INTISARI PENGARUH LATIHAN PASIF EXTREMITAS BAWAH TERHADAP PEMULIHAN KESADARAN PADA PASIEN POST OPERASI DENGAN ANESTESI GENERAL DI RUANG PULIH SADAR RUMAH SAKIT TENTARA SLAMET RIYADI SURAKARTA Budi Setyono, Lilis Murtutik , Anik Suwarni Latar Belakang: Anestesi (pembiusan) secara umum berarti suatu tindakan menghilangkan rasa sakit ketika melakukan pembedahan dan berbagai prosedur lainnya yang menimbulkan rasa sakit pada tubuh. Pasien perioperatif harus dilakukan pengajaran latihan-latihan yang meliputi latihan mobilisasi, latihan nafas dalam dan latihan batuk efektif pada fase pre dan post operatif. Latihan-latihan tersebut digunakan untuk mengembalikan fungsi-fungsi fisiologis tubuh pasca tindakan anestesi terutama anestesi umum. Tujuan: Tujuan umum penelitian ini adalah untuk untuk mengetahui pengaruh pengaruh latihan pasif extremitas bawah terhadap pemulihan kesadaran pada pasien post operasi dengan anestesi general di Ruang Pulih Sadar Rumah Sakit Tentara Slamet Riyadi Surakarta. Metode: Penelitian ini merupakan jenis penelitian comparatif experimental dengan desain case control. Uji statistik menggunakan uji t-test. Penelitian ini melibatkan 46 responden di RST Slamet Riyadi Surakarta dan dibagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok responden yang diberikan tindakan latihan pasif ekstremitas bawah dan kelompok kontrol. Hasil: Pada kelompok yang mendapatkan latihan pasif ekstremitas bawah dan 23 orang tidak mendapatkan pasif ekstremitas bawah. Pada kelompok yang mendapatkan pasif ekstremitas bawah, 11 orang pemulihan kesadarannya dalam waktu kurang dari 1 jam, 12 orang kembali sadar pada interval 1-2 jam dan tidak terdapat responden yang pemulihan kesadarannya lebih dari 2 jam. Pada kelompok yang tidak mendapatkan pasif ekstremitas bawah, 6 orang pulih sadar dalam waktu kurang dari 1 jam, 9 orang pulih sadar dalam waktu 1-2 jam dan 8 orang pulih sadar dalam waktu lebih dari 2 jam. Nilai t hitung adalah 14,289 > t tabel = 1,717. Simpulan: Terdapat pengaruh latihan pasif extremitas bawah terhadap pemulihan kesadaran pada pasien post operasi dengan anestesi general di Ruang Pulih Sadar Rumah Sakit Tentara Slamet Riyadi Surakarta. Kata Kunci: latihan pasif ekstremitas bawah, kesadaran. 1
: Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Sahid Surakarta. : Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Sahid Surakarta. 3 : Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Sahid Surakarta. 2
Jurnal Ilmu Keperawatan Indonesia Vol. 7, No. 2, Juli 2014
13
Recovery room (RR) atau ruang pulih
PENDAHULUAN Anestesi
secara
sadar adalah suatu ruangan yang terletak
tindakan
di dekat kamar operasi, dekat dengan
ketika
perawat bedah, ahli anestesi dan ahli
melakukan pembedahan dan berbagai
bedah sendiri,sehingga apabila timbul
prosedur lainnya yang menimbulkan rasa
keadaan gawat pasca bedah, klien dapat
sakit
(William,2007).
segera diberi pertolongan. Selama belum
Sedangkan menurut Mayer & Averton
sadar betul, klien dibiarkan tetap tinggal
(2005), anestesi umum (general) adalah
di RR. Setelah operasi, klien diberikan
hilangnya rasa sakit secara sentral disertai
perawatan
hilangnya
dirawat oleh perawat yang berkompeten
umum
(pembiusan)
berarti
menghilangkan
pada
suatu rasa
tubuh
kesadaran
sakit
yang
bersifat
reversible. Menurut faktor resiko dan
yang
sebaik-baiknya
dan
di bidangnya (Kozier & Erb, 2005).
tindakan anestesi, tindakan pembedahan
Menurut
perioperative
teory
di bagi menjadi mayor dan minor.
nursing,
Operasi minor adalah tindakan operasi
dilakukan pengajaran latihan-latihan yang
yang menimbulkan trauma fisik yang
meliputi latihan mobilisasi, latihan nafas
minimal dengan resiko kerusakan yang
dalam dan latihan batuk efektif pada fase
minim, contohnya adalah incisi dan
pre dan post operatif. Latihan-latihan
drainage kandung kemih, sirkumsisi.
tersebut digunakan untuk mengembalikan
Operasi
fungsi-fungsi
mayor
adalah
tindakan
pasien
perioperatif
fisiologis
tubuh
harus
pasca
pembedahan yang menimbulkan trauma
tindakan anestesi terutama anestesi umum
fisik yang luas dan resiko kematian
(Kozier & Erb, 2005).
sangat serius, contohnya adalah total
Proses dan kondisi pemulihan
abdominal histerektomi, reseksi colon,
kesadaran pasien di ruang pulih sadar
dan lain-lain (William,2007).
sangat bervariasi. Pasien yang telah
Jenis tindakan pembedahan mayor
dinyatakan
sadar
penuh
dapat
dengan anestesi umum di RST slamet
dipindahkan ke ruangan perawatan umum
Riyadi
(bangsal),
Surakarta
berdasarkan
insiden
berdasarkan terbesar
adalah
laparatomy, histerektomy, herniotomy, dan
ligasi
varikokel
(Catatan
sedangkan
mengalami
pasien
gangguan
yang
pemulihan
kesadaran dirujuk ke intensive care unit
pada
(ICU) untuk mendapatkan perawatan
dokumentasi Ruang Operasi Rumah Sakit
intensif. Data yang didapatkan dari studi
Tentara Slamet Riyadi Surakarta, 2012).
pendahuluan di ruang pulih sadar RST
Setelah tindakan operasi selesai, pasien ditransfer ke ruang recovery room. 14
Slamet mobilisasi
Riyadi pasca
Surakarta, bedah
latihan khususnya
Jurnal Ilmu Keperawatan Indonesia Vol. 7, No. 2, Juli 2014
diantaranya
menggerakkan
tungkai
dua
kelompok
subjek,
satu
bawah dilakukan pada beberapa pasien
perlakuan
yang memungkinkan untuk dilaksanakan.
eksperimen) dan kelompok yang lain
Jumlah pasien dengan anestesi umum
diberi pelakuan lain sebagai kelompok
rata-rata dalam satu harinya adalah
kontrol (Suharsimi, 2010). Responden
sebanyak 6 pasien. Dari jumlah tersebut,
dibagi menjadi 2 kelompok. Kelompok
pada
observasi
pertama diberikan tindakan latihan pasif
pendahuluan, waktu pencapaian tingkatan
ekstremitas bawah dan kelompok kedua
kesadaran
tidak diberikan tindakan latihan pasif
saat
dilakukan
yang
ditunjukkan
dengan
eksperimental
diberi
Alderete Score adalah sangat bervariasi, 3
ekstremitas
bawah.
pasien (50%) sadar setelah >2 jam, 2
dibandingkan
efektifitas
pasien (33%) mencapai kesadaran antara
tindakan tersebut.
(kelompok
Setelah dari
itu kedua
1-2 jam, sedangkan 1 pasien (27%) dapat mencapai kesadaran kurang dari 1 jam.
Populasi dan Sample
Dari latar belakang di atas maka peneliti
tertarik
penelitian Latihan
dengan Pasif
Populasi dari penelitian ini adalah
untuk
melakukan
semua
judul
“Efektifitas
anestesi general sejumlah 50 orang
post
operasi
dengan
Bawah
berdasarkan jumlah rata-rata pasien setiap
Terhadap Pemulihan Kesadaran Pada
minggunya (Data diambil dari bagian
Pasien Post Operasi Dengan Anestesi
medical record RST Slamet Riyadi
General Di Ruang Pulih Sadar Rumah
Surakarta). Penelitian ini menggunakan
Sakit Tentara Slamet Riyadi Surakarta.”
teknik purposive sampling
METODE PENELITIAN
HASIL PENELITIAN DAN
Jenis Penelitian
PEMBAHASAN
Jenis
Extremitas
pasien
penelitian
ini
adalah
comparatif experimental dengan desain
HASIL PENELITIAN
case control study yaitu dengan perlakuan
Distribusi Frekuensi Operating System
nyata terhadap pasien post operasi. Case
Tabel. Distribusi Frekuensi Operating
control study adalah suatu penelitian yang
System
membandingkan responden
suatu
yang mendapat
golongan
No
perlakuan
1
perlakuan
tertentu
Frek Persentase
System
tertentu dengan responden yang tidak mendapatkan
Operating
2 3
Sectio caesaria Apendiksitis Peritonitis
7
30.4
3 2
13.0 8.7
(Suharsimi, 2010). Desain ini melibatkan Jurnal Ilmu Keperawatan Indonesia Vol. 7, No. 5, November 2014
15
4
Trauma abdomen Reproduksi Lain-lain Total
5 6
1-2 jam dan tidak terdapat responden
1
4.3
4 6 23
17.4 26.1 100.0
Sumber : Data Primer (Diolah SPSS for Windows
yang pemulihan kesadarannya lebih dari 2 jam. Distribusi frekuensi diagnosis responden dapat dilihat pada gambar 8 di bawah ini
versi 16.00, 2012)
Diskripsi Berdasarkan tabel 7, dari 23 responden
mayoritas
operating system
adalah
yang
dengan
a.
Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin Responden
Tabel. Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin
orang (30,4%). Sedangkan paling sedikit adalah responden dengan kasus trauma abdomen yaitu sejumlah 1 orang (4,3%).
Responden
Kelompok Kontrol
berhubungan
dengan section caesaria yaitu sejumlah 7
Karakteristik
Responden No
Jenis
Frek Persentase
Kelamin
Distribusi frekuensi diagnosis responden dapat dilihat pada gambar 7 di bawah ini:
1
Laki - laki
7
30.4
2
Perempuan
16
69.6
Jumlah
23
100.0
Distribusi Frekuensi Lama Waktu Pulih
Sumber : Data Primer (Diolah SPSS for Windows
Sadar
versi 16.00, 2012)
Tabel. Tabel Distribusi Lama Waktu Pulih Sadar No
Pulih
Frek
Sadar
Berdasarkan tabel 9, jenis kelamin Persentase (%)
dari 23 responden, responden laki-laki yaitu 12 orang (52,2%) dan perempuan
1
< 1 jam
11
47.8
2
1-2 jam
12
52.2
3
< 2 jam
0
0
Total
23
100.0
yaitu 11 orang (47,8%). Untuk lebih jelasnya,
distribusi
jenis
kelamin
responden dapat dilihat pada gambar 9 berikut:
Sumber : Data Primer (Diolah SPSS for Windows versi 16.00, 2012)
b.
Distribusi
Frekuensi
Operating
System Berdasarkan kelompok
yang
tabel
8,
Pada
mendapatkan
pasif
ekstremitas bawah, 11 orang pemulihan
Tabel. Distribusi Frekuensi Operating
System No
kesadarannya dalam waktu kurang dari 1 jam, 12 orang kembali sadar pada interval 16
1
Operating System Sectio
Frek 7
Persen tase (%) 30.4
Jurnal Ilmu Keperawatan Indonesia Vol. 7, No. 2, Juli 2014
1-2 jam dan 8 orang (34,8%) pulih sadar
caesaria Reproduksi Lain-lain Total
2 3
9 7 23
39.1 30.4 100.0
Sumber : Data Primer (Diolah SPSS for Windows
dalam
waktu
dari
2
jam.
Analisis t-test
versi 16.00, 2012)
Uji statistik yang digunakan untuk mengetahui
Berdasarkan tabel 13, dari 23 responden
lebih
mayoritas
latihan
pasif
extremitas bawah terhadap pemulihan
dengan
kesadaran pada pasien post operasi
berhubungan
dengan anestesi general di Ruang Pulih
dengan reproduksi yaitu sejumlah 9 orang
Sadar Rumah Sakit Tentara Slamet
(39,1%). Sedangkan paling sedikit adalah
Riyadi Surakarta adalah menggunakan t-
responden dengan sectio caesaria dan
test dengan bantuan Program SPSS for
lain-lain yaitu sejumlah 7 orang (30,4%).
Windows
Distribusi frekuensi diagnosis responden
pengambilan
dapat dilihat pada gambar 13 di bawah
yaitu: Jika diperoleh nilai t hitung > t
ini:
table 0,05 maka hipotesis nol ditolak dan
operating system
adalah
pengaruh
yang
hipotesis c.
Versi
16.00.
keputusan
alternatif
Kriteria
uji
hipotesis
diterima.
Jika
Distribusi Frekuensi Lama Waktu
diperoleh nilai t hitung < t table 0,05
Pulih Sadar
maka hipotesis nol diterima dan hipotesis
Tabel. Tabel Distribusi Lama Waktu
alternatif ditolak.
Pulih Sadar No
Pulih
Frek
Berdasarkan
perhitungan
Persentase
menggunakan t-testt dengan bantuan
(%)
program komputer aplikasi statistik SPSS
Sadar 1
< 1 jam
6
26.1
for Windows versi 16.0 diperoleh hasil
2
1-2 jam
9
39.1
sebagai berikut :
3
< 2 jam
8
34.8
Total
23
100.0
Sumber : Data Primer (Diolah SPSS for Windows versi 16.00, 2012)
Tabel Hasil t-test Variabel
t hitung
Latihan
14,289
extremitas
tidak
mendapatkan
latihan
pasif
Df
Kesim pulan
pasif
Sedangkan pada kelompok yang
t tabel >
1,717
22
Ada penga ruh
bawah *pemulihan kesadaran
ekstremitas bawah, 6 orang (26,1%) pulih
Sumber : Data Primer (Diolah SPSS for Windows
sadar dalam waktu kurang dari 1 jam, 9
versi 16.00, 2012)
orang (39,1%) pulih sadar dalam waktu Jurnal Ilmu Keperawatan Indonesia Vol. 7, No. 5, November 2014
17
Berdasarkan tabel 15 di atas diperoleh
sejumlah 6 orang (26,1%). Responden
hasil bahwa t hitung adalah 14,289 > t
dengan
tabel = 1,717, maka Ho ditolak dan Hi
sejumlah 6 orang (26,1%). Sedangkan
diterima atau terdapat pengaruh latihan
pada
pasif
terhadap
responden, sebagian besar bekerja pada
pemulihan kesadaran pada pasien post
sektor swasta yaitu sejumlah 15 orang
operasi dengan anestesi general di Ruang
(65,2%). Responden dengan pekerjaan
Pulih Sadar Rumah Sakit Tentara Slamet
sebagai wiraswasta adalah sejumlah 6
Riyadi Surakarta.
orang
extremitas
bawah
pekerjaan
sebagai
kelompok
kontrol,
(26,1%).
PNS/TNI dari
Responden
23
dengan
pekerjaan sebagai PNS/TNI sejumlah 2 orang (8,7%). PEMBAHASAN
Pekerjaan memberikan
peningkatan pengalaman bagi individu
Karakteristik Responden
terutama yang menyangkut pekerjaannya
Pada kelompok dengan latihan
(Suparyanto, 2010).
pasif, dari 23 responden pendidikan
Pada kelompok dengan latihan
mayoritas responden adalah SLTA yaitu
pasif, dari 23 responden mayoritas adalah
15 orang (65,2%) lulusan SLTP adalah
dengan
sejumlah 8 orang (34,8%). Tidak terdapat
berhubungan dengan section caesaria
responden
yaitu
dengan
pendidikan
SD.
operating sejumlah
system
7
orang
yang (30,4%).
Sedangkan pada kelompok kontrol, dari
Sedangkan
23
responden dengan kasus trauma abdomen
responden
pendidikan
mayoritas
paling
sedikit
adalah
responden adalah SLTP yaitu 10 orang
yaitu
(43,5%) lulusan SLTA adalah sejumlah 6
Sedangkan pada kelompok kontrol, 23
orang
responden
(26,1%).
Responden
dengan
sejumlah
1
orang
mayoritas
pendidikan SD adalah sejumlah 7 orang
operating system
(30,4%).
Semakin
seseorang
maka
adalah
yang
(4,3%). dengan
berhubungan
tinggi
pendidikan
dengan reproduksi yaitu sejumlah 9 orang
semakin
meningkat
(39,1%). Sedangkan paling sedikit adalah
pengetahuannya dan diharapkan akan
responden dengan sectio caesaria dan
semakin
lain-lain yaitu sejumlah 7 orang (30,4%).
mematuhi
upaya-upaya
kesehatan (Suparyanto, 2010).
Keseluruhan
Pada kelompok latihan pasif, dari 23 responden, sebagian besar bekerja
operating
system
ini
memerlukan tindakan operasi mayor yang menggunakan teknik anestesi general.
sebagai wiraswasta yaitu sejumlah 11 orang
(47,8%).
Responden
dengan
pekerjaan pada sektor swasta adalah 18
Jurnal Ilmu Keperawatan Indonesia Vol. 7, No. 2, Juli 2014
Pengaruh
Latihan
Mobilisasi
itu,
Terhadap Pemulihan Kesadaran Responden kelompok.
23
dibagi orang
menjadi
masuk
dibanding yang tidak diambulasi. Selain
2
dalam
penelitian
Andari
(2008)
juga
menyimpulkan bahwa ada pengaruh yang sangat
signifikan
pada
kelompok
kelompok yang mendapatkan latihan
perlakuan. Dengan demikian metode ini
pasif ekstremitas bawah dan 23 orang
dapat di gunakan sebagai salah satu solusi
tidak
dalam percepatan ambulasi pada pasien
mendapatkan
bawah.
Pada
pasif
ekstremitas
kelompok
yang
rawat inap paska operasi seksio saesaria.
mendapatkan pasif ekstremitas bawah, 11
Mobilisasi
pasca
pembedahan
orang pemulihan kesadarannya dalam
yaitu proses aktivitas yang dilakukan
waktu kurang dari 1 jam, 12 orang
pasca pembedahan dimulai dari latihan
kembali sadar pada interval 1-2 jam dan
ringan
tidak terdapat responden yang pemulihan
pernafasan, latihan batuk efektif dan
kesadarannya lebih dari 2 jam. Sedangkan
menggerakkan tungkai) sampai dengan
pada kelompok yang tidak mendapatkan
pasien bisa turun dari tempat tidur,
pasif ekstremitas bawah, 6 orang pulih
berjalan ke kamar mandi dan berjalan ke
sadar dalam waktu kurang dari 1 jam, 9
luar
orang pulih sadar dalam waktu 1-2 jam
membantu
dan 8 orang pulih sadar dalam waktu
fisiologis yang terganggu akibat tindakan
lebih dari 2 jam. Nilai t hitung adalah
anestesi (Brunner & Suddarth, 2006 ).
diatas
kamar
tempat
yang
tidur
bertujuan
mengembalikan
(latihan
untuk fungsi
14,289 > t tabel = 1,717, maka Ho ditolak dan Hi diterima atau terdapat pengaruh
SIMPULAN DAN SARAN
latihan pasif extremitas bawah terhadap
Simpulan
pemulihan kesadaran pada pasien post
Dari hasil penelitian terhadap 46
operasi dengan anestesi general di Ruang
pasien post operasi di RST Slamet Riyadi
Pulih Sadar Rumah Sakit Tentara Slamet
Surakarta dapat ditarik simpulan sebagai
Riyadi Surakarta.
berikut:
Penelitian
ini
menguatkan
1.
Pada kelompok yang mendapatkan
penelitian Wiyono & Afifah (2008) yang
latihan pasif ekstremitas bawah dan
menemukan bahwa ambulasi dini (latihan
23 orang tidak mendapatkan pasif
mobilisasi) memberikan pengaruh yang
ekstremitas bawah. Pada kelompok
signifikan terhadap kecepatan pemulihan
yang mendapatkan pasif ekstremitas
peristaltik usus yaitu
bawah,
pemulihan
peristaltik
mempercepat usus,
11
orang
pemulihan
dengan
kesadarannya dalam waktu kurang
kecepatan rata-rata 18 menit lebih cepat
dari 1 jam, 12 orang kembali sadar
Jurnal Ilmu Keperawatan Indonesia Vol. 7, No. 5, November 2014
19
pada interval 1-2 jam dan tidak
Saran
terdapat responden yang pemulihan
1.
kesadarannya lebih dari 2 jam. 2.
Pada
kelompok
mendapatkan
yang
pasif
Untuk dapat digeneralisasikan, maka tidak
peneliti disarankan untuk menambah
ekstremitas
jumlah objek penelitian, menambah
bawah, 6 orang pulih sadar dalam
variabel
waktu kurang dari 1 jam, 9 orang
memperluas seting penelitian.
pulih sadar dalam waktu 1-2 jam dan
3.
Untuk peneliti selanjutnya
2.
yang
akan
ditelitiserta
Untuk para profesi perawat
8 orang pulih sadar dalam waktu
Hasil penelitian ini diharapkan dapat
lebih dari 2 jam.
menjadi acuan untuk meningkatkan
Nilai t hitung adalah 14,289 > t tabel
kualitas
= 1,717, maka Ho ditolak dan Hi
peningkatan
diterima
pada pasien dengan post operasi.
latihan
atau pasif
terdapat extremitas
pengaruh bawah
3.
profesionalisme asuhan
dalam
keperawatan
Untuk rumah sakit
terhadap pemulihan kesadaran pada
Rumah sakit pada umumnya dan
pasien post operasi dengan anestesi
bangsal-bangsal
general di Ruang Pulih Sadar Rumah
sebagai
Sakit
khususnya dapat memanfaatkan hasil
Tentara
Surakarta.
Slamet
Riyadi
yang
tempat
digunakan
penelitian
pada
penelitian ini sebagai rujukan untuk menentukan
kebijakan-kebijakan
dalam hal peningkatan perawatan pasien dengan post operasi sehingga ujungnya
dapat
meningkatkan
pelayanan bagi pasien post operasi.
20
Jurnal Ilmu Keperawatan Indonesia Vol. 7, No. 2, Juli 2014