C 6 - Koridor 5
Tinjauan Tata Ruang Untuk Pengembangan Ekowisata Kabupaten Bangli Dr. Sri Handoyo Drs. Helman, M.Si Drs. AB Suriadi MA, M.Sc Ir. Bambang Riadi, M.Tech Ir. M. Khifni Soleman (Alm)
BAKOSURTANAL 2012
LATAR BELAKANG
• Provinsi Bali adalah bagian dari MP3EI • Kab. Bangli sebagai bagian dari Bali di sebelah Utara perlu dikembangkan kepariwisataannya → khususnya Ekowisata (sementara yang sudah sangat berkembang kepariwisataannya adalah Bali sebelah Selatan seperti Denpasar dan sekitarnya) • Kab. Bangli tidak memiliki Kawasan Pariwisata dalam RTRWK-nya, harus dikaji mengapa demikian • Kebutuhan pengembangan iptek: Analisis (geo) spasial berdasarkan hasil analisis deskriptif-observatif kepariwisataan yang hasilnya disajikan dalam visualisasi kartografis • Kebutuhan pengembangan metodologi: Tinjauan tata ruang menggunakan teknik analisis zonasi dengan sistem informasi geografis (SIG) berdasarkan prinsip dan kriteria pengembangan ekowisata menghasilkan Peta Potensi Pengembangan Ekowisata Kab. Bangli Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
1
PERMASALAHAN
• Mengapa Kab. Bangli tidak memiliki Kawasan Pariwisata dalam rencana tata ruang wilayahnya? • Bagaimana situasi tata ruang Kab. Bangli yang tidak memiliki Kawasan Pariwisata? • Bagaimana situasi kepariwisataan Kab. Bangli yang tidak memiliki Kawasan Pariwisata? Termasuk bagaimana situasi pengembangan ekowisata Kab. Bangli?
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
2
METODOLOGI • Ruang Lingkup Kegiatan: Studi pustaka, Pengumpulan data, Pengolahan data dan analisis, serta visualisasi • Fokus Kegiatan: masalah sosial kemanusiaan dan Pariwisata yang keberadaannya harus memperhatikan kelestarian lingkungan (ekosistem) • Desain Penelitian: Telaahan 24 peta-peta RTRWK Bangli, menghasilkan 5 peta untuk analisis zonasi yang didasarkan pada prinsip dan kriteria pengembangan ekowisata, diperkuat argumentasi analisisnya oleh 2 peta, dan memberikan hasil akhir berupa Peta Potensi Pengembangan Ekowisata di Kabupaten Bangli • Tahapan – Metode Pelaksanaan Kegiatan: Studi pustaka dan Inventarisasi existing area Ekowisata, Pengumpulan data primer dan sekunder dilaksanakan baik di Pusat maupun dalam survey lapangan di Provinsi Bali dan Kabupaten Bangli, Pengolahan data beserta analisis spasial dan analisis deskriptif-observatif. Sebagai visualisasi hasil analisis maka dilanjutkan dengan desain kartografis dan konstruksi Peta Potensi Pengembangan Ekowisata, dan penyusunan laporan akhir • Perkembangan dan Hasil Kegiatan: Penelitian telah terlaksana dengan baik, tidak ada kendala yang signifikan, dan telah menghasilkan Laporan Penelitian dan menghasilkan Peta Potensi Pengembangan Ekowisata di Kabupaten Bangli yang siap dimanfaatkan oleh Pemda Kabupaten bangli cq. Disbudpar Kab. Bangli. Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
3
SINERGI KOORDINASI • Lingkup dan bentuk koordinasi: • Wawancara, rapat teknis, konsultasi, diskusi, tinjauan lapangan • Nama lembaga yang diajak koordinasi: • Bappeda Provinsi Bali: Bidang Tata Ruang dan Bidang Penelitian • Bappeda Kab. Bangli: Bidang Tata Ruang • Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kab. Bangli • Asosiasi CoBTA Denpasar • Sekolah Tinggi Pariwisata Nusa Dua, Denpasar • Museum Gunung Api Batur di Kintamani • DTW: Ekowisata Bukit Bangli, Desawisata Penglipuran, Pura Kehen, Desa Trunyan, Pura Penulisan, Agrowisata Kopi Penelokan • Strategi pelaksanaan koordinasi: • Menjalin komunikasi dan kerjasama disertai kunjungan bersama ke lapangan sambil berdiskusi • Signifikansi capaian koordinasi: • Disbudpar Kab. Bangli menghargai hasil penelitian berupa Peta Potensi Pengembangan Ekowisata Kabupaten Bangli dan menunggu hasil akhir untuk digunakan sebagai referensi pengambilan keputusan dan penyusunan RIPARDA. Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
4
PEMANFAATAN HASIL KEGIATAN • Kerangka dan strategi pemanfaatan hasil kegiatan • Mendukung Pengembangan Potensi Unggulan Daerah, dalam hal ini menstimulasi potensi kepariwisataan daerah Kab. Bangli dengan berbagai bentuk seperti: ekowisata, agrowisata, dan desa wisata • Wujud - bentuk pemanfaatan hasil kegiatan • Menjadi masukan dan acuan bagi pengambilan keputusan kepariwisataan dan penyusunan RIPARDA • Data (jumlah dan demografi) pihak yang memanfaatkan hasil kegiatan • Lembaga-lembaga daerah yang berkecimpung di bidang Pemerintahan, Perencanaan Pembangunan, Tata Ruang, Infrastruktur, Pariwisata, Perdagangan dan Ekonomi Kreatif, Hiburan, Pendidikan, Perhubungan, dan Lingkungan Hidup; Sementara secara demografis adalah praktis seluruh populasi penduduk di Kabupaten Bangli yang mencari nafkah di bidang-bidang tersebut • Signifikansi pemanfaatan yang dirasakan pihak penerima manfaat hasil kegiatan • Sebagai sebuah hasil visualisasi penelitian ilmiah maka Peta Potensi Pengembangan Ekowisata Kabupaten Bangli menjadi salah satu acuan bagi penyusunan RIPARDA Kabupaten Bangli. Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
5
POTENSI PENGEMBANGAN KE DEPAN
• Rancangan Pengembangan ke depan • Mengusulkan kegiatan penelitian lanjutan tentang pengembangan ekowisata di Kabupaten Bangli atau Bali sebelah Utara • Strategi Pengembangan ke depan • Menginventarisasi kebutuhan pengembangan ekowisata di Kabupaten Bangli atau Bali sebelah Utara dan terus membantu pengembangannya melalui penelitian lanjutan • Tahapan Pengembangan ke depan • Kajian kebutuhan ekowisata (atau agrowisata, dan desawisata), inventarisasi lokasi ekowisata (atau ekosistem yang perlu dilestarikan), kajian permasalahan, dan mendesain penelitian lanjutan sebagai solusi permasalahan, termasuk lokasi wisata di Kecamatan Kintamani.
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
6
FOTO KEGIATAN •Koordinasi
•Pelaksanaan dan Hasil kegiatan
•Pemanfaatan Hasil Kegiatan-Sosialisasi
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
7
TERIMA KASIH Dr. Sri Handoyo Drs. Helman, M.Si Drs. AB Suriadi MA, M.Sc Ir. Bambang Riadi, M.Tech Ir. M. Khifni Soleman (Alm)