Safak Muhammad Penulis Best Seller KAYA TANPA BEKERJA
Cara Mudah Orang Gajian Menjadi Entrepreneur Panduan Mudah & Praktis Mengubah Pola Berpikir Hingga Berani Menjadi Pengusaha
Pengantar : DR.Ir.H. Wahyu Saidi, MSc Alumni ITB, Tukang Bakmi
“Sembilan dari sepuluh pintu rezeki adalah BISNIS” (Hadist)
1
Katalog Dalam Terbitan (KDT) Cara Mudah Orang Gajian Menjadi Entrepreneur/Safak Muhammad 183 + xv halaman 13.5 x 20.5 cm Cara Mudah Orang Gajian Menjadi Entrepreneur ISBN : 979-99954-0-X @ Diterbitkan oleh: Penerbit MediaSukses Jl. Duren Tiga Selatan – Swadaya 31 C Jakarta Penulis Editor Percetakan Cetakan Cetakan Cetakan Cetakan
: Safak Muhammad : Irfan Junaidi : CV. Mus
I : September 2005 II : Oktober 2005 III : Februari 2006 IV : Juni 2006
2
PERHATIAN Cara Mudah Orang Gajian Menjadi Entrepreneur yang sedang anda baca ini adalah versi ebook. Isinya sudah direvisi menjadi lebih lengkap dibandingkan dengan versi buku yang diterbitkan oleh Penerbit MediaSukses Anda bisa mendapatkan versi buku Cara Mudah Orang Gajian Menjadi Entrepreneur di toko buku kesayangan anda atau www.bukubagus.com (antique, unique & rare books center) Sedangkan versi ebook hanya bisa dapatkan di www.keberkahanfinansial.com
3
buat orang-orang terkasih, istriku etika nailur rahmah putriku rifdah azzura fasya putraku maulavi nawwaf ubada semoga kita bisa membaca tanda-tanda zaman, selalu belajar untuk berubah menjadi lebih baik!
4
DAFTAR ISI Kata Pengantar DR.Ir. H. Wahyu Saidi, MSc. Dari Penulis 1. LANGKAH 1 : Merubah Pola Berpikir •
Jangan Melawan Perubahan
•
Menabrak Mental Block , Menembus Comfort Zone
•
Meluruskan Mitos Entrepreneur
•
Kekuatan Fokus & Pikiran Bawah Sadar
2. LANGKAH 2 : Persiapan Masa Transisi •
Perubahan Mental, Sikap & Perilaku
•
Menghadapi Kritik & Penolakan
•
Menghadapi Keraguan
•
Menghadapi Persaingan
•
Mengatasi Beban Psikologis
•
Persiapan Teknis
•
Menentukan Strategi
3. LANGKAH 3 : Persiapan Bisnis •
Menemukan Ide Bisnis
•
99 Ide Bisnis dengan Modal ‘Dengkul’
•
Ide Bisnis Waralaba
•
Menetapkan Ide Bisnis
•
Menentukan Kunci Sukses Bisnis
•
Membuat Rencana Bisnis
4. LANGKAH 4 : Just Do It! •
Berani Bertindak = Berani Belajar
•
Mulai dari Bisnis Kecil
•
Menghadapi Masa-Masa Sulit
•
Membentuk Komunitas Baru, Memelihara Teman lama
•
Menjadi Business Owner
DAFTAR PUSTAKA Profil Penulis Komentar
5
KATA PENGANTAR
Bila kerja adalah kesenangan, hidup adalah kenikmatan. Bila kerja adalah tugas, hidup adalah perbudakan Maxim Gorky Kesediaan untuk hijrah mengantarkan saya menjadi Human Resources Manager di PT. Dipasena Citra Darmaja. Tahun 1991 PT. Dipasena adalah Perusahaan Tambak Udang terbesar di dunia, dengan areal 17.000 ha, karyawan 10.000 dan petambak plasma 15.000 orang. Saya memboyong anak yang belum berumur 1 tahun dan istri yang ikut bergabung menjadi karyawan. Perjalanan untuk mencapai lokasi kerja 2 jam bermobil dan 3 jam naik
speedboat menuju Muara Sungai Tulang Bawang di Propinsi Lampung pada awalnya suatu kenikmatan. Kebanggaan yang didapat mengantarkan ke hirarki motivasi Maslow tingkat kelima, aktualisasi diri. Maklum gaji dan fasilitas yang diterima cukup tinggi untuk lulusan anyar pasca sarjana ITB berumur 29 tahun, setara dengan yang diterima oleh ekpatriat dari Philipina dan Malaysia yang jumlahnya 18 orang. Kenyataannya saya hanya bertahan 18 bulan. Pengalaman di Dipasena memberi pelajaran yang tidak didapat dibangku sekolah; bahwa jabatan, gaji, tunjangan dan fasilitas ternyata bukan faktor dominan untuk kepuasan kerja dan betah di lingkungan kerja tertentu. Budaya kerja dan lingkungan kerja yang tidak cocok akan memberikan ketidakpuasan. Jika kita sebagai karyawan mengalami ketidakpuasan berulang baik di perusahaan lama atau pun perusahaan baru maka hendaknya kita instropeksi diri, jangan -jangan kita memang tidak cocok menjadi pekerja, tidak bahagia menjadi karyawan. Bekerja, menerima gaji yang cukup tinggi sekalipun, tetaplah menyandang status sebagai karyawan, artinya masih belum BBM (Boss, Bebas, Mandiri). Sebab untuk menjadi BBM haruslah mengubah predikat dari karyawan menjadi entrepreneur, pengusaha, yaitu orang yang berani mengambil resiko, memberikan nilai tambah terhadap produk atau jasa, menciptakan lapangan kerja serta mampu meraih keuntungan. Begitu kita mulai menjadi entrepreneur maka kita langsung menjadi boss, tidak ada atasan yang langsung menilai kinerja kita, memberikan penugasan yang tidak 6
membahagiakan kita, memotong anggaran, menyetujui atau tidak menyetujui apa yang akan kita lakukan. Kita dapat langsung mencetak kartu nama, bila perlu dengan mencantumkan jabatan sebagai presiden direktur, toh tidak ada yang melarang. Malu? artinya Anda belum menjadi entrepreneur. Seorang entrepreneur memiliki kebebasan, bebas menentukan target, bebas berkreasi, ketika suatu ide baru hinggap di kepala dapat langsung dilaksanakan. Bebas mengelola waktu tanpa perlu takut ada yang menegur.
Bebas menggunakan dana
yang ada tanpa harus menunggu paraf dan tanda tangan persetujuan. Dan bebas menentukan berapa gaji yang harus dibayar untuk diri sendiri, tentunya setelah usahanya mendatangkan uang dan untung.
Entrepreneur memiliki kemandirian, karena dialah yang menjadi pengambil keputusan tertinggi dan penanggung jawab tertinggi. Apabila didalam pengambilan keputusan ditemui permasalahan dapat langsung diambil tindakan atau keputusan diubah. Sebagai karyawan coba perhatikan pembicaraan rekan kerja ketika sedang bersantai. Berapa banyak di lingkungan kerja kita dapat menemui orang - orang yang mempunyai ide bisnis, mendiskkusikannya, menganalisisnya. Hari berbilang bulan, bulan berlipat tahun sebagian besar ide bisnis tetaplah sebagai ide, tidak jadi dilaksanakan. Dan kita tetap sebagai karyawan, menjadi orang gajian. Sebab tidak gampang memang mengubah diri dari orang gajian menjadi entrepreneur, walaupun ada dorongan positif dari dalam diri. Langkah pertama menjadi entrepreneur bukanlah berbicara soal bakat, keturunan, resiko besar dan modal, itu hanyalah mitos. Banyak pengusaha yang sukses tanpa memiliki syarat itu semua. Berbicara langkah awal menjadi entrepreneur bukan pula tentang koneksi, persaudaraan atau pertemanan. Bukan pula berbicara tentang pendidikan, kompetensi, pemasaran atau bussines plan yang baik dan indah. Syarat utama menjadi entrepreneur adalah keberanian. Berani bersaing, berani berubah dan berani memulai. Setelah mental mantap, baru kemudian dilanjutkan dengan kerja keras, kerja cerdas dan kerja ikhlas. Bung Safak Muhammad adalah penulis yang mampu memotivasi pembacanya untuk menjadi entrepreneur, terbukti buku karya pertamanya Kaya Tanpa Bekerja menjadi best seller. Dan pada buku keduanya ini tampak sekali Bung Safak memang memiliki kompetensi dalam bidang ini. 7
Dengan bahasa yang mudah dimengerti Bung Safak dapat memformulasikan langkah - langkah rasional untuk menjadi entrepreneur, sehingga karyawan yang disebutnya orang gajian tinggal mengikuti arahan-arahan secara bertahap. Orang gajian yang ingin menjadi entrepreneur tentu dapat memahaminya dengan mudah. Tetapi apakah mereka mampu menerapkan dengan mudah, segera menjadi
entrepreneur? seharusnya ya. Asal dimulai dari diri sendiri, dimulai dari yang ada dan dimulai saat ini juga. Jakarta, Akhir Juni 2005
DR.Ir. H. Wahyu Saidi, MSc. Alumni ITB, Tukang Bakmi.
8
Dari Penulis Sejak buku pertama KAYA TANPA BEKERJA – yang berisikan motivasi hidup mandiri untuk menjadi entrepreneur (pengusaha) – ada ratusan email dan short
message services (SMS) yang masuk ke alamat saya, sebagian besar menanyakan bagaimana memulai bisnis. Pertanyaan klasik ini juga selalu muncul saat memberikan konsultasi maupun seminar, sehingga mendorong saya untuk menerbitkan buku ini. Sebenarnya banyak orang memiliki motivasi kuat untuk berbisnis, lengkap dengan banyak ide, namun mereka tidak mengerti bagaimana membumikan ide – ide tersebut menjadi kenyataan. Masalah lainnya karena tidak berani memulai!. Apalagi bagi orang yang sudah lama hidup dalam ‘kenyamanan’ menjadi pegawai (orang gajian) dengan gaji tetap, memulai ‘hidup baru’ menjadi pengusaha – dengan ‘gaji’ tidak tetap – dapat menjadi momok alias hantu yang menakutkan. Buku
ini
merupakan
serangkaian
pengalaman
pribadi
dipadu
dengan
pengalaman pengusaha sukses serta teori - teori bisnis praktis dari berbagai buku yang saya kemas dengan bahasa orang ‘awam’. Dengan demikian buku ini – setidaknya menurut saya – berbeda dengan buku - buku yang sudah ada, terutama yang membahas bagaimana memulai bisnis yang ulasannya belum bisa menjadi ‘jembatan’. Ya…. ‘jembatan’ antara motivasi yang sudah bulat untuk menjadi pengusaha menuju perubahan pola berpikir, mental, sikap dan perilaku sampai berani bertindak merintis bisnis, menjadi pengusaha. Saya berusaha menulis buku ini dengan bahasa lugas tanpa banyak berteori agar pembaca seakan ikut merasakan apa yang pernah saya alami, bagaimana merubah pola berpikir dan berani memulai bisnis tanpa perasaan takut gagal, tanpa takut kehilangan penghasilan yang sudah ada, sampai pada saatnya Anda benar - benar dapat keluar dari pekerjaan dengan ‘aman’. Ibarat pesawat terbang, Anda akan take off dan terbang keangkasa – bebas dari rutinitas pekerjaan, dengan lancar dan damai. Sebagai ungkapan syukur atas terbitnya buku ini, saya ucapkan Alhamdulillah keharibaan Allah SWT – Tuhan bagi seluruh alam - yang telah memberikan nikmat tak ternilai harganya. Sholawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW beserta anak dan cucu beliau. Ucapan terima kasih secara tulus juga saya haturkan kepada :
9
Kedua orang tua, H. M. Sadi dan Hj. Suwarti, mertua K.H.A Muchid Murtadlo dan Hj. Siti Cholifah serta murobbi K.H. Ahmad Shiddiq (Alm) - mantan Rois ‘Aam PBNU & Anggota DPA RI beserta istri beliau Nyai Nihayah Ahmad Shiddiq, yang selalu memberikan inspirasi untuk selalu hidup lebih baik dan lebih baik lagi. Teman, sahabat dan mentor yang memberikan kritik, saran dan dukungan antara lain Ir. Ahmad Akbar, Dr. Ir.H.Wahyu Saidi, MSc., Ir. Adi Machfudz, MBA, Beno Pranata, MSc, Prof.DR.Thamrin Abdullah,MM. Kepada yang tidak saya sebutkan namanya satu persatu – dengan tidak mengurangi rasa hormat – saya do’akan semoga amal baiknya mendapatkan balasan kebaikan dari Allah SWT. Akhirnya, saya hanya bisa berharap semoga buku ini dapat diterima sebagian besar lapisan masyarakat dan yang lebih penting dari itu, dapat bermanfaat bagi kita semua. Amiiiiin Wassalam Sukses Entrepreneur, Sukses Indonesia Jakarta, Awal Juli 2005
Safak Muhammad
10
LANGKAH 1 : Merubah Pola Berpikir • Jangan Melawan Perubahan • Menabrak Mental Block , Menembus
Comfort Zone
• Meluruskan Mitos Entrepreneur • Kekuatan Fokus & Pikiran Bawah Sadar Jangan Melawan Perubahan
11
Jangan Melawan Perubahan Perubahan Selalu Terjadi Untuk mengawali adanya perubahan dalam hidup ini, mulailah dengan bersikap terbuka terhadap perubahan di sekitar. Amati dan analisis dampak dari setiap perubahan yang ada terutama terhadap kehidupan Anda. Dengan sikap seperti itu, Anda menjadi terbiasa terhadap perubahan dan menjadi adaptable. Perubahan hidup dari seorang gajian menjadi pengusaha juga merupakan suatu sikap mental yang perlu dilatih dan tidak dapat ujug-ujug (Jawa = seketika) datang pada Anda. Meski demikian, untuk merubah mind set (pola berpikir) ala orang gajian (pegawai) menjadi pengusaha bukan pekerjaan yang mustahil, walau dalam prosesnya dibutuhkan waktu, kemauan keras dan disiplin. Oleh karena itu, sebelum memutuskan berpindah dari orang gajian menjadi pengusaha, Anda harus mulai menumbuhkan kesadaran dengan alasan – alasan yang kuat untuk berubah. Ada baiknya Anda menyadari bahwa tuntutan untuk menjadi lebih baik (berubah) itu bukan hanya dari dalam diri Anda sendiri (karena kebutuhan internal), tetapi juga faktor eksternal – adanya tuntutan perubahan yang semakin kencang. Seiring globalisasi dan berkembangnya teknologi informasi, hubungan manusia di belahan dunia menjadi semakin dekat. Kini, sudah ada kecenderungan perusahaan besar mengurangi pegawai dan menggantikannya dengan teknologi yang semakin canggih. IBM Indonesia misalnya, sejak beberapa tahun terakhir sudah tidak mengharuskan pegawai bagian tertentu (seperti divisi client representative, sales
specialist
dan IT specialist) untuk datang secara rutin ke kantor. Mereka sudah
melakukan komunikasi melalui internet dan teknologi informasi lainnya. Mereka hanya berkumpul untuk meeting pada saat - saat tertentu saja, sehingga kerja mereka lebih efisien dan cepat. Konsep ini merupakan konsep bekerja yang mengakomodasi mobilitas dan bekerja jarak jauh (telecommuting). Sebagai konsekuensi, kondisi itu akan mengakibatkan tergantikannya tenaga manusia. Sebuah hasil survei yang dilakukan oleh PT. Daya Dimensi Indonesia – perusahaan konsultan sumber daya manusia – sebagaimana di kutip oleh Harian Tempo, 4 April 2005, juga menunjukkan kecenderungan di dunia, dimana sebanyak 53.8 persen perusahaan berharap karyawannya – terutama level manajer dan 12
setingkatnya – hanya bertahan hingga empat tahun saja. Semakin lama waktu bekerja, semakin tidak diinginkan perusahaan. Umumnya perusahaan di dunia hanya 3.3 persen yang berharap karyawannya bekerja hingga 11 – 15 tahun dan hanya 10 persen yang menginginkan bertahan hingga masuk masa pensiun. Sebaliknya yang terjadi di Indonesia, divisi SDM tidak mau repot-repot harus mencari karyawan baru. Sebagian besar (51.6 persen) menginginkan karyawannya bekerja hingga masa pensiun. Hanya sebesar 20.1 persen yang menginginkan karyawan bekerja selama 4 tahun. Pola pemikiran masyarakat juga mulai menunjukkan pergeseran sangat signifikan mengenai pekerjaannya. Jika dulu orang sangat berkepentingan untuk dapat bekerja sampai pensiun normal (umur 55 – 60 tahun) maka sekarang ini keinginan tersebut sudah mulai bergeser. Pergesaran tersebut bahkan sangat mengejutkan karena berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan International Association of
Registered Financial Consultants (IARFC) Indonesia pada tahun 2004, sebanyak tujuh puluh persen pegawai memutuskan pensiun pada umur empat puluh tahun. Setelah pensiun mereka menginginkan kehidupan yang lebih ‘bebas’ baik secara finansial maupun ketersediaan waktu. Mereka juga mulai memikirkan bisnisnya sendiri saat pensiun dini tiba. Disamping itu, lembaga pensiun yang selama ini diharapkan dapat ‘menjamin’ masa pensiun, mulai diragukan kemampuannya. Perhatikan sistem pembayaran pensiun Pegawai Negeri Sipil (PNS), sejak Januari 2003 dialokasikan dari 79 persen dari APBN dan 21 persen dari PT.Taspen. Jika sistim ini di teruskan maka pada tahun 2014 aset PT. Taspen akan habis. Dengan demikian, kemungkinan pensiun PNS sebagian tidak terbayarkan. Perubahan – perubahan yang sudah terjadi maupun gejala – gejala perubahan yang ada tersebut seharusnya disikapi dengan benar jika Anda tidak ingin tergilas oleh perubahan itu sendiri. Di dunia ini tidak ada yang kekal atau tidak berubah.Semuanya berubah menuju suatu keseimbangan dan berlaku hukum alam. Justru perubahan itulah yang abadi. Bahkan perubahan itu, sudah terjadi sejak kita belum lahir di dunia ini. Marilah kita perhatikan proses kelahiran manusia mulai dari pembuahan sel sperma, kemudian berkembang menjadi orok dan selanjutnya lahir kedunia sampai dewasa hingga akhirnya meninggal dunia. Kita telah mengalami banyak sekali perubahan baik yang terjadi pada phisik, cara berpikir maupun lingkungan hidup yang menyertai kita dan sebagainya. Oleh karena itu, tidak sepatutnya bila kita selalu merasa 13
‘nyaman’ dan berusaha mempertahankan status quo, tidak mau berubah! Tidak mau belajar! Di era millenium seperti saat ini, pekerjaan tidak lagi bisa diandalkan sebagai satu - satunya jaminan sumber penghidupan, sehingga kita menutup mata terhadap perubahan yang terjadi – dan kita hanya terpaku melakukan rutinitas pekerjaan. Kita harus selalu berusaha mengantisipasi perubahan dan siap berubah, bersama perubahan itu sendiri. Ke depan, era kewirausahaan menjadi primadona dan akan menjadi ladang utama dalam memperoleh penghasilan bagi setiap manusia. Jika tuntutan perubahan memang demikian adanya, mengapa kita harus melawannya? Saat Dipersimpangan Ibarat dalam sebuah perjalanan, kita melakoni hidup ini dengan selalu berusaha mencari jalan yang lurus – lurus saja alias aman-aman saja, jalan yang biasa dilalui banyak orang. Akibatnya kita menjadi tidak tahu kalau di luar itu ada alternatif jalan yang pemandangannya lebih bagus, lebih mulus, bahkan bisa mengantarkan lebih cepat sampai tujuan. Kita juga sering tidak peduli apakah jalan yang selama ini kita lalui sudah penuh sesak dengan kendaraan dan lalu lalang manusia sehingga membuat perjalananan menjadi lambat dan gerah bahkan macet. Begitulah sedikit gambaran kehidupan ini. Silahkan Anda ingat – ingat kembali, pernahkan Anda memikirkan atau mengevaluasi bahwa jalan hidup yang selama ini Anda lalui merupakan jalan terbaik yang mampu mengantarkan Anda sampai tujuan bahkan membuat lebih cepat? Jangan - jangan selama ini hanya mengikuti arus perjalanan dari kebanyakan orang yang sama - sama tidak mengetahui kondisi jalan di depan sana, yang ternyata sudah ‘macet’. Oleh karena itulah saat ini merupakan momen yang tepat bagi Anda untuk merenungkan kembali atas jalan yang Anda tempuh, terutama bila saat ini Anda menjadi orang gajian kemudian berharap bebas secara finansial apalagi menjadi kaya berlimpah. Beberapa penelitian membuktikan bahwa menjadi pegawai saja (orang gajian) - apalagi dengan gaji pas-pasan - tidak akan menjamin Anda menjadi kaya apalagi bebas secara finansial. Tak peduli berapapun langkah yang telah Anda lalui dalam hidup ini, kini saatnya Anda membelokkan arah ‘kemudi’ untuk mencari jalan lebih baik dan penuh petualangan. Jalan yang akan memberikan kebebasan finansial, kebebasan waktu serta pemandangan indah dalam hidup. Jalan itu tidak lain dengan menjadi pengusaha. 14
Untuk membelokkan arah ‘kemudi’ tersebut dibutuhkan keberanian dan keteguhan hati. Bila Anda sudah berani, sedikit demi sedikit Anda akan menemukan hal-hal baru dan realita baru dalam hidup ini. Selamat menikmati! Agar Anda berani membelokkan ‘kemudi’ dalam hidup ini – menjadi pengusaha, tentukan dulu visi, misi dan tujuan hidup Anda pada 5 tahun, 10 tahun, 15 tahun dan seterusnya. Akan menjadi apa atau akan menjadi siapa Anda pada tahun-tahun tersebut. Gambarkan dengan jelas beserta langkah -langkahnya. Ketahui pula hal-hal yang dapat dijadikan sebagai motor atau kompor dalam mendorong perubahan hidup Anda. Nyalakan Kompor Perubahan Sebagian besar ahli psikologi sepakat bahwa kompor atau pemicu sukses, termasuk untuk beralih profesi menjadi pengusaha berawal dari diri sendiri. Faktorfaktor yang ada di luar sebagaimana yang sudah dijelaskan diatas, pengaruhnya relatif kecil. Berikut ini adalah beberapa pemicu yang biasanya cukup ampuh untuk mendorong orang gajian untuk beralih menjadi pengusaha. 1.
Meraih Kebebasan Finansial (Financial Freedom) Meraih kebebasan finansial, akhir-akhir ini menjadi trend dan fenomena menarik di tengah masyarakat dunia ini.
Kebebasan finansial menurut Robert T.Kiyosaki
adalah ketika seseorang berada dalam jalur bisnis, dimana orang-orang bekerja untuknya dan dalam jalur kuadaran investor dimana uang bekerja untuknya. Dengan bebas finansial Anda akan terbebas dari masalah keuangan, tak peduli berapun penghasilan Anda. Mengingat hidup ini hanya sekali, maka jangan siasiakan hidup dengan hanya mencari uang dengan cara terikat bekerja sepanjang hayat dikandung badan. Berdasarkan analisis dari ahli keuangan, sebagian besar orang menghabiskan waktunya untuk perjuangan meraih posisi ekonomi. Hanya sedikit waktu yang tersisa untuk menikmati hasil-hasilnya bahkan mereka keburu meninggal dunia. Sebuah analisa yang dimuat oleh Tabloid Bisnis Uang edisi no.21/I/12-25 Mei 2005 itu menyebutkan sebagai berikut : tiga tahun pertama, seorang anak manusia masih menjadi tanggungan penuh orang tuanya. Setelah itu seorang anak harus masuk TK selama dua tahun, kemudian dilanjutkan SD enam tahun, SMP tiga tahun dan SMA tiga tahun, sehingga sudah menghabiskan umur hidupnya selama 14 tahun untuk sekolah. Jika setelah lulus SMA langsung bekerja, 15
maka ia akan bekerja selama 41 tahun, dengan asumsi pensiun pada usia 55 tahun. Namun bila masih kuliah dulu selama 4 tahun, maka masa kerjanya hanya 37 tahun. Kalau mereka beruntung, mereka akan bekerja dengan penghasilan lumayan
(bekerja
di
perusahaan
bonafid)
dan
‘mungkin’
akan
mampu
mengumpulkan aset bersih (total kekayaan dikurangi dengan total hutang) minimal Rp.100 juta. Tapi sial jika tidak beruntung, mereka lontang-lantung tidak bekerja
alias menganggur, bahkan bisa jadi malah punya utang. Lalu kapan mereka bisa hidup cukup, tidak dikejar-kejar kebutuhan bahkan hidup bebas finansial? Maka dari itulah kita harus pAndai memilih strategi dalam hidup. Menjadi pengusaha adalah pilihan yang menurut saya sangat tepat karena memberikan kesempatan lebih besar untuk meraih kebebasan finansial. 2.
Bebas – merdeka dari majikan. Jika Anda orang gajian, maka majikan / perusahaan akan menguasai seluruh hidup Anda, karena Anda akan terikat baik dari segi waktu, kebebasan berekspresi, jumlah penghasilan bahkan harga diri karena Anda akan tergantung padanya. Dari sisi penghasilan, peningkatan hanya terbatas bonus tahunan atau kenaikan rutin setiap tahun rata-rata 5 – 10 persen. Bahkan keberhasilan Anda tidak semata-mata memperoleh penghargaan setimpal karena masih tergantung dari ‘kebaikan’ majikan Anda. Dengan kenaikan penghasilan yang hanya sebesar itu, sementara kebutuhan meningkat lebih besar, saya yakin Anda akan merasa penghasilan tiap bulan masih kurang mencukupi dan hal ini akan menjadikan hidup Anda tidak leluasa. Dengan memiliki usaha sendiri, Anda dapat ‘menentukan’ penghasilan sendiri dengan cara : a. Menambah jam kerja untuk menghasilkan banyak uang. Bagi orang gajian, lembur juga dapat menambah penghasilannya, namun tidak jarang karyawan bekerja lembur tanpa di gaji. Penghasilan dari bisnis juga ‘bebas’ dari pajak karena pajak akan dibayarkan setiap akhir tahun, sementara penghasilan karyawan
langsung
dipotong
saat
sebelum
diterima.
Dengan
demikian
pengusaha masih dapat memutar kembali penghasilan tersebut. Untuk meningkatkan penghasilan bisnis juga tidak harus ‘mengemis’ sebagaimana yang dilakukan oleh karyawan dengan melakukan demo menuntut kenaikan gaji dan kegiatan sejenisnya. b. Meluaskan prospek penjualan untuk menambah omset. Semakin Anda bekerja keras dengan strategi yang baik, semakin terbuka peluang untuk meningkatkan 16
penghasilan dan hasilnya sebagian besar menjadi milik Anda, dibandingkan dengan Anda menjadi orang gajian yang hasilnya lebih besar menjadi milik perusahaan. 3.
Menghindari Pemecatan sewaktu-waktu. Anda tidak akan pernah dipecat oleh siapa pun bila Anda menjadi bos bagi diri Anda sendiri. Masa depan Anda tergantung sepenuhnya pada Anda dan seberapa besar usaha Anda. Bagi orang gajian, perubahan yang sering terjadi adalah pemutusan hubungan kerja (PHK) yang sewaktu-waktu mengancam, baik karena pengaruh kondisi perekonomian yang memburuk atau memang karena bangkrutnya sebuah perusahaan tempat bekerja. Di samping itu, bagi karyawan yang menduduki jabatan tertentu, pergantian selalu menantinya. Tidak ada jaminan karyawan akan menjabat selamanya meski prestasi yang dipersembahkan sangat baik. Pola pikir seperti inilah yang harus mulai ditanamkan dalam pikiran kita.
4.
Terbebas dari Rutinitas. Dengan menjadi pengusaha, Anda tidak harus terikat dengan waktu bekerja yang membosankan. Pagi berangkat – pulang sore bahkan sampai larut malam. Pengusaha akan mengatur sendiri waktunya bekerja. Apalagi jika bisnis sudah memiliki sistem yang baik, Anda bebas kapan saja mengurusnya. Anda juga bebas mengatur waktu kapan akan berlibur dan dimana saja Anda inginkan.
5.
Bebas Berkreativitas. Anda akan bebas menyalurkan kreativitas tanpa dibatasi oleh aturan baku dalam perusahaan, karena Andalah yang bertanggung jawab atas semua yang Anda kerjakan. Kondisi demikian sangat berbeda saat Anda menjadi karyawan karena segala sesuatu biasanya sudah dibakukan dalam SOP (StAndard
of Operation) dan harus dipatuhi. Kalau pun karyawan diberikan kesempatan berkreasi atau improvisasi atas SOP tersebut, tetap saja terbatas. 6.
Dekat dengan keluarga dan orang-orang yang dicintai. Pengusaha bisa mengatur waktunya untuk bertemu dan bercengkrama dengan keluarga, kapan pun dia suka karena tidak terikat dengan waktu kerja rutinitas, dari pagi – malam sebagaimana yang dilakukan oleh kebanyakan pegawai perusahaan.
7.
Menciptakan lapangan pekerjaan. Dengan menjadi pengusaha, berarti Anda telah menjalankan fungsi sosial sebagai orang yang mambantu sesamanya dalam mendapatkan pekerjaan dan penghasilan. Hidup Anda menjadi tumpuan bagi seluruh pegawai dan Anda akan merasakan bagaimana nikmatnya dengan kondisi 17
seperti itu. Anda akan merasa bahwa hidup akan lebih berguna atau bermanfaat bagi orang lain. Seperti Adi Mahfudz WH, MBA – alumnus AIMS Philipine, Presdir PT. EGP Security Services Indonesia – keluar dari pekerjaan dengan pertimbangan azas manfaat (menciptakan lapangan kerja), dekat dengan orang - orang dicintai dan ingin membesarkan bisnis sendiri daripada membesarkan bisnis orang lain. “Kalau orang lain bisa sukses, kenapa saya tidak”, begitu katanya saat itu. Bisnis yang digeluti adalah outsorching tenaga keamanan dan perdagangan alat alat keamanan (security system). Saat ini perusahaannya telah mempekerjakan 1000 orang tenaga Satpam di berbagai perusahaan. Sebelumnya ia bekerja di sebuah perusahaan diantaranya Nippon Koei Co., Ltd, Japan International Cooperation Agency (JICA), Seruni Indah Export Import, Wiratman & Assosiactes, Kwarsa Hexagon Consulting Engineers dan terakhir Planet Fashion sebagai general manager. Berubah atau Mati! Sekarang bersiap-siaplah berubah, karena apapun yang kita miliki di dunia ini selalu bersiap-siap pula pindah dari ‘genggaman’, termasuk pekerjaan yang selama ini diagung-agungkan dan diyakini bisa menjamin pensiun. Kita tidak tahu sampai kapan ‘kepemilikan’ akan bertahan, sehingga penting untuk selalu mengantisipasi perubahan – perubahan yang bakal terjadi, jangan sampai perubahan sudah terjadi namun kita tidak siap menerimanya dan kita ‘mati’ dibuatnya. Dengan bahasa heroic, Rhenald Kasali – pakar manajemen dari Universitas Indonesia ini berujar, “Berubah atau mati! Tak peduli berapa jauh jalan salah yang Anda jalani, putar arah sekarang juga. Perubahan itu harus dimulai dari kita sendiri. Jangan sampai kehilangan momentum untuk berubah” Sehubungan dengan beraneka ragam sikap manusia terhadap perubahan, Spencer Johnson dalam buku Who Move My Cheese menyebutkan ada empat tipe manusia yaitu: a.
Mampu mengantisipasi dengan cepat adanya perubahan
b.
Segera mengambil tindakan
c.
Menolak perubahan karena khawatir perubahan akan mendatangkan sesuatu yang buruk 18
d.
Mencoba beradaptasi jika melihat perubahan yang menguntungkan dirinya Dari keempat tipe manusia tersebut, Anda dapat menilai diri Anda sendiri termasuk
dalam tipe yang mana. Idealnya kita termasuk dalam golongan orang yang mampu mengantisipasi perubahan dan cepat mengambil tindakan. Selanjutnya, Spencer menunjukkan beberapa hal yang sangat mempengaruhi pola berpikir serta yang menentukan cepat lambatnya seseorang dalam menghadapi perubahan yang terjadi yaitu : a. Rasa kepemilikan terhadap sesuatu. Seberapa besar rasa ingin mempertahankan sesuatu untuk tetap dimiliki, misalnya semakin penting pekerjaan dan rasa aman bagi Anda, maka semakin Anda ingin mempertahankannya. Kondisi ini bahkan bisa menyebabkan mata dan pikiran ‘tertutup’ terhadap alternatif-alternatif dan peluangpeluang sumber penghasilan lain. b. Kebiasaan mencoba hal-hal baru. Gerakan - gerakan ke arah baru akan membantu Anda mendapatkan daerah kenyamanan baru. c. Kemampuan meninggalkan rasa takut. Semakin Anda mampu meninggalkan rasa takut di belakang, Anda akan merasa bebas. d. Kemampuan membayangkan diri sendiri sedang menikmati ‘zona’ baru bahkan sebelum benar-benar menemukannya berarti telah mengarahkan Anda padanya. e. Kemampuan melupakan ‘zona’ lama. Semakin cepat melupakan apa yang saat ini Anda rasakan (sebagai pegawai), semakin cepat pula Anda menemukan ‘zona’ baru (menjadi pengusaha). Jika pikiran Anda fokus kepada hal-hal baru atau sumber penghasilan baru, Anda akan menemukan sumber itu. f. Keyakinan yang salah. Keyakinan lama tidak akan membawa Anda pada ‘zona’ baru. Tinggalkan keyakinan lama, buatlah keyakinan baru. Keyakinan lama yang tidak mendukung atau sudah usang, tinggalkanlah, karena dunia ini selalu berubah sehingga memerlukan keyakinan dan cara-cara yang baru pula. g. Keyakinan akan sukses. Saat Anda yakin bahwa Anda bisa menemukan ‘zona’ baru dan menikmatinya, Anda akan mengubah haluan, karena memiliki keyakinan untuk sukses.
19
Menabrak Mental Block, Menembus Comfort Zone Ketika Anda sudah berkeinginan kuat beralih menjadi pengusaha, ketika itu pula sering muncul keraguan dan berbagai pertanyaan dalam diri sendiri, apakah Anda akan mampu melakukan peralihan tersebut. Berbagai pertimbangan semakin banyak menyeruak dalam pikiran, ibarat benang kusut yang susah terurai. Itu semua karena adanya mental block.
Mental block biasanya muncul pada orang - orang yang bermental miskin, yaitu orang - orang yang belum mencoba atau belum berbuat tapi sudah merasa gagal atau merasa tidak mampu. Bermacam alasan digunakan untuk tidak mau memulai antaranya : pertama, selalu mencari alasan pembenar (justifikasi). Orang tipe ini selalu mencari alasan. Misalnya dengan mengatakan, ”Oh… wajar si Fulan sukses menjadi pengusaha karena dia memiliki modal besar dan punya relasi banyak”. Kedua, Menutup diri. Orang tipe ini selalu mengeluhkan kekurangan yang ada pada dirinya. “Saya kan tidak punya bakat untuk memulai usaha, saya tidak punya modal …..” dan seterusnya.
Mental block bisa muncul karena seseorang telah menetapkan batas kenyamanan (comfort zone) terlalu sempit dalam dirinya. Yang dimaksudkan dengan batas kenyamanan disini adalah wilayah dimana Anda merasa aman, sehingga di luar wilayah itu Anda merasa tidak aman. Sempitnya daerah kenyamanan dapat disebabkan oleh banyak hal diantaranya karena Anda jarang sekali bahkan belum pernah mencoba hal - hal baru di luar kebiasaan. Sandy McGregor menggambarkan sebagai berikut : Entrepreneur
Risiko
Ketidakpastian
Keraguan Comfort zone Gaji bulanan, rutinitas, pensiun
Kesalahan
Kegagalan
Gaji tidak pasti
Sumber : Buku Piece of Mind, Sandy Mac Gregor 20
Daerah didalam lingkaran merupakan daerah nyaman yang selama ini Anda nikmati dan seolah dibatasi dengan dinding tebal yang sulit ditembus. Ketika Anda merasa begitu nyamannya dengan kondisi Anda saat ini – dengan pekerjaan Anda, maka sangat sulit bagi Anda untuk menembus daerah kenyamanan – menjadi pengusaha (daerah kenyamanan lain). Misalnya saja Anda terbiasa mendapatkan gaji bulanan merupakan daerah kenyamanan, maka penghasilan tidak pasti yang diperoleh pengusaha merupakan daerah diluar lingkaran atau daerah tantangan baru. Perbatasan dari lingkaran itu adalah tembok ketakutan, kegagalan, keraguan, rintangan atas kemampuan Anda. Seandainya Anda melawan batasan (tembok tebal) tersebut dan masuk dalam wilayah yang tidak dikenal berarti Anda memasuki wilayah baru yang memerlukan perjuangan dan pembelajaran karena di daerah tersebut Anda bisa saja berbuat kesalahan bahkan kegagalan. Bolehkah Anda berbuat kesalahan? Sah-sah saja Anda berbuat kesalahan karena itu salah satu proses yang harus Anda lalui dalam suatu proses pembelajaran. Bila Anda sudah terbiasa keluar dari wilayah kenyamanan, itu berarti Anda mulai memperluas wilayah kenyamanan. Lama-lama daerah baru itu akan menjadi daerah kenyamanan baru (new comfort zone).
New comfort zone dapat diperoleh dengan cara sadar dan terpaksa, misalnya tidak ada pilihan lain seperti karena PHK . Dalam bahasa Purdi E. Chandra - bos Primagama Group, orang yang akan berbisnis sebaiknya seperti orang yang mau pergi ke toilet untuk buang air besar. Orang yang akan buang air besar tentu tidak akan berpikir panjang apakah tempatnya kotor, ada airnya atau tidak dan lain sebagainya. Pokoknya masuk dulu dan hajat buang air besar tersalurkan. Setelah itu, tentu ia akan merasakan kenyamanan (tidak merasa sakit menahan buang air besar). Sama halnya ketika Anda di PHK – terpaksa keluar dari pekerjaan dan Anda susah mendapatkan pekerjaan baru, tentu saja Anda akan berpikir bagaimana mendapatkan uang dan akan muncul dalam pikiran untuk merintis bisnis sendiri. Dari sini akan muncul daerah kenyamanan baru. Ikhsan Setianto, bos CV. Nur Setia Ahadi misalnya, pengusaha muda di Jogja ini menjadi pengusaha justru saat terkena PHK dan ternyata dia merasakan enaknya menjadi pengusaha. Itu artinya ia telah menemukan daerah kenyamanan yang baru, karena terpaksa. Anda tidak harus mengalami ‘keterpaksaan’ lebih dulu untuk memperluas daerah kenyaman, karena Anda dapat menerapkan prinsip Ala Bisa Karena Biasa. Anda 21
dapat melakukannya secara sadar dengan merencanakan, dengan selalu mencoba coba hal baru sehingga menjadi biasa. Jika Anda sering melakukannya dan mendapatkan beberapa kegagalan, lama-lama Anda menjadi ‘kebal’ dan menganggap biasa saja.
22
Meluruskan Mitos Entrepreneur
Banyak mitos-mitos atau persepsi-persepsi tidak benar yang diyakini oleh seseorang yang akan menjadi pengusaha, diantaranya: 1. Bakat & Keturunan Merasa Tidak Berbakat. Itulah yang sering dialami banyak orang ketika ingin memulai bisnis. Bakat memang membantu orang menjadi pengusaha, namun bakat bukanlah segalanya bagi mereka yang ingin menjadi pengusaha. Buktinya banyak pengusaha sukses yang awalnya justru terpaksa. Bagi saya pribadi, pengaruh lingkungan sangatlah dominan, apakah seseorang menjadi pengusaha atau orang gajian. Lingkungan tersebut adalah bisa berupa pendidikan (sekolah) yang lebih banyak menghasilkan generasi ‘seragam’ dan kurang kreatif, persepsi dan sikap masyarakat yang masih menilai pegawai sebagai orang yang berstatus lebih terhormat, dan lainnya. Bahkan persepsi tentang status yang lebih rendah bagi pengusaha kecil dibanding pegawai, sangat berpengaruh terhadap pembentukan mental untuk menjadi orang gajian. Sebagai bukti dari keyakinan saya, orang-orang yang tidak memiliki pendidikan tinggi (kuliah) justru lebih banyak menjadi pedagang, karena mereka merupakan orang-orang yang terpaksa bekerja disana karena sektor formal (kantoran) tidak banyak menerima mereka. Dari sinilah kemudian kita dapat menemukan pengusaha pengusaha sukses meski pendidikan formalnya relatif rendah. Jika masih ada yang percaya bahwa menjadi pengusaha karena faktor bakat dan keturunan, bukti lain yang dapat mematahkan persepsi tersebut adalah banyaknya anak-anak para pengusaha (terutama pengusaha kecil dan menengah) yang setelah sekolah justru tidak mau menjadi pengusaha karena mereka lebih senang menjadi pegawai. Oleh karena itu, Anda tidak perlu merasa tidak berbakat, tetapi yang lebih penting adalah kemauan dan kerja keras untuk mengerjakan bidang bisnis yang Anda sukai. 2. Keberuntungan. Ada juga mitos bahwa untuk menjadi pengusaha sukses lebih banyak ditentukan oleh faktor keberuntungan. Bahkan untuk mencapai keberuntungan tersebut, tidak sedikit pengusaha yang meminta ‘petunjuk’ dari sang dukun atau paranormal. 23
Mengenai hal ini, saya sering mendengar adanya cerita yang berbau mistik, bahkan terjadi ‘perang’ dukun diantara pengusaha untuk saling menarik konsumen dengan cara gaib. Anda tidak perlu percaya dengan hal-hal demikian, karena untuk menarik konsumen sebanyak-banyaknya bukan dengan cara seperti itu tetapi dengan memberikan produk dan jasa yang berkualitas serta kemampuan Anda untuk memasarkannya. 3. Harus ‘sedikit’ Curang. Ada yang mengatakan dalam bisnis tidak harus jujur karena tingkat persaingan bisnis yang sudah demikian sengitnya. Apapun boleh dilakukan untuk mendapatkan keuntungan. Pemikiran ini didasari oleh keyakinan sebagian orang yang mengatakan, mencari yang haram saja susah apalagi yang halal. Anda tidak boleh terjebak dengan pemikiran yang seperti itu, karena bila kita sudah melakukan kecurangan, cepat atau lambat pasti akan ketahuan. Bila hal itu terjadi, jangan harap Anda akan mudah memulai bisnis kembali karena orang - orang yang sudah mengetahui perilaku bisnis Anda akan menjauh. Bisnis harus dilakukan dengan jujur dan transparan. Saat ini, tuntutan transparansi dalam bisnis sudah semakin kencang disamping pemahaman tentang produk sudah cukup baik karena informasi tentang itu mudah didapatkan dimana-mana, sehingga tidak alasan untuk tidak jujur dan transparan. 4. Harus Modal Besar. Tidak semua pengusaha sukses memulai bisnisnya dengan modal besar karena banyak diantara mereka yang memulainya dengan modal kecil bahkan tanpa modal sekalipun. Ketika saya mengatakan hal ini, banyak orang yang tidak percaya, terutama bagi mereka yang memiliki mental pesimis. Modal yang paling utama adalah kredibilitas dan keahlian yang Anda miliki. Kalau ada orang lain yang mengakui keahlian dan kejujuran Anda, maka mencari modal relatif mudah. Sebagai contoh, ketika saya bertemu dengan seorang pengusaha restoran. Setelah berbicara panjang lebar, sang pengusaha menawarkan modal usaha kepada saya untuk membuka bisnis pendidikan kewirausahaan dan tidak ada sepeser pun modal yang harus saya keluarkan karena dia berjanji menyediakan tempat, SDM sampai biaya opersional, padahal sebelumnya saya tidak pernah merencanakan membicarakan bisnis tersebut.
24
5. Pengusaha Sukses Tidak Pernah Melakukan Kesalahan. Persepsi ini sangat keliru, karena pengusaha sukses selalu membangun bisnisnya dengan ‘jatuh-bangun’ alias beberapa mengalami kegagalan. Mereka juga seringkali melakukan kesalahan, tetapi mereka selalu berlajar dari kesalahan dan berusaha untuk tidak melakukan kesalahan yang sama untuk kedua kalinya. Mereka selalu belajar, belajar dan belajar. Jadi yang dibutuhkan hanya mau bekerja dan mau belajar!. 6. Keuntungan Materi adalah Segalanya. Salah satu tujuan bisnis adalah mencari keuntungan, mendapatkan uang. Tujuan ini tentu saja tidak salah – sah-sah saja, tetapi yang sering menjadi berlebihan apabila semua tujuan dan kesuksesan bisnis selalu harus diukur dengan uang. Akibatnya bila ada kegiatan bisnis yang tidak menghasilkan uang secara langsung dianggap sebagai kegagalan (kerugian). Pengusaha seharusnya memaknai sebuah keuntungan lebih dari sekedar kalkulasi materi (uang). Sebab kegiatan bisnis yang tidak menghasilkan uang secara langsung bisa juga memberikan keuntungan materi pada kesempatan lain. Keuntungan yang tidak berupa materi bisa berupa pengalaman bisnis yang sebelumnya tidak Anda miliki, bertambahnya mitra atau pelanggan yang dapat dimanfaatkan untuk bisnis lain dan sebagainya. Sebagai contoh, seorang teman saya yang memiliki bisnis Tabloid sedang menjalin kerjasama dengan seorang Malaysia untuk pemasaran Tabloidnya. Ternyata mitra dari Malaysia itu melakukan kecurangan karena uang iklan tidak disetorkan kepadanya. Akhirnya sang teman ini mencari mitranya sampai ke Malaysia dan ternyata malah ketemu seseorang yang memberikan penawaran bisnis lebih baik dan menguntungkan. Menurut AA Gym – seorang kyai yang juga pengusaha, rahasia terpenting untuk sukses bisnis adalah persepsi tentang untung. Ia menjelaskan contoh mengenai korupsi yang subur di Indonesia, karena di Indonesia jabatan identik dengan menghasilkan uang. Jadi orang yang ingin jabatan karena ingin dapat uang. Bisnis banyak yang ambruk karena salah satunya selalu berorientasi atau identik dengan hitungan uang. Kalau menelusuri sejarah sebagaimana dipraktikkan Nabi Muhammad SAW, ternyata bisnis tidak hanya uang. “Uang itu nomor kesekian”, demikian tegas AA Gym. Selanjutnya AA Gym menjelaskan bisnis untung jika :
25
a. Bisnis yang dilakukan menjadi amal. Prinsip ini didasarkan pada kenyataan bahwa harta yang diperoleh tidak dibawa mati, sehingga kegiatan yang dilakukan dalam bisnis semata-mata harus diniatkan untuk berbuat baik dan beramal. b. Bisnis ikut membangun citra dan nama baik. Uang tidak akan ada artinya bila citra dan nama baik hancur berantakan, harga diri & kehormatan digadaikan. c.
Bisnis membuat diri kita lebih matang, lebih dewasa dan lebih baik.
d. Bisnis membuat kita banyak Saudara.
Apalah artinya banyak uang tapi banyak
musuh. Idealnya lebih baik punya banyak uang dengan lebih banyak teman. Maka bisnis yang paling untung adalah bisnis yang membuat banyak orang lain menyayangi kita. Banyak teman berarti banyak rezeki karena banyak tim marketing yang sukarela mempromosikan produk dan jasa kita. e. Bisnis yang banyak memberikan manfaat kepada orang lain. Jangan risau dengan rezeki kita, semuanya sudah ditentukan Allah. Tugas kita hanya menjemputnya dan untuk tugas itu, berbuatlah sebaik-baiknya, kreatif atau dengan nilai tambah lain yang bermafaat sebanyak-banyak untuk orang lain. 7. Bisnis sebagai Tujuan Akhir. Membangun bisnis dan membesarkannya bukanlah tujuan akhir pengusaha, karena itu hanyalah sasaran antara untuk mencapai kebebasan finansial. menjadikan
bisnis
sebagai
tujuan
akhir
maka
Anda
akan
sulit
Bila Anda melepaskan
ketergantungan pada bisnis yang Anda rintis. Semakin lama Anda semakin terseret kepada keinginan tanpa ada ujungnya, sementara Anda tidak dapat menikmatinya. Tugas Anda adalah membangun bisnis, membangun sistem dan setelah itu Anda dapat meninggalkannya dan biarkan orang lain mengurusnya. Anda dapat mengerjakan hal lain yang lebih Anda sukai, lebih bermanfaat bagi masyarakat luas, syukur-syukur kegiatan itu juga menghasilkan.
26
Gunakan Kekuatan Fokus & Pikiran Bawah Sadar
Masih ingatkah Anda ketika akan lulus sekolah sampai saat belum bekerja dimana saat itu Anda memfokuskan pikiran dan tenaga untuk memperoleh pekerjaan? Pagi, siang, bahkan sampai larut malam memikirkan strategi mendapatkan pekerjaan. Bahkan Anda pantang menyerah hingga mendapatkan pekerjaan dan sekarang hasilnya Anda mendapat pekerjaan, bukan? Begitulah kekuatan fokus yang mampu menyatukan pikiran dan tenaga untuk sesuatu tujuan. Fokus mengkristalkan kekuatan yang Anda miliki. Jika dulu Anda mampu mengkristalkan seluruh kekuatan dengan kekuatan fokus, maka sekarang Anda juga harus mampu menggunakan kembali kekuatan itu untuk meraih kesuksesan bisnis yang akan Anda bangun. Apabila Anda sudah berkeinginan untuk menjadi pengusaha, maka Anda harus mulai memfokuskan atau mengarahkan sebagian besar kegiatan ataupun langkah menuju kesana. Dalam pikiran seharusnya dipenuhi lebih dulu dengan kosa kata BISNIS, BISNIS dan BISNIS sehingga kosa-kata itu menjadi sesuatu yang selalu muncul dalam pikiran bawa sadar. Dalam buku The Power of Focus, Jack Canfield, dkk. mengemukakan bahwa “Life
doesn’t just happen to you. It’s all about choices and how you respond to every situation”. Kehidupan bukan terjadi begitu saja kepada Anda. Akan tetapi kehidupan adalah tentang serangkaian pilihan dan bagaimana Anda merespon setiap situasi yang terjadi. Jika Anda akan memilih, seharusnya Anda fokus kepada kekuatan, bukan pada kelemahan yang Anda miliki. Demikian juga waktu yang Anda miliki seharusnya lebih banyak diinvestasikan untuk melakukan hal-hal yang menjadi kelebihan Anda. Dengan adanya fokus tersebut, maka Anda akan menemukan peluang baru yang Anda inginkan. “Ketika Anda tetap terfokus dan membangun komitmen, Anda akan menciptakan momentum, dan momentum akan menghasilkan komitmen-komitmen lainnya” Rich Fettke Agar Anda dapat memfokuskan diri pada tujuan, Anda harus mampu membayangkan kenikmatan yang akan diperoleh bila berhasil menjadi pengusaha dan kerugian yang bakal Anda tanggung bila tetap menjadi orang gajian seperti saat ini. Hal 27
ini didasarkan sifat utama manusia yang selalu terfokus pada kenikmatan dan kesengsaraan. Dalam sifat manusia selalu ada FEAR & GREEDY (Takut & Rakus). Takut kekurangan, takut ditinggalkan dan lainnya, serta rakus atas kenikmatan dunia. Secara sederhana, logika diatas dapat digambarkan demikian. Misalkan posisi Anda sekarang pegawai dengan gaji yang cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar saja dengan prospek karir yang belum jelas. Anda dapat memprediksikan karir akan mandeg dengan penghasilan pas – pasan, bahkan semakin lama semakin tidak menutup kebutuhan. Anda dapat membayangkan bagaimana kesulitan menyekolahkan anak, pensiun serba kekurangan dan sebagainya. Lalu pikirkan apakah Anda masih akan mau menerima kondisi seperti itu? Sekarang bayangkan kebalikannya. Anda akan kaya, bisa memenuhi seluruh kebutuhan hidup, bebas mengatur waktu, bisa plesir (berlibur) ke berbagai belahan dunia yang Anda inginkan dan lainnya. Jika Anda ‘waras’ saya yakin Anda akan termotivasi untuk mencapainya. Anda akan memfokuskan segala daya upaya untuk meraihnya. Dengan kekuatan fokus tersebut Anda tidak akan lelah bekerja dan berjuang tanpa henti sebelum cita-cita tercapai. Kekuatan fokus pada kenikmatan dan kesengsaraan mampu menimbulkan energi dahsyat
dalam
hidup.
Sekarang
pertanyaannya,
apakah
Anda
sudah
dapat
membayangkan kenikmatan dan kesengsaraan di masa depan yang secara emosional mampu menggerakkan motivasi diri? Sebelum kesengsaraan menimpa Anda, saat inilah untuk memulai! Untuk dapat fokus tersebut, Anda harus memiliki impian dan tujuan hidup yang jelas. Tetapkan tujuan hidup Anda mau seperti apa lima, sepuluh, lima belas bahkan dua puluh tahun mendatang. Tulislah tujuan itu dengan jelas dan tahapan-tahapan untuk meraihnya. Jangan Anda biarkan tujuan hanya berada diangan-angan, sehingga apa yang akan Anda lakukan menjadi tidak fokus dan tidak terarah. Buatlah apa yang sudah menjadi tujuan, impian serta strategi untuk meraihnya agar dapat terekam dengan jelas dalam pikiran alam bawah sadar Anda, sehingga ibarat mengemudikan mobil, Anda tidak perlu berpikir lagi kapan harus menggunakan rem, kopling dan membelokkan stir mobil tetapi semuanya secara otomatis keluar gerakan-gerakan sistematis. Layaknya mengendarai mobil, ketika didepan ada orang menyeberang, Anda secara otomatis mengurangi kecepatan dengan menginjak rem atau mengurangi pedal 28
gas. Saya yakin Anda tidak lagi bertanya-tanya, apa yang akan Anda lakukan saat itu, bila orang menyeberang mendadak pasti Anda mengerem tanpa berpikir panjang, karena semua itu sudah terekam pada pikiran alam bawah sadar. Anda tidak lagi menggunakan pikiran sadar saat itu. Demikian juga dengan tujuan hidup dan tahapan yang Anda buat, seharusnya seperti itu, sudah hafal diluar kepala. Secara otomatis arah dan langkah Anda akan terarah kesana. Demikian juga bila Anda fokus pada keinginan untuk menjadi pengusaha, kapan pun dan dimana pun pikiran Anda akan mengarah kesana dan muncul banyak ide usaha. Anda akan merasa disekeliling begitu banyak peluang bisnis yang dapat Anda kerjakan. Anda seakan melihat orang-orang yang berbisnis dengan mudahnya menjalankan bisnis dan Anda akan tergerak untuk segera menirunya. Pikiran manusia biasa dikelompokkan menjadi dua : pikiran sadar (Conscious
Mind) dan pikiran bawah sadar (Sub-conscious Mind). Pikiran bawah sadar memiliki kekuatan yang sangat besar. Dr.Brian Tracy, seorang ahli psikologi dan motivator terkenal – sebagaimana di kutip oleh Andrew How dalam buku Highway to Success mengatakan bahwa kekuatan bawah sadar memiliki kekuatan 30.000 kali lipat pikiran sadar. Tapi sayangnya, kebanyakan manusia hanya menggunakan kira-kira sepuluh persen dari pikiran bawah sadar itu. Lalu apa yang dapat Anda manfaatkan dari kekuatan pikiran bawah sadar dikaitkan dengan usaha Anda untuk merubah pola pikir dan keberanian menjadi pengusaha? Pikiran bawah sadar mampu mengontrol tindakan secara otomatis. Bila Anda salah dalam memikirkan sesuatu dan sudah menjadi bagian dari alam pikiran bawah sadar, maka hasil yang akan keluar (berupa tindakan) juga akan keliru. Bila Anda telah memprogram bahwa diri Anda tidak mampu menjadi pengusaha maka berarti Anda telah berbicara dengan diri Anda sendiri (self talk) bahwa Anda tidak mampu. Akibatnya Anda akan berhenti berusaha karena Anda yakin tidak bisa. Tetapi hal itu akan terjadi dengan sebaliknya bila Anda selalu menggunakan kata-kata positif maka hasilnya juga akan positif, karena Anda akan menggunakan segala daya upaya untuk meraihnya. Memprogram Pikiran Bawah Sadar Pada kenyataannya, sebagian besar manusia hanya menggunakan sekitar 12 persen pikiran sadarnya dan sisanya 88 persen dengan pikiran bawah sadarnya. 29
Dengan demikian, pikiran bawah sadar ini sangat menentukan kehidupan ini. Dalam bukunya Piece of Mind, Sandy MacGregor menjelaskan hukum dan bahasa pikiran bawah sadar sebagai berikut : pikiran bawah sadar tidak mengetahui perbedaan
antara imajinasi dan kenyataan. Pikiran bawah sadar tidak memiliki mekanisme untuk mengenal mana yang nyata dan mana yang tidak nyata. Untuk menjelaskan hal itu, Anda bisa merasakan ketika sedang bermimpi dikejar-kejar harimau. Dalam mimpi Anda melarikan diri dan berada dalam suasana berlari kencang. Adrenalin Anda mengalir deras dan denyut jantung menjadi lebih cepat. Anda benar - benar sedang berusaha melarikan diri. Tetapi mekanisme apakah yang mengatakan kepada Anda, “Eh, tidak ada apa-apa kok. Aku aman-aman saja dan sebenarnya tidak ada yang mengejar-ngejarku”. Mekanisme itu adalah pikiran sadar, karena Anda bangun dan berkata, “Wah ternyata hanya mimpi…….” Pikiran bawah sadar sedang bermimpi dan ia tidak bisa membedakan antara kenyataan dan imajinasi sebab ia berpikir seseorang atau sesuatu benar - benar sedang mengejarnya. Anda merasa sedang dikejar-kejar, tetapi pikiran sadar Andalah yang mengetahui, “Eh, saya sebenarnya tidak sedang dikejar-kejar, ini kan hanya mimpi. Ya ampun….”. Kondisi itulah yang bisa dimanfaatkan karena Anda dapat ‘mengelabui’ pikiran bawah sadar untuk melakukan hal apa pun yang bermanfaat bagi Anda. Bila ada pekerjaan yang membosankan, Anda bisa mengelabui bahwa itu menyenangkan. Demikian juga Anda bisa menggunakan hal ini untuk mengelabui bahwa Anda pasti bisa menjadi pengusaha. Ketika keyakinan itu tumbuh dan telah ‘mengelabui’ pikiran bawah sadar, maka gerak langkah pun akan mengarah kepada upaya untuk menjadi pengusaha. Selanjutnya Mac Gregor menjelaskan hukum Pikiran Bawah Sadar yang terdiri dari 4 P yaitu : 1. Positif. Bahasa yang digunakan untuk berbicara dengan pikiran bawah sadar perlu
positif. Sekarang coba Anda pikirkan jika saya mengatakan “jangan lupa!” Anda pasti langsung berpikir bahwa Anda sedang lupa. “Jangan berdiri” artinya “berdiri”. Perkataan yang Anda ucapkan pada diri sendiri (self talk) membentuk kebiasaan yang terekam dalam pikiran bawah sadar. 2. Present tense (Kalimat saat ini). Jika Anda mengatakan, “Saya ingin mulai bisnis
minggu depan”, apa yang terjadi pada pikiran bawah sadar pada saat minggu depan 30
tiba? Apakah sekarang sudah minggu depan? Tentu belum! Sehingga bisa jadi besok kalau sudah datang, Anda tidak lagi memulai bisnis. Gunakanlah selalu kalimat “saat ini” ketika Anda bicara pada pikiran bawah sadar, jangan pernah memakai kata besok. 3. Pribadi. Gunakanlah kata ‘saya’, bukan ‘kamu’, ‘mereka’, ‘kami’, atau ‘kita’. Atau
pakailah nama Anda sendiri dalam berbicara pada pikiran bawah sadar Anda dengan menggunakan self talk. Misalnya saya, Fulan menjadi pengusaha dengan aset 5 miliar rupiah di tahun 2010. 4. Persisten (pengulangan). Semakin sering Anda melakukan pengulangan atau bicara
dengan pikiran bawah sadar Anda semakin mengerti pikiran bawah sadar tentang apa yang Anda inginkan atau maksudkan. Bagaimana Anda memprogram pikiran bawah sadar? Anda dapat memahami cerita berikut ini. Suatu ketika Anda pernah mencoba berbisnis dan ternyata bisnis Anda saat itu gagal alias rugi. Anda cerita kepada teman dekat dan orang sekeliling Anda atau mereka sudah mengetahuinya sendiri. Sialnya mereka malah menertawakan dan memvonis bahwa Anda memang tidak memiliki bakat bisnis. Anda malu serta setuju dengan pendapat mereka bahwa Anda memang tidak berbakat bisnis. Kemudian setiap kali Anda ketemu dengan orang-orang dekat Anda, mereka mengatakan, “Memang kamu tidak becus, kamu tidak bakat bisnis, jadi mau bisnis apa lagi?”. Maka saat itu juga Anda akan mengatakan pada diri sendiri (self talk), “Saya tidak bakat bisnis” dan “saya tidak akan bisa bisnis karena pasti rugi”, “saya tidak akan mulai bisnis baru karena bisnis itu sulit, bukan bidang saya”. Kasus seperti itu (penghinaan) dapat menimbulkan perasaan rusaknya citra diri, ditambah dengan self talk bahwa Anda merasa tidak mampu berbisnis, dan semua itu terjadi dalam keadaan yang sangat memalukan dan emosional. Akibatnya citra (saya tidak bakat bisnis) terukir dalam pikiran bawah sadar. Ketika Anda berkeinginan memulai bisnis kembali, pikiran bawah sadar mengabaikan pikiran sadar dengan mengatakan, “Apa yang akan kamu lakukan?” “Kamu kan tidak bisa bisnis” “Sayang waktu dan uangmu, karena kamu akan gagal lagi dan akan ditertawakan kembali”. Begitulah awal dari suatu proses yang terjadi dalam pikiran bawah sadar. Tentu saja, kondisi ini dapat Anda gunakan untuk memprogram cita-cita Anda.
31
Berilah masukan kepada pikiran Anda dari pagi hingga malam menjelang tidur dengan kata-kata, gambaran gagasan dan informasi yang konsisten dengan tujuan Anda untuk meraih sukses. Kembangkan kebiasaan berpikir positif dan percaya diri untuk menjadi pengusaha sukses. Perbanyaklah membaca buku-buku cerita, artikel dan buku-buku tentang orang - orang sukses. Pikirkan bagaimana Anda bisa seperti mereka dan bayangkan diri Anda sendiri sudah seperti mereka. Semua itu akan mempermudah untuk mewujudkan niat Anda menjadi pengusaha. Jadi semuanya bermula dari fokus pikiran Anda, dengan memberikan perhargaan yang besar dan fokus, maka segala daya upaya akan Anda berikan untuk mewujudkan niat Anda. Tanpa itu, niat Anda menjadi pengusaha hanya sebatas mimpi.
32
LANGKAH 2 : Persiapan Masa Transisi • Perubahan Mental, Sikap & Perilaku • Menghadapi Kritik & Penolakan • Menghadapi Keraguan • Menghadapi Persaingan • Mengatasi Beban Psikologis • Persiapan Teknis • Menentukan Strategi
33
Perubahan Mental, Sikap & Perilaku
Saya bisa mengibaratkan pegawai atau orang gajian sebagai seekor burung dalam sangkar. Anda bisa membayangkan bagaimana seekor burung hidup dalam sangkar yang selalu mendapatkan jatah makanan rutin dari ‘juragan’ - nya dalam hal ini pemiliknya. Makanan sudah ada didepannya, tapi sang burung tidak mempunyai kesempatan menggunakan sayap untuk terbang lebih jauh karena dibatasi sangkar. Jika terlalu lama dalam sangkar, sang burung tidak bisa terbang lebih jauh lagi. Sayapnya tidak berfungsi maksimal karena lama tidak digunakan. Sang burung juga sudah lupa atau bahkan tidak tahu dimana habitat (tempat tinggal) yang sebenarnya. Bahkan tidak jarang mereka mati ketika nekat keluar dari sangkarnya. Kita dapat belajar dari cerita burung dalam sangkar tersebut. Maksud saya, semakin lama seseorang menjadi orang gajian, maka semakin sulit juga untuk bisa terlepas dari belenggu pekerjaannya. Itu berarti harus ada persiapan yang baik, bagaimana mengenal dunia ‘diluar sangkar’ (dunia pengusaha) dan bagaimana melatih kembali ‘sayap’ (kemampuan bisnis) Anda yang sudah lama tidak Anda gunakan. Nah… untuk inilah ada proses belajar kembali. Demikian juga dalam memulai bisnis, hal penting yang harus dipersiapkan adalah mental untuk menjadi pengusaha. Perubahan mental, sikap dan perilaku harus mulai dilakukan sejak memutuskan beralih menjadi pengusaha dan tentukan sampai berapa lama Anda sudah merasa siap untuk merintis bisnis sendiri. Waktu yang biasa digunakan antara 1 – 2 tahun dengan cara banyak membaca buku - buku, majalah atau koran - koran bisnis serta mulai belajar dan bergaul dengan pengusaha yang Anda kenal atau Anda dapat memperkenalkan diri. Dalam masa transisi Anda membutuhkan kematangan jiwa dan kesabaran yang tinggi untuk bisa tetap berada di jalur yang baru tersebut atau di kuadran kanan (versi Robert T. Kiyosaki, kuadran Business Owner & Investor). Sebab terjadi perbedaan yang sangat signifikan antara mental, sikap dan perilaku orang yang berada di sisi kuadran kiri (Employee & Self Employee) dengan orang yang berada disisi kuadran kanan. Pada kuadran kiri, orang cenderung memilih sesuatu yang aman. Menerima gaji bulanan yang ‘pasti’, tidak mengambil risiko, monoton dan kurang kreatif, itu adalah contoh ‘keamanan’ bagi mereka. Kondisi ini tentu sangat berbeda dengan sikap orang 34
orang yang berada di kuadran kanan. Di sini orang harus proaktif, kreatif, penuh tantangan, berani mengelola risiko, berani menghadapi ketidakpastian penghasilan dll). Persiapan mental tersebut sangat penting mengingat perubahan itu lebih bersifat emosional daripada teknis, sehingga bukan hanya mengenai apa yang harus dilakukan secara teknik tentang bisnis tetapi bagaimana Anda harus selalu berpikir. Itulah sebabnya mengapa orang yang sukses selalu menggunakan pikirannya dari pada yang lain. Berpikir dan berpikir! Apakah Anda berpikir bahwa pindah status merupakan sesuatu yang sulit ataukah sesuatu yang mudah? Itulah kuncinya! Ketika Anda berpikir perpindahan itu sulit, maka tamatlah rencana Anda karena itu akan menghentikan langkah Anda. Sebaliknya bila Anda yakin BISA, perubahan status pegawai menjadi pengusaha pasti BISA Anda lakukan, meski ditengah masa peralihan tersebut Anda dihadapkan pada berbagai tantangan dan rintangan. Menurut Tantowi Yahya – seorang pengusaha bidang entertainment
khususnya
program kuis dan reality show di sejumlah stasiun televisi ini - jiwa kewirausahaan itu bukan ilmu, tapi mental. Karena itu tergantung fighting spirit (semangat berjuang). Itulah sebabnya Harvard Business School - sekolah bisnis terkenal didunia, hanya melahirkan banyak dosen, konsultan dan peneliti, bukan pebisnis. Untuk dapat menghadapi proses tersebut, diperlukan perubahan dan kesiapan : 1. Pemikiran. Pengusaha – terutama yang baru memulai bisnis - tidak bisa berpikir santai seperti orang gajian, yang hidupnya sudah teratur dari hari – ke hari, karena untuk bekerja setiap hari sudah ada standard of operation (SOP). Sementara pengusaha harus selalu menggunakan otak kanannya berpikir kreatif, selalu mencari peluang bisnis dan bagaimana mengembangkannya. Anda sudah harus mulai berpikiran positif penuh optimisme. Mulailah berpikir ala pengusaha. Tebarlah benih-benih pikiran tentang bisnis dan jangan salah berpikir, karena akan memberikan hasil dan karakter yang salah pula. Sebagaimana kata penyair yang di kutip dalam The Seven
Habits of Highly Effective People tulisan Stephen Covey “Tebarlah pikiran, Anda akan menuai perbuatan. Tebarlah Perbuatan, Anda akan menuai Kebiasaan. Tebarlah Kebiasaan, Anda akan menuai karakter”. 2. Perasaan. Berbagai perasaan yang akan Anda alami tidak sama sebagaimana ketika Anda masih berada di kuadran kiri (orang gajian). Bila disana Anda lebih merasa ‘aman’ 35
dengan gaji bulanan, ketika berada di kuadran kanan, perasaan Anda seringkali dibuat ‘dag-dig-dug’ (berdebar-debar), terutama ketika tanggal gajian, Anda harus membayar gaji karyawan sementara tagihan (piutang) belum masuk. Bisa juga karena keputusan bisnis yang Anda buat yang belum pasti hasilnya dan menyangkut dana yang Anda investasikan. Nah, bila perubahan perasaan seperti ini tidak Anda ketahui dan dipersiapkan dengan baik, Anda akan merasa berat bahkan tidak sanggup menjalaninya. 3. Keyakinan. Antara keyakinan orang gajian dengan pengusaha terdapat perbedaan signifikan. Bagi orang gajian, mereka jarang dihadapkan pada pengambilan keputusan keputusan yang menentukan ‘hidup atau mati’ dalam perjalanan karirnya. Sementara pengusaha sering menghadapi hal tersebut, sampai keyakinannya terasah dengan setiap keputusan yang diambilnya. Pengusaha sejati jarang mengambil keputusan dengan ragu-ragu dan tidak menyesali apa yang sudah diputuskan meski dengan berbagai risiko. Dalam masa transisi, Anda harus memiliki keyakinan kuat bahwa proses beralih menjadi pengusaha bisa Anda wujudkan dengan sukses. Keyakinan yang kuat akan melahirkan komitmen dan usaha yang kuat sehingga kemungkinan berhasilnya semakin besar. Berkenaan dengan keyakinan, ada baiknya kita menyimak cerita Nabi SAW ketika membesuk seorang Arab Badui yang sedang menderita sakit demam. Ketika itu beliau menghibur dan membesarkan hati orang tersebut dengan berkata, “Semoga penyakitmu ini menjadi penawar dosa!” Orang Arab Badui tersebut menjawab, “Namun ini demam yang mendidih, menimpa seorang tua yang renta, untuk menyeretnya ke liang kubur!”. Mendengar keluhan itu, Nabi berkata, “Kalau begitu, akan demikianlah jadinya!”. Cerita ini menunjukkan bahwa segala sesuatu akan terjadi sesuai dengan persepsi dan keyakinan seseorang. Kalau Anda berkeyakinan bahwa sesuatu akan sukses, maka kemungkinan besar akan sukses pula dan sebaliknya. Demikian juga bila dalam bisnis Anda yakin BISA dan berhasil, Anda akan bersemangat untuk melakukannya dan kemungkinan besar akan berhasil. 4. Sikap Emosional. Alasan mengapa banyak orang gajian menganggap bahwa di luar sumber gajinya sangat berisiko karena emosi takut yang sering mempengaruhi dirinya. Orang gajian sering kali berpikir bahwa “cari aman” adalah pikiran logis, padahal 36
kenyataannya tidak demikian. Itu adalah pikiran emosional yang sering membuat “buta” seseorang karena tidak dapat berpikir obyektif dan akhirnya mereka “macet”
alias tetap tak beranjak dari pekerjaannya. Jadi perubahan sikap emosional yang mengarah ke alternatif lain, akan menjadikan Anda mampu menembus “ketakutan” untuk berubah. Temukan alasan - alasan yang kuat sampai menjadi sikap emosional mengapa Anda harus beralih menjadi pengusaha. Penempuhan hidup baru dengan pola berpikir baru tersebut harus di sikapi dengan bijaksana. Agar dapat menjalani hidup baru dengan baik, Anda harus mulai lebih banyak menggunakan otak kanan, sebagaimana para pengusaha yang sudah lebih dulu menggunakannya. Selama ini pegawai lebih banyak menggunakan otak kirinya sebagai konsekwensi sistem pendidikan kita yang banyak memberikan materi bersifat hafalan dan tidak merangsang kreativitas. Pengaruh atas penggunaan otak kiri yang berlebihan menyebabkan seseorang lebih teratur dalam berpikir, analitis dan kurang kreatif sehingga terlalu banyak pertimbangan dalam bertindak dan cenderung menjadi ‘pengekor’. Berbeda dengan otak kanan yang berpikir secara ‘loncat – loncat’ tak beraturan, memungkinkan seseorang berpikir kreatif, banyak ide - ide muncul dan berani bertindak dengan pertimbangan
yang
tidak
terlalu
njelimet (berbelit-belit) serta mengandalkan
intuisi.Selain itu, untuk menjadi pengusaha sukses, seseorang harus memiliki jiwa kepemimpinan yang kuat, mampu memimpin orang dan bukan hanya mengelola orang, sebagaimana yang sering dilakukan manager. Seorang manajer sering melihat bawahannya sebagai orang yang kemampuannya lebih rendah, sementara pemimpin mengarahkan orang yang sering kali lebih pintar darinya. Berikut ini perbedaan antara otak kanan dan otak kiri yaitu : Otak Kiri
Otak Kanan
Intelektual
Emosional
Logis
Intuitif
Kata
Gambar
Deduktif
Induktif
Tetap
Sementara
Statis
Dinamis 37
Hapalan
Pemahaman
Fakta
Gagasan
Sempit
Luas
Dangkal
Dalam
Pasif
Aktif
Jawaban
Pertanyaan
Reaktif
Aktif
Serius
Penasaran
Bimbingan
Inisiatif
Ketakutan
Kepercayaan
Pekerjaan
Kehidupan
Jangka Pendek
Jangka Panjang
Kaku
Fleksibel
Peraturan
Risiko
Tesis
Sintesis
Tertutup
Terbuka
Stabilitas
Perubahan
Akal Sehat
Imajinasi
Ramalan
Eksplorasi
Kaku
Spontan
Taktik
Strategi
Bentuk
Isi
Dogma
Penemuan
Manager
Leader
Sumber : Buku Bekerja Cerdas, 2004 Untuk menyadap dan melatih agar otak kanan dapat digunakan secara optimal, Stephen R.Covey dalam buku The Seven Habits of Highly Effective People, menyarankan dua cara yaitu : 1. Meluaskan Perspektif Selama di sekolah kebanyakan orang diajarkan untuk selalu menggunakan otak kirinya, sehingga perspektifnya (cara pandang terhadap sesuatu) menjadi relatif sempit. 38
Perspektif dapat menjadi lebih luas atau dapat keluar dari lingkungan dan pola berpikir otak kiri melalui proses yang direncanakan maupun tidak. Proses tidak direncanakan seperti adanya peristiwa yang tidak mengenakkan diri kita. Kematian orang yang dikasihi, penyakit parah, kebangkrutan dan lainnya dapat menjadikan kehidupan kembali set back (menengok kembali ke belakang) dan mendorong kita untuk berpikir ulang tentang kehidupan yang sedang dialami dan bagaimana memecahkan permasalahan itu. Jika Anda orang yang proaktif, Anda tidak perlu menunggu keadaan atau orang lain mendatangkan pengalaman yang meluaskan perspektif Anda, karena Anda dapat secara sadar menciptakan pengalaman sendiri. Caranya dengan melakukan imajinasi tentang kebangkrutan Anda (bila Anda tidak berbuat sesuatu), seperti pensiun merana dan karir mandeg ataupun sebaliknya membayangkan prestasi atau gambaran masa depan Anda yang cemerlang. Kontribusi yang ingin Anda capai, kehidupan sejahtera dengan pensiun dini dan sebagainya. Dengan demikian, pikiran akan menjadi kaya, Anda akan berpikir lebih kreatif. Libatkan juga emosi dan perasaan, serta indera Anda. 2. Visualisasi dan Afirmasi Hal utama yang ditemui dalam penelitian Dr.Charles Garfield terhadap orang orang
yang
berprestasi
puncak
ternyata
mereka
suka
melakukan
visualisasi
(menggambarkan secara jelas dalam pikiran). Mereka melihatnya; merasakan; bahkan seolah mengalaminya sebelum mereka benar - benar melaksanakannya. Mereka memulai dengan tujuan akhir. Anda dapat melakukannya pada setiap kegiatan kehidupan Anda. Misalnya sebelum presentasi pemasaran, negoisasi yang sulit atau tantangan sehari - hari dalam mencapai
tujuan tertentu seperti merintis bisnis. Anda dapat melihat hal tersebut
dengan jelas, nyata, tegar dan berulang – ulang (afirmasi) dalam alam pikiran (anganangan Anda). Ciptakan zona kenyamanan internal, sehingga ketika Anda memasuki situasi yang sebenarnya, Anda tidak merasa takut lagi karena Anda sudah membuat simulasi dan visualisasi yang jelas dalam pikiran Anda. Afirmasi atau penegasan, sedikitnya memiliki empat kriteria (sesuai hukum pikiran bawah sadar diatas). Stephen R.Covey menambahkan dengan kekuatan emosional. Sebagai contoh Anda dapat menulis dan mengatakan, “Saya sangat senang (emosional) bahwa saya (pribadi) saat ini sudah bijaksana, tenang dan optimis (positif) manakala 39
menghadapi rintangan bisnis dan saya yakin pasti berhasil”. Kemudian Anda dapat memvisualisasikan dan menghabiskan waktu beberapa menit setiap harinya untuk membuat pikiran tenang ketika Anda menghadapi rintangan atau hambatan bisnis. Mengapa teknis visualisasi ini penting, setidaknya dapat kita lihat dari adanya simulasi orang belajar mengemudi. Sebelum mereka terjun langsung mengemudi di jalan, biasanya mereka melakukan simulasi dengan menggunakan mobil-mobilan yang ada di monitor komputer dan hal itu setidaknya sudah memberikan gambaran di jalan yang sebenarnya. Selain itu, ada beberapa sikap, mental dan perilaku yang harus dikembangkan sebagaimana yang miliki oleh seorang pengusaha diantaranya adalah: 1.
Memiliki
Mimpi
Besar.
Seseorang
yang
akan
menjadi
pengusaha
harus
mengawalinya dengan mimpi besar yang akan diraihnya. Sebab jika hal itu tidak dimiliki, seseorang akan berbisnis dengan ‘apa-adanya’ tanpa target yang jelas dan hasilnya pun ‘apa-adanya’ 2.
Pandai Mengelola Risiko. Risiko tidak bisa dihindari. Tidak hanya didalam bisnis, ketika tidur saja kita selalu menghadapi risiko seperti kematian. Di jalan raya, kita menghadapi kemungkinan di tabrak kendaraan lain, di kantor menghadapi risiko di PHK dan seterusnya. Seorang pengusaha tidak akan menghindari risiko, tetapi dia mampu mengelola risiko yang ada menjadi minimal dan memberikan peluang bisnis menguntungkan. Jadi risiko yang dapat dikelola atau dikontrol akan menghasilkan keuntungan. Untuk bisa mengelola risiko, kuncinya hanya menguasai bisnis yang dijalankan. Seorang yang ahli bermain saham di bursa lebih banyak untung dibandingkan dengan orang yang tidak mengetahui ilmunya, tetapi dia belum tentu bisa mengelola usaha bengkel mobil karena dia tidak ahli dibidang itu. Sekali lagi, kunci mengendalikan risiko adalah menguasai bisnis yang dijalankan.
3.
Suka Tantangan. Seorang pengusaha harus suka dengan tantangan karena tantangan
akan
membesarkan
bisnisnya.
Menghindari
tantangan
berarti
menghindari kemajuan bisnis. 4.
Daya Tahan Tinggi. Memiliki daya tahan tinggi berarti tidak cengeng. Pengusaha sukses biasanya mempu bertahan dalam menghadapi pahit getirnya berbagai kendala usaha dan tingkat persaingan atau hambatan lainnya. Berbagai macam kendala bisa membuat putus asa, namun pengusaha sukses menghadapi dengan lapang dada dan tidak cengeng.
Sekeras apapun terpaan terhadap usahanya, 40
pengusaha sukses berusaha bangkit dan terus belajar sambil menemukan betapa manisnya menjadi pengusaha. 5.
Berusaha Memberikan yang terbaik. Pengusaha sukses selalu memulai bisnisnya dengan niat untuk memberikan yang terbaik kepada konsumen, karena dengan itulah mereka berkeyakinan akan sukses dan bisnisnya akan berkembang menjadi besar. Itulah sebabnya dalam sebuah perusahaan - perusahaan besar biasanya memiliki tim riset tangguh untuk membuat produk dan jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat. Nokia, perusahaan handphone misalnya selalu berusaha membuat HP dengan fitur-fitur yang selalu di up date untuk memberikan kemudahan konsumen.
6.
Tidak banyak berteori, lebih mengandalkan intuisi. Teori memang penting untuk pertimbangan pengambilan keputusan bisnis, tetapi mengandalkan teori saja akan membuat orang menjadi ‘terbebani’ dan lambat mengambil keputusan bisnis. Dalam dunia bisnis, seringkali intuisi lebih dominan dalam pengambilan keputusan. Banyak pengusaha sukses yang memulai bisnisnya atau mengembangkan bisnisnya dengan mengandalkan intuisi dan visi yang lebih maju. Ketika AQUA pertama kali di pasarkan puluhan tahun silam, masyarakat banyak yang menganggap bahwa produk itu adalah ide gila, karena masyarakat waktu itu berpikir tidak masuk akal menjual air putih dalam kemasan yang saat itu air jumlahnya melimpah ruah. Tetapi sekarang Anda bisa menyaksikan bisnis air minum dalam kemasan (AMDK) justru banyak diminati orang. AQUA sendiri saat ini sudah menjadi perusahaan raksasa. Anda juga akan menghadapi perubahan kehidupan seperti ini :
1.
Ketidakpastian & Pengorbanan finansial. Sesaat Anda mungkin kaget karena tidak menerima gaji bulanan lagi dan ketidakpastian penghasilan. Anda harus memutar otak bagaimana menghasilkan uang sendiri.
Bahkan Anda harus mengeluarkan
banyak uang, sementara penghasilan belum Anda terima. 2.
Peningkatan Komitmen Waktu. Waktu kerja Anda akan meningkat bahkan lebih lama dari waktu kerja biasanya. Anda tidak bisa lagi melakukan kegiatan hanya rutinitas, tetapi kegiatan Anda sudah sesuai dengan kebutuhan bisnis. Anda harus mulai pandai mengatur waktu. Peningkatan waktu kerja ini harus dapat dimengerti oleh keluarga. Kondisi ini berlangsung terutama pada masa-masa awal merintis bisnis, dan akan berjalan sampai kurang lebih 3 tahun. Setelah itu Anda mulai bisa 41
mengurangi jam kerja dan menyesuaikan dengan kebutuhan. Meski demikian, tidak menutup kemungkinan pada saat-saat Anda keluar dari pekerjaan, Anda justru memiliki waktu yang lebih banyak dan Anda bingung untuk mengelolanya. Bisa juga karena Anda tidak tahu harus mengerjakan apa. 3.
Tanggung jawab dan Kemandirian. Segala keputusan bisnis akan menjadi tanggung jawab Anda, termasuk kemungkinan terburuk bagi bisnis, Andalah yang akan menanggung risikonya. Anda tidak bisa lagi mengandalkan lagi atasan Anda sebagaimana ketika Anda bekerja dulu. Anda dituntut untuk mandiri baik dalam bersikap maupun berperilaku.
4.
Pergaulan. Teman dan pergaulan Anda akan berbeda
dari sebelumnya karena
Anda akan hidup dalam lingkungan pergaulan baru. Jika selama ini Anda memiliki banyak teman sekantor dan dengan kehidupan ‘ala kantor’
yang serba teratur,
makan siang bareng -bareng, ngerumpi tentang atasan, membicarakan pekerjaan dan lainnya, sekarang Anda tidak bisa melakukan hal itu lagi. Tapi Anda bisa membentuk komunitas baru sesama pengusaha atau ikut asosiasi pengusaha yang sudah ada, meski hal itu tidak akan sama dengan lingkungan pergaulan seperti ketika selama menjadi pegawai. Dengan adanya teman dan pergaulan baru, maka cara bergaul, berbicara
bahkan sampai cara berpakaian juga berubah. Bila
sebelumnya ke kantor pakai dasi, baju rapi dan sepatu mengkilat, kini Anda mungkin hanya akan pakai sandal jepit dan kaos oblong ketika ke kerja.
42
Menghadapi Kritik dan Penolakan
Saat Anda memutuskan untuk memulai bisnis, akan banyak kritik dan penolakan. Salah satu kritik dan komentar yang akan Anda terima seperti, “Anda tiidak akan mampu karena selama ini sudah terbiasa menjadi pegawai dan Anda tidak berbakat”, Anda juga akan mendapatkan kata-kata, “Teori sih gampang, prakteknya pasti sangat sulit dan selama ini Anda masih berteori”. Mungkin juga Anda akan dikatakan sebagai orang yang ‘bodoh’, keras kepala, bahkan gila uang, dan sebagainya. Anda harus ingat bahwa apapun yang Anda lakukan, baik atau buruk selalu mendapatkan komentar dari orang - orang sekeliling. Kritik dan penolakan tersebut kadarnya berbeda bagi setiap orang. Mereka yang belum berkeluarga atau masih bujangan dengan gaji yang biasa - biasa saja, biasanya kritik dan penolakannya relatif kecil. Berbeda dengan mereka yang sudah berkeluarga dan memiliki anak, maka kritik dan penolakan akan semakin kuat, apalagi bila kondisi pekerjaan, gaji dan status pekerjaan dinilai cukup baik dan mapan. Seperti yang dialami oleh seorang pengusaha pijat keluarga, Haryono, yang saat ini memiliki beberapa cabang dan bisnisnya sudah meraih ISO 9002 pada tahun 2000 juga
mendapatkan
kritik
dan
penolakan.
“Saya
sempat
dikatakan
gila
saat
mengundurkan diri dari tempat kerja di Pemda DKI dan meniti bisnis layanan kesehatan Bersih Sehat. Tetapi saya yakin, pilihan untuk merubah jalur hidup saya saat itu”, demikian katanya dalam sebuah seminar di Jakarta . Bersiaplah jika ada orang (bahkan keluarga atau teman dekat) yang mengatakan Anda keras kepala, egois, gila uang, dan lainnya. Persiapkan diri dari tertawaan atau ejekan mereka, karena hal itu sudah biasa. Tantangan terberat sebenarnya berasal keluarga, terutama istri dan orang tua karena bisa jadi mereka menganggap usaha Anda akan sia-sia, tidak berhasil. Sekali lagi, jangan putus asa, karena sebenarnya mereka tidak mengerti akan ide Anda, iri dengan ambisi Anda, keberhasilan Anda atau khawatir akan meninggalkan mereka. Lebih dari itu, sebenarnya mereka hanya khawatir terhadap kehidupannya sendiri, khawatir kegagalan Anda akan berakibat buruk pada nasibnya. Oleh karena itu apa pun kritik atau masukan yang ada harus disikapi dengan benar, dengan lapang dada. Anda tidak bisa menyalahkan orang - orang yang 43
mengkritik, karena mereka mungkin tidak tahu niat dan tujuan Anda, serta keyakinan sukses yang Anda miliki. Kritik akan memberikan dua dampak penting dalam proses perjuangan yaitu : 1. Melemahkan
semangat.
Bila
Anda
tidak
memiliki
ketahanan
mental
dan
mengantisipasinya, kritik yang Anda terima akan menyurutkan langkah. Anda akan mundur dan mengurungkan niat untuk menjadi pengusaha. 2. Tertantang. Anda merasa tertantang bahwa apa yang akan Anda lakukan merupakan sebuah pilihan tepat dan akan memberikan hasil lebih baik. Anda akan semakin termotivasi untuk bekerja keras dan cerdas, dengan selalu meningkatkan proses pembelajaran. Kritikan yang ada digunakan sebagai bahan masukan atau koreksi untuk memperbaiki dan mematangkan sebuah rencana yang telah Anda buat. Bila hal ini yang terjadi, maka jalan untuk meraih sukses semakin dekat. Untuk mengatasi berbagai kritik, pakar usaha kecil Taylor G.Hick dalam buku Sukses Merintis Bisnis dengan Modal Dengkul menyarankan sebagai berikut : 1.
Tentukan tujuan dan Anda akan melakukan kegiatan jujur serta konsentrasikan untuk melakukannya.
2.
Beritahu seseorang yang ada di rumah mengenai rencana Anda, namun buat keputusan sendiri, dan kurangi keterlibatan mereka. Rencana itu hanya untuk informasi saja, sedangkan segala sesuatunya Anda yang memutuskan dan menjalankan.
3.
Jangan pernah menyebut kegagalan. Proses perjuangan yang Anda hadapi, kalau pun ada hambatan, jangan beri tahu mereka apalagi melibatkannya karena hal itu akan menjadikan mereka merasa ‘menang’ dan Anda akan menjadi orang yang ‘kalah’ dihadapan mereka. Atasi sendiri masalahnya, belajar dan konsultasikan dengan ahlinya (mentor bisnis Anda).
4.
Jika Anda harus berbicara bisnis, berbicaralah tentang sukses. Hal ini karena pada dasarnya mereka hanya khawatir dengan kehidupannya sendiri (takut lebih buruk keuangannya), sehingga bila mengetahui Anda sukses menjadi pengusaha mereka tidak mempersoalkan lagi, bahkan mereka akan bangga dengan Anda.
5.
Buat semua pengeluaran biaya atas nama Anda sendiri. Hal ini untuk menghindari adanya biaya-biaya yang dinilai oleh keluarga sebagai biaya yang ‘tidak ada’ gunanya, juga untuk menghindari kritik yang berlebihan dari orang-orang sekeliling Anda. 44
6.
Berikan penghasilan Anda untuk keperluan keluarga sesuai kebutuhan.Buatlah rencana untuk keperluan pengeluaran keluarga dan berikan mereka sesuai rencana yang wajar. Jika dari bisnis Anda menghasilkan cukup banyak uang, jangan berikan mereka uang lebih sampai Anda benar - benar berhasil dan mandiri dari pekerjaan saat ini alias sudah bisa keluar dari pekerjaan.
7.
Dapatkan apa yang Anda inginkan, misalnya mobil baru, rumah baru dan lainnya dari bisnis Anda, sebagai bukti kesuksesan. Namun demikian, tindakan ini harus tetap diperhitungkan agar tidak
mengganggu keuangan bisnis dan jangan
memaksakan diri agar dinilai sudah berhasil. Tidak ada gunanya memaksakan diri. Selanjutnya Hicks juga menyarankan agar kritik yang berasal dari keluarga harus diabaikan. Jika Anda berbicara banyak dengan keluarga mengenai usaha Anda, itu hanya sia - sia saja. Mengapa harus berdebat dengan orang yang sebenarnya Anda kasihi tersebut? Dr.Ir. Wahyu Saidi, MSc seorang pengusaha Bakmi Langgara & Bakmi Tebet dengan 100 outlet - yang menyebut dirinya Tukang Bakmi - mempunyai cara tersendiri untuk menghadapi kritik dan penolakan dari orang terdekatnya ketika memutuskan keluar dari pekerjaan untuk menjadi pengusaha. Menurut mantan pegawai PT. Dipasena ini, untuk menghadapi ibunya dia tidak pernah menentang, tetapi mengatakannya secara halus dan hanya meminta do’a. Sedang menghadapi istrinya, ia mengajak berdiskusi, memberikan penjelasan sampai mengajaknya pada acara seminar atau bertemu dengan orang - orang sukses agar wawasannya lebih terbuka.
45
Menghadapi Keraguan
Burke Hedges dalam buku ‘Saya Ingin Jadi Konglomerat’ mengemukakan 3 emosi yang berkuasa dalam diri manusia yaitu ketakutan, antusiasme dan keraguan. 1.
Ketakutan. Cara untuk mengalahkan ketakutan adalah dengan menghadapi dan bukan
memasang muka berani dan berpura - pura tidak ada rasa takut. Menghindar dengan cari ‘aman’ atau menolak mengambil risiko bukanlah cara untuk mengendalikan risiko, tetapi justru rasa takut itu yang mengendalikan Anda. Gunakan rasa takut sebagai motivator untuk menumbuhkan kemauan untuk maju dan mengatasi segala hambatan yang ada. Menurut Cora Haris, cara paling berani ketika takut adalah menyatakan keberanian dan bertindak sesuai pernyataan itu. Sementara Mark Twain, mengatakan keberanian adalah penguasaan rasa takut, bukan ketiadaan rasa takut. Rasa takut memang sudah menjadi bagian dari diri manusia. Tetapi bukan karena faktor itu kemudian Anda menjadikan alasan untuk tidak berani bertindak. Sebab kalau Anda memperhatikan firman Allah SWT dalam surat Al-Baqarah 155, disana Allah SWT mengatakan sedang menguji manusia dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah - buahan. Kemudian Allah SWT menganjurkan untuk sabar dan menyerahkan semuanya kepada-Nya. Tentu saja semua itu setelah kita melakukan upaya yang maksimal. Karena rasa takut sudah ada sejak jaman ‘baheula’, kenapa kita tidak mengalahkannya dengan langkah positif dengan bertindak? 2.
Antusiasme. Pada dasarnya manusia memiliki sikap antusiasme yang tinggi. Manfaatkan emosi
ini untuk mewujudkan rencana Anda, karena tidak ada hal besar yang dicapai tanpa antusiasme. 3.
Kekhawatiran (Keraguan). Sekuat apapun keyakinan Anda, selalu ada ruang dalam hati akan keraguan
tentang keputusan yang akan Anda jalani. Adanya keraguan seperti itu – asal tidak
46
berlebihan, merupakan hal yang bersifat manusiawi. Namun jangan sampai keraguan mendominasi alam pikiran sehingga mengganggu gerak langkah Anda. Daripada waktu dan pikiran Anda terkuras hanya untuk memikirkan keraguan, maka tinggalkanlah, karena menurut Dr. Charles Mayo, dia tidak pernah tahu orang yang meninggal karena keletihan kerja, tetapi banyak orang yang meninggal karena keraguan. Oleh karena itu, segeralah membuat komitmen dan keyakinan baru, bahwa apa yang akan Anda lakukan pasti berhasil. Berikut ini cara untuk mengatasi keraguan : a.
Mempersiapkan secara matang atas rencana, termasuk mempersiapkan teknis pelaksanaannya. Belajarlah secara terus-menerus agar didapatkan pengetahuan yang memadai.
b.
Kalkulasikan peluang untuk berhasil dibandingkan dengan peluang terjadinya kegagalan. Jika peluang berhasilnya lebih besar dan jika peluang terjadinya kegagaln masih bisa diantisipasi, maka tidak ada alasan utnuk masih bersikap rahuragu. Apalagi jika Anda juga sudah bisa mengkalkulasikan kemampuan Anda untuk menanggung risiko yang bakal terjadi.
c.
Tanamkan keyakinan yang tinggi untuk berhasil. Dengan keyakinan tinggi, Anda akan berusaha mengerahkan segala daya yang Anda miliki, sehingga upaya tersebut kemungkinan akan memberikan hasil yang optimal. Sedangkan dalam buku Financial Success, Brian Tracy menawarkan langkah untuk
menghalau keraguan yaitu : a.
Kejelasan. Kejelasan adalah segalanya. Gambarkan situasi keraguan dengan jelas secara tertulis. Separuh dari semua permasalahan dapat dipecahkan dengan melukiskan dengan jelas. Ingatlah, “Diagnosa akurat merupakan separuh pengobatan”.
b.
Menentukan kemungkinan Terburuk. Antisipasi hasil yang terburuk yang mungkin terjadi. Apa kemungkinan terburuk yang dapat terjadi? Tulislah dan bagaimana Anda bisa mengatasinya dengan cara Anda!
c.
Berkeinginanlah Mempunyai. Terima risiko terburuk yang mungkin akan terjadi. Langkah pertama menghadapi situasi yang negatif adalah keinginan mau menerima risiko. Selesai berhasil memecahkan masalah, pikiran tenaga akan jernih. Anda akan siap mengambil tindakan yang bersifat membangun.
47
d.
Mulailah Bertindak. Segera mulai membuat segalanya serba mungkin untuk menyempurnakan kekurangan.
e.
Kuasai penawar keraguan . Ingat, keraguan berasal dari ketakutan yang disebabkan oleh kebimbangan. Satu -satunya penawar adalah bertindak sepenuh hati. Usahakan sibuk bekerja sehingga Anda tidak punya waktu untuk ragu - ragu. Saat mulai bertindak, keyakinan, keberanian dan pengendalian diri akan pulih dan menghalau ketakutan.
48
Menghadapi Takut Persaingan
Jangan tenggelamkan niat bisnis Anda hanya karena takut persaingan bisnis yang bakal menghadang. Persaingan dalam bisnis merupakan hal biasa. Bahkan dengan banyaknya usaha sejenis, seringkali mendatangkan keberuntungan bersama. Perhatikan saja cara Saudara kita – warga keturunan China untuk mendatangkan konsumen ditempat usahanya. Mereka biasanya mengajak beberapa rekan bisnis yang bergerak dalam bidang sejenis untuk membentuk komunitas perdagangan produk tertentu agar konsumen memiliki banyak pilihan. Mereka tidak merasa tersaingi satu sama lain. Anda dapat melihat pusat - pusat perdagangan barang yang sejenis seperti perdagangan keramik di daerah Percetakan Negara – Jakarta, Pasar Ikan di Kemayoran, Pasar Bunga dan kios spare part sepeda motor di Jl. Raya Pasar Minggu – Jakarta dan lainnya. Mereka justru tertantang untuk berbuat sebaik - baiknya melayani konsumen. Mental berani menghadapi persaingan sebenarnya sudah diajarkan oleh Tuhan sejak kita diciptakan. Kita semua yang lahir didunia telah ‘memenangkan’ persaingan saat ribuan sperma berebut untuk bersatu dengan sel telur yang ada dalam rahim ibu kita. Setelah lahir dan masih balita, kita juga sudah belajar bersaing dengan adik atau kakak untuk mendapatkan perhatian orang tua. Ketika sekolah kita bersaing memperebutkan ranking kelas. Ketika sedang mencari pacar atau calon istri, kita bersaing dengan mereka yang juga berusaha merebut hati gadis idaman kita. Di kantor kita bersaing memperebutkan pengaruh dan perhatian bos, bersaing meraih puncak prestasi dan seterusnya. Oleh karena itu, proses pembelajaran dalam bersaing terutama perebutan ‘hidup-mati’ saat proses pembuahan janin – yang sekarang menjadi diri kita, seharusnya menjadi inspirasi bahwa kita semua adalah para pemenang, bukan pecundang!. Dengan demikian, mengapa sekarang Anda menjadi pecundang, takut bersaing dalam bisnis? Silahkan direnungkan!!! Untuk bisa memenangkan persaingan bisnis, kuncinya adalah bagaimana Anda mampu memberikan nilai tambah (value added)
atas produk atau jasa yang Anda
tawarkan. Apakah harganya lebih murah dengan kualitas bagus ataukah dengan 49
pelayanan unggul lainnya. Semua perusahaan yang memenangkan persaingan karena mereka mampu memberikan nilai tambah. Nilai tambah berarti memberikan manfaat sebanyak - banyaknya kepada orang lain. Karena pada dasarnya orang tidak membeli produk atau jasa yang Anda tawarkan tetapi mereka membeli manfaat atas barang atau jasanya. Semua orang sukses dan semua perusahaan yang berhasil selalu memiliki nilai tambah pad dirinya. Mereka seperti menjadi master (ahli) dibidangnya. Pernah suatu hari saya makan bubur ayam dipinggir jalan (pedagang kaki lima) dan saya kaget dibuatnya karena harganya 3 kali lipat dari harga bubur ayam sejenis di tempat yang sama. Anehnya, pengunjungnya ramai sekali. Mengapa bisa terjadi? Ternyata sang pedagang tersebut memberikan nilai tambah yang tidak dimilki oleh pesaing disebelahnya. Nilai tambah itu berupa rasa yang lezat, bersih, layanan cepat dan tambahan kerupuk yang tidak bisa dibuat oleh pesaingnya. Bagi Anda yang di Jakarta dan sekitarnya, sekali-sekali bermainlah ke Pasar Glodok – Jakarta. Amatilah apa yang menjadi nilai tambah bagi pedagang disana? Secara umum orang yang pernah belanja di sana selalu mengatakan barang dagangan di sana dijual lebih murah dibandingkan dengan di tempat lain. Itulah sebabnya, meski untuk menuju ke sana harus bermacet-ria di jalan dan sulit mencari tempat parkir, ternyata Pasar Glodok masih menjadi tujuan favorit bagi sebagian besar orang untuk berbelanja elektronik, komputer dan sejenisnya. Bila Anda di luar Jakarta dan sekitarnya, cobalah pergi ketempat terdekat yang ada pasarnya atau tempat bisnis yang ramai dikunjungi orang. Nilai tambah juga sangat terkait dengan pemenuhan kebutuhan konsumen dengan pelayanan lebih, termasuk bagaimana Anda bisa mensejahterakan orang lain. Bila Anda bisa memberikan sesuatu yang lebih atau manfaat lebih maka tidak ada alasan bagi Anda untuk kalah dalam persaingan. Jadi untuk menghadapi persaingan Anda tidak perlu takut, tetapi berusahalah untuk menjadi yang terbaik!
50
Mengatasi Beban Psikologis
Malu Untuk Belajar Lagi Sebagian besar orang merasa risih alias malu untuk bertanya tentang apa yang tidak dikuasainya. Hal ini bisa disebabkan karena merasa memiliki pendidikan formal yang cukup tinggi, dibandingkan dengan rata-rata pendidikan pengusaha sukses. Apalagi pengusaha sukses yang sebelumnya memulai dari sektor-sektor informal biasanya pendidikan formalnya kurang memadai, bahkan hanya sampai SD. Buanglah sikap malu bertanya. Hilangkan ego apalagi merasa ‘berpendidikan’. Dalam dunia bisnis, hal itu tidak berlaku. Gelar sarjana yang Anda miliki belum tentu berguna untuk menjalankan bisnis Anda. Dunia bisnis lebih banyak membutuhkan ‘ilmu jalanan’ daripada teori di sekolah. Minder & Gengsi Kedua sifat ini merupakan hambatan yang cukup mendominasi dalam budaya masyarakat patternalistik yang lebih menghargai profesi pegawai (ambtenar). Minder muncul karena tidak memiliki kepercayaan diri terhadap apa yang akan dilakukan, karena adanya sistem nilai dalam masyarakat tersebut. Sedangkan gengsi lebih karena manajemen citra diri untuk mengesankan bahwa kita ‘baik-baik saja’, yang juga bermula dari perasaan rendah diri dan ingin dianggap lebih dari yang sebenarnya terjadi, sehingga melahirkan sikap dan tindakan untuk ‘mengemas’
untuk menutupi
yang sebenarnya. Kedua perasaan ini tidak baik karena akan menghambat potensi diri yang sebenarnya. Gengsi juga akan menyebabkan seseorang akan berbuat diluar kemampuannya. Oleh karena itu, sebaiknya Anda bersikap apa adanya, tunjukkan kemampuan dengan maksimal. Malu Memulai Kecil, Ingin Kelihatan Besar Prinsip memulai bisnis dari yang kecil manurut saya masih cukup relevan, terutama bagi Anda yang masih dalam tahap belajar. Bahkan ada seorang pengusaha sukses yang mengatakan memulai dari bisnis kecil adalah sebuah keharusan meski Anda memiliki modal besar, untuk meletakkan dasar-dasar yang kuat sebelum Anda melakukan ekspansi dalam skala besar. Anda tidak perlu malu untuk memulai dari bisnis kecil. Justru Anda akan dibuat malu oleh sikap Anda sendiri jika Anda memaksakan untuk kelihatan besar kemudian 51
berantakan.
Sebab
dengan
memaksakan
diluar
kemampuan,
pada
akhirnya
berpengaruh pada keuangan atau modal perusahaan. Biaya operasional akan meningkat, efisiensi tidak diperhatikan, dan pengeluaran modal lebih banyak diarahkan untuk hal-hal yang kurang ada hubungannya dengan pengembangan bisnis tetapi pada penampilan phisik. Ini semua adalah indikasi kebangkrutan di awal bisnis Anda. Kegagalan Gagal bisnis selalu menjadi momok menyeramkan, padahal gagal bisnis itu sudah biasa karena gagal merupakan sukses tertunda dan merupakan proses ‘ancangancang’ alias persiapan untuk melompat lebih tinggi (sukses). Kegagalan juga merupakan proses belajar / sekolah dan kita tahu semua proses belajar selalu membutuhkan biaya. Bila dalam bisnis Anda rugi Rp.50 juta misalnya, anggap saja Anda telah menyelesaikan ‘program pasca sarjana’
Magister Manajemen (MM) atau Master
Business of Administration (MBA) karena bukankah biaya untuk sekolah formal tersebut sebesar itu? Atau bila kerugian mencapai Rp.100 juta, anggap saja Anda telah meraih ‘doktor’ bisnis. Saya yakin ilmu yang Anda dapatkan tidak kalah berharganya dengan ilmu dari MM atau MBA dari sekolahan. Berani gagal berarti berani sukses. Gagal merupakan proses penempaan diri dalam menghadapi persaingan bisnis dan risiko - risiko yang dapat timbul dalam bisnis. Anda memerlukan proses itu agar dapat mengelola risiko. Semakin sering bisnis dan sering gagal, semakin kuat dan semakin tangguh Anda dalam menghadapi gunjangganjing bisnis. Pengusaha yang sukses selalu mengalami hal itu. Seorang bijak mengatakan bahwa sebenarnya hanya terjadi perbedaan yang tipis sekali antara kegagalan dan kesuksesan. Karena ketika Anda berada dipuncak sukses kemudian Anda sedikit terpeleset sehingga jatuh, maka Anda menjadi berada dibawah kembali. Begitulah dalam hidup ini, jadi semuanya harus Anda sikapi dengan ‘biasa-biasa’ saja. Kegagalan adalah hal biasa dalam bisnis, bahkan kegagalan bisa berarti banyak makna tergantung bagaimana Anda menyikapinya. Berdasarkan penelitian Profesor Lisa Amos dari Tulane University USA, pengusaha sukses pernah gagal rata - rata pada 3, 8 usaha bisnis sebelum mereka akhirnya berhasil. Untuk uraian bagaimana berani gagal, Anda dapat membaca buku Kaya Tanpa Bekerja, disana saya menjelaskan panjang lebar tentang arti kegagalan. 52
Agar berani menghadapi kegagalan yang mungkin terjadi, maka Anda harus : a. Mengubah persepsi bahwa tidak ada yang namanya gagal, yang ada hanyalah Anda sedang berusaha meraih sukses dan Anda sedang berusaha untuk kesekian kalinya. b. Mempersiapkan sebaik mungkin bisnis yang akan dijalankan. c.
Mengukur kemampuan diri sendiri dalam menanggung kegagalan. Bila Anda sudah dapat mengukur seberapa besar kerugian yang dapat ditanggung, maka apabila Anda benar - benar gagal tidak akan membuat Anda kecewa berlebihan dan Anda akan mudah bangkit kembali. Sebagai gambaran sederhana, bila Anda akan memulai bisnis dengan modal Rp.50 juta dan setelah memperhitungkan untung – ruginya, disana terdapat peluang rugi terbesar adalah Rp.30 juta (jika usaha bangkrut) dan bila berhasil akan untung Rp.75 juta dalam setahun. Nah…, potensi kerugian sebesar Rp.30 juta itu, bila benar-benar terjadi, apakah Anda sanggup menanggungnya atau tidak. Anda mungkin tidak sanggup menanggung kerugian itu karena : Anda tidak memiliki uang lagi dan uang itu diperoleh dari hutang, atau uang itu nilainya terlalu besar buat Anda. Anda juga mungkin sanggup menanggung kerugian itu karena : Anda masih memiliki uang Rp.100 juta, atau Anda masih memiliki penghasilan lain yang akan menggantikannya dan lainnya. Jadi, kesiapan untuk menanggung kerugian itu, sangat tergantung kondisi Anda. Jika kemampuan Anda hanya mampu menanggung kerugian sebesar Rp.10 juta, silahkan cari bisnis yang kemungkinan ruginya sebesar itu atau Anda dapat berbagi risiko dengan rekan Anda.
53
Persiapan Teknis Bisnis
Hal penting yang harus dipersiapkan oleh orang yang akan merintis bisnis alias menjadi pengusaha adalah keahlian teknis berbisnis, seperti kemampuan produksi, manajemen, pembukuan, marketing dan lainnya. Kemampuan itu penting, tapi saya mensyaratkan 2 kemampuan minimal yang sangat penting yang menentukan keberhasilan pengusaha dan yang harus dimiliki yaitu: 1.
Kemampuan Menjual (Sales). Kemampuan menjual ini sangat dibutuhkan oleh seorang pengusaha. Tanpa
kemampuan ini, bisnis akan mengalami kesulitan. Banyak orang pandai memproduksi barang tetapi jika dia tidak dapat menjualnya akan sia-sia. Kemampuan ini menyangkut bagaimana Anda pandai membuat strategi penjualan, menentukan produk yang akan dijual, mengenali kebutuhan pasar, dan sebagainya. Pengusaha yang pandai menjual akan selalu berorientasi pada kebutuhan pasar dan pengembangan sistem, bukan pada produknya. Ray Kroc, pendiri Mc Donald merupakan salah seorang yang pandai menjual hamburger. Dia pandai mengemas produk hamburger-nya dengan menarik dan terkesan tidak semata-mata menjual produk itu, karena ia memiliki sistem penjualan yang baik. Sistem itu diantaranya selalu memilih tempat-tempat strategis. Bahkan ia merasa selama ini tidak menjual hamburger, tetapi bisnis properti (karena kepemilikan properti / outletnya ditempattempat strtategis). Mengapa demikian? Karena banyak sekali orang yang pandai membuat hamburger lebih enak dari Mc Donald’s, tetapi kenyataannya mereka tidak bisa menjualnya hingga sukses. Kemampuan menjual seringkali menjadi kendala seseorang untuk menjadi pengusaha. Mereka sudah merasa tidak memiliki kemampuan untuk itu, bahkan merasa malu bila harus menawarkan produk. Kalau diteliti lebih lanjut, bahwa hidup di dunia selalu berkaitan dengan menjual, bahkan saat Anda menjadi pegawai bagian administrasi. Pegawai administrasi juga harus memiliki kemampuan menjual laporannya agar si bos
merasa
senang
membacanya.
Pegawai
bagian
produksi
harus
menjual
(meyakinkan) kepada unit lain bahwa barang yang diproduksinya sangat layak untuk dipasarkan dan seterusnya. Bahkan seorang bayi pun harus mampu ‘menjual’ diri agar 54
sang ibu mau memberikan ASI atau mainan. Kemampuan menjual bukan diartikan sempit dengan menjual barang door to door tetapi bagaimama mengemas produk agar menarik, sistem pemasaran, iklan dan lainnya. 2.
Kemampuan Memimpin (Leadership). Keberhasilan bisnis akan ditentukan oleh seberapa bisa Anda mengatur orang atau
seberapa kuat jiwa kepemimpinan yang Anda miliki, karena dalam bisnis Anda tidak lagi bekerja sendiri. Anda juga akan menjadi bos bagi diri Anda sendiri dan bagi karyawan Anda. Sangat berbeda dengan ketika Anda menjadi pegawai, yang biasanya selalu menungu ‘petunjuk’ dari atasa Anda. Sekarang Anda harus belajar bagaimana menjadi pemimpin yang baik. Bagaimana mengerahkan potensi karyawan Anda untuk maju bersama mengembangkan bisnis. Pemimpin sangat berbeda dengan seorang manager yang bertugas mengorganisasikan pekerjaan yang sudah digariskan perusahaan, karena pemimpin menghimpun kekuatan dan mengarahkan potensi karyawannya. Anda juga harus mampu meninggalkan sifat ‘majikan’ dalam berbisnis, karena sikap itu sangat berbeda dengan sikap pemimpin. Dalam buku Menggali Jiwa Wiraswasta Dalam Islam, Imam Munawir menjelaskan perbedaan antara majikan dan pemimpin sebagai berikut ; a.
Seorang majikan biasa menciptakan ‘ketakutan’, sedangkan seorang pemimpin menciptakan ‘kepercayaan’.
b.
Majikanisme menumbuhkan ‘kegusaran’, sedangkan kepemimpinan menumbuhkan semangat kerja.
c.
Seorang majikan berkata “saya”, seorang pemimpin berkata “kita”.
d.
Seorang majikan ‘mencela’ dan ‘memarahi’ kesalahan anak buahnya. Seorang pemimpin menunjukkan jalan untuk memperbaiki dan membimbingnya untuk berbuat benar.
e.
Seorang majikan tahu caranya untuk diri sendiri, seorang pemimpin menunjukkan caranya kepada anak buah.
f.
Majikanisme
membuat
pekerjaan
menjemukan,
kepemimpinan
membuat
pekerjaan sangat menarik. g.
Seorang majikan percaya akan kekuatan kewenangan, seorang pemimpin percaya akan bantuan anak buah.
h.
Seorang majikan menggiring, seorang pemimpin memimpin.
55
Persiapan Dana Cadangan Dana cadangan (emergency fund) diperlukan untuk mengantisipasi bilamana usaha yang akan dirintis mengalami kegagalan. Meski demikian, dana cadangan ini bukanlah keharusan karena tidak semua orang bisa menyediakannya. Berapa jumlah dana cadangan yang harus dipersiapkan, tidak ada batasan yang pasti atau dengan kata lain besarnya tergantung kondisi masing-masing orang. Besarnya dana cadangan biasanya berkisar antara 6 sampai 12 kali biaya hidup setiap bulannya. Untuk mempersiapkan dana cadangan Anda dapat menabung. Tidak ada alasan lagi untuk tidak bisa menabung. Anda harus mulai menyisihkan sebagian uang gaji pada saat terima gaji, dan tentunya dengan konsekuensi menekan pengeluaran Anda. Disinilah perlunya perencanaan keuangan agar pengumpulan dana itu dapat berjalan semestinya. Dengan demikian, sejak Anda memutuskan keluar dari pekerjaan, sejak itu Anda mulai mempersiapkan segala sesuatunya termasuk dana cadangan. Bagaimana Anda mempersiapkan dana cadangan? Ada tiga cara yaitu : 1. Menekan pengeluaran. Buatlah perencanaan kebutuhan pengeluaran bulananan dan evaluasi pengeluaran apa yang bisa dikurangi, ditunda atau bahkan dihilangkan karena pengeluaran tersebut tidak mendesak. 2. Meningkatkan pendapatan dengan kerja lembur (bila memungkinkan), berbisnis sambilan atau kerja sampingan. 3. Kombinasi keduanya. Anda dapat melakukan keduanya untuk mempercepat pengumpulan dana.
56
Menentukan Strategi
Dalam buku Thick Face Black Heart, Chin – Ning Chu, sang penulis, menyampaikan pesan yang belum pernah ia didengarkan sebelumnya. Pesan itu diperoleh dari seorang pria kaya atas hasil jerih payah dan kerja kerasnya, sebagai berikut, “Dunia itu seperti piramida tumpukan manusia yang saling bergulat. Anda tidak punya pilihan lain kecuali bergabung dalam pergulatan tersebut, tapi Anda dapat memilih dimana Anda akan bergulat. Jangan coba-coba bergulat di dasar piramida. Terlalu sesak di sana. Lebih mudah bergulat di puncak”. Salah satu aspek
penting dalam perjuangan hidup ini adalah kepAndaian
menentukan strategi dan menjatuhkan pilihan yang tepat. Kebanyakan orang ingin sukses, kaya dan keinginan lainnya tetapi dengan pilihan cara yang tidak tepat. Mereka tidak menyadari bahwa alat yang mereka gunakan selama ini monoton dengan hasil minimal tetapi tetap dilakukannya. Mereka lupa bahwa di luar sana ada realitas baru yang dapat diperoleh dengan cara yang berbeda. Sama halnya dalam pergulatan mendapatkan uang, seringkali orang lebih sukar mengais beberapa rupiah sehari ketimbang meraih kekayaan yang berlimpah. Ini semua lebih disebabkan karena tempat yang tidak tepat. Bagaimanapun juga tempat yang tidak tepat, sulit memberikan hasil yang optimal. Persis ketika Anda berkeinginan kaya, kemudian Anda tetap menjadi pegawai dan bertahan sampai pensiun pada pekerjaan Anda, maka Anda hanya melakukan kesiasiaan belaka. Ibarat mimpi disiang bolong. Kecuali bila Anda bisa menjadi Chief
Executive Officer (CEO) di perusahaan besar. Tetapi masalahnya berapa lama Anda bisa meraihnya dan berapa lama Anda bisa bertahan menjadi CEO? Menjadi CEO ada batas waktunya, biasanya 3 – 5 tahun dan bisa diperpanjang. Jika Tidak beruntung, satu tahun sudah diganti lagi. Jadi kalau Anda ingin mendapatkan dunia baru dengan realitas baru, tidak ada pilihan lain, Anda harus bergerak menuju realita baru. Jika Anda saat ini pegawai, maka realitas baru itu bernama dunia bisnis, menjadi entrepreneur. Meski demikian, Anda membutuhkan strategi untuk dapat beralih dari orang gajian menjadi pengusaha. Anda tidak boleh grusa-grusu (Jawa = bertindak tanpa perhitungan) karena tindakan itu bisa 57
menghancurkan kehidupan Anda. Untuk itu diperlukan strategi yang sesuai dengan kondisi keuangan, keyakinan, emosi, dan kesiapan mental maupun kesiapan teknis untuk menjalankan bisnis. Ada dua alternatif yang dapat Anda pilih yaitu : 1. Langsung keluar dari pekerjaan. Bagi sebagian orang, cara ini merupakan langkah paling ‘radikal’. Langkah ini biasanya dipilih orang-orang yang dalam kategori risk taker (berani mengambil risiko). Meski begitu, langkah ini harus dibarengi dengan berbagai persiapan yang matang. Persiapan utamanya adalah mental, kemampuan teknis, disamping dana cadangan serta perubahan sikap dan perilaku. Meminjam istilahnya Dr.Ir.Wahyu Saidi, MSc – Tukang Bakmi Langgara & Bakmi Tebet dengan 100 outlet – langkah ini ibarat ‘membakar kapal’, sehingga Anda pasti berusaha secara all out (mati-matian) untuk menyelamatkan diri - dalam hal ini bisnis Anda, agar tetap dapat bertahan hidup. Langkah ini diyakini akan memberikan hasil optimal dibandingkan dengan langkah lainnya. Mengapa bisa optimal? Karena Anda menjadi orang yang sedang kepepet (Jawa = terdesak) dan tidak ada pilihan lain kecuali harus bertahan hidup. Anda harus ‘bergantung’ pada penghasilan bisnis dan taruhannya ‘hidup atau mati’. Tentu ada yang menganggap langkah ini terlalu berisiko dan sangat berbahaya. Tetapi bukankah kita memiliki Tuhan yang selalu menjamin rezeki hamba-Nya dan kita hanya diminta untuk menjemputnya?. Kebanyakan orang ‘lupa’ adanya jaminan rejeki bagi orang - orang yang menyerahkan hidupnya kepada Tuhan (tentu saja setelah berusaha). Bila Anda memilih strategi ini sangat disarankan memperhatikan umur Anda, untuk menentukan jenis usaha apa yang lebih sesuai. Bila umur Anda dibawah 35 tahun, strategi ini cukup ideal dan Anda dapat merintis mulai dari usaha baru. Seperti Beno Pranata – alumnus Northeastern University Boston dan peraih Young Super Entrepreneur Award 2004 versi Majalah Warta Ekonomi. Pria kelahiran 1974 ini, pada tahun 2002 keluar dari perusahaan keuangan dan mendirikan Pesan Delivery (layanan antar makanan). Kini bisnisnya juga berkembang pada bisnis lain, waralaba Hotdog Booth. Bila usia Anda lebih dari 35 tahun atau antara 35 – 45 tahun, pilihan yang tepat untuk memulai bisnis adalah bisnis franchise (waralaba) atau sistem kerjasama. Sedangkan bila Anda sudah berumur lebih dari 45 tahun, sebaiknya berhati - hati
58
sebelum Anda betul-betul langsung keluar dari pekerjaan Anda, mungkin strategi kedua yang lebih cocok untuk Anda yaitu mempersiapkan bisnis sambil tetap bekerja. Bila suami – istri sama – sama bekerja, salah satu bisa keluar duluan dan mendirikan bisnis. Cara ini relatif aman karena dapat mengantisipasi kegagalan bisnis karena masih adanya sumber penghasilan salah satu pasangan. Seperti seorang teman saya yang memiliki bisnis perdagangan hardware komputer. Dia membangun bisnisnya dengan cara meminta istrinya – yang sebelumnya bekerja sebagai marketing di perusahaan komputer – untuk keluar kerja duluan, kemudian dirinya mengikuti setelah perkembangan bisnisnya cukup lancar. Dengan memanfaatkan pengalamannya sebagai marketing komputer, sang istri mulai membangun bisnis dan cukup berhasil. Dibandingkan dengan penghasilannya saat menjadi karyawan Rp.4 juta (total penghasilan suami – istri), saat ini mereka mendapatkan rata - rata Rp. 15 juta per bulan dalam jangka waktu 30 bulan sejak memulai usaha, dan angka ini bukanlah nilai kecil untuk sebuah bisnis yang baru dirintis. Penghasilan sebesar itu mungkin hanya bisa diperoleh oleh manager bahkan direktur sebuah perusahaan bonafid dan untuk mencapai posisi itu mungkin dibutuhkan waktu lebih dari lima tahun. 2. Mempersiapkan usaha sambil bekerja. Strategi ini merupakan langkah yang moderat dan biasa dipakai oleh orang-orang dengan tipe risk avoider (menghindari risiko). Dengan cara ini, Anda masih dapat merasa ‘aman’ meski bisnis yang Anda rintis belum mampu menghasilkan uang memadai. Sebagian besar orang yang sudah bekerja menginginkan sukses karir dan bisnis. Sukses karir diharapkan untuk menjamin ‘keamanan’ keuangan setiap bulan. Sementara sukses bisnis untuk meningkatkan taraf kebutuhan hidupnya. Akhir - akhir ini saya sering mendengar seminar tentang cara mengelola karir dan bisnis agar keduanya sukses. Keinginan seperti itu sah - sah saja. Sayangnya, hampir tidak mudah menjalankan keduanya dalam situasi ekonomi yang perubahannya begitu cepat dan dengan berbagai tuntutan efisiensi perusahaan. Apalagi perusahaan bisa menjatuhkan vonis PHK sewaktu -waktu tanpa disadari karyawannya. Perusahaan selalu berusaha memanfaatkan secara maksimal sumber daya yang ada - termasuk pegawai - untuk bekerja secara optimal sehingga perusahaan selalu
59
mengontrol ketat pegawainya bahkan seperti robot. Jam demi jam, bahkan menit demi menit di monitoring (diawasi terus) perusahaan. Bila di tempat kerja Anda memungkinkan untuk mengambil cuti panjang 1 (satu) tahun di luar tanggungan perusahaan – tidak dapat gaji, tidak ada salahnya Anda memanfaatkan kesempatan tersebut. Anda memulai bisnis dan bila berhasil Anda bisa langsung keluar. Bila gagal, Anda masih memiliki kesempatan bekerja lagi dan mempersiapkan kembali bisnis berikutnya. Sebagai solusi jangka pendek, strategi ini masih bisa dipakai sebagai jembatan untuk menjadi pengusaha. Silahkan memilih alternatif ini jika Anda tidak berani langsung keluar dari pekerjaan. Setelah usaha berjalan lancar dan dapat diandalkan untuk menggantikan pekerjaan yang ada, Anda dapat segera keluar dan mencurahkan 100 persen waktu, tenaga dan pikiran Anda untuk bisnis. Kelemahan dari cara ini, Anda mungkin sulit secara optimal mengelola bisnis, sehingga hasilnya pun sering kali tidak optimal. Disamping itu, cara ini dapat menurunkan gairah kerja dan produktivitas, bila Anda tidak mengantisipasinya. Bila produktivitas turun, sementara bisnis belum optimal, bisa jadi Anda frustasi. Jadi kemampuan Anda mengelola bisnis dan karir, akan diuji dan Anda harus membuktikan bahwa Anda mampu!. Jalan terbaik untuk memulai bisnis ini adalah di waktu luang atau dimulai dari rumah dengan bisnis kecil. Mulailah dari bisnis yang tidak banyak mempertaruhkan tabungan. Agar Anda lebih merasa ‘aman’ dan bila memungkinkan sebagian dana yang Anda miliki diinvestasikan ke properti yang menghasilkan seperti rumah kos, kios, apartemen atau ruko dan sisanya untuk modal usaha. Bagi orang gajian, banyak pilihan usaha kecil yang tidak membutuhkan modal besar seperti bisnis jasa, broker (calo) barang dan lainnya. Saat ini yang ngetren adalah pemasaran melalui internet dengan produk e-book maupun rokok, bunga, buku sampai komputer atau barang lainnya. Melalui internet Anda tidak harus menyediakan stock barang karena Anda menyediakan barang setelah ada permintaan dan tidak banyak menyita waktu. Apalagi sebagian besar kantor sudah memiliki jaringan internet yang dapat digunakan gratis. Adapun kemungkinan dampak atau hasil yang akan Anda temukan dengan langkah ini diantaranya :
60
Dampak Positif a. Hidup Anda akan mulai bergairah kembali karena mulai mendapatkan tantangan baru dan adanya variasi hidup, yang selama ini mungkin monoton karena menjalani rutinitas saja. Selain itu, Anda akan merasakan bahwa Anda telah menjadi bos bagi diri sendiri, sesuatu yang selama ini tidak Anda dapatkan di tempat kerja, terutama bagi pegawai bawahan atau staf biasa. b. Otak dan pikiran Anda semakin berkembang karena dituntut kreatif dan inovatif dalam mengembangkan usaha. c.
Anda akan menemukan lingkungan dan pergaulan baru yang akan menambah peluang baru dan terbukanya bisnis baru dan itu berarti peluang untuk mendapatkan uang lebih banyak.
d. Karir dan Bisnis sukses. Tidak jarang juga orang yang memiliki karir sukses dan bisnis yang dirintisnya juga sukses. Bila kondisi ini yang terjadi, maka kondisi inilah yang memang kita harapkan. Dampak Negatif a.
Anda harus menyediakan waktu lebih lama dari biasanya, akibatnya jatah liburan akan berkurang, bahkan tersita semua untuk mengurus bisnis, bahkan bisa terjadi adanya jadwal yang selalu berbenturan dengan pekerjaan di kantor. Oleh karena itu diperlukan keahlian mengatur waktu.
b.
Terjadinya conflict of interest (benturan kepentingan) terutama jika jenis usahanya sama dengan jenis usaha tempat Anda bekerja. Kondisi ini akan menimbulkan perusahaan didalam perusahaan (window dressing), karena bisa jadi Anda memanfaatkan sumber daya termasuk menggerogoti pasar perusahaan tempat Anda bekerja. Secara etika ini perlu dipertanyakan. Namun bila Anda merintis bisnis yang bidang usahanya tidak ada kaitan dengan bisnis perusahaan, tidak ada masalah.
c.
Karir mandeg, bisnis bangkrut. Kemungkinan ini bisa saja terjadi. Tentu saja Anda akan kecewa. Bila Anda tidak memiliki ketahanan mental yang tinggi, kondisi ini semakin menyulitkan Anda, bahkan Anda sudah tidak mau lagi untuk merintis bisnis, sementara Anda juga semakin merasa tidak berarti di perusahaan tempat Anda. Bila kondisi ini terjadi, Anda tidak perlu frustasi karena semua itu adalah sebuah proses yang masih harus Anda jalani untuk menjadi pengusaha. 61
Meski terdapat beberapa kemungkinan baik maupun buruk, langkah ini telah melahirkan banyak pengusaha sukses dibidangnya. Salah satunya Yanti Isa, yang sebelumnya sudah bekerja selama 12 tahun diberbagai perusahaan terkemuka. Ia mengawali bisnis dengan merintis bisnis bumbu makanan Magfood dan butik wanita serta event organizer (EO). Ia menjalankan bisnisnya di sela - sela pekerjaannya sebagai profesional atau sepulang dari bekerja di kantor hingga larut malam, sehingga dia harus rela bekerja keras dan mengurangi tidurnya. Meski demikian, suatu saat dia berkeyakinan bahwa bisnisnya akan dapat ditinggalkan untuk diserahkan kepada profesional setelah dia siapkan sistemnya.
62
LANGKAH 3 : Persiapan Bisnis
• Menemukan Ide Bisnis • 99 Ide Bisnis dengan Modal ‘Dengkul’ • Ide Bisnis Waralaba • Menetapkan Ide Bisnis • Menentukan Kunci Sukses Bisnis • Membuat Rencana Bisnis
63
Menemukan Ide Bisnis
Sumber Ide Bila jeli, Anda tidak perlu pusing mencari sumber ide kesana - kemari, karena ide bisnis ada dimana-mana, bahkan sudah ada dalam diri Anda atau di depan mata yang selalu Anda lihat atau sering Anda rasakan. Sumber Ide bisnis dapat diperoleh dari : 1. Hobi Hobi bagi sebagian orang sering dikaitkan dengan kegiatan luang, pemborosan waktu, tenaga bahkan uang, karena hobi dipersepsikan sebagai kegiatan pelampiasan kesenangan tanpa bisa menghasilkan uang. Adanya persepsi tersebut, karena kita sering memisahkan secara ekstrim antara hobi dan bisnis, bahkan sering memberikan pembenaran bahwa seseorang yang sedang berbisnis ‘boleh’ bosan dan stress, sehingga harus ada waktu refreshing (penyegaran) seperti rekreasi, pergi ke tempat hiburan atau tempat - tempat dugem (dunia gemerlap) lainnya. Sementara bila melakukan kegiatan berhubungan dengan hobi, seseorang harus selalu gembira bahkan sah-sah saja mengeluarkan banyak uang, meski tanpa keuntungan. Jadi, bisnis seakan hanya dipersepsikan mencari uang, sementara hobi menghamburkan uang. Maka tidak mengherankan apabila banyak orang mengeluarkan puluhan bahkan ratusan juta rupiah untuk memodifikasi mobil atau membeli burung perkutut, ikan louhan, semuanya atas nama hobi. Pandangan seperti itu tentu saja tidak benar, karena banyak pengusaha sukses yang mengawali bisnisnya karena hobi yang dimiliki. Banyak orang bahkan pakar berpendapat bahwa orang yang melakukan pekerjaan dengan enjoy hasilnya akan optimal, karena orang tersebut melakukannya dengan sepenuh hati, terasa seakan tidak bekerja hingga lupa waktu, lupa makan, lupa tidur dan lainnya. Sebagaimana Bob Sadino yang pernah dikritik sebagai seorang workaholic (gila kerja), dia hanya menjawab dengan enteng bahwa dirinya memang senang melakukannya. Tapi ketika menjadi pegawai, justru sangat tidak enjoy karena hampir tiap detik baginya adalah waktu yang sangat membosankan. Lalu apa yang dimaksudkan dengan hobi? Hobi adalah suatu kegiatan yang menarik dan menyenangkan. Hobi juga dapat didefinisikan sebagai sesuatu hal atau pekerjaan 64
yang membuat gembira bagi orang yang melakukannya. Seseorang dapat memiliki lebih dari satu hobi, seperti hobi membaca dan menulis, traveling, mendaki gunung, memodifikasi kendaraan, memelihara burung, ikan dan lain sebagainya. Pertanyaannya bagaimana mengubah hobi menjadi bisnis dan dapat menghasilkan (uang) disamping kesenangan dan tidak hanya ‘menghamburkan’ uang? Menurut M. Susrofi dalam buku Kunci Sukses Berwirausaha, ada dua cara yaitu langsung dan tidak langsung. Pertama, Anda dapat langsung memanfaatkan hobi dengan cara mengajarkan hobi yang Anda miliki kepada orang lain seperti mendirikan kursus / pelatihan sepak bola, kursus merangkai bunga dan sebagainya. Anda juga dapat menjual hasil karya hobi, seperti lukisan yang Anda buat, kerajinan tangan, dekorasi rumah, rangkaian bunga, tulisan / artikel dan sebagainya. Kedua, dengan cara tidak langsung, menjadikan hobi sebagai sumber inspirasi bisnis. Misalkan Anda memiliki hobi membaca, Anda dapat memilih berbagai alternatif usaha seperti toko buku, persewaan buku, penerbitan buku, penerbitan majalah atau usaha lain yang sejenis. Selain contoh diatas, Anda masih dapat mengembangkan lagi ide-ide usaha yang terkait dengan hobi Anda dengan berpikir lebih kreatif. Meski hobi merupakan faktor penting yang sangat berguna dalam mengembangkan sebuah bisnis, namun Anda harus tetap berpikir secara rasional dan tidak terlalu emosional atau memaksakan hobi Anda untuk menjadi sebuah bisnis. Pasalnya tidak semua hobi dapat bernilai bisnis karena tidak memiliki pasar karena tidak memberikan manfaat yang signifikan bagi konsumen. Asumsinya sama dengan prinsip bahwa tidak semua barang koleksi dapat dijadikan investasi. Agar hobi dapat bernilai bisnis dan diminati pasar, Anda harus memberikan nilai tambah (value added). Sebagai contoh, bila Anda hobi bermain bola basket, maka tidak cukup hanya membuka kursus bermain bola basket untuk anak sekolah, tetapi Anda harus mengemasnya dengan baik dan profesional, misalnya menambahkan pendidikan sportivitas, semangat belajar ataupun leadership (kepemimpinan) sehingga lebih menarik orang tua untuk menyekolahkan anaknya di tempat Anda. Dengan menjadikan hobi sebagai bisnis, berarti Anda menggunakan modal yang sangat berharga yang Anda miliki untuk kesuksesan bisnis karena Anda sudah menguasai
aktivitasnya.
Selain
itu
Anda
akan
selalu
merasa
senang
untuk
melakukannya dalam kondisi apapun, sehingga kondisi ini akan mengantarkan Anda kepada tercapainya kebahagiaan dalam hidup Anda. 65
Valentina Asjari – ibu empat anak - pemilik butik The Owners yang berlokasi di Jl. Senopati – Jakarta ini mengawali bisnisnya karena hobi mengoleksi sepatu, tas, pakaian dan aksesoris bermerek. Namun sejak adanya krisis moneter 1998 lalu dia tidak mampu lagi membeli barang-barang bermerek karena harganya menjadi sangat mahal, sehingga dia terpaksa harus menekan hobinya. Ia pun segera memutar otak untuk mencari jalan keluar mengatasi masalah itu. Dia berpikir bagaimana caranya agar tetap bisa bergaya tanpa harus mengeluarkan biaya terlalu mahal. Akhirnya dia mencoba mendesain tas sesuai seleranya dan desain yang dibuatnya itu lantas dibawa ke tukang jahit. Tak disangka, tas hasil desainnya menarik perhatian kawan-kawannya dan dari sinilah ide bisnis itu muncul. Akhirnya dia mulai berpikir untuk membuat bisnis tersebut, selain untuk menyalurkan hobi juga menghasilkan uang. Beberapa manfaat apabila seseorang menjalankan bisnisnya berdasarkan hobi yang dimiliki yaitu : a. Kepuasan kerja, sehingga akan menghasilkan output yang optimal. b. Meningkatkan profesionalisme. Pekerjaan yang dikerjakan dengan senang akan memberikan motivasi dan semangat untuk melakukannya dengan konsisten sehingga akhirnya akan meningkatkan profesionalisme. Orang menjadi menguasai apa yang dikerjakannya. c. Memberikan efek pelayanan yang maksimal pada pelanggan. Karena senang, Anda akan berusaha menghasilkan yang terbaik dari apa yang dikerjakan, dan hasilnya tentu akan menjadi yang terbaik terutama pada pelanggan. d. Memperoleh lebih banyak uang. Karena hasil maksimal, maka peluang untuk mendapatkan uang juga semakin terbuka, bisnis akan semakin berkembang. e. Menambah motivasi / gairah kerja yang dahsyat. Pekerjaan yang dilakukan dengan senang dan sepenuh hati, akan menimbulkan gairah atau motivasi yang besar, bahkan serasa tidak melakukan pekerjaan tetapi sedang menjalankan hobinya. Kalau Anda belum menemukan hobi yang bisa Anda jadikan bisnis, sementara Anda memiliki ide yang Anda yakini akan berhasil bila dijalankan, tidak ada salahnya ide ditindaklanjuti sampai menjadi bisnis. Anda bisa mencintai bisnis itu dengan cara witing
trisno jalaran soko kulino (Bahasa Jawa = mencintai sesuatu karena kebiasaan).
66
Mind Map untuk Menelusuri Ide Bisnis dari Hobi Menurut Tony Buzan dalam buku Mind Map untuk Meningkatkan Kreativitas (2004), Mind Map (peta pikiran) merupakan alat paling hebat yang membantu otak berpikir secara teratur (pemetaan pikiran). Mind Map juga merupakan cara paling mudah untuk memasukkan informasi ke dalam otak dan untuk mengambil informasi dari otak.
Mind Map merupakan cara kreatif dan efektif dalam membuat catatan, karena bisa benar - benar “memetakan” pikiran Anda. Mind Map bisa membantu Anda untuk menjadi lebih kreatif, menghemat waktu, konsentrasi dan lainnya. Mind Map juga dapat digunakan untuk merencanakan kegiatan sehari - hari menjadi lebih sukses, seperti
Mind Map untuk berkomunikasi dan melakukan presentasi, merencanakan kegiatan keluarga, berbelanja maupun untuk memulai usaha baru. Sebelum membuat Mind Map, Anda dapat mengelompokkan hobi berdasarkan sebagai berikut : Kegiatan
Aktifitas disukai
Pekerjaan
…………………..
Pendidikan
……………………..
Olahraga
……………………..
Ketrampilan
……………………..
Rekreasi
……………………..
Kegiatan Sosial
……………………..
Aktivitas favorit lain …………………….. Setelah membuat daftar tersebut, Anda membuat Mind Map satu persatu. Berikut ini contoh membuat Mind Map dari Hobi Membaca. Selanjutnya Anda dapat mengembangkan dengan cara Anda sendiri!.
67
Gambar 2 : Mind Map Hobi Membaca 2. Pekerjaan Jenis pekerjaan yang selama ini digeluti para orang gajian bisa menjadi sumber ide. Artinya, Anda dapat melanjutkan pekerjaan Anda dengan cara menjadikan bisnis sendiri. Memang tidak semua pekerjaan di kantor bisa menjadi ide bisnis, seperti 68
bekerja di bank, maka sangat sulit Anda untuk mendirikan bank. Meski demikian Anda bisa mendirikan bisnis simpan pinjam atau menjual barang sistem kredit karena pengalaman Anda sebagai analis kredit. Pengalaman itu dapat digunakan untuk menganalisa karakter, kemampuan dan kredibilitas seseorang untuk dapat membayar kreditnya. Banyak jenis pekerjaan yang dapat Anda jadikan sebagai sumber ide bisnis dan layak dijadikan bisnis, seperti jika Anda bekerja sebagai arsitek di sebuah perusahaan kontraktor, Anda bisa membuka sendiri usaha yang sama sebagai konsultan bangunan. Bila Anda sebagai sales barang dan Anda sudah menguasai sistem distribusi dan pemasoknya, Anda bisa membuka sendiri usaha seperti itu. Contoh yang terakhir ini ini banyak di lakukan oleh saudara kita – warga keturunan China. Dengan cara ini, sebenarnya Anda sudah memulai lebih awal dengan pengalaman cukup. Anda juga dapat menganggap pekerjaan lama sebagai tempat magang gratis, sehingga akan membantu kesuksesan dalam berbisnis. Ketika saya tinggal di sebuah perumahan di Depok – Jawa Barat empat tahun lalu, salah seorang tetangga saya yang saat itu bekerja di sebuah salon terkenal di Jakarta, keluar dari pekerjaannya dan mendirikan usaha salon dengan nama Lina’s Salon. Dia mengontrak tempat usaha tidak jauh dari
rumahnya dan ternyata usahanya kini
berkembang cukup pesat, bahkan dia sudah dapat membeli ruko sendiri dan kehidupannya sangat berbeda karena lebih makmur dibandingkan empat tahun silam saat masih menjadi pegawai salon. 3. Membaca, Mendengar dan Melihat di Media Ada juga ide yang ditemukan atau muncul setelah membaca buku, majalah atau koran, mendengar radio serta melihat info di televisi. Info itu bisa saja tentang usaha yang lagi trend saat ini dan prospeknya di masa depan serta kisah sukses pengusaha yang di muat dalan media tersebut. 4. Silaturahmi Banyak ide atau gagasan akan muncul dalam pertemuan antara dua orang atau lebih. Ketika Anda bersilaturahmi dengan teman lama, seringkali muncul ide-ide bisnis yang selama ini tidak pernah Anda pikirkan. Silaturahmi tidak harus dengan teman lama Anda, tetapi juga dengan kenalan-kenalan yang baru saja Anda kenal. Saya sering mengalami hal ini.
69
Salah satu contohnya, ketika saya dikenalkan kepada seseorang oleh teman saya, di dalam pertemuan itu kenalan baru saya bercerita panjang lebar tentang bisnisnya. Waktu itu dia bercerita tentang bisnis waralaba restoran miliknya dan bisnis laundry sistem kiloan milik adiknya. Saat itu saya memang baru mendengar kalau ada bisnis laundry yang perhitungan ongkosnya dengan sistem ditimbang, maka saya kemudian membayangkan bahwa bisnis itu juga bisa dijalankan ditempat lain. Setelah mendapatkan informasi tambahan dari berbagai sumber maka saya juga mendirikan bisnis itu, yang sekarang dilanjutkan oleh adik ipar saya. 5. Mencontoh Bisnis Orang Lain. Dalam dunia bisnis, contoh - mencontoh usaha bukanlah sesuatu yang tabu atau ‘diharamkan’. Dari pada Anda pusing tujuh keliling memikirkan ide usaha, tidak ada salahnya Anda mencontoh usaha yang sudah berhasil. Caranya dengan memberikan nilai lebih dan tidak hanya meniru begitu saja. Anda dapat menggunakan formula ATM (amati, tiru dan modifikasi). Dengan cara ini usaha Anda bisa bersaing. Anda juga dapat menemukan ide usaha dengan cara melengkapi usaha yang sudah ada dengan jenis usaha pelengkap. Misalnya di tempat tinggal Anda ada wartel, Anda bisa melengkapi dengan usaha warnet di dekatnya. Ada usaha
mie ayam, Anda bisa melengkapi dengan makanan lain sehingga ditempat
tersebut menjadi lebih ramai. 6. Pergi ke tempat-tempat baru. Luangkan waktu untuk berjalan-jalan ketempat baru yang belum pernah dikunjungi. Cara yang paling sederhana dengan melakukan perubahan rute perjalanan pulang – pergi ke kantor dengan rute yang tidak biasa Anda lewati setiap harinya. Dengan melakukan cara ini, Anda akan melihat hal-hal baru yang mungkin belum pernah lihat sebelumnya. 7. Peka terhadap Lingkungan Sekitar dan Apa yang Pernah dialami.
Anda dapat juga menemukan ide usaha dari apa pun yang pernah Anda alami atau orang lain yang mengalaminya. Ada sebagian orang yang memiliki bisnis gara-gara ‘kecelakaan’ atau kesulitan, serta kesenangan yang pernah dirasakan. Sebagai contoh, ada seorang pengusaha properti yang sukses, menemukan ide bisnis setelah dirinya mengalami kesulitan keuangan saat merenovasi rumahnya sampai dia harus menjual rumah yang sedang direnovasinya tersebut. Ketika menjual dia 70
mendapatkan keuntungan besar, sehingga dia berpikir kenapa tidak berbisnis jual beli rumah saja karena keuntungannya menjanjikan? Jadilah dia mewujudkan niatnya itu dengan mendirikan bisnis jual beli properti.
71
99 Ide Bisnis dengan Modal ‘Dengkul’
Banyak ide bisnis yang dapat dieksplorasi (digali) setelah Anda menggunakan cara yang saya sarankan diatas. Meski demikian ada baiknya kita akan mencoba bersama - sama untuk memfokuskan pada ide - ide bisnis yang tidak banyak membutuhkan modal dan dapat dilakukan terutama bagi orang gajian, yang kebanyakan modalnya terbatas. Saya sering mendapatkan pertanyaan apakah betul bisnis dapat dimulai dengan modal kecil bahkan tanpa modal sama sekali? Banyak bukti yang saya berikan untuk menjawab pertanyaan seperti itu dan dalam buku Kaya Tanpa Bekerja saya juga menjelaskan panjang lebar tentang hal itu. Baiklah, saya akan menunjukkan sekali lagi salah satu contoh, bagaimana seorang seperti Ny. Titik Winarti merintis usaha dengan modal hanya Rp.500 ribu pada tahun 1998. Bisnis pakaian, tas, aksesori dan barang kerajinan dari kain atau perca yang dirintisnya itu modalnya bahkan berasal hutang koperasi Setia Bhakti Wanita Surabaya. Berkat ketekunan dan kerja keras, wanita yang mempekerjakan remaja putus sekolah dan tuna daksa (cacat tubuh) yang sebelumnya ditampung Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur itu, berhasil mendapatkan penghargaan Micro Award 2004 yang diselenggarakan oleh Kantor Menko Perekonomian melalui Lembaga Managemen Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (LM-FEUI). Pada tanggal 18 Nopember 2004 lalu, Titik Winarti bahkan diundang ke markas Perserikatan Bangsa - Bangsa (PBB) di New York atas keberhasilannya itu. Baiklah saya akan memberikan beberapa contoh ide bisnis yang dapat dikerjakan dengan modal relatif kecil sebagai berikut : 1.
Usaha penjualan electronic book (e-book) atau produk lain di internet. Anda bisa menjadi reseller
dengan komisi sd 50% atau membuat website sendiri untuk
menjual produk Anda. Untuk membuat website tidak diperlukan modal besar, tidak lebih dari Rp.500 ribu. Bisnis ini juga tidak hanya diperuntukkan bagi orang - orang yang berlatar belakang pendidikan technology information (TI) karena siapa pun
72
bisa menjalankannya. Untuk mengetahui lebih banyak tentang bisnis ini silahkan
browsing atau klik www.keberkahanfinansial.com. 2.
Jasa cuci sepeda motor
3.
Agen penjualan barang seperti Hp atau elektronik. Anda hanya menawarkan melalui katalog, tanpa ada showroom (toko). Ada pembeli, barang dikirim. Anda hanya mendapatkan fee.
4.
Agen voucher isi ulang pulsa HP, secara elektronik.
5.
Usaha salon mobil dan montir panggilan ke rumah konsumen. Anda hanya menyiapkan peralatan dan mencari tenaga kerjanya, sementara pemasarannya dapat melalui iklan dan sebar brosur, pamlet dan lainnya. Tidak diperlukan tempat khusus atau showroom.
6.
Usaha kredit barang-barang kebutuhan rumah tangga atau pakaian ke karyawan, bekerja sama dengan bendahara perusahaan.
7.
Event Organizer (EO) untuk perkawinan, ulang tahun, pameran dan lainnya.
8.
Usaha butik atau taylor (usaha jahitan pakaian wanita atau pakaian pria) dengan cara ukur badan pakaian di rumah atau kantor konsumen (sistem antar jemput) dengan membawa contoh-contoh bahan kain atau model-model yang up to date (terbaru).
9.
Biro jasa pengurusan SIM, STNK, dan ijin usaha.
10. Jasa cuci sofa panggilan ke rumah. Kalau Anda teliti, terutama yang tinggal di Jakarta, Anda akan menemukan stiker di tiang listrik, tembok pinggir jalan dan lainnya bertuliskan ‘TERIMA CUCI SOFA DI TEMPAT ANDA’. Usaha ini relatif mudah dan tidak membutuhkan banyak modal kerja. 11. Agen properti. Anda dapat bergabung dengan agen yang sudah terkenal atau mendirikan sendiri. Anda hanya mencari properti yang akan di jual, kemudian mencari calon pembeli. Itu saja tugas Anda. Biasanya fee yang diperoleh agen minimal 2,5% dari harga penjualan. 12. Agen jamu tradisional antara lain: jamu kuat laki-laki, sari rapet (seperti gadis lagi), kencing manis, kurus badan atau jamu gemuk badan, "Sari Buah Mengkudu" untuk segala penyakit, jamu untuk menyembuhkan darah tinggi 13. Agen penyaluran baby sitter dan pembantu rumah tangga. 14. Kursus perawat bayi (baby sitter) 15. Agen order percetakan dan sablon, perusahaan lain yang mengerjakan. 73
16. Agen alat penghemat listrik, telepon dan kompor elpiji. 17. Menyelenggarakan kursus tertulis untuk : kewiraswastaan, Public Relation (PR), manajemen, pemasaran dll. 18. Kursus las, ketok, duco. 19. Kursus montir mobil & sepeda motor. 20. Jasa servis panggilan TV dan AC, Pompa air, kulkas. 21. Kursus teknik pendingin AC, kulkas. 22. Agen terjemahan 23. Kursus memasak - masakan Indonesia, Cina, Jepang dan sebagainya. 24. Kursus desain mode. 25. Kursus montir radio, TV (elektronika). 26. Jual beli alat kantor baru atau bekas. 27. Kursus mata pelajaran kimia, fisika, matematika, juga pelajaran lain untuk SD, SMP dan SMA. 28. Kursus menjahit busana pria, wanita & anak. 29. Kursus potong, keriting dan rebonding (meluruskan) rambut. 30. Kursus komputer, menggunakan komputer yang sudah dimiliki atau komputer bekas yang relatif murah. 31. Kursus bahasa (Inggris, Mandarin, Jerman, Perancis). 32. Kursus home industry membuat sabun krim deterjen, shampo, hand body, jelly, sabun bening / transparan, juga yang lain. Anda dapat membeli buku-buku ketrampilan sebagai modal awalnya. 33. Kursus menghias kue ulang tahun & pengantin. 34. Kursus akuntansi dan perpajakan. 35. Warung serba ada (di rumah sendiri). 36. Wartel (bisa 1 - 2 KBU atau lebih) + voucher kartu telepon di garasi rumah. 37. Panti pijat tunanetra berijazah. Anda hanya menghubungi dinas panti sosial terdekat untuk meminta tenaga mereka dan menyediakan tempat tinggal dan tempat praktek. 38. Biro iklan 39. Jasa panggilan artis penyanyi, pemain organ tunggal dan badut untuk acara perkawinan, ulang tahun dan sejenisnya. 74
40. Keagenan buku-buku laris 41. Usaha cetak atau sablon spesialis stiker. 42. Salon pria & wanita atau salon khusus wanita (tidak menerima pria). Salon khusus wanita
sekarang
ini
digemari
masyarakat
terutama
bagi
mereka
yang
menginginkan privacy. 43. Usaha warung toge goreng. 44. Café – Sunda Café - khusus minuman bandrek, bajigur, bir pletok, colenak, pisang-roti bakar, dll. 45. Studio pembuatan iklan radio. 46. Salon rambut panggilan kerumah konsumen. 47. Program pengurusan badan melalui diet 48. Jual beli barang bekas seperti besi, koran, majalah, TV, radio dan sebagainya. 49. Warung sate kambing, sop dan gule. 50. Warung roti bakar, indomie. 51. Restoran Sea Food, ikan bakar - rebus + goreng. 52. Dagang siomay, bakso pakai sepeda keliling 53. Jual es Doger atau es krim, mangkal atau keliling pakai gerobak. 54. Jualan bubur ayam, mangkal atau keliling (pakai sepeda) atau gerobak. 55. Es dawet keliling ala Banjarnegara 56. Usaha martabak super ala Bandung atau Bangka. 57. Membuka pabrik kerupuk aneka rasa. 58. Warung soto Ambengan, soto ayam, soto Betawi, dan semacamnya. 59. Membuat klub senam khusus wanita, bertempat di rumah Anda 60. Editor Naskah buku 61. Kursus Musik 62. Jasa shooting dan transfer ke VCD 63. Jasa reparasi sepatu 64. Menjual buku, majala, tabloid bekas 65. Menjual lukisan di kaos, hiasan pada mug 66. Jasa jaminan keamanan, bekerjasama dengan kepolisian 67. Event Organizer (EO) seminar kewirusahaan, kepribadian, leadership atau lainnya 68. Penjualan ticket pesawat, kapal, bus antar kota 75
69. Jasa pembuatan foto dan shooting film untuk kelahiran anak, perkawinan, khitanan 70. Pembuatan kartu ulang tahun, pernikahan 71. Pemasangan Antena TV panggilan 72. Jasa Pembersihan rumah dan apartemen 73. Jasa penilaian bisnis, real estate (appraisal) 74. Pengujian kecerdasan anak (konsultan) 75. Agen penjualan jasa Catering. Anda mengumpulkan beberapa usaha catering dan bekerjasama memasarkan dengan imbalan fee tertentu. 76. Rental (penyewaan) lap top, in focus untuk seminar, presentasi kantor dan lainnya 77. Agen pemasaran ticket pertunjukan band, dangdut, opera dan lainnya 78. Event organizer (EO) untuk rekreasi atau outbond 79. Konsultan dekorasi pesta, kafetaria dan bisnis lainnya 80. Agen informasi kamping (kegiatan outdoor) 81. Kursus Menyetir Mobil 82. Penyewaan mobil untuk umum atau ke perusahaan 83. Konsultan Bimbingan Karir 84. Penyediaan perlengkapan dan dekorasi makam orang China 85. Jasa pembuatan kliping untuk pengarang, pengusaha terkenal, politikus, pejabat dan artis 86. Konsultan pakaian bagi public figure 87. Jasa pelayanan badut untuk pesta anak 88. Agen perkriditan untuk modal kerja, pembelian mobil atau kartu kredit 89. Jasa informasi bisnis 90. Jasa Laundry 91. Penyewaan barang-barang atau alat-alat catering 92. Penyewaan kamar kos, kios atau ruko 93. Penjualan kerajinan tangan, cinderamata dan kursus pembuatan kerajinan tangan 94. Biro jodoh 95. Jasa Kontak Bisnis 96. Penjualan kertas-kertas, cangkir, cindera mata, topi dan lainnya
76
97. Jasa kurir serba guna. Di kota-kota besar orang semakin sibuk dan jalanan macet. Mereka membutuhkan kurir yang bisa disuruh kapan saja tanpa harus menggaji secara bulanan. 98. Jasa membelanjakan kebutuhan orang-orang sibuk 99. Menjual makanan khas daerah untuk sarapan pagi, dengan cara dititipkan ke beberapa pedagang/warung. Contohnya Nasi Krawu (khas Gresik Jawa Timur), Nasi Boranan (Khas Lamongan Jawa Timur) dan sebagainya. Makanan tersebut bisa dibungkus dengan daun atau kotak kardus.
77
Ide Bisnis Waralaba
Bila Anda masih belum berani memulai bisnis sendiri mulai dari nol, Anda dapat membeli bisnis waralaba (franchise) yang harganya disesuaikan dengan isi kantong. Sekarang ini banyak bisnis waralaba beneran atau waralaba-waralaba-an (bisnis yang sistemnya tidak murni waralaba dan umur bisnisnya belum 5 tahun) ditawarkan dengan harga terjangkau. Bahkan ada yang menawarkan dengan harga hanya Rp.2 juta dan langsung buka usaha. Anda bisa mencari info mengenai waralaba ini ke AFI (Asosiasi Franchise Indonesia) atau Anda aktif membaca koran, majalah atau tabloid bisnis. Untuk memilih bisnis waralaba yang baik, sebaiknya Anda memperhatikan minimal 4 hal berikut : 1.
Merek (brand). Apakah merek suatu produk atau jasa sudah di kenal luas oleh konsumen dan
apakah konsumen yang pernah membeli produk atau jasanya memiliki pengalaman yang positif. Waralaba yang baik biasanya memiliki kekuatan merek dan citra yang baik di mata konsumen. Bahkan banyak konsumen yang loyal untuk membeli produk atau jasanya. Merek yang kuat biasanya diperoleh setelah beberapa tahun terbukti mampu membuat loyal konsumen. Contoh merek yang sudah mengakar di hati konsumen misalnya McDonalds, Kentucky Fried Chicken, Es Teler 77, Primagama dan sebagainya. 2.
Produk & Jasa. Apakah produk atau jasa yang ditawarkan memiliki kualitas yang baik dan diberikan
pada pelanggan di tempat, waktu dan harga yang tepat?. Kualitas yang baik ditandai dengan respon konsumen yang dari tahun ke tahun semakin bertambah. Selain itu, produk yang ditawarkan memiliki standar yang jelas sehingga memiliki kualitas sama di setiap outlet atau cabang. 3.
Sistem bisnis. Waralaba yang baik memiliki sistem bisnis yang baik pula. Mereka memiliki sistem
produksi dan pelayanan, manajemen keuangan, menajemen sumber daya manusia, promosi, sampai kontrol pengawasan. Biasanya aturan itu sudah tertulis atau dibuatkan dalam standar operasi pelaksanaan. Lebih dari itu, sistem itu sudah dipraktekkan dan
78
terbukti berhasil. Dengan sistem yang sudah baik, bisnis waralaba akan menghasilkan duplikasi bisnis yang hampir sama untuk setiap outlet atau cabangnya. Anda harus berhati-hati karena sekarang ini banyak perusahaan yang tidak layak disebut bisnis waralaba karena yang dilakukan hanya menjual merek dan bahan baku produknya. Perusahaan semacam ini biasanya lemah dalam hal pembinaan kepada pembeli waralaba (franchisee). 4.
Lama operasi (pengalaman). Banyak perusahaan yang baru beroperasi, kemudian mengembangkan bisnisnya
dengan menjual merek kepada investor. Perusahaan ini sebenarnya belum layak menjadi franchisor (pewaralaba) karena sistem yang dimiliki, produk, ataupun merek belum teruji keberhasilannya. Waralaba yang baik minimal memiliki pengalaman 5 tahun dalam bisnisnya dan selama waktu itu sudah teruji keberhasilannya. Bila bisnis waralaba tidak memenuhi minimal 4 hal diatas, sebaiknya Anda berhati hati. Meski demikian, jika Anda menganggap prospek bisnis yang ditawarkan baik dan harganya terjangkau, tidak ada salahnya Anda bergabung. Tetapi yang harus diingat bahwa Anda tidak membeli waralaba tetapi Anda sedang bekerja sama menjual produk mereka. Untuk mengetahui nama-nama waralaba yang saat ini sedang banyak ditawarkan, Anda bisa melihat lampiran 1 pada akhir buku ini.
79
Menetapkan Ide Bisnis Munculnya banyak ide bisnis tentu saja tidak akan dilaksanakan seluruhnya. Anda harus memilih satu ide bisnis yang dinilai sangat feseable (layak) untuk dilanjutkan menjadi usaha, karena adanya keterbatasan sumber daya. Disamping itu, ketepatan dalam memilih ide akan sangat menentukan kesuksesan bisnis. Adapun langkah minimal yang harus dilakukan dalam memilih ide bisnis adalah: Membuat Daftar Ide Usaha. Buatlah daftar ide bisnis sebanyak-banyaknya yang menarik Anda. Dalam membuat daftar tersebut Anda dapat menggunakan metode Mind Map dan berdasarkan sumbersumber ide seperti yang dijelaskan diatas.
Benchmarking, belajar dari Pengusaha & Saran mentor Langkah ini dimaksudkan sebagai upaya memperoleh masukan atau pengalaman dari mereka, sehingga Anda tidak memilih ide usaha hanya berdasarkan keinginan semata dan tidak try and error dalam menjalankan bisnis nantinya.
Benchmarking (membandingkan) dengan bisnis sejenis akan bermanfaat untuk mengetahui lebih banyak bisnis yang akan ditekuni. Anda akan mendapatkan gambaran tentang modal yang diperlukan, hambatan dan peluang dibandingkan dengan bisnis sejenis yang sudah berjalan. Sedangkan saran dari mentor atau penasehat dapat mengetahui bagaimana mereka awalnya memulai usaha, menemukan idenya, mengatasi permodalan, motivasi, mengelola sumber daya manusia, marketing dan lainnya. Pengalaman mereka sangat berharga sekali, karena Anda dapat mengambil hikmah dan pelajaran tanpa harus ‘membuang’ waktu, pikiran dan uang untuk mengalaminya sendiri. Untuk memperoleh kesempatan belajar tersebut, anda dapat membaca bukubuku otobiografi mereka, wawancaranya di koran, majalah dan lainnya. Anda juga dapat mengadakan wawancara langsung, mengikuti seminarnya. Para ahli psikolog sudah banyak yang membuktikan bahwa model peran sangat penting untuk membuat pikiran seseorang memiliki karakteristik dan kualitas sesuai yang diinginkan. Tiru pengusaha sukses, bagaimana mereka menghadapi masalah, apa yang mereka lakukan untuk memajukan bisnisnya, bagaimana kehidupan sehari – hari 80
dan lainnya. Mencontoh perilaku mereka akan menjadikan pemikiran dan tindakan Anda akan menjadi baik pula. Sukses selalu meninggalkan jejak dan dapat diikuti jejak langkahnya. Belajarlah dari mereka, bagaimana mereka bisa sukses. Riset Lapangan Riset atau penelitian harus dilakukan. Anda tidak boleh hanya melihat prospek bisnis hanya dari ‘luar’ saja alias tidak mengetahui langsung kondisi bisnis di lapangan. Sebab bisnis orang lain yang kelihatannya menguntungkan belum tentu benar - benar menguntungkan bila Anda mengetahui lebih detail. Sebaliknya bisnis yang kelihatannya ‘biasa-biasa’ saja bila dilihat dari ‘luar’, bisa jadi bisnis tersebut memberikan keuntungan dan prospek bila Anda mengetahuinya. Sebaiknya Anda tidak mudah percaya dengan berita - berita tren bisnis yang di muat di koran, majalah, tabloid atau media lainnya karena kebanyakan media tersebut hanya menyajikan laporan atau berita dan tidak memberikan analisis bisnis secara lengkap. Jangan karena mengikuti tren bisnis, Anda begitu mudahnya mendirikan bisnis karena latah alias ikut-ikutan. Riset yang saya maksudkan disini hanya riset kecil - kecilan dan sederhana saja. Misalnya mendatangi langsung beberapa bisnis yang kita inginkan dan disana berbicara dengan pegawainya dengan berpura -pura menjadi konsumen atau mengamati pelanggan yang datang dan lainnya. Menetapkan ide bisnis pilihan. Dari sekian banyak ide usaha yang sudah Anda buat daftarnya, Anda harus menyeleksi menjadi yang lebih sedikit atau mengkerucutkan pilihan, misalnya menjadi 3 pilihan ide bisnis. Untuk memudahkan dalam memilih ide usaha tersebut, Anda dapat menggunakan beberapa kriteria sebagai berikut : a.
Tingkat Keahlian. Anda harus memilih sekian ide bisnis itu sesuai dengan keahlian yang Anda miliki atau Anda kuasai ilmunya.
b.
Tingkat Ketertarikan & Minat. Semakin Anda tertarik dengan ide bisnis tersebut, semakin baik memberikan peluang sukses yang lebih besar.
c.
Tingkat Keunikan & Product Life Cycle. Semakin unik produk atau jasa yang ditawarkan, peluang untuk sukses semakin besar. Selain itu, Anda juga harus memperhatikan siklus produk atau jasa, apakah produk – jasa tersebut mengikuti 81
musiman atau bisa dijual sepanjang tahun tidak tergantung musim. Perhatikan juga
product life cycle, apakah produk dan jasa tersebut sudah memasuki masa jenuh dan menuju pada masa decline (penurunan permintaan pasar) ataukah masih dalam tahap pertumbuhan pasar, yang ditandai dengan trend produk saat itu. d.
Tingkat Kemudahan Akses. Ide bisnis harus memiliki kemudahan akses seperti ketersediaan bahan baku, peralatan yang digunakan dan lainnya. Meski sebuah ide bisnis memiliki prospek pasar sangat baik tetapi jika akses untuk mewujudkan bisnis relatif susah atau diperkirakan dalam jangka panjang bisnis akan kesulitan bahan baku atau pasokan, sebaiknya ide bisnis itu dipertimbangkan dengan sangat cermat. Selain pertimbangan diatas, bila Anda mengambil strategi merintis bisnis sambil
bekerja, Anda juga harus memperhatikan hal berikut : 1.
Pilih bisnis yang tidak menuntut keterlibatan Anda secara penuh, dapat didelegasikan kepada orang lain atau masih dapat dikerjakan secara paruh waktu. Pilih bisnis yang mudah dilaksanakan tetapi bukan bisnis yang terlalu mudah untuk ditiru dan diikuti banyak orang seperti wartel dan air minum isi ulang.
2.
Jangan melibatkan modal terlalu besar apalagi melebihi kemampuan finansial Anda. Setelah mempertimbangkan hal - hal diatas dan sebelum menentukan satu ide
bisnis untuk dijalankan, Anda harus membuat ‘simulasi’ tentang berbagai kemungkinan apabila ide itu dilaksanakan. Anda harus banyak menggali kemungkinan baik atau kemungkinan buruk (kendala) yang akan dihadapi dan bagaimana kendala mengatasi kendala yang ada. Bagaimana caranya? Pikirkan kemungkinan - kemungkinan bisnis tersebut setiap hari untuk mendapatkan ide yang benar - benar layak. Gunakan prinsip ‘Mayoritas waktu, mayoritas hasil’. Semakin banyak Anda mengalokasikan waktu untuk membuat simulasi atas ide Anda, semakin besar kemungkinan Anda menemukan ide yang benarbenar tepat. Buatlah sebuah rencana sederhana atas semua itu. Mulailah rencana tindakan hari ini juga, agar hari - hari Anda tidak berlalu begitu saja, tanpa berbuat banyak. Buatlah rencana tindakan setiap 30 hari dalam sebulan. Manfaat utama membuat rencana tindakan adalah untuk memperbarui tindakan yang salah. Berikut ini contoh rencana tindakan :
82
Hari ke
Tindakan yang dilakukan
1
Memikirkan jenis usaha /ide yang diinginkan
2
Mempelajari usaha yang diinginkan
3
Minta pendapat atau berbicara dengan orang lain atau pengusaha yang memiliki bisnis sejenis
4
Mencari buku, koran atau majalah yang berhubungan dengan jenis usaha yang dipilih
5
Mengembangkan beberapa kemungkinan yang akan terjadi dengan bisnis yang dipilih
6
Membayangkan cara - cara untuk mengembangkan bisnis tersebut
7
Mencari strategi bisnis, mencari teman, keluarga yang dapat membantu bisnis
8
Membayangkan bisnis sedang mengalami kesulitan
9
Membuat alternatif pemecahan masalah atas kesulitan yang mungkin terjadi
10
Memperkirakan kemungkinan Anda mampu atau tidak menyelesaikan masalah
11
Dan seterusnya……….
Nah… setelah hal diatas Anda lakukan, kini Anda sudah dapat menentukan ide mana yang layak untuk dijalankan. Tentu saja Anda harus memilih berdasarkan kemungkinan berhasilnya paling besar dan memiliki risiko kegagalan yang relatif paling kecil.
83
Menentukan Kunci Sukses Bisnis
Setelah menetapkan ide bisnis yang akan dijalankan, kini saatnya menetapkan kunci sukses bisnis (key success). Kunci sukses dimaksudkan sesuatu yang harus dilakukan dalam bsinis sehingga bisnis berhasil atau sebaliknya sesuatu hal yang bila tidak dilakukan bisnis akan hancur. Kunci sukses bisnis, berbeda untuk setiap jenis usaha yang berbeda. Sebagai contoh, kunci sukses bisnis restoran ada pada kelezatan masakan, kebersihan dan pelayanan cepat. Pada bisnis restoran, harga bukanlah kunci sukses karena sebagian besar konsumen bersedia membayar makanan dengan harga lebih mahal bila ketiga unsur tersebut terpenuhi. Konsumen bersedia membayar lebih untuk sebuah selera yang dapat memuaskan mereka. Berbeda dengan bisnis warung internet (warnet), kunci suksesnya mungkin pada kecepatan akses (koneksi) dan ruangan yang nyaman ber AC. Meski lokasinya strategis jika kecepatan aksesnya lambat, bisnis warung internet tidak akan berhasil. Bagaimana mengetahui kunci sukses bisnis? Pertama, Anda bisa mengamati bisnis yang sudah sukses dan mempelajari faktor-faktor apa saja yang paling menonjol dan menjadikan bisnis tersebut sukses. Anda bisa membaca buku atau wawancara dengan pengusaha sukses yang memiliki bisnis yang Anda inginkan. Kedua, Anda bisa melakukan focus group discussion (FGD) atau diskusi dengan orang-orang yang Anda yakini memiliki pengetahuan tentang bisnis yang Anda inginkan. Bila memungkinkan, Anda bisa konsultasi dengan seorang konsultan bisnis.
84
Menyusun Rencana Bisnis
Berdasarkan sebuah penelitian yang pernah dilakukan oleh Yale University terhadap mahasiswa yang kuliah di sana, ternyata dari sekian mahasiswa yang di survey hanya 3 persen yang memiliki rencana dalam hidup. Setelah dua puluh tahun kemudian, hasilnya sungguh luar biasa karena mereka yang memiliki rencana hidup ternyata lebih sukses dan jumlah kekayaannya kalau dijumlah hampir sama dengan jumlah kekayaan dari 97 persen mahasiswa yang tidak merencanakan hidupnya. Demikian
juga
dalam
bisnis,
perencanaan
yang
baik
akan
membantu
pelaksanaan bisnis Anda berjalan lancar karena setiap langkah akan mengarah pada tujuan yang telah dibuat. Untuk menyusun rencana bisnis, Anda dapat menggunakan
Mind Map yang dikembangkan oleh Tony Buzan. Dalam memulai usaha baru, sering kali orang sudah dibuat bingung oleh pikirannya sendiri karena terbayang banyaknya persiapan yang harus dilakukan.
Mind Map dapat menyederhanakan masalah atau dapat memberikan gambaran keseluruhan dan memastikan tidak ada hal yang terlewatkan. Banyak pertanyaan yang muncul akan terjawab dan telah dipertimbangkan. Lokasi usaha yang diinginkan, apakah dengan menyewa kantor / toko ataukah dilakukan dirumah? Bagaimana mendapatkan pendanaan? Apakah diperlukan modal besar untuk modal awal? Apakah perlu meminjam uang? Bagaimana dengan pemasarannya? Apakah pasarnya langsung ke end user (konsumen akhir), agen atau distributor dan sebagainya. Berikut ini contoh Mind Map untuk memulai usaha baru yang di kutip dari Tony Buzan.
85
Gambar 3 : Mind Map Memulai Usaha Baru
Rencana Bisnis : Keep It Simple Rencana bisnis sebaiknya simpel atau sederhana, tidak njlimet (ruwet). Buatlah sesederhana mungkin dan mudah dilaksanakan. Semakin bertele-tele, semakin Anda dibuat pusing. Rencana dibuat bukan untuk membuat pusing, rencana dibuat untuk memudahkan Anda menjalankan bisnis yang akan dikembangkan.Oleh karena itu, sebuah rencana bisnis, minimal menyangkut hal - hal berikut : 1. Tujuan perusahaan 2. Aspek Legalitas Usaha & Nama Usaha. 3. Aspek Pemasaran 4. Aspek Manajemen 5. Aspek Keuangan & Permodalan I. Menetapkan Tujuan Perusahaan Dalam menjalankan bisnis, Anda sebaiknya memiliki visi dan misi, yaitu akan menjadi seperti apa bisnis Anda pada 5, 10, 15, 20 tahun ke depan. Dengan memiliki visi dan misi, Anda akan memiliki rencana dan tujuan yang jelas sehingga Anda tidak mudah untuk menyerah dan lebih tekun dalam menjalankan bisnis. 86
Tanpa visi dan misi jelas, Anda akan mudah menjadi berpindah - pindah atau berubah - ubah dalam menjalankan usaha. Bisa jadi dengan adanya sedikit rintangan, Anda akan mudah menyerah dan beralih menekuni bidang usaha lain. Tanpa visi dan misi yang jelas, Anda juga akan mengejar kuntungan sesaat – jangka pendek, dan hanya berorientasi uang. Akibatnya, usaha yang akan dijalankan tidak akan bertahan lama. Namun demikian, bagi Anda yang masih belajar untuk merintis bisnis, visi dan misi ini tidak wajib, selama dalam proses belajar tersebut Anda masih berusaha untuk mencari-cari bisnis yang cocok. Situasi ini harus berjalan sementara dan Anda harus segera menetapkan visi dan misi. Mengapa demikian? karena dalam memulai usaha dari nol (baru) – apalagi tidak pernah sama sekali, proses belajar untuk memulai bisnis itu lebih penting dari pada kebanyakan merumuskan tujuan - tujuan dan sasaran sasaran yang biasanya hanya menambah deretan panjang pertimbangan dan menghambat keberanian untuk segera memulai. Meski demikian, penetapan tujuan minimal dalam awal membangun bisnis tetap diperlukan terutama mengenai omset penjualan yang harus dicapai sehingga mencapai pulang pokok modal (Break Even Point), berapa jumlah pelanggan, strategi pemasaran, produksi dan sebagainya. II. Aspek Legalitas & Nama Usaha Legalitas Usaha Anda harus menentukan bentuk usaha apa yang akan Anda jalankan. Ada empat bentuk usaha yang biasanya digunakan dalam menjalankan usaha. Pertama, bentuk usaha perorangan. Bentuk usaha ini dijalankan sendiri oleh seseorang, dimana ia sebagai pemilik modal sekaligus bertanggung jawab penuh terhadap seluruh operasional usaha, tanpa melibatkan orang lain, meski ia juga memiliki karyawan. Biasanya bentuk usaha perorangan lebih banyak dipilih oleh mereka yang baru belajar merintis bisnis atau bisnis yang tidak banyak berhubungan dengan tender proyek, serta yang menyangkut produksi barang dan harus mendapatkan ijin dari pemerintah seperti makanan – minuman kemasan. Untuk jenis usaha kecil, aspek legalitas – untuk sementara waktu, tidak terlalu penting. Misalnya untuk usaha perdagangan sembako di rumah, Anda tidak harus mengurus ijin-ijin usaha bila memang hal itu akan memberatkan keuangan Anda. 87
Kedua, bentuk usaha Firma (Fa). Bentuk usaha ini didirikan oleh dua orang atau lebih. Mereka menghimpun dana dan keahlian yang berbeda, untuk mengelola perusahaan. Seluruh anggota Fa bertanggung jawab penuh atas jalannya perusahaan. Kelemahan bentuk ini karena rentan terhadap perselisihan antar anggota Fa – karena adanya benturan kepentingan yang sangat menonjol. Sementara kelebihannya karena adanya keahlian yang berbeda masing-masing Fa dapat menjadi sinergi yang baik dalam memajukan perusahaan – bila mereka menyatukannya dengan baik. Pendirian Fa dilakukan dengan akta notariil dan didaftarkan pada Pengadilan Negeri setempat. Ketiga, Perseroan Komanditer (CV). CV didirikan sedikitnya oleh dua orang dengan menggunakan akta notaiil dan didaftarkan ke pengadilan negeri setempat. Dalam CV terdapat dua jenis persero (anggota) yaitu persero diam (pesero komanditer) dan persero pengurus. Pesero diam bertindak sebagai pemasok modal dan tidak mengelola secara langsung dan mengambil keputusan kebijakan atas operasional perusahaan. Bila ada kerugian materiil, pesero diam hanya bertanggung jawab sebesar modal yang disetorkan, sementara pesero pengurus menjaminkan harta benda miliknya untuk menjamin kerugian. Pesero pengurus
bertanggung jawab penuh jalannya
perusahaan. Keempat, Perseroan Terbatas (PT). Dibandingkan ketiga bentuk usaha diatas, PT dinilai lebih baik dalam banyak hal seperti dalam pengelolaan usaha, pergantian pengurus, pemindahan kepemilikan, pembagian tugas dan tanggung jawab. PT harus dibuat secara notariil dan didaftarkan ke Pengadilan Negeri dan disetujui serta disahkan oleh Menteri Kehakiman RI dan diumumkan dalam Lampiran Berita Negara. Berkenaan dengan tanggung jawab, kerugian material ditanggung hanya sebatas modal yang disetor dalam perusahaan dan tidak melibatkan keuangan atau harta benda milik pribadi pemegang saham maupun pengurus. Meski demikian, dengan adanya berbagai masalah akhir-akhir ini, dimana pemilik saham maupun pengurus PT banyak yang menyalahgunakan wewenang dan tanggung jawabnya untuk kepentingan pribadi, muncul ide dari berbagai kalangan agar harta benda mereka juga harus dijadikan jaminan. Nama Usaha Setelah menentukan bentuk usaha, yang tidak kalah pentingnya adalah memberi nama (merek) untuk bisnis Anda. Dengan adanya nama, perusahaan atau produk Anda mudah dikenal dan diingat. Bayangkan saja bila Anda memiliki warung soto tanpa nama 88
dan hanya dipasang spanduk putih. Bisa jadi orang yang lewat akan menyangka ada acara kematian di warung Anda. Memberikan nama untuk bisnis gampang - gampang susah, karena nama juga mempengaruhi kesuksesan bisnis. Karena tidak mudah, banyak orang atau perusahaan menggunakan jasa konsultan khusus membuat nama (merek). Untuk Anda yang baru memulai bisnis dengan modal terbatas, tidak perlu memakai jasa konsultan karena biayanya mahal dan lebih baik digunakan untuk menambah modal kerja. Saya pribadi tidak sependapat dengan pujangga William Shakespeare yang mengatakan, ”apalah arti sebuah nama”. Bila Anda mengikuti pendapat Shakespeare dan memberi nama usaha seperti ini : PT. Kalangkabut, PT. Angin Ribut, Warung Blo’on, dan lainnya, konsumen sudah diberikan kesan (image) yang tidak baik dan kemungkinan besar konsumen tidak tertarik untuk berhubungan dengan usaha Anda. Untuk memberikan nama, harus dibedakan antara nama perusahaan dan nama produk. Untuk strategi pemasaran pemberian nama produk (merek) lebih penting dari nama perusahaan. Berikut ini aturan minimal yang harus diperhatikan dalam membuat nama produk yaitu : 1. Nama harus mudah diucapkan, dikenal dan diingat atau familiar. Tidak ada gunanya memberi nama yang terlalu sulit untuk diingat atau sulit untuk dibaca. Jangan pula karena ingin dianggap bergengsi alias ‘‘keren’ dengan memberi nama berbahasa asing misalnya bahasa Inggris tapi bisnisnya warung di kaki lima. Bisa jadi malah membingungkan. Carilah nama yang mudah dikenali dan merakyat. 2. Menunjukkan identitas bisnis, pemiliknya atau manfaat suatu produk yang dijual. Seringkali orang membuat nama sesuai dengan bisnis yang dijalankan. It’s okey, sah-sah saja!. Dengan menggunakan nama yang berhubungan dengan kegiatan bisnis sudah merupakan info atau iklan otomatis untuk bisnis Anda. Misalnya bisnis distributor handphone, dengan memberi nama JAYA Celluler, Canggih Mobile atau Pompa Mulia untuk bisnis pompa air, Seken Keren untuk bisnis barang bekas, PesanDelivery untuk perusahaan antar pesanan makanan, Femina majalah khusus wanita dan sebagainya. Bisa juga dikombinasikan dengan nama Anda seperti ADI Celluler, JHONY Celluler dan sebagainya. Bagi orang yang sudah dikenal atau orang yang memiliki reputasi dibidangnya, lebih baik menggunakan sebagian nama atau nama lengkapnya sebagai nama bisnisnya. Misalkan Café Si Doel (nama Rano
89
Karno dalam sebuah sinetron). Orang yang memakai namanya untuk nama bisnisnya juga banyak dilakukan terutama dalam bidang jasa konsultan. Selain berkaitan dengan bisnis dan memakai nama pemiliknya, nama usaha bisa juga berkaitan dengan asal daerah pemilik atau asal produksinya seperti Ayam Bakar Wong Solo, Soto Kudus Blok M dan lainnya. Anda juga dapat menggunakan nama dari kegiatan bisnis seperti Dikomasa singkatan distributor koran, majalah seluruh Indonesia, dan sebagainya terserah Anda. Adapun nama yang berkaitan dengan manfaat suatu produk misalnya Sabun Lux (kecantikan, kemewahan), Bersih Sehat (untuk bisnis pijat), dan lainnya. 3. Nama tidak terlalu panjang. Nama yang terlalu panjang akan sulit diingat. Sebaiknya tidak lebih dari 2 kata. Bila nama perusahaan juga menjadi nama produk, Anda bisa membuat kependekan (singkatan) seperti PT. Solusi Wiraniaga Indonesia disingkat SWIS. PT.Bank Negara Indonesia, disingkat BNI. Bisa juga nama perusahaan tidak dipakai untuk nama (merek) tetapi dengan menciptakan nama lain seperti Penerbit Mediasukses, milik PT. Solusi Wiraniaga Indonesia, Ayam Bakar Wong Solo, milik PT. Sarana Bakar Digdaya dan sebagainya. 4. Nama berbeda dengan nama bisnis orang lain. Jangan karena tertarik bisnis orang lain atau karena ingin memalsukan produknya, Anda memakai nama bisnis mereka. Bila ini yang terjadi, Anda bisa digugat, apalagi bila mereka sudah mendaftarkan namanya kepada departemen hak cipta (paten) Departemen Kehakiman. Masih banyak nama yang bagus dan menjual, tanpa meniru persis sama milik orang lain. 5. Nama tidak menyeramkan. Nama yang menyeramkan bisa mempengaruhi persepsi negatif terhadap barang atau jasa yang Anda tawarkan. Misalnya Anda menjual roti tawar dengan nama Roti Cap Anjing, tentu saja kurang menarik bila dibandingkan Holland Bakery misalnya yang terkesan roti mewah berasal dari Belanda. 6. Nama tidak berarti buruk di negara, daerah dan bahasa lain. Misalnya Nova merupakan nama yang buruk untuk dijual di negara-negara berbahasa spanyol karena artinya ‘tidak jalan’. Partner Bisnis Bila Anda memilih bentuk usaha seperti Firma, CV atau PT, Anda akan membutuhkan partner atau mitra. Sementara itu, dalam memilih partner atau mitra usaha tidak semudah yang Anda bayangkan. Mencari partner, kalau boleh saya 90
ibaratkan sama seperti mencari istri. Anda harus memahami lebih dulu masing - masing calon mitra, agar bisnis bisa berjalan lancar dalam jangka panjang. Selama ini yang sering terjadi, dalam bisnis yang dijalankan dengan cara kerjasama atau bermitra antara dua orang atau lebih, ada saja masalah yang timbul. Permasalahan bisa timbul diawal, ditengah bahkan saat-saat usaha mulai berkembang. Justru yang sering terjadi adalah permasalahan atau perpecahan saatsaat berkembang dan menguntungkan, dimana salah satu mitra atau semuanya berebut pengaruh untuk menguasai bisnisnya. Oleh karena itu, agar tidak terjadi demikian, maka Anda harus melakukan antisipasi. Anda tidak perlu berkecil hati dengan permasalahan seperti itu, karena yang lebih penting adalah bagaimana Anda mampu mempersiapkannya sejak dini. Dengan persiapan yang baik dan kekompakan para mitranya, justru akan menjadikan usaha patungan
atau
kerjasama
lebih
berkembang
cepat
dibanding
dengan
usaha
perseorangan, karena usaha dengan kerjasama dipikirkan dan didoakan banyak orang. Berikut ini hal-hal yang perlu Anda perhatikan yaitu : 1. Memilih rekan bisnis yang tepat dengan cara : a.
Mengutamakan orang yang sudah dikenal. Lebih baik mencari orang orang yang sudah dikenal sebelumnya atau orang yang direfensikan oleh teman Anda, meski Anda baru mengenalnya. Meski demikian, untuk bermitra dengan orang dekat atau saudara dari keluarga, perlu dipertimbangkan secara matang. Hal ini karena akan berisiko putusnya persahabatan atau pecahnya hubungan keluarga manakala terjadi perselisihan bisnis. Selain itu, jangan melakukan kerjasama dengan orang-orang yang belum pernah kenal sama sekali karena Anda akan kesulitan untuk mengetahui track record orang tersebut, karena Anda tidak dapat percaya begitu saja penjelasannya, sementara Anda juga kesulitan mengetahui teman atau mitranya untuk mencari informasi sebanyakbanyaknya.Tawaran kerjasama dari orang-orang yang tidak Anda kenal sebelumnya dapat Anda temukan di berbagai iklan koran, majalah, tabloid dan media lainnya.
b.
Uang bukan pertimbangan utama. Bila ingin kerjasama bisnis Anda berjalan langgeng, maka jangan jadikan uang sebagai pertimbangan utama, kecuali jika Anda memang bekerjasama dalam penempatan modal atau Anda hutang
91
kepada mereka. Mitra yang baik bukanlah mereka yang hanya menempatkan modalnya saja tanpa ikut memikirkan bisnis dan hanya meminta bagian hasil. c.
Mencari sebanyak - banyaknya info calon mitra. Anda dapat menggunakan semua jalur komunikasi atau sumber informasi lain sebelum memutuskan bermitra dengan seseorang, termasuk jalur-jalur diluar bisnis. Misalnya Anda menanyakan kepribadiannya kepada teman dekatnya, tetangga atau siapapun yang pernah kenal atau bahkan pernah berhubungan bisnis dengannya dan bisa Anda hubungi.
d.
Minta pendapat orang lain tentang calon mitra. Tidak ada salahnya meminta teman Anda untuk ikut menilai calon mitra. Misalnya dalam suatu pertemuan santai di café atau dalam rapat-rapat pembahasan rencana usaha. Biarkan teman Anda ikut nimbrung (bersama) dan mengamati sikap, cara berbicara, tatap matanya dan sebagainya untuk menilai calon mitra Anda. Tentu saja Anda mengajak seorang teman yang Anda yakini mampu ‘meramal’ seseorang dari perilakunya. Meramal disini jangan diartikan secara magic, karena bukankah tingkah laku, cara berbicara dan tatap mata seseorang dapat digunakan untuk menilai kejujuran seseorang? Itulah maksud saya.
2. Mempersiapkan perjanjian yang jelas. Apabila Anda sudah merasa yakin telah menemukan mitra bisnis yang sesuai, selanjutnya Anda harus membuat perjanjian yang jelas dan dituangkan dalam ‘hitam diatas putih’. Maksudnya, apa pun yang telah menjadi kesepakatan tentang bisnis yang akan dijalankan harus dibuatkan perjanjian. Isi perjanjian bisa tentang permodalan, pembagian tugas, pembagian hasil dan lainnya. Dalam pembuatan dan penandatanganan perjanjian tersebut sebaiknya ada saksi, diberi materai secukupnya dan bila dipandang perlu dibuat dihadapan notaris. III. Aspek Pemasaran Rencana yang dibuat berkaitan dengan pasar adalah menentukan strategi pemasaran yaitu menentukan segmentasi pasar, menetukan target pasar dan menentukan posisi pasar. Anda juga harus menentukan taktik pemasaran yang terdiri dari : Differentiation dan marketing mix yang terdiri dari 4P yaitu product, price, place
/ distribution dan promotion. Baiklah mari kita bahas secara singkat satu persatu rencana pemasaran tersebut. 92
Segmentasi Pasar Segmentasi (segmentation) adalah upaya membagi konsumen atau pasar menjadi beberapa kelompok bagian sesuai dengan kelompok yang memiliki kesamaan, misalnya berdasarkan demografi, geografi, perilaku atau individu dan psikografis. Pembagian kelompok untuk memudahkan Anda menggarap pasar, karena lebih terarah. Dalam buku Marketing Plus 2000, Hermawan Kartajaya membagi pasar menjadi tiga cara yaitu pembagian pasar berdasarkan : a)
Variabel demografi untuk memilah-milah pasar berdasar atas faktor who to buy (siapa yang membeli), yang terdiri dari golongan umur, pendapatan, kelompok gender tertentu dan sebagainya. Misalnya Anda membuka salon kecantikan khusus untuk wanita muslimah dan melarang pria masuk ke salon Anda. Atau bisnis garmen yang mengambil segmen khusus untuk anak - anak dan bayi, bisnis rumah makan untuk segmen pendapatan menengah atas, berupa restoran mewah.
b) Variabel psikografi untuk membagi pasar atas faktor why they buy (mengapa mereka membeli). Konsumen membeli karena alasan memenuhi gaya hidup, dimana barang yang dikonsumsi menunjukkan gaya hidupnya. Misalnya Café Starbuck, merupakan bagian dari gaya hidup profesional di kota-kota besar terutama di Jakarta. Alasan membeli produk bisa juga karena kepribadian konsumen. Produk dipersepsikan untuk mewakili kepribadian pemakainya, seperti menunjukkan pribadi yang ambisius, suka berteman, mandiri, konservatif, progresif dan lainnya. c)
Variabel perilaku membagi pasar atas faktor how they buy (bagaimana mereka membeli) dan mengacu pada kegiatan perilaku yang terjadi secara konkret. Dalam segmentasi berdasarkan perilaku, konsumen dibagi dalam kelompok berdasarkan pengetahuan, sikap, pemakaian, atau tanggapan mereka terhadap produk dan variabelnya terdiri dari kejadian, manfaat, status pemakai, tingkat pemakaian. Sebagai contoh, produk Shampoo. Saat ini banyak merek yang menawarkan manfaat berbeda-beda. Ada konsumen yang membutuhkan manfaat hanya untuk mencegah rambut rontok, sementara merek lain menonjolkan manfaat anti ketombe.
93
Target Pasar Dalam buku Manajemen Pemasaran : Analisis, Perencanaan, Implementasi dan Kontrol, Philip Kotler menjelaskan penetapan target pasar sasaran (targeting) sebagai suatu tindakan untuk memilih satu atau lebih segmen pasar yang akan dimasuki. Anda harus menentukan segmentasi produk untuk konsumen yang mana? Sebagai contoh, bila Anda membuka bisnis butik. Apakah segmennya dari golongan wanita muslim saja yaitu dengan menyediakan busana muslim ataukah semua golongan wanita tanpa memperhatikan ras dan agama?. Atau dari golongan pendapatan mana? Menengah kebawah ataukah menengah ke atas? Semua kebijakan itu akan menentukan produk yang ditawarkan. Untuk menentukan target pasar, ada beberapa pilihan strategi yaitu: •
Konsentrasi segmen tunggal, yang berarti perusahaan hanya memilih sebuah segmen tunggal. Misal penerbitan buku dengan pilihan pasar untuk bacaan populer keuangan dan bisnis atau bila Anda membuka warung makan di daerah perkantoran dengan berkonsentrasi pada pasar pegawai yang sekitar perkantoran sehingga harga dan pelayanannya disesuaikan dengan mereka.
•
Spesialisasi Selektif, dimana perusahaan memilih sejumlah segmen secara selektif, bisa lebih dari dua dan diantara pilihan tersebut memang dinilai menarik dan obyektif atau memiliki prospek untuk dijalankan. Strategi ini untuk diversifikasi dalam menghasilkan uang dan membagi risiko bisnis. Misalnya Anda membuat produk sepatu untuk kalangan berpendapatan menengah atas dengan kualitas istimewa dan harga premium dengan merk SHOESKU. Anda juga membuat sepatu dengan kualitas yang lebih rendah dengan merek SEPATUKU dan target konsumennya
berpendapatan menengah kebawah. Strategi seperti ini juga
dilakukan PT. Astra International dalam menyiasati persaingan sepeda motor Honda dengan motor China, dengan membuat Honda Legenda yang harganya bersaing. Sedangkan Honda Kharisma atau Supra X tetap dengan harga lama, tidak diturunkan harganya. •
Spesialisasi Produk, berkonsentrasi menghasilkan produk tertentu yang dijual pada beberapa segmen
•
Spesialisasi Pasar dengan berkonsentrasi melayani banyak kebutuhan dari suatu kelompok pelanggan tertentu. Misalnya Anda menjual bermacam -macam produk kepada rumah sakit yang terdiri dari bermacam-macam alat kesehatan. 94
•
Cakupan Seluruh Pasar, dengan melayani seluruh kelompok pelanggan dengan semua produk yang mungkin mereka butuhkan. Biasanya strategi ini hanya bisa dilakukan perusahaan besar.
Penetapan Posisi Penetapan mengkomunikasikan
posisi manfaat
pasar utama
(positioning) yang
adalah
membedakan
membentuk produk
dalam
dan pasar.
Penetapan posisi sebenarnya merupakan janji atas produk yang Anda miliki. Misalnya suatu perusahaan mobil memilih untuk mendiferensiasi berdasarkan daya tahan dan keamanan berkendara, sementara pesaingnya memilih menekankan hemat bahan bakar dan kenyamanan berkendara. Anda juga bisa melihat penentuan posisi produk pasta gigi. Ada yang memposisikan untuk gigi putih dan kuat sementara yang lain memposisikan sebagai pasta gigi anti keropos. Ada juga iklan di TV tentang posisioning produk minuman berenergi ekstra kuat Extra Joss, sementara merek lain, Naturade Gold memposisikan minunan berenergi untuk kuat otot dan otak. Dari masing-masing contoh terdapat perbedaan yang jelas. Sekarang tugas Anda menentukan posisi produk yang akan Anda pasarkan. Sebelum Anda menentukan dimana posisi produknya, Anda harus mengetahui lebih dahulu kelebihan produknya. Oleh karena itu Anda harus hati - hati dalam memilih cara untuk membedakan diri dengan pesaing Anda. Suatu perbedaan yang ada dalam produk patut ditonjolkan atau diposisikan bilamana memenuhi kriteria berikut : •
Penting, dimana perbedaan itu akan memberikan manfaat tinggi dan bagi banyak konsumen
•
Unik, karena perbedaan itu belum ada yang memiliki
•
Unggul, karena belum ada cara-cara lain yang mampu menghasilkan manfaat yang sama
•
Dapat dikomunikasikan : karena perbedaaan yang ada sangat jelas dan dapat dengan mudah dikomunikasikan kepada konsumen
•
Mendahului : perbedaan tidak mudah ditiru orang
•
Terjangkau : Konsumen mampu membeli dengan harga wajar
•
Menguntungkan, karena perusahaan akan mendapatkan keuntungan dengan menonjolkan perbedaan itu 95
Setelah merencanakan strategi pemasaran, kini saatnya merencanakan marketing
mix (bauran pemasaran) yang terdiri 4P yaitu product, price, place / distribution dan promotion. Produk Ada beberapa jenis produk yang dapat Anda tawarkan kepada pasar yaitu berupa barang phisik seperti buku, sepatu, mie, mobil; jasa seperti kurir, akses internet, salon kecantikan, konsultasi bisnis; orang seperti artis Krisdayanti; tempat seperti Sea World Ancol, Safari Malam di Puncak; organisasi seperti yayasan, baitul maal; gagasan seperti ide hidup sehat, cara cepat menjadi kaya. Anda harus menentukan produk yang akan ditawarkan ke pasar. Agar produk laku, produk harus dikemas sedemikian rupa sehingga menarik dan tidak hanya sebatas memiliki manfaat inti yaitu manfaat dasar yang sesungguhnya dibeli konsumen. Misalnya seorang tamu rumah makan membeli karena ingin kenyang, pembeli sepeda motor membeli manfaat untuk alat transportasi dan sebagainya. Untuk menarik sebanyak - banyaknya konsumen, sebagaimana dijelaskan oleh Kotler, Anda harus meningkatkan produk Anda, dimana ada lima tingkatan produk dan setiap tingkatan dapat menambah lebih banyak pelanggan. Produk dengan manfaat inti diatas merupakan tingkatan paling dasar. Tingkat kedua, Anda harus mampu mengubah manfaat inti itu menjadi produk dasar, sehingga untuk contoh rumah makan tersebut menyangkut kelezatan, tempat duduk, ruangan dan wastafel. Pada tingkat ketiga, Anda harus menyiapkan produk yang dapat diharapkan. Maksudnya produk yang berisi suatu atribut dan kondisi tertentu yang diharapkan dan disetujui bagi pembeli. Untuk contoh rumah makan, pembeli tentu tidak mengharapkan adanya kelezatan saja, tetapi mengharap tempat yang bersih dan nyaman, higienis dan bersih. Tingkat keempat, produk Anda sebaiknya merupakan produk yang ditingkatkan atau melebihi harapan konsumen, misalnya menambahkan pelayanan cepat dan tepat, parkir gratis, dan layanan antar ke rumah / kantor pelanggan. Sedangkan produk pada tingkat kelima berupa produk potensial, menyangkut semua peningkatan untuk kepuasan pelanggan sehingga segala daya upaya dilakukan untuk memberikan pelayanan terbaik. Misal rumah makan tidak lagi untuk memenuhi rasa kenyang, lezat,
96
bersih, tempat nyaman, tetapi lebih dari itu rumah makan bisa berfungsi sebagai tempat rekreatif, melepas lelah, gaya hidup dan sebagainya. Nah, tugas Anda dalam membuat produk adalah dengan menambahkan manfaat sebanyak - banyaknya dan mengemas dalam bentuk yang menarik agar mudah laku di pasar. Harga Menentukan harga merupakan pekerjaan gampang -gampang susah, karena bagaimana menjadikan harga yang ditetapkan itu tidak dinilai mahal atau tidak terlalu murah oleh konsumen. Harga yang terlalu mahal dan tidak sebanding antara kualitas dengan manfaat produknya akan menjadi masalah karena tidak laku. Sementara bila terlalu murah, bisa menimbulkan persepsi bahwa produk yang ditawarkan memiliki kualitas yang rendah, meskipun produk tersebut berkualitas. Dalam penentuan harga, perusahaan agar menentukan dimana posisi produknya berdasarkan kualitas dan harga. Anda dapat memposisikan produk pada tingkat paling bawah dengan harga murah, di tengah dengan harga sedang atau paling atas dengan harga premium. Penetapan harga juga dapat tergantung dari tujuan perusahaan yaitu : a. Kelangsungan hidup. Anda dapat mengejar kelangsungan hidup bisnis sebagai tujuan utama dalam menetapkan harga, jika perusahaan Anda akan memasuki atau menghadapi persaingan yang sangat ketat, permintaan pasar yang berubah-ubah atau barang yang dipasarkan mengalami kelebihan penawaran (pasokan). Dalam jangka pendek, urusan keuntungan tidak penting dibandingkan dengan kelangsungan bisnis, karena selama harga atau margin keuntungan masih dapat menutup seluruh biaya operasional, Anda tetap bisa jalan. b. Pendapatan dan Laba sekarang maksimum. Anda juga bisa menetapkan harga untuk memperolah pendapatan dan laba maksimum. Bila produk Anda unik dan tidak banyak pesaing maka tujuan ini akan tercapai. Dalam jangka panjang, mendapatkan laba maksimum sulit dilakukan karena masuknya pesaing atau adanya barang pengganti produk Anda yang harganya lebih murah.
97
c.
Pertumbuhan penjualan maksimum. Penetapan harga dengan tujuan ini diyakini akan menghasilkan biaya per unit yang
lebih rendah dan akan meningkatkan laba dalam jangka panjang. Strategi pertumbuhan penjualan maksimum biasanya banyak di pakai pemula bisnis yang ingin merebut pasar dengan cara penetrasi harga rendah. Tujuan ini akan efektif bila konsumen peka terhadap harga, artinya kenaikan maupun penurunan harga sangat berpengaruh terhadap permintaan. d. Kepemimpinan kualitas produk. Penetapan harga juga bisa diarahkan untuk menunjukkan kualitas produk dan untuk meraih posisi sebagai pemimpin produk dengan kualitas tinggi. Perusahaan menciptakan citra bahwa produknya sangat berkualitas sehingga layak menetapkan harga tinggi. Harga tinggi identik dengan kualitas tinggi. Distribusi Untuk menyalurkan produk atau jasa minimal ada dua cara yaitu langsung ke konsumen (end user) atau melalui distributor, agen atau pengecer. Kedua saluran distribusi itu memiliki kelebihan dan kelemahan masing - masing dan tergantung jenis produk yang dipasarkan. Ada produk yang tidak bisa melalui agen seperti restoran karena langsung ke konsumen, ada juga produk yang lebih efektif disalurkan melalui distributor atau agen seperti buku, sepeda motor dan lainnya. Selain menyangkut saluran distribusi, Anda juga harus memperhatikan lokasi usaha. Apakah di mulai dari rumah, mencari tempat strategis dengan cara sewa, beli atau kerjasama. Semua keputusan itu tergantung dari produk yang Anda pasarkan, kemampuan finansial dan biaya operasional. Sebagai contoh, bisnis catering dan restoran tentu saja berbeda dalam saluran distribusinya, sehingga berbeda pula kebutuhan lokasi usahanya. Bisnis catering tidak harus berlokasi ditempat strategis karena penyalurannya langsung ke konsumen melalui pesanan misalnya acara pesta, syukuran dan lainnya. Sementara lokasi strategis dan ramai dilalui orang mutlak dibutuhkan restoran atau warung makan karena bisnis ini lebih mengandalkan konsumen langsung (walking
customer). Contoh lainnya, bisnis supplier (pemasok) barang tidak harus memiliki lokasi strategis dan berbeda dengan toko ritel kelontong yang harus ditempat strategis.
98
Promosi Promosi merupakan salah satu kunci pemasaran dan berhubungan dengan periklanan. Bila iklan menawarkan alasan untuk membeli, promosi penjualan menawarkan insentif
untuk membeli. Menurut Kotler, di dalam promosi terdapat
promosi untuk konsumen seperti sampel, kupon, potongan harga/diskon, hadiah, percobaan gratis, garansi dan lainnya; atau perdagangan seperti potongan harga, bantuan iklan, barang gratis; dan promosi bisnis & wiraniaga misalnya pameran dan konvensi perdagangan, kontes untuk wiraniaga, dan iklan khusus. Agar pemasaran menjadi efektif, Anda dapat menggabungkan keduanya. Anda harus mampu merancang iklan yang efektif untuk menginformasikan produk ke pasar dan memberikan promosi penjualan yang menarik. Kuncinya harus ada tawaran yang sangat menarik (sensational offer) dari produk Anda. Dalam membuat program periklanan, ada lima hal yang harus diperhatikan yaitu : a.
Tujuan atau misi iklan. Tujuan iklan ini harus mengacu kembali pada keputusan mengenai target pasar,
penentuan posisi dan bauran pemasaran yang sudah ditetapkan sebelumnya. Tujuan iklan bisa sebagai informasi atau pengenalan produk yang biasa dilakukan untuk produk atau perusahaan baru; iklan persuasif untuk menyakinkan pembeli bahwa produknya lebih baik dan biasa dilakukan dalam menghadapi persaingan; serta iklan pengingat yang bertujuan mengingatkan kembali produk -produk yang sudah mapan atau memiliki citra yang baik di mata konsumen, agar konsumen tetap loyal. b.
Anggaran. Berapa besar kemampuan perusahaan mengeluarkan biaya untuk membiayai
periklanan akan menentukan bentuk iklan, kualitas dan lamanya waktu pengiklanan. Bila anggaran terbatas, Anda bisa menyiasati dengan jenis iklan yang relatif murah misalnya dengan mengandalkan iklan dari mulut ke mulut (buz marketing). Promosi ini efektif jika produk Anda dinilai memuaskan pelanggan dan mereka bersedia secara sukarela mempromosikan produk Anda kepada teman, atau keluarganya. c.
Pesan yang ingin disampaikan. Bagaimana membuat isi pesan iklan yang menarik dan membuat konsumen tertarik
membeli produk yang ditawarkan. Anda dapat mengungkapkan fakta tentang keunggulan produk, manfaat produk, testimoni (kesaksian), pengalaman hasil 99
penggunaan dan lainnya. Mengungkapkan fakta bahwa produk Anda bagus saja, untuk saat ini kurang menarik konsumen. Anda harus bisa menggabungkan semua pesan menjadi pesan yang menarik. d.
Media yang akan dipakai. Banyak pilihan media untuk beriklan diantaranya televisi, radio, koran, majalah,
tabloid, brosur, luar ruang seperti spanduk, baliho, surat langsung dan sebagainya. Pemilihan media terkait dengan jangkauan yang ingin dicapai, frekuensi, dan dampak yang diinginkan, waktu yang tepat untuk beriklan, lama beriklan; dan dikaitkan dengan jenis produk yang ditawarkan serta biaya yang tersedia. Media televisi biayanya sangat mahal dan biasanya hanya bisa dilakukan oleh perusahaan besar. Pilihan yang cukup rasional yang dapat Anda lakukan bila anggarannya terbatas adalah radio, media cetak atau media luar ruang. ♦ Radio. Bila jangkauan pemasaran yang Anda harapkan cukup luas, Anda bisa menggunakan iklan di radio. Pilih radio yang mempunyai audien / pemirsa yang banyak dan sesuai dengan segmen produk Anda. Radio biasanya bersifat lokal untuk daerah tertentu tetapi ada juga radio yang bekerjasama dengan radio di daerah lain sehingga jangkauan siarannya luas. Pilih waktu yang tepat untuk beriklan. Waktu yang tepat, biasa disebut dengan prime time
harganya cukup mahal tapi tepat
sasaran. Prime time adalah waktu dimana orang banyak mendengarkan radio, seperti pada jam sebelum orang pergi ke kantor atau masih dalam perjalanan (sambil dengar radio di mobil) yaitu antara pukul 06.00 – 09.00 waktu setempat, pukul 10.00 – 11.00 ketika ibu-ibu sudah mulai santai dengan pekerjaan rumahnya, atau pukul 16.00 – 19.00 ketika orang pulang kantor, terutama di kota besar waktu ini dimanfaatkan mendengarkan radio dalam perjalanan yang macet. ♦ Koran, majalah, tabloid. Anda bisa memanfaatkan koran lokal maupun koran nasional tergantung jangkauan pasar yang Anda inginkan. Bila Anda menginginkan secara nasional Anda dapat menggunakan koran nasional seperti Kompas, Republika atau Media Indonesia. Jika hanya konsumen lokal yang Anda harapkan maka akan lebih efektif menggunakan koran lokal seperti Pos Kota (Jakarta), Memorandum, Jawa Pos (Surabaya), Radar Bogor, dan sebagainya. Anda bisa menggunakan iklan kolom atau iklan baris, tergantung anggaran yang ada. Anda juga bisa mengundang wartawan beberapa media dalam konferensi pers saat pembukaan usaha atau perluasan bisnis Anda. Caranya dengan mengundang mereka di sebuah restoran 100
atau hotel, dan disana Anda membagikan press release (penjelasan kepada media). Bila beruntung, berita Anda akan dimuat oleh lebih satu media tanpa bayar. Selain menggunakan press conference
seperti itu, anda bisa juga mengirimkan
press release ke media massa secara aktif terhadap kegiatan atau produk-produk yang anda pasarkan. Wartawan juga manusia, mereka juga memiliki keterbatasan informasi, sehingga kita yang harus aktif memberikan informasi kepada mereka. Kecuali kalau produk anda sangat unik dan special sehingga pemasarannya cepat menyebar melalui words of mouth (dari mulut ke mulut) dan akhirnya ketangkap juga informasi itu ke para wartawan. Selain itu, sesungguhnya wartawan dan media massa itu butuh berita-berita baru yang menarik. Nah, kalau memang produk anda menarik, tentu akan menarik pula bagi wartawan untuk meliputnya. Itu berarti promosi gratis! Hal ini tentu saja sudah saya rasakan manfaatnya dan saya banyak mendapatkan promosi gratis dari media massa baik media cetak, radio maupun televisi terhadap toko buku online www.bukubagus.com (antique, unique & rare books center) maupun buku-buku yang saya tulis seringkali di resensi atau dibahas di media massa. ♦ Brosur. Brosur juga merupakan media yang sangat efektif. Hanya bermodalkan ratusan ribu rupiah, Anda bisa menyebarkan ribuan brosur ke sasaran yang Anda inginkan.
Brosur juga bisa Anda tempelkan pada tempat-tempat umum atau
disebarkan pada acara-acara keramaian seperti pameran. Dalam membuat brosur harus diperhatikan desainnya, bahasa, isi pesan, penampilan termasuk kombinasi warnanya. Brosur biasanya berisi tentang produk, lokasi, manfaat produk dan akan lebih lengkap bila ada testimoni (kesaksian) pelanggan yang puas dengan produk Anda. ♦ Baliho dan spanduk. Media ini di pasang di luar ruangan, ditempat-tempat strategis atau ditempat usaha Anda. Pasanglah spanduk ditempat yang ramai dilalui orang dan buatlah dalam ukuran yang besar, warna dan tulisan mencolok dan menarik. Agar spanduk dan baliho tidak ditertibkan oleh aparat, Anda harus mendaftarkan secara resmi ke bagian perijinan di kecamatan. ♦ Stiker. Biasanya isinya terbatas dan lebih menonjolkan nama produk & perusahaan tapi minim penjelasan manfaat produk atau kalimat-kalimat persuasif lainnya, karena keterbatasan luas stiker. Dalam stiker membuat stiker tulisannya jangan terlalu kecil sehingga sulit dibaca. Ini berarti Anda hanya menampilkan poin-poin 101
yang penting saja. Hal ini tentu sangat berbeda dengan brosur. Anda bisa membagikan stiker gratis kepada masyarakat agar stiker tersebut ditempelkan sesuai keinginannya dan dibaca oleh masyarakat lain. Anda bisa juga bekerjasama dengan angkutan umum (mikrolet, bis kota, bis antar kota) untuk menempelkan stiker. Untuk itu, Anda harus merelakan ruang dalam stiker untuk pesan sopir kepada penumpangnya seperti ‘Bayarlah Dengan Uang Pas’, ‘Dilarang Merokok’ atau pesan-pesan motivasi dari orang-orang bijak atau tokoh terkenal. Satu hal yang penting, alamat & nomor telepon harus jelas! ♦ Internet. Sekarang ini internet sudah menjadi media yang tidak kalah pentingnya dengan media lain. Bahkan ada kecenderungan dari tahun ke tahun penggunanya semakin meningkat. Banyak situs yang menawarkan tempat beriklan gratis seperti www.iklanbaris.com, www.iklanbaris.co.id dan sebagainya. Anda juga bisa membuat situs sendiri yang biayanya tidak terlalu mahal, kurang lebih Rp.1 juta. Dengan situs sendiri, iklan Anda terpasang selama 24 jam sepanjang hari. Biaya sewa hosting per bulannya
juga
murah,
mulai
Rp10.000,-
Anda
bisa
lihat
contohnya
www.bukubagus.com (antique, unique & rare books center). Toko buku ini hanya menjual buku-buku lama, bekas melalui internet. Dari beberapa media yang ada tersebut diatas, Anda dapat menggunakan secara bersamaan sehingga hasilnya lebih maksimal. e.
Alat untuk mengukur keberhasilan beriklan. Apa yang menjadi ukuran berhasil atau tidaknya iklan dan promosi yang
digunakan? Meski ada banyak parameter sebagaimana yang dipaparkan oleh beberapa ahli periklanan, menurut saya untuk pemula bisnis, tidak perlu mengukur dengan alat yang rumit dan njlimet. Ukuran bahwa produk Anda dikenal luas dan penjualan meningkat sudah cukup. Tidak usah pusing tujuh keliling!. Untuk itu saya tidak memberikan penjelasan tentang hal ini. Namun bila Anda menghendakinya, Anda masih bisa membaca buku-buku tentang itu, yang banyak terdapat di toko buku.
102
Berikut ini contoh sederhana rencana pemasaran : Strategi Pemasaran PT. Solusi Wiraniaga Indonesia (SWIS) Segmentation
•
Segmen berdasarkan demografi : kelompok pekerjaan seperti calon / pengusaha, karyawan, mahasiswa, keluarga (suami / istri) & kelompok orang yang berminat dalam bidang tersebut; umur : 15 tahun ke atas; Kelompok penghasilan : menengah
•
Segmen
perilaku
atas
manfaat
produk
:
panduan
bisnis,
entrepreneurship & keuangan keluarga Positioning
•
Buku bermutu panduan bisnis, entrepreneurship dan keuangan dengan gaya bahasa ringan, mudah dimengerti dan dipraktekkan.
Targeting
•
Segmen
tunggal
buku
populer
bisnis,
entreprenurship
dan
keuangan
Taktik Pemasaran 1. Produk
• Nama Merek: MediaSukses • Buku populer bisnis, entreprenuship dan keuangan
2. Harga
• Penetapan
harga
bertujuan
untuk
pertumbuhan
penjualan
maksimum. • Harga tertinggi Rp. 50.000,- per buku 3. Distribusi/Lokasi
• Lokasi kantor tidak harus di ruko strategis, bahkan bisa di rumah. • Melalui toko buku terkemuka
Gramedia, Gunung Agung, Wali
Songo, Kharisma • Melalui toko grosir buku • Kerjasama Kursus Kewirausahan 4. Promosi
• Iklan dan resensi buku di Koran, Majalah dll. • Stiker gratis untuk pengenalan merek • Brosur-brosur • Sponsor kegiatan bisnis, seminar, workshop • Bedah Buku
103
IV. Aspek Manajemen Aspek manajemen sangat penting untuk direncanakan karena menyangkut bagaimana mengelola bisnis dengan baik. Bagaimana mengelola sumber daya manusia (karyawan), kualifikasi karyawan, berapa orang yang harus dipekerjakan, bagaimana sistem gaji, bagaimana struktur organisasi, hubungan antar pegawai (budaya kerja), uraian tugas (job description) masing - masing karyawan dan sebagainya. Bagi Anda sendiri, keahlian apa yang harus dipersiapkan untuk menjalankan bisnis Anda. Sebelum memutuskan sistem manajemen yang tepat, ada baiknya Anda melakukan survei kecil – kecilan, misalnya mengenai besarnya upah karyawan, apakah menggunakan gaji pokok saja atau memakai sistim bonus berdasarkan prestasi, atau gabungan keduanya. Bila bisnis rumah makan, ada baiknya mempertimbangkan sistem penggajian seperti yang diterapkan oleh sebagian besar restoran Padang. Restoran Padang biasanya menerapkan sistem transparansi antara pemilik modal dan karyawan dalam sistem bagi hasil. Dalam sistem manajemen restoran Padang, ada pemilik modal dan tim manajemen termasuk karyawannya. Hubungan mereka tidak kaku antara pemilik modal dan karyawan tetapi lebih dari itu, sebagai mitra bisnis, karena tim manajemen dan karyawan tidak mendapatkan gaji, namun mendapatkan bagian dari keuntungan bersih yang pembagiannya sesuai tanggung jawab pekerjaan masing-masing. Demikian juga dengan susunan organisasi, apakah menciptakan organisasi birokratif ataukah organisasi fleksibel dan ramping sehingga lebih cepat melayani konsumen. Anda juga dapat mempertimbangakan perekrutan karyawan apakah dari anggota keluarga terdekat ataukah merekrut orang lain sesuai dengan keahliannya. Semua pilihan-pilihan itu tentu ada berbagai konsekuensinya dan untuk itulah perlu pertimbangan dan dibuatkan sebuah rencana. Keberhasilan manajemen sangat tergantung dari sumber daya manusia (SDM) yang ada didalamnya. Sebab sebaik apapun sistem manajemen yang dibuat bila karyawan tidak memiliki kemampuan yang memadai atau tidak dapat diandalkan terutama kejujurannya, perusahaan tidak dapat berjalan maksimal. Untuk mendapatkan karyawan yang berkualitas, Anda dapat mencari melalui cara berikut: 1.
Referensi atau rekomendasi teman, saudara atau keluarga
2.
Mengutamakan orang - orang terdekat tetapi tetap didasarkan pada kualitas orangnya 104
3.
Bekerjasama dengan lembaga pendidikan tertentu. Misalnya untuk mencari tenaga stylist salon, Anda dapat bekerja sama dengan kursus salon.
4.
Seleksi dari penerimaan melalui iklan.
5.
Menawarkan pada karyawan di perusahaan
sejenis
(membajak
karyawan
perusahaan lain). Cara ini harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak terkesan merusak bisnis orang lain. V. Aspek Keuangan dan Permodalan Modal memang diperlukan untuk memulai bisnis, tetapi modal bukanlah segalanya bagi orang yang ingin berbisnis. Modal utama yang dapat Anda banggakan adalah integritas dan kredibiltas serta kecerdasan otak yang diberikan Tuhan kepada Anda. Selain itu, dengan jaminan bahwa Tuhan telah menjamin rezeki kepada hambaNya dan kita hanya diminta untuk menjemput (bukan mencari), Anda akan mampu menghadapi kesulitan modal. Dalam bahasa Robert T.Kiyosaki pada buku The Cashflow Quadrant, tidak dibutuhkan uang untuk menghasilkan uang. Lalu apa yang dibutuhkan? Impian, tekad besar, kesediaan untuk cepat belajar dan kemampuan untuk menggunakan dengan benar aset Anda yang merupakan pemberian Tuhan, serta mengetahui dari sektor
CASHFLOW Quadrant mana seharusnya memperoleh penghasilan. Dengan modal dasar tersebut Anda bisa mendapatkan kepercayaan dari orang lain untuk melakukan kerjasama bisnis atau apapun untuk menghasilkan uang. Karena itu jangan terlalu cemas dengan keterbatasan modal awal. Kalau Anda misalnya hanya memiliki modal Rp. 10 juta, manfaatkan saja seoptimal mungkin. Jangan memaksakan mencari modal dari orang lain, jika keahlihan bisnis belum terasah dan teruji. Mulailah dengan yang Anda miliki, karena itu membuat Anda merasa lebih nyaman dalam menjalankan bisnis. Memulai bisnis sesuai kemampuan modal dapat juga sebagai test drive
(uji
coba) bagi kemampuan Anda. Bila lolos, maka langkah ke depan untuk mendapatkan modal menjadi sangat terbuka, bahkan modal akan datang dengan sendirinya. Investor akan mencari Anda untuk menawarkan kerjasama bisnis. Anda akan mudah mendapatkan produk atau barang dagangan dengan pembayaran mundur (kredit), bahkan bila produk Anda digemari banyak orang, Anda bisa mendapatkan pembayaran dimuka (down payment) sebelum produk Anda dikirim. 105
Mengingat keterbatasan modal yang dimiliki seseorang, maka perencanaan keuangan dan modal usaha sangat diperlukan dalam memulai bisnis untuk mengetahui : 1.
Kebutuhan modal yang sebenarnya. Jangan sampai perkiraan Anda berada dibawah kebutuhan modal yang sebenarnya
dan Anda tidak mengetahui karena tidak ada perhitungan modal usaha. Hal ini akan berakibat fatal karena bisa menghambat kelancaran bisnis, bahkan bisa menjadikan bisnis macet ditengah jalan. Bila Anda tidak dapat menyediakan seluruh permodalan terutama dari modal pribadi, Anda dapat melakukan berbagai cara berikut : a.
Mengevaluasi ulang, apakah masih dimungkinkan rencana bisnis tersebut dijalankan dengan modal yang ada. Konsekuensinya, tentu ada bagian-bagian rencana yang ditunda pelaksanaannya dengan tidak mengganggu kelancaran bisnis. Misalnya menunda renovasi bangunan, memulainya dari skala kecil, mengurangi stock dagangan dan sebagainya.
b.
Menunda sementara. Anda dapat menunda sementara rencana bisnis, sambil mengumpulkan modal usaha, misalnya menyisihkan uang gaji atau menjual barang - barang yang cukup bernilai tapi tidak banyak manfaatnya atau tidak digunakan. Jangan terlalu lama menunda, karena akan mengubah berbagai asumsi bisnis yang Anda buat dan itu berarti harus ada penyesuaian rencana bisnis.
c.
Mencari Modal dari Pihak Ketiga. Jika Anda benar-benar membutuhkan modal awal untuk memulai bisnis dari pihak ketiga, maka Anda harus memperhatikan berbagai pertimbangan agar modal yang digunakan tidak membebani bisnis Anda. Pertimbangan itu diantaranya :
Jangan menggunakan modal pihak ketiga sebagai bagian terbesar dari modal bisnis. Anda harus memperhatikan rasio keuangan, yang biasanya diukur dengan Rasio Hutang yang tidak boleh lebih dari 30 persen aset yang Anda miliki. Bila Anda memiliki total aset (rumah, mobil, dan lainnya) senilai Rp.200 juta maka maksimal kreditnya Rp. 60 juta. Anda juga dapat memperhatikan
Debt Equity Ratio (DER) yang dihitung dari perbandingan antara total hutang dan modal yang Anda miliki (diluar aset yang Anda miliki). Sebagian besar ahli keuangan menyarankan besaran rasio ini tidak lebih dari 2,5 kali. Artinya, bila Anda memiliki modal sebesar Rp.10 juta, maka maksimal hutang sebesar Rp.25 juta (hutang modal kerja maupun investasi). Terserah Anda akan menggunakan 106
rasio yang mana, karena Anda lebih mengatahui kondisi keuangan dan aset Anda. Namun jika Anda melakukan kerjasama bagi hasil (kerugian modal dibagi secara
proporsional),
rasio
diatas
bisa
diabaikan
karena
Anda
bisa
menggunakan modal investor sesuai kebutuhan bisnis yang wajar, berapapun jumlahnya.
Usahakan ada back up dari aset yang cukup likuid (mudah diuangkan).Untuk mengantisipasi kondisi yang buruk seperti kerugian bahkan kebangkrutan, Anda harus memiliki aset yang bisa dijual bilamana bisnis Anda tidak mampu mengembalikan uang pinjaman. Back up itu bisa berupa mobil yang saat ini Anda pakai, rumah, atau perhiasan emas dan lainnya.
Nilai kekayaan bersih, jangan sampai minus. Artinya, jumlah hutang jangan sampai lebih besar dari total aset Anda. Bila kondisi ini terjadi berarti apabila terjadi kondisi buruk dimana Anda terpaksa menjual aset, Anda tidak mampu melunasinya. Jangan sampai hal ini terjadi. Rugi dalam bisnis itu hal biasa, tetapi rugi yang masih bisa Anda perhitungkan dengan kemampuan finansial dan beban psikologis Anda.
Cari dana berbiaya murah dan lunak pembayarannya. Jangan memaksakan diri untuk mendapatkan modal dengan biaya tinggi (bunga tinggi) seperti hutang rentenir dan untuk jangka pendek karena bisnis yang baru dirintis arus kasnya belum bisa diandalkan. Setelah memperhatikan pertimbangan diatas, Anda harus memperhatikan
sumber modal yang akan Anda gunakan yaitu : Investor Perorangan Untuk usaha baru, pihak perbankan biasanya tidak bersedia memberikan pinjaman. Langkah yang mungkin dilakukan adalah dengan mencari investor perorangan. Anda bisa menawarkan dengan pola pinjaman atau pola kerjasama. Bila Anda memilih bentuk pinjaman, Anda berkewajiban mengembalikan uang investor bila sudah jatuh tempo, meski bisnis Anda dalam kondisi tidak berkembang bahkan bangkrut. Kelebihan pola ini, Anda memiliki kebebasan mengelola bisnis, karena pemilik modal tidak akan ikut campur tangan. Anda hanya memberikan hasil sesuai kesepakatan.
107
Sedangkan untuk pola kerjasama, pemilik modal mau berbagi risiko. Artinya, bila kondisi usaha tidak berjalan lancar atau masih belum menghasilkan, pemilik modal tidak akan menerima hasil. Bahkan ketika usaha Anda gagal pun Anda tidak berkewajiban mengembalikan modalnya. Ini merupakan konsep kerjasama bagi hasil. Konsekuensinya, pembagian keuntungan hampir sama dengan pemilik modal, meski mereka tidak harus ikut mengurus usaha. Selain itu pemilik modal juga memiliki hak memeriksa atau mengontrol usaha sewaktu-waktu. Kredit Bank atau Lembaga Keuangan Lainnya. Bagi usaha baru untuk meminjam uang dari bank, tidaklah mudah. Bahkan setahu saya, yang pernah menjadi analis kredit di sebuah Bank BUMN – tidak ada bank atau lembaga keuangan yang bersedia memberikan kredit kepada usaha baru karena dinilai terlalu berisiko. Usaha baru belum teruji kemampuannya untuk menghasilkan laba dan belum teruji apakah bisa bertahan atau tidak. Biasanya perbankan akan mempertimbangkan usaha yang sudah berjalan miminal 2 tahun. Namun demikian, Anda tidak perlu berkecil hati. Bila saat ini Anda masih
berstatus
pegawai,
Anda
bisa
‘memanfaatkan’
status
Anda
untuk
mendapatkan kredit dari perbankan. Saat ini banyak bank menawarkan kredit kepada pegawai dengan jaminan surat pernyataan bendaharawan kantor, agunan tanah maupun kendaraan, bahkan ada kredit tanpa agunan (KTA). Anda dapat meminjam kredit sebelum Anda keluar dari pekerjaan untuk merintis bisnis. Anda dapat datang ke Bank DKI, BNI, BRI, HSBC, Danamon, Standchart dan lainnya. Anda juga dapat memanfaatkan kartu kredit untuk membeli barang dagangan atau untuk keperluan bisnis lainnya. Sumber Lain. Sumber ini bisa dari hutang keluarga, teman dekat atau sumber lain baik dengan imbalan fee (bunga) maupun tanpa bunga karena memang pemilik modal benar-benar ingin membantu. Jangan sekali-kali Anda menggunakan uang dari rentenir karena bunganya sangat ‘mencekik leher’. Sumber lain ini bisa dari koperasi, KADIN, atau lembaga swadaya masyarakat dan lainnya. Lalu bagaimana agar rencana atau ide bisnis Anda dapat diterima oleh pemilik dana? Berikut tips yang bisa digunakan. 108
Tekankan pada manfaat untuk investor. Dalam menawarkan ide bisnis, Anda jangan berlaku seperti anak kecil yang meminta uang jajan kepada orang tuanya. Anak kecil kalau minta uang jajan langsung mengatakan, “Mama, minta uang dong, untuk beli coklat!”. Orang tua karena rasa sayang, langsung memberi uang jajan. Bila kemudian cara itu Anda sampaikan kepada calon investor, “Pak, saya punya rencana bisnis untuk membuka butik dan dibutuhkan modal sebesar Rp. 10 juta. Maukah Bapak membantu atau bekerja sama?”. Bisa dipastikan calon investor akan mengatakan, “Saya tertarik dengan rencana bisnis Anda, tapi saya tidak ada dana untuk itu”. Bahkan investor mungkin akan berpikir, “Memang saya dinas sosial, sehingga minta modal kepada saya?”. Mengapa demikian, karena orang lain tidak melihat manfaat yang akan diterimanya. Orang tidak mudah mengeluarkan uangnya satu sen pun untuk sesuatu yang tidak jelas, bahkan tidak memberikan manfaat baginya, apalagi dengan risiko yang akan diterimanya. Jadi Anda harus mengungkapkan keuntungan-keuntungan dari bisnis Anda dan keuntungan yang bakal diterima calon investor dibandingkan dengan risiko yang akan diterimanya. Semuanya harus dijelaskan secara wajar dan realistis dan jangan dibuat-buat.
Rencana atau Ide harus didukung dengan fakta. Rencana yang bagus tanpa didukung dengan fakta atau data pendukung akan sulit diterima oleh calon investor. Lengkapilah data pendukung seperti hasil survei (kalau ada), berita prospek usaha dari koran, contoh sukses usaha sejenis dilingkungan Anda atau calon investor, dan lainnya.
Komunikasikan dengan penuh percaya diri. Sebagus apa pun rencana atau ide bisnis yang Anda buat atau keyakinan Anda yang begitu besar akan sukses, tidak akan ada artinya di hadapan calon investor bila Anda tidak dapat menyampaikan dengan baik dan penuh percaya diri, apalagi ragu-ragu. Calon investor akan menilai, bila Anda sendiri tidak yakin dengan apa yang Anda buat sendiri, bagaimana mungkin Anda dapat berhasil. Tentu saja calon investor tidak akan mempertaruhkan modalnya kepada Anda. Oleh karena itu tunjukkan bahwa Anda akan mampu melaksanakan bisnis yang sudah dibuat. Agar Anda dapat lebih dipercaya, Anda juga dapat meminta referensi dari kenalan Anda atau orang-orang yang mengenal calon investor. Dengan adanya referensi, maka kemudahan akan Anda dapatkan. Bila referensi tidak ada, Anda dapat 109
menunjukkan pengalaman - pengalaman Anda yang mendukung bisnis yang akan Anda lakukan dan komunikasikan itu dengan baik tanpa harus terkesan menyombongkan diri.
Buat pemilik modal sebagai orang penting. Meski Anda sudah melakukan ‘road
show’ alias sudah menawarkan kesana – kemari dan belum berhasil, Anda sebaiknya tidak mengatakan bahwa calon investor yang sedang Anda temui kali ini merupakan orang yang kesekian kalinya. Katakan kepadanya bahwa dia merupakan salah seorang yang diprioritaskan untuk penawaran kerjasama ini. Dengan demikian, dia merasa sebagai orang yang penting dan tidak merasa sebagai pilihan terakhir setelah yang lain tidak mau menerima. Apakah Anda harus berbohong? Saya kira tidak perlu, meski pun Anda terpaksa harus menjawab pertanyaan, bila dia menanyakan sudah dari mana saja Anda sebelum datang kepadanya. Anda bisa saja mengatakan bahwa telah memilih sekian orang pemilik modal sebagai prioritas, termasuk dia dan sedang ditawarkan secara bersamaan.
Perhatikan saran pemilik modal. Jika pemilik modal terlihat antusias dan memberikan saran atau kritiknya, perhatikan dengan seksama. Tunjukkan sikap terbuka terhadap kritik dan saran, karena hal ini akan memberikan image bagus. Pemilik modal akan merasa lebih aman bila dia benar - benar bekerjasama atau menanamkan modalnya kepada Anda, karena dia merasa ikut menentukan jalannya perusahaan.
Menghitung Kebutuhan Modal Kebutuhan modal dibedakan menjadi dua yaitu modal kerja dan modal investasi. Modal investasi diperlukan untuk persiapan mendirikan usaha seperti biaya perijinan, survei pasar dan lokasi usaha dan lainnya. Modal investasi juga dipakai untuk membeli peralatan usaha atau aktiva tetap lain seperti beli tempat usaha, peralatan usaha, mesin dan sebagainya. Modal kerja diperlukan untuk melaksanakan operasional usaha, setelah seluruh sarana dan prasarana dilengkapi. Penggunaan modal kerja biasanya untuk membeli bahan baku, bahan pembantu (untuk industri), atau membeli produk untuk perdagangan. Modal kerja juga digunakan membiayai operasional seperti gaji pegawai, transportasi, iklan / promosi, listrik, PDAM, telepon alat - alat tulis (ATK) dan lainnya. 110
Selain kebutuhan modal kerja, sebaiknya disediakan juga cadangan modal kerja. Berapa cadangan jumlah modal kerja yang harus dipersiapkan? Tidak ada aturan yang baku, karena Anda bisa menyediakan modal kerja selama 3 sampai 6 bulan. Hal ini diperlukan untuk mengantisipasi kondisi bisnis yang tidak sesuai rencana, misalnya omset usaha tidak sesuai target atau adanya biaya tak terduga. Setelah menghitung kebutuhan modal kerja, selanjutnya buatlah perkiraan aliran kas. Anda harus memperkirakan uang masuk (cash inflow) dan aliran kas keluar (cash
outflow) dari bisnis yang Anda jalankan, tentunya dengan asumsi-asumsi yang wajar. Anda juga sebaiknya menghitung omset minimal yang harus diperoleh dalam satu bulan atau satu tahun, sehingga dengan omset tersebut perusahaan masih bisa menutup seluruh biaya operasional (menghitung Break Even Point). Selain memperhatikan hal - hal diatas, satu hal yang paling penting adalah bahwa seluruh perhitungan modal usaha dan hal - hal yang berkaitan dengan keuangan perusahaan tersebut dipisahkan sama sekali dengan keuangan keluarga, tidak dicampur-adukkan antar keduanya. Pembukuan harus jelas. Prinsip ini dalam akuntansi dikenal dengan business entity. Anda harus bertindak profesional dengan menggaji diri sendiri. Jadi berapa gaji yang wajar buat Anda, patokannya adalah berapa kebutuhan hidup wajar dalam sebulan dan berapa Anda harus menabung. Dengan demikian, bila penghasilan dari bisnis melebihi kebutuhan hidup setiap bulannya, Anda tidak akan ‘sewenang - wenang’ menggunakannya untuk keperluan di luar kegiatan bisnis. Anda bisa menggunakan keuntungan untuk menambah modal kerja atau ekspansi bisnis.
111
Proyeksi Perhitungan Laba – Rugi PT. Solusi Wiraniaga Indonesia Periode Januari 2005 Uraian
Jumlah (Rp.)
PENJUALAN (OMSET USAHA) HARGA POKOK PENJUALAN LABA KOTOR
BEBAN USAHA Beban Penjualan Umum dan Administrasi Jumlah Beban Usaha LABA – RUGI USAHA
PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN Penghasilan Bunga (Deposito, Tabungan) Penghasilan Sewa Biaya Bunga Pinjaman
LABA SEBELUM PAJAK BEBAN PAJAK
LABA BERSIH
112
Neraca PT. Solusi Wiraniaga Indonesia Per Januari 2005 URAIAN
Jumlah (Rp.)
HARTA LANCAR
Kas & Bank
Piutang / Tagihan
Persediaan
Uang Muka Pembelian
……….
Jumlah Aktiva Lancar HARTA TETAP
Tanah & Bangunan
Kendaraan Bermotor
Lain-lain
Jumlah Aktiva Tetap TOTAL HARTA HUTANG LANCAR
Hutang Bank
Hutang Usaha
Uang Muka dari Pelanggan
Hutang Lain-lain
………..
Jumlah Hutang Lancar HUTANG TIDAK LANCAR
Hutang Bank Jangka Panjang
Hutang Lain-lain
Jumlah Hutang Tidak Lancar MODAL
Modal Disetor
Laba Ditahan
Total Modal TOTAL HUTANG & MODAL 113
Proyeksi Aliran Kas (Cashflow) PT. Solusi Wiraniaga Indonesia Tahun 2005 Dalam ribuan rupiah Uraian
Januari
Pebruari
Dst…
a. Saldo Awal b. KAS MASUK
Penjualan tunai
Penerimaan Tagihan
Penerimaan Uang Muka
Lain-lain
…………
Total Kas Masuk c. Jumlah Kas tersedia (a+b) d. KAS KELUAR
Pembelian (tunai)
Pembayaran Hutang
Gaji Karyawan
Pembelian Investasi
Angsuran kredit modal kerja
Angsuran kredit Investasi
Angsuran leasing
Lain-lain
………….
Total Kas Keluar e. Saldo akhir kas (c-d)
Penjelasan membuat rencana bisnis diatas, mudah - mudahan tidak membuat Anda semakin bingung, karena rencana lengkap seperti itu tidak harus dibuat bila bisnis Anda masih kecil. Bila Anda akan membuka warung mie, penjualan voucher HP atau bisnis perdagangan lainnya, tentu tidak serumit itu. Anda cukup menghitung kebutuhan investasi dan modal usaha, mencari tempat strategis dan memperkirakan 114
omset penjualan sehari atau sebulan serta menghitung biaya operasional. Bila kira kira untung dan bisa dijalankan, itu saja sudah cukup!. Jadi, sekali lagi tidak perlu
njlimet!.
115
LANGKAH 4 : JUST DO IT ! • Berani Bertindak = Berani Belajar • Mulai dari Bisnis Kecil • Menghadapi Masa-Masa Sulit Membentuk Komunitas Baru, Memelihara Teman lama • Menjadi Business Owner
116
Berani Bertindak = Berani Balajar
‘Gitu aja kok repot!’ Itulah kalimat yang pernah populer ketika KH. Abdurrahman Wahid alias Gus Dur menjadi presiden RI. Lho, lalu apa kaitannya dengan bisnis? Ya… Gus Dur memang tidak mengaitkan kalimat itu dengan bisnis karena beliau memang bukan orang bisnis. Tetapi ‘prinsip’ yang dipakai beliau dalam menghadapi masalah, membuat dirinya merasa enteng aja, santai! Anda bisa memakai ‘prinsip’ itu untuk memulai bisnis, tanpa harus menyepelekan masalah yang ada. Jadi kalau Anda ingin bisnis…… mulai aja! Jangan risaukan bagaimana nanti, tapi biarlah nanti bagaimana adanya dan hadapi! Yang penting Anda sudah bersiap-siap sebelumnya. ‘Gitu aja kok repot!’. Banyak orang yang memutuskan untuk memulai bisnis dan sudah membuat rencana bisnis yang matang tetapi itu semua masih sebatas keputusan dan rencana,
no action! Mereka masih ragu-ragu dan takut gagal. Mereka juga masih berusaha meyakinkan diri dengan mengumpulkan uang sebanyak - banyaknya untuk persiapan dan cadangan hidup. Bagi orang seperti ini, berapapun uang yang ada di bank tetap saja tidak akan dapat menggantikan hilangnya rasa aman yang menyertai hilangnya gaji tetap sebagai pegawai. Dalam mewujudkan rencana bisnis, jika Anda selalu berharap pengeluaran uang harus selalu menguntungkan, maka rencana Anda tidak akan pernah terwujud, sebab memulai bisnis baru sama dengan belajar. Siapapun paham, dalam proses belajar jarang sekali yang sempurna, bahkan terbuka peluang tidak menghasilkan
alias rugi. Itulah biayanya orang belajar. Sama seperti ketika kita bejalar di sekolah juga butuh biaya. Jadi inilah kuncinya agar Anda berani memulai. Jangan ragu-ragu untuk segera mulai, karena itu hanya membuat rencana Anda berantakan. Tidak ada ceritanya, seorang pengusaha sukses memulai bisnis dengan keraguan. Mereka mulai dengan keyakinan dan bekerja keras serta kemauan untuk selalu belajar. Seorang pengusaha sejati, otaknya selalu berputar memikirkan bisnis, sekalipun ia sedang tidur. Pengusaha sukses awalnya bekerja selama 7 hari kerja, 18 jam sehari dan dia ikut terjun langsung menangani bisnisnya.
117
Jika Anda masih berstatus pegawai, Anda harus ikut mengontrol dan mengurus bisnis. Anda tidak boleh menyerahkan begitu saja kepada karyawan. Proses ini minimal harus Anda jalani selama 1 – 3 tahun, sebelum Anda benar - benar yakin bahwa pengelolaan bisnis bisa diipercayakan kepada orang lain karena Anda sudah menciptakan sistemnya. Bila sudah demikian, Anda tidak perlu bekerja 7 hari seminggu dan 18 jam sehari, tapi Anda bisa bekerja 3 hari seminggu dengan 3 – 5 jam sehari. Itulah yang harus Anda lakukan. Ikut mengelola bisnis secara langsung, berarti Anda telah melalui proses belajar. Proses ini sangat penting untuk kemajuan pengelolaan bisnis di masa depan, karena Anda tidak akan mudah dibohongi atau kena tipu daya pegawai yang Anda pekerjakan, karena Anda mengetahui seluk beluk bisnisnya.
118
Mulai Bisnis Kecil
Banyak orang memulai bisnis terlalu memikirkan uang yang akan diperolehnya (keuntungan)
tetapi
kurang
memikirkan
bagaimana
cara
memperoleh
uang
(keuntungan) itu sendiri. Tindakan ini berakibat pada pandangan bahwa untuk memulai bisnis harus dengan modal besar sehingga lebih cepat menghasilkan uang, dan melupakan kemampuan teknis lainnya. Banyak perusahaan baru yang tidak berhasil bukan karena ide bisnisnya yang jelek atau bukan karena orang -orangnya salah, tetapi karena fokus mereka hanya bagaimana
mengumpulkan
modal
dan
tidak
diimbangi
dengan
kemampuan
menggunakan modalnya. Sebagaimana Mark H. McCormack, dalam buku What They
Don’t Teach You At Harvard Business School, saya sendiri sangat percaya banyak usaha baru yang sebenarnya tidak memerlukan modal sebesar yang mereka perkirakan. Sebagian besar pengusaha sukses merintis bisnisnya dengan cara memulai bisnis sendiri (self employee) atau bisnis kecil kemudian menuju business owner (pemilik bisnis) yaitu bisnis yang dapat ditinggalkan sewaktu-waktu tapi bisnis tetap berjalan bahkan berkembang karena sudah ada dengan sistem yang solid. Contohnya IBM yang didirikan oleh Tom Watson, Sr dan putranya Tom Watson, Jr, Universitas Bina Nusantara (UBINUS) yang dirintis dari sebuah garasi rumah pendirinya, Salim Group milik Liem Sioe Liong dll. Meski cara ini merupakan pilihan yang cukup sulit dan melelahkan dibandingkan dengan bekerja sebagai pegawai, namun saya yakin bahwa proses ini merupakan cara terbaik dari pada harus langsung menekuni business owner karena risikonya lebih besar lagi, ketika Anda belum memiliki ketrampilan dan pengalaman memadai. Dengan memulai dari yang kecil, orang biasanya bekerja keras. Dia melakukan atau bertanggung jawab untuk semua pekerjaan, mulai dari membuat anggaran, mencari modal usaha, mencari karyawan sampai memecatnya, produksi dan pemasaran serta kegiatan lainnya. Oleh karena itu, saya menyarankan mengurus bisnis sendiri mulai dari nol ini hanya sebagai langkah awal menuju business owner. Bila Anda melakukannya sendirian
119
terus, lama-lama Anda kelelahan, kecapaian!.Dan hal inilah yang merupakan salah satu faktor mengapa usaha kecil sulit berkembang dan banyak yang bangkrut. Ermey Trisniarty, seorang pengusaha Dapur Cokelat, mengawali bisnis kue dan permen coklat dengan menerima pesanan dari rumahnya. Wanita yang gemar ngemil cokelat ini memulai bisnis rumahan sejak tahun 1994 saat kuliah hingga bekerja dan melanjutkan kembali pendidikan jurusan manajemen, dan sampai pada tahun 2001 dia menyewa sebuah tempat di Jl. KH. Dahlan – Jakarta Selatan. Kini, Ermey sudah memiliki tiga outlet dan satu lagi akan dibuka dalam waktu dekat. Karena bisnis yang dirintisnya sudah memiliki system yang cukup baik, dia sudah mulai bisa meluangkan banyak waktu. Di sela-sela kesibukannya tersebut, Ermey sudah bisa menyempatkan traveling (jalan-jalan) ke luar kota dan sesekali ke luar negeri. Selain itu, dia juga mengisi waktu luangnya dengan membaca buku tentang masakan dan profil orang-orang terkenal, yang
semuanya
itu
semakin
membuatnya
terinspirasi
untuk
kreatif
dalam
mengembangkan bisnis. Ukuran kecil atau besar dalam bisnis sangat relatif, tergantung dengan kemampuan dan kondisi keuangan. Bila Anda memiliki uang satu milyar rupiah misalnya, tentu ukuran kecilnya berbeda dengan orang yang hanya memiliki lima puluh juta rupiah. Menurut saya, ukuran kecil disini lebih didasarkan apakah uang yang Anda investasikan tersebut ‘bernilai’ atau tidak menurut Anda. Maksudnya, bila terjadi kerugian nilai uang tersebut apakah cukup mengganggu kondisi keuangan Anda atau tidak, serta seberapa besar Anda merasakan dampak psikologisnya. Prinsip memulai bisnis kecil adalah : memulai bisnis dengan paruh waktu atau menginvestasikan waktu lebih banyak daripada uang. Intinya Anda harus terlibat banyak dengan bisnis Anda. Pekerjaan yang masih bisa Anda kerjakan sendiri, jangan sepenuhnya diserahkan kepada orang lain. Anda juga bisa berbagi modal dengan rekan Anda, untuk meminimalisasi kemungkinan kerugian. Cara ini merupakan latihan kerja yang sangat berharga. Jangan mendirikan bisnis sementara keterlibatan Anda hanya sebatas menanamkan modal usaha dan sedikit terlibat langsung. Bila hal ini yang Anda lakukan, itu artinya Anda hanya sebagai investor. Anda tidak akan tahu dan paham bisnisnya. Seandainya bisnis ini berkembang dan Anda keluar dari pekerjaan untuk mencurahkan 100% perhatian Anda, hal ini berbahaya bagi kelangsungan bisnis Anda. Kenapa? Kadang - kadang bisnis yang 120
terlihat dari kejauhan tidak seindah ketika Anda sudah masuk di dalamnya secara intens (dari luar terlihat luar biasa hebatnya, tetapi ketika Anda sudah menggelutinya terlihat mengerikan). Kondisi itu bisa sebaliknya, dimana bisnis yang kelihatannya sulit dan mengerikan, begitu Anda sudah tahu dan menggelutinya ternyata sangat mudah dan menguntungkan. Berkenaan dengan hal ini, saya mendapatkan cerita dari seorang teman, dimana kakaknya dulu seorang kepala cabang di sebuah bank. Kini dia sudah pensiun dini untuk mengurus bisnis perdagangan kayu yang sebelumnya diurus adiknya, tapi sayang bisnisnya bangkrut. Padahal ketika dikelola adiknya, bisnis berkembang pesat. Berdasarkan keterangan teman saya, kebangkrutan itu ternyata lebih disebabkan karena ketidaksiapan kakaknya - yang mantan bankir itu – untuk menjalani kehidupan baru, sebagai pengusaha. Selain itu, dia masih berpikir dan bersikap seperti pegawai, sebagai seorang bankir. Kebangkrutan juga karena dia tidak paham tentang bisnis yang dikelolanya, karena selama ini hanya melihat dari luar atau dari kejauhan, tidak pernah terlibat langsung dalam bisnis itu. Jadi itulah perlunya belajar mengelola bisnis termasuk belajar menghadapai kehidupan yang berbeda, karena disana Anda akan mendapatkan pemahaman dan wawasan yang tidak Anda dapatkan sebelumnya bahkan Anda mendapatkan pengetahuan bagaimana meningkatkan bisnis. Selain itu, keberhasilan bisnis tidak terlepas dari pengalaman dan kematangan, sehingga memulai bisnis kecil merupakan salah satu cara untuk itu.
121
Menghadapi Masa-Masa Sulit
Dalam setiap memulai bisnis, disana selalu ada masa -masa sulit, hambatan dan tantangan yang harus dilalui. Saat-saat itulah saat dimana kemampuan Anda sedang diuji. Saat-saat itu pula merupakan saat paling menentukan bisnis kelangsungan bisnis Anda. Selain itu, pada kenyataannya nanti, rencana bisnis yang sudah Anda buat bisa jadi hanya tinggal rencana karena kondisi di lapangan sangat tidak sesuai dengan harapan, tetapi dapat juga terjadi sebaliknya, bisnis berhasil melebihi apa yang Anda harapkan. Semuanya tidak pasti!. Persiapan mental sangat menentukan untuk menghadapi kondisi seperti ini. Mental tangguh tidak hanya dibutuhkan pada situasi yang sulit, tetapi saat bisnis berkembang pun diperlukan kesiapan mental prima. Kenapa demikian? Dalam kondisi sulit, kesiapan mental agar mampu bertahan dan tetap bersemangat adalah hal biasa. Tapi dalam masa-masa sukses, bila kecerdasan emosi dan kecerdasan finansial Anda tidak berkembang seiring dengan keberhasilan bisnis, Anda akan terlena atau tidak mau belajar, belajar dan belajar lagi. Anda bisa berperilaku konsumtif sebagai indikasi awal menuju kebangkrutan bisnis. Untuk menghadapi masa-masa itu diperlukan mentor, penasehat, pembimbing sekaligus motivator. Anda harus benar - benar menemukan mentor ahli, bukan orang yang hanya pandai berteori saja (tanpa pernah praktek bisnis). Anda harus belajar banyak dari mereka. Meski demikan, Anda harus memiliki keyakinan yang tinggi terhadap apa yang menjadi kepercayaan Anda. Artinya, meski Anda meminta pendapat kesana-kemari, tetapi kata hati ‘indera keenam’ alias
intuisi sebaiknya
tetap menjadi prioritas dalam pengambilan keputusan bisnis. Berdasarkan pengalaman dari orang-orang yang sudah memulai bisnis dan sekarang sudah cukup berhasil menjadi pengusaha, ada beberapa titik kritis yang sering dihadapi pemula bisnis yaitu : 1. Masalah Pemasaran. Banyak orang yang memulai bisnis dengan optimisme menggebu karena merasa memiliki produk unggul. Ternyata produk yang unggul saja tidak menjamin pemasaran menjadi lancar. Bila berbicara produk unggul, banyak orang pandai 122
membuat hamburger, tapi mengapa humberger Mc Donald’s yang laku dipasar? Begitu juga banyak orang bisa membuat ayam bakar yang lebih enak daripada Ayam Bakar Wong Solo, tetapi mengapa ayam bakar mereka kurang laku? Untuk menjual suatu produk ternyata tidak hanya tergantung pada keunggulan produk yang dijual, tetapi banyak faktor sebagaimana yang telah dibahas dalam bab sebelumnya. Bila terjadi masalah pada pemasaran, maka tidak ada salahnya Anda mengevaluasi kembali taktik dan strategi pemasaran serta bauran pemasaran berikut ini : ♦ Target pasar apakah sudah sesuai dengan produk – jasa Anda. Bila Anda membidik target pasar buku untuk remaja, tentu produknya harus mengikuti selera remaja, bahasanya gaul, kemasannya ceria, warna-warni dan sebagainya. ♦ Segmentasi. Apakah segmen pasar yang Anda tetapkan sudah sesuai dengan produk dan layanan yang Anda berikan. ♦ Penetapan Posisi. Evaluasi kembali apakah penetapan posisi atas produk atau jasa Anda sudah sesuai atau belum. Penetapan posisi sebenarnya lebih terkait dengan janji Anda. Sebagai contoh, Anda memposisikan produk Anda sebagai produk tahan lama sampai dengan 60 bulan, ternyata 12 bulan sudah banyak yang komplain karena produk sudah rusak. Bila Anda tetap memposisikan seperti itu, Anda harus memperbaiki produk dan memberikan garansi sesuai kualitas yang Anda janjikan. Anda harus memberikan manfaat lebih dari apa yang Anda janjikan. ♦ Produk. Apakah produk & jasa sudah memiliki manfaat lebih dan keunikan atau hanya merupakan produk umum yang banyak terdapat dipasaran, tidak ada bedanya dengan produk pesaing? Bila hal ini yang terjadi, maka Anda harus mengemas kembali produk yang memberikan manfaat sebesar-besarnya kepada konsumen. Produk yang baik adalah produk yang sudah berada pada tingkatan kelima sebagaimana dijelaskan pada bab sebelumnya. ♦ Penetapan harga. Apakah harga yang ditetapkan sesuai dengan manfaat yang diterima konsumen dan besarnya harga tersebut tidak memberatkan konsumen yang Anda targetkan. Perlu diingat pula, bahwa penetapan harga tersebut jangan
sampai
dikalahkan
oleh
pemaksaan
tujuan
perusahaan
untuk
mendapatkan keuntungan tetapi mengabaikan kepentingan konsumen dan 123
kelangsungan bisnis jangka panjang. Saat ini konsumen sudah kritis karena informasi yang diperoleh terhadap produk sudah demikian banyak sehingga terdapat pilihan produk baginya. ♦ Distribusi / tempat usaha. Apakah saluran distribusi sudah sesuai sasaran atau tidak. Sebagai contoh, bila bisnis Anda adalah pakaian untuk kelas menengah atas, kemudian Anda mendistribusikan ke Pasar Tanah Abang tentu saja tidak pas. Demikian juga bila bisnis restoran, apakah lokasinya sudah tepat. Untuk bisnis restoran, masalah lokasi sangat-sangat penting. Bahkan ada yang mengatakan kunci sukses restoran atau warung makan adalah pada lokasi, kedua lokasi dan ketiga lokasi. ♦ Promosi. Apakah Anda sudah melakukan promosi tepat sasaran dengan menggunakan media yang tepat pula? Periksa kembali media yang Anda gunakan dan waktu promosi. 2. Masalah Aliran Kas. Masalah aliran kas bisa terjadi bukan hanya karena tidak ada pemasukan uang akibat bisnis tidak berjalan, tapi bisa juga karena pemasaran dengan strategi kredit sehingga uang tunai yang masuk relatif kecil atau karena banyaknya permintaan di luar dugaan serta karena penggunaan kas yang keliru. Bila masalahnya karena banyak tagihan belum dibayar, harus dipertimbangkan kembali strategi pembayaran, apakah tetap dengan sistem kredit atau berusaha maksimal agar bisa menjual tunai. Selain itu, perhatikan juga apakah terlambatnya pembayaran tagihan itu masih bisa ditoleransi atau justru karena kesalahan dalam pemberian piutang kepada pelanggan nakal. Memang disinilah masalah yang sering timbul bagi bisnis baru yang tidak memiliki posisi tawar (bargaining power) sehingga terpaksa memberikan kemudahan pembayaran untuk menarik pelanggan baru. Berbeda dengan pebisnis lama, mereka biasanya sudah bisa menekan pembayaran kredit bahkan mereka bisa menarik uang muka. Untuk mengantisipasi agar masalah ini tidak muncul, Anda harus selektif memberikan kemudahan pembayaran bagi pelanggan. Agar Anda dapat merebut hati pelanggan, berikanlah kelebihan dalam bentuk lain yang tidak dimiliki oleh perusahaan lain. Anda juga dapat memberikan diskon pembelian bila konsumen membayar tunai.
124
Bila terpaksa memberikan fasilitas kredit, perhatikan hal-hal berikut : ♦ Utamakan kepada konsumen yang memiliki tempat usaha jelas, sudah lama berbisnis dan dikenal baik karakternya. ♦ Mulailah dengan memberikan kredit sedikit-demi sedikit, jangan langsung dalam jumlah besar. Ada baiknya Anda memperhatikan kenaikan plafon kreditnya berdasarkan kontribusi keuntungan darinya. ♦ Berikan kredit berikutnya setelah kredit sebelumnya dibayar. Jangan memberikan kredit terus - menerus tanpa memberikan plafon (batasan tertentu) atau mengakumulasi kredit, hanya karena ingin produk laku terjual. ♦ Jangan sungkan untuk menagih bila batas waktu yang diperjanjikan sudah jatuh tempo. Pelanggan yang baik tidak akan marah dengan penagihan itu, justru mereka senang merasa diingatkan untuk membayar. ♦ Bila pelanggan terlambat membayar dengan alasan yang tidak wajar, Anda perlu mempertimbangkan untuk tidak lagi memberikan fasilitas kredit. Bila masalah aliran kas akibat kebutuhan kas meningkat karena besarnya permintaan di luar dugaan, hal ini masih gampang dicarikan solusinya. Anda bisa menggunakan uang keuntungan, meminta
pembayaran mundur dari pemasok
(supplier) atau dari sumber lain sebagaimana dijelaskan dalam bab sebelumnya. Bila masalah aliran kas timbul karena kesalahan penggunaan misalnya untuk membeli aktiva tetap yang kurang berguna (tidak ada kaitan langsung dengan bisnis) atau barang konsumtif lainnya, tidak ada cara lain kecuali merubah sikap Anda agar bisa menahan diri sampai bisnis Anda benar - benar maju dan berkembang. Selain itu, jual kembali barang-barang tersebut, bila memungkinkan. 3. Masalah Sumber Daya Manusia (SDM). Masalah karyawan seringkali membuat pemula bisnis pusing, karena masalahnya bisa bermacam - macam. Ada tuntutan gaji, rendahnya ketrampilan dan etos kerja, kejujuran sampai pada berhenti tanpa pamit (mendadak). Sering terjadi karyawan tidak betah, bahkan belum genap satu bulan sudah minta keluar. Untuk
mengantisipasi
masalah
SDM,
kunci
utamanya
pada
rekruitmen
(penerimaan) awal dan sistem gaji yang rasional, disesuaikan jenis pekerjaannya. Ciptakan budaya kerja yang nyaman, kerjasama yang baik antar karyawan, tidak otoriter dan jangan terlalu birokratif, tetapi sebaiknya berorientasi pada target
125
bisnis. Berdasarkan pengalaman beberapa pengusaha, pendekatan kekeluargaan dan ‘kebapakan’ menjadikan karyawan betah bekerja bersama Anda. Selain itu, jangan ciptakan ketergantungan pekerjaan hanya pada satu – dua karyawan, sebab hal itu bisa menimbulkan masalah di kemudian hari, bila sewaktuwaktu karyawan tersebut keluar begitu saja. 4. Masalah Kontrol Pengawasan. Seringkali kontrol dan pengawasan menjadi masalah karena tidak mudah mengontrol seluruh aktivitas karyawan apalagi jika Anda tidak dapat bersamanya selama bekerja. Tidak dapat dipungkiri bahwa kebanyakan karyawan di negara kita ini sebagian besar bermental kuli. Seorang kuli hanya mau bekerja dengan baik bila diawasi oleh mandor (pengawas). Bila tidak ada mandor, mereka bekerja seenaknya. Tidak hanya itu, kejujuran juga masih menjadi barang mahal.
Sulit
menemukan karyawan yang jujur, dapat dipercaya serta diandalkan, tapi bukan berarti tidak ada sama sekali. Disinilah tantangan buat Anda untuk menciptakan sistem yang bisa mengawasi karyawan tanpa harus memata - matai terus menerus. Salah satu caranya, memberikan reward (penghargaan) yang menarik bagi karyawan berprestasi dan
punishment (hukuman) berat bagi karyawan yang melanggar. Bahkan bila karyawan terbukti tidak jujur, terutama masalah keuangan, Anda bisa langsung memecat. Selain itu, selalu sempurnakan sistem yang ada, baik sistem pembelian, pemasaran, keuangan, pergudangan dan sebagainya. 5. Menurunnya Motivasi. Akibat adanya perubahan kehidupan dari seorang gajian menjadi pengusaha maupun adanya tekanan-tekanan atau permasalahan bisnis, seringkali menurunkan motivasi pemula bisnis, termasuk Anda. Bisa jadi Anda mengeluh karena merasa mengurus
bisnis
ternyata
benar-benar
melelahkan,
tidak
semudah
yang
dibayangkan. “Lebih enak menjadi orang gajian”, begitu mungkin gerutu Anda. Benar, pada masa awal berbisnis, orang gajian mungkin lebih enak kerjanya, tetapi ingat bahwa setelah Anda melalui masa-masa sulit dan bisnis berkembang, maka tidak ada yang menyangkal bahwa menjadi pengusaha itu lebih enak dari orang gajian. Oleh karena itu, jangan sampai Anda tenggelam dengan tekanan yang ada. Jaga semangat dan motivasi untuk berbisnis, dengan cara :
126
♦
Membaca buku-buku, kaset, seminar motivasi dan selalu belajar mencari jalan keluar yang paling efektif atas permasalahan bisnis.
♦
Mencari teman yang bisa memotivasi dan mendukung kegiatan Anda. Hindari teman atau lingkungan yang akan menurunkan motivasi Anda.
♦
Ingatkan selalu apa yang menjadi tujuan Anda, dan yakinkan Anda bisa mengatasi masalah bisnis sehingga Anda akan sukses.
127
Membentuk Komunitas Baru, Memelihara Teman lama
Pernahkah Anda mendengar pepatah, “Siapa yang dekat penjual minyak wangi akan menjadi wangi, dekat dengan pande besi akan kena bau keringat”? Itulah gambaran bahwa pengaruh teman dan lingkungan begitu kuatnya terhadap kehidupan. Salah memilih teman bisa membuat rencana hidup berantakan. Selain teman dan lingkungan, faktor lain yang berpengaruh adalah informasi yang dimasukkan dalam otak. Otak kita membutuhkan pengetahuan, ilmu dan informasi lain agar tetap sehat sama seperti tubuh membutuhkan makanan dan vitamin untuk penambah energi. Jadi apa yang dimasukkan ke dalam otak sangat - sangat mempengaruhi jalan pikiran dan tindakan seseorang. Demikian juga teman sangat mempengaruhi perilaku dan tingkah laku karena adanya faktor sungkan atau faktor mencontoh. Pandai - pandailah memilih teman. Teman yang tidak sejalan atau tidak mendukung untuk mewujudkan impian menjadi pengusaha, sebaiknya tidak banyak ‘digauli’ tapi sekedar menjaga hubungan baik saja. Carilah teman yang mampu memberikan inspirasi bahkan motivator bagi perjalanan hidup Anda. Sekarang marilah memperhatikan hubungan pertemanan Anda selama ini terutama dengan siapa saja Anda berteman. Buatlah daftar lima teman yang akrab atau lebih banyak menghabiskan waktu bersama Anda (tentu saja di luar suami / istri dan anak-anak). Selanjutnya tulis profesi masing-masing serta berapa perkiraan penghasilan mereka. Jumlahkan seluruh penghasilannya dan bagi dengan jumlah orang termasuk Anda. Saya yakin kemungkinan besar penghasilan rata - rata dan profesi mereka hampir sama dengan Anda. Jika sekarang Anda seorang pegawai berpenghasilan Rp.5 juta per bulan, biasanya rata - rata penghasilan mereka juga sebesar itu. Cara mereka memperoleh penghasilan juga sama menjadi pegawai. Hal ini menunjukkan bahwa apa yang Anda lakukan dan Anda dapatkan tidak jauh berbeda dengan teman - teman dekat Anda.
128
Bila Anda sudah memutuskan untuk menjadi pengusaha sementara lingkungan pergaulannya tetap sama, jangan harap Anda akan mendapatkan hasil maksimal. Anda harus berani keluar dari lingkungan lama, dan membentuk lingkungan baru yang lebih mendukung.
Apakah
ini
berarti
teman
lama
harus
dilupakan?
Teman
lama
bagaimanapun tetap kita perlukan, jadi jangan diabaikan begitu saja. Jagalah hubungan dengan teman lama Anda tetap terjalin dengan baik, sebab bisa jadi suatu saat mereka akan membantu bisnis Anda. Membentuk komunitas baru lebih dimaksudkan untuk memilih teman-teman atau lingkungan yang mendukung visi dan misi Anda menjadi pengusaha sukses. Kalau Anda memiliki lingkungan yang mendukung, memiliki visi dan misi yang sama dalam bisnis, akan memberikan motivasi bisnis yang kuat karena orang-orang yang ada didalamnya saling memberikan dorongan dan membentuk sinergi positif. Mereka juga membentuk sebuah aliansi bisnis yang saling menguntungkan. Anda dapat membentuk club, kelompok diskusi atau kelompok bisnis sejenisnya. Anda juga bisa bergabung dengan organisasi yang sudah ada seperti Kadin (Kamar dagang
Indonesia),
Asosiasi
Manajemen
Indonesia
(AMA),
HIPMI
(Himpunan
Pengusaha Muda Indonesia), Jaringan Pengusaha Muslim Indonesia (JPMI), GAPMMI (Gabungan Asosiasi Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia) atau asosiasi lainnya. Beberapa manfaat dengan ikut bergabung pada lingkungan bisnis seperti itu, diantaranya :
1. Meningkatkan
Entrepreneur Intelligent (kecerdasan pengusaha). Pertemuan itu
dapat menambah wawasan bisnis, karena dengan sering bertemu sesama pengusaha, Anda akan mendapatkan wawasan baru yang belum pernah Anda ketahui sebelumnya. Diskusi dan pertemuan - pertemuan juga melahirkan ide-ide baru dalam bisnis. Anda juga dapat mendiskusikan bagaimana mengatasi kesulitan kesulitan bisnis. Masalah Anda akan semakin ringin dengan berbagi dengan mereka, dibandingkan harus berpikir sendirian. Anda juga dapat menggunakan pengalaman mereka untuk mengatasi masalah yang mungkin sama dengan masalah yang sedang Anda hadapi.
2. Menambah Teman & Relasi Bisnis. Banyak teman dan relasi akan membantu bisnis Anda. Ada pepatah mengatakan, “banyak teman banyak rejeki”. Ada juga yang mengatakan bahwa teman seribu masih kurang sedangkan musuh satu terlalu 129
banyak. Itu semua ada benarnya. Sebagai contoh sederhana, apabila bisnis Anda memiliki harga, kualitas dan pelayanan sama dengan produk atau jasa pesaing Anda, dengan adanya hubungan persahabatan, seorang teman akan menggunakan produk atau jasa Anda atau sebaliknya Anda akan menggunakan produk atau jasa mereka. Konsep ini jangan diartikan sebagai bentuk Korupsi, Kolusi Nepotisme (KKN), karena konsep ini lebih pada suatu pertimbangan bisnis yang rasional.
3. Terbuka
Peluang Bisnis Baru. Tidak terduga, kumpul-kumpul sesama pengusaha
akan memberikan peluang bisnis baru. Sudah banyak bukti mengenai hal ini. Misalnya ada seorang pengusaha yang membutuhkan pasokan coklat mentah dan kebetulan Anda bergerak dalam bisnis itu atau Anda mempunyai teman yang memiliki produk itu, Anda bisa memanfaatkan peluang tersebut. Bila harga dan mutu sama, hubungan pertemanan akan diutamakan, sehingga akan sangat memugkinkan terjadinya transaksi bisnis.
4. Bantuan
Modal Kerja. Anda juga dapat memperoleh kemudahan pinjaman modal
kerja, kerjasama bisnis atau minimal kesempatan untuk membayar produk yang Anda beli dari mitra atau teman yang sudah Anda kenal dengan baik. Kemudahan itu tentu saja tidak akan terjadi begitu saja bilamana Anda tidak kenal sebelumnya.
5. Bantuan
Pengelolaan Bisnis. Biasanya sebuah asosiasi memiliki program kerja
meningkatkan kualitas anggotanya, dengan cara bantuan pemasaran, teknis produksi, managemen dan lainnya. Sebagai contoh, Kadin yang membuka akses pemasaran bagi anggotanya dengan membiayai atau mensponsori anggota untuk ikut sebuah pameran. Sofi Handmade – Surabaya – yang memproduksi kerajinan tangan dari bahan daur ulang, mendapatkan kesempatan mengikuti pameran gratis di INACRAFT 2005 yang diadakan pada bulan Mei 2005 lalu, dengan sponsor dari Kadin Jawa Timur.
6. Menambah Motivasi. Jika Anda memiliki banyak teman dari pengusaha, Anda akan banyak belajar dari mereka bagaimana saat menghadapi kesulitan atau bagaimana ia dapat meraih sukses saat ini. Semua itu akan menjadikan Anda semakin termotivasi. Ketika Anda dalam kesulitan, Anda akan tahu bahwa kesulitan Anda ternyata tidak seberapa dengan kesulitan teman Anda.
130
Menjadi Business Owner
Menjadi business owner berarti Anda bisa meninggalkan sewaktu-waktu perusahaan dalam jangka waktu tertentu tanpa khawatir bisnisnya mengalami kemunduran, bahkan bisnis Anda dapat berkembang tanpa keterlibatan langsung diri Anda. Bila Anda memiliki bisnis dan semuanya masih tergantung pada kehadiran dan perhatian penuh dari Anda, maka itu sama artinya Anda menciptakan pekerjaan bagi diri Anda sendiri (self employee), bukan seorang pemilik bisnis. Untuk sampai kepada tahapan tersebut, sistem bisnis sangat menentukan. Berkenaan dengan hal ini saya dapat memberikan contoh pada orang tua saya sendiri. Beliau, untuk ukuran di kampung, mungkin bisa dibilang cukup berhasil dengan bisnisnya dibidang penggilingan padi dan perdagangan beras. Sampai saat ini bisnis itu masih berjalan dengan baik, tetapi ada satu hal yang menurut saya cukup ‘menyiksa’ beliau, karena meski hasil yang diperoleh cukup lumayan, tapi beliau tidak dapat meninggalkan bisnis bahkan untuk satu hari pun. Kalau pun harus bepergian, usahanya harus ditutup atau ditunggu oleh ibu saya dan tidak ada ‘keputusan’ strategis yang diambil oleh ibu saya. Hal ini karena dalam bisnis penggilingan padi dan perdagangan beras tersebut, di sana sering kali terjadi tawar menawar harga, di samping karena seringnya fluktuasi harga yang terjadi. Dengan demikian, bagi pelanggan beliau, baik pemasok (supplier) maupun pembeli seringkali tidak mau dilayani oleh ‘wakil’ beliau. Mereka masih tidak percaya dengan harga yang diberikan penggantinya. Ketika beliau tidak ada ditempat, mereka menunda transaksi jual – beli. Kondisi inilah yang menjadi salah satu penyebab mengapa setelah lulus kuliah 10 tahun lalu – ketika saya diminta melanjutkan bisnis itu – saya tidak bersedia. Sekarang perhatikan Kentucky Fried Chicken (KFC) dan Mc Donadl’s. Bila diamati, sebenarnya terdapat ribuan orang mampu membuat hamburger yang lebih enak dari Mc Donald’s tetapi Mc Donald’s lebih berhasil memasarkan karena memiliki sistem. Perhatikan bagaimana Mc Donald’s mampu menjaga standar agar rasanya sama disemua outlet, bagaimana penyajiannya, greeting (salam) kepada pelanggan sampai pada pemilihan lokasi. Untuk pemilihan lokasi, Mc Donald’s sangat selektif. Bahkan pendirinya, Ray Kroc pernah mengatakan, sebenarnya dia tidak menjual hamburger 131
tetapi bisnis properti karena lokasi yang dipilih selalu strategis dan kebanyakan di hook (pojok). Semua itu karena sistem yang telah ditetapkan. Untuk belajar menjadi business owner dapat dilakukan dengan magang (on the job
training) untuk mempelajari sebuah sistem. Tapi masalahnya tidak banyak orang bisa mendapatkan kesempatan seperti itu, apalagi mendapatkan ‘rahasia sukses’ sistem sebuah perusahaan. Akibatnya, tidak sedikit orang yang ‘macet’ hanya menjadi pengusaha kecil (bisnis sendiri) karena mereka tidak mampu mengembangkan sistim yang baik, bahkan mereka akhirnya tetap menjadi bagian yang tak terpisahkan dari sistimnya, tidak dapat meninggalkan bisnis dalam ‘sedetik’ pun. Bila Anda tidak dapat magang pada pengusaha sukses, ada cara lain untuk menjadi seorang pengusaha sukses yaitu dengan belajar secara otodidak dengan konsekuensi melakukan try and error
dan membutuhkan waktu lama dan biaya besar, mencari
pembimbing atau membeli waralaba (franchise). Pembimbing bisa dari seorang konsultan atau pengusaha yang anggap sukses dan bersedia memberikan ilmunya dengan cara bertukar pikiran atau berdiskusi atau bahkan pendamping dalam menjalankan bisnis. Sedangkan sistem waralaba dapat dibeli dari perusahaan yang sudah terbukti berhasil dan memiliki branding
(merk) kuat di hati konsumen.
Konsekuensinya ada biaya yang harus dikeluarkan untuk membayar franchise fee dan
royalty fee. Berbisnis dengan membeli waralaba lebih menjanjikan keberhasilan dibandingkan bila harus memulai dari awal dengan membangun sistem sendiri karena Anda tidak perlu melakukan try and error yang membutuhkan waktu, biaya dan pikiran. Dalam menyusun sistem perusahaan didalamnya termasuk sistem penjualan, sistem keuangan, sistem pengelolaan karyawan serta sistem kontrol pengawasan. Ketika Anda sudah berniat untuk menjadi business owner, mental dan sikap sebagaimana para self employee (pekerja mandiri) yang selalu ingin mengerjakan sendiri dan tidak mudah percaya dan tidak mau mendelegasikan tugas kepada orang lain harus disingkirkan, karena itulah kuncinya. Selain itu Anda harus bisa ‘memanfaatkan’ tiga hal berikut ini : 1. Pengalaman Orang Lain (POL). Daripada Anda melakukan try and error, Anda bisa memanfaatkan pengalaman orang lain, pengalaman baik maupun pengalaman buruk untuk membuat sistem perusahaan. Belajarlah dari orang-orang yang telah berhasil menjadi business owner bagaimana mereka membuat sistem. 132
2. Ide Orang Lain (IOL). Jangan pernah malu menggunakan atau meniru ide orang lain bila ide tersebut membuat bisnis Anda berkembang. 3. Waktu Orang Lain (WOL). Salah satu kelemahan bisnis kecil yang dikerjakan sendiri adalah semakin sukses bisnisnya, semakin banyak waktu yang diperlukan untuk mengurus bisnis. Lama-lama pemiliknya kecapaian. Manfaatkan waktu orang lain untuk mengurus bisnis dan berikan kepercayaan kepada mereka. Anda bisa menjadi
business owner yang baik bila Anda bisa mendelegasikan wewenang dan memberikan kepercayaan kepada orang lain dan pegawai Anda. Tanpa keempat hal diatas, nothing! Anda hanya akan memiliki bisnis kecil karena Anda menciptakan pekerjaan untuk Anda sendiri.
133
DAFTAR PUSTAKA Chu – Ning Chi, 1997. Thick Face, Black Heart. Mental Baja, Pantang Menyerah. Alih bahasa : Dra. Ursula Gyany Buditjahja, Elex Media Komputindo, Jakarta. Covey Stephen R, 1997. The 7 Habits of Highly Effective People, Alih bahasa Drs. Budijanto. Penerbit Binarupa Aksara, Jakarta. Djuardy, Ambaldy, 2002. Kiat Sukses Mencari dan Mendapatkan Banyak Uang, Yayasan “Bulan Purnama”, Jakarta. Hedges, Burke, 2005. Saya Ingin Jadi Konglomerat, Pustaka Delapratasa Hicks, T G, 1994. Sukses Merintis Bisnis dengan “Modal Dengkul”, Alih PT.Dinastindo Adiperkasa International, Penerbit Abdi Tandur, Jakarta.
Bahasa :
Hicks, T G, 199 Bisnis Di rumah Sendiri yang Menguntungkan Anda. Penerbit Abdi Tandur, Alih bahasa : Robert J. Purba, Jakarta. Ismawan, Indra, 2005. Easy Way to Build Your Own Business, Media Pressindo, Yogyakarta. Johnson, Spenser, 1999. Who Move My Cheese? Cara Cerdas Menyiasati Perubahan dalam Hidup dan Pekerjaan, Alih Bahasa : Juni Prakoso, Penerbit Elex Media Komputindo, Jakarta. Kiyosaki, R dan Lechter, 2003. The Cashflow Quadrant, Alih Bahasa : Rina Buntaran, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Kotler, Philip, 1997. Managemen Pemasaran Jilid 1, Alih Bahasa : Hendra Teguh, SE,Ak dan Ronny A. Rusli, SE, Ak. Penerbit PT. Prenhallindo, Jakarta. Kotler, Philip, 1998. Managemen Pemasaran Jilid 2, Alih Bahasa : Hendra Teguh, SE, Ak dan Ronny A. Rusli, SE, Ak. Penerbit PT. Prenhallindo, Jakarta. Kartajaya, Hermawan, 1996. Marketing Plus 2000 Siasat Memenangkan Persaingan Global. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Lwin, May dkk, 2005. Clueless in Starting Business - Bagaimana Menjadi Seorang Wirausaha, BIP, Jakarta. Mc Cormack, Mark H, 1994. Kiat Bisnis, Hal-Hal yang Tidak Diajarkan Di Harvard Business School (Judul Asli What They Don’t Teach You At Harvard Business School), Alih Bahasa : Drs. Andre. Penerbit Erlangga, Surabaya. MacGregor, Sandy, 2003. Piece of Mind, Mengaktifkan Kekuatan Pikiran Bawah Sadar untuk Mencapai Tujuan. Alih Bahasa : Yudi Sujana. Penerbit PT.Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
134
Muhammad, Safak, 2004. Kaya Tanpa Bekerja : Berani Kaya Berani Tidak Menjadi Pegawai, Republika, Jakarta. Nurdi, M Mira, 2005. Pensiun Dini atau Pensiun Pada Waktunya?, Tabloid Bisnis Uang No.16/I/3 – 16 Maret 2005 Prijosaksono, Aribowo, 2001. Create Your Own Cheese : 8 Langkah Kreatif Mengendalikan Perubahan dalam Kehidupan Anda. Elex Media Komputindo, Jakarta. Susrofi, M, 2003. Kunci Sukses Berwirausaha, PT. Elex Media Komputindo, Jakarta. Tracy, Brian, 2005. Finansial Sukses. Penerbit PT.Delapratasa Publishing. Paulus S. Fajar, 2005. Mulailah merancang keuangan dari sekarang, Bisnis Uang nomor 21/I/12 – 25 Mei 2005 -------, 2005. 4 Tips Menantang Usaha Ala Bob Sadino, Harian Republika, 29 Maret 2005. -------, 2005. Setelah di-PHK, Ikhsan sukses usaha kripik, Bisnis Indonesia, 29 Maret 2005. ------, 2005. Dana Pensiun PNS Diarahkan Jadi Sistem “Fully Funded”, Kompas, 12 Mei 2005 ------, 2005. Valentina Asjari, Krismon Pembawa Berkah, Republika, 20 Pebruari 2005. -------, 2005. Berubahlah selagi masih diatas. Bisnis Indonesia, Minggu 17 April 2005. -------, 2005. Helmy Yahya, Beruntung Menjadi Anak PKL, Republika Sabtu 14 Mei 2005. -------, 2005. Meraih Sukses dengan Cinta, Media Indonesia Senin, 23 Mei 2005. -------, 2005. Titik Winarti, Pengusaha ‘Gurem’ ke Mabes PBB New York, Kompas 14 Desember 2004. -------, 2005. Waralaba Murah Meriah, Majalah Modal, edisi 29, Juni 2005. -------, 2005. Mengintip Waralaba Hot, Tabloid Bisnis Uang, no.23/I/9 – 22 Juni
2005. Situs www. purdiechandra.com
135
Profil Penulis Safak Muhammad, lahir tahun 1970 di Lamongan – Jawa Timur, alumni Fakultas Ekonomi Universitas Jember (1994) dan Magister Managemen Agribisnis IPB – Bogor (2003) serta Fund Manager Training (2005).
Saat ini sebagai Presiden Direktur PT. Solusi Wiraniaga Indonesia dan Komisaris perusahaan rental transportasi BBM. Sebelumnya pernah menjadi analis kredit di sebuah Bank BUMN dan mengisi rubrik konsultasi investasi, keuangan dan kewirausahaan sebuah Tabloid di Jakarta. Dia juga pernah merintis bisnis agribisnis dan rental komputer sewaktu masih kuliah di Jember. Sejak medio 2004 aktif menulis tentang entrepreneurship, bisnis dan keuangan untuk menyebarkan ‘virus’, agar semakin banyak orang tertular untuk menjadi entrepreneur (pengusaha) dan semakin banyak orang melek keuangan untuk meraih kebebasan finansial. Buku pertama KAYA TANPA BEKERJA yang diterbitkan Republika (2004) telah menjadi best seller dan CARA MUDAH ORANG GAJIAN MENJADI PENGUSAHA ini sebagai buku kedua. Buku ketiga sedang disiapkan dan akan membahas keuangan keluarga Islami. Bila Anda ingin berdiskusi tentang entrepreneurship, bisnis dan perencanaan keuangan keluarga, silahkan mengirim email ke alamat :
[email protected]
136
Komentar Buku Kaya Tanpa Bekerja “…. Buku ini mengajak pembacanya untuk mengubah paradigma, mengubah cara pandang yang berbeda dalam suatu sistem masyarakat kita yang telah terpola. …..Ia menawarkan cara kreatif mendapatkan uang tanpa bergantung pada orang lain”. Tinjauan Buku Media Indonesia, 26 Pebruari 2005 “Saya baru selesai membaca buku Anda Kaya Tanpa Bekerja…. Detik ini juga saya ingin mulai usaha jual baju!”. Sinta – Jember 08123287xxx “….Saya akan merevolusi diri dari mental pegawai menjadi pengusaha karena inspirasi dari buku Anda, Kaya Tanpa Bekerja”. 0856 187 18xxx “G’ day Mr. Safak. I’m Dean Nova I’ve just read your book n it sounds very interesting. I’ve 2 tell u that it gives me an inspiration 2 become an entrepreneur..”Dean Nova– Bekasi 081315766xx “Buku Anda sangat luar biasa, tapi saya ingin bertanya kenapa sudah seringkali membaca buku tentang kesuksesan tapi tak kunjung sukses juga?” 081328491xxx
137
KOMENTAR TOKOH
Tahap demi tahap dalam proses menjadi entrepreneur dijelaskan secara detail dan didukung dengan teori dan contoh praktek nyata. Saya yakin semua pengusaha sukses setuju dengan isi buku ini. Sangat bermanfaat bagi pegawai yang ingin mulai terjun menjadi pengusaha. Beno Pranata, MSc. Bos ‘PesanDelivery’, Penerima Young Super Entrepreneur Award 2004 Berani memulai dan keluar dari zona ‘aman’ pegawai merupakan syarat utama menjadi pengusaha. Buku ini membahasnya secara detil tentang itu. Anda pasti bisa menjadi pengusaha bila mempraktekkannya. Prof. DR.Thamrin Abdullah, MM Dosen Universitas Negeri Jakarta Bung Safak Muhammad adalah penulis yang mampu memotivasi pembacanya untuk menjadi entrepreneur, terbukti buku karya pertamanya Kaya Tanpa Bekerja menjadi best seller. Dan pada buku keduanya ini tampak sekali Bung Safak memang memiliki kompetensi dalam bidang ini. DR. Ir. H. Wahyu Saidi, MSc Mantan Orang Gajian, Tukang Bakmi Langgara & Tebet (100 outlet)
Buku ini juga dilengkapi : 1. Cara keluar dari ‘zona kenyamanan’ sebagai pegawai menuju ‘zona kenyamanan baru’ sebagai pengusaha. 2. Strategi keluar pekerjaan untuk menjadi pengusaha tanpa takut gagal & kehilangan gaji yang sudah ada. 3. Cara menghadapi masa transisi, persiapan bisnis, menghadapi keraguan, kegagalan hingga berani menjadi pengusaha. 4. Cara menggali ide bisnis dari hobi, contoh 99 ide bisnis modal ‘dengkul’ dan ide bisnis franchise (waralaba).
138
LAMPIRAN 1 : DAFTAR IDE BISNIS WARALABA Merk Dagang & Jumlah Gerai
Sejak (Gerai)
Bakmi Langgara & Bakmi Tebet (Rumah Makan)
1998 100
Franchise & Royalty fee (Rp.) Fee awal 30 juta. Peralatan 30 juta royalti fee 3.5% (setelah untung)
PT. Medika Karya Perkasa Jl. Petogogan 1 No.42 Kebayoran Baru Jakarta 12130 Telp. 7278 7070 Fx. 7252 711 email :
[email protected] PT.Anvic Multi Bisnis Jl. Kelingkit Permai Blok C no.6 Jakarta Barat 02170700398 Primagama Graha Primagama Jl.Kapt P.Tendean 85 Mampang Jak-Sel 021-7942809
Hotdog Booth (Hotdog)
2002 28
Modal 35 juta, dapat peralatan lengkap. Tidak ada royalti fee
Fresh Corn (Jagung)
2001
8 juta/gerobak
Primagama (Bimbingan Belajar)
1987 300
150 juta per 5 thn, royalty fee 10.7% dari omset
PT. Magfood Inovasi Pangan Jl. Ciomas III / 18 Kebayoran Baru Jak-Sel 0217228413 PT.Sinar Eka Kreasi Jl. Perserikatan no. 4 A / B Rawamangun Jaktim 4701517
Red Crispy (ayam goreng)
2003
Counter Becak 12 juta Counter Statis 10 juta
Laundrette (binatu)
1986
50 juta / 5 thn Pembagian : franchisor
7
PT. Italindo Citramodern Jl. Iskandar Muda no.35 C – Jakarta 021-7224074
Londre (Binatu)
8
PT.Balonudara Mitra Waralaba Jl.Dr.Makaliwe I / 9 Grogol Jakarta 021-563638 PT. Video Ezy International 021-563638 PT. Ultra Disc Jl. Cideng Jakarta 021-3443223 PT. Rudi Hadisuwarno Jl. Puri Pesanggrahan IV NR.7 Bukit Cinere Indah 021-7543166 PT. Mega Mulia Mandiri Center Park 1st Fl, Gedung BRI II Jl. Sudirman Jakarta 021-5713331 PT. Chandrabuana Surya sementa Gedung Japfall Jl. Daan Mogot Kav.12 Jakbar 0215448670
Balon Udara (balon) Video Ezy (rental VCD/DVD) Ultra Disc (rental CVD/DVD) Salon Rudy (salon kecantikan)
1991 44
1968
50 juta / 3 thn, fee 10% dari omset
My Salon (salon kecantikan)
2004
30 juta / 5 thn, fee 6% (6 bln pertama), 8% (setelah 6 bln)
Roti Buana
1998 73
Ayam Bakar Wong Solo Ayam Bakar KQ5 Ayam Gorang KQ5 Bakmi Jawa Gunung Kidul
1991
10 juta / 3 thn pertama, 5 juta 3 tahun berikutnya. Sewa tempat 3 thn 90 juta, rak pajangan 30 juta, peralatan 30 juta. Total investasi 160 juta. Rp.300 juta – 1 milyar
Edam (burger) Daily Fresh (jagung)
1990
No 1
2
3 4
5 6
9 10 11 12 13
14
15 16 17
Franchisor & Alamat PT. Langgara Boga Persada Jl. Pemuda No.66 Rawamangun Telp.4704546 – 70205122
Jakarta
PT. Sarana Bakar Digdaya Jl. SMA 2 Padang Golf Polonia Medan 061 – 7879061 – 021.86902830 Bakmie Jawa Gunung Kidul Perum Jati Bening Estate Blok F Pondok Gede Bekasi Made Ngurah Bagiana Jl. RM. Kahfi 1 Raya 33 Jakarta 08161164999 PT.Daily Fresh Indonesia
Jl. Asem Dua no.10 Jakarta Selatan Telp. 750 46 88 Fac. 750 46 93 18 19 20 21 22 23
PT.Bogasari Flour Mills Jl. Raya Cilincing no.1 Jakarta 021-4301048 PT.Bogasari Flour Mills Jl. Raya Cilincing no.1 Jakarta 021- 4301048 PT.Bogasari Flour Mills Jl. Raya Cilincing no.1 Jakarta 021- 4301048 PT.Bogasari Flour Mills Jl. Raya Cilincing no.1 Jakarta 021- 4301048 PT.Modern Indolab Jl.Cideng Timur 73-74 Jakarta 021-3457777 PT.Modern Indolab Jl.Cideng Timur 73-74 Jakarta 021-3457777
Crepes & Coins (kudapan) Crispy Burger (burger) Martabuck (martabak) Noodle Bogasari (mie) M. Photo Box (foto langsung jadi) M Print Shop (cetak foto dari ponsel)
139
40%
franchisee,
60%
15 juta/5 thn
35 juta / 5 thn, royalty fee 6% dari omset 30 – 40 juta 15 juta / 5 thn
Rp.50 juta 45 juta 2 juta, dapat counter, peralatan. Sistem jual putus untuk bahan burger 18 juta dapat gerobak dorong, perlengkapan 16.5 juta, dapat gerobak, perlengapan dan 38 juta, idem 50 juta, dapat gerobak, peralatan 9 juta, dapat gerobak, peralatan 35 juta 45 juta, fee 10% dari omset 45 juta, fee 10% dari omset
24 25 26 27 28
29 30
31 32
PT. Malibu 62 Studio Jl.Raya Boulevard Blok LC VII no.62 Kelapa Gading Jakarta 021-4522571 UD.Vita Husada Jl. Bambu Wulung I / 18 Jakarta Timur Perum Alam Raya Blok A no.96-97 Jl. Jurumudi Daan Mogot KM 19,5 Tangerang 15124 Telp. 541 2222 – 70288088 Hp.0815 812 0505 Veneta Media Usaha Jl.Mangga Dua Abdad N.51 Jakarta 021-6123124 PT. Multi Boga Makmur Cemerlang Telp.021-4502094 – 08121906512 PT. Mitra Piranti Usaha Jl. Dr.Soepomo no.11 Jakarta 8350263-64 Salma Network System Jl. Brotojoyo 1 G no.3 Pondok Indraprasta 021-8350263-64 Grup Ristra Graha Ristra Jl. Radio Dalam no.48 Kebayoran Baru 021-7247540 PT. Eatertainment Int’l Tbk
Malibu 62 (foto studio) Lekker Crepes (kudapan) Mama oven (roti sus)
2000 25
25 juta / 5 thn, royalty fee 6%, modal awal 170 juta, bea adm. 1% dari untung bersih Hanya 5 juta, dapat gerobak, beli bahan sistem jual putus. 30 juta per gerobak
Veneta System (tinta isi ulang) Crystalbar (minuman kesehatan)
Fee 5%, Managemen fee 2.5% Investasi ± 85 juta
Mailshop Plus (jasa bisnis) Salma Card (desain grafis)
40 juta /5 thn fee 5% dari omset 50 juta /5 thn, fee 4% dari omset
Ristra House (salon)
2003
50 – 100 juta / 5 thn, fee 4% dari omset
Paparon’s Pizza
2000 40
Bebek Bali (Restoran)
1997 3
37
Sukyatno Nugroho 021-7355352
Es Teller 77
1982
38
PT. Indomarco Primatama 021-6914478
Indomaret Ritel
235 1988 781
Franchise fee US$25.000 + promo royalty fee 5%, advertising fee 2%, modal awal 1,5 – 2 milyar. Investasi foodcourt 250 juta, tipe ruko 550 juta. Franchise fee food court 50 juta + 5%, tipe ruko 75 juta + 5% per bulan Franchise fee 100 juta / 5thn, royalty fee 7%, deposit bahan kering 30 juta. Deposit royalty fee 20 juta. Investasi 1 – 1,6 milyar. Belum termasuk tempat dan ijin. Modal 500 – 700 juta Franchise fee 230 juta (10 thn) marketing dan managemen fee 12% per bulan Franchise fee 150-250 juta. Peralatan interior / exterior 75 juta. Barang dagangan 300 juta sewaq ruko 25 juta x 5 thn. Investasi 250 juta, franchise fee 75 juta/5 thn. Royalty fee 4% dan marketing fee 5% per bulan. Franchise fee 75 juta, modal 250 juta – 350 juta.
39
Henky Tjoa
1992 28
Modal awal 1,5 milyar, royalty fee 10% per bulan
40
PT.Weling Simbah Wulung 021-8312921 CV. Celup Mitra 0251-373877 – 7158899
Mbok Berek Ny. Umi Mr Celup Restoran mobil
4 2003 40
Franchise fee 115 juta / 5 tahun, royalty fee 5%, modal awal 200 juta. Franchise fee 50 juta/5 thn. Royalty fee 6% 6 bulan pertama, selanjutnya 8%, modal 212 juta
Ayam Goreng Fatmawati Ayam Bakar Ganthari
1990 70 1995 19
Modal awal 120 juta termasuk franchise fee Modal 40 – 50 juta, tanpa franchise & royalti fee. Pembeli merek mendapat 12% dari omset setiap bulan. Registration fee 1juta. Joining fee 20 juta. Royalti fee 3% dari omset, marketing fee 1%, remodeling apotik 60 juta. Modal kerja awal 100 juta. No franchise & royalti fee. Investasi 50 juta.
1999 20
Royalti fee 5% dari omset. Franchise fee 100 juta. Investasi awal 350 juta (belum termasuk gedung) 60 juta / 5 thn managemen fee 10% omset Sistem kerjasama : Bebas Franchise fee,
33
PT. Sarwagata Keluarga Sejahtera 021-5747667/69/70
34
PT.Pioneerindo Gourtmet 021-3157611-3147654
California Fried Chicken (Fast food)
1984 124
35
PT. Intisari Langkah Positif (ILP) Jl. Raya Pasar Minggu 39 A Jakarta 12780 Telp.021- 798 5210 PT. Lembanindo Tirta Anugrah 021-74707432
International Language (Kursus Bahasa) Le Monde (Poduk bayi)
1978 30
36
41
42
PT. Ayam Goreng Fatmawati Indonesia
43
Ayam Bakar Ganthari Jl. Bulungan Blok M – Jakarta Hp. 08161345653 PT. Panca Gema Buana Perkasa Jl.Pulo Kambing II Kav/1 No.20 Pulo Gadung Jakarta Telp.4601388 – 08161842725
44
45 46 47
Game Fantasia 081 23413881 Multi Plus Jl. Tanjung Duren Barat I – 18, Jakarta Barat Telp.56963033 CV. Melia Jl. Sengon no.1 Janti Yogjakarta 0274-488157 PT. Mia Food Product
Bakmi Japos
1981
The Medicine Shope (apotik) Game Fantasia (Studio mini Video Klip instant) Multiplus (business service center) Melia Laundry (binatu) Nelson’s & Ramly
140
48
Jl. Hayam Wuruk no.120 A Jakarta Barat (Es Potong) Telp.6291181 – 6297152 Sumber : Majalah Modal & Tabloid Bisnis Uang dan sumber lain
141
35
training. Deposit 5 juta.