CHAPTER 7
DETERMINATION Kenapa determinasi itu penting? Sejak kapan Pak Ciputra memiliki determinasi yang tinggi? Baiklah. Saya sangat berbahagia. Senang sekali untuk dapat bertemu dengan UC Onliners. Dan topic pada hari ini adalah tentang determinasi. Tapi sebelum itu, salam dulu, Salam Entrepreneur untuk para Onliners. Semoga anda selalu sukses dalam perjalanan anda untuk menjadi entrepreneur yang sejati. Nah, hari ini kita akan bicara tentang determinasi atau suatu tekad, suatu keinginan, suatu janji, suatu ikrar untuk melaksanakan sesuatu yang mempunyai nilai sukses. Tapi lebih dari sukses adalah kalau sukses itu mempunyai arti, mempunyai nilai untuk hubungannya dengan diri kita sendiri tapi untuk orang lain juga. Kita sebagai entrepreneur, kita ingin mempunyai cita-cita untuk berhasil. Untuk itu kita butuhkan suatu target yang kita ingin capai sebaik mungkin. Suatu tekad untuk mencapai tersebut. Nah, bagaimana supaya kita tetap bersemangat dengan tekad yang luar biasa untuk mencapai hal tersebut? Kita harus membayangkan tentang manfaat, hasilnya apabila kita mencapai hal tersebut. Beda antara manusia dan binatang. Binatang, dia hanya hidup adalah untuk saat itu saja. Dia tidak memikirkan untuk hari depan. Tapi manusia memikirkan hari depan. jadi mempunyai wawasan. Apa yang saya akan hasilkan pada hari depan tersebut kalau tekad kita dengan determinasi yang luar biasa. Semua kita lakukan yang halal dan yang baik untuk mencapai hal tersebut. Nah, tentu anda bertanya. Kenapa saya ingin menjadi, kenapa saya mempunyai tekad? Kenapa saya mempunyai determinasi untuk menjadi seorang entrepreneur? Dimulai pada waktu ayah saya meninggal. Meninggal dengan cara tidak wajar. Ditangkap oleh pemerintah colonial pada waktu itu, pada tahun ’44, dimasukkan penjara. Dan meninggal di penjara tanpa sekarang saya tidak tahu di mana kuburnya. Jadi saya mau merasa pada waktu itu saya harus bangkit. Saya waktu itu umur 12 tahun. Saya harus bangkit. Itu membikin saya tekad, determinasi bahwa saya harus melawan penderitaan tersebut oleh diri saya sendiri. Nah, mulai itu saya bilang, tidak. Untuk itu saya harus bersekolah. Saya harus bersekolah terus. Waktu itu saya umur dua belas tahun, baru kelas dua sekolah dasar. Bayangkan. Tapi, tiba-tiba datang suatu tekad bahwa saya harus bersekolah dan dengan sekolah itu saya bisa cara yang terbaik untuk mencapai sukses. Jadi, triggernya. Ayah saya meninggal tidak wajar, saya masih muda, kita hidup marginal sekali. Nah, itu yang mendorong saya. Sekarang bayangkan, kalau saya tidak bersekolah terus, tidak menjadi arsitek, maka hidup saya akan menjadi petani yang bekerja 1
dengan penderitaan fisik yang luar biasa. Dan hasilnya hanya cukup untuk makan. Jadi, itulah penting sekali cita-cita tersebut. Jadi, kalau anda supaya anda bisa tetap tekun dengan determinasi penuh, anda juga harus bayar hasilnya. Kalau saya jadi arsitek, maka saya keluarkan dari kemiskinan, saya keluarkan dari penderitaan, dan saya bisa turut serta membangun Negara kita ini. Kita bisa membangun rumah, kita bisa membangun gedung, dan sebagainya. Kalau tidak saya akan mencangkul tanah. Nah, itu salah satu unsurunsurnya. Kita harus bayangkan supaya kita tetap setia untuk bekerja keras, untuk bekerja keras. Adakah sebuah pengalaman khusus yang hampir membuat Pak Ciputra menyerah, namun kemudian berhasil bangkit dan menang? Apa rahasianya? Nah, saya ditanyakan, dalam keadaan apa, dalam keadaan bagaimana saya pernah hampir kehilangan determinasi? Terus terang pada waktu krisis tahun ’97-98’, saya telah mendirikan tiga grup perusahaan. Jaya Grup, Metropolitan Grup, dan Ciputra Grup. Tiba-tiba datang krisis yang luar biasa di Indonesia. Kita seolah sudah bangkrut, utang kita menumpuk, asset kita, rumah-rumah yang kita bangun tidak bisa dijual dan tidak punya harga. Seolah saya mau putus asa. Untuk itu saya mikir, Indonesia mungkin tidak tepat buat saya. Saya harus melakukan pemikiran, introspeksi, melakukan survey. Melakukan survey ke Tiongkok. Saya melakukan survey ke Amerika, saya melakukan survey ke Australia. Sebab saya seolah-olah merasa bahwa Indonesia tidak punya hari depan. Sebab waktu itu datang tiba-tiba krisis tersebut. Tapi kemudian saya mengambil kesimpulan tempat yang paling baik adalah Indonesia untuk saya bekerja terus karena tujuan saya bukan terutama untuk mencari kekayaan. Saya mempunyai hidup, mempunyai tujuan hidup bukan hanya mencari sukses, tapi hidup mempunyai nilai. Hidup mempunyai nilai berarti bisa berbuat untuk sesama manusia. Jadi saya putuskan, tidak. Saya harus tetap di Indonesia dan marilah kegagalan yang lain yang lalu itu merupakan guru yang baik. Atau pengalaman yang tertunda. Dan saya kembali bekerja keras di Indonesia dengan mempelajari, mengambil pengalaman yang lalu, apa yang salah? Ternyata kesalahan saya, saya bisa hitung satu, dua, tiga, empat, lima. Nah, saya tidak mau mengulangi lima kesalahan tersebut. Maka saya bangkit dan ternyata kami berhasil seperti sekarang ini. Kami bisa membangun gedung-gedung, bahkan lebih hebat dari sebelum krisis yang lalu. Apa rahasia Pak Ciputra dalam menjaga semangat dan determinasi? Nah, umpama kata tadi contoh determinasi tadi contoh pada waktu krisis. Contoh misalnya kita sekarang berada di Orchard road. Di Ciputra World 1. Kita ingin untuk maju, untuk kembali berhasil. Sebagai contoh, sejak lima puluh tahun yang lalu, lima puluh tahun yang lalu saya berkunjung ke Jepang, ke Paris, ke Singapore. Saya ingin bahwa tiap kota, ibu kota perlu salah satu jalan pariwisata dan perdagangan retail. Saya ingin seperti Jepang ada Ginza, saya ingin seperti Paris ada Champs de Ellise, dan Singapore ada Orchard road. Mereka itu selalu terngiang-ngiang saya ingin lakukan tersebut. Akhirnya tepat dua puluh tahun yang lalu kami ambil kesimpulan, kita akan mulai, kita memilih jalan Dr. Satrio sebagai jalan periwisata dan retail. Mulai itulah kita membeli tanah sekitar ini. Dan sekarang terwujud apa yang telah kami tentukan keinginan lima puluh tahun yang lalu, dua puluh 2
tahun yang lalu, yang dilakukan karena krisis, tapi kita bangkit, kita lakukan terus. Nah itu sebagai contoh determinasi. Juga determinasi yang lain. Misalnya waktu kami sudah yakin bahwa entrepreneur adalah cara yang terbaik untuk merubah nasib bangsa, untuk menghilangkan kemiskinan, kemelaratan suatu bangsa. Kami mulai promosi. Kami menghubungi beberapa pejabat pemerintah supaya entrepreneur diterapkan di Indonesia, ada kami bersyukur. Ada yang bersemangat sekali, kami bersyukur. ada yang setuju tetapi kelihatan tidak ada artinya, kami berterimakasih. Dan ada yang tidak setuju seolah-olah entrepreneur tidak perlu dilatih, tidak perlu diajarkan, kami tetap sabar saja. Tapi determinasi kita karena pikiran kita, mindset kita pada waktu kita menemui pejabat, dia setuju atau tidak setuju, kita akan jalan terus. Nah, makanya sekarang kita ingin mengembangkan. Saya pribadi sudah turut membangun empat universitas. Kami dari Ciputra Entrepreneurship Universitas Ciputra sudah melatih lebih dari empat ribu dosen dan guru-guru. Bahkan sebagian kami telah kirimkan ke luar negeri. Tapi kita merasa nggak cukup. Kita rasa mesti seluruh Indonesia, kita ingin membantu menciptakan empat juta entrepreneur baru buat Indonesia. Maka kita sekarang lakukan secara online. Kita kasih gratis. Sekarang kita sesudah itu kita berusaha bagaimana supaya inkubator-inkubator diciptakan di Indonesia. Sudah kita mulai sebagai Inkubator, sekarang kita ingin scale-up. Yang tidak punya usaha, memulai usaha. Yang masih kecil menjadi menengah. Yang menengah menjadi besar. Dan yang besar menjadi Internasional. Nah, itu keinginan kita. Determinasi kita, cita-cita kita dengan penuh tekad kita akan lakukan. Dan semoga Tuhan menyertai kita sehingga cita-cita kita, determinasi kita tetap terpelihara. Ini dari kami. Apa pesan Pak Ciputra agar para UC Onliners, entrepreneur pemula dapat memiliki determinasi? Kepada para UC Onliners, anda jangan takut untuk mengalami halanganhalangan. Saya mengalami begitu banyak kegagalan, bagaimana mengalami begitu banyak kekecewaan, saya hampir putus asa, tetapi saya tidak putus asa. Saya kehilangan semangat beberapa kali, tapi saya tidak putus asa. Kami mengalami kegagalan, hasilnya dengan kegagalan tersebut, dengan kekecewaan tersebut anda makin mantap. Anda seolah di tempa diri anda, ditempa hati anda, ditempa semangat anda, ditempa pikiran anda, bahkan anda makin menjadi hebat. Anda seolah diperlengkapi dengan kekuatan yang baru. Jadi, anda teruskan. Dalam sajak saya, sepuluh kali jatuh sebelas kali bangkit. Jadi, lakukan terus seperti tahun ’98. Kami seolah sudah bangkrut. Tapi sekarang kami sudah bangkit kembali. Dan jangan lupa terus berdoa kepada Tuhan.
Dr. (H.C.) Ir. Ciputra, Founder dan CEO di Ciputra Group
Salam Entrepreneur UC Onliners. Hari ini kita akan membahas mengenai Self Determination bersama saya Nur Agustinus dari UCEO. Kita bahas mengenai apa itu determinasi diri. Seorang entrepreneur harus mempunyai sifat determinan. Kita tahu determinan itu artinya menentukan. Sesuatu di mana dia itu mempunyai keinginan, dia 3
mempunyai tujuan. Entrepreneur itu akan berusaha selalu mencapai tujuannya. Nah, teori tentang determinasi diri ini telah diselidiki dan dipelajari oleh seorang pakar psikologi yang bernama Deci & Ryan. Apa tentang teori ini, mari kita akan bahas bersama-sama. Mengapa seorang mempunyai sebuah kemauan yang keras di mana dia berusaha untuk menentukan bahwa tujuan nya itu harus tercapai. Ini memang ada beberapa faktor. Menurut penelitian Deci & Ryan ada tiga hal yang perlu ada di dalam diri seorang yang memiliki determinasi diri yang bagus. Ketiga hal ini adalah sebagai berikut. Kalau kita lihat di sini adalah determinasi diri, pertama adalah dia harus mempunyai yang namanya otonomi. Otonomi ini adalah bagaimana dia mempunyai kekuasaan atas dirinya. Banyak orang yang, misalnya, hidupnya itu tergantung dari orang lain. Ketika dia mau melangkah dia harus menunggu, katakanlah, persetujuan pihak lain. Ini akan membuat otonominya berkurang. Tapi kalau dia memiliki otonomi yang besar, ini akan mempengaruhi determinasi dirinya. Yang kedua. Jadi kalau kita lihat yang kedua, kedua adalah kompetensi. Kita tahu setiap orang punya kompetensi yang berbeda-beda. Semakin orang memliki kemampuan. Atau dia semakin kompeten dalam bidangnya, dia akan memiliki determinasi yang lebih kuat. Jadi, jika anda para UC Onliners saat ini berusaha menjadi entrepreneur, salah satu langkah bagaimana meningkatkan determinasi diri adalah dengan meningkatakan kompetensi ini. Walaupun saat ini kita sedang bekerja di perusahaan atau di kantor atau di lembaga lain, kita sebaiknya selalu meningkatkan kompetensi. Ini adalah hal yang penting karena kompetensi yang bagus, semakin kuat, akan meningkatkan determinasi diri. Jadi kita sudah ketahui dua hal. Pertama adalah otonomi, sejauh mana UC Onliners bisa membuat diri menjadi seorang yang otonom, dan bagaimana meningkatkan kompetensi. Apa yang ketiga? Yang ketiga adalah relasi. Relasi atau hubungan. Hubungan ini, kita bisa lihat. Kalau kita memiliki hubungan dengan orang lain, semakin kita punya network, semakin kita punya relasi yang baik, ini akan membantu keyakinan diri kita untuk berusaha mencapai apa yang kita inginkan. Jadi, kita tidak mau atau kita tidak mudah untuk menyerah. Dengan adanya relasi ini, ini akan membantu. Membantu kekuatan dari determinasi diri. Sebetulnya kalau kita kembali kepada teori-teori entrepreneurship, dan kita selalu tahu bahwa seorang entrepreneur itu tidak mungkin lepas dari network. Teori Efektuasi juga menjelaskan bahwa ada yang namanya Crazy Quilt. Jadi, Crazy Quilt, kalau saya tuliskan di sini, ini adalah potongan-potongan perca. Jadi misalnya kita tahu bahwa di penjahit itu biasanya banyak sisa-sisa kain ini, ada kain ini, ada kain lagi, sisa-sisa potongan kain. Kalau kita gabung-gabungkan, kita pernah melihat selimut yang berupa tempel-tempelan, gabunggabungan dari potongan-potongan kain ini, ini akan menjadi sebuah kain atau selimut yang indah, yang artistic. Nah, dalam teori efektuasi, salah satu teori entrepreneurship yang sangat popular saat ini, kemampuan entrepreneur yang baik adalah dia bisa menemukan orang-orang yang dia kenal dan menggabungkannya menjadi sebuah katakanlah resource
4
atau sumber daya yang bisa untuk mencapai tujuannya. Jadi, tiga hal ini yang diteliti oleh Deci dan Ryan itu menentukan determinasi diri. Pertanyaannya adalah bagaimana kita melatih determinasi diri? Apakah memang ada orang yang sudah dari dasarnya memiliki determinasi yang kuat atau hal itu memang bisa dilatih? Kita tahu entrepreneur itu ada tiga. Pertama kemungkinan dia dari lahir, dari pendidikannya dan dari lingkungannya. Nah, kita juga yakin bahwa determinasi ini juga bisa dilatih. Artinya apa? Kita tahu bahwa ada orang-orang tertentu yang ketika menghadapi sebuah masalah itu dia kemudian melakukan reaksi. Jadi misalnya begini, katakanlan ini seorang yang ingin mencapai sebuah goal atau tujuan. Tentunya dia akan berjalan di sini. Tetapi, bagaimana kalau di tengah-tengah ini ada sebuah halangan? Katakanlah kita mau menuju suatu tempat, ternyata ada tembok menghalangi. Jadi, tentunya kita akan berjalan ke sini, kemudian berhenti. Ada tembok. Ada beberapa hal yang sering terjadi, misalnya ada orang yang berjalan ke sini, padahal tujuannya di sana, dia kemudian kembali. Ada juga yang di sini, ada hambatan, dia berhenti di sini. Dia menjadikan ini sebagai tempatnya yang terakhir yang dia bisa capai. Ada juga orang yang tidak menyerah. dia berusaha mencari akal, mencari jalan, melingkar mungkin, dan dia mencapai tujuannya. Ini sudah membuktikan dia sudah ada usaha yang keras. Apa pun yang terjadi ada halangan apa pun dia akan berusaha mencapai tujuan. Tetapi ada juga yang mungkin karena faktor-faktor yang lain tadi, entah itu otonomi, entah itu kompetensi, dan juga relasi, dia bisa membuat terobosan, di mana dia menghancurkan tembok ini atau menghilangkan tembok ini. Atau katakanlah dia membuat terobosan dan dia tetap bisa menuju ke sana. Jadi ini adalah bagaimana orang mencapai tujuan. Orang yang memiliki determinasi yang kuat, dia tetap selalu inigin mencapai tujuan. Jadi, saat pertama dia harus punya tujuan. Banyak orang yang sebetulnya tidak mempunyai tujuan. Nah itu adalah problemnya. Kalau dia tidak mempunyai tujuan, dia tidak tahu kapan dia harus mencapai nya atau ke mana dia harus mencapainya. Dan kalau pun ada hambatan dan dia berhenti, dia bisa merasakan ini cukup menjadi tujuan saya. Jadi seorang entrepreneur harus mempunyai visi. Dia harus punya tujuan. dia harus tau mau jadi apa. Kalau dia tidak punya visi, maka apa yang dia tuju juga tidak jelas. Jadi, langkah awal, punyalah visi. Punyalah mimpi. Mimpi yang besar. Kemudian bergeraklah menuju mimpi itu. Punyalah misi-misi untuk mencapai visi itu. Jadi, seseorang harus punya tujuan yang penting yang pertama. Kemudian dia harus mencapai tujuan itu. Itulah yang namanya determinasi. Kalau determinasinya lemah, atau dia tidak punya determinasi dia akan mudah sekali untuk kembali atau berhenti sehingga dia tidak berusaha untuk mencapai tujuannya. Berhubungan dengan karakter seseorang, atau sifat, ada satu hal lagi yang sangat penting yang menunjang determinasi seseorang yaitu yang namanya efikasi diri atau self efficacy. Apa itu efikasi diri? Efikasi diri adalah sebuah keyakinan dari dalam diri orang tersebut, ada keyakinan bahwa dia mampu untuk melakukannya. Jadi ini berbeda dengan kepercayaan diri. Jadi, sebuah keyakinan bahwa orang itu atau misalnya kalau saya, bahwa saya yakin bahwa saya mampu melakukannya. Misalnya, saya harus pergi ke luar negeri. 5
Saya kalau tidak yakin, maka saya akan menjadi ragu-ragu. Ini terlepas dari kepercayaan diri. Tapi kalau saya yakin, maka saya akan berusaha untuk bisa. Jadi self efikasi ini merupakan sebuah keyakinan bahwa saya mampu melakukannya. Jadi ini berkaitan dengan kompetensi sebetulnya. Ketika saya yakin, misalnya mampu membuka usaha sendiri, mampu membuat bisnis, maka saya akan bisa melakukannya dan kalau pun ada hambatan, saya akan tetap berjuang, saya akan tetap berusaha, saya tidak akan mudah menyerah. Kenapa? Karena saya mampu. Saya yakin bahwa saya mampu melakukannya. Nah, inilah suatu hal yang penting mengenai efikasi diri. Selain itu, ada juga teori dalam psikologi yang namanya Adversity Quotient. Adversity Quotient ini adalah semacam kemampuan seseorang ketika menghadapi masalah. Quotient di sini artinya sebetulnya mirip IQ, Intelligence Quotient, jadi tingkat keyakinan dia untuk mengatasi masalah, jadi daya tahannya. Ada orang yang ketika menghadapi masalah seperti ilustrasi yang tadi, ada tembok dia mundur. Dalam teori Adversity Quotient ini ada beberapa tipe orang. Ada yang disebut dengan campers misalnya. Jadi ketika dia sampai pada suatu. Jadi ilustrasinya adalah dia menaiki sebuah bukit atau gunung. Ketika orang ini dia berjalan tentunya jalannya penuh terjal. Penuh kesulitan karena tidak ada yang mudah dan hidup selalu dalam keadaan tidak pasti. Dia melihat, kemudian menyerah. Dia berhenti di sini. Ini campers. Dia berkemah. Tapi ada juga yang kemudian dia turun lagi itu ada juga seperti ilustrasi tadi, ada yang berhenti, ada yang kembali. Tapi ada orang yang dia berusaha bisa tetap mempunyai daya juang, daya tahan, sehingga dia akhirnya sampai pada puncaknya. Determinasi adalah kemampuan, adalah sifat, adalah golongan, di mana dia bisa yakin dan harus sampai ke puncak tujuan yang ingin di capai. Dia tidak akan berhenti di tengan-tengah. Kita sering kali misalnya begini. Kita punya ide mau buka usaha. Tapi orang tua mungkin bilang, “Ah, jangan. Kalau kamu buka usaha gimana nanti kalau rugi? Gimana kalau misalnya ada orang beli barangmu itu tidak bayar? Bagaimana kalau misalnya krisis ekonomi terus berlanjut sehingga akhirnya modal yang kamu punya itu akhirnya habis?”. Orang yang memiliki determinasi yang tinggi, dia tidak akan peduli. Artinya apa? Kalau dia memiliki otonomi, dia yakin bahwa dirinya lah yang menentukan di mana ini sama juga dengan teori dalam efektuasi yang nanti akan kita jelaskan lebih lanjut dalam sesi-sesi yang lain, yaitu yang disebut dengan prinsip Pilot In The Plane. Kalau kita adalah pilot di pesawat kita, kitalah yang menentukan kita mau mendarat di mana, kita mau pergi ke mana. Jadi, determinasi adalah sebuah keyakinan, sebuah mindset, sebuah sikap. Di mana kita harus sampai pada tujuan. Ada halangan, kita akan gunakan otak kita, untuk berpikir, untuk kreatif, untuk inovatif, supaya bisa mengatasi hambatan tersebut. Jadi, kalau pun ada hambatan, kita tidak akan menyerah. Kalau pun ada masalah, kita akan berusaha untuk mengatasinya. Inilah kunci seorang entrepreneur itu untuk bisa berhasil. Kalau pun gagal dia akan bangkit. Kalau pun gagal sepuluh kali, dia akan bangkit sebelas kali. Itulah determinasi. Itu adalah prinsip yang sangat penting yang harus UC Onliners pegang. Jangan sampai ada masalah, ada halangan, ada hambatan, atau mungkin misalnya hambatan itu 6
bisa saja hambatan dari keluarga, dari budaya, bahwa, “O, kamu itu lebih baik jadi pegawai, lebih enak, tiap bulan dapat gaji, hidup pasti aman, nyaman”. Tapi kita tahu bahwa entrepreneurship itu yang mengubah dunia, entrepreneurship itu yang bisa mengubah bangsa, entrepreneurship itu yang dapat mengubah diri kita. Itulah, kalau kita punya keyakinan, kita yakin bahwa kita bisa, kita punya otonomi atas diri kita, kita punya kompetensi yang selalu kita perbaiki, yang selalu kita tingkatkan, dan kita jangan lupa, membina hubungan dengan orang lain, relasi, network, dan membangun kerja sama semua itu butuh trust, kepercayaan, kejujuran, etika, semua itu akan sampai. Dengan keyakinan, dengan kemampuan, dengan sebuah tekad, saya pasti bisa, anda pasti bisa, UC Onliners juga pasti bisa. Salam Entrepreneur. Semoga bermanfaat.
Nur Agustinus, Head of Social Entreprenership Center
7