CALVIN DI RANAH PUBLIK DEMOKRASI LIBERAL, HAK ASASI, DAN KEBEBASAN SIPIL
g DAVID W. HALL
Penerbit Momentum 2011
Calvin di Ranah Publik: Demokrasi Liberal, Hak Asasi, dan Kebebasan Sipil Oleh: David W. Hall Penerjemah: Lanna Wahyuni Editor: Stevy Tilaar Pengoreksi: Jessy Siswanto Tata Letak: Patrick Serudjo dan Djeffry Desain Sampul: Patrick Serudjo Editor Umum: Solomon Yo Originally published in English under the title, Calvin in the Public Square: Liberal Democracies, Rights, and Civil Liberties Copyright © 2009 by David W. Hall Published by P&R Publishing Company P.O. Box 817, Phillipsburg, New Jersey 08865-0817 USA All rights reserved. Hak cipta terbitan bahasa Indonesia © 2009 pada Penerbit Momentum (Momentum Christian Literature) Andhika Plaza C/5-7, Jl. Simpang Dukuh 38-40, Surabaya 60275, Indonesia. Telp.: +62-31-5472422; Faks.: +62-31-5459275 e-mail:
[email protected] website: www.momentum.or.id
Perpustakaan Nasional: Katalog dalam Terbitan (KDT) Hall, David W., Calvin di ranah publik: demokrasi liberal, hak asasi, dan kebebasan sipil / David W. Hall, terj. Lanna Wahyuni – cet. 1 – Surabaya: Momentum, 2011. viii + 397 hlm.; 15,5 cm. ISBN 602-8165-22-0 1. Demokrasi – Aspek-aspek Religius – Gereja Reformed – Sejarah Doktrin 2. Kekristenan dan Politik – Gereja Reformed – Sejarah Doktrin 3. Calvin, John, 1509-1564 – Pandangan-pandangan Politik dan Sosial 2011
261.7088’2842–dc22
Cetakan pertama: Februari 2011 Hak cipta dilindungi oleh Undang-undang. Dilarang mengutip, menerbitkan kembali, atau memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini dalam bentuk apa pun dan dengan cara apa pun untuk tujuan komersial tanpa izin tertulis dari penerbit, kecuali kutipan untuk keperluan akademis, resensi, publikasi, atau kebutuhan nonkomersial dengan jumlah tidak sampai satu bab.
DAFTAR ISI g 1. MENDASARKAN DIRI PADA PARA PEMIKIR BESAR SEBELUMNYA
Augustinus Theologi Politik dari Augustinus sampai Aquinas Republik-republik Mikro Pra-Calvinis Kenang-kenangan Pra-Calvinis dari Kemerdekaan Swiss (1300-1500) Latar untuk Reformasi Calvin: 1450-1550
1 4 10 23 25 27
2. JOHN CALVIN: SEBUAH BIOGRAFI UNTUK SEORANG TOKOH POLITIK 53
Kehidupan Calvin Pertobatan Calvin Tempat Kediaman Pertama Calvin di Jenewa Tempat Kediaman Calvin di Strasbourg Tempat Kediaman Calvin hingga Akhir Hidupnya di Jenewa Kematian Calvin
55 58 61 63 65 78
3. PANDANGAN CALVIN TENTANG POLITIK DARI INSTITUTES DAN TULISAN-TULISAN LAINNYA
Institutes Calvin: Cetak Biru bagi Pemerintahan Sipil Theologi Politis Calvin dalam Karya-karya yang Lain Calvin dan Politik Praktis 4. CALVIN DAN KEMISKINAN
Model Calvin untuk Meringankan Kemiskinan Luther di Jerman
85 87 98 116 125 126 142
5. MURID-MURID CALVIN DI RANAH PUBLIK, 1540-1640 DAN SETELAHNYA
Traktat-traktat Politik Reformasi yang Terpilih, 1540-1600 Bayang-bayang Calvin
153 155 214
CALVIN DI RANAH PUBLIK
Rangkuman Teori Politik Pra-Protestan, Lima Ratus Tahun yang Lalu (1509): RHURM 6. KAUM PURITAN PEWARIS CALVIN DI INGGRIS DAN NEW ENGLAND
Lex Rex Politik Calvin Menyebar ke Parlemen London Kaum Puritan Inggris: Pewarta Pemikiran Politik Jenewa di Dunia Internasional Gagasan-gagasan Politik di Mimbar-mimbar Kolonial Amerika
222 225 226 238 248 256
7. PANDANGAN RELIGIUS YANG BARU, YANG LAMA, YANG KURANG PLURALISTIK, DAN YANG LEBIH PARTIKULARISTIK TENTANG HAK-HAK
Sejarah Singkat Perkembangan Hak sampai Tahun 1700 Haruskah Pluralisme Religius Dihargai sebagai Fondasi dari Hak? Konteks Pertama: Kolonial/Pra-Konstitusional Konteks Kedua: Deklarasi dan Konstitusi Warisan dan Kematian Calvinisme di Barat
273 274 279 281 299 337
8. KEBANGKITAN KEMBALI POLITIK CALVINISTIK PRAKTIS
343 343 358 366 372 391
DI ZAMAN MODERN
William Groen Van Prinsterer Abraham Kuyper Herman Dooyeweerd Aplikasi-aplikasi Praktis Penilaian Penutup
viii
1 MENDASARKAN DIRI PADA PARA PEMIKIR BESAR SEBELUMNYA g
B
erikut ini adalah penyelidikan seorang manusia tentang bagaimana pikiran seorang manusia dapat menjadi sebuah gerakan yang mengubah tatanan politik di zaman modern. Tentu saja, keterlibatan politik dan gagasan John Calvin tidak dapat atau tidak diharapkan menjawab semua atau bahkan pertanyaanpertanyaan yang paling mendesak pada masa kini dalam bidang ini. Tentu saja Calvin bukanlah seorang ilmuwan politik atau ahli strategi kampanye. Akan tetapi, di samping mengobarkan gelombang republikanisasi yang mempengaruhi sebagian besar pemerintahan Barat sebelum dan sesudah masa Pencerahan, berbagai aplikasi theologisnya menghasilkan banyak kebijaksanaan politik. Kebijaksanaan itulah, baik praktis maupun teoretis, yang dihargai dan dijelaskan dalam karya ini. Sejumlah sarjana telah menelusuri gagasan-gagasan politik Calvin.1 Beberapa sarjana berfokus pada pengaruh sosioekonomi 1 Di antara para sarjana yang telah berusaha untuk menjelaskan pemikiran politik dan pengaruh Calvin adalah: Harro Hopfl, The Christian Polity of John Calvin (Cambridge: Cambridge University Press, 1982); Quentin Skinner, The Foundations of Modern Political Thought: The Age of Reformation, jld. 2 (Cambridge: Cambridge University Press, 1978); Abraham Kuyper, Lectures on Calvinism (1898; cetak ulang, Grand Rapids: Eerdmans, 1953) [Ceramah-ceramah mengenai Calvinisme (Surabaya: Penerbit Momentum, 2005)]; Robert Kingdon, Calvin and Calvinism: Sources of Democracy (Lexington, MA: D. C. Heath and Company, 1970); Ralph C. Hancock, Calvin and the Foundations of Modern Politics (Ithaca, NY: Cornell University Press, 1989), 62-81; John Witte Jr., The Reformation of Rights: Law, Religion and Human Rights in Early Modern Calvinism (Cambridge: Cambridge University Press, 2007); John T. McNeill, “Calvin and Civil Government,” dalam Readings in Calvin’s Theology, ed. Donald McKim (Grand Rapids: Baker Books, 1984);
CALVIN DI RANAH PUBLIK
(M. Weber), sementara sarjana-sarjana yang lain menyoroti keterkaitannya dengan pemikiran Abad Pertengahan (Q. Skinner), perannya dalam perkembangan gerakan demokrasi (R. Kingdon), dan pengaruhnya pada perkembangan hukum di Barat dan hakhak asasi manusia (J. Witte, Jr., D. Kelly, dkk.); dan tentu saja, pengkritik-pengkritik yang terlalu banyak untuk disebutkan menuduh Calvin menghambat kemerdekaan, kemanusiaan, atau pengetahuan. Dibandingkan dengan besarnya pengaruh Calvin dalam lingkup internasional dan multi generasional, jarang ada dari seorang pendeta yang tulisannya memberi pengaruh yang besar terhadap politik dan pengaruhnya terus terasa sampai sekarang. Douglas Kelly memuji kebajikan dari “penilaian Calvinian yang begitu serius terhadap kecenderungan manusia yang jatuh ke dalam dosa untuk merebut, meningkatkan, dan menyalahgunakan kekuasaan untuk tujuan-tujuan pribadi ketimbang kesejahteraan orang banyak.” Lebih lanjut ia mengevaluasi: “Prinsip-prinsip pemerintahan yang mengikutsertakan yang diperintah, pemisahan serta keseimbangan kekuasaan, semua ini merupakan akibat logis dari suatu pandangan Calvinian dan doktrin alkitabiah yang paling penting tentang kejatuhan manusia dalam dosa.”2 Meskipun mungkin berlebihan (memikirkan Calvin sebagai “keseluruhan Abad Pertengahan” dan pendukung suatu “theokrasi yang aristokratis di mana dia sebagai seorang diktator”), namun sejarawan Franklin Palm mengakui kontribusi Calvin “yang menekankan supremasi Allah dan hak untuk melawan semua otoritas yang lain.... [I]a sangat berperan dalam mengekang kekuasaan para raja dan meningkatkan otoritas para wakil rakyat yang dipilih.”3 Lebih lanjut, Palm memperhatikan keyakinan Calvin pada “hak
Herbert D. Foster, Collected Papers of Herbert D. Foster (dicetak secara pribadi, 1929); John T. McNeill, “John Calvin on Civil Government,” dalam Calvinism and the Political Order, ed. George L. Hunt (Philadelphia: Westminster Press, 1965); Douglas Kelly, The Emergence of Liberty in the Modern World (Phillipsburg, NJ: P&R Publishing, 1992); Franklin Charles Palm, Calvinism and the Religious Wars (New York: Henry Hold and Company, 1932); Karl Holl, The Cultural Significance of the Reformation (Cleveland: Meridian, 1959); John B. Roney dan Martin I. Klauber, The Identity of Geneva: The Christian Commonwealth, 1564-1864 (Westport, CT: Greenwood Press, 1998); dan Keith L. Griffin, Revolution and Religion: American Revolutionary War and the Reformed Clergy (New York: Paragon House, 1994). 2 Kelly, The Emergence of Liberty in the Modern World, 18. Edisi bahasa Indonesia, Munculnya Kemerdekaan di Dunia Modern (Surabaya: Penerbit Momentum, 2001), 23-24. 3 Palm, Calvinism and the Religious Wars, 32.
2