Edutech, Tahun 15, Vol.15, No.1, Februari 2016
COMPARISON USING MEDIA CARD IMAGES AND ANIMATION IN IMPROVING THE KNOWLEDGE METAMORPHOSIS OF ANIMALS IN DEAF CHILDREN PERBANDINGAN MENGGUNAKAN MEDIA KARTU GAMBAR DAN ANIMASI DALAM MENINGKATKAN PENGETAHUAN METAMORFOSIS HEWAN PADA ANAK TUNARUNGU Nia Sutisna Departemen Pendidikan Luar Biasa Universitas Pendidikan Indonesia Email :
[email protected] Abstrack, The study, entitled "comparison using the media card images and animations to improve the knowledge of animal metamorphosis in deaf children", aims to determine the differences in media use picture cards and animations based on the results of the test after the treated media. Methods This study uses a quantitative approach to experiment with the design of Counter Balance, is the rotation design allows two classes of media research to get the same treatment, as for data analysis using the Wilcoxon test. This research was conducted in class IV and V SLB Gandasari Indramayu with a total sample of eight people and made two groups according to the class. The results of the test scores after tested with Wilcoxon test calculations in may conclude that researchers propose hypotheses accepted, that there are differences in the use of media cards and animated images in increasing knowledge of animal metamorphosis in deaf children. This study is expected to be a reference to the suggestion that more and more schools are given attention on the use of the media, especially the animation of deaf children to help improve knowledge in the subject matter. Keywords: Animal Metamorphosis Knowledge, Media Card Image, Animation. Abstrak, penelitian yang berjudul “perbandingan menggunakan media kartu gambar dan animasi dalam meningkatkan pengetahuan metamorfosis hewan pada anak tunarungu”, bertujuan untuk mengetahui perbedaan penggunaan media kartu gambar dan animasi berdasarkan hasil tes setelah diberi perlakuan media tersebut. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif eksperimen dengan desain Counter Balance, yaitu desain rotasi yang memungkin dua kelas penelitian mendapatkan perlakuan media yang sama, adapun analisis datanya menggunakan uji Wilcoxon. Penelitian ini dilakukan di kelas IV dan V SLB Gandasari Indramayu dengan jumlah sampel sebanyak delapan orang dan dijadikan dua kelompok sesuai kelas. Hasil skor tes setelah diuji dengan perhitungan Uji Wilcoxon didapat kesimpulan hipotesis yang peneliti ajukan diterima, yaitu terdapat perbedaan penggunaan media kartu gambar dan animasi dalam meningkatkan pengetahuan metamorfosis hewan pada anak tunarungu. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan saran bagi sekolah agar semakin lebih diberi perhatian tentang penggunaan media khususnya animasi bagi anak tunarungu untuk membantu meningkatkan pengetahuan dalam hal materi pelajaran. Kata kunci: Pengetahuan Metamorfosis Hewan, Media Kartu Gambar, Animasi. 1 Perbandingan Menggunakan Media Kartu Gambar Dan Animasi Dalam Meningkatkan Pengetahuan Metamorfosis Hewan Pada Anak Tunarungu
Edutech, Tahun 15, Vol.15, No.1, Februari 2016
A. PENDAHULUAN Anak tunarungu hanya mampu
berfikir dalam kehidupan sehari – hari
menerima informasi dalam bentuk
siswa sehingga tidak dapat dipungkiri
visual. Kemampuan tersebut dapat
bahwa pada akhirnya siswa akan
menggantikan
pendengaran
kembali ke kehidupan yang lebih luas
masalahnya
baik di keluarga maupun masyarakat”.
mereka
fungsi
yang
hilang,
adalah ketika anak tunarungu harus
Sesuai dengan ciri dan sifat anak
mempersepsikan apa yang mereka
tunarungu sebagai insan visual, maka
lihat, akan sangat sulit dipahami jika
dalam mengajar anak tunarungu akan
hal itu bersifat abstrak.
lebih berhasil bila guru memberikan
Keterbatasan
informasi
dan
pengalaman langsung melalui media
kurangnya daya abstraksi yang dialami
pembelajaran.
oleh anak tunarungu akan mengalami
yang tepat dalam proses pembelajaran
kesulitan dalam menerima konsep –
dapat melibatkan anak secara aktif,
konsep ilmu pengetahuan yang akan
anak
menyebabkan
pecapaian
memahami inti dari materi pelajaran
hasil belajar anak di sekolah. Proses
yang diajarkan oleh guru. Beragamnya
pembelajaran yang dilaksanakan di
media
sekolah berorientasi pada siswa karena
kreativitas dan selektifitas pendidik
siswalah
rendahnya
Media
tunarungu
pembelajaran
pun
pembelajaran
mampu
menuntut
yang
mengalami
proses
dalam memberikan layanan media
melalui
berbagai
sumber
pengajaran yang tepat dan sesuai
belajar, dimulai dari hal – hal yang
dengan kemampuan dan kebutuhannya.
belajar
mudah kemudian berangsur ke tingkat
Berdasarkan
observasi
yang lebih sulit. Pembelajaran ini yang
pendahuluan yang telah dilakukan oleh
dapat
peneliti,
dilakukan
memberikan
dengan
cara
pengalaman
–
guru
menggunakan
pengalaman nyata dan secara berulang
dalam
–
tunarungu.
ulang.
Hal
ini
seperti
yang
lebih media
pembelajaran Guru
sering
tidak
pembelajaran pada lebih
anak banyak
dikemukakan oleh Sanjaya (2006, hlm.
berceramah dan memberikan tugas
212) yaitu: “Kemampuan guru dalam
menjawab soal-soal latihan. Tentunya
mengelola berbagai sumber belajar
kondisi itu akan menyulitkan anak
inilah yang akan menentukan cara
tunarungu untuk memahami materi
2 Perbandingan Menggunakan Media Kartu Gambar Dan Animasi Dalam Meningkatkan Pengetahuan Metamorfosis Hewan Pada Anak Tunarungu
Edutech, Tahun 15, Vol.15, No.1, Februari 2016
pembelajaran,
diantaranya
dalam
dan pembelajaran yang menarik, hal itu
memahami materi metamorfosis hewan
bukanlah sesuatu yang mustahil. Oleh
karena cukup banyak mengandung
karena itu, pemilihan media oleh guru
materi
informasi
sangatlah penting. Seorang guru dapat
berupa gambar serta proses urutan
menggunakan berbagai alternatif media
metamorfosis yang bersifat abstrak dan
pembelajaran yang diperkirakan dapat
penjelasan yang diberikan oleh guru
membantu anak belajar. Salah satu
hanya secara verbalisme.
media yang dapat diterapkan adalah
berupa
hafalan,
Metode mengajar yang digunakan
media kartu gambar dan animasi, hal
oleh guru belum sesuai dengan yang
ini berdasarkan bahwa kedua media
diharapkan.
informasi
tersebut merupakan aspek visual lebih
verbal tidak dapat tersampaikan secara
bisa memberi informasi yang jelas dari
utuh serta anak pun cepat merasa bosan
sekedar kata-kata. Dengan melihat
dan jenuh metode yang dipakai adalah
gambar-gambar yang disajikan, anak
ceramah
tunarungu
Akibatnya
sehingga
proses
belajar
dengan
cepat
dapat
mengajar pun terasa kaku dan tidak
memperoleh gambaran tentang situasi
terjadi
yang dimaksud.
proses
pembelajaran
yang
berarti bagi anak. Minat dan motivasi anak
dalam
pembelajaran
pun
Kartu gambar dan animasi sangat menarik terutama dapat membantu
menurun. Padahal telah dijelaskan
anak
sebelumnya bahwa betapa pentingnya
pelajaran pada tingkatan abstraksi yang
penggunaan media pembelajaran untuk
berbeda karena berisikan berbagai
membantu
dalam
macam gambar dan animasi yang
memahami materi yang disampaikan
beradu dengan warna-warna menarik
guru.
sehingga
anak
tunarungu
tunarungu
menambah
belajar
minat
materi
dalam
Berbagai permasalahan di atas
belajar. Semua gambar dan animasi
sebenarnya dapat diatasi jika seorang
mempunyai arti, uraian, dan tafsiran
guru mampu mendesain pembelajaran
sendiri. Melalui gambar dan animasi
yang menyenangkan agar tujuan yang
anak tunarungu akan didorong untuk
diharapkan dapat tercapai dengan baik.
mengembangkan
Dengan metode mengajar yang tepat
berbahasa lisan, tulisan dan bentuk-
keterampilan
3 Perbandingan Menggunakan Media Kartu Gambar Dan Animasi Dalam Meningkatkan Pengetahuan Metamorfosis Hewan Pada Anak Tunarungu
Edutech, Tahun 15, Vol.15, No.1, Februari 2016
yang
dalam
jenis keterbacaan visual dalam hal ini
(Sugiyono, 2010, hlm. 107).
sangat diperlukan bagi anak tunarungu
kondisi
terkendali”
bentuk kegiatan lainnya. Keterampilan
Pada
penelitian
ini
desain
dalam membaca gambar dan animasi
eksperimen yang digunakan adalah
itu.
Counter Balance atau rotasi, yaitu Media kartu gambar dan animasi
diharapkan
anak
dapat
langsung
suatu desain penelitian eksperimen yang memberikan kesempatan bagi tiap
memahami metamorfosis hewan yang
kelompok
ada disekitarnya. Anak tunarungu akan
(eksperimen dan kontrol) diberikan
langsung
dan
perlakuan dengan menggunakan dua
menghubungkan metamorfosis hewan
media yang sama, Arikunto (2006, hlm.
yang diamati pada kartu gambar dan
310).
animasi dengan metamorfosis hewan
secara lebih rinci desain penelitian
yang ia jumpai dalam kehidupan
Counter
sehari-hari.
berikut.
memahami
Berdasarkan
gambar
sampel
Sehingga
penelitian
bisa
Balance
digambarkan
adalah
sebagai
permasalahan
a. Peneliti menetapakan 2 kelompok
tersebut, maka perlu adanya penelitian
yang akan diberikan perlakuan
mengenai penggunaan suatu media
yaitu kelompok X dan kelompok Y.
pembelajaran.
Untuk
peneliti
b. Secara bergantian pada tahap 1,
tertarik untuk mengadakan penelitian
kelompok X diberikan perlakuan
“Perbandingan
media I kemudian diberikan tes,
Menggunakan Media Kartu Gambar
sedangkan kelompok Y diberikan
dan Animasi Dalam Meningkatkan
perlakuan media II dan diberikan
Pengetahuan
tes.
mengenai
itu
Metamorfosis
Hewan
Pada Anak Tunarungu.” 1.
c. Selanjutnya
Metode Pendekatan dalam penelitian ini
adalah
penelitian
kuantitatif
berbeda
pada
yaitu
waktu
pada
yang
tahap
2,
kelompok X diberikan perlakuan media II kemudian diberikan tes,
eksperimen, yaitu “Penelitian yang
dan
diinginkan untuk mencari pengaruh
perlakuan I dan diberikan tes.
kelompok
Y
diberikan
perlakuan tertentu terhadap yang lain
4 Perbandingan Menggunakan Media Kartu Gambar Dan Animasi Dalam Meningkatkan Pengetahuan Metamorfosis Hewan Pada Anak Tunarungu
Edutech, Tahun 15, Vol.15, No.1, Februari 2016
d. Dari hasil pemberian perlakukan tersebut
maka
dilakukan
hasil
tes
dihitung
yang
kemudian
Teknik analisis data menggunakan hitungan uji Wilcoxon. Susetyo (2010, hlm.
228)
mengemukakan
uji
dibandingkan keefektifitasannya.
Wilcoxon adalah metode statistika
Pada penelitian ini populasi yang
yang dipergunakan untuk menguji dua
diambil oleh peneliti adalah SDLB
buah perbedaan, maka jumlah sampel
Gandasari Kabupaten Indramayu.
datanya selalu sama banyaknya.
Sampel Sampel
yang
diambil
secara
atau
Cluster
Kelompok
Sampling. Dalam penelitian ini sampel
B. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian disajikan dengan
yang diteliti adalah siswa tunarungu
penjelasan
kelas IV dan V SDLB Gandasari
yaitu metode statistika yang bebas
Kabupaten Indramayu. Jumlah sampel
distribusi dan dipaparkan pula dengan
pada penelitian ini adalah delapan
berupa tabel serta hitungan ranking
siswa, masing-masing empat siswa di
menguji
tingkat kelas yang berbeda. Alasan
berdasarkan
peneliti
Penelitian ini dilakukan kepada sampel
memilih
sampel
ini
berdasarkan : a. Siswa yang
kecil
mempunyai sama
yaitu
karakteristik mengalami
statistika
nonparameter
antara
dan
hasil
uji
yang
berjumlah
Pelaksanaan
penelitian
Wilcoxon.
8
orang.
dilakukan
secara dua tahap. Tahap I memberikan
hambatan kurang dengar (low of
materi
hearing)
menggunakan media kartu gambar,
I
pada
kelas
IV
dengan
b. Tingkat kemampuan pengetahuan
sedangkan pada kelas V pemberian
yang mereka miliki hampir sama.
materi I dengan menggunakan media
Teknik pengumpulan data yang
animasi. Tahap II memberikan materi
digunakan dalam penelitian ini adalah
II pada kelas IV dengan menggunakan
dengan tes. Tes yang diberikan dalam
media animasi, sedangkan pada kelas V
penelitian ini berupa tes lisan dan tes
pemberian materi II diberikan dengan
tulis
menggunakan media kartu gambar.
untuk mengukur kemampuan
sampel
dalam
metamorfosis hewan.
mengetahui
Berikut dipaparkan hasil skor tes yang dilakukan setelah diberikan perlakuan.
5 Perbandingan Menggunakan Media Kartu Gambar Dan Animasi Dalam Meningkatkan Pengetahuan Metamorfosis Hewan Pada Anak Tunarungu
Edutech, Tahun 15, Vol.15, No.1, Februari 2016
Sampel
Tabel 1.1 Data Hasil Skor Penilaian Tes Penelitian Tahap I Tahap II Materi Metamorfosis Kupu-Kupu Materi Metamorfosis Katak Kartu Gambar Animasi Kartu Gambar Animasi
RS
23
19
BM
31
32
DV
31
34
NN
23
28
BS
29
33
FR
35
26
KA
34
34
LN
35
33
Data
diatas
selanjutnya
diuji
perbedaan
dua
buah
data
yang
dengan uji metode statistika Wilcoxon
berpasangan. Berikut tabel pengujian
hal
uji Wilcoxon.
ini
bertujuan
untuk
menguji
Tabel 1.2 Data Hasil Uji Wilcoxon Sampel RS BM DV NN BS FR KA LN
Kartu Gambar (X) 23 31 31 23 29 26 34 33
Animasi (Y) 19 32 34 28 34 35 34 35 Jumlah
(X-Y)
Rangking (X-Y)
4 -1 -3 -5 -5 -9 0 -2
5 2 4 6,5 6,5 8 1 3
Tanda Tanda (+) (-) 5 -2 -4 -6,5 -6,5 -8 1 -3 -30
6
perhitungan
signifikansi α = 0,05 diperoleh harga J
terhadap jumlah harga mutlak yang
tabel = 4 dengan jumlah N=8. Dari
diambil (nilai terkecil) adalah J = 6.
kriteria
Sedangkan harga J tabel dengan taraf
ditetapkan, maka harga
Berdasarkan
hasil
pengujian
yang
telah >
6 Perbandingan Menggunakan Media Kartu Gambar Dan Animasi Dalam Meningkatkan Pengetahuan Metamorfosis Hewan Pada Anak Tunarungu
Edutech, Tahun 15, Vol.15, No.1, Februari 2016
, yaitu 6 > 4 maka
ditolak dan
diterima. Dengan demikian terdapat perbedaan menggunakan media kartu gambar
dan
metamorfosis tunarungu
hewan
tingkat
dan skor tertingginya 34. Dengan
demikian
terdapat
dalam
perbedaan dengan menggunakan media
pengetahuan
kartu gambar dan animasi dalam
pada
anak
meningkatkan
SLB
metamorfosis
animasi
meningkatkan
gambar terdapat skor terendahnya 26
dasar
di
tunarungu
Gandasari. Berdasarkan hasil skoring, hasil
pengetahuan hewan
tingkat
Gandasari.
pada
dasar
Sedangkan
di
anak SLB
berdasarkan
kerja masing-masing subjek sampel
kesimpulan hasil nilai terendah dan
penelitian dengan materi metamorfosis
tertinggi yang ada pada masing-masing
kupu-kupu namun penggunaan media
tahap dapat lebih menguatkan pula
yang berbeda hasilnya menunjukkan
tentang hipotesis yang peneliti ajukan
pada
yang
diterima.
menggunakan media kartu gambar
Dari
terdapat skor terendahnya 23 dan skor
menunjukkan
tertingginya
pada
meningkatkan
kelompok kelas V yang menggunakan
metamorfosis
media
skor
media pembelajaran sangat penting
terendahnya 34 dan skor tertingginya
digunakan dengan kondisi dan karakter
35.
anak. Dalam hal ini, penggunaan media
kelompok
31.
kelas
IV
Sedangkan
animasi
terdapat
Berdasarkan hasil skoring, hasil
animasi
pembahasan bahwa
lebih
diatas
dalam
upaya
pengetahuan hewan,
mudah
penggunaan
dipahami
kerja masing-masing subjek sampel
dibandingkan dengan kartu gambar.
penelitian dengan materi metamorfosis
Hal ini dikuatkan pula dengan pendapat
katak, namun penggunaan media yang
Lowe dalam Lisnawati (2009, hlm. 16)
berbeda hasilnya menunjukkan pada
“Bagi pemula yang tidak memiliki
kelompok kelas IV yang menggunakan
pengetahuan awal akan cenderung
media
skor
untuk lebih memperhatikan perubahan
terendahnya 19 dan skor tertingginya
animasi yang menarik secara perseptual
34. Sedangkan pada kelompok kelas V
dibandingkan dengan perubahan yang
yang
penting dalam memahami materi”.
animasi
menggunakan
terdapat
media
kartu
7 Perbandingan Menggunakan Media Kartu Gambar Dan Animasi Dalam Meningkatkan Pengetahuan Metamorfosis Hewan Pada Anak Tunarungu
Edutech, Tahun 15, Vol.15, No.1, Februari 2016
Berdasarkan
pernyataan
penggunaan menarik siswa
media
perhatian lebih
tersebut,
animasi siswa
bisa
nuansa gambar layaknya gambar yang sebenarnya
atau
gambar
hidup
sehingga
sehingga siswa antusias dan termotivasi
dalam
ketika pembelajaran dan pencapaian
konsentrasi
memahami materi yang disampaikan.
hasil belajar yang optimal.
Animasi juga dapat memberikan hasil C. SIMPULAN Berdasarkan
analisis
hasil
yaitu 6 > 4, maka
ditolak dan
penelitian, dapat disimpulkan bahwa
diterima. Berdasarkan data skor sampel
terdapat perbedaan antara penggunaan
penelitian pun menunjukkan ada dua
media kartu gambar dan animasi dalam
subjek sampel penelitian yang mampu
meningkatkan
pengetahuan
mencapai skor 35 dari hasil tes yang
pada
dilakukan setelah diberikan media
metamorfosis
hewan
anak
tunarungu. Kesimpulannya hipotesis
animasi,
sedangkan
yang peneliti ajukan diterima. Hal ini
dengan
mengunakan
bersesuaian dengan perhitungan uji
gambar adalah 34 pada satu subjek
Wilcoxon
sampel
yang
bertujuan
untuk
penelitian,
nilai
tertinggi
media
hal
ini
kartu
tentu
mengetahui perbedaan dua data yang
menunjukkan
berpasangan. Hasil hitung dan
pengetahuan metamorfosis hewan pada
ternyata menunjukkan
>
D. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S. (2006). Penelitian
Suatu
,
Prosedur Pendekatan
Praktek. Jakarta : Rineka Cipta. Arsyad,
Azhar.
(2011).
Media
Pembelajaran.Jakarta : PT.Raja Grafindo Persada.
Kertagama
Surabaya:
peningkatan
anak tunarungu. Bustaman, Burmansyah. (2001). Web Design
dengan
Flash MX
Macromedia
2004. Yogyakarta:
Andi Offset Daryanto,
(2013).
Media
Pembelajaran. Yogyakarta: Gava
Artiyono (2011). Mengenal Kehidupan Serangga.
adanya
Media
Media Kamala.
(2008).
Pendidikan
Pengertian IPA
Perkembangannya.
dan [Online].
8 Perbandingan Menggunakan Media Kartu Gambar Dan Animasi Dalam Meningkatkan Pengetahuan Metamorfosis Hewan Pada Anak Tunarungu
Edutech, Tahun 15, Vol.15, No.1, Februari 2016
Tersedia:
http://juhji-science-
sd.blogspot.com/2008/07/pengert ian-pendidikan-ipa-dan.html.(22 September 2014)
untuk
Anak
dengan Gangguan Pendengaran. Bandung: Depdikbud Khalilullah.
S, Ranang A., H, Basnendar & P,
Media
Pembelajaran
Bahasa.
Yogyakarta: Aswaja Pressindo. (2009).
Kartun Dari Analog Sampai Digital. Jakarta: PT INDEKS Sadiman, A. S. dkk. (2003). Media Pendidikan
(2004).
Lisnawati
Rajawali Pers
Asmoro N., (2010). Animasi
Kemis & Heryati, I.S. (2011) Media Pembelajaran
Teori dan Aplikasinya. Jakarta:
Pengaruh
(Pengertian,
Pengembangan,
dan
Pemanfaatannya). Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada Sanjaya,
Wina.
(2006).
Strategi
Penggunaan Media Animasi 3d
Pembelajaran. Jakarta: Kencana
Untuk
Meningkatkan
Hasil
Prenada Media Group.
Belajar
Siswa
Mata
Somad, P. dan Hernawati, T. (1995).
Pelajaran Kimia Skripsi S1 pada
Ortopedagogik Anak Tunarungu.
FIP
Jakarta: Depdikbud
UPI
Pada
Bandung:
tidak
diterbitkan.
Somantri, Sutjihati. (2006). Psikologi
Mayer, R. E. (2009). Multimedia Learning: Prinsip-prinsip dan Aplikasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Notoatmodjo,
Soekidjo.
(2005). Penelitian
Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta Ormrod, Jeanne. (2009). Psikologi
Tumbuh
Refika Aditama. Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan.
Metodelogi
Pendidikan:
Anak Luar Biasa. Bandung : PT.
Membantu dan
Siswa
Berkembang.
Jakarta: Erlangga. Prasetyo, B. dan Jannah, L. M. (2007). Metodelogi Penelitian Kuantitatif
Bandung
:
ALFABETA. Suheri,
Agus.
(2006).
Animasi
Multimedia Pembelajaran, Jurnal Animasi
Multimedia
Pembelajaran 2, (1), 27-33. Suleiman, A.H. (1995). Media AudioVisual
Untuk
Penerangan
dan
Pengajaran, Penyuluhan.
Jakarta: PT Gramedia.
9 Perbandingan Menggunakan Media Kartu Gambar Dan Animasi Dalam Meningkatkan Pengetahuan Metamorfosis Hewan Pada Anak Tunarungu
Edutech, Tahun 15, Vol.15, No.1, Februari 2016
Susetyo, Budi. (2011). Statistika untuk Analisis
Data
Bandung: PT Refika Aditama.
Penelitian.
10 Perbandingan Menggunakan Media Kartu Gambar Dan Animasi Dalam Meningkatkan Pengetahuan Metamorfosis Hewan Pada Anak Tunarungu