1
BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA JAMBORE INSTITUSI MASYARAKAT PEDESAAN DAN ROAD SHOW MOP SE- KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2014 TANGGAL 4 SEPTEMBER 2014 HUMAS DAN PROTOKOL SETDA KABUPATEN SEMARANG
2
Assalamu’alaikum
Wr. Wb.
Salam sejahtera untuk kita semua Ysh
:
1. Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Tengah 2. Komandan Kodim 0714 Salatiga. 3. Kepala POLRES Semarang 4. Ketua TP PKK Kabupaten Semarang 5. Kepala SKPD terkait:; Badan KB dan PP, Bapermasdes, Dinas Kesehatan, Dinasosnakertrans, RSUD, Muspika Para Kepala UPTB, Penyuluh KB dan Pembantu Pembina KB Desa (PPKBD) dan Kepala Desa se Kecamatan Getasan.
3
6. Toga Toma Desa Kopeng Kecamatan Getasan, dan segenap hadirin dan tamu undangan yang saya hormati; Pada kesempatan yang berbahagia ini marilah kita senantiasa memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan hidayah-Nya pada hari ini kita masih diberi kesempatan dapat hadir dalam rangka Jambore Institusi Masyarakat Pedesaan tahun 2014 se-Kabupaten Semarang dan Road Show Medis Operasi Pria (MOP) dalam keadaan sehat wal’afiat. Saya pribadi dan atas nama Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang mengucapkan Selamat Datang kepada Peserta Jambore Institusi Masyarakat Pedesaan tahun 2014, se Kabupaten Semarang di Balai Desa Kopeng Kecamatan Getasan ini, sekaligus mengucapkan terima kasih atas –
4
perhatiannya, sehingga hal ini akan memberikan tambahan semangat bagi masyarakat dan jajaran Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan Kabupaten Semarang, dalam melaksanakan Program Keluarga Berencana. Selanjutnya apresiasi dan penghargaan yang setinggi-tingginya saya sampaikan kepada para Kader Pembantu Pembina KB Desa (PPKBD) se-Kabupaten Semarang, yang telah begitu besar membantu pelaksanaan program KB, dengan penuh semangat dan disertai ketulusan dan keikhlasan walaupun masih banyak kekurangan yang dapat diberikan oleh Pemerintah Kabupaten Semarang.
5
Hadirin yang saya hormati, Sekali lagi saya ucapkan terima kasih atas atensinya yang sampai saat ini, walaupun program KB sudah dapat berjalan dengan baik, namun masih perlu terus didukung oleh semua pihak, baik dari Pemerintah Daerah, masyarakat maupun Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Pusat, karena sampai saat ini kami belum dapat mencukupi kebutuhan Alat dan obat kontrasepsi sepenuhnya, baru sebagian kecilnya saja yaitu implan yang banyak diminati masyarakat. Namun komitmen kami jelas, kami dan DPRD Kabupaten Semarang mendukung pelaksanaan program KB di Kabupaten Semarang yang sudah terbukti
dapat
mengendalikan
pertumbuhan
penduduk,
sehingga
6
pertumbuhan ekonomi yang belum cukup besar saat ini penduduk yang harus dilayani dapat di kendalikan peningkatannya. Hadirin yang saya hormati, Rencana Pembangunan jangka Menengah (RPJM) tahun 20092014, telah menggariskan arah kebijaksanaan program KB untuk 5 tahun mendatang.Untuk memenuhi permintaan masyarakat akan pelayanan KB dan Kesehatan Reproduksi yang berkualitas, upaya-upaya program KB harus dapat di kaitkan dengan dampaknya menurunya angka kematian ibu, bayi dan anak, serta meningkatnya derajat kesehatan reproduksi secara menyeluruh.
7
Saat ini angka kematian Ibu (AKI) karena hamil, bersalin dan nifas di Indonesia masih tinggi demikian dengan angka kematian bayi (AKB), berbagai upaya telah dilakukan pemerintah yang salah satunya adalah melalui kegiatan promosi dan KIE yang sekaligus diintregrasikan dengan kegiatan yang dilaksanakan institusi –institusi lainya yang salah satunya yang sangat berperan besar adalah PKK. PPKBD (Pembantu Pembina KB Desa) adalah intensifikasi peran Peran serta didalam program KB Nasional dan pembangunan Kesehatan yang dilaksanakan secara terpadu dengan lintas sektoral terkait di semua tingkatan wilayah dalam rangka membangun keluarga yang sejahtera.
8
Kegiatan Jambore IMP bertujuan untuk meningkatkan cakupan dan kualitas pelayanan
dalam
program
pemberdayaan
kesejahteraan
keluarga,
Keluarga Berencana dan Kesehatan. Melalui pelaksanaan kegiatan Jambore Institusi Masyarakat Pedesaan ini diharapkan memberikan dampak positif terhadap penurunan tingkat kelahiran, penurunan AKI dan AKB, penurunan penyakit menular, gizi buruk dalam rangka mewujudkan keluarga yang berkualitas. Karena kegiatan Jambore Institusi Masyarakat Pedesaan sangat strategis dalam menunjang keberhasilan program KB-Kesehatan serta peningkatan kualitas keluarga. Keberadaan PPKBD (Pembantu Pembina KB Desa ) bertujuan untuk memberdayakan keluarga dalam mencapai kesejahteraan keluarga,
9
kegiatan pemberdayaan yang mendukung Program Keluarga Berencana dan Kesehatan sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Nomor 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga serta Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan , dan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. Seiring dengan perkembangan lingkungan srategis dan di era desentralisasi, Program Keluarga Berencana (KB) mengalami penurunan. Hal ini berpengaruh pada laju pertumbuhan penduduk di Indonesia yang setiap tahunnya bertambah 1,3 % yang artinya jumlah penduduk Indonesia bertambah 3,4 juta jiwa pertahun. Masalah kependudukan mempunyai implikasi yang luas terhadap perubahan sosial secara nasional di segala-
10
bidang diantaranya dalam bidang pendidikan, kesehatan, tenaga kerja, sandang, pangan, papan serta keamanan yang apabila tidak diatasi dengan segera akan berpengaruh pada stabilitas nasional yang pada akhirnya akan berpengaruh pada pembangunan nasional. Indonesia sebagaimana
beberapa
Negara
berkembang
lainnya
memang
menghadapi problema kependudukan yang memerlukan pemecahan yang sungguh-sungguh . Penduduk yang banyak disatu pihak dapat membawa kemakmuran jika
sekiranya
individu-individunya
berkualitas,
sebaliknya
jika
jumlah
penduduk yang banyak namun kurang berkualitas maka mereka akan menjadi beban sosial dan ekonomi bagi Negara.
11
Pengendalian pertumbuhan penduduk dapat dilaksanakan melalui perwujudan keluarga kecil, bahagia dan sejahtera, sehingga terjadi keseimbangan antara jumlah penduduk dengan daya dukung alam dan lingkungannya, oleh karena itu Program KB sangat erat kaitannya pengendalian pertumbuhan penduduk dimana sasaran akhir Program KB Nasional bukan hanya jumlah anak saja, tetapi juga mewujudkan keluarga kecil, bahagia sejahtera dan mendapatkan pelayanan kesehatan yang memadai. Dalam mengahadapi kondisi tersebut berdasarkan tugas pokok dan fungsi serta kewenangannya di wilayah Kabupaten Semarang, Pengelolaan Program KB melalui Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan-
12
Perempuan Semarang
Kabupaten
Semarang,
Tim
Penggerak
PKK
Kabupaten
termasuk didalamnya PPKBD, disemua tingkatan, serta Stake
Holder lainnya melaksanakan pengelolaan Program KB dan Kesehatan dengan keterpaduan lintas sektoral. Pada era desentralisasi, posisi sasaran program KB lebih mengarah pada
masyarakat
yang
lebih
demokratis,
dengan
demikian
pola
pembangunan masyarakatnyapun menjadi sangat berbeda. Untuk itu kerja sama yang baik antara Pemerintah, masyarakat termasuk organisasi wanita, tokoh agama, Organisasi profesi, Media, merupakan kunci keberhasilan kita semua. Hal ini terlihat juga pada pola pembangunan masyarakat yang juga menjadi sangat berbeda, apabila sebelumnya dapat dilaksanakan dengan
13
berorientasi pada kelembagaannya, maka pada saat ini pendekatannya sudah harus individual serta memenuhi kaidah-kaidah masyarakat yang berlaku pada lingkungannya masing-masing daerah atau kelompok masyarakat. Dengan melihat peran dan fungsi PPKBD (Pembantu Pembina KB Desa) sebagaimana dalam kesepahaman pengelolaan program KB, maka disini dapat berperan untuk mendorong peningkatan pelayanan informasi tentang program KB, dengan bahasa yang sederhana mampu mendekatkan masyarakat dengan program KB. Untuk mewujudkan kondisi ini diperlukan akses informasi timbal balik antara
Pengelola Program KB dalam menarik minat masyarakat untuk
14
mengikuti program KB, untuk memenuhi harapan tersebut maka PPKBD beserta pengelola program KB diharapkan mampu bekerja sama secara sinergis dalam menyampaikan informasi program KB ditengah-tengah masyarakat. Untuk Cakupan Pelayanan KB : 1. Jumlah Tenaga Lapangan (PLKB) 69 orang , masih jauh dari ideal karena saat 1 orang PLKB cakupan wilayah kerjanya bisa 4-5 Desa. Dan dalam 6 tahun terakhir Kabupaten Semarang telah mencatat kelahiran kelahiran tercegah sebanyak 58.042 atau rata –rata 9.738 orang 2. CPR (peserta KB aktif ) telah mencapai 84 %, TFR (angka Kelahiran ) 1,95 % dibawah angka Nasional 2,5 %
15
3. Tingginya angka perkawinan di bawah umur. Pada tahun 2013 tercatat 46 % dari angka perkawinan 8.919 . 4. Pendataan keluarga tahun 2013 masih terdapat 13.397 KK masih dibawah umur dan masih rendahnya kepesertaan KB Pria MOP 5. RoadShow MOP pelayanan aseptor MOP ± 19 orang dari 19 kecamatan. Dan pada kesempatan ini saya berpesan pada seluruh PPKBD, Penyuluh KB dan para undangan lainnya : 1. Marilah kita bantu mensejahterakan keluarga masing-masing, Insyaallah Kabupaten Semarang akan Sejahtera ; 2. Bekerjalah dengan penuh keikhlasan dan ketulusan dalam membantu Program KB, Program Kesehatan Reproduksi Remaja dan Program
16
Ketahanan Keluarga, Insya Allah Keluarga di seluruh Kabupaten Semarang akan makin berkualitas ; Demikian beberapa hal yang dapat saya sampaikan dan untuk dapat dievaluasi dengan kebersamaan dan kekeluargaan dalam Kegitan Jambore Institusi Masyarakat Pedesaan di Kabupaten Semarang.emoga apa yang kita cita-citakan mendapat ridhlo dari Allah SWT. Selamat Berjambore, sukses selalu. Wassalamualaikum Wr.Wb. BUPATI SEMARANG H. MUNDJIRIN.
17