PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN/ CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010/ FOR THE NINE MONTH PERIODS ENDED 30 SEPTEMBER 2011 AND 2010
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 1/1 Schedule LAPORAN POSISI KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2011 DAN 31 DESEMBER 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali nilai nominal dan data saham)
Catatan/ Notes
ASET LANCAR Kas dan setara kas 2a,3 Piutang usaha, setelah dikurangi penyisihan atas penurunan nilai tahun 2011 dan 2010 sebesar Rp 1.842 - pihak ketiga 2f,4 - pihak berelasi 2e,2f,4,26 Piutang lain-lain - pihak ketiga 2f,5 Piutang derivatif 2r,17 Persediaan, setelah dikurangi penyisihan persediaan usang sebesar Rp 2.614 (2010: Rp 2.664) 2g,6 Pajak dibayar dimuka, bagian jangka pendek 2o,8a Uang muka dan pembayaran dimuka 2h,13 Biaya mobilisasi yang ditangguhkan, bagian jangka pendek 2z JUMLAH ASET LANCAR ASET TIDAK LANCAR Piutang lain-lain - pihak berelasi 2e,2f,5,26 Kas yang dibatasi penggunaannya 7 Pajak dibayar dimuka, dikurangi bagian jangka pendek 2o,8a Pinjaman pada pihak berelasi 2e,26 Aset tetap, setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar 2j,2k Rp 1.971.205 (2010: Rp 1.718.970) 2aa,10 Biaya eksplorasi dan pengembangan yang ditangguhkan, setelah dikurangi akumulasi amortisasi sebesar Rp 109.418 (2010: Rp 88.043) 2l,2aa,11 Aset pajak tangguhan, bersih 2o,8d Biaya pengupasan tanah yang ditangguhkan, bersih 2p,12 Biaya mobilisasi yang ditangguhkan, dikurangi bagian jangka pendek 2z Aset tidak lancar lainnya JUMLAH ASET TIDAK LANCAR JUMLAH ASET
CONSOLIDATED INTERIM STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION AS AT 30 SEPTEMBER 2011 AND 31 DECEMBER 2010 (Expressed in million Indonesian Rupiah, except for par value and share data)
30 September/ September 2011 (Tidak diaudit/ Unaudited)
31 Desember/ December 2010 (Diaudit/ Audited)
1,264,977
1,444,684
679,453 85,006 30,328 45,757
520,544 127,600 38,871 63,219
1,286,928
621,547
13,236 1,750,170
10,985 26,807
22,416
31,262
Prepaid taxes, current portion Advances and prepayments Deferred mobilisation costs, current portion
5,178,271
2,885,519
TOTAL CURRENT ASSETS
CURRENT ASSETS Cash and cash equivalents Trade receivables, net of allowance for impairment of Rp 1,842 in 2011 and 2010 third parties related parties Other receivables - third parties Derivative receivables Inventories, net of allowance for obsolete inventory of Rp 2,614 (2010: Rp 2,664)
NON-CURRENT ASSETS Other r eceivables related parties Restricted cash Prepaid taxes, net of current portion Loan to related parties Fixed assets, net of accumulated depreciation of Rp 1,971,205 (2010: Rp 1,718,970) Deferred exploration and development expenditures, net of accumulated amortisation of Rp 109,418 (2010: Rp 88,043) Deferred tax assets, net
99,770 95,456
76,255 102,928
1,604,650 369,762
1,342,415 367,430
1,763,479
1,852,993
205,844 320,176
229,048 408,187
1,367,829
1,040,040
23,974 43,392
24,830 42,434
Deferred stripping costs, net Deferred mobilisation costs, net of current portion Other non-current assets
5,894,332
5,486,560
TOTAL NON-CURRENT ASSETS
11,072,603
8,372,079
TOTAL ASSETS
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan interim konsolidasian
The accompanying notes form an integral part of these consolidated interim financial statements
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 1/2 Schedule LAPORAN POSISI KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2011 DAN 31 DESEMBER 2010 (lanjutan) (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali nilai nominal dan data saham)
Catatan/ Notes
LIABILITAS LANCAR Hutang usaha - pihak ketiga 2y,14 - pihak berelasi 2e,14,26 Hutang pajak 2o,8b Beban masih harus dibayar 15 Pinjaman jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam satu periode - pihak ketiga 2r,16b Pinjaman jangka pendek - pihak ketiga 2r, 16a Sewa pembiayaan yang akan jatuh tempo dalam satu periode 2k Liabilitas derivatif yang akan jatuh tempo dalam satu periode 2r,17 Uang muka dari pelanggan - pihak ketiga Hutang lain-lain - pihak ketiga - pihak berelasi 2e,2y,26 JUMLAH LIABILITAS LANCAR LIABILITAS TIDAK LANCAR Pinjaman jangka panjang, setelah dikurangi bagian yang akan jatuh tempo dalam satu periode - pihak ketiga Investasi pada perusahaan asosiasi Penyisihan imbalan kerja karyawan Liabilitas derivatif, setelah dikurangi bagian yang akan jatuh tempo dalam satu periode Pajak tangguhan, bersih Penyisihan untuk pembongkaran, pemindahan, reklamasi, dan restorasi
CONSOLIDATED INTERIM STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION AS AT 30 SEPTEMBER 2011 AND 31 DECEMBER 2010 (continued) (Expressed in million Indonesian Rupiah, except for par value and share data)
30 September/ September 2011 (Tidak diaudit/ Unaudited)
31 Desember/ December 2010 (Diaudit/ Audited)
1,042,345 63,354 270,698 936,214
1,090,021 97,339 228,557 625,725
390,954
520,583
1,612,621
-
200,827 2,789 28,879 167 4,548,848
CURRENT LIABILITIES Trade payables third parties related parties Taxes payable Accrued expenses Current maturities of long-term loans third parties Short-term loans third parties -
402 Current maturities of finance leases Current maturities of derivative 370,655 liabilities Advance from customers third parties Other payables 12,006 third parties related parties 2,945,288
TOTAL CURRENT LIABILITIES NON-CURRENT LIABILITIES
1,660,614
1,911,734
Long-term loans, net of current maturities third parties -
2i,9 2m
261,208 25,349
118,726 20,239
Investment in associates Provision for employee benefits
2r,17 2o,8e
26,621 338,545
154,593 152,008
2q
29,878
31,268
Derivative liabilities, net of current maturities Deferred tax liabilities, net Provision for decommissioning, demobilisation, reclamation and restoration
JUMLAH LIABILITAS TIDAK LANCAR
2,342,215
2,388,568
TOTAL NON-CURRENT LIABILITIES
JUMLAH LIABILITAS
6,891,063
5,333,856
TOTAL LIABILITIES
2r,16b
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan interim konsolidasian
The accompanying notes form an integral part of these consolidated interim financial statements
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 1/3 Schedule LAPORAN POSISI KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2011 DAN 31 DESEMBER 2010 (lanjutan) (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali nilai nominal dan data saham)
Catatan/ Notes
CONSOLIDATED INTERIM STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION AS AT 30 SEPTEMBER 2011 AND 31 DECEMBER 2010 (continued) (Expressed in million Indonesian Rupiah, except for par value and share data)
30 September/ September 2011 (Tidak diaudit/ Unaudited)
31 Desember/ December 2010 (Diaudit/ Audited)
EKUITAS YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMILIK ENTITAS INDUK Modal saham: Modal dasar - 12.000.000.000 lembar ditempatkan dan disetor penuh - 3.333.333.500 lembar dengan nilai nominal Rp 100 per saham Agio saham Modal donasi Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali Laba ditahan: - Dicadangkan - Tidak dicadangkan Selisih nilai transaksi atas penambahan modal anak perusahaan Komponen ekuitas lainnya
Kepentingan non-pengendali JUMLAH EKUITAS JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
EQUITY ATTRIBUTABLE TO THE OWNERS OF THE PARENT
18a 18b
2a,20a
333,333 1,763,137 457
(82,260)
19a
66,700 2,020,801
20b 2c
(20,896) 25,486
2c
Share capital: Authorised - 12,000,000,000 shares issued and fully paid 3,333,333,500 shares at par value of Rp 100 333,333 per share 1,763,137 Additional paid in capital 457 Donated capital Difference in value from restructuring transactions of (82,260) entities under common control Retained earnings: 60,000 Appropriated 958,343 Unappropriated Difference in value from transactions for subscription (20,896)of additional shares in subsidiaries (72,708) Other equity components
4,106,758
2,939,406
74,782
98,817
Non-controlling interests
4,181,540
3,038,223
TOTAL EQUITY
11,072,603
8,372,079
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan interim konsolidasian
The accompanying notes form an integral part of these consolidated interim financial statements
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 2/1 Schedule LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF INTERIM KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali laba bersih per saham)
Catatan/ Notes
CONSOLIDATED INTERIM STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME FOR THE NINE MONTH PERIODS ENDED 30 SEPTEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in million Indonesian Rupiah, except earnings per share)
30 September/ 30 September/ September September 2011 2010 (Tidak diaudit/ (Tidak diaudit/ Unaudited) Unaudited)
Pendapatan
2n,21
9,253,891
6,116,556
Biaya sehubungan dengan pendapatan
2n,22
(6,445,120)
(4,738,061)
2,808,771
1,378,495 (375,347)
Laba kotor Beban penjualan
2n,23
(487,962)
Beban umum dan administrasi (Rugi)/laba selisih kurs, bersih Laba penjualan aset tetap Pendapatan keuangan Beban keuangan Rugi atas transaksi derivatif (Beban)/pendapatan lain-lain, bersih Bagian rugi entitas asosiasi
2n,24 2d 2j,10
(193,094) (43,397) 30,572 (79,284) (5,899) (18,814) (142,482)
2r 2i,9
Laba sebelum pajak penghasilan Beban pajak penghasilan, bersih
1,868,411 2o,8c
Laba bersih Pendapatan/(beban) komprehensif lain-lain Selisih kurs dari penjabaran laporan keuangan dalam valuta asing Cadangan nilai wajar lindung nilai Jumlah pendapatan komprehensif lain-lain, bersih setelah pajak Jumlah pendapatan komprehensif
(504,617) 1,363,794
2c 2r
(22,857) 120,744
Revenue
Cost of revenue Gross profit
Selling expenses General and administration (140,948) expenses 34,689 (Loss)/gain on foreign exchange, net 83 Gain on sale of fixed assets 34,447 Finance income (156,181) Finance costs (17,808) Loss on derivative transaction 1,059 Other (expenses)/income, net (66,272) Portion of loss of associated entity 692,217
Profit before income tax
(176,319)
Income tax expense, net
515,898
Net income
Other comprehensive income/ (loss) Foreign exchange difference from 11,681 translation of financial statements (1,218) Fair value hedging reserve
97,887
10,463
Total other comprehensive income net of tax
1,461,681
526,361
Total comprehensive income
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan interim konsolidasian
The accompanying notes form an integral part of these consolidated interim financial statements
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 2/2 Schedule LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF INTERIM KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (lanjutan) (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali laba bersih per saham)
Catatan/ Notes
Laba bersih yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik entitas induk Kepentingan non-pengendali
CONSOLIDATED INTERIM STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME FOR THE NINE MONTH PERIODS ENDED 30 SEPTEMBER 2011 AND 2010 (continued) (Expressed in million Indonesian Rupiah, except earnings per share)
30 September/ 30 September/ September September 2011 2010 (Tidak diaudit/ (Tidak diaudit/ Unaudited) Unaudited)
1,335,825 27,969
488,642 27,256
1,363,794
515,898
Net income attributable to: Owner of the parent entity Non-controlling interests
Jumlah pendapatan komprehensif yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik entitas induk Kepentingan non-pengendali
1,434,019 27,662
496,989 29,372
Total comprehensive income attributable to: Owners of the parent entity Non-controlling interests
Jumlah pendapatan komprehensif
1,461,681
526,361
Total comprehensive income
401
147
Basic earnings per share (full amount)
Laba bersih per saham dasar (nilai penuh)
2t,25
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan interim konsolidasian
The accompanying notes form an integral part of these consolidated interim financial statements
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 3 Schedule LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS INTERIM KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
Catatan/ Notes
Saldo 1 Januari 2010 (diaudit) Laba bersih periode berjalan
Agio saham/ Additional paid in capital
Modal saham/ Share capital
CONSOLIDATED INTERIM STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY FOR THE NINE MONTH PERIODS ENDED 30 SEPTEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in million Indonesian Rupiah)
Yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk/Attributable to the owners of the parent entity Komponen ekuitas lainnya/ Selisih nilai Other equity components Selisih nilai transaksi atas Selisih transaksi penambahan kurs dari restrukturisasi modal anak penjabaran entitas perusahaan/ laporan sepengendali/ Difference in keuangan/ Difference in value from Exchange Cadangan value from transactions difference nilai wajar restructuring for subscription from lindung nilai/ Laba ditahan/Retained earnings transactions of of additional financial Fair value Tidak entities under shares in statement hedging Dicadangkan/ dicadangkan/ common control subsidiary translation reserve Appropriated Unappropriated
Modal donasi/ Donated capital
333,333
1,763,137
457
-
-
-
(82,260)
(20,896)
-
-
167,528 -
(23,716) -
Kepentingan non-pengendali/ Non-controlling interests
Jumlah/ Total
Jumlah ekuitas/ Total equity
60,000
217,550
2,415,133
58,892
2,474,025
-
488,642
488,642
27,256
515,898
Laba komprehensif:
Comprehensive income:
Selisih kurs penjabaran laporan keuangan
2c
-
-
-
-
-
9,565
Cadangan nilai wajar lindung nilai
2r, 17
-
-
-
-
-
-
333,333
1,763,137
457
(82,260)
(20,896)
333,333
1,763,137
457
(82,260)
(20,896)
Saldo 30 September 2010 (tidak diaudit) Saldo 1 Januari 2011 (diaudit) Laba bersih periode berjalan Pencadangan laba ditahan Dividen yang dideklarasikan dan dibayarkan
-
2,116
Exchange difference from financial statement translation
-
-
9,565
(1,218)
-
-
(1,218)
177,093
(24,934)
60,000
706,192
2,912,122
88,264
Balance at 30 September 3,000,386 2010 (unaudited)
166,011
(238,719)
60,000
958,343
2,939,406
98,817
3,038,223
1,335,825
-
11,681 (1,218)
Fair value hedging reserve
-
-
-
-
-
-
-
-
1,335,825
27,969
1,363,794
19a
-
-
-
-
-
-
-
6,700
(6,700)
-
-
-
Balance at 1 January 2011 (audited) Net income for the period Appropriation of retained earnings
19b
-
-
-
-
-
-
-
-
(266,667)
(266,667)
(318,364)
Dividend declared and paid
(51,697)
Laba komprehensif:
Comprehensive income:
Selisih kurs penjabaran laporan keuangan
2c
-
-
-
-
-
Cadangan nilai wajar lindung nilai
2r, 17
-
-
-
-
-
333,333
1,763,137
457
Saldo 30 September 2011 (tidak diaudit)
Balance at 1 January 2010 (audited) Net income for the period
(82,260)
(20,896)
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan interim konsolidasian
(23,673) 142,338
-
-
-
121,867
-
-
121,867
66,700
2,020,801
4,106,758
(116,852)
(23,673)
816 (1,123) 74,782
(22,857) 120,744
Exchange difference from financial statement translation Fair value hedging reserve
Balance at 30 September 4,181,540 2011 (unaudited)
The accompanying notes form an integral part of these consolidated interim financial statements
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 4 Schedule LAPORAN ARUS KAS INTERIM KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
CONSOLIDATED INTERIM STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR THE NINE MONTH PERIODS ENDED 30 SEPTEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in million Indonesian Rupiah)
30 September/ September 2011 (Tidak diaudit/ Unaudited) Arus kas dari aktivitas operasi Penerimaan dari pelanggan Pembayaran kepada direktur dan karyawan Pembayaran kepada pemasok Kas dihasilkan dari operasi Pembayaran biaya keuangan Pembayaran royalti (iuran produksi) /iuran eksploitasi Pembayaran pajak Penerimaan pengembalian pajak Pendapatan keuangan Pembayaran hutang lindung nilai (Pembayaran)/penerimaan lain-lain, bersih Arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi
9 ,137,576 (314,186) (6,740,526 ) 2,082,864
30 September/ September 2010 (Tidak diaudit/ Unaudited) Cash flows from operating activities 5,948,050 Receipts from customers (261,859) Payments to directors and employees (4,576,829) Payments to suppliers 1,109,362 Cash generated from operations
(78,600)
(153,404)
(974,877) (157,615) 30,572 (240,708) (112,651)
(748,476) (183,561) 37,794 7,505 (103,890) 79,183
548,985
44,513
(183,848)
(140,007)
Payments of finance costs Payments of royalty (production fees)/exploitation fees Payments of taxes Tax refund received Receipts of finance income Payment of hedging obligations Other (payments)/receipts, net Net cash provided from operating activities
Arus kas dari aktivitas investasi Perolehan aset tetap Pembayaran biaya eksplorasi dan pengembangan yang ditangguhkan Uang muka akuisisi anak perusahaan baru Hasil penjualan aset tetap
(1,478,876) -
Cash flows from investing activities Acquisitions of fixed assets Payments of deferred exploration and (1,072) development expenditures Advance for acquisition of new subsidiaries 83 Proceeds from sale of fixed assets
Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi
(1,662,724)
(140,996) Net cash used in investing activities
Arus kas dari aktivitas pendanaan Perolehan kas dari: - Pinjaman jangka panjang - Pinjaman jangka pendek Pembayaran atas: - Pinjaman jangka panjang - Biaya keuangan - Sewa pembiayaan - Dividen pemegang saham - Dividen kepentingan non-pengendali Arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas pendanaan (Penurunan)/kenaikan bersih kas dan setara kas
-
1,590,445 (337,647) (402) (266,667) (51,697)
Cash flows from financing activities Proceeds of: 2,278,750 Long-term loans Short-term loans Repayment of: (1,988,751) Long-term loans (50,495) Facility fee (4,887) Finance leases Shareholders dividend - Non-controlling interests dividend -
934,032
234,617
Net cash provided from financing activities
(179,707)
138,134
Net (decrease)/increase in cash and cash equivalents
Kas dan setara kas awal periode
1,444,684
900,013
Cash and cash equivalents at the beginning of the period
Kas dan setara kas akhir periode
1,264,977
1,038,147
Cash and cash equivalents at the end of the period
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan interim konsolidasian
The accompanying notes form an integral part of these consolidated interim financial statements
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/1 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
1.
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
UMUM
1.
GENERAL
PT Bayan Resources Tbk (“Perusahaan”) didirikan pada tanggal 7 Oktober 2004, berdasarkan Akta Notaris No. 12 tanggal 7 Oktober 2004 yang dibuat di hadapan Yani Indrawaty Wibawa, S.H., notaris di Jakarta. Akta Notaris tersebut telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C-30690 HT.01.01.TH.2004 tanggal 21 Desember 2004.
PT Bayan Resources Tbk (the “Company”) was established on 7 October 2004 based on Notarial Deed No. 12 dated 7 October 2004 executed before Yani Indrawaty Wibawa, S.H., notary in Jakarta. The Notarial Deed has been approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia by virtue of Decree No. C-30690 HT.01.01.TH.2004 dated 21 December 2004.
Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan. Perubahan terakhir berdasarkan Akta Notaris No. 195 tanggal 27 November 2008 yang dibuat dihadapan Aulia Taufani, S.H., sebagai pengganti Sutjipto, S.H., notaris di Jakarta, yang pada pokoknya berisi mengenai perubahan tugas dan kewenangan direksi dan komisaris dan mendokumentasikan keputusan pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 27 November 2008.
The Company’s Articles of Association have been amended several times. The latest amendment was based on Notarial Deed No. 195 dated 27 November 2008 of Aulia Taufani, S.H., as a substitute of Sutjipto, S.H., notary in Jakarta, mainly regarding the changes in duties and responsibilities of Director and Commisioner and also documenting the decisions of the Extraordinary General Meeting of Shareholders held on 27 November 2008.
Akta Notaris tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU0010688.AH.01.09.Tahun 2009 tanggal 20 Maret 2009.
The Notarial Deed has been approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia through Decree No. AHU0010688.AH.01.09.Tahun 2009 dated 20 March 2009.
Pada tanggal 12 Agustus 2008, Perusahaan melakukan Penawaran Umum Perdana (“IPO”) sebanyak 833.333.500 saham. Penawaran saham kepada masyarakat tersebut dicatat di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 12 Agustus 2008.
On 12 August 2008, the Company conducted an Initial Public Offering (“IPO”) of 833,333,500 shares. The shares offered to the public in the IPO were listed on the Indonesia Stock Exchange on 12 August 2008.
Aktivitas utama Perusahaan adalah perdagangan dan jasa.
The principal activity of the Company is trading and services.
Kantor pusat Perusahaan berlokasi di Gedung Graha Irama, lantai 12, Jalan H.R. Rasuna Said, Blok X-1 Kav. 1 - 2, Jakarta Selatan.
The Company’s head office is located at Graha Irama Building, 12th floor, Jalan H.R. Rasuna Said, Block X1 Kav.1 - 2, South Jakarta.
Perusahaan memiliki 464 karyawan pada tanggal 30 September 2011 (31 Desember 2010: 85).
The Company has 464 employees as 30 September 2011 (31 December 2010: 85).
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 30 September 2011 adalah sebagai berikut:
The Company’s Boards of Commissioners and Directors as at 30 September 2011 were as follows:
Komisaris Utama Komisaris
: :
Komisaris Independen
:
Direktur Utama Direktur
: :
Direktur tidak terafiliasi
:
Low Tuck Kwong Michael Sumarijanto Carlos Eizaguirre Rozik B. Soetjipto Bimo Prakoso Chin Wai Fong Lim Chai Hock Engki Wibowo Jenny Quantero Low Yi Ngo Alastair McLeod Russell John Neil Kim Young Saeng R. Soedjoko Tirtosoekotjo
at
: :
President Commissioner Commissioners
:
Independent Commissioners
: :
President Director Directors
:
Non-affiliated Director
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/2 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
1.
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
UMUM (lanjutan)
1.
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut: Komisaris Utama Komisaris
: :
Komisaris Independen
:
Direktur Utama Direktur
: :
Direktur tidak terafiliasi
:
: :
Lokasi/ Location
Aktivitas bisnis/ Business activities
: :
President Commissioner Commissioners
:
Independent Commissioners
: :
President Director Directors
:
Non-affiliated Director
The composition of the Company’s Audit Committee as at 30 September 2011 and 31 December 2010 was as follows:
Rozik B. Soetjipto Achmad Ma’mur Umar Juoro
Perusahaan mempunyai kepemilikan langsung atau tidak langsung di anak perusahaan sebagai berikut:
Anak perusahaan/ Subsidiaries
The Company’s Boards of Commissioners and Directors as at 31 December 2010 were as follows:
Low Tuck Kwong Michael Sumarijanto Mauro Montenero Rozik B. Soetjipto Bimo Prakoso Chin Wai Fong Lim Chai Hock Engki Wibowo Jenny Quantero Low Yi Ngo Alastair McLeod Russell John Neil R. Soedjoko Tirtosoekotjo
Susunan Komite Audit Perusahaan pada tanggal 30 September 2011 dan 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut: Ketua Anggota
GENERAL (continued)
: :
Chairman Members
The Company has either direct or indirect ownership in the following subsidiaries:
Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership 30 September/ September 2011
Jumlah aset sebelum eliminasi/ Total assets before elimination
31 Desember/ 30 September/ 31 Desember/ December September December 2010 2011 2010
Kepemilikan langsung/Direct ownership PT Dermaga Perkasapratama (“DPP”)
Jakarta
Jasa bongkar muat batubara/ Coal handling services
87.40
87.40
386,782
472,754
PT Indonesia Pratama (“IP”)
Jakarta
Perdagangan, jasa kontraktor pertambangan/ Trading, mining contractor services
100
100
380,156
369,820
PT Perkasa Inakakerta (“PIK”)
Jakarta
Pertambangan batubara/ Coal mining
100
100
1,029,754
869,154
PT Wahana Baratama Mining (“WBM”)
Jakarta
Pertambangan batubara/ Coal mining
100
100
2,845,123
2,111,098
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/3 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
1.
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
UMUM (lanjutan)
Anak perusahaan/ Subsidiaries
1.
Lokasi/ Location
Aktivitas bisnis/ Business activities
GENERAL (continued)
Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership 30 September/ September 2011
Jumlah aset sebelum eliminasi/ Total assets before elimination
31 Desember/ 30 September/ 31 Desember/ December September December 2010 2011 2010
Kepemilikan langsung/Direct ownership
*)
PT Bayan Energy (“BE”)
Jakarta
Pertambangan, pengangkutan dan konstruksi/ Mining, transportation and construction
99.99
99.99
439,265
361,158
PT Firman Ketaun Perkasa (“FKP”)
Jakarta
Pertambangan batubara/ Coal mining
100
100
598,324
377,360
PT Teguh Sinarabadi Jakarta (“TSA”)
Pertambangan batubara/ Coal mining
100
100
667,648
615,694
PT Metalindo Prosestama (“MP”)
Jakarta
Investasi pada anak perusahaan/ Investment in subsidiary
95.20
95.20
1,444,421
1,468,809
PT Kaltim OTR Tyres (“KOTR”) *)
Jakarta
Industri vulkanisir ban/Tyre vulcanizing industry
-
90
-
15,613
PT Fajar Sakti Prima (“FSP”)
Kalimantan Pertambangan Timur/East batubara/ Kalimantan Coal mining
90
90
142,711
162,622
PT Bara Tabang (“BT”)
Kalimantan Pertambangan Timur/East batubara/ Kalimantan Coal mining
90
90
16,152
16,068
PT Brian Anjat Sentosa (“BAS”)
Kalimantan Pertambangan Timur/East batubara/ Kalimantan Coal mining
100
100
4,254
2,764
PT Muji Lines (“ML”)
Jakarta
100
100
715,223
710,305
Perkapalan/Shipping
Perusahaan telah melakukan divestasi atas kepemilikan 90% saham KOTR kepada PT Sejahtera Usaha Sukses, entitas yang tidak terafiliasi (lihat Catatan 27y).
*) The Company has divested its 90% shares of KOTR to PT Sejahtera Usaha Sukses, a non-affiliated entity (refer to Note 27y).
Kepemilikan tidak langsung melalui MP/Indirect ownership through MP PT Gunungbayan Pratamacoal (“GBP”)
Jakarta
Pertambangan batubara/ Coal mining
92.7
92.7
1,560,850
1,682,670
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/4 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
1.
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
UMUM (lanjutan)
1.
GENERAL (continued)
Dalam laporan keuangan interim konsolidasian ini, Perusahaan dan anak-anak perusahaannya secara bersama-sama disebut sebagai “Grup”.
In these consolidated interim financial statements, the Company and its subsidiaries are collectively referred to as the “Group”.
Kegiatan pertambangan atau eksplorasi BAS, BT, dan FSP pada awalnya diatur dalam Kuasa Pertambangan (“KP”) yang dikeluarkan oleh Kabupaten Kutai Kartanegara. BAS, BT, dan FSP telah mengajukan permohonan kepada pemerintah terkait konversi KP ke dalam Izin Usaha Pertambangan (“IUP”) sebagaimana diatur dalam Undang-Undang No. 4/2009 mengenai Pertambangan Mineral dan Batubara (lihat Catatan 27s). Pada tanggal laporan keuangan ini, BAS, BT, dan FSP telah mendapatkan IUP. Kegiatan pertambangan atau eksplorasi PIK, WBM, FKP, GBP, dan TSA diatur dalam Perjanjian Kerjasama Pengusahaan Pertambangan Batubara (“PKP2B”) dengan Pemerintah Republik Indonesia.
Mining or exploration activities of BAS, BT and FSP were commenced under Mining Rights issued by the Regency of Kutai Kartanegara. BAS, BT and FSP have submitted applications to the relevant government authorities for conversion of the Mining Rights to a Mining Business Licence (“IUP”) as required by the implementing regulations for Law No. 4/2009 on Mineral and Coal Mining (refer to Note 27s). As the date of these financial statements, BAS, BT and FSP have received the IUPs. Mining or exploration activities of PIK, WBM, FKP, GBP and TSA are governed by Coal Contracts of Work (“CCoW”) with the Government of the Republic of Indonesia.
Grup memiliki 3.115 karyawan pada tanggal 30 September 2011 (31 Desember 2010: 3.052).
The Group has 3,115 employees as at 30 September 2011 (31 December 2010: 3,052).
Perpajakan PKP2B generasi ketiga
Taxation for third generation CCoWs
Dalam hal pemenuhan kewajiban pajak-pajak dan kewajiban keuangan lainnya, PIK, WBM, FKP dan TSA mengikuti ketentuan sebagaimana diatur dalam pasal 14 PKP2B terkait.
In forms of fulfillment of the taxes payables and other financial liabilities, PIK WBM, FKP, and TSA are comply with regulation which are governed on article 14 of the related CCoW.
Area eksplorasi dan eksploitasi/pengembangan
Exploration and exploitation/development areas
Grup memiliki area eksplorasi eksploitasi/pengembangan sebagai berikut:
The Group has the following areas currently in exploration or exploitation/development:
maupun
Area eksplorasi (tidak diaudit)
Nama lokasi/ Location name
Nama pemilik izin lokasi/ Concession owner
Tanggal perolehan izin eksplorasi/ Date of exploration permit
KW.05PB0127 (3,434 hektar/hectares)
TSA
11 Januari/January 2007
KW.05PB0065
PIK
KW.KTN2006 097 Rr
BAS
Exploration areas (unaudited) Jumlah biaya eksplorasi dan pengembangan tangguhan bersih pada tanggal 30 September 2011/Total net deferred exploration and development expenditures as at 30 September 2011
Tanggal berakhir izin/ Expiry date of permit
Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership
11 April/April 2007** 2 Januari/January 2011**
100%
-
4 April/April 2006
100%
Rp 3,948
1 Juli/July 2009
1 Desember/ December 2011
100%
R p 2,681
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/5 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
1.
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
UMUM (lanjutan)
1.
Exploitation/development areas (unaudited)
● Area eksploitasi/pengembangan (tidak diaudit)
Blok-II/Block-II
GBP
Blok-I/Block-I Blok Sepaso/Block Sepaso Blok Satui/Block Satui
GBP
WBM
Tanggal perolehan izin eksploitasi atau pengembangan/ Date of exploitation or development permit 2 Agustus/ August 1999 28 Agustus/ August 2007 13 Agustus/ August 2007 26 Oktober/ October 2007
KW KTN 2005018
FSP
21 Juli/July 2005
KW KTN 2004046
BT
KW.03PB 0059
TSA
KW.03PB 0058
FKP
7 April/April 2008 29 April/April 2008 29 April/April 2008
FKP
27 Oktober/ October 2010
Nama lokasi/ Location name
KW.051PB0108
*
**
2.
Nama pemilik izin lokasi/ Concession owner
PIK
Tanggal berakhir izin/ Expiry date of permit 11 Juli/July 2029 11 Juli/July 2029 29 Maret/ March 2037 25 Oktober/ October 2037 21 Juli/July 2025 7 April/ April 2028 23 April/ April 2038 23 April/ April 2038 26 Oktober/ October 2011
Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership
Jumlah cadangan terbukti dan terduga (dalam jutaan metrik ton)/ Total proven and probable reserves (in million metric tonnes)*
100%
15
2.3
3.9
11.1
100%
5
0.3
0.4
4.6
100%
24
2.6
4.3
19.7
100%
67
3.2
4.5
62.5
333
1.1
2.0
331
21
1.8
2.6
18.4
Jumlah produksi (dalam jutaan metrik ton)/ Total production (in million metric tonnes) Periode Akumulasi berjalan jumlah 2011/ produksi/ Current Cumulative period of total 2011 production
Sisa cadangan per tanggal 30 September 2011 (dalam jutaan metrik ton)*/ Remaining reserves as at 30 September 2011 (in million metric tonnes)*
100% 100% 100% 100%
100%
Sisa cadangan terbukti dan terduga per tanggal 30 September 2011 adalah berdasarkan hasil penelitian oleh Minarco Mineconsult, geologis independen, pada tanggal 30 September 2010, setelah dikurangi jumlah produksi sejak tanggal survey. Grup sedang dalam proses memperoleh perpanjangan izin.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
GENERAL (continued)
*
**
2.
The remaining proven and probable reserves as at 30 September 2011 are based on the survey performed by Minarco Mineconsult, independent geologists, dated 30 September 2010, after being reduced by the production since the survey dates. The Group is in the process of obtaining an extension of this permit.
SUMMARY POLICIES
OF
SIGNIFICANT
ACCOUNTING
Laporan keuangan interim konsolidasian Grup telah disusun dan diselesaikan oleh Dewan Direksi dan diotorisasi untuk diterbitkan pada tanggal 22 November 2011.
The Group’s consolidated interim financial statements were prepared and finalised by the Board of Directors and were authorised for issuance on 22 November 2011.
Berikut ini adalah kebijakan akuntansi penting yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan interim konsolidasian Grup, yang sesuai dengan Standard Akuntansi Keuangan di Indonesia. Laporan keuangan interim konsolidasian ini juga disusun berdasarkan peraturan yang ditetapkan oleh Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (“BAPEPAM & LK”) No. VIII.G.7 mengenai Pedoman Penyajian Laporan Keuangan dan Surat Edaran BAPEPAM & LK No. SE-02/BL/2008 tanggal 31 Januari 2008 mengenai Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik Industri Pertambangan Umum dan Keputusan No. KEP-554/BL/2010 tentang perubahan atas Peraturan No. VIII.G.7.
Presented below are the significant accounting policies adopted in preparing the consolidated interim financial statements of the Group, which are in conformity with Financial Accounting Standards in Indonesia. The consolidated interim financial statements are also prepared in conformity with regulation of the Capital Markets and Financial Institutions Supervisory Board (“BAPEPAM & LK”) No. VIII.G.7 for Guidance on the Presentation of Financial Statements and the Circular Letter of BAPEPAM & LK No. SE-02/BL/2008 dated 31 January 2008 for Guidance on the Preparation and Disclosure of Financial Statements of Public Company Issuers in the General Mining Industry and Degree No. KEP554/BL/2010 regarding amendment to Regulation No. VIII.G.7.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/6 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
2.
IKHTISAR (lanjutan) a.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
PENTING
Dasar penyusunan laporan keuangan interim konsolidasian
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) a.
ACCOUNTING
Basis of preparation of the consolidated interim financial statements
Laporan keuangan interim konsolidasian disusun dengan dasar harga perolehan, kecuali dinyatakan secara khusus. Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan interim konsolidasian adalah Rupiah Indonesia (“Rupiah” atau “Rp”).
The consolidated interim financial statements have been prepared using historical costs, unless otherwise stated. The reporting currency used in the preparation of the consolidated interim financial statements is the Indonesian Rupiah (“Rupiah” or “Rp”).
Laporan arus kas interim konsolidasian disusun menggunakan metode langsung dengan mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan. Untuk tujuan penyusunan laporan arus kas interim konsolidasian, kas dan setara kas mencakup kas, kas di bank, dan deposito dengan jangka waktu tiga bulan atau kurang, setelah dikurangi cerukan.
The consolidated interim statements of cash flows have been prepared based on the direct method by classifying cash flows on the basis of operating, investing and financing activities. For the purpose of the consolidated interim statements of cash flows, cash and cash equivalents include cash on hand, cash in banks and deposits with a maturity of three months or less, net of overdrafts.
Kas merupakan alat pembayaran yang siap dan bebas dipergunakan untuk membiayai kegiatan umum perusahaan.
Cash represents available and eligible payment instrument to finance the Company's business.
Setara kas adalah investasi yang sifatnya sangat likuid, berjangka pendek, dan dengan cepat dapat dijadikan kas dalam jumlah yang telah diketahui tanpa menghadapi risiko perubahan nilai yang signifikan. Instrumen yang dapat diklasifikasikan sebagai setara kas antara lain adalah:
Cash equivalents represent very liquid investments, short term and quickly convertible to cash at a predetermined amount without any risk of significant value change. Instruments which can be classified as cash equivalents are as follows:
(i) Deposito berjangka yang akan jatuh tempo dalam waktu 3 (tiga) bulan atau kurang dari tanggal penempatannya serta tidak dijaminkan; dan (ii) Instrumen pasar uang yang diperoleh dan dapat dicairkan dalam jangka waktu tidak lebih dari 3 (tiga) bulan.
(i) Time deposits due within 3 (three) months or less, starting from the placement date and are not pledged as collateral; and
Kas dan setara kas yang telah ditentukan penggunaannya atau yang tidak dapat digunakan secara bebas tidak tergolong dalam kas dan setara kas.
Cash and cash equivalents which have been restricted for certain purpose or which can not be used freely are not defined as cash and cash equivalents.
Angka dalam laporan keuangan interim konsolidasian disajikan dalam jutaan Rupiah kecuali dinyatakan lain.
Figures in the consolidated interim financial statements are rounded to and stated in million Rupiah, unless otherwise stated.
Transaksi restrukturisasi entitas sepengendali dicatat dengan menggunakan metode penyatuan kepemilikan (“pooling of interests”). Selisih antara harga pengalihan dengan nilai buku dicatat dalam akun “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” dan disajikan pada bagian ekuitas dalam laporan posisi keuangan interim konsolidasian.
Restructuring transactions for entities under common control are accounted for using the pooling of interests method. The difference between the transfer price and the book value is recorded under the account “Difference in Value from Restructuring Transactions of Entities under Common Control” and presented under the equity section of the consolidated interim statement of financial position.
(ii) Money market instruments purchased and saleable within 3 (three) months.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/7 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
2.
IKHTISAR (lanjutan) b.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
PENTING
Standar akuntansi baru i.
Standar akuntansi baru dan revisi yang telah diadopsi oleh Grup
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
b. New accounting standards i.
New and amended standards adopted by the Group
Berikut ini adalah perubahan atas standar yang wajib diterapkan untuk pertama kali pada periode yang dimulai 1 Januari 2011.
The following amendments to standards are mandatory for the first time for the financial year beginning 1 January 2011.
-
-
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) No. 1 (Revisi 2009), “Penyajian Laporan Keuangan”
Entities can choose whether to present one performance statement (the statement of comprehensive income) or two statements (the income statement and statement of comprehensive income). The Group has elected to present one statement. The consolidated interim financial statements have been prepared under the revised disclosure requirements.
Entitas dapat memilih untuk menyajikan satu laporan kinerja (laporan laba rugi komprehensif) atau dua laporan (laporan laba rugi dan laporan laba rugi komprehensif). Grup memilih untuk menyajikan dalam bentuk satu laporan. Laporan keuangan interim konsolidasian telah disusun menggunakan pengungkapan yang disyaratkan.
-
PSAK No. 3 (Revisi 2010), “Laporan Keuangan Interim” Standar mengharuskan laporan keuangan interim berisikan laporan laba rugi komprehensif untuk periode interim yang dilaporkan dan secara kumulatif untuk tahun buku berjalan dalam bentuk satu laporan atau dua laporan. Informasi komparatif untuk laporan laba rugi komprehensif harus disajikan untuk perbandingan periode interim, namun informasi komparatif satu tahun untuk tahun buku terakhir tidak disyaratkan. Laporan keuangan interim konsolidasian ini telah disusun menggunakan pengungkapan yang disyaratkan.
Statement of Financial Accounting Standards (“SFAS”) No. 1 (Revised 2009): “Presentation of Financial Statements”
-
SFAS No. 3 (Revised 2010), “Interim Financial Reporting” The standard requires the interim financial report to contain a statement of comprehensive income for the interim period reported and the year-to-date presented as either one statement or two statements. Statement of comprehensive income comparatives should be given for the comparative interim period, but comparatives for the last full financial year are not required. The consolidated interim financial statements have been prepared under the revised disclosure requirements.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/8 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
2.
IKHTISAR (lanjutan) b.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
PENTING
Standar akuntansi baru (lanjutan) i.
Standar akuntansi baru dan revisi yang telah diadopsi oleh Grup (lanjutan) -
PSAK No. 3 (Revisi 2010), “Laporan Keuangan Interim” (lanjutan) Pada tanggal 5 Juli 2011, Bapepam-LK telah menerbitkan revisi peraturan No. X.K.2 tentang “Penyampaian Laporan Keuangan Berkala Emiten Atau Perusahaan Publik’’ yang menetapkan, antara lain, bahwa perusahaan publik diharuskan untuk menerbitkan satu set laporan keuangan interim setengah tahunan disajikan secara komparatif dengan periode yang sama tahun sebelumnya, kecuali untuk laporan posisi keuangan (neraca) yang disajikan secara komparatif dengan akhir tahun sebelumnya. Bapepam-LK juga mengklarifikasi bahwa mereka hanya mengharuskan informasi kumulatif sampai akhir periode (dan komparatif yang terkait) untuk laporan laba-rugi interim konsolidasian. Pada tanggal 21 Juli 2011, Bursa Efek Indonesia juga mengklarifikasi bahwa untuk setiap kuartal, mereka hanya mengharuskan laporan laba-rugi interim konsolidasian sampai akhir periode (dan komparatif yang terkait). Laporan keuangan interim konsolidasian telah disusun berdasarkan peraturan BAPEPAM-LK yang direvisi, yang ketentuannya berbeda dengan PSAK No. 3 (Revisi 2010).
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
b. New accounting standards (continued) i.
New and amended standards adopted by the Group (continued) -
SFAS No. 3 (Revised 2010), “Interim Financial Reporting” (continued) On 5 July 2011, Bapepam-LK has issued its revised regulation No. X.K.2 on “Submitting Periodic Financial Statements of Issuers or Publicly Listed Companies” that stipulates, among others, that listed companies should issue a set of half-yearly interim financial statements presented on a comparative basis with the same period of the preceding year, except for the consolidated interim statements of financial position (balance sheets) that should be presented on a comparative basis with that as at the end of the preceding year. Bapepam-LK has also clarified that it will only require cumulative period-to-date information (and related comparatives) for the consolidated interim statements of income. Similiarly, the Indonesian Stock Exchange has issued a clarification in its letter dated 21 July 2011, stating that for each quarter, it only requires cumulative period-to-date (and related comparatives) for the consolidated interim statements of income. The consolidated interim financial statements have been prepared under the revised BAPEPAM-LK regulation, which is different with SFAS No. 3 (Revised 2010).
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/9 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
2.
IKHTISAR (lanjutan) b.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
PENTING
Standar akuntansi baru (lanjutan) i.
Standar akuntansi baru dan revisi yang telah diadopsi oleh Grup (lanjutan) -
PSAK No. 4 (Revisi 2009), “Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri”
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
b. New accounting standards (continued) i.
New and amended standards adopted by the Group (continued) -
SFAS No. 4 (Revised 2009), “Consolidated and Separate Financial Statements”
Standar yang direvisi mewajibkan akibat dari seluruh transaksi dengan kepentingan non-pengendali dicatat di ekuitas apabila tidak terdapat perubahan dalam pengendalian dan transaksi tersebut tidak lagi menghasilkan goodwill atau keuntungan dan kerugian. Standar tersebut juga menentukan metode akuntansi apabila pengendalian tersebut hilang. Setiap kepemilikan yang tersisa dalam entitas dihitung ulang berdasarkan nilai wajar, dan keuntungan atau kerugian diakui di laba atau rugi.
The revised standard requires the effects of all transactions with non-controlling interests to be recorded in equity if there is no change in control and these transactions will no longer result in goodwill or gains and losses. The standard also specifies the accounting when control is lost. Any remaining interest in the entity is re-measured to fair value, and a gain or loss is recognised in profit or loss.
PSAK No. 4 mengharuskan kepentingan non-pengendali disajikan dalam laporan posisi keuangan dalam ekuitas, terpisah dari ekuitas yang dimiliki oleh entitas induk. Sehingga, pada periode saat ini, Grup telah mereklasifikasi kepentingan non-pengendali di tahun 2010 yang sebelumnya telah dicatat di antara liabilitas dan ekuitas kepada ekuitas sejumlah Rp 98.817.
SFAS No. 4 requires non-controlling interest to be presented in the consolidated statement of financial position within equity, separately from the eq uity of the owners of the parent. As such, for the current period, the Group has reclassified the 2010 non-controlling interest which has been previously recorded as a mezzanine between liabilities and equity to equity of Rp 98,817.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/10 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
2.
IKHTISAR (lanjutan) b.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
PENTING
Standar akuntansi baru (lanjutan) i.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
PSAK No. 5 (Revisi 2009), “Segmen Operasi”
i.
New and amended standards adopted by the Group (continued) -
Standar ini mengharuskan entitas untuk mengungkapkan informasi yang memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis. Standar tersebut juga memperluas definisi dari segmen operasi dan prosedur yang digunakan untuk mengidentifikasi dan melaporkan segmen operasi. Standar ini mengharuskan sebuah “pendekatan manajemen” yang mana informasi segmen disajikan dalam bentuk yang sama seperti yang telah digunakan untuk kepentingan pelaporan internal. -
PSAK No. 7 (Revisi “Pengungkapan Pihak Berelasi”
ACCOUNTING
b. New accounting standards (continued)
Standar akuntansi baru dan revisi yang telah diadopsi oleh Grup (lanjutan) -
2.
2009),
Standar menyempurnakan panduan untuk pengungkapan hubungan pihakpihak berelasi, transaksi dan saldo termasuk komitmen. Standar juga memberikan penjelasan bahwa anggota personil manajemen kunci adalah pihak berelasi, sehingga mengharuskan pengungkapan atas remunerasi dan kompensasi personil manajemen kunci. Grup telah melakukan evaluasi terhadap hubungan pihak-pihak berelasi dan memastikan laporan keuangan interim konsolidasian telah disusun menggunakan persyaratan pengungkapan yang telah direvisi.
SFAS No. 5 (Revised 2009), “Operating Segments” The standard requires entities to disclose information that enables users of the financial statements to evaluate the nature and financial effect of the business activities. The standard also enhances the definition of operating segment and the procedures used to identify and report operating segments. It requires a “management approach” under which segment information is presented on the same basis as that used for internal reporting purposes.
-
SFAS No. 7 (Revised 2009), “Related Party Disclosures” The standard enhances the guidance of disclosure of related party relationships, transactions and outstanding balances, including commitments. It also makes clear that a member of the key management personnel is a related party, which in turn requires the disclosure of each category of remuneration and compensation of the key management personnel. The Group has evaluated its related party relationships and ensured the consolidated interim financial statements have been prepared under the revised disclosure requirements.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/11 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
2.
IKHTISAR (lanjutan) b.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
PENTING
Standar akuntansi baru (lanjutan) ii.
Standar baru dan revisi dan interpretasi yang wajib diterapkan untuk pertama kali untuk tahun buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011 atau periode setelahnya, tetapi saat ini tidak relevan atau tidak berdampak material terhadap Grup (meskipun dapat mempengaruhi akuntansi untuk transaksi dan peristiwa masa depan) -
-
-
-
-
-
-
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
b. New accounting standards (continued) ii.
New and amended standards and interpretations mandatory for the first time for the financial year beginning on or after 1 January 2011 or later periods, but not currently relevant or did not have a material impact to the Group (although they may affect the accounting for future transactions and events)
PSAK No. 2 (Revisi 2009), “Laporan Arus Kas”. PSAK No. 8 (Revisi 2010), “Peristiwa setelah Periode Laporan”. PSAK No. 12 (Revisi 2009), “Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama”. PSAK No. 15 (Revisi 2009), “Investasi Pada Entitas Asosiasi”. PSAK No. 19 (Revisi 2010), “Aset Tidak Berwujud”. PSAK No. 22 (Revisi 2010), “Kombinasi Bisnis” PSAK No. 23 (Revisi 2010), “Pendapatan”. PSAK No. 25 (Revisi 2009), “Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan”. PSAK No. 48 (Revisi 2009), “Penurunan Nilai Aset”. PSAK No. 57 (Revisi 2009), “Provisi, Liabilitas Kontinjensi dan Aset Kontinjensi”. PSAK No. 58 (Revisi 2009), “Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan”. Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (“ISAK”) No. 7 (Revisi 2009), “Konsolidasi Entitas Bertujuan Khusus”.
-
ISAK No. 9, “Perubahan atas Liabilitas Aktivitas Purnaoperasi, Restorasi dan Liabilitas Serupa”. ISAK No. 10, “Program Loyalitas Pelanggan”. ISAK No. 11, “Distribusi Aset Nonkas kepada Pemilik”. ISAK No. 12, “Pengendalian Bersama Entitas: Kontribusi Nonmoneter oleh Venturer”. ISAK No. 14, “Aset Tak Berwujud - Biaya Situs Web”. ISAK No. 17, “Laporan Keuangan Interim dan Penurunan Nilai”.
-
-
-
-
-
-
-
SFAS No. 2 (Revised 2009), “Statements of Cash Flows”. SFAS No. 8 (Revised 2010), “Events after the Reporting Period”. SFAS No. 12 (Revised 2009), “Interests in Joint Ventures”. SFAS No. 15 (Revised 2009), “Investments in Associates”. SFAS No. 19 (Revised 2010), “Intangible Assets”. SFAS No. 22 (Revised 2010), “Business Combinations” SFAS No. 23 (Revised 2010), “Revenue”. SFAS No. 25 (Revised 2009), “Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors”. SFAS No. 48 (Revised 2009), “Impairment of Assets”. SFAS No. 57 (Revised 2009), “Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets”. SFAS No. 58 (Revised 2009), “NonCurrent Assets, Held for Sale and Discontinued Operations”. Interpretation Of Financial Accounting Standards (“IFAS”) No. 7 (Revised 2009), “Consolidation of Special Purpose Entities”. IFAS No. 9, “Changes in Existing Decommissioning, Restoration and Similar Liabilities”. IFAS No. 10, “Customer Loyalty Programs”. IFAS No. 11, “Distribution of Non-cash Assets to Owners”. IFAS No. 12, “Jointly Controlled Entities: Non-monetary Contributions by Venturers”. IFAS No. 14, “Intangible Assets - Website Costs”. IFAS No. 17, “Interim Financial Reporting and Impairment”.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/12 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
2.
IKHTISAR (lanjutan) c.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
PENTING
Prinsip-prinsip konsolidasian
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) c.
ACCOUNTING
Principles of consolidation
Laporan keuangan interim konsolidasian meliputi laporan keuangan Perusahaan dan anak-anak perusahaan dimana Perusahaan mempunyai kepemilikan saham dengan hak suara lebih dari 50%, baik langsung atau tidak langsung, atau apabila Perusahaan memiliki 50% atau kurang saham dengan hak suara, Perusahaan memiliki kemampuan untuk mengendalikan anak perusahaan. Anak-anak perusahaan dikonsolidasi sejak tanggal pengendalian telah beralih kepada Perusahaan secara efektif dan tidak lagi dikonsolidasi sejak tanggal pelepasan.
The consolidated interim financial statements include the accounts of the Company and its subsidiaries in which the Company directly or indirectly has ownership of more than 50% of voting rights, or if equal to or less than 50%, the Company has the ability to control the entity. Subsidiaries are consolidated from the date on which effective control is transferred to the Company and are no longer consolidated from the date of disposal.
Pengaruh dari seluruh transaksi dan saldo antara perusahaan-perusahaan di dalam Grup telah dieliminasi dalam penyusunan laporan keuangan interim konsolidasian.
The effect of all transactions and balances between companies in the Group has been eliminated in preparing the consolidated interim financial statements.
Bagian pemegang saham minoritas atas aset bersih anak perusahaan disajikan sebagai “kepentingan non-pengendali” dalam laporan posisi keuangan interim konsolidasian.
The proportionate share of minority shareholders in the net assets of subsidiaries is presented as “non-controlling interests” in the consolidated interim statement of financial position.
Kepentingan non-pengendali dalam suatu anak perusahaan dengan defisit ekuitas tidak akan diakui, kecuali pemegang saham minoritas tersebut memiliki hutang kontraktual untuk ikut membiayai defisit tersebut.
A non-controlling interests is not recognised in respect of subsidiaries with a deficit in equity unless the minority shareholder has a contractual obligation to contribute to fund the deficit.
Transaksi dengan kepentingan non-pengendali dihitung menggunakan metode entitas ekonomi, dimana kelebihan atas akuisisi kepentingan nonpengendali yang melebihi bagian dari nilai bersih aset yang diperoleh dicatat di ekuitas.
Transactions with non-controlling interests are accounted for under the economic entity method, with any excess on acquisition of non-controlling interests over the share of net assets acquired being recorded in equity.
Kebijakan akuntansi yang dipakai dalam penyajian laporan keuangan interim konsolidasian telah diterapkan secara konsisten oleh anak perusahaan, kecuali dinyatakan secara khusus.
The accounting policies adopted in preparing the consolidated interim financial statements have been consistently applied by the subsidiaries unless otherwise stated.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/13 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
2.
IKHTISAR (lanjutan) c.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
PENTING
2.
Prinsip-prinsip konsolidasian (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) c.
Principles of consolidation (continued)
Akun-akun dari PIK, WBM, TSA, GBP, FKP, dan DPP, yang dilaporkan dalam mata uang asing, dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs sebagai berikut:
The accounts of PIK, WBM, TSA, GBP, FKP and DPP which are reported in a foreign currency, are translated into Rupiah using the following rates:
Assets and liabilities: Bank Indonesia middle rate as at the statements of financial position date, except for part of the fixed assets of DPP which are translated at historical rates.
Equity accounts: historical rates. Comprehensive income accounts: average rate of exchange throughout the period.
Aset dan liabilitas: kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal laporan posisi keuangan, kecuali sebagian aset tetap DPP yang dijabarkan dengan menggunakan kurs historis. Akun-akun ekuitas: kurs historis. Akun-akun laba rugi komprehensif: kurs ratarata periode berjalan.
Selisih kurs karena penjabaran akun-akun pada laporan posisi keuangan dan laba rugi komprehensif disajikan dalam akun “Selisih Kurs dari Penjabaran Laporan Keuangan”, sebagai bagian dari ekuitas pada laporan posisi keuangan interim konsolidasian. d.
ACCOUNTING
The difference resulting from the translation of statements of financial position and statements of comprehensive income accounts is presented as “Exchange Difference from Financial Statement Translation” under the equity section of the consolidated interim statement of financial position.
Penjabaran mata uang asing
d.
Foreign currency translation
Transaksi dalam mata uang selain Rupiah dikonversi menjadi mata uang Rupiah menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. Pada tanggal laporan posisi keuangan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang selain Rupiah dikonversi menjadi Rupiah dengan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan dan kerugian yang timbul dari penjabaran aset dan liabilitas moneter dalam mata uang selain Rupiah diakui dalam laporan laba rugi komprehensif interim konsolidasian.
Transactions denominated in currencies other than Rupiah are converted into Rupiah at the exchange rate prevailing at the date of the transaction. At the statements of financial position date, monetary assets and liabilities in currencies other than Rupiah are translated into Rupiah at the exchange rate prevailing at that date. Exchange gains and losses arising on the translation of monetary assets and liabilities in currencies other than Rupiah are recognised in the consolidated interim statement of comprehensive income.
Kurs, berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia, yang digunakan pada tanggal laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut (nilai penuh):
The rates of exchange, based on the Bank Indonesia middle rate, used at the statements of financial position dates were as follows (full amount):
2011 Dolar Amerika Serikat (“AS$”) setara Rupiah Euro (“EUR”) setara Rupiah Dolar Australia (“AUD”) setara Rupiah 100 Yen Jepang (“JPY”) setara Rupiah Dolar Singapura (“SGD”) setara Rupiah Pound Sterling Inggris (“£”) setara Rupiah Ringgit Malaysia (“MYR”) setara Rupiah
2010
8,823 11,956
8,991 11,956
8,611
9,143
11,524
11,029
6,796
6,981
13,764
13,894
2,768
2,916
United States Dollar (“US$”) equivalent to Rp Euro (“EUR”) equivalent to Rp Australian Dollar (“AUD”) equivalent to Rp 100 Japanese Yen (“JPY”) equivalent to Rp Singapore Dollar (“SGD”) equivalent to Rp Great Britain Pound Sterling (“£”) equivalent to Rp Malaysian Ringgit (“MYR”) equivalent to Rp
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/14 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
2.
IKHTISAR (lanjutan) e.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
PENTING
Transaksi dengan pihak berelasi
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) e.
ACCOUNTING
Transactions with related parties
Grup telah melakukan transaksi dengan pihakpihak tertentu berelasi, sesuai dengan PSAK No. 7 mengenai “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”.
The Group has entered into transactions with certain related parties as defined under the SFAS No. 7, “Related Party Disclosures”.
(i)
(i)
Perusahaan yang melalui satu atau lebih perantara mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan perusahaan pelapor (termasuk perusahaan induk, anak perusahaan dan perusahaan rekanan);
Enterprises that through one or more intermediaries control, or are controlled by, or are under the common control of the reporting enterprise (this includes holding companies, subsidiaries, and fellow subsidiaries);
(ii) Perusahaan asosiasi;
(ii) Associated company;
(iii) Perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, suatu kepentingan hak suara di perusahaan pelapor yang berpengaruh secara signifikan, dan anggota keluarga dekat dari perorangan tersebut;
(iii) Individuals owning, directly or indirectly, an interest in the voting power of the reporting enterprise that gives them significant influence over the enterprise, and close members of the family of any such individuals;
(iv) Karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan kegiatan perusahaan pelapor yang meliputi anggota dewan komisaris, direksi dan manajemen, serta anggota keluarga dekat orang-orang tersebut; dan
(iv) Key management personnel, which refers to those persons having authority and responsibility for the planning, directing, and controlling of the activities of the reporting enterprise, including commissioners, directors, management, and close members of the families of such individuals; and
(v) Perusahaan di mana suatu kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki baik secara langsung maupun tidak langsung oleh setiap orang yang diuraikan dalam (iii) atau (iv), atau setiap orang tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas perusahaan tersebut. Ini mencakup perusahaan-perusahaan yang dimiliki anggota dewan komisaris, direksi atau pemegang saham utama dari perusahaan pelapor dan perusahaan-perusahaan yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan perusahaan pelapor.
(v) Enterprises in which a substantial interest in the voting rights is owned, directly or indirectly, by a person described in (iii) or (iv), or over which such a person is able to exercise significant influence. This includes enterprises owned by commissioners, directors or major shareholders of the reporting enterprise and enterprises that have a member of key management in common with the reporting enterprise.
Semua transaksi penting dengan pihak berelasi diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan interim konsolidasian.
All major transactions with related parties are disclosed in the notes to the consolidated interim financial statements.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/15 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
2.
IKHTISAR (lanjutan) f.
g.
h.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
PENTING
Piutang usaha dan piutang lain-lain
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) f.
ACCOUNTING
Trade receivables and other receivables
Piutang usaha adalah jumlah piutang pelanggan atas penjualan batubara atau jasa yang diberikan sehubungan dengan kegiatan usaha. Piutang lain-lain adalah jumlah piutang pihak ketiga atau pihak berelasi diluar kegiatan usaha. Bila pembayaran diharapkan akan diterima dalam jangka waktu satu periode atau kurang, maka diklasifikasikan sebagai aset lancar. Bila tidak, disajikan sebagai aset tidak lancar.
Trade receivables are amounts due from customers for coal sold or services performed in the ordinary course of business. Other receivables are amounts due from third or related parties for transactions beyond the ordinary course of business. If collection is expected in one period or less, they are classified as current assets. If not, they are presented as non-current assets.
Piutang usaha dan piutang lain-lain pada awalnya diakui pada nilai wajar dan kemudian diukur dengan menggunakan biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dikurangi dengan penyisihan penurunan nilai.
Trade and other receivables are recognised initially at fair value and subsequently measured at amortised cost using the effective interest method, less provision for impairment.
Persediaan
g. Inventories
Persediaan batubara merupakan batubara yang menjadi hak Grup dan dinilai berdasarkan nilai terendah antara harga perolehan atau nilai realisasi bersih. Harga perolehan ditentukan dengan metode rata-rata bergerak yang mencakup alokasi komponen biaya bahan baku, tenaga kerja, penyusutan, dan biaya tidak langsung yang berkaitan dengan kegiatan pertambangan. Nilai realisasi bersih adalah estimasi nilai penjualan dalam kondisi bisnis normal setelah dikurangi dengan estimasi biaya penyelesaian dan beban penjualan.
Coal inventories represent the Group’s entitlement to coal on hand and are valued at the lower of cost or net realisable value. Cost is determined on a moving average basis which includes an appropriate allocation of materials, labour, depreciation and overheads related to mining activities. Net realisable value is the estimated sales amount in the ordinary course of business, less the estimated costs of completion and selling expenses.
Suku cadang, material dan bahan bakar dinilai berdasarkan harga perolehan yang ditentukan dengan metode rata-rata bergerak setelah dikurangi dengan penyisihan persediaan usang. Suku cadang dan material dicatat sebagai biaya produksi pada saat digunakan.
Spare parts, materials and fuel are valued at cost, determined on a moving average basis, less allowance for obsolete inventory. Spare parts and materials are charged to production costs in the period they are used.
Penyisihan persediaan usang ditentukan berdasarkan estimasi penggunaan atau penjualan masing-masing jenis persediaan pada masa mendatang.
Allowance for obsolete inventory is determined on the basis of estimated future usage or sale of individual inventory items.
Biaya dibayar dimuka Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus.
h. Prepaid expenses Prepaid expenses are amortised over the periods benefited using the straight-line method.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/16 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
2.
IKHTISAR (lanjutan) i.
j.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
PENTING
Investasi pada perusahaan asosiasi
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) i.
ACCOUNTING
Investment in associates
Investasi pada perusahaan dimana Grup mempunyai pengaruh signifikan yang pada umumnya ditandai dengan kepemilikan antara 20% dan 50% hak suara, namun tidak mengendalikan entitas tersebut, dicatat dengan menggunakan metode ekuitas. Menurut metode ini, investasi pada awalnya dicatat sebesar biaya perolehan dan nilai tercatat ditambahkan atau dikurangi untuk mengakui bagian Grup atas laba atau rugi perusahaan asosiasi setelah tanggal perolehan. Distribusi laba (kecuali dividen saham) perusahaan asosiasi mengurangi nilai tercatat investasi.
Investments in companies in which the Group exercises significant influence, generally accompanying a shareholding of between 20% and 50% of the voting rights, but which it does not control, are accounted for under the equity method. Based on this method, the investment is initially recorded at cost and the carrying amount is increased or decreased to recognise the Group’s share of the profits or losses from the associate after the date of acquisition. Profit distributions (except stock dividends) received from the associate reduce the carrying amounts of the investment.
Pada tanggal laporan posisi keuangan, Grup menelaah untuk menentukan ada atau tidaknya indikasi penurunan nilai investasi pada perusahaan asosiasi. Bila terjadi penurunan permanen atas nilai investasi dalam perusahaan asosiasi, nilai tercatat diturunkan untuk mengakui penurunan tersebut.
At the statements of financial position date, the Group undertakes a review to determine whether there is any indication of impairment in investments in associates. If there has been a permanent decline in the value of an investment in an associate, the carrying value is written down to recognise the decline.
Aset tetap
j.
Pada awalnya, aset tetap diakui sebesar harga perolehan dan setelahnya dicatat pada harga perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi atas penurunan nilai. Aset tetap kecuali tanah disusutkan sejak bulan ketika aset tersebut digunakan dengan menggunakan metode garis lurus hingga mencapai nilai sisa, selama periode yang lebih rendah antara estimasi masa manfaat aset, umur tambang atau masa PKP2B atau IUP yang dinyatakan sebagai berikut:
Fixed assets Fixed assets are initially recognised at cost and subsequently, carried at cost less accumulated depreciation and accumulated impairment loss. Fixed assets, except land, are depreciated from the month the assets are placed into service using the straight-line method to their estimated residual value over the lesser of the estimated useful lives of the assets, the life of mine or the CCoW or IUP as follows:
Tahun/Year Bangunan dan fasilitas pelabuhan Mesin dan peralatan Alat pengangkutan Peralatan dan perlengkapan kantor Peralatan lain Biaya-biaya setelah pengakuan awal aset diakui sebagai bagian dari nilai tercatat aset atau sebagai aset yang terpisah, sebagaimana mestinya, hanya apabila kemungkinan besar Grup akan mendapatkan manfaat ekonomis masa depan berkenaan dengan aset tersebut dan biaya perolehan aset dapat diukur dengan handal. Nilai tercatat komponen yang diganti tidak lagi diakui. Biaya perbaikan dan pemeliharaan dibebankan ke dalam laporan laba rugi komprehensif interim konsolidasian selama periode dimana biaya-biaya tersebut terjadi.
8-20 4-10 4 4 4
Buildings and port facilities Machinery and equipment Vehicles Office furniture and equipment Other equipment Subsequent costs are included in the asset’s carrying amount or recognised as a separate asset, as appropriate, only when it is probable that future economic benefits associated with the item will flow to the Group and the cost of the item can be measured reliably. The carrying amount of the replaced part is derecognised. All other repairs and maintenance are charged to the consolidated interim statement of comprehensive income during the financial period in which they are incurred.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/17 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
2.
IKHTISAR (lanjutan) j.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
PENTING
Aset tetap (lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) j.
ACCOUNTING
Fixed assets (continued)
Apabila suatu aset tetap sudah tidak digunakan atau dijual, nilai tercatat dikeluarkan dari laporan keuangan interim konsolidasian, dan keuntungan dan kerugian yang timbul dari penjualan tersebut diakui dalam laporan laba rugi komprehensif interim konsolidasian.
When assets are retired or otherwise disposed of, their carrying values are eliminated from the consolidated interim financial statements, and the resulting gains and losses on the disposal of fixed assets are recognised in the consolidated interim statement of comprehensive income.
Akumulasi biaya konstruksi bangunan dan fasilitas pelabuhan serta pemasangan mesin dikapitalisasi sebagai aset dalam penyelesaian. Biaya-biaya tersebut direklasifikasi ke akun aset tetap pada saat proses konstruksi atau pemasangan selesai. Saat dimulainya penyusutan dan pembebanan biaya penyusutan diatur sebagai berikut:
The accumulated costs of the construction of buildings and port facilities and the installation of machinery are capitalised as construction in progress. These costs are reclassified to fixed asset accounts when the construction or installation is complete. The point in time when depreciation commences and is charged to expense can be determined as follows:
-
untuk aset tetap yang dipergunakan langsung dalam proses produksi, penyusutannya mulai dihitung pada saat produksi komersial dimulai dan biaya penyusutannya dibebankan sebagai biaya produksi.
-
for fixed assets directly used in the production process, depreciation is calculated when commercial production commences and the depreciation cost is expensed as production costs.
-
untuk aset tetap yang tidak dipergunakan langsung dalam proses produksi, penyusutannya dimulai pada saat selesainya pekerjaan konstruksi aset tetap yang bersangkutan dan biaya penyusutannya dibebankan sebagai beban usaha periode berjalan.
-
for fixed assets not directly used in the production process, depreciation commences when the construction of the fixed asset is completed and the depreciation cost is expensed as part of operating expense in the current period.
Biaya bunga dan biaya pinjaman lain, seperti biaya diskonto atas pinjaman baik yang secara langsung ataupun tidak langsung digunakan untuk mendanai proses pembangunan aset tertentu yang memenuhi syarat, dikapitalisasi sampai proses pembangunan tersebut selesai. Untuk pinjaman yang dapat diatribusi secara langsung pada suatu aset tertentu yang memenuhi syarat, jumlah yang dikapitalisasi adalah sebesar biaya pinjaman yang terjadi selama periode berjalan, dikurangi pendapatan investasi jangka pendek dari pinjaman tersebut. Untuk pinjaman yang tidak dapat diatribusi secara langsung pada suatu aset tertentu yang memenuhi syarat, jumlah biaya pinjaman yang dikapitalisasi ditentukan dengan mengalikan tingkat kapitalisasi dengan pengeluaran untuk aset tertentu yang memenuhi syarat. Tingkat kapitalisasi adalah rata-rata tertimbang biaya pinjaman dibagi dengan jumlah pinjaman dari suatu periode tertentu, tidak termasuk pinjaman yang secara khusus digunakan untuk perolehan aset dalam konstruksi yang memenuhi syarat.
Interest and other borrowing costs, such as discount fees on loans either directly or indirectly used in financing construction of a qualifying asset, are capitalised up to the date when construction is complete. For borrowings directly attributable to a qualifying asset, the amount to be capitalised is determined as the actual borrowing costs incurred during the period, less any income earned on the temporary investment of such borrowings. For borrowings that are not directly attributable to a qualifying asset, the amount to be capitalised is determined by applying a capitalisation rate to the amount expended on the qualifying asset. The capitalisation rate is the weighted-average of the borrowing costs applicable to the total borrowings outstanding during the period, excluding borrowings directly attributable to financing the qualifying asset under construction.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/18 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
2.
IKHTISAR (lanjutan) k.
l.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
PENTING
Sewa
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) k.
ACCOUNTING
Leases
Apabila dalam suatu kontrak sewa porsi yang signifikan atas risiko dan manfaat kepemilikan aset tetap berada ditangan lessor, maka sewa tersebut diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Pembayaran sewa operasi dibebankan ke laporan laba rugi komprehensif interim konsolidasian atas dasar garis lurus selama masa sewa.
Leases in which a significant portion of the risks and rewards of ownership are retained by the lessor are classified as operating leases. Payments made under operating leases are charged to the consolidated interim statement of comprehensive income on a straight-line basis over the period of the lease.
Sewa aset tetap dimana Grup memiliki secara substansi seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan. Sewa pembiayaan dikapitalisasi pada awal masa sewa sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar.
Leases of fixed assets where the Group has substantially all the risks and rewards of ownership are classified as finance leases. Finance leases are capitalised at the lease’s commencement at the lower of the fair value of the leased property and the present value of the minimum lease payments.
Setiap pembayaran sewa dialokasikan antara bagian yang merupakan pelunasan hutang dan bagian yang merupakan beban keuangan sedemikian rupa sehingga menghasilkan tingkat suku bunga yang konstan atas saldo pembiayaan. Jumlah hutang sewa, setelah dikurangi beban keuangan, disajikan sebagai hutang jangka panjang. Unsur bunga dalam beban keuangan dibebankan di laporan laba rugi komprehensif interim konsolidasian. Aset tetap yang diperoleh melalui sewa pembiayaan disusutkan dengan metode yang sama seperti aset yang dimiliki sendiri.
Each lease payment is allocated between the liability and finance charges so as to achieve a constant rate on the finance balance outstanding. The corresponding rental obligations, net of finance charges, are included in other long-term payables. The interest element of the finance cost is charged to the consolidated interim statement of comprehensive income. Fixed assets acquired under finance leases are depreciated similarly to owned assets.
Biaya eksplorasi dan pengembangan yang ditangguhkan
l.
Deferred exploration expenditures
and
development
Biaya eksplorasi dikapitalisasi dan ditangguhkan, untuk setiap area of interest, apabila memenuhi salah satu dari ketentuan berikut ini:
Exploration expenditure incurred is capitalised and carried forward, on an area of interest basis, provided one of the following conditions is met:
(i)
(i)
Biaya tersebut diharapkan dapat diperoleh kembali melalui keberhasilan pengembangan dan eksploitasi area of interest tersebut atau melalui penjualan area of interest tersebut; atau
(ii) Kegiatan eksplorasi dalam area of interest belum mencapai tahap yang memungkinkan penentuan adanya cadangan terbukti yang secara ekonomis dapat diperoleh, dan kegiatan yang aktif dan signifikan dalam atau berhubungan dengan area tersebut masih berlanjut.
Such costs are expected to be recouped through successful development and exploitation of the area of interest or, alternatively, by its sale; or
(ii) Exploration activities in the area of interest have not yet reached the stage which permits a reasonable assessment of the existence or otherwise of economically recoverable reserves, and active and significant operations in or in relation to the area are continuing.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/19 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
2.
IKHTISAR (lanjutan) l.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
PENTING
Biaya eksplorasi dan pengembangan yang ditangguhkan (lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) l.
Deferred exploration expenditures (continued)
and
ACCOUNTING
development
Pemulihan biaya eksplorasi yang ditangguhkan tergantung pada suksesnya pengembangan dan eksploitasi secara komersial, atau penjualan dari area of interest yang terkait. Setiap area of interest ditelaah pada setiap akhir periode akuntansi. Biaya eksplorasi yang terkait pada suatu area of interest yang telah ditinggalkan atau yang telah diputuskan Direksi Grup bahwa area of interest tidak layak secara ekonomis, dihapuskan pada periode keputusan tersebut dibuat.
Ultimate recoupment of exploration expenditure carried forward is dependent upon successful development and commercial exploitation, or alternatively, sale of the respective area. Each area of interest is reviewed at the end of each accounting period. Exploration expenditure in respect of an area of interest, which has been abandoned, or for which a decision has been made by the Group’s Directors against the commercial viability of the area of interest are written-off in the period the decision is made.
Biaya pengembangan tambang dan biaya-biaya lain yang terkait dengan pengembangan suatu area of interest yang terjadi sebelum dimulainya operasi di area terkait, sepanjang telah memenuhi kriteria untuk penangguhan, akan dikapitalisasi.
Mine development expenditure and incorporated costs in developing an area of interest prior to commencement of operations in the respective area, as long as they meet the criteria for deferral, are capitalised.
Biaya eksplorasi dan pengembangan yang ditangguhkan mencakup akumulasi biaya yang terkait dengan penyelidikan umum, administrasi dan perizinan, geologi dan geofisika, dan biayabiaya yang terjadi untuk mengembangkan area tambang sebelum dimulainya operasi secara komersial.
Deferred exploration and development expenditure represents the accumulated costs relating to general investigation, administration and licensing, geology and geophysics expenditures and costs incurred to develop a mining area before the commencement of the commercial operations.
Biaya eksplorasi dan pengembangan diamortisasi selama umur tambang dengan menggunakan metode garis lurus sejak dimulainya produksi secara komersial tergantung situasi tambang.
Deferred exploration and development expenditure is amortised over mine life using the straight line method from the commencement of commercial production, as appropriate.
Biaya bunga dan biaya pinjaman lain, seperti biaya diskonto atas pinjaman baik yang secara langsung ataupun tidak langsung digunakan untuk mendanai aktivitas eksplorasi dan pengembangan, sepanjang telah memenuhi kriteria untuk penangguhan, dikapitalisasi sampai aktivitas eksplorasi dan pengembangan tersebut selesai. Untuk pinjaman yang dapat diatribusi secara langsung pada suatu aktivitas tertentu, jumlah yang dikapitalisasi adalah sebesar biaya pinjaman yang terjadi selama periode berjalan, dikurangi pendapatan investasi jangka pendek dari pinjaman tersebut. Untuk pinjaman yang tidak dapat diatribusi secara langsung pada suatu aktivitas tertentu, jumlah biaya pinjaman yang dikapitalisasi ditentukan dengan mengalikan tingkat kapitalisasi dengan pengeluaran untuk aktivitas eksplorasi dan pengembangan. Tingkat kapitalisasi adalah rata-rata tertimbang biaya pinjaman dibagi dengan jumlah pinjaman dari suatu periode tertentu, tidak termasuk pinjaman yang secara khusus digunakan untuk aktivitas eksplorasi dan pengembangan tertentu.
Interest and other borrowing costs, such as discount fees on loans either directly or indirectly used in financing exploration and development activities, as long as they meet the criteria for deferral, are capitalised up to the date when the exploration and development activities are complete. For borrowings directly attributable to a specific activity, the amount to be capitalised is determined as the actual borrowing costs incurred during the period, less any income earned on the temporary investment of such borrowings. For borrowings that are not directly attributable to a specific activity, the amount to be capitalised is determined by applying a capitalisation rate to the amount expended on the exploration and development activities. The capitalisation rate is the weighted-average of the borrowing costs applicable to the total borrowings outstanding during the period, excluding borrowings directly attributable to financing the relevant exploration and development activities.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/20 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
2.
IKHTISAR (lanjutan)
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
PENTING
m. Imbalan karyawan (i)
Kewajiban imbalan pasca masa kerja
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
m. Employee benefits (i)
Post-retirement benefit obligations
Grup memiliki program imbalan pasti dan program iuran pasti.
The Group has both defined benefit and defined contribution plans.
Program pensiun imbalan pasti adalah program pensiun yang menentukan jumlah imbalan pensiun yang akan diberikan, biasanya berdasarkan pada satu faktor atau lebih seperti usia, masa kerja, atau kompensasi.
A defined benefit plan is a pension plan that defines an amount of pension benefit to be provided, usually as a function of one or more factors such as age, years of service or compensations.
Grup harus menyediakan imbalan pensiun dengan jumlah minimal sesuai dengan UU Ketenagakerjaan No. 13/2003 (“UU Ketenagakerjaan”) atau Peraturan Grup (“Peraturan”), mana yang lebih tinggi. Karena UU Ketenagakerjaan atau Peraturan menentukan rumus tertentu untuk menghitung jumlah minimal imbalan pensiun, pada dasarnya program pensiun berdasarkan UU Ketenagakerjaan atau Peraturan adalah program imbalan pasti. Liabilitas manfaat pensiun ditentukan berdasarkan perhitungan aktuaris yang dilakukan secara periodik.
The Group is required to provide a minimum amount of pension benefits in accordance with Labour Law No. 13/2003 (“Labour Law”) or the Group’s regulation (“Regulation”), whichever is higher. Since the Labour Law and the Regulation set the formula for determining the minimum amount of benefits, in substance pension plans under the Labour Law or the Regulation represent defined benefit plans. The provision is determined by periodic actuarial calculations.
Kewajiban program pensiun imbalan pasti yang diakui di laporan posisi keuangan interim konsolidasian adalah nilai kini kewajiban imbalan pasti pada tanggal laporan posisi keuangan serta disesuaikan dengan keuntungan/kerugian aktuarial dan biaya jasa lalu yang belum diakui. Kewajiban imbalan pasti dihitung setiap periode oleh aktuaris independen menggunakan metode projected unit credit.
The liability recognised in the consolidated interim statement of financial position in respect of the defined benefit pension plan is the present value of the defined benefit obligation at the statements of financial position date, together with adjustments for unrecognised actuarial gains or losses and past service costs. The defined benefit obligation is calculated periodically by independent actuaries using the projected unit credit method.
Nilai kini kewajiban imbalan pasti ditentukan dengan mendiskonto estimasi arus kas keluar masa depan menggunakan tingkat bunga obligasi pemerintah berkualitas tinggi (dengan pertimbangan saat ini tidak ada pasar aktif untuk obligasi korporat berkualitas tinggi) dalam mata uang yang sama dengan mata uang imbalan yang akan dibayarkan. Nilai kini liabilitas imbalan pasti ditentukan dan waktu jatuh tempo yang kurang lebih sama dengan waktu jatuh tempo imbalan yang bersangkutan.
The present value of the defined benefit obligation is determined by discounting the estimated future cash outflows using interest rates of high quality government bonds (considering currently there is no deep market for high-quality corporate bonds) that are denominated in the currency in which the benefit will be paid, and that have terms to maturity approximating the terms of the related pension liability.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/21 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
2.
IKHTISAR (lanjutan)
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
PENTING
m. Imbalan karyawan (lanjutan) (i)
Kewajiban imbalan pasca masa kerja (lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
m. Employee benefits (continued) (i)
Post-retirement (continued)
benefit
obligations
Keuntungan dan kerugian aktuarial dapat timbul dari penyesuaian yang dibuat berdasarkan pengalaman, perubahan asumsi-asumsi aktuarial, dan perubahan pada program pensiun, apabila jumlah keuntungan atau kerugian aktuarial ini melebihi 10% dari imbalan pasti atau 10% dari nilai wajar aset program pada tanggal laporan posisi keuangan, maka kelebihannya dibebankan atau dikreditkan pada pendapatan atau beban selama sisa masa kerja rata-rata para karyawan yang bersangkutan.
Actuarial gains and losses arising from experience adjustments, changes in actuarial assumptions and amendments to the pension plan, when exceeding 10% of the present value of the defined benefit or 10% of the fair value of the plan assets at the statements of financial position date, are charged or credited to income or expense over the average remaining service lives of the related employees.
Program iuran pasti adalah program imbalan pasca masa kerja dimana Grup membayar sejumlah iuran tertentu kepada suatu entitas terpisah. Grup tidak memiliki liabilitas hukum atau liabilitas konstruktif untuk membayar iuran lebih lanjut jika entitas tersebut tidak memiliki aset yang cukup untuk membayar seluruh imbalan pasca kerja sebagai imbalan atas jasa yang diberikan karyawan pada periode berjalan dan periode lalu. Iuran tersebut diakui sebagai biaya imbalan karyawan ketika terhutang.
A defined contribution plan is a pension plan under which the Group pays fixed contributions to a separate entity. The Group has no legal or constructive obligations to pay further contributions if the fund does not hold sufficient assets to pay all employees the benefits relating to employee service in the current and prior periods. The contributions are recognised as employee benefits expense when they are due.
(ii) Imbalan kerja jangka panjang lainnya
(ii) Other long-term employee benefits
Imbalan kerja jangka panjang lainnya, yang terdiri dari penghargaan masa kerja dan cuti berimbalan jangka panjang, diakui di laporan posisi keuangan interim konsolidasian berdasarkan nilai kini dari kewajiban imbalan pasti. Keuntungan dan kerugian aktuarial dan biaya jasa lalu diakui secara langsung di laporan laba rugi komprehensif interim konsolidasian.
Other long-term employee benefits, which consist of long service rewards and long leave benefits, are recognised in the consolidated interim statements of financial position at the present value of the defined benefit obligation. The related actuarial gains and losses and past service costs are recognised immediately in the consolidated interim statements of comprehensive income.
Pesangon pemutusan kontrak terhutang ketika karyawan dihentikan kontrak kerjanya sebelum usia pensiun normal. Grup mengakui pesangon pemutusan kontrak kerja ketika Grup menunjukkan komitmennya untuk memberhentikan kontrak kerja dengan karyawan berdasarkan suatu rencana formal terperinci yang kecil kemungkinan untuk dibatalkan.
Termination benefits are payable whenever an employee’s employment is terminated before the normal retirement date. The Group recognises termination benefits when it is demonstrably committed to terminate the employment of current employees according to a detailed formal plan with a low possibility of withdrawal.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/22 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
2.
IKHTISAR (lanjutan)
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
PENTING
n. Pengakuan pendapatan dan beban
o.
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
n. Revenue and expense recognition
Pendapatan merupakan penghasilan yang diperoleh dari penjualan produk-produk Grup dan pemberian jasa bongkar muat batubara, pendapatan bagi hasil jasa dermaga, jasa pertambangan dan pendapatan sewa.
Revenue represents revenue earned from the sale of the Group’s products, and delivery of coal handling services, share of port charges, mining services and rental incomes.
Pendapatan dari penjualan batubara diakui pada saat terjadi pemindahan risiko kepada pelanggan, dan:
Revenue from sales of coal is recognised when there has been a passing of risk to the customers, and:
Besar kemungkinan manfaat ekonomi yang terkait dengan transaksi tersebut akan mengalir ke Grup;
It is probable that economic benefits associated with the transaction will flow to the Group;
Kuantitas dan kualitas dari produk dapat ditentukan secara wajar dan akurat;
The quantity and quality of the product can be determined with reasonable accuracy;
Barang sudah dikirim kepada pelanggan dan tidak lagi berada dalam pengendalian fisik Grup (atau kepemilikan atas produk diserahkan kepada pelanggan); dan
The product has been dispatched to the customer and is no longer under the physical control of the Group (or property in the product has earlier passed to the customer); and
Harga jual dan biaya terkait dapat diukur secara wajar dan akurat.
The selling price and related costs can be determined with reasonable accuracy.
Pendapatan jasa diakui pada saat jasa diberikan kepada konsumen.
Revenue from services is recognised when services are rendered to the customers.
Beban diakui pada saat terjadinya dengan basis akrual.
Expenses are recognised as incurred on the accrual basis.
Perpajakan
o.
Taxation
Biaya pajak untuk periode berjalan terdiri dari pajak kini dan tangguhan. Pajak diakui pada laporan laba rugi komprehensif interim konsolidasian, kecuali untuk hal yang diakui langsung di ekuitas. Untuk kasus ini, pajaknya juga langsung diakui di ekuitas.
The tax expense for the period comprises current and deferred tax. Tax is recognised in the consolidated interim statements of comprehensive income, except to the extent that it relates to items recognised directly in equity. In this case, the tax is also recognised in equity.
Semua perbedaan temporer antara jumlah tercatat aset dan liabilitas untuk tujuan pelaporan keuangan dengan dasar pengenaan pajaknya diakui sebagai pajak penghasilan tangguhan dengan metode liabilitas neraca. Tarif pajak yang berlaku saat ini atau secara substansial telah berlaku digunakan untuk menentukan pajak tangguhan.
Deferred income tax is provided using the balance sheets liability method, for all temporary differences arising between the tax bases of assets and liabilities and their carrying values for financial reporting purposes. Current enacted or substantially enacted tax rates are used to determine deferred income tax.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/23 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
2.
IKHTISAR (lanjutan) o.
p.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
PENTING
Perpajakan (lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) o.
Taxation (continued)
Aset pajak tangguhan yang berasal dari manfaat pajak masa mendatang dan saldo rugi fiskal yang dapat dikompensasi akan diakui apabila besar kemungkinan jumlah laba fiskal pada masa mendatang akan memadai untuk dikompensasi dengan manfaat pajak masa mendatang dan saldo rugi fiskal yang dapat dipakai.
Deferred tax assets related to future tax benefits and the carry forward of unused tax losses are recognised to the extent that it is probable that future taxable profit will be available against which the future tax benefits and unused tax losses can be utilised.
Koreksi terhadap liabilitas perpajakan diakui saat surat ketetapan pajak diterima atau jika mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan.
Amendments to taxation obligations are recorded when an assessment is received or, if appealed against, when the results of the appeal are determined.
Biaya pengupasan
p.
Untuk area pertambangan dimana pengupasan tanah dilakukan berdasarkan rasio rata-rata umur tambang, biaya pengupasan tanah dibebankan sebagai biaya produksi berdasarkan rasio ratarata pengupasan tanah umur tambang. Jika rasio pengupasan aktual melebihi rasio rata-rata umur tambang, kelebihan biaya pengupasan tanah ditangguhkan dan dicatat di laporan posisi keuangan interim konsolidasian sebagai biaya pengupasan tanah yang ditangguhkan. Jika rasio pengupasan aktual lebih kecil daripada rasio ratarata umur tambang, selisihnya dibebankan pada saldo biaya pengupasan tanah yang ditangguhkan dari periode sebelumnya atau dicatat di laporan posisi keuangan interim konsolidasian sebagai cadangan biaya pengupasan tanah. Perubahan atas estimasi rasio rata-rata pengupasan tanah terhadap umur tambang diperhitungkan secara prospektif sepanjang sisa umur tambang. q.
ACCOUNTING
Kewajiban lingkungan Pengeluaran yang terkait dengan pemulihan, rehabilitasi, dan lingkungan yang timbul selama tahap produksi dibebankan sebagai biaya sehubungan dengan pendapatan pada saat terjadinya.
Stripping costs For mining areas where stripping is performed based on a life of mine average stripping ratio, stripping costs are recognised as production costs based on the average life of mine stripping ratio. When the actual stripping ratio exceeds the life of mine average, the excess stripping costs are deferred and recorded in the consolidated interim statement of financial position as deferred stripping costs. When the actual stripping ratio is lower than the life of mine average, the difference is adjusted against the amount of deferred stripping costs carried forward from prior periods or is recognised in the consolidated interim statement of financial position as provision for stripping costs. Changes in the estimated average life of mine stripping ratio are accounted for on a prospective basis over the remaining mine life.
q.
Environmental obligations Restoration, rehabilitation and environmental expenditures incurred during the production phase are charged to cost of revenue as incurred.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/24 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
2.
IKHTISAR (lanjutan) q.
r.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
PENTING
Kewajiban lingkungan (lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) q.
ACCOUNTING
Environmental obligations (continued)
Cadangan untuk pembongkaran, pemindahan dan restorasi beberapa aset pertambangan dicatat untuk mengakui kewajiban hukum yang berkaitan dengan penarikan aset tetap. Estimasi biaya-biaya tersebut dicatat sebagai bagian dari nilai tercatat aset tetap terkait dan disusutkan selama masa manfaat aset yang bersangkutan. Penyisihan biaya-biaya tersebut telah dicatat sebagai “penyisihan untuk pembongkaran, pemindahan, reklamasi, dan restorasi” dalam laporan posisi keuangan interim konsolidasian dan penambahan nilai penyisihan dari waktu ke waktu sampai mencapai jumlah penuh diakui dalam laporan laba rugi komprehensif interim konsolidasian.
A provision for decommissioning, demobilisation and restoration of certain mine-related assets is recognised for legal obligations associated with the retirement of tangible long-lived assets. The estimated costs are recorded as part of the carrying values of the assets and depreciated over the remaining useful life of the related assets. The provision has been recorded as “provision for decommissioning, demobilisation, reclamation and restoration” in the consolidated interim statement of financial position and is accreted to full value through the consolidated interim statement of comprehensive income.
Untuk hal-hal yang berkaitan dengan lingkungan yang mungkin tidak berkaitan dengan penghentian pengoperasian aset, dimana Grup merupakan pihak yang bertanggung jawab atas liabilitas tersebut dan liabilitas tersebut ada dan jumlahnya bisa diukur, Grup mencatat estimasi liabilitas tersebut. Dalam menentukan keberadaan liabilitas yang berkaitan dengan lingkungan tersebut, Grup mengacu pada kriteria pengakuan liabilitas sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku.
For environmental issues that may not involve the retirement of an asset, where the Group is a responsible party and it is determined that a liability exists, and amounts can be quantified, the Group accrues for the estimated liability. In determining whether a liability exists in respect of such environmental issues, the Group applies the criteria for liability recognition under applicable accounting standards.
Aset keuangan dan liabilitas keuangan
r.
Financial assets and liabilities
PSAK No. 50 (Revisi 2006) “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan” dan PSAK No. 55 (Revisi 2006) “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” berlaku untuk laporan keuangan yang periodenya dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2010.
SFAS No. 50 (Revised 2006) "Financial Instruments: Presentation and Disclosures" and SFAS No. 55 (Revised 2006) "Financial Instruments: Recognition and Measurement” are applicable for financial statements covering periods beginning on or after 1 January 2010.
I.
I.
Aset keuangan Grup mengklasifikasikan aset keuangan dalam kategori sebagai berikut (i) aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, (ii) pinjaman dan piutang, (iii) aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo, dan (iv) aset keuangan yang tersedia untuk dijual. Klasifikasi ini tergantung pada tujuan saat aset keuangan tersebut diperoleh. Manajemen menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada saat pengakuan awal.
Financial assets The Group classifies its financial assets into the following categories of (i) financial assets at fair value through profit or loss, (ii) loans and receivables, (iii) held-to-maturity financial assets, and (iv) available-for-sale financial assets. The classification depends on the purpose for which the financial assets were acquired. Management determines the classification of its financial assets at initial recognition.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/25 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
2.
IKHTISAR (lanjutan)
KEBIJAKAN
r. Aset keuangan (lanjutan) I.
AKUNTANSI
dan
liabilitas
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
PENTING
keuangan
Aset keuangan (lanjutan) (i)
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi Aset keuangan yang nilai wajarnya diakui di laporan laba atau rugi adalah aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai aset untuk diperdagangkan. Sebuah aset keuangan diklasifikasikan sebagai aset untuk diperdagangkan jika diperoleh terutama untuk tujuan penjualan atau pembelian kembali dalam waktu dekat dan terdapat bukti yang menunjukkan latar belakang untuk mengambil keuntungan jangka pendek.
(ii)
Pinjaman dan piutang Pinjaman dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan yang tidak terpengaruh oleh pasar aktif. Pinjaman dan piutang awalnya diakui sebesar nilai wajar ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur sebesar biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Pinjaman dan piutang terdiri dari piutang usaha, piutang lainnya, kas dan setara kas dan aset lainnya di laporan posisi keuangan interim konsolidasian.
(iii) Aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) r.
ACCOUNTING
Financial assets and liabilities (continued)
I.
Financial assets (continued) (i)
Financial aseets at fair value through profit or loss Financial assets at fair value through profit or loss are financial assets classified as held for trading. A financial asset is classified as held for trading if it is acquired principally for the purpose of selling or repurchasing it in the near term and for which there is evidence of a recent actual pattern of short term profit taking.
(ii) Loans and receivables Loans and receivables are nonderivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. Loans and receivables are initially recognised at fair value plus transaction costs and subsequently measured at amortised cost using the effective interest rate method. Loans and receivables consist of trade receivables, other receivables, cash and cash equivalents and other assets in the consolidated interim statement of financial position.
(iii) Held-to-maturity financial assets
Aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan nonderivatif dengan pembayaran dan jatuh tempo yang tetap serta telah ditentukan dimana manajemen Grup memiliki maksud positif dan kemampuan untuk memiliki hingga jatuh tempo, selain:
Held-to-maturity financial assets are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments and fixed maturities that the Group’s management has the positive intention and ability to hold to maturity, other than:
aset keuangan Grup yang nilai wajarnya diakui melalui laporan laba rugi; aset keuangan Grup yang tersedia untuk dijual; dan aset keuangan yang memenuhi definisi sebagai pinjaman dan piutang.
those that the Group upon initial recognition designates as at fair value through profit or loss; those that the Group designates as available for sale; and those that meet the definition of loans and receivables.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/26 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
2.
IKHTISAR (lanjutan)
KEBIJAKAN
r. Aset keuangan (lanjutan) I.
AKUNTANSI
dan
liabilitas
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
PENTING
keuangan
Aset keuangan (lanjutan) (iii) Aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo (lanjutan) Aset keuangan ini pada awalnya diakui sebesar nilai wajar termasuk biaya transaksi dan kemudian diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menerapkan metode suku bunga efektif. (iv) Aset keuangan yang tersedia untuk dijual
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) r.
ACCOUNTING
Financial assets and liabilities (continued)
I.
Financial assets (continued) (iii) Held-to-maturity (continued)
financial
assets
These are initially recognised at fair value including transaction costs and subsequently measured at amortised cost, using the effective interest rate method. (iv) Available-for-sale financial assets
Aset keuangan yang tersedia untuk dijual adalah aset keuangan yang dimaksudkan untuk dimiliki hingga jangka waktu yang tak terbatas, yang dapat dijual untuk memenuhi kebutuhan likuiditas atau perubahan suku bunga, nilai tukar, atau yang tidak diklasifikasikan sebagai pinjaman dan piutang, aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo atau aset keuangan yang nilai wajarnya diakui melalui laporan laba rugi.
Available-for-sale financial assets are financial assets that are intended to be held for an indefinite period of time, which may be sold in response to needs for liquidity or changes in interest rates, exchange rates or that are not classified as loans and receivables, held-tomaturity investments or financial assets at fair value through profit or loss.
Aset keuangan yang tersedia untuk dijual pada awalnya diakui sebesar nilai wajar, ditambah biaya transaksi, dan kemudian diukur dengan nilai wajar keuntungan dan kerugian yang diakui pada laporan perubahan ekuitas, kecuali untuk kerugian akibat penurunan nilai dan keuntungan dan kerugian selisih kurs, sampai aset keuangan tersebut tidak lagi diakui. Jika suatu aset keuangan yang tersedia untuk dijual mengalami penurunan nilai, maka akumulasi keuntungan atau kerugian yang sebelumnya telah diakui dalam laporan perubahan ekuitas, akan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif interim konsolidasian. Namun, bunga dihitung dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dan keuntungan atau kerugian mata uang asing atas aset moneter yang diklasifikasikan sebagai aset tersedia untuk dijual diakui dalam laporan laba rugi komprehensif interim konsolidasian.
Available-for-sale financial assets are initially recognised at fair value, plus transaction costs, and measured subsequently at fair value with gains and losses being recognised in the statement of changes in equity, except for impairment losses and foreign exchange gains and losses, until the financial assets are derecognised. If an availablefor-sale financial asset is determined to be impaired, the cumulative gain or loss previously recognised in the statement of changes in equity is recognised in the consolidated interim statement of comprehensive income. However, interest is calculated using the effective interest rate method, and foreign currency gains or losses on monetary assets classified as available-for-sale are recognised in the consolidated interim statement of comprehensive income.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/27 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
2.
IKHTISAR (lanjutan)
KEBIJAKAN
r. Aset keuangan (lanjutan)
AKUNTANSI
dan
liabilitas
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
PENTING
keuangan
II. Liabilitas keuangan
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) r.
ACCOUNTING
Financial assets and liabilities (continued)
II.
Financial liabilities
Grup mengklasifikasikan liabilitas keuangan dalam kategori sebagai berikut (i) liabilitas keuangan yang nilai wajarnya diakui melalui laporan laba rugi, dan (ii) liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi.
The Group classifies its financial liabilities in the following categories of (i) financial liabilities at fair value through profit or loss, and (ii) financial liabilities measured at amortised cost.
(i)
(i) Financial liabilities at through profit or loss
Liabilitas keuangan yang nilai wajarnya diakui melalui laporan laba rugi Liabilitas keuangan yang nilai wajarnya diakui melalui laporan laba rugi adalah liabilitas keuangan yang diklasifikasikan sebagai liabilitas yang diperdagangkan. Sebuah liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai liabilitas yang diperdagangkan jika diperoleh terutama untuk tujuan penjualan atau pembelian kembali dalam waktu dekat dan terdapat bukti yang menunjukkan latar belakang untuk mengambil keuntungan jangka pendek.
(ii)
Liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi Liabilitas keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, masuk dalam kategori ini dan diukur pada biaya perolehan diamortisasi. Liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi adalah liabilitas lain-lain, beban yang masih harus dibayar dan pinjaman.
fair
value
Financial liabilities at fair value through profit or loss are financial liabilities classified as held for trading. A financial liability is classified as held for trading if it is acquired principally for the purpose of selling or repurchasing it in the near term and for which there is evidence of a recent actual pattern of short term profit taking.
(ii) Financial liabilities amortised cost
measured
at
Financial liabilities that are not classified as financial liabilities carried at fair value through profit or loss fall into this category and are measured at amortised cost. Financial liabilities measured at amortised cost are other liabilities, accured expenses and loans.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/28 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
2.
IKHTISAR (lanjutan)
KEBIJAKAN
r. Aset keuangan (lanjutan)
AKUNTANSI
dan
liabilitas
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
PENTING
keuangan
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) r.
ACCOUNTING
Financial assets and liabilities (continued)
III. Akuntansi untuk instrumen keuangan derivatif dan aktivitas lindung nilai
III. Accounting for derivative financial instruments and hedging activities
Instrumen keuangan derivatif pada awalnya diakui di laporan posisi keuangan sebesar nilai wajarnya pada tanggal kontrak dan selanjutnya dinilai kembali sebesar nilai wajar pada tiap tanggal laporan posisi keuangan. Metode untuk mengakui keuntungan atau kerugian yang terjadi tergantung pada sifat dari objek yang dilindungi nilainya. Grup mengelompokkan derivatif sebagai (1) instrumen lindung nilai terhadap nilai wajar suatu aset atau liabilitas yang telah diakui atau komitmen tetap yang belum diakui (lindung nilai atas nilai wajar); atau (2) instrumen lindung nilai transaksi yang diperkirakan akan terjadi (lindung nilai arus kas).
Derivative financial instruments are initially recognised in the statements of financial position at their fair value on the date the contract is entered into and are subsequently remeasured at their fair value at each statements of financial position date. The method of recognising the resulting gain or loss is dependent on the nature of the item being hedged. The Group designates certain derivatives as either (1) a hedge of the fair value of a recognised asset or liability or of an unrecognised firm commitment (fair value hedge); or (2) a hedge of a forecasted transaction (cash flow hedge).
Pada saat awal terjadinya transaksi, Grup melakukan dokumentasi mengenai hubungan antara instrumen lindung nilai dan unsur yang dilindungi nilainya, juga tujuan pengelolaan risiko dan strategi yang diterapkan dalam melakukan berbagai macam transaksi lindung nilai. Grup juga melakukan dokumentasi atas penilaian mereka, baik pada permulaan lindung nilai dan secara berkelanjutan, untuk menentukan apakah derivatif yang digunakan pada transaksi lindung nilai memiliki efektivitas yang tinggi dalam menandingi (offsetting) perubahan nilai wajar atau arus kas suatu unsur yang dilindungi nilainya.
At the inception of the transaction, the Group documents the relationship between hedging instruments and hedged items, as well as its risk management objective and strategy for undertaking various hedge transactions. The Group also documents its assessment, both at the hedge inception and on an ongoing basis, of whether the derivatives that are used in hedging transactions are highly effective in offsetting changes in fair values or cash flows of hedged items.
Perubahan nilai wajar derivatif yang ditujukan dan memenuhi kualifikasi sebagai lindung nilai atas nilai wajar, yang efektif, dicatat di dalam laporan laba rugi interim konsolidasian, bersama dengan perubahan yang terjadi pada nilai wajar aset dan liabilitas yang dilindungi nilainya.
Changes in the fair value of derivatives that are designated and qualify as fair value hedges and that are highly effective, are recorded in the consolidated interim statements of income, along with any changes in the fair value of the hedged asset or liability that is attributable to the hedged risk.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/29 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
2.
IKHTISAR (lanjutan)
KEBIJAKAN
r. Aset keuangan (lanjutan)
AKUNTANSI
dan
liabilitas
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
PENTING
keuangan
III. Akuntansi untuk instrumen keuangan derivatif dan aktivitas lindung nilai (lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) r.
ACCOUNTING
Financial assets and liabilities (continued)
III. Accounting instruments (continued)
for derivative and hedging
financial activities
Perubahan nilai wajar derivatif yang ditujukan dan memenuhi kualifikasi sebagai lindung nilai arus kas dan lindung nilai tersebut efektif, diakui sebagai bagian dari ekuitas, khususnya pada akun cadangan nilai wajar lindung nilai. Jumlah yang ditangguhkan di ekuitas kemudian dialihkan ke laporan laba rugi komprehensif interim konsolidasian dan diklasifikasikan sebagai pendapatan atau beban pada periode yang sama dengan periode ketika transaksi yang dilindungi nilainya mempengaruhi laporan laba rugi komprehensif interim konsolidasian.
Changes in the fair value of derivatives that are designated and qualify as cash flow hedges and that are highly effective, are recognised in equity, in the fair value hedging reserve account. Amounts deferred in equity are subsequently released to the consolidated interim statement of comprehensive income and classified as revenue or expense in the same periods during which the hedged forecasted transaction affects the consolidated interim statement of income.
Perubahan nilai wajar atas instrumen derivatif yang tidak memenuhi persyaratan sebagai akuntansi lindung nilai diakui segera dalam laporan laba rugi komprehensif interim konsolidasian.
Changes in the fair value of any derivative instruments that do not qualify for hedge accounting are recognised immediately in the consolidated interim statement of comprehensive income.
Ketika suatu instrumen lindung nilai kadaluwarsa atau dijual, atau ketika suatu lindung nilai tidak lagi memenuhi persyaratan akuntansi lindung nilai, akumulasi keuntungan atau kerugian yang terdapat di ekuitas saat itu tetap berada di bagian ekuitas dan akan diakui pada saat transaksi yang dijanjikan atau diperkirakan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif interim konsolidasian. Apabila transaksi yang dijanjikan atau diperkirakan tidak lagi diharapkan akan terjadi, akumulasi keuntungan atau kerugian yang telah dicatat di bagian ekuitas dialihkan ke dalam laporan laba rugi komprehensif interim konsolidasian.
When a hedging instrument expires or is sold, or when a hedge no longer meets the criteria for hedge accounting, any cumulative gain or loss existing in equity at that time remains in equity and is recognised when the committed or forecasted transaction is ultimately recognised in the consolidated interim statement of comprehensive income. When a committed or forecasted transaction is no longer expected to occur, the cumulative gain or loss that was reported in equity is immediately transferred to the consolidated interim statement of comprehensive income.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/30 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
2.
IKHTISAR (lanjutan)
KEBIJAKAN
r. Aset keuangan (lanjutan)
AKUNTANSI
dan
liabilitas
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
PENTING
keuangan
III. Akuntansi untuk instrumen keuangan derivatif dan aktivitas lindung nilai (lanjutan) Pada saat awal terjadinya transaksi, Grup membuat dokumentasi mengenai hubungan antara instrumen lindung nilai dan unsur yang dilindungi nilainya, juga tujuan manajemen risiko dan strategi yang diterapkan dalam melakukan berbagai macam transaksi lindung nilai. Proses dokumentasi ini menghubungkan derivatif yang ditujukan sebagai lindung nilai dengan aset dan liabilitas tertentu atau dengan komitmen tertentu atau transaksi yang diperkirakan akan terjadi. Grup juga melakukan dokumentasi atas penilaian, apakah pada saat dilakukan transaksi lindung nilai dan saat berlakunya lindung nilai tersebut, derivatif yang digunakan pada transaksi lindung nilai memiliki efektivitas yang tinggi dalam menandingi (offsetting) perubahan nilai wajar atau arus kas suatu unsur yang dilindungi nilainya. IV. Estimasi nilai wajar
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) r.
ACCOUNTING
Financial assets and liabilities (continued)
III. Accounting instruments (continued)
for derivative and hedging
financial activities
At the inception of the transaction, the Group documents the relationship between hedging instruments and hedged items, as well as its risk management objective and strategy for undertaking various hedge transactions. This process includes linking all derivatives designated as hedges to specific assets and liabilities or to specific firm commitments or forecast transactions. The Group also documents its assessment, both at the hedge inception and on anongoing basis, of whether the derivatives that are used in hedging transactions are highly effective in offsetting changes in fair values or cash flows of hedged items.
IV. Fair value estimation
Grup menggunakan beberapa teknik penilaian yang digunakan secara umum untuk menentukan nilai wajar dari instrument keuangan dengan tingkat kompleksitas yang rendah, seperti swap batubara, swap bahan bakar minyak dan kontrak forward. Input yang digunakan dalam teknik penilaian untuk instrument keuangan di atas adalah data pasar yang dapat diobservasi.
The Group uses widely recognised valuation models for determining fair values of non standardised financial instruments of lower complexity, such as coal swaps, fuel swaps and forward contracts. For these financial instruments, inputs into models are generally market-observable.
Nilai wajar instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar aktif ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian. Grup menggunakan metode diskonto arus kas dengan menggunakan asumsi-asumsi yang didasarkan pada kondisi pasar pada tanggal laporan posisi keuangan yang kemudian digunakan untuk menentukan nilai wajar dari instrumen keuangan.
The fair value of financial instruments that are not traded in active markets are determined by using valuation techniques. The Group uses discounted cash flow methods and makes assumptions that are based on market conditions existing at each statements of financial position date which are used to determine fair value for the financial instruments
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/31 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
2.
IKHTISAR (lanjutan)
KEBIJAKAN
r. Aset keuangan (lanjutan)
AKUNTANSI
dan
liabilitas
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
PENTING
keuangan
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) r.
V. Saling hapus antar instrumen keuangan
Financial assets and liabilities (continued)
V.
Aset keuangan dan liabilitas keuangan disajikan secara saling hapus dan nilai bersihnya disajikan di dalam laporan posisi keuangan jika terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut dan ada niat untuk menyelesaikan secara neto, atau merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara simultan. s.
Penurunan nilai dari aset keuangan I.
Aset yang dicatat berdasarkan perolehan diamortisasi
Offsetting financial instruments Financial assets and liabilitites are offset and the net amount reported in the statements of financial position when there is a legally enforceable right to offset the recognised amounts and there is an intention to settle on a net basis, or to realise the asset and settle the liability simultaneously.
s. biaya
ACCOUNTING
Impairment of financial assets I.
Assets carried at amortised cost
Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan Grup mengevaluasi apakah terdapat bukti yang objektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Aset keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi, jika dan hanya jika, terdapat bukti yang objektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yang merugikan), dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara andal.
The Company assesses at the statements of financial position date whether there is objective evidence that a financial asset or group of financial assets is impaired. A financial asset or a group of financial assets is impaired and impairment losses are incurred only if there is objective evidence of impairment as a result of one or more events that occurred after the initial recognition of the asset (a ‘loss event’) and that loss event (or events) has an impact on the estimated future cash flows of the financial asset or group of financial assets that can be reliably estimated.
Jika terdapat bukti objektif bahwa kerugian penurunan niIai telah terjadi, maka jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa depan (tidak termasuk kerugian kredit di masa depan yang belum terjadi) yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset tersebut. Nilai tercatat aset tersebut dikurangi, baik secara langsung maupun menggunakan pos cadangan. Jumlah kerugian yang terjadi diakui pada laporan laba-rugi komprehensif interim konsolidasian.
If there is objective evidence that an impairment loss has been incurred, the amount of the loss is measured as the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows (excluding future credit losses that have not been incurred) discounted at the financial asset’s original effective interest rate. The carrying amount of the asset is reduced either directly or through use of an allowance account. The amount of the loss is recognised in the consolidated interim statement of comprehensive income.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/32 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
2.
IKHTISAR (lanjutan) s.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
PENTING
Penurunan nilai dari aset keuangan (lanjutan) I.
Aset yang dicatat berdasarkan perolehan diamortisasi (lanjutan)
biaya
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) s.
Impairment of financial assets (continued) I.
Jika, pada periode berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang dan pengurangan tersebut dapat dikaitkan secara objektif pada peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui (seperti meningkatnya peringkat kredit debitur), maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui harus dipulihkan, baik secara langsung, atau dengan menyesuaikan pos cadangan. Pemulihan tersebut tidak boleh mengakibatkan nilai tercatat aset keuangan melebihi biaya perolehan diamortisasi sebelum adanya pengakuan penurunan nilai pada tanggal pemulihan dilakukan. Jumlah pemulihan aset keuangan diakui pada laporan laba rugi komprehensif interim konsolidasian. II. Aset yang tersedia untuk dijual
ACCOUNTING
Assets carried (continued)
at
amortised
cost
If, in a subsequent period, the amount of the impairment loss decreases and the decrease can be related objectively to an event occurring after the impairment was recognised (such as an improvement in the debtor’s credit rating), the previously recognised impairment loss shall be reversed either directly or by adjusting an allowance account. The reversal shall not result in carrying of the financial asset at a value that exceeds what the amortised cost would have been had the impairment not been recognised at the date the impairment was reversed. The reversal amount shall be recognised in the consolidated interim statement of comprehensive income. II.
Assets classified as available-for-sale
Ketika penurunan nilai wajar atas aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual telah diakui secara langsung dalam ekuitas dan terdapat bukti objektif bahwa aset tersebut mengalami penurunan nilai, maka kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui secara langsung dalam ekuitas harus dikeluarkan dari ekuitas dan diakui pada laporan laba-rugi meskipun aset keuangan tersebut belum dihentikan pengakuannya. Jumlah kerugian kumulatif yang dikeluarkan dari ekuitas dan diakui pada laporan laba-rugi merupakan selisih antara biaya perolehan dengan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai aset keuangan yang sebelumnya telah diakui pada laporan laba-rugi.
When a decline in the fair value of an available-for-sale financial asset has been recognised directly in equity and there is objective evidence that the asset is impaired, the cumulative loss that had been recognised in equity shall be reclassified from equity to profit or loss even though the financial asset has not been derecognised. The amount of the cumulative loss is measured as the difference between the acquisition cost and the current fair value, less any impairment loss on that financial asset previously recognised in the statement of income.
Kerugian penurunan nilai yang diakui pada laporan laba-rugi atas investasi instrumen ekuitas yang diklasifikasikan sebagai instrumen ekuitas yang tersedia untuk dijual tidak boleh dipulihkan melalui laporan labarugi.
The impairment losses recognised in the statement of income for an investment in an equity instrument classified as available-for sale shall not be reversed through profit and loss.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/33 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
2.
IKHTISAR (lanjutan) s.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
PENTING
Penurunan nilai dari aset keuangan (lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) s.
II. Aset yang tersedia untuk dijual (lanjutan)
t.
Laba bersih per saham dasar
Pelaporan segmen
Assets classified (continued)
as
available-for-sale
If, in a subsequent period, the fair value of a debt instrument classified as available forsale increases and the increase can be objectively related to an event occurring after the impairment loss was recognised in the statement of income, the impairment loss is reversed through the separate consolidated interim statement of comprehensive income.
t.
Laba bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan rata-rata tertimbang jumlah saham biasa yang beredar selama periode yang bersangkutan. u.
Impairment of financial assets (continued) II.
Jika, pada periode berikutnya, nilai wajar instrumen utang yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual meningkat dan peningkatan tersebut dapat secara objektif dihubungkan dengan peristiwa yang terjadi setelah pengakuan kerugian penurunan nilai pada laporan laba-rugi, maka kerugian penurunan nilai tersebut harus dipulihkan melalui laporan laba-rugi komprehensif interim konsolidasian terpisah.
ACCOUNTING
Basic earnings per share Basic earnings per share is computed by dividing net income attributable to owners of the parent entity by the weighted-average number of ordinary shares outstanding during the period.
u.
Segment reporting
Segmen operasi adalah suatu komponen dari entitas:
An operating segment is a component of an entity:
a. yang terlibat dalam aktivitas bisnis yang mana memperoleh pendapatan dan menimbulkan beban (termasuk pendapatan dan beban terkait dengan transaksi dengan komponen lain dari entitas yang sama); b. hasil operasinya dikaji ulang secara reguler oleh pengambil keputusan operasional untuk membuat keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya; dan c. tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan.
a. that engages in business activities from which it may earn revenues and incur expenses (including revenue and expenses related to transactions between different components within the same entity); b. whose operating results are regularly reviewed by the entity’s chief operating decision-maker to make decisions about resources to be allocated to the segment and to assess its performance; and c. for which discrete financial information is available.
Grup melakukan segmentasi pelaporan berdasarkan informasi keuangan yang digunakan oleh pengambil keputusan operasional dalam mengevaluasi kinerja segmen dan menentukan alokasi sumber daya yang dimilikinya. Segmentasi berdasarkan aktivitas dari setiap kegiatan operasi entitas legal di dalam Grup. Seluruh transaksi antar segmen telah dieliminasi.
The Group segments its financial reporting based on the financial information used by the chief operating decision-maker in evaluating the performance of segments and in the allocation of resources. The segments are based on the activities of each of the operating legal entities within the Group. All transactions between segments have been eliminated.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/34 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
2.
IKHTISAR (lanjutan) v.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
PENTING
Pembagian hasil produksi
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) v. Sharing of production
Berdasarkan PKP2B, Pemerintah berhak memperoleh 13,5% atas jumlah batubara yang dihasilkan oleh GBP, PIK, TSA, WBM, dan FKP dari proses produksi akhir perusahaan. Sesuai dengan keputusan Presiden No. 75/1996 tertanggal 25 September 1996, perusahaanperusahaan tersebut membayar bagian produksi Pemerintah secara tunai, yaitu sebesar 13,5% dari penjualan setelah dikurangi beban penjualan. Perusahaan-perusahaan tersebut mengakui penjualan atas bagian Pemerintah sebagai bagian dari pendapatan dan liabilitas pembayaran ke Pemerintahnya diakui dengan basis akrual sebagai beban royalti di bagian harga pokok penjualan. w. Dividen
As stipulated in the Coal Agreements, the Government is entitled to take 13.5% of total coal produced from the final production processes established by GBP, PIK, TSA, WBM and FKP. In accordance with Presidential Decree No. 75/1996 dated 25 September 1996, these companies pay the Government’s share of production in cash, which represents 13.5% of sales after deduction of selling expenses. These companies recognise the Government’s share as part of revenue, and the obligation to make payment to the Government on an accrual basis as royalty expense as part of cost of goods sold.
w. Dividends
Pembagian dividen kepada pemegang saham Perusahaan diakui sebagai liabilitas dalam laporan keuangan interim konsolidasian Perusahaan dalam periode dimana pembagian dividen diumumkan. x.
Biaya emisi saham
Dividend distributions to the Company’s shareholders are recognised as a liability in the Company’s consolidated interim financial statements in the period in which the dividends are declared. x.
Tambahan biaya yang secara langsung terkait dengan penerbitan saham baru disajikan pada bagian ekuitas sebagai pengurang, bersih setelah pajak, dari jumlah yang diterima. y.
z.
Hutang usaha dan lainnya
ACCOUNTING
Share issuance costs Incremental costs directly attributable to the issue of new shares are shown in equity as a deduction, net of tax, from the proceeds.
y.
Trade and other payables
Hutang usaha adalah liabilitas untuk membayar barang atau jasa yang diperoleh dari pemasok dalam kegiatan usaha normal. Hutang usaha diklasifikasikan sebagai liabilitas jangka pendek bila pembayaran dilakukan dalam jangka waktu satu periode atau kurang. Bila tidak, akan disajikan sebagai liabilitas tidak lancar.
Trade payables are obligations to pay for goods or services that have been acquired in the ordinary course of business from suppliers. Trade payables are classified as current liabilities if payment is due within one period or less. If not, they are presented as non-current liabilities.
Hutang usaha pada awalnya diakui sebesar nilai wajar dan kemudian diukur pada biaya diamortisasi dengan menggunakan metode bunga efektif.
Trade payables are recognised initially at fair value and subsequently measured at amortised cost using the effective interest method.
Biaya mobilisasi yang ditangguhkan Biaya mobilisasi yang terjadi untuk membawa aset milik kontraktor penambangan ke wilayah pertambangan Grup ditangguhkan dan diamortisasi selama masa manfaat masingmasing biaya dengan menggunakan metode unit produksi.
z.
Deferred mobilisation costs Deferred mobilisation costs incurred to move assets belonging to mining contractors to the Group’s mining area are amortised over the periods benefited using the units of production method.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/35 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
2.
IKHTISAR (lanjutan)
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
PENTING
aa. Penurunan nilai dari aset non-keuangan
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
aa. Impairment of non-financial assets
Pada tanggal akhir periode, Grup melakukan telaah untuk menentukan ada tidaknya indikasi penurunan nilai aset.
At the period end date, the Group undertakes a review to determine whether there is any indication of asset impairment.
Aset tetap dan aset tidak lancar lainnya ditelaah untuk mengetahui apakah telah terjadi kerugian akibat penurunan nilai apabila terjadi kondisi atau perubahan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat aset tidak dapat diperoleh kembali secara penuh. Kerugian akibat penurunan nilai diakui sebesar selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset tersebut. Nilai yang dapat diperoleh kembali adalah yang lebih tinggi antara harga jual neto atau nilai pakai aset. Dalam rangka menguji penurunan nilai, aset-aset dikelompokkan hingga unit terkecil yang menghasilkan arus kas terpisah. Pemulihan penyisihan penurunan nilai diakui sebagai pendapatan dalam periode dimana pemulihan tersebut terjadi.
Fixed assets and other non-current assets are reviewed for impairment losses whenever events or changes in circumstances indicate that the carrying amount may not be recoverable. An impairment loss is recognised for the amount by which an asset’s carrying amount exceeds its recoverable amount, which is the higher of an asset’s net selling price or value in use. For the purpose of assessing impairment, assets are grouped at the lowest levels for which there are separately identifiable cash flows. Reversal of an impairment provision is recorded as income in the period when the reversal occurs.
ab. Penggunaan estimasi Penyusunan laporan keuangan interim konsolidasian yang sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah dari aset dan liabilitas yang dilaporkan serta pengungkapan aset dan liabilitas kontinjen pada tanggal laporan keuangan interim konsolidasian, serta jumlah pendapatan dan beban yang dilaporkan selama periode pelaporan. Estimasi, asumsi, dan pertimbangan tersebut dievaluasi secara terus menerus dan dibuat berdasarkan pengalaman yang diperoleh dan faktor-faktor lainnya, termasuk harapan atas peristiwa di masa mendatang yang diharapkan adalah wajar pada saat estimasi dilakukan.
ab. Use of estimates The preparation of consolidated interim financial statements in conformity with accounting principles generally accepted in Indonesia requires management to make estimates and assumptions that affect the reported amounts of assets and liabilities and disclosure of contingent assets and liabilities at the date of the consolidated interim financial statements and the reported amounts of revenue and expenses during the reporting period. Estimates, assumptions and judgments are continually evaluated and are based on historical experience and other factors, including expectations of future events that are believed to be reasonable under the circumstances.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/36 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
2.
IKHTISAR (lanjutan)
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
PENTING
ab. Penggunaan estimasi (lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
ab. Use of estimates (continued)
Grup telah mengidentifikasi kebijakan akuntansi penting berikut ini dimana dibutuhkan pertimbangan, estimasi dan asumsi signifikan yang dibuat dan dimana hasil aktual dapat berbeda dari estimasi tersebut berdasarkan asumsi dan kondisi yang berbeda dan secara material dapat mempengaruhi hasil keuangan atau posisi keuangan yang dilaporkan di periode mendatang.
The Group has identified the following critical accounting policies under which significant judgments, estimates and assumptions are made and where actual results may differ from these estimates under different assumptions and conditions and may materially affect financial results or the financial position reported in future periods.
Rincian lebih lanjut mengenai sifat dari asumsiasumsi dan kondisi-kondisi tersebut dapat ditemukan dalam catatan yang relevan atas laporan keuangan interim konsolidasian.
Further details of the nature of these assumptions and conditions may be found in the relevant notes to the consolidated interim financial statements.
(i)
(i)
Estimasi cadangan Cadangan adalah estimasi jumlah produk yang dapat secara ekonomis dan sah ditambang dari properti Grup. Grup menentukan dan melaporkan cadangan batubara berdasarkan prinsip-prinsip yang terdapat dalam Aturan untuk Pelaporan Sumber Daya Mineral dan Cadangan Bijih ("Aturan JORC"), yang disponsori oleh industri pertambangan Australia dan organisasi profesionalnya. Untuk memperkirakan cadangan batubara, dibutuhkan asumsi tentang faktor geologi, teknis dan ekonomi, termasuk jumlah produksi, teknik produksi, rasio pengupasan tanah, biaya produksi, biaya transportasi, permintaan komoditas, harga komoditas dan nilai tukar kurs.
Reserve estimates Reserves are estimated of the amount of product that can be economically and legally extracted from the Group’s properties. The Group determines and reports its coal reserves under the principles incorporated in the Code for Reporting of Mineral Resources and Ore Reserves of the Joint Ore Reserves Committee (the “JORC Code”), which is sponsored by the Australian mining industry and its professional organisations. In order to estimate coal reserves, assumptions are required about a range of geological, technical and economic factors, including quantities, production techniques, stripping ratio, production costs, transport costs, commodity demand, commodity prices and exchange rates.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/37 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
2.
IKHTISAR (lanjutan)
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
PENTING
ab. Penggunaan estimasi (lanjutan) (i)
Estimasi cadangan (lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
ab. Use of estimates (continued) (i)
Reserve estimates (continued)
Memperkirakan jumlah dan/atau nilai kalori cadangan batubara membutuhkan ukuran, bentuk dan kedalaman lapisan batubara yang ditentukan dengan menganalisa data geologi seperti uji petik pengeboran. Proses ini mungkin memerlukan pengambilan keputusan geologis yang kompleks dan sulit dalam menginterpretasikan data.
Estimating the quantity and/or calorific value of coal reserves requires the size, shape and depth of coal bodies or fields to be determined by analyzing geological data such as drilling samples. This process may require complex and difficult geological judgments to interpret the data.
Karena asumsi ekonomi yang digunakan untuk memperkirakan cadangan berubah dari waktu ke waktu, dan karena data geologi tambahan yang dihasilkan selama aktifitas penambangan, estimasi cadangan dapat berubah dari waktu ke waktu. Perubahan cadangan yang dilaporkan dapat mempengaruhi hasil dan posisi keuangan Grup dalam berbagai cara, diantaranya:
Because the economic assumptions used to estimate reserves change from period to period, and because additional geological data is generated during the course of operations, estimates of reserves may change from period to period. Changes in reported reserves may affect the Group’s financial results and financial position in a number of ways, including the following:
•
Nilai tercatat aset dapat terpengaruh akibat perubahan estimasi arus kas masa depan; Penyusutan, deplesi dan amortisasi yang dibebankan dalam laporan laba rugi komprehensif dapat berubah jika beban-beban tersebut ditentukan berdasarkan unit produksi, atau jika umur ekonomis aset berubah;
•
Beban pembuangan lapisan tanah penutup yang dicatat pada laporan posisi keuangan atau dibebankan pada laporan laba rugi dapat berubah karena adanya perubahan rasio pengupasan; Provisi untuk penghentian, restorasi lokasi aset, dan lingkungan dapat berubah apabila terjadi perubahan dalam estimasi cadangan yang mempengaruhi harapan mengenai waktu atau biaya dari kegiatan-kegiatan ini; dan Nilai tercatat aset/liabilitas pajak tangguhan dapat berubah karena perubahan estimasi pemulihan manfaat pajak.
•
•
•
•
•
•
•
•
Asset carrying values may be affected due to changes in estimated future cash flows; Depreciation, depletion and amortisation charged in the statement of comprehensive income may change where such charges are determined by the units of production basis, or where the useful economic lives of assets change; Overburden removal costs recorded in the statement of financial position or charged to the statement of income may change due to changes in stripping ratios; Decommissioning, site restoration and environmental provisions may change where changes in estimated reserves affect expectations about the timing or cost of these activities; and
The carrying value of deferred tax assets/liabilities may change due to changes in estimates of the likely recovery of the tax benefits.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/38 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
2.
IKHTISAR (lanjutan)
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
PENTING
ab. Penggunaan estimasi (lanjutan) (ii) Biaya pengupasan tanah yang ditangguhkan
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
ab. Use of estimates (continued) (ii) Deferred stripping costs
Pengupasan lapisan tanah penutup terjadi selama tahap produksi tambang atau pit. Beberapa perusahaan pertambangan membebankan biaya pengupasan tanah pada saat terjadinya, sedangkan yang lain menunda biaya pengupasan tanah tersebut. Dalam operasi yang mengalami fluktuasi dalam rasio pengupasan dari tahun ke tahun sepanjang umur tambang, penundaan biaya pengupasan tanah mengurangi volatilitas dari biaya pengupasan tanah yang dibebankan pada suatu periode pelaporan. Perusahaan pertambangan yang membebankan biaya pengupasan tanah pada saat terjadinya akan melaporkan volatilitas yang lebih besar dalam hasil operasi mereka dari periode ke periode.
Stripping of waste materials takes place throughout the production stage of the mine or pit. Some mining companies expense their production stage stripping costs as incurred, while others defer such stripping costs. In operations that experience material fluctuations in the ratio of waste materials to contained minerals on a year to year basis over the life of the mine or pit, deferral of stripping costs reduces the volatility of the cost of stripping expensed in individual reporting period. Those mining companies that expense stripping costs as incurred will therefore report greater volatility in the results of their operations from period to period.
Umur tambang sangat tergantung pada rancangan masing-masing tambang dan oleh karena itu perubahan pada rancangan tersebut pada umumnya akan menghasilkan perubahan rasio pengupasan. Perubahan pada teknik atau parameter ekonomi lainnya yang berdampak pada cadangan juga akan berdampak pada taksiran umur tambang meskipun perubahan tersebut tidak mempengaruhi rancangan tambang. Perubahan umur tambang diterapkan secara prospektif.
The life of mine is a function of an individual mine’s pit design and therefore changes to that design will generally result in changes to the ratio. Changes in other technical or economic parameters that impact on reserves will also have an impact on the life of mine even if they do not affect the pit design. Changes to the life of mine are accounted for prospectively.
Penentuan Grup mengenai apakah beberapa tambang dianggap sebagai operasi terpisah atau terintegrasi tergantung pada kondisi spesifik setiap tambang dan analisa tersebut membutuhkan pertimbangan; diantara perusahaan-perusahaan tambang, penentuan atas terintegrasinya suatu tambang dapat berbeda dengan yang dilakukan Grup, bahkan jika terdapat faktafakta yang relatif sama. Jika penentuannya berbeda, maka hasil akuntansinya juga akan berbeda.
The Group’s determination of whether multiple pit mines are considered separate or integrated operations depends on each mine’s specific circumstances and the analysis requires judgment; among the mining companies, the determination that a mine is separate or integrated differently could vary, even if the fact pattern appears to be similar. To the extent the determination is different, the resulting accounting would also be different.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/39 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
2.
IKHTISAR (lanjutan)
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
PENTING
ab. Penggunaan estimasi (lanjutan) (iii) Biaya eksplorasi dan evaluasi Kebijakan akuntansi Grup untuk biaya eksplorasi dan evaluasi menimbulkan adanya beberapa biaya dikapitalisasi untuk sebuah area of interest yang dianggap dapat dipulihkan oleh eksploitasi di masa depan atau dijual atau di mana kegiatan tambang belum mencapai tahap tertentu yang memungkinkan dilakukan penilaian yang wajar atas keberadaan cadangan. Kebijakan ini mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi tertentu atas peristiwa dan keadaan di masa depan, khususnya apakah aktifitas penambangan dapat dilaksanakan secara ekonomis. Setiap estimasi dan asumsi tersebut dapat berubah seiring tersedianya informasi baru. Jika, setelah dilakukan kapitalisasi atas biaya berdasarkan kebijakan ini, suatu pertimbangan dibuat bahwa pemulihan biaya dianggap tidak dimungkinkan, biaya yang telah dikapitalisasi tersebut akan dibebankan ke dalam laporan laba-rugi komprehensif. (iv) Biaya pengembangan Kegiatan pengembangan dimulai setelah dilakukan pengesahan proyek oleh tingkat manajemen yang berwenang. Pertimbangan diterapkan oleh manajemen dalam menentukan kelayakan suatu proyek secara ekonomis. Dalam melakukan pertimbangan ini, manajemen perlu membuat estimasi dan asumsi tertentu yang serupa dengan kapitalisasi biaya eksplorasi dan evaluasi yang dijelaskan di atas. Setiap estimasi dan asumsi tersebut dapat berubah seiring tersedianya informasi baru. Jika, setelah memulai kegiatan pengembangan ada penilaian terjadi penurunan nilai aset dalam pengembangan, jumlah yang tersusutkan akan dihapus ke laporan laba-rugi komprehensif.
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
ab. Use of estimates (continued) (iii) Exploration and evaluation expenditures The Group’s accounting policy for exploration and evaluation expenditure results in certain items of expenditure being capitalised for an area of interest where it is considered likely to be recoverable by future exploitation or sale or where the activities have not reached a stage which permits a reasonable assessment of the existence of reserves. This policy requires management to make certain estimates and assumptions as to future events and circumstances, in particular whether an economically viable extraction operation can be established. Any such estimates and assumptions may change as new information becomes available. If, after having capitalised the expenditure under the policy a judgment is made that recovery of the expenditure is unlikely, the relevant capitalised amount will be written off to the statement of comprehensive income.
(iv) Development expenditure Development activities commence after project sanctioning by the appropriate level of management. Judgment is applied by management in determining when a project is economically viable. In exercising this judgment, management is required to make certain estimates and assumptions similar to those described above for capitalised exploration and evaluation expenditure. Any such estimates and assumptions may change as new information becomes available. If, after having commenced the development activity, a judgment is made that a development asset is impaired, the appropriate amount will be written off to the statement of comprehensive income.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/40 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
2.
IKHTISAR (lanjutan)
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
PENTING
ab. Penggunaan estimasi (lanjutan) (v) Penurunan nilai aset non-keuangan
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
ab. Use of estimates (continued) (v) Impairment of non-financial assets
Sesuai dengan kebijakan akuntansi Grup, setiap aset atau unit penghasil kas dievaluasi pada setiap periode pelaporan untuk menentukan ada tidaknya indikasi penurunan nilai aset. Jika terdapat indikasi tersebut, akan dilakukan estimasi atas nilai aset yang dapat dipulihkan dan kerugian akibat penurunan nilai akan diakui sebesar selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai yang dapat dipulihkan kembali dari aset tersebut. Jumlah nilai yang dapat dipulihkan kembali dari sebuah aset atau kelompok aset penghasil kas diukur berdasarkan nilai yang lebih tinggi antara nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakai aset.
In accordance with the Group’s accounting policy, each asset or cash generating unit is evaluated every reporting period to determine whether there are any indications of impairment. If any such indication exists, a formal estimate of recoverable amount is performed and an impairment loss recognised to the extent that carrying amount exceeds recoverable amount. The recoverable amount of an asset or cash generating group of assets is measured at the higher of fair value less costs to sell and value in use.
Aset yang memiliki masa manfaat yang tidak terbatas - misalnya goodwill atau aset tak berwujud belum siap untuk digunakan - tidak diamortisasi dan diuji tiap tahunnya untuk mengetahui apakah ada penurunan nilai. Jumlah unit penghasil kas yang dapat dipulihkan telah ditentukan berdasarkan perhitungan nilai kegunaannya.
Assets that have an indefinite useful life - for example, goodwill or intangible assets not ready to use - are not subject to amortisation and are tested annually for impairment. The recoverable amounts of cash generating units have been determined based on valuein-use calculations.
Penentuan nilai wajar dan nilai pakai aset memerlukan estimasi dan asumsi manajemen atas tingkat produksi dan volume penjualan yang diharapkan, harga komoditas (mempertimbangkan harga saat ini dan masa lalu, tren harga dan faktor-faktor terkait), cadangan (lihat ‘Estimasi cadangan' di atas), biaya operasi, biaya penutupan dan rehabilitasi tambang serta belanja modal di masa depan. Estimasi dan asumsi ini memiliki risiko dan ketidakpastian; sehingga terdapat kemungkinan perubahan situasi yang mengubah proyeksi, yang dapat mempengaruhi nilai aset yang terpulihkan. Dalam keadaan seperti itu, sebagian atau seluruh nilai tercatat aset mungkin akan mengalami penurunan nilai lebih lanjut atau terjadi pengurangan rugi penurunan nilai yang dampaknya akan dicatat dalam laporan laba rugi komprehensif.
The determination of fair value and value in use requires management to make estimates and assumptions about expected production and sales volumes, commodity prices (considering current and historical prices, price trends and related factors), reserves (see ‘Reserve estimates’ above), operating costs, closure and rehabilitation costs and future capital expenditure. These estimates and assumptions are subject to risk and uncertainty; hence there is a possibility that changes in circumstances will alter these projections, which may impact the recoverable amount of the assets. In such circumstances, some or all of the carrying value of the assets may be further impaired or the impairment charge reduced with the impact recorded in the statement of comprehensive income.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/41 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
2.
IKHTISAR (lanjutan)
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
PENTING
ab. Penggunaan estimasi (lanjutan) (vi) Penyisihan untuk penutupan dan rehabilitasi Kebijakan akuntansi Grup atas pengakuan penyisihan untuk penutupan dan rehabilitasi tambang membutuhkan estimasi dan asumsi yang signifikan seperti: persyaratan kerangka hukum dan peraturan yang relevan; besarnya kemungkinan kontaminasi serta waktu, luas dan biaya yang dibutuhkan untuk kegiatan penutupan dan rehabilitasi. Ketidakpastian ini dapat mengakibatkan perbedaan antara jumlah pengeluaran aktual di masa depan dari jumlah yang disisihkan pada saat ini. Penyisihan yang diakui pada setiap lokasi di tinjau secara berkala dan diperbarui berdasarkan fakta-fakta dan keadaan pada saat itu. (vii) Pajak penghasilan
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
ab. Use of estimates (continued) (vi) Provision for closure and rehabilitation The Group’s accounting policy for the recognition of closure and rehabilitation provisions requires significant estimates and assumptions such as: requirements of the relevant legal and regulatory framework; the magnitude of possible land disturbance and the timing, extent and costs of required closure and rehabilitation activity. These uncertainties may result in future actual expenditure differing from the amounts currently provided. The provision recognised for each site is periodically reviewed and updated based on the facts and circumstances available at the time.
(vii) Income taxes
Pertimbangan dan asumsi diperlukan dalam menentukan penyisihan modal dan pengurangan beban tertentu selama estimasi penyisihan pajak penghasilan untuk setiap perusahaan dalam Grup. Terdapat banyak transaksi dan perhitungan yang dapat menyebabkan ketidakpastian didalam penentuan kewajiban pajak. Apabila terdapat perbedaan perhitungan pajak dengan jumlah yang telah dicatat, perbedaan tersebut akan berdampak pada pajak penghasilan dan pajak tangguhan dalam periode penentuan pajak tersebut.
Judgment and assumptions are required in determining the capital allowances and deductibility of certain expenses during the estimation of the provision for income taxes for each company within the Group. There are many transactions and calculations for which the ultimate tax determination is uncertain during the ordinary course of business. Where the final tax outcome of these matters is different from the amounts that were initially recorded, such differences will impact the income tax and deferred income tax provisions in the period in which such determination is made.
Aset pajak tangguhan, termasuk yang timbul dari rugi fiskal yang dapat dikompensasikan, penyisihan modal, dan perbedaan temporer, diakui hanya apabila hal-hal tersebut diperhitungkan untuk dapat dipulihkan, dimana hal ini tergantung pada kecukupan pembentukan laba kena pajak di masa depan. Asumsi pembentukan laba kena pajak di masa depan bergantung pada estimasi manajemen untuk arus kas di masa depan. Hal ini tergantung pada estimasi produksi, volume penjualan barang atau jasa, harga komoditas, cadangan, biaya operasi, biaya penutupan dan rehabilitasi tambang, belanja modal, dividen dan transaksi manajemen lainnya di masa depan.
Deferred tax assets, including those arising from unrecouped tax losses, capital allowances and temporary differences, are recognised only where it is considered more likely than not that they will be recovered, which is dependent on the generation of sufficient future taxable profits. Assumptions about the generation of future taxable profits depend on management’s estimates of future cash flows. These depend on estimates of future production, sales volumes or sales of service, commodity prices, reserves, operating costs, closure and rehabilitation costs, capital expenditure, dividends and other capital management transactions.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/42 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
3.
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
KAS DAN SETARA KAS
3.
CASH AND CASH EQUIVALENTS
30 September/ September 2011 (Tidak diaudit/ Unaudited) Kas Rupiah
19,188
31 Desember/ December 2010 (Diaudit/ Audited)
11,702
Kas di bank Rupiah - PT Bank Internasional Indonesia Tbk. - PT Bank Danamon Indonesia Tbk. - Bank lainnya Jumlah rekening Rupiah
Cash on hand Rupiah
23,891
18,575
7,080 320
1,748 426
Cash in banks Rupiah PT Bank Internasional Indonesia Tbk. PT Bank Danamon Indonesia Tbk. Other banks -
31,291
20,749
Total Rupiah accounts
Dolar AS - PT Bank Internasional Indonesia Tbk.
344,294
272,894
- Standard Chartered Bank (“SCB”)
318,436
215,992
- PT Bank Danamon Indonesia Tbk.
137,580
432,848
6,719 1,434
4,412 728
US Dollars PT Bank Internasional Indonesia Tbk. Standard Chartered Bank (“SCB”) PT Bank Danamon Indonesia Tbk. PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia Other banks -
Jumlah rekening Dolar AS
808,463
926,874
Total US Dollar accounts
Jumlah kas di bank
839,754
947,623
Total cash in banks
- PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia - Bank lainnya
Deposito berjangka Dolar AS - PT Bank Internasional Indonesia Tbk. - SCB
406,035 -
332,337 153,022
Time deposits US Dollars PT Bank Internasional Indonesia Tbk. SCB -
Jumlah rekening Dolar AS
406,035
485,359
Total US Dollar accounts
Jumlah deposito berjangka -
406,035
485,359
Total time deposits -
Jumlah kas dan setara kas Tingkat bunga rata-rata per periode berjangka di atas adalah sebagai berikut:
Dolar AS
1,264,977 deposito
1,444,684 Total cash and cash equivalents
The above time deposits earned interest at average period rates as follows:
30 September/ September 2011 (Tidak diaudit/ Unaudited)
31 Desember/ December 2010 (Diaudit/ Audited)
1.25% - 1.50%
0.75%-2.50%
US Dollars
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/43 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
4.
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
PIUTANG USAHA
4.
TRADE RECEIVABLES
30 September/ September 2011 (Tidak diaudit/ Unaudited) Pihak ketiga: Dolar AS - Vitol Asia Pte. Ltd. - Taiwan Power Company - Bhatia International Pte. Ltd - Islands Group Limited - TNB Fuel Service Sdn Bhd - J. Aron & Co - Trafigura Pte. Ltd. - Coal and Oil Company L.L.C - Mitsui & Co. Ltd. - J.P. Morgan Ventures Energy Corporation
31 Desember/ December 2010 (Diaudit/ Audited)
151,361 126,028 110,245 80,188 78,360 48,389 33,815 -
59,730 74,176 49,708 32,593 20,592 80,770
-
57,641
- Korea East West Power, Co. Ltd.
-
50,529
- Phoenix Commodities Private, Ltd. - Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 30.000)
-
30,041
52,909
66,606
681,295
522,386
(1,842)
(1,842)
Dikurangi: - Penyisihan atas penurunan nilai Piutang usaha - pihak ketiga
Third parties: US Dollars Vitol Asia Pte. Ltd. Taiwan Power Company Bhatia International Pte. Ltd Islands Group Limited TNB Fuel Service Sdn Bhd J. Aron & Co Trafigura Pte. Ltd. Coal and Oil Company L.L.C Mitsui & Co. Ltd. J.P. Morgan Ventures Energy Corporation Korea East West Power, Co. Ltd. Phoenix Commodities. Private, Ltd. Others (each below Rp 30,000)
Less: Allowance for impairment -
679,453
520,544 Trade receivables - third parties
Pihak berelasi: Dolar AS - Enel Trade S.p.A. - PT Kaltim Supacoal (“KSC”)
69,061 15,945
122,012 5,588
Related parties: US Dollars Enel Trade S.p.A. PT Kaltim Supacoal (“KSC”) -
Piutang usaha - pihak berelasi, bersih
85,006
127,600
Trade receivables related parties, net
Persentase piutang usaha pihak berelasi, bersih terhadap jumlah aset
0.76%
Analisis umur piutang usaha berdasarkan tanggal faktur adalah sebagai berikut:
Aging analysis of trade receivables based on invoice date is as follows:
30 September/ September 2011 (Tidak diaudit/ Unaudited) Lancar Jatuh tempo 1 - 60 hari Jatuh tempo > 60 hari
Percentage of trade receivables related parties, net 1.52% to total assets
31 Desember/ December 2010 (Diaudit/ Audited)
687,106 46,683 30,670
598,306 17,274 32,564
764,459
648,144
Current Overdue 1 - 60 days Overdue > 60 days
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/44 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
4.
5.
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
PIUTANG USAHA (lanjutan)
4.
TRADE RECEIVABLES (continued)
Berdasarkan penelaahan atas status dari masingmasing akun piutang usaha, manajemen Grup berpendapat bahwa penyisihan atas penurunan nilai pada tanggal 30 September 2011 telah mencukupi untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul dari piutang usaha tersebut.
Based on the review of the status of the individual accounts receivable, the Group’s management is of the opinion that the allowance for impairment as at 30 September 2011 is adequate to cover possible losses from these trade receivables.
Pada tanggal 30 September 2011, penerimaan dari perjanjian pembelian dan penjualan batubara antara Perusahaan dengan Enel Trade S.p.A. telah dijaminkan sebagai jaminan untuk pinjaman Perusahaan (“Club Deal”) (lihat Catatan 16b).
As of 30 September 2011, the proceeds of coal sales under the coal sale and purchase agreements between the Company and Enel Trade S.p.A. have been pledged as collateral for the Company’s loan (the “Club Deal”) (refer to Note 16b).
Pada tanggal 30 September 2011, piutang Perusahaan dari TNB Fuel Service Sdn Bhd telah dijaminkan sebagai jaminan untuk fasilitas kredit dari PT ANZ Panin Bank (“ANZ”) (lihat Catatan 27l).
As of 30 September 2011, the Company’s receivables from TNB Fuel Service Sdn Bhd have been pledged as collateral for the credit facility from PT ANZ Panin Bank (“ANZ”) (refer to Note 27l).
Lihat Catatan 26 untuk rincian transaksi dengan pihak berelasi.
Refer to Note 26 for details of related party transactions.
PIUTANG LAIN-LAIN
5.
OTHER RECEIVABLES
30 September/ September 2011 (Tidak diaudit/ Unaudited) Pihak ketiga: - Favor Sum Investments Ltd. - Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 5.000)
Pihak berelasi: - KSC - Pemegang saham Perusahaan dan entitas terkait - Karyawan - PT Bunga Permata Sari -
PT Aneka Samudera Lintas (“ASL”) PT Lian Beng Energy
Jumlah piutang lain-lain - pihak berelasi, bersih Persentase piutang lain-lain pihak berelasi, bersih terhadap jumlah aset
31 Desember/ December 2010 (Diaudit/ Audited)
8,823
12,622
Third parties: Favor Sum Investments Ltd. -
21,505
26,249
Others (each below Rp 5,000) -
30,328
38,871
95,099
73,342
2,780 1,740 119
2,009 373 119
32 -
412
Related parties: KSC Shareholders of the Company and their related entities Employees PT Bunga Permata Sari PT Aneka Samudera Lintas (“ASL”) PT Lian Beng Energy -
99,770
76,255
Other receivables - related parties, net
0.91%
Percentage of other receivables - related parties, net to total assets
0.90%
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/45 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
5.
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
PIUTANG LAIN-LAIN (lanjutan)
5.
Piutang lain-lain terutama terdiri atas pendapatan bunga pinjaman dan transaksi yang ditagih kembali (back charges).
Other receivables mainly consist of receivables from interest income from loans and back charges.
Berdasarkan penelaahan atas status dari masingmasing akun piutang lain-lain pada tanggal laporan posisi keuangan, manajemen Grup berpendapat bahwa seluruh piutang lain-lain dapat ditagih secara penuh sehingga tidak diperlukan penyisihan penurunan nilai.
Based on the review of the status of the individual other receivable accounts at the statements of financial position date, the Group’s management is of the opinion that these other receivables will be collected in full and therefore an allowance for impairment is not considered necessary. Refer to Note 26 for details of related party transactions.
Lihat Catatan 26 untuk rincian transaksi dengan pihak berelasi.
6.
OTHER RECEIVABLES (continued)
PERSEDIAAN
6.
INVENTORIES
30 September/ September 2011 (Tidak diaudit/ Unaudited) Batubara Suku cadang dan material Bahan bakar
31 Desember/ December 2010 (Diaudit/ Audited)
1,146,592 106,195 36,755
523,323 90,331 10,557
Coal Spare parts and materials Fuel
(2,614)
(2,664)
Less: Allowance for obsolete inventories
Dikurangi: Penyisihan persediaan usang
1,286,928 Mutasi penyisihan persediaan usang adalah sebagai berikut:
621,547
Movement in allowance for obsolete inventory was as follows:
30 September/ September 2011 (Tidak diaudit/ Unaudited)
31 Desember/ December 2010 (Diaudit/ Audited)
Saldo awal Perubahan selama periode berjalan
2,664 (50)
2,785 (121)
Saldo akhir
2,614
2,664
Beginning balance Movement during the period Ending balance
Manajemen Grup berpendapat bahwa penyisihan persediaan usang telah mencukupi untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul dari persediaan usang tersebut.
The Group’s management believes that the allowance for obsolete inventory is adequate to cover possible losses from obsolete inventories.
Pada tanggal 30 September 2011, persediaan tidak diasuransikan.
As at 30 September 2011, the inventories were not covered by insurance.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/46 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus) 7.
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
KAS YANG DIBATASI PENGGUNAANNYA
7.
RESTRICTED CASH
30 September/ September 2011 (Tidak diaudit/ Unaudited) Dolar AS - SCB - ANZ
8.
31 Desember/ December 2010 (Diaudit/ Audited)
91,927 3,529
99,332 3,596
95,456
102,928
US Dollars SCB ANZ -
Saldo kas yang dibatasi penggunaannya pada SCB, cabang Singapura sebesar AS$10.418.989 (2010: AS$11.047.938 merupakan cadangan kas Perusahaan yang digunakan untuk pembayaran bunga dan pokok pinjaman Club Deal (lihat Catatan 16b).
Restricted cash at SCB, Singapore branch of US$10,418,989 (2010: US$11,047,938) represents the Company’s reserved bank accounts used for the payment of interest and principal under the Club Deal (refer to Note 16b).
Saldo kas yang dibatasi penggunaannya pada ANZ sebesar AS$400.000 (2010: AS$400.000) merupakan deposito Perusahaan yang digunakan sebagai jaminan untuk fasilitas bank garansi (lihat Catatan 27l).
Restricted cash at ANZ of US$400,000 (2010: US$400,000) represents the Company’s time deposits used to secure the bank guarantee facility (refer to Note 27l).
PERPAJAKAN a.
Pajak dibayar dimuka
8.
TAXATION a.
30 September/ September 2011 (Tidak diaudit/ Unaudited) Perusahaan Pajak Pertambahan Nilai Kelebihan pembayaran pajak penghasilan - 2011 - 2010 - 2009 - 2008
Prepaid taxes 31 Desember/ December 2010 (Diaudit/ Audited) The Company Value Added Tax Overpayment of corporate income tax 2011 2010 2009 2008 -
67,870
68,675
19,057 33,379 88,897
33,379 63,323 88,897
1,178,018
835,044
5,389 3,440 1,651 898 161,174 53,204 141 4,768
3,849 32,278 5,073 163,285 54,360 157 5,080
Subsidiaries Value Added Tax Overpayment of corporate income tax 2011 2010 2009 2008 2007 2006 2005 2003 -
Bagian jangka pendek
1,617,886 13,236
1,353,400 10,985
Current portion
Bagian jangka panjang
1,604,650
1,342,415
Non-current portion
Anak perusahaan Pajak Pertambahan Nilai Kelebihan pembayaran pajak penghasilan - 2011 - 2010 - 2009 - 2008 - 2007 - 2006 - 2005 - 2003
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/47 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
8.
PERPAJAKAN (lanjutan) b.
Hutang pajak
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
8.
TAXATION (continued) b. Taxes payable
30 September/ September 2011 (Tidak diaudit/ Unaudited) Perusahaan Pajak Penghasilan Pajak Penghasilan Pajak Penghasilan Pajak Penghasilan Pajak Penghasilan
- pasal 23 - pasal 21 - pasal 4(2) - pasal 26 - pasal 15
Anak perusahaan Pajak Pertambahan Nilai Pajak Penghasilan - pasal 29 Pajak Penghasilan - pasal 23 Pajak Penghasilan - pasal 21 Pajak Penghasilan - pasal 4(2) Pajak Penghasilan - pasal 26 Pajak Penghasilan - pasal 15 Hutang pajak lainnya
c.
Beban pajak penghasilan
374 34 2,068 965
86 1,425 9 486 806
3,441
2,812
161,280 84,095 12,025 3,143 2,864 1,334 2,516
107,734 82,649 22,103 2,882 3,990 51 1,735 4,601
267,257
225,745
270,698
228,557
c. 30 September/ September 2011 (Tidak diaudit/ Unaudited)
Perusahaan - Kini - Tangguhan
Anak perusahaan - Kini - Tangguhan
Konsolidasian - Kini - Tangguhan
31 Desember/ December 2010 (Diaudit/ Audited) The Company Income tax - article 23 Income tax - article 21 Income tax - article 4(2) Income tax - article 26 Income tax - article 15
Subsidiaries Value Added Tax Income tax - article 29 Income tax - article 23 Income tax - article 21 Income tax - article 4(2) Income tax - article 26 Income tax - article 15 Other tax payable
Income tax expense 30 September/ September 2010 (Tidak diaudit/ Unaudited)
53,507
(52,921)
53,507
(52,921)
232,740 218,370
165,478 63,762
451,110
229,240
232,740 271,877
165,478 10,841
504,617
176,319
The Company Current Deferred -
Subsidiaries Current Deferred -
Consolidated Current Deferred -
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/48 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
8.
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
PERPAJAKAN (lanjutan) c.
8.
Beban pajak penghasilan (lanjutan)
TAXATION (continued) c.
The calculation of current corporate income tax expense is as follows:
Perhitungan beban pajak penghasilan kini adalah sebagai berikut: 30 September/ September 2011 (Tidak diaudit/ Unaudited) Laba sebelum pajak penghasilan konsolidasian
Income tax expense (continued)
30 September/ September 2010 (Tidak diaudit/ Unaudited)
1,868,411
692,217
Consolidated profit before income tax
Ditambah/(dikurangi): Eliminasi konsolidasian Laba sebelum pajak penghasilan - anak perusahaan
1,521,742
242,310
(1,980,018)
(835,140)
Add/(deduct): Consolidation eliminations Profit before income tax subsidiaries
Laba sebelum pajak penghasilan - Perusahaan
1,410,135
99,387
Profit before income tax the Company
62,418
11,225 17,808 1,899 -
Temporary differences: Depreciation Loss on derivative transaction Deferred expense Provision for employee benefits
Beda temporer: Penyusutan Rugi atas transaksi derivatif Biaya tangguhan Penyisihan imbalan kerja karyawan Beda tetap: Ekuitas atas laba bersih anak perusahaan dan perusahaan asosiasi Pendapatan bunga yang dikenakan pajak final Beban yang tidak dapat dikurangkan untuk keperluan pajak
7,333 (159)
Permanent differences:
(1,190,059) (6,065)
967
18 (1,126,514)
Taksiran laba/(rugi) fiskal
(322,640)
283,621
-
Equity in net profits of subsidiaries and associate Interest income subject to final tax Non-deductible expenses
(290,741) (191,354)
Estimated fiscal income/(loss)
Akumulasi rugi fiskal yang dapat dibawa ke masa depan pada awal periode
(856,521)
Accumulated fiscal losses carried (583,276)forward at the beginning of the period
Akumulasi rugi fiskal yang dapat dibawa ke masa depan pada akhir periode
(572,900)
(774,630)
Accumulated fiscal losses carried forward at the end of the period
Beban pajak penghasilan badan kini dihitung dengan tarif pajak 25% - Perusahaan Beban pajak penghasilan badan kini anak perusahaan
-
-
(232,740)
(165,478)
Current corporate income tax expense at 25% - the Company Current corporate income tax expense - subsidiaries
Beban pajak penghasilan badan kini konsolidasian
(232,740)
(165,478)
Consolidated current corporate income tax expense
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/49 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
8.
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
PERPAJAKAN (lanjutan) c.
8.
Beban pajak penghasilan (lanjutan)
TAXATION (continued) c.
Income tax expense (continued)
Perhitungan pajak penghasilan kini dilakukan berdasarkan estimasi penghasilan kena pajak. Nilai tersebut mungkin disesuaikan ketika SPT Tahunan disampaikan ke Direktorat Jenderal Pajak (“DJP”).
Current income tax computations are based on estimated taxable income. The amounts may be adjusted when annual tax returns are filed to the Directorate General of Tax (“DGT”).
Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan dengan jumlah teoritis beban pajak penghasilan yang dihitung berdasarkan laba sebelum pajak penghasilan Perusahaan adalah sebagai berikut:
The reconciliation between income tax expense and the theoretical tax amount on the Company’s profit before income tax is as follows:
30 September/ September 2011 (Tidak diaudit/ Unaudited) Laba sebelum pajak penghasilan konsolidasian
30 September/ September 2010 (Tidak diaudit/ Unaudited)
1,868,411
692,217
Consolidated profit before income tax
Ditambah/(dikurangi): Eliminasi konsolidasian Laba sebelum pajak penghasilan - anak perusahaan
1,521,742
242,310
(1,980,018)
(835,140)
Laba sebelum pajak penghasilan - Perusahaan
1,410,135
99,387
Profit before income tax the Company
352,534
24,847
Income tax at 25%
(297,515)
(80,660)
Pajak penghasilan dihitung dengan tarif pajak 25% Ekuitas atas laba bersih anak perusahaan dan perusahaan asosiasi Pendapatan bunga yang dikenakan pajak final Penyesuaian tahun sebelumnya Beban yang tidak dapat dikurangkan untuk keperluan pajak Beban/(manfaat) pajak penghasilan - Perusahaan
Add/(deduct): Consolidation eliminations Profit before income tax subsidiaries
(1,516) -
242 2,650
Equity in net profits of subsidiaries and associate Interest income subject to final tax Prior year adjustment
4
-
Non-deductible expenses Income tax loss/(benefit) the Company -
53,507
(52,921)
Beban pajak penghasilan - anak perusahaan
451,110
229,240
Income tax expense subsidiaries -
Beban pajak penghasilan konsolidasian
504,617
176,319
Consolidated corporate income tax expense
Grup telah mengakumulasi kerugian fiskal yang dapat dipakai sebagai pengurang penghasilan kena pajak di masa mendatang selama lima sampai delapan tahun sebagaimana ditetapkan dalam PKP2B masing-masing perusahaan atau peraturan pajak yang berlaku.
The Group has accumulated corporate income tax losses which are available to be carried forward and offset against future taxable income for periods of five to eight years as specified in each company’s CCoW or applicable tax regulations.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/50 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
8.
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
PERPAJAKAN (lanjutan) c.
8.
Beban pajak penghasilan (lanjutan)
TAXATION (continued) c.
Income tax expense (continued) Tax losses carried-forward which can be offset against future taxable income were incurred in the following fiscal periods:
Rugi fiskal yang dapat dikompensasikan dengan penghasilan kena pajak dimasa mendatang terjadi di periode pajak berikut:
Jumlah/Amount Perusahaan 31 Desember 2008 31 Desember 2009 31 Desember 2010
The Company 31 December 2008 31 December 2009 31 December 2010
149,040 150,615 273,245 572,900
d.
Anak perusahaan 31 Desember 2004 31 Desember 2006 31 Desember 2007 31 Desember 2008 31 Desember 2009 31 Desember 2010 30 September 2011
92,712 8,638 415 101,094 191,145 189,126 9,669
Subsidiaries 31 December 2004 31 December 2006 31 December 2007 31 December 2008 31 December 2009 31 December 2010 30 September 2011
Rugi fiskal konsolidasian
592,799
Consolidated tax losses
Aset pajak tangguhan, bersih
d. Deferred tax assets, net 30 September/ September 2011 (Tidak diaudit/ Unaudited)
Perusahaan Rugi fiskal yang dibawa ke masa depan Perbedaan nilai buku aset tetap komersial dan fiskal Penyisihan atas penurunan nilai Penyisihan imbalan kerja karyawan Beban pengangkutan ditangguhkan Beban keuangan yang ditangguhkan Biaya fasilitas ditangguhkan
143,225
18,709 460 255 (1,543) (260)
31 Desember/ December 2010 (Diaudit/ Audited)
214,129
3,106 460 295 (3,919) 282 -
The Company Tax losses carried-forward Difference between commercial and tax net book value of fixed assets Allowance for impairment Provision for employee benefits Deferred barging expenses Deferred finance cost Deferred facility fee
Aset pajak tangguhan, bersih
160,846
214,353
Deferred tax assets, net
Aset pajak tangguhan pada awal periode
214,353
146,450
Deferred tax assets at the beginning of the period
(Dicatat)/dikreditkan pada laporan laba rugi komprehensif interim konsolidasian
(53,507)
Aset pajak tangguhan pada akhir periode
160,846
(Charged)/credited to consolidated interim statement of 67,903 comprehensive income
214,353
Deferred tax assets at the end of the period
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/51 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
8.
PERPAJAKAN (lanjutan) d.
Aset pajak tangguhan, bersih (lanjutan)
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
8.
TAXATION (continued) d. Deferred tax assets, net (continued)
30 September/ September 2011 (Tidak diaudit/ Unaudited) Anak perusahaan Rugi fiskal yang dibawa ke masa depan Perbedaan nilai buku aset tetap komersial dan fiskal Penyisihan imbalan kerja karyawan Penyisihan persediaan usang Biaya eksplorasi dan pengembangan yang ditangguhkan Biaya pengupasan tanah yang ditangguhkan Biaya mobilisasi yang ditangguhkan Sewa pembiayaan Biaya pengangkutan yang ditangguhkan Penyisihan untuk pembongkaran, pemindahan, reklamasi, dan restorasi
Aset pajak tangguhan pada awal periode (Dicatat)/dikreditkan pada laporan laba rugi konsolidasian Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan Aset pajak tangguhan pada akhir periode Transaksi dalam Grup Laba yang belum direalisasikan dari transaksi dalam Grup Aset pajak tangguhan pada awal periode Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan (Dicatat)/dikreditkan pada laporan laba rugi komprehensif interim konsolidasian Aset pajak tangguhan pada akhir periode
31 Desember/ December 2010 (Diaudit/ Audited)
22,013
63,827
58,408 3,459 654
61,654 3,267 666
40,106 (7,114) (2) (2,836)
(15,697) 44,477 (8,850) (3,896)
771
1,498
115,459
146,946
146,946
156,630
Subsidiaries Tax losses carried-forward Difference between commercial and tax net book value of fixed assets Provision for employee benefits Allowance for obsolete inventory Deferred exploration and development expenditures Deferred stripping costs Deferred mobilisation costs Finance lease Deferred barging expenses Provision for decommissioning, demobilisation, reclamation and restoration
(18,608)
Deferred tax assets at the beginning of the period (Charged)/credited to consolidated 35,184 statement of income Exchange difference due to (44,868) financial statements translation
115,459
146,946
Deferred tax assets at the end of the period
43,871
46,888
Transactions within the Group Unrealised profits from transactions within the Group
46,888
32,998
(12,879)
2
(3,019)
43,871
Deferred tax assets at the beginning of the period Exchange difference due to 8,579 financial statements translation (Charged)/credited to consolidated interim statement of 5,311 comprehensive income
46,888
Deferred tax assets at the end of the period
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/52 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
8.
PERPAJAKAN (lanjutan) d.
Aset pajak tangguhan, bersih (lanjutan)
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
8.
TAXATION (continued) d. Deferred tax assets, net (continued)
30 September/ September 2011 (Tidak diaudit/ Unaudited) Konsolidasian Rugi fiskal yang dibawa ke masa depan Perbedaan nilai buku aset tetap komersial dan fiskal Penyisihan imbalan kerja karyawan Penyisihan persediaan usang Biaya eksplorasi dan pengembangan yang ditangguhkan Biaya pengupasan tanah yang ditangguhkan Biaya mobilisasi yang ditangguhkan Penyisihan untuk pembongkaran, pemindahan, reklamasi dan restorasi Sewa pembiayaan Biaya pengangkutan yang ditangguhkan Beban keuangan yang ditangguhkan Penyisihan atas penurunan nilai Penyisihan biaya fasilitas Laba yang belum direalisasikan dari transaksi dalam Grup
Aset pajak tangguhan pada awal periode (Dicatat)/dikreditkan pada laporan laba rugi komprehensif interim konsolidasian Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan Aset pajak tangguhan pada akhir periode
31 Desember/ December 2010 (Diaudit/ Audited)
165,238
277,956
77,117 3,714 654
64,760 3,562 666
-
(15,697)
40,106 (7,114)
44,477 (8,850)
771 (2) (4,379) 460 (260)
1,498 (7,815) 282 460 -
43,871
46,888
320,176
408,187
408,187
336,078
Consolidated Tax losses carried-forward Difference between commercial and tax net book value of fixed assets Provision for employee benefits Allowance for obsolete inventory Deferred exploration and development expenditures Deferred stripping costs Deferred mobilisation costs Provision for decommissioning, demobilisation, reclamation and restoration Finance leases Deferred barging expenses Deferred finance cost Allowance for impairment Deferred facility fee Unrealised profit from transactions within the Group
(18,606)
Deferred tax assets at the beginning of the period (Charged)/credited to consolidated interim statement of 108,398 comprehensive income Exchange difference due to (36,289) financial statements translation
320,176
408,187
(69,405)
Deferred tax assets at the end of the period
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/53 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
8.
PERPAJAKAN (lanjutan) e.
Liabilitas pajak tangguhan, bersih
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
8.
TAXATION (continued) e.
30 September/ September 2011 (Tidak diaudit/ Unaudited) Anak perusahaan Rugi fiskal yang dibawa ke masa depan Perbedaan nilai buku aset tetap komersial dan fiskal Penyisihan imbalan kerja karyawan Biaya eksplorasi dan pengembangan yang ditangguhkan Biaya pengupasan tanah yang ditangguhkan Sewa pembiayaan Penyisihan untuk pembongkaran, pemindahan, reklamasi, dan restorasi Biaya pengangkutan yang ditangguhkan
Liabilitas pajak tangguhan pada awal periode Dicatat pada laporan laba rugi komprehensif interim konsolidasian Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan Liabilitas pajak tangguhan pada akhir periode Konsolidasian Rugi fiskal yang dibawa ke masa depan Perbedaan nilai buku aset tetap komersial dan fiskal Penyisihan imbalan kerja karyawan Biaya eksplorasi dan pengembangan yang ditangguhkan Biaya pengupasan tanah yang ditangguhkan Sewa pembiayaan Penyisihan untuk pembongkaran, pemindahan, reklamasi, dan restorasi Biaya pengangkutan yang ditangguhkan
Deferred tax liabilities, net 31 Desember/ December 2010 (Diaudit/ Audited)
89,931
182,475
10,432 2,535
5,275 1,254
(47,522)
(36,145)
(385,876) (147)
(304,050) (1,119)
1,886 (9,784)
1,169 (867)
(338,545)
(152,008)
(152,008)
(202,472) 15,935
Subsidiaries Tax losses carried-forward Difference between commercial and tax net book value of fixed assets Provision for employee benefits Deferred exploration and development expenditures Deferred stripping costs Finance leases Provision for decommissioning, demobilisation, reclamation and restoration Deferred barging expenses
Deferred tax liabilities at the beginning of the period Charged to consolidated interim statement of (158,731) comprehensive income Exchange difference due to 29,750 financial statements translation (23,027)
(338,545)
(152,008)
89,931
182,475
10,432 2,535
5,275 1,254
(47,522)
(36,145)
(385,876) (147)
(304,050) (1,119)
1,886 (9,784)
1,169 (867)
(338,545)
(152,008)
Deferred tax liabilities at the end of the period Consolidated Tax losses carried-forward Difference between commercial and tax net book value of fixed assets Provision for employee benefits Deferred exploration and development expenditures Deferred stripping costs Finance leases Provision for decommissioning, demobilisation, reclamation and restoration Deferred barging expenses
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/54 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
8.
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
PERPAJAKAN (lanjutan) e.
8.
Liabilitas pajak tangguhan, bersih (lanjutan)
TAXATION (continued) e.
30 September/ September 2011 (Tidak diaudit/ Unaudited) Liabilitas pajak tangguhan pada awal periode Dicatat pada laporan laba rugi komprehensif interim konsolidasian Selisih kurs karena penjabaran Laporan keuangan
Perusahaan/ Company Perusahaan/ The Company
Deferred tax liabilities at the beginning of the period Charged to consolidated interim statement of (158,731) comprehensive income Exchange difference due to 29,750 financial statements translation (23,027)
(202,472) 15,935
(338,545)
Audit pajak
f. Tanggal penerbitan Surat Ketetapan/ Decision letter issuance date
31 Desember/ December 2010 (Diaudit/ Audited)
(152,008)
Liabilitas pajak tangguhan pada akhir periode f.
Deferred tax liabilities, net (continued)
Tahun pajak/ Fiscal year
Jenis pajak/ Type of taxes
(152,008)
Deferred tax liabilities at the end of the period
Tax audits Kurang/(lebih) bayar atau rugi fiskal (nilai penuh)/ Underpayment/ (overpayment) or fiscal loss (full amount)
Keberatan/banding yang diajukan oleh Grup (nilai penuh)/ Objection/appeal according to the Group (full amount) Nihil/Nil
Status pada tanggal laporan ini/ Status as at the date of the report
5 Agustus/ August 2011
2008
Pajak penghasilan (“PPh”) pasal 26/ Income tax article 26, dan/and PPN/ VAT
Kurang bayar sebesar/ Underpayment of Rp 15,237,584,578
Dalam proses banding/ In appeal process
5 Agustus/ August 2011
2008
PPh Badan/ Corporate income tax
Laba fiskal sebesar/ Rugi fiskal sebesar/ Taxable income of Fiscal loss of Rp 296,102,916,373 Rp.149,059,727,331
Dalam proses banding/ In appeal process
IP
28 April/April 2011
2008
PPN/VAT
Kurang bayar sebesar/ Underpayment of Rp 27,563,098,987
Lebih bayar sebesar/ Overpayment of Rp 12,915,771,819
Dalam proses banding/ In appeal process
TSA
11 Februari/ February 2009
2006
Restitusi PPN/ VAT restitution
Nihil/Nil
Restitusi PPN sebesar/ VAT restitution of Rp 5,293,850,210
Dalam proses banding/ In appeal process
1 Juni/June 2011
2009
PPN/VAT
Kurang bayar sebesar/ Underpayment of Rp 31,190,059,653
Nihil/Nil
Dalam proses keberatan/ In objection process
5 Mei/May 2011
2009
Restitusi PPN/ VAT restitution
Kurang bayar sebesar/ Underpayment of Rp 39,597,547,312
Restitusi PPN sebesar/ VAT restitution of Rp 46,037,950,497
Dalam proses keberatan/ In objection process
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/55 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus) 8.
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
PERPAJAKAN (lanjutan) f.
8.
TAXATION (continued)
Audit pajak (lanjutan)
Perusahaan/ Company PIK
GBP
FKP
WBM
f. Tanggal penerbitan Surat Ketetapan/ Decision letter issuance date
Tahun pajak/ Fiscal year
Jenis pajak/ Type of taxes
Tax audits (continued) Kurang/(lebih) bayar atau rugi fiskal (nilai penuh)/ Underpayment/ (overpayment) or fiscal loss (full amount)
Keberatan/banding yang diajukan oleh Grup (nilai penuh)/ Objection/appeal according to the Group (full amount)
Status pada tanggal laporan ini/ Status as at the date of the report
6 Juni/June 2011
2008
PPN/VAT
Kurang bayar Lebih bayar PPN sebesar/ sebesar/VAT Underpayment of overpayment Rp 123,192,388,274 Rp 61,147,788,715
Dalam proses banding/ In appeal process
28 Desember/ December 2010
2009
PPN/VAT
Lebih bayar sebesar/ Overpayment of Rp 51,220,270,012
Restitusi PPN sebesar/ VAT restitution of Rp 71,123,233,261
Dalam proses keberatan/ In objection process
28 April/April 2011
2009
PPh Badan/ Corporate income tax
Laba fiskal sebesar/ Taxable income of US$10,140,172
Laba fiskal sebesar/ Taxable income of US$7,967,196
Dalam proses keberatan/ In objection process
28 April/April 2011
2009
PPN/VAT
Kurang bayar Lebih bayar sebesar/ sebesar/ Underpayment of Overpayment of Rp 139,369,207,948 Rp 34,591,649,602
Dalam proses keberatan/ In objection process
3 September/ September 2009
2006
PPh Badan/ Corporate income tax
Laba fiskal sebesar/ Laba fiskal sebesar/ Taxable income of Taxable income of Rp 348,709,138,487 Rp 52,796,541,616
Dalam proses banding/ In appeal process
30 Juli/July 2010
2007
PPh Badan/ Corporate income tax
Laba fiskal sebesar/ Rugi fiskal sebesar/ Taxable income of Taxable income of Rp 393,604,375,220 Rp 33,963,752,223
Dalam proses banding/ In appeal process
9 Februari/ February 2009
2007
Restitusi PPN/ VAT restitution
Kurang bayar sebesar/ Underpayment of Rp 5,231,366,072
Restitusi PPN sebesar/ VAT restitution of Rp 8,353,531,735
Dalam proses banding/ In appeal process
14 Juli/ July 2009
2007
PPh pasal 23/ Income tax article 23 dan/ and PPN/VAT
Kurang bayar sebesar/ Underpayment of Rp 11,080,070,277
Lebih bayar sebesar/ Overpayment of Rp 5,448,695,773
Dalam proses banding/ In appeal process
14 Juli/ July 2009
2007
PPh Badan/ Corporate income tax
Rugi fiskal sebesar/ Fiscal loss of Rp 7,768,681,531
Rugi fiskal sebesar/ Fiscal loss of Rp 40,346,656,006
Dalam proses banding/ In appeal process
31 Maret/ March 2011
2008
PPN/VAT
Kurang bayar sebesar/ Underpayment of Rp 21,772,035,541
Nihil/Nil
Dalam proses banding/ In appeal process
1Juni/ June 2011
2009
PPN/VAT
Kurang bayar sebesar/ Underpayment of Rp 34,869,634,398
Nihil/Nil
Dalam proses keberatan/ In objection process
1Juni/ June 2011
2009
PPh Badan/ Corporate Income tax
Laba fiskal sebesar/ Taxable income of US$ 390,371
Laba fiskal sebesar/ Taxable income of US$ 811,823
Dalam proses keberatan/ In objection process
9 Februari/ February 2009
2007
Restitusi PPN/ VAT restitution
Nihil/Nil
Restitusi PPN sebesar/ VAT restitution of Rp 7,573,839,893
Dalam proses banding/ In appeal process
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/56 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
8.
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
PERPAJAKAN (lanjutan) f.
Audit pajak (lanjutan)
Perusahaan/ Company WBM
g.
8.
TAXATION (continued) f.
Tanggal penerbitan Surat Ketetapan/ Decision letter issuance date
Tahun pajak/ Fiscal year
Tax audits (continued)
Jenis pajak/ Type of taxes
Kurang/(lebih) bayar atau rugi fiskal (nilai penuh)/ Underpayment/ (overpayment) or fiscal loss (full amount)
Keberatan/banding yang diajukan oleh Grup (nilai penuh)/ Objection/appeal according to the Group (full amount)
29 Juli/ July 2010
2007
PPh Badan/ Corporate Income tax
Laba fiskal sebesar/ Taxable income of Rp 23,382,978,864
27 Juli/ July 2011
2008
PPh Badan/ Corporate income tax
Laba fiskal sebesar/ Laba fiskal sebesar/ Taxable income of Taxable income of Rp 303,693,888,054 Rp 405,663,761,777
27 Juli/ July 2011
2008
PPh pasal 21,23, Kurang bayar Nihil/Nil 26/Income tax sebesar/ article21, 23, 26 Underpayment of dan/and PPN/VAT Rp 130,218,629,862
Dalam proses banding/ In appeal process
28 April/ April 2011
2009
PPh Badan/ Corporate income tax
Dalam proses keberatan/ In objection process
28 April/ April 2011
2009
PPh pasal 4 (2), Kurang bayar Nihil/Nil 21,23,26,PPN JLN/ sebesar/ article 4(2),21,23, Underpayment of 26, VAT Overseas Rp 150,383,272,244 dan/and PPN/VAT
Dalam proses keberatan/ In objection process
29 Desember/ December 2010
2009
Restitusi PPN/ VAT restitution
Dalam proses keberatan/ In objection process
Administrasi Berdasarkan Undang-Undang Perpajakan yang berlaku di Indonesia, Perusahaan dan anak perusahaan yang berada di dalam Grup menghitung, menetapkan dan membayar sendiri besarnya jumlah pajak yang terhutang. DJP dapat menetapkan atau mengubah liabilitas pajak dalam batas waktu sepuluh tahun sejak saat terhutangnya pajak, atau akhir tahun 2013, mana yang lebih awal. Ketentuan baru yang diberlakukan terhadap tahun pajak 2008 dan tahun-tahun selanjutnya menentukan bahwa DJP dapat menetapkan dan mengubah liabilitas pajak tersebut dalam batas waktu lima tahun sejak saat terhutangnya pajak.
Rugi fiskal sebesar/ Fiscal loss of US$ 9,001,425
g.
Kurang bayar sebesar/ Underpayment of Rp 24,127,607,894
Laba fiskal sebesar/ Taxable income of Rp 54,195,030,183
Status pada tanggal laporan ini/ Status as at the date of the report
Laba fiskal sebesar/ Taxable income of US$10,359,994
Restitusi PPN sebesar/VAT restitution of Rp 167,256,602,690
Dalam proses banding/ In appeal Dalam proses banding/ In appeal process
Administration Under the taxation laws of Indonesia, the Company and the companies within the Group submit tax returns on the basis of self assessment. The DGT may assess or amend taxes within ten years of the time the tax becomes due, or until the end of 2013, whichever is earlier. There are new rules applicable to fiscal year 2008 and subsequent years stipulating that the DGT may assess or amend taxes within five years of the time the tax becomes due.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/57 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
9.
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
INVESTASI PADA PERUSAHAAN ASOSIASI
KSC
KSC
9.
INVESTMENT IN ASSOCIATE
Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership
Nilai tercatat 31 Desember 2010/ Carrying value 31 December 2010
Bagian rugi perusahaan asosiasi/Share of associate’s loss
Nilai tercatat 30 September 2011/ Carrying value 30 September 2011
49%
(118,726)
(142,482)
(261,208)
Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership
Nilai tercatat 31 Desember 2009/ Carrying value 31 December 2009
Bagian rugi perusahaan asosiasi/Share of associate’s loss
Nilai tercatat 31 Desember 2010/ Carrying value 31 December 2010
49%
(1,480)
(117,246)
(118,726)
Investasi pada perusahaan asosiasi mencerminkan 49% kepemilikan saham Grup di KSC, perusahaan yang bergerak dalam pengoperasian fasilitas coal upgrading. Pemilik 51% saham KSC adalah BCBC Singapore Pte. Ltd., anak perusahaan dari White Energy Company Ltd., sebuah perusahaan publik di Australia.
Investment in associate represents the Group’s 49% interest in KSC, an entity involved in operating a coal upgrading facility. The 51% shareholder of KSC is BCBC Singapore Pte. Ltd., a wholly owned subsidiary of White Energy Company Ltd., a company regulated in Australia.
Grup mengakui bagian rugi bersih KSC karena Grup telah mengkonfirmasi pemberian dukungan operasional kepada KSC.
The Group has recognised for its share of the net losses of KSC, as the Group has confirmed its intention to support the operations of KSC.
10. ASET TETAP
10. FIXED ASSETS 30 September/September 2011 (Tidak diaudit/Unaudited) Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan/ Exchange difference due to Saldo awal/ financial Saldo akhir/ Beginning Penambahan/ Pengurangan/ Transfer/ statement Ending balance Additions Disposa ls Transfers translation balance
Biaya perolehan Tanah Bangunan dan fasilitas pelabuhan Alat pengangkutan Peralatan dan perlengkapan kantor Mesin dan peralatan Peralatan lain
28,281
-
-
-
258
28,539
1,387,174 537,664
4,651 17,578
-
229,517 314,601
(4,106) (5,237)
1,617,236 864,606
48,312
3,945
-
-
(543)
51,714
1,217,283 6,873
85,426 -
-
(273,665) -
(9,699) (45)
1,019,345 6,828
-
270,453
(19,372)
3,588,268
(5,481)
(123)
-
(4,950)
(171)
-
(10,431)
(294)
-
3,225,587
111,600
Aset sewa pembiayaan Alat pengangkutan
5,592
12
Mesin dan peralatan
5,121
-
10,713
12
-
Acquisition cost Land Buildings and port facilities Vehicles Office furniture and equipment Machinery and equipment Other equipment
Under finance leases Vehicles Machinery and equipment
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/58 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
10. ASET TETAP (lanjutan)
10. FIXED ASSETS (continued)
30 September/September 2011 (Tidak diaudit/Unaudited) Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan/ Exchange difference due to Saldo awal/ financial Saldo akhir/ Beginning Penambahan/ Pengurangan/ Transfer/ statement Ending balance Additions Disposals Transfers translation balance Aset dalam penyelesaian Bangunan dan fasilitas pelabuhan Mesin dan peralatan
Construction in progress Buildings and port 144,758 facilities Machinery and 1,658 equipment
333,981
71,269
-
(259,033)
(1,459)
1,682
967
-
(989)
(2)
335,663
72,236
-
(260,022)
(1,461)
146,416
3,571,963
183,848
-
(21,127)
3,734,684
-
Akumulasi penyusutan Bangunan dan fasilitas pelabuhan Alat pengangkutan Peralatan dan perlengkapan kantor
(547,228) (364,352)
(143,870) (34,618)
-
(38,127)
(4,035)
-
-
Mesin dan peralatan Peralatan lain
(755,333) (5,577)
(79,221) (359)
-
90,472 -
(1,710,617)
(262,103)
-
(8,343)
Aset sewa pembiayaan Alat pengangkutan
(2,505)
(985)
-
3,449
41
-
Mesin dan peralatan
(5,848)
-
-
4,894
954
-
(8,353)
(985)
-
8,343
995
-
(1,718,970)
(263,088)
-
-
10,853
Nilai buku bersih
1,852,993
(98,815)
6,100 2,823 (79)
(684,998) (494,962) (42,241)
996 18
(743,086 ) (5,918)
9,858
(1,971,205)
Accumulated depreciation Buildings and port facilities Vehicles Office furniture and equipment Machinery and equipment Other equipment
Under finance leases Vehicles Machinery and equipment
(1,971,205) 1,763,479
Net book value
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/59 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
10. ASET TETAP (lanjutan)
10. FIXED ASSETS (continued)
31 Desember/December 2010 (Diaudit/Audited) Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan/ Exchange difference due to Saldo awal/ financial Saldo akhir/ Beginning Penambahan/ Pengurangan/ Transfer/ statement Ending balance Additions Disposals Transfers translation balance Biaya perolehan Tanah Bangunan dan fasilitas pelabuhan Alat pengangkutan Peralatan dan perlengkapan kantor
14,633
13,925
-
-
(277)
28,281
1,350,985 505,484
3,733 43,291
(118)
83,992 2,596
(51,536) (13,589)
1,387,174 537,664
47,383
1,991
(6)
-
(1,056)
48,312
1,086,621 6,982
111,241 -
(1,408) -
11,840 -
8,989 (109)
1,217,283 6,873
3,012,088
174,181
(1,532)
98,428
(57,578)
3,225,587
Aset sewa pembiayaan Alat pengangkutan
11,051
-
-
(5,024)
(435)
5,592
Mesin dan peralatan
11,841
-
-
(3,742)
(2,978)
5,121
22,892
-
-
(8,766)
(3,413)
10,713
Mesin dan peralatan Peralatan lain
Aset dalam penyelesaian Bangunan dan fasilitas pelabuhan Mesin dan peralatan
35,600
-
(83,992)
(9,616)
6,934
590
-
(5,670)
(172)
398,923
36,190
-
(89,662)
(9,788)
335,663
3,433,903
210,371
(1,532)
-
(70,779)
3,571,963
(421,423) (331,628)
(128,217) (43,071)
118
(33,650)
(5,467)
6
Mesin dan peralatan Peralatan lain
(668,388) (5,096)
(105,060) (520)
1,408 -
(1,298)
2,412 11,527
(547,228) (364,352)
984
(38,127)
(3,989) -
20,696 39
(755,333) (5,577)
(5,287)
35,658
(1,710,617)
-
(1,460,185)
(282,335)
1,532
Aset sewa pembiayaan Alat pengangkutan
(3,742)
(2,076)
-
2,481
832
(2,505)
Mesin dan peralatan
(7,944)
(780)
-
2,806
70
(5,848)
(11,686)
(2,856)
-
5,287
902
(8,353)
(1,471,871)
(285,191)
1,532
-
36,560
(1,718,970)
Nilai buku bersih
1,962,032
Under finance leases Vehicles Machinery and equipment
Construction in progress Buildings and port 333,981 facilities Machinery and 1,682 equipment
391,989
Akumulasi penyusutan Bangunan dan fasilitas pelabuhan Alat pengangkutan Peralatan dan perlengkapan kantor
Acquisition cost Land Buildings and port facilities Vehicles Office furniture and equipment Machinery and equipment Other equipment
1,852,993
Accumulated depreciation Buildings and port facilities Vehicles Office furniture and equipment Machinery and equipment Other equipment
Under finance leases Vehicles Machinery and equipment
Net book value
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/60 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
10. ASET TETAP (lanjutan)
10. FIXED ASSETS (continued)
Penyusutan dibebankan pada akun-akun berikut ini:
Depreciation expense was charged to the following accounts:
30 September/ September 2011 (Tidak diaudit/ Unaudited) Biaya sehubungan dengan pendapatan Beban umum dan administrasi Biaya eksplorasi dan pengembangan yang ditangguhkan
Pelepasan aset tetap untuk periode yang berakhir pada 30 September 2011 dan 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut:
31 Desember/ December 2010 (Diaudit/ Audited)
257,682
277,858
4,733
7,333
673
-
263,088
285,191
Cost of revenue General and administration expenses Deferred exploration and development expenditure
Disposals of fixed assets for the period ended 30 September 2011 and 31 December 2010 were as follows:
30 September/ September 2011 (Tidak diaudit/ Unaudited)
31 Desember/ December 2010 (Diaudit/ Audited)
Nilai buku aset tetap yang dijual Hasil penjualan aset tetap
-
38
Book value of disposed fixed assets Proceeds on sale of fixed assets
Jumlah laba penjualan aset tetap
-
38
Total gain on sale of fixed assets
Hak atas tanah Grup merupakan Hak Guna Bangunan atau Hak Pakai yang berlaku selama 20 tahun. Manajemen berpendapat bahwa Grup tidak akan menemui kesulitan dalam memperpanjang hak atas tanah karena tanah dibeli secara sah dan didukung dengan bukti kepemilikan yang sah.
The Group’s land rights have either Hak Guna Bangunan or Hak Pakai titles which are valid for 20 years. Management believes that there will be no difficulties in the extension of the land rights as the land was acquired legally and is supported by sufficient evidence of ownership.
Pada tanggal 30 September 2011, aset tetap tertentu milik Grup (kecuali aset dalam penyelesaian dan aset sewa pembiayaan) telah diasuransikan terhadap kerugian kehilangan dan kerusakan termasuk kerugian yang terjadi karena gempa bumi dan kemungkinan kerugian lainnya dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 2.841.726 yang menurut pendapat manajemen telah memadai untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul dari risiko-risiko tersebut.
As at 30 September 2011, certain fixed assets of the Group (except construction in progress and assets under finance leases) have been insured against physical loss and damage including those arising from earthquake and other possible risks for a sum of Rp 2,841,726 which is considered adequate by management to cover possible losses arising from such risks.
Pada tanggal 30 September 2011 dan 31 Desember 2010 aset tetap tertentu milik DPP dan perlindungan asuransi terkait digunakan sebagai jaminan atas pinjaman dari Club Deal (lihat Catatan 16b).
As at 30 September 2011 and 31 December 2010, certain fixed assets of DPP and related insurance coverage were pledged as collateral for the Club Deal (refer to Note 16b).
Pada tanggal 30 September 2011 dan 31 Desember 2010, manajemen berkeyakinan bahwa tidak ada penurunan nilai aset tetap.
As at 30 September 2011 and 31 December 2010, management believes that there was no indication of impairment in the value of fixed assets.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/61 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
10. ASET TETAP (lanjutan)
10. FIXED ASSETS (continued)
Aset dalam penyelesaian
Construction in progress
Aset dalam penyelesaian merupakan proyek yang masih belum selesai pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, sebagai berikut:
Construction in progress represents projects that have not been completed at the consolidated statements of financial position dates as follows:
30 September/September 2011 (Tidak diaudit/Unaudited) Aset dalam penyelesaian yang belum selesai pada tanggal laporan posisi Estimasi keuangan interim konsolidasian/Construction persentase Akumulasi in progress that has not been penyelesaian/ biaya/ completed at the consolidated interim Estimated percentage Accumulated statement of financial position date of completion costs Fasilitas bongkar muat batubara BR tahap 3/ Coal loading facility BR phase 3 Fasilitas bongkar muat batubara Empaku IP/ Coal loading facility Empaku IP Jetty BR tahap 3/ Jetty BR phase 3 Lain-lain (masing-masing di bawah 5% dari nilai aset dalam penyelesaian)/ Others (each below 5% of construction in progress)
Estimasi penyelesaian/ Estimated completion
25%
74,954
2012
90%
33,362
2012
20%
18,387
2012
Bervariasi/Various
19,713
Bervariasi/Various
146,416 31 Desember/December 2010 (Diaudit/Audited) Aset dalam penyelesaian yang belum selesai pada tanggal laporan posisi Estimasi keuangan interim konsolidasian/Construction persentase Akumulasi in progress that has not been penyelesaian/ biaya/ completed at the consolidated interim Estimated percentage Accumulated statement of financial position date of completion costs Fasilitas sarana dan prasarana Empaku IP/ Infrastructure facility Empaku IP Fasilitas bongkar muat batubara Empaku IP/ Coal loading facility Empaku IP Fasilitas pertambangan TSA/ Mining infrastructure TSA Terminal batubara-RC-9 dan RC-13 DPP/ Coal terminal- RC-9 and RC-13 DPP Fasilitas bongkar muat batubara BR tahap 3/ Coal loading facility BR phase 3 Lain-lain (masing-masing di bawah 5% dari nilai aset dalam penyelesaian)/ Others (each below 5% of construction in progress)
Estimasi penyelesaian/ Estimated completion
72%
132,840
2011
90%
33,362
2011
99%
36,139
2011
95%
31,436
2011
2%
42,621
2013
Bervariasi/Various
59,265
Bervariasi/Various
335,663
Pembangunan jetty di area Empaku milik IP untuk sementara waktu dihentikan karena penelaahan lebih rinci atas kebutuhan material infrastruktur di area Tabang masih berlanjut.
The construction of the jetty at Empaku site of IP continues to be temporarily suspended as a detailed review of the required material handling infrastructure at the Tabang site continues.
Manajemen berkeyakinan bahwa tidak ada penurunan nilai yang material atas aset dalam penyelesaian yang terutama terdiri dari pembuatan tanggul, pengembangan permukaan tanah, dan pekerjaan pembajaan.
Management believes there has been no material impairment to the CIP as it consist mainly of earth works, ground improvement and steel works.
Manajemen tidak melihat adanya peristiwa yang akan menghambat penyelesaian aset dalam penyelesaian tersebut.
Management has no reason to believe that any events may occur that would prevent completion of the construction in progress.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/62 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus) 11. BIAYA EKSPLORASI DAN YANG DITANGGUHKAN
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
PENGEMBANGAN
11. DEFERRED EXPLORATION AND DEVELOPMENT EXPENDITURES
30 September/September 2011 (Tidak diaudit/ Unaudited)
Saldo awal/ Beginning balance
Penambahan/ Additions
Reklasifikasi/ Reclasification
Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan/ Exchange difference due to financial statement translation
Saldo akhir/ Ending balance
Area yang telah ditemukan sumber daya terukur dan terindikasi WBM FKP PIK TSA GBP BT
Areas with measured and indicated resources 115,181 80,938 66,366 36,559 13,679 2,614
3,081 -
-
(2,153) (1,512) (1,240) (683) (249) -
113,028 79,426 68,207 35,876 13,430 2,614
315,337
3,081
-
(5,837)
312,581
WBM FKP PIK TSA GBP BT
Area yang belum ditemukan sumber daya terukur dan terindikasi BAS
Areas which do not yet have measured and indicated resources 1,754
927
-
317,091
4,008
-
(5,837)
2,681 315,262
Akumulasi amortisasi WBM FKP PIK TSA GBP BT
BAS
Accumulated amortisation (21,596) (18,150) (16,007) (28,942) (3,017) (331)
(5,226) (6,587) (3,169) (6,634) (834) (253)
(88,043 )
(22,703 )
229,048
-
331 248 255 448 46 -
(26,491) (24,489) (18,921) (35,128) (3,805) (584)
1,328
(109,418) 205,844
WBM FKP PIK TSA GBP BT
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/63 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
11. BIAYA EKSPLORASI DAN PENGEMBANGAN YANG DITANGGUHKAN (lanjutan)
11.
DEFERRED EXPLORATION AND DEVELOPMENT EXPENDITURES (continued)
31 Desember/ December 2010 (Diaudit/ Audited)
Saldo awal/ Beginning balance
Penambahan/ Additions
Reklasifikasi/ Reclasification
Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan/ Exchange difference due to financial statement translation
Saldo akhir/ Ending balance
Area yang telah ditemukan sumber daya terukur dan terindikasi WBM FKP PIK TSA GBP BT
Areas with measured and indicated resources 120,420 79,952 70,255 38,222 13,190 2,546
902 68
-
(5,239) 986 (4,791) (1,663) 489 -
115,181 80,938 66,366 36,559 13,679 2,614
324,585
970
-
(10,218 )
315,337
WBM FKP PIK TSA GBP BT
Area yang belum ditemukan sumber daya terukur dan terindikasi BAS
Areas which do not yet have measured and indicated resources 580
1,174
-
325,165
2,144
-
(10,218 )
1,754 317,091
Akumulasi amortisasi WBM FKP PIK TSA GBP BT
BAS
Accumulated amortisation (15,053) (10,573) (12,880) (20,703) (1,849) (146)
(7,274) (8,120) (4,129) (9,235) (1,110) (185)
-
731 543 1,002 996 (58) -
(21,596) (18,150) (16,007) (28,942) (3,017) (331)
(61,204 )
(30,053 )
-
3,214
(88,043 )
263,961
WBM FKP PIK TSA GBP BT
229,048
Beban amortisasi atas biaya eksplorasi dan pengembangan yang ditangguhkan selama periode sembilan bulan yang berakhir 30 September 2011 sebesar Rp 22.703 (30 September 2010: Rp 23.620) (lihat Catatan 22).
Amortisation expense of deferred exploration and development expenditures for the nine-month periods ended 30 September 2011 was Rp 22,703 (30 September 2010: Rp 23,620) (refer to Note 22).
Manajemen Grup berkeyakinan bahwa tidak diperlukan penyisihan untuk penurunan nilai biaya eksplorasi dan pengembangan yang ditangguhkan pada tanggal 30 September 2011.
The Group’s management believes that no provision for impairment of deferred exploration and development expenditures is required as of 30 September 2011.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/64 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
12. BIAYA PENGUPASAN DITANGGUHKAN, BERSIH
TANAH
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
12. DEFERRED STRIPPING COSTS, NET
30 September/ September 2011 (Tidak diaudit/ Unaudited) WBM TSA PIK FKP BT FSP GBP (Blok I - SP) GBP (Blok II)
1,192,390 194,945 80,018 59,162 1,746 (71,610) (84,501) (4,321) 1,367,829
31 Desember/ December 2010 (Diaudit/ Audited) 917,953 235,937 62,311 38,884 1,746 (49,489) (47,517) (119,785)
WBM TSA PIK FKP BT FSP GBP (Block I - SP) GBP (Block II)
1,040,040
Pada tanggal 30 September 2011, biaya pengupasan tanah yang ditangguhkan untuk area WBM, TSA, PIK, FKP dan BT merupakan kelebihan biaya pengupasan tanah aktual atas rasio rata-rata pengupasan tanah selama umur tambang.
As of 30 September 2011, the deferred stripping costs for WBM, TSA, PIK, FKP and BT represent the excess of actual stripping costs over the average life of mine stripping ratio.
Pada tanggal 30 September 2011, biaya pengupasan tanah yang ditangguhkan untuk area GBP (Blok I – SP), GBP (Blok – II), dan FSP merupakan kelebihan biaya rata-rata pengupasan tanah selama umur tambang atas pengupasan tanah aktual.
As of 30 September 2011, the deferred stripping costs for GBP (Block I – SP), GBP (Block – II), and FSP represent the excess of the average life of mine stripping ratio over the actual stripping costs.
30 September/September 2011 (Tidak diaudit/Unaudited) Rasio Rasio pengupasan pengupasan yang aktual/ direncanakan/ Actual Planned stripping stripping ratio ratio WBM TSA PIK FKP GBP (Blok I – SP) GBP (Blok II) FSP BT
17.79 12.30 8.83 13.62 9.97 21.68 2.03 -
15.00 13.00 8.50 13.00 15.40 20.00 2.80 1.60
31 Desember/December 2010 (Diaudit/Audited) Rasio Rasio pengupasan pengupasan yang aktual/ direncanakan/ Actual Planned stripping stripping ratio ratio 22.77 16.25 9.03 15.69 10.64 18.59 1.42 6.25
15.00 13.00 8.50 13.00 15.40 20.00 2.80 1.60
WBM TSA PIK FKP GBP (Blok I – SP) GBP (Blok II) FSP BT
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/65 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
13. UANG MUKA DAN PEMBAYARAN DI MUKA
13. ADVANCE AND PREPAYMENTS 30 September/ September 2011 (Tidak diaudit/ Unaudited)
Uang muka untuk akuisisi anak perusahaan baru Uang muka pembelian Floating transshipment barge (lihat Catatan 27z)
1,478,876
-
179,613
-
Advance for acquisition of new subsidiaries Advance for purchase of Floating transhipment barge (refer to Note 27z)
91,681
26,807
Advance and other prepayments
1,750,170
26,807
Uang muka dan pembayaran di muka lainnya
Sebagaimana diungkapkan dalam (Catatan 27x), Perusahaan telah menandatangani perjanjian jual beli saham untuk membeli 100% ekuitas dari 4 konsesi pertambangan dan 99% ekuitas dari 5 konsesi pertambangan sebagai bagian atas transaksi PT Ilthabi Bara Utama (”IBU”)/Prime Mine Resources Ltd. (”PMR”). Perusahaan juga telah menandatangani perjanjian jual beli saham untuk menjual 99% ekuitas atas 9 konsesi tersebut ke KRL. Sampai dengan 30 September 2011, Perusahaan baru melengkapi sebagian persyaratan transaksi diatas (termasuk pembayaran sebagian transaksi) dan memperoleh kepemilikan atas 6 konsesi seperti yang dijelaskan pada Catatan 27x namun kepemilikan tersebut belum dialihkan ke KRL per tanggal 30 September 2011 dan dengan demikian mengklasifikasikan pembayaran tersebut sebagai uang muka.
14. HUTANG USAHA
31 Desember/ December 2010 (Diaudit/ Audited)
As disclosed in (Note 27x), the Company has signed sales and purchase agreements to purchase 100% of the equity of 4 mining concessions and 99% of the equity of 5 mining concessions as part of the PT Ilthabi Bara Utama (“IBU”)/Prime Mine Resources Ltd. (”PMR”) transaction. The Company has also signed sales and purchase agreement to sell 99% of the equity of these 9 concessions to KRL. As of 30 September 2011, The Company has partially completed terms of the above transaction (including partial payment of the transaction) and has taken ownership of 6 concessions as described in Note 27x but has not yet transferred the ownership of those consessions to KRL as at 30 September 2011 and therefore classified the above payment as an advance.
14. TRADE PAYABLES 30 September/ September 2011 (Tidak diaudit/ Unaudited)
31 Desember/ December 2010 (Diaudit/ Audited)
Pihak ketiga:
Third parties: PT Thiess Contractors Indonesia PT Pelayaran Segara Niaga Utama PT Leighton Contractors Indonesia PT Indika Inti Corpindo PT Bukit Makmur Mandiri Utama PT Petrosea Tbk PT Petronusa Niaga Energy -
- PT Thiess Contractors Indonesia
159,502
55,340
- PT Pelayaran Segara Niaga Utama
146,394
186,401
- PT Leighton Contractors Indonesia - PT Indika Inti Corpindo
127,743 81,795
171,759 158,792
-
129,539 64,185 30,953
170,398 59,797 19,042
302,234
268,492 Others (each below Rp 30,000) -
PT Bukit Makmur Mandiri Utama PT Petrosea Tbk PT Petronusa Niaga Energy Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 30.000)
1,042,345
1,090,021
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/66 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
14. HUTANG USAHA (lanjutan)
14. TRADE PAYABLES (continued) 30 September/ September 2011 (Tidak diaudit/ Unaudited)
Pihak berelasi: - ASL - PT Nirmala Matranusa - PT Kalimantan Citra Bara - KSC - PT Pan Assets Indonesia - PT Lian Beng Energy - Enel Trade S.p.A
31 Desember/ December 2010 (Diaudit/ Audited)
24,030 18,610 12,223 4,840 2,194 1,203 254
27,692 19,342 11,282 4,839 2,326 1,224 30,634
63,354
97,339
1,105,699
1,187,360
Komposisi hutang usaha berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut: - Dolar AS - Rupiah - Dolar Australia - Euro - Dolar Singapura - Yen Jepang - Pound Sterling Inggris - Ringgit Malaysia
880,122 222,473 1,658 759 470 143 51 23 1,105,699
Related parties: ASL PT Nirmala Matranusa PT Kalimantan Citra Bara KSC PT Pan Assets Indonesia PT Lian Beng Energy Enel Trade S.p.A -
Trade payables composition based on currency is as follows: 986,926 US Dollars 198,713 Rupiah 506 Australian Dollars 636 Euro 340 Singapore Dollars 125 Japanese Yen 88 Great Britain Pound Sterling 26 Malaysian Ringgit 1,187,360
Jumlah hutang usaha kepada pihak berelasi adalah 0,92% dan 1,82% dari jumlah liabilitas masing-masing pada tanggal 30 September 2011 dan 31 Desember 2010.
Total trade payables to related parties represented 0.92% and 1.82% of total liabilities as of 30 September 2011 and 31 December 2010, respectively.
Hutang usaha berasal dari pembelian barang dan jasa.
The trade payables arose from the purchase of goods and services.
30 September/ September 2011 (Tidak diaudit/ Unaudited) Rincian hutang usaha berdasarkan tanggal jatuh tempo adalah sebagai berikut: Lancar Lewat jatuh tempo: 1 - 30 hari 31 - 90 hari > 60 hari
31 Desember/ December 2010 (Diaudit/ Audited)
705,517
716,908
113,683 85,531 200,968
172,055 60,028 238,369
1,105,699
1,187,360
Lihat Catatan 26 untuk rincian transaksi dengan pihak berelasi.
Details of trade payables from due date is as follows: Current Overdue: 1 - 30 days 31 - 90 days > 90 days
Refer to Note 26 for details of related party transactions.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/67 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
15. BEBAN MASIH HARUS DIBAYAR
15. ACCRUED EXPENSES 30 September/ September 2011 (Tidak diaudit/ Unaudited)
31 Desember/ December 2010 (Diaudit/ Audited)
569,141
379,040
109,623 61,301 29,447 20,554
106,719 4,027 20,587 16,778
Overburden removal Royalty (production fees)/ exploitation fee Barging Equipment rental Fuel
146,148
98,574
Others (each below Rp 20,000)
936,214
625,725
Pengupasan tanah Royalti (iuran produksi) /iuran eksploitasi Biaya pengangkutan Sewa peralatan Bahan bakar Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 20.000)
16. PINJAMAN
16. LOANS
a. Pinjaman jangka pendek
a. 30 September/ September 2011 (Tidak diaudit/ Unaudited)
Pihak ketiga - Fasilitas talangan - Biaya pinjaman yang belum diamortisasi
1,632,255 (19,634) 1,612,621
Short-term loans 31 Desember/ December 2010 (Diaudit/ Audited)
-
Third parties Bridging Facility Unamortised debt issuance cost
-
Pada tanggal 31 Mei 2011, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman jangka pendek (“Bridging Facility”) dari SCB dan ANZ sebesar AS$185 juta dengan tingkat suku bunga LIBOR ditambah margin tertentu, sebagai pembiayaan rencana akuisisi Perusahaan IBU/PMR seperti dijelaskan dalam Catatan 27x. Perjanjian pinjaman tersebut mensyaratkan Perusahaan untuk memenuhi rasio keuangan tertentu dan mematuhi pembatasan tertentu yang berkaitan dengan usaha Perusahaan, kegiatan korporasi Perusahaan dan lainnya.
On 31 May 2011, the Company obtained a short term loan (the “Bridging Facility”) from SCB and ANZ amounted to US$185 million with an interest rate of LIBOR plus a certain margin, to finance the Company’s plan for the IBU/PMR acquisition as disclosed in Note 27x. Under the loan agreement, the Company is required to maintain certain financial ratios and to comply with certain restrictive covenants related to the Company’s nature of business, corporate actions and others.
Manajemen Perusahaan saat ini berencana untuk melunasi Bridging Facility tersebut dengan menggunakan kas Perusahaan dan pembiayaan kembali melalui fasilitas pinjaman jangka panjang baru.
The management of the Company currently plans to settle the Bridging Faclity loan by utilizing its own cash and by refinancing through entering into new long term loans.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/68 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
16. PINJAMAN (lanjutan)
16. LOANS (continued)
b. Pinjaman jangka panjang
b. 30 September/ September 2011 (Tidak diaudit/ Unaudited)
Pihak ketiga - Club Deal - Vitol Asia Pte. Ltd. - Italmatic (Singapore) Pte. Ltd. - Biaya pinjaman yang belum diamortisasi
31 Desember/ December 2010 (Diaudit/ Audited)
1,985,175 107,019 -
2,247,750 231,518 1,486
(40,626)
(48,437)
2,051,568
2,432,317
294,100 107,019 -
299,700 231,518 223
(10,165)
(10,858)
390,954
520,583
1,691,075 -
1,948,050 1,263
Porsi jangka pendek - Club Deal - Vitol Asia Pte. Ltd. - Italmatic (Singapore) Pte. Ltd. - Biaya pinjaman yang belum diamortisasi Porsi jangka panjang - Club Deal - Italmatic (Singapore) Pte. Ltd. - Biaya pinjaman yang belum diamortisasi
Long-term loans
(30,461)
(37,579)
1,660,614 i.
Vitol Asia Pte. Ltd.
Third parties Club Deal Vitol Asia Pte. Ltd. Italmatic (Singapore) Pte. Ltd. Unamortised debt issuance cost
Current portion Club Deal Vitol Asia Pte. Ltd. Italmatic (Singapore) Pte. Ltd. Unamortised debt issuance cost Long-term portion Club Deal Italmatic (Singapore) Pte. Ltd. Unamortised debt issuance cost
1,911,734 i.
Vitol Asia Pte. Ltd.
Pada tanggal 25 November 2007, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman dari Vitol Asia Pte. Ltd. sebesar AS$50 juta dengan tingkat suku bunga SIBOR ditambah marjin tertentu yang akan jatuh tempo pada tahun 2012. Perjanjian ini dijamin dengan 8% saham Perusahaan yang dimiliki oleh Low Tuck Kwong (lihat Catatan 18a) dan 8% saham Perusahaan pada PIK, IP, TSA, FKP, dan WBM. Pembayaran pinjaman dilakukan berdasarkan nilai tetap per ton batubara yang dikirim ke Vitol Asia Pte. Ltd., atas perjanjian jual beli batubara dengan Perusahaan. Perjanjian jual beli batubara tersebut berakhir pada tanggal 31 Desember 2014.
On 25 November 2007, the Company obtained a loan facility from Vitol Asia Pte. Ltd., amounting to US$50 million with an interest rate of SIBOR plus a certain margin expiring in 2012. This loan is secured by 8% of the Company’s shares owned by Low Tuck Kwong (refer to Note 18a), and 8% of the Company’s shares in PIK, IP, TSA, FKP and WBM. Loan repayment is based on a fixed amount per tonne of coal delivered to Vitol Asia Pte. Ltd., under its coal sales agreement with the Company. The coal sales agreement expires on 31 December 2014.
Perjanjian pinjaman tersebut mensyaratkan Perusahaan untuk memenuhi rasio keuangan tertentu dan mematuhi pembatasan tertentu yang berkaitan dengan usaha Perusahaan, kegiatan korporasi Perusahaan dan lainnya.
Under the loan agreement, the Company is required to maintain certain financial ratios and to comply with certain restrictive covenants related to the Company’s nature of business, corporate actions and others.
Pinjaman ini terutama digunakan untuk pembelian barang modal dan modal kerja Grup.
This loan is mainly used by the Group for capital expenditures and working capital purposes.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/69 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus) 16. PINJAMAN (lanjutan) b. Pinjaman jangka panjang (lanjutan) i.
ii.
Vitol Asia Pte. Ltd. (lanjutan)
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated) 16. LOANS (continued) b.
Long-term loans (continued) i.
Vitol Asia Pte. Ltd. (continued)
Pada tanggal 25 Juni 2009, Perusahaan telah menandatangani perubahan perjanjian dengan Vitol Asia Pte. Ltd., mengenai perubahan marjin atas tingkat suku bunga pinjaman tersebut, yang berlaku efektif 1 Januari 2009, dan memajukan jatuh tempo satu tahun menjadi tahun 2011.
On 25 June 2009, the Company entered into an amendment agreement with Vitol Asia Pte. Ltd., to change the interest rate margin on the loan, effective 1 January 2009, and to bring forward the loan maturity date by one year to 2011.
Pada tanggal 25 Februari 2010, Perusahaan telah menandatangani perubahan perjanjian fasilitas pinjaman dengan Vitol Asia Pte. Ltd., yang mengubah jadwal pembayaran, jadwal pengiriman dan menaikan jumlah recovery amount yang berlaku efektif 1 Januari 2010.
On 25 February 2010, the Company entered into an amendment agreement with Vitol Asia Pte. Ltd., which amended the payment schedule of the loan, delivery schedule and increased the recovery amount with an effective date of 1 January 2010.
Club Deal
ii.
Club Deal
Pada tanggal 22 April 2010, Perusahaan memperoleh Pinjaman dari Club Deal sebesar AS$300 juta, sebagai pembiayaan kembali pinjaman dari Fasilitas Sindikasi dan untuk menyediakan fasilitas tambahan. Fasilitas ini terdiri atas Fasilitas Pinjaman Berjangka sebesar AS$150 juta, dan Fasilitas Modal Kerja sebesar AS$150 juta, dengan tingkat suku bunga LIBOR ditambah marjin tertentu.
On 22 April 2010, the Company obtained a Club Deal amounting to US$300 million to refinance the Syndicated Facility and to provide additional debt. The Facility consists of a Term Loan Facility amounting to US$150 million and a revolving Working Capital Facility amounting to US$150 million, with an interest rate of LIBOR plus a certain margin.
Pada awalnya kreditur-kreditur dalam fasilitas ini adalah SCB, Sumitomo Mitsui Banking Corporation, dan ANZ. Setelah penandatangan kontrak, PT Bank Mizuho Indonesia, PT Bank Permata Tbk, BNP Paribas, and Natixis bergabung dalam grup kreditur tersebut.
The original lenders were SCB, Sumitomo Mitsui Banking Corporation and ANZ. Subsequent to the signing date PT Bank Mizuho Indonesia, PT Bank Permata Tbk, BNP Paribas, and Natixis joined the group of lenders.
Pembayaran Club Deal dilakukan setiap tiga bulan dimulai Januari 2011 dan berakhir pada tanggal 29 April 2015. Fasilitas Modal Kerja akan jatuh tempo pada tanggal 29 April 2012 dengan opsi yang dapat diperpanjang selama satu tahun.
Repayment of the Club Deal is on a quarterly basis commencing January 2011 and ending on 29 April 2015. The Working Capital Facility is due in 29 April 2012 with a one year extendable option.
Club Deal ini dijamin dengan piutang atas perjanjian jual beli batubara tertentu, jaminan perusahaan dari anak perusahaan tertentu, pinjaman Perusahaan di KSC dan aset tetap tertentu milik DPP.
The Club Deal is secured by the receivables under certain coal sale and purchase agreements, corporate guarantees from certain subsidiaries, the Company’s loan to KSC and certain fixed assets of DPP.
Club Deal tersebut mensyaratkan Perusahaan untuk memenuhi rasio keuangan tertentu dan mematuhi pembatasan tertentu yang berkaitan dengan usaha Perusahaan, kegiatan korporasi perusahaan dan lainnya.
Under the Club Deal, the Company is required to maintain certain financial ratios and to comply with certain restrictive covenants related to the Company’s nature of business, corporate actions and others.
Club Deal digunakan untuk pembelian barang modal dan modal kerja Grup.
The Club Deal is used by the Group for capital expenditure and working capital purposes.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/70 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
17. INSTRUMEN DERIVATIF
17. DERIVATIVE INSTRUMENTS
Rincian piutang derivatif pada tanggal 30 September 2011 dan 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut:
Details of derivative receivables as at 30 September 2011 and 31 December 2010 are as follows:
30 September/ September 2011 (Tidak diaudit/ Unaudited) -
SCB ANZ BNP Paribas SMBC
Rincian liabilitas derivatif pada tanggal 30 September 2011 dan 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut:
20,212 12,553 9,648 3,344
27,102 30,243 5,874 -
45,757
63,219
SCB ANZ Enel Trade S.p.A Vitol S.A.
Porsi jangka pendek - SCB - ANZ - Enel Trade S.p.A - Vitol S.A.
SCB ANZ BNP Paribas SMBC
-
Details of derivative liabilities as at 30 September 2011 and 31 December 2010 are as follows:
30 September/ September 2011 (Tidak diaudit/ Unaudited) -
31 Desember/ December 2010 (Diaudit/ Audited)
31 Desember/ December 2010 (Diaudit/ Audited)
211,596 15,852 -
435,936 79,109 6,331 3,872
227,448
525,248
184,975 15,852 -
281,343 79,109 6,331 3,872
200,827
370,655
26,621
154,593
Porsi jangka panjang Mutasi cadangan nilai wajar lindung nilai adalah sebagai berikut:
SCB ANZ Enel Trade S.p.A Vitol S.A.
-
Current portion SCB ANZ Enel Trade S.p.A Vitol S.A. -
Long-term portion
Movements in the fair value hedging reserve are as follows:
30 September/ September 2011 (Tidak diaudit/ Unaudited)
31 Desember/ December 2010 (Diaudit/ Audited)
Saldo awal Perubahan nilai wajar Realisasi kerugian lindung nilai
(238,719) (69,964) 190,708
(23,716) (405,659) 190,656
Beginning balance Changes in fair value Realisation of hedging losses
Cadangan nilai wajar lindung nilai
(117,975)
(238,719)
Fair value hedging reserve
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/71 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
17. INSTRUMEN DERIVATIF (lanjutan) a.
17. DERIVATIVE INSTRUMENTS (continued)
Transaksi lindung nilai batubara
a.
Coal swap transactions
Pada tahun 2007, Perusahaan melakukan ikatan kontrak swap batubara dengan Vitol S.A. untuk melakukan lindung nilai atas harga jual batubara di masa mendatang. Transaksi tersebut merupakan transaksi lindung nilai arus kas efektif menurut standar akuntansi yang berlaku. Transaksi tersebut jatuh tempo pada tahun 2010. Variabel pokok yang mendasari harga batubara transaksi tersebut adalah indeks batubara Newcastle dan API 4.
In 2007, the Company entered into coal swap contracts with Vitol S.A. to hedge future coal sales prices. These transactions are effective cash flow hedges for the purposes of the accounting standard. Such transactions were due in 2010. The underlying pricing is the market price specified by the Newcastle and API 4 coal indices.
Pada tahun 2009, Perusahaan melakukan ikatan kontrak swap batubara dengan Enel Trade S.p.A, ANZ dan SCB untuk melakukan lindung nilai atas harga jual batubara di masa mendatang. Transaksi tersebut merupakan transaksi lindung nilai arus kas efektif menurut standar akuntansi yang berlaku. Transaksi dengan Enel jatuh tempo pada tahun 2010, sedangkan transaksi dengan ANZ dan SCB akan jatuh tempo pada tahun 2011 dan 2012. Variabel pokok yang mendasari harga batubara transaksi tersebut adalah indeks batubara Newcastle dan API 4.
In 2009, the Company entered into coal swap contracts with Enel Trade S.p.A, ANZ and SCB to hedge future coal sales prices. These transactions are effective cash flow hedges for the purposes of the accounting standard. Such transactions with Enel matured in 2010, while transactions with ANZ and SCB will be maturing in 2011 and 2012. The underlying pricing is the market price specified by the Newcastle and API 4 coal indices.
Pada tahun 2010, Perusahaan melakukan ikatan derivatif dengan SCB, dimana perusahaan membeli dengan harga dasar untuk pembelian batubara untuk 2010, sedangkan SCB memiliki hak opsi dengan harga tetap pada tahun 2011 dan 2012. Pada tanggal 29 Desember 2010, SCB menggunakan opsi nya untuk tahun 2011 dengan jumlah volume sebesar 540.000 MT.
In 2010, the Company entered into derivative instruments with SCB, whereby the Company bought a floor and sold a collar, for 2010, with SCB having an option for fixed price coal swaps in 2011 and 2012. On 29 December 2010, SCB exercised its options for 2011 with a total volume of 540,000 MT.
Transaksi-transaksi swap batubara yang masih berlaku pada tanggal 30 September 2011 adalah sebagai berikut:
The following coal swap transactions were outstanding as at 30 September 2011:
Mitra transaksi/ Counter parties
Jumlah nosional (MT)/ Total notional amounts (MT)
Tanggal jatuh tempo/ Final maturity date
ANZ
45,000
31 Desember/December 2011
SCB
885,000
31 Desember/December 2012
Kontrak-kontrak dan opsi-opsi ini memiliki nilai wajar negatif sebesar AS$16.994.401 atau setara dengan Rp 149.942 pada tanggal 30 September 2011 (31 Desember 2010: negatif AS$31.916.093 atau setara dengan Rp 286.958).
These contracts and options had a negative fair value of US$16,994,401 or equivalent to Rp 149,942 as at 30 September 2011 (31 December 2010: negative US$31,916,093 or equivalent to Rp 286,958).
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/72 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
17. INSTRUMEN DERIVATIF (lanjutan) b.
17. DERIVATIVE INSTRUMENTS (continued)
Transaksi lindung nilai bahan bakar minyak
b. Gas oil hedging transactions
Selama periode 2011 dan 2010, Perusahaan telah melakukan serangkaian transaksi untuk melakukan lindung nilai atas harga beli bahan bakar minyak di masa mendatang dengan ANZ dan BNP Paribas.
During 2011 and 2010, the Company entered into a series of transactions to hedge future fuel purchases with ANZ and BNP Paribas.
Pada periode 2011 dan 2010, GBP telah melakukan serangkaian transaksi untuk melakukan lindung nilai atas harga beli bahan bakar dengan SCB, ANZ dan SMBC.
During 2011 and 2010 GBP entered into a series of transaction to hedge future fuel purchases with SCB, ANZ and SMBC.
Transaksi tersebut merupakan transaksi lindung nilai arus kas efektif menurut standar akuntansi yang berlaku.
These transactions are effective cash flow hedges for the purposes of the accounting standard.
Kontrak yang masih berlaku pada tanggal 30 September 2011 adalah sebagai berikut:
The following gas oil hedging transactions were outstanding as at 30 September 2011:
Entitas/ Entity GBP
BR
Mitra transaksi/ Counter parties
Jumlah nosional (barel)/ Total notional amounts (barrel)
Referensi harga komoditas/Commodity reference price
Tanggal jatuh tempo/ Final maturity date
SCB
48,000
Gas Oil -0.5 Singapore - platts Asia Pacific
31 Desember/ December 2011
ANZ
57,000
Gas Oil -0.5 Singapore - platts Asia Pacific
31 Desember/ December 2011
SMBC
18,000
Gas Oil -0.5 Singapore - platts Asia Pacific
31 Desember/ December 2011
ANZ
57,000
Gas Oil -0.5 Singapore - platts Asia Pacific
31 Desember/ December 2011
ANZ
48,000
Gas Oil -0.5 Singapore - platts Asia Pacific
31 Desember/ December 2012
BNP Paribas
42,000
Gas Oil -0.5 Singapore - platts Asia Pacific
31 Desember/ December 2011
Kontrak-kontrak ini memiliki nilai wajar positif sebesar AS$3.623.157 atau setara dengan Rp 31.967 pada tanggal 30 September 2011 (31 Desember 2010: AS$5.365.263 atau setara dengan Rp 48.239).
These contracts had a positive fair value of US$3,623,157 or equivalent to Rp 31,967 as at 30 September 2011 (31 December 2010: US$5,365,263 or equivalent to Rp 48,239).
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/73 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
17. INSTRUMEN DERIVATIF (lanjutan) c.
Coal-linked Capped Loss Swap
17. DERIVATIVE INSTRUMENTS (continued) c.
Coal-linked Capped Loss Swap
Pada periode 2010, Perusahaan melakukan ikatan kontrak API 4 Coal-linked Capped Loss Swap dengan SCB. Settlement ini diatur setiap 3 bulan dan kontrak tersebut akan berakhir pada bulan Januari 2013.
In 2010, the Company entered into an API 4 Coal-linked Capped Loss Swap contract with SCB. The settlements are arranged quarterly and the contract expires in January 2013.
Kontrak ini memiliki nilai wajar negatif sebesar AS$7.293.876 atau setara dengan Rp 64.354 pada tanggal 30 September 2011. Keuntungan atau kerugian tersebut dicatat sebagai pendapatan/beban lain-lain dalam laporan laba rugi komprehensif interim konsolidasian.
This contract had a negative fair value of US$7,293,876 or equivalent to Rp 64,354 as at 30 September 2011. The gain or loss was recorded as other income/expense in the consolidated interim statements of comprehensive income.
18. MODAL SAHAM a.
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
Modal saham Pemegang saham Perusahaan pada tanggal 30 September 2011 dan 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut:
Pemegang Saham/Shareholders Low Tuck Kwong Korea Electric Power Corperation Enel Investment Holding BV. Engki Wibowo Jenny Quantero Lim Chai Hock dan/and Dynamic Resources Corporation Chin Wai Fong dan/and Empire Management Corporation Low Yi Ngo Russell John Neil Alastair McLeod Michael Sumarijanto Masyarakat/Public
18. SHARE CAPITAL a.
Share capital The Company’s shareholders as at 30 September 2011 and 31 December 2010 are as follows:
30 September/September 2011 (Tidak diaudit/Unaudited) Saham ditempatkan dan disetor penuh/ Issued and fully paid capital Jumlah Saham/ Number of Shares Nilai/Value
%
1,719,695,500 666,667,000 333,333,500 198,695,000 99,497,500
171,969 66,667 33,333 19,869 9,950
51.59% 20.00% 10.00% 5.96% 2.98%
88,868,000
8,887
2.67%
53,427,000 5,694,500 300,000 300,000 300,000 166,555,500
5,343 569 30 30 30 16,656
1.60% 0.17% 0.01% 0.01% 0.01% 5.00%
3,333,333,500
333,333
100%
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/74 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
18. MODAL SAHAM (lanjutan) a.
18. SHARE CAPITAL (continued)
Modal saham (lanjutan)
a.
Share capital (continued)
31 Desember/December 2010 (Diaudit/Audited) Saham ditempatkan dan disetor penuh/ Issued and fully paid capital Jumlah Saham/ Number of Shares Nilai/Value
Pemegang Saham/Shareholders Low Tuck Kwong Korea Electric Power Corperation Enel Investment Holding BV. Engki Wibowo Jenny Quantero Lim Chai Hock dan/and Dynamic Resources Corporation Chin Wai Fong dan/and Empire Management Corporation Low Yi Ngo Russell John Neil Alastair McLeod Michael Sumarijanto Masyarakat/Public
%
1,722,010,000 666,667,000 333,333,500 198,695,000 99,497,500
172,201 66,667 33,333 19,870 9,950
51.66% 20.00% 10.00% 5.96% 2.98%
88,868,000
8,887
2.67%
53,427,000 5,694,500 300,000 300,000 300,000 164,241,000
5,343 569 30 30 30 16,423
1.60% 0.17% 0.01% 0.01% 0.01% 4.93%
3,333,333,500
333,333
100.00%
Pada tanggal 30 September 2011 dan 31 Desember 2010, 8% saham Perusahaan yang dimiliki Low Tuck Kwong digunakan sebagai jaminan atas pinjaman dari Vitol Asia Pte. Ltd. (lihat Catatan 16b).
As at 30 September 2011 and 2010, 8% of the Company’s share capital owned by Low Tuck Kwong was pledged as collateral for the loan due to Vitol Asia Pte. Ltd. (refer to Note 16b).
Pada tanggal 17 September 2008, salah satu pemegang saham Perusahaan telah menjaminkan 1.250.000.000 lembar saham kepada bank. Pada tanggal 22 Juni 2009, jumlah saham yang dijaminkan bertambah sebesar 250.000 lembar. Pada tanggal 11 Januari 2010, saham yang dijaminkan turun menjadi 500.000.000 lembar saham. Pada tanggal 20 Juli 2010, saham yang dijaminkan pemegang saham Perusahaan kepada bank ditingkatkan kembali menjadi 1.000.000.000 lembar saham.
On 17 September 2008, a shareholder of the Company had pledged 1,250,000,000 shares to a bank. On 22 June 2009, the pledged shares increased by an additional 250,000 shares. On 11 January 2010, the amount of pledged shares decreased to 500,000,000 shares. On 20 July 2010, the amount of pledged shares increased to 1,000,000,000 shares.
b. Agio saham
b.
Rincian perhitungan agio saham:
Details of additional paid in capital are as follows: 30 September/ September 2011 (Tidak diaudit/ Unaudited)
Jumlah agio saham Biaya penerbitan saham
Additional paid in capital
31 Desember/ December 2010 (Diaudit/ Audited)
1,900,001 (136,864)
1,900,001 (136,864)
1,763,137
1,763,137
Excess of proceeds over par value Share issuance costs
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/75 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
18. MODAL SAHAM (lanjutan) b. Agio saham (lanjutan)
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
18. SHARE CAPITAL (continued) b.
Share issuance costs represent costs directly attributable to the issuance of new shares of the Company during the IPO of the Company’s shares in August 2008.
Biaya emisi saham merupakan biaya-biaya yang berkaitan langsung dengan penerbitan saham baru Perusahaan yang dilakukan saat IPO Perusahaan pada bulan Agustus 2008. 19. CADANGAN UMUM DAN PEMBAGIAN DIVIDEN
a.
b.
Cadangan umum
Additional paid in capital (continued)
19. GENERAL RESERVE DECLARATION a.
AND
DIVIDEND
General reserve
Undang-Undang Perseroan Terbatas Republik Indonesia No. 40/2007 yang diterbitkan pada bulan Agustus 2007 mengharuskan setiap perusahaan untuk membentuk cadangan umum dari laba bersih sampai cadangan mencapai paling sedikit 20% dari modal yang telah ditempatkan dan disetor penuh.
The Limited Liability Company Law of the Republic of Indonesia No. 40/2007 passed in August 2007, requires the establishment of a general reserve from net profits amounting to at least 20% of a company’s issued and paid up capital.
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang diadakan pada tanggal 22 April 2008, pemegang saham memutuskan pembentukan cadangan umum dari laba ditahan sebesar Rp 60.000.
Based on the Annual General Meeting of Shareholders held on 22 April 2008, the shareholders decided the establishment of a general reserve from retained earnings amounting to Rp 60,000.
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang diadakan pada tanggal 7 Juni 2011, pemegang saham menambah cadangan umum sebesar Rp 6.700 menjadi Rp 66.700.
Based on the Annual General Meeting of Shareholders held on 7 June 2011, the shareholders increase the general reserve by Rp 6,700 to Rp 66,700.
Pembayaran dividen
Periode/Period Pengumuman dividen pada tahun 2011 yang berhubungan dengan laba bersih tahun 2010/ Dividend declaration in 2011 relating to 2010 net icome
b.
Dividend payment
Nilai/Amount
Rp 266,667
Per saham (nilai penuh)/ Per share (full amount)
Rp 80
Pada tanggal 12 Juli 2011, Perusahaan telah membayarkan dividen kepada pemegang saham sebesar sebesar Rp 266.667.
On 12 July 2011, the Company paid dividends to shareholders amounting to Rp 266,667.
Pada tahun 2011, GBP, DPP, dan MP telah membagikan dividen yang berhubungan dengan laba bersih tahun 2010. Jumlah dividen yang dibayarkan kepada pemilik saham minoritas adalah sebesar Rp 51.697.
In 2011, GBP, DPP and MP have declared a final dividend in relation to 2010 net income. As total dividends paid to the minority shareholders is amounted to Rp 51,697.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/76 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
20. RESTRUKTURISASI GRUP a.
20. GROUP RESTRUCTURING
Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali
a.
30 September/ September 2011 (Tidak diaudit/ Unaudited) Akuisisi MP Akuisisi FSP Akuisisi BE Akuisisi BAS Akuisisi BT Akuisisi WBM Akuisisi FKP Akuisisi PIK Akuisisi IP Akuisisi TSA Akuisisi ML Akuisisi DPP
Selisih nilai transaksi atas penambahan modal anak perusahaan
Selisih nilai transaksi atas penambahan modal anak perusahaan merupakan selisih antara nilai tambahan penanaman modal pada saham DPP dan nilai buku aset bersih.
31 Desember/ December 2010 (Diaudit/ Audited)
5,809 1,828 413 (38) (61) (1,953) (4,904) (8,658) (9,265) (12,119) (4,570) (48,742)
5,809 1,828 413 (38) (61) (1,953) (4,904) (8,658) (9,265) (12,119) (4,570) (48,742)
(82,260)
(82,260)
Acquisition of MP Acquisition of FSP Acquisition of BE Acquisition of BAS Acquisition of BT Acquisition of WBM Acquisition of FKP Acquisition of PIK Acquisition of IP Acquisition of TSA Acquisition of ML Acquisition of DPP
Difference in value from restructuring transactions of entities under common control represents differences between purchase consideration and net book value of net assets acquired from transactions of entities under common control as if the acquisition occurred in the earliest comparative period.
Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali merupakan selisih antara harga perolehan dengan nilai buku aset bersih yang diperoleh dari transaksi antar entitas sepengendali seolah-olah akuisisi terjadi pada awal periode perbandingan.
b.
Difference in value from restructuring transactions of entities under common control
b.
Difference in value from transactions for subscription of additional shares in subsidiary Difference in value from transactions for subscription of additional shares in subsidiary represents difference between value of additional capital injected for shares in DPP and net book value of assets.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/77 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
21. PENDAPATAN
Batubara - Pihak ketiga - Pihak berelasi
21. REVENUE 30 September/ September 2011 (Tidak diaudit/ Unaudited)
30 September/ September 2010 (Tidak diaudit/ Unaudited)
8,270,406 891,951
5,039,103 972,204
9,162,357
6,011,307
90,311 1,223
104,818 431
91,534
105,249
9,253,891
6,116,556
Non-batubara - Pihak ketiga - Pihak berelasi
Rincian pelanggan yang mempunyai transaksi lebih besar dari 10% nilai pendapatan bersih: Batubara Ekspor - pihak ketiga - Vitol Asia Pte. Ltd. - J. Aron & Co - TNB Fuel Service Sdn Bhd Company - Lain-lain (masing-masing di bawah 10% dari jumlah pendapatan)
Coal Third parties Related parties -
Non-coal Third parties Related parties -
Details of customers having transactions more than 10% of net revenue:
2,005,182 1,287,752
1,027,637 1,343,610
1,240,531
866,542
3,736,941
1,801,314
8,270,406
5,039,103
873,135
962,906
873,135
962,906
18,816
9,298
18,816
9,298
Ekspor - pihak berelasi - Enel Trade S.p.A.
Domestik - pihak berelasi - KSC
Non-batubara (masing-masing di bawah 10 % dari jumlah pendapatan) - Pihak ketiga - Pihak berelasi
90,311 1,223
104,818 431
91,534
105,249
9,253,891
6,116,556
Lihat Catatan 26 untuk rincian transaksi dengan pihak berelasi.
Coal Export - third parties Vitol Asia Pte. Ltd. J. Aron & Co TNB Fuel Service Sdn Bhd Company Others (each below 10% of revenue)
Export - related parties Enel Trade S.p.A. -
Domestic - related parties KSC -
non-coal (each below 10% of revenue) Third parties Related parties -
Refer to Note 26 for details of related party transactions.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/78 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
22. BIAYA SEHUBUNGAN DENGAN PENDAPATAN
Biaya produksi: Pengupasan tanah Pertambangan dan pengangkutan batubara Bahan bakar Penyusutan Gaji, upah, dan tunjangan Material dan suku cadang Biaya ganti rugi atas tanah Jasa profesional Sewa dan mobilisasi Bahan makanan Biaya kantor Perbaikan dan pemeliharaan
22. COST OF REVENUE
30 September/ September 2011 (Tidak diaudit/ Unaudited)
30 September/ September 2010 (Tidak diaudit/ Unaudited)
4,055,967 314,508 275,535 257,682 221,374 155,783 67,587 58,697 55,019 32,867 32,685 26,443
2,557,922 224,086 204,912 205,075 175,775 158,375 31,298 46,585 90,236 25,039 23,974 28,344
22,703 21,505 20,732 11,648 34,055
23,620 18,503 33,607 10,291 32,793
5,664,790
3,890,435
977,781
669,617
120,972 (292,040)
244,663 (203,614)
402,351 425,818 (854,552)
403,615 203,662 (470,317)
Amortisasi biaya eksplorasi dan pengembangan yang ditangguhkan Biaya perizinan dan retribusi Pengeboran Biaya kendaraan dan perjalanan dinas Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 5.000)
Royalti (iuran produksi) /iuran eksploitasi Persediaan barang setengah jadi - Awal periode - Akhir periode Persediaan barang jadi - Awal periode - Pembelian batubara - bersih - Akhir periode Biaya sehubungan dengan pendapatan
6,445,120
Rincian pemasok/kontraktor dengan transaksi melebihi 10% dari jumlah biaya sehubungan dengan pendapatan:
1,572,299 868,841 679,937 579,599 3,700,676
Lihat Catatan 26 untuk rincian transaksi dengan pihak berelasi.
Royalty (production fees)/ exploitation fees Work-in-process inventory At the beginning of period At the end of period Finished goods inventory At the beginning of period Coal purchases - net At the end of period Cost of revenue
Details of suppliers/contractors with transactions representing more than 10% of total cost of revenue:
30 September/ September 2011 (Tidak diaudit/ Unaudited) PT Leighton Contractors Indonesia PT Thiess Contractors Indonesia PT Bukit Makmur Mandiri Utama PT Petrosea Tbk.
4,738,061
Production costs: Overburden removal Coal mining and hauling Fuel Depreciation Salaries, wages and allowances Materials and spare parts Land compensation Professional fees Rental and mobilisation Food supplies Office expenses Repairs and maintenance Amortisation of deferred exploration and development expenditures Permit and license expenses Drilling Transport and travel expenses Others (each below Rp 5,000)
30 September/ September 2010 (Tidak diaudit/ Unaudited) PT Leighton Contractors 656,173 Indonesia 413,167 PT Thiess Contractors Indonesia 613,583 PT Bukit Makmur Mandiri Utama 554,255 PT Petrosea Tbk. 2,237,178
Refer to Note 26 for details of related party transactions.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/79 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
23. BEBAN PENJUALAN
23. SELLING EXPENSES 30 September/ September 2011 (Tidak diaudit/ Unaudited)
30 September/ September 2010 (Tidak diaudit/ Unaudited)
468,061 19,901
369,447 5,900
487,962
375,347
Biaya pengangkutan Komisi keagenan
Lihat Catatan 26 untuk rincian transaksi dengan pihak berelasi. 24. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI
30 September/ September 2011 (Tidak diaudit/ Unaudited)
30 September/ September 2010 (Tidak diaudit/ Unaudited)
100,230 53,874 13,167 4,733 4,421 3,314 3,134 239 9,982
86,888 16,217 13,316 5,775 4,274 2,678 4,274 1,131 6,395
193,094
140,948
25. LABA BERSIH PER SAHAM DASAR
Salaries, wages and allowances Professional fees Office expenses Depreciation Travelling expense Telephone and communications Office rental Permits and retribution Others (each below Rp 1,000)
25. BASIC EARNINGS PER SHARE
Laba bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan rata-rata tertimbang jumlah saham biasa yang beredar pada periode bersangkutan.
Rata-rata tertimbang jumlah saham biasa yang beredar (dalam ribuan lembar) Laba bersih per saham dasar (nilai penuh)
Refer to Note 26 for details of related party transactions. 24. GENERAL AND ADMINISTRATION EXPENSES
Gaji, upah, dan tunjangan Jasa profesional Biaya kantor Penyusutan Biaya perjalanan Telepon dan komunikasi Sewa kantor Perizinan dan retribusi Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1.000)
Laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk
Barging Agency fees
Basic earnings per share is calculated by dividing net income attributable to owners of the parent entity by the weighted-average number of ordinary shares outstanding during the respective periods.
30 September/ September 2011 (Tidak diaudit/ Unaudited)
30 September/ September 2010 (Tidak diaudit/ Unaudited)
1,335,825
488,642
3,333,333
3,333,333
401
147
Grup tidak memiliki efek yang bersifat dilutif pada 30 September 2011 dan 2010.
Net income attributable to owners of the parent entity Weighted average number of ordinary shares outstanding (in thousand shares) Basic earnings per share (full amount)
The Group does not have any dilutive ordinary shares as at 30 September 2011 and 201
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/80 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
26. TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI
26. RELATED PARTY TRANSACTIONS
Transaksi dengan pihak berelasi adalah sebagai berikut:
Related party transactions are as follows:
30 September/ September 2011 (Tidak diaudit/ Unaudited)
30 September/ September 2010 (Tidak diaudit/ Unaudited)
873,135 18,816
962,906 9,298
Coal sales: Enel Trade S.p.A. KSC -
Pendapatan sewa: - KSC
596
431
Rental revenue: KSC -
Pendapatan lain-lain: - PT Nirmala Matranusa - KSC
602 25
-
Other revenue: PT Nirmala Matranusa KSC -
893,174
972,635
9.65%
15.90%
As a percentage of total revenue
9,181 93
23,330 -
Rental and mobilisation expenses: PT Nirmala Matranusa KSC -
Penjualan batubara: - Enel Trade S.p.A. - KSC
Persentase dari jumlah pendapatan
Beban sewa dan mobilisasi: - PT Nirmala Matranusa - KSC
9,274
23,330
Persentase dari jumlah beban sewa dan mobilisasi
16.86%
25.85%
As a percentage of total rental and mobilisation expenses
Biaya pengangkutan: - ASL
110,498
133,543
Barging: ASL -
110,498
133,543
22.64%
35.58%
As a percentage of total marketing expense
14,144
-
Fuel expenses: ASL -
14,144
-
Persentase dari jumlah beban bahan bakar
5.13%
-
As a percentage of total fuel expense
Pendapatan keuangan dari pinjaman: - KSC
21,513
26,942
Finance income loan: KSC -
21,513
26,942
100%
100%
Persentase dari beban penjualan Biaya bahan bakar: - ASL
Persentase dari pendapatan bunga pinjaman
As a percentage of total interest income from loan
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/81 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
26. TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI (lanjutan)
26. RELATED PARTY TRANSACTIONS (continued)
30 September/ September 2011 (Tidak diaudit/ Unaudited) Aset dalam penyelesaian: - PT Nirmala Matranusa
31 Desember/ December 2010 (Diaudit/ Audited)
67,057
15,995
Construction in progress: PT Nirmala Matranusa -
67,057
15,995
Persentase dari jumlah aset dalam penyelesaian
45.80%
4.77%
As a percentage of total construction in progress
Pinjaman pada pihak berelasi: - KSC *)
369,762
367,430
Loan to related party: KSC *) -
369,762
367,430
3.34%
4.39%
Persentase dari jumlah aset *) Pinjaman Perusahaan kepada KSC masih belum dilunasi sejak tahun 2008. KSC bersama dengan BCBC Singapore Pte. Ltd. dan Perusahaan, selaku pemegang saham, dari waktu ke waktu selalu melakukan diskusi mengenai ventura bersama tersebut.
*)
As a percentage of total assets
The Company’s loan to KSC has been outstanding since 2008. KSC together with BCBC Singapore Pte. Ltd. and the Company, as the shareholders, have been always discussing about the joint venture from time to time.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/82 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
26. TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI (lanjutan)
26. RELATED PARTY TRANSACTIONS (continued)
30 September/ September 2011 (Tidak diaudit/ Unaudited) Piutang usaha: - Enel Trade S.p.A - KSC
69,061 15,945 85,006
Persentase dari jumlah piutang usaha Piutang lain-lain: - KSC - Pemegang saham perusahaan dan anak perusahaan - Karyawan - PT Bunga Permata Sari - ASL - PT Lian Beng Energy Persentase dari jumlah piutang lain-lain Hutang usaha: - ASL - PT Nirmala Matranusa - KCB - KSC - PT Pan Assets Indonesia - PT Lian Beng Energy - Enel Trade S.p.A Persentase dari jumlah hutang usaha Hutang lain-lain: - Pemegang saham Perusahaan dan entitas terkait
Persentase dari jumlah hutang lain-lain Penjualan batubara ke pihak berelasi ditetapkan berdasarkan kontrak-kontrak penjualan, yang dibagi umumnya menggunakan indeks international dan domestik sebagai bahan acuan yang disesuaikan dengan spesifikasi dari batubara dan lokasi pengiriman.
31 Desember/ December 2010 (Diaudit/ Audited)
122,012 5,588
Trade receivables: Enel Trade S.p.A KSC -
127,600 As a percentage of total trade receivables
11.12%
19.69%
95,099 2,780
73,342 2,009
1,740 119 32 -
373 119 412
99,770
76,255
76,69%
66.24%
As a percentage of total other receivables
24,030 18,610 12,223 4,840 2,194 1,203 254
27,692 19,342 11,282 4,839 2,326 1,224 30,634
Trade payables: ASL PT Nirmala Matranusa KCB KSC PT Pan Assets Indonesia PT Lian Beng Energy Enel Trade S.p.A -
63,354
97,339
5.73%
8.20%
As a percentage of total trade payables
167
-
Other payables: Shareholer of the Company and their related entity
167
-
0.57%
-
Other receivables: KSC Shareholders of the Company and subsidiaries Employees PT Bunga Permata Sari ASL PT Lian Beng Energy -
As a percentage of total other payables
Sales of coal to related parties are set based on sales contracts which generally use international and or domestic indices as benchmarks which are adjusted for coal specifications and location of deliveries.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/83 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
26. TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI (lanjutan) Sifat dari hubungan dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut: Entitas/Entity - PT Nirmala Matranusa
26. RELATED PARTY TRANSACTIONS (continued) The nature of relationships with the related parties is as follows:
Hubungan/Relationships
Transaksi/Transactions
Entitas sepengendali dengan Perusahaan/Under common control with the Company
Pendapatan lain-lain, beban sewa dan mobilisasi, dan pembangunan aset tetap, /Other income, rental and mobilisation expenses,and construction of assets
- KSC
Perusahaan asosiasi/ Associate company
Penjualan batubara, pendapatan sewa, pendapatan bunga dari pinjaman, pembelian batubara, piutang pinjaman, dan piutang lain-lain/Coal sales, rental revenue, interest income on loan, purchase of coal, loan, and other receivables
- PT Bunga Permata Sari
Entitas sepengendali dengan Perusahaan/Under common control with the Company
Piutang dari pemegang konsesi/ Receivable from concession holder
- Enel Trade S.p.A.
Pihak berelasi dengan pemegang saham minoritas Perusahaan/ Related party of a minority shareholder of the Company
Penjualan batubara/Coal sales
- Pemegang saham dan direktur/ Shareholders and directors
Pemegang saham dan direktur Perusahaan/Shareholders and directors of the Company
Piutang lain-lain dan hutang lain-lain/Other receivables and other payables
- PT Lian Beng Energy
Entitas sepengendali dengan Perusahaan/Under common control with the Company
Jasa pengangkutan batubara dan jasa sewa dan mobilisasi/Coal hauling service and rental and mobilisation service
- ASL
Entitas sepengendali dengan Perusahaan/Under common control with the Company
Jasa pengangkutan batubara dan hutang usaha/Barging service and trade payables
- PT Pan Assets Indonesia
Entitas sepengendali dengan Perusahaan/Under common control with the Company
Hutang usaha/Trade payables
fixed
Pihak-pihak yang didefinisikan sebagai pihak berelasi seperti yang diuraikan diatas dapat berbeda dengan definisi menurut undang-undang pajak penghasilan No. 36 tahun 2008, pasal 18 ayat 4.
The entities defined as related parties as detailed above may be different with those defined under the income tax law No. 36 year 2008, chapter 18 article 4.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/84 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
27. PERJANJIAN KONTINJENSI a.
PENTING,
KOMITMEN,
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
DAN
Kontrak jasa pertambangan
27. SIGNIFICANT AGREEMENTS, AND CONTINGENCIES a.
c.
Perjanjian kerjasama
Mining services contracts The Company’s subsidiaries entered into various mining service contracts to support their mine operations. The contractors will provide all equipment, manpower and other supplies necessary for them to perform the mining services. The mining service contractors are, among others, PT Leighton Contractors Indonesia, PT Bukit Makmur Mandiri Utama, PT Petrosea Tbk., PT Hareda Prima Jaya, PT Hareda Krida Utama, PT Thiess Contractors Indonesia and CV Kayu Rimba Perkasa. Each agreement governs, among others, the unit rate, fuel price adjustment, explosive management, rise and fall calculation, overhaul calculation, incentives for the contractors, shortfall penalties and other terms. Contract values are dependent on volumes of overburden moved and/or coal mined and hauled, as per the relevant agreement. These contracts will expire between December 2011 and August 2017 or when the contracted volumes have been achieved, whichever is earlier.
Beberapa anak perusahaan mengadakan perjanjian jasa pertambangan dengan beberapa kontraktor untuk mendukung kegiatan operasi tambang. Para kontraktor akan menyediakan peralatan, tenaga kerja dan juga peralatan lainnya untuk mendukung jasa mereka. Para kontraktor antara lain PT Leighton Contractors Indonesia, PT Bukit Makmur Mandiri Utama, PT Petrosea Tbk., PT Hareda Prima Jaya, PT Hareda Krida Utama, PT Thiess Contractors Indonesia dan CV Kayu Rimba Perkasa. Setiap perjanjian antara lain mengatur mengenai harga per unit, penyesuaian harga bahan bakar, manajemen peledakan, perhitungan rise and fall, perhitungan overhaul, insentif untuk kontraktor, penalti atas shortfall dan juga syarat lainnya. Nilai kontrak bergantung kepada jumlah dari volume pengupasan tanah ataupun juga batubara yang di angkut sesuai dengan perjanjian terkait. Perjanjian-perjanjian ini akan berakhir antara Desember 2011 dan Agustus 2017 atau pada saat jumlah volume tercapai, mana yang lebih dahulu. b.
COMMITMENTS
b. Cooperation agreement
DPP
DPP
Pada tanggal 16 Februari 2001, DPP mengadakan perjanjian kerjasama dengan PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) yang antara lain berisi mengenai pembagian pendapatan atas jasa dermaga yang dikenakan bagi kapal-kapal yang berlabuh di Balikpapan Coal Terminal (“BCT”) oleh PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero). Perjanjian ini berlaku untuk periode 17 Februari 2001 sampai dengan tanggal 16 Februari 2005 dan telah diperpanjang sampai dengan tanggal 19 Desember 2026 serta akan merubah status BCT menjadi Perpanjangan Dermaga Umum Pelabuhan Balikpapan.
On 16 February 2001, DPP entered into a cooperation agreement with PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) that provided for, among others, the sharing of revenue from port charges levied on ships anchored at the Balikpapan Coal Terminal (“BCT”) by PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero). This agreement originally covered the period from 17 February 2001 to 16 February 2005 and has been extended until 19 December 2026 and to change the status of BCT to a General Extension of Balikpapan Port.
Kontrak jasa bongkar muat batubara
c.
Coal handling services contracts
DPP
DPP
Pada tanggal 1 Juni 2004, DPP mengadakan perjanjian dengan PT Indominco Mandiri, PT Kitadin, PT Trubaindo Coal Mining, PT Jorong Barutama Greston, PT Indo Tambangraya Megah Tbk. dan PT Bharinto Ekatama untuk memberikan jasa bongkar muat batubara di BCT. Berdasarkan perubahan terakhir, DPP akan melakukan jasa bongkar muat batubara sejumlah 3 juta MT per tahun dan kontrak tersebut berakhir pada tanggal 31 Desember 2011.
On 1 June 2004, DPP entered into an agreement with PT Indominco Mandiri, PT Kitadin, PT Trubaindo Coal Mining, PT Jorong Barutama Greston, PT Indo Tambangraya Megah Tbk. and PT Bharinto Ekatama to perform coal handling services at the BCT. Based on the latest amendment, DPP agreed to handle 3 million MT of coal per annum and the agreement expires on 31 December 2011.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/85 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
27. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan) d.
KOMITMEN,
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
DAN
Jaminan reklamasi
27. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued) d.
Reclamation guarantees
Jaminan berikut ini dapat diklaim oleh Pemerintah ataupun pihak yang berwenang jika masing-masing perusahaan di bawah ini tidak melaksanakan rencana reklamasi seperti yang telah disetujui dengan Pemerintah untuk periodeperiode tersebut.
The following guarantess may be claimed by the Government or relevant regency if the individual company does not carry out the reclamation policy as agreed for those periods.
GBP
GBP
Pada tanggal 18 Juni 2010, GBP telah menerima surat penetapan jaminan reklamasi untuk periode 2010 sampai 2014 dari DJMBP untuk lokasi KW 05PB0165 (Blok I) sebesar Rp 9.674.
On 18 June 2010, GBP has received a decision letter of reclamation guarantee for the period 2010 up to 2014 from the DGMCG for location KW 05PB0165 (Block I) amounting to Rp 9,674.
Pada tanggal 17 Februari 2011, GBP telah menyediakan jaminan reklamasi kepada Pemerintah yang diterbitkan oleh PT Asuransi Ekspor Indonesia (Persero) untuk tahun 2011, sebesar Rp 8.379. Jaminan tersebut berlaku sampai dengan 31 Desember 2011.
On 17 February 2011, GBP has provided reclamation guarantees to the Government issued by PT Asuransi Ekspor Indonesia (Persero) for 2011, amounting to Rp 8,379. These guarantees are valid until 31 December 2011.
Pada tanggal 18 Maret 2011, GBP menyediakan jaminan reklamasi kepada Pemerintah untuk berbagai tahun dalam bentuk bank garansi dari ANZ sebesar Rp 14.357. Garansi tersebut berlaku sampai dengan 31 Desember 2011.
On 18 March 2011, GBP provided reclamation guarantees to the Government for various years amounting to Rp 14,357 in the form of bank guarantees from ANZ. These guarantees are valid until 31 December 2011.
Pada tanggal 19 Juli 2011, GBP telah menerima persetujuan pelepasan jaminan reklamasi dari DJMBP untuk periode 2007, 2008, 2009 dan 2010 sebesar Rp 10.590. Pada tanggal 1 Agustus 2011, GBP telah melakukan penyesuaian terhadap bank garansi dari ANZ menjadi sebesar Rp 3.766.
On 19 July 2011, GBP received an approval to release the reclamation guarantee from the DGMCG for the period of 2007, 2008, 2009 and 2010 amounted to Rp 10,590. On 1 August 2011, GBP has amended the bank guarantees from ANZ amounting to Rp 3,766.
FSP
FSP
Pada tanggal 21 Juli 2010, FSP telah menyediakan jaminan reklamasi sebesar Rp 532 ke Kabupaten Kutai Kartanegara yang diterbitkan oleh PT Asuransi Ekspor Indonesia (Persero). Jaminan tersebut berlaku dari 1 Juli 2010 sampai dengan 31 Desember 2010.
On 21 July 2010, FSP has provided a reclamation guarantee, totaling Rp 532 to the Regency of Kutai Kartanegara issued by PT Asuransi Ekspor Indonesia (Persero). This guarantee is valid from 1 July 2010 up to 31 December 2010.
FSP telah memperpanjang jaminan reklamasi untuk tahun 2009 sampai dengan 2011 dengan PT Asuransi Mega Pratama yaitu sebesar Rp 1.526 yang berlaku dari 1 Juli 2011 sampai dengan 31 Desember 2011.
FSP has extended reclamation guarantees for the period 2009 until 2011 with PT Asuransi Mega Pratama totaling Rp 1,526 valid from 1 July 2011 until 31 December 2011.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/86 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus) 27. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan) d.
KOMITMEN,
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated) DAN
Jaminan reklamasi (lanjutan)
27. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued) d. Reclamation guarantees (continued)
BT
BT
Pada tanggal 21 Juli 2010, BT telah menyediakan jaminan reklamasi ke Kabupaten Kutai Kartanegara yang dikeluarkan oleh PT Asuransi Ekspor Indonesia (Persero) sebesar Rp 734. Jaminan tersebut berlaku dari 1 Juli 2010 sampai dengan 31 Desember 2010.
On 21 July 2010, BT has provided a reclamation guarantee to the Regency of Kutai Kartanegara issued by PT Asuransi Ekspor Indonesia (Persero) totaling Rp 734. This guarantee is valid from 1 July 2010 up to 31 December 2010.
BT telah memperpanjang jaminan reklamasi dengan PT Asuransi Mega Pratama yaitu sebesar Rp 734 yang berlaku dari 1 Juli 2011 sampai dengan 31 Desember 2011.
BT has extended its reclamation guarantee with PT Asuransi Mega Pratama totaling Rp 734 valid from 1 July 2011 until 31 December 2011.
FKP, TSA, PIK dan WBM
FKP, TSA, PIK and WBM
Pada tanggal 17 Februari 2011, WBM, PIK, dan TSA telah menyediakan jaminan reklamasi kepada Pemerintah yang diterbitkan oleh PT Asuransi Ekspor Indonesia (Persero) untuk periode 2011, masing-masing sebesar Rp 5.898, Rp 1.940, dan Rp 695. Jaminan tersebut berlaku sampai dengan 31 Desember 2011.
On 17 February 2011, WBM, PIK, and TSA have provided reclamation guarantees to the Government issued by PT Asuransi Ekspor Indonesia (Persero) for 2011, for Rp 5,898, Rp 1,940 and Rp 695 respectively. These guarantees are valid until 31 December 2011.
Pada tanggal 18 Maret 2011, WBM, PIK, FKP, dan TSA menyediakan jaminan reklamasi kepada Pemerintah untuk berbagai tahun dalam bentuk bank garansi dari ANZ Panin masing-masing sebesar Rp 2.251, Rp 2.112, Rp 806, dan Rp 659. Garansi tersebut berlaku sampai dengan 31 Desember 2011.
On 18 March 2011, WBM, PIK, FKP and TSA provided reclamation guarantees to the Government for various years amounting to Rp 2,251, Rp 2,112, Rp 806 and Rp 659 respectively in the form of bank guarantees from ANZ Panin. These guarantees are valid until 31 December 2011.
Pada tanggal 13 Juni 2011, WBM telah menerima persetujuan dari DJMBP untuk pelepasan jaminan reklamasi periode 2010 sebesar Rp 920. Pada tanggal 21 Juni 2011, WBM telah melakukan penyesuaian terhadap bank garansi dari ANZ menjadi sebesar Rp 1.331.
On 13 June 2011, WBM has received approval from the DGMCG to release the reclamation guarantees for the period of 2010 amounting to Rp 920. On 21 June 2011, WBM has amended the Bank Guarantees from ANZ amounting to Rp 1,331. . On 19 July 2011, PIK has received approval from the DGMCG to release the reclamation guarantees for the period of 2010 amounting to Rp 1,326. On 27 July 2011, PIK has amended the Bank Guarantees from ANZ amounting to Rp 786.
Pada tanggal 19 Juli 2011, PIK telah menerima persetujuan dari DJMBP untuk pelepasan jaminan reklamasi periode 2010 sebesar Rp 1.326 . Pada tanggal 27 Juli 2011, PIK telah melakukan penyesuaian terhadap bank garansi dari ANZ menjadi sebesar Rp 786. e.
Komitmen sewa
e.
Rental commitment
Grup
Group
Pada tanggal 7 Januari 2008, Perusahaan, DPP, FKP, TSA, WBM, BE, IP, GBP, MP dan PIK mengadakan perjanjian sewa ruangan kantor dan biaya pemeliharaan kantor dengan PT Nirmala Matranusa, pihak berelasi. Perjanjian tersebut efektif sejak 1 Januari 2008 sampai 31 Desember 2017 dan dapat diperpanjang sampai dua tahun lagi.
On 7 January 2008, the Company, DPP, FKP, TSA, WBM, BE, IP, GBP, MP and PIK entered into an office rental and office maintenance agreement with PT Nirmala Matranusa, a related party. The agreement is valid from 1 January 2008 until 31 December 2017 and can be extended for a further two years.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/87 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
27. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan) e.
f.
g.
h.
KOMITMEN,
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
DAN
Komitmen sewa (lanjutan)
27. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued) e.
Rental commitment (continued)
IP
IP
Pada tanggal 29 Juli 2008, IP mengadakan perjanjian sewa alat berat dengan PT Nirmala Matranusa, pihak berelasi, selama lima tahun dengan tarif yang akan ditelaah setiap tahunnya.
On 29 July 2008, IP entered into an agreement for the rental of heavy equipment with PT Nirmala Matranusa, a related party, for five years, with annual review on the rates .
Perjanjian pengangkutan batubara
f.
Barging agreement
ML
ML
Pada tanggal 12 Juni 2009, ML mengadakan kontrak pengangkutan batubara dengan ASL (sebagai kontraktor), pihak berelasi. ASL akan mengangkut batubara dari berbagai tempat pemuatan ke BCT. Kontrak tersebut berlaku selama lima tahun.
On 12 June 2009, ML entered into a barging contract with ASL (as contractor), a related party. ASL shall transport the coal from various loading points to the BCT. The contract is valid for five years.
Komisi keagenan
g.
Agency fees
Perusahaan, GBP, IP, TSA, WBM dan PIK
The Company, GBP, IP, TSA, WBM and PIK
Perusahaan, GBP, IP, TSA, WBM dan PIK memiliki beberapa perjanjian keagenan dengan agen pihak ketiga untuk memasarkan batubara mereka kepada pelanggan-pelanggan tertentu. Agen tersebut akan mendapatkan komisi berdasarkan persentase penjualan kepada pelanggan-pelanggan tersebut.
The Company, GBP, IP, TSA, WBM and PIK have various agency agreements with third party agents to market their coal for certain customers. The agents will receive commissions based on a percentage of sales to those customers.
Tuntutan hukum
h. Litigation
Perusahaan
The Company
Pada tanggal 10 Juli 2008, Perusahaan dan Low Tuck Kwong sebagai pemegang saham utama menerima surat somasi dari Sukamto Sia yang mengklaim bahwa ia berhak atas 50% saham Grup. Sukamto Sia mengklaim bahwa Low Tuck Kwong menyetujui untuk memberikan saham tersebut sebagai kompensasi atas pinjaman yang diberikan kepada Low Tuck Kwong di tahun 1996. Manajemen berkeyakinan tidak ada perjanjian ataupun ikatan yang telah dilakukan oleh Perusahaan dengan Sukamto Sia berkaitan dengan hal tersebut. Perusahaan berkeyakinan bahwa klaim tersebut tidak berdasar sehingga tidak berdampak pada laporan keuangan interim konsolidasian Grup pada tanggal 30 September 2011.
On 10 July 2008, the Company and Low Tuck Kwong, its major shareholder, received a letter of demand from Sukamto Sia who claims that he is entitled to 50% of the Group’s shares. Sukamto Sia claims that Low Tuck Kwong agreed to provide these shares to him in return for an unspecified amount of financing provided to Low Tuck Kwong in 1996. Management believes that there have been no agreements or arrangements made by the Company with Sukamto Sia in relation to this matter. The Company believes that the claim is without merit and therefore has no impact on the Group’s consolidated interim financial statements as of 30 September 2011.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/88 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
27. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan) h.
KOMITMEN,
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
DAN
Tuntutan hukum (lanjutan)
27. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued) h. Litigation (continued)
Perusahaan (lanjutan)
The Company (continued)
Pada tanggal 28 Juli 2008, Haji Asri mengklaim bahwa transaksi jual beli saham GBP antara Haji Asri, PT Kaltim Bara Sentosa (“KBS”), Low Tuck Kwong, dan Engki Wibowo adalah tidak sah. Untuk itu, Haji Asri mengajukan gugatan sebesar Rp 7.680.000 sebagai kompensasi. Haji Asri mengajukan gugatan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Pada tanggal 5 Februari 2009, pengadilan telah mengeluarkan putusan yang memenangkan KBS, Low Tuck Kwong, dan Engki Wibowo. Pada tanggal 18 Februari 2009, Haji Asri mengajukan banding di Pengadilan Tinggi DKI Jakarta, dimana keputusan Pengadilan Tinggi menguatkan keputusan Pengadilan Negeri. Selanjutnya, Haji Asri telah mengajukan kasasi kepada Mahkamah Agung dan sampai saat ini belum mengeluarkan keputusan. Manajemen berpendapat bahwa gugatan tersebut tidak berdasar sehingga tidak berdampak pada laporan keuangan interim konsolidasian Grup pada tanggal 30 September 2011.
On 28 July 2008, Haji Asri claimed that the sale and purchase transaction of the shares of GBP between him, PT Kaltim Bara Sentosa (“KBS”), Low Tuck Kwong and Engki Wibowo was not valid. As such, he claimed an amount of Rp 7,680,000 as compensation. He submitted the case to the District Court of South Jakarta. On 5 February 2009, the court has issued a decision in favour of KBS, Low Tuck Kwong and Engki Wibowo. On 18 February 2009, Haji Asri filed an appeal in the High Court of DKI Jakarta which upheld the Decision of the District Court. Haji Asri has submitted a further appeal to the Supreme Court which has not yet issued its decision. Management believes that the claim is without merit and therefore has no impact on the Group’s consolidated interim financial statements as of 30 September 2011.
GBP
GBP
Pada tanggal 8 November 2009, Uwon bin Katuk, Aminah, dan Eman bin Puntal mengajukan gugatan ke Pengadilan Negeri Tenggarong terhadap GBP sebagai Tergugat. Mereka menyatakan bahwa sebagian kecil (sekitar 13 hektar) dari area tambang GBP, terletak di desa Lebak Cilong, Kutai Kartanegara, tumpang tindih dengan tanah mereka. Dalam gugatannya mereka menuntut ganti rugi sejumlah Rp 1.640. Pada tanggal 1 Juni 2010, Pengadilan Negeri Tenggarong telah mengeluarkan putusan yang memenangkan GBP dan Pengadilan Tinggi Samarinda telah mengeluarkan putusannya pada tanggal 13 Juni 2011 yang menguatkan keputusan Pengadilan Negeri Tenggarong. Manajemen berpendapat bahwa gugatan tersebut tidak berdasar sehingga tidak berdampak pada laporan keuangan interim konsolidasian Grup pada tanggal 30 September 2011.
On 8 November 2009, Uwon bin Katuk, Aminah and Eman bin Puntal brought a civil suit in the District Court of Tenggarong against GBP as Defendant. They claimed that a small part of the mining area (around 13 hectares) of GBP, at Lebak Cilong village, Kutai Kartanegara, overlaps with their land. They claimed an amount of Rp 1,640 as compensation. On 1 June 2010, the District Court of Tenggarong has issued a decision in favour of GBP and the Hight Court of Samarinda has issued its decision on 13 June 2011 which upheld the Decision of the District Court of Tenggarong. Management believes that the claim is without merit and therefore has no impact on the Group’s consolidated interim financial statements as of 30 September 2011.
GBP telah didaftarkan sebagai salah satu Tergugat oleh Regam Bin Lemuyaq, Martin Bin Kauk, Mewen Bin Kauk dan Syukur Bin Kauk (“Para Penggugat”), di bawah Perkara Perdata No. 215/Pdt-G/2011/PN.Jak.Sel. tertanggal 7 April 2011 (“Gugatan”).
GBP has been registered as one of the defendants by Regam Bin Lemuyaq, Martin Bin Kauk, Mewen Bin Kauk and Syukur Bin Kauk (the “Plaintiffs”), under civil case No. 215/PdtG/2011/PN.Jak.Sel. dated 7 April 2011 (the “Suit”).
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/89 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
27. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan) h.
KOMITMEN,
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
DAN
Tuntutan hukum (lanjutan)
27. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued) h. Litigation (continued)
GBP (lanjutan)
GBP (continued)
Dalam Gugatan tersebut, para Penggugat menuduh GBP telah melakukan kegiatan penambangan/pengeboran di lokasi tanah ulayat milik Para Penggugat dan menuntut sebesar Rp 10.000 sebagai kompensasi. Saat ini kasus ini sedang dalam proses di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Manajemen berpendapat bahwa gugatan tersebut tidak berdasar sehingga tidak berdampak pada laporan keuangan interim konsolidasian Grup pada tanggal 30 September 2011.
In such lawsuit, the Plaintiffs alleges GBP has conducted mining operation in land owned by the Plantiffs and have claimed an amount of Rp 10,000 as compensation. Currently the case is in process in the South Jakarta District Court. Management believes that the claim is without merit and therefore has no impact on the Group’s consolidated interim financial statements as of 30 September 2011.
TSA
TSA
Pada tanggal 14 Juli 2011, TSA telah menerima Surat Panggilan dari Pengadilan Negeri Jakarta Selatan untuk menghadiri Pengadilan Kutai Barat sehubungan dengan gugatan perdata yang didaftarkan oleh Sayu dan Kedam (“Para Penggugat”) terhadap TSA sebagai salah satu tergugat. Dalam gugatan tersebut, Para Penggugat menggugat TSA telah melakukan kegiatan penambangan di lokasi yang diakui oleh Para Penggugat sebagai miliknya dan menuntut sebesar Rp 13.406 sebagai kompensasi. Saat ini kasus ini sedang dalam proses di Pengadilan Negeri Kutai Barat. Manajemen berpendapat bahwa gugatan tersebut tidak berdasar sehingga tidak berdampak pada laporan keuangan interim konsolidasian Grup pada tanggal 30 September 2011.
On 14 July 2011, TSA has received a Summons from the District Court of South Jakarta to attend the Court of Kutai Barat related to a civil suit which was registered by Sayu and Kedam (the “Plaintiffs”) against TSA as one of defendants. In such lawsuit, the Plaintiffs alleges TSA has conducted mining operations on land owned by the Plaintiffs and have claimed an amount of Rp 13,406 as compensation. Currently the case is in process in West Kutai District Court. Management believes that the claim is without merit and therefore has no impact on the Group’s consolidated interim financial statements as of 30 September 2011.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/90 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
27. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan) h.
i.
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
KOMITMEN,
DAN
Tuntutan hukum (lanjutan)
27. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued) h. Litigation (continued)
TSA (lanjutan)
TSA (continued)
TSA (selaku Tergugat I) telah didaftarkan sebagai salah satu Tergugat oleh Suriansyah dan kawankawannya (“Para Penggugat”) di Pengadilan Negeri Kutai Barat di bawah Perkara Perdata No. 11/Pdt-G/2011/PN.PN KUBAR pada tanggal 4 April 2011. Dalam gugatan tersebut di atas, Para Penggugat menuduh TSA telah membeli tanah warisan seluas 124 hektar dari penjual (selaku Tergugat II) yang terletak di Desa Mendung dan Desa Jerang, Kecamatan Muara Pahu, Kabupaten Kutai Barat, yang belum dibagi oleh penjual dengan Para Penggugat selaku ahli waris dari tanah tersebut. Sehubungan dengan kerugian atas situasi tersebut, Para Penggugat menggugat dengan nilai gugatan sebesar Rp 2.134 ke TSA. Saat ini, kasus ini sedang dalam proses di Pengadilan Negeri Kutai Barat. Manajemen berpendapat bahwa gugatan tersebut tidak berdasar sehingga tidak berdampak pada laporan keuangan interim konsolidasian Grup pada tanggal 30 September 2011.
TSA (as Defendant I) has been registered as one of defendant by Suriansyah at all (the “Plaintiffs”), at the District Court of West Kutai under civil case No. 11/Pdt-G/2011/PN.PN KUBAR on 4 April 2011. In such lawsuit, the Plaintiffs have claimed that TSA has bought the land of approximately 124 hectares from the seller (as Defendant II), located in Mendung Village and Jerang Village, Muara Pahu Municipality, West Kutai Regency, which land is a an undivided inherited land between the seller and the Plaintiff as the heirs of the land. For the lost due to that situation, they claim for compensation in the amount of Rp 2,134 to TSA. Currently the case is in process in West Kutai District Court. Management believes that the claim is without merit and therefore has no impact on the Group’s consolidated interim financial statements as of 30 September 2011.
Perjanjian batubara
pengiriman
dan
pengangkutan
i.
The Company and its subsidiaries have entered into various coal barging, transportation and transshipment agreements with contractors to provide coal transportation from various mine sites to various port destinations. Depending on the individual contract, the contractor will provide all equipment, labor and other services required for them to perform the services. These agreements govern, amongst others, the unit rate, fuel price adjustment and other terms and conditions. These contracts will expire between December 2011 and December 2012.
Perusahaan dan beberapa anak perusahaan mengadakan perjanjian untuk pengangkutan, transportasi dan transshipment batubara dengan kontraktor untuk menyediakan pengangkutan batubara dari berbagai area pertambangan ke berbagai pelabuhan tujuan. Tergantung dari masing-masing kontrak, kontraktor akan menyediakan peralatan, tenaga kerja dan jasa lainnya dalam melaksanakan jasanya. Perjanjian ini mengatur mengenai antara lain harga per unit, penyesuaian harga solar dan juga syarat dan ketentuan lain yang belaku. Perjanjian ini akan berakhir antara Desember 2011 dan Desember 2012. j.
Perjanjian penjualan batubara Pada tanggal 30 September 2011, Grup telah memiliki komitmen untuk menjual 268,03 juta metrik ton batubara kepada beberapa pembeli, dimana perjanjian tersebut dilakukan dengan harga yang di sepakati. Penjualan batubara ini akan dilakukan selama sisa periode 2011 sampai dengan Desember 2029.
Coal shipping and hauling contracts
j.
Coal sales agreements As at 30 September 2011, the Group has various commitments to sell 268.03 million metric tonnes of coal to various buyers, a proportion of which is subject to price agreement. The coal will be delivered during the remaining period of 2011 until December 2029.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/91 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
27. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan) j.
k.
KOMITMEN,
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
DAN
Perjanjian penjualan batubara (lanjutan)
27. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued) j.
Coal sales agreements (continued)
Pada tanggal 3 April 2008, BT mengadakan perjanjian penjualan briket batubara dengan KSC, pihak berelasi (Perjanjian Penyediaan Batubara). BT harus menyediakan batubara sampai dengan 1.600.000 ton per tahun. Harga yang digunakan adalah harga dasar yang ditetapkan dalam perjanjian yang disesuaikan dengan kualitas batubara yang dipasok. Pada tanggal yang sama, Perusahaan mengadakan perjanjian pembelian briket batubara yang sudah ditingkatkan kualitasnya dengan KSC (Perjanjian Penjualan Batubara). Berdasarkan perjanjian tersebut, KSC akan menjual briket batubara yang sudah ditingkatkan kualitasnya sebesar 500.000 ton sampai dengan maksimum 1.500.000 ton setiap tahun. Perjanjian-perjanjian ini berlaku sampai periode konsesi BT berakhir, cadangan batubara di konsesi BT habis atau perjanjian pembelian batubara antara KSC dan BT dihentikan.
On 3 April 2008, BT entered into an upgraded coal briquette sales agreement with KSC, a related party (the Coal Supply Agreement). BT will supply up to 1,600,000 tonnes of coal per year. The price used is the base price stated in the agreement and adjusted with the quality of the coal supplied. On the same date, the Company entered into an upgraded coal briquette purchase agreement with KSC (the Coal Sales Agreement). Under the agreement, KSC will sell to the Company between 500,000 tonnes to 1,500,000 tonnes of upgraded coal briquettes per year. The agreement is valid until the concession period of BT expires, the coal reserves in the BT concession area are depleted or the coal purchase agreement between KSC and BT is terminated.
Pada tanggal 1 Oktober 2010, BT, FSP, dan KSC menandatangani perjanjian penyediaan batubara yang mana mereka secara gabungan harus menyediakan maksimal 1.600.000 ton batubara pertahun. Harga batubara tersebut adalah tetap selama setahun sesuai dengan peraturan mengenai minimum harga.
On 1 October 2010, BT, FSP and KSC entered into coal supply agreements under which they are due to supply KSC a combine maximum of 1,600,000 tonnes of coal a year. The price of such coal is fixed on annual basis referred to the minimum pricing regulation.
Perjanjian konstruksi
k.
Construction agreements
WBM
WBM
Pada tanggal 24 Agustus 2007, WBM mengadakan perjanjian dengan PT Arutmin Indonesia, dimana Arutmin memperbolehkan WBM membangun jalan pengangkutan batubara (haul roads) di daerah PKP2B Arutmin sehingga WBM memperoleh akses bebas hambatan dalam mengangkut batubara di sepanjang jalan pengangkutan batubara.
On 24 August 2007, WBM entered into an agreement with PT Arutmin Indonesia to allow WBM to construct a haul road within the Arutmin CCoW area, to provide WBM unimpeded access for transporting coal along the haul road.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/92 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
27. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan) k.
l.
KOMITMEN,
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
DAN
Perjanjian konstruksi (lanjutan)
27. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued) k.
Construction agreements (continued)
IP
IP
Pada tanggal 22 Februari 2008, IP mengadakan perjanjian dengan PT Nirmala Matranusa, pihak berelasi untuk pembangunan penimbunan batubara sementara di daerah Empaku, Kutai Timur, Kalimantan Timur, dengan nilai sisa kontrak sebesar AS$668.432.
On 22 February 2008, IP entered into an agreement with PT Nirmala Matranusa, a related party for the construction of intermediate coal stockpiles located at Empaku, East Kutai, East Kalimantan, with a total remaining contract value of US$668,432.
Pada tanggal 3 Maret dan 3 Juli 2008, IP mengadakan perjanjian dengan PT AE Automotion untuk pembangunan conveyor, dengan nilai sisa kontrak sebesar AS$157.050.
On 3 March and 3 July 2008, IP entered into an agreement with PT AE Automotion for construction of a conveyor, with a total remaining contract value of US$157,050.
Perusahaan
The Company
Pada tanggal 5 Juli dan 15 Oktober 2010, Perusahaan mengadakan perjanjian dengan PT Nirmala Matranusa, pihak berelasi, untuk pembangunan proyek penimbunan batubara (tahap 3) di daerah Satui, Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan dan dermaga pemuatan batubara (jetty) (tahap 3) di daerah Lubuk Tutung, Bengalon, Kutai Timur, Kalimantan Timur, masing-masing dengan nilai kontrak sebesar AS$11.140.000 dan AS$33.000.000.
On 5 July and 15 October 2010, the Company entered into agreements with PT Nirmala Matranusa, a related party, for the construction of coal stockpiles (phase 3) at Satui, Tanah Bumbu, South Kalimantan and a coal loading jetty (phase 3) at Lubuk Tutung, Bengalon, East Kutai, East Kalimantan, with total contract values amounting to US$11,140,000 and US$33,000,000, respectively.
Fasilitas bank
l.
Bank facilities
Perusahaan, IP, WBM, TSA, PIK, FKP, dan BE
The Company, IP, WBM, TSA, PIK, FKP and BE
Pada tanggal 29 Agustus 2008, Perusahaan, IP, WBM, TSA, PIK, FKP, dan BE mengadakan perjanjian fasilitas Gabungan Surat Penjaminan (L/G Line) dengan ANZ yang terdiri atas fasilitas bank garansi, letter of credit, dan payment guarantee dengan batas fasilitas gabungan sebesar AS$30.000.000 dengan ANZ (“Joint Facility”).
On 29 August 2008, the Company, IP, WBM, TSA, PIK, FKP and BE entered into a Multi Option Trade facility agreement with ANZ which consist of bank guarantee, letter of credit, and payment guarantee facilities with a limit of US$30,000,000 (“Joint Facility”).
Pada tanggal 24 Agustus 2010, Perusahaan, IP, WBM, TSA, PIK, FKP, dan BE telah menandatangani perubahan perjanjian dengan ANZ, untuk meningkatkan total fasilitas menjadi AS$35.000.000 dan memperpanjang masa berlakunya sampai 31 Maret 2011 dengan perpanjangan otomatis untuk enam bulan setelahnya.
On 24 August 2010, the Company, IP, WBM, TSA, PIK, FKP and BE entered into an amendment agreement with ANZ, to increase the total facility to US$35,000,000 and extend the maturity until 31 March 2011 with an automatic six months extension.
Pada tanggal 25 Febuari 2011, Perusahaan, PIK, IP, WBM, TSA, FKP, dan BE mengadakan perubahan perjanjian dengan ANZ untuk meningkatkan jumlah fasilitas menjadi sebesar AS$40.000.000.
On 25 February 2011, the Company, PIK, IP, WBM, TSA, FKP and BE entered into an amendment agreement with ANZ to increase the total facility to US$40,000,000.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/93 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
27. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan) l.
KOMITMEN,
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
DAN
Fasilitas bank (lanjutan)
27. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued) l.
Bank facilities (continued)
Perusahaan, IP, WBM, TSA, PIK, FKP dan BE (lanjutan)
The Company, IP, WBM, TSA, PIK, FKP and BE (continued)
Pada saat yang sama WBM memberikan jaminan dalam bentuk jaminan piutang sesuai perjanjian jual beli batubaranya dengan TNB Fuel Services Sdn. Bhd.
At the same time WBM provided security in the form of an assignment of receivables under its coal sale and purchase agreement with TNB Fuel Services Sdn. Bhd.
Pada tanggal 30 September 2011, fasilitas yang telah terpakai sebesar AS$35.473.470 yang terdiri atas jaminan bank atas kontrak TSA dan FKP dengan PT Thiess Contractors Indonesia sebesar AS$32.150.000, perjanjian jual-beli batubara WBM dengan TNB Fuel Service Sdn. Bhd. sebesar AS$2.897.000, dan jaminan reklamasi untuk FKP, TSA, PIK, dan WBM sebesar Rp 987, Rp 658, Rp 785, dan Rp 1.330.
As at 30 September 2011, US$35,473,470 of the facility has been utilised which consists of bank guarantees for TSA and FKP under the contracts with PT Thiess Contractors Indonesia amounting to US$32,150,000, for coal sale and purchase contract between WBM and TNB Fuel Service Sdn. Bhd. amounting to US$2,897,000, and for reclamation guarantee of FKP, TSA, PIK, and WBM amounting to Rp 987, Rp 658, Rp 785, and Rp 1,330, respectively.
GBP
GBP
Pada tanggal 12 Oktober 2010, GBP mengadakan perjanjian pemberian fasilitas bank garansi dengan PT Bank Danamon Indonesia Tbk., untuk kepentingan Bid dan Performance Bond dengan jumlah pokok setinggi-tingginya sebesar Rp 17.000 dan jangka waktu selama satu tahun.
On 12 October 2010, GBP entered into a bank guarantee facility agreement with PT Bank Danamon Indonesia Tbk., for Bid and Performance Bond purposes with a maximum facility of Rp 17,000 and a term of one year.
Pada tanggal 24 Agustus 2011, GBP menerbitkan performance guarantee bond sebesar AS$3.859.800 untuk kepentingan perjanjian pembelian batubara dengan TNB Fuel Services Sdn. Bhd. dan garansi ini berlaku sampai dengan 31 Agustus 2012.
On 24 August 2011, GBP issued a performance guarantee bond totaling US$3,859,800 for a coal purchase contract with TNB Fuel Services Sdn. Bhd. and this guarantee is valid until 31 August 2012.
WBM
WBM
Pada tanggal 16 Maret 2010, WBM menerbitkan performance guarantee bond sebesar AS$2.339.845 untuk kepentingan perjanjian pembelian batubara dengan TNB Fuel Services Sdn. Bhd. dan garansi ini berlaku sampai dengan 28 Februari 2011.
On 16 March 2010, WBM issued a performance guarantee bond totalling US$2,339,845 for a coal purchase contract with TNB Fuel Services Sdn. Bhd. and this guarantee is valid until 28 February 2011.
Pada tanggal 9 Maret 2011, WBM telah memperpanjang fasilitas performance guarantee bond untuk kepentingan pembelian batubara dengan TNB Fuel Services Sdn. Bhd. sebesar AS$2.897.000 dan garansi ini berlaku sampai dengan 28 Februari 2012.
On 9 March 2011, WBM extended the performance guarantee bond under the coal sale and purchase contract with TNB Fuel Services Sdn. Bhd. totalling US$2,897,000 and this guarantee is valid until 28 February 2012.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/94 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
27. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan) l.
KOMITMEN,
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
DAN
Fasilitas bank (lanjutan)
l.
WBM (continued)
Pada tanggal 14 Oktober 2010, WBM mengadakan perjanjian fasilitas kredit dengan ANZ dalam bentuk fasilitas garansi bank untuk kepentingan performance bond dengan batas kredit sebesar AS$400.000 dan fasilitas ini berlaku sampai dengan 30 Juni 2017. Pada tanggal yang sama, ANZ menerbitkan Irrevocable Standby Letter of Credit (L/C) senilai AS$400.000 dimana 100% dijaminkan kas.
On 14 October 2010, WBM entered into a credit facility agreement with ANZ in the form of a bank guarantee facility for performance bond purposes with a credit limit of US$400,000 and this facility is valid until 30 June 2017. On the same date, ANZ issued an Irrevocable Standby Letter of Credit (L/C) amounting to US$400,000 which was 100% cash collaterised.
m. Heavy equipment operating lease contract
Grup - kecuali ML
The Group - except ML
Pada tanggal 29 Juli 2008, Grup, kecuali ML, mengadakan perjanjian induk sewa dengan PT Nirmala Matranusa, pihak berelasi, untuk penyewaan peralatan berat selama periode sepuluh tahun.
On 29 July 2008, the Group, except ML entered into a master lease agreement with PT Nirmala Matranusa, a related party, for various leases of heavy equipment during a period of ten years.
Perjanjian penggunaan haul road
n.
Pada tanggal 8 Desember 2009, GBP dan PT Diva Kencana Borneo mengadakan perjanjian penggunaan haul road di wilayah GBP. Perjanjian ini berlaku sampai dengan enam tahun. o.
Bank facility (continued)
WBM (lanjutan)
m. Perjanjian sewa operasi peralatan berat
n.
27. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)
Perjanjian pemeliharaan
Agreement for the use of haul road On 8 December 2009, GBP and PT Diva Kencana Borneo entered into an agreement for the use of GBPs haul road. This agreement is valid for six years.
o.
Maintenance agreement
GBP
GBP
Pada tanggal 21 November 2005, GBP mengadakan kontrak pemeliharaan dengan PT United Tractors Tbk. untuk pemeliharaan peralatan. Perjanjian tersebut berlaku untuk jangka waktu tiga tahun. Berdasarkan perubahan terakhir tertanggal 6 November 2008, perjanjian tersebut diperpanjang untuk jangka waktu selama tiga tahun.
On 21 November 2005, GBP entered into a maintenance contract with PT United Tractors Tbk. for equipment maintenance. The agreement was valid for three years. Based on the latest amendment on 6 November 2008, the agreement was extended for a further three years.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/95 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
27. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan)
KOMITMEN,
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
DAN
p. Perjanjian pertambangan batubara di daerah perbatasan bersama
27. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued) p.
Pada tanggal 24 Agustus 2007, WBM dan PT Arutmin Indonesia mengadakan perjanjian pengelolaan pertambangan batubara di perbatasan daerah pertambangan mereka. Perjanjian ini bertujuan untuk memaksimalkan pengambilan cadangan batubara di dekat daerah perbatasan. Perjanjian tersebut mengatur biaya dan liabilitas atas aktivitas penambangan tersebut. q. Iuran eksploitasi
On 24 August 2007, WBM and PT Arutmin Indonesia entered into an agreement for the mining of coal on the common boundary of their mining areas. The purpose of the agreement is to maximise the exploitation of coal reserves near the boundary area. The agreement governs the costs and liabilities which may arise from the mining activities.
q.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 45/2003 seluruh perusahaan yang memiliki kuasa pertambangan diwajibkan untuk membayar iuran eksploitasi sebesar 2% sampai 7% dari nilai penjualan, setelah dikurangi beban penjualan. FSP dan BT mengakui iuran ini dengan dasar akrual, sedangkan pada tanggal 30 September 2011 BAS belum mengakui iuran ini karena masih dalam tahap eksplorasi. r.
Iuran kehutanan
Agreement for the mining of coal on the common boundary
Exploitation fee Based on Government Regulation No. 45/2003 all companies holding mining rights will have an obligation to pay an exploitation fee ranging from 2% to 7% of sales, net of selling expenses. FSP and BT recognise this fee on an accrual basis, whilst as of 30 September 2011 BAS has not yet recognised any amounts as it is still in the exploration stage.
r.
Forestry fee
WBM
WBM
Berdasarkan Peraturan Pemerintah (“PP”) No. 2 tanggal 4 Februari 2008, seluruh perusahaan yang memiliki aktivitas di dalam area hutan produksi dan hutang lindung namun kegiatannya tidak berhubungan dengan kegiatan kehutanan memiliki liabilitas untuk membayar iuran kehutanan sebesar Rp 1,2 sampai Rp 3 per hektar per tahun. Iuran ini berlaku mulai 2008. WBM mengakui dan membayar iuran ini dengan dasar akrual. Grup berpendapat bahwa tidak ada aktivitas lain yang berhubungan dengan iuran tersebut.
Based on Government Regulation (“GR”) No. 2 dated 4 February 2008, all companies which have activities in production and protected forest areas which are not related to forestry activities will have an obligation to pay a forestry fee ranging from Rp 1.2 to Rp 3 per hectare annually. This fee is effective from 2008. WBM has either paid the fee or recognised this fee on an accrual basis. The Group believes that it does not have other operations subject to this fee.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/96 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
27. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan) s.
KOMITMEN,
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
DAN
Undang-Undang Pertambangan No. 4/2009
27. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued) s.
Mining Law No. 4/2009
Pada tanggal 16 Desember 2008, Dewan Perwakilan Rakyat Indonesia meloloskan Undang-Undang Pertambangan Mineral dan Batubara yang baru (“Undang-Undang”), yang telah disetujui oleh Presiden pada 12 Januari 2009, menjadi UU No. 4/2009. Sistem PKP2B dimana beberapa anak perusahaan Grup beroperasi sudah tidak tersedia bagi para investor. Meskipun Undang-Undang mengindikasikan PKP2B yang ada, seperti yang dimiliki Grup, akan tetap diberlakukan sampai jangka waktu berakhirnya kontrak, ketentuan peralihan tidaklah jelas dan mengharuskan klarifikasi lebih lanjut dalam peraturan pemerintah yang akan diterbitkan. Terdapat sejumlah permasalahan yang sedang dianalisis pemegang PKP2B, termasuk Grup. Beberapa diantaranya termasuk:
On 16 December 2008, the Indonesian Parliament passed a new Law on Mineral and Coal Mining (the “Law”), which received the assent of the President on 12 January 2009, becoming Law No. 4/2009. The CCoW system under which several of the Group’s subsidiaries operate will no longer be available to investors. While the Law indicates that existing CCoWs, such as those held by the Group, will be honoured, the transition provisions are unclear, and will require clarification in yet to be issued government regulations. There are a number of issues which existing CCoW holders, including the Group, are currently analysing. Among others these include:
ketentuan peralihan atas PKP2B. UndangUndang menjelaskan bahwa PKP2B yang ada akan tetap diberlakukan sampai jangka waktu berakhirnya kontrak. Namun, UndangUndang juga menetapkan bahwa PKP2B yang ada harus disesuaikan dalam jangka waktu satu tahun terhadap ketentuan Undang-Undang (kecuali untuk penerimaan negara - yang tidak didefinisikan, tetapi diasumsikan termasuk royalti dan pajak); dan
the CCoW transition provisions. The Law notes that existing CCoWs will be honoured until their expiration. However, it also states that existing CCoWs must be amended within one year to conform with the provisions of the Law (other than terms related to State revenue - which is not defined, but presumably includes royalties and taxes); and
keharusan bagi pemegang PKP2B yang telah memulai aktivitasnya untuk, dalam waktu satu tahun sejak diberlakukannya Undang-Undang, menyerahkan rencana kegiatan pertambangan untuk keseluruhan area kontrak. Jika rencana ini tidak dilaksanakan, area kontrak dapat dikurangi menjadi hanya seluas area yang diperbolehkan untuk Izin Usaha Pertambangan berdasarkan UndangUndang.
the requirement for CCoW holders which have already commenced some form of activity to, within one year of enactment of the Law, submit a mining activity plan for the entire contract area. If this plan is not fulfilled, the contract area may be reduced to that allowed for licences under the Law.
Diperkirakan para pemegang PKP2B, dengan dukungan dari asosiasi industri pertambangan, akan mempertahankan hak mereka berdasarkan kontrak yang sekarang berlaku. Terdapat kemungkinan bahwa ketentuan arbitrase akan dipakai jika pemerintah mencoba untuk memaksa perubahan ketentuan PKP2B tanpa persetujuan pemegang PKP2B. Grup sedang menganalisa dampak situasi ini terhadap operasinya, dan yakin bahwa tidak terdapat dampak yang signifikan dalam waktu dekat, karena industri pertambangan dan pemerintah bekerjasama untuk menyelesaikan permasalahanpermasalahan yang ada.
It is expected that CCoW holders, with the support of mining industry associations, will vigorously defend their rights under their existing contracts. It is possible that the arbitration provisions of the CCoWs will be invoked if the government attempts to force changes in CCoW terms without the agreement of the contractors. The Group is analysing the impact of this situation on its operations, and believes that there will be no significant impact in the near term, as the industry and the government work towards a consensus on these issues.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/97 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
27. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan) s.
KOMITMEN,
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
DAN
Undang-Undang Pertambangan No. 4/2009 (lanjutan)
27. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued) s.
Mining Law No. 4/2009 (continued)
Setelah keluarnya Undang-Undang tersebut, DJMBP menerbitkan Surat Edaran (“SE”) No. 03.E/31/DJB/2009 sehubungan dengan KP yang menjadi dasar operasi FSP, BT, dan BAS. Beberapa di antaranya adalah:
Following the issuance of the Law, DGMCG issued Circular No. 03.E/31/DJB/2009 with respect to Mining Rights under which FSP, BT, and BAS operate. The Circular states that, among others:
KP yang ada pada saat diberlakukannya Undang-Undang masih berlaku hingga jangka waktu berakhirnya KP tetapi wajib dikonversi menjadi IUP sesuai dengan Undang-Undang, paling lambat 11 Januari 2010.
Mining Rights in force at the time the new Mining Law was enacted will remain valid until the expiration of the Mining Right but must be converted to IUP by 11 January 2010 at the latest.
Tata cara penerbitan IUP akan diterbitkan oleh DJMBP.
The procedures for IUP issuance will be issued by the DGMCG.
Semua pemilik KP eksplorasi dan eksploitasi diwajibkan untuk menyerahkan rencana aktivitas seluruh KP hingga berakhirnya jangka waktu KP, paling lambat enam bulan setelah disahkannya Undang-Undang, yaitu 11 Juli 2009.
All existing exploration and exploitation Mining Rights holders are required to deliver an activities plan for the whole Mining Right area covering the period until expiration of the Mining Right term, at the latest within six months of the enactment of the new Mining Law, i.e. by 11 July 2009.
Pada bulan Februari 2010, Pemerintah Indonesia mengeluarkan dua peraturan pemerintah, yaitu Peraturan Pemerintah No. 22/2010 dan 23/2010 (“PP No. 22” dan “PP No. 23”), sehubungan dengan penerapan Undang-Undang Pertambangan No. 4/2009. PP No. 22 mengatur tentang pembentukan area pertambangan melalui sistem IUP yang baru. PP No. 23 memperjelas prosedur untuk memperoleh IUP. PP No. 23 menyatakan bahwa PKP2B yang ada akan tetap diakui oleh Pemerintah, namun demikian perpanjangan atas PKP2B tersebut akan dilakukan melalui penerbitan IUP. PP No. 23 juga mewajibkan agar KP diubah menjadi IUP dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan sejak diterbitkannya PP No. 23.
In February 2010, the Government of Indonesia released two implementing regulations for Mining Law No. 4/2009, i.e. Government Regulations Nos. 22/2010 and 23/2010 (“GR No. 22” and “GR No. 23”). GR No. 22 deals with the establishment of mining areas under the new Mining Business Licence system. GR No. 23 provides clarifications surrounding the procedures to obtain new IUPs. GR No. 23 indicates that existing CCoWs will be honoured by the Government although any extension of existing CCoWs will be through the issuance of an IUP. GR No. 23 also requires a KP to be converted into an IUP within 3 (three) months of the issuance of GR No. 23.
Pada tanggal 5 Juli 2010, PP No. 55/2010 dikeluarkan, PP ini untuk mengatur pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan usaha pertambangan mineral dan batubara di Indonesia.
On 5 July 2010, GR No. 55/2010 was issued. This GR deals with the guidance and supervision of mineral and coal mining business in Indonesia.
Grup terus memonitor perkembangan peraturan pelaksana Undang-Undang tersebut secara ketat dan akan mempertimbangkan dampak terhadap operasi Grup, jika ada, pada saat peraturan peraturan pelaksana ini diterbitkan.
The Group is closely monitoring the progress of the implementing regulations for the Law, and will consider the impact on its operations, if any, as these regulations are issued.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/98 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
27. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan) t.
KOMITMEN,
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
DAN
Peraturan Menteri No. 78/2010
27. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued) t.
Ministerial Regulation No. 78/2010
Pada tanggal 20 Desember 2010, Pemerintah Indonesia mengeluarkan peraturan implementasi atas Undang-Undang Mineral No. 4/2009, yaitu Peraturan Pemerintah No. 78/2010 (“PP No. 78”) yang mengatur aktivitas reklamasi dan pasca tambang untuk pemegang IUP-Eksplorasi dan IUP-Operasi Produksi. Peraturan ini memperbarui Peraturan Menteri No. 18/2008 yang dikeluarkan oleh Menteri Energi Sumber Daya Mineral pada tanggal 29 Mei 2008.
On 20 December 2010, the Government of Indonesia released an implementing regulation for Mining Law No. 4/2009, i.e. Government Regulation No. 78/2010 (“GR No. 78”) that deals with reclamation and post-mining activities for both IUP-Exploration and IUP-Production Operation holders. This regulation updates Ministerial Regulation No. 18/2008 issued by the Minister of Energy and Mineral Resources on 29 May 2008.
Pemegang IUP-Eksplorasi, ketentuannya antara lain, harus memuat rencana eksplorasi di dalam rencana kerja dan anggaran biaya ekplorasinya dan menyediakan jaminan reklamasi berupa deposito berjangka yang ditempatkan pada bank pemerintah.
An IUP-Exploration holder, among other requirements, must include a reclamation plan in its exploration work plan and budget and provide a reclamation guarantee in the form of a time deposit placed at a state-owned bank.
Pemegang IUP-Operasi Produksi, ketentuannya antara lain, harus menyiapkan (1) rencana reklamasi lima tahunan; (2) rencana pasca tambang; (3) menyediakan jaminan reklamasi yang dapat berupa rekening bersama atau deposito berjangka yang ditempatkan pada bank pemerintah, bank garansi, atau cadangan akuntansi (bila diizinkan), dan (4) menyediakan jaminan pasca tambang berupa deposito berjangka yang ditempatkan di bank pemerintah.
An IUP-Production Operation holder, among other requirements, must prepare (1) a 5-year reclamation plan; (2) a post-mining plan; (3) provide a reclamation guarantee which may be in the form of a joint account or time deposit placed at a state-owned bank, a bank guarantee, or an accounting provision (if eligible); and (4) provide a post-mine guarantee in the form of a time deposit at a state-owned bank.
Penempatan jaminan reklamasi dan jaminan pasca tambang tidak menghilangkan liabilitas pemegang IUP dari ketentuan untuk melaksanakan aktivitas reklamasi dan pasca tambang.
The requirement to provide reclamation and postmine guarantees does not release the IUP holder from the requirement to perform reclamation and post-mine activities.
Ketentuan peralihan didalam PP No. 78 menegaskan bahwa para pemegang PKP2B juga wajib mematuhi peraturan ini.
The transitional provisions in GR No. 78 make it clear that CCoW holders are also required to comply with this regulation.
Pada tanggal laporan keuangan interim konsolidasian ini, GBP, FSP, BT, FKP, TSA, PIK dan WBM telah membuat jaminan reklamasi untuk periode tertentu (lihat Catatan 27d). Grup telah memasukkan rencana penutupan tambang ke Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral dan melanjutkan untuk berdiskusi rencana tersebut.
As at the date of these consolidated interim financial statements, GBP, FSP, BT, FKP, TSA, PIK and WBM have placed reclamation guarantees for certain periods (refer to Note 27d). The Group has submitted its mine closure plans to the Minister of Energy and Mineral Resources and continues to discuss these plans.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/99 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
27. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan)
KOMITMEN,
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
DAN
u. Peraturan Menteri No. 34/2009
27. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued) u.
Ministerial Regulation No. 34/2009
Pada bulan Desember 2009, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral mengeluarkan Peraturan Menteri No. 34/2009 yang mewajibkan perusahaan pertambangan untuk menjual sebagian hasil produksinya kepada pelanggan domestik (“Domestic Market Obligation” atau “DMO”). Sesuai dengan Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No. 1604/K/30/MEM/2010, persentase batas minimal DMO untuk tahun 2010 adalah 24,75%.
In December 2009, the Minister of Energy and Mineral Resources issued Ministerial Regulation No. 34/2009, which provides a legal framework to require mining companies to sell a portion of their output to domestic customers (“Domestic Market Obligation” or “DMO”). According to Ministerial Decree No. 1604/K/30/MEM/2010, the minimum DMO percentage for 2010 is 24.75%.
Peraturan Menteri ini menyediakan sistem ‘cap and trade' dimana perusahaan pertambangan yang melebihi kewajiban DMO dapat menjual/mentransfer kredit DMO untuk perusahaan pertambangan lain yang tidak dapat memenuhi komitmen DMO. Mekanisme penetapan harga untuk kredit DMO akan ditentukan berdasarkan ketentuan komersial. Mekanisme perdagangan kredit DMO telah diklarifikasi dalam Surat Edaran No. DJMBP 5055/30/DJB/2010 tanggal 29 November 2010, yang mengatur bahwa kredit DMO dapat ditransfer antar perusahaan pertambangan dengan persetujuan Direktorat Jenderal Mineral, Batubara dan Panas Bumi, termasuk kredit yang dimiliki oleh pedagang atas nama perusahaan pertambangan.
This regulation provides for a ‘cap and trade’ system whereby mining companies that exceed their DMO obligations may sell/transfer DMO credits to a mining company that is unlikely to meet its DMO commitment. The pricing mechanism for DMO credits is to be determined on commercial terms. The mechanism for trading DMO credits has been clarified in Circular Letter of DGMCG No. 5055/30/DJB/2010 dated 29 November 2010, which provides that DMO credits can be transferred between mining companies with the approval of the Directorate General of Minerals, Coal and Geothermal, including credits held by traders on behalf of a mining company.
Grup terus memonitor perkembangan terhadap persyaratan regulasi ini dan sedang mempertimbangkan dampaknya bagi operasi perusahaan.
The Group is closely monitoring the developments in these requirements and is considering the impact on its operations.
v. Peraturan Menteri No. 28/2009 Pada bulan September 2009, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral mengeluarkan Peraturan Menteri No. 28/2009, yang salah satu isinya memperketat penggunaan perusahaan afiliasi atau anak perusahaan sebagai penyedia jasa kontraktor pertambangan dan mengharuskan persetujuan pemerintah untuk penggunaan perusahan afiliasi sebagai jasa kontraktor pertambangan. Peraturan tersebut memberikan pengecualian hanya apabila tidak terdapat perusahaan kontraktor pertambangan yang mampu di lokasi tersebut. Peraturan tersebut menyediakan masa transisi selama tiga tahun untuk perubahan terhadap perjanjian yang berlaku saat ini. Grup sedang mempertimbangkan dampak dari peraturan tersebut oleh karena IP dan Perusahaan menyediakan jasa kontraktor pertambangan kepada perusahaan lain dalam Grup.
v.
Ministerial Regulation No. 28/2009 In September 2009, the Minister of Energy and Mineral Resources issued Ministerial Regulation No. 28/2009 which, among others, sets strict criteria for mining companies use of 'Affiliates' or 'Subsidiaries' as their mining contractors and requires government approval to use an affiliate as a mining contractor. The regulation provides exceptions only when no other capable mining service companies operate in the area. The regulation provides a three year transition period for changes to existing arrangements. The Group is currently considering the implications of this regulation, given that IP and the Company provides mining services to certain members of the Group.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/100 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
27. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan)
KOMITMEN,
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
DAN
w. Peraturan Menteri No. 17/2010
27. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued) w. Ministerial Regulation No. 17/2010
Pada tanggal 23 September 2010, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral mengeluarkan Peraturan Menteri No. 17/2010 yang diantaranya menjelaskan mekanisme untuk menentukan Indonesian Minerals and Coal Benchmark Price (“IMCBP”), sebagai salah satu peraturan pelaksana UU No.4/2009. Peraturan ini berlaku efektif pada tanggal 23 September 2010.
On 23 September 2010, the Minister of Energy and Mineral Resources issued Ministerial Regulation No. 17/2010 which amongst other matters outlines the mechanism for determining the Indonesian Minerals and Coal Benchmark Price (“IMCBP”), as one of the implementing regulations to the Mining Law No.4/2009. It is effective on 23 September 2010.
Royalti kepada Pemerintah akan dihitung berdasarkan harga jual aktual tertinggi dan IMCBP, seperti yang dijelaskan lebih lanjut dalam Peraturan Menteri No. 17/2010.
Royalties to the Government will be calculated based on the higher of the actual sales price and the IMCBP as further explained in Ministerial Regulation No. 17/2010.
Peraturan Menteri No. 17/2010 memberikan masa transisi untuk merubah kontrak spot penjualan sampai dengan 22 Maret 2011 dan kontrak penjualan jangka panjang sampai dengan 22 September 2011 jika diperlukan.
Ministerial Regulation No. 17/2010 provides a transition period until 22 March 2011 for spot sales contracts and 22 September 2011 for term sales contracts to be amended where necessary.
Menyusul diterbitkannya peraturan tersebut, pada tanggal 24 Maret 2011, DJMBP menerbitkan peraturan No. 515.K/32/DJB/2011 yang berisi tentang mekanisme perhitungan Coal Benchmark Price untuk kontrak spot dan penjualan berjangka.
Following the issuance of the regulation, on 24 March 2011, the DGMCG issued regulation No. 515.K/32/DJB/2011 outlining the formula mechanism of Coal Benchmark Price for spot and term sales contracts.
DJMBP akan menentukan dan memperbarui Coal Benchmark Price bulanan untuk kontrak spot penjualan sesuai dengan harga pasar (berdasarkan pengakuan global dan indeks batubara Indonesia dalam kasus batubara).
The DGMCG will determine and update the monthly Coal Benchmark Price for spot sales contracts in accordance with market prices (based on a basket of recognised global and Indonesian coal indices in the case of coal).
Untuk kontrak jangka panjang, harga penjualan batubara ditentukan berdasarkan rata-rata tertimbang dari Coal Benchmark Price untuk tiga bulan sebelumnya. Perusahaan pertambangan batubara diminta untuk memberitahu DJMBP tentang harga penjualan jangka panjang. Coal Benchmark Price berlaku untuk IUP-Operasi Produksi, IUP-Khusus Operasi Produksi dan pemegang PKP2B.
For long term contracts, the coal sales price is determined based on the weighted average of the Coal Benchmark Price for the preceding three months. A coal mining company is required to notify the DGMCG of the proposed sales price before signing long term sales agreements. The Coal Benchmark Price is valid for IUP-Production Operation, IUP-Khusus (Special Mining Business Licence) Production Operation and CCoW holders.
Grup sedang mempertimbangkan dampak dari perkembangan di atas terhadap operasi Grup.
The Group is considering the impact of the above development on its operations.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/101 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
27. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan)
KOMITMEN,
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
DAN
x. Akuisisi perusahaan baru
27. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued) x.
Acquisition of new companies
Pada tanggal 28 Desember 2010, Perusahaan dan BE mengadakan Perjanjian Jual Beli (“PJB”) untuk membeli 100% ekuitas dari 4 dan 99% ekuitas dari 5 perusahaan baru pemegang KP dan IUP dan berbagai aset yang berlokasi di area tersebut (transaksi IBU/PMR).
On 28 December 2010 the Company and BE entered into Sales and Purchase Agreements (“SSPA”) to purchase 100% of the equity of 4 and 99% of the equity of 5 new companies holding KPs and IUP and various assets located in these license areas (the IBU/PMR transaction).
Pada tanggal yang sama, Perusahaan juga mengadakan Perjanjian Jual Beli (“PJB”) untuk menjual 99% ekuitas dari 9 perusahaan tersebut bersama dengan 99,99% ekuitas PT Sumber Aset Utama (“SAU”) kepada Kangaroo Resources Limited (“KRL”) sebagai ganti atas pengendali ekuitas Perusahaan terhadap KRL, sebuah perusahan yang terdaftar dalam Bursa Efek Australia.
On the same date the Company also entered into a Sale and Purchase Agreement (“SSPA”) to sell 99% of the equity in the 9 concessions along with 99.99% of equity PT Sumber Aset Utama (“SAU”) to Kangaroo Resources Limited (“KRL”) in exchange for a controlling equity stake in KRL, a company listed on the Australian Stock Exchange.
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang diadakan pada tanggal 7 Juni 2011, pemegang saham telah memberikan persetujuan atas transaksi ini.
Based on the Annual General Meeting of Shareholders held on 7 June 2011, the shareholders have approved this transaction.
Sampai dengan tanggal-tanggal pelaporan keuangan ini, Perusahaan sudah menyelesaikan pembelian PT Dermaga Energy, PT Tanur Jaya, PT Tiwa Abadi, PT Sumber Api, PT Silau Kencana, dan PT Orkida Makmur sedangkan sisanya atas tiga konsesi yaitu PT Apira Utama, PT Bara Sejati, dan PT Cahaya Alam masih dalam proses pengambilalihan. Kedua transaksi IBU/PMR dan KRL tersebut masih dalam proses.
As of the date, of these financial statements, the Company has completed the acquisition of PT Dermaga Energy, PT Tanur Jaya, PT Tiwa Abadi, PT Sumber Api, PT Silau Kencana and PT Orkida Makmur while the remaining three concessions of PT Apira Utama, PT Bara Sejati, and PT Cahaya Alam have yet to be completed. For both the IBU/PMR and KRL transactions has not been completed.
Pada tanggal 6 April 2011, Perusahaan dan BE mengadakan Perubahan Perjanjian Jual Beli Saham (“PPJB”) terkait dengan PJB tanggal 28 Desember 2010 dengan IBU/PMR sehubungan dengan transaksi IBU/PMR.
On 6 April 2011, the Company and BE entered into an Amendment Shares and Sale and Purchase Agreement (“ASSPA”) with IBU/PMR relating to the SSPA dated 28 December 2010 regarding the IBU/PMR transaction.
Pada tanggal yang sama, Perusahaan mengadakan Perubahan Perjanjian Jual Beli Aset sehubungan dengan PJBA terdahulu yang telah diadakan pada tanggal 28 Desember 2010.
On the same date, the Company entered into an Amendment Asset Sale and Purchase Agreement relating to the ASPA dated 28 December 2010.
Pada tanggal 12 April 2011, Perusahaan mengadakan Perubahan Perjanjian dengan KRL terkait dengan PJB tanggal 28 Desember 2010 sehubungan dengan transaksi KRL.
On 12 April 2011, the Company entered into an Amendment Agreement with KRL relating to the SSPA dated 28 December 2010 regarding the KRL transaction.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/102 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
27. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan)
KOMITMEN,
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
DAN
y. Penjualan anak perusahaan
27. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued) y.
Pada tanggal 28 Juni 2011, Perusahaan mengadakan Perjanjian Jual Beli Saham dengan PT Sejahtera Usaha Sukses untuk menjual 2.250 lembar saham Perusahaan di PT Kaltim OTR Tyres sebesar AS$1. Keuntungan yang diterima Perusahaan dari penjualan saham tersebut adalah sebesar Rp 2.286. z. Perjanjian jual beli Transhipment Barge
On 28 June 2011, the Company entered into a Sale and Purchase Agreement with PT Sejahtera Usaha Sukses to sale the 2,250 shares owned by the Company in PT Kaltim OTR Tyres for US$ 1. The Company’s gain on the share sales amounted to Rp 2,286.
z.
Pada tanggal 16 Agustus 2011 ML mengadakan perjanjian jual beli dengan Favor Sum Investments Limited untuk membeli transhipment barge sebesar AS$55.450.000.
28. BIAYA KARYAWAN
Sale of subsidiaries
Transhipment agreement
Barge
sale
and
purchase
On 16 August 2011, ML entered into a sale and purchase agreement with Favor Sum Investments Limited to purchase a transhipment barge totaling US$55,450,000.
28. EMPLOYEE COSTS 30 September/ September 2011 (Tidak diaudit/ Unaudited)
30 September/ September 2010 (Tidak diaudit/ Unaudited)
321,604
262,663
Biaya karyawan Jumlah remunerasi yang dibayarkan oleh Perusahaan kepada Dewan Direksi dan Komisaris Perusahaan adalah sebesar Rp 39.121 (2010: Rp 26.653).
Employee costs
Total remuneration paid by the Company to the Boards of Directors and Commissioners of the Company amounted to Rp 39,121 (2010: Rp 26,653).
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/103 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
29. INFORMASI SEGMEN USAHA
29. SEGMENT INFORMATION
Berdasarkan informasi keuangan yang digunakan oleh pengambil keputusan operasional dalam mengevaluasi kinerja segmen dan menentukan alokasi sumber daya yang dimilikinya, manajemen menetapkan segmen Grup berdasarkan aktivitas per entitas. Seluruh transaksi antar segmen telah dieliminasi.
Based on the financial information used by the chief operating decision-maker in evaluating the performance of segments and in the allocation of resources, management considers the Group’s segments based on each entity’s activities. All transactions between segments have been eliminated.
Informasi mengenai segmen usaha Perusahaan dan anak perusahaan adalah sebagai berikut:
Information concerning the business segments of the Company and its subsidiaries is as follows:
30 September/September 2011 (Tidak diaudit/Unaudited) Batubara/ Non-batubara/ Konsolidasian/ Coal Non-coal Consolidated Pendapatan
9,162,357
91,534
9,253,891
Laba kotor Beban penjualan
2,774,512 (487,962)
34,259 -
2,808,771 (487,962)
(189,658) (79,284) 30,554
(3,436) 18
(193,094) (79,284) 30,572
(67,990)
(120)
(68,110)
(142,482)
-
(142,482)
Beban umum dan administrasi Beban keuangan Pendapatan keuangan Pendapatan lain-lain Bagian rugi perusahaan asosiasi Laba sebelum pajak penghasilan Beban pajak penghasilan Laba periode berjalan Aset segmen Liabilitas segmen Perolehan aset tetap Penyusutan Amortisasi biaya eksplorasi dan pengembangan yang ditangguhkan
1,837,690 (496,532)
30,721 (8,085)
1,868,411 (504,617)
1,341,158
22,636
1,363,794
10,932,411 6,846,409
140,192 44,654
11,072,603 6,891,063
134,027 (247,944)
49,821 (15,144)
183,848 (263,088)
(22,703)
-
(22,703)
Revenue Gross profit Selling expenses General and administration expenses Finance costs Finance income Other income Share of associate’s loss Profit before income tax Income tax expense Income for current period Segment assets Segment liabilities Acquisition of fixed assets Depreciation Amortisation of deferred exploration and development expenditures
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/104 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
29.
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
INFORMASI SEGMEN USAHA (lanjutan)
29.
SEGMENT INFORMATION (continued)
30 September/September 2010 (Tidak diaudit/Unaudited) Batubara/ Non-batubara/ Konsolidasian/ Coal Non-coal Consolidated Pendapatan
6,011,307
Laba kotor Beban penjualan
1,340,851 (375,123)
37,644 (224)
1,378,495 (375,347)
(138,529) (155,984) 34,267 17,918
(2,419) (197) 180 105
(140,948) (156,181) 34,447 18,023
(66,272)
-
(66,272)
Gross profit Selling expenses General and administration expenses Finance costs Finance income Other income Share of associate’s loss
657,128 (167,719)
35,089 (8,600)
692,217 (176,319)
Profit before income tax Income tax expense
489,409
26,489
515,898
7,685,754 4,800,082
137,428 22,714
7,823,182 4,822,796
Beban umum dan administrasi Beban keuangan Pendapatan keuangan Pendapatan lain-lain Bagian rugi perusahaan asosiasi Laba sebelum pajak penghasilan Beban pajak penghasilan Laba periode berjalan Aset segmen Liabiliatas segmen Perolehan aset tetap Penyusutan Amortisasi biaya eksplorasi dan pengembangan yang ditangguhkan
105,249
123,313 (179,672)
16,694 (31,178)
140,007 (210,850)
(23,620)
-
(23,620)
Informasi segmen geografis yang merupakan segmen sekunder adalah sebagai berikut: 30 September/ September 2011 (Tidak diaudit/ Unaudited) Area penjualan - Asia Utara (Cina, Jepang, Korea, dan Taiwan) - Asia Tenggara (Malaysia, Thailand, dan Filipina), tidak termasuk Indonesia - Asia Selatan (India, Pakistan, dan Sri Lanka) - Eropa, Amerika Serikat, dan Amerika Selatan - Domestik
6,116,556
Revenue
Income for current period Segment assets Segment liabilities Acquisition of fixed assets Depreciation Amortisation of deferred exploration and development expenditures
Geographic segment information as a secondary segment is as follows: 30 September/ September 2010 (Tidak diaudit/ Unaudited)
4,408,726
2,356,689
1,973,193
1,359,771
1,876,460
1,350,911
885,162 110,350
934,638 114,547
9,253,891
6,116,556
Sales area North Asia (China, Japan, Korea and Taiwan) South East Asia (Malaysia, Thailand and Philippines), excluding Indonesia South Asia (India, Pakistan and Sri Lanka) Europe, United States and South America Domestic -
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/105 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
30. ASET DAN LIABILITAS DALAM MATA UANG ASING
30. ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES
Aset dan liabilitas moneter dalam mata uang Rupiah pada 30 September 2011 telah dikonversikan ke dalam mata uang Dolar AS dengan menggunakan kurs AS$1 = Rp 8.823 berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia.
At 30 September 2011, monetary assets and liabilities denominated in Rupiah have been translated into US Dollars using an exchange rate of US$1 = Rp 8,823 based on the Bank Indonesia middle rate.
Apabila aset dan liabilitas dalam mata uang asing pada tanggal 30 September 2011 dijabarkan dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal laporan ini, maka aset bersih dalam mata uang asing Grup akan naik sebesar Rp 71.297.
If assets and liabilities in foreign currencies as at 30 September 2011 are translated using the exchange rate as at the date of this report, the total net foreign currency assets of the Group will increase by approximately Rp 71,297.
30 September/September 2011 Mata uang asing Setara Rupiah (nilai penuh)/ (jutaan Rupiah)/ Foreign currency Rupiah equivalent (full amount) (million Rupiah) Aset Kas dan setara kas Piutang usaha - pihak ketiga - pihak berelasi Piutang lain-lain - pihak ketiga Piutang derivatif Pinjaman pada pihak berelasi Kas yang dibatasi penggunaannya
US$
137,651,365
1,214,498
US$ US$
77,009,294 9,634,591
679,453 85,006
US$ US$ US$ US$
11,782,160 5,186,104 41,908,854 10,818,996
103,954 45,757 369,762 95,456
Assets Cash and cash equivalents Trade receivables third parties related parties Other receivable third parties Loan to related party Loan to related party Restricted cash
2,593,886
Total assets
Jumlah aset Liabilitas Hutang usaha
Liabilities Trade payables
US$ SGD AUD EUR JPY MYR £ US$ US$
99,753,145 69,155 192,538 63,482 1,240,889 8,309 3,705 88,855,038 182,774,680
880,122 470 1,658 759 143 23 51 783,968 1,612,621
US$
44,310,779
390,954
US$
22,761,759
US$
188,214,213
1,660,614
Long-term loans, net of current maturities
US$
3,017,228
26,621
Derivative liabilities, net of current maturities
Jumlah liabilitas
5,558,831
Total liabilities
Liabilitas bersih
2,964,945
Net liabilities
Beban masih harus dibayar Pinjaman jangka pendek Pinjaman jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam satu periode Liabilitas derivatif yang akan jatuh tempo dalam satu periode Pinjaman jangka panjang, setelah dikurangi bagian yang akan jatuh tempo dalam satu periode Liabilitas derivatif, setelah dikurangi bagian yang akan jatuh tempo dalam satu periode
Accrued expenses Short-term loan
Current maturities of long-term loans Current maturities of derivative 200,827 liabilities
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/106 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
31. ASET KEUANGAN DAN LIABILITAS KEUANGAN Berikut ini adalah kategori keuangan dari Grup:
aset
dan
30 September/September 2011 (Tidak diaudit/Unaudited) Aset keuangan/Financial assets Kas dan setara kas/Cash and cash equivalents Piutang usaha/Trade receivables Piutang lain-lain/Other receivables Piutang derivatif/Derivative receivables Pinjaman pada pihak berelasi/ Loan to related party Kas yang dibatasi pengunaannya/ Restricted cash Jumlah aset keuangan/Total financial assets Liabilitas keuangan/Financial liabilities Hutang usaha/Trade payables Beban yang masih harus dibayar/Accrued expenses Liabilitas derivatif/Derivative liabilities Hutang lain-lain/Other liabilities Pinjaman jangka pendek/ Short-term loans Pinjaman jangka panjang/ Long-term loans Jumlah liabilitas keuangan/Total financial liabilities
31. FINANCIAL ASSETS AND FINANCIAL LIABILITIES
liabilitas
Jumlah/ Total
The information given below relates to the Group’s financial assets and liabilities by categories: Nilai wajar diakui melalui Derivatif yang laporan digunakan laba rugi/ untuk Fair value lindung nilai/ through Derivatives profit and used loss for hedging
Pinjaman dan piutang/ Loans and receivables
Aset dan liabilitas keuangan lainnya/ Other financial assets and liabilities
1,264,977 764,459 130,098 45,757
764,459 130,098 -
-
45,757
1,264,977 -
369,762
369,762
-
-
-
95,456
95,456
-
-
-
2,670,509
1,359,775
-
45,757
1,264,977
(1,105,699)
-
-
-
(1,105,699)
(936,214) (227,448) (29,046)
-
(1,612,621)
-
-
-
(1,612,621)
(2,051,568)
-
-
-
(2,051,568)
(5,962,596)
-
1,444,684 648,144 115,126 63,219
1,444,684 648,144 115,126 -
-
63,219
-
367,430
367,430
-
-
-
102,928
102,928
-
-
-
2,741,531
2,678,312
-
63,219
-
(1,187,360)
-
-
-
(1,187,360)
(625,725) (525,248) (12,006)
-
-
(625,725) (352,553) (12,006)
(2,432,317)
-
-
(2,432,317)
(4,782,656)
-
-
(4,609,961)
(5,898) -
(5,898)
(221,550) -
(221,550)
(936,214) (29,046)
(5,735,148)
31 Desember/December 2010 (Diaudit/Audited) Aset keuangan/Financial assets Kas dan setara kas/Cash and cash equivalents Piutang usaha/Trade receivables Piutang lain-lain/Other receivables Piutang derivatif/Derivative receivables Pinjaman pada pihak berelasi/ Loan to related party Kas yang dibatasi pengunaannya/ Restricted cash Jumlah aset keuangan/Total financial assets Liabilitas keuangan/Financial liabilities Hutang usaha/Trade payables Beban yang masih harus dibayar/Accrued expenses Liabilitas derivatif/Derivative liabilities Hutang lain-lain/Other liabilities Pinjaman jangka panjang/ Long-term loans Jumlah liabilitas keuangan/Total financial liabilities
(172,695) -
(172,695)
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/107 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
32. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
32. FINANCIAL RISK MANAGEMENT
Berbagai aktivitas yang dilakukan membuat Grup terekspos terhadap berbagai risiko keuangan: termasuk dampak nilai tukar mata uang asing, tingkat harga komoditas dan tingkat suku bunga. Program manajemen risiko keseluruhan yang dimiliki Grup ditujukan untuk menghadapi ketidakpastian harga komoditas, dan pasar keuangan dan untuk meminimalkan dampak yang tidak diharapkan pada kinerja keuangan Grup.
The Group’s activities expose it to a variety of financial risks: including the effects of foreign currency exchange rates, commodity prices and interest rates. The Group’s overall risk management programme focuses on the unpredictability of commodity prices and financial markets and seeks to minimise potential adverse effects on the financial performance of the Group.
a.
a.
Risiko pasar (i)
Risiko mata uang asing
Market risk (i)
Foreign exchange risk
Pendapatan, pendanaan dan sebagian besar biaya operasi dari Grup dilakukan dalam mata uang Dolar AS, karena Grup menyajikan laporan keuangannya dalam Rupiah, maka terdapat eksposur terhadap fluktuasi nilai tukar mata uang asing.
The Group’s revenue, financing and the majority of its operating expenditures are denominated in US Dollars, and as the Group prepares its financial statements in Rupiah, it does have an exposure to fluctuations in foreign exchange rates.
Walau demikian, pada tahun 2010 dan 2011, beberapa anak perusahaan dari Perusahaan mengkonversi mata uang pelaporannya menjadi Dolar AS untuk meminimalisasi dampak dari fluktuasi nilai tukar mata uang asing.
However, in 2010 and 2011, several subsidiaries of the Company converted their financial reporting currency into US Dollars to minimise the exposure to fluctuations in foreign currency exchange rates.
Secara kas, mayoritas transaksi Grup dilakukan dalam mata uang Dolar AS sehingga mengurangi dampak dari fluktuasi nilai tukar mata uang asing.
On a cash basis, the majority of the Group’s transactions are denominated in US Dollars which reduces the impact of fluctuations in exchange rates.
(ii) Risiko harga
(ii) Price risk
Grup terekspos terhadap perubahan harga batubara dan harga bahan bakar, namun demikian hal ini diatasi dengan melakukan lindung nilai terhadap sebagian penjualan batubara serta biaya bahan bakar minyak Grup. Operasi dan kinerja keuangan Grup dapat terpengaruh oleh harga batubara, yang juga tergantung pada permintaan dan penawaran batubara di dunia, harga minyak dan faktor-faktor lainnya. Grup secara aktif mengatur risiko-risiko ini dan menyesuaikan jadwal produksi dan aktivitas penambangan yang diperlukan untuk mengatasi dampak volatilitas tersebut.
The Group is exposed to fluctuations in coal and fuel prices, however this is mitigated by the hedging contracts entered into for part of the Group’s coal sales and fuel costs. The Group’s operations and financial performance may be adversely affected by the price of coal, which in turn will be determined by worldwide coal supply and demand, oil price and other factors. The Group actively manages these risks and adjusts production schedules and mining operations as necessary to reduce the impact of volatility.
Grup melakukan kontrak swap batubara untuk melakukan lindung nilai terhadap fluktuasi harga batubara dengan jangka waktu maksimum 3 tahun. Grup telah menaikan target volume produksi dengan harga yang tetap (termasuk swap batubara) sesuai dengan komitmen tahun berjalan.
The Group enters into coal swap contracts to hedge against the fluctuation in coal prices with a maximum tenor of 3 years. The Group has increased its target volume of fixed price contracts (including coal swaps) to align with the current year commitments.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/108 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
32. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) a.
32. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko pasar (lanjutan)
a.
(ii) Risiko harga (lanjutan)
Market risk (continued) (ii) Price risk (continued)
Grup melakukan kontrak lindung nilai minyak untuk mengantisipasi fluktuasi harga bahan bakar dengan swap bahan bakar dalam periode maksimal 3 (tiga) tahun kedepan.
The Group enters into oil hedge contracts to hedge against the fluctuation in fuel prices on its future fuel swaps with a maximum tenor of 3 (three) years.
(iii) Risiko suku bunga
(iii) Interest rate risk
Eksposur Grup terhadap suku bunga dimonitor untuk meminimalkan dampak negatif terhadap Grup. Pinjaman yang dikeluarkan pada tingkat suku bunga variabel mengekspos Grup terhadap arus kas dari risiko tingkat suku bunga.
The Group’s Interest rate exposure is monitored to minimise any negative impact to the Group. Borrowings issued at variable rates expose the Group to cash flow interest rate risk.
Tabel berikut ini merupakan rincian dari aset keuangan dan liabilitas keuangan Grup yang dipengaruhi oleh suku bunga:
The following table represents a breakdown of the Group’s financial assets and financial liabilities which are impacted by interest rates:
30 September/September 2011 (Tidak diaudit/Unaudited) Suku bunga mengambang/ Suku bunga tetap/ Floating rate Fixed rate Kurang dari Lebih dari Kurang dari Lebih dari Non bunga/ s atu periode/ satu periode/ satu periode/ satu periode/ Non Less than More than Less than More than interest one period one period one period one period bearing Aset Kas dan setara kas Piutang usaha Piutang lain-lain Piutang derivatif Pinjaman kepada pihak berelasi Kas yang dibatasi pengunaannya Jumlah aset keuangan Liabilitas Hutang usaha Beban yang masih harus dibayar Liabilitas derivatif Hutang lain -lain Pinjaman jangka pendek Pinjaman jangka panjang Jumlah liabilitas keuangan
Jumlah/ Total
839,754 -
-
406,035 -
-
19,188 764,459 130,098 45,757
1,264,977 764,459 130,098 45,757
-
369,762
-
-
-
369,762
Assets Cash and cash equivalents Trade receivables Other receivables Derivative receivables Loan to related party
-
-
95,456
-
-
95,456
Restricted cash
839,754
369,762
501,491
-
959,502
-
-
-
-
(1,105,699)
(1,105,699)
Liabilities Trade payables
-
-
-
-
(936,214) (227,448) (29,046)
(936,214) (227,448) (29,046)
Accrued expenses Derivative liabilities Other liabilities
-
-
-
-
(1,612,621)
Short-term loans
(1,612,621)
2,670,509 Total financial assets
(390,954)
(1,660,614)
-
-
-
(2,051,568)
Long-term loans
(2,003,575)
(1,660,614)
-
-
(2,298,407)
(5,962,596)
Total financial liabilities
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/109 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
32. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) b.
Risiko kredit
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
32. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) b.
Pada tanggal 30 September 2011, jumlah maksimum eksposur dari risiko kredit adalah Rp 2.651.321. Risiko kredit terutama berasal dari penjualan batubara, deposito berjangka, dan transaksi swap batubara dan swap bahan bakar minyak.
At 30 September 2011, total maximum exposure from credit risk is Rp 2,651,321. Credit risk arises from sales of coal, time deposits, and favorable coal swap and fuel swap transactions.
Kebijakan umum Grup untuk penjualan batubara ke pelanggan baru dan yang sudah ada adalah sebagai berikut:
The Group’s general policies for coal sales to new and existing customers are as follows:
-
Menyeleksi pelanggan-pelanggan yang memiliki kondisi keuangan yang kuat serta reputasi yang baik.
-
Selecting customers with strong financial condition and good reputation.
-
Penerimaan pelanggan baru dan penjualan batubara disetujui oleh karyawan yang berwenang sesuai dengan struktur pedelegasian wewenang yang ditetapkan oleh Grup.
-
Acceptance of new customer and sales of coal are approved by the authorized personnel according to the Group’s delegation of authority structure.
Manajemen menggunakan lembaga-lembaga keuangan ternama untuk transaksi swap batubara dan bahan bakar minyak. Penggunaan lembagalembaga keuangan ini harus disetujui terlebih dahulu oleh Dewan Direksi. c.
Risiko likuiditas
For coal and oil hedging transactions, management uses reputable financial institutions as the counterparty. These financial institutions are pre-approved by the Board of Directors. c.
Risiko likuiditas muncul dalam situasi Grup kesulitan memperoleh pendanaan. Kebijakan manajemen risiko likuiditas yang berhati-hati dilakukan dengan menjaga kecukupan kas dan setara kas. Grup mengelola risiko likuiditas dengan memonitor perkiraan arus kas dan arus kas aktual serta menyesuaikan profil jatuh tempo dari aset dan liabilitas keuangan. d.
Credit risk
Nilai wajar Manajemen berpendapat bahwa nilai buku dari aset dan liabilitas keuangannya mendekati nilai wajar dari aset dan liabilitas keuangan tersebut pada tanggal 30 September 2011.
Liquidity risk Liquidity risk arises in situations where the Group has difficulties in obtaining funding. Prudent liquidity risk management implies maintaining sufficient cash and cash equivalents. The Group manages liquidity risk by continuously monitoring forecast and actual cash flows and matching the maturity profiles of financial assets and liabilities.
d.
Fair value Management is off the opinion that the carrying value of its financial assets and liabilities approximates the fair value of the financial assets and liabilities as at 30 September 2011.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/110 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
33. PERKEMBANGAN TERAKHIR PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (“PSAK”) Efektif berlaku 1 Januari 2012:
pada
atau
setelah
tanggal
33. PROSPECTIVE PRONOUNCEMENTS Effective on or after 1 January 2012:
PSAK No. 10 (Revisi 2010), “Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing”. PSAK No. 18 (Revisi 2010), “Akuntansi dan Pelaporan oleh Program Imbalan Pensiun”. PSAK No. 24 (Revisi 2010), “Imbalan Karyawan”.
PSAK No. 33 (Revisi 2011), “Aktivitas Pengupasan Lapisan Tanah dan Pengelolaan Lingkungan Hidup pada Pertambangan Umum”. PSAK No. 34 (Revisi 2010), “Kontrak Konstruksi”.
PSAK No. 46 (Revisi 2010), “Pajak Penghasilan”. PSAK No. 50 (Revisi 2010), “Penyajian Instrumen Keuangan”. PSAK No. 53 (Revisi 2010), “Pembayaran Berbasis Saham”. PSAK No. 60 (Revisi 2010), “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”. PSAK No. 61 (Revisi 2010), “Akuntasi dibawah Pemerintah dan Pengungkapan Bantuan Pemerintah”. PSAK No. 63 (Revisi 2010), “Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi”. PSAK No. 64, “Aktivitas Eksplorasi dan Evaluasi pada Pertambangan Sumber Daya Mineral”. ISAK No. 13, “Lindung Nilai Investasi Neto dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri”. ISAK No. 15, “Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya”. ISAK No. 16, “Perjanjian Konsesi Jasa”.
ISAK No. 18, “Bantuan Pemerintah - Tidak Ada Relasi Spesifik dengan Aktivitas Operasi”. ISAK No. 20, “Perubahan dalam Status Pajak Entitas atau Para Pemegang Sahamnya”.
Grup masih mempelajari dampak yang mungkin timbul dari penerapan standar-standar ini terhadap laporan keuangan interim konsolidasian. 34. PERISTIWA SETELAH TANGGAL LAPORAN POSISI KEUANGAN Pada tanggal 21 November 2011, Perusahaan menerima surat dari BCBC Singapore Ltd. (lihat Catatan 26) yang membahas mengenai beberapa masalah yang berkaitan dengan proyek KSC. Perusahaan sedang dalam proses mendiskusikan masalah tersebut dengan BCBC Singapore Ltd. namun berpendapat hal tersebut tidak akan mempunyai dampak finansial terhadap laporan keuangan interim konsolidasian pada tanggal 30 September 2011.
ACCOUNTING
SFAS No. 10 (Revised 2010), “The Effects of Changes in Foreign Exc hange Rates”. SFAS No. 18 (Revised 2010), “Accounting and Reporting by Retirement Benefit Plans”. SFAS No. 24 ( Revised 2010), “ Employee Benefits”. SFAS No. 33 (Revised 2011), “Stripping Activities and Environmental Management in General Mining”. SFAS No. 34 (Revised 2010), “Construction Contracts”. SFAS No. 46 (Revised 2010), “Income Taxes”. SFAS No. 50 (Revised 2010), “Financial Instruments: Presentation”. SFAS No. 53 (Revised 2010), “Share-based Payments”. SFAS No. 60 (Revised 2010), “Financial Instruments: Disclosures”. SFAS No. 61 (Revised 2010), “Accounting for Government Grants and Disclosure of Government Assistance”. SFAS No. 63 (Revised 2010), “Financial Reporting in Hyperinflationary Economies”. SFAS No. 64, “Exploration for and Evaluation of Mineral Resources”. IFAS No. 13, “Hedges of a Net Investment in a Foreign Operation”. IFAS No. 15, “The Limit on a Defined Benefit Asset, Minimum Funding Requirements and their Interaction”. IFAS No. 16, “Service Concession Arrangements”. IFAS No. 18, “Government Assistance - No Specific Relation to Operating Activities”. IFAS No. 20, “Income Taxes - Changes in the Tax Status of an Entity or its Shareholders”.
The Group is still considering the impact, if any, of these revised standards on the consolidated interim financial statements. 34. SUBSEQUENT EVENT On 21 November 2011, the Company received a letter from BCBC Singapore Ltd. (refer to Note 26) mentioning about certain issues relating to the KSC project. The Company is in the process of discussing these issues with BCBC Singapore Ltd. but believes there will be no financial impact to the consolidated interim financial statements as at 30 September 2011.