PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT)/ CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 31 MARET 2010 DAN 2009/ 31 MARCH 2010 AND 2009
,. PT Sayan Resources Tbk. Member of the Bayan Group SURAT PERNYATAAN DIREKSI TENTANGI DIRECTORS' STATEMENT REGARDING TANGGUNG JAWAB ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL DAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2010 DAN 2009
THE RESPONSIBILITY FOR THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS AT AND FOR THE THREE MONTHS PERIOD 31 MARCH 2010 AND 2009
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Atas nama Dewan Direksi, kami yang bertanda tangan di bawah ini:
On behalf of the undersigned:
1. Nama
Chin Wai Fong Gedung Graha Irama Lt . 12 JI. H. R. Rasuna Said Siok X-1 Kav 1 - 2, Jakarta Selatan 021-5269868
Direktur Utama
1. Name Address
Alastair McLeod Gedung Graha Irama Lt. 12 JI. H. R. Rasuna Said Siok X-1 Kav 1 - 2, Jakarta Selatan 021-5269868
Direktur Keuangan
2. Name Address
Alamat
Telepon Jabatan
2. Nama Alamat
Telepon Jabatan
Telephone Position
Telephone Position
Board of Directors,
we,
the
Chin Wai Fong Graha Irama Building 1ih Floor JI. H. R. Rasuna Said Block X-1 Kav 1 - 2, South Jakarta 021-5269868
President Director
Alastair McLeod Graha Irama Building 1ih Floor JI. H. R. Rasuna Said Block X-1 Kav 1 - 2, South Jakarta 021-5269868
Finance Director
menyatakan bahwa :
declare that:
1. Kami bertanggung jawab atas penyusunan dan
1. . We are responsible for the preparation and presentation of the consolidated interim financial statements of PT Bayan Resources Tbk. and subsidiaries (the "Group'J;
penyajian laporan keuangan interim konsolidasian PT Sayan Resources Tbk. dan anak perusahaan ("Grup");
2. Laporan keuangan interim konsolidasian Grup telah disusun dan disajikan sesuai dengan prinsip prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia;
2. The Group 's consolidated interim financial statements have been prepared and presented in accordance with accounting principles generally accepted in Indonesia;
3. a.
3. a.
Semua informasi dalam laporan keuangan interim konsolidasian Grup telah dimuat secara lengkap dan benar; b. Laporan keuangan interim konsolidasian Grup tidak mengandung informasi atau . fakta material yang tidak benar, dan tidak menghilangkan informasi atau fakta material; dan
4. Kami
bertanggung jawab pengendalian internal Grup.
atas
sistem
All information has been fully and correctly disclosed in the Group's consolidated interim financial statements; b. The Group 's consolidated interim financial statements do not contain false material information or facts, nor do they omit material information or facts; and
4. We are responsible for the Group's internal control systems.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.
This statement is confirmed to the best of our knowledge and belief.
Atas nama dan mewakili Dewan Direksi
For and on behalf of the Board of Directors
Chin Wai Fong
Direktur UtamalPresident Director
Alastair McLeod Direktur Keuangan/Finance Director
JAKARTA
29 April/April 2010
,-II. HR. Ras
Graha Irama 12th Floor, Suite 0
Sa:: :3 ;J - Kav. 1 & 2, Jakarta Selatan - 12950, Indonesia
-", ~2 - 2 - - 5269868 Fax: (62-21) - 5269864
~..e.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 1/1 Schedule NERACA INTERIM KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT) 31 MARET 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali nilai nominal dan data saham)
CONSOLIDATED INTERIM BALANCE SHEETS (UNAUDITED) AS AT 31 MARCH 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, except for par value and share data) Catatan/ Notes
ASET LANCAR Kas dan setara kas 2a,3 Piutang usaha, setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu sebesar Rp 1.842 (2009: nihil) - pihak ketiga 2e,4 - pihak yang memiliki hubungan istimewa 2d,2e,4,25 Piutang lain-lain - pihak ketiga 2e,5 Piutang derivatif 2r,16 Persediaan, setelah dikurangi penyisihan persediaan usang sebesar Rp 2.743 (2009 : Rp 3.100) 2f,6 Pajak dibayar dimuka 2o,8a Uang muka dan pembayaran dimuka 2g Biaya mobilisasi yang ditangguhkan, bagian jangka pendek 2z Biaya keuangan yang ditangguhkan, bagian jangka pendek 2y JUMLAH ASET LANCAR ASET TIDAK LANCAR Piutang lain-lain - pihak ketiga 2e,5 - pihak yang memiliki hubungan istimewa 2d,2e,5,25 Kas yang dibatasi penggunaannya 7 Pajak dibayar dimuka 2o,8a Pinjaman pada pihak yang memiliki hubungan istimewa 25 Investasi pada perusahaan asosiasi 2h,9 Aset tetap, setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar 2i ,2j Rp 1.510.290 (2009: Rp 1.256.187) 2l,10 Biaya eksplorasi dan pengembangan yang ditangguhkan, setelah dikurangi akumulasi amortisasi sebesar Rp 67.316 (2009: Rp 42.492) 2k,2l,11 Aset pajak tangguhan, bersih 2o,8d Biaya pengupasan tanah yang ditangguhkan, bersih 2p,12 Biaya mobilisasi yang ditangguhkan, dikurangi bagian jangka pendek 2z Biaya keuangan yang ditangguhkan, dikurangi bagian jangka pendek 2y Aset tidak lancar lainnya
2010
2009 CURRENT ASSETS Cash and cash equivalents Trade receivables, net of allowance for doubtful accounts of Rp 1,842 (2009: nil) third parties -
840,859
1,341,960
390,973
303,812
113,266 33,126 104,282
56,928 102,038 -
709,977 54,619 71,351
756,392 130,971 155,874
14,362
20,123
14,043
11,060
related parties Other receivables - third parties Derivative receivables Inventories, net of allowance for obsolete inventory of Rp 2,743 (2009: Rp 3,100) Prepaid taxes Advances and prepayments Deferred mobilisation costs, current portion Deferred financing costs, current portion
2,346,858
2,879,158
TOTAL CURRENT ASSETS
2,492
-
NON-CURRENT ASSETS Other receivables third parties -
31,609 322,461 952,429
26,991 232,276 373,389
related parties Restricted cash Prepaid taxes
360,960
374,915
Loan to related party
-
4,138
1,902,724
256,504 304,679
Investment in associate Fixed assets, net of accumulated depreciation of Rp 1,510,289 1,927,632 (2009: Rp 1,256,187) Deferred exploration and development expenditures, net of accumulated amortisation of 336,109 Rp 67,316 (2009: Rp 42,492) 216,726 Deferred tax assets, net
631,731
613,034
51,788
84,415
29,508 53,914
32,883 938
Deferred stripping costs, net Deferred mobilisation costs, net of current portion Deferred financing costs, net of current portion Other non-current assets
JUMLAH ASET TIDAK LANCAR
4,900,799
4,223,446
TOTAL NON-CURRENT ASSETS
JUMLAH ASET
7,247,657
7,102,604
TOTAL ASSETS
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan interim konsolidasian
The accompanying notes form an integral part of these consolidated interim financial statements
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 1/2 Schedule NERACA INTERIM KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT) (lanjutan) 31 MARET 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali nilai nominal dan data saham)
CONSOLIDATED INTERIM BALANCE SHEETS (UNAUDITED)(continued) AS AT 31 MARCH 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, except for par value and share data) Catatan/ Notes
KEWAJIBAN LANCAR Hutang usaha - pihak ketiga 13 - pihak yang memiliki hubungan istimewa 2d,13,25 Hutang pajak 2o,8b Beban masih harus dibayar 14 Pinjaman jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam satu tahun - pihak ketiga 15 Sewa pembiayaan yang akan jatuh tempo dalam satu tahun 2j Kewajiban derivatif yang akan jatuh tempo dalam satu tahun 2r,16 Kewajiban lain-lain - pihak ketiga - pihak yang memiliki hubungan istimewa 2d,25 JUMLAH KEWAJIBAN LANCAR KEWAJIBAN TIDAK LANCAR Pinjaman jangka panjang, setelah dikurangi bagian yang akan jatuh tempo dalam satu tahun - pihak ketiga Investasi pada perusahaan asosiasi Sewa pembiayaan, setelah dikurangi bagian yang akan jatuh tempo dalam satu tahun Penyisihan imbalan kerja karyawan Kewajiban derivatif, setelah dikurangi bagian yang akan jatuh tempo dalam satu tahun Kewajiban pajak tangguhan, bersih Penyisihan untuk pembongkaran, pemindahan, reklamasi, dan restorasi
2010
2009
1,109,643
905,973
107,274 159,576 597,907
45,084 398,448 657,860
457,762
2,716,652
3,327 48,729 29,361
CURRENT LIABILITIES Trade payables third parties related parties Taxes payable Accrued expenses Current maturities of long-term loans third parties -
12,379 Current maturities of finance leases Current maturities of derivative 20,961 liabilities Other payables 102,573 third parties -
169
169
2,513,748
4,860,099
related parties TOTAL CURRENT LIABILITIES NON-CURRENT LIABILITIES
1,966,734
1,456
Long-term loans, net of current maturities third parties -
2h,9
5,872
-
Investment in associate
2j 2m
196 12,771
3,577 10,096
Finance leases, net of current maturities Provision for employee benefits
2r,16 2o,8e
4,297 46,755
7,310 1,055
2s
30,478
4,292
Derivative liabilities, net of current maturities Deferred tax liabilities, net Provision for decommissioning, demobilisation, reclamation and restoration
JUMLAH KEWAJIBAN TIDAK LANCAR
2,067,103
27,786
TOTAL NON-CURRENT LIABILITIES
JUMLAH KEWAJIBAN
4,580,851
4,887,885
TOTAL LIABILITIES
71,386
31,568
MINORITY INTERESTS
HAK MINORITAS
15
2b
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan interim konsolidasian
The accompanying notes form an integral part of these consolidated interim financial statements
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 1/3 Schedule NERACA INTERIM KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT) (lanjutan) 31 MARET 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali nilai nominal dan data saham)
CONSOLIDATED INTERIM BALANCE SHEETS (UNAUDITED) (continued) AS AT 31 MARCH 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, except for par value and share data) Catatan/ Notes
2010
2009
EKUITAS Modal saham: Modal dasar - 12.000.000.000 lembar ditempatkan dan disetor penuh - 3.333.333.500 lembar dengan nilai nominal Rp 100 per saham Agio saham Modal donasi Selisih kurs dari penjabaran laporan keuangan Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali Laba ditahan: - Dicadangkan - Tidak dicadangkan Cadangan nilai wajar lindung nilai Selisih nilai transaksi atas penambahan modal anak perusahaan
EQUITY
17a 17b
333,333 1,763,137 457
333,333 1,763,137 457
2b
124,159
(37,209)
2a,19a
(82,260)
(82,260)
18 2r,16
60,000 361,080 56,410
60,000 194,484 (27,895)
19b
(20,896)
(20,896)
Share capital: Authorised - 12,000,000,000 shares issued and fully paid 3,333,333,500 shares at par value of Rp 100 per share Additional paid in capital Donated capital Exchange difference from financial statement translation Difference in value from restructuring transactions of entities under common control Retained earnings: Appropriated Unappropriated Fair value hedging reserve Difference in value from transactions for subscription of additional shares in subsidiary
JUMLAH EKUITAS
2,595,420
2,183,151
TOTAL EQUITY
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
7,247,657
7,102,604
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan interim konsolidasian
The accompanying notes form an integral part of these consolidated interim financial statements
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 2 Schedule LAPORAN LABA RUGI INTERIM KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 MARET 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali laba bersih per saham) Catatan/ Notes Pendapatan Biaya sehubungan dengan pendapatan
CONSOLIDATED INTERIM STATEMENTS OF INCOME (UNAUDITED) FOR THE THREE MONTHS ENDED 31 MARCH 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, except earnings per share)
2010
2009
2n,20
1,884,192
1,748,738
2n,2v,21
(1,526,283)
(1,430,875)
Laba kotor
357,909
317,863
Revenue
Cost of revenue Gross profit
Beban usaha Beban penjualan
2n,22
(84,334)
(144,147)
Beban umum dan administrasi
2n,23
(39,266)
(56,862)
Operating expenses Selling expenses General and administration expenses
(123,600)
(201,009)
Total operating expenses
30,852 3,529 6,647 (30,042) (1,328) 4,610
233 56,004 11,668 8,113 (32,530) (274) (1,589)
Other income/(expenses) Gain on sale of fixed assets Gain on foreign exchange, net Interest income from bank Interest income from loan Interest expense Bank charges Others, net
14,268
41,625
Jumlah beban usaha Pendapatan/(beban) lain-lain Laba penjualan aset tetap Laba selisih kurs, bersih Pendapatan bunga dari bank Pendapatan bunga dari pinjaman Beban bunga Beban bank Lain-lain, bersih
Bagian rugi perusahaan asosiasi
2i,10 2c 25
2h,9
Laba sebelum pajak penghasilan Beban pajak penghasilan, bersih
2o,8c
Laba sebelum hak minoritas Hak minoritas atas laba bersih anak perusahaan
2b
Laba bersih Laba bersih per saham dasar (nilai penuh)
(4,392)
(338)
Share of associate’s loss
244,185
158,141
Profit before income tax
(93,906)
(47,238)
Income tax expense, net
150,279
110,903
Income before minority interests
2,319
Minority interests in net income of subsidiaries
143,530
113,222
Net income
43
34
Basic earnings per share (full amount)
(6,749)
2t,24
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan interim konsolidasian
The accompanying notes form an integral part of these consolidated interim financial statements
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 3/1 Schedule LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS INTERIM KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT) UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
Catatan/ Notes
Saldo 1 Januari 2010 Laba bersih Selisih kurs dari penjabaran laporan keuangan Cadangan nilai wajar lindung nilai Saldo 31 Maret 2010
Agio saham/ Additional paid in capital
Modal saham/ Share capital
CONSOLIDATED INTERIM STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY FOR THE THREE MONTHS ENDED 31 MARCH 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah)
Selisih kurs dari penjabaran laporan keuangan/ Exchange difference from financial statement translation
Modal donasi/ Donated capital
Selisih nilai transaksi atas penambahan modal anak perusahaan/ Difference in value from transactions for subscription of additional shares in subsidiary
Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali/ Difference in value from restructuring transactions of entities under common control
333,333 -
1,763,137 -
457 -
167,528 -
2b
-
-
-
2r,16
-
-
-
-
333,333
1,763,137
457
124,159
(43,369)
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan interim konsolidasian
(82,260) -
Cadangan nilai wajar lindung nilai/ Fair value hedging reserve
(20,896) -
Laba ditahan/retained earnings Tidak Dicadangkan/ dicadangkan/ Appropriated Unappropriated
(23,716) -
Jumlah ekuitas/ Total equity
60,000 -
217,550 143,530
-
-
-
-
-
-
-
80,126
-
-
56,410
60,000
361,080
(82,260)
(20,896)
Balance at 1 January 2010 Net income Exchange difference from financial statement (43,369) translation Fair value hedging 80,126 reserve
2,415,133 143,530
2,595,420
Balance at 31 March 2010
The accompanying notes form an integral part of these consolidated interim financial statements
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 3/2 Schedule LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS INTERIM KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT) (lanjutan) UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
Catatan/ Notes
Saldo 1 Januari 2009 Laba bersih Selisih kurs dari penjabaran laporan keuangan Cadangan nilai wajar lindung nilai Saldo 31 Maret 2009
Agio saham/ Additional paid in capital
Modal saham/ Share capital
CONSOLIDATED INTERIM STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY (UNAUDITED) (continued) FOR THE THREE MONTHS ENDED 31 MARCH 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah) Selisih kurs dari penjabaran laporan keuangan/ Exchange difference from financial statement translation
Modal donasi/ Donated capital
Selisih nilai transaksi atas penambahan modal anak perusahaan/ Difference in value from transactions for subscription of additional shares in subsidiary
Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali/ Difference in value from restructuring transactions of entities under common control
(49,333) -
333,333 -
1,763,137 -
457 -
2b
-
-
-
12,124
-
-
2r,16
-
-
-
-
-
-
333,333
1,763,137
457
(37,209)
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan interim konsolidasian
(82,260) -
Cadangan nilai wajar lindung nilai/ Fair value hedging reserve
(82,260)
(20,896) -
(20,896)
Laba ditahan/Retained earnings Tidak Dicadangkan/ dicadangkan/ Appropriated Unappropriated
(93,210) -
Jumlah ekuitas/ Total equity
60,000 -
81,262 113,222
-
-
-
65,315
-
-
60,000
194,484
(27,895)
Balance at 1 January 2009 Net income Exchange difference from financial statement 12,124 translation Fair value hedging 65,315 reserve
1,992,490 113,222
2,183,151
Balance at 31 March 2009
The accompanying notes form an integral part of these consolidated interim financial statements
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 4/1 Schedule LAPORAN ARUS KAS INTERIM KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT) UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
CONSOLIDATED INTERIM STATEMENTS OF CASH FLOWS (UNAUDITED) FOR THE THREE MONTHS ENDED 31 MARCH 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah)
2010
2009
1,941,137 (70,462) (1,326,282) 544,393
1,638,905 (81,946) (1,243,487) 313,472
(28,886)
(50,317)
Pembayaran royalti dan iuran eksploitasi Pembayaran pajak penghasilan badan Pendapatan bunga Pembayaran kewajiban lindung nilai Pembayaran lain-lain, bersih
(257,489) (75,943) 3,529 (91,621) (19,714)
(177,234) (68,619) 11,668 (16,172) (22,214)
Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas operasi
74,269
Arus kas dari aktivitas operasi Penerimaan dari pelanggan Pembayaran kepada direktur dan karyawan Pembayaran kepada pemasok Kas dihasilkan dari operasi Pembayaran bunga
Arus kas dari aktivitas investasi Perolehan aset tetap Pembayaran biaya eksplorasi dan pengembangan yang ditangguhkan Hasil penjualan aset tetap Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi
Cash flows from operating activities Receipts from customers Payments to directors and employees Payments to suppliers Cash generated from operations Payments of interest Payments of royalties and exploitation fees Payments of corporate income tax Receipts of interest Payments of hedging obligations Other payments, net
(9,416) Net cash used in operating activities
(104,402)
(97,973)
(479) -
(70,077) 233
Cash flows from investing activities Acquisitions of fixed assets Payments of deferred exploration and development expenditures Proceeds from sale of fixed assets
(104,881)
(167,817)
Net cash used in investing activities
Arus kas dari aktivitas pendanaan Pembayaran atas: Pinjaman jangka panjang Sewa pembiayaan
(26,841) (1,701)
(7,432) (5,071)
Cash flows from financing activities Repayment of: Long-term loans Finance leases
Arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas pendanaan
(28,542)
(12,503)
Net cash provided by financing activities
(Penurunan)/kenaikan bersih kas dan setara kas
(59,154)
(189,736)
Net (decrease)/increase in cash and cash equivalents
Kas dan setara kas awal periode
900,013
1,531,696
Cash and cash equivalents at the beginning of the period
Kas dan setara kas akhir periode
840,859
1,341,960
Cash and cash equivalents at the end of the period
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan interim konsolidasian
The accompanying notes form an integral part of these consolidated interim financial statements
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 4/2 Schedule LAPORAN ARUS KAS INTERIM KONSOLIDASIAN (lanjutan) UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
CONSOLIDATED INTERIM STATEMENTS OF CASH FLOWS (continued) FOR THE THREE MONTHS ENDED 31 MARET 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah)
2010 Informasi tambahan atas aktivitas non-kas: Beban dikapitalisasi ke aset tetap: - Beban bunga Beban dikapitalisasi ke biaya eksplorasi dan pengembangan yang ditangguhkan: - Penyusutan
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan interim konsolidasian
2009
-
885
-
8,322
Supplemental disclosures of non-cash activities: Expenses capitalised to fixed assets: Interest expense Expenses capitalised to deferred exploration and development expenditures: Depreciation -
The accompanying notes form an integral part of these consolidated interim financial statements
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/1 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT) 31 MARET 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus) 1.
UMUM
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 31 MARCH 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
1.
GENERAL
PT Bayan Resources Tbk (“Perusahaan”) didirikan pada tanggal 7 Oktober 2004, berdasarkan Akta Notaris No. 12 tanggal 7 Oktober 2004 yang dibuat di hadapan Yani Indrawaty Wibawa, S.H., notaris di Jakarta. Akta Notaris tersebut telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C-30690 HT.01.01.TH.2004 tanggal 21 Desember 2004.
PT Bayan Resources Tbk (the “Company”) was established on 7 October 2004 based on Notarial Deed No. 12 dated 7 October 2004 executed before Yani Indrawaty Wibawa, S.H., notary in Jakarta. The Notarial Deed has been approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia by virtue of Decree No. C-30690 HT.01.01.TH.2004 dated 21 December 2004.
Berdasarkan Akta Notaris No. 88 tanggal 18 Maret 2008 yang dibuat di hadapan Sutjipto, S.H., notaris di Jakarta, Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang diadakan pada tanggal 18 Maret 2008 menyetujui perubahan status Perusahaan dari perusahaan tertutup menjadi perusahaan terbuka dan menawarkan kepada masyarakat melalui Penawaran Umum Perdana (“IPO”) sebesar 300 juta lembar saham baru dan sebanyak-banyaknya 900 juta lembar saham yang ditempatkan dan disetor penuh. Akta tersebut telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-16383.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 2 April 2008.
Based on Notarial Deed No. 88 dated 18 March 2008 of Sutjipto, S.H., notary in Jakarta, an Extraordinary General Meeting of Shareholders dated 18 March 2008 approved the change in the Company’s status from a private to a public company and the offering to the public through an Initial Public Offering (“IPO”) of 300 million new shares and a maximum of 900 million issued and fully paid shares in total. The Notarial Deed was approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia by virtue of Decree No. AHU-16383.AH.01.02.Tahun 2008 dated 2 April 2008.
Pada tanggal 12 Agustus 2008, Perusahaan melakukan IPO sebanyak 833.333.500 saham. Penawaran kepada masyarakat tersebut dicatat di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 12 Agustus 2008.
On 12 August 2008, the Company conducted an IPO of 833,333,500 shares. The shares offered to the public in the IPO were listed on the Indonesia Stock Exchange on 12 August 2008.
Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan. Perubahan terakhir berdasarkan Akta Notaris No. 195 tanggal 27 November 2008 yang dibuat dihadapan Aulia Taufani, S.H., sebagai pengganti Sutjipto, S.H., notaris di Jakarta, yang pada pokoknya mengatur mengenai perubahan tugas dan kewenangan direksi dan komisaris.
The Company’s Articles of Association have been amended several times. The latest amendment was based on Notarial Deed No. 195 dated 27 November 2008 of Aulia Taufani, S.H., as a substitute of Sutjipto, S.H., notary in Jakarta, mainly regarding the changes in duties and responsibilities of Director and Commisioner.
Akta Notaris tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU0010688.AH.01.09.Tahun 2009 tanggal 20 Maret 2009.
The Notarial Deed has been approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia through Decree No. AHU0010688.AH.01.09.Tahun 2009 dated 20 March 2009.
Aktivitas utama Perusahaan adalah perdagangan dan jasa.
The principal activity of the Company is trading and services.
Kantor pusat Perusahaan berlokasi di Gedung Graha Irama, lantai 12, Jalan H.R. Rasuna Said, Blok X-1 Kav. 1 - 2, Jakarta Selatan.
The Company’s head office is located at Graha Irama th Building, 12 floor, Jalan H.R. Rasuna Said, Block X1 Kav.1 - 2, South Jakarta.
Perusahaan memiliki karyawan sebanyak 101 dan 52 orang, masing-masing pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009.
As at 31 March 2010 and 2009, the Company had a total of 101 and 52 employees, respectively.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/2 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT) 31 MARET 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus) 1.
UMUM (lanjutan)
1.
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut: Komisaris Utama Komisaris
: :
Komisaris Independen
:
Direktur Utama Direktur
: :
Direktur tidak terafiliasi
:
Ketua Anggota
: :
The Company’s Boards of Commissioners and Directors as at 31 March 2010 and 2009 were as follows: : :
President Commissioner Commissioners
:
Independent Commissioners
Chin Wai Fong Lim Chai Hock Engki Wibowo Jenny Quantero Low Yi Ngo Alastair McLeod Russell John Neil R. Soedjoko Tirtosoekotjo
: :
President Director Directors
:
Non-affiliated Director
The composition of the Company’s Audit Committee as at the date of these consolidated interim financial statements was as follows:
Rozik B. Soetjipto Abdurrohman Achmad Ma’mur Umar Juoro
Perusahaan mempunyai kepemilikan langsung atau tidak langsung di anak perusahaan sebagai berikut:
Lokasi/ Location
GENERAL (continued)
Low Tuck Kwong Michael Sumarijanto Mauro Montenero Rozik B. Soetjipto Bimo Prakoso
Susunan Komite Audit Perusahaan pada tanggal laporan keuangan interim konsolidasian adalah sebagai berikut:
Anak perusahaan/ Subsidiaries
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 31 MARCH 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
Aktivitas bisnis/ Business activities
: :
Chairman Members
The Company has either direct or indirect ownership in the following subsidiaries: 31 Maret/March Jumlah aset sebelum eliminasi/ Persentase kepemilikan/ Total assets Percentage of ownership before elimination 2010 2009 2010 2009
Kepemilikan langsung/Direct ownership PT Dermaga Perkasapratama (“DPP”)
Jakarta
Jasa bongkar muat batubara/ Coal handling services
87.4
87.4
502,280
547,575
PT Indonesia Pratama (“IP”)
Jakarta
Perdagangan, jasa kontraktor pertambangan/ Trading, mining contractor services
100
100
338,480
317,632
PT Perkasa Inakakerta (“PIK”)
Jakarta
Pertambangan batubara/ Coal mining
100
100
639,742
666,972
PT Wahana Baratama Mining (“WBM”)
Jakarta
Pertambangan batubara/ Coal mining
100
100
1,733,757
1,292,443
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/3 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT) 31 MARET 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus) 1.
UMUM (lanjutan)
Anak perusahaan/ Subsidiaries
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 31 MARCH 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
1.
Lokasi/ Location
Aktivitas bisnis/ Business activities
GENERAL (continued)
31 Maret/March Jumlah aset sebelum eliminasi/ Persentase kepemilikan/ Total assets Percentage of ownership before elimination 2010 2009 2010 2009
Kepemilikan langsung (lanjutan)/ Direct ownership (continued) PT Bayan Energy (“BE”)
Jakarta
Pertambangan, pengangkutan dan konstruksi/ Mining, transportation and construction
99.9
99.9
173,823
133,585
PT Firman Ketaun Perkasa (“FKP”)
Jakarta
Pertambangan batubara/ Coal mining
100
100
285,495
332,438
PT Teguh Sinarabadi Jakarta (“TSA”)
Pertambangan batubara/ Coal mining
100
100
659,157
360,548
PT Metalindo Prosestama (“MP”)
Jakarta
Investasi pada anak perusahaan/ Investment in subsidiary
95.2
95.2
1,151,795
1,414,487
PT Kaltim OTR Tyres (“KOTR”)
Jakarta
Industri vulkanisir ban/Tyre vulcanizing industry
90
90
27,326
27,098
PT Fajar Sakti Prima (“FSP”)
Kalimantan Pertambangan Timur/East batubara/ Kalimantan Coal mining
90
90
31,419
65,995
PT Bara Tabang (“BT”)
Kalimantan Pertambangan Timur/East batubara/ Kalimantan Coal mining
90
90
11,508
5,557
PT Brian Anjat Sentosa (“BAS”)
Kalimantan Pertambangan Timur/East batubara/ Kalimantan Coal mining
90
90
1,474
487
PT Muji Lines (“ML”)
Jakarta
100
100
695,132
508,040
92.7
1,147,683
1,410,172
Perkapalan/Shipping
Kepemilikan tidak langsung melalui MP/Indirect ownership through MP PT Gunungbayan Pratamacoal (“GBP”)
Jakarta
Pertambangan batubara/ Coal mining
Dalam laporan keuangan interim konsolidasian ini, Perusahaan dan anak-anak perusahaannya secara bersama-sama disebut sebagai “Grup”.
92.7
In these consolidated interim financial statements, the Company and its subsidiaries are collectively referred to as the “Group”.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/4 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT) 31 MARET 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus) 1.
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 31 MARCH 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
UMUM (lanjutan)
1.
GENERAL (continued)
Kegiatan pertambangan atau eksplorasi BAS, BT, dan FSP diatur dalam Kuasa Pertambangan (“KP”) yang dikeluarkan oleh Kabupaten Kutai Kartanegara. Kegiatan pertambangan atau eksplorasi PIK, WBM, FKP, GBP, dan TSA diatur dalam Perjanjian Kerjasama Pengusahaan Pertambangan Batubara (“PKP2B”) dengan Pemerintah Republik Indonesia.
Mining or exploration activities of BAS, BT and FSP are governed by Mining Rights issued by the Regency of Kutai Kartanegara. Mining or exploration activities of PIK, WBM, FKP, GBP and TSA are governed by Coal Contracts of Work (“CCoW”) with the Government of the Republic of Indonesia.
Grup memiliki 3.183 karyawan pada 31 Maret 2010 (2009: 2.741) (tidak diaudit).
The Group has 3,183 employees as at 31 March 2010 (2009: 2,741) (unaudited).
tanggal
Perpajakan PKP2B generasi ketiga
Taxation for third generation CCoWs
Berdasarkan PKP2B terkait, PIK, WBM, FKP, dan TSA dibebaskan dari pungutan pajak tertentu, seperti kewajiban bea impor serta Pajak Pertambahan Nilai (“PPN”) dan Pajak Penghasilan Pasal 22 berdasarkan Peraturan Pajak Penghasilan tahun 1994 tentang impor barang-barang tertentu yang tidak diproduksi di Indonesia.
Under their respective CCoWs, PIK, WBM, FKP and TSA shall be entitled to certain tax incentives, such as exemption from import duties as well as Value Added Tax (“VAT”) and income tax Article 22 of the Income Tax Law of 1994 on the import of certain items not produced in Indonesia.
Area eksplorasi dan eksploitasi/pengembangan
Exploration and exploitation/development areas
Grup memiliki area eksplorasi eksploitasi/pengembangan sebagai berikut:
The Group has the following areas currently in exploration or exploitation/development:
maupun
Area Eksplorasi Nama pemilik izin lokasi/ Concession owner
Tanggal perolehan izin eksplorasi/ Date of exploration permit
KW.05PB0059 (3,434 hektar/hectares) KW.05PB0065
TSA PIK
11 Januari/January 2007* 4 April/April 2006
KW.KTN2006 097 Rr
BAS
1 Juli/July 2009*
Nama lokasi/ Location name
Exploration areas
Tanggal berakhir izin/ Expiry date of permit
Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership
Jumlah biaya eksplorasi dan pengembangan tangguhan pada tanggal 31 Maret 2010/Total net deferred exploration and development expenditures as at 31 March 2010
11 April/ April 2007* 2 Januari/January 2010* 1 Desember/ December 2011*
100% 100%
-
100%
Rp 1,260
* Grup sedang dalam proses memperoleh perpanjangan izin
* The Group is in the process of obtaining extensions of these permits
Area eksploitasi/pengembangan (tidak diaudit)
Exploitation/development areas (unaudited)
Nama lokasi/ Location name
Nama pemilik izin lokasi/ Concession owner
Blok-II/Block-II
GBP
Blok-I/Block-I
GBP
Blok Sepaso/ Block Sepaso Blok Satui/Block Satui
PIK WBM
KW KTN 2005018
FSP
KW KTN 2004046
BT
KW.03PB 0059
TSA
KW.03PB 0058
FKP
KW.051PB0108
FKP
*
Tanggal perolehan izin eksploitasi atau pengembangan/ Date of exploitation or development permit 2 Agustus/ August 1999 28 Agustus/ August 2007 13 Agustus/ August 2007 26 Oktober/ October 2007 21 Juli/July 2005 7 April/April 2008 29 April/April 2008 29 April/April 2008 27 Oktober/ October 2009
Tanggal berakhir izin/ Expiry date of permit
11 Juli/July 2029 11 Juli/July 2029 29 Maret/ March 2037 25 Oktober/ October 2037 21 Juli/July 2025 7 April/ April 2028 23 April/ April 2038 23 April/ April 2038 26 Oktober/ October 2010
Jumlah produksi (dalam jutaan metrik ton)/ Total production (in million metric tonnes) Periode Akumulasi berjalan total 2010/ produksi/ Current Cumulative period 2010 total production
Sisa cadangan per tanggal 31 Maret 2010 (dalam jutaan metrik ton)*/ Remaining reserves as at 31 March 2010 (in million metric tonnes)*
Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership
Jumlah cadangan terbukti dan terduga (dalam jutaan metrik ton)/ Total proven and probable reserves (in million metric tonnes)
100%
54.6
1.0
36.4
100%
2.0
0.1
0.5
1.5
100%
22.1
0.4
3.7
18.4
100%
76.2
0.6
4.3
71.9
318.8
0.2
2.1
316.7
33.3
0.4
1.9
31.4
18.2
100% 100% 100% 100% 100%
Sisa cadangan terbukti dan terduga per tanggal 31 Maret 2010 adalah berdasarkan hasil penelitian oleh Minarco Mineconsult, geologis independen, pada bulan Mei 2008 setelah dikurangi jumlah produksi selama April 2008 – Maret 2010.
*
The remaining proven and probable reserves as at 31 March 2010 are based on the survey performed by Minarco Mineconsult, independent geologists, in May 2008 after being reduced by the production from April 2008 – March 2010.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/5 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT) 31 MARET 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 31 MARCH 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
2.
SUMMARY POLICIES
OF
SIGNIFICANT
ACCOUNTING
Laporan keuangan interim konsolidasian Grup telah disusun dan diselesaikan oleh Dewan Direksi pada tanggal 29 April 2010.
The Group’s consolidated interim financial statements were prepared and finalised by the Board of Directors on 29 April 2010.
Berikut ini adalah kebijakan akuntansi penting yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan interim konsolidasian Grup, yang sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Laporan keuangan interim konsolidasian ini juga disusun berdasarkan Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (“BAPEPAM & LK”) No. VIII.G.7 mengenai Pedoman Penyajian Laporan Keuangan dan Surat Edaran BAPEPAM & LK No. SE-02/BL/2008 tanggal 31 Januari 2008 mengenai Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik Industri Pertambangan Umum.
Presented below are the significant accounting policies adopted in preparing the consolidated interim financial statements of the Group, which are in conformity with accounting principles generally accepted in Indonesia. The consolidated interim financial statements are also prepared in conformity with Regulation of the Capital Markets and Financial Institutions Supervisory Board (“BAPEPAM & LK”) No. VIII.G.7 for Guidance on the Presentation of Financial Statements and the Circular Letter of BAPEPAM & LK No. SE-02/BL/2008 dated 31 January 2008 for Guidance on the Preparation and Disclosure of Financial Statements of Public Company Issuers in the General Mining Industry.
a.
a.
Dasar penyusunan konsolidasian
laporan
keuangan
Basis of preparation of the consolidated financial statements
Laporan keuangan interim konsolidasian disusun dengan dasar harga perolehan, kecuali dinyatakan secara khusus. Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan interim konsolidasian adalah Rupiah Indonesia (“Rupiah” atau “Rp”).
The consolidated interim financial statements have been prepared using historical costs, unless otherwise stated. The reporting currency used in the preparation of the consolidated interim financial statements is the Indonesian Rupiah (“Rupiah” or “Rp”).
Laporan arus kas interim konsolidasian disusun menggunakan metode langsung dengan mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan. Untuk tujuan penyusunan laporan arus kas interim konsolidasian, kas dan setara kas mencakup kas, kas di bank, dan deposito dengan jangka waktu tiga bulan atau kurang, setelah dikurangi cerukan.
The consolidated interim statements of cash flows have been prepared based on the direct method by classifying cash flows on the basis of operating, investing and financing activities. For the purpose of the consolidated interim statements of cash flows, cash and cash equivalents include cash on hand, cash in banks and deposits with a maturity of three months or less, net of overdrafts.
Transaksi restrukturisasi entitas sepengendali dicatat dengan menggunakan metode penyatuan kepemilikan (“pooling of interests”). Selisih antara harga pengalihan dengan nilai buku dicatat dalam akun “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” dan disajikan pada bagian ekuitas dalam neraca interim konsolidasian.
Restructuring transactions for entities under common control are accounted for using the pooling of interests method. The difference between the transfer price and the book value is recorded under the account “Difference in Value from Restructuring Transactions of Entities under Common Control” and presented under the equity section of the consolidated interim balance sheets.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/6 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT) 31 MARET 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus) 2.
IKHTISAR (lanjutan) b.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
PENTING
Prinsip-prinsip konsolidasian
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 31 MARCH 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) b.
ACCOUNTING
Principles of consolidation
Laporan keuangan interim konsolidasian meliputi laporan keuangan Perusahaan dan anak-anak perusahaan dimana Perusahaan mempunyai kepemilikan saham dengan hak suara lebih dari 50%, baik langsung atau tidak langsung, atau apabila Perusahaan memiliki 50% atau kurang saham dengan hak suara, Perusahaan memiliki kemampuan untuk mengendalikan anak perusahaan. Anak-anak perusahaan dikonsolidasi sejak tanggal pengendalian telah beralih kepada Perusahaan secara efektif dan tidak lagi dikonsolidasi sejak tanggal pelepasan.
The consolidated interim financial statements include the accounts of the Company and its subsidiaries in which the Company directly or indirectly has ownership of more than 50% of voting rights, or if equal to or less than 50%, the Company has the ability to control the entity. Subsidiaries are consolidated from the date on which effective control is transferred to the Company and are no longer consolidated from the date of disposal.
Pengaruh dari seluruh transaksi dan saldo antara perusahaan-perusahaan di dalam Grup telah dieliminasi dalam penyusunan laporan keuangan interim konsolidasian.
The effect of all transactions and balances between companies in the Group has been eliminated in preparing the consolidated interim financial statements.
Bagian pemegang saham minoritas atas aset bersih anak perusahaan disajikan sebagai “hak minoritas” dalam neraca interim konsolidasian.
The proportionate share of minority shareholders in the net assets of subsidiaries is presented as “minority interest” in the consolidated interim balance sheets.
Hak minoritas dalam suatu anak perusahaan dengan defisit ekuitas tidak akan diakui, kecuali pemegang saham minoritas tersebut memiliki kewajiban kontraktual untuk ikut membiayai defisit tersebut.
A minority interest is not recognised in respect of subsidiaries with a deficit in equity unless the minority shareholder has a contractual obligation to contribute to fund the deficit.
Transaksi dengan hak minoritas dihitung menggunakan metode entitas ekonomi, dimana kelebihan atas akuisisi hak minoritas yang melebihi bagian dari nilai bersih aset yang diperoleh dicatat di ekuitas.
Transactions with minority interests are accounted for under the economic entity method, with any excess on acquisition of minority interests over the share of net assets acquired being recorded in equity.
Kebijakan akuntansi yang dipakai dalam penyajian laporan keuangan interim konsolidasian telah diterapkan secara konsisten oleh anak perusahaan, kecuali dinyatakan secara khusus.
The accounting policies adopted in preparing the consolidated interim financial statements have been consistently applied by the subsidiaries unless otherwise stated.
Akun-akun dari PIK, WBM, TSA, GBP, FKP, DPP, dan KOTR, yang dilaporkan dalam mata uang asing, dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs sebagai berikut:
The accounts of PIK, WBM, TSA, GBP, FKP, DPP and KOTR which are reported in a foreign currency, are translated into Rupiah using the following rates:
Aset dan kewajiban: kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal neraca, kecuali sebagian aset tetap DPP yang dijabarkan dengan menggunakan kurs historis. Akun-akun ekuitas: kurs historis. Akun-akun laba rugi: kurs rata-rata periode berjalan.
Assets and liabilities: Bank Indonesia middle rate as at the balance sheet date, except for part of the fixed assets of DPP which are translated at historical rates. Equity accounts: historical rates. Profit and loss accounts: average rate of exchange throughout the period.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/7 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT) 31 MARET 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus) 2.
IKHTISAR (lanjutan) b.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 31 MARCH 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
PENTING
2.
Prinsip-prinsip konsolidasian (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) b.
Penjabaran mata uang asing
c.
Foreign currency translation
Transaksi dalam mata uang selain Rupiah dikonversi menjadi mata uang Rupiah menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang selain Rupiah dikonversi menjadi Rupiah dengan kurs yang berlaku pada tanggal neraca. Keuntungan dan kerugian yang timbul dari penjabaran aset dan kewajiban moneter dalam mata uang selain Rupiah diakui dalam laporan laba rugi interim konsolidasian.
Transactions denominated in currencies other than Rupiah are converted into Rupiah at the exchange rate prevailing at the date of the transaction. At the balance sheet date, monetary assets and liabilities in currencies other than Rupiah are translated into Rupiah at the exchange rate prevailing at that date. Exchange gains and losses arising on the translation of monetary assets and liabilities in currencies other than Rupiah are recognised in the consolidated interim statement of income.
Kurs, berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia, yang digunakan pada tanggal neraca adalah sebagai berikut (nilai penuh):
The rates of exchange, based on the Bank Indonesia middle rate, used at the balance sheet dates were as follows (full amount):
2010 Dolar Amerika Serikat (“AS$”) setara Rupiah Euro (“EUR”) setara Rupiah Dolar Australia (“AUD”) setara Rupiah 100 Yen Jepang (“JPY”) setara Rupiah Dolar Singapura (“SGD”) setara Rupiah Pound Sterling Inggris (“£”) setara Rupiah Ringgit Malaysia (“MYR”) setara Rupiah d.
Principles of consolidation (continued) The difference resulting from the translation of balance sheet and profit and loss accounts is presented as “Exchange Difference from Financial Statement Translation” under the equity section of the consolidated interim balance sheets.
Selisih kurs karena penjabaran akun-akun neraca dan laba rugi disajikan dalam akun “Selisih Kurs dari Penjabaran Laporan Keuangan”, sebagai bagian dari ekuitas pada neraca interim konsolidasian. c.
ACCOUNTING
Transaksi dengan hubungan istimewa
pihak
yang
memiliki
Grup telah melakukan transaksi dengan pihakpihak tertentu yang memiliki hubungan istimewa, sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) No. 7 mengenai “Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa”.
2009
9,115 12,216
11,575 15,327
8,344
7,949
9,771
11,794
6,505
7,617
13,738
16,559
2,784
3,172
d.
United States Dollar (“US$”) equivalent to Rp Euro (“EUR”) equivalent to Rp Australian Dollar (“AUD”) equivalent to Rp 100 Japanese Yen (“JPY”) equivalent to Rp Singapore Dollar (“SGD”) equivalent to Rp Great Britain Pound Sterling (“£”) equivalent to Rp Malaysian Ringgit (“MYR”) equivalent to Rp
Transactions with related parties
The Group has entered into transactions with certain related parties as defined under the Statement of Financial Accounting Standards (“SFAS”) No. 7, “Related Party Disclosures”.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/8 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT) 31 MARET 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus) 2.
IKHTISAR (lanjutan) e.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
PENTING
Piutang
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 31 MARCH 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) e.
g.
Persediaan
Receivables Receivables are presented after providing an allowance for doubtful accounts based on management’s review of the status of each account at the end of the financial period. Receivables are written-off during the period in which they are determined to be not collectible.
Piutang disajikan setelah dikurangi penyisihan untuk saldo piutang ragu-ragu berdasarkan telaah dari manajemen terhadap status masing-masing saldo piutang pada akhir periode. Piutang dihapuskan pada periode dimana piutang tersebut ditentukan tidak akan tertagih. f.
ACCOUNTING
f.
Inventories
Persediaan batubara merupakan batubara yang menjadi hak Grup dan dinilai berdasarkan nilai terendah antara harga perolehan atau nilai realisasi bersih. Harga perolehan ditentukan dengan metode rata-rata bergerak yang mencakup alokasi komponen biaya bahan baku, tenaga kerja, penyusutan, dan biaya tidak langsung yang berkaitan dengan kegiatan pertambangan. Nilai realisasi bersih adalah estimasi nilai penjualan dalam kondisi bisnis normal setelah dikurangi dengan estimasi biaya penyelesaian dan beban penjualan.
Coal inventories represent the Group’s entitlement to coal on hand and are valued at the lower of cost or net realisable value. Cost is determined on a moving average basis which includes an appropriate allocation of materials, labour, depreciation and overheads related to mining activities. Net realisable value is the estimated sales amount in the ordinary course of business, less the estimated costs of completion and selling expenses.
Suku cadang dan material dinilai berdasarkan harga perolehan yang ditentukan dengan metode rata-rata bergerak setelah dikurangi dengan penyisihan persediaan usang. Suku cadang dan material dicatat sebagai biaya produksi pada saat digunakan.
Spare parts and materials are valued at cost, determined on a moving average basis, less allowance for obsolete inventory. Spare parts and materials are charged to production costs in the period they are used.
Penyisihan persediaan usang ditentukan berdasarkan estimasi penggunaan atau penjualan masing-masing jenis persediaan pada masa mendatang.
Allowance for obsolete inventory is determined on the basis of estimated future usage or sale of individual inventory items.
Biaya dibayar dimuka
g.
Prepaid expenses are amortised over the periods benefited using the straight-line method.
Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus. h. Investasi pada perusahaan asosiasi Investasi pada perusahaan dimana Grup mempunyai pengaruh signifikan yang pada umumnya ditandai dengan kepemilikan antara 20% dan 50% hak suara, namun tidak mengendalikan entitas tersebut, dicatat dengan menggunakan metode ekuitas. Menurut metode ini, investasi pada awalnya dicatat sebesar biaya perolehan dan nilai tercatat ditambahkan atau dikurangi untuk mengakui bagian Grup atas laba atau rugi perusahaan asosiasi setelah tanggal perolehan. Distribusi laba (kecuali dividen saham) perusahaan asosiasi mengurangi nilai tercatat investasi.
Prepaid expenses
h.
Investment in associates Investments in companies in which the Group exercises significant influence, generally accompanying a shareholding of between 20% and 50% of the voting rights, but which it does not control, are accounted for under the equity method. Based on this method, the investment is initially recorded at cost and the carrying amount is increased or decreased to recognise the Group’s share of the profits or losses from the associate after the date of acquisition. Profit distributions (except stock dividends) received from the associate reduce the carrying amounts of the investment.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/9 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT) 31 MARET 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus) 2.
IKHTISAR (lanjutan) h.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
PENTING
Investasi pada perusahaan asosiasi (lanjutan)
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 31 MARCH 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) h.
Aset tetap
Investment in associates (continued) At the balance sheet date, the Group undertakes a review to determine whether there is any indication of impairment in investments in associates. If there has been a permanent decline in the value of an investment in an associate, the carrying value is written down to recognise the decline.
Pada tanggal neraca, Grup menelaah ada atau tidaknya indikasi penurunan nilai investasi pada perusahaan asosiasi. Bila terjadi penurunan permanen atas nilai investasi dalam perusahaan asosiasi, nilai tercatat dikurangkan untuk mengakui penurunan tersebut.
i.
ACCOUNTING
i.
Fixed assets Fixed assets are initially recognised at cost and subsequently, carried at cost less accumulated depreciation and accumulated impairment loss. Fixed assets, except land, are depreciated from the month the assets are placed into service using the straight-line method to their estimated residual value over the lesser of the estimated useful lives of the assets, the life of mine or the CCoW or Mining Rights terms as follows:
Pada awalnya, aset tetap diakui sebesar harga perolehan dan setelahnya dicatat pada harga perolehan dikurangi akumulasi penyusutan. Aset tetap kecuali tanah disusutkan sejak bulan ketika aset tersebut digunakan dengan menggunakan metode garis lurus hingga mencapai nilai sisa, selama periode yang lebih rendah antara estimasi masa manfaat aset, umur tambang atau masa PKP2B atau KP yang dinyatakan sebagai berikut:
Tahun/Year Bangunan dan fasilitas pelabuhan Mesin dan peralatan Alat pengangkutan Peralatan dan perlengkapan kantor Peralatan lain
8-20 4-10 4 4 4
Buildings and port facilities Machinery and equipment Vehicles Office furniture and equipment Other equipment
Biaya-biaya setelah pengakuan awal aset diakui sebagai bagian dari nilai tercatat aset atau sebagai aset yang terpisah, sebagaimana mestinya, hanya apabila kemungkinan besar Grup akan mendapatkan manfaat ekonomis masa depan berkenaan dengan aset tersebut dan biaya perolehan aset dapat diukur dengan handal. Nilai tercatat komponen yang diganti tidak lagi diakui. Biaya perbaikan dan pemeliharaan dibebankan ke dalam laporan laba rugi interim konsolidasian selama periode dimana biaya-biaya tersebut terjadi.
Subsequent costs are included in the asset’s carrying amount or recognised as a separate asset, as appropriate, only when it is probable that future economic benefits associated with the item will flow to the Group and the cost of the item can be measured reliably. The carrying amount of the replaced part is derecognised. All other repairs and maintenance are charged to the consolidated interim statement of income during the financial period in which they are incurred.
Apabila suatu aset tetap sudah tidak digunakan atau dijual, nilai tercatat dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari laporan keuangan interim konsolidasian, dan keuntungan dan kerugian yang timbul diakui dalam laporan laba rugi interim konsolidasian.
When assets are retired or otherwise disposed of, their carrying values and the related accumulated depreciation is eliminated from the consolidated interim financial statements, and the resulting gains and losses on the disposal of fixed assets are recognised in the consolidated interim statement of income.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/10 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT) 31 MARET 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus) 2.
IKHTISAR (lanjutan) i.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
PENTING
Aset tetap (lanjutan)
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 31 MARCH 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) i.
Fixed assets (continued)
Akumulasi biaya konstruksi bangunan dan fasilitas pelabuhan serta pemasangan mesin dikapitalisasi sebagai aset dalam penyelesaian. Biaya-biaya tersebut direklasifikasi ke akun aset tetap pada saat proses konstruksi atau pemasangan selesai. Saat dimulainya penyusutan dan pembebanan biaya penyusutan diatur sebagai berikut:
The accumulated costs of the construction of buildings and port facilities and the installation of machinery are capitalised as construction in progress. These costs are reclassified to fixed asset accounts when the construction or installation is complete. The point in time when depreciation commences and is charged to expense can be determined as follows:
-
-
-
aset tetap yang dipergunakan langsung dalam proses produksi, penyusutannya mulai dihitung pada saat produksi komersial dimulai dan biaya penyusutannya dibebankan sebagai biaya produksi. aset tetap yang tidak dipergunakan langsung dalam proses produksi, penyusutannya dimulai pada saat selesainya pekerjaan konstruksi aset tetap yang bersangkutan dan biaya penyusutannya dibebankan sebagai beban usaha periode berjalan.
-
Aset tetap dari sewa pembiayaan Apabila dalam suatu kontrak sewa porsi yang signifikan atas risiko dan manfaat kepemilikan aset tetap berada ditangan lessor, maka sewa tersebut diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Pembayaran sewa operasi dibebankan ke laporan laba rugi interim konsolidasian atas dasar garis lurus selama masa sewa.
for fixed assets directly used in the production process, depreciation is calculated when commercial production commences and the depreciation cost is expensed as production costs. for fixed assets not directly used in the production process, depreciation commences when the construction of the fixed asset is completed and the depreciation cost is expensed as part of operating expense in the current period.
Interest and other borrowing costs, such as discount fees on loans either directly or indirectly used in financing construction of a qualifying asset, are capitalised up to the date when construction is complete. For borrowings directly attributable to a qualifying asset, the amount to be capitalised is determined as the actual borrowing costs incurred during the period, less any income earned on the temporary investment of such borrowings. For borrowings that are not directly attributable to a qualifying asset, the amount to be capitalised is determined by applying a capitalisation rate to the amount expended on the qualifying asset. The capitalisation rate is the weighted-average of the borrowing costs applicable to the total borrowings outstanding during the period, excluding borrowings directly attributable to financing the qualifying asset under construction.
Biaya bunga dan biaya pinjaman lain, seperti biaya diskonto atas pinjaman baik yang secara langsung ataupun tidak langsung digunakan untuk mendanai proses pembangunan aset tertentu yang memenuhi syarat, dikapitalisasi sampai proses pembangunan tersebut selesai. Untuk pinjaman yang dapat diatribusi secara langsung pada suatu aset tertentu yang memenuhi syarat, jumlah yang dikapitalisasi adalah sebesar biaya pinjaman yang terjadi selama periode berjalan, dikurangi pendapatan investasi jangka pendek dari pinjaman tersebut. Untuk pinjaman yang tidak dapat diatribusi secara langsung pada suatu aset tertentu yang memenuhi syarat, jumlah biaya pinjaman yang dikapitalisasi ditentukan dengan mengalikan tingkat kapitalisasi dengan pengeluaran untuk aset tertentu yang memenuhi syarat. Tingkat kapitalisasi adalah rata-rata tertimbang biaya pinjaman dibagi dengan jumlah pinjaman dari suatu periode tertentu, tidak termasuk pinjaman yang secara khusus digunakan untuk perolehan aset tertentu yang memenuhi syarat. j.
ACCOUNTING
j.
Fixed assets under finance leases Leases in which a significant portion of the risks and rewards of ownership are retained by the lessor are classified as operating leases. Payments made under operating leases are charged to the consolidated interim statement of income on a straight-line basis over the period of the lease.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/11 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT) 31 MARET 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus) 2.
IKHTISAR (lanjutan) j.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
PENTING
Aset tetap dari sewa pembiayaan (lanjutan)
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 31 MARCH 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) j.
ACCOUNTING
Fixed assets under finance leases (continued)
Grup menyewa aset tetap tertentu. Sewa aset tetap dimana Grup memiliki secara substansi seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan. Sewa pembiayaan dikapitalisasi pada awal masa sewa sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar.
The Group leases certain fixed assets. Leases of fixed assets where the Group has substantially all the risks and rewards of ownership are classified as finance leases. Finance leases are capitalised at the lease’s commencement at the lower of the fair value of the leased property and the present value of the minimum lease payments.
Setiap pembayaran sewa dialokasikan antara bagian yang merupakan pelunasan kewajiban dan bagian yang merupakan beban keuangan sedemikian rupa sehingga menghasilkan tingkat suku bunga yang konstan atas saldo pembiayaan. Jumlah kewajiban sewa, neto beban keuangan disajikan sebagai hutang jangka panjang. Unsur bunga dalam beban keuangan dibebankan di laporan laba rugi interim konsolidasian selama masa sewa sedemikian rupa sehingga menghasilkan suatu tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo kewajiban setiap periode. Aset tetap yang diperoleh melalui sewa pembiayaan disusutkan dengan metode yang sama seperti aset yang dimiliki sendiri.
Each lease payment is allocated between the liability and finance charges so as to achieve a constant rate on the finance balance outstanding. The corresponding rental obligations, net of finance charges, are included in other long-term payables. The interest element of the finance cost is charged to the consolidated interim statement of income over the lease period so as to produce a constant periodic rate of interest on the remaining balance of the liability for each period. Fixed assets acquired under finance leases are depreciated similarly to owned assets.
k. Biaya eksplorasi dan pengembangan yang ditangguhkan
k.
Deferred exploration expenditures
and
development
Biaya eksplorasi dikapitalisasi dan ditangguhkan, untuk setiap area of interest, apabila memenuhi salah satu dari ketentuan berikut ini:
Exploration expenditure incurred is capitalised and carried forward, on an area of interest basis, provided one of the following conditions is met:
(i)
(i)
Biaya tersebut diharapkan dapat diperoleh kembali melalui keberhasilan pengembangan dan eksploitasi area of interest tersebut atau melalui penjualan area of interest tersebut; atau
Such costs are expected to be recouped through successful development and exploitation of the area of interest or, alternatively, by its sale; or
(ii) Kegiatan eksplorasi dalam area of interest belum mencapai tahap yang memungkinkan penentuan adanya cadangan terbukti yang secara ekonomis dapat diperoleh, dan kegiatan yang aktif dan signifikan dalam atau berhubungan dengan area tersebut masih berlanjut.
(ii) Exploration activities in the area of interest have not yet reached the stage which permits a reasonable assessment of the existence or otherwise of economically recoverable reserves, and active and significant operations in or in relation to the area are continuing.
Pemulihan biaya eksplorasi yang ditangguhkan tergantung pada suksesnya pengembangan dan eksploitasi secara komersial, atau penjualan dari area of interest yang terkait. Setiap area of interest ditelaah pada setiap akhir periode akuntansi. Biaya eksplorasi yang terkait pada suatu area of interest yang telah ditinggalkan atau yang telah diputuskan Direksi Grup bahwa area of interest tidak layak secara ekonomis, dihapuskan pada periode keputusan tersebut dibuat.
Ultimate recoupment of exploration expenditure carried forward is dependent upon successful development and commercial exploitation, or alternatively, sale of the respective area. Each area of interest is reviewed at the end of each accounting period. Exploration expenditure in respect of an area of interest, which has been abandoned, or for which a decision has been made by the Group’s Directors against the commercial viability of the area of interest are written-off in the period the decision is made.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/12 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT) 31 MARET 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus) 2.
IKHTISAR (lanjutan)
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
PENTING
k. Biaya eksplorasi dan pengembangan yang ditangguhkan (lanjutan)
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 31 MARCH 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) k.
Deferred exploration expenditures (continued)
and
ACCOUNTING
development
Biaya pengembangan tambang dan biaya-biaya lain yang terkait dengan pengembangan suatu area of interest yang terjadi sebelum dimulainya operasi di area tersebut, sepanjang telah memenuhi kriteria untuk penangguhan, akan dikapitalisasi.
Mine development expenditure and incorporated costs in developing an area of interest prior to commencement of operations in the respective area, as long as they meet the criteria for deferral, are capitalised.
Biaya eksplorasi dan pengembangan yang ditangguhkan mencakup akumulasi biaya yang terkait dengan penyelidikan umum, administrasi dan perizinan, geologi dan geofisika, dan biayabiaya yang terjadi untuk mengembangkan area tambang sebelum dimulainya operasi secara komersial.
Deferred exploration and development expenditure represents the accumulated costs relating to general investigation, administration and licensing, geology and geophysics expenditures and costs incurred to develop a mine before the commencement of the commercial operations.
Biaya eksplorasi dan pengembangan diamortisasi selama umur tambang dengan menggunakan metode garis lurus sejak dimulainya produksi secara komersial tergantung situasi tambang.
Deferred exploration and development expenditure is amortised over mine life using the straight line method from the commencement of commercial production, as appropriate.
Biaya bunga dan biaya pinjaman lain, seperti biaya diskonto atas pinjaman baik yang secara langsung ataupun tidak langsung digunakan untuk mendanai aktivitas eksplorasi dan pengembangan, sepanjang telah memenuhi kriteria untuk penangguhan, dikapitalisasi sampai aktivitas eksplorasi dan pengembangan tersebut selesai. Untuk pinjaman yang dapat diatribusi secara langsung pada suatu aktivitas tertentu, jumlah yang dikapitalisasi adalah sebesar biaya pinjaman yang terjadi selama periode berjalan, dikurangi pendapatan investasi jangka pendek dari pinjaman tersebut. Untuk pinjaman yang tidak dapat diatribusi secara langsung pada suatu aktivitas tertentu, jumlah biaya pinjaman yang dikapitalisasi ditentukan dengan mengalikan tingkat kapitalisasi dengan pengeluaran untuk aktivitas eksplorasi dan pengembangan. Tingkat kapitalisasi adalah rata-rata tertimbang biaya pinjaman dibagi dengan jumlah pinjaman dari suatu periode tertentu, tidak termasuk pinjaman yang secara khusus digunakan untuk aktivitas eksplorasi dan pengembangan tertentu.
Interest and other borrowing costs, such as discount fees on loans either directly or indirectly used in financing exploration and development activities, as long as they meet the criteria for deferral, are capitalised up to the date when the exploration and development activities are complete. For borrowings directly attributable to a specific activity, the amount to be capitalised is determined as the actual borrowing costs incurred during the period, less any income earned on the temporary investment of such borrowings. For borrowings that are not directly attributable to a specific activity, the amount to be capitalised is determined by applying a capitalisation rate to the amount expended on the exploration and development activities. The capitalisation rate is the weighted-average of the borrowing costs applicable to the total borrowings outstanding during the period, excluding borrowings directly attributable to financing the relevant exploration and development activities.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/13 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT) 31 MARET 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus) 2.
IKHTISAR (lanjutan) l.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
PENTING
Penurunan nilai aset jangka panjang
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 31 MARCH 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) l.
ACCOUNTING
Impairment of long lived assets
Pada tanggal neraca, Grup melakukan telaah untuk menentukan ada tidaknya indikasi penurunan nilai aset.
At balance sheet date, the Group undertakes a review to determine whether there is any indication of asset impairment.
Aset tetap dan aset tidak lancar lainnya ditelaah untuk mengetahui apakah telah terjadi kerugian akibat penurunan nilai apabila terjadi kondisi atau perubahan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat aset tidak dapat diperoleh kembali secara penuh. Kerugian akibat penurunan nilai diakui sebesar selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset tersebut yang merupakan nilai yang lebih tinggi antara harga jual neto atau nilai pakai aset. Dalam rangka menguji penurunan nilai, aset-aset dikelompokkan hingga unit terkecil yang menghasilkan arus kas terpisah. Pemulihan penyisihan penurunan nilai diakui sebagai pendapatan dalam periode dimana pemulihan tersebut terjadi.
Fixed assets and other non-current assets are reviewed for impairment losses whenever events or changes in circumstances indicate that the carrying amount may not be recoverable. An impairment loss is recognised for the amount by which an asset’s carrying amount exceeds its recoverable amount, which is the higher of an asset’s net selling price or value in use. For the purposes of assessing impairment, assets are grouped at the lowest levels for which there are separately identifiable cash flows. Reversal of an impairment provision is recorded as income in the period when the reversal occurs.
m. Imbalan karyawan (i)
Kewajiban imbalan pasca masa kerja
m. Employee benefits (i)
Post–retirement benefit obligations
Grup memiliki program imbalan pasti dan program iuran pasti.
The Group has both defined benefit and defined contribution plans.
Program pensiun imbalan pasti adalah program pensiun yang menentukan jumlah imbalan pensiun yang akan diberikan, biasanya berdasarkan pada satu faktor atau lebih seperti usia, masa kerja, atau kompensasi.
A defined benefit plan is a pension plan that defines an amount of pension benefit to be provided, usually as a function of one or more factors such as age, years of service or compensation.
Grup harus menyediakan imbalan pensiun dengan jumlah minimal sesuai dengan UU Ketenagakerjaan No. 13/2003 atau Peraturan Grup (“Peraturan”), mana yang lebih tinggi. Karena UU Ketenagakerjaan atau Peraturan menentukan rumus tertentu untuk menghitung jumlah minimal imbalan pensiun, pada dasarnya program pensiun berdasarkan UU Ketenagakerjaan atau Peraturan adalah program imbalan pasti. Kewajiban manfaat pensiun ditentukan berdasarkan perhitungan aktuaris yang dilakukan secara periodik.
The Group is required to provide a minimum amount of pension benefits in accordance with Labour Law No. 13/2003 or the Group’s regulation (“Regulation”), whichever is higher. Since the Labour Law and the Regulation set the formula for determining the minimum amount of benefits, in substance pension plans under the Labour Law or the Regulation represent defined benefit plans. The provision is determined by periodic actuarial calculations.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/14 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT) 31 MARET 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus) 2.
IKHTISAR (lanjutan)
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
PENTING
m. Imbalan karyawan (lanjutan) (i)
Kewajiban imbalan pasca masa kerja (lanjutan)
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 31 MARCH 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
m. Employee benefits (continued) (i)
Post–retirement (continued)
benefit
obligations
Kewajiban program pensiun imbalan pasti yang diakui di necara interim konsolidasian adalah nilai kini kewajiban imbalan pasti pada tanggal neraca serta disesuaikan dengan keuntungan/kerugian aktuarial dan biaya jasa lalu yang belum diakui. Kewajiban imbalan pasti dihitung setiap tahun oleh aktuaris independen menggunakan metode projected unit credit.
The liability recognised in the consolidated interim balance sheets in respect of the defined benefit pension plan is the present value of the defined benefit obligation at the balance sheet date, together with adjustments for unrecognised actuarial gains or losses and past service costs. The defined benefit obligation is calculated annually by independent actuaries using the projected unit credit method.
Nilai kini kewajiban imbalan pasti ditentukan dengan mendiskonto estimasi arus kas keluar masa depan menggunakan tingkat bunga obligasi pemerintah berkualitas tinggi (dengan pertimbangan saat ini tidak ada pasar aktif untuk obligasi korporat berkualitas tinggi) dalam mata uang yang sama dengan mata uang imbalan yang akan dibayarkan dan waktu jatuh tempo yang kurang lebih sama dengan waktu jatuh tempo imbalan yang bersangkutan.
The present value of the defined benefit obligation is determined by discounting the estimated future cash outflows using interest rates of high quality government bonds (considering currently there is no deep market for high-quality corporate bonds) that are denominated in the currency in which the benefit will be paid, and that have terms to maturity approximating the terms of the related pension liability.
Keuntungan dan kerugian aktuarial dapat timbul dari penyesuaian yang dibuat berdasarkan pengalaman, perubahan asumsi-asumsi aktuarial, dan perubahan pada program pensiun, apabila jumlah keuntungan atau kerugian aktuarial ini melebihi 10% dari imbalan pasti atau 10% dari nilai wajar aset program pada tanggal neraca, maka kelebihannya dibebankan atau dikreditkan pada pendapatan atau beban selama sisa masa kerja rata-rata para karyawan yang bersangkutan.
Actuarial gains and losses arising from experience adjustments, changes in actuarial assumptions and amendments to the pension plan, when exceeding 10% of the present value of the defined benefit or 10% of the fair value of the plan assets at the balance sheet date, are charged or credited to income or expense over the average remaining service lives of the related employees.
Program iuran pasti adalah program imbalan pasca masa kerja dimana Grup membayar sejumlah iuran tertentu kepada suatu entitas terpisah. Grup tidak memiliki kewajiban hukum atau kewajiban konstruktif untuk membayar iuran lebih lanjut jika entitas tersebut tidak memiliki aset yang cukup untuk membayar seluruh imbalan pasca kerja sebagai imbalan atas jasa yang diberikan karyawan pada periode berjalan dan periode lalu. Imbalan pasti tersebut diakui sebagai biaya imbalan karyawan ketika terhutang.
A defined contribution plan is a pension plan under which the Group pays fixed contributions to a separate entity. The Group has no legal or constructive obligations to pay further contributions if the fund does not hold sufficient assets to pay all employees the benefits relating to employee service in the current and prior periods. The contributions are recognised as employee benefits expense when they are due.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/15 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT) 31 MARET 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus) 2.
IKHTISAR (lanjutan)
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
PENTING
m. Imbalan karyawan (lanjutan)
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 31 MARCH 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) m. Employee benefits (continued)
(ii) Pesangon pemutusan kontrak kerja
(ii) Termination benefits Termination benefits are payable whenever an employee’s employment is terminated before the normal retirement date. The Group recognises termination benefits when it is demonstrably committed to terminate the employment of current employees according to a detailed formal plan with a low possibility of withdrawal.
Pesangon pemutusan kontrak kerja terhutang ketika karyawan dihentikan kontrak kerjanya sebelum usia pensiun normal. Grup mengakui pesangon pemutusan kontrak kerja ketika Grup menunjukkan komitmennya untuk memberhentikan kontrak kerja dengan karyawan berdasarkan suatu rencana formal terinci yang kecil kemungkinannya untuk dibatalkan. n. Pengakuan pendapatan dan beban
o.
ACCOUNTING
n.
Revenue and expense recognition
Pendapatan merupakan penghasilan yang diperoleh dari penjualan produk-produk Grup dan pemberian jasa bongkar muat batubara, pendapatan bagi hasil jasa dermaga, jasa pertambangan, bagi hasil dari penerimaan penjualan batubara, dan pendapatan sewa.
Revenue represents revenue earned from the sale of the Group’s products, and delivery of coal handling services, share of port charges, mining services, profit sharing from proceeds on the sale of coal and rental income.
Pendapatan dari penjualan batubara diakui pada saat terjadi pemindahan risiko kepada pelanggan, dan:
Revenue from sales of coal is recognised when there has been a passing of risk to the customers, and:
Besar kemungkinan manfaat ekonomi yang terkait dengan transaksi tersebut akan mengalir ke Grup;
It is probable that economic benefits associated with the transaction will flow to the Group;
Kuantitas dan kualitas dari produk dapat ditentukan secara wajar dan akurat;
The quantity and quality of the product can be determined with reasonable accuracy;
Barang sudah dikirim kepada pelanggan dan tidak lagi berada dalam pengendalian fisik Grup (atau kepemilikan atas produk diserahkan kepada pelanggan); dan
The product has been dispatched to the customer and is no longer under the physical control of the Group (or property in the product has earlier passed to the customer); and
Harga jual dan biaya terkait dapat diukur secara andal.
The selling price and related costs can be determined with reasonable accuracy.
Pendapatan jasa diakui pada saat jasa diberikan kepada konsumen.
Revenue from services is recognised when services are rendered to the customers.
Beban diakui pada saat terjadinya dengan basis akrual.
Expenses are recognised as incurred on the accrual basis.
Perpajakan Semua perbedaan temporer antara jumlah tercatat aset dan kewajiban untuk tujuan pelaporan keuangan dengan dasar pengenaan pajaknya diakui sebagai pajak penghasilan tangguhan dengan metode kewajiban neraca. Tarif pajak yang berlaku saat ini atau secara substansial telah berlaku digunakan untuk menentukan pajak tangguhan.
o.
Taxation Deferred income tax is provided using the balance sheet liability method, for all temporary differences arising between the tax bases of assets and liabilities and their carrying values for financial reporting purposes. Current enacted or substantially enacted tax rates are used to determine deferred income tax.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/16 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT) 31 MARET 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
2.
IKHTISAR (lanjutan) o.
p.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
PENTING
Perpajakan (lanjutan)
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 31 MARCH 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) o.
Taxation (continued)
Aset pajak tangguhan yang berasal dari manfaat pajak masa mendatang dan saldo rugi fiskal yang dapat dikompensasi akan diakui apabila besar kemungkinan jumlah laba fiskal pada masa mendatang akan memadai untuk dikompensasi dengan manfaat pajak masa mendatang dan saldo rugi fiskal dapat dipakai.
Deferred tax assets relating to future tax benefits and the carry forward of unused tax losses are recognised to the extent that it is probable that future taxable profit will be available against which the future tax benefits and unused tax losses can be utilised.
Koreksi terhadap kewajiban perpajakan diakui saat surat ketetapan pajak diterima atau jika mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan.
Amendments to taxation obligations are recorded when an assessment is received or, if appealed against, when the results of the appeal are determined.
Biaya pengupasan
p.
Biaya pengelolaan lingkungan hidup
Stripping costs For mining areas where stripping is performed based on a life of mine average stripping ratio, stripping costs are recognised as production costs based on the average life of mine stripping ratio. When the actual stripping ratio exceeds the life of mine average, the excess stripping costs are deferred and recorded in the consolidated interim balance sheets as deferred stripping costs. When the actual stripping ratio is lower than the life of mine average, the difference is adjusted against the amount of deferred stripping costs carried forward from prior periods or is recognised in the consolidated interim balance sheets as provision for stripping costs. Changes in the estimated average life of mine stripping ratio are accounted for on a prospective basis over the remaining mine life.
Untuk area pertambangan dimana pengupasan tanah dilakukan berdasarkan rasio rata-rata umur tambang, biaya pengupasan tanah dibebankan sebagai biaya produksi berdasarkan rasio ratarata pengupasan tanah umur tambang. Jika rasio pengupasan aktual melebihi rasio rata-rata umur tambang, kelebihan biaya pengupasan tanah ditangguhkan dan dicatat di neraca interim konsolidasian sebagai biaya pengupasan tanah yang ditangguhkan. Jika rasio pengupasan aktual lebih kecil daripada rasio rata-rata umur tambang, selisihnya dibebankan pada saldo biaya pengupasan tanah yang ditangguhkan dari periode sebelumnya atau dicatat di neraca interim konsolidasian sebagai cadangan biaya pengupasan tanah. Perubahan atas estimasi rasio rata-rata pengupasan tanah terhadap umur tambang diperhitungkan secara prospektif sepanjang sisa umur tambang. q.
ACCOUNTING
q.
Environmental expenses
Pengeluaran yang terkait dengan pemulihan, rehabilitasi, dan lingkungan yang timbul selama tahap produksi dibebankan sebagai biaya sehubungan dengan pendapatan pada saat terjadinya.
Restoration, rehabilitation and environmental expenditures incurred during the production phase are charged to cost of revenue as incurred.
Untuk hal-hal yang berkaitan dengan lingkungan yang mungkin tidak berkaitan dengan penghentian pengoperasian aset, dimana Grup merupakan pihak yang bertanggung jawab atas kewajiban tersebut dan kewajiban tersebut ada dan jumlahnya bisa diukur, Grup mencatat estimasi kewajiban tersebut. Dalam menentukan keberadaan kewajiban yang berkaitan dengan lingkungan tersebut, Grup mengacu pada kriteria pengakuan kewajiban sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku.
For environmental issues that may not involve the retirement of an asset, where the Group is a responsible party and it is determined that a liability exists, and amounts can be quantified, the Group accrues for the estimated liability. In determining whether a liability exists in respect of such environmental issues, the Group applies the criteria for liability recognition under applicable accounting standards.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/17 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT) 31 MARET 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
2.
IKHTISAR (lanjutan) r.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
PENTING
Akuntansi untuk instrumen keuangan derivatif dan aktivitas lindung nilai
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 31 MARCH 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) r.
ACCOUNTING
Accounting for derivative instruments and hedging activities
financial
Instrumen keuangan derivatif pada awalnya diakui di neraca interim konsolidasian sebesar nilai wajarnya pada tanggal kontrak dan selanjutnya dinilai kembali sebesar nilai wajar pada tiap tanggal neraca. Metode untuk mengakui keuntungan atau kerugian yang terjadi tergantung pada sifat dari objek yang dilindungi nilainya. Grup mengelompokkan derivatif sebagai (1) instrumen lindung nilai terhadap nilai wajar suatu aset atau kewajiban yang telah diakui atau komitmen tetap yang belum diakui (lindung nilai atas nilai wajar); atau (2) instrumen lindung nilai transaksi yang diperkirakan akan terjadi (lindung nilai arus kas).
Derivative financial instruments are initially recognised in the consolidated interim balance sheet at their fair value on the date the contract is entered into and subsequently are remeasured at their fair value at each balance sheet date. The method of recognising the resulting gain or loss is dependent on the nature of the item being hedged. The Group designates certain derivatives as either (1) a hedge of the fair value of a recognised asset or liability or of an unrecognised firm commitment (fair value hedge); or (2) a hedge of a forecasted transaction (cash flow hedge).
Perubahan nilai wajar derivatif yang ditujukan dan memenuhi kualifikasi sebagai lindung nilai atas nilai wajar, yang efektif, dicatat di dalam laporan laba rugi interim konsolidasian, bersama dengan perubahan yang terjadi pada nilai wajar aset dan kewajiban yang dilindungi nilainya.
Changes in the fair value of derivatives that are designated and qualify as fair value hedges and that are highly effective, are recorded in the consolidated interim statements of income, along with any changes in the fair value of the hedged asset or liability that is attributable to the hedged risk.
Perubahan nilai wajar derivatif yang ditujukan dan memenuhi kualifikasi sebagai lindung nilai arus kas dan lindung nilai tersebut efektif, diakui sebagai bagian dari ekuitas, khususnya pada akun cadangan nilai wajar lindung nilai. Jumlah yang ditangguhkan di ekuitas kemudian dialihkan ke laporan laba rugi interim konsolidasian dan diklasifikasikan sebagai pendapatan atau beban pada periode yang sama dengan periode ketika transaksi yang dilindungi nilainya mempengaruhi laporan laba rugi interim konsolidasian.
Changes in the fair value of derivatives that are designated and qualify as cash flow hedges and that are highly effective, are recognised in equity, in the fair value hedging reserve account. Amounts deferred in equity are subsequently released to the consolidated interim statement of income and classified as revenue or expense in the same periods during which the hedged forecasted transaction affects the consolidated interim statement of income.
Perubahan nilai wajar atas instrumen derivatif yang tidak ditujukan atau tidak memenuhi persyaratan sebagai akuntansi lindung nilai diakui segera dalam laporan laba rugi interim konsolidasian.
Changes in the fair value of any derivative instruments that are not designated or do not qualify for hedge accounting are recognised immediately in the consolidated interim statement of income.
Ketika suatu instrumen lindung nilai kadaluwarsa atau dijual, atau ketika suatu lindung nilai tidak lagi memenuhi persyaratan akuntansi lindung nilai, akumulasi keuntungan atau kerugian yang terdapat di ekuitas saat itu tetap berada di bagian ekuitas dan akan diakui pada saat transaksi yang dijanjikan atau diperkirakan diakui dalam laporan laba rugi interim konsolidasian. Apabila transaksi yang dijanjikan atau diperkirakan tidak lagi diharapkan akan terjadi, akumulasi keuntungan atau kerugian yang telah dicatat di bagian ekuitas dialihkan ke dalam laporan laba rugi interim konsolidasian.
When a hedging instrument expires or is sold, or when a hedge no longer meets the criteria for hedge accounting, any cumulative gain or loss existing in equity at that time remains in equity and is recognised when the committed or forecasted transaction is ultimately recognised in the consolidated interim statement of income. When a committed or forecasted transaction is no longer expected to occur, the cumulative gain or loss that was reported in equity is immediately transferred to the consolidated interim statement of income.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/18 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT) 31 MARET 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
2.
IKHTISAR (lanjutan) r.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
PENTING
Akuntansi untuk instrumen keuangan derivatif dan aktivitas lindung nilai (lanjutan)
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 31 MARCH 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) r.
Penyisihan untuk pembongkaran, pemindahan, reklamasi, dan restorasi
s.
Laba bersih per saham dasar
t.
Pelaporan segmen Sebuah segmen usaha adalah sekelompok aset dan operasi yang menyediakan barang atau jasa yang memiliki risiko serta tingkat pengembalian yang berbeda dengan segmen usaha lainnya. Sebuah segmen geografis menyediakan barang maupun jasa di dalam lingkungan ekonomi tertentu yang memiliki risiko serta tingkat pengembalian yang berbeda dengan segmen operasi lainnya yang berada dalam lingkungan ekonomi lain.
Basic earnings per share Basic earnings per share is computed by dividing net income by the weighted-average number of ordinary shares outstanding during the period.
Laba bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih dengan rata-rata tertimbang jumlah saham biasa yang beredar selama periode yang bersangkutan. u.
Provision for decommissioning, demobilization, reclamation and restoration Effective 1 January 2008, the Group established a provision for decommissioning, demobilisation and restoration of certain mine-related assets as required by SFAS No. 16 - Fixed Assets (Revised 2007), which became effective 1 January 2008. The estimated costs are recorded as part of the carrying values of the assets and depreciated over the remaining useful life of the related assets. The provision has been recorded as “provision for decommissioning, demobilisation and restoration” in the consolidated interim balance sheets and is accreted to full value through the consolidated interim statement of income.
Efektif 1 Januari 2008, Grup telah membentuk penyisihan untuk biaya pembongkaran, pemindahan, dan restorasi beberapa aset pertambangan sesuai dengan PSAK No. 16 Aset Tetap (Revisi 2007) yang telah efektif sejak 1 Januari 2008. Estimasi biaya-biaya tersebut dicatat sebagai bagian dari nilai tercatat aset tetap terkait dan disusutkan selama masa manfaat aset yang bersangkutan. Penyisihan biaya-biaya tersebut telah dicatat sebagai “penyisihan untuk pembongkaran, pemindahan, dan restorasi” dalam neraca interim konsolidasian dan penambahan nilai penyisihan dari waktu ke waktu sampai mencapai jumlah penuh diakui dalam laporan laba rugi interim konsolidasian. t.
Accounting for derivative financial instruments and hedging activities (continued) At the inception of the transaction, the Group documents the relationship between hedging instruments and hedged items, as well as its risk management objective and strategy for undertaking various hedge transactions. This process includes linking all derivatives designated as hedges to specific assets and liabilities or to specific firm commitments or forecast transactions. The Group also documents its assessment, both at the hedge inception and on an ongoing basis, of whether the derivatives that are used in hedging transactions are highly effective in offsetting changes in fair values or cash flows of hedged items.
Pada saat awal terjadinya transaksi, Grup melakukan dokumentasi mengenai hubungan antara instrumen lindung nilai dan unsur yang dilindungi nilainya, juga tujuan pengelolaan risiko dan strategi yang diterapkan dalam melakukan berbagai macam transaksi lindung nilai. Proses dokumentasi ini menghubungkan derivatif yang ditujukan sebagai lindung nilai dengan aset dan kewajiban tertentu atau dengan komitmen tertentu atau transaksi yang diperkirakan. Grup juga melakukan dokumentasi atas penilaian mereka, baik pada permulaan lindung nilai dan secara berkelanjutan, untuk menentukan apakah derivatif yang digunakan pada transaksi lindung nilai memiliki efektivitas yang tinggi dalam menandingi (offsetting) perubahan nilai wajar atau arus kas suatu unsur yang dilindungi nilainya. s.
ACCOUNTING
u.
Segment reporting A business segment is a group of assets and operations engaged in providing products or services that are subject to risks and returns that are different from those of other business segments. A geographical segment is engaged in providing products or services within a particular economic environment that are subject to risks and returns that are different from those of segments operating in other economic conditions.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/19 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT) 31 MARET 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
2.
IKHTISAR (lanjutan) u.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
PENTING
Pelaporan segmen (lanjutan) Grup melakukan segmentasi keuangannya sebagai berikut:
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 31 MARCH 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) u.
(i)
business segments (primary), where the Group’s business activities are classified into coal and non-coal; and (ii) geographical segments (secondary), which classifies sales based on target market areas.
segmen usaha (primer), yang mengelompokkan aktivitas bisnis Grup menjadi batubara dan non-batubara; dan (ii) segmen geografis (sekunder), yang mengelompokkan penjualan berdasarkan daerah tujuan penjualan. Pembagian hasil produksi
v.
w. Dividends Dividend distributions to the Company’s shareholders are recognised as a liability in the Company’s consolidated interim financial statements in the period in which the dividends are declared.
Pembagian dividen kepada pemegang saham Perusahaan diakui sebagai kewajiban dalam laporan keuangan interim konsolidasian Perusahaan dalam periode dimana pembagian dividen diumumkan. x.
Biaya emisi saham
x.
Biaya keuangan yang ditangguhkan Biaya-biaya yang terjadi untuk mendapatkan dan melakukan perubahan pinjaman ditangguhkan dan diamortisasi sebagai penyesuaian atas biaya keuangan menggunakan metode garis lurus sepanjang masa perjanjian pinjaman yang bersangkutan. Biaya-biaya komitmen yang terjadi sesudah mendapatkan pinjaman dibiayakan sebagai beban keuangan.
Share issuance costs Incremental costs directly attributable to the issue of new shares are shown in equity as a deduction, net of tax, from the proceeds.
Tambahan biaya yang secara langsung terkait dengan penerbitan saham baru disajikan pada bagian ekuitas sebagai pengurang, bersih setelah pajak, dari jumlah yang diterima. y.
Sharing of production As stipulated in the respective CCoWs, the Government is entitled to take 13.5% of total coal produced from the final production processes established by GBP, PIK, TSA, WBM and FKP. In accordance with Presidential Decree No. 75/1996 dated 25 September 1996, these companies pay the Government share of production in cash, which represents 13.5% of sales after deduction of selling expenses. Sales of GBP, PIK, TSA, WBM and FKP reflect 100% of the revenue generated from coal production and the government royalty expense is recorded as part of cost of revenue.
Berdasarkan PKP2B terkait, Pemerintah berhak memperoleh 13,5% atas jumlah batubara yang dihasilkan dari proses produksi akhir oleh GBP, PIK, TSA, WBM, dan FKP. Sesuai dengan Keputusan Presiden No. 75/1996 tanggal 25 September 1996, perusahaan-perusahaan tersebut membayar bagian produksi Pemerintah secara tunai, yaitu sebesar 13,5% dari penjualan setelah dikurangi beban penjualan. Penjualan GBP, PIK, TSA, WBM, dan FKP mencerminkan 100% pendapatan yang diperoleh dari produksi batubara dan beban royalti kepada Pemerintah dicatat sebagai bagian dari biaya sehubungan dengan pendapatan. w. Dividen
Segment reporting (continued) The Group segments its financial reporting as follows:
pelaporan
(i)
v.
ACCOUNTING
y.
Deferred financing costs Costs incurred to obtain and amend the loan financing are deferred and are amortised as an adjustment to finance charges on a straight-line basis over the terms of the related financing agreements. Commitment fees incurred subsequent to obtaining the financing are expensed as finance charges.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/20 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT) 31 MARET 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
2.
IKHTISAR (lanjutan) z.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 31 MARCH 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
PENTING
2.
Biaya mobilisasi yang ditangguhkan
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) z.
aa. Penggunaan estimasi
aa. Use of estimates The preparation of consolidated financial statements in conformity with accounting principles generally accepted in Indonesia requires management to make estimates and assumptions that affect the reported amounts of assets and liabilities and disclosure of contingent assets and liabilities at the date of the consolidated interim financial statements and the reported amounts of revenues and expenses during the reporting period. Although these estimates are based on management’s best knowledge of current events and activities, actual results could differ from those estimates.
Penyusunan laporan keuangan konsolidasian sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan kewajiban yang dilaporkan, dan pengungkapan atas aset dan kewajiban kontinjen pada tanggal laporan keuangan interim konsolidasian, serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Walaupun estimasi ini dibuat berdasarkan pengetahuan terbaik manajemen atas kejadian dan aktivitas saat ini, hasil yang sebenarnya mungkin berbeda dari jumlah yang diestimasi. KAS DAN SETARA KAS
3.
CASH AND CASH EQUIVALENTS
2010 Kas Rupiah
Deferred mobilisation costs Deferred mobilisation costs incurred to move assets belonging to mining contractors to the Group’s mining area are amortised over the periods benefited using the units of production method.
Biaya mobilisasi yang terjadi untuk membawa aset milik kontraktor penambangan ke wilayah pertambangan Grup ditangguhkan dan diamortisasi selama masa manfaat masingmasing biaya dengan menggunakan metode unit produksi.
3.
ACCOUNTING
2009
2,999
5,988
Kas di bank Rupiah
Cash on hand Rupiah
- PT Bank Internasional Indonesia Tbk.
9,558
9,126
- PT Bank Danamon Indonesia Tbk. - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. - PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. - PT Bank Central Asia Tbk. - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
2,939
10,987
193
947
19
212
1 -
2 28 1
Cash in banks Rupiah PT Bank Internasional Indonesia Tbk. PT Bank Danamon Indonesia Tbk. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. PT Bank Central Asia Tbk. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk -
12,710
21,303
Total Rupiah accounts
Total rekening Rupiah
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/21 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT) 31 MARET 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus) 3.
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 31 MARCH 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
KAS DAN SETARA KAS (lanjutan)
3.
CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued)
2010
2009
Dolar AS - Standard Chartered Bank (“SCB”)
200,481
62
- PT Bank Internasional Indonesia Tbk.
267,826
184,097
- PT Bank Danamon Indonesia Tbk.
286,045
217,525
4,837
4,273
1,379 643
1,751 816
84 31
128 6,027
US Dollars Standard Chartered Bank (“SCB”) PT Bank Internasional Indonesia Tbk. PT Bank Danamon Indonesia Tbk. PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia Australia and New Zealand Banking Group Limited United Overseas Bank Limited Sumitomo Mitsui Banking Corporation PT ANZ Panin Bank -
Total rekening Dolar AS
761,326
414,679
Total US Dollar accounts
Total kas di bank
774,036
435,982
Total cash in banks
130,337
Time deposits Rupiah PT Bank Internasional Indonesia Tbk.
- PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia - Australia and New Zealand Banking Group Limited - United Overseas Bank Limited - Sumitomo Mitsui Banking Corporation - PT ANZ Panin Bank
Deposito berjangka Rupiah - PT Bank Internasional Indonesia Tbk.
-
Dolar AS - PT Bank Internasional Indonesia Tbk. - PT ANZ Panin Bank - Sumitomo Mitsui Banking Corporation
63,824 -
118,233 417,871
-
233,549
US Dollars PT Bank Internasional Indonesia Tbk. PT ANZ Panin Bank Sumitomo Mitsui Banking Corporation
Total rekening Dolar AS
63,824
769,653
Total US Dollar accounts
Total deposito berjangka
63,824
899,990
Total time deposits
Total kas dan setara kas
840,859
1,341,960
Total cash and cash equivalents
Tingkat bunga rata-rata tahunan deposito berjangka diatas adalah sebagai berikut:
Rupiah Dolar AS
The above time deposits earned interest at average annual rates as follows:
2010
2009
2.3%
11.9% 4.1 %
Rupiah US Dollars
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/22 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT) 31 MARET 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus) 4.
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 31 MARCH 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
PIUTANG USAHA
4.
TRADE RECEIVABLES
2010 Pihak ketiga: Dolar AS - J. Aron & Company - TNB Company - Taiwan Power Company - Sojitz Corporation - Vitol Asia Pte. Ltd. - Coal and Oil Company L.L.C - Adani Global Pte. Ltd. - Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 30.000)
Dikurangi: Penyisihan piutang ragu-ragu
2009
121,520 49,759 47,606 36,727 28,603 21,793 4,782
3,226 98,642 47,576 78,995
82,025
75,373
392,815
303,812
390,973
Pihak yang memiliki hubungan istimewa: Dolar AS - Enel Trade S.p.A. - PT Kaltim Supacoal (“KSC”) - PT Dinamika Energi Nusantara
94,090 17,787 1,389
Piutang usaha - pihak yang memiliki hubungan istimewa, bersih Persentase piutang usaha - pihak yang memiliki hubungan istimewa, bersih terhadap total aset
303,812
Trade receivables third parties
Related parties: US Dollars 55,180 Enel Trade S.p.A. PT Kaltim Supacoal (“KSC”) 1,748 PT Dinamika Energi Nusantara -
113,266
56,928
113,266
56,928
Trade receivables related parties, net
0.80%
Percentage of trade receivables related parties, net to total assets
1.56%
Aging analysis of trade receivables based on invoice date is as follows:
Analisis umur piutang usaha berdasarkan tanggal faktur adalah sebagai berikut: 2010 Lancar Jatuh tempo 30 - 90 hari Jatuh tempo > 90 hari
Less: - Allowance for doubtful accounts -
(1,842)
Piutang usaha - pihak ketiga
Third parties: US Dollars J. Aron & Company TNB Company Taiwan Power Company Sojitz Corporation Vitol Asia Pte. Ltd. Coal and Oil Company L.L.C Adani Global Pte. Ltd. Others (each below Rp 30,000)
2009
462,335 3,083 38,821
333,159 318 27,263
504,239
360,740
Current Overdue 30 - 90 days Overdue > 90 days
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/23 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT) 31 MARET 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus) 4.
5.
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 31 MARCH 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
PIUTANG USAHA (lanjutan)
4.
TRADE RECEIVABLES (continued)
Berdasarkan penelaahan atas status dari masingmasing akun piutang usaha pada tanggal neraca, manajemen Grup berpendapat bahwa penyisihan piutang ragu-ragu pada tanggal 31 Maret 2010 telah mencukupi untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul dari piutang tersebut.
Based on the review of the status of the individual receivable accounts at the balance sheet date, the Group’s management is of the opinion that the allowance for doubtful accounts as at 31 March 2010 is adequate to cover possible losses from these trade receivables.
Pada tanggal 31 Maret 2010 penerimaan dari perjanjian pembelian dan penjualan batubara antara Perusahaan dengan Enel Trade S.p.A. dan Konfirmasi No. 2 dari J.Aron & Company telah dijaminkan sebagai jaminan untuk pinjaman dari Fasilitas Sindikasi (lihat Catatan 15a).
As of 31 March 2010, the proceeds of coal sales under the coal sale and purchase agreements between the Company and Enel Trade S.p.A. and Confirmation No. 2 of J.Aron & Company have been pledged as collateral for the Company’s loan under the Syndicated Facility (refer to Note 15a).
Pada tanggal 31 Maret 2010, piutang Perusahaan dari Mitsui & Co. Ltd. telah dijaminkan sebagai jaminan untuk fasilitas kredit dari ANZ (lihat Catatan 26n).
As of 31 March 2010, the Company’s receivables from Mitsui & Co. Ltd. have been pledged as collateral for the credit facility from ANZ (refer to Note 26n).
Lihat Catatan 25 untuk rincian transaksi dengan pihak yang memiliki hubungan istimewa.
Refer to Note 25 for details of related party transactions.
PIUTANG LAIN-LAIN
5.
OTHER RECEIVABLES
2010
2009
Pihak ketiga: - PT Thiess Contractors Indonesia - Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 5.000)
35,618
76,589
25,449 Others (each below Rp 5,000) -
35,618
102,038
Porsi jangka pendek
33,126
102,038
Porsi jangka panjang
2,492
-
27,489 1,861
24,210 -
Pihak yang memiliki hubungan istimewa: - PT Kaltim Supacoal - PT Lian Beng Energy - Pemegang saham Perusahaan dan anak perusahaan - Karyawan - PT Bunga Permata Sari
1,760 380 119
Jumlah piutang lain-lain – pihak yang memiliki hubungan istimewa, bersih
31,609
Persentase piutang lain-lain - pihak yang memiliki hubungan istimewa, bersih terhadap total aset
0.44%
Piutang lain-lain terutama terdiri atas piutang penjualan aset tetap, pendapatan bunga pinjaman dan transaksi yang ditagih kembali (back charges).
Third parties: PT Thiess Contractors Indonesia
Short term Long term
Related parties: PT Kaltim Supacoal PT Lian Beng Energy Shareholders of the Company 1,440 and subsidiaries 1,222 Employees 119 PT Bunga Permata Sari -
26,991
Other receivables – related parties, net
Percentage of other receivables 0.38% related parties, net to total assets
Other receivables mainly consist of receivables from fixed asset sales, interest income from loans and back charges.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/24 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT) 31 MARET 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus) 5.
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 31 MARCH 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
PIUTANG LAIN-LAIN (lanjutan)
5.
Based on the review of the status of the individual other receivable accounts at the balance sheet date, the Group’s management is of the opinion that these other receivables will be collected in full and therefore an allowance for doubtful accounts is not considered necessary as at 31 March 2010 and 2009.
Berdasarkan penelaahan atas status dari masingmasing akun piutang lain-lain pada tanggal neraca, manajemen Grup berpendapat bahwa seluruh piutang lain-lain dapat ditagih secara penuh sehingga tidak diperlukan penyisihan piutang tidak tertagih pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009.
6.
PERSEDIAAN
OTHER RECEIVABLES (continued)
6.
INVENTORIES
2010 Batubara Suku cadang dan material Bahan bakar Minyak dan pelumas Dikurangi: Penyisihan persediaan usang
2009
633,044 68,847 9,409 1,420
676,788 71,217 2,445 9,042
712,720
759,492
(2,743) 709,977
Less: Allowance for obsolete inventory
756,392
Movement in allowance for obsolete inventory was as follows:
Mutasi penyisihan persediaan usang adalah sebagai berikut: 2010
7.
(3,100)
Coal Spare parts and materials Fuel Oil and lubricants
2009
Saldo awal Perubahan selama periode berjalan: - (Pengurangan)/penambahan
2,785
Saldo akhir
2,743
3,010 90
Beginning balance Movement during the period: (Deduction)/additions -
3,100
Ending balance
(42)
Manajemen Grup berpendapat bahwa penyisihan persediaan usang telah mencukupi untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul dari persediaan usang tersebut.
The Group’s management believes that the allowance for obsolete inventory is adequate to cover possible losses from obsolete inventories.
Pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009, persediaan tidak diasuransikan.
As at 31 March 2010 and 2009, the inventories were not covered by insurance.
KAS YANG DIBATASI PENGGUNAANNYA
7.
RESTRICTED CASH
2010 Dolar AS - Standard Chartered Bank - PT Bank Danamon Indonesia Tbk.
2009
320,137 1,129
US Dollars 225,323 Standard Chartered Bank 6,953 PT Bank Danamon Indonesia Tbk. -
1,195
-
Rupiah PT Bank Internasional Indonesia Tbk.
322,461
232,276
Rupiah -
PT Bank Internasional Indonesia Tbk.
Saldo kas yang dibatasi penggunaannya pada Standard Chartered Bank, cabang Singapura sebesar AS$ 35.121.967 (2009: AS$19.449.913) merupakan cadangan kas Perusahaan yang digunakan untuk pembayaran bunga dan pokok pinjaman Fasilitas Sindikasi (lihat Catatan 15a).
Restricted cash at Standard Chartered Bank, Singapore branch of US$ 35,121,967 (2009: US$ 19,449,913) represents the Company’s reserved bank accounts used for the payment of interest and principal under the Syndicated Facility (refer to Note 15a).
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/25 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT) 31 MARET 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
7.
8.
KAS YANG (lanjutan)
DIBATASI
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 31 MARCH 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
PENGGUNAANNYA
7.
RESTRICTED CASH (continued)
Saldo kas yang dibatasi penggunaannya pada PT Bank Internasional Indonesia Tbk. sebesar Rp 1.195 (2009: Rp nihil) merupakan cadangan kas GBP yang digunakan sebagai jaminan untuk Bank Garansi kepada Pemerintah Indonesia untuk keperluan reklamasi (lihat Catatan 26d dan 26k).
Restricted cash, at PT Bank Internasional Indonesia Tbk. amounted to Rp 1,195 (2009: Rp nil) mainly represents GBP’s reserved bank accounts used to secure bank guarantees to the Government of Indonesia for reclamation purposes (refer to Notes 26d and 26k).
Saldo kas yang dibatasi penggunaannya pada PT Bank Danamon Indonesia Tbk. sebesar AS$ 123.933 (2009: AS$ 600.658) merupakan cadangan kas GBP yang digunakan sebagai jaminan untuk Bank Garansi kepada Pemerintah Indonesia untuk keperluan reklamasi (lihat Catatan 26k).
Restricted cash at PT Bank Danamon Indonesia Tbk. of US$ 123,933 (2009: US$600,658) mainly represents GBP’s reserved bank accounts used to secure bank guarantees to the Government of Indonesia for reclamation purposes (refer to Notes 26k).
PERPAJAKAN a.
8.
Pajak dibayar dimuka
TAXATION a.
2010 Perusahaan Kelebihan pembayaran pajak penghasilan - 2009 - 2008
2009 The Company Overpayment of corporate income tax 2009 2008 -
64,067 123,988
142,698
562,694
291,722
12,110 4,844 184,030 50,078 157 5,080
42,880 15,867 5,101 1,012 5,080
1,007,048
504,360
Bagian jangka pendek
54,619
130,971
Current portion
Bagian jangka panjang
952,429
373,389
Non-current portion
b.
Taxes payable
Anak perusahaan Pajak Pertambahan Nilai Kelebihan pembayaran pajak penghasilan - 2009 - 2008 - 2007 - 2006 - 2005 - 2003
b.
Prepaid taxes
Hutang pajak 2010 Perusahaan Pajak Pertambahan Nilai Pajak Penghasilan – pasal 26 Pajak Penghasilan – pasal 25 Pajak Penghasilan – pasal 23 Pajak Penghasilan – pasal 21 Pajak Penghasilan – pasal 15 Pajak Penghasilan – pasal 4(2)
Subsidiaries Value Added Tax Overpayment of corporate income tax 2009 2008 2007 2006 2005 2003 -
2009
1 73 67 19 75 -
7,471 487 119 5 223 14
235
8,319
The Company Value Added Tax Income tax – article 26 Income tax – article 25 Income tax – article 23 Income tax – article 21 Income tax – article 15 Income tax – article 4(2)
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/26 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT) 31 MARET 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus) 8.
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 31 MARCH 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
PERPAJAKAN (lanjutan) b.
8.
Hutang pajak (lanjutan)
TAXATION (continued) b.
2010 Anak perusahaan Pajak Pertambahan Nilai Pajak Penghasilan – pasal 29 Pajak Penghasilan – pasal 26 Pajak Penghasilan – pasal 23 Pajak Penghasilan – pasal 21 Pajak Penghasilan – pasal 15 Pajak Penghasilan – pasal 4(2) Hutang pajak lainnya
c.
2009
96,647 49,593 6 8,169 907 724 468 2,827
88,311 288,991 8 10,777 1,252 781 9 -
159,341
390,129
159,576
398,448
Beban pajak penghasilan
c. 2010
Perusahaan - Kini - Tangguhan
Anak perusahaan - Kini - Tangguhan
Konsolidasian - Kini - Tangguhan
Beda temporer: Penyusutan Penyisihan imbalan kerja Penyisihan piutang tak tertagih
2009
(38,453)
(16,816)
(38,453)
59,223 51,499
75,370 10,321
110,722
85,691
59,223 34,683
75,370 (28,132)
93,906
47,238
The Company Current Deferred -
Subsidiaries Current Deferred -
Consolidated Current Deferred -
The calculation of current corporate income tax expense is as follows:
2010
(Rugi)/laba sebelum pajak penghasilan - Perusahaan
Subsidiaries Value Added Tax Income tax – article 29 Income tax – article 26 Income tax – article 23 Income tax – article 21 Income tax – article 15 Income tax – article 4(2) Other tax payable
Income tax expense
(16,816)
Perhitungan beban pajak penghasilan kini adalah sebagai berikut:
Laba konsolidasian sebelum pajak penghasilan Ditambah/(dikurangi): Eliminasi konsolidasian Laba sebelum pajak penghasilan - anak perusahaan
Taxes payable (continued)
2009
(4,738)
(99,385)
(312,676)
(202,427)
Consolidated profit before income tax Add/(deduct): Consolidation eliminations Profit before income tax subsidiaries
(73,229)
(143,671)
(Loss)/profit before income tax the Company
244,185
3,788 -
158,141
312 112 -
Temporary differences: Depreciation Provision for employee benefits Doubtful debts expense
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/27 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT) 31 MARET 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus) 8.
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 31 MARCH 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
PERPAJAKAN (lanjutan) c.
8.
Beban pajak penghasilan (lanjutan)
TAXATION (continued) c.
2010 Beda tetap: Ekuitas atas laba bersih anak perusahaan dan perusahaan asosiasi Pendapatan bunga yang dikenakan pajak final Beban yang tidak dapat dikurangkan untuk keperluan pajak
Income tax expense (continued) 2009 Permanent differences:
4,392 (3,240)
338 (10,913)
-
Taksiran rugi fiskal
11
4,940
(10,140)
(68,289)
(153,810)
Equity in net profits of subsidiaries and associate Interest income subject to final tax
Non-deductible expenses
Estimated fiscal loss
Beban pajak penghasilan badan kini dihitung dengan tarif pajak 25% (2009: 28%) – Perusahaan Beban pajak penghasilan badan kini – anak perusahaan
-
-
59,223
75,370
Current corporate income tax expense at 25% (2009: 28%) – the Company Current corporate income tax expense – subsidiaries
Beban pajak penghasilan badan kini – konsolidasian
59,223
75,370
Consolidated current corporate income tax expense
Perhitungan pajak penghasilan kini dilakukan berdasarkan estimasi penghasilan kena pajak. Nilai tersebut mungkin disesuaikan ketika SPT Tahunan disampaikan ke Direktorat Jenderal Pajak (“DJP”).
Current income tax computations are based on estimated taxable income. The amounts may be adjusted when annual tax returns are filed to the Directorate General of Tax (“DGT”).
Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan dengan jumlah teoritis beban pajak penghasilan yang dihitung berdasarkan laba sebelum pajak penghasilan Perusahaan adalah sebagai berikut:
The reconciliation between income tax expense and the theoretical tax amount on the Company’s profit before income tax is as follows:
2010 Laba konsolidasian sebelum pajak penghasilan Ditambah/(dikurangi): Eliminasi konsolidasian Laba sebelum pajak penghasilan - anak perusahaan (Rugi)/laba sebelum pajak penghasilan - Perusahaan
2009
(4,738)
(99,385)
(312,676)
(202,427)
Consolidated profit before income tax Add/(deduct): Consolidation eliminations Profit before income tax subsidiaries
(73,229)
(143,671)
(Loss)/profit before income tax the Company
244,185
158,141
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/28 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT) 31 MARET 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus) 8.
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 31 MARCH 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
PERPAJAKAN (lanjutan) c.
8.
Beban pajak penghasilan (lanjutan)
TAXATION (continued) c. Income tax expense (continued)
2010 Pajak penghasilan dihitung dengan tarif pajak 25% (2009: 28%) Ekuitas atas laba bersih anak perusahaan dan perusahaan asosiasi Pendapatan bunga yang dikenakan pajak final Beban yang tidak dapat dikurangkan untuk keperluan pajak Penyesuaian karena perubahan tarif pajak penghasilan (lihat Catatan 8h)
2009
(18,307)
(35,918)
1,098
84
(810)
(2,728)
-
3
1,203
106
Income tax at 25% (2009: 28%) Equity in net profits of subsidiaries and associate Interest income subject to final tax
Non-deductible expenses Adjustment due to change in income tax rate (refer to Note 8h)
Manfaat pajak penghasilan - Perusahaan
(16,816)
(38,453)
Beban pajak penghasilan - anak perusahaan
110,722
85,691
Income tax expense subsidiaries -
93,906
47,238
Consolidated corporate income tax expense
Beban pajak penghasilan konsolidasian
Income tax benefit the Company -
Grup telah mengakumulasi kerugian fiskal yang dapat dipakai sebagai pengurang penghasilan kena pajak di masa mendatang selama lima sampai delapan tahun sebagaimana ditetapkan dalam PKP2B masing-masing perusahaan atau peraturan pajak yang berlaku.
The Group has accumulated corporate income tax losses which are available to be carried forward and offset against future taxable income for periods of five to eight years as specified in each company’s CCoW or applicable tax regulations.
Rugi fiskal yang dapat dikompensasikan dengan penghasilan kena pajak dimasa mendatang terjadi di tahun pajak berikut:
Tax losses carried-forward which can be offset against future taxable income were incurred in the following fiscal years:
Jumlah/Amount Perusahaan 31 Desember 2008 31 Desember 2009 31 Maret 2010
149,040 434,236 68,289
The Company 31 December 2008 31 December 2009 31 March 2010
651,565 Anak perusahaan 31 Desember 2001 31 Desember 2002 31 Desember 2004 31 Desember 2005 31 Desember 2006 31 Desember 2007 31 Desember 2008 31 Desember 2009
2,642 281 5,605 22,165 56,345 288,405 475,337 216,305
Subsidiaries 31 December 2001 31 December 2002 31 December 2004 31 December 2005 31 December 2006 31 December 2007 31 December 2008 31 December 2009
1,067,085 Rugi fiskal konsolidasian
1,718,650
Consolidated tax losses
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/29 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT) 31 MARET 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus) 8.
PERPAJAKAN (lanjutan) d.
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 31 MARCH 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
8.
Aset pajak tangguhan, bersih
TAXATION (continued) d.
2010 Perusahaan Rugi fiskal yang dibawa ke masa depan Perbedaan nilai buku aset tetap komersial dan fiskal Penyisihan piutang tak tertagih Penyisihan imbalan kerja karyawan Aset pajak tangguhan Aset pajak tangguhan pada awal periode Dikreditkan pada laporan laba rugi konsolidasian Aset pajak tangguhan pada akhir periode Anak perusahaan Rugi fiskal yang dibawa ke masa depan Perbedaan nilai buku aset tetap komersial dan fiskal Penyisihan imbalan kerja karyawan Penyisihan persediaan usang Biaya eksplorasi dan pengembangan yang ditangguhkan Biaya pengupasan tanah yang ditangguhkan Biaya mobilisasi yang ditangguhkan Sewa pembiayaan Penyisihan untuk pembongkaran, pemindahan, reklamasi, dan restorasi
Aset pajak tangguhan pada awal periode Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan Dicatat pada laporan laba rugi konsolidasian Aset pajak tangguhan pada akhir periode Transaksi dalam Grup Laba yang belum direalisasikan dari transaksi dalam Grup Aset pajak tangguhan pada awal periode (Dicatat)/dikreditkan pada laporan laba rugi konsolidasian Aset pajak tangguhan pada akhir periode
Deferred tax assets, net 2009
159,568 1,083 175
The Company Tax losses carried-forward Difference between commercial and 136tax net book value of fixed assets Allowance for doubtful debts 175 Provision for employee benefits
75,134
160,826
75,445
146,450
36,992
16,816
Deferred tax assets
Deferred tax assets at the beginning of the period Credited to consolidated 38,453 statement of income
163,266
75,445
129,415
218,052
Deferred tax assets at the end of the period
(59,253)
Subsidiaries Tax losses carried-forward Difference between commercial and 66,659tax net book value of fixed assets 2,128 Provision for employee benefits 695 Allowance for obsolete inventory Deferred exploration and (44,275) development expenditures
(890) (17,780) (926)
(63,209) (230)
3,782
(15,714)
56,523 2,254 686
113,811
164,106
156,630
111,577
Deferred stripping costs Deferred mobilisation costs Finance leases Provision for decommissioning, demobilisation, reclamation and restoration
(21,940)
-
(31,088)
52,529
Deferred tax assets at the beginning of the period Exchange different due to financial statement translation Credited to consolidated statement of income
103,602
164,106
Deferred tax assets at the end of the period
37,811 32,998 4,813
37,811
Transactions within the Group Unrealised profits from transactions (22,825) within the Group Deferred tax assets at the beginning of the period (Charged)/credited to consolidated (22,825) statement of income -
(22,825)
Deferred tax assets at the end of the period
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/30 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT) 31 MARET 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus) 8.
PERPAJAKAN (lanjutan) d.
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 31 MARCH 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated) 8.
Aset pajak tangguhan, bersih (lanjutan)
TAXATION (continued) d.
2010 Konsolidasian Rugi fiskal yang dibawa ke masa depan Perbedaan nilai buku aset tetap komersial dan fiskal Penyisihan imbalan kerja karyawan Penyisihan persediaan usang Biaya eksplorasi dan pengembangan yang ditangguhkan Biaya pengupasan tanah yang ditangguhkan Biaya mobilisasi yang ditangguhkan Penyisihan untuk pembongkaran, pemindahan, reklamasi dan restorasi Penyisihan piutang tak tertagih Sewa pembiayaan Laba yang belum direalisasikan dari transaksi dalam Grup
Aset pajak tangguhan pada awal periode Dikreditkan pada laporan laba rugi konsolidasian Reklasifikasi aset pajak tangguhan dan kewajiban pajak tangguhan Aset pajak tangguhan pada akhir periode e.
2009
288,983 57,606 2,429 686 (59,253) (890) (17,780) 3,782 (926) 30,042
Kewajiban pajak tangguhan pada akhir periode Anak perusahaan Rugi fiskal yang dibawa ke masa depan Perbedaan nilai buku aset tetap komersial dan fiskal Penyisihan imbalan kerja karyawan Biaya eksplorasi dan pengembangan yang ditangguhkan Biaya pengupasan tanah yang ditangguhkan Sewa pembiayaan Penyisihan untuk pembongkaran, pemindahan, reklamasi, dan restorasi Biaya mobilisasi yang ditangguhkan
23,858 -
Deferred stripping costs Deferred mobilisation costs Provision for decommissioning, demobilisation, reclamation 512 and restoration Allowance for doubtful debts (251) Finance leases Unrealised profits from transactions (22,825) within the Group 216,726
336,078
189,669
(31,399) 304,679 e. 2010
Kewajiban pajak tangguhan pada awal periode Dicatat pada laporan laba rugi konsolidasian
Consolidated 212,246 Tax losses carried-forward Difference between commercial and 2,618tax net book value of fixed assets 129 Provision for employee benefits - Allowance for obsolete inventory Deferred exploration and 439 development expenditures
306,473
Kewajiban pajak tangguhan, bersih
Perusahaan Kewajiban pajak tangguhan
Deferred tax assets, net (continued)
Deferred tax assets at the beginning of the period Credited to consolidated 38,543 statement of income Reclasification deffered tax asset (11,486) and deffered taxliabilities
216,726
Deferred tax assets at the end of the period
Deferred tax liabilities, net 2009 The Company Deferred tax liabilities
-
-
-
-
-
-
Deferred tax liabilities at the beginning of the period Charged to consolidated statement of income
-
-
Deferred tax liabilities at the end of the period
125,447
104,779
541 272 (25,087) (149,197) (338) 541 (233) 46,755
Subsidiaries Tax losses carried-forward Difference between commercial and 2,632 tax net book value of fixed assets 180 Provision for employee benefits Deferred exploration and (22,456) development expenditures (85,958) (541) 309 (1,055)
Deferred stripping costs Finance leases Provision for decommissioning, demobilisation, reclamation and restoration Deferred demobilisation costs
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/31 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT) 31 MARET 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus) 8.
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 31 MARCH 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
PERPAJAKAN (lanjutan) e.
8.
TAXATION (continued)
Kewajiban pajak tangguhan, bersih (lanjutan)
e. 2010
Kewajiban pajak tangguhan pada awal periode (Dicatat)/dikreditkan pada laporan laba rugi konsolidasian Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan Kewajiban pajak tangguhan pada akhir periode
Kewajiban pajak tangguhan pada awal periode Dicatat pada laporan laba rugi konsolidasian Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan
Kewajiban pajak tangguhan pada akhir periode f.
2009
(23,027) (25,224) 1,496
46,755
Konsolidasian Rugi fiskal yang dibawa ke masa depan Perbedaan nilai buku aset tetap komersial dan fiskal Penyisihan imbalan kerja karyawan Penyisihan persediaan usang Biaya eksplorasi dan pengembangan yang ditangguhkan Biaya pengupasan tanah yang ditangguhkan Sewa pembiayaan Penyisihan untuk pembongkaran, pemindahan, reklamasi dan restorasi Biaya mobilisasi yang ditangguhkan
125,447 541 272 (25,087)
Perusahaan/ Company IP
(1,055)
Deferred tax liabilities at the end of the period
Consolidated Tax losses carried-forward Difference between commercial and 2,632 tax net book value of fixed assets 180 Provision for employee benefits Allowance for obsolete inventory Deferred exploration and (22,456) development expenditures
104,779
(85,958) (541)
541 (233)
(309)
Deferred stripping costs Finance leases Provision for decommissioning, demobilisation, reclamation and restoration Deferred demobilisation costs
46,755
(1,055)
(23,027)
(6,201)
(25,224)
(10,051)
1,496
15,197
Deferred tax liabilities at the beginning of the period Charged to consolidated statements of income Exchange difference due to financial statement translation
46,755
(1,055)
Deferred tax liabilities at the end of the period
f.
Tahun pajak/ Fiscal year
Deferred tax liabilities at the beginning of the period (Charged)/credited to consolidated (10,051) statement of income Exchange difference due to 15,197 financial statement translation (9,310)
(149,197) (338)
Audit pajak Tanggal penerbitan Surat Ketetapan/ Decision letter issuance date
Deferred tax liabilities, net (continued)
Jenis pajak/ Type of taxes
Tax audits Kurang/(lebih) bayar atau rugi fiskal (nilai penuh)/ Underpayment/ (overpayment) or fiscal loss (full amount)
Keberatan/banding yang diajukan oleh Grup (nilai penuh)/ Objection/appeal according to the Group (full amount)
9 Februari/ February 2010
2005
Pajak penghasilan (“PPh”) pasal/Income tax article 21, 23, dan/ and PPN/VAT
Kurang bayar sebesar/ Underpayment of Rp 1,227,313,081
Kurang bayar sebesar/ Underpayment of Rp 1,458,216
9 Februari/ February 2010
2005
PPh Badan/ Corporate income tax
Rugi fiskal sebesar/ Rugi fiskal sebesar/ Fiscal loss of Fiscal loss of Rp 10,106,610,170 Rp 10,196,775,352
Status pada tanggal laporan/ Status as at the date of the report Banding diterima/ appealing accepted
Banding diterima/ appealing accepted
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/32 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT) 31 MARET 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus) 8.
PERPAJAKAN (lanjutan) f.
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 31 MARCH 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated) 8.
Audit pajak (lanjutan)
Perusahaan/ Company IP (lanjutan/ continued)
TSA
PIK
GBP
TAXATION (continued) f.
Tanggal penerbitan Surat Ketetapan/ Decision letter issuance date
Tahun pajak/ Fiscal year
Jenis pajak/ Type of taxes
Tax audits (continued) Kurang/(lebih) bayar atau rugi fiskal (nilai penuh)/ Underpayment/ (overpayment) or fiscal loss (full amount)
Keberatan/banding yang diajukan oleh Grup (nilai penuh)/ Objection/appeal according to the Group (full amount) Nihil/Nil
Status pada tanggal laporan/ Status as at the date of the report
2 Maret/March 2009
2006
PPh pasal/ Income tax article 15
Kurang bayar sebesar/ Underpayment of Rp 237,200,499
25 Juni/June 2009
2007
PPh Badan/ Corporate income tax
Lebih bayar sebesar/ Tidak ada/None Overpayment of Rp 2,855,212,077
Restitusi telah diterima/ Restitution has been received
11 Februari/ February 2009
2006
Restitusi PPN/ VAT restitution
Nihil/Nil
Dalam proses banding/ In appeal process
23 Juni/June 2009
2007
PPh Badan/ Corporate income tax
Penghasilan kena Rugi fiskal sebesar/ pajak sebesar/ Fiscal loss of Taxable income of Rp 18,485,556,315 Rp 14,269,687,477
Dalam proses keberatan/ In objection process
23 Juni/June 2009
2007
PPN/VAT
Kurang bayar sebesar/ Underpayment of Rp 6,702,946,264
Nihil/Nil
Dalam proses keberatan/ In objection process
17 Desember/ December 2009
2005
PPh pasal/ Income tax article 23
Nihil/Nil
Tidak ada/None
Banding telah diterima/ Appeal has been received
17 Desember/ December 2009
2005
PPh Badan/ Corporate income tax
Rugi fiskal sebesar/ Tidak ada/None Fiscal loss of Rp 16,315,569,470
Banding telah diterima/ Appeal has been received
25 Juni/June 2009
2007
PPh pasal/ Income tax article 4(2), 23 dan/and PPN/VAT
Kurang bayar sebesar/ Underpayment of Rp 195,639,249
Dalam proses keberatan/ In objection process
25 Juni/June 2009
2007
PPh Badan/ Corporate income tax
Rugi fiskal sebesar/ Rugi fiskal sebesar/ Fiscal loss of Fiscal loss of Rp 59,792,403,573 Rp 68,455,402,234
Dalam proses keberatan/ In objection process
21 Agustus/ August 2008
2005
PPh pasal/ Income tax article 21,23, dan/and 4(2)
Kurang bayar sebesar/ Underpayment of Rp 948,074,021
Dalam proses banding/ In appeal process
21 Agustus/ August 2008
2005
PPh Badan/ Corporate income tax
Laba fiskal sebesar/ Laba fiskal sebesar/ Taxable income of Taxable income of Rp 87,078,762,941 Rp 84,021,158,641
Dalam proses banding/ In appeal process
3 September/ September 2009
2006
PPh pasal/ Income tax article 21 dan/and PPN/VAT
Kurang bayar sebesar/ Underpayment of Rp 424,123,291
Dalam proses banding/ In appeal process
3 September/ September 2009
2006
PPh Badan/ Corporate income tax
Laba fiskal sebesar/ Laba fiskal sebesar/ Taxable income of Taxable income of Rp 348,709,138,487 Rp 52,796,541,616
Restitusi PPN sebesar/ VAT restitution of Rp 5,293,850,210
Kurang bayar sebesar/ Underpayment of Rp 650,354
Nihil/Nil
Nihil/Nil
Dalam proses banding/ In appeal process
Dalam proses banding/ In appeal process
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/33 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT) 31 MARET 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus) 8.
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 31 MARCH 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
PERPAJAKAN (lanjutan) f.
TAXATION (continued)
Audit pajak (lanjutan)
GBP (lanjutan/ continued)
FKP
WBM
BE
f. Tanggal penerbitan Surat Ketetapan/ Decision letter issuance date
Perusahaan/ Company
f.
8.
Tahun pajak/ Fiscal year
Jenis pajak/ Type of taxes
Tax audits (continued) Kurang/(lebih) bayar atau rugi fiskal (nilai penuh)/ Underpayment/ (overpayment) or fiscal loss (full amount)
Keberatan/banding yang diajukan oleh Grup (nilai penuh)/ Objection/appeal according to the Group (full amount)
19 Juni/June 2009
2007
PPN/VAT
Kurang bayar sebesar/ Underpayment of Rp 1,642,846,362
19 Juni/June 2009
2007
PPh Badan/ Corporate income tax
Laba fiskal sebesar/ Rugi fiskal sebesar/ Taxable income of Taxable income of Rp 393,604,375,220 Rp 33,963,752,223
Dalam proses keberatan/ In objection process
13 Juli/July 2009
2007
PPh pasal/ Income tax article 21 dan/ and 23
Kurang bayar sebesar/ Underpayment of Rp 93,845,839
Nihil/Nil
Dalam proses keberatan/ In objection process
7 Agustus/ August 2009
2007
PPh pasal/ Income tax article 21 dan/ and 23
Kurang bayar sebesar/ Underpayment of Rp 445,875,663
Nihil/Nil
Dalam proses keberatan/ In objection process
9 Februari/ February 2009
2007
Restitusi PPN/ VAT restitution
Kurang bayar sebesar/ Underpayment of Rp 5,231,366,072
Restitusi PPN sebesar/ VAT restitution of Rp 3,122,165,663 dan banding atas kurang bayar sebesar/ and appeal for underpayment of Rp 5,231,366,072
Dalam proses banding/ In appeal process
23 Juni/ June 2009
2007
PPh pasal/ Income tax article 23 dan/ and PPN/VAT
Kurang bayar sebesar/ Underpayment of Rp 11,421,835,856
Nihil/Nil
Dalam proses keberatan/ In objection process
23 Juni/ June 2009
2007
PPh Badan/ Corporate income tax
Rugi fiskal sebesar/ Fiscal loss of Rp 7,768,681,531
Rugi fiskal sebesar/ Fiscal loss of Rp 40,346,656,006
26 Juni/ June 2009
2007
PPh pasal/ Income tax article 21dan/ and PPN/VAT
Kurang bayar sebesar/ Underpayment of Rp 4,508,082,195
Nihil/Nil
Dalam proses keberatan/ In objection process Dalam proses keberatan/ In objection process
26 Juni/ June 2009
2007
PPh Badan/ Corporate income tax
Rugi fiskal sebesar/ Fiscal loss of Rp 23,255,195,961
Rugi fiskal sebesar/ Fiscal loss of Rp 54,195,030,183
9 Februari/ February 2009
2007
Restitusi PPN/ VAT restitution
Nihil/Nil
Restitusi PPN sebesar/ VAT restitution of Rp 7,573,839,893
25 Juni/June 2009
2007
PPh Badan/ Corporate income tax
Lebih bayar sebesar/ Tidak ada/None Overpayment of Rp 2,115,548,579
Audit pajak (lanjutan) Pada tanggal pelaporan ini, IP, WBM, FKP, PIK, TSA, BE, FSP dan Perusahaan, sedang dalam proses audit berbagai jenis pajak untuk tahun pajak 2008 dan FSP untuk tahun pajak 2007. Pada tanggal laporan keuangan ini hasil audit tersebut belum diterima. Manajemen berpendapat bahwa hasil audit tersebut tidak memiliki dampak yang akan merugikan posisi keuangan dan arus kas Grup secara material.
f.
Nihil/Nil
Status pada tanggal laporan/ Status as at the date of the report Dalam proses keberatan/ In objection process
Dalam proses keberatan/ In objection process Dalam proses banding/ In appeal process Restitusi telah diterima/ Restitution has been received
Tax audits (continued) As at the date of this report, IP, WBM, FKP, PIK, TSA, BE, FSP and the Company are being audited by the DGT regarding various taxes for the 2008 fiscal year and FSP for the 2007 fiscal year. At the date of these financial statements the audit results have not yet been received. Management is of the opinion that the results will not have a material adverse impact on the Group’s operations and cash flows.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/34 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT) 31 MARET 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus) 8.
PERPAJAKAN (lanjutan)
g.
Administrasi Berdasarkan Undang-Undang Perpajakan yang berlaku di Indonesia, Perusahaan dan anak perusahaan yang berada di dalam Grup menghitung, menetapkan dan membayar sendiri besarnya jumlah pajak yang terhutang. DJP dapat menetapkan atau mengubah kewajiban pajak dalam batas waktu sepuluh tahun sejak saat terhutangnya pajak, atau akhir tahun 2013, mana yang lebih awal. Ketentuan baru yang diberlakukan terhadap tahun pajak 2008 dan tahun-tahun selanjutnya menentukan bahwa DJP dapat menetapkan dan mengubah kewajiban pajak tersebut dalam batas waktu lima tahun sejak saat terhutangnya pajak.
h.
Perubahan undang-undang perpajakan Pada bulan September 2008, Dewan Perwakilan Rakyat menyetujui perubahan undang-undang pajak penghasilan. Undang-Undang ini kemudian ditandatangani Presiden pada tanggal 23 September 2008. Salah satu dari perubahan tersebut mengatur tentang tarif pajak penghasilan badan yang ditetapkan pada tarif tetap sebesar 28% dimulai sejak 1 Januari 2009 dan kemudian turun menjadi 25% sejak 1 Januari 2010.
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 31 MARCH 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated) 8.
TAXATION (continued)
g.
Administration Under the taxation laws of Indonesia, the Company and the companies within the Group submit tax returns on the basis of self assessment. The DGT may assess or amend taxes within ten years of the time the tax becomes due, or until the end of 2013, whichever is earlier. There are new rules applicable to fiscal year 2008 and subsequent years stipulating that the DGT may assess or amend taxes within five years of the time the tax becomes due.
h. Changes to taxation law In September 2008, the House of Representatives approved the amendments to the income tax law. This was signed into law by the President on 23 September 2008. One of these amendments stipulates that the income tax for corporations will be set at a flat rate of 28% commencing 1 January 2009 and further reduced to 25% from 1 January 2010.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/35 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT) 31 MARET 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus) 9.
INVESTASI PADA PERUSAHAAN ASOSIASI
KSC
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 31 MARCH 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
9.
INVESTMENT IN ASSOCIATE
Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership
Nilai tercatat 31 Desember 2009/ Carrying value 31 December 2009
Bagian rugi perusahaan asosiasi/Share of associate’s loss
Nilai tercatat 31 Maret 2010/ Carrying value 31 March 2010
49%
(1,480)
(4,392)
(5,872)
Pada tanggal 30 Mei 2008, Perusahaan mengadakan perjanjian pengikatan jual beli dengan Bayan International Pte. Ltd. (“BI”), pihak yang memiliki hubungan istimewa, untuk mengakuisisi kepemilikan BI atas KSC, perusahaan joint venture antara BI dan Binderless Coal Briquetting Company Pte. Ltd. (“Binderless”) dengan harga beli AS$612.500 ditambah dengan semua kewajiban yang timbul sehubungan dengan fasilitas kredit yang diterima KSC dari BI. Pada tanggal tersebut, BI memilki 49% dan Binderless memiliki 51% kepemilikan atas KSC. Perjanjian tersebut juga mengatur penjualan dan pengalihan fasilitas pinjaman sebesar AS$25 juta dari BI. Nilai penjualan dan pengalihan fasilitas tersebut adalah sebesar jumlah fasilitas yang terhutang yang diatur dalam perjanjian fasilitas pinjaman tersebut pada saat pelaksanaan perjanjian jual beli ini.
On 30 May 2008, the Company entered into a sale and purchase agreement with Bayan International Pte. Ltd. (“BI”), a related party, to acquire ownership of BI’s interest in KSC, a joint venture company between BI and Binderless Coal Briquetting Company Pte. Ltd., (“Binderless”) with a purchase price amounting to US$612,500 plus all liabilities incurred regarding the credit facility received by KSC from BI. At that date, BI owned 49% of KSC and Binderless owned 51%. The agreement also covers the sale and transfer of a loan facility from BI amounting to US$25 million. The value of the sale and transfer balance of the loan facility amounts to the loans outstanding under the loans facility agreement at the date of the execution of the sale and purchase agreement.
Pada tanggal 17 Oktober 2008, Perusahaan dan BI mengadakan perjanjian jual beli saham pada KSC. Sebagai rangkaian dari transaksi tersebut, pada tanggal 23 Oktober 2008, Perusahaan dan BI mengadakan perjanjian pengalihan piutang. BI mengalihkan hak tagihnya terhadap KSC berdasarkan Perjanjian Pinjaman BI dan KSC kepada Perusahaan sebesar AS$26.458.159 yang terdiri dari pokok pinjaman sebesar AS$25.000.000 dan bunga yang terhutang sebesar AS$1.458.159. Pada tanggal 25 November dan 11 Desember 2008, Perusahaan memberikan tambahan fasilitas pinjaman kepada KSC sebesar AS$25.000.000.
On 17 October 2008, the Company and BI completed the share sale and purchase of KSC. As part of this transaction, on 23 October 2008, the Company and BI entered into a Receivables Transfer Agreement whereby BI transferred its rights under the loan agreement with KSC amounting to US$26,458,159 consisting of US$25,000,000 principal and US$1,458,159 interest due. On 25 November and 11 December 2008, the Company provided an additional credit facility to KSC amounting to US$25,000,000.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/36 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT) 31 MARET 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus) 10. ASET TETAP
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 31 MARCH 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
10. FIXED ASSETS 31 Maret/March 2010
Saldo awal/ Beginning Penambahan/ Pengurangan/ balance Additions Disposals Biaya perolehan Tanah Bangunan dan fasilitas pelabuhan Alat pengangkutan Peralatan dan perlengkapan kantor Mesin dan peralatan Peralatan lain Aset sewa pembiayaan Alat pengangkutan Mesin dan peralatan
Aset dalam penyelesaian Bangunan dan fasilitas pelabuhan Mesin dan peralatan
Akumulasi penyusutan Bangunan dan fasilitas pelabuhan Alat pengangkutan Peralatan dan perlengkapan kantor Mesin dan peralatan Peralatan lain
Aset sewa pembiayaan Alat pengangkutan Mesin dan peralatan
Nilai buku bersih
14,633
-
-
1,350,985 505,484
1,090 11,677
-
47,383 1,086,621 6,982
575 26,675 -
-
3,012,088
40,017
11,051 11,841 22,892
Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan/ Exchange difference due to financial Saldo akhir/ statement Ending translation balance
Transfer/ Transfers
-
-
14,633
(17,636) (11,710)
1,334,285 505,451
5,349 -
(491) (32,250) (75)
47,467 1,086,395 6,907
-
5,195
(62,162)
2,995,138
-
-
-
(127) (359)
10,924 11,482
-
-
5,195
(486)
22,406
(154) -
391,989 6,934
8,949 -
-
(5,195)
(7,129) (78)
393,809 1,661
398,923
8,949
-
(5,195)
(7,207)
395,470
3,433,903
48,966
-
(69,855)
3,413,014
-
(421,423) (331,628)
(31,619) (10,596)
-
-
10,828 636
(442,214) (341,588)
(33,650) (668,388) (5,096)
(1,425) (27,982) (136)
-
-
374 21,505 25
(34,701) (674,865) (5,207)
(1,460,185)
(71,758)
-
-
33,368
(1,498,575)
(3,742) (7,944)
(531) (729)
-
-
979 252
(11,686)
(1,260)
-
-
1,232
(11,715)
(1,471,871)
(73,018)
-
-
34,600
(1,510,290)
1,962,032
Acquisition cost Land Buildings and port facilities Vehicles Office furniture and equipment Machinery and equipment Other equipment Under finance leases Vehicles Machinery and equipment
Construction in progress Buildings and port facilities Machinery and equipment
Accumulated depreciation Buildings and port facilities Vehicles Office furniture and equipment Machinery and equipment Other equipment
Under finance leases (3,294) Vehicles (8,421) Machinery and equipment
1,902,724
Net book value
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/37 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT) 31 MARET 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 31 MARCH 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
10. ASET TETAP (lanjutan)
10. FIXED ASSETS (continued) 31 Maret/March 2009
Saldo awal/ Beginning Penambahan/ Pengurangan/ balance Additions Disposals Biaya perolehan Tanah Bangunan dan fasilitas pelabuhan Alat pengangkutan Peralatan dan perlengkapan kantor Mesin dan peralatan Peralatan lain
Aset sewa pembiayaan Alat pengangkutan Mesin dan peralatan
Aset dalam penyelesaian Bangunan dan fasilitas pelabuhan Mesin dan peralatan
Akumulasi penyusutan Bangunan dan fasilitas pelabuhan Alat pengangkutan Peralatan dan perlengkapan kantor Mesin dan peralatan Peralatan lain Aset sewa pembiayaan Alat pengangkutan Mesin dan peralatan
Nilai buku bersih
12,202
-
1,178,871 450,694
77 24,336
36,714 994,073 4,857
1,645 24,242 -
2,677,411
50,300
20,602 19,033
-
39,635
-
377,373 1,075
33,772 1,529
378,448
35,301
3,095,494
85,601
Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan/ Exchange difference due to financial Saldo akhir/ statement Ending translation balance
Transfer/ Transfers
-
-
-
12,202
974 1,230
-
1,179,924 475,730
-
-
38,359 1,018,315 4,857
2,204
-
2,729,387
-
1,230 -
-
21,832 19,033
-
1,230
-
39,635
(530) (530)
(530)
(314,293) (273,340)
(31,591) (12,910)
530
(27,262) (538,171) (3,955)
(1,764) (34,934) (310)
-
(1,157,021)
(81,509)
530
(6,142) (9,273)
(1,303) (1,469)
(974) -
-
(974)
-
413,567
-
3,183,819
2,460
(752)
410,171 1,075
-
(345,884) (286,472)
-
(29,026) (573,105) (4,265)
(752)
-
(1,238,752)
-
752 -
-
-
(15,415)
(2,772)
-
752
-
(17,435)
(84,281)
530
-
-
(1,256,187) 1,927,632
Construction in progress Buildings and port facilities Machinery and equipment
Accumulated depreciation Buildings and port facilities Vehicles Office furniture and equipment Machinery and equipment Other equipment
Net book value
Depreciation expense was charged to the following accounts:
Penyusutan dibebankan pada akun-akun berikut ini: 2010 Biaya sehubungan dengan pendapatan (lihat Catatan 21) Beban umum dan administrasi (lihat Catatan 23) Biaya eksplorasi dan pengembangan yang ditangguhkan Aset dalam penyelesaian
Under finance leases Vehicles Machinery and equipment
Under finance leases (6,693) Vehicles (10,742) Machinery and equipment
(1,172,436) 1,923,058
Acquisition cost Land Buildings and port facilities Vehicles Office furniture and equipment Machinery and equipment Other equipment
2009
70,715
73,757
2,303
1,317
-
8,322 885
73,018
84,281
Cost of revenue (refer to Note 21) General and administration expenses (refer to Note 23) Deferred exploration and development expenditures Construction in progress
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/38 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT) 31 MARET 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 31 MARCH 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
10. ASET TETAP (lanjutan)
10. FIXED ASSETS (continued)
Pelepasan aset tetap untuk periode yang berakhir pada 31 Maret 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
Disposals of fixed assets for the period ended 31 March 2010 and 2009 were as follows:
2010
2009
Nilai buku aset tetap yang dijual Hasil penjualan aset tetap
-
233
Book value of disposed fixed assets Proceeds on sale of fixed assets
Jumlah laba penjualan aset tetap
-
233
Total gain on sale of fixed assets
Hak atas tanah Grup merupakan Hak Guna Bangunan atau Hak Pakai yang berlaku selama 20 tahun. Manajemen berpendapat bahwa Grup tidak akan menemui kesulitan dalam memperpanjang hak atas tanah karena tanah dibeli secara sah dan didukung dengan bukti kepemilikan yang sah.
The Group’s land rights have either Hak Guna Bangunan or Hak Pakai titles which are valid for 20 years. Management believes that there will be no difficulties in the extension of the land rights as the land was acquired legally and is supported by sufficient evidence of ownership.
Pada tanggal 31 Maret 2010, aset tetap tertentu milik Grup (kecuali aset dalam penyelesaian dan aset sewa pembiayaan) telah diasuransikan terhadap kerugian kehilangan dan kerusakan termasuk kerugian yang terjadi karena gempa bumi dan kemungkinan kerugian lainnya dengan nilai total pertanggungan sebesar Rp 1.601.386 dan menurut pendapat manajemen telah memadai untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul dari risiko-risiko tersebut.
As at 31 March 2010, certain fixed assets of the Group (except construction in progress and assets under finance leases) have been insured against physical loss and damage including those arising from earthquake and other possible risks for a sum of Rp 1,601,386 which is considered adequate by management to cover possible losses arising from such risks.
Pada tanggal 31 Maret 2010, aset tetap tertentu milik DPP dan ML dan perlindungan asuransi terkait digunakan sebagai jaminan atas pinjaman dari Fasilitas Sindikasi (lihat Catatan 15a).
As at 31 March 2010, certain fixed assets of DPP and ML and related insurance coverage were pledged as collateral for the loans due under the Syndicated Facility (refer to Note 15a).
Pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009, manajemen berkeyakinan bahwa tidak ada penurunan nilai aset tetap.
As at 31 March 2010 and 2009, management believes that there was no indication of impairment in the value of fixed assets.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/39 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT) 31 MARET 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 31 MARCH 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
10. ASET TETAP (lanjutan)
10. FIXED ASSETS (continued)
Aset dalam penyelesaian
Construction in progress
Aset dalam penyelesaian merupakan proyek yang masih belum selesai pada tanggal neraca konsolidasian, sebagai berikut:
Construction in progress represents projects that have not been completed at the consolidated balance sheet dates as follows:
Aset dalam penyelesaian yang belum selesai pada tanggal neraca konsolidasian/Construction in progress that has not been completed at the consolidated balance sheet date Fasilitas sarana dan prasarana IP/ Infrastructure facility IP Fasilitas bongkar muat batubara IP/ Coal loading facility IP Fasilitas bongkar muat batubara PIK tahap 3/ Coal loading facility PIK phase 3 Fasilitas pertambangan TSA/ Mining infrastructure TSA Terminal batubara-RC-9 dan RC-13 DPP/ Coal terminal-RC-9 and RC-13 DPP Lain-lain (masing-masing di bawah 5% dari nilai aset dalam penyelesaian)/ Others (each below 5% of construction in progress)
31 Maret/March 2010 Estimasi persentase Akumulasi penyelesaian/ biaya/ Estimated percentage Accumulated of completion costs
Estimasi penyelesaian/ Estimated completion
70%
140,796
2010
85%
58,564
2010
2%
49,725
2013
93%
37,596
2010
95%
30,662
2010
Bervariasi/Various
78,127
Bervariasi/Various
395,470 Aset dalam penyelesaian yang belum selesai pada tanggal neraca konsolidasian/Construction in progress that has not been completed at the consolidated balance sheet date Fasilitas bongkar muat batubara PIK tahap 2/ Coal loading facility PIK phase 2 Fasilitas sarana dan prasarana IP/ Infrastructure facility IP Fasilitas bongkar muat batubara IP/ Coal loading facility IP Fasilitas bongkar muat FKP/ Coal loading facility FKP Terminal batubara-RC-9 dan RC-13 DPP/ Coal terminal- RC-9 and RC-13 DPP Lain-lain (masing-masing di bawah 5% dari nilai aset dalam penyelesaian)/ Others (each below 5% of construction in progress)
31 Maret/March 2009 Estimasi persentase Akumulasi penyelesaian/ biaya/ Estimated percentage Accumulated of completion costs
Estimasi penyelesaian/ Estimated completion
95%
121,655
2009
70%
118,189
2009
85%
50,089
2009
25%
47,710
2010
95%
31,562
2009
Bervariasi/Various
44,362
Bervariasi/Various
413,567
Manajemen tidak melihat adanya peristiwa yang akan menghambat penyelesaian aset dalam penyelesaian tersebut.
Management has no reason to believe that any events may occur that would prevent completion of the construction in progress.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/40 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT) 31 MARET 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
11. BIAYA EKSPLORASI DAN YANG DITANGGUHKAN
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 31 MARCH 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
PENGEMBANGAN
11. DEFERRED EXPLORATION AND DEVELOPMENT EXPENDITURES
31 Maret/March 2010
Saldo awal/ Beginning balance
Penambahan/ Additions
Reklasifikasi/ Reclasification
Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan/ Exchange difference due to financial statement translation
Saldo akhir/ Ending balance
Area yang telah ditemukan sumber daya terukur dan terindikasi WBM - Blok Satui
Areas with measured and indicated resources 120,420
-
-
(3,651)
116,769
WBM Satui Block -
PIK - Blok Sepaso
70,255
740
-
(2,131)
68,864
PIK Sepaso Block -
TSA - Blok KW.03PB0059
38,222
-
-
(1,159)
37,063
TSA KW.03PB0059 Block -
FKP - Blok KW.05PB0108 - Blok KW.03PB0058
25,753 54,199
-
-
(13,297) 15,400
12,456 69,599
FKP KW.05PB0108 Block KW.03PB0058 Block -
GBP - Blok - I
13,190
-
-
677
13,867
GBP Block - I -
2,546
1,396
-
-
324,585
2,136
-
BT - Blok KW KTN 2004046
(4,161)
BT 3,942 KW KTN 2004046 Block 322,560
Area yang belum ditemukan sumber daya terukur dan terindikasi BAS
Areas which do not yet have measured and indicated resources 580
680
-
325,165
2,816
-
(4,161)
1,260
BAS
323,820
Akumulasi amortisasi
Accumulated amortisation
WBM - Blok Satui
(15,053)
(1,854)
-
486
(16,421)
WBM Satui Block -
PIK - Blok Sepaso
(12,880)
(1,154)
-
409
(13,625)
PIK Sepaso Block -
TSA - Blok KW.03PB0059
(20,703)
(2,354)
-
665
(22,392)
TSA KW.03PB0059 Block -
FKP - Blok KW.05PB0108 - Blok KW.03PB0058
(10,573)
(2,301)
-
357
(12,517)
FKP KW.05PB0108 Block KW.03PB0058 Block -
(1,849)
(240)
-
(91)
(2,180)
GBP Block - I -
(146)
(35)
-
-
(61,204)
(7,938)
-
1,826
GBP - Blok - I BT - Blok KW KTN 2004046
263,961
BT (181) KW KTN 2004046 Block (67,316) 256,504
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/41 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT) 31 MARET 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 31 MARCH 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
11. BIAYA EKSPLORASI DAN PENGEMBANGAN YANG DITANGGUHKAN (lanjutan)
11. DEFERRED EXPLORATION AND DEVELOPMENT EXPENDITURES (continued)
31 Maret/March 2009 Saldo awal/ Beginning balance
Penambahan/ Additions
Saldo akhir/ Ending balance
Transfer/ Disposals
Area yang telah ditemukan sumber daya terukur dan terindikasi
Areas with measured and indicated resources
WBM - Blok Satui
95,572
37,648
-
133,220
WBM Satui Block -
PIK - Blok Sepaso
69,703
3,951
-
73,654
PIK Sepaso Block -
TSA - Blok KW.03PB0059
42,454
8,974
-
51,428
TSA KW.03PB0059 Block -
FKP - Blok KW.05PB0108 - Blok KW.03PB0058
25,180 54,093
5,621 17,853
-
30,801 71,946
FKP KW.05PB0108 Block KW.03PB0058 Block -
GBP - Blok - I
13,190
-
-
13,190
GBP Block - I -
2,506
1,570
-
4,706
BT KW KTN 2004046 Block -
302,698
75,617
-
378,315
BT - Blok KW KTN 2004046
Area yang belum ditemukan sumber daya terukur dan terindikasi BAS
Areas which do not yet have measured and indicated resources 191
95
-
286
302,889
75,712
-
378,601
Akumulasi amortisasi
BAS
Accumulated amortisation
WBM - Blok Satui
(5,990)
(4,418)
-
(10,408)
WBM Satui Block -
PIK - Blok Sepaso
(8,082)
(1,905)
-
(9,987)
PIK Sepaso Block -
(11,977)
(6,237)
-
(18,214)
TSA KW.03PB0059 Block -
(2,866)
-
(2,866)
FKP KW.03PB0058 Block -
(740)
(277)
-
(1,017)
GBP Block - I -
(26,789)
(15,703)
-
(42,492)
TSA - Blok KW.03PB0059 FKP - Blok KW.03PB0058 GBP - Blok - I
-
276,100
336,109
Pemulihan biaya eksplorasi yang ditangguhkan bergantung pada keberhasilan pengembangan dan eksploitasi komersial atau penjualan area of interest tersebut.
Ultimate recoupment of exploration expenditure carried forward is dependent upon successful development and commercial exploitation, or alternatively, sale of the area of interest.
Beban amortisasi atas biaya eksplorasi dan pengembangan yang ditangguhkan selama periode yang berakhir 31 Maret 2010 sebesar Rp 7.938 (2009: Rp 15.703) (lihat Catatan 21).
Amortisation expense of deferred exploration and development expenditures for the period ended 31 March 2010 was Rp 7,938 (2009: Rp 15,703) (refer to Note 21).
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/42 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT) 31 MARET 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 31 MARCH 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
11. BIAYA EKSPLORASI DAN PENGEMBANGAN YANG DITANGGUHKAN (lanjutan)
11. DEFERRED EXPLORATION AND DEVELOPMENT EXPENDITURES (continued)
Manajemen Grup berkeyakinan bahwa tidak diperlukan penyisihan untuk penurunan nilai biaya eksplorasi dan pengembangan yang ditangguhkan pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009.
The Group’s management believes that no provision for impairment of deferred exploration and development expenditures is required as of 31 March 2010 and 2009.
12. BIAYA PENGUPASAN DITANGGUHKAN, BERSIH
TANAH
YANG
12. DEFERRED STRIPPING COSTS, NET
2010 WBM (Blok Satui) TSA (Blok Utama) PIK (Blok Sepaso) FKP GBP (Blok I - SP) FSP BT GBP (Blok - II)
2009
596,788 163,921 42,095 8,482 (32,020) (32,691) 1,189 (116,033)
382,667 71,101 70,680 88,856
631,731
613,034
WBM (Satui Block) TSA (Utama Block) PIK (Sepaso Block) FKP GBP (Block I - SP) FSP BT GBP (Block - II)
Pada tanggal 31 Maret 2010, biaya pengupasan tanah yang ditangguhkan untuk area WBM, TSA, PIK, FKP dan BT merupakan kelebihan biaya pengupasan tanah aktual atas rasio rata-rata pengupasan tanah selama umur tambang.
As of 31 March 2010, the deferred stripping costs for WBM, TSA, PIK, FKP and BT represent the excess of actual stripping costs over the average life of mine stripping ratio.
Pada tanggal 31 Maret 2010, biaya pengupasan tanah yang ditangguhkan untuk area GBP (Blok I – SP), GBP (Blok – II), dan FSP merupakan kelebihan biaya rata-rata pengupasan tanah selama umur tambang atas pengupasan tanah aktual.
As of 31 March 2010, the deferred stripping costs for GBP (Block I – SP), GBP (Block – II), and FSP represent the excess of average life of mine stripping ratio over the actual stripping costs.
Rasio pengupasan tanah rata-rata aktual untuk pit WBM untuk periode yang berakhir pada 31 Maret 2010 adalah 26.65:1 (2009: 18,67:1). Estimasi rasio pengupasan rata-rata umur tambang untuk pit WBM adalah 15,00:1 pada 31 Maret 2010 dan 2009 berdasarkan rencana pengelolaan tambang pada tahun yang bersangkutan.
The actual average stripping ratio for WBM’s pit in respect of the period ended 31 March 2010 was 26.65:1 (2009: 18.67:1). The estimated life of mine average stripping ratio for WBM’s pit was 15.00:1 as at 31 Maret 2010 and 2009, based on management’s mine plan for those years.
Rasio pengupasan tanah rata-rata aktual untuk pit TSA untuk periode yang berakhir pada 31 Maret 2010 adalah 15.54:1 (2009: 22,29:1). Estimasi rasio pengupasan rata-rata umur tambang untuk pit TSA adalah 13,00:1 pada 31 Maret 2010 dan 2009 berdasarkan rencana pengelolaan tambang pada tahun yang bersangkutan.
The actual average stripping ratio for TSA’s pit in respect of the period ended 31 March 2010 was 15.54:1 (2009: 22.29:1). The estimated life of mine average stripping ratio for TSA’s pit was 13.00:1 as at 31 March 2010 and 2009, based on management’s mine plan for those years.
Rasio pengupasan tanah rata-rata aktual untuk pit PIK untuk periode yang berakhir pada 31 Maret 2010 adalah 8.56:1 (2009: 7,5:1). Estimasi rasio pengupasan rata-rata umur tambang untuk pit PIK adalah 7,80:1 pada 31 Maret 2009 dan 2008 berdasarkan rencana pengelolaan tambang pada tahun yang bersangkutan.
The actual average stripping ratio for PIK’s pit in respect of the period ended 31 Maret 2009 was 8.56:1 (2009: 7.5:1). The estimated life of mine average stripping ratio for PIK’s pit was 7.80:1 as at 31 Maret 2010 and 2009, based on management’s mine plan for those years.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/43 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT) 31 MARET 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
12. BIAYA PENGUPASAN TANAH DITANGGUHKAN, BERSIH (lanjutan)
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 31 MARCH 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
12. DEFERRED STRIPPING COSTS, NET (continued)
Rasio pengupasan tanah rata-rata aktual untuk pit FKP untuk periode yang berakhir pada 31 Maret 2010 adalah 14,28:1 (2009:nihil). Estimasi rasio pengupasan rata-rata umur tambang untuk pit FKP adalah 13,00:1 pada 31 Maret 2010 dan 2009 berdasarkan rencana pengelolaan tambang.
The actual average stripping ratio for FKP’s pit in respect of the period ended 31 March 2009 was 14.28:1 (2009:nil). The estimated life of mine average stripping ratio for FKP’s pit was 13.00:1 as at 31 March 2010 and 2009 based on management’s mine plan for those years.
Rasio pengupasan tanah rata-rata aktual untuk GBP (Blok I - SP) untuk periode yang berakhir pada 31 Maret 2010 adalah 19,21:1 (2009: 5,5:1). Estimasi rasio pengupasan rata-rata umur tambang untuk GBP (Blok I - SP) adalah 11,50:1 pada 31 Maret 2010 (2009: 16,80:1) berdasarkan rencana pengelolaan tambang pada tahun yang bersangkutan.
The actual average stripping ratio for GBP (Block I SP) in respect of the period ended 31 March 2010 was 19.21:1 (2009: 5.5:1). The estimated life of mine average stripping ratio for GBP (Block I - SP) was 11.50:1 as at 31 March 2010 (2009: 16.80:1), based on management’s mine plan for those years.
Rasio pengupasan tanah rata-rata aktual untuk pit FSP untuk periode yang berakhir pada 31 Maret 2010 adalah 0,04:1 (2009: nihil). Estimasi rasio pengupasan rata-rata umur tambang untuk pit FSP adalah 3,20:1 pada 31 Maret 2010 dan 2009 berdasarkan rencana pengelolaan tambang.
The actual average stripping ratio for FSP’s pit in respect of the period ended 31 March 2010 was 0.04:1 (2009:nil). The estimated life of mine average stripping ratio for FSP’s pit was 3.20:1 as at 31 March 2010 and 2009 based on management’s mine plan.
Rasio pengupasan tanah rata-rata aktual untuk GBP (Blok - II) untuk periode yang berakhir pada 31 Maret 2009 adalah 16,31:1 (2009: 16,48:1). Estimasi rasio pengupasan rata-rata umur tambang untuk GBP (Blok - II) adalah 20,30:1 pada 31 Maret 2010 dan 2009 berdasarkan rencana pengelolaan tambang pada tahun yang bersangkutan.
The actual average stripping ratio for GBP (Block - II) in respect of the period ended 31 March 2010 was 16.31:1 (2009: 16.48:1). The estimated life of mine average stripping ratio for GBP (Block - II) was 20.30:1 as at 31 Maret 2010 and 2009, based on management’s mine plan for those years.
Rasio pengupasan tanah rata-rata aktual untuk pit BT untuk periode yang berakhir pada 31 Maret 2010 adalah 6,21:1 (2009: nihil). Estimasi rasio pengupasan rata-rata umur tambang untuk pit FSP adalah 3,20:1 pada 31 Maret 2010 dan 2009 berdasarkan rencana pengelolaan tambang.
The actual average stripping ratio for BT’s pit in respect of the period ended 31 March 2010 was 6.21:1 (2009:nil). The estimated life of mine average stripping ratio for FSP’s pit was 3.20:1 as at 31 March 2010 and 2009 based on management’s mine plans.
13. HUTANG USAHA
13. TRADE PAYABLES 2010
2009
Pihak ketiga: - PT Indika Inti Corpindo
268,323
113,611
- PT Leighton Contractors Indonesia (“LCI”)
253,223
188,810
- PT Pelayaran Segara Niaga Utama
152,009
165,148
- PT Bukit Makmur Mandiri Utama
98,959
128,356
- PT Thiess Contractors Indonesia - PT Petrosea Tbk - Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 50.000)
60,885 60,137
56,877
216,107 1,109,643
Third parties: PT Indika Inti Corpindo PT Leighton Contractors Indonesia (“LCI”) PT Pelayaran Segara Niaga Utama PT Bukit Makmur Mandiri Utama PT Thiess Contractors Indonesia PT Petrosea Tbk
-
253,171 Others (each below Rp 50,000) 905,973
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/44 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT) 31 MARET 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 31 MARCH 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
13. HUTANG USAHA (lanjutan)
13. TRADE PAYABLES (continued) 2010
Pihak yang memiliki hubungan istimewa: - PT Lian Beng Energy - Enel Trade S.p.A - PT Nirmala Matranusa - PT Aneka Samudera Lintas - PT Kalimantan Citra Bara (“KCB”) - PT Pan Assets Indonesia (“PAI”)
Komposisi hutang usaha berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut: - Dolar AS - Rupiah - Dolar Singapura - Pound Sterling Inggris - Yen Jepang - Dolar Australia - Ringgit Malaysia - Euro
2009
29,360 26,262 22,729 22,250 4,042 2,631
Related parties: 10,721 PT Lian Beng Energy Enel Trade S.p.A 29,625 PT Nirmala Matranusa PT Aneka Samudera Lintas 470PT Kalimantan Citra Bara (“KCB”) 4,268 PT Pan Assets Indonesia (“PAI”) -
107,274
45,084
1,216,917
951,057
1,039,909 175,205 1,154 423 148 55 23 -
Trade payables composition based on currency is as follows: 785,227 US Dollars 161,481 Rupiah 2,458 Singapore Dollars 48 Great Britain Pound Sterling 979 Japanese Yen 805 Australian Dollars 30 Malaysian Ringgit 29 Euro -
1,216,917
951,057
Jumlah hutang usaha kepada pihak yang memiliki hubungan istimewa adalah 2,61% dan 0,90% dari jumlah kewajiban masing-masing pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009.
Total trade payables to related parties represented 2.61% and 0.90% of total liabilities as of 31 March 2010 and 2009, respectively.
Hutang usaha berasal dari pembelian barang dan jasa.
The trade payables arose from purchase of goods and services.
2010 Rincian hutang usaha berdasarkan tanggal faktur adalah sebagai berikut: Lancar Lewat jatuh tempo: 30 - 90 hari > 90 hari
2009
290,356
728,966
482,308 444,253
117,922 104,169
1,216,917
951,057
Lihat Catatan 25 untuk rincian transaksi dengan pihak yang memiliki hubungan istimewa.
Details of trade payables from invoice date is as follows: Current Overdue: 30 - 90 days > 90 days
Refer to Note 25 for details of related party transactions.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/45 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT) 31 MARET 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 31 MARCH 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
14. BEBAN MASIH HARUS DIBAYAR
14. ACCRUED EXPENSES 2010
Pengupasan tanah Royalti Pembelian batubara Biaya pengangkutan Sewa peralatan Bunga Bahan bakar Jasa profesional Peledakan Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 5.000)
15. PINJAMAN JANGKA PANJANG
Pihak ketiga - Fasilitas Sindikasi - Vitol Asia Pte. Ltd. - Italmatic (Singapore) Pte. Ltd.
a.
357,477 64,643 60,713 32,935 30,254 18,025 13,803 3,826 -
260,262 118,522 184,575 43,952 3,338 16,043 9,747 3,619 13,580
Overburden removal Royalty Coal purchases Barging Equipment rental Interest Fuel Professional fees Explosives
16,231
4,222
Others (each below Rp 5,000)
597,907
657,860
15. LONG-TERM LOANS 2010
2009
2,105,565 317,582 1,349
2,176,100 540,295 1,713
2,424,496
2,718,108
410,175 46,980 607
2,176,100 540,295 257
457,762
2,716,652
1,966,734
1,456
Porsi jangka pendek - Fasilitas Sindikasi - Vitol Asia Pte. Ltd. - Italmatic (Singapore) Pte. Ltd.
Porsi jangka panjang
2009
Fasilitas Sindikasi
a.
Third parties Syndicated Facility Vitol Asia Pte. Ltd. Italmatic (Singapore) Pte. Ltd. -
Current portion Syndicated Facility Vitol Asia Pte. Ltd. Italmatic (Singapore) Pte. Ltd. -
Long-term portion
Syndicated Facility
Pada tanggal 10 April 2008, Perusahaan memperoleh Pinjaman dari Fasilitas Sindikasi sebesar AS$300 juta, yang terdiri atas Fasilitas Pinjaman Berjangka sebesar AS$150 juta, Fasilitas Pembelian Barang Modal sebesar AS$100 juta, dan Fasilitas Modal Kerja sebesar AS$50 juta, dengan tingkat suku bunga LIBOR ditambah marjin tertentu.
On 10 April 2008, the Company obtained a Syndicated Facility amounting to US$300 million, which consists of a Term Loan Facility amounting to US$150 million, a Revolving Capital Expenditure Facility amounting to US$100 million and a Revolving Working Capital Facility amounting to US$50 million, with an interest rate of LIBOR plus a certain margin.
Pembayaran Fasilitas Pinjaman Berjangka dilakukan setiap enam bulan yang berakhir pada tanggal 15 April 2013. Fasilitas Belanja Modal dan Fasilitas Modal Kerja akan jatuh tempo masingmasing pada tanggal 15 April 2011 dan 2013.
Repayment of the Term Loan Facility is on a semi-annual basis ending on 15 April 2013. The Revolving Capital Expenditure Facility and Revolving Working Capital Facility are due on 15 April 2011 and 2013, respectively.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/46 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT) 31 MARET 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
15. PINJAMAN JANGKA PANJANG (lanjutan) a.
Fasilitas Sindikasi (lanjutan)
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 31 MARCH 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
15. LONG-TERM LOANS (continued) a.
Syndicated Facility (continued)
Fasilitas Sindikasi ini dijamin dengan piutang atas perjanjian jual beli batubara tertentu, jaminan perusahaan dari anak perusahaan tertentu, saham Perusahaan di KSC dan aset tetap tertentu milik DPP dan ML.
The Syndicated Facility is secured by the receivables under certain coal sale and purchase agreements, corporate guarantees from certain subsidiaries, the Company’s shares in KSC and certain fixed assets of DPP and ML.
Fasilitas Sindikasi tersebut mensyaratkan Perusahaan untuk memenuhi rasio keuangan tertentu dan mematuhi pembatasan tertentu yang berkaitan dengan usaha Perusahaan, kegiatan korporasi perusahaan dan lainnya.
Under the Syndicated Facility, the Company is required to maintain certain financial ratios and to comply with certain restrictive covenants related to the Company’s nature of business, corporate actions and others.
Fasilitas Sindikasi terutama digunakan untuk pembelian barang modal dan modal kerja Grup.
The Syndicated Facility is mainly used by the Group for capital expenditures and working capital purposes.
Pada tanggal 14 Agustus 2009, Perusahaan telah menandatangani Perubahan dan Penyajian Kembali Fasilitas Pinjaman dengan kreditur Fasilitas Sindikasi. Perubahan tersebut mengatur antara lain peningkatan marjin atas suku bunga pinjaman, menyediakan tambahan jaminan, dan perubahan kondisi tertentu dalam perjanjian.
On 14 August 2009, the Company signed an Amended and Restated Facilities Agreement with the Syndicated Facility Lenders. The amendment covers among others the increase in the interest rate margin on the loan, provision of additional security and changes in certain terms of the agreement.
Lihat Catatan 31 untuk peristiwa setelah tanggal Neraca.
Refer to Note 31 for subsequent event.
b. Vitol Asia Pte. Ltd.
b.
Vitol Asia Pte. Ltd.
Pada tanggal 25 November 2007, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman dari Vitol Asia Pte. Ltd. sebesar AS$50 juta dengan tingkat suku bunga SIBOR ditambah marjin tertentu yang akan jatuh tempo pada tahun 2012. Perjanjian ini dijamin dengan 8% saham Perusahaan yang dimiliki oleh Low Tuck Kwong (lihat Catatan 17) dan 8% saham Perusahaan pada PIK, IP, TSA, FKP, dan WBM. Pembayaran pinjaman dilakukan berdasarkan nilai tetap per ton batubara yang dikirim ke Vitol Asia Pte. Ltd., atas perjanjian jual beli batubara dengan Perusahaan (lihat Catatan 26i). Perjanjian jual beli batubara tersebut berakhir pada tanggal 31 Desember 2014.
On 25 November 2007, the Company obtained a loan facility from Vitol Asia Pte. Ltd., amounting to US$50 million with an interest rate of SIBOR plus a certain margin expiring in 2012. This loan is secured by 8% of the Company’s shares owned by Low Tuck Kwong (refer to Note 17), and 8% of the Company’s shares in PIK, IP, TSA, FKP and WBM. Loan repayment is based on a fixed amount per tonne of coal delivered to Vitol Asia Pte. Ltd., under its coal sales agreement with the Company (refer to Note 26i). The coal sales agreement expires on 31 December 2014.
Perjanjian pinjaman tersebut mensyaratkan Perusahaan untuk memenuhi rasio keuangan tertentu dan mematuhi pembatasan tertentu yang berkaitan dengan usaha Perusahaan, kegiatan korporasi Perusahaan dan lainnya.
Under the loan agreement, the Company is required to maintain certain financial ratios and to comply with certain restrictive covenants related to the Company’s nature of business, corporate actions and others.
Pinjaman jangka panjang terutama digunakan untuk pembelian barang modal dan modal kerja Grup.
The long-term loans are mainly used by the Group for capital expenditures and working capital purposes.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/47 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT) 31 MARET 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 31 MARCH 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
15. PINJAMAN JANGKA PANJANG (lanjutan)
15. LONG-TERM LOANS (continued)
b. Vitol Asia Pte. Ltd. (lanjutan)
c.
b.
Vitol Asia Pte. Ltd. (continued)
Pada tanggal 25 Juni 2009, Perusahaan telah menandatangani perubahan perjanjian dengan Vitol Asia Pte. Ltd., mengenai perubahan marjin atas tingkat suku bunga pinjaman jangka panjang, yang berlaku efektif 1 Januari 2009, dan memajukan jatuh tempo satu tahun menjadi tahun 2011.
On 25 June 2009, the Company entered into an amendment agreement with Vitol Asia Pte. Ltd., to change the interest rate margin on the longterm loan, effective 1 January 2009, and to bring forward the loan maturity date by one year to 2011.
Pada tanggal 25 Februari 2010, Perusahaan telah menandatangani perubahan perjanjian fasilitas pinjaman dengan Vitol Asia Pte. Ltd., yang mengubah jadwal pembayaran, jadwal pengiriman dan menurunkan jumlah recovery amount yang berlaku efektif 1 Januari 2010.
On 25 February 2010, the Company entered into an amendment agreement with Vitol Asia Pte. Ltd., which amended the payment schedule of the long-term loan, delivery schedule and decreased the recovery amount with an effective date of 1 January 2010.
Italmatic (Singapore) Pte. Ltd.
c.
On 1 November 2007, KOTR obtained a loan facility from Italmatic (Singapore) Pte. Ltd., amounting to US$400 thousand with a certain interest rate, for capital expenditures. The loan is due in 2012.
Pada tanggal 1 November 2007, KOTR memperoleh fasilitas pinjaman dari Italmatic (Singapore) Pte. Ltd. sebesar AS$400 ribu, dengan tingkat suku bunga tertentu yang akan digunakan untuk pembelian barang modal. Perjanjian ini jatuh tempo pada tahun 2012. 16. INSTRUMEN DERIVATIF
16. DERIVATIVE INSTRUMENTS Details of derivative receivables as at 31 March 2010 and 2009 are as follows:
Rincian piutang derivatif pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut: 2010 - ANZ - SCB
2009
10,020 94,262
-
104,282
-
2010
Porsi jangka pendek - ANZ - Enel Trade S.p.A - Vitol S.A.
Porsi jangka panjang
ANZ SCB -
Details of derivative liabilities as at 31 March 2010 and 2009 are as follows:
Rincian kewajiban derivatif pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
- ANZ - Enel Trade S.p.A - Vitol S.A.
Italmatic (Singapore) Pte. Ltd.
2009
41,242 6,449 5,335
21,161 7,110
53,026
28,271
36,945 6,449 5,335
13,851 7,110
48,729
20,961
4,297
7,310
ANZ Enel Trade S.p.A Vitol S.A. -
Current portion ANZ Enel Trade S.p.A Vitol S.A. -
Long-term portion
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/48 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT) 31 MARET 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 31 MARCH 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
16. INSTRUMEN DERIVATIF (lanjutan)
16. DERIVATIVE INSTRUMENTS (continued) Movements in the fair value hedging reserve are as follows:
Mutasi cadangan nilai wajar lindung nilai adalah sebagai berikut: 2010 Saldo awal Nilai wajar Realisasi kerugian lindung nilai Cadangan nilai wajar lindung nilai a.
Transaksi lindung nilai batubara
2009
(27,895) 93,646 (9,341)
(93,210) 73,120 (7,805)
Beginning balance Fair value Realisation of hedging losses
56,410
(27,895)
Fair value hedging reserve
a.
Coal swap transactions
Pada tahun 2007, Perusahaan melakukan ikatan kontrak harga swap batubara dengan Vitol S.A. untuk melakukan lindung nilai atas harga jual batubara di masa mendatang. Transaksi tersebut merupakan transaksi lindung nilai arus kas efektif menurut standar akuntansi yang berlaku. Kontrak tersebut jatuh tempo pada tahun 2009. Variabel pokok yang mendasari harga batubara transaksi tersebut adalah indeks batubara API 4.
In 2007, the Company entered into coal price swap contracts with Vitol S.A. to hedge future coal sales prices. These transactions are effective cash flow hedges for the purposes of the accounting standard. Such contracts were due in 2009. The underlying pricing is the market price specified by the API 4 coal index.
Pada tahun 2009, Perusahaan melakukan ikatan kontrak harga swap batubara dengan Enel Trade S.p.A, ANZ dan SCB untuk melakukan lindung nilai atas harga jual batubara di masa mendatang. Transaksi tersebut merupakan transaksi lindung nilai arus kas efektif menurut standar akuntansi yang berlaku. Kontrak tersebut akan jatuh tempo pada tahun 2010, 2011 dan 2012. Variabel pokok yang mendasari harga batubara transaksi tersebut adalah indeks batubara Newcastle dan API 4.
In 2009, the Company entered into coal price swap contracts with Enel Trade S.p.A, ANZ and SCB to hedge future coal sales prices. These transactions are effective cash flow hedges for the purposes of the accounting standard. Such contracts are due in 2010, 2011 and 2012. The underlying pricing is the market price specified by the Newcastle and API 4 coal indices.
Pada tahun 2010, Perusahaan melakukan ikatan kontrak API 4 Coal-linked Capped Loss Swap dengan SCB untuk melakukan lindung nilai atas harga jual batubara di masa mendatang. Kontrak tersebut akan jatuh tempo pada bulan April 2010 sampai Januari 2013.
In 2010, the Company entered into API 4 Coallinked Capped Loss Swap contract with SCB to hedge future coal sales prices. The contracts are due from April 2010 to January 2013.
Pada tahun 2010, Perusahaan melakukan ikatan kontrak Commodity Producer Colar with entendable Swap dengan SCB untuk pebelian batu bara pada harga dasar dan opsi menjual pada harga tetap pada tahun 2011 sampai dengan 2012.
In 2010, the Company entered into Commodity Producer Colar with entendable Swap contract with SCB to purchase a floor for 2010 and sell option for fixed price coal swaps in 2011 and 2012.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/49 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT) 31 MARET 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 31 MARCH 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
16. INSTRUMEN DERIVATIF (lanjutan) a.
16. DERIVATIVE INSTRUMENTS (continued)
Transaksi lindung nilai batubara (lanjutan) Kontrak yang masih berlaku pada 31 Maret 2010 adalah sebagai berikut: Mitra transaksi/ Counter parties
1,065,000
SCB
660,000
Vitol
180,000
Kontrak-kontrak ini wajar negatif sebesar AS$3.604.819).
Tanggal jatuh tempo/ Maturity date
225,000
ANZ
memiliki AS$6.731.888
April sampai 2010 April sampai 2011 April sampai 2012 April sampai 2010
31 Desember/ April to December 31 Desember/ April to December 31 Desember/ April to December 31 Desember/ April to December
These contracts had a negative fair value of US$6,731,888 (2009: US$3,604,819).
nilai (2009:
Transaksi swap tingkat suku bunga
Coal swap transactions(continued) The following coal swap transactions were outstanding as at 31 March 2010:
tanggal
Jumlah nosional (MT)/ Total notional amounts (MT)
Enel Trade S.p.A
b.
a.
b.
Interest rate swap transaction
Pada tanggal 6 November 2008, Perusahaan menandatangani perjanjian swap tingkat suku bunga dengan ANZ untuk melakukan lindung nilai atas tingkat suku bunga atas proporsi Fasilitas Sindikasi sesuai dengan persyaratan covenant dalam perjanjian tersebut dengan nilai nosional pada tanggal neraca sebesar AS$111.000.000 (lihat Catatan 15a).
On 6 November 2008, the Company entered into an interest rate swap agreement with ANZ to hedge the interest rate of a portion of the Syndicated Facility as required by the covenants in the agreement with a notional amount as at the balance sheets date of US$111,000,000 (refer to Note 15a).
Transaksi tersebut merupakan transaksi lindung nilai arus kas efektif menurut standar akuntansi yang berlaku.
This transaction is an effective cash flow hedge for the purposes of the accounting standard.
Berdasarkan perjanjian, Perusahaan akan membayar secara kuartalan dengan tingkat bunga tahunan tetap sebesar 2,47% pada setiap pertengahan Januari, April, Juli, dan Oktober dimulai pada 31 Januari 2009 sampai 15 Oktober 2010.
Based on the agreement, the Company will pay quarterly interest at the fixed annual rate of 2.47% in mid January, April, July and October starting 31 January 2009 until 15 October 2010.
Kontrak ini memiliki nilai wajar negatif sebesar AS$1.638.449 pada tanggal 31 Maret 2010.
This contract had a negative fair value of US$1,638,449 as at 31 Maret 2010.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/50 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT) 31 MARET 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 31 MARCH 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
16. INSTRUMEN DERIVATIF (lanjutan) c.
16. DERIVATIVE INSTRUMENTS (continued)
Transaksi lindung nilai bahan bakar minyak
c.
Pada tanggal 21 Mei 2009, Perusahaan menandatangani perjanjian lindung nilai bahan bakar minyak dengan SCB untuk melakukan lindung nilai atas harga beli bahan bakar minyak di masa mendatang. Pada tanggal 30 Oktober 2009, perjanjian tersebut dialihkan kepada GBP. Perjanjian tersebut jatuh tempo pada tahun 2009.
On 21 May 2009, the Company entered into a gas oil hedging agreement with SCB to hedge future fuel purchases. On 30 October 2009, the related agreement was novated to GBP. Such agreement was due in 2009.
Pada tanggal 31 Agustus 2009, GBP dan DPP menandatangani perjanjian lindung nilai bahan bakar minyak dengan ANZ untuk melakukan lindung nilai atas harga beli bahan bakar minyak di masa mendatang. Pada tanggal 31 Maret 2010, DPP belum melakukan transaksi lindung nilai.
On 31 August 2009, GBP and DPP entered into a gas oil hedging agreement with ANZ to hedge future fuel purchases. As at 31 March 2010 DPP has not yet entered into the hedge transactions.
Transaksi tersebut merupakan transaksi lindung nilai arus kas efektif menurut standar akuntansi yang berlaku.
These transactions are effective cash flow hedges for the purposes of the accounting standard.
Kontrak yang masih berlaku pada 31 Maret 2010 adalah sebagai berikut:
The following gas oil hedging transactions were outstanding as at 31 March 2010:
Entitas/ Entity
Mitra transaksi/ Counter parties
tanggal
Jumlah nosional (barel)/ Total notional amounts (barrel)
Harga yang disepakati/ Deal price
GBP
ANZ
202,500
Gas Oil – 0.5 Singapore - platts Asia Pacific
BR
ANZ
234,000
Gas Oil -0.5 Singapore - platts Asia Pacific
BR
SCB
90,000
Gas Oil -0.5 Singapore - platts Asia Pacific
17. MODAL SAHAM Modal saham Pemegang saham Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
Tanggal jatuh tempo/ Maturity date April sampai Desember/ April toDecember 2010 April sampai Desember/ April toDecember 2010 April sampai Desember/ April toDecember 2010
These contracts had a positive fair value of US$5,390,948 as at 31 March 2010.
Kontrak-kontrak ini memiliki nilai wajar positif sebesar AS$5.390.948 pada tanggal 31 Maret 2010.
a.
Gas oil hedging transactions
17. SHARE CAPITAL a.
Share capital The Company’s shareholders as 31 March 2010 and 2009 are as follows:
at
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/51 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT) 31 MARET 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus) 17. MODAL SAHAM (lanjutan)
Pemegang Saham/Shareholders Low Tuck Kwong Jenny Quantero Engki Wibowo Enel Investment Holding BV. Empire Management Corporation Dynamic Resources Corporation Low Yi Ngo Chin Wai Fong Lim Chai Hock Russell John Neil Alastair McLeod Michael Sumarijanto Masyarakat/Public
Pemegang Saham/Shareholders Low Tuck Kwong Jenny Quantero Engki Wibowo Enel Investment Holding BV. Empire Management Corporation Dynamic Resources Corporation Chin Wai Fong Lim Chai Hock Russell John Neil Alastair McLeod Low Yi Ngo Michael Sumarijanto R. Soedjoko Tirtosoekotjo Masyarakat/Public
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 31 MARCH 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
17. SHARE CAPITAL (continued) 31 Maret/March 2010 Saham ditempatkan dan disetor penuh/ Issued and fully paid capital Jumlah Saham/ Number of Shares Nilai/Value
%
1,972,180,500 131,497,500 262,695,000 333,333,500 53,127,000 88,568,000 3,655,500 300,000 300,000 300,000 300,000 300,000 486,776,500
197,218 13,150 26,269 33,333 5,313 8,857 366 30 30 30 30 30 48,677
59.17% 3.94% 7.88% 10.00% 1.59% 2.66% 0.11% 0.01% 0.01% 0.01% 0.01% 0.01% 14.60%
3,333,333,500
333,333
100.00%
31 Maret/March 2009 Saham ditempatkan dan disetor penuh/ Issued and fully paid capital Jumlah Saham/ Number of Shares Nilai/Value
%
1,968,262,500 131,497,500 262,695,000 333,333,500 50,877,000 88,568,000 300,000 300,000 300,000 300,000 300,000 300,000 150,000 496,150,000
196,826 13,150 26,269 33,333 5,088 8,857 30 30 30 30 30 30 15 49,615
59.05% 3.95% 7.88% 10.00% 1.53% 2.66% 0.01% 0.01% 0.01% 0.01% 0.01% 0.01% 0.00% 14.87%
3,333,333,500
333,333
100.00%
Modal dasar Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009 sebanyak 12.000.000.000 lembar saham.
As at 31 March 2010 and 2009, the Company’s authorised capital is 12,000,000,000 shares.
Pada tanggal 31 Maret 2010 and 2009, 8% saham Perusahaan yang dimiliki Low Tuck Kwong digunakan sebagai jaminan atas pinjaman dari Vitol Asia Pte. Ltd. (lihat Catatan 15b).
As at 31 March 2010 and 2009, 8% of the Company’s share capital owned by Low Tuck Kwong was pledged as collateral for the loan due to Vitol Asia Pte. Ltd. (refer to Note 15b).
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/52 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT) 31 MARET 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 31 MARCH 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
17. MODAL SAHAM (lanjutan) a.
b.
17. SHARE CAPITAL (continued)
Modal saham (lanjutan)
a.
Share capital (continued)
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang diadakan pada tanggal 18 Maret 2008, yang berita acaranya telah dituangkan dalam Akta Notaris No. 87 tanggal 18 Maret 2008 dibuat oleh Sutjipto, S.H., notaris di Jakarta, pemegang saham memutuskan untuk meningkatkan modal dasar Perusahaan dari Rp 500.000 menjadi Rp 1.200.000 dan jumlah saham dari 500.000 lembar menjadi 12.000.000.000 lembar. Nilai nominal saham berubah dari Rp 1.000.000 (nilai penuh) menjadi Rp 100 (nilai penuh) per lembar saham, sehingga jumlah saham beredar meningkat dari 300.000 lembar menjadi 3.000.000.000 lembar saham.
Based on an Extraordinary General Meeting of Shareholders on 18 March 2008, which was documented by Notarial Deed No. 87 dated 18 March 2008 of Sutjipto, S.H., notary in Jakarta, the shareholders decided to increase the Company’s authorised capital from Rp 500,000 to Rp 1,200,000 and the number of authorised shares from 500,000 to 12,000,000,000 shares. The par value of the shares was changed from Rp 1,000,000 (full amount) to Rp 100 (full amount) per share, resulting in the number of issued shares increasing from 300,000 shares to 3,000,000,000 shares.
Berdasarkan Akta Notaris No. 88 tanggal 18 Maret 2008 yang dibuat di hadapan Sutjipto, S.H., notaris di Jakarta, Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang diadakan pada tanggal 18 Maret 2008 telah menyetujui perubahan status Perusahaan dari perusahaan tertutup menjadi perusahaan terbuka dan menawarkan kepada masyarakat melalui Penawaran Umum Perdana sebesar 300 juta lembar saham baru dan sebanyak-banyaknya 900 juta lembar saham ditempatkan dan disetor penuh. Seperti yang diungkapkan di Catatan 1, pada bulan Agustus 2008 Perusahaan telah melakukan Penawaran Umum Perdana sebanyak 833.333.500 saham. Dari jumlah tersebut sebanyak 333.333.500 lembar adalah saham baru.
Based on Notarial Deed No. 88 dated 18 March 2008 of Sutjipto, S.H., notary in Jakarta, an Extraordinary General Meeting of Shareholders on 18 March 2008 approved the change in the Company’s status from a private to a public company and the offering to the public through an Initial Public Offering of 300 million new shares and a maximum of 900 million issued and fully paid shares in total. As disclosed in Note 1, in August 2008 the Company conducted an Initial Public Offering of 833,333,500 shares. From this amount, 333,333,500 shares were new shares.
Pada tanggal 17 September 2008, pemegang saham Perusahaan telah menjaminkan 1.250.000.000 lembar saham kepada bank.
On 17 September 2008, a shareholder of the Company has pledged 1,250,000,000 shares to a bank.
Pada tanggal 22 Juni 2009, pemegang saham Perusahaan telah menjaminkan tambahan 250.000 lembar saham pada bank.
On 22 June 2009, a shareholder of the Company has pledged an additional 250,000 shares to a bank.
Pada tanggal 11 Januari 2010, saham yang dijaminkan pemegang saham Perusahaan kepada bank turun menjadi 500.000.000 lembar saham.
On 11 January 2010, the amount of pledged shares of a shareholder of the Company decreased to 500,000,000 shares.
Agio saham
b.
Details of additional paid in capital are as follows:
Rincian perhitungan agio saham:
Jumlah agio saham Biaya penerbitan saham
Additional paid in capital
2010
2009
1,900,001 (136,864)
1,900,001 (136,864)
1,763,137
1,763,137
Excess of proceeds over par value Share issuance costs
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/53 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT) 31 MARET 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 31 MARCH 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
17. MODAL SAHAM (lanjutan) b.
17. SHARE CAPITAL (continued)
Agio saham (lanjutan)
b.
Share issuance costs represent costs directly attributable to the issuance of new shares of the Company during the initial public offering of the Company’s shares in August 2008. Based on the correspondence between the Company and BAPEPAM & LK regarding changes in utilisation of proceeds from the initial public offering, the Company reported changes in the amount of the share issuance costs. BAPEPAM & LK noted in its response that change in utilisation of the proceeds must be approved by a General Meeting of Shareholders (“GMS”). The change in utilisation of the proceeds has been approved by the Extraordinary GMS on 25 June 2009 (refer to Note 1).
Biaya emisi saham merupakan biaya-biaya yang berkaitan langsung dengan penerbitan saham baru Perusahaan yang dilakukan saat penawaran umum perdana saham Perusahaan pada bulan Agustus 2008. Berdasarkan korespondensi Perusahaan dengan BAPEPAM & LK sehubungan dengan rencana perubahan penggunaan dana penawaran umum perdana Perusahaan, Perusahaan melaporkan adanya perubahan jumlah biaya emisi. BAPEPAM & LK menyatakan dalam responnya apabila terjadi perubahan penggunaan dana harus disetujui Rapat Umum Pemegang Saham (“RUPS”). Perubahan penggunaan dana tersebut telah disetujui dalam RUPS Luar Biasa tanggal 25 Juni 2009 (lihat Catatan 1).
18. CADANGAN UMUM DAN PEMBAGIAN DIVIDEN
Additional paid in capital (continued)
18. GENERAL RESERVE DECLARATION
AND
DIVIDEND
Undang-Undang Perseroan Terbatas Republik Indonesia No. 40/2007 yang diterbitkan pada bulan Agustus 2007 mengharuskan setiap perusahaan untuk membentuk cadangan umum dari laba bersih sampai cadangan mencapai paling sedikit 20% dari modal yang telah ditempatkan dan disetor penuh. Tidak ada batasan waktu untuk membentuk akumulasi cadangan tersebut.
The Limited Liability Company Law of the Republic of Indonesia No. 40/2007 passed in August 2007, requires the establishment of a general reserve from net profits amounting to at least 20% of a company’s issued and paid up capital. There is no set period of time over which this amount should be accumulated.
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang diadakan pada tanggal 22 April 2008, pemegang saham memutuskan antara lain sebagai berikut:
Based on the Annual General Meeting of Shareholders held on 22 April 2008, the shareholders decided the following:
Pembentukan cadangan umum dari laba ditahan
sebesar Rp 60.000. Pembagian dividen 120.000.
tahun
2007
sebesar
Rp
Establishment of a general reserve from retained earnings amounting to Rp 60,000. Declaration of the dividend for 2007 amounting to Rp 120,000.
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang diadakan pada tanggal 25 Juni 2009, pemegang saham memutuskan untuk tidak membagi dividen tahun 2008.
Based on the Annual General Meeting of Shareholders held on 25 June 2009, the shareholders decided not to declare a dividend for 2008.
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang diadakan pada tanggal 18 Maret 2010, pemegang saham Perusahaan telah menyetujui rencana untuk menempatkan lebih dari 50% aset Group sebagai jaminan atas ketersediaan pinjaman dari bank.
Based on the Extraordinary General Meeting of Shareholders on 18 March 2010, the shareholders of the Company approved the plan to place more than 50% of the assets of the Group as collateral for a standby loan from a bank.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/54 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT) 31 MARET 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 31 MARCH 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
19. RESTRUKTURISASI GRUP a.
19. GROUP RESTRUCTURING
Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali
a.
2010 Akuisisi MP Akuisisi FSP Akuisisi BE Akuisisi BAS Akuisisi BT Akuisisi WBM Akuisisi FKP Akuisisi PIK Akuisisi IP Akuisisi TSA Akuisisi ML Akuisisi DPP
2009
5,809 1,828 413 (38) (61) (1,953) (4,904) (8,658) (9,265) (12,119) (4,570) (48,742)
5,809 1,828 413 (38) (61) (1,953) (4,904) (8,658) (9,265) (12,119) (4,570) (48,742)
(82,260)
(82,260)
Selisih nilai transaksi atas penambahan modal anak perusahaan
b.
20. REVENUE 2010
Batubara - Pihak ketiga - Pihak yang memiliki hubungan istimewa Non-Batubara - Pihak ketiga - Pihak yang memiliki hubungan istimewa
Difference in value from transactions for subscription of additional shares in subsidiary Difference in value from transactions for subscription of additional shares in subsidiary represents difference between value of additional capital injected for shares in DPP and net book value of assets.
Selisih nilai transaksi atas penambahan modal anak perusahaan merupakan selisih antara nilai tambahan penanaman modal pada saham DPP dan nilai buku aset bersih.
20. PENDAPATAN
Acquisition of MP Acquisition of FSP Acquisition of BE Acquisition of BAS Acquisition of BT Acquisition of WBM Acquisition of FKP Acquisition of PIK Acquisition of IP Acquisition of TSA Acquisition of ML Acquisition of DPP
Difference in value from restructuring transactions of entities under common control represents differences between purchase consideration and net book value of net assets acquired from transactions of entities under common control as if the acquisition occurred in the earliest comparative period.
Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali merupakan selisih antara harga perolehan dengan nilai buku aset bersih yang diperoleh dari transaksi antar entitas-entitas sepengendali seolah-olah akuisisi terjadi pada awal periode perbandingan.
b.
Difference in value from restructuring transactions of entities under common control
2009
1,486,979 356,817
1,356,630 356,483
1,843,796
1,713,113
40,187 209
34,654 971
40,396
35,625
1,884,192
1,748,738
Coal Third parties Related parties Non-Coal Third parties Related parties -
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/55 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT) 31 MARET 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 31 MARCH 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
20. PENDAPATAN (lanjutan)
20. REVENUE (continued) 2010
2009
Rincian pelanggan yang mempunyai transaksi lebih besar dari 10% nilai pendapatan bersih:
Details of customers having transactions more than 10% of net revenue:
Batubara Ekspor - pihak ketiga - J. Aron & Co dan Constellation Energy Commodities Group, Inc. - Vitol Asia Pte. Ltd. - TNB - Coal and Oil Company LLC - Adhani - Mitsui & Co., Ltd. - Lain-lain (masing-masing dibawah 10% dari jumlah pendapatan bersih)
406,252 342,242 138,857 112,708 29,050 19,306 438,564
Coal Export - third parties J. Aron & Co Constellation Energy 225,208 Commodities Group, Inc. 320,591 Vitol Asia Pte. Ltd. 48,673 TNB 64,308 Coal and Oil Company LLC 331,766 Adhani 140,067 Mitsui & Co., Ltd. Others (each below 10% of 226,017 net revenue)
1,486,979
1,356,630
354,777
356,483
354,777
356,483
2,040
-
2,040
-
Ekspor - pihak yang memiliki hubungan istimewa - Enel Trade S.p.A.
Domestik - pihak yang memiliki hubungan istimewa - KSC
Non-Batubara (masing-masing dibawah 10 % dari jumlah pendapatan bersih) - Pihak ketiga - Pihak yang memiliki hubungan istimewa
40,187 209
34,654 971
40,396
35,625
1,884,192
1,748,738
Lihat Catatan 25 untuk rincian transaksi dengan pihak yang memiliki hubungan istimewa.
Export - related parties Enel Trade S.p.A. -
Domestic - related parties KSC -
Non-Coal (each below 10% of net revenue) Third parties Related parties -
Refer to Note 25 for details of related party transactions.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/56 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT) 31 MARET 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 31 MARCH 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
21. BIAYA SEHUBUNGAN DENGAN PENDAPATAN
21. COST OF REVENUE 2010
Biaya produksi: Pengupasan tanah Bahan bakar Pertambangan dan pengangkutan batubara Penyusutan Sewa dan mobilisasi Gaji, upah, dan tunjangan Material dan suku cadang Jasa profesional Biaya ganti rugi atas tanah Pengeboran Perbaikan dan pemeliharaan Amortisasi biaya eksplorasi dan pengembangan yang ditangguhkan Bahan makanan Biaya kantor Pengangkutan dan perjalanan Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 5.000)
749,449 156,889 75,041 70,715 56,570 49,364 48,577 13,209 9,770 9,103 8,561 7,938 7,564 6,798 2,932 13,826
Production cost: Overburden removal Fuel Coal mining and hauling Depreciation Rental and mobilisation Salaries, wages and allowances Materials and spare parts Professional fees Land compensation Drilling Repairs and maintenance Amortisation of deferred exploration 10,068 and development expenditures 6,634 Food supplies 4,772 Office expenses 3,034 Transportation and travelling 23,710 Others (each below Rp 5,000)
712,441 130,121 69,936 73,757 11,480 48,699 28,310 9,520 13,670 2,617 8,335
1,286,306
1,157,104
183,144 1,141
63,658 1,412
Royalti (lihat Catatan 2v) Iuran eksploitasi (lihat Catatan 26r) Persediaan barang setengah jadi - Awal periode - Akhir periode Persediaan barang jadi - Awal periode - Pembelian batubara - bersih - Akhir periode Biaya sehubungan dengan pendapatan
2009
244,663 (232,587) 403,615 40,459 (400,458) 1,526,283
2010
Cost of revenue
2009
172,839 169,085 95,127
195,473 PT Petrosea Tbk. 193,731 PT Leighton Contractors Indonesia 180,295 PT Bukit Makmur Mandiri Utama
437,051
569,499
Refer to Note 25 for details of related party transactions.
Lihat Catatan 25 untuk rincian transaksi dengan pihak yang memiliki hubungan istimewa. 22. BEBAN PENJUALAN
1,430,875
Details of suppliers/contractors with transactions representing more than 10% of total cost of revenue:
Rincian pemasok/kontraktor dengan transaksi melebihi 10% dari jumlah biaya sehubungan dengan pendapatan:
PT Petrosea Tbk. PT Leighton Contractors Indonesia PT Bukit Makmur Mandiri Utama
Royalty (refer to Note 2v) Exploitation fee (refer to Note 26r) Work-in-process inventory 101,785 At the beginning of period (76,686) At the end of period Finished goods inventory 421,192 At the beginning of period 247,216 Coal purchases - net (600,102) At the end of period -
22. SELLING EXPENSES 2010
Biaya pengangkutan Komisi keagenan
Lihat Catatan 25 untuk rincian transaksi dengan pihak yang memiliki hubungan istimewa.
2009
83,640 694
140,548 3,600
84,334
144,147
Barging Agency fees
Refer to Note 25 for details of related party transactions.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/57 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT) 31 MARET 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 31 MARCH 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
23. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI
23. GENERAL AND ADMINISTRATION EXPENSES 2010
Gaji, upah, dan tunjangan Biaya kantor Jasa profesional Penyusutan Biaya perjalanan Telepon dan komunikasi Sewa kantor Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 1.000)
24. LABA BERSIH PER SAHAM DASAR
2009
21,853 5,333 4,469 2,303 1,336 1,179 1,047 1,746
33,308 3,754 5,238 1,317 1,429 788 1,106 9,922
39,266
56,862
24. BASIC EARNINGS PER SHARE Basic earnings per share is calculated by dividing net income attributable to shareholders by the weightedaverage number of ordinary shares outstanding during the respective periods.
Laba bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih untuk para pemegang saham dengan rata-rata tertimbang jumlah saham biasa yang beredar pada periode bersangkutan. 2010
2009 113,222
Net income attributable to shareholders
3,333,333
3,333,333
Weighted average number of ordinary shares outstanding (in thousand shares)
43
34
Basic earnings per share (full amount)
Laba bersih untuk pemegang saham Rata-rata tertimbang jumlah saham biasa yang beredar (dalam ribuan lembar)
143,530
Laba bersih per saham dasar (nilai penuh)
The Group does not have any dilutive ordinary shares as at 31 March 2010 and 2009.
Grup tidak memiliki efek yang bersifat dilutif pada 31 Maret 2010 dan 2009. 25. TRANSAKSI DENGAN PIHAK YANG MEMILIKI HUBUNGAN ISTIMEWA
25. RELATED PARTY TRANSACTIONS Related party transactions are as follows:
Transaksi dengan pihak yang memiliki hubungan istimewa adalah sebagai berikut: 2010 Penjualan batubara: - Enel Trade S.p.A. - KSC Pendapatan sewa: - KSC
Salaries, wages and allowances Office expenses Professional fees Depreciation Travelling expenses Telephone and communications Office rental Others (each below Rp 1,000)
2009
354,777 2,040
356,483 -
Coal sales: Enel Trade S.p.A. KSC -
209
971
Rental revenue: KSC -
357,026
357,454
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/58 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT) 31 MARET 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 31 MARCH 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
25. TRANSAKSI DENGAN PIHAK YANG MEMILIKI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan)
25. RELATED PARTY TRANSACTIONS (continued)
2010 Persentase dari jumlah pendapatan Beban pengangkutan batubara: - PT Lian Beng Energy
Persentase dari jumlah beban pertambangan dan pengangkutan batubara Beban sewa dan mobilisasi: - PT Aneka Samudera Lintas - PT Nirmala Matranusa - PT Lian Beng Energy
2009
18.95%
20.4%
As a percentage of total revenue
-
12,959
Coal hauling expense: PT Lian Beng Energy -
-
12,959
-
As a percentage of total 18.53% coal mining and hauling expense
39,983 1,815 -
Rental and mobilisation expense: PT Aneka Samudera Lintas 1,396 PT Nirmala Matranusa 279 PT Lian Beng Energy -
41,798
1,675
Persentase dari jumlah beban sewa dan mobilisasi
73,89%
14.59%
As a percentage of total rental and mobilisation expense
Pendapatan bunga dari pinjaman: - KSC
6,647
8,113
Interest income from loan: KSC -
6,647
8,113
Persentase dari pendapatan bunga dari pinjaman
100%
100%
As a percentage of total interest income from loan
Aset dalam penyelesaian: - PT Nirmala Matranusa
3,461
2,709
Construction in progress: PT Nirmala Matranusa -
3,461
2,709
0.88%
0.66%
As a percentage of total construction in progress
-
6,324
Advances and prepayments: PT Nirmala Matranusa -
-
6,324
-
4.06%
Persentase dari total aset dalam penyelesaian Uang muka dan pembayaran dimuka: - PT Nirmala Matranusa
Persentase dari jumlah uang muka dan pembayaran dimuka
As a percentage of total advances and prepayments
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/59 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT) 31 MARET 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 31 MARCH 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
25. TRANSAKSI DENGAN PIHAK YANG MEMILIKI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan)
25. RELATED PARTY TRANSACTIONS (continued)
2010 Pinjaman pada pihak yang memiliki hubungan istimewa: - KSC
Persentase dari jumlah aset Piutang usaha: - Enel Trade S.p.A. - KSC - PT Dinamika Energi Nusantara
Persentase dari jumlah piutang usaha Piutang lain-lain: - KSC - PT Lian Beng Energy - Pemegang saham Perusahaan dan anak Perusahaan - Karyawan - PT Bunga Permata Sari
Persentase dari jumlah piutang lain-lain Hutang usaha: - PT Lian Beng Energy - Enel Trade S.p.A. - PT Nirmala Matranusa - PT Aneka Samudera Lintas - KCB - PAI
Persentase dari jumlah hutang usaha
2009 Loan to related party:
360,960
374,915
360,960
374,915
100%
100%
94,090 17,787 1,389
KSC -
As a percentage of total assets
Trade receivables: 55,180 Enel Trade S.p.A. KSC 1,748 PT Dinamika Energi Nusantara -
113,266
56,928
22,46%
15.78%
27,489 1,861
24,210 -
1,760 380 119
1,440 1,222 119
31,609
26,991
47.02%
20.92%
As a percentage of total other receivables
29,360 26,262 22,729 22,250 4,042 2,631
10,721 29,625 470 4,268
Trade payables: PT Lian Beng Energy Enel Trade S.p.A . PT Nirmala Matranusa PT Aneka Samudera Lintas KCB PAI -
107,274
45,084
8.82%
4.74%
As a percentage of total trade receivables Other receivables: KSC PT Lian Beng Energy Shareholders of the Company and subsidiaries Employees PT Bunga Permata Sari -
As a percentage of total trade payables
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/60 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT) 31 MARET 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 31 MARCH 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
25. TRANSAKSI DENGAN PIHAK YANG MEMILIKI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan)
25. RELATED PARTY TRANSACTIONS (continued)
2010 Kewajiban lain-lain: - Direktur Perusahaan
Persentase dari jumlah kewajiban lain-lain
2009 169
169
169
169
0.57%
0.16%
Other payables: The Company’s directors -
As a percentage of total other payables
Penjualan batubara ke pihak yang memiliki hubungan istimewa ditetapkan berdasarkan kontrak-kontrak penjualan, yang disesuaikan dengan spesifikasi dari batubara dan lokasi pengiriman.
Sales of coal to related parties are set based on sales contracts, which are adjusted for coal specifications and location of deliveries.
Sifat dari hubungan dengan pihak-pihak yang memiliki hubungan istimewa adalah sebagai berikut:
The nature of relationships with the related parties is as follows:
Entitas/Parties
Hubungan/Relationships
Transaksi/Transactions
- PT Nirmala Matranusa
Entitas sepengendali dengan Perusahaan/Under common control with the Company
Pendapatan sewa, beban sewa dan mobilisasi, pembangunan aset tetap, dan uang muka dan pembayaran dimuka/ Rental income, rental and mobilisation expense, construction of fixed assets and advances and prepayments
- KSC
Perusahaan asosiasi/ Associate company
Penjualan batubara, pendapatan sewa, pendapatan bunga dari pinjaman, pinjaman dan piutang lain-lain/Coal sales, rental revenue, interest income on loan, loans and other receivables
- PT Dinamika Energi Nusantara
Entitas sepengendali dengan Perusahaan/Under common control with the Company
Pendapatan sewa/ Rental revenue
- PT Lian Beng Energy
Entitas sepengendali dengan Perusahaan/Under common control with the Company
Jasa pengangkutan batubara dan jasa sewa dan mobilisasi/ Coal hauling services and rental and mobilisation service
- PT Bunga Permata Sari
Entitas sepengendali dengan Perusahaan/Under common control with the Company
Piutang dari pemegang konsesi/ Receivable from concession holder
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/61 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT) 31 MARET 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 31 MARCH 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
25. TRANSAKSI DENGAN PIHAK YANG MEMILIKI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan) Entitas/Parties
25. RELATED PARTY TRANSACTIONS (continued)
Hubungan/Relationships
Transaksi/Transactions
- Enel Trade S.p.A.
Pihak yang memiliki hubungan istimewa dengan pemegang saham minoritas Perusahaan/Related party of a minority shareholder of the Company
Penjualan batubara/Coal sales
- KCB
Entitas sepengendali dengan Perusahaan/Under common control with the Company
Biaya pengangkutan batubara/ Coal hauling expense
- Pemegang saham dan direktur/ Shareholders and directors
Pemegang saham dan direktur Perusahaan/Shareholders and directors of the Company
Piutang lain-lain dan kewajiban lain-lain/Other receivables and other payables
26. PERJANJIAN KONTINJENSI a.
PENTING,
KOMITMEN,
DAN
Kontrak jasa pertambangan
26. SIGNIFICANT AGREEMENTS, AND CONTINGENCIES a.
COMMITMENTS
Mining services contracts
IP
IP
IP mengadakan perjanjian jasa penggalian penambangan dengan PT Madhani Talatah Nusantara untuk pengerjaan pengupasan 120,8 juta bank cubic meter (“bcm”) tanah dan 53,7 juta metrik ton (“MT”) Run of Mine (“ROM”) batubara.
IP entered into an agreement for the provision of open cut mining services with PT Madhani Talatah Nusantara whereby the latter was commissioned for the removal of approximately 120.8 million bank cubic meters (“bcm”) of overburden material and 53.7 million metric tonnes (“MT”) of Run of Mine (“ROM”) coal.
GBP
GBP
Pada tanggal 3 Maret 2010, GBP mengadakan perjanjian dengan PT Hareda Prima Jaya untuk jasa pengupasan tanah di wilayah Blok - I. Kontrak ini berlaku selama 5 tahun atau setelah kontraktor melakukan pengupasan tanah sebesar 64 juta bcm dan dan menambang 3,2 juta MT batubara, yang mana yang terlebih dahulu dicapai.
On 3 March 2010, GBP entered into an agreement with PT Hareda Prima Jaya for overburden removal services at Block - I. The agreement will expired in 5 years or after the contractor has removed overburden of 64 million bcm and 3.2 million MT of coal, whichever is earlier.
Pada tanggal 29 Oktober 2008, GBP memperpanjang kontrak untuk jasa pengupasan tanah di wilayah Blok-II dengan PT Petrosea Tbk. Kontrak ini berlaku dari tanggal 1 Januari 2009 sampai 31 Desember 2013 atau ketika kontraktor telah melakukan pengupasan tanah sebesar 180 juta bcm, mana yang lebih dahulu dicapai.
On 29 October 2008, GBP extended the overburden removal services contract at Block-II with PT Petrosea Tbk. The contract is valid from 1 January 2009 until 31 December 2013 or after the contractor has removed overburden totaling 180 million bcm, whichever is earlier.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/62 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT) 31 MARET 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
26. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan) a.
KOMITMEN,
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 31 MARCH 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
DAN
Kontrak jasa pertambangan (lanjutan)
26. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued) a.
Mining services contracts (continued)
GBP (lanjutan)
GBP (continued)
Pada tanggal 9 Oktober 2007, GBP mengadakan perjanjian dengan PT Bukit Makmur Mandiri Utama (“BUMA”) untuk jasa pengupasan tanah di wilayah Blok - II. Kontrak tersebut akan berakhir pada tanggal 1 Desember 2011 atau setelah kontraktor selesai melakukan pengupasan tanah sebesar 140 juta bcm, mana yang terlebih dahulu dicapai. Berdasarkan perubahan terakhir yang dibuat pada tanggal 19 Desember 2008, GBP meningkatkan target jumlah pengupasan tanah menjadi 210,3 juta bcm dan memperpanjang periode kontrak sampai dengan Desember 2013.
On 9 October 2007, GBP entered into an agreement with PT Bukit Makmur Mandiri Utama (“BUMA”) for overburden removal services at Block - II area. The agreement will expire on 1 December 2011 or after the contractor has removed overburden of 140 million bcm, whichever is earlier. Based on the latest amendment, dated 19 December 2008, GBP increased the overburden removal target to 210.3 million bcm and extended the contract term up to December 2013.
Pada tanggal 29 Februari 2008, GBP mengadakan perjanjian dengan PT Hareda Krida Utama untuk jasa pengupasan tanah di wilayah Blok - I. Kontrak tersebut akan berakhir setelah kontraktor telah melakukan pengupasan tanah sebesar 11 juta bcm. Perjanjian ini mengatur harga dan penyesuaian harga dan jarak rata-rata atas pengangkutan pengupasan tanah.
On 29 February 2008, GBP entered into an agreement with PT Hareda Krida Utama for overburden removal services at Block - I. The agreement will expire after the contractor has removed overburden of 11 million bcm. The agreement governs price rate and adjustment and average overburden haulage distance.
Pada tanggal 19 Juni 2008, GBP mengadakan perjanjian pengupasan tanah, penambangan, dan pengangkutan batubara dengan PT Madhani Talatah Nusantara (“Madhani”) pada GBP Blok I. Perjanjian tersebut dimulai pada tanggal 1 Juli 2008 dan Madhani akan memindahkan hingga 80 juta bcm tanah dan penambangan 4 juta MT batubara. Perjanjian berakhir pada tanggal 31 Agustus 2013 atau ketika volume produksi yang disetujui telah tercapai, mana yang terlebih dahulu.
On 19 June 2008, GBP entered into an overburden removal, mining and coal hauling agreement with PT Madhani Talatah Nusantara (“Madhani”) in GBP Block - I. The agreement commenced on 1 July 2008 and Madhani will perform overburden removal of up to 80 million bcm and coal mining of 4 million MT. The agreement will expire on 31 August 2013 or when the agreed quantity is achieved, whichever is earlier.
PIK
PIK
Pada tanggal 6 Maret 2010, PIK mengadakan perjanjian pengupasan tanah dan pertambangan batubara dengan PT Atas Barita Mandiri. Perjanjian ini berlaku selama satu tahun setelah kontraktor melakukan pengupasan tanah sebesar 2,5 juta bcm dan menambang 0,3 juta MT batubara, yang mana yang terlebih dahulu dicapai.
On 6 March 2010, PIK entered into an overburden and coal mining agreement with PT Atas Barita Mandiri. The agreement will expire in one year or after the contractor has removed overburden of 2.5 million bcm and 0.3 million MT of coal, whichever is earlier.
Pada tanggal 4 Desember 2008, kontrak jasa pengupasan tanah PIK dengan BUMA diperpanjang. Kontrak ini berlaku dari tanggal 1 Desember 2008 sampai 31 Desember 2012 atau setelah kontraktor melakukan pengupasan tanah sebesar 58,8 juta bcm dan menambang 10,6 juta MT batubara, yang mana yang terlebih dahulu dicapai.
On 4 December 2008, PIK extended the overburden removal contract with BUMA. The contract is valid from 1 December 2008 until 31 December 2012 or after the contractor has removed overburden of 58.8 million bcm and 10.6 million MT of coal, whichever is earlier.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/63 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT) 31 MARET 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus) 26. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan) a.
KOMITMEN,
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 31 MARCH 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
DAN
Kontrak jasa pertambangan (lanjutan)
26. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued) a.
Mining services contracts (continued)
WBM
WBM
Pada tanggal 3 Agustus 2007, WBM mengadakan Perjanjian Pengupasan Tanah dengan LCI. Berdasarkan perubahan perjanjian terakhir yang dibuat tanggal 2 Desember 2008, WBM mengubah jumlah pengupasan tanah menjadi 897,1 juta bcm dan batubara yang ditambang menjadi 69,0 juta MT. Kontrak ini berlaku selama 10 tahun atau ketika jumlah yang disepakati tercapai, mana yang lebih dahulu. Sehubungan dengan perjanjian ini, WBM menyediakan bank garansi sebesar AS$11,7 juta yang diterbitkan oleh PT ANZ Panin Bank. Garansi tersebut berlaku untuk satu tahun sampai dengan 1 September 2009.
On 3 August 2007, WBM entered into an overburden removal agreement with LCI. Based on the latest amendment dated 2 December 2008, WBM exercised an option to increase the overburden and coal mined to 897.1 million bcm and 69.0 million MT, respectively. The contract is valid for 10 years or when the agreed quantity is achieved, whichever is earlier. In relation to this agreement, WBM provided a bank guarantee amounting to US$11.7 million issued by PT ANZ Panin Bank. This guarantee is valid for one year up to 1 September 2009.
Pada tanggal 1 Desember 2009, WBM dan LCI mengadakan perjanjian Cash Account Management Agreement sebagai pengganti bank garansi yang masa berlakunya telah habis.
On 1 December 2009, WBM and LCI entered into a Cash Account Management Agreement as a replacement to the expired bank guarantee.
TSA DAN FKP
TSA AND FKP
Pada tanggal 9 Oktober 2008, TSA mengadakan perjanjian pengupasan tanah dan pertambangan batubara dengan PT Thiess Contractors Indonesia. Perjanjian ini berlaku selama 63 bulan atau setelah kontraktor melakukan pengupasan tanah sebesar 122,5 juta bcm dan menambang 12,3 juta MT batubara, yang mana yang terlebih dahulu dicapai.
On 9 October 2008, TSA entered into an overburden and coal mining agreement with PT Thiess Contractors Indonesia. The agreement will expire in 63 months or after the contractor has removed overburden of 122.5 million bcm and 12.3 million MT of coal, whichever is earlier.
Pada tanggal 18 April 2008, FKP mengadakan perjanjian pengupasan tanah dan penambangan batubara dengan PT Bangun Karya Pratama Lestari. Perjanjian tersebut efektif sejak tanggal 1 Mei 2008. Kontrak tersebut akan berakhir pada 13 April 2013 atau setelah kontraktor telah melakukan pengupasan tanah sebesar 50 juta bcm dan menambang 3,75 juta MT batubara, yang mana yang terlebih dahulu. Perjanjian ini diakhiri pada tahun 2009.
On 18 April 2008, FKP entered into an overburden and coal mining agreement with PT Bangun Karya Pratama Lestari. The agreement is effective since 1 May 2008. The agreement will expire on 13 April 2013 or after the contractor has removed overburden of 50 million bcm and 3.75 million MT of coal, whichever is earlier. This contract was terminated during 2009.
Pada tanggal 9 Oktober 2008, FKP mengadakan perjanjian pengupasan tanah dan pertambangan batubara dengan PT Thiess Contractors Indonesia. Perjanjian ini berlaku selama 63 bulan atau setelah kontraktor melakukan pengupasan tanah sebesar 45,1 juta bcm dan menambang 4,43 juta MT batubara, yang mana yang terlebih dahulu dicapai.
On 9 October 2008, FKP entered into an overburden and coal mining agreement with PT Thiess Contractors Indonesia. The agreement will expire in 63 months or after the contractor has removed overburden of 45.1 million bcm and 4.43 million MT of coal, whichever is earlier.
Pada tanggal 28 Oktober 2009, Perusahaan memberikan jaminan bank dari PT ANZ Panin Bank sebesar AS$13.400.000 berkaitan dengan kontrak TSA, FKP dan PT Thiess Contractors Indonesia. Jaminan ini berlaku sampai dengan 27 Oktober 2010.
On 28 October 2009, the Company provided a bank guarantee issued by PT ANZ Panin Bank amounting to US$13,400,000 for the contract between TSA, FKP and PT Thiess Contractors Indonesia. This guarantee is valid up to 27 October 2010.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/64 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT) 31 MARET 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus) 26. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan) b.
c.
d.
KOMITMEN,
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 31 MARCH 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated) DAN
Perjanjian kerjasama
26. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued) b.
Cooperation agreement
DPP
DPP
Pada tanggal 16 Februari 2001, DPP mengadakan perjanjian kerjasama dengan PT (Persero) Pelabuhan Indonesia IV yang antara lain, melakukan pembagian pendapatan atas jasa dermaga yang dikenakan bagi kapal-kapal yang berlabuh di Balikpapan Coal Terminal (“BCT”) oleh PT (Persero) Pelabuhan Indonesia IV. Perjanjian ini berlaku untuk periode 17 Februari 2001 sampai dengan tanggal 16 Februari 2005 dan telah diperpanjang sampai dengan tahun 2026 dan merubah status BCT menjadi Perpanjangan Dermaga Umum Pelabuhan Balikpapan.
On 16 February 2001, DPP entered into a cooperation agreement with PT (Persero) Pelabuhan Indonesia IV that provided for, among others, the sharing of revenue from port charges levied on ships anchored at the Balikpapan Coal Terminal (“BCT”) by PT (Persero) Pelabuhan Indonesia IV. This agreement originally covered the period from 17 February 2001 to 16 February 2005 and has been extended until 2026 and to change the status of BCT to a General Extension of Balikpapan Port.
Kontrak jasa bongkar muat batubara
c.
Coal handling services contracts
DPP
DPP
Pada tanggal 1 Juni 2004, DPP mengadakan perjanjian dengan PT Indominco Mandiri, PT Kitadin, PT Trubaindo Coal Mining, PT Jorong Barutama Greston, dan PT Bharinto Ekatama untuk memberikan jasa bongkar muat batubara di BCT. Berdasarkan perubahan terakhir, DPP akan melakukan jasa bongkar muat batubara sejumlah 2,5 juta MT per tahun dan kontrak tersebut berakhir pada tanggal 31 Desember 2009. Perpanjangan perjanjian tersebut masih dalam proses.
On 1 June 2004, DPP entered into an agreement with PT Indominco Mandiri, PT Kitadin, PT Trubaindo Coal Mining, PT Jorong Barutama Greston and PT Bharinto Ekatama to perform coal handling services at the BCT. Based on the latest amendment, DPP agreed to handle 2.5 million MT of coal per annum and the agreement expired on 31 December 2009. The extension of the agreement is still under process.
PIK
PIK
Pada tanggal 1 Agustus 2007, PIK mengadakan perjanjian bongkar muat dengan PT Indah Buana Samudera yang berlaku sampai dengan tanggal 31 Desember 2009. Perpanjangan perjanjian tersebut masih dalam proses.
On 1 August 2007, PIK entered into a stevedoring agreement with PT Indah Buana Samudera which is valid until 31 December 2009. The extension of the agreement is still under process.
Jaminan reklamasi
d.
Reclamation guarantees
GBP
GBP
Pada tanggal 31 Maret 2010, GBP menyediakan jaminan reklamasi kepada Pemerintah dalam bentuk bank garansi sebesar Rp 10.494 untuk tahun 2007, 2008, dan 2009 (lihat Catatan 26k). Jaminan ini sesuai dengan Surat Keputusan Direktorat Jenderal Mineral, Batubara, dan Panas Bumi yang menetapkan jaminan reklamasi untuk periode 2007 - 2011 sebesar Rp 29.896.
As at 31 March 2010, GBP has provided reclamation guarantees to the Government in the form of bank guarantees amounting to Rp 10,494 for 2007, 2008 and 2009 (refer to Note 26k). These guarantees are in accordance with the Decree from the Directorate General of Minerals, Coal and Geothermal regarding reclamation guarantees for the period 2007 - 2011 amounting to Rp 29,896.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/65 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT) 31 MARET 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
26. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan) d.
KOMITMEN,
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 31 MARCH 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
DAN
Jaminan reklamasi (lanjutan)
26. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued) d.
Reclamation guarantees(continued)
GBP (lanjutan)
GBP (continued)
GBP telah menerima persetujuan dari Direktorat Jenderal Mineral, Batubara, dan Panas Bumi untuk pelepasan jaminan reklamasi periode 2007 dan 2008 sebesar Rp 7.471.
GBP has received an approval from the Directorate General of Minerals, Coal and Geothermal to release the reclamation guarantee for the periods of 2007 and 2008 amounted to Rp 7,471.
Bank Garansi ini dapat diklaim oleh Pemerintah jika GBP tidak melaksanakan rencana reklamasi seperti yang telah disetujui dengan Pemerintah untuk periode-periode tersebut.
These bank guarantees may be claimed by the Government if GBP does not carry out its reclamation plans as agreed with the Government for those periods.
FSP
FSP
Berdasarkan Surat Keputusan dari Direktorat Jenderal Mineral, Batubara, dan Panas Bumi tanggal 26 April 2006, jaminan reklamasi untuk tahun 2005 hingga 2009 adalah sebesar Rp 3.596. Pada tanggal 6 Februari 2008, FSP menyediakan jaminan reklamasi untuk tahun 2005 dan 2006 ke Kabupaten Kutai Kartanegara dalam bentuk Bank Garansi sebesar Rp 2.864 atau setara dengan AS$314.207 pada PT Bank Danamon Indonesia Tbk (lihat Catatan 26k). Jaminan tersebut berlaku sampai dengan 31 Oktober 2009 dan sampai dengan tanggal laporan keuangan konsolidasian ini perpanjangan bank garansi tersebut masih dalam proses.
Based on a Decree from the Directorate General of Minerals, Coal and Geothermal, dated 26 April 2006, the reclamation guarantee for the period 2005 to 2009 is Rp 3,596. On 6 February 2008, FSP has provided a reclamation guarantee for 2005 and 2006 to the Regency of Kutai Kartanegara in the form of a bank guarantee at PT Bank Danamon Indonesia Tbk amounting to Rp 2,864 or equivalent to US$314,207 (refer to Note 26k). This guarantee was valid up to 31 October 2009 and as at the date of these consolidated financial statements, the extension of the guarantee is still under process.
Berdasarkan Surat Keputusan dari Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Kutai Kartanegara tanggal 1 Juni 2009, jaminan reklamasi untuk periode sebelum tahun 2009 dan untuk tahun 2009 adalah sebesar Rp 532. Pada tanggal laporan keuangan konsolidasian ini, jaminan dalam bentuk bank garansi belum ditempatkan untuk komitmen ini.
Based on a Decree from the Mining and Energy Department of Kutai Kartanegara Regency dated 1 June 2009, the reclamation guarantee for the period prior to 2009 and for 2009 is Rp 532. As at the date of these consolidated financial statements, a bank guarantee has not yet been placed for this commitment.
Bank Garansi ini dapat diklaim oleh Kabupaten Kutai Kartanegara jika FSP tidak menjalankan rencana reklamasi seperti yang telah disetujui oleh Kabupaten untuk periode-periode tersebut.
The bank guarantees may be claimed by the Regency of Kutai Kartanegara if FSP does not carry out its reclamation plans as agreed for those periods.
BT
BT
Berdasarkan Surat Keputusan dari Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Kutai Kartanegara tanggal 1 Juni 2009, jaminan reklamasi untuk tahun 2009 adalah sebesar Rp 734. Pada tanggal laporan keuangan konsolidasian ini, jaminan dalam bentuk bank garansi belum ditempatkan untuk komitmen ini.
Based on a Decree from the Mining and Energy Department of Kutai Kartanegara Regency dated 1 June 2009, the reclamation guarantee for 2009 is Rp 734. As at the date of these consolidated financial statements, a bank guarantee has not yet been placed for this commitment.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/66 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT) 31 MARET 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus) 26. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan) d.
e.
KOMITMEN,
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 31 MARCH 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated) DAN
Jaminan reklamasi (lanjutan)
26. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued) d.
Reclamation guarantees (continued)
FKP
FKP
Berdasarkan Surat Keputusan DJMBP yang diterbitkan pada tanggal 4 Januari 2010, jaminan reklamasi FKP untuk periode 2010 - 2014 ditetapkan sebesar Rp 2.566. Pada tanggal laporan keuangan konsolidasian ini, jaminan dalam bentuk bank garansi belum ditempatkan untuk komitmen ini.
Based on the Decision Letter from the DGMCG issued on 4 January 2010, FKP’s reclamation guarantees for the period 2010 - 2014 are at Rp 2,566. As at the date of these consolidated financial statements, a bank guarantee has not yet been placed for this commitment.
TSA
TSA
Berdasarkan Surat Keputusan DJMBP diterbitkan pada tanggal 21 Januari 2010, jaminan reklamasi TSA untuk periode 2010 - 2014 ditetapkan sebesar Rp 5.260. Pada tanggal laporan keuangan konsolidasian ini, jaminan dalam bentuk bank garansi belum ditempatkan untuk komitmen ini.
Based on the Decision Letter from the DGMCG issued on 21 January 2010, TSA’s reclamation guarantees for the period 2010 - 2014 are at Rp 5,260. As at the date of these consolidated financial statements, a bank guarantee has not yet been placed for this commitment.
Komitmen sewa
e.
Rental commitments
Grup
Group
Pada tanggal 7 Januari 2008, Perusahaan, DPP, FKP, TSA, WBM, BE, IP, GBP, MP, PIK, dan KOTR mengadakan perjanjian sewa ruangan kantor dan penggantian biaya pemeliharaan kantor dengan PT Nirmala Matranusa, pihak yang memiliki hubungan istimewa, untuk jangka waktu 10 tahun, untuk total biaya sewa kantor sebesar AS$193.006 per tahun (termasuk PPN) dan pemeliharaan kantor sejumlah AS$78.957 per tahun. Perjanjian tersebut efektif sejak 1 Januari 2008 sampai 31 Desember 2017 dan dapat diperpanjang sampai 2 tahun lagi.
On 7 January 2008, the Company, DPP, FKP, TSA, WBM, BE, IP, GBP, MP, PIK and KOTR entered into an office rental and reimbursement for office maintenance expense agreement with PT Nirmala Matranusa, a related party, for a period of 10 years, for a total office rental amount of US$193,006 per year (including VAT) and office maintenance of US$78,957 per year. The agreement is valid from 1 January 2008 up to 31 December 2017 and can be extended for a further two years.
IP
IP
Pada tangal 18 Januari 2007, IP mengadakan perjanjian sewa peralatan dan pemakaian fasilitas perumahan dengan KSC, pihak yang memiliki hubungan istimewa, untuk konstruksi pabrik di site KSC. Biaya atas perjanjian ini berkisar antara AS$12 hingga AS$169 per jam, dimana kedua belah pihak telah menyetujui tarif tersebut tetapi sampai tanggal laporan keuangan konsolidasian ini, perjanjian tersebut masih dalam proses penyelesaian. Perjanjian ini berlaku sampai dengan penyelesaian konstruksi pabrik KSC tersebut.
On 18 January 2007, IP entered into an agreement for provision of equipment rental and usage of camp facilities to KSC, a related party, during the construction of the plant at KSC’s site. The fee for this agreement ranges from US$12 to US$169 per hour, as agreed by both parties, however, as at the date of these consolidated financial statements, the agreement has not yet been finalised. The agreement is valid until the completion of the construction of KSC’s plant.
Pada tanggal 29 Juli 2008, IP mengadakan perjanjian sewa alat berat dengan PT Nirmala Matranusa, pihak yang memiliki hubungan istimewa, seharga AS$142.000/bulan selama lima tahun yang akan ditelaah setiap tahunnya.
On 29 July 2008, IP entered into an agreement for the rental of heavy equipment with PT Nirmala Matranusa, a related party, with a total fee of US$142,000/month for five years, which will be reviewed annually.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/67 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT) 31 MARET 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
26. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan) e.
f.
KOMITMEN,
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 31 MARCH 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
DAN
Komitmen sewa (lanjutan)
26. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued) e.
Rental commitments (continued)
GBP
GBP
Pada tanggal 7 April 2008, GBP mengadakan perjanjian dengan KCB, pihak yang memiliki hubungan istimewa, atas penggunaan haul road KCB dan fasilitas bongkar muat batubara di Tanjung Harapan, Sungai Mahakam. Biaya yang dikenakan atas penggunaan haul road adalah sebesar AS$0,30/MT dan AS$2,50/MT untuk jasa penimbunan, penghancuran, dan bongkar muat batubara. Biaya tersebut akan naik sebesar 2% pada 1 Januari 2009 dan pada setiap awal tahun berikutnya. Perjanjian tersebut berlaku sampai dengan berakhirnya PKP2B GBP atau ketika GBP menghentikan operasi pertambangannya di Blok I dan menyatakan penghentian perjanjian ini kepada KCB.
On 7 April 2008, GBP entered into an agreement with KCB, a related party, for utilisation of KCB’s haul road and barge loading facility at Tanjung Harapan on the Mahakam river. The fee for the use of the haul road is US$0.30/MT and US$2.50/MT for stockpiling, crushing and barge loading services. The fee is to be increased by 2% on 1 January 2009 and at the start of each calendar year thereafter. The agreement is valid until the expiration of GBP’s CCoW or when GBP ceases its mining operations in Block I and notifies KCB of its intention to terminate the agreemen.
ML
ML
Pada tanggal 12 Juni 2009, ML mengadakan kontrak pengangkutan batubara dengan PT Aneka Samudera Lintas (“ASL”) (sebagai kontraktor), pihak yang memiliki hubungan istimewa. ASL akan mengangkut batubara dari berbagai tempat pemuatan ke BCT. Kontrak tersebut berlaku selama lima tahun.
On 12 June 2009, ML entered into a coal carrying contract with PT Aneka Samudera Lintas (“ASL”) (as contractor), a related party. ASL shall transport the coal from various loading points to the BCT. The contract is valid for five years.
Tanggal 9 Juli 2009, ML mengadakan perubahan kontrak pengangkutan batubara dengan ASL. Perubahan tersebut mengatur perubahan sejumlah definisi dalam kontrak pengangkutan batubara.
On 9 July 2009, ML entered into a coal carrying contract amendment with ASL. The amendment covers the changes in certain definitions of the coal carrying contract.
Komisi keagenan
f.
Agency fees
Perusahaan, GBP, IP, dan WBM
The Company, GBP, IP and WBM
Perusahaan, GBP, IP, dan WBM memiliki beberapa perjanjian keagenan dengan agen pihak ketiga untuk memasarkan batubara mereka kepada pelanggan-pelanggan tertentu. Agen tersebut akan mendapatkan komisi berdasarkan persentase penjualan kepada pelangganpelanggan tersebut.
The Company, GBP, IP and WBM have various agency agreements with third party agents to market their coal for certain customers. The agents will receive commissions based on a percentage of sales to those customers.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/68 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT) 31 MARET 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus) 26. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan)
g.
g.
KOMITMEN,
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 31 MARCH 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated) DAN
Tuntutan hukum
26. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)
g.
Litigation
Perusahaan
The Company
Pada tanggal 10 Juli 2008, Perusahaan dan Low Tuck Kwong sebagai pemegang saham utama menerima surat somasi dari Sukamto Sia yang mengklaim bahwa ia berhak atas 50% saham Grup. Melalui pengacaranya, Sukamto Sia mengklaim bahwa Low Tuck Kwong menyetujui untuk memberikan saham tersebut sebagai kompensasi atas pinjaman yang diberikan kepada Low Tuck Kwong di tahun 1996. Manajemen berkeyakinan tidak ada perjanjian ataupun ikatan yang telah dilakukan oleh Perusahaan dengan Sukamto Sia berkaitan dengan hal tersebut. Perusahaan berkeyakinan bahwa klaim tersebut tidak berdasar sehingga tidak berdampak pada laporan keuangan konsolidasian Grup pada tanggal 31 Maret 2010.
On 10 July 2008, the Company and Low Tuck Kwong, its major shareholder, received a letter of demand from Sukamto Sia who claims that he is entitled to 50% of the Group’s shares. Through his attorney, Sukamto Sia claims that Low Tuck Kwong agreed to provide these shares to him in return for an unspecified amount of financing provided to Low Tuck Kwong in 1996. Management believes that there have been no agreements or arrangements made by the Company with Sukamto Sia in relation to this matter. The Company believes that the claim is without merit and therefore has no impact on the Group’s consolidated financial statements as of 31 March 2010.
Tuntutan hukum (lanjutan)
g.
Litigation (continued)
Perusahaan (lanjutan)
The Company (continued)
Pada tanggal 28 Juli 2008, Haji Asri mengklaim bahwa transaksi jual beli GBP antara Haji Asri dengan PT Kaltim Bara Sentosa (“KBS”), Low Tuck Kwong, dan Engki Wibowo adalah tidak sah. Untuk itu, Haji Asri mengajukan gugatan sebesar Rp 7.680.000 sebagai kompensasi. Haji Asri mengajukan gugatan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Pada tanggal 5 Februari 2009 pengadilan telah mengeluarkan putusan yang memenangkan KBS, Low Tuck Kwong, dan Engki Wibowo. Pada tanggal 18 Februari 2009, Haji Asri mengajukan banding dan saat ini kasus ini dalam tahap permeriksaan di Pengadilan Tinggi Jakarta. Manajemen berpendapat bahwa gugatan tersebut tidak berdasar dan tidak berdampak pada laporan keuangan konsolidasian Grup pada tanggal 31 Maret 2010.
On 28 July 2008, Haji Asri claimed that the sale and purchase transaction of GBP between him and PT Kaltim Bara Sentosa (“KBS”), Low Tuck Kwong and Engki Wibowo was not valid. As such, he claimed an amount of Rp 7,680,000 as compensation. He submitted the case to the District Court of South Jakarta. On 5 February 2009, the court has issued a decision in favour of KBS, Low Tuck Kwong and Engki Wibowo. On 18 February 2009, Haji Asri submitted an appeal and currently this case is under examination in the High Court of Jakarta. Management believes that the claim is without merit and therefore has no impact on the Group’s consolidated financial statements as of 31 March 2010.
GBP
GBP
Pada tanggal 8 September 2009, Uwon bin Katuk, Aminah, dan Eman bin Puntal mengajukan gugatan ke Pengadilan Negeri Tenggarong. Mereka menyatakan bahwa sebagian kecil (sekitar 13 hektar) dari area tambang GBP (sebagai Tergugat IV), terletak di desa Lebak Cilong, Kutai Kartanegara, tumpang tindih dengan tanah mereka. Dalam gugatannya mereka menuntut ganti rugi sejumlah Rp 1.640. Manajemen berpendapat bahwa gugatan tersebut tidak berdasar dan tidak berdampak pada laporan keuangan konsolidasian Grup pada tanggal 31 Maret 2010.
On 8 September 2009, Uwon bin Katuk, Aminah and Eman bin Puntal brought a civil suit in the District Court of Tenggarong. They claimed that a small part of the mining area (around 13 hectares) of GBP (as the Defendant IV), at Lebak Cilong village, Kutai Kartanegara, overlaps with their land. They claimed an amount of Rp 1,640 as compensation. Management believes that the claim is without merit and therefore has no impact on the Group’s consolidated financial statements as of 31 March 2010.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/69 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT) 31 MARET 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus) 26. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan) h.
Perjanjian batubara
pengiriman
Perusahaan/ Company
i.
KOMITMEN,
dan
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 31 MARCH 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated) DAN
pengangkutan
26. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued) h.
Coal shipping and hauling contracts
Jangka waktu perjanjian/ Agreement period
Pengirim/Forwarder
Jumlah kuantitas (MT)/ Total quantity (MT)
Perusahaan/ the Company
PT Pelayaran Segara Niaga Utama (“PSNU”)
1 Januari/January 2009 – 31 Desember/December 2012
22,000,000
GBP
PSNU
1 Januari/January 2009 – 31 Desember/December 2012
4,600,000
TSA
PSNU
8 November/November 2007 – 31 Desember/December 2012
11,250,000
WBM
LCI
1 November/November 2009 – 31 Desember/December 2010
6,400,000
FKP
PSNU
1 Januari/January 2009 – 31 Desember/December 2012
10,350,000
Perjanjian penjualan dan pembelian batubara (i)
Perjanjian penjualan batubara
Penjual/Sellers
Pembeli/Buyers
i.
Coal sales and purchase agreements (i)
Coal sales agreements
Jangka waktu perjanjian/ Agreement period
Kuantitas penjualan (MT)/ Sales quantity (MT)
Perusahaan/ Vitol Asia Pte. Ltd. 1 Januari/January 2008 – the Company (lihat Catatan/refer to Note 15b) 31 Desember/December 2014
19,600,000
1 Januari/January 2010 – 31 Desember/December 2019
2,000,000 per tahun/ per annum
Enel Trade S.p.A.
J. Aron & Company/ Januari/January 2007 – Constellation Energy Desember/December 2013 Commodities Group, Inc. (“CEC”)
PIK
5,400,000
Coal and Oil Company DMCC, Dubai (“COC”)
1 Januari/January 2008 – 31 Desember/December 2012
1,517,500
Mitsui & Co., Ltd.
1 Oktober/October 2007 – 30 September/September 2010
300,000 per tahun/ per annum
Sojitz Corporation
1 Maret/March 2007 – 1 Maret/March 2010
PT Indopasifik Mining
9 Juli/July 2007 - tanggal dipenuhinya kuantitas yang disetujui/date quantity achieved
Adani Global Pte. Ltd.
1 Januari/January 2008 – 30 April/April 2010
1,900,000
COC
1 Januari/January 2008 – 31 Desember/December 2012
1,825,000
Bhatia International Limited
April/April 2009 – Maret/March 2010
3,198,000
700,000
450,000
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/70 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT) 31 MARET 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus) 26. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan)
Penjual/Sellers
WBM
KOMITMEN,
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 31 MARCH 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated) DAN
Pembeli/Buyers
Vitol Asia Pte. Ltd.
TNB
GBP
Taiwan Power Company
26. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)
Jangka waktu perjanjian/ Agreement period
1 Januari/January 2009 – 31 Desember/December 2010 1 Maret/March 2010 – 1 Maret/March 2015
Kuantitas penjualan (MT)/ Sales quantity (MT)
837,270
500,000
1 Januari/January 2005 31 Desember/December 2010
3,000,000
TNB
10 Oktober/October 2005 – 1 September/September 2011
700,000 per tahun/ per annum
FKP
COC
1 Januari/January 2010 – 31 Desember/December 2012
200,000 per tahun/ per annum
FKP dan/and TSA
J. Aron & Company/CEC
Juli/July 2009 – Desember/December 2016
1,180,000
Pada tanggal 5 November 2009, IP memberikan jaminan bank dari AmBank (M) Berhad sebesar AS$520.030 berkaitan dengan kontrak IP dan TNB Fuel Services Sdn. Bhd. Jaminan ini berlaku dari 2 November 2009 sampai 31 Mei 2010.
On 5 November 2009, IP provided a bank guarantee issued by AmBank (M) Berhad amounting to US$520,030 for the contract between IP and TNB Fuel Services Sdn. Bhd. This guarantee is valid from 2 November 2009 to 31 May 2010.
Perusahaan (sebagai penerima jaminan) mengadakan perjanjian penjaminan dengan CEC (sebagai penjamin) sehubungan dengan perjanjian induk pembelian dan penjualan batubara antara kedua belah pihak tersebut. Berdasarkan perjanjian penjaminan terakhir, jaminan tersebut berlaku dari tanggal 13 Desember 2007 sampai 31 Desember 2009.
The Company (as beneficiary) entered into a guarantee agreement with CEC (as guarantor) in relation to the master coal sale and purchase agreement between those parties. Based on the latest guarantee agreement, the guarantee is valid from 13 December 2007 until 31 December 2009.
Pada tanggal 5 September 2008, Perusahaan memberikan jaminan bank kepada CEC, atas kontrak penjualan Perusahaan sebesar AS$15.591.111 yang berlaku sampai dengan 31 Agustus 2009.
On 5 September 2008, the Company provided a bank guarantee to CEC, for its sales contract amounting to US$15,591,111 which was valid until 31 August 2009.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/71 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT) 31 MARET 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus) 26. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan) (i)
KOMITMEN,
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 31 MARCH 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated) DAN
Perjanjian penjualan batubara (lanjutan)
26. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued) (i)
Coal sales agreements (continued)
Pada tanggal 6 Juli 2009, jaminan bank yang diberikan kepada CEC telah dibatalkan dan pada tanggal 14 Agustus 2009 diganti dengan jaminan bank baru sejumlah AS$2.000.000 ke J. Aron & Company, yang akan berakhir pada Agustus 2010. Pada tanggal 19 Agustus 2009 perjanjian jual beli batubara berdasarkan Konfirmasi No. 1 dan 2 antara Perusahaan dan CEC telah dikonsolidasi dan dipindahkan ke J. Aron & Company dengan persyaratan dan kondisi yang sama. Sebagai bagian dari pengalihan ini, Goldman Sachs, induk perusahaan dari J. Aron & Company, memberikan jaminan induk perusahaan atas Konfirmasi No. 2 untuk kepentingan dari Perjanjian Perubahan dan Penyajian kembali Fasilitas Sindikasi (lihat Catatan 15a).
On 6 July 2009, the bank guarantee to CEC was cancelled and on 14 August 2009 substituted with a new bank guarantee for US$2,000,000 to J. Aron & Company, which is valid until August 2010. On 19 August 2009 all existing coal sales and purchase agreements under Confirmation No. 1 and 2 between the Company and CEC have been consolidated and novated to J. Aron & Company on the same terms and conditions. As part of this novation, Goldman Sachs, the parent company of J. Aron & Company, provided parent company guarantees which as far as Confirmation No. 2 is concerned were assigned for the benefit of the Amended and Restated Syndicated Facility (refer to Note 15a).
Pada tanggal 3 Maret 2010, Perusahaan (sebagai penjamin) mengadakan perjanjian penjaminan dengan J. Aron and Company sehubungan dengan perjanjian induk pembelian dan penjualan batubara antara WBM dan J. Aron and Company.
On 3 March 2010, the Company (as guarantor) entered into a guarantee agreement with J. Aron and Company in relation to the master coal sale and purchase agreement between WBM and J. Aron and Company.
Perusahaan (sebagai penerima jaminan) mengadakan perjanjian jaminan dengan J. Aron and Company (sebagai penjamin) sehubungan dengan perjanjian induk pembelian dan penjualan batubara antara WBM dan J. Aron and Company.
The Company (as beneficiary) entered into a guarantee agreement with J. Aron and Company (as guarantor) in relation to the master coal sale and purchase agreement between WBM and J. Aron and Company.
Pada tanggal 25 November 2007, GBP, WBM, dan TSA (sebagai penjamin), Perusahaan (sebagai penjual), dan Vitol Asia Pte. Ltd. (sebagai pembeli) mengadakan perjanjian penjaminan terkait dengan kontrak pembelian dan penjualan batubara antara Perusahaan dengan Vitol Asia Pte. Ltd. Jaminan ini berlaku sampai dengan perjanjian pembelian dan penjualan batubara dihentikan.
On 25 November 2007, GBP, WBM and TSA (as guarantor), the Company (as seller) and Vitol Asia Pte. Ltd. (as buyer) entered into a guarantee agreement in relation to the contract for sale and purchase of coal between the Company and Vitol Asia Pte. Ltd. The guarantee is valid until the coal sale and purchase agreement is terminated.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/72 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT) 31 MARET 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus) 26. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan)
KOMITMEN,
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 31 MARCH 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated) DAN
26. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)
(ii) Perjanjian pembelian batubara
Pembeli/Buyer
(ii) Coal purchase agreements
Jangka waktu perjanjian/ Agreement period
Penjual/Sellers
Perusahaan/ PT Indika Inti Corpindo the Company
1 Januari/January 2009 - tanggal dipenuhinya kuantitas yang disetujui/ date quantity achieved
Perjanjian konstruksi
700,000
On 3 April 2008, BT entered into an upgraded coal briquette sales agreement with KSC, a related party. BT will supply 1,600,000 tonnes of coal per year. The price used is the base price stated in the agreement and adjusted with the quality of the coal supplied. On the same date, the Company entered into an upgraded coal briquette purchase agreement with KSC. Under the agreement KSC will sell to the Company between 500,000 tonnes to 1,500,000 tonnes of upgraded coal briquettes per year. The price used is the base price stated in the agreement and adjusted with the quality of the coal supplied. The agreement is valid until the concession period of BT expires, the coal reserves in the BT concession area are depleted or the coal purchase agreement between KSC and BT is terminated.
Pada tanggal 3 April 2008, BT mengadakan perjanjian penjualan briket batubara dengan KSC, pihak yang memiliki hubungan istimewa. BT harus menyediakan batubara sebesar 1.600.000 ton per tahun. Harga yang digunakan adalah harga dasar yang ditetapkan dalam perjanjian yang disesuaikan dengan kualitas batubara yang dipasok. Pada tanggal yang sama, Perusahaan mengadakan perjanjian pembelian briket batubara yang sudah ditingkatkan kualitasnya dengan KSC. Berdasarkan perjanjian tersebut KSC akan menjual briket batubara yang sudah ditingkatkan kualitasnya sebesar 500.000 ton sampai dengan maksimum 1.500.000 ton setiap tahun. Harga yang digunakan adalah harga dasar yang ditetapkan dalam perjanjian yang disesuaikan dengan kualitas batubara yang dipasok. Perjanjian-perjanjian ini berlaku sampai periode konsesi BT berakhir, cadangan batubara di konsesi BT habis atau perjanjian pembelian batubara antara KSC dan BT dihentikan. j.
Kuantitas pembelian (MT)/ Purchase quantity (MT)
j.
Construction agreements
WBM
WBM
Pada tanggal 24 Agustus 2007, WBM mengadakan perjanjian dengan PT Arutmin Indonesia (“Arutmin”), dimana Arutmin memperbolehkan WBM membangun jalan pengangkutan batubara (haul roads) di daerah PKP2B Arutmin sehingga WBM memperoleh akses bebas hambatan dalam mengangkut batubara di sepanjang haul roads.
On 24 August 2007, WBM entered into an agreement with PT Arutmin Indonesia (“Arutmin”) to allow WBM to construct haul roads within the Arutmin CCoW area, to provide WBM unimpeded access for transporting coal along the haul roads.
Pada tanggal 17 Maret 2008, WBM mengadakan perjanjian dengan PT Nirmala Matranusa, pihak yang memiliki hubungan istimewa, untuk pembangunan penimbunan batubara sementara (tahap 1 dan 2) di daerah Satui, Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan dengan total nilai sisa kontrak sebesar AS$800.000.
On 17 March 2008, WBM entered into an agreement with PT Nirmala Matranusa, a related party, for the construction of intermediate coal stockpiles (phase 1 and 2) located at Satui, Tanah Bumbu, South Kalimantan, with a total remaining contract value of US$800,000.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/73 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT) 31 MARET 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus) 26. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan)
k.
KOMITMEN,
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 31 MARCH 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated) DAN
26. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)
WBM (lanjutan)
WBM (continued)
Pada tanggal 15 April 2008, WBM mengadakan perjanjian dengan PT Nirmala Matranusa, pihak yang memiliki hubungan istimewa, untuk pembangunan penimbunan batubara sementara (tahap 3) di daerah Satui, Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan dengan total sisa nilai kontrak AS$2.800.000.
On 15 April 2008, WBM entered into an agreement with PT Nirmala Matranusa, a related party for the construction of intermediate coal stockpiles (phase 3) at Satui, Tanah Bumbu, South Kalimantan, with a total remaining contract value of US$2,800,000.
Pada tanggal 23 Mei 2008, WBM mengadakan perjanjian dengan PT Nirmala Matranusa, pihak yang memiliki hubungan istimewa, untuk pembangunan penimbunan batubara (tahap 3) di daerah Satui, Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, dengan total sisa nilai kontrak AS$8.160.000.
On 23 May 2008, WBM entered into an agreement with PT Nirmala Matranusa, a related party, for the construction of coal stockpiles (phase 3) at Satui, Tanah Bumbu, South Kalimantan, with a total remaining contract value of US$8,160,000.
IP
IP
Pada tanggal 22 Februari 2008, IP mengadakan perjanjian dengan PT Nirmala Matranusa, pihak yang memiliki hubungan istimewa untuk pembangunan penimbunan batubara sementara (intermediate coal stockpiles) di daerah Empaku, Kutai Timur, Kalimantan Timur, dengan nilai sisa kontrak sebesar AS$668.432.
On 22 February 2008, IP entered into an agreement with PT Nirmala Matranusa, a related party for the construction of intermediate coal stockpiles located at Empaku, East Kutai, East Kalimantan, with a total remaining contract value of US$668,432.
Pada tanggal 17 April 2008, IP mengadakan perjanjian dengan PT Nirmala Matranusa, pihak yang memiliki hubungan istimewa untuk pembangunan penimbunan batubara sementara (intermediate coal stockpiles) di daerah Tabang, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, dengan total nilai sisa kontrak AS$490.250.
On 17 April 2008, IP entered into an agreement with PT Nirmala Matranusa, a related party for construction of intermediate coal stockpiles at Tabang, Kutai Kartanegara, East Kalimantan, with a total remaining contract value of US$490,250.
Pada tanggal 3 Maret dan 3 Juli 2008, IP mengadakan perjanjian dengan PT AE Automotion untuk pembangunan conveyor. Nilai kontrak tersebut sebesar AS$2,2 juta.
On 3 March and 3 July 2008, IP entered into an agreement with PT AE Automotion for construction of conveyor. The remaining value of the contract is US$2.2 million.
PIK
PIK
Pada tanggal 2 April 2008, PIK mengadakan perjanjian dengan PT Nirmala Matranusa, pihak yang memiliki hubungan istimewa, untuk pembangunan dermaga pemuatan batubara (jetty) (tahap 3) di daerah Lubuk Tutung, Bengalon, Kutai Timur, Kalimantan Timur, dengan total sisa nilai kontrak AS$21.600.000.
On 2 April 2008, PIK entered into an agreement with PT Nirmala Matranusa, a related party, for the construction of a coal loading jetty (phase 3) at Lubuk Tutung, Bengalon, East Kutai, East Kalimantan, with a total remaining contract value of US$21,600,000.
Fasilitas bank
k.
Bank facilities
Perusahaan, IP, WBM, TSA, PIK, FKP dan BE
The Company, IP, WBM, TSA, PIK, FKP and BE
Pada tanggal 29 Agustus 2008, Perusahaan, IP, WBM, TSA, PIK, FKP, dan BE mengadakan perjanjian fasilitas Gabungan Surat Penjaminan (L/G Line) sejumlah AS$ 30.000.000 dengan PT ANZ Panin Bank. Perjanjian ini berlaku sampai 1 September 2009 dan berdasarkan perubahan terakhir tanggal 7 July 2009, diperpanjang hingga 31 March 2010 dan AS$ 13.400.000 merupakan jaminan bank atas perjanjian jual-beli batubara (lihat Catatan 26i).
On 29 August 2008 the Company, IP, WBM, TSA, PIK, FKP and BE entered into a US$ 30,000,000 Multi Option Trade facility agreement with PT ANZ Panin Bank. The agreement is valid until 1 September 2009 and based on the latest amendment dated 7 July 2009, has been extended to 31 March 2010.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/74 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT) 31 MARET 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus) 26. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan)
KOMITMEN,
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 31 MARCH 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated) DAN
26. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)
Perusahaan, IP, WBM, TSA, PIK, FKP dan BE (lanjutan)
The Company, IP, WBM, TSA, PIK, FKP and BE (continued)
Pada tanggal 31 Maret 2010, payment guarantee facility yang terpakai sebesar AS$ 13.400.000 merupakan jaminan bank atas kontrak TSA dan FKP dengan PT Thiess Contractors Indonesia (lihat Catatan 26a).
As at 31 March 2010, the payment guarantee facility used is US$ 13.400.000 representing bank guarantees for TSA and FKP under the contract with PT Thiess Contractors Indonesia (refer to Note 26a).
GBP
GBP
Pada tanggal 30 Oktober 2006, GBP mengadakan perjanjian fasilitas kredit dengan PT Bank Danamon Indonesia Tbk., untuk berbagai jenis fasilitas kredit, dengan batas kredit sebesar AS$4.250.000. Perjanjian tersebut telah mengalami beberapa kali perubahan. Berdasarkan perubahan terakhir tanggal 7 Agustus 2009, perjanjian tersebut berakhir pada 31 Desember 2009. Sampai dengan tanggal pelaporan ini, perpanjangan fasilitas kredit tersebut masih dalam proses.
On 30 October 2006, GBP entered into a credit facility agreement with PT Bank Danamon Indonesia Tbk., with various types of facilities and a credit limit of US$4,250,000. The agreement has been amended several times. Based on the latest amendment on 7 August 2009, the agreement expired on 31 December 2009. As at the date of this report, the extension of the credit facility is still in process.
Pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009, fasilitas bank garansi yang terpakai sebesar AS$ nihil merupakan bank garansi atas jaminan reklamasi (lihat Catatan 26d). Pada 31 Maret 2010 dan 2009, GBP menempatkan kas di PT Bank Danamon Indonesia Tbk., sebesar AS$123.933 (2009: AS$ nihil) sebagai jaminan atas bank garansi tersebut (lihat Catatan 7).
As at 31 March 2010 and 2009, the bank guarantee facility used is US$ nil representing bank guarantee for reclamation guarantee (refer to Note 26d). As at 31 March 2010 and 2009, GBP deposited cash with PT Bank Danamon Indonesia Tbk., amounting to US$123,933 (2009: US$ nil) as collateral for these bank guarantees (refer to Note 7).
Pada tanggal 22 April 2009, GBP mengadakan perjanjian fasilitas kredit dengan PT Bank Internasional Indonesia Tbk. dalam bentuk bank garansi sebesar Rp 5.974 untuk jangka waktu dari 1 Januari sampai 31 Desember 2009, yang digunakan sebagai jaminan reklamasi (lihat Catatan 26d). Sampai dengan tanggal pelaporan ini, perpanjangan fasilitas kredit tersebut masih dalam proses.
On 22 April 2009, GBP entered into a credit facility agreement with PT Bank Internasional Indonesia Tbk. in the form of a bank guarantee facility amounting to Rp 5,974 for the period 1 January until 31 December 2009, which is used for reclamation guarantees (refer to Note 26d). As at the date of this report, the extension of the credit facility is still in process.
Pada tanggal 31 Maret 2010, GBP menempatkan kas di PT Bank Internasional Indonesia Tbk., sebesar Rp 1.195 (2009: Rp nihil) sebagai jaminan atas garansi tersebut (lihat Catatan 7).
As at 31 March 2010, GBP placed cash in PT Bank Internasional Indonesia Tbk., amounting to Rp 1,195 (2009: Rp nil) as collateral for these guarantees (refer to Note 7).
FSP
FSP
Pada tanggal 4 Februari 2008, FSP mengadakan perjanjian fasilitas kredit dengan PT Bank Danamon Indonesia Tbk., untuk berbagai jenis fasilitas dengan batas kredit sebesar AS$350.000, untuk jangka waktu dari 4 Februari 2008 sampai 31 Januari 2009 dan akan diperpanjang setiap bulannya. Berdasarkan perubahan terakhir tanggal 7 Agustus 2009, perjanjian tersebut berakhir tanggal 31 Oktober 2009. Sampai dengan tanggal pelaporan ini, perpanjangan fasilitas kredit tersebut masih dalam proses.
On 4 February 2008, FSP entered into a credit facility agreement with PT Bank Danamon Indonesia Tbk., with various types of facilities and a credit limit of US$350,000 for the period 4 February 2008 until 31 January 2009, to be extended on a monthly basis. Based on the latest amendment on 7 August 2009, the agreement expired on 31 October 2009. As at the date of this report, the extension of the credit facility is still in process.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/75 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT) 31 MARET 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus) 26. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan) l.
KOMITMEN,
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 31 MARCH 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated) DAN
Perjanjian sewa operasi peralatan berat
26. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued) l.
Grup – kecuali KOTR dan ML
The Group – except KOTR and ML
Pada tanggal 29 Juli 2008, Grup, kecuali KOTR dan ML, mengadakan perjanjian induk sewa dengan PT Nirmala Matranusa, pihak yang memiliki hubungan istimewa untuk penyewaan peralatan berat dengan periode 10 tahun. Syarat dan ketentuan sewa tersebut diatur lebih lanjut dalam dokumen penawaran sewa dan penerimaan.
On 29 July 2008, the Group, except KOTR and ML entered into a master lease agreement with PT Nirmala Matranusa, a related party, for various leases of heavy equipment during a period of 10 years. Terms and conditions of such leases are to be stipulated further in the offer to lease and acceptance document.
m. Perjanjian pengunaan haul road
m. Agreement for the use of haul road On 8 December 2009, GBP and PT Diva Kencana Borneo entered into an agreement for the use of haul road in GBP area. This agreement is valid for 6 years.
Pada tanggal 8 Desember 2009, GBP dan PT Diva Kencana Borneo mengadakan perjanjian pengunaan haul road di wilayah GBP. Perjanjian ini berlaku sampai dengan 6 tahun. n.
o.
Heavy equipment operating lease contract
Perjanjian sewa pembiayaan
n.
Lease agreement
Grup - kecuali BAS, BT, KOTR, dan FSP
Group - except BAS, BT, KOTR and FSP
Pada tanggal 26 Juli 2006, Grup, kecuali BAS, BT, KOTR, dan FSP mengadakan perjanjian induk sewa pembiayaan dengan PT Austindo Nusantara Jaya Finance (“ANJF”) untuk sewa pembiayaan alat berat. Berdasarkan perubahan perjanjian terakhir tanggal 29 Maret 2007, nilai kontrak tersebut sebesar AS$25 juta dan meniadakan keikutsertaan DPP dari perjanjian tersebut. Berdasarkan perjanjian pengalihan piutang sewa pembiayaan tanggal 26 Juli 2006 antara Australia and New Zealand Banking Group Limited (“ANZ”) dan ANJF, ANJF telah mengalihkan semua tagihan berdasarkan perjanjian induk sewa pembiayaan kepada ANZ.
On 26 July 2006, the Group except BAS, BT, KOTR and FSP entered into an agreement with PT Austindo Nusantara Jaya Finance (“ANJF”) for lease of heavy equipment. Based on the latest amendment dated 29 March 2007, the value of the contract amounted to US$25 million and DPP was released from this agreement. Based on the assignment of lease receivables agreement dated 26 July 2006 between Australia and New Zealand Banking Group Limited (“ANZ”) and ANJF, ANJF has assigned all its receivables under the master lease agreement to ANZ.
Selain itu, ANZ juga memberikan fasilitas pinjaman kepada BI berdasarkan perjanjian pinjaman tanggal 25 April 2007, dengan nilai fasilitas maksimum sebesar AS$25 juta.
In addition, ANZ also provided a loan facility to BI based on a loan agreement dated 25 April 2007 with a total maximum facility of US$25 million.
Perjanjian induk sewa pembiayaan dan fasilitas pinjaman di atas dijamin dengan pembayaran sehubungan dengan perjanjian jual beli batubara GBP antara Perusahaan dengan Mitsui & Co., Ltd., tanggal 1 Januari 2007.
The master lease agreement and loan facility above are secured by payments in relation to the sales and purchase of coal from GBP entered into between the Company and Mitsui & Co., Ltd., dated 1 January 2007.
Perjanjian pemeliharaan
o.
Maintenance agreement
GBP
GBP
Pada tanggal 21 November 2005, GBP mengadakan kontrak pemeliharaan dengan PT United Tractors Tbk. untuk pemeliharaan peralatan. Perjanjian tersebut berlaku untuk jangka waktu 3 tahun. Berdasarkan perubahan terakhir tertanggal 6 November 2008, perjanjian tersebut diperpanjang untuk jangka waktu selama 3 tahun.
On 21 November 2005, GBP entered into a maintenance contract with PT United Tractors Tbk. for equipment maintenance. The agreement was valid for 3 years. Based on the latest amendment on 6 November 2008, the agreement was extended for a further 3 years.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/76 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT) 31 MARET 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus) 26. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan)
KOMITMEN,
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 31 MARCH 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated) DAN
26. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)
GBP (lanjutan)
GBP (continued)
Pada tanggal 22 Juni 2005, GBP mengadakan perjanjian pemeliharaan armada dengan PT Chakra Jawara untuk pemeliharaan alat. Berdasarkan perubahan perjanjian terakhir pada tanggal 17 September 2008, perjanjian tersebut diperpanjang untuk jangka waktu selama 3 tahun.
On 22 June 2005, GBP entered into a fleet maintenance contract with PT Chakra Jawara for equipment maintenance. Based on the latest amendment on 17 September 2008, the agreement was extended for a further 3 years.
p. Perjanjian pertambangan batubara di daerah perbatasan bersama
p. Agreement for the mining of coal on the common boundary
Pada tanggal 24 Agustus 2007, WBM dan PT Arutmin Indonesia mengadakan perjanjian pengelolaan pertambangan batubara di perbatasan daerah pertambangan mereka. Perjanjian ini bertujuan untuk memaksimalkan pengambilan cadangan batubara di dekat daerah perbatasan. Perjanjian tersebut mengatur biaya dan kewajiban atas aktivitas penambangan tersebut. Pada tanggal 31 Maret 2010, aktifitas dalam perjanjian ini belum dimulai
On 24 August 2007, WBM and PT Arutmin Indonesia entered into an agreement for the mining of coal on the common boundary of their mining areas. The purpose of the agreement is to maximise the exploitation of coal reserves near the boundary area. The agreement governs the costs and liabilities which may arise from the mining activities. As of 31 March 2010, activities under this agreement have not yet commenced.
q.
Perjanjian cornerstone investor
q.
As part of its Initial Public Offering, the Company allocated offered shares to Enel Investment Holding B.V. (a subsidiary of Enel Trade S.p.A) at the offering price with certain conditions in the amount of 333,333,500 shares, or 10% of the Company’s issued capital. In relation to this matter, the Company has entered into a longterm sales contract with Enel Trade S.p.A. This agreement requires the Group to deliver coal in a certain annual quantity from January 2010 to December 2019 (see Note 26i).
Dalam rangka Penawaran Umum saham Perusahaan, saham Perusahaan sebanyak 333.333.500 lembar saham, atau sebesar 10% apabila dihitung setelah Penawaran Umum ini selesai dilaksanakan, dialokasikan kepada Enel Investment Holding B.V. (anak perusahaan Enel Trade S.p.A) dengan harga penawaran, menurut beberapa kondisi tertentu. Sehubungan dengan hal di atas, Perusahaan telah mengadakan kontrak jangka panjang dengan Enel Trade S.p.A. Perjanjian ini mewajibkan Grup mengirimkan batubara dalam jumlah tertentu kepada Enel Trade S.p.A. setiap tahunnya dari bulan Januari 2010 sampai dengan Desember 2019 (lihat Catatan 26i). r.
Iuran eksploitasi Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 45/2003 seluruh perusahaan yang memiliki kuasa pertambangan diwajibkan untuk membayar iuran eksploitasi sebesar 2% sampai 7% dari nilai penjualan, setelah dikurangi beban penjualan. FSP dan BT mengakui iuran ini dengan dasar akrual, sedangkan pada tanggal 31 Maret 2010 BAS belum mengakui iuran ini karena masih dalam tahap eksplorasi.
Cornerstone investor agreement
r.
Exploitation fee Based on Government Regulation No. 45/2003 all companies holding mining rights will have an obligation to pay an exploitation fee ranging from 2% to 7% of sales, net of selling expenses. FSP and BT recognise this fee on an accrual basis, whilst as of 31 March 2010 BAS has not yet recognised any amounts due as it is still in the exploration stage.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/77 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT) 31 MARET 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus) 26. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan) s.
t.
KOMITMEN,
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 31 MARCH 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated) DAN
Iuran kehutanan
26. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued) s.
Forestry fee
WBM
WBM
Berdasarkan Peraturan Pemerintah (“PP”) No. 2 tanggal 4 Februari 2008, seluruh perusahaan yang memiliki aktivitas di dalam area hutan produksi dan hutang lindung namun kegiatannya tidak berhubungan dengan kegiatan kehutanan memiliki kewajiban untuk membayar iuran kehutanan sebesar Rp 1,2 sampai Rp 3 per hektar per tahun. Iuran ini berlaku mulai 2008. WBM mengakui iuran ini dengan dasar akrual dan telah melakukan pembayaran sebesar Rp 6.441 untuk periode 2008 - 2010.
Based on Government Regulation (“GR”) No. 2 dated 4 February 2008, all companies which have activities in production and protected forest areas which are not related to forestry activities will have an obligation to pay a forestry fee ranging from Rp 1.2 to Rp 3 per hectare annually. This fee is effective from 2008. WBM has recognised this fee on an accrual basis and has paid the amount of Rp 6,441 for the period 2008 - 2010.
Undang-Undang Pertambangan No. 4/2009
t.
Mining Law No. 4/2009
Pada tanggal 16 Desember 2008, Dewan Perwakilan Rakyat Indonesia meloloskan Undang-Undang Pertambangan Mineral dan Batubara yang baru (“Undang-Undang”), yang telah disetujui oleh Presiden pada 12 Januari 2009, menjadi UU No. 4/2009. Sistem PKP2B dimana beberapa anak perusahaan Grup beroperasi sudah tidak tersedia bagi para investor. Meskipun Undang-Undang mengindikasikan PKP2B yang ada, seperti yang dimiliki Grup, akan tetap diberlakukan sampai jangka waktu berakhirnya kontrak, ketentuan peralihan tidaklah jelas dan mengharuskan klarifikasi lebih lanjut dalam peraturan pemerintah yang akan diterbitkan. Terdapat sejumlah permasalahan yang sedang dianalisis pemegang PKP2B, termasuk Grup. Beberapa diantaranya termasuk:
On 16 December 2008, the Indonesian Parliament passed a new Law on Mineral and Coal Mining (the “Law”), which received the assent of the President on 12 January 2009, becoming Law No. 4/2009. The CCoW system under which several of the Group’s subsidiaries operate will no longer be available to investors. While the Law indicates that existing CCoWs, such as those held by the Group, will be honoured, the transition provisions are unclear, and will require clarification in yet to be issued government regulations. There are a number of issues which existing CCoW holders, including the Group, are currently analysing. Among others these include:
-
ketentuan peralihan atas PKP2B. UndangUndang menjelaskan bahwa PKP2B yang ada akan tetap diberlakukan sampai jangka waktu berakhirnya kontrak. Namun, UndangUndang juga menetapkan bahwa PKP2B yang ada harus disesuaikan dalam jangka waktu satu tahun terhadap ketentuan Undang-Undang (kecuali untuk penerimaan negara – yang tidak didefinisikan, tetapi diasumsikan termasuk royalti dan pajak); dan
-
the CCoW transition provisions. The Law notes that existing CCoWs will be honoured until their expiration. However, it also states that existing CCoWs must be amended within one year to conform with the provisions of the Law (other than terms related to State revenue – which is not defined, but presumably includes royalties and taxes); and
-
keharusan bagi pemegang PKP2B yang telah memulai aktivitasnya untuk, dalam waktu satu tahun sejak diberlakukannya Undang-Undang, menyerahkan rencana kegiatan pertambangan untuk keseluruhan area kontrak. Jika rencana ini tidak dilaksanakan, area kontrak dapat dikurangi menjadi hanya seluas area yang diperbolehkan untuk Izin Usaha Pertambangan berdasarkan Undang-Undang yang baru.
-
the requirement for CCoW holders which have already commenced some form of activity to, within one year of enactment of the Law, submit a mining activity plan for the entire contract area. If this plan is not fulfilled, the contract area may be reduced to that allowed for licences under the Law.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/78 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT) 31 MARET 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus) 26. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan) t.
KOMITMEN,
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 31 MARCH 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated) DAN
Undang-Undang Pertambangan No. 4/2009 (lanjutan)
26. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued) t.
Mining Law No. 4/2009 (continued)
Diperkirakan para pemegang PKP2B, dengan dukungan dari asosiasi industri pertambangan, akan mempertahankan hak mereka berdasarkan kontrak yang sekarang berlaku. Terdapat kemungkinan bahwa ketentuan arbitrase akan dipakai jika pemerintah mencoba untuk memaksa perubahan ketentuan PKP2B tanpa persetujuan pemegang PKP2B. Grup sedang menganalisa dampak situasi ini terhadap operasinya, dan yakin bahwa tidak terdapat dampak yang signifikan dalam waktu dekat, karena industri pertambangan dan pemerintah bekerjasama untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang ada.
It is expected that CCoW holders, with the support of mining industry associations, will vigorously defend their rights under their existing contracts. It is possible that the arbitration provisions of the CCoWs will be invoked if the government attempts to force changes in CCoW terms without the agreement of the contractors. The Group is analysing the impact of this situation on its operations, and believes that there will be no significant impact in the near term, as the industry and the government work towards a consensus on these issues.
Setelah keluarnya Undang-Undang tersebut, Direktur Jenderal Mineral, Batubara dan Panas Bumi (“DJMBP”) menerbitkan Surat Edaran (“SE”) No. 03.E/31/DJB/2009 sehubungan dengan KP yang menjadi dasar operasi FSP, BT, dan BAS. Beberapa di antaranya adalah:
Following the issuance of the Law, the Director General of Minerals, Coal and Geothermal (“DGMCG”) issued Circular No. 03.E/31/DJB/2009 with respect to Mining Rights (“KP”) under which FSP, BT, and BAS operate. The Circular states that, among others:
KP yang ada pada saat diberlakukannya Undang-Undang masih berlaku hingga jangka waktu berakhirnya KP tetapi wajib dikonversi menjadi Izin Usaha Pertambangan (“IUP”) sesuai dengan Undang-Undang, paling lambat 11 Januari 2010.
Mining Rights in force at the time the new Mining Law was enacted will remain valid until the expiration of the Mining Right but must be converted to a Mining Business Permit (Izin Usaha Pertambangan or “IUP” – the mining licence under the Law) by 11 January 2010 at the latest.
Tata cara penerbitan IUP akan diterbitkan oleh DJMBP.
The procedures for IUP issuance will be issued by the DGMCG.
Semua pemilik KP eksplorasi dan eksploitasi diwajibkan untuk menyerahkan rencana aktivitas seluruh KP hingga berakhirnya jangka waktu KP, paling lambat enam bulan setelah disahkannya Undang-Undang, yaitu 11 Juli 2009.
All existing exploration and exploitation KP holders are required to deliver an activities plan for the whole Mining Right area covering the period until expiration of the Mining Right term, at the latest within six months of the enactment of the new Mining Law, i.e. by 11 July 2009.
Pada bulan Februari 2010, Pemerintah Indonesia mengeluarkan dua peraturan pemerintah, yaitu Peraturan Pemerintah No. 22/2010 dan 23/2010 (“PP No. 22” dan “PP No. 23”), sehubungan dengan penerapan Undang-Undang Pertambangan No. 4/2009. PP No. 22 mengatur tentang pembentukan area pertambangan dengan menggunakan IUP. PP No. 23 memperjelas prosedur untuk memperoleh IUP. PP No. 23 menyatakan bahwa PKP2B yang ada akan tetap diakui oleh Pemerintah, namun demikian perpanjangan atas PKP2B tersebut akan dilakukan melalui penerbitan IUP. PP No. 23 juga mewajibkan agar KP diubah menjadi IUP dalam jangka waktu tiga bulan sejak diterbitkannya PP No. 23, akan tetapi tata laksananya masih perlu diperjelas oleh pemerintah.
In February 2010, the Government of Indonesia released two implementing regulations for Mining Law No. 4/2009, i.e. Government Regulations Nos. 22/2010 and 23/2010 (“GR No. 22” and “GR No. 23”). GR No. 22 deals with the establishment of mining areas under the new mining business licence (“IUP”). GR No. 23 provides clarifications surrounding the procedures to obtain new IUPs. GR No. 23 indicates that existing CCoWs will be honoured by the Government although any extension of existing CCoWs will be through the issuance of an IUP. GR No. 23 also requires a KP to be converted into an IUP within three months of the issuance of GR No. 23, however, the details of the procedures remain to be specified.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/79 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT) 31 MARET 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus) 26. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan) t.
KOMITMEN,
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 31 MARCH 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
DAN
Undang-Undang Pertambangan No. 4/2009 (lanjutan)
26. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued) t.
The Group is closely monitoring the progress of the implementing regulations for the law, and will consider the impact on its operations, if any, once these are issued.
Grup terus memonitor perkembangan peraturan pelaksana Undang-Undang tersebut secara ketat dan akan mempertimbangkan dampak terhadap operasi Grup, jika ada, pada saat peraturanperaturan pelaksana ini diterbitkan. u.
Keputusan Menteri No. 18/2008
Mining Law No. 4/2009 (continued)
u.
Ministerial Regulation No. 18/2008
Pada tanggal 29 Mei 2008, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral mengumumkan peraturan baru mengenai reklamasi tambang dan penutupan tambang yang termaktub dalam Peraturan Menteri No. 18/2008. Dalam peraturan tersebut ditetapkan bahwa suatu perusahaan disyaratkan untuk menyediakan jaminan untuk reklamasi tambang dan penutupan tambang. Jaminan reklamasi tambang dapat berupa deposito berjangka, jaminan bank, atau asuransi, yang jangka waktunya sesuai dengan jadwal reklamasi. Jaminan reklamasi tambang dapat juga diberikan dalam bentuk cadangan akuntansi, apabila perusahaan yang bersangkutan merupakan perseroan terbuka atau perusahaan dengan modal disetor tidak kurang dari AS$25.000.000 sebagaimana disebutkan dalam laporan keuangan yang diaudit. Jaminan penutupan tambang harus dalam bentuk deposito berjangka, dan dapat ditempatkan dalam mata uang Rupiah atau AS$ di bank milik negara di Indonesia atas nama Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Gubernur atau Walikota qq perusahaan yang bersangkutan, dengan jangka waktu sesuai dengan jadwal reklamasi.
On 29 May 2008, the Minister of Energy and Mineral Resources announced a new regulation regarding mine reclamation and mine closure as detailed in Ministerial Regulation No. 18/2008. The regulation states that a company is required to provide mine reclamation and mine closure guarantees. The mine reclamation guarantee may be in the form of a time deposit, bank guarantee or insurance, all of which with a duration according to the reclamation schedule. The mine reclamation guarantee may also be in the form of an accounting reserve, if the company is either a publicly listed company or the company has paid up capital of at least US$25,000,000 as stated in the audited financial statements. The mine closure guarantee must be in the form of a time deposit, and may be placed in Rupiah or US$ funds, with a state owned bank in Indonesia on behalf of the Minister of Energy and Mineral Resources, Governor or Mayor qq the relevant company with a duration according to the mine closure schedule.
Pada tanggal laporan keuangan konsolidasian ini, GBP telah membuat jaminan reklamasi dalam bentuk jaminan bank untuk periode tertentu. Grup sedang mempertimbangkan apakah perlu untuk melakukan penempatan deposito untuk penyisihan penutupan tambangnya.
As at the date of these consolidated financial statements, GBP has placed reclamation guarantees in the form of bank guarantees for certain periods. The Group is determining whether it is required to establish a time deposit for its mine closure provision.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/80 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT) 31 MARET 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus) 26. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan) v.
KOMITMEN,
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 31 MARCH 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
DAN
26. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)
Keputusan Menteri No. 34/2009
v.
Ministerial Regulation No. 34/2009 In December 2009, the Minister of Energy and Mineral Resources issued Ministerial Regulation No. 34/2009, which provides a legal framework to require mining companies to sell a portion of their output to domestic customers (“Domestic Market Obligation” or “DMO”). The DMO volume is based on a minimum percentage of domestic coal sales which will be determined by the Minister of Energy and Mineral Resources. The minimum DMO percentage and the price to be used for the DMO sales, which will follow international indices as the benchmark, will be determined by the Minister of Energy and Mineral Resources. As of the date of these consolidated financial statements, the mining industry is waiting for further implementation guidelines and instructions from the Minister of Energy and Mineral Resources.
Pada bulan Desember 2009, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral mengeluarkan Peraturan Menteri No. 34/2009 yang mewajibkan perusahaan pertambangan untuk menjual sebagian hasil produksinya kepada pelanggan domestik (“Domestic Market Obligation” atau “DMO”). Porsi DMO dihitung berdasarkan persentase minimum dari penjualan batubara domestik yang akan ditentukan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral. Persentase minimum DMO dan harga yang akan digunakan untuk porsi penjualan DMO akan mengikuti harga indeks internasional sebagai tolak ukur, yang juga ditentukan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral. Pada tanggal laporan keuangan konsolidasian ini, industri pertambangan masih menunggu pedoman kebijakan dan instruksi dari Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral. w. Keputusan Menteri No. 28/2009
w. Ministerial Regulation No. 28/2009 In September 2009, the Minister of Energy and Mineral Resources issued Ministerial Regulation No. 28/2009 which, among others, sets strict criteria for mining companies use of 'Affiliates' or 'Subsidiaries' as their mining contractors and requires government approval to use an affiliate as a mining contractor. The regulation provides exceptions only when no other capable mining service companies operate in the area. The regulation provides a three year transition period for changes to existing arrangements. The Group is currently considering the implications of this regulation, given that IP provides mining services to other members of the Group.
Pada bulan September 2009, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral mengeluarkan Peraturan Menteri No. 28/2009, yang salah satu isinya memperketat penggunaan perusahaan afiliasi atau anak perusahaan sebagai penyedia jasa kontraktor pertambangan dan mengharuskan persetujuan pemerintah untuk penggunaan perusahan afiliasi sebagai jasa kontraktor pertambangan. Peraturan tersebut memberikan pengecualian hanya apabila tidak terdapat perusahaan kontraktor pertambangan yang mampu di lokasi tersebut. Peraturan tersebut menyediakan masa transisi selama tiga tahun untuk perubahan terhadap perjanjian yang berlaku saat ini. Grup sedang mempertimbangkan dampak dari peraturan tersebut oleh karena IP menyediakan jasa kontraktor pertambangan kepada perusahaan lain dalam Grup.
27. BIAYA KARYAWAN
27. EMPLOYEE COSTS 2010
Biaya karyawan Jumlah remunerasi yang dibayarkan oleh Perusahaan kepada Dewan Direksi dan Komisaris Perusahaan adalah sebesar Rp 8.529 (2009: Rp 11.382).
2009 -
82,593
Employee costs
Total remuneration paid by the Company to the Boards of Directors and Commissioners of the Company amounted to Rp 8,529 (2009: Rp 11,382).
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/81 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2009 AND 2008 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
28. INFORMASI SEGMEN USAHA
28. SEGMENT INFORMATION
Informasi mengenai segmen usaha Perusahaan dan anak perusahaan adalah sebagai berikut:
Batubara/ Coal Pendapatan
Information concerning the business segments of the Company and its subsidiaries is as follows:
31 Maret/March 2010 Non batubara/ Konsolidasian/ Non-coal Consolidated
1,819,356
64,836
1,884,192
Revenue
Laba kotor Beban penjualan
320,650 84,334
37,259 -
357,909 84,334
Beban umum dan administrasi
38,554
712
39,266
Gross profit Selling expenses General and administration expenses
Laba usaha
197,762
36,547
234,309
Operating income
Beban bunga Pendapatan bunga (Beban)/pendapatan lain-lain Bagian rugi perusahaan asosiasi
(30,042) 6,647
Laba sebelum pajak penghasilan Manfaat /(beban) pajak penghasilan Hak minoritas atas laba bersih anak perusahaan Laba bersih Aset segmen Kewajiban segmen Perolehan aset tetap Penyusutan Amortisasi biaya eksplorasi dan pengembangan yang ditangguhkan
39,285 (4,392)
(1,622) -
(30,042) 6,647 37,663 (4,392)
209,260
34,925
244,185
(85,213)
(8,693)
(93,906)
(6,749)
-
(6,749)
Interest expense Interest income Other (expenses)/ income Share of associate’s loss Profit before income tax Income tax benefit /(expense) Minority interest in net income of subsidiaries
117,298
26,232
143,530
Net income
6,891,398 4,514,838
356,259 66,013
7,247,657 4,580,851
Segment assets Segment liabilities Acquisition of fixed assets Depreciation Amortisation of deferred exploration and development expenditures
48,966 (65,332)
(7,936)
34,358 (29,665)
-
48,966 (73,181)
(7,936)
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/82 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2009 AND 2008 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
28. INFORMASI SEGMEN USAHA (lanjutan)
28. SEGMENT INFORMATION (continued)
Batubara/ Coal Pendapatan
31 Maret/March 2009 Non batubara/ Konsolidasian/ Non-coal Consolidated
1,706,590
Laba kotor Beban penjualan
293,587 (144,147)
Beban umum dan administrasi
(56,514)
Laba usaha Beban bunga Pendapatan bunga Pendapatan/(beban) lain-lain Bagian rugi perusahaan asosiasi Laba sebelum pajak penghasilan Beban pajak penghasilan Hak minoritas atas laba bersih anak perusahaan Laba bersih Aset segmen Kewajiban segmen
42,148 24,276 -
317,863 (144,147)
(348)
92,926
(56,862)
23,928
(32,530) 7,978
116,854
135
67,569
(32,530) 8,113
(1,527)
(338)
66,042
-
(338)
Revenue Gross profit Selling expenses General and administration expenses Operating income Interest expense Interest income Other income/ (expenses) Share of associate’s loss
2,319
-
2,319
Profit before income tax Income tax expense Minority interest in net income of subsidiaries
96,522
16,700
113,222
Net income
6,903,367 4,703,711
199,237 184,174
7,102,604 4,887,885
Segment assets Segment liabilities Acquisition of fixed assets Depreciation Amortisation of deferred exploration and development expenditures
135,605 (41,402)
Perolehan aset tetap Penyusutan
87,978 (77,558)
Amortisasi biaya eksplorasi dan pengembangan yang ditangguhkan
(10,068)
22,536 (5,836)
158,141 (47,238)
623 (6,723)
88,601 (84,281)
-
Informasi segmen geografis yang merupakan segmen sekunder adalah sebagai berikut: 2010 Area penjualan - Asia Utara (Cina, Jepang, Korea, dan Taiwan) - Asia Tenggara (Malaysia, Thailand, dan Filipina), tidak termasuk Indonesia - Asia Selatan (India, Pakistan, dan Sri Lanka) - Eropa, Amerika Serikat, dan Amerika Selatan - Domestik
1,748,738
(10,068)
Geographic segment information as a secondary segment is as follows: 2009
893,994
595,498
305,129
104,847
271,936
531,405
371,014 42,119
481,364 35,624
1,884,192
1,748,738
Sales area North Asia (China, Japan, Korea and Taiwan) South East Asia (Malaysia, Thailand and Philippines), excluding Indonesia South Asia (India, Pakistan and Sri Lanka) Europe, United States and South America Domestic -
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/83 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2009 AND 2008 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
29. ASET DAN KEWAJIBAN DALAM MATA UANG ASING
29. ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES
31 Maret/March 2010 Mata uang asing Setara Rupiah (nilai penuh)/ (jutaan Rupiah)/ Foreign currency Rupiah equivalent (full amount) (million Rupiah) Aset Kas dan setara kas Piutang usaha - pihak ketiga - pihak yang memiliki hubungan istimewa Piutang lain-lain - pihak ketiga - pihak yang memiliki hubungan istimewa Piutang derivatif Uang muka dan pembayaran dimuka Pinjaman pada pihak yang memiliki hubungan istimewa Kas yang dibatasi penggunaannya
90,526,483
825,149
US$
43,095,449
392,815
US$
12,426
113,266
US$
1,419,554
12,939
related parties Other receivables third parties -
US$ US$
3,219,869 11,440,781
29,349 104,282
related parties Derivative receivables
US$
6,394,784
58,288
Advances and prepayments
US$ US$
39,600,678 35,245,900
360,960 321,266
Loan to related party Restricted cash
2,105,162
Total assets
Jumlah aset Kewajiban Hutang usaha
Assets Cash and cash equivalents Trade receivables third parties -
US$
Liabilities Trade payables
US$ SGD AUD JPY MYR £ US$
114,087,668 177,394 6,585 1,510,822 8,205 30,775 57,369,939
1,039,909 1,154 55 148 23 423 522,927
US$
50,220,734
457,762
US$
117,016
US$
5,346,015
US$
215,768,900
1,966,734
Long-term loans, net of current maturities
US$
471,420
4,297
Derivative liabilities, net of current maturities
Jumlah kewajiban
4,043,722
Total liabilities
Kewajiban bersih
1,938,560
Net liabilities
Beban masih harus dibayar Pinjaman jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam satu tahun Sewa pembiayaan yang akan jatuh tempo dalam satu tahun Kewajiban derivatif yang akan jatuh tempo dalam satu tahun Pinjaman jangka panjang, setelah dikurangi bagian yang akan jatuh tempo dalam satu tahun Kewajiban derivatif, setelah dikurangi bagian yang akan jatuh tempo dalam satu tahun
Apabila aset dan kewajiban dalam mata uang asing pada tanggal 29 April 2010 dijabarkan dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal laporan ini, maka kewajiban bersih dalam mata uang asing Grup akan turun sebesar Rp 20.244.
Accrued expenses
Current maturities of long-term loans Current maturities of finance 1,067 leases Current maturities of derivative 48,729 liabilities
If assets and liabilities in foreign currencies as at 29April 2010 are translated using the exchange rates as at the date of this report, the total net foreign currency liabilities of the Group will decrease by approximately Rp20,244.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/84 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus) 30. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2009 AND 2008 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated) 30. FINANCIAL RISK MANAGEMENT
Grup telah melaksanakan penelaahan atas manajemen risiko untuk mengidentifikasi, mengukur, mengawasi, dan mengelola risiko utama yang terjadi dalam Grup. Dalam rangka mengatasi risiko kesinambungan pendapatan Grup di masa mendatang, Grup mengadakan kontrak penjualan yang bersifat jangka panjang dengan pelanggannya. Selain itu, Grup juga mengadakan kontrak jangka panjang dengan para kontraktor pertambangan untuk menjamin bahwa Grup mampu memenuhi komitmen atas kontrak penjualan jangka panjang.
The Group has conducted a risk management review to identify, measure, monitor and manage the basic risks in the Group. In order to overcome the risk of operational revenue continuity of the Group in the future, the Group has long-term sales contracts with its customers. In addition, the Group also has longterm contracts with its mining contractors to ensure that the Group is able to meet the commitments under its long-term sales contracts.
Grup telah mengadakan sebagian besar kontrak penjualan dalam mata uang Dolar AS, dan pinjaman Grup juga dalam mata uang Dolar AS yang secara tidak langsung merupakan lindung nilai alami (natural hedging) atas risiko fluktuasi mata uang Rupiah terhadap Dolar AS. Grup juga mengadakan ikatan kontrak harga swap batubara dan lindung nilai atas bahan bakar minyak untuk melakukan lindung nilai atas harga jual batubara dan bahan bakar minyak di masa mendatang.
The Group has entered into most of its sales contracts in US Dollars and the Group’s loans are also in US Dollars, which indirectly, represents a naturzal hedging on the risk of fluctuation in the Rupiah to US Dollar exchange rate. The Group also entered into coal swap contracts and fuel price hedges to hedge future coal sales and fuel prices.
Dalam rangka mengurangi risiko fluktuasi tingkat suku bunga yang dapat mengakibatkan ketidakpastian arus kas untuk pembayaran bunga dimasa mendatang, Grup mengadakan ikatan kontrak swap tingkat suku bunga, yang mengkonversi tingkat suku bunga variabel menjadi tingkat suku bunga tetap.
In order to reduce the risk of fluctuation in interest rates which increases the uncertainty of cash flows for interest payments in the future, the Group has entered into an interest rate swap contract, converting a variable interest rate to a fixed interest rate.
31. PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA
31. SUBSEQUENT EVENTS
Pada tanggal 22 April 2010, Perusahaan memperoleh Fasilitas Pinjaman sebesar AS$300 juta, yang digunakan sebagai pembiayaan kembali pinjaman dari Fasilitas Sindikasi dan penambahan pinjaman. Fasilitas ini terdiri atas Fasilitas Pinjaman Berjangka sebesar AS$150 juta, dan Fasilitas Modal Kerja sebesar AS$ 150 juta, dengan tingkat suku bunga LIBOR ditambah marjin tertentu.
On 22 April 2010, the Company obtained a Loan Facility amounting to US$ 300 million to refinance the Syndicated Loan and provide additional debt. The Facility consists of a Term Loan Facility amounting to US$ 150 million and a revolving Working Capital Facility amounting to US$ 150 million, with an interest rate of LIBOR plus a certain margin.
Pembayaran Fasilitas Pinjaman Berjangka dilakukan setiap empat bulan dengan masa tenggang dan berakhir pada tahun 2015. Fasilitas Modal Kerja akan jatuh tempo pada tahun 2012 dengan opsi yang dapat diperpanjang salama satu tahun.
Repayment of the Term Loan Facility is on a quarterly basis with a certain grace period and with final maturity in 2015. The Revolving Working Capital Facility is due in 2012 with an one year extendable option.
Fasilitas Pinjaman ini dijamin dengan piutang atas perjanjian jual beli batubara tertentu, jaminan perusahaan dari anak perusahaan tertentu, pinjaman Perusahaan di KSC dan aset tetap tertentu milik DPP.
The Loan Facility is secured by the receivables under certain coal sale and purchase agreements, corporate guarantees from certain subsidiaries, the Company’s loan to KSC and certain fixed assets of DPP.
Fasilitas Pinjaman tersebut mensyaratkan Perusahaan untuk memenuhi rasio keuangan tertentu dan mematuhi pembatasan tertentu yang berkaitan dengan usaha Perusahaan, kegiatan korporasi perusahaan dan lainnya.
Under the Loan Facility, the Company is required to maintain certain financial ratios and to comply with certain restrictive covenants related to the Company’s nature of business, corporate actions and others.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/85 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
31. PERISTIWA (lanjutan)
SETELAH
TANGGAL
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2009 AND 2008 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
NERACA
Pada tahun 2010, Perusahaan melakukan ikatan kontrak Commodity Producer Colar with entendable Swap dengan SCB untuk pebelian batu bara pada harga dasar dan opsi menjual pada harga tetap pada tahun 2011 sampai dengan 2012. 32. LIKUIDITAS
31. SUBSEQUENT EVENTS (continued)
In 2010, the Company entered into Commodity Producer Colar with entendable Swap contract with SCB to purchase a floor for 2010 and sell option for fixed price coal swaps in 2011 and 2012.
32. LIQUIDITY
Pada tanggal 31 Maret 2010, Grup memiliki modal kerja negatif. Manajemen telah melakukan analisis secara rinci atas proyeksi arus kas Perusahaan selama 9 bulan ke depan yang berakhir 31 Desember 2010. Berdasarkan proyeksi 9 bulan ke depan tersebut, manajemen berkesimpulan bahwa terdapat cukup likuiditas untuk membiayai operasi Grup, pengeluaran modal yang sudah direncanakan dan pembayaran pinjaman selama periode tersebut. Dalam menyusun proyeksi tersebut, manajemen melakukan telaah atas kebutuhan kas Grup pada periode-periode sebelumnya dan juga faktor-faktor penting yang dapat mempengaruhi operasi Grup selama 9 bulan ke depan, dan berpendapat bahwa asumsi dan analisa sensitivitas yang telah digunakan dalam menyusun proyeksi adalah wajar. Namun demikian, seperti semua asumsi mengenai kejadian di masa depan, asumsi-asumsi ini memiliki keterbatasan dan ketidakpastian dimana beberapa atau semua asumsi-asumsi ini tidak dapat tercapai.
As at 31 March 2010, the Group has negative working capital. Management has undertaken a detailed analysis of the forecast cash flows of the Company for the 9 months ending 31 December 2010. Based on the forecast for the next 9 months, management has determined that sufficient liquidity exists to fund the operations of the business, planned capital expenditure and repayments of bank loans during that period. In preparing the forecast, management has reviewed historic cash requirements of the Group as well as key factors which may impact the operations of the Group during the next 9 month period, and is of the opinion that the assumptions and sensitivities which are included in the cash flow forecast are reasonable. However, as with all assumptions in regard to future events, these are subject to inherent limitations and uncertainties and some or all of these assumptions may not be realised.
Laporan keuangan tidak memasukkan efek dari segala penyesuaian yang mungkin diperlukan jika Grup tidak dapat melanjutkan kelangsungan usahanya di masa depan.
The accompanying financial statements do not include the effect of any adjustments that may be necessary if the Group is not able to continue as a going concern.
33. PERKEMBANGAN TERAKHIR PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (“PSAK”)
33. PROSPECTIVE ACCOUNTING PRONOUNCEMENTS
Ikatan Akuntan Indonesia telah menerbitkan beberapa standar akuntansi revisi sebagai berikut yang mempunyai dampak terhadap laporan keuangan yang periodenya dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2010:
The Indonesian Institute of Accountants has issued the following revised accounting standards that are applicable for financial statements covering periods beginning on or after 1 January 2010:
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) 26 (Revisi 2008) – Biaya Pinjaman.
Statement of Financial Accounting Standards (“SFAS”) 26 (Revised 2008) – Borrowing Costs.
PSAK 50 (Revisi 2006) – Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan.
SFAS 50 (Revised 2006) – Financial Instruments: Presentation and Disclosures.
PSAK 55 (Revisi 2006) – Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran.
SFAS 55 (Revised 2006) – Financial Instruments: Recognition and Measurement.
Adopsi PSAK di atas tidak menimbulkan perubahan yang mendasar terhadap kebijakan akuntansi Grup atau berdampak signifikan terhadap laporan keuangan Grup.
The adoption of the above SFAS has not resulted in a substantial change to the Group’s accounting policies nor any significant impact on its financial statements to date.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/86 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus) 33. PERKEMBANGAN TERAKHIR PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (“PSAK”) (lanjutan)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2009 AND 2008 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated) 33. PROSPECTIVE ACCOUNTING PRONOUNCEMENTS (continued)
Ikatan Akuntan Indonesia juga telah menerbitkan beberapa standar akuntansi revisi sebagai berikut yang mungkin mempunyai dampak terhadap laporan keuangan yang periodenya dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011:
The Indonesian Institute of Accountants has also issued the following revised accounting standards that may be applicable to financial statements covering periods beginning on or after 1 January 2011:
PSAK 1 (Revisi 2009) – Penyajian Laporan Keuangan (berlaku untuk laporan keuangan yang periodenya dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011).
SFAS 1 (Revised 2009) – Presentation of Financial Statements (applicable for financial statements covering periods beginning on or after 1 January 2011).
PSAK 2 (Revisi 2009) – Laporan Arus Kas (berlaku untuk laporan keuangan yang periodenya dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011).
SFAS 2 (Revised 2009) – Statement of Cash Flows (applicable for financial statements covering periods beginning on or after 1 January 2011).
PSAK 4 (Revisi 2009) – Laporan Keuangan Konsolidasi dan Terpisah (berlaku untuk laporan keuangan yang periodenya dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011).
SFAS 4 (Revised 2009) – Consolidated and Separate Financial Statements (applicable for financial statements covering periods beginning on or after 1 January 2011).
PSAK 5 (Revisi 2009) – Segmen Operasi (berlaku untuk laporan keuangan yang periodenya dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011).
SFAS 5 (Revised 2009) – Operating Segments (applicable for financial statements covering periods beginning on or after 1 January 2011).
PSAK 12 (Revisi 2009) – Pelaporan Keuangan Mengenai Bagian Partisipasi Dalam Pengendalian Bersama Operasi dan Aset (berlaku untuk laporan keuangan yang periodenya dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011).
SFAS 12 (Revised 2009) – Interest in Joint Ventures (applicable for financial statements covering periods beginning on or after 1 January 2011).
PSAK 15 (Revisi 2009) – Investasi Dalam Perusahaan Asosiasi (berlaku untuk laporan keuangan yang periodenya dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011).
SFAS 15 (Revised 2009) – Investments in Associates (applicable for financial statements covering periods beginning on or after 1 January 2011).
PSAK 25 (Revisi 2009) – Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan (berlaku untuk laporan keuangan yang periodenya dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011).
SFAS 25 (Revised 2009) – Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors (applicable for financial statements covering periods beginning on or after 1 January 2011).
PSAK 48 (Revisi 2009) – Penurunan Nilai Aset (berlaku untuk laporan keuangan yang periodenya dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011).
SFAS 48 (Revised 2009) – Impairment of Assets (applicable for financial statements covering periods beginning on or after 1 January 2011).
PSAK 57 (Revisi 2009) – Kewajiban Diestimasi, Kewajiban Kontinjensi dan Aset Kontinjensi (berlaku untuk laporan keuangan yang periodenya dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011).
SFAS 57 (Revised 2009) – Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets (applicable for financial statements covering periods beginning on or after 1 January 2011).
PSAK 58 (Revisi 2009) – Aktiva Tidak Lancar Tersedia Untuk Dijual dan Operasi Dalam Penghentian (berlaku untuk laporan keuangan yang periodenya dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011).
SFAS 58 (Revised 2009) – Non-current Assets Held for Sale and Discontinued Operations (applicable for financial statements covering periods beginning on or after 1 January 2011).
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/87 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus) 33. PERKEMBANGAN TERAKHIR PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (“PSAK”) (lanjutan) Grup masih mempelajari dampak yang mungkin timbul dari penerapan standar-standar ini terhadap laporan keuangan konsolidasian.
34. REKLASIFIKASI AKUN Angka komparatif pada laporan keuangan konsolidasian untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2009 telah diubah untuk menyesuaikan dengan penyajian laporan keuangan konsolidasian untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2010.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2009 AND 2008 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated) 33. PROSPECTIVE ACCOUNTING PRONOUNCEMENTS (continued)
The Group is still considering the impact of these revised standards to the consolidated financial statements.
34. RECLASSIFICATION OF ACCOUNTS Certain comparative figures in the consolidated financial statements for the period ended 31 March 2009 have been amended to conform with the basis on which the consolidated financial statements for the period ended 31 March 2010 have been presented.