SOSIALISASI BADAN HUKUM BERSAMA MWC LP MA’ARIF CILACAP lampiran foto-foto pelaksanaan kegiatan sosialisasi:
Foto- Foto Cilacap
Kirab
PC
Ansor
KIRAB PC ANSOR NU Kirab PC Ansor Cilacap di alun-alun kabupaten Cilacap. pada hari minggu tanggal 14 Febuari 2016. yang dihadiri oleh banombanom NU dari masing-masing PAC se-Kabupaten Cilacap, mulai dari Barisan Ansor Serbaguna (BANSER), Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU), Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU), Fatayat dan Muslimat ikut serta meramaikan kirab yang di adakan oleh Pengurus Cabang Ansor Cilacap.
INFO PENTING
surat yang menerangkan bahwa lembaga di bawah Naungan NU dapat menarima dana hibah
Materi Bintek Penyusunan Kisi-kisi dan Naskah Soal berikut ini merupakan materi yang di sampaikan oleh narasumber bintek penyusnan kisi-kisi dan naskah soal: 1. Materi Kisi-Kisi Narti Fit 2. Panduan Pembuatan Soal 3. UKRK dan Kata Kerja Operasional 4. Kelebihan dan Kekurangan Tes 5. Format Kisi-Kisi Soal 6. Format Kisi-kisi US 7. SKL SDMI sesuai Permendiknas 23-2006 KAIDAH SOAL NARTI Kartu Soal BHS INDO KLS 4 KARTU SOAL Kisi-kisi US 2016 Presentasi Bimtek soal BHS. INDO KLS 4
Peserta Rapat Badan Hukum
Koordinasi
Rapat koordinasi badan hukum di hadiri oleh 1. Rois Syuriah PC NU Cilacap Bpk. Kyai Su’ada Azkia 2. Pengurus PC LP Ma’arif Nu Cilacap 3. Kepala Sekolah di bawah lembaga naungan PC LP Ma’arif Kab. Cilacap berikut gambar pelaksanaan kegiatan Rapat koordinasi:
BINTEK PENYUSUNAN KISI-KISI DAN NASKAH SOAL Bintek penyusunan Kisi-kisi dan naskah soal yang dilaksanakan di MI Bahrul Ulum Kamulyan kecamatan Bantarsari. Bintek dimaksudkan untuk menjalin ikatan sialtuarrahi antara pengurus PC LP Ma’arif NU Kab. Cilacap dengan Tim penyusun naskah soal yang terpilih dari Lembaga-lembaga pandidikan sekolah di naungan PC LP Ma’arif NU Cilacap. berikut foto-foto kegiatan dalam pelaksanaan Bintek tersebut:
narasumber dari bintek tersebut yaitu ibu Narti M.Pd. pengawas di UPT Disdikpora Kecamatan Cilacap Utara dan Bapak H. Mathori, S.Pd.,MM Kepala MTs N Nusawungu
KHUTBAH GERHANA MATAHARI Khotbah I
اَﻟْﺤ َﻤْــﺪ ُ ﻟِﻠــﻪِ ر َبِّ اﻟْﻌَــﺎﻟَﻤِﻴ ْﻦ َ ،اَﻟَّــﺬِي ﺧ َﻠَــﻖَ اْﻹ ِﻧْﺴ َﺎنَ ﺧ َﻠِﻴ ْﻔَﺔً ﻓ ِﻲ اْﻷ َر ْضِ وَاﻟَّﺬِي ﺟ َﻌَﻞ َ ﻛ ُﻞ َّ ﺷ َﻴ ْﺊٍ إِﻋ ْﺘِﺒَﺎر ًا ﻟِّﻠْﻤُﺘَّﻘِﻴ ْﻦ َ وَﺟ َﻌَﻞ َ ﻓ ِﻰ ﻗ ُﻠُﻮْبِ َ َ اﻟْﻤُﺴ ْﻠِﻤِﻴ ْﻦ َ ﺑ َﻬ ْﺠ َﺔً وَّﺳُﺮ ُوْر ًا .أ ﺷ ْﻬ َﺪ ُ أ نْ ﻻ َ اِﻟﻪَ اِﻻ َّ اﻟﻠﻪُ وَﺣـْﺪ َه ُ ﻻ َﺷـَﺮ ِﻳْﻚ َ ﻟَﻪُ ،ﻟَﻪُ اﻟْﻤُﻠْﻚ ُ وَﻟَﻪُ اﻟْﺤ َﻤْــﺪ ُ ﻳُﺤ ْﻴِــﻰ وَﻳُﻤِﻴ ْــﺖُ وَﻫُــﻮَﻋ َﻠَﻰ ﻛ ُــﻞ ِّ ﺷ َﻴ ْــﺊٍ َ ﻗ َـﺪِﻳْﺮ ٌ .وَأ ﺷ ْﻬ َـﺪ ُ اَنَّ ﻣُﺤ َﻤَّﺪ ًاﻋ َﺒْـﺪ ُه ُ وَر َﺳُـﻮْﻟُﻪُ ـﻴِّﺪِﻧَﺎ ـﻰ ﺳَـ ـﻞ ِّ ﻋ َﻠَـ ـﻢَّ ﺻ َـ ـﺪ َه ُ .اَﻟﻠَّﻬ ُـ ـﺒِﻲ َّ ﺑ َﻌْـ ﻻ َﻧَـ َ ﻣُﺤ َﻤـَّﺪٍ ﺳَﻴِّﺪِ اﻟْﻤُﺮ ْﺳَﻠِﻴ ْﻦ َ وَأ ﻓ ْﻀﻞ ِ اْﻻ َﻧْﺒِﻴَﺎءِ َ َ ـﺪ ُ، ـﺎ ﺑ َﻌْـ ـﻦ َ أ ﻣَّـ ـﺤ َﺎِ ﺑﻪ أ ﺟ ْﻤَﻌِﻴ ْـ ـﻪِ وَاَﺻ ْـ ـﻰ آﻟِـ وَﻋ َﻠَـ َ ﻓ َﻴَﺎأ ﻳُّﻬ َﺎ اﻟْﻤُﺴ ْﻠِﻤُﻮْنَ ،اِﺗَّﻘُﻮْااﻟﻠﻪَ ﺣ َﻖَّ ﺗُﻘَﺎﺗِﻪ وَﻻ َﺗَﻤُﻮْﺗُﻦ َّ إ ﻻ َّوَأَﻧـْﺘُﻢْ ﻣُﺴ ْﻠِﻤُﻮْنَ ﻓ َﻘَﺪ ْ ﻗ َﺎلَ ِ ْ ْ َ اﻟﻠﻪُ ﺗَﻌَﺎﻟﻰ َ ﻓ ِﻲ ﻛ ِﺘَﺎﺑِﻪِ اﻟ ﻜ ﺮ ِﻳْﻢِ :اﻗ ْﺮ َأ ﺑِﺎﺳْﻢِ ر َﺑِّﻚ َ اﻟَّﺬِي ﺧ َﻠَﻖَ .ﺧ َﻠَﻖَ اﻹْ ِﻧْﺴ َﺎنَ ﻣِﻦ ْ ﻋ َﻠَﻖ ٍ .
ْ ُاﻗ ْﺮ َأ وَر َﺑ ُّﻚ َ اﻷْ َﻛ ْﺮ َم. َ ﻫُﻮَ اﻟَّﺬِي ﺟ َﻌَﻞ َ اﻟﺸ َّﻤْﺲ َ ﺿ ِﻴَﺎءً وَاﻟْﻘَﻤَﺮ:ًوﻗﺎل أﻳﻀﺎ َ ﻧُﻮر ًا وَﻗ َﺪ َّر َه ُ ﻣَﻨَﺎزِلَ ﻟِﺘَﻌْﻠَﻤُﻮا ﻋ َﺪ َدَ اﻟﺴ ّ ِﻨِﻴﻦ . ِ ّ ﻣَﺎ ﺧ َﻠَﻖَ اﻟﻠَّﻪُ ذ َٰﻟِﻚ َ إِﻻَّ ﺑِﺎﻟْﺤ َﻖ. َوَاﻟْﺤ ِﺴ َﺎب َﻳُﻔَﺼ ّ ِﻞ ُ اﻵْ ﻳَﺎتِ ﻟِﻘَﻮْمٍ ﻳَﻌْﻠَﻤُﻮن
Jamaah a‘zakumullah, Sebagian besar kita kerap salah paham, begitu kata “ayat-ayat Allah” disebutkan maka yang tergambar hanya teks Al-Qur’an. Padahal, Allah menciptakan ayat bukan semata huruf-huruf atau lafal-lafal suci. Ayat secara bahasa berarti tanda. Apa itu tanda? Tanda adalah sarana yang dianggap representasi dari kehadiran sesuatu. Allah menciptakan tanda akan keberadaan Diri-Nya bukan melalui Al-Qur’an saja. Alam semesta dan diri kita pun adalah bagian dari tanda alias ayat-Nya. Allah subhanahu wata’ala berfirman:
َ ﺳَﻨُﺮ ِﻳﻬ ِﻢْ آﻳَﺎﺗِﻨَﺎ ﻓ ِﻲ اﻵﻓ َﺎق ِ وَﻓ ِﻲ أ ﻧْﻔُﺴ ِﻬ ِﻢْ ﺣ َﺘَّﻰ َ ﻳَﺘَﺒَﻴَّﻦ َ ﻟَﻬ ُﻢْ أَﻧَّﻪُ اﻟْﺤ َﻖُّ أَوَﻟَﻢْ ﻳَﻜ ْﻒِ ﺑِﺮ َﺑ ِّﻚ ٌ أَﻧَّﻪُ ﻋ َﻠَﻰ ﻛ ُﻞ ِّ ﺷ َﻲ ْءٍ ﺷ َﻬ ِﻴﺪ
“Kami (Allah) akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (ayat) Kami di segenap ufuk dan pada diri mereka sendiri, sehingga jelaslah bagi mereka bahwa Al-Qur’an itu adalah benar. Dan apakah Tuhanmu tidak cukup (bagi kamu) bahwa sesungguhnya Dia menyaksikan segala sesuatu?“ (QS Fushshilat [41]:53 ) Dari sinilah kemudian muncul istilah ayat qauliyah dan ayat kauniyah. Ayat qauliyah berupa ayat Al-Qur’an yang bisa kita baca dan ucapkan, sementara ayat kauniyah berupa realitas ciptaan di luar itu, seperti penciptaan manusia dan hewan,
pergantian siang dan malam, serta fenomena alam lainnya. Termasuk segenap hal yang ada dalam diri manusia: tentang metabolisme tubuh, emosi, pikiran, perasaan, dan lain-lain. Ayat atau tanda yang disebutkan terakhir ini bisa dibaca jika dan hanya jika kita merenungkan dan menghayatinya secara mendalam. َ ِ إنَّ ﻓ ِﻲ ﺧ َﻠْﻖ ِ اﻟﺴ َّﻤَٰﻮَاتِ وَاﻷْ ر ْضِ وَاﺧ ْﺘِﻼَ فِ اﻟﻠَّﻴ ْﻞ َ ُ َ اﻟَّﺬِﻳــﻦ ِوَاﻟﻨَّﻬ َــﺎرِ ﻵَ ﻳَــﺎتٍ ﻷِ وﻟِــﻲ اﻷْ ﻟْﺒَــﺎب ْﻳَﺬ ْﻛ ُﺮ ُونَ اﻟﻠَّﻪَ ﻗ ِﻴَﺎﻣًﺎ وَﻗ ُﻌُﻮدًا وَﻋ َﻠَﻰٰ ﺟ ُﻨُﻮﺑِﻬ ِﻢ وَﻳَﺘَﻔَﻜ َّﺮ ُونَ ﻓ ِﻲ ﺧ َﻠْﻖ ِ اﻟﺴ َّﻤَٰﻮَاتِ وَاﻷْ َر ْضِ ر َﺑ َّﻨَﺎ َﻣَـﺎ ﺧ َﻠَﻘْـﺖَ ﻫَٰـﺬ َا ﺑ َـﺎﻃ ِﻼً ﺳُـﺒْﺤ َﺎﻧَﻚ َ ﻓ َﻘِﻨَـﺎ ﻋ َـﺬ َاب ِاﻟﻨَّﺎر “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orangorang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk, atau berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): ‘Ya, Tuhan kami, tiadalah Engkau ciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka’.” (QS Ali Imran [3]:190-191). Jamaah shalat gerhana matahari a‘zakumullah, Gerhana matahari total yang kita alami hari ini adalah bagian dari ayat kauniyah tersebut. Penanda tentang keagungan dan kekuasaan Allah subhanahu wata’ala. Gerhana matahari terjadi ketika piringan matahari ditutup oleh piringan bulan. Jika bulan hanya menutup sebagian, maka disebut sebagai gerhana matahari sebagian. Jika seluruh piringan bulan menutupi piringan matahari disebut sebagai gerhana matahari total. Meskipun ukuran diameter matahari sekitar 400 kali lebih besar daripada diameter bulan, bayangan bulan mampu menghalangi cahaya matahari sepenuhnya karena bulan lebih dekat dibandingkan matahari. Bulan berjarak rata-rata 384.400 kilometer dari bumi sedangkan matahari mempunyai jarak ratarata 149.680.000 kilometer dari bumi.
Gerhana merupakan peristiwa alamiah sebagai bagian dari gerak harmonis sistem Tata Surya yang luar biasa. Tata Surya adalah kumpulan benda-benda langit yang terdiri atas sebuah bintang yang disebut matahari dan semua objek yang terikat oleh gaya gravitasinya. Tata Surya sendiri terletak di galaksi Bima Sakti, sebuah galaksi spiral yang berdiameter sekitar 100.000 tahun cahaya dan memiliki sekitar 200 miliar bintang. Matahari berlokasi di salah satu lengan spiral galaksi yang disebut Lengan Orion. Letak Matahari berjarak antara 25.000 dan 28.000 tahun cahaya dari pusat galaksi, dengan kecepatan orbit mengelilingi pusat galaksi sekitar 2.200 kilometer per detik. Subhânallâh. Peristiwa gerhana matahari total ini merupakan momentum tepat bagi kita semua untuk merenungkan dahsyatnya kekuasaan Penguasa Alam Raya ini. Ini juga momentum seorang hamba untuk mengagungkan Tuhannya, meningkatkan kualitas penghambaan, dan membantu sesama. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallampernah bersabda:
َ إِنَّ اﻟﺸ َّﻤْـﺲ َ وَاﻟْﻘَﻤَـﺮ َ آﻳَﺘَـﺎنِ ﻣِـﻦ ْ آﻳَـﺎتِ اﻟﻠـﻪ ﻻ َ ـﺈِ ذ َا ﻓ َـ، ِـﺎﺗِﻪ ـﺪٍ وَﻻ َ ﻟِﺤ َﻴَـ ـﻮْتِ أ ﺣ َـ ـﻔَﺎنِ ﻟِﻤَـ ﻳَﻨْﺨ َﺴ َـ َ ، وَﺻ َﻠُّﻮا،ر َأ ﻳْﺘُﻢْ ذ َﻟِﻚ َ ﻓ َﺎدْﻋ ُﻮا اﻟﻠﻪَ وَﻛ َﺒّﺮ ُوْا وَﺗَﺼ َﺪ َّﻗ ُﻮْا “Sesungguhnya matahari dan bulan adalah bagian dari tandatanda (keagungan) Allah. Keduanya tidakmemunculkan gerhana lantaran peristiwa kematian atau kelahiran seseorang. Apabila kalian melihat gerhana itu, lekaslah berdoa kepada Allah, bertakbirlah, dan dirikanlah shalat, dan bersedakahlah.” (HR Bukhari) Mari kita gunakan kesempatan langka ini untuk bermuhasabah, menginstropeksi diri sendiri. Sudahkah doa, takbir, dan sedekah kita berada di jalan yang benar? Apakah kita berdoa sebagai wujud ketawadukan kepada Sang
Khaliq atau keserakahan kita sebagai manusia yang serba-ingin? Berdoa karena kita membutuhkan Allah atau sekadar memenuhi nafsu diri sendiri? Pernahkah kita tidak meremehkan doa sebagai perintah dari Allah subhanahu wata’alâ? Lalu bagaimana dengan takbir kita? Sudahkah ia lebih mendalam dan bermakna dari sebatas kata-kata? Apakah kita bagian dari sebagian orang yang bertakbir membesarkan nama Allah tapi di saat bersamaan juga membesarkan ego pribadi dan kelompoknya sendiri? Bagaimana pula dengan sedekah kita? Seberapa besar manfaat yang dibawa harta dan kehadiran kita untuk orang-orang sekitar? Masihkah kita membeda-bedakan dalam bersedekah orang yang kita senangi dan orang yang kita benci? Sudah kita tak mengharap pamrih dari jasa-jasa yang kita buat meskipun sekadar pujian dan terima kasih? Jamaah a‘zakumullah, Apapun
momentumnya,
seyogianya
hal
itu
menjadi
bahan
memperbaiki kualitas kepribadian kita. Semakin dekat kepada Allah dari hari ke hari, kian bersahabat dengan alam dan manusia lainnya dari waktu ke waktu. Hal itu bisa dilakukan hanya dengan menjadikan Allah sebagai satu-satunya tujuan dan Dzat yang diagungkan, melebihi apa saja, tak terkecuali jabatan, gelar, harta, atau lainnya. Iman Al-Ghazali pernah bertanya, “Apa yang paling besar di dunia ini?” Murid-muridnya yang menjawab, “Gunung.” “Matahari.” “Bumi.” Imam Al-Ghazali berkata, “Semua jawaban itu benar, tapi yang jauh lebih besar adalah hawa nafsu. Maka kita harus hati-hati dengan nafsu kita, jangan sampai nafsu kita membawa ke neraka.”
Semoga kita semua bisa belajar dan mengambil dari peristiwa gerhana matahari ini.
Khotbah II َ َ ْ ا ﻟ ﺤ َﻤْﺪ ُ ﻟﻠﻪِ ﻋ َﻠﻰ َ اِﺣ ْﺴ َﺎﻧِﻪِ وَاﻟﺸ ُّﻜ ْﺮ ُ ﻟ ﻪُ ﻋ َﻠﻰ َ ﺗَﻮْﻓ ِﻴ ْﻘِﻪِ وَاِﻣْﺘِﻨَﺎﻧِﻪِ .وَاَﺷ ْﻬ َﺪ ُ اَنْ ﻻ َ اِﻟَﻪَ اِﻻ َّ اﻟﻠـﻪُ وَاﻟﻠـﻪُ وَﺣ ْـﺪ َه ُ ﻻ َ ﺷ َﺮ ِﻳْـﻚ َ ﻟَـﻪُ وَاَﺷ ْﻬ َـﺪ ُ اَنَّ ُ ﺳَﻴِّﺪ َﻧَﺎ ﻣُﺤ َﻤَّﺪ ًا ﻋ َﺒْﺪ ُه ُ وَر َﺳُﻮْﻟ ﻪُ اﻟﺪ َّاﻋ ِﻰ اِﻟﻰ َ رِﺿ ْﻮَاﻧِﻪِ .اﻟﻠﻬ ُﻢَّ ﺻ َﻞ ِّ ﻋ َﻠَﻰ ﺳَﻴِّﺪِﻧَﺎ ﻣُﺤ َﻤَّﺪٍ وِﻋ َﻠَﻰ اَﻟِﻪِ وَاَﺻ ْﺤ َﺎﺑِﻪِ وَﺳَﻠِّﻢْ ﺗَﺴ ْﻠِﻴ ْﻤًﺎ ﻛ ِﺜﻴ ْﺮ ًا اَﻣَّﺎ ﺑ َﻌْﺪ ُ ﻓ َﻴﺎَ اَﻳُّﻬ َﺎ اﻟﻨَّﺎسُ اِﺗَّﻘُﻮااﻟﻠﻪَ ﻓ ِﻴ ْﻤَﺎ اَﻣَﺮ َ وَاﻧْﺘَﻬ ُﻮْا ﻋ َﻤَّﺎ ﻧَﻬ َﻰ وَاﻋ ْﻠَﻤُﻮْا اَنَّ اﻟﻠﻪّ َ َ ﻓ ِﻴ ْﻪِ ﺑِﻨَﻔْﺴ ِﻪِ وَﺛَـﻨَﻰ ﺑِﻤَﻶ اَﻣَﺮ َﻛ ُﻢْ ﺑِﺎَﻣْﺮ ٍ ﺑ َﺪ أ ﺋ ِﻜ َﺘِــﻪِ ﺑِﻘُﺪ ْﺳ ِــﻪِ وَﻗ َــﺎلَ ﺗَﻌــﺎَﻟَﻰ اِنَّ اﻟﻠــﻪَ وَﻣَﻶ ﺋ ِﻜ َﺘَﻪُ ﻳُﺼ َﻠُّﻮْنَ ﻋ َﻠﻰ َ اﻟﻨَّﺒِﻰ ﻳﺂ اَﻳُّﻬ َﺎ اﻟَّﺬِﻳْﻦ َ آﻣَﻨُﻮْا ﺻ َﻠُّﻮْا ﻋ َﻠَﻴ ْﻪِ وَﺳَﻠِّﻤُﻮْا ﺗَﺴ ْﻠِﻴ ْﻤًﺎ .اﻟﻠﻬ ُﻢَّ ﺻ َـﻞ ِّ ﻋ َﻠَـﻰ ﺳَـﻴِّﺪِﻧَﺎ ﻣُﺤ َﻤَّـﺪٍ ﺻ َـﻠَّﻰ اﻟﻠـﻪُ ﻋ َﻠَﻴ ْـﻪِ وَﺳَــﻠِّﻢْ وَﻋ َﻠَــﻰ آل ِ ﺳَــﻴِّﺪِﻧﺎَ ﻣُﺤ َﻤَّــﺪٍ وَﻋ َﻠَــﻰ
اَﻧْﺒِﻴﺂﺋ ِﻚ َ وَر ُﺳُﻠِﻚ َ وَﻣَﻶﺋ ِﻜ َﺔِ اْﻟﻤُﻘَﺮ َّﺑِﻴ ْﻦ َ وَار ْض َ اﻟﻠّﻬ ُـــﻢَّ ﻋ َـــﻦ ِ اْﻟﺨ ُﻠَﻔَـــﺎءِ اﻟﺮ َّاﺷ ِـــﺪِﻳْﻦ َ اَﺑِـــﻰ ﺑ َﻜ ْﺮ ٍوَﻋ ُﻤَﺮوَﻋ ُﺜ ْﻤَﺎن وَﻋ َﻠِﻰ وَﻋ َﻦ ْ ﺑ َﻘِﻴَّﺔِ اﻟﺼ َّﺤ َﺎﺑ َﺔِ وَاﻟﺘَّﺎﺑِﻌِﻴ ْﻦ َ وَﺗَﺎﺑِﻌِﻲ اﻟﺘَّﺎﺑِﻌِﻴ ْﻦ َ ﻟَﻬ ُﻢْ ﺑِﺎِ ﺣ ْﺴ َﺎنٍ اِﻟَﯩﻴَﻮْمِ اﻟﺪ ِّﻳْﻦ ِ وَار ْض َ ﻋ َﻨَّﺎ ﻣَﻌَﻬ ُﻢْ ﺑِﺮ َﺣ ْﻤَﺘِﻚ َ ﻳَﺎ اَر ْﺣ َﻢَ اﻟﺮ َّاﺣ ِﻤِﻴ ْﻦ َ اَﻟﻠﻬ ُـــﻢَّ اﻏ ْﻔِـــﺮ ْ ﻟِﻠْﻤُﺆْﻣِﻨِﻴ ْـــﻦ َ وَاْﻟﻤُﺆْﻣِﻨَـــﺎتِ وَاْﻟﻤُﺴ ْــﻠِﻤِﻴ ْﻦ َ وَاْﻟﻤُﺴ ْــﻠِﻤَﺎتِ اَﻻ َﺣ ْﻴــﺂءُ ﻣِﻨْﻬ ُــﻢْ وَاْﻻ َﻣْﻮَاتِ اﻟﻠﻬ ُﻢَّ اَﻋ ِﺰ َّ اْﻻِ ﺳْﻼ َمَ وَاْﻟﻤُﺴ ْﻠِﻤِﻴ ْﻦ َ
َ ـﺎدَك َ ـﺮ ْ ﻋ ِﺒَـ ـﻦ َ وَاﻧْﺼ ُـ ـﺮ ْك َ وَاْﻟﻤُﺸ ْﺮ ِﻛ ِﻴ ْـ وَأ ذ ِلَّ اﻟﺸ ِّـ اْﻟﻤُﻮَﺣ ِّﺪِﻳَّﺔَ وَاﻧْﺼ ُﺮ ْ ﻣَﻦ ْ ﻧَﺼ َﺮ َ اﻟﺪ ِّﻳْﻦ َ وَاﺧ ْﺬ ُلْ َ َ ْ ﻣَـﻦ ْ ﺧ َـﺬ َل ا ﻟﻤُﺴ ْـﻠِﻤِﻴ ْﻦ َ وَ دَﻣِّـﺮ ْ ا ﻋ ْﺪ َاءَاﻟـﺪ ِّﻳْﻦ ِ وَاﻋ ْﻞ ِ ﻛ َﻠِﻤَﺎﺗِﻚ َ اِﻟَﻰ ﻳَﻮْمَ اﻟﺪ ِّﻳْﻦ ِ .اﻟﻠﻬ ُﻢَّ ادْﻓ َﻊْ ﻋ َﻨَّــﺎ اْﻟﺒَﻼ َءَ وَاْﻟﻮَﺑ َــﺎءَ وَاﻟــﺰ َّﻻ َزِلَ وَاْﻟﻤِﺤ َــﻦ َ وَﺳُﻮْءَ اْﻟﻔِﺘْﻨَﺔِ وَاْﻟﻤِﺤ َﻦ َ ﻣَﺎ ﻇ َﻬ َﺮ َ ﻣِﻨْﻬ َﺎ وَﻣَﺎ َ َ ﺑ َﻄ ﻦ َ ﻋ َﻦ ْ ﺑ َﻠ ﺪِﻧَﺎ اِﻧْﺪ ُوﻧِﻴ ْﺴ ِﻴَّﺎ ﺧﺂﺻ َّﺔً وَﺳَﺎﺋ ِﺮ ِ اْﻟﺒُﻠْﺪ َانِ اْﻟﻤُﺴ ْﻠِﻤِﻴ ْﻦ َ ﻋﺂﻣَّﺔً ﻳَﺎ ر َبَّ اْﻟﻌَﺎﻟَﻤِﻴ ْﻦ َ. ر َﺑ َّﻨَـﺎ آﺗِﻨـﺎَ ﻓ ِـﻰ اﻟـﺪ ُّﻧْﻴَﺎ ﺣ َﺴ َـﻨَﺔً وَﻓ ِـﻰ اْﻵﺧ ِـﺮ َةِ ﺣ َﺴ َــﻨَﺔً وَﻗ ِﻨَــﺎ ﻋ َــﺬ َابَ اﻟﻨَّــﺎرِ .ر َﺑ َّﻨَــﺎ ﻇ َﻠَﻤْﻨَــﺎ اَﻧْﻔُﺴ َــﻨَﺎوَاِنْ ﻟَــﻢْ ﺗَﻐْﻔِــﺮ ْ ﻟَﻨَــﺎ وَﺗَﺮ ْﺣ َﻤْﻨَــﺎ ﻟَﻨَﻜ ُﻮْﻧَﻦ َّ ﻣِﻦ َ اْﻟﺨ َﺎﺳ ِﺮ ِﻳْﻦ َ .ﻋ ِﺒَﺎدَاﻟﻠﻪِ ! اِنَّ اﻟﻠﻪَ ْ ــﺂءِ ذ ِى ــﺎنِ وَإِﻳْﺘـ ــﺪ ْل ِ وَاْﻻِ ﺣ ْﺴ َـ ــﺎ ﺑِﺎْﻟﻌَـ ﻳَﺄ ﻣُﺮ ُﻧَـ اْﻟﻘُﺮ ْﺑﻰ َ وَﻳَﻨْﻬ َﻰ ﻋ َﻦ ِ اْﻟﻔَﺤ ْﺸﺂءِ وَاْﻟﻤُﻨْﻜ َﺮ ِ وَاْﻟﺒَﻐْﻲ ﻳَﻌِﻈ ُﻜ ُــﻢْ ﻟَﻌَﻠَّﻜ ُــﻢْ ﺗَــﺬ َﻛ َّﺮ ُوْنَ وَاذ ْﻛ ُﺮ ُوااﻟﻠــﻪَ اْﻟﻌَﻈ ِﻴ ْــﻢَ ﻳَﺬ ْﻛ ُﺮ ْﻛ ُــﻢْ وَاﺷ ْﻜ ُــﺮ ُوْه ُ ﻋ َﻠــﻰ َ ﻧِﻌَﻤِــﻪِ ﻳَﺰ ِدْﻛ ُﻢْ وَﻟَﺬِﻛ ْﺮ ُ اﻟﻠﻪِ اَﻛ ْﺒَﺮ ْ