Buku Panduan Adiwiyata 2011
KATA PENGANTAR Kebijakan Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) telah disepakati pada tanggal 19 Februari 2004 oleh 4 (empat) departemen yaitu Kementerian Negara Lingkungan Hidup (KNLH), Departemen Pendidikan Nasional, Departemen Agama dan Departemen Dalam Negeri. Kebijakan ini sebagai dasar arahan bagi para pemangku kepentingan (stakeholders) dalam pelaksanaan dan pengembangan PLH di Indonesia serta sebagai salah satu solusi dalam upaya meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat terhadap pelestarian fungsi lingkungan hidup. Dalam implementasinya, PLH di arahkan pada kelembagaan PLH; peningkatan kualitas sumber daya manusia; pengembangan sarana dan prasarana; peningkatan dan efisiensi penggunaan anggaran; pengembangan materi PLH; peningkatan komunikasi dan informasi; pemberdayaan peran serta masyarakat dalam pelaksanaan dan pengembangan metode PLH, dengan harapan agar seluruh pemangku kepentingan dapat bersinergi dalam melaksanakan Pendidikan Lingkungan Hidup. Dalam upaya mempercepat pengembangan PLH khususnya jalur pendidikan formal pada jenjang pendidikan dasar dan menengah, maka pada tanggal 21 Februari 2006 telah dicanangkan PROGRAM ADIWIYATA, dengan tujuan mendorong dan membentuk sekolah Peduli dan Berbudaya Lingkungan yang mampu berpartisipasi dan melaksanakan upaya pelestarian lingkungan dan pembangunan berkelanjutan bagi kepentingan generasi sekarang maupun yang akan datang. Panduan Adiwiyata tahun 2011 ini merupakan implementasi Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 02 tahun 2009 tentang Pedoman Pelaksanaan Program Adiwiyata. Diharapkan agar dengan Panduan Program Adiwiyata ini, pelaksanaan Adiwiyata lebih mudah dipahami, terukur dan transparan, sehingga untuk itu maka dijabarkan dengan lebih rinci beberapa hal sebagai berikut : i
Buku Panduan Adiwiyata 2011
1. Kuesioner dan petunjuk pengisiannya 2. Mekanisme penilaian dan pembobotan hasil penilaian. 3. Pembentukan Tim Pengelola Program Adiwiyata di tingkat Propinsi dan Kabupaten/ Kota Diharapkan dengan Panduan Program Adiwiyata ini keikutsertaan pihak sekolah dalam program Adiwiyata akan semakin meningkat baik secara kualitas maupun kuantitas. Di lain pihak pemerintah propinsi dan pemerintah kabupaten/kota telah dilibatkan sejak dari pendistribusian panduan program Adiwiyata, sosialisasi, penerimaan dokumen keikutsertaan sekolah dalam program Adiwiyata, penilaian Adiwiyata (Administrasi dan teknis), sampai pemberian penghargaan dan pembinaan serta mengalokasikan biaya untuk pengembangan program Adiwiyata. Dalam upaya meningkatkan sekolah peduli dan berbudaya lingkungan, melalui semakin banyak sekolah yang ikut program Adiwiyata, maka dilakukan pengembangan Program Adiwiyata diarahkan sejalan dengan pembangunan daerah, sehingga percepatan terwujudnya Sekolah Peduli dan Berbudaya Lingkungan menjadi harapan semua pihak. Akhirnya, kami sampaikan penghargaan dan terima kasih kepada semua pihak yang telah bekerjasama dan mendukung pelaksanaan program Adiwiyata. Jakarta, 10 Desember 2010 Deputi Bidang Komunikasi Lingkungan dan Pemberdayaan Masyarakat
Ilyas Asaad
ii
Buku Panduan Adiwiyata 2011
KATA PENGANTAR Pemerintah Indonesia bersama-sama dengan masyarakat international telah menyepakati pentingnya menjaga bumi dari pencemaran dan kerusakan. Salah satu komitmen Pemerintah dalam menjaga bumi dari pencemaran dan kerusakan adalah melalui strategi nasional, pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan merupakan kunci untuk mempersiapkan kita (dengan pengetahuan, keahlian, nilai dan sikap) agar pembangunan yang kita lakukan saat ini tidak mengorbankan generasi masa depan. Pembangunan yang kita lakukan saat ini melalui Kabinet Indonesia Bersatu mengalami perkembangan diberbagai sektor. Namun disamping itu, kita juga memiliki permasalahan lingkungan, khususnya bencana, antara lain: tsunami, longsor, banjir, kebakaran hutan, dan gunung meletus yang yang menimbulkan kerugian baik materi maupun korban manusia. Disisi lain, era globalisasi telah berproses dan akan terjadi tuntutan suatu produk industri yang harus memenuhi kriteria konsumen yaitu produk bermutu (ISO 9000, Ecolabel) dan lingkungan hidup (ISO 14.001), sehingga suatu proses produksi harus memperhatikan penanganan bahan baku, pengolahan, dan produk harus mamperhatikan perlindungan dan pelestarian lingkungan hidup. Melihat persoalan lingkungan hidup yang terjadi dan kapasitas sumberdaya manusia yang memanfaatkan dan mengelola lingkungan hidup, maka program Pendidikan Lingkungan Hidup pada jenjang pendidikan dasar dan menengah perlu terus dikembangkan memberikan pemahaman, penyadaran, dan tuntunan kepada siswa dalam bersikap dan berprilaku peduli dan berbudaya lingkungan. Oleh karena itu, kami menyambut baik upaya yang dilakukan oleh Kementerian Lingkungan Hidup melalui program Adiwiyata, program ini perlu mendapat dukungan dan partsipasi semua pemangku pendidikan untuk mewujudkan sekolah peduli dan berbudaya lingkungan. iii
Buku Panduan Adiwiyata 2011
Panduan Adiwiyata ini dapat dijadikan acuan bagi pemangku pendidikan di pusat dan daerah dalam meningkatkan kapasitas sumberdaya manusia dan mewujudkan sekolah peduli dan berbudaya lingkungan. Untuk itu para pemangku pendidikan di pusat dan daerah baik di tingkat provinsi maupun di tingkat kabupaten/kota dapat bekerjasama dan bahu membahu dengan pihak lainnya untuk melaksanakan pengelolaan dan menyukseskan program Adiwiyata. Semoga Buku Panduan Adiwiyata ini dapat bermanfaat dan mempermudah para pemangku pendidikan baik di pusat maupun di daerah dalam mewujudkan sekolah peduli dan berbudaya lingkungan. Jakarta, 10 Desember 2010 Direktur Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah
Prof. Soeyanto, Ph.D
iv
Buku Panduan Adiwiyata 2011
DAFTAR ISI Kata Pengantar Deputi VI ...................................... Kata Pengantar Dirjen Mandikdasmen ......................... Daftar Isi ........................................................... I. Pendahuluan ................................................... a. Perkembangan PLH Di Indonesia ...................... b. Pengertian dan Tujuan Program Adiwiyata ............. c. Norma Dasar Program Adiwiyata ........................ d. Prinsip-prinsip Dasar Program Adiwiyata ................ e. Keuntungan Mengikuti Program Adiwiyata ..............
i iii v
II. Indikator & Kriteria Program Adiwiyata .................... a. Pengembangan Kebijakan Sekolah Peduli dan Berbudaya Lingkungan .................................................... b. Pengembangan Kurikulum Berbasis Lingkungan ......... c. Pengembangan Kegiatan Berbasis Partisipatif .......... d. Pengembangan dan atau Pengelolaan Sarana Pendukung Sekolah ......................................................
5 5 5 6
III. Mekanisme Pelaksanaan ....................................... a. Proses Seleksi .............................................. b. Penilaian .................................................... c. Penghargaan .............................................. d. Tim penilai, kode etik dan tata cara penilaian ......... e. Pembinaan dan Laporan ................................ f. Pembiayaan ...............................................
8 8 8 11 11 13 14
1 1 2 3 3 4
6
IV. Benchmark Sekolah Adiwiyata ................................. 15 a. Pengembangan Kebijakan Sekolah Peduli dan Berbudaya Lingkungan .................................................. 15 b. Pengembangan Kurikulum Berbasis Lingkungan ........ 17
v
Buku Panduan Adiwiyata 2011
c. Pengembangan Kegiatan Berbasis Partisipatif ......... 18 d. Pengembangan dan atau Pengelolaan Sarana Pendukung Sekolah yang Ramah Lingkungan ........................... 19 V. Kuesioner dan Petunjuk Pengisian
............................ 21
VI. Panduan Penilaian ............................................. 39 a. Penilaian Administrasi ..................................... 39 b. Penilaian Teknis ............................................ 46 VII. Adiwiyata 2012
.................................................... 66
Lampiran ............................................................. 69
vi
Buku Panduan Adiwiyata 2011
I. PENDAHULUAN A. Perkembangan Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) di Indonesia. Perkembangan penyelenggaraan PLH di Indonesia dilaksanakan oleh Institut Keguruan Ilmu Pendidikan (IKIP) Jakarta pada tahun 1975. Pada tahun 1977/1978 rintisan Garis-garis Besar Program Pengajaran Lingkungan Hidup diujicobakan di 15 Sekolah Dasar Jakarta. Pada tahun 1979 di bawah koordinasi Kantor Menteri Negara Pengawasan Pembangunan dan Lingkungan Hidup (Meneg PPLH) dibentuk Pusat Studi Lingkungan (PSL) di berbagai perguruan tinggi negeri dan swasta, dimana pendidikan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL mulai dikembangkan). Sampai tahun 2010, jumlah PSL yang menjadi Anggota Badan Koordinasi Pusat Studi Lingkungan (BKPSL) telah berkembang menjadi 101 PSL. Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Departeman Pendidikan Nasional (Ditjen Dikdasmen, Depdiknas), menetapkan bahwa penyampaian mata ajar tentang masalah kependudukan dan lingkungan hidup secara integratif dituangkan dalam sistem kurikulum tahun 1984 dengan memasukan masalah-masalah kependudukan dan lingkungan hidup ke dalam semua mata pelajaran pada tingkat menengah umum dan kejuruan. Tahun 1989/1990 hingga 2007, Ditjen Dikdasmen, Depdiknas, melalui Proyek Pendidikan Kependudukan dan Lingkungan Hidup (PKLH) melaksanakan program Pendidikan Kependudukan dan Lingkungan Hidup; sedangkan Sekolah Berbudaya Lingkungan (SBL) mulai dikembangkan pada tahun 2003 di 120 sekolah. Sampai dengan berakhirnya tahun 2007, proyek PKLH telah berhasil mengembangkan SBL di 470 sekolah, 4 Lembaga Pemjamin Mutu (LPMP) dan 2 Pusat Pengembangan Penataran Guru (PPPG). Prakarsa Pengembangan Lingkungan Hidup juga dilakukan oleh LSM. Pada tahun 1996/1997 terbentuk Jaringan Pendidikan Lingkungan yang beranggotakan LSM-LSM yang berminat dan menaruh perhatian terhadap Pendidikan Lingkungan Hidup. Hingga tahun 2010, tercatat 150 anggota JPL (perorangan dan lembaga) yang bergerak dalam pengembangan 1
Buku Panduan Adiwiyata 2011
dan pelaksanaan pendidikan lingkungan hidup. Sedangkan tahun 1998 – 2000 Proyek Swiss Contact berpusat di VEDC (Vocational Education Development Center) Malang mengembangkan Pendidikan Lingkungan Hidup pada Sekolah Menengah Kejuruan melalui 6 PPPG lingkup Kejuruan dengan melakukan pengembangan materi ajar PLH dan berbagai pelatihan lingkungan hidup bagi guru-guru SD, SMP, dan SMA termasuk Sekolah Menengah Kejuruan. Pada tahun 1996 disepakati kerjasama pertama antara Departemen Pendidikan Nasional dan Kementerian Negara Lingkungan Hidup, yang diperbaharui pada tahun 2005 dan tahun 2010. Sebagai tindak lanjut dari kesepakatan pada tahun 2005, pada tahun 2006 Kementerian Lingkungan Hidup mengembangkan program pendidikan lingkungan hidup pada jenjang pendidikan dasar dan menengah melalui program Adiwiyata, Dimulai dilaksanakan di wilayah Pulau Jawa dengan melibatkan instansi pemerintah, perguruan tinggi dan LSM yang bergerak di bidang Pendidikan Lingkungan Hidup. Pelaksanaan program Adiwiyata merupakan amanah Undang-Undang nomor 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup dan tindak lanjut Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup nomor 02 tahun 2009 tentang pedoman pelaksanaan program Adiwiyata. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 02 tahun 2009 tentang Pedoman Pelaksanaan Program Adiwiyata, belum dapat menjawab kendala yang dihadapi daerah, khususnya bagi sekolah yang melaksanakan program Adiwiyata belum dapat mengukur keberhasilannya, sistem penilaian belum transparan, dll. oleh karena itu diperlukan penyempurnaan Buku Panduan Pelaksanaan Program Adiwiyata 2011. B. Pengertian dan Tujuan Program Adiwiyata Program Adiwiyata adalah salah satu program Kementerian Lingkungan Hidup dalam rangka mendorong terciptanya pengetahuan dan kesadaran warga sekolah dalam upaya pelestarian lingkungan hidup. Dalam program ini diharapkan setiap warga sekolah ikut terlibat dalam kegiatan sekolah menuju lingkungan yang sehat serta menghindari dampak lingkungan yang negatif. 2
Buku Panduan Adiwiyata 2011
Dalam pelaksanaannya Kementerian Lingkungan Hidup bekerjasama dengan para stakeholders, menggulirkan Program Adiwiyata ini dengan harapan dapat mengajak warga sekolah melaksanakan proses belajar mengajar materi lingkungan hidup dan turut berpartisipasi melestarikan serta menjaga lingkungan hidup di sekolah dan sekitarnya. Kata ADIWIYATA berasal dari 2 kata Sansekerta ”ADI” dan ”WIYATA”. ADI mempunyai makna: besar, agung, baik, ideal atau sempurna. WIYATA mempunyai makna: tempat dimana seseorang mendapatkan ilmu pengetahuan, norma dan etika dalam berkehidupan sosial. Bila kedua kata tersebut digabung, secara keseluruhan ADIWIYATA mempunyai pengertian atau makna: Tempat yang baik dan ideal dimana dapat diperoleh segala ilmu pengetahuan dan berbagai norma serta etika yang dapat menjadi dasar manusia menuju terciptanya kesejahteraan hidup kita dan menuju kepada cita-cita pembangunan berkelanjutan. Tujuan Program Adiwiyata adalah menciptakan kondisi yang baik bagi sekolah untuk menjadi tempat pembelajaran dan penyadaran warga sekolah, sehingga dikemudian hari warga sekolah tersebut dapat turut bertanggungjawab dalam upaya-upaya penyelamatan lingkungan hidup dan pembangunan berkelanjutan. Kegiatan utama Program Adiwiyata adalah mewujudkan kelembagaan sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan bagi sekolah dasar dan menengah di Indonesia. C. Norma Dasar Program Adiwiyata Program dan kegiatan yang dikembangkan harus berdasarkan norma-norma dasar dan berkehidupan yang meliputi antara lain: Kebersamaan, Keterbukaan, Kejujuran, Keadilan, dan Kelestarian Fungsi Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam. D. Prinsip-prinsip Dasar Program Adiwiyata 1. Partisipatif: Komunitas sekolah terlibat dalam manajemen sekolah yang meliputi keseluruhan proses perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi sesuai tanggungjawab dan peran. 2. Berkelanjutan: Seluruh kegiatan harus dilakukan secara terencana dan terus menerus secara komprehensif 3
Buku Panduan Adiwiyata 2011
E. Keuntungan mengikuti Program Adiwiyata Keuntungan yang diperoleh sekolah dalam mengikuti Program Adiwiyata adalah: 1. Meningkatkan efisiensi dalam pelaksanaan kegiatan operasional sekolah dan penggunaan berbagai sumber daya. 2. Meningkatkan penghematan sumber dana melalui pengurangan konsumsi berbagai sumber daya dan energi. 3. Meningkatkan kondisi belajar mengajar yang lebih nyaman dan kondusif bagi semua warga sekolah. 4. Menciptakan kondisi kebersamaan bagi semua warga sekolah. 5. Meningkatkan upaya menghindari berbagai resiko dampak lingkungan negatif dimasa yang akan datang. 6. Menjadi tempat pembelajaran bagi generasi muda tentang nilainilai pemeliharaan dan pengelolaan lingkungan hidup yang baik dan benar. 7. Mendapat penghargaan Adiwiyata.
4
Buku Panduan Adiwiyata 2011
II. Indikator dan Kriteria Program Adiwiyata Dalam mewujudkan Program Adiwiyata telah ditetapkan berbagai indikator: A. Pengembangan Kebijakan Sekolah Peduli dan Berbudaya Lingkungan. B. Pengembangan Kurikulum Berbasis Lingkungan. C. Pengembangan Kegiatan Berbasis Partisipatif. D. Pengembangan dan atau Pengelolaan Sarana Pendukung Sekolah. Indikator Program Adiwiyata dijabarkan dalam beberapa kriteria yaitu: A. Pengembangan Kebijakan Sekolah Peduli dan Berbudaya Lingkungan Untuk mewujudkan Sekolah yang Peduli dan Berbudaya Lingkungan maka diperlukan beberapa kebijakan sekolah yang mendukung dilaksanakannya kegiatan pendidikan lingkungan hidup oleh semua warga sekolah sesuai dengan prinsip-prinsip dasar Program Adiwiyata yaitu partisipatif dan berkelanjutan. Pengembangan Kebijakan sekolah yang diperlukan untuk mewujudkan Sekolah Peduli Berbudaya Lingkungan tersebut adalah: 1. Visi dan Misi sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan. 2. Kebijakan sekolah dalam mengembangkan pembelajaran pendidikan lingkungan hidup. 3. Kebijakan peningkatan SDM (tenaga kependidikan dan non kependidikan) di bidang pendidikan lingkungan hidup. 4. Kebijakan sekolah dalam upaya penghematan sumber daya alam. 5. Kebijakan sekolah yang mendukung terciptanya lingkungan sekolah yang bersih dan sehat. 6. Kebijakan sekolah untuk pengalokasian dan penggunaan dana bagi kegiatan yang terkait dengan masalah lingkungan hidup. B. Pengembangan Kurikulum Berbasis Lingkungan Penyampaian materi lingkungan hidup kepada para siswa dapat 5
Buku Panduan Adiwiyata 2011
dilakukan melalui kurikulum secara terintegrasi atau monolitik. Pengembangan materi, model pembelajaran dan metode belajar yang bervariasi, dilakukan untuk memberikan pemahaman kepada siswa tentang lingkungan hidup yang dikaitkan dengan persoalan lingkungan sehari-hari. Pengembangan kurikulum berbasis lingkungan hidup untuk mewujudkan sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan dapat dicapai dengan melakukan hal-hal berikut: 1. Pengembangan model pembelajaran lintas mata pelajaran. 2. Penggalian dan pengembangan materi serta persoalan lingkungan hidup yang ada di mayarakat sekitar. 3. Pengembangan metode belajar berbasis lingkungan dan budaya. 4. Pengembangan kegiatan kurikuler untuk peningkatan pengetahuan dan kesadaran siswa tentang lingkungan hidup. C. Pengembangan Kegiatan Berbasis Partisipatif Untuk mewujudkan sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan, warga sekolah perlu dilibatkan dalam berbagai aktivitas pembelajaran lingkungan hidup. Selain itu sekolah juga diharapkan melibatkan masyarakat di sekitarnya dalam melakukan berbagai kegiatan yang memberikan manfaat baik bagi warga sekolah, masyarakat maupun lingkungannya. Kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan oleh warga sekolah dalam mengembangkan kegiatan berbasis partisipatif adalah: 1. Menciptakan kegiatan ektrakurikuler/kurikuler di bidang lingkungan hidup berbasis partisipatif di sekolah. 2. Mengikuti kegiatan aksi lingkungan hidup yang dilakukan oleh pihak luar. 3. Membangun kegiatan kemitraan dalam pengembangan pendidikan lingkungan hidup di sekolah. D. Pengelolaan dan atau Pengembangan Sarana Pendukung Sekolah Dalam mewujudkan sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan perlu didukung sarana prasarana yang mencerminkan upaya pengelolaan lingkungan hidup. Pengelolaan dan pengembangan 6
Buku Panduan Adiwiyata 2011
sarana tersebut meliputi: 1. Pengembangan fungsi sarana pendukung sekolah yang ada untuk pendidikan lingkungan hidup. 2. Peningkatan kualitas pengelolaan lingkungan di dalam dan di luar kawasan sekolah. 3. Penghematan sumberdaya alam (air, listrik) dan ATK. 4. Peningkatan kualitas pelayanan makanan sehat. 5. Pengembangan sistem pengelolaan sampah.
7
Buku Panduan Adiwiyata 2011
III. MEKANISME PELAKSANAAN A. Proses Seleksi
B. Penilaian 1. Pelaksanaan Penilaian di tingkat kabupaten/kota dilaksanakan oleh tim penilai kabupaten/kota berdasarkan SK bupati/ walikota. Pelaksanaan penilaian dibagi dalam dua tahap. tahap pertama dilakukan penilaian administrasi, apabila persyaratan administrasi terpenuhi dilakukan penilaian tahap kedua terkait aspek teknis. Sekolah yang memenuhi kriteria Nominasi Calon Sekolah Adiwiyata tingkat kabupaten/ kota dapat diusulkan ke Provinsi untuk diseleksi menjadi Calon Sekolah Adiwiyata tingkat provinsi. Adapun komposisi bobot penilaian Nominasi Calon Sekolah Adiwiyata adalah sebagai berikut: 40% (indikator kebijakan lingkungan) 30% (indikator kurikulum berbasis lingkungan) 8
Buku Panduan Adiwiyata 2011
20% (indikator kegiatan berbasis partisipatif) 10% (indikator sarana dan prasarana ramah lingkungan) Hasil tim penilai Kabupaten/Kota disampaikan kepada Bupati/ Walikota dan tembusannya disampaikan kepada Kepala Badan/ Kantor Lingkungan Hidup, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/ Kota dan sekolah yang dinilai 2. Pelaksanaan Penilaian di tingkat provinsi dilaksanakan oleh tim penilai provinsi berdasarkan SK Gubernur. Pelaksanaan penilaian dibagi dalam dua tahap. Tahap pertama dilakukan penilaian administrasi, apabila persyaratan administrasi terpenuhi dilakukan penilaian tahap kedua terkait aspek teknis. Sekolah yang mencapai kriteria Calon Sekolah Adiwiyata dapat diusulkan ke pusat untuk diseleksi menjadi Sekolah Adiwiyata tingkat nasional. Adapun komposisi bobot penilaian Calon Sekolah Adiwiyata adalah sebagai berikut: 40% (indikator kebijakan lingkungan) 30% (indikator kurikulum berbasis lingkungan) 20% (indikator kegiatan berbasis partisipatif) 10% (indikator sarana dan prasarana ramah lingkungan) Hasil tim provinsi disampaikan kepada Gubernur, dan tembusan di sampaikan kepada Badan Lingkungan Hidup dan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi dan Sekolah yang dinilai. 3. Pelaksanaan Penilaian di tingkat nasional dilaksanakan oleh tim penilai nasional berdasarkan SK Menteri Lingkungan Hidup. Pelaksanaan penilaian dibagi dalam dua tahap. Tahap pertama dilakukan penilaian administrasi, apabila persyaratan administrasi terpenuhi dilakukan penilaian tahap kedua terkait aspek teknis. Sekolah yang mencapai kriteria Sekolah Adiwiyata (tahun 1) dapat diusulkan menerima penghargaan Adiwiyata tingkat nasional Adapun komposisi penilaian Sekolah Adiwiyata adalah sebagai berikut: 9
Buku Panduan Adiwiyata 2011
40% (indikator kebijakan lingkungan) 30% (indikator kurikulum berbasis lingkungan) 20% (indikator kegiatan berbasis partisipatif) 10% (indikator sarana dan prasarana ramah lingkungan) Hasil tim nasional disampaikan kepada Menteri Lingkungan Hidup dan tembusannya disampaikan kepada Menteri Pendidikan.
4. Pelaksanaan penilaian Sekolah Adiwiyata tahun 2 (dua) di dilaksanakan oleh provinsi berdasarkan SK Menteri Lingkungan Hidup. Pelaksanaan penilaian mencakup aspek teknis. Adapun komposisi penilaian Sekolah Adiwiyata tahun ke 2 (dua) adalah sebagai berikut: 30% (indikator kebijakan lingkungan) 40% (indikator kurikulum berbasis lingkungan) 20% (indikator kegiatan berbasis partisipatif) 10% (indikator sarana dan prasarana ramah lingkungan)Hasil tim provinsi disampaikan kepada Gubernur dan tembusannya disampaikan kepada Menteri Lingkungan Hidup dan Menteri Pendidikan Nasional. 5. Pelaksanaan Penilaian Sekolah Adiwiyata Mandiri dilaksanakan oleh tim penilai pusat berdasarkan SK Menteri Lingkungan Hidup. Pelaksanaan penilaian mencakup aspek teknis. Sekolah yang mencapai kriteria Sekolah Adiwiyata tahun ke 2 berhak diusulkan menerima penghargaan Adiwiyata Mandiri Adapun komposisi penilaian Sekolah Adiwiyata Mandiri adalah sebagai berikut: 20% (indikator kebijakan lingkungan) 40% (indikator kurikulum berbasis lingkungan) 30% (indikator kegiatan berbasis partisipatif) 10% (indikator sarana dan prasarana ramah lingkungan)Hasil tim nasional disampaian kepada Menteri Lingkungan Hidup dan tembusannya disampaikan kepada Menteri Pendidikan.
10
Buku Panduan Adiwiyata 2011
C. Penghargaan 1. Nominasi Calon Sekolah Adiwiyata tingkat kabupaten/ kota mendapat penghargaan/sertifikat dari Bupati/Walikota 2. Calon Sekolah Adiwiyata tingkat provinsi mendapatkan penghargaan dari Gubernur 3. Sekolah Adiwiyata tahun 1 mendapatkan penghargaan dari Menteri Lingkungan Hidup. Penghargaan Adiwiyata tahun ke 1, bagi sekolah yang selama 1 tahun telah menunjukkan perkembangan kinerja 4 indikator Adiwiyata secara konsisten 4. Sekolah Adiwiyata tahun ke 2 mendapatkan penghargaan dari Menteri Lingkungan Hidup. Penghargaan Adiwiyata tahun ke 2, bagi sekolah yang selama 2 tahun telah menunjukkan perkembangan kinerja 4 indikator Adiwiyata secara konsisten. 5. Sekolah Adiwiyata tahun ke 3 mendapatkan Penghargaan Adiwiyata Mandiri dari Menteri Lingkungan Hidup. Penghargaan Adiwiyata Mandiri, bagi sekolah yang selama 3 tahun telah menunjukkan perkembangan kinerja 4 indikator Adiwiyata secara konsisten. Sebagai gambaran dapat dilihat pada tabel berikut: No Program Adiwiyata Nominasi Calon Sekolah Adiwiyata Calon Sekolah Adiwiyata Sekolah Adiwiyata tahun 1 Sekolah Adiwiyata tahun 2 Sekolah Adiwiyata Mandiri
Tingkat Kabupaten/ kota Provinsi Nasional Nasional Nasional
Tim Penilai Kabupaten/ kota Provinsi Pusat Provinsi Pusat
Penghargaan Bupati/ Walikota Gubernur Menteri LH Menteri LH Menteri LH
D. Tim Penilaian, Kode Etik dan Tata Cara Penilaian Tim penilai Adiwiyata dapat dilakukan melalui : 1. Tim penilai tingkat kabupaten/kota terdiri dari wakil Badan/ Kantor Lingkungan Hidup, Dinas Pendidikan dan LSM yang bergerak dibidang lingkungan hidup ditetapkan oleh Bupati/ Walikota.
11
Buku Panduan Adiwiyata 2011
2. Tim penilai tingkat propinsi terdiri dari wakil Badan/Kantor Lingkungan Hidup, Dinas Pendidikan, perguruan tinggi dan LSM yang bergerak dibidang lingkungan hidup ditetapkan oleh Gubernur. 3. Tim penilai tingkat nasional terdiri dari wakil Kementerian Lingkungan Hidup, Kementerian Pendidikan Nasional, perguruan tinggi dan LSM yang bergerak dibidang lingkungan hidup, ditetapkan oleh Menteri Negara Lingkungan Hidup. Kode etik tim penilai meliputi : 1. Melakukan penilaian secara obyektif dan independen sesuai fakta di lapangan; 2. Menaati semua ketentuan mekanisme penilaian 3. Tidak menerima dan/atau menjanjikan untuk memberikan sesuatu dalam bentuk apapun yang berhubungan dengan PENGELOLAAN penilaian; 4. Berkomunikasi secara sopan dan profesional dalam melaksanakan penilaian; 5. Berpenampilan pantas dan rapi dalam melaksanakan penilaian teknis; dan 6. Menjaga rahasia hasil penilaian sesuai ketentuan yang berlaku 7. Pelanggaran terhadap kode etik dapat dikenakan sanksi berupa pemberhentian sebagai tim penilai. 8. Pemberhentian tim penilai dilakukan pada tingkat Kabupaten/ Kota oleh Bupati/Walikota, tingkat Propinsi oleh Gubernur, tingkat Nasional oleh Menteri Lingkungan Hidup Tata Cara Penialaian Adiwiyata: 1. Penilaian Adiwiyata terdiri dari 2 komponen yaitu penilaian administrasi dan penilaian teknis 2. Tahapan penilaian adalah sbb: • Tahap 1, Penilaian Administrasi yaitu: penilaian/ evaluasi kelengkapan dokumen administrasi; sekolah dipilih berdasarkan peringkat hasil penilaian tertinggi untuk penilaian tahap selanjutnya. 12
Buku Panduan Adiwiyata 2011
•
•
Tahap 2, Penilaian Teknis yaitu penilaian lapangan; mengevaluasi pelaksanaan PLH di sekolah melalui observasi dan wawancara Tahap 3, Penilaian akhir; penilain dengan cara menjumlahkan nilai administrasi dengan bobot 15% dengan nilai teknis dengan bobot 85%.
E. Pembinaan dan Laporan Pelaksanaan pembinaan meliputi : 1. Pembinaan sekolah ditingkat kabupaten/kota oleh Badan/Kantor Lingkungan Hidup, Dinas Pendidikan dan/atau dinas terkait di kabupaten/kota. 2. Pembinaan tingkat Propinsi kepada pemerintah kabupaten/kota oleh Badan Lingkungan Hidup, Dinas Pendidikan dan/atau dinas terkait di Provinsi. 3. Pembinaan tingkat nasional kepada pemerintah propinsi dilakukan oleh instansi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kementerian Pendidikan Nasional . 4. Laporan pelaksanaan pembinaan Adiwiyata meliputi: a. Laporan pelaksanaan pembinaan Adiwiyata tingkat kabupaten/kota disampaikan oleh Kepala Badan/Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten/Kota kepada Bupati/Walikota tembusannya disampaikan kepada Gubernur Badan Lingkungan Hidup dan Dinas Pendidikan Propinsi. b. Laporan pelaksanaan pembinaan Adiwiyata tingkat propinsi disampaikan Kepala Badan Lingkungan Hidup Provinsi, kepada Gubernur tembusannya disampaikan kepada Menteri Negara Lingkungan Hidup dan Menteri Pendidikan Nasional c. Laporan pelaksanaan pembinaan Adiwiyata tingkat Nasional disampaikan kepada Menteri Negara Lingkungan Hidup dan Menteri Pendidikan Nasional
13
Buku Panduan Adiwiyata 2011
F. Pembiayaan 1. Biaya pengelolaan Program ADIWIYATA dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi, dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten/Kota. 2. Pembiayaan dapat juga berasal dari sumber lain yang tidak mengikat sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
14
Buku Panduan Adiwiyata 2011
IV. BENCHMARK SEKOLAH ADIWIYATA 1. Pengembangan Kebijakan Sekolah Peduli dan Berbudaya Lingkungan No Kriteria 1 Visi dan misi sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan Kebijakan Sekolah mempunyai norma-norma dasar dan prinsipprinsip dasar Adiwiyata.
2
3.
4.
Benchmark • Visi misi tertuang dalam dokumen KTSP • Dalam visi dan misi mencerminkan upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup • Visi dan misi diuraikan dalam rencana program dan kegiatan sekolah • Visi dan misi terinternalisasi (tahu dan paham) kepada semua warga sekolah Pengembangan pembelajaran • Adanya kebijakan tentang pengembangan pendidikan lingkungan hidup. materi pembelajaran PLH yang tertuang Kebijakan sekolah yang dalam dokumen KTSP mendukung terciptanya sekolah • Adanya kebijakan tentang pelaksanaan yang peduli dan berbudaya kegiatan rutin bertema lingkungan hidup lingkungan. yang mendukung pembelajaran lingkungan hidup sekurang-kurangnya sekali sebulan (pada hari bertema lingkungan dan atau yang lainnya). Peningkatan kapasitas SDM • Adanya kebijakan peningkatan kapasitas SDM (tenaga kependidikan dan di bidang lingkungan melalui kegiatan seperti non kependidikan) di bidang seminar, lokakarya/workshop, berjumlah pendidikan lingkungan hidup. sekurang-kurangnya 50% dari jumlah total Program yang mendukung tenaga pendidik dan non kependidikan, terciptanya peningkatan baik atas inisiatif sekolah maupun pihak lain kapasitas SDM. selama 4 tahun • Adanya kebijakan peningkatan kapasitas SDM di bidang lingkungan melalui kegiatan study banding, training dan pendidikan berjenjang berjumlah sekurang-kurangnya 20% dari jumlah tenaga pendidik dan non kependidikan, baik atas inisiatif sekolah maupun pihak lain selama 4 tahun Kebijakan sekolah dalam upaya • Adanya kebijakan sekolah dalam upaya penghematan SDA. efisiensi penggunaan air, listrik, alat tulis Kebijakan sekolah tentang upaya kantor, dan plastik, termasuk petunjuk teknis efisiensi penggunaan air, listrik, dan pelaksanaannya, didukung oleh komite alat tulis kantor, plastik dan dan melibatkan seluruh warga sekolah, serta bahan lainnya dilakukan monitoring secara rutin.
15
Buku Panduan Adiwiyata 2011 5.
6.
Kebijakan sekolah yang • Adanya kebijakan, peraturan dan/atau tata mendukung terciptanya tertib sekolah yang mengatur kebersihan lingkungan sekolah yang bersih dan kesehatan lingkungan sekolah, seperti dan sehat. pengelolaan kantin, sampah, toilet, ruang Peraturan/tata tertib sekolah kelas, dan kawasan sekolah yang berwawasan yang mengatur terciptanya lingkungan (mis: ketersediaan ruang terbuka lingkungan sekolah yang bersih hijau) dan sehat. • Adanya kebijakan sekolah untuk sosialisasi penerapan Pendidikan LH melalui rapat, upacara, seminar, serta penyebaran leaflet, spanduk, dan booklet kepada semua warga sekolah. Kebijakan sekolah untuk • Mengalokasikan dana sekolah secara rutin pengalokasian dan penggunaan dalam RAPBS untuk kegiatan pengelolaan dana bagi kegiatan yang terkait dan pembelajaran pendidikan lingkungan dengan masalah lingkungan hidup (misalnya: peningkatan kualitas fisik hidup. lingkungan, peningkatan kualitas SDM, dan Pengalokasian dana dari pengembangan materi ajar), minimal 10% anggaran sekolah (RAPBS) untuk dari total anggaran. kegiatan yang berhubungan • Adanya kebijakan penggalangan dana dengan LH. mandiri untuk pengelolaan lingkungan hidup, misalnya: pengumpulan dana dari penjualan kompos hasil karya warga sekolah, penjualan hasil tanaman langka yang dipelihara sekolah, penggalangan dana lingkungan yang berasal dari kerjasama dengan sponsor yang peduli lingkungan, dll.
16
Buku Panduan Adiwiyata 2011
2. Pengembangan Kurikulum Berbasis Lingkungan No 1.
2.
Kriteria Benchmark • Pembelajaran PLH terlaksana secara Pengembangan kurikulum terintegrasi pada mata pelajaran dan pembelajaran Pendidikan monolitik sebagai mata pelajaran tersendiri Lingkungan Hidup (muatan lokal). Kegiatan pembelajaran (catatan: apabila PLH menjadi bagian dari menerapkan model integrasi mata pelajaran pengembangan diri, maka maupun monolitik (muatan harus diikuti oleh semua peserta didik). lokal) yang berbasis pada tema• Tersusunnya KTSP/silabus PLH yang tema lingkungan hidup. monolitik • Rekapitulasi hasil identifikasi materi PLH yang terintegrasi . • Setiap guru pengampu PLH (monolitik dan integrasi) memiliki RPP – PLH sesuai beban materi yang diajarkan. • Tersedia bahan ajar/literatur/ referensi sekurang-kurangnya 10 judul yang relevan dengan isu lingkungan; • Terdokumentasinya hasil Evaluasi Hasil Belajar PLH setiap peserta didik. Penggalian dan pengembangan • Teridentifikasinya isu lingkungan lokal materi dan persoalan yang dapat mendukung penerapan Perda, lingkungan hidup yang ada di Renstra, kebijakan lain tentang perlindungan masyarakat sekitar. dan pengelolaan lingkungan hidup dari Persoalan lingkungan hidup Pemda setempat. yang ada di masyarakat sekitar • Pembelajaran PLH terlaksana melalui menjadi topik pembelajaran. kegiatan ekplorasi permasalahan lingkungan hidup masyarakat; • Tersusunnya materi terkait dengan potensi dan persoalan lingkungan hidup masyarakat setempat tertuang didalam KTSP; • Terlibatnya Komite sekolah dalam penentuan materi pembelajaran pendidikan lingkungan hidup • Tersedianya bahan ajar yang kontekstual dengan potensi dan persoalan lingkungan hidup di masyarakat sekitar
17
Buku Panduan Adiwiyata 2011 3.
4.
Pengembangan metode belajar • Adanya aksi provokatif yang mendorong berbasis lingkungan dan terciptanya karakter peduli dan berbudaya budaya. lingkungan ; • Pembelajaran LH dilakukan secara Mengembangkan metoda proporsional antara teori dan praktik; belajar sehingga murid dapat • Penerapan secara variatif metode mempelajari aspek-aspek pembelajaran yang berfokus pada siswa lingkungan hidup melalui (student center) sesuai kebutuhan antara lain pengamatan & investasi FGD (Focus Group Discussion), penugasan, langsung serta mengaitkannya observasi, project work, dll dengan konteks sosial dan • Pemanfaatan nara sumber antara lain tokoh ekonomi. masyarakat , pakar lingkungan hidup, orang tua peserta didik secara terencana dan terkait dengan materi pembelajaran; • Pemanfaatan nilai kearifan dan budaya lokal dalam pembelajaran LH; • Pemanfaatan lingkungan sekitar (abiotik dan biotik). Pengembangan kegiatan • Terlaksananya kegiatan perlindungan kurikuer untuk peningkatan dan pengelolaan LH yang terkait dengan pengetahuan dan kesadaran pelaksanaan kurikulum, dan hasil kegiatannya siswa tentang lingkungan yang mendukung peningkatan pengetahuan hidup. dan kesadaran tentang LH sesuai dengan Sekolah diharapkan dpt 50% dari jumlah mata pelajaran yang di mengembang berbagai keg integrasikan dan monolitik. kurikuler dlm pembelajaran • Mengimplementasikan hasil pembelajaran persoalan ling berupa karya/ PLH secara terbuka bagi masyarakat aksi nyata & pengemb. topik (pameran, seminar atau workshop) minimal bahan ajar ttg LH 2 kegiatan per tahun.
3. Pengembangan Kegiatan Lingkungan Berbasis Partisipatif. No Kriteria 1. Menciptakan kegiatan ekstra kurikuler/kurikuler di bidang lingkungan hidup berbasis partisipatif di sekolah. Sekolah diharapkan dapat menciptakan kegiatan ekstra kurikuler untuk pembelajaran lingkungan hidup bagi warga sekolah (partisipatif).
Benchmark • Telaksananya secara rutin pertahun minimal 1 kegiatan bertema lingkungan hidup pada setiap program ekstra kurikuler/kokurikuler • Terlaksananya kegiatan lingkungan berbasis partisipatif yang diprakarsai oleh sekolah dengan melibatkan masyarakat sekitar lebih dari 4 kegiatan per tahun
18
Buku Panduan Adiwiyata 2011 2.
3.
Mengikuti kegiatan aksi • Telah mengikuti lebih dari 4 kegiatan aksi lingkungan hidup yang lingkungan hidup yang diprakarsai oleh pihak dilakukan oleh pihak luar. luar sebagai kegiatan ekstrakurikuler siswa Sekolah dapat memanfaatkan berbagai kegiatan di luar sekolah di bidang lingkungan hidup sebagai kegiatan ekstrakurikuler siswa. Membangun kegiatan • Telah melakukan lebih dari 5 kegiatan kemitraan atau memprakarsai kemitraan dan memprakarsai berbagai pengembangan pendidikan LH kegiatan aksi lingkungan hidup dan senantiasa di sekolah. membangun kerjasama jangka panjang & Sekolah dapat bermitra dengan berkelanjutan untuk pengembangan program pihak ketiga dan memprakarsai lingkungan hidup dengan berbagai pihak. kegiatan yang berkaitan dengan pembelajaran lingkungan hidup.
4. Pengembangan dan/atau Pengelolaan Sarana Pendukung Sekolah yang ramah lingkungan No Kriteria 1. Pengembangan fungsi sarana pendukung sekolah yang ada untuk pendidikan lingkungan hidup Sarana sekolah dimanfaatkan sebagai media pembelajaran lingkungan hidup. 2. Peningkatan kualitas pengelolaan lingkungan di dalam dan di luar kawasan sekolah. Sekolah diharapkan dapat meningkatkan kualitas lingkungan sekolah dan sekitarnya dengan menerapkan sistem pengelolaan: a. Cahaya ruang. b. Ventilasi udara yang sehat. c. Pemeliharaan dan pengaturan pohon peneduh/penghijauan. d. Pemeliharaan dan pengelolaan fasilitas sanitasi
Benchmark Adanya pemanfaatan lebih dari 5 prasarana/ sarana sekolah sebagai media pembelajaran lingkungan hidup.
Tersedianya dan terpeliharanya dengan baik semua sarana dan prasarana sekolah yang ramah lingkungan meliputi :pengaturan cahaya ruangan, ventilasi udara secara alami, pemeliharan dan pengaturan pohon peneduh atau penghijauan, pemanfaatan sumur resapan dan atau biopori serta pengelolaan dan pemeliharaan fasilitas sanitasi sekolah.
19
Buku Panduan Adiwiyata 2011 3.
4.
5.
Penghematan Sumberdaya alam (listrik, air) dan ATK. Sekolah diharapkan melakukan sistem pengelolaan hemat SDA (listrik, air), ATK, plastik dan bahan lainnya Peningkatan kualitas pelayanan makanan sehat. Sekolah bertanggungjawab dalam peningkatan kualitas pelayanan makanan sehat bagi warga sekolah.
Terlaksananya upaya penghematan terhadap efisiensi penggunaan air, listrik, alat tulis kantor, plastik dan bahan lainnya, serta dapat dibuktikan keberhasilannya selama 3 tahun.
Adanya : • lokasi kantin yang memenuhi syarat kebersihan dan ramah lingkungan, • pemeriksaan berkala minimal 1 kali setahun terhadap kualitas makanan kantin, • pemantauan terhadap jenis, kemasan makan dan kebersihan kantin secara rutin minimal 1 kali sebulan, • penggunaan kemasan ramah lingkungan, • pemberian penyuluhan secara rutin kepada pedagang minimal 1 kali setahun, • guru penanggungjawab kantin atau pengelola/penyedia makanan sehat. Pengembangan sistem Adanya : pengelolaan sampah. • Praktek pemilahan sampah Sekolah bertanggungjawab dalam • pengelolaan sampah yang memenuhi syarat: peningkatan kualitas pengelolaan penyediaan tempat sampah terpisah, sampah. minimal 2 jenis (organik/anorganik), kegiatan 3R dan pengomposan, penyediaan jumlah tenaga kebersihan yang mencukupi, adanya mekanisme keterlibatan peserta didik dan guru. • Perubahan perilaku warga sekolah dalam memperlakukan sampah.
20
Buku Panduan Adiwiyata 2011
V. KUESIONER DAN PETUNJUK PENGISIAN 1. Kuesioner A. Pengembangan Kebijakan Sekolah Peduli dan Berbudaya Lingkungan 1. (i) Apakah ada kebijakan sekolah yang peduli dan berbudaya Lingkungan Hidup di sekolah Saudara? a. Belum ada b. Ada (lampirkan) (ii).Jika ada, a. SK b. RIPS/RPS/Renstra/RKS c. KTSP 2. Apakah ada kebijakan sekolah dalam pengembangan kurikulum pembelajaran Pendidikan Lingkungan Hidup? a. Belum ada. b. Ada (lampirkan). 3. (i). Apakah ada kebijakan sekolah terkait dengan pelaksanaan kegiatan rutin tahunan bertema LH? a. Belum ada. b. Ada. (ii). Jika ada, a. 1-3 kegiatan selama satu tahun (lampirkan). b. 4-6 kegiatan selama satu tahun (lampirkan). c. > 6 kegiatan selama satu tahun (lampirkan). 4. (i). Apakah ada kebijakan sekolah tentang peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia di bidang LH bagi warga sekolah diluar peserta didik dalam 3 tahun terakhir? a. Belum ada. b. Ada. (ii). Jika ada, uraikan dalam tabel (lihat panduan) 5. (i). Apakah ada kebijakan sekolah untuk melakukan sosialisasi 21
Buku Panduan Adiwiyata 2011
penerapan Pendidikan Lingkungan Hidup kepada warga sekolah (pengawas, guru, komite sekolah, yayasan sekolah, orangtua siswa, siswa, petugas sekolah) selama 3 tahun terakhir? a. Belum ada. b. Ada (lampirkan). (ii). Jika ada, a. 1-3 jenis kegiatan (lampirkan). b. 4-6 jeniskegiatan (lampirkan). c. > 6 jenis kegiatan (lampirkan). 6. Apakah ada kebijakan sekolah dalam upaya efisiensi penggunaan air, listrik, alat tulis kantor, plastik dan bahan lainnya ? a. Belum ada. b. Ada (lampirkan). 7. Apakah ada kebijakan sekolah terkait terciptanya lingkungan sekolah yang bersih dan sehat? a. Belum ada. b. Ada (lampirkan). 8. Apakah ada kebijakan sekolah untuk merencanakan kegiatan dan mengalokasikan anggaran bagi kegiatan pengembangan Pendidikan Lingkungan Hidup ? a. Belum ada b. Ada, tidak tertuang dalam Rencana Kegiatan dan Anggaran Pembiayaan belanja Sekolah (RKAS) (dengan menyebutkan sumber dananya). c. Ada, tertuang dalam RKAS (lampirkan). B. Pengembangan Kurikulum Berbasis Lingkungan Hidup 1. (i) Apakah pengembangan kurikulum pembelajaran Pendidikan Lingkungan Hidup sudah dilaksanakan dengan baik dan benar? a. Belum b. Sudah (ii) Jika ada, a. Integrasi atau monolitik. 22
Buku Panduan Adiwiyata 2011
b. Integrasi dan monolitik. 2. (i).Apakah ada upaya penambahan dan/atau pengembangan materi Pendidikan Lingkungan Hidup berdasarkan isu lokal lingkungan hidup yang ada di wilayah sekitar ? a. Belum ada. b. Ada. (ii). Jika ada, a. 1-3 isu b. >3 isu 3. (i). Apakah ada upaya penambahan dan/atau pengembangan materi Pendidikan Lingkungan Hidup terkait dengan isu lingkungan hidup global? a. Belum ada. b. Ada. (ii). Jika ada, a. 1 – 3 isu b. > 3 isu 4. (i). Apakah ada pengembangan metode pembelajaran Pendidikan Lingkungan Hidup ? a. Belum ada b. Ada (ii) Jika ada, a. 1-3 metode b. >3 metode 5. (1). Apakah ada pemanfaatan sumber belajar lain tentang LH? a. Belum ada. b. Ada. (ii). Jika ada (Jawaban bisa lebih dari 1), a. media elektronik. b. media cetak. c. nara sumber di luar sekolah. d. lingkungan hidup sekitar. 6. (i). Apakah ada kegiatan kurikuler sekolah yang menghasilkan karya/aksi nyata dalam hal mengimplementasikan hasil 23
Buku Panduan Adiwiyata 2011
pembelajaran yang bertema LH dalam 3 tahun terakhir? a. Belum ada. b. Ada. (ii). Jika ada, a. 1–5 jenis kegiatan (lampirkan). b. > 5 jenis kegiatan (lampirkan). C. Pengembangan Kegiatan Lingkungan Berbasis Partisipatif 1. (i). Apakah ada kegiatan dalam ekstrakurikuler atau kokurikuler yang mendukung pembiasaan perilaku berbudaya lingkungan hidup peserta didik ? a. Belum ada. b. Ada. (ii). Jika ada, a. 1-3 jenis kegiatan (lampirkan). b. > 3 jenis kegiatan (lampirkan). 2. (i). Apakah ada kegiatan lingkungan yang diprakarsai oleh sekolah dan melibatkan masyarakat di sekitar lingkungan sekolah? a. Belum ada. b. ada. (ii). Jika ada, a. 1-3 kegiatan (lampirkan). b. > 3 kegiatan (lampirkan). 3. (i). Apakah ada kegiatan lingkungan yang diprakarsai oleh pihak luar yang diikuti sekolah? a. Belum ada. b. Ada. (ii). Jika ada, a. 1-5 kegiatan (lampirkan). b. > 5 kegiatan (lampirkan).
4. (i). Apakah ada kegiatan kemitraan yang dilakukan sekolah dengan pihak luar (institusi terkait, pihak swasta atau 24
Buku Panduan Adiwiyata 2011
LSM) dalam pengembangan Pendidikan Lingkungan Hidup ? a. Belum ada. b. Ada. (ii). Jika ada, a. 1-3 kegiatan (lampirkan). b. > 3 kegiatan (lampirkan). D. Pengembangan dan atau Pengelolaan Sarana Pendukung Sekolah yang ramah lingkungan 1. (i).Apakah ada pemanfaatan sarana pendukung sekolah sebagai media pembelajaran LH? a. Belum ada. b. Ada. (ii). Jika ada, a. 1-3 pemanfaatan (lampirkan). b. > 3 pemanfaatan (lampirkan). 2. (i). Apakah ada pengelolaan sarana dan prasarana sekolah yang ramah lingkungan? a. Belum ada. b. Ada. (ii). Jika ada, a. 1-3 pengelolaan (lampirkan). b. > 3 pengelolaan (lampirkan). 3. (i). Apakah ada upaya pengelolaan fasilitas sanitasi untuk menunjang kebersihan dan kesehatan lingkungan sekolah? a. Belum ada. b. Ada. (ii). Jika ada, a. 1-3 upaya (lampirkan). b. > 3 upaya (lampirkan). 4. (i). Apakah ada upaya efisiensi penggunaan penghematan air, listrik, alat tulis kantor,
25
Buku Panduan Adiwiyata 2011
plastik dan bahan lainnya ? a. Belum ada. b. Ada. (ii). Jika ada, a. 1-3 upaya (lampirkan). b. > 3 upaya (lampirkan). 5. (i). Apakah ada upaya pengelolaan kantin dan atau makanan yang sehat di sekolah? a. Belum ada. b. Ada. (ii). jika ada, a. 1-3 upaya (lampirkan). b. > 3 upaya (lampirkan).
6. (i). Apakah ada upaya pengelolaan sampah untuk menunjang kebersihan dan kesehatan lingkungan sekolah? a. Belum Ada. b. Ada. (ii). Jika ada, a. 1-3 upaya (lampirkan). b. > 3 upaya (lampirkan).
26
Buku Panduan Adiwiyata 2011
Outline Rencana Kegiatan Pengembangan Sekolah Adiwiyata Rencana kegiatan terdiri dari 3 (tiga) bagian yaitu : A. Latar belakang: Uraian motivasi dan harapan sekolah dalam mengikuti Program Adiwiyata B. Potensi dan Kendala : Uraian potensi dan kendala sekolah dalam mewujudkan Program Adiwiyata Uraian A dan B, maksimal 3 (tiga) lembar dengan spasi 1,5, Font Arial, Size 12. C. Rencana Kegiatan: Uraian rencana kegiatan yang akan dilakukan oleh sekolah untuk mewujudkan Sekolah Peduli dan Berbudaya Lingkungan selama 4 tahun. Tabel rencana kegiatan A. Pengembangan Lingkungan Tujuan
Kegiatan
Kebijakan
Sekolah
Sasaran
Peduli
Output
dan
Berbudaya
WAKTU II III
I
IV
B. Pengembangan Kurikulum Berbasis Lingkungan Hidup Tujuan
Kegiatan
Sasaran
Output I
27
WAKTU II III
IV
Buku Panduan Adiwiyata 2011
C. Pengembangan Kegiatan Lingkungan Berbasis Partisipatif Tujuan
Kegiatan
Sasaran
Output I
WAKTU II III
IV
D. Pengembangan dan atau Pengelolaan Sarana Pendukung Sekolah Yang Ramah Lingkungan Tujuan
Kegiatan
Sasaran
Output I
WAKTU II III
IV
Mengetahui Kepala Sekolah
Komite Sekolah
(.............................)
Stempel Sekolah (........................)
Keterangan tabel : 1. Kolom Tujuan menguraikan kriteria dari ke 4 indikator Sekolah Adiwiyata 2. Kolom Kegiatan menguraikan kegiatan yang akan dilakukan terkait tujuan yang ingin dicapai 3. Kolom Sasaran menguraikan para pihak yang terlibat dalam kegiatan yang dimaksud. 4. Kolom Output menguraikan hasil yang ingin dicapai dari kegiatan yang dimaksud. 5. Kolom Waktu menguraikan waktu pelaksanaan pertahun selama 4 tahun.
28
Buku Panduan Adiwiyata 2011
Contoh Pengisian Tabel : A. Pengembangan Kebijakan Sekolah Peduli dan Berbudaya Lingkungan Tujuan
Kegiatan
Sasaran
Output
WAKTU I II III
IV
Mengembangkan Revisi visi dan misi Kepsek, Guru, Visi dan Misi visi dan misi sekolah Adiwiyata Komite tercantum dalam KTSP Sosialisasi visi Seluruh Warga Tersosialisasi visi dan misi sekolah Sekolah dan misi sekolah Adiwiyata Adiwiyata
B. Pengembangan Kurikulum Berbasis Lingkungan Hidup Tujuan
Kegiatan
Mengembangkan Menyusun silabus kurikulum terkait PLH secara pembelajaran integrasi PLH Menyusun silabus terkait PLH secara monolitik
Sasaran
Output
Kepsek, Guru Silabus Mapel mata pelajaran terintegrasi terkait Kepsek, Guru Silabus Mapel mata pelajaran Monolitik PLH PLH
29
WAKTU I II III IV
Buku Panduan Adiwiyata 2011
Outline Laporan Pelaksanaan Kegiatan Program Adiwiyata Tahun ............*) A. PENGEMBANGAN KEBIJAKAN SEKOLAH PEDULI DAN BERBUDAYA LINGKUNGAN No Kegiatan Pelaksanaan Sasaran
Hasil yang Dicapai
Kendala Pelaksanaan
Tindak Lanjut
B. PENGEMBANGAN KURIKULUM BERBASIS LINGKUNGAN No Kegiatan Pelaksanaan Sasaran
C. PENGEMBANGAN PARTISIPATIF No Kegiatan
Hasil yang Dicapai
KEGIATAN
Kendala Pelaksanaan
LINGKUNGAN
Pelaksanaan Sasaran Hasil yang Dicapai
Tindak Lanjut
BERBASIS
Kendala Tindak Pelaksanaan Lanjut
D. PENGEMBANGAN DANATAU PENGELOLAAN SARANAPENDUKUNG SEKOLAH YANG RAMAH LINGKUNGAN No Kegiatan
Pelaksanaan Sasaran
Hasil yang Dicapai
Kendala Tindak Pelaksanaan Lanjut
Keterangan tabel : 1. Kolom Kegiatan menguraikan kegiatan yang telah dilakukan. 2. Kolom Pelaksanaan menguraikan waktu pelaksanaan kegiatan . 30
Buku Panduan Adiwiyata 2011
3. Kolom Sasaran menguraikan para pihak yang terlibat dalam kegiatan yang dimaksud. 4. Kolom Hasil yang dicapai menguraikan hasil yang telah dicapai dari kegiatan yang dimaksud. 5. Kolom Kendala Pelaksanaan menguraikan kendala dan permasalahan yang dihadapi . 6. Kolom Tindak Lanjut menguraikan rencana tindak lanjut untuk tahun berikutnya (bila diperlukan). *) Tahun yang dimaksud adalah sesuai dengan tahun ajaran misalnya Juli 2010 – Juni 2011
2. Petujuk Pengisian Kuesioner Pengisian Bagian A Khusus untuk bagian A, mohon melampirkan dokumen KTSP dokumen I dan lembar pengesahan. 1. Kebijakan sekolah peduli dan berbudaya Lingkungan Hidup tercermin dalam visi misi sekolah yang tercantum pada Dokumen Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) atau Rencana Induk Pengembangan Sekolah (RIPS) atau Rencana Stategis (Renstra). Visi dan misi sekolah secara jelas mencerminkan peduli dan berbudaya lingkungan hidup, misalnya dengan mencantumkan kata – kata antara lain: pelestarian lingkungan hidup, peningkatan kualitas lingkungan hidup, mencegah pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup, dll. Apabila belum tercantum dalam dokumen KTSP/RIPS/Renstra dapat dituangkan dalam bentuk Surat Keputusan. Semua dokumen diatas harus ditandatangani oleh Kepala Sekolah dan Komite Sekolah dan dibubuhi stempel sekolah. Lampirkan dokumennya. 2. Kebijakan sekolah dalam pengembangan kurikulum pembelajaran Pendidikan Lingkungan Hidup berupa Surat Keputusan terkait dengan pengembangan KTSP secara integratif dan atau monolitik. Lampirkan dokumennya. 3. Kebijakan sekolah terkait dengan pelaksanaan kegiatan rutin 31
Buku Panduan Adiwiyata 2011
tahunan bertema LH berupa Surat Keputusan atau Surat Edaran. Kegiatan rutin tahunan yang akan dilakukan oleh sekolah berkaitan dengan peringatan hari – hari LH (lihat Box) atau peringatan harihari besar lainnya dengan mengangkat tema LH, seperti Peringatan Hari Kemerdekaan RI, Peringatan Hari Pahlawan, dll). Lampirkan lengkap dengan agenda kegiatannya.
Hari-Hari Peringatan Nasional/Internasional yang bertema LH a. Tanggal 10 Januari : Hari Pencanangan Gerakan Satu Juta Pohon b. Tanggal 2 Februari : Hari Lahan Basah c. Tanggal 21 Februari : Hari Sampah d. Tanggal 20 Maret : Hari Kehutanan Sedunia e. Tanggal 22 Maret : Hari Air f. Tanggal 22 April : Hari Bumi g. Tanggal 22 Mei : Hari Keanekaragaman Hayati h. Tanggal 5 Juni : Hari Lingkungan Hidup Sedunia i. Tanggal 16 September : Hari Ozon Sedunia j. Tanggal 5 Oktober : Hari Habitat k. Tanggal 5 Nopember : Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional
4. Kebijakan tentang peningkatan Kapasitas SDM warga sekolah diluar peserta didik di bidang lingkungan hidup dapat dilakukan melalui seminar, lokakarya/workshop, studi banding, training/ magang, pendidikan berjenjang (formal dan non formal). Data yang disampaikan adalah data 3 tahun terakhir. (Lampirkan data pendukung: sertifikat, surat-surat, dll, masing-masing 1 data pendukung untuk tiap jenis kegiatan, sedangkan sisanya akan diverifikasi di tempat). Mohon untuk mengisi tabel dibawah ini. No. 1. 2. 3. 4. 5.
Jenis Kegiatan Seminar Lokakarya/Workshop Studi Banding Training Pendidikan Berjenjang
Nama Kegiatan
32
Tahun
Jumlah orang
Buku Panduan Adiwiyata 2011
5. Kebijakan sekolah untuk melakukan sosialisasi penerapan Pendidikan LH kepada warga sekolah (pengawas, guru, komite sekolah, yayasan sekolah, orangtua siswa, siswa, petugas sekolah) selama 3 tahun terakhir berupa Surat Keputusan atau Surat Edaran. Sosialisasi dapat dilakukan dalam bentuk pengarahan reguler pada saat upacara bendera, rapat (pengawas sekolah, guru, komite sekolah, yayasan sekolah, orang tua peserta didik, peserta didik, petugas sekolah) dengan melampirkan agenda atau materi yang disampaikan. (Lampirkan dokumennya) 6. Kebijakan sekolah dalam upaya efisiensi penggunaan air, listrik, alat tulis kantor, plastik dan bahan lainnya berupa Surat Keputusan dengan melampirkan petunjuk pelaksanaan dan penanggung jawab serta ditandatangani oleh yang berwenang. (Lampirkan dokumennya). 7. Kebijakan sekolah terkait terciptanya lingkungan sekolah yang bersih dan sehat berupa Surat Keputusan atau Surat Edaran, antara lain kegiatan 7 K (Keindahan, kebersihan, kerindangan, kerapihan, ketertiban, keamananan, kenyamanan), tempat sampah terpisah, piket kebersihan, pemeliharaan lingkungan hidup, pengaturan kawasan bebas rokok, dengan mencantumkan antara lain: petunjuk pelaksanaan dan penanggung jawab. (Lampirkan dokumen). 8. Kebijakan sekolah untuk mengalokasikan anggaran bagi kegiatan yang terkait dengan pendidikan LH khusus yang berkaitan dengan kegiatan pengembangan pendidikan lingkungan hidup, misalnya training bertema lingkungan hidup, kegiatan lingkungan hidup, penyediaan prasarana kebersihan, penghijauan, kompos dll. (Lampirkan dokumen RAPBS atau non RAPBS) Pengisian Bagian B Khusus untuk bagian B, mohon melampirkan dokumen KTSP dokumen II yang terkait dengan pembelajaran PLH. 1. Pengembangan kurikulum pembelajaran Pendidikan Lingkungan Hidup dapat dilaksanakan secara : - Integrasi adalah menyisipkan materi lingkungan hidup ke dalam struktur kurikulum sesuai jenjang pendidikan seperti mata 33
Buku Panduan Adiwiyata 2011
2.
3.
4.
5.
6.
pelajaran wajib, muatan lokal (selain PLH) dan pengembangan diri yang relevan. - Monolitik adalah mengajarkan materi pendidikan lingkungan hidup yang dialokasikan pada jam pelajaran khusus dan berdiri sendiri sebagai mata pelajaran, misalnya sebagai mata pelajaran PLH dalam muatan lokal. (Lampirkan Silabus dan RPP mata pelajaran terkait) Pengembangan materi Pendidikan LH berdasarkan isu lokal yang dimaksud adalah isu lingkungan hidup yang ada di wilayah sekitar baik yang merupakan potensi maupun yang memberi dampak negatif/ positif terhadap masyarakat, misalnya: pelestarian fauna/flora, kekayaan sumberdaya hayati, kearifan budaya lokal, pengelolaan sampah, kekeringan, pencemaran air/udara/tanah, krisis Sumber Daya Air, penggundulan hutan, kabut asap, bencana alam dll. (Lampirkan Silabus/RPP/Modul/Hand Out terkait dengan isu yang dimaksud). isu LH global yang dimaksud adalah isu lingkungan hidup yang sudah diatur dalam konvensi internasional, seperti energy, ozon, perubahan iklim, keanekaragaman hayati, bahan berbahaya dan beracun, tumpahan minyak, kelautan, dll. (Lampirkan Silabus/RPP/Modul/Hand Out dan dokumen lain yang mendukung). Metode pembelajaran PLH yang dimaksud adalah cara belajar aktif yang berfokus pada peserta didik seperti : ceramah, demonstrasi, diskusi, simulasi, laboratorium, pengalaman lapangan, brainstorming, debat, simposium, dll (Lampirkan Silabus/RPP/Modul/Hand Out/ photo). Sumber belajar lain tentang LH yang dimaksud adalah diluar buku pelajaran wajib dan guru, misalnya dari sumber media elektronik, media cetak, lingkungan alam sekitar, nara sumber di luar sekolah, dll. (Lampirkan Silabus/RPP/Modul/Hand Out dan dokumen lain yang mendukung). Kegiatan kurikuler dimaksud adalah kegiatan yang terkait dengan pelaksanaan kurikulum berbasis lingkungan hidup yang menghasilkan karya/aksi nyata bertema lingkungan hidup dan menjadi penilaian 34
Buku Panduan Adiwiyata 2011
mata pelajaran terkait. Karya/aksi nyata tersebut misalnya hasil karya peserta didik, seperti produk tertentu, makalah, Puisi, Artikel, Laporan Penelitian. (Lampirkan dokumentasi hasil karya/aksi yang dimaksud). Pengisian Bagian C. 1. Pengembangan kegiatan dalam ekstrakurikuler (kegiatan tidak diwajibkan atau kegiatan yang diminati peserta didik seperti kegiatan: pramuka, Karya Ilmiah Remaja, dokter kecil, Palang Merah Remaja, Pecinta Alam, Majalah Dinding, dll.); atau kokurikuler (kegiatan pembelajaran diluar mata pelajaran, seperti Masa Orientasi Sekolah, Pesantren Kilat, Karya Wisata, piket kebersihan, Jum’at bersih, lomba kebersihan/perawatan taman/ toga, simulasi bencana dll) yang dapat mendukung pembiasaan perilaku berbudaya lingkungan hidup bagi peserta didik. Sebutkan jenis ekstrakurikuler atau ko-kurikuler dimana kegiatan tersebut dilaksanakan beserta bentuk/topik/tujuan kegiatan yang mendukung pembiasaan perilaku berbudaya lingkungan hidup yang dimaksud. (Lampirkan laporan kegiatan yang terkait dengan perilaku berbudaya lingkungan hidup, dilengkapi data pendukung lainnya, seperti foto) 2. Kegiatan lingkungan hidup yang diprakarsai sekolah dapat berupa kegiatan-kegiatan yang melibatkan masyarakat sekitar sekolah (minimal dalam wilayah Kecamatan) seperti Jumat Bersih, penanaman pohon/penghijauan, pengelolaan sampah, kampanye lingkungan hidup, seminar lingkungan hidup, lomba-lomba lingkungan dll. (Lampirkan dokumen pendukungnya). 3. Kegiatan lingkungan hidup yang diprakarsai oleh pihak luar (instansi pemerintah, pihak swasta dan lembaga swadaya masyarakat) seperti: penelitian lingkungan hidup, lomba sekolah sehat (UKS), lomba kebersihan sekolah, lomba menggambar bertema lingkungan hidup, lomba cipta lagu lingkungan hidup, lomba debat/pidato/orasi bertema lingkungan hidup dan aksi-aksi lingkungan hidup lainnya. Kegiatan ini dapat dilakukan oleh kelompok/individu. (Lampirkan 35
Buku Panduan Adiwiyata 2011
dokumen pendukung, antara lain: surat undangan, surat tugas, laporan, foto, sertifikat, dll). 4. Kegiatan kemitraan yang dilakukan sekolah dengan pihak luar (institusi terkait, pihak swasta atau LSM) dalam pengembangan Pendidikan LH adalah kegiatan kerjasama antara sekolah dengan berbagai pihak di luar sekolah (sekolah lain, instansi-instansi pemerintah, lembaga swadaya masyarakat/swasta/industri/ ormas,dll) dalam suatu bentuk kegiatan pembinaan/pengembangan pendidikan lingkungan hidup. Kemitraan tersebut harus tertuang dalam dokumen kerjasama. Kegiatan ini misalnya : a. Adopsi terhadap sekolah oleh pihak swasta/industri dalam rangka pembinaan sekolah berbasis lingkungan hidup. b. Penyusunan materi ajar lingkungan hidup. c. Pembuatan alat peraga untuk penjelasan pembelajaran materi lingkungan hidup . d. Penanaman pohon (Lampirkan dokumen pendukung, antara lain surat undangan, notulen, foto, sertifikat, MOU/Surat Perjanjian Kerjasama, dll). Pengisian Bagian D 1.
2.
Pemanfaatan sarana pendukung sekolah yang ramah lingkungan sebagai media pembelajaran LH adalah penggunaan/ pemanfaatan sarana pendukung sekolah yang telah ada untuk mendukung kegiatan pembelajaran pendidikan lingkungan hidup, misalnya: tempat sampah untuk pembelajaran pemilahan sampah, pemanfaatan taman/kebun, toga, tabulapot, flora/fauna langka, pembibitan, rumah kaca sebagai laboratorium alam untuk pembelajaran tentang keanekaragaman hayati, dll. (Lampirkan Silabus/RPP/laporan kegiatan, foto/dokumentasi pendukung lainnya). Pengelolaan sarana dan prasarana sekolah yang ramah lingkungan hidup, misalnya: a. Ruang kelas memiliki pengaturan cahaya, ventilasi udara secara alami. 36
Buku Panduan Adiwiyata 2011
3.
4.
5.
b. Pemeliharaan dan pengaturan pohon peneduh/penghijauan. c. Pemanfaatan sumur resapan dan/atau biopori (Lampirkan dokumen pendukung). Upaya pengelolaan fasilitas sanitasi untuk menunjang kebersihan dan kesehatan lingkungan sekolah meliputi MCK, drainase, penampungan air (bersih dan kotor), mulai dari pengadaan, pemeliharaan dan perbaikan misalnya : a. Pengelolaan sanitasi sekolah melibatkan guru dan peserta didik, selain tenaga khusus, b. Membuat mekanisme dan jadwal untuk kegiatan pengelolaan sanitasi, c. Pengadaan air bersih yang mencukupi untuk semua warga sekolah, d. Pengelolaan air limbah dari berbagai sumber, e. Upaya pemeliharaan dan pembersihan drainase di dalam dan di lingkungan sekolah (sampah, gulma dan sedimen). (Lampirkan dokumen pendukung). Upaya efisiensi penggunaan penghematan air, listrik, alat tulis kantor, plastik dan bahan lainnya misalnya penggunaan air, listrik, kertas dengan efisien. (Lampirkan foto display Juklak, tata tertib, himbauan di lokasi yang tepat dan data pendukung lainnya). Upaya pengelolaan kantin dan atau makanan yang sehat dengan kemasan yang ramah lingkungan dapat dilakukan misalnya: a. Penempatan lokasi kantin yang memenuhi syarat kebersihan (tidak dekat WC/TPS). b. Pemeriksaan berkala kualitas makanan kantin (pemeriksaan Penggunaan bahan baku, pewarna dan bahan pengawet). c. Penggunaan kemasan yang ramah lingkungan hidup. d. Pemberian pemahaman/penyuluhan kepada pedagang/ pegawai kantin. e. Penyediaan tempat sampah terpisah f. Penyediaan tempat pencucian dan saluran pembuangan g. Pengawasan makanan kantin melibatkan guru dan peserta didik h. Himbauan makanan sehat 37
Buku Panduan Adiwiyata 2011
6.
(Lampirkan dokumen pendukungnya). Upaya pengelolaan sampah yang dimaksud antara lain : a. Penyediaan tempat sampah terpisah (organik/anorganik) di kelas, kantin, kantor, bengkel dan laboratorium, b. Kegiatan 3R dan pengomposan c. Penyediaan jumlah tenaga kebersihan yang mencukupi. d. Adanya mekanisme keterlibatan peserta didik dan guru e. Kebersihan sekolah serta kebersihan di sekitar sekolah, f. Adanya tempat sampah sementara di lingkungan hidup sekolah (TPS) dan adanya jadwal pengangkutan sampah ke TPS wilayah masing-masing. (Lampirkan dokumen pendukung).
CATATAN: 1. Perlu diperhatikan kurun waktu pelaksanaan kebijakan, program, kegiatan. 2. Untuk kelengkapan kuesioner, wajib menyampaikan semua lampiran yang terkait dengan pertanyaan yang dimaksud. 3. Semua lampiran disusun berdasarkan urutan pertanyaan kuesioner dan mencantumkan nomor pertanyaan di sudut kanan atas, contoh: Lampiran: A.3.(ii).a Keterangan: Lampiran: A.3.(ii).a adalah lampiran untuk indikator bagian A, pertanyaan nomor 3.(ii), pilihan a.
38
Buku Panduan Adiwiyata 2011
VI. PANDUAN PENILAIAN a. Penilaian Administrasi A. Pengembangan Kebijakan Sekolah Peduli ITEM PERTANYAAN JAWABAN A.1. Belum Apakah ada kebijakan ada: SK sekolah yang peduli dan RIPS/RPS/ berbudaya Lingkungan Renstra/RKS Hidup di sekolah Saudara? ada: KTSP Kebijakan Sekolah mempunyai norma-norma dasar dan prinsip-prinsip dasar Adiwiyata.
A.2. Apakah ada kebijakan sekolah dalam pengembangan kurikulum pembelajaran Pendidikan Lingkungan Hidup? Kebijakan sekolah yang mendukung terciptanya sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan. A.3. Apakah ada kebijakan sekolah terkait dengan pelaksanaan kegiatan rutin tahunan bertema LH? Kebijakan sekolah yang mendukung terciptanya sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan.
Belum Ada ada: SK/SE ada: KTSP
Belum Ada Ada: 1-3 kegiatan ada: 4 – 6 kegiatan ada: > 6 kegiatan
dan Berbudaya Lingkungan NILAI KET 0 3,3 Visi & misi mencerminkan 6,6 unsur a.l : 10 1. pelestarian lingkungan 2. peningkatan kualitas lingkungan, 3. mencegah pencemaran 4. kerusakan lingkungan. Yang dinilai adalah pencantuman visi/misi tsb diatas dalam dokumen (SK/ RIPS/KTSP) (Jika sudah KTSP cek dokumen I) 0 5 (Jika sudah KTSP cek 10 dokumen I)
0 4 6 10
39
Kegiatan yang dimaksud adalah kegiatan bertema LH, nilai diberikan sesuai dengan dokumen yang dilampirkan bersama agenda kegiatannya.
Buku Panduan Adiwiyata 2011 A.4. Apakah ada kebijakan sekolah tentang peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia di bidang LH bagi warga sekolah diluar peserta didik dalam 3 tahun terakhir? Program yang mendukung terciptanya peningkatan kapasitas SDM.
A.5. Apakah ada kebijakan sekolah untuk melakukan sosialisasi penerapan Pendidikan LH kepada warga sekolah (pengawas, guru, komite sekolah, yayasan sekolah, orangtua siswa, siswa, petugas sekolah) selama 3 tahun terakhir?
Belum Ada Seminar : Bobot =1 Max = 10 org Nilai/ 1 org = 0.0667 Lokakarya/workshop : Bobot =2 Max = 5 org Nilai/ 1 org = 0.2667 Study banding : Bobot =3 Max = 5 org Nilai/ 1 org = 0.4000 Training : Bobot =4 Max = 5 org Nilai/ 1 org = 0.5333 Pendidikan Berjenjang: Bobot =5 Max = 2 org Nilai/ 1 org = 1.6667 Belum Ada Ada: 1-3 kegiatan ada: 4 – 6 kegiatan ada: > 6 kegiatan
Peraturan/tata tertib sekolah yang mengatur terciptanya lingkungan sekolah yang bersih dan sehat.
40
0
Penilaian diberikan pada partisipasi aktif menjadi peserta peningkatan SDM yang berkaitan dengan PLH.
0 4 6 10
kegiatan yang dimaksud adalah jenis bukan frekuensi kegiatan
Buku Panduan Adiwiyata 2011 A.6. Apakah ada kebijakan sekolah dalam upaya efisiensi penggunaan air, listrik, alat tulis kantor, plastik dan bahan lainnya ? Kebijakan sekolah tentang upaya efisiensi penggunaan air, listrik, alat tulis kantor, plastik dan bahan lainnya A.7. Apakah ada kebijakan sekolah terkait terciptanya lingkungan sekolah yang bersih dan sehat ? Peraturan/tata tertib sekolah yang mengatur terciptanya lingkungan sekolah yang bersih dan sehat. A.8. Apakah ada kebijakan sekolah untuk merencanakan kegiatan dan mengalokasikan anggaran bagi kegiatan pengambangan yang terkait dengan pendidikan LH?
Belum Ada Ada: SK/SE ada: Juklak/Juknis/ Tatib ada: SK/SE, Juklak/ juknis/Tatib
0 3,3 6,6 10
Belum Ada Ada: SK/SE ada: Juklak/Juknis/ Tatib ada: SK/SE, Juklak/ juknis/Tatib
0 3,3 6,6 10
Belum Ada Ada, tidak tertuang dalam RKAS Ada, tertuang dalam RKAS
0 5
Pengalokasian dana dari anggaran sekolah (RAPBS) untuk kegiatan yang berhubungan dengan LH.
41
10
Tidak dihitung berdasarkan jumlah SDA
Tidak termasuk himbauan
Buku Panduan Adiwiyata 2011
B. Pengembangan Kurikulum Berbasis Lingkungan Hidup ITEM PERTANYAAN JAWABAN NILAI B.1. Belum Ada 0 Apakah pengembangan Ada: terintegrasi 5 kurikulum pembelajaran atau monolitik Pendidikan Lingkungan Hidup Ada: terintegrasi dan 10 sudah dilaksanakan dengan monolitik baik dan benar? Kegiatan pembelajaran menerapkan model integrasi maupun monolitik (muatan lokal) yang berbasis pada tema-tema lingkungan hidup. B.2. Apakah ada upaya penambahan dan/atau pengembangan materi Pendidikan LH berdasarkan isu lokal lingkungan hidup yang ada di wilayah sekitar ? Persoalan lingkungan hidup yang ada di masyarakat sekitar menjadi topik pembelajaran. B.3. Apakah ada upaya penambahan dan/atau pengembangan materi PLH terkait dengan isu lingkungan hidup global ?
Belum Ada Ada: 1 isu Ada: 2 isu Ada: 3 isu Ada: > 3 isu
0 2,5 5,0 7,5 10
Belum Ada Ada: 1 isu Ada: 2 isu Ada: 3 isu Ada: > 3 isu
0 2,5 5,0 7,5 10
Persoalan lingkungan hidup global yang ada di masyarakat sekitar menjadi topik pembelajaran.
42
KET Dokumen KTSP buku II
Buku Panduan Adiwiyata 2011 B.4. Apakah ada pengembangan metode pembelajaran Pendidikan LH?
Belum Ada Ada: 1 metode Ada: 2 metode Ada: 3 metode Ada: > 3 metode
0 2,5 5,0 7,5 10
B.5. Apakah ada pemanfaatan sumber belajar lain tentang LH?
Belum Ada Ada: hanya 1 saja Ada: hanya 2 saja Ada: hanya 3 saja Ada: lengkap 4
0 2,5 5,0 7,5 10
B.6. Apakah ada kegiatan kurikuler sekolah yang menghasilkan karya/aksi nyata dalam hal mengimplementasikan hasil pembelajaran yang bertema LH dalam 3 tahun terakhir ?
Belum Ada Ada: 1 kegiatan Ada: 2 kegiatan Ada: 3 kegiatan Ada: 4 kegiatan Ada: 5 kegiatan Ada: > 5 kegiatan
0 1,5 3,0 4,5 6,0 7,5 10
Mengembangkan metoda belajar sehingga murid dapat mempelajari aspekaspek lingkungan hidup melalui pengamatan & investasi langsung serta mengaitkannya dengan konteks sosial dan ekonomi.
Sekolah diharapkan dpt mengembang berbagai keg kurikuler dlm pembelajaran persoalan ling berupa karya/ aksi nyata & pengemb. topik bahan ajar ttg LH
43
*) dokumen lain yg dimaksud seperti undangan narasumber
Yang dimaksud adalah jenis kegiatan , bukan frekuensi
Buku Panduan Adiwiyata 2011 C. Pengembangan Kegiatan Lingkungan Berbasis Partisipatif C.1. Apakah ada kegiatan dalam ekstrakurikuler atau kokurikuler yang mendukung pembiasaan perilaku berbudaya lingkungan hidup peserta didik ? Sekolah diharapkan dapat menciptakan kegiatan ekstra kurikuler untuk pembelajaran lingkungan hidup bagi warga sekolah (partisipatif). C.2. Apakah ada kegiatan lingkungan yang diprakarsai oleh sekolah dan melibatkan masyarakat di sekitar lingkungan sekolah C.3. Apakah ada kegiatan lingkungan yang diprakarsai oleh pihak luar yang diikuti sekolah? Sekolah dapat memanfaatkan berbagai kegiatan di luar sekolah di bidang lingkungan hidup sebagai kegiatan ekstrakurikuler siswa. C.4. Apakah ada kegiatan kemitraan yang dilakukan sekolah dengan pihak luar (institusi terkait, pihak swasta atau LSM) dalam pengembangan Pendidikan LH? Sekolah dapat bermitra dengan pihak ketiga dan memprakarsai kegiatan yang berkaitan dengan pembelajaran lingkungan hidup.
Belum Ada Ada: 1 kegiatan Ada: 2 kegiatan Ada: 3 kegiatan Ada: 3 kegiatan
0 2,5 5,0 7,5 10,0
Belum Ada
0
Ada: 1 kegiatan Ada: 2 kegiatan Ada: 3 kegiatan Ada: > 3 kegiatan Belum Ada
2,5 5,0 7,5 10 0
Ada: 1 kegiatan Ada: 2 kegiatan Ada: 3 kegiatan Ada: 4 kegiatan Ada: 5 kegiatan Ada: > 5 kegiatan Belum Ada
1,5 3,0 4,5 6,0 7,5 10 0
Ada: 1 kegiatan Ada: 2 kegiatan Ada: 3 kegiatan Ada: > 3 kegiatan
2,5 5,0 7,5 10
44
Yang dimaksud adalah jenis kegiatan , bukan frekuensi
Yang dimaksud adalah jenis kegiatan , bukan frekuensi
Yang dimaksud adalah jenis kegiatan , bukan frekuensi
Yang dimaksud adalah jenis kegiatan , bukan frekuensi
Buku Panduan Adiwiyata 2011 D. Pengembangan dan atau lingkungan D.1. Apakah ada pemanfaatan sarana pendukung sekolah sebagai media pembelajaran LH? D.2. Apakah ada pengelolaan sarana dan prasarana sekolah yang ramah lingkungan? D.3. Apakah ada upaya pengelolaan fasilitas sanitasi untuk menunjang kebersihan dan kesehatan lingkungan sekolah? D.4. Apakah ada upaya efisiensi penggunaan penghematan air, listrik, alat tulis kantor, plastik dan bahan lainnya ? D.5. Apakah ada upaya pengelolaan kantin dan atau makanan yang sehat di sekolah? D.6. Apakah ada upaya pengelolaan sampah untuk menunjang kebersihan dan kesehatan lingkungan sekolah?
Pengelolaan Sarana Pendukung Sekolah yang ramah Belum Ada Ada: 1 pemanfaatan Ada: 2 pemanfaatan Ada: 3 pemanfaatan Ada: > 3 pemanfaatan Belum Ada Ada: 1 pengelolaan Ada: 2 pengelolaan Ada: 3 pengelolaan Ada: > 3 pengelolaan Belum Ada Ada: 1 upaya Ada: 2 upaya Ada: 3 upaya Ada: > 3 upaya
0 2,5 5 7,5 10
Belum Ada Ada: 1 upaya
0 2,5
Ada: 2 upaya Ada: 3 upaya Ada: > 3 upaya
5,0 7,5 10
Belum Ada Ada: 1 upaya Ada: 2 upaya Ada: 3 upaya Ada: > 3 upaya Belum Ada Ada: 1 upaya Ada: 2 upaya Ada: 3 upaya Ada: > 3 upaya
0 2,5 5,0 7,5 10 0 2,5 5,0 7,5 10
45
Fasilitas yang ada tapi tidak terkait dengan pembelajaran tidak dinilai.
0 2,5 5 7,5 10 0 2,5 5,0 7,5 10 *) upaya dapat dibuktikan misalnya : penurunan rekening listrik, air, kertas dll
Jenis upaya, lihat panduan. Jika tdk memiliki dapat dilihat dari penyediaan makanan sehat Jenis upaya, panduan
lihat
A.1. Apakah sekolah Saudara sudah mempunyai Visi dan Misi sekolah yang berwawasan lingkungan hidup yang diuraikan dalam Rencana Induk Pengembangan Sekolah (RIPS)?
ITEM PERTANYAAN
b. Penilaian Teknis
46 Dilaksanakan secara ; Terprogram Tidak Terprogram
Visi misi di dokumentasikan ; Dalam KTSP Di luar KTSP Visi misi dipahami oleh ; Kep sek Guru Siswa Komite Warga sekolah lainnya
INDIKATOR PENILAIAN KOMPONEN Visi misi menggambarkan ; Upaya Perlindungan Upaya pengelolaan Nilai 1, jika menggambarkan upaya perlindungan dan 0 jika tidak menggambarkan Nilai 1, jika menggambarkan upaya pengelolaan dan 0, jika tidak menggambarkan Nilai 2, jika dalam KTSP Nilai 1, jika di luar KTSP Nilai 1 jika unsur warga sekolah memahami visi misi sekolah Nilai 0, jika unsur warga sekolah tersebut tidak memahami
Lihat dokumen yang memuat visi misi sekolah yang telah dilegalisasi. Apakah visi misi tersebut dimuat dalam KTSP, RIPS/RPS/Renstra/RKS atau hanya ditetapkan dengan sebuah Surat Keputusan Kepala sekolah. Visi misi dimaksud menggambarkan upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup Wawancara dengan Kepsek/ Wakasek/ Guru (guru dipilh secara acak) /Komite (jika memungkinkan). Informasi yang harus diperoleh adalah pemahaman tentang visi-misi. Dengan kepsek/wakasek juga keterkaitan visi misi dengan Renstra/KTSP/RAPBS Beberapa contoh pertanyaan yang dapat diajukan adalah: Kapan pertama kali Visi dan Misi yang memiliki aspek lingkungan hidup dicanangkan? Jelaskan maksud kata lingkungan yang ada dalam visi-misi? Terprogram, jika tindaklanjutnya dimuat dalam perencanaan sekolah (RIPS) dan tidak terprogram jika tidak dimuat dalam RIPS
Nilai 2, jika terprogram Nilai 1, jika tidak terprogram
CARA PENILAIAN
PENJELASAN INDIKATOR
Buku Panduan Adiwiyata 2011
A.3. Apakah ada kebijakan sekolah yang dituangkan dalam SK/SE untuk kegiatan rutin tahunan bertema LH?
A.2. Apakah ada kebijakan sekolah yang dituangkan dalam SK/SE dalam pengembangan materi pembelajaran LH?
Pendokumentasian tema kegiatan; Lengkap Tidak lengkap
Didokumentasikan pada ; Integrasi dalam KTSP *) Integrasi di luar KTSP Monolitik dalam KTSP*) Monolitik di luar KTSP
*) Lihat dokumen 1 dan 2 KTSP untuk memastikan bahwa pengembangan materi pembelajaran telah ditetapkan sebagai kebijakan sekolah, baik secara integrasi atau monolitik Jika kebijakan dimaksud diatur dalam KTSP, dokumen tersebut telah disahkan oleh pejabat dan pihak yang berwenang. Wawancara dilakukan dengan Kepsek/Wakasek Beberapa point pertanyaan yang diajukan: Menurut Kepsek/Wakasek, apa yang dimaksud pengembangan pendidikan LH? Bagaimana menjabarkannya? Bagaimana materi pembelajaran LH sebelumnya? Bagaimana pengembangan materi pembelajaran LH dilaksanakan di sekolah ini? Kegiatan rutin tahunan yang dimaksud adalah semua kegiatan yang bertema lingkungan dan direncanakan sebagai agenda tahunan sekolah dan diatur dalam SK/SE kepala sekolah. Namun, kadang kala sekolah telah melakukan kegiatan dimaksud tetapi tidak diatur dengan SK/SE. Nilai 2, jika lengkap (ada SK/SE dan disertai agenda acara) Nilai 1, jika tidak lengkap
Nilai 4, jika integrasi dalam KTSP Nilai 3, jika integrasi di luar KTSP Nilai 2, jika monolitik dalam KTSP Nilai 1, jika monolitik di luar KTSP
Buku Panduan Adiwiyata 2011
47
A.4. Apakah ada kebijakan sekolah tentang peningkatan kapasitas SDM di bidang LH bagi warga sekolah?
Bentuk kegiatan, adalah ; seminar, lokakarya/ workshop; > 50 % tenaga pendidik dan non kependidikan study banding/pelatihan/ magang; > 20 % tenaga pendidik dan non kependidikan pendidikan berjenjang
Pendokumentasian kebijakan peningkatan kapasitas SDM; Lengkap (SK/SE dan disertakan bukti kiikutsertaan kegiatan --sertifikat, undangan dan sejenisnya--) Tidak lengkap
Perlu diperhatikan seberapa banyak orang yang mengikuti peningkatan kapasitas SDM di bidang LH. Peningkatan tersebut berupa kegiatan seminar, lokakarya/workshop, lebih 50% dari jumlah tenaga pendidik dan non kependidikan. Sedangkan study banding, pelatihan lebih 20% dari jumlah tenaga pendidik dan non kependidikan di sekolah yang bersangkutan. Wawancara kepada guru/ karyawan yang pernah mengikuti training, seminar, dan lain-lain. Pertanyaan menyangkut frekuensi, materi yang diperoleh, penerapan di sekolah, dan lain sebagainya (sebagai konfirmasi informasi). Nilai 1, jika seminar/ lokakrya/workshop diikuti oleh 50% tenaga pendidik dan non. Nilai 0, jika kurang dari 50% Nilai 1, jika study banding/pelatihan/ magang diikuti >20% tenaga pendidik dan non. Nilai 0 jika <20% Nilai 1, jika ada yang mengikuti pendidikan berjenjang dan 0 jika tidak ada
Nilai 2, jika lengkap (ada SK/SE dan disertai bukti keikutsertaan) Nilai 1, jika tidak lengkap
Buku Panduan Adiwiyata 2011
48
A.6. Apakah ada kebijakan sekolah dalam bentuk SK/SE untuk penghematan SDA?
A.5. Apakah ada kebijakan sekolah untuk melakukan sosialisasi penerapan PLH kepada warga sekolah
Bentuk sosialisasi, adalah ; Upacara Rapat (guru, orang tua, komite, stakeholder) Seminar MOS (untuk SMP/MTs, SMA/ MA & SMK) lainnya : Leaflet/stiker/poster spanduk booklet Dokumentasi pada ; SK/SE Tatib/juklak/juknis
Dokumentasi pada ; SK/SE bukan SK/SE
49
Dalam bentuk apa kebijakan tersebut diatur?. Didalam SK/SE, Tatib, himbauan atau sejenisnya?. Wawancara dengan warga sekolah. Pertanyaan difokuskan terhadap pemahaman dan efektivitas pelaksanaan SK, SE, Himbauan, Tatib, dll.
Lihat dokumen (yang dibuat oleh sekolah yang mengatur tentang implementasi dari sosialisasi penerapan PLH kepada warga sekolah. Apakah dokumen dimaksud tersebut di dalam SK/SE atau bahkan belum diatur dalam SK/SE kepala sekolah. Dari sisi frekuensi kegiatan, seberapa banyak kegiatan sosialisasi telah dilakukan. Dalam kesempatan apa sosialisasi tersebut dilakukan, apakah di saat upacara, rapat (guru, orang tua, komite, stakeholder), Seminar, MOS (untuk SMP/MTs, SMA/MA & SMK) dan atau yang lainnya misal melalui spanduk, booklet, leaflet, stiker dan sejenisnya.
Nilai 1, jika dokuemntasi SK/SE dan 0 jika tidak dalam SK/SE Nilai 1, jika terdapat tatib/juklak/juknis dan 0, jika tidak ada
Nilai 1, untuk setiap bentuk sosialisasi yang telah dilakukan sekolah Nilai 0, jika bentuk sosialisasi belum dilakukan
Nilai 2, jika ada SK/SE Nilai 1, jika bukan SK/SE
Buku Panduan Adiwiyata 2011
Dokumentasi pada ; RKAS/RAPBS (sumber dana disebutkan)
A.8. Apakah ada kebijakan sekolah untuk pengalokasian anggaran bagi kegiatan yang terkait dengan PLH?
Alokasi kegiatan pengelolaan LH; Ada utk pembelajaran pendidikan lingkungan hidup
Dokumentasi pada ; SK/SE Tatib/juklak/juknis
A.7. Apakah ada upaya sekolah terkait terciptanya lingkungan sekolah yang bersih dan sehat?
Lakukan observasi an dokumentasi tentang pembiasaan diri mengenai kegiatan yang mendukung lingkungan hidup seperti jum’at bersih, piket toilet, dan lain-lain. Wawancara dengan warga sekolah. Pertanyaan difokuskan terhadap pemahaman dan efektivitas pelaksanaan SK, SE, Himbauan, Tatib, dan lain-lain. Lihat dokumen RAPBS yang telah dilegalisasi oleh pihak yang berwenang. Wawancara dengan Kepsek/ Wakasek, Guru/Komite terkait alokasi pendanaan oleh sekolah untuk kegiatan pengelolaan dan pembelajaran pendidikan lingkungan hidup (misalnya: peningkatan kualitas fisik lingkungan, peningkatan kualitas SDM, dan pengembangan materi ajar) yang dialokasikan secara rutin. Sumber pendanaan lain yang digalang secara mandiri misalnya: pengumpulan dana dari penjualan kompos hasil karya warga sekolah, penjualan hasil tanaman langka yang dipelihara sekolah, penggalangan dana lingkungan yang berasal dari kerjasama dengan sponsor yang peduli lingkungan, dan lain sebagainya Nilai 1, jika ada mata anggaran kegiatan pengelolaan LH Nilai 0, jika tidak ada
Nilai 1, jika sumber dana dicantumkan dalam RAPBS Nilai 0, jika tidak dicantumkan
Nilai 1, jika dokuemntasi SK/SE dan 0 jika tidak dalam SK/SE Nilai 1, jika terdapat tatib/juklak/juknis dan 0, jika tidak ad
Buku Panduan Adiwiyata 2011
50
B.1. Apakah ada upaya pengembangan model pembelajaran LH?
ITEM PERTANYAAN
51
Sebagai mapel PLH (monolitik) telah disusun : Silabus RPP
INDIKATOR PENILAIAN KOMPONEN PLH dilaksanakan terintegrasi pada mata pelajaran: IPA Biologi Kimia Fisika IPS(Geografi,Sejarah,Sosiologi, Ekonomi, Produktif) Untuk jenjang SMA; Geografi Sejarah Sosiologi Ekonomi Produktif Bahasa Indonesia Bahasa Inggris Agama PKN Seni Budaya/Ketrampilan/PJOK Matematika Mulok (…………………..) PLH dilaksanakan monolitik sebagai mata pelajaran CARA PENILAIAN
Jika PLH sebagai mapel tersendiri, maka harus diperhatikan kelengkapan pembelajaran PLH, dengan tersedianya silabus dan RPPnya.
Lihat dokumen KTSP yang mengatur penetapan kebijakan PLH
Nilai 1, jika PLH dilaksanakan secara monolitik Nilai 0, jika PLH tidak dilaksanakan secara monolitik Nilai 1, jika tersedia silabus dan 0, jika tidak tersedia. Dan nilai 1, jika RPP dan nilai 0 jika tidak tersedia.
Nilai 1 pada kolom score, Wawancara dilakukan setiap mata pelajaran dengan guru pengampu yang mengintegrasikan mapel PLH atau guru yang pembelajaran PLH. mengintegrasikan PLH dalam Nilai 0 untuk mata mapelnya. pelajaran yang tidak Beberapa point pertanyaan sebagai klarifikasi; mengintegrasikannya. Jika PLH diintegrasikan, dalam mapel apa saja? Apakah guru pengampu PLH (monolitik dan/atau integrasi) memiliki RPP – PLH sesuai beban materi yang diajarkan. Apakah terdokumentasi hasil Evaluasi Hasil Belajar PLH setiap peserta didik.
PENJELASAN INDIKATOR
Buku Panduan Adiwiyata 2011
Sekolah memiliki bahan ajar/ literatur/referensi PLH sebanyak; > 20 judul 16 - 20 judul 11 - 15 judul = 10 judul
Kelengkapan pembelajaran PLH terintegrasi; Lengkap Tidak lengkap Proses/cara pengintegrasian; Penambahan KD PLH Pengembangan materi pokok berbasis LH Penambahan indikator
Nilai 1 jika lengkap dan Nilai 0 jika tidak lengkap jika dokumen hanya silabus atau RPP yang tersedia. Nilai 3 jika pengintegrasian dengan melakukan penambahan KD PLH, Nilai 2 jika dilakukan dengan pengembangan materi pokok berbasis LH dan Nilai 1 jika pengintegrasian dilakukan dengan penambahan indikator. Wawancara dengan guru PLH Nilai 4, jika referensi PLH atau yang mengintegrasikan; yang digunakan lebih dari 20 judul Apakah telah tersedia bahan ajar/literatur/ referensi yang Nilai 3, jika 16-20 judul cukup (sekurang-kurangnya 10 Nilai 2 jika 11-15 judul dan judul referensi) dan relevan Nilai 1, jika referensi 10 judul. dengan isu lingkungan. Judul referensi dimaksud, dapat bersumber dari internet, majalah, koran, buku dan lain sebagainya.
Lengkap, jika setiap mapel PLH telah dilengkapi dengan silabus dan RPPnya. Tidak lengkap jika hanya RPP saja. Lihat dokumen Silabus dan RPP mapel yang mengintegrasikan PLH
Buku Panduan Adiwiyata 2011
52
B.2. Apakah ada upaya penambahan materi PLH berdasarkan persoalan LH yang ada di masyarakat sekitar (isu lokal)?
Isu lokal (potensi dan permasalahan) yang dikembangkan dalam pembelajaran PLH oleh sekolah
Wawancara dilakukan dengan Nilai 1 jika sekolah telah guru pengampu PLH atau yang mengembangkan pembelajaran mengintegrasikannya, point PLH dengan isu-isu lokal dan pertanyaan diantaranya; Nilai 0 jika sekolah belum Apa saja isu lokal yang mengembangkannya. diketahui guru dan peserta didik? - Pengelolaan sampah - Pencemaran air/sungai/ danau/laut - Penebangan liar - Kepunahan Keanekaragaman hayati - Tanah longsor - Banjir/banjr bandang/lahar dingin - Angin puting beliung - Pencemaran udara/ kebisingan Isu lokal dapat berupa potensi dan permasalahan dari kondisi lingkungan setempat. Potensi dimaksud diantaranya kekayaan hayati flora atau faunanya, keindahan alam dan lain sebagainya. Sedangkan permasalahan, misalnya longsor, gempa, banjir dan lain sebagainya.
Buku Panduan Adiwiyata 2011
53
Wawancara dengan kepala sekolah, guru dan komite (jika memungkinkan); Siapa saja pemangku kepentingan yang terlibat dalam penentuan materi isu lokal (lakukan cross check informasi) Wawancara dengan kepala sekolah, guru dan komite (jika memungkinkan); apakah isu lokal yang ditetapkan oleh sekolah juga diatur dalam peraturan perundang-undangan yang ada (perda, peraturan bupati/ walikota dan lain sebagainya) apakah isu lokal tersebut menjadi masalah atau potensi dari daerah setempat? Ada atau tidak, nilai/norma Nilai/norma budaya dan adat budaya dan adat istiadat yang istiadat yang mendukung kearifan perlindungan dan mendukung kearifan perlindungan pengelolaan LH yang sudah dan pengelolaan LH yang sudah digali oleh sekolah digali oleh sekolah. Nilai/ norma budaya mencakup kebiasaan sehari-hari dari masyarakat setempat yang ramah terhadap lingkungan.
Pelibatan pemangku kepentingan dalam Penentuan Isu Lokal; Unsur Masyarakat (komite, tokoh masy, LSM, perusahaan) Unsur Pemerintah Unsur Sekolah (Tenaga Kependidikan, tenaga non kependidiakan) Kesesuaian isu lokal dengan : Peraturan perundang undangan yang ada kondisi (potensi dan masalah LH) daerah setempat
Nilai 1, jika sekolah telah menggali nilai/norma dan adat istiadat setempat dan Nilai 0 jika sekolah belum menggalinya
Beri nilai 1 jika isu lokal sesuai dengan peraturan perundangundangan yang ada dan 0, jika tidak sesuai Nilai 1, jika isu lokal sesuai dengan kondisi daerah setempat dan 0, jika tidak sesuai.
Nilai 1 jika unsur yang tertera terlibat Nilai 0 jika unsur yang tertera dalam item jawaban tidak terlibat.
Buku Panduan Adiwiyata 2011
54
Nilai 1, jika bahan ajar PLH memuat potensi LH lokal dan 0 jika tidak memuat Nilai 1, jika bahan ajar PLH memuat persoalan LH lokal dan 0, jika tidak memuat Nilai 1 jika sesuai dengan konvensi dan 0 jika tidak sesuai Nilai 1 jika sesuai dengan kondisi daerah setempat dan 0 jika tidak sesuai Nilai 1 jika terdapat materi yang memuat isu LH global dan Nilai 0 jika tidak memuatnya
Bahan ajar PLH telah sesuai dengan potensi dan persoalan LH setempat
Lihat RPP dan silabus
Bahan ajar PLH yang berisi dengan Lihat RPP dan silabus potensi dan persoalan LH Global. Terdapat materi yang memuat persoalan LH global Nilai 1 untuk masing-masing Materi PLH dikembangkan B.3. Apakah ada Metode pembelajaran melalui metode pembelajaran yang melalui metode pembelajaran eksplorasi persoalan LH yang pengembangan telah dilakukan sekolah. eksplorasi yang meliputi; metode pembelajaran dilakukan disekolah ; FGD/diskusi, Pengamatan materi PLH? FGD/diskusi (karya tulis, laporan), Pengamatan (karya tulis, Penelitian, Studi Lapangan, laporan) Penelitian wawancara, bermain peran, Studi Lapangan presentasi atau unjuk kerja wawancara (praktek). bermain peran presentasi unjuk kerja (praktik)
Bahan ajar PLH yang kontekstual dengan potensi dan persoalan LH daerah setempat; Terdapat materi yang memuat potensi LH lokal Terdapat materi yang memuat persoalan LH lokal Kesesuaian isu global dengan : konvensi yang ada kondisi (potensi dan masalah LH) daerah setempat
Buku Panduan Adiwiyata 2011
55
Narasumber/guru tamu pembelajaran PLH yang pernah didatangkan : Unsur Masyarakat (komite, tokoh masy, lsm, perusahaan, pakar) Unsur Pemerintah Frekuensi pelibatan narasumber/ guru tamu pembelajaran PLH yang pernah dilibatkan : Lebih dari tiga kali/tahun Dua hingga tiga kali/tahun satu kali dalam setahun
Pembelajaran LH dilakukan secara proporsional antara teori dan praktik
Pembelajaran LH dilakukan secara proporsional antara teori dan praktek. Sehingga PLH tidak hanya disampaikan pada tataran teori saja tapi anak didik juga melakukan praktek (lihat dokumen RPP) Pemanfaatan nara sumber lingkungan hidup secara terencana dan terkait dengan materi pembelajaran. Pelibatan narasumber dari luar sekolah dimaksudkan untuk menyampaikan materi khusus yang membuka atau menambah wawasan anak didik terkait isu LH. Pelibatan tersebut dilakukan secara terencana yang dicantumkan dalam RPP. Nilai 3 jika frekuensi narasumber dilakukan lebih dari 3 kali/tahun, Nilai 2 jika frekuensi 2-3 kali/ tahun dan Nilai 1 jika hanya sekali dalam setahun
Beri nilai 1 untuk setiap unsur (masyarakt dan pemerintah) yang telah terlibat sebagai narasumber pembelajaran PLH
Nilai 2 jika pembelajaran dilakukan secara proporsional antara praktek dan teori dan nilai 1 jika kurang proporsional.
Buku Panduan Adiwiyata 2011
56
B.4. Pengembangan kegiatan kurikuler untuk peningkatan pengetahuan dan kesadaran siswa tentang lingkungan hidup.
Terlaksananya kegiatan Nilai 2 jika lebih atau sama perlindungan dan pengelolaan dengan 50% dan LH sebanyak 50% dari Nilai 1 jika kurang dari 50% jumlah mata pelajaran yang mengintegrasikan PLH dan monolitik PLH, yang hasil kegiatannya mendukung peningkatan pengetahuan dan kesadaran tentang LH. Terwujudnya hasil kegiatan/ karya aksi yang terkait dengan PLH dalam kegiatan kurikuler. Misal; pengolahan tandan kosong kelapa sawit menjadi arang aktif untuk penjernihan air, pembuatan puisi lingkungan tentang lingkungan dan lain sebagainya.
Kegiatan yang dirancang dan telah dilaksanakan untuk mendukung kurikuler PLH dalam mapel : lebih atau sama dengan 50 % kurang dari 50 %
Nilai 1 jika sekolah telah memanfaatkan setiap lingkungan yang ada sebagai sumber belajar PLH Nilai 0, jika sekolah belum memanfaatkannya
Sumber belajar PLH yang pernah dimanfaatkan meliputi; lingkungan alam, sosial, dan buatan?. Lingkungan alam misal hutan kota, taman nasional, sungai dan lain sebagainya. Lingkungan sosial, misal perkampungan nelayan, masyarakat pengelola limbah dan sejenisnya. Sedangkan lingkungan buatan misal, lingkungan perkotaan
Sumber belajar PLH yang pernah dimanfaatkan oleh sekolah; Lingkungan Alam Lingkungan buatan Lingkungan sosial
Buku Panduan Adiwiyata 2011
57
Sepanjang tahun pelajaran berjalan, sekolah telah melakukan kegiatan PLH terbuka bagi masyarakat; workshop > 5 kegiatan workshop = 3 - 5 kegiatan workshop = 2 kegiatan pameran > 5 kegiatan pameran = 3 - 5 kegiatan pameran = 2 kegiatan Seminar > 5 kegiatan seminar = 3 - 5 kegiatan seminar = 2 kegiatan
Seberapa banyak dan variasi kegiatan dari sekolah dalam melakukan kegiatan PLH yang terbuka untuk masyarakat.
Workshop > 5 kegt nilai 9 workshop = 3-5 kegt nilai 6 workshop = 2 kegt nilai 3 pameran > 5 kegt nilai 6 pameran = 3 - 5 kegt nilai 4 pameran = 2 kegt nilai 2 Seminar > 5 kegt nilai 3 seminar = 3 - 5 kegt nilai 2 seminar = 2 kegt nilai 1
Buku Panduan Adiwiyata 2011
58
ITEM PERTANYAAN C.1. Apakah ada kegiatan ekskul (kegiatan pilihan)/kokurikuler (kegiatan yang wajib diikuti oleh peserta didik tetapi tidak dinilai dalam mata pelajaran) yang mendukung pengembangan PLH di lingkungan sekolah?
PENJELASAN INDIKATOR Observasi dan identifikasi jenis kegiatan ekstra kurikuler terkait PLH yang dilakukan oleh sekolah sesuai dengan jenjang pendidikan. Untuk jenjang SD ekstrakurikuler yanag ada biasanya pramuka, UKS, dokcil, mading. Sementara SMP dan SMA; PMR, pramuka, KIR, pencinta alam dan mading atau ekstrakurikuler lainnya. Kegiatan ekstrakurikuler tersebut tidak hanya sekedar ada disekolah tetapi telah melaksanakan kegiatan terkait PLH, sebagai misal PMR yang terlibat dalam pemberantasan sarang nyamuk DBD di lingkungan sekitar, mading yang mengangkat tema kampanye kepedulian terhadap kerusakan lingkungan dan lain sebagainya Kegiatan ko kurikuler yang dilaksanakan: Obeservasi dan identifikasi MOS kegiatan ko-kurikuler apa saja Karya wisata yang dilakukan sekolah untuk Pesantren kilat/retret/sejenisnya mendukung PLH. Lainnya
INDIKATOR PENILAIAN KOMPONEN Kegiatan ekstra kurikuler yang sudah melaksanakan 1 kegiatan terkait PLH PMR Pramuka UKS Dokcil KIR Pencinta Alam Mading
Nilai 1 untuk setiap kokurikuler yang mendukung PLH Dan nilai 0 jika belum mendukung PLH
CARA PENILAIAN Nilai 1 untuk setiap ekstrakurikuler yang melaksanakan kegiatan PLH Dan nilai 0 jika tidak/belum melaksanakan
Buku Panduan Adiwiyata 2011
59
Melakukan aksi provokatif yang mendorong terciptanya karakter peduli dan berbudaya lingkungan Janji/ikrar Jinggle/mars Tegur langsung/sanksi Kampanye Aksi lainnya
kegiatan lingkungan berbasis partisipatif yang diprakarsai oleh sekolah dengan melibatkan masyarakat : > 5 kegiatan per tahun 5 Kegiatan per tahun
Identifikasi kegiatan lingkungan berbasis partisipatif yang diprakarsai sekolah dengan melibatkan masyarakat sekitar. Kegiatan tersebut dapat berupa kegiatan gotongroyong membersihkan selokan sekiatr sekolah, kerjabhakti penanaman pohon dan lain sebagainya yang pada prinsipnya inisiatif kegiatan tersebut berangkat dari sekolah dengan melibatkab masyrakat. Aksi provokatif yang dimaksud adalah sesuatu aktivitas setiap warga yang mendorong seluruh warga sekolah untuk membiasakan diri peduli dan berbudaya lingkungan. Nilai 1 untuk setiap aksi yang ada (dari mulai janji/ ikrar, jinggle/mars hingga kampanye atau aksi lainnya) Nilai 0, jika aksi provokasi tersebut belum dilakukan
Nilai 2, jika lebih dari 5 kegiatan/th Nilai 1, jika 5 kegiatan atau kurang/th
Buku Panduan Adiwiyata 2011
60
C.3. Apakah pihak sekolah pernah melakukan kegiatan kemitraan dengan pihak luar dalam pengembangan PLH?
C.2. Apakah sekolah pernah mengikuti kegiatan aksi lingkungan yang dilakukan oleh pihak luar (3 tahun terakhir)?
Telah melakukan kemitraan dengan lebih dari 5 mitra kerja untuk pengembangan program lingkungan hidup; > 7 mitra 6-7 mitra < 6 mitra
Telah mengikuti kegiatan aksi lingkungan hidup yang diprakarsai oleh pihak luar sebagai kegiatan ekstrakurikuler siswa (tenaga pendidik dan non); > 5 kegiatan per tahun 5 Kegiatan per tahun
Yang dimaksud dengan aksi lingkungan yang dilakukan oleh pihak luar adalah kegiatan yang diikuti oleh pihak sekolah (sekolah sebagai partisipan), sedangkan inisiatif kegiatan datang dari pihak luar, baik dari instansi pemerintah, swasta maupun masyarakat. Kegiatan tersebut misalnya lomba sekolah sehat, aksi penanaman sejuta pohon, lomba UKS, Lomba kebersihan sekolah, Lomba menggambar tema lingkungan, Lomba cipta lagu bertema lingkungan, Lomba pidato/debat bertema LH dan lain sebagainya Jika pernah mengikuti berapa kegiatan yang telah diikutinya per tahun. (terhitung tahun terakhir sebelum penilaian ini dilakukan) Kemitraan yang dimaksud adalah sekolah menjalin kerjasama dalam kurun waktu tertentu untuk berbagai kegiatan sebagai upaya pengembangan PLH. Mitra kegiatan dapat berasal dari instansi pemerintah, swasta, atau dengan masyarakat. Nilai 3, jika > 7 mitra Nilai 2, jika6-7 mitra Nilai 1, < 6 mitra
Nilai 2, jika lebih dari 5 kegiatan/th Nilai 1, jika 5 kegiatan atau kurang/th
Buku Panduan Adiwiyata 2011
61
62
D.2. Apakah ada pengelolaan sarana pendukung dan fasilitas sekolah yang ramah lingkungan?
ITEM PERTANYAAN D.1. Apakah ada pemanfaatan sarana pendukung sekolah sebagai media pembelajaran LH?
PENJELASAN INDIKATOR Observasi dan dokumentasi media pembelajaran LH apa saja yang tersedia dan telah digunakan oleh sekolah. Media tersebut dapat berupa kebun toga/tabulapot, kebun pembibitan, rumah kaca, tempat pengolahan sampah, laboratorium dan lain sebagainya Observasi dan dokumentasi terhadap upaya pengelolaannya. Diantaranya bagaimana pengaturan cahaya secara alami didalam setiap ruang belajar, apakah sirkulasi udara memadai dengan pengaturan ventilasi yang cukup, bagaimana pengaturan tanaman peneduh untuk penghijauan lingkungan sekolah, serta bagaimana perawatan sarana sanitasi (toilet, sarana air bersih, drainase sekolah, tempat cuci tangan dan lain sebagainya)?
Nilai 1 untuk setiap sarana dan prasarana yang dikelola dengan ramah lingkungan Dan nilai 0 jika tidak/belum ramah lingkungan
CARA PENILAIAN Nilai 1 untuk setiap media pembelajaran yang dimanfaatkan untuk PLH Dan nilai 0 jika tidak/ belum dimanfaatkan
Nilai 2, jika > 1 Tahun Nilai 1, jika ≤ 1 tahun
Jangka waktu kemitraan : > 1 Tahun ≤ 1 tahun
INDIKATOR PENILAIAN KOMPONEN Prasarana yang dimanfaatkan sebagai media pembelajaran adalah: Kebun Toga/dapur hidup Taman Green house/pembibitan Hutan sekolah Komposting dll Sarana dan prasarana sekolah ramah lingkungan yang terpelihara dengan baik : Cahaya ruang. Ventilasi udara yang sehat. Pemeliharaan dan pengaturan pohon peneduh/penghijauan. Pemeliharaan dan pengelolaan fasilitas sanitasi
Nilai 3, jika > 7 kegiatan Nilai 2, jika 6-7 kegiatan Nilai 1, jika < 6 kegiatan
memprakarsai berbagai kegiatan aksi lingkungan hidup dengan mitra sekolah > 7 kegiatan 6-7 kegiatan < 6 kegiatan
Buku Panduan Adiwiyata 2011
D.3. Apakah ada upaya penghematan SDA?
Pelaksanaan penghematan yang sudah berjalan dan dapat di buktikan, adalah : Air Listrik ATK Plastik dan bahan lainnya
Terlaksananya upaya penghematan terhadap efisiensi penggunaan SDA; Air Listrik ATK Plastik dan bahan lainnya
Dilakukan observasi terhadap SDA apa saja yang telah dilakukan efisiensi?. Penilai dapat melihat kondisi sarana yang digunakan misal bagaimana bentuk klosetnya? (kloset duduk lebih boros terhadap pemanfaatan air), apakh masih terlihat ada kran atau saluran air bersih yang bocor, jenis lampu apa yang digunakan untuk penerangan --TL atau pijar--?, apakah ada kebiasaan menyalakan lampu atau AC ketika ruangan tidak digunakan?. Sementara untuk ATK, bagaimana pemanfaatan kertas bekas, spidol dan alat tulis lainnya yang masih dapat digunakan (reuse)?. Sedangkan untuk plastik, seberapa banyak kemasan makanan tergantung terhadap plastik?. Penilai dapat mencari referensi terhadap teknologi dan perilaku hemat SDA sebagai bahan penilaian dan masukan kepada sekolah.
Nilai 1 untuk setiap sarana dan prasarana yang dikelola dengan ramah lingkungan Dan nilai 0 jika tidak/belum ramah lingkungan Nilai 1 untuk setiap sarana dan prasarana yang dikelola dengan ramah lingkungan Dan nilai 0 jika tidak/belum ramah lingkungan
Buku Panduan Adiwiyata 2011
63
D.4. Apakah ada upaya peningkatan pelayanan kantin/makanan yang sehat untuk menunjang pengelolaan lingkungan sekolah yang sehat?
Peningkatan kualitas pelayanan Upaya peningkatan kualitas pelayanan makanan sehat makanan sehat. diantaranya dapat meliputi; lokasi kantin memenuhi syarat kebersihan dan ramah lingkungan Penempatan lokasi kantin yang pemeriksaan minimal 1 kali setahun berjauhan dengan tempat terhadap kualitas makanan kantin, penampungan sampah, toilet dan pemantauan terhadap jenis, terjaga kebersihannya kemasan makanan dan kebersihan Sekolah melakukan pemantauan secara berkala terhadap kualitas kantin secara rutin minimal 1 kali sebulan, makanan yang dijajakan di kantin. Pemantauan dimaksud selain penggunaan kemasan ramah dilakukan oleh guru penanggung lingkungan, pemberian penyuluhan secara rutin jawab juga bekerjasama dengan kepada pedagang minimal 1 kali dinas kesehatan (puskesmas). setahun, Pemantauan terhadap kemasan guru penanggungjawab kantin atau makanan, diantaranya membatasi pengelola/penyedia makanan sehat pemakaian plastik untuk bungkus makanan, styrofoam untuk penyajian makanan dan kemasan lain yang berpotensi membahayakan kesehatan. Apakah sekolah juga memberikan penyuluhan secara rutin kepada pedagang di kantin. Penyuluhan tersebut melibatkan instansi kesehatan, baik atas inisiatif sekolah atau dari instansi yang berwenang
Nilai 1 untuk setiap upaya yang telah dilakukan untuk peningkatan kualitas pelayanan makanan sehat; Dan nilai 0 jika tidak/ belum ada upaya peningkatan kualitas pelayanan
Buku Panduan Adiwiyata 2011
64
D.5. Apakah ada upaya pengelolaan sampah untuk menunjang kebersihan dan kesehatan lingkungan sekolah?
Pengembangan sistem pengelolaan sampah; Praktek pemilahan sampah penyediaan tempat sampah terpisah minimal 2 jenis (organik/ anorganik), kegiatan 3R dan pengomposan, penyediaan jumlah tenaga kebersihan yang mencukupi, adanya mekanisme keterlibatan peserta didik dan guru.
Upaya penyediaan tempat sampah terpisah minimal dua jenis (organik/ anorganik) Lihat proporsi jumlah tenaga kebersihan terhadap luas lokasi sekolah Lihat hasil pengolahan limbah (3R) Wawancara dengan warga sekolah; Bagaimana keterlibatan guru, penjaga kantin, orang tua murid dalam menunjang kebersihan dan kesehatan sekolah. Apakah ada mekanisme tertentu yang melibatkan guru dan warga sekolah lainnya. Mekanisme tersebut dapat berupa piket, sanksi bagi yang melanggar dan lain sebagainya?
Nilai 1 untuk setiap upaya yang telah dilakukan untuk pengelolaan sampah Dan nilai 0 jika tidak/ belum ada upaya pengelolaan sampah di sekolah
Buku Panduan Adiwiyata 2011
65
Buku Panduan Adiwiyata 2011
VII. ADIWIYATA 2012 Pengembangan program Adiwiyata ke depan (mulai tahun 2012) diharapkan pemerintah daerah (provinsi dan kabupaten/ kota) lebih meningkatkan pelaksanaan program Adiwiyata di daerah masingmasing, sehingga pembinaan, evaluasi dan penghargaannya juga harus ditingkatkan baik secara kuantitatif maupun secara kualitatif. Pemerintah daerah sebaiknya membentuk tim kerja, membuat program, mengalokasikan anggaran dan menyediakan sarana pendukung lainnya dalam pengembangan program Adiwiyata. Pemerintah daerah diharapkan mendorong, membina dan memfasilitasi semua sekolah menerapkan program Adiwiyata, sehingga tercipta peningkatan kualitas sekolah baik perilaku peduli dan berbudaya lingkungan, maupun tercipta peningkatan kualitas lingkungan sekolah dan masyarakat sekitarnya yang lebih baik. Pelaksanaan program dan penghargaan Adiwiyata ”2012” adalah sbb : No Program Adiwiyata Calon Sekolah Adiwiyata Sekolah Adiwiyata Sekolah Adiwiyata Mandiri
Tingkat Tim Penilai Penghargaan Kabupaten/ kota Kabupaten/ kota Bupati/ Walikota Provinsi Provinsi Gubernur Nasional Pusat Menteri LH
Perubahan sistem tersebut di atas dilandasi pemikiran bahwa : 1. Keadaan menunjukkan bahwa terjadi peningkatan animo daerah melaksanakan program Adiwiyata, sehingga dibutuhkan partisipasi semua pihak (Kabupaten/ kota, provinsi dan pusat) dalam penanganan program Adiwiyata. 2. Semakin banyak sekolah yang mengikuti dan melaksanakan program Adiwiyata, semakin tercipta sikap peduli dan berbudaya lingkungan, serta semakin baik kualitas lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat.
66
Buku Panduan Adiwiyata 2011
3. Program Adiwiyata berdampak pada terciptanya lingkungan daerah yang bersih, hijau, dan lestari, sehingga turut mendukung peningkatan perolehan nilai program Adipura dan sekaligus ”program perubahan iklim” Untuk mencapai hasil yang optimal, diperlukan peran semua pihak mendukung pelaksanaan program Adiwiyata. Oleh karena itu diharapkan peran serta pihak terkait melaksanakan fungsi sebagai berikut : Peran Pusat No
KLH
KEMENDIKNAS
1 Penyusunan kebijakan, dan pedoman PLH (Adiwiyata)
Menetapkan dan mengsosialisasikan kebijakan PLH dan pedoman PLH
2 Menyusun GBIM Pendidikan Lingkungan Hidup
Pelatihan GBIM Pendidikan Lingkungan Hidup bagi pendidik dan tenaga kependidikan Meningkatkan kapasitas pemangku kebijakan pendidikan pusat dan daerah (pegawai) Monitoring dan evaluasi pelaksanaan Pendidikan Lingkungan Hidup di provinsi
3 Membina, memantau, menganalisis dan mengevaluasi pelaksanaan kebijakan Pendidikan Lingkungan Hidup di pusat dan daerah
Peran Provinsi No
BLH
1
Rapat koordinasi pelaksanaan program Pendidikan Lingkungan Hidup/ Adiwiyata
2
Penetapan materi Pendidikan Lingkungan Hidup/ Adiwiyata tingkat propinsi
DINAS PENDIDIKAN Sosialisasikan program Pendidikan Lingkungan Hidup/ Adiwiyata bagi pemangku kebijakan pendidikan tingkat propinsi pelatihan Pendidikan Lingkungan Hidup/ adiwiyata bagi pendidik dan tenaga kependidikan serta pemangku kebijakan pendidikan tingkat propinsi
67
Buku Panduan Adiwiyata 2011
3
Menilai dan mengusulkan pemberian penghargaan pelaksanaan program Pendidikan Lingkungan Hidup/ Adiwiyata tingkst provinsi
Pembinaan Pendidikan Lingkungan Hidup/ Adiwiyata pada pemangku kebijakan pendidikan tingkat propinsi
Peran Kab/ Kota No BLH/ KLH 1 Rapat koordinasi pelaksanaan program Pendidikan Lingkungan Hidup/ Adiwiyata
DINAS PENDIDIKAN Sosialisasi program Pendidikan Lingkungan Hidup/ Adiwiyata pada semua sekolah
2
Menetapkan materi Pendidikan Lingkungan Hidup/ Adiwiyata tingkat kab/kota (Mulok LH)
3
Menilai dan mengusulkan pemberian penghargaan pelaksanaan program Pendidikan Lingkungan Hidup/ Adiwiyata tingkat kab/ kota
Melakukan pelatihan Pendidikan Lingkungan Hidup/ adiwiyata pada sekolah (pendidikan dan tenaga kependidikan di kab/ kota Membantu pelaksanaan Pendidikan Lingkungan Hidup/ Adiwiyata pada sekolah di kab/ kota Membimbing pelaksanaan program Pendidikan Lingkungan Hidup/ Adiwiyata di sekolah
Peran Sekolah 1 2 3
Membuat kebijakan , program, dan pendanaan Sekolah Peduli dan Berbudaya Lingkungan Melaksanakan Pendidikan Lingkungan Hidup/ Adiwiyata Melaporkan pelaksanaan PLH/ Adiwiyata kepada pemerintah daerah
Dengan partsipasi semua pihak dalam melaksanakan dan mendukung program Adiwiyata, maka akan terjadi peningkatan kualitas sumberdaya manusia dan kualitas lingkungan hidup, yang akan mendukung pembangunan berkelanjutan daerah.
68
69
SMA Negeri 4 Pandeglang
No Nama Sekolah 1 SD Negeri Cipanengah CBM
Alamat Jl. Pelabuhan 2 KM 5 No.615, Sukabumi, Jawa Barat
DAFTAR SEKOLAH ADIWIYATA MANDIRI 2010 Telpon/Fax 0266-6247765 6248544
0321 510314 Fax.0321 511923 0253 501077
10
Jl. Raya Pugeran No. 61 Gondang, Mojokerto, Jawa Timur Jl. Raya Labuan Km 29 Menes, Pandeglang, Banten
SMA Negeri 1 Gondang
8
7
9
0217272164 - 7868424 Fax. 021 7868424 0265 771379
0266 220465
0355 321 828
Telpon/Fax 0274 565737/561534
0317911190 Fax. 0317915206 SMP Negeri 4 Gresik 031 3981159 Fax. 0313990707 SMA Negeri 1 Mandirancan Jl. Siliwangi No. 1A Mandirancan, Kuningan, Jawa Barat 0213 3389162
Jl. Raya kedamean No. 19 B Kec. Kedamean, Gresik, Jawa Timur Jl. Proklamasi 17, Gresik, Jawa Timur
Jl. Jaksa Agung Suprapto No. 6, Tulungagung, Jawa Timur Jl. RH. Didi Sukardi No. 205 Kecamatan Citamiang, Sukabumi, Jawa Barat Jl. Damai II No. 54 Ciganjur, Jakarta Selatan - DKI Jakarta Jl. Jendral Sudirman No. 241, Ciamis, Jawa Barat
Alamat Jl. Serma Taruna Ramli No. 3 Kotabaru Yogyakarta
DAFTAR SEKOLAH ADIWIYATA MANDIRI 2009
6
SMP Negeri 1 Kedamean
SMP Negeri 2 Ciamis
5
4
SDN Pakujajar Cipta Bina Mandiri SD Citra Alam Ciganjur
3
SDN Kampung Dalem I
No. Nama Sekolah 1 SDN Ungaran I
Lampiran
Buku Panduan Adiwiyata 2011
SDK Santa Theresia, SD Negeri Sumbersono
SD Negeri Panggang 04 SD Kanisius Kalasan
SD Negeri Tunjung Sekar I
SD Negeri Kembang Malang
SD Negeri 003
SMP Negeri 7 Bandung
SMP Negeri 1 Dlanggu
SMP Negeri 5 Malang
SMP Negeri 1 Sukodono
SMP Negeri 2 Bitung
SMP Negeri 4 Mendoyo
SMP Negeri 24
SMP Negeri I Luragung
SMP Negeri 4 Denpasar
2 3
4 5
6
7
8
9
10
11
70
12
13
14
15
16
17
Jalan Gunung Agung Kecamatan Denpasar, Denpasar, Bali
Jl.Padang Bypass Lubuk Begalung, Padang, Sumatera Barat Jl.Raya Luragung 03 Kuningan, Jawa Barat
Desa Tegalcangkring Kec.Mendoyo, Jembrana, Bali
Jl. Siswa Madidir Unet, Bitung, Sulawesi Utara
Jl. Gatot Subroto No.2, Lumajang, Jawa Timur
Jl.Wr.Supratman 12, Malang, Jawa Timur
Jl.Raya Dlanggu No.20, Mojokerto, Jawa Timur
Kembangmalang Pedukuhan V, Cerme,Panjatan, Kab. Kulon Progo, Yogyakarta Jl. Wiluyo Puspoyudo No. 63 RT.14 Keluarahan Klandasan Ulu Kec. Balikpapan Selatan Balikpapan, Kalimantan Timur Jl. Ambon No.23 Bandung 40115, Jawa Barat
Jl. Piranha Atas 187 Malang
Jl. Residen Sudirman 5, Surabaya Jl. Konsolidasi No 1 Dsn. Sumbersari Ds. Sumbersono Kec. Delanggu, Mojokerto, Jawa Timur Jl. MH Thamrin No.1 Jepara, Jawa Tengah Jl. Jogja-Solo Km 13, Sleman
0438-21189 081523685311 0365 41602 081338766890 075172245 085263109972 0232-870159 085224013358 0361 422486 08124648486
022-4233470 08122176215 0321 510436 081330556953 0341 482713 Fax:0341 482236 0334 882292
0542-731214 / 395769
0274 7110190
0341481588
0291-598872 0274 497220
031 5032903 0321 513 123 Buku Panduan Adiwiyata 2011
71
SDN 005 Bukit Raya
SDN 5 Singakerta
2
3
Alamat Tegalsari, Perkebel Tianyar Barat Kecamatan Kubu Kabupaten Karang Asem, Bali Jl. Pontianak No. 8 Tangkerang Utara Bukit Raya, Pekanbaru Desa Singakerta Kecamatan Ubud, Gianyar, Bali
DAFTAR SEKOLAH ADIWIYATA 2009 - 2010
Jl. Tanimbar 24, Malang, Jawa Timur
0361 975455
0761-41573
Telpon/Fax 0828 3723216
0341 364580 , Fax.0341 348498 081615772449 SMA Semen Gresik Jl. Veteran, Gresik, Jawa Timur 031 3970934 /3981732, Fax.031 - 3970935 081331469015 SMA Negeri 2 Probolinggo Jl. Ki Hajar Wahid Hasyim 59, Probolinggo, Jawa Timur 08123475573 SMA 1 Kuta Selatan Jl. Ketut Jetung, Kutuh, Kuta, Badung, Bali 0361 771737 08123614039 SMAN 5 Denpasar Jalan Sanitasi No 2 Desa Sidakarya, Denpasar, Bali 0361 720642 081338526590 SMA Negeri 2 Krakatau Steel Jl Serang Raya No 1 Komplek KS, Cilegon, Banten 0254.384813 Fax.0254.398274 081314279870 SMK Negeri 1 Losarang Jl. Raya Pantura Losarang, Desa santing, Kec. 0234-507237 Indramayu, Indramayu, Jawa Barat 08882217045 SMK Negeri 3 Sukabumi Jl.Kabandungan No. 86 Sukabumi, Jawa Barat 0266 222432 08889033426
SMA Negeri 5 Malang
No Nama Sekolah 1 SDN 7 Tianyar Barat
25
24
23
22
20 21
19
18
Buku Panduan Adiwiyata 2011
SDNP 12 Benhil
SDN Bantarjati 9 Bogor
SDN Kandangan III, Surabaya SDN Dinoyo II Malang
SDN Gemarang VI Ngawi
5
6
7
9
Jl. M.T Haryono IX / 326, Malang, Jawa Timur
Jalan Wisma Tengger XXI/01, Surabaya, Jawa Timur
JL. Dalurung No. 20, Bogor, Jawa Barat
Jl.Dokter Sutomo Gg. Karya, Pontianak, Kalimantan Barat Jln. Taman Bendungan Jatiluhur, Jakarta Pusat
72
JL. AH Nasution NO.214 Yosodadi , Lampung
16 SMPN 2 Susukan Lebak
021 8400005; 87781261 0266 222204 0813 22186196
0725 7850610 0815 40845623 0411 493366
0561 6580979 085245874825 021 5720873 0812 9176002 0251 372231 0813 17033831 031 7417961 031 71586095 0341-581196 0816-15755100 0351 7758310 081 556434168 0561 765337 085152111763 0761 22945
Jln. Letkol H.M Yoesoef Susukanagung, Cirebon Jawa 0231 3389021 Barat
13 SD Islam Athirah Makassar Jl. Raya Baruga Sektor Mahameru No. 26 Makassar, Sulawesi Selatan 14 SMPN 103 Cijantung Jl. R.A. Fadillah Komplek Kopassus, Cijantung, Jakarta Timur 15 SMPN 10 Sukabumi Jl. Sani’in No. 28 Benteng, Sukabumi, Jawa Barat
12 SDN 04 Metro Timur
JL. Raya Ngawi - Solo Km.9 Ngadiluwih, Gemarang, Jawa Tengah 10 SDN 20 Pontianak Selatan Jl. Letjen Suprapto , Kec. Pontianak Selatan 78121, Kalimantan Barat 11 SDN 001 Lima Puluh Jalan Hang Tuah No. 59, Pekanbaru, Riau
8
SDN 36 Pontianak Kota
4
Buku Panduan Adiwiyata 2011
73
Jl. Semangka No. 4, Jember, Jawa Timur Jl. Raya Ponorogo No. 634 Madiun, Jawa Timur JL. DANAU GRATI NO. 1, MALANG, Jawa Timur Jl.Ki Ageng Giring 3, Wonosari, Yogyakarta Jl. Tololiu - Supit 25, Manado, Sulawesi Utara Jl. Batu Angus Kel. Dufa, Maluku Utara
30 SMAN 2 Wonosari
31 SMA 7 Manado 32 SMAN 4 Ternate
Jl. Raya Sembung, Gresik, Jawa Timur
0541 273975
Jl. Untung Surapati No. 1 Sungai kunjang, Samarinda, Kalimantan Timur Jl. Kapten Tendean, Gn. Pasir, Balikpapan Kalimantan Timur Jalan Pondok Baru Bener Meuriah , NAD Jl. Raya Kranggan Jati Sampurna, Bekasi, Jawa Barat
422136 367070 719300 717300 391158 0431 852889 0921 21427
0331 0351 0341 0341 0274
0643 23394 021 8454506 021 8448020 031 70963455
0542 422703
0274 589624
0295 471744
0356 711016
031 3991346-3983689
0251 223405
Purwodiningratan Ng. I No. 902 B, Yogyakarta
26 SMAN 1 Weringinanom Gresik 27 SMA 5 Jember 28 SMAN 1 Geger Madiun 29 SMA 10 Malang
24 SMA N 1 Bandar, 25 SMAN 7 Bekasi
23 SMPN 1 Balikpapan
21 SMP Muhammadiyah Yogyakarta 22 SMPN 10 Samarinda
17 SMPN 1 Cigombong, Bogor JL.Mayjen H.R.Edi Sukma, Cigombong, Bogor, Jawa Barat 18 SMPN 2 Kebomas Gresik JL. Raya Bengawan Solo No. 91-93, Gresik, Jawa Timur 19 SMPN 1 Merakurak Tuban Jl. raya 23 Tuwiri kulon Merakurak Tuban, Jawa Timur 20 SMPN 1 Jakenan Pati Jl.Jakenan-Juana No.24 Jakenan, Pati, Jawa Tengah
Buku Panduan Adiwiyata 2011
Jl. MASTRIP NO. 235, PROBOLINGGO, Jawa Timur Jl. Ternate, Kel. Tapa, Kota Utara, Gorontalo
34 SMKN 1 Probolinggo
35 SMKN 1 Gorontalo
SDN Mangunharjo VI Probolinggo SDN Santa Maria Blitar SDN Nogopuro Catur Tunggal Sleman
SD YPPSB 2 Sangatta
SDN 001 Balikpapan Selatan SDN 10 Pangkalpinang
SDN 4 Panjer
3
6
7
74
9
8
0335 426379
0318681416/17;8664504
Telpon/Fax 031 3985170
0435 822313 -822772
0234 271180 0234 272120 0335 421121
Kompl. PT. KPC Jl. Dr. Sutomo, Sengata -Kutai Timur, Kalimantan Timur Jl. Kapten Tendean No.48 Telagasari, Balikpapan Selatan, Kalimantan Timur Jl. Pikas 11, Kel. Air Salemba, Kec. Pangkal Balam, Pangkalpinang, Bukit baru , Bangka Belitung Jl. Tukad Pancoran G II/4, Denpasar, Bali
085739303411
0717 423798
0549 521081, 21164 Fax. 0549 21060 0542 421961/425286
Jl. Sodanco Supriyadi No. 23, Blitar, Jawa Timur 0342 805042 Jl. Nogopuro No. 3 Catur Tunggal, Depok, Sleman, 0274 7102667 Yogyakarta
Jl. Raya Wadung Asri 39F Waru, Sidoarjo, Jawa Timur Jl. Basuki Rahmad 22, Jawa Timur
SDN Al Muslim Sidoarjo
2
4 5
Alamat Jl. A. Yani Gresik, Jawa Timur
No. Nama Sekolah 1 SDN Petrokimia Gresik
DAFTAR SEKOLAH ADIWIYATA 2010
Jl. Gatot Subroti No. 47, Indramayu, Jawa Barat
33 SMKN 1 Indramayu
Buku Panduan Adiwiyata 2011
75
24 25
22 23
20 21
19
18
17
16
15
14
11 12 13
10
Jl. Kulim No. 73 Kel. Padang Bulan Kec. Senapelan Kota Pekanbaru Riau SDN 016 Senapelan Jl. Kulim No. 69 Senalpelan Pekanbaru, Riau SMPN 8 Kota Cirebon Jl. JEND. A. Yani BY PASS, Jawa Barat SMP YPPSB Sangatta Jl. Dr. Soetomo Kompl. Swarga Bora PT. Kaltim Pria Coal Sengata Kutai Timur, Kalimantan Timur SMPN 3 Ketapang Jl. Gatot Subroto No. 16 Ketapang, Kalimantan Barat SMPN 4 Martapura Jl. A. Yani, km 37,5 Komplek Sa’adah 3 Sungai Pering, Martapura, Kalimantan Selatan SMPN 5 Kepanjen kab. Jl. Krajan Raya 144 Sengguruh, Kepanjen, Jawa Malang Timur SMPN 1 Sumber Asih, Jl. Brawijaya 78 Lemahkembar Sumberasih Probolinggo Probolinggo, Jawa Timur SMPN 1 Lembar Jl. Raya Lembar (Km.2), Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat SMPN 2 Dayeuhkolot Kab. Jl. Cakung Kuloin No. 41 Bandung Jawa Barat Bandung SMPN 4 Probolinggo Jl. Sunan Ampel No. 253, Probolinggo, Jawa Timur SMA Swasta Katolik Jl. Wirajaya Ende Nusa Tenggara Timur Syuradikara Ende SMAN 8 Pekanbaru Jl. Abdul Muis No. 14 Pekanbaru Riau SMAN 2 Sekayu Jl. Kolonel Wahid Udin Lk. 1 Kayuara, Sekayu Musi Banyuasin, Sumatera Selatan SMAN Tempeh Lumajang Jalan Raya Tempeh Lumajang, Jawa Timur SMAN 2 Sambas Jl. Raya Sungai Pinang, Sambas, Kalimantan Barat
SDN 007 Senapelan
0334 520670 08125651014
0761 23073 0714 322209
0335 422526 0381 21648
022 5409791
0370 681228
0335 420588
0341 396569
0511 773304
0761 7061874 0231 487991 0549 521081,21164 Fax. 0549 21060 0534 32590
081365426045
Buku Panduan Adiwiyata 2011
76
SMKN 6 Malang
32
DAFTAR CALON SEKOLAH ADIWIYATA 2010
Jl. Ki Ageng Gribig 28 Malang, Jawa Timur
Telpon/Fax 031 5351371
0717 422810 Fax. 0717 438372 0341 722216 Fax. 0341 720138
SD Tarakanita Bumijo Yogyakarta
Jl. Sindungnegaran Bumi 30 Yogyakarta
0274 512713
SMKN 1 Pangkalpinang
31
0266 221589 0251 8242411
6
SMKN 2 Sukabumi SMK Wikrama Bogor
29 30
0253 201773 0361 287843
0542 421960
085245976257 081362215529 0852 9587 2666 0815 4644 9475 0263 264140
SMAN 1 Pandeglang SMAN 6 Denpasar
27 28
Jl. Kapten Pierre Tendean Rt. 30 No. 63 Balikpapan, Kalimantan Timur Jl. Raya Serang Km 3 Pandeglang, Banten Jl. Raya Sanur / Jl. Tukad Nyali, Sanur Denpasar Selatan, Bali Jl. Pelabuhan II Cipoho Kota Sukabumi, Jawa Barat Jl. Raya Wangun Kel. Sindangsari Bogor, Jawa Barat Jl. Merdeka No. 90 Pagkalpinang, Bangka Belitung
No. Nama Sekolah Alamat 1 SDN Petemon XIII Surabaya Jl. Simo Sidomulyo XI/7 Kel. Petemon Kec. Pasawahan, Jawa Timur 2 SDN 05 Kec. Sintang Kec. Sintang, Kalimantan Barat 3 SDN 050765 Gebang Jl. Simpang Kolam Langkat, Sumatera Utara 4 SDN 1 Wangunharja kab. Jl. Moh. Ramdan, Desa Wangunharja Kec. Cirebon Jamblang Kab. Cirebon, Jawa Barat 5 SDN Ibu Dewi 5 Cianjur Jl. Siliwangi No. 27, Kab. Cianjur, Jawa Barat
SMAN 1 Balikpapan
26
Buku Panduan Adiwiyata 2011
SDN Pandanwangi 1 Malang SDN Kandangan I/121 Surabaya SDN Sukabumi 6 Probolinggo SDN 13 Batu Gadang Padang SDN 10 Sungai Sapih Padang SDN 13 IV Koto Aur Malintang Padang SDN 1 Selumbung Karangasem SMPN 2 Pasawahan Kuningan SMPN 1 Palangkaraya
8 9
77
SMP N 1 Diwek Jombang SMP N 7 Madiun UPTD SMPN 1 Boyolangu
20 21 22
19
18
SMPN 3 Airmadidi Minahasa Utara SMP N 1 Mojotengah Wonosobo SMP N 4 Boyolali
17
16
15
14
13
11 12
10
SDK Santa Maria Surabaya
7
Ceweng Diwek, Jombang, Jawa Timur Jl. Merak No. 4 Madiun, Jawa Timur Jl. Raya Boyolangu Tulungagung, Jawa Timur
Jl. Merbabu 127 Boyolali 57316, Jawa Tengah
Jl. Raya Paniis-Cibuntu Desa Paniis-Pasawangan Kuningan, Jawa Barat Jl. Ahmad Yani No. 12 Palangkaraya, Kalimantan Tengah Jl. Walanda Maramis Desa Kolongan, Sulawesi Utara Jl. Dieng Km 4 Wonosobo, Jawa Tengah
Jl. Laksda Adi Sucipto 330 Malang, Jawa Timur Jl. Raya Kandangan No. 28-30 60199, Surabaya, Jawa Timur Jl. Panjaitan No. 11, Mayang Kota, Probolinggo, Jawa Timur Jl. Bukit Ngalau, Padang, Sumatera Barat Jl. By Pass Km 11 Balai Baru, Padang, Sumatera Barat Simpang Bawah Kec.IV Koto Aur Malintang, Sumatera Barat Selumbung, Karangasem, Bali
Jl. Tumapel No. 10 Surabaya, Jawa TImur
0321 865539 0351 463336 0355 324146
0276 321226, 3293288
0286 332038
0431 891686
0536 3221637
081564607033
0752 6971028
0751 776313 0751 499627
0335 429808
031 5677963 031 5667840 0341 413162 031 7400470
Buku Panduan Adiwiyata 2011
SMPN 54 Palembang
SMPN 1 Pangkajene
SMP YPJ Kuala Kencana, Mimika SMAN 1 Jetis Bantul
SMAN 4 Probolinggo SMAN 1 Grati Pasuruan
SMAN 1 Lamongan SMAN 1 Mejayan, Madiun
SMKN 1 Panji Situbondo
UPTD SMKN 2 Boyolangu
SMAN 1 Sukawati Gianyar SMAN 1 Tampaksiring Gianyar SMAN 1 Pekanbaru
25
26
27
29 30
31 32
33
34
35 36
78
37
28
24
SMPN 2 Tampaksiring Gianyar SMPN 1 Tarakan
23
Jl. Sulan Syarif Kasim No. 159 Kecamatan Lima Puluh, Pekanbaru
Desa Penjeng Kec. Kangin, Tampaksiring, Gianyar, Bali Jl. Diponogoro, Kel. Pamusian. Kec. Tarakan, Kalimantan Timur Jl. Drs. H Dahlan Hy. Komp. Maskarebet Km. 10, Palembang, Sumatera Selatan Jl. Andi Mauraga No. 84 Pangkajene, Kel. Tumampua, Kec. Pangklajene, Sulawesi Selatan Jl. Irian Jaya Barat No. 1 Kuala Kencana, kab. Mimika, Timika Kertan, Sumberagung, Jetis, Bantul, D.I. Yogyakarta Jl. Slamet Riyadi Probolinggo, Jawa Timur Jl. Raya Sumurwaru No. 32 Nguling, Pasuruan, Jawa Timur Jl. Veteran No. 41 Lamongan 62211, Jawa Timur Jl. P. Sudirman No. 82 Caruban, Madiun, Jawa Timur Jl. Gunung Arjuno Situbondo 68322, Situbondo, Jawa Timur Jl. Ki Mangunsarkoro VI/1 Tulungagung 66233, Jawa Timur Jl. Lettu Wayan Sutha, Sukawati, Gianyar, Bali Jl. Puncak Tengah Tampaksiring, Gianyar, Bali S: 0338 - 672507 Fax: 0338 - 677323 S: 0355 - 322989 Fax: 0355 - 335125 0361 299628 0361 901957 Fax: 0361 - 902271 0761 21583 Fax: 0761 21583
0322 321819 0351 383083
0335 423192 0343 481017
0274 6993607
0901 434137
0410 21330
0551 21597 - 25681 Fax: 0551 33396 0711 7071359, 7423613
0361 7421571 Buku Panduan Adiwiyata 2011