja dengan suku bunga sebesar 15,25% per tahun. Pinjaman ini akan jatuh tempo pada tanggal 3 Oktober 2012.
Based on the deed of agreement for letter of credit No. 28 dated October 3, 2007 and then extended based on letter from PT Bank Bukopin No. 1275/SMG-PIM/X/2011 dated October 15, 2011, the Company obtained a loan from PT Bank Bukopin with a maximum credit of Rp 500,000,000. The loan is used for working capital which bears interest of 15.25% per annum. The loan will mature on October 3, 2012.
- 64 -
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (dahulu PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) dan Entitas Anak Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 Serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2012 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2011 yang Tidak Diaudit), dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2011, 2010 dan 2009
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (formerly PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) and Its Subsidiaries Notes to Consolidated Financial Statements As of March 31, 2012 and December 31, 2011, 2010 and 2009 and For the Three-Month Period Ended March 31, 2012 (With Unaudited Comparative Figures for the Three-Month Period Ended March 31, 2010) and For the Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009
Pinjaman ini dijamin dengan tanah dan bangunan kios seluas 419 meter persegi dengan Sertifikat Hak Milik No. 3302 GS No. 44/Purwoyoso/2000 tanggal 12 Desember 2000 atas nama Anas Bahfen yang berlokasi di Villa Ngaliyan Permai II L-1 Purwoyoso Kecamatan Ngalian Kota Semarang, Jawa Tengah.
The loan is secured by land with building thereon measuring 419 square meters with Hak Milik Certificate No. 3302 GS No. 44/Purwoyoso/2000 dated December 12, 2000 on behalf of Anas Bahfen which is located in Villa Ngaliyan Permai II L-1 Purwoyoso Kecamatan Ngalian Kota Semarang Central Java.
Pada periode tiga bulan yang berakhir 31 Maret 2012 dan 2011 dan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2011, 2010 dan 2009, beban bunga atas pinjaman ini masing-masing sebesar Rp 19.224 ribu, dan nihil, dan Rp 75.254 ribu, Rp 78.330 ribu dan Rp 86.163 ribu (Catatan 26).
For the three-month periods ended March 31, 2012 and 2011 and for the years ended December 31, 2011, 2010 and 2009, interest expenses on this loan amounted to Rp 19,224 thousand, nil, Rp 75,254 thousand, Rp 78,330 thousand and Rp 86,163 thousand, respectively (Note 26).
PT Bank BRI Syariah
PT Bank BRI Syariah
Perusahaan memperoleh pinjaman dari PT Bank BRI Syariah dengan surat persetujuan No. B.106.KC-SMG/ADP/11/2009 tanggal 6 November 2009 dengan struktur fasilitas Murabahah dan digunakan untuk pembelian empat (4) unit kendaraan truk dengan nilai sebesar Rp 1.000.000.000, tingkat suku bunga sebesar 8,28% per tahun, jangka waktu 36 (tiga puluh enam) bulan dengan angsuran sebesar Rp 34.665 ribu per bulan.
The Company obtained loans from PT Bank BRI Syariah with agreement B.106.KC-SMG/ADP/ 11/2009 dated November 6, 2009 with Murabahah structure and was used for purchase four (4) units of vehicle truck with value amounting to Rp 1,000,000,000 and bears interest of 8.28% per annum. The loan has a term of thirty six (36) months, with monthly installment payment of Rp 34,665 thousand.
Perusahaan memperoleh pinjaman dari PT Bank BRI Syariah dengan surat persetujuan No. B.106.KC-SMG/ADP/11/2009 tanggal 6 November 2009 dengan struktur fasilitas Murabahah dan digunakan untuk pembelian empat (4) unit kendaraan truk dengan nilai sebesar Rp 937.329.825, tingkat suku bunga sebesar 8,28% per tahun, jangka waktu tiga puluh enam (36) bulan dengan angsuran sebesar Rp 32.493 ribu per bulan.
The Company obtained loans from PT Bank BRI Syariah with agreement No. B.106.KC-SMG/ADP/11/2009 dated November 6, 2009 with Murabahah structure and was used for purchase of four (4) units of vehicle truck with value amounting to Rp 937,329,825 and bears interest of 8.28% per annum. The Ioan has a term of thirty six (36) months, with monthly installment payment of Rp 32,493 thousand.
Perusahaan memperoleh pinjaman dari PT Bank BRI Syariah dengan surat persetujuan No. B.14.KC-SMG/ADP/02/2010 tanggal 1 Februari 2010 dengan struktur fasilitas Murabahah dan digunakan untuk pembelian persediaan barang dagangan dengan nilai sebesar Rp 500.000.000, tingkat suku bunga sebesar 8,28% per tahun, jangka waktu tiga puluh enam (36) bulan dengan angsuran sebesar Rp 17.333 ribu per bulan.
The Company obtained loans from PT Bank BRI Syariah with agreement No. B.14.KC-SMG/ ADP/02/2010 dated February 1, 2010 with Murabahah structure and was used for purchase of inventories supplies with value amounting to Rp 500,000,000 and bears interest of 8.28% per annum. The loan has a term of thirty six (36) months, with monthly installment payment of Rp 17,333 thousand.
- 65 -
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (dahulu PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) dan Entitas Anak Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 Serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2012 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2011 yang Tidak Diaudit), dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2011, 2010 dan 2009
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (formerly PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) and Its Subsidiaries Notes to Consolidated Financial Statements As of March 31, 2012 and December 31, 2011, 2010 and 2009 and For the Three-Month Period Ended March 31, 2012 (With Unaudited Comparative Figures for the Three-Month Period Ended March 31, 2010) and For the Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009
Pinjaman ini dijamin dengan tanah dengan Sertifikat Hak Milik No. 317, 323 dan 356 atas nama Rakiyo Wibowo yang berlokasi di Kecamatan Tuntang, Semarang, Jawa Tengah seluas 4.582 meter persegi, 9.555 meter persegi dan 5.608 meter persegi dan delapan (8) buah kendaraan truk.
The loan is secured by land Hak Milik Certificate No. 317, 323 and 356, on behalf of Rakiyo Wibowo which is located in Kecamatan Tuntang, Semarang, Central Java with an area of 4,582 square meters, 9,555 square meters and 5,608 square meters, respectively, and eight (8) units of truck.
Pada bulan Maret 2011, Perusahaan telah melunasi fasilitas pinjaman ini.
In March 2011, the Company has settled these loan facilities.
Pada tahun 2011, 2010 dan 2009, beban bunga atas pinjaman ini masing-masing sebesar nihil, Rp 216.314 ribu dan Rp 237.945 ribu (Catatan 26).
In 2011, 2010 and 2009, interest expenses on this loan amounted to nihil, Rp 216,314 thousand and Rp 237,945 thousand, respectively (Note 26).
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk
Berdasarkan akta perjanjian kredit No. 10/2007 tanggal 19 Juli 2007, dan kemudian diperpanjang berdasarkan Surat PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk No. 885/SM.UT/LS/VII/10 tanggal 29 Juli 2010 dan addendum No. 90 tanggal 29 Juli 2010, Perusahaan memperoleh pinjaman dari PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk dengan maksimum kredit sebesar Rp 900.000.000, dengan tujuan untuk pembiayaan pembangunan proyek perumahan “Pelita Asri”, jangka waktu dua belas (12) bulan dan bunga 13,5% per tahun.
Based on the deed of agreement letter of credit No. 10/2007 dated July 19, 2007, extended through letter No. 885/SM.UT/LS/VII/10 dated July 29, 2010, and addendum No. 90 dated July 29, 2010, the Company obtained a loan from PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk with a maximum credit of Rp 900,000,000, with a view to finance the construction of housing projects "Pelita Asri", within twelve (12) months and bears 13.5% interest per annum.
Pinjaman ini dijamin dengan Sertifikat Hak Guna Bangunan No. 1 atas nama PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk yang berlokasi di Desa Derekan, Kecamatan Pringapus, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah seluas 14.732 meter persegi.
The loan is secured by Hak Guna Bangunan Certificate No. 1 on behalf of PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk, which is located in the Desa Derekan Kecamatan Pringapus, Kabupaten Semarang, Central Java area of 14,732 square meters.
Pada bulan Nopember 2011, Perusahaan telah melunasi fasilitas pinjaman ini.
In November 2011, the Company has settled this loan facility.
Pada tahun 2011, 2010 dan 2009, beban bunga atas pinjaman ini masing-masing sebesar Rp 24.874 ribu, Rp 44.257 ribu dan Rp 48.683 ribu (Catatan 26).
In 2011, 2010 and 2009, interest expenses on this loan amounted to Rp 24,874 thousand, Rp 44,257 thousand and Rp 48,683 thousand, respectively (Note 26).
- 66 -
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (dahulu PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) dan Entitas Anak Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 Serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2012 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2011 yang Tidak Diaudit), dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2011, 2010 dan 2009
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (formerly PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) and Its Subsidiaries Notes to Consolidated Financial Statements As of March 31, 2012 and December 31, 2011, 2010 and 2009 and For the Three-Month Period Ended March 31, 2012 (With Unaudited Comparative Figures for the Three-Month Period Ended March 31, 2010) and For the Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009
12.
12.
Utang Usaha 31 Maret/ March 31 , 2012 Rp '000 Pihak ketiga Sime Darby Industrial Sdn Bhd PT Parts Sentra Indomandiri PT Indodrill Indonesia Petronas Dagangan Bhd Volvo Malaysia Sdn Bhd CSBP Limited PT Intertek Utama Services PT Anugerah Teknik Mandiri Boliver International PT Mekanindo Pratama PT Air Transport Services PT AKR Corporindo Tbk PT Manado Teknik Mandiri Oriental Fortunes Sdn Berhad Tenaga Nasional Berhad PT Pramasindo Boga Utama Sandvik Mining & Construction SB PT Multi Nitrotama Kimia Sterling Insurance Brokers SB PT Sinar Peridotindo PT Antero Indodrill SKT Lipis Motor Accessories Tee C.H.Construction Sdn. Bhd. PT SNC Lavalin TPS Lain-lain (masing-masing kurang dari Rp 1.000.000) Jumlah
12.539.880 10.803.690 10.521.602 7.518.420 5.801.760 4.768.092 4.400.466 3.975.455 3.470.040 3.317.796 2.960.623 2.959.926 2.387.262 1.716.660 1.652.400 1.645.569 1.615.680 1.567.763 1.542.240 1.506.318 1.256.114 1.248.480 1.211.760 1.154.796
2011 Rp '000
31 Desember/December 31 2010 2009 Rp '000 Rp '000
-
-
1.717.814
1.639.367
1.657.730
138.649.607
1.717.814
1.639.367
1.657.730
31 Maret/ March 31, 2012 Rp '000
Total
-
47.106.815
Umur utang usaha adalah sebagai berikut:
Kurang dari atau sama dengan 1 bulan Lebih dari 1 bulan tapi kurang dari 3 bulan Lebih dari 3 bulan
Trade Accounts Payable
Third parties Sime Darby Industrial Sdn Bhd PT Parts Sentra Indomandiri PT Indodrill Indonesia Petronas Dagangan Bhd Volvo Malaysia Sdn Bhd CSBP Limited PT Intertek Utama Services PT Anugerah Teknik Mandiri Boliver International PT Mekanindo Pratama PT Air Transport Services PT AKR Corporindo Tbk PT Manado Teknik Mandiri Oriental Fortunes Sdn Berhad Tenaga Nasional Berhad PT Pramasindo Boga Utama Sandvik Mining & Construction SB PT Multi Nitrotama Kimia Sterling Insurance Brokers SB PT Sinar Peridotindo PT Antero Indodrill SKT Lipis Motor Accessories Tee C.H.Construction Sdn. Bhd. PT SNC Lavalin TPS Others (less than Rp 1,000,000 each) Total
The aging of trade accounts payable is as follows:
31 Desember/December 31 2011 2010 2009 Rp '000 Rp '000 Rp '000
97.404.027
440.644
630.518
374.257
29.853.741 11.391.839
1.277.170 -
377.194 631.655
376.007 907.466
138.649.607
1.717.814
1.639.367
1.657.730
- 67 -
Less than or equal to 1 month More than 1 month but less than 3 months More than 3 months Total
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (dahulu PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) dan Entitas Anak Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 Serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2012 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2011 yang Tidak Diaudit), dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2011, 2010 dan 2009
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (formerly PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) and Its Subsidiaries Notes to Consolidated Financial Statements As of March 31, 2012 and December 31, 2011, 2010 and 2009 and For the Three-Month Period Ended March 31, 2012 (With Unaudited Comparative Figures for the Three-Month Period Ended March 31, 2010) and For the Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009
13.
13.
Utang Pajak 31 Maret/ March 31, 2012 Rp '000
31 Desember/December 31 2011 2010 2009 Rp '000 Rp '000 Rp '000
65.335 2.464 2.420.726 740.084 3.804.266 2.370.727
17.920 2.945 644.277
Pajak penghasilan Pasal 4 ayat 2 Pasal 15 Pasal 21 Pasal 23 Pasal 25 Pajak Pertambahan Nilai Pajak penghasilan badan anak perusahaan di luar negeri
32.937.840
Jumlah
42.341.442
717.914
665.142
717.914
Biaya yang Masih Harus Dibayar 31 Maret/ March 31, 2012 Rp '000
15.
16.457 570.606 587.063
Income taxes Article 4 (2) Article 15 Article 21 Article 23 Article 25 Value Added Tax Corporate income tax of foreign subsidiaries Total
The filing of tax returns is based on the Company’s own calculation of tax liabilities (selfassessment). Based on the third amendment of the General Taxation Provisions and Procedures No. 28 Year 2007, the time limit for the tax authorities to assess or amend taxes was reduced from 10 to 5 years, subject to certain exceptions, since the tax became payable and for year 2007 and prior years, the time limit will end at the latest on fiscal year 2013.
Besarnya pajak yang terutang ditetapkan berdasarkan perhitungan pajak yang dilakukan sendiri oleh wajib pajak (self-assessment). Berdasarkan Undang-undang No. 28 Tahun 2007 mengenai Perubahan Ketiga atas Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan, Kantor Pajak dapat melakukan pemeriksaan atas perhitungan pajak dalam jangka waktu 5 tahun setelah terhutangnya pajak, dengan beberapa pengecualian, sedangkan untuk tahun pajak 2007 dan sebelumnya ketetapan tersebut berakhir paling lama pada akhir tahun pajak 2013.
14.
Taxes Payable
14.
Accrued Expenses
31 Desember/December 31 2011 2010 2009 Rp '000 Rp '000 Rp '000
Royalti Jasa profesional Gaji dan tunjangan karyawan Bunga Lain-lain
6.581.862 6.151.074 4.067.145 2.788.700 14.951.679
311.272 128.705 75.345
42.117 1.651.713
99.201 2.001.060
Royalty Professional service Salaries and employee allowances Interest Others
Jumlah
34.540.460
515.322
1.693.830
2.100.261
Total
Utang Lembaga Keuangan Bukan Bank
15.
Loans From Non-Bank Financial Institutions The Company obtained a financing facility from PT Citra Mandiri Multi Finance with a maximum credit facility amounting to Rp 2,726,400 thousand and PT Andalan Finance Indonesia amounting to Rp 107,615 thousand. The term of this facility is thirty six (36) months with interest rate of 13.00% per annum. The loans are secured with eight (8) units of vehicles (Note 9).
Perusahaan memperoleh fasilitas pembiayaan dari PT Citra Mandiri Multi Finance dengan fasilitas kredit sebesar Rp 2.726.400 ribu dan PT Andalan Finance Indonesia sebesar Rp 107.615 ribu. Jangka waktu pinjaman tiga puluh enam (36) bulan dengan tingkat suku bunga sebesar 13,00% per tahun. Pinjaman ini dijamin dengan delapan (8) unit kendaraan (Catatan 9).
- 68 -
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (dahulu PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) dan Entitas Anak Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 Serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2012 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2011 yang Tidak Diaudit), dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2011, 2010 dan 2009
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (formerly PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) and Its Subsidiaries Notes to Consolidated Financial Statements As of March 31, 2012 and December 31, 2011, 2010 and 2009 and For the Three-Month Period Ended March 31, 2012 (With Unaudited Comparative Figures for the Three-Month Period Ended March 31, 2010) and For the Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009
Pada tanggal 18 April 2012, Perusahaan telah melunasi seluruh sisa hutang kepada PT Citra Mandiri Multi Finance, yaitu sebesar Rp. 1.741.858 ribu.
As of April 18, 2012, the Company has already settled the total amount of loan to PT Citra Mandiri Multi Finance, amounting to Rp. 1,741,858 thousand.
Pada periode tiga bulan yang berakhir 31 Maret 2012 dan 2011 dan tahun yang berakhir 31 Desember 2011, beban bunga pinjaman ini sebesar Rp 107.832 ribu, nihil dan Rp 265.824 ribu (Catatan 26).
For the three-month periods ended March 31, 2012 and 2011 and for the year ended December 31, 2011, interest expense on these loans amounted to Rp 107,832 thousand, nil and Rp 265,824 thousand (Note 26).
Jadwal pembayaran utang lembaga keuangan bukan bank adalah sebagai berikut:
The repayment schedule of loans from non-bank financial institutions is as follows:
31 Maret/ March 31, 2012 Rp '000 Pembayaran yang jatuh tempo: 2012 2013 2014 Jumlah Dikurangi bagian hutang yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun Bagian hutang setelah dikurangi bagian yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun
16.
31 Desember/ December 31, 2011 Rp '000
709.272 1.238.157 249.377
908.800 908.800 227.194
2.196.806
2.044.794
(709.272)
(908.800)
1.487.534
Pinjaman Bank Jangka Panjang
1.135.994
16.
Payments due in: 2012 2013 2014 Total Less: current portion
Long-term portion - net of current portion
Long-Term Bank Loan
31 Maret/ March 31 , 2012 Rp'000 Jumlah pinjaman Dikurangi bagian yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun
849.622.577 (173.247.807)
Total loan Less current portion of long-term bank loan
Bagian yang akan jatuh tempo dalam waktu lebih dari waktu satu tahun
676.374.770
Long-term bank loan - net of current portion
On June 24, 2011, the Subsidiary, as borrower, entered into a US$100 million term facility agreement with, among other parties, certain financial institutions listed therein, as original lenders, and PT Bank CIMB Niaga Tbk (“CIMB Niaga”), as arranger and agent, under which the original lenders agreed to lend US$100 million to the Subsidiary. The Subsidiary borrowed the entire amount of facility on June 24, 2011. In connection with the loan facility, the Group has entered into various security agreements such as Security Sharing Agreement and a Pledge of Bank Accounts, both dated June 24, 2011.
Pada tanggal 24 Juni 2011, JRN, entitas anak, menandatangani Term Facility Agreement dengan PT Bank CIMB Niaga Tbk (“CIMB Niaga”) dimana entitas anak memperoleh pinjaman senilai US$ 100 juta dari CIMB Niaga (sebagai pemberi pinjaman dan agen). Entitas anak melakukan penarikan atas seluruh dana pinjaman pada tanggal 24 Juni 2011. Grup telah menandatangani dan mengikuti berbagai perjanjian jaminan, seperti Security Sharing Agreement dan pernyataan jaminan akun bank masing-masing tertanggal 24 Juni 2011.
- 69 -
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (dahulu PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) dan Entitas Anak Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 Serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2012 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2011 yang Tidak Diaudit), dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2011, 2010 dan 2009
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (formerly PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) and Its Subsidiaries Notes to Consolidated Financial Statements As of March 31, 2012 and December 31, 2011, 2010 and 2009 and For the Three-Month Period Ended March 31, 2012 (With Unaudited Comparative Figures for the Three-Month Period Ended March 31, 2010) and For the Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009
Syarat dan ketentuan yang ditentukan dalam Term Facility Agreement tersebut diantaranya adalah sebagai berikut:
The Term Facility Agreement provides significant terms and conditions such as, among others, the following:
a.
Pinjaman akan dibayar setiap triwulan mulai tanggal 31 Maret 2012 sampai dengan tanggal 31 Maret 2016 dengan besar cicilan sebesar 5% dari total pinjaman dan sisa dari pinjaman atau sebesar 15% dari total pinjaman akan dibayar mulai 30 Juni 2016 atau 60 bulan sejak tanggal pemberian pinjaman.
a.
The loan is payable quarterly starting from March 31, 2012 until March 31, 2016 equivalent to 5% of total loan and the remaining 15% of total loan is payable in the earlier of June 30, 2016 or 60 months after the utilization date of the loan.
b.
Pinjaman menjadi subjek dari pembayaran provisi dimuka secara penuh atau sebagai bagian dari pinjaman enam bulan sejak tanggal perjanjian atau provisi yang wajib dibayar setelah peningkatan modal yang diijinkan (Permitted Capital Raising) disetujui atau salah satu entitas anak yang akan diakuisisi telah menerima proses divestasi sehubungan reorganisasi yang diijinkan (Permitted Reorganization) telah disetujui secara tertulis oleh pemberi pinjaman. Seperti tertera dalam Term Facility Agreement, peningkatan modal yang diijinkan berarti penerbitan saham atau ekuitas entitas anak, atau penerbitan obligasi oleh entitas anak atau pemegang sahamnya yang tercatat di pasar atau bursa di negara-negara yang diakui secara internasional. Reorganisasi yang diijinkan berarti: (i) pengambilalihan entitas anak yang tercatat di bursa yang diakui di berbagai negara oleh entitas anak melalui penjualan saham entitas anak ke perusahanperusahaan tersebut, pelepasan unit bisnis yang terjadi setelah penyelesaian pengambilalihan atau pelepasan tersebut, J&Partners, LP harus mempertahankan kepentingan mayoritas yang efektif, baik itu secara langsung ataupun tidak langsung; dan (ii) sesuai dengan persetujuan tertulis dari pemberi pinjaman, merger, penggabungan, likuidasi atau reorganisasi dari JBV, dimana aset dari JBV akan diserahkan dan dikuasai oleh entitas anak.
b.
The loan is subject to voluntary prepayment provision in whole or in part of the loan six months after the date of the agreement or mandatory prepayment provision after, at any time, the Permitted Capital Raising is completed; or any member of the companies to be acquired will receive divestment proceeds in connection with the Permitted Reorganization subject to prior written consent of the lender. As defined in the Term Facility Agreement, Permitted Capital raising means issuance of any shares or equity interest of the Subsidiary, or the issuance of bonds by the Subsidiary or any of its shareholder, and the listing thereof on any internationally recognized exchange or market in any country, and Permitted Reogranization means
Suku bunga dari pinjaman adalah sebesar 6% per tahun dibayar setiap triwulan sejak tanggal pemanfaatan pinjaman dan biaya fasilitas yang dikeluarkan sebesar US$ 3.724.080.
c.
c.
(i) take-over by the Subsidiary of a company listed on any recognized exchange in any country through sale of shares in the Subsidiary to such listed company, spin-off of businesses provided after the completion of the take-over and spin-off, J&Partners, LP shall retain an effective majority interest, whether direct or indirect, and (ii) subject to the written consent of the lender, the merger, amalgamation, liquidation or reorganization of JBV such that the assets of JBV will be transferred to and held directly, by the Subsidiary.
- 70 -
The loan bears interest of 6% per annum payable at the end of each quarter from utilization date and the facility fee paid amounted to US$ 3,724,080.
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (dahulu PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) dan Entitas Anak Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 Serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2012 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2011 yang Tidak Diaudit), dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2011, 2010 dan 2009
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (formerly PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) and Its Subsidiaries Notes to Consolidated Financial Statements As of March 31, 2012 and December 31, 2011, 2010 and 2009 and For the Three-Month Period Ended March 31, 2012 (With Unaudited Comparative Figures for the Three-Month Period Ended March 31, 2010) and For the Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009
d.
Berdasarkan surat perjanjian dari CIMB Niaga tanggal 29 Desember 2011, telah disetujui bahwa pinjaman dijamin dengan 51% dari seluruh saham entitas anak yang ditempatkan oleh pemegang saham. Pinjaman ini juga didukung dengan jaminan aset bergerak beserta asuransinya.
d.
Based on the letter of agreement from CIMB Niaga dated December 29, 2011, it was agreed that the loan is secured by 51% of the total shares issued to the Subsidiary’s shareholders. This loan is also secured with collateral of movable assets and insurance proceeds of Indonesian acquired companies.
e.
Entitas anak diharuskan untuk mempertahankan rasio-rasio keuangan sejak tanggal 1 Oktober 2011 sampai dengan tanggal jatuh tempo pinjaman sebagai berikut:
e.
The Subsidiary is required to maintain financial ratios commencing on October 1, 2011 until the maturity date of the loan as follows:
f.
•
Debt to Equity Ratio tidak melebihi 1,5:1
•
Total Debt to Equity Ratio not to exceed 1.5:1
•
Debt to EBITDA (Consolidated Earnings Before Interest, Tax, Depreciation and Amortization) tidak melebihi 3,5:1
•
Total Debt to EBITDA (Consolidated Earnings Before Interest, Tax, Depreciation and Amortization) not to exceed 3.5:1
•
EBITDA to Debt Service Ratio tidak kurang dari 1:1
•
EBITDA to Debt Service Ratio shall not be less than 1:1
Entitas anak dan perusahaan yang diakuisisi diberi batasan-batasan dengan tidak boleh terlibat dan mengadakan transaksi-transaksi sebagai berikut kecuali dengan persetujuan tertulis dari pemberi pinjaman:
f.
The Subsidiary and acquired companies shall not enter into following, among others, transactions, except generally with written consent from the lender or agent:
•
Penjualan aset-aset, tertera di perjanjian
yang
•
Dispose of any asset, except as provided in the agreement
•
Merger, kecuali untuk reorganisasi yang diijinkan seperti dijelaskan di atas
•
Merger, except for the Permitted Reorganization as defined above
•
Perubahan bisnis atas perusahaanperusahaan yang diperoleh
•
Change of companies
•
Akuisisi suatu perusahaan atau aset bisnis atau pengambilalihan, kecuali untuk reorganisasi yang diijinkan seperti dijelaskan di atas, yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan yang diakuisisi entitas anak
•
Acquisition, except for the Permitted Reorganization as defined above, of any company, business assets or undertakings, by any of the acquired company
•
Memperoleh pinjaman dari pihak lain, atau memberi pinjaman kepada pihak manapun kecuali atas transaksi normal
•
Make any loans, grant any credit (except in the ordinary course of business), give any guarantee or indemnity, voluntarily assume any liability of any obligation of any person
•
Mendapat, menciptakan atau mengijinkan untuk menciptakan utang finansial
•
Incur, create or permit to create any financial indebtedness
kecuali
- 71 -
business
of
acquired
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (dahulu PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) dan Entitas Anak Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 Serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2012 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2011 yang Tidak Diaudit), dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2011, 2010 dan 2009
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (formerly PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) and Its Subsidiaries Notes to Consolidated Financial Statements As of March 31, 2012 and December 31, 2011, 2010 and 2009 and For the Three-Month Period Ended March 31, 2012 (With Unaudited Comparative Figures for the Three-Month Period Ended March 31, 2010) and For the Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009
g.
Entitas anak dan pihak-pihak yang terlibat dalam pembelian saham diharuskan untuk melakukan lindung nilai komoditas (commodity hedging) atas produksi emas berdasarkan produksi dan harga emas minimum seperti yang dijelaskan di perjanjian.
g.
The Subsidiary and parties in the security documents are required to enter into commodity hedging on their gold production volume based minimum volume of production and price as defined in the agreement.
h.
Entitas anak harus memastikan bahwa perusahaan-perusahaan yang diakuisisi membuka dan mempertahankan rekening bank di CIMB Niaga.
h.
The Subsidiary shall ensure that relevant acquired companies shall establish and maintain each transaction accounts with Bank CIMB Niaga.
Interest expense for the three-month period ended March 31, 2012 amounted to Rp 17,148,588 thousand (Note 26).
Beban bunga untuk periode tiga bulan yang berakhir 31 Maret 2012 adalah sebesar Rp 17.148.588 ribu (Catatan 26).
17.
Provisi Biaya Tambang
Reklamasi
dan
Penutupan
17.
Provision for Reclamation and Mine Closure Costs
Akun ini merupakan estimasi biaya dari JRBM dan JRGL yang berhubungan dengan biaya reklamasi dan penutupan tambang yang akan terjadi pada akhir masa produksi tambang.
This account represents estimated costs of JRBM and JRGL related to the reclamation and mine closure cost to be incurred at the end of a mine’s life.
Estimasi dihitung secara internal oleh manajemen. Manajemen berkeyakinan bahwa provisi sudah mencukupi untuk melindungi semua liabilitas yang muncul dari aktivitas penutupan tambang sampai dengan tanggal laporan keuangan konsolidasian.
The estimated costs were internally calculated by management. The management believes that the provision is adequate to cover all liabilities arising from these mine closure activities until consolidated statement of financial position date.
JRBM telah menetapkan rencana reklamasi untuk 5 tahun (2007-2011) sebesar US$ 3.024.453. Rencana tersebut telah disetujui oleh Direktorat Pertambangan, Batubara, dan Geotermal berdasarkan Surat Keputusan No. 6564/87.04/DJB/2007 tertanggal 22 November 2007.
JRBM has established a reclamation plan for five years (2007-2011) amounting to US$ 3,024,453. The plan has been approved by the Director General of Mineral, Coal and Geothermal through his letter No. 6564/87.04/ DJB/2007 dated November 22, 2007.
JRBM telah mengakui estimasi provisi terkait penutupan tambang dalam bentuk provisi secara akuntansi. Pada tanggal 24 November 2009, JRBM telah menyerahkan rencana penutupan tambang untuk proyek Lanut Utara. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, JRBM masih menunggu persetujuan dari Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral atas rencana penutupan tambang tersebut.
JRBM has recognized an estimated provision relating to the mining closure in the form of an accounting reserve. On November 24, 2009, JRBM has submitted draft mine closure plan for North Lanut project. As of the completion date of the consolidated financial statements, JRBM is still waiting approval from the Minister of Energy and Mineral Resources of the mine closure plan.
- 72 -
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (dahulu PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) dan Entitas Anak Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 Serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2012 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2011 yang Tidak Diaudit), dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2011, 2010 dan 2009
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (formerly PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) and Its Subsidiaries Notes to Consolidated Financial Statements As of March 31, 2012 and December 31, 2011, 2010 and 2009 and For the Three-Month Period Ended March 31, 2012 (With Unaudited Comparative Figures for the Three-Month Period Ended March 31, 2010) and For the Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009
Mutasi dari provisi biaya reklamasi dan penutupan tambang adalah sebagai berikut:
The movements in the provision for environmental and reclamation costs are as follows:
31 Maret/ March 31 , 2012 Rp'000
18.
Saldo entitas anak pada tanggal akuisisi Provisi selama periode berjalan Selisih kurs penjabaran
76.075.792 2.774.687 961.592
Balance of the newly acquired subsidiaries at acquisition date Provision during the period Translation adjustment
Jumlah
79.812.071
Total
Nilai Wajar Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan
18.
Fair Value of Financial Assets and Liabilities
Nilai wajar adalah nilai dimana suatu instrumen keuangan dapat dipertukarkan antara pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi wajar, dan bukan merupakan nilai penjualan akibat kesulitan keuangan atau likuidasi yang dipaksakan. Nilai wajar diperoleh dari kuotasi harga atau model arus kas diskonto.
Fair value is defined as the amount at which the financial instruments could be exchanged in a current transaction between knowledgeable, willing parties in an arm’s length transaction, other than in a forced sale or liquidation. Fair values are obtained from quoted prices, discounted cash flows model, as appropriate.
Berikut adalah nilai tercatat dan estimasi nilai wajar atas aset dan liabilitas keuangan Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2012, 31 Desember 2011 dan 2010:
The following table sets forth the carrying amounts and estimated fair values of the Company’s financial assets and financial liabilities as of March 31, 2012, December 31, 2011 and 2010:
31 Maret/March 31, 2012 Estimasi Nilai Wajar/ Estimated Nilai Tercatat/ Carrying Value Fair Value Rp '000 Rp '000 Aset Keuangan Lancar Kas dan setara kas Piutang usaha Piutang lain-lain Jumlah Aset Keuangan Lancar Aset Keuangan Tidak Lancar Piutang dari pihak berelasi Jumlah Aset Keuangan Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Utang bank jangka pendek Utang usaha Biaya yang masih harus dibayar Utang lain-lain Jumlah Liabilitas Keuangan Jangka Pendek
160.210.367 835.322 4.879.012 165.924.701
-
160.210.367 835.322 4.879.012 165.924.701
-
31 Desember/December 31, 2011
2010
Nilai Tercatat/ Carrying Value Rp '000
Estimasi Nilai Wajar/ Estimated Fair Value Rp '000
Nilai Tercatat/ Carrying Value Rp '000
Estimasi Nilai Wajar/ Estimated Fair Value Rp '000
5.095.224 1.385.564 6.480.788
5.095.224 1.385.564 6.480.788
325.187 6.574.990 6.900.177
325.187 6.574.990 6.900.177
890.951
890.951
-
-
Current Financial Assets Cash and cash equivalents Trade accounts receivable Other accounts receivable Total Current Financial Assets Noncurrent Financial Asset Due from a related party
165.924.701
165.924.701
6.480.788
6.480.788
7.791.128
7.791.128
Total Financial Assets
500.000 138.649.607 34.540.460 1.770.000
500.000 138.649.607 34.540.460 1.770.000
500.000 1.717.814 515.322 415.000
500.000 1.717.814 515.322 415.000
2.478.029 1.639.367 1.693.830 -
2.478.029 1.639.367 1.693.830 -
Current Financial Liabilities Short-term bank loans Trade accounts payable Accrued expenses Other payables
175.460.067
175.460.067
3.148.136
3.148.136
5.811.226
5.811.226
Total Current Financial Liabilities
- 73 -
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (dahulu PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) dan Entitas Anak Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 Serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2012 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2011 yang Tidak Diaudit), dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2011, 2010 dan 2009
31 Maret/March 31, 2012 Estimasi Nilai Wajar/ Estimated Nilai Tercatat/ Carrying Value Fair Value Rp '000 Rp '000 Liabilitas Keuangan Jangka Panjang Utang kepada pihak berelasi Utang lembaga keuangan bukan bank (termasuk bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun) Pinjaman bank (termasuk bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun) Liabilitas sewa pembiayaan (termasuk bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun) Jumlah Liabilitas Keuangan Jangka Panjang Jumlah Liabilitas Keuangan
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (formerly PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) and Its Subsidiaries Notes to Consolidated Financial Statements As of March 31, 2012 and December 31, 2011, 2010 and 2009 and For the Three-Month Period Ended March 31, 2012 (With Unaudited Comparative Figures for the Three-Month Period Ended March 31, 2010) and For the Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009
31 Desember/December 31, 2011
Nilai Tercatat/ Carrying Value Rp '000
2010 Estimasi Nilai Wajar/ Estimated Fair Value Rp '000
Nilai Tercatat/ Carrying Value Rp '000
Estimasi Nilai Wajar/ Estimated Fair Value Rp '000
2.014.519
2.014.519
80.640.000
80.640.000
1.563.553
1.563.553
2.196.806
2.196.806
2.044.794
2.044.794
-
-
849.622.577
849.622.577
-
-
-
Noncurrent Financial Liabilities Due to related parties Loans from non-bank financial institutions (including current and noncurrent portion) Bank loans (including current and noncurrent portion)
316.902
316.902
-
-
Lease liability (including current and noncurrent portion)
-
93.743
93.743
932.776.285
932.776.285
3.702.090
3.702.090
2.014.519
2.014.519
Total Noncurrent Financial Liabilities
1.108.236.352
1.108.236.352
6.850.226
6.850.226
7.825.745
7.825.745
Total Financial Liabilities
Metode dan asumsi berikut ini digunakan oleh Grup untuk melakukan estimasi atas nilai wajar setiap kelompok instrumen keuangan:
The following methods and assumptions were used by the Group to estimate the fair value of each class of financial instrument:
Aset keuangan lancar dan liabilitas keuangan jangka pendek
Current financial assets and liabilities
Karena instrumen keuangan tersebut jatuh tempo dalam jangka pendek, maka nilai tercatat aset keuangan lancar dan liabilitas jangka pendek telah mendekati estimasi nilai wajarnya.
Due to the short-term nature of the transactions, the carrying amounts of the current financial assets and financial liabilities approximate the estimated fair market values.
Aset tidak lancar dan liabilitas keuangan jangka panjang
Noncurrent financial assets and liabilities
(1) Liabilitas keuangan jangka panjang dengan suku bunga tetap dan variabel
(1) Long-term fixed-rate financial liabilities
and
variable
rate
Terdiri dari utang lembaga keuangan bukan bank, pinjaman bank dan liabilitas sewa pembiayaan. Nilai wajarnya ditentukan dengan mendiskontokan arus kas masa datang menggunakan suku bunga yang berlaku dari transaksi pasar yang dapat diamati untuk instrumen dengan persyaratan, risiko kredit dan jatuh tempo yang sama.
Consist of loans from non-bank financial institutions, bank loans and lease liability. The fair value of the financial liabilities is determined by discounting future cash flows using applicable rates from observable current market transactions for instruments with similar terms, credit risk and remaining maturities.
(2) Aset keuangan tidak lancar dan liabilitas keuangan jangka panjang lainnya
(2) Other long-term financial assets and liabilities
Terdiri dari piutang dari dan utang kepada pihak berelasi. Nilai wajarnya ditentukan dengan mendiskontokan arus kas masa datang yang disesuaikan untuk mencerminkan risiko pihak lawan (untuk aset keuangan) dan risiko kredit Grup (untuk liabilitas keuangan) menggunakan suku bunga pasar terkini untuk instrumen serupa.
Consist of due from and to related parties. Fair value is based on discounted future cash flows adjusted to reflect counterparty risk (for financial asset) and the Group’s credit risk (for financial liabilities) using current market rates for similar instruments.
- 74 -
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (dahulu PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) dan Entitas Anak Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 Serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2012 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2011 yang Tidak Diaudit), dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2011, 2010 dan 2009
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (formerly PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) and Its Subsidiaries Notes to Consolidated Financial Statements As of March 31, 2012 and December 31, 2011, 2010 and 2009 and For the Three-Month Period Ended March 31, 2012 (With Unaudited Comparative Figures for the Three-Month Period Ended March 31, 2010) and For the Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009
19.
19.
Modal Saham
As of March 31, 2012, the Company’s stockholders and the corresponding ownership interest are as follows:
Pada tanggal 31 Maret 2012, susunan pemegang saham dan persentase kepemilikan adalah sebagai berikut:
Pemegang Saham
Capital Stock
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Issued and Paid-up Capital Rp
Persentase Kepemilikan/ Jumlah Saham/ Percentage of Total Shares Ownership %
J Resources Mining Limited (dahulu J&Partners Asia Limited) Masyarakat
715.155.798
94,597
71.515.579.800
40.844.202
5,403
4.084.420.200
Jumlah
756.000.000
100,000
75.600.000.000
Name of Stockholders J Resources Mining Limited (formerly J&Partners Asia Limited) Public Total
Berdasarkan akta Notaris No. 87 dari S.P. Henny Singgih, S.H., notaris di Jakarta, tanggal 30 Juni 2011, pemegang saham menyetujui untuk meningkatkan modal dasar Perusahaan dari semula Rp 6.000.000.000 yang terbagi atas 60.000.000 saham menjadi Rp 200.000.000.000 yang terbagi atas 2.000.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham.
Based on Notarial Deed No. 87 of S.P. Henny Singgih, S.H., public notary in Jakarta, dated June 30, 2011, the stockholders agreed to increase the Company’s shares from Rp 6,000,000,000 divided into 60,000,000 shares to Rp 200,000,000,000 divided into 2,000,000,000 shares with par value of Rp 100 per share.
Pemegang Saham Perusahaan menyetujui peningkatan modal ditempatkan dan disetor dari Rp 3.000.000.000 yang terbagi atas 30.000.000 saham menjadi Rp 75.600.000.000 yang terbagi atas 756.000.000 dengan nilai nominal Rp 100 per saham yang didokumentasikan pada akta Notaris No. 115 dari Humberg Lie, S.H., notaris di Jakarta, tanggal 26 Januari 2012.
The Company’s Stockholders have approved to increase in issued and paid-up capital from Rp 3,000,000,000 divided into 30,000,000 shares to Rp 75,600,000,000 divided into 756,000,000 with par value of Rp 100 per share, as documented in Notarial Deed No. 115 of Humberg Lie, SH, public notary in Jakarta, dated January 26, 2012.
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia telah menerima Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar tersebut berdasarkan surat No. AHU-AH.01.10.02869 tanggal 30 Januari 2012
The Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia has received a Notice of Amendment to Articles of Association through letter No. AHU-AH.01.10.02869 dated January 30, 2012.
Pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009, susunan pemegang saham dan persentase kepemilikan adalah sebagai berikut:
As of December 31, 2011, 2010 and 2009, the Company’s stockholders and the corresponding ownership interest are as follows:
Pemegang Saham
Persentase Kepemilikan/ Jumlah Saham/ Percentage of Total Shares Ownership %
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Issued and Paid-up Capital Rp
Name of Stockholders
Koperasi Karyawan Apacinti Pelita Sejahtera Masyarakat
14.600.000 15.400.000
48,67 51,33
1.460.000.000 1.540.000.000
Koperasi Karyawan Apacinti Pelita Sejahtera Public
Jumlah
30.000.000
100,00
3.000.000.000
Total
- 75 -
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (dahulu PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) dan Entitas Anak Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 Serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2012 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2011 yang Tidak Diaudit), dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2011, 2010 dan 2009
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (formerly PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) and Its Subsidiaries Notes to Consolidated Financial Statements As of March 31, 2012 and December 31, 2011, 2010 and 2009 and For the Three-Month Period Ended March 31, 2012 (With Unaudited Comparative Figures for the Three-Month Period Ended March 31, 2010) and For the Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009
Manajemen Permodalan
Capital Management
Tujuan utama dari pengelolaan modal Perusahaan adalah untuk memastikan bahwa Perusahaan mempertahankan rasio modal yang sehat dalam rangka mendukung bisnis dan memaksimalkan nilai pemegang saham. Perusahaan tidak diwajibkan untuk memenuhi syarat-syarat modal tertentu.
The primary objective of the Company’s capital management is to ensure that it maintains healthy capital ratios in order to support its business and maximize shareholder value. The Company is not required to meet any capital requirements.
Perusahaan mengelola struktur modal dan membuat penyesuaian terhadap struktur modal sehubungan dengan perubahan kondisi ekonomi. Perusahaan memantau modalnya dengan menggunakan analisa gearing ratio (rasio utang terhadap modal), yakni membagi utang bersih terhadap jumlah modal. Kebijakan Perusahaan adalah menjaga gearing ratio Perusahaan pada kisaran gearing ratio perusahaan lain dalam industri sejenis di Indonesia. Utang bersih adalah jumlah utang (termasuk utang jangka pendek dan jangka panjang di laporan posisi keuangan) dikurangi kas dan setara kas. Modal terdiri dari modal saham, tambahan modal disetor setelah dikurangi defisit, yang disajikan dalam laporan posisi keuangan.
The Company manages its capital structure and makes adjustments to it, in light of changes in economic conditions. The Company monitors its capital using gearing ratios, by dividing net debt with the total capital. The Company’s policy is to maintain the gearing ratio within the range of gearing ratios of the other companies with similar industry in Indonesia. Net debt is calculated as total borrowings (including “current and noncurrent borrowings” as shown in the statements of financial position) less cash and cash equivalents. Total capital consists of capital stock, additional paid in capital net of accumulated deficit shown in the statement of financial position.
Rasio utang bersih terhadap ekuitas pada tanggal 31 Maret 2012, 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut:
Ratio of net debt to equity as of March 31, 2012, December 31, 2011 and 2010 are as follows:
31 Maret/ March 31, 2012 Rp '000
31 Desember/December 31 2011 2010 Rp '000 Rp '000
Jumlah utang Dikurangi: kas dan setara kas
852.342.763 160.210.367
2.638.537 5.095.224
2.478.029 325.187
Total borrowings Less: cash and cash equivalents
Utang bersih
692.132.396
(2.456.687)
2.152.842
Net debt
2.593.370
3.939.745
Equity
Ekuitas Rasio utang bersih terhadap ekuitas
2.681.621.717 25,81%
(94,73%)
54,64%
Debt-to-Equity Ratio
*) Pada tanggal 31 Desember 2011, kas dan setara kas Perusahaan dapat menutup utangnya/ As of December 31, 2011, the Company's cash and cash equivalents can cover its borrowings.
20.
Tambahan Modal Disetor
20.
Merupakan tambahan modal disetor sehubungan dengan penerbitan saham, sebagai berikut: 31 Maret/ March 31, 2012 Rp '000
Additional Paid-in Capital This account represents additional paid-in capital in connection with the issuance of shares, as follows:
31 Desember/December 31 2011 2010 2009 Rp '000 Rp '000 Rp '000
Tambahan modal disetor dari penerbitan saham 1.381.200.000 Biaya emisi saham (4.361.359)
1.800.000 (406.916)
1.800.000 (406.916)
1.800.000 (406.916)
Additional paid-in capital from issuance of shares Stock issuance cost
Jumlah - Bersih
1.393.084
1.393.084
1.393.084
Net
1.376.838.641
- 76 -
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (dahulu PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) dan Entitas Anak Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 Serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2012 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2011 yang Tidak Diaudit), dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2011, 2010 dan 2009
21.
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (formerly PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) and Its Subsidiaries Notes to Consolidated Financial Statements As of March 31, 2012 and December 31, 2011, 2010 and 2009 and For the Three-Month Period Ended March 31, 2012 (With Unaudited Comparative Figures for the Three-Month Period Ended March 31, 2010) and For the Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009
Kelebihan modal disetor diatas nilai nominal
Paid-in capital in excess of par value
Akun ini berasal dari:
This accounts arising from:
1)
Penerbitan 12.000.000 saham baru dengan nilai nominal Rp 100 (Rupiah penuh) kepada para pemegang saham sebesar Rp 250 (Rupiah penuh) per saham pada tahun 2003.
1)
The issuance of 12,000,000 new shares with a nominal value of Rp 100 (full amount) to shareholders at Rp 250 (full amount) per share in 2003.
2)
Penerbitan 726.000.000 saham baru dengan nilai nominal Rp 100 (Rupiah penuh) kepada pemegang saham sebesar Rp 2.000 (Rupiah penuh) per saham pada tahun 2011.
2)
The issuance of 726,000,000 new shares with a nominal value of Rp 100 (full amount) to stockholders at Rp 2,000 (full amount) per share in 2007.
Biaya Emisi Saham
Stock Issuance Cost
Biaya emisi saham berasal dari penerbitan saham tahun 2003 dan Penawaran Umum Terbatas I pada tahun 2011.
Stock issuance cost resulting from issuance of shares in 2003 and Limited Public Offering I in 2011.
Kepentingan Nonpengendali
21.
Noncontrolling Interests
31 Maret/ March 31, 2012 Rp '000 Kepentingan nonpengendali pada aset bersih entitas anak JRN JRBM ASA GSM Bumanik Jumlah
22.
35.638.504 305.219.680 71.684 776 (685.872) 340.244.772
Pendapatan Usaha
22. 31 Maret (Tiga Bulan)/ March 31 (Three Months) (Tidak Diaudit)/ (Unaudited) 2012 2011 Rp '000 Rp '000
Pihak ketiga Penjualan emas Jasa boga Perdagangan umum Transportasi Perumahan
Pihak berelasi (Catatan 31) Jasa boga Transportasi
Jumlah
Noncontroling interests in net assets of subsidiaries JRN JRBM ASA GSM Bumanik Total
Revenues
31 Desember (Satu Tahun)/ December 31 (One Year)
2011 Rp '000
2010 Rp '000
2009 Rp '000
238.170.649 1.523.854 470.689 358.835 240.524.027
578.692 801.156 425.674 1.805.522
1.226.856 3.168.355 1.352.425 5.747.636
3.095.315 740.224 3.835.539
3.456.634 1.205.230 4.661.864
-
1.675.228 589.127 2.264.355
7.650.654 2.103.123 9.753.777
8.419.473 1.559.872 9.979.345
7.835.529 1.759.996 9.595.525
240.524.027
4.069.877
15.501.413
13.814.884
14.257.389
- 77 -
Third parties Sale of gold Catering service General trading Transportation Housing
Related parties (Note 31) Catering service Transportation
Total
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (dahulu PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) dan Entitas Anak Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 Serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2012 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2011 yang Tidak Diaudit), dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2011, 2010 dan 2009
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (formerly PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) and Its Subsidiaries Notes to Consolidated Financial Statements As of March 31, 2012 and December 31, 2011, 2010 and 2009 and For the Three-Month Period Ended March 31, 2012 (With Unaudited Comparative Figures for the Three-Month Period Ended March 31, 2010) and For the Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009
23.
23.
Beban Pokok Pendapatan 31 Maret (Tiga Bulan)/ March 31 (Three Months) (Tidak Diaudit)/ (Unaudited) 2012 2011 Rp '000 Rp '000
31 Desember (Satu Tahun)/ December 31 (One Year)
2011 Rp '000
2010 Rp '000
2009 Rp '000
Penjualan emas Jasa boga Perumahan Perdagangan umum Transportasi
137.137.461 1.577.106 1.346.918 499.349 331.741
2.027.513 441.678 817.504 396.524
8.145.981 989.675 3.199.752 1.362.098
7.351.451 561.183 3.342.307 1.255.188
7.229.062 1.116.188 3.294.850 1.820.261
Jumlah
140.892.575
3.683.219
13.697.506
12.510.129
13.460.361
Beban Umum dan Administrasi
24.
31 Maret (Tiga Bulan)/ March 31 (Three Months) (Tidak Diaudit)/ (Unaudited) 2012 2011 Rp '000 Rp '000
25.
Sale of gold Catering service Housing General trading Transportation Total
No purchases from third party suppliers which exceeded 10% of the total costs of revenues.
Tidak ada pembelian dari pemasok pihak ketiga yang melebihi 10% dari jumlah beban pokok pendapatan. 24.
Costs of Revenues
General and Administrative Expenses
31 Desember (Satu Tahun)/ December 31 (One Year)
2011 Rp '000
2010 Rp '000
2009 Rp '000
Gaji dan tunjangan Jasa profesional Perjalanan dinas Royalti Sewa, mess dan transportasi Beban imbalan pasti pasca-kerja (Catatan 27) Beban pajak Asuransi Peralatan kantor Penyusutan (Catatan 9) Perbaikan dan pemeliharaan Telekomunikasi Konsumsi Fotocopy dan cetakan Penyisihan piutang ragu-ragu - bersih (Catatan 5) Lain-lain
22.615.731 6.931.915 6.223.421 5.363.260 2.537.528
184.035 6.240 -
1.035.554 311.272 114.624 -
573.147 24.762 -
565.036 22.312 -
2.458.619 1.368.295 993.052 817.466 642.946 354.449 -
1.374 1.357 4.955 7.765 5.804 3.426
38.783 182.210 15.622 7.939 17.958 37.637 23.399 49.060
23.845 669.884 6.803 19.136 17.351 29.558 17.894 11.670
102.524 348.172 6.045 22.406 107.915 24.746 13.912 4.134
6.296.772
19.620
3.234 836.527
75.580 723.722
368.812
Jumlah
56.603.454
234.576
2.673.819
2.193.352
1.586.014
Amortisasi dan Penghapusan
25.
Salaries and wages Professional fees Travelling Royalty Rental, mess and transportation Defined-benefit post-employment (Note 27) Tax expense Insurance Office supplies Depreciation (Note 9) Repairs and maintenance Telecommunication Consumption Photocopy and printing Provision for doubtful accounts - net (Note 5) Others Total
Amortization and Write-off In period 2012, represents amortization of deferred exploration costs and development costs amounting to Rp 107,791,497 thousand.
Pada periode 2012, merupakan amortisasi biaya eksplorasi ditangguhkan dan biaya pengembangan sebesar Rp 107.791.497 ribu.
- 78 -
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (dahulu PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) dan Entitas Anak Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 Serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2012 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2011 yang Tidak Diaudit), dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2011, 2010 dan 2009
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (formerly PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) and Its Subsidiaries Notes to Consolidated Financial Statements As of March 31, 2012 and December 31, 2011, 2010 and 2009 and For the Three-Month Period Ended March 31, 2012 (With Unaudited Comparative Figures for the Three-Month Period Ended March 31, 2010) and For the Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009
26.
26.
Beban Bunga dan Beban Keuangan Lainnya
Interest and Other Financial Charges
31 Maret (Tiga Bulan)/ 31 Desember (Satu Tahun)/ March 31 (Three Months) December 31 (One Year) (Tidak Diaudit)/ (Unaudited) 2012 2011 2011 2010 Rp '000 Rp '000 Rp '000 Rp '000 Bunga atas: Utang bank jangka pendek (Catatan 11) Pinjaman jangka panjang (Catatan 16) Utang kepada pihak berelasi (Catatan 31) Utang lembaga keuangan bukan bank (Catatan 15) Liabilitas sewa pembiayaan Jumlah
27.
19.224 17.148.588 176.927
93.198 -
107.832 7.891 17.460.462
149.567 -
-
265.824 3.363
93.198
418.754
Imbalan Pasca-Kerja
27.
338.900 338.900
Interest on: Short-term bank loans (Note 11) Long-term loans (Note 16) Due to related parties (Note 31) Loans from non-bank financial institutions (Note 15) Lease liability Total
Post-Employment Benefits
Besarnya imbalan pasca-kerja dihitung berdasarkan peraturan yang berlaku, yakni UndangUndang No. 13 Tahun 2003. Tidak terdapat pendanaan khusus yang disisihkan sehubungan dengan imbalan pasti pasca-kerja tersebut.
The amount of post-employment benefits is determined based on Law No. 13 Year 2003. No funding of the benefits has been made to date.
Perhitungan aktuaria terakhir atas cadangan imbalan pasti pasca-kerja dilakukan oleh PT Prima Aktuaria, aktuaris independen, dalam laporannya di 2012.
The latest actuarial valuation report in 2012 on the defined-benefit post-employment reserve was from PT Prima Aktuaria, an independent actuary.
Jumlah karyawan yang berhak atas imbalan pasti pasca-kerja tersebut sebanyak 32 karyawan (tidak diaudit) masing-masing pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 dan 30 karyawan (tidak diaudit) pada tanggal 31 Desember 2010.
Number of eligible employees is 32 (unaudited) as of March 31, 2012 and December 31, 2011, respectively, and 30 (unaudited) as of December 31, 2010.
Rekonsiliasi antara nilai kini cadangan imbalan pasti yang tidak didanai dengan jumlah cadangan imbalan pasti pasca-kerja pada laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut:
Reconciliation of the present value of unfunded defined-benefit reserve to the amount of defined post-employment benefits reserve presented in the statements of financial position is as follows:
31 Maret/ March 31, 2012 Rp '000
31 Desember/December 31 2011 2010 2009 Rp '000 Rp '000 Rp '000
Nilai kini cadangan imbalan pasti yang tidak didanai Kerugian aktuarial yang tidak diakui
11.607.070 (989.893)
301.627 (136.475)
154.703 (28.334)
121.636 (19.112)
Present value of unfunded defined-benefit reserve Unrecognized actuarial loss
Cadangan imbalan pasti pasca-kerja
10.617.177
165.152
126.369
102.524
Defined post-employment benefits reserve
Berikut adalah rincian beban imbalan pasti pasca-kerja: 31 Maret/ March 31, 2012 Rp '000
Defined post-employment consists of the following:
benefits
expense
31 Desember/December 31 2011 2010 2009 Rp '000 Rp '000 Rp '000
Beban jasa kini Beban bunga Kerugian amortisasi
2.830.260 118.896 5.131
25.786 12.376 621
12.466 11.379 -
93.943 8.581 -
Jumlah beban imbalan pasti pasca-kerja
2.954.287
38.783
23.845
102.524
- 79 -
Current service costs Interest costs Amortization of actuarial loss Total defined-benefits post-employment expense
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (dahulu PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) dan Entitas Anak Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 Serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2012 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2011 yang Tidak Diaudit), dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2011, 2010 dan 2009
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (formerly PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) and Its Subsidiaries Notes to Consolidated Financial Statements As of March 31, 2012 and December 31, 2011, 2010 and 2009 and For the Three-Month Period Ended March 31, 2012 (With Unaudited Comparative Figures for the Three-Month Period Ended March 31, 2010) and For the Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009
Beban imbalan pasti pasca-kerja sebagai berikut:
Defined-benefit post-employment expense was allocated as follows:
31 Maret (Tiga Bulan)/ March 31 (Three Months) (Tidak Diaudit)/ (Unaudited) 2012 2011 Rp '000 Rp '000
31 Desember (Satu Tahun)/ December 31 (One Year)
2011 Rp '000
2010 Rp '000
2009 Rp '000
-
Biaya eksplorasi dan pertambangan yang ditangguhkan (Catatan 10) Beban umum dan administrasi (Catatan 24)
495.668
-
-
-
2.458.619
-
38.783
23.845
102.524
Deferred exploration and development costs (Note 10) General and administrative expenses (Note 24)
Jumlah
2.954.287
-
38.783
23.845
102.524
Total
Mutasi cadangan imbalan pasti pasca-kerja adalah sebagai berikut: 31 Maret/ March 31, 2012 Rp '000
The movements in defined post-employment benefits reserve are as follows :
31 Desember/December 31, 2011 2010 2009 Rp '000 Rp '000 Rp '000
165.152
126.369
102.524
2.458.619 7.993.406
38.783 -
23.845 -
102.524 -
Defined post-employment benefits reserve at the beginning of the year Defined post-employment benefits expense during the year Acquisition of subsidiaries
Cadangan imbalan pasti pasca-kerja akhir tahun 10.617.177
165.152
126.369
102.524
Defined post-employment benefits reserve at the end of the year
Cadangan imbalan pasti pasca-kerja awal tahun Beban imbalan pasti pasca-kerja selama tahun berjalan Akuisisi entitas anak
Principal actuarial assumptions used in the valuation of the defined post-employment benefits are as follows:
Asumsi-asumsi aktuarial utama yang digunakan dalam perhitungan imbalan pasti pasca-kerja adalah sebagai berikut: 31 Maret/ March 31, 2012
28.
31 Desember/December 31, 2011 2010
6,78% 8% 55
Tingkat diskonto Tingkat kenaikan gaji Usia pensiun normal (tahun)
7,14% 8% 55
Pajak Penghasilan
28.
Beban pajak Grup terdiri dari:
Jumlah
8% 6% 55
Annual discount rate Annual salary increase rate Normal retirement age (years)
Income Tax The tax expense of the Group consists of the following:
31 Maret (Tiga Bulan)/ March 31 (Three Months) (Tidak Diaudit)/ (Unaudited) 2012 2011 Rp '000 Rp '000
Pajak kini Pajak tangguhan
-
35.546.035 (34.437.658) 1.108.377
31 Desember (Satu Tahun)/ December 31 (One Year)
2011 Rp '000
2010 Rp '000
2009 Rp '000
-
(140.857)
26.278
1.112
Current tax Deferred tax
-
(140.857)
26.278
1.112
Total
-
- 80 -
-
-
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (dahulu PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) dan Entitas Anak Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 Serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2012 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2011 yang Tidak Diaudit), dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2011, 2010 dan 2009
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (formerly PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) and Its Subsidiaries Notes to Consolidated Financial Statements As of March 31, 2012 and December 31, 2011, 2010 and 2009 and For the Three-Month Period Ended March 31, 2012 (With Unaudited Comparative Figures for the Three-Month Period Ended March 31, 2010) and For the Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009
Pajak Kini
Current Tax
Rekonsiliasi antara rugi sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba rugi komprehensif dengan rugi kena pajak adalah sebagai berikut:
A reconciliation between loss before tax per statements of comprehensive loss and accumulated fiscal losses is as follows:
31 Maret (Tiga Bulan)/ March 31 (Three Months) (Tidak Diaudit)/ (Unaudited) 2012 2011 Rp'000 Rp'000
31 Desember (Satu Tahun)/ December 31 (One Year)
2011 Rp'000
2010 Rp'000
2009 Rp'000
Laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasian 867.867.694 Laba sebelum pajak anak perusahaan - bersih (871.815.479)
58.583 -
(1.487.232) -
(1.225.792) -
(607.394) -
Income before tax per consolidated statements of comprehensive income Income before tax of subsidiaries - net
Laba sebelum pajak Induk Perusahaan
58.583
(1.487.232)
(1.225.792)
(607.394)
Income before tax of the Company
(3.947.785)
Perbedaan temporer: Beban imbalan pasti pasca-kerja Penyisihan piutang ragu-ragu - bersih Penurunan nilai persediaan dan persediaan usang Sewa pembiayaan Perbedaan tetap: Denda pajak Sumbangan Umum dan administrasi Pendapatan bunga yang telah dikenakan pajak penghasilan final Rugi fiskal sebelum kompensasi rugi fiskal tahun lalu Kompensasi rugi fiskal tahun lalu 2011 2010 2009 Akumulasi rugi fiskal
17.375 (78.814)
-
38.784 3.234
23.845 75.580
102.524 -
42.673 (18.766)
-
262.710 (42.673) 262.055
99.425
102.524
-
-
173.486 6.392 -
514.131 15.416
36.153 (21.794)
(60.007) (59.407)
-
(3.494) 176.384
(3.666) 525.881
(4.830) 9.529
(1.048.793)
(600.486)
(495.341)
600
(4.025.958)
58.583
(1.048.793) (600.486) (495.341)
(600.486) (495.341)
(600.486) (495.341)
(495.341)
(6.170.578)
(1.037.244)
(2.144.620)
(1.095.827)
Perusahaan memiliki saldo akumulasi rugi fiskal periode tiga bulan yang berakhir 31 Maret 2012 dan tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 sehingga tidak terdapat utang pajak penghasilan.
(495.341)
Permanent differences: Tax penalties Donations General and administrative expenses Interest income already subjected to final tax Fiscal loss before application of prior year's fiscal loss Application of prior year's fiscal loss 2011 2010 2009 Accumulated fiscal losses
No provision for current income tax was recognized for the three-month period ended March 31, 2012 and for the years ended December 31, 2011, 2010 and 2009 since the Company is in fiscal loss position.
Pajak Tangguhan
Deferred Tax
1 Januari/ January 1, 2011 Rp '000 Aset pajak tangguhan Perusahaan Penyisihan untuk: Penurunan nilai piutang Penurunan nilai persediaan dan persediaan usang Cadangan imbalan pasti pasca-kerja
-
Temporary differences: Defined benefit post-employment expense Provision for doubtful accounts - net Provision for decline in value of inventories and obsolescence Capital lease
Dikreditkan (dibebankan) ke laporan rugi komprehensif/ Credited (charged) to consolidated statement of comprehensive loss Rp '000
31 Desember/ December 31, 2011 Rp '000
Aset pajak tangguhan entitas anak yang diakuisisi/ Deferred tax assets acquired subsidiary Rp '000
Dikreditkan (dibebankan) ke laporan rugi komprehensif/ Credited (charged) to consolidated statement of comprehensive loss Rp '000
(19.704)
31 Maret/ March 31, 2012 Rp '000
(25.433)
45.137
19.704
-
-
65.678
65.678
-
40.711 151.526
41.288 126.670 -
2.799.918
4.344 (15.360) 3.327.034
45.632 111.310 6.126.952
The Subsidiary
2.799.918
3.311.674
6.238.262
Total
-
-
Deferred tax assets The Company Allowances for: Doubtful accounts Decline in value of inventories and obsolescence Defined-benefit post-employment reserve
65.678
Entitas Anak
577 (24.856) -
Jumlah
(24.856)
151.526
126.670
Liabilitas pajak tangguhan Perusahaan Sewa pembiayaan
-
(10.669)
(10.669)
Entitas Anak
-
-
(722.919.561)
(37.760.001)
(760.679.562)
The Subsidiary
Jumlah
-
(10.669)
(10.669)
(722.919.561)
(37.749.332)
(760.679.562)
Total
Aset (liabilitas) pajak tangguhan bersih
(24.856)
140.857
116.001
(720.119.643)
(34.437.658)
(754.441.300)
Deferred tax asset (liabilities) - net
-
-
- 81 -
-
10.669
-
Deferred tax liability The Company Capital lease
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (dahulu PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) dan Entitas Anak Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 Serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2012 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2011 yang Tidak Diaudit), dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2011, 2010 dan 2009
1 Januari/ January 1, 2009 Rp '000 Aset pajak tangguhan Penyisihan untuk: Penurunan nilai piutang Cadangan imbalan pasti pascakerja
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (formerly PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) and Its Subsidiaries Notes to Consolidated Financial Statements As of March 31, 2012 and December 31, 2011, 2010 and 2009 and For the Three-Month Period Ended March 31, 2012 (With Unaudited Comparative Figures for the Three-Month Period Ended March 31, 2010) and For the Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009
Dibebankan ke laporan rugi komprehensif/ Charged to statements of 31 Desember/ comprehensive December 31, loss 2009 Rp '000 Rp '000
Dibebankan ke laporan rugi komprehensif/ Charged to statements of comprehensive loss Rp '000
31 Desember/ December 31, 2010 Rp '000 Deferred tax assets Allowances for: Doubtful accounts Defined-benefit post-employment reserve
-
(6.538)
(6.538)
(18.895)
(25.433)
2.534 2.534
5.427 (1.112)
7.960 1.422
(7.383) (26.278)
577 (24.856)
-
-
-
Deferred tax liability Capital lease
1.422
(26.278)
(24.856)
Deferred tax asset (liabilities) - net
Liabilitas pajak tangguhan Sewa pembiayaan
-
Aset (liabilitas) pajak tangguhan bersih
2.534
(1.112)
Sesuai dengan peraturan pajak yang berlaku, rugi fiskal dapat dikompensasikan dengan laba kena pajak untuk periode 5 tahun mendatang sejak terjadinya rugi fiskal tersebut. Namun demikian, manajemen berkeyakinan bahwa Perusahaan tidak akan dapat menghasilkan penghasilan kena pajak yang memadai terhadap akumulasi rugi fiskal. Aset pajak tangguhan yang tidak diakui atas rugi fiskal sebesar Rp 1.542.645 ribu, Rp 536.155 ribu dan Rp 273.957 ribu pada tanggal 31 Maret 2012, 31 Desember 2011 dan 2010.
According to tax regulations, fiscal losses can be carried forward and applied against the taxable income immediately within a period of five years after such fiscal losses were incurred. However, management believes that the Company will not be able to generate sufficient taxable income against which fiscal losses can be utilized. Unrecognized deferred tax assets on fiscal losses amounted to Rp 1,542,645 thousand, Rp 536,155 thousand and Rp 273,957 thousand as of March 31, 2012, December 31, 2011 and 2010, respectively.
Rekonsiliasi antara rugi fiskal dan hasil perkalian rugi akuntansi sebelum pajak menurut laporan rugi komprehensif dengan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut:
A reconciliation between the fiscal losses and the amounts computed by applying the effective tax rates to loss before tax per statements of comprehensive loss is as follows:
31 Maret (Tiga Bulan)/ March 31 (Three Months) (Tidak Diaudit)/ (Unaudited) 2012 2011 Rp'000 Rp'000 Laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasian Laba sebelum pajak anak perusahaan - bersih Laba sebelum pajak Induk Perusahaan Penghasilan pajak dengan tarif pajak yang berlaku
31 Desember (Satu Tahun)/ December 31 (One Year)
2011 Rp'000
2010 Rp'000
2009 Rp'000
867.867.694 (871.815.479)
58.583 -
(1.487.232) -
(1.225.792) -
(607.394) -
Income before tax per consolidated statements of comprehensive income Income before tax of subsidiaries - net
(3.947.785)
58.583
(1.487.232)
(1.225.792)
(607.394)
Income before tax of the Company
(986.946)
14.646
(371.808)
(306.448)
(151.848)
Tax benefit at effective tax rates
- 82 -
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (dahulu PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) dan Entitas Anak Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 Serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2012 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2011 yang Tidak Diaudit), dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2011, 2010 dan 2009
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (formerly PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) and Its Subsidiaries Notes to Consolidated Financial Statements As of March 31, 2012 and December 31, 2011, 2010 and 2009 and For the Three-Month Period Ended March 31, 2012 (With Unaudited Comparative Figures for the Three-Month Period Ended March 31, 2010) and For the Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009
31 Maret (Tiga Bulan)/ March 31 (Three Months) (Tidak Diaudit)/ (Unaudited) 2012 2011 Rp'000 Rp'000 Pengaruh pajak atas perbedaan tetap Denda pajak Sumbangan Umum dan administrasi Pendapatan bunga yang telah dikenakan pajak penghasilan final Jumlah - bersih Jumlah Pajak tangguhan dari rugi fiskal yang tidak diakui Koreksi pajak tangguhan Beban pajak entitas anak Jumlah beban (penghasilan) pajak
150 (15.002) (14.852)
-
31 Desember (Satu Tahun)/ December 31 (One Year)
2011 Rp'000
2010 Rp'000
2009 Rp'000
43.372 1.598 -
128.533 3.854
(874) 44.096
(917) 131.470
9.038 (5.449) (1.208) 2.382
(1.001.798)
14.646
(327.712)
(174.978)
(149.466)
1.006.493 1.103.682
(14.646) -
262.198 (75.343) -
150.122 51.134 -
123.836 26.742 -
(140.857)
26.278
1.112
1.108.377
-
Tax effect of permanent differences Tax penalties Donations General and administrative expenses Interest income already subjected to final tax Net Subtotal Unrecognized deferred tax on fiscal loss Correction of deferred tax Tax expense of the subsidiary Total tax expense (benefit)
Perusahaan
The Company
Pada tanggal 30 Desember 2010, Perusahaan menerima surat dari Direktorat Jenderal Pajak No. 00054/107/10/054/10, No. 00055/107/10/054/10 dan No. 00095/107/09/054/10, mengenai kekurangan pembayaran masa Pajak Pertambahan Nilai bulan Oktober 2009, Juli 2010 dan Agustus 2010 serta sanksi administrasi berupa denda masing-masing sebesar Rp 11.444 ribu, Rp 1.820 ribu dan Rp 1.119 ribu.
On December 30, 2010, the Company received letter from the Directorate General of Tax No. 00054/107/10/054/10, No. 00055/107/10/ 054/10 dan No. 00095/107/09/054/10, regarding underpayment in Value Added Tax for the months of October 2009, July 2010 and August 2010 and administrative penalties totaling to Rp 11,444 thousand, Rp 1,820 thousand and Rp 1,119 thousand, respectively.
Pada tanggal 25 Maret 2011, Perusahaan menerima surat dari Direktorat Jenderal Pajak No. 00028/107/09/054/11 mengenai kekurangan pembayaran masa Pajak Pertambahan Nilai bulan Juli 2009 serta sanksi administrasi berupa denda sebesar Rp 33.026 ribu.
On March 25, 2011, the Company received letter from the Directorate General of Tax No. 00028/ 107/09/054/11 regarding underpayment in Value Added Tax for the month of July 2009 and administrative penalties totaling to Rp 33,026 thousand.
Pada tanggal 28 Maret 2011, Perusahaan menerima surat dari Direktorat Jenderal Pajak No. 00029/107/09/054/11, No. 00030/107/09/054/11, No. 00031/107/09/054/11 dan No. 00032/107/09/054/11, mengenai kekurangan pembayaran Pajak Pertambahan Nilai bulan Agustus 2009, September 2009, Nopember 2009 dan Desember 2009 serta sanksi administrasi berupa denda masing-masing sebesar Rp 29.276 ribu, Rp 28.902 ribu, Rp 26.574 ribu dan Rp 41.325 ribu.
On March 28, 2011, the Company received letter from the Directorate General of Tax No. 00029/ 107/09/054/11, No. 00030/107/09/054/11, No. 00031/107/09/054/11 and No. 00032/ 107/09/054/11, regarding underpayment in Value Added Tax for the months of August 2009, September 2009, November 2009 and December 2009 and administrative penalties totaling to Rp 29,276 thousand, Rp 28,902 thousand, Rp 26,574 thousand and Rp 41,325 thousand, respectively.
Beban pajak berdasarkan Surat Tagihan Pajak tersebut sejumlah Rp 173.486 ribu telah dibebankan pada laporan rugi komprehensif untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2011.
Tax expense based on the Tax Claim Letter amounting Rp 173,486 thousand has been charged to statement of comprehensive loss for the year ended December 31, 2011.
- 83 -
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (dahulu PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) dan Entitas Anak Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 Serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2012 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2011 yang Tidak Diaudit), dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2011, 2010 dan 2009
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (formerly PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) and Its Subsidiaries Notes to Consolidated Financial Statements As of March 31, 2012 and December 31, 2011, 2010 and 2009 and For the Three-Month Period Ended March 31, 2012 (With Unaudited Comparative Figures for the Three-Month Period Ended March 31, 2010) and For the Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009
29.
29.
30.
Saldo Laba Ditentukan Penggunaannya
Appropriated Retained Earnings
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan 2011 yang didokumentasikan dalam akta Notaris No. 85 dari SP Henny Singgih, S.H., notaris di Jakarta, tanggal 30 Juni 2011, pemegang saham Perusahaan menyetujui pembentukan cadangan umum sebesar Rp 4.408 ribu.
In Annual Stockholder’s Meeting Year 2011 which was documented in Notarial Deed No. 85 of SP Henny Singgih, S.H., public notary in Jakarta dated June 30, 2011, the Company’s stockholders agreed to appropriate retained earnings amounting to Rp 4,408 thousand.
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan 2010 yang didokumentasikan dalam akta Notaris No. 21 dari Oerip Hartati, S.H., notaris di Semarang, tanggal 9 Juni 2010, pemegang saham Perusahaan menyetujui pembentukan cadangan umum sebesar Rp 7.583 ribu.
In Annual Stockholder’s Meeting Year 2010 were documented in Notarial Deed No. 21 of Oerip Hartati, S.H., public notary in Semarang, dated June 9, 2010, the Company’s stockholders agreed to appropriate retained earnings amounting to Rp 7,583 thousand.
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan 2009 yang didokumentasikan dalam akta Notaris No. 42 dari Oerip Hartati, S.H., notaris di Semarang, tanggal 27 Mei 2009, pemegang saham Perusahaan menyetujui pembentukan cadangan umum sebesar Rp 6.800 ribu.
In Annual Stockholder’s Meeting Year 2009 were documented in Notarial Deed No. 42 of Oerip Hartati, S.H., public notary in Semarang, dated May 27, 2009, the Company’s stockholders agreed to appropriate retained earnings amounting to Rp 6,800 thousand.
Laba (Rugi) Per Saham
30.
Berikut ini adalah data yang digunakan untuk perhitungan rugi per saham: 31 Maret/ March 31, 2012
Earnings (Loss) Per Share The following are the data used for the computation of loss per share:
31 Desember/December 31, 2011 2010 2009
Laba (rugi) bersih untuk perhitungan rugi per saham dasar (Rp '000)
864.270.439
(1.346.374)
(1.252.070)
Jumlah rata-rata tertimbang saham untuk perhitungan laba per saham dasar
556.549.451
30.000.000
30.000.000
Laba (rugi) bersih per saham (nilai penuh) Dasar
1.552,91
(44,88)
- 84 -
(41,74)
(608.506)
30.000.000
(20,28)
Net income (loss) for computation of basic earnings (loss) per share (Rp '000) Weighted average number of shares outstanding for computation of basic earnings per share Income (loss) per share (full amount) Basic
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (dahulu PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) dan Entitas Anak Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 Serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2012 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2011 yang Tidak Diaudit), dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2011, 2010 dan 2009
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (formerly PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) and Its Subsidiaries Notes to Consolidated Financial Statements As of March 31, 2012 and December 31, 2011, 2010 and 2009 and For the Three-Month Period Ended March 31, 2012 (With Unaudited Comparative Figures for the Three-Month Period Ended March 31, 2010) and For the Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009
31.
31.
Sifat dan Transaksi dengan Pihak Berelasi
Nature of Relationship and Transactions with Related Parties
Sifat Pihak Berelasi
Nature of Relationship
a.
a.
Pada tanggal 31 Maret 2012, sifat dari hubungan berelasi Grup dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut:
In March 31, 2012, the nature of the Group’s relationships with related parties is as follows:
Hubungan/Relationship
Entitas/Entities
Transaksi/Transactions
PT Mentari Bukit Makmur
Pemegang saham entitas anak/ Stockholder of the Subsidiary
Pinjaman jangka pendek dan beban bunga/ Short-term loan and interest expense
PT Bukit Makmur Widya
Entitas sepengendali dengan entitas anak/ Under common control with the Subsidiary
Pinjaman jangka pendek dan beban bunga/ Short-term loan and interest expense
J Resources Mining Limited (dahulu/ formerly J & Partners Asia Limited)
Manajemen yang sama dengan entitas anak Common management with the Subsidiary
Pinjaman jangka panjang/ Long-term loans
b.
Pada tahun 2011, 2010 dan 2009, Koperasi Karyawan Apacinti Pelita Sejahtera merupakan pemegang saham Perusahaan.
b.
In 2011, 2010 and 2009, Koperasi Karyawan Apacinti Pelita Sejahtera are stockholders of the Company.
c.
Pada tahun 2011, 2010 dan 2009, Perusahaan yang sebagian pemegang saham dan pengurus atau manajemennya sama dengan Perusahaan yaitu PT Apac Inti Corpora, PT Inti Sukses Garmindo dan PT Adira Jaya Pratama.
c.
In 2011, 2010 and 2009, the companies which have partly the same stockholders and management as the Company are PT Apac Inti Corpora, PT Inti Sukses Garmindo and PT Adira Jaya Pratama.
Tidak terdapat transaksi dengan pihak berelasi baik yang langsung atau tidak langsung berhubungan dengan kegiatan usaha utama Perusahaan, yang didefinisikan sebagai transaksi benturan kepentingan berdasarkan peraturan BAPEPAM-LK No. IX.E.1 “Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu“.
There are no transactions with related parties that directly or indirectly related with main business of the Company and identified as conflict of interest based on BAPEPAM-LK Regulation No. IX.E.1 “Affiliated Transactions and Conflict of Interest on Certain Transactions”.
Transaksi dengan Pihak Berelasi
Transactions with Related Parties
Dalam kegiatan usahanya, Grup melakukan transaksi tertentu dengan pihak berelasi yang meliputi:
In the normal course of business, the Group entered into certain transactions with related parties.
a.
a.
Rincian transaksi dengan pihak berelasi adalah sebagai berikut:
31 Maret/
March 31, 2012 Rp '000 Aset Piutang usaha PT Apac Inti Corpora *) PT Inti Sukses Garmindo *) Koperasi Karyawan Apacinti Pelita Sejahtera *) Jumlah
31 Desember/December 31 2011 2010 2009 Rp '000 Rp '000 Rp '000
The accounts involving transactions with related parties are as follows:
Persentase terhadap jumlah Aset/Liabilitas dan terhadap Pendapatan/Beban yang bersangkutan/ Percentage to Total Assets/ Liabilities and to Total Respective Revenues/Expenses 31 Maret/ 31 Desember/December 31 March 31, 2012 2011 2010 2009 % % % %
-
863.974 86.592
2.394.197 138.734
2.613.184 112.573
-
7,25% 0,85%
1895,00% 110,00%
18,09% 0,78%
-
36.327 986.893
2.532.931
2.725.757
-
0,36% 8,46%
2005,00%
18,87%
- 85 -
Assets Trade accounts receivable PT Apac Inti Corpora *) PT Inti Sukses Garmindo *) Koperasi Karyawan Apacinti Pelita Sejahtera *) Total
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (dahulu PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) dan Entitas Anak Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 Serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2012 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2011 yang Tidak Diaudit), dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2011, 2010 dan 2009
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (formerly PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) and Its Subsidiaries Notes to Consolidated Financial Statements As of March 31, 2012 and December 31, 2011, 2010 and 2009 and For the Three-Month Period Ended March 31, 2012 (With Unaudited Comparative Figures for the Three-Month Period Ended March 31, 2010) and For the Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009
31 Maret/
March 31, 2012 Rp '000 Liabilitas Pinjaman jangka pendek PT Bukit Makmur Widya PT Mentari Bukit Makmur Jumlah
31 Desember/December 31 2011 2010 2009 Rp '000 Rp '000 Rp '000
Persentase terhadap jumlah Aset/Liabilitas dan terhadap Pendapatan/Beban yang bersangkutan/ Percentage to Total Assets/ Liabilities and to Total Respective Revenues/Expenses 31 Maret/ March 31, 31 Desember/December 31 2012 2011 2010 2009 % % % %
73.440.000 7.200.000 80.640.000
-
-
-
1.563.333 220 1.563.553
1.721.667 2.852 290.000 2.014.519
1.737.708 5.486 200.000 1.943.194
-
20,35% 0,00% 20,35%
19,80% 0,03% 3,34% 23,17%
18,78% 0,06% 2,16% 21,00%
-
7.844.798 1.881.351
5.073.291 4.877.655
9.595.525 -
-
50,61% 12,14%
36,72% 35,31%
67,30% -
-
27.628 9.753.777
28.398 9.979.344
9.595.525
-
0,18% 62,93%
0,21% 72,24%
67,30%
Utang kepada pihak berelasi Koperasi Karyawan Apacinti Pelita Sejahtera *) PT Adira Jaya Pratama *) PT Apac Inti Corpora *) Jumlah Pendapatan usaha PT Apac Inti Corpora *) PT Inti Sukses Garmindo *) Koperasi Karyawan Apacinti Pelita Sejahtera *) Jumlah
-
-
-
-
Liabilities Due to related parties PT Bukit Makmur Widya PT Mentari Bukit Makmur Total Due to related parties Koperasi Karyawan Apacinti Pelita Sejahtera *) PT Adira Jaya Pratama *) PT Apac Inti Corpora *) Total Revenues PT Apac Inti Corpora *) PT Inti Sukses Garmindo *) Koperasi Karyawan Apacinti Pelita Sejahtera *) Total
*) Per 31 Maret 2012 sudah bukan merupakan pihak berelasi lagi/ As of March 31, 2012, these entities are not related parties anymore
PT Bukit Makmur Widya
PT Bukit Makmur Widya
Pada tanggal 21 Oktober 2010, Bumanik menandatangani perjanjian fasilitas pinjaman dengan PT Bukit Makmur Widya, pihak berelasi, sampai dengan batas fasilitas sebesar US$ 6.000.000 dengan tingkat suku bunga 7% per tahun. Pinjaman ini tanpa jaminan dan akan jatuh tempo pada tanggal 21 Oktober 2012. Berdasarkan perjanjian tertanggal 25 Juni 2011, pagu pinjaman ini dapat ditambah sampai dengan US$ 8.000.000 dengan tanggal jatuh tempo pada tanggal 21 Oktober 2012. Berdasarkan perpanjangan perjanjian terakhir tertanggal 26 Maret 2012, jatuh tempo perjanjian ini diperpanjang sampai dengan tanggal 21 Oktober 2015
On October 21, 2010, Bumanik entered into an agreement with PT Bukit Makmur Widya, a related party, to obtain a loan facility up to US$ 6,000,000 which bears interest at 7% per annum. This unsecured loan will be due on October 21, 2012. Based on the agreement dated June 25, 2011, the loan facility was increased up to the limit of US$ 8,000,000 with maturity date of October 21, 2012. Based on the latest agreement dated March 26, 2012, this agreement has been extended until October 21, 2015.
Biaya pinjaman yang dikapitalisasi ke dalam “Biaya eksplorasi dan pengembangan yang ditangguhkan” untuk periode 2012 sebesar Rp 1.689.645 ribu.
Borrowing costs capitalized to “Deferred exploration and development costs” for the period 2012 amounted to Rp 1,689,645 thousand.
- 86 -
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (dahulu PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) dan Entitas Anak Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 Serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2012 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2011 yang Tidak Diaudit), dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2011, 2010 dan 2009
b.
32.
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (formerly PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) and Its Subsidiaries Notes to Consolidated Financial Statements As of March 31, 2012 and December 31, 2011, 2010 and 2009 and For the Three-Month Period Ended March 31, 2012 (With Unaudited Comparative Figures for the Three-Month Period Ended March 31, 2010) and For the Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009
PT Mentari Bukit Makmur
PT Mentari Bukit Makmur
Pada tanggal 1 Maret 2011, JRN menandatangani perjanjian fasilitas pinjaman dengan PT Mentari Bukit Makmur senilai Rp 5.000.000 ribu, dengan tingkat suku bunga 12% per tahun. Pinjaman akan digunakan oleh JRN untuk modal kerja dan kepentingan umum JRN. Pinjaman ini tanpa jaminan. Berdasarkan adendum perjanjian tertanggal 23 Juni 2011, pinjaman ini dapat ditambah sampai dengan batas Rp 20.000.000 ribu dan berlaku efektif sampai dengan tanggal 29 Februari 2012.
On March 1, 2011, JRN entered into a loan facility agreement with PT Mentari Bukit Makmur for a facility amounting to Rp. 5,000,000 thousand, which bears interest rate of 12% per annum. The proceeds from borrowing will be used by JRN for its working capital and general corporate purposes. This borrowing is unsecured. Based on the latest agreement dated June 23, 2011, the loan facility was increased to Rp 20,000,000 thousand effective February 29, 2012.
Berdasarkan addendum perjanjian tanggal 22 Februari 2012, jangka waktu pinjaman ini sampai dengan 1 Maret 2015.
Based on addendum agreement dated February 22, 2012, the term of this loan until March 1, 2015.
Beban bunga untuk periode tiga bulan yang berakhir 31 Maret 2012 adalah sebesar Rp 176.927 ribu (Catatan 26).
Interest expense for the three-month period ended March 31, 2012 amounted to Rp 176,927 thousand (Note 26).
Transaksi Sewa Pembiayaan
b.
Lease Transactions
Pada tanggal 2 Mei 2011, JRN menandatangani perjanjian sewa menyewa ruangan kantor seluas 380 meter persegi dengan PT Mentari Bukit Makmur selama 1 tahun. Beban sewa yang diakui untuk periode 2012 sebesar Rp 318.354 ribu.
On May 2, 2011, JRN entered into an office rental agreement covering an area 380 square per meters with PT Mentari Bukit Makmur for one year. The rent expense is recognized in 2012 amount to Rp 318,354 thousand.
Semua transaksi-transaksi material dengan pihak berelasi, baik yang dilakukan dengan atau tidak, dengan persyaratan dan kondisi yang sama dengan pihak ketiga telah diungkapkan dalam laporan keuangan konsolidasian.
The above transactions with related parties were done under similar terms and conditions as those done with third parties has been disclosed in consolidated financial statements.
Tujuan dan Keuangan
Kebijakan
Manajemen
Risiko
32.
Financial Risk Management Objectives and Policies The main risks arising from the Company’s financial instruments are market risk, credit risk and liquidity risk. The operational activities of the Group are managed in a prudential manner by managing those risks to minimize potential losses.
Risiko-risiko utama yang timbul dari instrumen keuangan yang dimiliki Perusahaan adalah risiko suku bunga, risiko kredit dan risiko likuiditas. Kegiatan operasional Grup dijalankan secara berhati-hati dengan mengelola risiko-risiko tersebut agar tidak menimbulkan potensi kerugian bagi Perusahaan.
- 87 -
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (dahulu PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) dan Entitas Anak Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 Serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2012 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2011 yang Tidak Diaudit), dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2011, 2010 dan 2009
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (formerly PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) and Its Subsidiaries Notes to Consolidated Financial Statements As of March 31, 2012 and December 31, 2011, 2010 and 2009 and For the Three-Month Period Ended March 31, 2012 (With Unaudited Comparative Figures for the Three-Month Period Ended March 31, 2010) and For the Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009
Risiko Pasar
Market Risk
Risiko pasar adalah risiko dimana nilai wajar dari arus kas masa depan dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi karena perubahan harga pasar. Grup dipengaruhi oleh risiko pasar, terutama risiko tingkat suku bunga, resiko komoditas dan risiko nilai tukar mata uang asing.
Market risk is the risk that the fair value of future cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in market prices. The Group is exposed to market risks, in particular, interest rate risks, commodity risk and foreign currency exchange risk.
Risiko Suku Bunga ` Risiko suku bunga adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas kontraktual masa datang dari suatu instrumen keuangan akan terpengaruh akibat perubahan suku bunga pasar. Eksposur Grup yang terpengaruh risiko suku bunga terutama terkait dengan utang bank, utang lembaga keuangan bukan bank dan liabilitas sewa pembiayaan.
Interest Rate Risk Interest rate risk is the risk that the fair value or contractual future cash flows of a financial instrument will be affected due to changes in market interest rates. The Group’s exposure to the interest rate risk relates primarily to bank loans, loans from non-bank financial institutions and lease liability.
Untuk meminimalkan risiko suku bunga, Perusahaan mengelola beban bunga melalui kombinasi hutang dengan suku bunga tetap dan suku bunga variabel, dengan mengevaluasi kecenderungan suku bunga pasar. Manajemen juga melakukan penelaahan berbagai suku bunga yang ditawarkan oleh kreditur untuk mendapatkan suku bunga yang menguntungkan sebelum mengambil keputusan untuk melakukan perikatan utang.
To minimize interest rate risk, the Company manages interest cost through a mix of fixed-rate and variable-rate debts, by evaluating market rate trends. Management also conducts assessment among interest rates offered by creditors to obtain the most favorable interest rate before takes any decision to enter a new loan agreement.
Tabel berikut adalah nilai tercatat, berdasarkan jatuh temponya, atas aset dan liabilitas keuangan Perusahaan yang terkait risiko suku bunga:
The following table sets out the carrying amount, by maturity, of the Company’s financial liabilities that are exposed to interest rate risk:
31 Maret/March 31, 2012 Suku bunga mengambang/ Suku bunga tetap/ Floating interest rate Fixed interest rate Kurang dari atau Kurang dari atau sama dengan sama dengan satu tahun/ Lebih dari satu tahun/ Lebih dari Less than or Less than or satu tahun/ satu tahun/ the same as More than the same as More than one year one year one year one year Rp '000 Rp '000 Rp '000 Rp '000 Aset Keuangan Bank Liabilitas Keuangan Utang bank jangka pendek Pinjaman jangka panjang Sewa pembiayaan Utang lembaga keuangan bukan bank Pinjaman bank Jumlah
159.172.089
Jumlah/ Total Rp '000 Financial Assets Cash in banks
-
-
-
159.172.089
-
-
500.000
-
500.000
-
-
204.953
111.949
316.902
-
-
709.272 173.247.807
1.487.534 676.374.770
2.196.806 849.622.577
Financial Liabilities Short-term loan - related parties Long-term loan Lease liability Loans from non-bank financial institutions Bank loans
-
-
174.662.032
677.974.253
852.636.285
Total
- 88 -
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (dahulu PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) dan Entitas Anak Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 Serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2012 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2011 yang Tidak Diaudit), dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2011, 2010 dan 2009
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (formerly PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) and Its Subsidiaries Notes to Consolidated Financial Statements As of March 31, 2012 and December 31, 2011, 2010 and 2009 and For the Three-Month Period Ended March 31, 2012 (With Unaudited Comparative Figures for the Three-Month Period Ended March 31, 2010) and For the Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009
31 Desember/December 31, 2011 Suku bunga mengambang/ Suku bunga tetap/ Floating interest rate Fixed interest rate Kurang dari atau Kurang dari atau sama dengan sama dengan satu tahun/ Lebih dari satu tahun/ Lebih dari Less than or Less than or satu tahun/ satu tahun/ the same as More than the same as More than one year one year one year one year Rp '000 Rp '000 Rp '000 Rp '000 Aset Keuangan Kas dan setara kas Liabilitas Keuangan Utang bank jangka pendek Utang lembaga keuangan bukan bank Liabilitas sewa pembiayaan Jumlah
5.082.724
-
-
-
-
-
-
500.000 908.800 36.897 1.445.697
Pada tanggal pelaporan, eksposur Grup untuk risiko suku bunga adalah minimal dan Grup berpendapat bahwa tidak terdapat kemungkinan perubahan suku bunga yang dapat mempengaruhi hasil Grup secara material.
Jumlah/ Total Rp '000
-
5.082.724
Financial Assets Cash and cash equivalents
-
500.000 2.044.794 93.743
Financial Liabilities Short-term bank loans Loans from non bank financial institution Lease Liability
1.135.994 56.846 1.192.840
2.638.537
Total
At the reporting date, the Group exposure to interest rate risk is minimal and the Group believes that no reasonably possible change in the interest rate could affect the result of the Group’s materially.
Risiko Komoditas
Commodity Risk
Risiko komoditas adalah risiko adanya fluktuasi pada harga pasar komoditas atas gabungan produk-produk mineral yang diproduksi, termasuk emas yang merupakan produk utama. Kebijakan Grup untuk mengelola risiko ini adalah dengan menggunakan harga berdasarkan kontrak dengan pelanggan. Grup tidak terlibat dalam kontrak derivatif atas komoditas, namun PT Bank CIMB Niaga Tbk, kreditur Perusahaan, mensyaratkan Perusahaan dan entitas anak yang baru diakusisi untuk melakukan lindung nilai atas komoditas emas berdasarkan produksi dan harga emas minimum seperti yang dijelaskan di perjanjian pinjaman (Catatan 16).
Commodity risk is the risk of fluctuations in prevailing market commodity prices on the mix of mineral products it produces including gold, its main product. The Group’s policy is to manage this risk through the use of contract based prices with customers. The Group is not engaged in any derivative commodity contracts; however, PT Bank CIMB Niaga Tbk, the Company’s creditor, requires the Company and newly acquired subsidiaries to enter into commodity hedging on their gold production volume based minimum volume of production and price as defined in the related loan agreement (Notes 16).
Tabel berikut menunjukkan sensitivitas atas perubahan harga pasar dari harga emas pada tanggal 31 Maret 2012, dimana semua variabel lain konstan, terhadap laba sebelum beban pajak untuk periode tiga bulan yang berakhir tanggal 31 Maret 2012:
The following table demonstrates the sensitivity to a reasonably change in market price of gold at March 31, 2012, with all other variables held constant, to the income before tax for the threemonth period ended March 31, 2012:
(penurunan) dalam presentase/ Increase (decrease) in percentage Harga emas
10% (10%)
Efek terhadap l aba sebel um pajak/ Effect on income before tax Rp '000 38.816.272 (38.816.272)
- 89 -
Price of gold
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (dahulu PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) dan Entitas Anak Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 Serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2012 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2011 yang Tidak Diaudit), dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2011, 2010 dan 2009
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (formerly PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) and Its Subsidiaries Notes to Consolidated Financial Statements As of March 31, 2012 and December 31, 2011, 2010 and 2009 and For the Three-Month Period Ended March 31, 2012 (With Unaudited Comparative Figures for the Three-Month Period Ended March 31, 2010) and For the Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009
Risiko Nilai Tukar
Foreign Exchange Risk
Risiko nilai tukar adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas kontraktual masa mendatang dari suatu instrumen keuangan akan terpengaruh akibat perubahan nilai tukar. Eksposur Grup yang terpengaruh risiko keuangan terutama terkait dengan utang usaha - pihak ketiga, utang kepada pihak berelasi dan pinjaman bank jangka panjang.
Foreign exchange rate risk is the risk that the fair value or future contractual cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in foreign exchange rates. The Group has transactional currency exposures. Such exposure arises when the transaction is denominated in currencies other than the functional currency of the operating unit including its subsidiary and the related counterparty. The Group’s exposure to the foreign exchange risk relates primarily to trade accounts payable - third parties, loans from related parties, and bank loan.
Grup mengelola risiko nilai tukar dengan menyesuaikan antara penerimaan dan pembayaran dalam mata uang yang sama dan melakukan pengawasan.
The Group manages the foreign curreny exchange risk by matching receipts and payments in the same currency and through monitoring.
Berikut adalah posisi aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing pada tanggal 31 Maret 2012:
The following table shows monetary assets and liabilities as of March 31, 2012:
31 Maret/ March 31, 2012 Mata Uang Asing/ Ekuivalen/ Foreign Equivalent in Currency Rp '000 Aset Kas dan setara kas
Piutang lain-lain
US$ MYR EUR AUD US$ MYR
14.939.756 1.102.454 44.536 19.976 20.948.000 162.000
Jumlah Aset
137.146.960 3.302.518 545.962 192.286 192.302.640 485.288 333.975.654
Liabilitas Utang usaha - pihak ketiga Beban yang masih harus dibayar dan utang lain-lain Pinjaman bank jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun Pinjaman jangka panjang Pinjaman bank Sewa pembiayaan Utang kepada pihak berelasi Jumlah Liabilitas
MYR US$ AUD
21.865.132 5.740.425 29.424
65.499.300 52.697.103 283.234
US$ MYR
1.671.144 32.559
15.341.101 97.533
US$ MYR
18.872.310 68.418
173.247.807 204.953
US$ MYR US$
73.679.169 37.371 8.000.000
676.374.770 111.949 73.440.000 1.057.297.750
Jumlah Liabilitas Bersih
723.322.096
- 90 -
Asset Cash and cash equivalents
Other accounts receivable Total Assets Liabilities Trade accounts payable - third parties Accrued expenses and other liabilities
Current portion of long-term bank loan Long-term loan Bank loan Finance lease Short-term loan - related parties Total Liabilities Net Liabilities
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (dahulu PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) dan Entitas Anak Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 Serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2012 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2011 yang Tidak Diaudit), dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2011, 2010 dan 2009
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (formerly PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) and Its Subsidiaries Notes to Consolidated Financial Statements As of March 31, 2012 and December 31, 2011, 2010 and 2009 and For the Three-Month Period Ended March 31, 2012 (With Unaudited Comparative Figures for the Three-Month Period Ended March 31, 2010) and For the Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009
Pada tanggal 31 Maret 2012, kurs konversi yang digunakan diungkapkan pada Catatan 2d mengenai kebijakan akuntansi.
On March 31, 2012, the conversion rates used were disclosed in Note 2d to the consolidated financial statements.
Tabel berikut menunjukkan sensitivitas atas perubahan yang wajar dari nilai tukar Dolar Amerika Serikat terhadap Rupiah, dimana semua variabel lain konstan, terhadap laba sebelum pajak untuk periode tiga bulan yang berakhir 31 Maret 2012. 5% adalah tingkat sensitivitas yang digunakan pada saat pelaporan mata uang asing kepada manajemen kunci secara internal dan merupakan penilaian manajemen yang mungkin terjadi atas nilai tukar.
The following table demonstrates the sensitivity to a reasonably possible change in U.S. Dollar exchange rate against, Rupiah with all other variables held constant, to the income before tax for the three-month period ended March 31, 2012. 5% is the sensitivity rate used when reporting foreign currency risk internally to key management personnel and represents management assessment of a reasonably possible change in foreign exchange rates.
Kenaikan (penurunan) dalam presentase/ Increase (decrease) in precentage Rupiah terhadap: Dolar Amerika Serikat Ringgit Malaysia Dolar Australia Euro
5% (5%) 5% (5%) 5% (5%) 5% (5%)
Efek terhadap laba sebelum pajak/ Effect on income before tax Rp '000 (33.082.559) 33.082.559 (3.106.297) 3.106.297 (4.547) 4.547 27.298 (27.298)
Rupiah to: U.S. Dollar Ringgit Malaysia Australian Dollar Euro
Dampak dari perubahan di atas nilai tukar Rupiah untuk Dolar Amerika Serikat terutama akibat dari perubahan nilai wajar aset dan liabilitas keuangan dalam Dolar Amerika Serikat.
The impact of the above change in exchange rate of Rupiah to US Dollar is mainly the result of change in the fair value of US Dollar denominated financial asset and liabilities.
Risiko Kredit
Credit Risk
Risiko kredit adalah risiko bahwa Grup akan mengalami kerugian yang timbul dari pelanggan atau pihak lawan akibat gagal memenuhi liabilitas kontraktualnya. Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat risiko kredit yang terkonsentrasi secara signifikan. Grup mengendalikan risiko kredit dengan cara melakukan hubungan usaha dengan pihak lain yang memiliki kredibilitas, menetapkan kebijakan verifikasi dan otorisasi kredit, serta memantau kolektibilitas piutang secara berkala untuk mengurangi jumlah piutang tak tertagih.
Credit risk is the risk that the Group will incur a loss arising from the customers or counterparties which fail to fulfill their contractual obligations. Management believes that there are no significant concentrations of credit risk. The Group manages and controls the credit risk by dealing only with recognized and credit worthy parties, setting internal policies on verifications and authorizations of credit, and regularly monitoring the collectibility of receivables to reduce the exposure of bad debts.
- 91 -
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (dahulu PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) dan Entitas Anak Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 Serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2012 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2011 yang Tidak Diaudit), dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2011, 2010 dan 2009
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (formerly PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) and Its Subsidiaries Notes to Consolidated Financial Statements As of March 31, 2012 and December 31, 2011, 2010 and 2009 and For the Three-Month Period Ended March 31, 2012 (With Unaudited Comparative Figures for the Three-Month Period Ended March 31, 2010) and For the Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009
Berikut adalah eksposur laporan posisi keuangan yang terkait risiko kredit pada tanggal 31 Maret 2012, 31 Desember 2011 dan 2010:
The table below shows statements of financial position exposures related to credit risk as of March 31, 2012, December 31, 2011 and 2010:
31 Maret/ March 31 2012 Rp '000
31 Desember/December 31 2011 2010 Rp '000 Rp '000
Pinjaman yang diberikan dan piutang Kas dan setara kas Piutang usaha Piutang lain-lain Piutang dari pihak berelasi
159.172.089 835.322 4.879.013 -
5.082.724 1.385.564 -
312.687 6.574.990 890.951
Loans and receivable Cash and cash equivalents Trade accounts receivable Other accounts receivable Due from a related party
Jumlah
164.886.424
6.468.288
7.778.628
Total
Risiko Likuiditas
Liquidity Risk
Risiko likuiditas adalah risiko kerugian yang timbul karena Grup tidak memiliki arus kas yang cukup untuk memenuhi likuiditasnya.
Liquidity risk is a risk arising when the cash flows position of the Group is not enough to cover the liabilities which become due.
Dalam pengelolaan risiko likuiditas, manajemen memantau dan menjaga total kas dan setara kas yang dianggap memadai untuk membiayai operasional Grup dan untuk mengatasi dampak fluktuasi arus kas. Manajemen juga melakukan evaluasi berkala atas proyeksi arus kas dan arus kas aktual, termasuk jadwal jatuh tempo pinjaman dan utang, dan terus-menerus melakukan penelaahan pasar keuangan untuk mendapatkan sumber pendanaan yang optimal.
In the management of liquidity risk, management monitors and maintains a level of cash and cash equivalents deemed adequate to finance the Group’s operations and to mitigate the effects of fluctuation in cash flows. Management also regularly evaluates the projected and actual cash flows, including loan maturity profiles, and continuously assess conditions in the financial markets for opportunities to obtain optimal funding sources.
Berikut adalah jadwal jatuh tempo liabilitas keuangan berdasarkan pembayaran kontraktual yang tidak didiskontokan pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 dan 2010:
The table below summarizes the maturity profile of financial liabilities based on contractual undiscounted payments as of March 31, 2012, and December 31, 2011 and 2010.
<= 1 tahun/ <= 1 year Rp '000
31 Maret/March 31 2012 1-2 tahun/ 1-2 years Rp '000
31 Desember/December 31 Jumlah/ Total Rp '000
<= 1 tahun/ <= 1 year Rp '000
2011 1-2 tahun/ 1-2 years Rp '000
Jumlah/ Total Rp '000
<= 1 tahun/ <= 1 year Rp '000
2010 1-2 tahun/ 1-2 years Rp '000
Jumlah/ Total Rp '000
Liabilitas Utang bank jangka pendek Utang usaha Biaya yang masih harus dibayar Utang lain-lain Utang lembaga keuangan bukan bank Liabilitas sewa pembiayaan Pinjaman bank Utang kepada pihak berelasi
500.000 138.649.607 34.540.460 1.770.000
-
500.000 138.649.607 34.540.460 1.770.000
500.000 1.717.814 515.322 415.000
-
500.000 1.717.814 515.322 415.000
2.478.029 1.639.367 1.693.830 -
-
2.478.029 1.639.367 1.693.830 -
709.272 204.953 173.247.807 -
1.487.534 111.949 676.374.770 80.640.000
2.196.806 316.902 849.622.577 80.640.000
908.800 36.897 1.563.553
1.135.994 56.846 -
2.044.794 93.743 1.563.553
2.014.519
-
2.014.519
Liabilities Short-term bank loans Trade accounts payable Accrued expenses Other accounts payable Loans from non-bank financial institutions Lease liability Bank loans Due to related parties
Jumlah
349.622.099
758.614.253
1.108.236.352
5.657.386
1.192.840
6.850.226
7.825.745
-
7.825.745
Total
- 92 -
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (dahulu PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) dan Entitas Anak Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 Serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2012 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2011 yang Tidak Diaudit), dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2011, 2010 dan 2009
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (formerly PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) and Its Subsidiaries Notes to Consolidated Financial Statements As of March 31, 2012 and December 31, 2011, 2010 and 2009 and For the Three-Month Period Ended March 31, 2012 (With Unaudited Comparative Figures for the Three-Month Period Ended March 31, 2010) and For the Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009
33.
33.
Perjanjian Penting dan Komitmen a.
Undang-undang Pertambangan 4/2009 dan Peraturan Pemerintah
No.
Significant Contracts and Commitments a.
Mining Law No. 4/2009 and Government Regulation
Pada tanggal 12 Januari 2009, Pemerintah Republik Indonesia mengeluarkan UndangUndang No. 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara. Saat ini, Entitas anak, sebagai pemilik Kontrak Karya (KK) dan Ijin Usaha Pertambangan (IUP), sedang mengevaluasi dampak dari Undang-Undang ini terhadap operasional Entitas anak, seperti:
On January 12, 2009, the Government of the Republic of Indonesia issued Law No. 4 year 2009 regarding Mineral and Coal Mining (Law). Currently, the Subsidiary, as a Contract of Work (CoW) and Mining Rights (KP) holders, is still evaluating the impact of this new Law on its operations, such as:
a.
Dalam provisi transisi KK, menyatakan bahwa peraturan baru akan menghormati KK yang sudah ada sampai dengan jatuh tempo. Namun, dinyatakan pula bawa KK yang ada harus disesuaikan dengan provisi yang ada dalam peraturan baru, Undangundang baru.
a.
The CoW transitional provisions, states the new Law will honor existing CoW until their expiration. However, it also states that existing CoW must be amended within one year to conform with the provisions of the new Law.
b.
Persyaratan dari pemegang KK yang sudah berjalan, dalam waktu satu tahun sejak berlakunya UndangUndang baru, mengajukan perencanaan aktivitas pertambangan untuk lokasi kontrak. Jika rencana tersebut tidak dipenuhi, lokasi kontrak akan dikurangi sesuai dengan ijin Undang-Undang yang baru.
b.
The requirement for CoW holder which has already commenced with some form of activities to, within one year of enactment of the new Law, submit the mining activity plan for the entire contract area. If this plan is not fulfilled, the contract area maybe reduced to that allowed for licenses under the new Law.
In relation with the implementing regulation for Mining Law No. 4 year 2009, on February 1, 2010, the Government of Indonesia released two Government Regulation (PP) No. 22 and 23 year 2010, covering the following:
Sehubungan dengan implementasi UndangUndang No. 4 Tahun 2009, pada tanggal 1 Februari 2010, Pemerintah Republik Indonesia mengeluarkan dua Peraturan Pemerintah (PP) No. 22 dan 23 Tahun 2010, yang meliputi hal-hal sebagai berikut: a.
PP No. 22 menjelaskan mengenai pendirian area pertambangan dalam ijin bisnis pertambangan yang baru (“Ijin Usaha Pertambangan” atau “IUP”).
a.
PP No. 22 deals with the establishment of mining areas under the new mining business license (“Ijin Usaha Pertambangan” or “IUP”).
b.
PP No. 23 memperjelas prosedur untuk memperoleh IUP yang baru dan juga menyatakan bahwa KK yang ada akan tetap diakui oleh Pemerintah. Namun demikian, perpanjangan atas KK tersebut akan dilakukan melalui penerbitan IUP. Terdapat beberapa perubahan dalam PP No. 23 yang dicantumkan dalam PP No. 24 tanggal 21 Februari 2012
b.
PP No. 23 provides clarifications surrounding the procedures to obtain new IUPs. It also indicates that existing CoW will be honored by the Government although any extension of existing CoW will be through the issuance of an IUP. There are some changes in PP No. 23 are included in PP No. 24 dated February 21, 2012.
- 93 -
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (dahulu PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) dan Entitas Anak Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 Serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2012 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2011 yang Tidak Diaudit), dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2011, 2010 dan 2009
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (formerly PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) and Its Subsidiaries Notes to Consolidated Financial Statements As of March 31, 2012 and December 31, 2011, 2010 and 2009 and For the Three-Month Period Ended March 31, 2012 (With Unaudited Comparative Figures for the Three-Month Period Ended March 31, 2010) and For the Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009
Pada tanggal 5 Juli 2010, Pemerintah Indonesia mengeluarkan PP No. 55/2010, PP ini mengatur mengenai pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan usaha pertambangan mineral dan batubara di Indonesia.
On July 5, 2010, The Government of Indonesia released PP No. 55/2010, regarding the development and supervision of implementation of mineral and coal mining activities in Indonesia.
Pada tanggal 20 Desember 2010, Pemerintah Indonesia mengeluarkan peraturan implementasi atas Undang-Undang Mineral No. 4/2009, yaitu Peraturan Pemerintah No. 78/2010 (PP No. 78) yang mengatur aktivitas reklamasi dan pasca tambang untuk pemegang IUP-Eksplorasi dan IUP-Operasi Produksi. Peraturan ini memperbaharui Peraturan Menteri No. 18/2008 yang di keluarkan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral pada tanggal 29 Mei 2008.
On December 20, 2010, the Government of Indonesia released an implementing regulation for Mining Law No. 4/2009, i.e. Government Regulation No. 78/2010 (GR No. 78) that deals with reclamations and post-mining activities for both IUP-Exploration and IUP-Production Operation holders. This regulation updates Minister Regulation No. 18/2008 issued by the Minister of Ene rgy and Mineral Resources on May 29, 2008.
Pemegang IUP-Eksplorasi, ketentuannya antara lain, harus memuat rencana eksplorasi didalam rencana kerja dan anggaran biaya eksplorasinya dan menyediakan jaminan reklamasi berupa deposito berjangka yang ditempatkan pada bank pemerintah.
An IUP-Exploration holder, among other requirements, must include a reclamation plan in its exploration work plan and budget and provide a reclamation guarantee in the form of a time deposit placed at a stateowned bank.
Entitas anak terus memonitor perkembangan peraturan pelaksanaan Undang-Undang tersebut secara ketat dan akan mempertimbangkan dampak terhadap operasi Entitas anak. Manajemen Entitas anak berpendapat bahwa provisi dari Undang-Undang baru tidak akan memiliki dampak signifikan terhadap Entitas anak dalam waktu jangka pendek.
The Subsidiary has monitored the development and implementation of new Mining Law and analyzed the impact on the Subsidiary’s operations. The Subsidiary’s management believes that the provisions of the new Law will have no significant impact to the Subsidiary in the near term.
Pada tanggal laporan keuangan konsolidasian ini, Entitas anak telah menempatkan jaminan reklamasi sebesar Rp 359.246.168 ribu dalam bentuk deposito.
As at the date of these consolidated financial statetements, the Subsidiary has placed reclamation guarantees amounting to Rp 359,246,168 in the form of time deposit.
b.
Perjanjian Kerjasama
b.
Cooperation Agreement On October 5, 2006, JRN entered into a cooperation agreement with with PT Istindo Mitraperdana (Istindo) to establish a new company (Bumanik) for transfer of mining license (Kuasa Pertambangan/KP) purpose. In relation to the KP transfer, JRN compensated Istindo amounting to US$ 1,500,000 and will pay additional fee to Istindo amounting to US$ 1 per ton nickel sold by Bumanik.
Pada tanggal 5 Oktober 2006, JRN mengadakan kerjasama dengan PT Istindo Mitraperdana (Istindo) untuk mendirikan JRN baru (Bumanik) untuk tujuan pengalihan Kuasa Pertambangan (KP). Atas pengalihan KP tersebut, JRN memberikan kompensasi sebesar US$ 1.500.000 kepada Istindo dan akan membayar tambahan komisi kepada Istindo sebesar US$ 1 per ton bijih nikel yang dijual Bumanik.
- 94 -
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (dahulu PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) dan Entitas Anak Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 Serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2012 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2011 yang Tidak Diaudit), dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2011, 2010 dan 2009
c.
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (formerly PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) and Its Subsidiaries Notes to Consolidated Financial Statements As of March 31, 2012 and December 31, 2011, 2010 and 2009 and For the Three-Month Period Ended March 31, 2012 (With Unaudited Comparative Figures for the Three-Month Period Ended March 31, 2010) and For the Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009
Perjanjian pengalihan
c.
On June 24, 2011, JRN entered into an Agreement and Assignment Relating to Proceeds Payment Obligations of JRBM with Avocet Mining Plc (AMP) and FrancoNevada US Corporation (“Franco Nevada”) whereby AMP (i) has assigned to JRN all of its rights, title and interest in and to that Sales and Purchase Agreement dated January 25, 2002 made by AMP and Newmont Indonesia Ltd., the former owner of JRBM (now referred to as “Royalty Agreement”); (ii) has delegated to JRN all its obligations thereunder including, without limitation those obligations for Payment Amounts as defined under the Royalty Agreement; and (iii) has to provide FrancoNevada a deed of Fiduciary Security over Rights as security for the settlement of the obligations up to a maximum principal amount of US$10.3 million or equivalent to certain ounces of gold under the Royalty Agreement. On July 18, 2011, JRN has executed this deed to Franco-Nevada.
Pada tanggal 24 Juni 2011, JRN menandatangani perjanjian dan pengalihan sehubungan dengan proses kewajiban pembayaran dari JRBM dengan Avocet Mining Plc (AMP) dan Franco-Nevada US Corporation (“Franco Nevada”) dimana AMP (i) telah mengalihkan kepada JRN semua hak, isi dan bunga di dalam dan atas Sales and Purchase Agreement tertanggal 25 Januari 2002 yang dibuat AMP dan Newmont Indonesia Ltd., pemilik sebelumnya JRBM (“Perjanjian Royalti”); (ii) mendelegasikan kepada JRN semua kewajibannya atas jumlah yang harus dibayarkan seperti yang tertera di Perjanjian Royalti; dan (iii) harus menyediakan akta jaminan fidusia atas hak kepada FrancoNevada sebagai jaminan untuk pelunasan kewajiban sampai dengan US$ 10,3 juta atau ekuivalen dengan harga emas per ons tertentu seperti yang tertera di Perjanjian Royalti. Pada tanggal 18 Juli 2011, JRN telah menyelesaikan dan memberikan akta tersebut kepada Franco-Nevada. d.
Assignment Agreement
d.
Komoditas Lindung Nilai
Commodity Hedging
Pada tanggal 2 Agustus 2011, JRN melakukan perjanjian Gold Zero Cost Collar Dealing Term Sheet dengan CIMB Bank Berhad (‘‘CIMB Bank”) dalam rangka lindung nilai untuk melindungi kemungkinan terjadinya penurunan produksi emas seperti yang disyaratkan dalam perjanjian pinjaman dengan PT Bank CIMB Niaga Tbk (Catatan 13). Dalam perjanjian Term Sheet ini, JRN dan CIMB Bank Berhad setuju untuk melakukan perjanjian dengan ketentuanketentuan sebagai berikut:
On August 2, 2011, JRN has entered into Gold Zero Cost Collar Dealing Term Sheet with CIMB Bank Berhad (“CIMB Bank”) to hedge its possible downside of its gold production as required in the Loan Agreement PT Bank CIMB Niaga Tbk (Note 13). Under this term sheet JRN and CIMB Bank have agreed to have a net settlement on the following terms:
•
Tanggal perdagangan dan tanggal awal masing-masing pada tanggal 1 Agustus 2011 dan 1 September 2011 sampai dengan tanggal pemutusan 31 Agustus 2013.
•
The trade date and start date will be on August 1, 2011 and September 1, 2011, respectively until the termination date on August 31, 2013.
•
Jumlah kuantitas emas nosional per periode penghitungan dan jumlah kuantitas nosional masing-masing sebesar 2.500 ounces dan 60.000 ounces.
•
The notional quantity of gold per calculation period and total notional quantiy is 2,500 ounces and 60,000 ounces, respectively.
- 95 -
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (dahulu PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) dan Entitas Anak Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 Serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2012 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2011 yang Tidak Diaudit), dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2011, 2010 dan 2009
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (formerly PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) and Its Subsidiaries Notes to Consolidated Financial Statements As of March 31, 2012 and December 31, 2011, 2010 and 2009 and For the Three-Month Period Ended March 31, 2012 (With Unaudited Comparative Figures for the Three-Month Period Ended March 31, 2010) and For the Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009
•
JRN akan membayar CIMB Bank pada setiap periode penghitungan, bila terdapat kelebihan dari harga rata-rata melebihi harga tertinggi sebesar US$ 1.900 per ounces emas.
•
JRN will pay CIMB Bank if in respect of each calculation period, there will be an excess (if any) of average floating price over the cap price of US$ 1,900 per ounce of gold.
•
CIMB Bank akan membayar JRN pada setiap periode penghitungan, bila terdapat kelebihan dari harga terendah sebesar US$ 1.400 per ounces diatas harga rata.
•
CIMB Bank will pay JRN if in respect of each calculation period, there will be an excess (if any) of the floor price of US$ 1,400 per ounce over the floating price of gold
Sehubungan dengan perjanjian Term Sheet, pada tanggal 2 Agustus 2011, JRN menandatangani ISDA 2002 Master Agreement dengan CIMB Bank untuk menyetujui perjanjian dan ketentuan seperti yang disebutkan di Term Sheet. e.
In connection with the term sheet, on August 2, 2011, JRN entered into ISDA 2002 Master Agreement with CIMB Bank Berhad to agree on the settlement and other terms of the above Term Sheet.
e.
Perjanjian Jaminan
Collateral Agreements
Pada tanggal 27 Oktober 2011, Entitas anak mengadakan berbagai perjanjian jaminan berikut, sehubungan dengan fasilitas pinjaman yang diperoleh JRN dari PT Bank CIMB Niaga Tbk (Catatan 16):
On October 27, 2011, the Subsidiary entered into the following collateral agreements, in accordance with the terms of the loan facility from PT Bank CIMB Niaga Tbk (Note 16):
•
•
Pledge of shares in JRBM by JRN;
•
Pledge of shares in JRGL by JRN;
•
Pledge of shares in SRS by JRGL;
•
Pledge of shares in GSM by JRN;
•
Pledge of shares in ASA by JRN;
•
Fiduciary assignment of Insurance claims proceeds by JRBM; Fiduciary transfer of moveable assets by JRBM; Pledge of bank accounts by JRBM; and Guarantee by JRGL.
•
Jaminan atas saham JRBM yang dimiliki JRN; Jaminan atas saham JRGL yang dimiliki JRN; Jaminan atas saham SRS yang dimiliki JRGL; Jaminan atas saham GSM yang dimiliki JRN; Jaminan atas saham ASA yang dimiliki JRN; Pengalihan fidusia atas klaim asuransi JRBM; Pengalihan fidusia atas aset bergerak JRBM; Jaminan rekening bank JRBM; dan
•
•
Surat jaminan dari JRGL.
•
• • • • • •
•
Based on the letter of agreement from CIMB Niaga dated December 29, 2011, it was agreed that the loan is secured by 51% of the total shares issued to JRN’s shareholders. This loan is also secured with collateral of movable assets and insurance proceeds of Indonesian acquired companies (Note 16d).
Berdasarkan surat perjanjian dari CIMB Niaga tanggal 29 Desember 2011, telah disetujui bahwa pinjaman dijamin dengan 51% dari seluruh saham JRN yang ditempatkan oleh pemegang saham. Pinjaman ini juga didukung dengan jaminan aset bergerak beserta asuransinya (Catatan 16d).
- 96 -
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (dahulu PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) dan Entitas Anak Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 Serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2012 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2011 yang Tidak Diaudit), dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2011, 2010 dan 2009
f.
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (formerly PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) and Its Subsidiaries Notes to Consolidated Financial Statements As of March 31, 2012 and December 31, 2011, 2010 and 2009 and For the Three-Month Period Ended March 31, 2012 (With Unaudited Comparative Figures for the Three-Month Period Ended March 31, 2010) and For the Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009
Novation Agreements
f.
Novation Agreements
ASA
ASA
Pada tanggal 30 September 2011, sehubungan dengan akuisisi ASA, JRN, AMP dan ASA telah menandatangani Novation Agreement. Berdasarkan perjanjian tersebut, hak dan kewajiban AMP dalam perjanjian pinjaman tanggal 11 April 2011 dan perubahannya akan dialihkan kepada JRN.
On September 30, 2011, in relation to the acquisition of ASA, JRN, AMP and ASA have signed a Novation Agreement. Based on the agreement, the rights and obligations of AMP under the loan agreement dated April 11, 2011 and its amendments was transferred to and undertaken by JRN.
GSM
GSM
Pada tanggal 30 September 2011, sehubungan dengan akuisisi GSM, JRN, AMP dan GSM telah menandatangani Novation Agreement. Berdasarkan perjanjian tersebut, hak dan kewajiban AMP dalam perjanjian pinjaman tanggal 1 Januari 2008 dialihkan kepada JRN.
On September 30, 2011, in relation to the acquisition of GSM, JRN, AMP and GSM have signed a Novation Agreement. Based on the agreement, the rights and obligations of AMP under the loan agreement dated January 1, 2008 was transferred to and undertaken by JRN.
Pada tanggal 30 September 2011, sehubungan dengan akuisisi GSM, JRN, AMP, Mathanha Mining Pty Ltd (MMP) dan GSM telah menandatangani Novation Agreement. Berdasarkan perjanjian tersebut, hak dan kewajiban AMP dan MMP dalam penugasan pinjaman tanggal 1 Januari 2008 dialihkan kepada JRN.
On September 30, 2011, in relation to the acquisition of GSM, JRN, AMP, Mathanha Mining Pty Ltd (MMP) and GSM have signed a Novation Agreement. Based on the agreement, the rights and obligations of AMP and MMP under the loan assignment dated January 1, 2008 was transferred to and undertaken by JRN.
JRMSI
JRMSI
Pada tanggal 6 September 2011, sehubungan dengan diakusisinya JRMSI oleh JRN pada 1 Februari 2012, JRN, AMP, dan JRMSI mengadakan Novation Agreement. Berdasarkan perjanjian tersebut, hak dan kewajiban AMP berdasarkan perjanjian pinjaman tanggal 1 Oktober 2007 yang telah diamandemen ditransfer dan diambilalih oleh JRN.
On September 6, 2011, in relation to the acquistion JRMSI by JRN on February 1, 2012, JRN, AMP and JRMSI entered into a Novation Agreement. Based on this agreement, the rights and obligation of AMP under loan agreement dated October 1, 2007 and its amendments was transfered to and undertaken by JRN.
SPP
SPP
Pada tanggal 16 Februari 2012, sehubungan dengan diakusisinya SPP oleh JRN, pada tanggal 1 Februari 2012, JRN, AMP, dan SPP telah menandatangani Novation Agreement pada tanggal 16 Februari 2012. Berdasarkan perjanjian tersebut, hak dan kewajiban AMP berdasarkan perjanjian pinjaman tanggal 1 Maret 2011 dan perubahannya akan ditransfer dan diambilalih oleh JRN.
On February 16, 2012, in relation to the acquisition of SPP by JRN on February 1, 2012, JRN, AMP and SPP have signed a Novation Agreement. Based on this agreement dated February 16, 2012, the rights and obligation of AMP under loan agreement dated March 1, 2011 and its amendments will be transfered to and undertaken by JRN.
- 97 -
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (dahulu PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) dan Entitas Anak Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 Serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2012 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2011 yang Tidak Diaudit), dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2011, 2010 dan 2009
g.
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (formerly PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) and Its Subsidiaries Notes to Consolidated Financial Statements As of March 31, 2012 and December 31, 2011, 2010 and 2009 and For the Three-Month Period Ended March 31, 2012 (With Unaudited Comparative Figures for the Three-Month Period Ended March 31, 2010) and For the Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009
g.
Pada tanggal 31 Januari 2010, JRN mengadakan perjanjian kerjasama dengan PT Apac Inti Corpora mengenai pelayanan pengangkutan barang.
This agreement is valid from January 31, 2010 until January 31, 2012. This agreement can be extended upon agreement by both parties.
Jangka waktu kerjasama dimulai tanggal 31 Januari 2010 sampai dengan 31 Januari 2012. Perjanjian ini dapat diperpanjang lagi sesuai dengan kesepakatan kedua belah pihak. h.
h.
Pada tanggal 1 Februari 2010, JRN mengadakan perjanjian kerjasama dengan PT Apac Inti Corpora mengenai pelayanan jasa boga.
On February 1, 2010, JRN entered into cooperation agreement with PT Apac Inti Corpora in relation to catering service. The agreement is valid from February 1, 2010 until January 31, 2012. This agreement can be extended upon agreement by both parties.
Jangka waktu kerjasama dimulai tanggal 1 Februari 2010 sampai dengan 31 Januari 2012. Perjanjian ini dapat diperpanjang lagi sesuai dengan kesepakatan kedua belah pihak.
34.
On January 31, 2010, JRN entered into cooperation agreement with PT Apac Inti Corpora regarding to trucking.
Informasi Segmen
34.
Segment Information Operating segments are reported in accordance with the internal reporting provided to the chief operating decision maker, which is responsible for allocating resources to the reportable segments and assesses its performance. The Company has four (4) reportable segments including general trading, catering services, real estate, transportation and sale of gold.
Segmen operasi dilaporkan sesuai dengan pelaporan internal kepada pembuat keputusan operasional, yang bertanggung jawab atas alokasi sumber daya ke masing-masing segmen yang dilaporkan serta menilai kinerja masing-masing segmen tersebut. Perusahaan memiliki empat (4) segmen yang dilaporkan meliputi alat perdagangan umum, jasa boga, real estat, transportasi dan penjualan emas. 2012 Perdagangan umum / General trading Rp '000
Jasa boga/ Catering service Rp '000
Perumahan/ Housing Rp '000
Transportasi/ Transportation Rp '000
Penjualan Emas/ Sale of Gold Rp '000
Jumlah/ Total Rp '000 Statement of Comprehensive Income
Laporan Laba Rugi Komprehensif Pendapatan usaha
470.689
Hasil segmen Laba kotor
(28.660)
(53.252)
(342.224)
(1.080.856)
Beban umum dan administrasi Pendapatan lain-lain bersih Laba (rugi) sebelum pajak Penghasilan pajak tangguhan Laba (rugi) bersih
1.523.854
-
358.835
238.170.649
240.524.027
(1.346.918)
27.094
101.033.188
99.631.452
(923.098)
(227.356)
(54.029.921)
(56.603.455)
General and administrative expenses
-
Revenues Segment results Segment gross profits
5.498
17.799
4.191
824.812.209
824.839.697
Other income - net
(365.386)
(1.116.309)
(2.270.016)
(196.071)
871.815.476
867.867.694
Income (loss) before tax
(938) (366.324)
(3.038) (1.119.347)
(2.270.016)
(716) (196.787)
(1.103.682) 870.711.794
(1.108.377) 866.759.317
Deferred tax benefit Net income (loss)
- 98 -
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (dahulu PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) dan Entitas Anak Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 Serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2012 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2011 yang Tidak Diaudit), dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2011, 2010 dan 2009
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (formerly PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) and Its Subsidiaries Notes to Consolidated Financial Statements As of March 31, 2012 and December 31, 2011, 2010 and 2009 and For the Three-Month Period Ended March 31, 2012 (With Unaudited Comparative Figures for the Three-Month Period Ended March 31, 2010) and For the Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009 2011
Perdagangan umum / General trading Rp '000
Jasa boga/ Catering service Rp '000
Perumahan/ Housing Rp '000
Transportasi/ Transportation Rp '000
Jumlah/ Total Rp '000
Laporan Laba Rugi Komprehensif
Statement of Comprehensive Income
Pendapatan usaha
3.168.355
Hasil segmen Laba kotor
(31.397)
Beban umum dan administrasi Beban lain-lain - bersih
8.877.510
1.352.425
2.103.123
15.501.413
Revenues
731.529
362.750
741.025
1.803.907
Segment results Segment gross profits
(618.795) (142.864)
(1.600.218) (369.453)
(191.392) (44.187)
(263.414) (60.816)
(2.673.819) (617.320)
General and administrative expenses Other expenses - net
Laba (rugi) sebelum pajak Penghasilan pajak tangguhan
(793.056)
(1.238.142)
127.171
416.795
(1.487.232)
Income (loss) before tax
Laba (rugi) bersih
(760.459)
32.597
84.300 (1.153.842)
10.083
13.877
140.857
137.254
430.672
(1.346.375)
Deferred tax benefit Net income (loss)
2010 Perdagangan umum / General trading Rp '000
Jasa boga/ Catering service Rp '000
Perumahan/ Housing Rp '000
Transportasi/ Transportation Rp '000
Jumlah/ Total Rp '000
Laporan Laba Rugi Komprehensif Pendapatan usaha
8.419.473
740.224
1.559.871
13.814.884
(158.836)
1.261.920
74.490
127.181
1.304.755
Segment results Segment gross profit
(570.537)
(1.254.906)
(116.721)
(251.188)
(2.193.352)
General and administrative expenses
(87.712)
(192.923)
(17.944)
(38.616)
(337.195)
Other expenses - net
Rugi sebelum pajak Beban pajak tangguhan
(817.085) (7.020)
(185.909) (15.442)
(60.175) (1.179)
(162.623) (2.637)
(1.225.792) (26.278)
Loss before tax Deferred tax expense
Rugi bersih
(824.105)
(201.351)
(61.354)
(165.260)
(1.252.070)
Net Loss
Hasil segmen Laba kotor Beban umum dan administrasi Beban lain-lain bersih
35.
Statement of Comprehensive Income 3.095.316
Informasi Peraturan Baru
35.
Revenues
Prospective Accounting Pronouncements
Ikatan Akuntan Indonesia telah menerbitkan revisi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK). Standar-standar akuntansi keuangan tersebut akan berlaku efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2013 sebagai berikut:
The Indonesian Institute of Accountants has issued the following revised financial accounting standards (PSAK) and interpretations (ISAK). These standards will be applicable to financial statements with annual periods beginning on or after January 1, 2013, as follows:
PSAK
PSAK
PSAK No. 38 (Revisi 2011) Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali
PSAK No. 38 (Revised 2011) Business Combination Entities Under Common Control
- 99 -
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (dahulu PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) dan Entitas Anak Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 Serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2012 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2011 yang Tidak Diaudit), dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2011, 2010 dan 2009
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (formerly PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) and Its Subsidiaries Notes to Consolidated Financial Statements As of March 31, 2012 and December 31, 2011, 2010 and 2009 and For the Three-Month Period Ended March 31, 2012 (With Unaudited Comparative Figures for the Three-Month Period Ended March 31, 2010) and For the Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009
ISAK
ISAK
SAK No. 21, Perjanjian Konstruksi Real Estat.
ISAK No. Agreement.
PPSAK
PPSAK
1.
PPSAK No. 7, Pencabutan PSAK 44: Akuntansi Aktivitas Pengembangan Real Estat
1.
PPSAK No. 7, Withdrawal of PSAK 44: Accounting for Real Estate Development Activities
2.
PPSAK No. 10, Pencabutan PSAK 51: Akuntansi Kuasi-Reorganiasi
2.
PPSAK No. 10, Withdrawal of PSAK 51: Accounting for Quasi-Reorganization
21,
Real
Estate
Construction
The Group is still evaluating the effects of these revised PSAK and ISAK and has not yet determined the related effects on the consolidated financial statements.
Grup masih mengevaluasi dampak penerapan PSAK dan ISAK revisi di atas dan dampak terhadap laporan keuangan konsolidasian dari penerapan PSAK dan ISAK revisi tersebut belum dapat ditentukan.
********
- 100 -