Catatan Pertemuan Forum Pendidikan 7 Gerakan Indonesia Mengajar “Menyalakan Masa Depan Bangsa” Kemitraan antara Indika Energy dan Indonesia Mengajar Indika Energy, Rabu 28 Agustus 2013, 09.00 – 12.00 WIB
Education and Business Forum/EBF ke-7 ini dihadiri oleh 50 peserta dari 16 perusahaan dan 9 LSM, dengan Indika Energy sebagai tuan rumah. Hotben Situmorang, Ikatan Guru Indonesia (IGI) (www.igi.or.id), bertindak sebagai moderator diskusi. Tema diskusi adalah Gerakan Indonesia Mengajar, yang merupakan kemitraan antara PT Indika Energy Tbk dan Indonesia Mengajar. Acara dibuka oleh Kemal Soeriawidjaja, Direktur Eksekutif Company-Community Partnerships for Health in Indonesia (CCPHI) yang menjelaskan secara singkat mengenai EBF sebagai ajang bertukar informasi, pengalaman dan pembelajaran bagi organisasi yang peduli terhadap pendidikan di Indonesia. Setelah perkenalan dari peserta yang dipandu oleh moderator, acara kemudian dilanjutkan dengan presentasi kemitraan yang disampaikan oleh Ratih Loekito, Head of CSR and External Communications Indika Energy, dan Hikmat Hardono, Direktur Eksekutif Indonesia Mengajar. Kedua pembicara memaparkan "Gerakan Indonesia Mengajar: Menyalakan Masa Depan Indonesia” sebuah program yang dirancang untuk meningkatkan mutu pendidikan dasar di daerah. Indika Energy (www.indikaenergy.co.id) adalah perusahaan energi terpadu Indonesia yang bergerak dalam bidang sumber daya energi, jasa energi dan infrastruktur energi termasuk produksi, rekayasa, pengadaan dan jasa konstruksi/kontraktor bidang pertambangan batubara dan pembangkit listrik. Fokus kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) adalah pendidikan, kesehatan, pemberdayaan masyarakat serta lingkungan. Sedangkan Indonesia Mengajar (www.indonesiamengajar.org) adalah organisasi nirlaba yang menempatkan para lulusan perguruan tinggi terbaik untuk mengabdi sebagai guru (disebut Pengajar Muda) di Sekolah Dasar (SD) di daerah terpencil dan tertinggal. Kedua organisasi memulai kemitraan sejak tahun 2010, pada saat itu Indonesia Mengajar masih berupa konsep/gagasan yang digulirkan oleh Anies Baswedan (salah seorang tokoh pendidikan nasional). Gagasan tersebut mendapat sambutan positif dari pimpinan Indika Energy yang kemudian memberikan dukungan dalam bentuk sumber daya yang meliputi penyusunan konsep dasar, pemberian fasilitas kantor pada tahun pertama program berjalan, dan dukungan dana kegiatan untuk tiga tahun pertama. Dengan dukungan tersebut, Indonesia Mengajar berdiri menjadi sebuah organisasi berbadan hukum yayasan pada tahun 2010; dan atas dukungan Indika Energy bersama beberapa perusahaan lainnya, Indonesia Mengajar tumbuh dari sebuah gagasan menjadi sebuah program nyata yang dikenal dengan nama Gerakan Indonesia Mengajar. Kegiatan Gerakan Indonesia Mengajar adalah (1) mengembangkan rencana kegiatan dan kesinambungan program, dan (2) mengimplementasikan kegiatan program termasuk rekrutmen Pengajar Muda, pelatihan, pemilihan lokasi, melaksanakan monitoring dan evaluasi kegiatan, menggalang donasi dana, menjaga hubungan dengan pemerintah daerah serta institusi terkait dan
1
memperluas semangat gerakan secara nasional melalui berbagai institusi. Dua tujuan utamanya adalah untuk (1) mengisi kekurangan tenaga guru berkualitas di daerah terpencil, dan (2) memberikan kesempatan belajar kepemimpinan bagi para lulusan perguruan tinggi agar memiliki world class competence dengan grass-root understanding yang kuat. Hingga Juni 2013, Gerakan Indonesia Mengajar telah merekrut dan melatih 367 Pengajar Muda – terpilih dari 33.809 pendaftar–, yang mendidik lebih dari 22 ribu siswa SD di 16 provinsi di Indonesia. Gerakan Indonesia Mengajar bersama relawan juga menginisiasi beberapa kegiatan untuk memperluas wadah keterlibatan publik dalam kegiatan pendidikan seperti Kelas Inspirasi (profesional muda yang sukses berbagi cerita dan pengalaman kerja selama sehari di SD di kota besar), dan Indonesia Menyala (inisiatif untuk meningkatkan minat baca anak serta membangun budaya membaca). Selain itu, Gerakan Indonesia Mengajar juga telah memberikan inspirasi bagi lahirnya berbagai gerakan pendidikan berbasis relawan di Indonesia seperti ITB Mengajar, UI Mengajar, Solo Mengajar, Sangihe Mengajar, Gadjah Mada Mengajar, dll.
Kesimpulan Diskusi Dalam sesi ini peserta membahas berbagai aspek pelaksanaan kegiatan. Beberapa kesimpulan yang dapat ditarik adalah: -
-
Pada aspek kesinambungan program, Indonesia Mengajar menjelaskan bahwa kesinambungan terletak pada perubahan perilaku pemangku kepentingan seperti siswa, guru, kepala sekolah, orang tua dan pemerintah daerah. Pemangku kepentingan sangat mempengaruhi keberhasilan dan kesinambungan peningkatan kualitas pendidikan di satu daerah. Untuk mencapai keberhasilan tersebut, Indonesia Mengajar mengembangkan rancangan terarah secara partisipatif dengan penanda kemajuan (progress markers) yang berfokus pada perubahan perilaku para pemangku kepentingan secara bertahap setiap tahunnya. Beberapa contoh penanda kemajuan tersebut adalah tingkat kehadiran siswa, keterlibatan aktif orang tua dalam proses pendidikan, dan kehadiran kepala sekolah secara berkala. Indonesia Mengajar melakukan pengukuran/evaluasi capaian penanda kemajuan secara mandiri melalui berbagai kunjungan lapangan dan laporan berkala oleh Pengajar Muda. Tiga keunikan dalam menjalankan kerja sama ini adalah 1) lokasi kegiatan tidak dipilih berdasarkan wilayah operasi perusahaan, 2) tidak menyertakan logo atau commercial brands terutama dalam komunikasi ke daerah, dan 3) kelonggaran dalam mengukur keberhasilan kegiatan berdasarkan kebutuhan masyarakat (bottom up). Dalam banyak kasus, keterpelosokkan daerah adalah salah satu penyebab rendahnya prestasi pendidikan dan pembangunan. Karenanya, Indonesia Mengajar bersama dengan Dinas Pendidikan menempatkan para Pengajar Muda di SD yang terletak di daerah terpencil, mengalami kekurangan guru dan prestasi pendidikan yang rendah; dan bukan berdasarkan daerah operasi perusahaan. Juga, pencantuman logo/commercial brands akan menggiring persepsi masyarakat bahwa Pengajar Muda memiliki keberpihakan terhadap perusahaan atau organisasi tertentu yang akhirnya akan berdampak pada menurunnya tingkat partisipasi masyarakat dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar di desa tersebut.
2
-
-
-
Indonesia Mengajar merekrut Pengajar Muda dengan tiga kriteria utama yaitu 1) daya tahan/resilience,, 2) kemampuan mempengaruhi orang lain/ lain/gaining gaining commitment, commitment 3) kemampuan untuk berinisiatif/ berinisiatif/initiating actions. Selain kriteria iteria tersebut, Indonesia Mengajar melaksanakan lima tahapan rekrutmen, yaitu1) pengumuman pendaftaran melalui publikasi, 2) Registrasi on-line, 3) penilaian awal melalui formulir aplikasi ((automatic dan manual scoring), 4) direct assessment melalui wawan wawancara, cara, presentasi, kemampuan memecahkan masalah, dan 5) tes kesehatan. Setiap Pengajar Muda tinggal di rumah masyarakat, untuk itu Pengajar Muda juga mendapatkan tunjangan biaya hidup, dana operasional, dan sebuah laptop untuk menunjang kegiatan selama satu tahun. Menjelang selesainya masa penugasan, akan digantikan oleh Pengajar Muda berikutnya yang akan bertugas ditahun kedua. Transisi ini berlangsung di desa yang sama selama kurang lebih lima tahun berturut berturut-turut turut untuk memastikan bahwa program mendapatkan an dampak yang diinginkan sesuai dengan penanda kemajuan dan capaian dambaan (outcome outcome challenge challenge) yang ditetapkan. Kegiatan-kegiatan kegiatan yang dilakukan oleh Pengajar Muda selama satu tahun tersebut adalah kurikuler, mengelola atau menginisiasi kegiatan ekstrakurikuler, urikuler, pembelajaran masyarakat ((community community education), education advokasi pendidikan (pertemuan dengan orang tua siswa, pelatihan guru, dan mengelola berbagai kegiatan lomba). Seluruh kegiatan ini dilakukan oleh Pengajar Muda dengan melibatkan pemangku kepentingan di daerah. Politik tidak menjadi agenda di dalam program. Pendekatan dasar Gerakan Indonesia Mengajar adalah dengan cara tidak melakukan advokasi langsung kepada pemerintah. Prinsip dasarnya adalah pelibatan masyarakat sebagai sebuah gerakan ((social social movement) mo dan bukannya mengubah kebijakan atau peraturan yang ada. Bagi Indonesia Mengajar, lebih mudah untuk ‘memulai’ daripada ‘memberitahu’ apa yang harus dilakukan. Dengan prinsip ini, Indonesia Mengajar selama empat tahun berturut berturut-turut turut mendapat dukungan dukun dari Wakil Presiden Republik Indonesia untuk melepas para Pengajar Muda yang akan ditempatkan di lokasi program.
Penutup Dy Suharya, Partners Relations Specialist CCPHI, mengucapkan terima kasih kepada moderator (IGI), dan para penyaji (Indika Energy/Indonesia Indonesia Mengajar). Catatan pertemuan dan bahan presentasi bisa dilihat di www.ccphi.org/portal.. Pertemuan EBF berikutnya akan diadakan pada bulan November 2013.
3
DAFTAR HADIR PESERTA EDUCATION AND BUSINESS BUSINESS FORUM VII RABU, 28 AGUSTUS 2013
NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38
NAMA Achmad Pradipta Agata Atmaja Ahmad Rizali Amir Mubarak Beny S. Beryanti Putri Catherine Nielsen Christie Natasha Cokisela Tobing Dessy Andriyani Dhitta Puti Sarasvati Dian Rosdiana DY Suharya Fabian Fahrudin Gilbert Gladys H.W Respati Gracia Satya W.R Hikmat Hardono Himah S Hotben Situmorang Imelda Triana Indah Muljiani Irwan Priatna Jovie P. Julius Suhakri Kemal Soeriawidjaja Kusuma Sari Merika Muslih S. Naristi A. Nina Pramono Nuryadin Rahayu Superti H. Ratih Loekito Rewina Isnanto Richi Fillaily Rina Suryani
ORGANISASI XL Axiata Mondelēz Indonesia Pertamina Foundation Cirebon Power Services Petrosea Kaltim Prima Coal Konsil LSM Indonesia CCPHI Dare Foundation CCPHI Ikatan Guru Indonesia CCPHI CCPHI Shell Upstream Indonesia SIMP Yayasan Cinta Anak Bangsa (YCAB) On Track Media Indonesia On Track Media Indonesia Indonesia Mengajar Jurnal Perempuan Ikatan Guru Indonesia Indika Energy Petrosea Newmont Nusa Tenggara Newmont Nusa Tenggara Nokia Life CCPHI Kaltim Prima Coal Yayasan Cinta Anak Bangsa (YCAB) Dare Foundation Jurnal Perempuan Pertamina Foundation Cirebon Electric Power Dare Foundation Indika Energy Indika Energy Indika Energy IBM
EMAIL ADDRESS
[email protected] [email protected] [email protected] [email protected] [email protected] [email protected] [email protected] [email protected] [email protected] [email protected] [email protected] [email protected] [email protected] [email protected] [email protected] [email protected] [email protected] [email protected] [email protected] [email protected] [email protected] [email protected] [email protected] [email protected] [email protected] [email protected] [email protected] [email protected] [email protected] NA
[email protected] [email protected] [email protected] [email protected] [email protected] [email protected] [email protected] [email protected]
4
39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50
Rini Oktora Rubi W.P Safira Serlyeti Pulu Sidi Rana Menggala Tino Ardhyanto Utik Kartika Wiyanto Yanthie Dewantoro Yuli Yeni Yusuf Arianto Zaki Ichsan
Dare Foundation Newmont Nusa Tenggara Indonesia Mengajar Konsil LSM Indonesia High Desert Indonesia Indika Energy Sophie Martin Petrosea Pesona Edukasi Indofood Cirebon Electric Power Mitra Bahtera Segara Sejati
[email protected] [email protected] [email protected] [email protected] [email protected] [email protected] [email protected] [email protected] [email protected] [email protected] [email protected] [email protected]
5