Tips
TIPS EKTERIOR Cara pemasangan keramik lantai dan dinding a. Pemasangan keramik lantai dan dinding sebaiknya pada tahap akhir, untuk menghindari kerusakan akibat pekerjaan yang belum selesai. b. Permukaan lantai/dinding yang akan dipasang keramik harus bersih, cukup kering dan rata air. c. Tentukan tulangan dengan mempertimbangkan tata letak ruangan / tangga / dinding yang ada. Pemasangan keramik lantai atau dinding dimulai dari tulangan ini. d. Sebelum dipasang, keramik lantai atau dinding agar direndam dalam air terlebih dahulu. e. Setiap jalur pemasangan sebaiknya ditarik benang dan rata air. f. Adukan semen untuk pemasangan keramik harus penuh, baik permukaan dasar maupun dibadan belakang keramik lantai atau dinding yang terpasang. Perbandingan adukan dan ketebalan rata-rata yang dianjurkan adalah: - Untuk lantai, Semen : Pasir = 1:6, dengan ketebalan rata-rata : 2 - 4 cm - Untuk dinding, Semen : Pasir = 1:4, dengan ketebalan rata-rata : 2,0 cm g. Lebar nat yang dianjurkan, untuk lantai = 4 - 5 mm dan dinding = 2 mm, dengan campuran pengisi nat (Grout) semen atau bahan khusus yang ada dipasaran. Bagi area yang luas dianjurkan untuk diberi expansion joint. h. Khusus untuk dinding luar, harap diberi tali air per jarak tertentu dengan mem pertimbangkan desainnya, agar tidak menerima beban terlalu berat. i. Bersihkan segera bekas adukan/grout dari permukaan keramik, dapat digunakan bahan pembersih yang ada dipasar dengan kadar asam tidak lebih dari 5%, setelah itu segera bersihkan dengan air bersih. j. Karena sifat alamiah dari produk keramik, yang disebabkan proses pembakaran pada temperatur tinggi, dapat terjadi perbedaan warna dan ukuran, untuk ini periksa dan pastikan keramik lantai atau dinding yang akan dipasang mempunyai seri dan golongan ukuran yang sama.
Renovasi Rumah Secara Bijak Agar renovasi rumah tidak mengeluarkan biaya yang tinggi, bertindak secara bijak menjadi kunci utama dalam merenovasi rumah. Berikut beberapa hal yang bisa dijadikan pertimbangan sebelum memutuskan. Menilik seberapa penting area tersebut memerlukan renovasi adalah langkah pertama yang bisa dilakukan. Apabila kayu penahan sudah lapuk atau kebocoran di area tertentu, tentu memerlukan perbaikan. Hal ini pun bukan semata-mata estetikanya yang diperlihatkan, akan tetapi untuk kenyamanan dan keamanan rumah. Renovasi ini apabila dilakukan sebelum menjual rumah maka perbandingan biayanya secara cermat dengan harga jual akan sesuai pasaran atau tidak akan terjual dengan harga rendah dikarenakan terjadi kebocoran atau kayu penahan yang lapuk. Perlu diperhatikan juga hindarilah biaya renovasi yang terlalu tinggi dan tidak sebanding dengan harga jual. Bila ingin membuat perubahan secara signifikan sekaligus mendongrak nilai jual rumah, area dapur, dan kamar mandi adalah daerah favorit untuk ditilik calon pembeli. Perubahan di dua area ini sesuai
dengan tren pasar atau meningkatkan kenyamanannya akan menjadi satu nilai lebih. Fokuskan perubahan di beberapa titik saja agar tidak terjadi pembengkakan biaya. Mempertahankan karakter rumah dalam setiap perubahan yang dilakukan adalah langkah kedua yang harus dicermati. Sayangnya hal ini justru kerap terlupakan ketika melakukan renovasi. Apabila perubahan memang dimaksudkan untuk mempersiapkan rumah sebelum dijual, perhatikanlah pemilihan warna dan desain yang digunakan. Menyesuaikannya dengan selera pasar pada umumnya dapat mempercepat rumah tersebut terjual. Menggunakan warna-warna netral dengan desain simple namun menarik, misalnya bisa dijadikan pilihan. Sumber : Kompas
Bagaimana mendapatkan hasil pengecatan yang terbaik Persiapan dan rencana Adalah kunci untuk menghasilkan pengecatan terbaik. Sebelum pengecatan Hasil pengecatan sangat tergantung dari persiapan permukaan yang akan di cat. persiapan yang benar akan membuat pekerjaan pengecatan lebih cepat dan mudah, memberikan hasil akhir yang terbaik dan lapisan catnya lebih tahan lama. Permukaan yang akan dicat harus sudah sekering mungkin dan keras, terutama untuk tembok baru dari plesteran semen atau beton harus telah sempurna pengeringan semennya dimana kadar alkali dan air telah memenuhi syarat yang ditentukan. Lakukan pembersihan pada permukaan untuk menghilangkan kotoran, minyak, kristal garam-garaman pada dinding plesteran semen atau beton, karat pada besi dan lain-lain yang dapat mempengaruhi daya lekat cat. Selanjutnya ikuti petunjuk-petunjuk yang ada pada setiap data teknis produk-produk. Dengan mengikuti petunjuk-petunjuk tersebut akan memberikan jaminan pada hasil pengecatan. Petunjuk pengecatan Bila persiapan telah sempurna, lakukan rencana pengecatan yang baik. Bila memungkinkan lakukan pengecatan waktu ada matahari. Untuk ruangan dalam mulai pengecatan pada plafon, kemudian dinding. Selanjutnya kusen-kusen, yang dilanjutkan pada daun jendela dan pintu. Untuk ruangan luar harus disiapkan dengan teliti semua peralatan pengecatan serta persediaan cat yang digunakan. Perkiraan cuaca harus diketahui sebelumnya, karena hujan akan merusak semua pekerjaan yang baru dilakukan. Usahakan untuk tidak melakukan pengecatan dibawah sinar matahari langsung. Pengecatan dinding sebaiknya dibagi dalam beberapa bagian dan harus selalu dimulai dari atas dan dikerjakan terus menerus sampai ke bawah. Tahap terakhir pengecatan adalah pipa-pipa, jendela-jendela dan pintu-pintu.
Hal yang Harus Dipahami Sebelum Mengecat Cat bukan hanya pelindung atau pelapis dinding yang memiliki nilai estetis, tetapi juga memberi pengaruh secara signifikan pada perubahan ruangan. Hanya dengan mengecat ulang dinding di suatu area, nuansa dan kesan baru pun tercipta.
Dengan kata lain, cara ini merupakan cara tercepat untuk mengganti suasana. Biaya yang dikeluarkan pun tidak terlalu banyak bila dibandingkan dengan mengganti perabot baru. Namun, ada beberapa hal yang harus dipahami sebelum mengecat. Yang harus dipahami sebelum mengecat ruangan dimulai dari area paling atas. Dalam hal ini, langit-langit pun menjadi prioritas utama untuk dicat, kemudian ke bagian dinding, kayu jendela, dan lain-lain. Bersihkan permukaan yang akan dicat dengan baik. Keroklah lapisan cat lama yang sudah mengelupas, kemudian beri ampelas untuk menghaluskan. Hal ini akan memberi permukaan cat yang lebih baik setelah kering dan tahan lama. Ukuran kuas harus disesuaikan dengan besar permukaan yang hendak dicat untuk memberi hasil sempurna. Roller sebaiknya digunakan untuk permukaan yang luas, seperti dinding dan langit-langit, agar lebih efisien waktu. Apabila menggunakan lebih dari satu galon cat, campurkanlah seluruh bahan cat sejak proses awal meskipun terdiri dari warna yang sama. Hal ini penting untuk menjaga konsistensi warna. Untuk memilih warna cat, sesuaikan dengan warna dominan yang terdapat dalam suatu ruangan, seperti pada furnitur, gorden, atau karpet. Pada permukaan yang cukup besar, biasanya warna akan terlihat lebih gelap. Untuk itu, pilihlah cat yang memiliki satu atau dua tingkat lebih terang dari warna yang diinginkan. Meski demikian, tidak bisa dimungkiri gelap tidaknya warna cat juga. bergantung pada intensitas cahaya yang masuk dan pemilihan warna interior lainnya. Perhitungkan teknik finishing cat, mengilap atau tidak, yang disesuaikan dengan kebutuhan ruangan. Apabila belum mahir dalam menggunakan beragam teknik cat, sebaiknya tidak menggunakan jenis mengilap karena dapat meninggalkan jejak sapuan kuas yang tidak beraturan, sehingga mengganggu nilai estetika ruangan. Perkirakan kebutuhan bahan cat dengan baik. Perbandingan standarnya adalah setiap 9 meter persegi area membutuhkan 5 kg cat. Pilihlah cat yang berkualitas. Salah satu cirinya yaitu memiliki kandungan enamel, yang berfungsi sebagai lapisan penguat cat, sehingga tidak mudah rontok atau berjamur. Sumber : Kompas
Kegagalan pengecatan (Bagian I) 1. Blistering (Menggelembung) Sebab-sebabnya: Cat bermutu tinggi mempunyai lapisan cat yang rapat dan plastis, sehingga air atau solvent yang tertahan dibawahnya dapat mengakibatkan menggelembungnya lapisan cat tersebut. Pengecatan pada permukaan yang basah akan mengakibatkan berkurangnya daya lekat lapisan cat, sehingga kemungkinan terjadinya gelembung-gelembung akan lebih besar. Solvent dapat tertahan dibawah lapisan cat bila pengecatan dilakukan sekaligus tebal dan langsung terkena sinar matahari. Lapisan cat paling atas akan mengering lebih cepat, sedangkan lapisan bawahnya masih mengandung banyak solvent yang akan menguap. Uap Solvent tersebut akan terjebak dibawah lapisan yang telah kering dan mendesak lapisan yang telah kering dan mendesak lapisan tersebut sehingga terjadi gelembung. Pencegahan: 1. Permukaan yang baru dicuci dengan air atau kena air hujan biarkan kering sempurna. 2. Selang waktu antara setiap lapisan cat cukup lama atau minimal sesuai dengan data teknis. Setiap lapisan cat diusahakan setipis mungkin agar pengeringannya lebih sempurna. 3. Hindarkan pengecatan waktu cuaca buruk (hujan, mendung atau lembab) atau pada permukaan yang langsung terkena sinar matahari.
Perbaikan: Bila banyak gelembung-gelembung yang terjadi, maka lapisan cat dikerok seluruhnya. Bersihkan permukaan, kemudian berilah lapisan cat dasar bilamana diperlukan sebelum dilapisi cat akhir. Kalau gelembung-gelembung yang terjadi hanya sedikit, maka perbaikan hanya pada bagian yang menggelembung saja. 2. Flaking (Mengelupas) Sebab-sebabnya: 1. Jenis cat yang digunakan bersifat makin lama makin keras, sehingga tidak dapat mengikuti pergerakan permukaan yang dicat seperti kayu. 2. Pengecatan dilakukan diatas lapisan cat lama yang sudah mengapur, sehingga daya lekat cat kurang. 3. Pengecatan pada permukaan yang kotor atau berminyak. 4. Menggunakan dempul berkualitas rendah, sehingga daya lekatnya tidak ada dan akibatnya bila diberi lapisan cat akhir maka lapisan dempul terangkat. 5. Pengecatan pada lapisan cat lama yang bermutu rendah dimana daya lekatnya kurang sekali, sehingga bila diberi lapisan cat akhir yang bermutu tinggi, maka lapisan cat lama tertarik dan terkelupas. 6. Cat dasar yang digunakan tidak cocok dengan sistem pengecatan lapisan akhir. Pencegahan: 1. Permukaan yang akan dicat harus bersih dan kering. 2. Kerok lapisan cat lama yang sudah rusak atau bermutu rendah. 3. Hindarkan pemakaian dempul pada seluruh permukaan, terutama untuk exterior. 4. Gunakan cat dasar yang dianjurkan untuk sistim pengecatan yang digunakan. Perbaikan: Lapisan cat yang terkelupas harus dikerok sampai ke dasar permukaan, kemudian bersihkan permukaan. Bilamana diperlukan beri lapisan cat dasar sebelum dilapisi cat akhir. 3. Discoloration (Perubahan Warna) Sebab-sebabnya: Bahan perekat dari lapisan cat dapat dirusak oleh garam-garam atau bahan-bahan kimia lain yang berasal dari dalam permukaan yang dicat atau dari udara. Demikian pula pigmen (pewarna) dapat diserang oleh bahan-bahan kimia atau sinar matahari. Pencegahan: Memilih jenis cat dan warna harus disesuaikan dengan kondisi yang dibutuhkan. Perbaikan: Bila penyebab perubahan warna telah diketahui, maka dapat dilakukan pengecatan ulang dengan jenis cat yang sesuai. 4. Efflorescence (Pengkristalan) Sebab-sebabnya: Efflorescence terjadi pada permukaan dari plesteran semen, beton, atau bata dimana garam-garam bersifat alkali terbawa ke permukaan. Bila kristal-kristal garam tersebut berada dibawah lapisan cat dan dibantu kelembapan tembok akan merusak lapisan cat tersebut. Pencegahan: Pengecatan dilakukan setelah tembok dari plesteran atau beton telah kering sempurna, dimana kadar alkali dan air telah memenuhi syarat yang ditentukan. Gunakan lapisan cat dasar yang tahan alkali dan tidak dianjurkan menggunakan dempul tembok. Permukaan yang mengandung kristal-kristal garam harus dibersihkan terlebih dahulu dengan kain basah dan kering sampai tidak keluar lagi. Perbaikan: Kalau pengkristalan belum merusak lapisan cat, maka bersihkan garam-garam tersbut dengan kain basah dan kering. Amplas permukaan cat agar lebih porousm, sehingga air dan garam-garam mudah keluar. Setelah pengkristalan tidaj terjadi lagi, lakukan pengecatan ulang. Bila lapisan cat-nya telah dirusak oleh alkali, maka harus dikerok habis sampai ke dasar permukaan. Bersihkan permukaan sampai efflorescence tidak terjadi lagi. Lakukan pengecatan dari awal lagi.
Kegagalan pengecatan (Bagian II) 5. Water Spot (Bercak-bercak seperti basah) Sebab-sebabnya: Penyebabnya hampir sama dengan Blistering (menggelembung), tetapi lapisan catnya tetap melekat dengan baik, sehingga air atau solvent yang berada dibawah lapisan catnya memberi kesan basah pada permukaan cat. Hal lain dapat disebabkan dengan digunakannya dempul yang mengandung bahan pelunak (plasticiser) dimana lapisannya tidak ditunggu kering sempurna, sehingga bahan pelunak yang tertinggal akan migrasi (naik keatas) dan tertahan dibawah lapisan cat menyebabkan lapisan cat seakan-akan basah. Pencegahan: 1. Sama seperti Blistering. 2. Tidak dianjurkan menggunakan dempul untuk meratakan permukaan tembok. Perbaikan: Amplas permukaan lapisan cat agar lebih porous, sehingga air, solvent atau bahan pelunak dapat dengan mudah menguap keluar. Bila jamur telah tumbuh pada bagian-bagian yang basah tersebut, cuci dengan larutan kaporit, kemudian di lap dengan kain basah untuk menghilangkan sisa-sisa kaporit. Biarkan mengering sempurna sebelum dilakukan pengecatan ulang. Bila diperlukan beri 1 lapis Wall Sealer yang sesuai sebelum diberi lapisan cat akhir. 6. Bittiness (Berbintik) Sebab-sebabnya: 1. Debu atau kotoran dari udara, kuas atau rol yang kurang bersih atau alat penyemprot yang melekat pada permukaan cat. 2. Tehnik pengecatan dengan alat penyemprot tidak benar, sehingga debu cat yang kering menempel pada lapisan cat yang masih basah. 3. Waktu mengaduk cat di dalam kaleng, lapisan kering pada permukaan tercampur. Pencegahan: 1. Bersihkan alat-alat pengecatan dengan baik sebelum dan sesudah dipakai. 2. Aduk cat hati-hati dan perlu disaring terlebih dahulu setelah dilakukan pengenceran. Perbaikan: Lapisan cat harus dikerok sampai bersih. Kemudian ulangi pengecatan dari awal. 7. Saponification (Penyabunan) Sebab-sebabnya: Serangan alkali pada lapisan cat yang bahan perekatnya mengandung minyak seperti alkyd gloss enamel. Alkali dan minyak akan bereaksi secara kimiawi yang disebut penyabunan dimana memberikan hasil akhir seperti sabun dan menyebabkan lapisan cat menjadi lunak dan terbentuk gumpalan yang lengket. Pencegahan: Permukaan yang akan dicat harus bebas alkali. Tidak dianjurkan tembok dari plesteran semen atau beton yang baru dicat dengan cat dasar alkyd, tetapi sebaiknya dengan cat acrylic dasar air atau jenis lain yang tidak mengandung minyak. Perbaikan: Keroklah seluruh lapisan cat dan kemudian permukaan harus dibersihkan sesempurna mungkin. Gunakan jenis cat lain seperti cat acrylic dasar air. 8. Sagging (Lapisan cat menurun pada beberapa tempat) Sebab-sebabnya: Umumnya disebabkan pengecatan yang tidak merata. Pencegahan: Lakukan pengecatan dengan ketebalan yang merata dan selang waktu antara setiap lapis cukup lama. Sebaiknya pengecatan tidak dilakukan secara langsung tebal, usahakan setiap lapis tipis-tipis saja. Perbaikan: Biarkan lapisan cat mengering sempurna. Ratakan bagian-bagian yang menurun dengan kertas amplas, kemudian lakukan pengecatan ulang.
9. Brushmarks (Garis-garis bekas kuas) Sebab-sebabnya: 1. Cat tidak mengalir rata setelah dilapiskan, karena tehnik pengecatan yang tidak benar seperti pelapisan cat yang tidak teliti, pengenceran yang kurang dan kuas dijalankan terus pada saat lapisan cat mulai kering. 2. Menggunakan kuas yang kotor atau bulu-bulunya telah menggumpal. Pencegahan: 1. Lapisan pengenceran yang benar dan gunakan pengencer yang sesuai. 2. Lapiskan cat dengan cepat tapi merata. Jangan melapis ulang pada lapisan cat yang mulai mengering. 3. Pakai kuas bermutu baik dan bersih. Perbaikan: Setelah cat kering sempurna, gosoklah dengan kertas amplas dan kemudian ulangi pengecatan.
Yang harus diperhatikan saat memilih keramik Lantai keramik masih menjadi pilihan favorit untuk melengkapi rumah. Jenis dan warna yang beragam menjadi daya tarik utamanya. Mengingat modelnya dapat bertahan untuk waktu lama, memilih lantai keramik menjadi salah satu yang harus diperhatikan dengan baik. Berikut beberapa hal yang dapat dijadikan pertimbangan sebelum membeli lantai keramik: 1. Warna dan ukuran Sesuaikan ukuran lantai keramik dengan ruangan di rumah. Semakin besar ukuran keramik, akan membuat ruangan terlihat lebih luas. Hal ini sangat cocok bila diterapkan di ruangan yang mungil. Demikian pula halnya dengan pemilihan warna, yang dapat mendukung keindahan suatu ruangan. Bila ruangan terlihat gelap dan sempit, warna terang masih menjadi pilihan untuk membuat ruangan terlhat lebih luas dan terang. Sementara bila ruangan cukup luas, pemilihan warnapun lebih banyak. Anda dapat menyesuaikan warna lantai tersebut dengan warna cat dinding atau wallpaper yang digunakan dalam sebuah ruangan. Bila ingin menghadirkan kehangatan di ruangan yang luas, Anda dapat memilih lantai keramik dengan warna yang lebih gelap dan ukuran yang lebih kecil. 2. Pemilihan permukaan lantai Lantai keramik harus disesuaikan dengan ruangan yang akan digunakan. Glasur yang digunakan untuk lantai keramik terdiri dari berbagai jenis, seperti glossy (mengilap), satin, matte atau bertekstur. Hal inlah yang membedakan licin tidaknya lantai keramik. Penggunaanya pun harus disesuaikan dengan area yang akan dipasang lantai keramik, di dalam atau di luar ruangan. Lantai keramik untuk eksterior sebaiknya tahan terhadap terpaan cuaca, memiliki daya serap air yang lebih rendah dan pada umumnya permukaan berglasur. Sementara itu, untuk area yang licin seperti kamar mandi, garasi atau dapur sebaiknya menggunakan tekstur kasar dan tidak glossy agar tidak mudah terpeleset. Untuk area public, lantai keramik yang digunakan sebaiknya tahan abrasi maupun noda mengingat area ini menjadi tempat yang sering dilewati. Perhatikan kualitas glasurnya, karena bila kualitas glasur rendah kilapnya akan hilang dengan cepat. Bila menggunakan lantai yang berglossy atau semi glossy noda pun mudah dihilangkan. Sumber : Kompas
Jangan Sembarang Memasang Ubin Keramik Saat pemasangan ubin keramik, beberapa hal perlu diperhatikan, agar didapat lantai yang indah.
Ubin keramik seringkali dipasang dengan tidak cermat. Akibatnya, terjadi masalah-masalah seperti nat yang berantakan, ubin retak, dan popping. Ini terjadi karena ada beberapa anggapan yang masih perlu diluruskan di masyarakat berkaitan dengan lantai. Orang masih menganggap bahwa biaya pembuatan lantai itu hanya berupa biaya pembelian ubin. Dana yang disisihkan untuk pemasangan sangat sedikit, biaya tukang ditekan seminim mungkin dan grouting (bahan pengisi antar ubin) pun dipilih yang berkualitas rendah. pengerjaan lantai seringkali dianggap sebagai pekerjaan struktur. Padahal, lantai merupakan bagian dari interior yang harus dilakukan lebih cermat, didesain cantik, dan dikerjakan serapi mungkin.Saat pemasangan ubin keramik, beberapa hal di bawah ini patut diperhatikan. Jika ini yang dilakukan, lantai apik yang diidamkan setiap rumah pun akan terwujud. Nat yang baik Dulu orang menggunakan adukan semen biasa untuk mengisi nat. Ternyata, adukan seperti ini terbukti kurang baik, memungkinkan tumbuhnya jamur. Sebaiknya gunakan bahan khusus untuk nat (grouting). Bahan ini mengandung plimer, sehingga mampu menahan air yang pada akhirnya mencegah tumbuhnya jamur.Bahan ini sudah tersedia dalam berbagai warna, sehingga bisa disesuaikan dengan selera. Anda bisa menyeragamkan warna nat dengan warna ubin, atau justru malah ingin menciptakan garis nat tegas dengan memilih warna yang kontras. Mulai dari depan Agar rapi, pemasangan ubin sebaiknya dimulai dari depan rumah, yaitu dari pintu depan. Kemudian pemasangan bergerak kearah belakang rumah. Tujuannya adalah agar ubin yang utuh dipasang di depan, sedangkan potongan ubin dipasang di belakan rumah. Namun, jika Anda ingin memasang ubin dengan pola khusus atau simetris, mulailah pemasangan dari tengah ruangan. Ubin dengan border disekelilingnya juga dipasang dengan cara seperti ini. Mencegah ubin meledak Seringkali pasangan ubin keramik tiba-tiba terangkat dan pecah dengan suara keras, seolah-olah meledak. Ubin yang terlepas dari dasarnya ini disebut popping. Popping umumnya terjadi di lantai dua atau lebih. Ini karena pergerakan struktur pada lantai atas lebih besar, sehingga posisi ubin menjadi lebih tidak stabil. Jika dipasang sembarangan, ubin akan terdorong ke atas dan lepas. Selain itu, muai-susut keramik juga menyebabkan popping. Jika ubin memuai dan tidak ada tempat untuk menampung volume muainya, ubin akan terangkat. Untuk mencegah popping, sisakan sedikit ruang di antara ubin keramik dan dinding saat pemasangan. Bisa juga celah tersebut diisi dengan bahan yang elastis seperti karet atau plastic agar bisa fleksibel mengikut pergerakan ubin. Sumber : Kompas
Jangan Asal Pasang Keramik Jangan berharap lantai rumah akan terlihat indah dan menawan, meski Anda sudah tepat memilih keramik, yang sesuai dengan fungsi dan kegunaannya. Karena kalau tak benar memasangnya, keindahan itu justru bisa jadi akan hilang. Bahkan, bisa jadi keramik yang sudah terpasang, pecah atau rusak. Jadilah keramik yang sudah dibeli, dengan harga yang mungkin cukup mahal pula, akan sia-sia belaka. Pada dasarnya, pemasangan pelapis atau penutup lantai adalah pengerjaan finishing. Tapi tetap perlu ditangani khusus, dari yang perlu dilakukan adalah: 1. Kenali jenis struktur (lantai atau dinding), bentuk dan ukuran permukaan, di mana keramik akan dipasang.
2. Informasi itu penting, untuk menentukan ukuran keramik, serta teknik pemasangan yang akan digunakan. Apakah menggunakan sistem open joint (lebar nat lebih dari 3 mm) atau close joint (lebar nat kurang dari 3 mm). Pemasangan keramik dengan sistem open joint (nat > 3 mm) lebih menguntungkan, karena: a. Dapat mentolerir kemungkinan perbedaan ukuran keramik, terutama untuk keramik berglazur yang porositasnya rendah. b. Lebih sedikit flexible joint yang digunakan, terutama jika dipakai bahan pengisi nat yang agak elastis. c. Pengisian nat lebih mudah. 3. Tambahkan flexible joint pada setiap luasan 25 m2. Yaitu pada pertemuan lantai dengan dinding atau sudut antara dinding. Fungsinya untuk mengantisipasi saat terjadinya beda muai panas tiap bahan, pada saat keramik telah dipasang. Jarak flexible joint ini juga berkaitan dengan penggunaan nat. Jarak/Interval Flexible Joint Ruang Dalam Ruang Luar - Nat kecil (close joint) Tiap 4 - 6 m Tiap 2 - 3 m - lebar > 6 mm lebar > 10 mm - Nat lebar (open joint) Tiap 6 - 10 m Tiap 3 - 5 m - lebar > 6 mm lebar > 10 mm 4. Khusus untuk lantai di kamar mandi, pasang keramik dengan kemiringan minimum 1% ke arah saluran air, agar air tidak tergenang. 5. Informasi ukuran ruang itu juga untuk menentukan pilihan bahan perekatnya, adukan semen atau lem keramik. Untuk mendapat Adukan semen yang pas, komposisi campuran harus 1:3, atau 1:4, dan tidak terlalu banyak air. 6. Bila menggunakan adukan semen, maka diratakan pada bagian struktur lantai. Pada dasar keramiknya sendiri hanya dioleskan tipis rata. Setelah adukan diratakan pada lantai, dapat ditabur tipis dengan semen kering (semen dicampur dengan pasir halus). Lalu segera rekatkan pada kondisi adukan masih setengah basah. 7. Jangan memberi adukan semen pada bagian dasar keramik, lalu dibalik dan dipasang dengan mengetuk-ketuk permukaan keramik. Karena efeknya justru membuat adukan itu tidak rata menyebar di bagian dasar keramik. Hal itulah yang menjadi penyebab bagian ujung keramik sering patah. 8. Jangan lupa, keramik yang akan dipasang harus direndam air terlebih dahulu.(AS) Sumber: Properti Indonesia, Juni 2001
Tips Memasang Batu Alam Memasang batu alam tak jauh berbeda dengan memasang keramik. Namun, tentu saja ada beberapa hal yang berbeda. Berikut tips memasang batu alam: 1. Sebelum dipasang, sebaiknya batu alam direndam dalam air. Sebab batu alam memiliki pori-pori
yang besar sehingga bila ditempel langsung biasanya mudah lepas 2. Bila akan dipasang pada dinding, kupas acak permukaan dinding agar batu alam akan lebih kuat menempel pada dinding 3. Gunakanlah semen khusus atau semen instan agar batu alam lebih kuat menempel 4. Batu alam memiliki presisi yang tidak terlalu pas. Penyimpangan ukuran pada batu alam bisa mencapai 5 mm atau bahkan 1 cm. Kalau sudah begini, hasilnya bisa dipastikan tidak akan rapi. Karena itu perhatikan benar presisi batu pada saat membeli, dan gunakan tukang yang sudah berpengalaman dalam pemasang batu alam 5. Batu alam relatif berat karenanya Anda membutuhkan semen yang lebih banyak, mutu pasir yang baik dan air yang bersih sebagai 'lem' penempel. Makin rendah mutu adukan, makin mudah batu tersebut lepas. Pastikan pula adukan semen diaplikasikan secara merata pada permukaan batu yang akan ditempel jangan hanya bagian tengahnya 6. Jangan membiarkan bekas semen di permukaan batu sampai kering. Batu memiliki sifat porous (menghisap air) sehingga apabila semen didiamkan di permukaan batu sampai kering, maka akan sangat sulit dihilangkan 7. Setelah pemasangan, sikat permukaan batu dan keringkan. Lalu lapisi dengan cairan coating. Apabila sering terkena air permukaan batu akan anti jamur dan lumut serta mengkilat sampai setengah tahun. Jika selalu kering tentunya akan tahan lebih lama lagi. Sumber: Republika Online
Tujuh Langkah Atasi Bocor Masalah kebocoran atap sering dikeluhkan banyak orang, mulai dari skala kecil (rembes) hingga skala besar (bocor). Mencegah lebih baik daripada mengobati, pepatah ini pun berlaku untuk atap. Pemasangan berbagai komponen atap yang dilakukan dengan benar dan pemilihan material yang tepat, sangat menentukan bocor tidaknya atap. Nah untuk melenyapkan kebocoran atau rembes pada atap, simak kiat-kiat berikut ini: 1. Cermati Sudut Kemiringan Atap Buatlah atap dengan sudut kemiringan yang tepat, sehingga air cepat mengalir ke tanah. Sudut kemiringan yang ideal sekitar 30 - 40, namun ada beberapa jenis atap yang sudut kemiringannya bisa lebih landai. 2. Minimalkan Sambungan Atap Kebocoran dapat ditimbulkan dari sambungan, minimalkan pemakaian sambungan antara atap seperti penggunaan karpusan/nok, jurai. atau model atap bertumpuk, karena tiap pertemuan atap berpotensi untuk bocor. Atap dengan model pelana paling ideal untuk mengurangi risiko bocor. 3. Pilih Genteng Berkualitas Genteng yang kurang bagus dapat menimbulkan kebocoran, pilih penutup atap ( genteng ) yang berkualitas sehingga tidak mudah retak yang menyebabkan air rembes ke bawah. Penutup atap katagori bagus dapat dipasang dengan sempurna tanpa ada celah. Pilihan material atap amat beragam mulai dari keramik / tanah liat, metal, PVC, bitumen, beton dll.
4. Pasang Talang dengan Tepat Pasang talang untuk mengarahkan air hujan dari atap. Pilih talang dengan ukuran. kekuatan dan pemasangan yang tepat. 5. Perhatikan Ketinggian Nok Bubungan / nok jangan dipasang terlalu tinggi karena akan menimbulkan celah yang bisa mengundang air. Pengerjaannya harus rapi dan memakai bahan yang tidak mudah retak. Bahan berupa lembaran yang tahan air, lunak dan lentur sehingga tidak akan getas lalu retak karena cuaca. Cara ini juga membuat atap lebih bersih dan rapi, karena tidak ada lagi lelehan adukan yang kerap mengotori atap. 6. Pasang Material Pelapis Pasang material pelapis (flashing) pada bagian yang rawan bocor seperti; pada jurai dan pertemuan antara genteng dan dinding. Syarat ideal bagi bahan pelapis ini adalah: - tidak terdegradasi oleh air. - tidak memuai pada temperatur yang tinggi. - tidak menyerap air. - warna bisa disesuaikan dengan genteng sehingga cocok dikombinasikan dengan material lain. - dapat diwarnai/dicat. - dapat diaplikasikan langsung pada bagian yang ingin dilindungi. 7. Pakai Waterproofing Aplikasikan cat waterproofing pada tiap sambungan dengan benar, agar tidak terjadi retak rambut. Waterproofing adalah bahan pelapis yang kedap air sehingga dapat mencegah kebocoran. Aplikasi waterproofing bisa dilakukan dengan kuas, roller, atau spray. Pengaplikasiannya dibuat berlapis. Lapis pertama, berupa waterproofing yang diencerkan dengan air (10%) agar lebih menyatu dengan permukaan yang dilapisinya. Lapis kedua berupa waterproofing tanpa campuran. Hal ini dilakukan berulang ( minimal 1x ulangan ) dengan tetap ulangan arah lapisannya berlawanan agar kedua lapisan saling "menganyam". Sumber : Kompas
TIPS INTERIOR
Letak Kompor yang Benar Menurut Feng Shui Sebagian besar masyarakat pecinta seni Feng Shui beranggapan bahwa baik buruknya tata ruang dapur ditentukan oleh faktor peletakannya kompor, sementara letak sink/tempat cuci piring dinilai tidak penting. Mereka juga beranggapan bahwa posisi kompor yang baik bila arah menyerok saat memasak menuju ke arah dalam rumah, posisi ini diartikan agar hawa rezeki juga didorong masuk ke dalam rumah. Katanya pula, posisi menyerok ke arah luar rumah menandakan rezeki dalam keluarga penghuni akan ikut terdorong keluar alias cepat pergi sehingga penghuni akan kesulitan materi. atau pengeluaran keuangan dalam keluarga sangat boros dan sebagainya. Pendapat di atas sebetulnya bukan sebuah kebenaran menurut teori Feng Shui tetapi sudah berbaur dengan mitos, sayangnya sudah menjadi keyakinan dari banyak orang.
Dari penelusuran lebih lanjut. ungkapan ini teryata dahulunya dijabarkan oleh praktisis Feng Shui dari aliran Bentuk atau yang bersifat konservatif dan yang lainnya. Mereka hanya berpedoman pada pengalaman belaka tanpa didasari dengan teori Feng Shui yang benar. Aturan ini pada awalnya berasal dari satu ungkapan terhadap peristiwa yang waktu itu sedang ditelitinya, tetapi ungkapan tersebut pada akhirnya berubah menjadi suatu mitos yang cukup ditakuti oleh banyak orang, karena dikaitkan dengan masalah kemakmuran dan petaka dari kehidupan pemilik rumah. Ketika ada yang bertanya pada Penulis tentang dogma ini, saya sering bertanya kembali pada mereka, apa yang terjadi kalau pada awalnya posisi kompor untuk memasak arahnya sudah menyerok ke dalam rumah, kemudian ganti penghuni yang bertangan kidal? Tentunya setiap saat akan selalu ada pembenahan letak kompor mengikuti siapa orang yang memasaknya bukan? Dogma ini juga sering penulis patahkan dengan menunjuk contoh rumah yang posisi memasaknya sudah menyerok ke luar tetapi tidak lama kemudian dijual penghuninya karena mengalami kebangkrutan bisnis. Sementara itu, ada rumah yang posisi memasaknya menyerok ke luar tetapi karier penghuni yang kian melambung. Lalu bagaimana letak kompor yang benar dalam Feng Shui? Memang benar ada ungkapan yang mengatakan bahwa dapur yang benar akan memberi dampak yang baik bagi sektor rezeki dan keharmonisan keluarga, tetapi penelitiannya mencakup banyak kasus, antara lain: 1. Letak dapur harus benar dahulu, artinya dapur harus ditempatkan di posisi yang 12terlindung agar tidak langsung terlihat dari jalan raya, juga letaknya tidak di bawah 12kamar tidur dan wc yang ada di atasnya. 2. Dapur harus memiliki pencahayaan dan sirkulasi udara yang benar, karena asap hasil 12memasak bukan udara yang baik bagi kesehatan. 3. Letak kompor dan sink harus menduduki sudut yang benar. Salah satu contohnya adalah 12posisi kompor dan tempat cucian/sink tidak boleh bersebelahan atau bertatapan 12langsung, karena elemen api dan air tidak boleh bertatapan atau bersinggungan. Sumber: Mas Dian MRE (Pakar Feng Shui) Letak Kamar Mandi dan WC Menurut Fengshui Ada beberapa masalah tentang letak wc/kamar mandi yang dianggap salah menurut Feng Shui, antara lain: 1. Letak wc di sisi depan berdekatan dengan pintu utama. Letak wc di depan rumah secara tidak langsung akan menyebarkan Sha Qi pada orang atau tamu yang akan masuk ke rumah. Energi buruk ini punya kuat untuk mempengaruhi syaraf berpikirnya seseorang agar bertindak negatif. Maka jangan heran kalau ada rumah dengan komposisi seperti ini sering mengalami penipuan, termasuk kemasukan maling/rampok. 2. WC berhadapan dengan dapur. Pintu wc yang berhadapan dengan pintu dapur secara otomatis akan terjadi satu keadaan yang tidak menguntungkan, karena dua pintu yang saling berhadapan akan menimbulkan efek dorong dan hisap antara udara yang ada pada ruang yang dimaksud. Dapur sendiri sebagai tempat pengolah makanan kondisi sanitasinya harus terjaga sepenuhnya dan minuman bagi penghuninya, kalau terkontaminasi dengan virus dalam udara yang berasal dari wc, tentunya dapat mengundang berbagai penyakit yang
membahayakan. Sebab itu, Feng Shui yang dijabarkan melalui budaya China mengatakan bahwa wc dan dapur yang berhadapan akan merusak keharmonisan suami istri dan menumbuhkan Sha Qi semakin berkuasa. 3. WC berhadapan dengan kamar tidur. Pintu kamar tidur wajib dilindungi agar tidak bertatapan dengan pintu wc/kamar mandi baik yang ada di luar kamar tidur maupun wc yang ada di dalam kamar. Komposisi ini dapat menciptakan keadaan yang tidak baik khususnya untuk kesehatan dan keharmonisan hubungan suami istri. Dalam keadaan yang ekstrem dapat pula menyebabkan seseorang sulit memiliki keturunan, sebaiknya letak salah satu pintu digeser sehingga tidak bertatapan. Komposisi ini juga berlaku untuk tata ruang sebuah kantor. 4. Pintu WC terlihat dari pintu masuk. Tata ruang ini jelas sangat tidak etis dari sisi etika, tetapi sering kita temukan di beberapa desain perumahan dengan alasan klasik untuk nilai-nilai yang bersifat praktis. Dalam penjabaran Feng Shui, komposisi seperti ini jelas akan berdampak sangat tidak menguntungkan rezeki dan keuangan penghuni, sebab Qi yang masuk langsung tersedot hilang ke dalam wc. Bagi orang yang tidak bisa memahami filosofis Feng Shui, penjabaran ini mungkin terasa tidak masuk akal, mana ada urusan pintu wc dengan rezeki? Tetapi ini adalah satu penelitian tentang dampak dari komposisi yang tidak benar terhadap kehidupan orang yang tinggal di dalamnya. Lalu, letak kamar mandi/wc yang dianggap benar menurut Feng Shui itu yang bagaimana? 1. Sebaiknya letaknya di sudut belakang rumah, setidaknya agak ke belakang. Yang penting 12tidak di bagian depan sejajar dengan dinding luar. 2. Kalau letaknya harus ada di ruang keluarga atau kamar tidur, sebaiknya posisinya sedikit 12tersembunyi dengan ventilasi alam yang baik dan benar, maksudnya ada jendela yang 12bisa mengakses ke taman atau ruang terbuka. 3. Untuk wc/kamar mandi yang terjepit diantara dua kamar tidur, sebaiknya di bagian 12plavon memiliki rongga dan kaca yang tembus cahaya agar bau tak sedap dan 12kelembaban bisa dikurangi. 4. Pintu wc jangan bertatapan dengan pintu ruang lainnya. Bila ada yang bertatapan 12sebaiknya mengeser salah satu pintu atau memberi satu penyekat masif diantara dua 12pintu yang bertatapan. Sumber: Mas Dian MRE (Pakar Feng Shui) Tips Perawatan Handle Pintu 1. Hindarkan handle dari benturan serta gesekan benda tajam. 2. Hindarkan handle dari segala jenis bahan kimia pembersih atau pelapis, seperti: thinner, 12braso, plitur dan lain-lain. 3. Hindarkan handle dari segala jenis minyak seperti: oli, gemuk dan lain-lain. 4. Hindarkan handle dari segala macam jenis perekat seperti: selotip, stiker, lakban, plester 12dan lain-lain. 5. Gunakan kain yang halus dan kering untuk membersihkan handle. Jadi jangan dibersihkan 12dengan cairan pembersih apapun. Cukup dengan kain yang halus dan kering. 6. Handle dan cylinder kunci sebaiknya dipasang setelah daun pintu selesai difinishing.
7. Pemasangan produk sebaiknya dilakukan setelah seluruh kondisi ruangan sudah bersih 12dan tidak berbau cat/bahan kimia apapun, karena udara yang bersifat ‘tajam’ seperti itu 12dapat merusak lapisan luar produk sehingga akan timbul bercak-bercak/spot hitam pada 12produk.
Memilih Closet Sesuai Kebutuhan Pemilihan closet adalah salah satu langkah penting dalam mendesain kamar mandi rumah Anda, baik dari segi keindahan maupun fungsi. Berikut tips untuk memilih closet: 1.Budget Untuk kamar mandi yang sederhana, closet jongkok adalah pilihan yang paling ekonomis. Untuk budget yang lebih, dapat memilih closet duduk duoblok (badan closet terdiri dari tangki air dan bowl). Bila budget yang tersedia cukup tinggi, ada juga pilihan monoblok (badan closet berupa tangki air dan bowl jadi satu pc). 2. Desain Bukan hanya dari segi keindahan, melainkan sebagai berikut: Ukuran tempat duduk closet atau panjang closet jongkok harus disesuaikan dengan ukuran pemakai. Orang yang berbadan lebih besar tidak akan nyaman menggunakan closet jongkok yang pendek atau closet duduk yang tempat duduknya kecil. Ketinggian tempat duduk/bowl (untuk closet duduk) kalau terlalu rendah, tidak nyaman duduknya. Permukaan air dalam closet juga harus diperhatikan ketinggiannya agar tidak terjangkau tangan waktu pembersihan (cebok). Sistem bilas harus disesuaikan dengan banyaknya air dan tekanan sumber air yang tersedia. 3. Merk Carilah closet dengan merk dan penjual terjamin agar pelayanan purna jual, (terutama untuk keperluan spare part) tidak sulit. 4. Selera Tentunya yang paling penting dalam memilih closet adalah selera dan kebiasaan. Bila Anda lebih terbiasa menggunakan closet duduk, pilihlah closet duduk yang sesuai. Ada banyak ragam, baik tipe, warna, dan desain dari semua jenis-jenis closet yang disebut di atas, pilihlah yang paling sesuai dengan kebutuhan dan selera anda. Sumber: KK, Depo Bangunan
Yang Dilupakan Ketika Menata Dapur Berbicara tentang penataan dapur memang seakan tiada habisnya. Area ini sering dilupakan penataannya, namun disisi lain menjadi jantung bagi kehidupan penghuni. Berbagai cara pun dilakukan agar dapur tak lagi menjadi tempat yang tak terjamah keindahan. Tak hanya memikirkan keindahan, faktor keamanan dan kenyamanan pun memegang peranan penting untuk menata dapur. Namun tak bisa dimungkiri, tetap ada hal-hal yang luput dari perhatian karena dianggap sepele padahal juga memegang peranan untuk membuat dapur semakin nyaman, seperti: Bila ada jendela di ruang dapur,letakkan tempat mencuci piring di bawahnya sehingga saat anda mencuci pun bisa "dihibur" dengan pemandangan di luar jendela.
Jangan letakkan peralatan elektronik di bagian sudut meja dapur karena hal tersebut dapat menghambat hawa panas yang keluar. Pastikan bahwa ventilasi udara dan cahaya sudah memadai untuk menciptakan dapur yang sehat, mengingat area ini memiliki tingkat kelembaban yang tinggi sehingga memudahkan timbulnya jamur. Namun tidak sedikit pula ditemukan dapur yang hanya bagaikan kotak tertutup, tanpa bukaan jendela yang cukup. Udarapun menjadi panas dan tidak nyaman untuk menikmati proses memasak. Untuk menyiasati hal ini, memasang exhaust fan bisa dijadikan pilihan untuk membantu mengusir udara lembab. Jangan letakkan kompor di bawah jendela yang memiliki gorden karena tidak menutup kemungkinan gorden tersebut tersambar api. Untuk memaksimalkan area dapur yang sempit, bisa disiasati dengan meletakkan barang-barang yang berukuran besar dan tinggi di bagian ujung. Pertimbangkan peletakan listrik dan kabelnya agar tetap terhindar dari suhu panas yang ditimbulkan dari berbagai barang elektronik di dapur. Penataan kabel listrik ini harus dilakukan dengan saksama agar tidak mudah terciprat air dan mudah terjadi hubungan arus pendek. Apabila memiliki area dapur yang cukup luas, tak ada salahnya untuk meletakkan area memasak di tengah ruangan dan menghadap ke ruang tengah seperti yang kerap ditemui di rumah makan Jepang, di mana tamu bisa melihat langsung proses memasak. Dengan begini, sambil memasak Anda tetap dapat memperhatikan anak yang sedang bermain, terutama bila memiliki anak yang masih kecil. Sumber : Kompas
Mandi lebih Nyaman dengan Bathtub Melepas kepenatan sehabis bekerja dapat dilakukan dengan berendam dalam air hangat dengan wewangian khusus relaksasi. Tentu saja Anda harus menggunakan bath tub. Namun, seperti apa dan bagaimana yang harus dipilih. Bila Anda pun bermaksud membeli bath tub, terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan. Tentu saja faktor ini menjadi hal pertama yang harus diperhatikan. Ukuran bath tub ada yang untuk satu orang dan untuk dua orang dewasa. Anda dapat menyesuaikannya dengan pemakaian dan luas kamar mandi. Demi kenyamanan anda, pastikan panjang dan lebar bath tub cukup untuk tubuh Anda. Pemilihan bahan material yang tepat memang dapat mendukung keindahan kamar mandi, namun hal lain yang harus diperhatikan adalah ketahanan , kekuatan dan perawatannya. Ada beberapa bahan yang biasa digunakan untuk bath tub, seperti acrylic yang sudah terkenal akan kekuatannya dan tergolong anti noda, tidak mudah kusam dan mudah dibersihkan. Bahan ini berfungsi menjadi insulator yang baik sehingga air hangat dapat bertahan lebih lama. Itu sebabnya pula bahan ini semakin digemari oleh banyak orang. Demikian pula halnya dengan bahan porcelain yang memiliki keunggulan hampir sama dengan acrylic, hanya saja porcelain lebih mahal harganya dan sulit diperbaiki bila rusak atau retak. Ada pula yang terbentuk dari fiberglass, yang ringan dan mudah dibentuk. Sayangnya, bahan ini lebih mudah terkena goresan dan tidak tahan lama. Hal ini menyangkut kenyamanan, terutama bila tujuan berendam adalah untuk terapi. Ukuran kedalaman standar bath tub adalah sekitar 14-17 inci, yang hanya menutupi tubuh bagian bawah. Untuk proses terapi dan relaksasi, seluruh tubuh harus tenggelam dalam air hangat untuk
melancarkan sirkulasi darah dan membantu menghilangkan stress. Oleh karena itu carilah ukuran kedalam Eropa yang sekitar 18 inci atau gaya Jepang yang bisa memiliki kedalaman hingga 22 inci atau lebih. Perhatikan desain bath tub dengan saksama. Desain ini juga berhubungan erat dengan kenyamanan. Pastikan bagian kepala, leher dan punggung mendapat sokongan yang baik sehingga Anda dapat merasa rileks saat berendam. Perhatikan pula bila terdapat sandaran tangan yang dapat membantu untuk menyokong tubuh Anda. Sumber : Kompas
Pertimbangan Ketika Membeli Water Heater Seorang teman pernah mengatakan, merasakan pijatan dari air yang mengalir melalui water heater (pemanas air) di kala tubuh terasa pegal sangatlah nikmat. Dengan tekanan air yang tepat dan suhu hangat, maka rasa pegal pun bisa diminimalkan. Memang, di era serba praktis ini water heater sudah menjadi barang yang jamak ditemui sebagai pelengkap peralatan rumah tangga. Kehadirannya semakin melengkapi gaya hidup modern dan memberi kenyamanan maksimal bagi hidup sehari-hari. Pasalnya kini tak perlu lagi menunggu air dimasak, namun hanya tinggal memutar maka air hangat pun bisa langsung dinikmati. Tentu saja pemilihan water heater ini harus dilakukan dengan cermat, untuk mendapatkan yang tepat sekaligus bisa hemat energi. Bila Anda pun ingin membeli water heater. hal pertama yang harus diperhatikan adalah memilih energi yang akan digunakan, yaitu water heater gas atau listrik. Kedua jenis water heater ini juga menentukan pemasangannya, dimana jenis listrik bisa lebih fleksibel sementara jenis gas sebaliknya. Mengingat daya listrik yang dibutuhkan oleh water heater listrik cukup besar, pastikan bahwa daya total listrik di rumah mencukupi. Kedua, pilihlah tipe water heater yang ingin digunakan, seperti jenis storage, demand, heat pump, tankless coil, indirect atau solar water heater yang menggunakan energi surya untuk memanaskan air. Masing-masing jenis tersebut memiliki kelebihan tersendiri. Misalnya tankless coil yang tidak membutuhkan media penyimpanan air lain karena air yang disedot langsung dipanaskan melalui broiler di dalam sistem pemanas hydronic. Perhitungkan pula besar ukuran water heater yang digunakan agar sesuai dengan luas ruang yang tersedia. Ketiga, pilihlah water heater yang tergolong hemat energi, dimana indikatornya adalah Energy Factor (EF), dengan indicator mulai dari 0,5 hingga 2,0. Semakin tinggi EF, maka produk tersebut semakin efisien. Hal ini bisa dilihat dari spesifikasi yang biasanya terdapat pada setiap produk. Terakhir, pertimbangkan pula perbandingan antara harga pembelian dengan total biaya perawatan dan keuntungan yang bisa diperoleh dari sebuah water heater. Dengan begini, keuntungan pun bisa berganda bagi Anda. Sumber :Tim Tabloid Rumah
Bijak Memilih Pompa Air Pompa air listrik telah menjadi salah satu kebutuhan utama di banyak rumah tangga dewasa ini. Hadirnya pompa air membuat kegiatan rumah tangga seperti mencuci, menyiram tanaman atau mandi menjadi lebih mudah. Tak perlu lagi memeras banyak tenaga untuk menimba air di sumur atau
mengayun pengait pompa. Memilih pompa air yang berkualitas bukanlah perkara mudah. Satu hal yang harus diperhatikan, jangan cepat tergiur dengan harga yang murah, tapi perhatikanlah dengan seksama spesifikasi dari pompa yang akan dipilih dan sesuaikan dengan kebutuhan Anda. Hal pertama yang harus dipertimbangkan adalah kondisi pengambilan sumber air dan tingkat kedalaman sumur di rumah. Pasalnya, tingkat kedalaman sumur ini menentukan tipe pompa air berikut daya hisap dan daya dorong yang diperlukan untuk mendapatkan hasil sempurna. Sesuaikan daya hisap dan dorong ini dengan kebutuhan Anda sehari-hari agar tetap hemat energi. Kedua, perhatikanlah kebutuhan listrik yang diperlukan bagi pompa air. Sesuaikan daya yang diperlukan dengan besarnya daya listrik rumah Anda, jangan sampai daya listrik untuk pompa air ini justru menyedot sebagian besar pasokan listrik di rumah. Mengapa? Karena saat pompa air digunakan, tentunya peranti elektronik lain harus "mengalah" untuk menghindari tegangan turun. Bila hal ini sering terjadi, alat-alat elektronik dapat rusak. Jika ingin menggunakan pompa air dengan daya listrik yang cukup besar, ada baiknya untuk menambah kapasitas listrik di rumah. Ketiga, perhatikanlah bahan yang digunakan untuk pompa air ini. Tinggi rendahnya kualitas pompa air juga ditentukan dari bahan yang digunakan. Misalnya, bodi motor yang menggunakan bahan stainless steel cocok untuk pemakaian dalam jangka waktu lama dan tergolong kuat untuk digunakan pada air yang mengandung garam. Terakhir, jangan sepelekan layanan purna jual dan garansi yang diberikan saat membeli pompa air. Adanya garansi dan layanan purna jual yang baik juga mencerminkan kredibilitas produsen tersebut dan secara tidak langsung menggambarkan kualitas dari produknya sendiri. Sumber : Kompas
Lebih Hemat dengan Bohlam Hemat Energi Salah satu cara untuk menghemat biaya tagihan listrik adalah menggunakan lampu yang tepat. Lampu seperti apa yang hemat energi? Yang menentukan besarnya tagihan listrik adalah jumlah dan lama pemakaian alat listrik di rumah. Begitu juga dengan lampu. Dibandingkan dengan alat elektronik lain, konsumsi energi lampu termasuk kecil. Namun juga jumlahnya banyak dan digunakan dalam waktu lama, lampu juga dapat menjadi penyebab naiknya tagihan listrik. Salah satu cara untuk menyiasati naiknya tagihan listrik adalah dengan mengganti lampu biasa dengan lampu hemat energi. Sebenarnya yang disebut lampu hemat energi adalah lampu biasa, tapi ia dapat menghemat pemakaian energi listrik sampai beberapa persen energi lebih sedikit. Di dalam lampu hemat energi, terdapat suatu alat yang membuat energi yang diambil untuk menghidupkan lampu tersebut lebih sedikit disebut ballast. Alat ini berukuran sangat kecil dan dimasukan kedalam badan lampu. Energi listrik yang diambil oleh lampu, disaring oleh ballast sehingga tidak langsung menuju kawat pijar lampu. Saat melewati ballast ini, dengan teknologi tertentu, maka dengan sedikit energi saja pancaran cahaya yang dihasilkan oleh lampu tersebut sama terangnya dengan cahaya lampu biasa yang memakan lebih banyak energi. Di pasaran, ada juga beberapa jenis lampu hemat enegi yang tidak diberi ballast. Lampu jenis ini
harus disambungkan dengan ballast eksternal, yang dipasang terpisah dari lampu. Sebuah ballast eksternal dapat menampung lebih dari satu lampu hemat energi. Biasanya lampu dengan ballast eksternal ini dipasang pada tempat yang memerlukan instalasi lampu tersendiri, seperti rumah sakit, apartemen, dan hotel. Macam dan warna Lampu hemat energi ini tersedia dalam bermacam bentuk. Tetapi pada dasarnya lampu hemat energi dibagi menjadi dua jenis, yaitu FTL (Fluorescent Tube Lamp) atau lebih dikenal dengan nama lampu TL, dan CFL (Compact Fluorescent Lamp) yang dikenal dengan lampu pijar. Lampu TL bentuknya seperti tabung, dan dipasang dengan cara ditusukkan ke rumah lampunya. Biasanya lampu jenis ini ballastnya terpisah. Sedangkan lampu CFL, cara pemasangannya dengan ulir. Lampu jenis CFL ini ballastnya terdapat di dalam. Jenis lampu ini ada beberapa macam warna, daru yang paling mendekati warna sinar matahari (daylight) sampai yang kuning, yang biasa digunakan untuk menciptakan suasana romantis. Plus dan Minus Lampu hemat energi ini juga punya kekurangan dan kelebihan. Kekurangan yang paling jelas adalah harganya yang mahal saat pertama kali pembelian. Harga lampu ini di pasaran berkisar anatara belasan sampai ratusan ribu rupiah, tergantung pada jenis dan daya tahan lampu. Kelebihan dari lampu hemat energi adalah kemampuannya menghemat lebih banyak energi daripada lampu biasa, tapi terang yang dihasilkan sama bahkan lebih dari lampu pijar biasa. Selain itu, daya tahan lampu ini lebih baik daripada lampu pijar biasa, sehingga lampu tidak perlu sering diganti. Sumber : Tim Tabloid Rumah
Lima pertimbangan dalam memilih lampu Sebagai penerang, lampu listrik yang umum digunakan sebagai cahaya buatan untuk rumah tinggal, dapat dibedakan menjadi 3 golongan besar, yaitu lampu pijar, lampu halogen dan lampu berpendar. Banyaknya jenis lampu yang beredar saat ini membuat Anda perlu memperhatikan faktor apa saja yang perlu dipertimbangkan saat memilih lampu. Berikut ini ada beberapa faktor yang dapat Anda pertimbangkan: 1. Langkah pertama yang bisa Anda lakukan adalah menentukan titik-titik penempatan lampu, terutama yang ditanam di dinding atau plafon. Hal ini dilakukan sebelum anda membangun atau merenovasi rumah tinggal. 2. Ada baiknya jika penempatan lampu disesuaikan dengan kondisi lingkungan. Maksudnya, untuk lampu yang diletakkan di luar sebaiknya menggunakan bahan stainless steel, aluminium atau besi yang sudah dicat antikarat. 3. Menentukan warna cahaya lampu yang ingin digunakan. Lampu dengan karakter cahaya kekuningan disinyalir mampu membangkitkan suasana yang hangat dan romantis, sehingga sangat cocok ditempatkan di ruang tidur atau ruangan lain yang digunakan untuk bersantai. Sementara cahaya putih lebih cocok digunakan di tempat kerja. Penentuan warna cahaya lampu ini dengan sendirinya akan membimbing Anda untuk menentukan pilihan antara lampu neon dan lampu pijar. 4. Sesuaikan model lampu dengan karakter rumah. Lampu dengan desain tradisional klasik tentu akan terlihat jomplang bila ditempatkan pada rumah yang memiliki konsep modern minimalis. 5. Sifat lampu yang memancarkan panas juga dapat dijadikan faktor penimbang saat anda memilih rumah lampu. Sebagai suatu kesatuan, rumah lampu yang anda pilih sebaiknya tahan terhadap
panas, tidak mudah leleh dan tidak mudah terbakar. Sumber : Kompas