BUPATI SIAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 14 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAHAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIAK, Menimbang
: bahwa untuk memenuhi maksud pada Pasal 13 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa, (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4587) perlu ditetapkan Peraturan Daerah tentang Pedoman Penyusunan Organisasi dan Tata Kerja Pemerintahan Desa:
Mengingat
: 1. Undang-Undang Nomor 53 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Pelalawan, Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten Rokan Hilir, Kabupaten Siak, Kabupaten Karimun, Kabupaten Natuna, Kabupaten Kuantan Sengingi dan Kota Batam (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 181, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 3902) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2003 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 31, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4274); 2.
Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389);
3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun
2005 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti UndangUndang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Pemerintah Daerah menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4548); Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4587); Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593); Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Propinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten / Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 23 Tahun 2007 tentang Pedoman Tata Cara Pengawasan Atas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah. Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN SIAK dan BUPATI SIAK MEMUTUSKAN : Menetapkan
:
PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAHAN DESA BAB I KETENTUAN UMUM
Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kabupaten Siak; 2. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan perangkat daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah; Kepala Daerah adalah Bupati Siak; Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disebut DPRD adalah Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah; Kecamatan adalah wilayah kerja Camat sebagai perangkat Daerah Kabupaten; Desa atau yang disebut dengan nama lain selanjutnya disebut Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas – batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistim Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia; Pemerintah Desa atau yang disebut dengan nama lain adalah Kepala Desa dan Perangkat Desa sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Desa; Pemerintahan Desa adalah penyelenggara urusan Pemerintahan oleh Pemerintah Desa dan Badan Permusyawaratan Desa dalam mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistim Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia;
Badan Permusyawaratan Desa atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya disingkat BPD adalah lembaga yang merupakan perwujudan demokrasi dalam penyelenggaraan pemerintahan desa sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Desa; Wilayah atau Dusun atau disebut dengan nama lain adalah bagian wilayah dalam desa yang merupakan pelaksanaan penyelenggaraan Pemerintahan Desa.
BAB II TATA CARA PENYUSUNAN ORGANISASI Pasal 2 Susunan organisasi dan tata kerja Pemerintahan Desa ditetapkan dengan Peraturan Desa; Susunan organisasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari : Kepala Desa; Perangkat Desa. Perangkat Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b terdiri dari Sekretaris Desa dan Perangkat Desa lainnya;
Sekretaris Desa diisi dari Pegawai Negeri Sipil yang memenuhi persyaratan; Sekretaris Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (4) diangkat oleh Sekretaris Daerah atas nama Bupati ; Perangkat Desa lainnya sebagaimana dimaksud pada ayat (3) terdiri dari : Unsur staf yaitu unsur pelayanan seperti Sekretariat Desa dipimpin oleh Sekretaris; Unsur pelaksana yaitu unsur pelaksana teknis lapangan seperti unsur pamong tani Desa dan urusan keamanan; Unsur wilayah yaitu pembantu kepala Desa di wilayah bagian Desa seperti Kepala Dusun. Sekretaris Desa terdiri dari urusan pemerintahan, urusan pembangunan dan urusan umum tiap-tiap urusan dijabat oleh seorang kepala urusan; Nama dan jumlah unsur pelaksana teknis lapangan dapat dibentuk sesuai dengan kebutuhan dan kondisi sosial budaya masyarakat setempat, setelah mendapat persetujuan Bupati. Pasal 3 Bagan susunan organisasi pembentukan Desa sebagaimana dimaksud pada Pasal 2 ayat (7) terlampir dalam Peraturan Daerah ini yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan.
BAB III TUGAS, WEWENANG, KEWAJIBAN, HAK DAN LARANGAN Bagian Pertama Kepala Desa Pasal 4 Kepala Desa berkedudukan sebagai pelaksana penyelenggaraan Pemerintahan Desa; Kepala Desa mempunyai tugas menyelenggarakan urusan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan. Pasal 5 Kepala Desa mempunyai wewenang : Memimpin penyelenggaraan Pemerintahan Desa berdasarkan kebijakan yang ditetapkan bersama BPD; Mengajukan Rancangan Peraturan Desa; Menetapkan Peraturan Desa yang telah mendapatkan persetujuan bersama BPD; Menyusun dan mengajukan Rancangan Peraturan Desa mengenai APBDesa untuk dibahas dan ditetapkan bersama BPD; Membina kehidupan masyarakat Desa; Membina perekonomian Desa;
Mengkoordinasikan pembangunan Desa secara partisipatif; Mewakili Desanya didalam dan diluar Pengadilan dan dapat menunjuk kuasa hukum untuk mewakilinya sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan;dan Melaksanakan wewenang lain sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan. Pasal 6 Kepala Desa mempunyai kewajiban : a. Memegang teguh dan mengamalkan Pancasila, melaksanakan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 serta mempertahankan dan memelihara keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia; b. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat; c. Memelihara ketentraman dan ketertiban masyarakat; d. Melaksanakan kehidupan demokrasi; e. Melaksanakan prinsip tata Pemerintahan Desa yang bersih dan bebas dari kolusi, korupsi dan nepotisme; f. Menjalin hubungan kerja dengan seluruh mitra kerja Pemerintahan Desa; g. Mentaati dan menegakkan seluruh Peraturan Perundang-undangan; h. Menyelenggarakan administrasi Pemerintahan Desa yang baik; i. Melaksanakan dan mempertanggungjawabkan pengelolaan keuangan Desa; j. Melaksanakan urusan yang menjadi kewenangan Desa; k. Mendamaikan perselisihan masyarakat di Desa; l. Mengembangkan pendapatan masyarakat dan Desa; m. Membina, mengayomi dan melestarikan nilai-nilai sosial budaya dan adat istiadat; n. Memberdayakan masyarakat dan kelembagaan di Desa; o. Mengembangkan potensi sumber daya alam dan melestarikan lingkungan hidup; p. Memberikan laporan penyelenggaraan Pemerintahan Desa kepada Bupati, memberikan keterangan pertanggungjawaban kepada BPD, dan menginformasikan laporan penyelenggaraan Pemerintahan Desa kepada masyarakat. Pasal 7 Laporan penyelenggaraan Pemerintahan Desa sebagaimana dimaksud pada Pasal 5 huruf p, disampaikan melalui Camat sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun dan pada akhir masa jabatan. Pasal 8 Kepala Desa dilarang : a. Menjadi pengurus partai politik; b. Merangkap jabatan sebagai Ketua RT, Anggota BPD dan pengurus lembaga kemasyarakatan; c. Terlibat dalam kampanye Pemilihan Umum, Pemilihan Presiden dan Pemilihan
d. e. f. g.
Kepala Daerah; Merugikan kepentingan umum, meresahkan kelompok masyarakat dan mendiskriminasikan warga atau golongan masyarakat lain; Melakukan kolusi, korupsi dan nepotisme, menerima uang, barang dan jasa dari pihak lain yang dapat mempengaruhi keputusan atau tindakan yang akan dilakukannya; Menyalahgunakan wewenang; Melakukan kegiatan diluar tugas dan fungsinya tanpa seizin Kepala Daerah. Bagian Kedua Perangkat Desa Pasal 9
(1)
Perangkat Desa sebagaimana dimaksud pada Pasal 2 bertugas membantu Kepala Desa dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya; (2) Dalam melaksanakan tugasnya, perangkat Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bertanggungjawab kepada Kepala Desa. Pasal 10 Sekretaris Desa berkedudukan sebagai unsur staf membantu Kepala Desa dan memimpin Sekretariat Desa; Sekretaris Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berfungsi memimpin dan menjalankan tugas administrasi Pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan serta memberikan pelayanan administrasi kepada masyarakat; Sekretaris Desa dalam membantu Kepala Desa mempunyai tugas : Memberikan saran dan pendapat kepada Kepala Desa; Memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan serta mengawasi semua unsur/ kegiatan Sekretaris Desa; Merumuskan program kegiatan Kepala Desa; Melaksanakan urusan surat menyurat, kearsipan dan menyusun laporan penyelenggaraan Pemerintahan Desa; Menyusun Rancangan APBDesa; Melaksanakan administrasi keuangan; Melaksanakan administrasi pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan; Melaksanakan tugas dan fungsi Kepala Desa apabila Kepala Desa berhalangan sesuai dengan bidang tugas kesekretariatan; Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Desa. Pasal 11 (1) Kepala urusan pemerintahan adalah membantu Sekretaris Desa dengan tugas : a. Kegiatan administrasi kependudukan dan catatan sipil;
b. Kegiatan administrasi pertanahan; c. Pencatatan monografi Desa; d. Kegiatan ketentraman dan ketertiban serta pertahanan sipil; e. Penyelenggaraan buku administrasi Peraturan Desa dan Keputusan Desa; f. Tugas-tugas lainnya yang diberikan oleh atasan. (2) Kepala urusan Pembangunan adalah membantu Sekretaris Desa dengan tugas : a. Kegiatan administrasi pembangunan Desa; b. Pencatatan hasil swadaya masyarakat dalam pembangunan Desa; c. Menghimpun, menganalisa dan memelihara potensi Desa; d. Mencatat dan mempersiapkan bahan usulan kegiatan pembangunan Desa; e. Tugas-tugas lain yang diberikan atasan. (3) Kepala urusan umum adalah membantu Sekretaris Desa dengan tugas : a. Melaksan akan tata kearsipan dan pengendalian surat masuk dan keluar; b. Mempersiapkan dan mencatat hasil rapat atau persidangan dan naskah lainnya; c. Memelihara, mendistribusikan dan menyimpan alat-alat tulis dan peralatan kantor; d. Pelaksanaan ketertiban dan kebersihan kantor dan bangunan lain milik Desa; e. Pengelolaan administrasi kepegawaian aparat Desa; f. Pencatatan iventarisasi kekayaan Desa; g. Mempersiapkan penerimaan tamu kedinasan di Desa ; h. Melaksanakan tugas-tugas lain yang tidak diutrus oleh urusan lainnya; i. Tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan. Pasal 12 Unsur pelaksanaan tekhnis lapangan berkedudukan sebagai pembantu Kepala Desa di bidang teknis tertentu yang berada diwilayah kerjanya; Pelaksana teknis lapangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), mempunyai tugas dalam merencanakan, mengelola dan mengembangkan potensi Desa antara lain bidang pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan; Dalam melaksanakan tugasnya unsur pelaksana teknis berkewajiban melaporkan kegiatan kepada Kepala Desa. Pasal 13 (1) Unsur wilayah berkedudukan sebagai pembantu Kepala Desa diwilayah kerjanya dilaksanakan oleh seorang Kepala Dusun; (2) Unsur wilayah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mempunyai fungsi menjalankan kegiatan yang dilimpahkan oleh Kepala Desa; (3) Untuk menjalankan fungsinya sebagaimana dimaksud pada ayat (2), unsur wilayah mempunyai tugas membantu Kepala Desa melaksanakan kegiatan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan. BAB IV TATA KERJA PEMERINTAHAN DESA
Pasal 14 Tata Kerja Pemerintahan Desa dengan BPD lebih bersifat konsultatif dan koordinatif. BAB V PEMBINAAN DAN PENGAWASAN Pasal 15 (1) Pemerintah Kabupaten dan Camat wajib membina dan mengawasi penyusunan organisasi dan tata kerja Pemerintahan Desa; (2) Pembinaan dan pengawasan Pemerintah Kabupaten sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi : a. Menetapkan pengaturan yang berkaitan dengan organisasi dan tata kerja Pemerintahan Desa; b. Memberikan pedoman teknis pelaksanaan organisasi dan tata kerja Pemerintahan Desa; c. Melakukan evaluasi dan pengawasan pelaksanaan organisasi dan tata kerja Pemerintahan Desa; d. Memberikan bimbingan, suvervisi dan konsultasi pelaksanaan organisasi dan tata kerja Pemerintahan Desa; e. Melakukan pendidikan dan pelatihan kepada aparat Pemerintahan Desa dalam menyusun organisasi dan tata kerja Pemerintahan Desa. (3) Pembinaan dan pengawasan Camat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi : Memfasilitasi penyusunan Peraturan Desa dan Peraturan Kepala Desa berkaitan dengan penetapan organisasi dan tata kerja Pemerintahan Desa; Memfasilitasi teknis penyusunan organisasi dan tata kerja Pemerintahan Desa. BAB VI KETENTUAN PERALIHAN Pasal 16 (1)
Selama belum ditetapkan peraturan pelaksanaan Peraturan Daerah ini seluruh ketentuan Peraturan yang ada yang mengatur mengenai susunan organisasi dan tata kerja Pemerintahan Desa dinyatakan tetap berlaku; (2) Ketentuan peraturan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang bertentangan dan atau tidak sesuai dengan Peraturan Daerah ini diadakan penyesuaian. BAB VII KETENTUAN PENUTUP
Pasal 17 (1)
Ketentuan-ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Daerah ini menjadi pedoman dalam penyusunan organisasi dan tata kerja Pemerintahan Desa;
(2)
Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini maka semua ketentuan peraturan yang mengatur susunan organisasi dan tata kerja Pemerintahan Desa dinyatakan tidak berlaku. Pasal 18
Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini sepanjang mengenai teknis pelaksanaannya akan diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati. Pasal 19 Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Siak. Ditetapkan di Siak Sri Indrapura pada tanggal 4 September 2007 BUPATI SIAK,
H. ARWIN. AS, SH
Diundangkan di Siak Sri Indrapura pada tanggal 6 September 2007 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN SIAK
Drs. H. ADLI MALIK Pembina Tk.I NIP. 420003914 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SIAK
TAHUN 2007 NOMOR 14
PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 14 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAHAN DESA I. UMUM Dengan diterbitkannya Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagai pengganti Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 maka Peraturan Pemerintah Nomor 76 Tahun 2001 tentang Pedoman Umum Pengaturan mengenai Desa harus disesuaikan dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005 tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 dan berpedoman pada Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa. Dalam rangka melaksanakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan desa dan untuk peningkatan pelayanan masyarakat dibidang pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan, maka diperlukan pola susunan organisasi dan tata kerja pemerintahan desa yang disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi sosial budaya masyarakat setempat. II.
PENJELASAN PASAL DEMI PASAL Pasal 1 Angka 1 Cukup jelas Angka 2 Cukup jelas Angka 3 Cukup jelas Angka 4 Cukup jelas Angka 5 Cukup jelas Angka 6
Cukup jelas Angka 7 Cukup jelas Angka 8 Cukup jelas Angka 9 Cukup jelas Angka 10 Cukup jelas Pasal 2 Ayat (1) Cukup jelas Ayat (2) Huruf a Cukup jelas Huruf b Cukup jelas Ayat (3) Cukup jelas Ayat (4) Cukup jelas Ayat (5) Cukup jelas Ayat (6) Huruf a Cukup jelas Huruf b Cukup jelas Huruf c Cukup jelas Ayat (7) Cukup jelas Ayat (8) Cukup jelas Pasal 3 Cukup jelas Pasal 4 Ayat (1) Cukup jelas Ayat (2)
Cukup jelas Pasal 5 Huruf a Cukup jelas Huruf b Cukup jelas Huruf c Cukup jelas Huruf d Cukup jelas Huruf e Cukup jelas Huruf f Cukup jelas Huruf g Cukup jelas Huruf h Cukup jelas Huruf i Cukup jelas Pasal 6 Huruf a Cukup jelas Huruf b Cukup jelas Huruf c Cukup jelas Huruf d Cukup jelas Huruf e Cukup jelas Huruf f Cukup jelas Huruf g Cukup jelas Huruf h Cukup jelas Huruf i Cukup jelas Huruf j
Cukup jelas Huruf k Cukup jelas Huruf l Cukup jelas Huruf m Cukup jelas Huruf n Cukup jelas Huruf o Cukup jelas Huruf p Cukup jelas Pasal 7 Cukup jelas Pasal 8 Huruf a Cukup jelas Huruf b Cukup jelas Huruf c Cukup jelas Huruf d Cukup jelas Huruf e Cukup jelas Huruf f Cukup jelas Huruf g Cukup jelas Pasal 9 Ayat (1) Cukup jelas Ayat (2) Cukup jelas Pasal 10 Ayat (1) Cukup jelas Ayat (2) Cukup jelas
Ayat (3) Huruf a Cukup jelas Huruf b Cukup jelas Huruf c Cukup jelas Huruf d Cukup jelas Huruf e Cukup jelas Huruf f Cukup jelas Huruf g Cukup jelas Huruf h Cukup jelas Huruf i Cukup jelas Pasal 11 Ayat (1) Huruf a Cukup jelas Huruf b Cukup jelas Huruf c Cukup jelas Huruf d Cukup jelas Huruf e Cukup jelas Huruf f Cukup jelas Ayat (2) Huruf a Cukup jelas Huruf b Cukup jelas Huruf c Cukup jelas Huruf d Cukup jelas
Huruf e Cukup jelas Ayat (3) Huruf a Cukup jelas Huruf b Cukup jelas Huruf c Cukup jelas Huruf d Cukup jelas Huruf e Cukup jelas Huruf f Cukup jelas Huruf g Cukup jelas Huruf h Cukup jelas Huruf i Cukup jelas
Pasal 12 Ayat (1) Cukup jelas Ayat (2) Cukup jelas Ayat (3) Cukup jelas Pasal 13 Ayat (1) Cukup jelas Ayat (2) Cukup jelas Ayat (3) Cukup jelas Pasal 14 Cukup jelas Pasal 15
Ayat (1) Cukup jelas Ayat (2) Huruf a Cukup jelas Huruf b Cukup jelas Huruf c Cukup jelas Huruf d Cukup jelas Huruf e Cukup jelas Ayat (2) Huruf a Cukup jelas Huruf b Cukup jelas Pasal 16 Ayat (1) Cukup jelas Ayat (2) Cukup jelas Pasal 17 Ayat (1) Cukup jelas Ayat (2) Cukup jelas Pasal 18 Cukup jelas Pasal 19 Cukup jelas TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 8 TAHUN 2007 Lampiran : Peraturan Daerah Kabupaten Siak Nomor : 14
Tahun
2007 Tanggal : 4 September 2007
BAGAN SUSUNAN ORGANISASI PEMERINTAHAN DESA
BUPATI SIAK,
H. ARWIN. AS, SH BPD
Kepala Urusan Umum
Kepala Urusan Pemerintahan
Sekretaris Desa
Kepala Desa
Kepala Urusan Pembangunan
Kepala Dusun