BUDIDAYA LEBAH MADU Oleh ODJON SOLIKIN, SP. Penyuluh Kehutanan Kab. Ciamis Budidaya lebah ada 2 cara yaitu : 1) Budidaya Lebah Secara Menetap, dan 2) Budidaya Lebah Secara Berpindah. Pada budidaya lebah secara menetap koloni lebah diperoleh dari penangkapan koloni yg belum dibudidayakan, sedangkan pada budidaya lebah secara berpindah sampai saat ini koloni diperoleh dari lebah paket. Berikut akan diuraikan teknik budidaya lebah madu.
1. Cara Mendapatkan Koloni Lebah Teknik penangkapan koloni Apis Cerana. Koloni Apis Cerana yang belum dibudidayakan sering dijumpai di atap rumah,lubang-lubang batang pohon dan sebagainya. Suatu koloni dapat ditangkap langsung lalu dimasukan ke dalam kotak penangkap yang sudah diisi sisiran kosong dan larutan gula kental yang diletakan dekat koloni lebah yang telah ditangkap. Mula-mula koloni lebah diasapi secukupnya sehingga lebah menjadi jinak atau tidak agresip. Irislah sisran sarang lalu ikatkan pada bingkai sarang perlahan-lahan ,kemudian cari ratunya. Masukan lebah ratu ke dalam sangkar ratu lalu tempelkan ditengah sisiran yang sudah disiapkan di dalam kotak lebah. Sisiran lebah yang dipindah adalah sisran muda yang berwarna putih dan penuh larva, madu dan tepungsari (pollen). Letakkan kotak lebah pada tempat yang agak terbuka supaya anggota koloninya yang lain dapat masuk kedalam kotak itu. Setelah semua lebah masuk, kotak ditutup. Sehari setelah penangkapan, kurungan ratu dibuka dan agar ratu tidak terbang maka sayap depan lebah ratu dipotong sedikit. Tiga hari setelah penangkapan, lebah sudah tenang dan akan aktif kembali mencari makan, mebuat sarang dan sebagainya.
2. Teknik Pemeriksaan Koloni Lebah Pemeriksaan koloni dimulai 3 hari setelah penangkapan atau pembibitan. Setelah koloni kelihatan berkembang biak, pemeriksaannya cukup sekali seminggu. Langkah-langkah pemeriksaan koloni lebah adalah sebagai berikut : a. Persiapkan perlengkapan petugas. b. Pemeriksa dan pembantu pemeriksa berdiri di kiri kanan kotak agar tidak menutupi jalur terbang lebah , sehingga tidak disengat. - 1 -
c. Perlahan-lahan tutup luar dibuka sampai sedikit bergeronggang. Pada koloni sedikit dihemburkan asap dengan 2 – 3 kali pengasapan. d. Tutup dalamnya dibuka dan diasapi kembali dengan sekali hembusan. Jika pada tutup terdapat segerombolan lebah, tutup dalam goyangkan diatas kotak lebah, sehingga lebah jatuh pada kotaknya. e. Bingkai diangkat dari tepi secara perlahan-lahan, jika sukar dapat digunakan pengungkit. f. Angkatlah bingkai dan periksa satu persatu, pemeriksaan harus selalu diatas peti lebah, sehingga apabila ratu lebah jatuh akan tepat pada koloni yang sedang diperiksa. g. Periksalah secara cepat dan cermat keadaan ratu, larva, telur dan madu serta tepung sarinya h. Catat hasil pemeriksaannya. i. Bingkai-bingkai sisiran kembalikan pada posisi semula kemudian tutuplah kotak seperti keadaan semula.
3. Pengaturan Sisiran Sarang Pengaturan sisiran sarang lebah lazim disebut dengan teknik manipulasi. Hal ini merupakan suatu usaha untuk meningkatkan daya kerja koloni lebah dalam membangun sarangnya. Pengaturan sisiran sarang sebenarnya hanya dapat dilakukan pada bingkai yang berpondasi sarang atau sisiran sarang dengan lidah bimbingan. Pengaturan sisiran sarang dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu pengaturan sisiran dalam satu kotak dan pengaturan sisiran antar kotak. 3.1.
Pengaturan Sisiran Sarang dalam Kotak.
Jika dalam satu koloni lebah baru setengahndari seluruh sisran yang terbentuk, maka untuk mempercepat perkembangan koloninya sisran tersebut harus dipindah-pindahkan, urutannya sebagai berikut : misalnya sisran pertama dan keempat berisi madu dan tepungsari sedangkan sisran kedua dan ketiga berisi telur dan larva, sisran kelima kosong, maka sisiran kelima harus dipindahkan ke antara sisiran kedua dan ketiga, menggantikan posisi sisiran ketiga. Tiga hari setelah diatur kembali diperiksa sisiran kelima. Diharapkan lebahnya sudah membangun sarangnya di sisiran tersebut. Hal ini biasa dilakukan pada musim membangun atau mempersiapkan koloni pada masa panen madu.
- 2 -
3.2.
Pengaturan Sisiran Sarang antar Kotak.
Pengaturan sisiran sarang antar kotak dilakukan untuk memperkuat koloni yang lemah. Caranya sebagai berikut : Siapkan kotak koloni lebah yang lemah dan kotak koloni lebah yang kuat. Beberapa sisiran yang berisi madu, tepungsari, larva dan telur dipindahkan dari koloni yang kuat ke dalam koloni yang lemah tanpa meyertakan lebah. Letakkan sisiran yang berisi telur dan larva dibagian tengah diantara sisiran lainnya. Sisiran yang berisi tepungsari dan madu diletakan dibagian tepi. Kotak lebah diletakkan pada lokasi yang banyak bunga tanaman pakan lebah. Setelah 7 hari koloni itu diperiksa.
4. Pemindahan Koloni Lebah Pemindahan koloni atau penggembalaan baru diperlukan pada budidaya Apis mellifera, sebab lebah ini memerlukan bunga-bunga tertentu dalam jumlah yang besar sehingga koloninya perlu dipindah-pindahkan dari daerah satu jenis bunga ke daerah jenis bunga lainnya lainnya. Pada waktu senja setelah semua lebah masuk ke dalam kotak tutuplah pintu masuknya. Bingkai sarang yang berisi madu diambil lalu diganti dengan fondasi sarang. Bingkai-bingkai tersebut harus dirapatkan agar tidak bergerakgerak dalam perjalanan. Tutup dan dasar kotak juga dirapatkan dengan jalan dipaku. Apabila pengangkutannya dengan kendaraan, lobang kotak diatur berhadapan dan tidak menghadap ke arah perjalanan kendaraan. Usahakan agar perjalanan dilakukan pada malam hari. Apabila perjalanannya jauh perlu istirahat, perciki kotak dengan air. Setelah sampai ditempat areal penggembalaan baru, keesokan harinya pintu kotak dibuka secara bertahap. Pertama-tama 3 – 4 cm dahulu untuk memberi kesempatan kepada lebah pekerja berorientasi.
5. Menyatukan Koloni Lebah Tujuannya adalah untuk menyelamatkan serta mengembangkan koloni lebah yang lemah ataupun koloni yang tidak mempunya ratu, juga merupakan usaha mendapatkan koloni yang kuat menjelang panen madu. Koloni yang kuat yaitu koloni yang mempunyai ratu produktif dengan minimum 5 sisiran penuh lebah. Kotak yang berisi koloni kuat dibuka tutup atasnya dan tutup dalamnya diganti dengan selembar kertas koran yang telah dilubangi. Arah lubang itu sejajar dengan ruang antara sisiran. Koloni lebah yang lemah atau tidak beratu setelah diangkat tutup dasarnya diletakan diatas kotak koloni tadi. Dalam waktu 12 jam diharapkan kedua koloni tersebut telah bersatu melalui rintisan koran tadi.
- 3 -
Untuk mempercepat oleskan larutan gula pada kertas koran tersebut. Penggabungan ini harus dikerjakan pada malam hari, sebab pada saat itu koloni sudah dalam keadaan tenang dan semua lebah sudah ada didalam kotak. Pindahkan kotak lebah gabungan tersebut ke daerah pakan lebah. Tujuh hari setelah penggabungan koloni harus diperiksa.
6. Memperbanyak Koloni Lebah Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk memperbanyak koloni lebah adalah sebagai berikut : a. Koloni lebah lebah harus kuat, yaitu dalam satu kotak berisi minimum 8 sisiran penuh lebah. Ratunya dalam keadaan aktif bertelur, lebah pekerja giat mencari makan dan koloni bebas dari hama dan penyakit. b. Cukup tersedia bahan pakan lebah tersebut. Apabila kedua hal tersebut terpenuhi maka koloni dapat diperbanyak. Koloni yang akan diperbanyak dan kotak dengan sisiran fondasi sarang kosong disiapkan, ratunya dipindahkan ke koloni tersebut dengan 4 – 5 sisiran sarang. Kotak yang telah berisi ratu dipindahkan jauh. Untuk Apis Cerana pemindahan sekurang – kurangnya 700 m, dan untuk Apis Mellifera 2.000 m. Pemindahan ini bertujuan agar lebah tidak kembali ke tempat asalnya. Lima hari setelah pemecahan, koloni diperiksa, apabila terdapat lebih dari 1 sel ratu, pilih sel ratu yang paling kuat dan yang lainnya dibuang. Memperbanyak koloni ini bermaksud untuk pembibitan atau untuk mempersiapkan koloni menghadapi masa panen madu.
7. Mempersiapkan Masa Panen. Kotak madu diisi sepuluh sisiran kosong (fondasi sarang). Letakkan kotak madu ini diatas kotak eram, diantara kedua kotak itu terlebih dulu dipasang penyekat ratu ( “queen excluder” ). Sisiran kotak madu yang telah berisi madu dan tertutup lilin siap dipanen. Madu yang belum ditutup lapisan lilin atau belum 7 hari sebaiknya jangan dipanen sebab masih terlalu banyak kadar airnya atau disebut “ madu muda “.
8. Teknik Panen. Panen dilaksanakan pada pagi hari atau sore hari. Madu yang dapat dipanen dipilih dari sisiran yang penuh madu atau dua pertiganya berisi madu yang sudah tertutup lilin. Bingkai dan sisiran dibersihkan lebahnya dengan menggunakan sikat lebah. Lapisan lilin dikupas dengan pisau pemanen madu yang sudah dicelup air panas. Kemudian sisiran dengan bingkainya dimasukan ke dalam ekstraktor. Bingkai sisiran yang sudah dipanen dikembalikan lagi ke kotak semula. - 4 -
Pemanenan dilakukan pada kotak secara berselang seling, yaitu kotak no. 1, 3, 5 dan seterusnya. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari perampokan antar koloni.
9. Penangkaran Lebah Ratu Penangkaran ratu sebaiknya dilakukan pada saat banyak nektar dan tepung sari. 9.1. Penangkaran Lebah Ratu Secara Alam. Penangkaran ratu secara alam dapat dikerjakan dengan dua cara, yaitu: a. Memecah koloni menjadi dua seperti telah dikemukakan diatas. b. Memanfaatkan hijrah, dimana terbentuk beberapa sel calon ratu secara alami. Pindahkan sel calon ratu yang terletak di bagian bawah sisiran sarang ke dalam koloni yang lain. 9.2. Penangkaran Lebah Ratu Buatan. Dipakai sel ratu buatan berupa mangkokan kecil yang dipasang pada bingkai sisiran. Mangkok-mangkok diisi larva lebah yang berumur 2 hari. Dua belas jam setelah menetas letakkan bingkai sisiran yang berisi mangkokan tadi kedalam koloni yang kuat. Tiga belas hari setelah setelah dititipkanpada koloni, calon ratu dipindahkan lagikepada koloni lebah yang tidak mempunyai ratu. Diharapkan 5 hari setelah pemindahan terakhir akan diperoleh ratu didalam koloni itu. Untuk mangkok ratu dapat dibuat sendiri dengan cara membuat cetakan dari kayu yang sesuai dengan sel calon ratu.
- 5 -