Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email:
[email protected])
1
SWORD ART ONLINE-Alfheim Online Prolog Ada 3 titik cahaya berwarna hijau tua, yang tersusun seperti gugusan bintang. Kirigaya Suguha menjulurkan jari tangan kanannya, menyentuh lampu tersebut. Indikator LED tersebut menunjukkan status operasi dari mesin VR bertipe FullDive, «NERvGear». Yang ada pada bagian depan headgear, indikatornya menunjukkan-dimulai dari kanan ke kiri-sumber tenaga listrik, koneksi jaringan, dan koneksi otak. Disaat lampu yang berada di ujung kiri berubah menjadi merah, itu menandakan otak si pengguna gear akan hancur. Pemilik dari gear tersebut berada di atas kasur gel besar yang terletak di tengah-tengah kamar berwarna putih di rumah sakit, berada dalam keadaan koma. Bukan, itu bukan ungkapan yang tepat. Sebenarnya, jiwanya sekarang sedang bertarung siang dan malam di dalam suatu dunia paralel——memperjuangkan kebebasannya bersamaan dengan ribuan pemain lain yang terjebak di dalamnya. "Kakak..." Suguha memanggil kakaknya yang sedang tidur dengan tenang, Kazuto. "Dua tahun sudah berlalu, huh.... Aku——sebentar lagi aku akan menjadi murid SMA, kau tahu.... Jika kau tidak segera kembali, suatu saat aku akan melampauimu..." Suguha menurunkan jarinya dari LED, mengikuti garis pada pipi kakaknya. Selama koma panjang ini, otot dari Kazuto mulai mengecil, dan garis tubuhnya yang tipis itu memberi kesan feminim, meskipun sejak awal dia memang terlihat mirip dengan wanita. Bahkan ibunya bergurau, memanggilnya, si «Putri Tidur». Bukan hanya bagian mukanya saja yang menjadi kurus. Seluruh tubuhnya menjadi kurus dan lemah-dia berada dalam kondisi yang sangat menyedihkan dibandingkan dengan Suguha, yang terus berlatih kendo sejak masih kecil-tubuhnya jelas-jelas tidak memiliki berat badan yang mencukupi. Suguha berpikir, kalau ini berlanjut terus, apakah dia akan terus menyusut hingga tidak ada yang tersisa...? Akhir-akhir ini ketakutan seperti itu muncul di benaknya. Tapi Suguha telah berjuang untuk tidak menangis selama berada di dalam kamar rumah sakit sejak setahun yang lalu. Pada saat itu, seorang anggota «SAO Incident Countermeasure Team» dari kementrian urusan internal dan komunikasi sudah mengabari mereka. Seorang pegawai pemerintah-dengan poni panjang yang menutupi kacamatanya yang ber-frame hitam, dan memakai pakaian yang dapat disebut terhormat-mengabari mereka dengan suara yang samar: Bahwa «level» kakaknya termasuk dalam persentase kecil yang berada di atas seluruh kelompok dalam permainan-bahwa dia terus bertarung di garis depan yang berbahaya dan satu dari sedikit pemain yang bertujuan menyelesaikan permainan. Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email:
[email protected])
2
Hal itu pun ditegaskan hari ini juga, kakaknya bertarung berdampingan dengan kematian. Oleh karena itu Suguha tidak akan menangis di sini. Disamping itu, dia berpikir memegang tangannya untuk mendukungnya. "Berjuanglah.... Berjuanglah, Kakak". Seperti biasa, tangan kanan Kazuto yang kurus digenggam oleh kedua tangannya-sambil berdoa dengan sungguh-sungguh dalam keheningan, tiba-tiba muncul suara di belakangnya. "Ah, kamu datang, Suguha". Dia menoleh dengan gugup. "Oh, ibu..." yang berdiri di sana adalah Ibunya, Midori. Pintu geser rumah sakit ini menggunakan penggerak motor, oleh karena itu suara membuka dan menutupnya sangatlah senyap; hal ini menyebabkan Suguha tidak menyadari kedatangan Ibunya. Kemudian Midori dengan cekatan mengatur seikat bunga kosmos 0yang berada di tangan kanannya ke dalam vas disamping ranjang, duduk di kursi yang terletak di samping Suguha. Sepertinya dia baru kembali dari tempat kerjanya, dia memakai kemeja katun dengan celana jean ketat dan blus kulit di atasnya, memberinya penampilan kasar. Dengan makeup-nya yang tipis dan rambut yang hanya diikat dibelakang punggungnya, orang tidak dapat membayangkan dari penampilannya dia adalah wanita yang sudah berumur 40 tahun lebih. Walaupun pekerjaannya sebagai kepala penyunting dari sebuah majalah informasi komputer mungkin salah satu penyebabnya, orangnya sendiri tidak ada keinginan untuk bersikap sesuai dengan umurnya-jadi untuk Suguha, dapat dianggap bahwa ibunya lebih seperti kakak perempuan. "Ibu datang pada waktunya. Bukankah koreksi bacaan belum selesai?" Kata Suguha, dan Midori pun tertawa. "Aku kabur secara paksa dan datang. Aku tidak selalu datang cukup sering, tapi paling tidak untuk hari ini." "Benar.... Hari ini Kakak... Ulang tahun, bukan?" keduanya diam untuk beberapa saat, mengamati Kazuto yang sedang tidur di ranjang dengan seksama. Gorden di ruangan tersebut berkibar pada saat angin berwarna matahari tenggelam memasuki kamar, menghembus sedikit aroma dari bunga kosmos ke udara. "Kazuto su... Sudah berumur 16 tahun, ya..." Midori menghela napas and bergumam. Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email:
[email protected])
3
"...Sampai sekarang, kejadian kemarin membuatku teringat akan sesuatu. Waktu itu pada saat Minetaka-san dan Aku sedang menonton film di ruang keluarga, dan Kazuto mendadak berkata dari belakang, 'Tolong beritahu aku tentang orang tuaku yang asli' ". Suguha dengan diam menatap bibir menawan dengan lisptik tipis, yang mengingatkannya pada tawa ringan yang sarkastik dan merupakan sesuatu yang dia rindukan. "Pada waktu itu, aku sangat terkejut. Kazuto baru saja berumur 10 tahun. Jauh sebelum Suguha memasuki SMP... Itu adalah sebuah rahasia yang sudah disimpan selama 7 tahun dan itu merupakan tujuan kami dengan membiarkan Kazuto menyadarinya sendiri catatan yang dihapus dari Juki Net." Sewaktu Suguha mengetahui tentang hal tersebut pertama kali, awalnya dia terkejut, dan kemudian memberikan tawa pahit seperti ibunya. "Itu benar-benar seperti Kakak, ya?" "Kami tidak terlalu terkejut, dikarenakan kita berpura-pura tidak peduli dan terluka. Itu sepertinya merupakan strategi Kazuto, dan kemudian Minetaka-san entah bagaimana membendinya kemudian karena merasa tertipu. "Ah, haha," keduanya tertawa, dan untuk beberapa saat mereka menatapi Kazuto yang sedang tertidur tanpa berkata apa-apa. Sang kakak, Kirigaya Kazuto, yang selalu hidup bersama dengan Suguha sejak dia memiliki kesadaran akan sekelilingnya, ternyata, adalah 《sepupunya》. Kirigaya Minetaka dan Midori, anak dari suami dan istri itu adalah Suguha, sedangkan Kazuto adalah anak dari saudara perempuan Midori, ini berarti dia adalah anak dari bibinya Suguha. Bibinya dengan suaminya, tanpa pilihan, meninggalkan anak mereka satu-satunya, yang bahkan belum berumur 1 tahun, dan meninggal dalam kecelakaan. Keseriusan dari luka yang mereka dapatkan akhirnya mengakhiri hidup mereka, dan Midori berinisiatif untuk mengurus Kazuto. Suguha diberitahu kenyataan tersebut oleh orang tuanya pada saat musim dingin 2 tahun yang lalu, pada waktu itu, Kazuto terjebak dalam virtual reality game, bernama 《SwordArt Online》. Suguha yang sudah menerima kejutan besar dari kejadian tersebut, dalam kondisi sangat kebingungan; dia pergi kepada Midori, bertanya kenapa dia tidak diberitahu lebih awal dan kenapa dia baru diberitahu sekarang, dan melampiaskan kebingungannya kepada Midori. Dua tahun sudah berlalu, dan hingga sekarang di dalam lubuk hatinya, perasaan diasingkan masih tersisa, karena hanya dia seorang diri yang tidak tahu apa-apa. Tetapi, selama masa itu akhirnya dia menyadari perasaan orang tuanya pada saat itu. Rencana awal mereka, tentang memberitahu Suguha tentang kenyataan setelah dia memasuki SMA, telah dipercepat, dengan kata lain, dia diberitahu kebenaran tentang keluarganya Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email:
[email protected])
4
sementara Kazuto masih hidup, yang merupakan keputusan pahit yang telah diambil oleh kedua orang tuanya. Dalam waktu sebulan dari kejadian SAO, terdapat jumlah kematian yang tidak masuk akal yang mencapai angka 2000. Dalam situasi tersebut, tidak dapat melakukan apa-apa kecuali membuat keputusan yang seharusnya terhadapkematian Kazuto yang pasti. Paling tidak setelah semuanya berakhir, mereka tidak akan menyesal kalau Suguha 《tidak mengetahuinya》, yang pasti telah dipikirkan oleh kedua orang tuanya. Suguha, yang masih memiliki emosi yang saling bertentangan, cukup sering mengunjungi kamar rumah sakit ini, di mana Kazuto dirawat, dan terus berpikir dengan sungguh-sungguh. Masalah bahwa kakaknya bukanlah saudara kandungnya, dan apa saja yang hilang. Tidak lama kemudian, dia mencapai jawaban bahwa ini bukanlah apa-apa. Bahwa tidak akan ada yang berubah. Tidak ada satu hal pun yang menyakitkan. Seperti sebelum dia mengetahui kebenarannya dan setelahnya, dia, seperti biasa, hanya perlu berdoa untuk keselamatan dan kembalinya Kazuto. Yang akhirnya selama dua tahun tersebut, hanya setengah dari doa Suguha yang telah dikabulkan. "...Hei, Ibu." Sambil menatap raut muka kakaknya, Suguha mengeluarkan suara pelan. "Ya?" "...Kakak, sejak dia masih di SMP pada waktu itu, dia hanya selalu bermain permainan online, benar... Apakah ada hubungannya?" Pertanyaan tersebut, yang menghilangkan beberapa kata, yang dengan dia bukan merupakan anak dari keluarga Kirigaya, menyebabkan Midori menggelengkan kepalanya dengan segera. "Tidak, tidak ada hubungannya. Hal tersebut dikarenakan sewaktu anak ini berumur enam, dia merakit sendiri sebuah mesin dari barang rongsokan di ruanganku. Sepertinya, kemaniakan PCku terwariskan. Secara mental." Tersenyum dengan lembut, Suguha menyikut tangan ibunya. "Berbicara soal itu, sewaktu aku kecil, aku juga menyukai permainan, kau dapat mengetahuinya dari nenekmu." "Itu benar; Aku sudah bermain permainan online sejak masih SD. Kazuto bagaimanapun tidak perlu dikhawatirkan."
Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email:
[email protected])
5
Sekali lagi, keduanya tertawa sepenuh hati, Midori memfokuskan pandangan penuh kasih menuju ranjang. "...tetapi, tidak peduli di permainan manapun, aku tidak pernah menjadi pemain top. Aku tidak mempunyai kesabaran dan keteguhan hati yang cukup. Semangat tersebut tidak sama denganku tetapi denganmu. Terus melanjutkan Kendo selama 8 tahun, kau memiliki semangat yang sama, yang dengan bagaimana Kazuto dapat bertahan selama ini. Pada akhirnya, dia mungkin mendadak kembali." 'Plop', Midori meletakkan tangannya pada kepala Suguha dan berdiri. "Jadi, aku akan pergi dulu. Kau juga jangan pulang terlalu malam." "Oke, aku mengerti." Suguha mengangguk, dan Midori menatap Kazuto sekali lagi, dan berkata "Happy Birthday" dengan pelan. Setelah itu, dia melakukan beberapa kedipan singkat, berbalik badan dan dengan segera meninggalkan kamar rumah sakit tersebut. Suguha menggenggam ujung dari rok seragamnnya dengan kedua tangan, mengambil nafas dalam-dalam, dan melihat kembali kepada indikator LED di penutup kepala yang menutupi kepala kakaknya. Lampu-lampu hijau tersebut, yang menampilkan status koneksi online dan koneksi otak, secara berulang berkedip dengan cepat. Sekarang ini, pada sisi lain di jaringan, terdapat server SAO dan kesadaran Kazuto, dan melalui Nerve Gear, sinyal yang tidak terhitung sedang saling bertukar. Mengenai di mana kakaknya sekarang. Dia bisa saja sedang mengembara dengan peta di satu tangan dalam dungeon yang suram. Dia bisa saja sedang dalam penilaian dalam toko barang bekas. Atau mungkin, Menghadapi monster mengerikan, dia bisa saja dengan berani bertukar pedang dengan monster tersebut. Dia dengan pelan menjulurkan tangannya, dan membungkusnya lagi di sekitar tangan kanannya yang putih. Indera sentuhan Kazuto ditiadakan oleh NERvGear pada medulla oblongata, sebelum mencapai otak. Tetapi, melihat pada kulit yang disentuh oleh Suguha, dia percaya bahwa dukungannya pasti dapat mencapainya. Hal ini dikarenakan Suguha dapat merasakannya sekali lagi. Pemuda ini, kakaknya, yang, untuk lebih tepatnya, adalah sepupunya, jiwannya memancarkan suhu yang kuat. Dia memiliki tujuan yang pasti dan pada akhirnya bertahan dan kembali ke dunia nyata. Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email:
[email protected])
6
Dibalik sisi gorden putih, cahaya emas yang berkedip dengan segera berganti menjadi merah terang dan kemudian berubah lagi menjadi ungu; walaupun ini adalah waktu di mana ruangan di rumah sakit terbungkus oleh cahaya redup, Suguha terus bertahan di sana. Tanpa bergerak, dia mendengarakan dengan penuh perhatian pada nafas kakaknya yang rendah. Berita penting, tentang bangunnya Kazuto, dikabarkan dari rumah sakit. Itu adalah sebulan kemudian, tanggal 7 November 2024.
Bab 1 Katon, katon. Kursi kayu sederhana yang bergoyang membuat suara lembut sambil mengayun ke depan dan belakang di beranda. Cahaya matahari lembut di akhir musim gugur bersinar melalui puncak pohon cemara. Hembusan angin ringan dengan lembut bertiup sepanjang permukaan danau yang jauh. Pipinya berbaring di atas dadaku sembari ia bernafas dengan lembut dan tertidur pulas. Waktu itu, yang terisi oleh ketenangan emas, terus mengalir dengan mantap. Katon, katon. Aku menggoyangkan kursi dan dengan lembut membelai rambut warna kastanye gadis ini. Meski dia sudah tertidur, senyum tipis muncul di bibirnya. Sekelompok Sprite tengah bermain di halaman depan. Kukusan daging di dapur tengah mendidih dengan suara rebusan yang terdengar jelas. Aku berharap dunia lembut ini, di rumah kecil yang jauh di dalam hutan, akan berlanjut untuk selama lamanya. Namun aku sadar kalau ini adalah harapan mustahil. Katon, katon. Seiring kaki kursi terus membuat suara, jam pasir terus berjatuhan satu butir pada satu waktu. Aku mencoba menarik si gadis lebih dekat ke dadaku seolah aku melawan takdir. Namun, lenganku hanya bisa memeluk udara tipis. Aku dengan cepat membelalakkan mata kebingunganku. Tubuhnya, yang bersandar padaku beberapa saat lalu, mendadak lenyap sama sekali. Aku berdiri dari kursi dan melihat ke sekeliling area.
Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email:
[email protected])
7
Seperti jatuhnya tirai dari sebuah pentas, warna matahari senja perlahan menjadi gelap. Kegelapan menakutkan mulai mewarnai seluruh hutan menjadi gelap gulita. Aku berdiri tegak di angin musim dingin dan memanggil namanya. Namun tak ada balasan. Tak ada di taman depan dimana para Sprite tengah bermain, atau di dapur – sosoknya tak bisa ditemukan dimana mana. Sebelum aku menyadarinya, seluruh rumah mulai dikelilingi oleh kegelapan. Perabot rumah dan dinding mulai runtuh dan lenyap seolah mereka semua terbuat dari kertas. Hanya kursi yang bergoyang dan aku sendiri yang masih tersisa dibalik kegelapan ini. Biarpun tak ada siapapun yang duduk di atas kursi, ia terus mengayun ke depan dan belakang tanpa berubah. Katon, katon. Katon, katon. Aku menutup mataku, menajamkan telingaku, dan mengumpulkan seluruh kekuatanku untuk memanggil namanya.
Mataku dengan cepat terbuka oleh suara yang cerah dan keras. Aku tak lagu tahu apakah aku berteriak hanya di dalam mimpi atau aku benar benar melakukan itu di dunia nyata. Berbaring diatas ranjang, aku menutup mataku dan mencoba kembali ke permulaan mimpiku. Namun aku segera menyerah, dan setelah beberapa saat aku perlahan membuka mataku sekali lagi. Papan kayu tipis memasuki bidang pandanganku bukannya panel putih di dinding rumah sakit. Aku tengah terbaring di atas kasur lembut di atas seprai katun bukannya material dari gel. Ini adalah – kamar Kirigaya Kazuto di dunia nyata. Aku mengangkat tubuh bagian atasku dan melihat ke sekelilingku. Kamar 6 lantai memiliki lantai tak biasa yang terbuat dari kayu alami. Hanya tiga potong perabot bisa ditemukan di dalam ruangan; sebuah hard drive komputer, sebuah router, dan ranjang tempatku duduk. Sebuah headgear yang nampak usang terletak di tengah tengah Router yang diangkat secara vertikal. Namanya adalah «Nerve Gear», sebuah model interface model full dive yang telah memenjaraku dalam virtual reality selama dua tahun. Setelah pertarungan panjang dan sulit, aku akhirnya lepas dari mesin itu, dan akhirnya bisa melihat, merasakan, dan menyentuh dunia nyata. Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email:
[email protected])
8
Ya, aku telah kembali. Namun, si gadis yang mengayunkan pedangnya dan menyatukan hatinya denganku.......... Rasa sakit mendadak menyerang dadaku, dan aku mengalihkan pandanganku dari Nerve Gear dan perlahan berdiri. Aku menatap cermin yang menggantung di dinding. Panel EL yang terpasang di dinding dengan jelas menampilkan tanggal dan waktu saat ini. Senin, 19 Januari, 2025, 7:15 am. Sua bulan telah berlalu sejak aku kembali ke dunia nyata, namun aku masih tak bisa terbiasa dengan penampilanku. Meski pendekar pedang Kirito dan Kirigaya Kazuto saat ini seharusnya memiliki penampilan sama, kehilangan bobot tubuhku masih belum pulih, jadi tubuh yang hanya tinggal tulang di bawah T-Shirt ku sangatlah rapuh. Aku mendadak menyadari dua garis air mata bersinar di wajahku di cermin dan menyekanya dengan tangan kananku. ―Aku sudah kembali jadi orang cengeng...........Asuna.‖ Aku bergumam dan berjalan ke jendela besar di sisi selatan kamarku. Aku membuka korden dengan kedua tanganku, dan cahaya matahari menyilaukan di pagi musim dingin mewarnai seluruh kamarku dalam kuning pucat.
*** Kirigaya Suguha nampak sangat senang sembari ia berjalan sepanjang es di halaman depan dan kemudian mempercepat langkahnya. Salju yang jatuh dua hari lalu belum meleleh sama sekali, dan pagi hari di tengah Januari terasa sangat dingin. Dia berhenti di sudut sebuah kolam, yang tertutupi oleh lapisan es tipis, dan mengayunkan Shinai[1] di tangan kanannya ke bawah ke arah batang pinus di dekatnya. Untuk mengusir rasa kantuk menyebalkan dari tubuhnya, dia mengambil beberapa napas dalam, menempatkan kedua tangan di lututnya, dan memulai latihan peregangannya. Ototnya, yang belum bangkit secara penuh, perlahan mulai mengendur. Usai meregangkan lutut, ia mulai merasakan sensasi seolah darah mulai mengalir di lutut dan sikutnya.
Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email:
[email protected])
9
Suguha merentang untuk mencapai ke bawah dengan kedua tangannya, perlahan membengkokkan punggungnya – sampai dia perlahan berhenti. Es lembut yang membentuk permukaa danau mencerminkan penampilannya kembali padanya. Rambut pendeknya, dipotong di atas alisnya dan segaris dengan bahunya, berwarna hitam dengan semburat biru. Alisnya membagi warna hitam yang sama dan kelihatan tebal, dimana dua mata yang terisi oleh semangat tinggi terletak di bawahnya. Bersama, penampilannya nampak seperti anak laki laki. Dogi[2] putih tradisional dan hakama[3] hitam panjang yang dia kenakan justru semakin menonjolkan kesan itu. ―--------Sudah kuduga......aku sama sekali tidak mirip......Onii-chan ku......‖ Itu adalah pemikiran yang sering mengisi pikirannya pada hari hari ini. Dia memikirkan hal itu kapanpun dia melihat wajahnya sendiri di pintu masuk kamar mandi. Bukannya dia tak suka pada penampilannya; toh sejak awal dia tak terlalu mempedulikan hal itu. Namun sejak kakaknya Kazuto kembali ke rumah ini, pikirannya terus tanpa sadar membuat perbandingan. ―---------Percuma saja, nggak peduli berapa kalipun aku memikirkannya.‖ Suguha menggeleng kepala bandelnya dan melanjutkan peregangan. Setelah ia selesai melakukan peregangan, ia mengambil shinai yang diletakkan bersandar di pinus hitam. Dia menggenggamnya, merasakan familiaritas dari telapak tangannya oleh pemakaiannya yang sudah lama; kemudian dia meluruskan punggungnya dan memasang kuda kuda siaga. Ia mengambil nafas dalam dalam sambil mempertahankan kuda kudanya – Kemudian dalam sekejap, dengan semangat tajam, dia menikam lurus ke depan dengan shinainya. Pergerakan tegasnya nampak seolah memotong udara pagi, yang mengagetkan sejumlah burung gereja hingga mereka semua terbang ke arah cabang jauh di depan sana. Rumah keluarga Kirigaya adalah rumah Jepang kuno yang berdiri sepanjang jalanan lama di Saitama selatan. Seluruh anggota keluarga telah tinggal disini, karena kakek Suguha, yang sudah meninggal empat tahun lalu, adalah orang yang sangat tegas dan bergaya jadul. Dia bekerja di kepolisian selama beberapa tahun dan merupakan praktisi kendo terkenal sepanjang masa mudanya. Dia berharap kalau putra satu satunya, yang merupakan ayah Suguha, akan melanjutkan jejaknya pada jalan kendo. Ayahnya sudah menguasai shinai sejak di bangku SMA, namun kemudian berhenti melakukannya untuk belajar ke Amerika dan akhirnya mendapat pekerjaan di perusahaan keamanan keuangan luar negeri. Setelah dipindahkan ke cabang Jepang, dia bertemu dan menikahi ibu Suguha Midori, namun melanjutkan kehidupan rutin dengan bepergian sepanjang samudra pasifik. Pada saat itu, kakek Suguha telah mengarahkan keinginannya pada Suguha dan Kazuto yang setahun lebih tua darinya.
Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email:
[email protected])
10
Suguha dan kakaknya dibuat mengikuti kendo dojo di sebelah rumahnya sepanjang di bangku SD. Namun karena pengaruh Ibunya sebagai or di majalah sistem komputer, kakaknya menyukai keyboard melebihi shinai dan meninggalka dojo selama dua tahun. Namun, Suguha tak seperti kakaknya. Ia telah menemukan ketertarikan pada kendo dan terus melatih teknik shinainya bahkan setelah kakeknya meninggal. Suguha saat ini berusia lima belas tahun. Tahun lalu, dia berhasil terus maju dalam kompetisi SMP dan mendapat peringkat sebagai salah satu pemain terbaik negara. Saat musim semi, ia telah direkrut oleh salah satu SMA paling terkenal di prefektur. Namun---Di masa lalu, dia belum pernah kehilangan jalannya untuk terus maju. Dia sangat menyukai kendo; bukan hanya karena bisa menjawab harapan orang orang di sekelilingnya, namun juga membuatnya senang. Namun dua tahun lalu, saat kakaknya terlibat dalam insiden yang mengguncang seluruh Jepang, kegundahan menyerbu hatinya. Siapapun bisa berkata kalau dia sangat menyesal. Bahkan sejak kakaknya menyerah dalam kendo saat Suguha berusia tujuh tahun, celah yang lebar mulai terbentuk diantara mereka berdua, dan Suguha sangat menyesal karena dia tak pernah membuat usaha untuk menutup celah itu. Kakaknya yang telah membuang shinai meluangkan harinya tenggelam dalam komputer, seolah untuk memuaskan rasa dahaganya yang tersisa. Ia membangun sebuah mesin dari bagian bagian kecil dan membantu ibunya memprogramnya saat dia masih siswa sekolah dasar. Bagi Suguha, hal hal yang Kazuto ucapkan seolah menjadi bahasa asing. Tentu saja, sekolah juga mengajarkan Suguha untuk menggunakan komputer, dan ia memiliki komputer mungil di kamarnya. Namun, pengetahuannya tentang komputer hanya terbatas pada menukar email dan browsing web; mustahil baginya untuk memahami dunia yang ditinggali kakaknya. Ini khususnya adalah kasus bagi Game RPG network yang membuat kakaknya kecanduan, dimana Suguha menganggap hal itu sebagai kesia siaan. Sejak saat itu dia selalu memasang sikap palsu, namun dia merasa mustahil untuk menjadi dekat dengan orang orang yang juga berinteraksi dengan topeng palsu. Semenjak masa kecilnya, Suguha dan kakaknya memiliki hubungan yang seperti teman terbaik. Namun saat kakaknya meninggalkannya untuk dunia yang sama sekali berbeda, Suguha mengubur rasa kesepiannya dengan mencurahkan dirinya sepenuh hati pada kendo. Jarak diantara mereka berdua terus melebar, dan percakapan sehari hari mereka terus jatuh; sebelum Suguha menyadarinya, hubungan mereka telah jatuh menjadi seperti tak saling kenal. Namun jujur saja, Suguha terus menerus merasa kesepian. Dia ingin berbicara lebih banyak pada kakaknya. Dia ingin memahami dunia kakaknya, ingin kakaknya datang dan menonton pertandingannya. Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email:
[email protected])
11
Namun, tepat saat dia ingin mengungkapkan semua perasaan ini, insiden itu terjadi. Insiden mimpi buruk bernama ―SWORD ART ONLINE‖. Sepuluh ribu pemuda dari seluruh Jepang dikonfirmasi telah terkurung oleh sangkar elektronik dan jatuh ke dalam tidur panjang. Kakaknya telah dipindahkan ke rumah sakit besar di Saitama. Kemudian, saat pertama kalinya Suguha datang untuk menjenguknya........ Saat ia melihat kakaknya yang koma, terbaring di atas ranjang dengan sejumlah kabel dan tertutupi oleh head gear mengerikan, Suguha tak kuasa menahan tangisnya. Itu adalah pertama kalinya dia menangis semenjak lahir. Dia memeluk kakaknya erat erat dan menangis dengan keras. Mungkin tak akan ada kesempatan untuk berbincang bincang lagi dengannya. Kenapa dia tak pernah mencoba menutup jarak diantara mereka lebih cepat? Seharusnya itu tidaklah sulit; seharusnya hal itu bisa dia lakukan. Pada saat itulah dia mulai mempertimbangkan ulang dengan serius apakah dia harus terus berlatih kendo dan apa perasaan sejatinya. Namun dia begitu putus asa sampai tak mendapati jawaban. Sepanjang tahun keempat belas dan kelima belas saat dia tak bisa melihat kakaknya, Suguha telah memasuki SMA atas rekomendasi orang orang disekitarnya, namun apakah dia harus terus menapaki jalan ini adalah keraguan dalam hatinya yang takkan pernah lenyap. Kalau kakaknya kembali, maka dia pasti akan banyak banyak mengobrol dengannya. Dia akan membuang semua keraguan dan kecemasannya, dan dengan jujur mengungkapkan semua isi pikirannya. Kemudian, dua bulan lalu, setelah Suguha meneguhkan keputusannya, sebuah keajaiban terjadi. Kakaknya telah mematahkan kutukan melalui kekuatannya dan kembali. ----------Namun pada poin itu, hubungannya dengan kakaknya sudah berubah secara drastis. Suguha mendengar dari ibunya Midori secara pribadi kalau Kazuto bukanlah kakak kandungnya, namun sebenarnya saudara sepupu. Ayahnya Minetaka adalah putra satu satunya, namun ibunya Midori memiliki kakak perempuan yang meninggal lebih awal; namun, Suguha tak mengetahui semua ini. Sehingga, saat Suguha menyadari kalau Kazuto adalah putra kakak ibunya, dia menjadi semakin bingung dan tak yakin hubungan jenis apa yang harus mereka pertahankan. Haruskah mereka lebih jauh? Haruskah mereka tetap sama? Dia tak tahu bagaimana dia harus mengungkapkan dirinya tentang hubungan ini. ―.....Ya. Ada satu hal, yang nggak akan berubah........‖ Saat Suguha merenungkan semua ini, dia mengayunkan shinainya ke bawah dengan tajam seolah untuk memotong semua rantai pemikirannya. Terlalu menyeramkan untuk menjalani jalan pemikiran itu, jadi dia mulai berlatih dengan shinainya untuk mengarahkan perhatiannya pergi ke tempat lain. Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email:
[email protected])
12
Saat dia menyelesaikan jumlah set yang diperlukan, sudut matahari pagi sudah berubah secara signifikan. Dia menyeka keringat di dahinya, meletakkan shinai, dan berjalan kembali ke rumahnya....... ―Ah......‖ Momen dia melihat ke arah pintu, langkah kaki Suguha tiba tiba membeku. Dia tak sadar kalau Kazuto, yang mengenakan baju sweater dan duduk di beranda, tengah melihat ke arahnya. Saat mata mereka bertemu, Kazuto tersenyum dan berujar. ―Selamat pagi.‖ Sambil mengatakan itu, ia melempar botol air mineral di tangan kirinya pada Suguha. Suguha menangkapnya dengan tangan kanannya sebelum merespon. ―S-Selamat pagi........astaga, kalau kamu terus menontonku, seharusnya kamu mengatakan sesuatu.‖ ―Tapi, kelihatannya kamu lagi berkonsentrasi dengan serius.‖ ―Nggak juga, aku memang selalu begini.‖ Suguha diam diam merasa senang karena mereka bisa berbicara dengan begitu alami terhadap satu sama lain selama dua bulan ini. Dia memilih tempat di sisi kanan Kazuto yang menjaga sedikit jarak darinya dan kemudian duduk. Meletakkan shinai di sisinya, ia membuka botol dan menempatkannya di mulutnya; air dingin meresap ke tubuh panasnya dan terasa sangat menyegarkan. ―Kulihat kamu terus melakukan itu sepanjang waktu ini.......‖ Kazuto mengambil shinai Suguha dan mengayunkannya dengan ringan dengan tangan kanannya dari posisi duduknya. Ia segera memiringkan kepalanya ke sisi dan berkata: ―Ringan sekali......‖ ―Hah?‖ Suguha mencabut botol dari mulutnya dan menatap Kazuto. ―Ini terbuat dari bambu asli, jadi sebenarnya cukup berat. Sekitar lima gram lebih berat dari yang buatan karbon.‖ ―Ah, uh uh. Itu......hanya perasaanku.......tapi kalau dibandingkan dengan.......‖ Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email:
[email protected])
13
Kazuto mendadak meraih botol dari tangan Suguha dan kemudian dengan cepat meminum semua isinya yang tersisa.
―Ah...........‖ Wajah Suguha mulai memerah bahkan tanpa memikirkannya. Dia membulatkan pipinya dan berujar dengan tak senang. ―A-Apa yang kamu coba bandingkan?‖ Kazuto meletakkan botol kosong di beranda dan kemudian berdiri tanpa menjawab. ―Hei, mau latih tanding denganku?‖ Keheranan, Suguha menatap lurus ke wajah Kazuto. ―Maksudnya......pertandingan?‖ ―Ya.‖ Kazuto mengangguk seolah itu hal biasa, biarpun dia sama sekali tak tertarik pada kendo. ―Bagaimana dengan alat pengaman.....?‖ ―Hmm, mungkin nggak masalah meski kita nggak mengenakannya........namun akan gawat kalau Suguha sampai terluka. Kupikir pengaman Kakek masih ada, jadi mari kita ke dojo.‖ ―Oooh.‖ Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email:
[email protected])
14
Suguha sama sekali melupakan keragu raguannya sejak tadi dan bertanya tanya kenapa dia malah mengatakan hal semacam itu; dia tersenyum dan berkata: ―Bukankah kamu terlalu percaya diri? Mencoba bertanding dengan finalis perempat nasional? Selain itu.......‖ Ekspresi wajahnya kemudian berubah. ―Apa tubuhmu baik baik saja....? Kamu jangan ceroboh......‖ ―Hehe, akan kutunjukkan hasil dari latihan rehabilitasiku di gym.‖ Kazuto tertawa kecil dan mulai berjalan dengan santai ke arah belakang rumah. Suguha buru buru mengikuti. Rumah Keluarga Kirigaya cukup luas, dan sebuah dojo berdiri di sisi timur kamar ibunya. Mereka mengikuti wasiat kakek dan tak merubuhkannya, sehingga Suguha menggunakannya untuk latihan rutinnya, mempertahankannya dengan teliti, dan menyimpan semua perlengkapan disana. Mereka berdua memasuki dojo dengan telanjang kaki, membungkuk satu sama lain, dan mulai mempersiapkan diri mereka masing masing. Beruntungnya, fisik kakeknya hampir sama dengan Kazuto; alat pelindung yang mereka keluarkan nampak tua namun pas dipakai. Setelah mereka selesai mengikat simpul headgear di saat yang sama, keduanya berjalan ke arah tengah dojo dan membungkuk satu sama lain sekali lagi. Suguha perlahan berdiri dari posisi menundukkan badannya, menggenggam shinai favoritnya erat erat, dan mengambil posisi tegas. Sementara itu, Kazuto— ―A-Apa itu, Onii-chan?‖ Usai melihat kuda kuda Kazuto, Suguha tanpa sadar tergelak. Aneh adalah satu satunya cara untuk mendeskripsikannya. Kaki kirinya dimajukan setengah tubuh ke depan, pinggangnya direndahkan, dan shinai di tangan kanannya dipegang kebawah dengan ujungnya nyaris menyentuh lantai. Tangan kirinya seolah olah memegang gagang shinai sekedar untuk penampilan. ―Kalau ada wasit disini, dia pasti akan marah melihat posisimu.‖ ―Nggak masalah, ini gaya pedangku.‖ Suguha mengambil nafas dalam dan membenahi ulang posisinya. Kazuto semakin memperlebar jarak diantara kakinya dan menurunkan pusat gravitasinya.
Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email:
[email protected])
15
Suguha berpikir untuk menyerbu maju dengan kekuatan penuh untuk mendaratkan serangan kuat ke arah lawannya. Namun kuda kuda aneh Kazuto membuatnya tak yakin harus berbuat apa. Meski ada celah, tak mudah memanfaatkan celah itu. kuda kuda itu nampak seperti hasil dari pengalaman bertahun tahun— Namun, itu tidak mungkin. Kazuto hanya memegang shinai selama dua tahun saat dia berumur tujuh dan delapan tahun. Dia hanya bisa mempelajari dasar dasar teknik selama waktu itu. Seolah menyadari kebingungan Suguha, Kazuto mendadak mulai bergerak. Dia menyerbu dalam sudut rendah seolah dia meluncur dan shinainya melompat ke atas dari bagian kanan bawahnya. Itu bukan kecepatan yang perlu dikejutkan, namun karena itu adalah serangan tiba tiba, Suguha harus bergerak secara refleks. Dan dengan kaki kanannya terbuka lebar— ―Kote!!‖ [4] Suguha mengayun kebawah ke lengan kiri bawah Kazuto. Seharusnya itu waktu yang sempurna, namun serangannya hanya menebas udara kosong. Itu adalah elakan yang sulit dipercaya. Kazuto telah melepaskan tangan kirinya dari gagang shinai, dan melemparnya ke arah tubuhnya. Apa itu mungkin dilakukan? Ditargetkan pada Suguha, yang dibuat terkejut, shinai yang dipegang oleh tangan kanan Kazuto sendiri menyerbu ke depan. Kebingungan, Suguha dengan panik mengelak. Di saat keduanya bertukar posisi, telah menolehkan kepala untuk menghadap satu sama lain sambil mereka mengambil jarak lagi, kesadaran Suguha telah berubah drastis. Ketegangan menyenangkan mengisi seluruh tubuhnya, seolah darahnya mendidih. Kali ini, giliran Suguha untuk menyerang. Teknik andalannya, serangan lengan bawah— Namun kali ini juga, Kazuto berhasil mengelak dengan lincah. Dia menarik lengannya ke belakang, memutar tubuhnya, dan membiarkan shinai Suguha untuk lewat dengan jarak setipis kertas. Suguha lagi lagi kebingungan. Serangan berkecepatan tingginya sangat diakui di dalam klub, dan dia tak ingat adegan dimana seseorang berhasil mengelak dari semua serangan berturut turutnya. Menjadi serius, Suguha memulai serangan gencar. Dia menikamkan ujung shinai secara terus menerus. Menyerang lebih cepat dari nafas seseorang. Namun Kazuto terus mengelak dan mengelak. Pergerakan cepat di mata Kazuto membuatnya seolah dia sudah memahami semua pergerakan shinai Suguha. Jengkel, Suguha dengan paksa menutup jarak dan mengunci shinainya ke arah kazuto. Menghadapi kaki dan tubuh Suguha yang sudah terlatih, Kazuto mulai terhuyung huyung di bawah tekanan luar biasa. Tanpa membiarkannya kabur, Suguha merebut momen untuk melancarkan serangan penghabisan yang diarahkan secara langsung ke kepala Kazuto. ―Men!!‖ [5] Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email:
[email protected])
16
‗Ah‘, Suguha terlambat menyadari satu momen. Dia sama sekali tak menahan diri dalam menyerang, dan shinainya menghantam dengan keras ke topeng logam di head gear pelindung Kazuto. Bashiin! Suara tumbukan bernada kuat menggema sepanjang dojo. Kazuto terus terhuyung huyung ke belakang selama beberapa langkah sampai dia akhirnya berhenti. ―K-Kamu baik baik saja, Onii-chan?‖ Suguha bertanya dengan panik. Kazuto dengan ringan mengibaskan tangannya untuk menunjukkan kalau dia tak apa apa. ―.....Ah, aku kalah. Sugu memang kuat; Heathcliff sama sekali bukan bandinganmu.‖ ―.....Apa kamu betul betul nggak apa apa....?‖ ―Ya. Pertandingan selesai.‖ Setelah mengatakan itu, Kazuto mengambil beberapa langkah mundur dan kemudian membuat beberapa gerakan yang lebih aneh lagi. Dia mengayunkan shinai di tangan kanannya ke kiri dan ke kanan, kemudian memegangnya di punggungnya dan membuat suara ―hyuhyun‖. Setelah itu, dia meluruskan punggungnya dan menggaruk kepala di balik topengnya dengan tangan kirinya, yang membuat suara bergeretak. Semua ini membuat Suguha sangat cemas. ―Ah, kepalamu terpukul, jadi......‖ ―B-Bukan! Ini hanya kebiasaan lama....‖ Setelah mereka membungkuk satu sama lain, Kazuto duduk dalam postur formal dan mulai melepas simpul di pelindungnya. Mereka berdua meninggalkan dojo bersama, menuju ke ruang cuci, dan membersihkan keringat di wajah mereka. Suguha awalnya hanya ingin main main; dia tak pernah menduga akan berubah jadi serius dan membuat seluruh tubuhnya kelebihan panas. ―Yang jelas, aku benar benar kaget. Onii-chan, dimana kamu berlatih?‖ ―Eh, pola seranganku itu.......sepertinya teknik pedangku nggak bisa diatur tanpa panduan sistem.‖ Sekali lagi, Kazuto menggumamkan sesuatu yang sama sekali tak masuk akal. ―Namun itu sangat menyenangkan, mungkin aku harus mencoba kendo lagi.....‖ ―Sungguh!? Sungguh!?‖ Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email:
[email protected])
17
Suguha tiba tiba menjadi enerjik karena senyum lebar merentang di wajahnya dan dia mulai mengharapkan respon. ―Sugu, maukah kamu mengajariku?‖ ―Te, tentu saja! Kita pasti akan berlatih bersama!‖ ―Tapi nampaknya kita harus menunggu sampai otot ototku benar benar pulih.‖ Kazuto mengangguk, dan Suguha tersenyum sepenuh hati. Berpikir untuk berlatih kendo sekali lagi membuatnya begitu bahagia sampai air mata menetes dari matanya. ―Hei......Onii-chan....aku.....‖ Meski Suguha tak paham kenapa Kazuto kembali tertarik pada kendo, dia masih merasa senang, dan juga ingin memberitahunya tentang hobi barunya. Namun, dia dengan cepat mengubah pikirannya dan menelan kata kata yang hendak dia ucapkan. ―Hm?‖ ―Emm, kurasa harus tetap kurahasiakan untuk sekarang.‖ ―Ada apa denganmu?‖ Mereka berdua mengeringkan kepala mereka dan kemudian kembali ke rumah utama melalui pintu belakang. Ibunya Midori selalu bekerja di pagi hari, jadi Suguha dan Kazuto bergiliran dalam menyiapkan sarapan. ―Aku mau mandi dulu, Onii-chan apa kamu ada rencana untuk hari ini?‖ ―Ah.....hari ini, aku.......aku mau ke rumah sakit.......‖ ―.....‖ Semangat tinggi Suguha mendadak tenggelam usai mendengar respon tenangnya. ―Begitu, kamu akan mengunjungi orang itu.‖ ―Ah.....hanya itu hal yang bisa kulakukan pada poin ini.‖
Orang itu adalah orang yang paling penting baginya di dunia lain, dan Suguha mendengar ini secara langsung darinya satu bulan yang lalu. Pada saat itu, Suguha berada di kamar Kazuto; keduanya duduk bersebelahan, dan Kazuto tengah meneguk secangkir kopi sambil ia Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email:
[email protected])
18
menjelaskan semua rinciannya. Suguha yang sebelumnya tak akan pernah percaya kalau orang orang bisa jatuh cinta di dunia virtual. Namun sekarang, dia akhirnya bisa memahami. Selain itu – kapanpun Kazuto berbicara tentang orang itu, air mata selalu berlinang di pipinya. Kazuto berkata kalau mereka masih bersama sampai saat terakhir. Mereka berdua pasti akan kembali ke dunia nyata bersama. Namun ketika kesadaran Kazuto pulih, orang itu masih tetap tertidur. Tak ada apapun terjadi – atau mungkin sesuatu terjadi namun tak ada yang menyadarinya. Semenjak saat itu, selama Kazuto punya waktu, dia akan mengunjungi rumah sakit setiap tiga hari untuk menjenguk orang itu. Suguha bisa melihatnya dengan jelas. Kazuto, duduk di depan orang yang tertidur itu, memegang tangannya seolah mereka pernah saling berpengangan tangan, saling memanggil dengan tanpa lelah. Segera setelah ia memvisualkan gambaran itu, perasaan yang tak bisa dijelaskan terasa mengapung di atas hatinya. Dadanya terasa sakit dan sesak, dan setiap nafas terasa berat. Dia memeluk dirinya dengan erat dengan kedua tangannya dan secara langsung duduk di tempatnya berada. Dia ingin Kazuto tetap tersenyum. Sejak dia kembali dari dunia itu, Kazuto menjadi lebih terbuka dari sebelumnya. Dia mulai banyak mengobrol dengan Suguha. Sifatnya bahkan menjadi lebih lembut dan tak lagi membuat tuntutan yang aneh aneh. Rasanya mereka kembali ke masa anak anak mereka. Sehingga Suguha menyadari betapa pentingnya orang itu saat dia melihat air mata kakaknya. Pada poin itu ia mulai membujuk dirinya. ―--------Tapi aku, aku, aku sudah menyadari......‖ Saat Kazuto menutup matanya untuk mengenang tentang orang itu, Suguha merasa seolah hatinya tak bisa berhenti kesakitan, seolah dia mati matian berusaha menyembunyikan perasaan yang lain. Saat dia melihat Kazuto menuangkan susu ke gelas di meja dan kemudian meneguknya, Suguha berbisik pada dirinya sendiri di dalam hatinya. ―--------Hei, Onii-chan, aku, aku sudah tahu.‖ Sebelumnya saudara kandung sekarang sudah jadi sepupu; namun Suguha tak paham kenapa berakhir seperti ini. Namun sesuatu memang berubah. Meski dia tak terlalu memikirkan hal itu sampai saat ini, rahasia kecil terus berkedip kedip dalam hatinya. Mungkin saja dia menyukai Onii-chan; namun kalau harus seperti ini, itu juga tak apa apa.
Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email:
[email protected])
19
*** Setelah mandi, aku mengganti pakaianku dan pergi naik sepeda yang baru aku beli sekitar satu bulan lalu. Dengan sepeda, 15 kilometer menuju tujuanku terasa cukup jauh, namun beban itu cukup baik untuk tubuhku yang masih dalam pemulihan. Perjalananku akhir akhir ini membawaku ke rumah sakit yang baru dibangun di pinggiran kota Tokorozawa, prefektur Saitama. Bangsal teratas dari rumah sakit, lokasi dimana dia berbaring dengan tenang. Dua bulan lalu, di puncak lantai ke-75 dari «Aincrad», aku telah mengalahkan boss akhir «Holy Sword» Heathcliff, dan dengan melakukan itu berhasil menyelesaikan Game. Setelah itu, aku terbangun di kamar rumah sakit. Beserta itu, aku mendapati diriku kembali ke dunia nyata. Namun dia, partnerku, orang terpenting bagiku, Asuna sang «Flash», ternyata tidak bangun. Tak ada banyak kesulitan untuk bertanya tentang dia. Tak lama setelah aku tersadar di rumah sakit Tokyo, aku meninggalkan kamar rumah sakit, berjalan jalan dengan langkah tak stabil, dan segera ditemukan oleh perawat yang membawaku kembali. Beberapa menit kemudian, seorang pria berjas datang terburu buru mendatangiku sambil terengah engah. Dia menyatakan dirinya sebagai perwakilan dari «Kementrian Dalam Negeri – Divisi Tindakan Balasan SAO». Organisasi dengan nama besar itu nampaknya dibentuk akhir akhir ini segera setelah insiden SAO berlangsung, namun dalam dua tahun itu, tak ada yang mereka bisa lakukan. Namun, itu juga tak terhindarkan. Kalau mereka dengan ceroboh mengutak atik server, tanpa membatalkan program perlindungan yang dibuat oleh programmer Kayaba Akihiko, dalang dari insiden ini, maka otak dari sepuluh ribu orang akan hancur. Tak ada yang bisa memikul tanggung jawab itu. Mengumpulkan anggota, mereka membuat persiapan untuk mengobservasi baik baik status para korban yang berbaring di rumah sakit. Satu harapan mereka – secercah cahaya kecil, namun tugas yang berat – adalah mensurvei informasi pemain melalui data server. Sehingga mereka mengikuti perkembanganku yang berada di garis depan, memperhitungkan level, posisi, dan peranku sebagai pemain vital dalam «Capture Group» yang mencoba menyelesaikan Sword Art Online. Sehingga, saat para pemain SAO mulai bangkit di seluruh negara, para agen Kementrian mulai menyerbu ke kamarku, berharap bisa memahami apa yang baru terjadi. Aku mengungkapkan kondisiku pada pihak pemerintah dengan orang orang berkacamata hitam yang berada pada pandanganku. Aku akan beritahu mereka semua yang aku tahu. Sebagai gantinya, mereka akan memberitahuku semua yang aku ingin tahu. Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email:
[email protected])
20
Hal yang ingin kuketahui tentu saja tentang keberadaan Asuna. Setelah beberapa menit menelepon, pria berkacamata menoleh padaku dan berbicara, kebingungan nampak jelas di wajahnya. ―Yuuki Asuna telah dipindahkan ke institusi medis lain di Tokorozawa. Namun, dia belum bangun.......dan bukan dia saja, 300 pemain lain sepanjang negara juga belum terbangun.‖
Awalnya mereka berpikir kalau ini hanyalah hasil dari spike lag yang terjadi pada server. Namun, jam telah berubah menjadi hari dengan Asuna dan yang lainnya tak juga terbangun. Benar atau tidaknya rencana Akihiko Kayaba yang menghilang masih berlanjut menimbulkan kekacauan sepanjang dunia, namun pandanganku justru sebaliknya. Aku masih mengingat kehancuran Aincrad, yang diselimuti oleh matahari tenggelam berwarna merah. Dia benar benar telah mengatakannya. Dia akan melepaskan semua pemain yang tersisa. Lebih jauh lagi, dia tak memiliki alasan untuk berbohong. Dia benar benar sudah membiarkan dirinya lenyap bersama dunia itu, aku sangat mempercayai hal itu. Namun, entah itu insiden tak terduga atau adanya campur tangan dari seseorang, sever SAO, yang seharusnya sudah direset/diformat ulang, terus beroperasi. Nerve Gear Asuna juga bukan perkecualian, mengikat jiwanya kedalam dunia itu. Apa yang terjadi di dalam sana, aku tak tahu, tapi kalau......kalau.....kalau saja aku bisa kembali ke dunia itu sekali lagi— Kalau Suguha tahu apa yang kulakukan saat itu, dia pasti akan marah. Usai meninggalkan pesan, aku memasuki kamarku dan memasang Nerve Gear dan memulai client SAO. Namun, sebuah pesan error dengan dingin muncul di hadapan mataku, «Error: Tak bisa tersambung pada server». Sekali rehabilitasku selesai, kebebasanku dalam bergerak sudah pulih kembali, dan dari saat itu sampai sekarang, aku terus menerus menengok Asuna. Itu adalah waktu yang sulit bagiku. Perasaan dari seseorang yang lebih penting dari siapapun direbut secara tak beralasan dariku terasa sangat menyakitkan dari luka fisik atau mental apapun. Bahkan lebih menyakitkan bagi aku yang sekarang, yang tak ubahnya anak kecil tak berdaya.
Melanjutkan perjalanan 40 menit, mengayuh dengan lamban, aku keluar ke jalan utama dan berbelok ke jalan berbukit yang berangin. Tak lama kemudian, bangunan besar muncul di depanku. Itu adalah insitusi medis yang diatur secara pribadi, dan tampak bagai karya seni. Penjaga keamanan di pintu masuk, sekarang sudah menjadi wajah familiar, tak lagi menanyakan alasan kedatanganku. Aku memparkir sepedaku di sudut parkiran besar. Di meja resepsi lantai Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email:
[email protected])
21
pertama, yang memiliki penampilan seperti lobi kelas tinggi, aku diberi tanda masuk pengunjung. Aku menempelkannya di dadaku dan masuk ke dalam elevator. Dalam beberapa detik, aku mencapai lantai teratas, lantai 18, dan pintu perlahan terbuka. Aku berjalan ke arah selatan sepanjang koridor kosong. Lantai ini memiliki banyak pasien jangka panjang, namun melihat orang lain disini adalah kejadian langka. Akhirnya, di sudut koridor, pintu berwarna hijau pucat tampak olehku. Ada sebuah lempeng nama tertempel di dinding di sebelah pintu. «Yuuki Asuna», dibawah nama itu terdapat celah penggesek tipis, tempatku menggesekkan tanda pengenal. Aku melepas tanda masuk dari dadaku dan meluncurkannya sepanjang celah itu. Pintu bergeser membuka dengan suara elektronik kecil. Melangkah ke dalam ruangan, aku terselimuti oleh aroma bunga menyegarkan. Bunga bunga segar yang tak cocok dengan musim dingin nampak menghiasi ruangan. Interior di dalam kamar rumah sakit yang luas ini ditutupi oleh korden, yang dengan perlahan kumasuki. ―Mohon izinkan dia bangun—― Aku menyentuh kain, berdoa untuk keajaiban dan dengan lembut membuka korden ruangan. Unit perawatan intensif tanpa akhir yang terpasang pada tubuhnya sama denganku – bahkan kasurnya juga sama. Cahaya matahari sedikit menyinari selimut putih, dan jatuh dengan lembut di wajah Asuna. Kalau aku tak tahu apa apa, aku pasti menganggap kalau dia hanya tertidur. Saat aku pertama berkunjung, aku memiliki pemikiran ini: akankah dia tak setuju kalau aku melihatnya seperti ini? Kekhawatiran itu sudah berlalu sejak dulu. Wajahnya nampak sangat cantik. Rambut kastanye tua indahnya, tergerai seperti air di kasur putih disekitarnya; kulit putih pucatnya, dengan semburat warna mawar di bibirnya. Dari leher sampai tulang selangkanya, fiturnya nampak sama persis dengan yang terlihat di dunia itu. Bibir berwarna cherry muda. Alis panjangnya, bergetar seolah mereka akan membuka kapan saja. Kalau saja bukan karena helm itu, itu saja.
Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email:
[email protected])
22
Nerve Gear. Tiga cahaya LCDnya yang berkilau dengan pucat berkelap kelip seperti bintang, bukti kalau ia masih beroperasi. Bahkan sekarang, jiwanya masih terjebak dalam suatu dunia. Aku menggenggam tangan kanan mungilnya dengan kedua tanganku, merasakan kehangatannya. Perasaan dari genggaman lembutnya terasa sama seperti sebelumnya. Aku menahan nafasku, mati matian menahan air mata yang hendak tumpah....... ―Asuna........‖
Suara dering jam alarmnya membawaku kembali pada realita. Tanpa kusadari, waktu sudah tengah hari. ―Aku harus pergi, Asuna. Aku akan segera datang kembali.‖ Aku kemudian mendengar suara pintu masuk yang bergeser membuka, dan aku mengalihkan perhatianku pada dua pria yang memasuki bangsal. ―Oh, Kirigaya-kun. Maaf sudah mengganggu.‖ Seorang pria yang lebih tua berdiri di depannya dengan ekspresi wajah kalem, sambil memasukkan kartu di tangannya ke sakunya. Dari fisik dan penampilannya, dia nampak seperti pria yang bersemangat dan percaya diri, namun rambut abu abunya adalah hasil dari dua tahun mencemaskan putrinya. Ini adalah Ayah Asuna, Yuuki Shozou. Aku sudah mengetahui dari Asuna sebelumnya kalau ayahnya adalah pengusaha, namun itu tak membuatku terkejut sampai aku mengetahui bahwa dia adalah CEO dari perusahaan elektronik «RECTO». Aku sedikit membungkukkan kepalaku dan berbicara. Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email:
[email protected])
23
―Hallo. Maaf sudah mengganggu, Yuuki-san.‖ ―Tak apa, tak apa. Melihatmu selalu datang seperti ini, seharusnya aku yang minta maaf. Aku yakin kalau anak itu pasti sangat senang.‖ Dia berjalan ke bantal Asuna, dengan lembut membelai rambutnya sambil menatap sedih pada wajah Asuna. Tak lama kemudian, dia memperkenalkan pria yang berdiri di belakangnya. ―Ini adalah orang baru. Ia adalah direktur dari institut penelitian kami, Sugou-kun.‖ Kesan pertamaku tentangnya adalah positif. Ia bertubuh tinggi, mengenakan jas abu abu gelap, dengan sepasang kacamata berbingkai kuning yang diseimbangkan diatas jembatan hidungnya. Matanya tersembunyi dibalik lensa tipisnya, dan senyum lembutnya menyempurnakan semua imej itu. Aku membayangkan kalau dia mungkin berumur 30-an. Dia mengulurkan tangannya sambil berkata. ―Senang bertemu denganmu. Aku Sogou Nobuyuki. Kamu pasti sang Pahlawan Kirigaya-kun itu.‖ ―Kirigaya kazuto. Senang bertemu anda.‖ Aku menjabat tangan Sogou dan menolehkan kepalaku untuk melirik arah Yuuki Shozou, tangannya menopang kepalanya yang agak sedikit jatuh. ―Tentang itu, maaf. Server SAO sudah ditutup. Insiden ini hampir seperti yang sering kamu lihat di TV. Dia adalah putra paling terpercayaku. Untuk sementara waktu ini, dia masih belum membuat kontak dengan keluarga.‖ ―Presiden, masalah ini adalah—― Sogou melepaskan tangannya, dan menoleh pada Shouzou untuk berbicara. ―Bulan depan, saya ingin memberitahu semua orang.‖ ―Begitukah? Tapi apa tak apa apa? Kau masih muda, hidupmu baru saja dimulai......‖ ―Saya sudah berubah pikiran. Saya ingin mengambil keuntungan di saat ini ketika Asuna masih cantik......dan membuatnya mengenakan gaun pengantin.‖ ―Sepertinya kau sudah memikirkan hal itu masak masak.‖ ―Kalau begitu, aku permisi dulu. Sampai jumpa Kirigaya-kun.‖
Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email:
[email protected])
24
Dia menganggukkan kepalanya, berbalik dan berjalan keluar dari pintu, menutup pintu di belakangnya. Satu satunya lelaki yang tersisa di ruangan ini hanya Sogou dan aku. Sogou Nobuyuki perlahan bergerak ke sisi ranjang, berdiri berlawanan dariku. Dia membelai rambut kastanye Asuna, membuat suara kecil saat tangan kanannya bergerak sepanjang rambutnya. Hal itu membuatkua merasa agak jijik. ―Saat kau berada dalam Game, kau hidup bersama Asuna, kan?‖ Ujar Nobuyuki-san. ―.....uhm......‖ ―Kalau begitu, maka hubungan diantara kita mungkin agak rumit.‖ Sogou melihat ke atas, dan kami membuat kontak mata. Pada saat itu, aku menyadari kalau kesanku terhadap pria ini tak mungkin terlalu jauh dari kebenaran. Melalui kacamata tipisnya, pupil kecilnya memberiku kesan seorang sanpaku, bibir meruncing dalam senyuman. Itu semua memberikan perasaan dingin tak berperasaan. Keringat dingin menetes di punggungku. ―Tentang yang baru kukatakan.......‖ Sugou memasang senyum bosan. ―Yakni, pernikahan Asuna denganku.‖ Aku tak bisa memahami kata katanya. Apa yang dia baru katakan? Ucapan Sugou membuat seluruh tubuhku diserbu perasaan dingin. Setelah beberapa saat kesunyian, aku akhirnya berkata,‖Apa kau pikir aku akan membiarkanmu lolos dengan itu?‖ ―Oh, sudah tentu. Untuk menerima persetujuannya dalam kondisi semacam ini akan cukup mustahil. Di atas kertas, aku adalah putra adopsi dari keluarga Yuuki. Namun kenyataannya, dia sudah cukup lama membenciku.‖ Jemari Sugou mendekati bibir Asuna. ―Hentikan!‖ Aku tanpa sadar menggenggam tangan Sugou, menjauhkannya dari wajah Asuna. Merasa marah, aku berteriak ―Brengsek kau.....kau berani memanfaatkan kondisi Asuna!?‖ ―Memanfaatkan? Bukan bukan, ini masih di dalam batas. Jujur saja, Kirigaya-kun. Apa kau tahu yang terjadi pada perusahaan SAO, «Argas»?‖ Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email:
[email protected])
25
―Kudengar mereka bangkrut.‖ ―Benar. Biaya pengembangan, serta biaya semua kerugian yang membuat mereka berhutang banyak, dan perusahaan itu akhirnya bangkrut. Sehingga, perawatan server SAO sekarang dibawah tanggung jawab departemen teknologi FullDive RECTO. Lebih tepatnya, departemenku.‖ Dari sisi lain ranjang, Sugou menoleh untuk menatapku. Memasang senyum iblis, dia bergerak mendekat ke pipi Asuna. ―Anggap saja begini, dia masih hidup karena aku mengizinkannya. Sehingga, tidakkah menurutmu aku pantas mendapat balasan untuk semua kerja kerasku? Apa aku salah?‖ Mendengar hal itu hanya memperkuat penolakanku. Pria ini ingin memanfaatkan situasi Asuna, memakai hidupnya demi ambisi pribadinya sendiri. Berbalik dan berdiri, melihat dengan tegas ke arahku, senyum lenyap dari wajahnya. Dengan nada dingin, dia berbicara padaku. ―Aku tak tahu apa yang terjadi padamu dan Asuna dalam Game, tapi aku ingin kau enyah dari hidupnya dari sekarang. Kuharap kau tak membuat kontak masa depan dengan Yuuki dan keluarganya.‖ Aku meremas tinjuku, marah pada ketidakmampuanku untuk berbuat sesuatu. Aku merasa begitu payah. Beberapa momen kesunyian berlalu. Kemudian, Sugou berbicara dengan nada menghina. ―Upacara pernikahan akan diselenggarakan minggu depan tepat disini di bangsal ini. Kuharap kau akan datang. Hargailah pertemuan terakhirmu ini, Pahlawan-kun.‖ Aku ingin pedang. Aku akan menembus jantungnya dan merobek dadanya. Aku tak tahu apa dia bisa melihat kemarahan dalam diriku, tapi dia menepuk nepuk bahuku, berbalik dan dengan santai meninggalkan ruangan.
Saat aku pulang, memori pertemuan kami masih terasa segar dalam pikiranku. Aku berbaring di ranjangku dan menatap dinding dalam kegelisahan. ―Yakni, pernikahan Asuna denganku.‖ ―Dia masih hidup karena aku mengizinkannya.‖ Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email:
[email protected])
26
Pertemuanku dengan Sugou terus terulang dan terulang dalam kepalaku, seperti film yang tiada habisnya. Hatiku terasa seperti gumpalan logam yang memerah membara. Namun----------Ini semua mungkin karena rasa kesadaran diriku yang terlalu kuat. Sugou adalah orang yang selalu paling dekat pada keluarga Yuuki. Ini juga alasan dia bisa menjadi tunangan Asuna. Dipercaya sepenuh hati oleh Yuuki Shouzou, dia juga membawa tanggung jawab besar pada Recto. Asuna mungkin diatur untuk menikah dengan pria ini jauh sebelum kami bertemu di Aincrad. Dibandingkan dia, waktu kami bersama mungkin tak lebih dari ilusi. Penghinaan karena harus menyerahkan Asuna demi hasrat pria itu, yang menurutku, tak ubahnya lelucon anak anak. Bagi kami, kota terapung Aincrad adalah dunia nyata. Sumpah yang telah kami buat disana, kata kata, semuanya berbinar dengan kecemerlangan seperti berlian. ―Aku ingin tetap di sisi Kirito selamanya-------― Kata kata dan senyum Asuna dengan perlahan melintasi pikiranku. ―Maafkan aku.......maafkan aku, Asuna......aku tak bisa berbuat apa apa.‖ Air mata kesedihan mengalir di pipiku, potsu, potsu ke atas tinjuku yang tergenggam.
*** ―Onii-chan, kamar mandinya sudah kosong!‖ Suguha berteriak ke kamar Kazuto, yang terletak di lantai kedua, namun tak ada respon. Sore itu, setelah kembali dari rumah sakit, Kazuto terus mengunci dirinya di dalam kamar, tak mau turun bahkan untuk makan malam. Suguha menempatkan tangannya di kenop pintu, namun ragu ragu. Kalau dia belum tertidur maka mungkin dia terkena demam, pikir Suguha, memperkuat keyakinannya sambil memutar gagang pintu. Kacha--. Pintu terbuka dan menampakkan ruangan gelap.
Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email:
[email protected])
27
Dia pasti sedang tertidur, pikir Suguha, dan saat dia hendak berbalik meninggalkan ruangan, embusan udara angin terasa sedikit bertiup, membuatnya menggigil. Jendela nampaknya terbuka. Sepertinya tak ada cara lain, pikirnya, sambil menggeleng kepalanya. Dia berjalan berjingkat jingkat sepanjang ruangan, menuju ke arah jendela......hanya untuk mendapati kakaknya tengah meringkuk di atas ranjang, dengan kondisi masih bangun. ―Ah, Onii-chan, maaf. Kukira kamu sudah tidur.‖ Adalah respon gugup Suguha. Setelah beberapa momen kesunyian, Kazuto membalas dalam suara tanpa emosi, ―Maaf, tapi bisa tolong biarkan aku sendiri?‖ ―Tapi, tapi, ruangan ini terasa dingin.....‖ Suguha mengulurkan tangannya dan menggenggam tangan Kazuto. Tangannya terasa dingin bagai es. ―Ini nggak bagus. Tanganmu membeku; kamu akan demam kalau begini. Lekaslah mandi.‖ Sejumlah cahaya menembus masuk melalui korden dari lampu jalanan, menyinari wajah Kazuto. Pada momen ini, Suguha menyadari sesuatu yang telah terjadi pada kakaknya. ―Apa yang terjadi?‖ ―Bukan apa apa.‖ Balasannya seperti bisikan yang tercekik. ―Tapi.....‖ Tanpa menunggu Suguha selesai bicara, Kazuto mengubur wajahnya di kedua tangannya. Menyembunyikan dirinya dari Suguha, dan dengan tanda penistaan diri, dia berkata, ―Aku sungguh tak berguna. Belum begitu lama saat aku bersumpah untuk tak lagi mengatakan kata kata kekalahan semacam itu.......‖ Di tengah kata katanya, Suguha sudah menyadari apa yang telah terjadi. Berbicara dengan suara pelan dan bergetar, dia bertanya ―Orang itu.......Asuna-san.....apa yang terjadi padanya?‖ Tubuh Kazuto mengejang. Dalam suara pelan, terisi rasa sakit, dia menjawab, ―Asuna.....telah pergi entah kemana......tempat yang jauh. Tempat.....dimana tanganku tak bisa menjangkaunya......‖ Kali ini Suguha merasa jelas. Melihat Kazuto, yang menangis seperti anak anak di depannya, hati Suguha tersentuh. Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email:
[email protected])
28
Ia menutup jendela, menutup korden, dan menyalakan pemanas ruangan, kemudian duduk di sisinya. Ia ragu ragu untuk sesaat, sebelum menggenggam tangan dingin Kazuto lagi. Tubuh meringkuk Kazuto nampak rileks dalam sekejap. Suguha berbisik di telinganya. ―Jangan sedih. Kalau dia memang sangat kamu cintai, kamu tak boleh menyerah semudah itu.‖ Kata kata itu tak datang dengan mudah, dan mengucapkannya, hatinya seolah telah teriris oleh pedang. Perasaan dari jauh di dalam hatinya melahirkan rasa sakit ini. Aku menyukai Kazuto Onii-chan, adalah perasaan yang datang menerpa Suguha kali ini. ―---------Aku juga. Aku tak bisa membohongi diriku lagi.‖ Suguha menopang kakaknya, dengan lembut menurunkannya ke ranjangnya. Mengambil selimut ranjangnya, ia dengan lembut menaruhnya di atas tubuh Kazuto. Berapa lama dia memeganginya, dia sendiri tak tahu, namun tangisan kesedihan Kazuto mulai menjadi suara tidur penuh damai. Suguha menutup matanya, hatinya perlahan berbisik pada dirinya. ―—Satu satunya pilihanku adalah menyerah. Yang bisa kulakukan hanyalah mengubur perasaan ini jauh, jauh di dalam hatiku.‖ Karena di dalam hati Kazuto, dia sudah ada disana. Air mata perlahan mengalir di pipi Suguha, kemudian jatuh ke seprai ranjang, sebelum akhirnya lenyap dengan cepat.
*** Tidurku yang manis dan nyaman terganggu oleh rasa hangat yang tiba tiba. Aku masih belum benar benar bangun, namun ada kehangatan aneh mengalir padaku, seperti cahaya matahari yang menembus cabang pohon, membelai pipiku. Mataku tertutup, dan aku memeluk sosok tidurnya. Kami berada sangat dekat sampai aku bisa merasakan nafasnya, jadi aku membuka sedikit mata— ―Uwwahh!?‖ Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email:
[email protected])
29
Aku segera berteriak, dan melompat sekitar lima puluh senti. Tubuhku terlempar dalam posisi duduk, dan dengan cepat melihat ke sekeliling. Inilah yang selalu kulihat dalam mimpiku. Aincrad, lantai kedua puluh dua dari hutan rumahku – mustahil. Bagian dari realita ada disini, kamarku dan ranjangku. Namun, selain aku, ada orang lain disini. Aku dibuat membisu. Usai bangun secara penuh, aku dengan cepat bangun dan meletakkan selimut kembali di tempatnya. Dengan rambut hitam pendeknya, alis tebalnya, Suguha berbaring dalam piyamanya, tertidur di atas bantalku. ―Kenapa.....kenapa ini......‖ Setelah berpikir baik baik, aku akhirnya ingat apa yang terjadi tadi malam. Benar sekali, tadi malam setelah kembali dari rumah sakit, nampaknya aku sempat berbicara sedikit dengan Suguha. Diantara keputusasaan dan rasa sakit yang membuatku menangis, dia menghiburku, dan akhirnya, aku tertidur. ―Astaga, seperti anak kecil saja.‖ Setelah merasa sedikit malu, aku menatap Suguha, yang masih tertidur pulas. Dia tak seharusnya melakukan ini. Aku tiba tiba ingat kalau hal yang sama dengan ini pernah terjadi di dunia ―itu‖. Suguha sangat mirip dengan gadis penjinak hewan yang kutemui di sekitar lantai ke empatpuluh. Dia, juga, menyelinap ke ranjangku, yang membuatku sama kelimpungannya. Aku tersenyum sambil mengingat itu. pertemuanku dengan Asuna dan Sogou Nobuyuki terus membuatku kepikiran, namun rasa sakit menusuk nusuk di hatiku perlahan lenyap sejak tadi malam. Memoriku di dunia itu – kota terapung Aincrad – adalah harta karun penting bagiku. Memori bahagia, memori sedih – terlalu banyak untuk dihitung – namun semua memori itu nyata, dan tak akan kuanggap selain itu, termasuk kesepakatan diantara Asuna dan aku untuk bertemu bersama di dunia ini sekali lagi. pasti ada sesuatu yang bisa aku lakukan. Saat aku tengah memikirkan itu, dari depanku, gumaman ngelindur Suguha mencapai telingaku. ―Menyerah.......itu nggak boleh.....‖ ―Yang kamu katakan itu sangat betul.‖ Aku berbisik balik. Kemudian, sambil duduk, aku menyentil wajah Suguha dengan jariku. Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email:
[email protected])
30
―Hei, bangun, ini sudah pagi.‖ ―Hmmph.‖ Dia mengeluarkan erangan tidak senang. Aku menyibak selimutnya dan mencubit pipinya. ―Ayo bangun, ini sudah siang.‖ Suguha akhirnya membuka matanya. ―Ah. Selamat pagi, Onii-chan,‖ Dia bergumam, sambil dengan malas memanjat naik dari selimut. Kemudian, dia menatapku dengan terkejut dan dengan cepat melirik sekitar ruangan. Matanya yang nampak ngantuk dan setengah terbuka, mendadak terbuka lebar dan pipinya tersipu merah. ―Ah! Um, aku.....‖ Telinganya memerah, tubuhnya menjadi kaku, dan ia mendadak melompat dan lari dari ruangan secepat mungkin. ―Ya ampun.‖ Aku menggeleng kepalaku dan berdiri untuk membuka jendela, menghirup dalam dalam udara dingin untuk membuang semua rasa lelahku. «Berita» sampai saat aku mengambil baju ganti untuk mandi. Terdapat nada bersuara elektronik dan aku bisa melihat peringatan e-mail berkilat, jadi aku duduk dan bermain dengan EL Terminal. Sejak dua tahun aku tertidur, struktur komputer telah mengalami banyak perubahan. HDD (Hard Disk Drive) tua yang kusukai, lenyap tanpa jejak dan digantikan dengan SSD (Solid Storage Drive) modern, yang sudah menjadi standar baru dan tak menghasilkan MRAM ultra tinggi. Tak ada time lag sepanjang transfer; hal itu terjadi secara spontan. E-mail yang terkirim telah diupdate, dan nama si ‗pengirim‘ adalah «Egil». Di lantai ke-50 dari blok utama Aincrad tinggallah Egil, pemilik dari toko kelontong di ‗Algade‘. Kami bertemu untuk pertamakalinya tanggal 20 di Tokyo dan bertukar alamat e-mail, namun ini akan jadi pertama kalinya kami saling menjalin kontak. Judul pesannya tertulis, ―LIHAT INI‖. Saat aku membukanya, tak ada teks sama sekali, namun hanya satu gambar. Aku menggulir ke bawah dan membuka gambar pada monitor, kemudian menatap lekat lekat pada gambar yang ditampilkan. Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email:
[email protected])
31
Komposisinya luar biasa. Kalian bisa melihat dari karakteristik warna dan cahaya yang jelas jelas bukan di dunia nyata namun dunia ilusi, rekayasa komputer. Dalam latar belakang gambar berdiri sangkar emas dengan meja putih dan kursi putih. Seorang gadis, berdandan dalam gaun putih duduk di dalamnya. Melihat lebih dekat pada wajahnya melalui sangkar— ―Asuna!?‖ Gambarnya nampak kasar, namun gadis itu, dengan rambut panjang kastanye tanpa ragu adalah Asuna, wajahnya muram dan tangannya terlipat di atas meja. Melihat lebih dekat ada sayap transparan yang merentang di belakangnya. Aku menggenggam telepon di meja, dan segera menghubungi nomor yang kutemukan dalam buku telepon. Nada deringnya mungkin hanya beberapa detik, namun terasa bagai berjam jam. Akhirnya, sambungan terhubung dan sebuah suara berat menjawab panggilanku. ―Hallo-― ―Hei! Apa yang terjadi dalam gambar itu!?‖ ―Lihat, Kirito, setidaknya kenalkan dirimu dulu.‖ ―Aku tak ada waktu! Lekas dan beritahu aku!‖ ―Ceritanya panjang. Bisakah kau datang kemari?‖ ―Baiklah. Aku akan disana secepatnya.‖ Tanpa mau menunggu balasan, aku menutup telepon dan mengambil pakaian ganti. Aku belum pernah mandi, mengeringkan rambut, dan mengenakan sepatuku begitu cepat dalam hidupku, dan dalam sekejap aku sudah meninggalkan rumah di atas sepedaku. Entah kenapa jalan ini terasa sangat panjang, meski aku sudah melintasinya berkali kali.
Kafe Egil dan bar bisnis terletak di Taito Okachimachi. Aku segera melihat dashboard hitam dan tanda logam yang dihiasi oleh dua dadu, sehingga memiliki nama, «Kafe Berdadu». Aku membuka pintu dan bertemu dengan suara gemerincing lonceng di pintu masuk. Pria botak di counter menatapku dan tertawa. Tak ada pelanggan kelihatan disini. ―Oh, kau cepat juga.‖ ―Bisnismu payah seperti biasanya. Bagaimana bisa bertahan selama dua tahun ini?‖ ―Saat ini memang lamban, tapi cukup ramai sepanjang malam hari.‖ Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email:
[email protected])
32
Percakapan santai ini membuat hatiku terasa tenang, seolah aku kembali di dunia itu. Pertemuan kami adalah sesuatu yang terjadi di akhir bulan lalu. Pada saat itu, aku menerima nama asli dan alamat dari para pemain tertentu dari anggota Kementrian Dalam Negeri, Cline, Nishida, Scilica, dan Lizbet, diantara nama nama lain. Biarpun ada banyak pemain yang ingin kutemui lagi, namun mereka semua sudah kembali ke dunia nyata, dan tetap menjalin kontak adalah perkara sulit. Tempat pertama yang akan kukunjungi pastilah toko ini. ―Jadi, apa yang kau ingin aku beritahukan padamu?‖ Si pemilik toko kelihatan sedikit tak senang. Nama aslinya adalah Andrew Gilbert Mills. Aku merasa kagum karena dia ternyata juga membuka toko di dunia nyata. Meski secara etnis dia adalah Afrika-Amerika, orang tuanya sudah lama menyukai Jepang, dan dia membuka bar-toko kopinya disini, di Okachimachi di usia 25 tahun. Lebih jauh lagi, dari antara para pelanggannya, dia telah menemukan istri yang cantik dan baik hati. Setelah itu, dia juga, telah terjebak dalam dunia SAO selama dua tahun. Usai kembali, toko yang dia duga telah tutup sejak lama ternyata berhasil bertahan berkat usaha keras istrinya. Sungguh cerita yang menyentuh. Jujur saja, terasa aneh karena tak ada satupun pelanggan disini. Toko ini memiliki tata letak sempit, namun dengan empat kursi dan counter, tempat yang cerah dan berwarna warni ini terasa menarik dan merilekskan. Aku duduk di bangku kulit, memesan secangkir kopi dan mulai mempertanyakan Egil tentang gambar itu. ―Jadi, ada apa dengan gambar itu?‖ Si manajer toko tak segera menjawabnya. Justru, aku melihat dia mengeluarkan sebuah bungkusan persegi panjang dari bawah counter, dan mengulurkannya padaku. Bungkusan itu jelas adalah software Game. Aku segera menyadari itu setelah melihat cetakan jelas «Amusphere» di sudut kanan atasnya. ―Aku belum pernah dengar tentang tipe hardware ini sebelumnya.‖ ―«Amusphere», Ia diluncurkan saat kita masih berada di dunia itu. itu adalah teknologi FullDive generasi berikutnya, penerus dari Nerve Gear.‖ Sambil aku melihat logo dengan perasaan keheranan, Egil memberikan penjelasan simpel.
Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email:
[email protected])
33
Setelah insiden itu, Nerve Gear dianggap sebagai ―mesin setan‖, sehingga tak ada pabrik bernyali melibatkan diri mereka dalam genre teknologi Game FullDive lagi. Namun, 6 bulan setelah insiden SAO, sebuah perusahaan baru didirikan, dengan slogan ―keamanan absolut‖. Ia meluncurkan model penerus Nerve Gear, dan karena kami terjebak di Aincrad pada saat itu, kami tak tahu apa apa soal ini. Itu sedikit membantuku memahami situasi, namun karena aku tak terlalu memperhatikan Game Game setelah insiden itu, aku masih tak terlalu memahami benda ini. ―Jadi, apa ini juga VRMMO?‖ Aku memegangnya di tanganku dan melihatnya dengan seksama. Gambarnya menunjukkan hutan lebat dengan bulan purnama menggantung tinggi, di depannya terdapat gadis dalam busana fantasi. Pedang di tangannya, dia terbang ke langit dengan sepasang sayap transparan. Dibawah ilustrasinya, terdapat judul -- «ALfheim Online». ―ALfheim.....Online? Apa maksudnya ini?‖ ―Sesuai dengan namanya, itu artinya ―Rumah Elf‖[6]‖ ―Elf? Aku masih tak paham. Game ini tak terlalu serius, kan?‖ ―Itu, yah, mungkin saja. Kudengar itu cukup sulit dimainkan, sih.‖ Egil meletakkan secangkir kopi yang mengepulkan uap di depanku, sambil tertawa. Aku mengangkat cangkir, menikmati aromanya, sambil terus bertanya padanya. ―Seperti apa kesulitannya?‖ ―SKILL sistem di dalamnya sangat EXTREME, dan Game berfokus pada skill pemain. PK juga dianjurkan.‖ ―Extreme....?‖ ―«Level» Tak lagi berlaku dalam Game ini. Semua skill hanya akan meningkatkan level melalui pengulangan. Sistem Battle bergantung pada kemampuan atletik si pemain, bukan teknik pedang seperti dalam SAO. Namun tak peduli pada perbedaan minor ini, teknologinya tak jauh beda dari SAO.‖ ―Ah. Itu terdengar cukup mengesankan.‖ Aku mengeluarkan siulan kekaguman. Penciptaan Kota terapung Aincrad telah melibatkan usaha keras dari si jenius sinting Akihiko Kayaba. Kalau ada orang lain yang bisa menciptakan dunia VR dengan derajat sama adalah hal yang agak sulit dipercaya. Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email:
[email protected])
34
―PK juga dianjurkan?‖ ―Saat membuat, pemain bisa memilih dari beragam ras fairy, dan hanya diantara ras yang berlawanan yang membuat hal ini bisa dilakukan.‖ ―Itu sangat menyulitkan. Tak peduli seberapa tinggi teknologinya, rasanya itu lebih dibuat untuk para Gamer fanatik. Aku ragu benda ini bisa populer.‖ Ujarku sambil mengernyitkan alis. Usai Egil mendengar keluhanku, dia membuang wajah seriusnya dan tersenyum. ―Aku juga pernah berpikir seperti itu, namun kurasa itu akan jadi populer dengan para Gamer saat ini, alasan utamanya adalah di dalam Game ini, kau punya kemampuan untuk «Terbang».‖ ―Terbang....?‖ ―Dengan sayap peri. Tak seperti game Game sebelumnya, controller dilengkapi dengan mesin penerbangan, memungkinkan pemain untuk terbang dengan bebas.‖ Aku belum pernah memikirkan kemungkinan tentang terbang sebelumnya. Setelah Nerve Gear dikembangkan, banyak VR Game terbang dikembangkan, namun itu semua dikendalikan dengan kendali seperti kendaraan. Terbang dengan cara manusia tak diperkenalkan karena pemain tak punya pengalaman terbang dan sehingga takkan mampu mengendalikan kekuatan saat terbang. Dalam dunia imajinasi ini, hal hal yang pemain bisa lakukan sama seperti yang kalian bisa lakukan di dunia nyata. Kebalikannya, hal hal yang manusia dunia nyata tak bisa lakukan disini, mereka tak bisa melakukannya disana juga. membentangkan sayap bukanlah tugas sulit, namun pergerakan otot yang berkaitan dengan menggerakkan sayap tidaklah sederhana. Dalam SAO, Asuna dan aku memiliki kemampuan lompatan yang luar biasa, sampai kami hampir seperti terbang, namun ini dan terbang bebas adalah dua hal yang sangat berbeda. ―Semua konsep tentang terbang dan semacamnya ini memang hebat, tapi bagaimana dia tepatnya bisa bekerja?‖ ―Mana tahu, namun itu kurasa akan merepotkan. Untuk pemula, kau harus mengoperasikannya dengan controller joystick satu tangan.‖ ―....‖ Tiba tiba, aku mendapat hasrat untuk menantang Game ini, tapi hal itu segera kubuang jauh jauh, dan aku kembali meneguk kopiku. ―Oke. Aku sudah agak paham Game macam apa ini. Kembali ke topik utama, apa hubungannya ini dengan gambar itu?‖ Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email:
[email protected])
35
Egil membawa sepotong kertas dari bawah counter, dan meletakkannya di depanku. Itu adalah kertas foto. ―Apa yang kau lihat?‖ Setelah mendengar pertanyaannya, aku menatap gambar itu untuk sejenak, sebelum akhirnya menjawab. ―Sangat mirip.......dengan Asuna......‖ ―Figur yang akan kau anggap sama. Itu adalah screenshot, meski resolusinya agak jelek.‖ ―Lekas dan jelaskan padaku!‖ ―Itu Screenshot dari Game ini, ALfheim Online.‖ Egil menyerahkan Game dan gambar padaku. Terdapat screenshot dari Game, dengan tampilan dari peta dunia serta semua wilayahnya, dan di area pusatnya terdapat sebuah pohon raksasa. ―Ini adalah Pohon Dunia, atau Yggdrasil.‖ Egil menunjuk ke arah pohon. ―Tujuan para pemain adalah siapa yang paling cepat mencapai puncak dari pohon ini.‖ ―Lantas apa kau tidak diperbolehkan untuk terbang ke atas begitu saja?‖ ―Tak peduli berapa besar stamina dan daya tahan yang mereka punya untuk terbang, tetap saja ada batasnya. Untuk mencapai cabang terendah dari pohon itu dengan terbang saja sudah mustahil. Namun, masih ada orang orang yang memunculkan ide ide edan, seperti membentuk kelompok lima orang dan terbang seperti roket multi-stage yang melontarkan mereka ke atas.‖ ―Hahaha, apa memang begitu? Biarpun kau menyebutnya ide edan, tetap saja itu sangat kreatif.‖ ―Ah, sebenarnya mereka berhasil. Namun, cabang pohon itu sangat lemah, sehingga pencapaian mereka hanya sampai disitu saja. Untuk membuktikan kalau mereka berhasil melakukan ini, mereka mengambil banyak foto sebagai bukti. Salah satu dari foto itu adalah sangkar yang menggantung di sebuah cabang pohon besar.‖ ―Sangkar burung........‖ Kata kataku mengalir dengan perasaan yang sulit dideskripsikan, yang membuat alisku terangkat. Terjebak.......pemikiran ini segera masuk dalam pikiranku. ―Foto ini diambil saat mereka berhasil mencapai cabang itu.‖ Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email:
[email protected])
36
―Tapi kenapa Asuna ada disana?‖ Aku mengambil Game lagi, dan menatap bungkusnya. Aku berfokus pada tulisan yang tercetak di bagian bawah kotak. «RECTO Progress». ―Ada apa, Kirito? Wajahmu kelihatan pucat.‖ ―Bukan apa apa......tak ada gambar lain? Misalnya, «orang lain dari SAO», selain Asuna, yang belum kembali?‖ Oleh pertanyaanku, si manajer hanya mengernyitkan alisnya dan menggeleng kepalanya. ―Tidak, meski aku sudah dengar tentang hal itu. namun gambar gambar dari «ALfheim Online» tak bisa digunakan untuk menjelaskan apa apa. Jangan lekas membuat kesimpulan hanya karena ini.‖ ―Ya, aku tahu.‖ Aku menundukkan kepalaku, memikirkan apa yang pria itu – Sugou Nobuyuki – telah katakan padaku. Manajer dari server SAO sekarang adalah dia, ia mengatakan itu sendiri. Ngomong ngomong, dia juga berkata kalau server itu seperti black box, dan tak bisa dimanipulasi selamanya. Pada saat ini, semuanya menjadi masuk akal buatku. Namun, kalau Asuna terus tertidur, ini akan menguntungkan baginya. Lebih jauh lagi, seorang gadis yang nampak seperti Asuna terjebak dalam VRMMO didesain oleh tiada lain selain antek antek RECTO, tak mungkin itu semua hanya kebetulan. Aku berpikir untuk menghubungi Kementrian Dalam Negeri, namun aku segera mengubah pikiranku. Kesimpulanku masih terlalu dangkal, dan aku tak punya bukti nyata. Aku melihat ke atas, menatap pada Egil. ―Egil, boleh aku memiliki ini?‖ ―Tak masalah.....kau mau mencobanya?‖ ―Ya, aku ingin mengkonfirmasi ini sendiri.‖ Untuk pertama kalinya, Egil menunjukkan ekspresi keraguan. Kami berdua memahami betapa bahayanya VR. Aku mengangkat bahuku, dan tertawa. Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email:
[email protected])
37
―Kurasa kalau aku ingin mencoba ini maka aku harus membeli konsol baru.‖ ―Nerve Gear juga bisa menjalankannya. Amusphere hanyalah versi dengan performa lebih maju.‖ ―Baguslah kalau begitu.‖ Aku mengangkat bahu. Egil memasang senyum tipis. ―Yah, ini bukan pertamakalinya kau menyelamatkan seseorang yang terjebak dalam kesadarannya sendiri.‖ ―Tak masalah berapa kalipun dia terjebak atau terpenjara atau berapa kali aku harus melakukan ini.‖ Dan seperti itulah. Asuna dan aku belum menjalin kontak apapun selain melalui internet via Nerve Gear. Tiada suara atau surat yang sudah kuterima. Namun hari hari penantian itu berakhir sudah. Menyelesaikan kopiku dalam satu tegukan, aku berdiri. Counter Egil nampak jadul, mirip dengan tokonya di SAO, sama sekali tak dilengkapi mesin kasir elektronik dan semacamnya. Aku mengeluarkan beberapa uang receh dan meletakkannya di counter. ―Kalau begitu aku kembali dulu. Terima kasih sudah mengundangku, dan untuk informasinya.‖ ―Kau bisa membayar informasiku dengan cara lain. Pokoknya kau harus selamatkan Asuna, maka kita akhirnya bisa mengakhiri semua ini.‖ ―Itu benar. Suatu hari, ini semua akan berakhir.‖ Aku memukul telapak tanganku dengan tinjuku. Kemudian aku membuka pintu, dan pergi.
*** Suguha berbaring di ranjangnya, sebelum bergulung untuk mengubur wajahnya kedalam bantal, dan menendang nendang ranjangnya selama beberapa menit. Saat ini tengah hari, namun dia masih mengenakan piyama. Hari ini Senin, tanggal 20 januari, dan liburan musim dingin akhirnya selesai, namun Suguha, di semester ketiganya di tahun ketiga
Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email:
[email protected])
38
SMP-nya bisa berangkat sesuka hatinya. Untuk alasan itu, dia berangkat hanya untuk menunjukkan wajahnya di klub kendo. Saat ini pikirannya tengah mengulang memori itu lagi dan lagi, dan dia sudah kehabisan menghitung entah berapa kali hal itu terulang. Tadi malam – untuk menghangatkan tubuh beku Kazuto, dia mengubur diri ke dalam selimut bersamanya, dan tubuh mereka lekat satu sama lain sebelum akhirnya tertidur. Mungkin itu hanya terjadi sepuluh detik sebelum mereka benar benar tertidur, dan tindakannya itu saat ini membuatnya sangat menyesal. ―....Aku sungguh bodoh! Bodoh! Bodoh!‖ dia berteriak sejadi jadinya dengan memukul mukul bantal dengan tinjunya. Setidaknya aku bisa bangun sebelum dia menyelinap keluar, tapi dia malah bangun lebih dulu, bagaimana bisa aku melihatnya sekarang? Perasaan malu dan tak nyaman bercampur dengan perasaan cinta tersembunyinya, dan rasa sakit menusuk di dadanya menolak untuk membiarkannya bernafas. Dia menutupi wajahnya dengan kedua tangannya, dan tiba tiba menyadari kalau piyamanya masih membawa aroma kakaknya, membuat desir aneh muncul di hatinya. Yang jelas, mengayunkan shinai akan membantunya membuang semua pikiran itu, pikirnya, sambil mengangkat kakinya. Dalam kegugupannya, ia tak yakin apakah lebih baik mengenakan kendogi nya, atau baju biasa, namun ia dengan cepat berganti baju dan keluar ke halaman rumah untuk berlatih. Kazuto pergi entah kemana hari ini – dia tak tahu dimana tepatnya, dan Ibunya, Midori, selalu pergi untuk bekerja sebelum tengah hari. Ayahnya, Minetaka, telah kembali ke Amerika tepat setelah tahun baru, meninggalkan Suguha sendiri di rumah. Dari tempat meja sarapan di lantai pertama, ia menggenggam muffin keju, menjejalkannya ke dalam mulutnya dengan cara yang sangat tak feminin, dimana tangan lainnya mengambil sekantong jus jeruk, sebelum duduk sejenak di teras. Tepat saat dia mengambil gigitan besar, Kazuto muncul di gerbang pintu masuk, sambil mendorong sepedanya dan menangkap tatapan Suguha. ―Guu!!‖ Sepotong muffin tersangkut di tenggorokannya, dan ia dengan mati matian mengibaskan tangannya untuk meminum jusnya – hanya untuk menyadari kalau sedotannya tidak ada. ―Uaah, guu---!‖ ―Oi oi!‖ Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email:
[email protected])
39
Kazuto berlari ke sisi Suguha, memegang jus dan dengan cepat memasukkan sedotan sebelum memegangnya ke mulutnya. Mati matian mengisap cairan dingin, ia akhirnya bisa menelan potongan makanan yang tersangkut. ―Uah! Mati.......kali ini kukira aku akan mati!‖ ―Dasar gadis tak sabaran! Bukankah kamu tahu kalau kamu harus makan pelan pelan?‖ ―Mmm----― Dengan malu, dia menundukkan kepalanya dan melihat kakinya. Kazuto duduk di sampingnya, membungkuk dan mulai melepas tali sepatunya. Dalam lingkup pandangan Suguha, ia tengah menyaksikan profil Kazuto, sambil sekali lagi menggigit muffinnya. Pada saat itu, Kazuto tiba tiba berbicara, ―Oh iya, Sugu, soal tadi malam.....‖ Suguha mendadak tersedak, dan buru buru meneguk jusnya. ―Y-Ya?‖ ―Jadi um, anu.....Terima kasih.‖ ―Eh....?‖ Mendengar kata kata tak terduga ini, Suguha hanya bisa menatap Kazuto. ―Berkat kamu, semangatku sudah pulih kembali. Aku, aku takkan menyerah. Aku pasti akan menolongnya, dan membawanya untuk menemuimu.‖ Suguha, sambil menahan sakit di hatinya, tersenyum dan menjawab. ―Mm. Ganbatte! Aku juga, ingin menemui Asuna-san.‖ ―Kalian berdua pasti akan cepat akrab.‖ Kazuha menepuk nepuk kepala Suguha kemudian berdiri. ―Kalau begitu, sampai nanti.‖ Dengan itu, Kirito mulai berlari ke lantai kedua, dan melihatnya pergi berlalu, Suguha menelan potongan muffin terakhir ke mulutnya. ―--------Berjuanglah......untuk aku juga.....?‖
Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email:
[email protected])
40
Mencapai kolam di halaman rumah, Suguha memulai suburi. Memegang shinainya, dia mulai bergerak dengan jurus yang nampak bagai tarian, dan perlahan mulai menghangatkan tubuhnya. Di masa lalu, mengayunkan shinainya adalah semua yang ia perlukan untuk menjernihkan pikirannya, namun hari ini entah kenapa berbeda. Yang berada dalam pikirannya terasa mustahil untuk dihapus, dan saat ini terpaku kuat di tempatnya. ―---------Aku menyukai Onii-chan.....tak apa apakah?‖ Tadi malam, karena pemikiran semacam itu, dia sudah memutuskan untuk menyerah. Jauh di dalam hati Onii-chan hanya ada orang itu; hal ini sangat dia pahami, namun itu semakin membuat hatinya sakit. ―-----------Tapi.....mungkin lebih baik begini.‖ Dia merasa bimbang, seperti konflik dalam dirinya, tak paham kenapa dia begitu memikirkan Kazuto. Namun ia, sangat paham ―kapan‖ hal itu dimulai. Dua bulan sebelumnya, Ibunya dihubungi oleh pihak rumah sakit, dan dia terbang ke rumah sakit tanpa sedikitpun keraguan, untuk berada di sisi Kazuto, mata yang basah oleh air mata dan senyum cerah kebahagiaan. Kazuto mencapai tangannya, merespon dengan nada nostalgia. Mulai dari saat itu, sebuah perasaan aneh mulai bersemi di hati Suguha. Aku ingin lebih dekat dengannya, aku ingin lebih banyak berbicara dengannya, aku ingin memeluknya dengan erat, tapi ini, tentu saja, tak bisa kulakukan. Hanya berada di sisinya dan melihatnya dari kejauhan juga tak masalah, Suguha menenangkan dirinya, sambil ia mengayunkan shinainya sekali lagi. Dia membenamkan diri dalam latihannya sampai tak sadar berapa lama waktu sudah berlalu sampai dia berhenti untuk melihat jam, hanya untuk mendapati kalau hari telah petang. ―Ah, aku tak boleh terus begini. Ada seseorang yang harus kutemui.‖ Menghentikan ayunannya, ia meletakkan shinainya di sisi pohon pinus terdekat, dan memungut handuk untuk mengelap keringatnya. Sambil ia mengangkat kepalanya untuk menatap langit, langit biru nampak tipis sepanjang awan.
*** Aku berjalan kembali ke kamarku, berganti baju, dan menyalakan teleponku untuk bergetar. Aku
Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email:
[email protected])
41
duduk di atas ranjang dan membuka ranselku, dan mengeluarkan Game yang Egil berikan padaku. «ALfheim Online». Aku belum pernah mendengar nama ini, jadi aku membaca buku petunjuknya. Pada dasarnya, sebelum memainkan MMORPG, aku akan kumpulkan informasi melalui sejumlah majalah dan forum, namun kali ini aku bahkan tak ragu ragu. Aku membuka bungkus Game dan mengeluarkan ROM di dalamnya. Aku mencolokkan router Nerve Gear kedalamnya, dan memasukkan ROM ke dalam slotnya. Setelah beberapa detik, cahaya indikator utama berhenti berkilat, dan berubah menjadi padat. Duduk di sisi ranjang, aku menempatkan Nerve Gear di mataku dengan kedua tanganku. Nerve Gear yang dulu berkilau saat ini sudah sedikit rusak, dan catnya terkelupas disana sini. Selama dua tahun, ia terus menjadi pemenjaraku sekaligus rekan yang selalu bisa kuandalkan. ―---------Sekali lagi, tolong pinjamkan aku kekuatanmu.‖ Dengan itu dalam pikiranku, aku menaruh Nerve Gear di kepalaku dan mengencangkan tali di dagu. Dengan bingkai dan kacamata sudah terpasang, aku memejamkan mataku. Kecemasan dan kegirangan membuat jantungku berdegup dengan kencang, saat aku mencoba menurunkan detak jantungku yang menggila, aku mengatakan ‗LINK START‘!
Cahaya yang melintas di penutup mataku perlahan lenyap. Transmisi dari saraf penglihatanku telah terpotong, dan mataku terselimuti oleh kegelapan. Tak lama kemudian, logo seperti pelangi muncul, dan «Nerve Gear» tanpa bentuk secara perlahan mulai membentuk logo. Gambarnya, yang awalnya kelihatan kabur, adalah untuk tujuan mengkonfirmasi hubungan ke saraf penglihatanku. Pada akhirnya, sebaris teks muncul di bawah logo untuk mengkonfirmasi kalau hubungan visual sudah OK. Selanjutnya adalah tes suara, dan beragam suara aneh mulai bersahut sahutan. Suara yang awalnya terdengar berantakan mulai menjadi indah dan berubah menjadi harmoni terpadu, sebelum volumenya perlahan mengecil dan akhirnya mati. Saat ini sempurna, sebaris teks muncul untuk mengkonfirmasi kalau sambungan ke saraf pendengaran juga sudah OK. Prosedur koneksi berikutnya berlanjut. Sekarang berpindah ke perasaan sentuhan dan gravitasi, perasaan ranjangku dan bobot perlahan lenyap. Seiring tes koneksi berlanjut dengan beragam indera, sejumlah kata OK muncul yang mendandakan koneksi sukses. Kalau teknologi Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email:
[email protected])
42
FULLDIVE sudah meningkat, maka proses ini bisa dipersingkat secara drastis, dan yang perlu kulakukan hanyalah menunggunya sampai selesai. Akhirnya, OK terakhir muncul, dan tak lama kemudian membawaku yang berada dalam kegelapan ke warna warna pelangi, ilusi dari dunia Game. Setelah melintasi sejumlah cincin, aku telah sampai di dunia berbeda. ---------Sebenarnya, masih terlalu awal untuk mengatakan itu. Keluar dari kegelapan aku melihat tanda registrasi akun. LOGO utama ALfheim Online perlahan muncul, disertai oleh suara wanita yang lembut. Mengikuti instruksi yang diberikan, aku mulai menciptakan akun dan karakterku. Di ketinggian dadaku terdapat keyboard virtual yang pucat dan berkilau dan aku memasukkan User ID dan password yang diperlukan. Aku punya pengalaman beberapa tahun sebelum memainkan SAO, jadi proses ini sangat familiar bagiku. Karena ini adalah Game MMO yang bisa didownload, aku normalnya perlu memilih metode pembayaran, namun aku sudah membeli Game ini dan ia disertai oleh free trial satu bulan. Selanjutnya aku memilih nama panggilan untuk karakterku. Aku tak terlalu banyak berpikir, dan memasukkan nama «Kirito». Nama ini adalah bentuk kependekan dari nama asliku, Kirigaya Kazuto, dan tak ada banyak orang yang tahu itu. Mereka yang tahu adalah para tim penyelamat dari Kementrian Dalam Negeri, dan mereka yang punya hubungan dekat denganku, misalnya presiden Recto Yuuki Shouzou dan Sugou itu. Tentu saja termasuk Egil dan Asuna, yang masih belum bangun. Bahkan Suguha dan orang tua kami tak tahu soal itu. Dalam insiden SAO, tak satupun dari informasi ini yang diberitahu pada umum, khususnya nama karakter. Ini karena di dunia itu seringkali terjadi pertarungan antar pemain yang berdampak pada kematian mengerikan di dunia nyata. Kalau publikasi tanpa pembatasan dari informasi ini dibiarkan, maka tak akan sulit mendapati banyak surat pelanggaran hukum terlampir. Pada saat itu, kesalahan untuk pembunuhan SAO seluruhnya ditujukan pada kepala Kayaba Akihiko, yang keberadaannya saat ini tak diketahui. Kerabat para pemain juga terus mencekal Argus untuk kerugian mereka, yang berdampak pada bangkrutnya perusahaan tersebut. Anggap saja, meski yang melakukan kesalahan terbesar adalah Kayaba itu, maka tak terhindarkan kalau arus deras pelanggaran hukum akan seluruhnya dilimpahkan pada perusahaan. Dengan sedikit gentar aku menyadari nama yang dikenal dengan Sugou Nobuyuki, dan karena itu nama yang agak terkenal aku mengubahnya dari bentuk romani menjadi bentuk kana. Gender yang kupilih, tentu saja, laki laki. Kemudian, suara membujukku untuk memilih karakterku. Inilah saat pemain memilih akan seperti apa karakter mereka nanti. Banyak parameter dipilih secara acak dan sistem tak Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email:
[email protected])
43
menjelaskan bagaimana mereka berganti. Yang menggangguku adalah biaya tambahan akan diperlukan untuk mengubah penampilanku. Terserahlah, apa saja boleh. Ada sembilan ras peri berbeda untuk dipilih dari saat memutuskan peran karakterku. Tiap tiap ras memiliki kekhususan dan kelemahan tersendiri yang bisa dijelaskan sebelum aku harus memilih. Salamander, sylphs, dan Gnome sangatlah umum bagi RPG, namun Cait Sith dan Leprechaun tidak terlalu. Aku tak berniat memainkan Game ini terlalu serius, jadi apa saja boleh bagiku. Jadi karena aku menyukai perlengkapan yang bertema gelap, aku memilih «Spriggan» dan menekan OK. Setelah menyempurnakan setup dasar, suara buatan mulai berdering sambil berkata ―Semoga Berhasil‖, aku sekali lagi dikirim ke dalam pusaran cahaya. Menurut suara, aku tengah dikirim ke kampung halaman rasku, Spriggan, sebagai poin permulaan dari Game. Sensasi dari tanah menghilang, dan digantikan oleh perasaan mengapung, kemudian dengan perasaan jatuh ke dunia lain. Cahaya cerah menandai kepindahanku, dan dunia baru perlahan muncul dan nampak semakin jelas. Aku jatuh ke arah pedesaan dari jauh di atas kegelapan. Setelah dua bulan lepas dari FULLDIVE, stimulasi ini sekali lagi menggairahkan sarafku. Dalam cara ini, aku perlahan mendekati istana ramping di pusat kota— Pada saat itu. Adegan di depan mataku mendadak membeku. Nampaknya ada cacat muncul disini dan disana dalam bentuk poligon yang lenyap, dan suara seperti halilintar bisa terdengar sepanjang dunia. Resolusi dari semua objek dengan tajam mulai buyar, menjadi seperti mosaik, dan dunia ini melebur dan runtuh bersamaan. ―A – Apa apaan ini!?‖ Bahkan suara teriakanku tak bisa didengar – aku mulai terlempar dengan kencang sekali lagi. Pada kegelapan yang sangat luas tanpa akhir, aku turun ke tanah dalam posisi jatuh bebas. ―Harus apa aku sekarang!? AHHHHHHH!‖ Teriakanku terhisap kedalam kegelapan sebelum perlahan lahan menghilang.
Bab 2 Bulan besar menggantung di langit tak berawan, hutan di bawahnya dinaungi warna hijau biru oleh cahaya bulan.
Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email:
[email protected])
44
Malam ALfheim sangat singkat, namun masih ada waktu sebelum subuh. Normalnya, hutan gelap semacam itu akan menjadi penyebab kecemasan, namun itu adalah kegelapan yang sama yang membuat mundur menjadi mustahil. Lyfa, tersembunyi di bayangan pohon raksasa, mengangkat kepalanya untuk menatap langit berbintang. Untuk sesaat, nampaknya tak ada hawa kehadiran membahayakan di langit. Merendahkan suaranya sebisa mungkin, dia berbicara pada rekan tim di dekatnya, ―Kalau sayapmu sudah pulih, kita akan segera lepas landas. Persiapkan dirimu.‖ ―Ah – tapi aku masih pusing.‖ Partnernya menjawab dengan nada ogah ogahan. ―Kamu masih merasa mabuk? Tidakkah kamu merasa malu? Kamu harusnya sudah terbiasa dengan itu.‖ ―Biarpun kamu bicara begitu, hal seram tetap saja seram.......‖ Lyfa mendesah dengan frustasi. Bersandar di samping pohon adalah pemain remaja bernama Recon, juga teman Lyfa di dunia nyata. Mereka telah mulai bermain ALO – ALfheim Online – bersama. Dengan kata lain, dia dan Lyfa sudah memainkan Game ini hampir sekitar satu tahun. Namun, tak peduli berapapun waktu berlalu, Recon masih tak bisa mengalahkan perasaan vertigo saat terbang. Dalam ALO, kekuatan dalam pertempuran udara adalah satu satunya tindakan yang penting, namun setelah hanya satu atau dua pertarungan, dia akan merasa lelah. Hal ini membuatnya nampak sulit diandalkan. Biarpun Recon seperti ini, Lyfa tak membenci bagian itu darinya. Lebih tepatnya, dia hanya tak bisa mengabaikan ―adik laki laki‖nya ini. Penampilannya sering menampakkan tubuh rapuh dengan rambut kuning-hijau bob, telinga panjang yang menggantung ke arah tanah, dan ekspresi yang membuat kalian berpikir kalau dia hampir menangis. Meski itu dibuat dengan sembarangan, penampilannya dalam Game sangat mirip dengan di dunia nyata. Saat Lyfa pertamakali melihatnya dalam Game, dia hanya bisa tergelak tawa. Bagi Recon juga, Lyfa juga sangat mirip dengan penampilan aslinya. Sebagai Sylph, dia memiliki postur bagus, alis agak tebal, sepasang mata indah, dan tubuh bertulang sedikit besar untuk anggota rasnya. Pada dasarnya dia menginginkan karakter yang nampak lebih «Anggun». Penampilannya saat ini bukan hanya untuk memenuhi keinginan itu, namun juga karena ia anggap sangat imut. Namun, dia bisa dianggap beruntung. Banyak orang tak seberuntung itu, dan demi memuaskan penampilan mereka, mereka harus membayar biaya tambahan untuk merekonstruksi karakter mereka. Dibandingkan orang orang ini, Lyfa jelas tak perlu memprotes apa apa.
Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email:
[email protected])
45
Pembayaran tambahan sama sekali tak mempengaruhi penampilan karakter, namun Recon telah bermain dengan matanya sampai mereka mencocokkan rasa estetisnya; dia pikir keseimbangan mereka cukup payah. Lyfa memegang peralatan Blest Armor dari punggung Recon dan menariknya. Melihat pada empat sayap transparan yang dikelilingi oleh fosforensi kehijauan, mengindikasikan kalau dia bisa terbang lagi. ―Tuh, kamu bisa terbang lagi. Ini waktunya terbang keluar dari hutan ini.‖ ―Eh – nanti kita bisa dikejar kejar lagi. mari istirahat sejenak. Istirahat—― ―Naif!! Hanya ada satu Salamander diluar sana yang tangguh. Kalau kita hati hati, maka kita tak akan kelihatan. Tak ada dari kita yang bisa menghindari pertarungan udara, jadi jangan takut dan terbanglah!‖ ―Ohh.....‖ Recon menjawab dengan ogah ogahan, mengarahkan tangan kirinya ke udara. Joystick transparan – remote control yang digunakan untuk terbang – muncul di tangannya. Bagian akhir depannya terdapat bola kecil; ini adalah panduan terbang untuk controller ALO. Saat Recon menarik controller ke arah dirinya, empat sayap membentang dari punggungnya. Bersinar semakin cerah seiring mereka memanjang. Setelah melihat ini, Lyfa mulai membentangkan sayapnya sendiri, mengepakkannya dua atau tiga kali. Dia tak memakai control stick. Ini adalah skill level tinggi bernama «Voluntary Flight», bukti bahwa pemain itu adalah prajurit kelas satu dalam ALO. ―Mari segera keluar dari sini!‖ Lyfa berbisik. Usai sayapnya membentang sampai maksimum, ia menendang tanah, melaju ke arah bulan. Bidang pandangnya perlahan meluas sampai dia melihat seluruh ALfheim terbentang di hadapannya, menawarkan rasa kebebasan tiada batas. ―Ah.....‖ Terbang ke arah yang tinggi, Lyfa berteriak kegirangan. Yang ia rasakan saat ini sangat tiada duanya. Dia mengeluarkan sorak sorai. Sejak zaman kuno, manusia sudah memiliki hasrat untuk terbang seperti burung. Hal ini akhirnya menjadi kenyataan di dunia fantasy. Set batas waktu penerbangan oleh sistem adalah satu satunya hal yang mengganggu pengalaman ini. Untuk bisa terbang sepenuh hati akan memerlukan biaya tambahan. Pada dasarnya, ini adalah harapan semua pemain yang bertarung dalam ALfheim; Untuk mencapai puncak «Yggdrasil» sebelum orang lain dan memasuki kota aerial legendaris. Disana, Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email:
[email protected])
46
seseorang akan bertransformasi menjadi peri sejati, «ALF», meningkatkan batas waktu penerbangan, dan menjadi penguasa dari langit tanpa batas. Lyfa tak punya keinginan untuk meraih item langka atau menaikkan statusnya. Alasan dia bertarung di dunia ini hanya karena satu hal. Lyfa menuju ke arah bulan emas penuh yang belum tenggelam, memakai sayap seperti kacanya. Partikel cahaya terpecah pecah di belakangnya seperti komet yang menyeret ekor hijau sepanjang langit malam. ―Ly, Lyfa-chaaaaan – tunggu aku—― --Suara lemah dari bawah memanggil Lyfa kembali ke realita. Dia berhenti dan melihat ke bawah; memegang controllernya, Recon mati matian berusaha mengejarnya. Kecepatan terbang maksimumnya sangat rendah dibandingkan saat memakai panduan sistem, dan kalau Lyfa serius, Recon tak akan bisa mengejarnya. ―Lekas naik! Berjuanglah!‖ Lyfa membentangkan sayapnya dan melayang layang sambil menunggu Recon. Mengangkat kepalanya untuk melihat sekelilingnya, pada jarak jauh, di batas akhir lautan pepohonan, dia melihat Yggdrasil, yang menjulang di tengah kegelapan. Dari poin ini, bahkan wilayah teritori Sylph kurang lebih bisa ditentukan. Saat Recon berhasil mencapai tinggi yang sama dengannya, Lyfa menyesuaikan kecepatannya sambil mereka terbang bersama. Recon terbang di sisinya, menunjukkan ekspresi tidak nyaman dan berbicara, ―Tinggi, entah kenapa terlalu tinggi, kan?‖ ―Kamu nggak menganggap terbang tinggi itu menyenangkan? Kalau sayapmu lelah, kita selalu bisa meluncur.‖ ―Waktu kedua dia mencoba terbang, kepribadiannya berubah......‖ ―Apa kamu bilang?‖ ―Bu-bukan. Bukan apa apa!‖ Recon dengan cepat menutup mulutnya seiring mereka menuju ke area barat daya dari Alfheim, yakni, wilayah Sylph.
Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email:
[email protected])
47
Pada awal hari ini, Lyfa telah membentuk party dengan empat rekan yang bisa diandalkan, dan berpikiran sama dan bepergian ke area dungeon di wilayah netral timur laut. Beruntungnya, mereka mampu berburu tanpa menemui tim tim lain, jadi panen mereka sangat melimpah, dan mereka mendapatkan uang dan item sangat banyak. Setelah bersiap kembali ke wilayah Sylph, mereka dikejar oleh kelompok delapan Salamander. Ada pertarungan diantara ras berbeda dalam ALO, namun sangat tak biasa untuk menjumpai kawanan bandit yang menyerbu bersama dan merampok pemain lain. Penyerbuan hari ini terasa aneh, apalagi saat ini adalah siang akhir pekan di dunia nyata. Kami tak menduga akan diserang, khususnya dalam jumlah besar seperti itu.......kami sungguh ceroboh. Sambil terbang, mereka sudah terlibat dua kali dalam pertarungan tim di udara «AIR RAID», dimana kedua pihak kehilangan tiga anggota mereka. Mereka akan memulai dengan jumlah orang lebih sedikit, dan sekarang hanya Lyfa dan Recon yang tersisa. Mengambil keuntungan pada fakta kalau kecepatan terbang Sylph jauh melebih Salamander, mereka berhasil lolos dari serbuan, dan berhasil menuju ke wilayah Sylph. Namun, karena pengalaman vertigo sepanjang dua pertarungan berturut turut, Recon menjadi sangat mabuk dan mereka belum mampu mencapai wilayah Sylph. Justru, mereka harus bersembunyi di hutan untuk memberi waktu agar Recon bisa pulih. Tepat saat Lyfa kehilangan semua rasa ketegangan, dan menoleh ke arah hutan di belakangnya— Dari bagian bawah dari sisi tumbuhnya pepohonan hijau gelap, setitik cahaya oranye berkilau. ―Recon, mengelak!‖ Lyfa berteriak, dengan cepat mengayun ke kiri. Tak lama kemudian, dari tanah, tiga garis api menembak ke atas, melewati celah yang tersisa oleh dedaunan pohon. Beruntungnya, mereka terbang jauh lebih tinggi, dan jejak panjang tembakan api berhenti tak jauh dari mereka, dan lenyap ke langit malam. Tak ada waktu untuk menghargai betapa nyarisnya situasi mereka. Serangan sihir yang diluncurkan barusan dari dalam pepohonan akan menangkap perhatian para pengejar lain, dan lima bayangan merah dan hitam dengan cepat mendekat. ―Sial, keras kepala sekali!‖ Lyfa menggerutu dan melihat ke arah barat daya. Dia masih belum menangkap sosok cahaya Tower of Wind, yang berdiri di tengah daratan Sylph. ―Kita tak mungkin lolos! Bersiaplah untuk bertarung!‖ Lyfa memanggil, sambil menarik pedang panjang melengkung dari pinggangnya. ―Uwah, jangan.‖ Recon berteriak sambil mengeluarkan pisaunya dan memposisikan dirinya. Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email:
[email protected])
48
―Ada lima musuh. Tak mungkin kita bisa menang, tapi mana bisa aku menyerah semudah itu! kalau aku bisa mengeluarkan semua perhentian, aku setidaknya bisa membawa satu denganku.‖ ―Itu mungkin cara yang benar untuk melihatnya.‖ ―Kebetulan, aku juga ingin kamu melihat sisi baikku.‖ Recon sedikit menggerakkan bahunya. Wajah Lyfa menegang, dan dia memasang postur menyelam. Mempererat tubuhnya, dia berputar sekali sebelum menembak ke bawah, sayapnya menekuk dalam sudut tajam. Bagi para Salamander, dalam formasi V, gerakan ini nampak tidak direncanakan. Bahkan diantara para veteran pemain ALO, yang online sejak awal, Lyfa yang berpengalaman dan beperlengkapan baik baru menderita kekalahan karena dua alasan: kalah jumlah dan formasi Salamander belakangan ini yang merepotkan. Mengorbankan mobilitas, mereka memakai armor dan tombak berat dan mengambil keuntungan dari berat ekstra untuk menampilkan serangan menikam yang kuat. Menghadapi serbuan begitu banyak tombak tak ubahnya menatap gelombang ganas. Keuntungan Sylph adalah bobot mereka yang ringan, dan pergerakan yang lincah, namun bagi mereka untuk bertarung dalam pertarungan bertubi tubi adalah hal yang sulit. Namun Lyfa, yang sudah melawan musuh semacam ini dua kali hari ini, sedikit memahami kekurangan dari gaya mereka. Dengan keberanian yang muncul karena keputusasaan, Lyfa menyelam tanpa takut pada vanguard dari kelompok musuh. Dia menutup jarak dalam waktu singkat, namun semua perhatiannya terfokus pada ujung silet tajam dari tombak perak yang musuhnya gunakan untuk menyerangnya. Terjangan Sylph menimbulkan lengkingan bernada tinggi bahkan gesekannya membuat pergerakan dari cengkeraman senjata Salamander mengendur. Momen keduanya bersilang, udara meletup dalam auman membahana. Lyfa menggertakkan giginya, dan dengan sedikit pergerakan di kepalanya, mengelak dari ujung tombak. Dia mengabaikan panas hebat dimana tombak menggores pipinya, dan menyerbu maju, menyerang si helm merah darah dengan pedangnya. ―YAAA!‖ Tikaman lurus ke depan. ―Aaaaah!‖ Diserang secara mengejutkan, mata musuhnya terbuka lebar dengan kebingungan sebelum lenyap dibalik ledakan cahaya hijau kuning yang diciptakan sebagai special effect. Ganasnya serangan menyebabkan armor berat dari lawannya bergetar kuat. Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email:
[email protected])
49
Tak mampu menahan serangan, musuh dengan cepat terlempar ke arah tanah, dan usai hantaman, ia menerima luka tambahan karena bobot armornya, berdampak pada HPnya menurun sekitar 30%. Bukan serangan fatal, namun karena serangan kuat ke kepalanya, mustahil baginya untuk mengatur ulang formasi. Lyfa segera mengganti target, dengan hati berteriak dalam pengharapan. --Disini! Dengan taktik serbuan berat yang dipakai musuh, kelemahan mereka adalah formasi mereka yang rusak memerlukan waktu untuk diatur kembali. Ketika keempat Salamander yang tersisa tak yakin harus berbuat apa, Lyfa membentangkan sayapnya sejauh mungkin dan dengan paksa melaju pergi. Ini membuat tubuhnya mengerang kesakitan karena gerakan dipaksakan dan gesekan berlebih. Lyfa menahan sakitnya. Demi berputar secepat mungkin, dia mengayunkan sayap kanannya dengan kuat sambil mengerem dengan sayap kirinya. Memakai tindakan absurd semacam itu membawa musuh berikutnya ke garis pandangannya. Salamander targetnya, meski menyadari niatnya, tak mungkin bisa berharap untuk menandingi gerakan itu. Gilirannya selesai, pedang Lyfa menyerbu Salamander. Musuh di sisi kiri menerima serangan dengan sempurna, dan semakin merusak formasi mereka. --Kalau ini terus berlanjut, kami bisa melakukannya! Dari kelima musuh, hanya si pemimpin, yang diluncurkan beberapa saat lalu, yang mampu memakai ―Voluntary Flight‖, sisanya hanya bisa memakai controller penerbangan biasa. Karena Lyfa menggunakan ―Voluntary Flight‖, kelincahan geraknya sangat melampaui Salamander sepanjang pertarungan jarak-dekat. Pada poin ini ia mencoba mencari Recon, yang tengah bertarung dengan Salamander di sisi kanan. Meski penampilannya tak bisa diandalkan, dia juga pemain veteran. Dalam duel jarak dekat, keahliannya dalam memakai pisau tidaklah bisa diremehkan. Lyfa, dengan pedang panjang di tangannya, membawa kembali perhatiannya pada musuh yang ia incar, dan terus melancarkan serangan bertubi tubi. Ini mungkin akan bekerja, pikirnya. Satu satunya elemen yang membuatnya cemas adalah serangan sihir sebelumnya. Sihir api artinya dari mereka berlima, setidaknya satu dari para Salamander adalah Mage. Kemungkinan itu ada karena dari kelima makhluk berlapis logam ini semuanya memiliki kemampuan sihir, mungkin saja, mereka adalah pendekar pedang sihir. Biarpun level sihir mereka rendah, kekuatannya masih cukup ganas. Demi mempertahankan efektifitas formasi, mage biasanya diatur di sisi kanan atau kiri, pikir Lyfa. Dengan kata lain, orang yang harus dia kalahkan saat ini adalah lawan rapuh yang sedang berduel dengan Recon. Pada jarak ini, dia tak mungkin bisa memiliki waktu yang tepat untuk Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email:
[email protected])
50
merapal mantra. Jadi, asal kita bisa menghabisi kedua orang ini saja, sisanya bisa dengan mudah dikalahkan dalam 5 menit. ―Yaaaa!‖ Lyfa sekali lagi menghunuskan serangan dua tangan yang dia sangat banggakan. Dengan indah melukai bahu lawannya, HP-nya yang sudah merah bahkan semakin menurun. ―Sial!‖ Musuhnya meneriakkan kutukan biarpun tubuhnya terselimuti dalam api merah. Diikuti oleh suara terbakar, tubuhnya berubah menjadi abu sebelum menyebar ke empat mata angin, hanya menyisakan api merah kecil. Api ini disebut «Remain Light», setelah ia menghilang, mantra dan item kebangkitan bisa digunakan. Namun, setelah satu menit dalam kondisi ini, pemain akan secara otomatis kembali ke kampung halaman dari ras mereka dan dihidupkan kembali. Lyfa mengguncang pikiran ini dan berfokus pada musuh selanjutnya. Tiga yang tersisa memiliki pergerakan sedikit tumpul. Mereka nampaknya kurang berpengalaman dalam memakai tombak, dan sangat lamban dalam pertarungan jarak dekat. Mengawasi mereka terus melancarkan serangan payah dan amat lamban, Lyfa, yang bisa melihat semua itu, merasa kalau usaha mereka sia sia. Perhatiannya kembali ditarik ke sisi lain, Recon juga hampir menang. HP-nya sudah cukup berkurang, namun tak sampai memerlukan mantra pemulihan. Kalau terus begini, bahkan dengan ketidakseimbangan kekuatan lima vs dua, mereka masih bisa menang. Dengan ini di pikirannya, Lyfa sekali lagi mengangkat pedangnya. Namun, pada momen berikutnya hembusan api nampak menyelimuti Recon. ―Oaaaaaaa!‖ Recon berteriak dalam kepiluan sambil ia membeku di tengah udara. ―Bodoh, jangan berhenti, terus bergerak!‖ Kalimat ini bahkan tak mencapai Recon sebelum dia ditembus oleh tombak Salamander yang sudah sekarat di dekatnya. ―Maaaaaaaaaaaaf!‖ Dengan suara permintaan maaf terakhir, tubuh Recon terselimuti oleh pusaran angin hijau. Efek ini disebut «End Frame», dan hanya muncul saat kematian. Melebur, tubuh Recon lenyap, dan seperti Salamander yang tadi, hanya menyisakan Remain Light.
Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email:
[email protected])
51
Bagi Lyfa, sangat tak menyenangkan untuk melihat Remain Light dari rekan rekannya yang jatuh, biarpun dia tahu kalau itu akan segera lenyap saat mereka dihidupkan lagi. Dia menggigit bibirnya, mengetahui kalau sentimen itu adalah kemewahan yang tak bisa ia harapkan. Demi menghindari hembusan api yang datang dari bawah, ia mati matian bergulung ke sisi. .....Sial, si Mage ternyata adalah orang pada saat awal itu! Kalau aku menyadari itu lebih cepat, aku akan segera mengejarnya dan menghabisinya. Namun menyesal juga tak ada gunanya. Situasi saat ini sangat tak menguntungkan baginya. Namun, dia tak menyerah. Sampai akhir, bahkan oleh ketidak untungan ekstrim, ia akan terus mencari cara untuk membalik situasi. Inilah kepercayaan yang ia telah tanamkan selama bertahun tahun dan yang menjadi semakin kuat karena ia mengambil peran sebagai pendekar pedang. Dengan serbuan api datang dari Salamander di tanah, dua lainnya di udara segera mengambil posisi dan memulai serangan tikaman berkecepatan tinggi. ―Sini!‖ Lyfa berteriak, mengangkat pedangnya tanda menantang.
*** ―Uaaagh!‖ Setelah merasa jatuh tanpa akhir, diiringi oleh teriakan menyedihkanku, aku mendapati diriku di suatu tempat tak bernama. Sebuah erangan kesakitan muncul saat aku mendarat di wajahku bukannya di kakiku. Mempertahankan posisi itu selama beberapa detik, wajahku terkubur dalam humus, aku perlahan mengangkat diriku. Jatuh bebas saat ini sudah berakhir, hatiku menjadi agak rileks, dan aku berbaring di tanah sambil melihat lihat sekelilingku. Saat ini malam hari. Aku mendapati diriku di hutan lebat entah dimana. Hutan ini tersusun dari pepohonan raksasa yang mungkin sudah ratusan tahun, semua menjulang ke arah langit sejauh yang aku bisa lihat. Namun, dedaunannya terlalu padat sampai aku tak bisa melihat langit. Sebuah bulan purnama menggantung di langit hitam berbintang, memancarkan kemilau keemasan.
Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email:
[email protected])
52
Disekitarku, dengungan serangga dan burung nokturnal bernyanyi. Dari jarak jauh, aku mendengar auman hewan buas. Aroma tumbuhan menggelitik hidungku. Embusan angin dengan lembut membelai kulitku. Teror menyerangku saat inderaku menyadari dunia di sekitarku. Dunia ini nampak lebih nyata dari dunia nyata – itulah perasaanku tentang dunia ilusi ini. Aku terus merasa skeptis saat Egil berkata bahwa «ALO» sebanding dengan SAO dari segi ketepatan tinggi model dan strukturnya, namun nampaknya itu benar sekali. Disamping fakta kalau waktu pengembangan tak mencapai satu tahun, jumlah informasi lebih besar yang mengalir sepanjang sistem sarafku dan Game sama persis dengan di SAO. ―A....akhirnya, aku masih kembali juga......‖ Aku menutup mataku. Dalam dua bulan sejak dibebaskan dari dunia itu, aku telah menyerah untuk kembali ke dunia «VR WORLD», namun aku berada disini sekali lagi. Ah.....aku sama sekali tak pernah belajar, kan? pemikiran ini melintas dalam benakku, dan aku hanya bisa tertawa. Namun, dunia ini sedikit berbeda. Misalnya, meski HP mencapai nol, aku takkan mati di dunia nyata, dan aku bebas untuk bepergian kapanpun dan dari tempat manapun. Sambil aku memikirkan ini, ada sesuatu yang menarik perhatianku. Ada apa dengan abnormalitas dalam gambaran dan relokasi misterius itu.......apa yang sebenarnya baru terjadi? Kenapa aku malah dibawa ke tempat ini? Aku seharusnya berada di kota start di Spriggan, setidaknya itulah menurut tutorial. ―Hei, nggak mungkin.......jangan jangan.......‖ Wajahku mulai pucat pasi, aku dengan cepat mengangkat tangan kananku yang gemetar, dengan jari tengah dan telunjuk bersamaan. Tak ada yang terjadi. Keringat dingin menetes padaku dan aku lekas mencoba beberapa kali sebelum mengingat apa yang tutorial baru katakan, kalau menu da controller penerbangan sama sama dikendalikan dengan tangan kiri. Aku mengulurkan tangan kiriku dan mengulangi tindakan itu. kali ini, saat aku mengibaskan jariku, efek suara dan letupan cahaya terjadi, kemudian jendela menu transparan terbuka. Desainnya hampir sama dengan SAO. Menu itu memiliki banyak tombol yang dibariskan sisi demi sisi sepanjang sudut kanan. ―Ini, ini dia.‖ Di bagian bawah menu terdapat tombol «LOG OUT» yang berkilau. Aku mencoba memencetnya. Sebuah pesan peringatan muncul untuk mengkonfirmasi, disertai tombol «YES» dan «NO». Aku menghembuskan desah kelegaan. Mengangkat tubuhku dengan satu lengan, aku duduk. Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email:
[email protected])
53
Melihat ke sekitarku lagi, aku sepertinya berada di tengah tengah hutan rimba. Disekelilingku adalah gerombolan pepohonan yang menjulang tanpa akhir ke semua arah, begitu jauh sampai aku bahkan tak bisa melihat cahaya bintas di atas sana. Aku tak tahu kenapa aku jatuh disini. Oke, mari lihat peta dunia dulu, pikirku. Aku melihat kembali ke jendela menu. Menunjuk dengan jariku, apa yang ditampilkan disana membuatku membeku. ―Whaaaaa......!?‖ Aku tak bisa menahan diri untuk tak berteriak. Di bagian atas jendela, nickname-ku juga ditampilkan: Kirito. Dan rasku: Spriggan. Dibawah semua itu adalah Hit Points dan Mana Points-ku, yang terbaca 400 dan 80, nilai dasar. Sejauh ini tak ada masalah. Yang mengejutkanku adalah skill yang sudah dipelajari pada kolom berikutnya. Aku tak ingat memilih skill apa apa, jadi tentu saja yang kumiliki seharusnya adalah kolom kosong. Namun, ada setidaknya delapan skill yang berderet. Mungkin ini adalah skill dasar bagi Spriggan, namun bukankah ini terlalu banyak? Sulit mempercayai mataku, aku menyentuh skill bar dengan jariku untuk lebih banyak rincian. Dalam jendela skill, aku melihat beberapa skill sisi demi sisi. Skill ini diantaranya : «1-H Swords», «Unarmed skills», dan «Parry», skill bertarung, serta «Memancing», skill pendukung, namun nilai kepandaiannya sangat abnormal. Sebagian besar mencapai 900, dan beberapa bahkan mencapai 1000 dan disertai Tag yang menegaskan «MASTERY». Biasanya di dalam MMORPG skill semacam ini memerlukan waktu panjang untuk penyelesaian, yang berarti memiliki semua skill maksimum sejak log pertama adalah hal yang mustahil. Tak peduli bagaimana aku melihatnya, ini pasti BUG. Itu juga mungkin menjelaskan kenapa aku bisa terlempar ke tempat ini, mungkin sistemnya agak tidak stabil. ―Apa Game ini Ok? Apa ada GM support tersedia?‖ Melihat ke arah skill itu lagi, aku terkena sedikit perasaan deja vu. Melihat nilai kecakapannya lagi, rasanya aku sudah pernah melihat itu semua sebelumnya. 1-H Swords: 1000, Unarmed Skill:991, Memancing:643. Hal itu serasa memberiku kejutan listrik; aku akhirnya menyadari hubungannya. Aku mulai bernafas keras keras. Aku sudah melihat ini sebelumnya. Ini adalah skill yang kulatih selama dua tahun dalam SAO. Sayangnya, «Dual Blades» tak ada disini – mungkin karena skill «Dual Blades» tidak ada dalam ALO. Skill «Black Swordsman Kirito» yang menyebabkan kehancuran di kota terapung Aincrad juga muncul di depan mataku lagi.
Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email:
[email protected])
54
Aku benar benar bingung, hal mustahil tengah berlangsung; aku bahkan tak bisa membayangkan apa yang tengah terjadi. SAO dan ALO adalah dua Game yang sama sekali berbeda dan diproduksi oleh dua perusahaan yang sama sekali berbeda. Kalau data tersimpan bisa dipindahkan seperti itu.......jangan jangan – disini adalah...... ―SAO?‖ gumamku, seraya aku jatuh di atas lututku. Menggeleng kepalaku dengan kencang untuk menjernihkan pemikiran menggelikan itu, aku melihat kembali ke jendela skill. Aku masih tak yakin apa yang tengah berlangsung, namun berharap bisa mengumpulkan lebih banyak informasi, aku menavigasi ulang ke menu utama. Kali ini aku membuka jendela item. ―Whaaaa......apa apaan ini!?‖ Aku tak bisa memahami apa apa. Yang ditampilkan di depanku adalah sejumlah kata kata yang terdiri atas nomor dan karakter. Karakter penuh teka teki, jumlah, aksara, dan gambarnya semua dicampur bersama. Tampaknya ada beberapa item yang kumiliki di Aincrad. Sudah tentu, entah karena alasan apa, data yang tersimpan untuk Kirito sepertinya telah berpindah ke dunia ini. ―Jadi.....tunggu sebentar!‖ Aku mendadak memikirkan sebuah kemungkinan. Kalau ini semua adalah item dari Aincrad,--maka «itu» seharusnya ada disini juga. aku menyentuh jendela item, dan menggeser menu dengan ujung jemariku. ―Tolong, tolong, tolong ada disini.‖ Aku dengan cepat menggeser daftar, mengabaikan semua hal hal tak perlu. Jantungku mulai berdegup makin kencang dan perasaan seperti lonceng berbunyi mengalir sepanjang tubuhku. ―!‖ Jariku tanpa sadar berhenti. Dibawah jariku terdapat barisan kata kata seperti semua benda yang kusimpan tengah memancarkan cahaya hijau. «MHCP001». Hampir lupa bernafas, aku menyentuh nama itu dengan jari gemetar. Setelah memilih item, warna itu berbalik. Menggerakkan jariku aku menyentuh tombol berlabel ―Use Item‖. Kemilau putih muncul di tengah jendela dan menyebar sepanjang sudut seolah ia merentang ke arahku. Seiring ia terus merentang, ia berubah menjadi kristal tak berwarna, yang berbentuk air mata. Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email:
[email protected])
55
Menggenggam batu berharga itu di tanganku, aku mengangkatnya, merasakan kehangatannya. Menyadari semua ini, aku merasa sedikit gemetar. Tuhan, tolong, kumohon padamu......aku berdoa dari dalam hatiku, dengan lembut menepuk kristal dua kali dengan jariku. Cahaya putih murni meletup letup dari kristal di tanganku. ―Ah!?‖ Suara tercengangku tanpa sadar meluncur keluar dari mulutku sambil aku berjongkok dan meletakkan kristal di tanah, kemudian mundur beberapa langkah. Kristal itu mengapung dari tanah beberapa meter sebelum berhenti. Cahaya yang muncul dari kristal perlahan semakin silau sampai bulan nampak pucat dan pepohonan di sekeliling terwarnai oleh hijau-keputihan. Aku berkedip kedip, pemirsa dari adegan di hadapanku ini. Dari pusat cahaya yang berputar, sebuah bayangan muncul, mengambil bentuk dan warna keputihan. Kemilau rambut hitam panjang tergerai ke segala arah, disertai gaun putih salju dan tubuh yang panjang, nan langsing. Mata tertutup, tangan disilangkan di depan dadanya, sosok seorang gadis cantik muncul. Dia, seolah adalah perwujudan dari cahaya, dengan perlahan turun ke tanah. Cahaya menyilaukan lenyap dengan cepat. Gadis itu, yang mengapung di udara, perlahan membuka matanya dengan alis mata berkibar. Matanya, sama gelap dengan langit malam, perlahan menatap ke arahku. Aku tak bisa bergerak. Atau berbicara. Atau bahkan berkedip. Si gadis kecil itu menatapku, dan bibir berwarna merah cherry-nya perlahan terbuka. Kata kata tak bisa mendeskripsikan kecantikan senyum ala malaikat itu. Aku mengumpulkan keberanianku dan berkata padanya, ―Ini aku.....Yui. Apa kamu paham?‖ Selesai bicara, aku melirik diriku. Situasi dan penampilanku di dunia ini sama sekali berbeda dari saat di dunia itu. Namun, hal hal semacam itu tak perlu. Si gadis – Yui – bibirnya bergerak, dan dalam suara nostalgia yang hampir seperti lonceng perak, berkata ―Kita bertemu lagi, Papa.‖ Air mata berkumpul di matanya, Yui mengulurkan tangannya dan terbang ke dadaku. ―Papa....Papa!‖ Yui memanggilku lagi dan lagi, lengan tipisnya dengan erat memeluk leherku, wajahnya membelai wajahku. Memeluk tubuh kecilnya dengan perlahan, aku tak bisa menghentikan suara terisak yang lolos dari tenggorokanku. Yui, Asuna, dan aku telah tinggal di dunia SAO selama tiga hari yang singkat, sebelum dia lenyap. Meski itu hanya waktu yang sesaat, namun memorinya sangat tak tergantikan sampai terukir kuat dalam pikiranku dan takkan pernah terhapus. Sepanjang pertarungan panjang dan keras di Aincrad, hanya ada sedikit kebahagiaan namun untuk hari hari itu, kami sangat bahagia. Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email:
[email protected])
56
Perasaan nostalgia hangat menyelimutiku seiring aku berdiri disana dengan memeluk Yui erat erat. Kejaiban tengah berlangsung di hadapanku. Jadi, Asuna, kita pasti akan bertemu lagi. kita pasti akan kembali lagi ke hari hari membahagiakan itu. ini adalah pertamakalinya, sejak aku kembali dari dunia itu, dimana aku merasakan kebahagiaan semacam itu. Aku melihat lihat ke sekeliling hutan, dan menemukan sebuah tunggak yang baru baru ini runtuh dan nampak tak berbentuk lagi. ―Jadi, apa yang sebenarnya terjadi?‖ Menahan keinginan untuk berbicara tentang Asuna, aku bertanya pada Yui, yang saat ini duduk di atas pangkuanku. Dengan wajahnya bersandar di dadaku, Yui menatapku dengan ekspresi sangat bahagia. ―....?‖ ―Maksudku adalah, ini bukan dunia SAO, kan?‖ Yui dengan cepat memberi deskripsi tentang apa yang terjadi sejak aku terakhir melihatnya. Dia saat itu hampir dihapus namun justru dikompres dan disimpan sebagai bagian dari data lingkungan. Setelah mengalahkan Game, kota terapung Aincrad lenyap. Setelah itu, aku datang ke dunia baru ALfheim ini, meski aku tak tahu bagaimana dataku masih tersimpan disini. Namun, fakta kalau Asuna masih belum bangun tak mudah untuk mengatakannya. ―Tolong, tunggu sejenak.‖ Yui menutup matanya, seolah berkonsentrasi mendengar suara dari jauh. ―Ini kan—― Mata Yui tersentak terbuka, kemudian melihatku. ―Sepertinya dunia ini dibuat dari copy server «Sword Art Online»‖ ―Copy?‖ ―Ya. Framework dan format grafisnya diproduksi oleh kelompok program inti yang sama. Aku mampu mereproduksi bentuk ini. Ini sudah cukup untuk memverifikasi ini. Namun, sistem utamanya adalah versi yang lebih tua dan komponen Game-nya sama sekali berbeda.‖ ―Itu....‖ Aku merenung dalam pikiranku. Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email:
[email protected])
57
ALfheim Online diluncurkan dua belas bulan setelah insiden SAO. Arcas telah bangkrut, dan setelah itu, RECTO membeli aset aset teknologi Argus dan menggunakannya untuk mengembangkan VRMMO Game baru. Kalau kau bisa mengambil keuntungan dari program utama dan proses feedback dari Game itu, biaya pengembangan akan berkurang drastis. Kalau itu benar, akurasi dunia ini tak akan membuatku terkejut karena Game ini bekerja dengan program sama dengan SAO. Dengan kata lain, ALO beroperasi dengan mengcopy sistem SAO, yang bisa kumengerti. Namun— ―Tapi.....kenapa data pribadiku muncul disini?‖ ―Papa, tolong izinkan aku melihat datamu.‖ Yui menutup matanya lagi. ―Tak ada keraguan. Ini karakter yang papa gunakan dalam SAO. Dua Game menerapkan format yang mirip bukan hanya untuk save data, namun juga untuk kecakapan skill umum, jadi mereka bisa diwariskan. Namun karena data memiliki hit point dan mana point dengan format berbeda, HP dan MP tidak ikut dipindahkan. Kemudian mengenai item, mereka semua sudah tak berfungsi. Selama kamu menyimpannya, kemungkinan protokol deteksi error sistem akan mendeteksinya. Akan lebih baik kalau kamu membuang semua itu.‖ ―Begitukah......oke.‖ Aku menyentuh kolom item dan memilih item item yang akan kubuang. Mungkin ada item item yang membawa memori bagiku, namun ini bukan waktunya untuk berkenang kenang. Pokoknya, aku bahkan tak tahu mereka lagi saat ini, apalagi menggunakannya. Jadi, dengan keyakinan kuat, aku menghapus semua item yang sudah tak berfungsi. Ini menyisakanku hanya dengan perlengkapan dasar. ―Tak akan ada masalah dengan level skillku kan?‖ ―Dari sudut pandang sistem, tidak ada. Saat dibandingkan dengan waktu bermainmu itu memang sedikit tak wajar, namun kecuali GM mengecek, pasti takkan ada masalah.‖ ―Begitukah? Heh, aku sudah berubah dari Beater menjadi Cheater.‖ Tapi, kalau soal kekuatan karakter, langit adalah batasnya. Aku harus mencapai puncak Yggdrasil dan menolong Asuna. Selain itu, aku tak datang ke dalam Game ini untuk senang senang, aku tidak dalam mood untuk bermain dengan serius. Melihat dengan teliti pada bar statusku, aku bisa tahu kalau dunia ini tak menyamakan angka dan kekuatan. Parameter Kekuatan dan kelincahan SAO tak ada disini, belum lagi peningkatan HP Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email:
[email protected])
58
dan MPnya sangat kecil. Juga, seiring skill senjata meningkat, satu satunya hal yang berubah adalah jumlah senjata yang kau bisa gunakan, tak ada perubahan pada kekuatan serang. Dan, tentu saja, skill pedang yang menjadi ciri khas SAO, tak ada disini. Dengan kata lain, ALO berfokus pada kemampuan atletik alami dan daya pikir si pemain. Dalam SAO, serangan dari lawan yang levelnya lebih rendah takkan terlalu berpengaruh pada HP. Namun hal ini nampaknya tak berlaku disini. Satu satunya yang unik adalah «sihir», yang tak ada dalam SAO. Sekarang, hanya «Sihir Ilusi» yang tercantum dalam skill sihirku, jadi mungkin ini adalah skill dasar bagi ras Spriggan. Aku belum pernah memakai sihir dan belum pernah diserang oleh sihir, jadi aku tak terlalu memahaminya. Aku menutup jendela, menghadap Yui yang masih lengket di dadaku dengan matanya menyipit seperti kucing, dan bertanya, ―Ngomong ngomong, kenapa Yui bisa berada di dunia ini?‖ Disamping fakta kalau aku bisa menyentuhnya, Yui bukan manusia. Abnormalitas dalam prosedur perawatan SAO berdampak pada kelahirannya. Dia adalah kecerdasan buatan, dengan kata lain, seorang «AI». Saat ini, tahun 2025, banyak institusi penelitian telah mempublikasikan jurnal yang salah satunya berjudul «Kecerdasan Buatan – Mendekati Kebijaksanaan Tanpa Batas». Jurnal ini menyatakan bahwa selama proses «kebiasaan rasional» berlanjut, pada akhirnya batas diantara simulasi kebijaksanaan dan kebijaksanaan sejati akan menjadi kabur, berdampak pada terciptanya AI yang lebih maju. Yui mungkin adalah eksistensi semacam itu, AI sejati pertama. Namun itu bukan masalah bagiku, aku menyayangi Yui seperti putriku sendiri dan dia menganggapku Ayahnya. Itu saja sudah cukup. ―Ah, nampaknya ada program pseudo-karakter untuk mendukung pemain dalam Alfheim Online. Mereka disebut «Navigation Pixies», mungkin aku diklasifikasikan seperti mereka.‖ Mengatakan itu, dia membuat wajah aneh untuk sesaat. Setelah itu, tubuhnya mendadak bersinar dan menghilang. ―Yui!?‖
Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email:
[email protected])
59
Aku berteriak dalam kepanikan. Bermaksud berdiri, aku menyadari sesuatu yang melekat di lututku. Tingginya sekitar sepuluh sentimeter, dengan kaki dan lengan langsing. Mengenakan gaun mini pink yang terlihat seperti dibuat dari kelopak bunga, dengan dua sayap transparan yang membentang dari punggungnya. Ia adalah, singkat kata, seorang pixie. Dengan wajah imut dan rambut panjang, meski dia nampak berbeda, dia adalah, tanpa ragu, Yui. ―Ini adalah penampilan dari «pixie».‖ Yui berdiri di lututku, dan dengan tangan di pahanya, mulai mengepakkan sayapnya. ―Oh.....‖ Aku menghela nafas sambil menyentil pipi Yui dengan jariku. ―Itu geli!‖ Yui tertawa, dan naik ke udara untuk lolos dari jariku, disertai oleh suara kepakan sayap, sebelum duduk di bahuku. ―.......Lantas, apa kamu juga punya hak administrator istimewa, seperti sebelumnya?‖ ―Tidak.....‖ Yui mengatakannya dengan suara terisi frustasi. ―Pada saat itu, yang bisa kulakukan hanya mengakses referensi dan data area peta yang luas. Aku juga bisa mengkonfirmasi status pemain yang membuat kontak denganku, tapi aku tak bisa mengakses program database utama mereka.‖ Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email:
[email protected])
60
―Ah, jadi begitu......sebenarnya....‖ Ekspresiku berubah, dan aku mengubah topik, akhirnya masuk ke persoalan utama. ―Asuna......nampaknya Ibumu ada disini.‖ ―Oh....Mama!?‖ Yui melompat dari bahuku, dan melayang layang di depan wajahku. ―Apa maksudmu?‖ ―......‖ Aku hampir bermaksud menjelaskan tentang Sugou Nobuyuki, namun aku sedikit ragu ragu. Yui telah terseret ke ambang keruntuhan oleh emosi negatif para pemain dalam SAO. Aku tak ingin membuat dia semakin terkotori oleh perasaan buruk manusia. ―......Setelah penutupan server SAO, Asuna tak kembali ke dunia nyata. Aku mendapat informasi kalau di dunia ini ada orang yang kelihatan sangat mirip dengan Asuna. Mungkin saja itu hanya kebetulan, dan mungkin itu hanya karakter lain yang kebetulan mirip dengannya. Aku hanya ingin memastikan kebenaran ini.‖ ―Ah....tentang hal seperti ini.......maafkan aku Papa, normalnya aku hanya perlu memindai data pemain, namun tanpa akses ke sistem aku tak bisa melakukannya.‖ ―Tak perlu menyalahkan dirimu. Pokoknya, aku punya ide dimana dia berada. Yggdrasil......dia mungkin ada disana. Tempat itu, apa kamu tahu?‖ ―Ah, aku tahu itu. eh, eh, itu kira kira ada di arah timur laut, namun cukup jauh dari sini. Kalau aku mengatakannya dengan jarak pasti, kira kira ada lima puluh kilometer jauhnya.‖ ―Wow, itu jauh sekali. Bukankah itu, lima kali lebih jauh dari Aincrad. Selain itu, kenapa aku sampai dikirim ke hutan ini?‖ Yui merendahkan kepalanya untuk sejenak oleh pertanyaanku. ―Kupikir data posisimu kemungkinan rusak atau disalahartikan dengan pemain lain, hasilnya kamu terjatuh disini. Itu hanya dugaan, sih.‖ ―Kalau aku harus jatuh, kenapa nggak lebih dekat dengan Yggdrasil saja. Mm, yang pasti, kudengar kita bisa terbang disini?‖ Aku berdiri, dan memutar kepalaku untuk melihat benda di bahuku. Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email:
[email protected])
61
―Oh, benar, memang ada sayap.‖ Dari punggungku membentang empat empat sayap transparan berwarna biru keabu abuan. Mereka lebih mirip seperti sayap serangga ketimbang sayap sayap yang lain. Namun aku bahkan tak tahu bagaimana membuat mereka bergerak. ―Bagaimana aku terbang?‖ ―Sepertinya ada controller panduan untuk terbang. Mohon ulurkan tangan kirimu, seolah menggenggam sesuatu.‖ Aku mengikuti arah yang ditunjukkan gadis kecil di bahuku. Kemudian, objek seperti joy stick muncul di tanganku. ―Tarik kedepan untuk naik, dan dorong ke belakang untuk turun, kanan dan kiri untuk membelok, tekan tombol untuk berakselerasi, dan lepaskan tombol untuk melambat.‖ ―Nn.‖ Aku menarik joystick ke arah diriku. Sayap di punggungku mulai membentang dan tak lama kemudian mulai bersinar. Aku menarik joystick semakin jauh ke arah diriku. ―Oh.‖ Mendadak, tubuhku mulai mengapung. Aku naik dengan perlahan sekitar satu meter dari tanah sebelum aku membiarkan tanganku kembali ke posisi alami. Selanjutnya, aku menekan tombol akselerasi. Tubuhku mulai bergerak maju. Kemudian, aku mencoba turun dan berbelok; aku memahaminya cukup cepat. Ini jauh lebih gampang dari VR Game penerbangan yang kumainkan sebelumnya dan operasinya juga simpel. ―Kupikir kurang lebih aku sudah paham. Sekarang, ada sesuatu yang ingin kuketahui. Kota apa yang paling dekat dari sini?‖ ―Ke arah barat terdapat kota bernama «Sylvain». Itu yang terdekat. Ah.‖ Yui tiba tiba menengadah ke atas. ―Ada apa?‖ ―Beberapa pemain mendekat kemari. Sepertinya ada satu pemain yang dikejar oleh tiga pemain.‖ ―Ohh, ada pertempuran. Aku mau lihat.‖ ―Papa sungguh rileks seperti biasanya.‖ Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email:
[email protected])
62
Sambil berbicara pada Yui, aku membuka menu dan melengkapi diriku dengan pedang yang kuterima sebagai senjata awal. Usai menariknya, aku mengayunkannya beberapa kali. ―Wow, pedangnya jelek amat. Juga terlalu ringan; ah, tapi biarlah.‖ Aku menyarungkan pedangku dan memanggil controller untuk terbang lagi. ―Yui, kuserahkan navigasi padamu.‖ ―Paham!‖ Menjawab dengan suara seperti lonceng, Yui lepas dari bahuku. Mengikutinya, aku juga lepas ke udara.
*** Akhirnya, sihir api yang diluncurkan oleh Salamander mengenai Lyfa dan menghantam punggungnya. ―Whaaaa!!!‖ Dia tentu tak bisa merasakan rasa sakit atau kepanasan, namun serangan itu memberi dampak hebat yang membuatnya kehilangan keseimbangan. Beruntungnya, selagi kabur dia tak lupa memasang seperangkat mantra pertahanan «Atribut Angin», sehingga bar HP-nya masih bertahan, namun wilayah Sylph masih sangat jauh. Pada poin itu, Lyfa menyadari kalau kecepatan terbangnya menurun. Sial, aku mencapai batas penerbanganku! Sayapku akan kehilangan seluruh kekuatannya dalam beberapa detik lagi, dan aku takkan bisa terbang lagi sampai recharge. ―Ugh......‖ Menggertakkan giginya, Lyfa melakukan penyelaman tangkas ke dalam hutan untuk kabur. Karena pihak musuh memiliki mage, bahkan bersembunyi dengan memakai sihir akan sangat sulit. Namun dia tak mau menyerah begitu saja dan kalah disini. Lyfa menyelinap ke celah kanopi dan melewati cabang cabang pohon yang sempit sembari mendekati permukaan tanah. Ini sudah waktunya. Kecepatan terbangnya sudah hampir berhenti, tepat saat dia mencapai tanah. Saat dia bersiap mendarat, dia membalikkan tubuhnya perlahan, dan setelah membiarkan kakinya menyentuh tanah, dia melompat ke lubang sebuah pohon Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email:
[email protected])
63
raksasa. Kemudian, sambil mengulurkan tangannya ke udara, dia bersiap meluncurkan sihir tipe stealth. Sihir dalam ALO sangat mirip dengan film fantasi, dan bisa dideskripsikan sebagai lafal «Mantra». Agar sistem bisa mengidentifikasi sihir yang akan dipakai, lafal mantra harus mengikuti ritme dan pelafalan yang tepat. Kalau lafal mantra terganggu di tengah jalan, maka sihir akan gagal dan pemain harus mengulangi lagi dari awal. Lyfa dengan cepat menyelesaikan lafal mantranya. Ia telah meluangkan banyak waktu untuk menghafal dan melatihnya, sehingga mengurangi waktu yang diperlukan untuk memakainya. Tak lama setelah mantra selesai, atmosfir hijau muda memancar dari kakinya dan perlahan mulai menutupi seluruh tempat persembunyiannya sampai menyelimuti seluruh tubuhnya. Ini adalah mantra pertahanan yang mencegah musuh mendeteksi keberadaanmu. Namun, itu bisa dipatahkan oleh pemain yang memiliki kemampuan «Scan» level tinggi atau mantra penetrasi. Lyfa menahan nafasnya untuk membuat dirinya sekecil mungkin. Tak lama kemudian, Lyfa mendengar suara yang unik bagi Salamander yang terbang. Mendarat di ruang terbuka di balik pohon, suara berdentum armor logam berbunyi sepanjang area diikuti oleh teriakan. ―Sylph itu pasti ada disekitar sini, ayo cari!‖ ―Tidak, Sylph terspesialisasi dalam Stealth. Mari gunakan sihir.‖ Setelah mengatakan itu, orang itu mulai melafalkan mantra. Lyfa hampir menyumpah nyumpah namun secara insting menutup mulutnya. Setelah beberapa detik, sesuatu muncul dengan berisik dari belakang. Beberapa kadal merah kecil dengan mata merah memanjat sepanjang akar pohon raksasa. Ini adalah sihir penetrasi «Atribut Api»; belasan kadal muncul dari si pelafal mantra dan mencari dalam lingkaran yang menyebar dan memancarkan api saat mereka menemukan sesuatu, segera menunjukkan lokasi dari monster atau pemain lain. Pergi sana, jangan datang kemari! Tentu saja, kadal kadal itu tak punya pola gerakan khusus, mereka bergerak secara acak setelah dipanggil. Lyfa mati matian berharap supaya kadal itu pergi ke tempat lain, namun sia sia saja. Salah satu kadal menyentuh membran yang mengelilingi Lyfa, kemudian ia mengeluarkan decitan bernada tinggi dan membara dalam api. ―Kita dapatkan dia, ada disana!‖ Mendengar suara armor logam perlahan mendekatinya, Lyfa melompat dari bayangan dan berbalik untuk mendarat di kakinya. Dia mencabut pedangnya dan dengan anggun memasang posisi bertarung, tiga salamander sudah mengarahkan tombak mereka padanya. Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email:
[email protected])
64
―Mari jangan main main lagi sekarang.‖ Orang di sebelah kanan melepas visor di helmnya. Dimana kegirangannya tertutup oleh helm, namun itu tak bisa menutup suara kerasnya. Orang di tengah, si pemimpin, melanjutkan dengan suara tenang; ―Maaf, tapi ini adalah misi kami. Kalau kau serahkan uang dan itemmu, maka kami akan membiarkanmu pergi.‖ ―Ah, bunuh saja dia! Musuhnya perempuan jadi aku jadi makin semangat ah!‖ Si pembicara adalah orang di sebelah kiri, yang juga mengangkat visornya sembari mengatakan itu. dia terlihat seolah teracuni dengan kekerasan, dengan tatapan mata terpaku pada Lyfa. Berbicara dari bertahun tahun pengalaman bermain Game, «Pemain Pemburu Wanita» ini adalah cecunguk yang paling buruk. Sialnya, orang orang seperti mereka ada banyak. Rasa takut membuat punggung Lyfa bergidik. Kalau pemain tipe ini menyentuh tubuh pemain lain kecuali dalam pertarungan, sistem akan segera menyampaikan laporan pelecehan seksual. Ini bisa diterima karena korban jiwa adalah, di satu sisi, salah satu tujuan Game ini. Kalau dilihat dengan cara lain, pertumpahan darah adalah kebebasan para pemain. Beberapa pemain justru melakukannya secara ekstrim dan merasa sangat senang dengan «memburu» pemain pemain wanita dalam ALO. Dalam operasi ALO normal hal semacam itu bisa benar benar terjadi. Rumor itu ternyata benar, dan saat ini terjadi dalam Game, dan Lyfa merinding oleh pikiran semacam itu. Lyfa dengan tegap memposisikan kakinya, memakai kuda kuda dua pedang favoritnya. Memfokuskan kekuatan pada tatapan matanya, ia menatap ketiga Salamander. ―Aku setidaknya akan bawa salah satu dari kalian ke liang kubur. Kalau kalian tak takut pada «Death Penalty», datanglah padaku.‖ Lyfa mengatakan itu dengan suara rendah. Salamander di kedua sisi nampak marah oleh pernyataannya dan mengangkat tombak mereka. Si pemimpin menenangkan mereka dengan mengangkat kedua tangannya dan berkata; ―Menyerahlah. Sayapmu sudah mencapai batas, kami masih bisa terbang saat ini.‖ Memang, sesuai kata katanya. Dalam ALO, kalau pemain di tanah diserang oleh musuh di udara, kondisi mereka sangat tidak diuntungkan. Lebih jauh lagi, ini bukan hanya satu lawan yang bisa terbang, namun tiga. Namun Lyfa tak akan menyerah. Dia tak akan menyerahkan uang dan itemnya untuk ampunan. ―Dasar cewek keras kepala. Apa boleh buat, kau yang memintanya sendiri.‖ Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email:
[email protected])
65
Bahkan si pemimpin mengangkat bahunya, memposisikan tombaknya, dan terbang ke udara. Kedua Salamander lain mengambil controller mereka dan mengikuti. Bahkan menghadapi tiga tombak di saat yang sama, Lyfa bersiap siap menyerang musuh terdekat. Dia memfokuskan kekuatannya pada pedangnya. Ketiga Salamander mengelilingi Lyfa dan dia bersiap siap menyerbu musuh, saat hal tak terduga terjadi. Semak semak di belakang mereka tiba tiba mulai berguncang, dan sebuah bayangan melompat dan meluncur melewati sisi para Salamander, berputar di udara, dan setelah beberapa putaran kemudian terjatuh ke tanah dengan suara keras. Oleh kejadian tak terduga ini, ketiga Salamander dan Lyfa membeku untuk sesaat kemudian menatap si bayangan itu. ―Arg, Ouch. Mungkin ini yang mereka sebut dengan ‗pendaratan darurat‘.‖ Suara tanpa ketegangan ini datang dari pemain laki laki berkulit agak hitam yang tengah berdiri. Rambut hitamnya berdiri seperti landak, dan mata lebarnya memberi kesan berandalan. Di punggungnya membentang sayap biru keabu abuan yang menandai dia sebagai anggota ras Spriggan. Apa yang seorang Spriggan dengan wilayah jauh di sebelah timur lakukan disini? Selagi memikirkan itu, Lyfa mulai mengecek perlengkapannya. Jaket dan celana panjang hitam sederhana tanpa armor, dan pedang lecek – dilihat dari manapun, dia hanya memakai peralatan dasar. Seorang pemula datang jauh jauh ke dalam zona netral ini, apa yang dia pikirkan? Dilihat dari manapun juga, dia hanya pemain pemula. Lyfa tak ingin dia melihat adegan pertarungan kejam ini, tanpa berpikir dia memanggilnya. ―Apa yang kamu lakukan? Lekas kabur sana!‖ Namun si pria hitam itu tak bergerak. Apa dia tak tahu kalau pemain dari ras berbeda itu diperbolehkan, dan bahkan dianjurkan, untuk saling membunuh? Setelah meletakkan sesuatu di saku dadanya dengan tangan kanannya, dia melihat Lyfa dan kemudian pada para Salamander yang melayang layang lalu berkata. ―Tiga tentara mengeroyok seorang gadis, bukankah itu sudah kelewatan?‖ ―Bicara apa kau?‖ Pidatonya membuat marah dua Salamander di belakangnya. Mereka bergerak untuk mengepung si pria ini dari depan dan belakang, mengelilinginya selagi masih di udara. Mereka menurunkan tombak mereka dan bersiap siap menyerbu. ―Sial.‖ Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email:
[email protected])
66
Lyfa ingin maju dan menolongnya, namun dia tak bisa bergerak sembarangan karena pemimpin mereka masih berada di langit di depannya. ―Idiot, berani betul kau datang kemari sesantai itu!? Oke, sesuai kemauanmu, kami akan bersenang senang menghabisimu!‖ Pria itu berdiri di depan para Salamander yang armornya sudah agak rusak sambil menurunkan visor mereka. Seiring kedua Salamander itu menurunkan tombak mereka untuk menyerbu, sayap mereka menciptakan cahaya ruby brilian. Salamander di depan memulai serangannya dimana yang lain tengah menunggu beberapa detik lebih lama, berniat mengambil kesempatan dari perbedaan waktu untuk membunuh pria itu saat dia mengelak dari serangan pertama. Itu bukan sesuatu yang bisa diladeni seorang pemula. Aku tak ingin melihat momen saat tubuhnya ditembus tombak, pikir Lyfa. Dia menggigit bibirnya dan hendak membuang wajahnya, namun sebelum itu. Aku masih tak bisa percaya apa yang terjadi. Dengan tangan kanannya masih menutupi saku, dia dengan santai mengeluarkan tangan kirinya dan menangkap pucuk tombak yang mengincar nyawanya. Cahaya dan suara berdentum sepanjang udara yang menandai aktivasi skill: «Guard». Lyfa tak bisa mempercayai penglihatannya, rasa kaget memaksa matanya terbuka lebar dan rahangnya jatuh. Pria itu menggunakan momentum Salamander untuk melemparnya ke arah rekannya yang mendekat dari belakang. ―Woo ah ah ah ah ah ah ah.‖ Teriakan lepas dari kedua Salamander saat kedua bertubrukan dan jatuh ke tanah dalam suara gemerincing logam. Pria itu berputar sedikit, dan sambil memegang gagang pedangnya melempar tatapan bingung pada Lyfa. ―Orang orang ini, apa tak masalah kalau aku mencincang mereka?‖ ―Tentu saja tidak, itulah yang hendak mereka rencanakan padamu beberapa saat yang lalu.‖ Lyfa menjawab dengan nada kekaguman. ―Begitu, oke, aku permisi sejenak.‖ Pria itu mencabut pedang leceknya dengan tangan kanannya, dan membiarkannya menggantung sangat dekat ke tanah. Setelah mengatakan hal yang cukup nekat, Lyfa menduga dia akan segera menyerang, namun dia tak bergerak. Kemudian, dia memajukan kaki kirinya ke depan, membenahi pusat gravitasinya, dan mendadak...... Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email:
[email protected])
67
Boom! Pria itu lenyap di saat yang sama dengan dentuman suara keras. Sonic boom!? Lyfa sudah bertarung dengan banyak musuh, namun dia belum pernah melihat serangan semacam itu. Matanya bahkan tak bisa mengikuti pergerakan si pria. Saat ia buru buru menolehkan kepalanya ke kanan, pria itu berhenti bergerak dengan tubuh mendekati tanah di tempat yang jauh dari dia mulai menyerang. Ia menyelesaikan tekniknya dengan mengayunkan pedangnya ke arah sarung pedangnya. Diantara kedua Salamander, salah satu dari mereka terselimuti oleh End Frame saat dia mencoba berdiri. Tubuhnya dengan cepat berubah menjadi abu dan lenyap ke arah empat mata angin, hanya menyisakan Remain Light. Terlalu cepat! Lyfa merinding. Tindakan dan serangan itu jauh melebihi apapun yang dia pernah lihat, pada dimensi yang sama sekali berbeda. Tubuhnya bergetar oleh ketakutan oleh apa yang baru saja terjadi. Di dunia ini, hanya satu hal yang mengendalikan seberapa cepat kau bergerak: kecepatan yang sinyal otakmu terima dari sistem «Full Dive» dan bereaksi pada mereka. Amushpere mengirim sinyal ke pusat gerakan di otak, kemudian otak memproses sinyal sinyal ini dan menghasilkan sinyal yang mengendalikan fungsi motorik tubuh. Sinyal sinyal ini kemudian ditangkap oleh sistem Amusphere. Semakin cepat si otak pemain dalam melakukan itu, makin cepatlah pemain itu dapat bergerak dalam Game. Refleks bawaan adalah salah satu hal yang menentukan seberapa cepat itu bisa terjadi namun kecepatan juga meningkat dengan pengalaman, jadi semakin lama pemain itu bermain maka semakin cepatlah dia bisa bergerak. Ini bukan menyombong, namun kecepatan Lyfa adalah peringkat lima besar dari semua Sylph. Kecepatannya telah ditempa dengan melatih refleksnya selama bertahun tahun dan terasah dengan setahun bermain ALO. Dia sangat percaya diri kalau siapapun yang jadi lawannya, dari segi kecepatan dia takkan kalah oleh siapapun juga. Lyfa dan si pemimpin Salamander hanya bisa terbengong bengong saat pria itu berdiri dan menoleh pada mereka, sekali lagi dengan anggun menyarungkan pedangnya ke posisi semula. Salamander lain, yang serangannya dielakkan, nampaknya masih tak paham apa yang baru terjadi. Dia masih bergerak ke arah berlawanan sambil mencoba mencari pria itu yang telah lenyap di hadapannya. Pria itu sekali lagi menyerang tanpa ampun, menyerbu ke arah Salamander yang masih kebingungan. Aku pasti takkan melewatkannya lagi kali ini, pikir Lyfa sambil berkonsentrasi pada pergerakan pria itu dengan mata terbuka lebar lebar. Gerakan dasarnya tidak terlalu cepat, namun ia seperti melenggok. Namun, itu hanya sampai saat dia mengambil langkah pertama serangannya dan........ Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email:
[email protected])
68
Atmosfir menjadi berkabut dan nampaknya bergoncang dengan bising. Aku sepertinya bisa melihatnya kali ini. Seperti menonton film yang dipercepat, mata Lyfa berhasil menangkap sebagian besar namun tidak semua gerakannya. Pedang pria itu melompat dari posisinya yang lebih rendah dan memotong si Salamander menjadi dua. Bahkan kilatan yang tercipta oleh gerakannya sama sekali tak bisa menyusulnya. Pria itu bergerak beberapa meter kedepan, dan berhenti dengan pedang diangkat tinggi tinggi. Sekali lagi percikan api berkobar, menandakan kematian Salamander kedua.
Lyfa begitu terpukau oleh kecepatan itu sampai dia menyadari betapa besar daya rusak yang ditimbulkan oleh serangan pria itu. Bar HP kedua Salamander, yang sebelumnya hampir penuh, saat ini lenyap sama sekali. Singkatnya, serangan pria itu sama mengerikan dengan kecepatannya. Rumus serangan ALO tidaklah rumit. Hal itu bergantung pada empat hal: kekuatan senjata itu sendiri, dimana bagian tubuh lawan yang terkena, kecepatan serangan, dan armor yang dikenakan oleh lawan. Pada kondisi ini, kekuatan senjata pria itu rendah, dimana armor yang dikenakan oleh Salamander memiliki level cukup tinggi. Kekuatan serangannya datang dari akurasi dan kecepatan menakjubkan dari pria itu. Pria itu kembali ke posisi santainya semula dan menengadah ke arah pemimpin Salamander yang masih melayang di udara. Dengan pedang bersandar di bahunya, pria itu membuka mulutnya dan berujar: ―Jadi, apa kamu mau bertarung juga?‖ Kata kata pria itu sama sekali tak berisi ketegangan. Bahkan si Salamander harus tersenyum.
Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email:
[email protected])
69
―Tidak, aku tak punya kesempatan menang, lupakan saja. Akan kuberikan itemku padamu kalau kau memintanya. Skill sihirku mendekati 900, dan «Death Penalty» akan membuat semua usaha kerasku terbuang sia sia.‖ ―Kau sungguh orang jujur.‖ Pria itu tertawa dengan santai, dan mengalihkan tatapannya pada Lyfa. ―Kamu disana, nona muda, kamu mau apa? Kalau kamu mau melawannya, aku takkan mengganggumu.‖ Seenaknya datang membuat kekacauan dan membuat begitu banyak kekisruhan, kemudian seenaknya mengatakan hal semacam itu, Lyfa sampai ingin tertawa. Dia adalah tipe yang bisa datang ke medan tempur dan mementahkan semangat bertarung semua orang. ―Aku ini hebat. Lain kali aku akan menang, Tuan Salamander.‖ ―Jujur saja, melawanmu satu lawan satu, kupikir aku takkan bisa menang.‖ Setelah itu, si Salamander membentangkan sayapnya dan terbang pergi, menyisakan jejak cahaya merah. Kemudian, meninggalkan pepohonan yang berguncang sebagai jalurnya, ia lenyap sangat jauh ke langit gelap. Yang tersisa hanya Lyfa dan pria berpakaian hitam di tengah hutan dengan dua Remain Light. Tak lama kemudian, dua Remain Light itu juga lenyap. Saat dia melihat si pria, Lyfa kembali tegang. ―Jadi, aku harus apa? Haruskah aku berterima kasih? Haruskah aku kabur? Atau haruskah kita bertarung?‖ Dia mengayunkan pedangnya sekali dari kanan ke kiri dan meletakkannya kembali dengan suara pedang yang disarungkan. ―Ah, bagiku ini seperti Ksatria Keadilan yang menyelamatkan Sang Tuan Putri dari penjahat.‖ Pria itu tertawa dengan seringai. ―Kemudian karena tersentuh, sang Tuan Putri yang menangis memberinya pelukan.‖ ―Apa kamu idiot?‖ Lyfa tanpa sadar meneriakinya, dengan wajah tersipu. ―Aku lebih baik bertarung melawanmu.‖ ―Ha ha, bercanda bercanda.‖ Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email:
[email protected])
70
Sambil melihat si pria yang tertawa riang, Lyfa menggertakkan giginya dalam amarah. Dia tengah berpikir cara untuk membalasnya, saat tiba tiba sebuah suara datang entah dari mana. ―Itu benar, aku nggak bisa membiarkan itu.‖ Itu adalah suara gadis muda. Melihat ke sekeliling dengan siaga, Lyfa tak melihat apa apa yang bergerak dalam bayangan. Pada poin ini, pria itu kelihatan gugup dan berkata: ―Ah, hei, aku sudah menyuruhmu supaya jangan keluar.‖ Lyfa menoleh untuk melihat saku dada si pria karena sesuatu yang bersinar nampak melompat dari dalamnya. Itu adalah makhluk kecil, yang kemudian melayang di sekitar wajah si pria dan membuat suara berdengung kecil. ―Hanya mama dan aku yang boleh mendekati papa.‖ ―Pa, papa?‖ Lyfa mendekat beberapa langkah, dan mendapati sebuah makhluk seukuran telapak tangan. Itu adalah pixie navigasi yang bisa dipanggil dari jendela bantuan. Namun, kalau memang begitu, pixie seharusnya hanya bisa menjawab pertanyaan dasar tentang Game. Lyfa lupa untuk waspada pada pria itu, dan tatapannya terpaku pada si pixie mungil..... ―Oh, jangan jangan ini........‖ Si pria dengan gugup melingkarkan tangannya di sekitar pixie dan merangkulnya erat erat, dengan senyum terpaksa muncul di wajahnya. Lyfa melihat pixie di tangan pria itu dan bertanya: ―Hei, bukankah itu «Private Pixie»?‖ ―Eh?‖ ―Itu adalah promosi spesial saat Game ini pertama diluncurkan, ada semacam lotere dan pemenangnya akan menerima Private Pixie. Ini pertamakali aku melihatnya.‖ ―Ah, aku woo goo!‖ Pixie itu mulai mengatakan sesuatu, namun terinterupsi ketika si pria menempatkan jari di mulutnya. ―Ya, ya, kira kira begitu. Aku cukup beruntung dengan lotere.‖ ―Begitu, fuu......‖ Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email:
[email protected])
71
Lyfa menatap si pria Spriggan itu sekali lagi, dan menelitinya dari atas sampai bawah. ―A.....ada apa ya?‖ ―Kamu orang aneh. Kamu jelas jelas memulai Game saat pertamakali diluncurkan, namun kamu masih memakai perlengkapan dasar, tapi anehnya kamu sangat kuat.‖ ―Ah ini, sebenarnya, akun ini kubuat sejak dulu sekali, namun baru kumainkan akhir akhir ini. Selama itu aku memainkan VRMMO lain untuk waktu yang panjang.‖ ―Sungguh?‖ Lyfa berpikir kalau itu sangat masuk akal. Kalau dia familiar dengan Amusphere karena dia telah memainkan Game lain, maka sangat masuk akal untuk bisa mencapai kecepatan segila itu. ―Selain itu, kamu jelas jelas adalah ras Spriggan, tapi kenapa kamu ada disini? Wilayah rasmu ada jauh di timur kan?‖ ―Aku......aku kesasar.‖ ―Kesasar?‖ Oleh jawaban payahnya, Lyfa berteriak tanpa sadar. ―Bahkan orang yang tak punya indera jarak itu ada batasnya.......kamu terlalu aneh!‖ Tawa meledak dari bagian bawah dadanya saat dia melihat ekspresi aneh pria itu. Setelah beberapa saat, Lyfa meletakkan pedang yang masih di tangannya kembali ke sarungnya dan berkata. ―Oke, yang jelas, aku harus berterima kasih padamu. Terima kasih sudah menolongku, aku Lyfa.‖ ―Aku Kirito. Dan anak ini adalah Yui.‖ Saat pria itu membuka tangannya, pixie terbang keluar dengan pipi membulat dalam ekspresi cemberut. Dia membungkuk pada Lyfa kemudian terbang ke bahu Kirito dan duduk. Lyfa sedikit kaget saat menyadari kalau dia ingin berbicara pada pria bernama Kirito ini. Tidak aneh baginya untuk mencari teman di dunia ini, karena dia tak pernah dengan sengaja menghindari para pemain lain. Ia tak kelihatan seperti orang jahat, pikir Lyfa, seraya berkata: ―Jadi, apa yang akan kamu lakukan setelah ini?‖ ―Itu, aku nggak ada rencana apa apa.‖ Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email:
[email protected])
72
―Ini.....ah. Baiklah, aku akan mentraktirmu minum buat ucapan terima kasih, mau?‖ Setelah mendengar ini, pria muda bernama Kirito tertawa dengan senyum di wajahnya. Lyfa menatap senyumnya dan menyadari kalau itu adalah senyuman tulus. Orang orang yang bisa tertawa dengan begitu terbuka dan menampakkan emosi semacam itu dalam dunia VR sangatlah jarang. ―Itu membuatku senang, aku sebenarnya sedang mencari seseorang yang bisa memberitahuku banyak hal.‖ ―Banyak hal?‖ ―Hal hal tentang dunia ini.......khususnya.....‖ Dia menghentikan senyumnya dan tatapan matanya berpindah ke arah timur laut. ―Pohon yang disana.‖ ―World Tree? Tentu, biarpun aku kelihatan begini, aku sebenarnya pemain veteran. Begini, biarpun tempatnya agak jauh, ada desa netral di sebelah utara, mari terbang kesana.‖ ―Bukankah kota Sylvain itu lebih dekat?‖ Lyfa sedikit kaget dan menatap wajah Kirito sebelum menjawab...... ―Meskipun itu benar........apa kamu memang nggak tahu apa apa? Kota itu adalah wilayah Sylph.‖ ―Memangnya apa masalahnya?‖ Mendengar Kirito mengatakan itu, Lyfa hampir kehabisan kata kata. ―.....Masalahnya.....dengarkan baik baik. Karena itu adalah wilayah Sylph, kamu takkan bisa menyerang di dalam kota, namun Sylph manapun akan bisa menyerangmu.‖ ―Ah, begitu. Namun orang orang takkan menyerangku kalau aku bersama Lyfa-san, kan? Aku benar benar ingin melihat negara para Sylph, kudengar tempat itu sangat indah.‖ ―Panggil saja aku Lyfa. Kamu memang orang aneh. Oke......aku nggak keberatan mencoba, tapi aku nggak bisa menjamin keselamatanmu.‖ Lyfa mengguncang bahunya dan membalas. Tapi, mengunjungi ibukota Sylph tercintanya bukanlah hal buruk. Karena para Spriggan jarang terlihat disekitar sini, membawanya denganku mungkin akan memicu sedikit kisruh, pikir Lyfa dengan pikiran penuh ketidaknyamanan. Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email:
[email protected])
73
―Baiklah, kita akan terbang ke Sylvain. Soalnya kita tak punya banyak waktu.‖ Ujar Lyfa sambil mengecek jendela untuk melihat waktu di dunia nyata. Saat ini jam empat sore. Dia tak bisa berada dalam ―dunia‖ ini lebih lama lagi. Lyfa, yang kemampuan terbangnya sudah selesai di-recharge, membentangkan sayapnya yang mulai bersinar dan bergetar dengan lembut. Kirito memiringkan kepalanya ke sisi, terlihat bingung, dan bertanya: ―Lyfa, mungkinkah kamu bisa terbang tanpa controller bantuan?‖ ―Ah, iya. Kamu?‖ ―Aku baru berlatih cara memakainya belum lama ini.‖ Kirito, menggerakkan tangan kirinya untuk membuat posisi memegang sesuatu. ―Begitu, ada trik untuk «Voluntary Flight». Orang orang yang bisa melakukannya pasti akan segera mampu, mari kita coba. Jangan keluarkan controller kemudian kemudia berbaliklah, jadi punggungmu menghadap ke arahku.‖ ―Seperti ini?‖ Kirito membalik tubuhnya dalam setengah lingkaran, punggungnya tak terlalu lebar, Lyfa mengulurkan jari telunjuknya untuk menyentuh sedikit bagian di atas bilah bahunya. Pixie di bahunya melihat dengan tertarik. ―Tempat yang kusentuh, ingatlah baik baik.‖ ―Oke.‖ ―Ini mungkin disebut Voluntary Flight, tapi itu bukan hanya terbang dengan imajinasi. Yang kamu harus lakukan adalah belajar menumbuhkan tulang dan otot virtual yang menjadi sayapmu, kemudian latihlah cara menggerakkannya.‖ ―Tulang......dan otot virtual.....‖ Kirito mengulangi itu dalam suara ambigu. Sambil mengatakan itu, bilah bahunya mulai berkedut. Dari tempat yang Lyfa sentuh, sayap abu abu bergerak melalui bajunya. Awalnya mereka bergerak dengan kaku, namun kemudian menjadi lebih tersinkronisasi dan semua sayapnya mulai bergerak seirama. ―Oh, iya, seperti itu. Pertama gerakkan bahumu dan ototmu untuk memahami perasaan gerakan sayap.‖ Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email:
[email protected])
74
Usai Lyfa mengatakan itu, otot di punggung Kirito mulai berkontraksi dengan cepat. Dengan itu, sayapnya mulai bergetar dan Lyfa bisa mendengar suara dengungnya. ―Itu dia! Sekarang, lebih kuat lagi!‖ ―Um um um.‖ Lyfa, merentangkan tangannya sepanjang mungkin dan meletakkan tangannya di punggung Kirito sampai sayapnya menghasilkan kepakan yang sesuai. Pada saat itu, Lyfa tiba tiba mendorong punggung Kirito sekuat tenaganya. ―Whoa!?‖ Saat berada di udara, Spriggan itu meluncur kencang seperti roket. ―Oh.....Oh....Oh.....Wow!‖ Tubuh Kirito menjadi makin kecil dan makin kecil, teriakannya dengan cepat menjadi terlalu jauh untuk didengar. Dengan suara gesekan daun daun, ia dengan cepat lenyap dibalik puncak pohon yang jauh. ―.........‖ Lyfa bertukar tatap dengan si pixie yang telah jatuh dari bahu Kirito. ―Oh tidak.‖ ―Papa.....‖ Mereka lepas landas di saat yang sama, dan buru buru mengejar Kirito. Setelah mereka meninggalkan lautan pepohonan, mereka dengan teliti mencarinya di langit malam, dan akhirnya menemukan ia tengah meluncur ke kanan dengan tak stabil sambil menciptakan bayangan di bulan emas. ―Ohohohohohoh.......wawawawawa.........siapa saja hentikan akuuuuuuu!‖ Teriakan menyedihkan mematahkan kesunyian malam dan menggema sepanjang langit tanpa batas. ―.....Puu...‖ Lyfa dan Yui saling menatap, dan mereka tak kuasa menahan tawa. ―Pfft....huh......hahahah...!‖ Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email:
[email protected])
75
―Maaf Papa, kamu lucu sekali~~~‖ Sambil melayang berdampingan di udara, mereka tertawa sambil memegangi perut. Saat mereka hampir berhenti, mereka mendengar teriakan Kirito, dan tertawa semakin keras. Lyfa tak bisa mengingat terakhir kali dia bisa tertawa sekeras itu. Ini pasti yang pertama kalinya sejak dia datang ke dunia ini. Setelah tertawa cukup lama, Lyfa melesat dan menggenggam kerah baju Kirito supaya dia berhenti terbang dan selesai mengajarinya trik melakukan Voluntary Flight. Bagi pemula, Kirito adalah pembelajar yang cepat. Setelah pelajaran selama 10 menit atau entah berapa lama, Kirito akhirnya bisa terbang dengan bebas. ―Oh.......ini........hebat!‖ Kirito berteriak selagi terbang berputar dan meluncur. ―Ya, itu benar!‖ Lyfa menjawab dengan tersenyum. ―Bagaimana bilangnya ya, ini menyenangkan! Aku ingin terbang selamanya......‖ ―Itu benar!‖ Lyfa juga senang, dia terbang dengan sayap bergetar di orbit yang sama dengan Kirito, dan terbang berdampingan. ―Nggak adil......aku juga!‖ Yui mengejar dan mengambil posisi terbang diantara keduanya. ―Kamu harus berlatih meminimalkan pergerakan punggung bawah dan tulang belikatmu sebisa mungkin. Kamu takkan bisa mengayunkan pedangmu dengan baik dalam pertempuran udara kalau kamu membuat terlalu banyak gerakan tidak perlu. Baiklah, mari terbang ke Sylvain seperti ini. Ikut denganku.‖ Lyfa melakukan belokan tajam untuk mencari arah penerbangan mereka yang benar, kemudia mulai melesat sepanjang hutan. Dia mulai merasa cemas kalau dia terlalu cepat bagi penerbang pemula Kirito, sehingga dia menurunkan kecepatannya hanya untuk mendapati kalau Kirito sudah menyusulnya. Ia menatap Kirito dan mendengarnya berkata: ―Kita bisa melaju lebih cepat kalau kamu mau.‖ ―Ho ho.‖ Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email:
[email protected])
76
Senyum Lyfa menjadi seperti predator saat dia melipat sayapnya dengan sudut tajam dan mulai mempercepat lajunya. Kirito mendengar suara yang dihasilkan oleh kekuatan sayapnya dan berakselerasi untuk bisa mengejarnya. Tekanan angin yang menghajar tubuhnya meningkat, dan kecepatan dari angin membuat pendengarannya agak kabur. Yang mengejutkan, Lyfa sudah mencapai 70% kecepatan maksimumnya dan Kirito masih bisa menyusul di sisinya. Kebanyakan orang, saat mereka mencoba mencapai kecepatan top yang dipasang oleh sistem mendapati kecepatan mereka semakin menurun, mungkin karena semacam tekanan psikologikal. Kalau Kirito mampu melawan tekanan semacam ini pada penerbangan pertamanya......dia pasti memiliki kekuatan mental diluar kewajaran. Lyfa menutup mulutnya, dan mulai berakselerasi pada kecepatan maksimum. Dia belum pernah terbang pada kecepatan seperti ini sebelumnya, lantaran semua rekan rekan timnya tak ada yang bisa menyaingi kecepatannya. Saat ini pepohonan di bawahnya nampak bagai aliran arus deras dan dengan cepat lenyap dibelakang mereka. Getaran dari sayap Sylphnya, membuat suara yang mirip dengan suara bernada tinggi dari instrumen bersenar, bercampur dengan sayap Spriggan Kirito, yang terdengar seperti instrumen tiup, keduanya membentuk duet yang indah. ―Ah....terlalu.....cepat! Nggak bisa mengejar!‖ Yui berteriak, kemudian menyerbu ke dalam saku baju Kirito. Kirito dan Lyfa saling bertukar tatap dan tertawa. Saat ia menyadari, hutan telah berakhir di belakangnya, dan titik titik cahaya bermunculan. Cahaya tercerah datang dari menara pusat. Itu adalah simbol ibukota Sylph Sylvian, yakni ―Tower of The Wind‖. Kota semakin dekat, dan di jalanan utama, ada sejumlah besar pemain yang datang dan pergi. ―Oh, aku melihatnya!‖ Kirito berbicara sambil melawan arus angin. ―Kita mendarat di basis menara di tengah, oh!‖ Lyfa tiba tiba menyadari sesuatu dan senyum di wajahnya menjadi kecut. ―Kirito-kun, apa kamu tahu cara mendarat?‖ ―.........‖ Kirito berkata dengan wajah meringis. ―Entahlah.‖ Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email:
[email protected])
77
―Aduh........‖ Pada saat ini, separuh bidang pandang Lyfa sudah dikuasai oleh menara raksasa. ―Maaf, sudah terlambat, semoga berhasil!‖ Dengan senyum meminta maaf, dia mulai memperlambat kecepatannya untuk mendarat. Lyfa membentangkan sayapnya untuk mengerem maksimal dan meletakkan kakinya di depannya dan memulai proses pendaratan. ―Sungguh bodoh.........‖ Si Spriggan berteriak, dengan Lyfa hanya bisa menontonnya melesat ke arah dinding terluar menara. Lyfa berharap dengan tulus semoga Kirito selamat dalam pendaratannya. Setelah beberapa detik, BANG!! Suara tabrakan memilukan mengguncang udara.
―Hum, Lyfa kejam sekali, kupikir aku baru mendapat trauma penerbangan.‖ Di bagian bawah menara, Kirito tengah duduk di tengah tengah kebun bunga tempat dia menabrak. ―Mataku berputar putar........‖ Si pixie yang duduk di bahunya tengah terhuyung huyung dengan pucat. Lyfa meletakkan tangannya di pinggangnya, menekan tawanya dan membalas, ―Kamu terlalu penuh antusias. Aku justru kaget kalau kamu masih hidup, kupikir kamu tadi pasti mati.‖ ―Ah, itu terlalu berlebihan.‖ Kirito menabrak dinding menara sambil terbang secepat yang Game izinkan, dan hanya separuh bar HP-nya yang tersisa. Entah apakah itu karena dia memang memiliki badan yang kuat atau hanya karena beruntung, namun dia adalah perwujudan dari banyak misteri bagi seorang pemula. ―Oke oke, aku akan menyembuhkanmu.‖ Lyfa melafalkan mantra penyembuh sambil mengulurkan tangannya. Cahaya biru laut menyebar dari telapak tangannya dan perlahan jatuh ke tubuh Kirito. ―Oh, hebat. Jadi ini sihir.‖ Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email:
[email protected])
78
Kirito dengan penasaran melihat lihat tubuhnya yang dijatuhi oleh cahaya kebiruan seperti salju. ―Hanya ras Undine yang bisa dengan mudah memakai sihir tipe-penyembuh. Namun itu mantra yang sangat penting jadi kamu harus mempelajarinya.‖ ―Jadi tiap tiap ras memiliki kekuatan dan kelemahan di bidang sihir? Lalu apa kekhususan dari ras Spriggan?‖ ―Ada dua: sihir yang memandu dalam menemukan harta karun dan sihir ilusi. Karena keduanya tak berguna dalam pertarungan, Spriggan menjadi ras yang paling tidak populer.‖ ―Ahhhh........seharusnya saat itu aku berpikir masak masak.‖ Kirito mengangkat bahunya, berdiri, dan menoleh untuk melihat kota. ―Oh, ini kota Sylph. Tempat yang indah sekali.‖ ―Iya kan?‖ Lyfa sekali lagi mengamati kota asal yang telah ia tinggali untuk begitu lama. «Sylvain», juga dikenal sebagai «Ibukota Emerald», adalah kota yang sesuai dengan namanya. Puncak puncak menara dari beragam pepohonan hijau disertai koridor berangin yang menghubungkan jalanan. Memancar dari tiap tiap menara adalah cahaya hijau gelap brilian yang memberikan kota kesan kerajaan fantasy. Dibalik «Tower of Wind» terdapat «Mansion Raja», sebuah bangunan menakjubkan, yang Lyfa yakini paling superior dibandingkan seluruh bangunan dalam ALfheim. Mereka dengan tenang melihat kota cahaya itu, mengawasi aliran orang orang yang datang dan pergi, dan tiba tiba suara sapaan datang dari arah kanan. ―Lyfa-chan, kamu selamat!‖ Menoleh kesamping, aku melihat Sylph berambut kuning yang melambaikan tangannya dan berlari ke arah kami. ―Ah, Recon. Ya, entah bagaimana aku bisa selamat.‖ Recon memandang Lyfa dengan mata berbinar binar. ―Memang, kamu sangat hebat, dikelilingi begitu banyak musuh namun masih bisa lolos dalam kondisi utuh......oh.....‖ Recon akhirnya menyadari sosok berbaju hitam yang berdiri di samping Lyfa, dan membeku dengan mulut menggantung terbuka selama beberapa detik. Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email:
[email protected])
79
―Bukankah dia Spriggan? Kenapa dia ada disini?‖ Ujar Recon sambil melompat ke belakang dengan panik, tangannya hendak memegang gagang pisau yang menggantung di pinggangnya hanya untuk dihentikan oleh Lyfa. ―Tenanglah Recon. Dia adalah alasan aku selamat.‖ ―Hah?‖ Lyfa menunjuk Recon dan berkata pada Kirito: ―Ini adalah Recon. Dia rekanku, namun dibunuh oleh para Salamander tepat sebelum aku menemuimu.‖ ―Aku prihatin mendengarnya. Senang bertemu denganmu, aku Kirito.‖ ―Oh......ah, senang bertemu denganmu.‖ Recon menjabat tangan Kirito dan mengangguk. ―Sekarang bukan waktunya untuk ini!‖ Recon melompat ke belakang. ―Apa dia orang baik Lyfa-chan? Mungkin dia mata mata?‖ ―Awalnya kupikir juga begitu, tapi dia terlalu kikuk untuk bisa menjadi mata mata.‖ ―Ah, itu kejam sekali.‖ Lyfa dan Kirito tertawa, Recon menatapnya dengan curiga, dan akhirnya, menjernihkan tenggorokannya sebelum berkata: ―Lyfa-chan, Sigurd dan yang lain sedang menantimu di «Aula Narcissus», mereka siap mendistribusikan barang barang buruan kita.‖ ―Oh.....aku paham.....oke.....‖ Saat kau dibunuh oleh musuh, 30% dari item non-equipment dalam kepemilikanmu akan ―dicuri‖ oleh pemain musuh. Item apa yang diambil diputuskan secara acak. Namun, di dalam party terdapat sesuatu bernama Insurance Frame yang secara otomatis akan mentransfer item dari pemain yang terbunuh ke anggota party mereka. Hari ini, karena Lyfa adalah anggota terakhir dari party mereka yang masih hidup, Insurance Frame mentransfer seluruh item mereka kepada kepemilikan Lyfa. Karena itu para Salamander Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email:
[email protected])
80
begitu mati matian dalam mengejarnya. Jadi, karena Kirito-lah seluruh kerja keras mereka berhasil sampai di Sylvain. Hal itu telah menjadi tradisi diantara Lyfa dan rekan rekannya untuk bertemu di toko familiar, Aula Narcissus, untuk mendistribusi ulang semua item yang mereka dapatkan selama berburu. Namun, Lyfa sedikit merasa tak enak dan berkata pada Recon: ―Aku nggak ikut serta hari ini. Toh nggak ada item yang cocok dengan skill-ku. Akan kuberikan padamu supaya dibagi bagi dengan keempat anggota party lainnya.‖ ―Eh? Lyfa-chan nggak datang?‖ ―Ah, aku sudah janji pada Kirito untuk mentraktirnya minum minum untuk balas budi menolongku.‖ ―....‖ Saat Recon kembali menatap Kirito, ia kembali memasang wajah curiga – dengan bentuk yang sedikit berbeda. ―Hei, jangan mikir yang aneh aneh.‖ Lyfa menendang Recon setelah mengatakan itu. Dia membuka jendela item trade-nya dan memindahkan semua buruan hari ini pada Recon. ―E-mail aku saat kamu siap untuk perburuan selanjutnya. Kalau aku bisa pergi. Yang pasti, good job.‖ ―Ah, Lyfa-chan........‖ Entah kenapa merasa malu, Lyfa dengan paksa memutus percakapan, menggenggam lengan baju Kirito, dan berjalan menjauh.
―Laki laki yang tadi, apa dia kekasih Lyfa?‖ ―Atau dia pacarmu?‖ ―Phtttt?‖ Yui yang memunculkan kepalanya dari saku Kirito, adalah seorang yang menaikkan suaranya dan bertanya tepat setelah Kirito. Kaki Lyfa nampak bengkok, dan sayapnya tiba tiba membentang yang membuatnya sedikit kehilangan keseimbangan. Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email:
[email protected])
81
―Nggak.......sama sekali nggak benar, kami hanya anggota party.‖ ―Tapi hubungan kalian kelihatan dekat sekali.‖ ―Aku mengenalnya di dunia nyata, dia adalah teman sekelasku di sekolah, nggak lebih dari itu.‖ ―Eh, itu pasti menyenangkan.......bermain VRMMO bersama teman sekelas.‖ Mendengar Kirito mengatakan itu dengan nada iri, Lyfa memandangnya dengan sedikit mengernyit. ―Yah, ada beragam kejahatan juga........itu membuatmu teringat hal yang dinamakan pekerjaan rumah.‖ ―Ha ha ha, begitu.‖ Mereka berjalan menuruni jalan selagi mengobrol seperti itu. Dari waktu ke waktu mereka menemui pemain Sylph lain, dan usai melihat rambut hitam Kirito mereka menampakkan ekspresi kaget, namun karena melihat Lyfa ada di sampingnya mereka memilih diam dan terus berjalan. Lyfa tak terlalu aktif, namun dia telah memenangkan turnamen pertarungan Sylvain beberapa kali, sehingga dia sangat terkenal dan populer. Akhirnya, mereka sampai di penginapan kecil dan sederhana bernama «Lily of the Valley Pavillion». Ini adalah salah satu lokasi favorit Lyfa untuk makan karena mereka menjual hidangan yang lezat. Saat Lyfa membuka pintu dan melihat kedalam, ia mendapati kalau toko cukup ramai oleh beberapa pemain. Karena saat ini sudah sore hari di dunia nyata, restoran akan menjadi sibuk karena para pemain akan memesan banyak minuman setelah mereka kembali dari berpetualang. Mereka duduk berhadap hadapan di meja di dekat jendela. ―Karena aku yang mentraktirmu, pilih apa saja yang kamu mau.‖ ―Apa nggak apa apa?‖ ―Jangan makan terlalu banyak atau kamu akan menyesalinya saat sudah waktunya log out dan makan malam.‖ Ujar Lyfa sambil melihat beberapa hidangan lezat yang terdaftar pada menu. Fenomena ini sangat aneh. Entah kenapa kalau kau makan di ALO itu akan memproduksi kesan palsu berupa perut kenyang, dan perasaan ini tak segera menghilang bahkan ketika kembali ke dunia nyata. Bagi Lyfa, salah satu pesona VRMMO adalah dia bisa memuaskan selera makanan Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email:
[email protected])
82
manisnya tanpa harus mencemaskan kalori. Dia harus berhati hati untuk tak makan terlalu banyak karena ibunya pasti akan marah kalau dia tak makan apa apa. Menderita oleh kekurangan nutrisi atau memakai efek ini untuk diet sangatlah buruk. Bahkan sesekali terdapat berita, bahwa terdapat sejumlah pemain yang begitu kecanduan dengan Game sampai mereka lupa makan dan menderita kekurangan gizi sampai setengah mati. Akhirnya, Lyfa menunjuk menu dan memesan tart buah bavarian. Kirito memesan sepotong pie buah dan sebotol wine berbumbu, dan yang mengejutkan, Yui memesan biskuit keju. Pelayan NPC segera membawakan pesanan kami ke meja dan mengaturnya di depan kami. ―Juga, sekali lagi, terima kasih karena sudah menolongku.‖ Mendentingkan gelas wine hijau misterius dengan Kirito, Lyfa meminum segelas penuh cairan dingin dan itu terasa menyejukkan kerongkongan keringnya. Kirito juga meminum gelasnya dalam satu tegukan, tertawa dengan malu dan berkata: ―Oh iya, ada sesuatu yang mau kutanyakan........apa kita sedang dalam kondisi berperang? Apa tipe kelompok PK semacam itu umum?‖ ―Ah, sejak awal hubungan diantara Salamander dan Sylph sudah buruk. Wilayah kami saling diperebutkan dan kami biasanya berkompetisi untuk mencari sumber daya di wilayah netral yang sama. Maka dari itu, persaingan ketat ini semakin memburuk dan akhirnya kedua ras saat ini dalam kondisi berperang. Namun, PK terorganisir semacam itu hanya terjadi baru baru ini. Aku yakin kalau mereka akan menyerang World Tree dalam waktu dekat.‖ ―Oh iya, aku mau tanya padamu tentang World Tree.‖ ―Ah iya, kamu mengatakan hal itu sebelumnya. Tapi kenapa kamu begitu ingin tahu?‖ ―Aku ingin menuju puncak World Tree.‖ Kaget, Lyfa memandang Kamito dan menatap lekat lekat wajahnya. Tatapan serius di matanya menandakan kalau ia tidak bercanda. ―Itu memang hal yang semua pemain inginkan, setidaknya itulah menurutku. Itu adalah quest utama dalam Game ALO.‖ ―Kenapa begitu?‖ ―Kamu tahu kalau ada batas waktu untuk kamu bisa terbang, kan? Tak peduli ras manapun itu, waktu penerbangan hanya sekitar 10 menit. Namun, ras pertama yang berhasil mencapai «Kota Udara» di puncak World Tree akan mampu menemui Raja Peri «Oberon» dan akan terlahir kembali sebagai ras yang lebih tinggi, «ALF». Ras peri ini tak memiliki batas waktu penerbangan, dan akan bebas untuk terbang mengarungi langit, selamanya kalau mereka mau.‖ Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email:
[email protected])
83
―....begitu......‖ Kirito menggigit pie buahnya dan mengangguk. ―Itu memang cerita yang mengesankan. Apa kamu tahu metode untuk bisa sampai ke puncak World Tree?‖ ―Didalam World Tree, akar akarnya membentuk kubah raksasa. Terdapat pintu masuk ke Kota Udara di puncaknya, namun untuk mencapai pintu masuk itu kamu harus melewati semua pasukan NPC penjaga. Sampai sekarang, banyak kelompok telah mencoba melewati kubah itu, namun mereka semua dengan cepat dikalahkan. Salamander saat ini adalah ras yang paling kuat, mereka juga memiliki banyak simpanan uang, dan mereka juga yang paling banyak memperdagangkan perlengkapan dan item. Kupikir mereka akan jadi ras pertama yang berhasil mencapai puncak World Tree.‖ ―Apa semua penjaga disana sangat kuat?‖ ―Amat sangat kuat. Pikirkan sekali lagi, ALO mulai mengudara sekitar setahun lalu. Jenis quest macam apa yang tak bisa kamu selesaikan dalam satu tahun?‖ ―Itu pasti.......‖ ―Faktanya, tak berapa lama sebelumnya, sebuah informasi ALO terkenal di web site meluncurkan sebuah petisi, yang meminta agar RECTO Progress menyetel ulang keseimbangan dalam Game.‖ ―Wow, dan lantas?‖ ―Tentu saja, mereka memberi jawaban biasa. ‗Game ini telah dioperasi dengan keseimbangan yang sesuai‘ bla bla bla. Belakangan ini, bahkan ada opini kalau World Tree tak bisa ditaklukkan menggunakan metode saat ini.‖ ―Mungkin ada beberapa poin kunci dalam quest ini yang belum diketahui, atau tidak mungkinkah untuk menaklukkan World Tree hanya dengan satu ras?‖ Tangan Lyfa, yang memasukkan tart ke mulutnya, mendadak berhenti, sambil menembakkan tatapan tajam pada Kirito. ―Oh, idemu bagus juga. Kalau kita melewatkan sebuah Quest, kita tinggal mencari poin kuncinya. Tapi pertanyaan keduamu itu mustahil.‖ ―Mustahil?‖
Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email:
[email protected])
84
―Ada sesuatu yang salah dengan opinimu. ‗Hanya ras pertama yang berhasil sampai‘. Apa kamu pikir beberapa ras akan bekerja bersama untuk menaklukkan World Tree dengan poin seperti itu?‖ ―Berarti maksud kamu adalah.........mustahil untuk bisa mencapai puncak World Tree?‖ ―Kupikir begitu. Apalagi, masih ada banyak quest quest lain, seperti menguasai skill sampai meningkatkan produksi item, dan masih banyak yang lain. Tapi, aku takkan menyerah, atau kita tak akan pernah tahu kebahagiaan dari penerbangan sejati. Jadi, meski perlu bertahun tahun, aku pasti........‖ ―Tapi, itu terlalu lama.‖ Kirito berujar dengan nada sunyi. Lyfa terkejut oleh keputusasaan dalam suara itu dan menatap Kirito. Ia mendapati alisnya kusut dan giginya bergeretak begitu keras sampai seluruh tubuhnya bergetar. ―Papa........‖ Memegang biskuit keju di kedua tangan dan mengigit kecil kecil, si pixie berhenti makan dan meletakkan makanannya. Kemudian dia terbang untuk duduk di bahu Kirito, dan memegang lehernya untuk menghiburnya. Akhirnya, ketegangan sedikit surut dari tubuh Kirito. ―......Maaf sudah mengejutkanmu.‖ Ujar Kirito dengan nada rendah. ―Tapi aku........aku benar benar harus mencapai puncak World Tree.‖ Mata gelap yang bersinar dengan brilian seperti pedang yang dipoles itu menatap mata Lyfa, jantung Lyfa mulai berdegup kencang di dadanya. Lyfa meneguk winenya untuk sedikit menenangkan diri dan berkata: ―Kenapa kamu harus berbuat sejauh itu?‖ ―Aku sedang mencari seseorang.‖ ―Apa maksudmu?‖ ―Itu sesuatu yang tak bisa kujelaskan dengan sederhana.‖ Kirito tersenyum pada Lyfa, namun matanya menampakkan keputusasaan mendalam. Dimana aku pernah melihat mata seperti itu sebelumnya?
Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email:
[email protected])
85
―Lyfa......makasih, pelatihanmu sudah banyak menolongku. Terima kasih sudah mentraktirku. Aku senang kamu orang pertama yang kutemui disini.‖ Lyfa tanpa sadar menggenggam pergelangan tangan Kirito saat dia berdiri. ―Hei, tunggu sebentar.......apa kamu memang berniat menuju ke World Tree?‖ ―Ya, ini sesuatu yang harus aku saksikan dengan mataku sendiri.‖ ―Itu gila, kalau kamu melakukan itu. Tempat itu sangat jauh. Juga ada banyak monster kuat dari sini hingga World Tree. Aku tahu kalau kamu kuat, tapi.......‖ Oh, dia berpikir sejenak dan ucapan itu kemudian meluncur dari mulutnya. ―Kalau begitu, aku juga akan mengajakmu kesana.‖ ―Oh?‖ Mata Kirito terbuka lebar lebar. ―Nggak, tapi, aku tak seharusnya merepotkan orang yang baru saja kutemui.......‖ ―Ya, aku sudah melewati gerbang keputusan!‖ Lyfa memalingkan wajahnya untuk menyembunyikan pipinya yang menjadi panas. Dalam ALO, karena terdapat sayap untuk terbang, jenis perpindahan seketika yang lain tidak ada. Sehingga, bepergian ke pusat dunia, World Tree, dan ibukota ALfheim, «Aarun» tak ubahnya bepergian di dunia nyata. Lebih jauh lagi, menawarkan bepergian dengan pria muda yang baru dia temui beberapa saat lalu, ini adalah sesuatu yang bahkan Lyfa anggap sangat luar biasa. Tapi—kenapa.......aku hanya merasa tak bisa membiarkannya sendiri. ―Apa kamu akan ada disini besok?‖ ―Oh.....iya.‖ ―Kalau begitu jam 3 sore. Aku harus pergi sekarang. Kalau kamu mau log out, maka pakailah kamar di «Lily if the Valley Pavilion». Kalau begitu, sampai jumpa besok.‖ Setelah itu, Lyfa membuka menu dengan mengibaskan tangan kanannya. Sebagai Sylph, dia bisa segera log out dari tempat manapun di dalam teritori ini, sehingga dia menekan tombol log out. ―Ah, tunggu!‖ Kirito mengangkat kepalanya untuk menghadap Lyfa dan berkata dengan senyum: Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email:
[email protected])
86
―Terima kasih.‖ Lyfa juga tersenyum dan mengangguk, kemudian dia menekan tombol OK. Dunia terselimuti oleh warna warna pelangi, kemudian menjadi gelap. Tubuh Lyfa perlahan pudar, hanya panas di wajahnya dan degup jantungnya yang sampai ke dunia nyata.
Ia perlahan membuka matanya. Poster familiar yang melekat di langit langit kamarnya memasuki bidang pandangnya. Ini adalah screenshot diperbesar yang sudah ia cetak. Poster itu menampilkan langit tiada batas, burung yang terbang bebas, dan gambar tengah seorang gadis peri terbang dengan rambut panjang dikuncir kuda. Kirigaya Suguha mengangkat tangannya ke kepalanya dan melepas helm Amusphere. Dengan hanya dua cincin keamanan di setiap sisinya mesin itu nampak lebih rapuh dibandingkan generasi pertamanya, Nerve Gear, nampaknya sangat mewah bagi banyak orang, namun juga memberi kesan lebih kecil sebagai mesin pengikat. Biarpun dia sudah kembali ke dunia nyata dari dunia palsu, pipinya tak menunjukkan tanda mendingin. Suguha duduk di atas ranjang, tangannya mencubit pipinya, dan sebuah teriakan menggema di kedalaman hatinya. ......Wuwa! Sudah terlambat sekarang, ia merasakan rasa malu yang teramat sangat oleh tindakannya, dan semakin menyadari betapa beraninya ia saat itu. Sebelum dia mulai bermain, teman sekelasnya, Nagata Shinichi a.k.a. Recon, memberitahunya kalau selama dia bertransformasi menjadi Lyfa, keberaniannya akan meningkat lima puluh persen. Dia tak pernah menduga kalau hal itu akan menuntun pada kebiasaan ekstrim yang ia tampilkan hari ini. Suguha merasa tersipu untuk sesaat, sambil menendang nendang dengan kedua kakinya. Ia adalah pria muda misterius. Bukan, sebagai pemain tak mungkin mengetahui usianya, namun intuisi Suguha memberitahunya kalau usia mereka hanya sedikit berbeda. Namun pria itu secara mengejutkan memiliki pembawaan sangat tenang, dan tak ada kebiasaan jahat atau kata kata nakal, jadi dia semakin merasa tak yakin. Bukan hanya karakternya sangat menawan, namun dia juga sangat kuat. Begitu kuatnya sampai kalau mereka bersilang pedang, dia pasti akan kalah telak. Dalam satu tahun masa bermainnya, ia adalah orang pertama yang Suguha temui yang bersikap seperti itu. Suguha melafalkan namanya: ―Kirito-kun, hmmm.‖ Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email:
[email protected])
87
Aku ingin melihatnya sendiri, dunia ilusi itu, pikir Suguha untuk yang pertama kalinya setahun setelah insiden SAO. Sebelum itu, bagi Suguha, Game VRMMO ia anggap terkutuk, karena sudah merebut kakaknya, ia tak memiliki kata kata yang bisa mengungkapkan kemarahannya. Namun saat memegang tangan Kazuto di bangsal rumah sakit dan mencoba mengingat ucapan dan memori tentang dia, rasa penasaran muncul tentang hal macam apa yang membuat Kazuto begitu tertarik sampai berakhir dalam kondisi seperti ini. Dia ingin tahu lebih banyak tentang Kazuto—karena pemikiran itu ia memutuskan untuk melihatnya sendiri, karena dia menganggap kalau itulah satu satunya cara untuk mempersempit celah antara dia dan kakaknya. ‗Aku ingin Amusphere‘. Pinta Suguha pada Ibunya. Midori menatap Suguha dan mengangguk perlahan ‗Tapi hati hatilah memakainya dan jangan memakainya terlalu berlebihan dan perhatikanlah kesehatan tubuhmu‘ Ujar Ibunya, sambil tertawa. Esok harinya, sepanjang istirahat siang, ia mendapati dirinya berdiri di depan Nagata Shinichi. Ia adalah seseorang yang dikenal sebagai maniac dan merupakan Gamer terbaik di kelasnya. Suguha mendatangi mejanya dan memintanya datang ke atap sekolah. Pada saat itu seluruh kelas dicekam kebisuan, hanya untuk pecah oleh suara suara keras. Di atas atap, Suguha menatap Nagata Shinichi yang matanya bersinar dalam harapan sambil membeku berkata ‗Aku ingin kamu mengajariku cara bermain VRMMO‘. Nagata mendengar ini dan membuat semua macam wajah komikal selama beberapa detik, kemudian bertanya apa yang Suguha ingin tahu. Suguha tak bisa mengorbankan terlalu banyak waktu belajar dan latihan kendonya. Usai mendengar ini, Nagata berkata ‗Jadi, sesuatu yang nggak terlalu menyita waktu dan bergantung pada skill pemain kan?‘ dan sejumlah pertanyaan lain. Yang ia rekomendasikan adalah ALfheim Online. Dia tak mengetahui Nagata akan mulai bermain ALO dengannya. Namun, karena semua pelajaran melelahkan darinya, Suguha berhasil beradaptasi dalam Game dengan kecepatan menakjubkan, dan dia mendapati kalau dia sangat handal dalam bermain Game. Ada dua alasan untuk ini: Alasan pertama adalah bahwa Suguha terus berlatih kendo selama bertahun tahun dan skill yang ia pelajari darinya sangat efektif dalam pertempuran di SAO. Secara umum, pertarungan diantara pemain tak ikut menghitung hindaran. Umumnya, pemain hanya menyerang musuh dan menyerangnya secara bergiliran, dan ini akan terus berlanjut sampai salah satu pemain tak bisa bertarung lagi atau mati. Namun Suguha, karena latihan panjangnya, bisa dengan mudah menghindari atau menangkis serangan yang diarahkan padanya. Tentu saja, serangan kuatnya juga dihitung. Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email:
[email protected])
88
Untuk tambahan, ALO bukan Game berbasis level. Sehingga meski ia logging lebih sedikit dari kebanyakan pemain berpengalaman, ia mampu menandingi sejumlah petarung terbaik dalam ALO. Faktanya, parameter numerik Lyfa hanya rata rata dan lebih rendah dari kebanyakan pemain lama, namun karena ALO adalah sistem yang berbasis skill, ia dianggap sebagai salah satu pemain Sylph terkuat. Alasan kedua Suguha memainkan ALO adalah kemampuan untuk terbang yang sangat unik pada Game ini. Suguha masih mengingat saat pertamakalinya ia berhasil menguasai Voluntary Flight, sensasi itu sangat sulit dilupakan. Suguha sering terdorong dengan batasan fisik dalam pertandingan kendo, ingin bergerak lebih cepat, menyerang lebih kuat, dan melaju lebih jauh. Karena itu saat dia berhasil menguasai Voluntary Flight, dan mampu terbang dan memakai kedua tangannya untuk memegang pedang, saat ia mampu menampilkan jurus tikaman jarak ultra-panjang, ia merasakan kenikmatan yang tak terjelaskan. Disamping ini, melakukan melakukan selaman curam atau terbang dengan kawanan burung juga sangat menarik baginya. Bagi Recon yang memiliki masalah penerbangan, ia menyebut Suguha ―Penggila Kecepatan‖ dan nama nama lain. Itu mungkin karena Suguha sangat menikmati penerbangan di ALO. Setelah satu tahun, Suguha sudah dianggap sebagai pemain VRMMO yang matang. Biarpun Suguha awalnya bermain ALO agar bisa lebih dekat dengan kakaknya, namun ia akhirnya telah jatuh cinta pada dunia virtual itu. Dan saat Kazuto kembali, Suguha ingin berbicara padanya tentang ALO dan semacamnya, namun saat ia melihat bayangan melintasi mata Kazuto, ia tak bisa melakukan hal itu. Insiden SAO, Suguha menganggap pengalama tragis ini mempengaruhi kecintaan Kazuto pada dunia virtual. Ia memang masih memiliki Nerve Gearnya, namun benda itu hanya tergeletak di kamarnya dengan SAO rom seperti barang hiasan. Bagi Kazuto, insiden SAO mungkin masih belum berakhir. «Orang itu» masih belum bangun, dan dia terus tertidur. Pemikiran itu membuat hati Suguha kacau bukan main. Seperti kemarin, dia tak ingin melihat Kazuto dalam keputusasaan tanpa akhir seperti itu, Kazuto bahkan sering menangis. Suguha ingin melihatnya tertawa lagi, untuk alasan itu, dia ingin orang itu bangun sesegera mungkin. Pada poin ini, Kazuto sudah mencapai poin dimana tangan Suguha tak lagi bisa mencapai hatinya.
Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email:
[email protected])
89
Sekarang, mereka lebih seperti adik dan kakak kandung. Kalau memang begitu, Suguha berharap agar tak pernah menyadari perasaan sejatinya. Perasaannya untuk memiliki Kazuto bagi dirinya sendiri takkan pernah terwujud. Berbaring di ranjang, mengamati poster ALfheim, Suguha bertanya tanya kenapa manusia tak memiliki sayap di dunia nyata. Kenyataannya, kalau kita bisa terbang bebas di langit, mungkin akan ada cara meluruskan benang kusut yang mengikat hatinya.
*** Kirito duduk di kursinya sambil menatap ke arah gadis Sylph, Lyfa, yang duduk beberapa menit yang lalu dengan ekspresi sedikit bingung. ―Apa yang terjadi padanya?‖ Setelah mendengar ini, Yui, yang masih duduk di bahunya, memiringkan kepalanya dengan ekspresi bingung dan berkata: ―Mana tahu, aku yang sekarang nggak punya kemampuan memonitor mental.‖ ―Hmm. Tapi aku menghargai tawarannya untuk menjadi pemandu.‖ ―Aku tahu petanya. Memang benar kalau potensial bertarung kita akan meningkat dengan lebih banyak orang, namun......‖ Yui berdiri, meletakkan wajahnya di telingaku, dan berkata. ―Papa, kamu tidak boleh selingkuh.‖ ―Nggak akan, nggak akan.‖ Melihatku menggeleng kepalaku oleh peringatan itu, Yui terbang dan mendarat di meja sambil tertawa, dan mengambil biskuit yang sudah setengah dimakan dengan kedua tangannya. ―Huh, sebenarnya kamu hanya menggodaku kan?‖ Kirito mengambil wine rempahnya dan meminumnya dari botol. Namun, aku harus waspada. Aku bukannya selingkuh, dia—Lyfa hanyalah karakter dalam Game, dia mungkin punya kepribadian berbeda di dunia nyata. Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email:
[email protected])
90
Untuk waktu yang lama, dunia virtual menjadi dunia nyataku. Namun, ide tentang pembagian karakter itu sama sekali tiada berarti, kejahatan dan kebaikan itu nyata. Aku takkan bisa bertahan hidup kalau tak memikirkan tentang hal itu. Namun masalahnya berbeda disini. Para pemain itu, dalam satu hal, agak berbeda. Mereka datang kemari dan memainkan peran berbeda beda dengan nilai berbeda beda. Para pencuri menyerang, merampok, dan membunuh namun kebalikannya, mereka tidak dihukum, namun justru dihormati. ―Susah juga, VRMMO itu.‖ Kirito tanpa sadar mendesah oleh kata kata yang ia ucapkan dengan senyum pahit. Setelah meletakkan botol kosong, ia mengambil Yui yang sedang makan biskuit yang seukuran dengannya, dan meletakkannya di bahunya. Ia meninggalkan meja dan memutuskan untuk kembali ke dunia nyata. Dalam MMORPG, terdapat konflik antara ‗kemudahan‘ dan ‗keadilan‘ mengenai Log Out. Dengan kata lain, harus dirancang agar orang orang yang memiliki urusan darurat seperti janji atau harus mengurus tubuh fisiknya di dunia nyata bisa dengan cepat meninggalkan Game. Namun, di sisi lain, hal itu harus di-set up agar tak bisa digunakan untuk kabur dari situasi pertarungan atau mencegah pencurian. Untuk alasan ini, kebanyakan MMO memasang pembatasan dan syarat tertentu untuk log out. ALO bukan perkecualian, para pemain bisa Log Out dari mana saja hanya di wilayah ras mereka. Diluar itu, karakter mereka akan tetap dalam kondisi ‗tak bernyawa‘ selama beberapa menit dan akan rentan oleh serangan dan pencurian. Diluar wilayah rasmu, kalau kau menginginkan log out instan, kau harus memakai item seperti perangkat kemah atau menyewa kamar. Aku memutuskan mengikuti saran Lyfa untuk memakai lantai kedua dari ―Lily of the Valley Pavillion‖ untuk log out. Setelah mengecek di counter, aku memanjat anak tangga ke lantai kedua. Aku membuka pintu ruang tertentu, dan menampakkan ruangan sederhana dengan hanya satu ranjang dan sebuah meja. Itu adalah pemandangan yang memberiku rasa deja vu kuat. Sebelum aku membeli rumah di Aincrad, aku sering memakai kamar semacam ini. Aku membuka jendela untuk merasakan udara segar. Pada poin ini aku akan mampu log out tanpa khawatir, namun pada akhirnya memilih memakai metode ‗sleep off‘ untuk keluar. Jadi aku melepas senjataku dan berbaring di ranjang. Masalah kecil terjadi saat memainkan VR Game memakai FullDive. Saat kau bermain Game FullDive, inderamu dibawa ke dunia virtual, sehingga saat kau log out inderamu dikembalikan ke tubuh aslimu. Jadi, kalau kau tiba tiba mengubah dari berdiri ke berbaring, maka akan terjadi rasa vertigo yang kuat. Pernah terjadi sebelum aku bermain SAO saat aku memakai simulator penerbangan dengan FullDive, aku berputar dengan cepat dalam nose dive, dan saat aku Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email:
[email protected])
91
menekan tombol log out dan kembali ke dunia nyata, aku diserang oleh rasa vertigo yang sangat kuat dan mataku berputar dengan kencang. Untuk mencegah gejala semacam itu lebih baik sign out dengan cara ‗sleep off‘, dengan kata lain, tertidur lelap. Saat kau tertidur lelap di dunia virtual kau akan secara otomatis ter-log out dan dikirim kembali ke dunia nyata. Aku berbaring di ranjang saat Yui selesai memakan biskuitnya dan mendarat di lantai dengan suara kepakan lembut. Usai mendarat, Yui kembali ke wujud aslinya dengan rambut hitam panjang, gaun putih salju, dan aroma menawan yang beterbangan di udara. Yui, dengan kedua tangan disembunyikan dibalik punggungnya, menoleh padaku dan berkata. ―....Aku takkan melihatmu sampai besok kan? Papa.‖ ―....Maaf....padahal kita akhirnya bertemu lagi. Aku akan segera kembali....kembali menemui Yui.‖ ―Itu.....‖ Yui berkedip kedip, dengan wajah memerah. ―Papa, sampai kamu log out bisakah kita tidur bersama?‖ ―Eh.‖ Aku memasang senyum sadar-diri di wajahku. Aku adalah Papa bagi Yui. Sebagai AI, dia akan terus mengembangkan pengalamannya dengan terekspos pada data data baru. Jadi permintaan semacam itu tak membuatku marah, namun, sikap dan kata katanya sudah cukup untuk membuatku gugup. Tapi tetap saja, kupikir dia adalah gadis yang cantik. ―Aku paham, kamu boleh melakukannya.‖ Aku mengesampingkan rasa maluku dan bergerak ke dinding untuk memberi tempat berbaring baginya. Yui, yang memasang senyum bahagia, melompat ke ranjang. Dengan wajahnya merapat ke dadaku, aku perlahan membelai lembut rambutnya dan berbisik: ―Aku akan secepatnya menolong Asuna dan setelah itu mari membeli rumah di dunia ini juga. Apa ada rumah bagi pemain di dunia ini?‖ Yui menolehkan kepalanya ke sisi dan mulai mengangguk perlahan dan berkata: ―Harganya cukup mahal, tapi memang tersedia. Serasa bagai mimpi, bagi kita bertiga, aku dan papa dan mama akan bisa tinggal bersama lagi.‖ Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email:
[email protected])
92
Mengingat hari hari itu, hatiku terasa seperti dijungkir balik lagi dan lagi. Jelas jelas beberapa bulan yang lalu kami masih bersama, namun sekarang aku tak punya cara apa apa untuk berkomunikasi dengannya. Seperti ini saja, memori yang jauh itu perlahan semakin bergerak menjauh— Aku memeluk Yui erat erat, mataku perlahan menutup, dan berbisik: ―Itu bukan hanya mimpi, aku akan segera menjadikannya kenyataan.‖ Karena aku terus memainkan Game begitu lama, biarpun itu hanya pengalaman virtual, otakku merasa lelah dan kelelahan menyerangku seperti martil. ―Selamat malam, Papa.‖ Seiring kesadaranku perlahan memudar kedalam kegelapan hangat, suara manis Yui di sisiku terus membuatku nyaman.
[ ] Bab 3 Seekor burung tengah menyanyikan lagu yang mengisi pagi hari sambil hinggap di meja putih. Tangan kanannya dengan perlahan menjulur, dan jemarinya yang merentang dengan lembut menyentuh bulu seperti berlian dari burung itu, dengan sekejap membuat si burung terbang tanpa suara. Burung itu terbang membentuk busur, dan mengepak jauh ke arah cahaya matahari bersinar. Bangkit dari kursinya, ia mengambil beberapa langkah maju seolah ingin mengikuti si burung. Namun dalam sekejap, jeruji emas yang berkilau memblokir jalannya. Burung itu terus terbang menembus celah dan akhirnya bebas. Makin tinggi dan makin tinggi, lebih jauh dan lebih jauh, ia akan pergi jauh entah kemana. Asuna hanya berdiri terpaku dan menyaksikan si burung semakin kecil dan makin kecil sampai akhirnya bersatu dengan warna langit, dan ia perlahan kembali ke kursinya dan duduk.
Meja dan kursi, dibangun di atas marmer putih bersih, terasa dingin dan keras. Disamping kursi dan meja terdapat ranjang mewah dengan warna putih yang sama. Furnitur itu adalah satu satunya benda di ―kamar‖ ini, kalau kau bisa menyebutnya seperti itu...... Lantai tertutupi oleh keramik yang juga bersinar putih. Berjalan dari satu sisi ke sisi lain hanya perlu dua puluh langkah, namun ruangan bundar ini juga dikelilingi oleh dinding yang terbentuk Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email:
[email protected])
93
oleh jeruji emas berkilau. Tiang tiang di dalam sangkarnya dibuat terpisah cukup lebar sehingga Asuna bisa masuk ke dalamnya, namun sistem membuat kabur menjadi mustahil. Tiang tiang emas yang saling bersilangan memanjang ke atas, dan melengkung membentuk kubah. Cincin besar memanjang dari bagian atas kubah, dan cabang pohon yang gemuk menembus diantaranya untuk mendukung seluruh struktur. Cabang itu memanjang ke angkasa dan merupakan bagian sebuah pohon raksasa. Dengan kata lain, ruangan aneh ini sebenarnya adalah sangkar. Itu adalah sangkar burung dengan skala tak terbayangkan, namun tempat dimana bahkan burung bisa bebas masuk dan keluar. Satu satunya orang yang menghadapi kesulitan seorang tahanan adalah Asuna. Sehingga, tempat ini bisa disebut penjara. Ruangan itu nampak mewah, elegan, dan indah, namun merupakan penjara pohon yang sangat dingin.
Sekitar enam puluh hari telah berlalu sejak Asuna terbangun di tempat ini. Tapi, entah angka itu benar atau tidak. Tak ada yang bisa dipakai untuk menulis di tempat ini. Hari hari itu juga sepertinya lebih singkat dari dua puluh empat jam. Meskipun demikian, jam internalnya membuatnya terbangun tak peduli siang atau malam. Setelah bangun, dia akan menanyai dirinya berapa hari telah berlalu, namun belakangan, dia bahkan tak bisa meyakini jumlahnya. Sejauh yang dia tahu, dia mungkin sudah mengulangi hari yang sama beberapa kali, atau beberapa tahun telah berlalu. Makin lama dia terjebak disini, makin banyak memori yang ia luangkan dengan «dia» yang memudar. Waktu itu......... Ketika Aincrad runtuh, dunia terselimuti dalam ledakan cahaya. Sebelum lenyap, Asuna dan Kirito saling berpegangan bersama dan menunggu sampai momen mereka kehilangan kesadaran. Ia tak merasakan takut. Ada keyakinan kalau dia sudah melakukan apa yang harus dia lakukan dan menjalani hidup tanpa apapun untuk disesalkan. Lenyap bersama dengan «dia» adalah akhir yang ia syukuri, Pikir Asuna saat itu. Terselimuti dalam cahaya jiwa mereka yang saling bertautan, tak masalah meski tubuh mereka lenyap. Saat kehangatannya lenyap, Asuna dalam sekejap dikelilingi oleh kegelapan. Ia mengulurkan tangannya, berusaha keras meneriakkan namanya. Namun ia menjadi terjebak dalam arus tanpa akhir yang semakin menyeretnya ke dalam kegelapan. Kemudian terdapat kilatan cahaya bertubi tubi. Tanpa memahami kemana dia dipindahkan, Asuna berteriak keras keras. Akhirnya, cahaya berwarna pelangi muncul di hadapannya. Cahaya warna warni membentang di hadapannya, dan ia jatuh ke tempat ini. Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email:
[email protected])
94
Menggantung di dinding dan menyokong ranjang bergaya Gothic adalah cermin raksasa. Tercermin disana adalah bentuk yang sedikit berbeda dari yang ia kenal. Wajahnya, dan rambut kastanyenya, sama seperti sebelumnya. Namun dia mengenakan gaun putih sepotong yang tipis yang ia anggap sangat rapuh. Didekorasi di atas gaunnya, tepat di atas dadanya adalah pita berwarna merah darah. Rasa dingin yang menusuk kaki telanjangnya memberitahunya kalau lantai terbuat dari pualam. Ia tak memiliki senjata apapun di punggungnya, namun substansi transparan misterius membentang dari punggungnya dalam bentuk sayap. Mereka lebih mirip sayap serangga ketimbang burung. Awalnya, dia berpikir kalau dia telah mendatangi kehidupan setelah mati. Tapi sekarang, dia paham kalau itu salah besar. Meski dia telah mencoba melambaikan tangannya, dia tak mampu membuka jendela menu. Ini bukan Aincrad namun dunia ilusi yang baru, penjara virtual buatan komputer. Asuna telah terpenjara di tempat ini karena kejahatan seseorang. Karena ini masalahnya, ia tak bisa membiarkan dirinya dikalahkan. Pikirannya menolak untuk kalah oleh kejahatan orang itu. Dengan mengingat ini, Asuna menahan semua rasa kesepian dan kecemasan setiap berlalunya hari. Namun sekarang, keyakinannya mulai runtuh. Keputusasaan perlahan menyerbu ke dalam hatinya. Asuna duduk di atas kursi dingin dengan tangan dilipat di atas meja, dan ia merasakan kegelisahan di hatinya seiring ia terus memikirkan «dia». ‗Lekaslah.....lekaslah datang dan selamatkan aku, Kirito-kun......‘
―Itu ekspresi yang sangat indah, Titania.‖ Tiba tiba sebuah suara terdengar dari dalam sangkar burung. ―Itu wajah seseorang yang hampir menangis. Aku ingin membekukan ekspresi itu, dan membuat dekorasi darinya.‖ ―Kalau begitu lakukanlah.‖ Ujar Asuna, menolehkan kepalanya ke arah datangnya suara. Dari sudut sangkar emas dan ke arah pohon raksasa yang dikenal dengan «World Tree» terdapat pintu. Pintu itu terbuka dan menampakkan anak tangga yang diukir dari cabang pohon lain yang menjembatani jarak diantara sangkarnya dan batang pohon. Pintu terbuka dan menampakkan seorang lelaki jangkung. Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email:
[email protected])
95
Rambut emas bergelombangnya tergerai dari bawah mahkota perak bundar di atas kepalanya. Ia berdandan dalam mantel sutra hijau nan mewah yang didekorasi dengan sulaman perak. Seperti Asuna, dia juga memiliki sayap. Namun sayapnya tidak transparan; lebih seperti kupu kupu raksasa. Keempat bagian sayapnya beralih dari warna beludru hitam dan hijau emerald. Wajahnya memiliki keindahan yang kemungkinan buatan. Dengan dahi lembut, hidung langsing panjang, dan mata dengan iris berwarna sama dengan pola sayapnya, ia sangat tampan. Namun, bibir tipisnya, berkerut dalam ekspresi penuh penghinaan dan terdistorsi oleh senyum yang membenci segalanya, benar benar menghancurkan keindahan wajahnya. Saat Asuna melihat lelaki ini, dia memalingkan wajahnya seolah dia baru melihat hal menjijikkan. Ia berujar dengan nada datar: ―....Kau bisa melakukan apapun sesukamu sebagai administrator sistem. Lakukan sesukamu.‖ ―Mengatakan hal kejam seperti itu lagi. Sejauh ini, pernahkah aku memaksakan diriku padamu, Titania?‖ ―Kau masih bisa mengatakan itu setelah mengunciku di dalam sini? Hentikan nama aneh itu; aku adalah Asuna, Oberon, bukan Sugou-san.‖ Asuna menatap perwujudan Sugou Nobuyuki saat ini, yakni «Raja Peri Oberon». Namun kali ini, dia tak memalingkan wajahnya dan mengembalikan pandangannya dengan tatapan kuat. Menyudutkan bibirnya dengan ekspresi jijik, Oberon tanpa peduli berkata. ―Lekaslah bangun. Di dunia ini, aku adalah Oberon sang Raja Peri, dan kau sang Ratu Titania. Kita adalah kecemburuan para pemain, master dari ALfheim, dan kau suatu saat pasti membuka hatimu padaku......sebagai pasanganku.‖ ―Tak peduli berapapun lamanya kau menanti, sia sia saja. Satu satunya hal yang akan kuberikan padamu adalah kebencian dan penghinaan.‖
Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email:
[email protected])
96
―Aduh aduh, keras kepala sekali.‖ Oberon perlahan mengulurkan tangan kanannya ke sisi wajah Asuna, sambil tertawa. ―Ini.....aku merasa kalau hari hari ini......‖ Dia mencoba membuat Asuna menghadapnya, namun Asuna membuang wajahnya. ―Kalau begitu, mungkin bagus untuk membuatmu patuh dengan paksa. Seperti itu pasti akan lebih menyenangkan.‖ Wajah Asuna tercekat oleh cengkeramannya, dan jemari di tangan kirinya mendekat dengan perlahan, menyentuh pipinya sambil perlahan menggerakkan jarinya ke bibirnya. Punggung Asuna terasa bergidik oleh perasaan menjijikkan ini. Mata Asuna terisi oleh rasa jijik, dan ia menggertakkan giginya dan mengencangkan bibirnya membentuk garis tipis. Jemari Oberon terus menerus meluncur sepanjang bibirnya sebelum perlahan turun ke lehernya. Saat akhirnya mencapai dadanya, jarinya mencengkeram pita merah. Sambil menikmati rasa takut dan malu Asuna, tangannya menarik bagian ujung pita, dan perlahan, perlahan menarik...... ―Hentikan!‖ Tak mampu menahan sentuhannya lebih banyak lagi, suara Asuna akhirnya meluncur dari bibirnya. Mendengar suaranya, Oberon masih mencoba merayunya, namun dia akhirnya melepas jarinya dari pita. Ia mengayun ayunkan jarinya sebelum dia berbicara dengan tawa: Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email:
[email protected])
97
―Cuma bercanda. Bukankah sudah kusebutkan? Aku takkan memaksamu. Pokoknya, kalau waktunya telah tiba, kau pasti akan memohon padaku. Itu hanya persoalan waktu.‖ ―Sungguh bodoh! Apa kau pikir itu akan benar benar terjadi!?‖ ―Apa kau yakin kalau aku ini bodoh? Tak lama lagi kau akan menerima perasaanku, Titania.‖ Oberon menempatkan kedua tangannya di meja dan bersandar ke belakang dengan santai. Menampakkan seringai berbayang bayang, ia menatap ke arah luar sangkar burung. ―Kau melihat belasan dari ribuan orang menyelam kemari dan menikmati permainan di dunia yang luas ini. Tapi sayang, mereka tak sadar apa apa. Sistem «FULLDIVE» tak dikembangkan hanya untuk industri hiburan.‖ Oleh ucapan tak terduga ini, Asuna menjadi terdiam. Oberon membuka tangannya lebar lebar dalam gaya teatrikal. ―Aku tak bercanda! Game ini hanyalah produk murahan. Antar muka mesin FullDive, dengan kata lain Nerve Gear dan Amusphere, memiliki cakupan terbatas, sehingga sinyal elektronik memfokuskan peran di lapisan sensori otak untuk memberi ilusi dari sinyal lingkungan. Tapi apa yang terjadi ketika ―pembatas‖ itu dicabut?‖ Mata hijau Oberon penuh oleh kejahatan dan ambisi tersembunyi. Asuna secara insting bergidik dalam ketakutan. ―.....Itu adalah, fungsi otak diluar proses sensori termasuk pikiran, emosi, dan memori. Tanpa pembatas, itu semua bisa dikendalikan!‖ Kegilaan semacam itu dari Oberon membuat Asuna membisu. Setelah bernafas beberapa kali, ia akhirnya berhasil menekan suaranya keluar. ―Hal, hal semacam itu seharusnya tak diizinkan......‖ ―Siapa yang ‗takkan mengizinkannya‘? Tipe penelitian semacam ini sudah diselenggarakan di banyak negara. Namun, studi semacam itu memerlukan subjek manusia untuk melakukan eksperimen. Juga, yang seorang pikirkan hanya bisa dideskripsikan dengan kata kata.‖ Oberon mengeluarkan tawa gila dan melompat dari meja, dan setelah memperbaiki posisinya, berjalan ke arah Asuna. ―Ada banyak proses individual dalam fungsi otak yang lebih tinggi, jadi sangat diperlukan subjek manusia dalam jumlah besar. Namun, karena ini adalah rekaman kebiasaan otak, hal itu memerlukan tes berulang ulang, dan eksperimen manusia itu dilarang. Karena itu studi ini berkembang sangat lamban. Namun pada suatu hari, saat aku menonton berita, aku menemukan cara untuk mendapatkan subjek yang kuperlukan, yakni sepuluh ribu orang!‖ Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email:
[email protected])
98
Rambut di leher Asuna berdiri sampai batasnya. Oberon tak harus mengatakannya; Asuna sudah bisa membayangkan apa yang dia akan ucapkan. ―Kayaba-senpai......dia memang jenius, tapi dia juga tolol. Dia jelas jelas punya kemampuan, tapi dia hanya fokus membuat dunia Game. Bahkan, server SAO buatannya sama sekali tak bisa disentuh. Namun momen ketika para pemain dibebaskan, aku mampu mengambil alih dunia menjadi milikku dengan meng-hack kedalamnya melalui router; itu sangat gampang.‖ Membuat gerakan seolah ia tengah memegang obor, sang Raja Peri mengacungkan tangannya dan memutarnya, seolah dia hendak meminum wine tak kasat mata. ―Tapi, menunggu Game selesai itu memang lama. Tapi meskipun aku tak bisa mendapatkan semua orang, aku berhasil mendapat 300 subjek tes. Kenyataannya, tak ada fasilitas yang bisa menyimpan orang orang sebanyak itu, namun dunia virtual memiliki ruang yang lebih dari cukup!‖ Oberon terus berkoar koar tentang ilusinya. Sejak awal, Asuna sudah membencinya karena karakternya ini. ―Berkat 300 pemain dari server SAO, penelitian kami mencapai perkembangan pesat dalam hanya dua bulan! Menyusupkan objek baru kedalam memori, teknik untuk menginduksi memori......teknologi ini telah mulai menampakkan hasil. Manipulasi jiwa – benar benar menakjubkan!‖ ―Studi semacam ini......apa kau pikir ayahku akan mengizinkannya?‖ ―Tua bangka itu tak tahu apa apa, tentu saja. Ini studi yang dilakukan tim sangat kecil dan memiliki rahasia absolut. Jika tidak akan menjadi komoditas yang hebat.‖ ―Komoditas.....?‖ ―Sebuah perusahaan Amerika saat ini sedang meneteskan air liur sambil menunggu studi ini selesai. Aku berniat menjual teknologi ini dengan harga mahal. Pokoknya, itu semua akan dimiliki oleh RECTO, dan RECTO suatu saat akan menjadi milikku.‖ ―...‖ ―Aku akan segera menjadi bagian keluarga Yuuki. Pertama, sebagai putra adopsi, aku akan layak menjadi penerus RECTO. Soal menikahimu, itu hanya sandiwara. Kupikir bukan ide yang buruk kalau kita mengadakan upacara pernikahan disini juga.‖ Rasa jijik membuat rasa dingin mengalir di tengkuk Asuna, dan ia dengan perlahan namun pasti menggeleng kepalanya.
Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email:
[email protected])
99
―Itu satu hal yang sama sekali takkan kubiarkan. Suatu hari aku akan kembali ke dunia nyata, dan akan kuhancurkan semua kelicikanmu.‖ ―Ya ampun, kau masih belum paham juga. Aku terus berbicara dengan bebas hanya karena kau akan segera melupakan itu semua! Yang tersisa adalah......‖ Oberon mendadak berhenti; ia memiringkan kepalanya dan terdiam. Kemudian, mengguncang tangan kirinya untuk membuka jendela menu, ia menoleh ke arahnya dan memberi instruksi. ―Aku datang sekarang; tunggu instruksiku.‖ Jendela menu menghilang, dan dia menoleh balik pada Asuna dengan seringai. ―Waspadalah. Karena hari kau jatuh cinta padaku sudah semakin mendekat. Entah kau menyerah sekarang, atau aku mengubah otakmu menjadi panggung salah satu eksperimenku. Jadi lain kali kau menemuiku, tolong lebih patuhlah, Titania.‖ Setelah membelai rambut Asuna seolah dia adalah kucing, Oberon berbalik. Dengan kepala menunduk, Asuna tak melihat kepergian Oberon. Pikirannya terus mengulangi kata kata terakhir Oberon dan horor yang ditimbulkannya. ‗Klik!‘ menggema sepanjang ruangan saat pintu itu mengunci dirinya sendiri, sekali lagi hanya menyisakan kesunyian.
*** Setelah berganti kembali ke seragamnya, Suguha meninggalkan ruang klub kendo. Hembusan angin menyegarkan membelai pipinya saat dia berjalan diantara bangunan sekolah dengan pedang bambunya dipegang dengan longgar di tangannya. Saat ini jam setengah satu, tapi karena kelas jam kelima sudah dimulai, sekolah menjadi sangat sunyi. Pada saat ini, siswa kelas satu dan dua berada di ruang kelas, namun siswa kelas tiga bisa dengan bebas memilih kapan untuk mengikuti kelas sampai mereka mulai berfokus pada latihan ujian untuk ujian masuk SMA. Hanya orang orang seperti Suguha, yang sudah memiliki rekomendasi, bisa berjalan kemana mana. Ia memiliki banyak waktu santai, namun para siswa yang seangkatan dengannya sering mengatakan ucapan sindiran saat mereka bertemu. Suguha sebenarnya tak datang ke sekolah tanpa alasan. Guru kendonya adalah instruktur yang ketat namun berhati lembut. Ia sangat Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email:
[email protected])
100
mempedulikan murid murid tercintanya, yang telah mendapat rekomendasi ke beberapa sekolah top. Tetap saja, Suguha terus datang ke sekolah setiap hari demi mengikuti pelatihan ketatnya. Menurut dia, Suguha belakangan memiliki kebiasaan halus. Setelah mendengar ini, Suguha berpikir apa yang mungkin menyebabkannya. Itu mungkin karena dia memasuki dunia ALfheim dan berlatih dalam pertempuran udara setiap hari, meski hanya untuk waktu singkat. Namun, Guru itu tak pernah berkata kalau itu membuat Suguha memburuk atau memberinya lebih banyak kesulitan. Dan hari ini, dia bahkan mampu mendapat dua poin dari pembimbing laki laki 30 tahun itu, yang merupakan salah satu praktisi kendo peringkat tertinggi di negeri ini. Dia tak tahu kenapa, tapi belakangan ini dia sepertinya bisa membaca serangan lawannya dengan lebih mudah. Kapanpun dia menghadapi musuh kuat, sarafnya akan menegang, dan aliran waktu sepertinya melambat dan membuat segalanya menjadi lebih menegangkan. Dia mengingat insiden beberapa hari yang lalu saat dia latih tanding dengan Kazuto. Pada saat itu, dia berhasil mengelak dari salah satu serangan terbaiknya, yang mana sulit dihindari oleh orang kebanyakan. Respon secepat itu seolah olah dia mengalami pengalaman dengan tingkat yang sama sekali berbeda dari Suguha. Mungkin, Suguha tiba tiba berpikir, kalau pengalaman FullDive bisa mempengaruhi tubuh fisik. Ia menjadi pusing sendiri sambil berjalan ke arah rak sepeda sampai seseorang tiba tiba memanggilnya dari bayangan. ―Lyfa-chan.‖ ―Wha....!‖ Suguha melompat selangkah ke depan karena kaget. Lelaki yang agak kurus dan mengenakan kacamata telah muncul di depannya. Dia dan Recon memiliki karakteristik sama yakni menurunkan alis saat sedang kacau, tapi saat ini, sudut alisnya bahkan menjadi lebih miring. Suguha meletakkan tangan kanannya di pinggangnya dan berbicara dengan sedikit desahan. ―Jangan panggil aku saat berada di sekolah!‖ ―M....maaf, Suguha-chan.‖ ―Itu......‖ Suguha memakai satu tangan untuk melepas penutup bungkus pedang bambunya sebelum melangkah ke depan. Si anak laki laki itu hanya menunjukkan senyum tak berdaya dan dengan cepat menggeleng kepalanya. ―Oke, maafkan aku, Kirigaya-san.‖ Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email:
[email protected])
101
―Ada apa, Nagata-san?‖ ―Aku perlu berbicara denganmu; adakah tempat dimana kita bisa berbicara dengan santai?‖ ―Disini juga bagus.‖ Shinichi Nagata membuat wajah menyedihkan dan menjatuhkan bahunya. ―Juga, kamu kan sudah mendapat rekomendasi, kenapa kamu masih datang ke sekolah?‖ ―Ah, Sugu – Kirigaya-san, aku mau bicara denganmu. Aku sudah menunggu disini sejak pagi.‖ ―Gah! Kamu punya banyak waktu rupanya.‖ Suguha mengambil satu langkah mundur dan berlutut di kebun bunga yang agak tinggi. ―Apa yang kamu ingin bicarakan?‖ Nagata Shinichi duduk dan, mempertahankan jarak tertentu dari Suguha, berkata: ―Sigurd dan yang lain ingin berburu besok siang. Ada beberapa gua bawah air, jadi para Salamander jarang datang kesana.‖ ―Kan sudah kubilang, aku lebih suka bicara soal berburu lewat e-mail. Yang jelas, maaf, tapi aku nggak bisa ikut serta untuk sementara waktu.‖ ―Eh....eh!? Kenapa!?‖ ―Aku akan pergi ke Aarun.‖ Menjulang di tengah ALfheim adalah World Tree, dan di dekat dasarnya terdapat kota netral yang besar, Aarun. Sylvian jaraknya cukup jauh dari Aarun. Itu adalah perjalanan yang akan memerlukan waktu beberapa hari. Khususnya karena ada area dimana penerbangan tidak dimungkinkan. Nagata Shinichi menjadi kaku untuk beberapa saat namun kemudian mendekati Suguha dan bertanya: ―Apa kamu akan ikut dengan Spriggan tempo hari itu?‖ ―Ah, iya. Aku sudah janji untuk mengantarnya.‖ ―Kamu.....kamu bercanda kan!? Aku tak paham kenapa kamu mau meluangkan malam harimu dengan orang aneh itu!‖ Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email:
[email protected])
102
―Kenapa wajahmu memerah? Jangan membayangkan hal hal aneh!‖ Ia melepas shinainya dan menekannya ke arah dada Nagata. Alis Nagata jatuh ke batasnya oleh rasa sakit, dan dia menatap Suguha dengan kekecewaan. ―Aku sudah menanyakanmu sebelumnya kalau kamu mau pergi ke Aarun bersamaku, tapi kamu menolak mentah mentah.‖ ―Itu karena kita akan dihabisi, tak peduli berapa kalipun aku mengikutimu. Pokoknya, itulah alasanku, jadi beritahu Sigurd tentang hal itu.‖ Suguha berdiri dan mengucap ―sampai nanti‖ dan berjalan lurus ke rak sepeda. Ekspresi kasihan Nagata, seperti anjing yang dipukul setelah dimarahi, yang membuatnya terluka. Meskipun begitu, rumor sudah menyebar sepanjang sekolah. Suguha tak ingin nampak terlalu dekat dengannya. ‗Aku hanya memberitahu jalan untuknya, itu saja‘ Ia mengatakan ini pada dirinya untuk menenangkan degup jantungnya. Namun saat dia memikirkan remaja bernama Kirito, mata hitam misteriusnya membuat mustahil baginya untuk tenang. Dengan cepat melepas gembok sepedanya, yang diparkir di sudut parkiran yang luas, ia mulai mengayuh. Udara dingin musim dingin meniup pipinya, namun Suguha mengabaikan itu. meninggalkan gerbang belakang sekolah, ia mengendara menaiki tanjakan tanpa khawatir untuk menggunakan rem. ‗Terbang cepat‘, itulah yang Suguha pikirkan. Terbang bersama Kirito dengan kecepatan top......ia menjadi kegirangan hanya dengan memikirkannya.
Suguha sampai di rumah tepat sebelum jam dua pagi. Sepeda Kazuto tak ada di halaman, berarti mungkin dia belum kembali dari gym. Akhir akhir ini, Kazuto sepertinya telah memulihkan kemampuan fisik yang ia miliki sebelum insiden SAO. Namun Kazuto tidak puas, merasakan perbedaan kemampuan fisik yang jauh diantara tubuhnya di dunia nyata dan di dunia virtual. Ini memang bisa dipahami, mempertimbangkan kalau mustahil untuk mereplikasi kemampuan karakter virtual dengan tubuh hidup. Bahkan Suguha memahami itu, karena dia pernah nyaris jatuh sekali atau dua kali saat dia berharap untuk menangkap dirinya dengan kemampuan «Terbang». Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email:
[email protected])
103
Melangkah ke dalam rumah dari beranda, Suguha masuk ke ruangan cuci, menaruh pakaiannya ke dalam mesin cuci, dan menekan tombol ON. Dia kemudian memasuki kamarnya, dimana dia melepas baju dan rok pelaut abu abunya dan menggantungnya di gantungan dinding.
Suguha meletakkan tangannya ke dadanya sambil berdiri dengan hanya berpakaian dalam. Meski dia telah pulang ke rumah dengan menaiki sepeda dalam kecepatan penuh, degup jantungnya seharusnya sudah agak mereda. Namun saat ini masih sekitar sembilan puluh detak per menit. Itu bukan diakibatkan oleh olahraga, namun dia ingin mengkonfirmasinya sendiri. Suguha mencoba mengambil nafas dalam demi menenangkan dirinya, namun pikirannya terus melaju kencang. ‗Apa yang aku pikirkan, ah, bukannya aku tak mau membawanya ke Aarun, tapi aku sudah punya kakakku.......astaga, aku tak tahu kenapa aku memikirkan ini......aku sungguh bodohbodohbodoh!‘ Sampai pada kesimpulan kalau pemikirannya itu sangat bodoh, ia mengenakan kaos besar dan celana pendek kemudian berbaring di atas ranjang. Ia mengambil helm Amusphere dari rak, menyalakannya, meletakkannya di kepalanya, dan menutup matanya. Kemudian, setelah mengambil nafas panjang, ia melafalkan kata sihir: ―LINK START!‖ Setelah melalui semua proses koneksi dan memindahkan kesadarannya ke tubuh Pendekar Peri Lyfa, ia membuka matanya di Lily of the Valley Pavillion. Tak seorangpun duduk di sisi lain meja itu, tentu saja. Waktu pertemuan masih beberapa saat lagi. ada cukup banyak waktu untuk membuat persiapan bepergian. Meninggalkan toko, kota Sylvain terselimuti oleh cahaya matahari yang indah. Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email:
[email protected])
104
Untuk mempertimbangkan mereka yang hanya bisa log in pada waktu tertentu tiap hari, sehari dalam ALfheim hanya berlangsung selama enam belas jam. Sehingga, waktu disini sering tak konsisten dengan dunia nyata. Jendela menu memiliki tampilan waktu dunia nyata di sebelah waktu ALfheim, jadi orang orang tetap bisa memantau waktu; awalnya itu sangat membingungkan, namun Lyfa sudah cukup terbiasa. Ia berjalan sepanjang beberapa toko, membeli banyak hal, dan kembali dengan sedikit waktu luang. Kembali ke penginapan, ia mendorong pintu terbuka dan menyadari sosok hitam yang sudah mulai termaterialisasi di meja. Kirito sudah selesai melakukan log in dan berkedip beberapa kali sebelum tersenyum oleh kehadiran Lyfa. ―Hei, kamu cepat juga.‖ ―Ya, aku datang beberapa saat lalu. Aku berbelanja sedikit.‖ ―Ah, begitukah........sepertinya aku harus membuat persiapan juga.‖ ―Aku membeli beberapa item dasar, jadi kamu nggak perlu mengkhawatirkan itu, tapi.......‖ Lyfa melirik armor dan pedang Kirito yang masih jelek. ―Kamu memerlukan perlengkapan yang lebih bagus untuk dirimu.‖ ―Kupikir juga begitu. Aku memang menganggap pedang ini tak bisa diandalkan.‖ ―Soal uang.......apa kamu punya? Kalau tidak, biar aku pinjamkan.‖ ―Yaa......‖ Kirito memanggil jendela menunya dengan mengibaskan tangan kirinya, namun, dalam sekali tatap, wajahnya menjadi kaku. ―Apa ini yang disebut «Yurudo»?‖ ―Ya. Apa kamu nggak punya uang?‖ ―Nggak, aku punya......meski hanya sedikit.‖ ―Kalau begitu mari pergi ke toko perlengkapan.‖ ―Oke.‖
Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email:
[email protected])
105
Pada saat itu, Kirito berdiri dengan panik, meneliti seluruh tubuhnya sampai ia akhirnya menatap saku dadanya. ―Hei, Yui, kita akan berangkat.‖ Sambil ia memanjat keluar dari saku, wajah pixie berambut hitam muncul, terlihat sedikit mengantuk dan menggeliat sambil menguap lebar. Lyfa membawa Kirito ke toko perlengkapan, namun, ketika mereka selesai berbelanja, jalanan mulai terselimuti oleh cahaya mentari pagi. Armor Kirito sangat mudah dicari, hanya sepasang celana, baju dengan atribut pertahanan yang ditingkatkan, dan jubah hitam yang menutupinya. Namun, Kirito telah meluangkan banyak waktu untuk memilih pedang, sepertinya tak puas tak peduli pedang apapun yang dia teliti. Penjaga toko menyerahkan pedang padanya, dan Kirito akan memainkannya sebelum mengembalikannya dan berkata ―Harus yang lebih berat‖, dan hal itu terjadi berulang ulang. Kirito akhirnya mendapati pedang yang sesuai dengan seleranya, pedang besar yang sama tinggi dengan tubuhnya, dan membelinya. Itu adalah pedang runcing dengan bilah hitam berkilau yang memiliki bobot tak biasa. Ini mungkin adalah perlengkapan yang dibuat untuk Imp atau Gnome, ras bertubuh tinggi yang memakai pedang semacam ini. Dalam ALO, jumlah luka yang diterima ditentukan oleh «Kekuatan Serangan Senjata» dan «Kecepatan Ayunan Pedang». Bagi pemain, Sylph dan Cait Sith lebih unggul dalam kecepatan, dan mengganti pertahanan yang lemah dengan kecepatan superior mereka. Namun pemain tipekekuatan bisa dengan mudah memakai senjata yang berukuran dan berbobot besar. Pertukaran kekuatan dan kecepatan menciptakan keseimbangan dari ras ras berbeda dalam Game. Sylph dengan skill yang lebih tinggi bisa memakai martil atau kapak, namun parameter kekuatan permanen dan tersembunyi Sylph tak membuat mereka bisa memakai senjata itu secara efektif. Spriggan adalah ras multi-senjata, namun bagi Kirito, tak peduli bagaimanapun orang lain melihatnya, memiliki tubuh tipe-kecepatan. ―Pedang seperti itu, apa kamu bisa menggunakannya dengan baik?‖ Mendengar pernyataan takjub Lyfa, Kirito hanya mengangguk dengan ekspresi cool. ―Nggak masalah.‖ Karena dia sudah berkata tak apa apa, Lyfa harus menerimanya. Setelah membayar pedang, ia menggantungnya ke sarung pedang di punggungnya, namun karena panjangnya, ujung pedang hampir menyentuh tanah. Kirito sekarang nampak seperti anak kecil yang meniru pendekar pedang, dan memikirkan ini, Lyfa menahan senyumnya sambil berkata: Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email:
[email protected])
106
―Untuk sekarang persiapan kita sudah komplit! Kalau begitu, mohon kerjasamanya!‖ Lyfa mengulurkan tangannya pada Kirito, dan sambil tersenyum dengan malu, Kirito juga mengulurkan tangannya; keduanya berjabat tangan. ―Aku juga. Mohon dukung aku juga.‖ Terbang keluar dari saku, Yui menepuk tangan mereka yang berjabatan dan berkata: ―Mari berjuang! Target kita adalah World Tree!‖
Terbebani oleh pedang raksasa yang menggantung di punggungnya dan Yui yang duduk di bahunya, Kirito mengikuti Lyfa sampai mereka tiba di menara hijau emerald yang indah dan berkilau. Ini adalah simbol dari Sylph, «Tower of Wind». Tak peduli berapa kalipun kau melihatnya, keindahan menara itu sangat mempesona. Sambil memikirkan ini, Lyfa menoleh ke samping untuk melihat Spriggan berpakaian hitam yang memelototi menara dengan rasa jijik. Lyfa menekan senyumnya dan berkata padanya. ―Sebelum kita pergi, apa kamu mau berlatih mengerem?‖ ―.....Tak apa apa; mulai dari sekarang, aku memutuskan untuk terbang dengan aman.‖ Kirito menjawab dengan ekspresi tak berdaya. ―Juga, kenapa kamu datang ke menara? Apa kamu ada keperluan disini?‖ ―Aku nggak ada keperluan lain, tapi sebelum memulai penerbangan jarak jauh, lebih baik memulai dari posisi yang lebih tinggi. Kamu bisa memakai ketinggian untuk menguntungkanmu.‖ ―Ah, begitu.‖ Ia mendorong Kirito yang mengangguk dari belakang dan mulai berjalan maju. ―Ayo pergi! Aku ingin sampai ke hutan sebelum malam tiba!‖ ―Aku tak terlalu familiar dengan medan. Apa kamu bisa tunjukkan jalannya?‖ ―Serahkan padaku!‖ Lyfa menepuk dadanya dan menoleh untuk melihat ke arah menara. Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email:
[email protected])
107
Disana berdiri mansion Raja yang indah dalam cahaya mentari pagi. Raja Sylph Sakuya adalah pemain wanita yang ia kenal sejak beberapa waktu yang lalu. ‗Karena aku mau meninggalkan kota untuk sementara, aku ingin memberitahunya‘. Pikir Lyfa tiba tiba. Namun tiang bendera yang naik dari tengah bangunan tak menampilkan bendera Sylph. Ini jarang, berarti Sakuya tidak ada di tempatnya hari ini. ―Apa ada yang salah?‖ Kirito memiringkan kepalanya untuk bertanya, namun Lyfa menggeleng kepalanya, memutuskan kalau ia akan mengirim e-mail pada Sakuya nanti. Mereka melewati pintu depan dari Tower of Wind dan masuk ke dalam. Lantai pertama memiliki lobi yang luas dan melingkar dengan semua macam toko di dinding terluarnya. Lobi itu memiliki elevator berenergi mana di bagian tengahnya yang, dari waktu ke waktu, memuat dan menurunkan pemain. Di ALfheim, subuh baru berlalu, dimana di dunia nyata, malam sudah mendekat. Ini artinya jumlah pemain akan segera meningkat dalam waktu singkat. Ia memegang tangan Kirito dan menuju ke arah elevator kanan yang baru saja turun. Tiba tiba, beberapa pemain muncul d depan mereka, memblokir jalan mereka. Lyfa hampir jatuh, namun sayapnya membentang dan menyeimbangkan tubuhnya. ―Hei, kalau jalan hati hati dong?‖ Lyfa memprotes secara refleks, namun pria jangkung yang memblokir jalannya ternyata adalah wajah familiar. Ia memiliki postur lebih tinggi dari Sylph kebanyakan dan memiliki wajah kasar namun tampan yang entah hasil keberuntungan atau pembayaran tambahan. Tubuhnya terbungkus armor keperakan, dan pedang lebar panjang menggantung di pinggangnya. Dahi lebarnya terpisah oleh gelang, dan rambut hijau gelap jatuh ke bahunya. Pria ini, yang bernama Sigurd, adalah pasukan depan dari party yang Lyfa bentuk selama beberapa minggu ini. Lyfa melihat para anggota partynya tengah bersama Sigurd. Berpikir kalau Recon mungkin juga disini, Lyfa melihat lihat ke sekitarnya namun tak bisa menangkap rambut hijau kekuningan uniknya. Lyfa dan Sigurd sering bertanding untuk merebut titel pendekar pedang terkuat Sylph. Sigurd juga politisi ulung, menjadi bagian dari birokrasi tertinggi yang sering dihindari oleh si pemalu Lyfa. Meski «Raja Sylph» saat ini, pemain yang dipilih dari pemilu sebulan sekali dan juga yang menentukan hal hal seperti cara memakai pajak yang terkumpul dari pemain, adalah Sakuya, Sigurd, popularitasnya sebanding dengan Sakuya, juga bagian dari kelompok pemain super aktif itu. Waktu bermain Game-nya yang sangat banyak juga berarti perlengkapan langka dan kehandalan skill-nya jauh melebihi Lyfa. Dalam duel satu lawan satu, Lyfa memerlukan semua daya Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email:
[email protected])
108
manuvernya untuk menang, dan meski begitu, masih sulit baginya untuk menembus pertahanan besar Sigurd. Namun sepanjang perburuan Sigurd, yang merupakan pasukan depan, adalah anggota yang bisa diandalkan. Namun, dia kelewat percaya diri dan sikapnya selalu tak menyenangkan pada Lyfa, yang tak suka pengekangan. Meski para anggota party saat ini sangat efektif dalam berburu, Lyfa mulai berpikir kalau waktunya sudah dekat untuk meninggalkan party ini. Sambil berdiri di depan Lyfa, postur Sigurd menampakkan arogansinya sampai maksimum. Sepertinya masalah akan jadi merepotkan – memikirkan ini, Lyfa membuka mulutnya dan berkata: ―Selamat pagi, Sigurd.‖ Meski Lyfa menyapanya dengan wajah tersenyum, Sigurd tidak dalam mood untuk menjawab. Justru, dia membalas dengan nada tertekan. ―Kau ingin meninggalkan party, Lyfa?‖ Sigurd terlihat tengah dalam mood tidak baik; Lyfa bermaksud memberitahunya kalau ini hanya perjalanan ke dan dari Aarun, namun karena situasi jadi merepotkan seperti ini, Lyfa hanya bisa menganggukkan kepalanya dan berkata: ―Ya, anggap saja begitu. Aku sudah menyimpan banyak uang, jadi aku akan bersantai untuk sementara.‖ ―Egois sekali; bagaimana dengan anggota party yang lain?‖ ―Egois!?‖ Itu mengingatkan sebuah memori dalam Lyfa. Setelah «Duel Event» baru baru ini dimana ia mengalahkan Sigurd dalam pertarungan sengit, Sigurd mengundangnya ke dalam party. Lyfa menerima tawaran itu dengan dua syarat; Ia hanya akan ikut serta saat dia bisa dan dia bisa keluar kalau dia mau. Khususnya, ia ingin Sigurd tahu kalau dia tak ingin terikat dengan tanggung jawab. Sigurd mengangkat alisnya dan melanjutkan ucapannya: ―Kau adalah anggota terkenal dalam timku. Kalau kau tiba tiba pergi dan bergabung ke tim lain, seolah olah kau mengotori wajahmu dengan lumpur.‖ ―....‖ Lyfa dibuat membisu oleh pidato suci ala Sigurd. ‗Jadi begitu rupanya‘ pikirnya.
Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email:
[email protected])
109
Lyfa tiba tiba mengingat nasehat Recon yang jarang namun serius setelah ia bergabung ke party Sigurd sebagai partner Lyfa. Recon sudah memberitahunya agar tak terlibat terlalu dalam dengan orang ini. Alasannya, Sigurd tak menginginkan kekuatan Lyfa, namun meningkatkan popularitas party-nya. Yakni, Sigurd ingin bisa memerintah orang yang sudah mengalahkannya sehingga ia takkan kehilangan muka. ‗Kenapa bisa begitu‘, saat itu Lyfa tertawa, namun Recon tetap serius. ‗ALO adalah game MMO yang sulit. Juga, pemain wanita sangat langka sampai para pemain punya kecenderungan mengidolakan mereka, biarpun mereka tak punya keahlian tempur. Khususnya kamu; karena Lyfa-chan adalah gadis manis, kamu lebih langka dari perlengkapan legendaris yang semua pemain inginkan. Kenyataannya, dia hanya ingin memakai eksistensimu untuk pamer dan meningkatkan statusnya.‘ Recon mengatakan itu dengan nada membujuk, namun Lyfa hanya mengacuhkannya dengan tatapan tak peduli dan menyuruhnya dengan tenang sebelum ia mulai memikirkannya dengan serius. Namun menjadi idola bukan sesuatu yang ia pahami. Untuk sebuah MMORPG yang memiliki banyak hal untuk diingat, dia tak ingin menambah masalahnya, jadi dia berhenti memikirkan hal itu. sejauh ini, dia tetap sebagai anggota party tanpa masalah signifikan, sampai hari ini..... Melihat pada Sigurd yang marah di depannya, Lyfa merasa seolah olah ada benang benang pengekang yang menjerat seluruh tubuhnya. Alasan utama dia bermain SAO adalah demi kabur dari semua kekangan di dunia nyata, untuk mengalami terbang tanpa halangan di angkasa. Namun mungkin dia terlalu bodoh, terlalu naif. Biarpun semua orang di dunia virtual memiliki sayap, melupakan gravitasi hanyalah sebuah ilusi. Lyfa/Suguha mengingat bagaimana, saat di sekolah dasar, seorang senior di klub kendo telah menindasnya. Meski senior itu telah menjadi juara sejak memasuki kendo, dia tak bisa mengalahkan Suguha yang lebih muda sepanjang pertandingan. Ia kemudian balas dendam, menyerang Suguha saat pulang ke rumah dengan bantuan beberapa temannya......tindakan memalukan. Apa yang senior itu lakukan sama dengan sikap Sigurd saat ini, penuh oleh kemarahan dan ketidaksukaan. Hasilnya akan sama saja disini....... Lyfa, tertekan oleh rasa keputusasaan, membungkukkan kepalanya. Pada saat ini, dari belakangnya yang seperti bayangan dan tak disadari sampai sekarang, Kirito berbicara: ―Rekan bukan barang yang bisa digunakan.‖ ―Whaa...?‖
Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email:
[email protected])
110
Untuk sesaat, Lyfa tak memahami makna dari kalimat itu. kemudian, mata Lyfa terbuka lebar lebar dan menatap Kirito. Suara Sigurd mulai mengeras; ―Apa!?‖ Kirito melangkah diantara Lyfa dan Sigurd, dan dia menatap tajam mata Sigurd, biarpun Sigurd jauh lebih tinggi darinya. ―Maksudku, kau tak boleh melihat pemain lain seperti pedang atau armor penting yang bisa dikunci ke dalam slot perlengkapan.‖ ―Apa......beraninya kau.....‖ Oleh ucapan blak blakan Kirito, wajah Sigurd memerah panas, dan dia menggulung jubahnya saat dia menggerakkan tangannya untuk memegang gagang pedang. ―Kau sama sekali tak paham situasimu, Spriggan brengsek! Lyfa, apa kau akan bekerja dengan orang ini sekarang!? Dia mungkin adalah «Pelarian» yang datang kemari setelah diusir dari wilayahnya sendiri.‖ Sigurd memasang postur untuk mencabut pedangnya. Usai dia mengucapkan kata kata itu, Lyfa akhirnya kehilangan kesabarannya dan berteriak balik: ―Jangan katakan hal sekasar itu pada Kirito-kun! Ia adalah partner baruku!‖ ―Apa......apa maksudmu?‖ Dengan pembuluh darah mencuat di dahinya, Sigurd membalas dengan nada terkejut. ―Lyfa, apa kau bermaksud mengabaikan wilayah ini.....?‖ Oleh kata kata ini, mata Lyfa terbuka lebar lebar. Para pemain ALO pada dasarnya terbagi menjadi dua kategori gaya bertarung. Yang pertama menggunakan wilayah mereka sebagai basis, berpartner dengan ras mereka sendiri, dan memberikan sebagian uang yang mereka dapat untuk semakin mengembangkan kekuatan ras mereka. Lyfa dan Sigurd adalah tipe pemain seperti ini. Tipe yang kedua meninggalkan wilayah mereka, memakai kota netral sebagai basis, dan membentuk party dengan ras berbeda. Yang pertama cenderung membenci yang kedua, karena yang kedua sering tak punya tujuan pasti, suka melakukan segala hal sesuka hati, atau dibuang dari wilayah ras mereka sebagai Pelarian. Dalam kasus Lyfa, kesetiannya sebagai Sylph sangat lemah, begitupun kesetiaannya dalam komunitas ini. Alasan dia tetap berada di Sylvain setengahnya karena keindahannya dan Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email:
[email protected])
111
setengahnya karena dia tak mau pergi jauh jauh. Tapi sekarang, berkat ucapan Sigurd, hasrat untuk menjadi bebas segera menguasai dirinya. ―Ya, benar. Aku berniat meninggalkan tempat ini.‖ Lyfa mengatakan itu tanpa berpikir. Mulut Sigurd membengkok dalam kemarahan, giginya menggigit bibirnya. Ia tiba tiba mencabut pedang lebarnya, dan melotot tajam pada Kirito. ―Aku berniat membiarkanmu sendiri karena kau hanyalah cacing yang merangkak di depanku. Tapi karena kau adalah maling, kau lebih baik tak searogan itu. berjalan dengan santai di wilayah ras lain, aku bisa menghabisimu kapan saja aku mau tanpa protes darimu, bukan begitu?‖ Disamping sikap dan ucapan dramatis Sigurd, Kirito hanya sedikit mengangkat bahunya. Kirito sungguh orang bernyali, dan bahkan Lyfa kaget oleh fakta itu. Lyfa bersiap siap bertarung melawan Sigurd, menggerakkan tangannya ke pedang di pinggangnya. Udara disekitar mereka mendadak menjadi tegang. Pada poin ini, partner Sigurd berjalan ke depan dan membisikkan sejumlah kata padanya; ―Jangan, Sigurd. Kalau kau membunuh lawan tanpa pertahanan seperti itu di depan banyak orang.....‖ Entah kenapa, lingkaran para pejalan kaki tengah mengelilingi mereka, tertarik melihat kekisruhan itu. kalau ini adalah duel formal, atau kalau dia memang mata mata Spriggan, maka tak apa apa. Namun akan sangat tak terhormat kalau Sigurd menantang bertarung turis seperti Kirito, yang bahkan tak bisa melawan balik di area ini. Sigurd meringis dengan frustasi dan memelototi Kirito sebelum menyarungkan pedangnya. ―Lebih baik kita segera kabur dan bersembunyi, Lyfa.‖ Mengabaikan kata kata Kirito, perhatian Sigurd kembali tertuju pada Lyfa. ―Karena kau mengkhianatiku......cepat atau lambat kau akan menyesali ini.‖ ―Aku akan lebih menyesal kalau bersamamu lebih lama lagi.‖ ―Kalau kau berharap untuk kembali, maka kembalilah di atas lututmu.‖ Selesai bicara, Sigurd berbalik dan berjalan ke arah pintu keluar menara. Kedua pemain yang menyertai Sigurd melihat ke arah Lyfa untuk sesaat seolah mereka ingin mengatakan sesuatu, namun mereka menyerah dan berbalik pergi. Setelah mereka bertiga menghilang, Lyfa mengambil nafas panjang, menatap Kirito, dan berkata: Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email:
[email protected])
112
―Maaf sudah melibatkanmu dalam peristiwa aneh tadi.......‖ ―Tidak, tidak, sepertinya aku menjadi minyak yang menuangkan api di situasi tadi. Tapi apa kamu tak mengapa seperti ini? Menyerah pada wilayahmu?‖ ―Ah.‖ Tak yakin harus bicara apa, Lyfa mendorong punggung Kirito dan berjalan ke arah elevator. Setelah berjalan menembus kerumunan, mereka mencapai elevator, dan dia menekan tombol menuju lantai teratas. Dari bagian bawah ruang kaca transparan, muncul batu berbentuk disc; cahaya hijau perlahan menyelimutinya, dan mereka mulai bergerak naik dengan cepat setelah berdiri di atasnya. Saat elevator berhenti, dinding kaca terbuka tanpa suara, dan cahaya putih mentari pagi serta angin menyegarkan berhembus dalam ruangan. Meninggalkan elevator, Lyfa berjalan ke arah permukaan observatorium dari bagian teratas menara dengan perlahan. Dia sudah sering datang kemari di masa lalu, namun panorama luas yang membentang ke segala arah masih membuat hatinya membubung dalam kebebasan. Wilayah Sylph berada di bagian barat daya ALfheim. Ke arah barat terdapat pada rumput yang terbuka ke arah laut biru tanpa batas. Ke arah timur adalah hutan lebat yang dikelilingi gunung yang ditutupi lilac, dan di sisi terjauh pegunungan, menjulang tinggi ke langit dan menyatukan segalanya di bawah bayangannya adalah World Tree. ―Wow......pemandangan hebat......!‖ Mengikuti Lyfa dari elevator, mata Kirito terbuka lebar sambil menonton pemandangan. ―Langit sepertinya sangat dekat sampai kamu hampir bisa mengulurkan tanganmu untuk meraihnya.‖ Melihat matanya mencerminkan panorama, Lyfa menatap Kirito, mengangkat kepalanya, dan menengadah ke langit biru, lalu merentangkan tangan kanannya ke langit dan berkata: ―Benar sekali. Dibandingkan langit, segala hal lain terasa sangat kecil.‖ ―....‖ Merasa terkejut oleh senyum tiba tiba yang Kirito berikan padanya, Lyfa kemudian menjawab senyumnya, dan melanjutkan; ―Ini kesempatan bagus. Aku selalu berharap bisa terbang dari sini suatu hari. Tapi, aku takut melakukannya sendiri, dan aku tak bisa mengumpulkan keberanian dengan mudah.‖ Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email:
[email protected])
113
―Begitukah? Tapi entah kenapa ini menjadi penerbangan selamat jalan.‖ ―Dalam kondisi itu, aku takkan mungkin bisa pergi dengan damai. Kenapa......‖ Lyfa berujar, setengah pada dirinya. ―Kenapa aku masih terikat dan terkekang meski aku memiliki sayap.....‖ Jawaban ucapan Lyfa datang bukan dari Kirito namun dari seorang yang duduk di bahunya, pixie bernama Yui, yang baru memanjat keluar dari bawah kerah jubahnya. ―Menjadi manusia sungguh rumit.‖ Yui menjawab dengan nada seperti lonceng perak; kemudian dia terbang dan mendarat di sisi lain Kirito untuk duduk sebelum ia mendekati telinga Kirito dan berbisik. ―Kebiasaan kompleks manusia seperti ini, hasrat demi orang lain, aku tak bisa memahami psikologi dibaliknya.‖ Untuk sesaat, Lyfa lupa kalau pixie itu hanyalah program, dan menatap lurus ke wajah Yui. ―Hasrat?‖ ―Aku paham kalau keinginan untuk mencari hati satu sama lain adalah prinsip kebiasaan dasar bagi manusia. Dan itu mempertimbangkan darimana aku berasal. Kalau itu adalah aku........‖ Yui mendadak lengket ke wajah Kirito dengan kedua tangannya dan mengecupnya dengan lembut. ―Aku akan lakukan ini. Demonstrasi yang paling sederhana.‖ Melihat apa yang Yui baru lakukan, mata Lyfa terbuka lebar; dengan senyum masam, Kirito menyentil dahi Yui dengan ujung jarinya. ―Tapi dunia manusia lebih kompleks dari itu. Kalau kamu melakukan itu secara langsung, itu akan dianggap pelecehan, dan kamu bisa dihukum.‖ ―Itu memerlukan gaya dan kehormatan, kan?‖ ―.....Kumohon padamu; jangan mengingat hal hal aneh seperti itu.‖ Lyfa tercengang, dan dia terus memperhatikan Kirito dan Yui selagi mereka berbicara sampai dia akhirnya membuka mulutnya dan berkata; ―AI itu sungguh luar biasa. Apa semua «Private Pixie» seperti itu?‖ Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email:
[email protected])
114
―Yang ini memang agak aneh.‖ Ujar Kirito sambil meraih kerah baju Yui dan menempatkannya kembali ke saku dadanya. ―Tapi tak apa apakah mengharapkan hati orang lain?‖ Lyfa mengulang ucapan Yui sambil merentangkan tangannya. Maka, bahkan perasaanku untuk terbang kemana saja yang kuinginkan di dunia ini, jauh di dalamnya, artinya kalau aku hanya ingin menemukan seseorang? Tanpa sadar, wajah Kazuto melintas dalam pikirannya, membuat jantungnya seketika berdegup kencang. Mungkinkah ini penyebab aku ingin memakai sayap peri, sehingga aku bisa terbang menembus setiap rintangan di dunia nyata dan akhirnya menuju lengan Kazuto? Itukah yang benar benar kuinginkan........? ―Aku takkan pernah bisa.......‖ Dia berpikir terlalu banyak, putusnya. ‗Saat ini, aku hanya ingin terbang, itu saja‘ ―Apa kamu mengatakan sesuatu.‖ ―Tidak, bukan apa apa. Mari kita lekas berangkat.‖ Lyfa tersenyum pada Kirito, dan dia menengadah ke langit. Itu adalah pagi hari dari langit yang brilian, dan oleh sentuhan cahaya matahari, kabut perlahan lenyap, menyisakan garis langit biru tanpa akhir. Hari ini akan menjadi hari yang bagus. Setelah memakai Locater Stone di pusat dataran observatorium untuk menetapkan poin kembali Kirito, Lyfa membentangkan sayapnya, dengan lembut menggetarkan keempat helainya. ―Siap?‖ ―Ya.‖ Kirito, serta Yui di sakunya, mengangguk mengiyakan, dan Lyfa hampir lepas landas ketika.... ―Lyfa-chan!‖ Ia dipanggil untuk berhenti oleh seseorang yang baru menyerbu keluar dari elevator, dan Lyfa membiarkan kaki yang siap lepas landas kembali menjejak dataran. ―Oh, Recon.‖ ―Kejam sekali......kamu setidaknya harus memberitahuku sebelum kamu pergi.‖ Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email:
[email protected])
115
―Maaf, aku lupa.‖ Bahu Recon jatuh, namun dia mengangkat wajahnya denga ekspresi serius dan berkata; ―Lyfa-chan, apa benar kalau kamu meninggalkan tim?‖ ―Iya.....tapi setengah dari keputusan itu kubuat di saat saat terakhir. Bagaimana denganmu?‖ ―Sudah kuputuskan; aku ingin membaktikan pedangku pada Lyfa-chan.‖ ―Tidak, aku tak terlalu memerlukannya.‖ Recon terkejut oleh ucapan Lyfa, sayapnya jatuh, namun dia tak menyerah hanya karena hal seperti itu. ―Sebenarnya, aku ingin mengatakan kalau kita harus pergi bersama, namun ada hal hal yang harus aku lakukan.‖ ―Apa.....?‖ ―Tak ada bukti positif, jadi aku ingin menginvestigasi lebih banyak. Aku akan tetap di party Sigurd untuk saat ini.......Kirito-san.‖ Recon menoleh pada Kirito dengan ekspresi serius di wajahnya. ―Dia punya kebiasaan masuk ke dalam masalah, jadi mohon berhati hatilah.‖ ―Oh, begitu.‖ Kirito sepertinya terkesan oleh ekspresi Recon, dan dia menganggukkan kepalanya. ―Juga, aku ingin memberitahumu kalau dia adalah –ack!‖ Kata kata terakhir berasal dari teriakan oleh injakan Lyfa pada kaki Recon. ―Jangan katakan hal tak perlu! Kupikir aku akan tetap di zona netral untuk beberapa saat, tapi kalau ada sesuatu terjadi, kirimi aku e-mail.‖ Lyfa mengatakan itu dengan cepat, sebelum dia membentangkan sayapnya dan berayun lembut di udara. Melihat ke arah wajah Recon yang penuh oleh penyesalan, Lyfa melambaikan tangan kanannya tanda perpisahan. ―.....Bahkan tanpa aku, latihlah Voluntary Flight sampai kamu bisa melakukannya dengan sempurna, dan jangan dekat dekat ke wilayah Salamander! Da da!‖ Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email:
[email protected])
116
―Hati hati Lyfa! Aku akan segera mengejarmu!‖ Si avatar meneriakkan itu disamping fakta kalau orang di dalamnya akan menemui Lyfa kembali di sekolah; tetap saja, perasaan kuat dari perpisahan itu membuatnya emosional, dan Lyfa menjadi gugup dan tiba tiba mengubah arahnya. Ia menatap ke arah timur laut sebelum memasang sayapnya menjadi sudut lebar dan mulai meluncur. Kirito segera mengejarnya, dan, dengan senyum di wajahnya, berkata: ―Apa dia temanmu dari dunia nyata?‖ ―Ya, begitulah.‖ ―Mmm.‖ ―....Ada apa?‖ ―Bukan apa apa; aku hanya menganggapnya bagus.‖ Setelah apa yang Kirito ucapkan, pixie yang bersembunyi di sakunya juga berkata; ―Aku sangat sadar perasaan orang itu: dia menyukai Lyfa. Lyfa, bagaimana kamu melihatnya?‖ ―Entahlah!‖ Lyfa berteriak keras keras, dan meningkatkan kecepatannya untuk menyembunyikan wajah tersipunya. Meski dia sudah terbiasa dengan ekspresi blak blakan dari Recon seperti itu, entah kenapa, saat di depan Kirito, ia menjadi sangat malu. Setelah pulih ia mendapati kalau mereka sudah meninggalkan kota dan tengah terbang di atas hutan. Lyfa menoleh untuk melihat kota emerald menghilang seiring dia terbang menjauhinya. Oleh pemikiran meninggalkan Sylvain setelah tinggal sekitar satu tahun di jalanannya, perasaan nostalgia memasuki hatinya dan rasa sakit menusuk dadanya, namun rasa penasaran untuk terbang ke dunia tak diketahui melegakan rasa sakit itu. Selamat tinggal, ujar Lyfa pada dirinya sebelum kembali mengarahkan wajahnya ke depan. ―.....Ayo! Aku ingin mencapai danau itu dalam satu penerbangan!‖ Lyfa menunjuk danau yang berkilau dari kejauhan, dan mempercepat sayapnya.
Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email:
[email protected])
117
*** Sentuhan dingin di jemarinya membuat tangannya merinding, namun Asuna menahannya. Di tengah sangkar burung terdapat ranjang besar. Oberon berbaring di ranjang dengan toga longgar hijaunya, ia mengambil tangan kiri Asuna dan membelai kulitnya dengan Asuna duduk di sampingnya menghadap ke lain arah. Ia menikmati situasi dimana dia bisa menyerangnya kapanpun dia mau. Wajahnya yang tampan sempurna memiliki senyum palsu yang melekat padanya. Beberapa saat yang lalu, Oberon memasuki sangkar dan berbaring di ranjang, dan memberitahu Asuna untuk datang ke sisinya. Asuna tak ingin apa apa dengan pria ini dan menolak, namun melihat tangannya memanipulasi sesuatu, Asuna merasakan bahaya mengarah padanya. Ia masih mencoba melawan rasa jijiknya dan patuh; pria itu memiliki perubahan mood yang aneh, namun Asuna takut kalau kebebasannya akan semakin dirampas, namun, Oberon justru menantikan perlawanan Asuna. Dia ingin mencicipi penolakan Asuna padanya, sebelum memakai hak administrator untuk mengekang pergerakannya. Asuna setidaknya ingin mempertahankan kebebasannya di dalam sangkar. Sehingga untuk kabur dari sana adalah mustahil. Namun ada batasnya. Kalau ia berani menyentuh tubuhnya, Asuna akan segera memukulkan tinju ke wajahnya. Namun Asuna tak bereaksi; tak peduli berapa kalipun Oberon membelainya, tubuhnya seperti batu. Melihat itu, Oberon kecewa karena tak bisa membuatnya marah, dan melepaskan tangannya. ―Oh oh, ternyata kau perempuan yang keras kepala.‖ Oberon mengatakan itu dengan kecewa. Asuna merasa terpukul bahkan oleh suaranya, karena itu adalah replika sempurna dari Sugou, sehingga hal ini membuatnya semakin tidak suka. ―Yang jelas, tubuh ini palsu. Apapun yang kulakukan takkan menyisakan luka. Berada di tempat seperti ini sepanjang hari, tidakkah kau bosan? Hei, tidakkah kau ingin sedikit bersenang senang?‖ ―Kau sepertinya tak paham juga. tak masalah meski tubuh ini adalah daging dan darah, atau virtual; ini adalah kenyataan, setidaknya untukku.‖ ―Apa kau ingin berkata kalau pikiran akan menjadi kotor?‖ Tawa Oberon yang seperti kakatua muncul dari tenggorokannya.
Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email:
[email protected])
118
―Yang pasti, sampai aku mengamankan posisiku di RECTO, aku takkan membiarkanmu keluar. Jadi kupikir kau harus bijaksana untuk memahami maksudku. Sistem ini sebenarnya sangat kuat, apa kau paham?‖ ―Aku tak tertarik. Dan aku tak ingin disini selamanya......dia pasti akan datang menolongku.‖ ―Eh? Siapa? Dia? Pahlawan, Kirito?‖ Mendengar namanya, tubuh Asuna sedikit bergetar. Oberon tertawa dan berdiri. Sepertinya dia berhasil menemukan tombol untuk menghancurkan hati Asuna.......dan dia mulai berkoar koar. ―Nama aslinya adalah Kirigaya Kazuto kan? Aku menemuinya, berhadap hadapan beberapa hari yang lalu.‖ ―!!‖ Setelah mendengar itu, Asuna menatap Oberon. ―Oh, anak ingusan itu tak kusangka menjadi pahlawan SAO.......ah, jujur saja, aku tak bisa mempercayainya! Atau karena dia adalah orang semacam itu, yang disebut dengan Fanatik Game!?‖ Oberon nampak kegirangan, dan duduk seraya melanjutkan; ―Aku menemuinya.....dan bisa kau tebak dimana? Dia berada di bangsalmu, dimana tubuh aslimu berada. Saat dia duduk di sebelahmu, aku memberitahunya kalau aku akan menikahimu minggu ini. Wajahnya saat aku mengatakan itu sangat menakjubkan! Seperti anjing tanpa tulang, ekspresi ketidakberdayaan yang sangat menyenangkan. Aku merasa ingin tertawa sekeras mungkin!‖ Tubuh Oberon berguncang ketika suara tawanya menggetarkan udara. ―Jadi kau benar benar percaya orang itu akan datang dan menolongmu? Mari kita bertaruh, kupikir orang itu takkan lagi punya nyali untuk menyentuh Nerve Gear! Kesempatan dia untuk mengetahuimu berada dalam Game ini juga tipis! Oh iya, aku juga akan memberinya undangan pernikahan. Dia akan melihat bagaimana penampilanmu saat mengenakan gaun pengantin. Kupikir level konflik semacam ini akan membuatnya hancur, sang pahlawan itu!‖ Asuna membungkukkan kepalanya sekali lagi, perlahan memalingkan punggungnya ke Oberon, dan melihat cermin besar di samping ranjang. Kemudian dia dengan sedih menjatuhkan bahunya, dengan tangan menggenggam erat kasur. Melihat Asuna seperti ini, Oberon sangat puas. Asuna menatap cermin saat ia meninggalkan ranjang dan berdiri. Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email:
[email protected])
119
―Pada saat itu, kamera pengintaian sedang mati, jadi sayang sekali aku tak bisa mengambil foto ekspresinya. Aku akan membawanya kalau punya fotonya. Kalau ada kesempatan, akan kucoba lagi lain kali. Itu perpisahan yang diperlukan, Titania, dan meskipun sedikit kesepian, tahanlah sampai besok lusa.‖ Setelah tawa terakhir, Oberon berbalik, dan dengan toga berayun, berjalan ke arah pintu. Di cermin, Oberon perlahan pudar, namun Asuna menyeka air mata kebahagiaan dan mencoba menghibur dirinya. Kirito-kun! Kirito-kun masih hidup dan baik baik saja! Sejak terpenjara disini, itu adalah satu satunya kecemasan Asuna. Ketika dia ditransfer ke dunia ini, dia menyangka kalau Kirito telah lenyap dan kesadarannya telah hancur. Tak peduli seperti apapun dia menyangkalnya, pemikiran ini terus menerus meracuni ke dalam pikirannya. Namun, sekarang, ucapan Oberon mementahkan semua pemikiran itu. Bodoh, pria itu berpikir kalau dia pandai, namun faktaya, dia tolol. Sejak dulu sudah seperti itu. Ia tak pernah bisa berhenti mengecilkan orang lain dengan ucapannya. Meski dia sering bermain hipokrit di depan orang tua Asuna, di depan Asuna dan kakak laki lakinya, lidah beracun Sugou dalam melawan orang lain selalu digunakan. Hal yang sama juga terjadi saat ini. Kalau dia memang ingin menghancurkan hati Asuna, dia tak seharusnya memberitahu tentang Kirito di dunia nyata. Dia seharusnya memberitahu kalau Kirito sudah mati. Kirito masih hidup dan masih sehat di dunia nyata. Asuna mengulangi satu kalimat itu dalam kepalanya. Tiap kali dia mengulangi itu, cahaya di dalam hatinya menjadi semakin kuat dan lebih stabil. Kalau dia masih hidup, tak mungkin dia akan duduk diam saja. Dia akan menemukan dunia ini, dia pasti akan datang. Sehingga, Asuna tak mau terus menjadi tahanan. Dia harus mencari tahu apa yang bisa dia lakukan dan mengambil tindakan. Asuna terus memasang wajah sedih. Melalui cermin, dia bisa melihat kalau Oberon telah mencapai pintu dan berbalik sejenak untuk meliriknya, untuk mengkonfirmasi situasi Asuna. Pintu itu memiliki lempeng logam kecil dengan dua belas tombol diatur berdampingan. Pintu akan terbuka dengan memasukkan nomor dengan urutan yang tepat. Itu membuat Asuna keheranan kenapa dia masih melakukan hal merepotkan semacam itu ketimbang memakai hak istimewanya sebagai administrator untuk membuka pintu secara langsung. Ternyata, Oberon memiliki rasa estetika sendiri, dia tak ingin membawa hal hal yang Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email:
[email protected])
120
berkaitan dengan sistem kemari. Dia hanya ingin menjadi Raja Peri, dengan Ratu Peri terpenjara untuk dilecehkan. Itu adalah pagelaran yang bodoh. Oberon mengangkat tangannya, mengoperasikan di depan pelat logam. Dari tempatnya berdiri, Asuna tak bisa melihat rincian semua tindakannya karena efek jarak sistem, sehingga saat dia menekan tombol, Asuna tak bisa menebak nomor apa itu. Oberon pasti juga sudah memperhitungkan hal itu, bahwa sel dengan kunci semacam itu adalah aman. Ini benar, bagi pandangan Oberon. Oberon memakai Nerve Gear untuk tersambung ke dunia virtual, namun waktunya di dunia virtual terbatas. Sehingga, ada banyak hal yang dia tak pahami. Misalnya, di dunia virtual, cermin tak menuruti aturan optik. Asuna berpura pura menangis, menekankan matanya ke cermin dari jarak dekat. Disana, terpantul dengan jelas, adalah Oberon, imej dengan kejelasan jauh terlalu tinggi. Di dunia nyata, tak peduli betapa dekatnya dirimu dengan cermin kau tak bisa melihat objek yang terlalu jauh. Disini cermin adalah layar resolusi ultra tinggi dan efek jarak tidak berlaku. Sehingga, bahkan aktivitas jemari Oberon bisa terlihat jelas. Ini adalah ide yang Asuna pikirkan sejak dulu. Namun, saat Oberon meninggalkan penjara, ia tak memiliki kesempatan untuk mendekati cermin. Saat ini, Asuna mampu mengambil keuntungan dari kesempatan ini. ...8...11...3....2....9..... Asuna melihat dengan seksama pada jari Oberon yang menekan kode, dan Asuna dengan cepat menyimpannya dalam hati. Pintu terbuka, Oberon keluar, dan pintu menutup kembali. Dengan sayap peri gioknya berguncang, dia berjalan sepanjang jalan di atas pohon, sampai akhirnya menghilang. Asuna tetap berada di tempatnya, menatap pintu pemeriksa di sangkar. Dia baru bisa mendapatkan informasi sejauh ini: Ini berada di dalam tipe VRMMO, mirip dengan SAO, bernama «ALfheim Online» dan Game dioperasi secara resmi untuk menarik banyak pemain. Oberon/Sugou menggunakan server ALO untuk mengambil alih sejumlah pemain SAO, sekitar tiga ratus orang, disandera melalui «Pemenjaraan Otak» untuk dipakai sebagai subjek dalam eksperimen manusia. Itu saja. Saat ditanya kenapa dia melakukan eksperimen berbahaya dan ilegal semacam itu di Game publik Sugou dengan santai berkata ―Apa kau tahu berapa banyak uang untuk menjalankan Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email:
[email protected])
121
sistem ini? Memerlukan sepuluh juta hanya untuk satu server ini! Dengan begini perusahaan akan tetap untung, dan eksperimenku tetap berjalan, dua burung dengan satu batu!‖ Jadi itu semua soal uang, yang sangat bagus untuk Asuna. Kalau ia berada di lingkungan tertutup sempurna, maka tak ada yang dia bisa lakukan. Karena dunia ini memiliki hubungan dengan dunia nyata, maka masih ada harapan. Sehari dalam Game berlalu lebih cepat dari di dunia nyata, seperti yang Asuna dengar dari Oberon. Perhitungan pastinya sulit, namun kata kata Oberon itu memberinya petunjuk. Oberon sering berkunjung setiap hari. Saat bisnisnya selesai, dia akan memakai sistem terminal di dalam perusahaan untuk masuk kemari. Asuna tahu kalau dia punya kecenderungan tetap memakai siklus hidup yang ia anggap familiar, sehingga ia tak berpikir kalau jadwalnya pernah berubah. Sehingga, waktu terbaik untuk melakukan sesuatu adalah setelah dia pulang ke rumah untuk tidur. Tentu saja, ada lebih banyak orang yang berkaitan dengan plot ini daripada dia saja. Namun, ini jelas jelas kriminal, sehingga sulit dibayangkan kalau seluruh perusahaan yang berkaitan dengan ALO juga ikut dilibatkan. Mereka mungkin hanya sejumlah kecil orang, dan semuanya dibawah perintah langsung Sugou. Meski begitu, takkan mungkin memonitor interior ALO sepanjang waktu karena tak seorangpun pegawai mau bekerja semalam suntuk. Untuk lolos dari sangkar ini, akan sangat perlu untuk menyelinap dari pandangan mereka dan menemukan terminal yang terletak entah dimana dalam sistem. Sekali aku memiliki akses, aku pasti bisa log out, kalau tidak aku bisa mengirim pesan keluar. Asuna berbaring di ranjang, menempatkan wajahnya di bantal, dan menunggu waktu berlalu.
[ ] Bab 4 Menyaksikan Kirito bertarung, Lyfa dibuat setengah terpana dan setengah kagum. Mereka berada di langit sepanjang wilayah Hutan kuno di wilayah timur laut Sylph; sedikit lebih jauh dan mereka akan melewati kawasan dataran tinggi. Sylvain sudah berada jauh di belakang mereka sehingga tak peduli sekuat apapun kalian membelalakkan matamu, menara giok itu takkan bisa terlihat. Mereka tengah melaju ke bagian terdalam dari yang disebut zona netral, sehingga monster di area ini sangat kuat dan memiliki level cukup tinggi. Kirito saat ini tengah bertarung dengan tiga kadal bersayap bermata satu «Evil Glancer», secara sekaligus. Kekuatan mereka sebanding dengan monster boss dari dungeon level rendah di wilayah Sylph.
Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email:
[email protected])
122
Disamping kekuatan dasar mereka, masalah sejatinya adalah mata besar dan ungu mereka bisa melepaskan serangan «Evil Eye» -- suatu tipe sihir kutukan yang dapat mengurangi kemampuan seorang pemain secara drastis untuk beberapa saat kalau sampai kena. Lyfa tengah mempertahankan jaraknya dan bertindak sebagai peran support. Kapanpun kutukan mengenai Kirito, Lyfa akan memberinya mantra pembalik, namun ia tak paham apa hal itu dibutuhkan atau tidak di atas udara. Bagi Kirito yang memegang pedang yang sama panjang dengan tubuhnya, bertahan dan mengelak tidak ada dalam kamusnya; dan seolah untuk membuktikan gaya bertarung gila gilaannya, semua kadal berjatuhan satu demi satu. Kirito sama sekali tak peduli dengan yang namanya serangan jarak jauh dari kadal; karena dia mengayunkan pedang besarnya sambil terus maju, banyak kadal akan terkena oleh tebasan ganasnya, dan terpotong kecil kecil. Dengan kehendak kuat di setiap ayunannya, lima kadal pertama dihabisi dengan ganas. Kadal terakhir mencoba untuk kabur dengan sisa HP 20%. Ia melepaskan teriakan menyedihkan sambil mengungsi ke hutan, namun Lyfa mengangkat tangan kanannya, dan mengaktifkan sihir vakum tipe pengejar. Empat atau lima bilah seperti bumerang dengan cepat mengejar si kadal dan memotongnya kecil kecil. Tak lama kemudian, tubuh si reptil biru itu musnah menjadi poligon cahaya biru, menandakan akhir yang cepat dari pertarungan kelima hari ini. Dengan suara metalik besar disertai suara sarungan pedang, Lyfa mengangkat tangannya saat ia melihat Kirito dengan ringan mendekatinya di udara. ―Kerja bagus—― ―Terima kasih untuk dukungannya—― Mereka saling melambaikan tangan, dan keduanya bertukar senyum. ―Tapi bagaimana bilangnya ya........gaya bertarungmu itu terlalu nekat.‖ Mendengar Lyfa mengatakan itu, Kirito menggaruk kepalanya. ―A-Apa iya?‖ ―Umumnya, akan lebih baik untuk memakai taktik serang dan lari untuk hindaran, tapi kamu hanya menyerang dan menyerang.‖ ―Tapi kita bisa selesai lebih cepat, bukan?‖ ―Itu mungkin bekerja dalam situasi dengan monster yang sama seperti hari ini, tapi tidak kalau kamu menemui kelompok monster dengan kombinasi tipe serangan jarak jauh dan jarak dekat. Kalau kita sampai menghadapi party pemain mereka pasti akan memakai sihir sehingga kamu harus hati hati.‖ ―Sihir—Tak bisakah aku tinggal menghindarinya?‖ Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email:
[email protected])
123
―Ada banyak tipe sihir jarak jauh;untuk sihir tipe-kekuatan yang bergerak lurus, kamu bisa membaca arahnya dan menghindarinya, tapi itu mustahil untuk sihir tipe pengejar dan tipe area. Seandainya ada Mage yang memakai tipe sihir semacam itu, kamu harus selalu mempertahankan kecepatan tinggi dan waktu pergerakanmu.‖ ―Hmmm.........sepertinya ada banyak hal untuk diingat.‖ Kirito menggaruk kepalanya dengan wajah seperti anak anak yang melihat seperangkat masalah yang sulit dipecahkan. ―Tapi, kalau itu kamu maka kamu pasti bisa memahaminya dengan cepat.....menurutku. Kamu nampaknya memiliki intuisi bagus dan mata tajam. Apa kamu seorang atlet olahraga di dunia nyata?‖ ―Ng-Nggak, sama sekali tidak.‖ ―Hmmm.......baiklah, ayo kita terus bergerak.‖ ―Oke.‖ Mereka mengangguk satu sama lain, kemudian mulai mengepakkan sayap mereka dan melanjutkan perjalanan. Di bawah matahari terbenam, padang rumput berwarna keemasan mulai muncul di balik hutan.
Tanpa menemui monster apapun setelah itu, keduanya akhirnya keluar dari Hutan kuno dan memasuki area pegunungan. Tepat saat mereka mencapai batas waktu penerbangan mereka, mereka turun ke sudut padang rumput di kaki gunung. Saat sol sepatu mereka meluncur di rerumputan selagi mendarat, Lyfa mengangkat kedua tangannya dan meregangkan tubuhnya. Biarpun tubuh asli tak memiliki organ tubuh seperti itu, entah kenapa sayap bisa merasakan kelelahan setelah penerbangan jauh. Beberapa detik kemudian, Kirito juga mendarat dan sama sama meregangkan tubuhnya. ―Fufu, sudah capek?‖ ―Belum, masih belum.‖ ―Oke, mari terus berjuang......itulah yang ingin kukatakan, tapi kita harus menunda perjalanan udara untuk sementara.‖ Kirito mengangkat alisnya oleh pernyataan Lyfa. ―Eh, kenapa?‖ Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email:
[email protected])
124
―Apa kamu melihat pegunungan?‖ Lyfa menunjuk ke bagian paling ujung dari padang rumput, ke arah gunung yang menjulang dan diselimuti salju. ―Terbang dibatasi oleh ketinggian. Kita tak bisa terbang melebihi tinggi pegunungan, jadi kita harus lewat melalui lorong gua yang terletak di dalam pegunungan. Itu sepertinya adalah tempat paling berbahaya saat bepergian dari wilayah Sylph ke Aarun. Aku sendiri nggak yakin karena ini kali pertama aku disini.‖ ―Begitu.....lorong itu, apakah panjang?‖ ―Cukup panjang, tapi ada kota pertambangan netral di tengah tengahnya, dan kita pasti bisa beristirahat disana. Kirito-kun, sampai saat itu apa kamu masih tak apa apa?‖ Kirito memanggil jendela menu dengan tangan kirinya, mengecek jam, dan mengangguk. ―Waktu di dunia nyata saat ini jam tujuh malam, aku tak apa apa untuk sekarang.‖ ―Begitu, maka mari kita coba sedikit lebih lama lagi. kita harus lakukan ‗Rotate Out‘ sekali disini.‖ ―Ro-Rotate?‖ ―Ah, kita bergiliran untuk log out dan beristirahat. Karena ini adalah zona netral, kita tak bisa log out dalam sekejap. Sehingga, seorang akan log out dimana yang lain akan melindungi avatar saat ia jatuh dalam kondisi tak bernyawa.‖ ―Begitu, aku paham. Lyfa, tolong pergi lebih dulu.‖ ―Baiklah, aku menerima tawaran baikmu. Mohon bantuannya selama 20 menit!‖ Selesai bicara, Lyfa mengeluarkan jendela menu dan menekan tombol Log Out. Saat dia menyentuh tombol pesan peringatan YES, daratan di sekelilingnya mengalir ke satu titik dan lenyap seketika.
Duduk bersila di atas ranjang setelah bangun, Suguha melepas Amusphere dan melompat dari ranjang. Dengan cepat berlari sepanjang tangga, Suguha mengkonfirmasi kalau lantai pertama kosong. Hari penyuntingan akhir majalah sudah semakin dekat jadi Midori belum pulang ke rumah, dan Kazuto mungkin berada di kamarnya, sehingga lantai pertama nampak sunyi. Membuka lemari es, Suguha mengambil dua bagel, ham, krim keju, dan sayuran satu demi satu. dengan cepat mengiris roti menjadi dua, ia mengoleskan selapis tipis mustard, menambahkan Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email:
[email protected])
125
ham, dan memasukkan sisanya, dan kemudian memindahkan sandwich bagel itu ke piring. Setelah ia menuangkan susu ke dalam panci susu kecil dan menumpangkannya di atas kompor, Suguha menaiki tangga, dan menghadap lantai kedua sambil berteriak: ―Onii-chan, apa kamu ingin makan sesuatu!?‖ ....Namun tak ada jawaban. Dia pasti tertidur, Lyfa mengangkat bahunya dan kembali ke dapur. Ia menuangkan susu yang sudah mendidih ke cangkir dan membawanya ke meja ruang tamu dengan piring. Setelah sekitar sembilan puluh menit, makan malamnya selesai. Menempatkan piring ke mesin cuci, dia berlari ke kamar mandi. Biarpun itu adalah dunia virtual, kalau kau melakukan pertarungan sengit, tubuh aslimu akan berkeringat karena ketegangannya. Setelah permainan panjang dia mulai merasa lengket kalau dia tak mencuci dan mengganti pakaian.
Suguha melepas pakaiannya dan melompat ke shower dengan kecepatan supersonic, air hangat perlahan menetes melalui kepala shower. Faktanya, kalau dia bermain VRMMO secara berlebihan sampai mengganggu makan atau mandi, atau kalau dia memesan makanan jadi, Ibunya akan memarahinya, jadi dia mencoba tak mengikuti party dalam jangka panjang. Namun, kali ini dia tak bisa melakukan itu. Dia mungkin akan bepergian dengan Kirito besok, atau besok lusa kalau situasi memburuk. Mungkin karena kepribadiannya, Suguha tak suka dengan party jangka panjang, saat hari berubah dia akan merasa tak nyaman, namun entah kenapa kali ini hal itu justru tidak terjadi. Dalam hal ini....... .....Suguha justru merasa senang. Pikir Suguha sambil menutup matanya dan merasakan sentuhan lembut air hangat di kulitnya. Membuka matanya, pupil hitam gelapnya menatap balik dari cermin di hadapannya. Di dalamnya, terdapat campuran perasaan senang dan sedikit tak nyaman. Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email:
[email protected])
126
Fisik Suguha yang asli memang sangat besar untuk praktisi kendo, bahkan juga begitu saat dibandingkan dengan roh angin Sylph, Lyfa, dia jelas jelas bertulang besar. Bahu, perut, dan pahanya, kapanpun dia menggerakkan mereka, bentang ototnya sepertinya kelihatan jelas, selain itu dia juga merasa kalau dadanya sudah mulai tumbuh belakangan ini. Tubuh ini merasakan semua itu, namun jauh di dalam hatiku tumbuh sebuah konflik. Suguha menutup matanya lagi. .....Bukan berarti Suguha mulai menjadi menyukai dia. Itu juga bukan karena ingin mengajak seseorang berpetualang bersama........hanya saja, terbang di dunia baru sangatlah menyenangkan. Hal itu digumamkan dalam hatinya, namun itu bukan demi membujuk dirinya sendiri, namun ada kebenaran di dalamnya. Berpikir kembali, ia juga memiliki perasaan seperti itu setiap hari di masa lalu. Seiring ia tumbuh makin kuat, sedikit demi sedikit bidang aktivitasnya melebar; hanya terbang di langit dunia yang tak diketahui akan membuat jantungnya berdegup senang. Namun, karena dia diangkat menjadi peran pemain senior utama di dalam wilayah Sylph, pengetahuan dan kewajibannya meningkat secara bersamaan juga. sebelum dia menyadarinya, dia terkubur oleh kebiasaan dari kehidupan sehari harinya. Tugas seperti bertarung demi seluruh ras telah mengekang sayapnya dengan rantai tak terlihat. Para Pemain yang mengabaikan wilayah mereka dalam ALO disebut «Pembelot», makna Bahasa Inggrisnya yakni «Apostates». Yakni mereka yang membuang kewajiban mereka setelah mendapatkannya, mereka yang dibawah tekanan negara mereka sendiri, sampai sekarang memberi kesan kalau mereka adalah pengkhianat, mungkin memiliki semacam kehormatan di dalam hati mereka. Dengan pikirannya masih memikirkan semua hal itu, dia dengan cepat membasuh rambut dan tubuhnya kemudian membilas busanya. Melepas handuk mandi dari kait di dinding, ia memakai panel kendali di sampingnya, dan hembusan udara hangat bertiup dari celah di langit langit. Saat rambutnya hampir kering, ia membalut tubuhnya dengan handuk dan menuju ke ruang tamu. Melihat jam, ada kurang dari tiga menit sebelum batas waktu yang disetujui. Ia membungkus sandwich bagel yang tersisa di atas piring, mengambil secarik kertas dan menulis ―Onii-chan, kalau kamu lapar tolong makanlah ini.‖, dan meletakkannya di bawah piring. Kembali ke lantai kedua, ia segera mengenakan piyama, berbaring ke ranjang, dan menaruh helm Amusphere di kepalanya. Setelah menunggu sejumlah proses koneksi, melalui warna pelangi dari prosedur Log In, Suguha/Lyfa merasakan hembusan angin segar dan mencium aroma menyegarkan. Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email:
[email protected])
127
Dari posisi menunggunya, dan berlutut di atas satu lututnya, Lyfa berdiri dan bertanya. ―Maaf membuatmu menunggu, apa ada monster yang muncul?‖ Kirito, yang berbaring di atas rumput dengan benda seperti jerami di mulutnya, melepasnya dan mengangguk. ―Selamat datang kembali. Disini sepi sekali.‖ ―Apa itu?‖ ―NPC dari toko grosir berkata kalau ini adalah produk khas di Sylvain.‖ ―Aku belum pernah dengar ada yang seperti itu.‖ Kirito menyerahkan ‗sesuatu‘ itu dan Lyfa menerimanya di tangannya. Dia nampak sedikit tegang dan menggigitnya. Dengan sekali nafas, aroma manis dan harum mint mulai muncul di mulutnya. ―Ini giliranku untuk Log Out. Tolong lindungi aku.‖ ―Ok, nikmati perjalananmu.‖ Saat Kirito memanggil jendela menu dan menekan tombol Log Out, tubuhnya secara otomatis kembali ke posisi standby. Lyfa kemudian duduk di sampingnya dan mulai melihat dengan santai pada Surga selagi mengisap jerami mint saat pixie dari saku dada Kirito terbang keluar dan mengejutkannya. ―Whoa! Kamu bisa bergerak meski majikanmu tidak dalam Game!?‖ Yui memasang wajah ‗tentu saja‘ dan meletakkan tangannya di pinggangnya seraya mengangguk. ―Tentu saja bisa. Aku adalah aku. Dan dia bukan ‗majikan‘ku, dia adalah ‗Papa‘ku.‖ ―Meskipun begitu, kenapa kamu memanggil Kirito Papamu? Apa mungkin dia memprogrammu seperti itu?‖ ―Papa menolongku, tapi dia juga berkata kalau aku anaknya. Jadi dia adalah Papaku.‖ ―Begitu....‖ Sudah pasti, Lyfa tak paham sama sekali. Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email:
[email protected])
128
―Kamu mencintai Papamu?‖ Lyfa bertanya dengan santai, dan Yui menatapnya dengan wajah serius. ―Lyfa, apa itu cinta?‖ ―A-Apa........‖ Lyfa tak siap menghadapi pertanyaan tak terduga dan memikirkannya untuk beberapa saat sebelum menjawab dengan nada kering. ―......Itu perasaan ingin tetap bersama. Dan saat kalian bersama, jantungmu akan berdegup kencang, atau kira kira seperti itu.....‖ Wajah tersenyum Kazuto mendadak muncul di pikirannya, namun kenapa wajah itu sama dengan wajah istirahat avatar di sampingnya? Lyfa tersedak. Tak yakin sejak kapan perasaannya pada Kirito mulai sama dengan perasaan tersembunyinya pada Kazuto. Lyfa menggeleng kepalanya tanpa berpikir. Yui melihat ia melakukan ini dan memiringkan kepalanya, sambil bertanya: ―Ada apa, Lyfa?‖ ―Bukan, bukan, bukan, itu bukan apa apa!‖ Lyfa berteriak, dan pada saat itu— ―Apanya yang bukan apa apa?‖ ―Waaah!‖ Kirito tiba tiba mengangkat kepalanya dan Lyfa melompat. ―Aku kembali. Apa yang terjadi?‖ Kirito melihat wajah gugup Lyfa dan berdiri. Hinggap di bahunya, Yui berkata: ―Selamat datang kembali, Papa. Kami baru mengobrol tentang orang yang dia sukai dan—― ―Hei, itu nggak benar!‖ Lyfa buru buru memotong ucapan Yui. ―Kamu cepat sekali kembali. Apa kamu makan sesuatu?‖ Lyfa bertanya untuk menyembunyikan rasa malunya. Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email:
[email protected])
129
―Ah ya, keluargaku membuatkan sesuatu untukku.‖ ―Begitu, baiklah, kita harus lekas berangkat. Kalau kita nggak sampai di Kota pertambangan sebelum hari sudah larut, nanti akan jadi Log Out merepotkan. Ayo, segera terbang ke pintu masuk gua!‖ Lyfa menyelesaikan ucapannya dengan cepat dan berdiri. Biarpun Yui dan Kirito tak cukup paham apa yang terjadi, Lyfa tak menunggu mereka untuk menyadari itu dan dengan lembut mengepakkan sayapnya. ―Ah, ya. Mari berangkat!‖ Masih tak memahami alasan ekspresi Lyfa, Kirito juga membentangkan sayapnya. Namun tiba tiba, dia menoleh dan melihat ke arah hutan tempat mereka keluar. ―Ada apa?‖ ―Bukan apa apa.......‖ Kirito membalas, meski ia masih menatap ke arah hutan. ―Rasanya ada seseorang yang mengawasi kita. Yui, bisa beritahu kami apa ada orang lain sepanjang area ini?‖ ―Tidak, tak ada siapapun di sekitar kita.‖ Pixie itu menggeleng kepala kecilnya. Namun Kirito masih nampak ragu ragu. ―Perasaan seolah diawasi........apa ada semacam indera keenam dalam Game ini?‖ Mendengar Lyfa menanyakan itu, Kirito menggosok dahinya dengan tangan kanannya dan berkata: ―Sulit untuk melakukan itu. kalau ada seseorang mengawasi kita, maka sistem akan memberi kita «Referensi», kamu mungkin hanya melihat aliran data yang tidak biasa kamu lihat, anggap saja begitu.‖ ―Apa iya?‖ ―Tapi Yui tak merasakan kehadiran siapa siapa jadi pasti tak ada siapapun.‖ ―Ah, bisa saja mereka menggunakan «Tracer»‖ Lyfa berbisik pada Kirito, yang mengangkat alisnya. Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email:
[email protected])
130
―Apa itu?‖ ―Itu adalah sihir pelacakan. Biasanya dalam bentuk makhluk sihir kecil yang memberitahu pemain tentang posisi target.‖ ―Itu mantra yang bagus sekali. Bisakah kamu lepaskan mantra itu dari kita?‖ ―Kalau aku bisa melihat Tracer-nya maka aku bisa melepasnya, tapi kalau skill sihir si pemakai sihir itu tinggi, jarak yang bisa dia observasi meningkat, jadi menemukannya di daratan luas seperti ini sangat mustahil.‖ ―Begitu. Mungkin hanya imajinasiku, pokoknya ayo kita lekas berangkat.‖ ―OK.‖ Setelah mengangguk, mereka terbang ke angkasa lagi. bukit putih dari sudut pegunungan tak terlalu jauh, dan di tengah tengah bukit terdapat gua hitam raksasa. Menuju ke lubang gua yang menghembuskan udara dingin sinis dari dalamnya, Lyfa mengepakkan sayapnya lebih cepat dan mempercepat lajunya. Setelah beberapa menit terbang, keduanya memasuki pintu masuk gua. Hampir tegak lurus pada batu batu besar, gua itu adalah bentuk persegi raksasa yang memotong wajah bukit. Tinggi dan lebarnya sekitar tiga atau empat kali melebihi Lyfa. Mereka tak tahu ada apa di dalam sana, namun diukir di sekitar pintu masuk gua adalah beberapa desain monster. Bagian teratas lubang terdapat kepala setan yang menjulang keluar, melihat dengan kebencian ke arah mata semua penyusup. ―Gua ini......apa memiliki nama?‖ Oleh pertanyaan Kirito, Lyfa menganggukkan kepalanya dan membalas. ―Namanya adalah «Koridor Ruger». Ruger juga menjadi nama dari Kota Pertambangan itu.‖ ―Whoa, itu seperti cerita yang kutonton di film fantasy.‖ Lyfa menatap Kirito dengan pandangan perifernya dan melihatnya tersenyum. Mungkin maksud Kirito adalah buku buku klasik, yang menjadi inspirasi produksi film. Dalam kamar Kazuto, terdapat kotak dengan buku edisi koleksi semacam itu, dan Lyfa sering meminjamnya untuk dibaca tanpa meminta ijin lebih dulu. ―Aku tahu apa yang kamu bicarakan. Untuk melintasi pegunungan, mereka melalui pertambangan bawah tanah, dan diserang oleh setan raksasa. Namun, sayangnya monster tipesetan tak akan muncul disini.‖ Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email:
[email protected])
131
―Sayang sekali ya.‖ ―Ah, tapi gua ini dihuni banyak Orcs. Kalau kamu menganggapnya menarik, kamu bisa mengurus semua makhluk itu.‖ Kemudian, keduanya mulai bergerak ke depan ke arah gua. Terasa sejuk di dalam gua, cahaya dari luar juga sangat tipis, dan perlahan menyelimuti segalanya ke dalam kegelapan. Lebih baik memakai sihir tipe cahaya; pikir Lyfa dan menoleh pada Kirito yang berjalan di sampingnya. ―Oh iya, Kirito-kun, apa kamu melatih skill sihirmu?‖ ―Ah, hanya sihir dasar ras, tapi aku tak sering memakainya.‖ ―Menjelajahi gua adalah spesialisasi Spriggan dengan pemakaian cahaya, bahkan lebih efektif dari sihir Mage angin.‖ ―Hmm, Yui, apa kamu tahu?‖ Kirito menggaruk kepalanya dan Yui keluar dari sakunya dan berkata dengan nada menguliahi; ―Papa, aku minta kamu sedikit membaca buku panduan manual. Memakai sihir cahaya itu....‖ Yui perlahan melafalkan mantra, dan Kirito mengangkat tangan kanannya dan mengulangi ucapannya. Tangan kanannya memancarkan cahaya abu abu pucat, dan terus menyebar. Saat itu mengenai Lyfa, dia mampu melihat area yang luas disekitar mereka. Mantra itu nampaknya tak memancarkan cahaya; namun memberi penggunanya pandangan-malam. ―Wow, ini sangat praktis sekali. Menjadi Spriggan mungkin ada gunanya juga.‖ ―Ah, mendengar kamu mengatakan itu membuatku terluka.‖ ―Hahaha. Tapi serius, kamu setidaknya harus mengingat beberapa mantra sihir yang berguna. Kalau kamu bahkan nggak bisa memakai mantra spesialitas Spriggan dalam situasi hidup dan mati, itu akan memalukan.‖ ―Woo, ucapan itu bahkan lebih melukaiku.‖ Sambil mengobrol dengan santai, mereka terus bergerak lebih jauh ke dalam banyak belokan dan kelokan di dalam gua. Tak lama kemudian, mereka tak bisa melihat cahaya putih dari pintu masuk lagi.
Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email:
[email protected])
132
―Kupikir itu adalah ‗ARLU-DENA-RERE.....‘‖ Kirito menatap referensi manual ungu berkilauan dan mencoba membisikkan kalimat mantra yang tak familiar. ―Tidak, tidak, membacanya seperti itu tak akan mengaktifkan mantra. Mantra itu bukan hanya pelafalan mekanik, kamu harus memahami tiap tiap «Kekuatan kata» dan mengasosasikannya dengan efek sihir sembari mengingatnya.‖ Mendengar pernyataan ini, si pendekar pedang hitam menghela nafas panjang dan menjatuhkan kepalanya. ―Aku tak menyangka akan mempelajari kata kata yang kelihatan seperti bahasa Inggris dalam Game.‖ ―Akan kuperingatkan kamu, mantra level tinggi setidaknya memiliki dua puluh kata.‖ ―Aw ayolah, aku lebih suka jadi petarung murni......‖ ―Sia sia saja menangis! Ayo cepat mulai dari awal lagi!‖ Sekitar dua jam mereka berjalan setelah memasuki gua, mereka bertarung dengan orcs lebih dari sepuluh kali dan menang tanpa masalah. Berkat peta yang dibeli di Sylvain, mereka berjalan mengikuti jalan lurus dan bepergian dengan cepat. Menurut peta, seharusnya terdapat danau besar bawah tanah di depan sana, melintasi jembatan di atasnya akan menuntun ke arah kota tambang, Ruger. Ruger tidak sebesar ibukota bawah tanah Gnome, namun ia memiliki fasilitas yang menghasilkan bijih berkualitas tinggi dan banyak pemain tipe pebisnis serta pandai besi tinggal disana. Mereka tak menemui pemain lain sepanjang jalan. Gua ini bukan tempat perburuan yang bagus. Gua ini cukup besar, namun seperti ketiadaan cahaya matahari atau cahaya bulan, sumber ketahanan penerbangan juga tak mencapai area ini, sehingga sayap mereka tak bisa digunakan. Pemain Sylph yang ingin menuju ke Aarun untuk berdagang dan piknik biasanya mengambil rute yang lebih jauh dari bagian utara Sylvian, melintasi wilayah Cait Sith di dekat pegunungan. Hidup disana terdapat ras Cait Sith dengan telinga dan ekor kucing mereka. Mereka bisa memakai skill «Taming» dengan memberi makan monster atau binatang, dan selalu menyediakan hewan tunggangan yang sudah dijinakkan ke ibukota Sylph demi menjalin persahabatan, jadi kedua ras itu sudah lama sangat akur. Hubungan diantara Raja dari kedua ras juga sangat bagus, bahkan dikatakan kalau tak lama lagi mereka akan membentuk aliansi. Karena Lyfa memiliki sejumlah teman Cait Sith, dia berniat untuk memilih rute melalui lintasan utara, namun melewati pegunungan karena Kirito kelihatan buru buru. Jujur saja, masuk ke bagian dalam tanah membuat Lyfa tak nyaman, namun dalam situasi saat ini bergerak sepanjang pegunungan sepertinya tak membawa masalah berarti. Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email:
[email protected])
133
Yang jelas, alasan kenapa Kirito begitu buru buru menuju ke Aarun, dan World Tree, masih misteri bagi Lyfa. Sikap Kirito membuat Lyfa bertanya tanya dengan ketidakpastian di hatinya, namun postur bertarungnya sepertinya sangat cemas. Ia ingat Kirito menyebutkan kalau ia tengah mencari seseorang. Orang orang yang hilang kontak di dunia nyata dan datang mencari di Game tidaklah aneh. Di papan buletin di depan toko grosir, di sudut pertanyaan, kata ‗mencari seseorang‘ tidak ada habisnya. Biasanya itu dilakukan demi balas dendam atau karena ketertarikan cinta, namun tak ada yang pas untuk Kirito. Dan, mencari di Aarun cukup bisa dipahami, tapi kenapa World Tree? Saat ini tempat itu seperti area tak terjamah, biarpun bisa mencapai bagian bawahnya, menuju ke puncak pohon itu nyaris mustahil. Lyfa berjalan di samping Kirito yang terus berlatih keras dengan kalimat mantra, dan terus berpikir sendiri. Biasanya tak memperhatikan di zona netral sama halnya bunuh diri, namun dalam perjalanan ini karena indera menakutkan Yui, ia akan memperingatkan mereka adanya monster yang mendekat sehingga tak perlu khawatir akan ada serbuan. Kemudian, setelah beberapa menit, mereka hampir mencapai danau bawah tanah saat Lyfa mendengar suara, itu bukan peringatan Yui, namun lebih seperti suara dering telepon. Lyfa mengangkat tangannya, menoleh pada Kirito, dan berkata: ―Ah, aku mendapat pesan. Maaf, tolong tunggu sebentar.‖ ―Oke.‖ Lyfa berhenti, di bagian depan tubuhnya di bawah dadanya, ia menekan icon yang ditampilkan. Sebuah jendela muncul dan menunjukkan Pesan Teman. Daftar Teman Lyfa hanya ada satu orang, Recon, ia sudah bisa menebak, jadi bahkan sebelum membaca dia sudah tahu siapa pengirimnya. Itu mungkin isi yang tidak perlu, pikir Lyfa sambil melirik pesan itu, namun— ‗Seperti yang kuduga! Hati hati, S‘ Itulah satu satunya hal yang ditulis. ―Apa apaan ini?‖ Ujarnya tanpa berpikir. Sama sekali tak masuk akal. Apa yang dia duga? Hati hati dengan apa? Dan apa maksud ‗S‘ di bagian akhir? Kalau Recon mengiriminya pesan, bukankah harus dengan ‗R‘, apa ada semacam makna tersembunyi dibaliknya? ―Esu...sa....shi....su......hmmm.‖ ―Ada apa?‖
Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email:
[email protected])
134
Lyfa menjelaskannya pada Kirito yang bingung. Kemudian, Yui memunculkan kepalanya dari dalam saku dan berkata: ―Papa, aku mendeteksi respon dari jarak dekat.‖ ―Monster?‖ Tangan Kirito menyentuh gagang pedangnya, namun Yui menggeleng kepalanya. ―Bukan—ada pemain, jumlahnya dua belas.‖ ―Dua belas?‖ Lyfa dibuat diam membisu. Bagi kelompok pemain yang membentuk party bertarung, itu terlalu banyak. Mungkin itu adalah kelompok Sylph yang bergerak dari Sylvian ke Ruger, atau bahkan ke Aarun sebagai karavan dagang. Memang, sekali dalam sebulan biasanya ada party beranggotakan besar yang berkumpul di ibukota Sylph untuk bepergian dari dan ke area sentral. Biasanya beberapa hari sebelum hari keberangkatan mereka akan memberitahu semua pemain untuk merekrut peserta, namun di pagi ini saat dia melihat papan buletin tak ada apapun yang menulis tentang hal itu. Berarti itu adalah kelompok tak dikenal, kalau mereka Sylph maka tak akan berbahaya, namun kesempatan kalau mereka adalah kelompok PK dari ras berbeda itu sulit untuk dibayangkan. Lyfa mendapat firasat buruk tentang hal itu, dan menoleh pada Kirito. ―Aku merasakan firasat buruk. Kita harus bersembunyi dan biarkan mereka lewat.‖ ―Tapi bersembunyi dimana?‖ Kirito kebingungan dan melihat ke sekelilingnya. Mereka berada di tengah jalan lebar, tanpa cabang apapun untuk bersembunyi. ―Itu, serahkan padaku.‖ Lyfa memegang pergelangan tangan Kirito dan bersembunyi di area berlubang terdekat. Menekan rasa malu oleh kontak fisik yang terlalu dekat, Lyfa mengangkat tangan kirinya untuk pelafalan mantra. Kemudian cahaya hijau memancar dari kaki ke atas, menyelimuti kedua tubuh. Pandangan mereka sedikit berwarna hijau, namun dari luar mereka akan sama sekali tersembunyi. Lyfa menatap Kirito di sampingnya dan berbisik: ―Bicaralah dengan tenang, kalau kita terlalu berisik maka sihir ini takkan berfungsi.‖ Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email:
[email protected])
135
―Aku paham. Sihir ini benar benar berguna.‖ Kirito mengawasi area mereka bersembunyi, dan terus menerus memindai area. Yui memunculkan kepalanya dan berujar dengan nada rendah: ―Dalam sekitar dua menit kalian akan bisa menemui mereka.‖ Mereka berdua membuat diri mereka lebih kecil dan bergerak mendekat ke dinding gua. Setelah detik detik menegangkan, Lyfa mendengar suara langkah kaki mendekat. Bercampur dengan suara armor berat yang berdentingan, yang membuatnya penasaran dan melihat. Kirito menjulurkan lehernya, menatap ke arah kelompok tak dikenal. ―Apa itu?‖ ―Apa? Aku tak melihat siapa siapa.‖ ―Aku tak melihat pemain, tapi mungkin monster? Ada Kelelawar merah kecil.‖ ―!?‖ Lyfa menahan nafasnya sambil melihat ke depan. Di kegelapan di dalam gua, terdapat benda merah beterbangan ke arah mereka. Ini adalah— ―Sial!‖ Lyfa tanpa sadar mengutuk keras keras, dan melompat dari tempat persembunyian ke tanah di tengah tengah jalan. Sihir Persembunyian terlepas di saat yang sama dan Kirito juga berdiri dengan kebingungan. ―Hei, hei, apa yang terjadi?‖ ―Itu sihir Pelacak Jejak Level tinggi! Kita harus menghancurkannya dengan cepat!‖ Sambil berteriak keras, Lyfa merentangkan tangannya dan mulai merapal mantra. Setelah mantra yang cukup panjang, ujung jarinya melepaskan sejumlah jarum emerald berkilauan. Viii, bersuara di udara seiring jarum jarum itu menyerbu ke arah targetnya. Kelelawar yang beterbangan di udara dengan perlahan mencoba menghindari serangan, namun karena ada begitu banyak jarum, ia tertusuk oleh banyak jarum. Ia jatuh ke tanah, terselimuti api merah, dan lenyap. Mengkonfirmasi serangannya, Lyfa menoleh ke arah Kirito dan berteriak: ―Lekas berlari ke arah kota, Kirito-kun!‖ ―Oh, tak lagi bersembunyi?‖ Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email:
[email protected])
136
―Musuh akan segera tahu kalau pelacak mereka dihancurkan. Mereka mungkin akan mengirim banyak pelacak, jadi hampir mustahil untuk bersembunyi. Pet sihir itu memiliki banyak properti. Ini artinya party yang mendekat adalah.......‖ ―Salamander!‖ Kirito mengernyit setelah menunjukkan pengetahuannya. Sembari mereka berbicara, suara berderak derak bercampur langkah kaki semakin mendekat. Lyfa berbalik dan melihat cahaya merah dari kejauhan. ―Ayo pergi!‖ Mengangguk, keduanya mulai berlari. Sembari mengecek peta saat berlari, jalan lurus ini akan segera berakhir, dan di depan akan terdapat danau bawah tanah raksasa. Cara untuk melintasi danau adalah melalui jembatan, dan di seberang merupakan pintu masuk ke kota pertambangan, Ruger. Itu adalah kota netral sehingga serangan tak diperbolehkan di dalamnya, tak peduli berapa banyak orang yang mereka miliki, mereka takkan bisa melakukan apa apa. Namun kenapa ada kelompok besar Salamander disini? Lyfa menggigit bibirnya. Memakai Pelacak artinya sejak awal bermaksud memburu kita. Setelah meninggalkan Sylvian, karena kekuatan pencari dari Yui, seharusnya mereka tak mungkin punya kesempatan untuk memasang sihir itu. Satu satunya kemungkinan adalah mereka memakai sihir itu selagi kita berada di jalanan Sylvian. Jumlah Sylph yang bisa menggunakan sihir api itu bukan nol. Tiap tiap ras memiliki bakat atribut sihir tersendiri, angin untuk Sylph, tanah untuk Gnome, dll. Dan atribut mantra yang lain bisa dipelajari melalui latihan keras dan peningkatan skill. Namun, kelelawar merah yang mereka bunuh bisa mengikuti dan melacak target, dan mencari target yang bersembunyi, adalah sihir level sangat tinggi yang memerlukan skill sihir api yang hampir mustahil untuk diperoleh ras lain selain Salamander. Dengan kata lain— ‗Ada Salamander di Sylvain?‘ Lyfa memikirkan itu selagi berlari. Kalau ini benar, tak mudah melakukannya. Meski Sylvian terbuka bagi pengembara dari ras lain, namun karena hubungan sengit dengan Salamander, bea masuk mereka sangat ketat dan dibatasi. Kalau Penjaga NPC yang kuat menemukan Salamander, mereka akan segera menyerang. Melewati semua itu tidaklah mudah. ―Oh, danau!‖
Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email:
[email protected])
137
Berlari ke kanan di depannya, suara Kirito menginterupsi pikiran Lyfa. Lyfa mengangkat kepalanya dan melihat jalan pegunungan berbatu berubah menjadi jalan batu yang rata di depan sana, ruang menjadi lebih terbuka, dan air hijau gelap danau bersinar dengan cahaya pucat. Jembatan batu membentang di tengah tengah danau, di seberangnya terdapat gerbang besar yang mencapai atap. Itu adalah kota tambang, pintu Ruger. Sekali melewati pintu itu, kamilah yang menang dalam permainan petak umpet ini. Ini memberi sedikit ketenangan pikiran bagi Lyfa dan ia melirik dari bahunya. Dari belakang cahaya merah masih ada sejumlah jarak. Karena sudah begini – keduanya berlari pada kecepatan tinggi menuju lintasan batu. Saat mereka melalui jembatan, temperatur di sekitar mulai jatuh drastis. Mereka menembus udara beraroma air, dan mempercepat lari di atas jembatan. ―Sepertinya kita lolos.‖ ―Jangan cepat lengah. Ada monster raksasa di dalam air.‖ Selagi berbicara dengan Kirito, mereka sampai di tengah jembatan yang merupakan area observasi bundar, dan pada saat itu. Melewati kepala mereka dalam kegelapan, dari belakang muncul dua titik cahaya berkecepatan tinggi. Itu adalah efek cahaya dan suara yang menunjukkan kalau itu serangan sihir. Itu pasti dari Salamander yang mengejar mereka, namun akurasinya sangat buruk. Karena itu akan mengenai di depan mereka, mereka hanya perlu melambat. Setelah melambat, cahaya mendarat sekitar sepuluh meter di depan. Ia meledak seperti yang diduga, Lyfa mengangkat tangannya untuk menutup wajahnya, namun yang terjadi berikutnya sama sekali tak diduga. Humming! Dinding batu besar naik dari jembatan dan memblokir seluruh jalan. Lyfa merengut oleh masalah tak terduga dan bersumpah; ―Ini gawat......‖ ―Apa?‖ Mata Kirito melebar, namun terus berlari maju dan mencabut pedangnya untuk menebas dinding. ―Ah, Kirito-kun!‖ ‗Sia sia saja‘ tak punya waktu untuk keluar dari mulutnya. Pedang Kirito mengenai dinding batu, GOUN! Suara keras datang dari serangan itu dan kekuatan pantulannya membuat Kirito jatuh terduduk di atas jembatan. Dinding batu cokelat itu tak menampakkan goresan sama sekali. Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email:
[email protected])
138
―.....Ternyata percuma.‖ Lyfa terbang ke sisi Kirito dan berhenti, sambil mengatakan itu. si pemuda Spriggan berdiri dengan tatapan mencela. ―Seharusnya kamu katakan itu sejak tadi.‖ ―Kamu terlalu ceroboh. Ini perisai sihir tanah, serangan fisik takkan bisa merusaknya. Hanya sihir dalam jumlah besar yang bisa menghancurkannya........‖ ―Kita tak punya waktu untuk itu.......‖ Mereka berbalik bersamaan, kelompok yang mengenakan armor, bersinar dengan warna darah, tengah mendekat di depan jembatan. ―Terbang mengitarinya......takkan mungkin. Bagaimana kalau menyelam ke dalam danau?‖ Lyfa menggeleng kepalanya oleh saran Kirito. ―Tidak bisa. Sudah kukatakan tadi, sepertinya ada monster Naga air berlevel sangat tinggi tinggal di dalam danau. Tanpa bantuan Undine, bertarung di dalam air sama saja bunuh diri.‖ ―Jadi, tak ada pilihan selain bertarung kan?‖ Menoleh pada Kirito yang memegang pedangnya dalam postur anggun, Lyfa menggigit bibirnya dan mengangguk. ―Kita tak punya pilihan.......tapi ini mungkin buruk......sampai Salamander memakai sihir elemen tanah sekuat itu, pasti ada Mage handal dalam kelompok itu.‖ Jembatan itu tidak lebar, jadi kondisi terburuk mengalami pengepungan bisa dihindari. Bahkan dengan ini, dua belas lawan dua sama sekali tidak adil, dan penerbangan tidak dimungkinkan di dalam dungeon ini. Keahlian Lyfa dalam pertarungan udara tak bisa dipakai disini. Itu semua bergantung pada keefektifan bertarung musuh. .....Tapi kita tak boleh terlalu mengharapkan itu. Menggumamkan itu dalam hatinya, Lyfa berdiri di samping Kirito dan mencabut katananya. Dengan suara logam berat, musuh yang mendekat mulai terlihat jelas. Di depan terdapat tiga Salamander besar, berdandan dalam armor yang lebih berat dari Salamander yang dia lawan kemarin, tangan kiri memegang tongkat besar atau senjata satu tangan lain, dan tangan kanan dilengkapi perisai logam yang besar.
Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email:
[email protected])
139
Melihat ini, Lyfa untuk sesaat hampir kehabisan akal. Didalam ALO tangan yang dominan sama dengan di dunia nyata, jadi pemain bertangan kidal pasti sangat sedikit. Sebelum Lyfa bisa menyuarakan keraguan itu, Kirito menatapnya dan berkata: ―Tolong jangan salah paham, tapi bisakah kamu menjadi supportku?‖ ―Eh?‖ ―Kuharap kamu bisa menyembuhkanku dari belakang. Maka aku bisa bertarung tanpa mempedulikan tubuhku.‖ Lyfa menatap pedang bermata dua Kirito. Memang di jembatan sempit ini, tembakan teman akan dimungkinkan dan menghindarinya akan sulit. Menyembuhkan bukan keahliannya, namun Lyfa menganggukkan kepalanya dan mundur tepat di depan dinding batu. Tak ada waktu untuk berdebat. Kirito membungkuk dan menarik pedangnya dari belakang. Ia mengirim gelombang tekanan ke arah tiga Salamander. Tubuh Kirito tidak besar, jadi dia nyaris tak membuat suara saat bergerak. Matanya bersinar oleh akumulasi energi. Jarak diantara kedua sisi semakin mengecil seiring Lyfa melihatnya— ―—Ha!‖ Dalam satu tarikan nafas, kaki kiri Kirito melangkah ke depan, cahaya efek spesial biru muncul seiring ia mengayunkan pedangnya secara horizontal ke arah tentara besar merah. Dengan suara keras udara yang terpotong, jembatan berguncang; itu adalah ayunan pedang terkuat yang Lyfa pernah lihat, namun— ―Eh!?‖ Mata Lyfa terbuka lebar karena terkejut. Ketiga Salamander menarik mundur senjata mereka, dan mengarahkan perisai mereka ke depan, menyembunyikan tubuh mereka dibalik dinding perisai. GANG! Disertai suara keras, pedang Kirito menghantam dinding perisai dalam sekali ayunan dan menyisakan goresan horizontal. Udara berguncang dan gelombang besar menyebar sepanjang danau. Namun para petarung berat itu hanya terdorong mundur, sembari memblokir serangan Kirito. Lyfa buru buru mengamati HP mereka. Mungkin lebih dari sepuluh persen berkurang, namun itu hanya untuk sesaat, karena tak lama kemudian lafal mantra terdengar dari belakang mereka, dan cahaya biru pucat menutupi ketiga penjaga depan. Itu adalah sihir pemulihan, karena HP mereka pulih dalam sekejap. Kemudian, dari belakang..... Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email:
[email protected])
140
Dari belakang dinding perisai baja yang kuat, banyak bola api merah jingga kemerahan ditembakkan, mengikuti jalur parabol sepanjang udara, dan meledak di posisi Kirito. Ledakan itu cukup kuat hingga membuat permukaan danau memantulkan pria berbaju hitam yang terselimuti warna merah. ―Kirito-kun!‖ Lyfa berteriak dengan keras, hampir dalam keputusasaan. Bar HP Kirito menurun drastis, dan mendekati area kuning peringatan. Tidak, dalam sistem ALO yang seluruhnya berbasis skill, HP meningkat sangat pelan, sehingga cukup ajaib kalau Kirito tak tewas dalam sekejap. Ini semua adalah rangkaian serangan sihir yang intensif. Lyfa segera menyadari hasrat membunuh dari musuh. Kelompok musuh ini jelas memahami tentang Kirito dan kekuatan serangan fisiknya, jadi mereka memakai cara penanganan semacam ini. Tiga pelindung dengan armor penuh akan memblokir serangan Kirito, memakai perisai berat untuk pertahanan. Tak peduli sekuat apapun serangan Kirito, kalau ia tak bisa mengenai tubuh mereka secara langsung, mereka takkan bisa dilukai. Sembilan orang yang lain mungkin adalah Mage. Beberapa akan menyembuhkan pelindung garis depan, dan yang lain memakai sihir api untuk menyerang. Ini adalah formasi yang dipakai untuk melawan monster boss dengan serangan fisik yang kuat. Tapi kenapa ada begitu banyak orang digerakkan untuk menyerang Kirito dan Lyfa? Meninggalkan keraguannya, Lyfa memulai pelafalan sihir penyembuhannya. Akhirnya api menipis, dan saat tubuh Kirito mulai terlihat, Lyfa memakai mantra penyembuhan level tinggi yang dia miliki. Kemudian bar HP Kirito mulai terisi, namun Lyfa tahu kalau itu takkan bertahan lama. Kirito juga menyadari taktik musuh. Karena pertarungan jangka panjang itu tidak menguntungkan, ia mengangkat pedangnya dan menyerbu ke arah barisan prajurit berperisai. ―Woo oh!‖ Pedang hitamnya membentur perisai, dan percikan cerah berkilapan. Namun—disini pertarungan berubah menjadi permainan angka. Serangan yang diberikan oleh Kirito akan disembuhkan oleh para Mage di belakang. Setelah itu, Mage yang lain akan melafalkan sihir serangan dan Kirito dihantam oleh ledakan lagi.
Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email:
[email protected])
141
Tak ada ruang untuk skill individual; Lyfa paling membenci gaya bertarung semacam ini. Sekarang pertarungan ditentukan oleh MP Mage dan HP Kirito, yang mana yang habis lebih dulu. Namun hasilnya sudah sangat jelas. Tak terhitung bola api mulai meluncur dan menghujani Kirito. Ledakan bertubi tubi menghantam Kirito dan tubuh babak belurnya terlempar dan menghajar tanah. Karena ini adalah Game, tubuh dalam ALO takkan merasakan «sakit», namun menahan ledakan sihir secara langsung bisa memberi dampak buruk. Suara ledakan mengguncang otak, rasa panas membakar kulit, dan dampak itu akan merusak keseimbangan. Efek efek ini akan ditransfer ke realita pada daging si pemain, setelah Log Out semua efek ini masih akan tersisa selama beberapa jam dalam bentuk mual dan pusing. ―Uuu......oooh!‖ Namun tak peduli berapa kalipun Kirito dihajar oleh api dia terus berdiri dan mengayunkan pedangnya. Sambil melafalkan mantra penyembuhan, Lyfa tak ingin terus melihatnya kesakitan. Ini adalah Game. Dalam situasi ini, hampir semua orang akan menyerah. Meski kegagalan sangat disesalkan, dibawah aturan yang ditetapkan Game, ini adalah perbedaan kekuatan bertarung yang tak bisa diganggu gugat. Meskipun begitu, mengapa— Lyfa tak lagi tahan melihat Kirito terus seperti itu, sehingga dia berlari beberapa langkah di belakang Kirito dan berteriak: ―Cukup Kirito-kun! kita hanya perlu terbang beberapa jam dari Sylvain lagi! item yang tercuri dari kita bisa kita beli kembali, tolong menyerahlah!‖ Namun Kirito menggeleng kepalanya dan berkata dalam nada tegas. ―Tidak!‖ Matanya mencerminkan api merah brilian yang mengelilingi mereka. ―Selagi aku hidup, takkan kubiarkan anggota partyku mati. Aku pasti takkan membiarkan itu!‖ Lyfa, kehabisan kata kata, hanya bisa berdiri membisu. Pada waktu keputusasaan itu, pemain berbeda akan bereaksi dengan beragam cara. Ada orang orang yang akan mentertawakan «Momen ini», ada orang orang yang matanya akan terbuka lebar dan jatuh dalam ketakutan, dan ada juga orang orang yang terus melawan sampai akhir. Namun dalam kasus ini, mereka semua memakai simulasi «kematian». Pengalaman ini tak bisa dihindari dalam memainkan Game VRMMO, dan harus diterima. Kalau tidak takkan bisa «menikmati» permainan «Game» ini.
Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email:
[email protected])
142
Namun cahaya di mata tajam Kirito adalah sesuatu yang Lyfa belum pernah lihat sebelumnya. Berusaha keras melawan situasi mustahil, mati matian mencoba mencari cara untuk bertahan hidup, Lyfa merasa terpana. Pada momen ini, Lyfa lupa kalau ini hanyalah Game, sebuah dunia ilusi. ―Woo-ah-ah-ah-ah-ah-ah-ah!!‖ Kirito yang berdiri dan berteriak, mengguncang udara dengan suaranya. Saat tembakan api berhenti untuk sesaat, ia tiba tiba menyerbu ke depan, mengabaikan dinding perisai di depannya. Merendahkan pedangnya di tangan kanannya, tangan kiri kosongnya memegang sudut perisai dan mencoba mendorongnya terbuka. Tindakan tak terduga ini mengacaukan garis pertahanan Salamander. Saat dinding pertahanan mereka retak, Kirito memaksakan pedangnya masuk. Untuk mematahkan dinding pertahanan dengan para Mage di belakangnya adalah sesuatu yang bahkan pemain veteran seperti Lyfa belum pernah lihat sebelumnya. Juga, tindakan itu bahkan bukan serangan, jadi takkan bisa melukai musuh. Namun, karena tindakan edan Kirito, pria yang memegang perisai berteriak dalam kebingungan; ―Sial, apa yang salah dengan orang ini!?‖ Pada saat ini, suara kecil mencapai telinga Lyfa. ―Sekarang satu satunya kesempatan!‖ Melihat sekelilingnya, entah sejak kapan, Yui menggantung di bahu kanannya. ―Kesempatan?‖ ―Satu satunya ketidakpastian adalah kondisi mental pemain. Gunakan semua MP-mu yang tersisa, tolong blokir serangan sihir berikutnya!‖ ―Ta...tapi, bahkan dengan melakukan itu.....‖ Seperti menuangkan air di atas batu panas, Lyfa menahan apa yang hendak dia ucapkan. Ia ia melihat dengan serius pada AI yang seharusnya simpel, Yui, dan melihat keteguhan yang sebanding dengan Kirito. Lyfa menganggukkan kepalanya, dan mengacungkan kedua tangannya ke depan. Mage kelompok musuh sudah melafalkan mantra bola api, namun demi mencocokkan waktu peluncuran, itu terjadi dalam kecepatan cukup lambat. Lyfa melafalkan kalimat mantranya dengan kecepatan tinggi seperti biasa. Kesalahan dalam pelafalan sama artinya kegagalan, ia melafalkan mantranya secepat mungkin, hanya malu pada garis bahaya. Lyfa menyelesaikan mantranya sedikit lebih cepat dari mereka. Dari tangannya muncul tak terhitung kupu kupu kecil yang beterbangan, mengelilingi tubuh Kirito. Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email:
[email protected])
143
Setelah itu, musuh menyelesaikan mantra mereka juga. Dengan suara melengking, bola api para Mage tertembak ke langit. Api demi api menghantam Kirito, yang mencoba menembus dinding pertahanan. ―Ha!‖ Tangan Lyfa yang merentang mengalami tekanan balik dari ledakan, dan ia menggertakkan giginya. Bidang sihir pertahanan di sekitar Kirito hancur oleh ledakan, dan MP-nya jatuh dengan efek suara buk-buk. Potion pemulih MP bahkan takkan bisa memulihkannya dengan cepat. Apa artinya bertahan dari serangan seperti itu, pikir Lyfa, kemudian. Berdiri di bahu Lyfa, Yui berteriak dengan keras: ―Papa, lakukan sekarang!‖ Kirito berkedip kedip dengan agak bingung. Dalam api merah seperti teratai, ia mengangkat pedangnya dan berdiri. Lyfa bisa mendengar suara mantra yang halus. Lyfa mencocokkan fragmen kata kata mantra itu dengan indeks dalam memorinya. ‗Mantra ini.......atribut ilusi!?‘ Lyfa menahan nafasnya untuk sesaat – kemudian menggertakkan giginya. Mantra yang Kirito ucapkan adalah sihir ilusi yang membuat pemain nampak seperti monster. Namun sihir itu tak berguna dalam pertarungan sungguhan. Karena bentuknya bergantung pada skill bertarung pemain, biasanya hasilnya adalah monster lemah, tanpa perubahan kemampuan, karena kebanyakan orang menyadari ini hal itu takkan membuat mereka takut. Lyfa mulai kehilangan MP dengan cepat, hingga hanya 10% tersisa. Ia memutuskan berjudi pada ide Yui, namun nampaknya dadu telah mengkhianati mereka. Namun, apa boleh buat. Mengetahui «Kekuatan» Game diperlukan untuk mendukung kekayaan pengetahuan. Bagi Kirito yang baru mulai bermain beberapa hari yang lalu, memaintanya memahami tiap tiap kalimat mantra itu terlalu kejam. Selagi memikirkan ini, Lyfa memusatkan kekuatan terakhirnya untuk melindungi Kirito. Gelombang serangan akhir musuh akhirnya berhenti, tepat saat perisai pertahanan Lyfa menghilang. Pusaran api berputar, dan perlahan musnah— ―Eh!?‖ Di dalam dinding api, bergerak sebuah bayangan. Untuk sesaat, Lyfa merasa kalau ia hanya salah lihat. Karena benda itu terlalu besar. Berdiri di hadapan Salamander adalah raksasa dua kali ukuran mereka. Meragukan pandangannya, itu terlihat seperti raksasa yang membungkuk. Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email:
[email protected])
144
―Kirito-kun, apa itu kamu?‖ Dia bertanya dengan tak percaya. Ia tak bisa memikirkan hal hal yang lain. Ini adalah perubahan bentuk Kirito memakai mantra ilusi, namun ukurannya kelewat besar. Di depan mata Lyfa, bayangan itu melotot. Sosok itu tidak seperti raksasa. Kepalanya seperti kambing, dengan tanduk melengkung memanjang ke belakang kepalanya. Mata bundar bersinarnya berkilau, dan gigi diluar mulutnya menghembuskan api ke udara.
Tubuh bagian atasnya sangat berotot dengan kulit berwarna gelap, lengan panjangnya hampir mencapai tanah. Punggungnya memiliki ekor seperti cambuk. Untuk mendekripsikan sosok tak dikenal itu dalam satu kata, hanya «Iblis» yang cocok. Semua Salamander membeku di tempat. Melihat mereka seolah olah roh mereka dibawa pergi, si Iblis hitam mengangkat kepalanya tinggi tinggi. ―Roarrrrrrr-----------!!‖ Raungan seperti halilintar menggema, dan mengguncang seluruh gua. Dari bagian terdalam tubuh, rasa takut muncul secara instingtif. ―Omong kosong! Itu hanya tipuan!‖ Salamander di garis depan berteriak sambil mundur beberapa langkah. Dalam sekejap, si Iblis bergerak dengan kecepatan mengerikan. Cakar tangan kanannya merobek dinding perisai yang terbuka, dan jarinya mengoyak tubuh prajurit yang tertutup armor – momen selanjutnya, muncul End Frame, dan si Salamander lenyap. ―Woo ah ah ah!‖ Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email:
[email protected])
145
Melihat partnernya dibunuh dalam satu hantaman, dua pelindung yang tersisa berteriak bersamaan. Mereka menjatuhkan perisainya, tangan kiri mereka membuang senjata, dan mundur ketakutan. Dari kelompok Mage, seseorang yang menjadi pemimpin mereka berteriak dalam kemarahan: ―Bodoh, jangan kacaukan formasi! Dia hanya bisa mencapai apa yang dia lihat, kalau kalian menjadi kura kura kalian takkan terluka!‖ Namun kata kata itu tak mencapai telinga para prajurit. Si Iblis hitam mengaum dan melompat maju, ia membuka mulut besarnya dan menggigit kepala prajurit di sebelah kanan dan mencengkeram prajurit di sebelah kiri dengan cakar besinya. Ia dengan kejam mengguncang dan merobek robek avatar! Warna merah terus menerus terpercik, hampir sama dengan pertumpahan darah. Tiga pelindung depan dihancurkan dalam sepuluh detik. Pemimpin mereka pulih dan memerintahkan kelompok Mage, dan mereka mulai merapal mantra. Namun tanpa armor dan hanya mengenakan jubah, kelompok Mage terlalu rapuh dibandingkan para penjaga depan. Dengan nafas memburu, si Iblis yang berdiri jauh lebih mengerikan dari efek sihir ilusi. Kecepatan pelafalan mantra mereka menjadi lebih lamban dari sebelumnya. Sebelum pelafalan selesai, si Iblis mengangkat tangan kanannya ke arah para Mage dan mengayun secara horizontal. Dua Mage di depan terpukul dan terlempar jauh, mereka berubah menjadi api merah di udara, dan melebur kemudian lenyap. Teriakan dan suara kaca dipecahkan, efek suara bergeretak mengisi udara. Itu diakibatkan oleh lengan raksasa seperti batang pohon yang menghantam dua Salamander lain, yang kemudian lenyap. Mage level tinggi yang mengenakan jubah armor kualitas tinggi menjadi kebingungan dan salah melafalkan mantranya. Mantra sihirnya menjadi senjata makan tuan dan membakar tangannya dan boom, ia lenyap dalam kabut gelap. Kirito, dalam wujud Iblisnya, berjalan ke depan dan mengaum lagi. si pemimpin Salamander berteriak ‗Hiii!‘ dan mengayunkan tangannya ke samping. ―Mundur! Segera mundur! Semuanya mundur.....‖ Sebelum dia menyelesaikan kalimatnya— Si Iblis dalam sekejap berjongkok, kemudian melompat ke depan secara signifikan. Mendarat di tengah tengah musuh, mengirimkan gelombang kejut ke seluruh jembatan. Setelah apa yang terjadi, itu tak bisa disebut pertarungan lagi. Seiring cakar si Iblis mengayun, beberapa End Frame tercipta. Beberapa yang berani mencoba untuk melawan balik dengan tongkat mereka, selagi mengayunkan senjata mereka, gigi si Iblis menggigit kepala mereka, dan mereka kehilangan nyawa dalam sekejap. Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email:
[email protected])
146
Kabur dari badai, si pemimpin mencapai sisi terjauh jembatan. Dengan suara percikan air dia melompat ke danau, dan berenang dengan kecepatan tinggi ke seberang. Dalam ALO saat jatuh ke air, kalau bobot perlengkapan tak melebihi jumlah tertentu kau tidak akan tenggelam. Beruntungnya Mage memiliki perlengkapan yang sangat ringan, dan tak lama kemudian dia sudah jauh dari jembatan – saat tiba tiba, bayangan besar muncul dari bawahnya. Tak lama kemudian, pemimpin itu diseret ke dalam air dengan suara percikan. Menyisakan gelembung gelembung kecil, dia tenggelam ke dalam danau, dan sebelum dia menghilang, sejumlah titik cahaya merah buram bisa terlihat. Si Iblis yang merupakan Kirito sepertinya tak peduli pada kematian pemimpin musuh, ia mencengkeram Mage terakhir yang tak beruntung. Pada tubuh yang berteriak, ia memusatkan kekuatan di tangannya untuk meremas...... Kesadisan adegan ini membuat Lyfa berguncang, pada saat itu dia akhirnya kembali ke akal sehatnya dan berteriak: ―Ah, Kirito-kun! biarkan orang itu hidup!‖ ‗Itu sangat mengesankan‘, selagi Yui mengatakan ucapan tak berdasar itu dari bahunya, Lyfa berjalan mendekat. Si Iblis berhenti dan menoleh, dan dengan suara tak senang melepaskan si Salamander ke udara. Pria itu jatuh di atas tanah dengan suara berdebum, tubuhnya yang sudah lepas bernafas tersengal sengal. Lyfa datang di depannya, dan mengacungkan pedang panjang di tangan kanannya diantara kaki pria itu. dengan suara logam saat pucuk pedangnya mengenai jembatan, pria itu menggigil. ―Sekarang, beritahu kami siapa yang mengirim kalian!‖ Lyfa mencoba menakutinya, namun itu membangkitkan si pria dari shocknya, dengan wajah pucat, dia menggeleng kepalanya. ―Kalau kau mau membunuhku, lakukan saja!‖ ―Kenapa kau......‖ Pada saat itu, si Iblis memandang ke bawah dari atas, kabut hitam mengelilinginya, dan tubuh raksasanya mulai lenyap. Lyfa melihat ke atas, dari pusat kabut, sosok kecil melompat keluar dan mendarat di atas jembatan. ―Oh, amukan bagus.‖
Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email:
[email protected])
147
Kirito mengguncang kepalanya dan berujar dengan nada santai, sambil menaruh kembali pedang ke punggungnya. Dia berjalan ke arah si pria yang dengan blank membuka mulutnya dan berjongkok di sampingnya, sambil menepuk bahunya. ―Yo, pertarungan bagus.‖ ―Apa.....?‖ Kirito menatap si pria yang masih tercengang, dan dengan nada cerah nan jelas melanjutkan: ―Itu taktik bertarung bagus. Kalau itu hanya aku, aku pasti sudah kalah dengan cepat!‖ ―Tu.....Tunggu, Kirito-kun......‖ ―Tak apa, santai saja.‖ Oleh ucapan tak senang Lyfa, Kirito berbicara sambil berkedip. ―Baiklah, mari mengobrol tentang item denganmu.‖ Kirito membuka jendela trade dan kemudian menunjukkan dan menunjukkan daftar itemnya pada pria itu. ―Ini semua item dan uang yang kudapat dari menghabisi kelompokmu. Aku hanya berpikir, kalau kau mau menjawab pertanyaan kami, mungkin semua ini akan kuberikan buatmu.....‖ Mulut si pria itu terbuka lebar dan menutup beberapa kali, kemudian menatap Kirito dengan senyum licik. Dia melihat ke sekelilingnya, mungkin mengkonfirmasi kalau waktu telah habis bagi Salamander yang sudah mati, dan mereka sudah dipindah balik ke «Save Point», lalu dia kembali menatap Kirito. ―Sungguh?‖ ―Sungguh, sungguh.‖ Melihat keduanya tersenyum, Lyfa menghela nafas panjang. ―Laki laki benar benar—― ―Ya, mereka sudah tak tertolong lagi—― Yui yang duduk di bahunya melontarkan komentar. Kedua wanita itu melontarkan kalimat ketidakpuasan, dimana kedua laki laki saling mengangguk untuk menandai kesuksesan negosiasi.
Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email:
[email protected])
148
Si Salamander, sekali mulai berbicara, mengujarkan banyak hal; ―Sore ini, Jitakusu-san, ah, dia adalah pemimpin dari kelompok Mage yang tadi, dia mengontakku dengan e-mail ponsel, aku lagi makan malam jadi aku ingin menolak tapi dia memaksaku berkumpul. Saat aku sampai disana ternyata ada sepuluh orang ingin memburu dua orang, kupikir mereka ingin menindas seseorang, tapi mereka bilang itu adalah orang yang Kagamune-san hadapi kemarin, jadi aku paham.....‖ ―Siapa itu Kagemune-san?‖ ―Dia adalah kapten kelompok tombak. Dia adalah pemburu Sylph terkenal, tapi kemarin dia mengalami kekalahan total total yang langka dan mundur. Kalian yang menghabisinya kan!?‖ Mendengar tentang perburuan Sylph membuat Lyfa merengut, dia dan Kirito saling bertukar tatap. Dia pasti pemimpin kelompok Salamander yang mereka tendang tadi malam. ―Jadi, kenapa Jitakusu-san itu ingin memburu kami?‖ ―Perintah sepertinya datang dari pemain berperingkat lebih tinggi dari Jitakusu-san. Katanya kalian sudah ikut campur dalam «Strategi» mereka atau apalah itu.‖ ―Strategi apa?‖ ―Para petinggi Salamander nampaknya merencanakan sesuatu. Mereka takkan memberitahu tentara junior sepertiku, tapi aku tahu kalau mereka mengejar hal besar. Hari ini, saat aku pertama Log In, aku melihat beberapa dari mereka terbang ke utara.‖ ―Utara.......‖ Lyfa meletakkan jari di bibirnya, dan berpikir. Ibukota Salamander «Gadan» adalah bagian paling selatan dari Alfheim, kalau terbang lurus ke utara, mereka akan melalui jalur pegunungan yang saat ini tengah kita lintasi. Sedikit ke barat terdapat koridor Ruger, dan di sebelah timur di kaki pegunungan adalah «Lembah Naga». Jalur manapun yang mereka ambil, setelah itu adalah kota pusat Aarun, dan kemudian World Tree. ―Apa mereka ingin menyerbu World Tree?‖ Mendengar pertanyaan Lyfa, si pria hanya menggeleng kepalanya. ―Tak mungkin. Kami masih memulihkan diri dari kekalahan total sebelumnya, paling banter kami hanya bisa melengkapi pasukan dengan peralatan berperingkat senjata kuno sehingga kami bisa menyimpan uang. Untuk alasan itu rutinitas normal kami sangat keras. Meskipun begitu kami hanya bisa memperoleh setengah dari jumlah uang yang ditargetkan.‖ ―Oh?‖ Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email:
[email protected])
149
―Yah, itu saja yang bisa kukatakan. Apa perjanjian kita tadi masih berlaku?‖ Kemudian dia bertanya pada Kirito. ―Aku tak pernah bohong soal perjanjian.‖ Si pemuda Spriggan mengoperasikan jendela pertukaran. Si Salamander melihat daftar item yang ditransfer padanya dan menjadi senang sambil menggerakkan jarinya kemana mana. Lyfa menatap pria itu dengan ekspresi tak percaya dan bertanya; ―Hei kamu, ini semua barang barang kawan kawanmu kan? Apa kamu nggak merasa bersalah?‖ Setelah mendengar ini, si pria mengangkat suaranya; ―Kau tak paham apa apa. Orang orang itu suka seenaknya memamerkan item langka mereka, yang membuatku ingin balas dendam pada mereka. Tentu saja aku merasa tak enak kalau merampas semua jatah mereka, mungkin akan kujual semua ini dan membeli rumah.‖ ‗Aku bisa bersantai selama beberapa hari sebelum kembali ke wilayah Salamander‘. Dengan meninggalkan kata kata itu, si Salamander berjalan ke arah ia datang dan kemudian mulai menghilang dari pandangan. Rasanya situasi hidup dan mati sepuluh menit yang lalu terasa seperti bohongan, Lyfa menatap wajah Kirito yang sudah kembali normal. ―Eh? Apa?‖ ―Ah, anu......Setan yang membabi buta tadi, itu Kirito-kun kan?‖ Mendengar ini, Kirito menengadah sambil menggaruk pipinya. ―Ya, mungkin saja.‖ ―Mungkin saja? Bukankah itu taktik untuk mengelabui para Salamander dan mengacaukan mereka dengan monster?‖ ―Nggak, aku nggak berpikir sejauh itu.......kadang kadang itu terjadi padaku. Saat bertarung aku kehilangan kendali, dan tak ingat apa apa.......‖ ―Woo ah, seram.‖ ―Yah, tapi aku masih ingat pertarungan tadi. Aku memakai sihir yang Yui sarankan, dan menjadi raksasa. Karena pedangku menghilang, aku harus memakai tanganku.......‖ Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email:
[email protected])
150
―Juga dengan gigitan yo ~‖ Di atas bahunya, Yui menambahkan dengan senang. ―Ah, bicara soal itu. pengalaman menjadi monster itu menyenangkan.‖ Melihat Kirito tersenyum dan tertawa, Lyfa tiba tiba ingin mengetahui sesuatu, ia kemudian dengan mantap membuka mulutnya. ―Apa kamu.....mencicipinya? Salamander itu......‖ ―.....Rasanya seperti rasa BBQ gosong dan tekstur......‖ ―Waa, cukup, jangan diteruskan!‖ Ia mengibaskan tangannya pada Kirito. Tiba tiba tangannya ditangkap..... ―Gaoou!‖ Meneriakkan itu, Kirito membuka mulutnya dan menutupnya di jari Lyfa. ―Kyaaaaaa------------!‖ Lyfa berteriak, setelah itu suara hantaman menggema hingga menggetarkan permukaan danau.
―Ouch, itu sakit.‖ Sambil menyeka wajahnya yang baru ditampar oleh Lyfa, Kirito berjalan perlahan. ―Itu salah Papa!‖ ―Itu benar. Kamu benar benar nggak sopan.‖ Mendengar Lyfa dan Yui di bahunya mengatakan itu, Kirito terlihat seperti anak rewel dan menimpali. ―Aku mencoba menurunkan ketegangan bertarung dan menambah energi, dengan sedikit gurauan.....‖ ―Lain kali kamu melakukan itu, aku akan mencincangmu.‖ Lyfa menutup matanya dan membuang wajahnya, sambil mempercepat langkahnya. Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email:
[email protected])
151
Di depannya terdapat gerbang batu raksasa yang menjangkau langit langit. Ini adalah gerbang dari kota pertambangan Ruger....... Untuk mensuplai ulang dan mengumpulkan informasi, lebih baik bermalam di kota. Pertarungan tak terduga telah banyak membuang waktu mereka, jadi di dunia nyata saat ini mungkin sudah larut malam. Pada waktu ini Alfheim Online akan mulai sibuk, namun Lyfa masih seorang siswa, jadi dia tak boleh tidur lebih larut dari jam 1 pagi. Dia memberitahu Kirito tentang ini, Kirito mempertimbangkan sejenak kemudian mengangguk paham. Melewati gerbang berdampingan, bukannya BGM, namun orkestra NPC yang memainkan drum dengan riang gembira menyapa kedatangan mereka berdua. Skala jalanan disini tidak besar, namun di wilayah tengah, toko untuk senjata dan armor, semua macam material, wine, makanan, dan semua jenis toko yang lain, berdesakan bersama di tempat itu. jumlah pemain disini lebih banyak dari yang dibayangkan. Dibawah situasi normal akan jarang bisa menemui peri musik (Pucas), goblin blacksmith (Leprechaun), dan etnis lain berkumpul disini, sambil bercakap cakap dengan akrab. ―Oh.....jadi ini Ruger.‖ Lyfa baru kali pertama ini melihat kota bawah tanah yang begitu sibuk, dan hanya bisa melepaskan nada gembira. Dia menuju ke toko terdekat, dan mengecek tampilan pedang disana. Bahkan di toko sederhana seperti ini, membeli barang barang adalah hal yang menyenangkan baginya. ―Ngomong ngomong.......‖ Selagi Lyfa mulai memainkan pedang perak panjang, Kirito di belakangnya dengan nada santai mengatakan itu. ―Apa?‖ ―Sebelum serangan Salamander, bukannya kamu mendapat pesan? Apa isi pesan itu?‖ ―...Ah.‖ Lyfa membuka mulutnya lebar lebar, dan berbalik. ―Aku lupa.‖ Ia buru buru membuka jendela, dan mengecek daftar pesan masuk. Membaca pesan Recon lagi, isinya masih tak bisa ia pahami. Mungkin pesannya terpotong karena masalah koneksi, namun sepertinya tak ada kelanjutan dari pesan itu. Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email:
[email protected])
152
Kalau memang begini, dia hanya perlu membalas pesannya, namun nama Recon di daftar temannya nampak abu abu. Itu berarti dia sedang offline. ―Apa? Apa dia sudah tidur?‖ ―Bagaimana kalau mengontaknya di sisi lain?‖ Lyfa merenungkan saran dari Kirito. Jujur saja, Lyfa tak suka membawa bawa event di dunia ALO ke dunia nyata. Dia tak pernah mengikuti situs komunitas ALO, dan jarang mengobrol dengan Recon – yakni, dengan Shinichi Nagata tentang hal hal yang berkaitan dengan Game di dunia nyata. Namun isi pesan yang membingungkan itu membuatnya semakin penasaran. ―Kalau begitu, aku mau log off dan mengeceknya, Kirito-kun, tunggu aku. Tolong urus tubuhku......Yui-chan.‖ Lyfa kemudian menatap Yui di bahunya dan menambahkan. ―Ya?‖ ―Kamu harus mengawasi Papamu. Jangan biarkan dia mengambil keuntungan dari tubuhku.‖ ―Paham!‖ ―Hei!‖ Kirito menggeleng kepalanya dengan bergurau dan tersenyum, Lyfa duduk di bangku terdekat, dan melambaikan tangan kanannya. Ia menekan tombol log out, dan membawa seluruh jiwanya ke dunia nyata. Dengan perasaan vertigo, inderanya kembali ke dunia nyata yang sangat jauh.
―Fuu....‖ Dia belum pernah log in selama itu baru baru ini, sehingga hal itu membuatnya sedikit kelelahan. Ia mengambil nafas panjang. Selagi mengenakan Amusphere, ia bergulung di ranjang dan melihat ke jam alarm. Tak lama lagi Midori akan pulang ke rumah. Setidaknya lebih baik menemuinya......
Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email:
[email protected])
153
Sembari memikirkan itu, ia mengambil ponselnya di atas laci lemari. Panel EL di bagian luar ponsel menampilkan panggilan yang diterima selagi dia masih log in. ―Apa ini?‖ Mata Suguha melebar. Dua belas missed call, dan semuanya dari Nagata Shinichi. Kalau anggota keluarga, polisi, rumah sakit, atau panggilan darurat memanggil, program koneksi di Amusphere akan log out secara otomatis, namun nomor Nagata tidak ada dalam daftar itu, jadi panggilannya diabaikan. Kenapa dia menelepon selarut ini? Ia membuka ponselnya, bersiap membalas panggilan, namun panggilan masuk ke tiga belas menyala nyala di layar ponselnya dengan warna biru sapphire. Suguha menekan tombol penjawab, dan menaruh ponsel ke telinganya. ―Hello, Nagata-kun? Ada apa?‖ ―Ah! Akhirnya kamu membalas juga! Saat ini sudah terlambat, Suguha-chan!‖ ―Apa maksudmu sudah terlambat? Aku lagi sibuk di dalam sana!‖ ―Masalah besar! Sigurd si brengsek itu menjual kita semua. Bukan cuma kita, tapi Sang Raja, Sakuya, juga dijual. Dia menjual kita semua!‖ ―Menjual kita semua!? Apa maksudmu? Jelaskan dari awal.‖ ―Hmm, nggak ada waktu......begini, saat kita diserang di Hutan kuno kemarin oleh para Salamander, Suguha-chan tidakkah kamu merasa kalau ada yang mencurigakan?‖ Nagata kembali ke kebiasaannya dalam memanggil Suguha. Saat berbicara secara langsung, kalau ia memanggilnya dengan nama terlalu familiar Suguha-chan, Suguha akan segera menghajarnya secara fisik, karena dia tak bisa melakukan itu melalui telepon, ia harus menerimanya dengan kesal. Mengatakan itu, Suguha kaget kalau itu baru terjadi sehari sebelumnya. Rasanya sudah seperti dahulu sekali sejak dia menemui Kirito. ―Eh? Mencurigakan? Apa yang terjadi?‖ Jujur saja, kesannya tentang Kirito adalah terlalu kuat, sampai dia tak bisa mengingat pertempuran udara sebelumnya. ―Sejak awal, saat kita diserang oleh delapan Salamander, Sigurd bermaksud menjadi umpan dan mengalihkan perhatian tiga dari mereka kan?‖ ―Ah, itu mengingatkanku. Tapi dia juga nggak berhasil lolos kan?‖ Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email:
[email protected])
154
―Itu benar. Tapi pikirlah baik baik sekarang, itu sama sekali bukan cara Sigurd. Kapanpun party harus berpencar, dia selalu berposisi sebagai pemimpin, dan membuat anggota yang lain sebagai umpan.‖ ―Ah. Itu memang benar.......‖ Sigurd adalah pemimpin bertarung yang handal, namun dia kelewat percaya diri, dan takkan puas kecuali dia berada di posisi tertinggi. Memang, kalau dia menjadi umpan untuk membiarkan anggota yang lain kabur, gaya pengorbanan diri ini sama sekali bukan caranya. ―Tapi, sebentar sebentar, apa maksudnya itu?‖ ―Seperti yang kukatakan.‖ Naga berujar seolah baru menelan makanan tidak enak. ―Pria itu, berkomplot dengan para Salamander. Mungkin sejak dulu sekali.‖ ―Apa!?‖ Hal ini membuatnya kaget setengah mati, dan dia meremas ponselnya sembari berteriak. Dalam ALO, adu kekuasaan diantara ras berbeda adalah perkara umum, bahkan memakai segala macam cara sampai memata matai adalah hal yang diwajibkan. Suguha takut kalau kampung halamannya, Sylvian, banyak ras ras lain, khususnya Salamander terkamuflasi didalam kota sebagai Sylph. Pada dasarnya, para pemain dengan skill rendah, kontribusi kecil, dan aktivitas sedikit difungsikan sebagai mata mata. Orang orang ini tak diizinkan mendekati departemen para pemain kuat. Lyfa bukan perkecualian, belum terlalu lama sejak dia diizinkan memasuki Mansion Raja dibalik Tower of Wind. Namun Sigurd sudah aktif ikut serta dalam politik sejak permulaan ALO. Dalam pemilu baru baru ini untuk memilih Raja, dia dicalonkan sebagai kandidat, yang membuktikan permainan panjangnya. Meski popularitas tinggi dari Raja saat ini menjadikannya berposisi kedua, Sigurd nampaknya tak kesal dengan hal itu dan mau menjadi asisten. Jadi dia memiliki pengaruh besar dalam perpolitikan para Sylph. Kalau dia sampai menjadi pemain mata mata, hal itu sangat sulit untuk dipercaya. ―Hei kamu, apa kamu punya bukti?‖ Suguha bertanya dengan kaget.
Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email:
[email protected])
155
―Kupikir ada sesuatu yang aneh, jadi sejak pagi ini aku memakai «Hollow» untuk menguntit Sigurd.‖ ―Kamu benar benar punya banyak waktu.‖ «Hollow Body» adalah mantra penyamaran yang menjadi keahlian Recon. Hal itu memerlukan sihir penyembunyian dan tindakan penutupan agar bisa digunakan. Recon memakai nama dari kalimat Inggris «Recon» yang mengacu pada tim penyusupan militer Amerika Serikat – pelafalan yang benar seharusnya adalah RIIKON. Karena perannya sebagai pelacak utama dalam berburu, ia adalah pemain terbaik dalam melacak. Dulu, Recon pernah memakai sihirnya untuk memasuki kamar tempat Lyfa beristirahat, ia mengklaim kalau ia hanya ingin menempatkan hadiah ulang tahun diam diam ke kamar Lyfa, namun pada akhirnya Lyfa membuatnya mengaku dan menghajarnya habis habisan sampai setengah mati. Nagata mengabaikan kata kata keraguan Suguha dan melanjutkan. ―Setelah mendengar hal hal buruk yang dia katakan padamu di Tower of Wind, aku mengikutinya untuk mencari kesempatan membunuhnya dengan racun. Kemudian.......‖ ―Wow, sungguh orang berbahaya!‖ ―.....Di depan sekutu, dia memasang jubah tak terlihat dan menghilang. Jadi dia pasti merencanakan sesuatu sesuai dugaanku. Tapi, hanya memakai item takkan bisa menyembunyikannya dari mataku.‖ ―Cukup menyombongnya, lekas dan beritahu apa yang terjadi setelah itu!‖ ―Setelah masuk ke dalam saluran air, dan berjalan sekitar lima menit, ada dua orang sedang menunggunya. Mereka juga berdandan dalam jubah tak terlihat, dan saat mereka melepas jubah itu aku sangat kaget kalau mereka adalah Salamander.‖ ―Eh? Tapi bahkan memakai jubah itu takkan bisa menyembunyikan mereka dari penjaga. Mereka akan diserang saat memasuki jalan.......jangan jangan.....‖ ―Tepat sekali. Mereka mengenakan «Pass Medallion».‖ Pass Medallion ditujukan bagi pedagang dan anggota ras lain yang datang ke wilayah kami, dan diberi item itu sebagai tanda masuk setelah ujian yang ketat. Hanya kementrian pemerintah yang bisa menerbitkan item itu, dan tak bisa dipindah tangankan ke orang lain. Tentu saja Sigurd memiliki hak untuk menerbitkannya. ―Kupikir itu berita besar jadi aku menguping mereka. Dia memberitahu para Salamander untuk memasang Pelacak padamu. Tapi bukan itu saja. Hari ini, Raja Sakuya dan Cait Sith akan membentuk perjanjian aliansi, jadi dia pergi dengan penuh kerahasiaan ke kota netral.‖ Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email:
[email protected])
156
―Ah aku paham, pantas saja nggak ada bendera yang berkibar di atas Mansion Raja.‖ Teriaka keras Nagata menutupi gumaman Suguha. ―Si brengsek itu, Sigurd, dia menginginkan pasukan besar Salamander untuk menyerang upacara aliansi!‖ ―Apa......‖ Untuk sekejap, nafas Suguha terhenti. Dia sudah memutuskan untuk tak kembali setelah dia pergi, namun wilayah Sylph tetap saja kampung halamannya dan Sakuya adalah Raja tercintanya. Pemikiran cemas yang membubung membuatnya berteriak di mikrofon telepon. ―Ini, hal yang baru saja kamu katakan! Itu masalah besar!‖ ―Karena itu sejak awal aku bilang ada masalah.....‖ Merespon argumen sedih Nagata, Suguha segera menginterupsinya. ―Itu, apa Sakuya tahu? Apa masih ada waktu!?‖ ―Aku juga sudah mengacau, waktu aku meninggalkan saluran air, tanpa sengaja kakiku menendang batu.....‖ ―Dasar bego! Kenapa membuat kesalahan di saat itu!‖ ―.....Nampaknya, belakangan aku mulai menikmati kemarahan Suguha-chan.......‖ ―Dasar mesum! Jadi!? Apa kamu sudah mengontaknya!?‖ ―Sihir pencarian para Salamander melihat penyamaranku. Kupikir kalau mereka membunuhku aku akan dihidupkan lagi di menara, maka aku bisa pergi ke Mansion Raja. Namun mereka justru menyerangku dengan panah beracun, benar benar kejam.‖ Memikirkan kembali pernyataannya yang sebelumnya, Suguha menekan kemarahannya. ―Jadi, apa yang terjadi pada Recon?‖ ―Para Salamander menangkapku saat aku sedang lumpuh......jadi aku tak punya pilihan selain log out, Suguha-chan tak juga menjawab teleponku, dan aku tak punya kontak lain di dunia nyata. Hmm, konferensi dengan Raja Cait Sith akan berlangsung jam satu. Oh tidak, hanya ada empat puluh menit tersisa! Kita harus apa, Suguha-chan!?‖ Suguha menarik nafas panjang, dan bertanya dengan cepat. Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email:
[email protected])
157
―Apa kamu tahu dimana negosiasi itu akan berlangsung?‖ ―Aku tak tahu lokasi tepatnya.......namun ada di dalam perlintasan pegunungan, area «Lembah Kupu Kupu».‖ ―Aku paham.......aku akan segera pergi dan memperingatkan mereka. Tak boleh membuang waktu, aku pergi dulu!‖ ―Ah, Suguha-chan!‖ Saat aku bermaksud menekan tombol penutup panggilan, suara kelu Nagata muncul. ―Ada apa!?‖ ―Ah, soal orang bernama Kirito itu, apa hubunganmu dengannya?‖ ‗Klik‘. Suguha segera mengakhiri panggilan, melempar ponselnya ke atas meja, kemudian berbaring di atas bantal dan menutup matanya. Ia menggumamkan kalimat sihir yang hanya bekerja di dunia nyata, kemudian kesadarannya perlahan berpindah ke dunia lain, dunia penuh konspirasi.
Lyfa membuka matanya dan berdiri. ―Woah, kamu membuatku kaget!‖ Si pria Spriggan yang kaget hampir menjatuhkan makanan misterius yang baru dia beli – sesuatu di atas nampan yang mirip reptil kecil – namun dia berhasil menahannya agar tidak jatuh. ―Kamu kembali, Lyfa.‖ ―Selamat datang kembali........‖ Menghadap Kirito dan Yui yang menyambutnya kembali, Lyfa tak punya waktu membalas ―Aku kembali.‖ ―Kirito-kun......maaf.‖ ―Eh, eh, eh?‖ ―Aku sekarang harus pergi ke tempat tertentu. Aku tak punya waktu menjelaskan, tapi aku mungkin tak bisa kembali kemari lagi.‖ Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email:
[email protected])
158
―...‖ Kirito menatap Lyfa untuk sesaat dan kemudian mengangguk. ―Begitukah? Baiklah, mari berbicara selagi kita bergerak.‖ ―Eh?‖ ―Tak masalah kemana kita pergi; kita harus memakai kaki kita untuk segera pergi kesana kan?‖ ―Begitu. Kalau begitu mari berlari dan berbicara.‖ Keduanya mulai berlari ke arah gerbang yang menuju ke Aarun, melewati jalanan Ruger. Mereka menerobos sepanjang kerumunan, melalui pintu batu, terdapat danau lain dengan jembatan melintasinya. Sembari berlari dengan kecepatan penuh, Lyfa menjelaskan semua situasi pada Kirito. Beruntungnya, tak peduli secepat apapun kau berlari di dunia ini, kau takkan kehabisan nafas untuk berbicara. ―—Aku paham.‖ Setelah Lyfa menyelesaikan mempertimbangkan.
ceritanya,
Kirito
menoleh
kembali
ke
depan
sambil
―Boleh aku mengajukan pertanyaan?‖ ―Silahkan.‖ ―Kenapa Salamander harus menyerang Sylph dan Cait Sith? Apa untungnya buat mereka?‖ ―Itu, pertama tama, hal itu bisa mencegah aliansi. Karena ada anggota Sylph yang membocorkan informasi pada Salamander, pihak Cait Sith tentu takkan tinggal diam kalau hal itu digunakan untuk melawan mereka. Dalam kasus terburuk, mungkin akan berdampak pada peperangan diantara ras Sylph dan Cait Sith. Salamander saat ini memiliki tentara terkuat, namun kalau kedua ras membentuk aliansi maka mereka bisa mengimbangi kekuatannya. Kupikir Salamander ingin mencegah hal itu apapun yang terjadi.‖ Seiring mereka melintasi jembatan ke dalam gua, Lyfa mengeluarkan peta dan terus berlari sambil mengecek rute. ―Juga, kalau mereka berhasil membunuh Raja, mereka akan mendapat bonus tinggi. Mereka akan menerima 30% dana Kerajaan yang disimpan di Mansion, dan selama sepuluh hari, teritori dari Raja yang menguasai akan diambil alih, sehingga mereka bebas menentukan pajak dan mengambil uang itu. Itu jumlah uang yang tidak main main. Alasan kenapa Salamander menjadi ras terkuat dalam Game ini adalah karena di masa lalu, mereka memasang jebakan pada Raja Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email:
[email protected])
159
Sylph dan membunuhnya. Normalnya Raja takkan memasuki zona netral. Dalam sejarah ALO, baru satu Raja yang pernah terbunuh.‖ ―Begitukah......‖ ―Karena itu.....Kirito-kun......‖ Masih berlari Lyfa menatap wajah Kirito dan melanjutkan; ―Ini adalah masalah ras Sylph, jadi kamu tak punya alasan untuk melibatkan diri. Setelah keluar gua ini kamu tinggal berjalan lurus untuk mencapai kota Aarun. Kalau kamu pergi ke wilayah konferensi, akan sulit bagimu bertahan hidup. Kamu akan dibangkitkan kembali di wilayah Sylph dan semua usaha keras untuk mencapai tempat ini akan hilang percuma. Jadi, maka dari itu......‖ Lyfa tak punya waktu memuji betapa kompleksnya pikirannya saat ini, dan sebelum dia bisa menghentikan dirinya, dia berkata: ―Kalau tujuanmu adalah mencapai puncak World Tree, lebih baik bekerjasama dengan para Salamander. Kalau strategi Salamander berhasil, maka mereka akan mendapat banyak uang. Sudah bisa dijamin kalau mereka akan memakai dana itu untuk menantang World Tree. Spriggan bisa disewa sebagai tentara bayaran.......aku takkan protes kalau kamu membunuhku disini.‖ Kalau itu terjadi, aku takkan melawan, pikir Lyfa. Itu bukan sesuatu yang bisa dia pikirkan dengan serius, namun kali ini dia yakin kalau dia takkan punya peluang menang. Dia juga merasa kalau harus bertarung dengan lelaki yang sudah berkenalan dengannya beberapa hari ini akan tak menyenangkan. Kalau itu memang terjadi, mungkin aku takkan memainkan ALO lagi. sembari semua itu meluncur dalam pikirannya, Lyfa menoleh wajah Kirito lagi, namun ekspresinya tidak berubah; justru, dia terus berlari ke depan dan berkata. ―Ini tetaplah sebuah Game, jadi apa saja bisa terjadi. Kalau kamu mau membunuh, maka kamu bisa membunuh; kalau ada sesuatu yang kamu mau, maka kamu bisa mencurinya.‖ Kirito mengambil jeda sejenak sebelum melanjutkan. ―....Orang orang yang mengatakan itu, belum banyak yang sudah kutemui. Di satu sisi, itu benar, dan aku juga pernah berpikir seperti itu. tapi itu tidak benar. Khususnya di dunia virtual, ada hal hal yang harus kamu lindungi, tak peduli sebodoh apapun penampilanmu. Aku diajari hal itu oleh orang yang sangat penting bagiku.......‖ Kemudian, suara Kirito menjadi sangat lembut, disertai perasaan hangat.
Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email:
[email protected])
160
―VRMMO disebut Game, tapi ini adalah kontradiksi; membelah pemain dan perannya bukanlah ide yang bagus. Kalau kamu mengambil ciri di dunia ini, kepribadianmu di dunia nyata akan mencerminkan perubahan ini. Pemain dan karakter adalah satu. aku menyukai Lyfa, dan aku ingin menjadi temanmu. Tak peduli apapun alasannya, aku takkan membunuhmu demi kesenanganku sendiri, pokoknya tidak.‖ ―Kirito-kun......‖ Lyfa tiba tiba merasa tak mampu bernafas sehingga dia berhenti berlari. Menyadari ia berhenti, Kirito juga ikut berhenti. Lyfa berhenti sejenak untuk berpikir, namun kata kata tak bisa mengungkapkan perasaan yang mengalir dalam hatinya; ia terus menatap lelaki gelap di hadapannya. Begitu......jadi begitu rupanya........Lyfa bergumam di dalam hatinya. Itulah alasan kenapa Lyfa tak bisa menjadi dekat dengan siapapun di dunia ini. Ia tak merasa yakin kalau yang ia lihat adalah karakter sejati mereka, atau itu hanya kepribadian yang diasumsikan oleh avatar. Ia tak bisa mengetahui kalau apa yang mereka katakan adalah niat dan ide yang tulus. Ia tak tahu bagaimana harus mendekati mereka, dan untuk kabur dari bobot tawaran tangan mereka, ia ingin terbang menjauh. Namun, dia tak perlu mencemaskan itu. ia hanya mengikuti apa yang dia rasakan, dan itu saja sudah cukup, karena itu adalah nyata baginya. ―.....Terima kasih!‖ Lyfa mengujarkan kata kata yang mengalir lembut dari kedalaman hatinya, mengetahui kalau dia berbicara lebih banyak lagi dia akan mulai menangis. Mendengarkan itu, Kirito tertawa dengan malu. ―Maaf, aku sedikit berlebihan. Itu kebiasaan burukku.‖ ―Tidak, itu membuatku senang – maka kita akan ucapkan perpisahan sekali kita keluar dari gua.‖ Setelah mendengar itu, Kirito mengangkat alisnya dengan terkejut. ―Aku akan ikut denganmu.‖ ―Tunggu, apa!?‖ ―Oh tidak, kita sudah membuang banyak waktu. Yui, tolong navigasi selagi kami berlari.‖ ―Paham!‖ Melihat Pixie yang duduk di bahunya mengangguk setuju, ia menoleh pada Lyfa. Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email:
[email protected])
161
―Pinjamkan aku tanganmu sebentar.‖ ―Oh, eh.......‖ Kirito mengulurkan tangannya dan menggenggam tangan Lyfa. Situasi ini pernah terjadi sebelumnya, tapi ini pertamakalinya mereka benar benar bergandengan tangan; jantung Lyfa mendadak mulai berdegup kencang. Momen selanjutnya, Kirito melaju kedepan dengan kecepatan tinggi, dengan kencang menembus dinding udara dan menciptakan lorong angin. Barusan mereka sudah berlari dengan cukup cepat, namun sekarang mereka bahkan lebih cepat lagi. kecepatan luar biasa mereka membuat struktur batu nampak meleleh seiring mereka melintas. Dengan tangan kanan dipegang Kirito, tubuh Lyfa mengapung dibalik garis horizontal. Kirito memindai sekitarnya sambil membelok di sudut dan belokan gua. Tak ada sedikitpun romantisme di dalamnya. ―Waaah!?‖ Lyfa berteriak dengan suara bernada tinggi ketika, melihat jauh ke depan, ia melihat kurson kuning yang berkedip kedip mendekat. Sekelompok orcs nampaknya sudah membuat sarang di dalam gua. ―Itu – para monster itu.‖ Sebelum Lyfa menyelesaikan ucapannya, Kirito berlari ke arah kelompok orcs tanpa menunjukkan tanda tanda melambat. ―Waaaah!‖ Teriakan Lyfa bercampur dengan raungan para monster. Namun satu demi satu, hujan senjata berat lolos. Kirito melihat celah diantara para monster dan terus menyerbu dengan laju gila gilaan. Para orcs menoleh, menyuarakan kemarahan mereka, dan mulai mengejar, namun Kirito sudah hampir sampai ke jalur selanjutnya. Setelah itu, mereka menemui para orcs dan monster lain beberapa kali, namun Kirito hanya menghindar dan menyerbu diantara mereka semua. Pada poin tertentu, gelombang besar monster mengikuti di belakang Lyfa dan Kirito, gerakan mereka menciptakan guncangan tanah, dan gempa seperti longsor. Di sisi lain, tindakan «Mengganggu» mereka bisa dianggap cara buruk, karena tak ada tim yang melaju ke arah kumpulan monster akan bisa lolos dari kelenyapan. Beruntungnya, titik cahaya muncul di depan tragedi tersebut terjadi. ―Oh, itu mungkin pintu keluar.‖ Setelah mendengar Kirito mengatakan itu, pandangan Lyfa mendadak menjadi putih, dan dengan satu langkah, tanah menghilang. ―Hieeee!?‖ Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email:
[email protected])
162
Lyfa secara insting menutup matanya dan berteriak saat kakinya kehilangan pijakan, namun dia segera menyadari kalau suara auman disekitarnya telah menghilang. Perlahan membuka matanya, Lyfa mendapati dirinya mengapung di langit luas dan tanpa batas. Nampaknya Kirito tak melambatkan lajunya sama sekali, justru bertolak dari celah gua yang mengarah ke bagian atas pegunungan. Melihat balik, ia melihat tebing abu abu curam yang sepertinya berlanjut tiada batas ke segala arah. Tak lama setelah keluar, gravitasi dengan cepat kembali, dan mereka posisi jatuh mereka membentuk busur di langit. Buru buru membentangkan sayapnya dan meluncur, Lyfa menghembuskan nafas. ―Fuu haa!‖ Bernafas dengan keras, Lyfa melihat ke belakang mereka; agak jauh di pintu keluar gua, dan mengelilinginya adalah para monster yang tadi mengejar mereka. Ia menoleh pada Kirito. ―Kupikir nyawaku baru berkurang beberapa tahun!‖ ―Haha, yang penting bisa menghemat waktu.‖ ―....Untuk dungeon, seharusnya tidak......selagi mencari musuh, pastikan kamu tak mengumpulkan monster dalam jumlah besar......yang kamu lakukan sama sekali nggak masuk akal......‖ Lyfa memprotes sambil mencoba menenangkan dirinya, dan dia mulai mengecek sekelilingnya. Warna polos yang luas membentang di bawah, warna biru air memercik disini dan disana, serta air terhubung ke sungai yang berliku, dan setelah itu— ―Ah....‖ Lyfa tanpa sadar tersentak. Di posisi terjauh dari lautan awan mengapung sebuah bayangan besar. Batang raksasa nampak menembus bumi dan surga seperti pilar yang menyokong angkasa, dengan cabang dan dedaunan tumbuh sebesar makhluk dewata. ―Jadi, itu......World Tree.‖ Disampingnya, Kirito berbisik dengan nada kagum. Bahkan dari posisi mereka, hanya beberapa jauh dari pintu keluar dari pegunungan, World Tree memiliki kehadiran yang mencengangkan meski jaraknya mungkin melebihi dua puluh kilometer jauhnya. Sulit membayangkan bagaimana rasanya berdiri di dasarnya. Mereka berdua tetap terdiam sembari mengamati World Tree, namun tak lama kemudian, Kirito pulih dan berkata: ―Ah, kenapa malah melamun. Lyfa, dimana tempat konferensi para Raja?‖
Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email:
[email protected])
163
―Ah, benar. World Tree terletak di pusat dunia, dalam mangkuk raksasa yang diciptakan oleh pegunungan di sekelilingnya. Ada tiga jalur yang menuju ke World Tree; dari wilayah Salamander adalah «Lembah Naga»; dari wilayah Undine adalah «Lembah Pelangi»; dan dari wilayah Cait Sith adalah «Lembah Kupu Kupu». Konferensi akan diselenggarakan di «Lembah Kupu Kupu», dan di dekat jalan keluar wilayah pedalaman. Lyfa melihat ke sekelilingnya dan menunjuk ke arah barat laut. ―Kupikir kita harus terbang menuju ke arah itu.‖ ―Oke, berapa banyak waktu yang tersisa?‖ ―....Dua puluh menit.‖ ―Kalau mereka mau menyerbu konferensi, para Salamander akan datang dari arah itu.‖ Jari Kirito berpindah dari tenggara ke barat daya. ―Kalau mereka datang lebih awal dari kita, kita akan kena masalah. Mari buru buru. Yui, lakukan pencarian, dan beritahu aku kalau ada sejumlah besar pemain yang mendekat.‖ ―Ya!‖ Yui mengangguk, dan Lyfa dan Kirito mulai melaju kencang.
―Ngomong ngomong, apa ada monster di sekitar area ini?‖ ―Dataran tinggi Aarun adalah wilayah tanpa monster. Jadi konferensi umumnya diselenggarakan di tempat ini.‖ ―Dengan kata lain, kalau ada monster menyerang di tengah tengah diskusi, maka akan jadi masalah. Namun, dalam hal ini, mungkin akan sangat beruntung.‖ ―Apa maksudmu?‖ Kirito hanya tertawa dengan senyum licik. ―Seperti yang terjadi tadi, aku berniat membawa sejumlah besar monster ke arah para pasukan Salamander.‖ ―.....Kamu punya waktu untuk memikirkan itu? kelompok Salamander pasti lebih besar dari para monster yang menyerang kita di gua, kalau kita bisa memperingatkan mereka tepat waktu, kita Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email:
[email protected])
164
semua akan menuju ke wilayah Cait Sith; kalau kita mengumpulkan sejumlah besar monster, menurutmu siapa yang akan mati?‖ ―...‖ Kirito menggosok dagunya dengan ekspresi berpikir di wajahnya. Pada saat itu........ ―Ada, ada respon pemain!‖ Yui mendadak berteriak. ―Kelompok di depan memiliki 68 pemain, ini semua mungkin pasukan tempur Salamander. Untuk tambahan, ada empat belas orang lagi yang bergerak di tanah, aku menduga kalau mereka adalah delegasi Sylph dan Cait Sith. Kedua pihak akan bertemu dalam lima puluh detik.‖ Yui selesai berbicara tepat saat mereka menembus awan yang pekat. Lyfa melihat ke bawah ke arah dataran tinggi yang rata dan hijau dari jarak sangat tinggi di udara. Di suatu tempat di ketinggian yang lebih rendah terdapat banyak bayangan menakutkan. Terbang dalam unit lima orang, mereka nampak seperti sekumpulan sosok sinis yang mengintai target mereka tanpa membuat suara. Tatapannya kemudian tertuju pada tujuan mereka. Ia bisa melihat serambi bundar kecil. Disana terdapat meja putih panjang dengan tujuh kursi di setiap sisinya, itu adalah aula konferensi dadakan. Orang orang yang duduk di kursi, masih tengah berdiskusi, tak sadar akan ancaman yang mendekat. ―....Kita terlambat.‖ Ujar Lyfa dari samping Kirito. Tak ada waktu untuk memperingatkan para Raja sebelum Salamander sampai – tak cukup waktu untuk kabur. Sehingga, yang lain harus bersiap siap menjadi tameng, bahkan meski mempertaruhkan nyawa mereka, setidaknya agar para Raja bisa kabur. Lyfa mengulurkan tangannya dan menggenggam tangan Kirito. ―Terima kasih, Kirito-kun, karena membawaku kemari. Kamu segeralah ke World Tree, dan meski perjalanan kita bersama sangat singkat, aku merasa senang.‖ Ujar Lyfa sambil tersenyum, namun saat dia melipat sayapnya untuk meluncur ke bawah, Kirito menangkap tangan kanannya. Lyfa menoleh ke arahnya, dan wajah Kirito menampakkan senyum tanpa takut. Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email:
[email protected])
165
―Mana bisa aku melarikan diri!‖ Kirito melepaskan tangannya, memindahkan Yui di bahunya ke saku dadanya, dan dengan mengepakkan sayapnya keras keras, tiba tiba berakselerasi. BANG! Lyfa menutup matanya oleh kekuatan dari ledakan sonik, dan saat dia membuka matanya kembali, Kirito tengah meluncur ke arah serambi. ―Apa!? Apa yang kamu lakukan!?‖ Momen perpisahan dan kata kata selamat tinggal menyedihkannya ternyata sia sia, Lyfa memprotes, namun Kirito sudah jauh meninggalkannya. Tercengang, dia buru buru mengejarnya. Pada tujuan mereka, para Cait Sith dan Sylphid akhirnya menyadari sekelompok besar. Satu demi satu, mereka melompat dari kursi mereka dan mencabut pedang berkilau mereka, namun, dibandingkan para Salamander dan persenjataan mereka, mereka nampak sangat rapuh. Terbang ke arah dataran berumput, para pasukan depan Salamander memegang tombak mereka seperti burung pemangsa yang siap menyerbu kelinci tak berdaya. Para pasukan di belakang mereka menyebar ke kiri dan kanan, setengah mengepung area serambi. Momen sebelum pembantaian, dunia tercekam dalam kesunyian. Satu Salamander mengangkat tangannya, dan saat ia hendak menjatuhkannya....... Kabut debu raksasa mengepul dari pusat serambi diantara kedua kelompok. Kemudian tak lama kemudian KA-BOOM! Ledakan keras sepertinya membuat atmosfir menjadi berguncang keras, dan Kirito mendarat seperti meteor hitam tanpa melambat. Semua pemain di tanah membeku di tempat mereka berdiri. Seiring kabut debu menipis, Kirito perlahan bangkit, dengan tatapan tak senang pada pasukan Salamander. Ia berdiri tegak, menarik nafas panjang, dan berteriak:
―Untuk kedua pihak! Letakkan senjata kalian!‖
―Woo ah!‖ Lyfa, masih meluncur, secara insting menjatuhkan kepalanya. Sungguh suara sangat keras, meski tidak sekeras ledakan yang tadi. itu bahkan menyebabkan Lyfa, yang masih sekitar sepuluh meter di udara, gemetaran. Sedangkan pada Salamander, entah karena tekanan fisik atau hanya kaget, mereka sedikit gemetar dan bergerak mundur sedikit demi sedikit.
Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email:
[email protected])
166
Itu bukan suara yang mengagetkan semua orang; itu berisi keberanian tanpa takut di dalamnya. Apa yang sebenarnya orang ini lakukan? Tak seorangpun bisa menebaknya. Lyfa menatap adegan dengan keringat dingin menetes di punggungnya. Di belakang Kirito, Lyfa mendarat di dekat kelompok berpakaian hijau yang merupakan Sylph. Melihat sekeliling, Lyfa akhirnya melihat sosok familiar. ―Sakuya!‖ Mendengar seseorang memanggil namanya, Sylph itu melihat ke sekeliling dengan ekspresi bingung dan membuka matanya lebar lebar saat dia melihat Lyfa. ―Lyfa!? Kenapa kamu disini!? Bukan, apa yang terjadi disini......‖ Lyfa membuka mulutnya sambil berpikir, ini kali pertama dia melihat Sakuya nampak begitu bingung, dan berkata: ―Susah dijelaskan, namun saat ini, takdir kita berada di tangan pria itu!‖ ―Apa yang terjadi!?‖ Sang Raja Sylph melihat punggung kecil dari sosok yang berpakaian hitam. Meski bersimpati pada pikirannya, Lyfa memandang Raja Sylph saat ini, Sakuya. Wanita itu memiliki postur langsing yang sangat cantik, dengan rambut hijau panjang sepinggang yang gelap sampai nyaris hitam. Ia memiliki kulit putih pucat, mata sedikit sipit, hidung mancung, dan bibir tipis. Kalau kalian mau mendeskripsikan kecantikannya, ia seperti kecantikan dari pedang yang diasah sempurna. Mengenakan pakaian panjang bergaya Jepang yang membungkus tubuhnya, dari obi-nya menggantung katana yang hampir dua inci lebih panjang dari Lyfa. Kaki putih lembut dalam bakiak panjang nampak dari balik hem pakaiannya. Melihat sosok tak terlupakan itu, tak mengherankan kalau dia memenangkan pemilu untuk Raja dengan suara mengesankan 80%. Tentu saja, suara tak datang hanya dari kecantikannya. Karena tekanan dari menjadi Raja, ia jarang berpartisipasi dalam perburuan, jadi stats numeriknya tak bisa disebut tinggi. Namun, skill pedangnya sangat tinggi hingga dia sering muncul di ronde terakhir sepanjang duel turnamen, dan kepribadian adilnya juga yang mempertahankan popularitas tingginya. Menggerakkan matanya, tatapan Lyfa jatuh pada pemain bertubuh mungil di samping Sakuya. Rambut pirang bergelombang yang mengelilingi telinga segitiga lebar di kedua sisi kepalanya menandakan kalau ia adalah Cait Sith. Ia mengenakan armor yang mirip dengan baju renang one-piece, dengan berani mengekspos banyak kulitnya. Dari kedua sisi pinggangnya Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email:
[email protected])
167
menggantung senjata tipe cakar dengan tiga kuku besar yang menonjol. Setrip berwarna warni di dekat pahanya menampakkan ekornya, yang bergoyang dan bergetar karena ketegangan. Melihat sosoknya, kalian bisa melihat bulu mata panjang yang menutupi mata besar dan hidung kecil sedikit bundar. Avatarnya dalam ALO nampak tak biasa, namun bisa dideskripsikan sebagai gadis kecil mempesona. Meski ini kali pertama Lyfa melihatnya, mungkin tak salah mengatakan kalau dia adalah Raja Cait Sith, Alicia Rue. Seperti Sakuya, dia mempertahankan posisinya sebagai Raja melalui popularitas luar biasanya. Di belakang kedua Raja yang berdiri bersama, enam Cait Sith dan enam Sylph berdiri sepanjang meja putih panjang, semuanya menampakkan ekspresi tidak tenang. Dia tak tahu siapa saja diantara Cait Sith itu, namun semua Sylph adalah anggota kelompok dewan para pemain terkuat. Melihat lebih dekat pada kelompok orang orang ini, Lyfa mengkonfirmasi kalau Sigurd tidak hadir. Saat Lyfa menoleh pada pasukan Salamander di bagian selatan dataran tinggi, Kirito berteriak sekali lagi: ―Ada sesuatu yang ingin kukatakan pada Komandan!‖ Sikap tanpa takut ini sepertinya membuat kaget para tentara Salamander, hingga kelompok tombak mereka membukakan jalan. Dari jalur itu dari udara datang seorang tentara besar. Rambut merah seperti api membara membingkai wajah yang mirip burung pemangsa berkulit gelap. Tubuh kuatnya ditutupi oleh Blood Armor ultra-langka, dan dia membawa pedang yang jauh lebih besar dari Kirito. Melihat matanya berkilau kemerahan untuk sekejap, Lyfa merasakan keringat dingin menetes di punggungnya. Meski dia tak menghadapnya secara langsung, ini kali pertama Lyfa merasakan aura yang sangat mengintimidasi dari lawan. Dengan suara ‗gasha‘ dia mendarat di depan Kirito, tanpa ekspresi dia menatap Kirito dengan rasa jijik. Pada akhirnya, Salamander itu membuka mulutnya dan, dengan suara besar dan menusuk, bertanya: ―....Apa yang Spriggan lakukan di tempat seperti ini? Bukannya itu akan menghentikan kami dari membunuhmu, tapi aku akan dengarkan ceritamu untuk memastikan keberanian yang kau tunjukkan.‖ Kirito, tanpa ragu ragu, berbicara dengan keras: ―Namaku adalah Kirito, dan aku adalah perwakilan dari aliansi Spriggan-Undine. Apa kalian paham kalau dengan menyerang tempat ini, kau berharap untuk memulai perang berskala besar dengan keempat ras kami?‖ Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email:
[email protected])
168
Uwaaa........ Lyfa dibuat membisu. Ide itu sama sekali tak masuk akal. Kali ini keringat dingin sudah membanjir di punggungnya oleh cerita menghebohkan yang Kirito ucapkan. Pada poin ini, Sakuya dan Alicia Rue menoleh pada Lyfa dengan kaget, hanya untuk melihat kedipan putus asanya. Namun sang Komandan Salamander juga kelihatan sangat terkejut. ―Aliansi Spriggan-Undine....?‖ Ekspresinya segera kembali menjadi normal. ―Kau bilang kau adalah perwakilan, lantas dimana pengawalmu?‖ ―Ah, ya. Aku datang kemari untuk mengadakan negosiasi dagang dengan Sylph dan Cait Sith. Namun, kalau kalian menyerang kami di konferensi ini, lain lagi ceritanya. Singkat kata itu sama saja memaksa keempat ras kami membentuk aliansi melawan Salamander.‖ Tiba tiba, dunia sekali lagi jatuh dalam kesunyian, hanya untuk dipatahkan oleh balasan sang Komandan Salamander. ―Hmm, biarpun kau sudah memberitahu jati dirimu, bagaimana bisa aku mempercayai seseorang yang datang seorang diri dan membawa perlengkapan sejelek itu!?‖ Si Salamander menaruh tangannya di punggungnya dan dengan keras mencabut pedang besar bermata dua. Ia memiliki kilauan merah-gelap dan dua Naga yang saling bertautan tercermin di permukaannya. ―Kalau kau bisa menahan seranganku selama tiga puluh detik, aku akan mempercayai kata katamu!‖ ―Kau sungguh dermawan, bukan begitu?‖ Kirito mencabut pedang bermata duanya sambil mengatakan itu. Tak seperti si Salamander, pedangnya berwarna hitam kemerahan polos tanpa dekorasi apa apa. Sayap Kirito mulai bergetar dan dia mengapung ke udara, melayang layang di ketinggian yang sama dengan si Salamander. Lyfa berpikir seolah olah ada semangat bertarung yang begitu menekan dari keduanya, dan itu akan segera meledak dalam percikan putih. ....Tiga puluh detik..... Lyfa menelan ludahnya dengan suara keras. Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email:
[email protected])
169
Dengan kekuatan dan kecakapan Kirito, ini sudah sangat dermawan. Namun dari hasrat membunuh yang memancar dengan dahsyat dari sang Komandan Salamander, Lyfa berpikir kalau dia juga bukan orang biasa.
Dalam suasana setegang itu, Sakuya, yang berdiri di samping Lyfa, berbisik: ―Ini gawat........‖ ―Apanya......?‖ ―Salamander itu, pedang bertangan dua yang dia pegang, aku pernah melihatnya di website yang mengulas senjata legendaris. Itu adalah «Pedang Iblis Gram», yang berarti pria itu adalah «Jenderal Eugene». Apa kamu tahu itu?‖ ―....Hanya namanya.....‖ Lyfa menahan nafasnya dan menganggukkan kepalanya, dan Sakuya melanjutkan. ―Ia adalah saudara laki laki dari Raja Salamander «Mortimer», mungkin juga di dunia nyata. Ia memiliki kekuatan murni yang menandingi kebijaksanaan saudara laki lakinya. Ia dikatakan sebagai prajurit terkuat Salamander.......itu artinya dia......‖ ―....Pemain terkuat!?‖ ―Itu benar.......kondisi nampaknya semakin buruk.‖ ―...Kirito-kun....‖ Lyfa menekan tangannya dengan erat ke dadanya. Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email:
[email protected])
170
Kedua orang yang melayang di udara tengah saling berhadapan dengan menjaga jarak satu sama lain, sepertinya mengukur kekuatan lawan mereka. Awan berketinggian rendah menutupi matahari, dan pilar pilar cahaya bersinar sepanjang celahnya. Salah satu balok cahaya itu mencerminkan pedang Salamander yang brilian, dan, pada saat itu. Eugene meluncurkan serangannya tanpa pergerakan yang bisa diprediksi. Phew! Dengan cincin, Eugene bergerak pada kecepatan super-tinggi, membuat udara berguncang. Pedangnya bergerak membentuk busur seiring ia mengayun ke arah Spriggan lawannya. Kecepatan reaksi Kirito juga tak kalah cepatnya. Dia bertindak tanpa gerakan berlebihan, membentangkan sayapnya dan memblokir serangan langsung Eugene. Setelah memblokir serangan lawannya, Kirito akan segera menyerang balik – mudah untuk diprediksi, pikir Lyfa, namun..... ―--?‖ Pada momen pedang hitam dan pedang merah tua saling bersilangan, pedang merah tua terlihat berubah menjadi uap. Ia menembus pedang Kirito, dan kembali menjadi normal. Dagaaan! Dengan ledakan suara yang bisa mengguncang dunia, Kirito dihantam di dadanya oleh sebuah ledakan kekuatan yang luar biasa. Ia terlihat seperti daun hitam yang tertiup badai seiring ia terlempar ke tanah. Terjadi suara gemuruh besar, dan kabut debu mengepul saat dia menghantam bumi. ―Apa yang.......?‖ Pertanyaan Lyfa yang tengah tercengang dijawab oleh Alicia Rue. ―«Pedang Iblis Gram» memiliki kemampuan spesial bernama «Ethereal Shift». Saat ia melakukan kontak dengan perisai pertahanan, pedang, atau objek lain, ia akan tembus. Dengan kata lain, ia memiliki efek ekstra ‗Menembus‘.‖ ―Kenapa, kenapa bisa......‖ Lyfa buru buru mengecek HP Kirito. Namun tiba tiba, sebuah bayangan melompat dari kabut debu, menyerbu lurus ke arah Eugene yang masih melayang di udara. ―Oh, dia masih hidup!‖ Seolah tak ada apapun terjadi, Kirito berhenti dan bertanya. ―Serangan macam apa tadi itu!?‖ Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email:
[email protected])
171
Kirito bertanya sambil mengayunkan pedangnya. KLANG KLANG! Suara logam berlanjut. Kirito sepertinya tetap tak mau menyerah meski memiliki senjata yang lebih inferior. Biarpun mata Lyfa tak bisa melihat serangan bertubi tubi Kirito, Eugene bisa menangkis semua serangannya dengan pedang dua tangannya.‖ Untuk beberapa saat yang menegangkan, serangan Kirito berhenti sejenak, namun itu sudah cukup. Gram sekali lagi mengeluarkan cahaya menyilaukan. Saat Kirito hendak memblokir serangan yang diarahkan ke sisinya, pedang itu melebur, hanya untuk muncul kembali diluar pertahanannya dan menghantam keras ke perutnya. ―Guhaaa!‖ Kirito berteriak dengan terbatuk batuk di paru parunya, kali ini dia berputar putar di udara. Dengan sayap membentang lebar, ia berhasil berhenti dan mengembalikan posisinya. ―Itu memang efektif.....hei, bukannya tiga puluh detik sudah berlalu?‖ Mendengar pernyataan Kirito, Eugene hanya tertawa dengan arogan. ―Maaf, sekarang aku hanya ingin mencincangmu. Aku ubah rencanaku, kali ini aku akan cabut kepalamu!‖ ―Orang ini.....akan kubuat kau menyesalinya!‖ Kirito sekali lagi bersiap menyerang, meski sayangnya, sepertinya tak ada keraguan siapa yang akan muncul sebagai pemenangnya. Untuk mencegah serangan spesial dari «Pedang Iblis Gram», Kirito hanya bisa bertahan. Padahal, dia ingin menghindari semua serangan. Namun itu nyaris mustahil dalam pertarungan jarak dekat berkecepatan tinggi ini. Tiba pada kesimpulan yang sama, Sakuya berbisik: ―Situasi terlalu gawat. Meski kedua pemain itu bisa dikatakan seimbang, kemampuan senjata mereka terlalu jauh berbeda. Bagi satu dan satu satunya «Pedang Iblis Gram», hanya senjata legendaris, «Pedang Suci Excalibur» yang bisa menandinginya, namun tak ada yang tahu bagaimana cara mendapatkannya......‖ ―...‖
Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email:
[email protected])
172
Meskipun begitu, kalau itu adalah Kirito......meski dia kelihatan seperti pemula, ia telah menunjukkan kekuatan sangat besar......Spriggan ini memang petarung handal. Selagi memikirkan ini, Lyfa menekan tangannya ke dadanya seolah berdoa. Sayap merah Eugene mengabur menjadi kumparan cahaya saat dia menikamkan pedangnya ke depan. Kirito menghindari serangannya dengan terbang acak yang berbahaya. Selagi bertarung, mereka berdua terbang dalam pola yang kompleks, dari waktu dan ke waktu terdapat efek serangan terpercik sebelum mereka berpisah. HP Kirito sudah berkurang sampai setengah oleh serangan yang dia telah terima. Eugene juga bukan lawan normal, dengan mudah menembus pertahanan Kirito yang telah bertahan dari sejumlah serangan sihir sebelumnya. Kirito tiba tiba berbalik dan mengulurkan tangan kanannya. Ia melafalkan kalimat mantra, dan debu hitam menyebar dari rentangan tangannya....... Bang, bang, bang, bang! Aliran asap hitam mengepul disekitar kedua lawan. Sihir tipe jarak jauh itu dengan cepat menyebar dan menutupi seluruh wilayah udara. Kegelapan mulai turun ke atas kepala Lyfa dan sekeliling menjadi sangat gelap. Pandangan Lyfa terhalang oleh kegelapan, dan dia berusaha keras mencari dimana Kirito. ―Lyfa, pinjam ini sebentar.‖ ―Eh!?‖ Sebuah suara tiba tiba berbisik di telinganya, dan dia merasa kalau katananya dicabut dari sarung pedang di pinggangnya. ―Ki.....Kirito-kun!?‖ Lyfa buru buru menoleh. Tak ada siapapun disana, namun sarung pedangnya ternyata sudah kosong. ―Apa kau mencoba mengulur waktu!?‖ Eugene berteriak dari tengah asap tebal. Tak lama kemudian mulai terdengar sebuah pelafalan mantra. WHACK! Sebuah ledakan merah besar menyebar ke sekelilingnya, dan membersihkan seluruh asap. Asap lenyap dengan cepat, sekali lagi memulihkan cahaya di dunia. Lyfa buru buru melihat ke langit biru, disana....... Tak ada tanda tanda Kirito. Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email:
[email protected])
173
Satu satunya yang melayang di udara adalah sang Jenderal Salamander. Si Spriggan kecil tak kelihatan dimana mana. ―Tak mungkin.....dia kabur....‖ Di belakang, seorang Cait Sith berteriak dengan terkejut. Namun sebelum ia menyelesaikan ucapannya, Lyfa berteriak: ―Tentu saja tidak mungkin.‖ Itu sama sekali tidak mungkin. Biarpun pemain lain akan segera kabur, dia tak akan melarikan diri. Pria muda ini, Kirito, tak «bermain» VRMMO,; dia «hidup» di dalamnya. Ia percaya kalau dunia ini adalah realita yang lain, dan bahwa semua kepercayaan bersemi, semua ikatan terbentuk, dan semua cinta yang terbentuk disini adalah kebenaran. Sehingga, hei.....aku bisa mendengarnya..... Suara itu datang dari atas, suara terbang yang begitu kuat dan indah hingga menyerupai suara dari flute. Mendekat lebih dekat dan lebih dekat, makin keras dan makin keras. ―...!!‖ Momen Lyfa akhirnya melihat sosoknya, ia nampak seperti pelangi oleh air mata yang muncul di mata Lyfa. Dari tengah tengah matahari, objek yang menciptakan efek cahaya terkuat dalam Alfheim, jatuh dari langit melalui cahaya putih surga, sebuah bayangan kecil meluncur turun dengan cepat. Eugene menyadari beberapa detik kemudian dan Lyfa menengadah. Mengernyit oleh efek sangat kuat itu, ia mengangkat tangan kirinya untuk melindungi matanya dari cahaya kuat matahari. Seorang pemain rata rata pasti akan bergerak secara horizontal untuk menghindari cahaya matahari dan untuk mengikuti ruang dimana bayangan itu tengah jatuh. Namun, Jenderal Eugene, sesuai reputasinya, ia menutup mulutnya, kemudian membukanya lebar lebar. ―Waaaaaaaahhhhh!!‖ Dengan teriakan yang sepertinya membuat bumi dan surga berguncang, ia menghadap ke arah matahari seperti Salamander sejati. Dengan garis cahaya merah, dia meluncur seperti roket.
Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email:
[email protected])
174
Kirito datang dari atas dengan membawa pedang besarnya, yang normalnya dia gunakan dengan kedua tangannya, kali ini hanya di tangan kanannya. Tangan kirinya tersembunyi di balik punggungnya sehingga tak bisa terlihat. Dalam cahaya kuat, benda yang ia pegang di tangan kirinya berkilau, dan diangkat tinggi tinggi. Apa yang menyebabkan kilau keperakan itu? itu adalah katana yang Kirito baru ambil dari sarung pedang di pinggangnya, kalau Lyfa tidak salah. Sehingga, sekarang Kirito memegang pedang di tiap tiap tangannya. Gaya dua pedang – konsep ini bukanlah hal baru. Meski ada banyak orang yang mencoba memakai teknik itu, Lyfa belum tahu ada yang berhasil melakukannya. Sangatlah sulit untuk memanipulasi pedang di kedua tangan dan membuat mereka bekerja dengan sinkron. Sepanjang kompetisi kendo di dunia nyata, memang tak melanggar aturan untuk memakai dua pedang bambu, satu besar dan satu lebih kecil. Namun, hal itu dilarang di kompetisi tingkat SMP atau SMA, dan jumlah mahasiswa universitas yang bisa memakai dua pedang sangat sedikit. Selain itu, dia juga belum pernah memakai dua pedang, meski mungkin memiliki keuntungan, namun secara praktikal itu sangat sulit. Dikatakan kalau hal yang sama juga berlaku di dunia virtual. Namun, Kirito dipersenjatai dengan dua pedang. Eugene mungkin berpikir kalau itu adalah tindakan keputus asaan dan memasang senyum mengasihani di wajahnya. Lyfa membuka matanya yang basah oleh air mata dan percaya sepenuh hati pada Kirito. Si Salamander mengangkat pedang iblisnya dan, dengan ayunan kuat, mengayunkannya pada Kirito. Pedang di tangan kiri si Spriggan mengayun dalam orbit sempit untuk menghadangnya. Bang! Pedang merah gelap mulai bergetar. «Ethereal Shift» diaktifkan, menembus pertahanan Kirito dan terus melaju ke lehernya. KLANG! Dengan suara logam yang keras, Gram ditangkis. Yang menghentikannya adalah tikaman di saat yang tepat memakai pedang besar di tangan kanannya. Seperti memasukkan benang ke dalam lubang jarum, waktu yang sempurna. Kirito menghadap Eugene yang nampak tak percaya, dan mengaum dengan keras.
Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email:
[email protected])
175
―O.....Oaaaaaaaa!‖ Dengan pedang di kedua tangannya, ia menyerang dengan kecepatan yang begitu luar biasa sampai pedangnya seolah berubah menjadi kabut. Katana di tangan kirinya menebas maju, diikuti oleh tikaman dengan pedang besar dalam pergerakan yang terhubung sempurna. Saat pedang besar ditarik mundur, katana menebas sekali lagi, dari kiri bawah, dan setelah kembali ke jalur yang sama, pedang besar diayunkan dengan keras dari atas. Perak dan hitam menyatu bersama seiring serbuan gencar serangan jatuh seperti meteor sepanjang langit malam. Berapa banyak latihan yang diperlukan untuk mencapai kecepatan sehebat itu dengan gaya dua pedang? Lyfa tak bisa membayangkan. Eugene mundur dan mencoba memakai Ethereal Shift untuk melawan balik, namun pedangnya tak bisa menembus dua kali, karena diblokir oleh perisai ganda Kirito. ―Nuoooh!‖ Saat Jenderal Eugene dengan cepat ditekan ke arah tanah, ia berteriak dengan keras. Efek spesial dari armornya membentuk dinding api tipis seperti lapisan anti peluru, dan sedikit memukul mundur Kirito. Dalam momen itu, pedang Iblis kembali diayunkan— KONG! Dengan suara keras, Eugene memasuki mode ofensif. Kirito juga tak ragu ragu dalam melancarkan serangan, dan katana di tangan kirinya berkilau cerah saat ia diayunkan dengan kecepatan yang hanya bisa ditandingi oleh halilintar. JANG! Suara berderik dari logam membahana. Percikan percikan api menyebar membentuk busur panjang sepanjang udara. Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email:
[email protected])
176
Sebelum Ethereal Shift bahkan bisa diaktifkan, pedang Kirito menghantam sisi Gram dan menangkisnya. Serangan Eugene diarahkan ke bahu kiri Kirito dan bergerak ke punggungnya. Tak lama kemudian...... ―Ra....aaaaaaaa....!‖ Dengan kelincahan menakjubkan, pedang di tangan kanan Kirito menikam lurus ke depan. THUNK! Suara tusukan keras membahana, dan pedang hitam menembus tubuh si Salamander. ―Guahhhh!‖ Kecepatan Kirito yang seperti dewa digabung dengan kecepatan tikaman berdampak pada luka yang tiada tanding. Bar HP Eugene jatuh ke zona kuning dalam sekejap. Serangan Kirito tak berhenti disitu saja. Saat Eugene mencoba memulihkan diri, Kirito dengan cepat menarik mundur pedang besar, melanjutkan serangan bertubi tubinya dan memakai katana di tangan kirinya untuk memulai serangan combo yang mata Lyfa tak bisa ikuti. Dalam sekali nafas, empat tebasan pedangnya membentuk lintasan indah di udara, membentuk persegi yang menyelimuti tubuh besar si Salamander. ―....!!‖ Jenderal Eugene menampakkan ekspresi tak percaya saat tubuh bagian atasnya, dari bahu kanan ke pinggang kiri, ditebas tanpa suara. Cahaya yang membentuk persegi terdispersi ke segala arah. Tak lama kemudian, tubuh Jenderal Eugene mulai terbakar, dan dia jatuh menjadi End Frame besar. Tak seorangpun bergerak. Dari para Sylphid dan para Cait Sith sampai kelima puluh tentara serbuan Salamander, semua orang hanya bisa membeku di tempatnya. Itu adalah pertarungan dengan level sangat tinggi dimana tiada seorangpun yang pernah melihatnya. Secara umum, pertarungan dalam ALO adalah pemakaian senjata jarak dekat tanpa keahlian, atau ketergantungan pada sihir bahkan tanpa tanda tanda skill dalam pertarungan jarak jauh. Pertahanan dan hindaran adalah teknik yang hanya bisa ditampilkan oleh pemain yang sudah lama berpengalaman, hal seperti skill pertarungan jarak dekat berkecepatan tinggi hanya bisa dilihat di turnamen pertandingan tahap final. Namun kali ini, pertarungan diantara Kirito dan Eugene jauh melebihi semua itu. Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email:
[email protected])
177
Tarian pedang mengagumkan yang merobek udara, penerbangan berkecepatan tinggi, Eugene dan pedang penghancur buminya, dan gaya dua pedang berkecepatan supersonik Kirito yang mengalahkannya........ Sakuya adalah orang pertama yang mematahkan kesunyian. ―Menakjubkan! Menakjubkan!‖ Ujarnya dalam suara kekaguman sambil menepuk nepukkan tangannya. ―Hebat! Nice Fight!‖ Alicia Rue mengatakan itu dengan segera, diikuti oleh dua belas orang di belakangnya. Tepuk tangan meriah, bercampur dengan siulan dan ‗BRAVO‘ keras menggema dari segala penjuru. Lyfa mengamati para tentara Salamander dengan nafas tertahan. Tentu, kalau Komandan mereka sudah dikalahkan, mereka takkan tinggal diam— Secara mengejutkan, gelombang tepuk tangan juga memancar dari para pasukan Salamander disana. Sorak sorai membahana, dan mereka mengangkat tombak mereka dan mengibas ngibaskannya seperti papan spanduk. ―Ooh....!‖ Lyfa tanpa sadar tersenyum. Sampai saat ini, dia terus menganggap Salamander sebagai musuh – sekelompok perampok tanpa aturan, namun mereka tetaplah pemain ALO sebelum semua itu. Duel mengagumkan diantara Eugene dan Kirito sudah cukup untuk mengguncang hati mereka. Terjebak dalam sorak sorai riuh, Lyfa juga ikut bertepuk tangan dengan sepenuh hatinya. Di tengah tengah badai tepuk tangan, wajah Kirito merekah oleh senyum, ia menyarungkan pedangnya kembali dan mengangkat tangan kanannya. ―Ah, terima kasih, terima kasih.‖ Kirito membungkukkan kepalanya ke segala arah, menoleh ke arah Lyfa, dan berteriak: ―Apa ada yang bisa memakai Sihir Pembangkit?‖ ―Paham.‖ Mengangguk, Sakuya melayang ke udara dan berhenti di samping Remain Light Eugene. Dengan hem kimono berayun, ia mulai melafalkan mantra untuk Sihir Pembangkit. Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email:
[email protected])
178
Cahaya biru memancar dari kedua tangan Sakuya dan menyelimuti api merah. Lingkaran sihir rumit mulai memadat dan api menyebar, pada akhirnya membentuk sosok manusia. Kemudian dengan kilatan terakhir, lingkaran sihir menghilang. Kirito, Sakuya, dan Eugene yang sudah dibangkitkan mendarat dengan sunyi di atas sudut serambi. Kesunyian sekali lagi muncul dari mereka. ―....Itu skill yang mengesankan. Brengsek kau, kau adalah pemain terkuat yang pernah aku lihat.‖ Ujar Eugene dengan nada tenang. ―Terima kasih.‖ Adalah respon singkat Kirito. ―Sampai Spriggan sepertimu ada, dunia ini sungguh luas.‖ ―Ceritaku, apa kau mempercayainya sekarang?‖ ―...‖ Eugene menyipitkan matanya, tiba tiba terdiam. Pada saat ini, dari pasukan depan Salamander, seorang pemain berlari ke arah Eugene. Pemain dalam armor itu berdiri sejenak, kemudian memakai tangan kirinya untuk membuka visornya. Ia memiliki wajah brangasan, Lyfa bisa tahu itu saat dia membungkuk pada Eugene sebelum berbicara. ―Gene-san, apa anda punya waktu?‖ ―Ah, Kagemune, ada apa?‖ Dimana aku pernah dengar nama itu sebelumnya? – pikir Lyfa untuk sesaat, sebelum mengingat. Itu adalah nama Salamander yang masih bertahan hidup dari danau sebutkan. Kagemune adalah kapten dari pasukan Salamander yang sudah Kirito habisi di Hutan Kuno kemarin. ―Kupikir anda sudah tahu, tapi kemarin seluruh party-ku dimusnahkan.‖ Mendengar dia membicarakan soal itu, Lyfa menelan ludahnya dan memasang telinga kuat kuat untuk mendengar. ―Ya.‖ ―Itu adalah Spriggan ini, aku yakin, tapi dia juga punya sekutu Undine.‖ Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email:
[email protected])
179
―....!?‖ Terkejut, Lyfa melihat sosok Kagemune. Alis Kirito berkedut untuk beberapa saat sebelum wajah santainya kembali ke posisi semula. Kagemune melanjutkan: ―Untuk tambahan, menurut informasi dari ‗S‘, sebuah tim dikirim untuk memburu pria ini, namun mereka semua dihabisi.‖ ‗S‘ mungkin adalah kode untuk Spy (mata mata). Namun ‗S‘ mungkin singkatan untuk Sigurd...... Eugene menatap wajah Kagemune sejenak. Hampir semua orang disekitar mereka mulai saling bisik bisik, dan telapak tangan Lyfa mulai berkeringat, menunggu respon pihak yang lain. Akhirnya, Eugene mengangguk dan berkata: ―Begitukah?‖ Ia tersenyum kecut. ―Kuanggap saja begitu.......‖ Kemudian dia menoleh pada Kirito. ―Aku atau Raja sama sekali tak punya niat untuk memprovokasi Spriggan dan Undine dibawah kondisi saat ini. Kami akan angkat kaki dari tempat ini, tapi suatu hari, aku ingin bertarung denganmu sekali lagi.‖ ―Akan kutunggu hari itu.‖ Kirito mengulurkan tinjunya ke hadapannya. Eugene memukulkan tinjunya ke tinju Kirito dan berbalik. Membentangkan sayapnya, dia menendang tanah dan terbang menjauh. Ketika dia terbang, Kagemune menatap balik pada Lyfa, dan dengan tawa di matanya, dengan canggung mengedipkan mata kanannya. Sudah kubayar kembali utangku padamu – mungkin itulah maksudnya, pikir Lyfa dengan sedikit senyum di wajahnya. Melihat kedua Salamander pergi menjauh, Lyfa melepaskan nafas yang sejak tadi dia tahan. Dengan orang orang di tanah menyaksikan, para pasukan Salamander mulai berbaris dengan rapi dan dengan sedikit kebingungan. Saat hendak pergi, sayap mereka mengeluarkan getaran kecil dengan sayap Eugene memimpin. Kehadiran mereka segera pudar, dan saat mereka memasuki awan, mereka tertelan ke dalamnya dan menghilang. Kesunyian berlangsung sekali lagi, kali ini dipecahkan oleh suara tawa Kirito. Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email:
[email protected])
180
―......Jadi ada Salamander yang paham bahasa manusia ya?‖ Lyfa merasa bingung untuk sesaat, kemudian kata kata yang meluap luap di dalam perutnya sejak tadi akhirnya mengalir keluar. ―....Kamu, itu terlalu berlebihan.‖ ―Aku sudah sering dengar itu.‖ ―....Ha ha ha.‖ Tawa mereka akhirnya dihentikan dengan suara terbatuk dari Sakuya, sebelum dia berkata: ―Maaf......tapi akan sangat membantu kalau kalian bisa menjelaskan situasinya.‖
Saat ketenangan kembali pulih di serambi, Lyfa menceritakan semua yang terjadi, meski beberapa isinya terdengar spekulatif. Sakuya, Alicia Rue, dan para sesepuh serta kedua komunitas mendengarkan dengan tenang sampai Lyfa selesai, kemudian mereka semua menghela nafas dalam dalam. ―.....Jadi itu yang terjadi.‖ Sakuya, dengan tangan dilipat di depan dada, dan alis panjang melengkung kebawah, menganggukkan kepalanya. ―Selama beberapa bulan ini, sikap Sigurd menjadi agak mencurigakan, aku merasa dia merencanakan sesuatu, tapi aku tak bisa mencabutnya dari dewan karena takut dianggap sebagai diktator.‖ ―Sakuya-chan, sepertinya popularitasmu meletakkanmu dalam posisi sulit.‖ Alicia Rue, yang sudah berkuasa lebih lama dari Sakuya, juga ikut mengangguk. ―Mencurigakan......dari apa?‖ Lyfa bertanya karena dia masih tak memahami jalan pikiran Sigurd, Sakuya menjawab: ―Mungkin karena hatinya tak bisa memaafkan situasi saat ini. Dia tak bisa mentoleransi menjadi tempat kedua pada para Salamander.‖ ―....‖
Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email:
[email protected])
181
―Sigurd adalah pria yang digerakkan oleh kekuatan, baik stats numeriknya dan dalam kekuasaan politiknya sebagai pemain.......sehingga pemikiran tentang Salamander menaklukkan World Tree dan menguasai langit Alfheim, gagasan tentang melihat mereka dari tanah......itu sesuatu yang tak bisa dia maafkan.‖ ―.....Tapi biarpun begitu, kenapa dia harus menjadi mata mata para Salamander?‖ ―Apa kamu dengar tentang «UPDATE 5.0», akan segera diluncurkan? Rumor mengatakan kalau di dalamnya juga termasuk «Rebirth System».‖ ―Ah......lalu........‖ ―Dia mungkin membuat kesepakatan dengan Mortimer karena selama Raja dari ras setuju, maka dia akan bisa menjadi Salamander. Namun Rebirth pasti memerlukan banyak sekali Yurudo. Aku ragu Mortimer yang berdarah dingin akan sudi untuk melakukan pertukaran semacam itu.‖ ―....‖ Lyfa mendapat perasaan rumit, jadi dia mencoba mengosongkan pikirannya dengan menatap langit berwarna keemasan dan kabut nun jauh disana yang menyelimuti World Tree. Reinkarnasi sebagai ALF dan terbebas dari batasan penerbangan.....ini sudah menjadi impian utama Lyfa semenjak ia kali pertama mengalami terbang. Itulah alasan ia bergabung dalam tim Sigurd, itulah kenapa dia sangat bersemangat dalam berburu, menyumbangkan hampir semua uangnya demi dewan Sylphid. Kalau aku tak menemui Kirito dan keluar dari tim, Sigurd mungkin akan mencoba membujukku kedalam rencana reinkarnasi Salamandernya. Kalau itu terjadi, lantas untuk apa semua usahaku selama ini? ―ALO benar benar Game sinis yang menguji hasrat para pemainnya.‖ Ujar Kirito tiba tiba, suaranya bercampur dengan senyum masam. ―Pendesain Game ini pasti punya karakter buruk.‖ ―Fufu, mungkin benar.‖ Sakuya merespon dengan senyum. Lyfa memutuskan untuk sedikit mengikuti hatinya, ia telah memegang tangan kiri Kirito dengan tangan kanannya dan terus kepikiran dengan itu. bergerak mendekati Kirito, yang sepertinya tetap berwajah santai tak peduli situasinya, hati Lyfa perlahan mulai lebih tenang. ―Jadi......apa yang akan kamu lakukan, Sakuya?‖ Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email:
[email protected])
182
Usai mendengar ini, senyum cantiknya pudar dan berganti menjadi tatapan penuh perhitungan ala penguasa, dan matanya terpejam. Mereka segera membuka, kali ini mata hijau gelapnya memancar dengan cahaya yang sangat cerah. ―Rue, kamu terus melatih skill dark magic-mu, kan?‖ Usai mendengar ucapan Sakuya, telinga Alicia bergerak maju dan mundur mengekspresikan pengertiannya. ―Kalau begitu, tolong gunakan «Moonlight Mirror» pada Sigurd.‖ ―Bisa saja sih, tapi sekarang belum malam hari, jadi takkan bertahan lama.‖ ―Tak masalah, karena itu akan segera berakhir.‖ Menggerakkan telinganya lagi, Alicia Rue mengangkat tangannya, mengambil selangkah mundur, dan mulai merapal mantra. Suara komat kamit Alicia meningkat dalam ritme pelafalan dark magic yang jarang terdengar. Sekeliling mendadak menjadi gelap, dan cahaya bulan mendadak muncul entah dari mana. Cahaya bulan segera mulai mengumpul di depan Alicia, dan seperti cairan emas, ia membentuk cermin bundar. Semua orang menyaksikan dalam kesunyian, dan cermin itu memiliki permukaan sedikit bergelombang, mencerminkan pandangan agak kabur dari suatu tempat. ―Ah.....‖ Lyfa melepaskan suara kecil. Terpantul pada cermin, adalah tempat yang sudah dia kunjungi entah berapa kali; ruang dewan dari mansion Raja. Lyfa bisa melihat meja hijau emerald besar. Di balik meja, di atas kursi singgasana Raja, duduk seorang pria. Kedua kakinya disilangkan dan disandarkan di atas meja sembari bersandar ke belakang di kursinya. Matanya terpejam dan kepalanya tengah disangga oleh kedua tangannya; pria itu adalah Sigurd. Sakuya melangkah ke depan cermin dan memanggil dengan suara seperti harpa yang disentak kuat kuat; ―Sigurd!‖ Di cermin, Sigurd mendadak membuka matanya dan melompat seperti pancuran. Dia mungkin melihat keberadaan cermin, datang berhadap hadapan dengan Sakuya, mulutnya terbuka dan tubuhnya berguncang dengan hebat. ―Sa-Sakuya!?‖ Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email:
[email protected])
183
―Ya, sayangnya, aku masih hidup.‖ Sakuya membalas dengan enteng. ―Kenapa......bukan.....konferensi.....?‖ ―Ternyata berjalan dengan sukses. Namun tanda tanda kesepakatan baru saja akan dimulai. Oh iya, kita mendapat tamu tak diduga.‖ ―T....tamu...?‖ ―Jenderal Eugene memberitahu kami untuk berkata halo padamu.‖ ―Wha!?‖ Kali ini, Sigurd nampaknya tengah mengalami kekagetan luar biasa. Wajah tampannya menjadi pucat, dan matanya bergerak gerak dengan liar seolah mencoba mencari kata kata. Matanya terkunci pada Lyfa dan Kirito di belakang Sakuya. ―Ly....!?‖ Tiba tiba, matanya terbuka lebar, dan dia akhirnya bisa memahami situasi. Sigurd menggertakkan giginya dalam senyum predator. ―....Para kadal pecundang itu. Jadi.....Sakuya, apa maumu? Mengembalikan uang? Atau mengusirku dari Kementrian kekuasaan? Tapi kalau kau kehilangan aku sebagai komandan pasukan, apa yang akan terjadi pada kekuasaan politikmu......‖ ―Tidak, kalau kau tak lagi ingin menjadi Sylph, akan kukabulkan permohonanmu.‖ ―Ap, apa.....?‖ Sakuya dengan elegan mengibaskan lengan kirinya, dan menu besar yang eksklusif bagi Raja muncul. Sejumlah jendela tak terlihat berdesakan, namun membentuk kolom cahaya heksagonal. Sakuya menemukan satu jendela yang dicarinya dan menekannya dengan jarinya. Dalam cermin, Sigurd menatap jendela pesan biru yang muncul di hadapannya. Melihat pesan itu, wajahnya segera menjadi gugup, dan dia berdiri. ―Kenapa, kau....! Apa kau gila? Kau.....padaku......kau akan membuangku!?‖ ―Ya, kau akan menjadi Pembelot dan berkeliaran di zona netral, kuharap kau bisa segera menemukan kesenangan baru dalam Game ini.‖
Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email:
[email protected])
184
―Kalau begitu......aku akan menentangmu! Aku akan lapor pada GM tentang pemakaian kekuasaan sewenang wenang ini!‖ ―Sesukamu saja......sampai jumpa, Sigurd!‖ Sigurd mengangkat tinjunya dan mulai melanjutkan protesnya. Sakuya menyentuh tombol di menunya, dan Sigurd mulai menghilang dalam cermin. Karena dia sudah dibuang dari wilayah Sylph, dia akan dipindahkan secara acak ke kota netral selain Aarun. Cermin emas saat ini memantulkan ruang dewan yang kosong, namun, tak lama kemudian, permukaan mulai terdistorsi. Dengan suara dentingan logam, ia terpecah pecah, dan bayangan yang menutupi matahari telah menghilang. ―.....Sakuya.....‖ Kesunyian sekali lagi kembali, alis Sakuya mengernyit, dan Lyfa merasakan perasaannya memanggil dengan lembut. Sang Raja cantik mengibaskan tangannya sekali lagi, menghilangkan jendela menu, dan menghela nafas sambil tersenyum. ―Entah keputusanku benar atau tidak akan diputuskan pada pemilu Raja selanjutnya. Yang jelas, terima kasih Lyfa. Aku senang kamu, yang selalu menolak untuk bergabung kedalam dewan para sesepuh, datang kesini untuk menolong. Alicia juga, maaf aku sudah membuatmu terlibat dalam kekacauan sipil Sylph dan membawamu dalam bahaya.‖ ―Kami masih selamat, jadi itu bukan masalah.‖ Mengikuti balasan santai dari sang Raja Cait Sith, Lyfa menggeleng kepalanya. ―Aku tak melakukan apa apa. Kalau kalian ingin berterima kasih, kalian harus berterima kasih pada Kirito.‖ ―Ya, karena kamu menyebutkannya.....apa yang kamu......‖ Berdiri berdampingan, Sakuya dan Alicia Rue menatap Kirito dengan pertanyaan tergambar di wajah mereka. ―Apa kamu benar benar perwakilan dari aliansi Spriggan-Undine?‖ Karena penasaran, Alicia bertanya, dengan ekor berayun ayun. Dengan tangan di pinggangnya, Kirito menjawab penuh percaya diri; ―Itu semua tentu saja bohongan. Sekedar menggertak, tapi diperlukan untuk negosiasi.‖ Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email:
[email protected])
185
―Wha....!‖ Mulut mereka terbuka lebar, dan sampai kehabisan kata kata. ―.....Sungguh pria tak masuk akal. Dan menyombong dalam situasi semacam itu......‖ ―Saat kalian mengurus orang menyusahkan, kalian harus berani menaikkan taruhan.‖ Kirito mengatakan itu dengan nada tak peduli. Tiba tiba, Alicia tersenyum, dan dengan senyum licik seekor kucing, maju beberapa langkah mendekati Kirito, dan dia menatap wajahnya dari jarak dekat. ―Kamu pembohong besar, kamu sebenarnya sangat kuat, tahu! Apa kamu tahu? Eugene mungkin adalah pemain terkuat dalam ALO. Dan kamu berhasil mengalahkannya secara telak, jadi kamu adalah senjata rahasia Spriggan kan?‖ ―Mana mungkin begitu? Aku hanya prajurit biasa yang tak punya tujuan.‖ ―Pfft, yahahaha!‖ Jawaban arogan ini membuat Alicia tertawa, dan dia mengambil lengan kanan Kirito dan memeluknya ke dadanya. Memiringkan kepalanya, ia memberi Kirito tatapan seksi. ―Kamu bebas untuk datang ke wilayah Cait Sith sebagai pasukan bayaran. Aku bisa menawarimu makan tiga kali sehari dan tidur siang.‖ ―Wha.......‖
Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email:
[email protected])
186
Lyfa merasa bibirnya tercekat. Namun, sebelum dia mendapat kesempatan berbicara, suara lain seenaknya menginterupsi. ―Hei, Rue, jangan curang.‖ Datanglah Sakuya, dengan suara lebih menggoda dari biasanya. Saat ini ia berdandan dalam pakaian tanpa lengan dan merebut lengan kiri Kirito. ―Dia sejak awal datang untuk menyelamatkan Sylph, itu artinya kami yang memiliki hak negosiasi. Kirito-kun, mari kita minum minum di Sylvian, sekedar untuk keramah tamahan, dan kita bisa mengurus hal hal pribadi setelah itu......‖ Pili Pili. Wajah Lyfa mulai memerah karena amarah dan mulai berkedut tanpa kendali. ―Aah, jangan licik, Sakuya-chan. Aku menentang sikap godaanmu.‖ ―Kamu punya hak mengatakan itu? kamu terlalu dekat dengannya!‖ Dua Raja yang sangat cantik tengah memeluk Kirito erat erat, dan wajah tak nyamannya berubah menjadi ekspresi merah karena rasa malu...... Selagi memikirkan itu, Lyfa menggenggam kerah baju Kirito dari belakang dan berteriak: ―Tidak! Kirito-kun adalah......‖ Ketiganya menoleh untuk melihat Lyfa. Di saat yang sama, dia menyadari apa yang hendak dia katakan dan kembali pada realita. ―Itu, a...aku......‖ Tak mampu mencari kata kata, Lyfa berada dalam kesunyian canggung, dan menyaksikan itu semua, Kirito tersenyum dan berkata: ―Kuhargai kebaikan hati kalian – maaf, aku berjanji untuk pergi dengannya ke wilayah pusat.‖ ―Oh.....ternyata begitu, sayang sekali ya.‖ Sakuya yang biasanya tenang menyuarakan penyesalannya dengan jujur, dan mengalihkan tatapannya pada Lyfa. ―Kamu akan pergi ke Aarun, Lyfa? Apa itu piknik untuk hiburan, atau.....?‖ ―Aku sedang meninggalkan wilayah kita – menurutku begitu. Tapi, meski aku tak tahu kapan, aku pasti akan kembali ke Sylvain.‖ Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email:
[email protected])
187
―Begitu, maka syukurlah. Kamu harus kembali, tentu saja dengan dia.‖ ―Pastikan untuk mampir ke rumahku kalau sempat, dan aku akan bentangkan karpet merah.‖ Kedua Raja meninggalkan Kirito, dan ekspresi mereka menjadi khidmat. Sakuya meletakkan tangan kanannya di dadanya dan memiringkan tubuhnya dengan anggun, Alicia membungkukkan kepalanya dan telinganya jatuh sedikit, keduanya berterima kasih pada Kirito dan Lyfa. Sakuya mengangkat kepalanya dan berkata: ―Aku ingin berterima kasih, Lyfa dan Kirito. Kalau kami dikalahkan, perbedaan diantara kami dan Salamander akan menjadi lepas kendali. Aku ingin mengungkapkan terima kasihku.......‖ ―Tidak, hal seperti itu......‖ Melihat Kirito menggaruk kepalanya dengan wajah tak nyaman, Lyfa tiba tiba memikirkan sesuatu. Ia melangkah ke depan dan berkata: ―Jadi, Sakuya, Alicia. Alasan untuk aliansi ini, apa untuk menyerang World Tree?‖ ―Tentu, pasti, karena itulah tujuan utama kita. Kita akan menantang World Tree bersama; kalau kedua ras terlahir kembali sebagai ALF maka akan sangat bagus, tapi kalau tidak, ras yang berhasil akan bertanggung jawab memandu ras yang lain sepanjang Grand Quest selanjutnya. Itulah kerangka dari aliansi.‖ ―Mohon izinkan kami ambil bagian dalam penyerangan juga, sesegera mungkin.‖ Alicia Rue dan Sakuya saling bertukar tatap. ―Aku tak keberatan kalau kalian menyertai kami, lebih tepatnya aku ingin kalian bergabung dengan kami. Tapi kami belum tahu tentang waktunya, tapi kenapa?‖ ―...‖ Lyfa melirik Kirito. Pria Spriggan penuh teka teki itu menurunkan pandangannya untuk sesaat dan berkata: ―Alasan aku datang ke dunia ini adalah untuk mencapai puncak World Tree. Ada orang tertentu yang harus aku temui, dan ada kemungkinan kalau orang itu mungkin ada disana......‖ ―Seseorang? Apa maksud kamu Raja Peri Oberon?‖ ―Bukan, kupikir itu seseorang yang berbeda. Itu adalah seseorang yang tak bisa kuhubungi di dunia nyata, seorang yang harus kutemui apapun yang terjadi.‖
Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email:
[email protected])
188
―Oh, di puncak World Tree maksudnya seseorang di pihak manajemen? Sungguh cerita yang misterius, bukan begitu?‖ Topik itu nampaknya sudah membuat Alicia Rue tertarik, karena ia mengatakan itu dengan mata berbinar, namun telinga dan ekornya segera jatuh. ―Namun.....untuk persiapan dan melengkapi perlengkapan seluruh anggota party akan memerlukan waktu.......tak bisa dilakukan dalam satu atau dua hari........‖ ―Begitu, itu benar.......bukan, tujuanku adalah mencapai dasar pohon untuk saat ini.......setelah itu aku akan memikirkan sesuatu.‖ Kirito tertawa kecil dan, ‗Oh iya‘ seolah teringat akan sesuatu, Kirito mengibaskan tangan kirinya. Dia dengan cepat memanipulasi jendela menu, dan mewujudkan sebuntel tas kulit besar. ―Ini mungkin bisa membantu pendanaan.‖ Mengatakan itu, Kirito menyerahkan tas itu, menilai dari suaranya, sepertinya itu penuh berisi Yurudo. Alicia yang menerima tas sempat terhuyung sejenak sebelum buru buru memeluknya dengan kedua tangannya, ia melihat ke dalam tas dan matanya dalam sekejap terbelalak seolah tak percaya. ―Sa.....Sakuya-chan, ini.....‖ ―Hmm....?‖ Sakuya membungkukkan kepalanya dengan tangannya memasuki tas. Dari dalam dia mengeluarkan sebuah koin besar dengan kemilau hijau putih. ―Waaahhh!‖ Melihat ini, Lyfa juga berteriak dengan nada tak percaya. Kedua Raja terus menatap isi di dalam tas, sepertinya membeku di tempat mereka. Dua belas orang di belakang mereka mulai gaduh. ―......seratus ribu koin Yurudo Mithril......semua ini!?‖ Bahkan bagi Sakuya, dia berbicara dengan nada kabur selagi menatap koin dengan keraguan. Masih tercengang dan menggeleng kepalanya, ia mengembalikan koin ke dalam tas. ―Uang sebanyak ini, hampir mustahil untuk mendapatkan semua ini tanpa melawan monster sekelas Dewa-Jahat di Jötunheimr.....Apa kamu yakin? Dengan uang sebanyak ini kamu bisa membangun istana di lokasi utama.‖ ―Aku tak keberatan. Itu sudah tak lagi penting untukku.‖ Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email:
[email protected])
189
Kirito sepertinya sama sekali tak peduli dengan uang itu dan mengangguk. Sakuya dan Alicia sekali lagi menatap isi tas, melepaskan desahan, dan mengangkat kepala mereka. ―......Dengan sebanyak ini, kupikir kita sudah mendekati jumlah yang ditargetkan.‖ ―Kita akan segera siapkan perlengkapan dan akan menghubungimu saat kami sudah siap.‖ ―Akan kuserahkan padamu.‖ Sakuya membuka jendela menu, dan Alicia menaruh tas di dalamnya. ―Hanya berpikir tentang berkeliaran di daratan ini dengan uang sebanyak ini membuatku bergidik.......mari kembali ke wilayah Cait Sith secepat mungkin sebelum para Salamander berubah pikiran.‖ ―Itu benar. Kita akan lanjutkan konferensi saat kita kembali.‖ Kedua Raja mengangguk satu sama lain dan memberi tanda pada para pengikut mereka. Meja panjang dan sejumlah kursi dibersihkan dengan cepat. ―Kami berhutang banyak pada kalian. Kami berjanji akan berjuang yang terbaik untuk mewujudkan impian kalian, Kirito dan Lyfa.‖ ―Aku senang bisa ikut membantu.‖ ―Kami akan menunggu kontak dari kalian.‖ Sakuya dan Alicia menjabat tangan mereka masing masing dengan Kirito dan Lyfa. ―Terima kasih! Kita akan bertemu lagi!‖ Alicia sekali lagi menampakkan senyuman nakal, mengayunkan ekornya di dekat Kirito dan mengecup pipinya. Ia meninggalkan Kirito yang gugup dan berbalik ke arah Lyfa – Apa yang dia lakukan? – dan memberinya kedipan cepat. Ia kemudian membentangkan sayap kuning pucatnya lebar lebar. Kedua Raja melambaikan tangan mereka dan terbang lurus ke atas, dengan garis cahaya mereka bergerak ke arah langit merah barat. Enam orang dari tiap tiap ras mulai berbaris dalam V yang indah, formasi seperti angsa liar, dan mengikuti. Lyfa dan Kirito menyaksikan mereka sampai sosok mereka lenyap kedalam cahaya mentari senja. Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email:
[email protected])
190
Suara bisikan angin dan daun yang melambai lambai adalah pengingat bahwa pertarungan sengit telah terjadi di tempat itu. Pertarungan dengan mempertaruhkan takdir ketiga ras sepertinya tak lebih dari ilusi. Lyfa merasa agak dingin, dan bersandar pada Kirito. ―......semua orang sudah pergi sekarang.‖ ―Ya, akhirnya berakhir sudah.....‖ Perpecahan dengan Sigurd dan serangkaian peristiwa yang mengikutinya, Lyfa merasa seolah waktu berjalan sangat lama. Bukan hanya tujuh atau delapan jam yang sudah berlalu. ―Entah kenapa.....‖ Bersama dengan Kirito, ini adalah dunia nyata sejati, dia merasa kalau dirinya yang bersayap adalah dirinya sebenarnya – pikir Lyfa/Suguha, namun tak bisa mengungkapkannya dalam kata kata. Justru, ia menekan tubuhnya ke dada Kirito, dan mencoba merasakan detak jantungnya, kemudian....... ―Kenapa kamu, kubilang jangan selingkuh, Papa!‖ ―Waa.‖ Yui melompat keluar dari saku dada Kirito dan berbicara dengan suara tak senang. Lyfa buru buru mengambil jarak diantara dia dan Kirito. ―Kenapa begitu tiba tiba......‖ Yui beterbangan disekitar Kirito yang gugup beberapa kali setelah dia mengatakan itu, kemudian duduk di bahunya dan wajah imutnya cemberut. ―Kedua Raja yang lengket padamu tadi sepertinya membuat jantungmu berdegup kencang!‖ ―Aku-.....aku kan laki laki, jadi apa boleh buat!‖ Lyfa merasa lega karena Yui tak membicarakan tentang dia, namun dia merasakan keraguan jadi dia bertanya pada Yui. ―Hei, Yui-chan, apa aku tak apa apa?‖ ―Lyfa-san sepertinya tak apa apa.‖ ―Ke, kenapa......‖ ―Soalnya, Lyfa sepertinya nggak memberikan perasaan seorang wanita....‖ Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email:
[email protected])
191
Tanggapan cuek ini, datang dari Kirito. ―Tung.....ap.....Apa maksudmu dengan itu!?‖ Dia tak bisa mengabaikan kata kata itu, tangan Lyfa tanpa sadar berpindah ke gagang katananya. ―B...bukan, maksudku.....seperti lebih mudah didekati......itu arti yang bagus, ya.‖ Senyuman merekah di wajah Kirito dengan sedikit tergelak. ―Daripada mencemaskan soal itu, lebih baik segera terbang ke Aarun! Matahari mau terbenam!‖ ―Ah, hei, tunggu!‖ Lyfa membentangkan sayapnya dan menendang tanah. Kirito berakselerasi menuju ke World Tree, dan Lyfa mengejarnya dengan mengepakkan sayapnya pada kekuatan penuh dan melirik sebentar ke belakang. Melewati pegunungan besar itu, adalah bentang luas hutan kuno dan wilayah Sylph yang familiar. Namun, dia tak bisa berlama lama karena bintang mulai bermunculan di langit senja biru tua.
*** Matahari yang sepertinya akan masih terus menggantung di puncak langit, perlahan mulai turun, mewarnai cakrawala menjadi merah cerah dari matahari terbenam. Sekarang, karena terakhir kali Oberon mengunjungi Asuna, setidaknya sudah lima jam yang lalu, sehingga dia berdiri. Saat ini mungkin sudah tengah malam di dunia nyata. Dia berdoa memohon agar tidak dipantau dan berdiri di atas keramik. Sepuluh langkah ke depan dan dia tiba di gerbang emas. Ia hanya bisa merasa terkejut karena dia sudah dikekang dalam tempat kecil ini selama lebih dari dua bulan. ‗Namun – itu semua berakhir hari ini‘ Sembari memikirkan itu, Asuna merentangkan tangan kanannya ke papan input password disamping pintu. Lima jam lalu, dia telah menggunakan cermin untuk melihat urutan angka angka yang diperlukan untuk membuka pintu saat Oberon pergi, dan mengingatnya. Sekarang, satu demi satu dia mengucapkannya dan mengingat ulang urutannya. Kapanpun dia menekan
Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email:
[email protected])
192
satu tombol kecil, sentuhan itu menciptakan bunyi klik, dan gelombang kecemasan melewati tubuhnya yang terus menerus gemetar. ―....3...2...9...‖ Dengan berdoa, ia memasukkan angka terakhir, dengan suara logam yang keras, pintu terbelah membuka. Asuna tanpa sadar membengkokkan lengan kanannya dan meremas tinjunya erat erat. Saat dia menyadari kalau dia memasang salah satu postur favorit Kirito, gelak tawa muncul dari mulutnya. ―Kirito-kun! Aku juga akan berjuang!‖ Asuna membisikkan itu sambil mendorong pintu terbuka. Dibalik itu, cabang lain, yang lebih meliuk dari yang menyokong sangkar, membentuk jalan kecil yang terhubung ke batang pohon raksasa. Ia meninggalkan sangkar, satu langkah, dua langkah, pintu secara otomatis menutup di belakangnya, membuat suara klik tenang. Asuna menyibakkan rambutnya, mengangkat dadanya dengan kepastian, dan berjalan ke arah dunia berbeda yang ia yakini akan temukan di depan sana. Beberapa menit kemudian, dia melirik balik untuk mendapati sangkar emas itu sudah tertutup oleh dedaunan hijau yang saling bertumpukan, dan tak lagi terlihat. Asuna berhenti di tengah cabang pohon panjang dari World Tree, dan menghela nafas. Ia merasa sudah berjalan beberapa ratus meter. Pohon itu memang luar biasa besar. Bagi Oberon yang tak sabaran, terminal sistem log out seharusnya tak terlalu jauh dari sangkar; namun sepertinya ia salah menduga. Kalau Oberon memakai jendela tipe SAO atau kendali aktivasi suara, maka akan cukup sulit untuk mengakses sistem. Meskipun demikian, aku tak bisa kembali ke tempat itu. aku harus pergi sejauh yang kubisa. Aku pasti akan bertahan hidup dan kembali ke dunia nyata. Untuk menemui dia sekali lagi. Asuna mengukir harapan ini di hatinya dan terus melangkah maju.
Prolog Melihat ke atas, terdapat banyak cahaya bersinar dibalik langit yang redup. Cahaya-cahaya itu bukanlah bintang-bintang. Melainkan untaian titisan air beku yang jumlahnya tak terhitung yang tergantung di langit-langit yang sangat luas dan memancarkan pendar redup yang dikandungnya. Dengan kata lain, ini adalah dasar sebuah gua, dan ukuran gua itulah yang menjadi masalahnya.
Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email:
[email protected])
193
Jarak ke tebing yang menjulang tinggi, dalam jarak dunia nyata, mungkin 30 kilometer. Tinggi terendah sampai ke langit-langit 500 meter. Jurang dan tebing pahatan, danau beku yang putih serta gunung-gunung bersalju, dan benteng juga struktur semacam kastil yang tak terhitung jumlahnya dapat terlihat di bagian bawahnya. Karena itu, ukuran gua ini tak bisa dipercaya. Ruang bawah tanah ini, tidak, seharusnya disebut «Dunia Bawah Tanah». Sebenarnya, begini saja. Ini adalah medan yang memenuhi bawah tanah dari dunia peri, ALfheim, sebuah dunia es dan salju yang gelap, dikuasai oleh monster-monster kelas evil-god yang mengerikan. Namanya adalah – «Jötunheimr».
[ ] Bab 5 "Achoo!" Lyfa, seorang gadis swordman dari ras Sylph, dengan cepat menutupi mulutnya dengan kedua tangan setelah mengeluarkan bersin yang bagaikan ledakan dan tidak wajar bagi seorang gadis. Dia memandang menghadap pintu masuk kuil, takut bila dewa-jahat mendengar bersinnya dan meyodok wajah besarnya masuk. Untungnya, satu-satunya yang melayang masuk hanyalah salju. Salju yang jatuh mendekati nyala api lalu menjadi kepulan uap dan menghilang. Lyfa meringkukkan badannya di dinding belakang sambil mengelus kerah bulu tebal di mantelnya. "Haa..." Sambil menghela nafas, Lyfa mulai menghangatkan dirinya di dekat nyala api. Dia merasa lebih nyaman dan dengan segera mendapati dirinya terkantuk-kantuk untuk tidur. Di kuil batu kecil dimana mereka berada memiliki panjang, lebar dan ketinggian sekitar empat meter. Dinding dan langit-langitnya dihiasi dengan relief monster menakutkan yang seolah-olah bergerak di cahaya api; Ini bukanlah interior yang paling menyamankan. Tatapannya lalu beralih ke samping menangkapi bayangan temannya bersandar di dinding dan mulai tertidur. Wajahnya yang tenang---atau nekat--- mengangguk atas bawah seperti kapal yang terapung-apung di pelabuhan. "Hei, bangun-"
Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email:
[email protected])
194
Sambil berbisik, Lyfa menarik telinga Kirito yang runcing dan menunjuk. Jawabannya hanyalah gumaman yang terdengar seperti "munyamunya". Di pangkuannya terdapat pendamping pixie yang tertidur pulas sambil meringkuk seperti bola. "Hei, kalau kamu jatuh tertidur akan log-out sendiri!" Lyfa menarik telinga Kirito sekali lagi. Hal ini membuat kepala Kirito berpindah ke paha Lyfa. Kepalanya lalu berguling-guling seolah-olah mencari posisi yang nyaman. Tubuh Lyfa menegang sebal, tangannya mengepal sia-sia saat ia berpikir metode apa lagi yang harus dicobanya untuk membangunkan Kirito. Tidak mengherankan kalau Kirito jatuh tertidur. Lyfa baru sadar setelah ia melihat ke kanan bawah bidang penglihatannya. Sekarang sudah lewat jam 2:00 pagi di dunia nyata. Biasanya, Lyfa sudah log-out dan tertidur nyenyak di tempat tidurnya. Itu benar, Jötunheimr dan ALfheim adalah dunia hasil produksi dari sebuah perusahaan game. Di suatu tempat di dunia nyata, di kota metropolitan Tokyo Jepang, terdapat mesin server dan di dalam mesin itulah dunia ini ini berada. Lyfa dan temannya berwujud di sini sebagai manusia yang menggunakan mesin interface FullDive bernama <
>. Sebenarnya cukup mudah meninggalkan virtual world. Cukup dengan menjulurkan jari telunjuk dan jari tengah di tangan kirinya dan lalu melambaikannya untuk membuka menu game. Setelah itu tekanlah tombol <>. Atau anda bisa berbaring dan tertidur; Amusphere akan merasakan menurunnya tingkat aktivitas gelombang otak pengguna dan secara otomatis memutuskan sambungan. Keesokan harinya pengguna akan bangun dengan nyaman di tempat tidur mereka sendiri. Namun, ada alasan tertentu kenapa Lyfa dan temannya ini tidak boleh tertidur di sini. Akhirnya, Lyfa memutuskan tindakan nakalnya. Lyfa mengepalkan tangan dengan tangan kirinya dan dengan tajam mencatuk kepala Kirito yang berambut hitam dan berduri. Whoosh! Seiring dengan ledakan suara yang menyegarkan, cahaya kuning yang menandai serangan peluru homing diaktifkan. Kirito lalu membuat suara kaget yang aneh dan langsung terduduk dengan tegak. Sambil memegang kepalanya yang sakit dengan kedua tangannya, ia memandang sekeliling dan melihat Lyfa yang tersenyum. "Selamat pagi, Kirito-kun." "...Oh, selamat pagi." Teman Lyfa adalah seorang pendekar Spriggan. Dia agak berkulit gelap, berambut hitam dan jika bukan untuk ekspresinya yang depresi, kemungkinan bisa salah kenal untuk seorang pahlawan dalam manga shounen. Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email: [email protected])
195
"...Aku, Aku tertidur?" "Dan kamu bahkan mendapatkan bantal pangkuan gratis, kamu harus bersyukur dilepaskan dari ini hanya dengan satu pukulan kecil." "...Jadi saya tidak sopan, sebagai permintaan maaf, kamu dapat menggunakan pangkuanku sebagain bantal kalau kamu ingin, Lyfa..." "Tidak perlu!" Lyfa berpaling dengan cepat, mengalihkan lirikan menyamping ke Kirito.
"Jangan mengatakan hal bodoh---apa kamu bermimpi sebuah ide bagus untuk melarikan diri?" "Ngomong soal mimpi, saya baru saja bermimpi memakan puding yang tampaknya lezat dengan sampingan seporsi besar es krim." Berpikir dirinya bodoh untuk bertanya, bahu Lyfa merosot ke bawah dan berbalik ke arah pintu masuk kuil. Salju menari di atas angin yang bertiup melalui kegelapan, tetapi tidak ada yang bergerak. Itu dia---alasan kenapa mereka tidak log out. Kirito, Lyfa dan Yui, yang tertidur di pangkuan Kirito, terjebak di Jötunheimr tanpa bisa kabur keluar ke permukaan. Tentu saja, jika mereka hanya ingin meninggalkan permainan, itu dengan mudah memungkinkan. Tetapi, kuil ini bukanlah zona aman atau tempat penginapan. Jadi, jika mereka ingin kembali ke realitas sekarang, tubuh virtual mereka akan ditinggal di sini tanpa jiwa untuk jangka beberapa waktu. Tubuh virtual yang ditinggalkan cenderung menarik perhatian monster dan tubuh mereka yang tak berdaya tersebut akan dihancurkan sampai tidak tersisa apa-apa. Hal itu menyebabkan <> mereka dalam waktu singkat. Mereka kemudian akan kembali ke <<Sylvian>>. Jika itu terjadi maka apa makna perjalan mereka ke sini dari wilayah Sylphid. Tujuan dari perjalanan Lyfa dan Kirito adalah untuk mencapai pusat kota ALfheim: <>. Mereka meninggalkan Slyvian sebelum hari ini ---- kemarin malam tepatnya. Setelah melewati kawasan hutan luas dan kemudian melalui serangakaian terowongan pertambangan, mereka disergap oleh sekelompok Salamanders. Setelah mengalahkan mundur serangan musuh, mereka lalu bertemu dengan Penguasa Sylph Sakuya, yang berterima kasih dan lalu pergi. Peristiwaperistiwa kemudian mulai menenangkan diri beberapa waktu lamanya setelah sekitar jam 1:00 pagi. Pada waktu tersebut, Lyfa dan Kirito sudah FullDive selama delapan jam terus menerus, dikurangi dengan waktu yang dibutuhkan untuk istirahat ke kamar mandi. Dengan situasi dimana Aarun tidak terlihat dan sejujurnya masi jauh, mereka memutuskan untuk berhenti di desa Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email: [email protected])
196
pertama yang mereka temukan lalu log off. Tepat pada saat itu, kedua pasangan melihat desa di tengah hutan dan sambil bersorak pada keberuntungan mereka, kemudian mendarat di dalamnya. Pada saat itu, meskipun itu akan menjadi merepotkan, mereka seharusnya memeriksa peta untuk memastikan nama desa dan jika ada tempat penginapan. Siapa yang bakal mengira... "...Siapa yang bakal kira kalau desa itu adalah monster peniru...." Kirito, yang tampaknya sedang mengingat hal yang sama, mendesah. Lyfa juga mendesah dan mengangguk. "Itu benar...Siapa yang mengatakan tidak ada monster yang muncul di Dataran Tinggi Aarun?" "Saya yakin itu kamu." "Saya tidak ingat mengatakan hal seperti itu." Dengan olok-olokan yang tidak berguna, mereka mendesah lagi pada saat bersamaan. Setelah mendarat di desa misterius, mereka tidak melihat warga desa---para NPC---pada saat mereka melihat sekeliling desa. Masih berpikir bahwa paling tidak seharusnya ada pemilik sebuah penginapan, mereka pergi memasuki gedung terbesar di desa ketika... Semua tiga bangunan di desa runtuh. Apa yang dulunya penginapan dengan segera mengungkapkan sebuah benjolan berdaging. Namum, mereka tidak punya waktu untuk dikejutkan ketika lantai di kaki mereka terbelah dan menjadi lubang menganga yang terbuat dari subtans berdaging yang sama. Ini adalah seekor jenis monster cacing tanah yang menunggu di bawag tanag dengan lipatan yang diproyeksikan di atas tanah untuk menarik mangsa. Kirito, dengan Yui di sakunya, dan Lyfa ditarik ke dalam mulut cacing tanah oleh isapan yang kuat. Saat meluncur ke bawah tenggorokan cacing, Lyfa yakin bahwa kematian dengan cara dilarutkan oleh pencernaan cacing tanah adalah kemungkinan kematian terburuk yang ia alami dalam pengalamannya bermain ALO selama setahun. Keberuntungan mereka tampaknya baik karena monster cacing tanah itu sepertinya tidak memiliki perut. Tur mereka di saluran pencernaannya berlangsung selama tiga menit sebelum mereka dikeluarkan dari ujung pantat cacing tersebut. Lendir yang menutupi tubuh Lyfa memberinya rasa jijik dan membuatnya merinding. Saat Lyfa mencoba memperlambat jatuhnya dengan menggunakan sayap, ia mulai panik. Dia tidak bisa terbang. Tidak peduli betapa banyaknya kekuatan yang ia masukkan ke tulang belikatnya, dia tidak bisa mengepakkan sayapnya. Lurus ke bawah kegelapan mereka jatuh, dengan Kirito di belakangnya, dan dengan keras, mereka mendarat di timbunan salju tebal.
Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email: [email protected])
197
Lyfa-lah yang pertama pulih dan berjuang keluar dari timbunan salju dan setelah melihat ke atas, dia tidak melihat bulan dan bintang, tetapi kanopi dari batu yang memanjang sejauh yang bisa ia lihat. 'Tidak heran saya tidak bisa terbang, kita berada di gua,' Lyfa berpikir sambil memeriksa sekelilingnya. Sambil terus melihat sekelilingnya, sebuah bentuk aneh muncul di dekat timbunan salju di mana mereka pertama kali jatuh. Tidak diragukan lagi, itu adalah <<monster jenis dewa-jahat>>, yang ia pernah lihat sebelumnya di gambar. Di sampingnya, Kirito menjulurkan kepalanya keluar dari salju. Sebelum ia mengatakan sesuatu, Lyfa dengan cepat menutupi mulutnya Kirito, memahami situasi mereka yang benar-benar buruk. Mereka berada di dunia bawah tanah tak berujung, «Jötunheimr», medan paling menyulitkan di ALO. Dengan kata lain, monster cacing tanah raksasa tadi bukanlah perangkap untuk menangkap mangsa untuk dimakan, tetapi untuk membawa players ke dunia es ini. Monster Dewa-Jahat berkaki banyak ini yang setinggi hampir lima lantai akhirnya berpindah. Kelompok Lyfa yang kemudian menemukan kuil ini untuk bersembunyi dan merenungkan apa yang harus mereka lakukan selanjutnya. Sayangnya, tidak ada cara mudah dan cepat untuk keluar dari sini ketika penerbangan dilarang. Mereka telah melihat ke api unggun sambil duduk dengan punggung mereka di dinding selama sekitar satu jam, yang membawa semua hal yang terjadi hingga saat ini. "Yah...sebelum saya membuat rencana untuk keluar dari sini, saya perlu tahu tentang Jötunheimr mengingat kembali bahwa saya memiliki pengetahuan nol tentang tempat ini..." Kirito akhirnya berhasil mengusir kantuknya, lalu melihat keluar ke dalam kegelapan dengan mata hitamnya yang tajam dan berbicara. "Memang, sebelum ke sini, Penguasa Sylph mengatakan sesuatu ketika saya menyerahkan koin. 'Saya pikir untuk mendapatkan uang sebanyak ini, kamu perlu berburu monster dewa-jahat di Jotunheimr,' atau sesuatu seperti itu." "Ah, ya, dia mengatakan itu." Lyfa mengangguk, mengingat kembali hal itu. Sebelum mereka ditelan cacing, Kirito dan Lyfa telah bertemuan dengan Penguasa Sylph dan Penguasa Cait Sith di konferensi mereka dan berjuang melawan pasukan musuh Salamander yang menyerang mereka dengan kejutan. Setelah itu, Kirito memberikan jumlah uang yang banyak kepada penguasa yang sama ketika ia mendengar bahwa mereka kekurangan dana. Saat mereka menerima dana tersebut, Penguasa Sylph Sakuya memberi beberapa pernyataan yang menyerupai itu. "...Bicara tentang hal itu, Kirito-kun, kamu mendapatkan uang sejumlah itu dari mana?" Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email: [email protected])
198
Pertanyaan tidak terduga itu menggelincirkan kereta pikiran Kirito dan menyebabkan katakatanya tersandung. "Itu, ahh, beberapa orang yang saya kenal memberikannya kepadaku. Mereka dulunya sering bermain game ini, tetapi sekarang mereka telah berhenti bermain..." "Yah, kalau kamu mengatakan demikian...baiklah" Itu adalah cerita yang cukup umum. Seorang pemain yang mulai pensiun dari game, memberikan uang dan perlengkapannya kepada teman atau kenalannya. Lyfa memutuskan untuk memercayai cerita itu dan kembali ke pembicaraan semula. "Lalu apa masalahnya? Ada apa dengan pernyataan Sakuya?" "Begini, jika seorang penguasa mengatakan hal seperti itu, jadi seharusnya ada pemain yang berburu disini kan?" "Harusnya ada beberapa." "Jadi, disamping cacing tanah raksasa itu yang bertindak sebagai perjalanan satu arah, harusnya ada cara lain untuk masuk dan keluar dari sini." Setelah akhirnya memahami apa yang Kirito maksud, Lyfa mengangguk setuju. "Sepertinya ada...tapi seperti kamu, ini juga pertama kalinya saya pernah di sini jadi saya belum pernah ke sana. Di kota Aarun ada ruang bawah tanah besar ke Timur, Barat, Selatan dan Utara dan masing-masing memiliki lantai terbawah yang seharusnya memiliki tangga menuju Jötunheimr. Lokasinya harus berada di..." Lyfa mengeluarkan tampilan menu dengan tangan kirinya dan membuka peta. Dia bisa melihat Jotunheimr yang tampaknya bundar dengan segala sesuatu di sekitarnya. Yang tidak berada di peta adalah lokasi mereka saat ini yang berwarna abu-abu karena belum pernah ada sebelumnya. Lyfa menyentuh peta dengan jari telunjuk kanannya,menunjukkan titik di atas, bawah, kiri dan kanan. "Mereka seharusnya berada di sini, sini, sini dan sini. Kita sekarang berada di kuil antara dinding pusat dan dinding bara daya sehingga tangga terdekat seharusnya berada di Selatan atau Barat. Tapi..." Lyfa merosotkan bahunya sebelum mengatakan pernyataan berikunya. "Semua tangga ruang bawah tanah akan ada penjaga kelas dewa-jahat menunggu di sana." "Mereka para dewa-jahat, seberapa kuatkah mereka?" Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email: [email protected])
199
Lyfa tampak tidak percaya pada Kirito sebelum menjawab pertanyaanya. "Tidak peduli sekuat apa dirimu, kali ini tidak akan cukup. Rumor mengatakan saat tempat ini pertama kali dibuka, Salamander mengirim pasukan besar masuk. Mereka semua dihancurkan oleh monster kelas dewa-jahat pertama yang mereka hadapi. Jendral Eugene, yang bahkan kamu berjuang untuk lawan, tidak bertahan lebih dari sepuluh detik saat menantangnya." "...Itu benar-benar sesuatu..." "Untuk berburu di sini, kamu harus mempunyai pemain-pemain berlengkapan berat pakaian berlapis baja sebagai perisai manusia, penyerang berkekuatan tinggi. dan sedikitnya delapan pemain yang berfokus pada dukungan dan pemulihan. Kita adalah dua pemain swordman bersenjata ringan; sebelum kita bisa melakukan sesuatu kita akan diinjak-injak sampai rata dan terbunuh." "Saya ingin menghindari itu." Kirito mengangguk, tetapi sebelum mendengar tentang tantangan seperti itu tampaknya ada sesuatu yang membuatnya bersemangat sampai bahkan lubang hidungnya buka-tutup. Lyfa yang melihat ini memastikan untuk menambahkan peringatan lainnya. "Tetapi sebelum itu, ada kemungkinan 99% kita tidak akan mencapai tangga. Berlari sejauh itu akan menarik perhatian dewa-jahat dan kita akan mati sebelum dapat menarget mereka. "Begitu...dan kita tidak dapat terbang di sini." "Ya. Untuk mengembalikan kekuatan penerbangan, kita akan membutuhkan sinar matahari atau sinar bulan. Tetapi seperti yang kamu lihat, tidak ada satupun dari cahaya itu ada di sini. Satusatunya pengecualian adalah players Imp yang dapat terbang sedikit di bawah tanah..." Di sini, kata-katanya terputus dan mereka melihat sayap satu sama lain. Sayap hijau gelap Sylph Lyfa dan sayap abu-abu Spriggan Kirito telah kehilangan cahaya mereka dan melayu. Satusatunya yang menandai mereka sebagai peri adalah telinga mereka yang runcing menunjuk karena mereka tidak bisa terbang. "Jadi harapan kita yang terakhir adalah untuk bertemu dengan salah satu tim berburu dewa-jahat berskala besar yang Lyfa sebutkan sebelumnya dan mencari kembali jalan keluar ke permukaan." "Kedengarannya benar." Lyfa mengalihkan tatapannya le luar kuil kecil ini dan mengangguk. Menembusi kegelapan biru tipis, melewati hutan luas bersalju dan es, berdirilah sebuah bangunan seperti benteng. Tentu saja, tempat itu dikuasai oleh Bos Monster kelas dewa-jahat Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email: [email protected])
200
terkuat dan anak buahnya; mendekati tempat itu akan berarti kematian yang tidak menyenangkan. Jadi tidak ada pemain lain yang dapat ditemukan di daerah tersebut. "Jötunheimr menggantikan ruang bawah tanah di permukaan sebagai tingkat level tersulit yang baru ditambahkan. Jadi, jumlah kelompok yang ke bawah sini untuk berburu kurang dari sepuluh. Kemungkinan mereka datang ke kuil ini dengan tidak sengaja lebih rendah dibandingkan kita mengalah monster kelas dewa-jahat sendirian." "Jadi ini kemungkinan akan menjadi uji keberuntungan kita." Kirito tersenyum lemah, lalu menggunakan jari telunjuk kanannya untuk menyodok kepala gadis setinggi hampir sepuluh sentimeter yang tertidur di pangkuannya. "Hei Yui...bangun." Setelah mengedipkan matanya yang disertai dengan bulu matanya yang panjang dua tiga kali, tubuh kecilnya yang ditutupi dengan gaun pink tiba-tiba melonjak. Dia meletakkan tangan kanannya ke pipinya, meregangkan lengan kirinya tinggi ke atas dan menguap lebar. Gerakan ini begitu indah sehingga Lyfa hanya bisa menatap dengan kagum. "Fuwaaa...Selamat pagi Papa, Lyfa-san." Peri kecil ini menyambut mereka dengan suaranya yang indah seperti lonceng. Kirito kemudian berbicara kepadanya dengan suara yang sangat lembut. "Selamat pagi, Yui. Sayangnya, sekarangnya masih malam dan kita masih berada di bawah tanah. Maaf untuk menganggumu tetapi apa kamu bisa mencari pemain lain di sekitar kita?" "Baiklah, saya paham. Tunggu sebentar..." Yui mengangguk kepalanya dan menutup matanya. Nama resmi dari peri kecil ini, Yui, yang dibawa oleh Kirito berkeliling adalah <>. Selama pemain membayar sejumlah biaya tambahan, mereka bisa memanggil pixie dari tampilan menu. Tetapi dari apa yang didengar oleh Lyfa, pixie navigasi seharusnya hanya bisa memberi informasi dasar yang sistem anggap relevan. Mereka juga seharusnya berbicara dengan suara sintetis dan tidak memiliki emosi. Lyfa belum pernah mendengar pixie dengan kepribadian atau bahkan dengan nama. 'Jika kamu terus-menerus memanggil pixie navigasi yang sama dalam jangka waktu yang lama, apa itu akan membuatnya ramah?' pikir Lyfa sambil menunggu balasan Yui. Ketika Yui membuka matanya, telinganya terkulai dalam kekecewaan dan dia menggelengkan rambutnya yang berkilauan dan panjang sehitam gagak. Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email: [email protected])
201
"Maaf, saya tidak dapat melihat respon yang menunjukkan pemain lainnya di kisaran koleksi dataku. Sebelum itu, jika saya bisa lebih cepat sadar tentang desa itu tidak terdaftar di peta..." Melihat peri kecil itu menundukkan kepalanya dengan sedih dari tempat dia bertengger di lutut kanannya Kirito, Lyfa menggunakan ujung jarinya untuk mengelus kepala Yui dengan lembut. "Tidak, itu bukan salahmu, Yui-chan. Saat itu saya memintamu untuk memperingati kamu dari pemain terdekat sebagai prioritas utama. Jadi janganlah bersedih." "...Terima kasih, Lyfa-san." Melihat mata Yui yang lembab, Lyfa merasa sulit untuk percaya kalau peri kecil ini hanyalah potongon sederhana dari kode program. Dia tersenyum dari hatinya, menyentuh wajah Yui sedikit dan mengalihkan perhatiannya kembali ke Kirito. "Yah, karena telah terjadi, yang bisa kita lakukan sekarang hanya mencoba sebaik mungkin." "Coba...coba apa?" Kirito hanya bisa mengedipkan matanya kebingungan ke arah Lyfa yang sedang tersenyum tanpa kenal takut. "Saya hanya ingin mencobanya---apakah kita berdua bisa mencapai tangga menuju permukaan. Duduk-duduk di sini hanya akan membuang waktu." "Tapi, tapi, kamu kan yang mengatakan kalau itu mustahil..." "Saya mengatakan bahwa itu 99% mustahil. Tapi saya ingin mengambil risiko kemungkinan 1% itu. Selama kita mengetahui gerakan dewa-jahat dan menghindari pandangan mereka, gerakan maju yang hati-hati seharusnya memungkinkan." "Lyfa-san, kamu menakjubkan!" Yui menepuk tangannya dan Lyfa menanggapi itu dengan mengedipkan salah satu matanya sebelum berdiri. Namun, Kirito menggenggam lengan Lyfa dan menariknya kembali. "A-Apa?" Lyfa jatuh kembali ke tempat duduknya. Dia mulai memprotes, tetapi mata gelap Kirito yang melihat dirinya dari dekat menenangkannya. Selagi ia membalas tatapannya, Kirito yang biasanya santai kali ini memanggilnya dengan nada tegas. "Tidak, kamu harus log out sekarang. Saya akan melindungi avatarmu sampai ia menghilang." Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email: [email protected])
202
"Eh?! Ke-Kenapa?" "Sekarang sudah jam setengah tiga. Bukannya kamu mengatakan kalau kamu seorang siswi? Hari ini kamu sudah berada dalam keadaan FullDive selama delapan jam berturut-turut demi diriku. Saya tidak bisa membiarkanmu berada di sini lebih dari itu." "..." Komentar Kirito yang tiba-tiba membuat Lyfa terdiam mencari kata-kata yang tepat, tetapi Kirito hanya melihatnya dan dengan tenang terus berbicara. "Bahkan jika kita terus berjalan, kita tidak tahu berapa lama ini semua akan berlangsung. Jika kita menghindari jangkauan deteksi monster, itu akan menambah jarak perjalanan. Bahkan jika kita mencapai tangga, itu akan terjadi sekitar pagi hari. Saya mempunyai alasan untuk pergi ke Aarun, tetapi hari ini adalah hari kerja/sekolah, jadi saya pikir kamu lebih baik log out." "Tidak, saya akan baik-baik saja. Hanya satu malam begadang..." Memaksa tersenyum, Lyfa menggelengkan kepalanya. Kirito melepaskan genggamannya dari lengan Lyfa, menundukkan kepalanya lalu berkata untuk akhirnya. "Terima kasih telah datang sejauh ini denganku, Lyfa. Jika bukan untukmu, saya kemungkinan akan mengambil beberapa hari untuk mengumpulkan informasi. Berkat kamu, saya hanya membutuhkan waktu setengah hari untuk ke sini. Tidak peduli sebanyak apa saya mengucapkan terima kasih ke dirimu tidak akan cukup." "..." Lyfa tidak dapat melawan rasa sakit yang muncul di dadanya dari kometar-komentar mengejutkan ini. Dia hanya dapat mengepalkan tangannya dengan sia-sia. Lyfa tidak yakin mengapa kata-kata ini menyakiti hatinya begitu dalam, tetapi mulutnya kemudian bergerak dengan sendiri dan dengan kasar mengatakan. "...Saya tidak melakukan ini hanya untukmu." "Eh?" Kirito mengangkat wajahnya. Lyfa menghindari kontak mata dengan Kirito dan melanjutkan dengan suara keras.
Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email: [email protected])
203
"Saya...Saya ingin mengikutimu, itulah mengapa saya sekarang berakhir di sini. Saya berharap kamu mengerti setidaknya. Apa-apaan ini tentang perjalanan paksa? Apa kamu berpikir saya benci datang sejauh ini ke sini denganmu?" Emosinya yang meledak-ledak terdeteksi oleh AmuSphere, dan ia mencoba membuat air mata menutupi matanya---Lyfa terpaksa mengedipkan matanya dengan cepat untuk membersihkannya. Untuk menghindari tatapan panik dari wajah Yui diantara dia dan Kirito, Lyfa berbalik menghadapi pintu masuk kuil dan berdiri.
"Saya...pikir kalau petualangan hari ini adalah yang terbaik yang pernah saya alami selama saya bermain di ALO. Ada begitu banyak hal yang menarik. Akhirnya saya juga mulai berpikir kalau dunia ini adalah kenyataan lain, saya baru mulai percaya!" Lyfa mengusap matanya dengan tangan kanannya dan baru hendak pergi keluar ketika tiba-tiba-Sebuah suara aneh dan besar yang bukan guntur atau gempa terdengar dari jarak dekat. "BORURURURU!" Raungan itu, tidak salah lagi berasal dari mulut seekor monster raksasa. Akibatnya, tanah mulai bergetar dan ada suara gemuruh langkah kaki. 'Oh tidak! Teriakanku yang sebelumnya pasti telah menarik perhatian dewa-jahat! Saya sangat bodoh! Bodoh!' Sambil menyalahkan dirinya di dalam pikiran, Lyfa dengan cepat memutuskan untuk menjadi umpan monster tersebut dengan berlari. Kirito menginterupsinya dengan meraih pergelangan tangan kirinya Lyfa. Lyfa sendiri bahkan tidak tahu Kirito telah berada di belakangnya. Genggamannya yang kuat mencegah Lyfa lari ke sana. Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email: [email protected])
204
"Lepaskan saya! Saya akan menarik perhatian musuh dan kamu gunakan kesempatan ini untuk keluar dari sini..." Lyfa mendesak Kirito dengan suara rendah, tetapi Kirito menangkap sesuatu dan mengingatkan Lyfa. "Tidak, tunggu. Ini agak aneh." "Aneh apanya..." "Bukan hanya ada satu." Setelah mendengar ini, Lyfa mendengar dengan cermat; Memang benar, ada dua raungan dewajahat. Satunya adalah suara mesin raksasa yang menghasilkan suara bas rendah, tetapi yang satu lagi seperti campuran suara seruling kayu. Lyfa menahan nafasnya, lalu mengibaskan tangannya dari genggaman Kirito. "Kalau ada dua itu bahkan lebih buruk! Jika keduanya menyasarimu, semua akan terlambat! Setelah kamu mati, kamu akan mengulang dari Sylvain lagi!" "Tidak, bukan itu maksudku, Lyfa-san!" Teriakan kecil itu berasal dari Yui, yang terduduk di bahu Kirito. "Kedua monster dewa-jahat dekat sini...mereka sedang bertarung satu sama lain!" "Eh?!" Lyfa dengan cepat menutup matanya dan berkonsentrasi mendengar. Benar, raungan gemuruh jejak kaki itu tidak terdengar seperti berpacu pada garis lurus tetapi melainkan seperti bergerak tidak beraturan. "Te...Tetapi, monster berkelahi satu sama lain, bagaimana..." Lyfa bergumam kagum, lupa total dengan kesedihan yang ada di hatinya. Kirito sepertinya telah memutuskan sesuatu dan berbicara. "Mari kita pergi dan lihat. Kuil ini bukan tempat pengungsian juga apalagi." "Benar juga." Lyfa mengangguk dan menaruh tangannya di gagang katana di pinggangnya, lalu mengikuti Kirito keluar dari kegelapan yang penuh dengan tarian salju.
Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email: [email protected])
205
Setelah berlari beberapa langkah, suara berisik mengungkapkan dua monster dewa-jahat. Mereka dengan pelan mendekat dari sisi timur, gerakan mereka seperti getaran gunung kecil. Hampir setinggi dua puluh meter, kedua monster itu unik dengan warna biru-keabuannya. Setelah melihat dengan dekat, kedua monster kelas dewa-jahat berbeda dalam ukuran. Yang mengeluarkan suara "BORURURU!" adalah yang paling besar dari mereka, sekitar dua kali lebih tinggi dari monster lainnya yang membuat suara kicauan "Hyuruhyuru!". Monster yang lebih besar berbentuk samar-samar seperti manusia tetapi ia mempunyai tiga wajah berjejer vertikal dan empat lengan. Kedua lengannya berada di dua sisi masing-masing--itu dapat disebut raksasa. Setiap sudut wajahnya memberi kesan dewa berhala. Setiap wajah masing-masing mengeluarkan tangisannya, ketiganya dengan bersama membuat suara "BORURURU" yang terus menerus seperti mesin. Di setiap 4 tangannya, terdapat pedang yang tampaknya seperti gelagar baja yang besar, dengan bilahan berat yang diayunkan seolah-olah ringan. Sebaliknya, lebih sulit untuk memahami monster kecil yang satunya lagi. Telinga besar, belalai panjang seperti gajah dan tubuh seperti bakpao yang didukung oleh dua puluh kaki bercakar seperti kait. Kesan keseluruhannya adalah ubur-ubur berkepala gajah. Monster ubur-ubur berkepala gajah itu memanjangkan cakar kaitnya untuk menekan raksasa berwajah tiga, tetapi keempat pedang besi itu diayunkan secepat badai kilat dan dengan mudah menahan serangan musuhnya. Cakarnya dengan sia-sia berusaha mencapai wajah raksasa. Di sisi lain, pedang raksasa tersebut dengan mudah menyakiti tubuh monster ubur-ubur, cairan tubuh yang gelap melayang pergi seperti kabut. "Apa...Apa yang sedang terjadi..." Lyfa berbisik kaget dan lupa total untuk bersembunyi karena takjub. Di game ALO, pertempuran antara monster bisa terjadi tapi hanya untuk tiga alasan. Yang pertama, jika salah satu monster telah dijinakkan oleh pemain Cait Sith dengan kemampuan penjinakan tingkat tinggi; Dengan kata lain, <>. Kedua, jika Puca memainkan melodi yang menyebabkan status bingung atau gelisah ke monster. Dan yang ketiga adalah ketika salah saltu monster dihipnotis oleh sihir ilusi dan dipaksa untuk bertempur. Di pertempuran yang terjadi di depan mereka, tidak salah satupun memungkinkan. Jika salah satu monster adalah hewan peliharaan, kursornya seharusnya berwarna kuni-kehijauan. Tetpi kedua monster dewa-jahat mempunyai kursor kuning. Tidak ada musik yang bisa didengar dari gemuruh tanah dan teriakan yang memenuhi udara. Dan juga, tidak ada efek cahaya yang diakibatkan oleh sihir ilusi yang hadir. Tampaknya kedua monster dewa-jahat tidak mengetahui keberadaan kelompok Lyfa dan melanjutkan pertarungan intens mereka. Namun, raksasa berwajah tiga itu tampaknya memiliki keuntungan, sedangkan gerakan ubur-ubur berkepala gajah itu tampaknya melamban. Akhirnya, Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email: [email protected])
206
dengan ayunan pedangnya, raksasa itu memotong salah satu kaki bercakar ubur-ubur tersebut. Kakinya jatuh ke tanah dekat Lyfa dengan impak tanah bergetar. "Hei, bukankah tampaknya sedikit berbahaya berada di sini...?" Kirito berbisik di sampingnya. Lyfa mengangguk tetapi tidak bisa menggerakkan dirinya. Darah dari luka ubur-ubur tersebut terpercik ke salju putih, mewarnainya hitam, dan Lyfa tidak dapat melepaskan pandangannya dari dewa-jahat berkepala gajah itu. Luka monster ubur-ubur tersebut memaksanya berteriak nyaring selagi mencoba kabur. Raksasa itu tidak akan membiarkannya pergi, namun mengayun pedang besinya dengan lebih kuat lagi ke tubuh ubur-ubur itu. Tidak tahan dengan tekanan itu, ubur-ubur itu berteriak selagi berusaha meringkuk ke tanah, teriakannya perlahan-lahan melemah. Raksasa itu tetap mengayun pedangnya tanpa ampun, mengukir luka kejam di kulit abu-abu ubur-ubur tersebut. "...Selamati dia, Kirito-kun." Mendengar ucapan yang keluar dari mulutnya, Lyfa terkejut dengan dirinya sendiri. Ekspresi dari wajah Kirito tiga kali lebih mengejutkan darinya. Menatap Lyfa dan kedua monster dewajahat, Kirito menanyai Lyfa dengan suara bingung. "Yang mana?" Memang, dibandingkan dengan raksasa berwajah tiga, ubur-ubur itu lebih aneh bentuknya. Tapi dalam situasi ini, tidak perlu ragu-ragu. "Tentu saja monster yang sedang disakiti." Lyfa menjawab langsung, tetapi Kirito menjawab dengan pertanyaan yang wajar. "Gimana?" "Uhm..." Lyfa menjawab tanpa respons. Sebagian besar karena fakta bahwa dia tidak memiliki ide untuk melakukan itu. Selama periode keraguan Lyfa, lebih banyak luka muncul di belakang punggung biru-keabuan dewa jahat berkepala gajah tersebut. "...Kirito-kun, lakukan sesuatu!" Lyfa menangis sambil menggengam kedua tangan ke dadanya. Pemuda Spriggan itu tidak melakukan apa-apa selain menggaruk rambut hitamnya. "Meski kamu bilang itu..." Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email: [email protected])
207
Tiba-tiba tangan Kirito berhenti bergerak dan menatap ke monster dewa-jahat lagi. Matanya menyipit sedikit, kedipan matanya mengkilap mengikuti kecepatan jalan pikiran di otaknya. "...Bentuk seperti itu, kalau ada maknanya..." Kirito bergumam. Kemudian ia melihat sekeliling daerah itu dan berbisik ke Yui yang sedan duduk di bahunya. "Yui, apa ada air dekat sini? Sungai atau danau pun bisa saja!" Mendengar itu, pixie itu menutup matanya tanpa bertanya alasan dari Kirito dan mulai mengangguk kepalanya hampir dengan segera. "Ada, Papa! Sekitar dua ratus meter ke utara ada sebuah danau beku!" "Bagus...Lyfa, larilah ke sana seperti nyawamu bergantung padanya." "Eh...Hah?" Sepertinya Kirito sedang membicarakan bentuk raksasa berwajah tiga dan berlengan empat tetapi apa hubungannya dengan air yang dia bicarakan? Lyfa bingung tetapi Kirito tidak berkata apa-apa sambil membungkuk dan menarik keluar paku panjang dan gemuk dari sabuknya. 'Itu pasti cungkil pelempar' pikir Lyfa meskipun tidak pernah melihat hal seperti itu sebelumnya. Karena ALO mempunyai serangan sihir jarak jauh yang sangat kuat, tidak ada gunanya melatih teknik senjata simpel jarak jauh. Namun Kirito benar-benar melakukannya. Dia memutarkan paku sepanjang dua belas sentimeter itu di atas bahunya dan menggenggam paku tersebut hanya dengan ujung jarinya. "...Nah!" Dengan teriakannya, lengan kanan Kirito bergerak dengan kecepatan yang tidak bisa dilihat Lyfa dan paku besi itu melaju lurus dengan aliran cahaya biru... Rudal paku itu menghantam tepat diantara mata merah-gelap bercahaya di wajah tertinggi raksasa berwajah tiga itu. Lyfa terkejut saat ia mencermati HP bar raksasa tersebut yang menunjukkan bahwa HP-nya berkurang dengan sangat sedikit. Dengan senjata sekecil itu yang menembus pertahanan luar biasa monster kelas dewa jahat tidak dapat dilakukan tanpa teknik melempar tingkat tinggi. Sementara dengan kerusakan seperti itu ke monster dewa jahat itu yang mempunyai HP bar tinggi, kerusakan yang dilakukannya penting sekali di sini karena--Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email: [email protected])
208
"BORURURURU!" Sebuah raungan amarah terdengar dari raksasa berwajah tiga itu dengan keenam matanya terfokus semua ke Kirito dan Lyfa, menandakan perubahan target dari ubur-ubur ke pemain. "...Kabur demi nyawamu!!" Kirito berteriak sambil berlari ke utara, menyemprotkan salju ke segala arah sambil melarikan diri dengan kecepatan tertinggi. "Tungg-..." Sambil menggerakkan mulutnya, Lyfa buru-buru mengikuti si Spriggan yang berlari jauh di depan. Kemudian, tepat dari belakangnya terdengar suara ranguan seperti petir dan suara sesuatu menginjak-injak tanah. Raksasa tersebut sedang mengejar mereka berdua. "Tunggu...Tidaaaaaaaak!" Lyfa menjerit sambil melesat kencang dengan kecepatan tinggi. Namu, Kirito sudah berlari jauh di depannya memiliki bentuk yang bahkan pelari Olimpiade akan merasa iri sambil berlari semakin jauh dan jauh dari Lyfa. Lyfa telah pernah mengalami kecepatan lari Kirito saat mereka kabur dari <>, tetapi ditinggali kabur sendirian adalah hal yang berbeda lagi. "Jahaaaaat sekaliiiiii!" Sambil menjerit dengan putus asa, suara getaran dari belakangnya terdengar semakin mendekat. Raksasa itu setinggi sekitar tiga belas kali lebih besar dibandingkan dirinya, jadi setiap langkahnya memiliki rasio yang sama dibandingkan langkah kaki Lyfa. Ketakutannya akan pedang setinggi balok beton itu mengayun ke dirinya membuat Lyfa memaksa seluruh tubuhnya ke titik batas---yaitu, sinyal gerakan pikirannya bekerja lebih cepat dalam upaya mengejar Kirito. Tiba-tiba, di depannya, pemuda berpakaian hitam itu berhenti di kepulan awan salju. Dia berbalik dan menangkap Lyfa dengan uluran tangannya. Meskipun sedang berada dalam situasi menakutkan ini, Lyfa dapat merasakan wajahnya memanas sambil melihat ke arah belakang mereka. Raksasa berwajah tiga itu cukup dekat dengan mereka untuk menjadi mengerikan. Raksasa itu akan mengerjar mereka dalam hitungan beberapa detik. Jika mereka dihantam oleh pedang besi raksasa itu, Kirito dan Lyfa yang berpakaian lapisan baja ringan akan kehilangan semua HP mereka dalam satu tebas. '...Apa yang ingin kamu lakukan!!' Lyfa ingin bertanya Kirito yang sedang memeluknya mendekat erat padanya. Pada saat bersamaan... Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email: [email protected])
209
Krak krak krak...terdengar dari tanah sambil meledak keluar. Kaki raksasa tersebut yang sebesar batang pohon telah menembus es yang terbaring di bawah salju. Kirito telah berhenti di tengah danau beku besar yang tertutup salju. Es sebesar 15 meter mengelilingi raksasa tenggelam tersebut, mengekspos air gelap tembus pandang. Raksasa berwajah tiga itu terjun tenggelam ke danau buatannya sendiri yang menyebabkan kolom air edan terpancur ke atas udara. "Tenggelamlah seperti itu..." Lyfa berkata dengan sangat memohon, tetapi solusi semudah itu tidak terjadi. Satu setengah dari wajah-wajah raksasa tersebut muncul di atas permukaan air dan perlahan-lahan mendekat. Sepertinya di bawah air itu kedua tangannya bertindak sebagai dayung; Meskipun dengan tubuhnya yang seperti batu, dia bisa berenang dengan baik. Jika Kirito bertaruh pada tenggelamnya raksasa itu, sepertinya ia kalah. Ingin mulai berlari lagi, Lyfa berbalik hanya untuk melihat Kirito yang berdiri tidak bergerak. Dia menggenggam tangan Lyfa dengan cukup kuat untuk mengaktifkan peringatan pelecehan, tetapi Kirito tetap menatap raksasa tersebut. "...Ah, kamu, tidak mungkin ingin..." 'Kirito ingin mati di sini' Pikiran itu melintas di benak Lyfa. Dia tidak mungkin ingin melakukan apa yang Lyfa ingin coba sebelumnya, yaitu mengorbankan dirinya untuk membiarkan Lyfa log out, mati dan kembali ke titik save point di ibukota Sylph, Sylvian. Lyfa tidak dapat membiarkan itu. Kirito mempunyai alasan yang kuat untuk pergi ke Aarun, atau lebih khususnya ke <>, setelah Lyfa mengetahuinya dari satu hari perjalanan dengan Kirito. Satu-satunya alasan pemuda Spriggan itu bermain ALO adalah untuk bertemu seseorang di puncak <> dan dia telah melewati banyak tantangan untuk mencapai sejauh ini. "Tidak, kamu harus kabur..." Lyfa menangis dengan lemah sambil mencoba melepaskan dirinya dari pelukan Kirito, tetapi ia diinterupsi oleh suara percikan lain. Terkejut, Lyfa menoleh kepalanya dan melihat kolom air baru muncul di belakang raksasa berwajah tiga.
Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email: [email protected])
210
"Yururururu!" Raungan itu pasti berasal dari dewa-jahat berkepala gajah yang disiksa oleh raksasa berwajah tiga tadinya. Meskipun mereka berhasil mengusir raksasa itu darinya, dia kembali mengejar raksasa berwajah tiga daripada kabur. Lyfa secara langsung melupakan situasinya, matanya terbuka lebar dari perasaan takjub ketika melihatSambil memotong menembus air, sekitar dua puluh anggota lengannya bangkit dan melingkar di sekitar wajah dan tangan raksasa tersebut. "BORUBORU!" Raksasa itu mengaum dengan marah, mencoba mengayun pedang besinya. Namun, mereka sudah bergerak ke dalam air dengan perlahan dan tidak dapat menebas kulit ubur-ubur itu. "...Be-Begitu..." Lyfa berbisik dengan suara serak. Monster ubur-ubur berkepala gajah itu sebenarnya monster air. Ketika dia berada di darat, sebagian besar dari lengannya di butuhkan untuk mendukung tubuh berbentuk mangkuknya. Sekarang pada saat dia berada di danau, dengan tubuhnya yang mengapung di air, seluruh lengannya dipakai untuk menyerang. Di sisi lain, raksasa itu membutuhkan kedua tangannya untuk berenang, yang mengakibatkan kurangnya kekuatan serangannya sampai 50%. <> yang Kirito bicarakan sebelumnya mengacu pada ubur-ubur itu. Menyadari bahwa itu adalah hal yang alami untuk seekor ubur-ubur berada di air, Lyfa tidak menyadari hal itu sehingga ia menggenggam kedua tangannya dengan erat. Dewa-jahat berkepala gajah itu seperti ikan berada di air, kekuatannya memaksa kepala raksasa itu ke bawah permukaan air. Pertarungan sengit kedua monster berukuran super itu menyebabkan gelombang tinggi, menyemprotkan sejumlah besar air dan es ke segala arah. Ubur-ubur gajah itu mengaum raungan intens, tubuhnya bersinar cahaya biru-keputihan. Cahaya itu lalu berubah menjadi sengatan listrik yang mengalir melalui kedua-puluh lengannya. "Ah..." "Bagus!" Kirito dan Lyfa berteriak bersamaan. HP raksasa berwajah tiga itu mulai berkurang dengan kecepatan yang luar biasa. Menggunakan teknik identifikasi, mereka bisa melihat jumlah ratusan dari ribuan HP menghilang setiap kali percikan listrik mencetus. Kemungkinan darah raksasa itu mendidih, tetapi beberapa kedipan cahaya merah menyala di air dengan kolom uap air menguap naik; Hal ini tidak berpengaruh kepada HP ubur-ubur tersebut. Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email: [email protected])
211
Akhirnya, frekuensi suara tangisan "BORUBORU" melambat berhenti----diikuti dengan ledakan poligon yang jumlahnya dapat menutup penglihatan Lyfa. Lyfa mengalihkan pandangannya sejenak. Lalu setelah ia melihat kembali, ia hanya melihat satu kursor yang tertampil. "Yurururururururu..." dengan auman kemenangannya, si ubur-ubur berkepala gajah itu mengangkat kakinya yang banyak dan menurunkannya kembali ke dalam air. Lalu ia berenang kembali dengan lancar didalam danau. Air mengalir ke bawah seperti air terjun dari tubuhnya yang besar saat ia menyeret dirinya naik ke tepi danau. Ubur-ubur itu lalu berjalan melalui es mendekati mereka. Lyfa menahan nafasnya sambil melihat. Dengan jejak kakinya yang bergoyang mendekati dengan suara "Don Don", ia berhenti tepat di depan Kirito dan Lyfa---Lyfa sekali lagi terpesona oleh ukuran tubuhnya yang besar. Saat bertempur melawan raksasa tadi, tentakel raksasa ini tampaknya seperti lengan yang tipis, tetapi setelah melihatnya sedekat ini dia baru sadar kalau dia tidak dapat mengelilingi tentakel itu dengan lengannya terbuka lebar. Tinggi di atas tentakel yang seperti batang pohon ini adalah tubuhnya yang bundar, tetapi hanya konturnya lah yang terlihat. Tidak peduli bagaimana kamu melihatnya, kepala memang kepala gajah. Tetapi selain telinga yang menggantung di sisi wajahnya yang bundar adalah pelengkap seperti lengan yang ditutupi oleh embel-embel yang merupakan insangnya. Dibawah wajahnya yang bundar tergantung hidungnya yang sepanjang tentakelnya. Matanya agak aneh dengan tiga sisi bulatan lensa hitamlegam berdampingan. Berbaris seperti bola-nasi, mereka sebenarnya memberi ekspresi yang agak lucu. "...Jadi, apa yang harus kita lakukan sekarang?" Kirito bergumam. Lyfa memang meminta menolong monster mirip gajah ini, tetapi dia belum sempat berpikir apa yang harus mereka lakukan setelah itu. Dewa-jahat menakutkan yang berada di depan matanya mempunyai kursor kuning, menandai bahwa ia musuh dan kemungkinan dapat membunuh mereka dengan satu pijakan dari kakinya yang bercakar. Namun, fakta bahwa monster ini belum menyerang mereka dapat berarti perkembangan yang tidak terduga. Ketika berbicara soal ruang bawah tanah yang sulit seperti Jötunheimr, adalah hal yang biasa jika monster menyerang pemain ketika mereka melihatnya. Karena ubur-ubur ini belum melakukan itu, dapat berarti ia akan meninggalkan mereka jika mereka menunggu. Pikiran Lyfa dikhianati satu detik kemudian. Dengan suara "Yurururu", dewa-jahat ini mengulurkan belalainya yang panjang ke mereka berdua. "Akh..." Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email: [email protected])
212
Saat Kirito sedang memundurkan dirinya, Yui, yang tetap diam sampai sekarang, menyambar telinga Kirito dan berusaha menenangkan pemuda Spriggan ini. "Tidak apa-apa, Papa. Anak ini tidak marah." '...Anak?' pikir Lyfa, tetapi dia dengan segera tidak dapat waktu untuk merenungkan pertanyaan itu lebih jauh. Belalai panjang itu dengan lembut melingkari tubuh kedua orang itu dan mengangkat mereka naik dari tanah. "Hieeee!" Kirito menjerit sedangkan Lyfa terdiam. Gajah dewa-jahat ini dengan perlahan mengangkat mereka naik beberapa puluhan meter ke udara dan terlihat seperti akan memasukkan mereka ke mulutnya---untungnya hal itu terjadi, namun ia hanya menjatuhkan mereka berdua ke punggungnya. Mereka berdua mendarat dengan pantat mereka dan terpental sekali sebelum berhenti. Dilihat dari jauh, punggung gajah ubur-ubur ini terlihat halus, tetapi setelah dilihat dari dekat punggungnya ditutupi oleh rambut keabu-abuan. Melihat Kirito dan Lyfa duduk di tengah-tengah punggungnya, gajah ubur-ubur itu sepertinya tampak puas. Hal itu membuatnya bersuara senang sebelum bergerak seperti tidak ada apa-apa yang terjadi. "..." Lyfa dan Kirito memandang satu sama lain sebelum gadis Sylph berhenti mencoba menganalisa situasi saat ini, memutuskan untuk dengan santai melihat pemandangan di sekitarnya. Kerajaan gelap Jotunheimr tidak sepenuhnya gelap. Langit-langit ditutupi dengan es yang melepaskan cahaya pucat. Cahaya biru pucat menyinari pemandangan yang ditutupi oleh salju, dan meskipun tempat ini adalah daerah ultra-berbahaya, pemandangannya sangatlah indah. Sebuah kastil tua di tengah hutan hitam, tebing curam dan menara yang dibangun untuk menghubungkan dunia ini dengan dunia di permukaan. Lyfa dapat melihat semua ini dengan jelas dari tenggerannya yang berada puluhan meter dari tanah. Ubur-ubur gajah itu berjalan dengan kedua-puluh lengannya dan setelah satu menit perjalanan di punggungnya yang bergoyah, Kirito berbisik menanyai ke rekannya. "Jadi ini...awal sebuah quest?" "Hmmm..." Tampak sedikit bingung, Lyfa merumuskan jawabannya dengan tenang. Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email: [email protected])
213
"Jika ini adalah quest, pada saat dimulai, tampilan Start-log akan muncul di daerah ini..." Lyfa melambaikan tangan kirinya ke daerah kosong kiri atas pandangannya. "Karena tidak ditampilkan di sini, ini jelas bukan permintaan quest. Jika memang demikian, kemungkinan sejenis event...Ini bisa menjadi sedikit merepotkan." "Seperti apa?" "Jika memang sebuah quest, akan selalu ada bermacam-macam hadiah akhir quest. Tetapi sebuah event lebih seperti pemain berpartisipasi dalam sebuah pentas drama---biasanya tidak selalu berakhir dengan akhir yang indah." "...Maksudmu kita kemungkinan akan berakhir dengan salah satu akhiran tragis, kan?" "Mungkin saja. Dulu, saya memilih pilihan yang salah di event jenis horor dan tewas di tangan seorang nenek sihir yang merebusku di pancinya." "Game yang menarik." Kirito tertawa dan tersenyum ketat, lalu memulai menyisir rambut tebal di bawahnya. "...Nah, karena ini telah terjadi, kita sebaiknya tetap berada di kapal ini--tidak, maksudku uburubur. Toh, bahkan jika kita meloncat turun dari ketinggian ini kita akan menerima kerusakan yang cukup serius. Jadi lebih baik menumpanginya sampai selesai...Bagaimanapun juga, kemungkinan sudah terlambat..." "A, apa?" Lyfa memberikan tatapan bingung ke pemuda Spriggan ini. Kirito menunduk sambil menjawab. "...Saya minta maaf untuk hal sebelumnya, Lyfa. Saya membuat ringan perasaanmu...Kemungkinan saya memandang rendah dunia ini dan tidak cukup serius menghadapinya. Ini hanyalah sebuah game...Tetapi mau ini nyata atau tidak, apa yang kamu rasakan dan pikirkan semuanya nyata, saya harusnya mengetahui itu..." Kirito, dengan kepalanya menunduk ke bawah, mengenakan ekspresi sedih di wajahnya. Lyfa yang menatapnya dari samping dan tidak dapat menahan perasaan déjà vu, berpikir ia pernah melihat ekspresi ini sebelumnya. Lyfa menepis perasaan itu dan menggelengkan kepalanya berkali-kali. "I, iya...saya juga meminta maaf...Kamu telah berjuang keras untuk menyelamatkan diriku dan rasku. 'ALO hanyalah sebuah game', kamu tidak akan mungkin berpikir seperti itu, saya pasti yang paling memahami itu..." Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email: [email protected])
214
<>, termasuk ALFheimOnline, adalah sebuah game bergenre baru--di suatu tempat kemungkinan mereka menguji pemain mereka. Akhir-akhir ini, Lyfa merasakan dengan kuat hal itu. Pengujian, untuk melebih-lebihkannya, berarti bahwa ini kemungkinan adalah sbuah tantangan. Karena ini sebuah game, kamu tidak bisa selalu menang. Kadangkala perangkap dari ras bermusuhan akan menghentikanmu untuk maju ke depan, atau mereka hanya akan menyerangmu dari depan dan menghapusmu. Pada saat itu, betapa seriusnya diri anda berjuang atau jika kamu bisa menahan dadamu dengan tinggi meskipun dalam kekalahan, game ini menguji hal itu. Di display panel datar (MMORPG Komputer), selain perintah gerakan, avatarmu tidak akan berubah sedikitpun; Kamu hanya akan mengetik kekalahanmu dengan cara apapun yang kamu inginkan. Sekarang, di keadaan FullDive, avatarmu dengan setia akan menghasilkan perasaan pemain. Bahkan memungkinkan untuk meneteskan air mata akibat malu. Kebanyakan orang membenci menunjukkan perasaan mereka yang sebenarnya; Saat situasi berbalik melawan mereka sendiri, sebagian mencoba menetertawakannya, dengan cara log out saat akan dikalahkan. Bahkan Lyfa sendiri tidak ingin orang lain melihat wajahnya yang menangis kalau dia bisa. Tetapi pemuda Spriggan misterius di depannya tidak ada hubungannya dengan proses berpikir yang disebutkan sebelumnya. Bahkan ketika terjebak oleh serangan yang memihak sisi Salamander di Koridor Ruger atau selama pertarungannya melawan Jendral Eugene dimana ia didorong mundur oleh pedang iblis, Kirito tidak pernah ragu-ragu menunjukkan amarah dan penyesalannya. Dia hanya melakukan apa yang harus dilakukannya, melewati hambatan di perjalanannya dan akhirnya menang. Ini tidak mungkin dapat dilakukan oleh orang yang memandang rendah dunia ini sebagai <>. "...Hei, kamu..." 'Sebelum kamu tiba di sini, game seperti apa yang kamu mainkan? Orang seperti apakah dirimu sebenarnya di dunia nyata?' Dia ingin menanyai itu, tetapi menutupi bibirnya dengan ketat. Di VRMMOs, mengajukan pertanyaan tentang kehidupan nyata seseorang adalah sesuatu yang bahkan teman terdekatmu harus menahan diri dari itu. Kirito memiringkan kepalanya ke arah Lyfa, dia hanya menggelengkan kepalanya dan tersenyum, diam-diam mengatakan 'tidak ada apa-apa'. "...Jadi, kita sudah memutuskan sekarang. Saya bisa berada di sini selama dibutuhkan. Absensi sekolah sudah menjadi opsi tambahan bagiku."
Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email: [email protected])
215
Selesai mengatakan itu, Lyfa menawarkan tangan kanannya. 'Baiklah' Kirito sepertinya mengatakan sambil tertawa sebelum menyalami tangan Lyfa. Lyfa terus menerus menggelengkan kepalanya untuk menyembunyikan wajahnya yang memerah. Dia kemudian menyadari Yui, yang sedang duduk di bahu Kirito sambil tertawa senang, dan membuat Lyfa menjadi semakin malu. Saat ia melepaskan tangannya, bahkan ujung telinganya pun memanas, sehingga ia memalingkan wajahnya. Tidak peduli dengan pertukaran ketiga orang di punggungnya, dewa jahat itu terus bergerak maju dengan cepat. Melihat ke kejauhan, Lyfa langsung lupa dengan perasaannya yang memanas di wajahnya dan alisnya mengkerut. "Apa yang terjadi?" Oleh suara Kirito, Lyfa mengulurkan tangan kanannya dan menunjuk ke kejauhan. "Ingat apa yang saya katakan tentang pergi ke tangga terdekat di Barat atau Selatan? Anak ini tampaknya bergerak ke arah yang berlawanan...Lihat ke sana." Di arah yang ditunjuk oleh Lyfa, siluet raksasa mulai muncul dari kegelapan. Membentuk busuran di langit-langit Jotunheimr, sebuah struktur besar berbentuk kerucut digantung. Seperti sebuah jaring, cabangnya merajut dan menenun bersama-sama untuk menahan es yang besar di tempatnya. Dilihat dari efek kabur dari jarak ini, setidaknya sepuluh kilometer jauhnya. Tetapi bentuknya yang besar benar-benar mengganggu rasa jarak pemain. Beberapa poin bercahaya terjebak didalam es, memberikan ilusi mata raksasa yang berkedip dengan anggun. "...Apa-apaan itu yang berkelok-kelok di dalam es itu...?" "Saya hanya pernah melihatnya di sebuah foto...ini pasti akar-akarnya Pohon Dunia." "Apa...?" Lyfa menyipitkan matanya dan mengirimkan tatapan tajam ke profil Kirito, sebelum mengomnetar dia melanjutkan: "Akar yang menembus melalui tanah ALFheim menggantung di atap Jotunheimr. Jadi bukannya membawa kita ke ujung sisi Jotunheimr, dewa-jahat ini membawa kita langsung ke pusatnya." "Hmm...Pohon Dunia, tetapi itu kebetulan tujuan akhir kita...Jadi kalau kita memanjat akarakarnya apakah kita bisa keluar dari sini?" "Saya belum pernah mendengar hal itu. Apalagi, lihat sana---akar-akarnya hanya menjulur sampai pertengahan langit-langit dan tanah. Itu berarti lebih dari 200 meter dari tanah. Karena kita tidak bisa terbang di sini, ketinggian itu tidak dapat dicapai." Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email: [email protected])
216
"Begitu..." Setelah mendesah kecil, Kirito akhirnya tertawa tidak berdaya. "Nah, sekarang kita hanya perlu menyerahkan semuanya ke kumbang atau bathynomous giganteus[1] Entah kita akan disambut di Dragon Palace[2] atau kita akan menjadi sarapan mereka." "Hei, tunggu dulu. Apa maksudmu dengan bathyno-apapun itu? Harusnya kan gajah atau uburubur." Ketika Lyfa mencemberut dan kembali bertanya, Kirito hanya mengangkat alisnya atas respon tak terduga itu. "Oh, kamu tidak tahu? Namanya yang lain adalah isopod raksasa...Ia tinggal di lautan dalam, jadi tampaknya seperti Armadilidium vulgare [3] melihat ukurannya..." Kirito membentangkan kedua tangannya hingga sekitar ukuran memeluk. Tubuh bagian atas Lyfa bergetar sambil mengubah topik. "Saya mengerti, mari kita memberinya nama! Nama yang lucu!" Dengan kepala bundar dan tubuh bagian bawahnya yang penuh dengan tentakel, nama seperti gajah, nama seperti gajah...Lyfa berpikir dengan keras. "Yuuzou'...bukan...'Zooringen'...itu juga bukan... "Kalau begitu, Tonkii." Kirito tiba-tiba mengatakan, yang mendapatkan tatapan kosong dari Lyfa. Itu tentu saja nama yang lucu tetapi bagaimana caranya dia memikirkan itu? -Gajah Tonkii, nama itu terdengar akrab. Jawabannya muncul tepat dua detik kemudian setelah ia mulai mengaduk-aduk ingatannya. Ketika ia masih kecil, ia memiliki buku bergambar, dan itulah nama gajah yang ada di buku tersebut. Di bukunya, pada akhir perang panjang dulu, diberikan sebuah perintah untuk membuang semua hewan ganas di kebun binatang. Sambil menangis, si penjaga kebun binatang menaruh racun di pakan hewan, tetapi Tonkii si gajah cerdas tidak memakannya; Ia mati kelaparan sambil menerima sorakan mengulang, itulah plot ceritanya. Setiap kali ibunya menceritakan bagian itu, dia tidak bisa menahan tangisannya. "...Saya rasa nama itu tidak akan membawa kita keberuntungan." Lyfa berbisik, Kirito juga menganggukkan kepalanya dengan ekspresi meminta maaf di wajahnya. Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email: [email protected])
217
"Mungkin saja begitu, tetapi itulah hal pertama yang muncul di pikiranku." "Oh, jadi kamu tahu buku bergambar itu juga. Yah, baiklah. Kita gunakan nama itu." Lyfa menepuk tangannya, lalu menepuk rambut pendek di dekat kakinya. "Hei, dewa-jahat, mulai sekarang kamu akan dipanggil sebagain Tonkii." Tentu saja, monster ini tidak memberikan respon, tetapi ia tidak menolak sehingga mereka berasumsi nama itu diterima. Namun, Lyfa belum pernah mendengar anggota ras Caith Sith yang menguasai teknik menjinak yang bisa membuat dewa-jahat taat. Yui, yang duduk di bahu Kirito, juga melambaikan tangannya yang kecil mengikuti Lyfa, memanggil monster yang ratusan kali lebih besar dari dirinya. "Tonkii-san, senang bertemu denganmu! Mohon bantuannya!" Kali ini, seolah-olah mengerti itu dengan tidak sengaja, dewa-jahat itu membuka-tutup insang di sisi kepalanya.
Si ubur-ubur gajah, yang sekarang bernama Tonkii, terus bergerak ke arah utara mengikuti sungai beku. Lebih dari satu dua kali, mereka nyaris menghindari pertempuran dengan dewa-jahat lainnya yang berkeliaran di daerah ini. Tetapi untuk alasan yang tidak diketahui, dewa-jahat lainnya hanya melihat dari pepohonon atau bukit mereka, lalu pergi. Mereka mungkin berpikir Lyfa dan Kirito adalah milik Tonkii, tetapi kenapa raksasa berwajah tiga itu menyerang Tonkii awalnya? Mungkin ada satu ada dua dewa jahat yang sama jenis dengan Tonkii, tetapi kebanyakan dari mereka mempunyai bentuk berbeda dari Tonkii maupu si raksasa. Lyfa berpaling ke sisinya, ingin mendapatkan pendapat Kirito, tetapi pemuda Spriggan itu memejamkan matanya dan tampaknya mengantuk lagi. Lyfa menyiapkan tinjunya lagi dan baru ingin melaksanakan tinjuannya, dimana tiba-tiba sebuah ide terlintas di pikirannya; dia mengambil satu kepalan salju yang telah terjatuh di punggung Tonkii. Sebelum bola salju tersebut menghilang, Lyfa dengan cepat mendorongnya ke bawah kerah hitam Kirito dan memasukkannya ke dalam punggungnya. "Dingin!!" Dihantam langsung oleh efek dingin, Kirito menjerit sambil melompat. Setelah mengatakan 'Selamat pagi' ke Kirito, Lyfa menanyakan keraguannya yang sebelumnya ke Kirito. Pemuda Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email: [email protected])
218
Spriggan itu kelihatan mencela untuk sementara, tapi tidak lama setelah itu ia berbicara sambil berpikir. "...Dengan kata lain, bahkan di antara dewa-jahat, yang berbentuk manusia dan mereka yang berbentuk binatang sering bertarung dengan teratur..." "Mungkin...Tetapi kemungkinan jenis humanoid hanya menyerang dewa jahat jenis seperti Tonkii..." Area Jotunheimr baru ditambahkan bulan lalu sebagai bagian dari update penting, namun sebagian besar dari area itu masih belum dijelajahi karena tingginya tingkat kesulitan. Jika itu adalah semacam event, kemungkinan merekalah yang pertama untuk mengetahui eksistensi tersebut. Jika mereka hanya kelompok berburu normal yang melihat pertempuran Tonkii dengan raksasa, kemungkinan mereka hanya akan menontonnya dan setelah Tonkii tewas, mereka baru akan bertarung melawan raksasa---itulah hasil yang mereka duga. "Yah, bagaimanapun juga hanya desainer dan Tonkii yang mengetahui bagaimana event ini akan berakhir, jadi mari kita kemana semua ini akan menuju." Setelah mengatakan demikian, Kirito membaringkan dirinya kembali dan menggunakan tangannya sebagai bantal lalu menyilangkan kakinya. Yui terbang dari bahu Kirito dan mendarat di dadanya, lalu berbaring di posisi yang sama dengan pemuda berpakaian hitam itu. Sambil mendesah saat melihat betapa santainya mereka berdua, Lyfa memutuskan untuk membangunkan mereka dengan mantra sihir es jika mereka jatuh tertidur lagi. Melihat jam di tepi pandangannya, angka hijau pucat sudah melewati jam 3:00 pagi beberapa waktu yang lalu. Sejauh ini, Lyfa tidak pernah berada di game melebihi jam 2:00 pagi dan apa yang berada di depannya adalah wilayah yang tidak diketahui. Lyfa dengan lembut membelai rambut-rambut pendek didekat kakinya, dengan perasaan campur aduk tentang game online yang dia mainkan sepanjang malam untuk pertama kalinya. Dewa-jahat aneh ini, tanpa menyadari apa yang terjadi di punggungnya, tetap bergerak pada kecepatan yang sama... Perjalanan mereka tiba-tiba berhenti di bukit yang tertutup es dan salju. "Uwaa..." Berpindah ke depan kepala Tonkii, Lyfa memandang ke depan dan dengan tidak sengaja tersentak kaget. Itu sebuah lubang. Skalanya tidak biasa. Sebuah lubang vertikal yang saking lebarnya sampai sisi jauhnya memudar menjadi kabut berwarna biru. Tebing terjal yang ditutupi salju tebal dan es yang dalam dimana Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email: [email protected])
219
terlihat tembus-pandang di atas dan dengan perlahan memudar menjadi warna biru muda, lalu dari warna biru menjadi biru nila dan menetap didalam pernis gelap yang makin menjauh jika dilihat. Tetapi, tidak peduli jika mata seseorang menatap, bagian pangkalnya diselimuti kegelapan yang dalam, membuatnya terlihat tanpa dasar. "...Saya ingin tahu apa yang terjadi jika seseorang jatuh ke sana..." Kirito berkata dengan suara yang tertekan. Yui, yang kembali ke bahunya, menjawab dengan suara yang serius: "Bagian dasar struktur tidak didefinisikan di data peta yang bisa kuakses." "Wow, jadi itu benar-benar jurang maut tanpa dasar." Kirito dan Lyfa perlahan-lahan bergerak mundur, kembali ke atas punggung Tonkii. Sebelum itu, dewa-jahat itu bergerak lagi. '- Tidak mungkin, apa ia ingin melempar kita he dalam lubang?!' Lyfa menjerit di hatinya, tapi untungnya, dewa-jahat itu tampaknya tahu berterima-kasih. Ia melipat kedua-puluh kakinya dan memindahkan punggungnya horisontal sambil duduk. Setelah beberapa detik, Tonkii akhirnya duduk di salju dengan suara jedukan keras. Yururu, ia berseru dengan suara rendah, lalu menarik masuk belalainya dan Tonkii benar-benar berhenti bergerak. "..." Kirito dan Lyfa melirik satu sama lain, lalu dengan hati-hati turun dari punggung Tonkii. Setelah beberapa langkah, mereka berbalik untuk melihat ubur-ubur itu kembali, tetapi apa yang terbaring di sana bukan lagi gajah maupun ubur-ubur. Dengan tangan dan kepalanya diselipkan ke bawah tubuhnya, semua itu terlihat seperti sebuah bakpao raksasa yang diabadikan dalam salju. "...Tonkii ini, sedang apa dia...." Lyfa berjalan beberapa langkah maju untuk berdiri di samping Kirito, yang mengucapkan itu dengan takjub. Lyfa lalu mengetuk bulu abu-abu tebal tersebut. "Hei, Tonkii, apa yang harus kita lakukan sekarang?!" Tidak ada jawaban. Lyfa menepuk sisi dewa-jahat sedikit lebih keras dengan tangan kanannya dan merasakan adanya perubahan sedikit. Ketika Tonkii memberi mereka tumpangan, kulitnya seperti bantal urethane, tetapi sekarang berubah menjadi keras. Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email: [email protected])
220
Tidak mungkin, apa dia meninggal ketika mencapai tujuannya? Sambil berpikir itu, Lyfa bergegas ke sisinya dan memaksa telinganya ke bawah bulunya. Sebuah suara bas 'boom boom, boom boom' yang samar dan periodik dapat didengarnya, Lyfa yang lega lalu melepaskan kepalanya dari sisi si dewa-jahat. Dia masih hidup. Lyfa berpaling untuk melihat HP bar-nya yang telah pulih dari pertempuran dengan raksasa berwajah tiga dan sekarang telah pulih sampai penuh. "Ini berarti...dia hanya tertidur? Ketika kita telah berjuang keras sepanjang malam?" Lyfa cemberut, dia lalu memanjat ke punggung Tonki dan baru hendak menarik bulunya untuk balas dendam, ketika Kirito meninggikan suaranya dari belakang. "Hei Lyfa, lihat ke atas, sungguh menakjubkan!" "Apa...?" Lyfa menoleh ke atas untuk melihat pemandangan, dan memang, itu adalah pemandangan yang menakjubkan. Akar Pohon Dunia dan lilitan kerucut terbalik yang mereka lihat sebelumnya sekarang berada tepat di atas kepala mereka. Meskipun masih sulit diperkirakan, diameter dari es kerucut di atas kemungkinan sama dengan lubang yang melebar di bawah. Jika dilihat dengan cermat, ada kemungkinan untuk dapat melihat beberapa struktur di dalam es itu. Ruang transparan dan koridor yang diterangi api, menerangkan cahaya biru terang melalui es. "Sungguh luar biasa...jika ini semua bagian dari satu dungeon, tidak dapat diragukan lagi inilah yang terbesar di ALO." Lyfa mendesah dan tanpa disadari menggapai ke arah itu. Namun, tentu saja ada jarak 200 meter atau lebih ke dasar es besar itu. Itu adalah jarak yang bahkan anggota ras Imp, yang bisa terbang di bawah tanah, tidak akan mampu menyeberang. "Bagaimana bisa menyeberang ke sana..." Lyfa tanya Kirito, tapi sebelum dia bisa menjawab, pixie kecil yang duduk di bahu pemuda berpakaian hitam ini berbicara dengan suara menusuk. "Papa, ada pemain-pemain lain yang mendekat dari arah timur! Satu... tidak, dibelakangnya ada... dua puluh tiga!" "...!!" Lyfa menarik napas yang dalam. Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email: [email protected])
221
Dua puluh empat orang. Ini jelas party yang dibentuk untuk berburu dewa-jahat. Awalnya, merekalah yang ingin kita temui. Jika kita beritahu mereka situasi kita dan setuju untuk bergabung, kita dapat menggunakan dungeon dengan tangga dan keluar ke atas permukaan. Namun, sekarang. Singkat kata, tujuan dari pemain-pemain ini mendekat di situasi ini adalah... Lyfa menggigit bibirnya, menatap ke arah timur, dan beberapa detik kemudian mendengar suara gemerisik kaki samar yang bergerak melalui salju. Itu adalah suara yang agak sulit didengar jika tidak untuk pendengarannya yang tajam sebagai anggota dari ras Sylph. Lyfa tidak dapat melihat mereka, jadi kemungkinan mereka menggunakan sihir menyembunyikan diri. Lyfa dengan cepat mengangkat tangannya, bersiap-siap untuk menggunakan sihir yang dapat memungkinkan dirinya untuk melihat mereka. Namun, ada jarak yang tidak lebih dari sepuluh meter mulai mendistorsi seperti lapisan air. Seorang pemain tunggal muncul. Dia adalah seorang pria berkulit putih pucat dan berambut biru muda dengan bayangan kebiruan panjang. Tidak diragukan lagi, dia berasal dari ras Undine. Ukiran-ukiran di armor kulit abuabunya menirui wujud sisik, dan sebuah busur kecil menggantung di bahunya. Pria ini mungkin bertanggung jawab dengan tugas pengintaian dan menemukan posisi musuh, dengan kata lain seorang pengintai. Dilihat dari gerakannya yang lentur dan perlengkapan tingkat tinggiya, bisa dikatakan dia adalah pemain tingkat tinggi. Dengan matanya yang mengkilat dengan tajam, pengintai ini melangkah maju dan mengatakan kata-kata yang paling ditakuti Lyfa. "Hei kalian, dewa-jahat itu, apa akan kalian buru atau tidak?" Tentu saja, orang ini mengacu pada Tonkii, yang meringkuk seperti bola disebelah Lyfa. Saat Lyfa tidak menjawabnya, wajah pria itu mulai menajam, dan ia lanjut berkata. "Kalau kamu akan membunuhnya, lakukan dengan cepat. Jika tidak, enyahlah dari sini, atau kamu akan terjebak dalam serangan jarak jauh kami." Sebelum menyelesaikan kalimatnya, suara jejakan-jejakan kaki mulai terdengar dari balik punggung pria tersebut. Sepertinya pasukan utama party tersebut telah tiba. Jika mereka party yang dibentuk dengan gabungan ras-ras yang berbeda di zona netral, maka masih ada harapan... Tetapi harapan Lyfa dengan cepat dikhianati setelah melihat lebih dari dua puluh pemain berjalan melintasi salju. Mereka semua memiliki kulit putih dan rambut biru yang sama. Dengan Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email: [email protected])
222
kata lain, mereka adalah tim Undine elit berburu dewa-jahat, kemungkinan dari <>, jauh di sebelah timur. Seandainya itu adalah pasukan gabungan yang dibentuk oleh <<murtad>> yang telah meninggalkan teritori mereka masing-masing, mereka kemungkinan akan mengabaikan kombinasi dari Sylph dan Spriggan. Tetapi, jika mereka semua adalah anggota terhormat dari ras Undine, maka mereka tidak akan bertindak baik. Mereka juga dapat menumpuk "poin kehormatan" jika mereka membunuh grup gabungan antara Kirito dan Lyfa. Mereka kemungkinan akan menganggap mereka berdua permainan yang adil. Oleh karena itu, kita dapat bersyukur mereka hanya memperingatkan kita dengan repot-repot. '-Tapi, untuk saat ini kita hanya harus bertindak keterlaluan. Kita tidak dapat membiarkan mereka membunuh teman kami, Tonkii.' Lyfa berpikir dari lubuk hatinya, dan berdiri di antara Tonkii dan pengintai berambut biru lalu berkata dengan nada rendah: "...Aku meminta dengan risiko berperilaku buruk. Dewa-jahat ini, biar kami yang urus." Mendengar itu, pria tersebut dan batalion pemain-pemain di belakangnya memberikan senyuman ringan yang pahit. "Di wilayah berburu tingkat bawah mungkin akan kami beri, tetapi mengatakan hal ini di Jotunheimer adalah hal yang lain lagi. 'Tempat ini milikku' dan 'Monster ini milikku' tidak ada artinya di sini. Kalau kamu datang ke sini, kamu harus menjadi veteran dan harus memahami ini." Apa yang dikatakan orang ini sebetulnya benar. Memaksa hak atas wilayah atau monster, jika situasinya dibalik, maka Lyfa juga akan takjub. Tentu saja, prioritas diberikan ketika bertempur dengan monster, tetapi saat ini Tonkii hanya meringkuk dan Undine ingin menyerang, Lyfa tidak berhak ikut campur. Hal itu sungguh menyakitkan. Saat Lyfa sedang menggigit bibirnya, sebuah bayangan melangkah maju. Itu adalah Kirito. Lyfa tiba-tiba menghirup napas dengan dalam. Tidak mungkin, Kirito akan melakukan hal yang tidak masuk akal lagi, seperti saat ia menentang Jendral Eugene dan pasukan Salamandernya, itu - apa ia akan menentang mereka? Apa dia akan menghunuskan pedangnya melawan musuh sebanyak ini? Ini akan menjadi pertarungan yang sia-sia. Ada dua puluh empat pemain di depan mereka, dan mereka pasti pemain-pemain veteran super, jika tidak, mereka tidak mungkin berada di Jotunheimer. Mereka berada di tingkat level yang sama sekali berbeda dibandingkan pasukan Salamder di Ruger corridor. Prajurit-prajurit berlapis baja berat dan penyihir-penyihir dengan tongkat menunjukkan perbedaan yang jelas. Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email: [email protected])
223
Namun, tindakan yang dilakukan Kirito sungguh tidak terduga. Spriggan berpakaian hitam ini, tanpa menyentuh pedangnya, berlutut di atas salju dan menundukkan kepalanya. "Aku mohon padamu." Suara yang keluar dari mulutnya sungguh-sungguh serius. "...Meskipun kursornya berwarna kuning, dewa-jahat ini adalah rekan kami...Tidak, dia teman kami. Kami datang sejauh ini setelah ia hampir mati. Hingga akhir, kami ingin melakukan apa yang harus ia lakukan." Dengan itu, Kirito menundukkan kepalanya lebih rendah lagi, pengintai berambut biru itu menutup matanya untuk beberapa detik. Saat pengintai itu membuka matanya, dia mengeluarkan suara tawa yang besar. Suara tawa lainnya dengan cepat bergema dari pemain-pemain yang mendekat dari belakangnya. "Hei...Hei, apa kamu benar-benar pemain? Kamu bukan NPC, kan?" Dengan suara tertawa yang terakhir, si pengintai itu menyebarkan tangannya dan menggelengkan kepalanya. Lalu ia meraih bahunya dan mengambil busurnya yang didesain dengan elegan. Dia menarik panah perak dari tabung panahnya dan menekukkannya di busurnya. "...Maaf, tapi kami tidak hanya bermain-main di wilayah ini. Beberapa saat yang lalu, kami semua dilenyapkan oleh dewa-jahat besar. Merupakan hal yang sulit mengumpulkan semua Remain Lights dan menghidupkan party kami. Ketika aku melihat mangsa mudah di depanku, aku ingin membunuhnya. Karena aku pria yang baik...Akan aku berikan waktu sepuluh detik untuk enyah dari sini. Saat waktu habis, kami tidak akan melihat kalian. Kelompok penyihir, mulai siapkan sihir pendukung." Pria itu melambaikan tangannya, dan pemain-pemain di barisan belakang memulai sihir mereka. Satu demi satu, efek cahaya warna-warni mulai muncul, memberikan bermacam-macam peningkatan stat ke prajurit-prajurit di depannya. "Sepuluh...Sembilan...Delapan..." Tingkat kebisingan meningkat beberapa kali lipat dengan suara sihir ketika pengintai itu memulai hitungan mundurnya. Lyfa mengepalkan tinjunya begitu keras hingga buku-buku jarinya berderak dan seluruh tubuhnya bergetar dengan kemarahan. Menghadap punggung Kirito, Lyfa berseru: "...Mari kita mundur, Kirito." Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email: [email protected])
224
"...Ok." Kirito berbisik dengan kepalanya menghadap bawah, ia berbelok ke arah barat, dan bergerak sepanjang tepian jurang tanpa dasar. Lyfa juga berjalan dengannya, berdampingan. Si pengintai itu meneruskan hitungan mundurnya di belakang mereka. "Tiga...Dua...Satu...Mulai serang." Tanpa semangat juang, Lyfa mendengar instruksi yang tenang tersebut, lalu setelah itu... Suara serangan sihir yang ganas tumpang tindih dengan suara logam yang bergema ketika para prajurit memulai serangan mereka. Tepat di belakang mereka, suara suksesi ledakan-ledakan besar mengguncang tanah, yang lalu diikuti oleh semburan udara panas yang mengakibatkan rambut hijau ponytail Lyfa menguncir di depannya. Kirito dan Lyfa lalu berbalik setelah mereka bergerak mundur sekitar 30 langkah. Para delapan prajurit meneruskan serangannya untuk beberapa detik sebelum bergerak mundur beberapa langkah. Begitu para prajurit bergerak menjauh, tembakan serangan-serangan sihir kedua yang telah diselesaikan penyihir lalu dilepaskan bersama dengan tembakan-tembakan panah yang dilepaskan oleh beberapa pemanah.
Serangan sihir tersebut menyebabkan ledakan mengerikan yang menelan Tonkii secara menyeluruh, meskipun ia steinggi empat meter lebih. Dengan pilar api itu, kulit mengkilapnya menghangus, membakarnya. Dengan itu, sekitar sepuluh persen dari total HP Tonkii menghilang. Disamping suara kobaran api, mereka bisa mendengar suara gemuruh seperti seruling Yururuuu, Yururuuu. Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email: [email protected])
225
Itu sudah pasti suara tangisan Tonkii. Tangisan itu bahkan lebih tipis dan tragis dibandingkan ketika ia ditindas oleh dewa-jahat raksasa berwajah tiga sebelumnya. Tidak ingin melihat adegan itu lagi, Lyfa memalingkan wajahnya ke kiri. Karena itu, adegan yang menusuk hatinya Lyfa mulai terlihat. Kirito berdiri dengan tangannya mengepal keras, dan dari saku dadanya, pixie kecil Yui, menunjukkan wajahnya dan mengepalkan tangannya dengan erat di atas tepi saku itu. Wajahnya yang cantik meringis sedih, dari matanya yang gelap air mata mulai menetes satu demi satu. Melihat tahanan air mata pixie tersebut yang berusaha menahan jeritannya dengan bahu yang berguncang, Lyfa merasakan sesuatu yang panas mencair keluar dari matanya. '-Seandainya saja pasukan Undine ini hanyalah kelompok PK yang kejam!' Kemudian Lyfa dapat membenci mereka. Jadi Lyfa dapat bersumpah untuk membalas dendam untuk Tonkii yang sekarat. Tetapi saat ini mereka hanya melaksanakan hak mereka sebagai pemain dari game MMO. Membunuh monster untuk mendapatkan uang dan pengalaman adalah alasan pertama untuk bermain, hal itu dimulai dari meja permainan game RPG bertahun-tahun lalu, yang akhirnya berkembang menjadi jenis permainan FullDive. Baik sopan santun maupun peraturan ALfheim tidak dapat mengizinkan Lyfa untuk berbicara melawan Undines. Namun, meskipun Tonkii seekor monster, karena ia menjadi rekan dan teman perjalanan, perilaku seperti apa yang tidak membiarkanmu melindunginya? 'Anak ini adalah teman jadi jangan membunuhnya', kalau kita tidak dapat mengatakannya, apa arti dari peraturan jadinya? Lyfa percaya bahkan di dunia ini ada <<jiwa kebebasan>>. Lyfa percaya bahwa hal itu memungkinkan emosi untuk muncul di sini, dimana kita bahkan tidak akan menunjukkannya di dunia nyata. Namun, karena pemain-pemain meningkatkan status mereka, mengenakan perlengkapan yang langka dan lebih kuat, pangkat mereka naik, tetapi pada saat yang sama, sayap mereka terikat oleh rantai. Pada suatu waktu, bahkan mereka Undine awalnya hanyalah pemain pemula yang tidak tahu mana kiri dan mana kanan. Saat mereka melihat monster nonaktif di suatu wilayah, beberapa dari mereka mungkin berpikir monster tesebut imut dan tidak ingin membunuhnya. Dengan serangan beruntun yang terus terdengar, Lyfa berdiri tanpa terhibur. Ketika suara serangan-serangan tersebut mulai mengeras, tangisan Tonkii, yang berbanding balik, menjadi semakin lemah. HP Tonkii telah menghilang sebanyak 50% lebih. Ada waktu dua menit - tidak, hanya tersisa enam puluh detik. "...Kirito-kun." "Lyfa." Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email: [email protected])
226
Mereka berdua berbicara hampir bersamaan. Lyfa memandangkan matanya untuk melihat ke arah mata hitam si Spriggan dan berkata: "...Aku akan membantunya." "Aku juga." 'Tujuanmu adalah Aarun, jadi kaburlah', Lyfa menelan kembali kata-katanya dan mengangguk. Jika mereka berdua menginterupsi, maka mereka berdua akan tewas dalam waktu sepuluh detik atau kurang. Tidak ada makna yang berarti di balik tindakan mereka. Tetapi, sama seperti Kirito, kepercayaan Lyfa tidak akan membiarkannya untuk duduk di pinggir dan tidak melakukan apa-apa. Mereka berdua telah menyelamatkan Tonkii dari sang raksasa berwajah tiga dan Tonkii menyelamatkan mereka sebagai balasannya. Meskipun dewa-jahat tidak lebih hanya sekelompok kode yang terpendam di sudut server, mereka telah menjadi teman, dan bahkan mereka memberinya nama, tidak mungkin mereka hanya akan berdiri di sana dan melihatnya dibunuh, jika tidak, tidak ada artinya mereka bermain VRMMO. "...Kamu tahu, hari ini saya akan membantumu dalam perjalanan dari Sylvian ke Aarun lagi." Lyfa berkata dengan cepat, Kirito mengangguk dan menaruh tangannya ke gagang pedangnya. "Terima kasih...Yui, sembunyilah dengan baik." "Ya...Papa, Lyfa-san...semoga berhasil!" Yui bersembunyi di dalam saku Kirito, wajahnya bebas dari air mata. Kirito dan Lyfa menghunuskan pedangnya bersamaan. Dari suara besi yang tajam, seorang penyihir Undine mengubah pandangannya ke samping dengan tampang bingung. Kita akan menyerang penyihir dengan pertahanan yang rendah dulu. Dikonfirmasi dengan kontak mata, mereka berdua bergegas maju dengan kecepatan penuh. Salju tersebar tinggi ketika udara bergetar dari kekuatan jalur lintasan mereka. Lyfa juga bergegas maju sampai batas kecepatannya, lalu mengayunkan katananya ke bawah dengan kedua tangannya ketika ia mencapai target serangannya. "Eyaa!!" Katana tersebut mengiris kebawah dengan momentum yang sengit. Bagaikan petir hijau, katana tersebut menggigit bahu lengan penyihir yang berada di tepi bek kiri. Jubah biru muda yang dikenakannya merupakan perlengkapan yang cukup langka, dan HP-nya baru berkurang sekitar 30%. Saat ia hendak mengayun tongkatnya ke atas, sebuah kilatan hitam Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email: [email protected])
227
menghantam tubuhnya secara horisontal. Beberapa saat kemudian, efek suara ledakan keras menggelegar. HP penyihir tersebut lalu berkurang 40% akibat serangan Kirito yang secepat dewa dengan menggunakan greatswordnya. Tanpa menunjukkan belas kasihan, Lyfa tanpa henti meneruskan serangannya ke pemain yang mengambang dengan diam di udara. Dengan setiap serangan, HP penyihir itu berkurang sampai pukulan terakhir yang mengakibatkan HP-nya menjadi nol. Kemudian, didalam kolom air biru avatar penyihir itu menghilang. Yang tersisa hanyalah Remain Light, dan mengusirnya, Lyfa berbalik menghadap musuh berikutnya. Pada titik ini, penyihir-penyihir lainnya yang sedang menfokuskan serangannya ke Tonkii dengan serangan sihir jarak jauh akhirnya sadar ada yang salah. Dengan ekspresi tercengang, salah satu dari mereka mulai berteriak. "...Apa kamu serius?" "Nah, apa...menurutmu!" Berteriak menanggapi itu, Lyfa menendang salju. Mereka memang pasukan elit Undine, reaksi mereka sangatlah cepat. Mereka menghentikan mantra sihir jarak jauhnya dan beralih ke serangan sihir kecepatan tinggi jarak dekat. Namun, kecepatan Lyfa dan Kirito sedikit lebih tinggi. Di posisi yang menggunakan penyihir kedua sebagai perisai, mereka meneruskan serangan-serangan menyilang. Para Penyihir tetap melepaskan serangan sihir mereka, tetapi kebanyakan yang terjadi adalah pakaiann mereka tergores saat mereka menggunakan serangan sihir yang bergerak lurus. Lyfa mengerutkan keningnya saat melihat satu atau dua sihir jenis homing yang tercampur dalam serangan mereka menghantam. Membunuh penyihir yang kedua, Lyfa berbalik untuk melihat Kirito yang telah bergegas maju ke target berikutnya. Dengan ayunan pedangnya, Kirito meretakkan tanah pijakannya, menyebabkan salju tersebar ke segala arah. Tiba-tiba, terdengar sebuah suara ketika sebuah panah perak tenggelam ke bahu kiri Kirito. Berbalik melihat si pemimpin pengintai, yang berdiri di jarak lumayan jauh, dengan wajah datar bersiap memanah tembakan kedua. Membuka mulutnya, ia memerintah dengan keras: "Tim prajurit, mundur! Tim penyihir sedang diserang!" Panah kedua ditembak ke arah dada Lyfa, jejak perak membuntuti bagaikan meteor. Terlalu cepat untuk menghindar, Lyfa menghalangnya dengan tangan kirinya. Thunk! Dengan suara benturan, HP Lyfa berkurang lebih dari sepuluh persen. Sementara Lyfa sedang terhuyunghuyung oleh serangan itu, aliran air tekanan tinggi yang lebih mirip laser menembus kaki kanannya. Tentu saja, Lyfa tidak merasakan kesakitan, tetapi wajahnya mengiris dengan perasaan kaku yang tidak menyenangkan. Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email: [email protected])
228
Saat Kirito bertempur melawan musuh yang ketiga, yang sudah kehilangan lebih dari setengah dari HP-nya, Kirito dilalap tornado es. Lyfa mendekat, bersiap-siap untuk menggunakan sihir pemulihan, tetapi ia menemukan para penyihir berkumpul menyiapkan serangan sihir skala besar. Selain itu, para prajurit yang tadinya sedang menyerang Tonkii datang bergegas dengan wajah bertampang setan. '-Sejauh ini sajakah kita pergi?' Hampir lima puluh detik telah berlalu sejak pertempuran dimulai, dan mereka berdua telah bertempur cukup baik mengingat jumlah musuh. Dengan ini, tanpa diragukan lagi Tonkii akan memaafkan mereka berdua. Lyfa menutup matanya dan meletakkan kepalanya di dada Kirito, menunggu momen saat pedang, panah atau sihir meniup HP mereka pergi. Namun, sebelum suara serangan itu muncul, terdengar suara seruling tangisan yang sepuluh dari ribuan kali lebih keras. Udara yang sangat dingin mulai menggigil, suara itu bergema dari bukit salju dari jarak lumayan jauh, suara itu milik Tonkii, tetapi berbeda total dari tangisan lemahnya yang sebelumnya. Tidak mungkin, apa Tonkii akhirnya mati? Lyfa berpikir sambil memalingkan wajahnya yang merintih kesakitan ke arah puncak bukit itu. Tubuh oval itu terukir bekas-bekas luka, tetapi salah satu terutama lebih panjang dan dalam dibandingkan lainnya. Lyfa melihat sambil retakan tersebut memanjang sampai kedua ujung terhubung. "Oh..." Lyfa berbisik. Dia kira akan melihat darah hitam dewa-jahat memancar keluar dari celah tubuhnya. TetapiYang memancar keluar adalah cahaya silau putih murni. Cahaya putih itu melesat keluar dengan resonansi nyaring yang menyelimuti para prajurit, penyihir dan pengintai, tanpa meninggalkan satupun Undine. Aura sihir pendukung dari sekitar tubuh mereka menjadi asap dan menghilang dan efek serangan sihir menguap. ...Dispel Field! Sebuah kemampuan khusus yang hanya dimiliki oleh bos monster tingkat tinggi. Untuk kemampuan dewa-jahat tingkat rendah, kemampuan itu terlalu kuat. Tanpa memahami apa yang terjadi, Lyfa, Kirito dan kedua puluh dua Undine hanya terpaku di tempat untuk sesaat. Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email: [email protected])
229
Dengan semua mata terkumpul, cahaya yang menyelimuti Tonkii diam-diam tersebar. Tidak, bukan hanya itu. Hanya cangkangnya yang keras dan tebal menggebrak keluar. Sumber cahaya terus memanjang seperti menara spiral. Ujung spiral cahaya bergerak dan Lyfa mengerti. Bahwa sumber cahaya itu, strip-strip putih murni, adalah delapan sayap bersinar yang meluas radial, empat di setiap sisinya. "...Tonkii..." Seperti mendengar suara Lyfa, wajah bagaikan gajah itu terangkat menjauh dari sayap-sayapnya. Belalainya yang panjang terangkat tinggi dan telinganya berkibar menyebar dengan luasYurururuuu. Suara keras itu terdengar lagi dari si dewa-jahat yang tidak lagi berupa ubur-ubur. Dengan kibasan kedelapan sayapnya, ia melonjak ke langit. Tubuhnya yang sebelumnya bundar sekarang telah menjadi halus dan langsing. Dari 20 tentakel yang juga sebelumnya menjuntai dari perutnya, sekarang tidak lagi berupa antena dengan cakar, tetapi lebih seperti rambatan tanaman. HP-nya, yang tadinya menurun sekitar 10%, telah pulih sepenuhnya. Setelah mencapai ketinggian sekitar sepuluh meter, Tonkii melayang sejenak, dan tiba-tiba tanpa peringatan warnanya berubah sampai ia memancarkan cahaya biru. "Ah...Itu buruk..." Kirito berbisik, tiba-tiba ia memutar balik untuk menangkap Lyfa dan menyeretnya ke bawah lantai salju. Sesaat setelah itu, Tonkii merilish petir berukuran luar biasa dari masing-masing kakinya, satu demi satu. Tanpa memiliki waktu untuk bahkan menjerit, para Undine disambar dan meledak dengan suaranya. Beberapa penyihir dan pemanah hancur berkeping-keping dalam satu hit, tetapi para prajurit tampaknya masih bertahan. "Mundur ke dasar bukit! Tutupi formasi pertempuran untuk pemulihan dan dukungan!" Sang pemimpin pengintai, melihat tidak adanya kesempatan untuk memulihkan anggotanya, berteriak. Dari kurang dari dua puluh orang yang selamat, semuanya berlari menuruni lereng bersama-sama. Para prajurit membangun dinding perisai sementara para penyihir yang tersisa melantunkan sihir di belakangnya.
Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email: [email protected])
230
Namun, Tonkii perlahan-lahan meluncur mengejar melalui udara, kali ini diselimuti oleh cahaya putih murni. Kuaa... suara menggema saat cincin-cincin cahaya menghujan turun, melumpuhkan setiap kekuatan sihir. Juga, semua lantunan sihir yang belum lengkap berubah menjadi asap dan menghilang. "Sialan!" Pemimpin pengintai berteriak akhirnya setelah kehilangan ketenangannya. Ia mengangkat tangannya ke arah langit. Panah-panah asap meledak, menciptakan tabir perlindungan asap, menyembunyikan semua Undine. "Mundur, mundur!" Sementara perintah sedang diteriaki, para pasukan Undine melarikan diri dalam garis lurus, terlihat dengan jelas dari tempat Lyfa berdiri. Mereka kabur dengan sangat cepat, dan dengan segera mereka tidak terlihat di atas punggung bukit dari kejauhan. Tentu saja untuk Tonkii yang sekarang bisa terbang, menyusul para pemain yang mencoba melarikan di tanah adalah hal yang mudah. Tetapi ia hanya mengeluarkan lolongan kemenangan, lalu mengepakkan keempat sayapnya di satu sisi untuk mengubah haluan. Setelah itu ia terbang perlahan-lahan sampai ia melayang tepat di atas kepala Lyfa dan Kirito. Dari kepala sang gajah yang sekarang putih, tiga pasang mata bergeser melihat bawah ke mereka. "...Jadi, apa yang harus kita lakukan sekarang?" Kirito mengatakan sesuatu yang Lyfa pernah dengar sebelumnya. Tonkii hanya memanjangkan belalainya menjawab. Hidungnya menggeliat dan melilit Lyfa dan Kirito, mengangkat mereka berdua tanpa penjelasan. 'Sesuai dugaanku!' Sementara berpikir itu, mereka berdua dijatuhkan ke punggung Tonkii dan mendarat dengan pantat mereka bersamaan dengan suara don. Mereka berdua saling memandang satu sama lain dan menyarungkan pedang mereka. Lyfa mulai membelai bulu putih Tonkii. Mungkin itu hanya imajinasinya, tetapi bulunya sekarang tampak lebih panjang dan lebih halus gemulai dibandingkan sebelumnya. "...Setelah semua kejadian itu, benar-benar hal yang baik kamu masih hidup, Tonkii." Lyfa berkata, setelah itu Yui menjulurkan kepalanya keluar dari saku Kirito dan menepukkan tangannya, lalu berkata: Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email: [email protected])
231
"Aku juga sungguh senang! Hidup berarti hal-hal baik akan terjadi!" "Itu bakal menyenangkan..." Kirito berkata sambil melihat ke atas dan ke bawah. Setelah ini, Tonkii kemungkinan akan pergi ke suatu tempat. Di depan mereka terdapat lubang besar di tengah Jötunheimr - jika itu adalah tujuannya Tonkii, maka situasi akan menjadi lebih membingungkan. Untungnya, setelah berteriak, Tonkii terbang ke atas, ke arah akar Pohon Dunia. Setiap kali ia mengepakkan sayapnya yang bagaikan gelombang, rambutnya menyelimuti tubuhnya, sang dewa-jahat mulai terbang ke atas melalui udara. Ia terbang naik menspiral, sampai Lyfa mampu melihat seluruh wilayah Jotunheimr. "Wow..." Lyfa hanya bisa berseru kagum. Dia mulai melirik dunia es yang indah dan mematikan ini. Di area ini, penerbangan tidak memungkinkan, sehingga untuk melihat pemandangan ini di ketinggian ini hanya sesuatu yang pernah dilihat oleh Lyfa dan Kirito. Lyfa tanpa sadar membuka menu jendelanya dan mengeluarkan item untuk mengambil foto, tetapi setelah ia berpikir-pikir, ia berhenti. Pandangan perspektif dapat dipertahankan melalui screenshot, tetapi suasana hati tidak dapat direkam. Kesedihan dan kegembiraan, kemurungan dan perasaan bebas semuanya bercampur-aduk membentuk perasaan yang ajaib. Apakah Tonkii tahu bagaimana perasaan Lyfa atau tidak, ia melambatkan kecepatan terbangnya sedikit dan memutar kecil, lalu sekali lagi memperkuat kekuatan sayapnya. Tiba-tiba dari atas, sebuah objek memasuki visinya dari jarak dekat. Lyfa tidak dapat menebak apa itu. Kerucut es biru transparan terbalik. Es itu dililiti oleh jala-jala hitam seperti tabung, akar Pohon Dunia. Menurut efek jarak dekat, panjang dari es besar itu kira-kira dua ratus meter atau lebih. Seperti yang mereka spekulasikan di tanah sebelumnya, es itu dibagi menjadi beberapa bagian didalamnya, membentuk suatu dungeon es. Tanpa bersuara, Lyfa membuka matanya lebar-lebar, dengan hati-hati menginspeksinya. Tibatiba, di bagian bawah es itu - didalam ujung tajamnya, kilatan cahaya keemasan menarik perhatiannya. Tidak peduli ia berkonsentrasi sebanyak apapun, ia tidak dapat menebak apa itu. Lyfa tanpa sadar mengangkat tangan kanannya dan melantunkan sihir pendek. Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email: [email protected])
232
Air mulai memancar keluar dari tangannya, dan dengan segera membeku membentuk kristal datar. Kirito dengan cepat berbalik menatapnya dan bertanya: "Apa itu?" "Sebuah jenis sihir untuk melihat jarak jauh yang dibuat dengan kristal es. Sini, lihat ke arah ujung es itu, kamu bisa melihat sesuatu yang bersinar..." Setelah mendengar itu, Kirito melihat lebih dekat melalui lensa es tersebut. Cahaya keemasan yang bergetar itu perlahan-lahan menetap, sampai akhirnya memberikan gambar yang jelas. "Oh WOW!" Begitu Lyfa melihat apa itu sebenarnya, Lyfa menjerit seperti gadis kecil. Disegel di ujung es tersebut, berdirilah sebuah pedang emas mematikan namun indah. Dilihat dari pendar yang melilit bilah pedang tersebut dan dekorasinya, tidak diragukan lagi kalau itu adalah pedang legendaris. Tidak, bahkan sebelum itu, Lyfa sudah mengetahui nama pedang tersebut. "Itu adalah <>. Saya telah melihat gambarnya di website resmi ALO... Pedang ini satu-satunya yang melampaui <> milik Jendral Eugene, satu-satunya pedang terkuat...Sejauh yang kutahu, belum ada pemain yang menemukan lokasinya." "T,Terkuat..." Dengan penjelasan Lyfa yang penuh dengan keajaiban. Kirito menelan ludahnya dan meneguk dengan gugup. Pedang tersegel itu terletak di bagian bawah tangga spiral, yang tampaknya dihubungkan ke dungeon es. Artinya, hanya pemain yang telah berjuang menembus seluruh dungeon itu yang dapat memperoleh pedang terkuat tersebut. Sang dewa-jahat, Tonkii, membawa dua peri kecil, terbang melingkari es dan terbang naik menspiral. Melepaskan pandangannya dari pedang suci itu, Lyfa melihat ke atas dan menemukan dua hal. Hal pertama yang dilihat Lyfa adalah balkon berbentuk platform yang mendongak keluar dari bagian tengah es besar.Jalur penerbangan Tonkii akan melewati tempat itu. Sangat memungkinkan untuk melompat dari punggung Tonkii dan mencapai balkon itu. Hal kedua, di bagian atas Jötunheimr yang diselimuti salju tergantung sebuah tangga yang terukir. Tangga tersebut terus menaik dan terus melewati langit-langit. Itu pasti rute untuk keluar ke atas permukaan tanah dari Alfheim. Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email: [email protected])
233
Tidak ada hubungan yang mengoneksi antara tangga yang menjulur ke permukaan tanah dan balkon yang mengarah ke dungeon. Kalau kamu meloncat ke balkon untuk kesempatan mengambil pedang suci, maka tidak ada cara lain untuk sampai ke tangga. Kirito tampaknya telah tiba pada kesimpulan yang sama. Matanya terus melosat bolak-balik antara balkon dan tangga. Sambil melakukan hal itu, mereka mulai mendekat ke arah balkon. Setelah dua puluh... tidak... jika mereka tidak membuat keputusan dalam waktu sepuluh detik... Dalam keheningan itu, Tonkii tiba di balkon, ia terbang horisontal seolah-olah memberi mereka kesempatan. Untuk pemain VRMMO seperti Kirito dan Lyfa, insting pertama mereka adalah untuk melompat turun, dan tubuh mereka bergetar. - Tapi tentu saja mereka tidak melompat turun. Mereka berdua saling memandang satu sama lain, mengenakan senyuman agak malu, lalu Lyfa berbicara. "...Kita harus datang ke sini lagi, tapi dengan banyak rekan." "Kamu benar. Dungeon ini kemungkinan yang tersulit di seluruh Jotunheimr. Dengan hanya kita berdua, tidak ada kemungkinan untuk menerobos." "Ah, kamu, memiliki terlalu banyak penyesalan!" Sementara mereka berdua tertawa, Tonkii terbang melewati balkon tanpa merasa bingung dan terus terbang naik. Melihat ke bawah melewati area masuk persegi dungeon tersebut, terdapat bayangan mengerikan dewa-jahat. Ia menyerupai dewa-jahat raksasa berwajah tiga yang menyerang Tonkii sebelumnya, tetapi ia tampaknya tipe humanoid yang jauh lebih kuat. Kemungkinan monster terkuat di dungeon terdalam Jotunheimr berasal dari spesis yang sama. Dewa-jahat itu kemungkinan tipe yang spesis Tonkii lihat sebagai musuh, kemungkinan karena itulah mereka bertanggung jawab untuk mengangkut pemain di sini. Itulah mengapa raksasa itu mencoba membunuh Tonkii sebelum ia berubah. Jika mereka bergabung dengan kelompok berburu dewa-jahat dan bertempur, mereka tidak akan pernah berpikir untuk hanya membunuh dewa-jahat tipe raksasa, dan menyelamatkan jenis gajah ubur-ubur. Jika mereka berdua tidak jatuh ke sini, event ini, tidak, persahabatan ini tidak akan terjadi. Sementara Lyfa sedang berspekulasi, Tonkii mendekati kanopi. Akar dengan tangga berukir itu terlihat jelas, tergantung menurun dari sudut es tersebut. Dengan suara Yururu, Tonkii melebarkan sayapnya dan melambatkan kecepatannya. Sambil melayang, ia memanjangkan belalainya, mengeloknya di sekitar akar pohon dekat tangga seperti tali dan berhenti. Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email: [email protected])
234
Melihat tangga kayu itu bergoyang, Lyfa berdiri. Secara alami memengang tangan Kirito di tangannya, mereka berdua berpindah ke anak tangga di dasar. Dengan goyangan kecil, Tonkii memastikan hilangnya beban dan melepaskan belalainya dari akar. Ia berbalik naik ke atas bersiap-siap untul terjun. Saat Tonkii berbalik, Lyfa meraih ujung belalainya dengan satu tangan. "...Aku akan datang lagi, Tonkii. Berhati-hatilah sampai saat itu. Jangan biarkan dewa-jahat lainnya mengganggumu." Setelah selesai berbisik, Lyfa melepaskankan genggamannya. Kirito menggenggam belalainya dan Yui terbang keluar dari saku dada Kirito, memegang sekelompok bulu yang menggantung di belalai tersebut dengan kedua tangannya. "Kita akan berbincang lebih banyak lagi, Tonkii-san." Si pixie kecil berbicara sambil tersenyum. Si dewa-jahat menjawab Furururu dan berbalik dan melipatkan sayapnya. Ia lalu menerjun kebawah dengan kecepatan luar biasa, mulai menyusut sambil waktu berlalu. Sayapnya kemudian bersinar untuk terakhir kalinya, sang dewa-jahat misterius memudar di dalam kegelapan Jotunheimr. Ia pasti sekarang sudah dapat hidup bebas dari siksaan, sambil terbang dengan bebas di angkasa. Dan, jika kita ada kesempatan untuk balik ke tempat ini dan memanggilnya, Tonkii pasti akan memberi mereka tumpangan di punggungnya lagi. Lyfa menyeka air matanya yang mulai menetes dari sudut matanya, dan menemui tatapan mata Kirito, mulai tertawa. "Ayo! Aku cukup yakin Aarun berada tepat di atas!" Setelah mendengar kata-kata yang bersemangat itu, Kirito membentang dan lalu menjawab: "Ya, mari kita selesaikan sisa akhir perjalanan ini... Lyfa, saat kita tiba di puncak, mari kita rahasiakan apa yang kita ketahui tentang pedang suci itu." "Oh kamu, mengatakan sesuatu yang merusak momen penting ini..." Pemuda Spriggan berpakaian hitam itu mengangkat bahunya, sambil bergandengan tangan, mulai berlari menaiki tangga spiral yang melalui akar Pohon Dunia.
Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email: [email protected])
235
Perjalanan yang mengambil waktu kurang dari tiga menit ketika mereka jatuh melalui cacing tanah raksasa, lebih memakan banyak waktu ketika melakukan perjalan kaki. Saat mereka berjalan naik melewati jalan remang-remang oleh jamur bercahaya, Lyfa kemudian menyerah menghitung langkahnya. Setelah melewati waktu lebih dari sepuluh menit, seberkas cahaya tipis muncul dengan terang di depan. Kirito dan Lyfa saling memandang satu sama lain, dan dengan satu dorongan terakhir bergegas ke pintu keluar. Melangkahi dua anak tangga sekaligus, mereka menjulurkan kepala mereka keluar dari lubang sebuah dinding pohon.
Melompat keluar dari tangga, mereka menemukan diri mereka di teras batu berlumut. Mereka melakukan putaran penuh dari momentum itu, lalu duduk di trotoar batu. Setelah membuka mata mereka yang tertutup saat mereka keluar, mereka mengambil pemandangan di depan mereka dengan dalam Pemandangan itu adalah pemandangan malam dari kota megah yang indah. Seolah-olah sisa-sisa peradaban kuno, batu bangunan dari berbagai ukuran tersebar ke segala arah. Api-api kuning, cahaya biru lampu sihir, dan lampu mineral merah muda berkedip-kedip di segala arah seolah-olah debu bintang ditaburkan ke segala penjuru kota. Tidak ada kesatuan ras di antara siluet para pemain yang bergerak di bawah cahaya ini, tetapi jumlah yang sama dari masing-masing sembilan ras peri. Setelah mendapati pemandangan kota pada malam hari, Lyfa mengangkat wajahnya. Di atas biru gelapnya langit malam, sebuah bayangan dalam bentuk pohon memisah kegelapan malam. Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email: [email protected])
236
"...Pohon Dunia..." Lyfa berbisik, ia memandang Kirito di sampingnya dan melanjutkan: "...Tidak diragukan lagi, ini adalah <>. Pusat Alfheim. Kota terbesar di dunia ini." "Iya... Kita akhirnya berada di sini." Kirito mengangguk, Yui mengeluarkan kepalanya dari saku Kirito, mengungkapkan senyuman yang brilian. "Wow! Ini pertama kalinya saya berada di sebuah kota dengan orang sebanyak ini!" Sama dengan Lyfa. Orang-orang yang meninggalkan wilayah rumah mereka dan menikmati petualangan bebas, hal itu belum pernah melintas di pikirannya. Mereka berdua hanya duduk di tepi teras, menikmati suasana kota yang ramai. Segera, suara berat dari organ pipa terdengar, melepaskan Lyfa dari introspeksinya. Suara itu kemudian diikuti oleh suara wanita yang mengambang turun dari langit. 'Ini adalah pemberitahuan dari pemeliharaan rutin sistem mingguan, yang akan dimulai pukul 4 pagi, server akan ditutup', pengumuman sistem. Lyfa belum pernah berada di game selama ini, jadi ini pertama kali dia mendengarnya. Sesungguhnya, banyak 'pertama kali' yang terjadi sejak kemarin. Sambil memikirkan hal itu, Lyfa menggerakkan kakinya ke depan dan berdiri. "Kita harus berhenti di sini hari ini. Yuk kita cari penginapan dan logout." Kirito berdiri dan mengangguk sekali, sang Spriggan bertanya: "Kapan maintenance berakhir?" "Maintenance berlangsung sampai siang hari." "Oke, baiklah..." Setelah melihat ke bawah sedikit, Kirito tiba-tiba menatap langit. Cabang-cabang pohon dunia terbuka, menyebar ke segala arah. Mata hitam Kirito menyipit sedikit, mulutnya tampak bergerak, melihat itu, Lyfa teringat alasan Kirito datang ke Alfheim. Dia ingin bertemu <<seseorang>> di puncak Pohon Dunia. Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email: [email protected])
237
Aku ingin tahu siapa itu. Jika itu bukan NPC quest, mungkin anggota staf operasi, atau... Sebelum Lyfa dapat berpikir lebih jauh, Kirito telah kembali ke ekspresi sebelumnya dan berkata: "Yuk kita cari penginapan. Saya miskin sekarang, suatu tempat yang tidak terlalu mewah kedengarannya bagus." "...Sok keren, kamu memberikan semua uangmu kepada dua penguasa? Setidaknya simpan sedikit untuk biaya hidup!" Lyfa menertawakan kesulitan Kirito, kemudian berkata kepada Yui di saku dadanya. "Itu yang Papamu katakan. Apa ada penginapan yang murah dekat sini?" Anehnya, Pixie Navigasi itu mengerutkan alisnya yang mengernyit, melihat ke Pohon Dunia, ia lalu tersenyum segera dan menjawab. "Ya, di bawah sana tampaknya terdapat tempat yang super murah!" "S, super murah..." Tidak peduli dengan keraguan Lyfa, Kirito mulai berjalan cepat, jadi Lyfa mengikutinya. Meskipun dia seharusnya merasa ngantuk karena begadang semalam ini, dia merasa sedikit gelisah dan menatap Pohon Dunia sekali lagi. Tentu saja, dengan dedaunan yang menghilang dengan gelapnya langit malam, tidak ada yang terlihat.
[ ] Bab 6 Pemenjaraan Asuna/ Yuuki Asuna, memiliki dua makna sejak Januari 2025. Makna ‗penjara‘ yang pertama adalah terkurung di dalam sebuah sangkar emas. Meskipun sangkar ukuran manusia ini mewah dan cantik, ia tidak bisa dihancurkan, tidak peduli metode apa yang digunakan. Alasannya adalah karena batang-batang setebal 1cm itu bukan terbuat dari logam, tetapi benda 3D virtual tersusun dari data digital. Sangkar itu telah digolongkan sebagai ‹‹indestructible›› oleh sistem, jadi meskipun seandainya batang-batang itu dihantam dengan martil, tidak satu goresanpun akan ditemukan. Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email: [email protected])
238
Pemenjaraan yang kedua adalah pengurungan kesadaran Asuna, yang dikurung dalam dive di dunia virtual itu sendiri. Nama dunia ini adalah ‹‹ALfheim Online››, yang disingkat menjadi ALO. ALO merupakan sebuah network RPG skala besar yang dikelola oleh ‹‹RECTO Progress›› - sebuah tipe game yang dikenal sebagai VRMMO. ALO sendiri beroperasi sebagai net game tanpa seorangpun mengetahui perbedaannya; puluhan ribu pemain regular membayar biaya koneksi dan menikmati game ini. Akan tetapi, dibalik game ini, karena niat jahat seorang lelaki, ini digunakan dalam sebuah proyek masif ilegal dan tidak manusiawi. Core[5] dari OS ALO sebenarnya merupakan sebuah salinan dari ‹‹Sword Art Online›› yang menggoncang dan mengejutkan seluruh Jepang selama dua tahun dari 2022 sampai 2024. Pengembangan SAO waktu itu dikendalikan oleh‹‹Argus››, yang sudah membiarkan sepuluh ribu orang, tanpa memandang umur atau jenis kelamin, menjadi sandera di dunia virtual, dengan angka kematian mencapai hampir 40%. Setelah insiden mengerikan tersebut, Argus mengalami kebangkrutan. ‹‹RECTO››, Divisi Penelitian FullDive sebuah perusahaan produsen elektronik besar, ditugaskan untuk melakukan pemeliharaan terhadap server SAO. Pria yang ditunjuk memiliki posisi penting dan menggunakan sebuah salinan data SAO yang asli untuk secara berhasil menciptakan ALO. Setelah death game itu berhasil diselesaikan, alam pikiran dari seluruh pemain yang tersisa seharusnya dibebaskan, tapi dia, menggunakan ‹‹Penculikan Kesadaran››, memenjarakan kesadaran dari tiga ratus pemain dalam server ALO. Tujuan dari pria itu adalah untuk menggunakan otak dari ketiga ratus orang pemain sebagai materi eksperimen, menggunakan system FullDive untuk mempelajari emosi manusia dan manipulasi ingatan. Pria itu juga memenjarakan kesadaran Asuna dalam dunia ALO. Avatarnya dikurung dalam sebuah sangkar burung yang tergantung di salah satu cabang ‹‹World Tree›› di tengah Alfheim, pada ketinggian yang mana tak seorang pemain pun dapat mencapainya. Motif pria itu adalah untuk memastikan keadaan tidak sadar Asuna, dan untuk menjadi suaminya di dunia nyata sehingga dia dapat menjadi pewaris CEO RECTO, ayah Asuna, Yuuki Shouzou. Sekarang dua bulan setelah penyelesaian insiden SAO, dia sebentar lagi dapat mencapai tujuannya. Nama pria itu adalah Sugou Nobuyuki. Nama lainnya adalah penguasa ALfheim, ‹‹Raja Peri Oberon››. Menggunakan passcode yang didapat dengan susah payah, Asuna membuka pintu sangkar dan melangkah ke jalan kecil yang mengarah dari sangkar burung emas. Ia melirik matahari yang terbenam di ufuk sembari perlahan berjalan maju. Diukir dengan pola melingkar sebuah pohon, dahan-dahan ‹‹World Tree›› membentuk jalan yang panjang dan lebar. Ranting-ranting yang lebih kecil berperan sebagai pagar memberikan kesan Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email: [email protected])
239
organik. Sebagai tambahan, ada juga berung-burung dan binatang-binatang kecil lain yang kadang memperlihatkan diri, menambah ilusi bahwa ini adalah ‹‹di dalam game››. Khawatir bahwa monster-monster akan muncul, Asuna terus maju dengan berhati-hati. Setelah berjalan selama beberapa menit, sebuah dinding besar, batang utama dari World Tree, mulai terlihat dibalik tirai dedaunan. Sebuah lubang hitam muncul ditempat dimana dahan dan batang utama bertemu, menuju ke bagian dalam World Tree. Tanpa sadar memperkecil langkah kakinya, Asuna mendekati lubang itu dengan awas. Ketika ia sampai di depan lubang berbentuk oval itu, yang menyerupai sebuah simpul pohon alami, ia melihat yang tidak diragukan lagi merupakan sebuah pintu persegi buatan. Satu-satunya perbedaan adalah pintu ini tidak memiliki pegangan pintu, melainkan panel sentuh. Berdoa dengan sepenuh hatinya agar pintu tersebut tidak dikunci, Asuna menyentuh pintu itu dengan ujung-ujung jarinya. Tanpa suara, pintu itu bergeser ke kanan. Setelah memeriksa adanya tanda-tanda kehidupan, ia segera masuk. Jalan yang ia temukan di dalam berwarna putih murni dan langsung menuju ke kedalaman pohon. Cahaya redup terpantul pada dinding non-organik dari cahaya-cahaya orange di langitlangit. Tidak seperti koridor pepohonan yang indah menakjubkan, disini sepertinya tidak ada orang yang mau repot-repot meletakkan objek, meninggalkan koridor itu kosong tak didekorasi. Seakan-akan seseorang sudah secara tiba-tiba menukar dunia game dengan sebuah kantor atau perpustakaan. Dari lantai yang putih, udara yang dingin mengalir ke telapak kakinya, mengirimkan sensasi dingin ke seluruh tubuhnya. Seakan ia dipaksa untuk menyadari bahwa dia memasuki wilayah musuh. Asuna mengigit bibirnya dan melanjutkan. Tidak seperti Kayaba Akihiko, Sugou Nobuyuki memiliki kewarasan yang berbeda. Sugou, yang merupakan pegawai di RECTO, menggunakan posisinya untuk merencanakan secara sembunyi-sembunyi pemenjaraan 300 pemain dari SAO dan memulai percobaan manusia yang berbahaya dengan otak mereka. dia tidak hanya gila tapi juga hampir merupakan penjelmaan dari keserakahan. Tidak peduli berapa banyak yang sudah dia miliki, keserakahannya yang tidak berujung menggerakkannya untuk terus mendapat lebih. Asuna yang tumbuh di dekat laki-laki itu mengerti hal ini lebih baik dari siapapun. Saat ini Sugou memiliki kendali atas sebagian dari Asuna dan sangat senang mengetahui dia akan memiliki seluruhnya tidak lama lagi. Kalau laki-laki itu tahu Asuna telah kabur dari sangkar, amarahnya tidak akan berbatas. Dia akan melakukan segala penghinaan yang mungkin pada Asuna sebelum menjadikannya sebagai subjek eksperimen. Hanya memikirkannya saja sudah membuat lutut Asuna melemah.
Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email: [email protected])
240
Tapi jika ia kembali sekarang, jika ia kembali ke dalam sangkar, ia berarti harus menyerah pada Sugou. Seandainya Kirito yang berada dalam keadaan Asuna sekarang, dia tidak akan menyerah, meski seandainya dia tidak memiliki pedang. Asuan meluruskan punggungnya, dan melihat pada jalan lintasan. Entah bagaimana, ia berhasil melangkah dengan kaki-kaki yang seperti terbuat dari timah. Setelah ia mengambil langkah pertama, Asuna tidak berhenti lagi. Jalan itu tampak seperti tak berujung. Dinding panel di atas, bawah, kiri, atau kanan tidak memiliki lapisan atau tanda. Menjadi semakin sulit untuk mengetahui apakah ia memang benar bergerak. Mengikuti cahaya orange yang kadang muncul di langit-langit, Asuna dengan sungguh-sungguh terus maju. Saat ia akhirnya melihat pintu lain di depan, ia secara refleks menghela napas lega. Pintu ini sama dengan pintu sebelumnya. Lagi, ia dengan hati-hati menyentuh panel dengan ujung-ujung jarinya. Pintu itu bergeser terbuka tanpa suara. Dibelakangnya adalah jalan yang sama, sekarang jalan itu berlanjut ke kiri dan kanan. Merasa tertekan, Asuna berjalan melewati pintu. Hal yang mengejutkan adalah, setelah beberapa detik pintunya tertutup secara otomatis, menyatu dengan dinding, dan tak meninggalkan bekas. Asuna dengan panic menyentuh pintu itu disana-sini, tapi pintu itu tidak terbuka lagi. Pundak Asuna merosot dan ia putuskan untuk melupakan pintu tersebut. Lagipula dia tidak berencana untuk kembali. Ia mengangkat kepalanya dan melihat ke kanan dan kiri. Jalan yang tadinya jalur yang lurus sekarang sepertinya menikung dalam lengkungan yang halus. Setelah berpikir sebentar, Asuna berjalan ke kanan. Dengan langkah kaki yang pelan, ia terus melangkah maju. Ia mulai meragukan dirinya ‗Apakah aku terus berjalan berputar-putar sepanjang waktu‘. Saat Asuna berpikir begitu – sesuatu yang bukan dinding akhirnya terlihat. Di bagian dalam dinding berwarna abu-abu muda pada tikungan, ada sesuatu yang terlihat seperti poster. Setelah dengan tergesa melihatnya, ternyata itu adalah sebuah peta pemandu. Asuna menatap lekat-lekat peta itu, mencoba untuk memasukkannya dalam ingatannya. Di atas peta persegi itu tertulis ‹‹Complete Laboratory Map: Floor C›› dengan font yang tidak ia kenali. Dibawahnya, adalah ilustrasi sederhana. Terdapat tiga lantai sirkular, dan Asuna sekarang berada di jalur luar di lantai paling atas. Hanya ada jalur melingkar di lantai ini. Jalan lurus yang mengarah ke sangkar burung tidak ditampilkan. Bagaimanapun, di lantai-lantai di bawah, A dan B terdapat berbagai macam ruangan di bagian dalam yang diberi label, seperti ‹‹Data Reading Room››, ‹‹Main Monitor Room››, ‹‹Sleep Room›› dan lain-lain[6].
Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email: [email protected])
241
Pergerakan antar lantai sepertinya dilakukan oleh sebuah elevator di atas jalan melingkar lantai ini. Satu garis vertical menghubungkan ketiga lantai dan berlanjut panjang untuk melanjutkan ke suatu tempat di bawah. Mengikuti garis elevator, di bawah adalah sebuah ruangan persegi yang besar. Rasa ngeri mundul ketika ia membaca label disebelah ruangan itu: ‹‹Experimental Body Storage Facility››. ―Experimental body…‖ Kata-kata itu meninggalkan sisa rasa yang pahit di mulut Asuna. Sepertinya tidak diragukan lagi ini adalah fasilitas penelitian illegal Sugou. Memang, apabila seluruh tes dilakukan di dunia virtual, maka akan menjadi mudah menyembunyikannya. Seandainya sepertinya mereka akan terbongkar, dengan sentuhan ujung jari, semua bukti akan hilang, meninggalkan tidak selembarpun kertas. Apabila kegunaan fasilitas sirkular dan ruangan itu dipertimbangkan, satu frasa akan menyerahkan semuanya, ‹‹Experimental Body››. Ini adalah tempat dimana Sugou menyimpan para pemain yang dia culik dari SAO. Kesadaran mereka dikunci di fasilitas penyimpanan yang ditunjukkan pada peta. Asuna berpikir sebentar lalu berbelok dan terus berjalan menyusuri jalan yang menikung. Setelah berjalan beberapa menit dengan langkah yang cepat, sebuah pintu geser polos muncul di sisi kiri jalan. Disebelah pintu, sebuah segitiga terbalik kecil menonjol dari dinding. Asuna mengambil napas dalam dan menekan tombol tersebut dengan jarinya. Pintu itu mendadak bergeser terbuka, membuka ke sebuah ruangan persegi kecil. Asuna masuk ke dalam, berputar dan melihat panel kendali, sangat mirip dengan di dunia nyata. Setelah ragu sebentar, Asuna memilih dan menekan tombol paling bawah dari empat tombol yang berbaris. Pintunya tertutup dan secara mengejutkan tubuhnya dilingkupi perasaan seperti terjatuh. Kotak yang Asuna naiki turun tanpa suara dalam pohon virtual itu, berhenti dengan sensasi virtual seperti melambat setelah beberapa detik. Sebuah celah vertical muncul, yang sebelumnya hanya pintu putih padat, dan pintunya terbuka dengan daun pintu bergeser ke kiri dan kanan. Asuna melangkah keluar pintu dengan langkah yang ringan. Yang yang terlihat di depan matanya adalah jalan yang polos yang sama dengan lantai atas, menuju jalur yang lurus. Setelah memastikan tidak ada tanda-tanda kehidupan, Asuna mulai berjalan. Oberon hanya memberi Asuna one piece dress yang tipis dan sederhana yang tidak Asuna sukai, tapi bertelanjang kaki dalam situasi ini bukanlah hal yang buruk. Seandainya ia memakai sepatu, pasti akan timbul efek suara. Ketika di dalam SAO, untuk memastikan bahwa monster-monster Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email: [email protected])
242
tidak menyadari keberadaannya sehingga ia bisa menyergap atau menyerang dari belakang, ia sering pergi bertelanjang kaki, menerima turunnya kemampuan bertahannya. Selain pada pertarungan sungguhan, dengan daerah reruntuhan di Aincrad sebagai panggungnya, Kirito, Cline, Lizbet dan Asuna sering bermain sebuah ‹‹Surprise Attack Game››. Untuk Asuna yang biasanya memakai perlengkapan ringan yang tidak membuat suara, ia selalu berada di rangking atas. Tapi kapanpun ia mencoba untuk menyerang Kirito dari belakang, itu tidak pernah berhasil, tidak satu kali pun, jadi suatu kali ia mencoba mendekatinya diam-diam dengan melepas sepatunya dan saat Asuna hendak memukulnya di kepala dengan pedang kayu, Kirito menyadarinya dan menghindar, setelah menghindari serangan, Kirito memegang kaki Asuna dan mulai mengelitikinya tanpa henti. Ia tertawa begitu keras dia pikir ia akan mati. Daripada dunia nyata yang tidak pasti sekarang ini, dia berharap ia dapat kembali ke masa itu – ide itu tak tercegah muncul dalam pikiran Asuna dengan air mata terbentuk di matanya. Asuna menggelengkan kepalanya untuk menyingkarkan perasaan sedih. Kirito menunggunya di dunia nyata. Satu-satunya tempat ia ingin berada adalah dalam pelukan Kirito. Oleh karenanya, yang dapat dia lakukan hanyalah terus maju. Jalannya tidak begitu panjang. Sambil berjalan sebuah pintu polos mulai terlihat. Kalau dikunci, dia akan kembali ke lantai sebelumnya untuk mencari system kendali. Sambil berpikir begitu, dia sampai di depan pintu, kebalikan dengan perkiraannya pintu itu terbuka bergeser ke kiri dan ke kanan. Didalamnya cahaya begitu kuat sehingga secara instingtif ia menyipitkan matanya. ―…?!‖ Seketika ia melihat ke dalam ruangan, Asuna menghela napas. Ruangan itu amat sangat luas. Bahkan bisa dikatakan ruangan putih bersih itu mungkin seukuran dengan sebuah aula acara yang besar. Jaraknya tidak bisa diukur karena luasnya ruangan dan detil yang kurang. Langitlangitnya bercahaya dengan cahaya putih, senada dengan lantai yang putih – yang memiliki banyak benda seperti pilar pendek yang tersusun rapi. Memastikan bahwa tidak ada yang bergerak dalam jarak pandang, Asuna masuk ke dalam ruangan dan dengan awas melangkah maju. Dari yang Asuna lihat, benda-benda seperti pilar itu disusun dalam barisan-barisan yang terdiri dari 18 pilar. Jika ruang itu persegi, maka ada sekitar 300 pilar. Melawan rasa takutnya, Asuna mendekati salah satu pilar.
Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email: [email protected])
243
Mencapai setinggi dada Asuna, benda itu cukup lebar mungkin butuh dua tangan untuk mengelilinginya. Permukaannya halus, meskipun terdapat celah-celah dimana sesuatu terapung. Itu, bagaimanapun kau melihatnya – adalah otak manusia. Meskipun ada dalam ukuran yang sebenarnya, warnanya tidak nyata. Otak itu terbuat dari sebuah bahan semi tembus pandang berwarna biru keunguan. Benda tersebut sangat terperinci, daripada dibilang sebagai tampilan hologram, itu lebih mirip dengan ukiran batu nilam [7]. Melihat dari dekat, dia menyadari cahaya bermunculan secara periodic dan menyebar di seluruh model, ketika cahaya-cahaya itu hilang ledakan kecil kembang api berwarna-warni menyebar. Terlihat seperti kembang api ultra mini. Mengerutkan dahi, Asuna mengamatinya dari samping, ia menyadari sebuah cahaya bergerak di salah satu bagian mendadak menguat. Kilatan akhir yang tadinya berwarna kuning menjadi merah dan berkilat lebih terang, dan sekuensnya berulang kembali. Di bawah objek mirip otak terdapat sebuah diagram transparan yang merekam aktivitas puncak barusan. Melihat log untuk menit berikutnya, berbagai angka dan simbol ditampilkan, bersama dengan kata-kata seperti nyeri dan teror. …Ia menderita. Intuisi Asuna menyadarinya. Otak itu sedang disiksa, oleh nyeri yang hebat, kesedihan dan ketakutan. Kilatan-kilatan cahaya itu seakan teriakan yang datang dari si otak. Di depan mata Asuna muncul wajah si pemilik otak tersebut . wajahnya berubah sampai batasnya, dengan mulut terbuka setelah teriakan tanpa suara. Tidak sanggup menanggung imajinasinya, Asuna mundur beberapa langkah. Di kepalanya dia melihat peta dari lantai atas, ‹‹Experimental Body Storage Facility››, dan mendengar kata-kata Oberon ‹‹Teknik untuk Memanipulasi Perasaan›› dalam flashback. Adegan didepannya akhirnya menyatukan potongan-potongan puzzle, dan sebuah gambaran muncul. Itu artinya, ratusan otak itu bukan objek virtual ciptaan komputer, melainkan real-time monitoring[8] para mantan pemain SAO. Orang-orang ini seharusnya dibebaskan ketika game itu selesai, tetapi mereka malah dikurung oleh Sugou untuk digunakan dalam penelitian jahatnya dalam pikiran, perasaan dan ingatan. ―Ini… ini terlalu kejam…‖ Asuna menutupi mulutnya dengan kedua tangannya sambil berbisik dalam dari tenggorokannya. Dilakukannya penelitian seperti ini, bersama dengan percobaan kloning manusia merupakan tabu yang absolut, sesuatu yang manusia tidak boleh menyentuhnya. Tidak hanya merupakan tindakan kriminal. Itu seperti menginjak-injak pikiran jiwa seseorang, martabat terakhir orang itu seperti sedang dihancurkan. Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email: [email protected])
244
Asuna berpaling ke kanan karena tidak tega. Sejauh dua meter terdapat kontainer yang sama, diatasnya juga mengapung sebuah otak transparan warna biru. Dengan perhatian terhadap detil yang sama, tetapi cahaya yang berkedip di otak ‹‹seseorang›› itu lebih lambat. Warna yang berjalan melaluinya adalah kuning dengan bayangan merah, dan terlihat hampir seperti cairan yang keruh. Di sisi yang lain… dan disebrang sana, otak-otak yang seperti tak terhitung jumlahnya, semuanya diwarnai dengan warna yang berbeda-beda, dan semuanya mungkin menangis putus asa. Menekan rasa paniknya, Asuna menghapus air mata yang terbntuk di sudut matanya. Tidak bisa dibiarkan. Tidak, ia tidak akan memaafkannya. Dia dan Kirito mempertaruhkan nyawa mereka dalam pertarungan, dan hasilnya digunakan oleh Sugou untuk eksperimennya, hal itu tidak akan pernah bisa dimaafkan. Kejahatannya akan terbongkar, tidak ada hukuman yang cukup bagus untuknya. ―Tunggulah… aku akan segera menyelamatkan kalian…‖ Setelah mengatakan demikian, Asuna dengan lembut menyentuh kontainer yang menyangga otak yang disiksa. Lalu ia mengangkat kepalanya, dan berjalan diantara pilar menuju bagian belakang ruangan. Setelah berjalan melewati sepuluh kolom , ia mendengar suara manusia. Asuna segera menyandarkan dirinya dibelakang sebuah container. Melihat ke sekitar dengan hati-hati, ia mencari sumber suara. Suara tersebut datang dari jauh di sebelah kanannya. Hampir merangkak, ia berjalan menuju arah suara. Setelah mencapai sisi belakang sebuah pilar, ia melihat sesuatu yang aneh didepan. ―…!?‖ Panik, ia buru-buru mundur ke belakang. Setelah berkedip beberapa kali dengan takut ia melihatnya lagi. Lantai 61 Aincrad yang sekarang telah hilang, kenal juga sebagai ‹‹Insect Land››. Seperti namanya, itu adalah lantai yang dipenuhi oleh monster-monster serangga. Untuk mayoritas populasi perempuan, termasuk Asuna tempat itu sama dengan neraka. Salah satu yang paling buruk adalah monster siput raksasa disebut ‹‹Blue Slug››. Dengan kulit abu-abu berlendir dan titik-titik hitam, mereka punya tiga tangkai mata kecil, dan tentakel-tentakel keluar dari mulut mereka untuk menyerang, mereka benar-benar sebuah mimpi buruk - . Sekarang, beberapa meter dari Asuna, ada dua makhluk yang membelakangi Asuna sedang berbincang. Kedua makhluk itu benar-benar mirip dengan Blue Slug. Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email: [email protected])
245
Monster-monster besar mirip siput itu seperti sedang bertukar ide sambil melihat sebuah otak. Siput di sebelah kanan menggoyangkan matanya dan bicara dalam suara yang berciut-ciut. ―Oh, orang ini memimpikan tentang Spica-chan lagi. Daerah B13 dan B14 semuanya keluar grafik. B16 juga tinggi… dia benar-benar senang.‖ Siput di sebelah kiri menjawab sambil menggunakan tentakelnya untuk menyodok holo-window di sebelah otak itu. ―Apa bukan kebetulan? Ini masih percobaan ketiga, bukan?‖ ―Well, formasi ini merupakan hasil sebuah sirkuit yang diinduksi emosi. Aku memasukan gambar Spica-chan ke dalam ingatannya, hasil ini melampaui ambang frekuensi.‖ ―Ok, kita akan melanjutkan memantau sampel…‖ Merasa jijik pada suara bernada tinggi yang menyebalkan dari kedua siput, ia mundur ke belakang pilar lagi. Mereka adalah anak buah Sugou, ikut serta dalam eksperimen tidak manusiawi ini meskipun tidak jelas mengapa mereka berpenampilan seperti itu. dari kata-kata mereka, dia bisa merasakan tidak ada keraguan moral[9] di dalamnya. Asuna mengepalkan tangan kanannya. Jika saja ia memiliki pedang di tangan kanannya saat ini maka… dia akan memberikan kematian yang pantas dengan penampilan mereka. Meredam dorongan untuk melakukan apa yang kemarahannya inginkan, Asuna menjauh pelahan-lahan dan setelah mendapat jarak yang cukup dari para siput itu, melaju ke bagian lebih dalam dari ruangan. Dengan awas bergerak maju pada kecepatan penuh ia terus berjalan melewati pilar-pilar silinder dan akhirnya mencapai bagian terdalam ruangan. Di ujung ruangan— di depan dinding-dinding putih, Asuna menemukan sebuah kotak hitam yang terapung. Ini membuat Asuna memikirkan waktu ketika ia berada di system kendali labirin bawah tanah Aincrad. Jika saja ia bisa mengaksesnya dengan hak istimewa administrator, akan memungkinkan untuk log out dari dunia yang gila ini. Tapi dari tempat itu, tidak ada tempat untuk sembunyi. Asuna mengambil napas dalam, dan meloncat keluar dari belakang pilar dengan tekad siap mati. Berlari kearah console tanpa suara sebisa mungkin. Jarak sepuluh meter terasa teramat jauh. Setiap langkah yang dia ambil, ia merasakan perasaan takut bahwa seseorang mungkin akan berteriak untuk menghentikannya datang dari belakang, tapi ia terus menggerakkan kakinya, dan Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email: [email protected])
246
akhirnya, dia mencapai console-nya. Pada titik itu, dia menoleh, dan melihat ke seberang silinder-silinder. Dengan antena mereka bergerak-gerak, siput-siput itu sepertinya masih berada ditengah perdebatan. Asuna berpaling lagi menghadapi console hitam tersebut. Bagian atas yang miring gelap dan diam, di sisi sebelah kana nada celah tipis yang diisi oleh kartu kunci warna perak. Sambil berdoa, Asuna mengulurkan tangannya, memegang kartu tersebut, dan menggesekkannya ke bawah. Sebuah efek suara ‗poon‘ berbunyi dan Asuna menundukkan kepalanya. Di sebelah kiri slot kartu, sebuah holo-window[10] berwarna biru muda dan holo-keyboard muncul. Terdapat banyak, menu yang padat berimpitan di dalam holo-window. Asuna menekan kecemasannya, dan dengan hati-hati membaca font kecil bahasa dalam bahasa inggris. Di kiri bawah terdapat tombol berlabel [Tansport], Asuna menggunakan jarinya yang bergetar untuk menekan tombol ini. Dengan suara ‗bun‘, muncul jendela baru. Pada jendela itu, terdapat peta yang menampilkan seluruh laboratorium. Sepertinya, adalah memungkinkan untuk langsung «jump» kemanapun di dalam laboratorium menggunakan system tersebut. Tetapi ia tidak ingin menggunakannya untuk saat ini. Mati-matian mencari, Asuna menemukan tombol kecil bersinar disisi kanannya berlabel [Exit Virtual Lab]. ―This is it…!‖ Dengan teriakan kecil, Asuna menyentuhnya. Di atasnya mundul jendela lain. Pada jendela persegi tersebut muncul kata-kata [Execute log-off sequence?] diikuti oleh tombol ‗OK‘ dan ‗CANCEL‘. Tuhan― Dengan hatinya berdoa dengan kuat, ia menggerakkan tangan kanannya untuk menekan tombol― Tiba-tiba saja, dari belakang muncul tentakel abu-abu yang memegang tangan kanannya. ―…!!‖ Asuan bertahan, menahan teriakan, sementara ia berusaha memaksa menggerakkan jarinya lebih dekat ke tombol, tapi tentakel itu memeganginya seperti kawat baja dan tidak bergerak sama sekali. Ia mencoba menggunakan tangan kirinya, tapi saat dia mulai menggerakkannya, tentakel lain melilit lengannya. Tangan Asuna ditarik ke udara, dan bagian tubuhnya yang lain mengikuti. Para penahan Asuna memutar badan Asuna dengan perlahan. Seperti yang dikira, mereka adalah dua siput barusan. Keempat mata seukuran bola tenis mereka memiliki iris berwarna orange, bergerak ke depan dan ke belakang diatas batangnya. Mata yang tanpa ekspresi berputar untuk memeriksa tubuh dan wajah Asuna, lalu mulut bundar siput di sebelah kiri bergerak dengan aneh, sebuah suara yang parau keluar. Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email: [email protected])
247
―— Siapa kau? Apa yang sedang kau lakukan ditempat ini?‖ Asuan melawan rasa takutnya, dan berpura-pura tidak ada apa-apa menjawab dengan suara yang santai. ―Turunkan aku sekarang! Aku adalah temannya Sugou. Aku datang kesini untuk observasi dan sekarang hendak pergi.‖ ―Oh? Hei, kami tidak mendengar apapun soal itu?‖ Siput disebelah kanan, memutar kedua matanya untuk melihat ke arah Asuna dan memiringkan kepalanya . ―Apa kau dengar soal itu?‖ ―Sama sekali tidak, tapi berbahaya membiarkan orang luar melihat ini semua!‖ ―Oh… Tunggu…‖ Salah satu batang matanya memanjang, mata yang bulat semakin lekat menatap wajah Asuna. ―…Itu kamu, bukan. Orang yang dikurung Sugou-chan di puncak World Tree…‖ ―Iya. Aku dengar soal itu. Egois sekali, si Bos menahan seorang gadis manis untuk dirinya sendiri.‖ ―Arg…‖ Asuna melihat dari pundaknya ke console dan memanjangkan kaki kirinya untuk mencoba untuk menekan tombolnya, tapi usahanya sia-sia. Karena melebihi batas waktu, ia kembali ke tampilan awal. ―Hei, hei, jangan mencoba bertindak kasar.‖ Siput itu memanjangkan lebih banyak tentakel, dan membungkus seluruh tubuh Asuna. Diselubungi tanpa ampun, tentakel yang seperti kawat memotong ked aging di perut dan paha Asuna. ―Aw…! Hentikan… Lepaskan aku, dasar monster!‖ ―Oh, kejam sekali. Apalagi saat aku sedang mencoba pemetaan bathyesthesia[11].‖ ―Benar. Memanipulasi tubuh ini seperti ini butuh banyak latihan.‖ Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email: [email protected])
248
Diselubungi rasa sakit yang seperti sutera yang hanya ada di dunia ilusi ini, Asuna mengerutkan dahinya dan dengan putus asa mengatakan: ―Kalian berdua ini ilmuwan, bukan…!? Berpartisipasi dalam… penelitian illegal, tidak manusiawi ini, memangnya kalian tidak merasa malu!?‖ ―Ah, aku ini merasa lebih manusiawi dari pada ketika kami bereksperimen dengan dengan otak binatang yang dibuka dengan menggunakan elektroda. Orang-orang ini benar-benar hanya sedang bermimpi.‖ ―Iya, iya. Kadang-kadang kami memberikan mereka mimpi yang bagus. Mereka harusnya berterima kasih pada kami!‖ ―…Kalian gila…‖ Bisik Asuna, tubuhnya dikelilingi rasa dingin yang membekukan. Orang-orang ini, wujud mereka yang sesungguhnya adalah siput tidak berperasaan ini. Tanpa menghiraukan Asuna, kesua siput mulai berunding satu sama lain. ―Si Bos sedang dalam perjalanan bisnis ‗kan? Kau kembalilah ke dunia nyata dan minta instruksi lebih lanjut.‖ ―Cih, sepertinya memang tidak ada pilihan lain. Yana, jangan bersenang-senang sendirian sementara aku tidak ada.‖ ―Aku tahu, aku tahu. Cepat pergi sana.‖ Siput itu melepaskan sebagian dari tentakelnya dari tubuh Asuna dan dengan terampil mengoperasikan console dengan satu tentakel. Setelah menekan tombol beberapa kali, tubuh besarnya hilang tanpa suara. ―…!!‖ Setelah melihat itu, Asuna dikuasai oleh rasa frustasi yang membakar, ia menggerak-gerakkan tubuhnya yang terikat dengan sembarang. Disitu, didepannya – adalah pintu keluar menuju dunia nyata yang ia mimpikan. Pintu itu terbuka sedikit, dan cahaya yang terangdari luar menyinari lantai itu. ―Lepaskan aku! Biarkan aku pergi! Biarkan aku pulang!‖ Asuna berteriak hampir gila, tapi tentakel-tentakel itu tidak menunjukkan tanda-tanda akan mengendur.
Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email: [email protected])
249
―Aku tidak bisa, si Bos akan membunuhku kalau aku melakukannya. Dari pada itu, tidakkah kau merasa bosan dengan tempat yang tidak ada apa-apanya ini? Bagaimana kalau kita bermain dengan beberapa obat-obatan elektronik? Toh aku juga sudah mulai bosan dengan bonekaboneka itu. Saat dia mengatakan kata-kata itu, tentakel yang basah dan dingin membelai wajah Asuna. ―Hen… Hentikan!! Apa yang kau…!?‖ Asuna mati-matian melawan, tetapi siput tersebut segera mengeluarkan tentakel lain. Menyentuh kulit di kaki Asuna, si tentakel perlahan-lahan bergerak ke atas ke dalam pakaian Asuna. Asuna menahan perasaan tidak menyenangkan ini dan berpura-pura kehilangan tenaga, dan kemampuan untuk melawan. Si siput memanfaatkan itu, memindahkan satu tentakel ke arah mulut Asuna. Saat ia akan menyentuh bibirnya – Asuna mengangkat wajahnya dan menggigit kuat-kuat pada tentakel itu. ―Ayhaa! Awww!!‖ Asuna mengabaikan teriakan siput tersebut dan terus menggigitnya tanpa ampun. ―He, Hentikan! Aw! Aku mengerti, aku mengerti!!‖ Setelah memastikan bahwa tentakel-tentakelnya telah keluar dari pakaiannya, Asuna membuka mulutnya. Si siput segera menarik tentakel yang terluka. ―Aw, aku lupa memutus penyerapan nyeri [12]nya…‖ Siput itu mengundurkan satu tangkai mata dan mengeluh, lalu sebuah tiang cahaya muncul disampingnya. Siput yang lain muncul dengan beberapa efek suara. ―…? Apa yang sedang kau lakukan?‖ ―Tidak ada. Apa kata Bos?‖ ―Dia benar-benar marah, dia ingin kita segera menaruhnya kembali ke sangkar di atas laboratorium, mengganti passcode pintunya, dan mengawasinya 24 jam untuk hari ini.‖ ―Cih, saat aku akhirnya punya sesuatu untuk dimainkan…‖ Kesedihan yang luar biasa menyebabkan pandangan Asuna mengabur. Sebuah kesempatan emas sudah menyelinap keluar dari jari-jarinya. ―Paling tidak kita bisa mengantarnya kembali dengan berjalan daripada menggunakan fungsi teleportasi. Aku masih ingin menyentuhnya sedikit lagi.‖ Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email: [email protected])
250
―Kau juga menyukainya.‖ Kedua siput sekali lagi membungkus tubuh Asuna dengan tentakel-tentakel mereka, menggunakan tubuh yang tidak memiliki kaki untuk bergerak menuju pintu masuk ruangan. Pada saat itu, ketika kedua siput tidak melihat, Asuna dengan cepat meregangkan kaki kanannya, dan dengan ujung jarinya, menarik keluar kartu kunci yang masih dalam celah di console. Layarnya hilang, namun sepertinya kedua siput tidak menyadarinya. Membungkukan tubuhnya seperti udang, ia memindahkan kartu itu dari jari kakinya ke tangannya. ―Hei, kau tidak boleh bertindak kasar.‖ Siput itu sekali lagi mengangkat tubuh Asuna dan menuju pintu keluar. Dengan sebuah ‗clank‘, pintu sangkar burung yang berkisi tertutup. Siput itu menggunakan tentakel-tentakelnya untuk memanipulasi kunci angka lalu melambaikannya ke Asuna. ―Sampai jumpa. Kalau kau ada kesempatan datang dan mainlah lagi.‖ ―Aku tidak mau melihat wajah kalian lagi.‖ Setelah mengatakannya dengan tegas, Asuna berjalan ke sisi lain sangkar. Kedua siput terus memperhatikannya, tapi mereka akhirnya berputar dan berjalan pergi melalui ranting-ranting. Setelah beberapa saat, dunia dikelilingi gelapnya malam. Asuna menatap cahaya kota yang berkedip-kedip jauh di bawah sana. Ia berbisik pada dirinya sendiri: ―Aku tidak akan kalah, Kirito-kun. Aku tidak akan pernah menyerah. Aku pasti akan keluar dari sini.‖ Dia berganti melihat ke kartu berwarna perak ditangannya. Ia tidak berguna tanpa console-nya, namun saat ini hanya inilah harapannya. Asuna berjalan ke tempat tidur, berpura-pura tiduran, dan menyembunyikan kartu tersebut dibawah bantal. Saat dia menutup matanya, kelelahan menutupinya dan perlahan menyelubunginya dengan kerudung tidur.
[ ] Bab 7 Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email: [email protected])
251
Di halaman, terdapat lapisan salju tipis menyelimuti tanah, dan hembusan udara dingin yang menyelimuti tubuhku. Meskipun begitu, sisa-sisa rasa kantuk tidak meninggalkan pikiranku. Aku menggelengkan kepalaku beberapa kali dan kemudian berjalan menuju wastafel yang berada di pojok halaman. Aku memutar keran air antik yang berwarna perak dan meletakkan tanganku diantara air yang mengalir. Aku mencipratkan sedikit air dingin ke arah wajahku, dan wajahku langsung meringis [13] karena perasaan mati rasa yang kurasakan, Aku kagum karena airnya tidak membeku. Mengabaikan perasaan mati rasa itu, aku mencipratkan air ke wajahku sebanyak dua-tiga kali, kemudian meneguk air yang keluar dari keran. Ketika Aku menyeka mukaku dengan handuk yang bergantungan di leherku, pintu sorong yang terhubung dengan serambi pun terbuka dan Suguha menuruni tangga dengan menggunakan jerseynya. Biasanya, dia sangat aktif di pagi hari, tapi hari ini tidak, dia hanya setengah terbangun dengan kepalanya yang bergoyang-goyang. "Selamat pagi, Sugu." Mendengar suaraku , Suguha dengan sempoyongan berjalan didepanku, berkedip, dan berkata : "Selamat pagi, Onii-chan." "Kamu kelihatan sangat mengantuk. Kapan kamu tidur kemarin?" "Sekitar jam empat." Lebih dari sedikit terkejut, aku menggelengkan kepalaku. ―Ini sama sekali tidak baik, anak kecil tidak boleh tetap bangun hingga larut malam. Apa yang Kamu lakukan tadi malam?‖ ―Mmm... Aku bermain internet...‖ Jawabannya sedikit mengejutkanku. Jika itu adalah Suguha yang dulu, aku tidak bisa membayangkan dia begadang karena internet hingga larut malam. Dia... telah tumbuh cukup baik dalam dua tahun terakhir selama aku tidak ada disini, pikirku sejenak. "Selama itu tidak berlebihan - tapi aku juga bukan seseorang yang punya hak untuk mengatakan itu..." Suaraku terdengar samar-samar saat mengatakannya di bagian terakhir , dan tiba-tiba aku teringat sesuatu yang terjadi semalam , lalu aku berkata : "Hei Suguha, berbaliklah" Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email: [email protected])
252
"....?" Masih hanya setengah sadar dan memiringkan kepalanya sesuai permintaan ku, Suguha berbalik. Aku meletakan tangan kananku dibawah keran dan membasahi tanganku, kemudian aku menarik ujung atas jerseynya dan meneteskan setengah lusin air yang bersuhu rendah hingga menetes ke punggungnya. "Piaaaaaa ----!!" Suguha melompat dan mengeluarkan teriakan yang bergema dengan hebat. Suguha terus menerus cemberut selama pemanasan dan berolahraga, tapi aku berjanji akan mengajaknya ke sebuah restoran keluarga terdekat untuk makan sebuah parfait krim raspberry yang mahal, dan dia dengan mudah mengembalikan moodnya. Hari ini, karena kami berdua ketiduran, pada saat kami selesai latihan dan bergantian mandi, waktu sudah menunjukan jam 9. Ibu kami, seperti biasa, masih tidur nyenyak di kamarnya, sehingga Suguha dan aku membuat sarapan bersama-sama. Aku mencuci beberapa tomat dan memotongnya menjadi 6 bagian sama rata, sementara Suguha memotong selada, kemudian Suguha melihat ke arahku dan bertanya: ―Onii-chan, apakah ada yang ingin Kamu lakukan hari ini?‖ ―Begini, aku mempunyai sebuah janji yang harus aku tepati siang nanti, tapi aku berencana untuk pergi ke rumah sakit pagi ini.‖ ―Ohh, aku mengerti.‖ Setelah aku menyadari situasi Asuna, mengunjungi rumah sakit setiap hari sudah menjadi kebiasaanku yang paling penting. Di dunia nyata, aku hanya berumur 16 tahun, dan hanya sedikit yang bisa kulakukan untuk Asuna. Tidak, orang bisa berkata bahwa aku tidak dapat berbuat apa-apa sama sekali. Yang bisa kulakukan hanyalah memegang tangannya dan terus berdoa. Foto-foto yang kuterima dari Agil muncul di pikiranku. Setelah menemukan petunjuk, aku melangkah menuju dunia imajiner Alfheim, dan setelah 2 hari, akhirnya aku tiba di dekat lokasi yang berada didalam foto, meskipun tidak ada bukti bahwa orang yang berada didalam foto adalah Asuna. Aku mungkin saja, mencari di arah yang salah. Tetapi di dunia itu aku akan menemukan sesuatu - Aku yakin. Sugou berharap Asuna akan tidur selamanya, dan ALfheim Online dikelola oleh perusahaan yang berada dibawah kekuasaan orang itu. Data karakter «Kirito» yang berada di dunia itu, dan Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email: [email protected])
253
kehadiran dari SAO mental care AI[14], «Yui»... Aku masih belum mengerti puzzle apa yang akan tercipta dari bagian-bagian itu. Aku bertujuan untuk menerobos tantangan akhir dari dunia peri dan memanjat «World Tree» hari ini, sesegera mungkin setelah perbaikan server ALO selesai. Setiap kali aku berpikir tentang hal itu, punggungku selalu merinding. Sepertinya aku tidak bisa menunggu dengan tenang waktu perbaikan dengan hanya duduk diam di ruanganku, bertanya kepada diri sendiri apakah aku mengikuti jalan yang benar atau tidak. Oleh karena itu, sebelum kembali ke dunia peri aku ingin melihat Asuna yang asli dan merasakan kehangatannya. Sugou mungkin telah memberitahuku untuk tidak kembali menjenguknya, tapi pada dasarnya dia tidak bisa melakukan apa-apa tentang hal ini. Setelah potongan tomat, selada, dan selada air dicampur didalam mangkuk, aku membumbuhinya dan mengaduknya. Disampingku Suguha yang dari tadi diam mengangkat wajahnya dan membuka mulutnya untuk bertanya: ―Hei, Onii-chan, bolehkah aku pergi bersamamu ke rumah sakit?‖ ―Oh..?‖ Aku sedikit bingung. Sejauh ini Suguha tidak pernah menyinggung hal-hal mengenai SAO. Aku telah memberitahunya mengenai Asuna sebelumnya, selain hal itu aku tidak pernah memberitahukan nama karakterku atau hal lainnya. Tadi malam, terbanjiri rasa bingung setelah mengetahui pernikahan Asuna dengan Sugou, aku menangis dihadapan Suguha. Meskipun aku masih merasa sedikit canggung, aku mengangguk dengan tenang. ―Oh.. tentu saja. Asuna akan sangat senang.‖ Setelah mendengarnya, Suguha tersenyum dan mengangguk. Aku tidak tahu kenapa, tapi sepertinya terlihat kesedihan dalam wajahnya yang tersenyum pada saat aku menatap matanya. Tetapi Suguha berbalik, mengambil mangkuk dan berjalan ke arah meja dapur. Setelah itu dia tidak menunjukkan keanehan, dan aku pun segera melupakan senyumnya itu. ―Onii-chan, bagaimana mengenai sekolah?‖ Suguha bertanya sambil duduk diseberang meja, dengan bersuara mengunyah sayur yang mentah dan renyah. Itu adalah pertanyaan yang masuk akal. Aku berumur 14 tahun dan saat musim gugur kelas 2 sekolah menengah pertama, aku terperangkap didalam SAO. Setelah berhasil keluar selama dua tahun terjebak, aku sekarang berumur 16 tahun. Harusnya aku naik kelas ke kelas 2 sekolah Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email: [email protected])
254
menengah atas pada April tahun ini, tapi aku tidak mengikuti ujian masuk. Meskipun aku mengikuti ujian sekarang, sebagian besar dari ingatanku dicurahkan untuk mengingat data SAO yang sangat banyak. Untuk melupakan harga suatu barang dan pola serangan dari monster, setelah itu menghafalkan Sejarah dan Bahasa Inggris akan memakan waktu yang lama. Pada saat itu, seseorang yang memakai jas berdasi serta berkacamata dari Departemen Dalam Negeri dan Komunikasi[15] datang dan berbicara pada ku. Pada saat itu pikiranku dipenuhi dengan hal-hal yang berkaitan dengan Asuna, dan tidak terlalu banyak memperhatikan orang itu, meskipun begitu entah bagaimana aku ingat apa yang dia katakan. ―Sepertinya akan ada... rencana untuk menggunakan gedung sekolah yang ditinggalkan karena penggabungan dan reorganisasi, setelah itu mengubahnya menjadi sekolah sementara, yang berspesialisasi mengajar murid sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas yang kembali dari SAO. Semua murid akan diterima tanpa harus mengikuti ujian masuk dan dapat mengikuti ujian masuk universitas setelah lulus.‖ ―Oh, aku mengerti. Itu sebuah kabar baik... aku rasa …‖ Suguha tersenyum, tapi kemudian dia mengerutkan dahinya, dan berkata dengan suara yang kecil: ―..Rasanya, seperti mendapat dukungan yang terlalu banyak...‖ ―Oh, Intuisimu bagus.‖ Aku tersenyum lebar pada perkataan adik perempuanku. ―Aku pikir tujuan pemerintah hanya itu saja. Bagaimana pun juga kami telah menghabiskan waktu selama dua tahun didalam game kematian yang brutal. Para birokrat khawatir bagaimana kesehatan mental para player telah terpengaruhi. Jadi mereka mengumpulkan para player, dengan begitu mereka dapat mengelolanya di satu tempat, memberikan mereka ketenangan pikiran.‖ ―Bagaimana bisa...‖ Wajah Suguha berubah karena jengkel, sehingga aku cepat-cepat menambahkan: ―Akan tetapi, aku harus berterima kasih kepada mereka untuk hal ini. Bahkan jika aku ingin mengikuti ujian masuk sekolah menengah atas biasa, aku harus menghafal selama setahun. Tentu saja, para player tidak diwajibkan untuk pergi ke sekolah sementara ini, kami dapat memilih belajar sendiri untuk menghadapi ujian jika kami mau.‖ ―Onii-chan bisa melakukannya, nilai-nilai Onii-chan kan bagus.‖ ―Itu adalah masa lalu, aku belum belajar selama 2 tahun.‖ Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email: [email protected])
255
―Oleh karena itu aku akan mengajarimu!‖ ―Oh, jadi bisakah aku meminta bantuanmu dalam matematika dan pengolahan informasi?‖ ―Ugh....‖ Sambil tersenyum ke Suguha, yang tampaknya kehilangan kata-kata, aku memasukan sepotong roti beroleskan mentega ke dalam mulutku. Sebenarnya, aku tidak berada pada keadaan untuk memikirkan tentang sekolah ini. Masih ada situasi Asuna yang perlu dipertimbangkan, pada saat yang sama aku tidak punya perasaan nyata untuk menjadi pelajar. Dalam dua bulan sejak kembali ke dunia nyata, aku sudah merasa tidak nyaman tanpa adanya dua pedang kesayanganku di punggungku. Aku mengerti bahwa ini adalah dunia nyata, tidak ada monster yang ingin menyerangku dan mengambil nyawaku, tapi aku masih merasa gelisah. Inti dariku, si «Swordsman Kirito», pergi kesekolah dan menghadiri kelas sebagai «Kirigaya Kazuto», masih terasa seperti sebuah ilusi. Sekarang ini, didalam hatiku, Sword Art Online belum benar-benar berakhir. Sampai Asuna kembali ke dunia ini, aku tidak bisa meletakan pedangku. Setelah aku mengembalikan Asuna ke dunia ini - maka semuanya baru bisa dimulai.
Membayar tiket dengan mengunakan ponselku, Suguha dan aku menaiki bus hari ini. Sebelumnya aku selalu bersepeda ke rumah sakit, tapi aku memutuskan untuk mengambil sedikit istirahat dari latihan stamina hari ini. Melihat ke rumah sakit, mata Suguha melebar dan dia berkedip karena terkejut. "Waaah, rumah sakitnya besar." "Didalamnya juga luar biasa, mirip dengan hotel." Melambaikan tangan kepada penjaga, Sugaha dan aku masuk melalui pintu gerbang depan. Setelah berjalan beberapa menit di jalan yang mengejutkan karena sangat panjang dengan berjalan kaki, kami berjalan kearah gedung yang besar, dan berwarna cokelat gelap. Karena Suguha memiliki "kesehatan yang baik sebagai anugerah", mengunjungi rumah sakit adalah hal yang sama sekali jarang baginya, sehingga ia melihat-lihat tempat disekitar situ. Aku harus menarik kerahnya untuk sampai ke meja resepsionis sehingga aku bisa meminta kartu ijin. Naik lift ke atas, kami keluar ke koridor dengan yang pengunjungnya sedikit. "Disini...?" Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email: [email protected])
256
"Ya." Aku menganggukkan kepalaku, sambil memasukkan kartu ijin kedalam lubang di pintu. Melihat pelat besi yang terletak disamping pintu, Suguha bergumam: ―Yuuki... Asuna-san... nama karakternya adalah nama aslinya, jarang sekali melihat orang yang seperti itu.‖ ―Oh, Kamu tahu banyak. Sejauh yang aku tahu, Asuna adalah satu-satunya orang yang menggunakan nama aslinya...‖ Selagi kami bicara, aku menggesekan kartu pada tempatnya. Lampu LED yang berwarna orange pun berubah menjadi biru, dan dengan suara unik pintu pun terbuka. Aroma wangi yang kuat tercium dari bunga-bunga yang ada didalam. Dengan menahan suara nafasku, aku melangkah masuk ke kamar tidur putri yang tenang. Suguha berpegangan padaku saat kami berjalan masuk, aku dapat merasakan ketegangan yang dia rasakan. Pada saat meraih tirai putih yang bergantungan, seperti biasa, aku mengucapkan doa pendek. Kemudian menariknya kesamping dengan lembut hingga terbuka.
*** Seakan lupa untuk bernapas, Suguha menatap gadis yang tertidur di tempat tidur besar itu. Awalnya, dia berpikir gadis itu bukanlah manusia, melainkan seorang peri - ALF legendaris yang tinggal dipuncak World Tree. Gadis itu memiliki aura yang lain dari biasanya. Kazuto berdiri diam sejenak, kemudian akhirnya menghela nafasnya dan berkata: ―Aku akan memperkenalkanmu, dia ini Asuna... wakil ketua dari «Knights of Blood», Asuna the «Flash», yang mempunyai kecepatan dan ketepatan melebihi aku...‖ Setelah diam sejenak, Kirito menurunkan pandangannya kearah gadis itu dan berkata: ―Asuna, ini adikku, Suguha.‖ Suguha melangkah maju, kemudian berbicara dengan gugup: ―...Senang bertemu denganmu, Asuna-san.‖ Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email: [email protected])
257
Tentu saja gadis yang tertidur itu tidak menjawab. Suguha memindahkan pandangannya ke arah penutup kepala berwarna biru yang Asuna pakai. Setelah sering melihat benda itu hampir tiap hari, dia menjadi benci benda yang bernama «Nerve Gear». Hanya 3 lampu hijau yang menunjukkan keberadaan gadis itu, kesadaran Asuna. Pada saat Onii-chan terperangkap didalam game itu selama dua tahun, dia merasakan rasa sakit yang luar biasa, dan Kazuto pun merasakan hal yang sama. Hati Suguha pun gemetar seperti dedaunan pohon yang berada diatas permukaan air pada saat dia memikirkan hal itu.‖ Jiwa gadis yang cantik dan seperti peri ini, terkurung di dunia antah-berantah. Hal ini terlalu kejam. Kami harus mengembalikannya secepat mungkin ke dunia ini, kembali ke sisi Kazuto, dan dia akan mendapatkan kembali senyumnya yang polos itu, pikir Suguha. Tapi pada saat yang sama, Suguha berdiri disamping Kazuto; wajah Kazuto, dengan diam menatap gadis itu, hal ini adalah hal yang tidak ingin dilihatnya, jadi diam-diam Suguha menundukkan kepalanya. Meskipun hanya sedikit, dia menyesal datang ke tempat ini. Ketika dia menawarkan diri untuk menemani Kazuto, dia berpikir dirinya dapat memastikan perasaannya pada hari ini. Sejak ibunya, Midori, mengatakan hal yang sebenarnya, dia ingin meluruskan dua tahun yang berisi penyesalan dan hari-hari yang dipenuhi kerinduan yang dia alami. Apakah perasaan itu hanya kasih sayang terhadap Kazuto sebagai kakak laki-lakinya ataukah perasaan itu adalah perasaan jatuh cinta terhadap Kazuto sebagai seorang sepupu? Dia bertanya kepada dirinya sendiri, apa yang bisa diharapkan dari Kazuto. Ingin selalu bersama-sama - seperti hubungan yang baik antar saudara kandung. Apakah hanya itu saja? Berlatih dan makan bersama, apakah ada hal lain yang dia inginkan melebihi itu, atau haruskah dia berkata bahwa tidak ada perasaan apa-apa didalam hatinya dan berhenti? Sejak Kazuto kembali dua bulan yang lalu, itu adalah pertanyaan yang dia telah tanyakan kepada dirinya berulang-ulang kali. Dia pikir jawabannya akan muncul jika dia menemui wanita yang menempati hati Kazuto. Saat ini, dia berdiri ditengah kesunyian yang menghuni ruangan berwarna keemasan itu, dan menyadari rasa takut yang ada didalam hatinya. Dia sangat takut untuk menemukan jawaban yang dicarinya. Tanpa menatap wajah Kazuto, dia membuka mulutnya dan ingin berkata: ‗Aku akan keluar ke koridor, jadi aku tidak akan mengganggumu.‘ tapi Kazuto tiba-tiba berjalan dan Suguha kehilangan kesempatan. Kazuto kemudian duduk disebuah kursi yang berada disamping tempat tidur. Pastinya, Kazuto berada didalam jarak pandang Asuna. Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email: [email protected])
258
Kazuto memegang tangan Asuna yang terjatuh keluar dari bawah seperai putih dengan kedua tangannya, dan dengan diam menatap wajah gadis yang tertidur itu. Setelah Suguha melihat wajah Kazuto tersebut... ―Ugh...‖ Rasa sakit yang hebat menusuk dalam hatinya. Mata apa itu, pikir Suguha. Itu adalah mata seorang penjelajah yang mencari pasangan yang ditakdirkan untuknya... Tidak peduli berapa lama waktu yang diperlukan dikehidupan ini atau dikehidupan selanjutnya, tidak peduli berapa kali dia ber-renkarnasi. Mata yang dipenuhi oleh cahaya yang lembut dan tenang, dengan perasaan cinta yang kuat terkandung didalamnya. Bahkan warnanya terlihat berbeda dari biasanya. Pada saat, itu Suguha tahu apa yang sungguh-sungguh diinginkan hatinya, dan pada saat yang sama, ia mengerti bahwa dirinya tidak akan dapat mencapainya. Dia tidak ingat apa yang dibicarakannya dengan Kazuto pada perjalanan pulang. Ketika dia sadar, dia sudah berbaring diatas tempat tidurnya, melihat poster berwarna biru langit di langit-langit kamar Telepon genggam yang berada diheadboardnya [16] mengeluarkan suara . Bukannya mengeluarkan suara ringtone, yang keluar adalah suara alarm yand disetelnya sebelum tidur tadi malam. Waktu menunjukkan sekarang jam 3 siang, perbaikan server telah selesai, dan pintu menuju dunia itu terbuka sekali lagi. Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email: [email protected])
259
Dia tidak ingin meneteskan air matanya di dunia nyata. Jika dia menangis, sebaliknya itu berarti dia tidak bisa menyerah, pikirnya. Dia akan membiarkan dirinya menangis sedikit di dunia peri. Setelah itu, sebagai Lyfa yang periang, dia akan mendapatkan tawanya kembali. Suguha mematikan alarmnya dan kemudian mengambil Amusphere yang terletak disamping telepon genggamnya. dia mengenakannya, kemudian berbaring diatas tempat tidur, menutup mata, dan membiarkan jiwanya terbang. Si gadis Sylph terbangun di sebuah penginapan yang berada ditepi luar Ibukota Alfheim, «Aarun». Tadi malam - tepatnya beberapa jam setelah hari berganti. Lyfa baru saja berhasil melarikan diri dari dunia bawah tanah, Jötunheimr. Terdapat pahatan tangga panjang yang terbuat dari akar World Tree. Dengan menaiki tangga tersebut, mereka akhirnya mencapai jalan di Aarun yang sudah mereka tunggu-tunggu. Beberapa detik setelah menapakkan kaki di Aarun, lubang besar yang ada dibelakang mereka tertutup dan tidak bisa dikatakan bahwa lubang itu benar-benar ada , bahkan lubang itu tidak bisa dibuka dari sini. Setelah itu, mereka langsung mendaftarkan diri di penginapan pertama yang mereka temukan, dan, menggosok kedua matanya, Lyfa langsung tertidur setelah menjatuhkan dirinya keatas tempat tidur . Meskipun mereka hanya mampu untuk menyewa satu kamar saja. Lyfa bangun dan kemudian duduk di pinggir tempat tidur. Suara bising perkotaan, bau udara yang tercium, bahkan warna kulitnya sendiri, semuanya telah berubah, satu-satunya hal yang tidak berubah adalah rasa sakit yang menusuk hatinya. Seakan berubah bentuk, rasa sakit itu berkumpul di sudut matanya dan menetes keluar sebagai air mata. Beberapa lusin detik kemudian, muncul bayangan lain yang disertai dengan efek suara yang keren. Lyfa perlahan-lahan mengangkat kepalanya. Anak laki-laki yang memakai pakaian serba gelap itu melihat Lyfa dengan heran, dan langsung berbicara dengan suara lembut. ―Ada apa... Lyfa?‖ Dia sangat mirip dengan Kazuto, dengan senyum yang lembut bagaikan angin sepoi-sepoi pada malam hari. Melihat wajahnya, air mata Lyfa menetes menuruni wajahnya kemudian menjadi sebutir cahaya yang menari di tengah udara. Kemudian Lyfa memaksakan diri untuk tersenyum dan berkata: ―Kirito-kun... aku... aku ditolak dalam percintaan.‖
Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email: [email protected])
260
Mata Kirito yang gelap menatap lurus kearah Lyfa. Cukup dewasa dalam penampilannya, Lyfa tergoda untuk menceritakan semuanya pada anak laki-laki yang misterius ini, tapi kemudian mengertakkan giginya dan mengurungkan niatnya. ―M... Maaf, mengatakan hal-hal aneh kepada orang yang baru saja aku temui. Ini melanggar aturan kan?, membawa permasalahan dunia nyata kesini...‖ Kata Lyfa dengan cepat, mencoba untuk mempertahankan senyum diwajahnya. Namun, air mata yang mengalir turun diwajahnya tidak mau berhenti sama sekali. Kirito dengan lembut mengulurkan tangannya, dan meletakkan tangannya yang bersarung tangan tipis diatas kepala Lyfa. Dua kali, tiga kali dia menggerakkan tangannya dengan lembut. ―Di sisi lain, ataupun disini, pada saat-saat susah, ada baiknya kita menangis. Hanya karena dunia ini adalah sebuah game, bukan berarti ada peraturan yang melarangmu untuk mengekspresikan emosimu.‖ Di dalam dunia ilusi ini, selalu terdapat kekakuan saat melakukan suatu tindakan ataupun saat berbicara. Namun, suara Kirito yang berirama lembut, dan pergerakan tangannya yang menepuk kepala Lyfa sangat mulus. Hal ini perlahan-lahan menyelimuti saraf sensoriknya tanpa dihalangi apapun. ―Kirito-kun...‖ Lyfa berbisik, kemudian Lyfa menyandarkan kepalanya pada dada pemuda yang duduk disampingya. Ketika air matanya jatuh ke baju Kirito, air mata itu berhamburan menjadi cahaya. ‗- Aku mencintai Onii-chan‘ Jauh didalam hatinya, terdengar sebuah bisikan, seakan-akan ingin memastikan hal itu. Namun, bisikan itu berlanjut. ‗- Perasaan ini tidak boleh terlintas keluar dari bibirku. Perasaan ini harus dikunci dalam-dalam didalam hatiku. Sehingga suatu hari nanti perasaan ini akan terlupakan.‘ Bahkan, jika mereka berdua adalah saudara sepupu, Kazuto dan Suguha dibesarkan sebagai kakak dan adik. Jika dia menunjukkan perasaannya maka Kazuto, Ayah, dan Ibunya akan merasa bingung dan kesusahan. Yang lebih penting lagi, satu-satunya wanita yang menempati hati Kazuto adalah gadis cantik itu.. Aku harus melupakan semuanya. Merubah dirinya menjadi Lyfa, sambil menyandarkan kepalanya pada dada pemuda yang misterius itu, suatu hari dia pasti dapat melupakan hal itu, pikirnya. Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email: [email protected])
261
Bertahan dalam keadaan itu pada waktu yang lama, Kirito terus-menerus mengelus kepala Lyfa tanpa berkata apa-apa. Mendengar suara lonceng yang berasal jauh dari arah jendela, Lyfa mengangkat kepalanya dan menatap wajah Kirito. Kali ini dia dapat mengeluarkan senyumnya yang biasa. Tanpa dia sadari, air matanya sudah berhenti menetes. ―...Aku baik-baik saja sekarang. Terima kasih, Kirito-kun, Kamu sangat baik.‖ Mendengarnya, Kirito menggaruk-garuk kepalanya, dan terlihat sangat malu. ―Banyak orang yang berkata sebaliknya. Apakah Kamu ingin log out untuk hari ini? Aku berpikir untuk melakukan sesuatu meskipun hanya sendirian.‖ ―Tidak, aku telah sampai sejauh ini, jadi aku akan menemanimu sampai akhir.‖ Lyfa meloncat dari tempat tidur dan berdiri. berputar kebelakang, menatap Kirito dan menjulurkan tangan kanannya.‖ ―Ayo kita pergi!‖ Sambil tersenyum, Kirito menganggukkan kepalanya dan menggenggam tangan Lyfa. Setelah berdiri, dia melihat kearah langit-langit, seakan melupakan sesuatu. ―Yui, apakah Kamu disini?‖ Sebelum kalimat itu selesai diucapakan, cahaya disekitar mulai berkumpul, dan figur seorang peri yang kecil muncul ditengah-tengah mereka. Sambil mengusap mata dengan tangan kanannya, dia menguap. ―Fuwaa~~ Selamat pagi Papa, Lyfa-san.‖ Peri itu kemudian mendarat di pundak Kirito. Sambil melihat wajahnya, Lyfa membalas sapaan peri kecil itu dan kemudian bertanya. ―Selamat pagi, Yui-chan. Aku heran sejak kemarin... apakah peri-peri navigasi membutuhkan tidur pada waktu malam?‖ ―Sama sekali tidak, aku tidak melakukannya. Pada saat Papa tidak berada disini, sinyal inputnya akan terputus. Jadi aku mengambil kesempatan itu untuk memverifikasi dan mengorganisir data yang telah terakumulasi. Kamu bisa bilang itu adalah tindakan yang mirip dengan tidur bagi manusia.‖ ―Tapi baru saja, Kamu menguap...‖ Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email: [email protected])
262
―Bukankah itu adalah hal yang dilakukan manusia pada saat mereka memulai harinya? Untuk Papa, biasanya sekitar 8 detik...‖ ―Kamu tidak perlu mengatakan hal-hal yang aneh.‖ Kirito menyentilkan jari telunjuknya pada dahi Yui, kemudian memunculkan Navigation Window [17], dan mempersenjatai diri dengan pedang besar(Greatsword) yang dibawa di punggungnya. ―Ayo kita pergi sekarang!‖ ―Yeah!‖ Lyfa mengangguk, dan meletakkan katana miliknya dipinggang. Kedua orang itu kemudian keluar dari penginapan, matahari pagi sudah sepenuhnya terlihat di langit. Para NPC[18] yang menjalankan bisnis seperti menjual armor dan item-item lainnya, sudah membuka tokonya, sementara itu tempat-tempat malam seperti rumah minum, toko item yang aneh atau unik, dan industri-industri lain yang perlu dipertanyakan kejelasannya memliki tanda ‗Closed‘ atau ‗Tutup‘ di depannya. Dalam waktu dunia nyata, waktu menunjukkan jam 3 PM lebih sedikit pada hari kerja. Setelah waktu perbaikan mingguan, monster-monster dan item-item yang ada direset kemudian dimunculkan kembali, jadi jumlah pemain yang ada jauh lebih banyak dari yang diperkirakan. Meskipun pagi ini dia mengantuk sehingga tidak melihat-lihat ke sekitarnya, tapi sekarang, dia menjadi segar setelah terkejut melihat banyaknya jumlah player yang ada di jalan. Disana ada Gnome berbadan kekar dan besar yang ditutupi armor terbuat dari logam tertentu, yang membawa kapak tempur dipunggungnya. Ada seorang Puca dengan badan kecil yang hanya setinggi pinggang Lyfa pada saat dia berdiri, memegang harpa perak ditangannya. Ada juga seorang Imp yang memiliki kulit berwarna ungu gelap, memakai armor yang terbuat dari kulit, sedang berjalan dan berbicara dengan karakter-karakter yang berbeda ras. Pada sebuah kursi batu didekat sana, seorang pemuda berambut biru dari ras Undine dan seorang gadis muda berambut merah dari ras Salamander, sedang memandang satu sama lain dengan intim, sementara seorang Caith Sith melintas dengan membawa seekor serigala besar disampingnya. Tidak disangka-sangka, berbeda dengan pemandangan Sylvain yang seba hijau, pemandangan disini sangat cerah dan penuh warna, penuh dengan kehidupan yang membuat hati gembira. Entah bagaimana Lyfa melupakan rasa sakit yang berada didalam hatinya dan kemudian tersenyum. Bahkan pasangan Spriggan-Sylph akan terlihat cocok disini - kemudian Lyfa cepat-cepat menghilangkan pikiran itu. Setelah itu memusatkan perhatiannya kembali pada jalan tersebut. Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email: [email protected])
263
―Wow..‖ Tapi, tiba-tiba muncul pemandangan yang luar biasa. Aarun adalah pusat kota di ALfheim, dan di tengah kota itu berdiri sebuah struktur berbentuk kerucut yang sangat besar. Melihat Aarun bagaikan panorama, struktur itu mempunyai bentuk menyerupai cincin-cincin yang konsentris[19], saat ini mereka masih jauh dari tengah Aarun. Ada banyak struktur yang tidak terbuat dari batu berwarna abu-abu berdiri tinggi dipermukaan jalan-jalan Aarun. Malahan, banyak silinder-silinder besar berwarna hijau-lumut yang bertumpuk keatas. Diameternya dapat menyamai bangunan dua lantai. Silinder-silinder itu sebenarnya adalah akar dari World Tree. Dari Jötunheimr yang jauh dibawah, mereka menembus tanah yang tebal, tumbuh berliku dan berbelit-belit, menjadi besar dan bertemu diatas Aarun. Dengan kata lain, bisa dikatakan bahwa Aarun mencerminkan es yang menggantung di atap gua Jötunheimr. Lyfa melihat lebih tinggi. Pada saat itu dia merasakan gairah petualangan yang menuruni punggungnya. Mulai dari akar-akarnya, kata-kata tidak dapat mendeskripsikan seberapa besar batang pohon yang menjulang tinggi ke langit itu. Diselimuti oleh lumut dan tanaman lainnya, batang pohon berwarna hijau keemasan yang menjulang tinggi ke langit itu seakan bercampur dan menjadi pudar di langit yang biru. Disekitar batang pohon itu, terdapat kabut putih yang menyelubunginya. Itu bukanlah kabut, melainkan awan. Awan-awan itu menandakan batas terbang yang dapat dicapai, tetapi batang pohon tersebut menjulang tinggi melewatinya. Tepat dibawah bagian dimana batang pohon tersebut memudar karena menyatu dengan langit, entah bagaimana rasanya kamu bisa menggapai dahan yang menjulur keluar. Daun-daun yang tipis dan lebar menutupi lapisan luarnya hingga ketempat Lyfa sebagaimana mereka menghadangi langit. Melihat ukurannya yang sangat besar, puncak dari World Tree mungkin saja sudah melewati lapisan atmosfer ALfheim dan mencapai ruang angkasa - tentunya jika hal itu benar-benar ada - dan selebihnya. ―Itu adalah... The World Tree...‖ Bisik Kirito dengan kagum. ―Ya... Luar Biasa...‖ ―Bukankah ada kota diatas pohon itu...‖ ―Raja peri Oberon dan peri cahaya ALF tinggal disana, dan ras pertama yang berhasil bertemu dengan sang raja akan menjadi ALF... Itulah yang telah dikatakan.‖ Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email: [email protected])
264
―...‖ Kirito memandangi pohon itu dengan diam, kemudian bertanya dengan ekspresi serius: ―Pohon itu, bisa kah Kamu memanjatnya dari luar?‖ ―Area disekitar batangnya adalah area terlarang, jadi tidak mungkin kita bisa memanjatnya. Bahkan dengan terbang pun kita tidak bisa mencapainya, Kamu akan membentur batas terbang yang ditentukan sebelum Kamu bisa mencapai puncaknya.‖ ―Aku pernah mendengar ada sekelompok orang yang terbang dengan cara menaiki pundak player lain pernah melewati batas itu...‖ ―Oh, cerita itu.‖ Lyfa tertawa dan melanjutkan perkataanya: ―Mereka hampir berhasil mendekati dahan yang paling rendah. Para GameMaster sangat panik, dan akhirnya segera diperbaiki. Sekarang, sedikit diatas awan-awan itu, terdapat sebuah tembok.‖ ―...Ah begitu... tidak usah dihiraukan, ayo kita pergi ke dasar pohon ini.‖ ―Baiklah. Aku mengerti‖ Setelah keduanya mengangguk, mereka mulai berjalan menyusuri jalan utama. Setelah beberapa menit mereka berbelok-belok, maju dan mundur melewati kerumunan player yang terdiri dari macam-macam ras, mereka akhirnya sampai ke tangga batu berukuran besar yang menuju sebuah gerbang yang besar pula. Pusat kota Aarun, yang menjadi pusat dunia terletak dibalik gerbang itu. Menjulang tinggi ke langit, World Tree terlihat bagaikan dinding dari segala arah. Ketika menghadapi suasana itu, mereka mulai menaiki tangga tersebut. Pada saat mereka akan melewati gerbang.... Yui tiba-tiba mengeluarkan kepalanya dari saku dada baju Kirito, dan dengan wajah yang serius melihat kearah langit. ―Oh, hei... ada apa?‖ Kirito berbisik untuk menghindari perhatian player-player disekitarnya. Lyfa juga menatap wajah peri kecil itu. Namun, Yui tetap terdiam dengan mata yang terbuka lebar menatap kearah puncak World Tree. Setelah beberapa detik, dia mengeluarkan suara dari mulutnya. Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email: [email protected])
265
―Mama... Mama ada disana.‖ ―Apa...‖ Ekspresi Kirito tiba-tiba menjadi kaku. ―Benarkah!?‖ ―Tidak diragukan lagi! ID player ini adalah kepunyaan Mama... Koordinatnya tepat diatas sana.‖ Kirito, yang mendengarkan kata-kata itu, melihat kearah langit dengan mata yang berapi-api. Wajahnya menjadi pucat dan dia menggertakkan giginya sampai-sampai Kamu bisa mendengar suara gertakan giginya-Tiba-tiba, Kirito mengembangkan sayapnya. Tiba-tiba sayapnya berpijar pada saat Ia meregangkan sayapnya yang berwarna abu-abu gelap itu, Bang!! Dengan suara angin yang bagaikan ledakan itu, Kirito menghilang dari permukaan tanah. ―Tu... Tunggu, Kirito-kun!!‖ Lyfa buru-buru berteriak, tapi anak laki-laki yang berpakaian hitam itu terus terbang keatas dengan kecepatan yang luar biasa. Tidak percaya dengan apa yang terjadi, Lyfa mengembangkan sayapnya dan menendang tanah tempat dia berpijak. Terbang lurus keatas, sama seperti terbang lurus kebawah, adalah kemampuan yang dikuasai oleh Lyfa, tapi dia tidak dapat menyusul Kirito karena Ia terbang seperti roket pendorong, sosok berwarna hitam itu semakin mengecil dan akhirnya terlihat seperti titik dihadapan Lyfa. Terbang melewati menara-menara yang berdiri di Aarun dan tidak terhitung jumlahnya lagi, butuh beberapa detik untuk keluar dari Aarun. Dari teras-teras menara, terlihat beberapa player yang ingin mencari tahu apa yang sedang terjadi, Kirito terbang melewati hidung mereka dan terus terbang mengarah ke atas. Bangunan-bangunan itu akhirnya tidak terlihat lagi, tergantikan oleh batang hijau-keemasan World Tree yang bagaikan tebing. Terbang sejajar dengan batang pohon itu, Kirito bagaikan peluru hitam yang meluncur di langit. Ketika Kirito terus mendekati awan yang ada didepannya, Lyfa mengikutinya dan berteriak sambil menahan tekanan angin yang dirasakannya. ―Hati-hati, Kirito-kun!! Pembatasnya ada di depanmu!!‖ Tapi suara Lyfa tidak mencapai telinganya. Ia seperti panah yang menghubungkan surga dan bumi, bergerak dengan kecepatan yang sangat tinggi yang cukup untuk membuat lubang di dunia virtual.
Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email: [email protected])
266
Apa yang membuatnya sampai bertindak sejauh ini? Siapakah orang yang berada di puncak World Tree yang sangat penting baginya? Yui memanggil orang itu «Mama». Seorang wanita -? Seseorang yang dapat membuat Kirito mencarinya sampai seperti ini -? Pada saat dia memikirkannya, muncul rasa sakit yang tak asing di dalam hati Lyfa. Rasa sakit ini mirip dengan rasa sakit yang Kazuto sebabkan padanya, namun terasa palsu. Konsentrasinya terganggu oleh rasa binggung, kecepatan terbangnya perlahan-lahan turun. Menyingkirkan kebingungannya, Lyfa memfokuskan konsentrasinya pada sayapnya. Beberapa detik setelah Kirito, Lyfa memasuki lautan awan. Pandangannya dipenuhi oleh warna putih yang sangat banyak. Dia pernah mendengarnya sebelum ini, tepat diatas awan-awan itu terdapat area terlarang yang tidak bisa dimasuki, Lyfa memperlambat terbangnya saat melewati awan-awan itu. Tanpa sebuah peringatan, dunia yang berwarna biru tua terbentang di depannya. Berbeda dengan pemandangan yang terlihat dari atas tanah, langit yang berwarna biru itu terbentang tanpa ujung ke segala arah. Diatasnya, World Tree dan dahannya memberikan kesan seperti tiang yang menunjang surga. Kirito mempercepat laju terbangnya ketika ia mencoba meraih satu diantara dahan-dahan yang ada. Tiba-tiba, tubuhnya diselimuti oleh cahaya berwarna-warni bak pelangi. Setelah beberapa detik, udara disekitarnya terguncang dengan benturan yang memiliki suara mirip dengan suara petir. Kirito menabrakkan dirinya pada pembatas yang tidak terlihat itu, dan bagaikan angsa berwarna hitam yang ditembak menggunakan senapan, dia terpental dan melayang di udara dengan lemah. ―Kirito-kun!!‘ Lyfa berteriak, dan dengan terburu-buru terbang menuju Kirito. Jika kamu terjatuh dari ketinggian ini, HealthPointmu (HP) akan habis, dan efeknya akan terbawa ke dunia nyata setelah log out. Tapi sebelum dia berhasil menangkap Kirito, Kirito kembali sadar. Dia menggeleng-gelengkan kepalanya dua-tiga kali, kemudian mencoba untuk melewati pembatas itu sekali lagi. Ia terhalang oleh pembatas itu lagi, kemudian hamburan cahaya muncul di sekitarnya, dan usahanya hancur seketika. Akhirnya, Lyfa terbang ke ketinggian yang sama dengan Kirito dan meraih tangannya, kemudian berteriak: ―Hentikan, Kirito-kun!! Tidak mungkin bagi kita untuk pergi keatas sana!!‖ Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email: [email protected])
267
Tapi, kedua mata Kirito bercahaya bagaikan terkena sihir, Ia tetap mencoba untuk maju. ―Aku harus pergi kesana... Aku harus pergi kesana tidak peduli apa pun yang terjadi!!‖ Dia memfokuskan diri pada satu titik, dimana dahan World Tree tumbuh bagaikan membelah langit. Meskipun terlihat lebih jelas daripada saat melihatnya dari permukaan tanah, dahan itu tampaknya masih cukup jauh, dilihat dari detailnya yang rendah [20]. Pada saat itu, Yui terbang keluar dari saku dada baju Kirito. Memancarkan partikel cahaya yang berkilauan, Ia terbang menuju dahan itu. Oh iya, mungkin peri navigasi dapat... pikir Lyfa secara mendadak, tetapi pembatas itu tidak memperbolehkan badan kecil Yui untuk lewat. Bagaikan gelombang pada permukaan air, cahaya tujuh-warna itu mendorong Yui kebelakang. Tetapi, Yui tidak terlihat seperti program, Ia tampak hampir putus asa sambil mendorong tangannya ke pembatas itu, kemudian Ia membuka mulutnya. ―Mungkin mode peringatan suara[21] dapat melewati pembatas ini...! Mama! Ini aku!! Mama!!‖
*** ―...!!‖ Tiba-tiba, Asuna mengangkat kepalanya yang diistirahatkan diatas meja pada saat Ia mendengar suara triakan yang samar-samar. Kemudian melihat kesekitarnya dengan terburu-buru, tapi tidak ada siapapun didalam sangkar emas itu. Bahkan burung kecil biru yang terkadang datang untuk bermain pun tidak ada. Yang ada hanyalah banyangan yang diciptakan oleh matahari dari jeruji-jeruji sangkar itu. Mengabaikan hal itu seakan ilusi, Asuna meletakkan kembali tangannya diatas meja. ―...Mama...!!‖ Kali ini dia benar-benar mendengarnya. Asuna menjatuhkan kursinya dan berdiri. Itu adalah suara milik seorang gadis kecil. Suara yang lemah itu bagaikan lonceng perak yang beresonansi dengan kuat terhadap ingatan yang sangat jauh.
Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email: [email protected])
268
―Yu... Yui-chan, Kamu kah itu...!?‖ Asuna berkata dengan suara yang samar, kemudian dengan cepat berjalan menuju jeruji sangkarnya. Setelah menggenggam jeruji-jeruji besi itu dengan kedua tangannya, dia melihat kesekitar dengan panik. ―Mama... Aku disini...!!‖ Suara itu sepertinya terdengar langsung didalam pikiran Asuna, tidak memberikan petunjuk dari mana asalnya. Tapi Ia dapat merasakannya. Suara itu berasal dari bawah, tidak peduli seberapa banyak ia mencarinya, lautan awan berwarna putih yang mengelilingi pohon besar itu menghalangi pandangannya, tetapi tanpa keraguan lagi, suara itu berasal dari bawah. ―Aku... Aku disini...!!‖ Asuna berteriak sekencang yang dia bisa. ―Aku disini...!! Yui-chan...!!‖ Jika Yui, «anak perempuan» yang dia temukan di dunia itu ada disini, maka «dia» pasti ada disini juga. ―...Kirito-kun --!!‖ Dia tidak tahu apakah suaranya dapat mencapai Kirito. Asuna melihat-lihat apa saja yang ada di dalam sangkar burung itu. Pasti ada sesuatu yang dapat digunakannya untuk membuat Kirito sadar akan keberadaan dirinya selain suaranya. Sebuah benda, tapi semua benda diruangan ini terkunci oleh informasi posisinya masing-masing, tidak ada dari benda-benda tersebut yang dapat dikeluarkan dari sangkar ini, dia mengetahui hal itu. Lama sebelumnya, dia pernah menggunakan cangkir teh dan sebuah bantal kecil untuk mengirimkan pesan kepada para player dibawah, tapi hal itu tidak berhasil. Asuna dengan cemas memegang jeruji sangkar emas itu. Tidak Ada. Hanya satu benda itu saja. Sebuah benda yang sebelumnya tidak ada ditempat ini. Sebuah benda yang lain dari yang lainya. Asuna berlari ke tempat tidur, dan kemudian menarik benda tersebut dari bawah bantal. Benda itu adalah kartu kunci kecil berwarna perak. Dia kembali ke jeruji sangkar burung itu. Dia mengulurkan tangan kanannya yang memegang kartu dengan ketakutan. Jika sama seperti sebelumnya, maka ia akan dihalangi oleh pembatas itu. ―...!!‖
Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email: [email protected])
269
Tangan kanannya mencapai bagian luar sangkar tanpa adanya perlawanan dari sistem. Kartu perak itu bersinar terang karena sinar matahari yang dipantulkannya. ‗...Kirito-kun... Tolong sadari hal ini!!‖ Sambil berdoa, Asuna tidak ragu-ragu untuk membuka tangannya. Kartu itu menari di udara dengan tenang, dan jatuh menuju lautan awan dibawah dan berkelap-kelipkan cahaya.
*** Aku merasa tubuhku akan hancur menjadi ribuan potongan karena tercabik-cabik ketidaksabaran ini, dan kemudian aku menghantam pembatas itu dengan tangan kananku. Tinjuku dibalikkan dengan gaya tolak yang mirip dengan magnet berkutub sama yang didekatkan [22], dan terciptalah riak air berwarna-warni yang menyebar diudara. ―Ada apa ini... Benda ini...!‖ Kataku dengan terbata-bata dan berketak gigi. Akhirnya - Aku bisa sampai sejauh ini. Penjara yang menahan jiwa Asuna ada didepan sana. Namun, jalanku ini dihalangi oleh kode-kode program yang terdapat didalam «Sistem Game». Sebuah dorongan yang dapat merusak diri sendiri mengalir ke seluruh tubuhku dengan kuat, dan menyebarkan semangat yang membara. Setelah login ke dalam ALfheim selama 2 hari, aku menahan rasa ketidaksabaranku dan datang kesini dengan mengikuti peraturan permainan ini, tetapi kejengkelan yang terus terakumulasi didalam hatiku tak bisa ditahan lagi dan akhirnya meledak . Dengan memperlihatkan taringku yang seperti taring anjing, aku menggenggam gagang pedangku dengan tangan kananku. - Pada saat itu. Jauh diatas api putih yang ada dalam pandanganku, ada sebuah cahaya kecil yang bersinar. ―...Apa itu...?‖ Aku melupakan kemarahanku dengan sekejap dan kemudian menatap cahaya itu. Sesuatu yang bersinar dengan terang jatuh perlahan-lahan ke arahku. Bagaikan salju yang turun ditengah musim panas, seperti bulu halus dandelion yang menjalani perjalanan panjang, benda itu jatuh kearahku. Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email: [email protected])
270
Sambil mengambang di udara, aku melepaskan gagang pedangku dari genggaman, dan kemudian menjulurkan tanganku kearah cahaya itu. Setelah beberapa detik yang terasa sangat lama, cahaya putih itu perlahan jatuh ke dalam tanganku. Dengan perasaan hangat yang kurindukan, aku membuka tanganku dengan perlahan didepan dada. Yui melihat dari sisi kiriku dan Lyfa melihat dari sisi kananku. Aku menatap diam pada benda yang ada digenggaman tanganku ini. ―...Sebuah kartu...?‖ Gumam Lyfa. Benda itu adalah kartu berbentuk persegi panjang kecil. Benda itu memiliki permukaan berwarna perak transparan tanpa tulisan maupun hiasan. Berputar ke arah Lyfa, aku berkata: ―Lyfa, apakah kamu tahu benda apa ini...?‖ ―Tidak... Aku tidak pernah melihat benda seperti ini. Mengapa kita tidak mencoba mengklik benda itu?‖ Mengikuti sugesti Lyfa, aku mengklik permukaan kartu itu dengan ujung jariku. Sebuah klik pada item didalam game akan membuat sebuah jendela pop-out keluar, tapi tidak ada apa-apa yang muncul. Yui membungkuk dan menyentuh ujung kartu itu, kemudian berseru: ―Ini... Ini kode akses menuju manajemen sistem!!‖ ―!?...‖ Aku menahan nafasku, selagi melihat kartu yang ada di tanganku. ―...Jadi, jika aku mempunyai ini, aku dapat menggunakan kewenangan Game Master?‖ ―Tidak... Papa dapat mengakses sistemnya, tapi hal ini hanya bisa dilakukan melalui konsol yang sesuai... Bahkan aku tidak dapat memangil keluar menu sistem...‖ ―Ah begitu... Tapi barang seperti ini tidak akan jatuh tanpa ada alasan. Mungkin ini...‖ ―Benar, aku pikir Mama menyadari keberadaan kita dan menjatuhkan kartu itu.‖ ―...‖ Aku menggenggam kartu itu dengan lembut. Belum lama ini, Asuna yang memegang kartu itu. Aku pikir, aku secara samar-samar dapat mengerti niatnya itu. Asuna jg sedang bertarung. Dia melawan sekuat tenaga untuk keluar dari dunia ini. Aku pun mempunyai hal-hal yang harus aku lakukan Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email: [email protected])
271
Aku menatap Lyfa, kemudian berkata: ―Lyfa, beritahu aku. Dimana gerbang yang menuju World Tree?‖ .‖Eh... Gerbang itu ada di kubah yang ada dipangkal pohon ini...‖ Kata Lyfa dengan khawatir. ―Tapi, ini tidak mungkin. Tempat itu dilindungi oleh pasukan penjaga, tidak peduli seberapa besar kelompok yang masuk, mereka tidak bisa melewatinya.‖ ―Meskipun begitu, aku harus tetap pergi kesana.‖ Aku memasukin kartu itu ke dalam saku dadaku dan menggapai tangan Lyfa. Setelah dipikir-pikir, gadis Sylph ini selalu membantuku. Ketika aku sedang terburu-buru dan tidak tahu apa-apa mengenai dunia ini, dan akhirnya sampai disini. Itu semua berkat pengetahuan yang dimilikinya dan senyumannya yang menyemangatiku untuk sampai sejauh ini. Suatu hari nanti, aku akan menjelaskan situasi ini dan berterima kasih padanya di dunia nyata... Sambil memikirkan hal itu, aku membuka mulutku. ―Terima kasih banyak untuk selama ini, Lyfa. Dari sini, aku akan pergi sendiri.‖ ―...Kirito-kun...‖ Aku memegang erat tangan Lyfa, yang tampakny sebentar lagi akan menangis, kemudian melepaskannya. Kemudian Yui duduk diatas pundakku ketika aku mundur. Akhirnya, setelah melihat gadis dengan rambut ikat ekor kudanya yang bergoyang pada saat dia terbang untuk terakhir kalinya, aku membungkukkan badanku. Kemudian membalikkan tubuhku. Setelah menutup sayapku, aku menaiki dorongan yang kudapat dari laju jatuhku pada saat melesat tepat kepangkal World Tree. Pusing, setelah menerjunkan diri selama berpuluh-puluh detik, pangkat World Tree dan kota berliku-liku yang mengelilinginya, Aarun, mulai terlihat. Terdapat beranda yang sangat besar diantara akar World Tree dan Aarun, aku pun memulai persiapan untuk mendarat. Aku mengembangkan sayapku sepenuhnya untuk mengerem sambil mengarah menuju titik pendaratan. Aku menjulurkan kakiku, dan mencoba berhenti pada saat kakiku membentur jalanan.Suara yang kencang bergema disekitar, suara itu berasal dari gelombang udara yang menyertai pendaratanku. Beberapa player yang ada di beranda untuk melihat pemandangan sekitar langsung mengalihkan pandangannya padaku dan terlihat terkejut. Menunggu mereka berpaling ke arah lain, aku berbicara kepada Yui yang masih duduk di pundakku dengan suara rendah. Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email: [email protected])
272
―Yui, apakah Kamu tahu jalan menuju kubah itu?‖ ―Ya, gerbang tersebut tepat diatas tangga itu. Tapi, apakah ini akan baik-baik saja, Papa? Menurut informasi yang ada, sangat sulit untuk menerobos gerbang itu.‖ ―Kita hanya bisa untuk memaksakannya. Bahkan jika hal itu gagal, bukan berarti aku akan mati.‖ ―Itu benar, tapi...‖ Aku mengulurkan tanganku dan dengan lembut mengusap kepala Yui. ―Bagaimanapun juga, aku merasa bisa menjadi gila jika aku membuang-buang waktuku walaupun itu hanya satu detik lagi. Bahkan Yui ingin secepat mungkin bertemu dengan Mama bukan?‖ ―...Iya.‖ Yui mengangguk dan menggosokkan hidungnya pada pipiku selagi aku menaiki tangga. Tampaknya kami sudah mencapai puncak kota Aarun, pada saat kami mendekati puncak tangga. Akar-akar yang berbentuk kerucut besar itu berkumpul di satu batang yang berada didepan kami. Yang hanya dapat dilihat dari sana adalah dinding sederhana yang melengkung, diameter kubah itu sangat besar. Didekat tembok itu, terdapat dua patung ksatria peri yang berdiri tinggi, tingginya hampir 10 kali dari tinggi player. Diantara kedua patung itu terdapat sebuah gerbang batu yang dihias dengan sangat baik. Gerbang ini adalah titik awal dari quest utama [23], dan tidak ada player lain yang terlihat disini. Mungkin saja, cerita bahwa quest ini «impossible to breakthrough» [24] sudah menjadi pengetahuan umum. Tapi aku harus melewati gerbang ini, melewati para penjaganya dan mencapai gerbang yang ada di dalamnya. ‗- Tunggu aku, Asuna. Aku akan kesana sekarang juga...‖ Itu adalah janji yang ku ukir didalam hatiku. Setelah berjalan beberapa meter kedepan, aku berdiri didepan gerbang itu, ketika itu pula, patung yang berada disebelah kanan bergerak dan mengeluarkan suara rendah yang bergema. Tidak terduga, patung itu melihat kesekelilingnya, kemudian muncul cahaya berwarna pucat di kedua mata patung itu. Patung itu melihat kebawah ke arahku dan membuka mulutnya. Muncul suara membosankan yang bergema bagaikan batu besar yang berguling-guling.
Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email: [email protected])
273
―Apakah Kau yang tidak mengetahui tingginya surga, ingin mencapai istana raja?‖ Pada saat yang sama, muncul jendela pop-out didepanku, bertanya kepadaku apakah aku ingin menerima tantangan terakhir itu. Untuk memastikan kehendakku, muncul dua buah tombol: [YES] dan [NO]. Tanpa ragu-ragu lagi, aku menekan tombol [YES]. Kali ini, patung yang berada di kiri mengeluarkan suara keras. ―Mulai dari sini dan seterusnya, Kau akan mendapatkan kekuatan tanpa batas untuk menggunakan sayapmu.‖ Sebelum suara gemuruh yang menggema itu hilang, gerbang yang ada disana terbelah menjadi dua dari tengah. Tanah disekitarnya bergetar ketika pintu gerbang itu terbuka ke dalam kiri dan kanan. Suara gemuruh ini, mengingatkan aku saat akan melawan boss monster ditiap lantai Aincrad. Hawa dingin mengalir menuruni tulang belakangku, ketegangan yang bangkit kembali ini membuatku lupa untuk bernafas. Di dunia ini, mati bukan berarti akan benar-benar mati, kataku terhadap diri sendiri, kemudian menyingkirkan pemikiran itu. Ini adalah perjuangan untuk memperoleh kebebasan Asuna, dalam beberapa aspek, pertempuran ini lebih penting daripada semua pertempuran yang pernah aku alami. ―Kita mulai, Yui. Pastikan Kamu bersembunyi dengan baik.‖ ―Papa... Lakukan yang terbaik.‖ Aku menepuk kepala Yui disaat dia masuk ke dalam saku dada bajuku, kemudian aku menarik pedangku. Suara gemuruh itu berhenti ketika gerbang batu itu sepenuhnya terbuka. Di dalamnya sangat gelap, aku berpikir untuk menggunakan sihir Night Vision. Belum aku mengangkat tangan kananku, tiba-tiba muncul cahaya yang menyilaukan mata dari arah atas. Tanpa sadar aku langsung menyipitkan mataku. Ruang didalamnya ternyata cukup besar. Kubah ini mengingatkanku pada ruangan boss di lante 75 Aincrad dimana aku bertarung dengan Heathcliff, hanya saja, diameternya lebih besar beberapa kalinya. Bagian dalam kubah ini ternyata mirip bagian dalam pohon, akar-akar besar tersusun satu sama lain membentuk lantai. Tanaman merambat tumbuh dari lantai dan menutupi dinding-dindingnya hingga puncak.
Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email: [email protected])
274
Kubah tersebut memiliki kanopi berbentuk setengah lingkaran yang bening, tanaman merambat yang tumbuh keatas itu melilit satu sama lain dan membentuk pola bagaikan kaca berwarna [25], yang menjadi tempat masuknya cahaya. Di dekat puncak kanopi, aku melihat sebuah gerbang. Gerbang berbentuk cincin itu dihiasi dengan hiasan-hiasan yang indah dan sebuah tanda salib membagi pintu itu menjadi empat bagian. Jalan menuju puncak pohon pasti ada dibalik gerbang itu. Dengan memegang Greatswordku dengan kedua tanganku, aku mengambil nafas. Sambil menempatkan tenaga dikaki, aku mengembangkan sayapku. ―- Maju!!‖ Teriakku dengan keras kepada diriku sendiri, kemudian menendang tanah dengan kuat. Sebelum aku sempat terbang untuk satu detik, terlihat satu keanehan pada cahaya yang masuk melalui kanopi diatas. Satu bagian dari jendelanya itu brubah menjadi putih dan berbuih seakan mendidih, tampaknya akan terjadi sesuatu. Dalam sekejap, bagian itu jatuh dan mengambil wujud seperti manusia, dan mengembangkan empat sayap bercahaya sambil mengaum. Badan penjaga yang besar itu ditutupi sepenuhnya dengan armor berwarna perak, kepalanya ditutupi dengan topeng bagaikan cermin, sehingga mukanya tidak terlihat. Tangan kanannya memegang pedang yang lebih besar dari milikku. Tidak diragukan lagi, ini adalah penjaga yang Lyfa katakan. Ksatria penjaga itu memalingkan wajahnya padaku yang sedang terbang keatas dengan cepat, dan kemudian menukik turun dengan berteriak sebagai ganti suara manusia yang tidak dimilikinya. ―Jangan halangi aku!!‖ Aku berteriak dan mengayunkan pedangku. Jarak diantara kami pun hampir tidak ada, muncul perasaan dingin yang memainkan otakku, perasaan lancar itu adalah perasaan yang selalu kurasakan pada saat aku bertarung hingga batas kemampuanku di dunia itu. Wajahku terpantul di topengnya pada saat aku berhadapan dengannya, lalu aku mengayunkan pedangku kebawah tanpa ragu-ragu. Pedang ksatria penjaga itu dan milikku bersilangan satu sama lain ditengah udara, dan ruangan itu terguncang oleh cahaya yang bagaikan petir. Ksatria itu mengangkat pedangnya yang terpantul ke atas kepalanya dan bersiap untuk menyerang kembali, tapi aku membiarkan pedangku bergerak dengan sendirinya dan menyerang dada ksatria itu. Aku menangkap leher ksatria yang lebih besar dua kali dariku dengan tangan kiriku, sambil menjaga jarak yang dekat dengannya.
Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email: [email protected])
275
Pada saat melawan monster yang dikendalikan oleh komputer, aku akan mencari tahu seberapa jauh jarak serangannya dan kemudian menjaga jarak agar selalu berada diluar jarak serangannya, tetapi untuk kasus monster yang berukuran besar, sering kali kelemahannya muncul pada saat yang tidak tepat. Tentu saja, sangat berbahaya untuk mempertahankan posisi itu untuk waktu yang lama, tapi akan ada waktu dimana dia akan mencoba untuk pulih setelah kuda-kudanya hancur. Dengan menggunakan pedang ditangan kananku, aku menusuk bagian leher ksatria yang tidak terlindungi apa-apa. ―Raaa!!‖
Aku mengepakkan sayapku dengan kencang, dan mengalihkan seluruh berat tubuhku untuk mendorong pedangku. Gatsu!! Pedangku menembus leher ksatria itu dengan suara benda keras yang pecah. ―Gogaaaaa!!‖ Tidak seperti penampilannya yang mengagumkan, ksatria itu mengeluarkan auman yang liar, kemudian menjadi kaku. Setelah itu, badan besarnya diselimuti oleh «End Frame», dan hancur dengan cepat. ―- Aku dapat melakukannya!!‖ Hatiku bersorak gembira. Status ksatria penjaga itu masih lebih rendah dari pada boss monster yang ada disetiap lantai SAO. Dalam pertarungan satu-lawan-satu, aku mempunyai keuntungan. Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email: [email protected])
276
Aku mengibaskan api putih yang masih menempel pada ku dan melihat ke arah gerbang diatas. Aku melihat pemandangan yang membuat senyum senyum diwajahku seakan membeku. Kanopi yang besar itu seperti berada dalam keadaan yang kacau balau, muncul banyak ksatria yang ditutupi armor silver dari Stained Glass yang ada diatas sana. Mereka ada lusinan - tidak, mereka ada ratusan.‖ ―- Uoooooo!!‖ Aku menyadarkan diriku yang gentar sesaat dan kemudian berteriak. Tidak peduli seberapa banyak yang datang, aku hanya perlu memmbunuh mereka semua. Aku mengepakkan sayapku dan kemudian melesat kencang. Beberapa dari ksatria yang baru saja lahir, menuruni kanopi dan berusaha menghadangiku. Aku membidik ksatria yang berada didepan dan menggerakkan pedangku. Kali ini, aku berusaha untuk menghindari hilangnya keseimbangan yang disebabkan bersilangnya pedang ku dengan pedang ksatria itu, dan memusatkan konsentrasiku pada ujung pedang milik lawan, aku memutar tubuhku, dan kemudian menghindarinya. Tidak berhasil menghindari serangan itu sepenuhnya, pedang musuh menggores pundakku dan menyebabkan damage yang kecil, tapi aku mengabaikannya, dan memfokuskan diri untuk menyerang musuhku. Pedang ku yang besar bergerak dalam garis lurus, membentur topeng musuh, dan membunuh musuh keduaku. Api putih keluar dari dalam badannya, sebelum efek itu hilang, ksatria lain datang dan menggantikan posisinya. Ksatria itu memulai serangannya, aku menggertakkan gigiku. Setelah memutuskan bahwa aku tidak mempunyai cukup waktu untuk menghindarinya, aku mengangkat tangan kiri ku dan menghadangnya dengan armorku. Aku melihat HP barku berkurang 10% disisi kiri penglihatanku, hal ini disebabkan oleh serangan yang seakan membentur tulang itu. Tapi ayunan pedang musuh itu teralihkan oleh tangan kiriku, sehingga kuda-kudanya hancur. Sambil membidik lehernya, ku ayunkan pedang yang ada ditangan kananku. Tapi kali ini kecepatanku berkurang, sehingga aku tidak bisa membunuhnya dalam satu serangan. Terlebih lagi, muncul satu ksatria yang melesat dari samping kanan. Aku memutarkan tubuhku kearah kanan dan menendangkan kaki kiriku pada kepala ksatria yang sudah rusak itu. Memiliki status «Swordsman» Kirito terbawa kedunia ini adalah sebuah keberuntungan bagiku, termasuk keterampilan bertempur tanpa senjata yang kukira tidak akan berguna disini. Tendanganku menghabiskan sisa HP ksatria itu. Badannya yang besar diselimuti api putih, dan mengeluarkan teriakan yang terganggu oleh efek itu. Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email: [email protected])
277
Aku menghalang pedang ksatria ketiga dengan pedang ku pada saat-saat terakhir. ―Seaaaa!!‖ Sambil berteriak, aku mengepalkan tangan kiriku dan meninju topeng cerminnya. Krack!! Dengan suara itu muncul retakan pada tempat yang mengalami benturan dan ksatria itu mengeluarkan teriakan seakan menderita. ―Pergi!! Pergi dari hadapanku!!‖ Teriakku. Perasaan ini tidak seperti pada saat melawan pasukan Undine di Jötunheimr, melainkan sebuah dorongan kuat untuk menghancurkan menguasai ku. Pedang di tangan kananku menebas leher ksatria itu, kemudian aku meninju ksatria itu dengan tangan kiri ku terus -menerus. Itu benar - Aku pernah tinggal di dunia ini. Berkelana sendirian dibagian paling dalam dungeon, bertarung disamping kematian untuk menempa jiwaku, aku menggunakan mayat-mayat monster itu untuk membangun kuburanku dan terus mengayunkan pedangku. Tinjuku akhirnya berhasil menghancurkan topeng ksatria itu, dan menyemburkan cahaya yang terang benderang. Aku masih dikuasai oleh keinginan untuk menghancurkan itu, kemudian aku menikamkan tangan kiriku ke arah cahaya itu. Ketika tanganku berhasil menembus kepalanya, badan ksatria itu meleleh dan hancur, kemudian api putih menyelimuti tubuhku. Pada saat itu, hatiku terasa sekeras dan segersang batu. Menyelesaikan game atau membebaskan pemain tidak penting lagi bagiku. Aku menolak orang lain dan kemudian mendorong diriku ke petermpuran berikutnya. Empat atau lima ksatria itu mengangkat pedangnya yang bercayaha, kemudian mereka menjatuhkan diri dengan suara bagaikan burung yang memberitahukan pertanda buruk. Senyuman yang bengis muncul di wajahku, dan aku meleset kearah ksatria-ksatria itu dengan sayapku yang membelah udara. Semua syaraf ditubuhku bergetar saking cepatnya, getaran listrik yang menghubungkan badanku dengan otakku menjadi percikan putih yang melintasi penglihatanku. ―Uoooaaaaa!!‖ Dengan teriakan yang menggelora, aku mengayungkan pedang yang kupegang dengan dua tangan ini secara horizontal. Aku menangkis pedang ksatria-ksatria itu. Kemudian berputar seperti kincir angin, aku melesat cepat hingga kebatas kemampuanku dan membidikkan pedangku pada leher ksatria-ksatria itu. Chop, Chopp!! Setelah mengeluarkan suara yang tumpul, kedua kepala yang memakai topeng kaca itu terbang diudara. Api yang muncul pada saat terakhir mereka, membentuk mawar putih Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email: [email protected])
278
yang kemudian membasuhi kewarasanku , dan mengirimkan lebih banyak rasa panas ke seluruh tubuhku. Aku bisa melihat nyawaku yang berada di dekat kematian. Melempar diriku sendiri ke dalam menit-menit akhir pertempuran, dengan semangat yang membara sampai akhir, kemudian gagal dan jatuh, aku pikir itu adalah satu-satunya jalan untuk menebus orang-orang yang mati didepan mataku. Aku berbalik, dan tanpa mengurangi kekuatan putaranku, aku menggunakan ujung kaki kananku untuk menyerang seperti bor. Kakiku menghantam bagian dada ksatria itu, kemudian aku merasakan kelembaban yang lembut pada saat kakiku menembus badan ksatria itu dengan suara yang tidak enak didengar. Pada saat badanku sedang berhenti ditengah «End Frame» ksatria yang baru saja kukalahkan, muncul dua pedang yang mendekatiku dari arah kiri dan kanan seperti sebuah gunting. Aku menghadang pedang yang ada diarah tanganku dengan pedangku, dan pedang yang ada kiriku dengan tangan ku, kemudian aku membalasnya tanpa memperhatikan HP bar milikku. Dengan cepat, aku menangkap pergelangan tangan ksatria yang ada di samping kanan ku, ―Guuuuooooo!!‖ Sambil berteriak, aku mengayunkan ksatria yang kanan keatas kepalaku dan menabrakkannya dengan ksatria yang ada di kiri. Kemudian aku menikam kedua ksatria yang sedang dalam posisi terkunci itu, dan memberikan mereka damage yang fatal. Aku pikir, aku dapat terus bertarung dan membantai semua musuh yang muncul. Pada saat itu, aku membakar diriku dengan api seorang pembunuh, kemudian menempa hati menjadi sekeras batu -. Tidak - bukan seperti itu... Ada pula orang-orang yang tanpa putus asa menyiramkan air pada hatiku yang gersang. Klein, Agil, Silica, Lisbeth, dan Asuna. Aku... Aku akan menolong Asuna, aku datang kesini, untuk membuat dunia itu benar-benar berakhir Aku mengangkat kepalaku dan berputar ke arah kanopi diatas, aku melihat gerbang batu yang ternyata sudah cukup dekat. Saat aku berjuang terbang kesana, sesuatu menusuk kakiku. Itu adalah anak panah yang dingin, dan bercahaya. Seakan mereka sudah menungguku untuk berhenti bergerak, anak panah berjatuhan bagaikan hujan. Aku terkena dua, tiga panah berturutturut, dan HPku berkurang sangat banyak. Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email: [email protected])
279
Aku tidak tahu sejak kapan, tetapi pada saat aku melihat ke sekelilingku, ksatria-ksatria penjaga itu sudah mengepungku dari jauh, mereka semua menunjuk ku dengan tangan kiri mereka, dan melantunkan mantra-mantra sihir dengan suara yang aneh. Kemudian gelombang kedua anak panah cahaya terbang kearahku dengan suara nyaring. ―Uooooo!‖ Aku mengayunkan Greatswordku disekitarku, memblokir banyak anak panah, tetapi masih ada beberapa yang mengenaiku, membuat HP ku jatuh ke dalam zona kuning. Aku mengangkat wajahku, dan melihat gerbang itu. Sangat sulit untuk mengalahkan musuh jarak jauh sendirian. Aku terbang kedepan, mencoba untuk menerobos dan mencapai gerbang itu. Anak-anak panah cahaya itu terus menusuki badanku, tapi tujuanku ada di depan sana. Menahan serangan-serangan itu, aku menjulurkan tangan kiriku untuk menyentuh gerbang batu itu. - Tapi. Beberapa detik yang lalu, aku merasakan benturan yang keras di punggungku. Pada saat aku berbalik, seorang ksatria penjaga mendekat dengan senyuman ku yang rusak bentuknya melihat kearahku, dia telah menusukkan pedangnya ke punggungku. Postur terbangku hancur dan percepatanku turun. Lalu, bagaikan sekelompok burung berwarna putih yang menukik untuk memangsa, lusinan ksatria penjaga itu melesat maju dari segala arah. Dengan suara Dotsu-dotsu, badanku ditusuk pedang demi pedang. Aku tidak sempat memeriksa HPku. Tiba-tiba penglihatanku terisi oleh api hitam yang terang. Butuh waktu agak lama untuk menyadari bahwa api itu adalah «End Frame»ku sendiri. Di atas api itu, terdapat tulisan berwarna ungu yang muncul. [You are dead]. Beberapa saat kemudian, terdengar suara datar dan badanku menghilang. Seperti mematikan saklar satu demi satu, aku tidak bisa merasakan badanku lagi. Ketika aku terbunuh pada pertarungan terakhir melawan Heathcliff di lantai 75 Aincrad. Aku mengingatnya dengan jelas ketika aku jatuh. Ketika ingatan akan hal itu terputar ulang di dalam kepalaku, perasaan terror yang hebat menyelimutiku. Tapi tentu saja, kesadaranku tidak terganggu. Apakah aku setengah sadar? Aku pernah merasakan «mati di dalam game», tapi tidak pernah merasakannya lagi setelah masa beta test SAO. Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email: [email protected])
280
Perasaan ini sangat aneh. Penglihatanku mulai kehilangan warnanya dan memudar menjadi ungu monoton. Di tengah-tengah penglihatanku terdapat huruf-huruf berwarna seperti warna peringatan sistem yang berbunyi [Remaining Revival Time] dengan angka yang terus berkurang di samping kanannya. Di sisi jauh penglihatanku, terlihat para ksatria penjaga yang tampaknya puas setelah membunuhku dan kembali ke kanopi yang berada di atas. Aku tidak dapat merasakan tangan dan kakiku. Aku tidak dapat bergerak, yang tersisa dari diriku hanyalah bara api dari Remain Light milikku, seperti milik player lain yang kubunuh di dunia ini. Aku tersesat dalam ketidak berdayaan, kesedihan, dan ketidak berhargaan. Ya - Aku sangat menyedihkan. Mungkin di suatu tempat di dalam hatiku, aku masih merasa bahwa ini hanyalah sebuah game, dan mungkin ini adalah ganjaran karena aku merasa seperti itu. Bagaimanapun juga, kekuatanku hanyalah angka-angka yang berada di data statusku. Namun, diatas batas-batas game, melebihi batas-batasan itu , aku berpikir aku dapat melakukan segalanya. Aku ingin bertemu Asuna. Aku ingin memeluknya dengan tanganku, untuk melepaskan pikiran dan perasaan ini dan merasa terobati. Tapi saat ini, tanganku tidak dapat mencapainya. Detik yang ditunjukkan terus berkurang. Aku bertanya-tanya, apa yang akan terjadi ketika detik itu menjadi nol, aku tidak bisa ingat. Tidak peduli apapun yang terjadi, hanya ada satu hal yang dapat aku lakukan. Aku akan merangkak kembali ketempat ini dan menantang ksatria-ksatria penjaga itu lagi. Tidak peduli berapa kali aku gagal, bahkan jika aku tidak bisa menang - bahkan hingga jiwa ku lelah, sampai aku hilang dari dunia ini - … Pada saat itu, muncul sebuah bayangan hitam melintasi pandanganku yang melihat kebawah. Seseorang masuk ke dalam kubah yang terbuka ini dan terbang kearahku dengan kecepatan yang luar biasa. ‗Jangan kesini‘, aku berusaha untuk berteriak, tapi suaraku tidak keluar. Melihat ke arah kanopi yang berada diatasku, aku melihat kanopi itu sekali lagi mengeluarkan warna putih dan memproduksi ksatria-ksatria penjaga itu lagi. Raksasa putih itu berteriak saat mereka melewati sisi ku dan melesat tepat ke arah penyusup itu. Dari pengalamanku sebelumnya, aku sudah tahu bahwa satu orang saja tidak akan bisa menghadapi mereka. ‗Cepat, pergi dari sini‘, aku berdoa dengan sungguh-sungguh, tapi bayangan itu melesat cepat tepat kearah ku. Ksatria-ksatria penjaga yang berada dibarisan depan mulai menggenggam pedang mereka dan turun secara berurutan untuk menyerang. Dengan gerakan yang cepat dan tajam, penyusup itu menghindari serangan mereka, tapi serangan yang tertunda waktu itu akhirnya menyentuh sang penyusup. Badannya yang lemah itu jatuh dan terguling. Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email: [email protected])
281
Tapi penyusup itu memanfaatkan hal ini untuk maju lebih jauh, menyelinap melewati barisan ksatria-ksatria itu dan terus terbang keatas. Saat penyusup itu sudah mulai mendekati ku, muncul lebih banyak ksatria yang mencoba menghentikannya, dengan berpaduan suara yang aneh, mereka terbang disekitar. Tangan kanan bayangan itu memegang sebuah Katana, tapi dia hanya menggunakannya untuk bertahan. Menghindari kelompok-kelompok musuh dan menangkis dengan gerakan yang mempesona, dia semakin dekat. Dia terbang mati-matian kesini. Pada saat dia tiba didepanku, air matanya bertaburan dan kemudian berteriak: ―- Kirito-kun!!‖ Dia adalah Lyfa. Gadis Sylph itu kemudian menjulurkan tangannya dan memelukku dengan erat menggunakan kedua tangannya. Kami berdua sudah sangat dekat dengan gerbang itu, tetapi ksatria-ksatria itu tidak membiarkan kami untuk maju lebih jauh, mereka berkumpul di langit, dan menciptakan tembok tebal berlapis-lapis yang terbuat dari makhluk hidup. Tapi, setelah mengamankanku, Lyfa berbalik dan terbang dengan cepat, kali ini mengarah lurus menuju pintu keluar. Dari arah belakang, mantra-mantra bagaikan kutukan mulai diucapkan. Seketika, anak-anak panah terbang kemari. Lyfa terbang kesana-kemari, menghindari bidikan musuh, tapi anak panah yang jatuh sangat banyak sehingga tidak mungkin untuk menghindari semuanya. Satu dari anak panah yang banyak itu mengenainya, bahkan Aku merasakan goncangannya. ―Ug...!!‖ Lyfa tersedak, tetapi kecepatan menukiknya tidak berkurang sama sekali. Tubuh Lyfa tertusuk anak-anak panah secara berurutan. Dalam pandanganku, HPnya berkurang setengah dengan cepat. Tidak hanya anak panah cahaya yang mengejar kami. Ada dua ksatria penjaga yang mengejar dengan cepat dan marah. Aku dapat melihat pedang turun dari kiri dan kanan membentuk tanda silang. Lyfa berputar dengan cepat, menghindari satu pedang, tapi, pedang yang lain mengenainya tepat di punggungnya. ―Ah...‖ Lyfa berteriak, kemudian terlempar seperti bola, lalu jatuh ketanah. Setelah melambung beberapa kali, kami meluncur diatas tanah, dan kemudian berhenti. Setelah itu, beberapa ksatria turun untuk memberikan serangan akhir. Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email: [email protected])
282
Lyfa mendorong tubuhnya keatas dengan tangannya yang bergetaran, dan kemudian mengepakkan sayapnya sekali lagi. Hal itu membuatnya berguling kedepan - cahaya yang terang tiba-tiba memenuhi penglihatanku. Kami berdua sudah ada di depan kubah.
*** Berhasil selamat dari situasi yang kritis itu, Lyfa mereganggkan tubuhnya yang kedingin karena rasa takut yang dialaminya diatas jalan berbatu itu. Kemudian berbalik, menyadari waktu yang diberikan untuk menjalani quest tersebut sudah habis, gerbang itu tertutup dan raksasa-raksasa putih didalamnya tetap berdiri dibalik gerbang itu. Terdapat api kecil yang berkedip-kedip di atas tangannya. Kirito-kun -, Lyfa menangis di dalam hatinya. Tapi tidak ada waktu untuk hanyut dalam perasaan sedih ini. Kemudian dia duduk, dan menyandarkan dirinya pada kaki patung batu besar di depan gerbang, melambaikan tangannya, dia membuka jendela pop-out untuk item. Karena Lyfa tidak menguasai sihir beratribut air dan beratribut suci, dia tidak dapat menggunakan sihir pembangkit tingkat tinggi. Jadi dia mengubah «Sap of the World Tree»[26] menjadi sebuah item, dan setelah itu mengambil botol biru kecil yang tercipta. Setelah menyingkirkan jendela pop-out itu, dia membuka sumbat botol biru kecil yang dipegangnya dan memercikkan cairan yang bercahaya itu di atas Remain Light milik Kirito. Sebuah lingkaran sihir tiga dimensi yang mirip dengan lingkaran sihir pembangkit, muncul dalam sekejap. Beberapa detik kemudian, muncul wujud anak laki-laki berbaju hitam. ―...Kirito-kun...‖ Sambil duduk, Lyfa memanggil namanya, tersenyum dalam tangisnya. Lalu Kirito berlutut diatas jalan batu itu dengan tersenyum, kemudian meletakkan tangannya diatas tangan Lyfa. ―Terima kasih, Lyfa... Tapi, jangan bertindak gegabah seperti itu lagi. Aku akan baik-baik saja... Aku tidak ingin menyusahkan mu lebih lanjut. ―Menyusahkan... aku...‖ ‗Tidak sama sekali terbebani‘, adalah hal yang ingin Lyfa katakan, tetapi Kirito lebih dulu berdiri. Dia berpaling dariku, kemudian mulai berjalan - berjalan ke arah gerbang yang menuju World Tree. ―Ki, Kirito-kun!!‖
Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email: [email protected])
283
Lyfa tercengang dengan kagum. Kemudian menempatkan kekuatannya pada kedua kakinya yang bergetar, dan entah bagaimana, dia berdiri. ―Tu, tunggu... Itu mustahil untuk dilewati sendirian.‖ ―Mungkin begitu... Tapi aku harus pergi kesana...‖ Bisik Kirito dengan membelakanginya. Lyfa merasa seperti gambar kaca yang terdesak hingga diambang batas, berusaha keras untuk mencari kata-kata untuk diucapkan. Tapi akhirnya Ia tidak dapat mengucapkan kata-kata yang membakar tenggorokannya. Dengan sekejap Lyfa merentangkan tangannya, dan kemudian memegang badan Kirito dengan erat. Lyfa merasakan perasaan tertarik yang kuat. Untuk bisa melupakan Kazuto, dia memaksakan hatinya untuk mencintai orang ini, pada saat yang sama, mungkin semuanya akan baik-baik saja, pikirnya. ―Cukup... Hentikan... Kembalilah menjadi Kirito yang biasanya... aku... aku, Kirito-kun...‖ Kirito memegang tangan kanan Lyfa dengan lembut menggunakan kedua tangannya. Suara yang tenang tapi kuat, mengalir ke telinga Lyfa. ―Lyfa... Maafkan aku... Jika aku tidak pergi kesana, tidak akan ada berakhir, dan tidak akan ada yang mulai. Aku harus melihatnya, lagi...‖ ―Melihat... Asuna...‖ Sejenak, Lyfa tidak mengerti apa yang didengarkannya. Pikirannya kosong, kemudian gema suara Kirito perlahan-lahan memudar. ―...Tadi... tadi, apa... yang Kamu katakan...?‖ Kirito memiringkan kepalanya, terlihat sedikit binggung, kemudian menjawab: ―Ah... Asuna, itu adalah nama orang yang aku cari.‖ ―Tapi... maksudku, orang itu...‖ Lyfa mengambil setengah langkah kebelakang sambil menutup mulutny dengan kedua tangannya. Pada saat pikirannya sedang membeku, bayang-bayang ingatannya muncul. Ingatan beberapa hari yang lalu, pada saat dia berlatih dengan Kazuto di dojo. Ingatan ketika mereka bertemu, Kirito mengalahkan pasukan Salamander di hutan kuno itu. Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email: [email protected])
284
Kedua orang didalam ingatannya itu, mengayunkan pedangnya dengan tangan kanannya kemudian menyimpannya di punggung mereka setelah bertarung. Dengan menggunakan gerakan yang benar-benar sama. Setelah mengamatinya lebih lanjut, kedua bayangan itu melebur menjadi satu. Mata Lyfa terbuka lebar, kemudian dari bibirnya yang bergetar, keluar sebuah suara. ―...Apakah Kamu... Onii-chan?‖ ―Huh...?‖ Kirito mendengar kata-kata itu, dan kemudian alis matanya naik karena terkejut. Matanya yang gelap menatap langsung ke mata Lyfa. Cahaya yang megambang di pupil matanya bagaikan bulan yang bergoyang diatas permukaan air, kemudian ―- Sugu... Suguha...?‖ Spriggan yang berpakaian serba gelap itu membisikkan suara yang nyaris tidak terdengar lagi, memanggil nama itu. Jalan batu itu, tempat di sekeliling Aarun, dan seluruh dunia dengan World Tree seakan runtuh. Lyfa / Suguha melangkah mundur dengan terhuyung-huyung. Selama berpetualang dengan orang itu beberapa hari lamanya, Lyfa merasa dunia maya itu terkesan lebih hidup. Hatinya sangat senang ketika terbang bersampingan dengannya. Suguha mencintai Kazuto, Lyfa menyukai Kirito, dia akan berbohong jika dia tidak bilang dirinya merasa tidak bersalah. Namun, Kirito lah yang mengajarkannya bahwa ALfheim bukan hanya pengembangan dari simulator penerbangan virtual yang dipikirkannya selama ini, melainkan sebuah realitas yang baru. Itu kenapa Lyfa dapat merasakan perasaan yang dia punya di dunia ini bukan hanya sekedar data digital, melainkan perasaannya yang sesungguhnya. Suguha dengan tegas membekukan perasaannya yang menginginkan Kazuto, bahkan dia merasa, rasa sakit yang terkubur jauh di dalam hatinya pun akan terlupakan jika dia tinggal di sisi Kirito. - Memang benar «realita» ini dibentuk oleh jiwa manusia yang «nyata» yang ingin datang ketempat ini, tapi tetap saja hal ini sangat tidak terduga. ―...Kejamnya... Ini sudah keterlaluan, ini...‖ Lyfa berbicara seperti orang yang kehilangan kewarasannya sambil menggelengkan kepalanya ke kiri dan ke kanan. Dia tidak ingin ada ditempat itu lebih lama lagi, meskipun hanya satu detik lebih lama. Dia berpaling dari Kirito, dan melambaikan tangan kirinya. Kemudian menyentuh ujung kiri bawah dari jendela yang keluar, dia hampir saja mengabaikan pesan konfirmasi yang keluar, dan akhirnya menekan tombol untuk keluar dari dunia itu. Di Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email: [email protected])
285
bawah kelopak mata yang tertutup itu, muncul warna pelangi yang kemudian memudar, dan meninggalkan kegelapan. Setelah bangun di tempat tidurnya, hal pertama yang dia lihat adalah langit ALfheim yang berwarna biru. Warna itu selalu membawanya pada perasaan nostalgia dan kerinduan yang dalam, tapi yang ada sekarang hanyalah rasa sakit. Suguha kemudian melepas Amusphere yang dia kenakan dari kepalanya, kemudian memegangnya di depan kedua matanya. ―U... u...‖ Isak tangis yang tidak bisa ditahannya, akhirnya muncul dari dalam tenggorokannya. Kemudian Ia meletakkan sedikit kekuatan pada kedua tangannya, memegang mesin halus yang berhiaskan dua lingkaran. Lingkaran itu melengkung dengan mulus. Dia bisa saja menghancurkan Amusphere ditangannya dan menutup jalan ke dunia itu untuk selamanya. Akan tetapi, dia tidak bisa melakukannya. Nasib gadis bernama Lyfa, yang berada di sisi dunia itu sangatlah menyedihkan. Setelah melempar mesin itu ke tempat tidurnya, Suguha berdiri. Dia menapakkan kakinya di lantai, menutup kedua matanya, dan menundukkan kepalanya. Dia tidak ingin berpikir apa-apa untuk sementara waktu. Kesunyian itu dipecahkan oleh sebuah ketukan yang rendah. Kemudian, dari balik pintu terdengar suara yang berbeda dari suara Kirito, tapi memiliki irama yang sama. ―- Sugu, bolehkah aku masuk?‖ ―Berhenti!! Jangan buka pintunya!‖ Suguha berteriak karena refleks. ―Tinggalkan aku sendiri... untuk sementara waktu...‖ ―- Apa yang terjadi, Sugu? Aku juga terkejut, tapi...‖ Kazuto melanjutkan perkataannya dengan bingung. ―...Jika Kamu marah karena aku menggunakan Nerve Gear lagi, aku minta maaf. Tapi benda itu benar-benar dibutuhkan.‖ ―Bukan. Bukan tentang itu.‖
Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email: [email protected])
286
Setelah beberapa saat, perasaan yang bertentangan menyebar ke seluruh tubuhnya. Dia melompat dari tempat tidurnya, dan kemudian berjalan ke arah pintu. Dia memutar gagang pintu tersebut dan membuka pintunya, terlihat sosok Kazuto dibaliknya. Matanya dipenuhi oleh kekhawatiran pada saat melihat Suguha. ―Aku... Aku...‖ Dia memberitahukan perasaannya, sambil mengeluarkan air mata. ―Aku - menghianati hatiku. Menghianati perasaan ku yang mencintai Onii-chan.‖ Akhirnya Suguha bisa berkata ‗cinta‘ pada orang yang disukainya secara langsung, tapi seperti ada pedang yang menusuk dada, tenggorokan, dan bibirnya. Sambil merasakan rasa sakit yang membakarnya, Dia melanjutkan perkataannya dengan suara serak. ―Aku pikir aku sudah melupakan semuanya, menyerah, dan mulai mencoba untuk mencintai Kirito. Tidak, aku sudah merasa cukup - tetapi... meskipun...‖ ―Apa...‖ Untuk beberapa detik, Kazuto kehilangan kata-kata, kemudian dia berkata dengan berbisik. ―Cinta... Aku... Tapi, kita kan...‖ ―Aku tahu‖ ―...Apa...?‖ Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email: [email protected])
287
―Aku sudah tahu semuanya‖ ‗Aku tidak boleh memberitahukan hal ini‘, pikirnya. Tapi dia tidak dapat berhenti. Dengan matanya yang menatap Kazuto dan berisikan perasaannya yang kuat, dia mengucapkan sebuah pernyataan melalui bibirnya yang bergetar. ―Onii-chan dan aku bukan saudara kandung, aku sudah mengetahuinya sejak dua tahun yang lalu!!‖ Oh tidak. Ibunya ingin dia menunggu saat yang tepat untuk memberitahukan Kazuto bahwa dia sudah mengetahui hal ini, bukan untuk menggunakannya sebagai senjata untuk perasaanya. Alasan Ibunya meminta dirinya untuk menunggu adalah untuk menggunakan waktu yang ada untuk memikirkan tentang hal tersebut , pikirnya. ―Alasan Onii-chan menyerah dari Kendo dan kemudian menjauhiku, itu semua karena Onii-chan sudah tau ini semua sejak lama bukan? Karena aku bukan adik kandungmu, Onii-chan mulai menjauhi aku kan? Lalu, kenapa Onii-chan sangat baik padaku sekarang!!‖ Dia tidak dapat menahannya lagi, tidak peduli seberapa kasar kata-katanya. Secara perlahan mata hitam Kazuto kehilangan ekspresinya pada saat suara Suguha bergema di koridor yang dingin itu. ―Aku... sangat senang ketika Onii-chan kembali dari SAO. Aku senang kita akhirnya dapat kembali ke hubungan kita pada saat kita masih anak-anak. Aku pikir, Onii-chan akhirnya memperhatikanku. Dia tidak bisa menahannya lagi, akhirnya, air matanya keluar dan jatuh membasahi wajahnya. Suguha mengusap kedua matanya dengan kasar, memaksakan suaranya untuk keluar dari dalam dadanya. ―...Tapi... jika aku tahu hal ini akan terjadi, akan lebih baik jika Onii-chan tetap berprilaku dingin padaku. Jika hal itu terjadi, aku tidak akan menyadari bahwa aku mencintai Onii-chan... Atau mencari tahu mengenai Asuna dan merasa sedih... Lalu aku tidak akan harus mencintai Kirito untuk menggantikanmu!!‖ Mata Kazuto terbuka sedikit lebar pada saat mendengarkan kata-kata itu, kemudian dia terlihat kaku. Setelah beberapa detik waktu terasa berhenti, Kazuto menggelengkan kepalanya dan kemudian berkata dengan sedih: ―...Maafkan aku...‖ Sejak bangun dua bulan yang lalu, mata Kazuto yang melihat Suguha selalu mempunyai cahaya yang lembut dan mengandung kepedulian, bersinar di dalamnya. Tapi sekarang, cahaya itu meredup dan sebagai gantinya, terlihat kegelapan yang dalam di dalamnya. Suguha dipenuhi rasa sakit yang kuat, hatinya bagaikan di potong dengan pedang yang terbuat dari penyesalan. Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email: [email protected])
288
―...Tolong, tinggalkan aku sendiri.‖ Dia tidak ingin melihat wajah Kazuto lebih lama lagi. Saat sedang dihancurkan oleh rasa bersalah dan benci akan dirinya sendiri, Suguha menutup pintu kamarnya untuk melarikan diri, kemudian mundur beberapa langkah. Tumitnya menyentuh tempat tidurnya, kemudian dia menjatuhkan diri ke atas tempat tidurnya seakan ambruk. Pada saat Ia meringkuk dengan selimut yang menyelimuti badannya, pundaknya bergetar dengan isak tangis yang menyiksa badannya. Kemudian air matanya mulai jatuh, meninggalkan tanda pada seperai berwarna putih yang menyerapnya.
*** Aku berdiri sejenak disana, bersama pintu yang tertutup di depanku. Kemudian, aku berbalik dan menyenderkan punggungku pada pintu kamarnya, yang kemudian perlahan-lahan meluncur kebawah menuju lantai. Tuduhan Suguha, bahwa aku menjauhinya karena dia bukanlah adik perempuan ku yang sebenarnya hampir benar. Aku telah mencari di internet mengenai dokumen-dokumen keluargaku [27], yang hanya aku temukan adalah catatan yang mengatakan dokumen tersebut sudah dihapus, lalu aku bertanya pada ‗orang tua‘ku mengenai hal itu. Saat itu aku masih berumur sepuluh tahun. Kemudian aku mulai menjaga jarak dengan Suguha tanpa alasan yang benar-benar jelas. Pada saat itu, aku tidak mengerti arti dari menjaga jarak dari orang lain. Aku tidak mempunyai ingatan apapun mengenai kedua orang tuaku yang asli, Kirigaya Minetaka dan Kirigaya Midori memberitahukan kebenarannya padaku, tapi cinta mereka kepadaku tidak berubah, sehingga aku tidak benar-benar terluka. Namun, dalam diriku tertanam bibit perasaan aneh, pada saat bibit itu sudah bertunas, bibit itu sudah tertanam dengan kuat. Dengan kata lain, seseorang yang bahkan tidak mengetahui kerabatnya, siapakah sebenarnya orang itu? Itu adalah pertanyaanku. Aku mulai berpikir seperti seseorang yang tahu segalanya, bahwa sebuah keluarga terdiri dari satu set kenalan yang memiliki hubungan yang panjang. Aku ingin tahu, akan jadi seperti apakah orang itu. Apakah aku tahu orang yang seperti itu? Rasa ketidaksesuaian itu menjadi salah satu alasan yang membawaku terjun ke dunia game online. Disana, Avatar-avatar[28] yang bertemu di dalam game, semuanya berbeda. Tidak ada yang benar-benar tahu satu sama lainnya. Atas dasar pemikiran itu, kami berinteraksi satu sama Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email: [email protected])
289
lain, bisa dikatakan dunia itu adalah dunia yang palsu, tapi aku merasa nyaman. Pada saat aku berada di kelas 5 atau 6, aku sudah ketagihan bermain game online, tanpa melihat kesamping, aku tetap berjalan lurus. Akhirnya, aku terperangkap di dalam dunia virtual itu selama dua tahun. Dunia Sword Art Online bisa dikatakan sebagai semacam utopia [29] untukku, jika tidak ada peraturan kematian disana. Sebuah mimpi dimana aku tidak akan terbangun. Sebuah dunia virtual yang tidak akan pernah berakhir. Di dunia itu, aku menjadi Kirito, seseorang yang tidak diketahui siapa pun. Namun, di situasi abnormal permainan internet Full Dive dimana aku tidak bisa log out, tanpa kekuatan aku dituntun ke pada kebenaran yang tak terelakkan. Apakah dunia itu adalah dunia nyata atau dunia maya, kedua dunia itu pada dasarnya identik satu sama lain. Karena manusia memahami dunia mereka melalui informasi yang mereka dapatkan melalui 5 indra mereka yang kemudian diproses otak. Alasan yang menyatakan game internet adalah dunia yang palsu adalah Kamu dapat meninggalkannya dengan menekan tombol off pada mesin. Dunia yang diakui oleh otak kita melalui aliran listrik, dunia dimana Kamu tidak bisa keluar. Kata-kata itu adalah kata-kata yang mendeskripsikan dunia nyata itu sendiri. Ketika aku menyadari hal itu, aku akhirnya menyadari kekosongan pertanyaan yang membuatku bingung sejak umurku sepuluh tahun. Mengkhawatirkan orang lain adalah sesuatu yang tidak berarti. Hal yang dapat Kamu lakukan adalah mempercayai apa yang Kamu lihat, dan menerimanya. Seseorang yang aku akui adalah seseorang yang nyata. Dari balik pintu tempat aku bersender, terdengar isak tangis Suguha. Ketika aku kembali ke dunia nyata, aku sangat senang pada saat aku melihat wajahnya. Aku ingin memperpendek jarak yang aku buat dulu karena pertanyaanku yang sama sekali tidak berarti, kami akan membangun ikatan kami kembali, aku ingin mendekatinya karena aku ingin. Namun, sepertinya Suguha menyadari sesuatu yang baru dariku selama dua tahun terakhir ini. Dia sudah tahu bahwa kakak laki-lakinya ternyata adalah sepupunya, dan mungkin mencoba memperdekat jarak yang aku tempatkan diantara kami berdua. Aku yang berpikir bahwa dia masih belum mengetahui kebenarannya, tidak dapat menyadari perasaannya. Kepada Suguha, aku sudah memperlihatkan perasaanku terhadap Asuna berkali-kali. Aku menangis memikirkan Asuna di depannya. Tidak sulit untuk membanyangkan seberapa dalam aku telah menyakiti Suguha. Tidak, tidak hanya itu. Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email: [email protected])
290
Mungkin alasan Suguha yang gagap teknologi komputer, mulai bermain game VRMMO adalah aku. Untuk mengetahui duniaku, Suguha terjun kedalam dunia virtual, dan menuntun dirinya yang lain. Lyfa, orang yang berkali-kali menolongku di ALfheim - sebenarnya adalah Suguha. Yui membuat hipotesis, bahwa alasan aku bertemu dengannya pada saat baru pertama kali login adalah karena ada seseorang di lingkunganku yang terhubung ke ALO pada saat yang sama denganku. Karena kami bermain bukan dari lingkungan yang sama, melainkan dari rumah yang sama, alamat IP global kami identik. Jadi, setelah aku bertemu Lyfa, satu-satunya yang ada di dalam kepalaku adalah Asuna, dan kemudian aku menyakiti Lyfa sama seperti aku menyakiti Suguha. Aku menutup mata ku dengan erat, sampai dimana pada saat aku membukanya, mataku akan mengeluarkan suara, kemudian berdiri dengan seluruh kekuatan dikakiku. Sekarang, aku akan melakukan apa yang dapat kulakukan untuk Suguha. Ketika kata-kata tidak cukup untuk mengungkapkan sesuatu, ulurkanlah tanganmu, banyak orang mengajariku hal itu dengan sepenuh hati di dunia SAO.
*** Suara ketukan yang keras terdengar di pintu, menarik Suguha keluar dari keadaannya.Lalu meringkuk karena refleks. Dia ingin berteriak, ‘Jangan buka pintunya‘, tapi yang keluar dari tenggorokannya hanyalah suara yang tidak jelas. Namun, Kazuto mulai berbicara tanpa memutar kenop pintu itu. ―Sugu... Aku akan menunggumu di atas beranda di sisi utara Aarun.‖ Itu adalah suara yang tenang, dan lembut. Dia merasa Kazuto sudah bergerak dari depan pintu kamarnya. Setelah terdengan suara pintu terbuka, kemudian tertutup diseberang lorong, muncul kesunyian. Suguha memejamkan matanya rapat-rapat kemudian meringkuk lagi. Air matanya mulai berjatuhan lagi, membuat suara tetesan. Suara Kazuto tidak sedikitpun terguncang. Apakah Kazuto sudah menelan bulat-bulat kata-kata kasar yang dia hujankan padanya? ‗- Dia sangat kuat, kakak laki-lakiku. Aku tidak bisa menjadi sekuat dirinya...‖
Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email: [email protected])
291
Sambil membisikan kata-kata itu di hatinya, dia mengingat malam beberapa hari yang lalu. Malam itu, Kazuto seperti dirinya sekarang, meringkuk diatas tempat tidurnya. Berpikir hal yang sama, berpikir mengenai orang yang dicintainya tetapi tidak dapat diraihnya. Bagaikan seorang anak yang tersesat. Hari berikutnya dia bertemu Kirito. Pada saat itu, Kazuto sudah tahu, bahwa pada saat badan Asuna tertidur, kesadarannya ada di ALfheim - di World Tree yang menjulang tinggi ke atas. Dia melemparkan dirinya kedalam dunia virtual lagi. Menghapus air matanya, kemudian memegang pedang dengan tangannya. - Pada saat itu, dia berkata semoga beruntung kepada anak laki-laki itu. Dia memberitahukan anak laki-laki itu untuk tidak menyerah. Namun, dirinya sendiri terus-menerus menangis seperti ini... Suguha membuka matanya dengan perlahan. Sebuah mahkota mulia berbentuk bundar diletakkan di depannya. Dia mengambilnya kemudian mengenakan mahkota itu di kepalanya. Sinar matahari tumpah dari langit yang setengahnya dipenuhi awan dan menyinari jalan-jalan kuno Aarun dengan lembut. Melihat kesekitar tempat dia login, sosok Kirito tidak dapat ditemukan. Dengan memeriksa peta yang ada, dia dapat melihat dirinya berada di alun-alun selatan di luar kubah World Tree, di sisi utara, terdapat beranda besar yang sepertinya digunakan untuk acara-acara atau event. Dia mungkin sedang menunggu Lyfa disana. Meskipun dia sudah datang kesini, dia masih takut untuk bertemu Kirito. Dia tidak tahu apa yang ingin dia katakan atau apa yang ingin didengarnya. Setelah berjalan beberapa langkah dengan putus asa, Lyfa duduk di kursi yang berada di pinggiran alun-alun itu. Dia tidak yakin sudah berapa lama dia duduk dengan kepala tertunduk. Tiba-tiba, ada seseorang yang mendarat didepannya. Tubuhnya menjadi tegang karena refleks dan kemudian menutup kedua matanya. Namun, orang yang memanggil namanya itu adalah orang yang tidak diduga-duga. ―Akhirnya... Aku mencarimu dari tadi, Lyfa-chan!‖ Sebuah suara yang akrab, ceria, tapi tidak dapat diandalkan bergema. Dia mengangkat kepalanya dengan tercengan, di depannya, berdiri sosok seorang anak laki-laki Sylph yang mempunyai rambut berwarna kuning kehijauan. ―...R,Recon!?‖ Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email: [email protected])
292
Melihat wajahnya yang tak terduga ini, Lyfa lupa akan segala rasa sakit yang dia rasakan, dan bertanya kepadanya, kenapa dia ada disini. Recon menempatkan kedua tangannya di atas pinggulnya, membusungkan dadanya lalu berkata: ―Jadi, setelah Sigurd pergi, status paralysis ku memudar, jadi aku membunuh 2 player Salamander itu dengan racun, kemudian melarikan diri dari jalur air bawah tanah itu. Aku berencana membunuh Sigurd dengan menggunakan racun, tetapi dia tidak ada di ibukota Sylph, jadi aku memutuskan untuk pergi ke Aarun. Aku kesini melewati pegunungan, melatih monstermonster agresif[30] yang ada dengan player di tengah jalan, dan akhirnya aku sampai di Aarun pagi ini. Perjalanan itu memakan waktu semalaman penuh.‖ ―...Kau, itu benar-benar murni MPK[31]‖ ―Jangan khawatir dengan rincian kecilnya untuk saat ini!‖ Recon tidak peduli dengan kata-kata Lyfa yang menuduhnya, dia terlihat senang, kemudian dia duduk disamping Lyfa. Dia bingung melihat Lyfa yang sendirian, setelah melihat kesekitar, bertanya: ―Apa yang terjadi dengan Spriggan itu? Apakah Kamu membubarkan Partymu?‖ ―Sebenarnya...‖ Mencari kata-kata yang tepat untuk diucapkan, Lyfa menjadi gelisah, kemudian menggeser pinggulnya dengan tidak menentu. Namun, seperti ada gumpalan rasa sakit di dalam dadanya, dan tidak ada alasan yang cakap muncul di pikirannya. Ketika dia sadar, dia sudah mengatakan apa yang tertimbun di dalam hatinya. ―...Aku, sudah mengatakan sesuatu yang buruk kepada orang itu... Meskipun aku mencintainya, aku mengatakan hal-hal yang harusnya tak kuucapkan untuk menyakitinya... aku, bodoh...‖ Air matanya hampir tumpah lagi, tetapi Lyfa berusaha mati-matian untuk menahannya. Recon / Nagata hanyalah teman sekelasnya, diatas semua itu, ini adalah dunia virtual, dia tidak ingin emosinya membuat Recon bingung. Jadi Ia berbalik dengan cepat kemudian berbicara dengan cepat. ―Aku minta maaf, karena mengatakan hal yang tidak-tidak. Tolong lupakan apa yang aku katakan. Aku tidak akan bertemu orang itu lagi... Ayo kita pulang, ke Slyfain.‖ Meskipun dia ingin kabur di dunia ini, di dunia nyata, fakta bahwa Ia hanya terbaring beberapa meter darinya tidak terbantahkan. Tapi dia masih takut untuk bertemu Kirito. Dia akan kembali ke Sylfain tanpa pergi ketempat pertemuannya, kemudian setelah mengucapkan selamat tinggal kepada teman-teman dekatnya di dunia ini, dia akan membuat «Lyfa» tidur selamanya, pikirnya.
Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email: [email protected])
293
Setelah menentukan apa yang ingin Ia lakukan, Lyfa melihat keatas dan melihat wajah Recon. Dia sangat terkejut dan tidak sengaja bersandar pada kursi. ―A...Apa!?‖ Wajah Recon memerah semerah tomat, matanya terbuka lebar, mulutnya terbuka dan tertutup tanpa mengeluarkan kata-kata. Untuk beberapa saat, dia bertanya-tanya apakah ada yang menggunakan sihir penyesak nafas beratribut air pada saat itu, Lyfa lupa bahwa mereka sedang ada di tengah kota. Pada saat itu, tiba-tiba Recon bergerak dengan kecepatan yang hebat, meraih tangan Lyfa, dan meletakkannya di atas dadanya. ―Ad- Ada apa!?‖ ―Lyfa-chan!‖ Player-player disekitar melihat kearah mereka setelah mendengarkan suaranya yang kencang. Dia terus menjulurkan lehernya sambil bergerak mendekati Lyfa yang sedang menyender sampai batas. ―Ly, Lyfa-chan Kamu tidak boleh menangis! Jika Kamu tidak selalu tersenyum, maka Kamu bukanlah Lyfa-chan! Aku, aku akan selalu ada di sampingmu... Di dunia ini maupun di dunia nyata, aku tidak akan meninggalkan mu sendirian... Aku, aku, aku cinta kamu Lyfa-chan... Suguha-chan!‖ Setelah berbicara terus-terusan seperti keran air yang rusak, dia memajukan kepalanya tanpa menunggu jawaban Lyfa. Terdapat cahaya aneh yang bersinar di matanya yang biasanya malumalu, bibirnya mengembang di bawah hidung yang tampak membengkak pada saat dia mendekati Lyfa. ―Ah, itu, tungg...‖ Penyergapan dan serangan kejutan adalah kemampuan yang dikuasai Recon, Lyfa terkejut dan badannya menjadi tegang karena kata-kata dan tindakan yang tidak terduga itu. Recon menyandarkan badannya untuk menutupi Lyfa, Lyfa yang berdiam diri seakan menyetujui tindakannya itu, kemudian dia terus mendekati Lyfa. ―Hei... tunggu...‖ Lyfa kembali sadar setelah merasakan nafas Recon di wajahnya, kemudian dia mengepalkan tangan kirinya. ―Aku bilang.. tunggu!!‖ Sambil berteriak, Lyfa memutar tubuhnya dan menghantam solar plexus [32]milik Recon dengan pukulan yang kuat. Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email: [email protected])
294
―Guhoo!!‖ Karena ini terjadi di dalam kota, maka tidak ada damage yang diterima, tetapi efek terpukul mundur masih dapat dirasakan, badan Recon melayang setinggi satu meter di udara, kemudian jatuh kembali ke bangku itu. Dia mengeluarkan suara kesakitan sambil memegangi perutnya dengan kedua tangan miliknya. ―Uguguguuuu... K, Kejamnya, Lyfa-chan!!‖ ―Siapa suruh!! Tiba-tiba mengatakan sesuatu yang sangat bodoh!‖ Lyfa merasa mukanya menjadi panas dan kemudian berdiri. Wajahnya menyala panas seperti nafas naga yang bercampur dengan rasa marah dan malu saat dia menyadari bibirnya hampir saja dicium. Sekarang dia mengangkat Recon melalui kerah bajunya, dan kemudian meninjunya beberapa kali dengan tangan kanannya. ―Uge! Ugee! M, maaf, aku minta maaf!!‖ Recon terguling jatuh dari bangku itu, dan kemudian memegang badannya dengan tangan kanannya sambil menggeleng-gelengkan kepalanya. Lyfa menurunkan kuda-kuda serangannya, dan kemudian duduk bersila diatas bangku, dan menundukkan kepalanya. ―Oh.... Anehnya... aku pikir, setelah semua yang terjadi, yang tersisa ialah apakah aku mempunyai keberanian untuk menyatakan cintaku atau tidak...‖ ―...Kenapa kamu...‖ Lyfa kagum, dan kemudian berkata jujur dengan nada yang cocok. ―...Apa kamu benar-benar bodoh.‖ ―Ugu...‖ Melihat wajah Recon yang terluka seperti anak anjing yang baru saja dimarahi, Lyfa tertawa dengan takjub. Dengan campuran nafas dan tawa, Lyfa merasa ada hal lain yang ikut keluar. Pada saat yang sama, dia merasa beban di hatinya menjadi lebih ringan. Aku rasa selama ini aku terus memendam semuanya sampai sekarang, pikirnya. Merasa takut dia akan terluka, dia mengatupkan giginya dan menanggung semuanya. Oleh karena itu, dia terbanjiri oleh emosinya yang meluap-luap, dan akhirnya melukai orang yang dicintainya. Dia mungkin sudah terlambat - tapi paling tidak dia ingin jujur kepada dirinya sendiri. Pundak Lyfa menjadi santai pada saat dia memikirkan hal itu, kemudian dia melihat ke arah langit, kemudian berkata: Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email: [email protected])
295
―- Tapi, aku tidak membenci sisi dirimu yang seperti ini.‖ ―Apa!? Benarkah, benarkah!?‖ Recon meloncat ke atas bangku itu, dan mencoba meraih tangan Lyfa tanpa belajar dari kesalahannya. ―Jangan senang dulu!‖ Lyfa menarik tangannya, kemudian terbang ke langit. ―- Sesekali, aku akan mencoba belajar darimu. Tunggu disini sebentar.- Jika kamu mengikutiku, maka Aku akan memberikan ganjaran yang lebih besar!‖ Lyfa menjuruskan tinju tangan kanannya ke arah muka Recon dengan kencang, kemudian membukanya dan melambaikan tangan, kemudian berbalik. Dia mengepakkan kedua sayapnya dengan kuat, kemudian terbang menuju World Tree. Sebuah beranda yang luas terlihat setelah terbang di sekitar World Tree selama beberapa menit. Sepertinya tempat itu sering digunakan sebagai tempat pasar loak dan terkadang tempat acara Guild, tapi hari ini tempat itu sama sekali kosong. Sisi utara Aarun tidak mempunyai bangunanbangunan berarsitektur hebat, sehingga tidak terlihat turis sama sekali disini. Ada bayangan hitam seseorang yang berdiri di tepian jalan yang berada ditengah-tengah teras itu. Orang itu memiliki sayang abu-abu yang tajam, dan membawa pedang besar yang terikat di punggungnya. Lyfa menarik nafas dalam-dalam, kemudian mendarat didepannya dengan tekad yang bulat. ―...Hai.‖ Kirito melihatnya dengan sedikit tegang, dan dengan senyum santai miliknya yang biasa, kemudian menyapanya dengan singkat. ―Maaf membuatmu menunggu.‖ Lyfa juga membalas dengan tersenyum. Keheningan yang ada bertahan selama beberapa detik. Hanya ada suara angin yang berhembus di antara mereka berdua. ―Sugu...‖ Kirito akhirnya membuka mulut. Dia mempunyai mata yang serius. Lyfa mengangkat tangannya dengan lembut dan menyela Kirito sebelum Kirito selesai berbicara. Lyfa mengepakkan sayapnya sekali, dan mundur satu langkah. Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email: [email protected])
296
―Onii-chan, ayo kita bertanding. Bertanding sebagai lanjutan dari pertarungan kemarin.‖ Lyfa meraih katananya selagi dia berbicara, dan Kirito menatapnya dengan mata terbuka sedikit lebar. Mulutnya bergerak, seakan ingin mengatakan sesuatu, tapi kemudian berhenti. Kirito melihatnya dengan mata hitam yang sama dengan mata yang dimilikinya di dunia nyata, setelah beberapa detik, Kirito menganggukkan kepalanya. Dia juga mulai mengepakkan sayapnya, kemudian membuat jarak di antara mereka berdua. ―- Baiklah. Aku tidak akan mengalah kali ini.‖ Kirito membalasnya dengan tersenyum, kemudian menggerakkan tangannya untuk meraih pedang di punggungnya. Mereka berdua menarik pedangnya masing-masing disaat bersamaan. Suara keren dua pedang besi yang ditarik bertindihan satu sama lain. Lyfa memegang katananya dengan middle stance favoritnya, menatap lurus kearah Kirito. Kirito menundukkan badannya, dengan kuda-kuda yang rendah pedangnya menyentuh tanah. Cara yang digunakannya sama seperti hari itu. ―Kamu tidak perlu berhenti sebelum memukul.- Ayo kita mulai!!‖ Lyfa menendang tanah pada saat dia berbicara. Aku melihat jarak di antara kami memendek dalam sekejap - pikir Lyfa. Hari itu, ketika kami berlatih, aku berpikir bahwa kuda-kuda yang digunakan Kazuto tidak masuk akal, tapi kuda-kuda itu adalah kuda-kuda yang diasanya di dunia virtual. Kazuto mempelajarinya dari pengalaman selama dua tahun bertarung dengan pedang sungguhan ,dengan mempertaruhkan nyawanya. Dia berpikir dengan serius, bahwa dia ingin mengerti untuk pertama kalinya. Apa yang dilihat Kazuto disana, apa yang dipikirkannya, bagaimana dia hidup di dunia yang dibenci itu, di dalam game kematian, dia ingin tahu semuanya. Lyfa mengangkat tinggi pedangnya, kemudian memotong lurus kebawah. Di Sylvain, sering dikatakan bahwa serangan Lyfa tidak dapat dihindari, tapi Kirito tampak bergerak seperti aliran udara, bergeser sedikit, dan menghindarinya. Tepat setelah itu, muncul pedang besar dengan gerakan memutar. Lyfa menarik kembali katananya dan menghadang pedang itu, tapi kedua tangan mereka terkejut karena hantaman yang kuat itu. Mereka berdua menggunakan pantulan senjata mereka untuk menendang tanah, kemudian mengepakkan sayap mereka masing-masing. Mereka berdua terbang memutar seperti helix [33] dengan cepat, pedang mereka bentrok satu sama lain pada saat mereka bertemu. Efek suara dan cahaya bagaikan ledakan menggelegar di udara, seakan menggetarkan dunia.
Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email: [email protected])
297
Lyfa tidak dapat menahan dirinya melihat gerakan Kirito dengan kagum, baik sebagai juara kendo maupun sebagai seorang peri swordswoman. Tidak ada gerakan yang berlebih, seperti tarian serangan berkesinambungan dan bertahan yang indah. Lyfa merasa dirinya berada diatas batas yang pernah di rasakannya pada saat menjadi satu dengan irama milik Kirito, dan terus mengayunkan pedangnya. Setelah memikirkannya lagi, dari semua duel yang dilakukannya di dunia ini, tidak sekalipun dia pernah merasa puas seperti ini. Lyfa pernah kalah sebelumnya, entah karena serangan tak terduga senjata lain ataupun karena sihir, tetapi dia tidak pernah sekalipun dalam pertarungan pedang yang murni Pendekar pedang yang bosan itu akhirnya bersuka cita pada saat menghadapi orang yang ia cintai lebih dari apapun. Dia berpikir, meskipun hati mereka berdua tidak akan bersilangan lagi, hal ini sudah cukup baginya. Tanpa Lyfa sadari, air matanya mulai terbentuk di sudut-sudut matanya. Seperti waktu-waktu sebelumnya dimana pedang mereka berdua bertemu pada pertempuran mereka yang hebat, Lyfa terdorong kebelakang, kali ini dia menambah kekuatan sayapnya dan kemudian membuat jarak yang lebar di udara diantara mereka. Sayapnya mengembang, dia melayang ditempat itu, kemudian mengangkat pedangnya setinggi yang dia bisa. Ini akan menjadi pukulan terakhir yang menentukan pertarungan kita, Lyfa mengekspresikan perasaannya ini kepada Kirito. Kirito pun bersiap-siap, dia memegang pedangnya jauh diblakang tubuhnya. Pada saat ini, kesunyian yang ada bagaikan permukaan air yang tenang. Air mata mulai mengalir turun menuruni wajah Lyfa, kemudian menetes jatuh, menyebarkan riak dalam kesunyian. Kemudian kedua orang itu bergerak pada waktu yang sama. Dia terbang dengan terbakar, udara disekitarnya memanas pada saat Lyfa melewatinya. Katananya membuat lengkungan cahaya yang terang di langit. Dia melihat di depannya, Kirito melakukan hal yang sama. Kelap-kelip cahaya putih keluar dari pedangnya pada saat pedang itu membelah langit. Pada saat katananya dipegang diatas kepalanya, dia melepas kedua tangannya. Pedang yang kehilangan pemiliknya itu menjadi panah cahaya dan terbang tinggi di langit. Lyfa mengabaikannya dan kemudian merentangkan kedua tangannya, bersiap menerima pedang Kirito. Hal ini tidak akan membuat Kirito / Kazuto puas akan pertarungan mereka. Namun, Lyfa / Suguha tidak dapat memikirkan cara lain untuk meminta maaf, atas perkataan bodohnya menyakiti hati Kirito. Paling tidak, aku dapat menyerahkan tubuh ini yang sebenarnya adalah diriku yang lain kepada pedangnya, pikir Lyfa. Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email: [email protected])
298
Dengan tangannya yang terbuka lebar, matanya yang setengah tertutup, Lyfa menunggu saat-saat itu. Namun - Cahaya putih itu perlahan meleleh dan hilang, Kirito terbang kemari, tapi kedua tangannya tidak memegang pedang, sama sepertiku. ―...!?‖ Lyfa membuka kedua matanya karena terkejut. Di pinggir penglihatannya, dia bisa melihat pedang besar Kirito berputar menjauh, sama seperti pedang miliknya. Pada saat yang sama Lyfa melepaskan pedangnya, Kirito juga melempar pedangnya. Kenapa - dia bahkan tidak mempunyai waktu untuk berpikir pada saat mereka berdua bertemu di tengah udara. Sama dengannya, Kirito juga merentangkan tangannya, mereka berdua bertabrakan, dan tabrakan itu membuatnya berhenti bernafas saat dia secara tidak sadar berpegang erat pada Kirito. Hal itu tidak menghabiskan energi inertial [34] mereka, mereka berputar di udara, ketika kedua orang itu seperti menjadi satu. Langit yang biru dan pepohonan hijau melintasi penglihatan mereka pada saat mereka berputar-putar. ―Kenapa -‖ Lyfa mengatakan hal itu. Dari jarak yang sangat-sangat dekat Kirito menatapnya dan kemudian berbicara. ―Kenapa -‖ Hening, kedua mata itu masih bertemu, mereka berdua terus berputar karena inertia yang terdapat di udara ALfheim. Setelah beberapa lama, Kirito mengembangkan sayapnya, menghentikan putaran dan mengontrol posisi mereka berdua, kemudian membuka mulutnya. ―Aku - ingin minta maaf kepada Sugu - Tapi... aku tidak dapat menemukan kata-kata yang tepat... aku pikir paling tidak aku dapat menerima pedangmu...‖ Tiba-tiba, Lyfa dapat merasakan kedua tangan Kirito yang memeluknya dengan lebih erat. ―Maafkan aku... Sugu. Setelah akhirnya aku kembali.. aku, tidak benar-benar menyadarimu. Aku terobsesi dengan masalahku sendiri... aku tidak dapat mendengar apa yang kamu katakan. Maaf...‖ Air mata Lyfa meluap pada saat kata-kata itu memasuki telinganya. ―Aku... Aku lebih...‖ Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email: [email protected])
299
‗Lebih dari itu‘ tidak menjadi kata-kata yang dapat diucapkannya. Dia membenamkan wajahnya di dada Kirito dan menangis dengan keras. Tampaknya butuh waktu yang sangat lama untuk mereka berdua mendarat dengan perlahan di atas rumput. Lyfa terisak-isak sepanjang waktu, Kirito dengan lembut menepuk kepalanya, dan beberapa menit kemudian, mulai berbicara dengan suara yang lembut. ―Aku... sebenarnya, masih belum kembali dari dunia itu. Aku masih belum menyelesaikannya. Hidupku yang nyata masih belum bisa dimulai hingga dia membuka matanya... Jadi, untuk sekarang, aku masih belum yakin untuk menyelesaikan segala sesuatu dengan Sugu...‖ ―...Ok.‖ Lyfa menganggukkan kepalanya dengan pelan, dan kemudian berbisik. ―Aku, akan menunggu. Menunggu waktu Onii-chan akan benar-benar kembali kerumah. ...Jadi, aku akan membantu. Jelaskan padaku, mengenai orang itu... Kenapa, Onii-chan datang ke dunia ini...‖
[ ] Bab 8 [ ] Bagian 1 Setelah dengan susah payah berusaha mengambil kedua pedang yang terhempas ke udara, Kirito dan Lyfa mendarat di depan dua patung yang berjaga di depan gerbang. Recon, yang secara tak terduga sepertinya terus menunggu diam-diam, menyerbu kearah mereka. Melihat seorang Springgan hitam di samping Lyfa, ekspresinya berubah dan dia menoleh ke arah Lyfa sambil mengusap-usap lehernya. ―Well… bagaimana jadinya?‖ Lyfa membalas sambil tersenyum manis: ―Kita akan menyerang World Tree. Kau, aku, dan orang ini, kita bertiga.‖ ―Be, begitu…Hei… Apa!?‖ Lyfa menepukkan satu tangannya ke pundak Recon yang wajahnya berubah pucat dan dia mundur, mengatakan ‗Ayo bekerja keras, lalu berbalik untuk melihat ke pintu batu yang besar. Berdiri diantara kedua patung Lyfa menyadari keduanya seperti mengeluarkan udara dingin, seakan melarang bagi mereka yang ingin masuk. Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email: [email protected])
300
Mereka mempertimbangkan untuk menyerangnya, tapi kalau boleh jujur setelah melihat seseorang dengan kekuatan seperti Kirito dikalahkan dengan telak oleh ksatria-ksatria penjaga, tambahan sebanyak 2 orang tidak akan begitu merubah hasil akhirnya. Lyfa melirik singkat ke Kirito disebelahnya – dia memperlihatkan ekspresi yang sangat serius, mulutnya tertutup. Kirito mendongak, terlihat sedang memikirkan sesuatu. ―Yui, apa kau disana?‖ Sebelum kata-katanya selesai, partikel cahaya di udara mulai berkumpul dan seorang pixie kecil manis yang familiar muncul. Kedua tangannya pada pinggang, ia cemberut marah. ―Oh, lambat! Kalau Papa tidak memanggilku, aku tidak bisa muncul!‖ ―Maaf, maaf. Aku sedikit sibuk.‖ Dengan senyuman pahit Kirito mengulurkan tangan kirinya dan sang pixie duduk di atasnya dengan serius. Recon mengulurkan lehernya dengan kecepatan yang luar biasa untuk melihat pixie itu, seakan-akan dia ingin melahapnya. ―Wow, i-ini pixie pribadi!? Ini pertama kalinya aku melihatnya!! Oh, luar biasa, manis banget!!‖ Mendengar ini, mata Yui membesar dan ia mundur. ―A, apa-apan sih orang ini?!‖ ―Hei, kau membuatnya takut.‖ Lyfa memegang telinga Recon dan menariknya menjauh dari Yui. ―Jangan hiraukan orang ini.‖ ―…A, ah.‖ Kirito berdiri disitu kebingungan oleh adegan didepannya. Dia mengedipkan matanya dua, tiga kali menatap Yui lagi. ―- Jadi, apa kau mempelajari sesuatu dari pertarungan sebelumnya?‖ ―Iya.‖ Yui memperlihatkan ekspresi sungguh-sungguh di wajahnya yang cantik sembari mengangguk. ―Monster-monster penjaga itu, sementara Health[35] dan STR[36] -nya tidak begitu tinggi, pola spawning[37] mereka tidak normal. Kecepatan spawn-nya meningkat sebanding dengan kedekatan jarak dengan gerbang dalam dan saat kau sampai di depan gerbang mereka akan muncul dengan Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email: [email protected])
301
kecepatan dua belas monster per detik. Itu… ini diatur pada tingkat kesulitan yang mustahil untuk ditangkap…‖ ―Hmm.‖ Kirito mengerutkan dahinya, dan mengangguk setuju. ―Aku tidak menyadarinya karena para penjaga masing-masing tidak begitu kuat, tapi kalau kau melihatnya sebagai sebuah kesatuan mereka adalah bos yang tidak terkalahkan. Ini didesain untuk mengipasi semangat penantang, untuk mempertahankan ketertarikan mereka sampai akhirnya mereka menyerah. Benar-benar sulit…‖ ―Tapi kalau dipikirkan, keahlian skill Papa yang luar biasa juga sama. Dengan kekuatan yang dahsyat itu penerobosan singkat merupakan hal yang mungkin.‖ ―………‖ Kirito diam dalam berpikir untuk beberapa saat, lalu dia mengangkat kepalanya dan menatap Lyfa. ―…Maaf. Sekali lagi saja, bisakah kau menolongku dengan permintaan egoisku? Walau aku mengerti ini mungkin mustahil, aku ingin mengumpulkan lebih banyak orang atau mencari cara lain. Tapi… firasatku mengatakan sesuatu yang buruk akan segera terjadi. Aku kehabisan waktu…‖ Lyfa mendengarnya dan untuk beberapa saat berpikir untuk mengirimkan pesan ke kediaman penguasa Sylph di ibukota, Sylvain, meminta Sakuya apakah ia dapat mengirimkan pemainpemain berlevel tinggi untuk datang sebagai bala bantuan. Tapi segera setelah Lyfa menggigit bibirnya karena menyerah atas ide tersebut, pikirannya kembali ke pagi itu, dalam Jötunheimr. Mengingat insiden dengan kelompok Undine mengembalikannya pada akal sehatnya. Mereka memprioritaskan efisiensi dan keamanan, dan mereka menyerang evil-god yang tidak melawan tanpa mempertimbangkan permintaan Lyfa. Tentu saja, Sakuya adalah seorang teman dan tidak akan berpikir senada dengan para Undine. Tapi Sakuya adalah seorang pemimpin yang memiliki tanggung jawab yang besar. Pada situasisituasi tertentu dia akan membiarkan keputusan-keputusan yang wajar mempertimbangkan seluruh ras mengungguli perasaannya. Meskipun dia akan menantang World Tree suatu hari nanti, itu hanya akan terjadi setelah menghabiskan waktu yang cukup untuk persiapan penuh. Jika Sakuya mendengarkan permohonan pertolongan Lyfa, dia mungkin tidak akan datang mengetahui itu akan berarti pembinasaan total pasukannya. Setelah keheningan yang singkat Lyfa mengangkat wajahnya dengan suara yang cerah dan berkata: Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email: [email protected])
302
―OK. Ayo kita lakukan yang terbaik. Aku kan melakukan apapun yang kubisa… terus, orang ini juga.‖ ―Eh, apa…‖ Membuat suara seperti itu, Lyfa menyodok Recon dengan sikutnya, alisnya yang selalu terlihat seperti orang kesusahan memberengut sampai batasnya. Lalu mengatakan ―Lyfa-chan dan aku adalah sama, tubuh dan pikiran.‖, dan hal lain, lalu akhirnya mengangguk setuju. Gerbang batu terbuka dengan suara gerumuh rendah yang terdengar seperti datang dari dasar jurang dan afmosfir yang berat, dan mengerikan keluar dari sisi lainnya, yang menyebabkan Lyfa mengepakkan sayapnya ringan. Sebelumnya saat ia terbang masuk begitu saja untuk menolong Kirito, ia tidak menyadari atmosfir yang meluap-luap ini, tapi sekarang menghadapi gerbang batu itu, ia merasakan tekanan psikologis yang kuat. Akan tetapi, hatinya secara tidak biasa sangat tenang. Saat ini rasanya seperti berada di tengah badai. Baik di dunia nyata ataupun dunia maya, semuanya berubah dengan suara yang gemericik dan mengalir. Dia ia tidak mengetahui kemana ia akan dibawa dalam aliran yang deras ini; yang bisa ia lakukan hanyalah mencoba mencapai cahaya yang ada dikejauhan. Mengikuti Kirito, Lyfa dan Recon menghunuskan pedang mereka. termasuk Yui, mata keempat orang bertemu dan meraka menaikkan sayap mereka bersamaan. ―…Ayo!‖ Dengan teriakan Kirito mereka semua bertolak dari tanah, memasuki ruangan yang membulat. Seperti yang diputuskan sebelumnya, Kirito mulai mencoba mencapai gerbang dan berada di tengah ruangan berakselerasi dengan kecepatan luar biasa. Lyfa dan Recon tetap berada di dekat lantai dan mulai membaca mantra penyembuhan. Dari pancaran cahaya di kanopi raksasa-raksasa putih terbentuk dari cairan kental yang menetesnetes. Mereka menyerbu Kirito dengan sebuah teriakan yang berani dan aneh. Saat barisan depan ksatria penjaga dan Kirito terlihat kecil bertemu, sebuah kilatan cahaya dan ledakan yang menderu diseluruh ruangan. Beberapa raksasa terpotong-potong dengan satu tebasan dan terpencar ke semua penjuru. Melihat pemandangan seperti itu, Recon berbisik di sebelah Lyfa. ―…Luar biasa.‖ Itu memang kekuatan pedang pada level yang mengerikan. Meskipun begitu, menyaksikan adegan Kirito bertarung dengan monster dalam jumlah besar mengirimkan rasa dingin ke bawah tulang belakangnya. Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email: [email protected])
303
Jumlah musuh terlalu banyak. Banyaknya jumlah ksatria penjaga yang turun dari kanopi yang seperti jala merupakan situasi yang melebihi keseimbangan permainan. Walau dalam dungeon dunia bawah tanah paling buruk, Jötunheimr, spawning rate [38] monsternya masih lebih moderat daripada ini. Para ksatria penjaga mengelompok dengan rapat, mengeluarkan pita-pita bergelombang untuk menyerang Kirito. Serangkaian kilatan muncul di atas, dan setiap waktu tubuh sebuah ksatria tercerai-berai cahaya menari seperti salju. Akan tetapi, setiap satu dihancurkan tiga yang lain akan muncul. Saat Kirito sudah setengah jalan menuju pintu di atas ruangan, HP Bar-nya hanya berkurang 10 persen. Lyfa dan Recon melepaskan matra penyembuhan yang telah mereka siapkan dan dimasukkan dalam keadaan siap. Tubuh Kirito diselubungi oleh cahaya biru dan health-nya kembali penuh. -Tapi. Sebuah hal yang buruk terjadi pada waktu yang bersamaan. Sekelompok ksatria penjaga yang terbang rendah berbalik ke arah Lyfa dan Recon dengan teriakan yang ganjil. ―Ua…‖ Recon mengeluarkan suara gelisah. Lyfa merasakan dibalik topeng-topeng kaca ksatria-ksatria penjaga berfokus pada mereka. ia secara tidak sadar mengepitkan giginya dengan rapat. Untuk menghindari dijadikan sebagai target, Lyfa dan Recon hanya menggunakan sihir untuk menyembuhkan Kirito. Umumnya, monster hanya menyerang pemain yang berada dalam zona deteksi mereka. Itu berarti, mereka tidak menyerang pemain dengan jangkauan jauh jika mereka tidak menggunakan panah atau sihir penyerang. Akan tetapi, para ksatria penjaga itusepertinya berbeda dengan monster-monster di dunia luar, mereka menggunakan algoritma dengan maksud jahat juga. Jika mereka bereaksi terhadap sihir penunjang dari jauh lalu menggunakan sebuah formasi ortodoks seperti penyerang terhadap barisan depan dan penyembuh di belakang formasi menjadi tidak berguna. ‗Itu grup lima atau enam ksatria, berbalik sana!‘ harapan Lyfa menjadi harapan kosong, mereka mulai mengepakkan keempat sayap mereka dan para ksatria menukik turun. Masing-masing dari mereka memegang pedang yang dengan mudah lebih tinggi dari Lyfa di tangan kanan mereka. pedang mereka terlihat bersinar dengan cahaya lapar ingin memangsa mereka. Lyfa berseru pada Recon: Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email: [email protected])
304
―Aku akan mengalihkan perhatian mereka, kau lanjutkan saja penyembuhannya seperti ini!‖ Lyfa naik tanpa menunggu jawaban. Meskipun begitu, walau biasanya selama pertarunganpertarungan sampai saat ini Recon selalu mendengar perintah Lyfa, kali ini dia berkata ‗Tunggu‘, lalu memegang tangan kanan Lyfa. Terkejut, Lyfa menoleh ke arahnya dan dihantam oleh ekspresi serius yang jarang terlihat, bahkan suaranya juga tegang. ―Lyfa-chan… walau aku tidak begitu mengerti, ini adalah pertarungan yang penting ‗kan?‖ ―- Iya. Sekarang ini mungkin sudah bukan game lagi.‖ ―…Walau tidak mungkin aku bisa menyamai Si Springgan itu… aku akan lakukan sesuatu untuk mengatasi para penjaga itu…‖ Segera setelah dia selesai bicara, Recon bertolak dari tanah dengan flight controller [39] ditangannya. Sementara Lyfa berdiri disitu terheran, dia terbang jauh ke depan, langsung ke arah kumpulan ksatria penjaga. ―I-idiot…‖ ‗- Dia bukan lawan yang sebanding‘, pikir Lyfa, tapi ia tahu ia tidak dapat mengejarnya lagi. Melihat ke samping, HP Kirito yang penuh mulai menurun sekali lagi. Lyfa terpaksa mulai membacakan mantera penyembuhan. Walau ia dengan cepat memberikan sihirnya, Lyfa dengan cemas terus memperhatikan Recon dari belakang. Recon mengeluarkan sihir ber-atribut angin yang memiliki cakupan daerah yang luas yang dia siapkan selama ia terbang untuk menyerang para ksatria penjaga. Banyak pedang berwarna hijau menebar dalam bentuk kipas dan menyerang para penjaga, mengoyak mereka. HP para ksatria tidak turun begitu banyak, tapi mereka semua menargetkan Recon. Para raksasa putih mengeluarkan lolongan yang terdistorsi saat mereka berkonfrontasi dengan pemuda hijau kecil. Recon terbang di sekitar pedang raksasa yang berbahaya, sebagaimana dia bergerak seperti daun yang dipermainkan angin, dan keluar dari belakang mereka. para ksatria segera berbalik, mengikutinya. Lyfa menyelesaikan manteranya dan cahaya sihir penyembuhan mengelilingi Kirito. Beberapa ksatria penjaga bereaksi dan mulai turun. Para ksatria itu bergabung dengan grup yang mengejar Recon, menyebabkan gerombolan itu menjadi dua kali lebih besar. Meskipun tidak begitu mahir dalam pertarungan udara Recon menghindari pedang yang menyerbu kearahnya dengan konsentrasi yang luar biasa. Dia kadang-kadang terkena serangan dan HP-nya perlahan-lahan mulai turun, tapi tidak ada luka yang fatal. ―…Recon…‖
Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email: [email protected])
305
Cara terbang Recon terlihat putus asa dan Lyfa merasa tersentuh, namun ia tahu Recon tidak mungkin bertahan. Setiap ia memberikan sihir penyembuh pada Kirito, sekelompok baru ksatria turun, menambah jumlah yang berkerumun di sekitar Recon. Akhirnya, ksatria penjaga yang mengejar Recon terbagi menjadi dua tim. Mereka sepertinya akan menggencetnya. Satu dari banyak ujung pedang yang turun seperti hujan mengenai punggung Recon, melemparnya jauh. ―Recon, cukup! Pergilah keluar!!‖ Lyfa tidak tahan lagi melihatnya dan berteriak. Sekali seorang pemain menyelamatkan diri keluar, dia tidak akan bisa masuk lagi selama masih ada pertarungan di dalam. Ia memutuskan untuk bertahan sampai batas kemampuannya, lalu terbang sambil membaca mantera penyembuhan. Tapi sebelum itu, Recon menoleh dan menatapnya. Wajah Recon tersenyum yakin. Melihatnya, Lyfa berhenti membuka sayapnya. Recon mulai membaca mantera baru sambil menerima berlapis-lapis serangan pedang. Tubuhnya dengan cepat dikelilingi oleh sebuah efek cahaya berwarna ungu gelap. ―…!?‖ Menyadari bahwa itu adalah sebuah atribut sihir kegelapan, Lyfa terkesiap. Sebuah lingkaran sihir yang rumit tiba-tiba muncul. Dinilai dari ukurannya, itu adalah mantera yang cukup tinggi. Sangat jarang untuk melihat sihir kegelapan di wilayah Sylph, Lyfa tidak tahu efek seperti apa yang dimilikinya. Lingkaran sihirnya menjadi besar sejenak, berputar pada sumbunya sambil menyelubungi ksatria-ksatria yang berkumpul ke arahnya. Pola rumit cahaya itu memadat dalam sekejap – lalu semuanya dihantam oleh kilatan yang dahsyat. ―Wah…!!‖ Lyfa dibutakan oleh kilatan itu dan secara refleks memalingkan wajahnya. Sebuah ledakan yang terdengar seperti akan menghancurkan surga dan bumi terjadi, menggoyahkan seluruh ruangan. Dibutuhkan sedetik penuh untuk pulih dari cahaya putih yang membutakan. Lyfa berusaha untuk melihat ke pusat ledakan sambil mengepalkan tangannya. Ia begitu terkejut sampai kehilangan kata-kata. Para ksatria penjaga yang mengelilingi Recon telah tidak ada. Satu-satunya sisa keberadaan mereka hanyalah cahaya ungu yang tipis yang menggantung di udara. Kekuatannya sangat mengerikan. Tidak begitu banyak mantera sekuat itu dalam atribut angina tau api. ‗Si Recon itu, kapan dia mempelajari mantera rahasia seperti ini?‘ Lyfa berseru dalam kegembiraan dan rasa terkejut. Kalau serangan seperti ini digunakan beberapa kali lagi maka Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email: [email protected])
306
menerobos menuju gerbang di atas menjadi mungkin. Lyfa berencana untuk menyembuhkan Recon sekarang dan menggerakkan tangannya – tapi lagi-lagi ia membeku di tempat. Setelah ledakan sosok kecil Recon tidak ada. Sebagai gantinya, «Remain Light [40] » mengapung di udara. ―- Sihir Penghancuran Diri…?‖ Lyfa berbisik dalam keterkejutan. Benar juga – dia ingat pernah mendengar tentang sihir kegelapan seperti ini dulu. Tetapi, sihir itu punya death-penalty[41] yang beberapa kali lebih buruk daripada kematian yang normal, jadi sihir itu bisa digolongkan sebagai sihir terlarang. Lyfa memejamkan matanya rapat-rapat, kehilangan kata-kata untuk beberapa detik. Walau hanya sebuah permainan; pengalaman, waktu, dan usaha yang Recon curahkan membuatnya menjadi sebuah pengorbanan sungguhan. Dari sini sampai selanjutnya, ‗menyerah‘ bukanlah pilihan. Ia membuka matanya dengan tekad yang bulat lalu melihat ke atas. Lalu – Saat ia melihat pemandangan didepannya ia merasa tenaga meninggalkan kakinya. Atap ruangan melengkung itu begitu penuh dengan warna putih sampai ia tidak bisa melihatnya sama sekali. Kirito adalah titik hitam kecil ditengahnya. Setelah setiap ayunan pedangnya, tubuh-tubuh berjatuhan. Itu terlihat seperti menusukkan jarum ke bukit pasir. Lubang pada dinding yang terbuat dari badan ksatria penjaga putih yang Kirito buat segera terisi, sepenuhnya menghalanginya. ―Uoooooo!!‖ Kirito bertarung seperti setan dan mengaum seakan ia akan muntah darah, teriakan menantangnya samar-samar mencapai telinga Lyfa. ―… Ini mustahil onii-chan… hal seperti ini…‖ Sejujurnya, gagasan bahwa jiwa seseorang terperangkap di dunia ini, meskipun Kirito yang memberitahunya, merupakan sesuatu yang masih tidak bisa ia percayai. Ini adalah sebuah game, sebuah dunia game virtual[42] untuk dinikmati. Ia tidak bisa membantah merasakan penolakan terhadap cerita yang menghubungkan dunia ini dengan «Dunia SAO» yang seperti mimpi buruk. Bagaimanapun, Lyfa merasa ini pertama kalinya ia melihat apa yang disebut «Sistem yang Jahat». Dunia game virtual memiliki keseimbangan yang adil, tetapi tempat ini penuh dengan nafsu membunuh terhadap pemain. Seperti sabit dewa kematian yang diayun-ayunkan – perasaan seperti itu. Memang tujuan sang dewa untuk membunuh. Tak seorangpun bisa menentang. Tiba-tiba sebuah suara rendah, piuh, seperti kutukan bergema dalam dome [43]. Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email: [email protected])
307
Sebagian dari ksatria penjaga berhenti bergerak, tangan kiri mereka terulur ke depan saat mereka membaca mantera. Itu adalah mantera yang mengunci gerakan Kirito pertama kalinya dia datang kesini. Saat terkena, sihir itu akan menimbulkan efek ‗stun [44]‘, membuat korbannya terbuka untuk serangan pedang. Membayangkan melihat adegan Kirito ditusuk oleh pedang yang tak terhitung jumlahnya membuat Lyfa membeku. Pada saat itu… Mendadak, dari belakang muncul sebuah ombak, tidak, sebuah tsunami suara yang memukul sayap Lyfa yang melayu. ―Ap…!?‖ Lyfa dengan segera berbalik – dalam formasi yang rapat mereka datang melalui pintu yang terbuka berpakaian dalam armor[45] baru berwarna hijau yang berkilauan. Itu adalah pasukan Sylph. Sekali lihat menunjukkan Lyfa bahwa perlengkapan mereka adalah kelas senjata kuno. Kelompok pemain yang besar itu, berpakaian lengkap dalam peralatan baru yang sama, menyerbu melewati Lyfa seperti angin musim semi dan terbang ke arah kanopi. Ada sekitar 50 orang dari mereka. Sambil terkagum-kagum Lyfa memusatkan perhatiannya pada mereka, dan satu per satu cursor nama bermunculan. Ia tidak bisa melihat wajah mereka karena tertutup pelindung kepala, tetapi nama yang ditampilkan semuanya merupakan nama para pemain elit dari wilayah Sylph. Mendengar raugan heroic dari kelompok itu para ksatria penjaga menghentikan sementara mantera yang ditujukan untuk Kirito dan mulai bergerak. Perasaan ngeri dan kegembiraan menyelimuti Lyfa. Namun, mereka bukan satu-satunya kelompok yang bergabung dalam usaha menundukkan dome ini. Beberapa detik setelah pasukan elit Sylvain terakhir masuk, sebuah seruan perang lain terdengar. Saling menindih, teriakan mereka bercampur menjadi seperti raungan behemoth [46] , seperti halilintar yang menyambar dikejauhan. Pasukan baru yang menyerbu masuk lumayan lebih kecil daripada Pasukan Sylvain. Lyfa memperkirakan ada sekitar 10 orang. Meskipun begitu, setiap anggota dari kavaleri [47] berukuran luar biasa besar. ―Naga Terbang…!‖ Lyfa berteriak kaget. Dari kepala hingga ekor, mereka beberapa kali lebih besar daripada pemain dan ditutupi oleh sisik warna abu-abu besi. Sebagai bukti bahwa mereka bukanlah monster liar Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email: [email protected])
308
dahi, dada, dan ujung menonjol pada sayap mereka yang sangat panjang dilengkapi dengan armor besi berkilauan. Dari kedua sisi armor di dahi naga tersebut, kekang yang terbuat dari rantai perak memanjang, dipegang erat oleh pemain yang duduk pada pelana dipunggungnya. Para penunggangnya pun dilindungi oleh armor baru, telinga-telinga segitiga menonjol dari kedua sisi kepala mereka, dari bawah armor punggung mereka sebuah ekor yang tidak bisa diabaikan. Tidak diragukan lagi mereka adalah Senjata terakhir Cait Sith, para Ksatria Naga. Mereka biasanya digunakan sebagai pertolongan terakhir. Para pejuang legendaris yang disimpan dalam kerahasiaan penuh, tidak pernah terlihat dalam screeshot, dan sekarang, mereka beterbangan di depan mata Lyfa. Tertangkap dalm euphoria, dengan darahnya mendidih, Lyfa berdiri disana dengan sayapnya terbentang tegang. Tiba-tiba, ia mendengar seseorang memanggil dari belakangnya: ―Maaf, kami terlambat.‖
"Maaf, kami terlambat." Ia segera berputar dan berdiri disana adalah sosok sang Penguasa Sylph, Sakuya, mengenakan bakiak ber-hak tinggi dan berpakaian santai. Disebelahnya adalah Alicia Rue, Pemimpin para Cait Sith, yang berkata sambil menggerak-gerakan telinganya: ―Maaf, para penempa Leprechaun harus menempa armor naga sesuai jumlah yang dibutuhkan, jadi baru bisa diselesaikan barusan. Walau dengan uang yang diberikan oleh si Springgan, kas kami, dan kas bangsa Sylph sekarang kosong!‖ ―Dengan kata lain, kedua ras akan bangkrut kalau kita dimusnahkan disini.‖ Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email: [email protected])
309
Sakuya tertawa dingin dengan kedua tangannya menyilang. -mereka datang. Keduanya, walau berisiko kehilangan status mereka sebagai penguasa, mereka datang dengan segera. Pasukan gabungan dari kedua ras ini, mengatasi perebutan sumber daya yang merupakan esensi dari MMORPG, melemparkan semua perhitungan risiko pada angin, pasti akan dengan efektif mengungguli ekspektasi para GM[48]. ―…Terima kasih… Terima kasih, Anda berdua.‖ Lyfa hanya dapat mengatakan kata-kata itu dengan suaranya yang bergetar. Pastinya, di dunia ini ada hal-hal yang lebih penting daripada peraturan, dan sikap, dan akal sehat – pikiran itu memenuhi hatinya, dan ia tidak bisa berkata apa-apa lagi. Meskipun keduanya bicara dengan suara yang berbeda mereka menggunakan nada yang sama saat berkata ‗kita impas sekarang‘, lalu mentap kearah kanopi dengan ekspresi serius. Sakuya menyentakkan kipas tangan di tangan kanannya. ―Well – kita juga akan pergi!‖ Melihat dinding ksatria penjaga putih mengirimkan kelompok untuk menyerang barisan depan pasukan Sylph, Lyfa mengangguk kuat, dan ketiganya bertilak dari tanah. Kirito berada di tengah dome sibuk dalam pertarungan sengit, tapi sepertinya dia menyadari datangnya bala bantuan dan berhenti mencoba untuk menerobos sendirian, meninggalkan sedikit ruang antara dirinya dan dinding penjaga. Dengan anggun meluncur ke bagian tengah ruangan, Alicia Rue mengangkat tangan kanannya dan berseru dalam suara yang cantik dan berwibawa. ―Unit Naga! Bersiap untuk serangan napas!‖ Kesepuluh pasukan penunggang naga melayang dalam sebuah lingkaran besar disekitar mereka bertiga, termasuk Lyfa. Dengan sayap mereka terbentang dan lehernya membentuk huruf S, ia bisa melihat cahaya berwarna jingga di belakang gigi mereka. Selanjutnya, Sakuya dengan cepat mengangkat kipas merah yang terlipat. ―Regu Sylph, bersiap untuk serangan spesial!‖ Tersusun dalam bujur sangkar yang padat, para pasukan Sylph mengangkat pedang mereka di atas kepala mereka menggunakan tangan kanannya, cahaya hijau zamrud menyelubungi pedang mereka seperti filigree[49]. Para ksatria penjaga terlihat seperti kerumunan cacing putih berkumpul begitu banyak dan meneriakkan teriakkan ganjil yang menggelegar seraya mendekat. Alicia Rue menggigit bibirnya dengan taringnya yang panjang, lalu menunggu para ksatria penjaga untuk batas serangan, melambaikan tangan kanannya, menaikkan suaranya, dan berteriak. Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email: [email protected])
310
―Fire Breath[50], serang!‖ Lalu semua semua napas dari sepuluh naga yang terakumulasi dilepaskan dalam kobaran api. Garis-garis api merah menyala keluar dari mulut mereka, meninggalkan bekas di udara. Sepuluh pilar api menghantam pada ksatria naga yang mengelilingi Kirito dan prajurit Sylph. Cahaya yang menyilaukan menerangi seluruh ruangan. Beberapa saat kemudian, bola api tiada henti menciptakan dinding api besar. Suara ledakan yang dahsyat menggoncang ruangan. Sisasisa ksatria penjaga tertiup ke segala arah, meninggalkan api putih yang berkobar. Tapi seakan tidak ada habisnya, gerombolan baru menerobos dinding sisa-sisa tubuh penjaga sebelumnya, dengan paksa menerobos neraka api yang menyala. Pertama-tama, seperti ingin menelan Kirito, yang berada di depan, mereka membuka mulut besar-besar, terlihat seperti cairan yang menyebar. Saat massa putih seperti hendak membanjir Sakuya dengan tajam mengayunkan kipasnya ke bawah, berteriak: ―Fenrir Storm[51], serang!‖ Pasuka Sylph menusuk tajam pedang panjang mereka dalam irama yang sempurna. Dari masingmasing dari 50 pedang sebuah kilat hijau yang menyilaukan menyembur keluar dan memotong udara secara zig-zag, penembus dalam pada gerombolan ksatria penjaga. Lagi, dunia diwarnai putih oleh kilatan cahaya yang menyilaukan. Sekarang tidak terjadi ledakan, sebagai gantinya petir tebal menyambar dengan bebas. Ksatria penjaga yang tersambar meledak menjadi potongan-potongan kecil. Setelah kelompok besar kedua dihancurkan bagian tengah dari dinding ksatria penjaga jatuh. Namun, seperti permukaan suatu cairan, lubang yang dibuat dalam dinding itu segera terisi dari sisi-sisinya. Ini adalah ‗sekarang atau tidak sama sekali‘, Lyfa yakin. Ia segera menghunuskan katananya dan bertolak ke udara untuk menyerbu ke depan. Para pemimpin masing-masing ras sepertinya juga membuat keputusan yang sama. Suara Sakuya melengking di udara seperti pecut. ―Seluruh pasukan, maju!‖ Itu pastinya merupakan pertempuran paling besar yang pernah terjadi di dunia itu. dari belakang datang napas api yang terus menerus, ksatria-ksatria penjaga terbakar sampai mati dan terus berjatuhan satu per satu. Formasi hulu ledak [52] prajurit Sylph menebas raksasa-raksasa yang berkumpul dengan pedang mereka yang kuat, menciptakan lubang besar pada dinding tubuh itu.
Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email: [email protected])
311
Pada ujung formasi adalah Springgan hitam kecil. Kelas perlengkapannya jauh lebih lemah daripada para pejuang Sylph, tapi dengan pedangnya bergerak melebihi kecepatan yang seperti dewa, apapun yang disentuh pedangnya terpotong dan meledak. Lyfa terbang ke celah yang dibuka pejuang Sylph, segera sampai di belakang Kirito. Setelah menahan pedang dari satu ksatria penjaga yang akan menyerang punggung Kirito, Lyfa menghujamkan katananya pada topeng kaca monster tersebut. Memegang katananya sambil berputar, leher dari si penjaga terlepas dari tubuhnya, dan tubuhnya terbakar dalam api putih. Kirito menoleh pada Lyfa, dan berkata dengan hanya menggerakkan bibirnya. ―Sugu, aku serahkan bagian belakang padamu.‖ ―Kau bisa mengandalkanku!!‖ Matanya bertemu mata Kirito dan merespon tanpa kata, lalu menempelkan punggungnya pada punggung Kirito. Keduanya berputar-putar, menebas ksatria penjaga yang terus menerus muncul dihadapan mereka. Satu lawan satu, ksatria-ksatria raksasa seharusnya tidak mudah dibunuh baginya. Akan tetapi, saat ia menempel ke punggung Kirito dan menyamai kecepatannya, Lyfa merasa para ksatria itu terus melambat. Tidak – mungkin system sarafnya yang berakselerasi? Ini terjadi di pertandingan kendo juga sebelumnya, Lyfa diselimuti perasaan bahwa ia bisa mengetahui semua yang terjadi disekitarnya. Ia merasa dirinya dan Kirito telah menjadi satu. Dengan system saraf mereka terhubung langsung, sinyal-sinyal listrik mengalir dari satu ke yang lain. Tanpa melihat, ia mengetahui bagaimana Kirito bergerak dibelakangnya. Saat pedangnya memotong ke leher salah satu ksatria penjaga, sambil berputar, Lyfa menebas leher ksatria yang sama dan menghabisinya. Pada topeng ksatria lain yang Lyfa rusak, Kirito menyerang bagian yang sama, memotong dalam. Kirito, Lyfa, para pejuang Sylph, dan pasukan naga bergerak seperti kesatuan putih yang panas, terus menerus menyentuh dan melelehkan dinding ksatria penjaga tanpa batas, maju semakin dalam dan semakin dalam. Jumlah ksatrianya tidak terbatas, tetapi banyaknya ruang dalam dome sudah tetap. Selama mereka terus maju, saatnya akan segera tiba. ―Seraaaa!!‖ Dengan teriakannya yang bersemangat Lyfa memotong seorang ksatria penjaga menjadi dua, ksatria itu roboh dan menghilang. Dibalik beberapa ksatria terakhir, walau hanya sekejap, ia melihat puncak dome. ―Oooo!!‖
Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email: [email protected])
312
Dengan teriakan, Kirito bergerak dari belakang Lyfa saat kilatan cahaya hitam menyerbu ke celah pada dinding badan itu. gerombolan terakhir ksatria penjaga mendekatinya dari semua penjuru sambil meneriakkan teriakan penuh kebencian untuk mencegah penyusup. Mereka berjumlah hamper tiga puluh. ―Kirito-kun!!‖ Lyfa secara refleks mengayunkan pedangnya dan melemparnya pada tangan kiri Kirito dengan sekuat tenaga. Pedang hijau itu berputar di udara dan mendarat di tangan Kirito seakan ditarik ke arahnya. ―U…oooooo—!!‖ Dengan teriakan yang menggoncang seluruh ruangan, Kirito memegang pedangnya di tangan kanan dan katana di tangan kiri. Mereka menghambur dengan kecepatan yang menakutkan dalam serangan ganda. Memotong dari kanan atas. Menebas dari kiri bawah. Dua pedang berkilauan merubah sudut sedikit dan membuat lingkaran seputih salju yang terlihat seperti korona pada gerhana matahari. Tubuh para ksatria yang terperangkap dalam tebasannya yang amat sangat cepat terpotongpotong seperti kertas, menyebar ke sekeliling.
Sekarang, terlihat jelas dibalik End Flame dari lingkaran api putih. Terjerat dalam ranting-ranting pohon yang seperti jaring di tengah kanopi ruangan, adalah gerbang melingkar yang terbagi dalam potongan-potongan oleh sebuah persilangan seperti salib. Menjangkau sampai ke dalam batang World Tree, gerbang terakhir menuju Alfheim, kastil di atas pohon.
Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email: [email protected])
313
Sosok kecil berpakaian hitam terus terbang menuju gerbang, menciptakan ekor cahaya dibelakangnya. Dia sampai. Akhirnya. Di depan mata Lyfa, tubuh-tubuh ksatria penjaga dengan cepat dan berulang menumpuk dan mengisi setiap ruang terbuka dalam sekejap. Sakuya, yang menyadari Kirito menembus garis pertahanan, berseru dari belakang: ―Semuanya kembali, mundur!‖ Menghindar bersama dengan regu Sylph sembari menukik dengan bantuan dari serangan napas api, Lyfa, untuk sesaat, melihat ke belakang kea rah kanopi. Ia tidak bisa melihat sosok Kirito karena dinding penjaga, tapi terpantul dalam mata hatinya, naik sosok yang menuju ke tempat yang tak seorangpun pernah mencapainya, naik semakin tinggi dan semakin tinggi. Terbanglah – Pergilah – Pergilah kemanapun! Melalui pohon raksasa, membubung di langit, ke pusat dunia -!
[ ] Bagian 2 Kupikir urat sarafku akan terbakar, memikirkan kecepatanku menyerbu melewati jarak terakhir itu. Di depanku adalah gerbang berbentuk lingkaran yang besar terbuat dari empat bagian yang tertutup rapat digambari oleh litograf[53] berbentuk salib. Dibelakangnya, dia – Asuna menunggu. Tertinggal di dunia itu, bersama dengan separuh jiwaku. Dari belakang, teriakan para ksatria penjaga bergema, penuh amarah. Mereka berbalik, dan sepertinya mereka akan mengejarku. Lalu banyak ksatria muncul dari kanopi di sekitar gerbang bahkan tanpa kilatan cahaya dan menyerbu ke arahku seketika mereka melihatku dalam jarak pandangnya. Bagaimanapun, aku lebih cepat. Gerbangnya hanya tinggal berjarak satu lengan dariku. Tapi – akan tetapi. ―…Gerbangnya tidak bisa dibuka…!?‖ Aku secara tidak sadar berteriak pada situasi yang tak terduga ini. Gerbangnya tidak mau terbuka. Sebelumnya, aku berpikir jika aku mendekat sedikit lagi saja, gerbang besar menyebalkan itu akan terbuka, tapi ia tertutup rapat, menghalangi jalanku dan bagian yang berbentuk salib tidak bergerak sedikitpun.
Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email: [email protected])
314
Mulai saat itu, tidak ada waktu untuk melambat. Aku bersiap dengan pedangku di tangan kanan setinggi pinggang, dan berharap dapat menghancurkan gerbangnya dengan satu tebasan, menyerbu ke arahnya, bersatu dengan pedangku. Segera setelah itu, aku mengenai gerbang itu dan sangat terkejut. Ujung pedangku menusuk potongan batu itu, menebarkan bunga api yang intens. Namun – permukaannya tidak tergores sama sekali. ―Yui – apa yang terjadi!?‖ Aku berteriak dalam kebingungan. Tak mungkin, barusan itu tidak cukup? Apa kita tidak hanya harus menerobos ksatria penjaga, tapi juga membutuhkan sejenis item atau flag[54]? Hampir mengikuti keinginan untuk mengayunkan pedangku lagi, Yui terbang keluar saku pakaianku dengan suara lonceng kecil. Dengan lembut ia meletakkan tangannya pada gerbang batu. ―Papa.‖ Ia segera memutar kepalanya, dan dengan cepat berkata: ―Pintunya tidak dikunci oleh quest flag atau yang lainnya! Ini seperti ini karena administrator sistem.‖ ―A – Apa maksudmu!?‖ ―Dengan kata lain… pintu ini tidak akan pernah bisa dibuka oleh pemain!‖ ―Ap….‖ Aku terdiam. Ini artinya petualangan besar – bahwa ras yang memanjat World Tree [55] dan mencapai Kota di Langit akan terlahir kembali sebagai peri sesungguhnya, seperti menggantungkan wortel didepan hidung seekor kelinci tahu kelinci itu tidak akan pernah bisa mencapainya? Di luar fakta bahwa tingkat kesulitannya kelewat batas, lalu ada pintu yang tidak akan pernah bisa dibuka tanpa kunci yang bernama otoritas sistem…? Aku merasa tubuhku kehilangan tenaga. Dibelakangku, teriakan para ksatria penjaga menyerbuku seperti tsunami. Namun, tekad yang membuatku dapat memegang pedang lagi tidak mau keluar. ‗- Asuna, aku sudah sampai sejauh ini… tinggal sedikit lagi, sampai aku bisa mencapaimu… sepotong kehangatanmu waktu itu, apa itu yang terakhir bagi kita…?‘ Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email: [email protected])
315
‗- Tidak. Tunggu. Itu, kalau tidak salah…‘ Mataku membuka lebar. Dengan tangan kiriku, aku meraba-raba dalam kantung belakangku. Ada. Sebuah kartu kecil. Apa yang Yui katakan sebelumnya, bahwa ini adalah kode akses sistem… ―Yui – pakai ini!‖ Aku mengeluarkan kartu berwarna silver itu di depan mata Yui. Matanya melebar lalu ia mengangguk dalam. Tangan kecilnya menyapu permukaan kartu. Beberapa garis cahaya mengalir dari kartu ke dalam Yui. ―Menyalin kode!‖ Ia berseru, lalu mengempaskan kedua telapak tangannya ke permukaan gerbang. Aku disilaukan oleh cahaya yang terang dan menyipitkan mataku. Tempat dimana tangannya menyentuh, garis-garis biru terang memancar, dan segera setelahnya, gerbang itu sendiri mulai bersinar. ―- Kita akan ditransfer!! Papa, pegang tanganku!!‖ Yui mengulurkan tangan kanannya dan menggenggam erat ujung jari tangan kiriku. Garis cahaya itu disalurkan melalui tubuhnya mengalir ke dalam tubuhku. Tiba-tiba, suara aneh dari ksatria penjaga bergema dari tepat di belakang kami. Walaupun aku menyiapkan diri, lusinan pedang besar meluncur ke arahku. Tetapi, pedang-pedang itu hanya menembusku seperti mereka sudah kehilangan substansi. Bukan, akulah yang mulai menjadi transparan. Tubuhku menghilang perlahan-lahan ke dalam cahaya. ――!!‖ Tiba-tiba, aku merasa seperti ditarik kedepan. Yui dan aku berubah menjadi aliran data dan dihisap ke dalam gerbang, yang telah berubah menjadi tabir putih yang bersinar. Kesadaranku segera kembali. Ku gelengkan kepalaku beberapa kali berusaha membuang sensasi yang tertinggal akibat perpindahan tadi sambil mengedip-kedipkan mata. Ini sama dengan penggunaan Kristal teleportasi di Aincrad, tetapi bukannya oleh kesibukan alun-alun gerbang teleportasi yang kukenal, aku dikelilingi oleh kesunyian. Aku perlahan bangkit dari postur dimana aku menemukan diriku dengan satu lututku menyentuh tanah. Didepanku adalah Yui dengan wajah cemas. Dia tidak lagi dalam wujud pixie kecil, tapi yang asli, dengan penampilan anak perempuan berusia sekitar 10 tahun. Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email: [email protected])
316
―Papa tidak apa-apa?‖ ―Iya… Ini…?‖ Aku melihat ke sekelilingku sambil mengangguk. Bagaimanapun kau mengatakannya – tempat ini sangat ganjil. Sama sekali berbeda dengan jalanjalan yang dihias di Sylvain dan Aarun dengan perasaan ‗game‘ baru dengan detil yang berlebihan. Segala yang kulihat memberikan kesan kosong, hanya ada dinding putih tanpa tekstur atau detil. Aku berada di suatu tempat ditengah semacam jalan. Daripada lurus, jalan ini menikung ke kanan. Sama halnya dengan dibelakangku. Sepertinya tikungan ini sangat panjang, atau mungkin jalan yang melingkar. ―… Aku tidak mengerti, sepertinya tidak ada peta untuk navigasi tempat ini…‖ Kata Yui dengan wajah bingung. ―Apa kau tahu dimana Asuna berada?‖ Ketika ditanya, mata Yui terpejam sebentar, lalu ia mengangguk dalam. ―Iya. Tempatnya sudah – sudah dekat… ke arah sini.‖ Bertolak dari lantai dengan bertelanjang kaki, ia berputar dan mulai berlari tanpa suara. Aku kembalikan pedang di tangan kananku ke punggungku lalu segera mengikutinya. Katana yang seharusnya ada di tangan kiriku telah menghilang. Kemungkinan, ketika aku ditransfer kesini, katana itu kembali ke tangan Lyfa, yang merupakan pemilik dari data sistem aslinya. Kalau dia tidak melemparkan pedang itu padaku, aku pasti tidak akan bisa menembus dinding terakhir itu. aku menutup mataku sebentar dan dalam diam menyampaikan terima kasihku pada sensasi yang tersisa di tangan kiriku. Setelah mengikuti Yui untuk beberapa lusin detik, sebuah pintu persegi dapat terlihat dari sebelah kiri, dinding sebelah luar tikungan. Pintu itu sama-sama tidak dihias juga. ―Sepertinya memungkinkan untuk mencapai puncak dari sini.‖ Aku mengangguk pada kata-katanya saat Yui berhenti dan mengamati pintu itu dengan seksama – badanku menjadi kaku seketika. Terdapat dua tombol berbentuk segitiga berbaris, satu menunjuk ke atas, yang lain menunjuk ke bawah. Ini merupakan sesuatu yang tidak pernah aku lihat di dunia ini, tetapi tidak diragukan lagi, sangat aku kenal di dunia nyata. Aku hanya bisa memikirkan bahwa tombol-tombol ini adalah tombol untuk elevator. Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email: [email protected])
317
Tiba-tiba dan anehnya, dengan tubuhku dibungkus baju tempur dan pedang di punggungku, aku mengerutkan dahi merasa salah tempat. Tidak – tempat inilah yang aneh. Jika tombol-tombol ini merupakan apa yang kupikirkan, maka tempat ini tidak dapat dikatakan sebagai dunia game lagi. Kalau begitu… tempat apa ini? Namun keraguan itu melintas di pikiranku hanya sesaat saja. Segera, pintunya terbuka dengan efek suara ‗pong‘, memperlihatkan ruangan kecil berbentuk kontak dibaliknya. Memasuki ruangan itu bersama Yui, aku berbalik dan tentu saja, terdapat panel dengan tombol-tombol berbaris di sebelah pintu. Tombol yang menandakan lantai ini menyala dan sepertinya ada dua lantai lagi di atas lantai ini. Meskipun sedikit ragu, aku menekan tombol yang paling atas. Terdengar efek suara lagi. Pintunya tertutup dan aku diselimuti oleh, yang tidak salah lagi, sensasi naik. Elevator segera berhenti. Dibalik pintunya adalah jalan menikung yang sama dengan jalan yang kami tinggalkan sebelumnya. Menghadap Yui yang menggenggam erat tangan kananku, aku berkata: ―Apa ini lantai yang benar?‖ ―Ya. – Sudah, dekat… di dekat sini.‖ Sambil berkata begitu, Yui menarik tanganku dan mulai berlari. Selama tambahan puluhan detik kemudian, aku mencoba menenangkan detak jantungku yang kalut sambil berlalu melewati jalan ini. Kami tiba di dekat beberapa pintu pada lingkar dalam tikungan, tapi Yui melewatinya tanpa melirik sedikitpun. Akhirnya, Yui berhenti di sebuah tempat kosong. ―…Ada apa?‖ ―Dibalik sini… ada jalan…‖ Yui mengusap dinding lingkar luar yang halus sambil bergumam. Tangannya mendadak berhenti, dan seperti ketika dengan gerbang sebelumnya, garis-garis cahaya biru berliku-liku dengan berbagai sudut menjalar di permukaan dinding. Ketika Yui dengan tanpa bicara menginjakkan kakinya ke jalan yang terbuka, dia mulai berlari dengan kecepatan yang lebih tinggi. Melihat kelembutan di wajahnya, tak tahan untuk menunggu bahkan satu detik lebih lama, aku yakin Asuna sudah dekat. Cepat, cepat. Aku berdoa sepenuh hati dari lubuk hatiku sambil terus melangkah maju dengan sungguh-sungguh. Tidak lama kemudian jalannya berhenti di depan dan sebuah pintu dengan 4 Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email: [email protected])
318
sisi menghalangi kami. Yui, tanpa berhenti, mengulurkan tangan kirinya dan dengan paksa mendorong pintu itu terbuka. ――!!‖ Di depan mata kami, kami dapat melihat matahari terbenam yang besar. Langit senja yang tak berbatas menyelimuti dunia. Aku menyadari ada sedikit perasaan tidak enak tentang pemandangan tempat ini. Tempat ini dibuat di ketinggian yang luar biasa, kau dapat melihat lengkungan halus horison. Suara angin disini terdengar kencang. Tanpa bisa kuhindari, aku mengingat saat itu. Asuna dan aku duduk bersebelahan menyaksikan kastil terapung itu menghilang, mengurai ke langit sore yang abadi. Ia mengangkat suaranya, kata-katanya mengapung di telingaku. ―Kita akan bersama selamanya.‖ ―Ah – iya. Aku sudah kembali.‖ Setelah menggumamkan itu, aku mengalihkan pandangan ke kakiku. Tempat yang tadinya merupakan lantai kristal, sekarang digantikan oleh dahan pohon yang sangat besar. Penglihatanku, yang telah disempitkan oleh matahari terbenam yang merah menyala, kembali terbuka lebar. Di atas kepalaku, pohon ini bercabang ke segala arah, membentangkan lapisan dedaunan tebal ke semua sisi, seperti pilar yang menyangga surga. Di bawah, cabang-cabang yang tidak terhitung jumlahnya membentang di jarak pandangku. Bahkan jauh di bawah sana, dibalik samudera awan yang luas, aku samar-samar dapat melihat sebuah sungai mengalir berlika-liku di antara padang rumput. Ini adalah puncak World Tree. Tempat yang Lyfa… Suguha terus mimpikan untuk melihatnya, puncak dunia. Meskipun begitu ―. Aku melihat sekitarku perlahan-lahan. Disana, batang World Tree berdiri teguh seperti dinding yang merentang jauh dan bercabang. ―Tidak ada… Kota di Langit…‖ Aku berbisik tercengang. Hanya ada jalanan putih yang hambar. Tidak mungkin ini adalah Kota di Langit yang legendaris. Lagi pula, adalah penting untuk membuat semacam event untuk Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email: [email protected])
319
menandai berakhirnya sebuah petualangan besar. Setelah menerobos gerbang di dome, aku tidak mendengar adanya keriuhan pawai. Dengan kata lain, itu semua adalah kotak hadiah kosong. Dihias dengan bungkus kado dan dipermanis dengan pita untuk menyembunyikan bahwa semuanya adalah kebohongan. Lalu, apa yang harus aku katakan pada Lyfa, yang bermimpi untuk dilahirkan kembali sebagai peri tingkat atas? ―… Ini tidak bisa dimaafkan…‖ Aku bicara tanpa berpikir. Terhadap orang atau organisasi yang menjalankan dunia ini. Tiba-tiba, aku merasakan tarikan kecil di tangan kananku. Yui menatapku dengan wajah khawatir. ―Ah, benar. Ayo pergi.‖ Semua ini adalah untuk menolong Asuna. Aku datang kesini hanya untuk itu. Didepan mataku, sebuah cabang pohon besar memanjang ke arah matahari terbenam. Di tengah cabang pohon terdapat jalan buatan. Jalan di depan sana, dibalik puncak pepohonan yang berdiri dihadapan matahari – memantulkan cahaya keemasan. Aku dan Yui mulai berlari menuju cahaya itu. Aku berusahan keras menahan rasa kesal dan hasrat yang sepertinya akan terbakar kapan saja, dan melaju menapaki jalanan pohon ini. Daya tanggapku terakselerasi, membuat saat yang sekejap terasa seperti selamanya, sehingga apa yang hanya sesaat dapat menjadi beberapa detik bahkan menit. Melewati sebuah tumpukan tebal daun yang berbentuk aneh, jalannya berlanjut. Setiap kali dahannya bersilangan dengan dahan lain, akan ada tangga naik dan turun untuk melintasinya. Aku hanya akan mengepakkan sayapku dan melompatinya. Identitas dari cahaya keemasan yang berkilau itu mulai terlihat. Itu adalah kombinasi dari batangan-batangan logam vertikal dan horizontal membentuk jeruji dari logam – tidak, itu adalah sebuah sangkar. Di atas dahan yang besar kami berlari pada dahan lain yang paralel dengannya, dan dari dahan itu menggantung sebuah sangkar ortodoks. Bagaimanapun, sangkar itu luar biasa besar. Sangkar itu tidak akan bisa mengurung burung pemangsa, apalagi burung-burung kecil. Benar – itu sepertinya memiliki tujuan lain -. Aku diingatkan kembali dengan percakapan di tempat Egil, dari ingatan yang sepertinya sangat jauh yang terasa seperti dari dulu kala. Kelima pemain yang saling menggendong untuk melewati batas ketinggian dan mengambil foto. Foto-foto yang mereka ambil memotret seorang gadis misterius terperangkap dalam sangkar. Ya, pasti. Itu adalah Asuna – Asuna pasti ada disana. Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email: [email protected])
320
Ada keyakinan yang kuat pada tangan kecil yang dengan erat menggenggam tangan kananku, menarik ku maju. Kami berlari begitu cepat seakan meluncur di udara, lalu kami melompati tangga terakhir. Jalan yang dipahat pada dahan mendadak menyempit saat ia berlanjut ke bawah sangkar dan berhenti. Aku telah bisa melihat dengan jelas isi sangkar itu. Sebuah tanaman besar dan berbagai bunga dalam pot mengalasi lantai ubin berwarna putih. Ditengahnya adalah ranjang besar dengan kanopi yang mewah. Disebelahnya adalah sebuah meja putih bulat dan sebuah kursi tinggi. Seorang gadis duduk di kursi tersebut dengan kedua tangannya di atas meja dan kepalanya tertunduk dengan aura seperti orang yang sedang berdoa. Rambut lurus yang panjang mengalir menutupi punggungnya. Ia mengenakan jenis pakaian yang sama dengan Yui tetapi lebih transparan. Sayap-sayap tipis memanjang dengan elegan dari punggungnya. Semuanya disinari oleh cahaya merah brilian dari matahari yang terbenam. Aku tidak bisa melihat wajahnya. Meskipun begitu, aku tahu. Tidak mungkin aku tidak tahu. Seperti gaya magnet, jiwaku tertarik padanya dengan kilatan yang hampir terlihat yang tercetus diantara kami berdua. Pada saat itu, gadis itu – Asuna segera mengangkat wajahnya. Mungkin karena kerinduanku yang dalam, tapi sosok yang indah itu seperti sudah menyumblim menjadi sosok keakraban yang penuh cahaya(!). Terkadang ia cantik dan cerdas, seperti pedang yang telah diasah. Di waktu lain, sebuah kehangatan yang ramah dan jahil. Wajahnya, yang selalu ada disampingku selama kami bersama di hari-hari pendek namun membuat rindu itu, pertama dipenuhi keterkejutan. Lalu kedua tangannya naik untuk menutup mulutnya sementara matanya yang besar dan berwarna merah kecoklatan berkaca-kaca, meluap membentuk air mata. Mengambil beberapa langkah terakhir dengan dorongan dari kepakan sayap, aku berbisik dalam suara yang tidak menjadi bunyi. ―- Asuna.‖ Yui pun berteriak pada saat yang sama. ―Mama… Mama!!‖ Diujung jalan yang berlanjut ke sangkar terdapat pintu persegi yang terbuat dari jeruji logam tebal dengan sisipan pelat logam kecil yang sepertinya merupakan mekanisme pengunci. Walau pintunya tertutup Yui tidak memperlambat langkahnya sambil menarikku. Malah, ia mengulurkan tangannya dan menahannya di atas sisi kirinya. Tangannya diselimuti cahaya biru.
Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email: [email protected])
321
Kemudian, ia melambaikan tangannya ke arah kanan. Pada saat yang sama, pintu itu seketika meledak seakan hanya lembaran logam. Pintu itu segera menjadi partikel cahaya dan terurai, menghilang dengan cepat. Yui segera melepaskan tanganku dan dengan kedua tangan terentang, berteriak lagi. ―Mama—!!‖ Ia langsung menyerbu melalui pintu masuk ke dalam sangkar. Bertolak dari kursinya, Asuna berdiri. Dia menyingkirkan tangannya dari mulutnya, dan dari bibirnya, sebuah suara yang bergetar namun jelas terdengar. ―- Yui-chan!!‖ Lalu Yui bertolak dari lantai, melompat langsung ke dada Asuna. Rambut hitam bercampur dengan rambut coklat kemerahan dan menari di udara, terlihat berwarna merah tua dalam cahaya matahari sore. Yui dan Asuna berpelukan erat, menciumi pipi satu sama lain dan saling memanggil sekali lagi untuk memastikan. ―Mama…‖ ―Yui…-chan…‖ Air mata mereka berdua mengalir membasahi wajah mereka dan hilang dalam cahaya matahari yang terbenam, bersinar seperti bara api. Aku menenangkan tenaga yang menggerakkanku maju dan berjalan menuju Asuna dalam diam, berhenti beberapa langkah di depannya. Asuna mengangkat wajahnya, dan mengedipkan matanya untuk menyingkarkan air mata, menatapku langsung. Pada saat yang sama, aku tidak dapat bergerak. Jika aku bergerak lebih dekat dan menyentuhnya, semuanya mungkin akan menghilang… Lagipula, sosokku sekarang sangat berbeda dengan waktu itu. Kulit gelap Springgan dan gaya rambut spike, tidak ada kesamaan dengan Kirito dari masa itu. Menahan air mataku, aku tak dapat melakukan apapun selain menatapnya. Tapi seperti sebelumnya, bibir Asuna bergerak, dan memanggil namaku. ―- Kirito-kun.‖ Setelah hening sebentar, mulutku bergerak dan memanggil namanya. ―Asuna…‖ Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email: [email protected])
322
Aku mengambil dua langkah terakhir, tanganku terbuka. Aku menyelimuti tubuhnya yang lemah dengan tubuhku, memeluknya erat didadaku dengan Yui diantara kami. Wangi yang membuat rindu melayang disekitarku dan kehangatannya yang kurindukan membasuh tubuhku.
―…Maafkan aku karena begitu lama untuk sampai kesini.‖ Aku bergumam dengan suara yang gemetar. Asuna melihat ke dalam mataku dari jarak sangat dekat dan membalas. ―Tidak, aku percaya padamu. Aku yakin— bahwa kamu akan datang menolong…‖ Lebih banyak kata sudah tidak penting lagi. Asuna dan aku menutup mata dan menenggelamkan wajah ke leher satu sama lain. Kedua tangan Asuna di belakang punggungku, memelukku erat. Sebuah desahan puas dari Yui keluar diantara kami. - Ini saja sudah cukup. Pikirku. Jika ini menjadi saat terakhirku akan tidak akan punya penyesalan, walau hidupku padam. Hidup yang seharusnya berakhir di dunia itu, akhirnya berakhir disini, hanya untuk ini… Tidak, bukan begitu. Akhirnya, sekarang dimulai. Disini, dunia pedang dan pertempuran itu akhirnya akan berakhir dan kami akhirnya akan berangkat ke dunia baru bernama kenyataan, bersama. Aku menengadah dan berkata: ―Ayo pulang. Ke dunia nyata.‖ Aku memegang tangan Asuna dengan erat, dan Yui memegang tangan yang lain. Aku menatap wajah Yui dan bertanya: Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email: [email protected])
323
―Yui, apakah mungkin untuk me-log out Asuna dari sini?‖ Yui mengerutkan alisnya sebentar, lalu menggelengkan kepala. ―Status Mama diikat oleh kode yang rumit. Sebuah system console dibutuhkan untuk membukanya.‖ ―Console…‖ Kata Asuna dengan suara yang terdengar gelisah, dan memiringkan kepalanya. ―Kurasa aku melihatnya di sebuah laboratorium di lantai paling bawah… Ah, laboratorium itu adalah…‖ ―Maksudmu di tempat masuk putih yang kosong itu?‖ ―Iya… Kamu datang dari situ?‖ ―Iya.‖ Aku menganggukkan kepalaku, Asuna mengernyit sambil menatapku, sepertinya ada yang mengganggunya. ―Apa kamu melihat sesuatu yang… aneh?‖ ―Tidak, aku bahkan tidak bertemu siapapun…‖ ―… Ada kemungkinan anak buah Sugou berkeliaran di sekitar sini… langsung tebas saja dengan pedangmu!‖ ―Ap… Sugou!?‖ Saat Asuna mengatakan namanya, aku terkejut dan pada saat yang sama teryakinkan. ―Ini adalah ulah orang itu… ulah Sugou? Memenjarakan Asuna disini.‖ ―Iya. – Bukan itu saja, Sugou melakukan hal yang mengerikan disini…‖ Asuna mulai bicara, kenyataannya bahkan memancarkan kebencian, tapi ia segera menggelenggelengkan kepalanya. ―Kita akan lanjutkan pembicaraan ini saat kita kembali ke dunia nyata. Sugou sedang tidak di perusahaan sekarang. Kita bisa menggunakan kesempatan ini untuk mendapat akses ke server dan membebaskan semua orang… Ayo!‖ Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email: [email protected])
324
Walaupun banyak hal yang ingin kutanyakan, prioritas utamaku adalah mengembalikan Asuna ke dunia nyata. Aku mengangguk dan berputar. Menarik Asuna yang memegang tangan Yui, aku mulai berlari menuju pintu yang diledakkan tadi. Setelah dua langkah, tiga langkah, saat kami hampir mencapai pinggiran sangkar, pada waktu itu. — Seseorang sedang mengawasi kita. Tiba-tiba, aku merasakan sebuah sensasi tidak menyenangkan dari belakang leherku. Perasaan yang sama yang kurasakan di SAO ketika aku dijadikan target oleh PK[56] -er berkursor jingga daripada seekor monster yang bersembunyi dalam bayangan. Aku segera melepaskan tangan Asuna dan memegang hulu menghunuskannya, aku menggerakkan tanganku sedikit. Pada saat itu…
pedangku.
Bersiap
Mendadak, sangkarnya dipenuhi oleh air. Terasa seakan kami dikelilingi cairan yang sangat kental dan gelap. Tidak, bukan begitu. Aku bisa bernapas, tapi udaranya menjadi sangat berat. Meskipun aku dapatmenggerakkan tubuhku, seakan kami berada dalam lender yang lengket, aku merasakan daya tahan yang besar. Tubuhku terasa berat. Matahari terbenam di dalam sangkar dinodai oleh kegelapan. ―—Apa ini!?‖ Suaranya terdistorsi, seakan muncul dari dalam air. Aku mencoba untuk mempertahankan Asuna dan Yui dan menarik mereka mendekat tanpa menghiraukan perasaan tidak menyenangkan yang luar biasa, tapi— aku sama sekali tidak bisa menggerakkan tubuhku. Udaranya lengket, bergerak seperti punya kesadaran seperti tumbuhan merambat yang mengikatku. Akhirnya, dunia diselimuti kegelapan sepenuhnya. Tidak, sebenarnya agak berbeda. Aku bisa melihat Asuna dan Yui dalam dress one-piece mereka dengan jelas. Tetapi latar belakangnya seakan dicat dengan warna hitam. Aku menggeretakkan gigiku dan menggereakkan tangan kananku. Seharusnya aku sudah dekat dengan pinggiran sangkar. Aku mengulurkan tanganku, berpikir akan menarik tubuhku dari ruang itu – tapi tanganku tak menyentuh apapun. Tidak hanya kelihatannya saja. Kami benar-benar dilempar ke dalam dunia kegelapan. Aku tidak tahu dimana sebenarnya tempat ini. ―Yui—‖ Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email: [email protected])
325
‗Apa situasinya‘ adalah yang ingin aku katakan. Tapi dari lengan Asuna, Yui tiba-tiba membungkuk dan berteriak. ―Eeek! Papa… Mama… Hati-hati! Ada sesuatu yang sangat jahat disini…‖ Sebelum ia bahkan menyelesaikan kata-kata itu, kilat ungu mulai bersinar dari tubuh Yui, dan dengan kilatan yang menyilaukan – lengan Asuna kosong. ―Yui!?‖ ―Yui-chan—!?‖ Asuna dan aku berteriak secara bersamaan. Tetapi tidak ada jawaban. Dalam kegelapan yang benar-benar hitam yang padat dan lengket, hanya Asuna dan aku yang tersisa. Aku menggapai dengan putus asa, ingin berada lebih dekat dengan Asuna. Dengan mata terbelalak, Asuna mengulurkan tangannya sekuat tenaga. Akan tetapi, tepat sebelum jari-jari kami saling menyentuh, kami dihantam oleh gaya gravitasi yang besar. Itu terasa seperti kami dilempar ke dalam dasar sebuah rawa lender yang sangat, sangat dalam. Aku tidak bisa menahannya, tekanannya meliputi seluruh tubuhku dan aku terjatuh pada satu lutut. Asuna terjatuh pada waktu yang sama, menimpakan kedua tangannya pada lantai yang tidak terlihat. Asuna melihat kearahku, mulutnya bergerak sedikit-sedikit. ―Kirito…-kun…‖ ‗Tidak apa-apa. Aku akan melindungimu apapun yang terjadi‘, aku ingin berkata begitu. Pada saat itu sebuah tawa bernada tinggi bergema dalam kegelapan. ―Hei, apa pendapatmu tentang sihir ini? Ini dijadwalkan untuk diperkenalkan pada update selanjutnya, tapi mungkin efeknya terlalu kuat?‖ Suara itu penuh dengan olok-olok yang tidak bisa disembunyikan, suara yang familiar. Lelaki yang, di depan Asuna yang tertidur, mengolok-olok ku, menyebutku pahlawan. ―—Sugou!!‖ Aku berteriak sambil berusaha berdiri.
Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email: [email protected])
326
―Bukan, bukan, di dunia ini, tolong jangan memanggilku dengan nama itu. tidak menggunakan sebutan hormat[57] saat memanggil nama rajamu. Kau boleh memanggilku sang Raja Peri, Yang Mulia, Oberon!!‖ Kata-kata terakhirnya melompat beberapa oktaf lebif tinggi, berubah menjadi seruan. Pada saat yang sama, sesuatu menyerang kepalaku. Memutar kepalaku sedikit, seorang lelaki berdiri disebelahku. Yang dapat kulihat hanya kaki, yang dibungkus oleh sepatu bot yang menutupi celana ketat dengan sulaman yang sangat menyolok, yang dia gerakkan ke kiri dan kanan di atas kepalaku. Ketika aku melihat ke atas aku bisa melihat dia memakai pakaian panjang berwarna hijau berbisa, dan di atasnya adalah wajah yang terlihat sempurna. Tidak – wajah itu benar-benar sebuah wajah buatan. Memulai dari nol dengan pemodelan polygon, wajah itu adalah wajah yang tampan yang dirusak oleh ekspresi seperti orang sinting, membuatnya benar-benar jelek. Bibirnya yang merah menyimpang jauh, membuatnya terlihat seperti sedang menyeringai. Walaupun penampilannya berbeda, aku tahu orang ini adalah Sugou. Orang yang mengurung jiwa Asuna di tempat seperti ini, seorang lelaki yang rasa benci saja tidak cukup. ―Oberon – tidak, Sugou!‖ Asuna hampir terbaring di lantai, tetapi ia mengangkat wajahnya, berteriak dengan berani. ―Hal-hal yang sudah kau lakukan, aku sudah melihatnya dengan mata kepalaku sendiri!! Semua perbuatan jahat itu – kau tidak akan bisa lolos, tidak akan!!‖ ―Oh? Memangnya siapa yang akan menghentikanku? Kau, atau dia? Atau mungkin Tuhan? Sayangnya, tidak ada Tuhan di dunia ini. Selain aku, hehe!‖ Kata Sugou dengan suaranya bercampur dengan tawa yang menyebalkan sambil dia menginjak kepalaku keras-keras. Tidak dapat menahan tekanan dari gravitasi, aku didorong ke lantai. ―Hentikan ini, dasar pengecut!!‖ Asuna berteriak, tapi Sugou tidak mendengarkannya. Malah, membungkuk ke arahku, dia mengeluarkan pedangku dari sarungnya di punggungku. Berdiri, dia memberdirikannya di atas jari telunjuknya lalu memutar-mutarnya. ―Well, Kirigaya-kun, tidak… aku mestinya memanggilmu Kirito. Aku tidak berpikir kau bakal benar-benar datang kesini. Apa ini keberanian atau ketololan? Karena kau ada dalam situasi begini, berarti yang terakhir, hehe. Kudengar burung kecilku kabur dari sangkarnya. Berpikir bahwa kali ini dia harus dihukum aku cepat-cepat kembali, tapi mengejutkan sekali! Ada kecoa yang tersesat ke dalam sangkar! — Kalau dipikir-pikir lagi, ada satu program yang aneh…‖ Sugou berhenti, dan melambaikan tangan kirinya, segera mengeluarkan jendela menu. Bibirnya Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email: [email protected])
327
melengkung selama dia melihat ke layar biru yang berpendar beberapa saat, dan bersenandung dengan suara hidung, dia menutup jendelanya. ―…Kabur ya? Lagian program apa itu? Lalu, bagaimana kau memanjat kesini?‖ Mengetahui bahwa paling tidak Yui tidak dihapus, aku merasa sedikit lega dan berkata: ―Aku terbang kesini, dengan sepasang sayap ini.‖ ―Well, tidak masalah. Aku bakal mengerti kalau aku tanya isi kepalamu langsung.‖ ―… Apa?‖ ―Kau tidak berpikir kalau aku membuat tempat ini dalam keadaan mabuk, bukan?‖ Sambil melambung-lambungkan pedangku dengan jarinya, Sugou tersenyum dengan senyuman yang berbisa. ―Dengan kerja sama yang dicurahkan oleh para mantan pemain SAO, penelitianku terhadap dasar cara kerja proses berpikir dan ingatan sudah 80% selesai. Sedikit lagi dan aku akan mampu mengendalikan jiwa yang tidak pernah mampu dicapai siapapun. Itu selalu dikatakan sebagai karya Tuhan! Selain itu, aku dengan senang mendapatkan specimen baru hari ini. Ah, aku senang sekali. Melihat-lihat ingatanmu, menulis ulang emosimu!! Hanya memikirkannya saja sudah membuatku gemetar!!‖ ―Tak mungkin… itu, kau tidak bisa melakukan itu…‖ Bisikku sambil masih berusaha untuk menguasai kesangsianku setelah pembicaraan yang terlalu gila itu. Sugou menaruh kakinya di kepalaku lagi, mengetuk-ketukkan jari kakinya. ―Kau tidak belajar dari pengalamanmu sebelumnya dan tersambung menggunakan NerveGear bukan? Itu menaruhmu di posisi yang sama dengan tubuh spesimenku yang lainnya. Bagaimanapun juga, anak-anak itu bodoh. Bahkan anjing mengingat apa yang tak boleh dilakukan setelah sekali ditendang.‖ ―Itu… hal seperti itu tidak akan bisa dimaafkan, Sugou!!‖ Asuna berteriak dengan wajah yang seperti tidak berdarah. ―Kalau kau menyentuh Kirito, aku tidak akan pernah memaafkanmu!!‖ ―Burung kecil, hari dimana aku akan bisa mengubah kebencianmu menjadi kepatuhan penuh dengan satu jentikan jari sudah dekat.‖
Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email: [email protected])
328
Setelah Sugou mengatakannya dengan ekspresi mabuk kesenangan, dia memegang pedangku dan membelai bilah pedangnya dengan ujung-ujung jari tangan kirinya. ―Well, mari kita nikmati pesta yang menyenangkan sebelum aku merubah jiwamu! Yeah… akhirnya, aku sudah lama menunggu momen ini. Karena tamu terbaik sudah muncul, kurasa senilai dengan waktu yang kuhabiskan untuk menunggu sampai batas kesabaranku!!‖ Sugou berbalik, merentangkan tangannya lebar-lebar. ―Saat ini, aku merekam semua log dalam ruang ini! Tunjukkan padaku ekspresi yang bagus!‖ ―……‖ Asuna menggigit bibirnya, menatap ke dalam mataku, berbisik cepat. ―…Kirito-kun, log out sekarang. Di dunia nyata kau bisa membongkar rencana Sugou. Aku akan baik-baik saja.‖ ―Asuna…!‖ Aku merasa terkoyak ke dua arah sebentar. Tapi segera mengangguk dan melambaikan tangan kiriku. Kalau ada informasi sebayak ini, memungkinkan bagiku untuk mendapat tim penolong meski tanpa bukti fisik. Selam kita bisa mengontrol server ALO di RECTO Progress, semuanya akan bisa diselesaikan. — Tetapi jendelanya tidak muncul. ―Ahahahahahahahaha!!‖ Sugou membungkuk, memegang perutnya mengejang dalam tawa. ―Sudah kubilang ‗kan! Ini adalah duniaku! Tidak ada yang bisa kabur dari sini!!‖ Sugou menari-nari senang, mendadak mengangkat tangan kirinya. Setelah jari-jarinya memanipulasi jendela menu dua rantai seperti jatuh dari langit dalam kegelapan tanpa ujung dengan suara berdencing. Ada gemuruh suara logam saat rantai-rantai itu jatuh ke lantai. Cincin-cincin logam besar menggantung dari setiap ujung rantai, Sugou mengambil salah satu lingkaran dan memasangnya pada pergelangan tangan kanan Asuna dengan suara ‗kaching‘ yang berisik. Lalu, rantai yang memanjang sampai kegelapan itu tertarik sedikit. ―Kya!!‖ Rantainya mendadak tertarik ke atas dan tanan kanan Asuna terangkat tinggi. Ujung-ujung jari kakinya hampir tidak menyentuh tanah ketika rantainya berhenti. Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email: [email protected])
329
―Dasar brengsek… apa yang kau…!‖ Aku berteriak, tapi Sugou bahkan tidak melirik ke arahku sambil bersenandung dan mengambil cincin belenggu lain. ―Aku memang punya macam-macam mainan. Well, aku akan mulai dari sini.‖ Sambil berkata demikian, lingkaran itu dibelenggukan ke pergelangan tangan kiri Asuna dan rantainya tertarik lagi. Dengan sisi lainnya terangkat, Asuna tergantung di udara dengan penampilan seperti ia ditangkap dari kedua tangannya. Seperti masih berada dibawah pengaruh gravitasi yang intens, lengkungan alis matanya yang elegan terlihat piuh. Saat Sugou berdiri di depan Asuna dengan kedua tangan menyilang, dia bersiul vulgar pada Asuna. ―Cantik sekali, wajah ini memang tidak bisa dibuat oleh wanita NPC.‖ ―…!‖ Asuna membersut[58] ke arah Sugou dan menutup kelopak matanya rapat-rapat dengan kepalanya tertunduk. Sugou terkekeh, suara ‗kuku‘ terdengar dari belakang tenggorokannya, sambil dia berbalik dan berjalan perlahan di belakang Asuna. Dia mengambil sekumpulan rambut panjang Asuna dalam tangannya dan menghirupnya, menghisap dalam-dalam wanginya. ―Mmm, aroma yang enak. Benar-benar sulit untuk mereplika wangi Asuna-kun di dunia nyata. Aku ingin kau menghargai usahaku membawa analyzer ke kamarmu di rumah sakit.‖ ―Stop… Sugou!!‖ Rasa marah yang tidak tertahankan menusuk-nusuk seluruh tubuhku. Bara merah menjalari sarafku, dalam sekejap tekanan yang menahan tubuhku menghilang begitu saja. ―Gu…oh…‖ Aku menyangga tubuhku dengan tangan kanan dan melepaskan diri dari lantai. Berdiri pada satu lutut, aku perlahan mengangkat diriku menggunakan seluruh tenaga dalam tubuhku. Sugou membuat gerakan dramatis pada pinggangnya dengan tangan kirinya sambil menggelenggelengkan kepala. Dia berjalan ke depanku, memelintir mulutnya. ―Ya ampun, penonton harus tenang… dan diam meringkuk disitu!!‖ Berdiri tepat disebelahku, dia tiba-tiba menendang kedua kakiku. Aku kehilangan penyangga dan terhempas ke lantai. Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email: [email protected])
330
―Guwah!!‖ Paru-paruku terkosongkan karena dampak benturan, dipaksa mengeluarkan suara itu. Dengan tanganku menyangga ke lantai lagi, kepalaku terangkat ke atas. Sugou tersenyum dengan senyuman beracun – sambil memegang pedangku dalam tangan kanannya dia menusukku dari belakang tanpa penyesalan sedikitpun. ―Gah…!‖ Bara api yang menjalar melalui sarafku dipadamkan oleh sensasi logam tebal menembus tubuhku. Bagian tengah dadaku ditusuk oleh pedang yang sepertinya mengakar dalam ke lantai. Meskipun tidak terasa sakit, aku diserang oleh rasa tidak nyaman yang intens. ―Ki…Kirito-kun!!‖ Mendengar jeritan Asuna, aku bertemu tatapannya sambil mencoba memberitahunya ‗aku baikbaik saja‘. Namun, lebih cepat dari kata-kataku dapat keluar, Sugou tiba-tiba bicara ke kegelapan langit di atas dengan suara yang nyaring. ―System Command! Pain Absorption, rubah ke level 8.‖ Saat itu, kerucut tajam rasa nyeri murni menyebar ke seluruh punggungku, seakan aku telah ditikam. ―G…Guh…‖ Ketika erangan keluar dari mulutku, Sugou melolong dalam tawa. ―Kukuku, masih ada dua suguhan lagi untukmu. Nyerinya akan bertambah kuat perlahan-lahan jadi nantikan saja untuk menikmatinya. Ketika levelnya lebih kecil dari level 3, aku takut sepertinya kau masih akan merasakan gejala syok bahkan setelah log out.‖ Dengan sebuah tepukan dari tangannya seakan dia mengatakan ‗sekarang…‘, dia kembali ke belakang Asuna. ―B…Bebaskan Kirito-kun sekarang, Sugou!‖ Asuna menjerit, tapi tentu saja, Sugou tidak menunjukkan tanda bahwa dia mendengarnya. ―Kau tahu, aku paling benci dengan bocah seperti itu. meskipun dia tidak punya kemampuan atau latar belakang, serangga yang berisik. Kukuku, seperti serangga dalam kotak specimen, mereka harus dijepit dan dihentikan. Lagipula, kau tidak dalam kondisi untuk mengkhawatirkannya, bukan, burung kecil?‖ Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email: [email protected])
331
Dari belakang Asuna, Sugou mengulurkan tangan kanannya dan menyentuh pipi Asuna dengan jari telunjuknya. Asuna memutar lehernya mencoba untuk menghindarinya, tapi tidak terjadi seperti yang diharapkannya karena gravitasi yang berat. Jarinya menjalar dari wajahnya dan tidak lama kemudian bergerak turun ke lehernya. Wajah Asuna berubah oleh rasa jijik. ―Stop… Sugou!!!‖ Aku berteriak, sambil dengan mati-matian mencoba mendorong tubuhku berdiri. Asuna tersenyum teguh dan dengan suara yang bergetar, berkata: ―- Jangan khawatir, Kirito-kun. Aku tidak akan terluka gara-gara hal seperti ini.‖ Saat itu, sebuah tawa berdenyit dengan bunyi ‗kiki‘ datang dari Sugou. ―Memang harusnya seperti ini. Berapa lama kau pikir harga dirimu akan menopang – 30 menit? Sejam? Mungkin seharian penuh? Perpanjang saja selama mungkin, kesenangan ini!!‖ Sambil berteriak, dia menarik pita merah pada kerah gaun Asuna dengan tangan kanannya. Saat dia menariknya, pakaiannya melar dan tersobek. Pita tipis berwarna merah darah itu terkibar di udara tanpa suara dan mendarat di depan mataku. Dari gaun yang dikoyak kulit putih dadanya jelas tersingkap. Wajah Asuna berubah dalam penghinaan dan matanya tertutup begitu rapat sampai ia bergetar. Tubuh Sugou melengkung ke belakang, tertawa dengan seringai sambil mengulurkan tangannya ke kulit Asuna yang telanjang. Bibirnya terbuka membentuk bulan sabit dan dia menjulurkan lidah merahnya keluar. Sambil membuat suara air liur yang menetes, dia menjilat dari bawah pipi Asuna, naik. ―Ku, ku, haruskah aku memberitahumu apa yang sedang aku pikirkan?‖ Sugou berkata dengan suara yang diwarnai kegilaan yang panas sementara lidahnya masih menjulur di dekat telinga Asuna. ―Setelah aku menikmati sampai puas tempat ini aku bakal pergi ke kamarmu di rumah sakit. Kalau aku mengunci pintunya dan mematikan kameranya, kamar itu menjadi ruangan rahasia. Kau dan aku, hanya kita berdua. Aku akan memasang layar besar dan memutarkan rekaman hari ini dan bersenang-senang dengan dirimu yang lain. Aku akan memanfaatkan waktuku dan melakukannya dengan hati-hati. Lagipula, itu tubuh aslimu. Setelah mengambil kesucian hatimu disini, aku akan mengambil keperawanan tubuhmu disana! Menyenangkan sekali, sebuah pengalaman yang benar-benar unik!!‖ Tawa Sugou yang melengking seakan membalikkan isi perutku keluar saat suaranya bergema dalam kegelapan. Asuna terbelalak untuk beberapa saat, mulutnya tertarik rapat penuh keberanian. Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email: [email protected])
332
Bagaimanapun, rasa takut yang tidak bisa dikendalikannya terkumpul di sudut matanya. Air mata menetes dari kedua matanya menuruni bulu matanya yang panjang lidah Sugou menjilatnya. ―Ah… manisnya, manis sekali! Ayo, menangislah untukku!!‖ Kemarahan putih panas yang dapat menghanguskan segalanya menusuk-nusuk menembus kepalaku, menyebarkan bunga api yang kasar dalam penglihatanku. ―Sugou… dasar brengsek… KAU BRENGSEK—!!!‖ Aku berteriak, dengan nekat menggerakkan anggota gerakku, berusaha untuk berdiri. Tapi pedang yang menembusku tidak bergerak sedikitpun. Aku merasakan air mata meluap dari kedua mataku. Merayap seperti serangga jelek dan meronta, aku meraung. ―Kau brengsek… aku akan membunuhmu! Bunuh! AKU PASTI AKAN MEMBUNUHMU!!!‖ Aku berteriak, tapi semuanya tenggelam dalam tawa gila Sugou. Saat ini, jika saja aku bisa meminjam kekuatan… Ujung jariku mencakar lantai, berdoa untuk bergerak meski hanya satu millimeter ke depan. Saat ini, jika saja aku diberikan kekuatan untuk berdiri, berapapun harganya tidak apa-apa. Ambil saja hidupku, jiwaku, semuanya, aku tidak peduli. Apakah setan atau iblis, tidak masalah asalkan orang ini bisa kutebas dan kalahkan. Asalkan Asuna bisa kembali ke tempat ia seharusya berada. Sugou menyentuh tangan dan kaki Asuna dengan kedua tangannya, membelainya. Setiap gerakannya mungkin menimbulkan sinyal stimulasi sensoris yang kuat pada Asuna. Asuna menggigit bibirnya begitu kuat sehingga mulai berdarah, menahan penghinaan itu. Dengan pemandangan seperti itu dalam penglihatanku, aku merasa pikiranku memutih, terputus oleh sensasi putih membakar. Api kemarahan dan keputusasaan menelanku. Proses berpikirku yang tersisa berubah menjadi debu. Jika jiwaku menjadi seperti warna tumpukan tulang kering, aku tidak akan perlu berpikir. Tidak ada gunanya berpikir. Jika saja aku punya pedang, kupikir aku bisa melakukan apapun. Karena aku adalah sang pahlawan yang berdiri dipuncak dari 10,000 pendekar pedang. Aku mengalahkan si raja setan, pahlawan yang menyelamatkan dunia. Dunia virtual hanya dirangkai berdasarkan teori pemasaran perusahaan-perusahaan, hanya sebuah game. Terhanyut dalam pikiran bahwa itu adalah kenyataan yang lain, aku menipu diri berpikir bahwa kekuatan yang diperoleh dalam dunia itu adalah kekuatan yang sesungguhnya. Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email: [email protected])
333
Terbebas dari dunia SAO – atau terusir, setelah kembali ke dunia nyata, apakah aku tidak kecewa dengan tubuhku yang lemah? Di suatu tempat dalam hatiku, tidakkah aku merindukan untuk kembali ke dunia itu, dunia dimana aku adalah pahlawan terkuat? Yang karenanya kau, setelah tahu pikiran Asuna terjebak di dunia game baru, berpikir bahwa kau dapat melakukan sesuatu dengan kekuatanmu sendiri dan datang begitu saja. Ketika hal yang sebenarnya harus kau lakukan adalah untuk menyerahkannya pada para orang dewasa dengan kekuasaan di dunia nyata. Setelah memperoleh kembali kekuatan semu sekali lagi, mengalahkan pemain lain, apakah itu bukan untuk menyenangkan diriku dengan memuaskan harga diriku yang jelek? Kalau begitu ini – adalah apa yang pantas buatku. Benar, kau hanya menggunakan kekuatan yang diberikan oleh orang lain, gembira seperti seorang anak kecil. Hanya memiliki satu ID tidak dapat melampaui apa yang disebut hak istimewa administrator system. Hanya satu hal yang pasti, penyesalan. Kalau aku tidak menyukainya, aku harus membuang pikiran itu. 『Melarikan diri?』 - Bukan, aku hanya mengakui kenyataan. 『Apa kau menyerah? Pada kekuatan system yang pernah kau sangkal sebelumnya?』 - Mau bagaimana lagi. Aku hanya seorang pemain, orang itu adalah game master. 『Itu adalah kata-kata yang mengotori pertarungan itu. dimana aku dipaksa untuk mengakui bahwa kekuatan kemauan manusia dapat melampaui system, dibuat untuk memahami kemungkinan-kemungkinan di masa depan, pertarungan kita.』 - Pertarungan? Itu adalah omong kosong. Bukankah itu hanya hal yang akan bertambah dan berkurang dalam angka? 『Kau harusnya tahu itu bukan begitu. Sekarang, berdiri. Berdiri dan ambil pedangmu.』 『- BERDIRI, KIRITO-KUN!!』 Suara itu seperti raungan yang menggelegar, menyobek kesadaranku seperti petir. Pikiranku yang tadinya memudar seperti tersambung kembali dalam sekejap. Aku membuka mata lebar-lebar. ―Wu…oh…‖ Keluar dari tenggorokanku dalam suara yang parau. ―O… OOoh…‖ Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email: [email protected])
334
Aku mengkertakkan gigi dan menyanggakan tangan kananku ke lantai, mendorong diriku sampai ke siku dengan sebuah suara yang seperti jeritan dari binatang buas yang sekarat. Ketika aku mencoba mengangkat tubuhku, pedang yang menancap di tengah tulang belakangku bertahan dengan tekanan yang luar biasa. - Aku tidak bisa terus meringkuk menyedihkan di bawah benda seperti ini. Serangan yang tanpa jiwa ini, menyerah padanya merupakan hal yang tak bisa dimaafkan. Serangan setiap pedang di dunia itu terasa lebih berat. Lebih menyakitkan. ―Wu… Gu, ooh!‖ Bersamaan dengan raungan singkat, aku mengerahkan seluruh tenaga di tubuh dan jiwaku untuk mengangkat diriku. Dengan suara ‗shuit‘ yang kuyu pedangnya meninggalkan lantai, keluar dari punggungku, dan perputar di lantai. Sugou melotot dengan ekspresi tercengang saat aku sempoyongan di atas kakiku. Segera, sia membuat wajah tidak senang dan mengundurkan tangannya dari tubuh Asuna, mengangkat bahu dengan dramatis. ―Oh, ya ampun, kupikir aku sudah menentukan koordinat benda itu, apa mungkin masih ada bug[59] anehnya. Tim management kami itu benar-benar tidak kompeten…‖ Dia bergumam sambil berjalan ke arahku. Mengangkat kepalan tangan kanannya, dia mengarahkannya untuk meninju pipiku. Aku mengulurkan tangan kiriku, menangkapnya I tengah udara. ―Oh…?‖ Aku melihat ke dalam mata terkejut Sugou, membuka mulutku. Serangkaian kata-kata bergema jauh di dalam pikiranku, aku mengulanginya. ―System Login. ID «Heathcliff». Password…‖ Gravitasi yang sebelumnya membelenggu tubuhku menghilang segera setelah aku selesai mengucapkan seri karakter alfanumerik yang rumit. ―Ap… Apa!? ID apa itu!?‖ Ketika Sugou memperlihatkan giginya dan menjerit dalam keterkejutan, dia menyingkirkan tanganku dan mundur selangkah. Dia melambaikan tangan kirinya ke bawah dan sebuah jendela menu system berwarna biru muncul. Sebelum orang itu dapat menggerakkan satu jari pun, sebuah perintah suara keluar dari mulutku. Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email: [email protected])
335
―System command. Supervisor Authority Change. ID «Oberon» ke level 1.‖ Dalam sekejap, jendela tersebut menghilang dari bawah tangan Sugou. Dia melotot dengan matanya bolak-balik melihat aku lalu ruang kosong di yang seharusnya tempat jendelanya berada, melambaikan tangannya lagi dalam frustasi. Bagaimanapun, tidak terjadi apapun. Gulungan sihir yang memberikan Sugou kekuasaan Raja Peri tidak mau keluar. ―Se… Sebuah ID dengan tingkat lebih tinggi dari milikku…? Tidak bisa kupercaya… ini seharusnya tidak mungkin… Aku adalah sang penguasa… Sang pencipta… Penguasa dunia ini… Tuhan…‖ Sugou terus berbicara dengan suara yang bernada tinggi seperti contoh audio yang diputar ulang dalam kecepatan tinggi. Aku bicara sambil menatap wajah tampan yang runtuh menuju keburukrupaan. ―Bukan begitu, ‗kan? Kau mencurinya. Dunianya. Para penghuninya. Seorang raja pencuri yang menari sendirian di tahta yang ia curi.‖ ―Kau… Bocah sialan ini… padaku… beraninya kau bicara begitu padaku… aku akan membuatmu menyesalinya… aku akan memenggal kepalamu dan menjadikannya hiasan…‖ Sugou mendorong jari telunjuknya yang melengkung seperti kail ke arahku dan berteriak dengan suara yang melengking. ―System command. Object ID «Excalibur». Generate!!‖ Akan tetapi, system dunia ini tidak lagi merespon terhadap suara Sugou. ―System command. Dengarkan aku, barang sialan!! Tuhan… Tuhan sedang memerintahkanmu!!‖ membiarkannya berteriak, aku mengalihkan mataku dari Sugou. Aku melihat ke Asuna yang masih tergantung di atas lantai. Gaun indahnya telah sobek dan hanya sisa sobekan yang menutupi tubuhnya, rambutnya berantakan, dan ada garis cahaya yang merupakan air matanya di permukaan pipinya. Amun matanya belum kehilangan sinarnya. Deraan yang kuat itu tidak mematahkan jiwanya yang teguh. - Semuanya akan segera beres. Tunggulah sebentar lagi. Aku berbisik dalam pikiranku, menatap ke dalam mata berwarna hazel Asuna. Dengan gerakan kecil, ia mengangguk.
Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email: [email protected])
336
Api kemarahan baru muncul dalam diriku ketika aku melihat sosok Asuna yang tertekan. Aku melirik ke atas dan berkata: ―System Command. Object ID «Excalibur» Generate.‖ Udara di depanku mulai terdistorsi saat aku mengatakannya. Angka-angka berskala kecil mengalir deras membentuk sebuah pedang. Warna dan tekstur muncul dari ujung lalu turun. Dengan bilah pedang yang memancarkan sinar keemasan, itu adalah pedang panjang yang diukir dengan hiasan yang indah. Tidak diragukan lagi itu adalah senjata yang sama yang disegel di ujung penjara bawah tanah di Jötunheimr. Pedang terkuat yang merupakan impian banyak pemain, dan itu muncul hanya dengan satu perintah, bukan suatu perasaan yang menyenangkan. Aku memegang hulu pedang itu dan melemparnya kepada Sugou yang terbelalak. Setelah melihatnya menangkap pedang itu dengan gerakan yang berbahaya aku dengan lembut mengangkat kaki kiriku. Pedangku terbang ke dalam kegelapan dari tempat dimana ia terguling sebelumnya saat aku menginjaknya di bagian hulu pedangnya. Berputar di udara, pedangnya jatuh ke arah tangan kananku dengan kilatan dari besinya yang kebiruan. Dengan suara berat, pedang itu jatuh ke dalam tanganku. Saat aku mengarahkan pedang besar besi hitam yang berat pada Sugou, aku berkata:
―Waktunya menyelesaikan ini. Raja yang mencuri dan pahlawan palsu… System Command. Pain Absorption ke level 0.‖ ―Ap… Apa…?‖
Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email: [email protected])
337
Mendengar petintah untuk menaikkan nyeri virtual tanpa batasan, warna terkuras dari pipi si Raja Peri yang memegang pedang emas. Dia mundur satu langkah, dua langkah. ―Jangan coba untuk kabur. Orang itu tidak punya keraguan sama sekali dalam situasi apapun. Kayaba Akihiko itu.‖ ―Ka… Kaya…‖ Mendengar nama itu, wajah Sugou berubah drastis. ―Kayaba… Heathcliff… jadi kau… Kau menghalangi jalanku lagi!!‖ Melambaikan pedang di tangan kanannya tinggi di atas kepalanya, dia berteriak dengan suara yang seakan dapat membelah logam. ―Kau mati! Kau sudah mati! Kenapa kau harus menggangguku bahkan dalam kematian!! Kau selalu begini… selalu selalu!! Selalu membuat wajah yang seperti kau mengerti segalanya… merebut semua hal yang aku inginkan diujung!!‖ Sugou berteriak, mendadak mendorong pedangnya ke arahku sebelum melanjutkan. ―Seorang bocah sepertimu… apa yang kau mengerti!! Seperti apa rasanya berada di bawahnya… apa arti bersaing dengannya. Bagaimana mungking kau mengerti seperti apa rasanya!?‖ ―Aku mengerti. Aku menjadi bawahannya setelah dikalahkan olehnya juga. —Tapi aku tidak pernah berpikir untuk menjadi seperti dia. Tidak seperti kau.‖ ―Bocah… bocah ini… BOCAH INI!!!‖ Sugou bertolak dari lantai dan dengan berteriak mengayunkan pedangnya. Segera ketika tubuhnya memperlihatkan celah, aku mengayunkan ke bawah pedang di tangan kananku. Ujung pedangku menggores pipi mulus si Raja Peri. ―Aaah!!‖ Sugou berteriak sambil menutupi pipinya dengan tangan kirinya dan melompat mundur. ―SAKIIIT!!!‖ Teriakan dari sosok dengan mata terbelalak itu hanya membuat aku lebih marah. Pikiran bahwa Asuna berada dalam tahanan lelaki ini selama dua bulan sangat tak tertahankan. Mengambil langkah besar ke depan, aku mengayunkan pedangku. Sugou secara refleks mengangkat tangan kanannya untuk menghalanginya dan pedangku menebas pergelangan tangannya. Tangan dan pedang emas yang dipegangnya menghilang ke dalam kegelapan. Suara pedang itu jatuh di tempat yang jauh bergema dengan jelas. Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email: [email protected])
338
―AAAAAAaaah!! Tangan... Tanganku!!‖ Meskipun hanya sinyal psedo-elektrik, itulah sebabnya Sugou merasakan nyeri yang nyata. Tentu saja, itu tidak cukup. Tidak mungkin cukup. Aku mengayunkan pedangku dengan tenagaku ke arah jubah hijau yang membungkus dada Sugou sementara dia memegangi tempat dimana tangannya hilang dan mengerang. ―Guboaaaa!!‖ Perut dari tubuh yang tinggi dan tampan itu terpotong dua bagian, terguling ke lantai dengan suara yang berisik. Tubuh bagian bawahnya segera ditelan oleh kobaran api putih dan jatuh setelah hangus terbakar. Menjenggut rambut Sugou yang panjang dan bergelombang dalam tangan kiriku, aku mengangkatnya. Dia terus berteriak dengan teriakan yang membuat ngilu dengan suara yang keluar dari mulut yang gemetar yang terus menerus membuka dan menutup, sementara air mata keluar dari mata yang terbuka lebar sampai ke batasnya. Sosoknya hanya bisa menimbulkan rasa jijik dalam diriku. Aku mengayunkan tangan kiriku, melempar paruhan atas tubuhnya. Memegang pedang besarku dengan kedua tangan, aku mengambil kuda-kuda di atasnya. Menyaksikan pedangnya turun, dia mengeluarkan teriakan keras. ―…Uoooo!!‖ Aku mengayunkan turun pedangku menggunakan seluruh tenagaku. Dengan suara ‗gatsutsu‘ yang berisik, bilah pedangnya menembus mata kanan Sugou dan keluar dari belakang kepalanya. ―Gyaaaaaaaaa!‖ Teriakan yang memuakkan itu bergema dalam kegelapan seperti beribu roda gigi berputar melawan arah dengan satu sama lain. Mata kanannya terbagi dua di sisi kiri dan kanan pedangku. Kobaran api putih, dalam sekejap menyebar dari kepala ke tubuh bagian atasnya. Dia berubah menjadi seperti hantu dan terus menghilang, dan untuk beberapa detik sebelum benar-benar hilang Sguou terus menjerit tanpa henti. Teriakannya perlahan menghilang, dan tidak lama kemudian, sosoknya menghilang. Keheningan kembali ke dunia, dan aku melambaikan pedangku, menguraikan bara api putih itu. Dengan ayunan lembut pedangku, kedua rantai yang mengikat Asuna hancur dan menghilang. Aku melepaskan pedangku, tugasku sudah selesai. Aku menahan Asuna saat ia terjatuh ke tanah, tubuhnya telah lemas. Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email: [email protected])
339
Energi yang menopang tubuhku juga habis dan aku tergelincir pada satu lutut di atas lantai. Aku menatap Asuna dalam kedua tanganku. ―…Ugh…‖ Semburan perasaan tidak berdaya berubah bentuk dan mulai mengalir dari mataku dalam bentuk air mata. Dengan erat memeluk tubuh Asuna, wajahku terkubur diantara rambutnya, aku menangis. Aku tidak bisa mengatakan apapun, aku hanya terus menangis. ―— Aku percaya.‖ Suara jelas Asuna menggetarkan telingaku. ―…Ya. Aku yakin… sampai sekarang, mulai saat ini dan seterusnya. Kamu adalah pahlawanku… Kau akan selalu datang menolongku…‖ Tangan-tangan yang lembut mengusap rambutku. - Sebenarnya bukan begitu. Aku… aku sebenarnya tidak punya kekuatan… Akan tetapi, aku mengambil napas dalam, dan berkata dengan suara yang gemetar. ―… Aku akan berusaha keras untuk menjadi seperti itu. sekarang, ayo pulang…‖ Melambaikan tangan kiriku, sebuah jendela system yang rumit muncul yang memang berbeda dengan jendela yang biasanya. Aku menggunakan intuisiku menyelami jendela yang berisi menu bertingkat-tingkat, berhenti ketika jariku mendarat pada menu yang berhubungan dengan transfer. Menatap ke dalam mata Asuna, aku berkata: ―Di dunia nyata sekarang mungkin sudah malam. Tapi aku akan langsung pergi ke ruanganmu di rumah sakit.‖ ―Iya. Akan kutunggu. Akan sangat menyenangkan untuk bertemu dengan Kirito-kun dulu.‖ Asuna tersenyum cerah. Dia memandang ke suatu tempat yang jauh, dengan mata yang sejernih Kristal, dan berbisik: ―Ah… akhirnya, selesai sudah. Aku akan kembali… ke dunia itu.‖ ―Benar. …Banyak hal yang berubah, kau akan terkejut.‖ ―Fufu. Aku pergi ke banyak tempat dan melakukan banyak hal.‖ Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email: [email protected])
340
―Iya. – Pasti.‖ Aku mengangguk, memeluk erat Asuna lalu menggerakkan tangan kananku. Aku menyetuh tombol log out, dengan ujung jariku bersinar biru menunggu sebuah sasaran, aku dengan lembut menyapu air mata yang mengalir di pipi Asuna. Lalu, cahaya biru menyelimuti tubuh Asuna yang putih. Sedikit demi sedikit Asuna menjadi lebih transparan seperti Kristal. Partikel cahaya muncul dari jari-jarinya, menari di udara sebelum menghilang. Sampai Asuna benar-benar hilang, aku terus memeluknya erat. Akhirnya, beban di tanganku lenyap dan aku tertinggal sendirian dalam kegelapan. Untuk sementara aku tetap merunduk. Sebagai tambahan pada perasaan bahwa semuanya sudah selesai, muncul juga perasaan bahwa sudah terjadi kemajuan yang besar. Dan insiden ini disebabkan oleh angan-angan Kayaba dan ambisi Sugou – apa ini yang disebut sebuah akhir? Atau ini hanya titik penentuan lain? Aku memaksa diriku untuk berdiri dengan tubuh yang kehabisan tenaga. Aku melihat ke atas ke dalam kegelapan yang merentang sampai ke kedalaman dunia, dan berbisik sendirian. ―Anda ada disini, bukan, Heathcliff.‖ Setelah hening sejenak sebuah suara yang using berbunyi dalam pikiranku, suara yang sama dengan yang sebelumnya. 『Lama tidak berjumpa, Kirito-kun. Walau buatku kejadian hari itu terasa seperti kemarin.』 Kali ini rasanya berbeda, suara itu seperti berasal dari tempat yang sangat jauh. ―—Apa Anda masih hidup?‖ Dengan pertanyaan singkat itu, aku mendengar jawabannya setelah kesunyian yang sekejap. 『Bisa dikatakan iya, bisa dikatakan tidak. Di satu sisi, saya adalah sebuah gema dari kesadaran Kayaba Akihiko, sebuah afterimage[60] .』 ―Seperti biasa, Anda adalah orang yang berkata dengan cara yang membingungkan. Saya berterima kasih saja sekarang – bagaimanapun, akan lebih baik jika saja Anda muncul dan menolong kami lebih awal.‖ 『……』
Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email: [email protected])
341
Aku merasa dia mengeluarkan senyuman pahit. 『Sayang sekali, saya minta maaf. Waktu saat system pengawetan terpisah terhubung dan membangunkan programku baru mulai barusan – setelah saya mendengar suaramu. Kau tidak perlu berterima kasih.』 ―…Kenapa?‖ 『Kau dan aku tidak cukup akrab untuk menerima pertolongan gratis. Saya harus mendapat kompensasi, tentunya.』 Sekarang giliranku yang tersenyum kecut. ―Kalau begitu, beri tahu saya apa yang harus dilakukan.‖ Lalu, dari kegelapan di kejauhan, semacam objek berwarna silver yang berkilauan jatuh. Aku mengulurkan tangan dan benda itu mendarat dalam tanganku dengan suara yang kecil. Itu adalah kristal kecil berbentuk telur. Dari dalam kristal sebuah cahaya yang redup berkedip-kedip. ―Ini apa?‖ 『Itu adalah world seed.』 ―- apa?‖ 『Ketika ia bertunas, kau akan mengerti. Saya akan mempercayakanmu dengan keputusan apa yang harus dilakukan pada benda itu setelahnya. Kau hapus tidak apa-apa, kau lupakan juga tidak apa-apa… akan tetapi, kalau kau punya perasaan lain selain rasa benci terhadap dunia itu…』 Suaranya terputus disitu. Diikuti oleh keheningan sejenak, hanya kata-kata perpisahan singkat yang turun. 『Kalau begitu, saya akan pergi sekarang. Semoga kita dapat bertemu lagi suatu hari nanti, Kirito-kun.』 Lalu tiba-tiba hawa kehadiran orang itu hilang. Aku memutar kepalaku, menjatuhkan telur yang berkilauan itu ke dalam saku di dadaku untuk sementara ini. Hanyut dalam pikiran sebentar, aku mengangkat wajahku. ―- Yui, apa kau ada disini? Apa kau baik-baik saja?!‖
Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email: [email protected])
342
Segera setelah aku berteriak, dunia kegelapan itu terbelah dan terbuka mengikuti sebuah garis lurus. Cahaya jingga segera bersinar masuk, memotong tirai hitam. Anginnya masuk bersamaan dan menyapu kegelapan. Begitu cantik dan menyilaukan sampai aku harus menutup mata untuk sementara waktu. Aku membuka mataku dengan hati-hati dan menemukan diriku telah kembali berada dalam sangkar. Di depanku, matahari terbenam yang besar memancarkan sinar terakhirnya sebelum turun ke bawah horizon. Tidak ada sosok manusia, hanya suara angin. ―-Yui?‖ Aku memanggilnya sekali lagi, cahaya memadat di depan mataku, dan seorang gadis pixie berambut hitam muncul dengan bunyi letupan kecil. ―Papa!‖ Dengan teriakan yang bergema Yui melonpat ke dadaku, memeluk leherku erat-erat. ―Kau baik-baik saja. – Syukurlah…‖ ―Iya… waktu sepertinya alamatku akan diblokir tiba-tiba, aku mundur ke memori local NerveGear. Aku berhasil tersambung lagi, tapi baik Mama dan Papa tidak ada… aku cemas sekali. – Apa yang terjadi pada Mama?‖ ―Ah, dia sudah kembali… ke dunia nyata.‖ ―Begitu… itu benar-benar… bagus…‖ Yui menutup matanya dan menyandarkan pipinya di dadaku. Aku samar-samar merasakan bayangan kesepian darinya dan dengan lembut mengusap rambutnya. ―- Secepatnya, kami akan datang menemuimu lagi. Tapi… apa yang akan terjadi, dunia ini…‖ Setelah gumamanku, Yui tersenyum lebar dan berkata. ―Program intiku bukan bagian dari tempat ini tapi tersimpan dalam NERvGear Papa. Kita akan selalu bersama. – Oh, tapi ada yang aneh…‖ ―Ada apa?‖ ―Sebuah data yang agak besar sudah ditranfer ke dalam penyimpanan memori NERvGear Papa… meskipun sepertinya tidak aktif…‖ Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email: [email protected])
343
―Hmmm…‖ Aku memiringkan kepalaku, tapi mengenyampingkan pertanyaannya dulu. Sebetulnya, ada yang harus aku lakukan terlebih dahulu. ―- Well, aku akan pergi. Menemui Mama mu,‖ ―Iya. Papa – aku mencintaimu.‖ Meneteskan air mata kecil, aku memeluk Yui kuat-kuat sambil mengusap-usap kepalanya dan melambaikan tangan kananku. Sesaat sebelum aku menekan tombolnya, aku berhenti dan melihat dunia yang diwarnai oleh warna matahari sore. Dunia ini yang diperintah oleh seorang raja palsu, apa yang akan terjadi pada dunia ini setelah dia tidak ada? Hatiku sakit ketika aku memikirkan Lyfa dan pemain lain yang sangat mencintai dunia ini. Aku dengan lembut mencium pipi Yui dan menekan tombolnya. Cahaya melingkar menyebar dalam penglihatanku, cahaya itu menyelimuti kesadaranku dan membawaku naik lebih tinggi. Aku merasa sangat lelah ketika aku membuka mata. Di depan mataku wajah Suguha terlihat dengan ekspresi yang cemas. Ketika mata kami bertemu ia segera berdiri. ―M, maaf karena memasuki kamarmu tanpa permisi. Karena onii-chan lama tidak kembali, aku jadi khawatir…‖ Kata Suguha, dengan pipi yang agak merona sambil duduk di tepi tempat tidurku. Setelah sedikit time lag [61] anggota gerakku terasa ‗tersambung‘ kembali dan aku mendorong tubuh bagian atasku bangun dengan paksa. ―Maaf aku terlambat.‖ ―…apa semuanya sidah berakhir?‖ ―-Iya… Selesai… Semuanya…‖ Untuk sesaat aku menatap langit-langit sebelum menjawab. Berada dalam situasi berbahaya di dunia virtual dan tertangkap, tapi kali ini terkurung tanpa mampu menyelesaikannya, bukan sesuatu yang dapat aku ceritakan pada Suguha. Suatu saat mungkin aku akan menceritakan semuanya padanya, tapi sekarang aku tidak ingin membuatnya bertambah khawatir. Adikku satusatunya ini yang sudah menyelamatkanku berkali-kali. Larut malam itu di dalam hutan, aku bertemu anak perempuan berambut hijau, dan petualangan baruku dimulai – selama perjalanan yang panjang, dia selalu bersamaku. Dia menunjukkanku jalan, mengajarkanku tentang sekelilingku dan melindungiku dengan pedangnya. Jika dia tidak Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email: [email protected])
344
mengenalkanku pada kedua penguasan dan berteman dengan mereka, aku pasti tidak akan bisa menerobos dinding ksatria penjaga itu. Kalau diingat kembali, aku menerima bantuan dari banyak orang. Tapi tentu saja, bantuan paling besar datang dari gadis di anak perempuan di depanku ini. Ketika aku Kirito dan dia adalah Lyfa, dan ketika aku Kazuto dan dia adalah Suguha, dia menolongku dan mendukungku, tapi pada saat yang sama pundaknya yang kecil menanggung kesedihan yang mendalam. Sekali lagi aku menatap wajah Suguha, wajahnya memiliki baik keaktivan seorang anak laki-laki yang mempesona maupun tunas baru pubertas. Aku mengulurkan tanganku dan dengan lembut menepuk kepalanya, Suguha tersenyum kecil malu-malu. ―Benar-benar terima kasih banyak, Sugu. Kalau kau tidak ada disini, aku tidak akan bisa berbuat apa-apa.‖ Wajah Suguha menjadi bertambah merah dan dia menundukan kepalanya. Dia ragu beberapa saat, lalu membuat keputusan dan menyandarkan pipinya ke dadaku. ―Iya… aku senang. Di dunia Onii-chan, aku bisa menolong onii-chan.‖ Bisik Suguha sambil matanya terpejam. Dengan tangan kananku, aku dengan lembut memeluknya punggungnya dan memberinya pelukan erat yang singkat. Setelah aku melepasnya, Suguha menatapku dan berkata. ―Lalu… kau mendapatkannya kembali, ‗kan? Orang itu – Asuna-san…‖ ―Iya. Akhirnya – akhirnya dia kembali… Sugu, aku…‖ ―Iya. Pergilah, dia juga pasti menunggu Onii-chan.‖ ―Maaf, aku akan menceritakan semuanya saat aku kembali.‖ Aku menepuk kepala Suguha dan berdiri. Aku berganti bau dalam waktu yang bisa memenangkan rekor, tapi berhenti sebentar di beranda memakai jaket. Diluar sudah benar-benar gelap. Jarum pada jam dinding antic yang menggantung di ruang tamu menunjukkan waktu sedikit kurang dari jam 9 malam. Jam besuk sudah lama selesai, tapi situasi ya situasi. Kalau aku menceritakan keadaannya di nurse station [62] , aku mungkin bisa masuk. Suguha segera berlari kepadaku, ‗aku buatkan ini‘, dan memberiku sebuah sandwich tebal. Aku menerimanya dengan penuh syukur dan menggigitnya, lalu membuka pintu dan berjalan menuju halaman. Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email: [email protected])
345
―Di, dingin…‖ Aku merundukkan kepalaku ketika aku menyadari udara dinginnya menembus jaketku. Suguha menengadah ke langit malam yang gelap dan berkata. ―Ah… salju.‖ ―Oh…‖ Benar, ada dua atau tiga serpihan salju yang terbang turun. Aku sempat ragu sebentar apakah harus memanggil taksi. Kalau aku melakukannya, aku harus menunggu lalu berjalan ke jalan utama untuk menemukannya, jadi akan lebih cepat kalau aku menggunakan sepedaku saja. ―Hati-hati… katakan halo pada Asuna dari ku.‖ ―Ya. Lain kali, aku akan memperkenalkanmu dengan benar.‖ Aku melambaikan tangan pada Suguha dan duduk di atas sepeda gunungku, lalu mulai mengayuh. Aku membiarkan sepedaku melaju dalam kecepatan tinggi, dan kecepatan yang gila meniup pikiranku keluar dari kepalaku sementara aku melaju melalui Saitama selatan. Salju perlahanlahan turun semakin banyak tapi tidak menumpuk, dan jalanan yang lengang sangat membantu. Aku ingin sampai pada Asuna di rumah sakit secepat mungkin – tapi pada saat yang sama aku juga merasa takut terhadap apa yang mungkin aku temukan. Selama dua bulan belakangan, aku sudah mendatangi kamar itu begitu sering, selalu merasakan kekecewaan. Berpikir apa ia akan menjadi patung dingin seperti itu, aku menggenggam tangannya sementara ia terpenjara dalam tidur. Aku terus memanggil namanya meskipun itu tidak pernah tersampaikan. Seperti ini, sambil menuruni jalan, aku bahkan mengingat setiap jaraknya, menemukannya di dunia peri, mengalahkan sang raja palsu, dan membebaskannya dari rantai yang membelenggunya mungkin saja hanya khayalanku. Jika aku mendatangi kamarnya di rumah sakit beberapa menit kemudian dan Asuna belum terbangun. Jiwanya tidak lagi berada di ALfheim, tapi dia masih tidak kembali ke dunia nyata – lagi ia mungkin menghilang ke suatu tempat yang tak dikenal. Bukan hanya salju yang menghantam wajahku dalam gelapnya malam yang menyebabkan udara yang sangat dingin menjalar di punggungku. Tidak, tidak mungkin ada yang seperti itu. system yang mengatur dunia yang bernama kenyataan tidak mungkin sebegitu kejamnya.
Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email: [email protected])
346
Sementara pikiranku yang kusut tumpang tindih aku terus mengayuh sepeda. Aku berbelok ke kanan di jalan raya menuju jalan yang menanjak. Roda sepeda gunungku berperan menjadi sekop dan bertolak ke salju tipis di atas aspal, mempercepat laju sepedaku. Tidak lama kemudian, bayangan sebuah bangunan besar muncul di depanku. Sebagian besar lampunya sudah padam, tapi cahaya biru berkelebat dari helipad di atap yang seperti will-o-thewips[63] mencoba untuk menarik korbannya ke kastil kegelapan. Sebuah pagar besi tinggi muncul setelah aku mendaki jalan berbukit. Aku mengayuh sepanjang pagar itu selama puluhan detik selanjutnya. Aku akhirnya mencapai gerbang depan, dilindungi oleh tonggak gerbang yang tinggi. Karena tempat ini merupakan fasilitas medis yang sangat terspesialisasi, tempat ini tidak menerima kasus gawat darurat. Gerbangnya sudah tertutup rapat dan di pos penjaganya sudah tidak ada orang. Aku mengayuh melewati pintu masuk tempat parker utama dan masuk ke pintu masuk khusus staff yang kecil. Aku memarkirkan sepedaku diujung lapangan parkir. Terlalu mengesalkan untuk menguncinya dulu jadi aku langsung lari saja. Dalam cahaya orange yang dipendarkan oleh lampu sorot natrium aku bisa melihat bahwa lapangan parkir benar-benar kosong. Keheningannya hanya dipecahkan oleh salju yang turun dari langit, mewarnai dunia menjadi putih. Aku terus berlari sambil mengeluarkan kepulan uap dengan napasku yang kasar. Separuh jalan di lapangan parkir yang luas, saat aku akan melewati antara sebuah mobil van tinggi yang berwarna gelap dan sebuah sedan putih, pada saat itu. Aku hampir bertabrakan dengan sosok seseorang berlari dari belakang mobil van. ―Ah…‖ ‗Maaf,‘ adalah apa yang hendak aku katakan sambil mencoba menghindar, sesuatu melintasi penglihatanku – Flash – sebuah kilatan logam yang jelas mengiris ke arahku. ―—!?‖ Segera setelahnya, panas merekah dari lengan kananku, tepat di bawah siku. Pada saat yang sama, banyak warna putih beterbangan. Itu bukan serpihan salju. Warna putih itu adalah bulubulu halus warna putih. Insulasi jaket musim dinginku. Aku mundur dengan oleng, entah bagaimana menabrak bagian belakang sedan putih dan berhasil berhenti.
Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email: [email protected])
347
Aku tidak dapat memahami situasi saat ini. Sambil masih terkejut, aku melihat ke arah bayangan hitam yang berjarak sekitar dua meter dariku. Bayangan itu adalah seorang lelaki. Dia memakai setelan yang hampir hitam. Dia memegang sesuatu yang panjang, tipis, dan putih dalam tangan kanannya. Benda itu bersinar redup di bawah cahaya lampu sorot. Sebuah pisau. Pisau survival yang besar. Tapi, kenapa. Wajahku membeku saat aku merasakan tatapan lelaki yang berada dibalik bayangan van itu. dia menggerakkan bibirnya, tetapi yang keluar adalah bisikan yang parau. ―Kau terlambat, Kirito-kun. Apa jadinya kalau aku sampai masuk angin?‖ Suara itu. suara yang bernada tinggi dan lengket. ―Su… Sugou…‖ Aku terkesiap, pada saat aku menyebut namanya, lelaki itu mengambil satu langkah ke depan. Lampu-lampu natrium menerangi wajahnya. Dibandingkan dengan beberapa hari yang lalu, rambutnya yang disisir rapi sudah jadi berantakan dan ada janggut yang berusia beberapa hari menutupi rahangnya yang tajam. Dasinya hampir lepas dan menggantung kendur di lehernya. Dan juga – mata-mata yang aneh mengintaiku dari balik kacamata berbinkai logam. Alasannya langsung terlihat. Meskipun matanya terbuka selebar mungkin, mata kirinya sudah berdilatasi menyesuaikan diri dengan kegelapan malam hari sementara mata kanannya kecil dan berkontraksi. Di World Tree itu adalah bagian yang ditusuk oleh pedangku. ―Kau melakukan hal yang kejam, Kirito-kun.‖ Kata Sugou dengan suara yang serak. ―Rasa sakitnya belum hilang. Yah, ada berbagai macam obat yang bagus, jadi tidak masalah.‖ Tangan kananny merogoh ke dalam saku setelannya, mengambil beberapa kapsul dan melemparnya ke dalam mulutnya. Dengan suara ‗kacha kacha‘ dia mulai mengunyah dan Sugou mengambil satu langkah lagi mendekatiku. Akhirnya berhasil keluar dari kekagetanku, aku mampu menggerakkan bibirku yang kering. ―- Sugou, kau sudah tamat. Kau sudah terlalu jauh untuk menutupi kejahatanmu. Terima saja hukumanmu dengan patuh.‖ ―Tamat? Apa? Tidak ada yang berakhir. Yah, Recto sedang tidak stabil sekarang. Aku akan pergi ke Amerika. Ada banyak perusahaan yang menginginkan keahlianku. Aku sudah mengumpulkan Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email: [email protected])
348
banyak data. Jika aku menggunakannya untuk menuntaskan studiku, aku akan menjadi raja sebenarnya – Tuhan yang sebenarnya – Tuhan dunia nyata ini.‖ - Dia tidak waras. Bukan, mungkin dia sudah rusak dalam waktu yang lama. ―Sebelum itu, ada beberapa hal yang harus aku selesaikan. Pertama, aku akan membunuhmu, Kirito-kun.‖ Setelah dia selesai bicara dengan suara yang tertahan dengan ekspresi yang tidak berubah, Sugou dengan cepat mendekatiku, pisau di tangan kanannya dengan santai bergerak ke arah mataku. ―…!!‖ Aku bertolak dari aspal dengan kaki kananku, mencoba menghindarinya. Akan tetapi, karena salju di bawah sepatuku, aku terpeleset dan kehilangan keseimbangan, jatuh di lapangan parkir. Aku terjatuh dengan sisi kiriku menghantam tanah, memaksa udara keluar dari tubuhku. Sugou melihat padaku dengan pupil yang sepertinya tidak bisa fokus. ―Hei, berdiri.‖ Setelah itu, dia menendangku di paha dengan ujung sepatu mahalnya. Dua kali. Tiga kali. Rasa sakit yang panas menjalari tulang belakangku, bergema di belakang kepalaku. Rasa sakitnya juga bergema ke lengan kananku menciptakan nyeri yang tajam. Aku akhirnya menyadari ternyata ada luka sobekan tidak hanya pada jaketku tetapi juga pada lenganku. Aku tidak bisa bergerak. Aku tidak bisa bersuara. Pisau survival yang sedang dipegang Sugou – bilah pisau yang panjangnya lebih dari 20 cm, tekanan berat dari alat pembunuh itu, membuatku membeku. Membunuh – Aku – dengan pisau itu? Pikiranku yang terpecah mengalir dan hilang. Bilah pisau itu, menusuk tubuhku tanpa suara, dengan mematikan – sebagai kata-kata menjelma mengambil nyawaku dengan luka yang fatal, aku membayangkan saat yang sekejap itu lagi dan lagi. Selain hal itu, tak ada yang bisa kulakukan. Nyeri di tangan kananku menjadi rasa panas yang tumpul. Beberapa tetes cairan gelap menetes dari celah antara kerah tangan jaketku dan sarung tanganku. Aku mulai membayangkan darah mengalir dari tubuhku tanpa henti. Gambaran «kematian» yang jelas dan nyata yang bukan nilai numeric dalam bentuk HP bar. ―Hoi, berdiri. Cepat berdiri.‖ Sugou seperti mesin menendang dan menginjak kaki ku terus menerus. Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email: [email protected])
349
―Kau, apa yang kau bilang padaku disana. Jangan kabur? Jangan ragu? Ayo selesaikan ini? Kau mengatakannya dengan sombong.‖ Aku mendengarnya berbisik, suara Sugou dipenuhioleh kegilaan yang sama dengan suara yang kudengar dalam kegelapan di seberang sana. ―Kau ‗ngerti sekarang? Seorang bocah sepertimu yang tidak punya kemampuan selain main game, dan tidak punya kekuatan yang sesungguhnya sama sekali. Itulah yang disebut sampah rendahan. Walau begitu, kau menggagalkan aku, aku yang hebat ini… sudah sewajarnya, hukuman untuk dosamu adalah kematian. Tidak ada yang lebih cocok selain kematian.‖ Setelah bicara dalam nada yang tidak berubah, Sugou menjejakkan kaki kirinya di atas perutku, dan merubah pusat gravitasinya. Dari tekanan fisik dan tekanan mental yang diberikannya saat dia mengeluarkan kegilaannya, aku tak bisa bernapas. Aku menatap wajah Sugou selam dia mendekat, mengambil napas yang dangkal dan tidak teratur. Sambil membungkuk, Sugou memegang pisau itu dalam tangan kanannya dan mengangkatnya tinggi di atas kepalanya. Tanpa berkedip, dia mengayunkannya ke bawah. ―—gh‖ Suara yang kakku keluar dari balik tenggorokanku – Bersamaan dengan suara logam yang redup, ujung pisaunya menggores pipiku dan menghujam ke aspal pada waktu yang sama. ―Ah… mata kananku agak buram, bidikanku jadi melenceng.‖ Sugou bergumam sambil mengangkat pisau kembali tinggi-tinggi. Tepian pisaunya berkilatan dalam cahaya lampu natrium, dan menggambar garis berwarna jingga dalam kegelapan. Mungkin karena ia menusuk aspal, ujung pisaunya sedikit pecah. Rusaknya itu memberikan kesan lebih nyata pada pisaunya sebagai sebuah senjata. Daripada sebuah senjata yang terbuat dari polygon, ia terbuat dari molekul logam yang dipadatkan, berat dan dingin, dan bilah pedang yang benar mematikan. Semuanya terlihat melambat. Salju yang turun dari langit. Uap yang keluar dari mulut Sugou. Pisau yang turun ke arahku. Kerlipan cahaya berwarna jingga yang terpantul pada gerigi yang diukir pada pisau. Itu mengingatkanku, dulu pernah ada senjata bergerigi seperti itu…
Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email: [email protected])
350
Sebuah potongan memori yang tidak berarti mengalir ke permukaan dari pikiranku yang sudah berhenti. Apakah itu? Senjta itu sejenis item pisau belati yang dijual di level pertengahan di Aincrad. Seingatku, senjata itu disebut «Sword Breaker». Kalau kalian menangkis senjata lawan dengan bagian yang seperti gergaji, ada sedikit bonus untuk meningkatkan kesempatan untuk merusak senjata mereka. karena sepertinya menarik, aku menaruh skill tersebut dalam skill slot dan menggunakannya untuk beberapa waktu, tapi tidak puas dengannya karena kemampuan ofensifnya yang rendah. Senjata yang dipegang Sugou saat ini lebih kecil dari itu. ia bahkan tidak bisa disebut belati. Tidak – benda seperti itu bahkan tidak bisa disebut sebagai senjata. Benda itu adalah alat untuk pekerjaan sehari-hari. Bukan sesuatu yang seorang pendekar pedang akan gunakan untuk bertarung. Di dalam telingaku, aku mendengar kata-kata Sugou dari beberapa detik yang lalu. Kekuatan yang sebenarnya, tidak punya apapun yang seperti itu -. Ya… benar. Bahkan tidak perlu dikatakan. Tapi memangnya kau siapa, mengatakan kau akan membunuhku, Sugou? Seorang ahli pengguna pisau? Ahli ilmu bela diri? Aku melihat ke balik kacamata Sugou, matanya yang kecil seperti diwarnai warna darah. Kegirangan. Kegilaan. Tapi mata-mata itu juga mengandung sesuatu yang lain. Itu adalah mata seseorang yang mencoba untuk melarikan diri. Itu adalah mata seseorang yang jatuh ke dalam keputus-asaan dalam situasi mematikan, dikepung oleh gerombolan monster dalam penjara bawah tanah, mata orang yang mengayunkan pedangnya mati-matian, mencoba untuk menahan kenyataan. Orang ini sama dengan aku yang dulu. Terus menerus mengejar kekuatan, tapi tidak bisa mendapatkannya, hanya maju dengan langkah yang jelek. ―…Mati, kau bocah sialan!!!!‖ Teriakan Sugou menarik kesadaranku kembali dari dunia yang bergerak lambat. Aku mengangkat tangan kiriku seperti magnet dan menangkap pergelangan tangan kanan Sugou saat dia mengayunkan pisaunya. Pada waktu yang sama, aku mengulurkan tangan kananku dan mendorongkan ibu jariku ke bagian cekung tenggorokannya di sebelah dasi yang longgar. ―Guu!!‖ Dengan suara seperti dengkuran, Sugou melengkung ke belakang. Aku memutar tubuhku, memegang tangan kanan Sugou dengan kedua tanganku, dan membantingkan tangannya ke aspal Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email: [email protected])
351
yang membeku dengan segenap tenaga. Tangannya mengendur bersama teriakan, dan pisaunya menggelinding ke jalan. Berteriak dengan suara yang melemgking seperti peluit, Sugou melompat menuju arah pisau terjatuh. Aku melenturkan kaki kananku, kubiarkan kakiku terbang, sol sepatuku menghantam rahangnya. Aku mengambil pisaunya dan menggunakan gaya tolaknya untuk berdiri. ―Sugou…‖ Dari tenggorokanku keluar suara yang parau sekali membuatku hampir tidak percaya bahwa itu adalah suaraku sendiri. Melalui sarung tangan di tangan kananku, aku merasakan hawa kehadiran pisau yang keras dan dingin itu. benda itu merupakan senjata yang buruk. Terlalu ringan, jangkauannya pun sangat kecil. ―Tapi cukup untuk membunuhmu.‖ Setelah berbisik seperti itu, aku berpaling pada Sugou yang menengadah melihatku dengan wajah kosong sambil duduk di atas jalanan di lapangan parkir yang dilapisi aspal, lalu dengan garang melompat ke arahnya. Aku renggut rambut dan kepalanya dengan tangan kiriku dan menabrakkannya ke pintu mobil van. Dengan suara yang tumpul, bodi mobil yang terbuat dari alumunium itu penyok, dan kacamatanya terlepas. Mulut Sugou ternganga lebar. Mengincar tenggorokannya, aku menggerakkan tangan kananku yang memegang pisau tanpa ragu -. ―Guu… Uuu…!‖ Aku menghentikan tanganku disitu, menggeretakkan gigi. ―Iii! Hiii! Iiiii!‖ Sugou membuat suara yang sama dengan suara yang dikeluarkannya di dunia itu sepuluh menit yang lalu, dengan teriakan bernada tinggi itu. Sudah sewajarnya orang ini mati. Sudah sewajarnya dia dihukum. Semuanya akan selesai jika aku meneruskan tangan kananku. Ini adalah penyelesaiannya. Pemenang dan yang kalah akan dengan jelas ditentukan. Akan tetapi -.
Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email: [email protected])
352
Aku sudah bukan pendekar pedang. Dunia itu yang segalanya ditentukan oleh kemampuan pedang seseorang sudah ditinggalkan di masa lalu. ―Hiiiii….‖ Mendadak, mata Sugou berputar ke atas, memperlihatkan bagian putihnya. Teriakannya putus, dan tubuhnya kehilangan tenaga seperti mesin yang diputuskan dari listrik. Tangan kiriku juga kehilangan tenaga. Tergelincir dari tanganku, pisau itu menggelinding ke atas perut Sugou. Aku juga mengundurkan tangan kiriku dan berdiri. Aku berpikir kalau aku harus melihat lelaki itu bahkan satu detik lebih lama, impuls untuk membunuh akan mendidih, dan aku tidak akan dapat menahannya lagi. Aku menarik dasinya dan membalikkannya berbaring pada perutnya, dan mengikat kedua tangannya di balik punggungnya. Aku taruh pisauya di atas mobil van. Aku memutar tubuhku, dan kembali melanjutkan berjalan. Aku terhuyung-huyung, selangkah demi selangkah, menyeret kakiku sambil mulai berlari menyeberangi lapangan parkir. Aku butuh lima menit untuk menaiki tangga lebar di depan pintu masuk. Aku berhenti dan mengambil napas dalam. Aku menunduk melihat badanku, yang akhirnya berhasil aku kendalikan. Aku dalam keadaan yang buruk, kotor oleh salju dan pasir. Luka di pipi kiri dan lengan kananku sepertinya sudah berhenti berdarah, meski masih terasa sakit. Aku berdiri di depan pintu otomatis. Namun, tidak ada tanda-tanda ppintu tersebut akan membuka. Aku melihat menembus kaca, lobby utamanya berpenerangan redup, tetapi penerangan biasa dinyalakan di balik meja resepsionis. Aku melihat dari sisi ke sisi. Aku menemukan sebuah pintu ayun kecil di ujung kiri, dan untungnya, pintu itu terbuka saat aku mendorongnya. Kesunyian mengisi gedung itu. aku menyeberangi barisan bangku yang teratur yang membaris di lobby yang luas. Tidak ada orang di meja depan, tapi di dalam nursing station yang berdekatan, aku mendengar percakapan yang menyenangkan. Berdoa agar bendengar suara yang ramah, aku membuka mulutku. ―Um… Permisi!‖
Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email: [email protected])
353
Beberapa detik setelah suaraku bergema, sebuah pintu terbuka dan dua orang perawat dengan seragam berwarna hijau muda keluar. Keduanya memperlihatkan ekspresi curiga yang berubah menjadi syok ketika mereka melihatku baik-baik. ―- Apa yang terjadi padamu!?‖ Perawat muda yang tinggi dengan rambutnya ditumpuk di atas kepalanya berseru. Ternyata, perdarahan di wajahku sepertinya lebih banyak dari yang aku kira. Aku menunjuk ke arah pintu masuk dan berkata: ―Aku diserang oleh seorang lelaki dengan pisau di lapangan parkir. Aku meninggalkannya pingsan di balik sebuah sedan putih.‖ Ketegangan menjalari wajah kedua wanita itu. perawat yang lebih tua menjalankan sebuah mesin di belakang counter, memegang mikrofon kecil dekat wajahnya. ―Security, tolong datang ke nurse station lantai 1, segera.‖ Sepertinya ada petugas keamanan yang berpatroli di dekat sini, dan seorang lelaki dengan seragam warna biru segera muncul dengan suara langkahnya berlari. Ekspresi pria itu jadi serius setelah mendengar penjelasan perawat. Penjaga itu pergi ke pintu masuk sambil berbicara pada walkie-talkie. Perawat yang muda mengikutinya. Setelah melihat luka di pipiku selama sekitar semenit, perawat yang tinggal berkata: ―Kamu, keluarganya Yuuki-san yang di lantai duabelas ‗kan? Apa lukamu hanya ini saja?‖ Sepertinya ada sedikit kesalahpahaman, tapi aku mengangguk tanpa keinginan untuk mengoreksinya. ―Begitu. Saya akan panggilkan dokter, tunggula disini.‖ Dia berlari dengan suara ‗pitter patter‘ segera setelah berkata demikian. Aku mengambil napas dalam-dalam dan melihat ke sekeliling. Memastikan bahwa tidak ada siapa-siapa di sekitarku, aku menyandar ke counter dan mengambil salah satu kartu pass untuk tamu dari dalamnya. Aku berputar kea rah yang berlawanan dengan arah perawat itu pergi, ke bagian rawat inap yang telah kulewati berkali-kali sebelumnya, dan memaksa kakiku untuk berlari. Elevator nya berhenti di lantai 1. Saat aku menekan tombolnya, pintunya terbuka dengan bunyi lonceng yang pelan. Aku bersandar pada dinding dalamnya dan menekan tombol untuk ke lantai paling atas. Meskipun percepatannya lambat untuk elevator sebuah rumah sakit, lututku seperti hampir patah karena tambahan sedikit beban. Aku mati-matian mempertahankan tubuhku berdiri. Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email: [email protected])
354
Setelah apa yang kurasakan sebagai beberapa detik yang panjang, elevatornya berhenti dan pintunya terbuka. Aku jatuh keluar elevator ke koridor didepannya. Ruangan Asuna hanya beberapa puluh meter jauhnya, tapi jaraknya seperti tak berujung. Aku menyangga tubuhku, yang seperti akan jatuh, ke dinding dan bergerak maju. Setelah berbelok ke kiri pada koridor berbentuk huruf L, di depanku, aku melihat sebuah pintu putih. Langkah demi langkah, aku berjalan. Sama seperti waktu itu -. Ketika aku kemabli ke dunia nyata dari akhir dunia virtual yang dikelilingi langit matahari terbenam, aku bangun di sebuah rumah sakit lain, berjuang untuk berjalan dengan kaki yang layu. Dalam pencarianku pada Asuna, tak ada yang bisa kulakukan selain berjalan. Koridor waktu itu, seperti tersambung ke tempat ini. Aku akhirnya bisa bertemu dengannya. Waktunya sudah tiba. Saat jarak yang tersisa semakin mengecil, bermacam perasaan tumbuh dengan cepat dalam hatiku. Pernapasanku menjadi cepat. Ujung penglihatanku berwarna putih. Meskipun begitu, aku tidak mengalah untuk jatuh disini. Aku berjalan. Dengan sepenuh hati, menaruh kakiku di depanku. Tidak menyadari ada dimana aku sampai aku sampai di depan sebuah pintu, aku berhenti tepat sebelum menabraknya. Dibaliknya, adalah Asuna—. Itu adalah satu-satunya yang aku pikirkan sampai titik itu. Mengangkat tangan kananku yang gemetar, kartunya tergelincir dari tanganku karena keringat. Aku mengambil kartunya kembali dan memasukkannya ke celah di pelat besi di pintu kali ini. Menahan napas, dengan cepat aku menggesekkannya. Warna lampu indikatornya berubah, dan pintunya terbuka dengan suara motor yang halus. Dengan lembut, wangi bunga mengalir dari dalam. Penerangan ruangannya telah digelapkan. Cahaya putih yang redup masuk melalui jendela, dipantulkan oleh salju di luar. Bagian tengah ruangan ditutupi oleh tirai yang besar. Ada tempat tidur gel dibaliknya. Aku tidak bisa bergerak. Tidak bisa melanjutkan. Aku tidak bisa bersuara. Tiba-tiba, suara yang tidak terduga terdengar dalam telingaku. Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email: [email protected])
355
‗Hei – dia menunggumu.‘ Aku merasa seperti ada tangan lembut yang mendorong pundakku. Yui? Suguha? Di tiga dunia, itu adalah suara orang yang menolongku. Aku mengambil selangkah maju dengan kaki kananku. Lalu selangkah lagi, dan selangkah lagi. Aku berdiri di depan tirai, mengulurkan tanganku, dan mengambil tepinya. Dan menariknya. Dengan suara yang halus, seperti angin yangmelintas di atas padang rumput yang luas, selubung putih itu bergoyang dan menyingkir. ―…Ah.‖ Suara yang kecil keluar dari tenggorokanku. Seorang gadis dalam baju pemeriksaan medis yang tipis yang mirip gaun putih salju, duduk di tempat tidur membelakangiku, melihat keluar jendela yang gelap di sisi seberang. Rambut panjangnya yang berkilauan melayang-layang dalam cahaya salju yang menari. Kedua tangannya beristirahat didepannya, memegang benda berkilau berwarna biru yang berbentuk seperti telur. NERvGear. Mahkota duri yang mengikat gadis itu telah menyelesaikan tugasnya dan tidak bersuara. ―Asuna.‖ Aku berbisik dalam suara yang hampir tidak berbunyi. Tubuh gadis itu berguncang hebat – menggerakkan udara yang dipenuhi aroma bunga, dan berputar. Masih mencoba bangun dari tidur yang panjang, mata berwarna hazelnya dipenuhi kilauan saat dia menatap lurus padaku. Berapa kali aku memimpikan hal ini terjadi? Berapa banyak aku berdoa agar hal ini terjadi? Dari bibirnya yang berwarna lembut dan basah, muncul senyuman yang lembut. ―Kirito-kun.‖ Ini adalah pertama kalinya aku mendengarnya, suara itu. suaranya sangat berbeda dengan yang kudengar setiap hari di dunia itu. meskipun begitu, menggetarkan udara, menggetarkan pendengaranku, suara itu yang mencapai kesadaranku, berkali-kali, ribuan bahkan jutaan kali lebih indah. Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email: [email protected])
356
Asuna memindahkan tangan kirinya dari NERvGear dan mengulurkannya ke arahku. Itu saja membutuhkan tenaga yang membuatnya gemetar. Seperti menyentuh patung salju, aku dengan lembut, lembut sekali mengambil tangan itu. tangannya begitu kecil dan kurus membuat hatiku sakit. Namun, tangannya hangat. Seakan mencoba untuk menyembuhkan setiap luka, kehangatannya mengalir dari sentuhan itu. tenaga tanap diduga meninggalkan kakiku, dan aku menjatuhkan diriku ke sisi tempat tidur. Asuna mengulurkan tangan kanannya, dengan lembut menyentuh pipiku yang terluka, dia memiringkan kepalanya bertanya-tanya. ―Ah… pertarungan terakhir, yang paling akhir baru saja berakhir. Selesai…‖ Sambil berkata demikian, dari kedua mataku, akhirnya mengalir air mata. Tetesannya membasahi pipku, mengalir ke jari-jari Asuna, dan bercahaya dalam cahaya yang berasal dari jendela. ―…Maaf, aku belum bisa mendengar dengan baik. Tapi… aku mengerti, kata-kata Kirito-kun.‖ Asuna mengusap pipiku dengan penuh perhatian dan berbisik. Jiwaku bergetar saat aku mendengar suara itu. ―Selesai sudah… akhirnya… akhirnya… Aku bisa bertemu denganmu.‖ Air mata yang bersinar perak mengalir menuruni pipi Asuna. Matanya yang basah, menatap mataku seakan sedang menyampaikan perasaannya, dia berkata: ―Senang bertemu denganmu, Aku Yuuki Asuna. — Aku pulang, Kirito-kun.‖ Aku menjawab, menghentikan tangisan yang keluar dari tenggorokanku. ―Aku Kirigaya Kazuto… Selamat datang, Asuna.‖ Wajah kami saling mendekat dan bibir kami saling menyentuh. Dengan lembut. Lalu lagi. Dengan kuat. Aku melingkarkan lenganku mengelilingi tubuhnya yang lemah dan memeluknya. Jiwanya pergi berkelana. Dari satu dunia ke dunia lain. Dari kehidupan yang ini ke kehidupan selanjutnya. Dan, kerinduan pada seseorang. Dengan kuat saling memanggil. Dahulu kala, dalam sebuah kastil besar yang melayang di udara, seorang pemuda yang bermimpi menjadi pendekar pedang, bertemu seorang gadis yang pandai memasak, dan jatuh cinta. Walau Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email: [email protected])
357
mereka sudah tidak ada, hati mereka setelah perjalanan yang tak berujung, akhirnya bertemu kembali. Saat aku mengusap-usap punggung Asuna sementara dia menangis, aku melihat ke jendela dengan mata yang penuh air mata. Dalam salju yang semakin lebat, aku merasa aku melihat dua bayangan bersebelahan. Satu, dengan dua pedang di belakang punggungnya dan berpakaian dibalut mantel hitam panjang. Yang lain, seorang gadis berpakaian dengan seragam ksatria merah dan putih, dengan pedang rapier menggantung di pinggangnya. Mereka tersenyum, berpegangan tangan sambil berbalik dan perlahan bergerak menjauh.
Alfheim Online – SAO – Thanks to Baka Tsuki By Aryacrushader (Email: [email protected])
358