PERANCANGAN ALAT INSPEKSI DAN KLASIFIKASI PRODUK KERAMIK LANTAI BERBASIS PENGOLAHAN CITRA DIGITAL MARIA CHRISTINA 2509100008
L/O/G/O www.themegallery.com
Contents 1
PENDAHULUAN
2
RANCANGAN ALAT
3
TINJAUAN PUSTAKA
4
METODOLOGI PENELITIAN
5
PENGUMPULAN DATA
6
PENGOLAHAN DATA
7
KESIMPULAN DAN SARAN
8
DAFTAR PUSTAKA
LATAR BELAKANG Keramik membutuhkan bentuk dan ukuran yang presisi untuk dapat memenuhi kepuasan konsumen sesuai dengan kriteria yang diinginkan konsumen. konsumen No.
Karakteristik Kualitas
Kriteria Cacat
1
Gupil
Bagian sisi atau sudut keramik yang gupil
2
Cacat Body
3
Bergelombang (Dimple)
4
Mengelupas (Dry Spots)
5
Lubang Jarum (Pin Hole)
6
Kotor (Specks or Spots)
7
Retak Glaze
8
Gripis
9
Bergelombang
10
Cacat Printing
Nampak adanya penyimpangan terhadap kelurusan sisi, kesikuan keramik N Nampak k adanya d gumpalan l atau t kristalisasi k i t li i glaze l pada permukaan keramik Lapisan glasir atau engobe yang mengelupas Lubang kecil-kecil pada permukaan glasir terkadang tembus sampai body Bintik atau noda yang nampak pada permukaan keramik Retak kecil-kecil pada lapisan grosir Nampak adanya permukaan keramik yang tidak rata atau bergelombang Nampak adanya permukaan keramik yang tidak rata/bergelombang Terdapat kejanggalan dari gambar atau motif atau dekorasi keramik
LATAR BELAKANG (2) Jumlah Cacat 1400 1200 Gupil Jumla ah Cacat
1000
Cacat Body Bergelombang (Dimple)
800
Mengelupas (Dry Spots) Lubang Jarum (Pin Hole)
600
Kotor (Specks or Spots) Retak Glaze
400
Gripis p Bergelombang
200
Cacat Printing 0 Februari
Maret Bulan
April
LATAR BELAKANG (3) Obyek yang digunakan adalah keramik lantai milik PT.Kwali PT Kwali Mass 3 varian ukuran, ukuran yaitu: 1. 30x30 2. 40x40 3. 60x60 Isi packaging semua sama, yaitu 6 pcs @box
Standar mutu yang digunakan sebagai parameter kualitas keramik lantai PT.Kwali Mass : 1. Planarity y : toleransi batasan untuk defect pada ketebalan 0,15 ml. 2. Sizing : ukuran yang tidak presisi pada masing-masing masing masing sudut keramik. 3. Tidak terdapat keramik yang retak atau ujung sudut keramik patah.
PROSES PRODUKSI
Terfokus pada bagian sortir
KONDISI EKSISTING Waktu inspeksi p 3 detik
MANUAL DAN OTOMASI 11
Hasil kurang akurat akurat •• Hasil
22
Waktu siklus siklus untuk untuk p proses inspeksi p inspeksi pp •• Waktu proses lebih lama cepat lebih
33
• Tidak Tid k membutuhkan b t hk b bantuan t ttenaga • Membutuhkan bantuan tenaga kerja kerja
44
Laju produksi produksi rendah tinggi •• Laju
RANCANGAN ALAT RANCANGAN KONVEYOR
Rancangan g digunakan g bersama dengan g Tugas g Akhir Kukuh Suryana : Perancangan Alat Inspeksi Otomasi Menggunakan Pengolahan Citra Digital Pada Produk Woodworking
RANCANGAN ALAT Conveyor
Web Camera
KOMPONEN UTAMA
Limit Switch
TUJUAN PENELITIAN Melakukan identifikasi dan klasifikasi kualitas pada proses produksi keramik
1
Melakukan identifikasi penyebab-penyebab cacat yang ada pada hasil produksi keramik dengan menggunanakan metode RCA
2
Membuatprototype inspeksi visual dan grading untuk keramik lantai berbasis pengolahan citra digital
3 4 5
Mengetahui kapabilitas proses dari proses produksi keramik lantai khususnya terkait proses dimensi pada produk. Membandingkan keakuratan dan besar biaya yang dikeluarkan antara menggunakan prototype dengan menggunakan operator
MANFAAT PENELITIAN Parameter kualitas dari hasil produksi keramik dapat teridentifikasi dengan jelas
1
Dapat dilakukan justifikasi secara cepat ketika mengidentifikasi ti k t kualitas tingkat k lit d dan penyebab b b cacatt pada d h hasilil produksi d k i
2
M i k tk efisiensi Meningkatkan fi i i dan d efektifitas f ktifit kerja k j perusahaan h
3 4 5
Mengetahui kapabilitas proses produksi dengan menggunakan prototype.
Mengetahui perbandingan keakuratan dan besar biaya yang dikeluarkan antara menggunakan prototype dengan menggunakan operator
RUANG LINGKUP BATASAN
ASUMSI ASUMSI
Penelitian pada PT.Kwali Mass
Operator pada proses produksi memiliki skill dan pengalaman
Produk yang dijadikan sebagai obyek penelitian liti adalah d l h kkeramik ik llantai t i
Kinerja dari prototype dalam kondisi baik dan tidak terganggu g gg dengan g keadaan di luar sistem
Parameter kualitas berupa p ukuran dan jenis cacat Merkanisme rancangan dengan satu web camera Mekanisme M k i prototype t t dib t i pada dibatasi d proses inspeksi, klasifikasi dan sortir Sistem pada prototype tidak dapat melihat bagian bawah produk
Waktu y yang g diamati mewakili waktu secara keseluruhan
TINJAUAN PUSTAKA Pengolahan Citra Digital Automated MultiMulti View Visual Inspection System
Replacement Analysis
2
Seven Tools of Quality
1
3
6
4 5 Keramik Lantai
Root Cause Analysis
METODOLOGI PENELITIAN Tahap Identifikasi Perumusan Masalah dan Pengumpulan g p Data Tahap Perancangan Pembuatan Prototype Tahap Pengolahan Data
Tahap Menganalisis Data
S Tahap Kesimpulan dan Saran
PRODUK AMATAN JENIS-JENIS DEFECT PADA PT.KWALI MASS No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Jenis Defect Bubble Cacat Printing Glaze Mengelupas Glaze Mengelupas Gopil Matang Gopil Mentah p Kelainan Bintik Kelainan Warna K Kotoran Bodi B di Kotoran Engobe Kotoran Kiln Kotoran Save Roller Laminasi
No 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
Jenis Defect Membingjai Permukaan Cekung Permukaan Gelombang Permukaan Gelombang Rayton Timbul Retak Tengah g Retak Tepi Tergores Mentah T Tergores Matang M Tetes Glaze Tetes Hitam Tetes Air Tetesan Pasta
RANCANGAN SOFTWARE Software Eclipse digunakan untuk membaca jenis cacat pada produk amatan yang telah di-capture oleh web camera.
RANCANGAN SOFTWARE Kelebihan • Mampu mengidentifikasi puluhan jenis cacat • Mudah untuk dioperasikan • Mempercepat waktu inspeksi
Kekurangan • Tidak dapat p menampilkan p ukuran dimensi dari p produk • Tidak dapat menghasilkan gambar dari beberapa seven tools of q quality y
PROTOTYPE B i Loading L di Bagian
1. Belt Conveyor
3. Motor
2. Teflon
4. Panel : tombol inspeksi
PROTOTYPE B i Inspeksi I k i Bagian
1 Web 1. W b Camera C
3. Limit Switch
2 Ph 2. Photodioda t di d d dan IInfrared f d
4. Lampu
PROTOTYPE Bagian Klasifikasi 1 Controller 1. C t ll 8535 dan d Controller C t ll 2560 2. Limit Switch 3 Servo 3. S M t Motor 4. Komponen Mekanik 5 Komponen Power Supply 5. 1. Power supply motor + relay 12V 2. Power Supply conveyor 24V 3. Power supply mikrontroller + IC 5V Optocoupler : Mikrokontroller Power Supply : Driver Relay : Pemisah antara Mikrokontroller AtmegaMemberikan 8535/815 : daya Saklar on-off yang Pengendali sesuai dengan membuka dan dengan device kerja sistem komponennya menutup rangkaian hardware
PROTOTYPE
PRIMA
KW
EKONOMI
PROTOTYPE Kelebihan • Tersedianya software yang telah diintegrasikan dengan prototype prototype yp hanya y menggunakan gg satu kamera yyang g • Pada p diletakkan diatas agar dapat menjangkau seluruh permukaan atas dari produk, sedangkan untuk sisi-sisi dari produk menggunakan photodioda yang diletakkan di tepi bawah agar dapat melihat sisi dari produk tersebut. • Dalam satu rancangan prototype terdapat tiga proses kerja sekaligus yaitu proses inspeksi, proses klasifikasi dan proses sortir. sortir
PROTOTYPE Kekurangan • Tingkat intensitas cahaya dari sekitar sangat mempengaruhi kinerja • Sensor kamera tidak dapat membaca defect yang berukuran kecil, misalnya gripis dan pinhole • Terdapat permasalahan dua servo yang tidak dapat meneruskan k (melakukan ( l k k klasifikasi) kl ifik i) produk d k secara maksimal k i l
POTENSI UPGRADE KOMPONEN
Logitech HD C525
Motor Plastik
HD Pro Webcam 910
Motor DC Gear
POTENSI UPGRADE KOMPONEN
Atmega 8535/815
Arm Cortex
Rangkaian Sistem
PLC CQM 2 CPU 21
VERIFIKASI RANCANGAN SISTEM Dilakukan untuk memastikan bahwa sistem dari p prototype yp tersebut dapat berjalan dan bebas error Tampilan ketika terjadi error
PROSES KLASIFIKASI MANUAL-SOFTWARE Penga Klasifikasi Cacat Nomor -matan Sampel Manual Software Ke16 Prima Prima 17 Prima Prima 18 Prima Prima 19 Prima Prima 20 KW KW 21 KW KW 22 Prima Prima 23 Prima Prima 2 24 Ekonomi Prima 25 Prima Prima 26 Prima Prima 27 KW KW 28 Prima Prima 29 KW KW 30 KW KW
PengaKlasifikasi Cacat Nomor matan Sampel Manual Software Ke76 Prima Prima 77 KW KW 78 Ekonomi Prima 79 Prima Prima 80 Prima Prima 81 Prima Prima 82 KW KW 83 Prima Prima 6 84 Prima Prima 85 KW KW 86 KW KW 87 KW KW 88 Prima Prima 89 Prima Prima 90 Prima Prima
PengaKlasifikasi Cacat Nomor matan Sampel Manual Software Ke106 Prima Prima 107 Ekonomi Ekonomi 108 KW KW 109 Prima Prima 110 Prima Prima 111 Prima Prima 112 KW KW 113 KW KW 8 114 Prima Prima 115 KW KW 116 KW KW 117 Prima Prima 118 KW KW 119 Prima Prima 120 Ekonomi KW
Besar error yang terjadi pada software adalah sebesar 2%. Hal ini menunjukkan berarti software pada prototype tersebut dapat membaca b j i cacatt dengan jenis d akurat. k t
PROSES KLASIFIKASI PROTOTYPE-OPERATOR Pengamatan Nomor KeSampel 1 2 3 4 5 6 7 1 8 9 10 11 12 13 14 15
Klasifikasi Cacat Manual Software Prima Prima KW KW Ekonomi Prima Prima Prima KW KW Ekonomi Ekonomi KW KW KW KW Ekonomi KW KW KW Reject Reject KW KW KW KW KW KW KW KW
Jenis Cacat No Defect Glaze Mengelupas g p Membingkai No Defect Rayton Timbul Cacat Printing Gopil Mentah Bubble Tetes Glaze Glaze Mengelupas Reject Retak Tepi Kelainan Warna Gopil Matang Kelainan Warna, Tetesan Air
Didapatkan dua error yang terjadi pada operator saat membaca jenis cacat karena perator kebingungan saat membaca jenis cacat tersebut termasuk dalam klasifikasi yang mana.
KERUGIAN → Error yang terjadi dalam proses inspeksi dengan operator = 1,3 % → Jika kecepatan 1 operator = 1200 pcs/jam, dengan hari kerja efek f 30 hari/bulan, 8 jam/hari, maka dalam sebulan = 1200 x 30 x 8 = 288.000 pcs → Jika diasumsikan error 1,3% terjadi tiap hari, maka = 288.000 x 1,3% = 3.744 pcs/bulan yang salah identifikasi. → Sehingga 3.744 pcs x Rp 9.100 = Rp 34.070.400, → Sehingga 3.744 pcs x Rp 9.100 Rp 34.070.400,‐ Hal ini menunjukkan berarti kesalahan operator dalam mengklasifikasikan sangat merugikan karena angka kerugian yang diperoleh sangat tinggi. Dengan demikian maka menggunakan prototype lebih baik dibandingkan
menggunakan operator.
X BAR-S BAR S CHART SISI A Tujuan dari pencarian X bar bar-S S Charts adalah sebagai penentuan batas spesifikasi untuk mengontrol dimensi dari produk keramik lantai agar tidak melebihi batas.
X BAR-S BAR S CHART SISI A Xbar-S Xbar S Chart of C1, C1 ..., C15 U C L=10.553
Sample M e ean
10.50 10.25
_ _ X=10.016
10.00 9.75 9.50
LC L=9.479
1
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Sample U C L=1.0699
Sample e StDev
1.0 0.8
_ S=0.6807
0.6 0.4 LC L=0.2915
1
0.2 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Sample
Jumlah sampel dalam pengamatan 8 dan 9 banyak yang jauh dari ukuran sebenarnya, yaitu 10 cm.
X BAR-S BAR S CHART SISI B
X BAR-S BAR S CHART SISI B Xbar-S Chart of C1, ..., C15 UC L=10.553
Sa ample M ean
10.50 10.25
_ _ X=10.016
10.00 9.75 9.50
LC L=9.479
1
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Sample UC L=1.0699
Sample StDe ev
1.0 08 0.8
_ S=0.6807
0.6 0.4 LC L=0.2915
1
0.2 1
2
3
4
5
6 Sample
7
8
9
10
X BAR-S BAR S CHART LUAS
X BAR-S BAR S CHART LUAS Xbar-S Chart of C1, ..., C15 U C L=107.26 Sample M ean
105 _ _ X=99.05
100
95 LC L=90.84 L=90 84
90 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Sample U C L=16.37 Samp ple StDev
15.0 12.5 _ S =10.41
10.0 7.5 5.0
LC L=4.46 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Sample
Spesifikasi yang ada berdasarkan UCL dan LCL, sehingga sisi yang cacat masih dalam range.UCL dan LCL tidak berdasarkan spesifikasi namun dari proses. Dan tidak ada hubungan statistik khusus antara center limit (CL) dan specification limit (SL).
CAPABILITY PROCESS Pada prototype dalam penelitian menggunakan skala 1:4, maka USL dan LSL yang sudah disesuaikan adalah sebagai berikut: USL = 40 – 39,9 39 9 = 0,1 01 Karena dari ukuran awal yang 40cm x 40cm dipotong menjadi 10x10, sehingga hasil perhitungan diatas dibagi 4. USL = 0,1 / 4 = 0,025 USL = 10 10-0,025 0,025 = 9,975 USL Luas = 9,9752 = 99,50 Sedangkan untuk nilai batas spesifikasi bawah (LSL) adalah sebagai berikut: LSL = 40 – 39,75 = 0,25 LSL = 0,25 / 4 = 0,0625 LSL = 10-0,0625 10 0 0625 = 9,9375 9 9375 USL Luas = 9,93752 = 98,75
CAPABILITY PROCESS Untuk lebih memastikan persentase fraksi jumlah produk cacat (fraction of nonconforming) yang dihasilkan selama pengamatan, maka estimasinya adalah sebagai berikut: Perhitungan estimasi jumlah produk dengan dimensi cacat menunjukkan j kk j l h jumlah yang sangat besar, yaitu 97,2%. Hal ini menunjukkan bahwa dimensi pada sampel produk tidak baik,sehingga perlu dilakukan p g pengendalian kualitas yang lebih ketat dan perbaikan terhadap proses pengukuran untuk memenuhi kepuasan konsumen.
CAPABILITY PROCESS
Nilai ini menunjukkan bahwa proses berada di luar center. Hal ini dikarenakan spesifikasi yang telah ditetapkan terlalu tinggi, tinggi yaitu selisih antara UCL dan LCL yang ditetapkan hanya berjarak 0,2 cm.
P CHARTS P Charts digunakanuntuk mengetahui dalam sekali running dengan 15 sampel produk keramik lantai terdapat ada berapa jumlah produk yang cacat.
P Chart of Jumlah Cacat 0.9 UCL=0.8172
0.8 0.7
Proporttion
0.6 05 0.5
_ P=0.4333
0.4 0.3 02 0.2 0.1
LCL=0.0495
0.0 1
2
3
4
5 6 Sample
7
8
9
10
PARETO CHART Pareto Chart of Jenis Cacat 180 140
Count
120 100 80 60 40 20 0
i i t t r r e s a g e g h ec Ai bbl rn tin tan pa nas gka laz nta jec the f n a i u De sa Bu W Pr in Ma gel am bin s G Me Re O o e L em ete pil N et an cat pil en n o T i M T Go l a Ca G z e M e K a Gl Count 84 11 9 9 8 8 6 5 5 4 3 3 7 Percent 52 7 6 6 5 5 4 3 3 2 2 2 4 Cum % 52 59 64 70 75 80 83 86 90 92 94 96 100
Jenis Cacat
100 80 60 40 20 0
Perce ent
160
CAUSE AND EFFECT DIAGRAM Man Man
• Operator • Operator Operator k kurang tepat kurang jeli menentukan kecepatan k konveyor
Equipment Methods
• Pembatas • Penampung Penampung pada d tidak konveyor pernah mulai rusak dicek
CACAT TETESAN AIR CACAT BUBBLE
Environment Machines
• Pencahayaan • Konveyor Konveyor sedikit dk berjalan kurang terlalu cepat
Material Equipment
• Terlalu • Ada lubang Ada lubang b banyak kadar kk d kecil di air pada tile lempengan
SELENGKAPNYA DI HAL. 94‐98
NILAI EKONOMIS DEFENDER P1 = A1 (P1/A1, 6%, 3) = Rp 14.253.404,65 (2,673) = Rp 38.126.080,63 → Present Worth Nilai P1 ini dianggap sebagai nilai Present Worth atas pengeluaran rutin per bulan ((biaya y atau upah p operator) p ) selama umur ekonomis.
NILAI EKONOMIS CHALLENGER • • • • •
Biaya pembuatan 1 prototype = Rp 11 11.118.450,118 450 Biaya investasi 6 alat = Rp 66.710.700,Biaya maintenance 1 alat = Rp 150.000,-/bulan Bia a operasional 1 alat = Rp 850 Biaya 850.000,000 Pengeluaran rutin/bulan untuk 6 alat = 6 x Rp 1.000.000,- = Rp 6.000.000,-
P2 = A2 (P2/A2, 6.2%, 12) = Rp 6.000.000 (P2/A2, 6.2%, 12) = Rp p 6.000.000 x 8.292677123 = Rp 49.756.062,74 → berlaku untuk 12 bulan di tahun pertama, 12 bulan di tahun kedua, dan 12 bulan di tahun ketiga.
NILAI EKONOMIS CHALLENGER P3 = A3 ((P3/A3, 6%,, 3)) = Rp 49.756.062,74 (2,673) = Rp 132.997.955,7 → Present Worth Selanjutnya nilai P3 ditambah dengan biaya investasi atas 6 alat tersebut, tersebut sehingga didapatkan total biaya investasinya adalah: Rp 132.997.955,7 + Rp 66.710.700 = Rp 199.708.655,7 P4 = A4 (P4/A4, 6.2%, 12) = Rp 34.070.400,- (P2/A2, 6.2%, 12) = Rp 34.070.400,- x 8.292677123 = Rp 282.534.826,7
NILAI EKONOMIS PROFIT P5 = A5 (P5/A5, 6%, 3) = Rp p 282.534.826,7 , ((2,673) , ) = Rp 755.215.591,8
PENDAPATAN BAGI PERUSAHAAN Rp 755.215.591,8 – (Rp 132.997.955,7 + Rp 66.710.700) = Rp 555.506.936,1
Aset lama = outflow sebesar Rp 371.520.000,-, yang merupakan biaya atau upah bagi operator inspeksi yang dikeluarkan perusahaan selama umur ekonomis. Aset baru = inflow sebesar Rp 555.506.936,1, yang merupakan pendapatan bagi perusahaan apabila mengaplikasikan prototype tersebut selama umur ekonomisnya.
KESIMPULAN 1. Alat yang dirancang dapat mengidentifikasi kualitas accept atau reject dan mana produk tipe prima, ekonomi dan KW 2. Hasil identifikasi menggunakan metode RCA, yaitu adanya operator lalai, peralatan yang digunakan sudah mulai rusak, lingkungan yang panas, 3. Kapabilitas proses pengukuran dimensi dalam kondisi sangat jauh dari baik dikarenakan spesifikasi yang ditentukan terlalu ketat, hanya 0,2 cm 4. Dengan tingkat akurasi sebesar 98% sehingga dapat dikatakan bahwa alat tersebut dapat membaca jenis cacat secara akurat
SARAN 1 Alat dan software masih diperlukan perbaikan kecil agar siap dipasarkan. 1. dipasarkan 2. Dalam pengembangan penelitian selanjutnya dapat ditambahkan sensor di dimensi i dan d kecepatan k k konveyor d dapat di i k k ditingkatkan.
HASIL RUNNING
VIDEO RUNNING PROTOTYPE
DAFTAR PUSTAKA •
• •
• • • •
• • •
Adluna, Lucky Shabrianti. 2012. Perancangan Automated Multi-View Visual Inspection and Grading S System Berbasis Digital Image Processing. Tugas Akhir Teknik Industri. Surabaya S : Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Away, Yuwaldi. 2006. Sistem Visual Terpadu untuk Proses Inspeksi dalam Industri. Jurnal Rekayasa Elektronika, Elektronika vol. vol 5, 5 no.1. no 1 Chlander, F. 2004. Using Root Cause Analysis To Understand Failures & Accidents.Dipetik November 27, 2012, dari http://klabs.org/mapld04/tutorials/mishaps/presentations/2_root_cause_chandler.ppt. p g p p p _ _ _ pp Citramulia, Arwana. 2012. Mega Capital Company Update. Dipetik 19 Januari, 2013, dari http://www.megaci.com/info/research/Company%20Update/2012-03%20ARNA%20Update.pdf Dhillon, B. 2006. Maintenability, Maintenance, and Reliability for Engineers. Boca Raton, Florida: CRC Press Taylor & Francis Group. Departemen Perindustrian. 2006. Kebijakan Industri Keramik Nasional. Departemen Perindustrian Republik Indonesia, Jakarta. F bi Febrina. Di th 2011. Diartha. 2011 Perancangan P Al t Pendeteksi Alat P d t k i Benda B d Asing A i P d Tahap Pada T h Akhi Proses Akhir P Pemisahan Teri Nasi. Tugas Akhir Teknik Industri. Surabaya : Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Galton Galton, Francis Francis. 2013 2013. Scatter Plot Plot. Dipetik Februari 13 13, 2013 2013, dari http://en.wikipedia.org/wiki/Scatter_plot. Groover, Mikell. P. 2001. Automation, Production Systems, and Computer Integrated Manufacturing. London : Prentice Hall Inc. Hendras. 2012. Control Chart. Dipetik Februari 13, 2013, dari http://www.qualityspirit.com/2012/03/control-chart.html.
DAFTAR PUSTAKA • • • • • • • • • •
•
Ide, Rumah. 2009. Pengetahuan Dasar Mengenai Jenis Keramik, Kelebihan, dan Kekurangannya. Dipetik Nopember 8, 2012, dari www.rumahide.com/jenis-keramik. / Kehoe, L., G. Coyle, S. Murray, C. M. Flannery, dan G.M. Crean. 2000. Laser Ultrasonic Surface Wave Inspection of Alumina Ceramics of Varying Density. Journal of Ultrasonics 38: 508-512. Keramik Saranagriya Lestari. Keramik, Lestari 2005. 2005 Profile Milan Ceramic. Ceramic Dipetik Desember 31, 31 2012, 2012 dari http://www.milantiles.com/profile.asp?pro=2. Mery, Domingo dan Miguel Carrasco. 2005. Automated Multiple View Inspection Based on Uncalibrated Image Sequences. SCIA SCIA-LNCS LNCS 3540, pp. 1238 1238-1247. 1247. Montgomery, Douglas C. 2005. Statistical Quality Control: A Modern Introduction. Arizona: John Wiley & Sons, Inc. NCL. ((2013). ) Special p Topics p : Histograms. g Dipetik p Februari 13,, 2013,, dari http://www.ncl.ucar.edu/Applications/histo.shtml Penfield, Daniel. (2010). Check Sheet for Motor Assembly. Dipetik Februari 13, 2013, dari http://en.wikipedia.org/wiki/File:Check_sheet_for_motor_assembly.svg REI, DPP. 2006. Rakernas REI dalam Media Indonesia. Dipetik Februari 13, 2013, dari Media Indonesia. Schon, John A. 1999. Introduction to Manufacturing Processes: Proses Manufaktur. Yogyakarta : Andi. Andi Simon, Kerri. 2010. Purpose of a Pareto Chart. Dipetik Februari 13, 2013, dari http://www.isixsigma.com/tools-templates/pareto/pareto-chart-bar-chart-histogram-and-paretop principle-8020-rule/. p Smith, Melvyn L., dan Richard J. Stamp. 2000. Automated Inspection of Textured Ceramic Tiles. Journal of Computer in Industry 4: 73-82.
DAFTAR PUSTAKA • • • • •
Suherman, Wahid. 1987. Pengetahuan Bahan Teknik. Surabaya : Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh S Nopember. Sutoyo, T., Edy Mulyanto, Vincent Suhartono, Oky Dwi Nurhayati, dan Wijanarto. 2009. Teori Pengolahan Citra Digital. Semarang: UDINUS. Tham M. Tham, M 1997. 1997 “An Introduction To SPC”, SPC” Newcastle University, University dipetik Februari, Februari 14, 14 2013, 2013 dari http://lorien.ncl.ac.uk/ming/spc/spc0.htm. Wasista, Sigit. 2009. “Transformasi Derajat Keabuan”, Dipetik Februari 14,2013, dari http://wasistaeepis.blogspot.com/2009/03/transformasi derajat keabuan.html. eepis.blogspot.com/2009/03/transformasi-derajat-keabuan.html. Yusup. 2011. Pengenalan Dasar Flow Chart. Dipetik Februari 13, 2013, dari http://yusup-doank2.blogspot.com/2011/05/pengenalan-dasar-flowchart.html.
Thank You! L/O/G/O www.themegallery.com
PENGUJIAN SOFTWARE Interface NoMengelupas Defect Interface Interface Glaze Cacat Printing