Menteri Dalam Negeri. Walaupun demikian, kami merasa perlu untuk menyampaikan secara langsung proggress report ini kepada masyarakat, karena keberadaan kami berdua menjadi Bupati dan Wakil Bupati yang kini menakhodai jalannya roda pemerintahan di Kabupaten Sumbawa, tidak terlepas dari kepercayaan yang diberikan oleh masyarakat Tana Samawa. Lebih dari itu, melalui kesempatan ini kami juga berharap dukungan dan doa dari hadirin
BUPATI SUMBAWA
sekalian serta seluruh masyarakat Sumbawa semoga kami dapat mengemban amanah ini sampai akhir masa jabatan dan semoga kami kelak dapat mempertanggungjawabkan amanah
PROGRESS REPORT (LAPORAN KEMAJUAN) PELAKSANAAN PEMBANGUNAN KABUPATEN SUMBAWA KURUN WAKTU 2005-2007
ini secara transedental kepada Sang Khalik.
Bapak, Ibu, Hadirin Yang Berbahagia Masih segar dalam ingatan, visi Samawa Mampis Rungan yang kami tawarkan Bismillahirrahmanirrahim
kepada masyarakat Kabupaten Sumbawa dalam proses Pilkada Langsung pertama pada
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Tahun 2005 yang lalu. Visi tersebut ternyata telah mendapat respon yang sangat positif dari masyarakat Kabupaten Sumbawa. Terbukti dengan menghantarkan kami meraih kepercayaan
Saudara Ketua dan para Anggota DPRD, Rekan-Rekan Muspida dan Ketua Pengadilan
masyarakat untuk menjadi Bupati dan Wakil Bupati Sumbawa pertama yang dipilih langsung
Negeri Sumbawa Besar, Saudara Sekretaris Daerah, Asisten Sekretariat Daerah beserta
oleh rakyat. Sebagaimana amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
staf Ahli, Saudara Kepala SKPD, Tokoh Mayarakat, Tokoh Agama, Kepala Sekolah,
Perencanaan Pembangunan Nasional, kami telah memformalisasi visi dan misi tersebut
Tokoh Pemuda singkatnya Hadirin dan Segenap Masyarakat Kabupaten Sumbawa yang
kedalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sumbawa
saya hormati.
Tahun 2005-2010. RPJM inilah yang menjadi acuan kami untuk merumuskan program dan kegiatan strategis guna menggapai visi Samawa Mampis Rungan. Pada kesempatan ini kami merasa perlu untuk menyegarkan kembali pemahaman
Puji Syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat dan diantaranya berupa nikmat iman, nikmat
kita bersama tentang visi tersebut. Samawa Mampis Rungan yang kita tuju adalah samawa
kekuatan dan keafiatan. Shalawat dan salam tak lupa kita haturkan buat junjungan kita Nabi
yang menebarkan kabar baik, Samawa yang nyaman nyawe secara ekonomi, riam remo
Muhammad SAW, semoga kita akan mendapatkan syafaatnya kelak di akhir jaman. Pada
secara sosial budaya dan selalu senap semu karena senantiasa dituntun oleh nilai-nilai
kesempatan ini kami juga menghaturkan terima kasih yang tulus kepada hadirin sekalian
religiusitas.
yang telah meluangkan waktunya guna memenuhi undangan kami yang dihajatkan untuk
utama yakni meningkatkan kemakmuran masyarakat, menciptakan rasa aman dan
menyampaikan progress report Pemerintahan Kabupaten Sumbawa selama 2 tahun terakhir
mandiri,
yakni tahun 2006-2007.
Acara ini juga akan kami rangkaikan dengan peresmian proyek
pemerintah-dunia
pembangunan yang telah dilaksanakan pada Tahun Anggaran 2007 sekaligus pembukaan
mengembangkan
pameran pembangunan dan pasar rakyat.
berkualitas serta menghadirkan masyarakat yang sehat secara jasmani dan rohani.
Hadirin sekalian yang berbahagia
2005-2010 telah ditetapkan 5 strategi pembangunan daerah yakni Pengembangan Ekonomi
Penyampaian proggress report secara horisontal sebagaimana yang diamanatkan oleh
Rakyat (Pro-Era-I), Peningkatan Pelayanan dan Aplikasi Pemerintahan Teratur (Pro-
konstitusi telah kami laksanakan setiap tahun melalui penyampaian Laporan Keterangan
Aparatur), Peningkatan Pelayanan Aspirasi, Peningkatan Partisipasi dan Inisiatif
Pertanggungjawaban (LKPJ) kepada DPRD. Secara vertikal kami juga telah menyampaikan
Masyarakat (Pro-Api-Mas), Peningkatan Pendidikan Inovatif Masyarakat (Pro-Pintar) dan
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) kepada pemerintah pusat melalui
Peningkatan Layanan Kesehatan Masyarakat Samawa (Pro-Sesama).
karunia yang tidak ternilai bagi kita sekalian,
Selanjutnya dalam rangka pencapaian visi tersebut, telah disusun lima misi
meningkatkan
partisipasi
melalui
usaha-masyarakat budaya
inovatif
kebersamaan
dalam
melalui
yang
mengisi
pendidikan
dan
sinergis
antara
pembangunan
dan
pembelajaran
yang
Sebagai acuan yang lebih operasional, didalam RPJMD Kabupaten Sumbawa
Progress Report SBW 2007
-1 -
Progress Report SBW 2007
-2 -
rakyat, peternakan dan hasil-hasilnya, kehutanan serta subsektor perikanan. Diantara kelima subsektor pertanian tersebut, ternyata subsektor peternakan dan hasil-hasilnya menunjukkan peningkatan paling signifikan yakni dari 8,58% pada tahun 2006 menjadi 18,57% di tahun 2007. Hadirin sekalian yang berbahagia Sebelum kami memaparkan secara rinci indikator kinerja pelaksanaan pembanguna
Data ini menginformasikan kepada kita bahwa secara makro dunia peternakan kita memberikan indikasi kemajuan yang cukup berarti dalam pertumbuhan ekonomi daerah kita.
yang dapat menggambarkan sejauh mana pelaksanaan misi-misi yang telah kami sebutkan di
Disamping itu pembangunan di sektor perdagangan, hotel dan restoran juga
atas, terlebih dahulu kami akan memaparkan indikator kinerja makro pembangunan daerah.
memberikan indikasi yang menggembirakan. Pada tahun 2005 sektor ini memberikan kontribusi
Para ahli bersepakat bahwa untuk menggambarkan kinerja pembangunan daerah secara
tersebesar kedua yakni 17,63% dan berkembang menjadi 17,94% pada tahun 2006 serta
keseluruhan digunakan dua indikator yakni Indikator Pertumbuhan Ekonomi Daerah dan
18,26% pada tahun 2007. Peningkatan ini disebabkan oleh meningkatnya volume transaksi
Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Untuk menghilangkan keraguan tentang obyektifitas
perdagangan besar dan eceran, dari 16,88% pada tahun 2006 menjadi 17,52% pada tahun
dan validitas data yang kami sajikan, di awal perlu kami tegaskan bahwa data-data ini
2007. Dengan demikian, subsektor perdagangan besar dan eceran menjadi penyumbang
dikumpulkan, diolah dan dipublikasikan oleh Kantor BPS Kabupaten Sumbawa, sebuah
terbesar kedua dalam roda perekonomian daerah. Berkembangnya subsektor ini tidak terlepas
lembaga yang memiliki kredibilitas dan independensi dalam menjalankan tugas dan
dari upaya kita bersama dalam melakukan pembinaan, pengaturan, percepatan perizinan dan
fungsinya.
menghilangkan faktor-faktor ekonomi biaya tinggi (high cost economy), oleh karena itu pemerintah daerah akan terus berperan sebagai regulator dan fasilitator yang memungkinkan
1) Indikator Pertumbuhan Ekonomi Daerah
sektor ini dapat tumbuh secara optimal.
Perekonomian Kabupaten Sumbawa dalam kurun waktu 2006-2007 terus tumbuh
Penyumbang terbesar ketiga dalam perekonomian daerah kita adalah sektor jasa
secara konsisten. Jika pada tahun 2005, nilai PDRB atas dasar harga berlaku sebesar Rp
termasuk didalamnya jasa pemerintahan umum dan swsata yang memiliki share rata-rata
2,078 trilyun rupiah meningkat menjadi Rp 2,342 trilyun pada tahun 2006 dan menjadi Rp 2,644
diatas 12,44% dengan pertumbuhan rata-rata 11,35% pada periode 2006-2007. Peningkatan
trilyun pada tahun 2007. Artinya volume perekonomian daerah telah berkembang dengan rata-
kontribusi sektor ini terutama didorong oleh pertumbuhan pada subsektor jasa pemerintahan
rata 13,61% dalam periode 2006-2007. Untuk menganalisis tingkat pertumbuhan ekonomi riil
umum yang bersumber dari belanja pemerintah (goverment expenditure) baik yang berasal dari
dengan menghilangkan pengaruh kenaikan harga dalam perhitungan PDRB yang ditunjukkan
APBD Kabupaten Sumbawa maupun APBD Provinsi dan APBN yang berhasil kita tarik untuk
nilai PDRB berdasarkan harga konstan, maka terlihat bahwa perekonomian Kabupaten
dibelanjakan di daerah kita. Peningkatan belanja pemerintah ini signfikan dalam mendorong
Sumbawa meningkat dari Rp 1,426 trilyun pada tahun 2005, berkembang menjadi Rp 1,493
dan memicu berkembangnya usaha ekonomi di tingkat rumah tangga dan dunia usaha. Oleh
trilyun di tahun 2006 dan menjadi Rp 1,564 trilyun rupiah di tahun 2007. Artinya, secara riil
karena itu Pemerintah Daerah terus berupaya meningkatkan belanja pemerintah dari tahun ke
dalam kurun waktu 2006-2007, perekonomian Kabupaten Sumbawa tumbuh keatas secara
tahun. Jika pada tahun 2005, belanja pemerintah daerah dalam APBD Kabupaten Sumbawa
konsisten rata-rata 4,85% per tahun diatas rata-rata pertumbuhan NTB yang hanya mencapai
baru mencapai Rp 357,78 Milyar,maka pada tahun 2006 volume belanja kita telah meningkat
3,1%.
menjadi Rp. 515,63 Milyar dan Rp. 585,08 Milyar pada tahun 2007. Peningkatan belanja yang Pertumbuhan ekonomi yang konsisten tersebut tidak terlepas dari upaya kita
mencapai 29% dalam dua tahun terakhir ini, sangat penting jika dikaitkan dengan peningkatan
bersama dalam melaksanakan serangkaian program dan kegiatan pembangunan terutama
pertumbuhan ekonomi daerah yang mencapai diatas 4% per tahun. Hal ini mengindikasikan
yang berdampak pada penguatan basis pertumbuhan ekonomi. Sebagaimana diketahui bahwa
bahwa alokasi belanja pemerintah daerah telah cukup mampu mendorong tumbuhnya sektor-
sektor pertanian masih menjadi sektor basis pertumbuhan karena merupakan penyumbang
sektor lain yang berdampak pada peningkatan pertumbuhan ekonomi daerah.
terbesar dalam nilai tambah perekonomian daerah. Sektor pertanian memberikan kontribusi mencapai 42% dengan kenaikan rata-rata 13,28% dalam dua tahun terakhir. Perkembangan sektor pertanian tersebut antara lain disebabkan semakin meningkatnya nilai tambah seluruh subsektor pertanian yang meliputi subsektor tanaman bahan makanan, tanaman perkebunan
Mengamati angka-angka IPM tersebut, pemerintah daerah akan berupaya untuk
2) Indikator Pembangunan Manusia Indikator pembangunan manusia yang umum kita gunakan untuk menilai kinerja
memfokuskan program dan kegiatan pembangunan dalam rangka mempercepat peningkatan
makro pembangunan daerah adalah Indeks Pembangunan Manusia (IPM). IPM merupakan
Indeks Pembangunan Manusia agar peningkatannya menjadi lebih cepat dibandingkan daerah-
indeks komposit yang dikembangkan United Nation Development Programme (UNDP) untuk
daerah lain.
mengukur tingkat pencapaian upaya pembangunan manusia yang terdiri dari indeks harapan hidup, indeks pendidikan dan indeks pendapatan.
Demikianlah tinjauan secara makro kinerja pembangunan Kabupaten Sumbawa periode
Berdasarkan hasil perhitungan BPS, IPM Kabupaten Sumbawa terus mengalami
2005-2007. Secara umum baik dari segi indikator ekonomi daerah maupun indikator
peningkatan dalam dua tahun terakhir. Pada tahun 2005, IPM kita berada pada angka 64,00
Indeks Pembangunan Manusia telah menunjukkan adanya kemajuan yang berarti.
meningkat menjadi 64,8 di tahun 2006 dan 65,3 pada tahun 2007. Peningkatan IPM tersebut
Walaupun demikian tugas berat kedepan adalah mempertajam sasaran program dan
antara lain ditandai oleh meningkatnya Angka Harapan Hidup (AHH) dari 59,0 tahun pada 2004
kegiatan yang terkait dengan peningkatan indikator Indeks Pembangunan Manusia.
menjadi 60,80 tahun pada tahun 2007. Peningkatan angka harapan hidup ini memberikan inidkasi bahwa telah terjadi peningkatan taraf kesehatan dan kesadaran hidup sehat dalam
Hadirin yang berbahagia,
masyarakat kita. Sementara indeks pendidikan yang terdiri dari angka melek huruf dan rata-
Selanjutnya kami akan mengemukakan kinerja perekonomian daerah sebagai
rata lama sekolah juga menunjukkan peningkatan. Pada tahun 2004 angka melek huruf
implementasi misi meningkatkan kemakmuran masyarakat melalui strategi Program
Kabupaten Sumbawa 87,90%. Ini berarti terdapat 22,10% penduduk usia 15 tahun keatas yang
Pengembangan Ekonomi Rakyat-Investasi (Pro-Era-I). Misi dan strategi ini dalam RPJMD
masih buta huruf. Sedangkan pada tahun 2007 angka melek huruf kita meningkat menjadi
kita dijabarkan lebih lanjut program dan kegiatan pembangunan pada masig-masing bidang
89,69% yang berarti hingga tahun 2007 penduduk buta huruf di daerah kita tinggal tersisa
urusan pemerintahan daerah yang dikelompokkan dalam fungsi ekonomi, perumahan dan
10,31%. rata-rata lama sekolah sedikit mengalami peningkatan dari 7,10 tahun pada 2004
fasilitas umum.
menjadi 7,20 tahun pada tahun 2007, namun ini berarti bahwa rata-rata lama sekolah
Hal pertama dan utama untuk meningkatkan kemakmuran masyarakat adalah menjamin
penduduk kita masih belum banyak berubah yakni 7 tahun atau berada pada jenjang kelas 1
ketersediaan dan kecukupan pangan. Dalam kaitan ini, pemerintah daerah telah
SMP. Sedangkan dari segi indeks pendapatan, terjadi peningkatan kemampuan daya beli dari
memastikannya melalui serangkaian program revitalisasi pertanian dan ketahanan pangan.
Rp. 613.000 per kapita setahun menjadi Rp. 621.330 per kapita setahun pada tahun 2007.
Upaya petani kita dengan fasilitasi pemerintah daerah telah berhasil mempertahankan bahkan
Dengan demikian secara keseluruhan dalam kurun waktu 2005-2007 telah terjadi
meningkatkan produksi komoditas pertanian. Pada tahun 2005, produksi Gabah Kering Giling
peningkatan IPM Kabupaten Sumbawa 1,3 poin. Peningkatan ini masih lebih tinggi dari
242.633 ton meningkat 18% menjadi 287.192 ton pada tahun 2006 dan di tahun 2007
peningkatan IPM Kota Mataram yang menduduki IPM tetinggi se-NTB yang naik 1,2 poin dari
mencapai 292.821 ton. Peningkatan produksi gabah yang cukup signifikan ini antara lain
69,4 tahun 2005 menjadi 70,6 tahun 2007. Namun peningkatan IPM kita masih lebih rendah
disebabkan keberhasilan kita dalam menjaga ketersediaan benih unggul bermutu,
dibandingkan peningkatan IPM Kota Bima yang naik 2,8 poin yakni dari 64,2 di tahun 2005
penggunaan pupuk secara tepat, pengendalian serangan OPT, pengendalian dampak banjir
menjadi 67,0 tahun 2007. Demikian pula peningkatan yang cukup tinggi terjadi pada IPM
dan kekeringan, optimalisasi dan pendayagunaan alat dan mesin pertanian, serta perluasan
Kabupaten Sumbawa Barat yang naik 2,2 poin dari 63,4 di tahun 2005 menjadi 65,6 pada
areal intensifikasi tanaman pangan. Disamping itu adopsi cara tanam SRI (System Rice
tahun 2007. Dengan demikian, jika pada tahun 2005 IPM kita masih berada pada posisi ke-3
Intesification) yang dapat meningkatkan produktivitas lahan sawah dari sekitar 4,4 ton per
dibawah Kota Mataram dan Bima, maka pada tahun 2006 dan 2007 turun menjadi posisi ke-4
hektar menjadi 8 ton per hektar telah semakin memasyarakat. Peningkatan produksi juga
dibawah Kota Mataram, Kota Bima dan Kabupaten Sumbawa Barat. Perlu dicatat disini bahwa
terjadi pada komoditas utama lainnya seperti jagung, kedele dan kacang hijau dengan
untuk meningkatkan 1 poin angka IPM di Kabupaten Sumbawa tidak semudah meningkatkan 1
peningkatan berkisar antara 5 hingga 12 persen. Peningkatan produksi pertanian tersebut
poin angka IPM di Kota Bima dan Kabupaten Sumbawa Barat. Hal ini disebabkan tantangan
juga seiring dengan meningkatnya kemampuan petani dan kelembagaannya yang ditopang
pembangunan yang kita hadapi terutama karena aspek geografis dan demografis yang jauh
oleh semakin membaiknya kinerja petugas penyuluh pertanian kita di lapangan.
lebih luas dan kompleks.
Progress Report SBW 2007
Keberhasilan tersebut telah berdampak pada meningkatnya kesejahteraan petani dan
-5 -
Progress Report SBW 2007
-6 -
menjadikan daerah kita mencapai surplus pangan rata-rata sebesar 110.000 ton setara beras.
perairan air payau 12.744,5 ton. Produksi perikanan dan kelautan kita dari tahun ketahun
Disamping peningkatan itu, dunia pertanian kita juga tidak sepi dari prestasi. Pada Tahun
terus menunjukkan peningkatan. Tahun 2006 tercatat total produksi mencapai 31.313,7 ton
2007 dalam Pekan Daerah Kontak Tani Nelayan Andalan (PEDA KTNA) ke-XII Tingkat
ikan atau 12% dari potensinya, perairan umum mencapai 1.640,4 atau 81% dari potensi
Provinsi NTB, kontingen petani dan nelayan andalan kita berhasil menjadi juara I umum
tersedia, perairan air tawar 301,9 ton atau 16% dari potensinya, dan perairan air payau
dengan menyabet 4 juara seperti Peserta Terbaik I Unjuk Ketangkasan dan Asah Terampil,
7.146,4 ton atau 56% dari potensinya. Sedangkan Tahun 2007 tercatat produksi perikanan
Peserta Terbaik I Temu Karya, Peserta terbaik II Temu Sukses Petani dan Peserta Terbaik I
laut mencapai 33.970,266 ton ikan atau meningkat 8,48% dari 2006, budidaya laut mencapai
Temu Sukses Penyuluh. Keberhasilan dunia pertanian kita semakin dikukuhkan dengan
produksi 10.546,8 ton atau meningkat 29,58% dari tahun 2006. Di sisi lain, pada tahun 2007
penganugerahan Tanda Kehormatan Satya Lencana Wirakarya Pembangunan yang diberikan
produksi perikanan darat yang terdiri dari budidaya darat mencapai 14.689,76 ton atau
Bapak Presiden Republik Indonesia pada tanggal 4 Juni 2007 kepada Bupati Sumbawa.
meningkat 97,22 dari produksi tahun 2006 serta produksi penangkapan perairan umum
Dalam
mewujudkan
kemakmuran
dibidang
peternakan,
kita
terus
berupaya
mencapai 1.646,20 ton atau meningkat 0,35% dari tahun 2006. Adapun prestasi dunia
meningkatkan populasi ternak, baik untuk memenuhi kecukupan daging bagi masyarakat
perikanan kita adalah predikat Adi Bakti Mina Bahari Juara Harapan II Tingkat Nasional Tahun
dalam daerah kita maupun untuk kebutuhan ekspor keluar daerah. Pada tahun 2006 kita telah
2006 Bidang Intensifikasi Budidaya Rumput Laut oleh Kelompok Pantai Indah Labuhan Terata
berhasil menggalang kesepakatan secara nasional melalui “Deklarasi Samawa” untuk
Desa Labuhan Kuris Kecamatan Lape. Disamping itu, Pemerintah Daerah melalui Program
menjadikan daerah kita sebagai salah satu pusat pembibitan dan pengembangan ternak
MCRM telah berhasil memperoleh Penghargaan Adi Bakti Mina Bahari Juara I Tingkat
khususnya ternak kerbau di Indonesia. Sustansi pesan dari Deklarasi Samawa adalah upaya
Nasional Bidang Pengelola Wilayah Pesisir Terpadu. Prestasi-prestasi tersebut menjadi
mempertahankan Kabupaten Sumbawa sebagai wilayah produksi sekaligus sebagai sumber
indikasi bahwa Sumberdaya Manusia di Kabupaten Sumbawa memiliki kemampuan yang
pengembangbiakan bibit unggul ternak besar meliputi sapi, kerbau dan kuda. Kondisi ini
dapat dibanggakan dalam mengelola potensi sumberdaya perikanan dan kelautan yang
semakin nyata dapat kita wujudkan dengan merujuk pada hasil registrasi ternak tahun 2007,
demikian melimpah.
populasi ternak besar berjumlah 194.787 ekor meningkat sebesar 7,62 % dibanding dengan
Sebagai upaya untuk terus meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi, pemerintah
populasi tahun 2006 yang berjumlah 180.993 ekor. Begitu pula dari sisi kesehatan hewan
daerah sejak tahun 2006 telah menjalankan program perbaikan iklim investasi dan
Kabupaten Sumbawa telah ditetapkan oleh Menteri Pertanian sebagai Kabupaten bebas
mendorong terjadinya realisasi investasi di daerah kita. Pada tahun 2006 tercatat nilai
penyakit Brucellosis atau penyakit keguguran pada ternak. Walaupun demikian juga terjadi
rencana Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) Rp 320 Milyar meningkat menjadi Rp 365
kecenderungan penurunan populasi ternak terutama pada ternak kerbau, kambing, domba,
Milyar pada tahun 2007. Sedangkan nilai realisasi PMDN di tahun 2006 mencapai Rp 300,108
itik, ayam buras dan ayam ras rata-rata 19% per tahun. Disamping itu kita masih terus
Milyar dan meningkat di tahun 2007 menjadi Rp 362,565 Milyar. Adapun untuk nilai
berupaya untuk membebaskan wilayah kita dari penyakit SE (Spetichemia Epizooticea) dan
Penanaman Modal Asing (PMA) di daerah kita pada tahun 2006 dan 2007 nilai rencana
Antrhrax (AT), menertibkan lalu lintas ternak, meningkatkan pengawasan pemotongan ternak
tercatat US$ 2,5 juta dengan tingkat realisasi mencapai US$ 2,352 juta. Adapun lapangan
serta memperbaiki pengelolaan ternak pemerintah. Untuk itu, pemerintah daerah melalui
usaha utama penanaman modal yang diminati investor adalah dibidang pertambangan umum,
Dinas Peternakan terus mengintensifkan program pencegahan dan penanggulangan penyakit
agrobisnis dan pariwisata.
ternak, peningkatan produksi hasil peternakan, dan peningkatan pemasaran hasil produksi
Upaya mewujudkan kemakmuran bagi masyarakat juga kita lakukan melalui
peternakan. Ditengah upaya tersebut, pada tahun 2006 kita juga telah mendapat
pemberdayaan usaha ekonomi rakyat skala mikro, kecil, menengah dan koperasi. Pada
penghargaan dari Menteri Pertanian RI atas Kinerja Kita dalam mencapai Swasembada
Tahun 2005 jumlah usaha ekonomi rakyat berupa sentra industri sebanyak 138 sentra
Daging 2010.
dengan 2.776 unit usaha rakyat dan nilai produksi mencapai Rp. 8,597 Milyar. Sedangkan
Upaya meningkatkan kemakmuran melalui bidang perikanan dan kelautan ditujukan untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi melalui kontribusi subsektor perikanan rata-rata
pada akhir 2006-2007 telah bertambah menjadi 143 sentra usaha dan 2.903 unit usaha dengan nilai produksi mencapai Rp. 37,612 Milyar.
6% per tahun. Optimisme tersebut sangat beralasan melihat potensi produksi perikanan laut
Dalam rangka meningkatkan keberdayaan usaha ekonomi rakyat tersebut, pemerintah
mencapai 253.042,7 ton, perairan umum 2.024 ton, perairan air tawar 1.875,1 ton dan
daerah terus melanjutkan upaya pemberdayaan usaha melalui penataan sistem perizinan
Progress Report SBW 2007
-7 -
Progress Report SBW 2007
-8 -
dan menghilangkan faktor ekonomi biaya tinggi. Dibidang perkoperasian, hingga akhir tahun
Disamping itu juga dilakukan fasilitasi promosi dan Informasi Industri Kecil dan Menengah
2006, pemerintah telah melakukan pembinaan terhadap 101 Koperasi, bimbingan teknis
(IKM). Dalam rangka pembinaan usaha perdagangan dalam negeri, tahun 2006-2007 telah
terhadap 141 unit koperasi, pelatihan akuntansi untuk 80 tenaga akuntasi koperasi, fasilitasi pengembangan jaringan usaha dan kemitraan 15 koperasi serta fasilitasi penerbitan badan
dilaksanakan
hukum sebanyak 8 koperasi. Pada tahun 2006-2007, pemerintah daerah memfasilitasi
melaksanakan kegiatan antra lain pembinaan 37 unit usaha, penerbitan Izin Usaha Industri
pengawasan
dan
pengendalian
perusahaan
perdagangan
dengan
terbentuknya 10 Kelompok Usaha Perdagangan, pembinaan terhadap 74 Pengusaha Kecil
(IUI), WDP, SIUP dan TDG baru 21 unit usaha, dan perpanjangan 16 unit usaha.
dan Menengah, dan bimbingan teknis untuk 115 unit Lembaga Keuangan Mikro (LKM).
Disamping itu, pemerintah daerah juga memberikan perhatian dalam perlindungan
Upaya tersebut dapat dicapai antara lain melalui Program Pengembangan Kualitas
kepentingan konsumen melalui Program Pengembangan Kemetrologian dan Perlindungan
Kelembagaan Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah. Pemerintah daerah melalui
Konsumen. Sebagai bagian dari upaya perlindungan konsumen, telah dilaksanakan kegiatan
program ini terus melakukan pembinaan terhadap 68 Koperasi yang bergerak dibidang
Tera dan Tera Ulang UTTP yang bertujuan untuk meningkatkan ketersediaan alat ukur, takar,
pengadaan pangan, palawija, dan penyaluran pupuk, 10 Koperasi bidang usaha kehutanan
timbang dan perlengkapannya (UTTP) yang memenuhi syarat perundang-undangan.
dan perkebunan, 11 Koperasi dibidang Perikanan dan Peternakan, 21 Koperasi dibidang
Disamping kegiatan tersebut, juga telah dilaksanakan kegiatan Sosialisasi UU No. 8 Tahun
industri, perdagangan dan jasa. Disamping itu pemerintah daerah telah menyelenggarakan
1999 terhadap pelaku usaha dan konsumen yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran,
bimbingan teknis dan pengembangan kelembagaan untuk 141 unit Koperasi, pelatihan
kemampuan dan kemandirian konsumen untuk melindungi diri dan untuk menumbuhkan
akuntasi perkoperasian 80 Koperasi, fasilitasi pengembangan jaringan usaha dan kemitraan
kesadaran pelaku usaha mengenai pentingnya perlindungan konsumen.
15 koperasi, dan fasilitasi penerbitan badan hukum sebanyak 8 koperasi.
Dalam rangka meningkatkan kualitas dan kemampuan tenaga kerja, pemerintah daerah
Upaya peningkatan SDM usahawan kecil dan menengah juga dilakukan melalui
telah menyelenggarakan berbagai program pelatihan dan peningkatan keterampilan tenaga
Pengembangan Kewirausahaan dan sumberdaya manusia UKM. Melalui program ini
kerja. Tahun 2006-2007 telah dilaksanakan pelatihan bengkel mobil bensin, sepeda motor,
pemerintah daerah telah memfasilitasi terbentuknya 10 kelompok usa perdagangan,
instalasi tenaga, mufid farming, las listrik, tukang batu dan pertanian untuk 128 orang melalui
melakukan pembinaan 36 PKM sector industri pertanian, 38 PKM sector industri non
dana dekonsentrasi dan 60 orang melalui APBD Provinsi dan 80 orang APBD Kabupaten.
pertanian, bimbingan teknis penataan administrasi pembukuan usaha 115 unit KSP/USP
Disamping itu telah dilaksanakan pula Pelatihan Uji Kompetens terhadap 12 Lembaga Latihan
Koperasi/LKM, dan penilaian kesehatan KSP/USP Koperasi/LKM sebanyak 40 unit.
yang
Swasta (LLS). Perlindungan tenaga kerja juga dilakukan melalui upaya Perlindungan dan
berbasis pengetahuan dan teknologi. Mengingat jenis usaha koperasi yang cenderung statis,
Pengembangan Lembaga Tenaga Kerja. Dalam rangka harmonisasi hubungan kerja,
administrasi usaha koperasi dan PKM yang kurang baik, merupakan hal yang menghambat
perlindungan dan keselamatan kerja, telah dilaksanakan pembinaan hubungan industrial dan
berkembangnya usaha koperasi dan PKM secara profesional. Dalam upaya meningkatkan
perselisihan kerja. Untuk meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja, pemerintah daerah telah
manajemen usaha dan difersifikasi usaha koperasi dan PKM telah dilaksanakan bintek
dilaksanakan upaya peningkatan jaminan sosial seperti asuransi ketenagakerjaan dan
pengembangan usaha dengan melaksanakan kunjungan lapangan ke koperasi dan PKM.
pengisian
Untuk mendorong pengembangan UKM, pemerintah telah melaksanakan Program Fasilitasi
ketenagakerjaan dilakukan dengan peningkatan koordinasi pelayanan perlindungan dan
Pembiayaan bagi UKM. Melalui program ini pemerintah daerah telah melakukan pembinaan
pengawasan tenaga kerja, penyuluhan tata cara penyelesaian kasus PHI dan PHK serta
permodalan untuk 64 KSP/USP Koperasi, melakukan evaluasi pembiayaan terhadap 28
kegiatan revitalisasi Lembaga Kerja Sama Bipartit di perusahaan. Sedangkan perlindungan
KSP/USP Koperasi.
tenaga kerja, pemerintah daerah menekankan penerapan regulasi agar terpenuhinya hak-hak
waktu
senggang
dengan
kegiatan
produktif.
Pembinaan
hubungan
Pengembangan industri dan perdagangan juga dilakukan dalam rangka mendorong
dasar tenaga kerja, perlindungan sosial ekonomi, perlindungan norma umum dan norma fisik
peningkatan produksi dan perdagangan barang jadi serta memperlancar distribusinya. Dalam
tenaga kerja. Pemerintah daerah terus melakukan pembinaan dan pengawasan agar
rangka peningkatan kualiatas SDM pengusaha industri kecil, menengah dan perdagangan, di
perusahaan menerapkan UMR.
tahun 2006 telah dilaksanakan pelatihan teknis produksi kerajinan kayu, sekolah lapang, bimbingan teknis, dan pendampingan peningkatan mutu pengembangan produk IKM.
Progress Report SBW 2007
-9 -
Progress Report SBW 2007
- 10 -
Disamping itu telah dilakukan pula penyuluhan mengenai perupahan pada 10
mendapatkan data sebaran potensi dan kandungan bahan galian disamping untuk menambah
perusahaan dengan peserta sebanyak 100 orang, penyebaran informasi pasar kerja dalam
penerimaan daerah. Kegiatan penyelidikan umum dan eksplorasi masih bersifat penelitian
bentuk buku, bulletin, dan media massa seperti radio yang penyebarannya hingga ke tingkat
dan relatif tidak menimbulkan dampak kerusakan fisik lingkungan maupun mengganggu
desa. Pemerintah daerah juga terus menfasilitasi, membina dan melakukan pengawasan
kegiatan sektor lainnya. Untuk lokasi KP yang masuk di kawasan hutan belum ada aktivitas
penyaluran tenaga kerja terutama tenaga kerja usia muda yang dilakukan secara swadana.
karena terbentur izin dari Menteri Kehutanan, sedangkan yang berada di luar kawasan telah
Demikian pula dalam hal pembinaan dan perlindungan TKI, pemerintah daerah telah
memulai kegiatan di lapangan. Untuk kegiatan lapangan di tahap eksplorasi, baru memasuki
melakukan pembinaan dan pengawasan agar berjalan sesuai amanat Peraturan Daerah
fase pemetaan geologi dan pembuatan sumur uji yang selanjutnya akan diteruskan dengan
Nomor 11 Tahun 2003 tentang Pembinaan dan Perlindungan TKI asal Kabupaten Sumbawa.
pengeboran dangkal untuk memperoleh data yang lebih lengkap. Adapun penerimaan daerah
Pada tahun 2006 tercatat pencari kerja sebanyak 9.061 orang, terdiri dari laki-laki 764 orang
dari retribusi izin KP yang dikeluarkan, pada tahun 2007 mencapai satu milyar empat puluh
dan perempuan 8.297 orang.
Tahun 2006
satu juta tujuh ratus lima puluh ribu rupiah (Rp 1.041.750.000,-), sedangkan di tahun 2008
mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2005 sebanyak 5910 orang sehingga menjadi
hingga saat ini telah mencapai satu milyar seratus enam puluh dua juta seratus ribu rupiah
8.310 orang dan tahun 2007 menjadi 6.680 orang.
(Rp. 1.162.100.000,-). Selanjutnya dalam rangka peningkatan pelayanan dan pembinaan
Penempatan Tenaga Kerja Luar Negeri
Program Peningkatan Tenaga Kerja Mandiri Terdidik Profesional (TKMTP) telah dilaksanakan guna membuka kesempatan kerja dan mengurangi pengangguran dari angkatan kerja terdidik. Disamping itu pemerintah daerah telah memfasilitasi perluasan da
penggunaan izin KP, Pemerintah Daerah telah membentuk tim evaluasi KP yang keanggotaanya dari unsur instansi terkait. Pengembangan
Sumber
Energi/kelistrikan
ditujukan
untuk
meningkatkan
pengembangan kesempatan kerja melalui penerapan teknologi tepat guna, pelatihan
ketersediaan pasokan listrik perdesaan. Tahun 2005 terdapat 1.983 rumah tangga yang
pembuatan aneka kerupuk, dodol rumput laut, pembuatan tempe.
belum mendapat pasokan listrik terutama dusun-dusun yang lokasinya sangat terpencil dan
Melalui program pembinaan dan dan pelayanan ketransmigrasian, pemerintah
sulit terjangkau jaringan PLN. Untuk memenuhi pasokan listrik lokasi tersebut, pemerintah
daerah telah ikut melaksanakan program nasional transmigrasi melalui penempatan
daerah telah memfasilitasi penyediaan alat Pembangkit Listri Tenaga Surya (PLTS). Hingga
transmigran. Disamping itu juga terus melakukan pemeliharaan sarana bangunan fasilitas
tahun 2007 pemerintah daerah telah memfasilitasi penyediaan PLTS untuk 756 rumah tangga
umum di lokasi transmigrasi dan memperlancar akses transportasi yang menghubungkan
sehingga masih tersisa 1.243 rumah tangga. Pemerintah daerah juga berupaya untuk
UPT dengan ibu kota kecamatan. Pembinaan usaha ekonomi masyarakat transmigrasi juga
mengembangkan potensi Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) melalui riset
telah dilakukan dalam rangka mendorong peningkatan usaha produksi baik berbasis pertanian
bersama Pemerintah Provinsi NTB di Desa Batudulang Kecamatan Batulanteh. Pemerintah
maupun diversifikasinya melalui bimbingan dan penyuluhan dibidang kesehatan, pendidikan,
juga telah melakukan pembinaan dan pengawasan tata niaga migas secara reguler.
koperasi dan pemasaran, kelembagaan desa, karang taruna, remaja masjid juga kaur wanita.
Sasaran
pembangunan
infrastruktur
adalah
pemerataan
pembangunan,
dapat
pengentasan kemiskinan dan keserasian pengembangan wilayah serta membuka wilayah
dikembangkan dalam mempercepat pertumbuhan ekonomi, membuka kesempatan kerja dan
terisolir yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan dalam rangka meningkatkan
meningkatkan penerimaan daerah. Namun demikian karena sifatnya yang tak terbarukan-
kemakmuran rakyat. Pada tahun 2005 Panjang Jalan di Kabupaten Sumbawa ádalah
unrenewable
Sektor
pertambangan
merupakan
salah
satu
sektor
potensial
yang
dengan
1.957,32 Km yang meliputi jalan negara sepanjang 262,03 Km, jalan provinsi sepanjang
mempertimbangkan aspek kelestarian lingkungan hidup dan keberlanjutan pembangunan.
362,03 Km, jalan kabupaten 936,81 Km, dan jalan desa sepanjang 396,4 Km. Khusus untuk
Untuk itu pemerintah daerah telah melakukan berbagai upaya konservasi dan rehabilitasi
kondisi jalan kabupaten terdiri dari jalan dengan kondisi mantap (kondisi permukaan baik dan
serta melakukan pengawasan yang ketat pada tingkatan pengelolaan sumbedaya tambang
sedang) sepanjang 361,87 Km, kondisi tidak mantap (kondisi permukaan rusak) sepanjang
tersebut.
263,79 Km dan kondisi kritis (kondisi permukaan rusak berat) sepanjang 311,15 Km.
resouces-
mengharuskan
kita
untuk
selalu
bersikap
bijak
Hingga saat ini telah diterbitkan 24 Kuasa Pertambangan (KP) yang terdiri dari 17 KP bahan galian emas, 6 KP bahan galian mangan dan 1 KP bahan galian besi yang
Sedangkan jumlah jembatan sebanyak 521 buah dengan total panjang seluruhnya 6.185,42 meter. Pembangunan jalan kabupaten dalam dua tahun terakhir sebagai berikut:
kesemuanya masih dalam tahap penyelidikan. Pemberian KP tersebut diarahkan untuk
Progress Report SBW 2007
- 11 -
Progress Report SBW 2007
- 12 -
(1)
(2)
Pemeliharaan rutin dilakukan pada pada kondisi jalan mantap telah dilakukan
pada tiga komoditas unggulan daerah kita yakni padi dari 241.241 ton tahun 2005 menjadi
sepanjang 34,7 Km tahun 2006 dan 119,76 Km pada tahun 2007. Sehingga dalam
292.821 ton tahun 2007 atau meningkat 21%, produksi jagung dari 27.334 ton tahun 2005
dua tahun terakhir telah dilakukan penanganan mencapai 42,6%.
menjadi 31.416 ton tahun 2007 atau meningkat 15% dan produksi kacang hijau dari 27.607
Pemeliharaan berkala yang dilakukan pada kondisi jalan tidak mantap telah
ton tahun 2005 menjadi 33.120 ton tahun 2007 atau meningkat 20%.
dilakukan sepanjang 28,05 Km tahun 2006 dan 42,89 Km tahun 2007. Sehingga
(3)
(4)
Pembangunan dan penyehatan lingkungan perumahan ditujukan untuk terciptanya
dalam dua tahun terakhir penanganan baru mencapai 70,94 Km atau 26,8%.
lingkungan sehat, tertatanya lingkungan permukiman untuk menurunkan kawasan kumuh.
Peningkatan atau pembangunan jalan yang dilakukan pada kondisi kritis telah
Pemerintah daerah telah melaksanakan beberapa kegiatan antara lain pembangunan jalan
dilakukan sepanjang 70 Km tahun 2006 dan 34,36 Km pada tahun 2007, sehingga
lingkungan, pembangunan saluran drainase, dan fasilitas pendukung stadion pragas.
dalam dua tahun terakhir telah dilakukan penanganan sepanjang 104,36 Km atau
Penyediaan dan Pengadaan air bersih/ baku. Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan
baru mencapai 33,5%.
penyediaan air bersih bagi masyarakat perkotaan dan perdesaan, pemerintah daerah telah
Adapun capain pemeliharaan rutin jembatan hingga tahun 2007 mencapai 65
melakukan perbaikan layanan air bersih. Perkembangan pembangunan tahun 2006-2007:
meter, pemeliharaan berkala mencapai 340 meter, pembangunan jembatan
pembangunan jalan lingkungan 12.903 Km (2006) dan 13,388 Km (2007); pembangunan
mencapai 196 meter, dan peningkatan jembatan mencapai 59 meter.
saluran drainase 2.732 Km (2006) dan 4.362 Km (2007); Penyediaan air bersih pada tahun
Berdasarkan hasil monitoring hingga akhir tahun 2007 kondisi permukaan jalan
2005 pada 6 desa di 5 kecamatan, selanjutnya tahun 2006 pada 18 dusun di 12 kecamatan
mantap mencapai 40,43% meningkat dari sebelumnya 38,6%, sedangkan kondisi permukaan
dan tahun 2007 pada 17 desa di 13 kecamatan. Penyediaan air bersih dengan penyediaan
kritis menurun dari 28,1% pada tahun 2005 menjadi 23,75% pada tahun 2007, namun pada
instalasi air bersih melalui Proyek Air Bersih (PAB) Perkotaan dengan pelayanan reservoir
kondisi permukaan sangat kritis mengalami peningkatan dari 33,2% menjadi 35,81% pada
600 m3 dan revitalisasi PDAM dengan berfungsinya jaringan air baku Semongkat untuk
tahun 2007. Data ini menggambarkan masih beratnya tantangan yang kita hadapi dalam
memenuhi kebutuhan air minum 5 kecamatan yaitu Kecamatan Sumbawa, Unter Iwis,
pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan di daerah kita. Kondisi ini antara lain
Labuhan Badas, Moyo Hilir dan Moyo Utara telah selesai pada tahun 2005 hingga 2007. Ke
disebabkan oleh kemampuan anggaran kita yang masih terbatas sehingga kecepatan
depan kita akan meningkatkan jaringan air bersih sambungan rumah.
penanganan jalan masih lebih rendah dibandingkan dengan tingkat kerusakan yang terjadi.
Sebagai upaya pemanfaatan sumberdaya ruang secara optimal bagi kemakmuran
Perlu kami sampaikan pada kesempatan ini bahwa di tahun 2008 pemerintah
rakyat, pemerintah daerah terus berupaya melakukan penataan ruang dan keindahan kota
daerah bersama dengan DPRD Sumbawa telah mendukung lancarnya pelaksanaan proyek
baik dari penyusunan regulasi dan konsistensi implementasinya. Pada tahun anggaran 2006
pembangunan jalan ruas jalan Sumbawa Besar Bypass, ruas jalan Pal IV-Km 70 dan ruas
telah dilakukan penyusunan rencana tata ruang kota kecamatan sumbawa sebagai dokumen
jalan Km 70-Batas Dompu melalui program ENRIP. Melalui program ini diharapkan pada akhir
pendukung rancangan peraturan daerah RTRW kabupaten dan RTRW pesisir Kabupaten
tahun 2009, atas dukungan semua pihak kondisi ruas jalan strategis tersebut akan dalam
Sumbawa Sumbawa yang akan diajukan pemerintah daerah ke DPRD Sumbawa.
kondisi mantap sehingga semakin memperlancar aktivitas perekonomian khususnya arus distribusi barang dan jasa di daerah kita.
Dalam
rangka
menciptakan
pelayanan
transportasi
yang
memungkinkan
masyarakat dapat melakukan mobilitas dengan lancar dan aman, pemerintah daerah telah meningkatnya
memasang dan mengoptimalkan fungsi rambu lalu lintas. Disamping itu operasi penertiban
pengelolaan dan cakupan jaringan irigasi, konservasi sungai, dan pengendalian banjir. Luas
lalu lintas bekerjasama dengan kepolisian terus dilakukan dan ditingkatkan. Pengelolaan
Pembangunan
dan
Pemeliharaan
jaringan
irigasi
ditujukan
Daerah Irigasi yang menjadi kewenangan kabupaten adalah 28.873 Ha, dengan jumlah
lahan parkir terus ditingkatkan agar lebih profesional dan meningkatkan PAD. Pemerintah
panjang saluran primer 58.908 meter, jaringan sekunder 484.612 meter. Untuk menunjang
daerah juga telah melakukan pemeliharaan terminal angkutan umum, antara lain peningkatan
program ketahanan pangan dan peningkatan produksi pertanian, pemerintah daerah dalam
landasan terminal sumer payung, peningkatan landasan shelter Brang Bara, portal terminal
kurun waktu 2006-2007 telah mampu mempertahan bahkan meningkan kondisi jaringan
Empang dan portal terminal dalam Kota Sumbawa. Pengawasan aspek keamaman
irigasi tersebut yang mencapai 36.179 meter jaringan primer, 156.387 meter jaringan
kendaraan terutama angkutan umum, pelayanan perizinan dan load factor sarana angkutan,
sekunder. Melalui upaya tersebut telah memberikan peningkatan produksi pertanian terutama
pengujian kendaraan tidak bermotor dan pelayanan SIM Dokar telah diupayakan secara
Progress Report SBW 2007
- 13 -
Progress Report SBW 2007
- 14 -
optimal. Dalam hal pengelolaan jasa kepelabuhanan, pemerintah daerah telah melakukan
dalam melaksanakan kegiatan pemerintahan dan pembangunan. Pemantapan Pengelolaan Kekayaan Daerah dan Pelayanan Pengembangan
peningkatan jasa kepelabuhanan seperti peningkatan daya tampung dermaga dan Ekonomi
penyambungan instalasi listrik pelabuhan Alas.
Daerah
dilakukan
dalam
rangka
terkelolanya
kekayaan
daerah
dan
termanfaatkannya potensi ekonomi daerah. Dalam kaitan itu, pemerintah daerah telah Misi kedua dalam mewujudkan Samawa Mampis Rungan adalah menciptakan
melakukan
penataan
prosedur
dan
pelayanan
perizinan
dengan
mengefektifkan
rasa aman dan mandiri dengan strategi peningkatan pelayanan dan Aplikasi
penyelenggaraan perizinan di Unit Pelayanan Terpadu dan koordinasi pembinaan usaha.
Pemerintahan Teratur (Pro-Aparatur). Misi dan strategi tersebut telah diimplementasikan
Pemantapan Manajemen Pengelolaan Keuangan Daerah dan Aset Daerah juga dilakukan
melalui upaya peningkatan keamanan, ketertiban dan perlindungan masyarakat, peningkatan
dalam rangka pengelolaan keuangan daerah yang transparan dan akuntabel menjadi syarat
kualitas
mutlak dalam penyelenggaraan tata pemerintahan lokal yang baik (good local governance).
dan
moralitas
masyarakat
dan
aparatur,
penguatan
fungsi
kelembagaan
pemerintahan, memantapkan regulasi dan penegakan hukum serta meningkatkan kualitas
Ketersediaan
pelayanan publik yang merupakan implementasi dari bidang urusan pemerintahan yang
pembangunan, penyusunan RAPBD, APBD, RPAPBD, Perubahan APBD serta pengelolan
masuk dalam kelompok fungsi keamanan dan ketertiban, fungsi pelayanan umum
administrasi keuangan daerah berupa laporan pertanggungjawaban keuangan dan aset
pemerintahan .
daerah menjadi prioritas dalam upaya pemantapan manajemen pengelolaan keuangan
Alhamdulillah, sampai saat ini secara umum situasi Kambtibmas di Kabupaten
dokumen
pengelolaan
keuangan
dimulai
dari
tahap
perencanaan
daerah dan aset daerah.
Sumbawa masih sangat kondusif. Hal ini tidak terlepas dari upaya yang telah dilakukan
Dalam rangka meningkatkan kemampuan pendapatan daerah, telah dilakukan
pemerintah daerah melalui program peningkatan Perlindungan Masyarakat dan Pemantapan
berbagai upaya seperti peningkatan realisasi sumber-sumber penerimaan daerah melalui
Stabilitas Sosial Politik. Pemerintah Daerah secara reguler telah melaksanakan pembinaan
gerakan So Mentari (Sosialisasi, Menagih, Mendata Setiap Hari) yang telah mampu
organisasi dan latsar Linmas/Hansip Desa/Kelurahan serta pelatihan Hansip/Linmas
memberikan pengaruh yang sangat signifikan terhadap kinerja pendapatan daerah. Hingga
Kecamatan, pelatihan kesiagaan dan penyuluhan penanggulangan bencana, pembinaan
saat ini kemampuan keuangan daerah masih tergantung dari dana perimbangan yakni
kader pembauran bangsa dan wawasan kebangsaan, koordinasi pemantapan ketahanan
mencapai rata-rata diatas 92%, sedangkan PAD memberikan kontribusi sekitar 6-7%.
bangsa bagi generasi muda, orkesmas dan LSM, forum dialog antar umat beragama, dan
Meskipun demikian, realisasi PAD dalam dua tahun terakhir rata-rata meningkat 10%
koordinasi pembinaan iklim demokrasi, pembangunan politik dan sosialisasi undang-undang
pertahun. Realisasi PAD tahun 2005 baru mencapai Rp 15,8 Milyar, meningkat pada tahun
bidang politik. Disamping itu, upaya pemantapan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat
2006 mencapai Rp. 17,9 Milyar dan menjadi Rp. 19,7 Milyar pada tahun 2007.
dilakukan dalam rangka menegakkan Peraturan Daerah, Peraturan Bupati, Keputusan Bupati
Fasilitasi Pengembangan Lembaga Keuangan Daerah dan Penyertaan Modal
serta Produk Hukum Daerah Lainnya, telah dilaksanakan kegiatan Penyidikan, pemeriksaaan
Daerah juga dilakukan dalam rangka pengembangan lembaga keuangan daerah. Untuk itu di
dan koordinasi dengan harapan agar aparatur dan masyarakat menjadi sadar dan taat kepada
Tahun 2006, telah dilaksanakan kegiatan penyertaan modal usaha pada PT Bank NTB, PD
peraturan yang berlaku. Untuk menjaga keamanan Pejabat Daerah, Pejabat Negara dan
BPR-LKP, PDAM dan Perusda dalam rangka peningkatan kegiatan dan usaha perusahaan
Fasilitasnya, kegiatan pengawalan/pengamanan dan siaga/piket telah dilaksanakan secara
daerah. Hal ini merupakan salah satu upaya peningkatan kinerja perekonomian daerah
reguler. Kegiatan Siaga dan Piket tidak hanya dilakukan untuk mengamankan Pejabat
disamping menjadi potensi penerimaan Pendapatan Asli Daerah.
Daerah/Negara beserta Fasilitasnya, tetapi juga untuk menciptakan rasa aman dan tenteram kepada masyarakat pada umumnya.
Dalam upaya pendayagunaan sistem dan pelaksanaan pengawasan telah dilakukan dalam rangka menekan penyimpangan pengelolaan pembangunan daerah, telah
Dalam rangka penguatan fungsi kelembagaan pemerintahan, Kabupaten Sumbawa
dilaksanakan berbagai kegiatan berupa pemutakhiran data hasil pemeriksaan, koordinasi
juga berhasil menjadi daerah pertama di Provinsi NTB yang menerapkan Peraturan
pengawasan, pengkajian dan evaluasi hasil pemeriksaan yang berindikasi KKN, pemeriksaan
Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Pedoman Pembentukan Organisasi Perangkat
reguler/khusus dan pemeriksaan serempak. Melalui kegiatan pemutakhiran data hasil
Daerah. Dalam rangka pemantapan regulasi dan penegakan hukum, pada Tahun 2007 telah
pemeriksaan telah dilakukan upaya tindak lanjut hasil pemeriksaan Bawasda Provinsi NTB,
disusun 29 Peraturan Daerah yang kesemuanya itu diharapkan mampu menjadi pedoman
BPKP, BPK dan Itjen 11 Departemen dan Depdagri. Untuk menghindari terjadinya tumpang
Progress Report SBW 2007
- 15 -
Progress Report SBW 2007
- 16 -
tindih Pemeriksaan dan Pengawasan di Kabupaten Sumbawa, telah dilakukan penyusunan
telah dilayani sebanyak 241.181 orang dan tahun 2007 sebanyak 7.964 orang. Demikian pula
program kerja Pemeriksaan Tahunan (PKPT) tingkat Propinsi NTB, BPKP dan Itjen 11
halnya dengan pelayanan administrasi akte lahir yang telah dapat dilayani dengan mudah,
Departemen dan Depdagri dengan Bawasda Sumbawa. Untuk mengurangi jumlah
murah dan cepat.
penyimpangan
pemeriksaan
Dalam hal peningkatan mutu aparatur, pemerintah daerah telah melaksanakan
Reguler/Khusus. Tindakan tegas pun telah diberikan terhadap pelaku penyimpangan sesuai
yang
terjadi,
pemerintah
daerah
telah
melaksanakan
pendidikan dan pelatihan aparatur yang meliputi diklat prajabatan golongan I, golongan ll dan
dengan aturan perundang-undangan yang berlaku.
golongan lll sebanyak 579 orang, diklat teknis dan fungsional lainnya sebanyak 75 orang, dan adalah
diklat bagi Polisi Pamong Praja sebanyak 40 orang. Disamping itu dilakukan pula penataan
menyelenggarakan pelayanan kegiatan DPRD. Dalam rangka meningkatkan kelancaran dan
dan pengembangan jabatan fungsional (jafung) yang diarahkan pada sasaran kuantitas dan
efektifitas kegiatan DPRD Kabupaten Sumbawa, telah dilakukan upaya-upaya pemantapan
kualitas kebijakan yang diambil pemerintah daerah. Dalam rangka penataan pola karier dan
pengelolaan kesekretariatan DPRD serta pelayanan persidangan dan kegiatan DPRD.
pengisian jabatan telah dilakukan analisa kepangkatan secara normati. Sampai dengan akhir
Pengelolaan kesekretariatan DPRD ditekankan pada penataan dan pengelolaan yang bersifat
tahun 2006, telah terisi 817 jabatan struktural dari 953 jabatan struktural yang tersedia dalam
teknis dan administratif. Sedangkan pada kegiatan yang ditujukan dalam rangka peningkatan
Peraturan Daerah Nomor 4/2000 dan Nomor 1/2002 tentang Pembentukan, Kedudukan,
pelayanan persidangan dan kegiatan DPRD ditekankan pada upaya penataan administrasi
Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Sumbawa.
rapat/persidangan DPRD serta upaya mendokumentasikan dan mempublikasikan kegiatan
Dalam rangka meningkatkan kompetensi dan standarisasi kualifikasi aparatur telah
DPRD. Pada tahun 2006 atas persetujuan DPRD Sumbawa telah ditetapkan 26 peraturan
dilaksankan ujian dinas Tingkat I dan I. Adapaun tingkat kelulusan peserta ujian dinas
daerah dan 22 peraturan Bupati untuk pelaksaan perda dan tahun 2007 telah ditetapkan 23
sebanyak 41 orang PNS dari target 50 orang PNS. Untuk terus meningkatkan kualifikasi
peraturan daerah. Disamping itu upaya sosialisasi produk hukum baik pusat maupun daerah
pendidikan PNS, telah dilakukan pengiriman PNS Tugas Belajar sistem cost sharing antara
terus dilakukan. Dalam rangka peningkatan pemahaman dan pengetahuan mengenai hukum
APBD Kabupaten Sumbawadan APBN. Bersumber dana APBD murni, Jumlah PNS Tugas
dan pembangunan di bidang hukum telah dilaksanakan pengelolaan SJDI Hukum agar dapat
Belajar yang telah selesai tahun 2006 dan dibiayai dengan dana APBD sebanyak 13 orang,
memudahkan akses dan pelayanan informasi hukum kepada pemakai informasi hukum baik
terdiri dari 2 orang jenjang D IV, 3 orang Jenjang S1 dan 8 orang jenjang S2. Bersumber
instansi pemerintah, swasta dan perorangan secara mudah, cepat dan akurat. Pelaksanaan
Dana APBN, Jumlah PNS Tugas Belajar yang telah selesai tahun 2006 dan dibiayai dengan
Bantuan Hukum dilakukan dalam bentuk fasilitasi penyelesaian konflik atas permasalahan
dana APBN sebanyak 2 orang dengan jenjang pendidikan S2. Dan sistem Cost Sharing,
hukum di luar Pengadilan. Disamping itu pemerintah daerah juga tegas melakukan upaya
jumlah PNS Tugas Belajar yang telah selesai tahun 2006 dan dibiayai dengan sistem Chost
hukum atas berbagai bentuk pelanggaran hukum yang merugikan kepentingan publik seperti
Sharing sebanyak 4 orang terdiri dari 1 orang jenjang DIII dan 3 orang jenjang pendidikan S2.
kasus penjualan pulau, penyakit sosial masyarakat dan kasus-kasus penyalahgunaan
Selanjutnya pada tahun 2006, masih terdapat 32 orang PNS yang melaksanakan Tugas
Tugas
pemerintahan
umum
lainnya
yang
telah
dilaksanakan
jabatan. Sebagai langkah antisipasi terjadinya permasalahan hukum dilaksanakan pula
Belajar, baik di Dalam Negeri maupun di Luar Negeri dalam jenjang yang berbeda yang
kegiatan Penyuluhan hukum terpadu di seluruh Kecamatan dan pembinaan Desa sadar
dibiayai dengan dana APBD, APBN, Cost Sharing, Biaya Sendiri dan Beasiswa Luar Negeri.
hukum.
Adapun untuk tahun 2007 tugas belajar baru dan perpanjangan direncanakan untuk 41 orang Penyelenggaraan administrasi kependudukan dan catatan sipil telah dilaksanakan
terdiri dari 4 orangn D III, 1 orang D IV, 13 orang S-1, dan 23 orang S-2. Adapun mengenai
pemerintah daerah dalam rangka meningkatkan pelayanan administrasi kependudukan telah
pelaksanaan seleksi penerimaan CPNSD telah terlaksana secara tertib, aman dan lancar
mempermudah jalur pelayanan administrasi kependudukan melalui pembuatan KTP massal
sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Pada Tahun 2006 telah dilaksanakan
dan dilakukan secara gratis. Upaya ini telah memberikan dampak pada semakin
penerimaan pegawai baru sebanyak 579 orang yang terdiri dari Tenaga Honorer 411 orang,
meningkatnya rasio kepemilikan KTP dari 0,75 pada tahun 2005. Artinya pada tahun 2005
umum sebanyak 168 orang. Tahun 2007 direncanakan penerimaan pegawai baru sebanyak
kepemilikan KTP penduduk yang wajib memiliki KTP baru mencapai 75%. Rasio tersebut
919 orang.
meningkat menjadi 0,96 tahun 2006 dan 0,99 pada tahun 2007 yang berarti pelayanan KTP telah mencapai 99% penduduk yang wajib memiliki KTP. Tahun 2006 jumlah wajib KTP yang
Progress Report SBW 2007
- 17 -
Progress Report SBW 2007
- 18 -
Perwujudan misi meningkatkan partisipasi masyarakat melalui Peningkatan
terwadahi dalam 140 Kelompok P3A dan 17 Gabungan Kelompok P3A. 125 diantara
Pelayanan Aspirasi, Peningkatan Partisipasi dan Inisiatif Masyarakat (Pro-Api-Mas).
Kelompok P3A telah berbadan hukum, sedangkan 5 diantara
Implementasi misi dan strategi ini dilaksanakan melalui serangkain program dan kegiatan
tersebut telah berbadan hukum.
pembangunan pada bidang urusan pemerintahan yang terkelompokkan dalam fungsi pelayanan umum pemerintahan.
Disamping
itu,
untuk
meningkatkan
partisipasi
Gabungan Kelompok P3A
publik
upaya
pemantapan
Akuntabilitas kinerja aparatur dan Pengembangan Sistem Perencanaan juga telah dilakukan
Dalam rangka memperjuankan aspirasi, meningkatkan partisipasi dan inisatif
melalui kegiatan monitoring dan pengendalian pembangunan daerah, pelaksanaan evaluasi
masyarakat dalam pembangunan, pemerintah daerah mengembangkan sistem perencanaan
kinerja pembangunan daerah, dan penyusunan dokumen perencanaan dan anggaran seperti
yang membuka ruang bagi masyarakat secara luas mulai dari tingkat desa, kecamatan hingga
RKPD,
kabupaten untuk dapat terlibat aktif. Berbagai program pembangunan terutama di sektor
penyelenggaraan pembangunan telah sesuai dengan mekanisme dan ketentuan yang
irigasi telah melembagakan peran serta petani dalam kelompok P3A. Peningkatan partisipasi
berlaku. Dalam rangka mewujudkan sistem perencanaan yang teknokratik, bootom up, top
masyarakat
KUA,
dan
PPAS.
Melalui
penyusunan
dokumen
perencanaan
tersebut,
dengan
down dan partisipatif sesuai amanat Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
masyarakatnya. Untuk itu Satuan Kerja Kecamatan telah diberikan kewenangan yang lebih
Perencanaan Pembangunan Nasional, diperlukan upaya-upaya peningkatan koordinasi
besar dalam melaksanakan tugas-tugas pemerintahan di tingkat kecamatan. Sejalan dengan
perencanaan agar kebijakan-kebijakan yang sifatnya strategis dapat terealisasikan. Berkaitan
itu, Pemerintah Daerah atas persetujuan DPRD Sumbawa juga terus meningkatkan Alokasi
dengan itu, rumusan-rumusan mengenai program dan rencana kerja pemerintah daerah tahun
Dana Desa setiap tahunnya. Melalui kebijakan tersebut diharapkan dapat meningkatkan
2006 telah melalui proses perencanaan yang maksimal meskipun dalam beberapa hal masih
peran serta masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan di tingkat kecamatan dan desa.
terdapat kekurangan-kekurangan yang tentunya memerlukan penyempurnaan pada masa
perlu
didorong
dengan
mendekatkan
pelayanan
pemerintah
Upaya pelembagaan partisipasi masyarakat dalam pembangunan semakin
yang akan datang. Kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan untuk mendukung program
menemukan bentuk nyata. Proses pembangunan dan pengembangan Kawasan Agropolitas
pengembangan sistem perencanaan adalah koordinasi penyusunan rencana kerja dan
Alas-Utan yang didampingi oleh Lembaga Swadaya Masyarakat Agronusa telah menjadi
anggaran SKPD serta Renstra SKPD, RKPD, KU dan PPAS APBD, Pelaksanaan
model percontohan di tingkat lokal, regional dan nasional dalam pengembangan kawasan
Musrenbang,
pertanian yang bertumpu pada keswadayaan masyarakat. Dibidang kehutanan, daerah kita
pengkajian strategis daerah, penyusunan data spasial daerah, informasi dan statistik
telah memiliki Perda Nomor 25 Tahun 2002 tentang Pengelolaan Hutan Berbasis Masyarakat
Kabupaten Sumbawa, koordinasi kerjasama pembangunan daerah, dan koordinasi identifikasi
(PSDHBM) dan Perda Nomor 26 Tahun 2006 tentang Izin Pemanfaatan Kayu Tanah Milik
pengembangan kawasan. Kegiatan-kegiatan koordinasi perencanaan yang telah dilaksanakan
(IPKTM) yang menjamin kepastian hukum bagi peran serta masyarakat dalam pengelolaan
adalah Koordinasi perencanaan koperasi & Dunia Usaha, Koordinasi perencanaan dibidang
dan pemanfaatan sumberdaya kehutanan. Dibidang keuangan mikro, pemerintah daerah
pertanian, koordinasi pengembangan kawasan agropolitan Alas-Utan, koordinasi dan
dengan fasilitasi lembaga keteknikan jerman, GTZ Pro-Fi, telah memfasilitasi pembinaan 42
kerjasama GTZ profi dalam rangka pengembangan UPKD, dimana pada kegiatan ini ada 2
UPKD sebagai wahana pelembagaan dan peningkatan peran serta masyarakat dalam
tenaga faslitator yang direkrut dan 42 UPKD yang dibina, Koordinasi perencanaan
pengelolaan perkreditan mikro. Dibidang kesehatan untuk mewujudkan Sumbawa Sehat
pembangunan bidang industri dan perdagangan, koordinasi pembangunan kawasan
2010, berbagai aspirasi, partisipasi dan penyaluran berbagai bentuk inisiatif masyarakat
agrobapet
terwadahi dalam Forum Sumbawa Sehat. Daerah Kita juga memiliki kelompok kerja AMPL-
perencanaan
BM yang beranggotakan berbagai unsur masyarakat yang bertugas mengkoordinasikan
perencanaan SKPD dibidang Transnaker, Koordinasi program air minum dan penyehatan
program terkait air minum dan penyehatan masyarakat terutama untuk kelompok masyarakat
lingkungan berbasis masyarakat antar pokja AMPL-BM, Penyusunan action plan wilayah
miskin. Dibidang pendidikan, daerah kita termasuk terbaik dalam penerapan Manajemen
pengelolaan pesisir dan laut, Koordinasi penyelengaraan penataan ruang daerah, dimana
Berbasis Sekolah (MBS) dengan keterlibatan Komite Sekolah yang mewadahi aspirasi,
pada kegiatan ini telah berhasil membentuk BKPRD, menyelesaikan peta dasar pendukung
partisipasi dan inisiatif masyarakat disekitar sekolah. Dalam hal penyelenggaraan irigasi,
perencanaan pembangunan daerah. Koordinasi pembangunan bidang kimbangwil, Penunjang
aspirasi, partisipasi dan inisiatif petani pengguna air hingga pertengahan tahun 2007 telah
kegiatan MCRM, dimana pada kegiatan ini telah tersosialisasinya dokumen perencanaan
Progress Report SBW 2007
- 19 -
Penyusunan
empar
ano,
Indikator
Koordinasi
peningkatan
Makro
program
pembangunan,
Progress Report SBW 2007
Pembangunan,
pendidikan
pariwisata
Koordinasi
dan
seni
dan
kesehatan,
dan
budaya,
fasilitasi
koordinasi koordinasi
- 20 -
wilayah pesisir terpadu 1 kawasan yang diikuti oleh 50 orang peserta sosialisasi, dan
Tingkat pendidikan SMP pada tahun 2005, Angka Partisipasi Kasar (APK) sebesar 80,69 menjadi 83,58 pada tahun 2006 serta 84,31 pada tahun 2007. Angka Partisipasi Murni
terlaksananya pengembangan sentra budidaya rumput laut. Disamping itu, pemerintah daerah telah melaksanakan upaya peningkatan
(APM) pada tahun 2005 sebesar 61,84 meningkat menjadi 66,34 pada tahun 2006 dan 63,19
pemberdayaan masyarakat desa melalui pembekalan penyusunan perencanaan partisipatif
pada tahun 2007. Selain itu indikator rasio siswa persekolah pada tingkat pendidikan SMP
bagi pengurus LPM Desa/kelurahan dan Kasi Ekonomi Pembangunan Kecamatan sebanyak
dari 257 pada tahun 2005, menjadi 265 tahun 2006 dan 237 pada tahun 2007. Peningkatan
93 orang sehingga pengurus LPM dan Kasi Ekonomi Pembangunan dapat memahami
kinerja pendidikan juga ditunjukkan dengan angka melanjutkan yang terus meningkat, dimana
cara/pola
orientasi
pada pada tingkat pendidikan SMP ini angka melanjutkan pada tahun 2005 sebesar 91,02
pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa dan pengentasan kemiskinan dilakukan
meningkat menjadi 95,44 pada tahun 2006 dan terus meningkat pada tahun 2007 yang
melalui rapat koordinasi lintas sektor dalam rangka penyusunan rencana program
mencapai 96,64.
penyusunan
perencanaan
secara
partisifatif.
Pembinaan
dan
penanggulangan kemiskinan tahun 2007, menyusun dokumen strategis penanggulangan
Tingkat pendidikan SMA pada tahun 2005, Angka Partisipasi Kasar (APK) sebesar
kemiskinan daerah dan melakukan monitoring pelaksanaan program/kegiatan dalam rangka
51,78 menjadi 56,60 pada tahun 2006 serta 59,02 pada tahun 2007. Angka Partisipasi Murni
penanggulangan kemiskinan. Sebagai upaya untuk mendorong terbentuknya budaya kreatif
(APM) pada tahun 2005 sebesar 39,79 meningkat menjadi 44,01 pada tahun 2006 dan 44,60
dan inovatif serta kemandirian masyarakat dilakukakan koordinasi pengembangan dan
pada tahun 2007. Selain itu indikator rasio siswa persekolah pada tingkat pendidikan SMA
pemanfaatan Teknologi Tepat Guna (TTG), berupa penjaringan penemu Teknologi Tepat
dari 343 pada tahun 2005, menjadi 367 tahun 2006 dan 344 pada tahun 2007. Peningkatan
Guna (TTG) yang dalam pelaksanaannya menghasilkan beberapa Teknologi Tepat Guna
kinerja pendidikan juga ditunjukkan dengan angka melanjutkan yang terus meningkat, dimana
(TTG) antara lain, Listrik sistem sirkulasi, alat pengering (oven) Kemiri, alarm (alat peringatan)
pada pada tingkat pendidikan SMA ini angka melanjutkan pada tahun 2005 sebesar 90,42
untuk keselamatan bila terjadi bencana, obat-obatan dan alat penyedot pasir. Dilakukan juga
menjadi 87,86 pada tahun 2006 dan meningkat pada tahun 2007 yang mencapai 98,59.
pembinaan Posyantekdes untuk memberikan pelayanan tehnis, memberikan informasi dan
Berdasarkan Inpres Nomor 5 Tahun 2006 tentang Gerakan Nasional Penuntasan
orientasi beberbagai jenis spesifik Teknologi Tepat Guna (TTG) yang dibutuhkan oleh
Wajib Belajar Sembilan Tahun dan Pemberantasa Buta Aksara, mensyaratkan APM SD/MI
masyarakat sebagai Teknologi Tepat Guna (TTG) unggulan daerah, dan mengikuti Gelar
sekurang-kurangnya 95% dan APK SMP/MTs sekurang-kurangnya 95%, maka kita masih
Teknologi Tepat Guna (TTG) Tingkat Propinsi dan Nasional untuk meningkatkan pelayanan
menyisakan pekerjaan rumah untuk pemerataan wajib belajar sembilan tahun terutama
informasi dan membantu masyarakat untuk mendapatkan Teknologi Tepat Guna (TTG) yang
dijenjang SMP/MTs. Dengan demikian secara umum derajat pendidikan penduduk baik formal
dibutuhkan dan untuk meningkatkan usaha ekonomi masyarakat serta memperkenalkan hasil
maupun non formal kecenderungannya semakin tinggi, maka hal tersebut sudah mengarah
temuan baru dibidang Teknologi Tepat Guna.
pada indikasi adanya peningkatan kualitas sumber daya manusia. Kecenderungan meningkatnya APM pada setiap jenjang pendidikan, tidak terlepas dari kebijakan peningkatan
Pelaksanaan misi mengembangankan budaya inovatif melalui pendidikan dan
akses masyarakat terhadap pendidikan yang selama ini digulirkan oleh Pemerintah Daerah.
pembelajaran berkualitas dilakukan dengan strategi Peningkatan Pendidikan Inovatif
Dalam tahun-tahun terakhir ini, pemerintah daerah melalui berbagai sumber dana terus
Masyarakat (Pro-Pintar). Pelaksanaan misi dan strategi ini merupakan implementasi urusan
melaksanakan pembangunan baik berupa pembangunan gedung baru ataupun penambahan
pemerintahan daerah yang dikelompokkan dalam fungsi pendidikan.
kelas baru. Hasil upaya kita selama ini secara nyata berimplikasi kepada menurunnya rasio
Kinerja pendidikan dasar dan menengah terus meningkat baik pada sisi pemerataan,
siswa per ruangan, hingga tahun 2007 mendekati angka ideal satu yakni satu kelas berbanding 40 murid yang sebelumnya 41,69 tahun 2005. Dari sisi ketersediaan pendidikan,
mutu dan relevansi maupun efisiensi internal pendidikan setiap jenjang pendidikan. Tingkat pendidikan SD pada tahun 2005, Angka Partisipasi Kasar (APK) sebesar
sampai tahun 2007 jumlah sekolah jenjang pendidikan SD/sederajat adalah 361 sekolah dari
103,99 menjadi 104,04 pada tahun 2006 serta 105,07 pada tahun 2007. Angka Partisipasi
sebelumnya 354, SMP/sederajat 91 sekolah yang pada tahun 2005 sebanyak 78 sekolah,
Murni (APM) pada tahun 2005 sebesar 87,82 meningkat menjadi 90,12 pada tahun 2006 dan
SMA/SMK/sederajat 39 sekolah dari sebelumnya 34 sekolah. Sebaran fasilitas gedung
91,09 pada tahun 2007. Selain itu indikator rasio siswa persekolah pada tingkat pendidikan
sekolah untuk SD semakin merata sampai ke tingkat desa, terlihat dari rasio jumlah
SD dari 150 pada tahun 2005, menjadi 149 tahun 2006 dan 150 pada tahun 2007.
desa/kelurahan terhadap jumlah Sekolah Dasar (SD) sebesar 2,2 artinya secara rata-rata
Progress Report SBW 2007
- 21 -
Progress Report SBW 2007
- 22 -
setiap desa setidaknya terdapat 2 SD dari sebelumnya 1,64 sementara SMP rasio jumlah
merata. Disamping itu hingga akhir tahun 2007 terdapat 95 unit Puskesmas Pembantu, dan
sekolah terhadap jumlah kecamatan sebesar 3,8 dan SMA sebesar 1,5 dari sebelumnya 2,4
73 unit pondok persalinan di Desa ( Polindes). Kondisi ini jauh lebih baik dari tahun 2005
dan 0,8.
dimana jumlah puskesmas 15 unit, pustu 83 unit, dan polindes 66 unit. Upaya ini telah
Kendala utama dalam peningkatan pemerataan dan akses pendidikan di daerah kita
memberikan hasil dengan menurunkan rasio pelayanan puskesmas terhadap jumlah
adalah masih tingginya tingkat kerusakan ruang kelas yakni 43,58% pada tahun 2005 berhasil
penduduk. Jika pada tahun 2005 rasio tersebut mencapai 1 : 4.303 maka pada tahun 2007 ini
ditekan menjadi 21,95% pada tahun 2007, rendahnya mutu lulusan yang masih rata-rata
rasio tersebut telah turun menjadi 1 : 3.478. Fakta-fakta ini menunjukkan bukti keseriusan
79,50% dengan nilai rata-rata 6,17, masih minimnya ketersediaan sarana prasarana sekolah,
pemerintah daerah untuk melaksanakan program revitalisasi puskesmas yang sudah
serta kualifikasi pengajar yang masih perlu terus ditingkatkan. Pemerintah daerah akan
dicanangkan pada awal periode kepemimpinan kami. Untuk mensyukuri pencapaian
bekerja sekuat tenaga menyelesaikan PR berat, namun tentu tidak akan mampu dilakukan
pembangunan dibidang kesehatan ini, maka tidaklah terlalu berlebihan jika peresmian proyek
sendiri, peran serta masyarakat dan dunia usaha mutlak diperlukan.
tahun ini akan diwakili oleh peresmian bangunan Puskesmas Seketeng yang saat ini telah
Walaupun demikian, dunia pendidikan kita tidak sepi dengan prestasi. Tahun 2006
berfungsi secara baik dalam memberikan pelayanan kesehatan dasar.
dan 2007 telah tercatat 21 prestasi baik tingkat provinsi maupun nasional yang dipersebahkan
Trend yang menggembirakan juga terlihat pada menurunnya kasus gizi buruk yakni
anak didik kita, seperti lomba olimpiade sains, kelompok ilmiah remaja, pidato bahasa inggris,
pada Tahun 2006 terjadi 375 kasus menurun menjadi 260 kasus pada Tahun 2007. Hal ini
olahraga dan kesenian. Disamping itu, prestasi dalam menekan jumlah buta aksara dalam
merupakan pengaruh langsung dari pelaksanaan kebijakan sistem kewaspadaan pangan dan
masyarakat kita hingga dibawah 5%, melebih angka rata-rata Provinsi NTB.
gizi yang dilaksanakan setiap tahunnya.
Berkaitan dengan minat baca masyarakat yang menunjukkan peningkatan secara
Pelayanan kesehatan untuk penduduk miskin melalui program Askeskin telah
signifikan dari tahun ketahun, untuk itu pembinaan dan pengelolaan perpustakaan umum
mengacu kepada Manual Pelaksanaan Program Askeskin yang diterbitkan oleh Departemen
daerah terus ditigkatkan melalui upaya peningkatkan kualitas sumber daya manusia,
Kesehatan RI. Dalam manual tersebut, untuk mendapatkan pelayanan askeskin harus
peningkatan kualitas dan kuantitas koleksi buku pustaka, peningkatan kemampuan tenaga
mendapat rujukan dari Puskesmas. Seperti yang kita ketahui bersama bahwa fungsi utama
pengelola perpustakaan, dan penyempurnaan sistem pelayanan kepada masyarakat.
dari pelayanan RSUD adalah memberikan pelayanan kesehatan rujukan. Artinya penyakit
Sebagai perwujudan misi menghadirkan masyarakat yang sehat secara jasmani
yang seharusnya bisa ditangani di Puskesmas tidak harus diobati di RSUD. Pelayanan
dan rohani ditempuh melalui strategi peningkatan layanan kesehatan masyarakat
kesehatan di Puskesmas dan jaringannya terus ditingkatkan sejalan dengan kebijakan
Samawa (Pro-Sesama).
pemerintah daerah dalam melakukan revitalisasi fungsi puskesmas. Saat ini pemerintah
Pemerintah daerah telah meningkatkan keterjangkauan pelayanan kesehatan dari
daerah bersama DPRD Sumbawa tengah mempersiapkan relokasi RSUD Sumbawa, yang
tingkat kabupaten, kecamatan hingga desa. Saat ini Kabupaten Sumbawa hanya memiliki 1
hingga akhir tahun 2007 telah memasuki tahap penyelesaian Detail Enginering Design.
Rumah Sakit yaitu Rumah Sakit Umum Daerah sehingga praktis hanya Rumah Sakit inilah
Rencananya, pembangunan fisik RSUD akan dimulai pada Tahun Anggaran 2009 yang
yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan rujukan. Untuk itu keberadaan Rumah Sakit
dilakukan secara bertahap sesuai dengan kemampuan keuangan daerah.
Umum Daerah harus didukung oleh ketersediaan puskesmas menyebar di semua kecamatan.
Dalam hal peningkatan kualitas SDM bidang kesehatan, Pemerintah Daerah telah
Puskesmas dan jaringan inilah yang menjadi ujung tombak pelayanan kesehatan yang terus
melaksanakan kebijakan peningkatan jenjang pendidikan aparatur melalui pemberian
dipertahankan dan tingkatkan melalaui program revitalisasi puskesmas.
beasiswa untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi termasuk kesempatan bagi tenaga
Hingga akhir tahun 2007 telah berdiri 22 unit Puskesmas yang telah siap memberikan
medis dan paramedis. RSUD Sumbawa saat ini telah memiliki empat tenaga spesialis dasar,
pelayanan kesehatan, yang tidak hanya pelayanan kesehatan rawat jalan bahkan 6
satu spesialis gigi anak dan tiga magister dibidang manajemen kesehatan. Disamping itu,
diantaranya telah ditetapkan sebagai puskesmas rawat inap. Tahun 2008 ini tengah dibangun
hingga saat ini terdapat sepuluh orang yang sedang menempuh pendidikan spesialis penyakit
3 puskesmas dan dalam proses peningkatan status beberapa puskesmas yang dipandang
dalam dan anastesi serta satu orang dibidang manajemen kesehatan, sebelas orang S-1
penting bagi pemerataan pelayanan kesehatan sehingga diharapkan pada akhir tahun 2008
bidang kesehatan dan enam orang D-3 bidang kesehatan.
ini semua kecamatan telah memiliki puskesmas dan distribusi puskesmas rawat inap semakin
Progress Report SBW 2007
- 23 -
Progress Report SBW 2007
- 24 -
Terhadap peningkatan SDM dan Manajemen Kesehatan, sampai dengan tahun
Upaya penyehatan lingkungan dan pelayanan air bersih juga terus kita tingkatkan. Pada
2007 jumlah tenaga kesehatan yang bekerja di Dinas kesehatan Kabupaten Sumbawa terdiri
tahun 2006-2007 telah dilakukan penanganan penyehatan lingkungan dan pelayanan air
dari Dokter umum 24 orang meningkat dari kondisi 2005 sebanyak 17 0rang; Dokter Gigi 5
bersih pada 43 kawasan kumuh. Disamping itu pelayanan persampahan juga semakin
orang meningkat dari kondisi 2005 sebanyak 3 0rang; Apoteker 6 Orang meningkat dari
meningkat seiring dengan volume produksi sampah yang juga terus meningkat dari 191,549
kondisi 2005 sebanyak 5 0rang; Sarjana Kesehatan 21 orang, Paramedis 416 orang,
m3 perhari pada tahun 2005 menjadi 207,867 m3 perhari pada tahun 2007. Untuk menangani
Paramedis Perawatan 344 orang, Paramedis Non 72 orang, Non Medis 141 orang, Apoteker
masalah ini telah diupayakan peningkatan kuantitas dan kualitas sarana prasarana seperti
di Gudang Farmasi 3 orang, Tenaga teknis farmasi di Gudang farmasi 4 orang meningkat dari
peningkatan jumlah Tempat Pembuangan Sampah (TPS) dari
kondisi 2005 sebanyak 2 0rang;
tampung rata-rata 75 m pada tahun 2005 menjadi 46 unit dengan dengan kapasitas tampung
12 unit dengan kapasitas
3
Beberapa kasus penyakit yang menonjol telah ditangani seperti Malaria yang
3
rata-rata 146 m pada tahun 2007.
umumnya terjadi dihampir semua wilayah, Demam Berdarah (DBD) dan Anthrax. Penanganan
Kita juga patut berbangga karena memiliki dokter teladan terbaik tingkat Provinsi
Malaria dan Demam Beredarah (DBD) terus akan dilakukan melalui pemberantasan sarang
NTB, Kader Posyandu Teladan Terbaik Tingkat Nasional, tenaga kesehatan pengelola obat
nyamuk, penebaran Abate, fogging untuk wilayah terjangkit serta pelayanan penanganan
terbaik tingkat Provinsi. Kita juga mencatat prestasi dalam dua tahun berturut-turut memiliki
penderita di Rumah Sakit dan Puskesmas. Berbagai upaya tersebut dinilai cukup efektif untuk
Desa PHBS (Prilaku Hidup Bersih dan Sehat) Terbaik I Tingkat Provinsi, Pengelola BKB dan
menekan jatuhnya korban. Sedangkan kasus Demam Berdarah dan Antrax, meskipun
Kelompok BKB Juara II Tingkat Provinsi, Petugas Penyuluh KB Desa dan Balita Ideal
sebarannya rendah tetapi tetap dipandang menonjol karena eksesnya hingga ke tingkat
berprestasi Tingkat Provinsi NTB.
Nasional. Khusus mengenai kasus penyakit Antrax penanganannya dilakukan dengan
Demikian progress report yang dapat saya sampaikan yang intinya berisi gambaran
mengintensifkan tindakan preventif maupun kuratif. Hingga tahun 2007 telah dilaksanakan
mengenai indikator kinerja program dan kegiatan yang telah kami laksanakan dalam rangka
program PHBS melalui penyuluhan, promosi dan Lomba PHBS tingkat Desa yang ditunjang
mencapai visi Samawa Mampis Rungan. Dari paparan yang cukup panjang tersebut, kita
oleh program WSLIC-2. Melalui program air bersih dan sanitasi bagi masyarakat
telah mencatat bahwa dalam periode 2006-2007 terlihat kemajuan yang cukup berarti pada
berpenghasilan rendah (WSLIC) yang telah dimulai sejak tahun 2001 dan berlokasi di 73
berbagai bidang pembangunan dibandingkan kondisi awal tahun 2005.
desa, secara bertahap telah mampu meningkatkan cakupan air bersih dan jamban keluarga.
Dapat disimpulkan bahwa pembangunan Kabupaten Sumbawa telah berjalan
Demikian juga dengan terlaksanakanya program kota sehat sebagai upaya untuk
dengan baik dan telah berada pada jalurnya seperti ditunjukkan oleh indikator-indikator
meningkatkan sarana sanitasi dasar (SAB dan jamban keluarga). Pada tahun 2006, melalui
makro dan mikro pembangunan daerah seperti pertumbuhan ekonomi meningkat, volume
program WSLIC-2 telah dilakukan peningkatan sarana air bersih dan sanitasi di 22 desa dan
PDRB bartambah besar, IPM Naik, Situasi Kamtibmas kondusif, Pertanian berkembang,
di tahun 2007 dilakukan pada 13 desa. Dalam kaitan ini Desa Sebasang Kecamatan Moyo
perdagangan meningkat, kemampuan belanja pemerintah daerah bertambah demikan pula
Hulu telah menjadi contoh terbaik tingkat nasional dalam program CLTS.
pada indikator lainnya seperti saya sebutkan terdahulu.
Berbagai upaya bidang kesehatan tersebut telah memberikan dampak positif pada
Terlepas dari itu semua, sebagai pihak yang mendapat tugas dan kepercayaan
meningkatnya derajat kesehatan masyarakat, semakin membaiknya pelayanan kesehatan
untuk mengemban amanah kepemimpinan pemerintahan di Kabupaten Sumbawa, kami
dan meningkatnya akses masyarakat miskin terhadap layanan kesehatan. Peningkatan
menyerahkan semua penilaian atas keberhasilan dan kekurangan dalam pelaksanaan tugas
pelayanan kesehatan ibu dan anak telah dikembangkan pelayanan terintegrasi antara
ini kepada masyarakat Kabupaten Sumbawa.
Posyandu, Pendidikan Anak Usia Dini dan Bina Keluarga Balita yang selanjutnya kita sebut
Tak terasa, kami sudah melalui paruh pertama dari masa jabatan kami selaku
dengan istilah POSPA-BKB. Melalui terobosan ini diharapkan meningkatkan kembali kinerja
Bupati dan Wakil Bupati. Menyadari hal ini, maka tiada pilihan lain bagi kami, selain
pelayanan Posyandu, pemerataan pelayanan PAUD dan peningkatan kaualitas layanan bina
menjalankan tugas, amanah dan kepercayaan ini dengan sesunguh-sungguhnya. Itikad serta
keluarga balita.
semangat itulah yang selama ini mendasari kami dalam bekerja dan menjalankan tugas.
Progress Report SBW 2007
- 25 -
Progress Report SBW 2007
- 26 -
Namun sebesar apa pun kesungguhan kami dalam menjalankan tugas sebagai Bupati dan Wakil Bupati, tidak ada jaminan bahwa kami akan dapat memenuhi semua tuntutan dan harapan, jika kami tidak ditopang secara efektif oleh segenap jajaran eksekutif, jika tidak didukung secara konstruktif oleh jajaran legislatif, dan jika tidak dibantu oleh segenap elemen masyarakat. Karena itu berbagai keberhasilan yang sudah diraih adalah berkat kerja keras kita semua. Demikian pula jika masih terdapat kekurangan, perlu menjadi bahan instropeksi kita bersama agar ke depan, siapapun yang akan melanjutkan kepemimpinan Pemerintahan di Kabupaten Sumbawa, bisa belajar dari pengalaman kita saat ini, mampu berbuat lebih baik, mampu menjaga kesinambungan pembangunan dan sanggup memberikan pengabdian yang terbaik, karena dilandasi oleh pemahaman, penghargaan dan kecintaan kepada Tana Samawa. Pada kesempatan ini kami akan meresmikan secara simbolik proyek pembangunan yang telah dilaksanakan pada Tahun ajaran 2007 yang menjadi bagian dari program dan kegiatan yang telah kami paparkan dalam progress report tadi. Seperti yang telah dipaparkan oleh ketua panita, bahwa pilihan meresmikan kegiatan pembangunan Puskemas Seketeng yang secara simbolik mewakili kegiatan pembangunan lain didasarkan pada niatan untuk membuktikan keseriusan kami dalam menjalankan program revitalisasi puskesmas sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat. Setelah mendengarkan progress report yang telah kami sampaikan, hadirin sekalian dapat menyaksikan pameran pembangunan yang kami hajatkan untuk memvisualisasikan gambaran pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan yang telah kami laksanakan dalam kurun waktu tahun 2006 hingga 2007. Akhirnya semoga Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa senantiasa memberikan kekuatan lahir dan batin kepada kita semua untuk melanjutkan pembangunan disemua bidang kehidupan. Billahitaufiq Wal Hidayah Wassalammu’alaikum Wr.Wb. Sumbawa Besar, 23 Agustus 2008
BUPATI SUMBAWA,
ttd DRS. H. JAMALUDDIN MALIK
Progress Report SBW 2007
WAKIL BUPATI SUMBAWA
ttd MUHAMMAD JABIR, SH
- 27 -
BUPATI SUMBAWA
PROGRESS REPORT (LAPORAN KEMAJUAN) PELAKSANAAN PEMBANGUNAN KABUPATEN SUMBAWA KURUN WAKTU 2005-2007
Sumbawa Besar, 24 Oktober 2008
PEMERINTAH KABUPATEN SUMBAWA 2008