BUSINESS INTELLIGENCE BEDASARKAN SUDUT PANDANG E-BUSINESS
TUGAS E-Business ( SI - 4421) Teguh N. Suharsono, ST., MT. Semester VI
Oleh
Kelvin Wahyudi
/ 1512011
INSTITUT TEKNOLOGI HARAPAN BANGSA DEPARTEMEN TEKNIK INDUSTRI 2015
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Pada jaman dimana teknologi berkembang, arus data yang ada bergerak sangat cepat dan seringkali tidak memiliki batasan tertentu. Arus data tersebut membawa banyak sekali informasi yang dapat digunakan untuk berbagai kepetingan dalam kurun waktu kapan dan dimana saja. Hal ini memberikan banyak sekali keuntungan bagi banyak pihak, terutama pada bidang bisnis. Bisnis yang berkembang dimanapun memanfaatkan informasi yang terkandung dari suatu data yang bergerak dalam suatu media teknologi tertentu seperti internet maupun teknologi lainnya. Business Intelligence (BI) sendiri merupakan hal yang tidak asing bagi pelaku bisnis dimana pun, karena BI merupakan suatu tools yang seringkali digunakan untuk menganalisis suatu pasar dengan melakukan pengolahan suatu data menjadi informasi yang dibutuhkan. BI itu sendiri digunakan sebagai penunjang bagi suatu bisnis agar dapat terus bergerak mengikuti perkembangan yang ada. Suatu bisnis yang tidak menggunakan BI seringkali dapat tertinggal oleh banyak pesaing yang menggunakan BI. Maka dari itu, perkembangan BI saat ini berkembang cukup pesat mengikuti permintaan dari para pelaku bisnis yang ada dimanapun. Selain itu pula BI menjadi tantangan tersendiri bagi para pelaku bisnis baik dalam penggunaannya, implementasi, dan pengembangannya. 1.2 Tujuan Tujuan penulisan makalah ini sendiri adalah memberikan informasi kepada pembaca mengenai apa ituu Business Intelligence (BI) dan apakah relasi terkait penggunaan BI terhadap bisnis khususnya E-Business yang menjadi bahan pengajaran. 1.3 Manfaat Pembaca diharapkan mengetahui penggunaan BI dan struktur yang membangun BI itu sendiri, sehingga pembaca dapat mengaplikasikannya pada suatu bidang bisnis dalam ruang waktu dan tempat tertentu.
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Business Intelligence Business Intelligence (BI) adalah sebuah tools yang sering digunakan oleh sebuah perusahaan bidang bisnis tertentu dalam melakukan pengolahaan data seperti data penjualan produk, data pengeluaran atau pendapatan suatu perusahaan dalam jumlah yang cukup besar, yang kemudian diolah untuk mendapatkan suatu informasi bisnis tertentu. Tujuan dari IB yaitu untuk memudahkan interpretasi dari jumlah data yang besar juga mengidentifikasi kesempatan yang baru dan mengimplementasikan suatu strategi yang efektif berdasarkan wawasan yang tersedia serta menyediakan bisnis suatu keuntungan pasar yang kompetitif dan stabilitas jangka panjang. BI itu sendiri sering digunakan oleh pelaku bisnis untuk memproyeksikan tampilan masa lampau dan masa depan mengenai operasi bisnis yang terkait. Dengan begitu suatu perushaan yang menggunakan BI dapat membuat strategi yang tepat sasaran dalam menjalankan bisnisnya. Pada umumnya, BI itu sendiri dimanfaatkan oleh perusahan multinasional dengan cabang yang beragam. Business Intelligence merupakan hasil penggabungan dari keadaan bisnis yang kita miliki, manajemen yang dijalankan perusahaan, serta hal yang paling penting adalah Sistem Informasi yang dimiliki oleh perusahaan, dapat digambarkan dalam gambar sebagai berikut:
Data yang cukup, atau dengan kualitas data yang kecil, setiap implementasi BI akan gagal, tidak penting seberapa bagus dukungan manajemen atau motivasi berbasis-bisnis. Sebelum implementasi sebaiknya dilakukan pemrofilan data terlebih dahulu. Hal ini sebaiknya dilakukan seawal mungkin dalam proses dan jika analis memperlihatkan bahwa datanya kurang, perusahaan perlu menahan proyek untuk sementara sembari departemen IT memikirkan bagaimana mengumpulkan data secara benar. Saat merencanakan untuk kebutuhan-kebutuhan data bisnis dan inteligensi bisnis, selalu disarankan untuk mempertimbangkan skenario tertentu yang berlaku untuk organisasi tertentu, dan kemudian memilih fitur-fitur inteligensi bisnis yang cocok untuk skenario tersebut. Dengan Business Intelligence, manajemen akan mendapatkan informasi yang berkualitas dari kegiatan bisnisnya secara tepat waktu, akurat dan reliabel melalui saluran komunikasi data, sehingga memudahkan pimpinan perusahaan dalam proses pengambilan keputusan yang penting dan bersifat strategis, seperti tujuan jangka panjang perusahaan, pengembangan perusahaan serta tujuan khusus yang akan dicapai perusahaan, Semakin tinggi tingkat kompetisi antar perusahaan, maka peranan Business Intelligence menjadi semakin penting. Hal ini menyebabkan BI seringkali dikaitkan dengan Decision Support Systems (DSS) karena merupakan evolusi dari DSS itu sendiri. BI menggunakan Data Warehouse untuk mengelola data-datanya dalam jumlah besar dan kemudian data tersebut dapat dimining. Namun tidak semua BI menggunakan Data Warehouse dalam mengelola data-datanya. Artinya tidak semua BI membutuhkan Data Warehouse dalam mengelola data-datanya. Salah satu perusahaan yang memberikan pelayanan mengenai BI adalah Microsoft dengan penyediaan software tambahan dengan nama Power BI. Adapun kemampuan yang dapat diberikan oleh software tersebut adalah: 1. Self-service 2. Dashboard 3. Reporting 4. Analysis 5. Predictive Analytics
Menurut Cliff Nelson (1997) dari PT. Oracle Indonesia menurutnya prinsipprinsip Business Intelligence dibangun berdasarkan karakteristik-karakteristik baru, yaitu: 1. Keterbukaan
:
Kemajuan konsep-konsep
bisnis
seperti
E-Commerce,
E-
Business atau E-Government, menuntut adanya peningkatan nilai keterbukaan informasi, salah satunya disebabkan oleh pemanfaatan World Wide Web (WWW) di dunia internet yang berdampak pada tuntutan bagi para pimpinan perusahaan untuk senantiasa menyajikan dan sekaligus melindungi kepemilikan informasi rahasia perusahaan, melalui aplikasi-aplikasi teknologi yang tepat guna. Selain itu juga dapat membantu manajemen puncak untuk menggunakan Business Intelligence dengan cara tak terbatas dalam menjalankan manajemen bisnis sehari-hari. 2. Sensitivitas
Waktu
:
Dengan
diimplementasikan
konsep
on-line
computing dilingkungan perusahaan untuk mendukung proses bisnisnya, maka kebutuhan akan informasi menjadi bersifat peka waktu (time-sensitive). Seperti inilah yang dituntut oleh seorang pimpinan perusahaan modern untuk mengelola rangkaian entitas bisnis, karena eratnya relevansi waktu dengan informasi operasional yang akurat dalam proses pengambilan keputusan bisnis. 3. Ketepatan : Dengan mengaplikasikan prinsip-prinsipBusiness Intelligence dalam sebuah computer network diperlukan ketepatan data atau informasi, baik yang bersumber dari internal maupun dari eksternal perusahaan, sehingga sangat dimungkinkan suatu perusahaan benar-benar dengan mudah mengekstraksi informasi secara on-line dengan tepat, seperti prakiraan penjualan, logistik dan manajemen mata rantai suplai, tingkah laku dan kepuasan konsumen, analisa biaya dan manajemen finansial, perencanaan sumberdaya manusia dan pengembangan produk. 4. Saling Ketergantungan : Untuk benar-benar efisien dan terdepan dalam persaingan bisnis, para pemimpin bisnis perlu untuk mengikuti perkembangan di sekitar perusahaannya. Bukan hanya perkembangan yang terjadi di dalam perusahaan sendiri, tetapi juga perkembangan di luar perusahaannya, termasuk di dalamnya mitra bisnis, pelanggan dan pemasok. Dengan adanya tingkat ketergantungan tersebut, manajemen puncak perlu menjaga mitra bisnis mereka dalam suatu extended enterprise, yang selalu mengikuti segala gerakan-gerakan strategis yang menentukan arah bisnis. 5. Tipe Data : Pandangan tradisional, bahwa informasi korporat kebanyakan berbasis teks (text-based )merupakan pandangan yang sudah usang, karena kenyataan yang ada saat ini pangkalan data atau Data Warehousing di suatu perusahaan tidak dibatasi hanya
berupa data tekstual, akan tetapi terdiri dari berbagai tipe data dengan format yang berbeda, seperti video, audio, tekstual dan data spasial.
Hal ini tentu meningkatkan
kekayaan informasi dari manajemen informasi perusahaan dan sejalan dengan tuntutan dalam Business Intelligence, karena keberadaannya telah memperluas batas-batas analisa dan presentasi data untuk mendukung sistem informasi eksekutif, apalagi data multimedia tersebut ditampilkan dengan berbasis internet. Oleh karena itu para desainer Business Intelligence System perlu mewaspadai perkembangan ini, agar Executive information layer dapat memanfaatkan beragam tipe data tersebut dan menggunakannya untuk meyakinkan dalam proses pengambilan keputusannya.
BAB III KESIMPULAN 3.1 Kesimpulan Bedasarkan pembahasan diatas, dapat disimpulkan bahwa Business Intelligence merupakan perangkat atau tools yang biasa digunakan untuk mengolah data bisnis menjadi informasi yang menunjang perkembangan bisnis suatu organisasi tertentu. BI sendiri menggunakan data simpanan yang disebut dengan data warehouse dimana terdapat data dalam jumalah yang sangat banyak yang dapat diolah, dan keharusan dari BI itu sendiri bahwa agar dapat suatu proses analisis dapat berjalan, data yang digunakan harus sebanyak mungkin. Selain itu pula pengguna BI diharapkan dapat menilai kualitas dari data yang tersedia sendiri, sehingga dengan begitu data yang berkualitas tersebut dapat menciptakan suatu proyeksi yang tepat dan akurat sehingga akan berguna bagi suatu perusahaan untuk membuat strategi yang tepat dalam pengembangan bisnis dimana dengan tujuan untuk meningkatkan profit. BI sendiri berhubungan dengan Decision Support System (DSS) dengan tujuan untuk memberikan analisis bagi pemimpin perusahaan untuk mengambil keputusan dalam pengelolaan bisnis yang lebih baik. 3.2 Saran Saran yang dapat diberikan adalah sudah seharusnya beberapa perusahaan yang ada di Indonesia khususnya perusahaan yang cukup besar dan maju menggunakan Business Intelligence untuk dapat meningkatkan keuntungan maupun kinerja dari perusahaan itu sendiri. Karena selain memberikan paparan yang jelas mengenai kondisi masa lalu dan saat ini, BI sendiri dapat memberikan kemudahan bagi pemilik perusahaan untuk membuat strategi dan keputusan yang tepat sasaran. Namun ada hal yang perlu dipertimbangkan perusahaan dalam penggunaan BI sendiri, yaitu dalam hal verifikasi data yang dikumpulkan, pengelolaan data yang baik, perkembangan sistem informasi yang mumpuni, serta biaya yang mungkin tidak murah. Selain itu juga perlu diperhatikan bahwa hasil dari keputusan yang dibuat bedasarkan hasil analisis BI akan berpengaruh dalam jangka panjang, sehingga pembuatan keputusan tersebut perlu mempertimbangkan berbagai faktor yang ada dalam berbagai kegagalan yang mungkin terjadi, namun dengan data yang berkualitas hal tersebut seharusnya dapat diminimalisasi secara baik.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.etunas.com/web/pengantar-bisnis-intelejen.htm http://id.wikipedia.org/wiki/Inteligensi_bisnis https://ruangchupa.wordpress.com/2010/10/24/apa-itu-business-intelligence/ http://www.academia.edu/5604426/Bussiness_Intelegence