Jurnal Nasional Ecopedon JNEP Vol. 3 No.1 (2015) 093-097 http://www.perpustakaan.politanipyk.co.id
TEH DAUN GAMBIR
Cara Mengolah Daun Gambir Menjadi Minuman Teh Sehat
Koresponden:
[email protected] hp,085375498199
Aktor Dinata1 Mahasiswa Prodi. Tata Air Pertanian Semester 1 Jurusan. Teknologi Pertanin Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh. Jl. Raya Negara Km 7 TanjungPati 26271
Diterima setelah revisi: desember 2015/ selesai:april
2016
Abstract ESRON GUNANTA SURBAKTI : Studi Pembuatan Teh Daun Gambir (Uncaria gambir Roxb). Dibimbing oleh Ir. Rona J. Nainggolan, SU, dan Ir. Terip Karo-Karo, MS. Bagian tanaman gambir yang paling banyak dimanfaatkan adalah daun dan ranting. Dengan adanya kandungan tanin dan memiliki khasiat sebagai obat-obatan, diharapkan daun gambir tersebut dapat dimanfaatkan sebagai teh yang memiliki ciri khas sendiri, selain sebagai minuman penyegar juga sekaligus sebagai obat. Penelitian dilakukan pada bulan Juli – Agustus 2011 di Laboratorium Analisa Kimia Bahan Pangan Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan, menggunakan rancang acak lengkap faktorial dengan perlakuan letak daun (daun pucuk, daun ke-2, daun ke-3 dan daun ke-4) dan lama pelayuan (15, 16, 17 dan 18 jam). Parameter yang dianalisa adalah kadar tanin, kadar air, kadar abu, uji organoleptik ( rasa, warna air seduhan, penampakan partikel dan warna ampas seduhan). Hasil penelitian menunjukkan bahwa letak daun memberikan pengaruh berbeda sangat nyata terhadap kadar tanin, kadar air, kadar abu, rasa, warna air seduhan, warna ampas seduhan dan berbeda nyata terhadap penampakan partikel. Lama pelayuan memberikan pengaruh berbeda sangat nyata terhadap kadar tanin, kadar air, kadar abu, rasa, warna air seduhan, warna ampas seduhan dan berbeda nyata terhadap penampakan partikel. Interaksi letak daun dan lama pelayuan yang terbaik untuk pembuatan teh daun gambir adalah daun pucuk dengan lama pelayuan 18 jam. Kata kunci : teh daun gambir, letak daun, lama pelayuan.
Singkatan : Kg : pers : LTDG :
Kilo gram Personal komunikasi Lamaza teh daun gambir
1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Gambir merupakan komoditas utama masyarakat di Kabupaten Lima Puluh Kota, khususnya di Kecamatan Pangkalan Koto Baru dan Kecamatan Kapur IX. Sekitar 80% kebutuhan gambir dunia di pasok dari Kabupaten Lima Puluh Kota (nela.2015). Potensi dan kekayaan alam ini seharusnya sudah menjadi perhatian utama masyarakat dan pemerintah daerah, untuk meningkatkan pertumbuhan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat lokal.(nela., 2015. lamaza teh daun gambir) Selama ini, gambir hanya diolah dalam bentuk getah kering sebagai produk setengah jadi, untuk kemudian di ekspor dan sebagian kecil pemakaian dalam negeri. Gambir getah kering tersebut hanya dihargai Rp 20.00023.000/kg ditingkat petani. (nela. 2015. lamaza teh daun gambir) Melihat kondisi kehidupan ekonomi masyarakat petani gambir sekarang ini, belum menunjukkan perubahan dan kemajuan perekonomian yang lebih baik. Sebaliknya, kehidupan petani gambir menjadi makin terpuruk dari waktu ke waktu. (nela. 2015. lamaza teh daun gambir) Untuk itu, kami menginginkan adanya perubahan dalam proses pengolahan gambir menjadi produk jadi yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Berdasarkan hasil analisa, penelitian dan pengamatan kami, ternyata gambir bisa dijadikan berbagai macam produk kesehatan, kecantikan, dan produk lainnya. (nela. 2015. lamaza teh daun gambir) Lamaza Teh Daun Gambir, merupakan produk yang telah kami temukan formula, khasiat, dan nilai ekonominya. Berdasarkan hasil eksperimen yang telah kami lakukan, ternyata daun gambir sangat baik digunakan sebagai minuman kesehatan, bahkan kandungannya lebih baik dari teh biasa. Zat antioksidan yang terkandung dari teh daun gambir mampu menangkal pengaruh buruk radikal bebas, sehingga dapat menjaga sel tubuh dari kerusakan. Dengan demikian tubuh akan menjadi jarang sakit(nela.2014.lamaza teh daun gambir).
1.2 tujuan Praktek ini dilaksanakan untuk melengkapi tugas yang diberi oleh dosen dan mempelajari bagaimana cara menulis jurnal nasional ecopedon.
Aktor dinata / Jurnal Nasional Eco Pedon Vol. 3 No.1 (2015) 093-097
tersebut awet dan supaya tidak mudah busuk penyebab bakteri yang mengganggu. (pers, 2015)
11. Bahan dan Metode 2.1 Tempat dan waktu pelaksanaan Pelaksanaan praktek ini dilaksanakan di smp plus ibnu khaldun pada pada hari rabu tanggal 12 dan 13 mei 2015.
2.2 Alat dan bahan Alat dan bahan yang digunakan dalam praktek ini yakni kamera hp dan daun gambir.
Gambar 1. Pohon gambir Gambar 2. Daun yang telah dipetik
2.3 Cara kerja 1.
2.
3.
4.
5.
Pemetikan daun gambir Daun gambir dipilih yang masih muda karena masih banyak mengandung antioksidan dan perajanganpun tidak terlalu sulit. (pers, 2015) Pencucian daun gambir Pencucian dilakukan agar bersih dari kuman dan lebih higienis sehingga terhindar dari penyakit. (pers, 2015) Perajangan daun gambir, dirajang secara manual
menggunakan pisau pemotong Perajangan daun gambir masih menggunakan cara manual agar lebih terasa kealamiannya. (pers, 2015) Penjemuran daun gambir Daun gambir dijemur sampai warnanya berubah menjadi agak coklat supaya zat yang terkandung dalam daun gambir tidak terbuang. Penjemuran inipun dilakukan selama 2 hari.(pers, 2015) Kemudian daun gambir difermentasi Manfaat fermentasi agar daun gambir
Gambar 3. Perajangan daun 2
Aktor dinata / Jurnal Nasional Eco Pedon Vol. 3 No.1 (2015) 093-097
Gambar 4. daun gambir yang sudah dirajang Gambar 6. Daun gambir yang di fergmentasi
111. hasil dan pembahasan 3.1hasil
Gambar 5. Daun gambir yang dijemur [1]
3
Gambar 7. Daun yang sudah di fergmentasi dan siap untuk dibuat minuman
Aktor dinata / Jurnal Nasional Eco Pedon Vol. 3 No.1 (2015) 093-097
Gambar 8. Penyaringan teh yang akan di seduh
Gambar 10. Teh yang siap di saring dan siap untuk diminum
Gambar 11. Menikmati minuman teh daun gambir buatan sendiri
Gambar 9. Pengadukan teh daun gambir yang dicampur dengan sedikit gula agar lebih nikmat
3.2 pembahasan Dapat disimpulkan teh daun gambir bukan saja diambil getahnya saja melainkan dapat diolah menjadi olahan 4
Aktor dinata / Jurnal Nasional Eco Pedon Vol. 3 No.1 (2015) 093-097
minuman yang sehat. Daun gambir tersebut sangat mudah untuk diolah dan rasanya lebih nikmat dari teh biasa.
AQFjAAahUKEwipotO86PIAhXTHo4KHVrSDmA&url=http%3A%2F% 2Fwww.litbang.pertanian.go.id%2Fberita%2Fone %2F2348%2Ffile%2FTeh-DaunGambir.pdf&usg=AFQjCNEHpzDHG3ZTX2mqSp GkBpkxLFAdew [4] Aflizar,Aflizar R, Masunaga T. 2012. Assesment erosion 3D Hazardwith USLE and Surfer Tool : A CASE Study of Sumani Watershed in West Sumatera Indonesia.J Trop Soils, Vol. 18, No. 1,2013:81-92ISSN 0852-257X [5] Nela harizona. 2015. Lamaza teh daun gambir. Usaha rumah tangga. Gunuang malintang. Hal 0. [6] Personal komunikasi. 2015
1v. kesimpulan dan saran 4.1 kesimpulan
no 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
nama Novi Adi Pak afu Bambang Dewa Dani Ali Amar fitra Dedi
Teh no 1
Teh no 2
√ o √ √ o √ √ √ o o
o √ o o √ o √ o √ √
Jadi, dari tes percobaan antara: Teh no 1: teh daun gambir 6 orang Teh no 2: teh biasa 5 orang √ = enak O = tidak enak √=6/10×100% o=5/10×100% =60% =50% Dari percobaan tersebut banyak menyukai teh daun gambir tersebut tapi ada yang memberi saran karena tehnya terlalu manis dan agak kelat. Bahkan ada yang menyukai kedua teh tersebut.
4.2 saran Didalam melakukan pratikum diharapkan untuk berhati-hati menggunakan pisau karena pisau yang digunakan sangat tajam dan bisa melukai jika tergoreskan ketangan. Ucapan terima kasih Dalam hal ini kami mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing bapak Aflizar yang membimbing saya dalam melaksanakan penulisan sehingga jurnal ecopedon dapat dibuat dengan baik.
Daftar pustaka [2] Anonim. 2015. berita. Tersedia online.. http://www.litbang.pertanian.go.id/berita/one/2 348/ [3] Anonim. 2015. Teh daun gambir. Tersedia online http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc =s&source=web&cd=1&cad=rja&uact=8&ved=0CC 5